Haluan 01 Juli 2012

Harian Umum

I klan Berlangganan Pengaduan

MEDIA GROUP

MINGGU

0751 0751 0751

4488700 9559333 4488702

TERBIT 24 HALAMAN NOMOR 037 TAHUN KE 64

1 JULI 2012 M/ 11 SYA’BAN 1433 H

Harga Eceran Rp2.500/eks, Harga Langganan Rp57.000/bulan

Mencerdaskan Kehidupan Masyarakat

Herry dan Sepakbola

Casual, Simple Tapi Tetap Gaya

Kedahsyatan Toyota Vios

Herry Meiwi Angriawan sedari kecil suka bola. Idolanya AC Milan. Di final EURO 2012, ia menjagokan Italia juara.

Toyota melakukan penyegaran pada jajaran sedan entry level miliknya, Vios di Malaysia. Toyota Vios 2012 ditawarkan mulai dari 73.000 ringgit atau sekitar Rp216 juta.

SOBAT- 22

OTOMOTIF-10

Siapa bilang pakaian dengan gaya sehari-hari yang tidak formal tersebut, atau di dunia model disebut dengan gaya casual, tak bisa membuat kita tetap gaya. Itu salah.

ELOK - 13

Sesungguhnya orang-orang yang beriman ialah mereka yang bila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka, dan apabila dibacakan ayat-ayatNya bertambahlah iman mereka (karenanya), dan hanya kepada Tuhanlah mereka bertawakkal.

(QS Al Anfaal Ayat 2) 05.59 WIB

12. 25 WIB

15.50 WIB

18. 27 WIB

19.42 WIB

LAPORAN UTAMA

Galanggang, Pertahanan Terakhir Adat Minangkabau DALAM tradisi kultural Minangkabau, kehadiran galanggang merupakan sesuatu keniscayaan di setiap nagari-nagari. Galanggang merupakan ruang artikulasi dan ekspresi anak nagari. Juga ruang mengasah mental dan karakter. Galanggang adalah pertahanan terakhir adat dan budaya Minang.

“Tahanan” Satpol PP Kabur

PADANG, HALUAN — Diduga akibat kelalaian anggota Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Padang, satu wanita kabur melarikan diri saat dikirim ke Panti Rehabilitasi Andam Dewi, Sukarami, Kabupaten Solok, Jumat (29/6).

Kasus lepasnya wanita malam saat

SAMPAH MENGGUNUNG — Sejumlah pemulung dan puluhan sapi mengais sampah di TPA Air Dingin, Lubuk Minturun, Padang, Sabtu (30/6). Belum dipakainya teknologi pengolahan sampah menjadi energi kompos, membuat sampah menggunung tanpa bisa dimanfaatkan. RIVO SEPTI ANDRIES

HARI KESEMBILAN PENDAKI HILANG DI GUNUNG MARAPI

Tim SAR Hentikan Pencarian Polri Harus Tangani Premanisme 66 TAHUN BHAYANGKARA

Pencarian dua pendaki Gunung Marapi yang hilang memasuki hari kesembilan. Tim SAR akan menghentikan pencarian. Pihak keluarga meyakini, anaknya masih hidup. Informasi hilangnya kedua pendaki ini simpang-siur.

>> TIM SAR hal 11

>> TAHANAN hal 11

DILEPAS GUBERNUR SUMBAR

Ribuan Peserta Ikuti TdH LIMAPULUH KOTA, HALUAN — Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno melepas ribuah peserta olahraga bersepeda Tour de Harau Bank Muamalat Indonesia di depan Kantor Bupati Limapuluh Kota, Sabtu (30/6).

Gubernur Irwan Prayitno melepas peserta Tour de Harau Bank Muamalat Indonesia, Sabtu (30/6). TdH ini diikuti ribuan peserta. SYAFRIL NITA

>> RIBUAN hal 11

Jakarta, Haluan — Premanisme merupakan satu tantangan yang harus diberantas oleh Polri. Sebab aksi premanisme saat ini makin mengkhawatirkan, bahkan berani menantang aparat.

Anggota Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) dan

kriminolog Universitas Indonesia (UI) Adrianus Meliala menilai, Polri belum berhasil menumpas premanisme di Indonesia, khususnya di Jakarta.

>> Polri Harus hal 11

Italia Incar Titik Keberadaan ZD dan Lemah Spanyol DUGAAN KORUPSI PENGADAAN ALQURAN

Anaknya Misterius JAKARTA, HALUAN — Anggota Komisi VIII DPR dari Golkar Zulkarnaen Djabar ditetapkan menjadi tersangka kasus pengadaan Alquran. Namun hingga kini, keberadaan Zulkarnaen masih misterius.

Zulkarnaen tidak tampak hadir di Rapimnasus Partai Golkar. Padahal hampir semua anggota

DPR dari Partai Golkar hadir dalam Rapimnasus Golkar sebagai momentum penetapan Ical menjadi capres Partai Golkar.

“Pak Zulkarnaen tidak hadir. Tapi memang dalam hal ini beliau tidak wajib karena tidak memiliki suara dalam penetapan

KRAKOW, HALUAN — Spanyol nyaris sempurna sebagai sebuah tim di Piala Eropa kali ini. Tapi Cesare Prandelli tak gentar dengan superioritas lawannya dan siap mengeksplorasi titik lemah La Furia Roja.

Sudah punya dua titel bergengsi dalam empat tahun terakhir yakni Piala Eropa dan Piala Dunia, tak

>> ITALIA INCAR hal 11

>> KEBERADAAN ZD hal 11

KONDISI KRITIS

Sepasang Homo Baku Hantam PADANG, HALUAN — Sepasang kekasih sesama jenis (homo atau gay) terlibat perkelahian di Ujung Labuah,

Padang Baru, Lubuk Basung, Kabupaten Agam, Sabtu (30/

>> SEPASANG HOMO hal 11

2 OLAHRAGA

MINGGU, 1JULI 2012 M 11 SYA’BAN 1433 H

SP Gulung Persija

Tim Basket Indonesia Juara ABL MANILA, HALUAN — Butuh tiga musim bagi Indonesia Warriors untuk bisa menyabet gelar juara ASEAN Basketball League (ABL).

Keberhasilan mereka mewujudkan mimpi mereka ini adalah buah dari kerja keras.

Warriors tampil sebagai juara usai mengalahkan San Miguel Beermen dengan skor total 2-1 di babak final yang memakai sistem best of three. Dalam game penentuan yang digelar di Ynares Sports Arena, Pasig City, Manila, Sabtu (30/6/2012), tim asuhan Todd Purves itu menang satu bola 78-76.

Ini adalah gelar pertama buat Warriors. Di musim pertama, saat masih memakai nama Satria Muda Britama, mereka harus puas jadi runner-up karena ditundukkan Philippine Patriots di final. Semusim berikutnya, mereka malah gagal lolos ke babak play-off.

"Musim pertama kita masuk final, tapi kalah.

Di musim kedua, saat itu jadwal ABL dan NBL sama, makanya kita merosot. Di musim ketiga, kita berpikir bahwa tim yang bertanding di ABL dan NBL harus dipisah, dan harus disiapkan sendiri-sendiri," ungkap pemilik Warriors, Erick Thohir, saat ditemui seusai pertandingan.

"Di sini kita bukan cuma membawa nama Warriors, tapi juga nama Indonesia. Itu yang berat. Persiapan kita lebih bagus dari musim kedua karena tim kita terpisah," jelasnya.

Erick menambahkan, Warriors bisa juara karena berani bermimpi. Kendati harus menghadapi lawan-lawan tangguh se-ASEAN, timnya mau bekerja keras demi mengejar kejayaan.

"Saya ucapkan terima kasih kepada para pemain, pelatih, para partner untuk bisa membawa mimpi Indonesia menjadi juara. Misi Indonesia Warriors dan Satria Muda kan sama, yaitu juara Indonesia, Indonesia juara. Ini yang harus kita wujudkan," tuturnya.

"Kita harus membuat mimpi kita sendiri, jangan melihat mimpi orang terus. Kita harus membuat mimpi kita dan kita harus berusaha.

Insya Allah kalau kita serius, kita fokus, kita fight, akan dikasih jalan," kata Erick. (h/net)

Exco Larang Pemain ISL ke Timnas

PADANG, HALUAN — Semen Padang membuktikan janjinya untuk tetap bermain serius di laga pamungkasnya pada Indonesian Premier League (IPL) edisi 2011-2012, walau gelar juara sudah dalam genggaman.

SEMEN PADANG — Laju kapten tim Semen Padang Hengki Ardiles dihadang pemain Persija Jakarta dalam pertandingan terakhir Kabau Sirah di IPL. Juara musim ini, memenangkan laga 3-0 sekaligus menjauh dari pesaingnya. NET

JAKARTA, HALUAN — Timnas U-22 telah resmi mengumumkan nama-nama pemain yang akan memperkuat Timnas pada ajang Piala Asia U22. Secara mengejutkan, tidak ada satupun nama pemain ISL dalam daftar tersebut.

Hal tersebut memang sangat mengherankan. Pasalnya beberapa hari yang lalu ada tiga pemain ISL yang telah bergabung dalam pemusatan latihan Timnas U-22 di Yogyakarta.

Usut punya usut, para pemain ISL tersebut kembali ke klubnya masing-masing setelah ada surat dari Komite Eksekutif PSSI versi La Nyalla Mahmud Mattalitti Dalam surat bernomor 025/EXCO-PSSI/ VI/2012 Jakarta, 26 Juni 2012, perihal penegasan pemanggilan pemain Tim Nasional Indonesia, pada poin satu La Nyalla yang mewakili Komite Eksekutif PSSI, meminta agar klub ISL yang berada di bawah naungan PSSI hasil KLB Ancol untuk tidak memenuhi pemanggilan PSSI. (h/net)

Bertanding di kandang Persija di Stadion Wilis, Madiun, Jawa Timur, Sabtu (30/6) pukul 15.30 WIB, Semen Padang tampil perkasa dengan menggungguli tuan rumah tiga gol tanpa balas.

Semen Padang yang tampil tanpa duet tombak mautnya, Edward Wilson Junior akibat cedera tak mengendurkan pola permainan menyerang yang biasa diterapkan Suhatman Imam Cs. Esteban Viscarra yang tampil sebagai man of the match di laga itu menyumbang dua gol, ditambah Ferdinand Sinaga yang melengkapi golnya sebagai top skore sebanyak 16 gol.

Tim yang bermarkas di Bukit Indarung, Komplek PT Semen Padang ini tetap pede mengarungi pertandingan kendati tak diperkuat sejumlah pemain senior, seperti Edward Wilson Junior, Elie Aiboy, dan Samsidar. Aliran bola dari kaki ke kaki dari lini per lini tetap konsisten diperagakan oleh Hengky Ardiles Cs. Persija sendiri coba memberikan perlawanan. Hanya saja, serangan yang dibangun Diego Michiels Cs kebanyakan mentok di lini tengah yang dikoordiniri Yu Hyunkoo dan Vendry Mofu.

Gol pertama tim tamu ini dicetak oleh Gabriel Esteban Vizcarra pada menit ke-27. Gelandang Semen ini berhasil membobol gawang Persija yang dikawal Alex Veterski melalui sontekan kaki kanannya setelah menyambut tendangan bebas.

Pada pengujung babak pertama, tim tuan rumah sebenarnya berpeluang menyamakan kedudukan. Sayangnya tendangan keras David Da Rocca masih dapat diblok oleh Abdul Rahman yang berdiri kokoh di jantung pertahanan Semen Padang.

Hingga pluit panjang, skor tetap tak berubah 1-0 untuk keunggulan Kabau Sirah. Di babak kedua, Semen Padang tetap memainkan pola menyerang. Hanya saja, pemain-pemain Padang tak mampu menggandakan golnya. Persija coba memberikan perlawanan.

Namun, rapatnya barisan pertahanan dan apiknya permainan Jandia Eka Putra membuat tim tuan rumah frustasi.

Menit 82, Hu Hyunkoo nyaris menggandakan keunggulan. Tendangan bebasnya dari luar kotak penalti menyentuh tiang, sementara kipper tuan rumah sudah kehilangan posisi. Usaha menambah gol tak surut sampai disana, Menit 89, Ferdinan Sinaga berhasil menambah koleksi golnya untuk Semen Padang memanfaatkan umpan silang Hengki Ardiles yang menusuk dari sisi kiri pertahanan Persija.

Tak cukup sampai disana. Menit 90, Viscarra yang coba melakukan penetrasi dari daerah kanan pertahanan Persija, dijegal dalam kotak terlarang. Wasit-pun memberikan hadiah penalty dan berhasil dituntaskan Viscarra menjadi gol ketiga untuk keunggulan Semen Padang yang tak berubah hingga pluit panjang. (h/mat)

Bantuan Finansial Tim Olimpiade Mengucur JAKARTA, HALUAN — Bantuan finansial terus mengucur untuk Kontingen Indonesia, yang akan berlaga di Olimpide London 2012 Juli dari pihak swasta dan BUMN. Dalam dua hari, tercatat dua perusahaan sekaligus menyerahkan bantuannya kepada Chief de Mission (CDM) atau Ketua Kontingen Indonesia, Erick Tohir.

Kali ini, adalah Bank BNI yang menyatakan kesiapannya untuk memberikan bantuan kepada rombongan atlet yang akan berlaga.

"Kami ingin menghargai dan berpartisipasi langsung dalam

mendukung kerja keras para atlet Indonesia di Olimpiade London, Inggris," kata Direktur Utama Bank BNI Gatot M Suwondo usai penandatanganan nota kesepahaman (MoU) di Kantor Komite Olimpiade Indonesia (KOI), Plaza FX, Jakarta, Kamis (28/06) sore.

Gatot menegaskan bantuan yang diberikan BNI adalah bentuk dukungan Bank BUMN itu untuk dunia olahraga. Menurutnya, agar atlet menunjukkan keseriusan mengemban tugas negara.

"Dalam olah raga kalah menang sudah biasa, yang penting

serius dan sungguh-sungguh, kita akan mendukung para atlet ini.

Dan kita akan membantu mempromosikannya lewat fasilitas yang kita punya dengan membantu dari sisi logisitik, karena kita punya kantor cabang di London," ungkapnya.

Sebelumnya, Komite Olimpiade Indonesia (KOI) juga berhasil menggandeng PT Andika Energy Tbk, salah satu perusahaan yang bergerak di pertambangan, sebagai sponsor untuk menunjang pendanaan keberangkatan para atlet ke Olimpiade London 2012, Rabu (27/6/2012) kemarin.

"Indika Energy mendukung Tim Indonesia yang akan berlaga di Olimpiade London. Kami berharap, dengan partisipasi kami, maka talenta-talenta anak bangsa dapat lebih teridentifikasi," kata Rico Rustambi.

Sementara itu, Erick Thohir mengaku sangat bangga para atlet mendapatkan dukungan dari salah satu bank terbesar di Indonesia.

"Alhamdulillah, kita ucapkan terimakasih kepada BNI. Ini kali pertama kita mengombinasikan dana dari negara dan sponsor. Di negara lain hal itu sudah lama terjadi,"ujarnya.

"Kita juga tidak hanya menggalang dari BUMN tapi ke masyarakat juga. Kita akan umumkan laporan keuangan yang diterima KOI," pungkasnya.

Dengan dua kesepakatan ini, KOI telah berhasil menjalin kejasama dengan lima perusahaan.

Sebelumnya, KOI melakukan penandatanganan dengan PT Adora Tbk, League dan BCA. Olimpiade London 2012 dijadwalkan berlangsung di London Inggris pada 27 Juli sampai 12 Agustus 2012. Kontingen Indonesia akan mulai memberangkatkan atletnya pada 17 Juli mendatang. (h/net)

LA Lights Futstar League Futsal Exhibition Games

TIM HALUAN bergembira dengan tropinya (Bawah) Para tim terbaik berfose setelah menerima hadiah, termasuk Haluan

PEMILIK Futstar H Krismon Doice berfose bersama tim Haluan sebelum bertanding. AMIR

Terbit Sejak 1948 Pendiri H. Kasoema

Penerbit: PT Haluan Sumbar Mandiri (Haluan Media Group). SIUPP No 014.SK.Menpen.SIUPP A.7 1985 tanggal 19 November 1985.

PERJUANGAN tim Haluan untuk menekan tuan rumah Futstar selalu kandas. Bermain malam hari membuat Jefri Cs gagal memenangkan pertandingan dan harus mengakui keunggulan Futstar 0-5

Pemimpin Umum: H. Basrizal Koto, Wakil Pemimpin Umum/Pemimpin Perusahaan: Sofialdi, Wakil Pemimpin Umum: Zul Effendi, Pemimpin Redaksi: Yon Erizon, Wakil Pemimpin Perusahaan: Syafruddin. Dewan Redaksi : H. Basrizal Koto, H. Desfandri, H. Hasril Chaniago, Zul Effendi, Sofialdi, Yon Erizon, Ismet Fanany MD, Nasrul Azwar, Syamsu Rizal Redaktur Pelaksana: Ismet Fanany MD, Nasrul Azwar, Syamsu Rizal, Litbang dan Online Media: Eko Yanche Edrie, Sekretaris Redaksi: Silvia Oktarice, Redaktur: Rudi Antono, Aci Indrawadi, Afrianita, Atviarni, Dodi Nurja, Nova Anggraini, Rahmatul Akbar, Andika Destika Khagen, David Ramadian, Haswandi. Reporter Padang: Ade Budi Kurniati, Devi Diani, Nasrizal, Meidella Syahni Koresponden: Syamsuardi S, Jon Indra, Ridwan (Bukittinggi), Dedi Salim, Trisnaldi (Pariaman/Padang Pariaman), Zulkifli, Syafril Nita, Sri Mulyati, M Siebert (Payakumbuh/Limapuluh Kota), Atos Indria, Ahdi Susanto, Welina (Pasaman), Miazuddin, Kasra Scorpi (Agam), Iwan DN, Darwin Danin, Maison (Padang Panjang), Yuldaveri, Emrizal, Aldoys (Tanah Datar), M. Junir, Gusmizar (Pasaman Barat), Sabrul Bayang, M. Joni, Haridman (Pesisir Selatan), Syamsuardi Hasan, Riswan Jaya, Alfian, Almito, Marnus Chaniago (Kabupaten Solok/Kota Solok), Icol Dianto (Solok Selatan), Alamsyah Halim, Fadilla Jusman (Sawahlunto), Azneldi (Sijunjung), Maryadi, Ferry Maulana (Dharmasraya), Biro Jakarta: Syafril Amir, Jamalis Jamin, Surya, Biro Riau: M. Moralis Biro Kepri: M Sahdan Tim Kerja Usaha: Prisma Joni (Plt Manajer Sirkulasi), Jeffry Sony (Plt Kabag Sirkulasi), Nofriza Zainyar (Plt Koord Pemasaran), Junaidi (Plt Koord Eceran), Yan Syafri (Plt Koord Asongan), Yunasbi (Plt. Koord Iklan Kota padang), Tata Letak/Desain: David Fernanda, Nurfandri, Rahmi, Syamsul Hidayat, Jefli, HRD : Desmasari, Umum : Nurmi, Kasir : Desy, TI : Teguh. Plt Manajer Cetak: Irman S Rianto, Pra Cetak : Sawal Marjuni.HRP, Mai Hendri, Cetak : Mardianto (Koordinator), Afandi, Rudi Kurniawan, Jecky Jekcson.

Haluan Media Group: CEO H.Basrizal Koto, Direktur: H Desfandri. Kantor Jakarta: Graha Basko, Jln. Kebun Kacang XXIX No.2A Jakarta Pusat 10240. Telp. (021) 3161472, 3161056 Fax. (021) 3915790, Alamat Redaksi/Bisnis: Komplek Bandara Tabing, Jl Hamka Padang. Telp. (0751)4488700, 4488701, 4488702, 4488703, Fax (0751) 4488704 Email: redaksi_haluan@yahoo.com, website: http/harianhaluan.com, Harga Langganan/iklan: Harga langganan bulanan dalam kota Padang Rp57.000, Harga eceran Rp2.500,- Tarif iklan: Tarif Iklan: Display FC halaman satu: Rp50.000/mm kolom, Display BW halaman satu: Rp35.000/mm kolom, Display halaman dalam FC: Rp35.000/mm kolom, Display halaman dalam BW: Rp17.500/mm kolom, Iklan SC :Rp25.000/ mm kolom, Sosial/Ucapan Selamat FC: Rp15.000/mm kolom, Sosial/Ucapan Selamat BW: Rp10.000/mm kolom, Dukacita: Rp10.000/mm kolom, Iklan kolom (maks 300 mmk) FC: Rp15.000, Iklan Kolom (maks 300 mmk) BW: Rp10.000, Advertorial FC: Rp40.000/mm kolom, Advertorial BW: Rp25.000/mm kolom Bank: BRI Cabang Padang Rek No: 0058-01-001430-30-8, Bank Nagari Cabang Utama Padang Rek No: 1008.0103.00009.1 PT Haluan Sumbar Mandiri Dicetak oleh Unit Percetakan PT Haluan Sumbar Mandiri Padang. Klik http://www.harianhaluan.com

3

MINGGU 1 JULI 2012 M 11 SYA’BAN 1433 H

Upacara Penutupan Bakal Meriah KIEV, HALUAN — Upacara penutupan Piala Eropa Senin dini hari nanti akan menjadi puncak dari hajatan pesta sepak bola terbesar di benua Eropa. Acara yang akan digelar di Stadion Olympic, Kyiv, ibukota Ukraina, dipastikan berlangsung spektakuler ini digelar menjelang showdown antara tim finalis Spanyol dan Italia.

UPACARA penutupan Euro 2012 di Kiev Ukraina diperkirakan mlebih meriah dibanding upacara pembukaan yang berlangsung di Warsawa Polandia

TOP SKOR EURO 2012

Super Mario Berpeluang Besar

Mario Balotelli

KIEV, HALUAN — Keberhasilan timnas Italia lolos ke final Euro 2012 PolandiaUkraina membuat striker Mario Balotelli berpeluang meraih titel Top Skor. Hingga saat ini, Super Mario telah mencetak tiga gol sepanjang turnamen.

Balotelli mencetak gol perdananya saat Italia menang 2-0 atas Republik Irlandia.

Namun, dalam beberapa partai selanjutnya termasuk dalam laga perempat final melawan Inggris dirinya gagal mencetak gol.

Sedangkan dua gol lainnya dicetak kala membungkam Der Panzer dengan skor 2-0 di babak semifinal dini hari tadi. Penyerang Manchester City tersebut mencetak gol pada menit ke-20 dan 36 sebelum Mesut Ozil memperkecil kedudukan menjadi 2-1 melalui tendangan penalti.

Balotelli tidak sendirian di jajaran top skor Euro 2012.

Masih ada tiga nama yang memikili jumlah gol yang sama dengan dirinya yaitu Cristiano Ronaldo (Portugal), Alan Dzagoev (Rusia), Mario Mandzukic (Kroasia), dan Mario Gomez (Jerman). Namun, mereka sudah tidak punya peluang lagi karena tim yang mereka bela sudah tersingkir.

Walaupun begitu, Balotelli tidak bisa berleha-leha karena ada beberapa pemain Spa-

nyol yang bisa saja merebut sepatu emas. Mereka adalah Cesc Fabregas, Xabi Alonso, dan Fernando Torres.

Ketiga pemain ini sama-sama mengoleksi dua gol.

Dengan menghadapi Spanyol di babak final pada 2 Juli 2012 dini hari WIB, peluang Balotelli untuk merebut sepatu emas terbuka lebar jika dirinya mampu mencetak gol sepanjang pertandingan.(h/mat)

Konsep dari pertunjukan berdurasi 12 menit itu diinspirasi oleh sepakbola itu sendiri serta 16 negara yang berpartisipasi dan nilainilai sebuah turnamen. Bertaburkan 600 bintang panggung yang secara sukarela memberikan andil dalam memeriahkan acara, disain upacara penutupan ini diciptakan untuk merayakan puncak dari even bersejarah, yaitu Kejuaraan Eropa UEFA yang untuk pertama kalinya dihelat di Eropa tengah dan timur. Even ini juga akan mempromosikan 16 negara partisipan yang berjuang di lapangan dengan nilai-nilai kompetisi sepakbola, yaitu unity, rivalry dan passion.

Upacara pembukaan dan penutupan ini keduanya dirancang oleh Marco Balich, yaitu presiden dari perusahaan Filmmaster Events, beserta artistic director Lida Castelli dan show director Bryn Walters.

Balich bukanlah nama asing di balik even-even olahraga internasional.

Beberapa yang pernah ditangani Balich termasuk penyerahan bendera Olimpiade 2002 di Salt Lake City dan upacara pembukaan dan penutupan Olimpiade 2006 di Turin dan Venice Carnival.

Lagu resmi Euro 2012 yang berjudul "Endless Summer" akan dibawakan secara live oleh penyanyi asal Jerman, Oceana. Lagu hit ini merupakan single pertama di album baru Oceana yang diproduseri Rob Davis (Kylie Minogue) dan Blair McKichan (Lily Allen). Proses rekamannya sendiri dilakukan di London, New York dan Berlin.

Sementara itu lagu kebangsaan Spanyol dan Italia akan dibawakan oleh Tamara Khodakova dan Mykhailo Humenniy – duo soloist dari Kyiv Municipal Academic Opera and Ballet Theatre di bawah pimpinan Anzhela Maslennikova. Siaran langsung final EURO 2012 Senin dini hari nanti diperkirakan akan disaksikan sekitar 150 juta penonton. (h/net)

4 L A P O R A N U TA M A

MINGGU, MINGGU,1 JULII 2012 M 11 SYA’BAN 1433 H GALANGGANG SILEK TUO LINTAU

GALANGGANG ANAK NAGARI

Merawat Minangkabau dengan Serius

Pertahanan Terakhir Adat Minangkabau

Laporan:

Aldoris

Dalam tradisi kultural Minangkabau, kehadiran galanggang merupakan sesuatu keniscayaan di setiap nagari-nagari. Galanggang merupakan ruang artikulasi dan ekspresi anak nagari. Juga ruang mengasah mental dan karakter.

Galanggang adalah pertahanan terakhir adat dan budaya Minang.

Laporan:

Haridman Kambang, Atos Indria

Para tuo silek juga mengatakan jiko mamancak di galanggang, kalau basilek di muko musuah. Ada juga disebut, bagalanggang di mato rang banyak.

Galanggang memang memiliki peran penting dalam perjalanan kebudayaan Minangkabau. Anak nagari ditempa di galanggang.

Galanggang bukan semata ruang berkumpul, tapi juga untuk belajar dan menuntut ilmu adat dan agama, mengasah kepekaan, dan melanjutkan kebudayaan itu sendiri.

Di galanggang anak-anak nagari berkumpul sembari belajar adat, seni tradisi, dan agama.

Sumarak nagari karena ada galanggang itu. Ada juga disebut medan nan bapaneh.

Galanggang menemukan peran dan fungsinya saat kehidupan bernagari di Sumatera Barat berjalan sangat seimbang. Namun, setelah ada UU agar nagari ditukar dengan desa yang berlaku seluruh Indonesia sejak tahun 1975, maka peran nagari hilang seketika.

Nagari tak lagi hidup seperti ia milik masyarakat. Galangganggalanggang yang ada di nagarinagari pun lenyap perlahan. Dan akhirnya tinggal kenangan.

Tahun 2000, Sumatera Barat menyatakan kembali ke nagari.

Desa pun ditinggal. Lalu, hidupkan galanggang itu kembali?

Ternyata tidak. Kembali ke nagari itu tak disertai dengan menghidupkan lagi galanggang dan tempat bermain anak nagari.

Sudah 12 tahun kita kembali ke nagari. Kehidupan nagari tak beda dengan desa dulunya.

Sasaran Silek yang Kesepian Ismael akrab dipanggil Buyuang Nuruik (55) alias Buyuang Pandeka, adalah salah seorang pelestari silat/silek di Nagari Kambang, Kecamatan Lengayang,

Kabupaten Pesisir Selatan.

Hingga kini di rumahnya di Pantiang Jua, Kampung Tebing Tinggi, kegiatan latihan silek masih berlangsung dengan rutin.

Murid yang berlatih di sasaran atau gelanggangnya itu berasal dari berbagai kecamatan di Pesisir Selatan.

Ismael juga membuka sasaran di tempat lain. Bahkan awal bulan Juli 2012 mendatang ia juga akan membuka sasaran silek di kampung Koto Kandis.

Nagari Kambang Timur. Sasaran silek atau galanggang yang dibukanya selama ini mengalami pasang surut seiring perubahan masa. Kadang ramai dikunjungi murid, kadang kala sasaran hanya dihadiri beberapa murid saja.

Yang lebih mencemaskan ada sasaran bak kerakap tumbuh di batu. Namun tidak jarang pula sasaran silek pada akhirnya ditinggalkan murid dan mati.

Jatuh bangun sasaran atau galanggang silek rupanya sudah menjadi hal lumrah bagi Ismael, soalnya kondisi dunia persilan memang seperti semenjak dahulunya. Namun demikian tidak menyurutkan niatnya untuk terus mempertahankan ilmu beladiri yang diwariskan nenek moyang itu. Ismael konsisten mempertahankan silek tuo atau silek harimau, meski ia juga menguasai silek luncu.

Ia menyebutkan, untuk membuka sasaran atau gelanggang silat, diperlukan semacam ritual, misalnya melimaui sasaran.

Kemudian juga ada tradisi potong ayam dan mendarahi lapangan.

Dulu menurut Ismael, bila ritual itu tidak dilaksanakan akan muncul berbagai kendala dalam operasionalnya, misal ganngguan dari mereka yang berniat jahat.

Jika tidak dilaksanakan ritual itu, alamat sasaran atau galanggang menjadi kacau.

“Tradisi malimaui dan mendarahi sasaran denga darah ayam juga mengantisipasi berbagai

kemungkinan yang akan mencelakai anak silek. Bahkan dulu, disetiap sasaran berpotensi dikunjungi inyiak balang. Jadi prosesi itu untuk berjaga jaga, atau ibarat pagar bagai sasaran,” katanya menjelaskan.

Hilang timbulnya, sasaran juga berkaitan dengan memudarnya semangat anak muda mendalami ilmu beladiri silek.

Ada kalanya semangat itu menggebu gebu. Bila menggebu gebu maka sasaran akan menjadi ramai. Namun sebaliknya, maka sasaran akan sepi, hanya satu dua yang bertahan hingga tuntas.

Nurlison Walinagari Kambang menyebutkan, nagari mendukung setiap upaya masyarakat yang ingin mempertahankan budaya lokal, misalnya silek. Pada tahun 2009 lalu di Kambang pernah didirikan sasaran silek dan randai.

Peminatnya cukup banyak dan terdiri dari anak anak dan remaja.

Namun perlahan sasaran itu mati.

“Pemerintah nagari akan memfasilitasi setiap kegiatan yang bertujuan untuk mempertahankan tradisi minang,” kata Nurlison menjelaskan.

Terkait dengan sasaran atau gelanggang yang hilang timbul di Pessel, Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olah Raga Pesisir Selatan Rama Dipayana menyebutkan, pemerintah pada beberapa sasaran atau gelanggang terus memberikan pembinaan.

“Pembinaan itu bisa berupa pembekalan bagi pengurus gelanggang atau grup seni, bisa juga memberikan bantuan berupa

peralatan kesenian misalnya pakaian silek, pakaian randai, alat musik,” katanya.

Lewat pembinaan dan bantuan yang berkesinambungan memang ada kelompok atau sanggar seni daerah yang mampu bertahan. Disetiap kecamatan saat ini masih ada gelanggang yang eksis, namun memang banyak pula yang telah mati dan sebagian mati suri. Berdasarkan pemantauan Dinas Pariwisata, terjadinya hilang timbul sasaran silek salah satunya juga tidak terlepas dari biaya operasional sasaran. Untuk ukuran kampung biaya operasinola untuk mengaktifkan sasaran terasa berat.

“Bagi kelompok yang berhasil mempertahankan sasarannya, mereka memiliki kesempatan untuk tampil pada vent iven besar, misalnya pada saat digelarnya Festival Langkisau atau menyambut tamu tamu kenegaraan. Itu semua tidak terlepas dari hidupnya gelanggang,” katanya.

Ketua DPRD Pessel Mardinas N Syair menyebutkan, Pesisir Selatan telah punya gelanggang seni yang disebut Gelanggang Seni Mandeh Rubiah. Gelanggang seni itu merupakan wujud keseriusan pemerintah termasuk DPRD dalam menjaga dan mempertahankan gelanggang,” katanya.

Tapi disebutkannya, pemerintah dalam hal ini Dinas Pariwisata, Pemuda dan Oleh Raga perlu lebih intensif melakukan pembinaan. Dinas bersangkutan bisa memberikan penguatan penguatan kapasitas kepada pengelola kelompok seni yang memiliki sasaran atau gelanggang.

Pasaman Melangkah Dari Pasaman dilaporkan, Pemerintah Kabupaten Pasaman sebenarnya jauh-jauh hari telah berkomitmen menghidupkan galanggang-galanggang di nagari yang pernah tumbuh berkembang di era 70 hingga 90-an, namun seiring dengan adanya desentraslisasi, galanggang yang ada seolah-olah lenyap ditelan bumi.

