Laporan Akhir Studio Perancangan Kawasan Pandangan

Page 1

Kecamatan Kragan,Kabupaten Rembang

Studio Perencanaan Dan Pembangunan Kota


STUDIO PERANCANGAN DAN PEMBANGUNAN KOTA KELURAHAN PANDANGAN WETAN DAN PANDANGAN KULON KECAMATAN KRAGAN, KABUPATEN REMBANG Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Studio Perancangan dan Pembangunan Kota (TPW21236)

Dosen Pengampu: Retno Susanti, S.T., M.T. Dr.Ing. Wakhidah Kurniawati, S.T., M.T. Diah Intan Kusumo Dewi, S.T., M.Eng.

Disusun oleh: Kelompok B1 Salsabila Salamah Wulandari FItriyani Eka Permatasari Vinantika Nur Rizki Tasya Rahma Araminta Muhammada Alimmullah Emma Ferda Damayanti Ilham Pramadhitya Firdaus Ahmad Faisal Fahmi Muhammada Devandra A Intan Nalawuri Agus Syaifullah Dzakwan Yazid Thalib

21040118120019 21040118130078 21040118130102 21040118130111 21040118130116 21040118140120 21040118130123 21040118130125 21040118130136 21040118140142 21040118140149 21040118140152

DEPARTEMEN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO

2021


Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa berkat rahmat yang diberikan sehingga Laporan Tugas Besar Mata Kuliah Studio Perancangan dan Pembangunan Kota pada wilayah studi Desa Pandangan Kulon dan Pandangan Wetan dapat diselesaikan dengan baik. Laporan ini merupakan hasil produk dari mata Kuliah Studio Perancangan dan Pembangunan Kota pada Program S1 Perencanaan Wilayah dan

Kota. Laporan ini merupakan hasil dan kompetensi yang dicapai yaitu proses perancangan kota dari tahapan konsep,analisis,kaidah dan teknik perancangan kota,perwujudan desain ruang 3 dimensi kota,perumusan urban design guidelines hingga manajemen pembangunan dari wilayah tersebut . Pada Penyusunan laporan ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak yang telah memberikan bimbingan serta masukan kepada kelompok kami selama penyusunan laporan ini,untuk itu tim penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada :  Seluruh Tim Dosen Mata Kuliah Studio Perancangan dan Pembangunan Kota

yang dalam penyusunan laporan ini memberikan banyak masukan dan ilmu  Instansi –instansi terkait yang telah membantu dalam pencarian data serta informasi kepada kelompok kami mengenai hal yang berkaitan dengan aspek perencanaan wilayah dan kota  Orang tua yang selalu memberikan dukungan dan doa restu  Teman Teman Kelompok B1 yang selalu bekerja sama dan memberi semangat satu sama lain dalam penyusunan laporan ini  Serta berbagai pihak lain yang sudah bekerjasama dan membantu dalam penyusunan laporan ini

Kami selaku tim penyusun laporan menyadari adanya banyak kekurangan dalam laporan ini.Oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar dapat dilakukan perubahan yang lebih baik di masa yang akan datang.Kami berharap laporan ini dapat berguna dan digunakan sebaik baiknya

serta

bermanfaat bagi pihak yang membutuhkan SEMARANG , 2021 TIM STUDIO B1


Our Team

SALSABILA SALAMAH W. 21040118120019

TASYA R. ARAMINTA 21040118130111

ILHAM PRAMADHITYA F. 21040118130123

INTAN NALAWURI 21040118140142

FITRIYANI EKA P. 21040118130078

VINANTIKA NUR R. 210401181300102

M. ALIMULLAH 21040118130116

EMMA FERDA D. 21040118140120

AHMAD FAISAL FAHMI 21040118130125

M. DEVANDRA ADIWINATA 21040118130136

AGUS SYAIFULLAH 21040118140149

DZAKWAN YAZID T. 210401118140152


Table Of Content

2.7 Coastal Settlement

12

2.8 Minapolitan

12

2.9 Sintesis Kajian dalam Pembangunan dan Pembangunan Kota

13

01

Pendahuluan

03

2

1.1 Latar Belakang 1.2 Tujuan dan Sasaran

3

1.3 Diagram Alur Perancangan

4

Profil Kawasan

Dan Pembangunan Kota 1.4 Ruang Lingkup

5

1.5 Metode Pengumpulan Data

7

3.1 Positioning Kawasan Perancangan

17

1.6 Sistematika Penulisan

8

3.2 Delineasi Lokasi Perancangan

17

3.3 Justifikasi Delineasi Lokasi Perancangan 18 3.4 Kondisi Fisik

21

3.5 Kondisi Non Fisik

28

3.6 Potensi Lokasi Perancangan

33

3.7 Masalah Lokasi Perancangan

34

3.8 Isu Lokasi Perancangan

35

02

Kajian Pustaka 2.1 Perencanaan Tapak

10

2.2 Perancangan Kota

10

2.3 Manajemen Pembangunan

10

2.4 Pembangunan Berkelanjutan

11

2.5 Green City and Settlement

11

2.6 Resilient City

12

04

Konsep Desain Perancangan i


4.1 Justifikasi Pemilihan Konsep

39

6.1 SITE

124

4.2 Best Practice Konsep

41

6.2 Image Segmen

125

4.3 Penerapan Konsep Perancangan

43

6.3 Perspektif Mata Burung

128

6.4 Struktur Peruntukan Lahan

131

6.2 Intensitas Pemanfaatan Lahan

133

6.3 Tata Bangunan

136

6.4 Sistem Sikulasi dan Parkir

139

6.5 Sistem Ruang Terbuka dan Tata Hijau

141

6.6 Tata Kualitas Lingkungan

145

6.7 Street Furniture

146

6.8 Sarana

148

6.9 Sistem Prasarana dan Utilitas

153

05

Perancangan Kawasan 5.1 Analisis Aktivitas

50

5.2 Analisis Site

65

5.3 Analisis Sistem Prasarana dan Utilitas

78

5.4 Analisis Elemen Rancang Kota

89

5.5 Analisis Kriteria Terukur

99

5.6 Analisis Kriteria Tak Terukur

105

5.7 Analisis Elemen Citra Kota

111

5.8 Analisis Elemen Estetika

116

07

Pengelolaan Kawasan 7.1 Identifikasi Fasilitas Profit dan Non Profit 158 7.2 Logical Framework

161

7.3 Skenario Tahapan Pembangunan

164

Kawasan 7.4 Konsep Manajemen Pengelolaan

167

Kawasan

06

7.4.1 Konsep Pengelolaan BOT

167

7.4.2 Konsep Pengelolaan PCP

203

7.5 Simpulan Manajemen Pembiayaan

218

Hasil Design ii


7.1 Identifikasi Fasilitas Profit Non Profit 7.2 Logical Framework Kawasan

158 161

Pandangan 7.3 Analisis Komprehensif Pengelolaan

168

Kawasan BOT 7.4 Tahapan Pembangunan Pengelolaan

171

BOT

08

Kesimpulan Daftar Pustaka

7.5 Stakeholder Matriks BOT

175

7.6 Liner Responsibility Pengelolaan BOT

177

7.7 NPA Pengelolaan BOT

180

222

7.8 Pembiayaan Finansial Cost BOT

187

7.9 Pembiayaan Finansial Benefit BOT

192

223

7.10 Analisis Kelayakan Finansial BOT

192

7.11 Pembiayaan Sosial Ekonomi Cost BOT

196

7.12 Pembiayaan Sosial Ekonomi Benefit BOT 200

Daftar Tabel 2.1 Variabel Penentu Minapolitan

13

2.2 Sintesa Tujuan Pembangunan

14

7.14 Analisis Komprehensif Pengelolaan

204

Kawasan PCP 7.15 Tahapan Pembangunan Pengelolaan

206

PCP

Berkelanjutan 3.1 Indikator dan Skoring Justifikasi

7.13 Analisis Kelayakan Sosial Ekonomi BOT 201

20

Pemilihan Lokasi Perancangan

7.16 Stakeholder Matriks PCP

209

7.17 Liner Responsibility Pengelolaan PCP

210

3.2 Tabel Sarana di Kawasan Perancangan

24

7.18 NPA Pengelolaan PCP

211

3.3 Jumlah Penduduk Kawasan

28

7.19 Pembiayaan Sosial Ekonomi Cost PCP

213

3.4 Tingkat dan rasio terkait Informasi

30

Ketenagakerjaan 3.5 Tingkat dan rasio terkait Informasi

31

7.20 Pembiayaan Sosial Ekonomi Benefit PCP 214 7.21 Analisis Kelayakan Sosial Ekonomi PCP

215

7.22 Rincian Pembiayaan Finansial

219

Pemerintah dan Swasta

Ketenagakerjaan 3.6 Rekapitulasi Kepemilikan Lahan

32

3.7 Potensi Lokasi Perncangan

33

3.8 Masalah Lokasi Perancangan

34

4.1 Penerapan Konsep

43

5.1 Analisis Jenis Aktivitas

51

7.23 Rincian Pembiayaan Sosial Ekonomi

220

Pemerintah dan Swasta

Daftar Bagan 1.1 Diagram Alur Perencanaan

04

4.1 Justifikasi Pemilihan Konsep

40

iii


Daftar Gambar 1.1 Peta Kabupaten Rembang

05

3.28 Peta Komik Potensi Masalah

1.2 Peta Kecamatan Kragan

05

3.29 Skema Hubungan Potensi dan Masalah 36

1.3 Peta Delineasi

06

4.1 Pantai Panjang,Bengkulu

41

2.1 Sustainable Development Goals

11

4.2 Pantai Padang,Kota Padang

41

2.2 Diagram Sintesis Kajian Pustaka

13

4.3 Kampung Sumber Jaya

42

3.1 Peta Konstelasi Lokasi Perncangan

17

4.4 Minapolitan di Kabupaten Pacitan

42

3.2 Peta Delineasi Lokasi Perancangan

18

4.5 Penerapan Konsep Green

46

3.3 TPI Pandangan,Kecamatan Kragan

19

4.6 Penerapan Konsep Resilient

47

3.4 Peta Fungsi Kawasan

21

4.7 Penerapan Konsep Coastal Settlement

47

3.5 Peta Geologi

21

4.8 Penerapan Konsep Minapolitan

47

3.6 Peta Geologi

22

5.1 Grafik Proyeksi Penduduk Tahun 2041

54

3.7 Peta Jenis Tanah

22

5.2 Diagram Penduduk Menurut Kelompok

54

3.8 Peta Curah Hujan

22

3.9 Peta Rawan Bencana

23

3.10 Peta Kemiringan Llereng

23

3.11 Peta Penggunaan Lahan

23

3.12 Peta Hidrologi

24

3.13 Peta Persebaran Sarana

25

7.1 Peta Zona Pengelolaan Kawasan

166

3.14 Peta Jaringan Jalan

25

7.2 Peta Tahapan Pembangunan Skema

173

3.15 Peta Jaringan Drainase

26

3.16 Peta Jaringan Telekomunikasi

26

3.17 Peta Jaringan Air Bersih

27

3.18 Diagram Jumlah Penduduk Menurut

28

Umur 3.19 Diagram Jumlah Penduduk Usia

28

Sekolah

Umur Tahun 2041 5.3 Diagram Penduduk Usia Sekolah Tahun 55

2041 5.4 Diagram Penduduk menurut Mata

29

3.21 Grafik Mata Pencaharian

29

3.22 Diagram Tingkat kemiskinan Kragan

30

3.23 Grafik Mata Pencaharian

30

3.24 Tingkat Kemiskinan Pandawangan

31

Kulon 3.25 Ruko di Jalan Arteri

31

3.26 Suasana TPI Pandangan

31

3.27 Perbedaan Nilai Lahan Kawasan

32

55

Pencaharian Tahun 2041

BOT 7.3 Struktur Stakeholder Bentuk Pengelolaan 174 Kawasan BOT

7.4 CPM Pengelolaan BOT

181

7.5 Grafik Cash Flow dan Payback Period

193

Finansial BOT 7.6 Grafik Cash Flow dan Payback Period

3.20 Tradisi Sedekah Laut

35

202

Sosial Ekonomi BOT 7.7 Peta Tahapan Pembangunan Skema

207

PCP 7.8 Struktur Stakeholder Bentuk Pengelolaan 208

Kawasan PCP 7.9 CPM Pengelolaan PCP

212

7.10 Grafik Cash Flow dan Payback Period

216

Sosial Ekonomi PCP

Perancangan iv


01


STUDIO PERANCANGAN & PEMBANGUNAN KOTA

1.1

LATAR BELAKANG 1.1 Latar Belakang

`

PENDAHULUAN

2


STUDIO PERANCANGAN & PEMBANGUNAN KOTA

1.2 T U J U A N & S A S A R A N

1.2 Tujuan dan Sasaran

1.2.1 Tujuan

1.2.2 Sasaran

Sa Sa ran

Tujuan PENDAHULUAN

3


STUDIO PERANCANGAN & PEMBANGUNAN KOTA

1.3

DIAGRAM ALUR PERANCANGAN & PEMBANGUNAN KOTA 1.4 Diagram Alur Perencanaan & Pembangunan Kota Justifikasi dan Delineasi Kawasan Perancangan Identifikasi Potensi dan Masalah Kawasan Perancangan Perumusan Isu Kawasan Perancangan Penyusunan Konsep Desain Kawasan Perancangan

Kajian Literatur

Best Practice

Analisis Perancangan Kawasan

Analisisis Kriteria Terukur

Bagan 1.1 Diagram Alur Perencanaan Sumber: Hasil Analisis Kelompok B1, 2021.

Analisis Aktivitas dan Kebutuhan Ruang

Analisis Infrastruktur Analisis Elemen Rancang Kota Analisis Elemen Citra Kota Analisis Elemen Estetika Analisis Kriteria Tak Terukur

Analisis Tapak Zoning

Amplop Bangunan

Siteplan

Urban Design Guidelines (UDGL) Manajemen Pembangunan Kawasan

Manajemen Pengelolaan •

Logical Framework

• Konsep Manajemen Pengelolaan

Kawasan • Linear Responsbility

Manajemen Pembiayaan • Analisis kelayakan Finansial • Analisis Kelayakan Sosial Ekonomi

• CPM (Critical Path Method dan Network Planning Analysis

PENDAHULUAN

4


STUDIO PERANCANGAN & PEMBANGUNAN KOTA

1 . 4 R1.4URuang A N Lingkup G LINGKUP 1.4.1 RUANG LINGKUP WILAYAH A. Ruang Lingkup Wilayah Makro

Gambar 1.1 Peta Kabupaten Rembang Sumber: Badan Informasi Geospasial, 2021

B. Ruang Lingkup Wilayah Meso

Gambar 1.2 Peta Kecamatan Kragan Sumber: Badan Informasi Geospasial, 2021

PENDAHULUAN

5


STUDIO PERANCANGAN & PEMBANGUNAN KOTA

C. RUANG LINGKUP WILAYAH MIKRO

Gambar 1.3 Peta Wilayah Deliniasi Sumber: Badan Informasi Geospasial, 2021

1.4.2 RUANG LINGKUP MATERI

PENDAHULUAN

6


STUDIO PERANCANGAN & PEMBANGUNAN KOTA

1.5

METODE PENGUMPULAN D1.5A Metode T A Pengumpulan Data

PENDAHULUAN

7


STUDIO PERANCANGAN & PEMBANGUNAN KOTA

1.6

SISTEMATIKA PENULISAN 1.6 Sistematika Penulisan

PENDAHULUAN

8


02


STUDIO PERANCANGAN & PEMBANGUNAN KOTA

2. 1 P E R E N C A N A A N T A P A K ( S I T E P L A N N I N G )

2.1 Perencanaan Tapak (Site Planning)

2. 2 PERANCANGAN KOTA (URBAN DESIGN)

2.2 Perancangan Kota (Urban Design)

2. 3 MANAJEMEN PEMBANGUNAN

2.3. Manajemen Pembangunan

KAJIAN LITERATUR

10


STUDIO PERANCANGAN & PEMBANGUNAN KOTA

2. 4 P E M B A N G U N A N B E R K E L A N J U T A N

2.4 Pembangunan Berkelanjutan

Gambar 2.1 Sustainable Development Goals (SDGs) Sumber: Google Images, 2021

2.5 GREEN CITY AND SETTLEMENT

2.5 Green City and Settlement KAJIAN LITERATUR

11


STUDIO PERANCANGAN & PEMBANGUNAN KOTA

2.6 RESILIENT CITY

2.6 Resilient City

2.7 COASTAL SETTLEMENT

2.7 Coastal Settlement

2.8 MINAPOLITAN

2.8 Minapolitan

KAJIAN LITERATUR

12


STUDIO PERANCANGAN & PEMBANGUNAN KOTA

Tabel 2.1 Variabel Penentu Minapolitan Sumber: Sri Rahayi, et.al., 2019

2.9 SINTESIS KAJIAN DALAM PERANCANGAN DAN PEMBANGUNAN KOTA

2.9 Sintesis Kajian Dalam Perancangan dan Pembangunan Kota Perancanaan Tapak (Site Planning)

Fokus pada proses mengambil tindakan penataan lingkungan dengan mempertimbangkan faktor fisik dan non fisik untuk menciptakan area yang dapat menunjang kegiatan manusia secara optimal

Perancangan kota (Urban Design) Fokus pada penataan bentuk fisik kota/ kawasan dan mengacu pada panduan rancang kota untuk dapat menciptakan desain/perancangan yang dapat memfasilitasi aktivitasaktivitas di dalam kawasan perancangannya

Memastikan pengembangan suatu area dapat berjalan dengan baik ditinjau dari aspek sosial, fisik, dan ekononomi. Beberapa hal yang ditinjau seperti skema pembangunan, pengelolaan kawasan hingga pembiayaan dalam pembangunan kawasan yang dilakukan.

Perancangan dan Pembangunan Kota Perancangan dan Pembangunan kota mengakulturasi tiga ilmu dalam perencanaan wilayah dan kota untuk dapat menciptakan rangkaian perencanaan dan perancangan kota hingga pada manajemen pengelolaan pembangunan, skema pembiayaan pembangunan hingga feasibility study.

Gambar 2.2 Diagram Sintesis Kajian Pustaka Sumber: Hasil Analisis Kelompok B1, 2021

Manajemen Pembangunan

KAJIAN LITERATUR

13


STUDIO PERANCANGAN & PEMBANGUNAN KOTA

Tabel 2.2 Sintesa Tujuan Pembangunan Berkelanjutan Sumber: Hasil Analisis Kelompok, B1, 2021

KAJIAN LITERATUR

14


“ Plans are of little importance, but planning is essential. ” -Winston Churchill


03


STUDIO PERANCANGAN & PEMBANGUNAN KOTA

3. 1 POSITIONING KAWASAN PERANCANGAN

3.1 Positioning Kawasan Perancangan

Gambar 3.1. Peta Konstelasi Lokasi Perancangan terhadap Kabupaten Rembang Sumber: Analisis Kelompok B1, 2021

PROFIL KAWASAN PERANCANGAN

17


STUDIO PERANCANGAN & PEMBANGUNAN KOTA

3. 2 DELINEASI LOKASI PERANCANGAN

3.2 Delineasi Lokasi Perancangan

Kawasan Perancangan memiliki luas

60,83 Ha

di

bagian

dan berada

utara

kawasan

Pandangan. Desa Pandangan Kulon

: RW 3,4,5 Desa Pandangan Wetan

: RW 1,2,3 Deliniasi lokasi perancangan memiliki Utara

batas

adminitrasi

: Laut Jawa

Selatan : Jalan Arteri Gambar 3.2 Peta Deliniasi Lokasi Perancangan Sumber : Hasil Analisis Kelompok B1, 2021.

Timur

:Desa Plawangan

Barat

:Desa

Sumurtawang

3. 3 JUSTIFIKASI DELINEASI LOKASI PERANCANGAN

3.3 Justifikasi Delineasi Lokasi Perancangan

PROFIL KAWASAN PERANCANGAN

18


STUDIO PERANCANGAN & PEMBANGUNAN KOTA

Gambar 3.3. TPI Pandangan, Kec. Kragan Sumber : Pusat Informasi Pelabuhan Perikanan

Berdasarkan hasil tabel skoring dalam penentuan kawasan perancangan,dihasilkan bahwa Desa Pandangan Kulon dan Pandawangan Wetan memiliki skor tinggi

dibandingkan desa lainnya. Kedua desa tersebut memiliki berbagai macam potansi yang

besar yang diuntungkan dengan lokasi yang strategis sehingga dapat di integrasikan

dengan pengembangan sektor perikanan. Hasil skoring menunjukkan bahwa kawasan

perancangan sangat potensial dikembangkan berdasarkan indikator green,esilient,oastal

settlement dan minapolitan. Berdasarkan kedua cara penentuan kawasan perancangan baik menggunakan potensi dan masalah serta pemberian skoring didapatkan bahwa kawasan perancangan yang terdiri dari bagian utara dari Desa Pandawangan Kulon dan Pandangan Wetan seluas 60.83 Ha yang berupa lahan ksosong dan permukiman serta merupakan desa yang memiliki potensi aktivitas yang dapat dikembangkan lebih lanjut terutama disektor perikanan yang paling tinggi di Kecamatan Kragan dan dapat

diintegrasikan dengan pengolahan ikan melalui industri maupun UMKM sehingga dapat meningkatkan perekonomian kawasan perancangan serta perlu dilakukan penataan

terkait kepadatan bangunan serta penduduk yang didukung oleh kawasan perancangan yang rawan akan bencana abrasi.

PROFIL KAWASAN PERANCANGAN

19


STUDIO PERANCANGAN & PEMBANGUNAN KOTA

Melalui tabel di bawah ini, kita ketahui bahwa Skor yang dimiliki oleh Desa Pandangan Wetan dan Pandangan Kulon dalam indikator Green and Resilient Coastal Settlement Through Minapolitan adalah 44 dan 39 (tertinggi pertama dan keempat di Kecamatan Kragan)

Konsep

Indikator

Skor Fasilitas Umum

Fisik

Resilient (Indeks Kota Tangguh Tangerang, 2020

Green (Karyono, 2010)

Coastal Settlement and Minapolitan

Terdapat 9-11 Fasilitas Umum [1]

Terdapat 4-6 Fasilitas Umum [3]

Kepadatan Penduduk

1 - 16 Orang/H a [1]

Dependenc y Ratio

DR < 50% [1]

Kemiskinan

Rendah (10,70% 31,91%) [1]

Sedang (31,92% - 53,13%) [2]

Tinggi (53,13% 74,32%) [3]

Ekonomi

Lahan Produktif

Rata-rata Luas Lahan Budidaya Rendah [1]

Rata-rata Luas Lahan Budidaya Menengah [2]

Rerata L, Lahan Budidaya Tinggi [3]

Lingkungan

Kebencana an

Terdapat <2 Jenis Kerawanan Bencana [1]

Terdapat 2 Jenis Kerawanan Bencana [2]

Terdapat 3-4 Jenis Kerawanan Bencana [3]

Environtmental Suitability

Sesuai [1]

Cukup Sesuai [2]

Kurang Baik [3]

Sosial

17 - 32 Orang/ Ha [2] 50%< DR < 60% [2]

Terdapat 7-8 Fasilitas Umum [2] 33 - 48 Orang/Ha [3]

49 - 64 Orang/Ha [3]

60% < DR <70% [3]

65 - 87 Orang/Ha [3]

DR >70% [4]

Save Energy

Sesuai [1]

Cukup Sesuai [2]

Kurang Baik [3]

Environtmentally Friendly Material

Sesuai [1]

Cukup Sesuai [2]

Kurang Baik [3]

Water

Sesuai [1]

Cukup Sesuai [2]

Kurang Baik [3]

Disposal of Waste

Sesuai [1]

Cukup Sesuai [2]

Kurang Baik [3]

Jenis Aktivitas (Fandeli dalam Latpapua,2011)

Tidak ada Aktivitas Pesisir dan Perikanan [1]

Aktivitas Pesisir dan Perikanan middlelow [2]

Aktivitas Pesisir dan Perikanan Tinggi [3]

Tidak Terdapat Fasilitas Terkait [1]

Terdapat 1 Fasilitas Terkait [2]

Terdapat >1 Fasilitas Terkait [3]

Tidak ada Kelompok Nelayan [1]

Kelompok Nelayan kontribusi middlelow [2]

Mina-Business (Devina et.al, 2013)

Tidak Ada Bisnis Minapolitan [1]

Terdapat Bisnis Minapolitan Kecil [2]

Mina-Economic Performance (Devina et.al, 2013)

Kurang Berkembang [1]

Cukup (Toko Kecil) [2]

Fasilitas Pelabuhan dan Perikanan Pantai (Kuy dalam Sugandi, 2011) Partisipasi Masyarakat (Sugiarti dalam Mahagangga, 2015)

Posisi Geografis (Rai dan Mahadewi, 2012)

innerland dan tidak berbatasan dengan laut [1]

Kelompok Nelayan Kontribusi Besar [3] Terdapat Bisnis Minapolitan Besar [3] Baik (Toko dan TPI) [3]

Berada pada Pesisir [2]

Tabel 3.1 Indikator dan Skoring Justifikasi Pemilihan Lokasi Perancangan Sumber : Hasil Analisis Kelompok B1, 2021

PROFIL KAWASAN PERANCANGAN

20


STUDIO PERANCANGAN & PEMBANGUNAN KOTA

3. 4 KONDISI FISIK

3.4 Kondisi Fisik

3.4.1 KONDISI FISIK ALAM A. FUNGSI KAWASAN

B. GEOLOGI

Gambar 3.4. Peta Fungsi Kawasan, Kawasan Perancangan Sumber: Analisis Kelompok B1, 2021

Gambar. 3.5 Peta Geologi Wilayah Perancangan Sumber: Analisis Kelompok B1, 2021

PROFIL KAWASAN PERANCANGAN

21


STUDIO PERANCANGAN & PEMBANGUNAN KOTA

C. GEOLOGI

Gambar 3.6 Peta Geologi Wilayah Perancangan Sumber: Analisis Kelompok B1, 2021

D. JENIS TANAH

Gambar 3.7 Peta Jenis Tanah Wilayah Perancangan Sumber: Analisis Kelompok B1, 2021

E. CURAH HUJAN

Gambar 3.8 Peta Curah Hujan Wilayah Perancangan Sumber: Analisis Kelompok B1, 2021

PROFIL KAWASAN PERANCANGAN

22


STUDIO PERANCANGAN & PEMBANGUNAN KOTA

F. RAWAN BENCANA

Gambar. 3.9 Peta Rawan Bencana Wilayah Perancangan Sumber: Analisis Kelompok B1, 2021

Gambar 3.10 Peta Kemiringan Lereng Kawasan Perencanaan Sumber: Analisis Kelompok B1, 2021

G. KEMIRINGAN LERENG

H. PENGGUNAAN LAHAN

Gambar 3.11 Peta Penggunaan Lahan Sumber: Analisis Kelompok B1, 2021

PROFIL KAWASAN PERANCANGAN

23


STUDIO PERANCANGAN & PEMBANGUNAN KOTA

I.HIDROLOGI

3.4.2 KONDISI SARANA DAN PRASARANA A. SARANA

Gambar. 3.12 Peta Hidrologi Kawasan Perencanaan Sumber: Analisis Kelompok B1, 2021

Tabel 3.2 Tabel Sarana di Kawasan Perancangan

No .

Jenis Sarana

Jumlah

Keterangan

1

Balai Desa/Kantor Desa

2

Terdapat di masing-masing Desa Pandangan Wetan dan Pandangan Kulon. Keberadaan kantor desa berfungsi sebagai sarana pelayanan masyarakat di lingkup pedesaan. Sebagai sarana pelayanan, Kantor desa memiliki fungsi lain seperti pusat informasi bagi masyarakat.

2

Pendidikan

3

Fasilitas pendidikan di kawasan perancangan yaitu SMP AlHikmah, SMAN 1 Kragan, dan SDN 2 Pandangan Wetan.

3

Kesehatan

3

Fasilitas kesehatan tersebut berupa 1 fasilitas dokter praktek, 1 apotek, dan 1 puskesmas pembantu.

4

Peribadatan

3

Fasilitas peribadatan berupa 2 masjid, dan 1 vihara

5

Perdagangan dan Jasa

2

Fasilitas perdagangan dan jasa berupa Tempat Pelelangan Ikan (TPI) dan deretan toko yang berada di dekat jalan Arteri Sumber : Hasil Analisis Kelompok B1, 2021

PROFIL KAWASAN PERANCANGAN

24


STUDIO PERANCANGAN & PEMBANGUNAN KOTA

Gambar 3.13. Peta Persebaran Sarana di Wilayah Perancangan Sumber: Analisis Kelompok B1, 2021

B. PRASARANA • PRASARANA JALAN

Gambar 3.14 Peta Jaringan Jalan Wilayah Perancangan Sumber: Analisis Kelompok B1, 2021

PROFIL KAWASAN PERANCANGAN

25


STUDIO PERANCANGAN & PEMBANGUNAN KOTA

• PRASARANA DRAINASE

Gambar. 3.15.Peta Jaringan Drainase Wilayah Perancangan Sumber: Analisis Kelompok B1, 2021

• PRASARANA TELEKOMUNIKASI

Gambar 3.16 Peta Jaringan Telekomunikasi Wilayah Perancangan Sumber: Analisis Kelompok B1, 2021

• PRASARANA PERSAMPAHAN

• PRASARANA LISTRIK

PROFIL KAWASAN PERANCANGAN

26


STUDIO PERANCANGAN & PEMBANGUNAN KOTA

Gambar 3.17 Peta Jaringan Air Bersih Wilayah Perancangan Sumber: Analisis Kelompok B1, 2021

• PRASARANA AIR BERSIH

• PRASARANA SANITASI

PROFIL KAWASAN PERANCANGAN

27


STUDIO PERANCANGAN & PEMBANGUNAN KOTA

3.5 K O N D I S I N O N F I S I K

3.5 Kondisi Non Fisik

3.5.1 KEPENDUDUKAN

Tahun

2011

2012

2013

2014

2015

2016

2017

2018

Kawasan Pandangan

5485

5570

5637

5701

5741

5828

5291

6007

Tabel 3.3. Jumlah Penduduk Kawasan Pandangan Sumber : BDT Dinsos Jawa Tengah, 2019.

Gambar 3.18. Diagram Jumlah Penduduk Menurut Kelompok

Gambar 3.19 Diagram Jumlah Penduduk

Umur Kawasan Pandangan

Menurut Kelompok Usia Sekolah Kawasan Pandangan

Sumber : BDT Dinsos Jawa Tengah, 2019.

Sumber : BDT Dinsos Jawa Tengah, 2019.

PROFIL KAWASAN PERANCANGAN

28


STUDIO PERANCANGAN & PEMBANGUNAN KOTA

3.5.2 SOSIAL BUDAYA

Gambar 3.20. Tradisi Sedekah Laut Sumber : Google Images, 2021

3.5.3 PEREKONOMIAN A. PANDANGAN WETAN 1. Mata Pencaharian

Gambar 3.21. Grafik Mata Pencaharian Sumber : BDT DINSOS Jawa Tengah, 2020

PROFIL KAWASAN PERANCANGAN

29


STUDIO PERANCANGAN & PEMBANGUNAN KOTA

2. Ketenagakerjaan Variabel

Nilai

Tingkat Pengangguran Terbuka

14,23%

Persentase Pengangguran

9,22%

Tingkat Kesempatan Kerja

83,42%

Rasio Ketergantungan

25,18%

Tabel 3.4 Tingkat dan Rasio Terkait Informasi Ketenagakerjaan Sumber : BDT DINSOS Jawa Tengah, 2020

3. Kemiskinan

Gambar 3.22 Diagram Tingkat Kemiskinan Pandangan Wetan Sumber : BDT DINSOS Jawa Tengah, 2020

B. PANDANGAN KULON 1. Mata Pencaharian

Gambar 3.23. Grafik Mata Pencaharian Sumber : BDT DINSOS Jawa Tengah, 2020.

PROFIL KAWASAN PERANCANGAN

30


STUDIO PERANCANGAN & PEMBANGUNAN KOTA

2. Ketenagakerjaan Variabel

Nilai

Tingkat Pengangguran Terbuka

14,23%

Persentase Pengangguran

9,22%

Tingkat Kesempatan Kerja

83,42%

Rasio Ketergantungan

25,18%

Tabel 3.5. Tingkat dan Rasio Terkait Informasi Ketenagakerjaan Sumber : BDT DINSOS Jawa Tengah, 2020.

3. Kemiskinan

Gambar 3.24. Diagram Tingkat Kemiskinan Pandangan Kulon Sumber : BDT DINSOS Jawa Tengah, 2020

3.5.4 SISTEM AKTIVITAS KAWASAN

Gambar 3.25 Ruko di jalan arteri Sumber : Google Street View, 2021

Gambar 3.26. Suasana di TPI Pandangan Wetan Sumber : Google Images, 2021

PROFIL KAWASAN PERANCANGAN

31


STUDIO PERANCANGAN & PEMBANGUNAN KOTA

3.5.5 LEGALITAS DAN HARGA LAHAN

Tabel 3.6 Rekapitulasi Kepemilikan Lahan

Wilayah

Milik Sendiri

Milik Orang Lain

Milik Negara

Lainnya

Desa Pandangan Kulon dan Pandangan Wetan

931

126

48

3

Sumber: BDT Dinsos Jawa Tengah (2020) dan dianalisis oleh Kelompok 1B 2021

Gambar 3.27 Perbedaan Nilai Lahan Kawasan Perancangan Sumber: ATRBPN, 2020

PROFIL KAWASAN PERANCANGAN

32


STUDIO PERANCANGAN & PEMBANGUNAN KOTA

3. 6

POTENSI LOKASI PERANCANGAN 3.6 Potensi Lokasi Perancangan

Tabel 3.7 Potensi Lokasi Perancangan Sumber: Analisis Kelompok B1, 2021

POTENSI MASALAH DAN ISU LOKASI PERANCANGAN

33


STUDIO PERANCANGAN & PEMBANGUNAN KOTA

3.7

MASALAH LOKASI PERANCANGAN 3.7 Masalah Lokasi Perancangan

Tabel 3.8 Masalah Lokasi Perancangan Sumber: Analisis kelompok B1, 2021

POTENSI MASALAH DAN ISU LOKASI PERANCANGAN

34


STUDIO PERANCANGAN & PEMBANGUNAN KOTA

3.8

Gambar 3.28 Peta Komik Potensi dan Masalah Kawasan Perancangan Sumber : Hasil Analsis B1, 2021

ISU LOKASI PERANCANGAN 3.8 Isu Lokasi Perancangan

POTENSI MASALAH DAN ISU LOKASI PERANCANGAN

35


STUDIO PERANCANGAN & PEMBANGUNAN KOTA

Potensi dan Masalah

Implikasi

menghambat

M e n d u k u n g

menghambat

Isu Utama

Solusi

Dapat Menjadi

Berkontribusi Pada

Pembangunan dan Pengembangan lahan dan kawasan yang mudah untuk dilakukan baik dari aspek fisik, teknis, maupun regulasi

Kawasan eksisting saat ini belum memiliki sarana dan prasarana yang lengkap termasuk permasalahan permukiman di sempadan pantai sehingga belum dapat menjadi PPL yang optimal

Gambar 3.29 Skema Hubungan Potensi dan Masalah dengan Isu Perancangan Sumber : Hasil Analsis B1, 2021

POTENSI MASALAH DAN ISU LOKASI PERANCANGAN

36


STUDIO PERANCANGAN & PEMBANGUNAN KOTA

POTENSI MASALAH DAN ISU LOKASI PERANCANGAN

37


04


STUDIO PERANCANGAN & PEMBANGUNAN KOTA

4.1

JUSTIFIKASI PEMILIHAN KONSEP 4.1 Justifikasi Pemilihan Konsep

Konsep yang mengusung tentang minapolitan menjadi daya tarik bagi wilayah perancangan dikarenakan minapolitan yang diartikan sebagai kota perikanan karena yang tumbuh dan berkembang karena terdapat kegiatan perikanan sehingga dapat membangun kegiatan perekonomian yang

berbasis perikanan. Oleh sebab itu, konsep yang ditawarkan juga terdapat program-program yang ditujukan guna mengangkat serta memfasilitasi kehidupan bagi nelayan dan penduduk di wilayah tersebut

KONSEP DESAIN PERANCANGAN

39


STUDIO PERANCANGAN & PEMBANGUNAN KOTA

Variabel Jenis Aktivitas Fasilitas Pelabuhan dan Perikanan Pantai Partisipasi Masyarakat Mina-Business Mina-Economic Performance

(Fandeli dalam Latpapua,2011) (Kuy dalam Sugandi, 2011) (Sugiarti dalam Mahagangga, 2015) (Devina et.al, 2013) (Devina et.al, 2013)

Bagan 4.1 Justifikasi Pemilihan Konsep Sumber: Hasil Analisis Kelompok B1, 2021.

