Haluan 02 Oktober 2011

Page 1

EDISI : 143 TAHUN LXIII

MINGGU 2 OKTOBER 2011 M / 4 DZULKAIDAH 1432 H

HARGA ECERAN

Rp2500

HARI INI TERBIT 24 HALAMAN

SEJARAH MENCATAT, HALUAN TERBIT SEJAK 1948 DAN MENJADI TUAN RUMAH DI NEGERI SENDIRI Sesungguhnya orang-orang kafir, sama saja bagi mereka, kamu beri peringatan atau tidak kamu beri peringatan, mereka tidak juga akan beriman. (QS Al Baqarah 2:6)

SUBUH ZUHUR ASHAR MAGHRIB ISYA

04.50 12.10 15.12 18.13 19.22

WIB WIB WIB WIB WIB

NAMA SINEMART PRODUCTION DICATUT

Ratusan Korban Terpekik Nama Sinemart Production dicatut untuk melakukan penipuan berdalih pencarian bintang terbaru dan berbakat. Ratusan korban terpekik. Pelaku kemudian dibawa oleh mahasiswa UNP ke Polsek Padang Utara.

http://www.pkpu.or.id

PADANG, HALUAN—Diduga melakukan penipuan dengan mencatut nama Sinemart Production, ANTV, Polda Sumbar, Pemprov Sumbar, Pemko Padang dan lembaga lainnya dalam kegiatan ‘pencarian bintang terbaru dan berbakat’, pelaku Ridha (25) diboyong segerombolan mahasiswa UNP ke Mapolsek Padang Utara, Sabtu (1/ 10). Saat pemeriksaan oleh petugas, pelaku sempat tak sadarkan diri. Penipuan yang dilakukan Ridha ini sangat terencana dengan baik. Berkat kemahirannya dalam berkomunikasi,

Merayakan Bertanam Cokelat DASAWARSA terakhir, petani atau pekebun Sumatera Barat bergairah sekali menanam cokelat atau sering juga disebut dengan kakao. Namun masyarakat petani masih senang menjual langsung biji cokelat tanpa melakukan fermentasi atau sedikit mengolah. Pemerintah seharusnya sudah memikirkan pabrik pengolahan kakao. Luasan kebun dan lahan yang ditanami cokelat kian meningkat dari tahun ke tahun. Begitu juga dengan produksinya. Pada Agustus 2011, luas kebun cokelat di Sumatera Barat mencapai 106.000 hektare, sedangkan targetnya hingga akhir tahun 108.000 hektare. Kekurangan 2.000 hektare ini akan dipenuhi selama sisa waktu hingga akhir tahun dengan pengembangan perkebunan rakyat di Kabupaten Tanah Datar, Limapuluh Kota, Padang Pariaman, Pesisir Selatan, Pasaman serta Pasaman Barat.

358 Calon Haji Diberangkatkan

ANTARA

RUMAH AMBLES--Seorang warga berada di depan sejumlah rumah yang berada di bantaran bosem Tambak Asri Surabaya, ambles, Sabtu (1/10). Sebanyak 10 rumah di kawasan Lasem Barat Surabaya ambles akibat penurunan plengseng penahan daratan.

LETUSAN GUNUNG MARAPI

AP/DAYLIFE.COM

Duo Manchester tak Apes Lagi

MANCHESTER, HALUAN – Setelah gagal memetik hasil maksimal pada matchday 2 Champion’s League, Duo Manchester tak lagi apes. Poin sempurna diraih kedua tim ini pada laga lanjutan Premiere League, Sabtu (1/10) dan mengantarkan mereka untuk tetap bertahan dengan nilai 16, hasil lima kali menang dan sekali imbang. Manchester United (MU) berhasil memenangkan laga pekan ke tujuh saat menjamu Norwich City di Old Trafford . Pasukan Alex Ferguson unggul 2-0. Sementara, Manchester City menggunduli tuan rumah Blackburn Rovers 4-0. Kemenangan MU sendiri ditentukan pemain pengganti Danny Welbeck. Ia berhasil berhasil menggandakan keunggulan menjadi MU 2-0 yang diawali kerjasama satu dua di sisi kiri pertahanan Norwich. Bersambung ke Halaman 11

Bersambung ke Halaman 11

PAGI INI

Bersambung ke Halaman 11

Danny Welbeck (merah) mencocor bola ke gawang Norwich City, John Ruddy hingga berhasil menggandakan kemenangan MU atas tamunya di Old Traford dalam lanjutan Premier Liga, Sabtu (1/10) malam

ratusan korban dari berbagai kalangan berhasil ditipunya. Tidak saja dari kalangan mahasiswa yang dijanjikan untuk jadi panitia, tapi pelaku juga berhasil menipu sejumlah sponsor, dewan juri, sejumlah lembaga sosial dan 123 orang calon peserta yang telah mendaftar. Dalam formulir dan pamflet yang disebarkan pelaku, kegiatan pencarian bintang baru dan berbakat ini dibagi dalam lima kategori lomba, yakni lomba busana muslim, lomba Asmaul Husna, lomba bintang nasyid, lomba azan, lomba kutbah Jumat. Masing-masing lomba

dipungut biaya pendaftaran sebesar Rp25 ribu, dan masingmasing peserta lomba akan diaudisi mulai 19 September hingga 25 September 2011. Dalam sosialisasinya, pelaku menjual nama-nama besar seperti penyanyi religi Sulis, Opick, UJ dan yang lainnya, yang janjinya akan didatangkan pada saat final audisi peserta yang rencananya diselenggarakan 1 Oktober 2011. Salah seorang korban, Nuning mengaku sangat kecewa dan tidak menyangka akan menjadi korban penipuan. “Saya percaya karena ada namanama yang sudah dikenal menjadi sponsor. Karena itu, saya sudah menyiapkan anak saya selama sepekan,” katanya. Aksi penipuan ini terkuak ketika puluhan peserta mengamuk di halaman Masjid Al-

Abu Vulkanik Capai Batusangkar

PADANG, HALUAN- Semburan abu vulkanik Gunung Marapi yang berada di Kabupaten Tanahdatar dan Agam, sejak Sabtu (1/10) pagi mencapai Batusangkar. Kendati demikian, abu tersebut belum mengganggu aktivitas warga di Batusangkar. Aktivitas warga masih normal seperti berjualan, rekreasi dan kegiatan lainnya. Siswanto (30), warga Batusangkar, Kabupaten Tanahdatar, mengaku dirinya sudah beberapa kali harus membersihkan sepeda motornya yang terkena abu vulkanik. “Awalnya saya mengira itu hanyalah debu dari jalan raya, tapi setelah dilihat lebih dekat ternyata lebih kesat dan berwarna kehitaman,” sebutnya. Dia menambahkan, sepeda motor yang biasa ia parkir di depan tokonya di Pasar Batusangkar tidak pernah terkena abu seperti itu. “Tapi kali ini hampir seluruh permukaan kendaraan terkena abu berwarna kehitaman,” katanya menambahkan. Sejumlah kendaraan baik yang

PADANG, HALUAN – Sebanyak 358 calon haji yang terdaftar pada kelompok terbang (kloter) pertama Embarkasi Padang, dilepas secara resmi oleh Gubernur Sumbar Irwan Prayitno, Sabtu (1/10) malam di Komplek Asrama Haji Tabing Padang. Irwan Prayitno mengatakan, yang paling membahagiakan bagi para seorang Muslim adalah saat berangkat menunai haji. “Karena kita sudah dengan susah payah mengumpulkan biaya yang tidak sedikit untuk memenuhi rukun Islam yang kelima ini. Jadi jangan sia-siakan persiapan yang sudah begitu lama dan panjang ini. Saya minta nantinya seluruh jemaah untuk benar-benar ikhlas dan sungguh-sungguh menjalankan ibadah. Jangan sampai ternodai hanya karena hal kecil, harus sabar,” pesan Irwan Prayitno. Gubernur juga meminta agar calon jemaah haji menjaga nama baik negara dan bangsa selama berada di Saudi Arabia. “Kita

DENI PRIMA

Gubernur Irwan Prayitno melepas calon haji kelompok terbang pertama (kloter) Embarkasi Padang di Asrama Haji Padang, Minggu (1/10) malam.

semua nantinya adalah duta tia Penyelenggara Ibadah Haji negara Indonesia. Untuk (PPIH) Embarkasi Padang sekadar informasi negara kita Darwas dalam kesempatan yang selama penyelenggaraan ibadah sama mengatakan, sebanyak haji, warganya selalu dikenal 358 jumlah calon jemaah itu sebagai warga yang sopan dan terbagi atas 137 pria dan 221 santun. Jadi hal itulah yang wanita. harus kita jaga,” tegasnya. Sementara itu, Ketua Pani- Bersambung ke Halaman 11

SEMUANYA TEWAS DI KURSI PENUMPANG

18 Jenazah Belum Berhasil Dievakuasi

diparkir atau yang melintas di jalan raya, termasuk tanaman dan bangunan di Batusangkar juga terlihat dikotori abu vulkanik. Kendati demikian, abu tersebut belum mengganggu aktivitas warga Bersambung ke Halaman 11

MEDAN, HALUAN – Sebanyak 18 jenazah penumpang pesawat Casa 212-200 yang ditemukan tewas di kursi masing-masing, belum bisa dievakuasi karena cuaca buruk. Setelah semua korban dimasukkan ke kantong jenazah, akan diangkat hari Ahad ini menggunakan helikopter. Rencananya, para korban setelah dievakuasi melalui udara ke pos Badan SAR Nasional di Bahorok, selanjutnya dibawa menuju RSUP Adam Malik di Medan melalui darat. Sebanyak 16 anggota tim evakuasi yang diterjunkan ke lokasi, Sabtu siang kemarin sudah berhasil memasukkan para korban ke kantong jenazah. Namun sekitar pukul 14.00 WIB

proses evakuasi terpaksa dihentikan karena, “Kabut tebal di sekitar lokasi pesawat,”kata Kepala Badan Search and Resue (SAR) Nasional Marsekal Madya TNI Daryatmo di Medan, petang kemarin. Pesawat Casa 212-200 jatuh di Gunung Kapur, Kabupaten Langkat, ditemukan dalam kondisi ringsek, dan semua penumpang dan awak pesawat tewas di kursi masingmasing. Pesawat milik maskapai PT Nusantara Buana Air dengan register PK-TLF itu terbang dari Bandar Udara

Polonia, Medan tujuan Bandar Udara Alas Leuser Kutacane, Aceh Tenggara, Kamis (29/ 9/2011). Penerbangan pukul 07.00 itu dijadwalkan tiba di Kutacane pukul 08.03 WIB. Namun pesawat buatan PT Dirgantara Indonesia tahun 1989 itu, ditemukan jatuh di lereng gunung pada ketinggian sekitar 3.000 meter. Pesawat ini dioperasikan oleh maskapai PT Nusantara Buana Air (PT NBA) Bersambung ke Halaman 11

Terduga Teroris Ditangkap di Koto Sani SOLOK, HALUAN—Densus 88 menangkap seorang warga yang diduga anggota jaringan teroris Cirebon di Jorong Kasiak, Nagari Koto Sani, Kabupaten Solok, Jumat (30/9) siang. Kapolres Solok melalui Kasat Intel Polresta Solok, AKP Rasul Hamidi, Sabtu membenarkan terjadinya penangkapan terhadap Beni (26), salah seorang warga Nagari Koto Sani oleh Densus 88 di wilayah hukum Polresta Solok sekitar pukul 12.00 WIB siang. “Dia diduga terlibat sebagai anggota jaringan teroris yang beraksi di Cirebon. Beni adalah warga Asli, Nagari Koto Sani. Selama ini dia berada di Cirebon dan baru pulang kampung beberapa waktu lalu,” katanya. Dijelaskan proses penangkapan Beni berlangsung cepat serta tidak mendapatkan

perlawanan dari yang bersangkutan. Dia ditangkap ketika hendak melaksanakan salat Jumat di masjid yang ada di nagari tersebut. “Densus 88 menangkap Beni di tengah jalan, antara rumah orang tuanya dengan masjid terdekat. Begitu ditangkap dia langsung dibawa ke Padang oleh anggota Densus 88,” katanya. Tertangkapnya Beni berdasarkan informasi keterlibatannya dalam jaringan teroris. Saat petugas menguber jaringan teroris Cirebon mengakibatkan sebagian besar anggota jaringan teroris mengamankan diri masing-masing. Beni yang merupakan warga Kabupaten Solok mengamankan diri ke kampung hingga ditangkap petugas di daerah Jorong Kasiak. (ant)


2 L A P O R A N U TA M A Optimisme Saja Tak Cukup Laporan Karsa Scorpi, Miazuddin, Haridman Kambang PEMERINTAH Kabupaten Agam menargetkan pembukaan kebun kakao seluas 10.000 hektare sampai tahun. Target itu diupayakan dengan meningkatkan sosialisasi dan penyuluhan serta meluncurkan sejumlah program untuk budidaya tenaman tersebut. Kabid Perkebunan pada Dinas Kehutanan dan Perkebunan (Hutbun) Agam, Japrizal, Kabupaten Agam menargetkan pembukaan kebun cokelat sampai 2015 seluas 10 ribu hektare. Sampai akhir 2010 telah terealisir sekitar 5.300 hektare. Pengembangan dipusatkan Kecamatan Lubuk Basung, Ampek Nagari, Palembayan, Tilatang Kamang, Malalak, Tanjung Mutiara, dan Palupuah. “Sampai tahun 2015, pihak Dinas Hutbun akan melakukan pengembangan tanaman cokelat 5 ribu hectare dengan fokus pengembangan di Kecamatan Palembayan,” ujar Japrizal. Pengembangan dilakuklan dengan dengan berbagai cara. Antara lain dengan optimasi lahan, pembukaan lahan baru. Kecamatan Palembayan dinilai sangat cocok untuk melakukan pengembangan dimaksud. Asalasannya, antara lain minat petani yang cukup tinggi, serta didukung ketersediaan lahan. Saat ini produksi cokelat Agam masih rendah. Setiap hektarenya baru menghasilkan 600 sampai 700 kg/hektare/tahun. Padahal, bila perawatan tanaman dilakukan menurut semestinya, setiap hektare setidaknya mampu menghasilkan 1 ton biji cokelat kering/hektare/tahun. Randahnya produksi tanaman cokelat petani di Agam disebabkan banyak faktor. Antara lain, masih banyak petani yang belum menguasai teknologi bercocok tanam cokelat. Mereka belum mengerti cara memangkas, memupuk, dan cara memelihara tanaman dengan benar. “Masih banyak ditemukan tanaman cokelat ditanam tanpa tanaman pelindung. Di sisi lain juga ditemukan tanaman cokelat dibiarkan merimba,” ujarnya pula. Kondisi demikian banyak ditemukan di Kecamatan Tilatang Kamang. Namun setelah diberi penyuluhan,petani baru menyadari kekeliruan mereka. Kini petani di kecamatan itu cukup antusias menanam cokelat, dengan tata cara yang dianjurkan para penyuluh. Di Kecamatan Ampek Nagari, tanaman cokelat banyak diminati petani di Nagari Bawan, Batu Kambing, dan Sitalang. Menurut Ujang, 48 tahun, petani cokelat di Bawan, tanaman cokelat tumbuh subur di sana. Hasilnya juga bagus, dan perawatannya tidak begitu susah. “Tanaman cokelat saya tidak banyak, hanya ditanam di samping rumah. Tetapi hasilnya sangat membantu biaya keluarga,” ujarnya. Camat Ampek Nagari, Syahrul Hamidi, meggaku banyak warga di kecamatan itu berminat menanam cokelat. Sementara itu, Padang Mardani, Kecamatan Lubuk Basung, sejak 1986 kakao telah diperkebunkan secara luas oleh PT Inang Sari sejak tahun 1986. Namun sampai kini belum ada perusahaan yang mengikuti jejak PT Inang Sari itu. Kakao kebanyakan masih diusahakan secara kecil-lecilan oleh rumah tangga, kalau saing dengan usaha tanam sawit yang dilakukan secara besar-besaran. M Zukhruf, salah seorang warga Gumarang Nagari III Koto Siluingang, Palembayan telah melakukan pola berkebun pada lahan seluas 1 hektare. Ia bersama dengan Kelompok Tani Penyejuk Hati. Kebun kakao yang diusahakanya kini telah memetik hasil. “Ya hasilnya sekitar Rp4 jutaan dalam sebulan,” kata Zukhruf. Bertambah Dari Pesisir Selatan, dilaporkan, luas lahan perkebunan kakao meningkat pada tahun 2011. Kini tercatat 2.506 hektare. “Penambahan lahan kakao tahun 2010 lalu mencapai 328 hektare,” kata Kabid Perkebunan Dinas Pertanian Tanaman Pangan Hortikultura, Peternakan dan Perkebunan Pessel, Kusnadi di Painan. Ia memaparkan, pada tahun 2009 triwulan ketiga tercatat luas lahan perkebunan kakao sebanyak 2.178 hektare, namun hingga akhir tahun 2011 lalu triwulan keempat bertambah jadi 2.506 hektare. Penambahan luas lahan di Kecamatan Koto XI Tarusan, IV Jurai, Linggo Sari Baganti, Bayang dan Bayang Utara. “Rata-rata penambahan untuk setiap kecamatan mencapai 30 hektare lebih.” Sementara jumlah petani yang memiliki perkebunan kakao bertambah setiap tahunnya dari 2.701 KK menjadi 2.801 KK yang tersebar pada 12 kecamatan.

Terbit Sejak 1948 Pendiri H. Kasoema

Penerbit: PT Haluan Sumbar Mandiri (Haluan Media Group). SIUPP No 014.SK.Menpen.SIUPP A.7 1985 tanggal 19 November 1985.

MINGGU, 2 OKTOBER 2011 M 4 DZULKAIDAH 1432 H

PELUANG MASIH TERBUKA LEBAR

Mari Rayakan Bertanam Cokelat Laporan Devi Diani

DASAWARSA terakhir, petani atau pekebun Sumatera Barat bergairah sekali menanam cokelat atau sering juga disebut dengan kakao. Namun masyarakat petani masih senang menjual langsung biji cokelat tanpa melakukan fermentasi atau sedikit mengolah. Pemerintah seharusnya sudah memikirkan pabrik pengolahan kakao untuk menampung produk hulu. Luasan kebun dan lahan yang ditanami cokelat kian meningkat dari tahun ke tahun. Begitu juga dengan produksinya. Pada Agustus 2011, luas kebun cokelat di Sumatera Barat mencapai 106.000 hektare, sedangkan targetnya hingga akhir tahun 108.000 hektare. Kekurangan 2.000 hektare ini akan dipenuhi selama sisa waktu hingga akhir tahun dengan pengembangan perkebunan rakyat di Kabupaten Tanah Datar, Limapuluh Kota, Padang Pariaman, Pesisir Selatan, Pasaman serta Pasaman Barat. Pohon cokelat termasuk jenis tanaman daerah panas, yang tingginya antara 5— 6 m, berbunga dan berbuah sepanjang tahun, buahnya berwarna ungu atau kuning bergantungan pada batang yang besar, bentuknya lonjong, panjangnya antara 15—20 cm, mengandung biji seperti kacang-kacangan antara 50—100 biji per buah, biasa diolah menjadi bubuk atau kristal, dibuat minuman atau makanan lezat lainnya. Dalam istilah Latin pohon cokelat ini disebut juga Theobroma cacao. Namun dengan tingginya minat masyarakat untuk mengembangkan kakao ini, maka luas kebun kakao itu diperkirakan akan melebihi target yang ditetapkan. Pada 2012, akan dikembangkan lagi 17.000 hektare kakao. Jika itu berjalan sesuai rencana, maka 2015, di Provinsi Sumatera Barat terdapat 200.000 hektare kebun cokelat dengan produksi 100.000 ton/hektare. Pemerintah sendiri tetap focus mengembangkan cokelat untuk perkebunan rakyat. Sementara untuk produksi saat ini mencapai 1 ton/hektare. Produksi ini meningkat dibanding sebelumnya yang hanya sekitar 800 kg/hektare. Pada 2013 akan dilakukan perluasan luas kebun kakao menjadi 114 ribu hektare, lalu di 2014 ditargetkan perluasan lahan menjadi 116 ribu hektare dan bertambah lagi menjadi 118 ribu hektare melalui perluasan lahan pada 2015. Untuk melaksanakan perluasan kebun kakao tersebut, Sumatera Barat membutuhkan dana mencapai Rp1,59 miliar pada 2011, lalu Rp1,63 miliar untuk tahun 2012, Rp1,65 miliar pada 2013,

Miazuddin

WARGA Padang Mardani, Nagari Manggopoh sedang menjemur biji cokelat.

lalu sebanyak Rp1,68 pada 2014 dan perluasan lahan pada 2015 membutuhkan dana Rp1,71 miliar. Untuk 2011 produktivitas hasil panen Sumatera Barat ditargetkan 1,21 ton/ hektare yang meningkat dari sebelumnya 1,17 ton/hektare. Lalu pada 2012 produktivitas ini ditargetkan kembali naik menjadi 1,21 ton/hektare. Peningkatan tersebut ditargetkan terus berlangsung pada tahun 2013 menjadi 1,32 ton/hektare, 2014 menjadi 1,54 ton/ hektare dan 2015 ton/hektare. Sebelumnya, tren positif juga terlihat pada jumlah produksi kakao Sumatera Barat lima tahun terakhir, di mana pada 2005, produksi kakao Sumatera Barat baru mencapai 14.068 ton, kemudian naik menjadi 18.721 ton pada 2006 dan menjadi 20.917 ton pada di 2007. Selanjutnya pada 2008 meningkat menjadi 32.376 ton dan kembali naik pada 2009 menjadi 40.988 ton serta terus meningkat menjadi 49.769 pada 2010. Dalam meningkatkan kualitas, sejak 2010 Sumatera Barat telah menargetkan seluruh produksi kakao petani di daerah ini telah terfermentasi, karena pasar kakao dunia untuk jenis nonfermentasi sangat terbatas. Pengembangan kakao di Sumatera Barat memang diprioritaskan untuk perkebunan rakyat. Hanya saja masyarakat lebih suka menjual produksi kakao nya dalam bentuk mentah ketimbang difermentasi. Padahal harga jual kakao yang telah difermentasi lebih mahal dibanding kakao tidak difermentasi. Kakao Olahan Mengapa masyarakat enggan mengolah kakaonya? Alasannya sangat klasik.

Mereka membutuhkan uang. Karena itu tak perlu menunggu difermentasi dulu, selesai di panen lalu dikeringkan. Kemudian langsung dijual kepada pembeli. Bila harus difermentasi dulu, maka prosesnya membutuhkan waktu tambahan lagi sekitar 3 hari. “Sosialisasi kepada masyarakat untuk meningkatkan nilai tambah produk kakaonya terus kita dilakukan. Salah satunya melalui sekolah lapang, para petani diajarkan mengolah kakao dengan difermentasi,” kata Fajaruddin kepada Haluan, Sabtu (1/10). Biasanya, kakao non fermentasi dibeli pedagang pengumpul dengan harga Rp21.000/kg. Sementara kakao fermentasi dibeli dengan harga Rp25.000/ kg. Selisih harga sekitar Rp4.000/kg ini cukup menguntungkan bagi petani, asalkan mereka mau bersabar sedikit dan mengolahnya dengan difermentasi lebih dulu. Selain itu, pabrik pengolah kakao juga lebih suka membeli kakao difermentasi karena mereka bisa langsung mengolahnya menjadi berbagai aneka jenis makanan. Kakao dari Sumatera Barat dikenal berkualitas baik. Zat asam lemaknya cukup tinggi sehingga titik lelehnya lebih lama, sekitar 1-2 minggu baru akan meleleh. Hal ini disebabkan pengaruh zata hara tanahnya serta iklim Sumatera Barat yang sangat cocok untuk perkebunan kakao. “Produksi kakao kita masih dapat ditingkatkan lagi melalui bimbingan dan pembinaan bagi petaninya, seperti melakukan pemangkasan dengan rutin. Pemangkasan yang rutin bisa meningkatkan produksi kakao dari 1 ton/

hektare menjadi 1,6 ton/hektare,” terang Fajaruddin. Tak Sulit Ternyata tidak sulit berkebun kakao. Kakao yang dipangkas dengan rutin akan memancing buah yang banyak dan bisa dipanen pada usia 2-3 tahun. Sedangkan usia kakao mencapai 30 tahun. Sedangkan pembangunan pabrik makanan berbahan baku kakao kini , tengah dalam proses pengurusan dokumennya. Rencananya pabrik ini akan dibangun di kawasan Padang Industrial Park (PIP). Peningkatan mutu dilakukan antara lain membuat perjanjian kepada pasar untuk memproduksi kakao fermentasi agar terserap secara signifikan sehingga harga komoditas andalan ekspor Sumatera Barat itu tidak jatuh. Hasil produksi kakao Sumatera Barat dewasa ini baru diperdagangan dalam bentuk biji kakao kering dan selanjutnya diekspor ke berbagai negara tujuan di dunia. Produk olahan kakao berupa mentega dan tepung cokelat memiliki pasar yang cukup besar sebagai bahan baku bagi industri hilir dibeberapa negara maju yang tingkat konsumsi/kapitanya tinggi. Potensi kesedian bahan baku untuk pendirian industri pengolahan kakao di Provinsi Sumatera Barat cukup besar dengan daya dukung lahan perkebunan rakyat yang cukup luas. Pencapaian produksi kakao yang cukup baik, mendorong peningkatan ekspor. Terbukti dengan volume ekspor kakao 2005 hanya 3.201 ton, tahun 2009 menjadi 38.000 ton. Sementara nilai ekspor tahun 2005 adalah 3.384.583 US Dolar dan tahun 2009 nilai ekspor 80 juta US Dolar.

Sawahlunto Mulai Rasakan Enaknya Cokelat Laporan: Fadilla Jusman KOTA Sawahlunto terus menggeliat. Ekonominya bergerak. Selain pariwisata yang terkenal bagus, kini, sektor perkebunan berupa komoditas kakao mulai ikut memberikan kontribusi dalam menggerakan perekonomian masyarakat Sawahlunto. Setidaknya tercatat, sepanjang 2010 produksi kakao dari kebunkebun masyarakat mencapai 749,34 ton. Dengan produksi 749,34 ton itu, jika rata-rata harga kakao berada pada kisaran Rp20 ribu per kilogram, maka komoditas kakao ikut menyumbang pemasukan sekitar Rp15 miliar lebih. Produksi biji bahan baku cokelat itu didapatkan dari produksi di kebun masyarakat seluas 880,88 hektare, dari total secara luas kebun kakao secara keseluruhan yang mencapai 2.129 hektare atau sekitar 40 persen kebun yang mulai menghasilkan buah kakao. Dari data Dinas Pertanian Sawahlunto dan catatan pihak Bappeda ‘Kota Arang’, semenjak program penanaman kakao

diluncurkan sekitar 2004 lalu, lebih dari 1,6 juta bibit kakao gratis disalurkan kepada para petani. Selain itu, melalui swadaya masyarakat juta tercatat 293 ribu bibit kakao. Dari jumlah bibit kakao yang mendekati angka dua juta batang itu, melibatkan sedikitnya 4.326 petani Sawahlunto, yang tersebar di empat kecamatan dan 27 desa serta 10 kelurahan. Kepala Bidang Perekonomian Bappeda Sawahlunto yang juga Ketua Tim Pengembangan Industri Kakao, Helmi Hamid kepada Haluan, Kamis (29/9), mengatakan, dalam 2013 mendatang, produksi kakao di Sawahlunto diprediksi akan mencapai angka 1.400 ton. Dengan angka produksi yang cukup besar itu, Sawahlunto layak untuk memiliki pabrik industri pengolahan kakao menjadi berbagai makanan olahan. Sebagai langkah awal, pemerintah mulai memotivasi petani kakao untuk melakukan fermentasi terhadap produksi kakao yang dihasilkan. Namun demikian, saat ini

karena begitu sedikitnya petani yang melakukan fermentasi terhadap kakao yang mereka produksi, mengakibatkan harga produksi kakao fermentasi dengan kakao biasa tidak ada bedanya. Akibatnya, petani enggan melakukan fermentasi, karena harga yang mereka dapati sama saja dengan kakao biasa. “Kalau pun dilakukan fermentasi, harga yang diberikan pedagang pengumpul sama saja dengan kakao biasa,” ujar Riko (31) salah seorang pemilik kebun kakao di Kecamatan Barangin. Terkait untuk pengembangan dan pendirian pabrik pengolahan kakao, Helmi Hamid mengatakan timnya sudah melakukan survei dan penjajakan terhadap beberapa pabrik kakao yang telah ada di Sumatera Barat. Mulai dari rencana pabrik di Pariaman hingga Kabupaten Limapuluh Kota. Rencananya keduanya diberi bantuan pabrik pengolahan kakao itu. Menurut Helmi Hamid, saat ini tidak beroperasi. Tidak jalannya kedua daerah tersebut dalam mengolah biji kakao menjadi bentuk makanan, menjadi penyebab tidak bisanya Sawahlunto mendapatkan ban-

tuan pabrik dari pihak pusat. “Kita tetap mendesak Kementerian Perindustrian agar memberikan bantuan mesin pengolahan kakao. Meski demikian, dalam pengolahannya nanti, pemerintah tidak ingin turun tangan langsung,” ujarnya. Nikmatnya Cokelat Meski belum memiliki pabrik, sebenarnya di Sawahlunto sudah ada industri rumahan yang melakukan pengolahan terhadap biji kakao. Mulai dari olahan dalam bentuk kue kering, permen, hingga bubuk coklat kopi. Norvatmi Noerwis salah satunya. Warga Nagari Kubang itu mulai mencoba mengolah biji kakao, setelah mendapatkan pelatihan dari Dinas Perindagkop yang bekerja sama dengan Tim Penggerak PKK dan Konsultan Lembaga Ekonomi Bank Dunia. Dengan membeli langsung biji kakao dari petani, Norvatmi mencoba mempraktekan hasil pelatihan yang diikutinya, bersama keluarga dan beberapa warga lainnya. Berlokasi di rumahnya di kawasan Kubang Sirakuk Bawah Sawahlunto, bersama Weri, sang suami, ibu enam anak itu mencoba mengolah biji-biji kakao itu. Dimulai dengan meng-

sangrai, biji kakao yang telah difermentasi itu mulai mengeluarkan bau yang mengundang selera. Usai disangrai, biji kakao itu dikupas, lalu diblender dan dicampur dengan beberapa adonan yang ditambahi dengan gula dan susu. “Setelah dipelajari, ternyata tidak terlalu sulit untuk mengolah biji kakao ini jadi makanan,” ujar Norvatmi. Wanita yang pernah duduk di kursi wakil rakyat Kota Sawahlunto itu mengaku tidak sungkan untuk terjun langsung mengolah biji kakao tersebut. Meski baru dalam hitungan bulan, ternyata dengan relasi yang cukup banyak dan tidak bosan mengikuti berbagai pameran di berbagai daerah, kini pesanan kue dan permen olahan Norvatmi mulai membludak permintaan. Kue coklat bikinan Norvatmi dibuat dengan beberapa rasa. Mulai dari durian hingga coklat mete. Dalam penjualannya, Norvatmi mematok harga Rp100 ribu per kilogramnya. Sedangkan, untuk penjualan dalam toples, ia mematok harga Rp40 ribu. “Kendala yang ada saat ini, kami belum memiliki cetakan untuk membentuk satu ukuran yang sama,” ujarnya. n

Pemimpin Umum: H. Basrizal Koto, Konsultan Pengembangan Media: H. Hasril Chaniago, Pemimpin Redaksi: Zul Effendi, Pemimpin Perusahaan: Irfan Jasri, Wakil Pemimpin Redaksi: Eko Yanche Edrie, Redaktur Pelaksana: Ismet Fanany MD, Nasrul Azwar, Sekretaris Redaksi: Silvia Oktarice, Koordinator Liputan: Aci Indrawadi, Koordinator Liputan Daerah: Syamsu Rizal, Asisten Koordinator Liputan: Rudi Antono, Redaktur: Afrianita, Atviarni, Dodi Nurja, Nova Anggraini, Perdana Putra, Rahmatul Akbar, Reporter Padang: Gusni Yenti Putri, David Ramadian, Gustedria, Haswandi, Andika Destika Khagen, Ade Budi Kurniati, Suswinda Ningsih, Mice Angelasari, Devi Diani, Defil, Nasrizal Koresponden: Syamsuardi S, Jon Indra, Ridwan (Bukittinggi), Dedi Salim, Trisnaldi (Pariaman/Padang Pariaman), Ilham Yusardi, Zulkifli, Syafril Nita, Sri Mulyati, M Siebert (Payakumbuh/Limapuluh Kota), Atos Indria, Ahdi Susanto, Welina (Pasaman), Miazuddin, Kasra Scorpi (Agam), Iwan DN, Darwin Danin, Maison (Padang Panjang), Yuldaveri, Emrizal, Aldoys (Tanah Datar), M. Junir, Gusmizar (Pasaman Barat), Sabrul Bayang, M. Joni, Haridman (Pesisir Selatan), Syamsuardi Hasan, Riswan Jaya, Alfian, Almito, Marnus Chaniago (Kabupaten Solok/Kota Solok), Icol Dianto (Solok Selatan), Alamsyah Halim, Fadilla Jusman (Sawahlunto), Azneldi (Sijunjung), Ferry Maulana (Dharmasraya), Biro Jakarta: Syafruddin Al (Koordinator), Syafril Amir, Jamalis Jamin, Surya, Biro Riau: M. Moralis Biro Kepri: Yon Erizon Tim Kerja Usaha: Isbadri Bakri (Koordinator Sirkulasi), Nofriza Zaniyar, Alfarino Ikhsan (Koordinator Promosi), koordinator Iklan : Yunasbi, Tata Letak/Desain: Andri Idra (Koordinator), Syafrizal, Nurfandri, Rahmad Doni, Rahmi, David Fernanda, HRD : Desmasari, Umum : Nurmi Jamal, Keuangan : Bedhendri, Kasir : Desy, TI : Teguh, Pra Cetak : Sawal Marjuni.HRP,(Koordinator) Mai Hendri, Syamsul Hidayat, Cetak : Mardianto (Koordinator), Elvin Devino, Afandi, Rudi Kurniawan, Prasetyo, Jecky Jekcson. Alamat Redaksi/Bisnis: Komplek Bandara Tabing, Jl Hamka Padang. Telp. (0751)4488700, 4488701, 4488702, 4488703, Fax (0751) 4488704 Email: redaksi_haluan@yahoo.com, website: http/harianhaluan.com, Kantor Jakarta: Graha Basko, Jln. Kebun Kacang XXIX No.2A Jakarta Pusat 10240. Telp. (021) 3161472, 3161056 Fax. (021) 3915790, Harga Langganan/iklan: Harga langganan bulanan dalam kota Padang Rp57.000, Harga eceran Rp2.500,- Tarif iklan: FC: Rp25.000/mm kolom, Produk BW: Rp 10.000/mmkolom, Spot Colour: Rp20.000/mmkolom, Display: Rp 10.000/mmkolom, Sosial BW: Rp 8.000/mmkolom, Sosial FC: Rp 15.000/mmkolom, Iklan Mini(Max 1kolom X50mm) Rp 100.000/1 kali muat, Iklan Baris: Rp 10.000/baris Bank: BRI Cabang Padang Rek No: 0058-01-001430-30-8, Bank Nagari Cabang Utama Padang Rek No: 1008.0103.00009.1 PT Haluan Sumbar Mandiri Dicetak oleh Unit Percetakan PT Haluan Sumbar Mandiri Padang. Klik http://www.harianhaluan.com


NASIONAL 3

MINGGU, 2 OKTOBER 2011 M 4 DZULKAIDAH 1432 H

Banggar DPR di Jalan Sesat PERANG argumen antara pimpinan Badan Anggaran DPR dengan Komisi Pemberantasan Korupsi, belum usai. Pimpinan Banggar tetap pada sikap tidak mau diperiksa lagi oleh KPK. Sebagai taruhannya, banggar memboikot pembahasan RAPBN 2012 yang menurut undang-undang harus diselesaikan sebelum reses bulan Oktober. Boikot itu kemarin dipertahankan. Dua pemimpinnya, Tamsil Linrung (F-PKS) dan Olly Dondokambey (FPDIP) mangkir dari pemeriksaan KPK. Pekan lalu KPK memeriksa empat pemimpin banggar. Dua pemimpin banggar lainnya adalah Melchias Mekeng (F-PG) dan Mirwan Amir (F-PD). Argumen yang dibangun pimpinan banggar dan mendapat dukungan pimpinan DPR, terlalu dicaricari dan kekanak-kanakan. Memakai argumen imunitas untuk menghindari pemeriksaan KPK, mengada-ada. Imunitas yang dijamin adalah imunitas bicara, bukan imunitas dari perbuatan melanggar hukum. Yang paling konyol adalah sikap pimpinan DPR yang memanggil KPK, Kapolri, dan Jaksa Agung untuk menyamakan persepsi tentang ranah kebijakan dan ranah penyelewengan, sebelum pimpinan banggar mau diperiksa lagi. Ini adalah pikiran sesat karena mau menyelesaikan tugas hukum ke wilayah politik. Sebuah kasus hukum tidak bisa diselesaikan melalui konsultasi politik dengan pimpinan atau lembaga apapun di DPR. Pimpinan banggar diperiksa KPK berkaitan dengan pengakuan tersangka suap di Kemenakertrans tentang dana yang mengalir ke sejumlah anggota banggar. Muhammad Nazaruddin, tersangka kasus suap pembangunan Wisma Atlet juga menyuarakan hal yang sama, bahwa ada aliran dana ke lembaga ini. Bahkan anggota banggar sendiri, Wa Ode Nurhayati (F-PAN), menyebut pimpinan DPR bersama pimpinan banggar sebagai penjahat anggaran. Pikiran sesat diperlihatkan juga sejumlah anggota DPR yang berpendirian ‘mengapa mereka boleh, kami tidak boleh’. Kalau eksekutif bisa mencuri uang negara, mengapa DPR dilarang?. DPR dipilih dan dipertahankan untuk mengawasi agar pencurian uang negara tidak berlanjut. Bukan untuk menuntut supaya DPR boleh juga mencuri uang rakyat. Alasan bahwa kebijakan tidak bisa digugat juga adalah argumen yang mengada-ada. Sebuah kebijakan yang mengandung niat jahat sejak dibuat, harus dicabut. Dan bila kebijakan jahat itu menimbulkan kerugian banyak orang, pembuat kebijakan harus diadili. Ingat, korupsi itu jahat, tetapi jauh lebih jahat adalah kebijakan yang menyuburkan korupsi. Betapa celakanya ketika sebuah rezim mempertahankan kepura-puraan dan muslihat untuk melanggengkan korupsi. DPR harus ditarik kembali agar keluar dari jalan sesat yang menyengsarakan publik. Aneh, sebuah rezim yang bertekad memerangi korupsi berkutat di jalan sesat untuk menyuburkan korupsi. Sesat pikir dan muslihat inilah yang menyebabkan korupsi semakin diperangi semakin menjadi-jadi. Karena itu KPK , Kapolri, Jaksa Agung tidak perlu memenuhi undangan pimpinan DPR untuk konsultasi tentang pembangkangan pimpinan banggar. Panggil terus siapa saja yang dicurigai menjadi makelar di banggar. Bila membangkang, panggil paksa.(vvc)

ANTARA

KEPALA Badan SAR Nasional (Kabasarnas) Marsekal Madya TNI Daryatmo memberikan keterangan kepada wartawan usai saat melakukan peninjauan lewat udara melihat keadaan pesawat CASA, di Lanud TNI AU Medan, Sumut, Sabtu (1/10). Dalam pernyataannya, tim SAR menemukan seluruh penumpang dan kru pesawat Cassa 212-200 yang berjumlah 18 orang itu telah tewas saat tim SAR melakukan proses evakuasi.

Seluruh Penumpang Tewas MEDAN, HALUAN—Seluruh Penumpang pesawat Cassa 212200 milik PT Nusantara Buana Air (PT NBA),yang jatuh di Hutan Bahorok Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, meningga dunia. “Informasi yang diperoleh dari lapangan, seluruh penumpang meninggal. Termasuk pilot dan kru lainnya yang ada di pesawat itu,” kata Kepala Basarnas Daryatmo di Medan, Sabtu (2/10). Ia mengatakan, berdasarkan informasi lebih lanjut yang diterima, seluruh penumpang meninggal masih dalam posisi di tempat duduknya masing-masing. Pintu pesawat juga tidak dalam keadaan terbuka, yang artinya seluruh penumpang maupun awak pesawat tidak ada yang sempat menyelamatkan diri. Namun ketika ditanya penyebab meninggalnya seluruh penumpang, ia mengatakan, belum bisa memastikan lebih lanjut karena belum ada informasi lebih lanjut. “Kita belum tahu apakah meninggalnya mereka karena benturan ketika pesawat jatuh atau karena sebab lain,” katanya. (ant)

41

KELUARGA KORBAN PESAWAT - Sejumlah keluarga korban kecelakaan pesawat Casa 212-200 PK-TLF menangis ketika mendapatkan informasi tentang kondisi terakhir keluarga mereka, di Kecamatan Bahorok, Kabupaten Langkat, Sumut, Sabtu (1/10). Direktur Operasi dan Latihan Basarnas Marsma TNI Sunarbowo menyatakan, Seluruh penumpang pesawat Casa 212-200 yang jatuh di hutan Bahorok, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara dipastikan tewas. ANTARA

Bahaya Mengintai di Jalur Perintis PESAWAT mungil itu teronggok di atas gunung kapur. Tersangkut di antara pepohonan. Kanan kiri jurang terjal. Pesawat jenis Cassa itu menghempas ke permukaan bumi, pagi 29 September 2011. Jatuh sesudah 45 menit melayang di langit. Nasib 18 penumpang sunguh tragis. Mereka me ninggal semua. Gunung kapur itupun jadi saksi bisu.

