EDITORIAL Laboratorium Unand Perlu Perhatian Tabloid Genta Andalas diterbitkan oleh: Unit Kegiatan P ers Mahasiswa Pers Genta Andalas dengan SK No.373/ XIII/Unand-2001 Pelindung: Prof. Dr. Yuliandri, SH.,MH Penasehat: Ir. Insannul Kamil, Ph.D, IPM, ASEAN, Eng. Pembina: Dr. Rembrandt, S.H., M.Pd Dewan Redaksi: Annisa Radhiani, Mis Fransiska Dewi, Suci Addina Islamy, Endrik Ahmad Iqbal, Gefi Zulmiatilannur, Rizqi Aatikah Rambe, Qudwatun Nisaa, Vivi Oktaviani, Zurriati Fadilla, Rani Aprianti, Fajar Suci, Nurul Fatimah, Yashirli Mulyadi, Nisa Ulfikriah, Yudellia Wira Permata Pemimpin Umum: Rahmat Fiqri Sekretaris Umum: Nadya Satya Dilova Bendahara Umum: Indah Ariesta Gusra Pemimpin R edaksi: Redaksi: Linda Susanti Pemimpin P erusahaan Perusahaan erusahaan: Tiwi Veronika Pemimpin P Prr oduksi: Gifra Sentia Pemimpin Litbang: Anggi Putri Rizkya Redaktur P elaksana: Pelaksana: Suhada Tri Marneli Redaktur: Efi Fadhillah Rahmadina Firdaus Marketing dan Promosi: Icha Putri Sirkulasi: Dian Fitri Yova Layouter: Hafiz Al-Ma’Arij Ilustrator: Geliz Luh Titisari Videografer: Fildzatil Arifa PSDM: Nurul ‘Ain Event Organizer: Nurul Anisa Azwir Anggota: Ade, Agung, Aldo, Anjas, Danil, Ilham RF, Indah, Iqbal, Ivo, Laila, Nindi, Pitnia, Pratiwi, Melati, Renal, Sukma. Dicetak oleh: PT adang Graindo Mediatama PT.. P Padang (Isi di luar tanggungjawab percetakan)
L
aboratorium menjadi salah satu aspek penting dalam meningkatkan pemahaman mahasiswa, termasuk dalam bidang penelitian. Sarana prasarana yang baik serta kelengkapan alat-alat laboratorium tentunya sangat mempengaruhi kinerja mahasiswa dalam melakukan praktikum maupun penelitian. Dengan alat yang lengkap dan mumpuni maka kelancaran kegiatan praktikum dan penelitian akan terjamin. Lain halnya jika peralatan di laboratorium kurang atau tidak layak pakai, hal tersebut akan berimbas pada output kegiatan mahasiswa. Laboratorim bisa dikatakan tidak terawat, dilihat dari banyaknya kerusakan alat yang ada. Belum lagi kekurangan atal dan bahan disaat akan melaksanakan kegiatan, baik praktikum bagi mahasiswa awal, atau penelitian oleh mahasiswa akhir. Beberapa laboratorium masih memerlukan banyak pembaharuan, seperti alat laboratorium yang saat ini sudah termakan usia karena belum pernah diganti. Kekurangan alat laboratorium selalu menjadi pembahasan rutin di setiap tahunnya. Seolah-olah petinggi universitas tutup telinga dan tutup mata dengan persoalan yang ada. Keterbatasan alat laboratorium membuat kegiatan praktikum mahasiswa terkendala, bahkan ada yang harus menumpang di laboratorium lain untuk melaksanakan kegiatan praktikum dikarenakan minimnya alat yang ada. Tidak hanya itu, kegiatan penelitian mahasiswa akhir juga sering terganggu karena harus mengalah dengan mahasiswa tahun awal yang melaksanakan praktikum. Pengadaan dan perbaikan telah dilakukan, namun masih belum mampu menyentuh laboratorium secara
menyeluruh. Terdapat kesenjangan antara fakultas satu dengan yang lainnya. Seperti yang tampak pada Fakultas Teknik, kelengkapan alat dan kondisi laboratoriumnya sudah cukup mamuaskan. Berbeda dengan laboratorium yang ada di Fakultas Peternakan, bahkan untuk melakukan penelitian, mahasiswanya harus menumpang ke fakultas sebelah. Sikap saling lempar tanggung jawab terjadi antara pihak fakultas dan universitas. Fakultas menginginkan bantuan dan dukungan lebih dari universitas, baik dalam segi kelengkapan alat maupun perawatan dan pelayanan. Sementara itu, universitas justru memberikan wewenang penuh kepada fakultas untuk mengaturnya sendiri. Tidak bisa dipungkri, peningkatan sarana dan prasarana membutuhkan dana yang cukup besar agar seluruh kebutuhan bisa terpenuhi. Universitas selalu ‘berlindung’ dibalik keterbatasan dana, namun setelah UKT mahasiswa mandiri dinaikkan belum tampak peningkatan yang signifikan. Unand menerapkan skala prioritas dalam memberikan bantuan kepada fakultas. Laboratorium yang produktif akan didahulukan dibandingkan laboratorium lainnya. Hal ini sekaligus sebagai upaya untuk fakultas mencapai taraf internasional. Di tengah-tengah gencarnya Unand untuk menjadi kampus bertaraf internasional, pemerataan fasilitas hendaknya menjadi perhatian bersama, sebab keberhasilan akan muncul karena harmonisasi segala aspek yang ada. Adanya skala prioritas ini ditakutkan justru menjadi bumerang tersendiri bagi universitas, karena ‘mengistimewakan’ fakultas yang produktif saja. Akan timbul kecemburuan sosial diantara fakultas lainnya.
