Gaung Bandung 2012: The Importance of Heritage for Humanity

Page 1

1 final a4 backup r3 edit final.indd 1

5/7/14 11:43 AM


Puji dan Syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan Karunia-Nya, sehingga hasil kerja keras mahasiswa Arsitektur SAPPK ITB yang tergabung dalam Ikatan Mahasiswa Arsitektur Gunadharma ( IMA-G) dapat dipersembahkan kepada pembaca. Publikasi ini merupakan dokumentasi rangkaian kegiatan dalam Dies ke 61 berdirinya IMA-G. Kegiatan yang diberi nama Gaung Bandung ini berangsung dari bulan Agustus hingga November 2012, dan terdiri dari sejumlah acara, yakni kegiatan Jelajah Heritage di Kota Bandung, workshop / kuliah, diskusi, pameran dan malam keakraban. Publikasi ini secara khusus merekam kegiatan workshop dokumentasi dan hasil pembuatan measured drawing (gambar pengukuran) bangunan Gedung Gas Negara ( GGN ) yang terletak di JL.Braga No 38, Bandung. Sebagai pembimbing kegiatan Gaung Bandung 2012, proses penyusunan dokumentasi ini tidak luput dari kekurangan. Meski demikian pendokumentasian bangunan PGN perlu diapresiasikan dengan baik. Para mahasiswa dengan sadar telah berani mengambil pilihan kajian yang menantang. Sebagai ekspresi semangat kepedulian terhadap masalah kegiatan pelestarian di Kota Bandung tercinta. Saya menilai dengan apa yang telah dilakukan dalam kegiatan Gaung Bandung ini sangat positif dan membanggakan. Akhir kata, semoga publikasi karya Mahasiswa Arsitektur ini bisa bermanfaat tidak saja untuk pembaca kalangan arsitektur namun juga bisa memberikan pengayaan kepada pembaca dengan latar belakang yang lebih luas. Apresiasi yang tinggi dan terimakasih kepada semua pihak yang membantu dan berpartisipasi hingga terbitnya publikasi / dokumentasi ini. Semoga karya ini senantiasa menginspirasi mahasiswa Arsitektur SAPPK ITB generasi selanjutnya.

Widjaja Martokusumo, Ir., Dr.Ing (Pembimbing)

Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat-Nyalah di usia yang ke 61 ini IMA-Gunadharma ITB mampu memberikan sebuah karya nyata yang bisa bermanfaat bagi masyarakat Bandung. Ikatan Mahasiswa Arsitektur ITB adalah bagian dari masyarakat Kota Bandung yang seharusnya sadar akan perannya untuk membantu menciptakan kehidupan kota yang lebih baik. Berawal dari mimpi sederhana untuk memberikan tenaga dan pikiran dalam sebuah pergerakan agar Bandung menjadi kota yang nyaman bagi warganya, muncullah pergerakan yang bernama Gaung Bandung. Pergerakan ini hanyalah langkah kecil dari ribuan langkah yang harus dilalui untuk menciptakan Bandung yang lebih baik. Kami berharap dari langkah kecil ini dapat menumbuhkan kepedulian masyarakat terhadap bangunan-bangunan bersejarah di Kota Bandung. Pergerakan ini adalah hasil dari kerja keras seluruh anggota Ikatan Mahasiswa Arsitektur Gunadharma ITB. Terimakasih yang sebesar-besarnya saya tujukan kepada seluruh anggota IMA-G ITB, khususnya panitia Gaung Bandung dan Badan Pengurus IMA-G 2012 yang telah bekerja keras mewujudkan pergerakan ini. Melalui sebuah buku dokumentasi ini semoga Gaung Bandung dapat dikenang dan menjadi inspirasi.

Akbar Firizky Agniputra (Ketua Ikatan Mahasiswa Arsitektur Gunadharma ITB)

2 final a4 backup r3 edit final.indd 2

5/7/14 11:43 AM


Berawal dari perjalanan kami selaku panitia dalam mewujudkan acara DIES 61 : GAUNG BANDUNG ini, membutuhkan perjuangan dan pengorbanan yang tak terhingga dari semua individu yang membantu. Dimulai perbincangan formal dan informal, pelaksanaan acara dan yang terakhir dokumentasi kegiatan melalui pameran dan buku ini. Maka dari itu kami seluruh panitia DIES 61 : GAUNG BANDUNG mengucapkan rasa terimakasih yang tak terhingga kepada seluruh anggota IMA-Gundharma atas kesediaan waktu dan tenaganya dalam membantu serta meramaikan acara ini; Badan Pengurus IMA-G 2011-2012 atas tak henti-hentinya dukungan moral, tenaga, semangatnya kepada kami; Bapak Dr.Ing. Ir. Widjaja Martokusumo yang telah membimbing kami ; Ketua Program Studi Arsitektur serta Dosen-dosen pengajar yang telah membimbing dan memberi saran; Komunitas-komunitas yang telah menjadi wadah diskusi dan membantu dalam keberjalanan acara ini yaitu Komunitas Bandung Heritage, Komunitas Aleut, Komunitas Jeprut Bandung, Komunitas Museum Braga; perwakilan Alumni Aristektur ITB yang telah membantu acara ini; Perusahaan Gas Negara atas kerjasama dan dukungannya yang begitu besar sehingga acara ini dapat berlangsung, dan untuk seluruh panitia GAUNG BANDUNG yang rela meluangkan waktu dan tenaganya demi terlaksananya acara ini hingga akhir. Rasa terimakasih ini kami juga sampaikan kepada seluruh pihak yang telah membantu, yang tidak dapat kami sampaikan satu persatu. Semoga hasil kegiatan GAUNG BANDUNG ini khususnya buku ini bisa bermanfaat bagi semua orang kedepannya, mempererat tali silahturahmi kita semua dan semoga Tuhan membalas semua kerja keras & pengorbanan teman-teman.

3 final a4 backup r3 edit final.indd 3

5/7/14 11:43 AM


4 final a4 backup r3 edit final.indd 4

5/7/14 11:43 AM


01

02

03

04

SEKILAS GAUNG BANDUNG MENGAPA KONSERVASI

OVERVIEW BANDUNG OVERVIEW BRAGA OVERVIEW GEDUNG GAS NEGARA EKSISTING

PENGENALAN

KEBERLANJUTAN

JELAJAH HERITAGE SPEAKING BUILDING

GEDUNG GAS NEGARA 2013 GAUNG BANDUNG 2013

PELAKSANAAN WORKSHOP PENGUKURAN KONSEPSI KONSERVASI WORKSHOP REDESIGN

SELEBRASI PAMERAN G NITE 5 final a4 backup r3 edit final.indd 5

5/7/14 11:43 AM


6 final a4 backup r3 edit final.indd 6

5/7/14 11:43 AM


01

SEKILAS GAUNG BANDUNG MENGAPA KONSERVASI

7 final a4 backup r3 edit final.indd 7

5/7/14 11:43 AM


SEKILAS GAUNG BANDUNG “Bangsa yang besar adalah bangsa yang tidak hanya melihat masa kini dan masa mendatang, tetapi mau berpaling ke masa lampau untuk menyimak perjalanan yang dilaluinya.” – JJA Worsaae, ahli hukum Universitas Kopenhagen, Denmark Gaung Bandung – The Importance of Heritage for Humanity merupakan serangkaian acara untuk memperingati 61 tahun berdirinya Ikatan Mahasiswa Arsitektur-Gunadharma (IMA-G) ITB. Tema yang diangkat dalam acara Gaung Bandung ini adalah “Konservasi” bangunan lama bersejarah dengan melakukan pendokumentasian terhadap salah satu bangunan bersejarah di Bandung. Pendokumentasian ini dilakukan di Gedung Gas Negara yang terletak di Kawasan Braga, Bandung. Rangkaian acara Gaung Bandung ini secara garis besar dibagi ke dalam tiga tahapan acara, yaitu Tahap Pengenalan dan Pembekalan, Tahap Perencanaan dan Tahap Selebrasi.

8 final a4 backup r3 edit final.indd 8

5/7/14 11:43 AM


TUJUAN ACARA • • • • •

Melatih mahasiswa arsitektur menerapkan metode pendokumentasian bangunan khususnya bangunan cagar budaya. Mewadahi minat mahasiswa arsitektur yang tidak tertampung di bidang akademik namun masih berkaitan dengan bidang arsitektur. Meningkatkan apresiasi dan kepekaan mahasiswa arsitektur terhadap keberadaan bangunanbangunan cagar budaya dan bersejarah. Menghasilkan suatu produk kerja nyata yaitu sebuah Buku yang dapat bermanfaat bagi lingkungan sekitar di masa kini dan masa mendatang Meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap keberadaan dan pemeliharaan bangunan cagar budaya

9 final a4 backup r3 edit final.indd 9

5/7/14 11:43 AM


KONSERVASI Pendidikan merupakan hak seluruh masyarakat Indonesia, sejak SD hingga perguruan tinggi. Tujuan pendidikan, khususnya di Perguruan Tinggi berdasarkan PP No. 60 tahun 1999 pasal 1 tentang Perguruan Tinggi adalah menyiapkan peserta didik menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan akademik dan/atau professional yang dapat menerapkan, mengembangkan dan/atau menciptakan ilmu pengetahuan, teknologi, dan kesenian. Selain itu, pendidikan juga bertujuan untuk mengembangkan dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi, dan/atau kesenian serta mengupayakan penggunaannya untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat dan memperkaya kebudayaan nasional.

