SAYEMBARA TANPA BATAS Gaung Bandung 2018 Kompilasi karya-karya Sayembara Tanpa Batas Gaung Bandung 2018.
KARYA SAYEMBARA TANPA BATAS Gaung Bandung 2018
Juara 1 STB_051 Juara 2 STB_165 Juara 3 STB_065 Juara 4 STB_133 Juara 5 STB_046 Juara Favorit STB_137 10 besar STB_038 STB_097 STB_128 STB_160
STB_133 KONSEP
ENERGI BERSAMA
ERA BARU
ENERGI Era baru yang telah terjadi sekarang banguna ditutut dapat memnghasilkan energi sendiri guna memenuhi kebutuhan masyarakat akan listrik (energi terabarukan) yang dapat digunakan pada perangkat komunikasi, kendaraan listrik, atau pada pengguna kursi roda elektrik dan juga Hoverboard.
ENERGI
MENGHASILKAN ENERGI
KEBUTUHAN
SHELTER BERBAGI
BERSAMA
Suatu hal yang dilakukan secara bersam-sama tidak dibatasi perbedaan ras, fisik, gender, dan usia. Berbagi hal baik pada sesama manusia adalah bentuk perasaan peduli akan kekurangan manusia lainya , peduli akan perbedan itu adalah bentuk pemahaman individu terhadap kondisi individu yang lain.
PEDULI
BERBAGI
BERSAMA
MEMAHAMI
ENERGI BERSAMA
SHELTER BERBAGI
Adalah sebuah Shelter yang berupaya saling berbagi sebuah energi kehidupan pada era baru. yang terimplementasikan pada sebuah ruang publik yang menyediakan energi terbarukan yang gratis dan dapat digunakan semua kalangan . Banyaknya kalangan yang membutuhkan untuk mengisi daya pada perangkat masing-masing menimbulkan komunikasi yang saling memahami akan kondisi individu, juga saling peduli (bersimpati) pada individu yang kurang berutung tak mendapatkan enegi tersebut, atau mereka dapt saling berbagi.
FUNGSI SHELTER KOMUNIKASI
SIMPATI HUBUNGAN TERJADI TEMPAT BERTEDUH DARI HUJAN
MEMAHAMI
TEMPAT BERTEDUH DARI PANAS
TEMPAT ISTRAHAT
LOKASI TAMPAK Lokasi tapak berada di Jl. Malioboro, DIY yang terkenal sebagai pusat wisata perbelanjaan, sejarah, dan budaya. Malioboro wajib di kunjungi wisatawan dari lokal maupun mancanegara saat berkunjung ke kota Yogyakarta.
DISPENDUK DIY
Sebagai lokasi orang berkumpul secara gratis pasti terjadi isu inklusi sehingga perlunya fasilitas publik yang memadai akses yang mudah oleh segala kalangan.
KIRI
KEBUTUHAN
Lansia 395.954 jiwa NYAMAN
Miskin 488.830 jiwa TERJANGKAU
MUDAH
Difabel 9.336 jiwa
KOMUNIKASI ENERGI
Normal 3.618.084 jiwa AMAN
ISTIRAHAT
DAMPAK
UNTUK MEREKA
KANAN
GUBAHAN MASSA
memberikan energi gratis terbarukan untuk penggunaan alat elektronik saat berpergian
JELAS
terwujud komunikasi dan aktivitas individu satu dan lainnya untuk meningkatkan rasa peduli tanpa memandang latar belakang
menarik individu dengan kebutuhan khusus untuk datang ke lokasi karena fasilitas yang ramah
SIDEWALK jalur pedestri utama kepadatan pejalan kaki
BELAKANG
DEPAN
fasilitas yang dapat mengatasi segala cuaca untuk menarik pengunjung datang tidak hanya saat cuaca cerah
Fugsi railing dibangunan, kemudahan duduk dan berdiri untuk ibu hamil, lansia, pengguna tongkat dan orang sakit.
Bagunan mepuyai akses lebar guna aktifitas leluasa p a ra p e n g g u n a kursi roda.
EXPLODAMETRI SOLAR PANEL
!
BETON FIBER
SHADING KAYU
AKSES akses jalan utama akses jalan alternatif
penggunaan yang tidak memerlukan keahlian khusus membantu seluruh masyarakat agar mudah saat menggunakan fasilitas
Warna yang didominasi merah dan biru, guna sebagai penanda dan tertanda bagi orang yang mengalami Tritanopia.
Bangunan tanpa celah bagian bawah untuk respon mengenali benda, oleh orang buta.
RAILING BESI
CHARGING STATION
KACA TEMPERED BETON FIBER
CHARGING STATION
BETON FIBER
FASILITAS SHELTER
KACA TEMPERED KURSI SANDAR CHARGING STATION
VEGETASI pepohonan RTH
DENAH
POTONGAN
A
3.00
JALAN MALIOBORO
2.00
komersial
B
1.50mm 35,62
bersejarah
4.00mm 72,02
permukiman
AREA KURSI RODA
AREA ISTIRAHAT
AREA PEJALAN KAKI
LOKASI J.l Malioboro, Sosromenduran, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta
0.50
PEMBATAS/FASAD
2.00mm 51,28
105,49 4.50 mm
2.50 mm 54,21
A
2.00 mm 22,61
PENGGUNA
14,09 mm
+
0.62
B
POTONGAN B-B
3.50 2.00 0.62
POTONGAN A-A
S A R E N G A N
STB_046
an urban connector project | Cihampelas, Kota Bandung LATAR BELAKANG : MENGAPA BANDUNG ? MAKRO Pertumbuhan Ekonomi Meningkat
Kesenjangan Ekonomi dan Sosial
Budaya Memudar
Kota Mode-Fashion
6.71
5.25 5.5
5.8
6.06
5.00
7.91
8.53 7.84
7.72
7.64
7.79
0.41
0.42 0.42
0.48
0.44
0.44
7.21
2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 Sumber : BPS Kota Bandung
Bandung menjadi sasaran pariwisata
Kesenjangan Ekonomi dan Sosial
MIKRO Sejarah: Kolam Cihampelas
Pemandian Cihampelas merupakan awal pergerakan ekonomi, kemudian didukung oleh perkembangan fashion
Industri fashion yang cukup nggi.
Akibat pertumbuhan ekonomi, produk berlabel luar lebih dimina .
Daya Dukung Lainnya
Factory Outlet
Produksi jeans merupakan daya dukung utama (dahulu)
Kawasan menjadi Kawasan Komersial Padat
Keterangan: Laju Pertumbuhan Ekonomi Kota Bandung (persen) Jumlah Wisatawan Mancanegra dan Domestik Kota Bandung (juta) Rasio Gini Kota Bandung
Keterangan: Pemandian Cihampelas Lampau
LOKASI
STRATEGI DESAIN
Perkembangan kawasan yang cukup pesat dak hanya membawa dampak posi f, namun juga dampak nega f, seper :
Kesenjangan ekonomi
terbagi menengah ke bawah dan ke atas. kawasan hunian dan daerah Komersil.
Komoditas Fashion
strategi penjualan yang terdistraksi dengan unsur luar.
Adanya nilai sejarah yang dapat di angkat dan ke mpangan sosial ekonomi yang masih terlihat di kawasan Jalan Cihampelas menjadi fokus perha an dalam konsep utama sehingga dapat menjawab permasalahan tersebut.
Menciptakan fasilitas inklusi sebagai upaya pemberdayaan masyarakat dan pengingat memori dengan mengintegrasikan Sky Walk eksis ng dalam zona transisi di Jalan Mengatasi kesenjangan sosial- Membuka peluang untuk berkembang Mengembalikan memori Pelesiran, Cihampelas masa lalu secara krea f (inklusi) ekonomi
ISU
memudar akibat pertumbuhan ekonomi yang berkembang pesat.
Sejarah
KONSEP UTAMA
MASALAH
Sky Walk kurang tepat guna Tingginya pertumbuhan ekonomi kota Bandung
EKONOMI
Munculnya ke mpangan dan kemiskinan diberbagai kawasan di Bandung
Solusi pemerintah : Sky Walk merupakan langkah untuk mengatasi masalah PKL dan pejalan kaki. Namun terdapat permasalahan baru, melipu : Ironi 1 Tidak sesuai dengan esensi sky walk. Kios dak semuanya terintegrasi, sehingga akses terbatas.
Site Berada di Jalan Pelesiran, Cipagan , Coblong , Kota Bandung.
Ekonomi menengah ke bawah Ekonomi menengah ke atas SITE
Konteks tapak berada disekitar area : Residensiil (menengah ke bawah) Residensiil (menengah ke atas) Komersiil
Kondisi
Area tapak masih memiliki batas transisi (antar golongan);
Adanya pertemuan antara 2 zona yang berbeda: Selatan : Permukiman Utara : Komersiil
Potensi
SITE
Status ekonomi yang berbeda mempengaruhi cara bersosial masyarakat Bandung merupakan kota dengan angka kesenjangan sosial ter nggi di Jawa Barat
SOSIAL
Memori masa lalu Cihampelas yaitu pemandian dengan aspek mata air dan pohon ampelasnya sudah memudar
BUDAYA
Hal tersebut menjadikan tapak berpotensi menjadi zona inklusi tempat bertemu semua golongan. - Pejalan Kaki - Pemanfaatan fasilitas yang telah ada - Kemudahan mengakses
Umur (anak-anak, muda, dan orang tua) Dapat menjadi ruang interaksi antara anak anakorang tua.
TUJUAN Membuat wadah bagi pengembangan industri mikro dengan integrasi Skywalk.
EKONOMI
Membuat fasilitas rekreasi edukasi inklusi
SOSIAL
Menghadirkan unsur dari memori masa lalu (sejarah).
BUDAYA
EKONOMI
Mengangkat perekonomian mikro yang sudah ada.
SOSIAL
Menambahkan suatu fasilitas sosial yang dapat diakses siapa saja (Main Place).
BUDAYA
Konservasi site dengan cara menambahkan suasana masa lalu Cihampelas dengan unsur alami (Pemandian dan pohon Cihampelas).
EKOSIS TEM
Menyediakan ruang bagi makhluk hidup lainnya.
Gender (pria dan wanita) Aman bagi siapapun, baik pria maupun wanita
Kondisi Manusia (difabelnon difabel) Dapat diakses siapa pun, baik difable - non difable. Menyediakan sarana yang layak.
Ekosistem (tumbuhan, hewan dan manusia) Penambahan unsur air, pohon dan lainnya dapat menciptakan ekosistem baru
SKYWALK TO CIWALK
- menghubungkan ekonomi bawah dan atas - area tersebut jarang diakses masyarakat kota - menata PKL setempat - menghidupkan kembali area setempat - mengintegrasi ke area Ciwalk Sky Walk Eksis ng Sky Walk Main Place
B
Node 1 berhubungan dengan massa Eksisng.
EKSEKUSI DESAIN
ENTRANCE SIGNAGE Pintu masuk utama
EKSEKUSI DESAIN Mengapa arah Integrasi Skywalk ke sini?
Merupakan Zona Transisi
SKYWALK Proses Distribusi
Berdasar fungsi lahan yang akan di gunakan : Zona Inklusi, hal ini dapat mengakses semua golongan, seper :
Ekonomi (menengah ke atas dan ke bawah) Menjadi ruang bersama, mengikutsertakan komodi setempat.
TRANSFORMASI DESAIN
A
MAIN PLACE
Produksi Fotosintesis
ANALISA PENGGUNA
Per mbangan
ANALISA TAPAK
Ironi 2 Ironi 3 Ironi 4 M i n i m t e m p a t Modul Kios yang dak Strukturnya dinilai b e r n a u n g . Ku ra n g disesuaikan dengan merusak akar pohon di ramah ; panas dan kebutuhan kios awal. jalan Cihampelas. hujan dak ada tempat bernanung.
SOLUSI
Analogi Pohon: Fotosintesis
Mengintegrasi dari SKYWALK EKSISTING - KOMODITI SETEMPAT - AREA EDUKASI DAN INTERAKSI (MAIN PLACE) - CIWALK Node 3 berhubungan C dengan pusat perkembangan perbelanjaan di Bandung.
Node 2 berhubungan dengan komodi jeans dan masyarakat ekonomi rendah.
Terdapat 3 Node/ Ti k point pada Zona Transisi.
