Haluan 03 Juli 2013

Harian Umum MEDIA GROUP

RABU

KORAN LOKAL TERBAIK DI INDONESIA

3 JULI 2013 M / 24 SYA’BAN 1434 H Harga Eceran Rp3.500/eks, (Luar Kota Tambah Ongkos Kirim)

TERBIT 28 HALAMAN EDISI 241, TAHUN KE 65

Mencerdaskan Kehidupan Masyarakat GEMPA GUNCANG ACEH

7 Tewas, Ratusan Rumah Rusak GEMPA 6,2 SR yang mengguncang Aceh Selasa siang menyebabkan tujuh orang tewas, ratusan rumah rusak. Akibat gempa, listrik padam, komunikasi telepon seluler dan internet terganggu.

Itulah orang-orang yang beriman dengan sebenarbenarnya. Mereka akan memperoleh beberapa derajat ketinggian di sisi Tuhannya dan ampunan serta rezki (nikmat) yang mulia.

(QS Al Anfaal Ayat 4)

04.59

12.25

15.50

18.27

19.42

KHAS

ACEH, HALUAN — Gempa besar kembali mengguncang Aceh, Selasa (2/7) siang. Kali ini berkekuatan 6,2 Skala Richer, menyebabkan tujuh warga tewas, puluhan lainnya terluka. Selain itu, ratusan rumah dan sarana jalan rusak.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika mencatat gempa terjadi di darat pada kedalaman 10 kilometer.

Gempa berpusat di 35 kilometer barat daya Kabupaten Bener Meriah dan 43 kilometer arah tenggara Kabupaten Bireuen.

Getaran gempa terasa kuat hingga ibu kota Banda Aceh, yang berjarak 181 kilometer arah tenggara dari pusat gempa.

BMKG memprediksi gempa tidak berpotensi tsunami.

Bupati Bener Meriah, Rusli M Saleh mengungkapkan, ketu-

juh warga yang tewas ditemukan di bawah reruntuhan bangunan dan longsoran bukit.

Sedangkan 25 warga terluka dalam bencana tersebut dan sudah dilarikan ke rumah sakit.

“Yang terakhir, dua orang korban ditemukan tertimbun

>> 7 TEWAS hal 07

PANIK — Warga berlarian ke luar rumah saat gempa berkekuatan 6,2 SR melanda Aceh, Selasa 2 Juli 2013. VVN

SETELAH TERBAKAR

Lapak-lapak Pasar Lubuk Buaya Ditata Ulang Danau mini Aia Taganang di Nagari Tabek Patah, Kecamatan Salimpauang, Tanah Datar. KASRA SCORPI

Enaknya Puyu Aia Taganang

T

ABEK Patah sebuah nagari di Kecamatan Salimpauang Kabupaten Tanah Datar. Nagari itu memiliki objek wisata berupa panorama dengan pemandangan alam indah dan udara sejuk dan sekarang di nagari itu sedang dikembangkan pula objek wisata baru Aia Taganang.

>> ENAKNYA PUYU hal 07

PADANG, HALUAN — Kepala Dinas Pasar Padang, Hendrizal Azhar membantah isu yang beredar di kalangan pedagang Pasar Lubuk Buaya bahwa kebakaran yang menghanguskan 100 lapak-lapak

dan 1 toko disengaja oleh pihak Dinas Pasar.

“Tidak benar kabar yang mengatakan bahwa Dinas Pasar Padang membakar pasar Lubuk Buaya. Asumsi pedagang yang mengatakan pasar

dibakar, harusnya dijawab sendiri oleh pedagang yang berasumsi tersebut, karena mereka yang beraktivitas di sana sewaktu terjadi kebakaran,” kata Hendrizal kepada Haluan saat ditemui di kan-

tornya, Selasa (2/7).

Pasca kebakaran 100 lapak-lapak tersebut, Hendrizal menjelaskan, Dinas Pasar akan mengembalikan lahan

JAKARTA, HALUAN — Pengesahan RUU Desa menjadi undangundang masih terganjal masalah keuangan desa dan masa jabatan

>> LAPAK-LAPAK hal 07

>> RUU DESA hal 07

Kawanan Rampok Sekap Nenek di Avanza PADANG, HALUAN — Seorang nenek bernama Asma (64) dirampok oleh tiga orang tidak dikenal (OTK) bersenjata api jenis pistol di dalam mobil milik pelaku, Selasa (2/7) sekitar pukul 09.00 WIB. Akibat peristiwa

tersebut, seluruh perhiasan yang dikenakan sang nenek lesap dibawa kabur pelaku perampokan.

Selain barang berharga yang hilang, korban warga Simpang Gadut, Kecamatan Lubuk Kilangan Kota Padang ini

mengalami luka memar di sekejur tubuhnya, dan kini dia dirawat di Rumah Sakit Semen Padang, Jalan Bypass kilometer 7, Kecamatan Pauh, Padang.

Korban di rumah sakit mengatakan, sebelum peristiwa tersebut terjadi, dia

>> KAWANAN hal 07 Kapolsek Lubuk Kilangan (Luki) Kompol Eddisra tengah meminta keterangan kepada korban perampokan di Rumah Sakit Semen Padang, Selasa (2/7). NASRIZAL

IJP SERAHKAN BANTUAN Anggota IJP foto bersama anak-anak panti asuhan penerima bantuan, didampingi Bupati Sijunjung Yuswir Arifin.

RUU Desa Terganjal

KORBAN KEBAKARAN PASAR LUBUK BUAYA

Sawahlunto dan Sijunjung Berdagang di Atas Abu Gerakkan Ekonomi Rakyat SAWAHLUNTO, HALUAN — Pemerintah Kota Sawahlunto telah berupaya keras menanggulangi kemiskinan dengan berbagai cara. Seperti mengusahakan dana bergulir bagi masyarakat, hibah bagi masyarakat kurang mampu, pinjaman tanpa bunga

dan lainnya. Upaya yang dilakukan ini berhasil menjadikan Kota Sawahlunto sebagai daerah nomor dua terendah tingkat kemiskinannya setelah Denpasar, Bali.