Termasuk dalam komponen-komponen pendidikan itu sendiri adalah mahasiswa. Mahasiswa yang pada umumnya tidak hanya haus akan edukasi, tetapi juga memiliki hasrat yang tinggi untuk meneruskan dan menerapkan segera hasil edukasinya hingga pada gilirannya mereka sendiri berfungsi sebagai edukator dengan cara-caranya yang khas, menjadikannya sebagai insan pembelajar yang sejati. Mahasiswa merupakan kaum intelektual karena memiliki gagasan dan aksi yang nyata, termasuk di dalamnya mahasiswa arsitektur.

10 final a4 backup r3 edit final.indd 10

5/7/14 11:43 AM


Dalam disiplin ilmu arsitektur, pengajaran diberikan berdasarkan perkembangan zaman beserta isu-isu yang terkandung di dalamnya. Hal inilah yang menyebabkan munculnya tuntutan bagi mahasiswa arsitektur, untuk peka terhadap permasalahan sosial yang terjadi di sekitar mereka, terutama yang menyangkut bangunan bersejarah di kota Bandung. Data statistik menunjukkan bahwa bangunan cagar budaya semakin berkurang jumlahnya dari tahun ke tahun. Pada tahun 2005, daftar bangunan cagar budaya yang termasuk kategori prioritas menyusut setelah Badan Perencanaan dan Pengembangan Daerah (Bappeda) bekerja sama dengan Paguyuban Pelestarian Budaya Bandung (Bandung Heritage) menyusun daftar 200 bangunan yang perlu diprioritaskan untuk dilestarikan. Satu tahun kemudian daftar tersebut menyusut kembali setelah Pemerintah Daerah hanya menyanggupi perawatan 153 bangunan bersejarah dikarenakan faktor biaya. Pada tahun 2009, DPRD kota memasukkan 99 bangunan cagar budaya di Kota Bandung yang wajib untuk dipelihara keberadaannya (Perda, 2009). Keberadaan bangunan cagar budaya ini seringkali dianggap sebagai sebuah beban dibanding sebuah aset (Noraini et al, 2007).Tak heran jika keberadaan bangunanbangunan tersebut semakin hari semakin menghilang.

Berkaca pada semakin hilangnya bangunan bersejarah yang merupakan pembentuk identitas Kota Bandung, timbul pemikiran untuk melakukan konservasi terhadap bangunan-bangunan bersejarah. Banyak cara untuk melakukan kegiatan konservasi, antara lain restorasi, revitalisasi, preservasi, dan renovasi. Langkah awal untuk melakukan semua kegiatan konservasi tersebut adalah pendokumentasian bangunan, seperti yang tercantum dalam Undang-Undang No. 11 tahun 2010 pasal 53 ayat 4. Pendokumentasian terhadap bangunan bersejarah dipilih sebagai upaya nyata pemeliharaan nilai-nilai historis kota Bandung. Pengertian dokumen sendiri adalah suatu catatan yang dapat dibuktikan atau dijadikan bukti dalam suatu masalah atau persoalan. Sedangkan dokumentasi adalah kegiatan atau proses pekerjaan mencatat atau merekam suatu peristiwa dan objek atau aktifitas yang dianggap berharga dan penting. Tujuan dari dokumentasi adalah untuk mengkomunikasikan, mengambil suatu informasi dari suatu masalah atau kegiatan dan menyajikannya ke seseorang sehingga orang tersebut dapat mengetahui yang telah kita ketahui.

11 final a4 backup r3 edit final.indd 11

5/7/14 11:43 AM


12 final a4 backup r3 edit final.indd 12

5/7/14 11:43 AM


KON

PERATURAN BANGUNAN BERSEJARAH (GEDUNG GAS NEGARA) Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Bandung No. 19 tahun 2009 (pasal 18 ayat (1)), Penentuan kawasan dan bangunan cagar budaya ditetapkan berdasarkan kriteria : a. nilai sejarah; b. nilai arsitektur; c. nilai ilmu pengetahuan; d. nilai sosial budaya; e. umur. Berdasarkan kriteria sebagaimana dimaksud dalam Pasal 18 ayat (1) bangunan cagar budaya dibagi dalam 3 (tiga) golongan, yaitu bangunan cagar budaya Golongan A (Utama), Golongan B (Madya), Golongan C (Pratama). • Bangunan cagar budaya Golongan A (Utama) adalah bangunan cagar budaya yang memenuhi 4 (empat) dari 5 kriteria. • Bangunan cagar budaya Golongan B (Madya) adalah bangunan cagar budaya yang memenuhi 3 (tiga) dari 5 kriteria. • Bangunan cagar budaya Golongan C (Pratama) adalah bangunan cagar budaya yang memenuhi 2 (dua) dari 5 kriteria.

Berdasarkan hasil inventarisasi Paguyuban Pelestarian Budaya Bandung (Bandung Heritage) pada tahun 1997, Gedung Gas Negara termasuk ke dalam bangunan cagar budaya golongan A. Oleh karena itu, terdapat beberapa ketentuan terikat yang tercantum pada pasal 22 Peraturan Daerah Kota Bandung No. 19 tahun 2009 tentang Pemugaran, dijelaskan bahwa Pemugaran bangunan cagar budaya Golongan A dilaksanakan dengan ketentuan sebagai berikut: 1. Bangunan dilarang dibongkar dan/atau diubah; 2. Apabila kondisi fisik bangunan buruk, roboh, terbakar atau tidak layak tegak harus dibangun kembali sama seperti semula sesuai dengan aslinya; 3. Pemeliharaan dan perawatan bangunan harus menggunakan bahan yang sama/sejenis atau memiliki karakter yang sama, dengan mempertahankan detail ornamen bangunan yang telah ada; 4. Dalam upaya revitalisasi dimungkinkan adanya penyesuaian/perubahan fungsi sesuai rencana kota yang berlaku tanpa mengubah bentuk bangunan aslinya; Di dalam persil atau lahan bangunan cagar budaya dimungkinkan adanya bangunan tambahan yang menjadi suatu kesatuan yang utuh dengan bangunan utama, dengan ketentuan penambahan bangunan hanya dapat dilakukan di belakang dan/atau di samping bangunan cagar budaya dan harus sesuai dengan arsitektur bangunan cagar budaya dalam keserasian lingkungan

13 final a4 backup r3 edit final.indd 13

5/7/14 11:43 AM


14 final a4 backup r3 edit final.indd 14

5/7/14 11:43 AM


02

OVERVIEW BANDUNG OVERVIEW BRAGA OVERVIEW GEDUNG GAS NEGARA EKSISTING 15

final a4 backup r3 edit final.indd 15

5/7/14 11:43 AM


BANDUNG Sejarah terbentuknya Kota Bandung berawal dari sebuah dusun di pengunungan yang sangat potensial bagi kegiatan perkebunan. Potensi ini dimanfaatkan oleh bangsa Hindia- Belanda untuk melakukan kegiatan perdagangan antar negara. Akibatnya, pusat pemerintahan Kota Bandung beserta seluruh tanah perkebunannya dikuasai oleh Bangsa Hindia-Belanda. Inilah yang menjadi landasan dalam perkembangan Kota Bandung selanjutnya. Pada masa pemerintahan Gubernur Jendral J.P. Graaf Van Limburg Strium (1916-1921), Bandung akan dijadikan pusat pemerintahan sipil Garnizur Hindia-Belanda. Salah satu bentuk realisasinya adalah dengan melakukan pembangunan di beberapa titik di Kota Bandung. Akibatnya, terdapat beragam gaya bangunan yang mencerminkan ciri khas bangunan HindiaBelanda seperti Belanda Kuno, Belanda Indische, Klasisme, yang berpadu dengan unsur-unsur lokal, neo klasisme, dan Art Noeveau berdiri di Kota Bandung. Beberapa bangsa Hindia Belanda yang memiliki perkebunan di Bandung pun memutuskan untuk menjadikan kota Bandung sebagai tempat peristirahatan. Salah satu bentuk perwujudannya yaitu dengan merancang kota Bandung serupa dengan miniatur kota di Eropa. Hal inilah yang menjadikan Kota Bandung kaya akan peninggalan sejarah dan seni budaya bangunan.

16 final a4 backup r3 edit final.indd 16

5/7/14 11:43 AM


17 final a4 backup r3 edit final.indd 17

5/7/14 11:43 AM


OVERVIEW BRAGA BANDUNG, BRAGA, DAN GAS NEGARA

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, perkembangan kota Bandung erat kaitannya dengan keberadaan bangunan-bangunan yang mengelilinginya, khususnya di ruas Jalan Braga. Tipologi bangunan pertokoan menjadi ciri khas dari jalan ini. Namun sejak tahun 1916, dibangunlah tipologi bangunan kantor di Jalan Braga. Salah satu bangunan tersebut adalah Gedung Gas Negara yang dibangun pada tahun 1919 (sumber : Masa Lalu Dalam Masa Kini Arsitektur Indonesia�).