MAIN PLACE
ENTRANCE SIGNAGE
TRANSITION WAY
TRANSITION WAY
Sirkulasi, ga point tersebut dikoneksikan.
VISUALISASI
ENTRANCE SIGNAGE
RAIN HARVESTING POTONGAN A
k awal pertemuan ruang inklusi dan Skywalk eksis ng, dimana dalam konsep berperan sebagai ‘akar’ yang menjadi pintu masuk unsur makanan (pengunjung). Ÿ Elemen dalam entrance mengangkat kedinamisan dari unsur air (kolam pemandian) dan tumbuhan (pohon ampelas) sebagai salah satu upaya pengingat memori masa lalu kawasan Cihampelas.
POTONGAN B
Ÿ Area yang menjadi
TRANSITION WAY
Area skywalk pelesiran yang terintegrasi dengan Teras Cihampelas. Harapannya Teras Cihampelas dapat lebih tepat guna dan menjadi lebih fungsional.
Air Hujan masuk ke pipa melalui atap skywalk
B
A Lebar 300 cm dengan material baja stainless steel. Lantai terdiri dari material solid dan floor gran ng. Elevator machine sebagai media penjual antara area bawah dan atas. Atap sebagai naungan dan penampung air hujan (Rainwater Harves ng) dan akan didistribusikan melalui bawah lantai ke area Main Place. Railing sebagai tempat duduk pejalan skywalk.
Air hujan diproses dan dialirkan ke toren di atas Main Place
Air hujan siap digunakan untuk KM dan WC serta penyiraman tanaman.
Suasana di skywalk Pelesiran. Skywalk memiliki bordes dengan Atap skywalk yang berfungsi pula sebagai penampung air hujan. Air Suasana di bawah skywalk dimana masih dapat dilalui kendaraan tempat duduk yang berfungsi sekaligus sebagai railing dan mesin hujan akan di tampung sementara di bawah skywalk dan dialirkan ke bermotor. Masih terdapat pula ruang bagi PKL di Jalan Pelesiran. elevator makanan yang terhubung dengan PKL di bawah skywalk. Mainplace untuk di olah.
15
0
MAIN PLACE
A ir h u j a n d ia l i r ka n ke tempat filtrasi di Main Place
A
B
SKYWALK 3 U
Air hujan ditampung dalam wadah transparan di bawah skywalk
9
Sebagai fasilitas edukasi dan pengembangan jeans. Hal ini di ambil dari sejarah Cihampelas sendiri (produksi jeans). Tiga Zona Pembagi : PENGENALAN Amphiteater dan Presentasi Area.
PEMBELAJARAN PENGAPLIKASIAN Galeri Ramp dan Zona Zona public di kreasi jeans Kreasi Jeans dan souvenir sebagai (masyarakat krea f apresiasi terhadap produk jeans). jeans lokal. Tempat peresapan air hujan : menghadirkan unsur air, pohon, tanah dan makhluk hidup. Sehingga dapat terwujud ekosistem baru dengan makhluk hidup lainnya (serangga, burung, pohon dan manusia).
1 4
3
SITEPLAN (MAINPLACE) 10
U
0
2
30
SKY WALK TO CIWALK
1 up up
2
3
Area bawah Main Place yang dibiarkan kosong sebagai ruang resapan air hujan dan ruang bagi tumbuhan serta ekosistem mikro lainnya. Hal ini sesuai dengan tujuan awal konsep inklusi yakni inklusi secara ekosistem lain yang ada. Ruang bawah ini juga sebagai akses kendaraan loading dock, kolam filtrasi air hujan, dan ruang terbuka hijau bagi masyarakat sekitar.
4
up Skywalk menghubungkan antara Cihampelas dan Main Place, dengan per mbangan konsep sebagai berikut: Mengembalikan eksistensi skywalk sebagai penghubung Mengintegrasi Main Place (komoditas jeans lokal) dengan perkembangan di daerah tersebut (Cihampelas Mall).
up LANTAI 1 U
1.2 0
LANTAI 1.5 U
7.2 3.6
12
1.2 0
LANTAI 2 U
7.2 3.6
12
1.2 0
7.2 3.6
12
Suasana di ruang amphiteatre sebagai ruang presentasi pengenalan mengenai sejarah produksi jeans di Cihampelas dan ruang interaksi sosial.
Suasana di ruang workshop penjahitan jeans. Pengunjung diajak Suasana di ruang souvenir pada lantai teratas di Main Place. Ruang untuk merasakan langsung cara penjahitan jeans dan proses ini sebagai medium apresiasi bagi para pekerja industri jeans produksi lainnya. Pengunjung juga dikenalkan dgn rumah produksi sekaligus ruang transit menuju ke area Ciwalk. jeans lokal di Cihampelas.
Catatan Tambahan ANALOGI POHON (FOTOSINTESIS)
Laju Pertumbuhan Ekonomi Kota Bandung termasuk tinggi dan stabil (LPE)
Akar Menyerap zat dan unsur hara untuk di teruskan ke batang.
Batang Meneruskan zat dan unsur hara ke daun.
Daun Proses pengolahan unsur dan zat menjadi energi.
Enterance Signage Sebagai pintu utama pengunjung masuk ke area skywalk.
Skywalk Akses pengunjung untuk ke Main Place.
Main Place Terdapat 3 bagian: Pengenalan Sejarah, Proses produksi (komoditi setempat), dan Area Souvenir.
Jumlah Wisatawan baik mancanegara dan domestik di Kota Bandung termasuk tinggi di Jawa Barat, puncaknya ditahun 2015 yaitu 7.79 juta (Jumlah Wisatawan) Kesenjangan sosial-ekonomi Kota Bandung adalah tertinggi di Jawa Barat, yaitu mencapai 0.44% pada 2016 (Rasio Gini)
Harapannya, sama seperti analogi pohon. Para pengunjung dapat mengenal sejarah pada kawasan tersebut dengan pengenalan diawal dan penerapan unsur pemandian, mengerti akan proses pembuatan sehingga terjadi interaksi. Dari hal ini, harapannya masyarakat dan pengunjung dapat membawa “zat dan unsur yang telah diolah� ke luar. MAIN PLACE Pengenalan Sejarah
Souvenir Tahap Produksi
Subtraksi: memberi ruang presentasi.
Di naikkan: sebagai area loading barang (komodi jeans).
Akses landai, ramah bagi siapapun.
Menghadirkan kembali unsur pemandian.
Amphiteater: sarana pendukung area presentasi.
Pelingkup: sebagai ďŹ nishing main place.
STB_097
SEKOLAH APUNG MODULAR Letak yang strategis serta kemudahan akses melalui laut dan sungai menjadikan kawasan pesisir pantai penjaringan sebagai titik awal perkembangan kota Jakarta. Berkembangnya kawasan tersebut sebagai pusat perdagangan ditandai oleh dibangunnya pelabuhan Sunda Kelapa serta pusat Kota Batavia lama dilengkapi dengan kastil di mana para bangsawan tinggal dalam naungannya sementara disekelilingnya tumbuh pemukiman-pemukiman kaum buruh pekerja kasar yang didatangkan guna menunjang aktivitas perdaganagan di kawasan pelabuhan tersebut. Eksklusivitas telah mengakar pada pesisir Jakarta semenjak era-kolonial melalui didirikannya kastil dan benteng guna menegaskan batas spasial antara penguasa dengan yang dikuasai.
ditujukan secara eksklusif, memecah garis pantai Jakarta menjadi blok kekuasaan individu. eksploitasi pesisir menyisakan segelinitr ruang dan sumber daya bagi masyarakat nelayan lokal untuk berkehidupan. Pembangunan serta eksploitasi alam memperparah kondisi tersebut, mengancam terendamnya kawasan pesisir akibat penurunan muka tanah dan kenaikan air laut. Menyelesaikan permasalahan tersebut dapat menjadi momentum guna mengubah paradigma bersama akan cara hidup masyarakat pesisir Jakarta. Alih-alih membangun tanggul dan pulau reklamasi eksklusif yang permanen namun berdampak buruk bagi jangka panjang, bersama kita dapat mengusung arsitektur non-permanen sebagai solusi jangka panjang melalui sekolah apung modular.
Walaupun kini kastil-kastil tersebut sudah tiada, nyatanya kawasan pesisir tetap saja didominasi oleh dinding tinggi yang membatasi kompleks perumahan, apartemen, serta pusat perbelanjaan yang
Konfigurasi ruang kelas fleksibel dengan layout modular dan open plan. Dinding didominasi bukaan dan anyaman memungkinkan masuknya cahaya alami.
Observation deck pada sisi Barat memungkinkan pengguna untuk menikmati pemandangan pelabuhan Muara Angke serta matahari terbenam.
Elemen berbentuk segitiga dan trapesium yg terinspirasi dari bentuk kapal nelayan tradisional mendominasi area playground.
Elemen kolam renang pada deck menggembalikan memori serta akses akan air bersih bagi anak-anak.
Amphitheatre terletak satu sumbu dengan pintu masuk, menciptakan area publik yang dapat diakses oleh semua kalangan.
Sekolah dapat diakses menggunakan kapal melalui deck pada sisi barat.
Provinsi DIY Kota Yogyakarta
Kondisi Tapak
Interaksi Berkurang
Aktivitas Berkurang
Isu Utama
Area Tapak Luasan 167 m2
Isolasi Lingkungan
Harapan Hidup
Site yang di pilih merupakan salah satu kampung kota
dengan kepadatan penduduk yang tinggi di DIY. Letaknya bersebelahan dengan Panti Werda (panti Jompo) dan dekat dengan pasar kampung. Sekitar site merupakan pemukiman penduduk yang padat dan memiliki aktivitas yang ramai pada jam-jam kerja.
Lokasi panti Werda
Rata Rata 72 Tahun Sumber : Dinas Sosial Jogja 2016
KONSEP IDE
[Gaung Kebersamaan Dalam Keberagaman Hidup] Taman REKAM merupakan wadah bagi masyarakat dalam menerima,
KILLER IMAGE
36.728 Lansia Terlantar
Paradigma Negatif Lingkungan
FASE 1
Pendekatan Konsep
Fungsi Kognitif Menurun
Aktivitas Eksklusif
Perubahan Mentalitas
Aktivitas Menurun
Paradigma Negatif Pada Lansia
Terapi Sosial
Orangtua
muda berkarya bersama untuk membangun aspek universal, menepis
Anak Anak
Respon
batasan sik, usia, sosial dalam sebuah ruang aktivitas.
Taman REKAM melakukan pendekatan desain universal melalui aspek kebutuhan dan aktivitas masyarakat khususnya lansia. Konsep keterbiasaan dalam berinteraksi menjadi mungkin untuk menumbuhkan rasa solidaritas, serta kepercayaan satu
Ruang Pameran karya
Urban Farming & Workshop
Ruang Sarasehan
Terapi Sosial bertujuan merangsang lansia dalam berinteraksi melalui keaktifan anak anak di sekitarnya dengan cara bermain. Anak anak juga menjadi relasi antara lansia dan orangtua dalam berkomunikasi.
Open Space Ruang Sebagai Wadah Kolaborasi Interaksi Warga dan Lansia
Lansia
Masyarakat
Masyarakat
Komunitas
Komunitas
Memberi
AnakAnak
sama lain sehingga dapat
FASE 4
Interaksi
Masyarakat
Tujuan
masyarakat.
+ +
Paradigma Positif Kehidupan
Simpati dan Empati Pribadi
Solidaritas Masyarakat
Kehidupan Universal
Pelaku Desain
Lansia
Pengguna dominan
FASE 2
Dampak
Lansia
Lansia
Masyarakat
Masyarakat
Komunitas
Komunitas
Keterangan :
Pengguna dominan
Keterangan :
Pada tahap Interaksi,masyarakat diajak untuk melihat pameran , a t a u hasil karya d a r i l a n s i a s e r t a berkomunikasi secara personal dengan lansia yang menyajikan karyanya.
+
menumbuhkan paradigma yang positif terhadap lansia serta kehidupan lingkungan sekitar dan meningkatkan kolaborasi antara berbagai kalangan
Keterangan :
Pada tahap Terlibat, komunitas berperan dalam mengedukasi lansia serta masyarakat setempat melalui workshop, seminar, dan kegiatan yang merangsang adanya kebersamaan.
