Majalah Mahasiswa Gelora Sriwijaya

Page 1

Majalah Mahasiswa

Prestasi Internasional Membangun World Class University

BIDIKMISI, Bukan Halangan untuk Aktif dan Berprestasi

Dilema Kuliah 5 Tahun...

Edisi

V 2016

lpmgs.unsri.ac.id ISSN 2407-6341


IKLAN


Sapa

Redaksi

Assalamualaikum Wr. Wb. Salam Pers Mahasiswa!

Majalah Mahasiswa Gelora Sriwijaya Diterbitkan oleh: Lembaga Pers Mahasiswa Gelora Sriwijya Universitas Sriwijaya ________

Pelindung : Prof. Dr. Ir. H. Anis Saggaff, MSCE. Pembina : dr. Syarif Husin, MS. Pemimpin Umum : Septian Heryati Sekretaris Umum : Devi Permatasari Bendahara Umum : Elsa Febrina Pemimpin Redaksi: Yanuar Ramadhani Pemimpin Perusahaan : Dimas Ari Pemimpin Litbang : Muhammad Hidayat Redaktur Pelaksana : Mercy Gayatri Reporter : Alvin Isfandiarto, Aris Juliansya, Fauzia, Reza Dyna, Jatesa Amelia , Hera Ristiani, Elsa Febrina, Suci Wulandari Yuli Susanti, Clara Ika, Ayu Agustin Editor : Media Puspita, Fauziah Fotografer : Septian Heryati, Abdan Syakur, Achmad Rizki Tata Letak : Epriyadi Ilustrasi : Damayanti, Khairunnisa Desain Sampul : Khairunnisa, Achmad Rizki ________ Alamat : Bilik Pers Lantai 1 Gedung Student Center Universitas Sriwijaya, Jalan Raya Palembang - Prabumulih Km.32, Indralaya, Ogan Ilir, Sumatera Selatan 30662 Kontak : 0852 9509 2008 (Humas)

P

uji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Gelora Sriwijaya Universitas Sriwijaya berhasil menyelesaikan produk Majalah Gelora Sriwijaya Edisi 5 tahun 2016 dengan kerja keras tim yang baik. Terima kasih tak terhingga kepada rekan-rekan yang telah menyumbangkan materi, tenaga, waktu dan pikirannya dalam menerbitkan majalah Gelora Sriwijaya ini. Majalah Gelora Sriwijaya edisi 5 tahun 2016, adalah produk majalah terbitan kelima yang mengusung tema “Dilema Kuliah 5 Tahun�. Majalah yang terbit kali ini bertepatan dengan isu yang sedang hangat di Universitas Sriwijaya, Karena disaat Kementrian Pendidikan kembali mengembalikan program kuliah seperti sebelumnya, tetapi Universitas Sriwijaya tetap bertahan dengan kuliah 5 tahun untuk program S1. Selanjutnya dalam rubrik laporan utama, kami menyoroti tentang mengapa Universitas Sriwijaya tetap pada kuliah 5 tahun, serta kesanggupan mahasiswa dalam mencoba program yang pro dan kontra bagi mahasiswa ini. Di laporan utama juga dibahas tentang kesiapan Universitas Sriwijaya dalam menerapkan program kuliah 5 tahun ini, baik dari fasilitas, dosen hingga staf-staf Universitas Sriwijaya. diharapkan setalah membacanya pembaca dapat lebih cermat dalam menanggapi untuk pro atau kontra dengan program kuliah 5 tahun. Terakhir, silakan baca tulisan yang kami sajikan. Kritik dan saran dari pembaca sangat kami harapkan untuk menjadikan Majalah Gelora Sriwijaya lebih baik. Salam Pers Mahasiswa! Wassalamualaikum Wr. Wb. Mercy Gayatri

Follow Us : facebook : LPM Gelora Sriwijaya twitter : @LPMGSUNSRI email : gelorasriwijaya.lpm@gmail.com instagram : @lpmgsunsri line : @llf4256d website : lpmgs.unsri.ac.id


Daftar Isi

Bincang Rektorat.................12 Infografis............................14 Sudut Pandang....................16 Kelakar Kito........................18

Isu

5(lima) Tahun, 06| Kuliah Mahasiswa Cemas ? Masa kuliah bukanlah serta merta masa untuk menuntut ilmu di bidang akademik semata, tetapi juga masa kuliah adalah masa dimana mahasiswa mengembangkan apa yang disebut dengan softskill.

Catatan Perjalanan

Kampusiana........................19 Budaya................................21

08 | Kuliah wajib Figur Mahasiswa................30 Fenomena..........................36 Bedah film.........................38

26 | Dies Natalies PPMI Ke-23

P

ersatuan Pers Mahasiswa Indonesia (PPMI) yaitu sebuah wadah alternatif dan salah satu bagian dari wadah pers mahasiswa di Indonesia. Semenjak tahun 1992 sampai 2015, tiap-tiap kota bergiliran menjadi tempat/tuan rumah acara PPMI.

35|

Surat Pembaca

Kemarin, BPJS punya sistem baru untuk keanggotaan BPJS nya. Untuk sekarang memang BPJS di tujukan untuk mahasiswa bidikmisi, tetapi ini baru langkah awal. 04 | Gelora Sriwijaya

Laporan Utama

5 tahun?

Sejak adanya Permendikbud no.49 tahun 2014 yang salah satu poinnya menjelaskan kebijakan waktu kuliah untuk S1 maksimal 5 tahun, ada banyak reaksi ketidak setujuan dari kalangan mahasiswa sebagai aktor yang merasakan imbasnya kebijakan tersebut.

24 | Essay Foto

I

ntelektual mahasiswa yang lahir dari buku-buku, sela-sela mata yang akan selalu terjaga memuji kreativitas yang terlahir dengan dedikasi, untuk mengharapkan jiwa ketika semangat pengabdian terus di junjung dalam cita-cita luhur kala bersuara.

Sampul : Dilema Kuliah 5 Tahun

Desain & Tata Letak : Khairunnisa & Achmad Rizki


#

BUKAN TENTANG BERLOMBA DENGAN WAKTU

TAPI BAGAIMANA MEMBERI MAKNA PADA WAKTU

[

Coming soon :

GSTV [


ISU

Kuliah 5(lima) Tahun, Mahasiswa Cemas ? Masa kuliah bukanlah serta merta masa untuk menuntut ilmu di bidang akademik semata, tetapi juga masa kuliah adalah masa dimana mahasiswa mengembangkan apa yang disebut dengan softskill. Dan softskill itu tentunya tidak serta merta di dapat di bangku kelas pada saat perkuliahan, tetapi diluar lingkungan kampus seperti organisasi dan semacamnya. Bukan berarti mahasiswa yang mengikuti organisasi diluar aktivitas nya sebagai mahasiswa yang duduk dan menerima kegiatan perkuliahan dikelas, memerlukan waktu kuliah yag lebih lama dibanding mahasiswa yang kurang aktif. Hal ini lah yang menjadi salah satu alasan kenapa kebijakan ....

Terlebih pada UU no. 12 tahun 2012 pasal 14 yang berbunyi : “ (1) Mahasiswa mengembangkan bakat, minat, kemampuan dirinya melalui kegiatan kurikuler dan ekstrakulikuler sebagai bagian dari proses pendidikan. “

Mungkin kita tidak usah terpaku dengan kuliah 5 tahun saja, karena semua orang inginkan segera menyelesaikan kuliahnya dengan waktu yang singkat. Tetapi jika kebijakan yang tadinya kuliah maksimal 7 tahun kini dipangkas menjadi 5 tahun saja, tidakkah ini menjadi sebuah hal yang mencemaskan bagi mahasiswa. Terlebih tidak ada yang tahu bagaimana nantinya atau kapankah nantinya mahasiswa tersebut akan dipastikan lulus mengingat banyak hal yang menjadi pertimbangan.

06 | Gelora Sriwijaya

Masa kuliah 5 tahun mungkin adalah suatu tantangan bagi mahasiswa aktivis, sebutan bagi mahasiswa yang aktif berorganisasi. Jangankan bagi mahasiswa aktifis, bagi mahasiswa tidak terlalu aktif saja demikian, karena hal tersebut menjadikan paradigma dikalangan mahasiswa yang cemas. Meski banyak juga mahasiswa yang berhasil lulus tepat pada jatah semester yag diporsir, tetapi ini tetap menjadikan kecemasan bagi mahasiswa tingkat awal yang masih memerlukan adaptasi cara belajar, aktifitas perkuliah-

an, lingkungan kampus dan lain sebagainya. Jika sebelumnya isu ini hanya menjadi opini layaknya angin yang berhembus dikalangan pelajar sejak tahun 2014 lalu, kini opini tersebut nampaknya sudah menjadi fakta. sejak tanggal 23 september 2015 kemarin, Anis Saggaff yang saat itu menjadi Wakil Rektor 1 mengeluarkan surat edaran diberlakukannya kuliah 5 tahun. Kendati demikian, banyak mahasiswa dan universitas yang menolak kebijakan tersebut dengan beragam alasan.


ISU Permendikbud No.49 Tahun 2014 ayat 17 point 3 yang berbunyi : “ (3) Masa studi terpakai bagi mahasiswa dengan beban belajar sebagaimana dimaksud pada ayat (2) sebagai berikut: a. 1 (satu) sampai 2 (dua) tahun untuk program diploma satu; b. 2 (dua) sampai 3 (tiga) tahun untuk program diploma dua; c. 3 (tiga) sampai 4 (empat) tahun untuk pro gram diploma tiga; d. 4 (empat) sampai 5 (lima) tahun untuk program diploma empat dan program sarjana; e. 1 (satu) sampai 2 (dua) tahun untuk pro- gram profesi setelah menyelesaikan program sar jana atau diploma empat; f. 1,5 (satu koma lima) sampai 4 (empat) ta hun untuk program magister program magister terapan, dan program spesialis satu setelah menyelesaikan program sarjana atau diploma em pat; dan

g. paling sedikit 3 (tiga) tahun untuk program doktor, program doktor terapan, dan program spesialis dua

Permendikbud no 49 Tahun 2014 yang berlaku sejak tanggal 11 Juni 2014 ini hadir sebagai standarisasi dalan pendidikan, dalam hal ini pendidikan di Perguruan Tinggi. Pemerintah menginginkan agar pemuda yang disebut mahasiswa yang dikenal dengan pribadi yang mandiri, inovatif, kreatif, idealis, berkompeten, dan muda ini sesegera mungkin menyelesaikan masa studinya dan ikut dalam pembangunan negara. Anis Saggaff selaku Rektor Unsri, mengaharapkan mahasiswa cepat lulus dan cepat mengabdi dan berguna bagi negara. Pertimbangan lainnya adalah masalah kuota kursi untuk mahasiswa baru. Kemendikbud M.Nuh mengatakan bahwa jumlah mahasiswa yanglama kuliahnya lebih dari 6 tahun tidak sedikit, padahal kursi yang mereka duduki sangat penting bagi mahasiswa baru. (Dikutip dari jpnn) (Mercy Gayatri)

Ilustrasi : Khoirunnisa

07 | Gelora Sriwijaya


o

Laporan Utama

?

Kuliah wajib 5 tahun Berawal Dari Mana? Berawal Dari Mana ?

Sejak adanya Permendikbud no.49 tahun 2014 yang salah satu poinnya menjelaskan kebijakan waktu kuliah untuk S1 maksimal 5 tahun, ada banyak reaksi ketidak setujuan dari kalangan mahasiswa sebagai aktor yang merasakan imbasnya kebijakan tersebut. Meskipun Kemendikbud ( Kementerian Pendidikan dan Budaya) mengatakan bahwa kebijakan itu akan berlaku efektif 2 tahun lagi, terhitung berlaku pada tahun 2016. Ya, Sempat ada pro dan kontra pada saat peraturan tersebut dikemukakan. Setelah peraturan tersebut dimuat pada tahun 2014, dan pada tahun 2015 dikeluarkan surat edaran No. 01/M/SE/V/2015 tentang Evaluasi Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan butir 3 huruf a, menjelaskan bahwa “Agar perguruan Tinggi menunda implementasi Peraturan Menteri sebegaimaa dimaksud pada angka 1 huruf a dan huruf d� isi butir tersebut menjelaskan bahwa untuk menunda implementasi kebijakan kuliah 5 tahun. Di unsri sendiri, melalui Wakil Rektor 1, pada tanggal 23 September 2015 memuat keputusan bahwa mulai saat itu, Unsri menerapkan kuliah 5 tahun.

08 | Gelora Sriwijaya

Dimuat Atas Dasar Berbagai Pertimbangan Ialah Moh. Nuh yang kala itu menjabat sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan mengatakan bahwa dibuatnya kebijakan ini dengan banyak pertimbangan. Pertimbangan apa yang dimaksud ? 1. Rata-rata mahasiswa SI lulus dalam jangka waktu 4,5 tahun 2. Total beban SKS yang ditempuh mahasiswa yaitu 144 SKS untuk program S1 bisa ditempuh selama 3,5 tahun 3. Kuota mahasiswa baru yang sedikit karena masih banyaknya mahasiswa yang kuliah dengan waktu lebih dari 6 tahun. Di Universitas Sriwijaya sendiri, tidak hanya program S1 yang ada namun juga jenjang lainnya seperti D3 dan S2. Dan kebijakan tersebut berlaku untuk jenjang tersebut. Seperti point-point dalam Permendikbud No.49 tahun 2014 pasal 17 berikut : Masa studi terpakai bagi mahasiswa dengan beban belajar sebagaimana dimaksud pada ayat (2) sebagai berikut: a. 1 (satu) sampai 2 (dua) tahun untuk program diploma satu; b. 2 (dua) sampai 3 (tiga) tahun untuk program diploma dua;


c. 3 (tiga) sampai 4 (empat) tahun untuk program diploma tiga; d. 4 (empat) sampai 5 (lima) tahun untuk program diploma empat danprogram sarjana; e. 1 (satu) sampai 2 (dua) tahun untuk program profesi setelah menyelesaikan program sarjana atau diploma empat; f. 1,5 (satu koma lima) sampai 4 (empat) tahun untuk program magister, program magister terapan, dan program spesialis satu setelah menyelesaikan program sarjana atau diploma empat; dan g. paling sedikit 3 (tiga) tahun untuk program doktor, program doktor terapan, dan program spesialis dua.