Galanggang nagari pun mati suri.

Heri Supriyadi, anggota DPRD Pasaman dari Fraksi Peduli Keadilan mengemukakan, pihaknya memang telah berupaya mengorbitkan semangat kembali ke nagari yang telah dicanangkan Pemkab Pasaman sejak tahun 2000 silam.

“Tentunya kita telah mengingatkan, agar pemerintah betulbetul memberikan perhatian lebih.

Memang telah dilakukan setidak-

nya dalam pengganggaran yang dulunya dana alokasi umum nagari, kini telah ditambah untuk infrastruktur dan peningkatan perekonomian, akan tetapi jumlahnya sangat minim dan terbatas,” terang Heri Supriyadi kepada Haluan, Jumat (29/6).

Namun demikian, mengembalikan kehidupan galanggang itu bukan semata adanya alokasi anggaran, tetapi perlu kiranya memotivasi anak nagari agar mau menyemarakkan galanggang itu.

“Semua pihak harus menaruh perhatian serius,” katanya.

Seperti diketahui, galanggang itu sendiri merupakan pusat permainan dan aktraksi anak nagari untuk mengekspresikan dirinya.

Anwar Salam, Kadis Pemuda Olahraga Pariwisata dan Budaya Pasaman mengatakan, mengaktifkan kembali galanggang sebagai tantangan tersendiri bagi Pemerintah Kabupaten Pasaman.

“Semuanya karena pengaruh era teknologi, masyarakat merasa terbius dengan musik-musik modern sekarang, apalagi menjamurnya organ tunggal, pemuda lebih tertarik memakai panggung (pentas) untuk menggelar seni daripada galanggang,” terang Anwir Salam.

Menurut Kepala Bagian Administrasi dan Pemerintahan Nagari Setda Pasaman Djoko Rifanto mengemukakan, sebenarnya persoalan galanggang yang kini terlupakan sudah pernah dibicarakan oleh berbagai kalangan, tapi belum terealisasi maksimal.

Camat Rao Hermansyah mengakui, keberedaan galanggang di wilayahnya memang kurang dimanfaatkan untuk pelestarian budaya Minangkabau, Cuma dimanfaatkan jika ada tamu kehormatan yang melakukan kunjungan kerja dan lawatan ke Rao, pihaknya menyuguhkan tarian pasambahan, silek tuo yang dipusatkan di medan bapaneh.

“Pemerintah kecamatan beserta muspika sebenarnya telah mendukung masyarakat untuk kembali mengaktifkan kembali medan nan bapaneh, akan tetapi kurang termotivasi sehingga keberadaannya terabaikan,” keluh Hermansyah.

Hermansyah juga tidak menampik pagelaran seni musik kasidah dan lomba mewarnai anak TK-PAUD, seringkali memanfaatkan medan nan bapaneh, termasuk musik tradisional Gondang Sambilan, karena Pasaman juga multietnis. (*)

Kini yang Ada Medan Nan Bataduah “NAGARI baampek suku, bakorong bakampuang, babalai bamusajik, balabuah batapian, bapandam bapakuburan, bagalanggang bapamedanan”. Demikian syarat berdirinya sebuah nagari menurut budaya alam minangkabau.

Namun bentuk-bentuk persyaratan nagari itu sebagian semakin menghilang, di antara yang kian menghilang itu adalah galanggang yang disebut juga dengan “medan nan bapaneh”.

Bagi masyarakat Minang, “medan nan bapaneh” merupakan lokasi berupa tanah lapang yang digunakan untuk mempertunjukkan berbagai jenis permaianan anak nagari berupa olahraga maupun kesenian semacam Pencak Silat, Sipak Rago, Randai

dan sebagainya, juga pada lokasi tersebut kadang diadakan berbagai upacara adat yang melibatkan masyarakat nagari.

Sementara untuk pendidikan atau pembinaan terhadap permainan anak nagari dilakukan pada tempat lain seperti pada sasaran silek, bahkan juga pada surau.

Pada tahun 1980-an pada saat nagari diatur dengan sistem pemerintahan desa pembangunan “medan nan bapaneh” dijadikan program pelestarian budaya minang sehingga pembangunannya marak dilakukan pada desa-desa.

Namun kini setelah kembali ke sistem pemerintahan nagari justru “medan nan bapaneh” semakin menghilang, karena

lokasi “medan nan bapaneh” dijadikan sebagai lokasi pembangunan gedung untuk fasilitas umum lainnya.

Sebagai contoh di Kabupaen Agam tepatnya di lapangan depan Kantor Camat Matur, dulu dibangun “medan nan bapaneh” dengan menggali lapangan tersebut, tetapi kini ditimbun lagi untuk dijadikan sebagai lapangan sepak bola seperti semula.

Menurut Bendaharawan LKAAM Agam Edi Junaidi Dt Gampo Alam Nan Hitam, “medan nan bapaneh” sangat penting sebagai media bagi berbagai permainan dan upacara adat anak nagari.

Tetapi katanya, “medan nan bapaneh” masih banyak, hanya saja bentuknya yang berbeda,

kalau dulu bentuknya berupa lapangan terbuka, kini mungkin sudah berupa gedung sehingga pengunjung sudah berteduh, seperti auditorium, gedung kesenian ataupun gedung pertemuan yan dapat difungsikan sebagaimana halnya fungsi “medan nan bapaneh” yakni sebagai tempat pertunjukan bagi anak nagari.

“Dalam pelestarian budaya yang sangat perlu dilestarikan adalah nilai dari budaya tersebut, kalau bentuknya mungkin bisa berubah karena perkembangan teknologi, medan nan bapaneh yang dulu berupa lapangan terbuka bisa saja berubah bentuk menjadi medan nan bataduah berupa gedung besar” ujar Edi Junaidi yang juga Kadinas Parwisata Agam.

Sementara itu tokoh masyarakat kecamatan Palembayan Mawardi Dt Rajo Nan Panjang mengakui bahwa di kecamatan tersebut dulu banyak nagari yang memiliki lokasi yang dapat difungsikan sebagai medan nan bapaneh, tetapi kini semakin menghilang karena digunakan untuk keperluan lain.

“Tetapi walaupun medan nan bapaneh dalam bentuk seperti dahulu kian menghilang, pendidikan dan pembinaan terhadap budaya dan permainan anak nagari harus ditingkatkan, kalau anak nagari memiliki permaianan yang berkualitas, medianya tidak hanya pada medan nan bapaneh tapi dapat dipertunjukkan pada media lain” kata Dt Rajo Nan Panjang.

(Laporan Kasra Scorpi)

DALAM mengembangkan tradisi adat di Minangkabau, khususnya di daerah Lintau IX Koto, dikemas dalam suatu organisasi yang dikelola oleh anak nagari, yakni Yayasan Silek Lintau IX Koto.

Kehadiran yayasan yang diprakarsai oleh pemikiran pendirinya dengan anak nagari IX Koto, adalah sebagai galanggang anak nagari yang mengekpresikan suatu ruang dalam menjaga adat dan budaya alam Minangkabau, khususnya silat atau silek.

“Di yayasan ini, anak nagari IX Koto ditempa pembekalan pengenalan budaya silek tuo yang sudah mengakar kepada penduduk Lintau yakni silek,” ujar Zulfikar, salah seorang Pengurus Yayasan Silek Lintau IX Koto kepada Haluan, Jumat (29/6).

Katanya, kehadiran yayasan ini, bukan hanya sebagai gelanggang anak nagari untuk menjaga adat dan budaya Minangkabau, tapi juga sebagai ruang mengasah mental dan karakter anak nagari.

Menurutnya, dengan berkumpulnya para tuo tuo silek lintau di sini, adalah salah satu bukti jika budaya dan adat masih bisa memberikan bentuk kekerabatan yang kental antara nagari satu dengan nagari yang lain.

“Kultur budaya yang dimiliki Lintau berbeda antara satu nagari dengan nagari lainnya, dan adanya yayasan ini sebagai gelanggang anak nagari maka perbedaan itu dapat disatukan dalam bentuk seni, yakni silek tuo tadi,” sebut Zulfikar.

Dukungan penuh dari tuo-tuo silek lintau kepada yayasan yang diresmikan Bupati Tanah Datar Shadiq Pasadigue tahun 2011 lalu, ucap Zulfikar, memiliki peran penting dalam menjaga adat dan budaya silek tuo Lintau yang sudah menyebar ke berbagai belahan dunia.

“Seperti kembali kepada zaman dahulu, kehadiran galanggang anak nagari saat ini merupakan bentuk dari menuntut ilmu adat dan agama oleh anak nagari agar mempunyai karakter yang hebat sebagai warga Minangkabau,” tambah Zulfikar.

Pemerintah Kabupaten Tanah Datar sendiri melalui dinas Disbudparpora setempat cukup antusias dalam memberikan dukungan kepada galanggang-galanggang seni dan budaya yang ada di Tanah Datar.

“Bukan hanya dukungan materi saja, tetapi pemerintah menghargai dengan tinggi kepada galanggang yang mampu memberikan pemahaman adat dan budaya kepada warga sekitar,” kata Kadis Budparpora Rizal Ramli.

Katanya, melalui Galanggang Siliah Baganti (GSB), festival randai, saluang dan kesenian lainnya bukti bahwa pemerintah mampu memberikan penyaluran bakat anak nagari. “Dari sinilah awalnya kita salurkan bakat mereka yang diasah di galanggang untuk ditampilkan di ajang berbagai festival agar kemampuan karakter anak nagari terbentuk dengan di iringi pengabdian mencintai seni dan budaya adat minangkabau,” tambah Rizal.

Terobsesi Adalah Uwa Djelly yang terobsesi ingin mempunyai galanggang silek yang dipenuhi oleh pemuda nagari. Maka, Uwa Djelly merangkul anak nagari untuk kembangkan budaya adat Minangkabau. Besar di daerah yang mempunyai nama besar tentang aliran silek tuo, yakni Lintau, membuat obsesi memiliki galanggang yang bisa dimanfaatkan anak nagari untuk mengembangkan aliran silek tuo Lintau yang sudah mendunia.

“Inisiatif ini murni karena kecintaan saya terhadap seni olahraga tradisional Minangkabau, dan ingin mempunyai sasaran silek yang dihuni oleh anak nagari seperti halnya zaman waktu kecil dulu,” ujar Uwa Djelly kepada Haluan, di Galanggang Silek Yayasan Silek Lintau IX Koto.

Sejak kecil, Uwa atau bernama lengkap H. Djasroel Chaniago sudah mencintai seni warisan nenek moyang ini, dan berkat kecintaan inilah ia mampu merangkul anak nagari IX Koto dan tuo-tuo silek Lintau mendirikan galanggang tempat mengasah mental dan wadah mengembangkan seni budaya ini.

Galanggang ini diharapkan dapat berfungsi sebagai sebuah wadah yang akan melakukan pengkajian dan penelitian terhadap keberadaan aliran silek tuo Lintau yang telah mendunia, termasuk tempat berlatih sileknya anak nagari IX Koto, yakni Tanjung Bonai, Batu Bulek, Balai Tangah, Tepi Selo, Lubuk Jantan, Buo, Pangian, Taluak dan Tigo Jangko.

“Selama ini kita tahu, keberadaan galanggang ini tidak semuanya dimiliki oleh nagari, dan hal ini membuat keputusan mendirikan galanggang agar dapat dimanfaatkan oleh anak nagari IX Koto,” kata Uwa. Apalagi, ujarnya, aliran silek tuo lintau saat ini ada di negara Malaysia, Amerika, Belanda dan beberapa negara lainnya. Dan setelah Lintau pernah dikunjungi presiden silat Lintau, Kelantan Malaysia beberapa waktu lalu menjadika obsesinya bertambah besar.Ia menyebutkan, perkembangan silek ini kalu tidak di berikan wadahnya, takut akan kehilangan seni budaya anak nagari.

“Tidak mungkinkan, keberadaan silek ini di dearah asalnya tidak dikenal generasi muda, tetapi lebih dikenal diluar sana,” kata Uwa. Dikatakan Uwa, dengan menghidupakn kembali galanggang - gelanggang di daerah ini, maka adat dan budaya ini harus dipertahankan sebagai salah satu warisan kebudayaan Minangkabau tersebut.

“Jika tidak kita yang melestarikan kebudayaan sendiri, siapa lagi yang akan melakukannya, jangan-jangan nantinya budaya warisan kita ini lenyap ditelan masa,” katanyo.

Sebagai sebuah galanggang, ia akan tetap melakukan koordinasi dengan pengurus untuk melestarikan budaya ini sebagai bentuk keinginannya dan anak nagari mempunyai galanggang tempat berlatih silek, budaya, adat dan agama.

Diceritakannya pria plontos ini, dirinya yang sudah 40 tahun lebih di rantau, tergugah ketika melihat perjunjukan silat yang dibawakan oleh pesilat daerah lain di luar Sumatera Barat, dan itu aliran silek tuo lintau.

NASIONAL 5

MINGGU, MINGGU,1 JULII 2012 M 11 SYA’BAN 1433 H

PRO-KONTRA GEDUNG BARU KPK

“Saweran” Wajar untuk Rakyat

DARI Pusat hingga ke Daerah, birahi membangun gedung mewah di tengah realitas jutaan rakyat yang masih miskin, tampaknya tak juga surut. Belum habis polemik tentang pembangunan gedung mewah DPR, kini muncul pula pro-kontra atas ambisi Pimpinan KPK untuk membangun gedung mewah di tanah seluas 27.600 meter persegi yang bakal menyedot anggaran berjumlah Rp 225,7 miliar.

Sementara di Daerah, Buputi dan Walikota seperti berlomba membangunan kantor megah bagai “istana di atas bukit” di saat kehidupan sebagian warganya masih melarat.

Rencana pembangunan gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) belakangan menjadi heboh ketika ratusan miliar rupiah dana APBN yang ingin disedot, masih diberi tanda “bintang” oleh

DPR. Artinya, APBN yang notabene juga berasal dari pajak dan cucuran keringat rakyat itu, belum diizinkan untuk membangun gedung mewah KPK. .Sikap DPR itu dikecam banyak pihak. Mulai dari kalangan aktivis, pakar, politisi, bahkan beberapa Menteri. Indonesia Corruption Watch (ICW) menganggap DPR telah menyandera KPK karena tak kunjung menyetujui

permohonan KPK untuk membangun gedung baru itu.

Ketua Divisi Kampanye dan Penggalangan Dana Publik ICW Ilian Deta Artasari mengatakan, DPR sebagai lembaga tinggi negara seharusnya memberi fasilitas untuk kepentingan aparat ataupun institusi hukum.

“Fenomena ini justru memperlihatkan bahwa DPR memang menyandera KPK dan kami tidak ingin proses ini menjadi menggantung. Maka, kami mengambil inisiatif untuk membantu KPK serta sebagai simbol perlawanan terhadap DPR,” kata Ilian di kantor LBH, Jakarta, Kamis (28/6).

Ambisi gedung baru KPK, juga didukung beberapa pejabat dan politisi yang “sedang bermasalah” dengan KPK. Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum mengaku mendukung penuh permintaan pembangunan gedung baru oleh KPK yang belum disetujui DPR itu. “Jangankan gedung, seluruh peralatan yang dibutuhkan untuk peningkatan KPK layak didukung,” kata Anas, seserti dikutip kompas.com, Jumat (29/8) Menurut politisi yang baru saja diperiksa KPK terkait skandal proyek Hambalang ini, kebutuhan KPK harus didukung dari alokasi APBN. “Saya sudah minta pada pimpinan fraksi, pada Komisi III dari Fraksi Demokrat untuk mendukung KPK agar mendapatkan fasilitas kerja yang memadai,” perintah Anas.

Rakyat Butuh “Saweran” Berbagai alasan dijadikan dalih untuk menekan DPR agar sesegeranya menghapus tanda “bintang”, termasuk mengalang saweran, agar siapapun beriyuran untuk pembangunan gedung baru KPK itu. Seperti diberitakan, pimpinan KPK beralasan

Aksi saweran koin untuk pembangunan gedung baru KPK. bahwa gedung yang saat ini ditempati KPK di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, sudah tak memadai untuk menampung sekitar 730 pegawai KPK.Belum lagi kondisi gedung yang saat ini sudah berumur 31 tahun.

Penjelasan pihak KPK, total biaya yang dibutuhkan untuk membangun gedung di tanah seluas 27.600 meter persegi itu mencapai Rp 225,7 miliar.

Adapun rincian anggarannya meliputi biaya pekerjaan fisik senilai Rp 215 miliar, konsultan perencana Rp 5,48 miliar, manajemen konstruksi Rp 4,38 miliar, dan pengelolaan kegiatan Rp 766 juta.

Namun langkah Pimpinan KPK menggalang iyuran dari masyarakat untuk pembangunan gedung baru KPK itu mendapat sorot berbagai pihak. Koordinator Gerakan Indonesia Baru Adhie M Massardi, menilai bahwa itu adalah langkah yang tidak mendidik.”Di tengah kehidupan mayoritas rakyat yang sangat menderita, sungguh

langkah tersebut amat memprihatikan. Oleh sebab itu, pimpinan KPK harus segera menghentikan langkah yang kontraproduktif bagi pemberantasan korupsi di Indonesia ini,”ujar Adhie.

Sebagai institusi hukum yang masih mendapat kepercayaan publik, kata dia, KPK seharusnya menjadi lokomotif reformasi lembaga-lembaga negara, khususnya bidang penegakkan hukum, yang memprihatinkan karena sangat korup.

Menurut Adhie, di tengah situasi negara terancam gagal (failed state), keinginan memiliki gedung megah, mencerminkan pimpinan KPK tidak memiliki sense of crisis.

Sementara langkah menggalang dana publik, hanya karena merasa prosedur pengucuran dana dipersulit DPR, kata Adhie, langkah itu mempertontonkan pimpinan KPK tidak memahami tata negara dan nasib mayoritas rakyat Indonesia yang didera kemiskinan.”Beban rakyat untuk bertahan hidup saja sudah

sangat sulit. Kenapa masih harus dibenani membiayai pembangunan gedung? Meskipun mungkin saja rakyat tidak merasa terbebani, tapi cara-cara itu tidak mendidik, “ kecamnya.

Seharusnya, kata Adhie, KPK tetap menggunakan prosedur formal, mengikuti proses yang diberlakukan di Senayan (DPR). “Bukankah APBN itu juga sesungguhnya uang rakyat, yang dikutip dari pajak serta penjualan sumber daya alam milik rakyat Indonesia?” ujarnya.

Hakim Konstitusi RI, Akil Mochtar, bahkan menilai “saweran” gedung baru KPK termasuk dalam gratifikasi mengingat peran KPK sebagai lembaga negara.

Dia mengingatkan bahwa tindak gratifikasi yang melibatkan pengawai negeri sipil (PNS) atau lembaga negara dilarang berdasarkan UU Nomor 20 tahun 2001 tentang Pem-berantasan Tindak Pidana Korupsi. “Saweran gedung baru KPK itu gratifikasi karena KPK kan lembaga negara. Berhubung hal itu gratifikasi. Bisa saja uang tersebut berasal dari golongan yang hitam, misalnya korupsi atau pencucian uang,” ujar Akil Mochtar, di Mahkamah Konstitusi.

Dia mengingatkan, lembaga seperti KPK tidak sepatutnya menerima hibah karena setiap hibah harus masuk ke APBN. KPK harus ikut dengan sistem yang mengatur lembaga negara. Kewenangan setiap lembaga negara diatur Undang-Undang.

KPK itu lembaga negara yang bertujuan menindak setiap bentuk korupsi. “Harusnya KPK tahu itu dan tidak melontarkan (ide) untuk meminta sumbangan gedung baru karena itu sama saja dengan menerima suap. Tidak mungkin uang koin sejumlah Rp 64 miliar itu bisa dilaporkan satu per satu ke negara,” tegasnya.

Landasan hukum tentang grati-fikasi diatur dalam UU 31 No. 1999 dan UU 20 No. 2001 Pasal 12. Ancamannya adalah huku-man pidana penjara seumur hidup atau pidana penjara paling singkat 4 tahun dan paling lama 20 tahun dan denda paling sedikit Rp 200 juta dan paling banyak Rp 1 miliar.

Penolakan terhadap Pimpinan KPK yang menggalangan iyuran dari rakyat juga disuarakan politisi. PDI

Perjuangan menolak saweran karena pembangunan itu merupakan kewajiban negara.

“Jadi bias. Apa pun, KPK ini lembaga resmi yang dibentuk DPR dan pemerintah. Harusnya di-backup dengan anggaran negara,” kata Sekjen PDI-P Tjahjo Kumolo Tjahjo mengatakan, tidak benar jika Dewan menolak pembangunan gedung KPK. Komisi III, kata dia, hanya ingin memastikan terlebih dahulu apakah ada gedung milik pemerintah yang bisa dipakai KPK. “Harus ada inisiatif dari Komisi III untuk menanyakan kepada pemerintah apakah ada gedung yang memadai. Kuncinya ada political will,” ujarnya.

Pakar hukum tata negara, Yuzril Ihza Mahendra, juga menyesalkan pernyataan Wakil Ketua KPK, Bambang Widjojanto, yang meminta bantuan masyarakat untuk membangun gedung baru KPK. Menurut Yusril, KPK sebagai institusi negara tidak menggalangan saweran karena KPK dibentuk oleh ketetapan MPR dan harus tunduk pada sistem.

“KPK adalah institusi negara. Oleh karena itu, pembiayaan operasional seluruh lembaga negara diatur melalui mekanisme APBN, jadi segala pengeluaran dan pembiayaan tetap dilakukan melalui mekanisme pembahasan APBN, bukan saweran masyarakat,” tegas mantan Menteri Kehakiman dan HAM tersebut .

Yusril mengingatkan, KPK tidak bisa serta-merta meminta sumbangan kepada masyarakat yang kemudian dikumpulkan oleh KPK secara langsung untuk membangun gedung. Menurut Yusril, hal tersebut tidak sejalan dengan prinsip hidup dalam sebuah negara yang tunduk pada mekanisme konstitusi dan undang-undang. “KPK itu lembaga negara dan jangan berpikir sebagai lembaga swasta yang dapat meminta sumbangan dari mana saja, lalu digunakan untuk membangun gedung,” tegasnya.

Menanggapi sikap DPR yang menangguhkan APBN untuk gedung baru KPK, Yusril tidak mempersoalkan hal tersebut. Ia berpendapat bahwa tidak selamanya ada dana APBN untuk memuluskan keinginan lembaga negara, tidak hanya KPK. Dalam APBN itu kan tergantung pada pos-pos anggaran. Kalau tidak disetujui atau belum, maka dibahas lagi supaya tertib bernegara. “Saya harus meluruskan ini karena saya punya tanggung jawab moril karena bagaimanapun sayalah yang membahas UU KPK itu sampai jadi, bahkan yang pertama kali menyeleksi pemilihan KPK. Jadi saya mengingatkan bahwa ini lembaga negara. KPK itu, saya tegaskan lagi, bukan lembaga swasta seperti LSM, jadi anggaran operasional KPK harus melalui mekanisme yang disetujui oleh negara,” tegasnya.

Sedangkan Presiden Partai Keadilan Sejahtera Luthfi Hasan Ishaaq enggan berkomentar perihal polemik gedung baru KPK. Ketika ditanya perihal saweran dari rakyat untuk gedung megah KPK , Luthfi hanya menegaskan, (dodi/berbagai sumber) ***

6 RENDO

MINGGU, 1 JULI 2012 M 11 SYA’BAN 1433 H

KONSULTASI HUKUM Kirimkan pertanyaan anda melalui SMS ke 081363885510 atau lewat email ke aci_haluan@yahoo.com

Diasuh oleh: RUSDI ZEN

Uang Pemberian Rekanan BAPAK konsultan hukum yang terhormat. Saya pejabat sebuah dinas pemerintah. Bulan lalu saya diberi staf uang yang jumlahnya ratusan juta rupiah. Katanya sebagai ucapan terima kasih dari rekanan pengadaan di kantor saya. Jujur sampai sekarang saya ketakutan, dan jadi fikiran mengenai uang itu.

Istri dan anak saya tidak saya kasih tahu. Sampai sekarang uang itu masih utuh, dan masih saya simpan.

Saya ketakutan pak. Apakah saya

bisa diproses hukum terkait uang itu, dan apa yang mesti saya lakukan, sementara saya sebenarnya butuh uang itu pak, terima kasih. (OOSumbar) Jawab OO, pemberantasan korupsi dan gratifikasi di negara kita ini tidak didukung dengan sistem pajak yang kuat, undang-undang pencucian uang yang kuat dan sistem gaji PNS yang rigid, sedemikian rupa sehingga ketiganya belum dapat membentuk sebuah lingkaran yang tidak bisa diterobos.

Seandainya ketiganya sudah merupakan sebuah lingkaran tertutup yang tidak bisa diterobos, maka asas pembuktian

terbalik (shifting of the burden of proof/omkeering van bewijslast) , telah bisa diterapkan secara penuh, maka m e ndeteksi korupsi atau gratifikasi akan jauh lebih mudah, begitu pula memberantasnya. Contoh seorang PNS Golongan IIIA dengan masa dinas 10 tahun dapat diukur berapa kekayaannya dengan pasti, jika ketiga sistem tadi sudah bekerja dengan baik membentuk lingkaran tertutup. Jika yang bersangkutan ternyata memiliki harta lebih dari ukuran Golongan IIIA dengan masa dinas 10 tahun, maka sesuai sistem pembuktian terbalik, yang bersangkutan yang justru harus

TTS BERHADIAH

PERTANYAAN PERTANYAAN Mendatar 3. Gelar akademisi bagi lulusan perguruan tinggi jurusan akuntansi 8. Perbuatan yang menyenangkan hati 9. Bagian dari tangan atau kaki 11. Bentuk terikat dari banyak 12. Tenpat duduk di punggung kuda 14. Danau tawar dekat pantai 16. Petunjuk Tuhan yang timbul di hati 19. Mega 21. Bagian muka di bawah mulut 22. Maskulin 23. Kereta gantung 25. Tempat penampungan yang lokasinya terpencil 32. Bunga khas Negara Jepang 34. Mengubah kembali dari bentuk awal 35. Tidak teratur, campur aduk 36. Sejenis minuman keras 37. Tidak jinak 38. Kecakapan mengetahui sesuatu dengan melihat keadaan muka seseorang

Menurun 1. Yang diperebutkan pada setiap kejuaraan 3. Tanda baca 4. Insting 5. Tidak berat sebelah 6. Ikat pinggang 7. Kasur 8. Mahasiswa pecinta alam 13. Tidak termasuk 15. Susut karena tergosok 16. Sumbangan untuk kebaikan 17. Pujaan 18. Supaya 20. Wanita Angkatan Udara 24. Tidak menepati janji 26. Vital bagi kehidupan 27. Perbedaan halus 28. Baru (Latin) 29. Agama mayoritas di Indonesia 30. Advertensi 31. Jarak titik terhadap sumbu 33. Makna 34. Menjangan KUPON

Kirim jawaban melalui kupon di atas dan dikirim melalui Pos ke Kantor Redaksi harian Haluan, Kompleks Bandara Tabing, Jalan Prof. Hamka, Padang. Tersedia hadiah menarik bagi pemenang.

Galak-galak Surang

Di sebuah rumah petani, seekor tikus keluar dari lubangnya untuk mencari makanan. Dia dengan sigap menemukan sebuah kantong makanan, karena laparnya bukan main, tikus itu tanpa melihatnya lebih lanjut dan tanpa basa-basi segera menerkam makanan tersebut dengan lahapnya.

Pada saat itu seekor anjing datang masuk ke rumah petani itu.

Si tikus dengan muka yang ramah dan dengan suara yang rendah berkata kepada sang anjing: "Bang, makanan ini rasanya lezat sekali, mari kita sama-sama berbagi dan menikmatinya."

Anjing itu dengan mata melotot memandang si tikus sejenak.

Kemudian dengan sekali sergap ia berhasil menjinakkan dan mencekik si tikus di lantai, sambil memaki-

daerah, dan ia meminta biaya untuk menjemput pelakunya. Apakah memang harus kita yang membiayai proses hukum itu pak?, mohon penjelasan, terima kasih. (YaniPadang) Jawab Tidak ada satu pun ketentuan

yang membebani pelapor untuk membiayai laporannya atau biaya untuk menghubungi/ men jemput terlapor yang berada di luar kota. Semua itu dibiayai oleh negara melalui anggaran Polri.

Saran saya adukan saja penyidik yang bersangkutan kepada Unit

Pengawasan Penyidikan pada Polres. Jika dulu melapor di Polsek atau kepada Satuan Pengawasan Penyidikan pada Polda. Jika dulu melapor di Polres atau kepada Biro Pengawasan Penyidikan di Mabes Polri, jika dulu melapor di Polda.

GARAH SIMANTABA PENGADAAN ALQURAN DIKORUPSI

Penyidik Minta Biaya Bapak Konsultasi hukum yang terhormat. Saya melaporkan kasus penipuan dan penggelapan uang beberapa waktu lalu ke polisi.

Sampai sekarang belum diproses.

Kata petugas pelakunya di luar

Salam Perikanan Pakan Alami Ikan

057

Tikus Menawari Makanan Curian

membuktikan asal muasal kelebihan kekayaannya itu.

Misalnya berasal dari warisan atau karena menang undian. Jika tidak dapat membuktikan bahwa kelebihan harta itu legal, otomatis yang bersangkutan akan diseret ke meja hijau dengan tuduhan korupsi atau gratifikasi.

Tentang kerisauan anda, sepanjang yang tahu bahwa anda telah menerima uang (gratifikasi) sebanyak itu hanya bawahan yang memberi dan Tuhan (tidak ada saksi). Anda sendiri tidak pernah meminta kepada bawahan tadi, lalu uang diserahkannya tanpa tanda terima, dan anda tidak pula melakukan kesalahan yuridis dan administratif menyangkut anggaran dan proyek yang kira-kira ada kaitannya dengan uang gratifikasi itu. Seperti saya uraikan di atas sistem deteksi korupsi dan gratifikasi di negeri ini belum berjalan, maka soal hukum tidak ada yang perlu anda risaukan. Soal moral, bung OO yang lebih tahu.

maki: "Kamu rupanya sudah bosan hidup ni."

Si tikus coba meronta-ronta sambil mengeluh: "Bang, mencuri sedikit makanan kan bukan masalah besar, Abang mengambil sikap semacam ini jelas sekali sedang mencar-cari urusan."

Mendengar perkataan ini anjing itu dengan senyum kecut berkata: "O, begitu? Coba kamu periksa sekali lagi dengan teliti, yang sedang kamu makan itu apa?"

BUDIDAYA ikan air tawar sekarang telah menjadi sebuah kegiatan agribisnis yang tak terpisahkan dengan industri pakan ikan.

Ikan mas, lele, nila (mujair), bawal air tawar, patin (pangasius), gurami dan terakhir yang sedang trend adalah udang galah, semuanya sangat tergantung pada pakan buatan industri besar. Pakan ikan air tawar tersebut sebenarnya sama dengan pakan untuk unggas, yang di kalangan peternak/ petani ikan dikenal dengan nama pelet.

Komponen biaya pakan dalam budidaya ikan air tawar mencapai 70 persen dari seluruh komponen biaya. Hingga petani ikan yang ingin meningkatkan keuntungannya, pertama-tama harus melakukan penghematan pada komponen biaya pakan.

Cara penghematan pakan ikan, selama ini dilakukan oleh petani dengan berbagai cara. Gurami diberi pakan hijauan berupa daun keladi (sénþé). Ada juga yang masih memanfaatkan tinja sebagai pakan tambahan bagi ikan mas piaraan mereka.

Meskipun ikan dari empang demikian dengan WC umum demikian, volumenya sangat kecil hingga tidak pernah sempat masuk pasar.

Para peternak lele dan patin, biasa meramu pakan sendiri dari dedak halus, ampas tahu, tepung tapioka, tepung jagung dan daging ayam mati dari peternakan. Bahan tersebut dicampur, diberi air, digiling, ditambah vitamin dan dikukus. Bahan-bahan lain seperti pupa (kepompong) ulat

Sejenak kemudian kedua mata si tikus tiba-tiba terbelalak, dua kata "Pakan Anjing" terpampang jelas di kantong makanan, maka itu ia pun kontan merasa kecewa dan putus asa.

Kamu Adalah Seluruh Duniaku Karena suatu urusan yang tetek bengek Pak Dody telah menyinggung dan melukai perasaan isterinya.

Dengan muka menyeringai, ia coba membaik-baiki sang isteri: "Sayang, kamu adalah seluruh duniaku!"

Isterinya melengos tak

sutera, cacing, siput, bekicot dll. juga mereka manfaatkan untuk bahan pakan tambahan.