Orangtua
Menemani
Pengguna dominan
Pada tahap Datang, masyarakat dan lansia bertemu dan bersantai, bermain, atau berteduh sejenak. Penggunaan ruangan duduk menjadi sarana untuk berkomunikasi.
Interaksi Menerima
Terlibat
Lansia
Keterangan :
SKEMA WAKTU
FASE 3
Datang
Lansia
memberi, membagi, serta menemani, yang bertujuan membangun paradigma postif mengenai pentingnya kehidupan dan relasinya. Merangkul lansia dan anak
STB_128
Gema kebersamaan dalam keberagaman menghadirkan “RELASI KAMPUNG”.
Usia
Area tapak
Lingkungan Tertutup
Perubahan Mentalitas
14 % Lansia dari Total Penduduk DIY
generasi.
Kesenjangan Sosial
“REKAM”
DATA LANSIA Kota D.I. Yogyakarta
lebih muda dalam menerima bahkan berbagi dengan kaum lansia. Fenomena ini dapat terjadi oleh beberapa faktor, s e p e r t i kecanggungan dalam berinteraksi, paradigma negatif terhadap lansia maupun rendahnya wadah dalam berinteraksi lintas
Kampung Klitren
Daya Kuat Tubuh Menurun
Fenomena Lansia
Kampung Klitren, Kota Yogyakarta, Kesenjangan semakin signikan dengan minimnya peran kaum yang
ISU & PERMASALAHAN
Lintas Generasi menjadi tantangan dalam mengembangkan keberagamaan yang bersifat universal. Penerimaan kepada berbagai pihak, menjadi gaung yang belum terealisasikan sepenuhnya pada aspek desain. Salah satunya adalah Lansia, kondisi sik yang melemah disertai fungsi kognitif menurun , menyebabkan aktivitas semakin terbatas terutama interaksi dengan lingkungan sekitar. Tak sedikit konsekuensi sosial yang mereka terima karena keterbatasan ini sehingga menjadi sulit untuk mengekspresikan diri mereka.
Kognitif Menurun
Taman
SITE & ISU UTAMA
LANSIA DAN LINTAS GENERASI
Komunitas
Pengguna dominan
Pada tahap Dampak, masyarakat dan lansia melakukan pelayanan sosial bersama serta mampu
mengembangkan taman REKAM secara mandiri.
Cara ini dilakukan dengan memanfaatkan hasil urban farming, pameran batik, atau sukarela masyarakat dalam mengadakan workshop, atau kegiatan perkumpulan bersama.
EXPLODE DETAIL MEMORY COLLECTING
PERSPEKTIF Ruang pameran
Lintas generasi
Lansia
Kolektif
Memori
Art WORK
Jalur Kondusif Interaktif menyatukan dan memicu aktivitas antar ruang
Memory collecting
Produk Hasil workshop
Elemen Akustik
berupa barang kerajinan yang dapat meransang memori kolektif Lansia
SK
EN
AR
IO
ZO
SI
R. Interaksi terbuka
Area collecting memory
Akses gerak publik yang mempertemukan berbagai kalangan usia.
ZONA 1
Berbagi antar pengguna, dengan keterikatan antar ruang dalam berinteraksi dan beraktivitas
ZONA 2
Keberagaman aktivitas dan ruang disatukan oleh open space sebagai titik kumpul
ZONA 3
Memory collecting
Menerima, memberi, menemani sebagai Terapi sosial masyarakat.
NA
R. Kolaborasi
memanfaatkan bunyi sebagai penanda ruang, seperti : Gantungan hasil kreasi dari bambu & botol bekas
Urban Farming
Urban farming R. Pameran Area lintas generasi
R. workshop
Workshop
M
EN
GI
SI
RU
Keterikatan Ruang menghubungkan dengan berbagai Aktivitas dan interaksi.
AN
G
Vegetasi yang ditanam merupakan sayuran yang dapat di manfaatkan sebagai bahan dapur
DETAIL URBAN FARMING
Menanam vegetasi produktif yang dilakukan penyiraman secara manual
Jahe
Pegagan
Kencur
Bawang Merah
Kunyit
Kucai
Sawi Hijau
Bayam
Seledri
Ruang interaksi terbuka
Urban farming
NE
Air bekas siraman di distribusi secara gravitasi dari modul ke modul melalui celah.
KT
IFI
Pemicu terjadinya Interaksi lintas Generasi.
TA
S
Air kolam di gunakan untuk keperluan penyiraman vegetasi dan untuk memelihara ikan
Penyiraman di lakukan secara manual, kemudian air bekas siraman kembali lagi ke kolam
Site plan
MODUL URBAN FARMING
Interlock-system Sebagai pengait antar modul agar terkunci, dan tidak memerlukan struktur pengikat. Pondasi Dinding batu bata, sebagai struktur yang menopenopang modul.
Denah Lantai Dasar
Denah Lantai Atas
DETAIL TAMAN RECYCLE Barang recycle
14 m
Difungsikan untuk mengedukasi orang untuk menjaga kebersihan lingkungan dengan memilah sampah dan di daur ulang agar menjadi barang yang lebih berkualitas, dengan cara dimanfaatkan sebagai bahan kerajinan dan kreativitas yang dilakukan oleh secara kolaboratif oleh pengguna lansia dan masyarakat.
Akses dari lantai dasar
Rumah warga
A
Area Urban farming +0.00
Gudang & perkantoran
Area kolaborasi
Sampah Botol
Ruang kumpul
+0.00
Botol dapat dimanfaatkan menjadi bahan kreativitas
+0.80
Ayo semangat!
15 m
17 m
Area Kolam ikan
Sampah Kertas Kertas dapat dimanfaatkan menjadi bahan kerajinan dengan kreativitas tinggi! Ayo semangat!
Sampah Kain
Sampah Organik
Kain dapat di ubah menjadi produk yang dapat di jual kembaliii!
Sampah daun dapat di ubah menjadi pupuk :)
Jl. Klitren Lo
+1.20
Ruang Perpustakaan
Rumah warga
Ruang Workshop
r Collecting memory
+0.10
+0.10
Tekstur
Ruang Workshop
+0.30
+0.10
Plastik dapat merusak lingkungan, ayo rajin kumpulin sampah di sekitar kita :)
Desain Universal untuk memudahkan semua orang, dengan Asumsi pada kondisi tertentu semua orang akan memiliki keterbatasan (hamil, sakit, tua)
Ruang Interaksi
+0.10
Ruang kumpul Lesahan
Sampah Plastic
UNIVERSAL DESAIN
Ruang Workshop
Ruang Interaksi
+0.10
Berbeda, Objek timbul merespon indra peraba untuk menuntun pengguna Tuna netra & low vision.
Pola Lantai
untuk memudahkan identikasi fungsi ruang yang berbeda, dan untuk menuntun pengguna Tuna netra, warna yang kontras menjadi kriteria utama.
+0.10
Menuju area perkantoran Ruang kumpul
i
Jalur
las sirku
Ruang Interaksi
+0.10
+0.10
Area Kolam ikan
Akses masuk taman
Ruang Pameran +0.10
A’
+0.10
Ruang kumpul
Ruang Workshop
5m
KO
Ruang kolaborasi
Lantai bilah bambu
+0.10
Terbuat dari bambu bilah tegak dan sebagai elemen reeksi kesehatan bagi lansia yang beraktivitas. Akses masuk taman
Akses dari lantai dasar
12 m
Gg. Klitren Kulon 0
1
2
4
Warna Kontras
8
0
1
2
Potongan A-A’ Jl. Klitren Kidul
Panti Werda Perandan Padudan GKJ Gondokusuman
Ruang Kolaborasi
Kolam ikan & penampungan
Ruang Workshop Taman recycle
Ruang Collecting memories
Lintas Interaksi
4
8
Bilah bambu sebagai informasi agar pengguna lebih berhati-hati terhadap perbedaan elevasi lantai.
Tampak Barat
DAERAH SITE
LATAR BELAKANG
Dalam Kehidupan dikota Permasalahan mengenai inklusi masih sering dijumpai. Perbedaan yang mencolok dari masyarakat masih dirasakan seperti sekarang ini, hal tersebut disebabkan oleh berbagai faktor anatara lain membedakan ras, agama, dan suku, membedakan usia, membedakan karena keterbatasan ďŹ sik dan lain - lain, padahal, sejatinya setiap manusia itu diciptakan sama, namun karena pola pikir seperti diatas itulah yang menyebabkan manusia saling singgung satu sama
LOKASI
KONDISI SITE
SITE
KONDISI SEKITAR
Lokasi berada di daerah Daerah Istimewa Yogyakarta,Indonesia
PENGGUNA
MASYARAKAT UMUM
Tidak adanya sarana pemersatu masyarakat
STRATEGI DESAIN
Kondisi site terbengkalai
Sekitar Site Padat penduduk
Zona transisi (Taman)
berguna untuk lingkungan sekitar
Zona transisi sesuai dengan k o n t e k s kebutuhan lingkungan
Iconic pemersatu hubungan (inovasi desain) masyarakat
PUBLIK AREA HIJAU
vegetasi sebagai peneduh dan shading matahari agar tidak terlalu terik
Zona air mancur ini dapat dimanfaat bagi anak - anak disekitar site, karena anak - anak tersebut belum memiliki sebuah tempat untuk bermain.
3000 1100
Gazebo - gazebo di site merupakan wadah aspirasi warga sekitar, agar aspirasi - aspirasi tersebut dapat tersampaikan dengan baik. 700
900
900
900
900
Shelter sepeda disite untuk mendorong masyarakat agar lebih sering menggunakan sepeda, dari pada kendaraan motor untuk menjaga kualitas hidup yang lebih baik sirkulasi angin alami
600
600
4000 800
800
800
1700
4000
Menyelesaikan Masalah
penempatan kolam sebagai peredam panas disiang hari dan didekatkan dengan gazebo agar membuat nyaman penggunanya
penempatan dijauhkan dari depan site agar bau dari toilet tidak menyebar/mengganggu
SEMI PUBLIK
600
Ramah Lingkungan
TUA & MUDA
PRIVAT
600
kondisi site lahan kosong(berkontur)
jalan raya besar
mengatasi masalah dengan problem yang ada disekitar disekitar site
PROBLEM
SEMUA KALANGAN SOSIAL
DIFABEL
SITE
pemukiman warga
Lokasi berada di daerah JL.GedongKuning KotaGede,Daerah Isimewa Yogyakarta.
Lokasi perancangan berada pada perkotaan yang padat
NORMAL
STB_006
3000
ICONIC
Karena pengguna bukan hanya dari orang - orang normal, maka dibuat sebuah pendukung agar pengguna non normal dapat menikmatinya juga seperti ram,guilding block dan akses kemudahan lainnya area duduk di zona ini dapat difungsi kan sebagai ruang tunggu bagi mereka yang tengah menunggu. site juga berada ditempat yang ramai dengan moda transportasi dari angkot, hingga Trans Jogja
Instalasi iconic dari site merupakan representasi dari batik Kawung, yang mana melambangkan agar setiap manusia tidak melupakan dari mana asalnya, karena dari pengetahuan ini, manusia tak lagi membeda - bedakan latar belakang yang dimiliki setiap manusia yang ada
ANALISIS PENEMPATAN PADA SITE Air mancur diletakan ditengah agar pengguna merasa aman dalam bermain airnya
DAMPAK UNTUK SEKITAR
Peletakan kolam sebagai peredam suhu panas Gazebo diletakan dibelakang site, karena merupakan zona tenang dan dijauhkan dari kebisingan jalan.
shelter sepeda diletakan didepan agar pengguna tidak kesulitan dalam memarkirkan sepeda
Tempat Duduk diletakan didepan berfungsi sebagai zona istirahat para penggunanya, jadi pengguna tidak terlalu jauh untuk mencapai zona tersebut untuk beristirahat.
adanya kios-kios solusi untuk membuat lapangan pekerjaan bagi warga sekitar
Rancangan berguna untuk warga sekitar
Rancangan mampu membuat masyarakat berinteraksi
Rancangan dapat dikembangkan oleh semua orang
RANCANGAN UNTUK JANGKA PANJANG
vegetasi sebagai pengarah dan juga peneduh
kios diletakan antara jalan masyarakat pemukiman(gang) dan jalan umum, diharapkan pembeli tidak hanya dari orang - orang di zona transisi, namun dari warga luar zona tersebut.