>> SAWAHLUNTO DAN hal 07

PAGI itu beberapa pedagang masih berada di rumah, dan sebagian dari mereka masih tertidur lelap, tidak ada yang menyangka, ternyata musibah datang kepada mereka. Pasar Lubuk Buaya terbakar. Sekitar 100 lapak lapak dan sebuah toko ludes dilalap si jago merah Senin (1/7) pagi, sekitar pukul 04.00 WIB. Hanya dalam kurun waktu kurang dari satu jam sejumlah barang dagangan menjadi abu seketika.

Mujua indak dapek di raih, malang indak dapek di tolak. Disangko paneh lai sampai patang kironyo hujan di tangah hari. Sebuah pepatah Minang yang mempunyai makna yang sangat mendalam, tidak ada satupun yang tau bahwa musibah akan menimpa mereka di pagi buta itu.

>> BERDAGANG hal 07

Seorang pedagan sayur tetap beraktivitas seperti biasanya meski lapak jualananya di Pasar Lubuk Buaya Padang telah hangus terbakar pada Senin (1/7)lalu. AMIR

Mayat Ditemukan Membusuk............................>> 02 Antre BLSM, Mendulang Untung....................>> 09 Permintaan Daging Sapi Meningkat............... >> 15

>> Editor : Ismet Fanany MD, Yon Erizon

>> Penata Halaman : Syamsul Hidayat

2 UTAMA VERSI BPS

Penduduk Miskin Sumbar Meningkat PADANG, HALUAN — Jumlah penduduk miskin di Sumatera Barat menurut data BPS pada bulan Maret 2013, mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Saat ini jumlah penduduk miskin Sumbar mencapai 407. 470 jiwa, atau naik sekitar 9.600 jiwa dari bulan September 2012 sampai bulan Maret 2013.

Dengan demikian, bila dipersentasekan dari tahun 2012 sampai bulan Maret 2013, maka jumlah penduduk miskin Sumbar, naik dari 8 persen menjadi 8,14 persen, dari total penduduk 5,8 juta jiwa.

“Untuk mengukur kemiskinan, kami menggunakan konsep kemampuan memenuhi kebutuhan dasar (basic needs approach). Sehingga, dapat dihitung Headcount Index, yaitu persentase penduduk miskin terhadap total penduduk. Jadi, dari perhitungan itu, kami mendapatkan data kemiskinan Sumbar, naik cukup signifikan dari data sebelumnya, yakni dari 8 persen menjadi 8,14 persen,” ujar Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumbar, Yomin Tofri MA diwakili Pj Humas Armaya S Kom, kepada Haluan, Selasa (2/7).

Dikatakan, bila ditelaah secara mendalam, persentase penduduk miskin di daerah pedesaan lebih tinggi dibanding daerah perkotaan. Dimana, lebih dari dua per tiga, tepatnya 70,67 persen, penduduk miskin tinggal di daerah perdesaan. Sedangkan lebihnya adalah penduduk miskin yang ada di perkotaan.

Menanggapi hal tersebut, Sekda Sumbar Ali Asmar mengatakan, data yang dibuat oleh BPS tersebut, adalah data yang diolah melalui rumus, dan aplikasi tertentu. Sehingga, data kemiskinan tersebut, cenderung mengalami perbedaan dengan data yang ada di lapangan.

“Untuk mengakuratkan data yang sebenarnya, harus melalui pendataan dari lapangan. Jadi, kami menduga data memiliki tingkat error yang tinggi.

Dan, bila data langsung, kami sangat yakin, penduduk miskin di Sumbar terus mengalami penurunan setiap tahunnya,” ungkapnya. (h/wis)

RABU RABU, 3 JULI 2013 M 24 SYA’BAN 1434 H

WARGA RAO PASAMAN GEMPAR

Sesosok Mayat Ditemukan Membusuk PASAMAN, HALUAN — Masyarakat Rao, Kabupaten Pasaman, Selasa (2/7) pagi, dikejutkan dengan penemuan jasad seorang laki-laki yang sudah mulai membusuk di pinggir anak air, Pasar Teleng, Jorong I Rao, Nagari Tarungtarung, Kecamatan Rao, Kabupaten Pasaman.

BEZUK — Ketua Kwarda 03 Pramuka Sumbar, Muslim Kasim yang juga Wakil Gubernur Sumbar, membezuk Kemuning Fabella di rumah sakit di Bintan, Kepulauan Riau. Peserta Kemah Budaya Nasional itu terserang penyakit cacar air. HUMAS

Peserta Kemah Budaya Nasional Diserang Cacar PADANG, HALUAN — Salah seorang peserta Kemah Budaya Nasional IV di Kabupaten Bintan, Kepulauan Riau asal Sumbar, Kemuning Fabella terpaksa dilarikan ke rumah sakit setempat. Penyakit cacar air menyerangnya sehingga peserta dari Kabupaten Sijunjung ini tidak bisa melanjutkan kegiatan perkemahan.

Ketua Kwarda 03 Pramuka Sumbar, Muslim Kasim yang saat bersamaan tengah meninjau pelaksanaan perkemahan, menyempatkan diri membezuk Kemuning. Muslim yang juga Wakil Gubernur Sumbar itu

memberinya semangat agar selalu sabar dan cepat sembuh.

Muslim Kasim kepada Haluan di Padang, Selasa (2/7) mengatakan, kontingen Sumbar yang mengikuti Kemah Budaya Nasional IV itu berjumlah 11 orang, berasal dari berbagai kabupaten/kota. Mereka berbaur dengan peserta dari 18 provinsi lainnya di Indonesia selama 4 hari, sejak Rabu (26/6) sampai Minggu (30/6).

“Kemah Budaya Nasional ini merupakan pertemuan pramuka tingkat nasional, diikuti oleh para

pramuka penggalang utusan dari setiap Kwartir Daerah se-Indonesia,” terang Muslim Kasim.

Kegiatan ini digelar kerjasama Kwartir Nasional Gerakan Pramuka dengan Direktorat Sejarah dan Nilai Budaya, Ditjen Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI. Salah seorang staf Humas Pemprov Sumbar yang mengikuti kegiatan itu, Syamsurizal menyebutkan, Kemuning terserang penyakit cacar air saat mengikuti kegiatan tersebut.