Sejatinya, mahasiswa yang dikenal sebagai golongan pemuda yang mempunyai identitas diri sebagai insan yang religius, insan dinamis, sosial dan mandiri. Mahasiswa yang diharapkan pemerintah sebagai penerus kepemimpinan bangsa yang dapat mengabdikan dirinya untuk negara, secepat mungkin ikut membangun negara tercinta, yaitu negara Indonesia. Sudah sebaiknya dan benar jika pemerintah terus menerus memperbaiki kualitas pendidikan di Indonesia. Banyak cara yang pemerintah lakukan demi memperbaiki kualitas pendidikan di indonesia.

11 Juni adalah awal dikeluarkannya Peraturan tersebut dengan alasan perbaikan sistem pembelajaran di Perguruan Tinggi. Alih-alih mendapatkan respon positif dari kalangan mahasiswa, aturan ini tidak sedikit menuai protes dikalangan mahasiswa. Organisasi adalah salah satu alasannya.

Kenapa Harus Takut? Berdasarkan keterangan dari M.Nuh selaku Mendikbud tahun 2014, pada rentang usia pemuda Indonesia 18-24 tahun, mereka yang menempuh bangku kuliah hanya sekitar 23% dari mereka yang lulus dari SMA atau sederajatnya. Apabila mahasiswa yang selama ini sangat didambakan oleh rakyat untuk memikul bangsa kedepannya tidak bisa memaksimalkan potensi dirinya sendiri. (dikutip dari kompasiana.com)

Wakil Rektor III Unsri dr. Syarif Husin berpesan kepada mahasiswa untuk lebih taat pada aturan yang telah dibuat saja, bertanggung jawab mengemban gelar sebagai mahasiswa dan meningkatkan kesadaran diri, “ Prinsipnya, kita ini ikut aturan, kalau dari Dikti sudah ditetapkan demikian ya kita harus ikuti, karna Unsri tidak akan mungkin mengada-adakan aturan sendiri. � ujarnya saat ditemui di ruang kerjanya. Syarif Husin sendiri berpesan kepada mahasiswa agar lebih memahami tanggung jawab pribadi masing-masing, Jangan dijadikan sebuah alasan, itu seakan-akan kita itu tidak menyanggupi kuliah 5 tahun karena faktor kemalasan, Beliau dengan tegas menjelaskan bahwa kuliah wajib 5 tahun ini dijadikan sebagai motivasi bagi mahasiswa sendiri untuk segera menamatkan masa studinya. Dibuat peraturan sedemikian itu bukan utuk mencambuk diri, namun bagaimana kita itu harus semangat, memanfaat kan waktu dan mengatur waktu, jangan dijadikan sebuah pertentangan terus-menerus. Drop Out mungkin adalah salah satu hal yang diakuti bagi mahasiswa yang terkena aturan kuliah wajib 5 tahun ini, menanggapi hal itu Syarif Husin menjelas-

kan bahwa ada pertimbangan kasusnya, “ lihat case by case, tidak bisa disamaratakan, Kenapa unsri membiarkan mahasiswa nya malas-malasan, pernyataan itu tidak bisa digeneralkan, lihat per kasusnyam kalau masalahnya sudah kelewatan, ya buat apa ?� Tutup dr.Syarif Husin, MS.

Sanggupkah Mahasiswa ?

Bicara masalah kesanggupan mahasiswa untuk kuliah wajib 5 tahun, kembali lagi ke penilaian masing-masing. Pihak Universitas tentunya tidak akan memberatkan beban yang tidak sebanding dengan kualitas mahasiswanya. Wakil Rektor III unsri ketika ditanya pertanyaan bahwa apakah kualitas mahasiwa Unsri sanggup bila diberikan jatah 5 tahun kuliah, Syarif Husin mengembalikan pertanyaan tersebut kepada mahasiswa. Yang artinya, mahasiswa pada hakikatnya, tidak ada mahasiswa yang ingin tamat lebih dari batas wajar seperti empat atau lima tahun lamanya, tetapi kebanyakan dari mahasiswa terlalu terlena untuk terlalu terbuai waktu yang menyebabkan adanya mahasiswa yang tamat pada semester enam sampai tujuh tahun atau lebih. (Mercy Gayatri)

09 | Gelora Sriwijaya


Laporan Utama

Anis Saggaff

Siap Berhenti Menjadi Rektor Jika ada Mahasiswa yang Drop out (DO) pada Program Kuliah 5 Tahun

Awal Mula Penerapan Kuliah 5 Tahun di Universitas Sriwijaya

Achmad Rizki | LPMGSUNSRI

U

niversitas Sriwijaya(Unsri) sepertinya akan tampil lebih baik lagi, terutama dalam kegiatan akademiknya, karena kebijakan Unsri semakin kokoh dalam menetapkan sistem perkuliahan 5 tahun. Tidak dipungkiri juga kebijakan ini banyak mengundang pro dan kontra dari berbagai macam elemen civitas akdemik Unsri. Kementrian Pendidikan dan Budaya(Kemendikbud) sempat menyepakati kebijakan perkuliahan 5 tahun, tetapi Kemendikbud kembali merevisi undang-undang yang sempat disahkan tersebut setelah kementrian kembali mengkajinya. Isi dari revisi undang-undang tersebut tertuang dalam UU No.44 Tahun 2015 ayat 16, disana jelas peraturan maksimal berapa lama harus mengenyam pendidikan di perguran tinggi mulai dari D1-D4(S1).

UU No.44 Tahun 2015 Pasal 16

“Universitas Sriwijaya

berhak menentukan masa studinya sendiri, karena kampus kita punya kualitas, saya juga menetapkan ini bukan tanpa pertimbangan, yang pertama didasari dengan UU No.44 Tahun 2015 Pasal 16 Ayat 3. jika ada yang tak lulus dengan jangka yang telah ditetapkan itu saya siap mengundurkan diri�

Anis Saggaff Rektor Universitas Sriwijaya

10 | Gelora Sriwijaya

(1)Masa dan beban belajar penyelenggaraan program pendidikan: a. Paling lama 2 (dua) tahun akademik untuk program diploma satu, dengan beban belajar mahasiswa paling sedikit 36 (tiga puluh enam) sks; b. Paling lama 3 (tiga) tahun akademik untuk program diploma dua, dengan beban belajar mahasiswa paling sedikit 72 (tujuh puluh dua) sks; c.Paling lama 5 (lima) tahun akademik untuk program untuk program diploma tiga, dengan beban belajar mahasiswa paling sedikit 108 (serratus delapan) sks; d. Paling lama 7 (tujuh) tahun akademik untuk program sarjana, program diploma empat/sarjana terapan, dengan beban belajar mahasisa paling sedikit 144 (serratus empat puluh empat) sks; e.Paling lama 3 (tiga) tahun akademik untuk program profesi setelah menyelesaikan program sarjana, atau program diploma empat/sarjana terapan, dengan beban belajar mahasiswa paling sedikit 24 (dua puluh empat) sks; f. Paling lama 4 (empat) tahun akademik untuk program magister, program magister terapan, atau program spesialis, setelah menyelesaikan program sarjana, atau diploma empat/sarjana terapan, dengan beban belajar mahasiswa paling sedikit 36 (tiga puluh enam) sks; atau g. Paling lama 7 (tujuh) tahun akademik untuk program doctor, program doktoe terapan, atau program subsppesialis, setelah menyelesaikan program magister, dengan beban belajar mahasiswa paling sedikit 42 (empat puluh dua) sks. (2)Program profesi sebagaimana dimaksud pada ayat(1) huruf e diselenggarakan sebagaimana program yang terpisah atau tidak terpisah dari program sarjana atau program diploma 4/sarjana terapan. (3)Perguruan tinggi dapat menetapkan masa penyelenggaraan program pendidikan kurang dari batas maksimumsebagaiamana dimaksud pada ayat 1.


Pendapat Mahasiswa (Kontra)

Yang menjadi kontra sebagian mahasiswa saat ini adalah dari pihakpemerintah sudah mengganti kebijakannya, tetapi Unsri malah memutuskan untuk tetap kokoh dengan kuliah 5 tahun. Salah satunya Fauzan Pamenan yang juga saat ini menjabat sebagai ketua Dewan Perwakilan Mahasiswa Unsri, menurutnya kebijakan ini sangat menghawatirkan bagi organisasi nantinya, “Kuliah 7 tahunsaja mahasiswa banyak yang tidak perduli dengan organisasi dan malah mementingkan studinya, apalagi bakal 5 tahun, akan lebih banyak mahasiswa yang lebih apatis dari ini”, Tambah Fauzan Pamenan. Terlepas dari organisasi masih ada juga yang meragukan kuliah 5 tahun karena fasilitas serta tenaga pengajar yang belum memadai sepenuhnya. Masih banyak yang belum memadai, masih banyak mahasiswa yang melebihi kapasitas kelas pada saat proses belajar mengajar, lab dan penunjang lainnya juga masih sulitu ntuk dipakai. Hal itu berani diungkapkan mahasiswa pada saat acarabincang rektor Unsri, yang digagasoleh Badan Eksekutif Mahasiswa Unsri pada kamis(31/3). Pihak Unsri sendiri memberikan argument yang kuat demi meyakinkan mahasiswa agar siap dan yakin dengan program kuliah 5 tahun ini,”jika masalah organisasi, mari kita mulai berdayakan sumber daya mahasiswa yang muda, bila perlu dari semester 2 sudah kita berdayakan. Dan untuk tenaga pengajar dan fasilitas akan terus saya benahi jika ada tenaga pengajar atau civitas akademik yang menyeleweng laporkan ke saya”, ungkap Anis Saggaff selaku rektor Unsri. Anis Saggaff juga memberikan alasannya kenapa masih tetap bertahan dengan program kuliah 5 tahun, menurutnya Unsri menetapkan itu karena berlandaskan dengan UU NO.44 Pasal 16 Ayat(3), “Universitas yang baik sekelas Unsri berhak menentukan masa studinya, dan saya yakin dengan Unsri untuk kuliah 5 tahun ini”, tambah Anis Sagaf. Demi meyakinkan lagi Anis Sagaf bakal membuat nomor telepon interaktif bagi yang ingin memberikan masukan

hingga pengaduan kepada beliau demi lancarnya sistem pendidikan di Unsri, tak tanggung-tanggung Anis Sagaf siap memberhentikan diri sebagai rektor jika nanti ada mahasiswa Drop Out(DO) gara-gara program kuliah 5 tahun.

Pendapat Mahasiswa (Pro)

Tak hanya Kontra saja yang datang karena program kuliah 5 tahun ini, banyak juga yang pro bahkan mendukung sekali program ini. Bahkan dari survey yang dilakukan oleh tim Lembaga Pers Mahasiswa Gelora Sriwijaya salah satu sample yaitu Fakultas Kesehatan Masyarakat 85% Pro untuk kuliah 5 tahun dan sisanya kontra. “saya setuju dengan program ini, karena bisa jadi pemacu untuk semangat agar lulus lebih cepat”, ungkap AyuFadilah, Fakultas Ilmu Pendidikan Biologi 2014. Bukan hanya Ayu Fadilah, Griselda Alodya mahasiswi Agribisnis, ia lebih menyarankan untuk manajemen waktu antara kuliah dan aktifitas lainnya “ Ya, menurut saya alasan-alasan seperti organisasi dan sebagainya itu seolah alasan yang kurang bisa diterima, karena kembali lagi kepada diri kita, dan lagi-lagi masalah manajemen waktu yang harus benar-benar kita terapkan,” Ujarnya. Bukan hanya dari kalangan mahasiswa saja yang pro dengan program kuliah 5 tahun, dari dosen pun setuju dengan program ini, salah satunya ketua Program Studi Peternakan Fakultas Pertanian, “jika bisa kuliah cepat kenapa harus lama, hal ini juga bisa membuat orang tua tidak banyak keluar biaya jika cepat lulus, selain itu akreditasi bisa terdongkrak dengan mahasiswa yang tamatan nya cepat”, Ungkap Sofia Sandi Ketua Program Studi Peternakan. Selain itu beliau sangat yakin dengan mahasiswanya bisa lulus dengan cepat. Memang banyak menuai pro dan kontra dalam penetapan kuliah 5 tahun ini, tetapi pihak rektorat harusmemberikan kebijakan lebih baik lagi dalam membuat peraturan agar tidak ada yang dirugikan. Mahasiswa juga harus dapat bersaing lebih baik dalam kualitas pendidikan, karena jika banyak rakyat Indonesia yang berkualitas dalam pendidikan maka akan membuat moral bangsa menjadi lebih baik lagi (Yanuar Ramadani)