Keberadaan gedung ini menandakan dimulainya penyaluran gas bumi di Kota Bandung untuk memenuhi kebutuhan pemakaian listrik. Berdirinya Gedung Gas negara tentu mendukung aktivitas yang dilakukan di Jalan Braga saat itu. Oleh karena itu, keberadaan Gedung Gas Negara tentu memiliki andil besar dalam perkembangan Kota Bandung secara umum dan Jalan Braga secara khusus.

18 final a4 backup r3 edit final.indd 18

5/7/14 11:43 AM


19 final a4 backup r3 edit final.indd 19

5/7/14 11:43 AM


20 final a4 backup r3 edit final.indd 20

5/7/14 11:43 AM


Mengingat besarnya arti dari sebuah bangunan bersejarah ini khususnya Gedung Gas Negara terhadap perkembangan Kota Bandung maka diperlukan pendokumentasian bangunan sebagai langkah nyata pemeliharaan nilai-nilai historis Kota Bandung. Karena apabila terjadi perubahan terhadap sebuah bangunan bersejarah, baik perubahan secara alami maupun perubahan akibat perbuatan manusia, hasil dokumentasi ini dapat dijadikan pedoman dalam mengambil langkah selanjutnya (diatur dalam Undang-Undang No. 11 tahun 2010 pasal 76 ayat 2). Oleh karena itu, rangkaian acara Gaung Bandung – Dies 61 ini akan memfokuskan diri pada pendokumentasian ruas Jalan Braga meliputi bangunan Gedung Gas Negara di Jalan Braga beserta segala aspek yang terkandung di dalamnya seperti aspek ekonomi, sosial, budaya dan sejarah.

21 final a4 backup r3 edit final.indd 21

5/7/14 11:43 AM


JALAN BRAGA Jalan Braga pada awalnya hanya sebuah jalan kecil untuk pedati yang menjadi jalur penghubung antara tempat penyimpanan kopi, Koffie Pakhuis (sekarang Gedung Balaikota), dan Jalan Raya Pos ( Jl. Asia Afrika sekarang). Pada akhir abad ke- 19 sampai dengan seperempat pertama abad ke-20, Jalan Braga beserta kawasanya berkembang menjadi pusat kota Bandung yang dipenuhi pertokoan elit, pusat hiburan, dan kantorkantor penting. Penataannya terutama berkat peran aktif dari Bupati Keresidenan Bandung saat itu, R.A.A Martanegara (1893-1928), yang seorang lulus Sekolah Teknik Bangunan (Ambachtschool) dan juga Walikota Gemeente Bandung, Betrus Coops (1917-1928) yang memiliki visi untuk menjadikan Jalan Braga sebagai “De messt Europeesche winkelstraat van Indie� atau “Jalan Perbelanjaan Terbaik Bangsa Eropa di Hindia-Belanda�.

Masa Jaya Braga berlangsung mulai dari dekade 1920-an sampai dengan pendudukan Jepang (1942) yang menghentikan perkembangan lebih lanjut kawasan ini. Kemerosotan drastis terjadi pada tahun 1970-an dan 1980-an ketika paradigma pembangunan di Kawasan Braga bergeser dari pakem yang ada di masa jayanya. Wacana untuk merevitalisasi kawasan sudah sering digaungkan bahkan sejak tahun 1960-an tapi tidak ada satu pun yang berhasil. Salah satu upaya yang hasilnya masih bisa dilihat saat ini adalah pemgembangan Braga City Walk pelebaran trotoar, dan penggantian jalan aspal menjadi batu andesit. Tapi di lain sisi juga tidak dapat dipungkiri bahwa dari 150 lebih bangunan di jalan ini hanya 50% yang masih memiliki wajah asli, 25% berubah sama sekali, dan 25% sisdanya terbengkalai tanpa kepemilikan yang jelas. Optimisme untuk mengembalikan Jalan Braga kembali ke masa jayanya tidak pernah pudar hingga sekarang, tapi apa yang menghalanginya?

22 final a4 backup r3 edit final.indd 22

5/7/14 11:43 AM


23 final a4 backup r3 edit final.indd 23

5/7/14 11:43 AM


24 final a4 backup r3 edit final.indd 24

5/7/14 11:43 AM


25 final a4 backup r3 edit final.indd 25

5/7/14 11:43 AM


26 final a4 backup r3 edit final.indd 26

5/7/14 11:43 AM


GEDUNG GAS NEGARA Bangunan ini pertama kali dibangun saat jaman penjajahan Belanda, diperkirakan tahun 1919. Fungsi bangunan ini pada awalnya adalah sebuah sekretariat Bandoeng Vooruit dan kantor N.V Becker & Co.Sebagai kantor pembayaran. Setelah beberapa tahun beroperasi, pada tahun 1928, bangunan ini kemudian dibeli oleh perusahaan gas Belanda N.V Nederlandsch - Indische Gasmaatschappj ( NIGN ) Sebagai cabang perusahaan gas pertama di Bandung. NIGM menggunakan gedung ini sebagai pusat kantor pembayaran dan administrasi, sementara pabrik gasnya sendiri berpusat pada daerah Kiaracondong. Saat itu gedung ini memiliki peranan yang sangat besar untuk Bandung, karena pada jaman itu gas sangat sulit didapatkan dan awalnya lebih banyak dituju kepada kebutuhan bisnis. contohnya untuk dapur dapur di hotel, pabrik roti, pabrik limun, penghangat di penginapan, barak, rumah sakit, dll. Hal ini menyebabkan daerah braga menjadi hidup sebagai pusat bisnis dan komersil di kota Bandung. Perusahaan NIGM pun terus berkembang dan pada tahun 1930 telah dibuat sekitar 3.750 sambungan gas.

27 final a4 backup r3 edit final.indd 27

5/7/14 11:43 AM


28 final a4 backup r3 edit final.indd 28

5/7/14 11:43 AM


ARSITEKTUR GEDUNG GAS NEGARA Gedung Gas Negara (1919) dibangun pada masa peralihan langganan arsitektur antara Kolonial Insdische dengan Art Deco sehingga bentuknya merupakan percampuran dari kedua langganan tersebut. Ciri Kolonial Indische pada Gedung Gas Negara dapat dilihat antara lain dari keberadaan menara, penggunaan atap perisai di bagian menara, serta ventilasi yang tinggi dan lebar. Sedangkan ciri Art Deco dapat dilihat pada ornamen kolom, penggunaan kaca patri, atap datar (selain menara), dan lainnya. Richard Leonard Arnold Schoemaker

SIAPAKAH ARSITEK GEDUNG GAS NEGARA? Beberapa arsitek besar yang banyak berkarya di Braga antara lain adalah Schoemaker bersaudara. Sang kakak, charles Prosper Wolf Schoemaker, dan adiknya, Richard Leonard Arnold Schoemaker, adalah arsitek yang memiliki gaya desain berbeda satu sama lain namun juga sering bekerja sama. Tidak ada keterangan pasti yang menunjukan siapa arsitek perancang Gedung Gas Negara, namun lewat pengamatan dari bentuknya kemungkinan besar GGN adalah karya Schoemaker. Siapa di antara kedua Schoemaker yang mendesainnya tidak ada yang tahu pasti atau justru keduanya bekerja sama dalam perancangan Gedung Gas Negara.

Charles Prosper Wolf Schoemaker 29 final a4 backup r3 edit final.indd 29

5/7/14 11:43 AM


PERUSAHAAN GAS NEGARA Bangunan ini lebih dikenal sebagai Gedung Gas karena lama dioperasikan sebagai kantor bagi perusahaan N.V. Nederlandsch-Indische Gasmaatschappij (NIGM). Adapun bangunan ini hanya berfungsi sebagai kantor administrasi, sedangkan pabriknya terletak di daerah Kiaracondong. Gedung Gas Pabrik gas NIGM mulai beroperasi di Bandung tanggal 17 Februari 1921, dan merupakan cabang termuda saat itu. Sebelumnya perusahaan ini telah beroperasi di Batavia, Meester Cornelis (Jatinegara), Buitenzorg, Cheribon, Semarang, Surabaya, Medan, dan Paramaribo. Keterlambatan pembangunan pabrik gas di Bandung antara lain disebabkan oleh sulitnya mendapatkan material gas alam, namun dalam beberapa tahun perusahaan ini berhasil memenuhi segala permintaan pelanggannya. Penggunaan gas saat itu di Bandung lebih banyak ditujukan untuk kebutuhan bisnis, contohnya untuk dapur-dapur di hotel, pabrik-pabrik roti, pabrik limun, penghangat di penginapan, barak, rumah sakit, dll. Sedangkan untuk industri, perusahaan ini juga menyalurkan gas ke pabrik altileri (sekarang PT Pindad) dan perusahaan swasta lainnya. Pada tahun 1930-an, telah dibuat sekitar 3.750 sambungan gas. Saat itu gas disalurkan lewat pipa-pipa, bukan lewat tabung gas seperti sekarang.