Dia pun tidak bisa menuntaskan seluruh agenda kegiatan. (h/vie)

Berdasarkan informasi yang berhasil dirangkum Haluan diketahui bahwa mayat tersebut pertama kali ditemukan seorang warga Rao bernama Kancil (40), yang tengah mencari barang rongsokan. Begitu menemukan mayat tersebut, dia langsung memberitahukannya kepada warga sekitar.

Awalnya Kancil tengah mencari barang bekas di lokasi penemuan mayat. Namun tidak sengaja dia mencium bau bangkai dan melihat sesosok mayat yang sekujur tubuhnya sudah mulai membusuk dan dipenuhi belatung (ulat). Mayat tersebut tergeletak begitu saja di pinggir anak sungai yang ditutup dengan plastik.

Begitu mendapat informasi tersebut, warga langsung mendatangi dan memadati lokasi. Warga selanjutnya menghubungi pihak kepolisian setempat. Kapolres Pasaman AKBP Joko Purnomo SIK, SH, M.Si yang didampingi Kapolsek Rao Iptu Noak P Aritonang mengatakan, penemuan mayat ini sedang dalam penyelidikan polisi. Sementara jasad korban dibawa ke Puskesmas Rao. Kapolsek Rao Iptu Noak P Aritonang menyampaikan bahwa, mayat tanpa identitas itu ditemukan warga sekitar pukul 10.15 WIB. “Ciri-ciri korban saat ditemukan tidak mengenakan pakaian. Pada lokasi ditemukannya mayat tersebut, pihaknya juga menemukan dua bungkus rokok, mancis, serta pakaian yang diduga milik korban. Diperkirakan korban meninggal dunia sudah beberapa hari yang lalu,” imbuh Noak.

Noak P Aritonang belum bisa menyimpulkan apakah mayat tersebut korban tindak kejahatan atau murni kecelakaan. “Biar diselidiki pihak kepolisian dulu. Kami mengimbau kepada masyarakat yang merasa kehilangan anggota keluarganya, agar mendatangi Puskesmas Rao untuk memastikan jasad tersebut apakah anggota keluarganya atau tidak,” pungkas Noak P Aritonang mengakhiri. (h/tos)

Serba Baru di Tahun Ajaran Baru SEPERTINYA sudah menjadi tradisi, di setiap tahun ajaran

baru, para orangtua murid akan ramai-ramai membelikan anak-

nya pakaian seragam baru, tas baru, sepatu baru serta berbagai kelengkapan sekolah lainnya.

Yang menjadi pertanyaan adalah haruskah serba baru di setiap tahun ajaran baru? Saya tak habis pikir melihat perilaku keluarga di Indonesia saat ini.

Saat baru saja harga BBM naik, hidup susah, pendapatan seret, harga peralatan sekolah melambung tinggi, tapi masih membiasakan pada anak-anaknya untuk serba baru di setiap tahun ajaran baru. Rasanya, tidaklah terlalu penting untuk membeli tas baru, sepatu baru, atau pun seragam baru untuk sang buah hati. Kalau kondisi keuangan kita tergolong mampu, sah-sah saja rasanya punya keinginan untuk membahagiakan anak. Tapi kalau kondisi ekonomi kita termasuk ke dalam kelompok tak mampu, sebaiknya janganlah dipaksakan. Apalagi jika hanya karena gengsi.

Sebetulnya, untuk mengantisipasi pengeluaran yang besar disetiap awal tahun ajaran, seperti pembelian buku ajar, pembayaran uang muka atau uang pembangunan sekolah, dapat dilakukan dengan manajemen keuangan yang baik.

Misalnya dengan membiasakan menyisakan sedikit uang dari pengeluaran bulanan, orang tua dapat membeli buku untuk keperluan sekolah anak untuk tahun ajaran baru. Tak perlu langsung banyak, tapi sesuaikan dengan uang yang ada alias dengan cara dicicil agar tak memberatkan.

Jadi, tak ada salahnya para orangtua, jika sejak dini Anda mulai membeli kebutuhan sekolah anak sejak beberapa bulan yang lalu. Perlu juga diberikan pemahaman kepada anak, bahwa tahun ajaran baru sebetulnya tidaklah identik dengan semua yang serba baru. Sebab, jika itu dibiasakan, justru hanya akan menjerat diri Anda sendiri. Kalau sedang banyak uang di kantong, itu berarti aman. Tetapi, dalam keadaan pas-pasan ataupun minim dana, apakah harus tetap dipaksakan?

Anak-anak tentu akan mengerti, jika dalam situasi serba sulit ini tak memungkinkan bagi Anda untuk memberikan perlengkapan sekolah baru. Tapi itu tentu saja jika mereka sejak jauh-jauh hari sudah diberitahu kondisi yang Anda hadapi. Anda bisa saja memberikan contoh

>> Editor : Syamsu Rizal

Oleh : Atviarni kepada anak Anda, tentang betapa banyaknya anak-anak lain yang kondisinya mungkin termasuk kurang beruntung. Mereka, walau dengan keuangan keluarga yang pas-pasan, ternyata tetap saja bisa melanjutkan sekolah mereka dengan gembira, walaupun hanya dengan memakai perlengkapan sekolah lama.

Apalagi, baik buruknya nilai pelajaran di sekolah kelak, bukanlah dilihat dari pakaian baru atau tidak yang dipakai anak. Tetapi, bagaimana kita, para orangtua, mengarahkan dan membantu mereka untuk lebih rajin belajar. Dengan begitu, nilai tinggi dan segudang prestasi tentunya akan mudah mereka raih. Semoga!

>> Penata Halaman :Syamsul Hidayat

RABU RABU, 3 JULI 2013 M 24 SYA’BAN 1434 H

3

UNIVERSITAS ISLAM SUMATERA BARAT (UISB)

Kembangkan Minat dan Bakat Mahasiswa UNTUK mengembangkan minat dan bakat olah raga, sekaligus mensosialisasikan status Unversitas Islam Sumatera Barat (UISB), Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) UISB menggelar turnamen futsal YP3SNI Cup II, di lapangan futsal Young Shu Kelurahan Simpang Rumbio, Kota Solok.