Ruang ini dalam 5 -10 thn kedepan bisa berfungsi sebagai paruparu kota atau zona hijau permanen bagi kota, karena zona/area hijau didekat kota makin lama makin berkurang karena lahan hijau selalu dialih fungsikan sebagai tempat pembuangan atau zona pemukiman warga.
TAMAN SAMA
SEMUA
BERMAIN
STB_060
BERSAMA
ANALISIS MASALAH
Pendongkelan Belakang merupakan suatu jalan yang berada di kota Jakarta Barat dimana penduduknya diprediksi akan terus meningkat dan tentunya komunitas-komunitas yang ada di kota ini pun akan semakin beragam. Akibatnya, kebutuhan masyarakat pun makin beragam sehingga dibutuhkan suatu Community Center untuk menampung aktivitas-aktivitas masyarakat yang beragam untuk mewadahi komunitas yang berada di dalamnya.
KESETIMPANGAN Tapak berada di zona transisi, dikelilingi perumahan kumuh, perumahan kelas menengah ke atas, dan apartemen high rise. Ruang publik yang ada masih homogen.
Maka dari itu, dibuat suatu Community center berupa ruang publik terbuka hijau atau taman yang dilengkapi dengan berbagai fasilitas yang melayani kepentingan masyarakat yang ada di sekitar taman tersebut. Taman ini akan menjadi taman multifungsi yang dapat dijangkau oleh semua masyarakat, baik tua-muda, bonafide-marginal, normal-difabel, pria-wanita, yang hidup secara berdampingan di wilayah ini.
DAMPAK DESAIN
KESETARAAN
Dampak desain ini adalah terciptanya suatu tempat yang mampu menghilangkan batasan batasan yang ada di wilayah ini dengan memberikan suatu wadah dimana orang dengan latar belakang dan kemampuan yg berbeda dapat bermain bersama.
KONSEP PERANCANGAN
BERMAIN BERSAMA Suatu konsep untuk memberikan sebuah ruang publik terbuka hijau berupa taman untuk masyarakat dengan berbagai perbedaan yang ada untuk meyakinkan bahwa mereka sama dan setara agar mereka semua bermain bersama. PLAYGROUND Playground dirancang agar dapat mengakomodasi kebutuhan semua anak untuk bermain, baik itu normal maupun disabilitas, bersama sama. maka dari itu, mainan yang ada dirancang melibatkan semua indra. Playground dialasi rubber tile mat untuk menghindari luka ketika jatuh saat bermain.
1 SENSORY PANEL
Panel yang dapat diakses oleh semua anak, menstimuli indera anak.
3 2
1
2 RHAPSODY OUTDOOR MUSICAL INSTRUMENT
Anak-anak dan orang dewasa dari segala usia dapat bergabung bermain musik dengan koleksi metalofon, dan drum.
3 PLAYSENSE DESIGN
Playground yang menawarkan climbing dan sliding untuk anak-anak
AYUNAN Ayunan dirancang agar semua orang dapat memainkannya, dari anak kecil hingga dewasa, normal maupun disabilitas.
berusia 5 hingga 12 tahun.
FOODCOURT
REFLEXIOLOGY PATH Taman yang jalurnya diberikan bebatuan untuk orang dewasa hingga lansia untuk terapi kesehatan. terdapat paralel bar sebagai pegangan.
Mengakomodasi pedagang yang ada disekitar tapak dengan menyediakan tempat untuk mereka berdagang.
OUTDOOR FITNESS DEWASA
PARKIR SEPEDA & MOTOR
TOILET Toilet dengan bilik yang luas sesuai standar agar dapat diakses semuanya, dari yang normal hingga disabilitias.
WATER FOUNTAIN PAD air mancur yang dapat menjadi hiburan untuk bermain.
gym outdoor yang didesain untuk remaja ke atas, agar playground tidak tertutup untuk anak anak saja.
TA M PA K D E P A N + 3.20
+ 2.5
+1.80
+0.80
POTONGAN
+ 0.00
3.15
7.4 m
2.7 m
8.6 m
1.6 m
11 m
3.8 m
PARKIR SEPEDA & MOTOR
JALAN SETAPAK TAMAN
JALAN
WATER FOUNTAIN PAD
JALAN
PLAYGROUND
TAMAN
Reminiscence Park
Lokasi tapak
STB_069
: Polder Tawang, Jl.Tawang, Kec.Semarang Utara, Kel.Tanjungmas, Semarang
Polder Tawang adalah salah satu polder di Semarang yang berbatasan dengan Stasiun Tawang di sebelah utara dan Kawasan Kota Lama di sebelah selatan. Konteks transisi pada tapak ini yaitu hubungan formal-informal antara penduduk kawasan heritage Kota Lama dan Permukiman di sekitar Polder Tawang.
Taman Kenangan Semarang Utara
Polder Tawang
Stasiun Tawang
Kota Lama
Isu Utama Inklusi Spasial
Kel.Tanjung Mas
- Air hanya masuk ke dalam polder, tidak diolah maupun dialirkan lagi - Tidak terawatnya polder membuat polder terkadang diisi oleh tunawisma - Kondisi air yang tidak terolah membuat air polder kotor - Banyak sampah dibuang ke dalam polder - Aturan area bebas parkir / pedagang dilanggar
Linkage
Interaksi Peluang Orientasi desain diharapkan Stasiun Tawang - Kota Lama - mampu mewadahi berbagai Desain juga dirancang untuk dan Lingkungan sekitar kegiatan sosial untuk membuka peluang wirausaha merupakan noda-noda aktivitas masyarakat dengan berbagai untuk warga sekitar dengan terbesar di sekitar tapak, status dan latar belakang. tersedianya slot di dalam sebuah linkage dibutuhkan Ditambah dengan program menara pandang dengan sebagai connector antara satu revitalisasi Kota Lama, rekomendasi program yang akan aktivitas dengan yang lain dan diharapkan desain mampu dipaparkan nanti bisa diakses oleh semua orang menghidupkan kawasan di sekitarnya
Existing
:
Target Pencapaian Desain
Konsep Desain
Link
Terciptanya link antara noda kawasan, membuat kawasan lebih terintegrasi
Air masuk ke dalam polder
Air diam tidak diapa-apakan
Polder menjadi tidak fungsional
Masalah lingkungan dan sosial muncul
Rekomendasi :
Connecting
Setelah dua noda kawasan terhubung, diharapkan polder yang semula hanya “space” mampu bertransformasi menjadi “place” dengan adanya unsur aktivitas manusia di dalamnya dan ada keterikatan emosional terhadap tempat ini
Air masuk ke dalam Waste WaterTreatment Off-site
Air diberi Sewage Treatment
Air masuk ke dalam polder, Air digunakan oleh tapak, diberi Rotating Biological maupun dialirkan ke Contactor Treatment kawasan sekitar
Revitalize
Hasil rancangan menjadi jantung kawasan, memberikan kehidupan bagi kawasan di sekitarnya pula. Sekaligus mendukung program revitalisasi kawasan Kota Lama oleh pemerintah
Gambar
Gambar
Gambar
Inklusi Ekonomi
Skema penyelesaian masalah
Isu pada Tapak
Gambar
Inklusi Sosial
Gambar
Gambar
Trade Menara dimanfaatkan selain sebagai menara pandang, juga sebagai slot untuk berwirausaha warga sekitar, seperti menjadi toko oleh-oleh, foodcourt, dan prgoram-program lainnya. Bahkan setelah rancangan selesai-pun, akan tetap ada peluang usaha di luar tapak yang bisa muncul, seperti tempat persewaan swanboat dan usaha mikro
Revitalisasi berhasil, lingkungan yang bersih akan membuat orang sungkan untuk mengotorinya
Kawasan menjadi aktif, membuka peluang bagi pelaku ekonomi (masyarakat sekitar)
Rancangan masuk ke dalam tapak
Polder menjadi bersih dan fungsional
Memorable - Reminiscence Stasiun sebagai tempat bertemu dan berpisah, serta Kota Lama dengan ceritanya yang bersejarah memiliki ikatan kuat dengan kenangan. Objek yang berada diantara keduanya akan memperkuat dengan mengikat kedua kenangan (past) dan juga menjadi tempat untuk membuat kenangan (present-future)
Inclusive
Seluruh fasilitas dalam rancangan bisa diakses oleh berbagai kalangan masyarakat dengan berbagai latar belakang fisik, sosial, ekonomi, dan lainnya
Contextual Design tidak mencolok, sehingga tidak mengalahkan attractiveness dari Kota Lama, justru memberi sarana yang mendukung kawasan
Rekomendasi Tapak Waste Water Treatment Kawasan
Zoning
Perencanaan Tapak
Batasan Desain Lokasi di dalam kawasan heritage memberi batasan-batasan dalam desain seperti : - Objek rancangan tidak boleh menjadi “barang asing” di tapak - Visibilitas terhadap kawasan heritage tidak boleh terganggu - Objek rancangan tidak boleh lebih unik dari kawasan di sekitarnya,
Misbar Program : - Bioskop gerimis bubar - Ruang sosial Material : - Rumput sintetis outdoor - Bata plester
Stasiun Tawang
Solusi - Rancangan bukan sebuah bangunan massive (khususnya melebar) - Rancangan “merefleksikan” apa yang ada di sekitarnya - Rancangan harus menjadi sesederhana mungkin Ilustrasi human eye view to site
Kawasan Kota Lama Luasan Polder +/- 9750m2 (150m x 65m)
Luas Tapak +/-1500m2 (r1=15m, r2 = 31.8m)
Transparan - Reflektif - Tidak mengganggu visibilitas - Sederhana - Adaptif
Connector
Air olahan sewage + Rotating Biological Contactor treatment Potensi : Sebagai sarana permainan air
Program : -Menara pandang -Food Court -Toko oleh-oleh - Galeri sejarah Kota Semarang Transportasi vertikal : Lift Material : Cermin
Denah Situasi
Potongan A-A’
Tampak Depan
Tampak Kanan
Denah
Potongan B-B’
Tampak Belakang
Tampak Kiri
匀吀䈀开 㠀
搀攀渀愀栀
瀀漀琀漀渀最愀渀
椀猀漀洀攀琀爀椀
一䄀唀吀伀刀䤀唀䴀 倀刀伀䨀䔀䌀吀
戀攀爀洀愀欀渀愀 欀攀猀攀椀洀戀愀渀最愀渀Ⰰ 欀攀椀渀搀愀栀愀渀 搀愀氀愀洀 欀攀栀椀搀甀瀀愀渀 戀攀爀ⴀ 洀愀猀礀愀爀愀欀愀琀⸀
䐀攀渀最愀渀 搀椀爀攀愀氀椀猀愀猀椀欀愀渀渀礀愀 爀愀渀挀愀渀最愀渀 一愀甀琀漀爀椀甀洀 椀渀椀 搀愀瀀愀琀 洀攀洀瀀攀爀琀攀洀甀欀愀渀 愀渀琀愀爀 愀渀最最漀琀愀 洀愀猀礀愀爀愀欀愀琀 琀愀渀瀀愀 洀攀洀愀渀搀愀渀最 戀攀爀戀愀最愀椀 愀猀瀀攀欀 戀愀椀欀 攀欀漀渀漀洀椀Ⰰ 猀漀猀椀愀氀Ⰰ 戀甀搀愀礀愀Ⰰ 氀椀渀最欀甀渀最愀渀 愀氀愀洀Ⰰ 瀀猀椀欀漀氀漀最椀猀Ⰰ 洀愀甀瀀甀渀 愀欀猀攀猀椀戀椀氀椀琀愀猀⸀ 䄀渀琀愀爀 愀渀最最漀琀愀 搀攀渀最愀渀 氀愀琀愀爀 戀攀氀愀欀愀渀最 戀甀搀愀礀愀 戀攀爀戀攀搀愀 搀愀瀀愀琀 琀攀爀愀欀漀洀漀搀愀猀椀 漀氀攀栀 昀甀渀最猀椀 爀甀愀渀最 猀攀爀琀愀 昀愀猀椀氀椀琀愀猀 礀愀渀最 愀搀愀⸀ 匀攀栀椀渀最最愀 稀漀渀愀 椀渀椀 洀愀洀瀀甀 搀椀渀椀欀洀愀琀椀 漀氀攀栀 猀攀氀甀爀甀栀 愀渀最最漀琀愀 洀愀猀礀愀爀愀欀愀琀 搀愀渀 琀攀爀挀椀瀀琀愀渀礀愀 猀甀愀琀甀 氀椀渀最欀甀渀最愀渀 礀愀渀最 椀渀欀氀甀猀椀⸀
STB_086 A N E W L A N D M A R K O F W E S T J AVA
TAPAK
PERPADUAN KEDUA POLA BATIK TASIKAN MENJADI DASAR BENTUK GUBAHAN ATAP
“INI ADALAH WUJUD KEHEBATAN BANDUNG. JAGALAH WARISAN ANAK CUCU KITA INI.”