Para petani tambak bandeng, selama ini sudah terbiasa memanfaatkan plankton yang mereka sebut “klékap” sebagai bahan pakan alami bagi bandeng mereka. Proses penumbuhan plankton harus dilakukan dengan pengeringan kolam, empang atau tambak. Pengeringan biasanya dilakukan sekalian dengan pengerukan lumpur yang digunakan untuk memperkuat dan marapikan tebing serta pematang. Proses pengeringan ini bisa berlangsung antara 1 minggu sd. 1 bulan, tergantung intensitas sinar matahari. Fungsi pengeringan selain untuk proses penumbuhan plankton, juga agar hama dan bibit penyakit ikan mati. Terutama penyakit akibat bakteri dan virus. Sebab air yang tergenang terlalu lama, potensial untuk menumbuhkan plankton, sekaligus juga virus dan bakteri pengganggu ikan. Para petani tambak biasa menggunakan tembakau dan biji teh untuk membunuh bakteri, virus dan hama lain pengganggu tambak.

Selain pengerukan lumpur, kalau perlu juga dilakukan pencangkulan dan pembajakan dasar kolam. Setelah kolam benar-benar kering dan rapi, ditaburkan pupuk kandang dan urea.

Dosisnya seperti kalau menanam padi.

Misalnya pupuk kandangnya 5 ton per hektar dengan urea 1 sd. 2 kuintal.

Untuk lebih meningkatkan kesuburan air kolam, bisa ditambahkan pula zat

menghiraukannya.

Dody: "Wah, rupanya perang dunia akan pecah nih."

Kuatir Menjadi Pelupa Pria itu tampak sedikit khawatir ketika dokter datang untuk memeriksa fisik tahunan. Jadi hal pertama yang dokter lakukan adalah untuk meminta apakah ada sesuatu yang engganggunya.

"Nah, saatnya untuk mengatakan kebenaran, Dok," jawab pasien.

"Anda lihat, saya tampaknya akan menjadi pelupa, aku tidak pernah yakin saya ingat di mana

perangsang tumbuh (ZPT) seperti atonik atau dekamon. Setelah itu tambak digenangi air. Kalau tambak air payau, maka yang digenangkan air tawar (dari sungai) dicampur dengan air laut. Kalau kita akan memelihara ikan air tawar, maka air yang digenangankan hanya air tawar. Selanjutnya kolam atau tambak dibiarkan terkena sinar matahari sampai menjadi hijau. Proses ini bisa berlangsung dari satu minggu sampai satu bulan, tergantung dari intensitas sinar matahari dan tingkat kesuburan air.

Kolam yang sudah hijau ini telah dipenuhi dengan ganggang (algae) yang oleh masyarakat luas sering disebut salah (salah kaprah) sebagai “lumut” . Ada banyak ragam algae, mulai dari ganggang biru (cyanophyta), ganggang hijau (chlorophyta), ganggang cokelat (dinophyceae), ganggang kuning (chrysophyceae), ganggang merah (Rhodophyceae) dan ganggang kersik (diatomeae).

Hingga sebenarnya, warna air yang subur, akan sangat tergantung dari jenis algae yang tumbuh di sana.

Namun pada umumnya yang paling banyak tumbuh di kolam ikan adalah ganggang hijau. Selain ditumbuhi algae, kolam yang subur juga akan dihuni cacing, jentik nyamuk, larva capung, kumbang air, kepik, kutu air dll. Kumpulan algae dan macammacam hewan renik (mikro) inilah yang di kalangan peternak ikan disebut sebagai plankton. (dari berbagai sumber)

saya meletakkan mobil, atau apakah saya menjawab surat atau membayar tagihan, atau di mana aku akan pergi, atau apa yang akan saya lakukan setelah aku sampai di sana - jika saya sampai di sana. Jadi, saya benar-benar membutuhkan bantuan Anda. Apa yang bisa saya lakukan?

"Dokter berpikir sejenak, kemudian menjawab dengan nada nya paling baik hati, "Bayar saya di muka."

Sakit Kepala Parah Seorang pria yang baru saja

menjalani operasi terus mengeluhkan benjolan di kepala dan sakit kepala mengerikan. Karena operasi itu dilakukan pada usus buntunya, tidak ada alasan duniawi mengapa ia harus mengeluh sakit kepala.

Akhirnya perawatnya, takut bahwa orang itu mungkin menderita satu dari beberapa shock pasca-operasi, berbicara dengan dokter tentang hal itu.

Dokter meyakinkan perawat, "Jangan khawatir tentang apa pun. Dia benar-benar memiliki benjolan di kepalanya. Sekitar setengah jalan waktu operasi, kami kehabisan obat bius dan

K E S E H ATAN 7

MINGGU, MINGGU,1 JULII 2012 M 11 SYA’BAN 1433 H

KEMATIAN BAYI

Menekan Hingga ke Ujung Jumlah bayi yang meninggal di Indonesia mencapai 34 kasus per 1.000 kelahiran. Jumlah tersebut lebih tinggi dari angka Millenium Development Goals (MDG’s), yakni 25 kasus per 1.000 kelahiran.

PENYEBAB kematian bayi 1-11 bulan. Sumber Riset Kesehatan Dasar 2007

Laporan:

Andika D Khagen KETUA Umum Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Badriul Hegar mengatakan, ada tiga faktor terbanyak penyebab kematian bayi antaranya, asfiksia, BBLR, dan Infeksi.

“30 persen mengalami kematian karena sesak waktu lahir,” ujar Hegar dalam ulang tahun Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) ke-58 di gubernuran, Sabtu (30/6).

Angka kematian tersebut didikung dengan pelbagai survey yang dilakukan. Misalnya, hasil survey dari Demografi Kesehatan Indonesia (2002-2003), Angka Kematian Bayi Baru Lahir (AKBBL) mencapai 35 per 1000 kelahiran hidup atau dua kali lebih besar dari target World Health Organization (WHO) sebesar 15 per 1000 kelahiran hidup.

Menurut Menteri Kesehatan (2007), berdasarkan Survey Kesehatan Rumah Tangga (2001), penyebab kematian bayi baru lahir di Indonesia di antaranya BBLR 29 persen, asfiksia 27 persen, tetanus neonatorum 10 persen, masalah pemberian makanan 10 persen, gangguan hematologik 6 persen, infeksi 5 per-

sen, dan lain-lain 13 persen.

Prevalensi bayi berat lahir rendah (BBLR) menurut WHO (2007) diperkirakan 15 persen dari seluruh kelahiran di dunia dengan batasan 33 persen-38 persen dan lebih sering terjadi di negara-negara berkembang atau sosio-ekonomi rendah.

Secara statistik menunjukkan 90 persen kejadian BBLR didapatkan di negara berkembang. Angka kejadian di Indonesia sangat bervariasi antara satu daerah dengan daerah lain yaitu berkisar antara 9 persen - 30 persen.

Disebutkan, faktor penyebab BBLR adalah komplikasi obstetri, komplikasi medis, faktor ibu dan faktor janin.

Faktor ibu diantaranya adalah dikarenakan penyakit, usia ibu, keadaan sosial ekonomi dan kondisi ibu saat hamil.

Di Sumetara Barat, menurut Kabid Yankes Dinas Kesehatan Sumbar Lili yang mengutip data dari Fakultas Kedokteran Universitas Andalas (FK Unand) 2007, angka

kematian bayi sebanyak 28 bayi dari seribu kelahiran.

Kurangnya Tenaga Kesehatan Badriul Hegar menyebutkan, dari faktor penyebab tersebut, satu yang menjadi picunya antara lain kurangnya dokter spesialis yang menangani bayi. Jumlah dokter spesialis anak di Indonesia saat ini hanya mencapai 2.500an, sedangkan jumlah anak di Indonesia mencapai 45 juta anak (usia 0-18 tahun).

“Jika demikian, untuk satu orang dokter bertanggungjawab menangani 10.000 anak,” katanya. Disebutkan, minimnya tenaga dokter spesialis tersebut juga menjadi penyebab rendahnya tingkat kesehatan anak secara keseluruhan di Indonesia. Jumlah pertambahan dokter anak di Indonesia hingga saat ini tidak sebanding dengan jumlah kelahiran yang mencapai 4,5 juta bayi per tahun.

Hingga kini, kata dia, Indonesia hanya mampu meluluskan sekitar 120 calon dokter anak di 14 lembaga pendidikan dalam setiap tahunnya. Kurangnya dokter anak di Indonesia merupakan kekawatiran tersendiri di era globalisasi saat ini. Pasalnya, banyak dokter-dokter dari luar negeri yang akan masuk ke Indonesia dan akan bersaing dengan dokter dalam negeri.

Untuk itu, kata dia, langkah yang harus diambil yakni menambah jumlah dokter anak, meningkatkan kualitas dokter anak dan distribusi dokter anak di masing-masing daerah secara merata. Namun demikian, lanjutnya, untuk menyiasati kekurangan dokter

anak dapat pula dilakukan upaya dengan sistem berjenjang mulai dari mengoptimalkan keberadaan Posyandu di desa/kampung dan Puskesmas di tiap-tiap kecamatan, serta rumah sakit daerah.

“Bandingkan presentasenya dengan Amerika, 1: 2.500,” sebutnya. Persoalan ini, menurut Hegar, mesti dicarikan jalan keluar. Meski saat ini terus bermunculan spesialis-spesialis anak, namun dalam waktu dekat, hal tersebut belum akan tercapai.

Ketua IDAI Sumbar Aumas Pabuti menyebutkan, di Sumbar, jumlah dokter spesialis anak hanya 44 orang dokter. Menurut dia, dokter spesialis anak yang ada sekarang masih terkonsentrasi di perkotaan dan belum menyentuh daerah perdesaan.

“Akibatnya, pelayanan terhadap pasien anak-anak masih kurang memadai dan sering terabaikan oleh pelayanan medis,” katanya. Untuk melayani masyarakat secara maksimal, kata Aumas Pabuti, minimal dua hingga tiga dokter spesialis anak perlu ditempatkan di Puskesmas.

Dia menambahkan, tidak meratanya penyebaran dokter anak terutama di daerahdaerah, salah satunya diakibatkan tidak adanya kewajiban mengikat yang mengharuskan mereka untuk membuka praktik di wilayah-wilayah yang jauh dari kota besar.

“Kekurangan tenaga dokter spesialis anak di antaranya berada di Kabupaten Kepuluan Mentawai, Kabupaten Padangpariaman,” katanya. Dia mengatakan, meski IDAI merupakan organisasi profesi sebagai wadah

bernaungnya dokter anak, namun lembaga itu tidak memiliki kekuatan dan wewenang dalam hal penempatan dokter di suatu daerah.

Karena kewenangan tersebut terletak sepenuhnya pada Kementerian Kesehatan, dalam hal ini Dinas kesehatan di daerah, sementara IDAI sendiri hanya berperan dalam hal perekomendasian saja.

“Apalagi kalau dokter tersebut dalam mengambil spesialisnya atas biaya sendiri.

Tentunya mereka berhak menentukan lokasi praktiknya sendiri hingga wajar kalau banyak dokter anak yang cenderung membuka praktik di perkotaan,” kata Aumas Pabuti.

Maksimalkan Dokter Puskesmas Aumas Pabuti menyebutkan, dalam pertemuan IDAI ke-58, salah satu langkah maju yang dilakukan yaitu dengan memberikan pengetahuan kepada dokter-dokter di puskesmas untuk mengurangi resiko kematian bayi.

“Kita berikan penanganan maksimal untuk ibu-ibu yang akan melahirkan,” tuturnya.

Menurut Aumas, dengan dikuatkannya dokter-dokter yang bertugas di puskesmas, akan menjadi salah satu jaringan penurunan angka kematian bayi.

Beberapa di antara pengetahuan yang diberikan yaitu soal imunisasi, mengapa ibu harus menyusui, memberikan makanan yang tepat, dan normalkah pertumbuhan anak.

Menurut Aumas, dokterdokter puskesmas inilah yang menjadi gardu pertama dalam menangani kelahiran, terutama di desa-desa. (*)

PROPORSI penyebab kematian bayi usia 0-6 hari. Sumber Riset Kesehatan Dasar 2007

PENYEBAB kematian 7-28 hari. Sumber Riset Kesehatan Dasar 2007.png

PROPORSI penyebab kematian bayi usia 0-59 bulan.Sumber Riset Kesehatan Dasar 2007.

8 1 0 TA H U N K O TA PA R I A M A N PANGANTAR Dengan lika-liku perjuangan yang amat panjang menuju kota yang definitif, Kota Pariaman akhirnya resmi berdiri sebagai Kota Otonom pada 2 Juli 2002 berdasarkan UndangUndang Nomor 12 Tahun 2002 tentang Pembentukan Kota Pariaman di Sumatera Barat.

Sebelumnya Kota Pariaman berstatus Kota Administratif dan menjadi bagian dari Kabupaten Padang Pariaman berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 33 Tahun 1986. Kotif Pariaman diresmikan tanggal 29 Oktober 1987 oleh Mendagri Soepardjo Roestam dengan Walikota pertama Drs Adlis Legan. Perjuangan menuju kota administratif inipun cukup berat. Kini sudah 10 tahun Pariaman menjadi kota. 2 Juli 2002-2 Juli 2012.

PEPOHONAN pinus berjejer rapi. Dedaunannya gugur membentuk hamparan kecoklatan menutup sebagian pasir pantai. Debur ombak tak begitu keras. Sepagi itu, Jumat (29/6), serombongan pelajar tampak riang memasuki gedung yang tak begitu besar, namun asri dan nyaman.

Gedung itu adalah Perpustakaan Mr H Sutan Mohammad Rasjid yang berada di Pantai Gandoriah, Kota Pariaman.

Posisinya yang berada di destinasi wisata yang terkenal di Sumatera Barat itu, menjadikan Perpustakaan Mr H Sutan Mohammad Rasjid menjadi kian diminati masyarakat. Karena itu, pustaka buka tiap hari termasuk Minggu.

Perpustakaan yang mengambil nama tokoh pejuang, pemberontak, dan penerima bintang mahaputra itu, kini jadi ikon Kota Pariaman.

Penggunaan Perpustakaan Mr H Sutan Mohammad Rasjid diresmikan pada Sabtu 2 Juli 2011 lalu oleh Walikota Pariaman H Mukhlis R, yang sebagian besar isi dan koleksi buku-bukunya dibantu keluarga besar almarhum Mr H Sutan Mohammad Rasjid dihadiri ahli waris keluarga, di antaranya CEO PT CIMB Niaga Tbk, Arwin Rasyid dan Irwan Rasyid.

Semenjak dibuka, pengunjung terus meningkat dari bulan ke bulan. Sebulan pertama beroperasi, seratusan pengunjung sudah tercatat, Oktober sebanyak 220 orang, November 250 orang, dan Desember 275 orang.

Januari 2012 melonjak menjadi 462 pengunjung.

Februari turun menjadi 326 pengunjung dan pada Maret bertambah menjadi 509, April 504 dan sampai 5 Mei 2012, turun 136 pengunjung.

Menurut Delviawati, salah seorang staf, meningkatnya jumlah pengunjung tak mau tidak, pihak pustaka terpacu untuk meningkatkan koleksi buku dan infrastruktur lainnya.

Kini Perpustakaan Mr H Sutan Mohammad Rasjid punya koleksi 447 judul buku dengan jumlah buku 2119 buah. Buku-buku itu terdiri dari sirkulasi 347 judul dengan 1.088 eksemplar.

Roman 70 judul, 597 eksemplar. Referensi 30 judul, 67 eksemplar, kliping berbagai bidang ilmu sebanyak 11 eksemplar dan terbitan berseri sebanyak 356 eksemplar.

“Koleksi buku-buku yang ada sekarang memang masih terasa sangat kurang mengingat tingginya minat masyarakat memanfaatkan pustaka ini. Kini, sekitar 500 orang sudah tercatat sebagai ang-

MINGGU, MINGGU,1 JULII 2012 M 11 SYA’BAN 1433 H

PERPUSTAKAAN MR H SUTAN MOHAMMAD RASJID

Ikon Pencerdasan Kota Pariaman gota pustaka,” kata Delviawati kepada Haluan, Jumat (29/6).

Menurutnya, beragam latar belakang pengunjung yang menjadi anggota perpustakaan tersebut. Jika dari kalangan ibu-ibu rumah tangga, mereka selalu mencari buku-buku yang berkaitan dengan keterampilan rumah tangga dan masak memasak.

“Lucunya, kalau anak-anak sekolah yang datang, sangat terasa di perpustakaan ini kekurangan buku, terutama buku-buku yang menunjang kelancaran pelajaran mereka di sekolah,” terangnya.

Koleksi Perpustakaan Mr H Sutan Mohammad Rasjid lebih dominan buku cerita dongeng, dan cerita anakanak, memang termasuk dominan di sini, dan bukubuku yang berbau pelajaran sekolah.

“Pengunjung paling banyak dikunjungi anak sekolah atau pelajar,” katanya.

Perpustakaan telah dilengkapi dengan meja baca dengan rak buku yang teratur, dibagi sesuai ragam buku dan katalognya. Ini memudahkan bagi pengunjung pustaka mendapatkan buku.

Operasional Perpustakaan Mr H Sutan Mohammad Rasjid dikelola oleh Humas Balaikota Pariaman.

Menurut Kabag Humas Jafreki, Pemerintah Kota Pariaman terus meningkatkan pembangunan perpustakaan melalui APBD. “Ini aset yang baik untuk mencerdaskan

generasi masa datang. Pada 2013 nanti, perpustakaan itu akan berstatus UPT. Langkah menuju ke situ sedang disiapkan. Saat ini Perpustakaan Mr H Sutan Mohammad Rasjid membina 11 perpustakaan nagari-

nagari di Kota Pariaman,” kata Ernida Puspita, Kasubag Dokumentasi dan Perpustakaan humas Sekretariat Kota Pariaman.

Indra Jaya, Kepala Dinas Pendidikan Kota Pariaman, menyebutkan, kemajuan yang

dicapai Perpustakaan Mr H Sutan Mohammad Rasjid dalam usianya baru setahun, cukup signifikan.

“Kita perlu mengapresiasi Perpustakaan Mr H Sutan Mohammad Rasjid yang kini terus berkembang pesat,” kata

Indra Jaya.

Perpustakaan nagari yang berada dalam pembinaan itu adalah Pustaka Nagari Desa Manggung, Pariaman Utara.

Kegiatan-kegiatan layanan perpustakaan adalah

layanan sirkulasi, referensi/ rujukan dan layanan perpustakaan keliling.

Layanan perpustakaan keliling, melayani bagi pengguna perpustakaan yang berada di desa/kelurahan di lingkungan Kota Pariaman. (h/tris/rvo)

SUTAN MOHAMMAD RASJID

Berprinsip Teguh, Kebanggaan Piaman

ORANG besar pasti punya ‘sesuatu’. Pendirian yang kukuh, jelas, berani mengambil risiko, rela berkorban dan punya kasih sayang untuk sesama. ‘Sesuatu’ itu, sikap yang teguh, tak pelak, inilah yang melekat dalam diri Sutan Mohammad Rasjid.

Sutan Mohammad Rasjid adalah seorang pejuang dan perintis kemerdekaan asal Pariaman, Sumatera Barat, ini namanya kini dikenang oleh bangsa Indonesia sebagai putra terbaik yang bergelar Pahlawan Nasional. Pemerintah dan masyarakat Pariaman, sejak setahun lampau mengabadikan nama Mr Sutan Mohammad Rasyid sebagai nama perpustakaan yang berada di kawasan objek wisata Pantai Gandoriah Pariaman.

Perpustakaan merupakan salah satu pusat pencerdasan masyarakat.

“Masyarakat Piaman, Sumatera Barat dan Indonesia umumnya, bangga dengan Mr Sutan Mohammad Rasyid. Kami berharap, melalui perpustakaan ini masyarakat bisa termotivasi dan terinspirasi dengan semangat dan sikap hidup beliau yang kukuh berprinsip dan rela berkorban,” kata Walikota Pariaman H Mukhlis R, saat peresmian perpustakaan ini pada 2 Juli 2011 lalu.

Tentang prinsip kuat dan keberanian mengambil risiko, pernah dikenang oleh putra sulungnya Irwan Rasyid (baru meninggal Minggu, 24 Juni 2012 lalu-red).

Seperti ditulis wartawan senior Kompas Julius Pour, Irwan tatkala berusia 15 tahun, pernah mengalami peristiwa yang sangat berbekas. Peristiwa itu terjadi 6 April 1958. Mr Sutan Muhammad Rasyid saat itu menjabat Duta Besar RI di Italia.

Dari gedung kedutaan di Kota Roma, di tengah malam yang dingin, Irwan mengikuti ayahnya melarikan diri melalui Genoa dan akhirnya sampai di Genewa, Swiss.

Irwan bersama ibu dan ketiga adiknya yakni Irzan, Aswin dan Arwin terpaksa meninggalkan segala fasilitas sebagai keluarga Dubes, setelah ayahnya menyatakan diri bergabung dengan PRRI. Sebuah keputusan yang sampai sekarang ini tetap menjadi perdebatan, tulis Julius Pour.

Mengapa Sutan Mohammad Rasjid (meninggal dunia di Jakarta

tahun 2000 dan setelah itu baru menerima penghargaan Bintang Mahaputra), sebagai seorang diplomat senior, bekas pejuang kemerdekaan, anggota Partai Sosialis Indonesia (PSI), dan mempunyai kedudukan terhormat sebagai dubes, justru rela meninggalkan semua kemapanan tersebut? Mendukung PRRI, sesudah gerakan pembangkangan tersebut berlangsung tiga bulan dan justru mulai menampakkan tanda-tanda kekalahan.

“Sebagai anak remaja, saya bingung. Wah, ayah ini pasti crazy sebab kami harus meninggalkan semua kenyamanan dan mengubahnya dengan hidup di perantauan sebagai keluarga pelarian politik.

Pendidikan saya dan semua adik ikut berantakan, sebab ayah tidak punya pekerjaan tetap. Saya disekolahkan ke Inggris dengan bekal uang tabungan terbatas.

Terpaksa hidup menumpang di gudang, bersekolah dengan jalan kaki menembus salju Kota London, yang selalu berselimutkan kabut...,” kenang Irwan.

Putra sulung Sutan Mohammad Rasjid ini mengenang ayahnya sebagai seorang sosialis idealis, muslim yang taat, sekaligus orang Minang yang patuh kepada adat.

“Saya dulu menganggap ayah crazy oleh karena beliau nekat meninggalkan segala kenyamanan dan kemapanan. Sekarang ini saya paham, ternyata ayah saya mempunyai prinsip,” aku Irwan.

Teguh Berprinsip Dalam buku 101 Orang Minang di Pentas Sejarah yang diterbitkan

Citra Budaya Indonesia (2010) yang ditulis Hasril Chaniago disebutkan, Sutan Mohammad Rasjid adalah seorang tokoh yang perjalanan hidupnya penuh warna.

Seorang sarjana hukum, pengacara, jaksa, kemudian menjadi ketua KNI, Residen, Gubernur Militer Sumatera Barat, dan Menteri Pertahanan pada masa PDRI. “Setelah penyerahan kedaulatan, Rasjid menjadi pejabat tinggi Departemen Luar Negeri. Ketika terjadi pergolakan PRRI/Permesta, ia memilik menjadi “pemberontak” dan meninggalkan kedudukan sebagai Duta Besar di Italia,” tulis Hasril Chaniago dalam buku tersebut.

Sebelum ia terlibat dan bergabung dengan PRRI, Rasjid sudah merasakan adanya ketimpangan antara pusat dengan daerah, dan ia melihat pemerintah pusat mulai mengabaikan aspirasi rakyat luar Pulau Jawa. Akhirnya, ia memilih bergabung dengan PRRI. Ia tinggalkan segala kemewahan dan kemegahannya di Roma dan pergi ke Swiss untuk menjadi perwakilan PRRI, kemudian menjadi Menteri Luar Negeri PRRI. Pada awal 1969, Jenderal Kemal Idris waktu itu Kepala Staf Kostrad menemuinya di Singapura, dan dikatakan bahwa perkara eks pimpinan PRRI tak akan dibuka lagi, baru ia bersedia kembali ke Indonesia.

Sutan Mohammad Rasjid lahir di Jawi-jawi (Jalan Sudirman, Pariaman sekarang—red) pada 11 November 1911 (11-11-11), sebuah tanggal kelahiran yang unik.

Setelah menamatkan pendidikan

MULO di Padang tahun 1929, Rasjid berangkat ke Batavia dan masuk ke sekolah menengah atas AMS pada tahun 1930. Setamat dari AMS tahun 1933, Rasjid muda memilih melanjutkan pendidikannya ke Sekolah Tinggi Hukum dan tamat tahun 1938 dan mendapatkan gelar Meester in de Rechten.

Akan tetapi, meskipun terpaksa hidup susah dan berpindah-pindah, dengan susah payah Sutan Rasjid tetap berhasil membimbing keempat anaknya untuk bisa “menjadi orang”. Irwan, doktor hukum, membuka kantor pengacara di Jakarta sebelum meninggal sepekan lampau. Disusul Irzan, eksekutif di perusahaan jasa kiriman internasional. Aswin, berbisnis, dan yang bungsu, Arwin Rasjid, sekarang Direktur Utama Bank CIMB Niaga dan sebelumnya pernah menjabat sebagai direktur utama Bank Danamon dan Telkom.

Rasjid meninggal di Jakarta pada 30 April 2000 dalam usia 89 tahun. Jasadnya dikuburkan dekat dengan makam Bung Hatta, di Tanah Kusir, Jakarta. Meskipun memberontak, jasa-jasanya tetap diakui Negara.

Tahun 1979, ia mendapat pengakuan sebagai Perintis Kemerdekaan.

Dua hari sebelum ia wafat, Presiden RI Abdurrahman Wahid datang menjenguknya ke Rumah Sakit Pondok Indah, tempat ia dirawat.

Pada peringatan Hari Pahlawan 10 November 2000, enam bulan setelah wafat, Rasjid diberi Anugerah Bintang Mahaputra Adipradana dari Kepala Negara. (h/ze/dbsb)

GO GREEN 9

MINGGU, 1 JULI 2012 M 11 SYA’BAN 1433 H

Petani: KTT Rio+20 Gagal PARA petani organik Sumatra Barat menilai, hasil Konfeensi Tingkat Tinggi (KTT) Rio+20 tentang pembangunan berkelanjutan yang berlangsung di Rio De Jeneiro, Brazil, pada 20-22 Juni yang lalu, gagal dan tak memberi dampak apapun untuk pembangunan pertanian di Tanah Air. Karena itu, kalangan petani mencoba meningkatkan kemandirian dan tak tergantung kepada pemerintah.

Isu tersebut mengemuka dalam diskusi pada hari ketiga dalam Galanggang Alam Pertanian Organik (GAPO) II yang diadakan di Istana Rakyat Selaras Alam, Nagari Lasi, Kecamatan Canduang, Kabupaten Agam, (27/6).

Pengamat pertanian Nugroho Wienarto yang terlibat GAPO II mengatakan, hasil KTT Rio+20 terbilang mundur bila dibandingkan dari KTT-KTT se-

belumnya. “Termasuk mundur dari hasil KTT Bumi 20 tahun yang lalu,” kata Konsultan Senior FIELD-Bumi Ceria itu.

Menurutnya, KTT yang dihadiri Presiden Susilo Bambang Yudhoyono tersebut, meski melalui debat panjang, tapi tidak menghasilkan jalan keluar, khususnya bagi petani.

“Perdebatan tentang ekonomi hijau, pembangunan berkelanjutan hingga hak-hak perempuan juga mengalami kebuntuan. Banyak pihak tidak memiliki pemahaman yang sama tentang isu global tersebut,” paparnya.

Hasil Rio+20, menurut Nugroho, tidak menjamin ketersediaan pangan dunia bila dibandingkan konsumsinya yang terus meningkat.

Kecenderungan ini didukung oleh pertumbuhan jumlah penduduk, namun disisi lain lingkungan makin merosot.

“Kesuburan tanah menurun, hutan-hutan terus ditebangi dan tidak ada kepemimpinan global yang berdiri menghadang itu semua,” lanjutnya.

Nugroho menjelaskan merosotnya kualitas lingkungan telah berakibat pada kejadian bencana yang kerap terjadi.

“Ditambah lagi dengan emisi gas rumah kaca yang sulit dikendalikan membuat suhu bumi semakin panas. Pada gilirannya hal ini akan menimbulkan perubahan iklim.

KTT Rio+20 hanya mengutamakan kepentingan dunia usaha, tanpa upaya nyata untuk melindungi hak-hak petani,” tandasnya. (h/rel)

Aksi protes mewarnai KTT Rio+20 yang hasilnya terbilang mundur bila dibandingkan dari KTT-KTT sebelumnya

Mengenal Gunung Marapi Agar Tidak Tersesat dan Hilang

PANJAT POHON - Relawan dan TNI memanjat pohon tinggi untuk melacak keberadaan dua pendaki yang hilang di kawasan hutan Gunung Marapi, Selasa (26/6). Hari kelima pencarian, dua pendaki yang hilang Jumat (22/6) lalu masih belum ditemukan.

AGAR pendaki tidak tersesat atau hilang di kawasan Gunung Marapi, sebaiknya para pendaki, terutama pendaki pemula, harus mengetahui ilmu tentang kondisi gunung secara umum. Paling tidak ilmu tersebut bisa memberikan gambaran seberapa berat resiko pendakian yang akan di tempuh, sehingga bisa diantisipasi dengan baik.

Gunung Marapi yang terletak antara Kabupaten Agam dan Kabupaten Tanah Datar, merupakan gunung api type A yang teraktif di Pulau Sumatra. Gunung berketinggian 2891 Mdpl termasuk dalam rangkaian Pegunungan Bukit Barisan pada jalur Barat LautTenggara.

Saat ini, Gunung Marapi memiliki lima kawah yang masingmasingnya telah diberi nama, yakni Kaldera Bancah, Kapundan Tuo, Kabun Bungo, Kapundan Bongso dan Kawah Verbeek atau Kapundan Tenga. Kelima kawah itu merupakan pusat erupsi dengan lebar lubang antara 175-600 meter, dengan panjang 1200 meter.

Gunung Marapi tergolong sangat aktif, karena sering terjadi letusanletusan bertipe strombolian, dengan tinggi letusan mencapai 600 meter dari bibir kawah. Periode letusan berlangsung selama beberapa hari, beberapa minggu atau beberapa bulan, dengan masa istirahat antara satu tahun hingga 20 tahun.

Jenis potensi bahaya Gunung Marapi yang dapat mengancam keselamatan manusia dan harta

benda, terdiri dari awan panas, hujan abu, lontaran batu (pijar) dan lahar. Sedangkan lava jarang mencapai lereng bawah yang dihuni penduduk, sehingga juga jarang membahayakan penduduk setempat.

Gunung Marapi memiliki hutan yang cukup luas, yang sebagiannya merupakan hutan larangan. Konon pendaki yang masuk hutan larangan akan sulit untuk ke luar dari tempat itu. Hutan larangan itu sama seperti hutan biasa. Namun kalau dilihat dari ketinggian akan terlihat mirip sebuah perkampungan yang bersih dan rapi.

Sumber makanan di sekitar Marapi boleh dikatakan sangat langka. Sebagian besar buah-buahan di kawasan Marapi merupakan buah-buahan yang tidak bisa dimakan manusia. Namun sumber minuman banyak ditemui di berbagai titik.

Untuk jalur pendakian, Ketua Marapi Adventure Camp (MAC) Jofri Andres mengatakan, saat ini hanya ada satu jalur yang dibuka resmi untuk para pendaki Gunung Marapi, yakni jalur Koto Baru Kabupaten Tanah Datar. Meski ada beberapa jalur di daerah lainnya, namun jalur itu bukanlah jalur resmi, karena memiliki banyak jalan berliku dan bercabang yang bisa menyesatkan, serta sangat membahayakan dan mengancam keselamatan.

Jika mendaki Gunung Marapi melalui jalur resmi di Koto Baru, saat tiba di Pesanggerahan Marapi, para

pendaki akan diidentifikasi petugas, untuk antisipasi hal yang tidak diinginkan, seperti tersesat atau mengalami kejadian yang membahayakan.

Saat pendataan itu, sebaiknya para pendaki mencatat nomor petugas jaga di Pesanggrahan, agar bisa minta pertolongan jika pendaki menemui masalah atau musibah.

“Banyak pendaki yang memberikan nama atau identitas palsu kepada petugas Marapi, sehingga kami kesulitan untuk menginformasikannya ke pihak keluarga jika terjadi sesuatu pada pendaki. Sebaiknya data pribadi, seperti nama asli, nama panggilan, alamat, jika perlu nomor kontak pendaki dan salah seorang anggota keluarga yang bisa dihubungi, diserahkan oleh pendaki kepada petugas,” ujar Jofri.

Selain harus membawa perlengkapan pribadi, pendaki juga tidak boleh mengabaikan perlengkapan lainnya, seperti alat komunikasi, alat navigasi, senter, tenda, obat-obatan, logistik yang cukup serta kebutuhan lainnya. Untuk sumber air, sedikitnya ada tiga sumber air minum dari pesanggerahan ke puncak yang bisa dimanfaatkan, yakni di kawasan Pesanggerahan, di lokasi 1750 serta di bawah cadas.