KONSEP DESAIN PERANCANGAN

40


STUDIO PERANCANGAN & PEMBANGUNAN KOTA

BEST PRACTICE K OPractice N S EKonsep P 4.2 Best

4. 2

1. GREEN (Pantai Panjang Bengkulu)

Gambar 4.1 Pantai Panjang, Bengkulu Sumber: Antara/Igooy el Fitra

2. RESILIENT (Pantai Padang, Kota Padang)

Gambar 4.2. Pantai Padang, Kota Padang Sumber: Berita Satu

KONSEP DESAIN PERANCANGAN

41


STUDIO PERANCANGAN & PEMBANGUNAN KOTA

3. COASTAL HOUSING (Kampung Sumber Jaya, Kota Bengkulu)

Gambar 4.3 Kampung Sumber Jaya Sumber: PUPR

4. MINAPOLITAN (Kabupaten Pacitan)

Gambar 4.4 Minapolitan di Kab. Pacitan Sumber: Pemkab Pacitan

KONSEP DESAIN PERANCANGAN

42


STUDIO PERANCANGAN & PEMBANGUNAN KOTA

PENERAPAN KONSEP P E R AKonsep N C Perancangan ANGAN 4.3 Penerapan

4.3

Tabel 4.1 Penerapan Konsep

PROGRAM RUANG

KONSEP TERKAIT

INDIKATOR

PENERAPAN KONSEP

ILUSTRASI

Rusunawa Penyediaan Jenis Aktivitas High Density Coastal (Fandeli dalam Coastal Settlement Latpapua, 2011) Settlement Penyediaan Hunian Horizontal

Kesesuaian dengan Lingkungan

RTH Sempadan Pantai

Kualitas Ruang

Ruang Terbuka Olahraga dan Green Jogging track

Green

Penyediaan Ruang Terbuka Hijau di Sempadan Pantai dengan Wave Breaker

Coastal Settlement

Jenis Aktivitas Ruang Publik dan (Fandeli dalam Aktivitas Sosial Latpapua, 2011) dan Budaya Wave Breaker

Penyediaan RTH di setiap zona daerah perancangan

Resilient

Kerentanan Bencana

Green

Kesesuaian dengan Lingkungan

Sea Wall

Taman Lingkungan

KONSEP DESAIN PERANCANGAN

43


STUDIO PERANCANGAN & PEMBANGUNAN KOTA

PROGRAM RUANG

KONSEP TERKAIT

Green

INDIKATOR

PENERAPAN KONSEP

Kualitas Ruang

Green Belt

ILUSTRASI

Penyediaan RTH di setiap zona daerah perancangan Coastal Settlement

Jenis Aktivitas (Fandeli Tempat Pengelolaan dalam Latpapua, 2011) Sampah dan Kompos

Pos Pemadam Kebakaran

Puskesmas

Kantor Pemerintahan dan Aula

Masjid

Penyediaan Pusat Pelayanan yang Dapat Mengakomodir Coastal Lingkungan (Desa) Sekitar dan Settlement Kegiatan Sosial Budaya

Jenis Aktivitas (Fandeli dalam Latpapua, 2011)

SMA

SMP

SD

TK

Kantor Polisi

Pos Hansip

KONSEP DESAIN PERANCANGAN

44


STUDIO PERANCANGAN & PEMBANGUNAN KOTA

PROGRAM RUANG

KONSEP TERKAIT

INDIKATOR

PENERAPAN KONSEP

ILUSTRASI

Mina Business (Devina et. al., 2013) Coastal Settlement

Penyediaan Pusat Pelayanan yang Dapat Mengakomodir Lingkungan (Desa) Sekitar dan Kegiatan Sosial Budaya

Mina-Economic Performance (Devina et. al., 2013)

Resilient

Pertokoan

Kerentanan Ekonomi

Kesesuaian dengan Lingkungan Green

Taman Skala Desa Kualitas Ruang

Kerentanan Fisik

IPAL Terpadu

Kerentanan Ekonomi

Industri Pengolahan Ikan

Resilient

Penyediaan dan Perancangan Area Industri Dalam Upaya Peningkatan Ekonomi Berbasis Minapolitan dan Penataan Perdagangan dan Jasa

Jenis Aktivitas (Fandeli Industri Penggalangan dalam Latpapua, 2011) Kapal

Minapolitan

Mina Business (Devina et. al., 2013)

Gudang

Mina-Economic Performance (Devina et. al., 2013)

Tempat Pelelangan Ikan

KONSEP DESAIN PERANCANGAN

45


STUDIO PERANCANGAN & PEMBANGUNAN KOTA

PROGRAM RUANG

KONSEP TERKAIT

INDIKATOR

PENERAPAN KONSEP

ILUSTRASI

Coastal Settlement Permukiman Nelayan Jenis Aktivitas (Fandeli dalam Latpapua, 2011) Penyediaan Kawasan Nelayan yang Terintegrasi

Balai Nelayan

Minapolitan Fasilitas Pelabuhan dan Perikanan Pantai (Sugiarti Dermaga dan docking daam Mahagangga, 2015) Sumber: Hasil Analisis Kelompok B1, 2021.

1. GREEN

Gambar 4.5 Penerapan Konsep Green Sumber: Google Images, 2021

KONSEP DESAIN PERANCANGAN

46


2. RESILIENT

Gambar 4.6 Penerapan Konsep Resilient Sumber: Google Images, 2021

3. COASTAL SETTLEMENT

Gambar 4.7 Penerapan Konsep Coastal Settlement Sumber: Google Images, 2021

4. MINAPOLITAN

Gambar 4.8 Penerapan Konsep Minapolitan Sumber: Google Images, 2021

47


“A GOAL WITHOUT A PLAN IS JUST A WISH ” – Antoine De Saint Exupery


05


STUDIO PERANCANGAN & PEMBANGUNAN KOTA

5.1 ANALISIS AKTIVITAS 5.1 Analisis Aktivitas 5.1.1 Analisis Karakteristik Aktivitas

A. KARAKTERISTIK PENDUDUK

B. KARAKTERISTIK HUNIAN

ANALISIS AKTIVITAS

50


STUDIO PERANCANGAN & PEMBANGUNAN KOTA

C. KARAKTERISTIK SARANA DAN PRASARANA

D. KARAKTERISTIK LINGKUNGAN

5.1.2 Analisis Jenis Aktivitas

Tabel 5.1 Analisis Jenis Aktivitas Karakteristik Aktivitas

Kelompok Aktivitas

Bertempat tinggal Hunian

Sanitasi

Jenis Aktivitas

Jenis Ruang

Pengguna

Tempat hunian penduduk yang masuk kategori sangat berkecukupan

Rumah Mewah

Penduduk yang sangat berkecukupan

Tempat hunian penduduk yang masuk kategori berkecukupan

Rumah Sedang

Penduduk yang berkecukupan

Tempat hunian penduduk yang masuk kategori kurang berkecukupan

Rumah Sederhana

Penduduk

Sirkulasi

Tempat Parkir

Penduduk yang kurang berkecukupan

Fasilitas umum bersama untuk mandi dan mencuci

MCK Umum

Penduduk

ANALISIS AKTIVITAS

51


STUDIO PERANCANGAN & PEMBANGUNAN KOTA Karakteristik Aktivitas

Aktivitas Nelayan

Kelompok Aktivitas

Jenis Aktivitas

Jenis Ruang

Pengguna

Hunian Nelayan

Rumah Nelayan

Rumah Nelayan

Penduduk Nelayan

Tempat Dermaga

Tempat Dermaga

Penduduk Nelayan

Rumah Penduduk Pemilik Tambak

Rumah Penduduk Pemilik Tambak

Penduduk Nelayan

Tempat Menjemur Ikan

Tempat Menjemur Ikan

Penduduk Nelayan

Tempat Reparasi Kapal dan Mesin Kapal

Tempat Reparasi Kapal dan Mesin Kapal

Penduduk Nelayan

Aktivitas Nelayan

Tempat Memperbaiki dan Menjemur Tempat Memperbaiki Jala dan Menjemur Jala Tempat Parkir, Jalan untuk Pejalan Kaki dan Kendaraan

Penduduk

Pasar Ikan

Penduduk Nelayan

TPI

Penduduk Nelayan

Ruang Penerimaan

Karyawan pabrik

Penyortiran Tempat memilah ikan berdasarkan Bahan Baku Ikan kriteria

Ruang Sortir

Karyawan pabrik

Pencucian Bahan Baku Ikan

Ruang Cuci

Karyawan pabrik

Tempat Parkir, Jalan untuk Pejalan Kaki dan Kendaraan Pengumpulan dan Jual beli hasil Tambak Penerimaan Bahan Baku

Industri Pengolahan Ikan

Penduduk Nelayan

Tempat Ikan ditampung setelah di bongkar muat

Membersihkan Bahan Baku dari kotoran yang menempel

Pengolahan Memasak Ikan menjadi produk jadi Dapur ( Ruang Masak) Bahan Baku Ikan

Karyawan pabrik

Pengujian Menguji kandungan gizi dari produk Kandungan Hasil sesuai SNI Produksi

Laboratorium

Karyawan pabrik

Pengawetan dan Tempat hasil produksi di sterilisasi Sterilisasi Produk dari bakteri

Ruang Sterilisasi

Karyawan pabrik

Penyimpanan

Ruang penyimpanan beku

Gudang

Karyawan pabrik

Produksi

Ruang produksi pengolahan ikan

Ruang Produksi

Karyawan pabrik

Pembersihan

Mencuci barang yang digunakan

Dapur cuci

Karyawan pabrik

Pengepakan

Tempat mengepak hasil produksi

Area pengepakan

Karyawan pabrik

Bongkar muat

Tempat membawa ikan ke gudang dan memuat hasil produksi untuk dipasarkan

Gudang

Karyawan pabrik

Sirkulasi

Tempat Parkir

Karyawan pabrik

Sanitasi

Fasilitas umum bersama untuk mandi dan mencuci

KM/WC

Karyawan pabrik

Peribadatan

Fasilitas umum untuk beribadah

Tempat Wudhu

Karyawan pabrik

Ruang Sholat

Karyawan pabrik

ANALISIS AKTIVITAS

52


STUDIO PERANCANGAN & PEMBANGUNAN KOTA Karakteristik Aktivitas

Kelompok Aktivitas

Jenis Aktivitas

Jenis Ruang

Pelayanan dan Administrasi

Kantor Kecamatan

Sirkulasi

Tempat Parkir

Kegiatan peribadatan (beribadah)

Masjid

Sirkulasi

Tempat Parkir

Pelayanan kesehatan untuk anakanak, penduduk, ibu hamil, penyediaan obat

Puskesmas

Pemerintahan

Peribadatan

Pusat Layanan

Kesehatan

Pengguna Penduduk dan masyarakat umum

Penduduk

Penduduk

Sirkulasi

Tempat Parkir

Perdagangan dan Jasa

Kegiatan jual beli kebutuhan sehari hari

Pertokoan

Pengiriman

Sebagai tempat untuk mengirimkan barang kepada orang lain

Kantor Pos

Penduduk

Pergerakan dan Lalu Lintas

Sirkulasi

Tempat Parkir

Penduduk

Pelayanan dan Administrasi

Balai Desa

Pegawai Instansi Masyarakat

Sirkulasi

Tempat Parkir

Penduduk dan Pengunjung

Kegiatan peribadatan (beribadah)

Mushola

Penduduk dan masyarakat umum

Sirkulasi

Tempat Parkir

Penduduk dan Pengunjung

Kegiatan jual beli kebutuhan sehari hari

Toko

Penduduk

Kegiatan jual beli kebutuhan sehari hari

KUD

Penduduk

Sirkulasi

Tempat Parkir

Penduduk dan Pengunjung

Kegiatan belajar mengajar

SD

Sirkulasi

Tempat Parkir

Pemerintahan

Peribadatan

Perdagangan dan Jasa Sub Pusat Layanan

TK Pendidikan

SMP

Penduduk usia sekolah,Penduduk,Guru , pegawai

Taman Olahraga, Rekreasi, RTH

Olahraga,Rekreasi

Lapangan Sepak Bola

Penduduk

Sirkulasi

Tempat Parkir

Keamanan

Menjaga keamanan lingkungan sekitar

Pos hansip

Penduduk

Pengolahan Limbah

Pengolahan Limbah

IPAL Komuna

Penduduk

Persampahan

Membuang Sampah,distribusi sampah

TPS

Penduduk

Sumber: Hasil Analisis Kelompok B1, 2021

ANALISIS AKTIVITAS

53


STUDIO PERANCANGAN & PEMBANGUNAN KOTA

5.1.3 Analisis Pengguna

8,000

7,000 6,000

y = 69.75x - 134808 R² = 0.9869

5,000 4,000 3,000

Jml Penduduk Deliniasi

2,000

Linear (Jml Penduduk Deliniasi)

1,000 2041

2039

2037

2035

2033

2031

2029

2027

2025

2023

2021

2019

2017

2015

2013

2011

-

Gambar 5.1 Grafik Proyeksi Penduduk Kawasan Perancangan Tahun 2041 Sumber: Hasil Analisis Kelompok B1, 2021

12%

24%

1-17 th 18-34 th

40%

24%

36-60 th

>60 th

Gambar 5.2 Diagram Penduduk menurut Kelompok Umur Kawasan Perancangan Tahun 2041 Sumber: Hasil Analisis Kelompok B1, 2021

ANALISIS AKTIVITAS

54


STUDIO PERANCANGAN & PEMBANGUNAN KOTA

20%

20%

20% 40%

Usia TK(4-6) Usia SLTP (13-15)

Usia SD (7-12) Usia SLTA (16-18)

Gambar 5.3 Diagram Penduduk Usia Sekolah Kawasan Perancangan Tahun 2041 Sumber: Hasil Analisis Kelompok B1, 2021

6% 10%

57%

9%

Perikanan Tangkap Perdagangan Industri Pengolahan Jasa

18%

Lainnya

Gambar 5.4 Diagram Penduduk menurut Mata Pencaharian Kawasan Perancangan Tahun 2041 Sumber: Hasil Analisis Kelompok B1, 2021

5.1.4 Analisis Kebutuhan Ruang

ANALISIS AKTIVITAS

55


B1 Coastal Settlement Through Minapolitan

A. AKTIVITAS PERMUKIMAN UMUM Karakteristik Aktivitas

Kelompok Aktivitas

Hunian

Sanitasi Permukiman

Rekreasi dan Kebutuhan Umum

Jenis Aktivitas

Jenis Ruang

Tempat Hunian

Rumah Sederhana

Pengguna

Standart 5 jiwa/unit, 68m2/unit

6453

Sumber

SNI 03-17332004, Neufert 1997 SNI 03-17332004, Neufert 1997

Jumlah Unit

Luas

Satuan

Keterangan

100

3600

m2

Rencana

1697

39330

m2

Rencana

Tempat hunian penduduk yang masuk kategori kurang berkecukupan

Rumah susun

Sirkulasi

Tempat Parkir

6453

Mobil 12 m2, Motor 2 m2, Truk 3,4x12,5 m2

Neufert,1997

Mobil (20), Motor (50), Truk (7)

637.5

m2

Rencana

Fasilitas umum bersama untuk mandi dan mencuci

MCK Umum

7354

50 jiwa/unit, 2,38m2/unit

SNI 03-17332004, Neufert 1997

2

7.14

m2

Rencana

Lapangan Basket

6453

420 m2

Neufert Architect Data

1

600

m2

Rencana

Lapangan Badminton

6453

112 m2

Neufert Architect Data

1

120

m2

Rencana

Taman RW

6453

1250 m2/2500 jiwa

SNI 03-17332004

3

3750

m2

Rencana

Taman RT

6453

250 m2/250 jiwa

SNI 03-17332004

10

1000

m2

Rencana

5 jiwa/unit, 68m2/unit

Berolahraga

Perdagangan

Jual beli barang dan kebutuhan pangan

Warung

6453

100 m2/250 jiwa

SNI 03-17332005

12

1200

m2

Rencana

Sosial

Tempat pertemuan antar penduduk

Gedung Pertemuan

6453

300 m2/2500 jiwa

SNI 03-17332006

2

600

m2

Rencana

Keamanan

Penjagaan keamanan

Pos Hansip

6453

12 m2/2500 jiwa

SNI 03-17332007

1

12

m2

Rencana

Persampahan

Tempat pembuangan sampah

Bak Sampah Kecil

6453

30 m2/2500 jiwa

SNI 03-17332008

1

30

m2

Rencana

Permukiman

Luas

50886.64

m2

Traffix (30 %) x Luas Luas Total Lahan Terbangun

15265.992 66152.632

m2 m2

6.6152632

Ha

56


B1 Coastal Settlement Through Minapolitan

B. AKTIVITAS SUB PUSAT PELAYANAN PERMUKIMAN UMUM Karakteristik Aktivitas

Kelompok Aktivitas Pemerintahan

Peribadatan

Perdagangan dan Jasa

Pendidikan

Sub Pusat Layanan Olahraga, Rekreasi, RTH

Kesehatan Keamanan

Jenis Aktivitas

Jenis Ruang

Pengguna

Standart

Sumber

Pelayanan dan Administrasi

Balai Desa

7354

1000m2 Mobil 12 m2, Motor 2 m2, Truk 3,4x12,5 m2

Sirkulasi

Tempat Parkir

7354

Kegiatan peribadatan (beribadah)

Mushola

7354

Sirkulasi

Tempat Parkir

7354

Kegiatan jual beli kebutuhan sehari hari

Toko

Kegiatan jual beli kebutuhan sehari hari Sirkulasi

Luas

SNI 03-1733-1989

1

1000

m2

Rencana

Neufert,1997

Mobil (20), Motor (50), Truk (7)

637.5

m2

Rencana

200

m2

Rencana

637.5

m2

Rencana

SNI 03-1733-2004

7354

250 jiwa / 100 m2

SNI 03-1733-1989

15

1500

m2

Rencana

KUD

7354

50m2

SNI 03-1733-1990

1

50

m2

Rencana

Tempat Parkir

7354

637.5

m2

Rencana

500

m2

Rencana

500

m2

Rencana

637.5

m2

Rencana

3750 986

m2 m2

Rencana Rencana

637.5

m2

Rencana

300

m2

Rencana

TK

332 669

Sirkulasi

Tempat Parkir

7354

Olahraga,Rekreasi

Taman Lapangan Sepak Bola

7354

Sirkulasi

Tempat Parkir

7354

Posyandu

Mobil 12 m2, Motor 2 m2, Truk 3,4x12,5 m2 1250 jiwa / 500 m2

Neufert,1997

Neufert,1997

SNI 03-1733-1991

Mobil (20), Motor (50), Truk (7) 1

SNI 03-1733-2004 Neufert,1997

6453

1600 jiwa /500 m2 Mobil 12 m2, Motor 2 m2, Truk 3,4x12,5 m2 2.500 jiwa / 1.250 m 968 m2 Mobil 12 m2, Motor 2 m2, Truk 3,4x12,5 m2 60 m2/1250 jiwa

SNI 03-1733-2004

1 Mobil (20), Motor (50), Truk (7) 3 1 Mobil (20), Motor (50), Truk (7) 5

Balai Pengobaran warga

6453

1000 m2/3000 jiwa

SNI 03-1733-2005

2

200

m2

Rencana

Kegiatan Pengobatan

Poliklinik

6453

60 m2/1250jiwa

SNI 03-1733-2006

5

300

m2

Rencana

Menjaga keamanan lingkungan sekitar

Pos hansip

7354

2.500 jiwa / 12 m2

SNI 03-1733-2004

1

12

m2

Rencana

1

2500

m2

Rencana

1

45

m2

Memeriksa kesehatan balita

SNI 03-1733-1992

2 Mobil (20), Motor (50), Truk (7)

Satuan Keterangan

100 m2 /250 jiwa Mobil 12 m2, Motor 2 m2, Truk 3,4x12,5 m2

SD

Kegiatan belajar mengajar

Jumlah Unit

Neufert,1997

Neufert,1997

Pengolahan Limbah

Pengolahan Limbah

IPAL Komuna

7354

2500 m2

Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 14 Tahun 2010 tentang Standar Pelayanan Minimal bidang Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang

Persampahan

Membuang Sampah,distribusi sampah

TPS

7453

2.500 jiwa/ 45 m2

SNI 03- 3242-1994

Luas Traffix (30 %) x Luas Luas Total Lahan Terbangun

15030.5 4509.15 19539.65 1.953965

Rencana m2 m2 m2 Ha

57


B1 Coastal Settlement Through Minapolitan

C. AKTIVITAS NELAYAN DAN PENDUDUK Karakteristik Aktivitas

Aktivitas Nelayan

Sumber

Jumlah Unit

Luas

Satuan

Keteranga n

Jurnal Temu Ilmiah IPLBI 2017

225

20273

m2

Rencana

AN

102

2288

m2

Rencana

5 jiwa/18 m2

AN+SB

180

3244

m2

Rencana

Kelompok Aktivitas

Jenis Aktivitas

Jenis Ruang

Pengguna

Hunian Nelayan

Rumah Nelayan

Rumah Nelayan

901

Penjemuran Ikan Perbaikan dan pembuatan alat tangkap

Area Penjemuran Ikan Tempat Perbaikan dan pembuatan alat tangkap

901

5 jiwa /45 m2-90 m2/ unit 2,5 Kw Ikan

901

Aktivitas Nelayan

Interaksi Nelayan

Balai Nelayan

901

900 m2

Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi NTB

1

900

m2

Rencana

Parkit kapal dan pendaratan ikan

Tempat Dermaga

901

900 m2

Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi NTB

1

900

m2

Rencana

Pengawetan Ikan

Cold Storage

901

500 m2

Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi NTB

1

500

m2

Rencana

Penyimpanan Ikan

Gudang

901

500 m2

Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi NTB

1

500

m2

Rencana

901

4500 m2

Peraturan Pemerintah No. 5 Tahun 2011

1

4500

m2

Rencana

901

96 m2

Peraturan Pemerintah No. 5 Tahun 2011

1

36

m2

Rencana

Neufert,1997

Mobil (20), Motor (50), Truk (7)

637.5

m2

Rencana

Tempat Reparasi Kapal dan Mesin Kapal

Tempat Reparasi Kapal dan Mesin Kapal Stasiun pengisian bahan bakar Pengisian Bahan Bakar Kapal kapal

Rekreasi dan Kebutuhan Umum

Aktivitas Penduduk

Standart

Sirkulasi

Tempat Parkir

7354

Mobil 12 m2, Motor 2 m2, Truk 3,4x12,5 m2

Tempat Pelelangan Ikan

TPI

901

550 m2

Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi NTB

2

1100

m2

Rencana

Lapangan Basket

901

420 m2

Neufert Architect Data

1

600

m2

Rencana

Lapangan Badminton

901

112 m2

Neufert Architect Data

1

120

m2

Rencana

Taman RW

901

1250 m2/2500 jiwa

SNI 03-1733-2004

3

3750

m2

Rencana

Taman RT

901

250 m2/250 jiwa

SNI 03-1733-2004

10

1000

m2

Rencana

Berolahraga

Perdagangan

Jual beli barang dan kebutuhan pangan

Warung

901

100 m2/250 jiwa

SNI 03-1733-2005

12

1200

m2

Rencana

Sosial

Tempat pertemuan antar penduduk

Gedung Pertemuan

901

300 m2/2500 jiwa

SNI 03-1733-2006

2

600

m2

Rencana

Keamanan

Penjagaan keamanan

Pos Hansip

901

12 m2/2500 jiwa

SNI 03-1733-2007

1

12

m2

Rencana

Persampahan

Tempat pembuangan sampah

Bak Sampah Kecil

901

30 m2/2500 jiwa

SNI 03-1733-2008

1

30

m2

Rencana

Luas

42189.6

m2

Traffix (30 %) x Luas Luas Total Lahan Terbangun

12656.88 54846.48 5.484648

m2 m2 Ha

58


B1 Coastal Settlement Through Minapolitan

D. AKTIVITAS PENGOLAHAN INDUSTRI IKAN Karakteristik Aktivitas

Kelompok Aktivitas

Jenis Aktivitas

Jenis Ruang

Pengguna

Standart

Sumber

Jumlah Unit

Luas

Penerimaan Bahan Baku

Tempat Ikan ditampung setelah di bongkar muat

Ruang Penerimaan

137

27 m2

Jurnal Unika

1

27

m2

Rencana

Penyortiran Bahan Baku Ikan

Tempat memilah ikan berdasarkan kriteria

Ruang Sortir

137

40.15 m2

Jurnal Unika

1

40.15

m2

Rencana

Pencucian Bahan Baku Ikan

Membersihkan Bahan Baku dari kotoran yang menempel

Ruang Cuci

137

29.5 m2

Jurnal Unika

1

29.5

m2

Rencana

Pengolahan Bahan Baku Ikan

Memasak Ikan menjadi produk jadi

Dapur ( Ruang Masak)

137

24 m2

Jurnal Unika

2

48

m2

Rencana

Laboratorium

137

52.5 m2

Jurnal Undip

1

5.5

m2

Rencana

Ruang Sterilisasi

137

39 m2

Jurnal Unika

1

39

m2

Rencana

Pengujian Kandungan Hasil Produksi

Menguji kandungan gizi dari produk sesuai SNI Industri Pengolahan Pengawetan dan Sterilisasi Produk Tempat hasil produksi di sterilisasi dari bakteri Ikan Penyimpanan

Ruang penyimpanan beku

Gudang

137

500 m2

Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi NTB

1

500

m2

Rencana

Produksi

Ruang produksi pengolahan ikan

Ruang Produksi

137

360 m2

Jurnal Undip

2

720

m2

Rencana

Pembersihan

Mencuci barang yang digunakan

Dapur cuci

137

20m2

Jurnal Untag

1

20

m2

Rencana

Pengepakan

Tempat mengepak hasil produksi

Area pengepakan

137

72 m2

Jurnal Undip

2

144

m2

Rencana

Tempat membawa ikan ke gudang dan memuat hasil produksi untuk dipasarkan

Gudang

137

160 m2

Jurnal Undip

1

160

m2

Rencana

Sirkulasi

Tempat Parkir

7354

Mobil 12 m2, Motor 2 m2, Truk 3,4x12,5 m2

Neufert,1997

635.7

m2

Rencana

Fasilitas umum bersama untuk mandi dan mencuci

Mobil (20), Motor (50), Truk (7)

KM/WC

137

10m2/jiwa

Jurnal Undip

2

20

m2

Rencana

Pengolahan Limbah

Pengolahan limbah industri pengolahan ikan

IPAL

137

50

Best Practice Pabrik Pengelolahan Ikan Tuna di Bitung

1

100

m2

Rencana

Peribadatan

Fasilitas umum untuk beribadah

Tempat Wudhu

137

2 m2/jiwa

Jurnal Undip

1

2

m2

Rencana

Ruang Sholat

137

2.25 m2/jiwa

Jurnal Undip

1

2.25

m2

Rencana

Bongkar muat

Sanitasi Industri Pengolahan Ikan

Satuan Keterangan

Luas Traffix (30 %) x Luas

2493.1 747.93

m2 m2

Luas Total Lahan Terbangun

3241.03

m2

0.324103

Ha

59


B1 Coastal Settlement Through Minapolitan

E. PUSAT PELAYANAN Karakteristik Aktivitas

Kelompok Aktivitas

Pemerintahan

Jenis Ruang

Pengguna

Standart

Sumber

Jumlah Unit

Luas

Pelayanan dan Administrasi

Kantor Kecamatan

7354

2500 m2

Satuan Keterangan

Neufert,1997

1

2500

m2

Rencana

Mobil (20), Motor (50), Truk (7)

637.5

m2

Rencana

600

m2

Rencana

637.5

m2

Rencana

Sirkulasi

Tempat Parkir

7354

Mobil 12 m2, Motor 2 m2, Truk 3,4x12,5 m2

Neufert,1997

Kegiatan peribadatan (beribadah)

Masjid

7354

600 m2/ 2500 jiwa

SNI 03-1733-2004

Sirkulasi

Tempat Parkir

7354

Mobil 12 m2, Motor 2 m2, Truk 3,4x12,5 m2

Neufert,1997

Pelayanan kesehatan untuk anak-anak, penduduk, ibu hamil, penyediaan obat

Puskesmas

7354

1000 m2

SNI 03-1733-2004

1

1000

m2

Rencana

Sirkulasi

Tempat Parkir

7354

Mobil 12 m2, Motor 2 m2, Truk 3,4x12,5 m2

Neufert,1997

Mobil (20), Motor (50), Truk (7)

637.5

m2

Rencana

Pertokoan

7354

6000 jiwa/ 300 m2

SNI 03-1733-1989

1

300

m2

Rencana

Pertokoan atau kios

7354

400m2

Neufert, 1997

1

400

m2

Rencana

Kegiatan Keamanan Pusat

Kantor Polisi

7354

120000 jiwa/500m2

Neufert Architect Data's Data Edisi 33 Jilid 22

1

500

m2

Rencana

Sirkulasi

Tempat Parkir

7354

Mobil 12 m2, Motor 2 m2, Truk 3,4x12,5 m2

Neufert,1997

637.5

m2

Rencana

Hydrant

7354

1

Time Saver Standart For Urban Design

Mobil (20), Motor (50), Truk (7)

m2

Rencana

Sirkulasi

Tempat Parkir

7354

Mobil 12 m2, Motor 2 m2, Truk 3,4x12,5 m2

Neufert,1997

637.5

m2

Rencana

Pengiriman

Sebagai tempat untuk mengirimkan barang kepada orang lain

Mobil (20), Motor (50), Truk (7)

Kantor Pos

7354

500m2

SNI 03-1733-1989

1

500

m2

Rencana

Pergerakan dan Lalu Lintas

Sirkulasi

Tempat Parkir

7354

Mobil 12 m2, Motor 2 m2, Truk 3,4x12,5 m2

Neufert,1997

Mobil (20), Motor (50), Truk (7)

637.5

m2

Rencana

Peribadatan

Kesehatan

Pusat Layanan

Jenis Aktivitas

Perdagangan dan Jasa

Keamanan

Kegiatan jual beli kebutuhan sehari hari

Pemadam Kebakaran Pemadam Kebakaran

1 Mobil (20), Motor (50), Truk (7)

1

Luas

9625

m2

Traffix (30 %) x Luas Luas Total Lahan Terbangun

2887.5 12512.5 1.25125

m2 m2 Ha

60


B1 Coastal Settlement Through Minapolitan

F. SUB PUSAT PELAYANAN PERMUKIMAN NELAYAN Karakteristik Aktivitas

Kelompok Aktivitas

Pemerintahan

Peribadatan

Jenis Aktivitas

Jenis Ruang

Pengguna

Standart

Sumber

Jumlah Unit

Luas

Pelayanan dan Administrasi

Balai Desa

7354

1000m2

SNI 03-17331989

1

1000

m2

Rencana

Sirkulasi

Tempat Parkir

7354

Mobil 12 m2, Motor 2 m2, Truk 3,4x12,5 m2

Neufert,1997

Mobil (20), Motor (50), Truk (7)

637.5

m2

Rencana

Kegiatan peribadatan (beribadah)

Mushola

7354

100 m2 /250 jiwa

SNI 03-17332004

2

200

m2

Rencana

Sirkulasi

Tempat Parkir

7354

Mobil 12 m2, Motor 2 m2, Truk 3,4x12,5 m2

Neufert,1997

Mobil (20), Motor (50), Truk (7)

637.5

m2

Rencana

Kegiatan jual beli kebutuhan sehari hari

Toko

7354

250 jiwa / 100 m2

15

3000

m2

Rencana

Kegiatan jual beli kebutuhan sehari hari

KUD

7354

50m2

1

50

m2

Rencana

Sirkulasi

Tempat Parkir

7354

Mobil 12 m2, Motor 2 m2, Truk 3,4x12,5 m2

Mobil (20), Motor (50), Truk (7)

637.5

m2

Rencana

TK

332

1250 jiwa / 500 m2

1

500

m2

Rencana

SD

669

1600 jiwa /500 m2

1

500

m2

Rencana

SMP

334

4800 jiwa/ 9000 m2

1

9000

m2

Rencana

SMA

336

12.500 m2

1

12500

m2

Rencana

Sirkulasi

Tempat Parkir

7354

Mobil 12 m2, Motor 2 m2, Truk 3,4x12,5 m2

Neufert,1997

Mobil (20), Motor (50), Truk (7)

637.5

m2

Rencana

Olahraga,Rekreasi

Taman

7354

2.500 jiwa / 1.250 m

SNI 03-17332004

1

1250

m2

Rencana

Sirkulasi

Tempat Parkir

7354

Mobil 12 m2, Motor 2 m2, Truk 3,4x12,5 m2

Neufert,1997

Mobil (20), Motor (50), Truk (7)

637.5

m2

Rencana

Menjaga keamanan lingkungan sekitar

Pos hansip

7354

2.500 jiwa / 12 m2

SNI 03-17332004

1

12

m2

Rencana

Sub Pusat Layanan

Perdagangan dan Jasa Kegiatan belajar mengajar

Olahraga, Rekreasi, RTH Sub Pusat Layanan Keamanan

SNI 03-17331989 SNI 03-17331990 Neufert,1997 SNI 03-17331991 SNI 03-17331992 SNI 03-17331993 SNI 03-17331993

Satuan Keterangan

Luas

31199.5

m2

Traffix (30 %) x Luas Luas Total Lahan Terbangun

9359.85 40559.35

m2 m2

4.055935

Ha

61


B1

STUDIO PERANCANGAN & PEMBANGUNAN KOTA

Coastal Settlement Through Minapolitan

Kelompok Aktivitas

Luas

Sirkulasi

Luas Total

Satuan

Aktivitas Nelayan

42189.6

12656.88

54846.48

m2

Industri Pengolahan Ikan

2493.1

747.93

3241.03

m2

Permukiman Barat

50886.64

15265.992

66152.63

m2

Pusat Pelayanan

9625

2887.5

12512.50

m2

Sub Pusat Pelayanan Timur

31199.5

9359.85

40559.35

m2

Sub Pusat Pelayanan Barat

15030.5

4509.15

19539.65

m2

“Menurut Kebutuhan

Perhitungan Ruang

kawasan

pada

perencanaan

membutuhkan Luas lahan

25,6 Ha.

Kebutuhan

Luas Total

196851.64

m2

Traffic = 30% x Luas Total

59055.49

m2

255907.13

m2

yang berlaku pada konsep

25.6

Ha

“Green

Luah Lahan yang Dibutuhkan LUAS LAHAN TERSEDIA

60.83

Ha

BUILDING COVERAGE

60%

persentase

LUAS TERBANGUN

25.59

Ha

LAHAN NON TERBANGUN

35.24

Ha

ruang

tersebut

dihitung

sesuai

dengan

standart

and

Resilient

Coastal Settlement Through Minapolitan”

62


B1

STUDIO PERANCANGAN & PEMBANGUNAN KOTA

Coastal Settlement Through Minapolitan

5.1.5 Hubungan Kelompok Ruang

Hunian Nelayan

Aktivitas Nelayan

Hunian Umum

Pusat Pelayanan

A. Hubungan Erat

B. Hubungan Tidak Erat

Sub Pusat Pelayanan

Industri Pengolahan Ikan

Aktivitas Perdagangan

Hubungan Erat Hubungan Kurang Erat

63


STUDIO PERANCANGAN & PEMBANGUNAN KOTA

B1 Coastal Settlement Through Minapolitan

5.1.6 Organisasi Ruang

64


B1

5.2 A N A L I S I S S I T E`

5.2 Analisis Site

Coastal Settlement Through Minapolitan

5.2.1 Konstelasi Wilayah

K A B. R E M B A N G

KECAMATAN KRAGAN

PANDANGAN

Kabupaten Rembang dengan Luas 887,13 Km². Terdiri dari 14 kecamatan, 7 kelurahan, dan 287 desa. Rembang berada pada posisi tejauh dari Ibukota Provinsi pada Timur laut Provinsi Jawa Tengah

Kecamatan Kragan dengan luas 61,,64km² yang berbatasan langsung dengan Kecamatan Sarang (timur), Sluke (Barat), dan Sedan (selatan). Kragan memiliki dua bentang utama yaitu pesisir dan gunung.

Terdiri dari sebagian Desa Pandangan Wetan dan Kulon dengan luas 60,83 Ha. Kawasan perancangan merupakan pusat permukiman pesisir di Kecamatan Kragan. •

• • •

• •

• •

65


B1

5.2.2 Analisis Lingkungan

Coastal Settlement Through Minapolitan

DATA

ANALISIS

SMAN 1 Kragan

Jalan Pantura

RESPONS

Masalah Sampah Balai Desa

Lebar Jalan kurang

Pasar Lama

• •

• •

• • • • • •

STUDIO PERANCANGAN & PEMBANGUNAN KOTA

66


B1 Coastal Settlement Through Minapolitan

5.2.3 Analisis Topografi DATA

ANALISIS

B

B

A1

A1

A

A

B1

RESPONS

B1

• • •

STUDIO PERANCANGAN & PEMBANGUNAN KOTA

67


B1 Coastal Settlement Through Minapolitan

5.2.4 Analisis Drainase DATA Drainase Primer

ANALISIS

Titik Terendah Kawasan

RESPONS Titik Terendah Kawasan

Titik Terendah Kawasan

Drainase Sekunder

Banjir

Drainase Tersier

Titik Tertinggi Kawasan

Titik Tertinggi Kawasan

Titik Tertinggi Kawasan

• •

• •

STUDIO PERANCANGAN & PEMBANGUNAN KOTA

68


B1 Coastal Settlement Through Minapolitan

5.2.5 Analisis Kearifan Lokal DATA

ANALISIS

RESPONS

• • •

STUDIO PERANCANGAN & PEMBANGUNAN KOTA

69


B1 Coastal Settlement Through Minapolitan

5.2.6 Analisis Aksesibilitas DATA

ANALISIS

Main Entrance

Main Entrance

Side Entrance

Side Entrance

Jl. KraganSurabaya

Jl. KraganSurabaya

Jl. Utama penghubung dengan desa plawangan

RESPONS

Jl. Utama penghubung dengan desa plawangan

• •

• •

STUDIO PERANCANGAN & PEMBANGUNAN KOTA

70


B1 Coastal Settlement Through Minapolitan

5.2.7 Analisis Kebisingan DATA

ANALISIS

Aktivitas TPI yang menimbulkan kebisingan

TPI Pandangan Jalan Pantura

Jalan Pantura

RESPONS

• •

STUDIO PERANCANGAN & PEMBANGUNAN KOTA

71


B1 Coastal Settlement Through Minapolitan

5.2.8 Analisis View From Site DATA

A NALISIS

RESPONS

STUDIO PERANCANGAN & PEMBANGUNAN KOTA

72


B1 Coastal Settlement Through Minapolitan

5.2.9 Analisis View To SIte DATA

A NALISIS

RESPONS Jalur hijau di sepanjang garis pantai

Penataan Kawasan Permukiman Nelayan Penambahan tanaman hijau di Jalan Pantura

• •

STUDIO PERANCANGAN & PEMBANGUNAN KOTA

73


B1 Coastal Settlement Through Minapolitan

5.2.10 Analisis Vegetasi DATA

ANALISIS

RESPONS

• • •

• •

STUDIO PERANCANGAN & PEMBANGUNAN KOTA

74


B1 Coastal Settlement Through Minapolitan

5.2.11 Analisis Arah Mata Angin dan Orientasi Matahari DATA

ANALISIS

RESPONS

STUDIO PERANCANGAN & PEMBANGUNAN KOTA

75


ZONING

B1 Coastal Settlement Through Minapolitan

STUDIO PERANCANGAN & PEMBANGUNAN KOTA

76


B1

Rencana Plotting Massa Bangunan dan Fungsi Bangunan

Coastal Settlement Through Minapolitan

Plotting Program Ruang

Keterangan

U

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20.