PENGGUNAAN MATERIAL LOKAL YANG RENDAH EMISI MENJADI KARAKTER TAMAN MELALUI PRINSIP-PRINSIP PENYUSUNAN, HIRARKI,IRAMA,DSB.
DEFINISI DARI NAMA TAMAN ADALAH “TATANAN KEHIDUPAN YANG SEJAHTERA LAHIR DAN BATIN SECARA SEIMBANG, SERASI ADIL DAN MERATA”.
KETERSEDIAAN : MENYEDIAKAN SEBUAH FUNGSI RUANG YANG MENJADI ZONA TRANSISI DARI PERBEDAAN YANG MENJAMUR DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT BANDUNG. DESIGN MENCOBA MEWUJUDKAN NAUNGAN UNTUK MASYARAKAT BERKUMPUL DAN MELAKUKAN BERBAGAI KEGIATAN AKSESIBILITAS : RAUNG ARSITEKTUR DI DESIGN SEBAGAI WADAH INKLUSI SEHINGGA TARGET DARI RUANG ARSITEKTUR INI ADALAH MASYARAKAT LUAS DENGAN TANPA MEMANDANG PERBEDAAN. DESIGN TERBUKA DAN MENGUNDANG BERBAGAI KALANGAN KARENA DESGIN FLEKSIBLE DAN TIDAK MENITIK BERATKAN PADA SATU KALANGAN SAJA. SERTA LAMBANG INDONESIA YANG MENYATAKAN BAHWA DESIGN INI DIRANCANG UNTUK SELURUH MASYARAKAT INDONESIA. RANCANGAN MUDAH DIAKSES SEBAB TERLETAK DI DAERAH TENGAH KOTA YANG RAMAI DAN TERJANGKAU. AKOMODASI: KARENA DESIGN INI DITUJUKAN UNTUK SELURUH KALANGAN TERUTAMA PENYANDANG DIFABEL DENGAN BERBAGAI KERTERBATASANNYA MAKA DESIGN DIRANCANG MEMUDAHKAN PENYANDANG DIFABEL UNTUK MERASAKAN RUANG. (AKSES RAMP) KETERJANGKAUAN: DESIGN MEMILIKI NILAI EKONOMIS DAN DAPAT DIKEMBANGKAN KARENA RUANG DAPAT DIGUNAKAN SECARA MULTIFUNCTION UNTUK BERBAGAI KEGIATAN. PENERIMAAN: DESIGN YANG MENGARAHKAN SETIAP INDIVIDU UNTUK MENUJU KEBERSAMAAN, DITUNJUKAN DALAM DESIGN AMPHITEATER SEBAGAI BANGUNAN UTAMA TEMPAT BERKUMPUL YANG BESAR DAN TIDAK MEMILIKI DINDING PEMBATAS SEHINGGA INTERAKSI DALAM RUANG TERSEBUT DAPAT TERJALIN SECARA MAKSIMAL DAN TERCIPTA SUASANA YANG TIDAK TERBATAS
SITEPLAN
STB_091
USER SCENARIO
3
LUAS SITE : 1.338 cm²
USERS
PROGRAM
GOAL
MAIN
FOCUS
GOAL
2
10.00 1 8 7
7
KEYPLAN : SITUASI Bangunan yang ada pada site terdiri dari 2 fungsi utama yaitu berupa kazebo dengan skala yang berbeda kemudian 1 fungsi pendukung yaitu toilet yang terdiri dari 2 klas yaitu toilet umum dan khusus difabel.
5
5
6
12.80
12.50
5
4 3
A
2 1
Penduduk Lokal Simbiosis Pengangguran Egois Melakukan pendekatan desain yang bertujuan agar terjadi kolaborasi kerja sama antara, masyarakat setempat dan pengusaha-pengusaha yang memiliki rental office, appartemen, hotel dll. untuk melakukan pengelolaan secara bersama dalam proses pembangunan maupun maintanance misalkan, pada desain menyediakan sharebike pengumpan dimana bike (sepeda) yang berasal dari pihak investor yang kemudian diolah oleh masyarakat setempat (LSM). Dengan demikian dapat menciptakan ruang komunitas baru antara masayarakat dan investor yang ada terhadap ruang antara yang tadinya terbengkalai.
Disabilitas Pengakuan Kesetaraan Teman Pada dasarnya kaum disabilitas sangat membutuhkan teman untuk bersosialisasi membutuhkan pengakuan, dan kesetaraan dalam segala hal, mereka tidak membutuhkan taman khusus yang seakanakan malah terjadi pembedaan “Diskrimanasi” terhadap mereka. Mereka hanya butuh teman dalam bersosialisasi dalam bermasyarakat, Motivasi yang dapat diwujudkan dalam prestasi.
11.20 B
Turis Singgah Destinasi Destinasi Baru Lokasi yang sangat strategis menjadi daya tarik tersendiri bagi turis lokal maupun mancangera, untuk singgah dan mengupayakan desain menjadi destinasi baru, yang mendukung destinasi wisata yang sudah ada dikawasan Malioboro khususnya di kampung Dagen sebagai kampung wisata. Menciptakan ruang wisata yang berbeda dimana bertujuan memfokuskan pada proses, input dan output sehingga ada nilai yang bisa diambil oleh Pengunjung ketika keluar dari Site.
KETERANGAN : 1. Halaman 2. Parkiran sepeda 3. Area Air Mancur 4. Ramp
5. Sosial Space Skala Manusia 6. Sosial Space Skala Megah 7. Toilet Umum 8. Toilet Difabel
PROBLEM
DISTRICK
D.I.Y
Permasalahan Lingkungan khususnya Ruang kota menjadi topik permasalahn yang mencuat akhir-akhir ini. Ritme hidup, perkembangan populasi dan perkembangan pembangunan tiap tahunya semakin meningkat menyebabkan semakin minimnya ruang hijau dan komunal spaces. Hal ini diperparah dengan adanya ruang-ruang sisa/mati yang tidak dimaksimalkan yang dibiarkan begitu saja. Atmosfer tersebut didukung dengan bangunan-bangunan yang dibangun tidak menerapkan isu dan kontekstual dimana daerah itu dibangun sehingga terkesan “jahat” pada lingkungan sekitar. Bangunan yang membatasi aktivitas akses tiap manusia, terlebih lagi kepada lansia dan disabilitas.
T. O. R. 1
“Bangaimana suatu rancangan mampu menghilangkan batas antarmasyarakat pada zona transisi agar hidup berdampingan dan memiliki kesetaraan dalam mengakses aspek kehidupan guna mewujudkan lingkungan yang inklusif?”
2
3
Site
PICTURES
PROJECT FORMULA FACT
Site
2
+
- Perkotaan - Kampung wisata - SDM Meningkat - Habit
1
1
PROBLEM
Potongan Jalan sekunder yang ada dikawasan Malioboro + 6 M
Ruang Antara
4 3
?
Komersial Area
Slum Area
Kampung Wisata
HUMAN NEEDS ....
3
- Fleksibel - LSM - Komunal Area - Sosial Space
EKSISTING
SITE CONDITIONS
2
SOLUTION
DESIGN FORMULA
3
Lokasi berada di kawasan Malioboro dimana malioboro adalah kawasan wisata dan pasar tradisional. Kawasan yang dipenuhi bangunan komersil. Dagen merupakan kampung wisata dimana faktor pendorong usahanya salah satunya yaitu menjadikan rumah menjadi area komersil atau dijadikan guest house karena dikawasan tersebut cukup banyak dipadati oleh turis mancanegara maupun lokal setiap harinya.
=
- Minim RTH - Space - kapasitas - Sosial
4
Hasil servey di daerah jl. Jend. Sudirman berikut beberapa contoh kurangnya pemahaman atau karena alasan ekonomi oleh masyarakat terhadap akses pejalan kaki terlebih lagi difabel. Dan kurangnya pengawasan pekerjaan sehingga terjadi kesalahan dan hanya terkesan formalitas.
Jl. Dagen, Kel. Sosromenduran
BACKGRAOUND
NODES
Slum RTH Sosial Macet Aksesibel Lokasi berada pada zona kawasan Komersial, bangunan tinggi dan zona permukiman yang cukup padat. Meyebabkan keterbatsan ruang terbuka hijau (RTH), meningkatnya kemacetan disekitar kawasan, minimnya ruang-ruang interaksi yang layak, Hal ini diperparah dengan hambatan akses yang buruk apalagi untuk kaum disabilitas, sebenarnya item dari pendukung aksesiblitas sudah disediakan tetapi dalam penerapannya masih kurang tepat dan kurangnya pemahaman oleh masyarakat yang pada akhirnya berujung pada alasan Ekonomi.
Malioboro Jogjakarta
....
Sosial Area
Market
Komunitas
PROPOSAL
Taman Teman
4
SLUM
PROBLEM SOLVED
1
3
1
1
2
2
RTH
Jarak antar rumah warga yang ada dikawasan malioboro berjarak ± 2 M
VIEW ON SITE
6m
LUAS SITE : 1.338 m2
Kesetaraan
MTS
2
Hotel Ibis 1
1
VIEW TO SITE
2
SLUM
3
Hotel moon
Komersial
- Eksesibel - Belajar - Mudah - Popularitas - Berkarya - Setara
Universal Design No.! Diskriminasi
Wahana Khusus?
hanya Akan menambah Jarak dengan “Mereka”!
Ruang Khusus?
hanya Akan menambah Sekat dengan “Mereka”!
MAIN
GOALS
- Input - Proses - Output
Taman Teman Publik/Umum Semua Kalangan Dihargai Bahagia Bersyukur VELUE
- Edukasi - Inspirasi - Kreatifitas
2
4
Kawasan Istana Negara
Kawasan wisata edukasi
3
4
Titik Kumpul Padat
TAMPAK Dan POTONGAN
3.00
1. Rangka Bambu 2. Atap Sirap 3. Kaca 3mm 4. Atap dak beton 5. Atap dak beton 6. Kayu Papan 2cm 7. Dinding Beton 8. Kursi Papan 9. Kolom Beton 10.Dinding papan
11. Toilet 12. Karpet 13. Rangka Kayu 14. Tanaman 15. Guiding Block 16. Paving Block 17. Barier tanaman 18. Panel gambar 19. Tempat sampah 20. Parkiran sepeda
3.00
: PEOPLE NEEDS
- Unik Wisata - Aplikatif - Publik - Refresh Rekreasi - Refleksi - Amphitheater - Kekinian Milenial - Simpel - Instan
“ Ta m a n y a n g m e n j a d i k a n siapapun jadi Te man tanpa mengenal usia dan fisik yang meberikan nilai-nilai sosial, edukasi, inspirasi dan prestasi”
1.00
2.00
2 Tampak Depan Kawasan
4.00
Tampak Belakang Kawasan
1.00
3 4
1.00
5 6
7
4.00 2.00
Tampak Kiri Kawasan 1.00
1.00
4.00 1.00 1.20 0.80
Denah Sosial Space Skala Megah
Tampak Kanan Kawasan 8
+5.90 +5.50
+5.90 +5.50
+4.00
+4.00
9
+3.10
+3.10
+2.30
+2.30
10 12 13 14
11 1.50 1.20 0.30
21. Barier Kendaraan 22. Gajah mini 23. Barier Tanaman 24. Gress Block 25. Ramp 26. Area Air Mancur
1
Denah Sosial Space Skala Manusia
- Aman Wahana - Mudah - Ramah
Environment
EXPLODA
4
3
Titik Kumpul Sedang
Kawasan wisata pertokoan
DENAH BANGUNAN
SLUM
DESIGN THINKING DISABILITAS NEEDS :
Kawasan permukiman, hotel dan losmen
Economy
Denah Toilet Umum dan Difabel
+0.20 +0.00
+0.20 +0.00
Potongan Kawasan A
Potongan Kawasan B
PERSPEKTIF 15
17 18
16
19 20 21
22 23 25
24
26
DETAILS
INTERIOR SOCIAL SPACE
Ramp dan realing yang sesuai standar Sharebike sebagai upaya pengumpan usahauntuk memudahkan pengunjung. usaha mandiri lainya.