30 final a4 backup r3 edit final.indd 30

5/7/14 11:43 AM


Pada bulan September 1928, NIGM membeli dan mulai menempati bangunan di Braga 33 yang tadinya digunakan Sekertariat Bandoeng Vooruit dan Kantor N.V. Becker & Co. untuk digunakan sebagai tempat kantor pembayaran dan showroom. Setelah lama digunakan NIGM, Bangunan yang dirancang Richard Leonard Arnold (R.L.A.) Schoemaker tahun 1919* ini kemudian beralih tangan ke perusahaan gas negara pasca kemerdekaan hingga saat ini. Setelah lama dibiarkan kosong, baru-baru ada wacana untuk menghidupkan kembali gedung NIGM ini. Terakhir kondisinya Gedung Gas ini dindingnya dipenuhi dengan mural, dan pilar-pilar dicat warna warni. *Martien de Vletter dalam buku “Masa Lalu dalam Masa Kini:Arsitektur di Indonesia menyebutkan bahwa bangunan ini karya Wolff Schoemaker.

31 final a4 backup r3 edit final.indd 31

5/7/14 11:43 AM


EKSISTING

Kondisi Gedung Gas Negara saat ini

Gedung Gas Negara atau Gasapparaten (dalam bahasa belanda) merupakan salah satu bangunan cagar budaya yang dilindungi di Kota Bandung karena umurnya telah mencapai lebih dari 50 tahun. Gedung ini terletak di tengah Jalan Braga dimana kawasan ini merupakan kawasan yang terkenal akan peninggalan suasana koloni Belanda.

Bangunan ini pertama kali dibangun pada jaman penjajahan Belanda, diperkirakan sekitar tahun 1919 dan berfungsi sebagai kantor N. V. Becker & Co. (kantor pembayaran) dan kantor Sekretariat Bandoeng Vooruit. Setelah beberapa beroperasi, pada tahun 1928 bangunan ini kemudian dibeli oleh Perusahaan Gas Belanda, N. V. Nederlandsch-Indische

Gasmaatschappij (NIGM), untuk kebutuhan kantor pusat untuk pembayaran dan administrasi dengan pabrik gasnya sendiri terletak di daerah Kiaracondong. Kemudian setelah masa penjajahan selesai, gedung ini dimiliki oleh Perusahaan Gas Negara hingga sekarang. Saat ini, Gedung sudah tidak lagi menjadi kantor pusat PGN dan

lama tidak beroperasi. Keadaan bangunan masih kokoh dan sama seperti dahulu namun fasad bangunannya saja yang saat itu banyak gambar-gambar / coretan-coretan, dan beberapa kaca depan bangunan pecah.

32 final a4 backup r3 edit final.indd 32

5/7/14 11:43 AM


Foto diatas merupakan tampak bagian belakang Gedung Gas Negara disertai bangunan tambahan baru (bangunan yang tidak bertingkat) yang dibangun untuk tambahan ruang kantor. Karena bangunan ini bukan termasuk cagar budaya, saat ini telah dirubuhkan.

Saat pengambilan foto ini, keadaan beberapa bagian bangunan lama ada yang kurang terpelihara dan perlu dipugar agar kembali ke kondisi semula.

33 final a4 backup r3 edit final.indd 33

5/7/14 11:43 AM


Sedangkan ciri langgam Kolonial Indische pada gedung ini dapat dilihat pada keberadaan menara, penggunaan atap perisai - di bagian menara (atau seperti gambar diatas yaitu penggunaan atap perisai pada skylight) dan ventilasi yang tinggi dan besar / ukuran langit-langit bangunan yang tinggi (lihat gambar diatas). Letak ruangan yang terkena skylight ini berada di tengah ruang Gedung Gas Negara dan bisa dikatakan

sebagai hall utama gedung ini. Dengan adanya skylight ini pun kita dapat menyimpulkan bahwa saat itu telah terjadi kemajuan teknologi dalam hal ini yaitu dari segi konsep pencahayaan alami ke dalam bangunan.

34 final a4 backup r3 edit final.indd 34

5/7/14 11:44 AM


Bentuk skylight Gedung Gas Negara yang merupakan ciri dari langgam arsitektur Kolonial Indische yaitu penggunaan atap perisai - di bagian menara disertai ornamenornamen tambahan dibagian bawahnya. Saat pengambilan foto ini, keadaan skylight secara struktur masih bagus namun ada beberapa bagian yang bocor.

Gedung Gas Negara dibangun pada masa peralihan langgam arsitektur Kolonial Indische dan Art Deco sehingga bentuknya merupakan percampuran antar keduanya. Ciri langgam Art Deco dapat dilihat pada

ornamen yang ada pada gedung ini seperti ornamen pada kolom (lihat gambar diatas), penggunaan kaca patri, dan desain atap datar bangunan (selain menara).

35 final a4 backup r3 edit final.indd 35

5/7/14 11:44 AM


Gambar diatas merupakan fasad bagian depan Gedung Gas Negara yang terletak di Jalan Braga. Kondisinya saat itu sangat memprihatinkan, terlihat dari begitu banyak coretan-coretan/ gambar yang dibuat secara liar. Pengetahuan yang minim mengenai pemeliharaan bangunan cagar budaya khususnya di Kota Bandung bisa dijadikan penyebab kejadian itu dapat terjadi. Selain itu karena bangunan tidak dioperasikan

dalam 10 tahun lamanya membuat beberapa bagian dinding tampak depan bangunan ini mulai mengeluas atau berlumut.

Bangunan ini memiliki banyak bukaan yang memudahkan untuk burung memasuki bangunan ini. Mudahnya burung masuk menyebabkan beberapa sudut-sudut ruangan dijadikan sarang burung.

36 final a4 backup r3 edit final.indd 36

5/7/14 11:44 AM


Ciri-ciri langgam arsitektur Art Deco juga dapat dilihat dari ornamen pada railing gedung dibawah skylight dan jendela-jendela di dalam ruangan ini.

Gambar diatas foto keadaan Gedung Gas Negara (yang lama). Saat ini digunakan sebagai kantor untuk staaf keamanan dan ruang gudang untuk kebutuhan penyimpanan barang.

37 final a4 backup r3 edit final.indd 37

5/7/14 11:44 AM


Foto diatas memperlihatkan salah satu dari mahasiswa Arsitektur-Anggota IMA-Gundharma saat melakukan survey bangunan di atas bangunan (atap gedung). Tujuannya juga untuk melihat jenis atap yang digunakan dan keadaan dari skylight.

Salah satu foto keadaan ruang dalam Gedung Gas Negara. Terlihat beberapa barang-barang yang jaman dahulu dipakai masih ada dalam bangunan seperti lampu, rak/lemari kantor, meja-kursi dan sebagainya. Dari foto ini pun dapat tingginya jarak antara lantai dan langit-langit bangunan

38 final a4 backup r3 edit final.indd 38

5/7/14 11:44 AM


Foto diatas adalah foto ruangan lain yang ada pada Gedung Gas Negara. Terlihat pada foto diatas yaitu jarak yang sangat tinggi antara langit-langit dan lantai bangunan. Selain itu ukuran jendela yang besar juga menandakan bangunan koloni jaman dahulu. Keadaan dan bentuk jendela masih sama seperti dahulu tanpa diubah.

Foto keadaan ruang lain yang ada di Gedung Gas Negara. Terlihat pada gambar, keadaan bangunan lama masih utuh dari kusen pintujendela dan lantai bangunan walaupun keadaanya memang sangat kotor karena sudah lama tidak digunakan. Namun dari segi fungsi, pintu dan jendela pada bangunan ini masih dapat digunakan.

39 final a4 backup r3 edit final.indd 39

5/7/14 11:44 AM


Foto satu-satunya tangga yang menghubungkan lantai satu dengan lantai dua. Tangga ini menggunakan tegel yang sama dengan lantai gedung dan menggunakan railing yang berciri khas ornamen dari langgam Art Deco.

Foto kegiatan workshop pengukuran yang dilakukan oleh dua mahasiswi Arsitekturanggota IMA-Gunadharma. Pengukuran meliputi ukuran dan bentuk detail dari bagian Gedung Gas Negara, seperti foto diatas yaitu pengukuran ornamen atau detail pada kolom bangunan.