Rusunawa Hunian Umum SMP SMA Pertokoan Parkir Taman Lingkungan Sempadan Pantai Kantor Kepala Desa dan Balai Desa Puskesmas Masjid Kantor Pemadam Kebakaran Kantor Polisi Industri Pengolahan Ikan Permukiman Nelayan Balai Pertemuan Nelayan Mushola TPI Gudang Industri Industri Galangan Kapal Parkir Kapal

STUDIO PERANCANGAN & PEMBANGUNAN KOTA

77


B1

5.3 A N A L I S I S I N F R A S T R U K T U R `

5.3 Analisis Infrastruktur

Coastal Settlement Through Minapolitan

5.3.1 Jaringan Jalan D

A

A

N

T

A

A

L

2 1

• •

I

S

A

I

N

S

R

E P O

2

D

S

1

1

2

1 •

2

N

S

STUDIO PERANCANGAN & PEMBANGUNAN KOTA

78


B1 Jalan Arteri

Coastal Settlement Through Minapolitan

Jalan Kolektor

STUDIO PERANCANGAN & PEMBANGUNAN KOTA

79


Jalan Lingkungan

B1 Coastal Settlement Through Minapolitan

STUDIO PERANCANGAN & PEMBANGUNAN KOTA

80


B1 Coastal Settlement Through Minapolitan

5.3.2 Jaringan Drainase D

A

A

N

T

A

A

L I

D

S

A

I

N

S

R E S P O

N

• •

• •

• •

S

STUDIO PERANCANGAN & PEMBANGUNAN KOTA

81


B1 Coastal Settlement Through Minapolitan

5.3.3 Jaringan Air Bersih D

A

A

N

T

A

A

L

Intrusi Air Laut 200 m

S

A

I

N

S

R

Dominasi Nondomestik

I

D

• • Dominasi Domestik

E S P O

N

S

STUDIO PERANCANGAN & PEMBANGUNAN KOTA

82


B1 Coastal Settlement Through Minapolitan

Perhitungan Kebutuhan Air Bersih

PANDANGAN

PERHITUNGAN

STUDIO PERANCANGAN & PEMBANGUNAN KOTA

83


B1 Coastal Settlement Through Minapolitan

5.3.4 Jaringan Telekomunikasi D

A

A

N

T

A

A

L I

D

S

A

I

N

S

R

Menara BTS Tri (3)

Menara BTS Smartfren

Menara BTS Indosat

• •

Menara BTS XL Axiata

E S P

O

N

S

STUDIO PERANCANGAN & PEMBANGUNAN KOTA

84


B1 Coastal Settlement Through Minapolitan

5.3.5 Jaringan Persampahan D

A

A

N

T

A

A

L I

D

S

A

I

N

S

R

• • • • •

E S P O

N S

STUDIO PERANCANGAN & PEMBANGUNAN KOTA

85


B1 Coastal Settlement Through Minapolitan

5.3.6 Jaringan Sanitasi D

A

A

N

T

A

A

L

Pembangunan jaringan perpipaan diletakkan dibawah tanah mengikuti jaringan jalan

I

D

S

A

I

N

S

R

E

S

P O

N S

STUDIO PERANCANGAN & PEMBANGUNAN KOTA

86


B1 Coastal Settlement Through Minapolitan

5.3.7 Jaringan Listrik D

A

A

N

T

A

A

L I

D

S

A

I

N

S

R

• •

• • •

E S

P O N

S STUDIO PERANCANGAN & PEMBANGUNAN KOTA

87


B1 Coastal Settlement Through Minapolitan

5.3.8 Analisis Jaringan Pemadam Kebakaran DATA DAN ANALISIS

RESPONS

STUDIO PERANCANGAN & PEMBANGUNAN KOTA

88


5.4 A N A L I S I S E L E M E N R AN C A N G K O T A`

5.4 Analisis Elemen Rancang Kota

5.4.1 Analisis Land Use DATA DAN ANALISIS

RESPONS

• •

STUDIO PERANCANGAN & PEMBANGUNAN KOTA

89


5.4.2 Building Mass and Form DATA DAN ANALISIS •

• •

STUDIO PERANCANGAN & PEMBANGUNAN KOTA

90


5.4.2 Building Mass and Form RESPON • • •

STUDIO PERANCANGAN & PEMBANGUNAN KOTA

91


5.4.3 Sirkulasi dan Parkir DATA DAN ANALISIS

• • • • •

STUDIO PERANCANGAN & PEMBANGUNAN KOTA

92


5.4.3 Sirkulasi dan Parkir RESPON •

STUDIO PERANCANGAN & PEMBANGUNAN KOTA

93


5.4.4 Analisis Activity Support DATA DAN ANALISIS

RESPONS Tempat Perbaikan Jala Bersama

Tidak Terdapat fasilitas pendukung untuk nelayan

Tempat Jemur Ikan Komunal

Minimnya RTH di Kawasan Permukiman

Pertokoan atau Plaza

• •

• •

• •

STUDIO PERANCANGAN & PEMBANGUNAN KOTA

94


5.4.5 Analisis Open Space DATA DAN ANALISIS

RESPONS Sempadan Pantai

Lahan Kosong

Taman Pasif

Kuburan

• • • •

STUDIO PERANCANGAN & PEMBANGUNAN KOTA

95


5.4.6 Analisis Pedestrian Ways DATA DAN ANALISIS

RESPONS Pedestrian Ways

Jalan Lingkungan

Pemisah Jalan Arteri

Jalan Arteri

• •

STUDIO PERANCANGAN & PEMBANGUNAN KOTA

96


5.4.7 Analisis Signage DATA DAN ANALISIS

RESPONS Signage Nama Jalan Lampu Lalu Lintas

Signage yang Bervariasi

Videotron

• •

STUDIO PERANCANGAN & PEMBANGUNAN KOTA

97


5.4.8 Analisis Preservasi DATA DAN ANALISIS

RESPONS Pantai Eksisting

Sempadan Pantai

STUDIO PERANCANGAN & PEMBANGUNAN KOTA

98


5.5 A N A L I S I S K R I T E R I A T E R U K U R

5.5 Analisis Kriteria Terukur

5.5.1 Koefisien Dasar Bangunan

• Menentukan Debit Infiltrasi untuk Tanah Seluas 1 Ha (Q1Ha)

Koefisien Penyimpanan Air

: 0.001

= (1 Ha x Qinf)/A

Intensitas InfiltrasI

: 7,678 X 10-8

= (1 Ha x 5.23)/5.67227

Permukiman Nelayan

= 0.9220 liter/detik/Ha • Menentukan Luas Open Space (OS)

Luas Total : 67153.1 m2

= Iinf / Q1Ha = 0.9454/0.9220

• Menentukan Koefisien Pengambilan Air Tanah atau Infiltrasi

= 1.025 5Ha

(Iinf) =SxA

• Menentukan KDB

= 0,001 x 67153.1 m2

= ((A – OS) x 100%)/A

= 67.1531 liter/menit

= ((5.67227-1.025) x 100%)/5.67227

= 1.12 liter/detik

= 81.9% = 80%

• Menentukan Debit Infiltrasi Ait Tanah (Qinf) =CxIxA = 1,2 x 7,678 x 10−8 x 67153.1 m2 = 0,00618721802 m3/detik = 6.18721802 liter/detik

• Menentukan Debit Infiltrasi untuk Tanah Seluas 1 Ha

Jadi, KDB zona tersebut di kawasan perancangan sebesar 80%. Hunian Umum Luas Total : =161143 m2 = 16.1143 Ha •

Menentukan Koefisien Pengambilan Air Tanah atau Infiltrasi

(Q1Ha)

(Iinf

= (1 Ha x Qinf)/A

= S x A = 0,001 x 161143

= (1 Ha x 6.18721802)/6.71531

= 161,143 L/menit = 2,68 L/detik

= 0.92136 liter/detik/Ha • Menentukan Luas Open Space

• Menentukan Debit Infiltrasi Ait Tanah (Qinf)

= Iinf / Q1Ha

=CxIxA

= 1.12/0.92136

= 1,8 x (7,678 x 10-8) x 161143

= 1.2155943388 Ha

= 0,022270607172 m3/detik = 22,2 L/detik

• Menentukan KDB = ((A – OS) x 100%)/A

Menentukan Debit Infiltrasi untuk Tanah Seluas 1 Ha

= ((6.71531-1.215594338) x 100%)/6.71531

(Q1Ha)

= 81.9%

= (1 Ha x Qinf)/A

= 80%

= 1 x 22,2 / 16.1143 = 1,38 liter/detik/Ha

Jadi, KDB zona tersebut di kawasan perancangan sebesar 80%.

• Menentukan Luas Open Space = Iinf / Q1Ha = 2,68 / 1,38

Pusat Aktivitas Nelayan

= 1,94 Ha

Luas Total : 56722.7 m2 = 5.67227 Ha • Menentukan Koefisien Pengambilan Air Tanah atau Infiltrasi

• Menentukan KDB

= ((A – OS) x 100%)/A

(Iinf)

= ((16.1143-1,94)x100%)/ 16.1143

=SxA

= 88%

= 0,001 x 56722.7 m2 = 56.7227 liter/menit = 0.9454 liter/detik • Menentukan Debit Infiltrasi Ait Tanah (Qinf)

= 90% Jadi, KDB hunian umum di kawasan perancangan sebesar 90%.

=CxIxA

Perdagangan dan Jasa

= 1,2 x 7,678 x 10−8 x 56722.7 m2

Luas: 19579.3 m2 = 1.95793 Ha

= 0,00523 m3/detik = 5.23 liter/detik

Menentukan Koefisien Pengambilan Air Tanah atau Infiltrasi (Iinf) = S x A = 0,001 x 19579.3 = 19.5793 L/menit = 0.32 L/detik

99


• Menentukan Debit Infiltrasi Ait Tanah (Qinf)

=CxIxA = 1,8 x (7,678 x 10-8) x 19579.3

= S x A = 0,001 x 21762.1

= 0,002705938 m3/detik

= 21.7621 L/menit

= 0.363 L/detik

= 2.70 L/detik •

Menentukan Koefisien Pengambilan Air Tanah atau Infiltrasi (Iinf)

Menentukan Debit Infiltrasi untuk Tanah Seluas 1 Ha

• Menentukan Debit Infiltrasi Ait Tanah (Qinf)

(Q1Ha)

=CxIxA

= (1 Ha x Qinf)/A

= 1,8 x (7,678 x 10-8) x 217621

= 1 x 2.70 / 1.95793

= 0,00300760 m3/detik

= 1,38 liter/detik/Ha

= 3,00 L/detik

• Menentukan Luas Open Space

Menentukan Debit Infiltrasi untuk Tanah Seluas 1 Ha

= Iinf / Q1Ha

(Q1Ha)

= 0.32 / 1,38

= (1 Ha x Qinf)/A

= 0.23 Ha

= 1 x 3.00 / 2.17621 = 1,37 liter/detik/Ha

• Menentukan KDB = ((A – OS) x 100%)/A

• Menentukan Luas Open Space

= (((1.95793-0,23)/1.95793x100%

= Iinf / Q1Ha

= 88%

= 0.363 / 1,37 = 0.265 Ha

= 90% Jadi, KDB kawasan perdagangan dan jasa di kawasan

• Menentukan KDB = ((A – OS) x 100%)/A

perancangan sebesar 90%.

= ((2.17621-0,265)/2.17621 x100%) = 87%

Sub Pusat Pelayanan 1 Luas: 10854.74 m2 = 1.085474 Ha •

Menentukan Koefisien Pengambilan Air Tanah atau Infiltrasi

= 90% Jadi, KDB Sub Pusat Pelayanan 2 di kawasan perancangan sebesar 90%.

(Iinf) = S x A = 0,001 x 10854,7

Pusat Pelayanan

= 10.8547 L/menit

Luas : 24405.3 m2 = 2.44053 Ha

= 0.18 L/detik • Menentukan Debit Infiltrasi Ait Tanah (Qinf)

= S x A = 0,001 x 24405.3

= 1,8 x (7,678 x 10-8) x 10854.74

= 24.4053 L/menit

= 0,001500168487 m3/detik = 1.50 L/detik •

Menentukan Koefisien Pengambilan Air Tanah atau Infiltrasi (Iinf)

=CxIxA

= 0.41 L/detik • Menentukan Debit Infiltrasi Ait Tanah (Qinf)

Menentukan Debit Infiltrasi untuk Tanah Seluas 1 Ha

=CxIxA

(Q1Ha)

= 1,8 x (7,678 x 10-8) x 21762.1

= (1 Ha x Qinf)/A

= 0.003372910081 m3/detik

= 1 x 1.50 / 1.085474

= 3,3 L/detik

= 1,62 litr/detik/Ha • Menentukan Luas Open Space

Menentukan Debit Infiltrasi untuk Tanah Seluas 1 Ha (Q1Ha) = (1 Ha x Qinf)/A

= Iinf / Q1Ha

= 1 x 3.3 / 2.44053

= 0.18 / 1,62

= 1,37 liter/detik/Ha

= 0.11 Ha • Menentukan KDB = ((A – OS) x 100%)/A = (((1.085474-0.11)/1.085474x100%) = 89% = 90%

• Menentukan Luas Open Space = Iinf / Q1Ha = 0.41 / 1,37 = 0.299 Ha • Menentukan KDB = ((A – OS) x 100%)/A

Jadi, KDB Sub Pusat Pelayanan di kawasan perancangan

= ((2.44053-0.299)/2.44053x100%)

sebesar 90%.

= 87%

Sub Pusat Pelayanan 2 Luas Total : 21762.1m2 = 2.17621 Ha

= 90% Jadi, KDB Sub Pusat Pelayanan 2 di kawasan perancangan sebesar 90%.

100


Industri Galangan Kapal dan Dermaga Luas : 48019,1 m2 = 4.80191 Ha •

Menentukan Koefisien Pengambilan Air Tanah atau

= (1 Ha x Qinf)/A

Infiltrasi (Iinf)

= 1 x 3,3 L/detik / 2.40739

= S x A = 0,001 x 48019,1

= 1,37 liter/detik/Ha

= 48.0191 L/menit

• Menentukan Luas Open Space

= 0.80 L/detik

= Iinf / Q1Ha

• Menentukan Debit Infiltrasi Ait Tanah (Qinf)

= 0,401 / 1,37

=CxIxA

= 0.292Ha

= 1,8 x (7,678 x 10-8) x 48019,1

• Menentukan KDB

= 0,0066364317 m3/detik

= ((A – OS) x 100%)/A

= 6,6 L/detik •

Menentukan Debit Infiltrasi untuk Tanah Seluas 1 Ha (Q1Ha)

= (2.40739 -0,292)/ 1.085474 x100%

Menentukan Debit Infiltrasi untuk Tanah Seluas 1

= 87%

Ha (Q1Ha)

= 90%

= (1 Ha x Qinf)/A = 1 x 6,6L/detik / 4.80191

Jadi, KDB

= 1,37445 liter/detik/Ha

perancangan sebesar 90%. Tetapi KDB ditetapkaan

• Menentukan Luas Open Space

Industri

Pengolahan Ikan di

kawasan

menjadi 70% karena selain membutuhkan bangunan

= Iinf / Q1Ha

untuk

= 0,80 / 1,37445

memerlukan

= 0.58Ha

kendaraan truk yang cukup besar serta ruang hijau di

• Menentukan KDB

aktivitas

pengolahan

area

bongkar

ikan,

zona

muat

dan

ini

juga

sirkulasi

dalam zona industri pengolahan ikan

= ((A – OS) x 100%)/A = ((4.80191-0,58)/4.80191x100%)

5.5.2 Ketinggian Bangunan

= 87,92% = 90%

• Jadi, KDB Industri Galangan Kapal dan Dermaga di kawasan

perancangan

sebesar

90%.

Tetapi

KDB

ditetapkan menjadi 60% karena selain membutuhkan bangunan untuk ruang gudang dan aktivitas industri dalam ruang lainnya, zona industri galangan kapal juga memerlukan lahan yang sangat luas untuk merakit kapal serta ruang hijau

KLB = jumlah lantai x luas lahan = 3 x 141.200 = 423.600 m2

Ketinggian Bangunan KLB / KDB = 3,74 (3 lantai)

Sesuai dengan RPICK Kabupaten Rembang, akan

diarahkan tinggi bangunan di kawasan deliniasi berkisar antara 1-4 lantai dengan tetep mengontrol perkembangan ruang kota yang terjadi secara vertikal

Industri Pengolahan Ikan

Luas lantai dasar

Luas : 24073.9m2 = 2.40739 Ha

= KDB x luas total lahan = 80% x 141.200

Menentukan Koefisien Pengambilan Air Tanah atau

= 112.960 m2

Infiltrasi (Iinf)

Ketinggian bangunan berdasarkan FAR

= S x A = 0,001 x 24073,9

= luas total lahan/luas lantai dasar

= 24.0739 L/menit

= 141.200/112.960

= 0.401 L/detik

= 1,25

• Menentukan Debit Infiltrasi Ait Tanah (Qinf) =CxIxA

Maka maksimal ketinggian bangunan adalah 6 lantai

= 1,8 x (7,678 x 10-8) x 24073,9

atau setara dengan 24 meter (dengan asumsi 1 lantai

= 0,0033271092 m3/detik

= 4 meter)

= 3,3 L/detik

101


Perhitungan Ketinggian berdasarkan FAR = total luas lantai : (KDB x Luas Lantai)

Ketinggian Bangunan Wilayah Perancangan berdasarkan FAR

Zona

Luas Lahan (m2)

KDB

Luas Lantai Dasar

Ketinggian Bangunan

Permukiman Nelayan

67153.1

80%

53722.48

1.25

Pusat Aktivitas Nelayan

56722.7

80%

45378.16

1.25

Hunian Umum

161143

90%

144000

1.11

Perdagangan dan Jasa

19579.3

90%

17100

1.11

Sub Pusat Pelayanan 1

10854.74

90%

9720

1.11

Sub Pusat Pelayanan 2

21762.1

90%

19500

1.11

Pusat Pelayanan

24405.3

90%

21900

1.11

Industri Galangan Kapal dan Dermaga

48019.1

60%

28800

1.67

Industri Pengolahan Ikan

24073.9

70%

16800

1.42

Dari hasil Ration FAR Perhitungan diatas, berdasarkan grafik LUI maka ketinggian maksimal bangunan di wilayah perancangan adalah 6 lantai (24m). Seluruh zona dirancang dengan ketinggian 1-2 lantai agar tidak menghalangi view dan sinar matahari, akan tetapi pada zona hunian umum, bangunan rusun dirancang dengan ketinggian 3 lantai dan bangunan permukiman biasa dengan ketinggian 1 lantai

5.5.3 Jarak Antar Bangunan Jarak antar bangunan adalah jarak antara dua bangunan yang saling berhadapan, atau jarak antara permukaanpermukaan denah dari bangunan. Cara menghitung jarak antar bangunan bisa dengan metode perhitungan ALO (Angel of Lights Obstruction) yaitu dengan sudut ALO 45%. Metode kedua juga bisa menggunakan persyaratan DPU yang diliat dari ketinggian bangunan. Berdasarkan perhitungan KLB atau ketinggian bangunan pada Kawasan delineasi sebesar 24 meter. Jika diliat dari standar PU tahun 1987 sebagai berikut:

T inggi B angunan J arak B angunan 0--8 3 8--1 4 3--6 1 4--40 6--8 > 40 >8

Maka dapat disimpulkan bahwa jarak antar bangunan dalam Kawasan delineasi sebesar 8 meter.

5.5.4 Garis Sempadan Bangunan Garis

yang ditetapkan untuk memberikan batasan keamanan bagi para pengguna jalan dan lingkungannya.

Berfungsi sebagai pengaman terhadap lalu lintas jalan,memberikan ruang bagi sinar matahari,sirkulasi udara,peresapan air dan lainnya

102


Fungsi Jalan

Lebar Jalan (m)

Lebar Trotoar

Kecepatan Kendaran Minimal (Km/jam)

Kecepatan Kendaraan (mil/jam)

Arteri

10

3

60

37,5

Kolektor

6

2

40

24,8

Lokal

4,5

1

20

12,4

Perhitungan GSB Pada Pertemuan Jalan Arteri– Jalan Kolektor Menghitung Db

Menghitung Da Da= 0,063 (Va)²+ 1,47 (ta) (Va) + 16 = 0,063 (37,2)²+ 1,47 (1,13)(37,2)+16 = 87,18 + 61,79 + 16 = 164,97 feet = 50,29 meter

Vb = (Db – 16) Va/Da 24,8 = (Db – 16) 37,2/50,29 24,8 = 37,2 Db – 595,2/50,29 1247,19+595,2 = 37,2 Db

Mencari a2, b2= 0

Menghitung a2 dan b2

Db = a (Da) / Da – b 15,09 = (a1+a2) Da/ Da – (b1+b2) 15,09 = (8 +a2) (50,29) / 50,29 – (5+ 0) 15,09 = 402,32 + 50,29a2/45,29 15,09 x 45,29 = 402,32 + 50,29a2 683,42 - 402,32 = 50,29a2 281,1 = 50,29a2 281,1/50,29 = a2 5,58 = a2

Menghitung GSB Jalan Arteri Jalan A = a1 + a2 = 8+ 5,58 = 13,58 meter = 14 m

1842,39 =37,2 Db Db =1842,39/37,2 =49,52feet =15,09m

Mencari b2, a2= 0 Db = a (Da) / Da – b 15,09 = (a1+a2) Da/ Da – (b1+b2) 15,09 = (8 +0) (50,29) / 50,29 – (5+ b2) 15,09 = 402,32/50,29-(5+ b2) 758,87-(75,45+15,09 b2)= 402,32 758,87 - 402,32 = 75,45+15,09 b2 356,55 - 75,45 = 15,09 b2 281,1 = 15,09 b2 281,1/15,09 = b2 18,62 = b2

Menghitung GSB Jalan Kolektor Jalan B = b1 +b2 = 5+18,62 = 23,62 meter = 24 m

Perhitungan GSB Pada Pertemuan Jalan Kolektor- Jalan Lokal Menghitung Db

Menghitung Da Da = 0,063 (Va)²+ 1,47 (ta) (Va) + 16 = 0,063 (24,8)²+ 1,47 (0,95) (24,8) + 16 = 38,74 + 34,63 + 16 = 89,37 feet = 27,24 meter

Vb = (Db – 16) Va/Da 12,4 = (Db – 16) 24,8/27,24 12,4 = 24,8Db – 396,8/27,24 337,77+396,8= 24,8Db

Mencari a2, b2= 0

Menghitung a2 dan b2

Db = a (Da) / Da – b 9,02= (a1+a2) Da/ Da – (b1+b2) 9,02= (5 +a2) (27,24) / 27,24 – (3,25+ 0) 9,02= 136,2 + 27,24a2/23,99 9,02 x 23,99 = 136,2 + 27,24a2 216,38 - 136,2 = 27,24a2 80,18 = 27,24a2 80,18/27,24 = a2 2,94 = a2

Menghitung GSB Jalan Kolektor Jalan A = a1 + a2 = 5+ 2,94 = 7,94 meter = 8 meter

734,57 =24,8Db Db =734,57/24,8 =29,61feet =9,02m

Mencari b2, a2= 0 Db = a (Da) / Da – b 9,02= (a1+a2) Da/ Da – (b1+b2) 9,02= (5 +0) (27,24) / 27,24 – (3,25+ b2) 9,02= 136,2/27,24-(3,25+ b2) 245,70 -(29,31+9,02 b2)= 136,2 245,70 - 136,2= 29,31+9,02 b2 109,5 - 29,31 = 9,02b2 80,19 = 9,02 b2 80,19/9,02 = b2 8,89 = b2

Menghitung GSB Jalan Lokal

Jalan B = b1 +b2 = 3,25+8,89 = 12,14 meter = 12 meter

103


Fungsi Jalan

Lebar Jalan (m)

Lebar Trotoar

Kecepatan Kendaran Minimal (Km/jam)

Kecepatan Kendaraan (mil/jam)

Arteri

10

3

60

37,5

Kolektor

6

2

40

24,8

Lokal

4,5

1

20

12,4

Perhitungan GSB Pada Pertemuan Jalan Lokal - Jalan Lingkungan

Menghitung a2 dan b2 Menghitung Da Da = 0,063 (Va)²+ 1,47 (ta) (Va) + 16 = 0,063 (24,8)²+ 1,47 (0,95) (24,8) + 16 = 38,74 + 34,63 + 16 = 89,37 feet = 27,24 meter

Mencari a2, b2= 0 Db = a (Da) / Da – b Db = a (Da) / Da – b 8,64= (a1+a2) Da/ Da – (b1+b2) 8,64= (3,25 +a2) (12,38) / 12,38– (3,25+ 0) 8,64= 40,23 + 12,38a2/9,13 8,64x 9,13= 40,23 + 12,38a2 78,88 - 40,23 = 12,38a2 38,65 = 12,38a2 38,65/12,38 = a2 3,12 = a2

Menghitung GSB Jalan Lokal Jalan A = a1 + a2 = 3,25+ 3,12 = 6,37 meter = 6 meter

Menghitung Db Vb = (Db – 16) Va/Da 12,4 = (Db – 16) 12,4/12,38 12,4 = 12,4Db – 198,4/12,38 153,51+198,4= 12,4Db

351,91 =12,4Db Db =351,91 /12,4 = 28,37feet = 8,64meter

Mencari b2, a2= 0 Db = a (Da) / Da – b 8,64= (a1+a2) Da/ Da – (b1+b2) 8,64= (3,25 +0) (12,38) / 12,38– (3,25+ b2) 8,64= 40,23/12,38-(3,25+ b2) 106,96 -(28,08+8,64b2)= 40,23 106,96 - 40,23= 28,08+8,64b2 66,73- 28,08= 8,64b2 38,65 = 8,64b2 38,65/8,64 = b2 4,47 = b2

Menghitung GSB Jalan Lokal Jalan B = b1 +b2 = 3,25+4,47 = 7,72 meter = 8 meter

104


5.6 A N A L I S I S K R I T E R I A T A K T E R U K U R

5.6 Analisis Kriteria Tak Terukur

5.6.1 Analisis Akses

DATA DAN ANALISIS

RESPONS

1

2

1

2

STUDIO PERANCANGAN & PEMBANGUNAN KOTA

105


5.6.2 Analisis View DATA DAN ANALISIS

RESPONS 1

3 2

2

1

3

• •

STUDIO PERANCANGAN & PEMBANGUNAN KOTA

106


5.6.3 Analisis Identity DATA DAN ANALISIS

RESPONS

• •

STUDIO PERANCANGAN & PEMBANGUNAN KOTA

107


5.6.4 Analisis Livability DATA DAN ANALISIS

RESPONS

• •

STUDIO PERANCANGAN & PEMBANGUNAN KOTA

108


5.6.5 Analisis Sense DATA DAN ANALISIS

RESPONS 1 2

1

3

2

• • • •

STUDIO PERANCANGAN & PEMBANGUNAN KOTA

109


5.6.6 Analisis Compability DATA DAN ANALISIS

RESPONS 1

1

1 2 2

• • •

STUDIO PERANCANGAN & PEMBANGUNAN KOTA

110


B1

5.7 A N A L I S I S E L E M E N C I T R A`

5.7 Analisis Citra Kota

Coastal Settlement Through Minapolitan

5.7.1 Path DATA & ANALISIS

CONTOH DESAIN

RESPON Sempadan Pantai

Pantai

Street Furniture

Jalan Pantura

Betonisasi Jalan Kolektor Trotoar

• •

• •

STUDIO PERANCANGAN & PEMBANGUNAN KOTA

111


B1 5.7.2 Nodes

Coastal Settlement Through Minapolitan

DATA & ANALISIS

CONTOH DESAIN

TPI Pandangan Pertokoan

RESPON

Open Space

TPI Pandangan

Perdagangan dan Jasa Pasar Pandangan

• •

• •

STUDIO PERANCANGAN & PEMBANGUNAN KOTA

112


B1 Coastal Settlement Through Minapolitan

5.7.3 Edges DATA & ANALISIS

CONTOH DESAIN

RESPON RTH

Pantai Jalan Pantura Jalan Kolektor

• • •

STUDIO PERANCANGAN & PEMBANGUNAN KOTA

113


B1 Coastal Settlement Through Minapolitan

5.7.4 District DATA & ANALISIS

CONTOH DESAIN

RESPON

RTH Aktivitas Perdagangan

Aktivitas TPI dan Nelayan

Aktivitas Perikanan Perdagangan dan Jasa Permukiman

STUDIO PERANCANGAN & PEMBANGUNAN KOTA

114


B1 Coastal Settlement Through Minapolitan

5.7.5 Landmark DATA & ANALISIS

CONTOH DESAIN

RESPON

1 1

2

2

STUDIO PERANCANGAN & PEMBANGUNAN KOTA

115


5.8 A N A L I S I S E L E M E N E S T E T I K A

5.8 Analisis Elemen Estetika

5.8.1 Analisis Komposisi dan Datum DATA DAN ANALISIS

RESPONS

STUDIO PERANCANGAN & PEMBANGUNAN KOTA

116


5.8.2 Analisis Proporsi dan Skala DATA DAN ANALISIS

RESPONS

1

2

1

2

 

STUDIO PERANCANGAN & PEMBANGUNAN KOTA

117


5.8.3 Analisis Konteks dan Kontras DATA &ANALISIS

RESPONS

1 1

Rumah Penduduk di Jalan Pantura

Jaringan Jalan dengan dilengkapi Jalur Hijau

Penataan Kawasan Perdagangan

3

2

Bangunan Rumah Susun 3 Lantai

2

1

• •

3

1 •

STUDIO PERANCANGAN & PEMBANGUNAN KOTA

118


5.8.4 Analisis Hierarki DATA DAN ANALISIS

RESPONS

STUDIO PERANCANGAN & PEMBANGUNAN KOTA

119


5.8.5 Analisis Sumbu DATA &ANALISIS

RESPONS

STUDIO PERANCANGAN & PEMBANGUNAN KOTA

120


5.8.6 Analisis Simetri DATA DAN ANALISIS

RESPONS

   

STUDIO PERANCANGAN & PEMBANGUNAN KOTA

121


5.8.7 Analisis Irama DATA DAN ANALISIS

RESPONS

 

STUDIO PERANCANGAN & PEMBANGUNAN KOTA

122


5.8.8 Analisis Balance DATA DAN ANALISIS

RESPONS

 

STUDIO PERANCANGAN & PEMBANGUNAN KOTA

123


06


SITE

Site

B1 Coastal Settlement Through Minapolitan

U

STUDIO PERANCANGAN & PEMBANGUNAN KOTA

124


IMAGE SEGMEN

Zona Permukiman Umum

Zona Sub Pusat Pelayanan Permukiman Umum

SMP dan SMA Pertokoan Mushola Parkir RTH

Zona Pusat Pelayanan Balai Pertemuan Puskesmas Masjid TK,SD Pertokoan RTH Parkir Komunal

Rumah Susun

Hunian Umum

Bank Sampah 125


Zona Sub Pusat Pelayanan Permukiman Umum

Dermaga

Industri Galangan Kapal

IMAGE SEGMEN Zona Industri Pengolahan Ikan

Zona RTH Sempadan Pantai

TPI

Pergudangan

Balai Pertemuan Permukiman Nelayan

IPAL& Tempat Pengelolaan Sampah

Pertokoan

Mushola

126


Zona Permukiman Nelayan

IMAGE SEGMEN

Alun Alun Nelayan Rumah Nelayan

IPAL& Tempat Pengelolaan Sampah

RTH (Lapangan Olahraga)

127


Site Plan Kawasan Tampak Sisi Barat

3D

Perspektif Mata Burung Tampak Sisi Timur

128


Site Plan Kawasan

Perspektif Mata Burung Tampak dari Sisi Utara

U

3D

129


Site Plan Kawasan

Perspektif Mata Burung Tampak dari Sisi Selatan

U

3D

130


B1

Struktur Peruntukan Lahan

Coastal Settlement Through Minapolitan

UDGL

PERUNTUKAN LAHAN MAKRO Prescriptive

Performance

Berdasarkan RTRW Kabupaten Rembang No.11 Tahun 2011

Peruntukan Lahan Makro pada kawasan perancangan di tetapkan sebagai

Peruntukan lahan pada setiap sub kawasan dibedakan sebagai berikut:

Kecamatan Kragan diperuntukkan sebagai :

berikut:

Kawasan peruntukan permukiman yang didukung oleh permukiman nelayan di bagian timur

Kawasan Minapolitan

•1 Kawasan Permukiman Umum seluas 13,2 Ha

dan permukiman umum dan rusunawa di bagian barat serta sarana seperti sarana

Pengembangan kawasan Bonang-Binangun-Sluke (BBS I

•2 Kawasan Sub Pusat Pelayanan Permukiman Umum seluas 1.3

peribadatan, sarana pendidikan, sarana kesehatan dan ruang terbuka hijau berupa taman

dan II) Kawasan Permukiman

Kawasan Peruntukkan Industri

Kawasan Perikanan

•4 Kawasan Industri Pengolahan Ikan seluas 0,97 Ha

Kawasan Pertanian

•5 Kawasan Permukiman Nelayan seluas 2,36 Ha

Kawasan Ruang Terbuka Hijau Kawasan Perlindungan Pelestarian Sempadan Pantai

•6 Kawasan Sub Pusat Pelayanan Permukiman Nelayan 2,36 Ha

• •

Kawasan Resapan Air

1

pasif atau aktif

Ha

2

•3 Kawasan Pusat Pelayanan seluas 6,1 Ha

Kawasan peruntukan perdagangan dan jasa yang didukung oleh letak strategis didekat arteri dan kompleks plaza

Kawasan peruntukan untuk aktivitas nelayan di sub kawasan timur yang didukung oleh TPI dan pelabuhan serta industri galangan kapal

Kawasan peruntukan industri pada sub kawasan timur yang didukung oleh industri pengolahan ikan

•7 RTH Sempadan Pantai seluas 13,5 Ha

Kawasan peruntukan ruang terbuka hijau yang didukung oleh adanya sempadan pantai.