“Bagi yang takut ketinggian, memiliki penyakit tertentu, seperti asma dan penyakit tahunan, sebaiknya tidak melaksanakan pendakian, karena sangat berbahaya. Pendaki juga harus memiliki fisik yang kuat, serta mengetahui ilmu Gunung Marapi secara umum, seperti mengetahui rute dan medan, mengetahui ancaman dan informasi umum lainnya,” tambah Jofri.

Selama pendakian, para pendaki juga harus mengikuti jalur yang ada tanpa membuat jalur baru, menjaga etika, menjauhi tempat membahayakan seperti di kawasan Lurah Hantu, Rimbo Takuruang, Taman Eldewis yang luas dan terjal, serta tempat larangan lainnya.

Saat ini Gunung Marapi masih berstatus waspada, yang telah diberlakukan semenjak 3 Agustus 2011 lalu.

Warga dan pendaki juga telah dihimbau untuk tidak melakukan pendakian ke puncak Gunung Marapi dan menjauhi radius tiga kilometer dari puncak Marapi. Gunung itu masih berbahaya, karena bisa mengeluarkan gas vulkanik yang berbahaya bagi kehidupan. Ancaman potensi letusan abu lontar material pijar dan pasir juga membuat gunung itu harus dijauhi radius tiga kilometer dari puncak. HASWANDI

Kekhawatiran Asia atas Green Economy KONFERENSI PBB tentang Pembangunan Berkelanjutan di Rio de Janeiro, atau lebih dikenal dengan KTT Rio 20+, yang baru saja berakhir menunjukkan kekhawatiran banyak negara berkembang di Asia atas gaung kata-kata seperti “pembangunan berwawasan lingkungan” (green economy) dan “model pembangunan pertumbuhan ramah lingkungan” (green growth) dalam diplomasi pembangunan. Dengan Komisi Ekonomi dan Sosial PBB untuk Asia-Pasifik (ESCAP) mendukung konsep ini, 58 negara anggota dari badan tersebut menempatkan diri mereka berseberangan dengan raksasa Asia seperti China.

Perbedaan ini menjadi jelas ketika KTT Rio 20+ memasuki hari-hari terakhir.

Satu komentar panjang dutabesar China untuk Thailand, yang diterbitkan sebuah harian di Bangkok, menyentuh pentingnya KTT itu merencanakan cetak biru baru bagi pembangunan berkelanjutan sambil menghindari istilah seperti “green economy” dan “green growth”.

“China bukan hanya menemukan jalan bagi pembangunan berkelanjutan yang sesuai dengan kondisi dalam negerinya, tapi juga membuat banyak kontribusi positif bagi pembangunan berkelanjutan di seluruh dunia,” demikian pandangan Dutabesar Guan Mu yang dimuat di The Nation, 21 Juni lalu.

“China bersedia,” tulis Guan Mu, “memperkuat kerjasama dan upaya bersama dengan pihak lain “untuk lebih memberikan kontribusi dalam mempromosikan pembangunan berkelanjutan global dengan prinsip yang sama namun tanggungjawab berbeda.”

Di Manila, para aktivis yang dipimpin Kalikasan, sebuah jaringan kelompok lingkungan yang berbasis di Filipina, menggelar protes di luar kedutaan besar AS, sehari sebelumnya, guna mengkritik skema green economy yang memperkaya para korporasi.

“Kami, rakyat, yang tak diperbolehkan berbicara di KTT, yang hak-haknya diinjak-injak, takkan diam,” ujar Lyn pano, sekjen Asia Pacific Research Network, selama protes itu. “Kami akan perkuat barisan dan terus berjuang (menolak green economy).”

Meski mendapatkan protes, pesan ketua ESCAP kepada para peserta KTT Rio menyarankan negaranegara di Asia dan Pasifik menerima green growth sebagai bagian dari rencana pembangunan mereka.

“Kami senang kebijakan green economy diakui sebagai alat penting bagi pembangunan berkelanjutan dan pemberantasan kemiskinan,” ujar Noeleen Heyzer, sekretaris eksekutif ESCAP dalam sebuah pertemuan tingkat tinggi.

Desakan oleh badan-badan PBB “termasuk Program Lingkungan PBB (UNEP) “untuk mendukung kebijakan green economy mengabaikan kekhawatiran di Asia bahwa hal tersebut digunakan untuk merusak kerangka pembangunan berkelanjutan yang sudah disetujui,” kata Shalmali Guttal, peneliti senior di Focus on the Global South, lembaga pemikiran berbasis di Bangkok.

“Ada kekhawatiran bahwa ini merupakan sebuah upaya negara-negara maju, penghasil polusi utama di dunia, untuk memaksakan ‘sistem proteksi dengan alasan lingkungan’ (green protectionism) dalam perdagangan internasional,” ujarnya kepada IPS. “Negara-negara berkembang di Asia punya alasan untuk khawatir karena ada upaya lain dari negara-negara maju untuk mengelak komitmen yang telah mereka buat guna membantu negara-negara berkembang memenuhi target pembangunan mereka,” ujar Guttal. “Badan-badan PBB semestinya mendengarkan orang-orang yang seharusnya mereka bantu.”

Pertentangan antara ESCAP dan negara-negara besar di wilayah tersebut mengenai istilah green growth muncul pada pertemuan tingkat menteri Oktober 2010 di Kazakhstan. Siaran pers yang diedarkan pada akhir konferensi tingkat menteri ke-6 PBB tentang lingkungan

dan pembangunan untuk Asia dan Pasifik (MCED-6) harus dirumuskan ulang.

Empat negara –China, India, Iran, dan Rusia– keberatan kalimat green growth yang tampak mencolok (termasuk dalam judul siaran pers) sebagai kebijakan yang telah disahkan para menteri negara-negara Asia.

Ini memaksa ESCAP mengeluarkan pernyataan pers baru yang mengidentifikasikan green growth sebagai sebuah pendekatan pembangunan berkelanjutan.

“Sejak itu, ini menjadi area yang diperdebatkan,” ujar seorang diplomat Asia asal Bangkok yang tak mau disebutkan namanya kepada IPS. “Kami lebih memperhatikan pernyataan ESCAP untuk mengkritisi bagaimana frasa green growth dan green economy digunakan.”

Secara internal, mayoritas negara menjalankan gagasan mereka menuju alternatif pembangunan rendahkarbon dan investasi dalam teknologi hijau,” jelasnya.

“Tapi kami keberatan dipaksa mendukung green economy dalam konteks pembangunan berkelanjutan.”

Nyatanya, ESCAP berada di barisan terdepan dalam perdebatan green growth, mengakuinya sebagai alternatif pembangunan berkelanjutan pada 2005. Ini muncul dalam MCED-5 yang dihelat Korea Selatan, pemimpin yang muncul dalam green ceconomics.

Tiga tahun kemudian, setelah krisis keuangan 2008, yang lainnya mendukung model green growth, dari UNEP hingga para pemimpin dari 20 ekonomi terbesar di dunia.

“Negara-negara Asia menghadapi masalah keterbatasan sumberdaya, kenaikan harga bahan bakar, dan ini merupakan rintangan bagi pembangunan mereka,” kata Rae Kwon Chung, direktur divisi lingkungan dan pembangunan ESCAP. “Kemiskinan tak dapat dipecahkan tanpa menyelesaikan kendala sumberdaya. Krisis makanan dan bahan bakar terakhir harus memicu perubahan drastis.”

“Negara-negara berkembang memerlukan sistem energi berbeda dari sistem saat ini,” ujarnya kepada IPS. “Green economy adalah salah satu strategi bagaimana mengoperasionalkan pembangunan berkelanjutan.”

Kebutuhan akan pergeseran ini, tulis laporan ESCAP bertajuk “Low Carbon Green Growth Roadmap for Asia dan Pasifik”, adalah karena wilayah ini menggunakan sumberdaya tiga kali lebih banyak dari wilayah lain di dunia untuk menghasilkan satu dolar.

Banyak negara di wilayah ini merupakan net importir sumberdaya dan rentan terhadap kenaikan harga, tulis dokumen ESCAP, yang dirilis menjelang KTT Rio +20.

Sekira 42 juta orang didorong kembali ke dalam kemiskinan di wilayah ini pada 2011 sebagai akibat kenaikan harga minyak dan makanan, menambah 19 juta orang yang terjerumus ke dalam kemiskinan tahun sebelumnya, catat laporan ESCAP. Sekarang wilayah ini perlu segera beralih dari strategi sumberdaya intensif yang merusak alam demi keuntungan semata dan menganut strategi pertumbuhan yang didasarkan pada efisiensi sumberdaya, tulis laporan itu.

Dua kekuatan ekonomi besar di Asia yang sedang berkembang, China dan India, dan yang lebih kecil seperti Kamboja dan Vietnam, dipuji dalam laporan itu karena memperkenalkan green economy mereka.

Namun, kekuatan ekonomi Asia yang lebih besar menaikkan bendera merah ketika green growth ditempatkan dalam konteks lain –sebuah resolusi baru yang mengikat secara internasional bagi pembangunan berkelanjutan di negara-negara berkembang (Global South).

“Ini akan tetap menjadi isu sensitif di Asia dan pertemuan-pertemuan ESCAP akan mencerminkan ini di masa depan,” ujar diplomat Asia itu. “Beberapa pemerintah mengatakan cukup sudah.” (ipublikasikan atas kerjasama Yayasan Pantau dan IPS Asia-Pasifik).A

OTOMOTIF 10

MINGGU, 1 JULI 2012 M 11 SYA’BAN 1433 H

Jupiter Z Injeksi Siap Meluncur Bulan Depan JUPITER Z siap menjadi motor bebek pertama Yamaha yang akan menggunakan teknologi YM-JET FI atau sistem injeksi andalan mereka. Dengan teknologi tersebut, motor ini akan memiliki performa tinggi dengan konsumsi BBM yang dirancang lebih irit 30 persen.

PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM) berencana melepas New Jupiter Z injeksi dalam waktu dekat ini. “Rencananya bulan depan,” kata sumber YIMM kepada VIVAnews, Jumat 29 Juni 2012.

Sayangnya, YIMM masih menyimpan rapat informasi tentang New Jupiter Z tersebut. “Ditunggu saja, pasti akan kita infokan,” kata General Manager Marketing & Communication YIMM Eko Prabowo, seperti dikutip VIVAnews.

Saat ini, Jupiter Z memberikan kontribusi terbesar nomor dua dalam hal penjualan di kelas bebek Yamaha. Selama April 2012 lalu, motor yang kerap dipakai untuk ajang balap ini terjual sebanyak 12.969 unit.

Yamaha Jupiter pertama muncul tahun 2000, dengan mendalkan mesin 110 cc.

Tiga tahun kemudian, Yamaha melakukan penyegaran desain dan penambahan kode “Z” di nama belakangnya. Selanjutnya pada 2009, lahirlah generasi ketiga Jupiter Z dengan konsep baru yang mengusung mesin 115 cc.

Penerapan atau migrasi ke teknologi injeksi memang menjadi suatu keharusan dari setiap produsen sepeda motor Indonesia.

Sebab, Indonesia akan menerapkan emisi gas buang euro 3 pada 2014. (h/vvn)

Kedahsyatan Toyota Vios T

OYOTA melakukan penyegaran pada jajaran sedan entry level miliknya, Vios di Malaysia.

Toyota Vios 2012 ditawarkan mulai dari 73.000 ringgit atau sekitar Rp216 juta.

Mini sedan ini mengalami perubahan pada bagian eksterior. Dimulai pada lampu depan dan belakang, kemudian bumper lebih rendah di setiap sudutnya, serta desain lampu kabut yang baru.

Perubahan juga terjadi di bagian interior. Vios 2012 menggunakan bahan baru pada joknya. Sistem keamanan dengan airbag SRS untuk penumpang depan, sabuk pengaman dengan forcelimiter dan pre-tensioner.

Tak ketinggalan perangkat hiburan dengan layar sentuh 5.8" atau dengan opsi lain 6,1", kamera parkir mundur, sistem infotainment radio dan DVD, serta sistem GPS dengan navigasi.

Di bagian kaki-kakinya, Vios 2012 masih menggunakan velg alloy 15 inci yang dibungkus dengan ban berukuran185/60. Suspensi opsional dengan coil springs dan peredam kejut yang bisa ditambah ketinggiannya mencapai 10 mm.

Sayangnya perubahan tidak menjalar ke bagian mesin. Mobil ini masih mengandalkan mesin 1,5 liter dan mengadopsi teknologi VVT-I. Mesin itu dipadukan dengan transmisi otomatis dan manual. (h/vvn)

TIPS

Pasang Spion Retractabel All New Toyota Avanza SEPERTI fitur yang dimiliki Toyota Grand New Fortuner atau Grand New Kijang Innova, sekarang dipasaran sudah tersedia motor retractable yang bisa ke dua spion All New Toyota Avanza (ANA) dan All New Daihatsu Xenia (ANEX).

Namun dengan syarat spion harus sudah bersistem electric mirror seperti pada ANEX tipe M dan R atau pada ANA seluruh tipe (E, G dan Veloz).

Suatu kali diperoleh perangkat ini labelan SHM yang didistribusikan oleh toko Auto Omega di kawasan Stasiun Senen Raya, Jakpus.

Dijual lengkap dengan switch buka-tutup dan modul auto retract yang bisa diaktifkan melalui remote alarm.

Untuk pemasangannya memang agak ribet karena harus membuka doortrim.

“Orang yang terbiasa pasang alarm pasti tidak sulit untuk pasangnya, karena dari pihak distributor mengajarkan untuk cara bongkar pasang spion dan kelistrikan pada perang-

kat alarm,” jelas Arifin, dari teknisi Auto Omega.

Untuk pemasangan, Arifin memberikan trik pasangnya.

Langkah pertama, lepaskan door trim pintu depan guna bisa melepaskan tiang spion dari dudukannya dengan kunci 10 mm. Lalu lepas kabel elektric mirror dari soketnya.

Tahap kedua, pemasangan cukup di bawah saja dengan menekuk kaca spion ke dalam lalu congkel dengan jari tangan secara berhati-hati (Gbr.2). Setelah kaca terlepas

buka cover spion dari dudukannya sehingga terlihat motor electric mirror yang terpasang pada rumah cover.

Setelah itu, buka tiga baut dudukan motor dengan obeng plus (Gbr. 3). Lepaskan juga tiga baut rangka yang tertanam di dudukan spion dengan obeng plus. Sekarang giliran pasang motor retract pada dudukan yang sudah ada dan selipkan dua kabel ke tiang spion.Setelah rangkaian motor rectrac berikut elektric mirrornya terpasang, tutup kembali

cover spionnya. Kini giliran menyambung kembali kabel ke switch yang sudah disediakan, dengan penempatannya sesuai yang ada di atas switch elektric mirror di bawah dasbor.

Untuk yang mau melengkapi dengan modul auto retract cukup men-jumper dua kabel ke modul alarm yang berfungsi untuk jika remote alarm aktif (On).

Jika tombol remote (alarm) diaktifkan (On), maka spion akan melipat, dan bila kunci kontak diposisikan ke On, spion akan terbuka secara otomatis (Gbr. 4).

Motor retract yang baru hanya tersedia digerai Auto Omega seharga Rp1,2 juta (sepasang) ini dijual tanpa modul auto retract alias difungsikan manual.

Namun bagi yang ingin lengkap dengan modul auto retract-nya tinggal menambah Rp 300 ribu (sepasang). “Kita kasih garansi ketersediaan spare part,” tegas Soen Sugiharto, pemilk gerai Auto Omega. (mobil.otomotifnet.com)

MINGGU, 1 JULI 2012 M 11 SYA’BAN 1433 H

Ribuan Peserta ................ Dari Halaman. 1 Saat pengibaran bendera start itu, Gubernur didampingi Arviyan Arifin, Direktur Utama Bank Muamalat Indonesia, H. Basrizal Koto, CEO Basko Group, Bupati Limapuluh Kota yang diwakili Asyirwan Yunus, Bupati Agam Indra Catri, Wako Bukittinggi yang diwakili Hermansyah, serta petinggi Bank Muamalat Sumbar lainnya.

Rute yang ditempuh penggemar sepeda santai Bank Muamalat Gowes Tour de Harau (BMG-TdH I), semenjak dari garis start terus melaju ke arah batas Kota Payakumbuh, masuk jalan Gajah Mada Payobasung, Padang Alai, Andaleh, Mungo, Taram, Batu Batang, Boncah, Ketinggian, kemudian masuk Kota Sarilamak, ibu kota Kabupaten Limapuluh Kota, terus menuju Lembah Harau, dan finish di Sarasah Aka Barayun Harau yang sejuk.

Usai masuk finish, ribuan peserta, istirahat minum ringan,

makan jagung, jeruk, dan dan makanan ringan lainnya yang telah disiapkan panitia sembari menikmati hiburan musik.

Sambil menikmati kesejukan alam Harau, peserta mengikuti door prize dengan bermacam-macam hadiah. Hadiah utama berupa sepeda diraih Hendra, salah seorang karyawan Bank Muamalat Kota Payakumbuh, dan Ade Chandra, karyawan Bank Nagari Payakumbuh yang beruntung meraih Honda Scopy yang kuncinya diserahkan Chairul Nur dari Bank Muamalat.

Sementara itu, Direktur Utama Bank Muamalat Indonesia Arviyan Arifin menyebutkan, kegiatan yang berkaitan dengan ulang tahun ke20 Bank Muamalat sidah direncanakan dilangsungkan di Sumbar, yang tujuannya untuk memperkenakan objek wisata di Ranah Minang.

“Selain itu, lebih mendekatkan BMI kepada masyarakat Sumbar

yang erat dengan falsafah adat basandi syarak, syarak basandi Kitabullah.

Basrizal Koto dalam keterangan kepada wartawan menyebutkan, hadirnya Bank Syariah atau Bank Muamalat pantas diapresiasi karena tujuan kehadirannya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, pendidikan, dan ekonomi-wisata.

“Selain itu, para petingginya banyak orang Minang,” kata Basrizal Koto sambil senyum.

Selain menggelar sepeda santai Tour de Harau, tambah pria yang akrab disapa Basko ini, Bank Muamalat Indonesia juga menyosialisasikan logo barunya.

“Dengan adanya bank syariah, tentu masyarakat Sumbar akan tertarik menabung pada bank ini.

Kita yakin setelah ada cabang Padang, Bukittinggi dan Payakumbuh, BMI akan berkembang ke kota dan kabupaten lainnya,” jelasnya. SYAFRIL NITA

Keberadaan ZD ............... Dari Halaman. 1 capres Golkar,” kata Jubir Golkar, Nurul Arifin, Sabtu (30/6).

Lalu di mana Zulkarnaen berada?

Pimpinan Komisi VIII DPR juga tak tahu dimana keberadaan Zulkarnaen Djabbar. Pimpinan Komisi VIII DPR masih kaget dengan penggeledahan ruang kerja Zulkarnaen.

“Kita masih kaget. Kita juga tidak tahu dimana posisi beliau, dihubungi tidak bisa,” kata Wakil Ketua Komisi VIII DPR Jazuli Juwaeni.

Hingga kini Zulkarnaen maupun putranya tidak bisa dihubungi.

Disambangi ke rumahnya pun, tidak ada yang mau memberikan tanggapan. Sementara itu, politisi Partai Golkar, Nudirman Munir menilai ada dendam dan intervensi politik dengan penangkapan dan pemeriksaan yang dilakukan oleh KPK terhadap beberapa anggota partai Golkar beberapa hari terakhir ini.

“Saya Nudirman Munir menganggap ini dendam politik,” tegas Nudirman. Nudirman beralasan karena dilakukannya pemeriksaan Bendahara Umum Partai Golkar,

Setya Novanto dan juga penetapan anggota Komisi VIII FPG, Zulkarnaen Djabar menjadi tersangka dan dilakukannya penggeledahan ruang kerja dan rumah dari Zulkarnaen, sebelum Rapimnas PG. Namun Nudirman meyakini tindakan KPK tidak disebabkan oleh mandeknya anggaran pembangunan gedung KPK, namun lebih kepada intervensi politik, jelas Hardiman menjawab pertanyaan wartawan.

“Bukan, ini intervensi poltik.

Saya enggak tau siapa, kalo saya tahu saya udah aduin ke polisi. Ada yang gak suka sama golkar, ada yg benci sama golkar. Kalo kita tau siapa, kita udah aduin ke polisi.”

Lebih lanjut dijelaskan Nudirman, ada gejala yang menguatkan berlakunya intervensi politik.

Rapimnas PG yang digadang-gadang Nudirman sangat menggebu untuk pemberantasan Korupsi malah dihantam oleh kasus ini.

“Saya orang hukum, ada gejala kan? Gejala kok kita lagi rapimnas, dimana semangat anti korupsi kita

di partai golkar sangat menggebugebu, tau-tau kita dibuat hal semacam itu. Belum tentu salah, belum tentu benar,” pungkasnya.

Zulkarnaen merupakan anggota Komisi VIII DPR yang juga mitra Kemenag. Dia ditetapkan sebagai tersangka kasus pengadaan kitab suci tahun anggaran 2011 dan 2012 serta pengadaan laboratorium komputer. Anggota Komisi VIII DPR ini diduga menerima imbalan milliaran rupiah secara bertahap dalam kurun waktu dua tahun itu.

Ketua KPK Abraham Samad mengatakan, Zulkarnaen diduga mengarahkan pejabat di Ditjen Bimas Islam untuk memenangkan PT Adhi Aksara Abadi Indonesia serta PT Karya Sinergy Alam Indonesia (KSAI) dalam proyek pengadaan Al-Quran.

Tim penyidik KPK menggeledah rumah Zulkarnaen di Bekasi dan ruang kerjanya di Gedung DPR. KPK menyita komputer termasuk sejumlah dokumen yang diduga terkait dengan perkara yang tengah disidik. (h/naz/dtc/inc)

Sepasang Homo ............... Dari Halaman. 1 6) sekitar pukul 04.00 WIB. Akibat kejadian tersebut, keduanya terbujur di ruang Unit Gawat Darurat (IGD) RSUP M Djamil Padang karena mengalami lukaluka dan kondisinya kritis.

Kedua gay tersebut yakni Syahrial (46), warga Ujung Labuh, Padang Baru, Lubuk Basung.

Syahrial mengalami pendarahan di kepala, diduga akibat dipukul oleh teman kencannya, Aldi (26), warga Jakarta Utara, yang kebetulan saat itu bertandang ke rumah Syahrial. Penyebab perkelahian gay ini belum diketahui, namun informasi didapat sementara, perkelahian tersebut diduga diakibatkan kecemburuan.

Informasi yang diperoleh menyebutkan, masyarakat sekitar rumah Syahrial mendengar teriakan keras yang berasal dari rumah Syahrial sekitar pukul 04.00 WIB. Warga yang tengah tertidur pulas, tersintak dan keluar dari rumah menuju asal teriakan tersebut.

Puluhan warga langsung mendobrak pintu rumah dan menemukan melihat kondisi Syahrial berlumuran darah di bagian kepalanya. Saat itu juga Syahrial menunjuk ke arah

Aldi. Awalnya warga menduga pria muda berbadan tegap itu perampok, dan langsung membabi buta menghajar Aldi. Aldi pun kritis. Tangannya patah. Tubuh memar.

Setelah Aldi dihakimi, warga pun akhirnya melaporkan kejadian tersebut ke pihak polisi. Petugas yang tiba di lokasi membawa keduanya ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Agam. Setelah menjalani perawatan sementara, pihak RSUD Agam akhirnya merujuk keduanya ke RSUP M Djamil Padang. Keduanya tiba di RSUP M Djamil Padang, sekitar pukul 12.00 WIB. Keduanya terlihat kritis di ruang IGD, tim medis sambil membersihkan luka keduanya langsung memasang oksigen dan infus. Syahrial terlihat ditemani keluarganya. Sementara Aldi sendirian terbujur di tempat tidur.

Sudirman salah seorang keluarga Syahrial saat ditanyakan apa yang menyebabkan perkelahian pasangan tersebut, dia tak berkomentar banyak. Bahkan dia menolak memberikan keterangan terkait kejadian itu.

“Saya hanya dapat telepon tadi pagi dari keluarga di Lubuk Basung,

sekitar pukul 07.30 WIB, bahwa Syahrial dirampok dan dirawat di rumah sakit RSUD Agam, dan akan dirujuk ke RS M Djamil,” kata Sudirman.

Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Agam AKP Didik Pujianto saat dihubungi mengatakan, setelah dilakukan pemeriksaan sementara, ternyata mereka ini merupakan pasangan kencan sesama jenis.

Dikatakan Didik, sebelum kejadian tersebut Aldi masuk ke rumah Syahrial ini sekitar pukul 19.30 WIB. Berselang beberapa jam kemudian baru warga mengetahui adanya perkelahian sekitar pukul 04.00 WIB, karena mendengar suara teriakan dari Syahrial.

Karena keduanya masih dalam kondisi perawatan, kata Didik, pihaknya belum bisa melakukan pemeriksaan lebih lanjut terkait apa yang menjadi motif perkelahian pasangan kencan itu.

“Keduanya masih dalam perawatan dan untuk pemeriksaan selanjutnya kami masih menunggu kondisi mereka pulih. Dan kami akan tetap memeriksa mereka terkait kasus perkelahian ini,” ungkapnya. (h/nas)

Tim SAR ....................... Dari Halaman. 1 AGAM, HALUAN — Hari Minggu (1/7) ini, massa tanggap darurat pencarian pendaki yang hilang di Gunung Marapi berakhir. Hingga hari kesembilan pada Sabtu (30/ 6), dua pendaki yang hilang Jumat (22/6) lalu belum ditemukan juga.

Hari terakhir pencarian, Tim SAR gabungan rencananya akan mengoptimalkan pencarian hingga ke beberapa lokasi lainnya.

Jika hari terakhir pencarian juga tidak membuahkan hasil, maka Tim SAR gabungan akan menghentikan pencarian. Namun itu bukan berarti harus berakhir di sana, karena BPBD Agam telah memberikan sinyal bagi relawan dan pihak keluarga untuk meneruskan pencarian jika bersikeras untuk melanjutkan pencarian.

“Sebelumnya telah disepakati oleh semua unsur, termasuk pihak keluarga, untuk menghentikan pencarian secara resmi jika hari terakhir pencarian tidak juga membuahkan hasil. Namun kami masih mempersilahkan relawan, pihak keluarga untuk melanjutkan pencarian, namun kami harap tetap berkoordinasi dengan BPBD Agam. Kami akan tetap mengontrolnya,” ujar Kepala BPBD Agam Bambang Warsito kepada Haluan, Sabtu (30/6).

Bambang mengatakan pada Jumat (29/6) malam, lima Tim

SAR gabungan telah bertahan di dalam hutan Gunung Marapi.

Sementara pada Sabtu (30/6) malam, ada empat tim yang bermalam di hutan, agar pencarian terakhir betul-betul optimal.

Sementara itu, tidak ditemukan juga dua pendaki yang hilang itu juga menimbulkan berbagai spekulasi dari masyarakat. Ada yang mengatakan dua pendaki itu disembunyikan “makhluk gaib”, bahkan ada yang berasumsi jika pendaki itu telah turun, namun takut untuk muncul dan kembali keluarganya. Namun semua dugaan itu belum bisa dibuktikan.

Kedua pihak keluarga korban hingga saat ini masih yakin bahwa anaknya masing-masing masih hidup dan selamat, serta akan kembali ke keluarga. Atas dasar itu kedua pihak keluarga korban terus bersemangat untuk mencari anaknya yang hilang dengan berbagai cara. Hanya saja saat ini mereka belum beruntung dan belum menemukan tanda-tanda keberadaan anaknya.

Seperti diberitakan sebelumnya, Abdul Hafiez (19) warga Sanjai Bukittinggi dan Alfian Chandra (15) warga Kamang Magek Agam melakukan pendakian gunung melintasi Nagari Paniang-paniang Lasi Tuo Agam pada Selasa (19/6) lalu.

Namun kedua pendaki itu dinyatakan hilang pada Jumat (22/6), setelah orangtua salah seorang korban melaporkan kehilangan anaknya ke Kantor Camat Canduang Agam.

Dari penuturan keluarga korban Abdul Hafiez, terakhir mereka mendapat pesan dari Hafiez pada Rabu malam, bahwa Hafiez dan Alfian telah tersesat dan minta bantuan. Terakhir Hafiez memberitahukan posisinya yang telah berada di Sarasah setelah Parak Rotan.

Untuk mencari kedua pendaki yang hilang itu, Tim SAR gabungan menempuh rute yang dibuat masyarakat dan membuat rute baru, karena bisa saja kedua pendaki itu juga membuat rute baru yang selama ini tidak pernah dilalui masyarakat. Rute yang dilantasi tim SAR gabungan itu adalah rute Batu Sampik, rute Rimbo Lumuik, rute Pandan Tinggi dan rute Batu Bajolang.

Namun hingga massa tanggap darurat pencarian berakhir pada hari Kamis (28/6) lalu, kedua pendaki itu belum juga ditemukan.

Setelah melakukan rapat evaluasi, akhirnya massa tanggap darurat pencarian diperpanjang tiga hari, hingga Minggu 1 Juli 2012. Namun menjelang detik-detik pencarian itu berakhir, usaha pencarian belum juga berhasil . (h/wan)

Ninik Mamak Minta Hasil MAAMS Dijalankan PADANG, HALUAN — Musyawarah adat aplikasi manajemen suku (MAAMS) dan pemberdayaan hukum adat dalam hukum nasional yang di helat di Gedung Kubuang Tigo Baleh Kota Solok beberapa waktu lalu masih meninggalkan beberapa permasalahan pada tingkat pelaksanaaan di nagari-nagari.

Menurut Syaiful Thahar Panduko Mandaro yang mewakili mamak kaum dalam suku di kenagarian Koto Gadang/Koto Anau, Solok kepada Haluan, Sabtu (29/6) mengatakan, pada dasarnya masyarakat nagari-nagari di Minangkabau menyambut gembira dengan adanya MAAMS di Solok yang menghasilkan beberapa rekomendasi.

“Saya sendiri pada awalnya sangat berharap masalah nagari dapat diselesaikan di nagari saja oleh ninik mamak pemangku adat (KAN), namun, hal itu tidak pernah terlaksana,” katanya.

Ia menjelaskan, pemerintah telah merekomendasikan untuk memaksimalkan fungsi ninik mamak. Dalam pengertian, pemerintah daerah mendukung sepenuhnya kebijakan keputusan ninik mamak dalam suatu kasus perdata adat, apabila ninik mamak telah menjalankan fungsinya dengan benar sesuai dengan hukum adat itu sendiri.

“Tapi kenyataan di lapangan tidak demikian. Meskipun ninik mamak telah menjalankan fungsinya dengan benar dan diakui oleh banyak masyarakat nagari, apabila ada pihak yang tidak menerima kebijakan ninik mamak dalam perkara hukum adat, perkara ini tetap bisa dilanjutkan ke pengadilan negeri,” ungkap Syaiful Thahar Panduko Mandaro.

Syaiful Thahar Panduko mencontohkan perkara yang menimpa kaumnya sendiri di Kenagarian

Koto Gadang/Koto Anau. Berdasarkan surat kesepakatan niniak mamak pemangku adat suku Caniago Kenagarian Kota Gadang Kecamatan Lembang Jaya Kabupaten Solok, telah memutuskan ladang perkara antar kaum Paduko Mandaro, dengan pihak lain.

“Mestinya, rekomendasi yang telah tertuang pada MAAMS memiliki kekuatan hukum. Tetapi pada kenyataan tanah yang sudah jelas disahkan oleh ninik mamak tetap saja dikuasai oleh pihak yang tidak berhak. Bahkan, untuk penyelesaiaan lebih lanjut mesti dilakukan pada tingkat pengadilan. Hal ini tentu tidak bersesuaian dengan tujuan MAAMS,” ungkap Syaiful Thahar Panduko.

Menurutnya, jika ke pengadilan, masyarakat yang benar menurut adat bisa saja dirugikan. Misalnya, perkara sepiring sawah di bawa ke pengadilan, ibarat mempertahankan jarum, hilang kampak.

“Alangkah mahalnya mencari keadilan bagi masyarakat nagari terutama yang lemah dalam kasus perdata adat ini,” jelasnya.

Sementara itu, Adrianus Rajo Gamuyuang, salah seorang ninik mamak pemangku adat suku Chanigo di Kenagarian Koto Gadang/ Koto Anau mengatakan, terkait dengan masalah nagari tidak ada kusut yang tidak selesai dan karuah yang tidak bisa dijernihkan oleh ninik mamak. Karena fungsi ninik mamak menjaga dan mengawal hukum adat.

Tanah ulayat (sawah/ladang), disebut juga dengan pusaka tinggi.

Suatu kaum di Minangkabau ini telah mempunyai aturan-aturan tertentu dan terkait dengan gelar (sako) dari kaum itu sendiri.

Semuanya diakui oleh negara sebagai hukum positif di Minangkabau (perdata adat).

11

Perkara atas tanah ulayat terjadi akibat kurang memahami hukum perdata adat mengenai tanah ulayat.

Bisa juga dari sifat egois, kurang memperdulikan norma hukum.

Selain itu, bisa akibat ninik mamak kurang menjalankan fungsinya.