Kenapa Harus Takut? Berdasarkan keterangan dari M.Nuh selaku Mendikbud, pada rentang usia pemuda Indonesia 18-24 tahun, mereka yang menempuh bangku kuliah hanya sekitar 23% dari mereka yang lulus dari SMA atau sederajatnya. Apabila mahasiswa yang selama ini sangat di dambakan oleh rakyat untuk memikul bangsa kedepannya tidak bisa memaksimalkan potensi dirinya sendiri. (dikutip dari www.kompasiana.com). Sejatinya, mahasiswa yang dikenal sebagai golongan pemuda yang mempunyai identitas diri sebagai insan yang religius, insan dinamis, sosial dan mandiri. Mahasiswa yang diharapkan pemerintah sebagai penerus kepemimpinan bangsa yang dapat mengabdikan dirinya untuk negara, secepat mungkin ikut membangun negara tercinta, negara Indonesia Sudah sebaiknya jika pemerintah terus menerus memperbaiki kualitas pendidikan di Indonesia. Banyak cara yang pemerintah lakukan demi memperbaiki kualitas pendidikan di indonesia. Wakil Rektor III Unsri dr. Syarif Husin berpesan kepada mahasiswa untuk lebih taat pada aturan yang telah dibuat saja, bertanggung jawab mengemban gelar sebagai mahasiswa dan meningkatkan kesadaran diri, “ Prinsipnya, kita ini ikut aturan, kalau dari Dikti sudah ditetapkan demikian ya kita harus ikuti, karna Unsri tidak aan mungkin mengada-adakan aturan sendiri. ” ujarnya saat ditemui di ruang kerjanya. Syarif Husin sendiri berpesan kepada mahasiswa agar lebih memahami tanggung jawab pribadi masing-masing. “Jangan dijadikan sebuah alasan, itu seakan-akan kita itu tidak menyanggupi kuliah 5 tahun karena faktor kemalasan”. Beliau dengan tegas menjelaskan bahwa kuliah wajib 5 tahun ini dijadikan sebagai motivasi bagi mahasiswa sendiri untuk segera menamatkan masa studinya. “ Dibuat peraturan sedemikian itu bukan utuk mencambuk diri, namun bagaimana kita itu harus semangat, memanfaat kan waktu dan mengatur waktu, jangan dijadikan sebuah pertentangan 11 | Gelora Sriwijaya


Bincang Rektorat

Masa Studi Maksimal Lima Tahun Wakil Rektor I:

“Jangan Manja lah�

“

Kita lihat, apa yang jadi masalah? Jika dikaitkan secara langsung, sekarang kan era nya IT (Information and Technology). Apa yang tidak bisa dicari di Google? Apalagi kalau kita rajin berkomunikasi dengan pakar-pakar yang ada di seluruh dunia.

“

I

su lamanya masa studi mahasiswa dalam menempuh pendidikan di perguruan tinggi negeri masih diperbincangkan oleh civitas akademika khususnya di Unsri. Pada Pasal 17 Ayat 3 Permendikbud No.49 2014 yang membahas tentang lamanya masa studi mahasiswa, di butir (d) menyebutkan untuk prgoram diploma empat dan program sarjana masa studi terpakai biagi mahasiswa adalah 4 sampai 5 tahun. SK(Surat Keputusan) tersebut sudah diedarkan ke seluruh perguruan tinggi negeri di Indonesia. Tidak berapa lama, berdasarkan audiensi dengan Presiden Jokowi pada bulan Mei 2015 yang lalu aliansi BEM Seluruh Indonesia menuntut salah satunya mengevaluasi Permendikud Nomor 49 Tahun 2014. Mereka menuntut untuk dikembalikannya masa studi mahasiswa kembali tujuh tahun. Berdasarkan surat edaran

12 | Gelora Sriwijaya

Achmad Rizki | LPMGSUNSRI

Kemenristek Dikti Nomor 01/M/ SE/V/2015 tentang Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan yang isinya agar perguruan tinggi menunda implementasi Peraturan Menteri Nomor 49 Tahun 2014 tentang Standar Nasional Pendidikan. Setelah itu, diterbitkan lagi Pasal 16 Ayat 1 no.44 tahun 2015 yang menyebutkan bahwa masa dan beban belajar penyelenggaraaan pendidikan pada poin (d.) paling lama 7 (tujuh) tahun akademik untuk program sarjana, program diploma empat/sarjana terapan, dengan beban belajar mahasiswa paling sedikit 144 sks. Hal ini tentu menjadi isu yang masih simpang siur bagi civitas akademika, khususnya bagi mahasiswa. Karena di Unsri sendiri tersiar kabar bahwa Unsri menerapkan kebijakan masa studi mahasiswa maksimal lima tahun. Lalu apakah kuliah maksimal lima tahun tersebut diterapkan di Unsri? Wakil Rektor I Unsri, Prof. Ir. Zainuddin Nawawi, Ph. D menanggapi hal tersebut.

Apa yang menjadi landasan Universitas Sriwijaya mengeluarkan SK masa studi maksimal 5 tahun?

Masa studi maksimal 5 (lima) tahun berdasarkan Permendikbud Nomor 49 Tahun 2014 masih berlaku karena belum ada perubahan. Secara nasional sekarang sedang dilihat apakah hal itu bisa berlaku secara umum di seluruh perguruan tinggi negeri. Karena mencakup seluruh perguruan tinggi negeri maka dikembangkanlah peraturan itu. Namun kemarin ada revisi dari Permendikbud No 49 itu menjadi Permendikbud Nomor 44 yang memuat beberapa perubahan. Namun beberapa universitas melihat bahwa peraturan nomor 49 tersebut tidak sesuai dengan misi perluasan kesempatan belajar dan pencapaian peserta didik. Jika peraturan masa studi maksimal tujuh tahun dikembalikan, bisa-bisa nanti dianggap sebagai suatu kelonggaran. Ditakutkan nantinya menjadi salah persepsi dan berakibat pada mahasiswa yang menjadi kurang serius dalam menyelesaikan masa studinya. Sehingga mahasiswa yang seharusnya bisa selesai studi dalam waktu tujuh semester molor menjadi empat belas semester. Seharusnya tujuh semester sisanya itu kan bisa diberikan untuk orang lain. Mahasiswa seperti inilah


yang mengambil kesempatan peserta didik lain untuk kuliah. Jika waktu dalam tujuh tahun itu seharusnya bisa menamatkan dua orang, tetapi kenyataannya hanya bisa satu orang.

waktu kuliah. Sedangkan untuk SK pembatasan masa studi lima tahun yang dikeluarkan Unsri tetap berlaku selama belum ada SK baru yang mencabut SK tersebut.

lagi berbicara tentang pustaka dalam lingkup Unsri jadi harus berinovasi. Jaman saya laboraturium saja belum ada, jadi jangan manjalah.

Apa tindak lanjut dari kebijakan maksimal kuliah lima tahun?

Bagaimana dengan mahasiswa yang aktif di organisasi atau aktivis kampus melihat kebijakan tersebut?

Strategi apa yang akan dilakukan Unsri untuk memaksimalkan target kuliah maksimal lima tahun?

Karena itu, beberapa PTN mengadakan diskusi forum Wakil Rektor I yang akan dilaksanakan April mendatang di Riau. Bagaimana tanggapan Bapak selaku Wakil Rektor I melihat kebijakan pembatasan kuliah maksimal lima tahun? Menurut saya, untuk S-1 dengan masa studi maksimal lima tahun itu adalah suatu hal yang normal. Sebab dalam waktu tiga setengah tahun umumnya mahasiswa telah menyelesaikan masa studinya. Bahkan Fakultas Kedokteran yang identik dengan “lama lulus� juga sudah mampu menyelesaikan masa studi tiga setengah tahun di Unsri. Artinya ada waktu tiga semester bagi mahasiswa jika menemukan masalah dalam menyelesaikan masa studinya. Artinya tidak ada lagi masalah dengan

Mahasiswa tidak perlu khawatir kalau mengambil keputusan untuk aktif di organisasi kemahasiswaan. Saya dulu juga aktivis, pernah jadi ketua BPM, presidium senat, ketua himpunan, dan bergabung di Resimen Mahasiswa. Tapi saya tetap menjadi lulusan terbaik dan tercepat. Jadi sekarang jangan mencari kambing hitam.

Untuk menempuh masa studi maksimal lima tahun, seyogyanya harus ditunjang dengan fasilitas yang baik. Bagaimana kalau di Unsri sendiri? Kita lihat, apa yang jadi masalah? Jika dikaitkan secara langsung, sekarang kan era-nya IT (Information and Technology). Apa yang tidak bisa di searching di google? Apalagi kalau kita rajin berkomunikasi dengan pakar-pakar yang ada di seluruh dunia. Kita tidak

Kita sudah menerapkan kuliah e-learning atau kuliah jarak jauh. Anggaran dana juga sudah disiapkan untuk menunjang hal itu serta sudah banyak modul yang bisa diunggah dosen. Nantinya diharapkan dosen mengunggah modul yang telah ada dan bisa diunduh oleh mahasiswa. Nah, untuk saat ini komunikasi antara dosen dan mahasiswa harus diintensifkan lagi. Hal ini sejalan dengan konsep Rektor yaitu konsep berjamaah untuk membangun Unsri. Jadi tidak ada alasan bagi dosen untuk tidak memfasilitasi mahasiswa. (Aris Juliansyah/Media Puspita Sari)

Kunjungi :

lpmgs.unsri.ac.id Portal Berita Seputar Universitas Sriwijaya

13 | Gelora Sriwijaya


Infografis

14 | Gelora Sriwijaya


15

Gelora Sriwijaya


Sudut Pandang

Manajemen Waktu Adalah Softskill Terbaik Oleh : Septian Heryati | Pemimpin Umum LPM GS Unsri

M

ahasiswa dan Perguruan Tinggi adalah dua hal yang tentunya tidak dapat terpisahkan. Perguruan tinggi memiliki Tridharma Perguruan Tinggi yang tentunya mahasiswa berperan dan bertanggung jawab atas hal itu. Pada poin ketiga Tridharma Perguruan Tinggi, pengabdian terhadap masyarakat ialah suatu proses penerapan dari pada ilmu-lmu yang didapatkan secara teoritis dibangku kuliah. Namun terkadang hal inilah yang sering terlupakan. Penerapan ilmu yang telah didapatkan di dalam masyarakat tersebut, menjadi sebuah tolak ukur apakah mahasiswa tersebut berguna dan bermanfaat bagi masyarakat luas. Mahasiswa saat ini hanya memahami bahwa kehidupan perguruan tinggi hanya sebatas sains dan teknologi. Namun hal tersebut dapat diperoleh dimana saja tak harus menjadi seorang mahasiswa. Terbukti beberapa waktu yang lalu ada seorang masyarakat yang hanya lulusan Sekolah Dasar dan ia mampu membuat sebuah televisi rakitan, yang mana televisi tersebut sudah dijual, dipasaran dan dikonsumsi publik, saat ini ia sudah dipanggil oleh presiden terkait kemampuanya terebut. Namun pada prosesnya didalam perguruan tinggi memiliki makna lebih luas. Maka dari itu seorang mahasiswa haruslah cerdas dalam memaknai waktu semasa menjadi mahasiswa di perguruan tinggi. Tak asing lagi bagi kita mengenai keberhasilan seorang alumnus dalam kelanjutannya di dunia kerja hanya memanfaatkan 20% dari hardskill, sedangkan 80% nya ditentukan softskill yang didapat diluar kegiatan akademik kampus. Pembentukan softskill yang dibutuhkan dalam bermasyarakat tidaklah semudah teori dan sesingkat rumus yang didapatkan di meja kuliah. Namun untuk mendapatkan kemampuan softskills yang diperhitungkan dalam karir kedepannya mahasiswa harus lebih pintar dalam memanagemen waktu. Memanajemen waktu bagi mahasiswa khususnya dibidang akademik dan nonakademik merupakan pekerjaan yang sangat berat karena kedua hal tersebut memiliki standar prioritas yang berbeda. Jika dilihan lebih jauh dalam bidang akademik mahasiswa dituntut dengan sebuah sistem yang sudah dibakukan oleh

Kunjungi :

pihak univeritas ataupun fakultas sehingga menjadikan mahasiswa harus tunduk dan patuh terhadap peraturan tersebut. Namun disisilain kegiatan nonakademik yang dituntut adalah kreatifitas dan ruang gerak yang tak terbatas namun tetap memiliki tujuan yang ingin dicapai. Namun tidak menutup kemungkinan kedua hal tersebut dapat berjalan beriiringan dengan melihat komitment yang dimiliki oleh mahasiswa khususnya mahasiswa yang memiliki akademik baik dan aktif diorganisasi. Namun saat ini sangat minim sekali mahasiswa yang mampu menyeimbangkan kedua hal tersebut, dengan kata lain belum mampu menyeimbangkan antara akademik dan non akademik. Keseimbangan antara kedua hal itulah yang menjadi pilihan mahasiswa jika memang menginginkan suatu softskill yang senyatanya serta mampu lulus dengan tepat waktu dan prestasi yang baik. Hal inilah yang menjadi dilema bagi mahasiswa ditekan dengan kebijakankebijakan yang selalu muncul dibidang akademik diantaranya, mengenai polemik pembatasan masa kuliah menjadi 5 tahun. Saat ini menjadi isu hangat dan bahan diskusi yang menarik bagi mahasiswa khususya mahasiswa yang bukan hanya sekedar kuliah namun menggeluti juga dunia organisasi. Peraturan Mendikbud No.49 tahun 2014. Pada pasal 17 ayat 3 yang ditafsirkan bahwa pasal tersebut menjadi dasar konstitusi perguruan tinggi untuk menentukan kebijakan tersebut. Sebelum adanya peraturan mengenai pembatasan kuliah menjadi 5 tahun, mahasiswa secara tidak langsung sudah mulai tertekan atas uang kuliah tunggal (UKT) yang menjadi perhitungan mahasiswa untuk tidak ingin berlama-lama bergelut dalam kehidupan kampus. tingkat ketidak pedulian mahasiswa meningkat terlihat dari semakin minimnya partisipasi mahasiswa untuk mengikuti organisasi. Mahasiswa selaku pelaksana kebijakan, pemerintah selaku pembuat kebijakan. Dua sisi yang seharusnya harus di dudukkan bersamaan dalam pembahasan yang saling berkaitan untuk menghindari multitafsir dikalangan mahasiswa tentunya. Sepertinya konsep