3

5

6 4

7 1

2

4

6

5

3 7

131


B1

Struktur Peruntukan Lahan

Coastal Settlement Through Minapolitan

UDGL

PERUNTUKAN LAHAN MIKRO 1 Kawasan Permukiman Umum • • •

• • • •

Aktivitas = 43.567,5 m2 Aktivitas Sanitasi = 7,14 m2 Aktivitas Rekreasi & Kebutuhan = 5470 m2 Aktivitas Perdagangan =1200 m2 Aktivitas Sosial = 600 m2 Aktivitas Keamanan = 12 m2 Aktivitas Persampahan = 30 m2

2 Kawasan Sub Pusat Pelayanan -

Permukiman Umum Aktivitas Pemerintahan = 1637,5 m2 Aktivitas Peribadatan = 837,5 m2 Aktivitas Perdagangan Jasa = 2187,5 m2 Aktivitas Pendidikan = 1637,5 m2 Aktivitas Olahraga, Rekreasi, RTH = 5373,5 m2 Aktivitas Kesehatan = 800 m2 Aktivitas Keamanan = 12 m2 Aktivitas Pengolahan Limbah = 2500 m2 Aktivitas Persampahan = 45 m2

6 • • • • •

7

Kawasan Sempadan Pantai

5

3 • • • • • • • •

Kawasan Sub Pusat Pelayanan Permukiman Nelayan Aktivitas Pemerintahan = 1637,5 m2 Aktivitas Peribadatan = 837,5 m2 Aktivitas Perdagangan dan Jasa 26825 m2 Aktivitas Olahraga Rekreasi, RTH =1887,5 m2 Aktivitas Keamanan =12m2

Pusat Pelayanan Aktivitas Pemerintahan = 3137,5 m2 Aktivitas peribadatan = 1237,5 Aktivitas Kesehatan = 1637,5 Aktivitas Perdagangan dan Jasa = 300 m2 Aktivitas Keamanan = 1137,5m2 Aktivitas Pemadam Kebakaran = 1037,5 m2 Aktivitas Pengiriman = 500 m2 Aktivitas Pergerakan dan Lalu Lintas = 637,5 m2

4 Kawasan Industri Pengolahan Ikan Peruntukan lahan pada kawasan industri pengolahan ikan ditetapkan berdasarkan aktivitas kawasan yaitu • Aktivitas Pengolahan Industri Ikan memiliki lahan seluas 2368,85 m2 • Aktivitas Sanitasi memiliki lahan seluas 20 m2 • Aktivitas Pengolahan Limbah =100 m2 • Aktivitas Peribadatan memiliki lahan seluas 4,25 m2

Performance - Setiap peruntukan lahan mikro dihubungkan dengan jaringan berupa jalan dan pedestrian ways. - Pusat pelayanan dan sub pusat pelayanan harus dapat diakses sesuai dengan konsep neigborhood uit. Akses menuju area pelayanan <500 meter

• • • • • • •

Kawasan Nelayan Aktivitas Hunian Nelayan = 20273 m2 Aktivitas Nelayan = 14605,5 m2 Aktivitas Rekreasi dan Kebutuhan Umum = 5470 m2 Aktivitas Perdagangan = 1200 m2 Aktivitas Sosial =600 m2 Aktivitas Keamanan =12 m2 Aktivitas Persampahan = 30 m2

132


B1

Intensitas Pemanfaatan Lahan

Coastal Settlement Through Minapolitan

A

F

KOMPONEN

E

ATURAN Prescriptive

Performance

A

•A

E

G

C

B

G D B

C

D E

F

C

UDGL

D

B

•F •G

133


B1

Intensitas Pemanfaatan Lahan

Coastal Settlement Through Minapolitan

E

A

KOMPONEN

UDGL

ATURAN Prescriptive

Performance

A

F

C

C A

E

• B

F D

C

D

D E

B

B

F

134


B1

Intensitas Pemanfaatan Lahan

Coastal Settlement Through Minapolitan

A

UDGL

F

KOMPONEN

E

ATURAN Prescriptive

Performance •

A E

F

G

C •

C

A

D B

B C

D

G

D

B

E F

G

135


B1

Tata Bangunan

Coastal Settlement Through Minapolitan

UDGL

ATURAN

Komponen

Prescriptive

Performance •

A1

A2

• A3

A4 A5

A6

A7

A8

• B1 B2 B3

C1

136


B1

Tata Bangunan

Coastal Settlement Through Minapolitan

UDGL

ATURAN

Komponen

Prescriptive

Performance

C2

• C3

C4

B1

B2

B3

137


B1

Tata Bangunan

Coastal Settlement Through Minapolitan

UDGL

A4

A6

A3

A4

A5

A2 C4 C3

A3 A2

A1 A5

A1

138


B1

Sistem Sirkulasi dan Parkir

Coastal Settlement Through Minapolitan

UDGL

ATURAN

Komponen

Prescriptive  A1

Performance • •

• A2

• 

• •

 A3

• •

• A4

 A5  

139


B1

Sistem Sirkulasi & Parkir

Coastal Settlement Through Minapolitan

UDGL

A4 A5

A4

A3

A4

A2 A2 A1 A1

A3

140


B1

Sistem Ruang Terbuka dan Tata Hijau

Coastal Settlement Through Minapolitan

a. Sistem Ruang Terbuka Private

UDGL

A1

A2

A1 A2

ATURAN Prescritive

Performance

141


B1

Sistem Ruang Terbuka dan Tata Hijau

Coastal Settlement Through Minapolitan

UDGL A1

b. Sistem Ruang Terbuka Publik A3

A1

A2

A4 A5

A5

A2

A3 A6

A4

A6

ATURAN Prescritive

Performance

142


B1

Sistem Ruang Terbuka dan Tata Hijau

Coastal Settlement Through Minapolitan

UDGL

A4

c. Sistem Pepohonan dan Tata Hijau A3

A3 A2

A2 A4 A1

A1

ATURAN

Prescritive

Performance

143


B1

Sistem Ruang Terbuka dan Tata Hijau

Coastal Settlement Through Minapolitan

UDGL

A3

d. Area Jalur Hijau A3

A2

A2

3 A1

1

A1

ATURAN Prescritive

Performance

144


B1

Sistem Jaringan Telekomunikasi

Tata Kualitas Lingkungan

Coastal Settlement Through Minapolitan A1

Konsep Identititas Lingkungan

Prescriptive

UDGL

A2

Performance •

A1

A3

A2

Konsep Orientasi Lingkungan

Prescriptive

Performance

A3

A4 •

A5 A4

Wajah Jalan

Prescriptive •

Performance

A6

A6 A5

145


B1

Street Furniture

Coastal Settlement Through Minapolitan

Komponen

ATURAN

Prescriptive

Performance

UDGL

Ilustrasi Gambar

146


B1

Street Furniture

Coastal Settlement Through Minapolitan

UDGL

A5

A6

A1

A5

A1

A3

A4

A6 A4 A3

A2

A7

A2

A7

147


B1

Sarana

Coastal Settlement Through Minapolitan

Komponen

ATURAN Prescriptive

Performance •

UDGL

Ilustrasi Gambar Lapangan Sepakbola

Lapangan Tenis

• Lapangan Basket

Lapangan Serbaguna

Pos Hansip

Pos Polisi

148


B1

Sarana

Coastal Settlement Through Minapolitan

Komponen

ATURAN

Prescriptive

Performance

UDGL

Ilustrasi Gambar

Musholla

SMP dan SMA

Masjid

TK dan SD

149


B1

Sarana

Coastal Settlement Through Minapolitan

Komponen

ATURAN

Prescriptive

Performance

UDGL

Ilustrasi Gambar

150


B1

Sarana

Coastal Settlement Through Minapolitan

Komponen

ATURAN

Prescriptive

Performance

UDGL

Ilustrasi Gambar

151


B1

Sarana

Coastal Settlement Through Minapolitan

UDGL

G2 C1

H1 F1

F2 I1

I1

G1

C1,H1

152


B1

Sistem Prasarana dan Utilitas

Coastal Settlement Through Minapolitan

Komponen

ATURAN

Prescriptive

Performance

UDGL

Ilustrasi Gambar

153


B1

Sistem Prasarana dan Utilitas

Coastal Settlement Through Minapolitan

ATURAN

Komponen

Prescriptive •

Performance

UDGL

Ilustrasi Gambar

• •

154


B1

Sistem Prasarana dan Utilitas

Coastal Settlement Through Minapolitan

ATURAN

Komponen

Prescriptive • •

Performance

UDGL

Ilustrasi Gambar

• • •

155


B1

Sistem Prasarana dan Utilitas

Coastal Settlement Through Minapolitan

ATURAN

Komponen

Prescriptive 

Performance

UDGL

Ilustrasi Gambar

 

 

156


B1

Sistem Prasarana dan Utilitas

Coastal Settlement Through Minapolitan

UDGL

C1

A1

D1

A1 C1

D2

D2 F1

D1 E1

E1

F1

157


07


7.1. Identifikasi Fasilitas Profit dan Non Profit

7.1. Identifikasi Fasilitas Profit dan Non Profit

Tabel. 7.1 Identifikasi Fasilitas Profit Non Profit Zona

1

Kawasan Permukiman Umum

2

Sub Pusat Pelayanan Permukiman Umum

3

Pusat Pelayanan

4

Kawasan Industri Pengolahan Ikan

Peruntukan

Profit - Non Profit

Rusunawa dan Kelengkapannya

Non Profit

Hunian Umum (Landed)

Non Profit

Taman TPS 3R Sarana Listrik (Gardu) SD SMP Balai Pertemuan Musholla Pertokoan RTH Parkir Zona Balai dan Aula Desa JPO Puskesmas Masjid Parkir Komunal TK dan SD Kantor Polisi Pertokoan

Non Profit Non Profit Non Profit Non Profit Non Profit Profit Non Profit Profit Non Profit Profit Profit Non Profit Non Profit Non Profit Profit Non Profit Non Profit Profit

Pos Pemadam Kebakaran

Non Profit

RTH dan WCA Industri Pengolahan Ikan Parkir Bus dan Truk Parkir Umum Taman Kawasan

Non Profit Profit Profit Profit Non Profit

STUDIO PERANCANGAN & PEMBANGUNAN KOTA

158


B1 Coastal Settlement Through Minapolitan Zona

5

6

7

Kawasan Permukiman Nelayan

Sub Pusat Pelayanan Permukiman Nelayan

RTH Sempadan Pantai

Peruntukan

Profit - Non Profit

Hunian Nelayan

Non Profit

Taman Lingkungan Nelayan

Non Profit

Alun-alun Nelayan

Non Profit

IPAL dan TPS

Non Profit

Pertokoan

Profit

Balai Nelayan

Non Profit

Musholla

Non Profit

TK

Non Profit

RTH

Non Profit

Sarana Listrik (Gardu)

Non Profit

TPI

Profit

Industri Galangan Kapal

Profit

Pergudangan

Profit

Parkir Komunal

Profit

Dermaga

Non Profit

Plaza Pantai

Profit

Tempat Parkir

Profit

Jogging Track

Non Profit

Lapangan Olahraga

Non Profit

Wave Breaker

Non Profit

Sumber: Hasil Analisis Kelompok B1, 2021

STUDIO PERANCANGAN & PEMBANGUNAN KOTA

159


Zoning Fasilitas Profit dan Non Profit

Zoning Fasilitas Profit dan Non Profit

Sumber: Hasil Analisis Kelompok B1, 2021

Profit Non Profit 160


B1

7.2 Logical Framework

Coastal Settlement Through Minapolitan

7.2. Logical Framework

Logical Framework Analysis (LFA) merupakan sebuah instrumen analisis,presentasi dan manajemen yang dapat membantu perencana dalam menganalisis situasi eksisting,membangun hirarki logika dari tujuan yang ingin dicapai, mengidentifikasi resiko otensial yangdihadapi dalam pencapaian tujuan dan hasil, membangun cara untuk melakukan monitoring danevaluasi terhadap tujuan (output) dan hasil (outcomes), menyajikan ringkasan aktivitas suatukegiatan serta membantu upaya monitoring selama pelaksanaan implementasi proyek (Marimindan Zulfandri). Logical Framework berfungsi sebagai kerangka yang akan dipakai dalam pengorganisasian program bahkan untuk tahap-tahap berikutnya dalam manajemen pembangunan.

Tabel. 7.2 Logical Framework Kawasan Pandangan Hirarki Logis

Deskripsi Singkat

2026

Indikator dan Parameter 2031 2036

2041

Means Of Verification (MoV) Observasi dan Kajian Koordinasi Stakeholder Kawasan Pandangan 2026, 2031, 2036, 2041

Goal

Pandangan Sebagai Kawasan 'Mina Bhima Harita' dengan Konsep Pesisir Hijau dan Tangguh Berbasis Minapolitan Menuju Kawasan Mandiri serta Berdaya Saing Berbasis Lingkungan Tahun 2041

Perwujudan Koordinasi yang kuat antara seluruh stakeholder dalam pembangunan kawasan Pandangan Mina Bhima Harita

Data Jumlah Pendapatan Kegiatan Pesisir (Industri Galangan Kapal, - Terjadi peningkatan PAD Industri Pengolahan Ikan, TPI) Tahun sebesar 50% (baseline 2021) - 100% Hunian di Kawasan Terjadi peningkatan PAD 2026, 2031, 2036, 2041 - Nihil pada kasus kerusakan dan Pandangan sudah berjalan sebesar 100% kerugian akibat bencana abrasi Data PAD Desa Pandangan Wetan dengan fungsional (baseline 2021) dan banjir dan Kulon (Kawasan Pandangan) - Kawasan Aktivitas Pesisir - Nihil pada kasus - Terkelolanya dan Terwujudnya 2026, 2031, 2036, 2041 dan Perikanan sudah kerusakan dan kerugian penerapan konsep Mina Bhima beroperasi dengan kapasitas akibat bencana abrasi dan Monografi Desa Pandangan Wetan Harita sebagaimana 100% 100% banjir dan Kulon 2026, 2031, 2036, 2041 pembangunan di kawasan Pandangan telah terbangun Data Kejadian Bencana BPS Kabupatern Rembang 2026, 2031, 2036, 2041

Survey dan Observasi Lapangan tahun 2026, 2031, 2036, 2041 mengenai RTH - Terwujudnya SDM yang berwawasan lingkungan Wawancara dan Survey Mengenai Tingkat Wawasan Lingkungan 2026, - 100% program 2031, 2036, 2041 pembangunan dan Laporan Keuangan Industri dan TPI - Terjadi peningkatan - Terjadi peningkatan - Terjadi peningkatan pendapatan pengembangan di di Kawasan Pandangan 2026, 2031, Kawasan Pandangan telah pendapatan TPI 10% pendapatan TPI 25% TPI 55% 2036, 2041 dilaksanakan - Terjadi peningkatan - Terjadi peningkatan Terciptanya Kawasan - Terjadi peningkatan pendapatan - Terjadi peningkatan Data Kementerian Kelautan dan pendapatan Industri pendapatan Industri Pandangan dengan Aktivitas pendapatan TPI 75% Industri Pengolahan Ikan 80% Perikanan Rembang 2026-2041 Pengolahan Ikan 55% Ekonomi Pesisir dan Perikanan Pengolahan Ikan 15% - Terjadi peningkatan yang Optimal dan Terintegrasi - Terjadi peningkatan pendapatan Industri - Terjadi peningkatan - Terjadi peningkatan pendapatan Pengolahan Ikan 120% pendapatan Industri pendapatan Industri Laporan pemeliharaan Industri dan Industri Pengolahan Kapal - Terjadi peningkatan Pengolahan Kapal sebesar Pengolahan Kapal sebesar TPI 2021-2041 sebesar 40% pendapatan Industri 10% 25% Penggalangan Kapal Data Kejadian Bencana BPS sebesar 70% Kabupatern Rembang 2026, 2031, Terbangunnya komponen - pendapatan penduduk - Terwujudnya tata kelola - Terciptanya Kawasan 2036, 2041 dan elemen penunjang meningkat 40% pemerintahan yang efektif dan Pandangan bebas banjir dan resiliensi Kawasan Tingkat pengangguran Laporan Pembangunan Kawasan Terciptanya Kawasan efisien abrasi Pandangan Pandangan 2026, 2031, 2036, 2041 Pandangan yang resilien - pendapatan penduduk - pendapatan penduduk meningkat resesif 45% a. Wavebreaker terhadap bencana meningkat 15% 25% b. Sistem drainase - Tingkat pengangguran - Tingkat pengangguran resesif Survey dan Observasi Kualitas c. Tata Kelola Pemerintah resesif 5% 8% Pelayanan dan Pemerintahan yang resilien Pandangan 2026, 2031, 2035, 2041 Terciptanya kawasan Pandangan yang ramah lingkungan dan berkelanjutan

Outcome

- 60% RTH di Kawasan - 100% RTH di Kawasan Pandangan telah tebangun Pandangan telah tebangun dan dapat difungsikan dan dapat difungsikan

Important Assumptions 1. Stabilitas politik pada tingkatan yang lebih tinggi 2. SDM Kawasan meningkat dari baseline 3. Manajemen Pengolahan Limbah terus terjaga 4. Manajemen Pengelolaan Kawasan Pandangan yang progresif 5. Kawasan Pandangan beserta stakeholder yang ramah investor 6. Masyarakat mau berperan aktif dan ikut serta pada kawasan Mina Bhima Harita dan program program yang diberikan dimulai dalam masa pembangunan hingga pelaksanaan kegiatan

1. Skema Pembiayaan yang sesuai dengan prerencanaan 2. Terjadi peningkatan angka partisipasi sekolah 3. Optimalisasi pendidikan di new normal 1. Sumber potensi perikanan yang terjaga 2. Kualitas Nelayan progresif beserta sarana pendukungnya yang terawat 3. Penyerapan maksimal tenaga lokal 4. Tata kelola manajemen yang bersih dan seluruh pendapatan dan retribusi terserap

1. Skema pembiayaan yang sesuai dengan perencanaan 2. Pengetahuan mengenai mitigasi bencana masyarakat

161


Hirarki Logis

Deskripsi Singkat

2026

Indikator dan Parameter 2031 2036

2041

Means Of Verification (MoV)

Important Assumptions

Fisik

Output

Zona Kawasan Permukiman Umum

- Belum Masuk Dalam Tahap Konstruksi

- 100% bangunan hunian vertikal sudah terbangun - 100% sarana persampahan sudah terbangun - 100% RTH dan lapangan terbuka sudah terbangun

Zona Sub Pusat Pelayanan Permukiman Umum

- Belum Masuk Dalam Tahap Konstruksi

- Musholla terbangun - pertokokan terbangun - SMP dan SMA terbangun - Balai pertemuan terbangun - RTH terbangun

Zona Pusat Pelayanan

- bangunan masjid terbangun - puskesmas terbangun - Bangunan Masjid beroperasi. - 100% bangunan perdagangan dan - 100% Bangunan Puskesmas beroperasi jasa terbangun - 100% Bangunan perdagangan dan jasa beroperasi dan disewakan seluruh unitnya. - 100% bangunan balai, puskesmas, - 100% bangunan balai, puskesmas, dan sekolah beroperasi. dan sekolah telah terbangun

Zona Kawasan Industri Pengolahan Ikan

- 100% bangunan industri pengolahan ikan sudah terbangun - 100% sarana sanitasi sudah terbangun - 100 % sarana pengolahan limbah sudah terbangun

- kegiatan industri pengolahan ikan berjalan efektif, efisien - 65% tenaga kerja pada dan berwawasan lingkungan kawasan industri pengolahan - 50% tenaga kerja pada ikan berasal dari dalam kawasan industri pengolahan kawasan ikan berasal dari dalam kawasan

- Belum Masuk Dalam Tahap Konstruksi

- 100% rumah nelayan terbangun - 100% ruang terbuka hijau dan ruang publik nelayan terbangun - 100% IPAL dan TPS terbangun

Zona Kawasan Permukiman Nelayan

- 100% Industri galangan kapal telah terbangun - 100% pergudangan dan parkir komunal telah terbangun Zona Kawasan Sub Pusat - 100% fasilitas pelayanan Pelayanan Permukiman Nelayan (musholla, toko, balai) telah terbangun - 100% TPI telah terbangun - 100% Dermaga telah terenovasi

- 100% hunian rumah umum telah terbangun - 95% hunian terisi

- 100% hunian terisi

Laporan Pembangunan Kawasan Pandangan 2026, 2031, 2036, 2041

1. tersedianya lahan 2. skema pembiayaan yang sesuai dengan rencana 3. Masyarakat turut terlibat dan aktif dalam proses pembangunan

- SMP dan SMA beroperasi dengan pengguna sebesar 95% dari kapasitas total

- SMP dan SMA beroperasi dengan pengguna sebesar 95% dari kapasitas total

Laporan Pembangunan Kawasan Pandangan 2026, 2031, 2036, 2041

1. tersedianya lahan 2. skema pembiayaan yang sesuai dengan rencana 3. Masyarakat turut terlibat dan aktif dalam proses pembangunan

Laporan Pembangunan Kawasan Pandangan 2026, 2031, 2036, 2041

1. tersedianya lahan 2. skema pembiayaan yang sesuai dengan rencana 3. Masyarakat turut terlibat dan aktif dalam proses pembangunan

Laporan Pembangunan Kawasan Pandangan 2026, 2031, 2036, 2041

1. tersedianya lahan 2. skema pembiayaan yang sesuai dengan rencana 3. Masyarakat turut terlibat dan aktif dalam proses pembangunan

Laporan Pembangunan Kawasan Pandangan 2026, 2031, 2036, 2041

1. tersedianya lahan 2. skema pembiayaan yang sesuai dengan rencana 3. Masyarakat turut terlibat dan aktif dalam proses pembangunan

- Laporan Pembangunan Kawasan Pandangan 2026, 2031, 2036, 2041 - Monografi Kawasan Pandangan 2026, 2031, 2036, 2041

1. tersedianya lahan 2. skema pembiayaan yang sesuai dengan rencana 3. Masyarakat turut terlibat dan aktif dalam proses pembangunan

- 90% tenaga kerja pada kawasan industri pengolahan ikan berasal dari dalam kawasan

- 100% hunian terisi

- 90% tenaga kerja - 70%tenaga kerja merupakan - 80% tenaga kerja merupakan merupakan tenaga kerja tenaga kerja lokal tenaga kerja lokal lokal

- Penggunaan Plaza Pinggir Pantai untuk Sedekah Laut Rutin setahun sekali

Zona RTH Sempadan Pantai

- Proses Relokasi dan Penataan Bangunan di Sempadan Pantai sudah mencapai 50%

- 60%jaringan jalan, jaringan drainase, jaringan listrik, dan Sarana dan Prasarana Penunjang jaringan air bersih telah terbangun Kawasan Pandangan - 70% tata kelola jaringan persampahan telah tersusun

- Proses Relokasi dan Penataan Bangunan di Sempadan Pantai sudah mencapai 100%

- 100% RTH Sempadan Pantai telah terbangun - Penyewaan Plaza Pinggir Pantai 18 kali dalam 1 tahun - Rerata Pengunjung Mingguan RTH Sempadan Pantai 250

- Penyewaan Plaza Pinggir Laporan Pembangunan Kawasan Pantai 24kali dalam 1 Pandangan 2026, 2031, 2036, 2041 tahun - Rerata Pengunjung Mingguan RTH Sempadan Pantai 350

- 85% jaringan jalan, jaringan drainase, jaringan listrik, dan jaringan air bersih telah terbangun - 100% tata kelola jaringan persampahan telah tersusun

- 100% jaringan jalan, jaringan drainase, jaringan listrik, dan jaringan air bersih telah terbangun - 100% tata kelola jaringan persampahan telah tersusun

Jangkauan dan partisipasi Laporan Pembangunan Kawasan pelayanan mencapai Pandangan 2026, 2031, 2036, 2041 100% masyarakat

1. tersedianya lahan 2. skema pembiayaan yang sesuai dengan rencana 3. Masyarakat turut terlibat dan aktif dalam proses pembangunan 4. kawasan sempadan pantai steril

1. tersedianya lahan 2. skema pembiayaan yang sesuai dengan rencana 3. Masyarakat turut terlibat dan aktif dalam proses pembangunan

162


Hirarki Logis

Deskripsi Singkat

Indikator dan Parameter

2026

2031

2036

2041

Means Of Verification (MoV)

Important Assumptions

Non Fisik

Output

Manajemen Pengelolaan Kawasan Berwawasan Lingkungan dan Resilien

- Tersedianya manajemen pengelolaan kawasan Pandangan yang bersumber 95% penduduk lokal Laporan Data Peninjauan dan Survey Komprehensif (2021-2041)

SDM dan Kelompok Masyarakat - Terciptanya kelompok masyarakat dengan kompetensi wawasan lingkungdan dan resilien Berwawasan Lingkungan dan - Melakukan pelatihan mitigasi bencana setiap lima tahun sekali Resilien

1. Terjadi peningkatan kapasitas SDM agar tata pengelolaan kawasan secara independen terjadi 1.Fasilitasi pemerintah dalam melakukan pembinaan dan pemberdayaan konsisten

Konstruksi

Input and Activities

Lahan Peruntukan Zona Kawasan Permukiman Umum dengan Luas 13,2 Ha

70% Kawasan Permukiman Umum 100% Kawasan Permukiman Kawasan Permukiman Umum 100% beroperasi secara telah terbangun Umum telah terbangun fungsional

Lahan Peruntukan Zona Sub Pusat Pelayanan Permukiman Umum dengan Luas 1,3 Ha

100% Kawasan Sub Pusat Pelayanan Permukiman Umum telah terbangun

Lahan Peruntukan Zona Pusat Pelayanan dengan luas 6,1 Ha

100% Pusat Pelayanan 80% Pusat Pelayanan dengan luas dengan luas 6,1 Ha telah 6,1 Ha telah terbangun terbangun

Lahan Peruntukan Zona Kawasan Industri Pengolahan Ikan dengan Luas 0,97 Ha

100% Kawasan Industri Pengolahan Ikan telah terbangun

Kawasan kawasan Industri Pengolahan Ikan 100% beroperasi secara fungsional

Lahan Peruntukan Zona Kawasan Permukiman Nelayan dengan Luas 4,5 Ha

100% Permukiman Nelayan telah terbangun

Kawasan kawasan permukiman nelayan 100% beroperasi secara fungsional

Lahan Peruntukan Zona Kawasan Sub Pusat Pelayanan Permukiman Nelayan dengan Luas 2,36 Ha

100% Sub Pusat Pelayanan Permukiman Nelayan telah terbangun

Sub Pusat Pelayanan Permukiman Nelayan 100% beroperasi secara fungsional

Lahan Peruntukan Zona RTH Sempadan Pantai dengan Luas 13,5 Ha

100% RTH Sempadan Pantai telah RTH Sempadan Pantai 100% beroperasi secara fungsional terbangun

75% Sarana dan Prasarana Penyediaan Sarana dan Kawasan Pandangan telah Prasarana Kawasan Pandangan terbangun

Kawasan Sub Pusat Pelayanan Permukiman Umum 100% beroperasi secara fungsional

Kawasan Pusat Pelayanan 100% beroperasi secara fungsional

100% Sarana dan Prasarana Seluruh Sarana dan Prasarana Kawasan Pandangan Kawasan Pandangan telah beroperasi secara fungsional terbangun

Pembangunan hanya dapat Laporan Pembangunan Kawasan dilakukan jika telah mendapatkan Pandangan tahun 2026, 2031, 2036, dana dari investor dan seluruh dan 2041 perizinan pembangunan telah didapatkan

Data Sarana dan Prasarana Kawasan Pandangan dalam Urban Design Guidelines Kawasan Perancangan

Prasarana merupakan fasilitas umum yang menjadi penunjang utama terselenggaranya suatu proses atau kegiatan dalam kota yang pada akhirnya akan menentukan perkembangan kota.

Sumber: Hasil Analisis Kelompok B1, 2021

STUDIO PERANCANGAN & PEMBANGUNAN KOTA

163


B1

7.3 Skenario Tahapan Pembangunan Kawasan

Coastal Settlement Through Minapolitan

7.3. Skenario Tahapan Pembangunan Kawasan

Pembangunan kawasan Pandangan dilaksanakan per zona dan terbagi ke dalam 4 tahap. Pembagian tahapan tersebut didasarkan pada urgensi akan masalah yang seharusnya dientas, potensi yang harus segera dimaksimalkan, profit oriented, konsep pengelolaan yang akan diterapkan, kerja sama yang terjalin dan pengaruh pembangunan zona terhadap keberlanjutan ekonomi Kawasan Pandangan Pengaruh pembangunan zona terhadap keberlanjutan ekonomi desa menjadi faktor perting karena dapat berpengaruh terhadap investasi dan mata pencaharian atau aktivitas ekonomi masyarakat Kawasan Pandangan.

• Pembangunan Pelayanan

Kawasan

Pusat

Menindaklanjuti Kawasan Sebagai PPL, selain itu berisi fasilitas pelayanan dasar kawasan serta memiliki beberapa lahan/bangunan penghasil profit

• Pembangunan Kawasan Sub Pusat Pelayanan Nelayan

Sub pusat pelayanan berisi segala sarana profit perikanan. Didasari aktivitas dominan perikanan dan kelautan, maka akan memberikan profit paling cepat

Pembangunan Industri Pengolahan Ikan Sesuai dengan potensi kawasan serta konstelasi kawasan terhadap makro (Kabupaten Rembang)

TAHAP 3

Zona

ini

diprioritaskan

1

untuk

• Pembangunan Kawasan Permukiman Nelayan • Pembangunan Kawasan Permukiman Umum

Urgensi permukiman layak huni menyebabkan permukiman perlu segera dibangun. Hal ini juga dilakukan agar sempadan pantai nantinya dapat kosong setelah pembangunan kawasan permukiman umum dan nelayan ini kelar.

TAHAP dibangun

pertama kali agar masyarakat secara cepat

Pembangunan permukiman

2

• Pembangunan Kawasan Sub Pusat Pelayanan Permukiman Umum Kawasan sub pusat pelayanan memiliki fasilitas pelayanan sekaligus kantung-kantung sarana profit sehingga dibangun setelah tahap-tahap lainnya telah usai

• Pembangunan RTH Sempadan Pantai Tahap terakhir adalah membangun RTH Sempadan pantai yang telah bersih dari permukim.

• Pembangunan Sarana dan Prasarana

Pembangunan sarana dan prasarana dilakukan pada tahap 3 untuk memfasilitasi lebih baik seluruh kawasan yang telah dibangun

TAHAP

3

TAHAP

kawasan

Infrastruktur pada tahap 1 dan 2 masih

Begitu

untuk

bisa menggunakan eksisting, Adapun

lahan pantai

relokasi di

meningkatkan kualitas hunian

sub

kawasan sehingga sejak peningkatan income

dan

masyarakat pada tahap 2 bisa menuju

diintervensi

dapat dirasakan lebih awal

implikasi dari pembangunan 1

pusat pelayanan terlebih dahulu

dijadikan RTH

telah

mendapatkan

pelayanan

diasumsikan

usai,

sempadan

mendapatkan intervensi peningkatan potensi

pusat

4

baru

bisa untuk

STUDIO PERANCANGAN & PEMBANGUNAN KOTA

164


B1 Coastal Settlement Through Minapolitan

TIMELINE TAHAPAN PEMBANGUNAN KAWASAN

PRA KONST RUKSI 0 BOT 1

KONSTRUKSI I BOT

4

KONSTRUKSI II BOT

10

KONSTRUKSI III BOT

13

KONSTRUKSI IV BOT

14

20

3

Year

PASCA KONSTRUKSI BOT

0

PRA KONSTRUKSI PCP

KONSTRUKSI I PCP

2

3

8

PASCA KONSTRUKSI BOT

20

Year KONSTRUKSI II PCP

Berdasarkan dari timeline tahapan pembangunan diatas, konstruksi proyek BOT akan dilakukan setelah tahun pertama (tahun ke 2) di awal tahun

2022 dan untuk proyek PCP dilakukan pada Kontruksi Tahap 1 bersamaan dengan akhir Kontruksi tahap 1 pada konsep BOT yaitu tahun ke 2-3 atau 2023 akhir. Pembangunan atau konstruksi Proyek BOT akan berakhir di tahun ke 15 atau 2036 sedangkan untuk proyek PCP berakhir di tahun ke 8 atau 2029 ”

STUDIO PERANCANGAN & PEMBANGUNAN KOTA

165


Peta Zona Pengelolaan Kawasan Perancangan Pandangan Skema PCP 2

1.

4 2.

7 5 Skema BOT 1.

Zona Pusat Pelayanan

2.

Zona Industri Pengolahan Ikan

3.

Zona Sub Pusat Pelayanan

Permukiman Nelayan (Kecuali

3.

4

Zona Sub Pusat Pelayanan Permukiman Nelayan : Balai Nelayan Zona Permukiman Umum : Hunian Umum (Landed) Zona Ppermukiman

Nelayan :Rumah Nelayan dan Alun Alun Nelayan

2 6

1

3

Balai Nelayan) 4.

1

Zona Permukiman Umum (

3

Rusunawa dan Taman) 5.

Zona Sub Pusat Pelayanan

Permukiman Umum 6.

Sarana dan Prasarana

7.

Zona RTH Sempedan Pantai

Gambar 7.1 Peta Zona Pengelolaan Kawasan Sumber: Hasil Analisis Kelompok B1, 2021

166


B1

7.4. Konsep Manajemen Pengelolaan Kawasan

7.4. Konsep Manajemen Pengelolaan Kawasan

Coastal Settlement Through Minapolitan

Manajemen pengelolaan kawasan menjadi elemen esensial dalam melakukan pembangunan kawasan setelah kita menyusun rencana perancangannya. Hal yang menjadi fokus utama dalam manajemen kawasan ini terkait bagaimana kita dapat menentukan konsep manajemen yang selaras dan fit in dengan konsep perancangan yang telah dilakukan. Konsep utama yang akan diterapkan dalam pengembangan Kawasan Pandangan adalah Green and Resilient Coastal Settlement Through Minapolitan. Dengan tema Mina Bhima Harita, kawasan dibentuk untuk dapat resilien dalam menghadapi segala force majeure dengan memperhatikan RTH dan dilandasi dengan aktivitas minapolitan. Hasil perancangan menunjukkan bahwa sebagian besar kawasan akan dilaksanakan pembangunan baru sehingga

konsep manajemen pengelolaan kawasan juga harus dapat mengakses kebutuhan dana yang cukup besar. Beberapa highlight terkait pertimbangan yang perlu dipikirkan adalah sebagai berikut.

Terdapatnya peningkatan anggaran dana desa sejak

Pelaku pembangunan dan pengelolaan harus tahu

Memerlukan akses pembiayaan yang cukup

betul potensi lokal kawasan perancangan dan

besar karena perancangan yang mengarah

tahun 2020 namun perlu mempertimbangkan

aktivitas yang dilakukan di kawasan tersebut

pada banyak pembangunan baru

adanya new normal dan alokasi ADD tersebut.

Melalui pertimbangan-pertimbangan tersebut, maka diperlukan konsep pengelolaan kawasan yang dapat mengakses pembiayaan dengan baik namun tetap melibatkan stakeholder lokal/ masyarakat baik dalam pembangunan maupun pengelolaan nantinya. Adapun konsep manajemen pengelolaan kawasan yang diusung oleh B1 adalah PPP (Public Private Partnership) dalam bentuk BOT dan PCP (Public Community Partnership).

7.4.1. KONSEP PENGELOLAAN BOT Konsep pengelolaan berbentuk BOT ini merupakan bagian dari konsep pengelolaan PPP

1.

kepada pihak swasta untuk kemudian dikembangkan dalam jangka

yang merupakan bentuk kerjasama yang melibatkan pihak pemerintah dan

waktu sesuai dengan kesepakatan.

swasta yang dominan terlibat didalamnya, namun ada juga peran serta masyarakat secara tidak langsung. Pada bentuk Kerjasama ini, pihak swasta akan berperan

Pemerintah dalam proyek BOT memberikan hak kepemilikan lahan

2.

Dalam

pelaksanaan

kegiatan

operasial

pasca

konstruksi,

akan

sebagai penyedia jasa. Dimana swasta menjadi pihak penyedia fasilitas dan pengelola

digunakannya tenaga kerja lokal sebagai bentuk partisipasi masyrakat

dalam masa Kerjasama yang telah disepakati dengan pengguna jasa, dalam hal ini

terhadap keberlangsungan kegiatan kawasan

adalah pemerintah (Jaya, Nyoman Martha. 2007) Guna melakukan pengelolaan

Zona-zona dan peruntukan yang dikelola secara BOT dapat dilihat pada

dengan model BOT, perlu diperhatikannya struktur pembiayaan yang dituliskan

tabel di bawah ini. Justifikasi pemilihan zona dan peruntukan tersebut

dalam perjanjian BOT sebelum pengelolaan dikembalikan kepada Pemerintah sesuai

karena zona dan

dengan kondisi eksisting yang ada. Dimana kondisi tersebut memerhatikan aspek

pembangunan baru dan membutuhkan akses pembiayaan yang lebih

fisik dan non-fisik wilayah Desa Kadilajo. Adapun strukutr tersebut antara lain :

fleksibel.

peruntukan tersebut sebagian besar merupakan

STUDIO PERANCANGAN & PEMBANGUNAN KOTA

167


1. T A B E L A N A L I S I S K O M P R E H E N S I F K O N S E P P E N G E L O L A A N B O T Tabel. 7.3 Analisis Komprehensif Konsep pengelolaan BOT

B1

Coastal Settlement Through Minapolitan

Zona dan Peruntukan

Sarana dan Prasarana (TPS, IPAL, Jaringan Jalan, Telekomunikasi, Air Bersih, dan lainnya)

Permukiman Umum (Rusunawa dan Taman)

Sub Pusat Pelayanan Permukiman Umum

Pusat Pelayanan

Industri Pengolahan Ikan

Sub Pusat Pelayanan Permukiman Nelayan (Kecuali Balai Nelayan)

RTH Sempadan Pantai

Jenis Kerjasama

PPP

PPP

PPP

PPP

PPP

PPP

PPP

Bentuk Kerjasama

BOT

BOT

BOT

BOT

BOT

BOT

BOT

- Bappeda Kab. Rembang - Pemerintah Desa - Dinas PUPR - Dinas Perindustrian dan Perdagangan - DInas Kelautan dan Perikanan

- Bappeda Rembang - Pemerintah Desa - Dinas PUPR - DInas Perinper - Dinas Kelautan dan Perikanan - Dinas Pendidikan, Pemuda, Olahraga - PLN

- Bappeda Kabupaten Rembang - Pemerintah Desa - Dinas PUPR - Dinas Pemuda dan Olahraga

- Bappeda Kabupaten Rembang - Pemerintah Desa - Dinas PUPR - Dinas Kominfo - Dinas LH - PT PLN Rembang - PT PDAM Rembang

Konsep Manajemen

Pihak yang terlibat

- Bappeda Kab. Rembang - Pemerintah Desa - Dinas PUPR - Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman - Dinas LH

- Bappeda Kab. Rembang - Pemerintah Desa - Dinas PUPR - Dinas Pendidikan, Pemuda, Olahraga

- Bappeda Kab. Rembang - Pemerintah Desa - Dinas PUPR

Swasta (Investor, Developer, Kontraktor, Konsultan) dan Masyarakat

Aset Awal

Lahan milik masyarakat dan pemerintah. Selama masa kontrak, rusunawa dan taman akan dimiliki oleh swasta

Lahan milik masyarakat dan pemerintah. Selama masa kontrak, seluruh bangunan akan dimiliki oleh swasta

Lahan milik masyarakat dan pemerintah. Selama masa kontrak, seluruh bangunan akan dimiliki oleh swasta

Aset Akhir

- Rusunawa akan dimiliki pemerintah dan diisi oleh masyarakat. Pengelolaan secara kombinasi - Taman dimiliki oleh pemerintah dan dikelola oleh pemerintah - Lahan milik pemerintah beserta seluruh asset yang berdiri di atasnya

- Seluruh aset bangunan dimiliki oleh pemerintah untuk dapat melayani zona permukiman umum - Lahan milik pemerintah beserta seluruh asset yang berdiri di atasnya (setelah masa kontrak)

- Seluruh aset bangunan dimiliki oleh pemerintah untuk dapat melayani seluruh zona dan memenuhi fungsi Pandangan sebagai PPL - Lahan milik pemerintah beserta seluruh asset yang berdiri di atasnya (setelah masa kontrak)

Aset

Lahan milik masyarakat dan pemerintah. Selama masa kontrak, seluruh kawasan industri pengolahan ikan akan dimiliki oleh swasta

Lahan milik masyarakat dan pemerintah. Selama masa kontrak, industri galangan kapal, Gudang, TPI, dan lainnya akan dimiliki oleh swasta

Lahan milik masyarakat dan pemerintah. Selama masa kontrak, seluruh RTH akan dimiliki oleh swasta

Lahan milik masyarakat dan pemerintah. Selama masa kontrak, pembangunan dilakukan oleh swasta

- Seluruh aset bangunan dimiliki oleh pemerintah dimana industri pengolahan ikan akan dilakukan Kerjasama dengan masyarakat dalam pengelolaannya - Lahan milik pemerintah beserta seluruh asset yang berdiri di atasnya (setelah masa kontrak)

- Seluruh aset bangunan dimiliki oleh pemerintah dimana industri penggalangan kapal, gudangm TPI, dan sebagian peruntukan akan dilakukan Kerjasama dengan masyarakat dalam pengelolaannya - Lahan milik pemerintah beserta seluruh asset yang berdiri di atasnya (setelah masa kontrak)

- Seluruh aset bangunan dimiliki oleh pemerintah dimana peruntukan RTH ini dimanfaatkan oleh seluruh kalangan masyarakat dan memiliki fungsi preservasi - Lahan milik pemerintah beserta seluruh asset yang berdiri di atasnya (setelah masa kontrak)

- Seluruh sarana dan prasarana nantinya akan dikelola oleh pemerintah - Ada sebagian sarana dan prasarana yang dikelola oleh masyarakat atas kesepakatan - Lahan milik pemerintah (setelah masa kontreak)

STUDIO PERANCANGAN & PEMBANGUNAN KOTA

168


B1

Coastal Settlement Through Minapolitan

Zona dan Peruntukan Konsep Manajemen

Pola Operasional dan Pemeliharaan

Pemerintah

Capital Investm ent

Swasta

Permukiman Umum (Rusunawa dan Taman)

Pemerintah melakukan pengawasan, pemeliharaan, serta perizinan rusun dibantu masyarakat nantinya - swasta melakukan pengadaan, pembangunan, pengelolaan hingga masa kontrak selesai - Ketika kontrak usai, segala aset dikelola oleh pemerintah.