“Sebagai pemangku adat kami telah menjalankan kewajiban. Tapi, apabila ada dari pihak yang berperkara tidak menerima kebijakan keputusan ninik mamak itu, berarti perkara tidak bisa diselesaikan dalam nagari. Oleh sebab itu, apabila pemerintah mendukung fungsi ninik mamak dalam menjalankan tugasnya, demi penegakan hukum adat, barulah pemerintah dikatakan mengakui hukum perdata adat Minangkabau hukum positif berlaku di Minangkabau ini,” jelasnya.

Dalam Musyawarah adat aplikasi manajemen suku (MAAMS) dan pemberdayaan hukum adat dalam hukum nasional menghasilkan rekomendasi dan bentuk nota kesepahaman. Di ataranya, peranan ninik mamak perlu dimaksimalkan dalam nagari. Masalah yang terjadi dalam nagari diharapkan bisa tuntas dalam nagari, tidak perlu sampai kepengadilan maupun ke pihak kepolisian.

Nota kesepahaman tersebut telah ditandatangani oleh Wakil Gubernur Sumatera Barat Muslim Kasim, Ketua LKAAM Sumbar Sayuti Dt Rajo Panghulu dan Kapolda Sumbar, disaksikan oleh Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi, dan sesepuh Minangkabau, di antaranya Mantan Kapolri Awaludin Djamin, mantan Gubernur Sumbar Azwar Anas.

Hasil MAAMS disambut masyarakat sebagai langkah maju.

Sebab, banyak pesolan di nagari yang tidak bisa diselaisaikan dalam nagari oleh ninik mamak. (h/yat)

“Tahanan”..................... Dari Halaman. 1 perjalanan ke Andam Dewi bukan pertama kali terjadi. Setelah sebulan sebelumnya dua orang wanita malam juga diduga dilepas saat diantar.

Informasi yang dihimpun menyebutkan, enam anggota Satpol PP mengantar dua wanita malam yang terjaring saat razia, Kamis (25/6) lalu dari Mako Pol PP menuju ke Andam Dewi sekitar pukul 11.00 WIB. Kemudian sesampai di kawasan Lubuk Selasih, Kabupaten Solok, enam anggota tersebut berhenti di sebuah warung di dekat jembatan timbangan mobil barang.

“Saya melihat ada perempuan pergi ke WC dan kemudian para anggota Satpol PP tersebut terlihat kebingungan,” ujar salah seorang warga yang tidak mau disebutkan namanya menceritakan kepada Haluan.

Memang, warga sekitar melihat ada beberapa anggota Pol PP tampak mencari-cari sekitar WC dan mereka juga bertanya kepada warga apakah mereka melihat seorang wanita lewat di sekitar kawasan tersebut. Sementara itu, Kepala Satpol PP Kota Padang Nasrul Sugana membenarkan tentang kaburnya tahanan wanita yang di antarkan ke Panti Rehabilitasi Andam Dewi tersebut. Dia menyebutkan, wanita tersebut kabur saat meminta izin untuk buang air kecil di WC dan diiringi oleh tiga anggota pada saat itu. Kemudian tiga orang lainnya menunggu di atas mobil.

“Dia izin untuk buang air kecil, makanya ditemani anggota tapi jaraknya agak jauh dari WC tersebut, dan setelah lima menit ditunggu, ternyata perempuan itu tidak juga kunjung keluar,” kata Sugana.

Dijelaskannya, setelah anggota Pol PP yang mengantar tersebut memeriksa ke dalam WC, ditemukan sebuah pintu di bagian belakang dengan sebuah jalan berkoridor ke arah hutan. Kemungkinan, perempuan tersebut kabur melewati jalan itu.

“Anggota saya langsung memeriksa ke ruang tersebut dan menelusuri jalan itu, tapi tetap tidak ditemukan tanda-tanda keberadaannya,” jelas Sugana. Setelah mencari selama setengah jam, anggota Pol PP yang mengantar tersebut melanjutkan perjalanan ke Panti, sementara perempuan itu berhasil kabur dan tidak ditemukan sampai sekarang.

“Sekitar pukul 18.00 WIB, anggota saya kembali ke Mako dan melaporkan kepada saya, kalau salah satu wanita malam tersebut berhasil melarikan diri,” ungkapnya. (h/nas)

Polri Harus ................... Dari Halaman. 1 Aksi premanis tidak hanya dilakukan oleh gerombolan atau kelompok massa saja, melainkan juga olah berbagai organisai masyarakat (ormas) yang sudah terdaftar resmi di Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).

Di usia Polri yang memasuki 66 tahun, masih terjadi bentrokan berdarah antarkelompok pemuda.

Bentrokan antarormas juga kerap menghiasi di pelbagai kota-kota besar lainnya.

Bahkan yang tak kalah ironis, para preman saat ini tidak hanya eksis di jalanan, melainkan mereka mendapatkan tempat dalam berbagai organisasi sosial politik. “Saya

kira Polri belum berhasil mengatasi premanisme,” ujar Adrianus Meliala, Sabtu (30/6).

Adrianus mengatakan, Polri dalam prioritas kinerjanya belum menaruh pemberantasan premanisme dalam urutan prioritas kinerjanya.

Kesiapan Polri dalam menghadapi premanisme dan organisasi massa yang bertindak premanis, kerap tak diperhitungkan dengan matang.

“Karena tidak ada strategi yang khusus, Kesan saya, polisi hanya memfokuskan memberantas prenaisme yang ada di jalan raya, di stasiun, dan terminal. Ya memang paling mudah, Tapi preman yang tergabung dalam organisasi enggak

pernah tersentuh,” ketus Adrianus.

Akibat kurangnya perhatian Polri dalam mengatasi premanisme, aksi main hakim sendiri kerap terjadi di muka umum, dan aparat polisi terkesan lamban melerai aksi tersebut.

Adrianus menambahkan, Polri perlu menaruh perhatian terhadap masalah premanisme yang jika dibiarkan, akan mengakar menjadi budaya bangsa yang buruk. “Saya tahu tugas Polri itu banyak, tapi premanisme dan radikalisme massa belum menjadi proioritas. Sehingga mereka (preman) bisa tampil eksis sebagai penantang kepolisian,” ucapnya. (h/naz/inic)

Italia Incar .................... Dari Halaman. 1 membuat Spanyol menjadi cepat puas. Mereka kembali hadir di final Piala Eropa tahun ini dan kembali difavoritkan saat melawan Italia, Senin (2/7) dinihari WIB besok.

Meski kehilangan David Villa dan Carles Puyol, toh nyatanya Spanyol masih sulit untuk ditaklukkan atau bahkan ditemukan titik lemahnya. Baru kebobolan satu gol semenjak fase grup dan mencetak delapan gol adalah acuan mudahnya.

Jelas Italia sebagai lawan mereka di Olympic Stadion Kiev (kembali) mendapat tugas berat seperti saat pertemuan di laga perdana Grup C. Meski berhasil menahan imbang 1-1 juara bertahan itu, tapi dengan intensitas laga final plus waktu recovery yang lebih singkat boleh jadi akan buat Italia sedikit kesulitan.

Prandelli sebagai peracik strategi Gli Azzurri terang akan memutar otak untuk mencari ‘senjata ampuh’ demi meredam tiki-taka Spanyol. Apa yang dilakukan

Portugal serta Kroasia sebelumnya tentu akan jadi bahan pertimbangan Prandelli.

Di dua laga tersebut Spanyol dibuat kesulitan sepanjang laga dan tak sanggup membuat banyak peluang berbahaya ke gawang Portugal mau pun Kroasia.

“Saya berharap dapat mempersiapkan tim sebaik mungkin meski pun kami hanya punya waktu sehari untuk melakukannya. Seperti saat melawan Jerman, kami harus coba mencari titik lemah mereka dan menganalisanya,” ujar Prandelli di situs resmi UEFA. “Ini tidak akan mudah mengingat Spanyol sudah bermain bersama selama bertahun-tahun, mereka memenangi Piala Eropa terakhir dan juga Piala Dunia serta berada di final lagi,” lanjutnya.

“Ini artinya mereka tak hanya bagus secara teknik, tapi juga punya moral serta kemampuan yang bagus dicontoh oleh kami semua. Tapi kamu juga sudah berada di sini. Kami semakin

membaik dari hari ke hari,” lugas Prandelli. Sementara itu, mantan arsitek Barcelona, Pep Guardiola menyebut Spanyol memiliki kans besar mencetak sejarah andai memenangi Piala Eropa tahun ini.

Pep Guardiola pun yakin, skuad arahan Vicente Del Bosque itu bisa mewujudkannya. Tak hanya itu, Spanyol juga akan tercatat sukses memenangi tiga buah turnamen besar dalam kurun waktu empat tahun. Sebelumnya, Spanyol sukses memenangi Piala Eropa 2008 dan Piala Dunia 2010.

Guardiola yang ditanya mengenai hal itu menyatakan bahwa ia optimistis kalau Cecs Fabregas dkk. bakal bisa mewujudkannya.

“Saya yakin Spanyol akan memenangi (pertandingan lawan Italia) dan mencetak sejarah,” tegasnya di detikSport. Spanyol melangkah ke final usai memenangi pertandingan melawan Portugal. Dalam duel sesama tim semenanjung Iberia tersebut, ‘Tim Matador’ menang melalui babak adu penalti. (h/net)

12

MINGGU, 1 JULI 2012 M 11 SYA’BAN 1433 H

M RIZKY PURNAMA

Hobi Main Game dan Bola NAMANYA M. Rizky Purnama. Diberi nama Purnama memang karena lahir pada saat bulan purnama tengah terang benderang. Koboi kelahiran Padang 15 juli 2000 ini kini sedang menimba ilmu di SD Kartika 1-12. Anak ketiga dan anak lelaki satu-satunya dari pasangan Hermayenti dan alm. Masri ini sangat hobi bermain game dan main bola. Kalau main bola ia selalu menjadi kiper.

Bahkan kalau sudah bermain, Rizky suka lupa waktu.

Meski sering lupa waktu, si ganteng satu ini tidak pernah lupa makan. Oleh karena itu ia punya badan yang sehat dan gemuk.

Ketika ditanya cita-citanya, Rizky yang sangat sayang pada adik-adiknya ini mengaku ingin memiliki warnet sendiri.

“Biar puas main game. Kalau punya warnet, bisa ajak teman-teman buat perang di poin blankm” katanya sambil tertawa.

Namun meski terkadang bandel, Rizky adalah anak yang mudah terharu. Jika kasihan melihat seseorang ia bisa menangis tiba-tiba. Wah, ternyata ia memiliki hati yang sangat lembut, ya. (h/dla)

Kemampuan Konsentrasi Tingkatkan Memori Anak D

ENGAN konsentrasi, anak bisa memiliki memori yang baik dan memori adalah salah satu “modal” untuk menyelesaikan masalah. Memori yang terasah, akan membuat anak terlatih untuk mengatasi masalah-masalah dalam hidupnya.

Rentang konsentrasi anak dipengaruhi pula oleh minatnya terhadap suatu aktivitas. Kalau aktivitas itu menarik dan menyenangkan baginya, konsentrasinya bisa lama.

Upaya meningkatkan konsentrasi, mempertajam daya ingat dan mempersiapkan anak menjadi seorang problem solver, dapat dilakukan dengan mengasah tiga aspek penting dalam diri anak, yaitu aspek visual, pendengaran dan motorik anak.

Salah satu ciri anak bisa berkonsentrasi adalah ketika matanya fokus pada sebuah obyek, dan konsentrasinya buyar ketika matanya bergerak dari obyek. Hal in bisa dilakukan dengan bermain gelinding dan tangkap bola.

Sambil duduk berjauhan, ajak anak menggelinding dan menangkap bola secara bergantian. Kegiatan ini melatih anak fokus mengikuti gerak bola Jika anak tampak tidak memahami instruksi, hingga ia tidak beraksi, bisa jadi karena intonasi suara yang

RENTANG konsentrasi anak dipengaruhi pula oleh minatnya terhadap suatu aktivitas. Kalau aktivitas itu menarik dan menyenangkan baginya, konsentrasinya bisa lama. ia terima pelan atau terlalu cepat. Orangtua bisa membacakan buku atau mendongeng untuknya. Buat intonasi suara sesuai dengan tokoh yang sedang diceritakan, misalnya berbisik, berteriak, melengking, bergumam, tersengal-sengal atau gemetar.

Untuk aspek motorik kasar dan halus. Sebuah studi menunjukkan, 15 menit berolahraga akan meningkatkan kemampuan konsentrasi saat

Kebohongan Aldo

S

UDAH beberapa hari Aldo tidak masuk sekolah. Syahdan dan teman-teman mulai bertanyatanya. Aldo adalah salah satu teman satu kelompok Syahdan dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia. Mereka harus menyelesaikan tugas kelompok yang diberikan Bu Nur dalam minggu ini. Namun karena Aldo tidak masuk sekolah. Syahdan dan temanteman jadi kebingungan.

“Mungkin Aldo sakit,” kata Ikrar.

“Tapi tak ada surat atau keterangan dari mama atau papa Aldo,” kata Ihsan.

“Mungkin merek a

sekeluarga keluar kota,” kata Emon.

“Kita lihat besok, kalau masih tidak masuk kita kerumahnya saja, sekalian diskusi kelompok disana,” usul Syahdan. Rumah Aldo tidak satu komplek perumahan dengan rumah Syahdan, memang agak jauh dari rumah mereka berempat.

Setelah sepakat, akhirnya mereka melanjutkan perjalanan pulang sekolah hari itu.

Namun tak lama, menjelang memasuki komplek perumahan, Emon melihat Aldo keluar

dari salah satu Warung Internet (Warnet). Ia tampak menggunakan seragam dan tas sekolah seperti biasa.

“Itu Aldo,” seru Emon.

Benar saja itu memang Aldo.

Tanpa pikir panjang Syahdan dan teman-teman mendekati Aldo.

“Aldo,” panggil Syahdan.

Aldo pun menoleh. “Eh, kalian,” kata Aldo gugup.

“Kenapa tidak masuk sekolah?” tanya Ihsan. “Padahal kau menggunakan baju seragam,” timpal Emon. Ikrar segera menyenggol tangan Emon.

“Uhmm aku tadi mau pergi sekolah, tapi terlambat jadi aku ke warnet saja, main game online.

Takut kalau pulang dimarahi Ibu,” jelas Aldo terbata-bata.

“Kemarin kau juga tak masuk sekolah, apakah kamu sakit Aldo?” tanya Syahdan pelan.

“Hmm, iya kemarin aku sakit,” kata Aldo semakin gugup. “Sudah yah aku mau pulang dulu,” kata Aldo bergegas. “Eh, tapi kita harus mengerjakan tugas kelompok Bahasa Indonesia, Aldo,” sergah Syahdan cepat.

“Oia, besok saja kita kerjakan ya. Aku harus cepat pulang,” ujar Aldo berlalu.

Syahdan dan teman-teman tercenung. “Sudah ayo kita pulang,” ajak Ikrar. ***

menerima pelajaran di sekolah.

Itu karena olahraga mengalirkan oksigen ke otak yang membuat otak bisa menerima informasi secara jernih. Hal ini bisa dilakukan dengan berjalan cepat, melompat, berjalan jinjit, mundur, zigzag, merayap, melempar, menangkap dan melompat atau melompat di atas trampoline.

Untuk menunjang proses belajar anak, diperlukan

asupan gizi yang baik. Menurut Emilia Achmadi, MS, RD, pakar nutrisi sekaligus pendiri www.nutritionisme.com, nutrisi penting pendukung perkembangan otak adalah DHA yang merupakan komponen utama lemak dalam sistem syaraf pusat. Kolin tersimpan dalam sel-sel saraf dan terlibat dalam penyampaian pesan di antara sel-sel saraf. Zat besi membantu kerja enzim yang penting untuk

perangsangan saraf. Iodium merangsang pertumbuhan selsel otak. Seng bertindak sebagai neurotransmitter yang menghubungkan sel syaraf otak yang satu dengan yang lainnya.

Vitamin B6 dan B12 berfungsi meningkatkan daya ingat anak. Jika semua terpenuhi, maka secara fisik anak siap menerima informasi yang diterima dalam proses belajar.

Oleh: Ananda M Iqbal Sesampainya di rumah, usai mengucap salam, Syahdan segera menukar pakaian seragam dan makan siang.

Bunda sudah menyiapkan makan siang dengan menu kesukaan Syahdan. Namun, Syahdan terlihat tidak begitu bersemangat. “Ada apa anak?

Apa yang kau pikirkan?” tanya Bunda.

Syahdan pun menceritakan semua yang terjadi sepulang sekolah kepada Ibunda. Bunda pun tersenyum. Ia juga mengatakan bahwa ia curiga kalau kemarin Aldo tidaklah sakit melainkan juga main game di warnet.

“Syahdan mau membantu Aldo, nak?” tanya Bunda.

Syahdan mengangguk mantap.

“Tapi Syahdan takut Bunda nanti Aldo marah menuduh Syahdan mengadu,” katanya.

“Nanti sore mamanya Aldo akan datang kesini. Bersama Bunda akan membicarakan tentang rencana arisan. Maukah Syahdan berbicara dengan mama Aldo. Syahdan bisa mengatakan secara baik-baik dan tidak menuduh. Anak yang mau menolong teman harus berani,” ujar Bunda. Syahdan mengangguk lagi. “Caranya Bunda?” tanya Syahdan.

“Cukup katakan apa adanya yang Syahdan lihat dan sampaikan kekahwatiranmu,” kata Bunda.

Sorenya mama Aldo pun datang ke rumah Syahdan.

Dengan sedikit takut ia

mendekati mama Aldo dan bercerita. Apa adanya.

“Apakah Aldo kemarin sakit tante?” tanya Syahdan.

“Tidak nak, kenapa?” tanya mama Aldo heran.

Syahdan pun menceritakan semua yang terjadi dan dilihatnya apa adany. Mama Aldo menghela nafas panjang dan mengerti. “Maaf tante, Syahdan tidak bermaksud menuduh Aldo bolos,” kata Syahdan gugup.

Mama Aldo pun merangkul Syahdan. “Tidak,

nak yang kamu lakukan sudah benar, nanti di rumah tante akan nasehati Aldo. Terima kasih ya nak,”ujar mama Aldo.

Syahdan mengangguk lega.

Keesokan harinya di sekolah, Aldo menghampiri Syahdan dan teman-temannya. “Syahdan,” katanya.

Syahdan, Ikrar, Emon dan Ihsan pun menoleh. Syahdan cemas Aldo akan marah padanya an berpikir ia telah mengadu.

“Aku mau minta maaf,” katanya. “Minta maaf kenapa,

Aldo?” tanya Ihsan. “Kemarin aku sudah berbohong pada kalian. Aku tidak sakit tapi aku memang ingin bermain game online. Aku sudah berbohong pada kalian dan pada Ibu,” katanya.

Syahdan pun tersenyum.

Dalam hati ia berterimakasih kepada mama Aldo.

“Ya tak apa Aldo. Yang penting sekarang kau sudah masuk sekolah lagi. Nanti kita belajar kelompok ya,” kata Ikrar. Aldo pun mengangguk mantap.

ELOK 13

MINGGU, 1 JULI 2012 M 11 SYA’BAN 1433 H

Casual, Simple Tapi Tetap Gaya S

iapa bilang pakaian dengan gaya sehari-hari yang tidak formal tersebut, atau di dunia model disebut dengan gaya casual, tak bisa membuat kita tetap gaya. Itu salah.

Dengan pakaian simple gaya casual yang dipakai oleh model kali ini, yang terdiri dari pakaian atas blus kaos, tambah tank top di dalam, dipadu dengan celana panjang jeans di bawah, lalu sendal wegess sebagai pelengkap gaya casual itu.

Kreatifitas Ade Listiani ini, akan membuat pakaian seharihari anda tampak menarik. Anda bisa mencontoh hasil kreatifitas Ade Listiani, tentunya dengan padanan yang cocok.

Pakaian dengan gaya casual ini, cocok digunakan untuk busana santai ataupun pun jalanjalan ke mall bareng temanteman, karena sifatnya yang tidak kaku dan menarik. Tidak formal, tapi tetap fashion kan?...

Model Busana Foto Make-up dan Herdu Lokasi Narasi

: Ari Wiji. A : Boutique Ade Listiani : Boutique Ade Listiani : Aditya by Ade Listiani : Ulak Karang, Boutique Ade Listiani : Vino

14 PANGGUNG

MINGGU, MINGGU,1 JULI 2012 M 11 SYA’BAN1433 H

Serpihan Republik ala Teater Epik Oleh: Robertus Rony Setiawan Aktif dalam Komunitas Ketika (Karang Klethak Menulis Kreatif), Yogyakarta SEKELOMPOK mahasiswa Institut Teknologi Bandung mementaskan rentetan realitas republik. Lewat perpaduan bentuk musikal, koreografi, dan seni akting, beragam masalah keindonesiaan aktual tampil dalam impresi satire nan menyentil.

Sekali waktu di Republik ini, rakyat dan penguasanya tengah menderita.

Penyakit yang belum pasti namanya, namun menorehkan gejala dengan beragam rupa.

Di sudut sebuah kedai kopi, sambil membaca surat kabar, dua mahasiswa membincangkan Indonesia hari ini. Keduanya sangat kesal dan jenuh dengan isi berita yang miring melulu. Sejenak kemudian mereka bercakap dengan pelayan kedai, Neng Alda. Dari situ muncul tuturan bernas.

“Zaman sekarang semua orang pada sakit. Udah bagus gak ada acara bunuh diri masal. Dijajah kok ya gak beres-beres,” Neng Alda mengeluh.

“Lho, jadi menurut Teteh kita masih dijajah? Belum merdeka?” mahasiswa heran.

Secuplik adegan itu tak urung memancing perhatian ratusan penonton dalam Gedung Teater Tertutup Taman Budaya Jawa Barat (Dago Tea House), Minggu malam, 27 Mei 2012 lalu. Teater Epik, grup seni pertunjukan yang digiatkan mahasiswa Institut Teknologi Bandung, malam itu mementaskan lakon bertajuk Mendiang Republik.

Mula-mula, Epik merupakan perkumpulan mahasiswa yang berkreasi menerbitkan majalah. Selanjutnya, usaha mereka merambah seni pertunjukan. Seperti pementasan tahun-tahun sebelumnya, Teater Epik menawarkan sebuah pertunjukan reflektif sekaligus menghibur. Selain itu, pentas ini bermaksud mempromosikan Majalah Epik kepada khalayak. Maka selain menyaksikan pertunjukan teater, hadirin juga memperoleh majalah yang disertakan dengan booklet pementasan.

Salah satu penulis naskah Mendiang Republik, Tri Adhi Pasha, mengungkapkan, ide cerita dipilih merespons kondisi sosialpolitik Indonesia belakangan. Dilatari kesukaannya membaca biografi tokoh sejarah, Tri, yang juga mahasiswa Prodi Manajemen ITB 2009 ini, suatu kali tergelitik oleh sebuah lukisan jalan di Jalan Braga, Kota Bandung. Relevan dengan situasi politik yang riuh diberitakan, sosok Bapak Proklamator di lukisan itu tergambar berkata, “Apakah Anda ingin aku kembali?”

Bersama Sutansyah Marahakim, rekan satu prodinya, Tri menyusun naskah Mendiang Republik. Sejak Maret 2012 dimulailah persiapan pementasan yang didukung puluhan mahasiswa ITB dari beberapa fakultas. Melalui pengembangan ide cerita, pentas ini menyertakan unsur hiburan khas anak muda. “Kami mengumpulkan orang-orang yang meminati teater dan mengemasnya lebih modern,” kata Adryan Hafizh, produser Mendiang Republik.

Di awal, penonton disajikan kemeriahan gerak tari dalam nyanyian pembuka yang dikombinasi lagu daerah “Manuk Dadali”. Selama satu setengah jam, kita lalu diajak mengikuti jejak dinamika Indonesia dari perjuangan mencapai kemerdekaan, reformasi, hingga sekarang.

Melalui penghadiran tokoh Kakek sebagai personifikasi Republik Indonesia, kesadaran kita diketuk untuk menilik—alih-alih merawat—tanah air dan negara yang sedang sakit. Dengan pengaturan babak

Sepotong scene dalam pementasan Teater Epik. ROBER TUS RONY SETIAWAN sedemikan rupa, kita seperti menonton sebuah narasi besar bangsa dengan tapaktapak perjalanannya.

Sepanjang rentetan alur cerita, perasaan kita diguncang untuk memaknai kembali teks sejarah dan falsafah bangsa. Pada penampilan manusia-manusia dengan tali menggantung di leher, misalnya, kita tertegun menyaksikan mereka mengucap Sumpah Pemuda dalam keadaan tercekik dan suara tercekat. Dalam intonasi keras, seorang tokoh pun menyerukan ikrar itu sambil merintih dan tertatih.

Tersirat sindiran di situ. Kennya Rizki Rinonce, menjelaskan bahwa jiwa Sumpah Pemuda seakan nihil di masa kini. “Bahwa bahasa yang satu bahasa Indonesia! Bahasa Indonesia aja sekarang ujian akhir nasional pada hancur, yang bagus bahasa Inggris,” ungkap Kennya miris.

Kolaborasi Artistik Dalam mengisahkan sejarah Republik Indonesia, pertunjukan ini tak tampak meniru penuh fakta sejarah. Narasi digelontorkan lewat seni akting, tata panggung, dan visualisasi dengan bermacam media. Dalam satu adegan, siluet tunggal garuda tersorong memenuhi panggung. Lihat pula saat cahaya mesin kardiograf terpantul pada ruas-ruas bambu, sementara terdengar bunyi tanda denyut jantung, “Tit, tit, tit…”

Rencana pendirian negara Indonesia oleh para Bapak Bangsa juga terwujud dalam perundingan empat karakter berseragam pejuang ’45. Di depan keempat tokoh itu menggantung bingkai-bingkai kosong. Cahaya lampu tersorot dari sisi belakang, menyembulkan bayangan wajah. Seorang dari mereka berembuk sembari menyetel radio tua. Lantas salah satu berseru, “Buku-buku sejarah nanti, akan menuliskan tujuh belas Agustus tahun empat lima! Di Papua? Sama saja!” Ingatan kita ditegur, mereka ialah Bung Karno, Bung Hatta, Sjahrir, dan Tan Malaka.

Perlawanan tentara rakyat vis a vis penjajah pun disajikan melalui tata gerak minus dialog. Namun tercerap kesan estetik yang menyentak saat pejuang-pejuang dengan bambu melawan prajurit bersenapan. Satu per satu tertembak.

Lewat penyusunan alur yang teratur, Teater Epik menggubah suasana kontemplatif tanpa selalu harus menyepi. Proporsi cukup imbang antara monolog Kakek dan visualisasi dinamika republik mampu menarik perasaan penonton masuk dalam realitas negeri. Kita juga segera mengerti kapan suatu babak berpindah dengan konteks situasi politik yang berbeda-beda berkat penyisipan kehadiran kakek.

Namun sebagai sebuah pertunjukan, sebenarnya akting dan pemanggungan cukup memadai menggambarkan persoalan bangsa. Pemunculan kakek yang agak berlebihan pada beberapa adegan terasa menjemukan. Berikan penonton kebeba-

san menyerap pesan tanpa harus terganggu tuturan kakek yang lebih berkesan sebagai curahan hatinya.

Meski demikian, tak jarang kita tersentil oleh ujaran kakek yang usil.

“Sudah semestinya kita banyak bersyukur bahwa bapak Proklamator kita bernama Ahmad Sukarno, jadi republik kita namanya Republik Indonesia. Coba kalau Ahmad Dhani, mesti jadi Republik Cinta, tha?” kakek berseloroh. Tawa dan riuh penonton pun spontan terlontar.

Seperti Republik yang tampil dalam karakter kakek, tokoh-tokoh bersejarah hadir secara imajinatif. Sosok Sukarno, misalnya, ditampikan lewat dialog kuat tanpa memperlihatkan raut muka. “Kita enggak pengen menghadirkan Sukarno di sini, tapi menghadirkan ide Sukarno.

Banyak kontroversinya kalau sosok Sukarno yang kita hadirkan,” tegas Tri. Relevansi Pancasila sebagai buah pemikiran Sukarno, misalnya, tersaji secara kritis dan menggugah. Kita terhenyak melihat adegan anak sekolah dasar yang nyaring menirukan gurunya menyebutkan Pancasila. Tapi, pada sila keempat ia terbata, “Kerakyatan yang dipimpin… oleh hik-mat…keb…” Dengan tempo lebih cepat, keduanya lalu serempak mengucapkan kelima sila. Adapun bermacam representasi penduduk—pekerja kantor, penyanyi dangdut, penjual warung, hingga petani—menjerit-jerit di sekitarnya.

Terlukiskan bahwa beratnya penderitaan rakyat kecil ternyata berseberangan dengan semangat Pancasila yang bermimpi “rakyat adil makmur sentosa”.

Alih-alih berhenti pada kritik atas kondisi bangsa, Teater Epik menyodorkan pula refleksi kondisi bangsa dalam konteks kekinian. Keberagaman masyarakat yang diwakili penjual warung, mahasiswa, anak gaul, ustadz, dan hansip tersatukan dalam kedai Neng Alda. Dari situ, kita diminta berempati pada melonjaknya harga cabai sampai kisruh kenaikan BBM yang membuat nasib rakyat kecil menggantung seperti bandul.

Kealpaan pemerintah dalam mengayomi warga pun tak ayal mengakibatkan keguncangan sosial. Tampak kesatuan dalam kebinekaan lahir dalam rupa baru: walau berbeda-beda latar sosial, budaya, dan ekonomi, rakyat bersama-sama mendambakan kemerdekaan hidup.

Pentas ini kemudian diakhiri dalam suasana mengharu lewat sosok Ibu Pertiwi yang lirih menggumamkan lantunan “Gugur Bunga”. Walau agak tergesa-gesa memungkasi pentas, pendar lilin-lilin di tengah panggung turut menyembulkan efek perenungan yang sunyi. Kita bertanya: Di manakah negara? Mengapa seolah rakyat berjuang sendirian menghidupi diri?

Lantas, sudah merdekakah kita?

(Sumber: http://indonesiaartnews.or.id)

BODY SLIM 100% HERBAL....SUDAH TERBUKTI HASILNYA & AMAN

LOMBA DAN PAMERAN FOTO INDONESIA 2012 MEMPEREBUTKAN PIALA PRESIDEN

Memperebutkan Piala Presiden dan Total Hadiah Rp. 1.10.000.000,A. Sub Tema: “CINTA INDONESIA, DARI MATA KE HATI” B. Kategori Peserta Lomba 1. Pelajar 2. Mahasiswa 3. Umum C. Ketentuan Lomba: 1. Lomba terbuka untuk pelajar, mahasiswa, dan umum, Warga Negara Indonesia; 2. Tidak dipungut biaya; 3. Karya foto yang dikirim adalah karya ciptaan sendiri (dua tahun terakhir), belum pernah dipublikasikan di media cetak skala nasional dan belum pernah memenangkan penghargaan dalam lomba fotografi tingkat nasional atau internasional; 4. Foto yang diikutsertakan dalam lomba adalah hasil foto yang benar-benar dari pemotretan baik menggunakan kamera digital atau kamera analog (kamera film); 5. Peserta diberikan kebebasan dalam memilih objek fotografi yang dimiliki daerahnya masing-masing (sesuai identitas iri) meliputi kategori (objek): alam, ciptaan manusia, adat istiadat dan budaya; 6. Setiap peserta diperbolehkan mengirimkan maksimal 5 buah karya foto dalam bentuk soft copy dengan ukuran sisi terpanjang 1024 pixel, disimpan dalam format JPG skala 6; 7. Olah digital diperbolehkan, sebatas perbaikan kualitas foto (sharpening, cropping, color balance, dan saturasi warna) tanpa merubah keaslian objek; 8. Tidak diperbolehkan mengirimkan foto berupa kombinasi lebih dari satu foto (composite dan montage) dan menghilangkan/mengubah elemen-elemen dalam satu foto; 9. Setiap foto harus dilengkapi identitas diri peserta seperti: kategori, nama fotografer, judul foto, alamat, nomor telepon/hp, e-mail dan identitas diri seperti kartu pelajar, kartu mahasiswa, KTP, SIM atau surat keterangan lainnya; 10.Hak cipta melekat pada fotografer, namun Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif diberikan hak untuk mempublikasikan semua foto yang masuk nominasi untuk kepentingan non-komersial tanpa harus ijin dari pemiliknya (tetapi nama fotografer dicantumkan). Panitia dibebaskan dari tuntutan pihak ke-3, bila foto digunakan (model dan property release menjadi tanggung jawab peserta); 11.Foto yang telah diterima panitia menjadi koleksi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif; 12.Dengan mengirimkan karya foto berarti peserta telah dianggap menyetujui semua persyaratan yang telah ditetapkan oleh Panitia; 13.Panitia berhak mendiskualifikasi peserta sebelum dan sesudah penjurian apabila dianggap melakukan kecurangan; 14.Penerimaan karya pada bulan April 2012 dan ditutup tanggal 27 Juli 2012 pukul 24.00 WIB; 15.Seluruh karya yang masuk ke Pantia akan diseleksi oleh Dewan Juri, untuk mendapatkan 30 nominator, yang terdiri dari 10 foto kategori pelajar, 10 foto kategori mahasiswa, dan 10 foto kategori umum, dan memilih 150 karya untuk dipamerkan (50 pelajar, 50 mahasiswa dan 50 umum) pada tanggal 3 Agustus 2012; 16.Nama nominator akan diumumkan melalui website http://www.parekraf.go.id/ 17.30 Nominator akan diundang ke Jakarta untuk mengikuti lokakarya fotografi; 18.Panitia akan menanggung biaya transportasi peserta (dari daerah asal ke Jakarta P.P.) transportasi lokal, akomodasi dan konsumsi selama mengikuti lokakarya fotografi; 19.Nama pemenang akan diumumkan setelah lokakarya; 20.Pajak (PPh) hadiah ditanggung pemenang; 21.Keputusan Dewan juri mutlak tidak dapat diganggu gugat; 22.Untuk informasi Lomba peserta dapat mengunjungi http://parekraf.go.id/budpar/ asp/detil.asp?c=17&id=1529 23.Koordinasi lebih lanjut dapat menghubungi: Eddy Susilo 08161340103, Bambang W. 081310951333, Mutadin 081388948402, Yusuf Hartanto 08176011066, alamat Direktorat Pengembangan Seni Rupa, Subdit Fotografi, Jalan Kimia 12, Jakarta Pusat 24. Untuk meningkatkan kualitas karya fotografi maka akan diadakan klinik fotografi di beberapa daerah http://parekraf.go.id/budpar/asp/ detil.asp?c=17&id=1529 D. Tata cara/prosedur pengiriman karya 1. Seluruh karya dan identisi peserta dikirim ke Panitia melalui e-mail dengan alamat: lombafoto2012@parekraf.go.id 2. Sebelum dikirim, foto harus diperkecil (resize) dengan ukuran sisi terpanjang 1024 pixel, disimpan dalam format JPG skala 6; 3. Pengiriman karya dimulai bulan April 2012 dan ditutup tanggal 27 Juli 2012 pukul 24.00 WIB; E. Hadiah 1.