Panel Berisi prestasi dan karya kaum Menyediakan toilet difabel, guiding d e s a b i l i t a s b e r t u j u a n m e m b e r i k a n block dan tempat sampah sebagai semangat kepada pengunjung. pendukung dalam desain.
STB_107
GEDEBAGE POINT
Area Pembangunan Summarecon Bandung
Akses ke Kabupaten Bandung Slum area Kantor Kecamatan Gedebage
Perum. Bumi Adipura
DATA KAWASAN Site : Kantor Kecamatan Gedebage Area yg direncanakan : Area depan bangunan kantor Kecamatan Gedebage Luas : 1.300 m2
PERMASALAHAN KAWASAN Area komersil yang direncanakan sebagai bangunan multi lantai yang berada pada kawasan Summarecon Bandung.
Permukiman merupakan dasar terciptanya sebuah kota dan merupakan fungsi yang paling mendominasi di suatu daerah, salah satunya pada Kecamatan Gedebage. Kecamatan Gedebage merupakan salah satu kecamatan yang juga didominasi oleh permukiman, baik yang berkembang dengan sendirinya hingga kompleks perumahan yang dibangun oleh pengembang dengan kelas yang beragam.
Perumahan yang didirikan oleh developer besar dengan eksklusifitas yang tinggi dan sistem closed gate housing sehingga perbedaan status sosial di kawasan tersebut semakin terlihat.
Kecamatan Gedebage juga sedang dirancang pemerintah untuk menjadi kota baru yang modern dan menggandeng pengembang besar salah satunya untuk membangun permukiman modern dengan sistem gated housing. Pembangunan tersebut tentunya akan berdampak pada permukiman-permukiman yang sudah ada terutama permukiman penduduk non-komplek yang akan semakin terpinggirkan. Permukiman non-komplek di Kecamatan Gedebage didominasi oleh kampung kota yang memiliki lahan terbatas dan dimaksimalkan untuk bangunan sehingga tidak memiliki ruang luar yang terbuka baik sekedar halaman rumah ataupun ruang publik untuk berinteraksi sosial.
Pemukiman penduduk asli yang terkesan kumuh dan tidak teratur yang berada disekitar kawasan.
DATA EKSISTING LINGKUNGAN Jika dilihat dari kondisi eksistingnya, permasalahan yang muncul dari Kantor Kecamatan Gedebage ini adalah tidak adanya ruang untuk masyarakat dapat berkomunikasi dimana hal tersebut merupakan permasalahan umum yang terdapat pada setiap instansi pemerintahan. Perbedaan status sosial yang cukup tinggi antar masyarakat dengan pelayan publik hingga perbedaan status sosial antar elemen masyarakat sendiri merupakan hal yang cukup dominan di kawasan ini. Adanya pengembangan Perumahan Adipura dan Pembangunan Summarecon membuat kesenjangan sosial pada kawasan ini menjadi semakin rumpang.
CONCEPT
Lapangan Upacara Dapat digunakan juga sebagai lapangan serbaguna yang terbuka untuk umum.
PRAGMATIC PUBLIC SPACE DESIGN Koridor Pedestrian Dirancang dengan penutup atap untuk kenyamanan pedestrian.
DATA PEKERJAAN KECAMATAN GEDEBAGE
Area Playground Anak Area bermain yang ramah anak dengan finishing material yang sesuai dengan standar yang ada.
Mencakup pemecahan masalah yang ada pada konteks lingkungan Kecamatan Gedebage yang membutuhkan suatu ruang publik yang ramah bagi segala usia.
INTERPRETASI MASYARAKAT
KANTOR KECAMATAN
Sumber : Kecamatan Gedebage dalam Angka
FORMAL, KAKU
DATA USIA KECAMATAN GEDEBAGE 0 - 14 15 - 25
26 - 35
36 - 50
51 - 65
Untuk menghilangkan persepsi masyarakat akan sebuah kantor kecamatan yang formal dam kaku, maka dibuatlah sebuah zona transisi dimana masyarakat yang bermukim di kawasan Gede Bage dapat sekedar bertemu atau mengadakan sebuah perkumpulan disana.
500
DAMPAK DESAIN TERHADAP LINGKUNGAN Desain taman kecamatan ini akan menjadi ruang publik bagi masyarakat sekitar tidak hanya untuk yang memiliki keperluan ke kantor kecamatan tetapi juga masyarakat luas untuk berinteraksi sosial ataupun melakukan kegiatan-kegiatan kemasyarakatan didukung dengan adanya fungsi-fungsi yang disediakan untuk kebutuhan sesuai usia seperti ruang komunal, lapangan serba guna, dan taman bermain anak.
1.000
Ruang Komunal Dapat digunakan sebagai area diskusi dan berkumpul dengan kurJalur Pedestrian Jalur pedestrian den- si disekitarnya. gan material grassblock dan dilengkapi dengan pohon peneduh. Parkir Motor
1.500
2.000 Sumber : Statistik Daerah Kecamatan Gedebage
Parkir Mobil
66 - 75
Difable
STB_113 THE ARMONIKI
The Armoniki memiliki arti keharmonisan. Foodcourt ini dapat menciptakan suasana harmonis dari pengunjung maupun penjual
TAMPAK SAMPING KANAN
ANALISIS MASALAH TAPAK
Lokasi lahan berada di Banaran, Delanggu, Kab. Klaten, Jawa Tengah Lahan berada dijalur balik Solo - Yogyakarta dengan salur seberang memiliki jalur berangkat Klaten - Solo Tapak ini memberikan dampak terhadap masyarakat yaitu: 1. Pekerja di Pt Varia Usaha klaten, berada 200m dari arah barat bangunan 2. Masyarakat disekitar tapak yang sebagian besar berjualan makanan 3. Pemudik Jenis tanah sawah yang mana tanah sawah membutuhkan perhatian khusus pada pondasi. Untuk pondasi jenis tanah seperti ini dapat menggunakan pondasi cakar ayam.
PERMECAHAN MASALAH 1. Diharapkan dengan adanya foodcourt maka masyarakat dapat berjualan di dalam foodcourt dan para pekerja di perindustrian dapat makan di foodcourt tersebut. 2. Untuk para pemudik dan wisatawan pun dapat berkunjung di foodcourt ketika melewati jalan Klaten-Solo dan SoloYogyakarta
DAMPAK DESAIN Desain dapat menarik seluruh penduduk dan masyarakat, mempersatukan mereka dengan segala macam perbedaannya, seperti perbedaan status sosial,ďŹ sik,ekonomi, dll. Karena pada hakikatnya semua makhluk membutuhkan makanan untuk bertahan
TAMPAK SAMPING KIRI
TAMPAK BELAKANG
KONSEP
Sekat di tiap foodcourt yang terkesan memisahkan antar dapur, namun dengan sekat yang membentuk melengkung sebenarnya mengartikan kesatuan antar pelanggan dan restaurantrestaurant lainnya.
Di tengah ruang terdapat air mancur sebagai ornamen, selain ornamen juga sebagai penyejuk didalam ruangan
DENAH DAN POTONGAN
STB-115
INKLUSI ROBOT
HUMAN - HUMANOID SALING MENERIMA
Inklusi robot humanoid dalam masyarakat menimbulkan persoalan baru yang melebihi masalah penyebaran AI, automasi, atau robotisasi secara umum. Bentuk humanoid sendiri mendorong kecenderungan alami munculnya antropomorfisme (penambahan/artribusi ciri manusia ke dalam sesuatu) dan menyebabkan penambahan sifat manusia ke dalam suatu mesin. Robot android mendorong kecenderungan ini (antropomorfisme) lebih jauh, namun pencarian kemiripan robot dengan manusia dalam hal ini menimbulkan persoalan baru tentang persoalan jati diri umat manusia. Apakah manusia bisa direduksi ke dalam sebuah 'sosok animasi’? Apakah seharushnya kita menambahkan unsur kemanusiaan dalam sebuah mesin itu dan apakah seharusnya mereka (mesin-mesin) memiliki hak dan kewajiban?
Manusia sebagai entitas mahluk hidup memiliki kecerdasan untuk menciptakan suatu penemuan dan melakukan suatu pekerjaan layaknya manusia. Di masa depan, manusia sengaja menciptakan mesin yang dapat membantu pekerjaan mereka. Banyak spekulasi mengira bahwa mesin yang akan bertranformasi menjadi robot tersebut akan menggantikan seluruh pekerjaan manusia. Namun Kai-Fu Lee, seorang Ahli Komputer, dalam laman Youtube TED menyatakan bahwa robot tidak akan menggantikan seluruh pekerjaan manusia. Robot tidak dapat melakukan pekerjaan kreatif manusia, karena pada dasarnya manusia lah yang punya kecerdasan untuk menciptakan sesuatu.
kolase inklusi
Di masa depan, robot akan berkembang menjadi Artificial Intelligence Robot (AI Robot). AI robot ini menjadi sangat cerdas dan menyerupai kecerdasan manusia, yang pada akhirnya didesain menyerupai wujud manusia itu sendiri. Ketika robot bertransformasi menjadi ‘menyerupai’ manusia maka pada tahap tertentu ia akan hampir memiliki logika yang setara dengan pemikiran manusia. Diperlukanlah rasa saling menerima antara manusia dan robot yang kemudian disebut humanoid (robot android) tersebut. Muncul lah spekulasi:
Bagaimana jika robot dan manusia ini saling menerima dan hidup bersama dalam sebuah ruang liminal? "Tujuan dari liminalitas dan ruang liminal ini adalah untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya hubungan antar tiap individu. Hal ini terjadi dengan cara pengakuan bahwa manusia sebagai entitas hidup secara individu bukanlah bagian yang terpisahkan dari dunia ini. Hubungan antar tiap individu adalah bukti pengakuan bahwa mereka menjadi bagian dari konteks kehidupan di dunia. Berhuni sebagai aktivitas dan hunian (arsitektur) sebagai sarana untuk memelihara relasi antara individu dengan dunia ini..."
sebuah jurnal: Humanoid Robots and Human Society by Adam A. Bahishti, Department of Physics, College of Science Al-Zulfi, Majmah University, KSA
sebuah artikel: Liminality in Architecture, by Niven Ibrahim: Ryerson University
A’
selfactualizations: achieving one’s full potential, including creative activities
6.00 m
self-fullfillment needs
exteem needs: prestige and feeling of accomplishment
ukuran hunian menjadi sangat minim karena kebutuhan ruang telah tereduksi oleh kemampuan humanoid.
phsycholofical needs
belongingness and love needs: intimate relationships, friends
6.00 m
safety needs: secuirity, safety
basic needs
physiological needs: food, water, warmth, rest
A DENAH skala 1:50
Kebutuhan Manusia Kebutuhan manusia dimasa depan akan sangat beragaam. Tetapi kebutuhan dasar manusia pasti tetap akan ada dan tetap akan sama.
Human
Humanoid
Fasilitas penghuni
Kebutuhan
Aktivitas
Aktivitas
Aktivitas
Perabot
Food
Makan Masak Menyimpan makanan
Charging -
Makan
Warmth
Pakaian
Fashion
Rest
Tidur Bersantai Ekskresi
Charging Bermain Maintenance
Menyimpan makanan Pakaian Tidur Bersantai Ekskresi Charging Fashion Bersantai Maintenance
Meja Kursi Pemanas Pendingin Kulkas Almari Kasur Ruang komunal Kamar mandi Charging pod Almari Hiburan Ruang penyimpanan alat
Memasak
satu human dan satu humanoid dapat beraktivitas layaknya dua entitas yang setara dalam hunian ini.
3.50m
6.00m
Fungsi difasilitasi perabot Fungsi difasilitasi oleh humanoid
Mereduksi Ruang POTONGAN A-A’ skala 1:50
Ruang dalam hunian semakin tereduksi secara otomatis karena humanoid mampu menyediakan bantuan fasilitas dengan kemampuan yang ia miliki
satu massa ini menjadi gambaran hunian modular yang dapat direpetisi menjadi hunian tipikal di masa depan.