Sub Pusat Pelayanan Permukiman Umum

Pemerintah melakukan pengawasan, pemeliha-raan, serta perizinan pembangunan sub pusat pelayanan - swasta melakukan pengadaan, pembangunan, pengelolaan hingga masa kontrak selesai - Ketika kontrak usai, segala aset dikelola oleh pemerintah.

Pusat Pelayanan (Kecuali Kantor Polisi dan Pos Pemadam Kebakaran) Pemerintah melakukan pengawasan, pemeliharaan dan pengadaan Pusat Pelayanan nantinya. - swasta melakukan pengadaan, pembangunan, pengelolaan - Ketika kontrak usai, segala aset dikelola oleh pemerintah.

Sarana dan Prasarana (TPS, IPAL, Jaringan Jalan, Telekomunikasi, Air Bersih, dan lainnya)

Industri Pengolahan Ikan

Sub Pusat Pelayanan Permukiman Nelayan (Kecuali Balai Nelayan)

RTH Sempadan Pantai

Pemerintah melakukan pengawasan, pemeliharaan dan pengadaan serta menjalin Kerjasama pemeliharaan kepada masyarakat - swasta melakukan pengadaan, pembangunan, pengelolaan - Ketika kontrak usai, segala aset dikelola oleh pemerintah.

Pemerintah melakukan pengawasan, pemeliharaan dan pengadaan - swasta melakukan pengadaan, pembangunan, pengelolaan - Ketika kontrak usai, segala aset dikelola oleh pemerintah.

Pemerintah melakukan pengawasan, pemeliharaan dan pengadaan - swasta melakukan pengadaan, pembangunan, pengelolaan kontrak usai, segala aset dikelola oleh pemerintah.

pemerintah memiliki dan menyediakan lahan untuk seluruh bangunan di sub pusat pelayanan permukiman nelayan kecuali balai nelayan

pemerintah memiliki dan menyediakan lahan untuk seluruh RTH sempadan pantai

- Pemerintah memiliki aset berupa lahan dan sarana eksisting - Dana yang digunakan merupakan Dana APBD Kabupaten Rembang

sumber pendanaan berasal dari swasta dalam bentuk sesuai kontrak

sumber pendanaan berasal dari swasta sesuai kontrak

sumber pendanaan berasal swasta sesuai kontrak

pemerintah bersama masyarakat memiliki dan menyediakan lahan untuk rusunawa dan taman

pemerintah memiliki dan menyediakan lahan untuk seluruh bangunan

pemerintah memiliki dan menyediakan lahan untuk seluruh bangunan

pemerintah memiliki dan menyediakan lahan untuk seluruh kawasan industri pengolahan ikan

sumber pendanaan berasal dari swasta dalam bentuk sesuai kontrak untuk rusunawa dan taman

sumber pendanaan berasal dari swasta dalam bentuk sesuai kontrak untuk seluruh bangunan

sumber pendanaan berasal dari swasta sesuai kontrak

sumber pendanaan berasal dari swasta dalam bentuk sesuai kontrak

Pemerintah membangun TPS 3R lalu untuk pemeliharaan dan operasional dilakukan oleh masyarakat dengan diawasi oleh pemerintah Pemerintah membangun, memelihara, dan melakukan operasional dalam pengadaan jaringan dan sarana IPAL Pemerintah membangun, memelihara, dan melakukan operasional dalam pengadaan jaringan jalan, dan sarana lainnya.

dari

Pihak swasta memiliki kewenangan untuk mengelola dan menarik retribusi/iuran pada masa kontrak sebelum diberikan ke pemerintah sesuai kesepakatan

Risiko

Ekonomi

keadaan perekonomian yang tidak stabil, defisit anggaran pembangunan yang terjadi. Pada asset yang memiliki fungsi profit juga menjadi terancam akiibat menurunnya pengguna/ konsumen. Inflasi yang terjadi utamanya saat pandemi juga menjadi salah satu risiko ekonomi yang harus dipertimbangkan

Konstruksi

Konstruksi bangunan tidak sesuai dengan desain yang sudah dibuat dan tidak mengikuti aturan desain yang ada. Proses konstruksi di luar target dari skema pembangunan yang telah dilakukan.

Sosial

Timbul konflik dan ketidaksetujuan antara pemerintah dan masyarakat serta gangguan atas aktivitas masyarakat. Di satu sisi, pembangunan yang dilakukan menjadi tidak partisipatif akibat terlalu dikontrol oleh privat dan pemerintah

Lingkungan

Proses dan pasca pembangunan memberikan dampak yang buruk terhadap tata kelola lingkungan serta risiko yang berkaitan dengan AMDAL.

Sumber: Hasil Analisis Kelompok B1, 2021

STUDIO PERANCANGAN & PEMBANGUNAN KOTA

169


B1 2. G R A F I K I N P U T D A N O U T P U T P E N G E L O L A A N K A W A S A N B O T

Coastal Settlement Through Minapolitan

KONDISI AWAL

KONDISI AKHIR

STUDIO PERANCANGAN & PEMBANGUNAN KOTA

170


B1

3. T A H A P A N P E M B A N G U N A N P E N G E L O L A A N B O T

Coastal Settlement Through Minapolitan

Tabel. 7.4 Tahapan Pembangunan Pengelolaan BOT

Zona

Aset dan Kepemilikan Lahan Awal

Tahapan Pembangunan 5 Tahun

10 Tahun

15 Tahun

20 Tahun

Pra Konstruksi Survey dan peninjauan lapangan

Semua Zona

Aset lahan yang dimiliki masyarakat dan pemerintah

Sosialisasi kepada masyarakat dan pihak swasta terkait rencana pembangunan Kerja sama antara pemerintah, stakeholder, dan masyarakat Perizinan pembangunan dan pengembangan lahan

Konstruksi Pembangunan Permukiman Vertikal

Permukiman umum (Rusunawa & Taman)

Pembangunan RTH (Taman Lingkungan)

Pembangunan Musholla, Balai Pertemuan, SMP, SMA, dan Taman Lingkungan

Sub Pusat Pelayanan Permukiman Umum

Pembangunan Masjid Pusat Pelayanan

Aset lahan yang dimiliki masyarakat dan pemerintah

Pembangunan Pusat Perdagangan dan Jasa Pembangunan Balai Pertemuan Pembangunan TK dan SD

Industri Pengolahan Ikan

Pembangunan bangunan pengolahan ikan

industri

Pembangunan Rumah Nelayan Permukiman Nelayan

Pembangunan RTH dan Ruang Publik Nelayan

STUDIO PERANCANGAN & PEMBANGUNAN KOTA

171


B1 Zona

Aset dan Kepemilikan Lahan Awal

Coastal Settlement Through Minapolitan

Tahapan Pembangunan 5 Tahun

10 Tahun

15 Tahun

20 Tahun

Konstruksi Pembangunan Industri Galangan Kapal Pembangunan Pergudangan Pembangunan TPI

Sub Pusat Pelayanan Permukiman Nelayan

Pembangunan Dermaga

Pembangunan Fasilitas Pelayanan Lainnya (mushola, toko, balai) RTH Sempadan Pantai

Aset lahan yang dimiliki masyarakat dan pemerintah

Pembangunan Wavebraker, Plaza Pinggir Pantai, Jogging Track, dan Fasilitas Olah Raga Pembangunan TPS 3R Pembangunan Sarana dan Jaringan IPAL

Sarana dan Prasarana (TPS, IPAL, Jaringan Jalan, Telekomunikasi, Air Bersih, dan Lainnya)

Pembangunan jaringan dan gardu listrik Pembangunan Jaringan Jalan Pembangunan sarana dan jaringan air bersih Pasca Konstruksi

Semua Zona

Aset lahan yang dimiliki masyarakat dan pemerintah

Operational dan Maintenance

Sumber: Hasil Analisis Kelompok B1, 2021

STUDIO PERANCANGAN & PEMBANGUNAN KOTA

172


Peta Tahapan Pembangunan Skema BOT

Konstruksi Tahap 1

Konstruksi Tahap 2

Konstruksi Tahap 3

Konstruksi Tahap 4

Gambar 7.2 Peta Tahapan Pembangunan Skema BOT

Sumber: Hasil Analisis Kelompok B1, 2021

173


STUDIO PERANCANGAN & PEMBANGUNAN KOTA

B1 Coastal Settlement Through Minapolitan

4. A N A L I S I S S T A K E H O L D E R a. Struktur Stakeholder Pengelolaan BOT

Pemerintah Kabupaten Rembang

BAPPEDA Kab. Rembang

Dinas PUPR Kab. Rembang

BPBD Kab. Rembang

Dinas Kelautan dan Perikanan Kab. Rembang

Dinas Lingkungan Hidup Kab. Rembang

Dinas Perumahan dan Permukiman Kab. Rembang

Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, dan UMKM Rembang

PT PLN Kabupaten Rembang

PT PDAM Kabupaten Rembang

Pemerintah Kecamatan Kragan Developer

Investor

Pemerintah Desa Pandangan Wetan dan Kulon Kontraktor

Konsultan

LSM Desa Pandangan

BUMDes Pandangan

LKMD Pandangan

Kelompok Seni Budaya

Kelompok Nelayan

Pelaku UMKM

Karang Taruna Pandangan

PKK Desa Pandangan

Masyarakat Pandangan

Gambar 7.3 Struktur Stakeholder Bentuk Pengelolaan Kawasan BOT Sumber: Hasil Analisis Kelompok B1, 2021

STUDIO PERANCANGAN & PEMBANGUNAN KOTA

174


B1

STUDIO PERANCANGAN & PEMBANGUNAN KOTA

Coastal Settlement Through Minapolitan

b. Matriks Stakeholder

Peran

No.

Pengaruh Kegiatan Terhadap Stakeholder

A. Pelaksana B. Pengorganisir C. Pembuat Keputusan D. Pemanfaat E. Pengontrol F. Pendukung G. Penentang

T = Tidak dikenal 1= Sedikit/Tidak Penting 2 = Agak Penting 3 = Sedang 4 = Sangat Penting 5 = Pemain Kunci

Pemerintah Kabupaten Rembang

C, E

Pemerintah Kecamatan Kragan

C, E

Pemerintah Desa Pandangan Wetan

Kelompok

Stakeholder

Pengaruh Stakeholder terhadap Keberhasilan Kegiatan T = Tidak dikenal 1= Sedikit/Tidak Penting 2 = Agak Penting 3 = Sedang 4 = Sangat Penting 5 = Pemain Kunci

Pra Konstruksi

Konstruksi

Pasca Konstruksi

5

5

2

3

5

5

2

2

B, C, E

5

5

4

4

Pemerintah Desa Pandangan Kulon

B, C, E

5

5

4

4

BAPPEDA Kabupaten Rembang

B, C, E

5

5

5

4

Dinas PUPR Kabupaten Rembang BPBD Kabupaten Rembang

A, E A, B, E

5 4

5 4

4 4

4 5

BOT

Pemerintah Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi & UMKM Kabupaten Rembang

A, F

4

4

4

4

A, B A, E, F

4 5

4 5

4 5

4 4

Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman

A, E, F

5

5

5

4

Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga

B, C, E

4

4

3

4

Dinkominfo Kab. Rembang PT PLN Kab. Rembang PT PDAM Kab. Rembang Investor Developer Kontraktor Konsultan

C, E A, F A, E,F E,F A,B A,B A,B

4 4 4 4 4 4 4

5 4 4 5 4 4 4

5 5 3 5 5 5 5

4 4 4 3 4 2 5

E,F

3

4

3

4

D, F F A,D A,D A,D A,D B, E A, E, F

4 3 3 4 4 5 3 3

4 4 4 5 4 5 3 5

3 3 3 4 4 5 3 4

3 3 4 4 4 5 4 5

Dinas Kelautan dan Perikanan Dinas Lingkungan Hidup

1

Swasta

Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM)

Masyarakat

BUMDes Pandangan LKMD Pandangan Kelompok Seni Budaya Kelompok Nelayan Pelaku UMKM Masyarakat Pandangan Karang Taruna Pandangan PKK Desa Pandangan

Tabel.7.5 Stakeholder Matriks BOT Sumber: Hasil Analisis Kelompok B1, 2021

STUDIO PERANCANGAN & PEMBANGUNAN KOTA

175


B1

STUDIO PERANCANGAN & PEMBANGUNAN KOTA

Coastal Settlement Through Minapolitan

c. Linear Responsibility

Linier Responsibility adalah jenis matriks yang digunakan dalam mengidentifikasi manajemen proyek suatu pembangunan. Baris dari matriks berupa daftar kegiatan atau tahapan aktivitas yang akan dilakukan, sedangkan kolom mengidentifikasi pihak yang bertanggung jawab untuk kegiatan itu. Analisis ini memungkinkan manajemen pembangunan dilakukan secara aktif berpartisipasi serta berlangsung secara sistematis terkait penjelasan kegiatan, keputusan yang telah harus diselesaikan, dan untuk memperjelas tanggung jawab masing-masing pihak sehubungan dengan berbagai kegiatan dalam masing-masing tahapan aktivitas.

PKK Desa Pandangan

Karang Taruna Pandangan

Masyarakat Pandangan

Pelaku UMKM

Kelompok Nelayan

Kelompok Seni Budaya

LKMD Pandangan

BUMDes Pandangan

Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM)

Konsultan

Kontraktor

Developer

Masyarakat

Investor

PT. PDAM

PT. PLN

Dinkominfo Kab. Rembang

Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga

Pematangan Lahan

Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman

5

Dinas Lingkungan Hidup

Perizinan : Izin Prinsip, Izin Lokasi, Izin Guna Lahan. dan IMB

Swasta

Dinas Kelautan dan Perikanan

4

BPBD Kabupaten Rembang Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi & UMKM Kabupaten Rembang

3

Pembuatan Proposal Rencana dengan Masyarakat dan Stakeholder

Dinas PUPR Kabupaten Rembang

2

Survei dan Pendekatan Masyakat

BAPPEDA Kabupaten Rembang

Izin Survei

Pemerintah Desa Pandangan Kulon

1

Pemerintah Desa Pandangan Wetan

Tahapan Aktivitas

Pemerintah Kecamatan Kragan

No.

Pemerintah Kabupaten Rembang

Pemerintah

TAHAP PRA KONSTRUKSI S N

S, N

C, S

C, S

S

C

E, C

E, C

N

S

S

E

S

S

N

N

S

S

S

N

C

S

E

E

E

N

S, N

E

E

E

E

E

C

E

E

C

E

C, E

TAHAP KONSTRUKSI

6

Pembangunan Zona Permukiman Umum (Rusunawa dan Taman)

E

S

S

S

S

S, E

7

Pembangunan Zona Sub Pusat Pelayanan Permukiman Umum

E

S

S

S

S

S, E,C

S, E

S, E

8

Pembangunan Zona Pusat Pelayanan

E

S

S

S

S

S, E, C

S, E

S, E

S, E

S, C

S, N

E

E

C, E

S

E

E

C, E

S

E

E

C, E

S

STUDIO PERANCANGAN & PEMBANGUNAN KOTA

176


B1

STUDIO PERANCANGAN & PEMBANGUNAN KOTA

Coastal Settlement Through Minapolitan TAHAP KONSTRUKSI

9

Pembangunan Zona Industri Pengolahan Ikan

Pembangunan Zona Sub Pusat Pelayanan Permukiman 10 Nelayan (Kecuali Balai Nelayan)

11

Pembangunan Zona RTH Sempadan Pantai

E

S

S

S

S

S, E

S, E

E

S

S

S

S

S, E, C

S, E

E

S

S

S

S

S, E, C

S

S

S

S

C, N

Sarana dan Prasarana (TPS, IPAL, Jaringan 12 S,E Jalan, Telekomuniaasi, Air Bersih, dsb)

N, E S, E

S, E S, C

S

S, N

S, E

C, N C, N

C

E

E

C, E

S

E

E

C, E

S

E

E

C, E

S

C, N C, N

TAHAP PASCA KONSTRUKSI 13

Relokasi Penduduk

S, E

S, E

S, E

14

Operasional

S

S

S

15

Monitoring

S

S

S

16

Evaluasi

S

S

S

17

Promosi Kawasan Minapolitan

S, E

S, E

S, C S

S

S

S, E

C

S

S

S S, C S, C S, C S, C

S

S

S, C S, C S, C S, C C S,E

S

S,E

Tabel.7.6 Linier Responsibility Pengelolaan BOT Sumber: Hasil Analisis Kelompok B1, 2021

C C

S, E S, E S, E C

STUDIO PERANCANGAN & PEMBANGUNAN KOTA

177


STUDIO PERANCANGAN & PEMBANGUNAN KOTA

5. N E T W O R K P L A N N I N G A N A L Y S I S Network Planning Analysis atau Analisis Jaringan Kerja adalah adalah salah satu model yang digunakan dalam penyelanggaraan proyek yang produknya adalah salah satu analisis informasi mengenai kegiatan-kegiatan yang ada dalam network diagram proyek yang bersangkutan.

Tahapan Pembangunan (ii)

Aktivitas yang harus disesuaikan sebelum memulai aktivitas berikutnya (iii) none

A

A

B

KONSTRUKSI

(iv) Izin Survei Survei dan Pendekatan Masyakat

C

Pembuatan Proposal Rencana D dengan Masyarakat dan Stakeholder Perizinan : Izin Prinsip, Izin C D E, N, O Lokasi, Izin Guna Lahan. dan IMB E1 Pematangan Lahan Konstruksi 1 H, I, J, L D Pematangan Lahan Konstruksi 2, E2 K,L 3 dan 4 Konstruksi Tahap 1 [H] Pembangunan Zona Pusat Pelayanan (Kecuali Kantor Polisi dan Pos Pemadam Kebakaran) Pembangunan Balai dan Aula E1 H1 F, H3, H4, H6, H7 Desa E1, H3, H4, H6, H7 H2 Pembangunan JPO F, H8 E1, H1 H3 Pembangunan Puskesmas F, H2 E1, H1 H4 Pembangunan Masjid F, H2 E1, H8 H5 Pembangunan Parkir Komunal F, H9 E1, H1 H6 Pembangunan TK dan SD F, H2 E1, H1 H7 Pembangunan Pertokoan F, H2 E1, H2 H8 Pembangunan RTH dan WCA F, H5, H9 E1, H5, H8 H9 Proses Penumbuhan Vegetasi F [I] Pembangunan Zona Industri Pengolahan Ikan Pembangunan Industri E1 I1 F, I2, K Pengolahan Ikan Pembangunan Parkir Bus dan E1, I1 I2 F, I3, K Truk E2, I2 I3 Pembangunan Parkir Umum F, I4, K E3, I3 I4 Pembangunan Taman Kawasan F, I5 E4, I4 I5 Proses Penumbuhan Vegetasi F, Q B

PRA KONSTRUKSI

Aktivitas yang hanya bisa dimulai setelah aktivitas (v) B

Aktivitas

C

Durasi (Bulan) (vi) 1 Bulan 2 Bulan 3 Bulan

4 Bulan 7 Bulan 84 Bulan

6 Bulan

1 6 6 3 6 6 3 3

Bulan Bulan Bulan Bulan Bulan Bulan Bulan Bulan

7 Bulan

2 Bulan 2 Bulan 4 Bulan 4 Bulan

STUDIO PERANCANGAN & PEMBANGUNAN KOTA

178


B1

STUDIO PERANCANGAN & PEMBANGUNAN KOTA

Coastal Settlement Through Minapolitan Tahapan Pembangunan (ii)

Aktivitas yang harus disesuaikan sebelum memulai aktivitas berikutnya (iii)

E2, H, I, J E2, H, I, J F1 E2, H, I, J E2, H, I, J F3

F, G5 F, G5 F F, G5 F, G3 F, G8 F, G6 F, G1, G2, G4 F, G F, G F, G F, G E E

G, L G, L, K1, K3, K5, K6 G, L G, L, K1, K3, K5, K6 G, L G, L

Aktivitas

Aktivitas yang hanya bisa dimulai setelah aktivitas

(iv) (v) Konstruksi Tahap 2 [F] Pembangunan Zona Permukiman Umum (Rusunawa dan Taman) F1 Pembangunan Taman F2, G, L F2 Proses Penumbuhan Vegetasi G, L F3 Pembangunan Rusunawa F4, G, L Pembangunan Parkir dan F4 G, L Fasilitas Rusunawa Konstruksi Tahap 3 [G] Pembangunan Zona Sub Pusat Pelayanan Permukiman Umum G1 Pembangunan SD K, G8 G2 Pembangunan SMP dan SMA K, G8 G3 Pembangunan Balai K, G5 G4 Pembangunan Pertokoan K, G8 G5 Pembangunan Musholla K, G1, G2, G4 G6 Pembangunan RTH K, G7 G7 Proses Penumbuhan Vegetasi K Pembangunan Parkir Zona G8 K, G6 Terkait [L] Sarana dan Prasarana L1 Pembangunan TPS 3R K L2 Pembangunan IPAL K Pembangunan Sarana Listrik L3 K (Gardu) Pembangunan Pos Polisi (Pusat L4 K Pelayanan) L5 Pembangunan Jalan K Pembangunan Jaringan Sarana L6 K Lainnya Konstruksi Tahap 4 [K] Pembangunan Zona RTH Sempadan Pantai K1 Plaza Pantai N, O, P, K2, K4 K2 Tempat Parkir N, O, P K3 Jogging Track N, O, P, K2, K4 K4 Proses Penumbuhan Vegetasi N, O, P K5 Lapangan Olahraga N, O, P, K2, K4 K6 Wave Breaker N, O, P, K2, K4

Durasi (Bulan) (vi)

6 Bulan 3 Bulan 48 Bulan 10 Bulan

6 6 7 6 6 4 3

Bulan Bulan Bulan Bulan Bulan Bulan Bulan

3 Bulan 10 Bulan 10 Bulan 5 Bulan 10 Bulan 130 Bulan 130 Bulan

8 Bulan 4 Bulan 8 Bulan 6 Bulan 8 Bulan 12 Bulan

STUDIO PERANCANGAN & PEMBANGUNAN KOTA

179


STUDIO PERANCANGAN & PEMBANGUNAN KOTA

Tahapan Pembangunan (ii)

PASCA KONSTRUKSI

Aktivitas yang harus disesuaikan sebelum memulai aktivitas berikutnya (iii) F K D D I, J

Aktivitas

M N O P Q

(iv) Relokasi Penduduk Operasional dan Maintenance Monitoring Evaluasi Promosi Kawasan Minapolitan

Aktivitas yang hanya bisa dimulai setelah aktivitas

Durasi (Bulan)

(v) None None None None None

(vi) 6 Bulan Hingga 2041 Hingga 2041 Hingga 2041 Hingga 2041

Tabel.7.7 Network Planning Analysis Pengelolaan BOT Sumber: Hasil Analisis Kelompok B1, 2021

STUDIO PERANCANGAN & PEMBANGUNAN KOTA

180


B1

6. C R I T I C A L P A T H M E T H O D (CPM)

108

Pra Konstruksi

Coastal Settlement Through Minapolitan

114 6

Konstruksi 3

Konstruksi 2

Konstruksi Konstruksi 1

H3

296

114

298 302

6

107

114

120

120

123

H1 101

6 107

108 137

3

140 140

7

151 151

153

153

155 155

4 159 159

0

B 2

1 3

3 3 3 3

C 3

6 6 6 6

D 4

192

166

163

204

202

10

231

237 237

153

182

238

286

286

296

184

240

288

288

208

J8 6

204

166 J1 6 162 168

174

208

211 176

J9 172

176

J3 174

178

210

179 3

213 178

F4

48

J4

3

6

210

211

181

160

F3

J5 3

6 168

12 192

10

17

E2

L1 10

346 298

348 356

L2

10 348

358

356

361

L3

181

5

4 326

330

330

333

362

361

371

373

371

L5

101

639 8

633

641

643

651

K3

639 4

653

657

665

K4

667

654

N 20

683

6

8

703

683 657

651

K5

659

703

O 20 723

703

12 679

703 723

677

K6 667

645

641

8

645

659

643

K2

723

P

743

20

10 363

231

333

665

357

L4

723

743

501

130 374 504

84

17

346

338

229 18

330

G6 322

631 336

J10 213

336

K1

3

6

172

J2

J7

10

333 326

330

238

F2

F1

179 202

235 235

229

190

184

320

3

I5

4

2

160

156 156

I4

8

190

314

G7 152 152

I3

2

3

6

150 150

I2

336

G8 310

304

316

129

148 148

141

17

329

333

6

G4

J6

1 1

316 323

6

182

1

310

143

6

H6

144

A

7

308

G2

326

G5

129

123

I1

0

314 320

G3

123

17

E1 7

3

1

308

141

H9

H8

H2

3

123

10

138 138

108 135

107

107

H5 120

10

304

120

H4 101

Pasca Konstruksi

Konstruksi 4

6

114

108

302

G1

101

a

b

activities e

c

d

a=Earliest Start b=Earliest End c=Latest Start d=Latest End e=Duration

Gambar 7.4 CPM Pengelolaan BOT Sumber: Hasil Analisis Kelompok B1, 2021

683

667

M 6

667

683

STUDIO PERANCANGAN & PEMBANGUNAN KOTA

181


STUDIO PERANCANGAN & PEMBANGUNAN KOTA

7. P E M B I A Y A A N Berdasarkan konsep pengelolaan yang telah dirumuskan salah satunya berupa Public Private Partnership (PPP) dengan model pembangunan berupa Build Operate Transfer atau BOT. Jika dilihat dari aspek pembiayaan finansial, implementasi konsep etersebut akan terdapat biaya yang akan dikeluarkan (cost) maupun keuntungan (benefit) yang akan diperoleh. Tujuan dari perhitungan cost dan benefit ini adalah untuk mengetahui kelayakan proyek segi dari konsep Public Private Partnership (PPP) berupa BOT pada Kawasan Perancangan.

a. Analisis Finansial

1) Analisis Financial Cost Skema BOT Financial Cost adalah anggaran yang dikeluarkan untuk membiayai pembangunan di kawasan perancangan Tahapan

Pra Konstruksi

Zona

Aktivitas

Asumsi

Sumber

Izin Survei

-Kebutuhan print surat survei surat izin sebanyak 20 lembar dan fotocopy surat survei sebanyak 100 lembar Fotocopy di Desa -Print surat izin survei diasumsikan Rp. Pandangan 1000/lembar dan fotocopy Rp. 200/lembar

Survei dan Pendekatan Masyakat

-Melakukan survei lapangan oleh 3 orang yang dilakukan sebanyak 3 kali -Honor surveyor diasumsikan Rp. 105.000/kegiatan -Sosialisasi dan pendekatan masyarakat dilakukan 3X dengan perwakilan 100 orang masyarakat Desa http://sipandu.rem Pandangan bangkab.go.id/sihar -Biaya konsumsi Rp. 25.000/kegiatan ga/ dan Rp. 105.000 untuk keperluan dokumentasi

Semua Zona

Tahun Ke-

1

1

Rincian

Biaya izin survei -Print :Rp. 20.000 -Fotocopy : 20.000

Biaya biaya survei : Rp. 105.000x 3 orang x 3 kali survei =Rp. 945.000 Biaya Pendekatan Masyarakat ((Rp. 25.000 x 100)+ Rp. 105.000) x 3 =7.815.000

2

1

3

1

Biaya Pembuatan Proposal ((50xRp. 500) + Rp.5000 x 10

Syarat Administrasi IMB

4

1

Biaya Administrasi Rp. 2.500 x 25.029m2

Berdasar standar harga lahan Kab. Rembang didapatkan harga Rp http://sipandu.rem 1.157.400/m2 dan akan diadakan bangkab.go.id/sihar pembebasan lahan untuk hunian baru ga/ seluas 11012.76m2

7

1

Biaya pembebasan lahan Rp. 1.157.400 x 11012.76m2

-Membuat proposal minimal 50 lembar Pembuatan Proposal dengan harga Rp.500/lembar serta Rencana dengan biaya jilid Rp. 5.000/ekseplar Masyarakat dan Stakeholder -Pengadaan proposal 10 eksemplar

Perizinan : Izin Prinsip, Izin Biaya administrasi perizinan Rp. Lokasi, Izin Guna Lahan. dan 2.500/m2 IMB

Pembebasan Lahan

Waktu Pelaksanaan Durasi (Bulan)

Jumlah

40,000

8,760,000

240,000

62,572,500

12,746,168,424

STUDIO PERANCANGAN & PEMBANGUNAN KOTA

182


Tahapan

Zona

Aktivitas

Asumsi

Berdasarkan anggaran pada RKPD Kabupaten Rembang, Pembangunan Pembangunan Balai dan Kantor desa dilengkapi Aula Desa oleh saran pendukung seperti balai desa dan fasilitas lain seperti pagar rth dan lain lain Pembangunan JPO diasumsikan dengan melihat contoh rencana Pembangunan JPO pembangunan 11 JPO yang dilengkapi oleh Lift,Listrik dan Panel Surya sebesar 110 Milyar Pembangunan Puskesmas Pembangunan Puskesmas yang dilengkapi dengan Posyandu Pembangunan 1 masjid 2 lantai seluas 600 m2 dengan tinggi 16 m + Pembangunan Masjid Pembangunan taman sekitar, lahan parkir, dan pemeliharaan Pembangunan lahan Pembangunan Parkir parkir dan vegetasi hijau Komunal

Konstruksi Tahap 1

Pembangunan Zona Pusat Pelayanan (Kecuali Kantor Polisi)

Pembangunan TK dan SD

Pembangunan Pertokoan

Pembangunan RTH dan WCA

Pembangunan Gedung SD = Rp200.000.000 Pembangunan pagar dan taman = Rp100.000.000 Penataan lingkungan SD = Rp150.000.000 Penyediaan sarpras penunjang = Rp80.000.000 Pembangunan 1 lapangan voli = Rp30.000.000 Pembangunan 1 lapangan bulu tangkis = Rp20.000.000 ** Gedung TK satu kesatuan dengan gedung SD ** Pembangunan pagar dan taman = Rp100.000.000 Penataan lingkungan TK = Rp150.000.000 Penyediaan sarpras penunjang = Rp100.000.000 Pembangunan playground = Rp30.000.000 Diasumsikan terdapat 65 Kios toko dengan luas 1381,96 m2 dan standar harga gedung 1 lantai Rp.3.208.571/m2 Pembangunan dan pemeliharaan RTH mengacu pada RKPD Kab.Rembang 2021 Rp. 1.200.000.000 untuk 3 RTH

Sumber

RKPD Kab. Rembang 2021

Waktu Pelaksanaan Durasi (Bulan)

Tahun Ke-

Biaya pembangunan kantor desa Rp. 100.000.000 Biaya pembangunan Balai desa Rp. 100.000.000

21

2 - 4

21

2 - 4

Biaya Konstruksi,Biaya Pengadaab sarana listrik dan panel surya serta lift

21

2 - 4

Biaya Kontruksi Rp,1,200,000,000

BinaMarga RKPD Kab. Rembang 2021

Rincian

RKPD Kab. Rembang 2021

21

2 - 4

Bangunan Masjid Rp. 600.000.000 Taman sekitar dan lahan parkir Rp. 200.000.000

RKPD Kab. Rembang 2022

21

2 - 4

Pembangunan taman dan lahan parkir Rp.200.000.000

RKPD Kab. Rembang 2021

21

2 - 4

1 SD = Rp580.000.000 1 TK = Rp380.000.000

21

2 - 4

21

2 - 4

Pergub No.27 Tahun 2020 dan Peraturan Dirjen Pajak Nomor 25/pj/2012 RKPD Kab. Rembang 2021

Biaya Pembangunan gedung kios /toko : Rp 3.208.571*1381,96 m2 Pembangunan dan pemeliharaan 1 RTH Rp. 400.000.000

Jumlah

200,000,000

10,000,000,000

1,200,000,000

800,000,000

200,000,000

960,000,000

4,434,116,779

400,000,000

183


Tahapan

Zona

Aktivitas

Asumsi

Pembangunan Industri Pengolahan Ikan Pembangunan tiap Bangunan Industri Industri Pengolahan Ikan

Pembangunan

Pembangunan Lahan Parkir dan vegetasi

Pembangunan

Pembangunan Lahan Parkir dan vegetasi hijau Pembangunan Taman denga fasilitas penunjang kursi tempat sampah dan area kolam

Pembangunan Zona Parkir Bus dan Truk hijau Industri Pengolahan Parkir Umum Ikan

Pembangunan Taman Proses Penumbuhan Vegetasi

Konstruksi Tahap 1

eit.journal.id

19

RKPD Kab. Rembang 2020

19

RKPD Kab. Rembang 2021

19

Biaya 2 - -Investasi :Rp. 10.000.000.000 3 -Modal : Rp. 5000.000.000

2 - Pembangunan Lahan Parkir dan 3 Penambahan Vegetasi Rp. 200.000.000 2 - Pembangunan Lahan Parkir dan 3 Penambahan Vegetasi Rp. 200.000.000

19

2 3

19

2 3

RKPD Kab. Rembang 2021

Rincian

Pembangunan Taman Rp. 200.000.000

Jumlah

15,000,000,000

200,000,000 200,000,000

200,000,000

Diasumsikan terdapat 88 Kios toko dengan luas 1381,96 m2 dan standar harga gedung 1 lantai Rp.3.208.571/m2

Pergub No.27 Tahun 2020 dan Peraturan Dirjen Pajak Nomor 25/pj/2012

40

2 - Biaya Pembangunan gedung kios /toko : Rp 5 3.208.571*1720,77 m2

5,521,212,720

Pembangunan Musholla

Pembangunan mushalla di sekitar lingkungan hunian dan tempat pelayanan publik

RKPD Kab. Rembang 2021

40

2 1 Bangunan Mushalla Rp. 100.000.000 5

100,000,000

Pembangunan TK

Pembangunan Gedung TK = Rp200.000.000 Pembangunan pagar dan taman = Rp100.000.000 Penataan lingkungan TK = Rp150.000.000 Penyediaan sarpras penunjang = Rp100.000.000 Pembangunan playground = Rp30.000.000

RKPD Kab. Rembang 2021

40

2 1TK : Rp 580.000.000 5

580,000,000

Pembangunan Industri Galangan Kapal Pembangunan Pergudangan Pembangunan Parkir Komunal Pembangunan Dermaga

Pembangunan Zona Permukiman Umum (Rusunawa dan Taman)

Waktu Pelaksanaan Durasi Tahun (Bulan) Ke-

Pembangunan Pertokoan

Pembangunan dan pemeliharaan RTH Pembangunan Zona Sub Pembangunan RTH mengacu pada RKPD Kab.Rembang 2021 Rp. 1.200.000.000 untuk 3 RTH Pusat Pelayanan Permukiman Nelayan (Kecuali Balai Nelayan) Proses Penumbuhan Vegetasi Pembangunan TPI berupa perbaikan TPI dan rehabilitasi sarana TPI Pembangunan TPI