40 final a4 backup r3 edit final.indd 40

5/7/14 11:44 AM


Foto ini diambil dari ruangan utama pada lantai satu Gedung Gas Negara yang memperlihatkan railing tangga. Disini terdapat tralis besi yang tinggi diatas railing tangga yang dipasang. Tralis ini adalah ornamen tambahan untuk alasan keamanan. Sedangakan dibawah tangga dimanfaatkan untuk ruang kamar mandi. Disini pun terlihat masih terdapat barang-barang peninggalan saat gedung ini masih dipakai. 41 final a4 backup r3 edit final.indd 41

5/7/14 11:44 AM


42 final a4 backup r3 edit final.indd 42

5/7/14 11:44 AM


03

PENGENALAN JELAJAH HERITAGE SPEAKING BUILDING

PELAKSANAAN WORKSHOP PENGUKURAN KONSEPSI KONSERVASI WORKSHOP REDESIGN

SELEBRASI PAMERAN G NITE

43 final a4 backup r3 edit final.indd 43

5/7/14 11:44 AM


JELAJAH HERITAGE Pendaftaran Peserta : 31 Agustus 2012 – 6 September 2012 Tanggal Pelaksanaan : Minggu, 8 September 2012 WaktuPelaksanaan : 08.00 - 14.30 Tempat Pelaksanaan : Kawasan Braga Tujuan Acara : Memperkenalkan hal-hal yang berhubungan dengan pendokumentasian suatu bangunan bersejarah dengan secara langsung guna mendapatkan ilmu dan bekal untuk pelaksanaan acara selanjutnya. Deskripsi Acara : Jelajah Heritage akan dilakukan pada kawasan Braga. Peserta akan diajak berkelilinguntuk mengenal bangunan tua secara langsung. Kegiatan jelajah yang dilakukan dapat berupa jalan santai. Diakhir acara ini akan diberikan kuliah singkat sebagai media tanya-jawab dengan pihak yang berhubungan dengan bangunan cagar budaya. Kegiatan ini akan bekerja sama dengan komunitas Aleut dan pihak-pihak yang ahli dalam bidang konservasi. Pengisi Acara: : Komunitas Aleut (Ridwan Hutagalung, Reza Kurniawan dan tim); Bandung Heritage (Aji Bimarsono, Putri Kinansih, Galih, Sam) sebagai pemandu; Target dan Sasaran Acara : Jelajah Heritage ditujukan kepada seluruh anggota IMA-G dan masyarakat umum (komunitas). Acara ini merupakan acara pertama dalam rangkaian acara Gaung Bandung dan ditujukan untuk memperkenalkan hal-hal yang berhubungan dengan pendokumentasian suatu bangunan bersejarah dengan melihatnya secara langsung. Kegiatan pada acara ini yaitu peserta dalam acara ini diajak berkeliling di kawasan Braga untuk mengenal bangunan tua/bersejarah secara langsung. Acara ini dipandu oleh tim dari komunitas Aleut (Komunitas Apresiasi Sejarah) dan Bandung Heritage. Pada saat berkeliling ini peserta dapat bertanya atau berdiskusi langsung oleh pihak yang ahli dalam bidang konservasi

44 final a4 backup r3 edit final.indd 44

5/7/14 11:44 AM


45 final a4 backup r3 edit final.indd 45

5/7/14 11:44 AM


46 final a4 backup r3 edit final.indd 46

5/7/14 11:44 AM


47 final a4 backup r3 edit final.indd 47

5/7/14 11:44 AM


SPEAKING BUILDING Acara ini merupakan salah satu acara untuk pensuasanaan Pameran Gaung Bandung dan dilaksanakan di Kampus ITB. Konsep acara ini sama dengan Jelajah Heritage namun hanya ditujukkan untuk mahasiswa ITB sajak karena tujuannya agar kita mengenal bangunan sejarah yang berada di sekitar kita dalam hal ini mahasiswa ITB. Peserta dalam acara ini diajak berkeliling kampus dan dipandu melalui Audiotour. Peserta nantinya berhenti pada titik-titik lokasi bangunan bersejarah di Kampus ITB. Kemudian di lokasi tersebut peserta diberi informasi mengenai bangunan tersebut berupa Audio. Partisipasi yang didapat dalam acara ini cukup banyak dan mendapat perhatian dari massa kampus.

48 final a4 backup r3 edit final.indd 48

5/7/14 11:44 AM


49 final a4 backup r3 edit final.indd 49

5/7/14 11:44 AM


PETA ZONA SPEAKING BUILDING

50 final a4 backup r3 edit final.indd 50

5/7/14 11:44 AM


51 final a4 backup r3 edit final.indd 51

5/7/14 11:44 AM


WORKSHOP PENGUKURAN Berkaca pada semakin hilangnya bangunan bersejarah yang merupakan pembentuk identitas Kota Bandung, timbul pemikiran untuk melakukan konservasi terhadap bangunan-bangunan bersejarah. Banyak cara untuk melakukan kegiatan konservasi, antara lain restorasi, revitalisasi, preservasi, dan renovasi. Langkah awal untuk melakukan semua kegiatan konservasi tersebut adalah pendokumentasian bangunan, seperti yang tercantum dalam Undang-Undang No. 11 tahun 2010 pasal 53 ayat 4. Pendokumentasian terhadap bangunan bersejarah dipilih sebagai upaya nyata pemeliharaan nilai-nilai historis kota Bandung.

52 final a4 backup r3 edit final.indd 52

5/7/14 11:44 AM


Tujuan diadakan acara ini adalah mendokumentasikan bangunan tua sebagai bentuk apresiasi terhadap bangunan tersebut dalam hal ini adalah Gedung Gas Negara yang merupakan salah satu bangunan cagar budaya di Kota Bandung. Hasil workshop pengukuran ini diharapkan dapat dihasilkan dalam bentuk sketsa, foto, dan tulisan atau bentuk lain yan disesuaikan denganminat dan bakat peserta. Karyakarya ini pada akhirnya di kumpulkan, diolah dan dipamerkan melalui buku dan pameran.

53 final a4 backup r3 edit final.indd 53

5/7/14 11:44 AM


54 final a4 backup r3 edit final.indd 54

5/7/14 11:44 AM


55 final a4 backup r3 edit final.indd 55

5/7/14 11:44 AM


MEASURED DRAWING Berikut adalah hasil dari workshop pengukuran yang kami lakukan, dari hasil tersebut kami menghasilkan gambar gambar terukur sari Gedung Gas Negara. Gambar terukur adalah salah satu cara mendokumentasikan bangunan cagar budaya. Dokumentasi ini adalah sebuah hal penting dan seluruh bangunan cagar budaya selayaknya memiliki pendokumentasian yang baik agar bangunan tersebut tetap abadi dengan adanya dokumentasi.

56 final a4 backup r3 edit final.indd 56

5/7/14 11:44 AM


57 final a4 backup r3 edit final.indd 57

5/7/14 11:44 AM


TAMPAK EKSTERIOR 58 final a4 backup r3 edit final.indd 58

5/7/14 11:44 AM


Potongan Melintang 59 final a4 backup r3 edit final.indd 59

5/7/14 11:44 AM


Potongan Membujur 60 final a4 backup r3 edit final.indd 60

5/7/14 11:44 AM


61 final a4 backup r3 edit final.indd 61

5/7/14 11:44 AM


62 final a4 backup r3 edit final.indd 62

5/7/14 11:44 AM


63 final a4 backup r3 edit final.indd 63

5/7/14 11:44 AM


64 final a4 backup r3 edit final.indd 64

5/7/14 11:44 AM


65 final a4 backup r3 edit final.indd 65

5/7/14 11:44 AM


66 final a4 backup r3 edit final.indd 66

5/7/14 11:44 AM


Halaman ini sengaja dikosongkan

67 final a4 backup r3 edit final.indd 67

5/7/14 11:44 AM


KONSEPSI KONSERVASI “Solusi Pemanfaatan dan Pemeliharaan Bangunan Bersejarah dari Berbagai Sudut Pandang dengan Latar Belakang yang Berbeda”

Narasumber:

Bu Tammi (PEMKOT): (pandangan dari Pemerintah Kota Bandung terhadap persoalan

David Iman Santoso (Lippo Group)

bangunan cagar budaya)

Achmad Syah Fauzi (Ciputra Group)

Perlu diketahui Pemerintah Kota bandung sangat concern tentang kawasan dan bangunan cagar budaya

Ir. Catrini Prathari Kubontubuh, M.Arch. (BPPI)

di Kota bandung karena merupakan aset yang tinggi dan diharapkan nantinya dapat menjadi objek

Ir. Danang (IAI)

wisata Kota Bandung.

Ir. Hendi Kusnadi (Direktur SDM dan Umum PGN) digantikan oleh

Sebelumnya Pemerintah Kota Bandung telah mengeluarkan edaran kepada pemilik bangunan cagar

Drs. Roschin, MM. (Kepala Divisi Manajemen Aset)

budaya kurang lebih 200 bangunan mengenai merenovasi restorasi bangunan. Aset yang mereka

Ir. Tammi Lasmini, M.T. (Distarcip)

punya juga termasuk aset kota Bandung untuk itu mereka mempunyai hak dan kewajiban untuk bisa

Moderator: Ir. Achmad D. Tardiyana, MUDD. (Pak Apep)

melestarikan. Namun keberjalanannya memang harus diperbaiki karena saat itu sosialisasi kepada masyarakat masih kurang sehingga banyak masyarakat masih awam akan hal tersebut. Untuk itu, dari pandangan pemerintah harus bisa membuat dasar hukum yang mengikat agar bisa

Tema diskusi panel hari ini adalah mendiskusikan solusi pemanfaatan dan pemeliharaan bangunan

menjadi pedoman pelestarian kawasan maupun bangunan cagar budaya. Tanpa dasar hukum tidak

bersejarah dari berbagai sudut pandang bertitik berat terhadap konservasi. Tujuan mendorong

ada yang bisa banyak dilakukan karena tidak mempunyai dasar yang kuat.

masyarakat umum untuk lebih peduli terhadap bangunan bersejarah dari keberadaan bangunan bersejarah dan pemanfaatannya dengan pertimbangan dari berbagai sudut pandang.

Moderator:

Pak David (LIPPO): (melihat persoalan dari segi developer) Dari pandangan developer dalam menyikapi bangunan cagar budaya adalah adanya kreativitas yang luar biasa. Mungkin bisa dilihat beberapa bangunan cagar budaya dilestarikan dan dijaga dengan sangat baik.