Burung besi milik PT Nusantara Buana Air (NBA) itu sudah bertahuntahun melayani rute Medan-Kutacane, sebuah kota kabupaten di Nangroe Aceh Darussalam. Lepas landas dari Bandara Polonia Medan pukul 7 lebih 23 menit. Lama penerbangan satu jam. Cuma 15 menit sebelum mendarat kontak dengan pesawat itu mendadak lenyap. Begitu kabar Cassa itu hilang, Tim SAR segera diterjunkan. Helikopter berputar-berputar mencari lokasi jatuhnya pesawat. Sebuah pesawat milik Susi Air juga membantu pencarian. Lima kali berputar-putar di langit, akhirnya tim SAR menemukan pesawat nahas itu. Ditemukan pada posisi 03.23.80 North dan 098.01.21 East, yaitu di sekitar Bukit Bahorok, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara atau di kawasan Bukti Barisan. Dari pantauan udara itu, kondisi pesawat tampak utuh. Itu sebabnya harapan untuk menemukan para penumpang dalam keadaan hidup besar adanya. “Kami belum dapat info, belum bisa pastikan korban masih hidup. Kita harap semua selamat,” kata Dirjen Perhubungan Udara, Herry Bhakti Gumay dalam jumpa pers di Kementerian Perhubungan, Jakarta. Rizal Ritonga, Staf Bandara Polonia yang ikut dalam pencarian mengatakan Casa 212 ini jatuh di medan yang sangat sulit. Dari pantauan udara yang dia lakukan, pesawat itu terlihat tersangkut di antara pepohonan. “Berada di pegunungan yang tinggi, kondisi kanan dan kirinya jurang terjal,” kata dia. Alam yang Ganas Namun, harapan untuk menemukan korban selamat kembali menipis. Pasalnya, tak mudah mencapai lokasi jatuhnya pesawat itu. Kondisi alamnya

bergunung-gunung. “Karena wilayahnya pegunungan jadi untuk ke sana mungkin via darat, butuh waktu. Jaraknya sekitar 1 sampai 2 jam dari pos Kutacane,” kata Staf Kantor SAR Aceh, Dwi Hetno kepada VIVAnews.com. Tapi perkiraan itu meleset jauh. Berjalan semenjak Kamis pagi hingga petang, tim SAR tak kunjung tiba di lokasi pesawat. Hingga pukul 10 Kamis malam, tim pencari masih berjarak 10 kilometer dari koordinat penemuan pesawat. Cuaca buruk kian mempersulit tim ini. Hujan deras siang hingga sore. “Sekarang sudah tidak deras lagi, tapi masih gerimis, hujan kemungkinan akan berlangsung lama,” kata Kepala Pos SAR Kutacane, Juanda Sodo saat dihubungi VIVAnews.com, Kamis malam. Sementara itu, Kasi Operasional SAR Medan, Suhri Noster Nobertus Sinaga mengatakan, untuk mempercepat proses evakuasi akan dikerahkan tiga helikopter. Satu dari PT NBA, satu dari SAR, dan lainnya dari Bandara Polonia, Medan. “Jika ditempuh dengan jalan kaki, mungkin butuh dua hingga tiga hari untuk sampai ke lokasi. Berarti pada hari Minggu kita baru sampai. Sehingga helikopter itu akan mempercepat evakuasi,” kata Suhri. Usia Casa 20 Tahun Penyebab jatuhnya pesawat milik NBA ini masih belum diketahui. Namun, yang jelas masa berlaku terbang pesawat buatan 31 Maret 1989 (20 tahun) ini tinggal satu bulan lagi. “Pesawat itu buatan PT IPTN Bandung,” kata Herry Bhakti. Dari data teknis pesawat, Casa tipe 212-200 ini memiliki masa berlaku sertifikat kelaikan udara (C of A) sampai 31 Oktober 2011. Sedangkan

Data teknis pesawat: Tipe: CASA 212-200Registrasi Serial Number Tahun pembuatan C of A (masa berlaku) C of R (masa berlaku) Jam terbang pesawat Last C of A Inspection Konfigurasi tempat duduk

: : : : : :

PK-TFL 88N/ 283 31 Maret 1989 (PT IPTN Bandung) 31 Oktober 2011 24 Februari 2012 11329,30 Flight Hours, 13626 Flight Cycles : 30 November 2010 : 18 seat

ANTARA

masa berlaku serfitikat pesawat (C of R) sampai 24 Februari 2012. Sedangkan dari data maskapai penerbangan, masa berlaku izin operasi pesawat (AOC) sampai 7 Juli 2012. Sertifikat izin operasi dikeluarkan sejak 7 Juli 2008. Manajemen NBA sendiri menegaskan bahwa kondisi pesawat dalam keadaan prima. “Kondisi pesawat fit. Apakah ada gangguan cuaca? Saya tidak tahu, kami tidak tahu kondisi di lapangan,” kata Dian, staf PT NBA di kantor cabang Medan, saat berbicara dengan VIVAnews.com. PT NBA saat ini memiliki 9 armada, terdiri dari 5 unit CASA 212200, 1 CASA 212-100, 1 unit Piper Chayene dan 2 unit helikopter MD500. Kalaikan pesawat Casa ini juga dikuatkan oleh Herry Bakti. “Pesawat masih laik terbang,” kata dia. Bahaya di Jalur Perintis Kecelakaan pesawat Casa ini menambah panjang daftar kecelakaan udara sebulan belakangan. Setidaknya, telah terjadi empat kecelakaan pesawat selama September 2011. Pada 9 September, pesawat Susi Air jenis Caravan C 208 B pk-VVE, yang berangkat dari Wamena tujuan Kenyem wilayah Pegunungan Papua, jatuh di Distrik Pasema Kabupaten Yahukimo. Piloti Dave Cootes warga Australia dan Copilot, Thomas Munk asal Salovakia tewas di tempat. Di hari yang sama, pesawat Susi Air yang mengangkut dua penumpang dan dua kru tergelincir di Bandara El tari, Kupang, Nusa Tenggara Timur. Pesawat Susi Air yang baru tiba dari Sabu-Raijua itu tergelincir karena mengalami pecah ban belakang. Tak ada korban jiwa dalam peristiwa ini. Belum genap dua pekan, atau tepatnya Kamis 22 September 2011 pesawat jenis Pilatus PK-UCE milik maskapai Yajasi jatuh di wilayah pegunungan Papua. Tepatnya di sekitar Paspalei Kabupaten Yalimo, Papua. Pilot Paul Westlund dan dua penumpangnya, Bois Sama serta Yosua Salak, meninggal dunia.

FOTO PENUMPANG PESAWAT- Seorang keluarga korban jatuhnya pesawat Cassa 212-200 PKTLF, menujukan foto dua anggota keluarganya yang menumpang pesawat tersebut ketika mendatangi posko informasi, di Kec Bahorok, Kab Langkat Sumut, Jumat (30/9).

Sehari kemudian, Jumat 23 September 2011, helikopter jenis Bell 412 milik Airfast, yang disewa PT Newmont Nusa Tenggara, juga jatuh. Heli yang diterbangkan pilot Agus Khaerudin dan kopilot Ari Palimpung ditemukan hancur berantakan di Pegunungan Dodo Rinti di lembah Kemilas Ropang, Sumbawa, Nusa Tenggara Barat. Kedua awak heli ditemukan tak tewas. Dan yang terakhir adalah pesawat milik NBA itu. Pengamat transportasi udara dari Masyarakat Transportasi Indonesia, Suharto Madjid menegaskan bahwa penerbangan perintis yang melayani kawasan terpencil memerlukan perhatian yang lebih serius dari semua pihak. Menurut dia, selama ini, perhatian hanya dicurahkan pada penerbangan di kota-kota besar saja. “Memang, penerbangan di daerah terpencil selama ini relatif kurang terawasi, kurang tertib,” kata dia. Padahal, kata Suharto, kondisi alam di daerah-daerah terpencil itu sangat sulit untuk penerbangan. Kondisinya bergunung-gunung dan ditunjang infrastruktur bandara yang jelek membuat risiko kecelakaan semakin besar. “Itu fakta yang tidak perlu diperdebatkan lagi. Memang kondisinya seperti itu, sudah rahasia umum,” kata dia. Dengan kondisi seperti itu, lanjut dia, diperlukan sumber daya manusia yang lebih handal, baik mulai pilot yang menerbangkan pesawat hingga petugas bandara. “Karena untuk alam yang sulit diperlukan keahlian yang lebih,” kata Suharto. Menurut Suharto, selama ini banyak perusahaan penerbangan yang bersikap tertutup jika lembaganya akan melakukan penelitian. Padahal, kata dia, hasil penelitian dari perusahaan penerbangan itu sangat diperlukan untuk menyusun strategi kebijakan keselamatan penerbangan. “Coba Anda cari, saat ini tidak ada penelitian dengan data akurat terkait penerbangan. Padahal data penelitian itu sangat penting untuk merumuskan kebijakan keselamatan,” kata dia. (vcc)

DI PADANG PANJANG

Saya nasehatkan supaya engkau berangkat, ialah karena perintah pertimbangan akal, memikirkan akibat dan ancaman. Tetapi setelah engkau pergi, perasaan hati yang tadinya dikalahkan oleh pertimbangan telah memberontak kembali, wajahmu, mukamu, matamu, semuanya kembali terbayang. Payah saya menahan air mataku seketika melepasmu pergi. Takut saya akan menangis supaya engkau jangan terlalu bersedih, sebab sudah amat cukuplah penghinaan

yang engkau tanggungkan dari mamakku. Dan seketika air mata tak tertahankan lagi, itulah sebab saya berpaling pulang dan tidak saya lihatkan engkau sampai sehilanghilangnya dari mataku. Sekarang, air mata yang tertahan itu, telah melimpah, bergelora menyebabkan kurus badanku. Alangkah pahitnya perpisahan, alangkah sukarnya menghadapi semua soal ini. Sehari setelah engkau pergi, saya pergi dengan mak tengahku ke sawah hendak melihat lada yang baru di-

tanam, sawah tempat kita bertemu tempo hari. Saya cari engkau disana, engkau tidak ada. Saya naik ke dangau tempat kita berhenti, tempat mula-mula engkau mengetahui rahasia hatiku, di situ pun engkau tak ada, engkau sudah jauh, engkau tak akan datang lagi. Oh, itu dangau, dia seakan-akan berkata, bangku yang kita duduki seakan-akan berberita. Seketika akan saya seberangi bandar tempat engkau jatuh, bandar itu masih tetap sebagai

sediakala, tetapi engkau sudah pergi. Di situlah saya insaf, bahwa hari yang telah lalu itu memang telah lalu, hari yang dahulu memang telah pergi, mengulang jejak yang lama sudah sukar, yang tinggal hanya peringatannya saja. Disanalah, kekasihku, di waktu itulah air mataku tak tertahan lagi, sehingga mak tengah yang selama ini belum kenal benar akan rahasiaku, telah mendapat rahasia itu semuanya, dan telah turut menangis lantaran tangisku.

Tangis orang lain itulah yang sedikit dapat meringankan tanggungan hatiku. Sekarang dalam kesedihan telah ada saya berkawan, duduk perkara yang sebenarnya telha kunyatakan kepada mak tengahku, Mak Tengah Limah. Tapi dia pun hanya seorang perempuan, pertolongannya hanyalah sekedar menangis pula. Setelah sampai di rumah, saya perbuat surat ini kepadamu. Kakanda Zainuddin, bilakah kita akan bertemu pula dengan leluasa, bilakah itu hari

Ilustrasi Marwan

yang beruntung, hari yang berlalu sebagai mimpi, akan datang kepada kita kembali. Hayati


4 LUAR NEGERI Kisruh Utang Parkir Diplomat RI di AS SEAKAN belum cukup utang yang harus ditanggung Indonesia, pemerintah kini harus dipusingkan dengan utang baru yang jumlahnya miliaran rupiah. Bukan utang untuk memperbaiki kesejahteraan rakyat ataupun pembiayaan usaha kecil, tapi utang tilang para diplomat yang sembarangan parkir. Tidak tanggung-tanggung, utang tilang yang harus dibayarkan pemerintah Indonesia mencapai US$725ribu atau setara dengan Rp6,5 miliar. Jumlah utang Indonesia untuk masalah ini adalah yang terbesar ketiga setelah Mesir dengan denda sebanyak US$ 1,9 juta (Rp17 miliar) dan Nigeria sebesar US$1 juta (Rp8,9 miliar). Laporan utang ini dikeluarkan oleh Departemen Keuangan Kota New York, seperti diberitakan kantor berita Reuters. Menurut laporan keuangan tersebut, para diplomat menyumbang utang yang tidak sedikit dari total utang denda parkir sebesar US$16,7 juta (Rp150 miliar). Bukan hanya di New York, pemerintah AS juga akan mereguk keuntungan dari denda parkir para diplomat asing di ibukota Washington DC. Pemerintah lokal Washington juga mendata diplomat negara mana saja yang berutang terbanyak. Menurut data pemerintah Washington, dilansir dari laman ABC News, Rusia adalah negara pengutang denda parkir terbesar dengan US$27.200 (Rp244 juta) dari 892 tiket tilang. Afganistan dilaporkan berutang denda parkir sebesar US$2.835 (Rp25,5 juta) dan Irak berutang US$ 1.810 (Rp16,2 juta). Negara yang memiliki utang terkecil dari seluruh negara pengutang denda parkir di Washington adalah Tahta Suci Vatikan dengan hanya US$25 (Rp224 ribu) untuk satu tiket tilang. Mengapa denda ini begitu besar? Menurut laporan pemerintahan Washington, utang para diplomatik pada tahun 1970 hanyalah US$340.037. Namun, menurut peraturan setempat, setiap denda parkir yang tidak dibayarkan dalam tempo 30 hari, maka jumlahnya akan naik dua kali lipat. Saat ini, terdapat 7.611 tiket denda parkir yang belum dibayarkan para diplomat di Washington. Kebanyakan belum dibayarkan hingga bertahun-tahun, sehingga tanpa disadari, menggunung. Bukan tidak mungkin peraturan serupa juga berlaku di New York, rumah bagi 289 diplomat asing, termasuk Indonesia. Kementerian Luar Negeri AS pada tahun 1993 pernah mengeluarkan nota diplomatik nomor 94-333 kepada semua kedutaan besar di Washington DC. Isi suratnya, jika tidak membayar denda dalam tempo setahun, maka pemerintah AS tidak akan lagi mengeluarkan plat diplomatik bagi para diplomat negara penunggak. Nota diplomatik semacam surat teguran. Namun, seperti angin lalu, nota ini diacuhkan. Nota diplomatik kedua dilayangkan oleh Kementrian Luar Negeri (Kemlu) AS pada 2004, kali ini untuk kedubes dan konsulat di Washington dan New York. Seperti halnya nota pertama, nota kali ini cuma selewat saja. Tidak ada tindak lanjut dari pemerintah AS dari ancaman tersebut pun tidak menghentikan pemberian plat diplomatik bagi perwakilan asing. Kemlu AS sekali memberikan teguran, tapi kali ini begini bunyinya: “Kantor Urusan Misi Asing di Kementerian Luar Negeri AS mengingatkan para perwakilan yang memiliki kewajiban mematuhi peraturan internasional untuk juga mematuhi peraturan lokal, termasuk membayar tilang parkir yang mereka terima,” ujar Harry Edwards, juru bicara Kemlu AS, membacakan surat tersebut. Anggota kongres AS di Washington dan New York sepertinya berang. Betapa tidak, uang yang harusnya masuk ke kantong kas negara bagian mereka tidak kunjung diterima. Mereka juga tidak bisa melakukan apa-apa, karena izin diplomat asing, hanya dikeluarkan oleh pemerintah pusat. Akhirnya pada awal tahun ini, anggota kongres AS di New York, Michael Grimm bertekad untuk menguras kantong negara-negara pengutang. Mereka membuat peraturan yang memungkinkan pemerintah setempat untuk memberikan sanksi bagi negara-negara yang enggan membayar denda. Namun, peraturan yang telah rampung ini masih belum disahkan dan mandek di komite lokal. Menolak Bayar Kementerian Luar Negeri Indonesia yang membawahi KBRI dan KJRI di New York maupun di Washington menyatakan tidak akan membayar denda tersebut. Hal ini disampaikan oleh Wakil Menteri Luar Negeri RI, Triyono Wibowo, pada Selasa 27 September 2011. Dia mengatakan bahwa permasalahan ini adalah permasalahan klasik yang selalu dialami para diplomat di New York. Dia menjelaskan, bukan sekali, masalah parkir juga pernah mengemuka pada tahun 80an. “Kita tidak akan membayar karena ini masalah lama. Kenapa baru sekarang diangkat, masalah ini sudah dari tahun 80an,” kata Triyono. “Mungkin sekarang Pemda New York sedang kesulitan keuangan, sehingga mencari tambahan income,” lanjutnya lagi. Triyono mengatakan masalah ini terus timbul akibat Pemda New York yang tidak dapat menyediakan lahan parkir yang cukup untuk para perwakilan asing. Bukan hanya diplomat Indonesia, jelasnya, diplomat negara lain di New York juga mengeluhkan hal yang sama. Sempitnya lahan parkir, lanjut Triyono, bahkan memaksa para diplomat untuk memarkir kendaraan mereka di kantor PBB yang letaknya berdekatan dengan Konsulat Jenderal RI. “Jumlah diplomat kita lebih dari 35, sedangkan di kantor hanya ada satu lahan parkir,” kata Triyono. Triyono bersikeras pemerintah tidak bersalah dalam hal ini. Dia angkat tangan sembari mengajak rakyat dan media di Indonesia tidak lagi mempermasalahkannya. “Di New York ada yang namanya hospitality commitee, biar mereka saja yang urus. Kita di Indonesia diam saja, tidak perlu ikut ribut,” katanya. Kekebalan Diplomatik? Seperti diketahui, perwakilan negara asing atau diplomat memiliki kekebalan diplomatik yang diatur dalam Konvensi Wina tahun 1961. Salah satu kekebalan diplomatik yang diterima para diplomat adalah dibebaskan dari segala macam bentuk pungutan dan pajak, baik sifatnya nasional, pajak daerah maupun iuran-iuran lain. Hal ini juga disampaikan oleh Mantan Wakil Presiden RI Jusuf Kalla. Menurutnya, diplomat tidak perlu lagi mengurusi masalah biaya-biaya karena telah dibebaskan. Dia mengatakan tagihan kepada diplomat seperti itu di banyak negara tidak dibayar. “Karena itu diplomat, tidak melanggar,” kata dia. Namun, hal ini dibantah tegas oleh Michael Grimm. Dia mengatakan bahwa tidak ada yang namanya kekebalan diplomatik jika menyangkut pembayaran denda parkir. “Jika kau didenda di New York, maka kau harus bayar. Tanpa kecuali. Anggaran kota New York sudah semakin tercekik, dan diplomat asing tidak berhak mendapatkan kebebasan denda dengan mengorbankan para pembayar pajak,” kata Grimm. (vvc)

MINGGU, 2 OKTOBER 2011 M 4 DZULKAIDAH 1432 H

3

BENCANA DAN KEJUJURAN-Seperti tak henti dirundung bencana. Belum pulih kerusakan akibat gempa dan tsunami, 21 September 2011, Jepang dihantam topan Roke yang menewaskan belasan korban dan puluhan orang hilang ditelan gelombang. Namun kejujuran tak pernah hilang.

UANG RP1,1 MILIAR DI TOILET UMUM

Kejujuran Ala Jepang PUBLIK di wilayah Sakada, Tokyo, digemparkan oleh penemuan amplop berisikan uang sebesar 10 juta yen atau sekitar Rp1,1 miliar di sebuah sebuah toilet umum, Kamis 29 September 2011. Ternyata uang itu memang sengaja ditinggalkan oleh pemiliknya untuk disumbangkan kepada korban gempa dan tsunami yang menghantam Maret lalu. Berbicara keikhlasan, mungkin ini adalah bentuk keikhlasan model baru. Pasalnya, si penyumbang tidak menyebutkan namanya dan meninggalkannya begitu saja, hanya berpesan pada secarik surat. “Saya tinggal sendirian dan tidak butuh uang ini,” isi surat tersebut, dilansir dari BBC. Dalam bait lainnya, dia mengatakan agar sumbangan ini diberikan ke korban bencana. Bisa disebut ini adalah bentuk sumbangan anonim, dimana penyumbangnya tidak menyebutkan identitas. Kalau di Indonesia, biasanya si penyumbang pakai nama “hamba Allah”. Pemberian sumbangan model begini merupakan pertaruhan yang besar. Bukan tidak mungkin uang tersebut malah masuk ke kantong si penemu. Ternyata tidak. Si penyumbang sepertinya tau benar tabiat warga Jepang yang mengembalikan barang yang bukan miliknya. Amplop berisi uang ini akhirnya berlabuh di kantor polisi. Jika sampai tiga bulan tidak ada yang mengakuinya, polisi akan memberikannya ke Palang Merah Jepang untuk diserahkan kepada korban gempa. Model pemberian unik dan membutuhkan nyali yang tinggi

ini bukan kali pertama terjadi di Jepang. BBC menuliskan, sebelumnya pada tahun 2007, ditemukan 400 amplop masingmasing berisikan cek senilai 10 ribu yen (Rp1,1 juta) yang diletakkan di toilet-toilet di seluruh Jepang. Pada tahun itu juga, sekitar 18 warga Tokyo dikejutkan oleh amplop berisi 1,8 juta (Rp210 juta) yang dimasukkan ke kotak pos mereka. Sebelumnya, uang 1 juta yen (Rp116 juta) disebarkan dari atas sebuah apartemen di Tokyo. Bukannya mengantongi uang tersebut dan dipakai untuk membeli kebutuhan sehari-hari, warga Jepang memungutnya dan memberikannya ke kantor polisi, untuk dicarikan pemiliknya. Luar Biasa. Uang Korban Tsunami Seorang warga dilaporkan menemukan selembar cek senilai US$40.000 (Rp359 juta) di antara reruntuhan tsunami. Seorang wanita menemukan uang yen senilai US$26000 (Rp233 juta), juga di antara puing-puing. Cek senilai US$1,3 juta (Rp11,6 miliar) ditemukan di dalam brankas yang terseret arus. Warga-warga lainnya juga menemukan uang-uang yang terserak di dalam dompet, kantong belanja, dan laci-laci rumah.

Para penemu ini adalah para korban tsunami yang hidup dalam keterbatasan di penampungan. Mereka kehilangan tempat tinggal, kekurangan makanan, dan masih abu-abu nasib mereka berikutnya. Namun, itu tidak membuat mereka gelap mata. Semua temuan tersebut diserahkan ke kantor polisi, tinggal polisi yang kini kewalahan mencari siapa empunya harta. “Mereka bilang kepada saya, hanya ingin uang ini kembali ke pemiliknya,” kata Kouetsu Saiki, petugas polisi di prefektur Miyagi yang bertugas mengumpulkan, melacak dan mengembalikan barang temuan, dilansir dari Los Angeles Times, Rabu 28 September 2011. Kepolisian di tiga prefektur di Jepang yang terkena bencana tsunami berhasil mengumpulkan uang temuan warga senilai US$78 juta atau setara dengan Rp700 miliar. Menurut hukum di Jepang, jika dalam tiga bulan tidak ditemukan pemiliknya, maka akan diberikan kepada lembaga bantuan atau kepada penemu uang tersebut. Namun yang mengejutkan adalah, kebanyakan para penemu memilih untuk tidak mengambil jatah mereka dan menyerahkannya kepada polisi. “Setiap orang ingin membantu sesama dengan cara yang mereka bisa,” kata Saiki. Salah satu kisah yang paling mengharukan menurut Saiki adalah ketika mereka menemukan sebuah brankas milik bos di sebuah perusahaan. Bukannya mengambil uang yang memang miliknya tersebut, bos ini malah membagikan semua isi brankas kepada para karyawannya. “Dia sangat bersyukur uangnya kembali. Dia

REUTERS

PERINGATAN GEMPA DAN TSUNAMI- Seorang anak laki-laki berdoa bagi korban gempa dan tsunami 11 Maret 2011 dan meletakkan bunga di kota Minamisarinku, perfektur Miyagi.

Mekkah Disiapkan Jadi Kota Kelas Dunia PEMERINTAH Pemerintah Arab Saudi siapkan invetasi sebesar SR100 miliyar untuk membangun Makkah menjadi kota kelas dunia. Investasi ini bakal berlangsung selama enam tahun ke depan. Tujuan pembangunan adalah untuk memberikan rasa aman dan nyaman bagi para jamaah. Gubernur Makkah, Pangeran Khaled Al-Faisal, menekankan proyek ini tidak hanya pada bangunan. “Proyek ini lebih kepada memberikan pelayanan yang lebih baik kepada para tamu Allah SWT,” ujarnya. Proyek ini nantinya memfasilitas pergerakan dan kehidupan para jamaah selama di Makkah. Program ini direncanakan meningkatkan kesadaran penduduk Makkah agar memberikan pelayanan yang baik bagi para jamaah. “Pelayanan ini bersifat Islami dan melibatkan pria, wanita, maupun anak-anak,” ujarnya seperti dikutip arabnews. Studi mengenai proyek ini direncanakan mulai tahun depan. Kesuksesan proyek ini akan memberi kemudahan bagi pemerintah Makkah memberikan layanan terpadu. Pelayanan ini meliputi saat penerimaan, penginapan, makanan, transportasi, kesehatan, dan keamanan. Tahap pertama pembangunan Makkah akan selesai dalam empat tahun. Pembangunan ini meliputi pelebaran Masjidil Haram. Empat jalan baru juga akan dibangun untuk mengurangi kemacetan di Makkah. Sementara itu distrik yang belum selesai dibangun akan dirampungkan bersamaan. (dn/arb)

tidak menyimpannya, tapi membagikannya kepada para karyawan beserta keluarga mereka. Ini bukan lagi soal keuntungan pribadi. Setiap orang menderita akibat tsunami,” jelas Saiki. Sejauh ini, telah ditemukan 5.700 brankas yang tertimbun di antara puing. Saiki mengatakan, sebanyak US$500.000 (Rp4,4 miliar) dari keseluruhan US$30 juta (Rp269 juta) uang di dalam brankas telah dikembalikan ke pemiliknya. Empat Prinsip Moral Jepang Kepribadian dan karakter moral rakyat Jepang dibentuk sedari mereka kecil. Prinsip moral yang mereka anut berasal dari kebudayaan samurai Jepang yang terdiri dari empat elemen moral, yaitu On, Gimu, Giri dan Ninj?. Menurut staf kebudayaan dari Japan Foundation Indonesia, Hashimoto Ayumi, saat dihubungi VIVAnews, keempat unsur ini tidak diajarkan di bangku sekolah. Namun, secara otomatis didapat dari orang tua maupun masyarakat sekitar. On, berarti rasa hutang budi. Dengan prinsip ini, seseorang akan merasa berutang setiap

kali orang lain berbuat baik padanya. “Jika seseorang berbuat baik kepada kita, maka kita merasa harus membalas kebaikannya tersebut,” kata Hashimoto. Gimu, berarti kewajiban. Jika seseorang berhutang budi, maka kita akan berkewajiban untuk membayarnya. Giri, adalah kebaikan. Dengan prinsip ini, seseorang akan membantu temannya atau keluarganya semampunya. “Jika kita mempunya teman dekat dan dia butuh pertolongan, maka kita akan membantunya dengan cara apapun,” kata Hashimoto. Ninjo, adalah rasa kasih sayang. Prinsip ini mengajarkan rasa empati terhadap sesama. Dengan prinsip ini, seseorang akan merasa semua manusia adalah satu dan sama, di bawah perbedaan yang telah diatur oleh karma. Wartawan media Jepang Jiji Press, Masakatsu Ishii, mengatakan bahwa empat unsur ini adalah semacam kewajiban sosial yang harus dimiliki oleh setiap rakyat Jepang. Masakatsu menjelaskan bahwa sekolah dasar di Jepang tidak mengajarkan pelajaran agama, hanya pelajaran moral satu jam setiap minggunya. (vnc)


LANCONG 5

MINGGU, 2 OKTOBER 2011 M 4 DZULKAIDAH 1432 H

Lembah Harau Lembah Harau, “Yosemite”-nya Indonesia

H

AMPARAN sawah, tebing batu cadas, hutan cagar alam, dan air terjun menjadi satu dalam pesona alam Lembah Harau. Lembah Harau tepatnya terletak di Kabupaten Limapuluh Kota.

Tempat ini sangat cocok bagi pemanjat tebing. Bahkan, sebagian pemanjat memberi nama “Yosemite”-nya Indonesia karena tebing batu cadas hampir menyerupainya. Yosemite National Park merupakan taman nasional di Amerika

Menemukan Danau yang Terjaga di Jambi S ELAIN terdapat gunung Kerinci yang terkenal sebagai gunung tertinggi di Pulau Sumatera, ada pula pesona danau yang memukau di antara gugusan gunung di Jambi, yakni danau gunung Tujuh. Lokasi persisnya berada di desa Pelompek, kecamatan Kayu Aro, Kerinci. Sangat istimewa, danau ini berada di atas gunung Tujuh itu sendiri, yakni 1950 meter di atas permukaan laut, yang jadikan ia sebagai danau air tawar tertinggi di Asia Tenggara. Menurut mitos yang berkembang di masyarakat, danau Gunung Tujuh merupakan danau yang sakti. Mereka meyakini, danau tersebut dijaga dan dihuni dua makhluk halus menyerupai manusia, yang dinamakan Lbei Sakti dan Saleh Sri Menanti. Dan mereka dikawal oleh beberapa pasukan

AYAM GORENG KALASAN

Lezatnya Sampai ke Tulang

PADANG, HALUAN — Bagi penggemar ayam goreng, sebaiknya jangan melewatkan kenikmatan ayam goreng kalasan. Bagi sebagain orang, ayam goreng Kalasan sebagai menu utama . Tak hanya daging ayamnya yang lembut, tapi tulangnya yang lunak dipadu dengan bumbu sambal kecap juga mejadikan masakan ini sebagai idola. Berbeda dari ayam goreng lain yang diolah hingga garing, ayam goreng kalasan bertekstur basah karena dilumuri kecap manis. Selain keunggulan pada rasa, cara penyajiannya pun menggoda selera, karena lengkap dengan beragam sayur serta lalapan segar. Kombinasi bumbu dan cara pembuatan menjadi kunci dalam menciptakan makanan yang lezat. Pertama-tama sebelum digoreng, daging ayam dilumuri dengan air jeruk nipis dan bawang putih hingga rata. Langkah ini dilakukan agar bau amis pada daging hilang. Bersamaan dengan itu, rebus air kelapa yang dicampur dengan bumbu halus, daun salam, gula serta kecap manis. Setelah mendidih, masukan ayam yang telah dilumuri jeruk sampai airnya kering Setelah itu, ayam yang telah direbus lalu digoreng. Setelah matang, disajikan dengan lalapan, seperti tomat, mentimun dan sayuran. (aci/*)

setia menyerupai harimau. Tapi yang pasti danau cantik ini secara geografis betul-betul “dijaga” oleh tujuh gunung

yang menyempurnakan eksotisnya. Yakni gunung Hulu Tebo, gunung Hulu Sangir, gunung Madura Besi, gunung Lumut, gunung Selasih, gunung Jar Panggang, dan gunung Tujuh. Di beberapa titik di pinggir danau ini, terdapat pasir yang terbentang menyerupai pantai. Tempat tersebut dapat digunakan oleh para wisatawan untuk berkemah sembari menanti terbitnya sang mentari dari ufuk timur. Dan saat matahari menampakkan wajahnya, Anda akan dapatkan sensasi luar biasa keindahan danau yang menakjubkan. Untuk mencapai danau ini, Anda harus mendaki selama 2-3 jam dari resort Gunung Tujuh. Pada awal pendakian, akan terlihat pemandangan gunung Kerinci dan perkebunan sayur yang membentang. Setelah sampai puncak, Anda harus menuruni gunung sekitar 10 menit dengan menapaki jalur yang sangat curam dan berakar. Tapi sesampainya di danau, sirna sudah kelelahan perjalanan Anda. Air danau yang jernih turut membersihkan pikiran dan lelah di benak Anda, dan tentunya merayurayu Anda agar “mencicipi” danau tersebut. Jika beruntung Anda juga bisa menemukan bunga Edelweiss berwarna ungu di seberang danau. (prc)

Cindua Mato Lengkapi Kereta Wisata PADANG, HALUAN- PT Kereta Api Divisi Regional II Sumatera Barat akan menambah lima unit gerbong bernama “Cindua Mato” yang akan dioperasikan Januari 2012 mendatang. Kepala Hubungan Masyarakat PT KAI Divre Sumbar Syafrial Romeo di Padang, Jumat (30/9), mengatakan, gerbong baru yang diproduksi PT INKA itu akan digunakan untuk pengembangan kereta api wisata di Sumatera Barat.”Kereta itu terdiri dari lima gerbong yang akan diberi nama Cindua Mato,” ujarnya. Dengan penambahan itu, PT KAI Sumbar akan memiliki 31 gerbong dan 23 lokomotif. Sebanyak 16 unit gerbong di antaranya berada di Kota Padang Panjang dan 15 unit di Kota Padang. Sebanyak lima unit gerbong di kota Padang bernama “Dang Tuanku” sedangkan lima gerbong lagi bernama “Si Binuang”. “Lima unit lagi rencananya akan diberi nama Cindua Mato,” kata Romeo. Ia mengatakan, belum bisa dipastikan rute kereta tersebut, tetapi menurut rencana kereta tersebut akan digunakan untuk wisata. Saat ini, kereta api di Sumatera Barat yang terus beroperasi adalah kereta penumpang baik reguler maupun wisata pada Minggu jurusan Padang - Pariaman yang berangkat dari statsiun di Simpang Haru dan Tabing serta Padang Panjang - Sawahlunto. (ant)

Serikat yang terkenal dengan tebing-tebing batu menjulang. Lokasi Lembah Harau bisa ditempuh dengan mobil sekitar satu jam dari Kota Bukittinggi. Memasuki kawasan Lembah Harau sudah terasa sejuk udaranya dan pemandangan menakjubkan. Dari jalan menuju air terjun sudah terlihat batu-batu tebing cadas menantang pecinta olahraga panjat tebing. Tebingtebing batu cadas dengan bentuk yang unik. Tebing ini mengelilingi lembah yang rimbun hijau dengan pepohonan dan sawah yang menghampar. Ada tujuh air terjun yang mengalir di tempat yang berbeda-beda di kawasan ini. Dari kejauhan banyak dijumpai rumah-rumah penduduk berbentuk atap Minangkabau yang menjadi khas adat rumah di Sumbar. Berpadu dengan sawah dan pepohonan menjadi pemandangan yang menakjubkan. Hamparan sawahnya diapit oleh tebing-tebing tegak tinggi lurus sekitar 150-200 meter. Wisatawan yang baru pertam kali kesana pasti berdecak kagum apalagi bila sawahnya sedang menguning. Indah banget dilihatnya. Lembah Harau sekaligus cagar alam dan suaka margasatwa. Di sini banyak dijumpai monyet ekor panjang dan daerah penghasil tanaman gambir yang bisa digunakan untuk ramuan menginang sirih, bahan baku lisptik, dan pewarna kain. Aliran air terjunnya cukup deras, dingin, dan bening. Untuk mandi akan terasa segar dan badan akan cepat kedinginan. Pada musim hujan arus air yang menurun akan semakin deras. Di seputar air

terjun banyak dijumpai penjual bunga pakis monyet yang menyerupai kepala monyet dan bunga anggrek. Harganya jauh lebih murah dibanding Jakarta. Ada yang unik di lokasi ini, suara teriakan kita akan memantul keras apabila berteriak di daerah titik nol. Ada area khusus untuk berteriak yang sudah ditandai badan pariwisata setempat. Jadi, apabila wisatawan

ingin mengeluarkan rasa stresnya dapat berteriak keras. Suaranya akan memantul dengan gaungan suara yang lebih keras lagi. Lembah Harau juga menjadi tujuan etape bagi peserta balap sepeda Tour de Singkarak. Sehingga banyak pebalap sepeda asing yang pernah mengunjungi tempat indah ini. Peserta dari balap sepeda tersebut pasti diajak me-

ngunjungi lembah ini. Di Lembah Harau juga ada kolam renang dari aliran air terjun yang mengalir di dinding batu. Air ditampung di kolam renang alami yang asri di bawah air terjun tersebut. Wisatawan pun dapat mandi menikmati air langsung dari sumber mata airnya. Ada juga homestay yang dikelola masyarakat apabila ingin menginap sambil olahraga panjat tebing. (kcm/aci)


6 PERSONAL

Narasi : MICHE ANGELA

MINGGU, 2 OKTOBER 2011 M 4 DZULKAIDAH 1432 H

Foto-foto: MICHE ANGELA

GUSPARDI GAUS

Berbisnis, Jatidiri Sampai Mati

PADANG, HALUAN — Bekerja sebagai dosen dan politisi hanyalah sebuah pengabdian, namun berbisnis merupakan jati diri sampai mati. Setidaknya itulah prinsip yang diterapkan Drs. H. Guspardi Gaus, MBA, MSi., Datuak Batuah asal Guguak Randah Agam tersebut dalam hidupnya. Lepas dari urusan politik, ia lebih fokus mengurus bisnisnya. Namun, bukan berarti membuat track record memudar. Guspardi yang mengawali karirnya sebagai business man pada Februari 1985, kini justru berkembang pesat dan menambah jumlah outlet usahanya di daerah-daerah. Tidak hanya itu saja, bahkan ia juga lebih aktif dalam kegiatan-kegiatan keorganisasian dan keprofesian. “Tidak begitu aktif dalam urusan politik, saya bisa fokus mengurus usaha yang dirilis dari tahun 1985. Sehingga berkembang dengan membuka cabang baru, hingga telah memiliki 10 uotlet” ulas pemilik Citra Swalayan dan Wakil Ketua Partai Amanat Nasional (PAN) Sumbar kepada Haluan, baru-baru ini. Jiwa manggaleh yang selalu ia tekuni tersebut tumbuh dari keluarga besarnya. “Maklum sajalah, karena dari kecil saya sudah mulai mambantu-bantu kakak dalam berdagang, bahkan sepulang sekolah atau waktu luang lebih banyak habis di toko,” kata pria kelahiran 8 Juni 1956 tersebut. Di balik jiwa bisnisnya, anak pasangan H.Muhammad Gaus bin H.Zainuddin(alm) dan Hj.Maridjah binti H.Sulaiman (almh) ini lebih dikenal sebagai tokoh masyarakat yang taat agama. Wajar saja, karena dari kecil orang tuanya telah mendidiknya dengan didikan agamis, yang juga dipengaruhi dari lingkungan urang siak. Bahkan untuk mendalam keagamaannya, setamat Sekolah Dasar(SD)di Negeri Guguk Randah Kec.IV Koto Kab.Agam, Guspardi melanjutkan pendidikannnya di Pondok Pesantren Perguruan Thawalib Padang Panjang. Berikutnya, diteruskannya ke Pendidikan Guru Agama Islam(PGAI) Padang, Sekolah Persiapan IAIN Imam Bonjoi Padang,dan Sarjana Muda serta Sarjana Lengkap Fakultas Syariah IAIN Ciputat, Jakarta diraihnya pada tahun 1982. Berhasil menyandang gelar sarjana, ia berkesempatan melanjutkan pendidikan di kampus ternama di Mesir, Universitas Al-Azhar. Sayangnya, pendidikan S2 tersebut tak kunjung selesai, ia hanya sanggup sekolah selama 2 tahun. Bukan karena alasan tak

ada duit lagi atau pun malas, namun pengaruh lingkungan kawan-kawan seniornya yang tak kunjung lulus. “Senior saya saja banyak yang belum selesai, bahkan bertahun-tahun hingga 7 tahun lamanya. Jika saya bertahuntahun di sana, saya hanya menghabiskan umur nantinya,” katanya. Lagi pula selama menempuh pendidikan di Mesir, di sela waktu libur semester, ia menjadi pendamping atau pemandu jemaah haji di Mekah. “Dengan cara bekerja sambil kuliah inilah saya bisa menabung, bahkan bolak-balik Mesir-Mekah dan bisa umrah,” paparnya lagi. Selama dua tahun di Mesir, selama itu musim haji pulalah ia memanfaatkan kesempatan untuk mencari duit. Hasil honor yang ia peroleh selama itu cukup banyak. Namun, jiwa mudanya yang masih identik dengan jalan-jalan membuatnya selalu ingin melanglang buana ke berbagai tempat. Ia pun menghabiskan separuh pendapatannya hanya untuk keliling Eropa. “Lagi pula dari Arab Saudi ke Eropa terbilang dekat. Namun, jika saya pulang ke Indonesia belum tentu bisa jalan-jalan ke Eropa, selain tempatnya yang jauh pastilah akan berdampak pada faktor biaya yang semakin mahal,” ulasnya ketika teringat perjalanannya dulu. Jika seseorang yang dasarnya memiliki jiwa bisnis, apa pun kesempatan dan peluang pastilah ia manfaatkan. Seperti itulah Guspardi, pulang dari Eropa, ia pun membeli banyak souvenir atau barang-barang lainnya. “Hahaha…pergi dengan uang, pulang pun dapat uang. Souvenir itulah yang saya jual kepada teman-teman, yang pastinya mendatangkan untung,” katanya sambil ketawa. Tak lama pulang dari perjalanan di Eropa, ia pun mengambil keputusan yang cukup mengecewakan keluarganya. “Saya memilih berhenti kuliah dan hanya sanggup selama 2 tahun di Mesir,” ucapnya. Sesampai di tanah air, dengan sisa tabungan yang ia miliki, ia pun bertekad membuka usaha dengan modal yang minim. Tak ingin ditertawakan keluarga yang mayoritas pengusaha emas, ia

memberanikan diri buka usaha yang memperjualbelikan perlengkapan alat tulis. Tentu saja, isi tokonya sangat bertolakbelakang dengan latar kehidupannya dari keluarga pengusaha emas. Ingin bergengsi, Guspardi bahkan tidak ragu-ragu membuka toko di Jalan Permindo Padang Pasar Raya dengan luas toko 4 kali 20 meter. Di tengah toko-toko besar yang berjajaran di jalan itu, ia membuka usaha perlengkapan buku yang diberi nama Pustaka Citra. “Hanya bermodalkan tekad, jujur, semangat, kerja keras, dan tak pernah cepat puas diri, walaupun modal saya pada saat itu sangat sedikit dengan kisaran Rp1 juta,” katanya. Padahal, saat ini, sewa toko per harinya sekitar Rp10 ribu. “Harga sewa per harinya hampir sama dengan jumlah omzet pada awal-awal buka usaha, terbilang berat, tetapi saya tetap optimis untuk berbisnis,” paparnya dengan nada semangat. Jadilah, sekarang ia punya toko yang luas, tapi isinya sangat sedikit, sehingga terkesan tak serius berdagang dan pembeli pun enggan datang. “Jangankan belanja, yang singgah pun jarang,” ulasnya sambil tersenyum. Akhirnya, untuk menarik pembeli singgah ke tokonya, Guspardi memperkecil ukuran tokonya dengan diberi pembatas. “Dari ukuran 4 kali 20 meter, saya perkecil jadi ukuran 4 kali 4 meter. Sehingga, isi toko terkesan ramai dan padat,” paparnya sambil ketewa sumringah ketika mengingat perjuangannya bangun usaha. Isi toko itu pun telah diisi dengan pajangan foto-fotonya yang disertai dengan bingkai. Dalam berdagang pastilah ado momennya untuk rugi dan meraup untung. Untuk memperoleh untung dari hasil penjualan perlengkapan buku tersebut, Guspardi memanfaatkan momen penerimaan mahasiswa baru. “Ketika momen itulah saya bisa meraih untung yang sangat besar. Saya

