Panitia Gaung Bandung 2022
IkatanMahasiswaArsitekturGunadharma ProgramStudiArsitektur,Perencanaan,danPengembanganKebijakan InstitutTeknologiBandung Bandung 2022
Gaung Bandung 2022
Kepala Tim Redaksi Tim Materi Penulisan
Tata Letak
Sampul Grafis Foto
: Mei Yenti
: Usman Abdulaziz Sabian Nathanael Sean Clementius Dimas Rio Pratama Melis Muhlisoh
: Mei Yenti Alifya Dewanta Hanifah Sulistyawati
: Josephine Melyana Rachman Sarah Alya Salma Syahidah Kurniawan
: Divisi Grafis Gaung Bandung 2022
: Divisi Grafis Gaung Bandung 2022
: Dokumentasi Gaung Bandung, oleh Divisi PubDok
© Hak Cipta milik Panitia Gaung Bandung 2022
pro. log
n pembukaan (sandiwara, musik, pidato, dan sebagainya); (kata) pendahuluan; peristiwa pendahuluan: sandiwara dibuka dengan -- yang diucapkan oleh pemeran utama
...
Pergi jauh keluar kota, Lewati desa-desa, Pikiran segar, hati jadi riang, Duhai asyiknya... Jalan-jalan di akhir pekan, Lihat ke kiri dan kanan, Pohon-pohon dan burung-burung, Semua menyambut riang Jalan-Jalan / Shaggydog
2011 The Sound of Liveable City
2012 The Importance of Heritage for Humanity
2017 Warna Warni Desa 2018 BatasMenghempas Ruang Kita
Jejak Perjalanan Gaung Bandung
2019 Ruang dan Emosi
2013 Kampung Wajah Kota
2014 Sungai Ruang Kota Kita
2015 Hiruk Pikuk Kota Lama 2016 Hijau Kini Hijau Nanti
2020 Beyond BeyondSpace Place
2021 Jelajah Rasa Kota Kita
2022 SusurKotaRuang Kita
Tentang Gaung Bandung
Gaung Bandung adalah kegiatan tahunan yangdiselenggarakanolehIkatanMahasiswa Arsitektur Gunadharma (IMA-G) dalam menyambut Dies Natalis IMA-G dan telah diinisiasi sejak tahun 2011. Gaung Bandung adalah salah satu bentuk kontribusi mahasiswa Institut Teknologi Bandung, khususnya Program Studi Arsitektur ITB kepada Kota Bandung dengan mengajak elemenmasyarakatkotauntukmenyuarakan dan bergerak membentuk Kota Bandung yang nyaman. Gaung berarti juga suara yang memantul sebagian sehingga kita serta masyarakat meneriakkan kata “Bandung” akan kembali kepada kita dalam bentuk “dung”. Sebagian suara yang kembali kepada kita dianalogikan sebagai manfaat bagi kita dan sebagian lainnya sebagai manfaat bagi masyarakatdanKotaBandung.
Setiap tahunnya, Gaung Bandung membawa suatu benang merah yaitu Livable City dengan tema yang berbeda setiap tahunnya, tetapi tema yang dibawa selalu berkaitan dengan kotadanisusaatitu.GaungBandungtahunini bercita-cita membantu mewujudkan Kota Bandung untuk tidak hanya menjadi kota yang nyaman, tetapi juga kota yang berkelanjutan sehingga prinsip Sustainable City juga dibawa pada Gaung Bandung tahun ini. Oleh karena itu,GaungBandungpadatahuninimengusung tema “Streetscape: Street for People” dengan tagline“SusurRuangKotaKita”.
Editorial
HaloParaPembaca,
Setelah 2 tahun dilaksanakan secara daring, akhirnya Gaung Bandung 2022 hadir dengan rangkaian acara yang kembali diadakan secara luring. Sama halnya dengan kegiatan pada tahun-tahun sebelumnya, Gaung Bandung adalah kegiatan yang diselenggarakan oleh Ikatan Mahasiswa Arsitektur Gunadharma (IMA-G) dalam menyambut Dies Natalis IMA-G. Gaung Bandung juga adalah salah satu bentuk kontribusi kami, khususnya Program Studi Arsitektur ITB kepada Kota Bandung dengan mengajak elemen masyarakat kota untuk menyuarakan dan bergerak membentuk Kota Bandung yang nyaman dengan berusaha menanggapi isu terkait perwujudanKotaBandungsebagailivablecity.Padatahun ini, Gaung Bandung mengangkat tema Walkability dengan tagline “Susur Ruang Kota Kita”. Pemilihan isu ini dilatarbelakangi oleh keresahan kami dalam melihat kondisi koridor pedestrian di Kota Bandung. Selain itu, hingga saat ini penyediaan ruang pedestrian juga baik dan nyaman masih terbatas pada jalan-jalan utama di Kota Bandung, dimana hal ini tentunya tidak sesuai dengan prinsip untuk mencapai kota yang ramah pejalan kaki/ walkablecity.
Gaung Bandung 2022 berusaha untuk turut berpartisipasi dalam meningkatkan kesadaran masyarakat maupun pemerintah untuk memberikan perhatian lebih pada koridor pedestrian agar menjadi lebih baik dan terintegrasi dengan fasilitas publik sehingga aktivitas jalan kaki dapat menjadi budaya di dalam masyarakat dan Kota Bandung bukan hanya menjadilivablecity,namunjugawalkablecity.
Pada jurnal dalam bentuk buku ini, dimuat rangkuman perjalanan dan materi Gaung Bandung 2022, mulai dari isu dan materi yang diangkat, rangkaian kegiatan, hingga karyakarya hasil kolaborasi dari mahasiswa berbagai universitas dan jurusan bersama mentor. Dengan tujuan kami dalam menggaungkan pentingnya walkable city, kami tentunya berharap materi dan hasil karya yang ada di dalam buku ini dapat menjadi bahan referensi pembelajaran ataupun contoh bagi perwujudan walkable city bagi seluruh kota di Indonesia, khususnyaKotaBandung.
SelamatmenjelajahijurnalperjalananGaungBandung2022, darikamiuntukKotaBandung. TerimaKasih.
Prakata
HaloSadayana,
Gaung Bandung 2022 kembali dilakukan secara luring setelah dua tahun lamanya kegiatan ini dilakukan secara daring akibat pandemi COVID-19 yang membatasi ruang aktivitas kami untuk bergerak dan berkumpul di satu tempat yang sama. Gaung Bandung merupakan kegiatan tahunan yang telah dilakukan sejak tahun 2011 oleh Ikatan Mahasiswa Arsitektur Gunadharma (IMA-G) ITB. Tujuan Gaung Bandung sendiri adalah untuk mewujudkan Kota Bandungmenjadikotayanglebihnyamanuntukditinggali dengancaradisetiaptahunnyakami menggaungkanatau menyuarakan isu-isu tentang perkotaan, khususnya di KotaBandung.
Padatahunini,GaungBandunghadirdenganmengangkat tema besar yaitu Walkability dan tagline acara “Susur Ruang Kota Kita”. Tema ini diusung karena adanya keresahan melihat ruang pedestrian di Kota Bandung yang hanya ditata pada ruas-ruas jalan utama saja. Padahal untuk mencapai kota yang ramah pejalan kaki/ walkable city, pembangunan dan perbaikan trotoar yang terintegrasidenganfasilitaspublik(transportasipublik)di ruas-ruas jalan non utama juga sama pentingnya dalam mendorong masyarakat untuk beralih memilih berjalan kaki sebagai karena moda transportasi ini yang paling murah dan ramah terhadap lingkungan. Dengan begitu, Kota Bandung dapat menjadi sebuah kota yang ramah terhadap pejalan kaki/walkable city, meskipun berjalan kaki memang membutuhkan waktu sampai benar-benar menjadisebuahbudayadimasyarakat.
Jalur pedestrian di koridor Jalan Ganesha ITB yang dipenuhi oleh sektor informal (PKL, angkot, dan ojek online) dipilih sebagai studi kasus. Lewat kegiatan Gaung Bandung 2022 ini, kami ingin melihat sejauh mana keilmuan arsitektur dapat berkontribusi menyelesaikan permasalahan ini tanpa harus menggusur keberadaan sektor informal, tetapi juga harus menciptakan lingkungan yang nyaman, aman, aksesibel untuk pengguna utamanya yaitu pejalan kaki. Oleh karena itu, hal ini sangat menarik untuk didiskusikan sekaligus menjadi wadah kontribusi dan kolaborasi bagi kami sebagaimahasiswaarsitekturdenganmasyarakat.
Tidak lupa juga kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah ikut berpartisipasi dalam melancarkan dan menyukseskan kegiatan Gaung Bandung 2022 ini, mulai dari dosen pembina, dosen pembimbing, sponsor, media partner, komunitas, dan pihak-pihak lainnya yang tidak bisa saya sebutkan satu per satu. Harapannya semoga kegiatan Gaung Bandung 2022 dapat memberikan kebermanfaatan dan menginspirasiteman-temanlainnya.
HaturNuhun.
Prakata
AssalamualaikumWr.Wb., Shalom, OmSwastiastu, NamoBuddhaya,dan SalamKebajikan,
Terima kasih kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan Karunia-Nya sehingga acara Gaung Bandung 2022 dapat terlaksana dari proses perencanaan hingga eksekusiacara.
Gaung Bandung adalah acara tahunan IMA-Gunadharma dalam perayaan Dies Natalis yang mengangkat isu perkotaan di Bandung. Mulai dari perumusan masalah, perancangan solusi, hingga penggambaran dari solusi tersebut. Pada setiap rangkaiannya, mahasiswa diajak untuk ikut berpikir secara kritis terhadap kondisi Kota Bandung, tidak lupa dengan masyarakatnya. Gaung Bandung selalu sejalan dengan tujuan IMA-G, salah satunyamenyebarkanwawasankepadamasyarakat.
Tahun ini, Gaung Bandung 2022 memiliki tema "Susuri Ruang Kota Kita" untuk mengangkat salah satu isu di Kota Bandung yaitu walkability untuk mendorong lingkungan yang ramah pejalan kaki. Dimulai dari menganalisis kondisi yang ada sekarang, Susuri Kenali mengajak mahasiswa dan masyarakat untuk berjalan kaki menyusuri Kota Bandung. Lalu, terdapat Susuri Arti untuk mencari solusi ideal berjalan kaki. Sampai pada puncak acara yaitu Susuri Aksi berupa talkshow, performance, dan pameran. Harapannya, dari seluruh kegiatan tersebut, dapat tercipta ide-ide yang dapat berdampak bagi pembaca, sertaKotaBandungdimasadepan.
Terimakasihkepadateman-temanGaungBandung2022yang telah mengerahkan seluruh tenaga, perasaan, dan waktu untuk menciptakan rangkaian acara yang bermakna. Terima kasih juga kepada seluruh pihak yang telah mendukung baik dalam bentuk moril dan materil untuk keberlangsungan Acara GaungBandungdalammendermakanilmuarsitektur.
VivatvivatG! IMA-Gtetapjaya! WassalamualaikumWr.Wb.
Prakata
Assalamu’alaikumWr.Wb.Puji dan syukur kita panjatkan kepada Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat-Nya kegiatan Gaung Bandungbisaterlaksanakembalidenganbaik,sertabuku Gaung Bandung 2022 ini bisa terbit. Setelah lebih dari 2 tahun pandemi, yang mengakibatkan kegiatan mahasiswa, khususnya Ikatan Mahasiswa ArsitekturGunadharma (IMA-G) ITB sempat terhenti dan terselenggarakan secara daring (online), akhirnya pada tahun ini sebagian kegiatan mahasiswa sudah mulai bisa diselenggarakan secara luring (offline), termasuk salah satunyaadalahGaungBandung.
Gaung Bandung 2022, sebagai salah satu acara besar tahunan IMA-G, mengambil tema yang lingkupnya sedikit di luar arsitektur atau bangunan, yaitu kawasan perkotaan, khususnya pada koridor kota, dimana kualitas ruang kota yang terkait dengan kenyamanan pejalan kaki dapat merepresentasikan citra dari sebuah kota. Hal ini memang perlu disadari oleh mahasiswa maupun lulusan arsitektur, karena arsitek tidak selalu mengenai bangunan, tetapi juga ruang diantaranya. Gaung Bandung 2022 mencoba dan berhasil untuk menjembatani hal tersebut,agarmahasiswaarsitekturdanpihak-pihakyang terlibat bisa memiliki kesadaran dan wawasan yang lebih luas.
Saya selaku Pembina Kemahasiswaan ingin mengucapkan terima kasih dan apresiasi setinggitingginya atas kerja keras panitia, dukungan dari para sponsor dan mitra, serta semua pihak yang telah terlibat dan menyukseskan acara ini, sehingga bisa terbit pula buku Gaung Bandung sebagai salah satu bentuk sumbangsih dari acara ini untuk memberikan manfaat seluas-luasnya. Harapannya agar semua pihak bisa belajar banyak dari kegiatan ini, sehingga dapat menyelenggarakanacarayanglebihbaiklagikedepannya.
Terus sukses untuk mahasiswa Arsitektur ITB dan Indonesia. Tetap semangat dalam berkarya dan menebar manfaat bagi pembangunan Indonesia kedepan yang lebihbaik.
VivatVivatG,IMA-Gtetapjaya! Wassalamu’alaikumWr.Wb.
Dr. Ing. Andry Widyowijatnoko, S.T.,M.T. KetuaProgramStudiSarjanaArsitekturITB2022
Prakata
AssalamualaikumWr.Wb.,Pada tahun ini Gaung Bandung berkesempatan hadir lagi secara luring setelah dua tahun lamanya pandemi COVID-19 membuat seluruh aktivitas atau kegiatan mahasiswa dilakukan secara daring. Gaung Bandung sendiri merupakan kegiatan tahunan yang rutin dilakukan oleh Ikatan Mahasiswa Arsitektur Gunadharma (IMA-G) ITB yang bertujuan untuk menyuarakan atau menggaungkan isu-isu perkotaan, khususnya di Kota Bandung guna menjadikan Kota Bandung sebagai kota yang lebih nyaman untuk ditinggali (livable city). Kurang lebih 12 tahun sudah kegiatan ini telah berjalan sejak diinisiasi pada tahun 2011. Tema-tema yang diangkat pun beragam, berbeda-beda tiap tahunnya menyesuaikan relevansi isu perkotaan di saat itu. Di tahun ini, Gaung Bandung mengangkat tema Streetscape: Street for People dengan taglineacara“SusurRuangKotaKita”.