3.50m
Humanoid dapat memanaskan kopi dan mereka saling berinteraksi sembari minum kopi bersama.
Humanoid dapat menyorot cahaya sebagai fasilitas multimedia dan mereka dapat menikmati hiburan bersama.
@HOM -OID
6.00m
6.00m
TAMPAK skala 1:50
Bukan tidak mungkin human dan humanoid menjadi entitas hidup utama di dunia di masa depan, mereka kelak diharapkan saling menerima dan sama-sama saling bersimbiosis mutualisme. Mereka akan tinggal bersama di dalam sebuah hunian.
Konteks lahan pada kasus kali ini ialah spekulasi penempatan modular massa sebuah hunian yang dapat menjadi ruang liminal antara manusia dan robot (human dan humanoid) sehingga tak disangka bahwa mereka dapat hidup bersama di tengah kepadatan penduduk di tengah kota pada masa depan.
5 SENSES PARK
WESE
STB_139
LATAR BELAKANG
Yogyakarta kota pariwisata dengan jumlah wisatawan terbanyak kedua
Yogyakarta merupakan kota pariwisata dengan jumlah wisatawan terbanyak kedua di Indonesia. Baik wisatawan mancanegara maupun domestik memilih untuk berlibur di Yogyakarta. Dengan banyaknya wisatawan yang ada, fasilitas infrastruktur juga berkembang. Salah satu kawasan penunjang pariwisata di Yogyakarta yaitu Taman Parkir Ngabean. Ngabean adalah salah satu dari tiga kantong parkir yang paling dekat dengan pusat kota Yogyakarta. Lokasinya yang juga bersinggungan langsung dengan pemukiman warga menciptakan inklusi spasial antara warga dan wisatawan. Jarak antara rumah warga dan lahan parkir hanya dibatasi oleh ruas jalan kecil, namun tidak banyak interaksi yang terjadi antara guest dan host. Yang timbul justru ketidaknyamanan karena ramainya wisatawan mengganggu ketenangan pemukiman. Parkir Ngabean dapat menampung lebih dari 20 bis dengan kapasitas lebih dari 40 penumpang per bus. Banyaknya wistawan yang dapat ditampung di kawasan tersebut tidak seimbang dengan ruang dan fasilitas yang ada. Terutama fasilitas kamar mandi dan kebutuhan seperti laktasi. Warga yang melihat peluang ini kemudian mulai menyewakan kamar mandi rumahnya untuk digunakan oleh wisatawan. Hal ini tentunya tidak nyaman bagi privasi rumah warga maupun wisatawan. Kedua hal tadi menunjukkan bahwa terdapat potensi untuk menciptakan dua inklusi : spasial dan ekonomi. Bagaimana mendesain suatu ruang yang dapat menciptakan interaksi antara guest dan host, sekaligus menjadi wadah penghasilan bagi masyarakat?
FOTO
PUBLIC RESTROOM
Fasilitas penunjang transportasi menyinggung batas privasi pemukiman warga (host) Ketimpangan / batas antara guest (wisatawan) dan host (warga)
ISU
Rainwater Recycle System Ketimpangan antara guest dan host. Kolam air di sebelah kanan bangunan, selain untuk estetika juga memiliki kegunaan fungsional yang cukup penting. Air hujan yang jatuh akan dialirkan dari atap menuju kolam ini, dimana kolam ini berfungsi menampung air hujan yang kemudian akan diolah kembali oleh suatu mesin yang terdapat di bawah tangga. Air hujan yang sudah diolah kemudian akan digunakan sebagai sumber air utama di toilet umum ini.
Warga menciptakan peluang sendiri dari potensi wisatawan secara tidak tertata.
Fasilitas publik parkir Ngabean yang tidak memadai.
82.5 m2
N PEMUKIMA
SITE
PERTOKOAN
TAMAN PARKIR NGABE AN
SITE
Tapak yang dipilih berada di seberang parkir Ngabean kurang lebih berjarak 20 m dari kawasan parkir. Tapak merupakan bekas bangunan yang dihancurkan untuk menjadi akses pembangunan hotel di belakangnya. Luas tapak adalah 75m2 dengan dimensi 5m x 15m dengan sisi terpendek menghadap ruas jalan besar. Tapak merupakan zona transisi yang terletak diantara pemukiman dan lahan parkir, dekat dengan terminal, serta mudah diakses karena berada di pinggir jalan besar.
DESAIN
SKENARIO
Desain kami adalah WESE, menyelesaikan masalah fasilitas publik di Ngabean sekaligus inklusi spasial dan ekonomi. WESE umum ini memiliki kapasitas sebanyak dua kali lipat dari jumlah wc di Ngabean. Nantinya desain ini akan dikelola oleh warga, sehingga warga tidak perlu lagi menyewakan kamar mandi di rumahnya, namun tetap bisa memiliki penghasilan dari adanya wisatawan.
SITE PLAN
KONDISI AWAL Wisatawan membutuhkan fasilitas toilet, karena kekurangan fasilitas yang ada di taman parkir Ngabean. Warga memiliki fasilitas toilet di rumah masing - masing, melihat peluang dan mulai menyewakan toiletnya. Secara spasial tidak terintegrasi.
KONDISI AKHIR Dengan adanya desain WESE, secara ruang lebih terintegrasi dan interaksi antara warga dan wisatawan. Kebutuhan wisatawan lebih terpenuhi. Secara ekonomi bisa menguntungkan warga. Warga tidak terganggu lagi privasinya.
KONSEP
Inklusi Spasial Interaksi antara guest dan host
Inklusi Ekonomi Wadah penghasilan bagi warga sekitar
Memfasilitasi seluruh kalangan baik wisatawan difable maupun sedang menyusui
POTONGAN
TAMPAK
FEATURES
Wastafel yang terletak di atas kloset llangsung menghadap kaca sehingga menghemat ruang untuk wastafel. Desain kamar mandi yang secara umum dapat digunakan oleh segala kalangan, tidak terlalu canggih namun juga tidak terlalu tertinggal.
AKSONOMETRI INTERIOR KAMAR MANDI Kamar Mandi Pria
Charger Room Janitor
DENAH LT2
MATERIAL KAYU BESI
Kayu besi merupakan material yang digunakan untuk fasad. Kayu besi yang kami gunakan merupakan kayu besi bekas bantalan rel kereta api yang sudah tidak terpakai. Mengapa menggunakan kayu besi? Yaitu demi mengurangi emnbodied energy dalam pembangunan toilet umum ini.
BAJA
Pemilihan baja sebagai elemen struktur utama dikarenakan baja memiliki tingkat ketahanan dan kekuatan yang paling baik dibandingkan material yang lain. Material ini juga dianggap sebagai material yang paling cocok diaplikasikan di daerah dengan intensitas gempa yang cukup tinggi.
GENTENG TANAH LIAT
Charger Room Ruang Laktasi
Kamar Mandi Wanita Kamar Mandi Difabel
Atap genteng yang terbuat dari tanah liat merupakan material yang masih sangat mudah ditemukan dengan harga yang murah, apalagi di daerah Yogyakarta. Dari sisi ď€ sika bangunan, atap genteng jenis ini juga mampu menyerap panas di siang hari dan melepaskannya di malam hari.
DINDING BATA
Batu bata dianggap sebagai salah satu elemen material tradisional yang bisa menjadi mewah apabila diaplikasikan dengan baik dan benar. Beberapa bagian dinding ada yang di plester, terutama di bagian interior toilet dengan lapisan anti air.
TANAMAN RAMBAT
Tanaman-tanaman yang diaplikasikan di bangunan ini bermaksud untuk mengganti lahan yang terpakai dalam pembangunan bangunan ini. Diharapkan tanaman ini juga mampu mensirkulasikan udara dengan baik seperti yang seharusnya dalam memperbaiki kualitas udara, terlebih di daerah perkotaan.
PASAR
STB_140
RAMAH DISABILITAS
TEAM WORK
ABSTRAK
?
Solusi Desain
Desain yang akan dicanangkan berupa PASAR TRADISIONAL dengan konsep , penjual merupakan orang penyandang disabilitas.
Secara historical, pasar merupakan tempat satu - satunya dimana para kaum bangsawan pada zaman kerajaan bertemu serta berintraksi dengan rakyat biasa untuk melakukan aktivitas jual beli, tawar menawar untuk memenuhi kebutuhan sehari hari. sehingga dengan adanya kegiatan yang jelas meskipun konteksnya nampak kuno namun dengan sendirinya prosesi interaksi akan terjadi serta lebih produktif bagi para pelakunya dibanding hanya ruang terbuka luas dengan aktivitas yang belum tentu terjadinya serta efek kepada penggunanya.
? ? ?
Dampak Kepada Masyarakat. MARK ET
DeskripsI masalah
jika berbicara tentang inklusif, pasar merupakan salah satu solusi yang tepat, dikarenakan dipasar para penjual tak segan - segan untuk meyapa pembeli untuk datang ke gerai mereka begitupun pembeli tidak segan segan marayu panjang lebar untuk mendapatkan harga yang pas. Dengan menerapkan konsep pasar DISABILITAS maka manfaatnya bukan hanya kepada warga sekitar maupun warga yang berlalu -lalang disekitarnya, bahkan para penyandang DISABILITAS yang memang ingin memperbaiki nasib hidupnya bisa merubahnya melalui sistem pasar ini, tentu saja dengan pelatihan pelatihan terlebih dahulu sebelum terjun sebagai pihak penjual terlebih lagi tempat ini
3
5
5
5
4
LokasI sIte
3
4
Jl. Boulevard Grand Depok City Kec. Sukmayaja, Kota Depok, Jawa Barat
4
D E N A H LT. 1
A
DENAH BASEMENT
5
4
A
S K A L A 1 : 400
S K A L A 1 : 400
UTARA
3
Luas Tapak 1.500 m2
5
KLB Max. 4 4 x 1.500 = 6.000 .
5
4
KDB Max. 60% 900 m2
9 6
4 8
7 KDH Min. 20% 120 m2
D E N A H LT. 2 S K A L A 1 : 400
D E N A H LT. 3
A
S K A L A 1 : 400
UTARA
Keterangan
3 2
2 1
1
RENCANA TAPAK
A
1. Parkir Mobil 2. Parkir Motor 3. Lift Barang 4. Kios 5. Toilet 6. Musholla 7. R. Pengelola 8. R. Training Para Disabilitas 9. Mes
A
S K A L A 1 : 400
TAMPAK DEPAN S K A L A 1 : 400
Area Parkir beralih fungsi menjadi area street food dari sore hingga malam
Area Training Calon Penjual Penyandang Disabilitas
Aktivitas Jual Beli
Konsep Fasad
TAMPAK BELAKANG S K A L A 1 : 400
R.Training, Mes, R. Pengelola Area Kios Perabot dan sembako Area Kios Sayur & bumbu Dapur PAR K I R
Area Kios Daging, Ayam & Ikan
Kesimpulan
Harapan kedepannya ide pasar ini dapat menjadi Solusi percontohan dalam mengatasi pengangguran para penyandang disabilitas berupa industri kreatif, bukan hanya sekedar memenuhi kebutuhan akan kesetaraan status sosial melainkan juga memenuhi kebutuhan finansial. Sangatlah berpeluang ide ini untuk lebih dikembangkan lagi, dengan fungsi - fungsi Pendukung lainnya, terlebih dari itu semua adalah menciptakan suasana iklusif
STB_144
TAMAN SRAWUNG
Yogyakarta dikenal sebagai kota tujuan wisata, hal ini tidak terlepas dari banyaknya tempat wisata yang ada di Yogyakarta yang masih terjaga keaslian dan keindahannya. Yogyakarta yang terkenal dengan sejarah dan budayanya, hal ini tidak lepas dari keberadaan kampung kota sebagai salah satu unsur kota Yogyakarta. Namun beberapa waktu terakhir keberadan kampung kota mulai terabaikan, terutama di perkampungan Suryatmajan dan Tegalpanggung yang letaknya berdekatan dengan kawasan wisata jalan Malioboro. Kampung Suryatmajan dan Tegalpanggung seolah disembunyikan dari unsur kota dan menyebabkan adanya ketimpangan antara turis dan warga kampung, sehingga mereka tidak dapat saling berinteraksi. Kondisi kampung yang masih terjaga keasliannya seharusnya mampu menjadi daya tarik wisatawan untuk datang dan menikmati suasana kampung Yogyakarta. Untuk menghilangkan batas antara turis yang berkunjung ke jl malioboro dan warga kampung Suryatmajan dan Tegalpanggung, perlu adanya ruang inklusi yang dapat mewadahi aktitas turis dan warga kampung. Dengan adanya ruang inklusi ini, warga kampung akan memiliki ruang aktitas dan turis dapat menikmati suasana kondisi kampung kota Yogyakarta.