Achmad Rizki | LPMGSUNSRI

pembangunan berjamaah kurang diimplementasikan kali ini, dimana belum terlihat sinkronisasi antara kebijakan pembatasan masa kuliah dengan tuntutan jumlah SKS (Satuan Kredit Semester) per program studi yang rata-rata berbeda belum lagi mengenai tuntutan mahasiswa harus berperan aktif dalam menyumbangkan prestasi nasional ataupun internasional yang akan berkaitan pula dengan World Class University yang sedang di canangkan. Sedangkan dengan kebijakan baru ini otomatis mahasiswa semakin di landa kebingungan antara bisa meneruskan atau menyeimbangkan kegiatan dalam dua bidang ini, dimana kedua hal ini saling berkaitan walaupun pada dasarnya keaktifan dalam organisasi merupakan pilihan kedua. Dalam hal ini majemen waktu yang baik merupakan tuntutan terbesar bagi mahasiswa yang memang menginginkan kedua hal yang berimbang. Para petinggi pemerintah juga dulunya merupakan para aktivis kampus yang dapat merasakan seberapa pentingnya softskill yang didapat dalam organisasi. melihat kaitannya fenomena saat ini seharusnya pihak terkait yang membuat suatu kebijakan lebih arif dan bijaksana dalam membuat suatu keputusan yang harus bisa melihat apa yang dikeluarkan memang benar-benar mampu untuk diaplikasikan.

lpmgs.unsri.ac.id

Portal Berita Seputar Universitas Sriwijaya


Sudut Pandang

[Kontroversi KULIAH 5 TAHUN] Oleh : Khairunnas | Presiden Mahasiswa Universitas Sriwijaya Mungkin banyak kontroversi terkait tulisan saya tentang Isu di Universitas Sriwijaya beberapa waktu yang lalu, berikut saya mencoba menjawab sedikit dari beberapa pertanyaan teman-teman mahasiswa yang sering ditanyakan kepada saya :

Berarti orang lama tamat karna organisasi? Bukan demikian maksudnya, Itu arahnya justru ke tekanan prioritas aktivitas mahasiswanya, karna kalau sudah didesak dengan waktu yang rentang maksimalnya singkat, maka minat pengembangan organisasi itu akan sebatas opsional sampingan, sementara beberapa fakultas masih bermasalah dengan subjektivitas nilai sebagai pengaruh karakteristik dosen. Sederhananya, bila maksimal kuliah 7 tahun, maka ditahun ke 6 mahasiswa akan diberi surat peringatan pertama, ketika 6,5 tahun surat peringatan ke-2, sehingga bila tamat dalam waktu 5 tahun saja itu sudah menjadi aib bagi mahasiswa sekarang yang kuliah maksimal 7 tahun dan ditahun ke-4 seorang mahasiswa mulai panik dan ditekan untuk segera menyelesaikan akademik dari berbagai arah. Kemudian kita bandingkan

bila maksimal kuliah 5 tahun, tentu kepanikan dan tekanan menyelesaikan akademik akan mulai muncul dimasa studi 3,5 tahun atau tidak boleh mengulang mata kuliah dan harus ngebut menyelesaikan praktek lapangan, karena tak mungkin mau tamat diwaktu maksimal ditahun ke-5. Dan sederhananya pengurus ormawa tingkat universitas itu memasuki tahun ke- 4, dan baru menyelesaikan amanahnya di 4,5 tahun, artinya sudah mendapatkan surat peringatan ke-2. Bila sudah begini gimana? Otomatis organisasi jadi opsional sampinganlah...

mata kuliah atas juga tidak jadi prioritas akademik dibeberapa fakultas. Dan jelas, 5 tahun itu jauh lebih dari pada cukup bila sekedar kuliah dengan kondisi akademik seperti prasarana yg normal.

Namun bila tidak normal gimana? Makanya kebijakan yang dibuat harus sistemik atau dari semua arah. Kita harus memandang "hak" secara komprehensif. Karena setiap hak adalah dua sisi mata uang dengan yang namanya kewajiban, dan apabila tidak seimbang, maka akan timbul social effect yg menyentuh ranah hak yg lain, dan itu mutlak adanya. Lalu dalam lingkungan demokrasi dan dalam konsepsi politik sekalipun, kebijakan tak bisa lahir tanpa memperhatikan nilai dan norma yang hanya memperhitungkan benar atau salah, tetapi juga berbicara pantas atau tidak pantas. Sehingga lahir aturan - aturan yang mengatur praktek demokrasi seperti batasan berpendapat didepan umum. Sehingga kemudian juga melahirkan "Fatsun(etika)" dalam praktek politik itu sendiri.

OPINI

Periodesasi organisasi?

Bisa saja, tapi tidak semaksimal yang sudah ada. Contoh : sekarang pengurus inti ormawa universitas angkatan 2012, Fakultas angkatan 2013/2014, BO/HMJ angkatan 2014. Bila periodesasi 1 tahun saja, Pengurus inti universitas angkatan 2013, fakultas angkatan 2014, BO/HMJ maba 2015. Dan bagaimana proses pembinaan keorganisasian akan berjalan? Belum setahun jadi mahasiswa saja sudah jadi unsur pimpinan organisasi. Disisi lain, Semester Pendek(SP) untuk

Hidup Mahasiswa !!!

ADA MATA YANG SELALU MEREKAM

[

[

JIKA MULUT DIBUNGKAM Dipersembahkan oleh :

17 | Gelora Sriwijaya


Kelakar Kito

KELAKAR KITO

Ilustrasi : Damayanti 18 | Gelora Sriwijaya


Kampusiana

KSR PMI

Kini Berlabuh di Unsri

Tanggal 16 februari 2016 kemarin adalah peresmian KSR PMI (Korps Sukarela Palang Merah Indonesia) dengan dihadiri oleh Wakil Rektor 3 dr. Syarif Husin, M.S. Komandan Markas PMI Ogan ilir, Muhammad Fadli S.Pd, Perwakilan dari Presiden Mahasiswa dan para pimpinan UKM dan UKK dilingkungan Unsri. Di awal pembentukannya KSR PMI hanya beranggotakan 30 orang dan dibulan maret ini tengah melakukan Open Recruitment untuk anggota baru KSR PMI Unsri. KSR PMI sendiri, dikomandoi oleh Putra Astaman dan mempunyai 6 bidang yakni antara lain, Penanggulan-

gan Bencana, Kesejahteraan Sosial, Unit Donor Darah dan Rumah sakit, Humas, Relawan serta Sarana dan Prasarana. “Tujuan dari KSR PMI sendiri adalah untuk menyiapkan tenaga kepalangmerahan yang berada dalam keadaan siaga. Dengan rasa senang dan tulus ikhlas setiap saat menyediakan diri untuk memberi bantuan dan pertolongan sesuai dengan kemampuannya bagi sesama umat yang memerlukan “ Ujar Oky Budiarti yang menjabat sebagai Sekretaris Umum KSR PMI. (Mercy Gayatri)

Denah Universitas Sriwijaya yang Baru Universitas Sriwijaya masuk ke dalam kategori kampus terluas di Asia Tenggara, perlu kalian tahu kampus Universitas Sriwijaya yang terletak di Indralaya memilki lahan seluas lebih dari 712 hektar. Tentunya denah lokasi adalah fasilitas yang harus ada di lahan seluas itu. Untuk denah lokasi, bukanlah hal yang baru-baru ini ada di Unsri. Sebelum adanya denah lokasi yang baru dengan ciri khas warna kuning menggambarkan ciri khas dari kampus kuning Universitas Sriwijaya ini, ada denah lokasi lama yang terletak di area Fakultas Kedokteran dan persimpangan jalan Fakultas Ekonomi. Namun denah lokasi yang lama tersebut sudah sangat kusam, rapuh dan tidak layak lagi di jadikan sebagai sebuah denah lokasi bahkan gambar denahnya saja sudah sama sekali tidak terlihat sebagaimana fungsi denah lokasi seharusnya. Dengan adanya peta kampus ini, memberikan warna baru bagi pandangan mata masyarakat Unsri. Bukan hanya di 2 lokasi seperti denah lokasi yang lama, peta kampus yang baru ini terletak di banyak lokasi seperti di area Student Centre (SC), jalan utama masuk Unsri dan jalan antara Fasilkom dan FKIP. (Yuli Susanti)

19 | Gelora Sriwijaya


Kampusiana

doc.Google

S

MENINGKATKAN AKSES PENDIDIKAN MELALUI PEMBUKAAN PRODI BARU FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

aat ini Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Unsri memiliki 2 program studi yaitu prodi S1 Ilmu Kesehatan Masyarakat dan S2 Ilmu Kesehatan Masyarkat. “Sebagai sebuah fakultas maka sudah selayaknya untuk mengembangkan program studi dengan berbasis kebutuhan dan kekuatan yang dimiliki. Berdasarkan hasil telaah, analisis kebutuhan termasuk potensi peminat, FKM Unsri pada bulan januari 2016 mengusulkan untuk pembukaan pro-

gram studi baru ke Kemenristekdikti (Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi) yaitu prodi S1 Gizi dan S1 Kesehatan Lingkungan (Kesling). “Untuk usulan prodi gizi sudah lolos tahap awal (desk evaluation) dan sedang menunggu verifikasi BAN-PT sebagai bahan pertimbangan penerbitan SK oleh Kemenristekdikti, demikian juga usulan prodi S1 Kesling” Ujar Iwan Stia Budi,S.KM.,M.Kes Selaku Dekan FKM Unsri. (Khairunnisa)

RAMA SRIWIJAYA

KINI MENGUDARA

U

niversitas Sriwijaya merupakan salah satu kampus yang memiliki banyak fasilitas yang mendukung kegiatan mahasiswa salah satunya yakni Radio Mahasiswa atau yang lebih dikenal dengan “Radio Komunitas Mahasiswa Sriwijaya” (Rama Sriwijaya), merupakan radio kampus pertama di Indralaya yang berdiri pada bulan Maret 1999 serta secara resmi mengudara pada bulan September 1999. Radio yang berlokasi di Jurusan Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Sriwijaya ini terbentuk karena adanya mata kuliah jurusan Sosek (Sosial Ekonomi) Pertanian yang terkait dengan penyiaran radio. Dalam perjalanannya radio ini sempat vakum selama 10 tahun karena adanya gangguan teknis namun sekarang (tahun 2016) radio ini sudah bisa kembali dinikmati oleh para pendengar bagi mahasiswa atau masyarakat yang ingin mendengar radio ini bisa langsung cari frekuensinya di 107,7 FM.(Amel/Alvin)

20 | Gelora Sriwijaya


Budaya

Masjid Cheng Ho WUJUD NYATA DARI PERPADUAN BUDAYA TIONGKOK, ISLAM, DAN PALEMBANG

Achmad Rizki | LPMGSUNSRI

J

ika kita berkunjung ke Palembang, tepatnya di daerah Jakabaring, kita akan melihat sebuah bangunan masjid yang unik dan begitu terang menyala dari kejauhan. Dengan warna yang mencolok, dan arsitektur bangunan yang tidak biasa membuat bangunan ini menjadi salah satu bangunan yang paling dicari dan diminati. Dimana lagi kalau bukan Masjid Cheng Ho Palembang. Masjid ini sebenarnya bernama Masjid Al Islam Muhammad Cheng Ho Sriwijaya Palembang, yang bernuansa muslim Tionghoa. Didirikan pada tahun 2003 atas prakarsa para sesepuh, penasehat, pengurus Persatuan Islam Tionghoa (PITI) Sumsel, serta tokoh masyarakat Tionghoa di sekitar Palembang. Tujuan mereka mendirikan masjid ini yaitu untuk mengenang jasa Laksamana Cheng Ho sebagai salah satu tokoh yang paling berpen-

garuh dalam menyebarkan agama Islam di Palembang. Maka dari itu, mereka berinisiatif untuk mendirikan masjid ini dan peletakan batu pertama dilakukan pada tahun 2003. Kemudian pada 2008, masjid ini selesai dan sudah dapat digunakan hingga sekarang. Masjid Cheng Ho memiliki arsitektur yang unik, perpaduan unsur-unsur budaya lokal Palembang dengan nuansa Tiongkok dan Arab. Menara di kedua sisi masjid meniru klenteng-klenteng di Tiongkok, dan dicat dengan warna merah dan hijau giok. Di dalam masjid tidak ada pembatas yang memisahkan jamaah laki-laki dan perempuan. Sekat pemisah antara laki-laki dan perempuan sudah dibatasi dengan ruangan khusus untuk sholat, yaitu lantai pertama untuk barisan shalat laki-laki dan lantai kedua untuk barisan shalat perempuan. Selain itu, di lingkungan masjid

ini ada sebuah rumah kecil untuk imam, sebuah kantor, sebuah perpustakaan, dan sebuah ruang serbaguna. Betul-betul sebuah masjid yang unik, bukan! Masjid yang mampu menampung jamaah sekitar 600 dan berlantai 2 ini pada dasarnya memiliki fungsi lebih dari sekedar tempat ibadah. Masjid ini menghelat kegiatan-kegiatan agama dan kemasyarakatan, dan telah menjadi sebuah tujuan wisata yang menarik para pengunjung dari Malaysia, Singapura, Taiwan bahkan Rusia. Dari sini dapat dibuktikan bahwa masjid Cheng Ho menjadi bukti bahwa di Indonesia ada ruang bagi para warga untuk mengekspresikan identitas unik mereka, yaitu percampuran tradisi dan budaya Tionghoa dan Islam dalam konteks lokal Indonesia. (Reza Dyna)