Tema ini diangkat sebagai bentuk respons mahasiswa terhadap permasalahan perkotaan yang telah lama ada. Dalam keberjalanan kegiatan ini, kita bersama-sama diajak untuk melihat dan mendiskusikan tentang kondisi ruang pedestrian di Kota Bandung. Sudahkah Kota Bandung nyaman untuk ditinggali ditinjau dari aspek walkability-nya? Bagaimana kondisi ruang pedestrian di Kota Bandung apakah sudah mampu mendukung mobilitas kita sehari-hari dalam berkehidupan di kota? Atau mengapa ruang pedestrian di Indonesia, khususnya Kota Bandung banyak dihuni dan dikuasai oleh sektor informal? Maka dari itu, tujuan tema ini diangkat adalah tidak lain untuk mengembalikan ruang pedestrian dalam peranannya sebagai ruang untuk manusia berjalan dan beraktivitas dalam mendukung aktivitas berjalan kaki melalui atribut fisik dari lingkungan jalannya. Tentu tema ini sangat menarik untuk dibahas demi terwujudnya Kota Bandungyangdiharapkansemakinbaik.
Tidak lupa pula, atas nama Program Studi Sarjana Arsitektur ITB, saya mengucapkan selamat kepada seluruh panitia yang bertugas dan mengapresiasi kerja kerasnya kurang lebih selama 6 bulan terakhir. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah ikut serta membantu meramaikan, memeriahkan, mendukung, dan menyukseskan kegiatan Gaung Bandung 2022 ini. Harapannya kegiatan ini dapat terus dilanjutkan dan menjadi salah satu pemantik bagi mahasiswa lainnya untuk terus menggaungkan dan membantu mewujudkan Kota Bandung menjadi kota yang lebihbaiklagikedepannya.
Akhirkata,sayaucapkanselamatkepadaseluruhpanitiayang telah sukses melaksanakan acaranya hingga buku ini terbit. Semoga dengan penerbitan buku ini banyak manfaat yang bisa didapat dan dapat menjadi sumber inspirasi bagi kita semua.
TerimaKasih WassalamualaikumWr.Wb.
...
Ayo kawan (ayo kawan) berkelana (berkelana) Sampai ujung (sampai ujung) dunia kita (dunia kita) Jangan ragu (jangan ragu) atau bimbang (atau bimbang) Siapa berani akan menang Bulatkan hati dan tekadmu Berkah Tuhan selalu bersamamu
Berkelana ke Ujung Dunia / Agnes Monica ft. Andi/Rif
mo.no. log
Latar Belakang
“Without human scale activities that are oriented to human needs and streets filled with people, the large blocks in the city will face problems with high traffic volume, and heavy pollution that destroy the connectivity needed to be a walkable city.”
-Shamsuddin, 2012
The Centers for Livable Cities Singapore (2011) mendefinisikan livable city sebagai kota yang melalui perencanaan yang baik, memberikan memiliki lingkungan yang semarak, menarik, dan aman untuk masyarakatnyahidup,bekerja,danbermain serta mencangkup tata kelola yang baik, ekonomi yang kompetitif, kualitas hidup yang tinggi, dan lingkungan yang berkelanjutan. Livable City dibutuhkan dalam menghasilkan kota yang baik dari berbagai macam aspek, baik dari kesehatan, ekonomi, transportasi dan aksesibilitas,hinggalingkungan.
Berdasarkan hasil survei yang dilaksanakan oleh Ikatan Ahli Perencanaan (IAP) semenjak tahun 2011, Kota Bandung mengalami penurunan dari index livable city di Indonesia. Indeks Livable City di kota Bandung mengalami penurunan sehingga hal ini menjadi urgensi pelaksanaan kegiatan Gaung Bandung untuk menjadikan Bandung sebagailivablecityyanglebihbaik.
Skor Kota Bandung sebagai kota layak huni diIndonesia
Berdasarkan buku “Towards Livable City” yang ditulis oleh C. Allen, dkk, terdapat 5 aspek mendasar untuk mencapai livable city
Lingkungan yang kuat dan saling melengkapi
Aksesibilitas dan mobilitas berkelanjutan
Ekonomi lokal yang beragam dan tangguh
Ruang publik yang bersemangat
Keterjangkauan bagi semua masyarakat
Dari aspek-aspek pada buku “Towards Livable City” yang ditulis oleh C. Allen, dkk., ditemukan permasalahan yang dianggap cukup krusial di Kota Bandung, yaitu aksesibilitas dan mobilitas yang berkelanjutan khususnya pada aspek walkability.
Sustainability
Liveability Walkability
Secara kata, walkability tersusun atas kata “walk” dan “ability” yang merujuk pada kemampuan sesuatu untuk “berjalan”. Walkability dapat didefinisikan sebagai sejauhmanakemampuansuatulingkungan binaanyangramahterhadapmanusiadalam mendorong kegiatan sehari-harinya (Abley, 2005, etc). Secara umum, walkability menjadi ukuran kemampuan suatu lingkungandalammendorongpenggunanya untukberjalan.
Sustainability, Liveability, ad Walkability Conncection Sumber: University of Winconsin Transportation Analysis Team (2011)Walkabilitymerupakanbagianpentingdalam menciptakan kota yang layak huni. Penyediaan infrastruktur dan lingkungan yang ramah pejalan kaki menjadi kriteria penting dalam menghasilkan livable city (VTPI,2010).Kotalayakhuni(livablecity)juga menekankan pada aspek keberlanjutan dalamsektortransportasiuntukmengurangi masalah kebisingan dan polusi udara, serta mendorong masyarakatnya untuk berjalan (Lennard, 2008). Dapat disimpulkan, walkability mendorong lingkungan yang berkelanjutandalammenciptakankotayang layakhuni(livablecity).
KotaBandungmerupakansalahsatudarilima kota besar di Indonesia yang menjadi pusat kegiatan terutama di Jawa Barat hingga Jabodetabek. Tingkat mobilitas yang tinggi memaksa penduduk Kota Bandung untuk menggunakan moda transportasi berupa kendaraan pribadi untuk bepergian sehingga menjadikan Kota Bandung sebagai peringkat keempat sebagai kota dengan pengguna kendaraan bermotor yang banyak. Akibatnya, masyarakat cenderung tidak memilih berjalan kaki karena kurangnya infrastruktur pejalan kaki dan lingkungan yang dapat dilalui untuk berjalankaki(WibowodanGitawardhani,2011). Oleh karena itu, Gaung Bandung 2022 berusaha untuk mengembalikan fitrah jalan yang diperuntukkan untuk kepentingan manusia (people-oriented) melalui streetscape untuk memperbaiki kualitas lingkungan pedestrian dalam meningkatkan walkability dan mendorong masyarakat Kota Bandung untukberjalankaki.
Streetscape: Streets for People
Dalam mencapai walkable city, dibutuhkan lingkungan fisik, dalam hal ini ruang-ruang pedestrian, yang aman dan nyaman untuk masyarakat. Ruang-ruang pedestrian juga berperan sebagai ruang publik yang menciptakan sense of place terhadap Kota Bandung. Dengan begitu, diperlukan streetscape yang baik dan tertata dengan karakter yang kuat sehingga masyarakat dapatberjalandenganamandannyamandi ruangkotaini.
Streetscape didefinisikan sebagai representasivisualruangtigadimensijalan yang melalui elemennya dapat menampilkan karakter dan identitas dari suatu jalan. Streetscape pada ruang-ruang pedestrianyangdidesainberorientasipada manusia dapat mendorong aktivitas di dalamnya, terutama aktivitas berjalan kaki dalam menghasilkan Kota Bandung yang layakhuni.
Susur Ruang Kota KitaStreetscape juga harus didesain dengan berorientasi pada kebutuhan manusia karena ruang-ruang pedestrian dan koridor jalan juga berperan sebagai ruang publik untuk masyarakat beraktivitas di dalamnya. Di Kota Bandung sendiri, ruang-ruang pedestrian banyak digunakan untuk berbagai aktivitas, seperti berdagang, berolahraga, bermain, maupun berhimpun di dalamnya. Hal ini juga yang menjadi karakter dan identitas yang unik yang membedakan antara satu jalan dengan jalan lainnya. Dengan demikian, streetscape tidak hanya berperan sebagai akses, tetapi juga dalam menciptakan ruang publik dengan sense of place terhadap karakter lingkungannya.
Adapun aspek yang harus diperhatikan dalam streetscape yang mendorong aktivitas berjalan kaki,antaralain:
Sense of place, memberikan karakteristik dari sebuahjalan Safety (keselamatan), mengurangi tingkat kejahatandankecelakaan Comfort (kenyamanan), memberikan kenyamanan bagi penggunanya untuk berada, bergerak,hinggaberaktivitasdidalamnya. Attractiveness (ketertarikan), indah dan menarikminatpenggunauntukberaktivitas Legibility, Way-finding, and Feasibility, meningkatkan kemudahan akses, pencarian jalan,danketerjangkauanpenggunajalan
WALKABILITY YANG PEOPLE ORIENTED
Lingkungan yang berfokus pada kebutuhan manusia dalam mendorong pengguna untuk berjalan kaki.
STREET FOR PEOPLE
Mengembalikan fungsi jalan yang berorientasi pada manusia melalui desain atribut fisiknya.
Setiap jalan memiliki ciri khas dengan konteks lokalnya termasuk keberadaan sektor informal yang perlu direspons.
Penerapan walkability juga perlu merespons perilaku jalan, dimana placemaking dibutuhkan untuk menghidupkan kembali aktivitas berjalan kaki.
RUANG PEDESTRIAN ITU JUGA PUBLIC SPACE!
Jalur pedestrian tidak hanya menjadi akses untuk dilewati, tetapi juga untuk beraktivitas.
Jalur pedestrian dapat menjadi place yang memiliki tujuan dan kegiatan yang bersinggungan dengan sektor informal; pedagang angkot
ojol
DenganmelihatpotensikondisipandemiCOVID-19yangakansegeraberakhir,kegiatankehidupankota dalam ruang-ruang publik terutama ruang pedestrian akan perlahan kembali ramai. Gaung Bandung 2022 mengambil kesempatan ini untuk meng-gaung-kan pentingnya walkability karena aktivitas berjalan kaki yang mulai tidak diminati dan ruang-ruang jalan pedestrian yang dianggap kurang memadai. Hal ini dilakukan dengan meningkatkan kualitas atribut fisik dari lingkungan pejalan kaki di Kota Bandung melalui streetscape karena jalan adalah tempat umum dimana orang dapat untuk terlibatdalamberbagaikegiatan,denganmelaluiaktivitasberjalankaki.
...
Kita berjalan menyusur hutan berdua Melarikan diri dari penatnya kota dan sang senja mengintip dari balik dedaunan Tersipu malu karena kau lebih indah darinya Sepasang Pendaki / Fiersa Besari
dia. log
n 1 percakapan (dalam sandiwara, cerita, dan sebagainya); 2 karya tulis yang disajikan dalam bentuk percakapan antara dua tokoh atau lebih
Rangkaian Kegiatan
Jepret Challenge
5-21 September 2022
Bandung Walk
17 September 2022
(02)
Susuri Arti
Susuri Kenali (01)
Bandung Talk #1
29 Oktober 2022
Design Charrette
5 November - 6 November 2022
18-20 November 2022
19 November 2022 Ruang Goyang, Beauty Demo
Bandung Talk #2
Pameran Menyusur Rasa 20 November 2022
Visual Perfomance
18 & 20 November 2022
Selebrasi (04)
G-Nite Launching Buku
26 November 2022 23 Januari 2023
Susuri Kenali
Sebuah fase pembuka untuk mengenalkan isu walkability.
Susuri Kenali adalah fase pembuka dan pengenalan untuk mengenalkan isu yang dibawakan oleh Gaung Bandung 2022 melaluirangkaianmataacaranya.
TerdapatduamataacaradalamfaseSusuri Kenali, yaitu Bandung Walk dan Jepret Challenge. Pada acara Bandung Walk, masyarakat, komunitas, dan praktisi di bidang arsitektur maupun perencanaan wilayah dan kota diajak menyusuri ruangruang pedestrian Kota Bandung untuk mengenal, melihat dan mengetahui langsung kondisi kualitas jalur pedestrian sebagai salah satu permasalahan/isu terkait walkability di Kota Bandung. Sedangkan Jepret Challenge adalah challenge dalam bentuk fotografi yang terbuka bagi masyarakat umum yang mengangkattema“CapturingBandungCity Streetscape” yang memperlihatkan bagaimana streetscape di Kota Bandung menampungaktivitasmasyarakatnya.
Bandung Walk adalah rangkaian acara dari sesi pertama Gaung Bandung, yaitu Susuri Kenali. Dengan berkolaborasi bersama Braga Heritage dan Bandung Good Guide, Bandung Walk mengajak kita menelusuri sejarah tempat-tempat di Kota Bandung sambil berjalan kaki bersama. Bersama dua guide dari Bandung Good Guide dan Bandung Heritage, ditemani pula oleh dua fasilitator, peserta dibawa berjalan menuju Alun-alun bandung hingga ke Makam RA. WiranataKoesoeman.
Alun-Alun Kota Bandung
Alun-alun artinya ombak menurut pengaruh Kerajaan Mataram. Menurut mereka, kerumunan masyarakat yang acap kali berkumpul di suatu pusat kota membuat mereka terlihat seperti ombak. Dengan pengaruh dari Kerajaan Mataram, alun-alun harus dilengkapi pendopo, masjid raya, pasar, dan penjara di dekatnya. Menurut cerita, dahulu di tengah Alun-Alun Bandung terdapat dua pohon beringin besar seperti beringin kembar di Alun-alun Masangin, Yogyakarta. Konon, kedua beringin tersebut hilang karena salah satunya tersambar petir. Ada pula yang mengatakan bahwa kedua beringin tersebut ditebangketikaJepangdatang.
Alun-Alun Bandung memiliki sebuah pendopo yang di dalamnya terdapat gapura dengan lonceng. Lonceng tersebut dulunya hanya dibunyikan saat ada berita-berita penting dan genting. Mitosnya, sekarang lonceng tersebut tidak boleh dibunyikan karena dapat mengakibatkanmunculnyawabah.
Alun-alun memang merupakan salah satu elemen pembentuk kota bersama dengan masjid raya, pasar, dan pusat pemerintahan. Tidak dapat dipungkiri bahwa tempat berkumpulnya masyarakat seperti alun-alun akan memunculkan PKL. Sebagai pengguna ruang publik, masyarakat juga tidak dapat mengelak bahwa PKL ini sebenarnya dibutuhkan. Penting bagi pemerintah untuk memberikebijakandanwadahyangbaikuntuk menertibkan PKL agar terjadi keharmonisan antara berbagai elemen pengguna ruang publik khususnya di pusat kota seperti alunalun.
Penjara BanceuyBanceuy berarti kandang kuda. Alkisah pada zaman dahulu, Bandung menjadi salah satu tempat yang sering dijadikan pemberhentian bagi para pelancong antar kota. Perjalanan di masa itu membutuhkan waktu yang lama sehingga diperlukan pula waktu beristirahat yang cukup panjang. Sebelum munculnya hostel maupun tempat penginapan lainnya, para pelancong biasanya beristirahat di atas kandang-kandangkudadidaerahBanceuyini.