Bagaimana sebaiknya persoalan bangunan cagar budaya bisa dikembangkan lebih lanjut sehingga

Tetapi kalau melihat bangunan-bangunan di luar terutama di Belanda (Eropa) sudah banyak cara-cara lain

bermanfaat untuk semua pihak, tidak ada yang merasa dirugikan? Dan bagaimana cara pemanfaatan ini

untuk melestarikannya.

dilakukan dari sudut pandang pemerintah sebagai pembuat kebijakan, praktisi sebagai pengelola

Di luar negeri, bangunan cagar budaya dianggap sengai identitas kota karenanya banyak gerakan

atau akademisi ?

untuk “menghidupkannya” kembali seperti sedia kala itupun banyak tahapan yang dilakukan dengan berbagai trial error. Dan proses ini pemilik bangunan biasanya bekerja sama dengan pihak developer dalam perkembangannya dan identifikasi bangunan lama tersebut. Perlu kreativitas luar biasa terutama dari pihak perencana (dalam hal ini developer) untuk mengerti saat berhadapan dengan objek cagar budaya dan mengetahui cerita dibalik bangunan lama itu saat zaman dahulu. Terkadang dari lansekapnya saja sudah jadi bagian cagar budayayang luar biasa. Bagaimana menggali nilai-nilai itu, perlu kajian yang mendalam dari perencana/developer. Fungsi utama perencana/ developer disini adalah menjembatani pengguna bangunan akhir terhadap nilai konservasi.

68 final a4 backup r3 edit final.indd 68

5/7/14 11:44 AM


Moderator:

Saat ini, kami sedang menggunakan studi tipologi infill design bangunan pusaka dalam konteks

Jadi yang perlu diperhatikan dari bangunan cagar budaya bukan hanya melestarikan fisiknya saja, tetapi

pelestarian dan pembangunan ekonomi berkelanjutan.

nonfisik juga.

Pemilik bangunan cagar budaya diharapkan mempertahankan bangunannya tetapi tidak ada dispensasi khusus untuk pembayaran PBB atau aturan lain yang mmepermudah mereka hingga akhirnya mereka

Ibu Cathrini (BPPI) : (Pemahaman mengurus bangunan tua atau bangunan pusaka sebagai terjemahan pusaka. (BPPI : Badan Pelestarian Pusaka Indonesia)) Pusaka indonesia adalah pusaka alam, budaya dan saujana (kesatuan pusaka alam dan budaya milik masyarakat banyak). Saat ini banyak pusaka indonesia punah dan tidak dilestarikan. Contohnya muncul pertanyaan “Dimana

menjual bangunan tersebut karena tidak mampu untuk mengurusnya. Fokus utama Infill design yaitu olah desain pusaka.Tidak hanya fasad bangunan yang bernilai dari bangunan pusaka, tetapi cerita dibaliknya. Selain itu mengenai bagaimana masyarakat bisa memanfaatkan bangunan itu dan bagaimana pengisian kembali dalam bangunan merupakan tahap selanjutnya.

bangunan pusaka ditengahbanyaknya pembangunan mall atau bangunan-bangunan modern lain?. Pertanyaan ini berlaku untuk di seluruh wilayah Indonesia khusunya di kota-kota besar.

69 final a4 backup r3 edit final.indd 69

5/7/14 11:44 AM


Pak Drs. Roschin, MM. (PGN) : (Dr sisi owner yang melihat persoalan ini sebagaiaset) Kami menyadari begitu banyak yang bisa dimanfaatkan dari bangunan cagar budaya salah satunya adalah fungsi bangunan sebagai budaya, perekonomian, dan ikon/citra.Namun ada beberapa fungsi dari PT.PGN dalam persoalan ini yaitu bagaimana mengoptimalkan aset agar bisa dimanfaatkan dari berbagai fungsi dan tidak merugikan masyarakat dan PT. PGN. Bagi masyarakat, bangunan cagar budaya bisadijadikan wahana budaya kita dimasa lalu atau wahana pariwisata.Untuk realisasinya butuh bantuan dar berbagai pihak misalnya adanya paguyuban pemilik bangunan cagar budaya. Jadi suatu saat diadakan event tertentu yang membuat komunikasi antar pemilik bangunan dan adanya salingbantu. Diharapkan nantinya pemeliharaan bangunan lama bukan lagi menjadi tanggung jawab pemilik seorang namun tanggung jawab bersama. Lagi pula jika dari perorangan belum bisa menopang, dari segi komitmen dan finansial. PGN akan berusaha untuk melakukan revitalisasi bangunan Gedung Gas Negara. Langkah konkritnya, PGN sudah melakukan studi analisis dan bagaimana daya pendukungnya bangunan ini berjalan. Intinya manajemen dan komitmen yang kuat dibutuhkan untuk mendukung kebijakan pelestarian bangunan cagar budaya.

Pak David : Apa yang dilihat dari developer property adalah bagaimana menyediakan kebutuhan suatu kotayang sebenarnya yang pada saat ini belum dibutuhkan namun dimasa depan pasti digunakan. Misalnya dalam Lippo Village kami sadar ada kompetisi antar developer di Indonesia, tetapi tahun itu ada kebutuhan yang blm bisa dibaca dan disediakan untuk masalah kota yang independen di Indonesia. Maka akhirnya kami menawarkan portable water ke setiap rumah, memakai sewer treatment plant, tidak menggunakan septitank. Dari sana kami dinilai ungguI di bidang pengembangan. Intinya disini adalah kami menawarkan alternatif lain yang belum pernah dilakukan agar bisa survive. Sekarang mari kita lihat kota Bandung secara makro yaitu bagaimana mapping kompetisi di regional. Begitu banyak warga asing mulai tertarik (misal : adanya pasar baru di Bandung, sekarang sudah ada penerbangan langsung dari KL oleh Air Asia). Apa yang dilihat disini adalah pertumbuhan populasi yang berkaitan dengan pertambahan kelas ekonomi menengah.Kelas ekonomi menengah inilah yang menggerakan Kota Bandung. Salah satu aset lain yang dimiliki kota Bandung adalah potensi human resource yang mudah diserap. Saat melihat pengembangan Bandung khususnya Braga, banyak yang menjadikan tempat ini sebagai destinasi lifestyle eropa zaman dulu yang sudah lewat masanya. Braga merupakan salah satu koridor penopang dari utara ke selatan, koridor penting dan penghubung. Namun ada keterbatasan dari Braga yaitu dilihat dari investor yaitu bagaimana setiap bangunan cagar pusaka berkompetisi dengan lahan lain, persaingan diri objek cagar budaya dengan keseluruhan lahan dalam kota. Keterbatasan kedua adalah gap ekonomi masyarakat Kota Bandung yang berkembang yang cocok dengan branding luar. Untuk itu, dalam kasus Gedung Gas Negara ini misalnya, jika ingin diimaksimalkan bangunan cagar budaya ini adalah perlunya perencanaan kota yang konprehensif dan berintegrasi dengan lingkungan 70 final a4 backup r3 edit final.indd 70

5/7/14 11:44 AM


sekitar dalam hal ini kampung Braga, dan revitalisasi yangbisa dilihat investor menjadi sangat menarik. (Itu di atas pandangan bangunan cagar budaya sebagai investasi)

Moderator : Setuju dengan Pak David, ganti peran Jalan Braga menjadi jalan tujuan bukan “terobosan�. Kemudian terus terang kecewa dengan Pemkot karena tidak mempunya visi yang kuat terhadap kawasan Braga. Bandung sekarang merupakan kota kreatif harusnya Braga bisa menjadi pusatnya. Tetapi tidak ada kontrol bisnis apa pun di Braga tanpa izin pun bisa jalan. Selain itu banyak developer tidak tertarik karena keadaannya yang tidak baik, banyak sampah, trotoar rusak, jalan rusak, jalan menggenang, dan kotor. Ada satu hal lain yang salah menurut saya yaitu Paris Van Java(PVJ) mengacu pada suasana koloni Belanda seperti kawasan Braga sampe sekarang sukses. PVJ meniru jalan Braga tetapi sukses. Dalam hal ini yang bisa dipikirkan adalah konten yang dipersoalkan, bisnis apa yang pantas berada di Braga yang mendukung ke depannya.

Pak Danang (IAI) : Arsitek mepunyai profesi bertanggung jawab dan etika kepada pemerintah daerah salah satunya adalah memikirkan kawasan Braga. Sebaiknya pemerintah daerah paling tidak sudah membuat panduan bagaimana mengolah bangunan tua (pedoman pemugaran) dan diatur secara golongan (A,B,C). Biasanya bangunan golongan B biasanya lebih mengarah ke komersial. Disini kita bisa melihat dan mempelajari bangunan lama yang sudah dikembangkan dengan baik. Contoh Hotel Prinsen Ruko di Jakarta, dahulunya adalah kantor perniagaan hindia belanda. Ada tata cara bagaimana mengganti fasad dan sebagainya. Contoh lain adalah daerah menteng yaitu rumah duta besar swiss dimana bagian depan bangunan dipertahankan, sedangkan yang dibelakang diubah menjadi sangat modern. Kalo bangunan c pedoman pemugaran lebih mudah yaitu bangunan boleh diubah atau dibangun baru tetapi masih sesuai dengan lingkungan sekitarnya.