P
uji syukur senantiasa terucap kehadirat Allah SWT. Berkat rahmat dan karunia-Nya kami segenap kru Genta Andalas bisa kembali menghadirkan informasi kepada pembaca dalam tabloid Genta Andalas edisi Januari-Februari 2020. Shalawat beriring salam selalu tercurah kepada Rasulullah SAW sebagai suri tauladan dan penerang jalan seluruh umatnya. Lega, syukur, dan bangga kami rasakan setelah mampu menyelesaikan tabloid pertama di tahun 2020 ini. Berbagai halangan dan rintangan mewarnai perjalanan panjang kami dalam menyelesaikan tabloid edisi LXXVIII ini sehingga bisa sampai ke tangan pembaca. Di tengah padatnya jadwal perkuliahan, segenap kru Genta Andalas tetap mencurahkan tenaga, waktu, dan pikiran untuk menyelesaikan tabloid ini. Tanpa kenal lelah kami terus berburu informasi terkini dan menyajikan berita yang aktual dan faktual serta mempersembahkan karya terbaik tabloid mahasiswa Genta Andalas kepada seluruh pembaca. Pada edisi kali ini kami menghadirkan laporan utama mengenai kondisi laboratorium Universitas Andalas
Jendela .......................... 3 Laporan Utama ............. 4 Sorotan Kampus ........... 6 Feature .......................... 7 Laporan Khusus ............ 8 Survei ............................ 9 Liputan ......................... 10 Galeri ........................... 12 Rehat ............................ 13 Aspirasi ........................ 14 Aneka Ragam .............. 16 Teknologi ..................... 17 Aktivis .......................... 18
Salam Redaksi Assalamu’alaikum warrahmatullahi wabarakatuh
Dapur ............................ 2
(Unand) yang masih perlu pembenahan, baik dari segi alat, bahan, maupun perawatannya. Selanjutnya, pada laporan khusus kami menyuguhkan peraturan baru Unand terhadap BSS yang disamakan dengan aturan dari Kemenristekdikti, yaitu menghitung masa cuti sebagai masa kuliah mahasiswanya. Sedangkan pada rubrik sorotan kampus kami menghadirkan informasi mengenai kebijakan Badan Eksekutif Mahasiwa dalam membuat aturan tentang Bintang Aktivis Kampus. Tidak hanya itu, khasanah budaya, aneka ragam, aspirasi, aktivis, wawasan, resensi, dan sosok kembali kami kemas dengan sajian menarik dan informatif. Kami juga menambahkan kritik sastra sebagai pelengkap rubrik sastra dan seni. Tak ketinggalan kami juga menghadirkan jawaban pesanmu dan surat pembaca untuk menjawab berbagai keluhan mahasiswa. Semoga tabloid ini dapat memenuhi rasa keingintahuan dan kebutuhan informasi seputar kampus bagi pembaca, sehingga mampu mewujudkan eksistensi kami sebagai pers kampus. Kritik dan saran solutif kami harapkan dari pembaca agar karya kami dapat semakin baik dan menarik ke depannya. Akhir kata, selamat membaca. Hidup mahasiswa!
Khasanah Budaya ........ 19 Sastra dan Seni ............ 20 Wawasan ..................... 22 Resensi.......................... 23 Sosok ........................... 24
Sosok Edisi LXXVIII