Penjara Banceuy sendiri merupakan penjara dimana Soekarno pernah menghabiskan 8 bulan masa hidupnya ketika dipenjarakan oleh Belanda.DikisahkanpulaperjuanganBuInggit, istri pertama beliau, yang rela bersusah payah menyelundupkan dokumen untuk Soekarno selamadipenjara.Disini,kitadapatmelihatsel penjara yang dulunya merupakan sel tempat Soekarno ditahan atas patriotismenya untuk Indonesia.
Dari luar, keberadaan Penjara Banceuy ini cukup terlihat dengan adanya signage yang cukup informatif di trotoarnya. Trotoar Jalan Banceuy memiliki elemen-elemen yang cukup lengkap. Terdapat paving untuk pengguna disabilitas, level ketinggian yang cukup rata, danpavingjalurkendaraanyangdibedakan.
Gang Al Jabri
GangAlJabridulunyaterkenalsebagaitempat yang tidak boleh dikunjungi karena sempat menjadi pusat pemakaian dan beredarnya opium pada tahun 1920-an. Hal ini bahkan memunculkan kampanye yang menyarankan pemakaian tembakau daripada harus mengonsumsi opium. Seiring perkembangannya, Gang Al Jabri sekarang menjadi sentra gudang khususnya untuk tekstil.
GangAlJabrimemilikilebarsekitar2,2meter. Tidak terlalu luas sehingga pejalan kaki dan penggunamotoryangmelintasmemangharus saling berbagi. Berbeda dengan jalan utama yang terdapat trotoar, gang yang merupakan jalan kecil diantara gedung-gedung ini memang jalan yang ditujukan untuk pejalan kaki. Namun, seringkali karena adanya kebutuhan akan transportasi membuat kendaraan melewati gang ini. Dalam keberjalanannya, memang diperlukan kompromiantarpenggunajalangang.
Jalan Otista
Otista merupakan singkatan dari nama seorang pahlawan asal Bandung yaitu Otto Iskandar Dinata. Jalan Otista ramai dikunjungi sebagai pusat perbelanjaan akibat keberadaan Pasar Baru. Dulunya, pasar di Kota Bandung berada di daerah Cikuriang, namun terbakar akibat kerusuhan.
Ciri khas Jalan Otista adalah bangunannya yangbergayaarcade.Dapatdisebutbergaya arcadekarenapenempatanbangunanlantai 2 yang lebih maju dan berfungsi sebagai koridorpeneduhuntuklantaibawah.Halini mengakibatkan jalur pejalan kaki yang beradadibawahnyamenjaditeduhsehingga mendorong orang untuk berlama-lama berjalan menyusuri toko-toko yang ada di PasarBaru.
Apotek Pandu
Apotek pandu merupakan toko obat yang dimiliki oleh keluarga keturunan tionghoa. Keberadaan apotek pandu ini menjadi salah satu bukti hidup berdampingan antara suku TionghoadanArabpadasaatitu.
Trotoar di depan apotek Pandu merupakan salah satu contoh trotoar yang baik. Elemennya cukup lengkap dan kondisinya terjaga. Terdapat bangku beton yang dapat digunakanparapejalankakiuntukberistirahat. Terdapatpulabollarddantanamanpotsebagai pembatasantartrotoardanjalanraya.
Jalan Dalem Kaum dan Makam RA. Wiranata Koesoeman
Jalan Dalem Kaum adalah destinasi terakhir pada Bandung Walk. Jalan ini berada tepat sebelah kiri Masjid Raya Bandung dan berdekatan dengan Alun-Alun Kota Bandung. Karenaposisinyadipusatkotaini,JalanDalem Kaum menjadi pusat perbelanjaan terkenal bagi para warga maupun wisatawan. Di sepanjang jalan, terdapat banyak pertokoan dan pedagang kaki lima. Ruas Jalan Dalem Kaum ini seutuhnya digunakan sebagai pedestrian dengan paving block, sehingga tidak ada kendaraan yang melintasi jalan ini. Jalan yang ditutup dan seutuhnya digunakan menjadi pedestrian ini tentunya memiliki pengaruh besar bagi pertokoan yang ada. Hal ini meningkatkan kenyamanan para pengunjung saat berjalan dari satu toko ke toko lain serta menghadirkan pengalaman suasanajalanyangberbedadaribiasanya.
Di salah satu gang pada jalan ini pula terletak tempat peristirahatan RA. Wiranata Koesoeman. RA. Wiranata Koesoeman adalah pendiri Kota Bandung sekaligus bupati ke IV KabupatenBandungyangbertugaspadatahun 1794-1829. RA. Wiranata Koesoeman ini dijuluki sebagai ‘dalem kaum’. Saat itu, RA. Wiranata Koesoeman memiliki rencana untuk memindahkan ibu kota Kabupaten Bandung dari Karapyak ke wilayah yang sekarang tanpa sepengetahuan Daendels. Tempat yang sekarang menjadi pusat Kota Bandung ini dulunya adalah lahan kosong semacam hutan yangberadaditepibaratSungaiCikapundung.
Publishingdan#phototherapeutic
Suasana yang dirasakan oleh pejalan kaki dapat berbeda tergantung dengan bagaimana streetscape disajikan serta bagaimana para pejalan kaki merepresentasikansuasanatersebut.Oleh karena itu, fotografi sebagai perantara, dapat membantu menyampaikan nuansa dan citra yang dimiliki oleh setiap streetscape yang ada. Selain itu, Jepret Challenge ini juga bertujuan untuk meningkatkan kesadaran peserta tentang streetscapeKotaBandungdandampaknya terhadap kehidupan dan aktivitas masyarakatBandung.JepretChallengeini dibuka untuk umum dan diikuti oleh perseoranganyangbukanmerupakanpihak yang terlibat dalam penyelenggaraan
Keterkaitanlatarbelakangpengambilan dengan tema: Capturing Bandung City Kreativitasdankeunikankaryafoto;da TeknikpengambilankaryafotoTema
Jepret Challenge hadir sebagai salah satu acara lomba fotografi dari keseluruhan rangkaian acara Gaung Bandung. Jepret challenge diadakan dengan membawakan tema “Capturing Bandung City: Streetscape”. Temainidibawauntukmengabadikansuasana jalanan pedestrian Kota Bandung yang merupakan pusat aktivitas masyarakat Bandung.Selainitujuga,dengandiadakannya acarainiparapesertasertamasyarakatdapat melihat bagaimana keadaan aktual jalur pedestrianKotaBandung.
Ketentuan Foto
Untuk dapat mengikuti Jepret Challenge ada beberapa ketentuan foto yang harus dipenuhi. Pertama, tentunya lokasi pengambilan foto harus berada di Kota Bandung. Kedua, karya foto disertai dengan narasi yang berisi deskripsi, makna, ataupun pesan dari foto. Ketiga, editing yang diperkenankan hanya sebatas cropping, rotating, brightness, dan contrast. Keempat, Karya foto diperbolehkan untuk berwarna atau monokrom. Kelima, jenis kamera yang digunakan dibebaskan. Keenam, hasil karya berorientasi portrait atau landscape. File memiliki ukuran maksimal 20 mb dengan format JPEG/JPG DPI 300. Terakhir,fototidakmemilikiwatermark.
Timeline
Pendaftaran Jepret Challenge dibuka pada tanggal 5 september 2022 - 21 September 2022. Lalu, penjurian dilakukan pada tanggal 22 September 2022 secara tertutup. Pengumumanpemenangpundiumumkanpada tanggal 24 September 2022. Pemenang juara Jepret Challenge diumumkan melalui kanal mediasosialInstagram.
Pemenang
Juara 1
@irhanz_
Bandung kota yg ramah bagi tunanetra,salah satunya adalah tersedianya jalur penyebrangan zebra cross untuk tunanetra dari depan Gedung Nescompto untuk mempermudah tuna netra ketika menyebang jalan ke arah Masjid Agung Bandung.
Asia Afrika menjadi salah satu jalan yang ikonik di Bandung, jalan ini juga menjadi saksi sejarah bagaimana hubungan negara-negara Asia Afrika untuksalingbersinergi.
Bangunan heritage yang masih asli juga memberikan kesan yang unik bagi setiap orang, sehingga membuat masyarakat betah untuk sekedar jalanjalan,bersepedaataupunaktifitaslainnya.
Salah satu tempat yang ikonik di jalan ini adalah kolong jembatan penyebrangan orang (JPO) Asia Afrika dekat Alun-Alun Bandung. Tulisan yang bunyinya "Bumi Pasundan lahir ketika Tuhan sedang tersenyum" ini akan mempengaruhi setiap orang ketikaberkunjungkeBandungharusberfotodidepan tulisantersebut.
Juara 3 @egp_pictures
Jika lelah saat berjalan, maka duduklah sebentar dikursipedestrian.
Menempatkan street furniture atau sarana prasarana pendukung ruang publik. Seperti salah satunya kursi besiantikyangberlokasidiJalanAsiaAfrikadanalunalun kota Bandung, merupakan upaya pemerintah meningkatkan fungsi trotoar dengan memberikan kenyamanankepadaparapejalankaki.
Sebagaimana fungsi utama kursi yakni sebagai tempat duduk. Kursi besi antik yang ditempatkan di trotoar berfungsi untuk diduduki para pejalan kaki. Baik itu pejalankakiyanginginberistirahatsejenakketikalelah berjalan, atau para wisatawan yang ingin menikmati area perkotaan sambil merencanakan tujuan selanjutnya. Atau mungkin yang sedang menunggu angkutan umum untuk berhenti. Dengan adanya fasilitas kursi di trotoar ini, tentunya akan membuat pejalan kaki lebih merasa dimanjakan dan nyaman ketikamenggunakantrotoar.
Selain bermanfaat secara fungsional, kursi besi antik juga memberikan manfaat secara estetika, yaitu dapat mempercantik dan membuat area trotoar lebih enak dipandang.
Sebuah fase berdialog untuk memahami dan mengerti walkabilityisudari
berbagai perspektif.
Susuri Arti adalah fase aktualisasi untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan isu walkability dari kacamata arsitektur sekaligus menyediakan wadah bagi mahasiswa untuk berkolaborasi dan bertukar pikiran. Hasil yang diharapkan dari fase ini adalah gagasan dan inovasidalampenyelesaianisuwalkabilityyang terdapatdiKotaBandung.
Terdapat dua mata acara dalam fase Susuri Arti, yaitu Bandung Talk #1 dan Design Charette. Bandung Talk #1 adalah acara online webinar sebagai penutup fase Susuri Kenali dan pembuka fase Susuri Arti. Di dalamnya, akan dilakukan kegiatan bertukar pikiran antara komunitas, praktisi, dan akademisi untuk membahas kondisi pedestrian Kota Bandung serta memberikan materi pengantar untuk kegiatan selanjutnya, yaitu design charette. Di sisi lain, Design Charette adalah acara kolaborasi perancangan desain streetscape melalui berbagai perspektif yang lebih luas, tidak hanya dari segi arsitektur tetapi dari segi perencanaan dan perspektif pengguna streetscape itu sendiri sebagai solusiyanglebihkomprehensif.
Susuri Arti
Moderator
T. M. Aziz Soelaiman
Pembicara
Dr. Ir. Wicaksono Sarosa
Topik: Streetscape for People
Ardzuna Sinaga, IAI
Topik: Walkability dan Perannya
Menuju Liveable City
Bandung Talk1
Streetscapes for People
Oleh:Dr.Ir.WicaksonoSarosaDefinisi Streetscape
Streetscape adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan struktur alami dan bangunanjalan(Charlwood,2004).Streetscape mengacu pada desain dari ruang jalan perkotaan seperti “enclosure” atau ketertutupan jalan yang berdampak terhadap pengguna jalan dan penduduk sekitar dalam bentuk bagaimana karakteristik dari jalan. Apakah terasa sempit? Nyaman? Atau bahkan terasa lapang dan lepas? Oleh karena itu, streetscape menjadi komponen ruang publik yang penting dan dalam proses streetscaping, diperlukan pemahaman mengenai peran jalan sebagai tempat terjadinya aktivitas manusia. Salah satunya adalah membantu aktivitasaktivitasyangberkaitandengankomunitas.
Prinsip dalam Streetscaping
Dalam upaya untuk mewujudkan desain perkotaan yang baik dan berkelanjutan di perkotaan, ada banyak kebutuhan dan pertimbanganyangharusdiperhatikan.Menurut Rehan (2013) dan Sarosa (2020) ada beberapa prinsip utama yang perlu dipertimbangkan, yaitu Prinsipperkotaa Keterbacaan/Legibilit NyamandanAma Dayatarik/Attractivenes Prinsipsosia
Keaktifan/Livelines Mendukung komunitas perkotaan yang seha Edukasi Prinsipekonom Penggunaanmaterialberkelanjuta Menekankonsusmsisumberday Prinsiplingkunga Menekan dampak negatif untuk sumber dayaala Meningkatkankualitasai Menekankebutuhanenerg Menekanpolusicahay Prinsip‘kemengaliran Kemampuan dalam mewujdukan lalu lintas yang mengalir dan terus menerus untuk semua jenis kendaraan dan kemudahanpertukarandantransisiantar moda. Namun, harus tetap memperhatikan bahwa ada jalan yang membutuhkan traffic calming dan yang memangharusmengalirlancar.
Elemen Streetscape
Elemen streetscape adalah item fungsional dan estetikan di ruang pejalan kaki yang memberikan kemudahan dan utilitas bagi pejalan kaki dan pengguna jalan lainnya. Beberapaelemennya,antaralain
Sidewalk
Benc
Planter Lightin Signag Raingarde Cafespac Crossin BicycleFacility
Elemen streetscape berperan penting dalam menciptakan interaksi warga kota dengan warga lainnya dan aspek lingkungan binaan lainnya.Melaluikehadiranelemenstreetscape, jalur pedestrian memiliki citra visual dan pengalaman ruang, serta terhubung dengan elemen kota lainnya dengan mudah dan nyaman.
Fitur streetscape yang berkaitan signifikan dengan aktivitas pejalan kaki
StreetFurniture Membantu mengaktifkan kembali ruang publik, namun juga perlu memperhatikan aspek lain. Seperti pada ruas-ruas jalan di Brunico, Italia yangtersediabangkupadaareapertokoanyang ramai pengunjung sehingga memberikan ruang interaksibaru
Persentase pengguna aktif di sekitar kawasan Proporsi pengguna aktif didefinisikan sebagai toko, restoran, taman umum, dan pengunaan lainnya yang menghasilkan lalu lintas pejalan kaki. Seperti di Myeong-dong, Seoul yang menjadijalurramaipejalankakikarenamenjadi pusatkuliner,oleh-oleh,perdagangan.
Transparansi Tingkat transparansi yang tinggi dari suatu kawasan dapat memfasilitasi interaksi antara pejalan kaki dengan bangunan sekitar. Seperti pada area pertokoan di Brooklyn, USA yang memiliki tema khusus pada waktu-waktu tertentuuntukmenarikperhatianpejalankaki.