Konstruksi Tahap 2

Sumber

Pembangunan Taman

40 RKPD Kab. Rembang 2021 40 Dinas Kelautan dan Perikanan Kabuapten Rembang Tahun 2017

Berdasarkan pengamatan,pembangunan industri Galangan Kapal Diasumsikan biaya total pembangunan 1 gudang adalah Rp 25.650.000 termasuk juga upah pekerja

RAB Pembangunan Gudang Tundan, Bantul

Pembangunan Lahan Parkir dan vegetasi hijau Diasumsikan berdasarkan perhitungan cost pembangunan dermaga Pembangunan RTH permukiman Rp 50.000.000 Proses Penumbuhan Vegetasi

2 5 Pembangunan dan pemeliharaan 1 RTH Rp. 400.000.000 2 5

400,000,000

40

2 - Anggaran Tahun 2017,setiap TPI 5 Rp.250.000.000

40

2 5

40

2 - Total Pembangunan Pergudangan : 9 x 5 25.650.000

230,850,000

40

2 - Pembangunan Lahan Parkir dan 5 Penambahan Vegetasi Rp. 200.000.000

200,000,000

40

2 5 Biaya Kontruksi Rp 22.091.449.000 dan biayan lain lain

250,000,000

5,000,000,000

RKPD Kab. Rembang 2021

RKPD Kab. Rembang 2021

61

5 10 5 10

Pembangunan Taman Rp. 50.000.000 x 23 unit

29,107,188,370

1,150,000,000

184


Tahapan

Konstruksi Tahap 2

Konstruksi Tahap 3

Zona

Pembangunan Zona Permukiman Umum (Rusunawa dan Taman)

Aktivitas

Asumsi

Sumber

Waktu Pelaksanaan Durasi (Bulan)

Tahun Ke-

61

5 - 10

Pembangunan Pembangunan Lahan Parkir untuk rusunawa RKPD Kab. Parkir dan Fasilitas Rp.100.000.000 dan Lapangan Olahraga Rp Rembang Rusunawa 2021 50.000.000 Per Unit Rusun

61

5 - 10

Pembangunan meliputi pemenuhan sarana, prasarana, serta pengelolaan sarana pendidikan yang mengacu pada RKPD Kab. Rembang Tahun 2021,Pembangunan Gedung SD = Rp200.000.000 Pembangunan pagar dan taman = Pembangunan SD Rp100.000.000 Penataan lingkungan SD = Rp150.000.000 Penyediaan sarpras penunjang = Rp80.000.000 Pembangunan 1 lapangan voli = Rp30.000.000 Pembangunan 1 lapangan bulu tangkis = Rp20.000.000

29

10 - 13

29

10 - 13

Pembangunan Rusunawa

Berdasarkan Penyelenggaraan Rumah Susun Sukaramai dengan anggaran Rp.2.000.000.000/m2

Pembangunan Gedung SMP = Rp260.000.000 Pembangunan pagar dan taman = Rp100.000.000 Penataan lingkungan SMP = Rp150.000.000 Penyediaan sarpras penunjang = Rp100.000.000 Pembangunan 1 lapangan futsal = Rp50.000.000 Pembangunan 1 lapangan bulu tangkis = Rp20.000.000

Pembangunan Zona Sub Pusat Pelayanan Permukiman Umum

Pembangunan SMP dan SMA

Pembangunan Gedung SMK = Rp300.000.000 Pembangunan pagar dan taman = Rp100.000.000 Penataan lingkungan SMK = Rp150.000.000 Penyediaan sarpras penunjang = Rp100.000.000 Pembangunan 1 lapangan futsal = Rp50.000.000 Pembangunan 1 lapangan voli = Rp30.000.000 Pembangunan 1 lapangan bulu tangkis = Rp20.000.000

Jurnal

Rincian Pembangunan 23 gedung rusun (2208 unit) dengan luas 36235.35m2

Biaya Per Unit Rusun 150.000.000 x 23 unit

Jumlah

72,470,700,000

3,450,000,000

1 SD = Rp580.000.000 580,000,000

RKPD Kab. Rembang 2021

1 SMP = Rp680.000.000

1 SMK = Rp750.000.000

1,400,000,000

** Gedung TK satu kesatuan dengan gedung SD ** Pembangunan pagar dan taman = Rp100.000.000 Penataan lingkungan TK = Rp150.000.000 Penyediaan sarpras penunjang = Rp100.000.000 Pembangunan playground = Rp30.000.000

185


Tahapan

Zona

Pembangunan Zona Sub Pusat Pelayanan Permukiman Umum

Aktivitas

Pembangunan Parkir Zona Terkait

Pembangunan TPS 3R

Pembangunan IPAL

Pembangunan Sarana Listrik (Gardu)

Sarana dan Prasarana

Sumber

Diasumsikan terdapat 47 Kios Toko luas 1039.78m2 dan standar Pergub No.27 Tahun Pembangunan 2020 dan Peraturan harga gedung 1 lantai Pertokoan Dirjen Pajak Nomor Rp.3.208.571/m2 25/pj/2012 Pembangunan mushalla di sekitar RKPD Kab. Rembang Pembangunan Musholla lingkungan hunian dan tempat 2021 pelayanan publik

Pembangunan RTH

Konstruksi Tahap 3

Asumsi

Pembangunan dan pemeliharaan RTH mengacu pada RKPD RKPD Kab. Rembang Kab.Rembang 2021 Rp. 2021 1.200.000.000 untuk 3 RTH Proses Penumbuhan Vegetasi Pembangunan Lahan Parkir dan vegetasi hijau

Pembangunan TPS 3R pada 2 titik kawasan perancangan dengan 1x pembangunan (1 titik) PDPT RAB TPS Desa diperkirakan akan menghabiskan Sitiarjo, Malang Rp 4.250.000 Pembangunan 1 IPAL (Instalasi Pengolahan Air Limbah) sebesar Rp. 550.000.000 berdasarkan RKPD Kab. Rembang 2021

Pemasangan 1 Gardu Llistrik dengan biaya Rp 50.000.000

Melihat Pembangunan Ppos Polisi Pembangunan Pos Polisi Pendawa di Purworejo sebagai (Pusat Pelayanan) asumsi biaya Pembangunan Jalan

RKPD Kab. Rembang 2021

Pembangunan dan Revitalisasi Jaan Lingkugan dengan Paving blok

Waktu Pelaksanaan Durasi (Bulan) Tahun Ke29

10 - 13

29

10 - 13

1 Bangunan Mushalla Rp. 100.000.000

29

10 - 13

Pembangunan dan pemeliharaan 1 RTH Rp. 400.000.000

29

10 - 13

29

10 - 13

29

Pembangunan Zona RTH Sempadan Pantai

Tempat Parkir

Jogging Track

Pembangunan Lahan Parkir dan Penambahan Vegetasi Rp. 200.000.000

100,000,000

400,000,000

200,000,000

8,500,000

1 IPAL : Rp. 550.000.000 29

10 - 13

RKPD Kab. Rembang 2021

29

10 - 13

29

10 - 13

29

10 - 13

550,000,000 Pemasangan Biaya Gradu Listrik Tambahan : 8 x 50.000.000 Biaya Pembangunan Pos Polisi Rp1,200,000,000

Purworejonews.com

bappenas.go.id

Pembangunan Plaza Pantai di asumsikan seperti pembangunan ruang terbuka hijau dikarenakan RKPD Kab. Rembang fungsi nya digunakna sebagai 2021 daerah ruang terbuka hijau Pembangunan Lahan Parkir dan vegetasi hijau Pembangunan Jogging Track sebagai sarana olahraga tepi pantai

3,336,207,954

10 - 13

RKPD Kab. Rembang 2021

Pembangunan Jaringan Anggaran pembangunan jaringan Sarana Lainnya : RKPD Kab. Rembang air bersih: Rp 200.000.000 Drainase,air Bersih dan 2021 Listrik Anggaran pembangunan jaringan SKPD Dinas ESDM Kab. listrik: Rp 849.300.000 Rembang 2019

Konstruksi Tahap 4

Jumlah

1 TPS 3R : Rp. 4.250.000

Anggaran pembangunan jaringan RKPD Kab. Rembang drainase: Rp 200.000.000 2021

Plaza Pantai

Rincian Biaya Pembangunan : 1039.78*3.208.571

29

10 - 13

400,000,000

1,200,000,000

Jalan Lingkungan Rp. 104.000 x 9900

1,029,600,000

Biaya pembangunan jaringan drainase = Rp 200.000.000

200,000,000

Biaya pembangunan jaringan air bersih = Rp 200.000.000

200,000,000

Biaya pembangunan jaringan listrik = Rp 849.300.000

849,300,000

1 Plaza Pantai : Rp. 400.000.000 18

13 - 14

18

13 - 14

18

13 - 14

RKPD Kab. Rembang 2021

400,000,000

Pembangunan Lahan Parkir dan Penambahan Vegetasi Rp. 200.000.000

200,000,000

Jogging Track Rp.100.000 100,000,000

186


Tahapan

Konstruksi Tahap 4

Zona

Pembangunan Zona RTH Sempadan Pantai

Aktivitas

Asumsi

Sumber

Waktu Pelaksanaan Durasi (Bulan) Tahun Ke-

Jumlah

RTH Pantai

Pembangunan dan pemeliharaan RTH mengacu pada RKPD Kab.Rembang 2021 Rp. 1.200.000.000 untuk 3 RTH

RKPD Kab. Rembang 2021

18

13 - 14

Pembangunan dan pemeliharaan 1 RTH Rp. 400.000.000

Lapangan Olahraga

Pembangunan berupa lapangan RKPD Kab. Rembang olahraga voli pantai,Basket 2021

18

13 - 14

Lapangan Voli : Rp 25.000.000 Lapangan Basket Rp. 25.000.000

18

13 - 14

Biaya Bibit dan Penaman Mangrove : Rp.10,000x1000

18

13 - 14

Asumsi Kelompok B1

16

14

Rp.250.000 x 7534 Orang

Pergub Jawa Tengah No. 50 Tahun 2014

12

15

Total Biaya Pertahun = ( 5 orang x 1.861.000+24.000.000+15.000. 000)=48.305.000,Biaya Total =Rp48.305.000x6

Penanaman Mangrove asumsi Penanaman Mangrove biaya setiap bibit mangrove Rp.10,000 Wave Breaker

Relokasi Penduduk

Operasional dan Maintenance

Pembangunan 2 buah konstruksi Submerged wave breaker Rp. 3,872.322.000 Biaya Relokasi termasuk Pemindahan barang untuk setiap penduduk Rp.250.000/orang atau Rp.1000.000 per KK

Gaji pegawai Rp1.800.000/orang/bulan Biaya listrik dan air bersih Rp2.000.000/bulan Pemeliharaan taman, dan gedung-gedung Rp15.000.000/tahun

Harga Bibit : Tokopedia

Paduraksa

Monitoring Pasca Konstruksi

Rincian

Semua Zona Evaluasi

Promosi Kawasan Minapolitan

400,000,000

50,000,000

Biaya untuk wave breaker : 5 x Rp. 3,872.322.000

10,000,000

19,361,610,000

1,883,500,000

289,830,000

Hingga 2041 Biaya Monitoring dan evaluasi di Asumsikan Rp.500.000/tahun (minimal dilakukan 1x pertahun)

Promosi melalui website dan sosial media, meliputi biaya hosting website Rp. 290.000/bulan Upah pengelola platform digital marketting Rp. 1.861.000 Biaya pemeliharaan dan pengembangan Rp. 500.000 Biaya promosi konvensional reklame Rp. 1.000.000 Biaya cetak flyers Rp. 1.000/ lbr cetak 100 lbr.

20

https://www.hostinger.c o.id steemit.com harga cetak flyers UMR Kab. Rembang

Tabel.7.8 Pembiayaan Finansial Cost BOT Sumber: Hasil Analisis Kelompok B1, 2021

3,000,000 Hingga 2041

Analisis Kelompok B1

20

Hingga 2041

Rp.500.000 x 6 tahun Biaya total 9.960.000/tahun dengan Rincian sebagai berikut Hosting website untuk 1 tahun Rp. 290.000 x12 = Rp 3.480.000 / tahun Upah pengelola social media and website,content creator,creative media Rp. 1.861.000 x 4 = Rp.7.444.000/ bulan = Rp.89.328.000 / tahun Pemeliharaan Rp. 500.000/bulan = Rp6.000.000/tahun Reklame Rp. 1.000.000 Cetak flyers Rp. 1.000 x100,sehingga total pertahun Rp. 99.908.000

TOTAL COST

599,448,000

187,808,590,323

STUDIO PERANCANGAN & PEMBANGUNAN KOTA

187


2) Analisis Financial Benefit Skema BOT Tahapan

Zona

Aktivitas

Asumsi

Balai Pertemuan

- Harga sewa balai pertemuan Rp 2.000.000 (tanpa AC) - Harga sewa balai pertemuan Rp 2.250.000 (Menggunakan AC) - Terdapat 2 (dua) kali penyewaan balai pertemuan di setiap bulannya.

Sumber

Sesuai dengan harga sewa Gedung Balai Kartini di Rembang, tercantum dalam jawapos.com

Skenario sewa penyewaan ruko pertokoan dilakukan per tahun, dengan asumsi seluruh toko/ruko dan warung disewakan seluruhnya. Besarnya tarif berdasarkan Perda Kabipaten Rembang dengan hitungan biaya berdasarkan satuan luas per m/hari Pertokoan

Pasca Konstruksi

Sub Pusat Pelayanan Permukiman Umum

Jenis toko yang berada di kawasan perancangan berupa Pertokoan Kelas I dengan biaya Rp 6.000.000/tahun dan harga sewa meningkat setelah 3 tahun beroperasi menjadi Rp 7.000.000/tahun

Waktu Pelaksanaan Durasi (Bulan)

Tahun Ke-

Parkir Zona

Kebutuhan Tarif parkir terdiri dari: a. kendaraan roda dua sebesar Rp 1.000,00 (seribu rupiah) b. kendaraan roda empat sebesar Rp 2.000,00 (dua ribu rupiah)

Total sewa balai pertemuan per bulan = 2.000.000 + Rp 2.250.000 = RP 4.250.000/bulan

Jumlah (Rupiah)

84

14-20

36

14-16

SKENARIO I Total biaya sewa pertokoan: = 47 kios x Rp 6.000.000 x 3 = Rp 846.000.000

846,000,000

48

17-20

SKENARIO II Total biaya sewa pertokoan: = 47 kios x Rp 7.000.000 x 4 = Rp 2.961.000.000

2,961,000,000

Total sewa balai pertemuan selama 7 tahun = Rp 4.250.000 x 12 x 7 = Rp 357.000.000

357,000,000

Analisis Kelompok B1

Terdapat 47 kios dengan luas Pertokoan berupa 3m x 3m (9m2), Serta penjualan toko dilakukan sepanjang tahun.

Asumsi kantong parkir terisi 80% dari total kantong parkir per unit parkiran sepanjang tahun pasca konstruksi parkir.

Rincian Perhitungan

Peraturan Daerah Kabupaten Rembang Nomor 5 Tahun 2010 tentang Retribusi Tempat Khusus Parkir

Parkir Motor memiliki 140 unit parkir, asumsi: 112 motor yang parkir terisi setiap harinya. Parkir Mobil memiliki 72 unit parkir, asumsi: 58 mobil yang parkir terisi setiap harinya. 84

14-20

Total Parkir Komunal harian x jumlah hari dalam 7 tahun: = ((Rp 1.000 x 112) + (Rp 2.000 x 58)) x (30 x 12 x 7) = (112.000 + 116.000) x (30 x 12 x 7) = Rp 1.559.520.000

574,560,000

188


Tahapan

Zona

Aktivitas

Asumsi

- Harga sewa balai pertemuan Rp 2.000.000 (Hari biasa/hari kerja) - Harga sewa balai pertemuan Rp Balai dan Aula 2.250.000 (Akhir pekan/Sabtu dan Desa Minggu) - Terdapat 2 (dua) kali penyewaan balai pertemuan di setiap bulannya.

Asumsi kantong parkir terisi 80% dari total kantong parkir per unit parkiran sepanjang tahun pasca konstruksi parkir. Parkir Komunal

Pasca Konstruksi

Kebutuhan Tarif parkir terdiri dari: a. kendaraan roda dua sebesar Rp 1.000,00 (seribu rupiah) b. kendaraan roda empat sebesar Rp 2.000,00 (dua ribu rupiah)

Sumber

Sesuai dengan harga sewa Gedung Balai Kartini di Rembang, tercantum dalam jawapos.com

Peraturan Daerah Kabupaten Rembang Nomor 5 Tahun 2010 tentang Retribusi Tempat Khusus Parkir

Waktu Pelaksanaan Durasi (Bulan)

Tahun Ke-

Pertokoan

Jenis toko yang berada di kawasan perancangan berupa Pertokoan Kelas I dengan biaya Rp 6.000.000/tahun dan harga sewa meningkat setelah 8 tahun beroperasi menjadi Rp 7.000.000/tahun Terdapat 65 kios dengan luas Pertokoan berupa 3m x 3m (9m2), Serta penjualan toko dilakukan sepanjang tahun.

Jumlah (Rupiah)

Total sewa balai pertemuan per bulan = 2.000.000 + Rp 2.250.000 = RP 4.250.000/bulan 192

5-20

Total sewa balai pertemuan selama 16 tahun = Rp 4.250.000 x 12 x 16 tahun = Rp 816.000.000

816,000,000

Parkir Motor memiliki 140 unit parkir, asumsi: 112 motor yang parkir terisi setiap harinya. Parkir Mobil memiliki 90 unit parkir, asumsi: 72 mobil yang parkir terisi setiap harinya. 192

5-20

Pusat Pelayanan

Skenario sewa penyewaan ruko pertokoan dilakukan per tahun, dengan asumsi seluruh toko/ruko dan warung disewakan seluruhnya. Besarnya tarif berdasarkan Perda Kabipaten Rembang dengan hitungan biaya berdasarkan satuan luas per m/hari

Rincian Perhitungan

96

Total Parkir Komunal Pusat Pelayanan harian x jumlah hari dalam 16 tahun: = ((Rp 1.000 x 112) + (Rp 2.000 x 72)) x (30 x 12 x 16) = (112.000 + 114.000) x (30 x 12 x 16) = Rp 1.301.760.000

1,301,760,000

5-12

SKENARIO I Total biaya sewa pertokoan: = 65 kios x Rp 6.000.000 x 8 = Rp 3.120.000.000

3,120,000,000

13-20

SKENARIO II Total biaya sewa pertokoan: = 65 kios x Rp 7.000.000 x 8 = Rp 3.640.000.000

3,640,000,000

Analisis Kelompok B1

96

189


Tahapan

Zona

Aktivitas

Asumsi

Sumber

Waktu Pelaksanaan Durasi Tahun (Bulan) Ke-

Rincian Perhitungan

Jumlah (Rupiah)

Data pengolahan ikan didapatkan dari BPS berdasarkan asumsi kumulatif. Hal ini dikarenakan tidak ditemukannya acuan data industri pengolahan ikan di kawasan pandangan saat ini. Asumsi dilakukan dengan mengambil persentasi nilai produksi di TPI Pandangan terhadap total nilai produksi di seluruh TPI di Kabupaten Rembang. Setelah ditemukan Industri angka 8,067% yang merupakan nilai produksi TPI Pengolahan Pandangan terhadap keseluruhan TPI di Kabupaten Ikan Rembang, angka persentase tersebut diterapkan pada komoditas jenis pengolahan ikan di Kabupaten Rembang dan disesuaikan dengan industri pengolahan ikan yang secara khusus dilakukan di kawasan Pandangan.

Nilai Produksi Perikanan Laut 2020 dan Banyaknya Produksi Pengolahan Ikan di Kabupaten Rembang 2019 Badan Pusat Statistik Kabupaten Rembang

180

6-20

Berdasarkan asumsi, diperoleh bahwa nilai produksi pengolahan ikan di kawasan perancangan sebesar 92,264,090,138 per tahun. Maka,

1,383,961,352,0 70

= 92,264,090,138 x 15 = 1,383,961,352,070

Setelah itu, dikarenakan jenis pengolahan yang dilakukan di Kawasan perancangan berupa pengasinan, presto, dan pembekuan maka didapatkan nilai produksi dalam kurun 1 tahun sebesar 92,264,090,138

Pasca Konstruksi

Kawasan Industri Pengolahan Ikan

Asumsi kantong parkir terisi 80% dari total kantong parkir per unit parkiran sepanjang tahun pasca konstruksi parkir. Parkir Bus dan Truk

Kebutuhan Tarif parkir terdiri dari: a. kendaraan roda enam sebesar Rp 4.000,00 (empat ribu rupiah) b. kendaraan beroda lebih dari enam sebesar Rp 5.000,00 (lima ribu rupiah)

Asumsi kantong parkir terisi 80% dari total kantong parkir per unit parkiran sepanjang tahun pasca konstruksi parkir.

Parkir Umum

Kebutuhan Tarif parkir terdiri dari: a. kendaraan roda dua sebesar Rp 1.000,00 (seribu rupiah) b. kendaraan roda empat sebesar Rp 2.000,00 (dua ribu rupiah)

Peraturan Daerah Kabupaten Rembang Nomor 5 Tahun 2010 tentang Retribusi Tempat Khusus Parkir

Peraturan Daerah Kabupaten Rembang Nomor 5 Tahun 2010 tentang Retribusi Tempat Khusus Parkir

Parkir Bus/Truk memiliki 25 unit parkir, asumsi: 20 yang parkir terisi setiap harinya.

204

204

4-20

4-20

Total Parkir Bus/Truk x jumlah hari dalam 17 tahun: = ((Rp 4.000 x 20) x (30 x 12 x 17)) = (Rp 80.000) x (30 x 12 x 17) = Rp 489.600.000

Parkir Motor memiliki 170 unit parkir, asumsi: 136 motor yang parkir terisi setiap harinya. Parkir Mobil memiliki 46 unit parkir, asumsi: 37 mobil yang parkir terisi setiap harinya. Total Parkir Komuna x jumlah hari dalam 17 tahun: = ((Rp 1.000 x 136) + (Rp 2.000 x 37)) x (30 x 12 x 17) = (136.000 + 74.000) x (30 x 12 x 17) = Rp 1.285.200.000

489,600,000

1,285,200,000

190


STUDIO PERANCANGAN & PEMBANGUNAN KOTA

Tahapan

Zona

Aktivitas

Asumsi

Sumber

Skenario sewa penyewaan ruko pertokoan dilakukan per tahun, dengan asumsi seluruh toko/ruko dan warung disewakan seluruhnya. Besarnya tarif berdasarkan Perda Kabipaten Rembang dengan hitungan biaya berdasarkan satuan luas per m/hari Pertokoan

Jenis toko yang berada di kawasan perancangan berupa Pertokoan Kelas I dengan biaya Rp 6.000.000/tahun dan harga sewa meningkat setelah 7 tahun beroperasi menjadi Rp 7.000.000/tahun

TPI

Pasca Konstruksi

Sub Pusat Pelayanan Permukiman Nelayan

Industri Galangan Kapal

Berdasarkan sumber, rata-rata produksi setiap galangan kapal mencapai 6 kapal per tahun. Sementara itu jenis kapal terbagi menjadi 2; 1. Kapal Ikan Besar (10-150 GT): dengan harga produksi berkisaran 1 hingga 2 miliar per kapal(diambil nilai tengah yaitu Rp 1,5 miliar per kapal) Diambil dari "Industri 2. Kapal Ikan Kecil (Kayu/ 25 GT): dengan harga produksi berkisar Rp Kapal di Jalan Pantura" 250 juta hingga Rp 450 juta, diambil nilai tengah yaitu Rp 350 juta per pada mediaindonesia.com kapal.

Sementara itu, asumsi produksi kapal yang dilakukan yaitu 2 kapal ikan besar dan 4 kapal ikan kecil setiap tahunnya. Terjadi peningkatan 1 kapal di setiap jenisnya setelah 7 tahun. Asumsi seluruh unit gudang di kawasan telah disewakan, terdiri dari Pergudanga 9 unit gudang. n Setiap unit gudang disewakan per tahun dengan biaya sewa Rp 90.000.000/unit/tahun

Parkir Komunal

Dermaga

Dinas Perikanan dan Kelautan dan Badan Pusat Statistik Kabupaten Rembang

Asumsi kantong parkir terisi 80% dari total kantong parkir per unit parkiran sepanjang tahun pasca konstruksi parkir.

Sewa gudang di Rembang rumah123.com

Jumlah (Rupiah)

6-12

SKENARIO I Total biaya sewa pertokoan: = 88 kios x Rp 6.000.000 x 7 = Rp 3.696.000.000

3,696,000,000

96

13-20

SKENARIO II Total biaya sewa pertokoan: = 88 kios x Rp 7.000.000 x 8 = Rp 4.928.000.000

4,928,000,000

60

6-10

60

11-15

60

16-20

84

6-12

SKENARIO I: = Nilai produksi x 5 = Rp 65 037 154 722 x 5 = Rp 325.185.773.610 SKENARIO II: Peningkatan 10% setiap 5 tahun dari periode sebelumnya menjadi Rp 71.540.870.194 = Rp 71.540.870.194 x 5 = Rp 357.704.350.971 SKENARIO III: Peningkatan 10% setiap 5 tahun dari periode sebelumnya menjadi Rp 78.694.957.213 = Rp 78.694.957.213 x 5 = Rp 393.474.786.068 SKENARIO I: = Nilai produksi kedua jenis kapal/tahun x 7 tahun = ((Rp 1.500.000.000 x 2) + (Rp 350.000.000 x 4)) x 7 = Rp 30.800.000.000

96

13-20

SKENARIO II: = Nilai produksi kedua jenis kapal/tahun x 8 tahun = ((Rp 1.500.000.000 x 3) + (Rp 350.000.000 x 5)) x 8 = Rp 50.000.000.000

180

6-20

Biaya sewa gedung: = 9 x 15 x 90.000.000

325,185,773,610

357,704,350,971

393,474,786,068

30,800,000,000

50,000,000,000

12,150,000,000

Parkir Motor memiliki 152 unit parkir, asumsi: 121 motor yang parkir terisi setiap harinya. Parkir Mobil memiliki 78 unit parkir, asumsi: 62 mobil yang parkir terisi setiap harinya.

Peraturan Daerah Kabupaten Rembang Nomor 5 Tahun 2010 tentang Retribusi Tempat Khusus Parkir

180

6-20

Badan Pusat Statistik: Banyaknya Perahu Berdasarkan sumber BPS dan asumsi, terdapat 630 kapal di dermaga, Penangkap Ikan Menurut dengan sewa dermaga Rp 90.000 per kapal per tahunnya. Kecamatan di Kabupaten Rembang, 2018

180

6-20

Kebutuhan Tarif parkir terdiri dari: a. kendaraan roda dua sebesar Rp 1.000,00 (seribu rupiah) b. kendaraan roda empat sebesar Rp 2.000,00 (dua ribu rupiah)

Rincian Perhitungan

84

Analisis Kelompok B1

Terdapat 88 kios dengan luas Pertokoan berupa 3m x 3m (9m2), Serta penjualan toko dilakukan sepanjang tahun. Angka menggunakan Nilai Produksi Perikanan Laut yang Dijual di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Pandangan Menurut Bulan Pelaporan dan Kecamatan Kragan, Kabupaten Rembang pada tahun 2020. Untuk angka Nilai Produksi TPI Pandangan didapatkan Rp 65 037 154 722 pada tahun 2020. nilai produksi meningkat 10% disetiap 5 tahunnya.

Waktu Pelaksanaan Durasi Tahun (Bulan) Ke-

Total Parkir Komuna x jumlah hari dalam 15 tahun: = ((Rp 1.000 x 121) + (Rp 2.000 x 67)) x (30 x 12 x 15)) = (121.000 + 134.000) x (30 x 12 x 15) = Rp 1.377.000.000 Biaya sewa x jumlah kapal x jumlah tahun = 90.000 x 630 x 15

1,377,000,000

567,000,000

191


STUDIO PERANCANGAN & PEMBANGUNAN KOTA

Tahapan

Pasca Konstruksi

Zona

Aktivitas

Asumsi

Ruang Terbuka Hijau Tempat Parkir Sempadan Pantai

Sumber

Asumsi kantong parkir terisi 80% dari total kantong parkir per unit parkiran sepanjang tahun pasca konstruksi parkir. Kebutuhan Tarif parkir terdiri dari: a. kendaraan roda dua sebesar Rp 1.000,00 (seribu rupiah) b. kendaraan roda empat sebesar Rp 2.000,00 (dua ribu rupiah)

3) Analisis Kelayakan Finansial Skema BOT

Waktu Pelaksanaan Tah Durasi un (Bulan) Ke-

Peraturan Daerah Kabupaten Rembang Nomor 5 Tahun 2010 tentang Retribusi Tempat Khusus Parkir

Tabel.7.9 Pembiayaan Finansial Benefit BOT Sumber: Hasil Analisis Kelompok B1, 2021

Rincian Perhitungan

Jumlah (Rupiah)

Parkir Motor memiliki 136 unit parkir, asumsi: 105 motor yang parkir terisi setiap harinya. Parkir Mobil memiliki 72 unit parkir, asumsi: 58 mobil yang parkir terisi setiap harinya. 72

15-20 Total Parkir Komuna x jumlah hari dalam 6 tahun: = ((Rp 1.000 x 105) + (Rp 2.000 x 58)) x (30 x 12 x 6) = (105.000 + 116.000) x (30 x 12 x 6) = Rp 287.280.000

TOTAL BENEFIT =

477,360,000

2,579,712,742,719

Analisis kelayakan finansial adalah analisis mengenai layak atau tidaknya suatu proyek yang dilaksanakan. Analisis kelayakan finansial BOT diperlukan untuk mengkaji proyek tersebut dari segala sisi agar setelah dilaksanakan pembangunan proyek tersebut dapat mencapai hasil yang sesuai dengan yang direncanakan. Analisis kelayakan finanasial kawasan perancangan ini menggunakan beberapa parameter finansial dasar yang umum dipakai dalam menentukan layak atau tidaknya suatu proyek usaha untuk dijalankan atau tingkat profitibilitas suatu usaha adalah : a) Net Present Value (NPV), b) Internal Rate Of Return (IRR), c) Benefit Cost Ratio (BCR), dan d) Payback Period (PP). TAHUN KE-

COST

BENEFIT

DF (3%)

PV (COST)

PV (BENEFIT)

CASH FLOW

NPV

1

Rp1,723,526,500

Rp0

0.9708737864077670

Rp1,673,326,699

Rp0

-Rp1,723,526,500

-Rp1,673,326,699

Payback Period-Rp1,723,526,500

2

Rp17,331,212,720

Rp0

0.9425959091337540

Rp16,336,330,210

Rp0

-Rp17,331,212,720

-Rp16,336,330,210

-Rp19,054,739,220

3

Rp25,624,116,779

Rp0

0.9151416593531600

Rp23,449,696,748.59

Rp0

-Rp25,624,116,779

-Rp23,449,696,749

-Rp44,678,855,999

4

Rp18,190,000,000

104,400,000

0.8884870479156890

Rp16,161,579,402

Rp92,758,048

-Rp18,085,600,000

-Rp16,068,821,354

-Rp62,764,455,999

5

Rp26,841,488,370

626,760,000

0.8626087843841640

Rp23,153,703,654

Rp540,648,682

-Rp26,214,728,370

-Rp22,613,054,972

-Rp88,979,184,369

6

Rp12,853,450,000

163,795,604,860

0.8374842566836540

Rp10,764,562,019

Rp137,176,240,384

Rp150,942,154,860

Rp126,411,678,365

Rp61,962,970,491

7

Rp12,853,450,000

163,795,604,860

0.8130915113433540

Rp10,451,031,086

Rp133,180,815,907

Rp150,942,154,860

Rp122,729,784,821

Rp212,905,125,351

8

Rp12,853,450,000

163,795,604,860

0.7894092343139360

Rp10,146,632,123

Rp129,301,763,017

Rp150,942,154,860

Rp119,155,130,894

Rp363,847,280,211

9

Rp12,853,450,000

163,795,604,860

0.7664167323436270

Rp9,851,099,148

Rp125,535,692,249

Rp150,942,154,860

Rp115,684,593,101

Rp514,789,435,071

10

Rp14,119,657,954

163,795,604,860

0.7440939148967250

Rp10,506,351,564

Rp121,879,312,863

Rp149,675,946,906

Rp111,372,961,299

Rp664,465,381,977

11

Rp2,180,000,000

170,299,320,332

0.7224212765987620

Rp1,574,878,383

Rp123,027,852,398

Rp168,119,320,332

Rp121,452,974,015

Rp832,584,702,309

12

Rp2,950,000,000

170,299,320,332

0.7013798801929730

Rp2,069,070,647

Rp119,444,516,892

Rp167,349,320,332

Rp117,375,446,245

Rp999,934,022,641

13

Rp14,368,205,000

172,302,320,332

0.6809513399931780

Rp9,784,048,448

Rp117,329,495,914

Rp157,934,115,332

Rp107,545,447,466

Rp1,157,868,137,974

14

Rp12,174,305,000

172,717,400,332

0.6611178058186190

Rp8,048,649,809

Rp114,186,548,734

Rp160,543,095,332

Rp106,137,898,925

Rp1,318,411,233,306

15

Rp148,713,000

172,796,960,332

0.6418619473967180

Rp95,453,216

Rp110,911,793,463

Rp172,648,247,332

Rp110,816,340,247

Rp1,491,059,480,638

16

Rp148,713,000

179,951,047,352

0.6231669392201140

Rp92,673,025

Rp112,139,543,388

Rp179,802,334,352

Rp112,046,870,363

Rp1,670,861,814,990

17

Rp148,713,000

180,409,297,352

0.6050164458447710

Rp89,973,811

Rp109,150,591,881

Rp180,260,584,352

Rp109,060,618,070

Rp1,851,122,399,341

18

Rp148,713,000

180,409,297,352

0.5873946076162830

Rp87,353,214

Rp105,971,448,428

Rp180,260,584,352

Rp105,884,095,214

Rp2,031,382,983,693

19

Rp148,713,000

180,409,297,352

0.5702860268119250

Rp84,808,946

Rp102,884,901,387

Rp180,260,584,352

Rp102,800,092,441

Rp2,211,643,568,044

20

Rp148,713,000

180,409,297,352

0.5536757541863350

Rp82,338,782

Rp99,888,253,773

Rp180,260,584,352

Rp99,805,914,991

Rp2,391,904,152,396

JUMLAH

Rp187,808,590,323

Rp2,579,712,742,719

Rp154,503,560,935

Rp1,762,642,177,408

Tabel.7.10 Analisis Kelayakan Finansial BOT Sumber: Hasil Analisis Kelompok B1, 2021

192


STUDIO PERANCANGAN & PEMBANGUNAN KOTA

KETERANGAN KELAYAKAN FINANSIAL BOT Nilai NPV

Rp1,608,138,616,473

Bernilai positif

Layak

Nilai BCR

11.41

BCR>1

Layak

Nilai IRR

68%

IRR > DF (3%)

Layak

Payback Period

Berdasarkan analisis kelayakan finansial pada pengelolaan PPP, didapatkan nilai

Pada Tahun Ke-7

Net Present Value NPV bernilai positif, maka proyek ini layak dilakukan. •

Rp3,000,000,000,000.00

Nilai benefit cost ratio (BCR) sebesar 11,41 yang lebih besar dari angka 1 maka proyek

ini dikatakan layak. Rp2,500,000,000,000.00

Nilai Internal Rate Return (IRR) 68% lebih besar dari suku bunga yang ditetapkan yaitu 3% maka proyek ini juga layak secara

Rp2,000,000,000,000.00

nilai IRR. Maka,

Rp1,500,000,000,000.00

dapat

disimpulkan

pembangunan

dengan Rp1,000,000,000,000.00

dibangun

pada

metode pada

BOT

bahwa

pengelolaan

ini

kawasan

layak

proyek PPP

untuk

perancangan

karena proyek tersebut dapat memberikan pemasukan (benefit).

Rp500,000,000,000.00

Pada grafik disamping dapat dilihat bahwa

Rp1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

payback periode konsep PPP didapatkan pada tahun ke 7.

-Rp500,000,000,000.00 Cash Flow

Payback Period Gambar 7.5 Grafik Cash Flow dan Payback Period Finansial BOT Sumber: Hasil Analisis Kelompok B1, 2021

193


STUDIO PERANCANGAN & PEMBANGUNAN KOTA

b. Analisis Sosial Ekonomi Analisis social ekonomi terdiri dari analisis biaya (cost) dan manfaat (benefit) yang akan diperoleh dari perhitungan dampak secara social dan privat seperti penghematan waktu , peningkatan efisiensi, dan lainnya. Hasil akhir analisis social ekonomi berupa harga yang didapat dari akumulasi biaya dan manfaat yang nyata dan dapat diperhitungkan (tangible) serta biaya dan manfaat yang tidak nyata dan tidak dapat diperhitungkan (intangible). Tujuan dari perhitungan cost dan juga benefit ini adalah untuk mengetahui kelayakan proyek terhadap sosial ekonomi kawasan.

1) Analisis Social Economy Cost Skema BOT Tahap Pembangunan

Waktu Pelaksanaan

Zona

Aktivitas

Asumsi

Sumber

Waktu dan tenaga yang diluangkan oleh masyarakat dalam mengikuti proses sosialisasi proyek pembangunan

Sosialisasi diadakan sebanyak 4 kali. Asumsi biaya makan Rp 20.000/orang dan biaya sosialisasi Rp 200.000/pertemuan dengan jumlah penduduk 6007 jiwa. Setiap pertemuan diasumsikan akan dihadiri oleh 20 orang perwakilan.