lebih utama buka toko ketimbang toko lainnya, dan lebih lama tutup toko jika dibandingkan pada hari-hari biasa,” ucapnya. Omzetnya pada saat itu hanya sekitar Rp10 ribu, dan pada iven itulah ia bisa mendatangkan uang sebanyak omset. Sehingga akhirnya ia tidak memikirkan sewa toko lagi. Semakin hari, omsetnya bertambah. Hal tersebut terbukti dengan ditambahnya luas usaha menjadi 4 kali 12 meter. Lalu, pada tahun selanjutnya, ia pernah mengajukan proposal kepada penerbit-penerbit yang ada di Jakarta agar bermitra dengannya. “Dari sekian banyak surat proposal yang dilayangkan, hanya satu penerbit yang merespon. Itu pun dengan jawaban nihil, artinya saya tak punya mitra penerbit,” ucapnya. Ia juga mengatakan, salah satu alasan penerbit tersebut menolaknya karena ia telah bekerja sama dengan salah satu usaha buku terbesar yang juga terletak di Jalan Permindo. Walau tak ada penerbit yang ingin berkerjasama, tak membuatnya putus asa. Usaha demi usaha tetap ia lakukan dan dikembangkan. Pinjaman ke Bank Dari hasil kerja keras, akhirnya pada tahun 1988, ia dapat pinjaman dari pihak bank untuk memperluas usaha bisnisnya. “Tak ingin mati usaha, akhirnya saya mendapatkan pinjaman dari pihak bank,” kata Guspardi. Sampai akhirnya, usaha yang ia bangun itu makin berkembang, dan pada tahun 1993, ia mengganti nama usahanya dengan Citra Swalayan. Artinya, pada dasarnya orang Minang memiliki jiwa bisnis. Jika tak diasah, tak akan tampak implikasinya,” paparnya. Usaha ia pun mulai berkembang, dan pengabdiaannya sebagai Dosen Pegawai Negeri Sipil (PNS) di IAIN Imam Bonjol dan Universitas Muhammadiyah S u m a t e r a Barat (UMSB) p u n terlaksana. Pada tahun

tahun 1999, lagi-lagi ia mengambil keputusan yang mengejutkan. Selain berhenti kuliah di Mesir, ia pun mengundurkan diri sebagai PNS. Padahal ia telah menjadi dosen yang cukup memiliki posisi di kampus. Alasan kuat berhenti dikarenakan ingin mengabdi sebagai politisi. Partai yang ia sandang pada tahun itu PPP membawa Guspardi menjadi anggota DPRD Sumbar dengan dua periode berturutturut hingga berakhir tahun 2009. Lebih jauh disimpulkan Guspardi, untuk masuk dunia politisi mesti memiliki perekonomian mantap. “Karena politisi itu hanya pengabdian kepada masyarakat bukan pekerjaan, begitu pula dengan status PNS. Namun, jika ingin kaya dari pekerjaan, jadilah pengusaha, “ katanya yang berisikan nasehat. Tak cukup setahun lepas dari legislatif, ia pun diajak untuk mencalonkan diri sebagai Calon Bupati Agam periode 2010-2014. Anehnya, bukan dari pihak pertainya sendiri yang mengajak, melainkan Partai Amanat Nasional (PAN). Sejak tawaran itulah, ia pun mulai pindah partai hingga menjabat sebagai Wakil Ketua PAN Sumbar sampai saat ini. Baru duduk pada PAN saja, ia mulai diusung partai untuk berkampanye di Agam. Sayang, kemenangan belum berpihak padanya. Tak ingin seperti pejabatpejabat lainnya yang stress karena kalah, Gusparti tetap melakukan aktualisasi kepada masyarakat dan bisnis pun lebih focus ia jalani. Bahkan, ia salah satu pejabat yang tetap meraih kesuksesan dalam urusan bisnis mesti kalah dalam pengumpulan suara. “Bisnis ya bisnis, urusan politik ya politik. Artinya dalam urusan politik, ia menyisihkan uang tabungan yang ia dapat sebagai

politisi (anggota DPRD Sumbar) untuk modal kampanye, sedangkan bertambahnya outlet usahanya didapat dari keuntungan usaha itu sendiri,” katanya. Berhenti pun sebagai politisi, jiwa bisnis tetap dijalani karena karakter urang minang pada dasarnya kewirausahan yang artinya mandiri. Bahkan, Citra Swalayan miliknya telah berkembang menjadi 10 outlet, dua di antaranya berada di luar daerah, seperti Pekanbaru. Sekarang, pengelolahan Citra Swalayan itu ia turunkan kepada anak lelakinya. Radian Fikri yang tengah melanjutkan pendidikan S3 di Malaysia. Karena ilmu yang dimilikinya sangat dibutuhkan, baru-baru ini Guspardi diminta jadi dosen kembali. “Otomatis, saya memang hanya punya sedikit waktu luang, karena sibuk di partai. Untungnya urusan bisnis yang bisa dilimpahkan ke anggota keluarga. Jadi tawaran dari guru besar dan mantan Rektor IAIN Imam Bonjol Padang, Prof. Dr. Amir Syarifuddin,” tambahnya. “Tawara itu datang ketika saya terpilih sebagai salah satu panalis dalam pemilihan dekan Fakultas Syariah IAIN Imam Bonjol,” papar pria murah senyum ini. Istimewanya, ia hanya satusatunya panelis magister dari tiga undangan panelis yang bergelar professor, dan satusatunya pula orang luar IAIN Imam Bonjol setelah 12 tahun tak mengajar di kampus. Dengan demikian, dalam waktu dekat ini, Guspardi akan mengabdikan dirinya sebagai staf pengajar di kampus tersebut. Di sisi lain, keorganisasian tetap ia jalani. Di antaranya, Wakil Ketua ICMI (Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia) Sumbar, Wakil Ketua Kadin Sumbar, Ketua Komite SMAN 10 Padang, dan sebagainya. Guspardi yang berasal dari Guguak Randah Agam tersebut memiliki 3 orang anak dari istrinya, Dra. Hj. Nurhusni. Anak pertamanya, Nedia Fitri Guspardi tengah melanjutkan pendidikan S2 di Universitas Negeri Padang (UNP), sedangkan anak keduanya atau satu-satunya anak lelaki, Radian Fikri Guspardi bersekolah S3 di Malaysia, dan si bungsu Vioni Fauziah Guspardi di Unversitas Andalas (Unand). ***


RANTAU 7

MINGGU, 2 OKTOBER 2011 M 4 DZULKAIDAH 1432 H

Organisasi Rantau Gelar Halalbihalal JAKARTA, HALUAN–Sejumlah organisasi perantau Minang di berbagai wilayah rantau di nusantara, masih akan menggelar halalbihalal pada minggu pertama Oktober ini. Pada Minggu ini, selain Persatuan Golf Minang yang akan menggelar halalbihalal di Sentul, Bogor, Jawa Barat, masyarakat Jawa Timur yang tergabung dalam organisasi Gebu Minang setempat juga akan menggelar halalbihalal di Rumah Gadang Minang. Selain PGM dan Gebu Minang Jatim, minggu depan juga masih ada halalbihalal perantau Minang di Bekasi. Di Sentul Jawa Barat, dalam halal bi halal para pegolf, akan hadir juga Menkum Ham Patrialis Akbar yang tadi malam di kantornya, juga menggelar halalbihalal Bakor Padang. Firdaus HB, Ketua Umum Gebu Minang Jatim menyebutkan bahwa hari ini masyarakat Minang Jawa Timur juga akan menggelar halalbihalal di rumah gadang milik orang Minang. Pada acara ini, Gebu Minang Jatim akan mempersandingkan dua walikota yang kotanya siap saling bekerjasama, yaitu Walikota Padang dan Walikota Surabaya.“Insya Allah kedua pejabat itu bisa hadir besok bersama masyarakat Minang Jawa Timur,” ujar Firdaus HB yang dihubungi melalui ponselnya kemarin dari Jakarta. Dalam acara halalbihalal untuk mempererat silaturahim warga Minang perantauan, juga dibuka dan disajikan makanan khas Minang, sehingga warga yang hadir bisa berbelanja di lokasi kuliner Minang. Acara di Jatim ini akan ditutup juga dengan permainan kim berhadiah. Di Bekasi, acara yang akan digelar di pelataran parkir GOR Kota Bekasi itu, juga akan ada los lambung bagi para tamu yang hadir, serta menampilkan berbagai atraksi kesenian lainnya. Firdaus HB mengakui, meski terlambat karena sudah lewat dari lebaran, namun acara ini tetap diperlukan untuk memupuk tali persaudaraan antara sesama perantau Minang di Jawa Timur. (h/sal)

Korwil Ikatip Jabodetabek Terbentuk

JAKARTA, HALUAN –Kegiatan reuni dan halalbihalal keluarga besar alumni Akademi Teknologi Industri Padang (ATIP) di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek) di Jakarta, Minggu (25/9), berlangsung, meriah dan penuh keakraban. Dalam kegiatan yang berlangsung di Hotel Central Jakarta Pusat tersebut, juga berhasil dibentuk, atau disusun kepengurusan untuk Koordinatoriat Wilayah (Korwil) Ikatan Alumni Akademi Teknologi Industri Padang (Ikatip) Jabodetabek. Meski kegiatan tersebut hanya didesain sesederhana mungkin, namun tidak mengurangi kemeriah dan keakraban sesama alumni akademi yang berkampus di Bungo Pasang, Tabing Padang tersebut. Seluruh angkatan hadir dalam reuni tersebut, mulai dari angkatan pertama tahun 1974, sampai pada lulusan yang terakhir. Lebih menarik lagi dari reuni tersebut, ada sesama satu angkatan yang sudah tidak pernah bertemu sejak meninggalkan kampus mereka. Ada yang sudah 20 tahun lebih tidak bertemu. “Sejak saya tamat tidak pernah bertemu dia,” kata seorang alumni ATIP angkatan 1984 sembari menunjuk salah seorang teman. Kalau wajahnya saya masih tetap kenal tapi namanya saya sudah lupa,” kata salah seorang alumni ATIP yang hadir pada acara reuni itu. Sementara kepengurusan Korwil Ikatip Jabodetabek yang terbentuk dalam reuni tersebut adalah Beta Denis (angkatan 84) sebagai ketua, R. Hudson (96) sebagai ketua harian, Harminto Pujakesuma (96) sebagai sekretaris dan Deswit Ermanto (85) sebagai bendahara. ”Sebenarnya Korwil Ikatip Jabodetabek ini sudah ada terbentuk sebelumnya, tapi sudah lama fakum. Alhamdulillah hari ini sudah terbentuk lagi,” kata Hudson yang akrab disapa Atong itu kepada Haluan usai acara. (h/sam)

BOGOR, HALUAN – Sekitar seribu pelajar dan mahasiswa Minang di Kota Bogor, Jawa Barat, yang menuntut ilmu di berbagai perguruan tinggi , terutama Institut Pertanian Bogor (IPB) sangat membutuhkan asrama mahasiswa. Selama ini, mereka yang datiag berlajar ke Bogor, terpaksa mencari rumah kos yang kadang harus jauh dari kampus yang dituju, karena tempat kos tidak semuanya berlokasi di sekitar kampus IPB di Dermaga, tetapi juga di daerah kampus IPB lama di Barangsiang yang masih berada dalam kawasan Kota Bogor. “Kami memang sangat butuh asrama itu. Malu juga, daerah lain sudah punya asrama permanen untuk mahasiswanya yang belajar di daerah ini, sementara Sumbar hanya memiliki sebuah sekretariat yang disewa secara patungan setiap bulannya,” kata Ketua Ikatan Pelajar dan Mahasiswa Minang (IPMM) Bogor, Rico Faslah

Pengurus Gebu Minang Segera Dikukuhkan

JAKARTA, HALUAN – Setelah lama ditunggu, akhirnya Ketua Umum Gebu Minang terpilih pada Mubes V di Padang Panjang, berhasil membentuk kepengurusan yang baru untuk periode 2011-2016, dan direncanakan dikukuhkan 12 Oktober mendatang di Gedung PTIK, Jakarta Selatan.

SEGERA DILANTIK - Ketua Umum Gebu Minang Pasril Wahid (kanan) dan penasehat Asrul Makmur

PENGURUS GEBU MINANG Ketua Umum Waketum Organisasi dan Kaderisasi Waketum Kominfo Waktum UKM Waketum Pendidikan dan SDM Waketum Agama dan Adat Waketum Budaya dan Pariwisata Waketum Hub Lembaga dan LN Waketum Generasi Muda & OR Waketum Ekonomi Waketum Bundo Kanduang Waketum Kelautan dan Pesisir Waketum Pelestarian Lingkungan Waketum DAMI Waketum Hukum & Advokasi Waketum Haritage Sekretaris Jenderal Wasekjen Wasekjen Wasekjen Wasekjen Wasekjen Wasekjen Bendahara Umum Wabendum Wabendum Wabendum Wabendum Wabendum Wabendum

: : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : :

Ermansyah Jamin Dt. Tanmaliputi Suhatmansyah Is Ruslan Abdul Gani Zulhendri Chaniago Firdaus Effendi Farhan Muin Dt. Bagindo Chairul Umaya Maskur Chaniago Dt. Perpatih Nan Sabatang Kombes Pol Mishar Dt. Mangkuto X Herman Malano Zoeraini Djamal Zulfah Jamin Ilhami Ilyas Buchari Alma Yulianto Syahyu Razak Manan Elfiwardi Chaidir Warni Darwis Basroni Rustam Amsal Yasri Narmida Ambiar Lani Hamdani Tanjung Navis Thalib Irwan Zuldani Alam Rini Patiti Fahira Fahmi Idris Muchlizar Murkan Rosalina Erwan

Wakil Ketua Umum Gebu Minang, Ruslan Abdul Gani kemarin menyebutkan, agak terlambatnya kepengurusan baru ini diumumkan dan dilantik karena usai Mubes V lalu langsung disambut dengan bulan Ramadan dan Lebaran. Selain itu, pemegang mandate perlu selektif dalam menentukan para pengurus yang akan membantunya dalam menjalankan roda organisasi tersebut. “Insya Allah, hari ini sudah tuntas. Ada sekitar 30 orang pengurus inti Gebu Minang dan sejumlah pengurus kompartemen di bawahnya,” kata Ruslan. Kandidat Walikota Pariaman itu menejelaskan, di jajaran ketua (di bawah ketua umum) terdapat 16 ketua. Jajaran Sekjen 7 orang dan jajaran bendahara umum juga sekitar 7 personal. Pemilihan person untuk mengisi posisi itu memang figur-figur yang memiliki waktu untuk mengurus Gebu Minang ke depan. “Harapan masyarakat ke organisasi ini cukup besar, dan kita tak mau mereka yang duduk di sini hanya sekadar menumpang nama saja,” tutur Ruslan. Ketua Umum Gebu Minang Ermansyah Jamin pun mengakui bahwa tidaklah mudah mencari orang-orang yang mau mengorbankan sebagian waktu, pikiran dan mungkin materinya untuk sebuah organisasi. Karena itu, kata dia, orang-orang yang terpilih harus menyatakan sikap dan kesediaan untuk berbagi dengan organisasi Gebu Minang. Ia menambahkan, jumlah pengurus yang ditetapkan sebanyak 30 pengurus inti itu sudah sesuai dengan kebutuhan, termasuk keterwakilan kaum perempuan yang mencapai tujuh orang. “Kita juga tidak mau organisasi terlalu gemuk, tetapi dengan banyak orang itu kadang-kadang juga ada gunanya. Duduak surang basampik-sampik, duduak basamo balapang-lapang,” tutur Dt. Tanmaliputi tersebut. “Insya Allah, sejak dikukuhkan pada pekan depan, semua pengurus siap dan harus siap bekerja untuk memajukan organisasi Gebu Minang demi kampung halaman dan masyarakat Minang di rantau,” tegasnya. (h/sal)

Seribu Mahasiswa Minang di Bogor Butuh Asrama

kepada Haluan, di sela-sela halalbihalal dan rapat Lembaga Gebu Minang (LGM) Bogor, di Pusdiklat Perkebunan, Kementerian Pertanian, di Jalan Tentara Pelajar, Kota Bogor, Sabtu (1/10). Rapat LGM itu sendiri dipimpin Ketua Umumnya, DR Pasril Wahid, yang dihadiri sekitar 20-an orang pengurus. Rapat LGM yang juga dihadiri utusan IPMM dan Kerukunan Keluarga Minang Saraso, organisasi yang bergerak di bidang pengajian, merupakan yang perdana sepanjang 2011 ini, sehingga masing-masing pengurus harus memperkenalkan diri lagi agar saling dikenal. Cita-Cita Lama Pasril Wahid bersama beberapa pengurus LGM lainnya seperti Darwis SN, Dr Yuswar, Irsal Las, Syafril Kemala, Molide Rizal, dan Ketua Panitia Pembangunan Asrama IPMM, Rizaldi Boer, menyebutkan bahwa kebutuhan asrama ini sebenarnya merupakan cita-cita lama, sejak 1967-

1969, ketika sejumlah pelajar dari Minang melanjutkan kuliah di IPB Bogor. “Saya termasuk yang dulu ikut merindukan berdirinya asrama ini tahun 1967 silam,” kata Pasril. Syafril Kemala menjelaskan, dulu mahasiswa Minang di Bogor ini dulunya tergabung dalam Ikatan Pelajar Sumatera Tengah (IPST) sebagai wadah perhimpunan mahasiswa. Jumlah pelajar Sumatra Tengah di Bogor juga cukup banyak dan di antaranya ada yang mengabdi di Kementerian Pertanian atau menjadi mengajar di almamaternya di IPB, jadi usahawan atau yang pulang kampung untuk mengabdi di Sumatera Barat. Menurut Pasril Wahid pula, dulu pernah diupayakan ke Gubernur Harun Zain agar Pemda Sumatera Barat membantu mengadaan asrama bagi mahasiswa Minang di Bogor. Tetapi, karena kondisi waktu itu belum memungkinkan, maka harapan itu belum semat terwujud.

Yuswar Darisan St. Sinaro yang bukan eks Mahasiswa IPB tetapi aktif di Gebu Minang Bogor, menyebutkan bahwa sesungguhnya asrama Mahasiswa di Bogor ini sangat perlu diprioritaskan karena karakter mahasiswa di Bogor dengan yang di Jogyakarta dan Bandung sangat berbeda. Di Jogyakarta, Bandung dan mungkin sebagian di UI, keberadaan mereka tergantung faktor prestasi dan kemampuan orang tua mereka. Misal karena mereka anak pejabat atau pengusaha. Malah, seperti di Bandung, mungkin tak banyak yang butuh asrama karena di antara mereka sendiri juga ada yang punya pondokan untuk disewakan. Tetapi, kata dokter ahli saraf ini, di Bogor, keadaan jadi lain. Mereka justru kebanyakan mahasiswa pilihan karena dinilai berprestasi di sekolah asal mereka di kampung. Namun kondisi orang tuanya banyak yang tak memadai untuk membiayai anak

mereka kuliah di Bogor, baik untuk membayar pondokan maupun untuk biaya di kampus. Karena itu, ia melanjutkan, perlunya membuat asrama Mahasiswa Minang di Bogor, baik untuk menampung calon mahasiswa yang akan kuliah di IPB, Pakuan, Juanda, Ibnu Kaldun dan bahkan di UI sendiri, karena Bogor-Depok bisa ditempuh dengan kereta api dalam waktu singkat, merupakan kebutuhan yang sangat mendesak. Apalagi saat ini, jumlah anak Minang yang kuliah di IPB saja mencapai 1.000 orang. Dukungan Pemprov Pada kesempatan itu, Pasril Wahid bersama Rizaldi Boer juga menjelaskan, LGM dan panitia sudah mengadakan kontak dan pertemuan dengan Gubernur Sumbar Irwan Prayitno beberapa waktu lalu di Jakarta untuk tujuan pembangunan asrama mahasiswa di Bogor tersebut. Menurut Pasril, gubernur siap memberikan dukungan

SUASANA rapat Gebu Minang Bogor untuk pembangunan asrama mahasiswa

dengan mengalokasikan anggaran di APBD Perubahan tahun 2011 ini, atau pada APBD 2012. Syaratnya, bantuan Pemda baru bisa dihibahkan apabila sudah ada lokasi dan lembaga yang akan menampungnya. Sebagaimana diceritakan Rizaldi Boer, lokasi untuk asrama ini sudah ada lahan seluar 900 meter di daerah Dramaga, Bogor. Tak jauh dari Kampus IPB. Seluas 300 meter

laham milik Pak Zain dan 600 meter lagi milik Prof Dr Erliza Hambali. Karena tanah ini dialokasikan untuk Asrama Mahasiswa Minang, pemilik bersedia memberikan harga di bawah NJOP setempat yang Rp1 juta per meter menjadi Rp400.000 per meter. Kebutuhan untuk membeli tanah yang 300 meter, pihak panitia memerlukan dana Rp180 juta. Sedang tanah milik Erliza yang juga bendahara


8

MINGGU, 2 OKTOBER 2011 M / 4 DZULKAIDAH 1432 H

JUVENTUS VS AC MILAN

vs David Villa (Barcelona)

Vucinic Ingin Bobol Milan TURIN, HALUAN — Mirko Vucinic punya tekad pribadi ket i k a Juventus berjumpa dengan AC Milan di Seri A pekan ini. Bomber anyar Bianconeri itu bertekad untuk mencatatkan namanya dalam pencetak gol Derby D' Italia. Secara keseluruhan, pertemuan kedua tim tersebut dicatat Opta sudah terjadi sebanyak 152 kali di Seri A. Dari jumlah tersebut, Juve unggul dengan 52 kemenangan berbanding 47 kemenangan Milan, sedangkan 53 partai sisa berakhir seri. Akhir pekan ini kedua kubu akan bertarung lagi dengan Juve menjadi tuan rumah menjamu Milan. Untuk hal ini, Milan berbalik unggul karena mampu memetik tiga kemenangan dari empat pertandingan saat dijamu Juve--kendati pada satu laga sisanya Juve berhasil mencuri kemenangan di San Siro. Catatan tersebut menunjukkan sengitnya persaingan antara kedua tim raksasa Italia tersebut. Dan Vucinic, berharap bisa mencuatkan namanya di laga sengit tersebut. "Gol pertama saya dengan kostum Juve terjadi ke gawang Milan pada Trofeo Berlusconi di musim panas," ujarnya di Football Italia, memberikan gambaran. "Saya juga mencetak beberapa gol ke gawang mereka di masa lalu, termasuk membantu terciptanya gol. Jadi, saya harap saya bisa melanjutkan tren tersebut." "Meski demikian, hasil dan tim tetaplah hal yang paling penting," tukasnya. (h/net)

8

INGGRIS 6 1 0 6 1 0 4 1 1 4 1 2 4 3 0 2 5 0 3 0 2 2 3 1 2 2 2 2 1 3 2 1 4 2 1 3 1 3 2 1 2 3 1 2 4 1 2 3 1 2 4 1 1 5 1 0 5 0 4 2

7 7 6 7 7 7 5 6 6 6 7 6 6 6 7 6 7 7 6 6

(24-5) (23-5) (12-7) (10-8) (9-4) (9-5) (9-9) (4-6) (5-7) (6-8) (6-10) (9-14) (8-6) (5-9) (5-11) (4-9) (5-10) (8-17) (8-16) (4-7)

19 19 13 13 13 11 9 9 8 7 7 7 6 5 5 5 5 4 3 3

0-2 2-0 0-4 2-0 2-2 1-2

Minggu (2/10) Bolton W vs Chelsea Fulham Vs Queens Park R. Swansea C Vs Stoke C Tottenham H Vs Arsenal

Fokus dan Optimis

BARCELONA, HALUAN — Pekan ke enam sepertinya akan berpihak kepada El Barca. Pasukan Joseph “Pep” Gardiola punya kesempatan untuk merebut posisi puncak jika mampu menggasak tuan rumah, Sporting Gijon yang akan disiarkan langsung TV One, Senin (3/10) dini hari nanti sekitar pukul 01.30 WIB. Hanya saja, kesempatan ini bisa buyar jika pada kesempatan lain, pemuncak Liga Spanyol, Real Betis mampu membungkam tamunya, Levente. Jika dikalikan secara matematis, Barca lebih berkesempatan menang karena yang dihadapinya juru kunci liga. Sedangkan Betis, justru berhadapan dengan tim yang kini bertengger di posisi tiga, di bawah Real Betis dan Barcelona. Kendati demikian, dari catatan yang dikumpulkan Barcelona punya kesulitan mencetak gol dan menang saat bermain away di La Liga musim ini. Tampaknya tren negatif itu bisa berlanjut saat Los Cules menyambangi El Molinon, markas Sporting Gijon akhir pekan ini. Total Barca dan Gijon sudah bertemu sebanyak 16 kali dalam sejarah kedua

PREMIERSHIP 01. Man. United 02. Man. City 03. Chelsea 04. Liverpool 05. Newcastle 06. Aston Villa 07. Tottenham 08. Stoke City 09. Queens PR 10. Everton 11. Wolverhampton 12. Arsenal 13.Sunderland 14.Norwich 15.Wigan Athletic 16. Swansea 17. West Brom 18. Blackburn 19. Bolton 20. Fulham

Hasil Sabtu (1/10) Everton vs Liverpool : Aston Villa vs Wigan Athletic : Blackburn R vs Manchester City Manchester U vs Norwich Sunderland vs West Brom Wolverhampton W vs Newcastle U

TOTTENHAM VS ARSENAL TOTTENHAM, HALUAN — Kendati telah menyebut Arsenal tim yang berbahaya, Harry Redknapp tetap menyembulkan optimisme. Tottenham Hotspur disebutnya bisa menang asal menampilkan performa terbaik. Laga melawan Arsenal di pekan ketujuh adalah fokus utama bagi pria yang pernah menukangi Portsmouth tersebut. Sebagai bukti, ia tidak menurunkan sejumlah pilar utama Spurs kala menundukkan Shamrock Rovers 3-1 di Liga Europa. "Premier League, bagi saya, selalu menjadi yang utama. Tidaklah bagus jika di akhir musim orang-orang mengatakan, Tottenham bermain bagus dan maju ke semifinal Liga Eropa, tapi mereka finis di posisi tujuh atau delapan di liga. Itu bukan yang saya inginkan," ujarnya di Telegraph, menegaskan fokus utamanya ke liga domestik. "Saya ingin kami benar-benar melaju di Premier League musim ini dan kami bisa melakukannya. Kami punya pemain-pemain fantastis di sini, kami memainkan sepakbola yang hebat, kami adalah tim yang bagus," lanjutnya. Mengenai Arsenal sendiri, Redknapp menyebut, ancaman utama terletak pada barisan depan mereka yang diisi oleh pemain-pemain cepat semisal Robin van Persie, Theo Walcott, dan Gervinho. Tapi, Redknapp b u k a n n y a pesimistis. "Arsenal adalah tim yang berbahaa. Mereka adalah ancaman. Kami harus menampilkan permainan terbaik jika ingin mendapatkan kemenangan," tegasnya.(h/net)

KL ASEMEN

klub. Barca memang lebih meraih dua hasil imbang dominan dengan kememelawan Real Sociedad nangan berbanding dua dan Valencia. Mereka pun kekalahan. Dua partai baru mencetak empat gol lainnya berakhir imbang. dan kebobolan gol. Live Tapi dalam Bandingkan dengan saat Senin, 3 Oktober 2011 lawatannya ke kandang bermain di Camp Nou Pukul 01.30 WIB Gijon dalam 17 tahun di mana mereka terakhir, Barca sendiri kerap kesulitan. mencetak 18 gol tanpa kebobolan. Contoh di musim 1993/1994 di mana Fakta inilah yang kemudian membuat mereka kalah 0-2. Semusim berikutnya bek Barca, Adriano Correira, meminta mereka kalah 0-1. rekan-rekannya mewaspadai kekuatan Di musim 1996/1997 mereka Gijon meskipun secara kualitas pemain diimbangi tanpa gol. Meski sempat di bawah timnya. menang besar 6-1 saat Gijon promosi "Kami menderita tahun lalu di sana 2008/2009, tapi semusim berikutnya dan kesulitan menang dua musim Azulgrana cuma bisa menang 1-0 dan lalunya. Ini adalah game penting karena musim lalu Lionel Messi dkk ditahan digelar sebelum jeda internasional," ujar seri 0-0.Hasil setidaknya dalam dua Adriano seperti dilansir situs resmi tim. musim terakhir menunjukkan Barca "Kemenangan 5-0 memberikan kami kerap menemui kesulitan mencetak kepercayaan diri lebih. Kami kesulitan banyak gol atau menang, seperti yang di laga tandang dan hanya mampu kerap mereka lakukan. Modal kemenameraih hasil imbang hingga saat ini. ngan 5-0 di kandang BATE Barisov Kami membuat banyak peluang melamidweek lalu tak bisa dijadikan patokan wan Real Sociedad namun tidak bisa mereka bisa mengulanginya besok. mencetak gol sebanyak hari Rabu lalu," Di kompetisi lokal, Barca cuma bisa pungkasnya.(h/mat/net)

SERIE A IT ALIA ITALIA 01. Juventus 02. Udinese 03. Genoa 04. Napoli 05.Fiorentina 06. Cagliari 07. Palermo 08. Chievo 09..Siena 10. Lazio 11. Roma 12. Milan 13. Catania 14. Novara 15. Inter 16. Atalanta 17. Lecce 18.Parma 19. Bologna 20. Cesena

4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3

2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 1 1 1 1 1 3 1 1 0 0

2 2 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 1 1 1 0 0 1 0

0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 0 3 3 3 4

(7-3) (5-1) (8-5) (6-3) (5-2) (6-5) (7-6) (6-5) (4-2) (5-5) (3-3) (5-6) (2-4) (7-7) (7-8) (7-4) (3-7) (3-9) (1-7) (2-7)

8 8 7 7 7 7 7 7 5 5 5 5 5 4 4 4 3 3 1 0

(9-5) (22-4) (7-3) (6-3) (16-5) (7-2) (8-6) (8-6) (5-6) (5-7) (1-4) (3-10) (5-9) (5-9) (7-11) (2-7) (3-8) (7-8) (3-7) (2-9)

12 11 11 11 10 10 10 7 7 6 6 6 5 5 5 4 3 2 1 1

Hasil Sabtu (1/10) AS Roma vs Atalanta: *) Minggu (2/10) Inter Milan Vs Napoli Novara Vs Catania Cesena Vs Chievo Fiorentina Vs Lazio Lecce Vs Cagliari Palermo Vs Siena Parma Vs Genoa Udinese Vs Bologna Senin (3/10) Juventus Vs AC Milan PRIMERA SPANYOL 01. Real Betis 4 02. Barcelona 5 03.Levante 5 04.Sevilla 5 05. Madrid 5 06. Malaga 5 07. Valencia 5 08. Atletico 5 09. Sociedad 5 10. Espanyol 5 11. Mallorca 5 12. Osasuna 5 13. Vallecano 5 14. Villarreal 5 15. Zaragoza 5 16. Granada 5 17. Santander 5 18. Bilbao 5 19. Getafe 4 20. Gijon 5

4 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 1 1 1 1 1 0 0 0 0

0 2 2 2 1 1 1 1 1 0 0 3 2 2 2 1 3 2 1 1

Hasil Sabtu (1/10) Osasuna Vs Mallorca *) Racing Santander Vs Vallecano *) Villarreal Vs Zaragoza *) Minggu (26/9) Valencia Vs Granada Malaga Vs Getafe Real Sociedad Vs Athletic Bilbao Real Betis Vs Levante Atletico Madrid Vs Sevilla Senin (3/10) Sporting Gijon Vs Barcelona Espanyol Vs Real Madrid

0 0 0 0 1 1 1 2 2 3 3 1 2 2 2 3 2 3 3 4


OLAHRAGA 9

MINGGU, 2 OKTOBER 2011 M 4 DZULKAIDAH 1432 H

PADANG, HALUAN — Kemenangan 2-0 yang diraih oleh PSPS Pekanbaru atas Pelita Jaya Karawang Sabtu (1/10) kemarin, tidak membuat gentar Semen Padang. Skuad asuhan Nil Maizar ini akan bermain dengan motivasi tinggi untuk menghadapi PSPS pada laga terakhir Solidarity Game Minggu (2/10).

Hal ini diungkapkan oleh pelatih kepala Semen Padang yang ditemui Haluan kala menyaksikan laga antara PSPS Pekan baru menghadapi Pelita Jaya Sabtu (1/10) kemarin. Pelatih asal Payakumbuh ini mengungkapkan bahwa timnya akan memberikan penampilan terbaiknya. “Seluruh pemain sudah siap untuk berlaga besok

SP dan PSPS tak Ubah Strategi

(hari ini, red). Kita akan tampil full team, demi memberikan penampilan terbaik untuk masyarakat Sumbar pada umumnya,” terang Nil. Lebih lanjut, pelatih berusia 41 tahun ini menjelaskan bahwa ia tidak akan merubah strategi pertandingan. “Tidak ada perubahan skema, kita masih memakai strategi saat menghadapi

Pelita lalu,” lanjutnya. Untuk masalah pemain baru SP yang masih belum bergabung, Nil Maizar berupaya untuk menghadirkan mereka pada laga menghadapi PSPS nanti. Kabarnya pemain muda yang direkrut dari Pelita Abdul Rahman bisa bergabung. “Abdul Rahman kabarnya akan bisa bergabung. Saya

sudah mengontak pelatih Timnas U-23 Rahmad Darmawan beberapa waktu lalu. Kami berharap Abdul Rahman bisa bergabung besok pagi (pgai ini, red) untuk menjalani latihan demi persiapan menghadapi PSPS Pekanbaru,” tukasnya. Sementara pelatih PSPS Mundari Karya yang juga calon lawan SP pada laga Solidarity

Masalah kendala, mungkin hanya faktor kelelahan saja yang perlu kita benahi, karena kita baru saja berlaga. Namun mudah-mudahan hal tersebut tidak terlalu menjadi persoalan, yang terpenting hasil positif yang kita peroleh, bisa menjadi acuan untuk menyongsong kompetisi yang akan digelar,” tegas Mundari. (h/rio)

Game tersebut juga mengungkapkan bahwa timnya siap untuk menghadapi Kabau Sirah. “Berkat kemenangan yang kita raih melawan Pelita ini, mudah-mudahan bisa dilanjutkan oleh anak-anak pada laga menghadapi klub tetangga kita Semen Padang. Untuk masalah strategi, tetap menggunakan formasi saat melawan Pelita.

SOLIDARITY GAME

PSPS Pimpin Klasemen

PADANG, HALUAN – PSPS Pekanbaru memimpin klasemen Solidaruty Game setelah mengalahkan Pelita Jaya Karawang 2-0 dalam laga lanjutan turnamen segitiga, Sabtu (1/10) di Stadion Haji Agus Salim.

DIHADANG — Pemain tengah Pelita Jaya FC Andesi Prabowo (kiri) dihadang pemain tengah PSPS Pekanbaru Fajar Handika saat menggiring bola pada pertandingan segi tiga Solisarity Game di Stadion H.Agus Salim Padang, Sumbar, Sabtu (1/ 10). Dalam pertandingan tersebut PSPS Pekanbaru menang melawan Pelita Jaya FC dengan skor akhir 2-0 ANTARA

WAWANCARA TIM MEDPROM KONI SUMBAR DENGAN WAKIL GUBERNUR MUSLIM KASIM

Pendidikan Harus Ikut Mendorong Prestasi Olahraga

PADANG, HALUAN — Bidang Media dan Promosi KONI Sumbar bersama belasan wartawan berbincang-bincang dengan Wakil Gubernur Sumbar H Muslim Kasim seputar olahraga prestasi terkini, beberapa waktu lalu. Wawancara berbalut dialog santai ini diikuti oleh Ketua Medprom Firdaus, Waka Medprom Agusmardi dan Anggota Dodi Syahputra, serta Hartono. Pertanyaan bertubi-tubi yang dilancarkan ke mantan Bupati Padang Pariaman ini, dijawab secara lengkap, tenang namun tegas, layaknya khas Muslim Kasim. Berikut petikan wawancara yang dirangkum wartawan Haluan Rio Surjawijianto : Pak Wagub, jika di akhir 2012 nanti Kabupaten Limapuluh Kota menjadi tuan rumah Pekan Olahraga Provinsi Sumbar, tentu banyak persiapan yang dari sekarang harus disegerakan. Sejauh mana laporan kesiapan tuan rumah menurut Anda ? Saya sudah menerima laporan tentang progres Limapuluh Kota terkini. Memang waktu setahun lagi itu singkat untuk persiapan sebuah multiiven olahraga prestasi tingkat provinsi. Namun, pastinya, seluruh kabupaten dan kota di Sumbar akan ikut serta membantu pen-

danaan kegiatan. Seperti yang sudah-sudah, untuk yang kedua belas kalinya Porprov Sumbar ini, jelas akan kita rembukkan bersama berapa bantuan kabupaten dan kota untuk Limapuluh Kota selaku tuan rumah. Tentu tidak akan sama rata, jelas sesuai kemampuan. Jika misalnya, ada kabupaten yang sanggup Rp250 juta ya segitu bantuannya. Jika hanya bisa Rp100 juta ya itulah yang menjadi dukungan bagi tuan rumah. Pastinya, kita menginginkan Sumatera Barat ke depan dikenal dengan daerah berprestasi olahraga. Tidak ada yang bisa kita banggakan, jika bukan prestasi olahraga. Saya ingin, di televisi loakal, nasional dan internasional ditampilkan tentang atletatlet kita yang berprestasi tinggi di bidang olahraga. Sehingga, harumnya nama Sumbar kee pentas nasional dan internasional dikenal dengan prestasi tinggi di olahraganya. Kita lihat, cerminan kesuksesan brand sebuah negara, kota atau wilayah di dunia, mereka tampil dengan olahraganya. Setiap cabang, setiap atlet, setiap pelatih dan setiap pecinta olahraga berpacu tinggi menggapai prestasi puncak. Jika sudah begitu, maka akan berimbas mutlak ke bisnis

Konveksi Menerima Pesanan Partai Besar & Kecil Tas Seminar Tas Diklat Tas Kongres

Tas Penataran Tas Sekolah Pasang Roda Tas Jemaah Haji

Jln Gajah Mada No. 1 Simpang Olo, Nanggalo Gunung Pangilun - Padang

AKHIRUDDIN HP. 081363433198

KENALI DARI DINI,

SUPAYA JANGAN MENYESAL NANTI ! Sphermatorhoe atau Sakit Jirian Merenggut Kenikmatan Hidup Anda. Ejakulasi Prematur, Sperma terlalu cepat keluar, memang salah satu perusak kebahagiaan perkawinan banyak orang. Termasuk juga diantaranya sering mimpi mengeluarkan sperma, onani, kurang ereksi, gairah hidup rendah, pemalas, pelupa, banyak khayal, dsb. Jika masalah itu ada pada anda, keluarga atau mungkin teman Anda mengalaminya, keselamatan hidup lahir dan bathin sedang terancam. Karena, tiap-tiap orang yang dihinggapi problema demikian, kenikmatan dan kelezatan hidupnya di dunia ini telah hilang. Bahkan, bisa tidak mendapat keturunan, sehingga hidupnya terasing dan sepi.

Untuk itu kami siap membantu :

H. MH. HERBALIST Jl. Nipah No. 29 Padang 25118

1966

Dari Pukul 08.00 s/d 11.00 WIB (Siang) dan 15.00 s/d 18.00 (Malam). Hari Minggu & Libur Tetap Buka.