SEKRETARIS YP3SNI,Ervi Lamsuin menyerahkan tropi juara kedua kepada tim futsal SMA 4 Kota Solok

FOTO bersama antara panitia pelaksana dengan pengurus YP3SNI,dosen dan para atlet STAF ahli bidang politik Pemko Solok,Dusral SE MM menyerahkan tropi juara pertama kepada Tim Futsal STAI Solok Nan Indah

Kegiatan dilaksanakan dari tanggal 26 sampai 28 Juni 2013. Pada turnamen futsal antar pelajar dan mahasiswa se-kota dan kabupaten Solok itu,Tim STAI Solok Nan Indah berhasil menjadi jawara setelah menundukkan Tim SMA 4 di final dengan kedudukan akhir 5:3.

Di samping membawa trophy juara pertama, STAI Solok Nan Indah juga berhasil meraih trophy top score atas nama Regi. Sementara itu, SMA 4 Kota Solok meskipun harus puas menjadi runer up, mereka berhasil menempatkan

WAKIL Walikota Solok Zul Elfian SH MSi membuka turnamen futsal YP3SNI di lapangan futsal Young Shu Kelurahan Simpang Rumbio, Kota Solok

salah seorang pemainnya yaitu Rival menjadi pemain terbaik sepanjang turnamen.

Ketua pelaksana turnamen futsal YP3SNI Cup II,Hendri Junaidi mengatakan, turnamen futsal ini diikuti oleh 8 tim dari pelajar dan 6 tim dari mahasiswa. Tahun depan turnamen ini rencananya akan dikembangkan menjadi turnamen futsal antar pelajar dan mahasiswa se-Sumatera Barat.

Dikatakan Hendri Junaidi, turnamen ini dihelat guna menjalin silaturahmi antar pelajar dan mahasiswa sekota dan kabupaten Solok sekaligus mensosialisasikan Universitas Islam Sumatera Barat, sebagai perguruan tinggi baru hasil pengembangan STAI YP3SNI. Pembantu III Bidang Kemahasiswaan STAI YP3 SNI,Nazwirman SPd membenarkan kalau turnamen futsal YP3SNI ini bertujuan mensosialisasikan UISB yang telah memperoleh izin operasional dari Kementrian Kependidikan dan Kebudayaan RI. “Yayasan Pembinaan dan Pengembangan Pendidikan Solok Nan Indah (YP3SNI) disamping mengelola Sekolah Tinggi Agama Isam juga mengelola Universitas Islam Sumatera Barat.” ujar Nazwirman.

Dikatakan Nazwirman, UISB saat ini telah memiliki izin operasional dari Kementrian Kependidikan dan Kebu-

dayaan RI,yaitu SK Mendikbud RI No. 119/E/O/2013.Izin itu dikeluarkan pada tanggal 16 April 2013 lalu. Dengan keluarnya izin itu, saat ini UISB menerima mahasiswa baru tahun ajaran 2013/1014 untuk beberapa program studi.

Untuk Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, UISB menawarkan program studi S1 Pendidikan Bahasa Indonesia, S1 Pendidikan Bahasa Inggris, S1 Pendidikan Matematika, S1 Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini dan S1 Psikologi. Untuk Fakultas Komunikasi, UISB menawarkan program studi S1 Sistem Imformasi dan S1 Teknik Informatika. Untuk Fakultas hukum dan Fakultas Kesehatan hanya menawarkan satu program studi,yaitu S1 Hukum dan S1 Kesehatan Masyarakat. Sedangkan Fakultas Pertanian menawarkan program studi S1 Agribisnis dan S1 Agroekoteknologi.

Sementara itu, STAI YP3 SNI sebagai cikal bakal UISB tetap menerima mahasiswa baru untuk jurusan Tarbiyah, dengan program studi S1 Pendidikan Agama Islam dan S1 PGMI. Sedangkan jurusan Syari’ah menawarkan program studi S1 Hukum Syaria’ah dan D3 Perbankan Syari’ah.

Ditambahkan Nazwirman, kampus STAI YP3 SNI dan UISB dilengkapi dengan hotspot area, perpustakaan yang representatif, ruang belajar yang nyaman, labor komputer dan internet, labor bahasa, labor micro teaching dan labor IPA. Di samping itu, kampus STAI YP3SNI dan UISB berada di lokasi strategis di pusat kota, dengan akses tranportasi yang lancer.Kemudian bagi mahasiswa yang berprestasi akan diberi beasiswa, dan satu lagi yang meringankan beban mahasiswa,yaitu uang kuliah dapat dicicil. ***

>> Editor : Rudi Antono >> Penata Halaman: Syamsul Hidayat

4 SUMBAR

RABU RABU, 3 JULI 2013 M 24 SYA’BAN 1434 H

Studio Photo Sumbar Dimaling PADANG, HALUAN– Studio Photo Sumbar di Jalan Damar, Kecamatan Padang Barat, Kota Padang dimasuki maling. Peristiwa ini diketahui pertama kali oleh istri korban, Selasa (2/7) sekitar pukul 10.00 WIB. Akibat peristiwa ini, pengelola Studio Photo Sumbar yakni Donny Setiawan Candra (36) mengalami

kerugian sekitar Rp6 juta. Merasa tidak senang, korban melaporkan ke Polresta Padang.

Donny menyebutkan, sebelum peristiwa tersebut sekitar pukul 19.00 WIB, Senin (1/7) ia menutup studionya. Ia mengunci seluruh pintu yang ada, akan tetapi barang berharga dan uang tunai tidak dibawa pulang.

Dan keesokan harinya, istrinya terkejut ketika melihatdi lantai satu dekat tempat kasir telah berantakan. Setelah dicek, ternyata sejumlah uang dan barang dalam studio photo sudah hilang. Diduga pelaku ini masuk ke dalam dengan cara mencongkel plafon atas lantai III. “Saya bersama istri terkejut

saat melihat isi dalam studio telah berantakan. Setelah dicek ternyata plaffon di lantai III, dan pintu rusak dicongkel, kami pun melapor ke kantor polisi,” kata Donny, kemarin (2/7).