21 | Gelora Sriwijaya


Event Kampus

Universitas Sriwijaya Sukses Menjadi Tuan Rumah Festival Tari Mahasiswa Nasional ke-3

F

estival Tari Mahasiswa Nasional 3 (Variasi 3) kali ini digelar di Universitas Sriwijaya kampus kuning . Variasi 3 sendiri ini sendiri dimotori oleh UKM Harmoni Universitas Sriwijaya(Unsri). Sebelumnya telah dilakukan kegiatan yang sama Variasi 2 di Universitas Andalas, Sumatera Barat, Dan di Andalas lah Unsri dipercaya menjadi tuan rumah Variasi 3, yang hebatnya pada saat itu Harmoni masih berstatus komunitas belum resmi menjadi Unit Kegiatan Mahasiswa(UKM). Rektor Universitas Sriwijaya, Prof. Anis Saggaf mengungkapkan kekagumannya terhadap UKM Harmoni yang dalam usianya yang cukup muda telah mampu

22 | Gelora Sriwijaya

menyelenggarakan acara bertaraf nasional yang melibatkan mahasiswa dari berbagai kota di Indonesia. Festival yang diikuti oleh 12 kontingen yang berasal dari berbagai kota di Indonesia ini sukses menyedot perhatian penonton. Peserta ada yang berasal dari Padang, Medan, Riau, Jember, bahkan dari Makassar. “Saya sangat mengapresiasi panitia dalam menyelenggarakan acara ini karena menyelenggarakan acara berskala nasional tentu tidak mudah. Dan kami bangga bisa mewakili Makassar untuk mengikuti VARIASI 3 ini.”, ungkap salah satu perwakilan lomba Variasi 3 dari Makasar. Ge selaku ketua pelaksana Variasi 3 mengungkapkan kepuasannya dalam kesuk-

sesan acara ini, “menurut kawan kawan delegasi acara ini alhamdulilah jauh lebih baik dari variasi sebelumnya yang sudah pernah dilaksanakan. harapan saya variasi selanjutnya dapat lebih baik dari ini, serta daya saing dalam berkompetisi lebih kuat lagi.” tambah Ge kepada kru Lembaga Pers Gelora Sriwijaya. Kontingen asal Universitas Muhammadiyah Makasar berhak mendapatkan gelar juara umum, setelah mereka memborong 4 katagori terbaik. Variasi selanjutnya akan dilaksanakan 2 tahun lagi, di Universitas Jember, Jawa Timur.(Yanuar Ramadani)


Event Kampus

Persandha Pramuka ke XXIX

P

ramuka Unsri mengadakan event Persandha (Perkemahan Sandi Yudha) XXIX pada tanggal 21-26 Maret 2016. Kegiatan Persandha yang digelar Pramuka Unsri kali ini, mengajak pramuka golongan penegak se-Sumatera tingkat SMA dan sederajat. Bertempat di Bumi Perkemahan Danau Pandu Sriwijaya. Rektor Unsri, Anis Saggaff ikut serta dalam membuka acara yang bermotto “Satyaku Ku Dharmakan, Dharmaku Ku Baktikan� ini. Nampak, antusias dari peserta yang mengikuti kegiatan rutin yang diadakan Pramuka sejak tahun 1984 ini. Total keseluruhan peserta yang mengikuti perkemahan ini sebanyak 1048 orang ditambah pembina pendamping 133 orang, panitia pelaksananya 150 orang dan dewan juri 38 orang. Jadi, jika ditotal jumlah keseluruhan personil yang berpartisipasi dalam Persandha XXIX tahun

doc. Unsri

2016 sebanyak 1369 orang. Tema yang diusung kali ini bertajuk “Wujudkan Bangsa yang Berkarakter dan Mandiri Melalui Teknologi Lingkungan Madani�. Kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan selama perkemahan berlangsung yaitu, adanya lomba-lomba seperti Lomba Teknik Baris Berbaris (LTBB), pioneering, koki Persandha, MTQ, adventure game, pemilihan putra/putri Persandha, English competition, teknologi tepat guna, dan lomba cerdas cermat pramuka. Selain itu ada kegiatan non lombanya seperti karnaval, pentas seni, film pendek, tari komando kreasi, api unggun, giat rutin, dan kegiatan-kegiatan seru lainnya. (media puspita sari)

doc. Unsri

23 | Gelora Sriwijaya


Essai Foto

1 Septian Heryati | LPMGSUNSRI

KAMI INGIN MENGABDI KAMI JUGA INGIN BERORGANISASI

I

ntelektual mahasiswa yang lahir dari buku-buku, sela-sela mata yang akan selalu terjaga memuji kreativitas yang terlahir dengan dedikasi, untuk mengharapkan jiwa ketika semangat pengabdian terus di junjung dalam cita-cita luhur kala bersuara. Namun senyap yang didapat dan didengar oleh telinga, ketika belenggu yang dikungkung diotakmu bukan menjadi candu akan gerak aktivitas fisik, pemikiran kaum yang mengaku bersuara kala dibungkam, bergerak kala yang lain diam, mencoba dan berusaha saat yang lain mulai menyerah. Ini nyata dan realita saat kita memotret peran mahasiswa dari sisi yang berbeda dan kita adalah diantara mereka.

KETERANGAN FOTO : 1. Kegiatan Bina Desa yang dilakukan oleh Himpunana Mahasiswa Sosial Ekonomi Pertanian , mereka bergotong-royong membangun pagar pembatas di Sekolah Dasar Negeri 14 Indaralaya Utara 2. Festival Tari Mahasiswa Nasional (Variasi) ke-3 dimana UKM Harmoni Unsri sebagai penyelenggara, berlangsung sukses dengan diikuti puluhan organisasi stari kampus di seluruh Indonesia

24 | Gelora Sriwijaya


Essai Foto

2 Septian Heryati | LPMGSUNSRI

3. Jurnalis Pers Mahasiswa Gelora Sriwijaya meliput kegiatan Asian University Games (AUG) di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring 4.UKM Bela Diri menunjukkan aksinya pada pembukaan PK2 Unsri di Auditorium 5. Teater GABI “91 dalam pentas “Dilarang Menyanyi di Kamar Mandi” ditonton oleh ratusan mahasiswa dan pelajar di Gedung Teater Unsri Indralaya

3

4

Septian Heryati | LPMGSUNSRI

5

Septian Heryati | LPMGSUNSRI


Catatan Perjalanan

Dies Natalis ke-23 PPMI Pers Mahasiswa Bangkit dan Melawan Pembungkaman

P

ersatuan Pers Mahasiswa Indonesia (PPMI) yaitu sebuah wadah alternatif dan salah satu bagian dari wadah pers mahasiswa di Indonesia. Semenjak tahun 1992 sampai 2015, tiap-tiap kota bergiliran menjadi tempat/tuan rumah acara PPMI.

Dalam Musyawarah Kerja Nasional (MUKERNAS) PPMI di Makassar , PPMI mengamanatkan kota Semarang sebagai tuan rumah penyelenggara DIES NATALIS XXIII PPMI dengan tema “Pers Mahasiswa Bangkit dan Melawan Pembungkaman” yang diselenggarakan pada tanggal 29 Jan-

uari – 1 Februari 2016 di Universitas Muhammadiyah Semarang (Unimus). Rangkaian acara DIES NATALIS XXIII PPMI meliputi diadakannya seminar nasional, evaluasi tengah tahun kepengurusan PPMI, temu alumni PPMI, Pelatihan Jurnalistik, Persma Fest dan fieldtrip.


Jumat, 29 Januari 2016 pukul 10.30 rombongan pun bersiap-siap untuk menuju ke kampus Universitas Muhammadiyah Semarang untuk mengikuti acara Pembukaan Dies Natalis XXIII PPMI & Ta’aruf PPMI Nasional (tahap perkenalan). Sebelumnya bagi kaum laki-laki yang beragama Islam mereka melakukan kewajibannya terlebih dahulu yaitu sholat jum’at di masjid yang ada di kampus Unimus, setelah sholat jum’at sekitar jam 13.15 barulah acara pembukaan Dies peserta yang ikut mencapai sekitar 200 mahasiswa dari berbagai Lembaga Pers Mahasiswa di Indonesia, LPM Gelora Sriwijaya(GS) salah satunya. dan disana Anggota LPM GS ketemu banyak teman dari berbagai daerah contohnya dari Jember, Surabaya, Ternate, Makassar, dan lain sebagainya.

Setelah acara pembukaan selesai adalah perkenalan PPMI dan sharing. Acara pun selesai dan rombongan kembali ke tempat ke penginapan untuk beristirahat sekaligus persiapan untuk acara esok hari. Sabtu, 30 Januari 2016 acara Seminar Nasional dengan tema Pers Mahasiswa Bangkit dan Melawan Pembungkaman, serta pameran & kampanye kebebasan pers, dan evaluasi nasional dan ice breaking . Saat pameran dan kampanye kebebasan pers itu semua LPM memamerkan produk-produk yang dihasilkan dari lembaga pers mereka masing-masing berupa majalah, buletin, tabloid dan lain sebagainya. Dari LPM GS sendiri memamerkan produk yang dihasilkan berupa majalah. Begitu bangganya dengan diadakan pameran ini orang akan

Abdan Syakur | LPMGSUNSRI

membaca dan mengetahui produk-produk yang dihasilkan dari LPM yang ada. Dan disebelahnya terdapat kain yang terbentang memanjang untuk penandatanganan oleh setiap perwakilan LPM seluruh Indonesia yang ikut serta. Minggu, 31 Januari 2016. Acara pada hari ini adalah Pelatihan Nasional yang terbagi menjadi 3 pelatihan yaitu pelatihan advokasi, pelatihan media, dan pelatihan jaringan perusahaan. Selanjutnya pendalaman materi, ishoma, praktik pelatihan, evaluasi dan diskusi. diteruskan malam dengan pementasan Seni.

(temu alumni, pemotongan tumpeng, dan hiburan). Kemudian ada juga penampilan dari lpm-lpm seperti pembacaan musikalisasi puisi dan lain-lainnya. Pada akhir acara ada pengumuman pemenang yang mengikuti lomba-lomba yang diadakan oleh PPMI dalam acara Dies Natalis 23 PPMI ini. Acaranya begitu meriah walaupun cuacanya tak begitu bersahabat. Acara pada hari ke-3 pun berakhir dan rombongan kembali lagi kepenginapan untuk beristirahat. Senin, 1 Januari 2016. Fieldtrip keliling kota Semarang

pertanda bahwa ini adalah hari terakhir perjalanan acara “Dies Natalis 23 PPMI”. Trip pertama ke Vihara Banyimanik, trip kedua ke Lawang Sewu(bangunan seribu pintu), lalu trip terakhir ke Masjid Agung Semarang yang memiliki keunikan memiliki payung raksasa yang hampir sama dengan payung yang dimiliki masjid Nabawi di Madinah, Arab Saudi. Fieldtrip pun selesai dan rombongan pun pulang kedaerah masing-masing dan ada beberapa rekan-rekan yang belum pulang karena jadwal keberangkatannya esok hari. (Jatessa Amelia)

27 | Gelora Sriwijaya


Jatessa Amelia | LPMGSUNSRI

Penandatanganan petisi penolakan kriminalisasi, Lawan Pembredelan dan Pembungkaman Pers Mahasiswa seluruh Indonesia (Atas) Penyampaian Materi dari Sekjen PPMI Nasional (Bawah Kiri) Foto bersama seluruh peserta Dies Natalis PPMI (Bawah Kanan)

28 | Gelora Sriwijaya

LPMGSUNSRI


CARA ATUR WAKTU KULIAH 5 TAHUN

Tips dan Trik

“Karena jika kita sudah mema-

hami dan benar dalam menentukan prioritas dalam ngerjain segala sesuatu ya insyaAllah lancar

kedepannya�

Oleh : Indah Dwityan Nur

Kali ini salah satu penerima Beasiswa Aktifis, Indah Dwityan Nur, Mahasiswi Akuntasi angkatan 2012 akan membagi tips dan trik seputar bagaimana pentingnya kuliah dan organisasi serta mengatur waktu untuk menyeimbangkan keduanya. Sebagai mahasiswa sekaligus seorang aktifis kampus, seberapa penting arti Organisasi bagi Indah ? Kalau saya sih memandangnya organisasi merupakan salah satu tempat pembelajaran hidup. Banyak banget yang didapetin dari ikut organisasi. Mulai dari gimana cara berbicara di depan orang, sense of belonging, sinergisitas dengan orang lain, menjaga amanah yang telah dipercayakan, belajar saling menghargai sebagai team dan masih banyak hal positif lainnya yang bisa diambil. Tips dan triknya jadikan organisasi sebagai ajang pembelajaran dan bukan ajang “melupakan� perkuliahan. Karena

walau bagaimanapun juga tujuan kita masuk unsri kan awalnya ingin kuliah. Jadi ya sebisa kita nentuin prioritas dalam menyikapi antara organisasi dan kuliah. Karena jika kita sudah memahami dan benar dalam menentukan prioritas dalam ngerjain segala sesuatu ya insyaAllah lancar kedepannya. Gimana cara ngatur waktunya, ada tips khusus ? Tips dan trik nya lebih ke gimana cara mengatur waktu. Beberapa metode yang pernah indah denger sih diantaranya ada yang ngebagi waktunya dalam 3 zona. 8 jam untuk kuliah (jadi mulai dari kuliah, ngerjain tugas dan belajar), 8 jam untuk istirahat (makan, tidur, ibadah) 8 jam untuk organisasi/main (rapat, audiensi, diskusi dll) atau bisa juga dari pagi sampai siang kuliah, siang sampe malem organisasi, istirahat kemudian bangun subuh buat ngerjain tugas. (Devi Permata Sari)

Dokumentasi Pribadi

29 | Gelora Sriwijaya


Figur Mahasiswa

Akademik Paling Utama, Organisasi Tetap Jalan Reijefki Irlastua Simbolon, Mahasiswa Kedokteran yang meraih predikat “Lulus Tercepat” dan “Dengan Pujian”, serta aktif dalam beberapa kegiatan organisasi.