Permintaan keterangan via Surat, lampiran perangko balasan Rp. 5.000,-

daerah, pendapatan ekonomi masyarakat, serta hidupnya berbagai usaha ekonomi di daerah itu. Menyoal minimnya partisipasi BUMD dan BUMN di Sumbar untuk ikut serta menghidupkan prestasi olahraga, bagaimana tanggapan Anda? Begini. Kita di Sumbar sebenarnya banyak sekali memiliki perusahaan nasional, daerah dan swasta. Hanya, barangkali pendekatan atau approach yang kurang mumpuni. Perlu disusun program pemnafaatan corporate social responsibility (CSR) perusahaan itu yang berkenaan dengan prestasi olahraga. Tentunya agar sesuai dengan payung hukum dan UU yang berlaku. Soal rekomendasi Kepala Daerah, saya bersedia sekali

memberikan kepada KONI Sumbar. Tentunya, dengan perancangan program yang tepat dan sesuai dengan BUMN dan BUMD itu. Saya rasa, semua ada jalan keluarnya. KONI Sumbar pun untuk mencapai target tinggi prestasi olahraga telah dibantu oleh Pemerintah Provinsi dari Rp3 Milyar menjadi Rp17,5 Miliar di tahun 2011 ini. Ini bentuk komitmen seluruh unsur pemerintahan provinsi agar olahraga menjadi ikon sukses pembangunan di Sumbar nantinya. Menyoal kaitan prestasi olahraga dengan pendidikan siswa yang menjadi atlet berprestasi, terkadang tidak konek. Misalnya, atlet kita yang berprestasi dan diutus ke luar daerah, terkadang oleh sekolah tidak mendapat ijin. Sehingga, meski mendapat emas di PON

FAMILY PISCES GROUP Pelatihan Budidaya Lele Jln. Pasir Kandang No 20 Kel. Pasia Nan Tigo Kec. Koto Tangah Kota Padang - Sumbar

MENYEDIAKAN PELATIHAN BUDIDAYA LELE PEMBENIHAN DAN PEMBESARAN

sekalipun, rapor siswa yang atlet tersebut tetap jelek. Bagaimana Pemerintah menyikapi ini? Kita pastikan, ke depan olahraga harus didukung sepenuhnya oleh institusi pendidikan. Disamping solusi mengkhususkan pendidikan mereka, layaknya PPLP, kita juga meminta kepada seluruh jajaran Dinas Pendidikan di Kota dan Kabupaten di Sumbar untuk memberikan keringanan, kemudahan dan solusi terbaik agar para siswa sekolah yang berprestasi tinggi di olahraga kemudian diutus mengikuti kejuaraankejuaraan. Solusi itu tentunya kita minta kepada jajaran Dinas Pendidikan untuk mencarikan pola dan bimbingan pendidikan yang terbaik. Agar siswa yang atlet ini tidak tertinggal dan tetap menguasai materi pelajaran,” pungkasnya. (*)

. . AAM ALZUNAZ ANUGRAH MANDIRI

Kemenangan tersebut sekaligus menambah kepercayaan diri tim Asykar Bertuah jelang melakoni laga pamungkas menghadapi Semen Padang Minggu (2/10) sore ini. Laga yang bertajuk ujicoba kemarin, memang berlangsung cukup ketat, berkali-kali kedua tim terlibat saling jual beli serangan sejak menit-menit awal. Namun anak asuh Mundari Karya lebih mendominasi laga dengan lebih unggul dalam penguasaan bola. Beberapa serangan yang dibangun Herman Dzumafo Epandi dan kawan-kawan baru membuahkan hasil pada menit ke-22. Striker berusia 30 tahun asal PSPS Pekanbaru M.Isnaini sukses membuka keunggulan melalui golnya yang sukses memperdaya penjaga gawang Pelita I Made Kadek Wardana. Usai unggul satu gol, PSPS tidak mengendurkan serangannya. Alhasil, beberapa menit jelang laga usai, lagi-lagi M Isnaini membukukan gol keduanya. Gol Isnaini tercipta berkat umpan matang yang dilesakkan oleh sang kaptan Herman Dzumafo Epandi. Skor 2-0 untuk keunggulan PSPS bertahan hingga jeda. Memasuki 45 menit babak kedua, Misha Radovic melakukan beberapa pergantian pemain untuk lebih menambah daya serang. Hal tersebut terbukti dengan beerkali-kali tim yang berjuluk The Young Guns ini mampu mengurung

pertahanan PSPS Pekanbaru. Menit ke-73 Pelita coba mengejar ketertinggalan. Sayang aksi yang dilakukan Andesi Prabowo yang bekerjasama dengan Feriansyah, masih mampu digagalkan oleh kokohnya lini pertahanan PSPS. PSPS Pekanbaru yang diukung langsung oleh suporter fanatik mereka Asykar Theking, mampu menjaga keunggulan mereka hingga wasit Herman Parau meniupkan peluit tanda berakhirnya pertandingan. Pelatih PSPS Pekanbaru Mundari Karya yang ditemui Haluan usai laga mengungkapkan bahwa timnya terkendala masalah stamina pada babak kedua. “Pada babak kedua, bola banyak dikuasai oleh Pelita. Kendala yang dihadapi anak-anak yakni faktor fisik. Namun secara keseluruhan, anak-anak masih mampu membendung setiap serangan yang dibangun oleh tim lawan,” tuturnya. Sementara ditemui terpisah, manejer Pelita Jaya Karawang Lalu Mara sedkit menyayangkan absennya beberapa pemain inti mereka. “Selain pemain inti banyak yang cedera, faktor kelelahan juga menjadi kendala utama, pasalnya anakanak baru bertanding pada laga sebelumnya menghadapi SP. Sementara para pemain muda, masih perlu banyak melatih kreatifitasnya di lapangan,” tukasnya. (h/rio)

KLASEMEN SOLIDARITY GAME 1. PSPS Pekanbaru

1

1

0

0

(2-0)

2. Semen Padang

1

1

0

0

(2-1)

3

3. Pelita Jaya

2

0

0

2

(1-4)

0

PT. ALZUNAZ ANUGRAH MANDIRI Jl. Veteran No. 98 Padang 25115 Telp. 0751 - 811 687 Fax. 0751 - 241 52 e-mail : alzunaz_anugrahmandiri@yahoo.co.id

E .W EAST WEST

COLLEGE

NGGAK LULUS UMPTN !? ANDA NGGAK PERLU PUTUS ASA.. SIAPAPUN ANDA... BELUM BEKERJA...

LET'S GO !!! BERGABUNG DENGAN EWC (East West College) Lembaga Pendidikan Perhotelan di Negeri 9 Malaysia

Fasilitas

PROGRAM SINGKAT 1-3 bulan tamat langsung bekerja

- Ruang Pelatihan - Kamar Tidur - Kolam Pelatihan - Sarana dan Prasarana Pelatihan - Sertifikat - Konsumsi

di Hotel Bintang 5 di Malaysia dengan gaji standar Luar Negeri.

Contact Person : Andi 0811763909 email : andilele.restu@yahoo.co.id

3

Uang kuliah bisa dicicil setelah bekerja. Tunggu apa lagi...

RA !!! E G E S R A T F A D

LANGSUNG BEKERJA DI HOTEL BINTANG 5 MALAYSIA

EAST WEST COLLEGE

Contact Person :

Pak Cik : 0812 675 9909 Pak Zul : 0813 7494 5555


10 R E N D O

MINGGU, 2 OKTOBER 2011 M 4 DZULKAIDAH 1432 H

Garah Si Mantaba

KONSULTASI HUKUM

Mengenang Dua Tahun Gempa

Diasuh Oleh: Rusdi Zen

Vonis Bebas Dirut PDAM

PERTANYAAN: Bapak konsultasi hukum yang terhormat, saya Hendra Alumni Fakultas Hukum Unand, hendak bertanya apa taktik (trik) yang bapak lakukan selaku penasehat hukum terdakwa Direktur Utama PDAM Kota Padang sehingga bisa divonis bebas. Padahal menurut saya terdakwa tidak bisa memberikan pertanggjawaban bahwa dana taktis itu dia gunakan sesuai tujuannya, walaupun dana taktis yang diambil tidak melebihi plafon. Namun karena digunakan tidak sesuai tujuannya, maka berarti itu telah merugikan negara. (Hendra-Padang) JAWAB:

Bung Hendra. Istilah yang digunakan bukan dana taktis, melainkan dana representatif (DR), walau artinya kurang lebih sama. Satu-satunya ketentuan yang mengatur mengenai DR PDAM hanya Pasal 10 Permendagri No. 2 Tahun 2007, yakni tentang plafon DR 75 persen dari penghasilan direksi per tahun. Tidak satu pun aturan yang mewajibkan direksi merinci kemana DR tersebut digunakan (diskresi). Ketika menjadi kasus, penyidik kejaksaan menggunakan catatan penggunaan DR milik tersangka/terdakwa sebagai petunjuk. Dalam buku cacatan itu ditulis berbagai nama dan pihak penerima DR. Kemudian dalam persidangan, secara acak (random) nama-nama dalam buku catatan itu dihadirkan penuntut umum sebagai saksi dengan maksud mengkonfirmasikan apakah yang bersas betul telah menerima DR. Namun, semua saksi menyangkal, lantaran tidak ada bukti. Catatan demikian hanya merupakan petunjuk, sedangkan petunjuk menurut KUHAP bukanlah bukti. Alhasil, penuntut umum gagal meningkatkan status “petunjuk” menjadi “bukti”, sehingga apa yang hendak dikejar oleh penuntut umum, yakni penggunaan DR yang tidak sesuai dengan tujuan pemberian DR menjadi kandas pula, sekalipun penuntut umum dalam dakwaannya telah menggunakan argument a contario, bahwa jika tidak terbukti diberikan kepada orang lain, berarti itu DR dipakai untuk diri terdakwa sendiri. Penuntut umum pun tidak menghadirkan ahli dalam persidangan untuk mendukung argumentasinya itu, apakah kalau tidak ada aturan yang mewajibkan direksi merinci penggunaan DR dalam sistem akuntansi PDAM, maka ketika sudah menjadi perkara –di depan sidang - rincian dimaksud juga tidak boleh diminta kepada terdakwa?. Apakah jika terdakwa tidak dapat membuktikan bahwa DR yang didistribusikannya telah sesuai dengan tujuan DR diadakan, yakni untuk kelancaran pengelolaan PDAM, lantas itu berarti DR dikonsumsi sendiri oleh terdakwa dan merugikan negara?. Penuntut umum sendiri yang telah gagal membuktikan dakwaannya, maka demi hukum terdakwa harus divonis bebas (vrijspraak).

Main Tilang PERTANYAAN: Kenapa polisi lalu lintas cenderung main tilang saja. Apakah tidak bisa mereka yang melanggar aturan lalu lintas dinasehati dulu atau diberi peringatan dulu. Mohon penjelasan menurut hukumnya pak. Terima kasih. (Deni-Bukittinggi) JAWAB: Pertanyaan seperti ini sudah pernah diajukan dalam ruang konsultasi hukum. Jika kesalahan pengendara adalah menerobos lampu lalu lintas (traffic light) yang sedang menyala merah atau menerobos tanda dilarang masuk (verboden), nasehat atau peringatan adalah dimungkinkan. Namun apabila pelanggaran itu adalah tidak memakai helm, tidak memiliki SIM atau tidak memiliki STNK, tentu tidak bisa dengan nasehat atau peringatan, melainkan harus ditilang langsung dan kendaraannya ditahan, sampai dia datang membawa helm, menunjukkan SIM atau STNK. Sedangkan pembayaran denda tilang tetap dilakukan pada hari dan pengadilan yang ditentukan pada kertas tilang. ***

Masalah Utang Piutang PERTANYAAN: Bapak konsulntasi hukum yang terhormat. Mohon penjelasannya. Saya berutang kepada seseorang sebesar Rp20 juta. Tetapi saya tidak bisa membayar pada waktu yang ditentukan karena usaha saya mandeg. Apakah saya bisa dipidana, karena yang member utang mengancam akan melaporkannya ke polisi, dan apa usaha yang dapat saya lakukan agar tidak diproses secara hukum. Terima kasih pak. (Andi-Padang) JAWAB: Bung Andi di Padang, hutang piutang merupakan ranah perdata. Keterlambatan membayar tidak berisiko pidana, melainkan hanya wanprestasi (cidera janji). Jika kreditur menggugat anda ke pengadilan, maka ybs dapat mengajukan permohonan sita jaminan (conservatoir beslag) atas harta anda guna menjamin pembayaran hutang anda kepadanya. Bilamana dalam praktek sehari-hari, masalah hutang-piutang sampai ke polisi, maka itu jelas tidak sesuai dengan hukum dan itu semata-mata hanya pikiran praktis kreditur belaka menggunakan/memperalat oknum polisi untuk menekan atau mengintimidasi anda dengan membayangkan tahahan, sehingga anda ketakutan, lalu membayar hutang anda. Kalau praktek seperti ini terjadi terhadap diri anda, anda harus melawan dengan melaporkan oknum polisi tersebut kepada komisi kepolisian. ***

Sampaikan pertanyaan anda ke email aci_haluan@yahoo.com atau melalui SMS ke nomor 081363885510

Salam Perikanan

Diasuh oleh Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Bung Hatta

P

Pembuatan Tepung Ikan

ARA pembaca setia Haluan dan pencinta rubrik Salam Perikanan, sebagai negara dengan wilayah perairan yang luas, hasil perikanan tentunya sangat berlimpah. Jenis ikan yang tidak terolah, seperti ikan-ikan ukuran kecil atau jenis ikan yang kurang dikonsumsi masyarakat dapat dimanfaatkan dengan cara diolah menjadi tepung ikan. Kandungan protein dan mineral yang tinggi menjadikan tepung ikan ini memiliki prospek yang cerah dan baik digunakan menjadi bahan baku pakan ikan/ternak. Tepung ikan adalah produk berkadar air rendah yang diperoleh dari penggilingan ikan. Pengolahan ikan menjadi tepung tidak sulit dilakukan. Usaha pengolahan tepung ikan dapat dilakukan dengan biaya yang tidak besar. Pembuatan tepung ikan dilakukan dengan beberapa cara yaitu cara basah, cara kering dan cara penyulingan. Dari ketiga cara di atas, cara kering paling cocok untuk industri kecil, karena sederhana dan lebih murah. Berikut ini kita bahas proses pembuatan tepung ikan dengan cara kering. Bahan Berbagai jenis ikan laut dapat diolah menjadi tepung ikan, namun yang paling ekonomis adalah ikan-ikan kecil (rucah) yang harganya relatif murah. Peralatan Alat-alat sederhana dan umum digunakan industri kecil tepung ikan adalah : · Penggiling ikan. Alat ini digunakan untuk menggiling ikan basah dan bubur kering

ikan. Alat pengering. Alat ini digunakan untuk mengeringkan ikan sehingga kadar air mencapai 8%. Alat press. Alat ini digunakan untuk mempres ikan kering sehinga sebagian lemaknya keluar. Cara Pembuatan Cara pengolahan ikan menjadi tepung mengikuti tahapan sebagai berikut : 1. Pengilingan Ikan Basah Pengilingan dilakukan terhadap ikan yang berukuran sedang dan besar. Ikan-ikan yang berukuran kecil tidak perlu digiling, jadi langsung ke proses nomor 2 . Sedangkan ikan berukuran sedang dan besar dibuang jeroannya, dicuci, lalu digiling dengan penggiling ulir sehingga diperoleh bubur mentah ikan. 2. Pengukusan. Bubur ikan hasil gilingan pada tahap pertama atau ikan kecil lalu dikukus dengan uap panas selama 1 jam sehingga bubur atau ikan kecil menjadi matang sempurna. Hasil pengukusan disebut dengan bubur matang ikan. 3. Pengeringan Bubur matang ikan lalu dikeringkan dengan alat pengering sampai kadar air sekitar 8%. Hasil pengeringan disebut cake kering ikan. Cake kering ikan mempunyai kadar lemak tinggi (di atas 30%).Melakukan pengeringan dengan sinar matahari tidak dianjurkan sebab memerlukan waktu yang lama (kurang efisien). 4. Pemerasan Minyak Cake kering ikan diperas dengan alat pres sehingga sebagian dari minyak keluar.

Proses ini berguna agar tepung yang dihasilkan menjadi lebih kering sehingga tahan lama. 5. Penggilingan Cake Cake yang telah dipres digiling dengan mesin penggiling sehingga diperoleh tepung ikan yang cukup halus (lolos ayakan berukuran 40-60 mesh). 6. Pengemasan Tahapan terakhir dari proses

pembuatan tepung ikan yaitu tepung ikan dikemas di dalam plastik atau di dalam wadah yang kedap uap air. Sebelum pengemasan, pastikan kadar air tepung harus di bawah 8% sehingga tepung ikan dapat disimpan dalam jangka waktu yang lama.Tepung ikan yang sudah dikemas lalu siap untuk dipasarkan.***

Ajukan pertanyaan anda mengenai seluk beluk dunia perikanan dan kelautan kepada pengasuh melalui email laborperikanan@bunghatta.ac.id atau sms ke +6281374610315. Pertanyaan anda akan dijawab oleh para pakar dunia perikanan dan mahasiswa dari Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Bung Hatta, Padang.

Galak-galak Surang sumber: ketawa.com

Baru Menginap di Hotel

MENDATAR: 1. Pengetahuan tentang klasifikasi 6. Hati batang pisang 7. Yang terkandung dalam hati 8. Nama buah 9. Negara anggota ASEAN 11. Pembauran hingga menjadi kesatuan yang utuh 14. Obor, suluh 16. Orang kidal selalu menggunakan bagian tubuh yang ini 18. Kartika 20. Sisa 22. Dapat dipercaya 24. Bola masuk gawang 25. Penginapan (Ing) 26. Mahkota bersusun tiga 28. Keluar (Ing) 29. Sejenis tumbuhan pengganggu 32. Rumah tempat merawat anak yatim 37. Berdoa (Latin) 38. Ujian Akhir Nasional 39. Berhaluan keras

MENURUN: 2.Hormon yang dibentuk dalam pankreas yang mengendalikan kadar gula dalam darah 3. Perselisihan 4. Bersedia 5. Hadiah berbentuk bingkisan 8. Nama pegunungan di Amerika Latin 10. Keahlian 12. Ilmu tentang masyarakat 13. Kenyataan 15. Seluruh (Ing) Kupon 17. Alat kontrasepsi 18. Makanan 19. Jalan kecil 21. Unsur pembakar 23. Tujuan (Ing) 26. Dosen pembimbing 27. Senang hati 30. Hadiah 31. Kakak laki-laki 32. Tepat benar 33. Taman Pendidikan Alquran

032

Kirim jawaban melalui kupon di atas dan dikirim melalui Pos ke Kantor Redaksi harian Haluan, Kompleks Bandara Tabing, Jalan Prof. Hamka, Padang. Tersedia hadiah menarik bagi pemenang.

KARENA mendapat THR banyak, Inem dateng dari desa untuk liburan di Jakarta. Kemudian masuk hotel bintang 5 dan pesan 1 kamar. Lalu dia diantar room boy yg membawa kopernya menuju kamarnya. Setelah pintu tertutup, Inem kaget dan marah-marah ke room boy, “Hey anak muda!! Aku emang kampungan, tapi jangan dikira aku gak bisa bayar sewa kamar hotel mewah ini ya! Ini bukan kamar yang aku pesan. Kamar ini sempit, sumpek, tidak ada TV, tempat tidur, kamar mandi...” Jawab Room Boy, “Maaf bu, kita masih di lift.” ***

Membeli Tikus Dalam Jumlah Banyak SEORANG bapak memesan tikus,dalam jumlah yang cukup banyak. Andi: “Koh Asiong, saya pesan 1.000 ekor tikus!!” Asiong: “Untuk apa tikus sebanyak itu Pak?” Andi: “Saya sekarang mau keluar dari rumah kontrakan, dan yang punya kontrakan bilang, harus dikembalikan seperti keadaan semula dulu...” ***

Ciri-Ciri Usia Tua

CIRI-CIRI usia tua (sambil bayangin Engkong): 1. Baca makin jauh, kencing makin dekat. 2. Dulu tidur ketemu hidung, sekarang tidur ketemu punggung. 3. Dulu pakai minyak wangi, sekarang pakai minyak angin. 4. Dulu 4 kali seminggu, sekarang 4 minggu sekali. 5. Dulu kalau keras susah lemas, sekarang lemas susah keras. 6. Dulu sering ke diskotik, sekarang sering ke apotik. 7. Dulu minum susu, sekarang minum jamu. 8. Dulu relax di panti pijat, sekarang relax di panti jompo. ***

Lebih Memilih Menjadi Teman Monster SEORANG pria mengunjungi seorang psikiater untuk membicarakan mimpinya, “Setiap malam,” kata pria tersebut, “Aku selalu bermimpi ada tiga monster yang sangat ganas duduk di sisi tempat tidurku, dan siap untuk menyerang aku.” “Hmm,” komentar si psikiater tersebut. “Aku sangat yakin dapat menyelesaikan masalah Anda tersebut. Tapi pengobatan ini akan menghabiskan biaya kira-kira 2 sampai 3 juta rupiah.” “Tiga juta rupiah!” pria itu terkejut. “Kalau begitu, ya sudah, tidak usah dipikirkan lagilah monster-monster itu. Aku pikir aku akan pulang saja ke rumah dan mencoba untuk menjadi teman monster-monster itu.” ***

Antara Takdir, Pendidikan, Kepercayaan, Sukses dan Gaji TAKDIR itu seperti perkosaan, jika tidak sanggup melawan, cobalah untuk menikmati. Pendidikan itu seperti main Perempuan, diperlukan uang dan kerjakeras. Kepercayaan itu seperti keperawanan, sekali hilang, maka hilang selamanya. Gaji itu seperti menstruasi, hanya datang sebulan sekali dan bertahan cuma 4 sampai 5 hari. ***

Mengubah Menjadi Kalimat Seru Guru: “Empat orang wanita cantik sedang berjalan di depan rumahku. Adi, coba ubah kalimat tadi menjadi kalimat seru!” Adi: “Wooow...!!!” ***


11

MINGGU, 2 OKTOBER 2011 M 4 DZULKAIDAH 1432 H

HUT KE 63 HARIAN HALUAN

Dari Panti Asuhan Hingga Makan Bajamba PADANG, HALUAN—Untuk menguatkan tali silaturahim sekaligus syukuran pada saat Hari Ulang Tahun ke-63 Harian Haluan, keluarga besar Harian Haluan beranjangsana ke Panti Asuhan Aisyiyah Ampang Kuranji, Padang, Minggu (1/10).

HAWANDI

Melestarikan tradisi makan bajamba yang pernah populer saat kita mairiak padi dan bergotong royong, atau acara alek nagari semasa dulunya, kini coba dibangkitkan lagi oleh keluarga Besar Harian Haluan pada syukuran peringatan Ultah ke-63 nya, Minggu (1/10).

Di tempat ini, keluarga besar Haluan menyempatkan diri untuk makan lontong bersama dengan pengurus dan anak-anak panti. Harian Haluan juga memberikan sejumlah bantuan kepada panti ini. Saat dikunjungi Haluan, anakanak panti tampak ceria. Bahkan tak sedikit di antara mereka yang berani berdialog langsung kepada sejumlah personil Harian Haluan. Hal ini tentu saja sangat menggembirakan bagi pengurus panti, karena anak-anak panti sangat jarang dikunjungi tamu, apalagi dari media. “Di hari yang berbahagia ini, kami ingin berbagi rasa dengan anakanak kami tercinta di Panti ini,” kata Pemimpin Perusahaan Irfan Jasri. Pimpinan Panti Aisyiah Ibu Abdul Azis, mengucapkan terima kasih atas perhatian dan kunjungan ini. Selain mengunjungi panti asuhan, pimpinan, karyawan dan wartawan Haluan melakukan aksi simpatik dengan membagikan bunga dan koran kepada sejumlah masyarakat. Kegiatan ini dilaksanakan di tiga titik simpang strategis di Kota Padang ini yakniSimpang Jalan Hangtuah, Simpang By Pass Lubuk Begalung dan Simpang Kandang, Jalan Sudirman Padang. Pada Sabtu malam, keluarga besar Haluan berkumpul untuk melaksanakan soft ultah Haluan. Perayaan ulang tahun itu dimulai dengan makan bajamba, atau makan bersama beralaskan daun pisang di Kantor Haluan. Setelah itu dilanjutkan dengan acara tiup lilin dan pemotongan kue ulang tahun. Selanjutnya keluarga besar Haluan larut dalam hiburan organ tunggal. Acara puncak ulang tahun Haluan ini dilaksanakan pada akhir Oktober 2011 di Hotel Best Western Hotel Padang, dengan mengundang mitra dan relasi. (h/wan)

Duo Manchester.........................Sambungan dari Hal.1 Welbeck dengan mudah melesakkan bola ke gawang Norwich, setelah sebelumnya Park Ji Sung mengecoh penjaga gawang Norwich, John Ruddy sehingga mati langkah. Park Ji Sung kemudian langsung menyodorkan bola kepada Welbeck, yang langsung disambut cocoran kaki kanan yang tidak terlalu keras dari Welbeck. Gol tersebut membuat tim asuhan Sir Alex Ferguson unggul 2-0.Sebelumnya di menit ke 63 pelatih Manchester United Sir Alex Ferguson menarik keluar Javier ‘Chicharito’ Hernandez dan Nani, serta memasukan Danny Welbeck dan Ryan Giggs sebagai pengganti. Keputusan tersebut berbuah hasil manis. Gempuran Rooney dkk akhirnya membuka kebuntuan lewat tandukan Anderson di menit ke-67. Serangan dari sektor kiri juga menjadi lebih hidup setelah Nani digantikan Giggs. Beberapa kali peluang tercipta dari umpan silang yang dilesatkan Giggs. Sepak pojok yang diambil Giggs di menit 67 melambung jauh ke kotak penalti Norwich. Kemudian runtutan beruntun dari Daren Fletcher, Rooney, hingga Anderson yang berada di mulut gawang, mampu diselesaikan dengan baik. Bola tidak mampu ditahan kiper Norwich, John Ruddy. Gol itu langsung mengubah kedudukan menjadi 1-0 untuk keunggulan Setan Merah. Sebelum gol dari Anderson,

beberapa kali pemain Manchester United harus berusaha keras menghalau serangan tim tamu yang nyaris membuahkan gol, jika tendangan-tendangan para pemain Norwich tidak melenceng dari gawang yang dijaga Anders Lindegaard. Sebelumnya di babak pertama kedua tim hanya bisa bermain imbang 0-0. Meskipun sudah menggunakan pemain intinya di babak pertama, dan menduetkan striker andalan Wayne Rooney dan Javier ‘Chicharito’ Hernandez, ternyata MU belum mampu membongkar pertahanan tim tamu.Beberapa peluang emas Setan Merah sempat terjadi, sayangnya Rooney maupun Chicharito belum mampu menyarangkan si kulit bundar ke gawang Norwich Sementara itu, amukan pasukan Manchester City di babak kedua tak terbendung. Setelah tertahan di babak pertama, The Citizen menyempurnakan keunggulan mereka di menit ke 87 lewat pemain pengganti, Stefan Savic setelah ia menerima assist dari Samir Nasri. Savic menggantikan Adam Johnson pada menit ke-79. Padahal, Adam Johnson merupakan pemain yang menjadi pemecah kebuntuan Manchester City. Menguasai 73 persen laju pertandingan, Adam Johnson mampu menjebol gawang Blackburn Rovers yang dikawal Paul Robinson. Gol ini tercipta selepas Adam Johnson menerima umpan apik dari Aleksandar

Kolarov pada menit ke-57. Bahkan dua menit setelah itu, giliran Mario Balotelli yang berhasil menceploskan si kulit bundar ke gawang Blackburn. Gol ini tercipta setelah Samir Nasri memberi umpan matang ke Balotelli pada menit ke-59. Samir Nasri pun unjuk gigi pada menit ke-73. Menerima umpan dari David Silva, giliran Nasri yang mengoyak jala Blackburn. Sebelumnya di babak pertama, Manchester City hanya mampu bermain imbang 0-0. Gawang Blackburn yang dikawal Paul Robinson tetap perawan hingga babak pertama usai. Bermain di kandang Blackburn, Stadion Ewood Park, Manchester City sudah mengancam gawang Robinson pada menit ke-8. Melalui aksi David Silva dan Balotelli, hampir saja bola melesat ke gawang Blackburn. Beruntung, Robinson mampu menghadang laju bola. Asyik menyerang, Manchester City justru kehilangan Kun Aguero. Ia mengalami cedera pangkal paha. Tak mau ambil pusing, Pelatih Roberto Mancini pun menggantinya dengan Samir Nasri pada menit ke-28. Bukan surut, kehadiran Nasri justru menambah daya gedor The Citezens ini. Sayang, dari beberapa kali serangan ke arah gawang, si kulit bundar hingga babak I tidak pernah menembus jala Robinson. –hasil lengkap liga Inggris lihat di halaman 8— (h/mat/net)

Merayakan ..................................Sambungan dari Hal.1 Namun dengan tingginya minat masyarakat untuk mengembangkan kakao ini, maka luas kebun kakao itu diperkirakan akan melebihi target yang ditetapkan. Pada 2012, akan dikembangkan lagi 17.000 hektare kakao. Untuk melaksanakan perluasan kebun kakao tersebut, Sumatera Barat membutuhkan dana mencapai Rp1,59 miliar pada 2011, lalu Rp1,63 miliar untuk tahun 2012,

Rp1,65 miliar pada 2013, lalu sebanyak Rp1,68 pada 2014 dan perluasan lahan pada 2015 membutuhkan dana Rp1,71 miliar. Untuk 2011 produktivitas hasil panen Sumatera Barat ditargetkan 1,21 ton/hektare yang meningkat dari sebelumnya 1,17 ton/hektare. Lalu pada 2012 produktivitas ini ditargetkan kembali naik menjadi 1,21 ton/hektare. Peningkatan tersebut ditargetkan

terus berlangsung pada tahun 2013 menjadi 1,32 ton/hektare, 2014 menjadi 1,54 ton/hektare dan 2015 ton/hektare. Sebelumnya, tren positif juga terlihat pada jumlah produksi kakao Sumatera Barat lima tahun terakhir, di mana pada 2005, produksi kakao Sumatera Barat baru mencapai 14.068 ton, kemudian naik menjadi 18.721 ton pada 2006 dan menjadi 20.917 ton pada di 2007.

Abu Vulkanik .............................Sambungan dari Hal.1 di Batusangkar. Aktivitas warga masih normal seperti berjualan, rekreasi dan kegiatan lainnya. Sejumlah warga menyebutkan, tiupan angin yang terasa lebih kencang dari biasanya membuat debu vulkanik Gunung Marapi sampai ke Batusangkar. Gunung Marapi yang memiliki ketinggian 2.891 meter di atas permukaan laut (mdpl) menyemburkan abu vulkanik berbau belerang sejak 3 Agustus 2011 hingga ketinggian 1.000 meter dan menjangkau sejumlah daerah di Sumbar seperti Agam, Tanah Datar, Padang Pariaman, dan Padang Panjang. Pihak Badan Geologi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana (BGPVMB) Bukittinggi masih menetapkan status waspada level II. Dengan status itu pendakian lebih dari tiga kilometer dari puncak gunung dilarang. BGPVMB Bukittinggi terus memantau perkembangan gunung tersebut, namun tidak lagi mendatangi lokasi karena alat seismograf yang dipasang di daerah Batupalano dan Lasi sudah bekerja maksimal. BGPVMB telah memasang tiga alat seismograf dan satu digital analog pada ketinggian 2.000 meter di daerah Batupalano dan di ketinggian 1.500 meter di Lasi. Semburan asap hitam juga terjadi Jumat (30/9) mulai pukul 07.00 hingga

08.00 WIB. Semburan vulkanik ini tidak mengganggu aktivitas warga. Menurut Nini, warga Padang Panjang, saat dihubungi lewat telepon, dirinya ketika hendak pergi ke sawah menanam padi terkejut mendengar suara letusan. “Ketika saya mau keluar rumah mendengar ada suara letusan dari luar, saya terkejut dengan suara tersebut,” katanya. Menurutnya, seketika itu juga ia cepat keluar untuk mengetahui apa yang terjadi di luar rumah, namun ternyata Gunung Marapi mengeluarkan debu vulkanik disertai belerang dari kepundan. Debu vulkanik yang dikeluarkan dari kepundan Gunung Marapi terlihat sangat hitam dari kejahuan. Warga sekitar hampir setiap hari melihat Gunung Marapi mengeluarkan debu vulkanik disertai belerang. “Walaupun Gunung Marapi mengeluarkan debu vulkanik disertai belerang berwarna hitam, warga masih tetap beraktivitas,” katanya. Hal senada juga dikatakan Arif, warga Agam, bahwa asap hitam Gunung Marapi yang dikeluarkan dari kepundan sangat tebal. “Gumpalan asap hitam kali ini terlihat sangat tebal hampir menutupi permukaan Gunung Marapi,” lanjutnya. Menurutnya, kecemasan masyarakat akan timbul apabila gunung itu tidak menujukkan aktivitasnya sebagai salah satu gunung api yang aktif.

Dia menambahan, sejak gunung meletus sebulan yang lalu hampir tiap hari asap hitam menggumpal dari ke pundangnya, namun kondisi itu belum mengakibatkan warga khawatir. “Warga malah senang dengan sering keluarnya debu vulkanik yang bercampur belerang tersebut, karena selain bisa menyuburkan tanah, kondisi itu biasanya akan memperlancar aktivitas gunung merapi,” lanjutnya. Tempat terpisah Koordinator Pusdalops PB Sumbar Ade Edward mengatakan, saat ini Gunung Merapi di Sumbar ada dalam status waspada plus (+), tapi belum siaga. Status Gunung Marapi yang telah sedikit di atas status waspada itu, perlu langkah-langkah siap siaga dari pemerintah provinsi serta kabupaten dan kota setempat untuk menyosialisasikanya pada masyarakat,” tuturnya. Dia menambahan, peningkatan aktivitas Gunung Marapi hingga saat ini tidak mempengaruhi patahan semangka yang membentang lurus dari Danau Kembar di Kabupaten Solok hingga Kabupaten Pasaman. “Belum ada keterkaitan peningkatan aktivitas gunung dengan pergerakan lempeng yang bisa menimbulkan gempa. Keadaan masih normal dan belum ada catatan gempa yang dirasakan masyarakat sejak meningkatnya aktivitas Gunung Marapi,” katanya.(ant/aci)

Ratusan Korban .........................Sambungan dari Hal.1 Azhar Jalan Hamka Air Tawar Padang, karena hingga Sabtu (1/10), tidak ada tanda-tanda akan dilaksanakan acara tersebut. Sejumlah mahasiswa UNP yang melihat gelagat tidak baik ini langsung mengamankan pelaku dan memboyong ke Mapolsekta Padang Utara. Kepada Haluan di Mapolsekta Padang Utara, pelaku Redha mengaku, dirinya disuruh oleh seseorang berinisial “HS”. Jika sukses menjalankan acara tersebut, pelaku mengaku diiming-imingi “HS” untuk dibawa dan dipromosikan ke Jakarta untuk menjadi orang yang tenar.

“Saya mengenal “HS” ketika sebelum bulan puasa tahun 2011 ini. Kata teman saya, “HS” adalah orang hebat yang sukses menjalankan acara-acara besar. Saya percaya saja. Apalagi ketika bertemu “HS” itu, dan melihat ada atribut ANTV yang dipakainya, saya merasa sangat yakin dan percaya jika “HS” bisa membawa saya menjadi tenar,” ujar Ridha. Meski demikian, pelaku yang berasal dari Kabupaten Tanah Datar dan menumpang hidup di rumah warga Jalan Veteran Padang ini tidak menyesali perbuatannya dan merasa yakin jika diberi kesempatan lagi,

acara yang akan dijalankannya itu akan sukses. Kapolsek Padang Utara Kompol M.Yudie Sulistyo kepada Haluan mengatakan, kasus ini masih dalam tahap penyelidikan dan tersangka telah diamankan di Mapolsek Padang Utara. Sejumlah saksi juga telah dimintai keterangan. Salah seorang korban yang enggan disebutkan namanya, mengaku tertarik ikut dalam audisi itu karena imingiming dan janji yang ditawarkan pihak yang mengaku dari Sinemart Production itu. “Tapi ini pelajaran yang berharga juga,” katanya. (h/wan/nas)

358 Calon ...................................Sambungan dari Hal.1 “Para calon haji ini rencananya akan diberangkatkan langsung ke Jeddah Saudi Arabia, dari Padang sekitar pukul 7.30 WIB (besok) dari BIM menggunakan maskapai Garuda Indonesia dengan pesawat tipe Airbus 330-200. Di samping itu hari ini (kemarin, red) sebanyak 13 embarkasi di Indonesia termasuk Embarkasi Padang secara serentak melakukan pelepasan calon haji kloter pertama mereka ke Tanah Suci,” kata Darwas yang juga Kakanwil Kemenag Sumatera Barat. Ia menambahkan ketika masuk asrama haji, para calon haji akan mendapat pelayanan kesehatan sebelum berangkat untuk memastikan kondisi kesehatan. Di samping calon haji yang berasal dari Kabupaten Solok 145

orang, Kota Solok 116 orang, Kabupaten Solok Selatan 67 orang dan Kota Padang 27 orang, ini juga akan mendapatkan living cost (biaya hidup) untuk bekal selama di Tanah Suci. “Kami sarankan agar calon haji tidak membawa benda tajam seperti gunting, pisau, atau sejenisnya, termasuk alat memasak seperti kompor ke Tanah Suci. Karena semua itu merupakan barang terlarang dan akan disita pihak imigrasi di bandara,” ujarnya lagi. Calon jemaah haji kloter pertama Embarkasi Padang sebelum berangkat akan dilakukan pemeriksaan terlebih dahulu di Asrama Haji Tabing. Selain itu mereka juga akan menerima living cost, pembagian paspor, serta pembagian boarding pass.

Dijadwalkan jamaah akan bertolak menuju Bandara Internasional Minangkabau di Padangpariaman pada Minggu ini pukul 05.00 WIB dan tiba pada pukul 06.00 wib. Setiba di bandara jamaah langsung menuju pesawat karena seluruh proses pemeriksaan dokumen telah dilakukan di Asrama Haji. Barang bawaan jamaah juga telah terlebih dahulu telah dimuat kedalam pesawat tujuh jam sebelum proses keberangkatan. Total jamaah haji yang berangkat melalui embarkasi Padang pada 2011 berjumlah 7.861 terdiri dari 22 kloter, berasal dari Sumatera Barat 4.714 orang, Bengkulu 1.673 orang dan Jambi 1.354 serta petugas haji 110. (h/rio)

18 Jenazah ..................................Sambungan dari Hal.1 Akibat benturan keras Kematian seluruh penumpang beserta kru pesawat Cassa 212-200 milik maskapai PT Nusantara Buana Air (PT NBA) yang jatuh di hutan Bahorok, Sumatera Utara, diduga akibat benturan keras. “Dugaan sementara kematian seluruh penumpang akibat benturan keras saat pesawat jatuh. Apalagi kecepatan pesawat jenis Cassa ini bisa mencapai 140 knot (setara 259 kilometer per jam),”kata Marsekal Madya TNI Daryatmo di Medan kemarin. Namun begitupun ia meminta semua pihak untuk tidak terlalu cepat mengambil kesimpulan penyebab tewasnya seluruh penumpang dan kru pesawat tersebut. Karena untuk memastikan penyebab kematian mereka masih perlu penyelidikan lebih lanjut dari pihak yang berkompeten dalam hal ini adalah Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT). Dalam kesempatan itu ia juga menjelaskan kondisi pesawat saat ditemukan dalam keadaan tidak terbakar namun mengalami kerusakan di beberapa bagian. Karena angin kencang Sementara itu, Menteri Perhubungan Freddy Numberi menyatakan, jatuhnya pesawat Casa 212 – 200 milik Nusantara Buana Air itu akibat angin kencang. Berdasarkan laporan yang ia terima dari regu penolong yang sudah berada di lokasi pada Sabtu kemarin, hembusan angin sangat kuat dilokasi jatuhnya pesawat. “ Sepekan terakhir sebenarnya sudah ada peringatan dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika akan cuaca buruk di

sekitar Gunung Leuser. Peringatan itu terbukti hingga hari ini hembusan angin di sekitar runtuhan pesawat antara 20 hingga 30 knot per jam. Dengan angin sekencang itu, terjadi turbulensi dan membuat pesawat Cassa 212 – 200 kehilangan kendali dan jatuh,” kata Numberi dalam keterangan pers di Hanggar Lanud Medan, Sabtu (1/10/2011) kemarin. Namun untuk memastikan penyebab kecelakaan itu, Numberi mengatakan menunggu laporan Komite Nasional Keselamatan Terbang (KNKT) yang kemarin sudah berada di lokasi runtuhan pesawat. “KNKT sedang bekerja mencari kotak hitam (black box) sebagai bukti otentik penyebab pesawat jatuh. Kita tunggu apa hasil penyelidikan KNKT,”ujar Numberi. Meskipun demikian, Numberi mengatakan, cuaca dan turbulensi udara memang bisa membahayakan penerbangan. Tapi, katanya, jika pesawat Cassa 212 – 200 yang jatuh itu dilengkapi alat navigasi standard keadaan itu bisa diatasi pilot. “Salah satu penyebab pesawat kecil seperti Casa jatuh karena tidak memiliki peralatan instrument. Apakah Casa 212 – 200 yang jatuh di kawasan Gunung Leuser itu juga tidak memilik instrumement penerangan standar, nanti kita tunggu hasil temuan KNKT,” ujar Numberi. Histeris Mengetahui semua korban tewas, maka kerabat dan sanak keluarga mereka yang ada di Posko Kecamatan Bahorok langsung menjerit histeris. Beberapa di antara mereka pingsan. Seorang ibu merasa kesal dengan lambannya penanganan terhadap evakuasi korban padahal sudah tiga

harus sejak jatuh Kamis lalu. Si ibu tadi berteriak-teriak sambil menangis menyesalkan lambannya penanganan. Sebab dia merasa jika cepat ditangani ada kemungkinan masih ada yang bisa diselamatkan. Namun hal itu dibantah oleh Tim SAR. Sebab cuaca yang begitu buruk membuat proses evakuasi terhambat. Apalagi medan atau lokasi pesawat jatuh sangat terjam dan curam di bawah hutan yang lebat. Hujan yang terus turun membuat perjalanan ke lokasi terhambat. Evakuasi hari ini Setelah dihentikan akibat hujan dan cuaca buruk Sabtu kemarin, proses evakuasi akan dilakukan pada Ahad ini. Namun usaha pemindahan jenazah itu baru dapat dilakukan bila kondisi cuaca mendukung. “Andai kata cuaca cerah, tidak dipenuhi awan atau angin kencang yang menyebabkan turbulensi, evakuasi dapat dilakukan pada hari Minggu,” ujar Kepala Badan SAR Nasional Daryatmo. Nantinya, tim akan mengevakuasi korban dengan helikopter tambahan yang didatangkan dari Tanjung Pinang, Riau, dan Jakarta. Sedangkan untuk mempermudah heli mendarat, Angkatan Udara dan tim lain membangun tempat pendaratan atau helipad di dekat lokasi jatuhnya pesawat. Mengenai kondisi terakhir korban, hingga pukul 14.)) kemarin, sekitar 14 jenazah sudah berhasil dimasukan ke kantung jenazah. Sedangkan empat lainnya, masih terjepit di antara badan pesawat. Rencananya, keempat jenazah itu akan dilepas dari himpitan pesawat saat cuaca cerah. (h/hc/ant/ti)


12

MINGGU, 2 OKTOBER 2011 M 4 DZULKAIDAH 1432 H

SIAGA BENCANA SEJAK DINI

BUAH HATI ANANDA TRISYA IHSAN

Membaca Ikrak Setiap Hari

SENYUM manis tak lepas dari mulut Ananda Trisya Ihsan. Meski baru kenal dengan seseorang, namun putri bungsu pasangan Kompol Jamalus Ihsan dan Etika Fonesty ini, tak pernah canggung melepas senyum manisnya. Trisya begitu gadis manis berusia 4,5 tahun itu biasa disapa. Ia memang diajari kedua orang tuanya untuk dekat dengan siapa saja. Karena dengan bergaul dengan semua lapisan masyarakat, akan mudah mengetahui persoalan yang terjadi di sana. “Kata Ayah, Trisya harus ramah dengan siapa saja,” katanya dengan mimik datar dan polos. Ananda Trisya Ihsan yang saat ini menuntut ilmu di TK A Citra Almadina Purus, meski masih menjadi gadis manja, lucu dan imut-imut. Tapi jangan salah, Ia ternyata memiliki potensi diri yang cukup besar. “Trisya sudah bisa membaca ikrak. Dan setiap hari, selalu membacanya. Ternyata, menyenangkan juga om,” katanya tanpa maksud membanggakan diri. Hampir di setiap kesempatan, Ananda Trisya Ihsan selalu membanggakan kemampuannya tersebut pada saudarasaudaranya dan keluarga besarnya. Meski dengan lidah yang masih belum sempurna mengucapkannya, Ia tetap membaca dan mengeja satu per satu huruf Arab tersebut Hal itu gambaran, kalau Trisya memang cukup cerdas untuk menangkap dan selanjutnya mempraktekkan semua ilmu yang diajarkan gurunya di sekolah. Bagi teman- teman yang mau membaca ikrak bersama Trisya, silahkan datang ke Jalan Kelapa Gading 1 No 2 Ulak Karang, Padang. “Trisya tunggu ya,” katanya mengakhiri.(h/ted)

OLEH: MEGA NOFRIA idin adalah anak ajaib yang tinggal di negeri dongeng. Ia anak seorang tukang roti. Ia sangat baik dan rajin. Setiap hari ia berkeliling kota, untuk menjajakan kuenya. Didin sering sedih, melihat kotanya yang miskin. Banyak ditemuinya anak-anak, yang kelaparan. Jika ia melihat ada yang kelaparan, maka ia akan memberi sepotong roti kepada anak itu. Meskipun Ia sering memberikan rotinya, secara gratis kepada anak-anak miskin. Ia tidak takut rugi. Ia percaya, jika berbuat baik dengan ikhlas, tuhan akan membalasnya dengan seribu kebaikan. Benar saja, rotinya tidak pernah bersisa. Selalu saja ada yang membeli dalam jumlah banyak. Seperti yang terjadi hari itu, setelah membantu seorang anak yang kelaparan. Ia kembali menjajakan rotinya, sambil

D

Anak-Anak Perlu Mengenal Alam PADANG, HALUAN — Pascagempa 30 September 2009 lalu, masih banyak anak-anak belum bisa melupakan kejadian yang membuat trauma tersebut.