Pelaku ini mengasak charger baterai kamera, puluhan baterai kamera bermerek seperti advance, longlife, alkaline, empat buah

flashdisk, dan uang tunai sekitar Rp3 juta yang berada dalam laci kasir.

Donny, warga Komplek Rangkai Permata Cendana Mata Air, Kecamatan Padang Selatan curiga terhadap peran orang dalam atas peristiwa tersebut. Dia akan berusaha mencari tahu siapa pelakunya dan dibantu oleh pihak

kepolisian.

Kasat Reskrim Polresta Padang Kompol Iwan Ariyandhi menyebutkan, pihaknya masih melakukan penyelidikan lebih lanjut.

Untuk sementara, penyidik memintai keterangan korban dan sejumlah saksi yang ada untuk dilakukan pengembangan. (h/ nas)

PAJAK AIR PERMUKAAN

Porsi Sumbar Harusnya Lebih Besar LINGKAR Zulhaini Divonis 3 Tahun PADANG, HALUAN— Zulhaimi CH Nasution, terdakwa korupsi dana tenaga honor Unit Layanan Pengadaan (ULP) Pasaman Barat 2009, divonis tiga tahun penjara oleh Majelis Hakim Tipikor Padang.

Zulhaimi yang merupakan mantan Kepala Sekretariat ULP juga dikenakan pidana denda sebesar Rp50 juta, dengan subsider dua bulan penjara. serta dibebankan membayar uang pengganti sebanyak Rp133,2 juta lebih, dengan subsider 18 bulan penjara.

Majelis hakim yang diketuai Jon Effredi beranggotakan Zalekha dan M.Takdir menilai terdakwa bersalah dan melanggar Pasal 3 jo Pasal 18 Ayat (1) huruf b Undang Undang No.31 Tahun 1999 tentang pemberantasan tindak pidana korupsi sebagaimana telah ditambah dan diubah dengan UU No.20 Tahun 2001 jo Pasal 55 Ayat (1) ke-1 KUHP. Sementara hukuman yang diterima ini lebih ringan dari tuntutan jaksa, dimana terdakwa dituntut dengan hukuman selama empat tahun enam bulan penjara, pidana denda sebesar Rp200 juta, dengan subsider tiga bulan penjara dan dibebankan membayar uang pengganti sebanyak Rp186 juta lebih, dengan subsider dua tahun penjara.

Hakim Jon Effredi menyebutkan, terdakwa terbukti menyetujui pembayaran honor tenaga sekretariat di ULP yang melebihi dana yang telah dianggarkan dalam Daftar Pengguna Anggaran.

“Seharusnya, dana yang dibayarkan terdakwa hanya berjumlah Rp45 juta untuk enam orang. Tapi, terdakwa malah membayar honor para tenaga honor itu sebesar Rp174 juta,” kata jaksa.

Sebelumnya, Zulhaimi mengakui menyetujui pembayaran honor tenaga sekretariat di ULP, yang melebihi dari dana yang telah dianggarkan dalam Daftar Pengguna Anggaran (DPA).

Namun, terdakwa berdalih, jika dia telah melakukan berdasarkan peraturan yang ada. Terdakwa juga menyanggah, jika yang mengajukan pembayaran bukan dirinya, melainkan bendahara pembantu ULP, Yusni.

Sementara keterangan yang diberikan Zulhaimi bertentangan dengan keterangan saksi Yusni, saat diperiksa dalam sidang pada Selasa (14/5).

Ketika itu, Yusni mengaku dirinya memang membayarkan honor lebih.

Namun hal tersebut dilakukannya karena diperintah oleh terdakwa Zulhaimi yang menjabat sebagai Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK).

Yusni juga menegaskan, saat itu terdakwa berdalih kalau pembayaran honor lebih telah diverifikasi oleh terdakwa dengan Kuasa Pengguna Anggaran (KPA).

Sementara, dalam dakwaan jaksa Erman Syafrudianto dan Ilham Wahdini dijelaskan, terdakwa tidak saja diduga melakukan korupsi dana tenaga honor.

Namun terdakwa juga terjerat kasus penggelapan dana retribusi yang dipungut dari rekanan yang hendak memasukan dokumen keikutsertaan dalam pelelangan pengadaan. (h/hel)

SERAHKAN BUKU — Anggota DPD RI Komisi II Perwakilan Sumbar Afrizal menyerahkan buku kepada Sekdaprov Sumbar Ali Asmar saat “Seminar Uji Shahih RUU tentang Perubahan Atas UU No. 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air yang diadakan oleh Komisi II DPD RI di Hotel Mercure Padang, Selasa (2/7).

ITA

PADANG, HALUAN — Sumatera Barat sebagai sumber air (hulu) harusnya memperoleh porsi yang lebih besar ketimbang Provinsi Riau (hilir) dari penerimaan pajak air permukaan. Namun kenyataannya, pembagiannya masih sama rata sehingga dinilai tak adil.

Demikian diungkapkan oleh Sekdaprov Sumbar Ali Asmar saat

“Seminar Uji Shahih RUU Tentang Perubahan Atas UU No. 7

Tahun 2004 Tentang Sumber Daya Air yang diadakan oleh Komisi II DPD RI di Hotel Mercure Padang, Selasa (2/7).

“Harusnya dalam aturannya, daerah yang menjadi hulu atau sumber air dalam hal ini Sumbar mendapatkan porsi yang lebih besar ketimbang daerah hilir, Riau. Namun demikian, sejak era otonomi daerah, masalah ini belum mendapatkan titik temu.

Sehingga porsi yang dida-

karena lembaga penyelenggara pemilu itu belum pernah mendapatkan dalam beberapa tahun terakhir. "Sekali lagi kami ingatkan, agar pelaporan itu dilakukan sesuai aturan yang ada. Setiap bulan harus dilaporkan secara berjenjang, agar dapat dievaluasi secara berkala," ujarnya.