71 final a4 backup r3 edit final.indd 71

5/7/14 11:44 AM


SESI PERTANYAAN Pertanyaan :

berkembang. Hal ini sangat bersinggungan dengan budaya dan kedepannya tidak hanya kebudayaan konvensional yang diunggulkan tetapi juga konsep

1. Pak Robbi (KETUA IAI JABAR)

kontemporer (ditujukan untuk Ibu Catrini-BPPI). Jadi

“Untuk mengantisipasi Perda Lima 2010 maka kita

sekarang bagaimana keadaannya?

mau munculin arsitektur apa? Sunda? Sunda atau bagaimana? Arsitektur sunda bukan punya Kota Bandung, namun punya daerah. Kalau kita mempunyai Perda cagar

Jawaban: 1. Bu Tammi : Peran Pemkot Bandung mendukung

budaya, kenapa itu yang tidak kita angkat sebagai

usaha konservasi

potensi. Dengan catatan lingkungan sunda bisa

“Pemkot sangat mengapresiasi Bandung sebagai

dgunakan. Saya lebih setuju potensi Bandung adalah

“kotacagar budaya” mulai dari dinas kebudayaan dan

cagar budaya bukan arsitektur sunda.”

pariwisata, kemudian dari akademisi,. Kami sudahmembuat SK PERDA tentang penetapan

“Kemudian untuk Padk David, mungkin tidak

tim pertimbangan pelestarian kawasan atau

sebagai developer memdorong Pemkot memberikan

bangunan cagar budaya.

pandangan visi terhadap kota Bandung ? Pemkot

Diharapkan tim akan memberikan pertimbangan

mungkin mau kalau diberi tahu tentang pengusulan

saran dan usul kepada walikota. Tugas

program dengan catatan tidak ada kepentingan

untuk melaksanakan penelitian, pengkajian,

dibalik itu).”

pengevaluasian program kawasan pemugaran di Kota Bandung butuh buku panduan kawasan

2. Yoga (mahasiswa)

pemugaran. Tim menyusun standar penilaian dan parameter pemberian verifikasi pembangunan cagar

“ Konservasi nantinya akan sebatas pemeliharaan saja

budaya (golongan kelas A,B,C).

atau ada upaya lain?”

Bersama dinas kebudayaan dan pariwisata menginvetarisasi tidak hanya bangunan tetapi juga

“Dari studi kawasan Braga adalah representatif

kawasan. Dari segi perizinan jika developer atau

Kota Bandung namun sekarang tidak konservatif

siapapun mau melakukan sesuatu harus mendapat

lagi dan mengarah menjadi komersialisasi dimana

rekomendasi dari tim pertimbangan ini baru bisa

seperti mall/hotel banyak dibangun. Sejauh ini apa

masuk proses perizinan.”

pertimbangan kita melegalkan untuk membangun bangunan tersebut?”

“Braga bukan dari pusat kawasan, sebenarnya seperti alun-alun. Kawasasn braga merupakan kawasan

“Panjang Jalan Braga yaitu sebesar1,2 km, tetapi

cagar budaya yang berada di pusat kota. Termasuk

terasa 400 meter. Apa ada upaya sinkronisasinya

alun2 cikapundung dan braga. Konservasi kawasan

terhadap hal tersebut?”

tidak bisa hanya dari per kawasan, tetapi harus dilihat dari kebijakan RTRW Kota Bandung.“

3.Ganjar (peserta workshop redesain) Zaman sekarang konsep kontemporer sedang

2. Dari Pak David lippo “Kegiatan ini harusnya berfungsi untuk bangun

72 final a4 backup r3 edit final.indd 72

5/7/14 11:44 AM


harapan, bukan saling menunjuk.

meningkatkan ekonomi untuk para pelaku ekonomi,

Dalam melihat cagar budaya kawasan bangunan harus

investor dsb.”

sering melihat dan belajar, seperti di Amsterdam. Di luar

“Kita mengenal pusaka masa lalu dan pusaka masa depan.

negri bisa berhasil, daerah downtown dan kota yang

Kreativitas selalu ada dan mendukung hal tersebut. Benda

awalnya kotor bisa jadi daerah termahal.

pusaka bukan hanya benda/fisik yang telah ada dari

Bagaimana mereka bisa merubah dan bagaimana cerita

dulu sehingga kita terbuka terhadap dinamika dengan

mereka itu yang harus dipelajari. Semua merupakan berawal

tetap dalam koridor nilai-nilai yang dijaga.

dari satu visi. Jadi dengan tidak menyalahkan pihak manapun, yang

Moderator: (Kesimpulan)

dibutuhkan adalah pembelajaran yang terjadi di seluruh

“Pada akhirnya yang dibutuhkan adalah jejaring

dunia. Mulai mencontoh, berdasarakan pemikiran practice

yaitu berupa sebuah kolektif action yang memiliki

yang telah terjadi (seperti di kota eropa).

kepentingan bersama (visi bersama) yang terdiri dari

Bagaimana kita semua dari satu paguyuban bisa

semua stakeholder seperti swasta, masyarakat, pemerintah

bersama-sama mempunyai satu visi, dan melihat base

dan pemilik bangunan. Dan diadakannya sharing

practice yang terjadi dan menyadari kita berada dalam

knowledge.”

kompetisi global. “Yang kedua adalah leadership. Tanpa hal ini arah usaha 3. Dari Pak Drs. Roschin, MM.(PGN)

konservasi akan menjadi sangat sulit bahkan bisa jadi sia-

“Kita harus menyepakati visi dan komitmen bersama.

sia. Untuk itu, mudah2an bisa terjadi walaupun bukan di

Masalah lainya itu leadership pengendali keputusan.

Pemkot skarang ini..”

Karena sebagai owner tergantung dari arah kebijakan. Aspek komunikasi based community seperti ini harus

Kesimpulan dari peserta diskusi:

dilanjutkan, bukan hanya seminar atau workshop lalu

Riza (mahasiswi) :

selesai namun perlu ada satu kesinambungan yang

“Untuk pemberdayaan kawasan, tidak hanya bidang

dimotori sesudahnya mungkin dari pihak Arsitektur ITB/

konservasi tapi untuk seluruh kawasan tidak terlepas dari

IMA-Gunadharma (sebagai penyelenggara acara) lalu

adanya stackholder yang terkait dan kegiatan- kegiatan

dilanjuntukan.”

pemerintah yang harus dipertegas dan diperjelas. Tujuanya agar kita bisa bertindak sesuai dengan panduan-panduan

4. Dari Bu Catrini Ari (BPPI)

yang ada. Suatu kebiijakan juga dibuat oleh para ahli agar

“Leadership memang dibutuhkan karen ajika leadership tidak

akhirnya bisa bekerja sama dengan baik.”

jalan, akan susah malah tidak bisa jalan. Selain leadership, dibutuhkan pula dukungan dari jejaring sekitar. Banyak

Ihsan (mahasiswa) :

potensinya, contoh seperti mahasiswa.

“Dibutuhkan pengakuan semua pihak dan semua

Pada tahun 2013 akan diadakan upaya proses perencanaan

tahu konservasi penting, apa yang salah apa yang

tata ulang dimotori oleh Pekerjaan Umum (PU) dan

benar. Keadaannya sekarang ini karena banyak orang

memfokuskan perencanaan yang peduli dengan kawasan

mementingkan kepentingan sendiri. Harus bisa

pusaka. “

dilakukan bersama-sama berdampingan didukung adanya kepemimpinan yang membuat kita bergerak

“Selanjutnya konservasi tidak hanya sebatas

bersama-sama.”

pemeliharaan namun harus mengoptimalkan keberlanjutan setelahnya yaitu bagaimana dapat

73 final a4 backup r3 edit final.indd 73

5/7/14 11:44 AM


WORKSHOP REDESAIN Pendaftaran Peserta : 9 Oktober 2012 Tanggal Pelaksanaan : Sabtu dan Minggu, Oktober 2012 WaktuPelaksanaan : 09.00 – 17.00 Tempat Pelaksanaan : Gedung Gas Negara Target dan Sasaran Acara : Workshop ditujukan kepada seluruh anggota IMA-G dan umum (mahasiswa univeritas lain). Pengisi Acara : Dr. Ing. Ir. Widjaja Martokusumo, Ph.D., Aji Bimar dan Putri Kinansih(Bandung Heritage) sebagai pembimbing dan Arya Abieta sebagai juri penilai. Tujuan diadakan acara ini adalah untuk menambah pengetahuan tentang mengolah desain bangunan lama bersejarah, dalam hal ini Gedung Gas Negara. Hal ini agar bangunan tersebut menjadi lebih baik dari segi fungsi dan desain tanpa mengubah fasad bangunan tersebut. Dalam acara workshop ini peserta akan berdiskusi langsung dengan dosen ataupihak yang ahli dalam bidang konservasi bangunan untuk membahas desain yang lebih baik dan menarik untuk Gedung Gas Negara. Hasil akhirnya berupa usulan-usulan desain interior/eksterior bisa dalam bentuk sketsa atau 3D.