M

ahasiswa Berprestasi kali ini adalah salah satu mahasiswa yang berasal dari jurusan kedokteran umum Fakultas Kedokteran. Mahasiswa jurusan kedokteran seringkali dipandang lebih cerdas dan lebih beruntung dibanding dengan jurusan lainnya. Namun, sayangnya kecerdasan itu cenderung hanya dalam bidang akademik saja. Banyak yang beranggapan bahwa mahasiswa kedokteran adalah mahasiswa yang kurang mampu bersosialisasi dan kurang terlibat mengikuti kegiatan yang berada diluar kampus tapi hal ini tidak terjadi dengan pria kelahiran Muba 05 Agustus 1994 yang sering disapa Reijefki. Lelaki yang baru saja menyandang gelar Sarjana Kedokteran ini pada masa SMA pernah meraih pemenang kedua National Young Inventor Awards (NYIA) yang kemudian berhasil mengantarkannya mengikuti international Exhibition for Young Inventor Hanoi- Vietnam (IEYI). Pada masa kuliah ia kembali mengukir prestasi dengan terpilih sebagai Peneliti Terbaik 3 Nasional Pemilihan

30 | Gelora Sriwijaya

Dokumentasi Pribadi

Peneliti Remaja Indonesia (PPRI) Lembaga Ilmu pengetahuan Indonesia (LIPI). Kesukaannya pada bidang ilmiah telah mengantarkannya sebagai juara 1 Pelatihan Kreativitas Mahasiswa (PKM) pada PKMM dan PKMP yang didanai langsung oleh Dikti. Tidak sampai disitu, pada semester VI ia kembali terpilih sebagai mahasiswa berprestasi Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya dan mewakili fakultasnya untuk bersaing dengan mahasiswa berprestasi seluruh fakultas yang berada di Universitas Sriwijaya. Selain prestasi dibilang ilmiah, ia juga aktif dalam organisasi internal maupun eksternal kampus. Seminar internasional (Spora) yang rutin dilaksanakan oleh Fakultas Kedokteran setiap tahunnya pernah juga ia ketuai. Ia juga menjabat sebagai Pemimpin Umum BO Pers Media Informasi Fakultas Kedokteran (Medifka) atau yang sering disebut dengan pers kampus periode 2013- 2014 sekaligus sebagai anggota BEM di Fakultas Kedokteran pada tahun yang sama. Adapun organisasi eksternal kampus

yang ia geluti adalah Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) sekaligus menjabat sebagai sekretaris jendral. Anak muda yang mempunyai motto “Do The Best” ini telah menyelesaikan pendidikannya dalam waktu 3,5 tahun dengan lulusan tercepat dan mendapat predikat Dengan Pujian. Menurutnya mengenai salah kaprah antara ketidakharmonisan aktivisme dan prestasi akademik bukanlah sesuatu yang patut dibenarkan karena hal tersebut dapat diatasi dengan cara membagi waktu dan membuat skala prioritas, mana yg paling disenangi dikerjakan duluan. Dalam meraih segala prestasi yang dicapai dilakukan dengan mencoba berualang-ulang dan tidak patah semangat. Karena ketika sesuatu yang kita kerjakan berhasil maka kita akan semankin semangat dan berusaha lagi mencoba hal baru sehingga mendapat hasil yang terbaik. (Elsa Febrina)


Figur Mahasiswa

Prestasi Internasional Membangun

World Class University

B

isa sejajar dan berkompetisi dalam acara Harvard National Model United Nations merupakan pengalaman luar biasa dan tak akan terlupakan

Universitas Sriwijaya tak berhenti manghasilkan anak muda berprestasi, prestasi membanggakan itu kembali ditorehkan mahasiswa Universitas Sriwijaya, Ruana Indah Permata. mahasiswa Fakultas Teknik jurusan Teknik Sipil (2012) ini mewakili Indonesia di ajang Harvard National Model United Nation 2015, di Boston, MA, USA. Keikutsertaan Ruana di ajang Harvard National Model United Nation kali ini merupakan yang pertama kalinya, setelah berhasil melalui seleksi yang tahun sebelumnya ruana gagal dalam seleksi serupa. Dan yang spesial, Ruana berhasil meraih suatu penghargaan yaitu

sebagai ‘Verbal Commendation’ di komite Special Summit On Technology. “Hal yang tidak saya sangka karena bisa memenangkan salah satu penghargaan yaitu sebagai ‘verbal commendation’ di komite special summit on technology.” ungkap Ruana. Harvard National Model United Nations (HNMUN) adalah salah satu kompetisi model konferensi Perserikatan Bangsa-Bangsa yang tertua, terbesar dan paling prestisius. Kompetisi ini dimulai sejak 1955 dengan panitia seluruhnya berasal dari mahasiswa S1 Harvard College. Kegiatan ini merupakan ajang simulasi sidang internasional yang dapat

Dokumentasi Pribadi

memberikan pengalaman negosiasi dan diplomasi bagi para pesertanya. “Lomba yang diadakan adalah Model United Nations (MUN), singkatnya merupakan simulasi persidangan di PBB yang mana acara ini juga mendapat dukungan dari PBB langsung.” jelasnya. Tuan rumah untuk penyelenggaraan ajang tahunan ini adalah Harvard University. Kompetisi yang berlangsung di Kota Boston, Amerika Serikat, pada tanggal 12 Februari hingga 15 Februari 2015 ini diikuti oleh lebih dari 3000 peserta yang berasal dari lebih 70 negara. Tim lengkap Indonesia terdiri dari mahasiswa Universitas Sriwijaya, Universitas Gadjah Mada, Universitas Indonesia, Universitas Airlangga, Universitas Brawijaya, Universitas Diponegoro, Universitas Parahyangan, Universitas Pelita Harapan dan Institut Teknologi Sepuluh November. 31 | Gelora Sriwijaya


Figur Mahasiswa Tim Indonesia sendiri memenangkan empat penghargaan di ajang Harvard National Model UnitedNations ke 61. Universitas Indonesia mendapatkan kapenghargaan honorable mention, Universitas Parahyangan dan Universitas Sriwijaya memenangkan Verbal Commendation serta Institut Teknologi Sepuluh November memenangkan Social Venture Event.

Polsri, Palembang (Sumatera Level), 4.Semifinalist National University Debating Championship (Novice Category) 2014, Batam (National Level), 5.Best Speaker Internal Selection

Ruana Indah Permata yang membawa nama Universitas Sriwijaya bercerita tentang pengalamannya berkompetisi di kejuaraan internasional mewakili Indonesia. Mahasiswa yang tergabung dalam Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) bahasa ini, yang sempat aktif sebagai Vice President UKM Bahasa 2013-2014 serta USG Finance Sriwijaya Model United Nations Club 2015-2016 ini berhasil meraih penghargaan tidak hanya sebatas tingkat nasional namun lebih dari itu yaitu di tingkat internasional. “Bisa sejajar dan berkompetisi dalam acara Harvard National Model United Nations merupakan pengalaman luar biasa dan tak akan terlupakan bagi saya. Bisa berada di negara maju seperti Amerika Serikat serta di kota Boston, dimana banyak universitas terkemuka disana seperti Harvard, MIT, etc, membuka mata saya terhadap pola pikir serta budaya yang ada di sana. Mungkin hal yang membanggakan adalah karena saya membawa almamater serta nama negara untuk bisa berkompetisi serta bertukar pikiran disana.” jelas mahasiswa Fakultas Teknik ini. Tidak hanya itu, Ruana juga tercatat memiliki berbagai prestasi lain, diantaranya : 1.Mawapres Utama FT Unsri 2015, 2.Verbal Commendation Harvard National Model United Nations 2015 (Special Summit on Technology), Boston, USA. (International Level), 3.Champion 5th IDEA Debate 2014, 32 | Gelora Sriwijaya

yang memotivasi semua yang berangkat untuk bisa meraih penghargaan seperti sebelumnya. Saat diminta untuk menyampaikan apa tips yang bisa diberikan agar dapat berprestasi seperti dirinya, Ruana mengatakan “Tips yang bisa saya berikan adalah tetap berusaha dan ikhtiar. Saya tidak pernah langsung juara ketika mengikuti kompetisi. Sebelum saya bisa mengikuti Harvard National MUN 2015, tahun lalu saya gagal mengikuti seleksi serupa. Begitu pula dengan National University Debating Championship yang saya bisa dapat sampai semi final. Seleksi tahun sebelumnya, saya tidak lolos bahkan peringkat bawah. Tapi saya merasa tidak sia-sia menyisakan waktu saya yang tidak dipakai untuk kuliah berlatih minimal public speaking, update berita dan sebagainya. Karena saya tahu ada banyak yang ingin meraih posisi tersebut dan mereka bisa dibilang lebih mahir dari saya. Karena itu saya harus berusaha 2 sampai 3 kali lebih baik jika ingin mengalahkan temanteman saya.”Ujarnya.

Dokumentasi Pribadi

National University Debating Championship (Local University Level), 6.Best Delegate Daily Training Sriwijaya Model United Nations Club (Road to HNMUN 2015) (Local University Level). “Saya katakan tidak disangka-sangka, karena verbal commendation adalah penghargaan untuk delegasi yang penyampaian serta bernegosiasi dengan baik. Dimana saya adalah orang Indonesia yang bahkan first ataupun second language-ny bukan bahasa Inggris. Sedangkan satu komite saya yang jumlahnya mungkin hampir sekitar 200 delegasi berasal dari negara yang mother tongue-nya adalah bahasa inggris.” terangnya. Tahun-tahun sebelumnya unsri juga rutin mengikuti kegiatan ini dan mendapat penghargaan seperti Social Venture Challange. Hal ini lah

Prestasi ini pun semakin menjadi bukti dalam mewujudkan Universitas Sriwijaya yang terus mengembangkan kualitasnya sebagai World Class University dengan dapat terus mengembangkan program internasionalnya. Dan pada tahun yang akan datang, diharapkan lebih banyak lagi prestasi yang dicetak oleh mahasiswa Universitas Sriwijaya. Selain itu, hal ini dapat ditunjang dengan keberanian mahasiswa nya dalam menghadapi atau tampil di dunia luar Universitas Sriwijaya dalam ajang Internasional. Untuk memberikan kesempatan kepada mahasiswa lainnya Universitas Sriwijaya dapat kembali mengirimkan delegasi MUN lainnya dan memberi kesempatan pada semua mahasiswa Universitas Sriwijaya yang ingin ikut berpartisipasi dan belajar mengenai Model United Nations dapat melalui Sriwijaya MUN Club. (Suci Wd)


Figur Mahasiswa

Mahasiswa Bidik Misi

Bukanlah Penghalang untuk Aktif dan Berprestasi

Dokumentasi Pribadi

“Mending kita lulus tepat pada waktunya daripada lulus cepat pada waktunya, artinya cepat waktunya biasanya berapa pun sks yang kamu tempuh segitulah ilmu yang kamu dapat selama empat tahun, sedangkan tepat pada waktunya meskipun kamu lima tahun baru tamat tapi kamu memiliki banyak pengalaman

L

elaki yang punya semangat muda ini selalu dengan bangga ia mempromosikan bahwa dirinya mahasiswa bidik misi di Univertas Sriwijaya, tepatnya jurusan Agroteknologi Pertanian. Saat ini Hendra sedang menyibukkan diri menyusun skripsi untuk mendapat gelar sajarna S.P dengan targetan wisuda bulan Oktober tahun 2016 ini. Selain kesibukannya menyelesaian skripsi, kini ia juga sedang merancang sebuah project menciptakan cafe berbasis lingkungan pertanian yang bekerjasama dengan mahasiswa ASEAN seperti Singapore, Thailand, Malay-

dari nol, dan nanti ketika berusia 24 tahun ia bercita-cita melanjutkan kuliah di luar negeri. “Sebenarnya sudah ada tawaran kuliah gratis yang ditawarkan kepada saya dari luar sana, namun targetan saya masih banyak yang ingin saya kejar dan juga faktor umur masih belum cukup untuk melansia dan Indonesia dengan targetan jutkan study”, ujar pria yang memiliki hobi awal dipasaran dengan temannya travelling, musik dan membaca ini. selama di Amerika Serikat, cafe Terakhir ia terjun ikut pertukaran ini bernama Cafe E-Cafe ASEAN pelajar internasional pada akhir semester (Environmental Cafe). “Sementara 6 tahun 2015. Ia mengikuti pertukaran di Indonesia akan saya bangun di pelajar summer school di USA selama lima Jakarta tujuannya agar mempermu- minggu tentang leadership and american dah jaringan menyebar ke semua history dengan tema Environment and pulau yang ada di Indonesia hingga natural resources based on american histojaringan luar negara luar “ ujarnya. ry. “Awalnya saya tertarik pertama karena Target akan dilaksanakan setelah ketagihan berkeliling dunia dengan modal mendapat gelar wisuda nanti, ia ilmu yang saya miliki, dan informasi ini berkeinginan langsung terjun ke saya dapatkan dari alumni program tersedunia kerja sebagai pekerjaan samp- but di facebooknya, saking saya tertariknya ingannya dalam berwirausaha den- karena berhubungan dengan studi saya gan project yang sedang ia bangun tempuh di pertanian, 33 | Gelora Sriwijaya


Figur Mahasiswa Terakhir ia terjun ikut pertukaran pelajar internasional pada akhir semester 6 tahun 2015. Ia mengikuti pertukaran pelajar summer school di USA selama lima minggu tentang leadership and american history dengan tema Environment and natural resources based on american history.