Conduit: Berada dan mengakomodasi pengerakandisepanjangkoridor jalan
Pedestrian path atau jalur pedestrian adalah sebuah jalur atau jalan setapak, selain trotoar yangberadadisebuahkotayangsecarakhusus dirancang untuk pejalan kaki. Pada kenyataannya, jalur pedestrian ini ternyata berevolusidarimasakemasahinggasekarang.
Tahap awal dari jalur pedestria Memenuhi kebutuhan dasar, yaitu sebagai sidewalk & memisahkan antara jalur pejalan kaki dengan jalur kendaraan
Connectionwithinbuilding: Tidak hanya berfungsi untuk kelengkapan jalan, namun juga menghubungkanbanyakprogram dangedung
Jalur pedestrian yang lebih berkembang dan menambahkan nilai kepada sekitarny Memiliki konsep multilayer: Memisahkan antara jalur pejalan kaki dengan jalur kendaraan melalui perbedaan level/ketinggian
Evolution 3.0
Observation of Spatial & Physical Elements
Multilayer&RegionallyContinous: Mengakomodasi mobilitas manusiadalamskalakota
Connection between districts and urbanareawithinthecity: Semakin berevolusi sehingga tidakhanyamenghubungkanantar bangunan, yaitu menghubungkan antardistricts.
Pedestrian-Link Development Scenario Towards Sustainable City
Jalur pedestrian yang paling kompleksdanmoder Bukan lagi sebagai penambah nilai, namun pemberi/pembuat nilaitersebu
Multilayer & Regionally Continous: Mengintegrasikan areakota
Case Study
eks jalur kereta api. Namun karena adanya perkembangan kereta bawah tanah, akhirnya jalur kereta api permukaan ini diubah menjadi sebuah jalur pedestrian/urban corridor sepanjang5,9kmyangmelewatidistrikYongsanDong. Geongdeok-Dong, Daeheung-Dong, Seogyo-Dong dan Sinchon-Dong, Yeonam-Dong, Seongsan-Dongsertamenghubungkan7stasiun MRT. Perubahan/transformasi ruang kota ini menjadikan suasana Kota Seoul menjadi lebih liveable.
1.
Gyeongui Line Forest Park
Gyeongui Line Forest Park ini tidak terbangun begitu saja. Ada keterlibatan yang aktif dari pemerintah melalui perencanaan/usaha yang bertahap,yaitu:
2. Slam Area Pedestrian Link
Slam Area Pedestrian Link di Bangkok, Thailand adalah salah satu contoh dari jalur pedestrian tipe evolusi 2.0. Dalam bentuk jembatan pedestrian yang berada di atas jalur kendaraan yang padat dan di bawah BTS Rail Lane, jembataninimenghubungkan4sudutarea,yaitu
Bangkok Art Center Terrace, Slam MBK BTS Plaza, Slam BTS Plaza, dan Slam Square Connection). Fasilitas ini menjadi fasilitas koridoryangsangattersambungdanmenunjang terjadinya different & unique livability pada daerahpadatpenduduk.
GyengguiLineForestParkinisebelumnyaadalahWalkability Issues yang ada di Sekitar Kita
Lalu, bagaimana dengan keadaan di sekitar kita yang ada di Indonesia? Ternyata, masih ada banyak permasalahan yang terjadi di jalur pedestriannya
Alih fungsi koridor pedestrian menjadi lahan parkir kendaraan bermotor (Isu Penggunaan Melawai,Jakarta (sumber
KoridorpedestriandiJalanMelawai,Jakartaini sudah diperlebar dan dibuat mudah untuk dilewatisehinggamenjadikoridoryangnyaman untukdigunakan.Namun,ternyatakoridoryang nyaman ini bukan hanya dirasakan oleh para pejalan kaki, tetapi juga untuk pengguna motor sehinggakerapdijadikanlahanparkir.
Meskipun sudah dilakukan perawatan berkala, namun permasalahan yang sama tetap terulang kembali. Sehingga artinya pemilihan bahan dan material menjadi penting dan perlu ditinjau kembali.
Koridor pedestrian yang rusak (Isu KetahananMaterial JalanBabakanSiliwangi,Bandun JalanGatotSubroto,Bandun JalanIr.H.Djuanda,Bandung gambar: HOLCIM INDONESIA– PEDESTRIAN PATH DESIGN BY URBAN+)From Planning & Design to Investment
Apa saja konsep yang bisa diterapkan untuk desainpedestriandiperkotaan
Rediscovery&Wayfinding Untuk mempermudah mobilisasi melewati jalur kendaraan. Namun, akan lebih baik jika tidak perlu turun ke jalan dan dibuat satu level ketinggian
Seamless&Integrated
ActiveFrontage
Pedestrian Help Placemaking
Pedestrianinfrasupportbusinessgrowth
Pedestrian juga dapat mendukung aktivitas ekonomi di sekitar, dimana pedestrian ini dapat digunakan sebagai creative open space, creative pop-up store area, active commercial frontage, outdoor amphiteater, bahkan hingga menjadi multi-purposehallsehinggamenjadilebihhidup
Create communities and grow sustainable market
Banyaknya kegiatan yang dapat terjadi di koridor pedestrian yang ada di depan area komersil juga ikut meningkatkan dan mengembangkan aspek sosialdanbudaya,selainaspekekonomi
Newhypespaceattractprograms
Penambahan koridor pejalan kaki pada area tertentu sehingga memberikan pengalaman baru yang selanjutnya dapat menjadi ciri khas. Misalnya, walking through Kampung Kota melalui intimatecorridor&spacemelewatirumah-rumah dan perkampungan memberikan pengalaman berjalan kaki yang berkesana karena dapat menikmati aktivitas dan keadaan sekitar sehinggamenjadikankawasanlebihlivable.
Mentor
Ir. Achmad Deni Tardiyana, MUDD
DosenarsitekturITB
DirekturdesainPTUrbaneIndonesia
Aris Munandar, IAI COOdanarsitekHeptaDesign
Angga Ardzuna Sinaga, IAI
DirektururbandesignUrban+
Design Charrette adalah mata acara lanjutan dari Bandung Talk #1 yang masih merupakan bagian dari rangkaian acara Susuri Aksi Gaung Bandung 2022. Dengan mengangkat isu Re-Thinking: Jl. Ganesha as a Street For People, design charette adalah sarana bagi mahasiswa berbagai jurusan untuk melakukan kolaborasi desain bersama mentor untuk menciptakan solusi desain yangmenjawabpermasalahandiJl.Ganesha. Mahasiswa akan membentuk team dan melakukan (re)discovery jalur pedestrian Jl. Ganesha yang telah dianalisis titik error dari hasiltrialyangdilakukansebelumnya.
Kegiatanyangberlangsungselama2hariini, dibuka dengan kegiatan mini class yang diisi oleh Ir. Achmad Deni Tardiyana, MUDD dan Achmad Basuni, AMD, ST, lalu dilanjutkan dengan kegiatan site visit pada Jalan Ganesha yang merupakan lokasi perancangan. Acara pada hari pertama diakhiri dengan kegiatan diskusi dan workshop bersama kelompok dan mentor masing-masing. Pada hari kedua, peserta melanjutkan kegiatan diskusi dan workshop, serta melakukan presentasi hasil perancangan yang merupakan puncak dari rangkaian kegiatan design charrette untuk pemilihan kategori best design. Rangkaian kegiatan ditutup dengan pengumuman pemenangbestdesign.
Design Charrette
2
Isu Perancangan
Re-Thinking: Jl. Ganesha as a Street For People
Pada awalnya, koridor Jalan Ganesha telah dilakukan perbaikan oleh pemerintah setempat dengan melakukan pemindahan para pedagang kaki lima ke Jalan Gelap Nyawang. Namun, seiring berjalannya waktu, para pedagang kaki lima kembali mengambil tempat di koridor Jalan Ganesha untuk berjualan. Keberadaan para pedagang kaki lima ini tidak hanya mengambil tempat pejalan kaki, tetapi juga menimbulkan kerusakan pada beberapa elemen streetscape danmenimbulkanpermasalahankebersihan.
Mini Class Design Charrette
Oleh:Ir.AchmadDeniTardiyana,MUDDStreetscapemengacupadadesaindankondisi jalan perkotaan yang berdampak pada pengguna jalan dan penduduk sekitar. Melalui streetscaping, jalan diakui sebagai tempat dimana pengguna terlibat dalam berbagai aktivitas yang tidak hanya terbatas untuk aktivitas kendaraan bermotor. Elemen visual jalan, jalan raya, bangunan, trotoar, street furniture, vegetasi, dll. saling berpadu membentuk karakter dari jalan yang membentuk persepsi visual dari pengguna jalan, termasuk pedagang kaki lima (PKL) sebagaielemeninformal.
Streetscape dan Informalitas Streetscape dan PKL Peraturan Tentang PKL
Dalam keberjalanannya, mulai bermunculan peraturan-peraturan yang mengatur tentang PKL dengan harapan agar PKL tertata dan tidak mengganggu fungsi utama dari lokasi yang digunakan, termasuk secara visual. Peraturan-peraturan yang berlaku di Kota Bandung yang berkaitan dengan PKL, antara lain
Peraturan Daerah Kota Bandung No. 4 Tahun 2011 tentang Penataan dan PembinaanPedagangKakiLima
PeraturanWalikotaBandungNo.888Tahun 2012 tentang Petunjuk Pelaksanaan Peraturan Daerah Kota Bandung No. 4 Tahun2011.
Tipologi PKL
Pada kenyataannya, PKL tidak bisa disamaratakan jenisnya. Jika dilihat secara lebih seksama, jenis dan varian PKL ada bermacam-macam,yaitu:
VarianPKLpalingsederhana,dimanabarang dagangannya diletakkan di atas koridor pedestrian. Koridor pedestrian yang dipakai akan kembali bersih setelah aktivitas jualbeli sudah selesai. Umumnya, ada kesepakatan antar pedagang atau bisa juga terjadi secara alamiah untuk menentukan batas area berjualan dengan area pejalan kaki, misalnya dengan menggunakan guiding block sebagai batas. Disini, penjual juga seringkali memanfaatkan bagian kecil dari bangunan seperti dindingnya untuk meletakkanbarangdaganganmereka.
13 4 5 2
Variasiketigaadalahpedagangkakilimayang menggunakan sepeda ataupun gerobak yang paling banyak ditemui saat ini, termasuk di koridorJl.Ganesha.
Variasi kedua adalah pedagang kaki lima yang mengangkut/menggendong barang dagangan mereka sambil berkeliling dengan berjalan kaki. Biasanya variasi PKL satu ini, tidak bersifat permanen dan dapat datang ataupergikapansaja.
Variasi keempat adalah PKL yang sudah terorganisasi sehingga menjadi area atau kawasan tertentu yang menjadi ciri khas. Misalnya menjadi area street food market yang terjadi di kawasan CIbadak dan Lengkong Kecil. PKL yang ditinjau disini bukan lagi secara individu, namun dalam skalalebihmenyeluruh,
Variasi kelima adalah PKL tematik. Cukup mirip dengan variasi keempat, namun tidak terbatas pada makanan dan minuman saja sertaadanyafaktorwaktuyangberpengaruh, dimana para PKL ini hanya berjualan di hariharitertentusaja.
Playing with Steel in Streetscape Design
Introduction to BlueScope
BlueScope adalah penyedia bahan, produk, sistem, dan teknolgi baja inovatif yang berpusatdiAustraliadanhinggasaatinisudah tersebar di Amerika Utara, Australia, Selandia Baru, Pacific Islands, dan di seluruh Asia. Produk baja BlueScope dikenal di Indonesia karenakualitas,efisiensi,danmulti-guna.Oleh karena itu, pada tahun 1973 didirikan NS BlueScope Lysaght Indonesia yang berfokus padaprodukbarecoatedsteeldanpre-painted coated steel. Sedangkan NS BlueScope Indonesia didirikan tahun 1995 dan berfokus pada produk building system seperti roofing walling, truss & frame, floor decking, purlins & girts, dan building solutions. Selain itu, BlueScopeIndonesiajugamemberikanlayanan coaching clinics untuk memberikan pengetahuanprodukbagiinstitusiakademik.
Material & Product Selection How to
(Clear Design Objectives)
Untuk dapat berkreasi dengan produk BlueScope harus dilakukan beberapa tahap dalamdesainagardapatmencapaiobjektifdari desain sehingga proses kreasi lebih maksimal, yaitu Menentukanstructuralsystem Span(small-medium-large Storey(single-multiple Material (karakteristik, bagaimana ketika terjadi kontak dengan material lainnya
Menentukan karakteristik dari pelingkup bangunan(buildingskin)
Fungsi:minimumpitch,windload,water drainag Attractiveness: rib type, shape capability,tipesambungan
Structure
Shape
CLEAR DESIGN OBJECTIVES
Material Selection
Product & Warranty: Memilih varian yang tepat berdasarkan kondisi lingkungan dan fungsibanguna
Selecting Coated Steel Material: Memilih jenis substrat, pelapis, dan sistem cat untuk material yang merespon aspek eksternaldaninternal
Color Selection: Memilih warna yang disediakan dari pabik. Warna ini juga bisa disesuaikan dengan nilai solar reflectance indexagarmemberikantampakvisualyang menarik sekaligus performa yang maksimal.
Keuntungan Sistem Struktur
Sistem rangka dan truss baja ringan sangat cocok untuk konstruksi modern karena inovatif, cepat, dan efisien. Sistem ini juga menawarkan daya tahan, keterjangkauan, kekuatan, stabilitas dan kompatibilitas sehingga memungkinkan untuk dikolaborasikan dengan sistem bangunan tradisional. Di sisi lain, purlins dan girts yang terbuat dari baja galvanis terbukti memiliki kinerja yang baik sehingga dapat menjadi solusi hemat biaya, efisiensi desain, inovatif bagibangunan.
Project Case Study
Beberapa proyek dibawah ini adalah contoh proyek dengan menggunakan produk baja BlueScope. Sebagian besar memiliki bentuk yang unik yang telah dianalisis dan dilakukan pengujian secara menyeluruh sehingga dapat dilakukan prediksi tantangannya serta dipersiapkansolusinya.
JPO Summarecon Serpong
Keunikan dari proyek adalah adanya bentuk atap yang melingkar dan pola rhombus berwarnabirumenyebabkantampakvisualdari jembataninisepertiularbesaryangpanjang.
Sky Bridge Palembang - SMB
Karya yang dihasilkan ini diajukan oleh masing-masing kelompok sebagai solusi terhadapruangpedestriandiJl.Ganesha,Kota Bandung yang ramah pejalan kaki dengan desain humanis serta mendorong ruang pedestrian sebagai public space untuk masyarakat beraktivitas. Output spesifik dari design charrette ini yaitu analisis kondisi site, analisis masalah dan potensi, solusi desain berupa sketsa terkait penataan streetscape, danpostersketsadesain.