Peraturan Bupati Rembang No 20 Tahun 2019 Tentang Standarisasi Biaya Kegiatan, Honorium, dan Biaya Pemeliharaan serta Harga Pengadaan Barang/Jasa Kebutuhan Pemerintah

1

Kontroversi dalam pembebasan lahan dan masyarakat yang menolak relokasi

Konsolidasi lahan dilakukan di semua zona BOT (Permukiman Umum, Pusat pelayanan, Industri Pengolahan, Sub Pusat Pelayanan Permukiman Umum, Sub Pusat Pelayanan Permukiman Nelayan, Zona RTH dan Sempadan Pantai, dan Zona Sarana dan Prasarana) apabila masih ada yang menolah di relokasi dan pembebasan lahan. Hal itu membutuhkan Lobbying, biaya lobbying diasumsikan sebesar Rp 25.000.000/Zona

Analisis Kelompok B1, 2021

1 sampai 2

Semua zona

Pra Konstruksi

Pemberian intensif tempat tinggal sementara bagi masyarakat terdampak

Zona Industri Pengolahan, Zona Pusat Pelayanan, Zona Sub Pusat Pelayanan Permukiman Umum, Zona Sub Pusat Pemberian Intensif Pelayanan biaya hidup Permukiman Nelayan sementara bagi masyarakat yang terdampak

Pemberian instesif kepada masyarakat terdampak sebesar Rp 1.500.000/KK. Selama 3 bulan untuk 1.201 KK.

Pemberian biaya hidup sementara untuk makan sehari Rp 200.000 selama 3 bulan untuk 1.201 KK yang terdampak.

Analisis Kelompok B1, 2021

Analisis Kelompok B1, 2021

Tahun ke-

3

2

Durasi (bulan)

Rincian

Jumlah

12

Biaya Makan : Rp 20.000 Biaya Sosialisasi: Rp 200.000 Biaya 1 kali Pertemuan: (Rp 20.000 x 20) + Rp 200.000 = Rp 600.000 Biaya 4 kali pertemuan: 4 x Rp 600.000 = Rp 2.400.000

Rp2.400.000

24 bulan

Biaya Lobbying 1 Zona = Rp25.000.000 Biaya Lobbying 7 Zona = Rp25.000.000 x 7 = Rp175.000.000

Rp175.000.000

3

Biaya Sewa Kontrakan Perbulan: Rp 1.500.000 x 1.201 = Rp 1.801.500.000 Biaya Sewa Kontrakan 3 Bulan: = Rp 1.801.500.000 x 3 = Rp5.404.500.000

Rp5.404.500.000

3

Biaya Hidup Sementara 1 Bulan: = Rp 200.000 x 1.201 x 30 hari = Rp 7.206.000.000 Biaya Hidup Sementara 3 Bulan: Rp 7.206.000.000 x 3 bulan = Rp 21.618.000.000

Rp21.618.000.000

194


STUDIO PERANCANGAN & PEMBANGUNAN KOTA

Tahap Pembangunan

Zona

Semua Zona

Aktivitas

Asumsi

Sumber

Gangguan Kebisingan dan polusi udara akbiat dari pengerjaan proyek

Pada tahap konstruksi proyek akan menyebabkan beberapa gangguan, yaitu kebisingan karena pembangunan proyek dan alat berat, polusi udara, dan penurunan kualitas lingkungan sekitar. Hal ini akan menyebabkan menurunnya produktivitas masyarakat dalam bekerja. Biaya yang diasumsikan untuk dihitung: 1. Biaya untuk periksa kondisi paru paru sebesar Rp 100.000/orang/tahun 2. Biaya untuk periksa di THT sebesar Rp 100.000/orang/tahun Biaya gangguan per orang : Rp 200.000/tahun. Diasumsikan menjadi Rp 1.000.000/rumah/tahun. Pembangunan proyek menganggu 1.201 KK.

Peraturan Bupati Rembang No 1 Tahun 2017 Tentang Penyesuaian Tarif Retribusi Pelayanan Kesehatan di Rumah Sakit Umum Daerah Dr. R. Soetrasno Kabupaten Rembang

Waktu Pelaksanaan Tahun keDurasi (bulan)

3 sampai 6

Rincian

Jumlah

36 bulan

Biaya gangguan = Rp1.000.000 x 1.201 KK = Rp 1.201.000.000 x 3 = Rp 3.603.000.000

Rp3.603.000.000

24 bulan

Biaya kemacetan motor 20% dari konsumsi bensin perhari : Rp 9.000 x 20% = Rp1.800/hari = Rp 1.800 x 1.201 = Rp 2.161.800/hari = Rp 778.248.000/tahun = Rp 778.248.000 x 12 = Rp 9.338.976.000

Rp9.338.976.000

36 Bulan

Biaya Ganti rugi pendapatan: = Rp 2.000.000 x 12 bulan = Rp 24.000.000/tahun = Rp 24.000.000 x 1.201 KK = Rp 28.824.000.000/tahu n = Rp 28.824.000.000 x 3 Tahun = Rp 86.472.000.000

Rp86.472.000.000

Konstruksi Terganggunya mobilitas masyarakat akibat adanya pembangunan proyek (pelebaran jalan, pembangunan jaringan drainase, pembangunan jaringan listrik, dsb)

Keterlambatan sekitar 5-10 menit dengan konsumsi bensin motor 1 liter/hari. Kerugian bensin saat kemacetan motor 20% dari konsumsi bensin perhari.

Dalam www.finance.detik.com

6 sampai 8

Semua Zona

Pendapatan masyarakat yang berkurang karena adanya pembangunan

Biaya pendapatan masyarakat yang berkurang diasumsikan sebesar Rp 2.000.000/bulan/KK. Terdapat 1.201 KK di Kawasan Perancangan

Analisis Kelompok B1, 2021

3 sampai 6

195


STUDIO PERANCANGAN & PEMBANGUNAN KOTA Tahap Pembangunan

Zona

Semua Zona

Aktivitas

Asumsi

Sumber

Keterlambatan sekitar 5-10 menit Tundaan akibat keluar dengan konsumsi bensin motor 1 masuk kendaraan besar liter/hari. Kerugian bensin saat industri dan perdagangan kemacetan motor 20% dari jasa konsumsi bensin perhari.

Waktu Pelaksanaan Tahun keDurasi (bulan)

Dalam www.finance.detik.com

Pasca Konstruksi

8 sampai 20

Semua Zona

Arus keluar masuk kendaraan di kawasan industri pengolahan dan Gangguan Kebisingan dari industri galangan kapal klakson kendaraan industri menyebabkan kebisingan yang pengolahan diakibatkan oleh suara klakson diasumsikan sebesar Rp.5000/bulan/orang.

144 bulan

Analisis Kelompok B1, 2021

Rincian

Jumlah

Biaya kemacetan motor 20% dari konsumsi bensin perhari : Rp 9.000 x 20% = Rp1.800/hari = Rp 1.800 x 1.201 = Rp 2.161.800/hari = Rp 778.248.000/tahun = Rp 778.248.000 x 12 = Rp 9.338.976.000

Rp9.338.976.000

Kerugian biaya kebisingan: Rp 5.000 x 6007 = Rp 30.035.000/bulan = Rp 30.035.000 x 12 = Rp 360.035.000/tahun = Rp 4.325.040.000

Rp4.325.040.000

TOTAL

2) Analisis Social Economy Benefit Skema BOT Tahap Pembangunan

Zona

Aktivitas

Zona Industri Pengolahan Ikan

Zona Sub Pusat Pelayanan Permukiman Nelayan

Tabel.7.11 Pembiayaan Sosial Ekonomi Cost BOT Sumber: Hasil Analisis Kelompok B1, 2021

Asumsi

Sumber

Pembangunan zona pusat pelayanan menyerap 20 buruh pekerja dengan upah Rp. 60.000,00/hari

Zona Pusat Pelayanan

Konstruksi Tahap 1

Rp140.277.892.000

Penyediaan lapangan pekerjaan bagi masyarakat lokal di kawasan perancangan dalam proses konstruksi tahap 1 yaitu sebagai buruh bangunan

Pembangunan zona pusat pelayanan menyerap 10 buruh pekerja dengan upah Rp. 60.000,00/hari

Pembangunan zona pusat pelayanan menyerap 30 buruh pekerja dengan upah Rp. 60.000,00/hari

Biro Bangunan Fajar Guna Karya, Jawa Tengah disertai analisis kelompok B1

Waktu Pelaksanaan

Rincian

Tahun ke-

Durasi (bulan)

Tahun 2 - 4

21 Bulan

20 x Rp. 60.000,00 x 30 x 21 = Rp. 756.000.000,00

Tahun 2 - 3

19 Bulan

10 x Rp. 60.000,00 x 30 x 19 = Rp. 342.000.000,00

Tahun 2 - 5

40 bulan

30 x Rp. 60.000,00 x 30 x 40 = Rp. 2.160.000.000,00

Jumlah

Rp3.258.000.000

196


STUDIO PERANCANGAN & PEMBANGUNAN KOTA

Tahap Pembangunan

Zona

Aktivitas

Asumsi

Konstruksi Tahap 2

Zona Permukiman Umum

Penyediaan lapangan pekerjaan bagi masyarakat lokal di kawasan Pembangunan zona pusat pelayanan perancangan dalam proses menyerap 40 buruh pekerja dengan konstruksi tahap 2 yaitu sebagai upah Rp. 60.000,00/hari buruh bangunan

Konstruksi Tahap 3

Zona Sub Pusat Pelayanan Permukiman Umum

Penyediaan lapangan pekerjaan bagi masyarakat lokal di kawasan Pembangunan zona pusat pelayanan perancangan dalam proses menyerap 30 buruh pekerja dengan konstruksi tahap 3 yaitu sebagai upah Rp. 60.000,00/hari buruh bangunan

Konstruksi Tahap 4

Zona RTH Sempadan Pantai

Penyediaan lapangan pekerjaan bagi masyarakat lokal di kawasan Pembangunan zona pusat pelayanan perancangan dalam proses menyerap 20 buruh pekerja dengan konstruksi tahap 4 yaitu sebagai upah Rp. 60.000,00/hari buruh bangunan

Sumber

Biro Bangunan Fajar Guna Karya, Jawa Tengah disertai analisis kelompok B1

Waktu Pelaksanaan Durasi (bulan)

Tahun ke-

Rincian

Tahun 5 - 10

61 bulan

40 x Rp. 60.000,00 x 30 x 61 = Rp. 4.392.000.000,00

Tahun 10-13

29 bulan

30 x Rp. 60.000,00 x 30 x 29 = Rp. 1.566.000.000,00

Tahun 13 - 14

18 bulan

20 x Rp. 60.000,00 x 30 x 18 = 648.000.000,00

Jumlah

Rp6.606.000.00 0

Tahun 4 - 5 Rp. Rp. 1.861.000,00 x 10 x 12 = Rp. 223.320.000,00 x 1,5 = Rp. 334.980.000,00

Penyerapan Tenaga Kerja Untuk a. Penjaga Keamanan Balai Desa b. Marbot Masjid c. Satpam d. Juru Parkir

Pasca Konstruksi

Asumsi penjaga keamanan balai desa 1 orang, marbot masjid 1 orang, satpam 5 orang, dan juru parkir 3 orang pada skenario 1 dengan UMR Rembang sebesar Rp. 1.861.000,00 (tahun ke 1-5) mengalami kenaikan konstanta 10% setiap 5 tahun sekali

Tahun 6 - 10 Rp. 1.861.000,00( + 10% (Rp. 1.861.000,00)) x 10 x 12 = Rp. 245.652.000,00 x 5 = Rp. 1.228.260.000,00

UMR 2021 pada jatengprov.go.id disertai analisis kelompok B1

Zona Pusat Pelayanan

Tahun 11 - 15 Rp. 1.861.000,00 ( + 20% (Rp. 1.861..000,00)) x 10 x 12 = Rp. 267.984.000,00 x 5 = Rp. 1.339.920.000,00

Tahun 4 - 20

Peningkatan pendapatan pada pemanfaatan peruntukan lahan pertokoan

Sebanyak 65 pegawai kios (dengan asumsi terdapat 65 kios dengan 1 pegawai) mendapatkan profit (omset) sebesar Rp. 700.000,00 yang setiap 5 tahun mengalami kenaikan konstanta sebesar 20%

202 bulan

Tahun 16 - 20 Rp. 1.861.000,00 ( + 30% (Rp. 1.861..000,00)) x 10 x 12 = Rp. 290.316.000,00 x 5 = Rp. 1.451.580.000,00 Tahun 3 - 5 Rp.700.000,00 x 65 x 12 = Rp. 546.000.000 x 3 = Rp. 1.638.000.000,00 Tahun 6 - 10 Rp. (Rp.700.000,00 + 20% (Rp.700.000,00)) x 65 x 12 = Rp. 655.200.000,00 x 5 = Rp. 3.276.000.000,00

Asumsi Kelompok B1

Rp4.354.740.000

Tahun 11 - 15 Rp. (Rp.700.000,00 + 40% (Rp.700.000,00)) x 65 x 12 = Rp. 764.400.000,00 x 5 = Rp. 3.822.000.000,00

Rp131.040.000.0 00

Tahun 16-20 Rp. (Rp.700.000,00 + 60% (Rp.700.000,00)) x 65 x 12 = Rp. 873.600.000,00 x 5 = Rp. 4.368.000.000,00

197


STUDIO PERANCANGAN & PEMBANGUNAN KOTA

Tahap Pembangunan

Zona

Aktivitas

Asumsi

Sumber

Waktu Pelaksanaan Tahun ke-

Durasi (bulan)

Rincian

Jumlah

Tahun 4 - 5 Rp. 1.861.000,00 x 21 x 12 = Rp. 468.972.000,00 x 1,5 = Rp. 703.458.000,00

Asumsi satpam 7 orang, dan juru Penyerapan Tenaga Kerja parkir 4 orang pada skenario 10 Untuk dengan UMR Rembang sebesar a. Satpam Rp. 1.861.000,00 (tahun ke 1-5) b. Juru Parkir mengalami kenaikan 10% setiap 5 c. buruh angkut tahun sekali

Tahun 6 - 10 Rp. (1.861.000,00 + 10% (1.861.000,00)) x 21 x 12 = Rp. 515.869.000,00 x 5 = Rp. 2.579.345.000,00 UMR 2021 pada jatengprov.go.id disertai analisis kelompok B1

Tahun 11 - 15 Rp. (1.861.000,00 + 20% (1.861.000,00)) x 21 x 12 = Rp. 562.766.400 x 5 = Rp. 2.813.832.000,00

Rp9.144.953.000

Tahun 16 - 20 Rp. (1.861.000,00 + 30% (1.861.000,00)) x 21 x 12 = Rp. 609.663.600,00 x 5 = Rp. 3.048.318.000,00

Pasca Konstruksi

Zona Industri Pengolahan Ikan

Tahun 4 - 20

204 bulan

Tahun 3 - 5 Rp.1.500.000,00 x 137 x 12 = Rp. 2.466.000.000,00 x 2,5 = Rp. 6.165.000.000,00

Tahun 6 - 10 (Rp.1.500.000,00+ 10% (Rp.1.500.000,00)) x 137 x 12 = Rp.2.712.600.000,00 x 5 = Rp.13.563.000.000,00 Sebanyak 137 buruh industri Peningkatan pendapatan pengolahan ikan mendapatkan pada pemanfaatan keuntungan sebesar peruntukan industri Rp.1.500.000,00 yang setiap 5 pengolahan ikan tahun mengalami kenaikan sebesar 10%

Husen Miftahudin dalam medcom.id (2017) dan analisis kelompok B1

Tahun 11 - 15 Rp.1.500.000,00 + 20% (Rp.1.500.000,00)) x 137 x 12 = Rp. 2.959.200.000,00 x 5 = Rp. 14.796.000.000,00

Rp50.553.000.000

Tahun 16 - 20 (Rp.1.500.000,00+ 30% (Rp.1.500.000,00)) x 170 x 12 = Rp. 3.205.800.000,00 x 5 = Rp. 16.029.000.000,00

198


Tahap Pembangunan

Zona

Aktivitas

Penyerapan Tenaga Kerja Untuk a. Penjaga Keamanan Balai Nelayan b. Marbot Masjid c. Satpam d. Juru Parkir

Asumsi

Asumsi penjaga keamanan balai nelayan 1 orang, marbot masjid 1 orang, satpam 10 orang, dan juru parkir 4 orang pada skenario 1 dengan UMR Rembang sebesar Rp.1.861.000 (tahun ke 1-5) mengalami kenaikan konstanta 10% setiap 5 tahun sekali

Sumber

Waktu Pelaksanaan Tahun Durasi (bulan) ke-

UMR 2021 pada jatengprov.go.id disertai analisis kelompok B1

Tahun 5 20

Pasca Konstruksi

Zona Sub Pusat Pelayanan Permukiman Nelayan

Peningkatan pendapatan pada nelayan Pandangan melalui TPI

Peningkatan pendapatan nelayan yang sebelumnya memiliki pendapatan rata-rata sebesar 1.500.000,00/ bulan kini akan mengalami peningkatan tahun 1-5 sebesar 10% tahun 6-10 sebesar 20% tahun 11-15 sebesar 35% tahun 16-20 sebesar 45% *jumlah nelayan sebanyak 901

Jurnal Nelayan Tradisional Pandangan dan Analisis Kelompok B1 183 bulan

Diambil dari Pembangunan industri galangan kapal besar, setidaknya Peningkatan "Industri Kapal diproyeksikan akan terdapat 50 masyarakat yang berprofesi sebagai pendapatan pada di Jalan pembuat galangan kapal asumsi keuntungan dalam setiap pemanfaatan Pantura" pada pembuatan kapal adalah 15% yaitu (225 juta x 2 unit) untuk kapal Tahun 6-20 peruntukan mediaindonesia. ikan besar dan (52,5 juta x 4 unit) untuk kapal kecil setiap tahunnya. industri galangan com serta Harga relatif stagnan sehingga pendapatan konstan pada 760 juta kapal analisis untuk 50 orang setiap tahun kelompok B1

Peningkatan pendapatan pada Sebanyak 88 pegawai kios (dengan asumsi terdapat 88 kios dengan pemanfaatan 1 pegawai) mendapatkan profit (omset) sebesar Rp. 700.000,00 yang peruntukan lahan setiap 5 tahun mengalami kenaikan konstanta sebesar 20% pertokoan

Asumsi Kelompok B1

Tahun 5-20

Rincian Tahun 5 Rp. 1.861.000,00 x 16 x 12 = Rp. 357.312.000,00 x 0,25 = Rp. 89.328.000,00 Tahun 6 - 10 Rp. 1.861.000,00( + 10% (Rp. 1.861.000,00)) x 16 x 12 = Rp. 393.043.200,00 x 5 = Rp. 1.965.216.000,00 Tahun 11 - 15 Rp. 1.861.000,00 ( + 20% (Rp. 1.861..000,00)) x 16 x 12 = Rp. 428.774.200,00 x 5 = Rp. 2.143.871.000,00 Tahun 16 - 20 Rp. 1.861.000,00 ( + 30% (Rp. 1.861..000,00)) x 16 x 12 = Rp. 464.505.600,00 x 5 = Rp. 2.322.528.000,00 Tahun 5 Rp. 1.500.000,00( + 10% (Rp. 1.500.000,00)) x 1 x 901 x 12 = Rp. 17.839.800.000,00 Tahun 6 - 10 Rp. 1.500.000,00( + 20% (Rp. 1.500.000,00)) x 5 x 901 x 12 = Rp. 97.308.000.000,00 Tahun 11 - 15 Rp. 1.500.000,00( + 35% (Rp. 1.500.000,00)) x 5 x 901 x 12 = Rp. 109.471.500.000,00 Tahun 16 - 20 Rp. 1.500.000,00( + 45% (Rp. 1.500.000,00)) x 5 x 901 x 12 = Rp. 117.580.500.000,00 Tahun 6-12 Rp. 760.000.000,00 x 7 tahun = Rp. 5.320.000.000,00 Tahun 13-20 Rp. 1.007.500.000,00 x 7 tahun = Rp. 7.052.500.000,00 Tahun 5 Rp.700.000,00 x 88 x 12 = Rp. 739.200.000 x 1 = Rp. 739.200.000,00 Tahun 6 - 10 Rp. (Rp.700.000,00 + 20% (Rp.700.000,00)) x 88 x 12 = Rp. 887.040.000,00 x 5 = Rp. 4.435.200.000,00 Tahun 11 - 15 Rp. (Rp.700.000,00 + 40% (Rp.700.000,00)) x 88 x 12 = Rp. 1.034.880.000,00 x 5 = Rp. 5.174.400.000,00 Tahun 16- 20 Rp. (Rp.700.000,00 + 60% (Rp.700.000,00)) x 88 x 12 = Rp. 1.182.720.000,00 x 5 = Rp. 5.913.600.000,00

Jumlah

Rp6.520.943.000

Rp342.199.800.0 00

Rp12.372.500.00 0

Rp16.262.400.00 0

199


Tahap Pembangunan

Zona

Aktivitas

Asumsi

Sumber

Waktu Pelaksanaan Tahun ke-

Durasi (bulan)

Rincian

Jumlah

Tahun 10 Rp. 1.861.000,00( + 10% (Rp. 1.861.000,00)) x 24 x 12 = Rp. 589.564.800,00 x 0,25 = Rp. 147.391.200,00

Zona Permukiman Umum

Penyerapan Tenaga Kerja Untuk a. Satpam b. maintenancer rusunawa

Asumsi satpam 12 orang dan maintenancer rusunawa 12 orangpada skenario 1 dengan UMR 2021 pada jatengprov.go.id UMR Rembang sebesar disertai analisis kelompok B1 Rp.1.861.000 (tahun ke 1-5) mengalami kenaikan konstanta 10% setiap 5 tahun sekali

Tahun 10 - 15

122 bulan

Tahun 11 - 15 Rp. 1.861.000,00 ( + 20% (Rp. 1.861..000,00)) x 24 x 12 = Rp. 643.161.600,00 x 5 = Rp. 3.215.808.000,00

Rp6.846.991.200

Tahun 16 - 20 Rp. 1.861.000,00 ( + 30% (Rp. 1.861..000,00)) x 24 x 12 = Rp. 696.758.400,00 x 5 = Rp. 3.483.792.000,00

Penyerapan Tenaga Kerja Untuk a. Penjaga Keamanan Balai Desa b. Marbot Masjid c. Satpam d. Juru Parkir

Pasca Konstruksi

Asumsi 1 orang penjaga keamanan balai desa, 1 orang marbot masjid, 2 satpam dan 2 juru parkir pada skenario 1 UMR 2021 pada jatengprov.go.id dengan UMR Rembang sebesar disertai analisis kelompok B1 Rp.1.861.000 (tahun ke 1-5) mengalami kenaikan konstanta 10% setiap 5 tahun sekali

Zona Sub Pusat Pelayanan Permukiman Umum

Rp1.272.924.000 Tahun 16 - 20 Rp. 1.861.000,00 ( + 30% (Rp. 1.861..000,00)) x 6 x 12 = Rp. 174.189.600,00 x 5 = Rp. 870.948.000,00 Tahun 13-20

Peningkatan pendapatan pada pemanfaatan peruntukan lahan pertokoan

Zona RTH Sempadan Pantai

Tahun 13 - 15 Rp. 1.861.000,00 ( + 20% (Rp. 1.861..000,00)) x 6 x 12 = Rp. 160.790.400,00 x 2,5 = Rp. 401.976.000,00

Penyerapan Tenaga Kerja Untuk a. Satpam b. Juru Parkir

Sebanyak 47 pegawai kios (dengan asumsi terdapat 47 kios dengan 1 pegawai) mendapatkan profit (omset) sebesar Rp. 700.000,00 yang setiap 5 tahun mengalami kenaikan konstanta sebesar 20%

93 bulan Tahun 13 - 15 Rp. 700.000,00 ( + 40% (Rp. 700..000,00)) x 47 x 12 = Rp. 541.440.000,00 x 2,5 = Rp. 1.353.600.000,00

Asumsi Kelompok B1

Asumsi 4 orang satpam dan 2 orang juru parkirpada skenario 1 dengan UMR Rembang sebesar UMR 2021 pada jatengprov.go.id Rp.1.861.000 (tahun ke 1-5) disertai analisis kelompok B1 mengalami kenaikan konstanta 10% setiap 5 tahun sekali

Rp4.512.000.000 Tahun 16 - 20 Rp. 700.000,00 ( + 60% (Rp. 700..000,00)) x 47 x 12 = Rp. 631.680.000,00 x 5 = Rp. 3.158.400.000,00 Tahun 14 - 15 Rp. 1.861.000,00 ( + 20% (Rp. 1.861..000,00)) x 6 x 12 = Rp. 160.790.400,00 x 1,75 = Rp. 281.383.200,00 Tahun 14-20

TOTAL

Tabel.7.12 Pembiayaan Sosial Ekonomi Benefit BOT Sumber: Hasil Analisis Kelompok B1, 2021

75 bulan

Rp1.152.331.200.000 Tahun 16 - 20 Rp. 1.861.000,00 ( + 30% (Rp. 1.861..000,00)) x 6 x 12 = Rp. 174.189.600,00 x 5 = Rp. 870.948.000,00

Rp365.633.853.600

200


STUDIO PERANCANGAN & PEMBANGUNAN KOTA

3) Analisis Kelayakan Sosial Ekonomi Skema BOT Analisis kelayakan sosial-ekonomi adalah analisis mengenai layak atau tidaknya suatu pembangunan yang dilaksanakan. Analisis kelayakan sosial-ekonomi PPP diperlukan untuk mengkaji proyek tersebut dari segala sisi agar setelah dilaksanakan pembangunan proyek tersebut dapat mencapai hasil yang sesuai dengan yang direncanakan. Analisis kelayakan sosial-ekonomi kawasan perancangan ini menggunakan beberapa parameter finansial dasar yang umum dipakai dalam menentukan layak atau tidaknya suatu proyek usaha untuk dijalankan atau tingkat profitibilitas suatu usaha yaitu: a) Net Present Value (NPV), b) Internal Rate Of Return (IRR), c) Benefit Cost Ratio (BCR), dan d) Payback Period (PP).

TAHUN KE-

COST

BENEFIT

DF (12%)

PV (COST)

PV (BENEFIT)

CASH FLOW

NPV

Payback Period-

1

Rp89,900,000

Rp0

0.892857143

Rp80,267,857

Rp0

-Rp89,900,000

-Rp80,267,857

-Rp89,900,000

2

Rp21,705,500,000

Rp963,000,000

0.797193878

Rp17,303,491,709

Rp767,697,704

-Rp20,742,500,000

-Rp16,535,794,005

-Rp20,832,400,000

3

Rp30,030,404,500

Rp2,742,000,000

0.711780248

Rp21,375,048,757

Rp1,951,701,440

-Rp27,288,404,500

-Rp19,423,347,317

-Rp48,120,804,500

4

Rp15,613,000,000

Rp4,150,146,000

0.635518078

Rp9,922,343,758

Rp2,637,492,811

-Rp11,462,854,000

-Rp7,284,850,947

-Rp59,583,658,500 -Rp58,230,638,500

5

Rp15,613,000,000

Rp16,966,020,000

0.567426856

Rp8,859,235,498

Rp9,626,975,383

Rp1,353,020,000

Rp767,739,884

6

Rp33,493,488,000

Rp20,032,204,200

0.506631121

Rp16,968,843,378

Rp10,148,938,073

-Rp13,461,283,800

-Rp6,819,905,304

-Rp71,691,922,300

7

Rp4,669,488,000

Rp20,032,204,200

0.452349215

Rp2,112,239,233

Rp9,061,551,851

Rp15,362,716,200

Rp6,949,312,619

-Rp56,329,206,100

8

Rp1,137,134,423

Rp20,032,204,200

0.403883228

Rp459,269,521

Rp8,090,671,296

Rp18,895,069,777

Rp7,631,401,774

-Rp37,434,136,323 -Rp18,539,066,546

9

Rp1,137,134,423

Rp20,032,204,200

0.360610025

Rp410,062,073

Rp7,223,813,657

Rp18,895,069,777

Rp6,813,751,584

10

Rp1,526,258,423

Rp20,571,095,400

0.321973237

Rp491,414,364

Rp6,623,342,166

Rp19,044,836,977

Rp6,131,927,802

Rp505,770,431

11

Rp1,526,258,423

Rp22,408,866,200

0.287476104

Rp438,762,825

Rp6,442,013,552

Rp20,882,607,777

Rp6,003,250,727

Rp21,388,378,208

12

Rp1,526,258,423

Rp22,408,866,200

0.256675093

Rp391,752,523

Rp5,751,797,815

Rp20,882,607,777

Rp5,360,045,292

Rp42,270,985,985 Rp64,076,208,962

13

Rp1,526,258,423

Rp23,331,481,400

0.22917419

Rp349,779,038

Rp5,346,973,354

Rp21,805,222,977

Rp4,997,194,316

14

Rp1,526,258,423

Rp23,652,875,000

0.204619813

Rp312,302,713

Rp4,839,846,850

Rp22,126,616,577

Rp4,527,544,138

Rp86,202,825,539

15

Rp1,526,258,423

Rp23,369,072,600

0.182696261

Rp278,841,708

Rp4,269,442,193

Rp21,842,814,177

Rp3,990,600,486

Rp108,045,639,716

16

Rp1,526,258,423

Rp24,988,322,800

0.163121662

Rp248,965,810

Rp4,076,136,742

Rp23,462,064,377

Rp3,827,170,931

Rp131,507,704,093

17

Rp1,526,258,423

Rp24,988,322,800

0.145644341

Rp222,290,902

Rp3,639,407,805

Rp23,462,064,377

Rp3,417,116,903

Rp154,969,768,470

18

Rp1,526,258,423

Rp24,988,322,800

0.13003959

Rp198,474,020

Rp3,249,471,255

Rp23,462,064,377

Rp3,050,997,235

Rp178,431,832,847

19

Rp1,526,258,423

Rp24,988,322,800

0.116106777

Rp177,208,946

Rp2,901,313,620

Rp23,462,064,377

Rp2,724,104,674

Rp201,893,897,224

20

Rp1,526,258,424

Rp24,988,322,800

0.103666765

Rp158,222,273

Rp2,590,458,589

Rp23,462,064,376

Rp2,432,236,316

Rp225,355,961,600

JUMLAH

Rp140,277,892,000

Rp365,633,853,600

Rp80,758,816,906

Rp99,239,046,157

Tabel.7.13 Analisis Kelayakan Sosial Ekonomi BOT Sumber: Hasil Analisis Kelompok B1, 2021

201


STUDIO PERANCANGAN & PEMBANGUNAN KOTA

KETERANGAN KELAYAKAN SOSIAL-EKONOMI BOT Nilai NPV

Rp18,480,229,251

(bernilai positif)

Proyek Layak

Nilai BCR

1.23

(BCR>1)

Proyek Layak

Nilai IRR

16%

IRR > DF (12%)

Proyek Layak

Payback Period

Berdasarkan ekonomi

Tahun ke 11

analisis

pada

kelayakan

sosial-

pengelolaan

PPP,

didapatkan nilai Net Present Value NPV

bernilai positif, maka proyek ini layak dilakukan. • Rp250,000,000,000

Nilai benefit cost ratio (BCR) sebesar 1,23 yang lebih besar dari angka 1 maka proyek ini dikatakan layak.

Rp200,000,000,000

Nilai Internal Rate Return (IRR) 16% lebih besar dari suku bunga yang ditetapkan yaitu 12% maka proyek ini juga layak

Rp150,000,000,000

secara nilai IRR. Maka,

dapat

disimpulkan

pembangunan

Rp100,000,000,000

dengan dibangun

Rp50,000,000,000

pada

metode pada

BOT

bahwa

proyek

pengelolaan

ini

kawasan

layak

PPP

untuk

perancangan

karena proyek tersebut dapat memberikan dampak

Rp0 1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

sosial

menguntungkan

ekonomi bagi

masyarakat

yang di

kawasan perancangan.

-Rp50,000,000,000

Pada grafik disamping dapat dilihat bahwa payback periode konsep PPP didapatkan -Rp100,000,000,000

pada tahun ke 11.

Cash Flow

Payback Period

Gambar 7.6 Grafik Cash Flow dan Payback Period Sosial Ekonomi BOT Sumber: Hasil Analisis Kelompok B1, 2021

202


B1

7.4.2. KONSEP PENGELOLAAN PCP

Coastal Settlement Through Minapolitan

Konsep pengelolaan PCP merupakan konsep dimana masyarakat menjadi

Pada operasional, Pemerintah Desa Pandangan Wetan dan Kulon berperan sebagai

pemilik aset lalu pemerintah sebagai pengawas dalam proses pelaksanaan dan

pengawas sedangkan masyarakat berperan sebagai stakeholder yang melakukan

sebagai penyedia sarana prasarana pendukungnya. Kawasan perancangan

perawatan

yang akan dibangun sebagai kawasan minapolitan ini memiliki 3 zona yang

direkomendasikan dan diatur skema manajemennya dalam bentuk PCP adalah

terlibat dan terkait ke dalam konsep pengelolaan PCP. Zona pertama adalah

karena peruntukan tersebut sangat erat kaitannya dengan aktivitas masyarakat

zona

permukiman

umum

dimana

hunian

umum

(landed)nya

secara

rutin.

Adapun

peruntukan

dalam

tiga

zona

tersebut

akan

serta menjadi ciri khas dari kawasan perancangan dan pembangunan. Maka peran

menggunakan PCP. Lalu zona permukiman nelayan pada peruntukan hunian

masyarakat dalam hal ini perlu lebih ditonjolkan yaitu melalui PCP ini. Tabel PCP

nelayan dan alun-alun nelayan serta balai nelayan yang ada di zona sub pusat

dapat dilihat pada grafik di bawah ini.

pelayanan permukiman nelayan.

1. T A B E L A N A L I S I S K O M P R E H E N S I F K O N S E P P E N G E L O L A A N P C P Zona Konsep Manajemen

Permukiman Umum (Hunian Umum)

Permukiman Nelayan (Hunian dan Alun-alun Nelayan)

Sub Pusat Pelayanan Permukiman Nelayan (Balai Nelayan)

Jenis Kerjasama

PCP

PCP

PCP

Bentuk Kerjasama

Kemitraan

Swadaya Masyarakat

Swadaya Masyarakat

Pihak yang terlibat

Pemerintah, Masyarakat, dan Swasta

Pemerintah dan Masyarakat

Pemerintah dan Masyarakat

Lahan dimiliki oleh pemerintah dan masyarakat beserta bangunan di atas lahan sebagian besar milik masyarakat

Lahan dimiliki oleh pemerintah dan masyarakat beserta bangunan di atas lahan sebagian besar milik masyarakat

Lahan dimiliki oleh pemerintah dan belum tersedia balai desa

Lahan dan bangunan dimiliki oleh masyarakat dan dikelola dengan masyarakat namun pada sarana dan prasarana dikelola oleh pemerintah

Untuk Hunian Lahan dan bangunan dimiliki oleh masyarakat dan dikelola dengan masyarakat namun pada sarana dan prasarana dikelola oleh pemerintah Untuk Alun-alun Nelayan Lahan dan segala asetnya dimiliki oleh pemerintah namun dalam pengelolaannya dikelola baik oleh pemerintah dan masyarakat. Masyarakat dapat memanfaatkan alun-alun nelayan tanpa perlu takut ditarik biaya iuran.

Lahan dan segala asetnya dimiliki oleh pemerintah namun dalam pengelolaannya dikelola baik oleh pemerintah dan masyarakat. Masyarakat dapat memanfaatkan balai nelayan tanpa perlu takut ditarik biaya iuran.

Aset Awal

Aset

Aset Akhir

STUDIO PERANCANGAN & PEMBANGUNAN KOTA

203


B1

Coastal Settlement Through Minapolitan

Zona Konsep Manajemen

Pola Operasional dan Pemeliharaan

Capital Investment

Permukiman Umum (Hunian Umum)

Untuk Hunian Pemerintah daerah bertugas untuk Pemerintah daerah bertugas untuk mengawasi selama mengawasi selama pembangunan pembangunan berlangsung, Pihak pemerintah juga berlangsung, Pihak pemerintah juga bertanggung jawab dalam hal operasional dan pemeliharaan, bertanggung jawab dalam hal dan nantinya output berupa fasilitas dan bangunan akan operasional dan pemeliharaan, dan dimiliki oleh masyarakat yang diatur pada perjanjian nantinya output berupa fasilitas dan selanjutnya. Namun dalam pengelolaan sarana dan bangunan akan dimiliki oleh prasarananya diberikan pada pemerintah. masyarakat yang diatur pada Untuk Alun-alun Nelayan perjanjian selanjutnya. Namun dalam Operasional dan pemeliharaan semuanya dikelola oleh pengelolaan sarana dan prasarananya pemerintah namun masyarakat dapat memanfaatkan alundiberikan pada pemerintah. alun dengan leluasa sesuai norma yang berlaku.

Sub Pusat Pelayanan Permukiman Nelayan (Balai Nelayan)

Operasional dan pemeliharaan semuanya dikelola oleh pemerintah namun masyarakat dapat memanfaatkan balai nelayan dengan leluasa sesuai norma yang berlaku.