74 final a4 backup r3 edit final.indd 74

5/7/14 11:44 AM


75 final a4 backup r3 edit final.indd 75

5/7/14 11:44 AM


BRACE (BRAGA MORCE)- TUNNELTim Arsitektur ITB :Miftahuddin N., Andi Fazza Rinaldi, Tiara Rossyda S., Belly Munandar, Haryo Ruriandi ANALISIS

Gedung Gas Negara merupakan salah satu cagar budaya yang termasuk dalam golongan A.Hal ini mengakibatkan bangunanini tidak boleh mengalami perubahan pada bagian tampak dan juga struktural

Di bagian timur dan barat jalan Braga terdapat perumahan padat penduduk yang harusnya dapat merasakan keuntungan dan perkembangan dari keadaan di jalan Braga. Namun pada kenyataannya penduduk di dapat merasakan itu semua.

Dari sebuah survey kecil yang kami lakukan bahwa 88% dari fungsi yang terdapat di jalan Braga adalah fungsi komersil menengah ke atas, hanya 12% yang dapat digunakan untuk publik. Hal ini mengakibatkan jalan Braga tidak terlalu hidup atau perkembangannya lambat.

KONSEP

Fungsi baru yang akan ditempatkan di dalam GGN dibagi menjadi 2 fungsi besar yaitu : 1. Fungsi Komersil - terdiri dari eksekutif lounge 2. Fungsi R.Publik - ruang publik ini akan diletakan di lantai 1. Terdiri denah lt 1 dari taman baca, ruang diskusi, ruang komunitas Sirkulasi menerus menghubungkan antara jalan Braga dan jalan Morse. Sirkulasi ini dapat mempermudah akses menuju kedua jalan dan dapat menarik masyarakat untuk menggunakan ruang publik yang berada di lantai satu. Dengan ini jalan Braga bisa ramai sampai dengan 24jam dan diharapkan bangunan ini dapat mendorong kesejahteraan dan perekonomian daerah sekitarnya.Sirkulasi ini tidak mengenenai struktur bangunan lama

tampak bangunan

Diagram terowongan

76 final a4 backup r3 edit final.indd 76

5/7/14 11:46 AM


77 final a4 backup r3 edit final.indd 77

5/7/14 11:46 AM


78 final a4 backup r3 edit final.indd 78

5/7/14 11:46 AM


79 final a4 backup r3 edit final.indd 79

5/7/14 11:46 AM


80 final a4 backup r3 edit final.indd 80

5/7/14 11:46 AM


Halaman ini sengaja dikosongkan

81 final a4 backup r3 edit final.indd 81

5/7/14 11:46 AM


PAMERAN BANDUNG NGAB(A)RAGA Pada acara ini bertujuan untuk memamerkan hasil kerja yang telah dilakukan selama rangkaian acara berlangsung, termasuk proses pengerjaannya. Karya-karya dalam pameran ini berupa hasil kegiatan workshop pengukuran dan redesain Gedung Gas Negara, dokumentasi acaraacara yang sebelumnya telah dilaksanakan, dan karya kolaborasi dari elemen-elemen diluar IMAGunadharma. Pameran ini merupakan salah satu upaya menumbuhkan kesadaran masyarakat sekitar, khususnya yang datang ke pameran ini, agar lebih peduli akan keberadaan bangunanbangunan lama bersejarah. Pada saat pembukaan pameran banyak dihadiri oleh pihak-pihak yang terlibat dalam acara ini, termasuk pengisi pameran, mahasiswa dan masyarakat Braga sendiri. Pameran ini pun dibuka langsung oleh Direktur SDM dan Manajemen Perusahaan Gas Negara, Bapak Ir.Hendi Kusnadi, dengan simbolisme pengguntingan pita. Partisipasi pengisi pameran : Lukisan Pak Tisna Sanjaya, Dokumen milik Bandung Heritage, Keprofesian IMA-Gundharma, Paguyuban Braga Museum Braga dan Perusahaan Gas Negara

82 final a4 backup r3 edit final.indd 82

5/7/14 11:46 AM


Bapak Ir. Hendi Kusnadi saat pembukaan Pameran Bandung NgaB(a)raga. 83 final a4 backup r3 edit final.indd 83

5/7/14 11:46 AM


HariPelaksanaan : Sabtu, 24 November 2012 WaktuPelaksanaan : 19.00 - 23.00 Tempat Pelaksanaan : New Majestic Tujuan Acara : Acara ini bertujuan untuk merayakan ulang tahun Ikatan Mahasiswa Gunadharma (IMA-G) ke-61 yang jatuh pada tanggal 15 November 2012. Deskripsi Acara : Acara Gunadharma-Nitemerupakan selebrasisekaligus penutupan dari seluruh rangkaian acara Gaung Bandung – Dies 61. Acara ini akan dilaksanakan di bangunan yang berada di Kawasan Braga. Pada acara ini, seluruh anggota dan alumni IMA-G diundang untuk saling berinteraksi dan berbagi pengalaman dalam suasana yang santai dan akrab. Disamping itu, di dalam acara ini terdapat performance dari massa IMA-G dan juga alumni IMA-G. Target dan Sasaran Acara : G-Niteditujukan kepada seluruh anggota dan alumni IMA-G serta pihak-pihak yang akan diundang. Pengisi Acara : Biro Kelompok Minat IMA-G ITB, Band Alumni atau Band Dosen, dan Anggota IMA-G Estimasi Jumlah Pengunjung : 300 orang

pameran bandung tempo doeloe

instalasi bingkai

84 final a4 backup r3 edit final.indd 84

5/7/14 11:46 AM


pameran fotografi Jepret IMA-G pengunjung menikamti area pamer utama

ruang pameran braga tempo doeloe final a4 backup r3 edit final.indd 85

ruang pamer utama 85 5/7/14 11:46 AM


Instalasi bingkai karya mahasiswa seni rupa

Pameran hasil workshop pengukuran dan measured drawing

86 final a4 backup r3 edit final.indd 86

5/7/14 11:46 AM


pameran lukisan

pameran kegiatan riset IMA-G yang bernama Jeja-G

photobooth

pengunjung menikmati video bandung tempo doeloe 87

final a4 backup r3 edit final.indd 87

5/7/14 11:46 AM


GUNADHARMA-NITE (G-NITE) Hari Pelaksanaan : Sabtu, 24 November 2012 Waktu Pelaksanaan : 19.00 - 23.00 Tempat Pelaksanaan : Amphiteater Gd. Arsitektur Labtek IX B ITB Tujuan Acara : Acara ini bertujuan untuk merayakan ulang tahun Ikatan Mahasiswa Gunadharma (IMA-G) ke-61 yang jatuh pada tanggal 15 November 2012. Deskripsi Acara : Acara Gunadharma-Nite merupakan selebrasi sekaligus penutupan dari seluruh rangkaian acara Gaung Bandung – Dies 61. Pada acara ini, seluruh anggota dan alumni IMA-G diundang untuk saling berinteraksi dan berbagi pengalaman dalam suasana yang santai dan akrab. Disamping itu, di dalam acara ini terdapat performance dari massa IMA-G dan juga alumni IMA-G. Target dan Sasaran Acara : G-Nite ditujukan kepada seluruh anggota dan alumni IMA-G serta pihak-pihak yang akan diundang. Pengisi Acara : Biro Kelompok Minat IMA-G ITB, Band Alumni - Dosen - dan Massa G

88 final a4 backup r3 edit final.indd 88

5/7/14 11:46 AM


89 final a4 backup r3 edit final.indd 89

5/7/14 11:46 AM


90 final a4 backup r3 edit final.indd 90

5/7/14 11:46 AM


04 KEBERLANJUTAN

GEDUNG GAS NEGARA 2013 GAUNG BANDUNG 2013

91 final a4 backup r3 edit final.indd 91

5/7/14 11:46 AM


GEDUNG GAS NEGARA 2013 Setelah Pergerakan Gaung Bandung selesai, masyarakat mulai melirik kembali bangunan ini. Hal ini terbukti dari kegiatan pameran yang diadakan oleh masyarakat di Gedung Gas Negara. Salah satu pameran yang diadakan setelah kegiatan adalah NATAMORTA, sebuah pameran yang diadakan oleh mahasiswa DKV Seni Rupa ITB

92 final a4 backup r3 edit final.indd 92

5/7/14 11:46 AM


93 final a4 backup r3 edit final.indd 93

5/7/14 11:46 AM


94 final a4 backup r3 edit final.indd 94

5/7/14 11:46 AM


GAUNG BANDUNG 2013 IMA-G ITB berusaha untuk melanjutkan pergerakan GAUNG BANDUNG. Setelah Gedung Gas Negara menjadi bangunan yang bisa dinikmati masyarakat, IMA-G berusaha mempertahankan pandangan ini dengan mengadakan pameran di Gedung Gas Negara pada tahun 2013 namun dengan tema yang berbeda

95 final a4 backup r3 edit final.indd 95

5/7/14 11:46 AM


Kondisi Gedung Gas Negara saat ini setelah dikonservasi. 96 final a4 backup r3 edit final.indd 96

5/7/14 11:46 AM


SAVOIR POUR PREVOIR Mempelajari masa lalu, melihat masa kini untuk menentukan masa depan - Aguste Comte Special Thanks Adinda Restu & Team

97 final a4 backup r3 edit final.indd 97

5/7/14 11:46 AM


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.