Kriteria Penilaian
Kelengkapankary Kejelian analisis tapak / respon terhadap isuyangad Kesesuaian program ruang dan aturan jalur pedestria Kreativitasdaninovasi
Streetscape Humanity
Streetscape humanity ini dibuat untuk menjawab permasalahan yang terjadi di Jalan Ganesha dengan memberikan hak pejalan kaki, namun tetap memberikan ruang bagi para PKL untuk tetap bisa berdagang dan juga menyediakan tempat kepadaojekonlineuntukmenurunkanatau menjemput penumpang. Sehingga semua aspek masyarakat di lingkungan Jalan Ganesha tetap berjalan namun dalam kondisiyanglebihtertata.
Identifikasi Isu
Solusi Desain
DimensiPedagangKakiLima
Standarisasi ukuran ruang untuk PKL dengan membaginyamenjadi3,yaitu UkuranS:80x120c UkuranM:80x160c UkuranL:80x200cm
Sequence
Fasilitas zebra cross disediakan untuk menghubungkan jalur pedestrian ITB dengan jalur pedestrian di depan Salman. Selain itu, diberikan juga signage pada ujung-ujung jalan sebagai sumber informasi bagi pengunjung. Sedangkan untuk distribusi alur kendaraan bermotordiaturdenganpolalay-by.
Safety
Disediakan area drop off ojek online dalam bentuk halte. Drainase utama ditutup dengan perkerasan yang berukuran setengah lebar drainase dan untuk sisa setengah lebarnya ditutupdenganjerujibesi.
Comfort
Disediakan street furniture yang dapat digunakan untuk aktivitas, seperti tempat duduk pada beberapa titik untuk para pejalan kaki untuk digunakan beristirahat atau bersantai. Street furniture lainnya yang harus disediakan adalah lampu jalan dan tempat sampah.
PengelolaanLimbah PKL
Para PKL dapat digolongkan berdasarkan jenis daganganyangdijual.UntukPKLmakanandan minuman diharapkan penggunaan wadah makanan kertas yang nantinya dibuang ke tempatkhususdalambentukrecycling binagar dapatdidaurulang.
Liquiditas Pergerakan Pedestrian
Membuat standarisasi dimensi PKL pada solusi desain dimensi PKL secara tidak langsung juga mendukung solusi liquiditas pergerakan para pejalan kaki karena zonasi ruang pejalan kaki menjadi lebih jelas. Untuk para PKL juga terdapat batasan waktu operasional,yaitudarijam10.00-17.00.Selain itu, material perkerasan trotoar juga dapat digantikematerialbeton.
Re:Thinking Jl. Ganesha As A Street For People
Jalan Ganesha sebelum 2002 sangat ramai dengan para pedagang, baik yang membuat lapak semi-permanen maupun PKL. Konon, kampus ITB sampai tidak terlihat dan bisa dibayangkan betapa ramai dan tidak rapinya Jalan Ganesha. Setelah dilakukan revitalisasi, PKL di Jl. Ganesha dipindahkan ke Jl. Gelap Nyawang, namun karena para pedagang merasa kurang laris pada daerah tersebut, PKL kembali muncul di Jl. Ganesha yang telah direvitalisasi hingga kondisinyasebagaimanasaatini.
Identifikasi Isu
Solusi Desain
Zonasi, Standarisasi Dimensi, dan DesainRuangPKL
Potensi
Dari total lebar 6 m trotoar, dibagi menjadi area ruang hijau selebar 2 mdanareakhususPKL4m,dimana area 2x2 m untuk ruang berjualan PKL yang diberikan kanopi dari bahan membran, sedangkan sisa lebar 2 m digunakan untuk sirkulasi pejalan kaki. Tidak disediakan area khusus untuk makan, sehingga digunakan sistem take away dalam proses jual beli. Namun, area hijau dijadikan multi-fungsi sehingga dapat menjadi area duduk untuk bersantaimaupununtukmenyantap makananyangbarudibeli.
StreetFurniture
Melengkapi street furniture yang sebelumnya belum ada di Jl. Ganesha, seperti shelter, lampu jalan, tempat sampah, bollard pada koridor pedestrian, dan menutup saluran air untuk keselamatan dan keamananpejalankaki.
FasilitasParkirOjekOnline
Memberikan sarana parkir untuk ojek online dalam bentuk pelebaran jalan.
Senandika
Ganesha
Senandika Ganesha adalah wordplay yang merujuk pada respon desain terhadap permasalahanyangadadiJl.Ganeshayang merupakan lokasi kampus ITB. Kata ‘senandika’ sendiri berasal dari se- yang berarti satu (diri sendiri) dan andika (Bahasa Sansekerta) yang berarti bercerita ataubertutur.Jadi,JalanGaneshasebagai sarana bercerita atau pemantik memori kolektif menggunakan bahasa arsitektur dandesain.
Identifikasi Isu
SirkulasidanDrainas
AktivitasEkonom
Vegetasi
Keberadaan vegetasi yang kurang tertata dan terawat, seperti pohon besar yang justru menjadi perusak trotoar, area vegetasi menjadi area penuh sampah, dan fungsi peneduhnyakurangberfungsi.
Atributdan Obstruks
Bangkujalanyangtidakmengundanguntuk didudukisertamemiliki view yangburuk
Area pedestrian di depan ITB jarang digunakandanmenjaditidakterawa
Tersedianya pagar dengan fungsi sebagai bollardyangtidakberfungsidenganbaik
Keberadaan elemen-elemen lainnya yang tidaktepatdarisegipenempatandantidak fungsional.
Bangunan sekitar yang tertutup oleh stall makanandi Jalan Ganesha.
Potensi
Solusi Desain
SirkulasidanDrainas
Menggunakan material yang sesuai dengan peruntukkannya Memecahaksessirkulasi,sepertimembuat area drop-off dan membuat beberapa zona penyebrangan Drainase tetap ditutup serta diperjelas peruntukannya.
Atribut & Obstruks
Mengganti desain bangku agar lebih nyamandigunaka Meletakkan tempat sampah umum dan lampupeneranganpadabeberapatiti Menggaanti pagar-pagar yang tidak berfungsidenganbaiksebagaibollard Memberikan signage, misalnya dalam bentuk peta yang membantu wayfinding pada tiang-tiang listrik sehingga memiliki dayatarikvisual
Mengubah koridor pedestrian yang ada di depan ITB menjadi jalan yang bercerita melalui penambahan elemen paving dan panel-panelcerita.
Vegetas
Penentuan titik tanam, seperti penanaman pohonsetiap 10-20 m Menentukan zonasi untuk vegetasi yang berfungsisebagaibufferselebar 2 m Mengganti pembatas taman dengan cor betonagarlebihtahanlama Memberikan rumput taman sehingga area buffertidakgunduldancenderungmenjadi becekdanberlumpursaathujan.
AktivitasEkonom
Membuat zonasi PKL dalam ukuran 2x3 m serta memanfaatkan guiding block untuk membedakandenganjalurpedestria Pembuatan tempat duduk di area pedagangPK
Re-DesignelemengrafispadagerobakPK Memberikan tempat sampah bagi setiap gerobakPK Membuat kanopi untuk area dagang PKL menggunakan polycarbonate agar seragam dantidakmenghalangi view.
Visibilita
Penentuan zonasi PKL sehingga tidak menutupifasadMasjidSalman.
DESIGN
Terasadalahruangpenerima,sebagaimana pedestrian ini adalah ruang penerima dari Jalan Ganesha. Teras Ganesha merupakan suatu desain pedestrian pada Jalan Ganesha yang terletak di depan Institut Teknologi Bandung sehingga potensi penggunaannyasangattinggi.DesainTeras Ganesha berupaya untuk mewadahi pejalan kaki, menjadi people-oriented pedestrian, yangtetapmewadahiPKLuntukberdagang dengan tertib, serta memenuhi aspekaspek safety, comfort, attractiveness, dan legibility-nya
Identifikasi Isu
HambatanFisi
HambatandiJamSibu
Antrian
Solusi Desain
Zoning Pedestrian Membuat zoning di sepanjang jalur pedestrian. Zona buffer hijau adalah zona paling dekat dengan jalan raya selebar 2.3 meter. Setelah itu terdapat zona pedestrian selebar 2.5 meter. Zona PKL berada di sisi paling ujung yang berbatasan dengan area Masjid Salman, Zona PKL dibuat selebar 2 meter, dengan extension 1.2 meter sebagai Zona Tunggu yang menjadi pembatas antara Zona PKL dengan ZonaPedestrian.
Time Shift untuk PKL Pada siang hari ketika traffic sedang tinggi, konsep PKL adalah take & go sehingga tidak memenuhi jalur pedestrian. Saat malam, PKL dapatdiubahmenjadidinein.
PenggunaanTamanKubus Taman Kubus dimanfaatkan sebagai sarana untuk makan dan duduk-duduk ketika siang maupunmalamhari.
Solusiuntuk PermasalahanHambatanFisi
Menjagaarea vegetas Meniadakan fasilitas terbengkalai seperti naunganyangad Memperbaiki paving dan guiding block yang rusa
Menambahkanpeneranga Menambahkantempatsampa MenataPK
Menertibkan fasilitaspubli Mengumpulkan limbah minyak (agar tidak dibuangkedrainase Menambahkan zebra cross dan memperjelas zebra cross yang sudah mulai pudar
Ganesha Sidewalk:
Stop, Interact, and Engage
Jalan Ganesha merupakan salah satu jalan yang familiar bagi pengguna kampus ITB. Jalan ini dihidupi oleh para pedagang yang sebagian besar merupakan lapak permanen. Sayangnya, pemandangan ini memberikan kesan yang kurang baik pada sisi depan kampus akibat tidak rapinya keadaan jalan ini. Bahkan, jalan ini ternyata tidak ramah untuk pejalan kaki dan difabel. Revitalisasiyangterjadiditahun2002tidak berjalan baik karena PKL merasa kurang laris sehingga muncul kembali di Jalan Ganesha. Oleh karena itu, perlu ada desain untuk mewadahi pejalan kaki dan PKL untuktetapnyamanberaktivitas.
Identifikasi Isu
Potensi
Solusi Desain
Transformable
Konsep ini digunakan untuk merespon perubahan waktu agar PKL dapat membawa pergi gerobak tersebut ketika telah selesai berjualan sehingga koridor pedestrian tetap bersih dan tertata. Konsep ini dinilai memberikan nilai fleksibilitas dan dapat mewadahi berbagai aktivitas. Salah satunya adalah alih fungsi koridor menjadi tempat menjual pakaian di hari Jumat, selainPKLmakanandanminuman. StandarisasiPKL
Konsep ini digunakan sebagai salah satu cara untuk membuat PKL menjadi tertib dan membuat mereka tidak menetap. Sehingga tidak mengganggu kenyamanan visual pejalan kaki. Dalam hal ini, desainer menetapkan satuan ruang untuk gerobak dan memberikan fiturmoveableseatingarea.
Zonasi area PKL, ruang hijau, dan sirkulasimanusia
Penetapantitikpenerangan
Kelompok 6
Ngalir
Ngalir merupakan jalur pedestrian hasil redesign Jalan Ganesha Bandung. Ngalir merupakan ruang lingkup sosial yang terjadi di lingkungan site yang merepresentasikan interaksi antara Pedagang Kaki Lima (PKL) dengan mahasiswa maupun warga setempat sehingga didesain dengan konsep kontemporer yang mana desain menyesuaikan dengan lingkungan pada sekitarsite.
Identifikasi Isu
Solusi Desain
MultifungsiPembatas
Pembatas jalur hijau dan jalur pedestrianberupabenchyangdapat difungsikan sebagai tempat berkumpul maupun tempat makan yang dibeli dari PKL sehingga jalur pedestrian tidak digunakan sebagai sarana dine-in. Pembatas juga berfungsi sebagai pengaman bagi pengguna jalur pedestrian karena memiliki tinggi yang cukup untuk melindungi pejalan kaki dari kecelakaan mobil. Pembatas juga sebagai sumber pencahayaan di malam hari dengan dipasangnya lampuLEDpadatiapbenchyangada padapembatas.
Susuri Aksi
Sebuah fase kolaborasi seluruh elemen masyarakat dan media eksibisi karya kolektif.
Susuri aksi adalah fase kontribusi untuk menyediakan ruang kolaborasi bagi seluruh elemen masyarakat sebagai bentuk kontribusi nyata Gaung Bandung 2022 sekaligus menyediakan wadah untuk memamerkan hasil karya mahasiswa sebagai hasil proses berpikir kreatif guna memberikan inovasi terhadap isu walkability.
TerdapatbeberapamataacaradalamfaseSusuri Kenali, yaitu Pameran Menyusur Rasa, Beauty Demo, Ruang Goyang, dan Bandung Talk #2, dan Live Perfomance. Pada Pameran Menyusur Rasa yang diadakan selama 3 hari, akan dipamerkan karya-karya hasil gagasan dari kegiatan design charette beserta hasil foto karya peserta dari kegiatan Jepret Challenge. Acara Beauty Demo, Ruang Goyang, dan Live Perfomance juga turut hadir untuk memeriahkan acara pameran ini. Acara lainnya yang diselenggarakan bersamaan adalah Bandung Talk #2 yang menjadi kegiatan penutup materi walkability dalam bentuk sharing session dan diskusi mengenai hasil design charette serta peran masyarakat, arsitek, urban planner, urban designer, dan mahasiswa untuk menyelesaikanisuwalkability.
1
Pameran Menyusur Rasa
Pameran Menyusur Rasa
PadaPameranMenyusurRasaini,disajikan96 foto hasil karya dari peserta kegiatan Jepret Challenge dengan berbagai macam cerita menarik di dalamnya tentang keadaan aktual streetscape di Kota Bandung. Pameran ini menunjukkan betapa pentingnya streetscape bagi sebuah kota karena menghubungkan banyak tempat penting di kota serta merupakan pusat aktivitas masyarakat dari berbagai macam kalangan. Oleh karena itu, streetscape sangat penting untuk didesain menarik,sustainablesertaramahbagisemua kalangan.
Day 1
Pada hari pertama dibukanya acara pameran ini, tak hanya mahasiswa dan masyarakat umum yang datang, para dosen pun turut hadir dan berpartisipasi aktif dalam penyelenggaraan acara gaung bandung. Pameran ini dibuka dengan kata sambutandaridosenarsitekturITB,Aswin Indraprastha. Ph.D serta Andry Widyowijatnoko. Dr.Ing. Setelah itu, ada jugasambutandariketuahimpunanIMA-G, RaqidaKilamahiadansambutandariketua Gaung Bandung, Ketut Dipta Pramana Tradika. Selain itu juga diadakan proses pemotongan pita sebagai tanda simbolik dibukanya pameran ini. Nah, yang ditunggu-tunggu pun hadir, performance dari Wynona Ariella tampil di acara ini. Gerakannya yang anggun serta penuh dengan makna membuat semua penonton terpakukagum.