Berbagai sekolah baik TK PAUD dan Sekolah Dasar, gencar melakukan simulasi gempa untuk menghilangkan kepanikan dan ketakutan akibat gempa. Seperti yang diungkapkan Yanti K Yolanda, Ketua Yayasan Nibras Padang. “Memberikan pemahaman tentang gempa kepada anak, bisa dilakukan salah satunya dengan simulasi. Banyak pendidikan yang bisa diberikan kepada anak-anak, pasca bencana gempa ini, diantaranya mengajarkan bertauhid, bersyukur, berempati dan mengenal alam,” jelas Yanti kepada Haluan (30/9). Ketika gempa terjadi, jelas Yanti, guru-guru yang mendampingi anak-anak sangat memperngaruhi sikap anak. Jika guru terlihat panik, maka anak juga akan ikut resah. “Untuk itu, guru harus dengan tenang memberikan contoh kepada anak, untuk mengucapkan kalimat tauhid dengan benar ketika gempa terjadi. Dimanapun aank-anak berada ketika gempa terjadi, Ia akan mengucap kalimat tauhid yang sama dengan gurunya,” jelas Yanti. Selain itu, secara berkala

Yanti dan rekan-rekan guru di Nibras lainnya, juga selalu mengingatkan anak-anak langkah-langkah yang harus dilakukan ketika terjadi. “Sekarang anak-anak sudah hafal, kalau terjadi gempa mereka harus tenang, sebisa mungkin mencari tempat berlindung, sepetri dibawah meja dan jika sempat secara tertib segera keluar ruangan,” kata Yanti lagi. Ketika gempa telah berlalu, banyak lagi hal yang bisa diajarkan kepada anak-anak, diantaranya tentang ilmu berempati dan bersyukur. “Kita ajarkan anak-anak bagaimana mereka berempati terhadap teman-temannya yang tertimpa musibah dan bagaimana mensyukuri nikmat selamat yang telah diberikan Tuhan. Hal ini juga harus dilakukan oleh orangtua anak-anak di rumah,”jelas Yanti. Hal yang sama juga diungkapkan Eva Rianda, Kepala Sekolah TK Pertiwi 2 Padang. “Ketika gempa terjadi, memang ada anak yang trauma. Namun dengan berbagai simulasi yang telah kita lakukan Alhamdulillah kini tak ada lagi anak yang takut gempa,” jelas Eva. Simulasi yang dilakukan,

ke tempat-tempat keluarga miskin dan membagikan rotinya di sana. Pada suatu hari, ketika ia menjajakan rotinya ia bertemu dengan seorang nenek tua. Nenek tua itu tampak sakit dan kelaparan. Ia pun mendekati nenek tua itu. “Maaf Nek? Nenek kenapa?” tanya Didin kepada nenek tua itu. “Nenek tidak apa-apa Cu. Nenek kecapean saja.” Jawab nenek itu. Tapi Didin tidak puas dengan jwaban nenek itu. “Wajah Nenek kelihatan pucat. Apakah Nenek sudah makan?” Nenek tua itu menangis mendengar pertanyaan Didin. “Sebenarnya nenek sudah tiga hari tidak makan Cu. Nenek kehabisan bekal.” Kata nenek Tua itu sambil menangis. Didin pun kasihan melihat nenek itu. Ia pun mengeluarkan beberapa potong roti dan memberikannya kepada nenek tua itu. Nenek tua itu sangat senang. Sebagai ucapan terima kasih ia memberi Didin sebuah sarung tangan butut.

“Nenek hanya punya sarung tangan butut ini. Semoga cucu mau menerimanya.” “Terima kasih Nek. Tapi saya ikhlas. Nenek simpan saja sarung tangan ini.” Si Nenek terlihat sedih mendengar penolakan Didin. “Terimalah Cu. Suatu saat sarung tangan ini akan sangat berguna untukmu.” Akhirnya Didin menerima sarung butut itu. Didin pun melanjutkan pekerjaannya menjajakan roti. Tiba-tiba hujan turun dengan sangat derasnya. Ketika itu ia sedang berada di sebuah perkampungan kumuh. Didin mencari tempat berteduh. Akhirnya ia memutuskan berteduh di bawah atap sebuah rumah, yang sangat kotor dan sempit. Ia sedih sekali ketika melihat anak-anak yang menangis kelaparan di sekitar itu. Didin bertambah sedih lagi ketika melihat rotinya hanya tinggal beberapa potong, sementara anak yang kelaparan sangat banyak. Hujan masih mengalir dengan deras. Sementara Ia

ANAK-ANAK TK Planet Kids berlarian saat gempa terjadi. Simulasi ini kini menjadi program regular di TK dan PAUD di Kota Padang. selain memberikan langkahlangkah yang harus dilakukan ketika gempa terjadi, anak-anak juga dididik dengan nyanyian tentang siaga gempa. “Tips-tips melalui nyanyian ternyata lebih bisa diterima anak dengan baik. Mereka cepat hafal apa yang ahrsu dilakukan ketika gempa terjadi,” katanya.

Tips Siaga Gempa untuk Anak-Anak: Gempa adalah kejadian alami ketika lempeng bumi bergeser dari tempatnya secara berkala. Menghadapinya kita tidak perlu panik. Ikuti tips berikut: 1. Ketika gempa terjadi jangan panik atau menangis. Tapi ucapkanlah kalimat tauhid seperti Astaghfirullahalazim

dan Allahuakbar. 2. Jika kamu berada di dalam ruangan dan tidak bisa keluar carilah tempat yang bisa dijadikan sebagai tempat berlindung. Misalnya dengan duduk jongkok di bawah meja. 3. Jika masih sempat, pergilah keluar ruangan dengan tertib. Jangan berlarian atau berdesakdesakan di pintu. (h/dla)

terus berpikir, bagaimana cara agar rotinya cukup untuk semua anak. Tibatiba ia merasa kedinginan. Ia ingat sarung tangan yang diberikan nenek tua kepadanya. Ia pun memakai sarung tangan itu untuk menghangatkan tangannya. Didin terkejut,

tangannya menjadi bercahaya. Tidak hanya itu, ketika ia menyentuh rotinya, tiba-tiba saja roti itu bertambah banyak, semakin lama semakin banyak. Didin terkejut sekaligus takjub. Setelah hujan reda ia pun membagikan roti-roti

yang banyak itu kepada anak-anak yang kelaparan. Berkat sarung tangan ajaib pemberian nenek tua itu ia bisa membagikan rotinya setiap hari kepada orangorang yang membutuhkan, sehingga tidak ada lagi orang yang kelaparan di negerinya.***

Sarung Tangan Ajaib

bersenandung ria. Ketika berada di sebuah rumah bagus, seorang tuan rumah memanggilnya. “Nanti malam saya kedatangan tamu yang banyak. Bisakah kamu membuatkan saya roti yang banyak dan enak?” tanya tuan itu. “Bisa Tuan.” Jawab Didin senang. “Baiklah, semua roti ini akan saya beli. Kamu segera pulang, dan buatkan saya roti yang enak.” Didin pulang dengan wajah yang ceria. Ia segera mengabari ayahnya, bahwa ada seorang tuan kaya yang hendak membeli rotinya dalam jumlah yang banyak. Ayahnya sangat senang. Ia segera membuatkan roti yang banyak dan enak untuk tuan kaya itu. Setelah rotinya masak, ia segera mengantarkan roti pesanan itu kepada tuan kaya. Hari itu Didin dan ayahnya mendapat uang banyak. Sebagai rasa syukur, keesokan harinya Didin dan ayahnya datang


E L O K 13

MINGGU, 2 OKTOBER 2011 M 4 DZULKAIDAH 1432 H

A

NDA MUNGKIN sudah pernah mendengar baju kaftan. Busana kaftan ini sebenarnya berasal dari maroko. Ciri khasnya adalah adalah long dress yang pada lengannya berbentuk seperti sayap. Karenanya di Indonesia, model baju ini disebut juga sebagai gamis kalong karena bagian lengannya yang lebar seperti sayap kelelawar. Hiasan berpusat pada bagian dada dengan berbagai variasi biasanya berbahan kain sifon dan silk sutra, baju kaftan juga mempunyai belahan di sepanjang tengah muka dan memakai lengan. Butik Lira Abas Style di Jl. Marapalam Padang misalnya memiliki beragam warna dan motif kaftan yang bisa menjadi pilihan bagi anda. Warna pink, putih, kuning dan ungu. Dengan bahan sifon salju yang lembut, cocok dipakai untuk berbagai kesempatan acara/undangan. Sekarang anda siap tampil modis dan elegan dengan kaftan. ***

Model : Lira Abas Busana : Koleksi Butik Lira Abas Style

Jl. Dr. Sutomo No. 146 E Marapalam Padang Fotografer : Deni Prima Narasi : Afrianita


14 KULTUR

MINGGU, 2 OKTOBER 2011 M 4 DZULKAIDAH 1432 H

ESAI

PERCIK

Tak Perlu Mencari Salah Siapa? OLEH: ZULNADI SUMATERA Barat atau lebih tepatnya Minangkabau terhina sudah dengan dua peristiwa amoral yang dihebohkan dua hari belakangan ini. Pertama adalah pertunjukan tari telanjang (starknaked dance atau life show) di Fellas Cafe di kawasan Jalan Hayam Wuruk Padang. Dan kedua, beredarnya video porno yang dilakoni seorang siswi SMA. Peristiwa itu sungguh menghujam ulu hati Ranah Minang yang terkenal dengan adat basandi syarak, syarak basandi Kitabullah (ABS-SBK). Entah kemana muka ini hendak disurukkan lagi. Entah kemana ratok ini disampaikan. Orang luar sudah pasti akan mencemeehkan Sumatera Barat yang katanya kuat agama, yang katanya kuat adapt yang dipatrikan dalam singkatan ABS-SBK. Kening dunia pendidikan di negeri tercoreng besar ulah seorang siswa dengan pacarnya yang merekam adegan mesum lewat kamera handphone . Video itu, dengan cepatnya mengalir dari HP satu ke HP yang lain dari tangan yang satu pindah ke tangan lain yang berdurasi 30 menit. Yang pasti tekad walikota Padang Fauzi Bahar menjadikan kota ini bersih dari segala perbuatan maksiat dan perjudian tengah mendapat ujian dan batu penarung, karena ditemukannya sebuah cafe menggelar lifeshow bagi pengunjungnya. Negeri beradat ini heboh, media dan tokoh masyarakat silih berganti dan sahut bersahut mengeluarkan statemen mengecam peristiwa itu. Malu besar, karena yang menari adalah anak kemenakan yang mengaku berasal dari Agam dan Tanah Datar. Dua luhak yang adat dan agamanya sangat kuat. Kita berharap dan berdoa dia bukan orang Minang walaupun katanya dari Agam dan Tanah Datar. Kalau boleh kita sepakati saja, bahwa kedua cewek penari bugil ala Thailand itu orang Sumatera Barat bukan berdarah Minang. Tapi kalau nanti diketahui berdarah Minang, maka baca sajalah astagfirullah sebanyak-banyaknya. Kita sepertinya sedang mencari-cari siapa yang mau dikambinghitamkan dengan dua peristiwa tersebut. Masingmasing kita pasti mencari siapa yang disalahkan dan sekaligus bertanggungjawab. Sekelompok orang mungkin saja mengatakan, ulama dan para guru agama di daerah ini telah gagal memberikan pendidikan moral. Kelompok lain juga mempersalahkan, orang tua telah gagal dalam mengawasi gerak gerik anaknya yang sedang dilanda pancaroba. Kesalahan juga ada pada peran dan pengawasan dari ninik mamak, yang tidak lagi mengawasi anak kemanakan. Pokoknya semua unsur dan semua elemen bisa saja ditarik tarik untuk disalahkan, jika kita memakai hukum sebab akibat dalam mencari akar permasalahan kasus tersebut. Terlebih lagi kesalahan besar itu ditujukan kepada pemerintah kota yang telah memberikan izin kegiatan usaha hiburan. Kelompok yang sinis dengan pemerintah, seenaknya menyebutkan, jika pemerintah tak memberikan izin, tentu café itu tidak ada, jika café tak ada, maka tidak akan ada pula tari bugil itu.Padahal yang diberikan izin adalah usaha café bukan usaha membuka tari telanjang. Jika kita sudah salah semua, maka secara bersama sama pula kita bertekad untuk memperbaikinya, ikut dalam menegakan moral dan akhlak masyarakat terutama anakanak didik generasi penerus.Pendidikan moral harus dibersamakan, tidak bisa diserahkan kepada guru agama, buya dan ustad saja. Keterlibatan orang tua dan lingkungan sangat penting, sehingga moral dan akhlak menjadi pakaian sehari hari bagi anak2 generasi bangsa Kenapa Ranah Minang (untuk sementara baru Kota Padang) senantiasa dijadikan sasaran empuk dari perbuatan bejat dan tak bermoral itu? Meskipun ini memerlukan penelitian namun bila kita renungkan lebih dalam sepertinya ada upaya untuk menggagalkan sendi-sendi ABS-SBK dan melunturkan Ranah Minang dari julukan serambi Mekkah dan gudang ulama. Mereka (kelompok yang ingin menghancurkan), bagaimana nama atau sebutan Minang lenyap di negeri ini. Berbagai perkumpulan atau majelis taklim yang ada di setiap masjid, bagaikan tidak ampuh dalam membangun akhlak dan moral di tengah masyarakat. Oleh karena itu, kita berharap pemerintah kota tegas dan komit dengan keinginannya dalam membebaskan Kota Padang dari segala perbuatan maksiat dan perjudian. Konkretnya adalah mencabut segala izin karaoke yang menyimpang, tempat salon yang ada prustitusi terselubung lenyapkan. Warung-warung di sepanjang Pantai Padang yang juga memancing ke arah maksiat dengan kondisi tertutup dan remang-remang di tertibkan. Semua tekad dan keinginan Walikota Padang itu harus kita dukung bersama pula. Apalagi ada hadiah 10 juta rupiah dari Walikota Padang bagi warga yang berani melaporkan berbagai tempat pelasakan maksiat di kota ini.

Robohnya Benteng Moral di Minangkabau Oleh FADHILAH

Dosen Psikologi Islam IAIN Imam Bonjol Padang

B

EBERAPA waktu lalu, masyarakat Sumatera Barat dan Ranah Minang dihebohkan dengan pemberitaan tentang ditutupnya The Fellas Cafe and Resto, sebuah tempat hiburan malam di pusat kota Padang. Heboh tak karena cafe itu tak punya izin sah, tapi terutama karena ketahuan menampilkan tarian telanjang alias striptease. Mungkin tak disangka banyak orang, tapi begitulah kenyataan sosial di Sumbar hari ini. Kota Padang seakan tak beda lagi dengan citra kota-kota metropolitan pada umumnya. Bahkan di Jakarta saja, tak ada izin tempat hiburan malam menampilkan tarian telanjang. Keadaan lebih mengejutkan sebenarnya terkait penari bugil yang digerebek Satpol PP Padang itu justru adalah perempuan-perempuan muda berdarah Minangkabau! Media massa memberitahukan kedua wanita itu masing-masing berasal dari Tanah Datar dan Agam, dua luhak yang sejak lama dikenal sebagai pusatpusat kebudayaan Minangkabau. Wajar saja muncul berbagai reaksi atas kejadian memalukan itu. Tak sedikit yang merisaukan, betapa dahsyatnya ancaman pengikisan nilai-nilai moralitas di tengah masyarakat daerah dewasa ini. Tak ada lagi benteng kokoh melawan arus demoralisasi dahsyat di Sumbar. Mereka khawatir, arus degradasi moral itu menyeret anak-anak, kemenakan atau anggota keluarga mereka sendiri. Saya sendiri justru langsung teringat pada beberapa keluarga Minang di rantau yang sengaja mengirimkan anaknya bersekolah ke Sumbar dengan tujuan khusus supaya putra-putri mereka bakal memperoleh “nilai tambah” (yang mereka pikir tak bakal didapatkan di rantau) berupa efek positif dari aktualisasi nilai-nilai kehidupan sosial Minangkabau yang masyarakatnya dikenal memegang teguh adat dan agamanya. Betapa kecewanya mereka, karena alasan memilih ranah Minang sebagai tempat “pendidikan sosial agama” ternyata telah salah. Selama ini orang luar memang mengenal masyarakat

Sumbar teguh memegang adat dan agamanya. Bahkan pengaruh agama atas budayanya sangat besar, seperti tercermin dari pepatah adat basandi syara’, syara’ basandi Kitabullah. Di setiap sudut di daerah ini terdapat masjid, surau, musala dan sekolah agama. Sejak dulu Ranah Minang juga dikenal gudang ulama. Siapa dulu tak kenal Abdul Karim Amrullah, Abdullah Ahmad, Djamil Djambek, Hamka, Natsir, Palimo Kayo, dan Rahmah El Yunusiyah? Mengapa? Apa dan siapa yang salah dan bertanggungjawab atas kenyataan meresahkan ini? Dalam batas tertentu, kita memang agak heran juga, mengapa gejala kemaksiatan, khususnya di kota Padang, terasa kian marak akhir-akhir ini? Maksiat yang selalu dimaksudkan masyarakat di sini antara lain prostitusi (walau terselubung), narkoba, judi, atau pelbagai bentuk pornografi. Padahal setiap waktu seruan menegakkan moralitas terus dikumandangkan, baik oleh pemerintah, pendidik maupun pendakwah Islam. Seruan itu bahkan makin intens setelah daerah ini dilanda gempa besar tahun 2009 lalu. Namun dalam konteks ini, saya juga agak mengkritik konstruksi media dan masyarakat kita yang hanya cenderung menyorot perempuan sebagai “biang” kemaksiatan. Selain melupakan faktor sosial ekonomi yang kompleks di balik gejala prostitusi, orang juga cenderung menempatkan perempuan lokal sebagai biang masalah dan aib bagi kaum. Padahal dalam kasus striptease dan prostitusi, misalnya, penyedia jasa dan “konsumen”-nya juga kaum laki-laki, yang bisa jadi adalah orang Minang juga. Oleh karena itu keprihatinan dalam kasus maksiat syahwat ini tak hanya ditujukan pada perempuan tapi juga laki-laki pada umumnya. Kepada kaum Adam sendiri, Allah sudah mengingatkan supaya menjaga pandangan lahir, pikiran dan batin serta kemaluannya agar dia menjadi manusia lebih bersih (QS 24:30). Kepada kaum perempuan juga diperintahkan hal sama, ditambah menutup

NASRUL AZWAR

SEBUAH surau pasukuan di Padang Pariaman yang sepi dan terbengkalai tanpa ada yang merawatnya. Dulu, surau sebagai basis dan pusat pencerdasan anak-anak nagari. Tetapi kini tinggal kenangan. aurat mereka dengan kain kudung, kecuali kepada muhrimnya. (QS 24:31). Tampaknya semua pihak memang harus bertanggungjawab atas masalah ini. Pemerintah atau aparat negara tak hanya memberikan penyuluhan kepada masyarakat, tapi juga menegakkan hukum dan peraturan secara konsisten. Pemerintah daerah tak boleh bersikap ambivalen. Artinya,pemerintah daerah tak cukup hanya dengan menganjurkan warga untuk menjauhkan diri dari maksiat, lalu menyuruh PNS dan siswa berpakaian muslimah, sementara di pihak lain, di beberapa sudut tersedia tempat-tempat untuk melakukan tindakan

maksiat tersebut. Kekesalan masyarakat pada pemda atau pemko selama ini, karena usaha pemberantasan maksiat justru diikuti tumbuhnya bentuk-bentuk maksiat yang sama atau baru. Dulu Pemko Padang melarang judi toto gelap (togel), tapi banyak pihak melihat praktik yang sama tetap terjadi secara terselubung. Pemko juga melarang prostitusi tak hanya dengan aturan, tapi dengan melakukan razia ke tempat-tempat hiburan malam, objek wisata, dan penginapan. Tapi kebijakan dan tindakan Pemko dinilai parsial. Mengapa razia Satpol PP tidak bisa menyentuh hotel-hotel berbintang? Mengapa razia ke

tempat wisata, seperti kawasan Bukit Lampu, Bungus Padang, juga terkesan tebang pilih dan tidak kontinyu?. Tugas penting juga menghadang kalangan tokoh agama, adat dan masyarakat. Ketika ketahuan bahwa penari bugil di Fellas Cafe adalah putriputri dari tanah Minang sendiri, muncul gugatan, di mana peran mamak atau para datuak dalam menjaga anak kemenakannya sendiri (termasuk menjaga kebutuhan ekonomi)? Memang kondisi sosial sekarang jauh lebih kompleks dengan tingkat persaingan dan tantangan hidup yang kian tinggi dan rumit, termasuk di Sumbar sendiri, tapi gugatan kultural semacam itu tetap layak diajukan saat ini. Gugatan serupa juga diajukan kepada juru dakwah dan pendidik kita. Sekalipun juru dakwah dan pendidik (guru) bukanlah “orang hebat” yang bisa mengubah moralitas masyarakat atau murid dalam sekejap, tapi layak dipertanyakan: sejauh mana relevansi dakwah dan materi pendidikan mereka dengan kenyataan dinamika perkembangan masyarakat kita? Tantangan juru dakwah dan para pendidik sekarang memang luar biasa, ketika seruan moral mereka sering tidak nyambung dengan realitas sosial. Pada akhirnya peran orang tua menjadi amat penting. Di sinilah awal dibangunnya benteng kokoh bagi perkembangan anak-anak. Pendidikan agama sejak usia dini sejatinya ditanamkan dalam keluarga, bukan di masyarakat atau pendidikan formal. Bukankah agama Islam sudah jelas mengajarkan ‘Jagalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya terbuat dari batu” (QS 66:6). Hal itu sekaligus menunjukkan besarnya peran dan tanggung jawab orang tua mendidik anak supaya menjadi pribadi beriman, berislam, dan ihsan. Orang tak cukup hanya beriman dan berislam, tapi juga ihsan. Orang ihsan akan selalu waspada bahwa dirinya selalu dalam pengawasan Allah Swt. Nah, jika masing-masing keluarga – seluruh keluarga inti yang ada di Ranah Minang- telah punya kesadaran menjaga anggotanya dari api neraka (berbuat maksiat), otomatis akan terciptalah masyarakat yang memiliki peradaban. Insya Allah.

AURA KABA, NARASI RUPA

Kaba Visual dalam Narasi Virtual (BAGIAN 5) Oleh YASRAF AMIR PILIANG Pengajar Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) ITB

PERKEMBANGAN abad informasi-digital telah menciptakan sebuah ruang baru bagi transformasi kaba sebagai sebuah wacana. Abad informasi telah menciptakan apa yang disebut sebagai ‘budaya visual’ (visual culture), yaitu sebuah budaya yang didominasi oleh keberadaan unsur-unsur rupa (visual)—terutama bentukbentuk visual yang dokonstruksi melalui teknologi elektronika dan digital. Abad informasi telah membuka kemungkinan baru bagi eksistensi dan keberlanjutan kaba. Perkembangan budaya visual-elektronik telah memberikan sebuah tantangan besar bagi keberadaan kaba sebagaisebuah budaya lisan tradisional, untuk mengambil peran baru di dalam ruangruang virtual budaya visual. ‘Budaya visual’ adalah

artefak kebendaan, bangunan dan citra, media dan pertunjukan, yang diproduksi oleh imajinasi dan tenaga manusia, untuk tujuan estetik, simbolik, ritualistik atau politik-ideologis, dan/atau fungsi praktis, dan yang melibatkan proses penglihatan. Budaya visual melibatkan informasi, makna dan kesenangan (pleasure), yang diperoleh lewat interface dengan teknologi visual, yaitu perangkat yang didesain untuk dilihat atau untuk memperluas penglihatan alamiah (vision), dari lukisan sampai televisi dan internet. Budaya visual merupakan produk perkembangan mutakhir teknologi informasi-digital, yang menghasilkan citra-citra digital, yang memungkinkan orang mensimulasi realitas, misalnya melalui iklan, filem, televisi, video, game, internet, dan facebook. Melalui budaya visual kini dimungkinkan menciptakan ‘kaba visual’ (visual utterance), yang berbeda dengan ‘kaba lisan’dan ‘teks tulisan’. Dalam konteks linguistik, teks didefinisikan sebagai setiap wacana yang diwujudkan dalam bentuk tulisan. Sementara, wacana itu sendiri dapat diartikan secara khusus sebagai realisasi penggunaan bahasa, yang mem-

produksi ‘teks’. Teks, dalam pengertiannya yang sempit, adalah wujud tulisan. Akan tetapi, dalam pengertiannya yang lebih luas, teks didefinisikan sebagai “kombinasi tanda-tanda.” Sehingga, citra televisi, patung, arsitektur dapat dilihat sebagai ‘teks’. Dan, kaba yang disampaikan melalui visual dapat kita sebut ‘kaba visual’ atau ‘kaba rupa’. Kini para seniman (lukis, patung, grafis) yang tergabung dalam Komunitas Seni Sakato tengah melakukan upaya kolektif bagi ‘rekontekstualisasi’, ‘reinterpretasi’ dan ‘reposisi’(reposition) kaba sebagai sebuah wacana dan komunikasi eksistensial di dalam ruangruang virtual dan budaya visual. Mereka kini berperan sebagai ‘pelanjut’ kaba, yaitu secara kolektif membentangkan ‘ruang kemungkinan’ bagi eksistensi kaba masa depan. Rekontekstualisasi berarti bahwa kaba kini tidak lagi diceritakan melalui wacana lisan di dalam sebuah komunitas, tetapi melalui ruang pameran. Reinterpretasi berarti bahwa para seniman ini menafsir ulang kaba, baik dalam bentuk, ekspresi, media maupun kodekodenya, untuk memproduksi makna baru. Reposisi berarti bahwa fungsi kaba tidak lagi terbatas pada wahana penyampaian pesan atau nasehat adat atau agama pada komunitas adat, tetapi pesan-pesan lebih luas (pesan sosial, politik, ekonomi, moral, humanitas)

untuk para pendengar yang lebih luas pula. Para seniman ini kini menjadi ‘tukang kaba rupa’ atau ‘sijobang rupa’, meskipun istilah ‘sijobang’ ini terlalu ‘dangkal’ untuk menjelaskan alam seniman, yang sesungguhnya tidak hanya ‘penyampai kabar’, tetapi juga ‘pencipta’, ‘perenung’, bahkan ‘pemikir’. Seniman ingin ‘bakaba’, menyiratkan bahwa mereka ingin ‘berkomunikasi’, ingin menyampaikan ‘pesan’ (message), ingin memberikan ‘informasi’ atau ‘perkabaran’. Ini berbeda dengan seni ‘abstrak’, yang tidak diciptakan secara eksplisit untuk pesan dan komunikasi, tidak untuk dipahami, untuk ditemukan pesannya. Di sini, para seniman ingin ‘dipahami’, ingin ‘didengar’, bahkan ingin ‘dituruti’ dalam hal retorika. Berbeda dengan kaba lisan yang terikat pada kanon-kanon sosial dan adat, para seniman di dalam pameran ini mulai memasukkan unsur ‘keliaran fantasi’ di dalam kaba, yaitu pengembaran fantasional ke dalam dunia ‘ide’, ‘gagasan’, ‘perasaan’ dan ‘gambaran’ yang tidak terbayangkan sebelumnya. ‘Kaba rupa’ yang digelar oleh para seniman Komunitas Seni Sakato tentunya tidak lagi anonim atau ‘milik komunal. Kaba itu milik individu sekaligus kolektif. Setiap seniman mengkabarkan sebuah ‘peristiwa’ atau ‘fenomena’ dengan mengolahnya melalui imajinasi, argumen, pemikiran, inter-

pretasi dank kode-kode yang bersifat personal. Akan tetapi, suara personal ini secara bersama-sama membentuk ‘suara kolektif ’ (collective enunciation), berupa pesanpesan komunal, yang disuarakan melalui bahasa-bahasa personal yang plural. Semangat komunalitas (yang dicirikan oleh ‘kesamaan’ atau ‘homogenitas’) kini ditransformasikan ke dalam semangat ‘kebersamaan’. Kebersamaan itu justeru ditampakkan melalui ‘perbedaan’ (difference) dan heterogenitas (heterogeneity). Ini merupakan refleksi dari sifat dinamis masyarakat Minangkabau, yang menunjukkan spirit awak-samo-awak, justru melalui multiplisitas ekspresi dan perbedaan. Di sini, yang membangun arsitektur kebersamaan, kesatuan dan persaudaraan sebagai urang awak adalah semangat yang satu, yaitu semangat ingin bakaba, berkomunikasi, berwacana dan mengirim pesan. Inilah makna sosial dari konsep awak-sama-awak: hasrat ingin ‘berbagi’ (sharing): berbagai rasa, pandangan, pendapat, keyakinan. Akan tetapi, bagaimana kaba itu disampaikan, komunikasi itu dibangun, wacana itu digelar dan pesan itu disampaikan—semuanya ditunjukkan oleh azas keanekaragaman (diversity), pluralitas dan demokrasi, sebagai salah satu azas pokok masyarakat Minangkabau itu sendiri. Perbedaan itu muncul karena

perbedaan pintu masuk, pendekatan, gaya, konteks, nilai dan ‘ideologi’ yang diusung oleh masing-masing seniman dalam merespons kaba, yang menghasilkan perbedaan ekspresi, gaya, idiom, kode, susunan, material dan makna. Pameran Komunitas Seni Sakato ini memperlihatkan dengan jelas karakter keterbukaan, keanekaragaman dan multiplisitas dalam memaknai kaba dan bakaba, baik sebagai bentuk komunikasi, penyampaian pesan, cara narasi, strategi tekstual maupun ekspresi estetik. Di dalam pameran ini ditampilkan ‘multiplisitas kaba’, yaitu beranekaragam definisi, pandangan, persepsi, cara, media, bahasa, simbol, tanda, makna, ideologi, keyakinan dan strategi visual dalam bakaba. Pesan-pesan kaba disampaikan baik secara eksplisit maupun implisit, secara konkret maupun abstrak, secara naratif maupun anti-naratif, secara beraturan maupun chaotic. Bahkan, ‘bahasa kaba’—atau tepatnya ‘bahasa visual’ kaba (visual language)kini juga tampil dalam keanekaragamannya. Segala ‘potensi bahasa’ digunakan dalam menyampaikan pesan-pesan tertentu: bahasa ikonik (iconic language), bahasa simbolik (symbolic language), bahasa parodi (parody), sampai bahasa metaforis (metaphor). Bahkan, ‘abstraksi’ kini dipan-

dang sebagai bagian cara ‘bakaba’, yaitu cara berkomunikasi dan menyampaikan pesan secara ‘abstrak’, yang maknanya hanya bisa ditangkap melalui penalaran dan penafsiran intens. Di samping multiplisitas bahasa rupa dan idiom yang digunakan, terdapat pula perbedaan kode yang digunakan, baik ‘kode bahasa’, ‘kode narasi’ dan ‘kode estetik’ (aesthetic code). Ada seniman yang berupaya secara konsisten menggunakan kode yang sudah ‘mengendap’ secara kolektif di dalam kesadaran dan nalar komunitas (komposisi, alur cerita, bentuk, simbol), sehingga memungkinkan penyampaian pesan-pesan (sosial, adat, agama) menjadi lebih efektif dan komunikatif. Di sini, seniman lebih mengutamakan efektivitas komunikasi, dengan menggunakan bentuk, ikon atau simbolsimbol (adat, sosial, kultural, agama) yang telah ‘akrab’, sebagai cara membangun komunikasi yang efektif. Akan tetapi, ada beberapa seniman yang mencoba keluar dari kode sosial ini, dengan menciptakan ‘kode personal’ (personal code), yang menjadikan pesan-pesan yang ingin disampaikan tidak eksplisit, tidak langsung dan tidak pasti, sehingga memerlukan proses nalar dan pemaknaan yang lebih panjang, agar pesan-pesan dapat sampai pada pengamat.


MAMANGAN 15

MINGGU, 2 OKTOBER 2011 M 4 DZULKAEDAH 1432 H

ADAT PERKAWINAN DI MINANGKABAU

Ciri Perkawinan Matrilokal Oleh H. KAMARDI RAIS DATUK PANJANG SIMULIE

PUSAKO

Adat, budaya dan kebudayaan Minangkabau (2) Diasuh oleh PUTI RENO RAUDHA THAIB Ketua Umum Bundo Kanduang Sumatera Barat ADAT adalah sesuatu yang abstrak, yang hanya dapat dipikirkan dan dirasakan. Adat lebih bersifat ideal, merupakan rumusanrumusan hasil pemikiran. Budaya adalah segala hasil usaha yang dilakukan manusia akibat dari mereka menerapkan adat. Dengan demikian, maka yang dimaksud dengan kebudayaan adalah; meliputi segala segi dan aspek kehidupan manusia sebagai makhluk sosial. Kebudayaan

diperoleh melalui pelajaran. Sesuatu yang tidak dipelajari, tapi manusia itu juga mengetahui, namanya kebiasaan. Kebiasaan-kebiasaa berdasarkan instink juga terdapat pada binatang. Memahami adat dan budaya Minangkabau tidak hanya dapat dilakukan dengan mengamati tingkah laku budayanya saja.Untuk mendapatkan hal-hal yang fundamental (hakiki) haruslah melihatnya secara filosofis.Pandangan filosofis memudahkan kita mengetahui adat dan budaya secara menyeluruh, lebih mendalam dan sistematik. Memandang adat dan budaya Minangkabau secara filosofis, berarti kita telah menempatkan ungkapan adat; alam takambang jadi guru menjadi patokan dasar, bahwa adat dan budaya Minangkabau berbasis atau didasarkan pada proses alam serta kejadian-kejadian semesta. Dengan alam sebagai basis dari filosofinya, maka orang Minangkabau akan selalu menempatkan segala sesuatunya secara berpasangan, seimbang, berimbang, bersisian dan berlawanan. Pepatah, petitih, mamangan adat dan ungkapan lainnya yang ditemukan dalam adat merupakan bagian dari pembuktian bahwa masyarakat Minangkabau sejak dulu telah menformulasikan pikiran-pikirannya secara filosofis. Aspek-aspek yang dapat dilihat dalam pandangan ini terhadap adat dan budaya Minangkabau akan bervariasi banyak sekali. Tidak hanya menyangkut sistem kehidupan, sistem kemasyarakatan, sistem kekerabatan, sistem moral, etika tetapi juga sejauh mana orang Minangkabau melihat alam semesta sebagai soko guru dalam kehidupannya dan memahami apa sesungguhnya yang menjadi basis dari kehidupan orang Minangkabau tersebut. Terutama bagaimana orang Minangkabau menyikapi alam semesta dan mengaplikasikannya dalam kehidupan secara individual maupun dalam komunitas sosialnya. Dalam konteks ini, memandang dan memahami adat Minangkabau sehingga dapat membedakan; apa yang diyakini dengan apa yang dipercayai. Dapat membedakan antara dongeng dengan sejarah, antara idealisme dengan realita sosial, antara apa yang telah dicapai dengan apa yang ingin dicapai, antara berpikir legendaris dan berpikir ilmiah. Sehingga dapat menimbulkan suatu pandangan yang lebih luas; bahwa kebudayaan masa lalu tidak dapat dipisahkan dari budaya hari ini dan hari esok.

SEMENTARA itu, kaumnya yang tinggal di kampung akan menderita batin selama bertahuntahun karena dipencil oleh masyarakat, tidak dibawa sehilir mudik, sehutang sepiutang. Setelah 5 tahun sampai 10 tahun telah berlalu, kaum itu akan bermohon kepada ninik mamak dalam nagari yang tergabung dalam Kerapatan Adat Nagari, kiranya sanksi adat yang telah dijalaninya selama berapa tahun itu dapat dicabut kembali atau dimaafkan. Permohonan itu biasanya disidangkan oleh Kerapatan Adat Nagari dan kemudian menetapkan keputusannya. Sanksi adat itu dicabut kembali dengan syarat kaum itu mengundang seluruh kaum masyarakat nagari dalam suatu perjamuan (helat-jamu) di rumah kaum tersebut. Adat diisi limbago dituang. Ketika itu penghulu pucuk (pucuk adat) mengumumkan hukuman buang tersebut mulai saat itu dicabut. Kaum itu dibawa kembali sehilir mudik, sehutang sepiutang. Kadangkala ada syarat tambahan agar kaum tersebut membayar denda dengan membuat sebuah gerbang masjid atau kulah untuk beruduk dan bersuci. Namun pada umumnya kedua suami istri tersebut

TUANGAN LIMBAGO

tetap tinggal di kampung orang dan jarang yang pulang. Apa yang dikatakan “Sigai mencari enau?” Sigai adalah sebatang bambu (betung) yang dipasak atau dipalang tempat berpijak seperti tangga ketika memanjat pohon enau (arenga pinnata). Adagium adat itu mengandung arti suami pulang ke rumah istri atau tinggal di rumah kerabat istrinya. Inilah ciri perkawinan “matrilokal”. Ia menjadi sumando dari kerabat istrinya. Kedudukan orang sumando (semenda) di Minangkabau dikatakan, “kalau mencencang tidaklah putus,” sebab yang berkuasa di dalam kaum istrinya adalah mamak rumah atau tungganai, lelaki tertua di dalam kaum si istri. Seorang semenda ibarat abu di atas tunggul. Artinya, bila datang angin kencang abu akan terbang. Tapi jangan pula diartikan seorang suami di Minangkabau tidak bertanggung jawab terhadap istri dan anak-anak. Seorang semenda terhadap kaum istrinya disebut sebagai condong yang akan menopang, singkat yang akan mengulas, panjang yang akan mengerat. Seorang semenda adalah kawan berunding dan bermusyawarah, beriya-berbukan oleh mamak rumah, saudara lelaki dari istri. Tugas

seorang semenda terhadap anakanaknya berlaku fatwa adat yang dirangkum dalam sebuah pantun.

Kaluak paku kacang balimbiang Timpurung lenggang-lenggangkan Dibawo manurun ka Saruaso Anak dipangku kamanakan dibimbing

Orang kampuang dipatenggangkan Tenggang nagari jan binaso

(relung pakis kacang belimbing tempurung lenggang-lenggangkan Dibawa menurun ke Suruasa Anak dipangku kemenakan dibimbing

Orang kampung dipertenggangkan Tengganglah nagari jangan binasa)

Jadi orang yang paling dekat kepada anak adalah seorang ayah. Dialah yang memangkunya. Peranan ayah dalam sebuah rumah tangga sangat dominan. Di kampung istrinya, kedudukannya sebagai ayah memangku anaknya. Artinya, ia bertanggung jawab terhadap anaknya. Sedangkan di dalam kaumnya, ia berkedudukan sebagai mamak yang punya kemenakan yang akan dibimbingnya. Di dalam perjalanan sejarah hukum perkawinan menurut adat di Minangkabau, alim ulama dan cerdik pandai banyak menentang kawin sesuku. Tiga unsur kepemimpinan di Minangkabau disebut sebagai tungku tigo sejarangan yang terdiri dari ninik mamak, alim ulama dan cerdik pandai.

Menurut Buya Prof. Dr. Hamka, pada suatu kali di tahun 1936, Diadakanlah rapat besar di Maninjau. Hadir wakilwakil tungku tigo sejarangan dari setiap nagari di tepian tasik yang indah itu. Kebetulan, nagari-nagari di Maninjau masyarakatnya kuat beragama dan Maninjau terkenal sebagai gudang ulama. Seperti Inyiak De-er (Doktor H. Abdul Karim Amrullah, ayah Buya Hamka), Dr. Moh. Natsir tokoh Islam nasional dan internasional, Buya A. R. Sutan Mansur, Ketua Umum Pusat Pimimpinan Muhammadiyah seluruh Indonesia dan Hamka sendiri. Rapat besar itu membicarakan agenda membuka atau membolehkan kawin sesuku

di Maninjau dengan alasan agama Islam membolehkan atau tidak melarang kawin sesuku. Menurut Buya Hamka, walaupun sudah ada keputusan bersama yang membolehkan kawin sesuku, namun tak seorangpun yang mau mempraktikkannya. Berbagai alasan dikemukakan, ada yang mengatakan, “kembang pipinya, merasa jijik kalau akan kawinmawin dengan dunsanak, saudara sesuku.” Dengan orang semenda pun pergaulan kita sudah terbatas. Hubungan dengan orang semenda, suami adik, suami kemenakan, dan sebagainya, secara timbal balik terjadi hubungan keseganan (eversion relationship) atau berbasa-basi.bersambung

ARTIKEL merupakan bagian dari tulisan yang dimuat pada buku “Mesin Ketik Tua (Paparan, Ulasan, dan Komentar Wartawan Tua) karya H. Kamardi Rais Datuk Panjang Simulie yang diterbitkan Pusat Pengkajian Islam dan Minangkabau (PPIM) pada 2005 yang dieditori Nasrul Azwar. Tulisan-tulisan yang dihadirkan, masih aktual dan relevan dengan kondisi kekinian. H. Kamardi Rais Datuk Panjang Simulie lahir di Payakumbuh 12 Maret 1933 meninggal di RS Selasih Padang, Sabtu, 25 Oktober 2008, pukul 22.20 WIB setelah menjalani perawatan karena berbagai penyakit yang diderita. Pada akhirnya hayatnya ia masih mengemban sebagai Pucuk Pimpinan LKAAM Sumatera Barat.