Dokumentasi Pribadi

“Untuk Mahasiswa BIDIKMISI Indonesia terutama UNSRI, Universitas tempat saya menuntut ilmu. Berusahalah semaksimal mungkin, Negara berpangku dibahumu, jangan tanyakan berapa banyak negara telah memberi, tetapi tanyakan sudah berapa banyak aku memberi kepada negara saya”

Hendra selain mempersiapkan mental dalam berbahasa inggris, ia juga kiat mengumpulkan banyak prestasi-prestasi baik itu di tingkat nasional maupun internasional. “Ini merupakan faktor yang dapat menambah nilai jual kamu dan lembaga apapun itu pasti sangat yakin kamu sangat memadai jika punya banyak pengalaman. Selain di pengalaman di bidang kompetisisi, pengalaman di organisasi juga dipertimbangkan oleh lembaga apapun tujuan kamu mampu bersosialisai baik di luar maupun dalam kampus. “ Ungkap pria yang memiliki moto, your brain is unpredictable, your body is unbelievable. Drive yourself ! ini. Persiapan Hendra sangatlah panjang selama satu tahun lamanya untuk memenuhi persyaratan tersebut akhirnya tercapai. “Saya mempersiapkan semuanya benar-benar sangat matang sesuai tekad keinginan saya dan menjalani semuanya dengan iklas untuk mencapainya, intinya jagalah hubungan jaringan di sekitarmu, relasi,

34 | Gelora Sriwijaya

berkolaborasi serta banyaklah komunikasi itu sangat penting sekali”, jelasnya. Ia mengikuti summer school ini murni ini test murni se-Indonesia. Hendra sejak kecil menyukai dunia yang berbau dengan lingkungan. Oleh karena itu ia sejak SMA ketika memasuki dunia kuliah telah menargetkan jurusan pertanian hingga akhirnya Ia lulus tahap seleksi tertulis di jurusan Agroekoteknologi, Universitas Sriwijaya. Motivasinya mengikuti pertukaran pelajar karena selalu berhubungan dengan latar belakanng studinya, selain ia ingin tau bagaimana kehidupan negara luar sana dan membandingkan ke negara-negara yang sudah saya kunjungi sebelumnya terutama dengan negara sendiri, di Indonesia. Salah satu hal yang sangat membuatnya bangga bisa meraih prestasi hingga ke tingkat internasional. Ia tak pernah bosan mengatakan bahwa ia mahasiswa bidik misi dengan latar belakang keluarganya yang sederhana dan hidup serba keterbatasan. “Salah satu yang sangat membuat saya bangga dengan diri saya sendiri hingga saat ini, saya satu-satunya mahasiswa bidikmisi yang pertama kali berkesempatan di undang ke istana kepresidenan USA saat saya pertukaran belajar disana dan bertemu langsung dengan Barack Obama”, ujarnya. “Mending kita lulus tepat pada waktunya daripada lulus cepat pada waktunya, artinya cepat waktunya biasanya berapa pun sks yang kamu tempuh segitulah ilmu yang kamu dapat selama empat tahun, sedangkan tepat pada waktunya meskipun kamu lima tahun baru tamat tapi kamu memiliki banyak pengalaman dibanding dengan yang sudah lulus. “ ujar Hendra. “Jangan pernah melihat wisuda sebagai akhir dari segalanya. Wisuda hanyalah awalan dari dunia yang sebenarnya. Kamu masih harus menyesuaikan diri lagi jika ingin terus berkarya dan berprestasi. Tapi jangan takut, setidaknya dengan sudah wisuda, kamu punya modal untuk memasuki dunia nyata. Jadi, gak selamanya orang-orang yang tamatnya lama adalah orang-orang yang pemalas, masin-masing orang punya targetan sendiri semua tergantung pada individu masing-masing ingin mencapainya seperti apa, tidak menutup kemngkinan meski sekali pun kamu mahasiswa bidikmisi. “ lanjutnya. Sebelum ia meninggalkan jejak kaki tanah di tempat perantauan tempat ia menuntut ilmu, prestasi, serta pengalaman yang didapatkannya. Maka teruslah berkarya sesuai dengan targetan yang kamu impikan, teruslah bermimpi agar kamu tahu arti sebuah perjuangan sesungguhnya. Keberhasilan adalah milik mereka yang mau baikbaik merawat mimpinya. (Yuli Susanti)


Surat Pembaca

1.Nama : Suwardana Jurusan : Sistem Informasi 2013 (FASILKOM) Tanya : Apakah mahasiswa Unsri punya asuransi (kesehatan maupun jiwa) ? Jawab : Ada, contohnya Jasa Rahaja. 2.Nama : Ririn Sri Rezeki Jurusan : Pend. Bahasa dan Sastra Indonesia 2014 (FKIP) Tanya : Bagaimana cara mendapatkan informasi bidikmisi S2 ? Jawab : Bisa dilihat di LPDP (Lembaga Pengelolaan Dana Pendidikan) atau onlinenya bisa cek info Program Pascasarjana Unsri di alamat web http://www.pps.unsri.ac.id didalamnya terdapat menu-menu seputar Program Pascasarjana Unsri termasuk didalamnya Beasiswa LPDP. 3.Nama : Merli Aryani Jurusan : Administrasi Negara 2013 (FISIP) Tanya : Kenapa Unsri harus terpusat di Indralaya, jika memang ingin menyatu. Kenapa harus dibuat terpisah. Hal ini telah menimbulkan banyak konflik di kalangan mahasiswa. Memang dari segi mata kuliah yang diajarkan dan dosen yang mengajar sama. Tetapi di lain hal, biaya kuliah yang berbeda, mengurus surat-surat harus ke Indralaya (lantas untuk apa adanya kampus Palembang) ? Jawab : Memang awalnya unsri itu di bukit, tetapi karena kurang lahan untuk menambah gedung baru jadi dipindahkan ke Indralaya. Kalau masalah uang kuliah atau UKT yang berbeda, itu

karena perbedaan jalur masuk yang kebanyakan memang di bukit itu adalah yang masuk lewat jalur Mandiri. 4.Nama : Muhammad Arifin Jurusan : Teknik Kimia 2013 (FT) Tanya : Beberapa waktu lalu, mahasiswa Bidikmisi diajukan kartu BPJS kesehatan setelah mengumpulkan beberapa persyaratannya. Jadi hingga sekarang bagaimana kelanjutannya ? Jawab : Kemarin, BPJS punya sistem baru untuk keanggotaan BPJS nya. Untuk sekarang memang BPJS di tujukan untuk mahasiswa bidikmisi, tetapi ini baru langkah awal. Nanti jika giliran untuk bidikmisi telah selesai BPJS akan ditujukan kepada mahasiswa non-bidikmisi tetapi dengan bertahap, yaitu untuk mahasiswa rantau (domisili luar Palembang) terlebih dahulu baru nanti untuk keseluruhan.

Semua surat pembaca langsung dijawab oleh Wakil Rektor 3 Unsri, dr. Syarif Husin, MS.

sumber http://www.pps.unsri.ac.id

35 | Gelora Sriwijaya


Fenomena

Gerhana Matahari Total Singgahi “kota pempek”

Achmad Rizki |LPMGSUNSRI

9 Maret 2016 kemarin mungkin saja menjadi hari bersejarah bagi manusia, terkhususnya Kota Palembang. Bagaimana tidak, pada tanggal tersebut, telah terjadi fenomena alam yang terbilang langkah terjadi. Adalah Gerhana Matahari Total (GMT). Kota Palembang adalah salah satu kota yang berkesempatan melihat langsung fenomena gerhana matahari tersebut setelah Bengkulu, Jambi, Bangka Belitung, Kalimantan Barat, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah dan Maluku Utara. GMT di Palembang sendiri terjadi pada tanggal 9 Maret 2016 sekitar pukul 07.20 hingga pukul 07.22 dengan durasi 1 menit 54 detik. Persiapan pemerintah kota Rangkaian acara menjelang fenomena alam ini sudah direncanakan dan disiapkan matangmatang oleh pemerintah kota Palembang. Mulai dari tanggal 8 maret sampai dengan hari H. Persiapan lainnya adalah menyediakan 5 teropong sebagai alat pengamatan di 2 lokasi yang difokuskan menjadi tempat untuk melihat GMT yaitu Jembatan

36 | Gelora Sriwijaya

Ampera dan BKB (Benteng Kuto Besak) yang mana 4 teropong merupakan alat dari Graha Teknologi Sriwijaya dan 1 lainnya adalah milik LAPAN (Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional ) yang di datangkan langsung dari Balai Lapan, Kabupaten Agam, Padang. Kebanjiran Turis Siapa yang tidak mau ketinggalan fenomena langkah yang terjadi dalam hitungan puluhan tahun sekali ini. Masyarakat Palembang, membludak menyaksikan fenomena GMT di tempat-tempat yang terbuka seperti jembatan ampera dan BKB. Begitupun dengan masyarakat luar Palembang atau turis. Banyak turis berdatangan ke Palembang guna menyaksikan fenomena ini, tentu hal ini juga akan menjadi ajang promosi kota Palembang sendiri. Apa itu Gerhana Matahari Total ? Gerhana Matahari Total terjadi saat piringan Bulan bisa menutupi seluruh piringan Matahari dan pengamat di Bumi berada dalam umbra Bulan. GMT terjadi pada saat piringan Bulan sama dengan piringan Matahari

atau tampak lebih besar dari piringan Matahari akibat variasi jarak Bumi – Bulan dan perbandingan diameter sudut Matahari terhadap diameter sudut Bulan yang juga bervariasi. Piringan Bulan akan tampak lebih besar dari piringan Matahari saat posisi Bulan dan Matahari berada di posisi terdekat dengan Bumi. Waktu maksimum terjadinya totalitas atau gelap sempurna ketika cahaya Matahari tertutup oleh Bulan adalah 7 menit 31 detik. Tapi pada umumnya totalitas terjadi lebih pendek dari waktu tersebut. Proses Terjadinya Gerhana Dikutip dari laman Wssikipedia, Bumi sebagai planet pengiring berukuran jauh lebih kecil dari Matahari. Demikian juga Bulan yang merupakan pengiring Bumi. Akibatnya keduanya akan membentuk bayang – bayang planet atau bayang – bayang satelit alam yang mengiringi planet dengan bentuk kerucut bayang – bayang umbra (bayangan inti). Bentuk kerucut bayang – bayang umbra itu, diapit oleh kawasan penumbra (bayangbayang kabur di luar bayangan inti). Saat Gerhana Matahari, benda langit