2.

3.

1.

2.

3.

4.

1.

2.

3.

4.

5.

Pelajar mendapatkan hadiah : Juara I : Piala Presiden, piagam dan uang sebesar Rp 12.000.000 Juara II : Piala Presiden, piagam dan uang sebesar Rp 6.000.000 Juara III : Piala Presiden, piagam dan uang sebesar Rp 5.000.000 Harapan I : Piala Presiden, piagam dan uang sebesar Rp 4.000.000 Harapan II : Piala Presiden, piagam dan uang sebesar Rp 3.000.000 Mahasiswa mendapatkan hadiah : Juara I : Piala Presiden, piagam dan uang sebesar Rp 15.000.000 Juara II : Piala Presiden, piagam dan uang sebesar Rp 7.000.000 Juara III : Piala Presiden, piagam dan uang sebesar Rp 6.000.000 Harapan I : Piala Presiden, piagam dan uang sebesar Rp 4.000.000 Harapan II : Piala Presiden, piagam dan uang sebesar Rp 3.000.000 Umum mendapatkan hadiah : Juara I : Piala Presiden, piagam dan uang sebesar Rp 20.000.000 Juara II : Piala Presiden, piagam dan uang sebesar Rp 10.000.000 Juara III : Piala Presiden, piagam dan uang sebesar Rp 7.000.000 Harapan I : Piala Presiden, piagam dan uang sebesar Rp 5.000.000 Harapan II : Piala Presiden, piagam dan uang sebesar Rp 3.000.000 F. Kriteria Penilaian Kesesuaian Tema (isi foto) Daya tarik Keunikan Harmonisasi G. Juri Lomba Goenadi Haryanto (Fotografer dan Dosen, Jakarta) Arbain Rambey (Fotografer, Editor Foto Kompas, Jakarta) Darwis Triadi (Fotografer dan Dosen, Jakarta) Ferry Ardianto (Fotografer dan Dosen, Jakarta) Dudi Sugandi (Fotografer,Wartawan Pikiran Rakyat, Bandung) H. Penutup Hal-hal yang belum tercantum dalam Petunjuk Teknis ini, akan diberitahukan lebih lanjut. Kegiatan ini dilaksanakan oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif

Jakarta, Maret 2012 Panitia

nggak sempat baca

menambah ukuran permanen

klik kami di www.harianhaluan.com

LANCONG 15

MINGGU, 1 JULI 2012 M 11 SYA’BAN 1433 H

GUNUNG PADANG

Legenda Siti Nurbaya OBJEK wisata Gunung Padang terletak di Seberang Pabayan, Padang Selatan, Kota Padang, yang di tempuh sekitar enam kilometer dari pusat kota. Pengunjung bisa melewati jembatan yang ternama di Kota Padang yaitu Jembatan Siti Nurbaya .

Gunung Padang dikenal dengan cerita rakyat, Siti Nurabaya. Untuk mencapai puncak gunung, anda

akan berjalan melewati tangga.

Tapi jangan kwatir, jika penat tersedia sejumlah pondok untuk beristirahat sejenak, sambil melihat deburan ombak dan kapal-kapal yang memasuki dermaga. Sebelum sampai di puncak anda bisa melayangkan pandangan ke bawah batu besar yang mengelilingi tangga.

Terdapat satu buah makam yang konon itu merupakan makam Siti

Nurbaya.

Sampai di atas anda bisa menghirup udara segar dari puncak. Pulau-pulau kecil terlihat berjejer di tengah laut nan biru. Bagi pengunjung yang haus, para pedagang juga siap melayani, Tersedia juga toilet di puncak gunung yang menambah ke nyaman pengunjung.(RIVO SEPTI ANDRIES)

?

16

AUDITOR

ENGINEER

Tidak perlu bingung..

Dapatkan info

SUPERVISOR

LOW

MARKETING

ACCOUNTING

NGAN D

isini

MANAGER

MINGGU, 1 JULI 2012 M 11 SYA’BAN 1433 H

AKSEN 17

MINGGU, 1 JULI 2012 M 11 SYA’BAN 1433 H

NIKITA WILLY

Kado Ultah Keliling Eropa Bebas 23 Juli KABAR bahagia untuk Sahabat Peterpan, sebutan penggemar band Peterpan yang digawangi Ariel, Lukman, David, Reza dan Uki. Sepertinya Sahabat Peterpan akan mendengar suara indah dan karya Ariel yang selalu menjadi hits.

Pasalnya, Ariel akan segera menghirup udara bebas usai menjalni masa hukuman 3 tahun 6 bulan terkait kasus video porno. Kebebasannya ini bukanlah kebebasan murni karena sesungguhnya masa hukuman Ariel masih tersisa sepertiga dari total vonis. "....Itu setelah dihitung 2/3 dari vonis...."

Namun setidaknya, dengan status Pembebasan Bersyarat (PB) ini Ariel Peterpan bisa kembali di tengah masyarakat dan membuat karya.

Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Divisi Pemasyarakatan Kementrian Hukum dan HAM (Kemenkum HAM) Jabar Dedi Sutardi saat ditemui dalam acara Sertijab Kepala Kantor Kemenkum HAM Jabar, di Aula Kantor Kemenkum HAM Jabar, Jalan Jakarta, Jumat (29/06).

"Ariel bebas tanggal 23 Juli 2012. Itu setelah dihitung 2/3 dari vonis lalu dikurangi kapan Ariel pertama kali masuk, potongan remisi yang sudah diberikan," ujar Dedi.

Selama menjalani pembebasan bersyarat ini, Ariel memiliki kewajiban untuk melapor hingga habis masa percobaan yaitu selama 1 tahun. "Kalau dia melakukan pelanggaran hukum, maka ia harus menjalani sisa hukumannya didalam tahanan lagi," katanya. (ccm)

ARIEL

SINTA BACHIR

Buang Sial Demi Kesembuhan Ibunda

ARTIS cantik Nikita Willy mendapat banyak kejutan di hari ulang tahunnya yang ke-18, Jumat, 29 Juni 2012. Nggak hanya dari keluarga dan pacar, tapi Nikita juga mendapat kejutan indah dari penggemarnya.

Jangan ditanya soal kado.

Nikita benar-benar banjir hadiah.

Jika sang kekasih, Diego Michiels memberikan kado sepatu bermerk mahal, lain halnya dengan sang bunda yang memberikan kado

berupa tiket perjalanan keliling Eropa.

"Aku ingin ke Paris, Belanda, Italia...."

"Mama kasih spesial banget.

Aku sama adik aku, sama keluarga mau jalan-jalan selama sebulan di Eropa," ujar Nikita saat ditemui di kawasan Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Jumat, (29/06) Nikita menuturkan, ia akan berangkat ke Eropa pada 20 Juli mendatang. Nikita pun telah memb u a t daftardaftar k o t a yang akan

ia sambangi. "Aku ingin ke Paris, Belanda, Italia. Soalnya aku belum pernah ke sana," kata gadis berusia 18 tahun ini.

Menurut Nikita, kepergiaannya ke Eropa memang bertepatan dengan waktu liburan. Oleh karena itu, jadwal kegiatan Nikita sengaja dipadatkan sebelum Juli mendatang. Bahkan, untuk sinetron religi pun, dirinya hanya membuat mini seri.

"Memang sudah diatur, Juli aku break dulu," ujarnya. "Kemarin juga habis dari Melly Goeslaw buat single yang rencananya untuk soundtrack sinetron aku juga. Tapi, nanti setelah lebaran mungkin," ujarnya. (ccm)

AKTRIS Shinta Bachir kembali dilanda masalah.

Bukan soal asmaranya dengan seseorang, melainkan sang ibu tercinta sedang menderita penyakit diabetes. Karena semakin parah, kaki kanan sang ibu harus segera diamputasi agar penyakitnya tidak menyebar ke anggota tubuh lain.

Shinta hanya bisa pasrah melihat keadaan ibu kandungnya. Pasalnya, selama ini sang ibu sengaja menyembunyikan kesehatannya agar Shinta tidak terlalu khawatir.

"Ibu itu 6 tahun belakangan memang kena penyakit diabetes. Dan ternyata makin hari makin parah banget. Ibu dan saudarasaudara saya nggak pernah mau cerita soal kondisi ibu. Ibu yang minta.

Katanya beliau nggak mau cerita, karena takut saya nanti khawatir dan kepikiran," ujarnya sambil menangis ketika ditemui di kawasan Kemang, Jakarta Selatan, Kamis (28/06).

Shinta rela melakukan apapun demi kesembuhan sang ibu. Sebelum menjalani operasi, Shinta melakukan ritual jawa untuk membuang sial lantaran belakangan ia merasa kerap di rundung masalah/ "Hari kedua di kampung itu, saya melakukan ritual Jawa yang selalu

saya lakukan dari dulu sampai sekarang, yaitu mencuci kaki ibu dan meminum air cucian kakinya. Terus ibu juga memandikan saya pakai air itu 7 kali siraman. Itu istilahnya untuk buang sial ya, karena belakangan ini kan saya banyak ditimpa masalah," kata Shinta.

"Pada saat ritual itu saya hanya bisa nangis dan nangis, teringat semua kesalahan saya sama ibu.

Saya merasa sedih karena belum bisa membahagiakan beliau," imbuhnya. (ccm)

BERYL COPY CENTRE Grosir & Retail Sales, Service, Spare Part & Rental Mesin dari USA Menyediakan Mesin Foto Copy Bermacam Tipe :

PRIORITAS FASILTAS 1. Pelatihan praktek dan teori manasik untuk umrah Gratis untuk semua calon umroh 2. Calon dari luar kota Padang 10 hari sebelum berangkat disediakan penginapan telah di tanggung PT Al-Mabrur (Gratis) 3. Pemberangkatan jamaah Padang - Jakarta (PP) antar jemput didampingi oleh pembimbing dari Sumbar 4. Mengenai Jadwal Umrah silahkan datang ke kantor Al- Mabrur 5. Tas, Pakaian Ihram Pria/Wanita dan pakaian seragam biro (Gratis) Biaya Domestik, Padang - Jakarta, PERSYARATAN UMROH Jakarta-Padang Akomodasi Hotel VIP Makkah : Zamzam Tower ***** Madinah : Dallah Taiba **** Jeddah : Holiday Inn ***** Akomodasi Umrah Reguler Hotel Syafira **** Akomodasi Umroh Ramadhan Apartemen dekat dengan Masjid Akomodasi Umroh Khusus Makkah : Al-Aulian *** Madinah : Dallah Taiba **** Catt* Untuk Umroh Khusus tidak ada tambahan biaya lagi, kecuali suntik Meningitis

1. Pasport RI yang masih berlaku minimal 7 bulan Nama minimal 3 suku kata 2. Pas Photo Warna 4x6=5 lbr dan 3x4=5 lbr (Background Putih tampak muka 80%) 3. Surat Nikah asli bagi suami istri dibawah usia 46 tahun dan akte kelahiran + KK asli bagi anak 4. KTP asli bagi wanita berusia diatas 45 tahun 5. Pembayaran biaya Umroh 1 bulan sebelum berangkat lengkap dengan persyaratannya.

Airport Tax, Service Bandara Pdg-Jkt-Jed-Pdg dan lain-lainnya Rp 2.500.000

dto Hj. IMNANIAR USMAN Direktris HP : 081267527251

PT. WISATA AL-MABRUR USMANIAH TOURS & TRAVEL PENYELENGGARAAN HAJI PLUS & UMROH Jl. Kali Porong No. 1 Padang Baru, Padang (Belakang Balai Diklat Depag Sumbar) Telp & Fax (0751) 7056308 - HP. 0811664326 - 081374442868 - 08126752725 - 0813633331617 e-mail : wisataalmabrurimnaniar@yahoo.com

BARU DATANG MESIN CANON IR 5000 & CANON IR 6000 DARI JEPANG DRUM BARU HARGA NEGO

AN PERSEDIA S A T A T E RB

Menyewakan Bando & Billboard lokasi strategis di Padang, Payakumbuh & Pariaman

Kantor Pusat : Jl. Gajahmada No.40 Gn. Pangilun Padang Telp. (0751) 447825, 40269

CANON IR 8500 = Rp.

spanduk - baliho - billboard sticker - backdrope branding car - x banner roll up - dll

28 juta

BERYL COPY CENTRE

Hubungi : Jl. Veteran No. 50 Padang Telp. (0751) 32666 Jl. Nangka No. 40 Pekanbaru Telp. (0761) 61360 Jl. Sutan Agung No.07 Jambi Telp. (0741) 32495

Cabang Payakumbuh : Cabang Padang : Jl. Soekarno-Hatta 123 Jl. Andalas 83 Telp. 890 383 Koto Nan Ampek Jl. Belakang Olo 46A (dpn Hotel Jakarta) Telp. 33 222 Telp. 0752 - 796 123

nggak sempat baca

The First FeMale Station in Padang

Lansek Manih FM (LANIS FM) Frequensi (FM) 93,6 MHz (FM) Power Suport 1000 Watt ( Blues 30 NV) Alamat Studio/Office : Jl.Sudirman No.191 Muaro Sijunjung, Kabupaten Sijunjung.

Telp. ( 0754) 20173-20553 Fax. 0754.20158 Email : lansekmanihfm@yahoo.co.id LANSEK MANIH FM “ Penyampai Informasi Pembangunan dan Penyejuk Hati Anak Nagari”

klik kami di www.harianhaluan.com

18 PERSONALAL

MINGGU, 1 JULI 2012 M 11 SYA’BAN 1433 H

RITA OKTARIA

Ciptakan Coklat Rasa Rendang dan Cabe NARASI DAN FOTO-FOTO: RIVO SEPTI ANDRIES

NG MED KO

TR IS

A

HONG

COKLAT merupakan makanan yang banyak di sukai semua orang, mulai dari anakanak sampai orang dewasa.

Selain lezat namun coklat ternyata juga bisa dibuat dengan berbagai macam rasa.

Di salah satu rumah jalan kampung Tarandam, Blok A/ 2 Andalas, Kota Padang, terlihat beberapa perempuan yang beraktivitas, yang menyebarkan bau wangi coklat. Rita Oktaria, pemilik rumah itu membantu membungkus

PENGOBATAN TRADISIONAL TIONGHOA

C

coklat yang di beri merk RAC Rendang Coklat.

“Saya sendiri suka membuat coklat selain hobi juga karena dalam coklat tersebut ada manfaatnya, seperti ada kandungan yang membuat seseorang yang memakannya bisa releks dan tenang. Ternyata coklat pun saat ini tidak hanya bisa dibuat dengan rasa strawberi, atau susu namun bisa dibuat dengan rasa rendang,”ujarnya.

Namun, cara pembuatan-

nya, jelas berbeda dengan pembuatan coklat lainnya yang sudah bersifat modern memakai mesin cetak, dan mempunyai rasa manis biasa. Coklat rendang dibuat dengan cara sederhana dan memakai peralatan yang tidak begitu besar namun higienis.

Selain Coklat Rendang ada juga Coklat rasa Cabe, hal itu membuat coklat yang diproduksi menjadi unik dan mempunyai ciri khas. Dalam pembuatannya Rita dibantu lima tenaga kerja wanita yang juga merupakan warga setempat.

“Karena ini masih bersifat home industri, karyawan pun belum banyak, sedangkan untuk bahan serta kotak kemasan juga sistem pesan.

Saat ini kita juga sudah membuat desain baru selain jam gadang, yang bisa mewakili ciri khas Sumatera Barat,” tutur Rita.

Eksklusif Karena masih bersifat produksi rumahan, Rita tidak banyak memproduksi coklat rending dan cabe, dalam sekali pembuatan yang di hasilkan hanya 40 kotak, dan dalam seminggu hanya bekerja 2 kali. Setiap kotak mempunyai berat 50 gram.

Meskipun begitu permintaan terus datang terutama Jakarta, Medan, sedangkan untuk Kota Padang hanya dijual di pusat oleholeh. Hal itu juga bertujuan untuk menjaga agar para pelancong yang datang ke Padang, bisa langsung mencarinya di pusat oleh-oleh.

“Tawaran untuk menjualnya di supermarket dan mall sudah ada, namun saya masih melihat perkembangannya dulu. Sedangkan untuk produk-

si saya juga sudah berencana untuk membuat toko coklat di tengah Kota padang, mudah mudahan para pencinta coklat bisa lebih dekat untuk mencicipi coklat rendang,” kata Rita.

Untuk promosi Rita dibantu anaknya melalui facebook, Twiter, dan Blackberry (BB) selain online, promosi juga secara tidak langsung di sebarkan oleh konsumen. Selain karena daya tahan coklate rendang 1 tahun, para pecinta coklat pun lebih praktis dan terbantu karena bisa memesan lewat online.

Berawal dari hobi membuat kue sejak tahun 2007, Rita terus mengembangkan hobinya dengan berbagai macam bentuk dan rasa.

Untuk coklat rasa rendang sendiri dimulai saat dirinya pergi ke Bali.

“Pada 2011 Deperindag Kota Padang, membawa saya mengikuti workshop ke Bali, disana saya melihat semua makanan menggunakan kemiri, bahkan Deperindagmenyuruh saya membuat coklat berisi kacang almout. Dari situ muncul ide, kenapa saya tidak membuat coklat rasa rendang, yang merupakan makanan khas Sumatera Barat dan sudah terkenal di manamana,” jelas Rita.

Pembuatan coklat juga di iringi dengan pembuatan permen lollipop. Selain untuk menambah variasi, permintaan permen juga tinggi, dalam sebulan 8000 tangkai habis terjual. “Untuk harga di patok dari Rp15 ribu hingga Rp20 ribu, kebanyakan yang membeli adalah para pecinta coklat dan wisatawan yang pergi berlibur ke Kota Padang,” ungkap Rita. (h/rvo)

Solusi Tepat Terobosan Terbaru TCM

MENGATASI SEGALA MACAM PENYAKIT PRIA

iri khas, kemanjuran & keunggulan Hongkong Medistra TCM sangat jelas, dengan resep kuno kekaisaran, resep rahasia turun temurun serta herbal Tiongkok alamat intinya adalah mengobati berbagai penyakit bandel yang susah disembuhkan, khusus menangani berbagai jenis penyakit kronis, begitu diobati langsung dapat dirasakan manfaatnya. Efektif mengobati berbagai penyakit kronis sampai akamya, tanpa efek samping, setelah diatasi tidak mudah kambuh kembali.

Menurut survei terbaru, disfungsi seksual pria termasuk penyakit yang sangat banyak diderita" Terutama persentase penderita impotensi, ejakuiasi dini, radang prostat rnengalami kenaikan pesat. Berdampak jauh lebih parah bagi psikologi dan jiwa, dibanding penyakit pria lainnya, juga meruapakan 30% alasan retaknya keharmonisan rumah tangga, menghancurkan

kepercayaan diri pria. Penyakit gangguan fungsi seksual rnenimpa pria pada berbagai kalangan usia dan harus diobati sedini mungkin agar tidak memburuk hingga menimbulkan penyakit komplikasi bandel lainnya yang sangat parah dan berbahaya.

Hongkong Medisira TCM ada kansultan Sinshe ahli TCM (Traditional Chinese Medicine) ternama Cari Tiongkok yang siap membantu anda. Melalui pengalaman kerja keras puluhan tahun akhirnva berhasil menemukan terobosan terbaru, khusus mengatasi disfungsi seksual pria, seperti: impotiensi, ejakulasi dini, radang prostat, spema mati, tidak ada Sperma, alat vital tidak normal, kemandulan, dll. Hasilnya relatif cepat, aman, dan tanpa efek samping.

Terobosan metode TCM dengan herbal berharga alami yakni 'Qiang Yang Bu Shen Liao Fa' ini dipadukan akupuntur

elektraterapi sangat terkenal di beberapa Negara berfungsi memperkuat ginjal ginjal & sperma, menyeimbangkan unsur yin & yang di dalam tubuh, setelah diatasi bisa menormalkan fungsi seksual, masa berhubungan bisa lebih lama. Rata-rata setelah 2-3 tahap pengobatan, gejala penyakit seperti kencing, tidak tahan kencing, kencing tidak bertenaga, tidak tuntas, berbusa, bernanah dan lainnya berangsur menghilang secara Untuk Konsultan & Pengobatan nyata, sistem reproduksi kembali normal, bisa diatas hingga ke akar penyakit Jl. Niaga No. 144 Padang dan tidak mudah Telp.

0751 -33169 kambuh lagi.

"DAPATKAN DISKON KHUSUS OBAT HERBAL 30% BAGI YANG DATANG BEROBAT"

Hubungi:

HONGKONG MEDISTRA TCM HP. 0812 662 34578

Hari Minggu & Libur Tetap Buka

S E N I 19

MINGGU, 1 JULI 2012 M 11 SYA’BAN1433 H

PUISI

Nurfirman AS

Dalam Tarian Kau Bernyanyi ¯Robi M Fajri dini hari, kita tawar jua sejumput persoalan pada kalbumu itu membiarkanmu menari, menyusuri sungai di sebelah padang mengeja satu persatu pertanyaan yang hulunya berlabuh di ruang-ruang remang, ruang-ruang yang disengajakan datang merapal kalimat yang tertulis pada dinding kamar itu menjadikannya jalan pertemuan hingga pertanyaan berikutnya datang kau hanya mampu untuk menari, dan ku biarkan kau bernyanyi sekedar memberi warna pada seutas kalimat tentang kamarmu; tentang orang-orang yang tak mau mati karena nyanyianmu jangan berkhayal lagi, tutup saja mata dan kan kau lihat rona-rona angin yang tak enggan meruangkan sajak tentang bulir-bulir sukmamu yang begitu dalam; enggan dan kelam akan merupa nyata, bait-bait ruang pada anganmu dan menjulurkan kisah baru itu untuk sekedar menjelma kerinduanmu pasaman, 2012

Asmaraloka mengubur perjumpaan pada setegah musim yang lalu di pelataran jiwa-jiwa mendaduh, tempat nona-nona menawar angin dan kita menelaahnya dengan suapan irama serupa bait-bait perhentian pada butiran bunga yang secara sadar ikut terbang untuk dirinya sendiri untuk waktu yang mengisi dunianya yang intim lalu berkisah tentang aliran kepekatan berwarna merah muda sepanjang hari, dari kiasan kala itu sampai pada perteduhan hari ini detik demi detik hanya mengisyaratkan nada-nada yang hanyut serumput sajak terhampar di setiap sudut, di setiap ruang temu yang larut begitu juga terhadap hitungan waktu yang kita makan satu persatu yang menjadikanmu biru, yang menjadikanmu sesuatu bersama bisu dari luar rumah ke ventilasi, senandung hitam mati membunuh bintik yang lari pada setapak sisa-sisa pada matamu begitu juga percintaan itu menggusur kehidupanku dalam perlahan, menjadikannya ragu sedangkan kau terus menggenggamkan untuknya serumpun keadaan yang begitu mudah menjelmakanmu dalam kehidupan tanpa pintu senandung kelabu, hilang kemudian tak kembali lagi satu persatu dilayangkannya bunga angin yang tak asing dan kau tak bertanya tentang kesunyiannya masing-masing pada detik ini, tak ada yang berubah jua menggusur tawamu ataupun berbagi duka pada sisa-sisa waktu yang tak tertemu di duniamu hanya hujan yang mulai enggan untuk datang sekedar memberi isyarat seperti waktu itu, seperti duniamu yang mulai sepi dari senandungnya sendiri ¯menuju gersang pasaman, 2012

Asmaraloka II dandelion hitam, memberi sekat pada kehidupannya sendiri membuatnya menjadi ruang dan membawanya terbang ¯tak sendiri lagi meneliti angin, membakar segala tanda-tanda pada celah menjadi busur; menjadi tatapan tanpa tolak ukur kemudian entah kembali, karena dunianya begitu semerbak merambat akar-akar pada labirin berwarna putih yang menari seiring angin pada detik-detik menuju muara dandelion hitam, meninggalkan sepi menuju mata angin menemu serupa arah bernama tenggara atau dinamai utara terbang setinggi-tingginya memburu harapan yang tak raib di sela jantung kapas, menuju sukma yang terbakar arah hingga bertanya tempat berlabuh yang cukup teduh untuk sekedar menjamunya dengan pertanyaan yang ramah “kapan lagi?” dandelion hitam, mengajak aku untuk ikut pergi menawarkan kami rumah tanpa penghuni, di sebelah danau disebelah bunga-bunganya yang masih muda —ternafikan tengah menuju ranum, sayang pasaman, 2012

Tentang Simpang dan Rumpun Ilalang — untuk Velvi Putria, serangkai pesan dari Debby Febri D. sebuah sandi yang pernah kau ukir pada sejajaran cemara itu tumbuh menguras sisa-sisa hawa yang terasing pada keramaian pada akar dan kepingan dedaunan yang sengaja ikut mengakar bukit bukanlah bukit lagi, sebab titahmu mulai bertemu dalam kebekuan antara hutan dan perkotaan hingga ada yang perlahan raib, ketika aku berusaha menyisir jalan dari belantara sukmamu menuju simpang, tempat orang-orang tak lagi mampu untuk menemu ataupun bernostalgia dengan masa lalu aku ragu, karena jalan tak lagi seperti biasa — remang tak seperti bingkai atau artefak yang pernah kita benamkan di lahan tanpa pagar itu, di halaman rumahmu yang menjadi abu-abu; sekeping bentuk tak lagi merapalkanmu rindu masihkah kau akan mengepang ilalang di sekitar cemara itu? setidaknya untuk sekedar menyuapinya arah atau menyiangi rumpunnya dari rerumputan yang tak kan enggan memilah serabutnya hingga pucuknya lahap dimakan angin petang masihkah kau akan memberi tanda pada jalan menuju simpang? setidaknya ada ruas yang menjadi celah untuk kita bisa singgah atau merebahkan diri hingga tak lagi ditemukan bayang dari sini, sejauh jarakmu dengan simpang ku berdiri tak lagi tersiar kabar tentang pekarangan rumahmu begitu juga tentang rumpun ilalang di sekitar cemara pada bukit itu pasaman, 2012 NURFIRMAN AS. Mahasiswa Fakultas Hukum Unand yang berdomisili di Padang. Tulisannya pernah dimuat di beberapa koran lokal Sumbar, Riau dan Sumut. Aktif berkesenian di Teater Rumah Teduh UKS-UA, Sekolah Menulis eureka! dan Studio Merah FHUA.

LUKISAN Iswandi berjudul “Tarikan” 90 x 200 cm, acrylic on canvas, 2007

Cerpen

Lelaki yang Ingin Menemui Rembulan Oleh: Dafriansyah Putra

B

ULAN telanjang.

Bintang secahaya.

Mereka terongok indah di peraduan malam.

Seorang pria tua menikmati rokok di kursi malasnya, depan beranda. Dihisapnya sigaret itu lambat. Gempulangempulan asap meninggi, kian kemari.

Sejenak, lelaki itu mendongak ke langit. Dihelanya nafas panjang. Dibuangnya boros. Ada sesuatu dipikirkannya.

Ia kian candu menghabisi gumpalan tembakau itu. Tak puas sebatang, dua batang, empat batang, delapan batang, sepuluh batang. Entah berapa batang malam itu puntungpuntung berserakan di beranda rumah. Menjadi kawan semalaman. *** Biasanya, Abak selalu tidur cepat. Selepas isya beliau langsung menuju pembaringan. Sesekali ada, beliau pergi ke lapau Mak Katik di dekat simpang untuk bermain koa atau menonton bola ramai-ramai.

Lapau Mak Katik selalu sesak di malam hari terlebih jika ada pertandingan sepakbola. Abak lebih memilih menonton di sana dibandingkan di rumah. “Televisi di sana besar benar. Jelas orang berlari-lari.” Katanya.

Kedua tangannya ia bentangbentangkan, memberikan gambaran bentuk televisi yang besar itu kepadaku.

Memang, televisi Mak Katik yang baru dibeli sebulan lalu besar nian.

Seumur-umur, baru sekali aku melihat layar seperti raksasa itu. Sengaja ia beli untuk meramaikan lapaunya.

Apalagi sekarang, tim sepakbola nasional kebanggan kami tengah berlaga diperhelatan antar bangsa dan semakin menunjukkan permainan-permainan kaki yang menawan. Maka tak jarang setiap pertandingannya selalu ditayangkan.

Bahkan ketika menghadapi tim kuat, Thailand, ramai sekali warga menonton disana. Sampai-sampai mereka rela berdiri berdesakan meski berdiri paling belakang sekalipun, akan tetap saja nampak lenggok Ferdinan Sinaga saat mengocek si kulit bundar.

Sudah jam setengah dua.

Kuintip Abak masih saja duduk menghisap rokok. Pikiranku berubah tak tenang.

Rasa kantuk bercampur aduk dengan gelisah. Sementara kulihat Buyuang, adikku, tidur pulas sekali ditindih selimut hangat yang mengusir dinginnya udara malam.

Rasa cemas kian mejadi.

Kuputuskan langkah menuju bilik Amak. Tanpa peduli, kubangunkan Amak yang tengah lelap tertidur. Sebetulnya kasihan mengganggu istirahat Amak yang sudah capek seharian bekerja. Aku sadar pekerjaan Amak sangatlah berat; menjajal sayurmayur dari satu pasar ke

pasar lain. Sudah berapa kali kusarankan kepada Amak agar berhentilah bekerja, demi menjaga kondisi fisiknya yang tak lagi muda.

“Wa’ang gadang dek kentang.” Kata Amak berkilah tentang pekerjaan yang diyakininya mampu menunjang kehidupan selama ini. Memang, hidup serta kebutuhan sekolah kami adalah dari hasil dagangan Amak. Ya, termasuk kentang.

Sudah tiga puluh tiga tahun Amak melakukan pekerjaan warisan ini. Kusebut warisan bersebab jiwa dagang Amak muncul dari mak tuo yang dulu juga pedagang ulung. Jangan engkau sekalikali mencoba menawar dengan harga rendah. Bukannya murah yang didapat, sumpah serapah yang akan kau terima.

Pernah waktu itu, ketika mak tuo masih hidup, aku ikut pergi membantu beliau berjualan. Seorang wanita menghampiri dagangan kami, ia niat membeli jeruk.

“Nek, berapa jeruk sekilo?” tanyanya.

“Tujuh ribu.” Jawab mak tuo meyakini harga penjualan “Enam ribu mau?” tawarnya lagi.

“Sarawa kotok saja takkan terbeli dengan pitih lima ribu kau tu!” jawab mak uwo cuek.

Wanita itu pergi dengan muka merah. Barangkali ia kesal. Ya Tuhan sabarkanlah ia, pintaku dalam hati. Kemudian, wanita itu berpindah ke bapak sebelah kami yang juga menjual jeruk. Kuperhatikan wanita itu memborong jeruk empat puluh kilo untuk acara pekan olahraga daerah. Alhasil, bapak pedagang jeruk disamping kami brgegas pulang. Tak perlu menunggu lama untuk menghabiskan dagangannya. Seperti mendapat durian runtuh ia. Betapa kesalnya mak uwo melihat hal itu.

Amak bangun dengan lunglai. Aku tidak sabar ingin menanyakan keanehan sikap Abak. Besar harapanku Amak mampu menjawab pertanyanku, setidaknya agar aku lebih tenang.