Bungkuak Sarueh Ndak Takadang Oleh: SYUHENDRI DT. SIRI MARAJO

BERBAGAI idiom dan perumpamaan yang ada dalam tradisi Minangkabau merupakan gambaran nyata dari keindahan budi yang dimiliki oleh wangsa Minangkabau. Sebagai masyarakat komunal dalam kehidupan sehari-hari dalam lingkungan bersama, kemampuan menjaga sikap dan perkataan

begitu menjadi pertimbangan. Kehalusan bertutur dan berkata-kata begitu dijaga sedemikian rupa, agar apa yang disampaikan tidak menyinggung perasaan bagi yang mendengarnya. Bila ada perasaan marah, ataupun jengkel dihati saat memberi nasehat terhadap anak maupun kemenakan, masyarakat Minangkabau akan memilih kata-kata yang akan sampaikan lalu diucapkan dengan lemah lembut dan santun. Tak jarang dalam menyampaikan berbagai nasehat kepada anak dan kemenakan, disampaikan dalam bentuk pantun, perumpamaan, maupun dengan menggunakan petatah dan petitih adat. Alam bagi wangsa Minangkabau menjadi inspirasi yang tak pernah kering. Pada alam

disandarkan pengalaman serta sumber pengetahuan untuk kemajuan ranah dan nagari. Dari alam dipetik ragam kearifan sebagian diujudkan dalam bentuk tuturan, petatah dan petitih serta berbagai idiom lainnya. Seperti idiom berikut ini, bungkuak sarueh ndak takadang sebuah perumpamaan terinspirasi dari aktifitas para ibu, bundo kanduang yang sedang menanak nasi di dapur. Sanduak untuk mengadang nasi terbuat dari batok kelapa parut yang sudah dihaluskan, sedangkan untuk tangkainya digunakan bilah bambu yang dipotong-potong ruasnya sedemikian rupa. Ruas bilah bambu tersebut lalu dihaluskan dan dipilih ruas yang lurus agar dapat mencapai dasar periuk saat nasi dikadang. Alat tradisional ini

telah digunakan oleh para bundo kanduang sejak saisuak (zaman dahulu) sampai sekarang untuk menanak dan menggulai. Sanduak juga dipakai untuk mangadang nasi (mengurangi air sekaligus mengaduk, meratakan beras dalam periuk) agar nasi matang dengan sempurna. Dapat dibayangkan bila yang digunakan tangkai sanduak bengkok, sudah barang tentu tangkai sanduak tersebut tidak dapat mencapai dasar periuk sehingga beras yang dimasak akan menjadi lembek dan mentah. Agaknya berangkat dari pengalaman keseharian ini maka munculah istilah bungkuak sarueh ndak takadang. Bungkuak sarueh ndak takadang sebuah perumpamaan yang menggambarkan orang yang mempunyai kepri-

badian sulit, suka menang sendiri, tidak mau menerima masukan dan pendapat dari orang lain. Karakter Bungkuak sarueh ndak takadang cenderung tidak dapat diharapkan tenaga dan bantuannya untuk sebuah pekerjaan, apa lagi pekerjaan yang berkaitan dengan kepentingan bersama. Tak jarang saat diserahi tanggung jawab akhirnya berujung pada kegagalan. Bungkuak sarueh ndak takadang merupakan karakter buruk yang dimiliki seseorang yang terkesan suka bertindak remeh, cenderung egois. Apapun bentuk pekerjaan yang telah direncanakan dengan matang bisa mentah lagi seumpama mengadang nasi dengan sanduak bungkuak, jan ka masak matah nan jadi.

BERYL COPY CENTRE Grosir & Retail Sales, Service, Spare Part & Rental Mesin dari USA Menyediakan Mesin Foto Copy Bermacam Tipe : CANON NP 6050 CANON IR 5000 CANON IR 6000 CANON IR 5020 CANON IR 6020 CANON IR 8500 CANON IR 6570 CANON IR 2200 CANON IR 3300

spanduk - baliho - billboard sticker - backdrope branding car - x banner roll up - dll

Kantor Pusat : Jl. Gajahmada No.40 Gn. Pangilun Padang Telp. (0751) 447825, 40269

CANON IR 8500 = Rp.

28 juta

Cabang Payakumbuh : Cabang Padang : Jl. Soekarno-Hatta 123 Jl. Andalas 83 Telp. 890 383 Koto Nan Ampek Jl. Belakang Olo 46A (dpn Hotel Jakarta) Telp. 33 222 Telp. 0752 - 796 123

BERYL COPY CENTRE

Hubungi : Jl. Veteran No. 50 Padang Telp. (0751) 32666 Jl. Nangka No. 40 Pekanbaru Telp. (0761) 61360 Jl. Sutan Agung No.07 Jambi Telp. (0741) 32495

Smart

Iklan Baris Rp. 20.000,- / terbit

= PROPERTI

= KOMPUTER

= OTOMOTIF

= ELEKTRONIK

Hub :

Xenia Li Xenia Xi All New Sirion Granmax PU Granmax MB Luxio Terios

FERRY - ASTRA

DP DP DP DP DP DP DP

Rp.9 Jt

Rp.6 Jt

Syarat ketentuan berlaku

AYO BURUAN!!! Kalau bisa pakai PVC, Ngapain pakai besi Atau Rp. 1,5 Jt per batang (Pipa Gyp)

Hub : CV. BUDDY SUMUR BOR Komp. Gando Permata Cendana Mata Air Blok F No. 04 Padang (Depan Lapangan Voly) Gando Permata Telp. (0751) 765601 HP. (0751) 8212111, HP. 081266015111

KOMPLEK BANDARA TABING, JL. HAMKA PADANG Telp. (0751) 4488700 - 703, Fax. (0751) 4488704 Email Divisi Iklan : iklan_haluan@yahoo.com

= RUPA RUPA

PAKET TOYOTA AVANZA E AVANZA G AVANZA S AVANZA E AVANZA G AVANZA S

Rp. 7.728.000 Rp. 9.928.000 RP. 14.800.000 Rp. 8.137.000 Rp. 7.838.000 Rp. 8.358.000 Rp. 17.079.500

PIN BB : 32E4252D

082173140240 / 0751 - 9846138

Sekarang paket air bersih ada pilihan

Pasang Iklan Anda disini ...

= FASHION = BIRO JASA

ASTRA INTERNASIONAL-DAIHATSU "SEPTEMBER CERIA"

CV. BUDDY SUMUR BOR

= ALAT KOMUNIKASI

= INFO BISNIS

MILIKI SEGERA MOBIL DAIHATSU ANDA

Rp.13 Jt

Menyewakan Bando & Billboard lokasi strategis di Padang, Payakumbuh & Pariaman

PUSAT GIPSUM Produksi, Distributor, Papan Gipsum Rangka Metal, Aksesoris, Lis Profil Gipsum Melayani Siap Pasang dalam dan luar kota Jl. Andalas No.7 ptk 1 Simp. Haru Padang Telp. (0751) 38573 / 38555 Jl. By Pass Baru Km.9,5 No.2 Padang Telp. (0751) 495411 / 495412 Jl. By Pass Baru Km.11 Balai Baru Padang Telp. (0751) 497403 / 497406

temukan juga e-paper kami di

www.harianhaluan.com sahabat informasi online ANDA

ALJUFRI Auto 2000

791

DIJUAL CEPAT BU

Minibus Mitsubishi Desember 2008, warna merah, body original, sangat terawat, mulus (istimewa). Hubungi : Joni 08128105762 atau Edo 07517898562

FVZ 285PS

DP 18.803.000 ANGS 3.768.000 DP 20.831.000 ANGS 4.186.000 DP 22.328.000 ANGS 4.503.000 DP 25.539.000 ANGS 3.499.000 DP 28.342.000 ANGS 3.887.000 DP 30.405.000 ANGS 4.180.000

081374991979 / 0751 7855179

DIJUAL SEGERA Rumah LT 150m2, LB 120m2, dengan 3 KT 2Km, R.Tamu, R.Keluarga, Garage, Gudang di Komp. Cendana Parak Kopi Blok A/6 Padang. Hub: Rasitam 081363403172. 2 Bidang tanah 600m2 dan 400m2 harga 550rb/m2 d i Komp. Unand Kel.Binuang Parak Karakah. SHM Hub: Ismail 07519842020 atau 082170335151.

DIJUAL

Sebuah Rumah di Jl. Kesehatan Utama Blok C/1 No.74 RT.023 RW.007 Gadut, Limau Manis Selatan Kec. Pauh. Luas tanah 104m2, kamar 3, Air PDAM, Listrik 900 Watt. HP. 0856 690 25938

DIJUAL CEPAT Sepeda Motor Merk Bajaj Pulsar 180cc, Th.11, W. Hitam, BA Padang, Mesin Bagus, Terawat. Hub : +6287895083232

JADIKAN KAMI RUANG PROMOSI YANG TEPAT UNTUK USAHA ANDA karena kami adalah SAHABAT anda ... Hubungi kami di : KOMP. BANDARA TABING, JL. HAMKA PADANG. TELP. (0751) 4488700 - 3, FAX. (0751) 4488704 email : iklan_haluan@yahoo.com

GRAND TOURING


16 SENI PUISI MOHAMMAD ISA GAUTAMA

MINGGU, 2 OKTOBER 2011 M 4 DZULKAIDAH 1432 H

CERPEN

Hujan Seperti hujan seperti pena dan pensil sembunyi di ingatan masa lalu ketika sungai-sungai meluap di musim beku dan cinta tak lebih dari kupu-kupu singgah di kepingan peta layu tanpa skala dan garis pantai seperti wajah tak dikenal mengintip di cermin banal kala riwayat tak terurai dan waktu hanyalah radio menggamitmu lewat saluran resah tentang kekasih yang lama menanti hujan seperti… Bandung, 2004-2011

Di Ahad yang Bening di ahad yang bening serupa pagi kuning pengembara tak lagi bertanya tentang doa tanpa tafsir Tuhan telah terbaca menjelma labirin rangka sepetak takdir dulu perempuan adalah cahaya memupuk air mata jadi batu, karang, debu kini angin mengirim peti alamat yang mesti dicapai dalam badai selembar cemara luruh diterjang waktu lusuh melintas bahasa yang runtuh tak terpahami oleh sepasukan malaikat yang singgah menyusun isyarat Bandung, 2004, Padang, 2007

Pantai yang Tersedu (II) waktu tidur dalam gelombang pasang yang mengantarku jadi manusia Tuhan mengirim bunga dan pecahan kaca padahal tak ingin aku berpaling saat badai menuntaskan angin tak butuh bersedih saat Tuhan melengkapkan catatan dan laut selalu mandi dalam airmata burung dan aku bermimpi seorang putri dari gunung hanya ada luka, teman bercakap kala malam mengungsikan dingin dirikulah penunggang setia jalan genting tak bermarka Padang, 2009

Gunung yang Tertawa tak ada yang tahu, setiap hari aku ditertawakan gunung yang tinggi awan-awan putih yang lewat diam-diam pernah mendengar suara tawa itu suatu pagi, mataku tak dapat memandang hanya terdengar suara tawa yang lebih menggelegar aku tak butuh tahu pemilik tawa itu aku hanya ingin sembunyi dalam diri sendiri lalu tertawa sepuasnya membangun gunung lebih tinggi namun awan-awan putih tak mampu menyimak suara kesedihanku selain sunyi Padang, 2010

Pada Sebuah Januari pada sebuah januari tak tereja diari malam menjelma jurang kabar jadi sengau menunggu tapak sepatu di pasir hangus menebak suaramu di ranting pinus seperti kertas yang mengaduh tertindih berita jiwa berlari membangun penjara masih kusimpan helai rambutmu di pantai tersunyi menidurkan rindu menyelinap di masam ventilasi tak terasa sepi mengoyak roman picisan tak henti hari menitip nihil yang gatal Januari 2011 TENTANG Mohammad Isa Gautama Lahir Padang, 1976. Menulis puisi dan memenangkan berbagai sayembara penulisan puisi sejak 1988. Puisinya dimuat di Horison, Republika, Suara Karya Minggu, Lampung Post, Jurnal Puisi, dan di 15 antologi bersama, di antaranya Pesan Camar (1996, Dewan Bahasa dan Sastra Malaysia), Taraju’93 (Yayasan Taraju), dan Variasi Dini Hari (2000, UK.Kesenian-UNP, sekaligus sebagai editor).

Dahlia di Bibir Bulan Oleh KA’BATI

(CERITA sudah saat pungguk mati di bulan Tak mati pungguk karena bulan Mati pungguk karena tuhan)

D

I ATAS langit Kota Belimbing, Bulan tersenyum pada lakilaki bertampang mabuk yang tertatih mencari tempat rebah. Laki-laki itu berjalan ke kamar kecil di bawah menara di samping mesjid. Fajar mulai muncul, dan langit dipenuhi suara mendengung—suara azan berbaur rekaman ceramah daidai popouler juga lantunan salawat dan nyanyian asmaul husna. Walau sebenarnya mengejek, tetapi senyum Bulan, kapanpun, tetap saja manis. Itulah hiburan jiwa yang menentramkan, memandang senyum Bulan. Laki-laki bertampang mabuk itu kelihatan sangat kehilangan akal. Tangannya menggapai-gapai dan mulutnya meraung-raung kecil seperti kucing kasmaran. Kadang dia mengikuti irama nyanyian asmaul husna tapi kadang entah nyanyian apa pula yang dia lagukan. Maklumlah, pikiran orang yang tak tetap. Tetapi suara laki-laki itu bagus. Karena suara itulah, Bulan selalu tersenyum padanya. Suara yang membuat Bulan sering terlambat pulang ke peraduan. Hanya suara, bagi Bulan, tak pernah tampak wajahnya. Kalau Bulan selalu tersenyum, senyum itu tertuju pada suara. Ya, suara dari ujung menara. Tatapan mata laki-laki bertampang mabuk tampak lurus tertuju ke langit. Entah apa sesungguhnya yang dia khayalkan, yang terlihat dia terkalai di dipan kayu, tidurtidur ayam sambil terus memandangi langit dari arah jendela kaca kecil kamar itu. Biasanya memang begitu dia, berleha-leha, bermalas-malas sampai istrinya singgah membawakan sepiring lontong pecal buat sarapan paginya. Pagi-pagi itu pula, tampak sepasang kekasih berjalan lambat-lambat di jalan jalur dua depan mesjid yang bermenara jalan utama menuju pasar. Si perempuan memakai daster batik berlengan pendek yang longgar dan tipis. Kadangkadang dia melakukan gerakan seperti melompat, mungkin untuk menghindari sampahsampah yang teronggok sembarangan di pinggir jalan, juga menghindari lubang-lubang kecil yang digenangi air. Semalam hujan turun dan subuh itu jalan cukup becek, namun udara segar. Aroma bangkai tikus yang biasanya selalu menyeruak dari dalam selokan tak jauh dari bak sampah pasar, untuk pagi itu hilang, hanyut terbawa air. Rambut perempuan berdaster batik, yang semula di sanggul pada seperempat masa perjalanan kemudian dia lepaskan. Dan tergerailah rambut hitam tebal itu menutupi punggung, sampai ke pinggangnya yang melekuk bak lekukan di bodi gitar. Dan senyum Bulan jatuh pula, berkilau di hitamnya rambut perempuan. Amboi, dia sungguh…ups, tak boleh memuji cantik perempuan dengan selera lelaki. Laki-laki bertampang mabuk itu—entah mengapa— sejenak terpaku pula takkala menampak perempuan berdaster batik tersebut, tanpa sengaja, dari jendela kecil di kamar kecilnya di bawah menara. Dalam remang subuh yang masih pekat, karena jarum jam masih di angka lima, tidak mudah menebak orang itu si ana atau si anu, tetapi tidak terlalu sulit membedakan tubuh perempuan dengan tong sampah atau gerobak-gerobak makanan yang ditinggal pedagang malam. Perempuan itu sedang hamil. Tubuhnya mungil, pinggangnya ramping tetapi perutnya membusung agak besar. Gerakannya sangat manja. Sering dia melirik lelaki di sampingnya. Laki-laki itu tidak ikutan berjalan kaki, walau mereka beriringan. Dia di atas motor becak saja, yang dia jalankan sangat perlahan. Pemandangan begitu bak memandang raja muda yang sedang membujuk permaisurinya naik ke atas kereta kuda. Laki-

laki bertampang mabuk mungkin berpikir, suaminya itu akan pergi menarik becak tetapi dia juga ingin menemani istrinya berjalan kaki pagi itu. Olah raga orang hamil, agar persalinannya lancar. Tapi bukankah sebaiknya, sepagi ini, si suami meninggalkan saja becak motornya di rumah, lalu mereka sama berjalan. Nanti setelah selesai, mereka bisa sama pulang ke rumah, si lakilaki mandi dan perempuan menyiapkan kopi. Lalu setelah sarapan pagi, dia bisa mulai menarik becak dengan hati lapang dan jiwa tenang. Kenapa dia harus mengiring-iring istrinya dengan becak pula? Apakah dia khawatir istrinya yang cantik —setidaknya berambut indah dan bertubuh seksi, karena dari wajah perempuan itu tak tampak, pagi masih remang sekali—akan melahirkan di jalan? Tapi sepertinya hamil perempuan itu belum terlalu tua. Seperti hitungan tujuh bulan sajalah baru. Awan kadang membelai, bercanda sambil menutup wajah Bulan, namun dia tetap tersenyum, walau dalam kabut. Akh, senyum seperti itu malah menghadirkan sensasi lain pula, di penghujung fajar seperti subuh itu. Sensasi yang lebih berguna ketimbang mengamati sepasang kekasih yang beolahraga. Kalau berani jujur, sebenarnya laki-laki bertampang mabuk sudah lama jatuh cinta pada Bulan. Cinta itu aneh dan menghangatkan. Dan itulah yang dia rasa setiap kali memandang wajahnya. Tapi dia kampung dipinggiran hutan. Sama sekali tak ada bekal berupa harta benda yang bisa dijadikan modal usaha. Yang dia punya hanyalah kemampuan menyanyikan ayat-ayat tuhan dalam tujuh irama. Suaranya memang bagus. Kemampuan yang hanya laku di mesjid tidak di pasar. Padahal sebenarnya jiwanya preman. Dia ingin berkuasa dan dipandang hebat. “Hai kenapa termangumangu saja?” Bulan menyapa ke arahnya. Laki-laki bertampang mabuk memalingkan wajah dari kilau rambut perempuan hamil. Kilau cahaya Bulan menyilaukan matanya. Bak tersihir, laki-laki itu melihat wajah Bulan seakan pecah, membentuk ulasan senyum baru. Seulas senyum; Bulan sabit. “Apa kamu mengamati tubuh perempuan yang berjalan dengan kekasihnya itu?” Tanya Bulan sambil mencibirkan seulas bibir bawahnya ke arah sepasang kekasih yang sedang berjalan pelan di jalur dua sana. Terdengarnya seperti perempuan yang sedang cemburu. “Akh, buat apa aku pedulikan mereka!” jawab laki-laki bertampang mabuk gusar. Dia risih, Bulan tahu, sebagai lelaki, seleranya rendah. Hanya sebatas tubuh. Tetapi segera timbul pula bangganya, bisa membuat Bulan cemburu. Setidaknya itu perasaannya. “Kalau begitu, coba kamu perhatikan sekarang baik-baik.

Tidakkah kamu melihat hal ganjil pada mereka?” “Ganjil? Apanya yang ganjil? Di seluruh dunia, hal sangat biasa kalau ada sepasang suami istri berjalan-jalan pagi, olah raga sambil menunggu kelahiran bayi mereka.” Jawab lakilaki datar. “Apa? Suami istri katamu? Yeaah, butakah matamu? Coba perhatikan lagi! Makanya aku suruh kamu memperhatikan!” Bulan merengut. Lalu diperhatikannya lagi perempuan berbody gitar itu. Tepat saat tangan perempuan hamil mengelus stang motor becak yang sedang digenggam tangan si lelaki, sementara si lakilaki menatap lurus ke depan. Hanya sebentar, kemudian secepat cahaya dia menarik lagi tangannya lalu menunduk ketika si laki-laki menatap ke arahnya. Pemandangan itu membuat lakilaki bertampang mabuk dan Bulan seakan merasakan hawa panas di sekeliling mereka. Hangatnya cinta. “Tidakkah begitu cara gadis muda berpacaran?” Tanya Bulan. Laki-laki bertampang mabuk nampak kebingungan menjawabnya. Tapi, akh itukan urusan mereka. “Tak enak akh. Subuhsubuh begini sudah bergunjing,” Dia memberikan jawaban berkilah. “Ini bukan sebatas bergunjing. Ini membedah pengkhianatan,” ujar Bulan tanpa melihat ke arah si laki-laki, tetapi tetap fokus pada sepasang kekasih itu. “Aku tahu, mereka itu memang sepasang kekasih, tetapi bukan sepasang suami istri.” Laki-laki bertampang mabuk hanya bisa mendengus, sambil lebih serius memandang ke arah sepasang kekasih itu. Perempuan yang malu-malu kucing, dan laki-laki yang merunduk-rundukkan wajahnya seperti anak babi mencari puting susu induknya. Mungkin benar, si laki-laki sedang merayu perempuan untuk turut ke atas becak motornya. Setelah itu dia akan membawanya terbang ke bulan. Bulan yang lain. Bukan Bulan, yang sedang berbicara dengan laki-laki bertampang mabuk. Sudah bukan rahasia lagi, soal perempuan Belimbing. Kawin muda di sini biasa. Hamil karena ‘kecelakaan’ pun bukan lagi kehebohan yang langka. Apa lagi soal selingkuh menyelingkuh. Ya, seperti keributan di dapur rumah makan saja. Ribut, tetapi semua orang sudah tahu apa yang harus mereka kerjakan. Siapa yang harus memeras kelapa, siapa yang akan mengaduk santan. Sudah jadi rutinitas yang tak perlu pula dimasukkan beritanya dalam koran. “Masalahnya yang perempuan sedang hamil. Apakah tidak ganjil menurutmu kalau dia masih menemui pacarnya? Dan tidakkah buang-buang masa pula, laki-laki itu mengiring-iringkan istri orang di subuh buta begini ini?” “Tetapi mau bagaimana lagi

kita kalau sudah cinta?” Lakilaki bertampang mabuk terdengar mengutip kata-kata orang kebanyakan. Karena ini memang peristiwa kebanyakan menurutnya. Peristiwa dalam sandiwara, baik sandiwara di kehidupan nyata, maupun di kaca televisi. “Kamu tahu siapa perempuan itu?” tanya Bulan. Leki-laki bertampang mabuk mendehem saja. “Dia Dahlia…” Dan mendengar nama itu wajah laki-laki bertampang mabuk seketika menegang. “Dahlia istri Garin! “ Suara Bulan seperti petir oh bukan seperti suara halilintar yang merobek gendang telinga. Lakilaki bertampang mabuk itu, terlonjak dari dipannya. Lalu, untuk pertama kalinya dia merasa harus marah atas fakta —yang baginya fitnah— itu. Marah pada Bulan, yang tak disangkanya akan memfitnah. “Jangan asal Bulan! Dahlia berjilbab!” hardiknya ketus, gagal mengendalikan suara emosi. Asal kemarahannya bukan karena Dahlia alim atau berjilbab dan sebagainya. Marahnya berkaitan erat dengan kelelakian yang terancam menjadi dayus. Dayus, laki-laki lemah yang tuhan haramkan menginjak surga. Laki-laki yang boleh memadu perempuan tetapi haram dimadu. “Kamu yang asal. Jilbab kok dijadikan ukuran?” Bulan mencibir. Tidak ke arah lakilaki bertampang mabuk, tetapi ke arah yang lain. Bulan sebenarnya tak bisa melihat laki-laki itu, Bulan juga sama sekali tak kenal wajah laki-laki bertampang mabuk. Jarak mereka jauh. Dan sesungguhnya Bulan hanya berbicara dengan perasaannya dan laki-laki juga hanya merasa-rasa. Tetapi mana mungkin orang tak akan kenal dengan Dahlia? Sedangkan kambing-kambing yang berkeliaran di tempat pembuangan sampahpun dikenali orang pemiliknya, kononlah pula perempuan muda secantik Dahlia. Perempuan alim, guru pada taman kanakkanak Islam pula. Alim itu bukan fakta sih sebenarnya. Cuma opini yang terbentuk berhubungan dengan kebiasaan si Dahlia memakai jilbab dan karena pekerjaannya sebagai guru di TK Islam, itu saja. Lima bulan lalu si (ibu guru) Dahlia menikah dengan garin masjid Baitul Rahim. Garin itu ditugasi oleh pengurus mesjid untuk azan setiap waktu salat masuk. Tetepi dia lebih sering menyetel kepingan CD azan, ketimbang azan langsung dengan pita suaranya. Dia juga senang menghidupkan kaset salawat kemudian dicampurcampurnya dengan nyanyian asmaul husna, terutama kala subuh. Suara-suara keluar dari pengeras suara di menara mesjid. Berisik, dan sebenarnya sangat mengganggu. Sama sekali tak ada nilai artistiknya, musikmusik yang dia gabungkangabungkan itu. Dia memang tak belajar sebagai disk joker (DJ). Kerjanya garin mesjid kok. Setelah suara-suara berisik

itu berkumandang ditingkahi suara yang sama dari mesjid lainnya, sang garin biasanya kembali melanjutkan tidur atau mengalai dan menggeliat-geliat saja melewatkan subuh sambil memandang-mandang bulan dari balik jendela di bawah menara. Menunggu kesadarannya pulih, bak orang mabuk menunggu muntah. Mabuk salawat. “Tetapi, mana pula itu Dahlia. Kalau Dahlia, tentu kenal aku laki-laki berbecak motor itu?” Dia coba juga menyanggah, padahal hatinya sudah berdetak, hampir pecah. “Mudin Barangin itu baru keluar dari penjara kok. Delapan bulan lalu dia mencincang kaki seorang toke telur di pasar. Alasannya karena toke itu merayu Dahlia. Karena pintar merayu, sebelum ke penjara, sempat juga dia menitipkan benih di rahim pacarnya itu. Dahlia mau pula menerima benih itu, sebagai bentuk terimakasih barangkali. Lagi pula dia tentu tak menyangka kalau Mudin akan masuk penjara. Tapi toke telur berhasil menyeretnya masuk bui.” Panjang lebar keterangan Bulan. “Lalu garin pemalas itu datang. Dengan serampangan dia terima saja lamaran keluarga Dahlia. Tentu sebelumnya sudah dikirim-kirimi sambal lado dan kelio jengkol pula. Akh, garin bodoh itu memang tak tahu adat orang Belimbing ini. Asal menganai saja,” Sungut Bulan. Darah laki-laki bertampang mabuk itu tentulah berdesir-desir sepanjang dia bercerita. Tak tahu hendak mengapa. Diputarnya nyanyian asmaul husna lebih keras lagi, lebih keras dan lebih lama. Lama sampai ke zuhur sampai ke asar bahkan sampai magrib dan selepas isa’. Seolah dengan begitu dia bisa melupakan Dahlia, lupa pada Mudin Barangin, lupa pada Bulan juga. Tidak..tidak pada Bulan. Karena dia selalu merindukannya. Dia ingin asmaul husna, sembilan puluh sembilan nama tuhan itu turun bak tangga yang bisa dinaikinya ke Bulan. Ingin ditinggalkannya kamar sempit di bawah menara ini. Kamar yang disudutnya teronggok jilbab dan seragam mengajar milik Dahlia. “Aku istirahat dulu. Matahari sudah datang.” Lembut terdengar suara Bulan. “Boleh aku ikut?” Pinta laki-laki bertampang mabuk, nyaris merengek. “Siapa kamu? Aku tak jelas melihat. Cahaya matahari cukup menyilaukan!” Andai saja, kala itu dia akui kalau dia garin yang selalu melantunkan azan. Andai Bulan tahu kalau laki-laki itulah sumber suara merdu yang selalu dia dengar menjelang tidur,— suara yang sering membuatnya terlambat pulang ke peraduan tentu ceritanya akan lain pula. Sayang, tak diakuinya dia garin. “Aku Pungguk!” Itu saja jawabnya. Anggur raya@20, 14/11/11


17 PANGGUNG

MINGGU, 2 OKTOBER 2011 M 4 DZULKAIDAH 1432 H

MEMBACA KELOMPOK RANAH TEATER UNTUK PARADE TEATER NASKAH WISRAN HADI

Susunan Besi, Kabel, dan Gugatan Jatidiri

Laporan ESHA TEGAR PUTRA

BIARKAN saja Yang Mulia gagap,” teriak S Metron M selaku sutradara yang sedang menggarap naskah Ujicoba karya Wisran Hadi pada sesi latihan di ruang studio di Fakultas Ilmu Budaya Unand beberapa waktu lalu. Segera, salah seorang pelakon yang berperan sebagai Yang Mulia berperan sebagaimana adanya dirinya di luar perannya tersebut. “Kapan lagi yang Mulia itu gagap,” lanjut sutradara yang menginterpretasikan ‘Yang Mulia’ (salah satu pelakon) dalam pengertian keseharian masyarakat bisa jadi sesuatu yang sempurna. Ujicoba merupakan naskah yang sedang dipersiapakan S Metron M di bawah payung Ranah Teater untuk Pekan Wisran Hadi yang direncanakan akan diadakan di Taman Budaya Sumatera Barat bulan November mendatang. Naskah tersebut diperkirakan ditulis oleh Wisran Hadi dekade tahun 80-an dan belum pernah dipentaskan. “Setahu saya, ini pertama kali Ujicoba akan dipentaskan. Naskah ini agak berbeda dengan naskah yang pernah dipentaskan,” sebut sutradara yang juga merupakan salah satu pendiri Ranah Teater tersebut. Secara tekstual memang naskah tersebut ‘berbeda’ dengan naskah Wisran Hadi kebanyakan. Ujicoba, dengan tokoh beberapa robot, Emsi, Yang Mulia, Yang Terhormat, Yang Tidak Terhormat, Satpam, dll, berusaha mengusung teori penciptaan benda-benda seperti robot, lantas bendabenda yang dihidupkan tersebut berusaha mempertanyakan segela sesuatu tentang dirinya selayaknya manusia. Persoalan tidak sampai di sana saja, halhal yang alamiah, seperti mula pertanyaan filolsifis, dipertanyakan juga dalam dialogdialog antar tokoh. “Cukup banyak korban di antara kami. Setiap kami mempertanyakan keberadaan kami di muka bumi sebagai apa, selalu saja kami mendapat gangguan elektronik.

Akibatnya, ya, teman-teman kami kehilangan enerji dan tak berfungsi. Dikatakan pensiun tidak, dikatakan mati juga bukan…” kalimat salah satu robot dalam naskah tersebut. Dalam kebanyakan naskah Wisran Hadi, penggunaan aspek tradisi, mitos sangat kental sekali. Akan tetapi sangat sedikit sekali tampak dalam naskah Ujicoba. “Barangkali inilah yang membedakan naskah Ujicoba dengan naskah Wisran yang lain,” ungkap S Metron yang membahasakan Wisran Hadi berusaha memberi citraan lain pada ‘geger kebudayaan’ pada dekade tahun 80an yang sering dimanifestasikan dengan teknologi penciptaan robot dan virtualisasi digital. Di periode tahun delapan puluh dan sepuluh tahun sebelumnya (70-an) naskah drama di Indonesia dibahasakan oleh banyak kritikus sebagai tahapan titik puncak penciptaan naskah. Sejumlah naskah daram lahir pada periode tersebut dengan penggunaan aspek tradisi dan mitos, dan Wisran Hadi merupakan salah seorang dramawan di antara beberapa dramawan besar lain yang muncul, seperti: Rendra, Putu Wijaya, Nano Rintiarno, dll. Safril dalam penelitiannya di tahun 2001 juga pernah meneliti kecenderungan tradisi dan mitos tersebut dalam karya Wisran Hadi. Dengan judul tulisan ‘Visi Dramawan terhadap Minangkabau’. Safril mengemukakan bahwa salah satu naskah Wisran hadi, yakni ‘Cindua Mato’ yang merupakan mitologi besar dalam masyarakat minangkabau merupakan citraan terhadap skandal seks terbesar dalam mitos-mitos Minangkabau. Begitu juga Ivan Adilla, dosen di Fakultas Ilmu Budaya Unand, dalam kajian intertekstulitas untuk naskah drama Putri Bungsu Wisran Hadi menyinggung persoalan mitos pada naskah yang dianggap sebagai masterpiece Wisran Hadi tersebut.

“Secara tekstual, dalam penggunaan dialog, memang naskah Ujicoba penekanannya lebih pada sitem tanda (semiotik) yang dihadirkan dari naskah. Ini termasuk salah satu perbedaan naskah Ujicoba dengan naskah yang lain. Jadi, pertunjukan Ujicoba tidak hanya akan dimaksimalkan pada kekuatan dialog yang biasa hadir dalam naskah lainnya, tapi juga kejutan-kejutan kecil dari peristiwa di dalamnya, kata S Metron tentang salah satu alasan ia memilih Ujicoba untuk dipentaskan pada pekan Wisran Hadi yang memang khusus mementaskan karya dramawan besar asal Sumatera barat tersebut. Persiapan Ranah Teater Meski naskah dengan materi ‘robot’ tersebut diciptakan pada tahun 80-an, akan tetapi tetap aktual jika dibaxca dari dialog-dialog dalam naskah tersebut. Dan juga tergantung bagaimana kecakapan sutradara mengadaptasinya dengan kondisi kekinian. Bisa jadi aktulisasi tersebut dibahasakan sebagai usaha berpaling ke masa lalu, seperti kata Edwar Said dalam Kebudayaan dan Kekuasaan (33: 2005), bahwa berpaling ke masa lalu merupakan salah satu stategi paling

umum untuk menafsikan kekinian, karena masa lalu merupakan refleksi untuk masa depan. Sikap untuk melihat masa lalu, seperti pembaruan yang dilakukan dalam proses latihan Ujicoba terhadap naskah Wisran Hadi, bukan hanya ketidaksetujuan mengenai apa yang terjadi di masa lalu itu adalah sesuatu yang sudah ditutup, selesai, berlanjut, atau berbeda. Usaha tersebut juga bukan mengukuhkan sebuah tradisi yang sudah ada. Akan tetapi usaha untuk memberi pemahaman yang bertolak dari pembelajaran atas pengalaman kebudayaan yang sudah ada. “Tidak berarti dalam naskah Ujicoba Wisran Hadi mengesampingkan persoalan kebudayaan,” tutur S Metron M yang membahasakan persoalan dalam naskah tersebut lebih besar dibanding persoalan teknologi saja. Untuk itulah S Metron M, dengan payung Ranah Teater ingin menghadirkan sesuatu yang berbeda dari kebanyakan pertunjukan yang pernah digarap melalui naskah Wisran Hadi. “Di tengah ruangan akan ada semacam pintu yang bisa diputar. Bisa jadi ini dianggap citraan dari waktu. Atau bisa

juga dari putaran properti itulah yang akan mengidupkan pertanyan pelakon yang membahasakan dirinya sebagai robot,” katanya. Dari proses latihan, tidak hanya pintu atau ruang waktu yang berputar itu saja yang terlihat. Ada juga beberapa siluet dengan tokoh-tokoh yang berbicara dari baliknya. Sesekali tokoh itu muncul dan berinteraksi dengan robot-robot yang mempertanyakan hubungan antara dirinya dan manusia. Dalam konteks waktu persiapan menjelang pertunjukan, penggarapan Ujicoba memang agak cepat, tapi intesitas latihan aktornya ditingkatkan. “November adalah waktu yang cepat hanya empat bulan dari awal proses latihan kami menuju pertunjukan,” kata S Metron M yang memulai latihan pada awal Agustus. “Kami latihan lima kali dalam seminggu, empat kali yang individual untuk menggarap personal aktornya, satu kali tahapan penggabungan. Tapi bulan Oktober latihan penggabungan aktor akan dilakukan terus menerus,” jelas S Metron M menyiasati belasan aktornya yang sebgian besar adalah mahasiswa dengan jadwal kuliah yang padat.

Mendirikan “Rumah Tari Buk Yet” Oleh ALFIAN JAMRAH GUSMIATI SUID atau yang lebih dikenal dengan nama Buk Yet adalah seorang koreografer legendaries yang dilahirkan dari alam Minangkabau yang banyak memakai filosofi Minangkabau dalam karya-karyanya. Hampir seluruh tari garapannya menganut faham alam takambang jadi guru, seperti : Tari Cewang di Langik (1962), Tari Alang Babega (1978), Tari Rantak (1978), Tari Puti Galang Banyak (1979), Tari Limbago (1987), Tari Manggantang Asap (2000) dan Api Dalam Sekam (2000). Tari hasil karya Buk Yet juga banyak diilhami dari gerakan seni silat tradisional Minangkabau, terutama dari aliran Silek Kumango yang berasal dari Kumango Tanah Datar. Kreasi gerak silat tersebut didapatkan oleh Buk

Yet yang dilahirkan pada 16 Agustus 1942 di Parak Jua Batusangkar dari mamaknya Malin Marajo dan Wahid Sampono Alam. Sedangkan Silek Kumango yang telah menyebar hingga ke benua Eropa, Amerika dan Australia itu diwujudkan oleh Syekh Abdul Rahman al-Khalidi atau dikenal juga dengan Syekh Kumango. Gusmiati Suid telah merambah ke barbagai penjuru dunia untuk menampilkan seni tari yang diiringi musik ala Minangkabau itu, tampil pada berbagai festival dan pagelaran, seperti di Moskow, Amerika Serikat, Jerman, India, Perancis, Hongkong, Taiwan, Swiss, New Zealand, Thailand, Singapore dan lainnya. Pada umumnya groub tari ini tampil di teaterteater bergengsi dunia. Salah

satu penampilan terbaiknya adalah pada New York Dance and Performance Amerika Serikat sehingga berhasil meraih Bessies Award, yaitu sebagai penampil terbaik dari 1000 penampilan pada tahun 1991. Kisah hidup Buk Yet adalah suatu perjalanan panjang yang berliku, mulai dari sebuah rumah sederhana di Parak Jua Batusangkar ketika beliau menjadi guru di SMP 1 dan SMA 1 Batusangkar di tahun 1980-an. Kemudian pindah ke kawasan Depok Jawa Barat memboyong Sanggar Gumarang Sakti yang telah didirikannya pada 28 Maret 1982. Konon nama sanggar tersebut atas usul bapak Azwar Anas, Gubernur Sumbar waktu itu. Dalam perkembangannya yakni pada tahun 1990 dirubah menjadi Gumarang Sakti Dance Company. Selama perjalanan sanggar itu telah lahir ratusan atau mungkin ribuan

orang penari dan anak didiknya, antara lain Viveri Yudi, Jefri Adidalmi, Rasuna Hatiti, Indra Utama, Dona Syamsir, Lesmandri, Benny, Hajijar dan Boy G. Sakti, anak kandungnya yang juga menjadi koreografer ternama. Salah seorang kerabat yang juga banyak membantunya sejak di Batusangkar adalah Rizanto Algamar (kini anggota DPRD Sumbar). Buk Yet tidak bergerak sendiri, tetapi beliau juga

mendiskusikan hasil karyanya dengan seniman lain, seperti Ratna Sarumpaet, Sardono W.Kusumo, WS.Rendra, Goenawan Mohammad dan Garin Nugroho. Bahkan mitranya Prof.DR.Edi Setyawati sempat menyebut Buk Yet sebagai wanita yang berperasaan halus, diibaratkan dengan si ganjua lalai, samuik tapijak indak mati. Namun dalam karya-karyanya terlihat garis ketegasan yang disebut dengan alu tataruang patah tigo. Akhirnya Buk Yet memang berhasil eksis dalam dunia tari, selain penampilan di berbagai tempat, maka juga berhasil meraih banyak penghargaan, antara lain Penghargaan Majalah Gatra sebagai Koreografer Tari Moderen Indonesia (1995), Bessies Award, yaitu sebagai penampil terbaik dari 1000 penampilan dari New York Dance and Performance Amerika Serikat (1991), Satyalancana Kebudayaan dari Presiden

Tradisi Badampiang di Ampiang Parak Laporan HARIDMAN KAMBANG LAIN padang, lain belalang, lain lubuk lain ikannya. Adat sama, namun langgam berbeda. Pepatah lama ini tepat kiranya mewakili Nagari Ampiang Parak, Kecamatan Sutera, Kabupaten Pesisir Selatan dalam prosesi mengantar marapulai. Di sini ada tradisi unik yang bertahan hingga kini. Tradisi itu adalah tradisi badampiang. Tradisi badampiang merupakan tradisi mengatar marapulai pergi nikah kerumah anak daro, namun diiringi nyanyian syahdu dan ratapan yang menusuk relung hati. Wali Nagari Ampiang Bustami menyebutkan, tradisi badampiang telah hidup sejak lama di Nagari yang berdampinan dengan Kambang tersebut. Tidak ada catatan resmi sejak kapan tradisi ini hidup dan berkembang di nagari tersebut. Seiring perobahan zaman dan waktu, memang ada sedikit terjadi pergeseran soal badampiang. Dulu badampiang dilakukan sepanjang jalan hingga sampai di rumah anak daro, alasannya dulu pemuda mencari jodoh tidak perlu jauh jauh, cukup dengan gadis satu kampung atau satu nagari saja. “Kini tidak seperti itu lagi, anak kemenakan di Nagari Ampiang Parak sering berjodoh dengan gadis luar nagari atau setidaknya jauh dari rumah orang tuanya. Sehingga ada rangkaian kegiatan yang terpenggal penggal,” kata Bustami. Bagaimana prosesi badampiang dilaksanakan? Bermula dari rutinitas adat manjapuik marapulai oleh keluarga perempuan. Disana lengkap dengan sumando dan pernak pernik atau alat untuk menjemput marapulai. Setiba dirumah orang tua marapulai, rombongan penjemput marapulai disambut keluarga marapulai tersebut yang tentunya dihadiri ninik mamak, pemuda, pimatang panjang di nagari dan lain sebagainya. Rombongan ditanyai wujud dan maksud kedatangan. Terjadi alur sisomba saat itu. Kadang alot, kadang hanya butuh waktu sebntar saja. Setelah disepakati kedua belah pihak bahwa kedatangan itu adalah menjemput marapulai, dan pihak marapulai telah mengizinkan marapulai pergi nikah. Saat itulah awal badampiang terjadi. Biasanya marapulai diberangkatkan dari rumah dini hari, atau sekitar pukul 02.00 WIB. Dihalaman karib kerabat tampak telah siap mengantar marapulai pergi nikah. Jumlahnya banyak, misalnya teman sebaya, para sumando-sumandan, kaum ibu dan lain-lain. Selangkah turun dari jenjang, salah seorang tetua (biasanya dari kaum ibu), mulai menyanyikan lagu dampiang. Tukang nyanyi itu mengambil tempat di posisi yang mudah didengar para pengantar marapulai. Nyanyian yang disampaikan berisi tentang kegundahan hati ibu melepas anak laki laki berumah tangga. Soalnya dari kecil hingga tumbuh dewasa ia dibesarkan dan dirawat, kini harus berpisah. Kinantan nan panaiak kinika pai, janjang nan indak kabalululuak lai. Isi nyanyian itu juga mewakili kegundahan hari kawan kawan sebaya, kerisauan hati dunsanak yang ada dilingkungannya tinggal. Lagu badampaing dinyanyikan dengan irama yang khas. Mendayu dayu, meratap dan menyayatnyayat relung hati. Tak pelak, ibu kandung, kakak-adik simarapulai menangis berurai air mata mengenang kepergian anak itu. Ibu ibu lainnya biasanya akan berupaya menghibur hati sang ibu. Begitupula hadirin lainnya, mereka akan hanyut mengikuti irama badampiang. Tak jarang teman sepermainan ikutpula meneteskan air mata. Malam badampiang benar benar dirasakan penuh haru. Lantas rombongan mulai bergerak menuju rumah anak daro (bila jaraknya bisa ditempuh dengan berjalan kaki), disepanjang jalan nyanyian dampiang itu juga tidak berhenti. Perjalanan yang begitu menharu biru. Namun bila tiba dihalaman rumah anak daro, isi dan tema nyanyian dampiang tidak lagi seperti turun dari rumah dan di perjalan tadi. Di sini, tukang dampiang menyampaikan pesan dan nasihat kepada marapulai. Pandai pandailah membawakan diri dirumah orang. Mangecek di bawah, usah berlaku sombong ditengah keluarga baru itu. Selain kepada marapulai, juga terdapat pesat untuk keluarga anak daro, bila anak ini salah tolong juga diajari. Demikian badampiang yang tetap bertahan. Bila jarak rumah anak daro itu berada di nagari lain, atau jaraknya jauh, biasanya ada bagian dari tradisi badampiang itu yang terpenggal penggal. Misalnya nyanyian selama diperjalan tidak ada lagi, sebab rombomgan pengantar marapulai telah terpencar pencar di kendaraan masing masing.