Target tersebut diwujudkan, dengan jalan menyamakan persepsi dari sekretaris KPU kabupaten/kota, kabag keuangan, badan urusan rumah tangga (BURT) di setiap KPU. "Kesamaan persepsi ini memang diperlukan, agar tidak terjadi kesalahan dalam pelaporan keuangan atau menjadi temuan oleh BPK RI. Kita maunya laporan keuangan itu disampaikan sesuai aturan yang ada," tambah Sekretaris KPU Sumbar Hendrinal.

secepatnya,” janji Afrizal.

Sementara itu Wakil Ketua Komite II DPD Ri, Parlindungan Purba mengatakan sebagai salah satu alat kelengkapan DPD RI, Komite II DPD RI pada hari ini melakukan uji sahih sebagai wujud pelaksanaan fungsi legislasi DPD RI melalui Komite II yang fokus pada pengelolaan sumber daya alam dan sumber daya ekonomi lainnya.

Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2004 tentang sumber daya air merupakan landasan hukum dalam pengelolaan sumber daya air dalam rangka menjaga keberlangsungan hidup dan kesejahteraan masyarakat di Indonesia. Namun setelah diundangkan lebih kurang 9 tahun, ditemukan beberapa permasalahan dan kelemahan baik menyangkut perangkat aturan maupun dalam tahap implementasi di lapangan. “ Oleh sebab itu Komite II DPD RI yang membidangi pengelolaan sumber daya alam dan sumber daya ekonomi lainnya berinisiatif mengajukan Rancangan Undang-Undang tentang perubahan atas UndangUndang nomor 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air,” terangnya. (h/ita)

Pengedar Ganja Dicokok

KPU Targetkan Opini WTP PADANG, HALUAN— Komisi Pemilihan Umum (KPU) targetkan pelaporan keuangan Pemilihan Umum (Pemilu) 2014 dengan opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP). Mengingat selama ini pelaporan keuangan KPU, baru mencapai opini wajar dengan pengecualian (WDP) dari BPK RI. Sebelumnya juga pernah dengan opini disclaimer atau tak ada opini.

"Untuk itu, kami harapkan setiap PPK atau pejabat pembuat komitmen dan bagian keuangan, untuk dapat memberi pelaporan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku." kata Anggota KPU Sumbar Divisi Logistik dan Keuangan Fikon, kemarin, saat Bimtek Pelaporan Keuangan Pemilu 2014.

Opini WTP, katanya, menjadi target tersendiri bagi KPU,

patkan Sumbar sebagai daerah hulu, sama saja dengan Riau selaku daerah hilir. Karenanya kita berharap DPD RI perwakilan Sumbar mau menyampaikan aspirasi Sumbar tentang hal ini.

Setidaknya porsinya bisa jadi 60;40 untuk Sumbar.

Karena kontribusi pajak permukaan ini terhadap PAD Sumbar cukup besar sehingga bila kita dapat porsi pajak permukaan air yang lebih besar, maka pertambahan nominalnya untuk PAD Sumbar juga akan lumayan besar, “ ujar Ali Asmar tanpa menyebut besaran angkanya.

Menanggapi hal itu, Anggota Komite II DPD RI perwakilan Sumbar Afrizal berjanji akan menyampaikan aspirasi tersebut.

“Kalau hemat saya malah bisa 75:25 persen untuk Sumbar,” ujar Afrizal yang juga merupakan calon Walikota Padang itu.

Dikatakan Afrizal, momen Uji Shahih DPD RI ini juga merupakan waktu yang tepat untuk mendengarkan aspirasi atau kemauan daerah. “Hal ini tak pernah disampaikan daerah sebelumnya.

Saya akan sampaikan hal ini ke pusat untuk bisa direalisasikan

Sementara Kabag Keuangan KPU Sumbar Arlis menyebutkan, bimtek tersebut diikuti oleh 19 KPU kabupatenkota, termasuk di dalamnya sekretaris KPU. Kegiatan tersebut dilaksanakan selama dua hari, dengan materi terkait pelaporan keuangan yang sesuai dengan aturan berlaku.

"Agar tujuan dan target KPU RI tercapai, maka setiap pengelola keuangan di daerah, harus punyai kesamaan pendapat.

Tentunya sesuai peraturan keuangan yang berlaku," ujarnya.

Ditambahkan, laporan keuangan dari KPU kabupaten/ kota harus disampaikan setiap tanggal 1o pada bulan berikutnya. Laporan itu disampaikan ke KPU provinsi, dan kemudian diteruskan ke pusat, serta menjadi acuran dari Bappenas untuk membuat kebijakan, serta evaluasi. (h/rud)

PADANG, HALUAN— Pengedar narkoba jenis ganja dicokok Direktorat Reserse Narkoba Polda Sumbar di Kampung Pinang, Kelurahan Jati Gaung, Kecamatan Padang Timur, Kota Padang, Senin (1/7) sekitar pukul 22.00 WIB. Dalam penangkapan tersebut, petugas terpaksa mengeluarkan tembakan peringatan sebanyak tiga kali, dan dari tangan Yudi Syafriadi (36) ini diamankan satu kilogram ganja kering.

Kasubdit I Dit. Resnarkoba Polda Sumbar, AKBP Alidison mengatakan, tersangka ini adalah target operasi (TO) polisi dalam dua bulan terakhir, dan telah berulang kali dicokok tapi selalu gagal. Dikatakannya, pada saat penangkapan tersebut, petugas dan tersangka sempat kejar-kejaran dalam penangkapan. Saat aksi tersebut, tersangka ini hendak membuang barang bukti tersebut, akan tetapi gagal setelah anggo-

ta lepaskan tembakan ke udara dan tersangka pun langsung menyerahkan diri tanpa perlawanan.

“Memang terjadi kejar-kejaran antara kami dengan tersangka menggunakan sepeda motor. Setiba di TKP, tersangka pun melompat dan membuang ganja ke arah sungai, untung saja tidak hanyut dan saat ini tersangka sedang diperiksa secara intensif, “ ujar Alidison, Selasa (2/7).

Dari hasil pemeriksaan sementara terhadap tersangka, lanjut Alidison, barang haram tersebut diperolehnya dari Kota Medan, Provinsi Sumatera Utara. “Maka dari itu, kami berupaya membongkar jaringanya,” ungkapnya.