Pemerintah memiliki dan menyediakan Pemerintah memiliki dan menyediakan Pemerintah memiliki dan menyediakan lahan untuk lahan untuk pembangunan lahan untuk pembangunan Pemerintah pembangunan permukiman umum. Sumber dana dari APBD, permukiman umum. Sumber dana dari permukiman umum. Sumber dana dari ADD, dan keuntungan BOT APBD, ADD, dan keuntungan BOT APBD, ADD, dan keuntungan BOT Masyarakat memberikan iuran pada Masyarakat sarana dan prasarana hunian mereka yang dikelola oleh pemerintah

Risiko

Permukiman Nelayan (Hunian dan Alun-alun Nelayan)

Masyarakat memberikan iuran pada sarana dan prasarana hunian mereka yang dikelola oleh pemerintah

Sumber dana pembangunan berasal dari masyarakat dan investor

Ekonomi

Kurangnya dana pembangunan yang disebabkan oleh ketidakstabilan ekonomi, Peningkatan biaya yang disebabkan karena estimasi harga atau biaya tidak akurat

Konstruksi

Konstruksi tidak sesuai dengan design yang sudah dibuat, proses pembangunan memakan waktu yang lebih lama dibandingkan dengan waktu yang sudah direncanakan, bahan bangunan habis saat berlangsungnya pembangunan

Sosial

Adanya konflik antara pemerintah dengan pihak privat saat proses pembangunan dan gangguan aktivitas.

Lingkungan

Risiko yang berkaitan dengan AMDAL Tabel. 7.14 Analisis Komprehensif Konsep pengelolaan PCP Sumber: Hasil Analisis Kelompok B1, 2021

STUDIO PERANCANGAN & PEMBANGUNAN KOTA

204


B1 2. G R A F I K I N P U T D A N O U T P U T P E N G E L O L A A N K A W A S A N P C P

Coastal Settlement Through Minapolitan

KONDISI AWAL

KONDISI AKHIR

STUDIO PERANCANGAN & PEMBANGUNAN KOTA

205


B1

3. T A H A P A N P E M B A N G U N A N P E N G E L O L A A N P C P

Zona

Coastal Settlement Through Minapolitan

Tahapan Pembangunan

Aset dan Kepemilikan Lahan Awal

5 Tahun

10 Tahun

15 Tahun

20 Tahun

Pra Konstruksi • Semua Zona

Aset Lahan Yang dimiliki Pemerintah

Survei dan peninjauan lapangan

Sosialisasi dan pendekatan masyarakat Pembuatan proposal rencana bersama masyarakat dan stakeholder lainnya Konstruksi

Pembangunan Hunian umum Permukiman Umum (Hunian Umum)

Permukiman Nelayan (Hunian dan Alun-alun Nelayan)

Sub Pusat Pelayanan Permukiman Nelayan (Balai Nelayan)

Lahan dimiliki oleh pemerintah dan masyarakat beserta bangunan di atas lahan sebagian besar milik masyarakat

Pembangunan sarana persampahan Pembangunan RTH dan lapangan terbuka Pembangunan perumahan nelayan Pembangunan ruang terbuka hijau

Lahan dimiliki oleh pemerintah dan belum tersedia balai desa

Pembangunan balai pertemuan nelayan

Pasca Konstruksi Semua Zona

Aset Lahan Yang dimiliki Pemerintah

Operational dan Maintenance Tabel. 7.15 Tahapan Pembangunan Pengelolaan PCP Sumber: Hasil Analisis Kelompok B1, 2021

STUDIO PERANCANGAN & PEMBANGUNAN KOTA

206


Peta Tahapan Pembangunan Skema PCP

Konstruksi Tahap 1

Konstruksi Tahap 2 Gambar 7.7 Peta Tahapan Pembangunan Skema BOT Sumber: Hasil Analisis Kelompok B1, 2021

207


B1

STUDIO PERANCANGAN & PEMBANGUNAN KOTA

Coastal Settlement Through Minapolitan

4. A N A L I S I S S T A K E H O L D E R

a. Struktur Stakeholder Pengelolaan PCP

Pemerintah Kabupaten Rembang

BAPPEDA Kab. Rembang

Dinas PUPR Kab. Rembang

Dinas Lingkungan Hidup Kab. Rembang

Dinas Perumahan dan Permukiman Kab. Rembang

Dinbudpar Kabupaten Rembang

Pemerintah Kecamatan Kragan Developer

Investor

Pemerintah Desa Pandangan Wetan dan Kulon Kontraktor

Konsultan

Kelompok Nelayan

Masyarakar Pandangan

Lembaga Swadaya Masyarakat

Gambar 7.8 Struktur Stakeholder Bentuk Pengelolaan Kawasan PCP Sumber: Hasil Analisis Kelompok B1, 2021

208


B1

STUDIO PERANCANGAN & PEMBANGUNAN KOTA

Coastal Settlement Through Minapolitan

b. Matriks Stakeholder Pengaruh Kegiatan Terhadap Stakeholder

Peran

No.

Kelompok

Stakeholder

A. Pelaksana B. Pengorganisir C. Pembuat Keputusan D. Pemanfaat E. Pengontrol F. Pendukung G. Penentang

Pengaruh Stakeholder terhadap Keberhasilan Kegiatan

T = Tidak dikenal 1= Sedikit/Tidak Penting 2 = Agak Penting 3 = Sedang 4 = Sangat Penting 5 = Pemain Kunci

T = Tidak dikenal 1= Sedikit/Tidak Penting 2 = Agak Penting 3 = Sedang 4 = Sangat Penting 5 = Pemain Kunci Pra Konstruksi

Konstruksi

Pasca Konstruksi

PCP C, E

4

4

4

4

C, E

4

5

4

4

B, C, E

4

5

5

4

B, C, E

5

5

5

3

C, E

5

5

5

4

B, F

5

5

5

4

A, B, E

5

5

5

4

A, B, E

4

4

5

3

E, F A, D, E F A, B

3 5 4 4

4 5 4 5

5 5 5 5

3 3 3 3

A, D, F

4

5

5

4

A, B, E, G

5

5

5

3

B, F, G

3

3

3

3

Pemerintah Kabupaten Rembang

Pemerintah Kecamatan Kragan Pemerintah Desa BAPPEDA Pemerintah Dinas PUPR Kabupaten Rembang

Dinas Lingkungan Hidup

2

Dinas Perumahan dan Permukiman

Swasta

Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kontraktor Developer Konsultan Investor Kelompok Nelayan

Masyarakat Masyarakat Desa LSM

Tabel.7.16 Stakeholder Matriks PCP Sumber: Hasil Analisis Kelompok B1, 2021

209


B1

STUDIO PERANCANGAN & PEMBANGUNAN KOTA

Coastal Settlement Through Minapolitan

LSM

Kelompok Nelayan

Konsultan

Kontraktor

Masyarakat

Developer

6

Pembangunan Zona Permukiman Umum (Hunian Umum)

Investor

Pematangan Lahan

Dinas Perumahan dan Permukiman Dinas Kebudayaan dan Pariwisata

5

Dinas Lingkungan Hidup

4

Izin Survei Survei dan Pendekatan Masyakat Pembuatan Proposal Rencana dengan Masyarakat dan Stakeholder Perizinan : Izin Prinsip, Izin Lokasi, Izin Guna Lahan. dan IMB

Swasta Dinas PUPR Kabupaten Rembang

1

BAPPEDA Kabupaten Rembang

Tahapan Aktivitas

Pemerintah Kecamatan Kragan Pemerintah Desa Pandangan Wetan Pemerintah Desa Pandangan Kulon

No.

Pemerintah Kabupaten Rembang

Pemerintah

Masyarakat Desa

c. Linear Responsibility

TAHAP PRA KONSTRUKSI

2

3

7

8 9 10 11 12 13

Pembangunan Zona Permukiman Nelayan (Hunian dan Alunalun Nelayan) Pembangunan Zona Sub Pusat Pelayanan Permukiman Nelayan (Balai Nelayan) Relokasi Penduduk Operasional Monitoring Evaluasi Penyerahan Kepada Masyarakat

S

N

S, N

C, S

C, S

S

E, C

E, C

N

S

S

E

S

S

N

S

S

S

E

N

C, E

N

N S, N TAHAP KONSTRUKSI

S

S

S

S

S, E

S, E

S, N

E

S

S

S

S

S, E

S, E

S, N

E

S

S

S

S

S, E, C

S, E

S, N

S, E S S S

S, E S S S

C

C

TAHAP PASCA KONSTRUKSI S, E S, E S C

Tabel 7.17 Linier Responsibility Pengelolaan PCP Sumber: Hasil Analisis Kelompok B1, 2021

C, E

E

C

E

E

C C

E

C, E

S

E

E

C, E

S

E

E

C, E

S

S

E

E

C, E

S

S

S

C

S, E

C

S, C S, C S, C S, E

S, C S, C S, C S, E

STUDIO PERANCANGAN & PEMBANGUNAN KOTA

S

210


STUDIO PERANCANGAN & PEMBANGUNAN KOTA

5. N E T W O R K P L A N N I N G A N A L Y S I S Network Planning Analysis atau Analisis Jaringan Kerja adalah adalah salah satu model yang digunakan dalam penyelanggaraan proyek yang produknya adalah salah satu analisis informasi mengenai kegiatan-kegiatan yang ada dalam network diagram proyek yang bersangkutan.

Tahapan Pembangunan

Aktivitas yang harus disesuaikan sebelum memulai aktivitas berikutnya

Aktivitas

Aktivitas yang hanya bisa dimulai setelah aktivitas

Durasi (Bulan)

(ii)

(iii)

(iv)

(v)

(vi)

PRA KONSTRUKSI

none

A

Izin Survei

B

1 Bulan

A

B

Survei dan Pendekatan Masyakat

C

2 Bulan

B

C

Pembuatan Proposal Rencana dengan Masyarakat dan Stakeholder

D

3 Bulan

C

D

Perizinan : Izin Prinsip, Izin Lokasi, Izin Guna Lahan. dan IMB

E, K, L

4 Bulan

D

E

H

6 Bulan

F, G

7 Bulan

I, J

15 Bulan

J

36 Bulan

G3

6 Bulan

Pematangan Lahan Terkait Konstruksi Tahap 1

[H] Pembangunan Zona Sub Pusat Pelayanan Permukiman Nelayan (Balai Nelayan) E

H1

Pembangunan Balai Nelayan

[F] Pembangunan Zona Permukiman Umum (Hunian Umum) KONSTRUKSI

H

F1

Pembangunan Permukiman Umum (Landed)

[G] Pembangunan Zona Permukiman Nelayan (Hunian dan Alun-alun Nelayan)

PASCA KONSTRUKSI

H

G1

Pembangunan Rumah Nelayan

H

G2

Pembangunan Alun-alun Nelayan

E, G2

G3

Proses Penumbuhan Vegetasi

F

I

F, G D D

L

J

3 Bulan

Relokasi Penduduk

None

Hingga 2041

J

Operasional dan Maintenance

None

Hingga 2041

K

Monitoring

None

Hingga 2041

Evaluasi

None

Hingga 2041

Tabel 7.18 Network Planning Analysis Pengelolaan PCP Sumber: Hasil Analisis Kelompok B1, 2021

STUDIO PERANCANGAN & PEMBANGUNAN KOTA

211


0

6. C R I T I C A L P A T H M E T H O D (CPM)

Critical Path Method Kawasan PCP Pra Konstruksi

Konstruksi 1

Konstruksi 2

Pasca Konstruksi 76

I

96

20 96

76

0

0

A 1

1 1

3

B

23

2 1 1 3

38

F1

3

15 35

6

40

96

C 3

3

10 6

E

16

16

23

20

H1

6 16

6

10

16

23 31

D 4

6

116

96

7

10

116

J

10

a

activities e

c

67

G1

b

d

a=Earliest Start b=Earliest End c=Latest Start d=Latest End e=Duration

36

33

69

67

73 73

G2

G3

6

69

Alur proyek pembangunan konsep PCP dilaksanakan dalam 12 tahun pertama dengan estimasi earliest end yaitu pada bulan ke 156 (Tahun 13) dan Latest End yaitu : a-b-c-d-e-h1-f1-g1-g2-g3-i-j-k-l

76

75 75

3 78

116

136

K

20 136

116

136

L

156

20 136

Gambar 7.9 CPM Pengelolaan PCP Sumber: Hasil Analisis Kelompok B1, 2021

156

STUDIO PERANCANGAN & PEMBANGUNAN KOTA

212


STUDIO PERANCANGAN & PEMBANGUNAN KOTA

7. P E M B I A Y A A N a. Analisis Sosial Ekonomi 1) Analisis Social Economy Cost Skema PCP Tahapan

Waktu Pelaksanaan

Zona

Aktivitas

Asumsi

Pra Konstruksi

Semua Zona

Waktu dan tenaga yang diluangkan oleh masyarakat dalam mengikuti proses sosialisasi proyek pembangunan.

Sosialisasi dilaksanakan sebanyak 3 kali di masing masing tahapan pembangunan dengan asumsi biaya makan Rp 20.000 pertemuan Biaya sosialisasi Rp 200.000 pertemuan Dengan jumlah penduduk 6007 jiwa dengan asumsi setiap pertemuan dihadiri oleh 20 orang tokoh perwakilan.

1

4

Biaya makan : 20.000 Biaya 1x sosialisasi : 200.000 1 kali pertemuan : (20.000 x 20orang) + 200.000 = 600.000 Maka total biaya : 600.000 x 3 = 1.800.000

Pra Konstruksi

Semua Zona

Kontroversi dalam pembebasan lahan dan masyarakat yang menolak pembangunan

Konsolidasi lahan yang dilakukan pada setiap zona PCP diasumsikan memerlukan dana sebesar Rp 20.000.000 tiap zona

1 dan 2

24

Biaya 1 kali lobbying : 20.000.000 Biaya 3 kali lobbiying : 60.000.000

80.000.000

Biaya gangguan kebisingan, polusi udara, lingkungan sekitar yang diakibatkan dari pengerjaan proyek

Pada tahap kontruksi proyek akan menimbulkan banyak gangguan diantaranya polusi udara , penurunan kualitas sekitar dan polusi udara. hal ini akan berujung pada ketidak produktifan warga dalam bekerja . biaya yang diasumsikan untuk dihitung :1. biaya gangguan pernapasan = Rp 250.000/ KK Pembangunan proyek akan mengganggu 1154 KK di kawasan perancangan

2

60

Biaya total gangguan: 250.000 x 1154 kk

288.500.000

Biaya pemeliharaan dan perawatan balai nelayan = Rp. 1.500.000 x 12 = Rp. 18.000.000 Biaya listrik dan air bersih = Rp. 2.000.000 x 12 = 24.000.000

42.000.000

Biaya pemeliharaan dan perawatan alun-alun = Rp. 1.500.000 x 12 = Rp. 18.000.000 Biaya listrik dan air bersih = Rp. 2.000.000 x 12 = 24.000.000

42.000.000

Konstruksi

Semua Zona

Zona Sub Pusat Pelayanan Permukiman Nelayan

Operasional dan Maintenance

Tahun Ke

Pemeliharaan dan perawatan balai nelayan = Rp1.500.000/Bulan Biaya listrik dan air bersih = Rp2.000.000/Bulan

Pasca Konstruksi

7

Zona Permukiman Nelayan

Operasional dan Maintenance

Durasi (Bulan)

Pemeliharaan dan perawatan alun-alun = Rp1.500.000/Bulan Biaya listrik dan air bersih = Rp2.000.000/Bulan

TOTAL

Tabel.7.19 Pembiayaan Sosial Ekonomi Cost PCP Sumber: Hasil Analisis Kelompok B1, 2021

Rincian

Jumlah

1.800.000

151

Rp454.300.000

STUDIO PERANCANGAN & PEMBANGUNAN KOTA

213


STUDIO PERANCANGAN & PEMBANGUNAN KOTA

2) Analisis Social Economy Benefit Skema PCP Waktu Pelaksanaan TAHAPAN

ZONA

AKTIVITAS

ASUMSI

SUMBER

Rincian

Durasi (Bulan)

Terbukanya lapangan kerja baru bagi masyarakat sekitar yang terkait dengan Zona Permukiman pengelolaan Taman Lingkungan Nelayan Nelayan (Taman Terciptanya lapangan pekerjaan baru bagi dan Alun-alun Nelayan dengan rincian UMK Kabupaten Lingkungan Nelayan dan masyarakat Petugas Kebersihan sebanyak Rembang Tahun 2021 Alun-alun Nelayan) 2.000.000/bulan berjumlah 3 orang. Serta petugas perawatan tanaman sebanyak 1.861.000/bulan berjumlah 3 orang

Total Benefit

Tahun Ke-

Petugas Kebersihan = Rp. 2.000.000 x 3 x 12 = Rp 72.000.000/tahu n.

228

2-20

Rp. 138.996.000

Petugas Kebun = Rp. 1.861.000 x 3 x 12 = Rp 66.996..000/tahu n. Pasca Konstruksi

Terbukanya lapangan kerja baru bagi masyarakat sekitar yang terkait dengan Zona Sub Pusat pengelolaan Balai Nelayan dengan rincian Terciptanya lapangan pekerjaan baru bagi UMK Kabupaten Pelayanan Permukiman Petugas Administrasi sebanyak masyarakat Rembang Tahun 2021 Nelayan (Balai Nelayan) 2.500.000/bulan berjumlah 2 orang dan Petugas Kebersihan sebanyak 2.000.000/bulan berjumlah 2 orang.

TOTAL BENEFIT

Tabel.7.20 Pembiayaan Sosial Ekonomi Benefit PCP Sumber: Hasil Analisis Kelompok B1, 2021

Petugas Administrasi = Rp. 2.500.000 x 2 x 12 = Rp 60.000.000/tahu n.

228

2-20

Rp. 108.000.000 Petugas Kebersihan = Rp. 2.000.000 x 2 x 12 = Rp 48.000.000/tahu n.

Rp. 246.996.000

STUDIO PERANCANGAN & PEMBANGUNAN KOTA

214


STUDIO PERANCANGAN & PEMBANGUNAN KOTA

3) Analisis Kelayakan Sosial Ekonomi Skema PCP Analisis kelayakan adalah analisis mengenai layak atau tidaknya suatu proyek yang dilaksanakan. Analisis kelayakan sosial-ekonomi PCP diperlukan untuk mengkaji proyek tersebut dari segala sisi agar setelah dilaksanakan pembangunan proyek tersebut dapat mencapai hasil yang sesuai dengan yang direncanakan. Analisis kelayakan sosial-ekonomi kawasan perancangan ini menggunakan beberapa parameter finansial dasar yang umum dipakai dalam menentukan layak atau tidaknya suatu proyek usaha untuk dijalankan atau tingkat profitibilitas suatu usaha yaitu: a) Net Present Value (NPV), b) Internal Rate Of Return (IRR), c) Benefit Cost Ratio (BCR), dan d) Payback Period (PP). TAHUN KE-

COST

BENEFIT

DF (12%)

PV (COST)

PV (BENEFIT)

CASH FLOW

NPV

Payback Period-

1

Rp1,800,000

Rp0

0.892857143

Rp1,607,143

Rp0

-Rp1,800,000

-Rp1,607,143

-Rp1,800,000

2

Rp370,300,000

Rp246,996,000

0.797193878

Rp295,200,893

Rp196,903,699

-Rp123,304,000

-Rp98,297,194

-Rp125,104,000

3

Rp288,500,000

Rp246,996,000

0.711780248

Rp205,348,601

Rp175,806,874

-Rp41,504,000

-Rp29,541,727

-Rp166,608,000

4

Rp288,500,000

Rp246,996,000

0.635518078

Rp183,346,966

Rp156,970,423

-Rp41,504,000

-Rp26,376,542

-Rp208,112,000

5

Rp288,500,000

Rp246,996,000

0.567426856

Rp163,702,648

Rp140,152,164

-Rp41,504,000

-Rp23,550,484

-Rp249,616,000

6

Rp288,500,000

Rp246,996,000

0.506631121

Rp146,163,078

Rp125,135,860

-Rp41,504,000

-Rp21,027,218

-Rp291,120,000

7

Rp372,500,000

Rp246,996,000

0.452349215

Rp168,500,083

Rp111,728,447

-Rp125,504,000

-Rp56,771,636

-Rp416,624,000

8

Rp84,000,000

Rp246,996,000

0.403883228

Rp33,926,191

Rp99,757,542

Rp162,996,000

Rp65,831,351

-Rp253,628,000

9

Rp84,000,000

Rp246,996,000

0.360610025

Rp30,291,242

Rp89,069,234

Rp162,996,000

Rp58,777,992

-Rp90,632,000

10

Rp84,000,000

Rp246,996,000

0.321973237

Rp27,045,752

Rp79,526,102

Rp162,996,000

Rp52,480,350

Rp72,364,000

11

Rp84,000,000

Rp246,996,000

0.287476104

Rp24,147,993

Rp71,005,448

Rp162,996,000

Rp46,857,455

Rp235,360,000

12

Rp84,000,000

Rp246,996,000

0.256675093

Rp21,560,708

Rp63,397,721

Rp162,996,000

Rp41,837,013

Rp398,356,000

13

Rp84,000,000

Rp246,996,000

0.22917419

Rp19,250,632

Rp56,605,108

Rp162,996,000

Rp37,354,476

Rp561,352,000

14

Rp84,000,000

Rp246,996,000

0.204619813

Rp17,188,064

Rp50,540,275

Rp162,996,000

Rp33,352,211

Rp724,348,000

15

Rp84,000,000

Rp246,996,000

0.182696261

Rp15,346,486

Rp45,125,246

Rp162,996,000

Rp29,778,760

Rp887,344,000

16

Rp84,000,000

Rp246,996,000

0.163121662

Rp13,702,220

Rp40,290,398

Rp162,996,000

Rp26,588,178

Rp1,050,340,000

17

Rp84,000,000

Rp246,996,000

0.145644341

Rp12,234,125

Rp35,973,570

Rp162,996,000

Rp23,739,445

Rp1,213,336,000

18

Rp84,000,000

Rp246,996,000

0.13003959

Rp10,923,326

Rp32,119,259

Rp162,996,000

Rp21,195,933

Rp1,376,332,000

19

Rp84,000,000

Rp246,996,000

0.116106777

Rp9,752,969

Rp28,677,909

Rp162,996,000

Rp18,924,940

Rp1,539,328,000

20

Rp84,000,000

Rp246,996,000

0.103666765

Rp8,708,008

Rp25,605,276

Rp162,996,000

Rp16,897,268

Rp1,702,324,000

JUMLAH

Rp2,990,600,000

Rp4,692,924,000

Rp1,407,947,127

Rp1,624,390,555

Tabel.7.21 Analisis Kelayakan Sosial Ekonomi PCP Sumber: Hasil Analisis Kelompok B1, 2021

STUDIO PERANCANGAN & PEMBANGUNAN KOTA

215


STUDIO PERANCANGAN & PEMBANGUNAN KOTA

KETERANGAN KELAYAKAN SOSIAL-EKONOMI PCP

Nilai NPV

216.443.428

bernilai positif

Proyek Layak

Nilai BCR

1,15

BCR>1

Proyek Layak

Nilai IRR

21%

IRR > DF (12%)

Proyek Layak

Berdasarkan ekonomi

analisis

pada

kelayakan

sosial-

pengelolaan

PCP,

didapatkan nilai Net Present Value (NPV) Payback Period

Tahun ke 11

bernilai positif, maka proyek ini layak dilakukan. •

Rp2,000,000,000

Nilai benefit cost ratio (BCR) sebesar 1,15 yang lebih besar dari angka 1 maka proyek ini dikatakan layak.

Rp1,500,000,000

Nilai Internal Rate Return (IRR) 21% lebih besar dari suku bunga yang ditetapkan yaitu 12% maka proyek ini juga layak secara nilai IRR.

Rp1,000,000,000

Maka,

dapat

disimpulkan

bahwa

proyek

pembangunan pada pengelolaan PCP ini

Rp500,000,000

layak

untuk

dibangun

pada

kawasan

perancangan karena proyek tersebut dapat memberikan dampak sosial ekonomi yang

Rp0

menguntungkan

bagi

masyarakat

di

kawasan perancangan.

-Rp500,000,000 Pada grafik disamping dapat dilihat bahwa

payback periode konsep PCP didapatkan

-Rp1,000,000,000 1

2

3

4

5

6

7

Cash Flow

8

9

10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

pada tahun ke 11.

Payback Period

Gambar 7.10 Grafik Cash Flow dan Payback Period Sosial Ekonomi BOT Sumber: Hasil Analisis Kelompok B1, 2021

STUDIO PERANCANGAN & PEMBANGUNAN KOTA

216


STUDIO PERANCANGAN & PEMBANGUNAN KOTA

KELAYAKAN KAWASAN PANDANGAN Built Operate Transfer (BOT) Rp3,000,000,000,000.00

Public Community Partnership (PCP) Rp2,000,000,000.00

Rp-

Rp2,500,000,000,000.00

Profit

Rp2,000,000,000,000.00

yang

pengelolaan

didapat

BOT

dari

adalah

-Rp2,000,000,000.00

Kekurangan atau deficit dari

-Rp4,000,000,000.00

sebesar 10.2 triliun

Rp1,500,000,000,000.00

pengelolaan

-Rp6,000,000,000.00 Rp1,000,000,000,000.00

-Rp8,000,000,000.00

Rp500,000,000,000.00

-Rp10,000,000,000.00

adalah

-Rp12,000,000,000.00

Rp-

1 -Rp500,000,000,000.00

PCP

sebesar 20 milyar.

2

3

4

5

6

7

8

9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

-Rp14,000,000,000.00

1

2

3

4

5

6

7

Cash Flow

8

9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 Payback Period

Keuntungan yang didapat dari pengelolaan BOT akan disubsidi untuk menutupi deficit dari pengelolaan PCP, sehingga disimpulkan kelayakan pembangunan secara keseluruhan tetap layak

STUDIO PERANCANGAN & PEMBANGUNAN KOTA

217


7.5 S I M P U L A N M A N A J E M E N & P E M B I A Y A A N

7.5. Simpulan Ma najemen dan Pembiayaan Kawasan Pandangan

B1 Coastal Settlement Through Minapolitan

Berdasarkan pada perbandingan kondisi tahun 2021,maka kawasan perancangan dapat mencapai outcome dan tujuan yang telah ditentukan pada logical framework. Hal tersebut telah dilakukan perhitungan dan analisis dengan hasil yang dapat di lihat pada tabel berikut

Diketahui bahwa jumlah pendapatan Desa Pandangan Wetan dan Pandangan Kulon pada tahun 2021 dari hasil industri ikan, industri penggalangan, tenaga kerja industri pengolahan ikan, dan lain-lain sebesar Rp. 159.267.094.860 dengan jumlah penduduk yang bekerja sebanyak 5890 orang. Terdapat bahwa pada tahun 2041 pendapatan akan meningkat karena dengan didukung oleh peningkatan sarana dan prasarana untuk menunjang kegiatan TPI serta adanya lapangan kerja baru dengan jumlah penghasilan sebesar Rp. 2.275.987.885.109,6 dengan jumlah penduduk yang bekerja sebanyak 6.174 orang yang bekerja. Sehingga manajemen pengelolaan yang dirancang dapat mencapai target atau goals.

STUDIO PERANCANGAN & PEMBANGUNAN KOTA

218


B1 Coastal Settlement Through Minapolitan

Simpulan Pembiayaan Finansial Kawasan Perancangan

Berdasarkan analisis pembiayaan kawasan Pandangan dibutuhkan finansial cost total sebesar Rp 187,808,590,323 . Nominal tersebut didapatkan dari sumber pembiayaan konvensional yaitu APBD Kabupaten dan APBD desa serta pihak swasta yang sudah memiliki kontrak selama 20 tahun .Pemerintah akan menanggung biaya pra konstruks hingga pasca konstruksi sebesar Rp. 27,723,526,500 atau 15 % dari biaya total cost yang akan diangsur selama 20 tahun (Desa Pandangan memiliki Dana Desa sebesar 3,4 M /tahun) .sedangkan pihak swasta menanggung akan menanggung biaya total cost sebesar 85%. atau

sebesar Rp.160,084,063,823. Berikut rincian pembiayaan finansial yang akan di tanggung oleh pemerintah dan pihak swasata selama 20 tahun. Tahun ke

Biaya

1

Sumber

Tahun Ke

Biaya

Pemerintah

Swasta

Rp 1,723,526,500

Rp 1,723,526,500

Rp 0

11

2

Rp 17,331,212,720

Rp 2,000,000,000

Rp 15,331,212,720

3

Rp 25,624,116,779

Rp 2,000,000,000

4

Rp 18,190,000,000

5

Sumber Pemerintah

Swasta

Rp 2,180,000,000

Rp 2,000,000,000

Rp 180,000,000

12

Rp 2,950,000,000

Rp 2,000,000,000

Rp 950,000,000

Rp 23,624,116,779

13

Rp 14,367,205,000

Rp 2,000,000,000

Rp 12,367,205,000

Rp 2,000,000,000

Rp 16,190,000,000

14

Rp 12,174,305,000

Rp 2,000,000,000

Rp 10,174,305,000

Rp 26,841,488,370

Rp 2,000,000,000

Rp 24,841,488,370

15

Rp 148,713,000

Rp 0

Rp 148,713,000

6

Rp 12,853,450,000

Rp 2,000,000,000

Rp 10,853,450,000

16

Rp 148,713,000

Rp 0

Rp 148,713,000

7

Rp 12,853,450,000

Rp 2,000,000,000

Rp 10,853,450,000

17

Rp 148,713,000

Rp 0

Rp 148,713,000

8

Rp 12,853,450,000

Rp 2,000,000,000

Rp 10,853,450,000

18

Rp 148,713,000

Rp 0

Rp 148,713,000

9

Rp 12,853,450,000

Rp 2,000,000,000

Rp 10,853,450,000

19

Rp 148,713,000

Rp 0

Rp 148,713,000

10

Rp 14,119,657,954

Rp 2,000,000,000

Rp 12,119,657,954

20

Rp 148,713,000

Rp 0

Rp 148,713,000

Tabel.7.22 Rincian Pembiayaan Finansial Pemerintah dan Swasta Kawasan Pandangan Sumber: Hasil Analisis Kelompok B1, 2021

STUDIO PERANCANGAN & PEMBANGUNAN KOTA

219


B1 Coastal Settlement Through Minapolitan

Simpulan Pembiayaan Sosial Ekonomi Kawasan Pandangan

Berdasarkan analisis pembiayaan pada kawasan Pandangan dibutuhkan sosial ekonomi cost total sebesar Rp 143,268,492,000. Nominal tersebut didapatkan dari sumber pembiayaan konvensional yaitu APBD Kabupaten dan APBD desa serta pihak swasta yang sudah memiliki kontrak selama 20 tahun .Pemerintah akan menanggung biaya pra konstruksi sebesar Rp. 27,633,968,846 atau 19 % dari biaya total cost yang akan diangsur selama 2 tahun. Biaya sosial ekonomin PCP ditanggung Pihak Pemerintah Desa dikarenakan merupakan proyek pemerintah dengan Desa Pandangan memiliki Dana Desa sebesar 3,4 M /tahun (Tahun 2021). Dan pihak swasta menanggung akan membantu memberikan bantuan berupa CSR, Sedangkan pihak swasta akan menangung 81% dari total sosial ekonomi cost atau sebesarRp115.634.523.154 dengan rincian pertahun seperti berikut : Sumber

Biaya

No

Pemerintah

Swasta BOT

1

BOT Rp89,900,000

PCP Rp1,800,000

BOT Rp89,900,000

PCP Rp1,800,000

Rp

-

2

Rp21,705,500,000

Rp370,300,000

Rp1,029,700,000

Rp370,300,000

Rp

20,675,800,000

3

Rp30,030,404,500

Rp288,500,000

Rp1,111,500,000

Rp288,500,000

Rp

28,918,904,500

4

Rp15,613,000,000

Rp288,500,000

Rp2,411,500,000

Rp288,500,000

Rp

13,201,500,000

5

Rp15,613,000,000

Rp288,500,000

Rp1,111,500,000

Rp288,500,000

Rp

14,501,500,000

6

Rp33,493,488,000

Rp288,500,000

Rp1,111,500,000

Rp288,500,000

Rp

32,381,988,000

7

Rp4,669,488,000

Rp372,500,000

Rp1,027,500,000

Rp372,500,000

Rp

3,641,988,000

8

Rp1,137,134,423

Rp84,000,000

Rp1,137,134,423

Rp84,000,000

Rp

-

9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 Total Total Kawasan

Rp1,137,134,423 Rp1,526,258,423 Rp1,526,258,423 Rp1,526,258,423 Rp1,526,258,423 Rp1,526,258,423 Rp1,526,258,423 Rp1,526,258,423 Rp1,526,258,423 Rp1,526,258,423 Rp1,526,258,423 Rp1,526,258,424 Rp 140,277,892,000

Rp84,000,000 Rp84,000,000 Rp84,000,000 Rp84,000,000 Rp84,000,000 Rp84,000,000 Rp84,000,000 Rp84,000,000 Rp84,000,000 Rp84,000,000 Rp84,000,000 Rp84,000,000 2,990,600,000

Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp

210,258,423 210,258,423 210,258,423 210,258,423 210,258,423 210,258,423 210,258,423 210,258,423 210,258,423 210,258,423 210,258,424 115,634,523,154

Rp

115,634,523,154

Rp

Rp

Rp84,000,000 Rp84,000,000 Rp84,000,000 Rp84,000,000 Rp84,000,000 Rp84,000,000 Rp84,000,000 Rp84,000,000 Rp84,000,000 Rp84,000,000 Rp84,000,000 Rp84,000,000 2,990,600,000

143,268,492,000

Rp1,137,134,423 Rp1,316,000,000 Rp1,316,000,000 Rp1,316,000,000 Rp1,316,000,000 Rp1,316,000,000 Rp1,316,000,000 Rp1,316,000,000 Rp1,316,000,000 Rp1,316,000,000 Rp1,316,000,000 Rp1,316,000,000 Rp 24,643,368,846

Rp

Rp 27,633,968,846 Tabel.7.23 Rincian Pembiayaan Sosial Ekonomi Pemerintah dan Swasta Kawasan Pandangan STUDIO Sumber: Hasil Analisis Kelompok B1, 2021

PERANCANGAN & PEMBANGUNAN KOTA

220


REKAPITULASI SUMBER PEMBIAYAAN PANDANGAN Persentase Sumber Pembiayaan Finansial

15%

B1 Coastal Settlement Through Minapolitan

Persentase Sumber Pembiayaan Sosial Ekonomi

19%

Pemerintah

Pemerintah

81% 85%

Swasta

Swasta

“ Berdasarkan hasil analisis pembiayaan dan kelayakan finansial maupun sosial ekonomi,Konsep Green Resilient Coastal Settlement Through Minapolitan dengan konsep BOT dan PCP dapat dikatakan layak untuk dilaksanakan berdasarkan analisis yang telah dilakukan dan membawa keuntungan baik finansial maupun sosial ekonomi di kawasan Pandangan. Konsep tersebut diharapkan dapat tercapai tujuan yang telah direncanakan sehingga dapat memperbaiki dan mengembangkan wilayah pandangan yang terdiri dari Desa Pandangan Kulon dan Pandangan Wetan menjadi lebih baik dan mensejahterahkan seluruh penduduk kawasan Pandangan “

STUDIO PERANCANGAN & PEMBANGUNAN KOTA

221


08


K EKesimpulan SIMPULAN

222


DAFTAR PUSTAKA

Daftar Pustaka

Ana,Meri.Kota Tangguh sebagai Kota Berkelanjutan. https://www.academia.edu/35898628/Kota_Tangguh_sebagai_Kota_Berkelanjutan.Dia kses tanggal 21 Juni 2020 Anthony J. Catanese, Pengantar Perencanaan Kota, Erlangga, Jakarta, 1986.

Asriadi dan Wilis Sutiono..Tanpa Tahun.Kriteria Dasar Infrastruktur Permukiman pada Daerah Nelayan(Contoh Kasus Daerah Nelayan Kota Sorong..Jurnal Universitas Muhammadiyah Sorong BDT Provinsi Jawa Tengah Brogden, Felicity, 1979, Perencanaan dan Perancangan Site, Terjemahan (1984) Ir. Hendro Sangkoyo, dalam An Introduction to Architecture, Snyder, J.C, dan Catanese, A.J., (1979). Darmiwati,Ratna.2001.Perencanaan Permukiman Nelayan Di Pantai Timur Surabaya.Dimensi Teknik Arsitektur.:Surabaya Kementerian kehutanan. 2011. Rencana Teknis Pembuatan Rumah Kompos, MOL (Mikro Organisme Lokal), dan Mesin Cincang. Samarinda

Nila.2015.Kajian Konsep Resilient City di Indonesia.https://www.scribd.com/document/277917640/Kajian-Konsep-Resilient-CityDi-Indonesia-pendahuluan. Diakses Tanggal 21 Juni 2020 Undang - Undang Nomer 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang Undang - Undang Nomor 27 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau Pulau Kecil Osman,Wiwik Wahidah dan Amalia Paramitha.2013.Konsep Tata Bangunan pada Permukiman

Padat di Kawasan Pesisir Pantai,Studi Kelurahan Cambaya Kecamatan Ujung Tanah Kota Makassar.Temu Ilmiah IPLBI Shirvani, Hamid. 1985. The Urban Design Process. Van Nostrand Reinhold: New York. SNI 03-1733-2004 Wastuti,Ifriany Tri.2014.Strategi Arahan Pengembangan Permukiman Nelayan Berbasis Ekowisata Di Kecamatan Pulau Sembilan.Kabupaten Sinjai.repositori.uin.alauddin.ac.id.Diakses tanggal 21 Juni 2020 223


Studio Perencanaan dan Pembangunan Kota

Publisher : Team B1,Planologi 2018 For more futher information

SCAN ME


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.