Day 2
Tak kalah seru dari day 1, beauty demo dari Wardah hadir untuk memeriahkan day 2 pameran susuri aksi ini. Para penonton akan didemonstrasikan secara langsung bagaimana cara mengaplikasikan produkproduk kecantikan dari Wardah serta tips andtrickuntukmakeupdengantemastreet look. Tentunya hal ini tidak boleh kita lewatkan begitu saja terutama buat kalian yang suka make up! Setelah penat dari kegiatan seharian, waktunya kita party bareng ruang goyang. Di ruang goyang ini, kita diajak untuk berkaraoke bersama denganlagu-laguyanghit.
Day 3
Takterasapameraninisudahhampirberakhir. Bandung talk #2 hadir sebagai acara penutup dari rangkaian acara gaung bandung. TalkshowinidihadiriolehnarasumberNellyL. Daniel (Labo Principal), Deddy Wahyudi (Labo Principal), serta Abiyyi Yahya (Koalisi Pejalan Kaki) dengan moderator Rr. Diah Asih (Dosen Arsitektur ITB). Bandung Talk #2 membawa tema menarik yang pastinya sayang jika kita lewatkan, yaitu Perspectives Towards a Walkable City. Topik talkshow ini membahas mengenai berbagai perspektif (perancang, pengguna, dan pembuat kebijakan) dalam menuju kota yang ramah pejalan kaki. Talkshow ini juga membahas mengenai hasil dari kegiatan Design Charette. Jika ada kata sambutan sebagai pembuka, maka tak lupa juga kata sambutan sebagai penutup. Sambutan penutup kali ini disampaikan oleh T.M. Aziz Soelaiman, MA sebagai perwakilan dosen ITB, Pak Bob dari The Hallway serta ketua IMA-G, Raqida Kilamahia dan ketua gaungbandung,KetutDiptaPramanaTradika. Selain itu juga, perfomance dari Wynona Ariella kembali hadir untuk tampil sebagai penutup di acara ini. Tak kalah kerennya dari tampilannya di acara pembuka, Ia kembali menampilkan tarian yang memukau para penonton.
Bandung Talk #2 adalah rangkaian acara dari fase Susuri Aksi sekaligus merupakan acara penutup Gaung Bandung 2022. Topik yang dibahas pada acara ini adalah tentang bagaimana perspektif mengenai cara menuju kota yang ramah pejalan kaki, mulai dari perancang, pengguna, dan pembuat kebijakan. Dalam acara ini juga turut membahas hasil dari Design Charette yang sudah dilaksanakan pada tanggal 29 Oktober 2022 melalui review yang akan diberikanolehparanarasumber.
Moderator
Rr. Diah Asih P., S.T., M.T., Ph.D
Pembicara
Abiyyi Yahya Hakim KoordinatorKampanyeMediadiKoalisi PejalanKaki
Deddy Wahjudi, Ph.D, IAI Nelly Lolita Daniel, Ph.D, IAI LABOPrincipal
Pada BandungTalk #2 ini, diundang 3 orang pemateri. Pertama, ada Abiyyi Yahya Hakim dari Koalisi Pejalan Kaki, serta Deddy Wahyudi dan Nelly L. Daniel dari LABO Architects+Design. Keduanya akan membahas mengenai perspectives towards a walkable city, yaitu tentang bagaimana perspektif, peran, ekspetasi dan harapan, sertastudikasusdariberbagaikonteks.
2Bandung Talk2
A Pedestrian Coalition for…
Didirikansejak25Juni2011,KoalisiPejalanKaki Bandung hadir untuk menggaungkan 3 misi, yaitu
InklusivitasSosial
Inklusi pejalan kaki sebagai pelaku lalu lintas dengan iklusivitas keragaman kalangan yang menggunakanfasilitasnya
KotaBerkelanjutan
Ekosistem berjalan kaki (termasuk bersepeda dan menggunakan transportasi publik) sebagai mobilitas perkotaan merupakan bagian dari tujuankotaberkelanjutan
KesadaranLingkungan
Pilihan dan budaya berjalan kaki memiliki dampak signifikan dalam mengurangi polusi udaradanemisikarbon.
Disini,koalisipejalankakihadirsebagaipengisi ruang kosong dan keragaman perspektifnya dengan cara turun langsung ke jalan, membuat akun edukasi dan penggerak yang diisi dengan konten mengenai kondisi pejalan kaki, menciptakan wadah diskusi kepejalankakian, hingga menjadi advokator konsep pembangunan.
AreaGerakKoalisiPejalanKak Inklusivita KeselamatanJala Kesehata LingkunganHidu PerkotaanBerkelanjuta EkosistemTransportasiPublik
Bandung dalam Rapor Trotoar 2020
Diantara Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Barat, dan Kota Bandung, ternyata KotaBandungmenjadikotadenganresponden terbanyakdalampengisiansurveipublikRapor Trotoar 2020. Dalam rapor tersebut, ketiga kota dan kabupaten ini mendapatkan nilai >5 untuk fasilitas trotoar yang sudah tersedia. Meskipun menjadi kota dengan responden terbanyak, justru nilai trotoar Kota Bandung menjadi yang terkecil dibanding 2 Kabupaten lain.
Kabupaten Bandung
Kota Bandung 5,625 5,7 5,7
RefleksiTrotoarRapor 2020 MenujuTrotoarRapor 2022
Menurut hasil dari rapor trotoar 2020, trotoar nyatanya masih menjadi fasilitas mendasar untuk pejalan kaki berdasarkan tingginya antusiasme pengisian survei. Masalah fisik dan pelanggaran fungsi adalah 2 masalah utama trotoar yang dikeluhkan oleh responden danwarganet.Dalamraportrotoar2022,fokus utama yang akan dituju adalah mengenai penilaian perbaikan fasilitas dan pengelolaan ekspektasi, kebutuhan konkret pembangunan dan renovasi, serta mengenai aktor terpenting dalam pembangunan dan perawatan fasilitas pejalan kaki. Fokus-fokus utama ini disusun untuk menuju Rencana Induk Fasilitas Pejalan Kaki.
Fasilitas Penyeberangan 101
“...orangdaritrotoarketrotoarlewatmana?...”
Fasilitas penyeberangan hadir untuk menjawab pertanyaan di atas sebagai sarana yang merupakan kelanjutan aksesibilitas dan menjalankan prinsip menerus. Fasilitas penyeberangan ada dalam berbagai bentuk, sepertizebracross,pelicancrossing,jembatan penyeberangan orang (JPO), atau terowongan penyeberangan orang (TPO). Melalui sinergi dengan trotoar, desain fasilitas penyeberangan dapat menjadi desain yang memprioritaskanpejalankaki(menerus,aman, nyaman,daninklusif).
Mengukur Tingkat Walkability
Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk menilai tingkat walkability dalam rangka mencapai walkable city adalah melalui pedestrian first yang dikembangkan oleh ITDP (Institute for Transportation & Development Policy). Pedestrian First menilai tingkat walkability untuk semua pengguna jalan di kota,termasukbagibayi,balita,danpengasuh mereka. Pada tools ini, tingkat walkability dinilaimelalui4cara,yaitu:
Street Visit a street - Menelusuri jalanan bersama orang lain dengan mengecek 41 checklist item untuksolusidesainuntukwalkability.Kegiatan jalan kaki ini dilakukan bersama orang lain dengan latar belakang yang berbeda, mulai dari jenis kelamin, kemampuan, hingga usia karena akan ada perbedaan dalam cara memandang jalan yang sama. Disediakan juga checklist pada solusi desain untuk walkability yangdigunakanselamakunjunganlangsungke jalan
Neighborhood Examine a neighborhood - Menggunakan indikator-indikator yang diambil dari TransitOriented Development (TOD) Standard sebagai alat untuk mengukur walkability lingkungan dalam ukuran 1 kilometer persegi secara lebih detail, termasuk menilai usulan pembangunan danrencanalingkungannya
Transit Measure inclusive transit - Menilai inklusivitas sistem transit, untuk mengukur seberapa besar dukungan sistem transit kota untuk berjalan kaki. Melalui transit, walkability dapat ditingkatkan. Hal yang sama juga berlaku sebaliknya, yaitu walkability dapat meningkatkan transit. Transit yang bersih, inklusif, terjangkau tidak akan berguna jika orangtidakdapatberjalandengannyamandan aman di dalamnya. Terdapat 4 indikator didalamnya, yaitu soot-free transit, barrierfree transit, affordable transit, dan caregiverinclusivefarepolicy
City View city measurements - Melihat peta atau data sumber terbuka untuk mengukur apakah tujaun cukup dekat untuk dilalui orang. Pengukuran ini dibatasi oleh kualitas data. Semakinakuratdata,makaakansemakinbaik nilaiyangdidapatkan.
(sumber: https://pedestriansfirst.itdp.org/ )
Diskursus pejalan kaki sangat luas. Masih banyak kota-kota di Indonesia yang tidak merencanakan pembangunan dengan baik, terutama untuk aspek trotoar dan penyeberangan.Olehkarenaitu,mulaimuncul gerakan-gerakan sebagai bentuk keresahan mengenaipejalankakiBandung.Keresahanini sendirisudahberlangsunglama.Salahsatunya adalah Koalisi Pejalan Kaki (Kopeka) Bandung ini.
Namun, sebenarnya dibutuhkan kolaborasi yang menyeluruh dari berbagai pihak dalam rentang peran state, market, dan civil society untuk menyelesaikan segala permasalahan walkability ini. Fasilitas, jaringan, dan regulasi dapat digunakan sebagai pendukung ekosistemnya. Termasuk PKL yang penting sebagai sirkulasi ekonomi dan active frontage di trotoar, namun dengan tetap memprioritaskankeselamatanpejalankaki.
Pola Pikir Dasar Mengapa Fokus ke Berjalan Kaki?
Berjalankakibelumselamat,belumaman
Berjalan kaki mengurangi kemacetan sehingga tercipta lalu lintas yang ideal hinggakotayangberkelanjutan Berjalan kaki minim polusi sehingga dapat mengurangiemisikarbon.
Berjalankaki mengurangi kemacetan →lalulintasideal, kotaberkelanjutan
Berjalankaki belumselamat, belumaman
Berjalankaki minimpolusi, mengurangiemisi karbon
Project Case Study
Oleh:LABOArchitects+Design
acara Asian Games yang dilaksanakan pada tahun 2018. Kondisi awal pada kawasan adalah banyaknya pagar-pagar tinggi pembatas dan akses mobilisasi yang memutar dan jauh sehingga dominan menggunakan kendaraan. Misi dari revitalisasi ini bukan hanya untuk persiapan Asian Games 2018 saja, namun juga untuk menciptakanGBKyanglebihpropedestrian.
Sumbu-sumbu akses utama GBK yang sebelumnya lebih vehicle-oriented, dimana kedatangan lebih banyak menggunakan kendaraan saja, diubah menjadi pedestrianoriented sehingga kedatangan justru lebih dominan dilakukan melalui berjalan kaki. Integrasi dengan sistem transportasi umum juga dilakukan, yaitu dengan MRT yang saat itu akan segera dihadirkan. Konsep lainnya yang mendukung walkability dalam proyek adalah pembuatan public plaza dan usaha dalam menciptakan skala yang lebih terasa ketika orang berjalan, yaitu antara skala manusia, pohon, dan gedung stadion utama GBKitusendiri.
Loka Blok M
Inclusive Transit
Kehadiranberbagaimodatransportasidisana, mulai dari busway, bis kota, hingga MRT menjadikan konsep integrasi dengan perpindahan moda transportasi kembali menjadi konsep utama pada proyek ini. Ditambahdengankehadiran2UjanaPlazadan 2 Lesana Walk, diharapkan dapat menghubungkanpejalankakidenganberbagai modatransportasitersebut.Selainitu,proyek inijugabertujuanuntukdapatmenjadisarana transit yang memanusiakan manusia dalam arus pergerakannya yang deras. Hal ini juga didukung dengan membawa konsep permeable melalui bagian belakang yang dibukasehinggabangunanmemiliki2muka/2 orientasi. Integrasi dengan area ekonomi sebagai frontage juga menjadikan kawasan menjadilebihhidup.
Dwara BataviaStasiun MRT Kota Tua
Sequence in Walking
Tipologi proyek berupa stasiun dengan lokasi yang berada di kawasan heritage memberikan ide bagi narasumber untuk membawa konsep sekuens dalam berjalan kaki. Hal ini dimulai sejak turun dari MRT di lantai 3 basement hingga naik ke permukaan atas. Penciptaan sekuens ini juga bertujuan untuk memberikan suasana berbeda ketika pengunjung masuk ke Kota Jakarta ataupun ketika keluar dari Kota Jakarta melalui stasiun ini.
sumbunya, yaitu Stasiun Gambir di sisi timur dan halte Bus Transjakarta di sisi barat. Sehingga diciptakan akses menuju Monas melalui plaza sebagai ruang penerima. Kedekatan dengan stasiun lainnya yang saat ini juga sedang dalam tahap konstruksi adalah Stasiun Monas. Sedangkan pada sumbu lainnya, juga diciptakan konektivitas dengan bangunan atau jalan sekitar, yaitu di sisi utara dengan Istana Merdeka dan sisi selatan dengan Gedung Perpustakaan Nasional yangdihubungkandenganMonasmelaluisebuaha plaza, sedangkan sisi timur laut dengan Istiqlal yang dihubungkan dengan jembatan penyeberangan.
Moda transportasi MRT juga dimasukkan sebagai pertimbangan sehingga tercipta integrasi akses dalam bentuk fasilitas transit MRT dengan vista Monas sebagai ruang penerimanya untuk menghadirkan kedekatan view. Kedekatan view jugadiciptakanuntukpejalankakiyangadadiluar kawasan dengan mengganti batas pagar menjadi batas yang lebih ramah dalam bentuk elemen softscapes. Alasan membawa konsep kedekatan view ini karena menurut narasumber, ‘nature’ dari pejalankakiadalahtentang‘kedekatan’.
Sebuah fase akhir. Bentuk selebrasi ulang tahun IMA-G ke-71.
Sesuainamanya,faseiniadalahfaseselebrasi terhadapulangtahunIMA-Gke-71.
Terdapatduamataacaradalamnilaiselebrasi, yaitu G-Nite dan Output Buku. G-Nite merupakan acara internal tahunan untuk merayakan ulang tahun IMA-G yang lahir pada tanggal 15 November 1951. Mulai dari mahasiswa hingga dosen turut hadir dalam acara ini. Pelaksanaan G-Nite setiap tahunnya memiliki tema yang berbeda sesuai dengan pilihan massa IMA-G. Pada tahun ini, tema terpilih untuk acara G-Nite adalah ‘film’. Keseluruhan rangkaian acara Gaung Bandung 2022 ini selanjutnya akan dirangkum dalam satubentukbuku.