Tersangka Yudi Syafriadi warga Belimbing, Kecamatan Kuranji, Padang ini terancam pasal 111 ayat (1) jo pasal 114 ayat (1) jo pasal 132, UU Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika. (h/nas)

Enam Pasang Muda-mudi Diamankan BUKITTINGGI, HALUAN— Secara mendadak dan tidak melibatkan Satpol PP, dua tim dari Polsekta Bukittinggi melakukan operasi penyakit masyarakat (pekat) di sejumlah hotel melati di Kota Bukittinggi, Selasa (2/7).

Dari 10 titik operasi, tim Polsekta Bukittinggi mengamankan enam pasang muda-mudi yang tidak bisa memperlihatkan surat nikah.

Dari enam pasangan itu, sepasang pelaku mengaku telah menikah. Namun keduanya bukanlah pasangan muhrim. Karena pelaku pria dan pelaku wanita itu tengah berselingkuh Sementara lima pasangan

lainnya mengaku telah merajut kasih atau berpacaran dengan pasangan yang mereka bawa. Ada yang masih berstatus mahasiswa, pekerja swasta, bahkan ironisnya ada juga yang mengaku dari lulusan Madrasah Aliyah Negeri (MAN).

Operasi pekat yang dilakukan tim Polsekta Bukittinggi ini tidaklah berjalan dengan mulus.

Selain mendapat perlawanan dari beberapa pengelola hotel melati, sejumlah target pekat juga berhasil bersembunyi dan melarikan diri.

Keterbatasan jumlah personil menjadi penyebab lolosnya target, karena dalam satu hotel ditemukan banyak pengunjung.

Dalam operasi tersebut, petugas juga menemukan beberapa alat kontrasepsi di dalam kamar hotel yang digerebek. Bahkan salah seorang pelaku ditemukan dalam keadaan tanpa busana.

Kapolsekta Bukittinggi Kompol Ediwarman mengungkapkan, selama ini banyak yang menilai bahwa Kota Bukittinggi merupakan tempat yang paling aman untuk berbuat mesum. Oleh karena itu, pihaknya akan merubah imej negatif tersebut, dengan cara membuat program operasi pekat yang dilakukan secara rutin dan mendadak.

Berbeda dengan operasi pekat

yang dilakukan Satpol PP dan tim gabungan yang biasanya melakukan operasi pada malam hari, tapi tim Polsekta Bukittinggi lebih memilih melakukan operasi pada pagi hari hingga menjelang pukul 12.00 WIB. Cara ini sangat efektif dan berhasil menangkap enam pasang luar nikah.

“Operasi pekat ini memang untuk menciptakan suasana yang nyaman dan terbebas dari aksi maksiat menjelang bulan puasa.

Operasi ini juga tak terlepas dari banyaknya keluhan masyarakat tentang merebaknya aksi maksiat.

Tapi, kami berencana akan melakukan secara kontinyu, yang juga

dilakukan setelah lebaran atau pada hari biasa,” ujar Kapolsek.

Kapolsekta Ediwarman menjelaskan, pasangan yang terjaring pada operasi pekat kali ini akan didata, kemudian diberikan pengarahan dan membuat surat keterangan untuk tidak lagi mengulangi perbuatan tak terpuji itu, sebelum diserahkan kepada orangtua atau saudara mereka masing-masing.

Kapolsekta menambahkan, tim operasi pekat tersebut dibagi menjadi dua tim, yang mana tim pertama dipimpin oleh Wakapolsekta Bukittinggi dan Tim dua dipimpin oleh Kanit Sabara Polsekta Bukittinggi. (h/wan)

Lansek Manih FM (LANIS FM) Frequensi (FM) 93,6 MHz (FM) Power Suport 1000 Watt ( Blues 30 NV) Alamat Studio/Office : Jl.Sudirman No.191 Muaro Sijunjung, Kabupaten Sijunjung.

Telp. ( 0754) 20173-20553 Fax. 0754.20158 Email : lansekmanihfm@yahoo.co.id LANSEK MANIH FM “ Penyampai Informasi Pembangunan dan Penyejuk Hati Anak Nagari” >> Editor : Rudi Antono

>> Penata Halaman: Jefli

RABU RABU, 3 JULI 2013 M 24 SYA’BAN 1434 H

Penduduk Miskin Sumbar Meningkat dan Akan Bertambah NJLOKNYA harga berbagai komoditi pertanian yang dihasilkan petani Sumatera Barat, seperti karet, kelapa sawit, gambir, pinang dan lainnya sejak setahun terakhir ternyata mendongkrak jumlah angka penduduk miskin.

Menurut data Badan Pusat Statisitik (BPS) jumlah penduduk miskin Sumatera Barat mulai Bulan September 2012 hingga Maret 2013 mengalami kenaikan sekitar 8 persen atau bertambah sekitar 9.600 orang. Jumlah penduduk miskin Sumatera Barat berjumlah 407.470 atau 8,14 persen dari jumlah total penduduk daerah ini yang berjumlah 5,8 juta jiwa.

Berkemungkinan besar, jumlah penduduk miskin Sumatera Barat untuk penghitungan enam bulan berikutnya juga akan terjadi kenaikan lagi. Asumsinya, kenaikkan jumlah warga miskin tersebut disebabkan karena naiknya harga bahan bakar minyak (BBM) yang nyata-nyata mengatrol harga berbagai kebutuhan pokok.

Dengan realitas harga hasil berbagai komoditi pertanian masyarakat Sumatera Barat yang tak kunjung membaik hingga akhir-akhir ini (termasuk pasca kenaikan harga BBM), maka bisa diprediksikan kondisi kehidupan masyarakat untuk enam bulan ke depan, akan semakin susah. Sebagian masyarakat akan amat kesulitan memenuhi kebutuhan pokoknya sehari-hari, karena harga-harga meroket, sementara penghasilan mereka semakin turun dan terancam tak bergerak.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumbar, Yomin Tofri MA diwakili Pj Humas Armaya S Kom mengatakan BPS mengukur kemiskinan, dengan menggunakan konsep kemampuan memenuhi kebutuhan dasar (basic needs approach). Sehingga, dapat dihitung Headcount Index, yaitu persentase penduduk miskin terhadap total penduduk. Jadi, dari perhitungan itu, BPS mendapatkan data kemiskinan Sumbar, naik cukup signifikan dari data sebelumnya, yakni dari 8 persen menjadi 8,14 persen.