“Mak, ada apa dengan Abak, kenapa belum tidur jua?”

“Entahlah, Amak juga tidak tahu apa yang sedang dipikir Abakmu tu.” Jawab Amak lirih, dengan bulatan mata yang tak lebih separuh ia tampakkan dari kelopak mata kantuknya. *** Masih terfikir dalam benakku, keanehan sikap Abak semalam. Ada salah makankah Abak? Atau mungkin Bang Ujang memarahinya lantaran kerja Abak yang mungkin salah? Atau janganjangan dompet Abak hilang bahkan mungkin dicuri orang?

Sejuta kemungkinan yang kukira-kira. Di sekolah pun, pikiran itu menyayat tak menentu. Berapa kali Bu Yanti menegurku karena tak memperhatikannya saat menerang-

kan pelajaran.

Tak sabar kuingin pelajaran selesai, biar cepat pulang, lalu bertemu Abak.

Entah, mengapa hari ini aku begitu rindu dengan Abak.

Aku takut terjadi sesuatu dengannya. Abak adalah pahlawan hebat, meski tak tamat sekolah rakyat. Ia gigih menafkahi keluar serta memiliki rasa tanggung jawab yang besar.

Abak kadang bersama Amak berjualan ke balaibalai. Tetapi kalau ada borongan, Abak acapkali diajak Bang Ujang untuk menjadi buruh bangunan. Abak pernah mengerjakan puskesmas kampung, rumah sekolah, kantor kecamatan, bahkan masjid bantuan menantu pejabat itu, Abak yang kerjakan. Walaupun banyak teman yang mengajak Abak pergi ke rantau, Abak menolak. Ia tak tega meninggalkan keluarga. Biarlah dapat penghasilan paspasan di kampung asal dekat anak-anak, katanya.

Padahal waktu itu, pernah Abak diajak Om Zul, anaknya pak camat, untuk ke Ibukota dan bekerja bersamanya.

Sudah susah payah Om Zul merayunya dengan penghasilan yang lebih baik daripada di kampung. Namun Abak bersikukuh menolak. Andai Tuhan mengizinkan, Suatu hari nanti, aku berniat ingin membahagiakan kedua orangtuaku.

Aku bergegas mencari Abak. Telah kumasuki ruangan tamu, bilik, dapur, bahkan kamar mandi. Taklah kutemukan diri Abak. Pekarangan pun ku kelilingi. Tak kudengar sesuara apapun di sana. Kucoba pergi ke kolam belakang. Abak sering memancing disana. Tak sesosok bayang kutemukan. Oh ya, baru teringat, Abak diajak Bang Ujang bekerja membangun toko di kelokan pasar.

Bu Parida, orang rantau yang kaya raya itu, setelah ditinggal cerai suaminya, kabarnya ia akan menetap di kampung sambil membuka usaha counter handphone.

Entah mengapa tak sabar aku menunggu senja, agar bertemu Abak. Begitu Abak pulang, akan kusambut ia dengan segelas teh pahit kesukaannya.

Sembari merintang petang, ku ambil parang dan selembar karung. Segera kutuju padang ilalang di kebun seberang sungai. Kebun itu dulu menjadi sengketa. Setelah mak tuo meninggal, adik Amak berlainan bapak bersikukuh menginginkan kebun itu. Sungguh kebun itu dulu sempat tergadai dan telah ditebus oleh kakek kami.

Namun dipihak lainnya, mereka menyatakan kebun itu adalah warisan miliknya dengan didukung beragam alasan. Akhirnya semua masalah tuntas setelah dilakukannya musyawarah di atas Rumah Gadang.

Sementara pandanganku tertuju pada si bulat kentang yang sudah besar-besar. Betapa senangnya hati ini melihatnya. Ah, semoga saja dengan menjual ini, Amak

esok akan dapat untung lebih.

Sudah lama aku tak makan ayam goreng. *** Mentari menepi. Langit berubah kuning kemerahan.

Disepanjang jalan, anak-anak bergembira ria pulang bermain bola. Walau tubuh dekil, pakaian kumuh berlumur lumpur, mereka tertawa bahagia. Di seberang, tukang ojek lalu lalang dengan motor butut yang dibongak pasang meniru motor pembalap yang nampak di dalam televisi. Ada pelajar yang baru pulang sekolah sore. Ada pegawai baru pulang kerja, mereka masih berpakaian dinas dengan jinjingan, barangkali oleh-oleh untuk anak mereka.

Salah satu dari mereka, aku melihat Amak turun dari angkot kuning milik Bang Ucok. Perihal Bang Ucok, ia bukanlah orang Medan. Bang Ucok asli orang kampung sini.

Entah mengapa orangtuanya memberi nama “Ucok”. Bersebab penasaran, waktu itu pernah kutanyai perihal namanya. Dan ia mengaku tak tahu menahu entah entah ada angin apa orang tuanya memberikan nama demikian. Jangankan keturunan Medan, seorang pun sanaknya tak ada yang asli atau tinggal di Medan, katanya padaku dengan logat Minang yang kental bukti ia bukan orang Medan.

Segera kuhampiri Amak sambil membantu membawakan jinjingan kantong kresek hitam besar dan berat.

Entah isinya apa. Raut muka Amak berseri-seri. Sepertinya dagangan Amak hari ini laris.

Sudah magrib kenapa Abak belum tiba juga di rumah? Ah, mungkin Abak masih ada urusan dengan Bang Ujang, hatiku bercakap sendiri. Diri ini makin gelisah saja.

Sekitar pukul setengah delapan, ada suara ketukan pintu. Kubuka. Kuputar gagang pintu. Nampaklah sosok Abak. Kakinya yang tak sekokok dulu, perlahan memijak kedalam rumah.

Jemarinya yang kian keriput menggenggam engsel pintu. Air mukanya kelelahan. Pancaran matanya sayup, lelah.

Dibukanya kedua sandal jepit yang kumuh itu. Karet dipilin yang menjadi pengganti penyangkut sela jari, sungguh tak kuat menggantikan peran penyangkut buatan pabrik yang dua hari lalu putus di tengah jalan.

“Duduklah Abak. Minumlah teh pahit ini dulu.” Pintaku.

Tanpa sepatah kata Abak berlalu.

Keresahan makin bergelantung di palung benak ini.

Keanehan sikap Abak seakan menandai firasat tertentu.

Begitupun Amak, turut risau.

Tawaran Amak untuk mencicipi masakan makan malam yang khusus dibuatnya pun hanya berlalu dari liang pendengaran Abak. Tatapan Abak kosong. Keanehan itu terus terjadi di setiap gerakgerik Abak.

Setelah mandi, Abak

mengambil kopiah beludu lusuhnya dari balik pintu.

Abak pergi keluar rumah tanpa sepatah kata. Aku kian penasaran. Tanpa Abak sadari, aku membututi perjalannya.

Aku melihat Abak masuk ke dalam surau. Terus kuperhatikan kelakuannya.

Disana Abak sholat dengan kyusuknya. Berzikir lalu mengaji. Kemudian Abak kembali pulang ke rumah dan melakukan hal yang sama seperti malam kemarin— duduk di beranda sembari menghisap rokok berpuluhpuluh batang.

Sudah berapa kali Amak menanyakan pada Abak, tentang apa yang sebenarnya terjadi di diri Abak. Amak takut penyakit jantung yang pernah Abak derita kembali kambuh, atau penyakitpenyakit lainnya.

Bukannya memberi jawaban, Abak malah memarahi Amak dan hampir saja ia melayangkan tamparan ke wajah Amak. Untung saja aku segera menarik tubuh Amak, sehingga tamparan itu meleset sejengkal dari sasarannya.

Seumur hidupku baru kali ini Abak bersifat demikian. Jangankan memukul, meninggikan suara saja Abak tak pernah.

Pernah waktu kecil dulu, aku bersama kawan-kawan ketahuan orang mencuri ayam.

Aku dikadukan ke Abak. Tak kusangka, Abak bukannya memarahiku atau memukulku, beliau malah memberi nasehat. Kata-kata yang keluar dari mulutnya itu, rasanya lebih menyadarkan di banding bentakan atau pukulan rotan seperti yang dilakukan guru mengaji di mushola tempatku belajar agama.

Tapi, ada apa dengan Abak kini? Abak dengan mudahnya main tangan, kepada Amak pula. Hingga pukul setengah dua, Abak masih saja duduk di beranda menghabisi gumpalan tembakau sembari sesekali mendongak ke langit, seraya menghela nafas. *** Pagi ini kami begitu terkejut. Abak hilang dari rumah!

Hanya secarik kertas kutemukan di dekat lemari pakaiannya. Perlahan kertas itu dibuka oleh Amak.

Pecahlah air mata Amak.

Merembes di tengah-tengah kertas. Dibacalah: Maafkan segala kesalahan Abak selama ini. Abak akan pergi jauh. Dan, jangan kalian cari-cari dimana keberadaan Abak. Abak hanya ingin menemui rembulan.

Setiap kali bulan telanjang, bintang secahaya, kami selalu menatapnya dengan penuh harap.

Padang, 2012 DAFRIANSYAH PUTRA, kelahiran Batusangkar – Sumatera Barat, 7 Juli 1992, mahasiswa teknik sipil—Universitas Andalas yang cinta benar kepada segala hal berbau seni. Anggota UKS-UA (Unit Kegiatan Seni Universitas Andalas); divisi musik. Selain giat bermusik, tulisantulisannya pernah dimuat di koran lokal Padang Ekspres, Singgalang, dan Haluan.

20 M A M A N G A N

MINGGU, 1 JULI 2012 M 11 SYA’BAN1433 H

RAPAT BATU BANGAUN - 1912

Harta Pencaharian untuk Anak Oleh: Anas Nafis untuk para kemenakan (kaum sang ayah). · Menunda usia perkawinan remaja yang akan menikah, agar terbentuk rumah tangga yang lebih baik dan keturunan berkualitas. · Yang akan menikah harus saling menyukai.

Jadi seperti selama ini yaitu dijodohkan.

Berikut disalinkan selengkapnya putusan rapat di Batu Banguan tersebut.

Pada petang Jumat malam Saptu 25 jalan 26 Oktober 1912, duduk rapat pula segala engku-engku itu memperundingkan apa saja yang boleh dibuat untuk kemajuan nagari.

Menurut sepanjang keterangan “Tuanku Laras Matur”, patut “harta pencaharian” diberikan untuk anak, supaya si anak boleh terpelihara dengan elok oleh ibu bapaknya sendiri, karena

BERIKUT disalinkan sepenuhnya hasil rapat sejumlah tokoh masyarakat di Batu Bangaun Pariaman tahun 1912 yang hendak merubah adat-adat yang tidak sesuai lagi dengan jamannya, seperti tertulis dalam Adatrechtbundels XXXV – Sumatra, Serie H – Het Minangkabausche Gebied No 60 berjudul “Vervormning VERVORMING van de Minangkabau Adat”, Beplet en Bestreden Door Minangkabau-1912.

Reaksi pun bermunculan, teristimewa oleh Datuik Soetan Maharadjo pemimpin redaksi harian “Oetoesan Melajoe” yang terbit di Padang yang juga seorang tokoh adat terkemuka waktu itu. Terpenting dari putusan rapat di Batu Bangaun itu ialah: · Harta pencaharian seorang ayah adalah untuk anak-anaknya, tidak seperti selama ini yaitu

PusaKo Diasuh oleh

Puti Reno Raudha Thaib Ketua Umum Bundo Kanduang Sumatera Barat

Adat diisi Limbago Dituang Uraian Dari Limbago (1) Wilayah Alam Surambi Sungai Pagu Terdiri dari: 1) Rajo Alam Alam Surambi Sungai Pagu Daulat Yang Dipatuan Bagindo Sultan Tuanku Rajo Disambah (Melayu).

2) Bundo Nan Naiek Ateh Jambangan (Bundo Alam Surambi Sungai Pagu), 3) Rajo Adat Alam Surambi Sungai Pagu Tuanku Rajo Bagindo (Kampai di Balun), 4) Rajo Syara’ Alam Surambi Sungai Pagu Tuanku Rajo Batuah (di Panai), 5) Rajo Parik Paga Alam Surambi Sungai Pagu Tuanku Rajo Malenggang (Tigo Lareh), 6) Rajo Mudo Kerajaan Melayu Alam Surambi Sungai Pagu Tuanku Bagindo Saripado. 7) Inyiek di Bendang Inyiek Majolelo Tak Rajo kaganti Rajo di Bendang.

Tuo-Tuo Kerapatan terdiri dari: a) Tuo Kerapatan IV Paruik, b) Tuo Kerapatan Bariang, c) Tuo Kerapatan Tigo Koto Kaciak, d) Tuo Kerapatan Durian Limo Ruang, e)Tuo Kerapatan Kampai Sawah Laweh, f) Tuo Kerapatan Kampai Aie Angek. g) Tuo Kerapatan Kampai Tangah Nyiue Gadiang, h) Tuo Kerapatan Bendang Inyiek Majolelo, i) Tuo Kerapatan Panai Tanjuang Datuak Sati, j) Tuo Kerapatan Panai Tangah Datuak Bandaro, k) Tuo Kerapatan Panai Lundang Datuak Rangkayo Basa, l)Tuo Kerapatan ampek Ibu, m) Tuo Kerapatan Nan Baranam, n) Tuo Kerapatan Nan Balimo.

KUMANIH (Di dalam Luhak Tanah Data) Wilayah Kumanih Terdiri dari : 1) Inyiak Tali Sako Kumanih Datuak Inyiak Cumano, 2) Inyiak Tali Pusako Kumanih Datuak Rangkayo Bongsu, 3) Inyiak Tali Ugamo Kumanih Datuak Inyiak Jolelo, 4) Kerapatan Kumanih Datuak Inyiak Cumano didampingi : Datuak Sampono Marajo, Datuak Rajo Pangulu, Datuak Parmato Alam, dan Datuak Rajo Gagah. Sedangkan Datuak Rangkayo Bongsu didampingi : Datuak Sampono Aceh, Datuak Paduko Sati, dan Datuak Paduko Sinaro.***

anak itu keturunan bapak.

Dalam itu ada pula engku-engku yang lain menunjukkan pula buah fikiran masing-masing.

Lain dari itu banyak juga yang patut diubah adat yang lama-lama, seperti berbini jangan lebih dari seorang.

Ada pula yang mengatakan, anak perempuan atau anak laki-laki jangan terlampau kecil dikawinkan, sekurang-kurangnya umur anak itu “18 tahun” baru boleh dikawinkan. Kalau anak itu akan dikawinkan, wajib kita tahu atau si anak itu menunjukkan bahwa sebenar-benarnya ia suka kawin. Jika anak itu laki-laki tentu benar sukanya kepada perempuan yang akan jadi bininya itu, demikian juga anak perempuan hendaknya tentu benar ia suka kepada lakilaki yang akan jadi suaminya itu, supaya perkawinan itu selamat, tidak mudah bercerai.

Maka dalam perundingan ini dicari betul kata sepakat oleh segala engkuengku yang duduk rapat.

Dapatlah kata semufakat dan keputusannya sebagaimana yang tersebut di bawah ini.

“Harta pencaharian bapak” patut diberikan kepada anak, tidak boleh diberikan kepada kemenakan, sebabnya: · Anak itu sudah tentu turunan bapak dan darah daging bapak. · Anak itu wajib dipelihara oleh bapak, tidak patut disia-siakan dan diajar dengan sebagaimana daya upaya bapak. · Tidak patut orang lain akan memelihara anak, sekali pun bapak tiri dan mamaknya,

Oleh: Syuhendri Datuak Siri Marajo BERBAGAI ekspresi keriangan dalam canda gurau sudah jamak menjadi prilaku keseharian remaja maupun dewasa. Terkadang mereka bisa tertawa lepas dan terbahakbahak atau cekikikan, tidak jelas entah apa yang diobrolkan. Begitulah beragam prilaku yang terjadi jika sudah terlalu asyik dalam suatu cengkrama. Kita lihat pada satu pertemuan arisan atau pada pertemuan informal lainnya, bila semakin asyik meledak-ledaklah ekspresi tawa dalam keriangan.

Begitulah tawa sebuah aktifitas unik sebagai bentuk ekspresi keriangan dalam

Jadilah orang pertama memiliki mobil keluarga yang mewahdengan harga terjangkau, Laounching tgl. 16-17 Juni.

Road Show : tgl 12 Juni 2012 Untuk Test Drive & Pemesanan :

ANDRI LOWONGAN

= KEHILANGAN

STNK Yamaha Mio CW plat BA 5128 XQ. A.n ARMEN. 2 ATM, KTP , KTM A.n YESSI. Hilang krna pristiwa jambret / Pencurian.tgl 1 Mei 2012.

Bagi yang menemukan harap melaporkan ke Pos Polisi terdekat.

=

DIJUAL TANAH BUKITTINGGI

Luas Lantai 337 Meter persegi + penginapan lama. Lokasi Jln. Ahmad Yani. Sekitaran 500 Meter dari Jam Gadang.

Yang berminat hubungi: ( 0818-18-5678 ) = KEHILANGAN

Dompet berisi KTP dan STNK atas nama SILVIA OKTARICE. Hilang di sekitar Banda Olo. Bagi yang menemukan, Hubungi SILVIA OKTARICE di Kantor Haluan LANUD Tabing Padang.

manusia. · Kawin terlampau kecil itu, tentu kedua laki bini lekas rusak kepada kesehatan kedua orang itu. · Lagi kedua belah pihak orang itu, belum pula pandai betul dalam adat laki-bini. · Mencari tunangan anak itu laki-laki atau perempuan diturut dan ditentukan benar siapa yang disukai anak itu, tahu benar hendaknya ibu bapaknya siapa yang disukai anaknya, kalau tidak begitu tentulah akan terjadi: · Pergaulan anak itu jarang selamat dan mudah bercerai, sebab anak itu tidak sebenar cinta dan sebenar-benar suka, melainkan karena mereka takut pada ibu bapak dan mamak niniknya. · Kalau si laki-laki tidak sebenar cinta, mudah bercerai atau ia mencari bini yang lain. · Selama-lamanya perbauran itu tidak damai, maklumlah orang tidak bersukaan, kadangkadang ada pula yang manggabaji namanya. · Apabila perkawinan itu cinta sama cinta dan suka sama suka, tidak dapat tidak laki bini dapat damai seia sekata, turut menurutkan, lebihlebih lagi kalau kedua laki bini itu orang pandaipandai pula. · Jaman kini sudah ada satu dua orang bangsa kita baik laki-laki baik perempuan yang telah pandai-pandai berpikir, karena sudah ada ilmu kepandaian, tentulah akan mencari jodoh itu ia pandai siapa yang disukainya. · Kalau anak yang telah pandai itu bapak

ibu dan mamak niniknya mencarikan jodoh untuk anak itu, tentu si anak itu berpikir : “pekerjaan bapak ibu dan mamak ninik itu aniaya padanya”, sekalipun kemauan bapak ibu dan mamak ninik itu diturut oleh si anak karena ia takut, tentulah anak itu tidak senang hati dengan sesalnya.

Segala yang diperundingkan di rapat Batu Bangaun ini, sekalian engku-engku itu telah berjanji akan melakukan dan membuat contoh dalam nagari masingmasing, meskipun pekerjaan engku-engku itu tidak akan diturut oleh anak nagari, tetapi sebolehbolehnya engku-engku itu akan mengajak dan menjalankan dengan elokelok kepada penghulupenghulu dan anak buah.

Barang siapa engkuengku itu yang melampaui perbuatan ini akan dihukum sepanjang adat : · Salah yang pertama “setahil sepaha”, artinya “mengunyit nasi” menyinggang ayam, sirih yang berlingkar dan dihimbau (dipanggil) segala engkuengku yang telah mufakat ini. · Salah yang kedua kali, dipotong jawi ditanak nasi sesampainya, dipanggil segala engku-engku yang turut dalam rapat ini dan segala belanja engku-engku yang datang itu ditanggung oleh yang salah.

kak-cekikikan tak tentu arah.

Dalam kearifan tradisional Minangkabau jika ada anak gadisnya yang suka bercanda berlebihan, cekikikan tak tentu arah, maka akan ditegur oleh amak atau saudaranya dengan sebuah perumpamaan “galak co alang tasangkuik”.

“Galak co alang tasangkuik” kita dapat bayang jika ada burung elang yang terasangkut kakinya pada suatu dahan, ketakbebasan sang elang akan menimbulkan suara berisik dan kegaduhan. Gendang telinga bisa pecah kenyaman jadi terganggu bila mendengarnya. Gambaran inilah yang ditujukan pada orang-orang yag suka tertawa tidak terkendali apalagi pada para remaja kita yang perempuan. Jika mereka sudah asyik berkumpul kadang mereka

sering lupa diri, berteriak teriak tak karuan, ketawa ketiwi tanpa peduli, tanpa diasadari prilaku yang begitu menjadi pusat perhatian dapat memicu stigma yang negatif pada kepribadian mereka.

Prilaku ini sering terjadi dalam keseharian kadang diluar kontrol, tidak hanya para remaja orang dewasapun kadang melakukannya. Diluar kesadaran terkadang prilaku tak terkendali ini bisa juga menyebabkan orang lain jadi tersingung, merasa tidak senang merasa terusik kenyamanannya,bisa juga mereka merasa jadi objek tertawaan kita. Selalu belajar mengendalikan diri dalam kesederhanaan merupakan sebuah kebersahajaan yang dapat mengawal diri dalam mempertahankan kepribadian.

Dikarangkan oleh kami: Orang Kayo Bandaharo (PK. Gasan Gadang) Datuk Nan Chadoh (PK. Lawang) Imam Bandaro Kayo (Controle Mantri Kuranji). Penerjemah: Anas Nafis

Galak Co Alang Tasangkuik

NISSAN

=

kita biasa berbelanja f1 sepekan dijadikan 3, f4 sepekan, tentulah kita merasa enteng mengeluarkan f1 sepekan daripada f4 sepekan. · Orang berbini dua tiga itu biasa dapat penyakit dari kekuatan “pekasih” yang diberikan bini, sedangkan “pekasih” itu dibeli pula dengan harga oleh bini kepada dukun-dukun. Kadangkadang “pekasih” yang diminta bini upas-racun yang dapat dan diberikan untuk lakinya. · Bini seorang ada tersempurnakan oleh laki, tentulah si bini itu hormat akan si laki dengan hidup damai lakibini, tentulah si laki dan si bini berhati-hati menjaga dan memelihara anak dengan sempurna. · Berbini dua-tiga itu tuan-tuan pembaca tentu telah maklum pula bagaimana kesusahannya.

Kebiasaan bini nan duatiga itu tidak sepakat, banyak kali bantahan yang mendatangkan hati tidak senang.

Anak umur 17, 18 tahun baru boleh dikawinkan, baik laki-laki maupun perempuan. Jika anak itu berumur 19 dan 20 tahun lebih, elok baru dikawinkan disebabkan: · Anak yang di bawah umur terlampau muda kalau dikawinkan, adalah merusakkan kepada kedua belah pihak anak itu, turunannya kurang elok, sedangkan tanam-tanaman perlu dicari bibit yang elok dan masak yang elok akan dijadikan benih.

Jangan disebut muda tanaman, yang dikatakan muda tanaman itulah tidak elok, begitu pula

Tuangan Limbago

NISSAN EVALIA OPEN INDENT HARGA MULAI 152jt

DIBUTUHKANSEGERA: Tukang masak khusus Chinesse food, usia 30 s/d 50 Tahun, Perempuan, HubungiHongkongMedistra Padang.

Handphone:081266234578

karena anak itu darah daging bapak. Jika anak itu tidak dipelihara bapak, hanya terpelihara oleh orang lain, tentu saja anak itu tidak terpelihara dengan sebenarnya, karena tidak darahnya. · Si bapak sudah biasa dan telah tahu benar sejak si anak terlahir ke dunia bapak juga yang memelihara dan mengetahui sakit senang dan elok buruk anak itu. · Menurut sepanjang kata syarak, pencahariaan bapak wajib untuk anak, tidak harus diberikan kepada kemenakan. Betul juga sebagaimana mamang orang tua-tua “keluk paku kacang belimbing”, artinya “anak dipangku kemenakan dibimbing”, maksudnya mamang itu “perlu anak, sunat untuk kemenakan”. · Perkara “berbini” patut seorang. Jika engkuengku yang berbini 2, 3 dan 4 tidak usah diceraikan, melainkan wajib sama-sama dipelihara.

Tetapi kalau diceraikan seorang, tidak boleh ditambah. Demikian juga jika bini berempat dicerai 2 atau 3, tidak boleh diganti dan ditambah. · Berbini itu sesungguhnya elok seorang saja disebabkan: · Si laki telah boleh benar memelihara bini dengan patut sekalipun ada anak. · Kebanyakan berbini “dua – tiga” itu tidak menurut keadilan syarak, karena tidak sampai menyampai oleh si laki.

Misalnya kekuatan biasa mengangkat sepikul, kalau kita angkat 3 – 4 pikul tentulah tidak takao (mampu). Dan mana yang elok dan senang, kalau

0853 7447 3366 081267005700 PIN BB 28206cbb

satu interaksi sosial dengan sesama. Tetapi jikalau ada didapati orang yang ketawatawa sendiri maka akan dianggap gila.

Bagi yang suka terbahak-bahak, cekikikan tak tentu arah maka dianggap juga sebagai orang yang suka cari perhatian.

Malangnya jika terjadi pada perempuan, maka sebutan jangak tekadang begitu mudah disandangkan. Begitulah sebuah ekspresi jika sudah berlebihan dapat juga memunculkan tafsir yang beragam.

Sebagai bentuk ekspresi sederhana dari ungkapan perasaan riang dan kegembiraan, kadang menjadi keba-

likannya, apalagi jika sudah diluar kontrol, tak lagi memperhatikan situasi dan suasana lingkungan. Tertawa secara berlebihan bisa juga mendatangkan masalah dan prasangka pada pelakunya.

Tertawa yang berlebihan tanpa memperhatikan lingkungan sekitar dapat juga mebuat orang lain jadi terusik. Kadangkala mendatangkan berbagai stigma negatif apalagi bagi perempuan.

Adat Minangkabau menabukan jika ada perempuan tidak pandai menata prilaku dan mengendalikan dirinya, apalagi dihadapan umum.

Perempuan Minangkabau tidak diajarkan meluapkan kegembiraan secara berlebihan, tertawa dengan keras sampai apalagi terjulur anak lidahnya, atau tertawa ceka-

K U LTUR 21

MINGGU, 1 JULI 2012 M 11 SYA’BAN 1433 H

SKENARIO Oleh: Zukri Saad

Ikan Hias di Telaga Reklamasi TERMANGU di keheningan lahan bekas tambang hasil ekspoitasi group Bumi Resources di Sangata – Kalimantan Timur, tak pernah hilang dari ingatan Uwan. Sejak lama. Kejadiannya, sekitar 2 tahun yang lalu, Uwan terlibat sebuah riset dari kantor konsultan Integre Quadro yang berbasis di Bandung. Uwan dan tim harus mengunjungi 7 propinsi untuk menemu-kenali persoalan kemasyarakatan yang dihadapi oleh sebuah perkebunan sawit swasta nasional yang sedang berusaha menemukan jatidirinya. Perusahaan ini sedang berkembang pesat dan mulai menghadapi berbagai resiko sosial akibat rekayasa awalnya yang kurang efektif.

Pengalaman perjalanan dari Muara Wahau menuju kota Sangata selalu hadir kalau Uwan sudah membicarakan dampak panjang pertambangan batubara. Teringat hamparan sejauh-jauh mata memandang, hanya batu dan kerikil gersang yang ada. Ribuan hektar.

Suasananya mirip betul dengan padang pasir di Timur Tengah. Tak ada angin, tak ada suara burung dan minus gesekan gemersik daun.

Yang ada hanyalah kesunyian, panas terik dan bebatuan di seluruh penjuru. Kalau padang mahsyar diturunkan sebentar ke bumi, mungkin lebih kurang seperti itulah wujudnya. Naudzubillahi Min Dzallik.

Sebagai pihak yang menggagas pendekatan soft landing mine closure scenario dalam pengakhiran usaha pertambangan, Uwan kehilangan imajinasi untuk merekomendasikan langkah-langkah reklamasi di bekas tambang batubara. Menantang untuk difikirkan dan akan banyak gunanya kalau Uwan mulai belajar bagaimana mengefektifkan lahan paska tambang itu.

Itulah, waktu ada forum perancangan skenario untuk tambang batubara yang akan dibuka di Nagan Raya dan Aceh Barat, Uwan dan tim dari Biotrop ditantang untuk merekomendasikan pilihanpilihan strategis untuk membuka serta pada saatnya kelak mengakhiri aktifitas disana. Tentu saja, setelah membereskan urusan formal kontraktual dengan pemerintah dari berbagai aras, adalah merancang dan membangun hubungan sosial dengan masyarakat yang sudah sejak dahulu tinggal di kawasan kuasa pertambangan.

Setelah itu barulah urusan fisik konstruksi penambangan menjadi pekerjaan utama.

Pendekatan yang Uwan rekomendasikan sebelum memulai penambangan adalah riset tentang bentang alam, identifikasi flora dan fauna yang ada didalamnya. Hasil riset berupa rencana bentang alam paska penambangan, peruntukannya, jenis tanaman yang kelak akan ditanam kembali dan pengembalian fauna yang pernah berdomisili di hamparan itu.

Kawasan yang selama ini menjadi daerah tangkapan air, haruslah dijaga dalam wujud konservasi penuh. Untuk ini, harus nyata komitmen perusahaan dan mendapatkan kontrol rutin dari aparat pemerintah. Seterusnya akan ada tim yang pekerjaannya mengkoleksi biji-bijian dan anakan tumbuhan, untuk kemudian dikembangkan di kebun pembibitan atau nursery ground. Demikian juga, kalau ada hamparan yang menjadi habitat fauna, maka harus ada cara untuk melakukan evakuasi ke lokasi lain dalam program fauna resetlement. Pemindahan ini bisa menggunakan jasa perguruan tinggi yang kompeten untuk itu.

Barulah dimulai penambangan yang sesungguhnya.

Penambangan diawali dengan memindahkan kawasan kaya hara (top-soil) ke kawasan khusus untuk cadaangan yang kelak dapat digunakan kembali melalui program reklamasi. Barulah dipersilahkan mengeruk batubara dengan sejauh mungkin menghindari dampak lingkungan yang membahayakan. Segera setelah batubara selesai ditambang, hamparan bekas tambang segera ditata berdasarkan bentang alam yang sudah direncanakan sebelum menambang. Segera ditutupi dengan topsoil yang sudah dicadangkan dan menanam berbagai jenis rumput dan tumbuhan perintis untuk mencegah longsor serta perubahan bentangan lainnya.

Mengingat batubara yang diambil cukup banyak, maka tentu akan meninggalkan cekungan. Bisa mencapai kedalaman puluhan meter. Untuk itu, tak dapat dielakkan akan ada cekungan yang akan menampung air, sehingga dapat kita sebut sebagai telaga.

Contohnya telaga kandih di pertambangan batubara Bukit Asam di Sawahlunto. Cekungan berisi air ini sifatnya akan asam sesuai bekas lahan batubara, bisa mencapai derajat keasaman (pH) ekstrim skala 2 sampai 3. Air dengan pH ini jelas tak memungkinkan kehidupan sehingga perlu waktu beberapa lama mencapai titik netral keasaman 6 – 7. Bisa belasan tahun kata seorang kawan yang biasa mengelola kawasan reklamasi di Kalimantan.

Mendekati pH netral 6 – 7, ada waktu cukup panjang yang seharusnya bisa dimanfaatkan. Uwan termasuk memikirkan, bagaimana bisa dilakukan berbagai manuver yang mendatangkan keuntungan ekonomi. Itulah makanya, minggu siang 17 Juni 2012 yang lalu itu, Uwan mendapatkan pencerahan.

Untuk pH sekitar 5 sudah ada ikan alam yang bisa hidup dan berkembang, namun belum boleh dimakan manusia. Makanya pilihannya, sudah bisa memulai budidaya ikan hias air tawar.

Berbagai jenis ikan hias tentulah sudah boleh diproduksi di telaga bekas tambang itu. Ada berbagai jenis ikan hias yang memiliki nilai ekonomis tinggi dan berkualitas ekspor yang kelak juga akan memberikan penghasilan dalam pengelolaan paska tambang.

Ikan hias discus ( Symhysodonodiscus ) adalah salah satu ikan hias yang berasal dari perairan sungai Amazon di Brazil. Ikan jenis ini mempunyai ciri khas berbadan pipih dan bundar dengan warna kecoklat-coklatan. Mereka dapat hidup pada temperature air sekitar 28 – 30 derajat Celsius dan pada pH 5 – 6. Makanannya-pun cukup mudah dan murah, buatan yang ada di pasaran, kutu air, cacing, dll.

Ikan hias discus di senangi oleh berbagai negara, sehingga merupakan peluang usaha sangat bagus. Ikan hias discus sangat potensial untuk di budidayakan di Indonesia, sebab peminat dalam negeri juga tidak kalah serius.

Jenis lainnya adalah Ikan hias severum ( Cichlosoma ) merupakan ikan hias yang berasal dari perairan Amerika serikat.