Selebrasi
G- Nite
Lokasi
Ballroom Ibis Hotel Trans Studio Bandung
Klub Dangdut Racun Bintang Tamu
Setelah 2 tahun dilaksanakan secara online, G-Nite akhirnya hadir kembali secara offline. G-Nite atau Gunadharma Nite adalah puncak acara dari rangkaian acara Gaung Bandung. Acara ini diselenggarakan guna merayakan hari jadi Ikatan Mahasiswa Arsitektur Gunadharma yang ke-71. Di hari yang spesial ini, kita sama sama berkumpul untuk merayakannya dengan penuh suka cita, bersenang-senang serta beristirahat sejenak dari kesibukan di perkuliahan. Usia baru, semangatbaru,MajuterusIMAGunadharma!
Fashion Show
Cosplay, siapa sih yang nggak asing dengan katacosplay?Berdandansertaberpakaianalaala tokoh film merupakan tema dresscode pada G-Nite kali ini. Bermacam-macam outfit yang dikenakan serta berbagai macam ide-ide kostum yang kreatif ditampilkan secara menarik pada setiap peserta yang menghadiri G-Nite malam itu. Ada yang berpenampilan sepertiSherlockHolmes,ElsadarifilmFrozen, Aladdinsertamasihbanyaklagi.Takhanyaitu, para peserta yang datang ke acara ini diperbolehkan untuk maju dan memperagakan kostumnya di atas panggung. Para peserta yang menaiki panggung dapat berjalan layaknya model atau berperan layaknya tokoh tersebut. Acara ini sangat meriah karena kita dapat melihat berbagai macam kostum unik sertaaktingdaripemakainya.
Band G22, G21 & G20
Tak hanya bintang tamu aja nih yang kita tunggu-tunggu. Penampilan dari band setiap angkatan pun tak kalah kerennya lho! Di G-Nite kali ini, kita bisa menyaksikan penampilan dari band dari tiga angkatan terakhir (G22, G21 dan G20) secara live. Mereka menampilkan lagulagu dengan penampilan yang fantastic dan pastinya nggak kalah sama band-band di luar sana. Kapan lagi ya kan kita bisa melihat penampilan teman-teman berbakat kita secara langsung.
Games
Serangkaian acara rasanya kurang lengkap kalau tidak ada games. Seperti tema dresscode G-Nite, gameskaliinipunmemilikitemayangsama,yaitu film. Para peserta diajak untuk menebak judul film dari hint yang diberikan oleh MC. Games dibagi menjadi dua babak, babak pertama hint yang diberikan berupa reka adegan ulang dari scene film yang diperagakan langsung oleh panitia. Sedangkan pada babak kedua, hint yang diberikan, yaitu berupa suara dari salah satu scene film. Para peserta yang dapat menjawab dipersilahkan untuk langsung mengangkat tangannya dan maju ke depan. Bagi para peserta yangdapatmenjawabquiztersebutmendapatkan hadiahlho,serubangetkan!
Dancin-G
Selain bernyanyi, Dancing-G juga tampil memukau di acara kali ini. Mereka menampilkan dance cover dari artis-artis K-Pop seperti BTS, iKON, Blackpink, Jessi dan juga New Jeans. Walaupun bukan lagu berbahasa Indonesia antusiasme peserta sangat meriah bukan main. Penampilannya yang asik juga seakan-akan mengajakkitauntukikutbergoyang.
Musik! Persembahan
Dosen Hingga
Orkestra
Bukan hanya peserta dari Massa-G yang berantusias mengikuti acara G-Nite, dosendosen pun tidak kalah bersemangat ikut hadir dan memeriahkan acara. Penampilan dan alunan lagu-lagu disuguhkan Ibu Lily, Ibu Annisa, hingga band Street Jazz-nya Pak Baskoro! Persembahan musik malam itu makin lengkap dengan penampilan dari Philharmoni-G. Philharmoni-G adalah salah satuKelompokMinatBakatdiIMA-Gyangturut menyuguhkan penampilan keren mereka di GNite. Alunan musik orkestra yang dibawakan mengalun lembut sepanjang penampilan. Penampilan-penampilandiG-Nite2022kaliini benar-benartiadadua!
Club Dangdut Racun
Nah, ini dia puncak acara yang ditunggu-tunggu! G-Nite 2022 menghadirkan Club Dangdut Racun sebagaigueststarsertapenutupacaradimalam hari yang sangat seru ini. Semua orang bergembira dan bernyanyi bersama-sama mengikuti paduan lagu-lagu populer yang diremix dengan musik khas indonesia, koplo! Seperti tagline CDR, ‘pantang pulang sebelum digoyang’, seluruh massa yang hadir di G-Nite tampak semangat bersenang-senang bersama hingga akhir acara. Untuk menutup acara, tak lupadiadakansesifotobersama.
Tiup Lilin dan Potong Kue
Rasanyasuatuacaraperayaanulangtahuntidak akan lengkap tanpa tiup lilin dan potong kue. Musikdiputardanseluruhhadirinbersama-sama menyanyikan lagu Selamat Ulang Tahun dengan meriah. Tak lupa, harapan-harapan serta doa diberikan. Disusul dengan prosesi tiup lilin yang diwakilkan oleh Qida selaku Ketua Himpunan IMA-G bersama Pak Aziz sebagai dosen kemahasiswaan yang juga merupakan alumni IMA-G. Prosesi kemudian ditutup dengan pemotongankue.
epi. log
n Sas 1 bagian penutup pada karya sastra, yang fungsinya menyampaikan intisari cerita atau menafsirkan maksud karya itu oleh seorang aktor pada akhir cerita; 2 pidato singkat pada akhir drama yang memuat komentar tentang apa yang dilakonkan; 3 peristiwa terakhir yang menyelesaikan peristiwa induk
KilasBalik BandungGaung
Gaung Bandung
JelajahRasaKotaKita
Dari kelima aspek mendasar menuju livable city, Kota Bandung sebagai destinasi wisata, memiliki potensi yang besar dalam aspek ekonomi lokal yang beragam dan tangguh. Salah satu penyokong kegiatan ekonomi Kota Bandung merupakan wisata kuliner, terutama street food. Namun semenjak pandemi, muncul keraguan dan kewaspadaan dari penikmat wisata terhadap ruang publik khususnya street food. Gaung Bandung 2021 menyinggungisutersebutmelaluipendekatan arsitektur:FoodHub.
Food Hub adalah sebuah ruang yang memfasilitasi proses pengumpulan, penyimpanan, produksi, distribusi, dan penjualan dari sebuah produk makanan. Umumnya, ruang ini merupakan communityowned market yang adalah place-based, sehingga poin penting utama dari Food Hub adalahpromotionoflocalfoodexperience.
Dengan adanya pandemi COVID-19, banyak pedagang yang terpuruk akibat menurunnya pendapatan mereka. Oleh karena itu, Gaung Bandung2021berusahameningkatkankondisi ekonomi dari kacamata arsitektur melalui perwujudan penciptaan kualitas ruang yang mampu mengembalikkan kondisi sentra pedagang makanan jajan (SPMJ) sambil tetap meresponsprotokolyangberlakuselamamasa pandemi.
NGISIKAN
Ngisikan berarti sebuah fase persiapan, pengumpulan alat dan bahan, serta perkenalan. Pada tahap ini, peserta akan diajak mengenal dan meningkatkan kesadaran masyarakat akan keberadaan ruang publik Food Hub terhadap keberlanjutan suatu kota. Terdapat dua mata acara yang tergabung dalam Ngisikan, yaitu PensuasanaandanJelajahKota.
NGARENDOS
Sesuai dengan artinya yaitu menggodok ide, sintesis konsep dan gagasan, membuat cerita, dan kolaborasi, Ngarendos berperan sebagai tahapeksplorasikreatifuntukmengeluarkanide berdasarkan isu yang telah dibahas pada Ngisikan. Mata acara yang tergabung dalam ngarendos adalah Survei, Rasa Kota, Jelajah Rasa,danSayembaraArsitektur:RuangRasa.
NGARIUNG
Ngariung memiliki makna bersenang-senang, beramai-ramai, menginspirasi dan terinspirasi. Tahap ini berperan untuk melakukan uji coba terhadapimplementasiide,sehinggamataacara yang tergabung di dalamnya yaitu Penjurian Terbuka Sayembara Arsitektur: Ruang Rasa dan JelajahRuangKita.
NGABAGEAKEUN
Ngabageakeun memiliki arti perayaan ulang tahun, menyambut halaman baru. Tahap ini berperan sebagai bentuk selebrasi terhadap ulang tahun IMA-G ke 70. Mata acara yang tergabung dalam Ngabageakeun adalah G-Nite, CharityConcert,danOutputBuku.
Gaung Bandung
BeyondSpaceBeyondPlace 2020
Kota Bandung merupakan kota kreatif. Identitas ini perlu diwadahi dalam suatu tempat atau ruang publik yang merujuk pada suatu kegiatan, yakni Placemaking. Selain menjadiwadahberkegiatan,ruangpublikyang berkualitas dapat mendukung Kota Bandung sebagai kota layak huni serta dapat berkontribusimemajukansuatunegara.
Placemaking merupakan prinsip yang bertujuan untuk meningkatkan nilai suatu tempat agar pengunjung dapat merasakan sense of belonging akan suatu tempat. Placemaking memiliki 3 unsur utama, yakni user (pengguna), space (ruang), dan place (tempat).
Pada era pandemi ini, Gaung Bandung 2020 mengangkat konsep penciptaan tempat dari duaarah,yakniruangfisik(physicalspace),dan nonfisik (digital space), yang membentuk hybrid space. Strategi ini digunakan untuk memaksimalkan perkembangan dengan meminimalkan batasan ruang. Tujuan Gaung Bandung 2020 adalah meningkatkan kesadaran masyarakat Bandung akan proses penciptaan sebuah tempat dan memajukan Kota Bandung sebagai kota kreatif dengan meningkatkannilaipadaruangfisik.
TELAAHBANDUNG
TelaahBandungmerupakanacarapembukadari rangkaianGaungBandung2020.TelaahBandung mengajak peserta mengenal dan merasakan ruang publik secara virtual untuk memahami placemaking serta peran dalam pembentukan ruangdiKotaBandung.Terdapattigamataacara utama, yaitu jelajah virtual, survei, penciptaan ruangpublik,danbincangBandung.
INOVASIKARYA
Inovasi Karya dimaknai dengan adanya Sayembara Arsitektur: Reka Ruang dan Sayembara Fotografi: Makna Ruang. Kedua sayembara ini bertujuan agar peserta dapat merancang ruang publik yang dapat memenuhi kebutuhan pengguna serta meningkatkan kepekaan terhadap ruang bagi peserta melalui fotografi. Kegiatan diikuti dengan penjurian terbukadanpenentuanpemenang.
CATATANPERJALANAN
Catatan Perjalanan merupakan puncak acara Gaung Bandung 2020 yang memberikan pandangan mengenai proses hingga Kota Bandung terbentuk melalui proses dan kolaborasi. Rangkaian kegiatan penutup ini meliputiBincangKolaborasimengenaiplaceand ideasecaradaringbersamaIbuTitaLarasatidari BCCF, Bapak Handoko Hendryono dari M-Bloc Space, dan Bapak Adi Nugroho dari Festivo. Selain itu terdapat pula acara Jelajah Karya berupa pameran online virtual reality hasil perjalanan Gaung Bandung dan 10 besar karya Sayembara Reka Ruang dan Makna Ruang. Rangkaian diakhiri dengan Launching Augmented Reality yang menampakkan hasil surveipadatahapTelaahBandung.ModelARini dapatdiaksesmelaluiwebsiteGaungBandung.
Gaung Bandung
RuangdanEmosi
2019
Membentuk lingkungan komunitas yang baik merupakan bagian dari ranah kerja serta tanggung jawab perancang. Ruang nyata sepatutnya dirancang untuk menimbulkan emosidankesan.Denganbegitu,terbentuknya sense of place dan masyarakat akan memunculkan rasa kepemilikan terhadap lingkungan komunitasnya. Rasa kepemilikan ini dimanifestasikan dalam bentuk empati, di mana masyarakat bahu-membahu dalam mengatasiisusosialyangterjadidisekitardan memperkuat komunitas mereka sehingga terwujudlah komunitas berkelanjutan dan lingkungankomunitasyangramahhuni.
Namun, pada kenyataannya hal ini masih banyakdihiraukan.Solusiterhadaprancangan dibuat agar pembangunan cepat dan efektif tanpamempertimbangkandampaknyakepada pengguna, Ruang nyata tidak diperdulikan. Ketidakpedulian ini ditambah dengan berubahnya kebutuhan sehingga menyebabkan ruang ruang yang ada melebur satu sama lain tanpa bisa dibedakan fungsinya. Estetika ruang pun diseragamkan untuk menampung keambiguan guna bangunan. Pada akhirnya, ruang-ruang yang ada membentuk latar belakang yang monoton bagi pandangan mata. Di satu pihak, ruang nyata sesungguhnya dapat memengaruhi emosidanperasaansensori.
TujuanutamaGaungBandung:RuangdanEmosi adalah mempromosikan terbentuknya masyarakat yang berempati terhadap ragam permasalahan sosial melalui pendekatan arsitektur,khususnyadiKotaBandung.Apayang dirasakan seseorang menjadi dasar sikap yang diambil. Oleh karena itu, ruang yang menimbulkan simpati terhadap suatu isu akan membuat seseorang tergerak dalam melakukan sesuatu.
TELISIKRUANG
Telisik ruang merupakan acara pembuka dari rangkaiankegiatanGaungBandung2020.Acara ini terdiri dari instalasi arsitektur dan talkshow. Pemasanganinstalasipadaacarainimerupakan bentuk respons sekaligus menyuarakan isu sosial yang terjadi di masyarakat serta sebagai wadah eksperimen sosial. Bentuk instalasi berupa ruang yang memainkan psikologi pengguna dengan pendekatan arsitektural. Acara talkshow sendiri bertujuan untuk memantikdiskusihangatkepadapubliktentang isu yang sedang diangkat. Telisik Ruang dilaksanakanselamalimaharidiGaleriLabtekIX B.
PAMERAN
Tujuan utama pameran adalah sebagai wadah untuk menyampaikan informasi kepada masyarakattentangmaksudideutamadaritema Gaung Bandung 2020 “Ruang dan Emosi”. Yakni hubungan antara arsitektur dan psikologi manusia. Konten pameran sendiri merincikan instalasidanhasilolahandataeksperimensosial diTelisikRuangsertakarya-karyadarimahasiwa arsitektur ITB. pameran dilaksanakan selama empatharidiGaleriLabtekIXB.