RI (2003), Anugerah Seni Dewan Kesenian Jakarta (2004) dan puluhan penghargaan lainnya. Gusmiati Suid meninggal dunia pada 28 September 2001 dalam usia 59 tahun karena sakit dan dimakamkan di Depok Jawa Barat. Saat ini tepat satu dasawarsa kepergian beliau. Apa yang bisa diperbuat untuk memperkenalkan hasil karyanya kepada generasi muda dan buat dunia tari. Dalam beberapa kali diskusi di Batusangkar dan Jakarta muncul banyak ide untuk memperingati satu dasawarsa meninggalnya Buk Yet. Ada yang berkeinginan untuk menggelar workshop tari untuk mensosialisasikan hasil karya beliau kepada generasi muda, ada usulan untuk sebuah acara renungan dan peluncuran buku. Yang monumental juga sudah mulai dipikirkan untuk membuat sebuah “Rumah Tari untuk Buk Yet”, yang bisa dijadikan

sebagai tempat pembelajaran seni tari Minangkabau beserta filosofi-filosofinya. Menurut Jefri Adidalmi, salah seorang anak didik Buk Yet, dalam tahun 2011 ini sebaiknya diusulkan sebuah acara peringatan di Batusangkar tempat kelahirannya, mungkin juga apresiasi di Taman Budaya Sumatera Barat, atau paket dari jurusan Seni Tari Institut Seni Indonesia Padang Panjang tempat beliau menuntut ilmu dan menampilkan karyanya. Atau mungkin juga di sanggar Gumarang Sakti di Depok serta di Taman Ismail Marzuki Jakarta. Selama ini banyak pihak yang telah mendapat sentuhan Buk Yet dan tentu mereka juga akan tersentuh untuk melestarikan dan mewariskan karya besar itu kepada generasi sekarang. Namun untuk sebuah Rumah Tari perlu kiranya didukung oleh seluruh sahabat, mitra, anak didik dan semua pengagum Buk Yet.


18 OTOMOTIF

MINGGU, 2 OKTOBER 2011 M 4 DZULKAIDAH 1432 H

>>>>>>>> KABAR TEKNOLOGI PISTON FORGING

Mengenal Bahan dari Aluminium

ANTAR PISTON biasa atau cast piston dengan piston forging berbeda dalam proses pembuatan. Apakah komposisi material yang digunakan juga berbeda? Mustafa, Marketing dan Adm. Divison Head PT Federal Izumi Manufacturing (FIM), produsen piston merek FIM Piston mengatakan, kandungan material piston secara garis besar sama. Dibuat dari aluminium alloy. Namun selain almu juga ada tembaga, magnesium, nikel, silikon, titanium, fero hingga bahan yang lainnya. Nantinya, seluruh bahan ini dijadikan satu dalam proses cetak. Baik itu cor atau tempa. “Namun secara basic, bahan dasar piston yang dipakai aluminium alloy,” timpal Junus Budi, R&D Section Head PT FIM. Tapi, untuk tipe, bisa berbeda. Sesuai komposisi yang diaplikasi. Tipe forging dikenal tipe 4032. Sedang untuk piston tipe cor atau casting gravity akrab disebut HC8A atau HC9A. Ada lagi, tipe 2618. ***

SOKBREKER GAUL BEBEK

Hanya Rp225 Ribuan

PENGGUNA bebek Yamaha Jupiter, Vega, Force 1, Vega ZR, Honda Karisma dan Supra, ada tawaran sokbreker baru buatan DBS. Ada dua tipe disodorkan langsung, yaitu panjang 27cm untuk bebek Yamaha dan 34cm untuk bebek Honda. “Pilihan warna ada merah dan ada pula yang putih,” promosi Anam, salah seorang pemiliki toko Acesoris motor. Harganya hanya Rp225 ribu. Sokbreker ini sudah tersebar di seluruh toko acsesoris dan sparpart motor di tanah air. (h/mp.com)

>>>>>>>> TIPS

Bikin Ceper Byson

POSTUR pengendara di bawah 164cm kerap bermasalah besut Yamaha Byson. Kaki harus jinjit abis biar bisa menyentuh aspal untuk menahan bodi motor yang gambot. Biar enggak ngerepotin saat menunggu lampu merah, solusinya dapat menurunkan sok bagian depan depan. Biar kedua kaki bisa menapak ke aspal. Caranya bisa dengan mengendurkan baut pengikat segitiga atas dengan kunci T 10. Selanjutnya kendurkan juga baut pengikat segitiga bawah dengan kunci 14mm. Setelah itu atur ketinggian sok depan sesuai kebutuhan. Tapi ingat, sebaiknya tidak terlalu pendek, agar jarak main tetap ideal.

Bersihkan Rantai Motor

RANTAI roda vital di motor, harus dijaga kebersihan dari pasir, debu dan air agar dapat berfungsi baik. Jika diabaikan cepat aus, kendur bahkan bisa putus di jalan. Agar awet, harus dibersihkan juga dilumasi. Namun sebelum memberikan pelumas pada rantai, sebaiknya periksa kondisi rantai itu. Jika kotor, ada baiknya bersihkan rantai lebih dulu. “Untuk membersihkan rantai, baiknya pakai air sabun dibantu sikat. Cara ini terbilang lebih aman meskipun temponya cukup lama apalagi debunya campur oli,” ucap Surtiwa alias Iwa, instruktur sekolah mekanik HMTC Depok. Jika kotoran sulit terangkat, atasi dengan bensin atau solar. Contohnya saat membersihkan rantai motor bebek. Seluruh bagian hingga ke celah rantai harus dibersihkan, sekaligus permukaan gir depan maupun belakang. Kalau sudah bersih, diuci air sabun dan dibilas air bersih. Tapi, jangan biarkan terlalu lama dan segera keringkan menggunakan lap kain untuk mencegah karat. Lanjut semprotkan pelumas secukupnya secara merata. Pakainya oli baru yang punya kekentalan atau SAE 60W dan jangan gunakan gemuk. Karena sifat gemuk yang lengket membuat pasir dan debu mudah menempel hingga menyebabkan abrasif. Selain kebersihan rantai, periksa dan sesuaikan ketegangan rantai agar tidak memberikan efek entakan saat motor berakselerasi maupun deselerasi. “Rantai kendur juga menimbuklkan suara berisik,” lanjut bapak asli Sumedang ini. Perhatikan juga jenis rantainya motor. Jika memiliki sistem pelumasan tertutup yang tiap mata rantai terdapat sil karet, tidak dianjurkan menggunakan bensin saat pembersihan. Karena merusak karet-karet sil. (h/mp.com)

CUZZTOMATIC YAMAHA 2011

Berebut Tiket ke Tokyo Motorcycle Show

Kontes modifikasi, Cuzztomatic Yamaha kembali digelar untuk keempat kalinya. Tahun ini kontez dilaksanakan di empat regional. Pemenang selain mendapatkan hadiah utama sekaligus diutus mengikuti Tokyo Motorcycle Show. Ajang perdana digelar di GOR Ngurah Rai, Bali, 1-2 Oktober. Bali menjadi lokasi pelaksanaan event Region 1 (Bali, Lombok, Sulawesi dan Indonesia bagian timur). Palembang pada 8-9 Oktober untuk Region 2 (Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Bangka Belitung dan Lampung) dan Bandung 29-30 Oktober untuk Region 3 (Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, DIY dan Kalimantan). “Cuzztomatic adalah wadah positif dengan syarat utama modifikasi adalah tetap mengindahkan aturanaturan berkendara di jalan raya. Intinya seindah apapun modifikasinya, basic dari motor tersebut tetap harus sebagai kendaraan umum yang tertib aturan lalu lintas,” jelas Indra Dwi Sunda, PR & Corporate Communication Head Yamaha Indonesia. Total ada 13 kelas dalam dua kategori itu, 8 kelas di kategori automatic dan 5 kelas di nonautomatic. Delapan kelas di kategori automatic yaitu Fashion Standard, Automatic Fashion Advanced, Automatic Airbrush, Automatic Racing Look, Automatic Low Rider/Hot Rod, Automatic X-Treme Mefrik serta dua kelas baru yaitu Automatic Stylish Sticker dan Automatic Lady Fashion Bike. Sedangkan untuk kategori non automatic ada kelas bebek atau sport fashion standard, bebek atau sport fashion advanced, bebek atau sport airbrush dan XTreme Mefrik plus kelas baru Stylish Sticker. Pemenang kelas automatic mendapatkan hadiah uang Rp 1.500.000 dan kelas nonautomatic sebesar Rp 1.000.000. Pemenang Best of The Best dipilih diantara tiga finalis dari tiga kota tempat penyelenggaraan event. Setiap perwakilan diadu lagi di final di Bandung untuk memilih jawara Best of The Best. Sang pemenang utama juga akan mendapatkan hadiah 1 unit Xeon. Hadiah trip ke Tokyo Motorcycle Show menanti pemenang Best of The Best Cuzztomatic Yamaha ke-4 yang dilaksanakan tahun ini. Aktivitas-aktivitas lainnya yang diadakan dalam Cuzztomatic meliputi modification contest, best of the best stunride exhibition, food bazaar dan entertainment seperti lady fashion bike, sexy dancer, local band performance, MC game dan penampilan band Lyla. (h/mp.com)

SUZUKI NEX

Skubek Paling Irit di Kelasnya!

PELUNCURAN skubek baru Suzuki Nex tinggal menunggu waktu. Desainnya sudah bisa dilihat. Begitu juga dengan pengajuan Tanda Pendaftaran Tipe Kendaraan Bermotor yang telah didaftarkan Suzuki ke Departemen Perindustrian. Bahkan akhir-akhir ini fotofoto yang berisi sebuah materi presentasi tentang perbandingan spesifikasi Suzuki Nex dan Yamaha Mio serta Honda BeAT banyak beredar di dunia maya. Disebutkan ada beberapa keunggulan Suzuki Nex bila dibandingan kedua kompetitornya tersebut. Mulai dari tenaga yang diklaim lebih besar hingga konsumsi BBM yang lebih irit. Suzuki Nex mengusung mesin 1 silinder SOHC, 113cc dengan konfigurasi diameter piston 51,6 mm dan stroke 55,2 mm. Mesin ini mampu memuntahkan tenaga

hingga 9.38 PS pada 8800 rpm. Sedang Honda Beat cuma 8.22 PS, dan Yamaha Mio 8.35 PS. Suzuki Nex juga unggul pada torsi yang mencapai 8.7 Nm di 6500 rpm. Melebihi Honda Beat yang hanya 7.84 Nm dan Yamaha Mio dengan 7.84 Nm. Bukan hanya unggul power dan torsi, bobot Suzuki Nex juga lebih ringan. Suzuki Nex cuma 87 kg, sedang Honda BeAT dan Yamaha Mio mencapai 89 kg dan 92 kg. Power to weight ratio-nya pun jadi lebih besar. Secara performa, diatas kertas jadi lebih baik. Soal adu irit pun diklaim lebih bagus ketimbang kompetitor. Suzuki yakin Nex mampu mencapai jarak 52 km/liter. Sedang versi Suzuki, Honda Beat hanya 45 km/liter dan Yamaha Mio cuma 40 km/liter.

Satu lagi yang membuat Nex unggul, yaitu kapasitas bagasinya. Nex punya ruang di bawah jok 4,5 liter. Sedang BeAT hanya 2,6 liter dan Mio 3,8 liter. Lalu apakah keunggulan ini bisa diterima konsumen? Kita lihat saja nanti! (h/mp.com)

NEW KAWASAKI NINJA 150RR

Bukan untuk Hadang Honda CBR 150R

KAWASAKI Ninja 150 RR baru sudah akan diluncurkan tahun depan. Secara harga motor sport dua tak ini dijual Rp 33 juta, setara dengan Honda CBR 150 R. Banyak pihak beranggapan, model baru yang desain lebih sporty sengaja dipersiapkan untuk menghadang laju Honda CBR 150R yang tampil dengan desain berubah total. Tapi perwakilan PT Kawasaki Motor Indonesia (KMI) justru memberikan pernyataan lain. Menurut Reiner M Sitorus, Departmen Head Sales Promotion, Marketing & Sales Division PT

KMI, Ninja 150 RR baru bukan untuk perang dengan merek lain. “Image Kawasaki sebagai motor sport harus terus di jaga walaupun bukan untuk perang dengan merek lain,” ungkapnya. “Kita mau buat pelanggan bangga, setia dan fanatik dengan Kawasaki,” lanjut pria ramah ini. Padahal dengan kondisi seperti sekarang pun, Ninja 150 RR sudah cukup membuat bangga pemakainya. Motor ini punya tenaga 31 Dk di 10.500 rpm. Jauh diatas Honda CBR 150R yang 17,8 Dk di putaran

mesin yang sama. Mesin Ninja 150R juga dijejali Super KIPS (Kawasaki Integrated Powervalve System). Perangkat ini mengendalikan katup pada exhaust port. Blok silinder Ninja 150RR juga mengusung teknologi Super Electrofussion Cylinder yang lebih minim gesekan sekaligus kuat. untuk menekan emisi agar mesin 2-tak-nya ramah lingkungan. Di knalpotnya ada catalytic converter hingga dua sekat, Kawasaki juga menambahkan secondary air system. Hasilnya standar emisi Euro 2 bisa terlewati. (h/mp.com)

>>>>>>>> MODIFIKASI MODIFIKASI HONDA CIVIC 2001

Si ‘Bumblebee’ Bukan untuk Ngebut

MOBIL CHEVROLET ‘Bumblebee’ Camaro memang dambaan banyak orang. Tidak mengenal tua atau muda, siapapun yang tertarik bakal dibeli asal banyak uang. Namun bagaimana jika tidak harus beli tapi memodifikasi mobil kesayangan hingga mirip si Bumblebee. Seperti yang dilakukan pengusaha asal Manado Joly Edwarkalangit. Karena keranjingan Bumblebee lantas ia memodifikasi Honda Civic jebolan 2001. Bagaimana jadinya. Ayo simak mobil modifikasi asal tanah Manado kali ini. Bos rumah modifikasi Auto Drezz di Manado itu tidak ambil pusing, untuk menjawab keinginannya ia merekayasa sendiri rancang bangun tanpa merubah struktur mesin. Karena bau-baunya Bumblebee, penentuan cat warna kuning

enggak dihilangkan, karenanya di tubuh mobil Civic itu hanya didominasi warna kuning. Padanan awal adalah bodi kit. Rangka bangun yang dibuatnya sendiri itu hampir menyelubungi tubuh mobil Honda Civic satu itu. Selanjutnya tubuh bertubuh gempal tersebut menerapkan kaki-kaki yang bisa naik turun atau adjustable. Sementara konsep kaki-kaki Joly mempercayai ban continental 265/30 (depan) dan 305/30 (belakang) untuk membalut pelek Iforged performance ukuran 20 inci. Namun agar tidak offset, Joly menerapkan teknik bodi wide yakni depan 10 cm dan 15 cm. Lanjut ke konsep pintu, seperti yang ditawarkan sebelumnya, pintu gullwing sepertinya sangat memukau di Manado, karena itu ia punti terbuka ke atas itu ia pula

terapkan pada mobil satu ini. Sedangkan untuk 2 pintu belakang Joly biarkan. Hebatnya keempat pintu diaktifkan dengan sistem hidrolik. Wah jadi tampak mewah. Melongok ke kabin penumpang, asyiknya perpaduan 2 warna yakni hitam kuning sangat serasi menghiasi kabin mobil Honda Civic satu itu. Mulai dari dashboard hingga belakang, nuansa hitam dan kuning sangat kental sehingga membuat tampilan semakin aduhai. Kondisi dashboard tidak berubah, hanya dibalut dengan bahan semi kulit. Ada juga layar datar 3 buah di depan. Namun untuk formasi tempat duduk jangan harap masih utuh, Joly melucuti seluruh bangku penumpang dan hanya menyisakannya untuk seperangkat sound sistem. Lanjut ke bagian penikmat suara, nah

kondisi berubah total setelah di tangan Joly. Sebagai tuner, Joly menggunakan bahan kayu dengan memadukan beberapa element pendukung sebagai pemanis untuk disandingkan dengan sejumlah perangkat car audio. Tak lupa bahan acrylic untuk pemanis. Terpasang juga power mono 3 buah, speaker 8 buah, Joly juga menambahkan dua buah

Subwoofer di bagian bagasi untuk memberikan efek menggelegar. Dengan idenya, Joly menghabiskan dana Rp 300 juta dengan lama pengerjaan selama 1 bulan. “Puas banget, tapi sayang enggak menang jadi raja di kontes Manado,” ucapnya. Namun dengan ini saja ia cukup puas karena mobilnya kini jadi omongan warga Manado. (h/ detik.oto)


RUMAH 19

MINGGU, 2 OKTOBER 2011 M 4 DZULKAIDAH 1432 H

RUMAH GADANG

Simbol Kejayaan dan Kebesaran Minangkabau

Tips Memilih Plafon Minimalis

MELENGKAPI rumah dengan plafon tidaklah semudah membalik telapk tangan. Ada sejumlah hal yang harus diperhatikan agar anda tidak kecewa setelah plafon tersebut selesai dikerjakan. Hal tersebut melingkupi : 1. Ringan dan dapat menghemat rangka Pilih produk yang menawarkan rangka yang memiliki bobot ringan, mudah dipasang dan tidak memerlukan keahlian khusus. Agar resiko cidera dapat diminimalkan serta dapat menghemat tenaga kerja. 2. Kedap air Plafon akan mudah lapuk dan berjamur jika atap sering mengalami kebocoran. Tentu saja dapat merusak keindahan serta kenyamanan. Untuk itu pilih plafon yang tahan air agar rembesannya tidak merusak plafon anda jika atap genteng bocor. 3. Anti rayap Pilih produk plafon yang memiliki ketahanan terhadap serangan rayap. 4. Mudah dibersihkan Dengan memilih produk yang mudah dibersihkan membuat anda tidak perlu mengeluarkan biaya esktra, waktu serta tenaga. 5. Desain yang elegan Pilih produk yang model serta designnya elegan serta stylish. Cocok dengan trend arsitektur modern.***

RUMAH GADANG atau Rumah Godang adalah nama untuk rumah adat Minangkabau yang merupakan rumah tradisional dan banyak dijumpai di provinsi Sumatera Barat. Rumah ini juga disebut dengan nama lain oleh masyarakat setempat dengan nama Rumah Bagonjong atau ada juga yang menyebut dengan nama Rumah Baanjung.

Rumah dengan model ini, juga banyak dijumpai di Negeri Sembilan, Malaysia. Namun demikian tidak semua kawasan di Minangkabau (darek) yang boleh didirikan rumah adat ini, hanya pada kawasan yang sudah memiliki status sebagai nagari saja Rumah Gadang ini boleh didirikan. Begitu juga pada kawasan yang disebut dengan rantau, rumah adat ini juga dahulunya tidak ada yang didirikan oleh para perantau Minangkabau. Fungsi Rumah Gadang sebagai tempat tinggal bersama, mempunyai ketentuan-ketentuan tersendiri. Jumlah kamar bergantung kepada jumlah perempuan yang tinggal di dalamnya. Setiap perempuan dalam kaum tersebut yang telah bersuami memperoleh sebuah kamar. Sementara perempuan tua dan anak-anak memperoleh tempat

di kamar dekat dapur. Gadis remaja memperoleh kamar bersama di ujung yang lain. Seluruh bagian dalam Rumah Gadang, merupakan ruangan lepas kecuali kamar tidur. Bagian dalam terbagi atas lanjar dan ruang yang ditandai oleh tiang. Tiang itu berbanjar dari muka ke belakang dan dari kiri ke kanan. Tiang yang berbanjar dari depan ke belakang menandai lanjar, sedangkan tiang dari kiri ke kanan menandai ruang. Jumlah lanjar bergantung pada besar rumah, bisa dua, tiga dan empat. Ruangnya terdiri dari jumlah yang ganjil antara tiga dan sebelas. Rumah Gadang biasanya dibangun diatas sebidang tanah milik keluarga induk dalam suku/ kaum tersebut secara turun temurun dan hanya dimiliki dan diwarisi dari dan kepada perempuan pada kaum tersebut. Dihalaman depan Rumah Gadang

biasanya selalu terdapat dua buah bangunan rangkiang yang digunakan untuk menyimpan padi. Rumah Gadang pada sayap bangunan sebelah kanan dan kirinya terdapat ruang anjung (Bahasa Minang: anjuang) sebagai tempat pengantin bersanding atau tempat penobatan kepala adat, karena itu rumah Gadang dinamakan pula sebagai rumah Baanjuang. Anjung pada kelarasan BodiChaniago tidak memakai tongkat penyangga di bawahnya, sedangkan pada kelarasan Koto-Piliang memakai tongkat penyangga. Hal ini sesuai filosofi yang dianut kedua golongan ini yang berbeda, salah satu golongan menganut prinsip pemerintahan yang hirarki menggunakan anjung yang memakai tongkat penyangga, pada golongan lainnya anjuang seolah-olah mengapung di udara. Tidak jauh dari komplek Rumah Gadang tersebut biasanya juga dibangun sebuah surau kaum yang berfungsi sebagai tempat ibadah, tempat pendidikan dan juga sekaligus menjadi tempat tinggal lelaki dewasa kaum tersebut yang belum menikah. Arsitektur Rumah adat Minang itu memiliki keunikan bentuk arsitektur dengan bentuk puncak atapnya runcing yang menyerupai

Plafon, Penyempurna Penampilan Rumah

PLAFON rumah merupakan salah satu penyempurna dari atap rumah serta partisi rumah anda. Plafon rumah berguna sebagai pembatas antara atap dengan ruangan dalam di bawah atap pada rumah anda. Selain itu, plafon rumah juga berfungsi sebagai penyaring panas yang datang dari matahari melewati atap anda, apalagi jika atap yang berbahan seng, maka plafon rumah sangat berguna untuk mengurangi rasa panas tersebut, selain itu guna plafon rumah juga untuk menghindari air yang jatuh dari atap misalnya ketika ada hujan dikarenakan kebocoran pada atap rumah anda. Akan tetapi, dalam memilih plafon rumah ketika membangun rumah, anda juga harus memilih bahan – bahan plafon rumah yang baik dan berkualitas serta kuat dan tahan dari rembesan air. Meskipun tempatnya berada di bagian bawah atap dan di atas ruangan anda serta jarang diperhatikan, namun dalam pemilihan bahan plafon rumah tidak boleh sembarang dan asal pilih saja. Karena plafon rumah selain memiliki beberapa fungsi seperti tersebut di atas, plafon rumah juga berfungsi untuk penyempurna warna dan pelengkap dari desain dan partisi ruangan rumah anda. Jenis bahan dasar untuk plafon: - Plafon rumah yang berbahan dasar kayu - Plafon rumah yang berbahan dasar plywood - Plafon rumah yang berbahan dasar asbes

- Plafon rumah yang berbahan dasar fiber - Plafon rumah yang berbahan dasar laminated series Semua bahan – bahan untuk plafon rumah itu merupakan bahan – bahan yang baik dan berkualitas. Tinggal anda saja yang menentukan bahan yang mana yang cocok untuk mempercantik ruangan anda sesuai dengan cat dan pewarnaan suatu ruangan. Dalam memilih bahan plafon untuk desain plafon rumah dalam ruangan anda, agar pemasangannya mudah dan efisien, anda dapat memilih bahan plafon yang terbuat dari bahan yang ringan yang dikenal dengan Laminated Series, atau dapat juga anda memilih rangka plafon yang menggunakan bahan metal system yang sudah memenuhi syarat karena merupakan bahan yang kuar untuk plafon rumah, gedung dan lain sebagainya. Bahan plafon rumah berbahan metal system ini banyak ditemukan di toko – toko yang menjual bahan – bahan bangunan, dan pilihlah toko – toko bahan bangunan itu yang menyediakan bahan metal system yang berkualitas, seperti hal nya toko bahan bangunan dari PT Duta Kencana Indah, dan toko – toko bangunan lainnya. Jadi anda tidak perlu khawatir dan kebingungan dalam memilih bahan yang kuat dan berkualitas serta efisien untuk plafon rumah anda.***

tanduk kerbau dan dahulunya dibuat dari bahan ijuk yang dapat tahan sampai puluhan tahun namun belakangan atap rumah ini banyak berganti dengan atap seng. Rumah Gadang ini dibuat berbentuk empat persegi panjang dan dibagi atas dua bahagian muka dan belakang. Dari bagian dari depan Rumah Gadang biasanya penuh dengan ukiran ornamen dan umumnya bermotif akar, bunga, daun serta bidang persegi empat dan genjang. Sedangkan bagian luar belakang dilapisi dengan belahan bambu. Rumah tradisional ini dibina dari tiangtiang panjang, bangunan rumah dibuat besar ke atas, namun tidak mudah rebah oleh goncangan, dan setiap elemen dari Rumah Gadang mempunyai makna tersendiri yang dilatari oleh tambo yang ada dalam adat dan budaya masyarakat setempat. Pada umumnya Rumah Gadang mempunyai satu tangga yang terletak pada bagian depan. Sementara dapur dibangun terpisah pada bagian belakang rumah yang didempet pada dinding. Ukiran Pada bagian dinding Rumah Gadang di buat dari bahan papan, sedangkan bagian belakang dari bahan bambu. Papan dinding dipasang vertikal, sementara semua papan yang menjadi dinding dan menjadi bingkai diberi ukiran, sehingga seluruh dinding menjadi penuh ukiran. Penempatan motif ukiran tergantung pada susunan dan letak papan pada dinding Rumah Gadang. Pada dasarnya ukiran pada Rumah Gadang merupakan ragam hias pengisi bidang dalam bentuk

garis melingkar atau persegi. Motifnya umumnya tumbuhan merambat, akar yang berdaun, berbunga dan berbuah. Pola akar biasanya berbentuk lingkaran, akar berjajaran, berhimpitan, berjalinan dan juga sambung menyambung. Cabang atau ranting akar berkeluk ke luar, ke dalam, ke atas dan ke bawah. Disamping motif akar, motif lain yang dijumpai adalah motif geometri bersegi tiga, empat dan genjang. Motif daun, bunga atau buah dapat juga diukir tersendiri atau secara berjajaran. Bentuk Dinding-dinding bahagian luar sebuah rumah gadang dihiaskan dengan berbagai motif, setiapnya mempunyai suatu makna berlambang Sebuah rumah gadang komunal adalah sebuah rumah panjang, segi empat tepat pada reka bentuk, dengan berbagai tebeng layar dan rabung meluncur ke atas, hujung berbentuk tanduk kerbau. Ia biasanya adalah unjuran tiga tingkat, setiapnya dengan berlainan tingkat. Mereka adalah lebar dan diletak pada timbunan kayu yang dapat mencapai setinggi 3 meter (10 kaki) dari tanah; kadangkala dengan serambi sepanjang bahagian hadapan rumah yang digunakan sebagai sebuah kawasan penerimaan dan makan, dan juga sebagai tempat tidur untuk para tetamu. Tidak seperti rumah Batak Danau Toba, di mana bumbung pada utamanya reka ruangan tetamu, bumbung Minangkabau terletak pada dinding kovensional. Kawasan pemasakan dan simpanan seringnya berada dalam bangunan terasing.***


20 AKSEN

MINGGU, 2 OKTOBER 2011 M 4 DZULKAIDAH 1432 H

IRA SWARA

Segarkan Magnum Jazz Crossover

S

ELAIN berubah nama menjadi “Magnum Filter Urban Jazz Crossover” (MFUJC), memasuki tahun ke empat pergelaran musik multi genre yang disuguhkan dalam konsep berbeda – dijamin bakal lebih segar dan variatif. Jaminan tersebut diungkapkan Andre Muljadi – Brand Manager Magnum Filter - seiring terpilihnya Viky Sianipar sebagai Music Director dan sederet penyanyi yang terlibat mulai dari David Naif, Ari Lasso, Once, Krisyanto, Firman Siagian, Ras Muhammad, Syaharani, Ira Swara hingga pendatang baru Raisa. “Dengan mempercayakan penggarapan musik kepada Viky Sianipar

menggantikan peran Music Director sebelumnya – Ekky Purwadireja, plus deretan penyanyi yang terlibat termasuk pedangdut Ira Swara pergelaran MFUJC tahun ini dijamin menghasilkan tampilan lebih segar dan variatif,” jamin Andre Muljadi kepada Haluan di Jakarta, kemarin. Menurutnya, kesuksesan Urban Jazz Crossover tiga tahun berturutturut sebagai pergelaran musik berkelas, inovatif dan spektakuler, sangat membanggakan. Namun

menurut Andre, di sisi lain, kini gelaran MFUJC di lima kota besar – Medan (30/9), Pekanbaru (8/10), Surabaya (28/10), Bandung (4/11) dan Jakarta (18/11) memunculkan tantangan baru. Di antara sederet artis penampil yang digadang-gadang bakal menjadi primadona baru dan menyegarkan pentas MFUJC adalah penyanyi Dangdut Ira Swara (31 th). Indikasinya, saat manggung di acara jumpa pers Urban Jazz Crossover di FX Senayan Jakarta, penyanyi kelahiran Jakarta ini tampil memukau melantunkan tembang “La Samba Primadona” milik Krakatau band dalam nuansa musik Jazz Latin. “Bukan hal mudah bernyanyi diluar konsep musik Dangdut yang biasa suguhkan. Namun, ini tantangan baru buat saya sekaligus untuk membuktikan talenta

bernyanyi dengan musik pengiring bernuansa jazz, rock maupun latin. Jadi, saya harus berlatih ekstra keras karena saya juga bakal berduet dengan penyanyi Rock – Krisyanto mengusung lagu Linkin Park,” tutur Ira Swara. Tentang dilibatkannya Ira Swara, Music Director Viky Sianipar berkomentar, sebagai biduanita Dangdut, karakter suara Ira memiliki multi talenta. “Karakter suara Ira, termasuk kategori luar biasa. Sebagai penyanyi Dangdut, kepiawaian membawakan lagu berkonsep musik Jazz. Publik Medan, Pekabaru dan tiga kota besar lainnya silahkan buktikan aksi memukaunya,” tandas Viky yang dalam musik garapannya menghadirkan unsur World Music lewat alat musik tradisonal seperti Gondang Batak dan Suling Sunda itu. (h/atv/*)

AHMAD DHANI

P

Santai Depe Dicekal

ENCEKALAN terhadap salah satu anak buahnya, Ahmad Dhani terlihat santai menanggapinya. Bagi pemilik Republik Cinta Manajemen itu, larangan bagi Dewi Perssik untuk mengisi acara di sebuah kota lantaran dianggap penampilannya terlalu seksi sebagai hal biasa. “Nggak apa-apa, baru satu kota,” katanya.

Dhani menambahkan, larangan Majelis Ulama Indonesia terhadap Depe merupakan hak yang nggak bisa diganggu gugat. Ia pun bersyukur Depe nggak dicekal oleh kota lainnya lantaran hal tersebut bisa menganggu popularitas Depe. “Itu kan hak orang masingmasing, kalau misalnya ada yang mencekal, mereka punya otoritas, alhamdulillah masih satu kota,” tuturnya saat ditemui di DahSyat RCTI, Jakarta

Barat, Jumat (30/09). Belajar dari seniornya, Dhani beranggapan pencekalan tak selalu berakibat dari akhirnya kesuksesan seseorang. Koes Plus yang dulu juga pernah mendapat pencekalan dari Kepala Negara tetap mampu unjuk gigi dan berkarya. “Dulu Koes Plus juga dicekal satu negara, nggak boleh manggung sama Soekarno. Tapi nggak menurunkan Koes Plus,” tuturnya. (ccm)

WIDYAWATI

Saya Berbeda dengan Ibu Fatmawati

SAAT ditawari untuk berperan menjadi Ibu Fatmawati di pagelaran Dharma Gita Maha Guru, Widywati tak pikir-pikir lagi dan langsung menerima tawaran tersebut. Terlebih dia juga pengagum Bung Karno, dan juga

AA GATOT

D

I tengah kesibukannya membenahi organisasi Persatuan Artis Seluruh Indonesia yang baru dipimpinnya - Aa Gatot Brajamusti – tetap bersedia menjadi pelaksana Pentas Musik Rakyat memperingati Hari Perdamaian Dunia 2011 di Gianyar Bali, 21 September 2011 lalu. Padahal, Ketua Umum PARFI periode 2011 – 2015 yang terpilih lewat kongres 20 Mei silam menggantikan Yenny Rachman ini, hanya memiliki waktu hanya lima untuk menggelar acara yang menjadi agenda internasional lengkap dengan kehadiran Gong Perdamaian Dunia berusia 463 tahun. “Walau harus berpacu dengan waktu, saya bersedia menggelar peringatan Hari Perdamaian Dunia di Bali lantaran bunyi gong berusia 463 tahun dan pesan-pesan perdamaian dari Gianyar bisa menyebar ke seluruh dunia. Selain itu, event ini sekaligus membuktikan bahwa saya sangat cinta damai,” papar Aa Gatot di Puri Seren, rumah dinas Bupati Gianyar – Bali Tjok Oka, baru-baru ini. Menurut pria kelahiran Sukabumi, 29 Agustus 1962

Sangat Cinta Damai ini, walau pada kongres Parfi akhir Mei lalu, dirinya sempat terlibat perseteruan dengan beberapa artis seniornya, namun sebagai pribadi yang sangat cinta damai, ia tak suka bermusuhan. “Jadi, biar saja orang lain memusuhi saya. Toh, saya cuek dalam menghadapinya,” terang Aa Gatot – yang kendati resmi terpilih sebagai Ketua Umum Parfi yang baru dengan perolehan suara mutlak 372, tetap digugat keabsahannya oleh aktris Yenny Rachman ke Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. Pantang Mundur Menurut Aa Gatot, kendati peringatan Hari Perdamaian Dunia di Indonesia diperingati dalam suasana sederhana dan apa adanya lantaran urung dihadiri Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyusul wacana Kementrian Koordinator Kesejahteraan Rakyat memundurkan penyelenggaraan event penting menjadi satu atau dua bulan ked epan. “Sebagai penyelenggara, kami pantang memundurkan peringatan Hari Perdamaian Dunia menjadi bulan depan atau bulan berikutnya. Pasalnya, 78 negara

anggota World Peace Committee serentak memperingatinya hari ini secara besarbesaran karena didukung oleh pemerintah masing-masing. Sementara, kita ala kadarnya,” terang pimpinan Pedepokan Brajamusti – Cisaat Sukabumi – Jawa Barat ini. Kendati sederhana, peringatan Hari Perdamaian Dunia di Gianyar yang mengangkat tema “Perempuan Untuk Perdamaian”, tetap berlangsung lancar dan khidmat lewat suguhan musik Ully Sigar Rusady dkk, Leo Kristi hingga Aa Gatot Barajamusti. Tari-Tarian Bali, Kalimantan serta pembacaan deklarasi perdamaian oleh perwakilan 5 tokoh agama dan ditutup dengan renungan suci yang diikuti 1.500 siswa SMA Bali, yang didahului pemukulan Gong Perdamaian Dunia yang lewat deklarasi “Genewa-Swiss, 5 Februari 2003 silam – masyarakat internasional menetapkan sebagai satu-satunya Sarana Persaudaraan dan Pemersatu Umat Manusia di Muka Bumi - oleh panitia penyelenggara dan Djuyoto Suntani, Presiden World Peaca Committee. (h/atv/*)

mengenal sosok istri proklamator tersebut. “Kenal, meski tidak terlalu dekat, sering sekali, kalau ketemu dia ngajak ngobrol. Yang saya ingat, dia tidak terima ketika Bung Karno memilih keluar dari istana. Buat saya itu sesuatu yang luar biasa. Dia tetep pada pendiriannya,” ujarnya. Pun begitu dia mengaku sifatnya sangat berbeda dengan Ibu Fatmawati. Widyawati mengaku dirinya sangat pendiam, sedangkan sosok Ibu Fatmawati orangnya adalah periang. “Saya kenal dengan beliau, dia periang. Saya berbeda, saya pendiam, tapi ternyata dalam adegan, saya tidak terlalu banyak. Jadi tidak ada dialog,”

paparnya. Lantas apa yang membuat Rahmawati Soekarnoputri memilihnya untuk memerankan menjadi Ibunya? “Saya tidak tahu, kemungkinan Rahma memilih alisnya tebal putih,” tukasnya saat dijumpai di acara gladi resik pagelaran, Dharma Gita Maha Guru di Theter Djakarta, Taman Ismail Marzuki, Jakarta Pusat. (kpl)


I N S P I R A S I 21

MINGGU, 2 OKTOBER 2011 M 4 DZULKAIDAH 1432 H

SKENARIO

Dirikan Kompleks Prostitusi OLEH: NASRUL AZWAR

BISNIS HIBURAN malam memang menjanjikan untuk mengeruk keuntungan besar dalam waktu singkat. Banyak yang punya uang melirik bisnis ini. Pascagempa 30 September 2009, untuk Kota Padang saja, pertumbuhan dunia hiburan malam cukup mencolok. Perhatikan saja pergerakannya di sepanjang Jalan Diponegoro, terus mengarah ke Jalan Hayam Wuruk, terus tembus ke arah Jembatan Siti Nurbaya, dan sepanjang bibir pantai. Badan statistik memang belum pernah melansir jumlah tempat hiburan malam dan atau café- café yang terselubung dengan prostitusi di Kota Padang. Namun, jumlahnya setiap bulan bergerak naik dan selalu laris. Inventasi di ranah ini memang menarik hati karena segmetatif dan pasar jelas serta memang berduit. Di bawah Jembatan Siti Nurbaya, sepanjang Batang Harau dan ujung Muaro Padang, datanglah malam-malam ke sana. Singgah. Lalu, nikmatilah sajian cepat saji minuman bir plus dengan sapaan perempuan-perempuan dengan dialek Jakarta yang mengucapan “e” keras semua. Mereka sesungguhnya kemenakan kita. Kemanakan datuk-datuk. Kampung mereka masih di Ranah Minang ini. Lalu, terus lanjutkan perjalanan ke arah Painan. Sepanjang pantai dan bebukitan kiri-kanan jalan itu, berjejer pula bangunan apa adanya tanpa cahaya lampu yang gemerlap dan furnitur mahal. Tapi, di sana terus setiap malam berlangsung deru nafas-nafas dan tatapan maksiat setiap orang. Di sini transaksi di tempat bisa dilakukan, lalu berlanjut. Jika kita pasangan yang lagi berpacaran, berselingkuh, fasilitas melepas “panek” disediakan juga. Semua berlangsung bukan tersembunyi. Tapi aparatlah yang bersembunyi di sini. Semua orang tahu kok! Tertangkap penari bugil di Café Fellas beberapa hari lalu, bukan akhir dari sebuah denyut kota yang terus bergerak selama 24 jam ini. Beredar video pelajar yang melakukan adengan hubungan intim yang menebar luas, lalu menghentak kota yang mengaku relijius ini, bukan puncak dari ribuan masalah prostitusi yang selalu dibungkus dan disembunyikan di Ranah Minang ini. Semua itu hanya bagian-bagian kecil dari gerak-gerak warga urban kota ini. Kemunafikan, kamuflase, dan berlindung dari adagium adat basandi syarak, syarak basandi Kitabullah, memang sudah menjadi sesuatu kesepakatan kolektif tanpa disadari. ABS-SBK yang berabad-abad dijadikan pandangan hidup orang Minangkabau, memang sedang diuji paling tidak untuk kasus di atas. Kita tak perlu menutup mata dan enggan menyaksikan serta menerima kenyataan yang setiap dilakukan razia di hotel-hotel melati di Kota Padang, tak sedikit yang pasangan yang bukan suami-istri terjaring. Dan “nyaris” semua taksi yang beroperasi di malam hari membawa “penumpang” perempuan yang bisa “ditransaksikan” di dalam mobil dan juga pinggir jalan. Lalu, tegak saja sejenak di seputaran Jalan Diponegoro, bisa-bisa sebuah mobil Innova mendekat, dan mengajak Anda “ngamar”. Pemandangan demikian bukan sebuah peristiwa yang sulit ditemukan di Kota Padang. Dan aparat penegak peraturan daerah (perda) seperti Sat Pol PP sangat tahu hal ini. Lalu, apa yang akan kita dilakukan setelah tertangkapnya para penari telanjang dan sedang diprosesnya pelaku video porno itu? Barangkali tak ada. Dan mungkin menunggu ada peristiwa serupa terjadi lagi? Jauh sebelum peristiwa yang dinilai memalukan itu meruyak di tengah masyarakat kita, pernah pula diwacanakan tentang perlunya kehadiran lokalisasi prostitusi di daerah ini. Malah, wacana perlunya lokalisasi prostitusi di Sumatera Barat, pernah singgah dan jadi perbincangan dalam pembahasan APBD tahun 2006, kendati pada akhirnya kandas dan hilang. Saat itu, wacana dan pemikiran untuk menghadirkan lokalisasi—memang disarankan di sebuah pulau yang memang masih banyak kosong di sepanjang perairan Sumatera Barat—terbentur karena persoalan adat dan budaya, serta agama. Namun, tanpa mengurangi nilainilai dan adat, budaya, dan agama di Ranah Minang, kehadiran lokalisasi prostitusi pantas diapresiasi mengingat, toh, kegiatan prostitusi juga berlangsung masif tanpa kontrol dan liar yang dampaknya juga tak terkontrol. Siapa yang bisa menangg Untuk itu, saya sendiri bersetuju mendirikan kompleks pelacur di sebuah pulau terluar di kawasan Sumatera Barat ini, ketimbang menyaksikan kafé-kafe dan hotelhotel di Kota Padang sebagai “lokalisasi prostitusi”. Selama ini, pihak medis dan kesehatan sulit pula mengontrol kesehatan para penjaja seks tersebut. Sehingga mengetahui idapan penyakit menular yang mematikan sulit terdeteksi. Jika sudah berada dalam kawasan yang terintegrasi, tentu semuanya bisa diawasi dengan baik. Setiap razia, yang terjaring razia Sat Pol PP kerap hanya dilepas dan mendapat peringatan ringan dan “direhabilitasi” di Panti Andam Dewi Sukarami dan malah dilepas seperti penari telanjang tempo hari. Dan itu dipastikan tidak memberi efek jera. Siapa yang bisa menjamin, kedua penari itu, tak melakukan perbuatannya lagi. Alasan yang masuk akal mereka ini dipulaukan saja adalah agar tidak mengganggu psikologis lingkungan sekitar. Selain itu kesan penangkapan terhadap perempuanperempuan itu memang tidak adil! Yang selalu dipersalahkan wanitanya, bukan lelakinya. Bukankah “transaksi” itu dapat berjalan jika ada pihak lelaki yang maago? Memang gagasan membangun kompleks lokalisasi di Kota Padang itu bukan “barang baru” lagi. Dua puluh lalu, ide serupa sudah menjadi wacana publik di Ranah Minang. Namun, perjalanan gagasan itu mentah dan hilang demikian saja. Banyak pihak yang menolaknya. Lalu hilang demikian saja. Saya kira wakil rakyat (DPRD) perlu mewacanakan dan memikirkannya lagi agar prostitusi dan penyakit masyarakat ini singguh-sungguh mendapat perhatian. Dari mulut dan tangan wakil rakyat, mungkin pemikiran ini bisa bergulir menjadi kebijakan publik dan diperkuat dengan regulasi. Untuk itu saya usul agar pulau yang akan djadikan lokalisasi itu ditata dan dibangun dengan fasilitas yang representasif dan profesional. Maksud saya, pulau itu dikhususkan buat lokalisasi bukan semata diperuntukkan isolasi bagi WTS yang ditangkap Sat Pol PP. Penempatan lokalisasi WTS di salah satu pulau yang ada di wilayah hukum Sumatera Barat, akan lebih banyak mendatangkan manfaat ketimbang mereka berkeliaran di sudut-sudut kota dan pojok jalan. Kontrol bisa dijalankan dengan sistematis, akurat, dan jelas, serta ada PADnya lho.