Achmad Rizki |LPMGSUNSRI

pembentuk bayang-bayang adalah Bulan yang menghalangi sinar Matahari tiba di Bumi sedangkan pada Gerhana Bulan, Bumi-lah yang jadi pembentuk bayang-bayang yang menyebabkan Matahari terhalang untuk menyinari Bulan. Pada saat terjadi gerhan Matahari atau saat Bulan melintas di antara Matahari dan Bumi maka bayangbayang Bulan akan membentuk kerucut umbra dan penumbra. Pengamat yang berada di kawasan penumbra tidak akan banyak mengalami perubahan karena sorot cahaya Matahari tidak akan mengalami perubahan drastis. Tapi cahaya yang diterima memang kurang dari 100% karena hanya sebagian cahaya yang tertutup oleh benda langit si pembentuk bayang – bayang. Makin dekat dengan kawasan umbra, makin besar sorot cahaya Matahari yang tertutup oleh Bulan. Kawasan bayang – bayang umbra Bulan pada hakekatnya adalah suasana malam dan manusia dapat menyaksikan bintang dan planet seperti malam hari. Tapi tak hanya itu. Tidak setiap gerhana Matahari yang terjadi akan membuat Bumi mengalami gelap sempurna seperti layaknya malam hari. Bulan yang berdiameter 3.476 km, bergerak mengelilingi Bumi dalam lintasan elips sehingga jarak Bumi-Bulan bervariasi dari jarak rata-ratanya yakni 384.460 km. Variasi jarak Bumi – Bulan bisa mencapai maksimum 406.767 km dengan jarak minimum 356.395 km. Kombinasi diameter Bulan dengan jarak Bumi – Bulan menyebabkan piringan Bulan di langit atau diameter sudut Bulan juga bervariasi dari 29’ 22” sampai dengan 33’ 31”. Rata-rata ukuran diameter sudut Bulan 31’ 5”. Orbit Bumi mengelilingi Matahari dalam lintasan elips dengan eksentrisitas 0,016773. Artinya, jarak Bumi-Matahari tidak konstan. Ada saat dimana Bumi berada

pada titik terdekatnya dengan Matahari yang dinamakan titik perihelion, dan di titik terjauh yang dinamakan titik aphelion. Jarak rata-rata Bumi – Matahari (satu satuan astronomi = 1 AU) adalah 149 597 870. Pada kenyataannya jarak Bumi-Matahari bervariasi antara 147 091 312 km saat di perihelion sampai dengan 152 109 813 km saat di aphelion. Variasi jarak ini mencapai [(406700 – 356400)/((406700 + 356400)/2)] x 100% = 12% dari nilai jarak rata-rata. Bundaran Matahari di langit atau diameter sudut Matahari bervariasi dari 31’.46 – 32’.53, atau semidiameter sudut Matahari bervariasi antara 944” hingga 976”. Secara Umum: Diameter Matahari= 1400000 km (tepatnya 2×6.96×100000km= 1392000km) Diameter Bulan= 3500 km (tepatnya 2 × 1.738 × 1000 km = 3476 km) Bila Dmth dan Dbln masing-masing adalah jarak Bumi-Matahari dan jarak Bumi-Bulan yang dinyatakan dalam satuan detik busur, 1 derajat = 60 menit busur = 3600 detik busurmaka: diameter sudut Matahari = (Dmth/dmth) × 206265 diameter sudut Bulan = (Dbln/dbln) × 206265. Jadi perbandingan diameter Matahari, Dmth, terhadap diameter Bulan, Dbln, sekitar ~ 400. Dan perbandingan jarak Bumi – Matahari terhadap jarak Bumi – Bulan antara 362 hingga 419 kali. Dengan demikian, bundaran Matahari atau diameter sudut Matahari dibanding terhadap diameter sudut Bulan atau bundaran Bulan di langit berkisar antara 95% lebih kecil atau 110% lebih besar. (Hera Ristiani)

37 | Gelora Sriwijaya


Bedah Film

Genre : Action, Sci-Fi, Thriller Sutradara : Anthony Russo, JoeRusso Penulis : Christopher Markus , Stephen McFeely

Perseteruan Dua Kubu Superhero ! Film “Captain America: Civil War� ceritanya akan melanjutkan ending dari Avengers: Age of Ultron, saat Steve Rogers (Kapten Amerika) mengambil alih memimpin tim baru Avengers, dia usaha untuk terus menjaga umat manusia dengan para tim Avengers. Selang beberapa waktu setelah insiden internasional yang melibatkan tim Avengers dan menyebabkan banyak sekali kehancuran, bayak sekali tekanan politik yang menuntut para super hero memasang

sistem pertanggung jawaban dan badan yang menentukan kapan saatnya tim dibutuhkan. Dengan setatus tersebut mungkin akan mempersulit Avengers yang tengah berusaha untuk melindungi dunia, dan menciptakan dunia menjadi damai. Di sis lain Tony Stark (Iron Man) akan melawan keputusan yang diambil oleh Steve Rogers atau Captain America (Chris Evans). Perlawanan tersebut di

sebabkan kerena adanya perseteruan dan Undang-Undang yang di berikan kepada Superhero untuk orang yang mempunyai kemampuan super supaya mengungkapkan identitas mereka kepada pemerintah AS. Dari situlah kenapa mereka berdua berselisish, karena Stark mendukung program dari pemerintah ini, sedangkan Rogers tidak mensetujui itu karena mengancam kebebasan pahlawan super hero tersebut.


Resensi Buku

Hujan Judul Tebal Penulis Penerbit Harga

: Hujan : 320 halaman : Tere Liye : Gramedia : RP. 68.000

sumber : google.com Novel Tere Liye kali ini mengusung tema yang tak biasa. Bertema science-fiction, mengangkat setting di tahun 2050. Bercerita tentang seorang gadis yang tahun ini berusia 21 tahun tengah berada di satu ruangan yang sama dengan seorang paramedis. Gadis itu bernama Lail. Di usianya yang masih muda, dia ingin menghapus semua memori dari kejadian yang menyakitkan dalam hidupnya. Dia pun mulai menceritakan kisah hidupnya kepada Elijah, sang paramedis. Hari itu Lail yang masih berusia 13 tahun sedang dalam perjalanan ke sekolah dengan didampingi ibunya. Mereka naik kereta bawah tanah beserta penumpang lainnya. Di tengah perjalanan, kereta berhenti, mengerem mendadak. Rupanya ada gempa yang datang akibat adanya gunung meletus. Gunung purba, yang memiliki kekuatan setara dengan Gunung Toba saat meletus. Tak banyak orang yang selamat dari bencana tersebut. Dan dari sekian penumpang kereta bawah tanah, hanya 2 orang yang hidup, Lail dan seorang anak laki-laki berusia 15 tahun, Esok namanya. Esoklah yang menyelamatkan nyawa Lail saat itu. Selanjutnya kisah Esok dan Lail pun dimulai. Novel ini memiliki setting mendetil di bumi bagian mana, negara mana, kota waktu 2050. Tak heran jika penggunaan teknolo- mana. Hanya sebuah wilayah yang memiliki Ibu gi canggih begitu ditonKota dan kotanya dibagi jolkan. Mobil terbang. ke dalam Sektor. Fasilitas umum tanpa petugas karena sudah Novel ini berhasil medigantikan dengan mesin otomatis. Pembayaran mikat pembaca dengan autodebet tanpa alat. Dan alurnya yang maju munjuga ada tempat, dendur. Setiap akhir bab seakan diberikan clue gan segala teknologinya, untuk menebak apa yang ia mampu menghapus memori/ingatan manusia. selanjutnya akan terjadi. Sosok Esok benar-benar Untuk setting tempat dibuat penasaran. Apalagi tidak diceritakan secara sumber : google.com Bukan Tere Liye namanya jika ia tidak bisa membuat para pembaca berdecak kagum atas karyanya. Kali ini dalam novel Hujan, Tere Liye menyajikan berbagai macam hujan. Ada hujan abu, hujan asam, hujan salju, dan ketika tidak ada hujan sama sekali. Penjelasan ilmiah mengenai intervensi gas pada lapisan bumi pun dapat dipahami dengan baik bagi para pembaca. Dan tentu saja, ide


Sastra

Percakapan Sepasang B

el pintu berdering. Seseorang berpakaian rapi masuk dan segera duduk di pojok kiri dekat jendela besar. Di hadapan meja bundar, seorang wanita melepas pandang ke arah lelaki yang baru saja duduk di hadapannya. “Lama kali,” ucap wanita itu sambil menyeka gincunya yang kemerahan. “Macet. Kau sudah pesan? Kering tenggoroganku.” Lelaki itu menaikkan lengan penuh. Seorang pelayan menghampiri dan mencatat pesanan lalu pergi lagi. “Jadi, ada cerita apa?” lelaki itu menyulutkan sebatang lepitan tembakau. “Aku tak suka asap. Matikan.” Wanita itu menyipitkan mata. Menatap buas ke arah lelaki yang tertawa jengah. “Baiklah. Jadi, apa cerita kau hari ini?” lelaki itu mengulang pertanyaannya. “Aku menang!” wanita itu menadahkan tangannya. “Wah, wah. Tunggu dulu. Bagaimana ceritanya?” lelaki itu memajukan badannya. Wanita itu melipat tangannya di pinggang. “Sudah kubilang, bukan? Kau salah soal nilai-nilai di lembar kertas yang katamu hanya mengantar sampai di meja represionis saja. Hari ini, manajernya langsung menelponku untuk sebuah wawancara. Aku menang!” wanita itu menaikkan alisnya. Tersenyum licik. “Heh? Baru wawancara bukan? Belum berarti kau akan segera di terima!” lelaki itu menaikkan kakinya di pangkal pahanya menyilang. “Kau salah soal buang-buang waktu. Justru kaulah yang banyak membuang waktumu. Popoler katamu? Cih. Lihat kau sekarang. Waktu yang kauhabiskan di jalan menghantarmu sampai mana? Dekat pejabat katamu? Pendekar rakyat? Sontoloyo.” Wanita itu meneguk lemon tea di hadapannya.

40 | Gelora Sriwijaya

“Hanya populer yang kaudapat kan, bukan? Soft skill atau apalah yang kau katakan kemarin? Mana buktinya?” todong wanita itu lagi. Seorang pelayan menghampiri. Meletakkan segelas kopi pekat yang mengepul lalu pergi lagi. “Aku tau dunia rimba. Maksudku, aku terbiasa berkerja di bawah tekanan. Bernegoisasi, ber...” “Omong kosong.” Wanita itu memotong ucapannya. “Akui saja. Kau lulus juga karena kasihan. Menjaga nama baik jurusanmu.” Wanita itu membuang muka. Meneguk lemon tea-nya lagi. “Lah, kau sendiri? Apa yang kau dapatkan? Sanjungan? Pujian? Nilai kau hanya omong kosong di kertas.” Lelaki itu menyerobot lemon tea di hadapannya. “Menghabiskan waktumu berkutat di buku saban malam. Tidur hanya beberapa jam. Tak pernah berkawan. Aih, macam tinggal dalam kubur saja kau.” Matanya menyipit. Menatap wanita yang mulai jengah. “Apa yang kau dapat sekarang dengan dua selendang kebanggaanmu saat seremonial lalu?” lelaki itu memainkan alisnya. “Nyatanya, kita di posisi yang sama sekarang.” Lelaki itu menghirup kopi pekatnya. Lalu mengibas mulutnya. “Sialan. Masih panas.” Kibasnya berulang. Sebuah simpul tertarik dari bibir wanita itu. “Dunia ini terlalu kejam. Lebih kejam dari belantara.” Ucap wanita itu lagi. Lelaki itu menoleh. “Kau tahu? Bak hukum rimba. Siapa kuat, dia menang. Siapa berkantung tebal, ia menang.” Wanita itu melempar pandang ke jalanan di seberangnya. “Ini bukan soal menang-kalah. Ini soal bertahan hidup.” Lanjut lelaki itu. “Ya, bertahan dari orang-orang yang bertopeng.” Wanita itu menatap lelaki itu dari bias kaca.


Sastra

g Sarjana --Clara Ika Phaluphie

“Kau benar.” Kali ini wanita itu langsung menatap mata lelaki di hadapannya. “Soal apa?” tanya lelaki tu bingung. “Soal aku tak berkawan. Soal kebanggaan selendang. Soal nilai di lembar kertas. Ya, semua hanya omong kosong.” Wanita itu menunduk. “Hei, ayolah. Jangan melankolis. Kau hanya butuh latihan. Maksudku, ya turunkanlah standarmu. Hidup bukan hanya soal rupiah, bukan?” dielusnya kepala wanita itu. “Tapi makan pakai rupiah. Hidup butuh rupiah, Bung!” wanita itu mendongak. Mengibas tangan lelaki itu dari kepalanya. “Teoritis sekali soal hidup yang berkeseimbangan. Kupikir, hanya titisan dewa dan malaikat yang tak akan mengorbankan jam-jam belajar dan jam lapangannya. Atau baiknya kita buka kantor sendiri saja. Kupikir, aku cocok kerja di air. Aku lahir rabu wage. Primbonku bilang begitu.” Lelaki itu mencoba menghibur. Sebuah cubitan menghampiri lengannya. “Kau kalah. Lihat saja nanti. Besok kita bertemu lagi disini. Jam empat. Tanpa telat.” Wanita itu berdiri. Lelaki itu gesa menghambiskan kopi pekatnya. Lalu mengekor wanita itu. Aku mengampiri meja bundar itu. Membersihkan kulocino yang tersisa. Sebuah map lamaran kerja tertinggal di meja.

Pesan Kepada Toga Muda --Clara Ika Phaluphie

Enam puluh bulan berkutit diklat Siapkah kau berlaga di belantara? Atau kau sibuk mendaftar kursi-kursi istana Bermodal topeng dan buntelan rupiah Katamu: untuk negeri Tapi kau kuras untuk diri sendiri Katamu: untuk negeri Tapi enggan kau tapaki abdi pelosok negeri Kepada toga yang baru tiba, Cemplungkan dan carminkan dirimu Ke belantara atau sirkus penguasa

41 | Gelora Sriwijaya


!

TULISLAH APA YANG BENAR

BUKAN APA YANG BISA DI TERIMA

KARENA YANG BISA DITERIMA

BELUM TENTU BENAR



Lembaga Pers Mahasiswa

LPM Gelora Sriwijaya @LPMGSUNSRI @lpmgsunsri lpmgs.unsri.ac.id

Bilik Pers Lantai 1 Gedung Student Centre Universitas Sriwijaya Jl. Raya Palembang - Prabumulih KM.32, Indralaya, Ogan Ilir, Sumatera Selatan 30662


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.