KONSEP DESAIN Zona Transisi
Warga Kampung
Taman Bermain
Anak - anak
Taman Baca
Remaja
Taman Olahraga
Green
Liveable
Lokasi site berada di jalan Abu Bakar Ali, didepan tugu Adi Pura Yogyakarta dan berada di bantaran sungai code. Luas Site = 1316 m2 berada di kampung sur ya tmajan. Untuk menuju ke lokasi dapat memarkirkan kendaraan di taman parkir Abu Bakar Ali.
LOKASI
B. Taman Bermain & Balai Serbaguna
B. Tenis Meja
C. Perkampungan Suryatmajan dan tegalpanggung
PERMASALAHAN
PENYELESAIAN
Ko n d i s i Ka m p u n g yang kurang diperhatikan
Pembuatan fasilitas untuk mengangkat citra kampung
Kurangnya fasilitas w i s a t a wa n u n t u k menikmati suasana k a m p u n g d i Yogyakarta
Menyediakan fasilitas spot view untuk menikmati suasana k a m p u n g d i Yogyakarta
K u r a n g nya r u a n g terbuka hijau di kampung suryatmajan
Membuat ruang terbuka hijau dan taman produktif bagi warga kampung suryatmajan
E. Sungai Code
F. Jln Abu Bakar Ali
G. Monumen Adipura
H. Parkir Abu Bakar Ali
Fasilitas bermain anak-anak kurang diminati
Merelokasi dan mendesain ulang taman bermain yang lebih atraktif
Tidak ada fasilitas edukatif bagi anakanak
Menumbuhkan minat baca anak-anak dengan membuat taman baca
Fasilitas olahraga yang sudah rusak
Merelokasi dan memperbaiki fasilitas olahraga
Kondisi lahan yang berkontur curam
Membuat akses ramp bagi difabel
Kondisi lahan lebih rendah dari jalan, sehingga kurang terlihat
Pembentukan elemen skyline sebagai penanda lokasi taman
2. DIFABEL Paving Difabel (tactile) menerus terhubung dari trotoar kota sampai ke setiap fasilitas di TAMAN SRAWUNG. 3. MAINAN Mainan anak-anak yang ramah terhadap difabel. 4. LINCAK (TEMPAT DUDUK dari BAMBU) SRAWUNG Tempat duduk yang bisa digunakan untuk siapapun (anak-anak, Orang Tua, Ibu Hamil dan Difabel). 6. RAK BUKU Rak buku yang tingginya disesuaikan terhadap difabel. 5. VERTICAL GARDEN Vertical garden dapat dimanfaatkan oleh warga untuk menanam tanaman produktif seperti (sledri, selada, sawi, bayam, kanngkung).
1.
2.
3.
0
TAMAN BERMAIN TAMAN PRODUKTIF TAMAN BACA RUANG RETBUKA TAMAN OLAHRAGA Penenempatan zona terpusat di RUANG TERBUKA dengan zona anak (Taman Bermain dan Taman Baca) berada di area atas dan zona remaja/dewasa (Taman Produktif dan Taman Olahraga) berada di area bawah. Zona ruang terbuka berada di tengah site yang memiliki arah pandangan yang luas ke kampung suryatmajan dan tegalpanggung. Zona anak (Taman Bermain dan Taman Baca) berada di atas site/ sebelah barat supaya anak-anak mudah terpantau oleh orang tua. Zona remaja dan dewasa berada di bawah / sebelah timur site, bertujuan supaya aktitas yang penduduk kampung lakukan di taman olahraga dan taman produktif dapat terlihat dari atas oleh turis yang ada di ruang terbuka.
A View dari Entrance
Rumput Jepang
Denah
U
1 2
Batu Alam Blind Tile
5
B View Taman Bermain
F View Taman Produktif
D View Open Space
C View Taman Baca
ZONING VERTIKAL
U
Level 1 Level 4 Level 2 Level 3 Level 5 Pembagian leveling sesuai zoning bertujuan untuk mengurangi cut and ll pada lahan, sehingga lahan site yang terbentuk di pengaruhi oleh kontur yang ada pada eksisting. Selain itu perbedaan leveling yang curam (-4m) antara ruang terbuka dan taman olahraga, membuat arah view yang ada di ruang terbuka menuju ke perkampungan suryatmajan dan tegalpanggung semakin luas.
E View Kolam dan Ramp
G View Taman Olahraga
H View Riverfront
PENERAPAN KONSEP SRAWUNG Aerial View U
Dengan adanya Taman Srawung ini dirahapkan dapat memenuhi kebutuhan manyarakat yang ada di kampung suryatmajan dan tegalpanggung, dan dapat memberikan ruang bagi turis (wisatawan asing maupun wisatawan lokal) untuk dapat menikmati view suasana kampung di kota Yogyakarta. Tidak hanya penduduk dan turis (wisatawan) yang memiliki sik normal saja, tetapi penyandang difabel juga bisa menggunakan fasilitas yang ada di TAMAN SRAWUNG
Menyediakan fasilitas sesuai kebutuhan penduduk dan turis yang ingin menikmati suasana kampung di Yogyakarta. Fasilitas yang bisa digunakan oleh orang normal maupun difabel.
PENERAPAN KONSEP UNSUR
U
Tampak Utara
Unsur Green, Taman Srawung terlihat hijau dan sejuk dengan penggunaan pohon-pohon bertajuk lebar dan bungabunga sebagai penghias taman. Unsur Blue, Penerapan kolam yang berkontur menimbulkan adanya suara gemricik air yang memberikan kualitas sensori pendengaran. Liveable, Ketika Fasilitas dapat merespon kebutuhan penduduk dan turis, maka TAMAN SRAWUNG akan lebih Liveable.
AKSESIBILITAS & PENUNJANG
1. RAMP Dapat digunakan untuk siapapun (anak-anak, Orang Tua, Ibu Hamil dan Difabel). Material Ramp menggunakan bahan kasar anti-slip dan paving difabel (tactaile).
Semen
Tampak Timur
Tampak Barat
Tampak Selatan
4.
+4.00 +0.00
5.
-2.60 -4.80 -6.40
-3.40
6. 7.
Potongan A-A 0 1 2
5
Potongan B-B 0 1 2
5
Jl. Abubakar Ali
A. Lokasi Site
D. Lahan Kosong
52m
Taman Produktif
A. Lokasi Site
MATERIAL GROUNDCOVER
G
D
Kolam
U
H
C
Ramp
C
27m
Taman Olahraga
E
E
Jalan Pemukiman
D
Pohon Kersen + 3m Pohon Palem Botol + 1.5m Pohon Bunga Kertas + 1.5m Tanaman Herbal + 0.5m
F
B
Sungai
A
B
G
35m
Riverfront
C
F
Pohon Bintaro + 3m
A
Taman Olahraga
H
KAMPUNG
Open Space
DATA SURVEI
53m
U
TAMAN BERMAIN SUNGAI CODE FASILITAS OLAHRAGA BALAI SERBAGUNA Unsur eksisting dipertahankan : Kampung, Balai Serbaguna, Monumen Adipura, Parkir Abu bakar Ali, Sungai Code. Unsur eksisting direlokasi : Taman Bermain Anak, Fasilitas Olahraga. Semua unsur yang ada di sekitar site, menjadi acuan dalam pengolahan desain.
Pohon Tanjung + 4m
Conblock
Taman Inklusi
LOKASI TAPAK
Pohon Mangga + 4m
ZONING HORIZONTAL
Open Space
Blue
Pohon Flamboyan + 5 - 7m
PARKIR ABU BAKAR ALI MONUMEN ADIPURA
Taman Produktif
Dewasa
Taman Srawung
KAMPUNG
Taman Baca
Turis
JENIS TANAMAN
KONDISI SEKITAR TAPAK
Jalan Pemukiman
T.O.R Zona Inklusi di Perkotaan
SKEMATIK DESAIN
TRANSFORMASI DESAIN
LATAR BELAKANG
GAUNG BANDUNG 2018
STB_182
SAYEMBARA TANPA BATAS PELICAN CROSS AREA KEUNIKAN
VectorStock.com
LATARBELAKANG
Ibukota jakarta, sebuahkota besar denganpenduduk lebihdari 9 jt jiwa. Kota yang hingga saat ini masih menjadi tujuan utama bagi pencari kerja. Kebutuhan akan sandang, pangan dan papan tentu harus dipenuhi tiap orang, termasuk bagi para pendatang yang bahkan hanya datang dengan bermodalkan tekad sekuat baja tanpa strategi usahayangmatang.
Ada satu area yang menarik. Letaknya berada pada banyak zonasi yang berbeda, yaitu persimpangan jalan menteng raya, jalan cikini raya, dan jalan a.A kali pasir. Area ini sebenarnya menjadi pertemuan dari beberapa zonasi yang berbeda, mulai dari zonasi perkantoran, hunian, bahkan layanan umum dan sosial. Kegiatan di area ini sangat beragam, sehingga perpindahan dari satu zona ke zona lainnya harus diberi ruang. Inilah yang menjadi dasar pemikiran desain “pelican cross area” ini.
MANFAAT DAN TUJUAN
Tujuan utama dari ide desain pelican cross ini adalah demi menghubungkan akses dari pedestrian pada jalan menteng raya yang akan menyeberang menuju jalan cikini raya, yang di mana terdapat objek – objek menarik yang dapat dikunjungi seperti bangunan lama di seberang menteng huis.
MASALAH
Sangat jelas terlihat garis batas lingkungan formal dan informal di kota ini. Banyak sekali tempat yang tentu memiliki zona transisi yang begitu terasa. Lingkungan kumuh vs lingkungan menengah atas selalu menjadi kajian yang selalu menarik untuk dibahas.
Selain itu, tentu saja dengan keberadaan apartemen (menteng 37 yang masih dalam proses pembangunan), maka kawasan ini menjadi nilai jual yang menarik sehingga dibutuhkan akses.
TANTANGAN
Zona – zona transisi seperti ini memang menarik untuk dijadikan subjek desain. Tetapi, mari kita lihat pandangan lain terhadap zona transisi ini. Letaknya ada pada wilayah menteng.
MASYARAKAT
LINGKUNGAN
KEGIATAN
TAPAK
Menteng, merupakan kawasan yang cukup strategis di ibukota ini. Letaknya yang berada pada wilayah pusat, sudah tentu memiliki keunikannya sendiri. Menteng merupakan kota taman, yang pada awal perancangannya memang telah dikhususkan sebagai kawasan elit pada masanya. Sepanjang perjalanan dari tugu tani sampai ke taman ismail marzuki dipenuhi dengan nilai – nilai historinya yang cukup memikat bagi siapapun yang menyadarinya.
PELICAN CROSS
Pelican cross pada dasarnya bukanlah hal baru di dunia atau bahkan di indonesia sekalipun. Namun, pelican cross masih jarang digunakan bahkan banyak sekali masyarakat yang belum tahu akan fungsi dan manfaat dari pelican cross ini. Pelican cross ini akan memberi dampak yang sangat berarti bagi masyarakat di sekitar tapak. Karena tentu memudahkan akomodasi, aksesibilitas serta keterjangkauan yang dapat diterima seluruh lapisan masyarakat. Ide desain tidak selalu harus mahal, hal – hal sederhana yang dapat dinikmati semua orang layak untuk diwujudkan demi terciptanya lingkungan yang nyaman serta bebas dari ketimpangan sosial.
Para pekerja kantoran di sepanjang jalan menteng raya juga dapat menikmati jalan kaki santai saat rehat kerja untuk mencari tempat istirahat demi menikmati secangkir kopi. Tidak sampai di situ saja, masyarakat sekitar yang tinggal di zona perumahan campuran pun dapat menikmati pelican cross ini. Sehingga kehidupan masyarakat menjadi lebih teratur (tidak menyeberang sembarangan) dan dapat saling berbaur dalam keteraturan.