Batik yang Terus Menginspirasi

SEJAK DIAKUI sebagai warisan budaya tak benda oleh badan PBB untuk Pendidikan, Ilmu, dan Budaya atau UNESCO pada 2009, batik kian hari kian populer. Batik yang sewindu lalu, lebih banyak digunakan pada saat acara adat maupun perkawinan, kini semakin membumi. Saban hari kita bisa melihat tua, muda hingga anak-anak mengenakan batik, sudah bergeser tidak lagi menjadi busana pelengkap. Batik juga bisa dilihat dimana-mana, mulai dari kantor pemerintahan hingga swasta. Begitu juga dengan penggunanya, kalau dulu hanya orangorang tertentu yang boleh menggunakan motif batik tertentu. Misalnya, hanya keluarga keraton yang boleh mengenakan batik dengan motif kuno keraton seperti motif Panji, Gringsing, Kawung, dan Parang. Tapi kini, batik dengan segala macam motif dipakai banyak orang. Produksinya pun mulai beragam, tidak hanya batik tulis dan cap, tetapi juga ada yang dicetak di atas kain. Batik tak hanya sebatas pakaian, tetapi berkembang luas mulai dari gantungan kunci, sandal, sepatu, peralatan rumah tangga hingga “furniture”. Kalau ditilik lebih jauh, semakin populernya batik ini tidak terlepas dari Inpres Hemat Energi yang diterbitkan pada 2005. Dalam Inpres 10/ 2005 itu, Presiden menginstruksikan kepada para menteri, Jaksa Agung, Kepala Lembaga Pemerintah non Departemen, Panglima TNI, Kapolri, Pimpinan Kesekretariatan Lembaga Negara, Gubernur dan Bupati/ Walikota untuk melakukan penghematan energi. Terbitnya inpres itu dipicu

harga minyak mentah dunia meroket yang menyebabkan pemerintah menaikkan harga BBM pada 2005. Sejak itu, berbagai program penghematan gencar dilakukan. Perlahan namun pasti jas pun mulai digantikan batik. Puncaknya ketika terjadi polemik pun muncul ketika batik diakui sebagai milik negara, Malaysia pada 2008. Polemik ini tak sempat mengusik hubungan bilateral kedua negara dan “perang” pengguna internet di dunia maya. Pemerintah pun tak tinggal diam, dan mendaftarkan batik ke dalam jajaran daftar representatif budaya tak benda warisan manusia UNESCO atau Representative List of Intangible Cultural HeritageUNESCO. Pengakuan sebagai warisan budaya ini tidak mudah didapat. Proses yang dilalui terbilang panjang.Berawal pada 3 September 2008 dengan proses Nominasi Batik Indonesia ke UNESCO, yang kemudian diterima secara resmi oleh UNESCO pada 9 Januari 2009 untuk diproses lebih lanjut. Lalu, tahap selanjutnya ialah pengujian tertutup oleh UNESCO di Paris pada tanggal 11 hingga 14 Mei 2009. Dan puncaknya, pada 2 Oktober 2009 akhirnya UNESCO mengukuhkan batik Indonesia dalam warisan budaya tak benda yang diselenggarakan di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab. Riwayat kata batik berasal dari gabungan dua kata dalam bahasa Jawa yakni amba, yang bermakna menulis dan titik

yang bermakna titik. Berdasarkan literatur, batik telah ada sejak ribuan tahun silam. Teknik ini berasal dari Sumeria, yang kemudian berkembang di Jawa Tengah setelah dibawa oleh para pedagang dari India. Sejarah pembatikan di Indonesia berkaitan dimulai dari kerajaan Majapahit dan pengembangan dilakukan pada masa kerajaan Mataram. Pada mulanya, batik hanya dikerjakan dalam keraton saja dan hasilnya untuk pakaian raja dan keluarga serta para pengikutnya. Namun, lambat laun kesenian batik ini ditiru oleh rakyat terdekat dan selanjutnya meluas menjadi pekerjaan kaum wanita dalam rumah tangganya untuk mengisi waktu senggang. Selanjutnya, batik yang tadinya hanya pakaian keluarga istana, kemudian menjadi pakaian rakyat. Dalam setiap motif yang dituangkan dalam kain, juga memiliki filosopi tentang makna kehidupan, kejadian, sampai pada pengalamanpengalaman hidup dari tokohtokoh atau tradisi keluarga. Para pembatik tidak diperkenankan menuangkan inspirasinya diatas kain. Sebelum menerjemahkan dan membatik idenya, para pembatik melakukan ritual-ritual kecil seperti berpuasa dan membaca mantera. Hingga batik usai dibuat, pembuat juga harus melaksanakan ritual penutup. Setelah itu pembatik memulai prosesnya dengan memilih corak warna, yang disesuaikan dengan tradisi keluarga kuno. Begitu juga ketika motif flora dan fauna, pembatik juga memiliki gambaran bentuk apa yang akan disampaikan kepada penikmat batik. Secara umum dikenal dua jenis batik yakni batik pedalaman atau batik keraton yang biasanya

berwarna gelap, dan batik pesisir yang mempunyai warna terang. Namun setiap daerah di Tanah Air memiliki ragam batik yang berbeda. Di Yogyakarta dikenal motif batik Cuwiri, Srikaton, Semen Romo, Blanggar Peksi, Tambal Arumning dan banyak lagi. Begitu juga di Riau dikenal motif batik Kuntum Mekar Tanjung Bersusun, Kembang Berisi Keluk Anak, Bunga Kundur Putri Bangsawan hingga Kembang Penuh Siku Beradu. “Setiap daerah mempunyai batik berbeda. Di Pekalongan sendiri, pola batik bisa dikembangkan dan berubah-ubah,” kata seorang perajin batik asal Pekalongan, Farisi. Hingga saat ini, kata dia, terdapat ribuan motif batik Pekalongan. Batik-batik ini dijual berdasarkan tingkat kerumitan dan lama pengerjaan. Untuk satu helai batik yang pengerjaannya tergolong rumit dan lama bisa harganya bisa mencapai Rp5 juta. Sedangkan untuk batik yang standar, biasa dipatok dengan harga Rp500 ribu. Meningkat seiring dengan semakin dikenalnya batik berdampak positif terhadap jumlah perajin. Di Kabupaten Rembang, Jawa Tengah, yang dikenal dengan Batik Lasem, perajin batik terus bertambah. Dari 32 perajin pada 2010 meningkat menjadi 47 perajin pada 2011. Batik Lasem merupakan satu dari pasar batik nasional yang semakin menggeliat pasca pengukuhan batik sebagai warisan budaya oleh UNESCO. Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Jero Wacik, mengatakan bergairahnya pasar batik ini akan meningkatkan taraf hidup para perajin. Dengan demikian, tujuan dari pembangunan akan tercapai. Menbudpar juga mengajak

setiap lapisan masyarakat baik tua dan muda untuk cinta terhadap batik. Menurut Jero dengan semakin banyak yang mencintai batik, maka semakin banyak pula perajin batik. Selain itu, Menbudpar menyadari betul pentingnya dilakukan promosi yang berkelanjutan baik di dalam maupun luar negeri. Berbagai langkah yang dilakukan, kata Jero, diantaranya acara World Batik Summit (WBS) yang dibuka Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada 28 September lalu. Acara ini berlangsung hingga Hari Batik Nasional 2 Oktober mendatang. “Juga ada pemilihan PutraPutri Batik Nusantara 2011 yang bertujuan untuk mengajak generasi muda mencintai batik,” tukas Menbudpar. Sebelumnya pada 2009 lalu, Kementerian Perdagangan meluncurkan program Seratus Persen Cinta Indonesia yang bertujuan untuk meningkatkan daya saing produk Indonesia dengan produk luar negeri. “Batik lokal tidak perlu takut dengan maraknya batik impor, karena ada pembedanya karena batik lokal merupakan budaya Bangsa,” jelas lelaki kelahiran Singaraja ini. Nilai transaksi perdagangan batik di dalam negeri pada 2006 mencapai Rp2,9 triliun, dan pada 2010 meningkat menjadi Rp3,9 triliun. Sementara, nilai ekspor pada 2006 sebesar 14,3 juta dolar AS dan pada 2010, mencapai 22,3 juta dolar AS, atau meningkat 5,6 persen. Sudah saatnya kita bangga mengenakan produk dalam negeri yang hasilnya dinikmati saudara se-Bangsa dan se-Tanah Air. Aku cinta dengan produk dalam negeri, seperti slogan yang telah digaungkan selama ini. (ant/indriani)

Sapuluah Juta dari Walikota Dikarang: BADAWI SUTAN PANGERAN

Sarupo iko paiknyo iduik. Mancari pitih sapuluah ribu sajo sarik. Katiko mandanga janji hadiah dari Pak Walikota sapuluah juta untuak nan maagiah info, kalau ado nan baporno-porno, sabana mangguncang iman Jang Boyok. Baa kaindak? Kapatangko heboh, ado urang padusi manari batilanjang bulek, satiriptis namonyo, ditangkok dek pulisi PP. Tabaka jangguik Walikota. Untuak itu, kok masih ado juo tadanga urang batilanjang, agiah info, hadiah sapuluah juta badariang dari Walikota. Di rumah, Uni Baya, bini Jang Boyok lah marabo-rabo. Balanjo dapua samakin hari samakin kurang. Samantaro harago barang untuak kasamba samakin hari samakin naiak. Duo puluah ribu, hanyo bisa mambali maco. Limo puluah ribu, lauak baledang, samba lado jo lalilidih. Saratuih ribu, baru sadang elok. Karajo Jang Boyok indak manantu. Kadang batukang, kadang manyopir, kadang maagen. Pandapatan di bawah garih padan, aliang banyak, tigo puluah ribu pitih nan dibao pulang. Sadangkan salero makan mamiliah pulo. Ndak patah bagai lidahnyo bakandak goreang ayam atau randang. Dima si Baya indak kamarabo? Cuma, katiko mambaco surek kaba, ado rasaki dikipeh kipehkan Walikota sapuluah juta. gak tacaguik Uni Baya mandanga. “Mukasuik nyo. Hadiah tu

untuak sia?” tanyo UniBaya ka Jang Boyok. “Untuak urang nan maagiah info. Kalau ado nan manari batilanjang,” jawek Boyok manggawuik kapalo. Ooo. Ndak untuak nan

Boyok takekeh mancimeehkan bininyo. “Heh? Badan Baya. Buliah batandiang jo nan gadih gadih kini mah?” baleh Baya manonggeang an katepongnyo. “Karuik haruik tu, baa

manari…?” baleh Baya sarupo urang manyasa. Tabayang ek inyo pitih sirah sakabek. Ondeh. Karajo indak barek bana doh. Sakadar mananggakan kain jo baju. Apolah sariknyo? “Heyy…Yeyey…Kok untuak nan manari. Aden amuah batilanjang gak tigo kali sahari mah… “garutu Jang Boyok manapiak meja. “Baya…Kalau lai indak banyak bana nan maliek….ndak baa doh Amuah juo sapuluah juta…”Baya mangecek sambia mamatuik matuik badannyo surang. “Hehehe…nan ditonton urang tu anak-anak gadih. Mudo. Indak pinang sira ikua doh.” Jang

mailangkannyo…he hehhee.” “Apo nan bakaruik? Buliaah dicubo. Da Boyok nan mancubo mah. Kok bakaruik. Indak usah marengek-rengek juo malam ka Baya lai,” ancam Uni Baya. Inyo mulai tasingguang. Jang Boyok gak sadar, inyo lah marandahan arati bininyo. “Mukasuik den. Pangana urang nan bakaruik. Kok kau Baya, lai tagang juo baru. Mantap juo baru. Jang Boyok mandakek ka manggemai Uni Baya. Tangan Jang Boyok baru kamanjangkau… Phiaa. Nyo tapiak dek Baya, takipeh ka bawah.

“Jan manggareseh juo lai hah. Ko lah bakaruik mah. Carilah nan tagang kalua tu.” “Baya… kan padek…kamek sarato tagang…Samo awak…Uda tagang, Baya tagang pulo…” bujuak Jang Boyok manggemai pipi bininyo. Tapi, sakali lai tangan tu nyo tapiak dek Ni Baya. “Uda lah kandua. Angok lah malasuih. maambuih nasi dingin.” Bitulah pangkanyo. Baya mamikiamikia, baa kamandapek pitih sapuluah juta. Kama kadicari urang manari batilanjang, atau baporno-porno. Buliah dilaporkan ka Walikota. Bia kawan, bia dunsanak, tatap dilaporkan. Sapuluah juta badariang. Tibo-tibo, Jang Boyok tapakiak. “Haaa ado Ideee…Ado akaaa!” “Apo tu? Apo aka nan dapek dek Da Boyok?” tanyo Baya tasasak. Jang Boyok babisiak. Angoknyo baun tanduak, tabaun ka iduang Baya. Tapi, dek namonyo aka nan mauntuangkan, baun tu nyo tahan. “Kito baporno porno. Kau jadi bintang. Kau nan lansuang manari tilanjang di biliak. Iduik an Tip…Kijok kijok an lampu. Kisai dek kau. Lai amuah. Sapuluah juta.” “Sudah tu? Sudah tu?” sasak Baya bantuak disasak karayia. “Aden. Aden…purak-purak batindak. Malapor.” Uni Baya agak tacanuang saketek. Tapikia dek inyo, Jang Boyok lakinyo ko lai ndak bodoh bana doh. Batilanjang di dalam biliak surang, apo pulo salahnyo. Sapuluah juta. (Minggu muko kito karinca)


22 K A M P U S

MINGGU, 2 OKTOBER 2011 M 4 DZULKAIDAH 1432 H

Rancak di Labuah dan Mahasiswa Ele

Mahasiswa rupanya tak selalu identik dengan sosok manusia yang pintar, cerdas, dan intelek. Meski tak ada sebutan yang lebih tinggi selain mahasiswa untuk kalangan penuntut ilmu, tindakan-tindakan tak patut dan tidak pula pantas—baca tindakan-tindakan bodoh—masih saja dilakukan secara sadar ataupun tidak, bahkan secara terus-menerus oleh mahasiswa. Mulai dari hal-hal yang berat dan serius hingga kepada sesuatu yang seringkali dianggap remeh dan dipandang tak berarti, walaupun bila ditinjau dari sisi intelektual hal itu adalah kontraprduktif. Akhirnya, jadilah mahasiswa tadi sebagai mahasiswa ele. Ele adalah satu kosakata dalam bahasa keseharian Minang yang bermakna sebagai ketololan yang dilakukan seseorang atas suatu tindakan tertentu. Jika kata ele ini mengikut pada kata lain—biasanya kata benda—maka ia menjadi sifat atas kata benda itu. Ele tidak sama dengan bodoh atau dungu pada tataran daya nalar dan kemampuan otak dalam proses belajar, tetapi lebih kepada inteligensi yang bermasalah sehingga tersalah dalam menyikapi suatu peristiwa. Dalam dialek Pariaman, kata ele juga dilafazkan dengan menambahkan huruf t diawalnya, tele. Berhubung sekarang adalah permulaan tahun ajaran baru maka akan sangat mudah sekali menemukan mahasiswa ele i n i . REHAL Judul Penulis Penerjemah Penerbit Cetakan Tebal

: : : : : :

Letters to Sam Daniel Gottlieb Windy Ariestanty Gagas Media I, 2011 218 hlm

Surat adalah salah satu cara yang paling efektif dalam menyampaikan pesan kita kepada seseorang yang terpisahkan oleh jarak dan waktu. Salah satu keuntungan menyampaikan pesan melalui surat adalah pesan kita akan terdokumentasikan dengan baik dan lebih terstruktur sehingga mudah dipahami Walaupun surat ditulis dengan gaya personal kepada seseorang tertentu , namun tak jarang surat-surat itu dapat bermanfaat bagi banyak orang, contohnya adalah surat-surat personal yang dikirim oleh tokoh-tokoh terkenal, sebut saja RA Kartini, HB Jasin, Ajip Rosidi, Pramoedya, dll yang pada akhirnya dibukukan sehingga dapat dibaca oleh banyak orang dan menjadi inspirasi Demikian pula surat-surat yang ditulis oleh Daniel Gotlieb kepada cucunya Sam. Gotlieb adalah seorang psikolog yang pernah mengalami kecelakaan lalu lintas sehingga separuh tubuhnya lumpuh. Di awal-awal kecelakaan ia sempat frustasi akan ketidakberdayaannya namun akhirnya ia bisa mengatasi semuanya itu. Pengalaman yang ia alami inilah yang mau ia sampaikan melalui surat-suratnya pada Sam, cucunya yang juga mengalami keterbatasan seperti dirinnya. Sam adalah penderita autisme Sebelum mengetahui bahwa Sam adalah anak yang autis, niatan Gotlieb untuk menulis surat pada cucunya adalah semata hanya karena ingin memberi pesan pada cucunya tentang hidup, cinta, dan apa arti memiliki orang tua dan pentingnya teman. Ia juga ingin Sam tahu siapa dirinya dengan harapan Sam akan membacanya suatu hari kelak. Namun harapan itu berubah, ketika Sam berumur kurang dari 2 tahun Sam menunjukkan gejala autisme, gangguan otak yang secara radikal mengubah cara orang memahami dan menanggapi dunia serta hal-hal lain diluar dirinya. Awalnya Gottlieb sangat terpukul, apakah kelak di kemudian hari Sam akan mampu memahami surat-surat yang ditulis untuknya?

Perhatikan saja, mahasiswa ele ini begitu mencolok. Rambut cepak, baju kemeja, dan celana bahan. Atau bagi yang perempuan berpakaian agak longgar dan memakai rok. Mahasiswa ele ini biasanya memakai sejumput pita warna tertentu yang disematkan pada baju yang dikenakan. Kadang-kadang dengan tambahan pin khas fakultas masing-masing. Lebih parah lagi, ada pula di antara mahasiswa ele ini yang tidak memakai tas seperti layaknya tas, tapi hanya menggunakan kain sarung yang difungsikan sebagai tas. Ya, mahasiswa ele ini adalah mahasiswa baru. Terlihat sekali bagaimana sangat elenya mahasiswa berpenampilan seperti di atas. Tanpa sedikit pun berpikir kritis, mahasiswa ele ini mau saja memotong rambut mereka dengan model cepak ala tentara. Apakah mahasiswa ele ini kuliah di kampus militer? Adakah regulasi di universitas mahasiswa ele ini yang mengatur untuk memakai baju kemeja, bercelana bahan, atau memakai rok bagi perempuan?

Atau peraturan kampus yang mengisyaratkan mahasiswa ele ini hanya boleh menggunakan tas dengan model dan bahan tertentu—seperti kain sarung tadi? Jawabannya tentu saja tidak, tidak, dan tidak. Tidak, karena universitas mahasiswa ele ini berada di bawah naungan kementrian yang bukan militer. Tidak, sebab memang sama sekali tak ada regulasi universitas yang mengatur cara berpakaian seperti itu. Tidak, lantaran akan sangat konyol sekali jika ada peraturan kampus yang membahas tentang model tas yang mesti dipakai oleh mahasiswanya. Lalu mengapa dan bagaimana sehingga mahasiswa ele ini berpenampilan seperti itu? Utamanya, mahasiswa ele muncul kepermukaan dan menjadi fenomena kampus setiap tahun disebabkan oleh mahasiswa senior sakit jiwa yang tergabung dalam kepanitiaan yang mengatur mahasiswa ele. Mahasiswa senior cacat mental inilah yang membuat-buat aturan siluman yang sama sekali tidak edukatif. Celakanya, mahasiswa senior sakit jiwa dan cacat mental dengan gangguan psikis akut ini sangat culas memuluskan ide-ide sableng dan keblinger mereka dengan menyabotase kepanitiaan. Sehingga, tanpa halangan apa pun mahasiswa senior sakit jiwa dan cacat mental sukses menjajah kemanusiaan si mahasiswa ele. Ternyata, mahasiswa senior sakit jiwa dan cacat mental ini tak kesendirian, mereka

Kisah Penderita Autisme Namun akhirnya Gottlieb sadar bahwa dengan penyakit yang diderita cucunya dirinya ternyata memiliki banyak hal untuk disampaikan pada Sam kelak, untuk itulah akhirnya ia segera mewujudkan keinginannya untuk menulis surat untuk Sam. Sadar bahwa Autisme yang diderita Sam membuat dirinya berbeda dengan anakanak lain Gottlieb menulis agar Sam memahami apa artinya ‘berbeda’ dari orang lain. Perbedan tidak seharusnya menjadi hambatan, melainkan harus dijalaninya dengan penuh perjuangan. Seperti dirinya yang ‘berbeda’ dari orang lain karena cacat tubuhnya, Gottlieb berjuang mengatasi perbedaan itu dan melalui suratnya Gottlieb mengajari Sam bagaimana caranya menerima perbedaan dan berjuang untuk menjalani kehidupannya. Dalam surat Gottlieb juga menekankan soal cinta sejati, ia ingin agar Sam dicintai sepenuhnya dan mengecap setiap sensasi yang dihadirkan oleh cinta sehingga ketika Sam dewasa nanti cucunya akan mengeri bahwa memberikan cinta adalah sebuah kebahagiaan sejati karena memberi cinta jauh lebih penting daripada menerimanya. “Semoga kau tetap ingat apa yang dibutuhkan jiwamu. Bukan kemakmuran, harga diri, dan kepemilikan, tetapi tanggung jawab orang dewasa untuk mencintai..” (hal 157) Menyoal keterbatasan fisiknya sehingga Gottlieb harus selalu berada dalam kursi roda dan membuat dirinya banyak dibantu oleh orang-orang yang berada di sekitarnya tak lantas membuat dirinya merasa rapuh karena keterbatasannya ini membuat orang lain merasa bahagia karena dapat membantunya. Dari perspektif kursi rodanya Gottlieb menulis demikian, “ Acapkali kita berusaha untuk menghindari hal-hal yang bisa menampakkan kerapuhan kita sehingga kita jadi sering berpura-pura. Namun, hanya dengan berhenti berpura-pura bahwa kau berani atau kuat, maka kau bisa mendorong orang lain untuk menunjukkan kebaikan yang

ada dalam diri mereka” (hal 56) Masih banyak pesan-pesan yang disampaikan Gotlieb pada cucunya ini. Ada 33 surat yang diklasifikasikan berdasarkan tema sehingga lebih memudahkan pembacanya untuk memahami apa benang merah dari surat-surat yang ditulis Gotlieb dalam setiap bagiannya. Seperti halnya sebuah surat personal, buku inipun ditulis secara personal dengan kalimat-kalimat yang mudah dimengerti sebagaimana seorang kakek menulis untuk cucunya yang beranjak dewasa. Latar belakang Gotlieb sebagai seorang psikolog tercermin dalam setiap suratnya sehingga setiap pesan yang ditulisnya ini benar-benar menyentuh dan menggugah pembacanya. Walau ditujukan pada cucunya yang menderita autis namun keseluruhan dari surat-suratnya ini bersifat universal sehingga dapat dibaca oleh siapa saja dengan range usia pembaca yang luas , sayangnya Gotlieb tidak mengeksplorasi secara mendalam mengenai keautisan Sam . Andai saja Gottlieb menulis lebih spesifik lagi dan mengeksplorasi pesan-pesannya untuk cucunya yang autis tentunya buku ini akan semakin menarik terutama oleh para orang tua yang anaknya menderita autis. Namun terlepas dari itu apa yang ditulis Gottlieb pada Sam sangatlah bermanfaat dan inspiratif, bukan bagi Sam saja, melainkan bagi kita semua yang membacanya. Dalam surat-suratnya kita akan menemukan berbagai pesan bagaimana cara menghadapi ketakutan, merajut harapan, memberikan cinta, mensyukuri anugerah hidup, dan mengambil hikmah dalam setiap rencana Tuhan bagi kita. Gotlieb telah menulis untuk Sam dan untuk kita, mari kita pahami, maknai, dan belajar dari kehidupan Gotlieb untuk menjalani kehidupan kita. Dan yang pasti dengan membeli buku ini kita juga menjadi berkat bagi banyak orang karena seluruh royalty dari buku ini akan didonasikan untuk Care Autis Now dan kegiatan amal lainnya yang berkaitan dengan anak-anak. (sumber: bukuygkubaca.blogspot.com)

ATAKA Express COURIER & CARGO SERVICE

Lebih Cepat Lebih Baik

Jl. Teknologi Raya No. 104, Siteba Padang, Telp. (0751) 7871716, HP. 081374001716, FAX. (0751) 7056964

PENGIRIMAN DOKUMEN, PAKET & CARGO (Melayani Lokal & Dpmestik ke Seluruh Wilayah Nusantara) Catt : Jemput Antar Alamat JASA PINDAH RUMAH/KOST, PINDAH KANTOR/TOKO/BARANG (Dalam / Luar Kota di Nusantara) EKSPEDISI (PENGANGKUTAN BARANG) Sumatera-Jawa/Nusantara PENGEPAKAN (PACKING) & PENYEDIA ARMADA ANGKUTAN (TRUCKING) AKTIS MURAH, PR CITY COURIER (Pengiriman Dalam Kota; Paket & Dokumen, Billing Statement, AHABAT Kartu Kredit, Brosur, Undangan, dll. DAN BERS Cabang/Outlet ZATAKA : PADANG, Cengkeh : (0751) 775824, Simp. Tinju Lapai : (0751) 7809336, HP. 081320551548 DUKU : (0751) 484169, HP 081374883322, BUKITTINGGI : (0752) 7001516, HP. 081363573535, SOLOK : (0755) 22050, HP. 085274022811, PAINAN : (0756) 22473, HP. 08126745508, MUARO Sjj : (0754) 20250, HP.081374632998, MUARA LABUH : (0755) 70592, HP. 081363814593, Simp. Empat Pasaman : HP. 085263008432, 081363321678, Pulau Punjung : (0754) 40042, HP. 081374044040, Jambi : (0741) 21545, HP. 081927513593, Sungai Penuh : (0748) 323725, JAKARTA : (021) 8608003, 93443910, HP. 0811868308, Pekanbaru : (0761) 5522788, 085271945100 dan Agen/Outlet kami di kota anda

memperoleh dukungan tak langsung dari mahasiswa senior lain yang tak terlibat dalam kepanitiaan atau organisasi mahasiswa tertentu. Mahasiswa senior lain ini juga menikmati usaha-usaha yang dicapai oleh kepanitiaan mahasiswa senior sakit jiwa dan cacat mental. Seperti kesediaan mereka secara suka rela menandatangani buku suci mahasiswa ele. Buku suci adalah sebutan untuk buku catatan khusus mahasiswa ele yang berfungsi untuk merekam data-data mahasiswa senior sakit jiwa dan cacat mental serta mahasiswa senior lain dan mahasiswa senior aktivis kampus sebanyak mungkin. Dengan buku suci sebagai produk mahasiswa senior sakit jiwa dan cacat mental, telah menempatkan mahasiswa senior lain sebagai selebritias dadakan yang dimintai biodata dan diburu tanda tangannya oleh mahasiswa ele. Mahasiswa senior aktivis kampus yang bergerak dalam organisasi kemahasiswaan kampus dengan berbagai jenisnya telah kehilangan nurani untuk menumpas fenomena ele ini setiap tahunnya. Sialnya, organisasi-organisasi ini malah ikut-ikutan menyetujui produk-produk aneh dari mahasiswa senior sakit jiwa dan cacat mental dengan berdiam diri membiarkan penjajahan atas mahasiswa ele. Ironi sekali dengan citra peduli yang sering tampak ketika organisasi-organisasi ini menyuarakan aspirasi masyarakat luar kampus menuntut ini dan itu. Bagaimana akan membenahi kawasan luar jika rumah sendiri kacau balau

City of Bones Judul Penulis Penerbit Cetakan Tebal Harga

: : : : : : :

dan berantakan? Rancak di labuah. Pun pihak dosen, pegawai, dan petinggi kampus seolah diam tak bergeming menyaksikan ke-ele-an ini tanpa intervensi. Apa mereka tidak terganggu menyaksikan mahasiswa ele berpenampilan seperti itu? Sedangkan mahasiswa senior sakit jiwa dan cacat mental, mahasiswa senior lain, dan mahasiswa senior aktivis kampus dapat berpakaian bebas tanpa aturan ele yang merupakan produk mahasiswa senior sakit jiwa dan cacat mental. Apakah mereka turut menyetujui pemandangan ele ini? Atau memperoleh kepuasan tersendiri sebagaimana yang dirasakan oleh mahasiswa sakit jiwa dan cacat mental dalam mengatur mahasiswa ele? Yang jelas, semua kesalahan tetap berpulang kepada mahasiswa ele karena mahasiswa ele-lah yang menjadi korban. Korban, sejatinya adalah pihak yang kalah setelah berjuang. Anehnya, mahasiswa ele menjadi korban tanpa sedikit pun melakukan perlawanan. Mahasiswa ele ini kiranya luput mengambil pelajaran dari alam. Tidakkah mahasiswa ele ini melihat semut yang kecil akan menggigit jika terusik? Atau cacing yang lemah tak bertulang saja akan menggeliat bila terinjak? Lalu mengapa mahasiswa ele yang memiliki akal, budi, dan kekuatan fisik makhluk yang dicipta dalam sebaik-baik bentuk berdiam diri saja? Ataukah mahasiswa ele ini menikmati keele-an yang menimpa mereka? Duh, dasar mahasiswa ele. (Wahid Munfarid)

Liku kehidupan Tiga Dunia City of Bones Cassandra Clare PT. Ufuk Publishing house Maret 2010 661 Halaman Rp. 89.000,-

City of Bones

S

eiring melejitnya buku bertemakan sihir, mistis dan makhluk ghaib seperti vampir , peri dan manusia serigala kini muncul buku baru bertema serupa City Of Bones. Buku yang menceritakan kehidupan makhluk dunia bawah (neraka) dan manusia keturunan malaikat dapat menjadi koleksi tambahan bagi pecinta cerita fantasi dan misteri. Meski memiliki tema yang sama cerita buku ini jauh berbeda dari cerita misteri dan sihir yang pernah kita baca sebelumnya. Buku karangan Casandra Clare ini menceritakan kehidupan seorang gadis berusia enam belas tahun Clary yang kehidupannya berubah drastis semenjak ibunya diculik dan nyawanya nyaris melayang akibat serangan iblis. Dari sinilah pembaca diajak berpetualang menapaki kehidupan dan masa lalu yang misterius dan penuh ketegangan. Perburuan, perselisihan dan perjanjian yang diingkari menimbulkan konflik yang mencekam, bagi clare yang tidak mengetahui apaapa ini sungguh mustahil untuk terjadi, meski ia tidak dapat menyangkal penglihatannya sendiri. Pada setiap petualanngan yang dilalui Clary pembaca disuguhi suasana perburuan yang menegangkan antara makhluk dunia bawah ( peri, manusiaserigala, warlock dan anak malam) dan para pemburu bayangan yaitu manusia keturunan malaikat(Nephilium). Cerita juga di bubuhi kisah cinta yang menarik dan memberi warna dalam petualangan yang menegangkan. Meski dibubuhi kisah cinta cerita sama sekali tidak terkesan cengeng dan kekanakan seperti khayalan remaja seumuran Clary. Tragis, membingungkan dan tidak ada satu orangpun yang dapat dipercaya dalam kegalauan seperti ini pembaca diajak menebak kemana alur cerita ini berakhir. Alur yang disajikan mengundang kebingungan dan keraguan yang menyulitkan pembaca menebak kemana alur cerita menuju. Cerita

yang mencengangkan tanpa ada satu orang pun tokoh dalam cerita tau kebenaran dari setiap kejadian yang menimpa clary. Kebenaran yang mencengangkan , mengejutan serta di luar dugaan merupakan daya tarik luar biasa dari buku ini. City of Bones merupakan buku pertama dari trilogi yang menegangkan . Setelah menyelesaikan buku pertama pembaca ditinggal dalam rasa penasaran yang begitu besar, konflik yang sepenuhnya belum terselesaikan dan konflik yang menunggu pada lanjutannya mengharuskan membaca dua buku lanjutannya. Dari sekian banyak ketagangan yang ditampilkan sedikit sulit bagi pembaca untuk ikut membayangkan suasana yang terjadi, hal ini disebabkan deskripsi yang kurang detail dan gambaran yang kabur akan suasana. Deskripsi yang sedikit kabur menyebabkan pembaca membutuhkan sedikit waktu unutk memahai situasi maupun karakter. (Peresensi Loly fianda, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Padang)

Way of Life!

n

Bula

R

MBE

TE SEP

DP enteng cuma

5

jutaan*

PT. ELANG PERKASA MOTOR : Jl. Khatib Sulaiman No.87 Padang Telp. (0751) 7051422, 7051423 Kantor Cabang : = PAYAKUMBUH : Jl. St. Usman No.14, Kampung Cina Telp. (0752) 91795 = DHARMASRAYA : Jl. Lintas Sumatera Koto Baru KM.218 Dharmasraya Telp. (0754) 71245

Serunya pake mobil baru

buat have fu n

bareng temen-temen kamu!

* Syarat dan ketentuan berlaku

HARI MINGGU / LIBUR SHOWROOM TETAP BUKA


HOBI 23

MINGGU, 2 OKTOBER 2011 M 4 DZULKAIDAH 1432 H

FADHILA SAKTIA

Keliling Indonesia dengan Tari INDONESIA dan khususnya Sumatera barat memiliki beragam tariantarian daerah yang menarik. Tarian Minang itu misalnya tari payung,tari piring,tari pasambahan dan masih banyak lagi yang lainnya. Tak hanya masyarakat dalam negeri, namun orang asing pun banyak yang menyukai tarian dari Ranah Minang.

Fadhila Saktia (20), adalah salah satu dari generasi muda Sumbar yang tertarik untuk melestarikan tari-tarian Minang. Karena bakatnya menari tersebut, dirinya bisa keliling Indonesia, melihat tempat-tempat baru yang sebelumnya tak pernah ia kunjungi. Gadis Kubang Putiah ini, semejak masih berusia lima tahun telah mulai belajar menari. Berbagai macam sanggar tari yang ada di Bukittinggi , pernah menjadi tempatnya menuntut ilmu tari. Dikatakannya, kuncinya untuk mendalami sebuah tarian adalah keseriusan dan ke inginan yang kuat. “Bonusnya, ,efek dari latihan dan gerakan dalam tari juga mampu menyehatkan tubuh,” ujar Lala panggilang akrab gadis cantik ini. Ketika duduk di bangku SMP, Lala sudah sering dipanggil untuk mengisi acara-acara kesenian di Kota Bukittinggi .Bahkan hingga ke bangku SMK pun, kesempatan itu pun masih berlanjut karena dirinya adalah salah satu yang terpilih menjadi duta kesenian tari sekolah tersebut.

FADHILA SAKTIA

narasi & foto DENI PRIMA

“Di SMK 7 Padang, bakat saya di bidang tari terus diasah dan terasah. Saya cukup bangga, saya sekolah di sekolah yang tepat. Dari latihan sendiri ditambah dengan pelajaran yang didapat di sekolah, kemampuan menari saya semakin berkembang. Selain itu, sebagai utusan kesenian sekolah, selain bisa jalan-jalan, melihat tempat yang baru, saya juga bisa memperkenalkan tarian daerah Sumbar ke kota-kota yang ada di Indonesia. Misalnya ke Jogjakarta dan lainnya. Dari situ saya juga belajar tarian daerah lainnya,” terangnya lagi. Karena hobinya menari, ia pun lantas melanjutkan pendidikannya di Jurusan Sendratasik Universitas Negeri Padang. Di sini, ia berharap kemampuannya menari, bisa jauh lebih berkembang lagi. Intan, teman Fadhila yang juga punya hobi yang sama mengatakan bahwa ada kepuasan di setiap gerakan tari yang dilakoni. “ Ada kepuasan disetiap gerakan tarian yang kita bawakan dan itu selalu saya nikmati.Setiap alunan nada tarian yang terdengar di daun telinga. Menjadi kepuasan tersendiri. Mendengar suara musik , dengan memejamkan mata sambil mengayunkan bagian-bagian alat tubuh membuat gerakan saya terasa sempurna,”Kata intan***


24 R A N A

MINGGU, 2 OKTOBER 2011 M 4 DZULKAIDAH 1432 H

P

ADA peringatan dua tahun gempa Sumbar yang berpusat di Monumen Gempa kawasan Taman Melati Padang pada Jumat (30/9) lalu, sejumlah anggota keluarga korban tak kuasa membendung air matanya. Bahkan sepasang mata Walikota Padang Fauzi Bahar tampak berkaca-kaca. Begitu juga dengan istrinya Mutia Fauzi Bahar yang sempat terisak ketika berdialog dengan beberapa korban gempa yang mengalami cacat akibat tertimpa puing bangunan dua tahun lalu. Aksi teatrikal juga disuguhkan sejumlah mahasiswa ISI Padangpanjang yang bertemakan gempa, yang diiringi dengan musik gemuruh dan menyayat hati, dan membuat sejumlah anggota keluarga korban tak bisa menahan air mata. Meski demikian, peringatan dua tahun gempa Sumbar kali ini tetap berlangsung khidmat dan meninggalkan kesan yang mendalam bagi anggota keluarga korban. Para personil The Bikkers Kota Padang juga tak ketinggalan berbagi duka dengan membagikan bunga kepada warga dan undangan yang menghadiri kegiatan tersebut. Inilah sebagian potret acara peringatan dua tahun gempa di Monumen Gempa Padang‌

PENGANTAR: Rubrik ini disediakan khusus buat umum, terutama kalangan fotografer amatir maupun profesional, sebagai wadah penyaluran kreatifitas. Foto yang dikirim harus format jpg. Olah digital yang diperbolehkan hanya sebatas menaikkan kontras dan cropping. Subyek foto berada di wilayah Sumbar, yang tiap minggunya akan ditetapkan tema foto. Foto yang dikirim merupakan karya sendiri dan belum pernah menang lomba apapun. Foto dikirim ke email haluan_unik@yahoo.com yang disertai dengan nama lengkap, alamat dan nomor telepon serta keterangan foto yang mencakup lokasi pemotretan, waktu pemotretan dan yang lainnya yang dianggap perlu. Foto terbaik akan mendapatkan bonus cuci cetak 30R di Studio Foto Queen Jalan Pemuda Padang, untuk satu foto terbaik tiap minggunya. Foto paling lambat diterima redaksi pada Jumat sore tiap minggunya Tema Minggu mendatang : ‘Komunitas Ekstrem’.


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.