Salah satu aspek kota layak huni berdasarkan analisis oleh komunitas Livable City di San Fransisco adalah ekuitas. Aspek ini memiliki irisan dengan tujuan Sustainable Development Goals (SDGs) nomor 11, yaitu menjadikan kota dan permukiman inklusif, aman, tangguh, dan berkelanjutan. Keduanya membahas tentang inklusivitas untuk mencapai kota ramah huni. Inklusivitas sendiri meiliki ruang lingkup meliputi spasial, sosial, dan ekonomi. Sedangkan lingkup akses yang dicakup ketersediaan, aksesibilitas, akomodasi, keterjangkauan,danpenerimaan.
Gaung bandung kali ini bertujuan untuk menampung kebutuhan mmasyarakat bahwa wklusivitas masih terjasi di sekitar kita dan juga mengajak masyarakat arsitektur untuk berpikir bersama secara kreatif untuk menemukansolusidalampemecahanmasalah inklusivitas. Rangkaian acara dari Gaung Bandung2018initerdiridariSayembaraTanpa Batas, Bandung Inclusive Trip (BIT), Pameran Tanpa Batas, Festival Tanpa Batasa, dan GNite.
SAYEMBARATANPABATAS
Sayembara Tanpa Batas mengajak masyarakat arsitektur dan keilmuan terkait untuk menciptakan solusi desain kreatif yang mampu menjawab permasalahan inklusivitas di lingkungan sekitar. Ruang lingkup inklusivitas mengacu pada tema utama Gaung Bandung yakni“inklusivitasdalamakses”.
Gaung Bandung
BANDUNGINCLUSIVETRIP
Acarainimengajakpesertauntukmenumbuhkan rasa empati terhadap aspek inklusi pada ruang publik sembari berinteraksi dengan masyarakat terinklusifkan (wanita, manula, dan difabel). Acara ini dipandu oleh seorang aktivis dalam bidang inklusi dan diisi dengan diskusi bersama ahli-ahli di bidang arsitektur. Peserta ditantang untuk peka terhadap permasalahan inklusivitas pada ruang publik tersebut dalam rangka menemukan solusi berupa desain arsitektural pada lokakarya yang dipandu oleh narasumber berlatarbelakang arsitek. Karya terbaik akan diwujudkan dalam prototype dan diuji coba dalamPameranTanpaBatas.
PAMERANTANPABATAS
Acarainimerupakanwadahekspresikaryauntuk mahasiwa dan alumni arsitektur ITB yang memiliki ketertarikan pada isu inklusivitas. Acara ini akan menjadi wadah ditampilkannya beberapa hasil karya terbaik hasil kurasi para peserta Bandung Inclusive Trip dan Sayembara Tanpa Batas, sekaligus menjadi tempat penjurian terbuka dan pemberian penghargaan bagipemenangsayembara.
FESTIVALTANPABATAS
Festival Tanpa Batas merupakan puncak acara dari serangkaian acara Gaung Bandung 2018. Terdapat kolaborasi antara masyarakat umum dan masyarakat terinklusifkan untuk berkarya bersamadalamwadagstanpamerankarya,stan kolaborasi,danpanggungkolaborasi.Festivalini menjadi wadah ditampilkannya instalasi kerya dari Bandung Inclusive Trip yang nantinya akan digunakanmasyarakat.
MenghempasBatasRuangKita 2018
Fenomena urbanisasi semakin menjadi-jadi. Halinididukungdenganberkembangnyakota sebagaipusataktivitassehinggadayatariknya pun semakin tinggi. Revitalisasi desa merupakan salah satu solusi yang dapat dilakukan untuk memperbaiki taraf hidup masyarakat desa tanpa harus meninggalkan kampunghalamannya.
TENTANGCISOKA
Dusun cisoka terletak di Kecamatan Sumedang Selatan, Kabupaten Sumedang. Desatersebutterletkajauhdarijalannasional dengan kondisi tanpa listrik. Akses dari kantor desa menuju dusun saat ini dalam kondisi rusak parah. Hal ini membuat waktu tempuh menuju desa menjadi lebih lama dan berbahaya. Pada sepanjang jalan meunju Dusun Cisoka, sering kali terjadi bencana longsor saat musim hujan. Namun, saat ini tengahdilakukanperbaikanjalan,pembuatan dinding penahan tanah, dan pembuatan saluran air pada desa tersebut yang direncanakanselesaipadatahun2019.
Menurutcatatanpendudukdesa,terdapat23 kepala keluaraga dengan mata pencaharian utamanya adalah pemetik tek. Kegiatan sehari-hari warga adalah berkebun dengan komoditas utama yaitu kopi, cabai, jahe, dan umbi-umbian. Beberapa warga juga memiliki hewanternakdankolamikanuntukkonsumsi.
Gaung Bandung 2017 mencoba mewujudkan revitalisasi desa dengan menarik ide-ide dan gagasan dari warga Kota Bandung serta mahasiswa arsitektur seluruh Indonesia untuk membantu warga Dusun Cisoka dalam memperbaiki infrastrukturnya. Diharapkan revitalisasi ini mampu membantu Desa Cisoka menjadi salah satu destinasi wisata yang diminatiwisatawan.Rangkaianacarainimeliputi pre-event, sayembara arsitektur, dan pameran hasilkaryasayembara.
PRE-EVENT
Acara ini merupakan propaganda berbentuk intervensi ruang publik yang diadakan di Kota Bandung pada CFD Dago. metode yang digunakan adalah membuat instalasi interaktif. Propaganda ini bertujuan menumbuhkan kepekaan masyarakat terhadap pentingnya perkembangandanrevitalisasidesa.
SAYEMBARA ARSITEKTUR NASIONAL “BALAI WARGADUSUNCISOKA”
Sayembara ini bertemakan rancangan konsep balai desa di Dusun Cisoka dengan menggunakana bambu dan bagaimana penerapannyakedalamlokasisecaraspesifik.
PAMERAN HASILKARYASAYEMBARA
Tujuandariacarainiuntukmemamerkankonsep balai desa di Dusun Cisoka dalam upaya peningkatan daya tarik dusun menjadi tujuan pariwisata. Pameran dilaksanakan di Aula Barat ITB.
2017 Gaung Bandung
WarnaWarniDesa
Tazkiyya Supporting
Savio Sekjen
Berkesan banget, yang awalnya cuma iseng aja tapi malah semester ini full dengan GB, seru tapi capek juga. Acara ini jadi salah satu pengalaman yang berkesan banget. Apalagi ini acara besar offline pertama setelah dua tahun masuk IMA-G acaranya online terus. Jadi belajar hal baru lagi buat ngerasain dan ngurus acara offlineyanglebihbanyakprintilannya.
Menyenangkan, meski ada berbagai kendala, tapi succesful lah buat acara yang sudah lama tidak dirayakan offline.
Amira Workshop DC
Seru dan chaos, asik sih megang kegiatan offline dan pengalaman baru megang acara yang sudah lama ga diadain. At the end, acaranya worth it dan dapet feedback positif dari para peserta
Hadid Fundraising
Usman Materi & Metode
Gaung Bandung 2022 pecah bangettt!! Semua rangkaian acara dapat berjalan dengan lancar dan memberikan memori terindah bagi setiapMassaG.
Dhifar Media & Marketing
Seruuakhirnyabisakesampaianadain Gaung Bandung secara offline lagi, walau pastinya nambah kekeosan. Keren juga panitianya khususnya ring 1dan2.
Topik yang diangkat menarik banget, apalagi bahas hal yang ga terlalu arsitektur. Acara-acaranya juga dibawa dengan cara yang eksploratif, gaterbatasdiwebinar-webinarbiasa. Mungkin kurang dari partisipasi massa-Gtapioverallkeren.^_^
Pak Aziz
Kemahasiswaan AR ITB
Gaung bandung tahun ini cukup berbeda dari yang sebelumnya, terutama dari segi tema yang nonarsitektural mulai dari adanya acara design charrette dan bandung talk yang lebih ke tema urban, live perfomancenyajugalebihkeart,Tapi kelebihannya menjadi membuka perspektifparamahasiswajugauntuk masyarakatluasbahwaarsitekturITB tidak hanya memikirkan bangunan tapi juga lingkungan sekitar. Semoga kedepannyabisajauhlebihbaik,dan sangat mengapresiasi acara ini karena setelah 2 tahun dilaksanakan online, jadi pastinya tidak mudah. Tetap semangat panitia dan mahasiswa arsitektur ITB secara umum.
Bu Roro
Dosen AR ITB
Terkesan dengan yang sudah disiapkan oleh panitia. Suatu langkah yang harus diteruskan untuk tahuntahun selanjutnya karena selain mengangkatisu-isuyangbenarterjadi dan hangat di masyarakat, tapi pada tahuninijugabisamengangkatisudi luararsitekturalyangselaluberkaitan denganbangunan,yaitutentangruang kota. Semoga ke depannya isu-isu yang hangat seperti ini bisa terus diangkatsehinggabisalahirkepekaan dan solusi-solusi dari para mahasiswa.
Zaky
Universitas Pancasila
Acaranya menarik, salah satunya design charrette dimana mahasiswa dari berbagai universitas dijadikan satu kelompok untuk menyelesaikan satustudikasusyangsangatmenarik. Semogakedepannyadesigncharrette atau gaung bandung dapat dilaksanakan lagi tahun depan dan lebihmenariklagi.
Sela, Anne, Lisa
Kelompok 4 Design Charrette
Gaung Bandung keren banget, seru, semangat terus panitia, semoga sukses di tahun depan. Senang banget bisa ketemu banyak teman baru, acaranya keren-keren juga jadi bisasalingbelajar.
kata
mereka.
Terima
Kasih,
Staf Gaung Bandung 2022
Sekretaris
Farah Zulfa Fauziyah Frederick William
Bendahara
Dwitri Zyahrani Herawan Yuni Ariefah
Divisi Fundraising
Dewi Asriani Nurlaila Nadya Tiara Artanti Oryza Sulthana Sutirto Sausan Najlaa Hanifah Shima Adil
Bidang Materi & Metode
Dimas Rio Pratama Melis Muhlisoh Sabian Nathanael Adimulia Sean Clementius
Divisi Buku
Alifya Dewanta Hanifah Sulistyawati Josephine Melyana Rachman Salma Syahidah Kurniawan Sarah Alya
Divisi Pre-Event
Andrea Cattleya Gracelynn Joanne Husnul Abidah Nadhifa Salsabila Nina Gabriella Simarmata
Divisi Workshop DC
Afathia Shaumy Nurrasyah Ahmad Zakki Davin Amalia Rahmanda Bertilia Luvena Irawan Darren Darmawan Farhatan Fajri Sobilia Merisa Serfa Nicolas Ciu Patricia Ester Martina Reynaldo Christofer
Divisi Pameran
Alisha Khansa Atikah Nur Izzati Christy Immanuela Roulina Dita Zulu Erensa Ratu Chelsia Helmi Abdillah Faza Ida Bagus Dwijendra Khaidir Sirrillah Muhammad Shaff Rizal Pelu Nathania Marella Paul Dwi Ranigiyan Raditya Putra Pratama Stacia Aurelia Teoh Tafani Vidra Dwiputri
Divisi G-Nite
Abigail Nethania Siahainenia Aruna Arundaya Ayuntha Avitamie Cyrilla Ajeng Prasanti Ghefira Arrahma Kanami Carissa Putri Kayla Nathania Riawan Nadirah Rianty Suseno Radhwa Khalishah Yusup Rifqa Andini Yasmine Maharani Zefanya Budhiarti Tirta
Divisi Publikasi dan Dokumentasi
Ade Suci Rahmadona Moh Ryan Efansyah Muhammad Rohadi Roid Natali Kayla Jingganita Rizni Fisyadina Saragih Safina Ariningtyas Koeswirjatno Santika Devi
Theresna Zahra Sembiring Tifani Hayuningtyas
Divisi Logistik
Alvin
Azharrul Haq Iskandar Frans Warih Ruhuraji Jeremy Putra Muhammad Fajri Bukhaira Muhammad Frazky Pramuhadi Nanda Aditya Pratama Reno Caesar Suwono
Divisi Humas
Amelia Zhafirah Gita Farah Adristi Isabela Kirana Khaira Syabina Minerva Andrea Wijaya Siti Sarah Sonia Edwina Adalia Zulfaa Huwaidah
Divisi Grafis
Dian Latifa Hafiza Alifia Putri Kanugrahaning Atiluhur Maryam Shofi Salsabila Putri Wuriadi
Sponsored
By:Media Partners:
Ahlinya Baja Ringan
VisidariPTKencanaMajuBersamayaitumenjadi perusahaandistributorbahanbangunanterbesar di Indonesia. Guna mewujudkannya, diterapkan sejumlahmisi,sepertimendistribusikanprodukproduk bahan bangunan berkualitas, mendistribusikan produk secara merata di seluruh wilayah Indonesia, menjaga kontinuitas pasokan,sertamenjagakepuasanpelanggan.
Senantiasa menjaga komitmennya dalam memenuhi kebutuhan material berkualitas, PT Kencana Maju Bersama pun menghadirkan produk KENCANA® yang mempunyai beragam keunggulan. Seperti penggunaan bahan baku terbaik,yaituBajaLapisAluminiumSeng(BjLAS) berstandar SNI 4096:2007/2019. Beragam inovasi, mulai dari rusuk pengaku, profil yang beragam, serta adanya interlock overlapping system untuk mencegah terjadinya kebocoran pada atap, juga merupakan kelebihan produk KENCANA®.
KENCANA® pun menghadirkan jaminan ketersediaanprodukdengantersebarnyacabang penjualan di kota-kota besar di Indonesia, serta selalu siap memberikan pelayanan bagi seluruh pelanggan karena didukung layanan teknis terbaik.
PT Kencana Maju Bersama merupakan perusahaan distributor baja ringan beserta komponen pendukungnya yang didirikan pada tahun 2019. Perseroan ini mendistribusikan produk dengan brand KENCANA® yang diproduksi oleh PT Kepuh Kencana Arum, ke seluruhIndonesiamelalui33kantor cabangnya.
Berbagai produk didistribusikan PT Kencana Maju Bersama, yaitu rangka atap (kanal C dan reng) yang sudah dilengkapi dengan SNI No. 8399:2017(spesifikasibahanpastimenggunakan AZ-100 dan diproduksi oleh perusahaan yang memiliki ISO mutu, serta ketebalan produk terjamin). Terdapat pula Atap KENCANA® yang meminimalisir risiko kebocoran, daya tampung airnya lebih besar, jarak sesuai pesanan, serta pilihanwarnayangbervariasi.
Rangkaplafon(hollow bajaringandan wallangle), rangkapartisi(Metal Stud dan URunner), Ceilling KENCANA®, hingga pintu kamar mandi KENCANA® dihadirkan untuk kebutuhan interior bangunan. Berbagai produk lainnya, seperti dek lantai, genteng metal klasik, Genteng Rocky (metal pasir), rangka baja berat, inovasi Pre Engineered Building (PEB), serta komponen tambahan (insulasi, baut baja ringan, turbin ventilator) pun didistribusikan oleh PT Kencana MajuBersama.