Ciri khas ikan hias severum adalah tubuhnya yang pendek, gepeng dan gemuk. Warna ikan severum bervariasi antara hitam kecoklatan dan coklat kekuningan. Ikan hias severum juga sangat potensial untuk dikembangkan di Indonesia, dapat di budidayakan didalam aquarium atau bak semen. Ikan hias severum memerlukan kualitas air dengan PH 5,5 – 7 , dan temperature air 21 – 25 derajat celcius.

Ikan hias Rainbow adalah ikan hias yang sangat potensial dikembangkan di negara kita. Tak jelas darimana ikan ini berasal.

Ada dua jenis ikan rainbow yang terkenal, yaitu ikan Rainbow Papua ( Irian ) dan ikan Rainbow Sulawesi. Demikian pula Ikan hias Niasa ( Auratus ) adalah ikan hias yang mempunyai ciri khas bentuk tubuh tubuh memanjang agak datar dengan warna dasar hitam pekat atau kuning keemasan. Ikan hias Niasa adalah ikan yang agresif sehingga perlu hati-hati jika ingin mencampur dengan ikan hias yang lain.

Makanya, agar tak selalu dihujat aktivis advokasi lingkungan sebagai perusak alam, manuver aktifitas ekonomi di lahan bekas tambang sedikitnya akan mereduksi “dosa ekologis” yang menjadi cap buruk perusahaan tambang batubara.

Mentaya – Kotawaringin Timur, 18 Juni 2012

SATU TAHUN WAFATNYA WISRAN HADI (28 JUNI 2011-28 JUNI 2012)

Sosok yang Teguh Berprinsip Oleh: Yulizal Yunus Dt. Rajo Bagindo Seniman berhentilah mengelar seni menyalahi akidahMasyarakat dan pemuka, tunjukan prilaku beradat (Wisran Hadi-2006)

B

ELUM muncul generasi baru yang kepiawaiannya berbicara dan menulis menyamai budayawan seniman Wisran Hadi.

Sudah satu tahun ia wafat (28 Juni 2011-28 Juni 2012). Banyak orang yang terkenang, saya satu di antaranya terkenang karakter dan kepiawaian merangkai kata dan berprinsip. Satu indikasi kenangan untuknya pada 28 Juni 2012 pagi saya menerima SMS Bung Darman Moenir. Isinya: “Ass.ww. Pagi ini pukul 07.30 28 Juni 2012 genap setahun (pak) Wisran Hadi wafat. Mari kita bacakan (umm al-Qur’an) al-Fatihah dan kita doakan semoga beliau mendapat tempat paling layak di alam akhir”. Ini patut disebarluaskan dan ditulis meski agak terlambat beberapa hari, memperingati 1 tahun wafatnya tokoh ini, untuk menggugah lahirnya tokoh baru.

Hal yang membuat banyak orang terkenang dengan Wisran Hadi satu di antaranya karakter.

Banyak hal yang boleh ditiru dari Wisran Hadi, terutama dalam menyampaikan sebuah prinsip dan sumbangan pemikiran baik secara oral langsung maupun melalui tulisan.

Saya amat terkenang karakternya, pernah saya ungkap dalam sebuah tulisan buku inmemomorial Fakultas Sastra Unand (2011) dengan topik: “Tausiah Seni Wisran Hadi: Tuntas Substansi dan Artikulasi”.

Secara kategoris, saya melihat Wisran Hadi (1945-2011) dalam tata pergaulan dan secara luas dalam berbagai iven dan forum kebudayaan, sosial dan politik dirasakan banyak menyampaikan dakwah fanni (seni) dan tsaqafiy (kebudayaan) lewat karya seni maupun secara oral dengan

substansi dan artikulasi yang tuntas dalam membuat orang paham apa yang ia pikirkan. Ia mandiri berjuang dan berkarya. Bekerja tidak banyak punya ketergantungan namun mampu bekerja sama dengan semua pihak tanpa menjual harga diri.

Dengan kemandiriannya itu, ia kuat dengan prinsip kebenaran, disampaikan dengan gaya tutur dialogis, lugas dan tegas dengan prinsip serta konsisten.

Sampai akhir hayatnya masih memperlihatkan fenomena kuat dengan prinsip mempertahankan kebenaran dan amat mengesankan. Ia berani mengatakan salah itu salah kepada kepada siapa saja terutama kepada kolega unsur seniman budayawan bahkan kepada unsur kaum adat. Ia punya banya pesan. Kepada unsur seniman, ia berpesan, sudah saatnya berhenti memproduk dan menggelar seni yang berbau khurafat dan berimajinasi yang merusak akidah serta tidak berakar pada budaya bangsa dan tak natural. Kepada unsur kaum adat, ia bertausiah, kepada pemangku adat (ninik mamak dan penghulu), tinggalkan prilaku yang tidak sesuai dengan prinsip adat Minang yang punya filosofi ABS-SBK (Adat Basandi Syara’, Syara’ Basandi Kitabullah) yang diimplementasikan dengan SMAM (Syara’ Mangato, Adat Mamakai) dan arif membaca ATJG (Alam Takambang Jadi Guru).

Karena prilaku apalagi tokoh adat yang menyalahi adat justru merusak adat.

Apalagi banyak bicara ABS-SBK tetapi prilaku tak mencerminkan adat dan syara’ dan melanggar prilaku dan akhlak Alquran. Banyak bicara pertindak sesuai alua dan patuik, tapi prilaku sering memperlihatkan prilaku “mencari korban patuik dialua”.

Wisran Hadi tak tending aling. Keteguhan prinsip dan konsistensi yang kuat itu bagian dari

identitas Wisran Hadi yang mengesankan dan tak banyak dimiliki generasi kini. Jika ia berkata, dapat mengatakan “yang benar” itu, meski pahit. Ia bagaikan kaset menyimpan dan mengulang memori suara yang sama dengan yang pernah ia lontarkan. Rekaman tak pernah berubah. Yuzirwan Rasyid Dt. PGP Gajah Tongga pernah mengapresiasi prinsip kuat Wisran, “A katanya dulu, sekarang tetap A. Sangat konsisten dalam berprinsip. Konsisten itu dalam bahasa agamanya istiqamah”. Sesungguhnya istiqamah itu adalah prinsip prilaku yang sangat substansial dalam ajaran Islam yang ditunjukkan Wisran Hadi.

Sesungguhnya ia budayawan seniman yang berprilaku dan berkarya sangat Islami.

Kuat Berprinsip Banyak kekuatan prinsip Wisran yang boleh ditauladani. Dari kekuatan prinsip dan konsistensinya ini, Wisran seperti mengamanahkan dua karakter ideal orang Minang yang membuatnya besar seperti tokoh-tokoh nasional asal Minang yang pernah besar. Pertama memiliki ketuntasan subtantantif, indikatornya paham betul tentang budaya lokal dan adat masyarakatnya, dan kedua ketuntasan artikulasi, indikatornya terkesan kuat dalam cara bertutur (secara oral/ lisan dan tulisan), lugas mengatakan yang “salah adalah salah” dan yang “benar adalah benar”, membuat orang cepat mengerti dan yakin.

Rasanya setelah ia berbicara dan memaparkan tulisannya, orang tidak banyak beranya lagi maksud.

Sudah jelas dan tuntas.

Wisran banyak memberikan kontribusi nilai dalam pembentukan prinsip prilaku seniman dan budayawan dan unsur adat. Prinsip-prinsipnya ini dinilai bagian dari kontribusi besar dalam mendidik generasi semasa dan sesudahnya. Pertama dalam cara menyampaikan pandangan substantif dan artikulatif. Kedua dalam cara berprinsip

mengakomodasikan kepentingan seluruh kehidupan masyarakat, berbangsa dan bernegara.

Ketiga, kontribusinya itu mengakar pada budaya lokalnya, sekaligus bagian dari tausiah dan wasiatnya dalam bidang pengembangan kebudayaan bangsa. Semuanya ini amat prinsifil dalam mempertahankan identitas kebudayaan bangsa mulai dari daerah.

Semua kontribusi Wisran yang besar itu, tidak saja diberikannya melalui basis panggung “Teater Bumi” yang didirikannya 1976 yang membawanya terakhir meraih anugerah Federasi Teater Indonesia (FTI) Award Tahun 2010, tetapi juga dalam berbagai tulisannya, yang terakhir dalam rubrikasi “Jilatang” pada Mingguan Padang Ekspres dan komentarnya di Haluan dan Singgalang, di samping dalam banyak buah tutur pada tata pergaulan dan tausiahnya dalam berbagai forum dan iven kebudayaan baik dalam sistem sosial, sistem politik dan sistem seni, maupun dalam sistem ilmu pengetahuan dan sistem filsafat.

Tuturnya secara oral dan tulisan sarat nilai dan prinsip mengkonsolidasi kebudayaan bangsa.

Karenanya pantas Wisran mendapat berbagai pengahrgaan dalam kebudayaan. Ia orang pertama di luar Jakarta meraih FTI Award pada periode ke-5 semenjak reward FTI ini digelar sejak tahun 2006.

Sastrawan yang pernah meraih FTI Award ialah WS Rendra tahun 2006, Putu Wijaya 2007, Nano Riantiarno 2008, dan Slamet Rahardjo 2009.

Wisran Hadi, dari lisannya mensyukuri anugerah seni itu sebagai hiburan dalam berkarya.

Ada yang menarik dari catatan penulis yakni pengamatan Ketua FTI Radhar Panca Dahana diungkapnya ketika penganugerahan FTI Award kepada Wisran Hadi di Taman Budaya Sumatra Barat, suatu malam di penghujung tahun 2010.

Katanya, Wisran Hadi ialah salah seorang tokoh

penting dalam peteateran Indonesia, namun posisi dan perannya yang cukup besar dalam mengembangkan kebudayaan Indonesia itu, hampir tidak mendapat perhatian bahkan diabaikan pemerintah daerah sebagai stakeholders utama kebudayaan di daerah.

Wisran Hadi pun dalam menjalankan perannya sebagai sastrawan teaterawan, tidak pula pernah berharap untuk dihargai.

Pernah (24 November 2009 di Taman Budaya) pada iven partisipan budayawan (senimansastrawan) membahas drafting Perda Kebudayaan (RIPKD), Wisran berkata lugas dan lantang.

Perkataannya yang merupakan tausiah seni itu menekankan kepada seniman sastrawan, tak usah mengemis kepada pemerintah, yang penting sastrawan terus sajalah berkarya, kalau karyanya besar pasti laku dan dihargai banyak orang, kalau karya kecil terus pasti kurang terjual, bisa tamat riwayat kepengarangan, karenanya terus kembangkan daya saing dalam berkarya, kalau karya unggul pasti dihargai.

Ia menekankan sebagai sastrawan, pemikmat sastra dan pengamat, apa yang kita harap dari pemerintah, lebih baik kita berharap kepada diri kita sendiri melahirkan karya seni yang besar.

Dengan fenomena perhatian pemerintah dan sikap seniman sastrawan yang tak akan pernah mengemis kepada pemerintah minta dihargai, makanya beralasan dan patut digarisbawahi Ketua FTI yang menganjurkan, para seniman teater sendiri harus lebih kuat menciptakan reward dalam bentuk penghargaan bagi pegiat teater yang dinilai memberi kontribusi besar terhadap dunia teater Indonesia khususnya dan seni bahkan kebudayaan umumnya. Justru Wisran Hadi memiliki jasa besar dalam berkontribusi dalam bidang seni dan budaya dalam kerangka memperkuat identitas dan jati diri bangsa.

Sastra dan Dunia Kehidupan(nya) Oleh: Ka’bati Mahasiswa Pascasarjana Sosiologi Universitas Andalas SATU pagi di Jumat (22/6) saya duduk-duduk makan angin di teras belakang Komunitas Intro di Payakumbuh, bersama Penyair Iyut Fitra dan Novelis Gus tf Sakai. Ini sungguh sebuah momen yang indah dan jarang terjadi, duduk santai di tengah kelapangan ruang dan waktu bersama dua orang sastrawan kenamaan membuat pikiran mengalir.

Tidak ada tema pebicaraan yang mengerangkeng suasana santai pagi itu, tetapi saya menangkap di wajah ke dua tokoh sastra Indonesia ini ada kegelisahan, terutama ketika obrolan mengarah pada dunia sastra dan proses kreatifnya. Inti dari kegelisahan Iyut dan Gus tf tak jauh dari tekanan sistem dunia (kehidupan modern yang mengedepankan rasional instrumentalnya) terhadap kehidupan nyata masyarakat lokal, khususnya dunia kehidupan penulis-penulis sastra hari ini. Ada beberapa titik yang saya rekam bisa menjadi jejak pembicaraan pagi itu, dan ini akan bermuara pada soal kualitas karya. Membebaskan penulis-penulis sastra kita dari tekanan sistem dunia yang mengikis makna-makna kehidupan.

Prilaku masyarakat sedikit banyaknya sangat dipengaruhi oleh diskursus (ide) yang mengkonstruksi pemikiran mereka. Konstruksi pemikiran yang bersumber dari pengetahuan itu mempengaruhi

tindakan individu dan masyarakat. Nah, Tindakan yang dipengaruhi oleh sumber pengetahuan dari tafsiran-tafsiran dangkal para penulis tentang makna atau esensi sesuatu tentu akan membuat pengetahuan dan tindakan masyarakat juga mengalami pendangkalan. Pendangkalan atau bahkan pengikisan maknamakna esensial inilah yang terjadi hari ini. Salah satu yang memberikan ‘sumbangan’ buruk terhadap hal ini adalah penulis sastra yang berkarya dengan mengabaikan kualitas.

Kehidupan hari ini menawarkan banyak sekali kemudahan. Informasi, data dan sumber-sumber pengetahuan lainnya berada diujung jari, yang bisa diakses dalam hitungan detik dengan biaya yang juga sangat murah.

Oo…membayangkan sebuah perpustakaan berlantai lima dengan koleksinya yang padat dan berdebu, lalu seorang penulis yang akan penulis novel berjalan mengendapendap menelusuri refesensi yang ada dan membuang waktunya sampai berhari-hari, itu hanya imajinatif dan bodoh. Ini era posmo kawan.

Kalau mau jadi penulis hari ini yang masuk akal itu pergi sajalah ke kafe-kafe ber wifi yang bersih dan pegawainya wangi. Lalu pesan se gelas kopi, susu atau minuman apa sajalah yang disukai. Dan mulailah membuka laptop.

Menulis dengan data yang tersedia sangat banyak seperti

busa cappuccino di bibir gelas, melimpah!

Pada titik inilah saya melihat buhul pertama kegelisahan duo sastrawan dari Payakubuh ini. Seperti diakui sendiri oleh Gus tf, “Orang-orang sekarang repot oleh segala kemudahan.

Karenanya banyak karya yang muncul menjadi dangkal dan bermain dipermukaan tanpa kedalaman makna.” Tentu saja pandangan ini berkaitan dengan proses kreatif penulis sastra hari ini.

Yang terjadi kemudian adalah lahirnya karya-karya dengan data melimpah tapi tanpa kedalaman makna yang bisa menggugah sisi terdalam kemanusiaan kita. Bahkan yang lebih miris menurut Gus tf banyak penulis kita, khususnya penulis muda muncul sebagai pemulung remah-remah karya sastra ala Barat yang di negerinya sendiri sudah basi dan tidak layak konsumsi lagi. Karya-karya pop, teenlit menggunakan judul-judul ‘asing’ berlabel sastra di covernya. Untuk kepentingan pasar, kata sastra menjadi jualan. Inilah realitas dunia sastra hari ini. Realitas sastra di dunia ke tiga.

Lalu bagaimana seharusnya menanggapi kenyataan baru ini? Inilah yang menggelisahkan. Darimana memulai pembenahan? Kalau bahasa agamanya: Mengembalikan sastra ke-khittahnya?

Bagi Gus tf maupun Iyut Fitra, jalan yang mereka pilih dengan menetap di kampung dan hidup dalam atmosfir tradisional adalah salah satu cara untuk menghadapi tekanan tersebut. Bahkan

Gus tf juga membatasi diri pada penggunaan teknologi seperti handpone atau internet.

Kalau orang lain akan bangga mempublikasikan statusnya di facebook atau di twitter, status-status yang pada hakikatnya publikasi ide secara gratisan itu tak akan dilakukan oleh Gus tf yang juga diikuti oleh Iyut Fitra sejak beberapa waktu belakangan ini. Kita juga tidak bisa berhubungan bebas dengan Gus tf setiap saat, karena tokoh sastra satu ini punya waktu-waktu tertentu dimana dia perlu membatasi diri dari dunia luar. Tentu ini bisa dilakukan oleh siapapun, tetapi tidak dilakukan oleh setiap orang, apa lagi orang sedang ‘mabuk’.

Walaupun secara pribadi Gus tf maupun Iyut telah menemukan cara terbaik mereka untuk berkarya, namun kegelisahan mereka belum berakhir, karena bagi mereka dan tentu juga bagi kita semua harus ada generasi berikutnya dalam ranah sastra khususnya dunia sastra di Sumatera Barat ini yang juga mestinya terselamatkan dari apa yang diistilahkan oleh teori sebagai kolonialisasi dunia kehidupan.

Kalau di era-era sebelumnya dunia sastra mengalami kolonialisasi oleh penjajah, penguasa dan media yang semuanya berbau ‘anyir’ oleh keringat kesusahan dan derita maka era sekarang kolonialisasi itu berupa kemudahan-kemudahan yang memabukkan. Banyak orang yang mau membagi-bagikan uang (yang saya maksud di sini kaum kapitalis, bukan

bantuan ikhlas seorang teman seperti hubungan dalam pergaulan tradisional), asal penulis sastra mau menampung tangan. Banyak sumber-sumber data gratis di internet. Banyak pula alat teknologi yang murah, lalu apa lagi? Ya, apa lagi? Bukankah semua ini sesuatu yang rasional? Penulis butuh uang untuk berkarya bukan?

Ya, disinilah titik tolaknya penjajahan itu. Kolonialisasi pikiran manusia modern oleh paham rasional instrumental.

Wajarkan? Kita butuh uang untuk hidup. Begitulah gaya berpikir orang modern yang jika kita ikutkan tentu hasilnya seperti keadaan yang sekarang.

Yang mahal itu adalah kesadaran. Ya, kesadaran.

Lalu bagaimana membangun kesadaran yang bukan bersifat individu seperti yang telah dilakoni oleh Gus tf dan Iyut?

Lalu obrolan hari Jumat itu ditutup pada titik kesimpulan bahwa diperlukan upaya untuk membangun kesadaran kolektif di kantongkantong sastra yang ada.

Harus ada yang bergerak ke arah membangun kesadaran tersebut, sehingga terbangun iklim berkreatifitas yang sehat dan bebas dari tekanan yang kemudiannya diharapkan juga melahirkan karya-karya orisinil. Siapa yang bisa diharapkan melakukan gerakan tersebut? Lalu bagaimana pula cara melakukannya?

Titik-titik pembicaraan berikutnya pada ranah yang lebih luas saya harap bisa member jawaban. Semoga!

MINGGU, 1 JULI 2012 M 11 SYA’BAN 1433 H

22

SOBATHALUAN

@SOBATHALUAN

Herry dan Sepakbola

FILM

HERRY Meiwi Angriawan sedari kecil suka bola. Idolanya AC Milan. Di final EURO 2012, ia menjagokan Italia juara.

Mahasiswa Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Sumbar Jurusan Matematika ini mengatakan, kekompakan pemain Italia terbukti hingga ke final.

“Spanyol menguasai penguasaan bola, tapi saya yakin Italia mampu meladeninya. Ia memiliki kemampuan untuk itu,” tuturnya. Namun, kesukaan Herry pada bola, tidak hanya bermula di EURO 2012, jauh sebelumnya ia juga senang main bola, meski bukan profesional.

Lelaki kelahiran 6 Mei 1990 ini mengaku sedari kecil menyukai bola. Di kampung asalnya Kabupaten Sijunjung, sedari SD, sepulang telah mulai bermain bola. “Dulu main bola di lapangan bola dekat sekolah. Pernah juga main di sawah,” ujarnya.

Posisinya sebagai striker. Di pertandingan antar kampung, ia sering turun untuk bermain. Hingga kuliah, hobinya bermain bola masih berlanjut.

Belum pernah memiliki klub profesional, tapi suatu hari ia bercerita ingin menjadi pelatih bola.

“Seperti Mourinho (pelatih Real Madrid—red), meski tak pernah bermain bola secara profesional, tapi bisa menjadi pelatih hebat,” harapnya. Untuk mewujudkan itu, ia membaca banyak buku dan pertandingan untuk mempelajari strategi.

Salah satu strategi yang disukainya adalah seperti yang diterapkan Spanyol.

Menguasai banyak bola sehingga lawan tak berkembang permainannya. “Meski saya mengidolakan Italia, tetapi kekaguman terhadap Spanyol tidak luntur,” tuturnya.

Tentang sepakbola Indonesia, Pengidola Kaka (pemain Real Madrid—red) ini mengatakan, memiliki masa depan yang bagus bila liganya dikeloa secara profesinal. “Sekarang liga di Indonesia dikendalikan politik. Si sepakbola politik tidak boleh masuk,” ujarnya. (adk)

LEWAT DJAM MALAM

Jenis Film Produser : Djamaluddin Sutradara

: Drama Usmar Ismail, Malik : Usmar Ismail

Mengisahkan seorang bekas pejuang, Iskandar (AN Alcaff) yang kembali ke masyarakat, dan coba menyesuaikan diri dengan keadaan yang sudah asing baginya.

Pembunuhan terhadap seorang perempuan dan keluarganya atas perintah komandannya di masa perang terus menghantuinya.

Tepat pada jam malam yang sedang diberlakukan, ia masuk rumah pacarnya, Norma (Netty Herawati).

Itu awal film yang masa kejadiannya hanya dua hari.Keesokannya ia dimasukkan kerja ke kantor gubernuran.

Tidak betah dan malah cekcok.Dengan kawan lamanya, Gafar (Awaludin), yang sudah

jadi pemborong, ia juga tak merasa cocok.Ia masih mencari kerja yang sesuai dengan dirinya.

Bertemu dengan Gunawan (Rd.Ismail), ia semakin muak, melihat kekayaan dan caracara bisnisnya.

Apalagi setelah tahu, bahwa Gunawan merampas harta perempuan yang ditembak Iskandar itu lalu dijadikan modal usahanya sekarang. Kemarahannya memuncak.

Ia lari dari pesta yang diadakan pacarnya untuk dirinya dan pergi mencari Gunawan ditemani bekas anak buahnya (Bambang Hermanto), yang jadi centeng sebuah rumah bordil.

Penghuni rumah itu adalah Laila, pelacur yang mengimpikan kedamaian sebuah rumah tangga yang tak kunjung datang. Lalu dia pulang ke pesta, tapi ia

melihat polisi datang.Ia curiga dirinya dicari-cari.Maka lari lagilah dia sampai kena tembak oleh Polisi Militer, karena melanggar peraturan (lewat) jam malam, justru di saat dia menghampiri kembali kekasihnya (Netty Herawati), satu-satunya orang yang mau mengerti dirinya.Mungkin bisa disebut karya terbaik Usmar Ismail.

Sebuah kritik sosial cukup tajam mengenai para bekas pejuang kemerdekaan pasca perang.

Maka di akhir film dibubuhkan kalimat: “Kepada mereka yang telah memberikan sebesar-besar pengorbanan nyawa mereka, supaya kita yang hidup pada saat ini dapat menikmati segala kelezatan buah kemerdekaan. Kepada mereka yang tidak menuntut apapun buat diri mereka sendiri.” (*)

23

MINGGU, 1 JULI 2012 M 11 SY SYAA’BAN 1433 H SOBATHALUAN @SOBATHALUAN

CAPRICORNUS (21 DESEMBER – 20 JANUARI) REZEKI: Rasa nyaman dan pengharapan adalah rezeki yang juga besar. Asmara: Kadang cinta bisa melampaui persoalan besar, tapi gagal ketika menghadapi ujian kecil. Hari Baik: Kamis, mulai ada titik terang. Fisik: Kurang tidur. Warna: Kuning.

PISCES (19 FEBRUARI – 20 MARET) REZEKI: Matahari selalu terbit dari timur. Asmara: Saling percaya. Hari Baik: Rabu, kepastian dari pihak seberang. Fisik: Bugar. Warna: Abu-abu.

VIRGO (21 AGUSTUS – 20 SEPTEMBER) REZEKI: Masih aman sampai bulan depan.

Asmara: Saling pengertian. Hari Baik: Minggu, perjalanan ke luar kota untuk hiburan. Fisik: Badan butuh bergerak. Warna: Biru.

AQUARIUS (21 JANUARI – 18 FEBRUARI) REZEKI: Masih dalam batas aman. Asmara: Mulai hambar. Hari Baik: Minggu, bertemu dengan dia. Fisik: Jaga pola makan, agar tetap bugar.

Warna: Merah.

TAURUS (21 APRIL – 20 MEI) REZEKI: Uang bukan tujuan, hanya sekadar alat.

Asmara: Tetap penuh harapan. Hari Baik: Jumat, mendapat tawaran menggiurkan. Fisik: Sempatkan olahraga di sela kesibukan. Warna: Biru.

CANCER (21 JUNI – 20 JULI) REZEKI: Saatnya memperbaiki arus uang.

Asmara: Ada titik terang. Hari Baik: Jumat, ujian pertama terlewati. Fisik: Sakit pinggang karena kelelahan. Warna: Cokelat.

ARIES (21 MARET – 20 APRIL) REZEKI: Pengeluaran masih dalam batas wajar.

Asmara: Rindu yang semakin akut. Hari Baik: Minggu. Fisik: Berat badan tidak statis. Warna: Putih.

GEMINI (21 MEI – 20 JUNI) REZEKI: Ada pemasukan cukup besar dalam waktu dekat. Asmara: Tak bisa ke lain hati. Hari Baik: Minggu, semua utang terbayar. Fisik: Kurang tidur. Warna: Hijau daun.

LEO (21 JULI – 20 AGUSTUS) REZEKI: Ingat, pada rezeki yang masuk, tetap ada hak orang lain di sana. Asmara: Berbunga-bunga.

Hari Baik: Senin, ada keputusan dari atasan. Fisik: Sakit kepala karena kurang istirahat. Warna: Hitam.

LIBRA (21 SEPTEMBER – 20 OKTOBER) REZEKI: Mengelola uang tak kalah sulitnya.

Asmara: Menerima kelebihan dan kekurangan.

Hari Baik: Rabu, tinggal terima enaknya. Fisik: Hindari gorengan menghindari batuk. Warna: Oranye.

SCORPIO (21 OKTOBER – 20 NOVEMBER) REZEKI: Ada perjalanan ke luar negeri. Asmara: Butuh kepastian. Hari Baik: Kamis, merasa lega.

Fisik: Berjuang melawan lemak. Warna: Merah muda.

SAGITARIUS (21 NOVEMBER – 20 DESEMBER) REZEKI: Tunggu waktu sampai mendapatkan hasil.

Asmara: Tak mau mencoba lagi dengannya. Hari Baik: Senin. Fisik: Kurang merawat diri. Warna: Ungu.

Identitas dalam Baju Kaos “SAYANG ka adiak cando manjago lado di pasa naiak taruih.”

Kalimat tersebut terdapat dalam salah satu baju kaos buatan Tangkelek. Roni, siswa SMA 7 Padang yang memakainya mengatakan, ia memilih baju kaos yang sesuai dengan keadaan hatinya saat itu.

“Ya, ini ada hubungannya dengan perasaan saya kepada kekasih,” tuturnya. Ia mengaku baru dua bulan jadian. Dipilihnya baju itu untuk menyampaikan maksud hatinya agar ia teringat tiap hari dengan kekasihnya. Cieleh.

Makanya, banyak koleksi baju kaos roni bertuliskan suasana hatinya. Ada baju yang bertuliskan, “Kekasihku Idamanku,” ada juga bajunya bertuliskan, “Kekasihku Abadi”. Diperkirkarakannya, total koleksi baju kaosnya 7 buah.

Hal yang sama juga dilakukan Rido, mahasiswa Universitas Negeri Padang. Aktivis mahasiswa ini menyukai baju kaos karena lebih

simple dan mudah dicuci.

Sementara tulisan di kaos, menurutnya, adalah cerminan dirinya.

Rata-rata, tulisan di baju kaos Rido berisi kalimat-kalimat gugatan dan kritikan. Misalnya di salah satu baju kaosnya bertuliskan, “Revolusi sampai Mati.” Baju ini dibelinya di Bandung. Ia mengatakan, Indonesia dipimpin oleh pemimpin yang tidak berpihak kepada rakyat.

“Ekonomi Indonesia dikuasai asing. Sepakbola tidak maju-maju. Yang tiap hari disuguhkan adalah perilaku pejabat Negara yang korupsi.

Makanya, Negara ini butuh revolusi,” tuturnya.

Ia sering mengaku kesal dengan pemimpinpemimpin Negara meski tak punya kemampuan untuk merubahnya. Setidaknya, dengan memakai baju-baju kaos yang bertuliskan kata-kata revolusi telah mewakili pikirannya terhadap Negara Indonesia.

Berbeda dengan Novi, mahasiswa Universitas Andalas Padang, juga senang memakai baju kaos,

tapi dengan kalimat-kalimat humor. “Biar setiap membacanya, saya turut membagi keceriaan kepada orang lain,” katanya.

Salah satu kalimat dari bajunya itu antara lain, “Urang Bagak Baladiang”. Menurutnya, baju kaos itu menyimbolkan orang yang bagak atau suka berkelahi menggunakan alat-alat tajam. Ia menganggap humor karena sebenarnya ia tidak suka berkelahi, tapi untuk sindiran dalam bentuk candaan.

“Saya perempuan kok, tak mungkin berkelahi dan

belum pernah berkelahi,” tuturnya. Ia berharap, dengan memakai baju kaos itu, tak ada orang yang berkelahi. Hehhee.

Namun, ketiganya sepakat, baju kaos telah mengalami penambahan fungsi, tidak hanya sekedar alat untuk menutupi tubuh. Ia bisa semacam pikiran untuk menyampaikan maksud.

“Tidak mungkin kita orangnya suka humor memakai baju-baju dengan kalimat-kalimat yang berisi pergerakan,” tutur Novi. Bisa dipastikan, orang-orang mencari bajubaju kaos yang sesuai dengan karakter, setidaknya ide yang disampaikannya.

Mengapa kepada kaos?

Menurut Novi, kaos menjadi perwakilan untuk suarasuara yang tidak tersuarakan. “Ada banyak cara menyampaikan pendapat.

Melalui demo, diskusi. Kini ditambah dengan baju kaos,” tuturnya.

Rido mengatakan, baju kaos bisa dijadikan karakter diri masingmasing orang. Kalimatkalimat yang tertulis di dalam baju kaos menjadi perwakilan atas pikiranpikiran dan ide-ide.

“Kecuali, jika kuliah, ya, tidak diizinkan makai baju kaos. Hehehe,” ujarnya. (adk)

nggak sempat baca

klik kami di www.harianhaluan.com

5

24 RANA

MINGGU, 1 JULI 2012 M 11 SYA’BAN 1433 H

Randang Sebuah Identitas

MAKANAN adalah identitas kultural peradaban sebuah etnis. Sejarah panjang sebuah etnis, bisa direntang dari kuliner khas yang mereka miliki. Ada spesifik di sana.

Ada pembeda antaretnis lainnya pada makanan. Randang menunjukkan identitas Minangkabau.

Beberapa waktu lalu, riuh rendah berbagai daerah membuncah. Hampir 100 kelompok hadir dengan sajian masakan randang, dalam sebuah festival. Serempak kelompok ini memasak randang sehingga, siang itu di pelataran Taman Budaya Sumatera Barat, aroma bumbu dengan bahan utama daging sapi segar ini, menyengat hidung dan memancing selera makan. Asap mengepul.

Ibu-ibu, remaja, putri, dan perantau bersitungkin mengacaukan sendoknya di kuali atau kancah besar.

“Rendang salah satu kuliner yang harus dipertahankan oleh masyarakat Sumbar,” kata Muslim Kasim saat ia membuka Festival Rendang, Selasa (27/6).

Rendang bukan sekadar kreativitas memasak, akan tetapi lebih sebagai upaya masyarakat Sumatera Barat dalam mengembangkan budaya bangsa Saat yang sama, Direktur Jenderal Pengembangan Destinasi Pariwisata Kemenparekraf, Achyaruddin, mengatakan, pemerintah telah mendaftarkan rendang sebagai warisan budaya ke Organisasi Pendidikan, Keilmuan dan Kebudayaan PBB (UNESCO). “Makanan tradisional dari Sumbar didaftarkan ke UNESCO pada tahun 2010 dengan nomor registrasi 776,” katanya.

Dia menambahkan, tidak menjadi persoalan lagi bagi masyarakat Sumbar walaupun Malaysia telah klaim rendang sebagai warisan budaya. “Kalau ada yang berani mengaku sebagai pemilik warisan budaya yang telah ditetapkan UNESCO, maka negara yang bersangkutan bisa dituntut,” katanya.

Narasi dan Foto: Parwis dan Amir