Yomin menjelaskan bila ditelaah secara mendalam, persentase penduduk miskin di daerah pedesaan lebih tinggi dibanding daerah perkotaan. Di mana, lebih dari dua per tiga, tepatnya 70,67 persen, penduduk miskin tinggal di daerah perdesaan. Sedangkan selebihnya adalah penduduk miskin yang ada di perkotaan.

Berdasarkan keterangan BPS di atas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa jatuhnya harga berbagai komoditi hasil pertanian masyarakat Sumatera Barat menyebabkan hidup masyarakat pedesaan semakin berat. Di satu sisi harga BBM bersubsidi dan harga berbagai kebutuhan pokok lainnya naik, sementara di sisi lain penghasilan petani terus anjlok seiring dengan anjloknya dan tidak membaiknya harga hasil pertanian.

Kepala BPS Suryamin mengatakan, sebanyak 28,07 juta atau 11,37 persen rakyat Indonesia masih ada di bawah garis kemiskinan. Jumlah penduduk miskin itu berkurang 520.000 orang dibanding September 2012 yang mencapai 28,59 juta orang atau 11,66 persen. Meskipun terjadi penurunan jumlah namun penurunannya sangat lambat.

Seseorang dikatakan penduduk miskin, bila memiliki ratarata pengeluaran per kapita per bulan yang disetarakan dengan 2.100 kilo kalori (kkal) atau setara dengan konsumsi Rp271.626 per kapita (per orang) per bulan, naik dibanding posisi September yang sebesar Rp 259.520 per kapita per bulan.

Bila pengeluaran seseorang dalam satu bulan di bawah Rp 271.626, maka orang tersebut masuk kategori penduduk miskin.

Bila satu keluarga terdiri dari bapak, ibu, dan dua orang anak, konsumsinya di bawah Rp 1.086.504, maka keluarga itu masuk kategori keluarga miskin.

Data penduduk miskin Sumatera Barat yang disampaikan BPS seharusnya berguna sebagai bahan refleksi dan evaluasi bagi pemerintah daerah untuk melakukan berbagai pembenahan.

Namun demikian, Sekda Sumbar Ali Asmar mengatakan, data yang dibuat oleh BPS tersebut, adalah data yang diolah melalui rumus, dan aplikasi tertentu. Sehingga, data kemiskinan tersebut, cenderung mengalami perbedaan dengan data yang ada di lapangan.

Rasanya tepisan dari Sekda Sumbar Ali Asmar bukan pada tempatnya. Sebab sejauh ini ketika bicara angka-angka dan data, mayoritas institusi tetap mengacu kepada data-data dan angkaangka yang dimiliki BPS. Apalagi Pemprov Sumbar tidak memiliki data akurat dan konkrit sebagai angka pembanding.

Tentunya kita berharap angka kemiskinan Sumatera Barat yang 8,14 persen (407.470 orang) dari total jumlah penduduk Sumatera Barat 5,8 juta jiwa untuk beberapa bulan ke depan tidak naik lagi.

Caranya memang Pemerintah Provinsi Sumatera Barat dan Pemerintah Kota/Kabupaten lainnya bekerja ekstra untuk membantu menggerakkan perekonomian masyarakat.

Perbaikan tersebut mungkin saja terjadi, seperti halnya Walikota Sawahlunto Amran Nur Periode 2003-2008 dan 20082013 bekerja keras membangun Sawahlunto dari kota mati menjadi kota impian. Tahun 2009 jumlah angka kemiskinan di Sawahlunto terendah kedua di Indonesia setelah Denpasar, Bali. Sawahlunto 2,42 persen, sedangkan Denpasar 2,20 persen. ***

A

Gempa Guncang Aceh, 7 Tewas Semoga tak merembet ke Padang Kawanan Rampok Sekap Nenek Padang semakin rawan

PEMBERITAHUAN SETIAP artikel/opini yang dikirim ke Redaksi Haluan, panjang tulisan minimal 1.000 words (kata) dan maksimal 1.350 words (kata).

Hendaknya artikel tak dikirim secara bersamaan ke media lain yang terbit di Kota Padang. Setelah 15 hari jika artikel tak dimuat, maka tulisan tersebut kami nilai tak layak muat. Terima kasih.

Pemimpin Umum: H. Basrizal Koto WPU / Penanggungjawab: Zul Effendi, Pemimpin Redaksi: Yon Erizon Pemimpin Perusahaan: Indra Helmi

Terbit Sejak 1948 Pendiri H. Kasoema

Redaktur Pelaksana: Ismet Fanany MD Redaktur Pelaksana: Syamsu Rizal

Penerbit: Litbang & Online Media: Eko Yanche E PT Haluan Sumbar Mandiri (Haluan Media Group). SIUPP Koordinator Minggu: David Ramadian No 014.SK.Menpen.SIUPP A.7 Koordinator Liputan: Rudi Antono 1985 tanggal 19 November 1985.

Manajer Cetak: Mardius Caniago

Politisi dan Etika Berdemokrasi OLEH: SALAHUDIN Dosen Jurusan Ilmu Pemerintahan FISIP Universitas Muhammadiyah Malang Penulis Buku Korupsi Demokrasi dan Pembangunan Daerah KHIR-akhir ini terdapat fenomena menarik yang ditunjukkan politisi yang ikut berkompetisi dalam pemilihan kepala daerah (Pilkada). Politisi yang kalah di dalam pemilihan kepala daerah (Pilkada) beralih untuk coba berkompetisi di dalam pemilihan legislatif (Pileg) dan atau ikut berkompetisi pada Pilkada di daerah lain. Selain itu, tidak sedikit politisi yang sedang menjabat sebagai menteri, kepala daerah, dan kepala desa ikut berkompetisi di dalam Pileg.

Pemilihan umum hanya dilaksanakan sekali dalam lima tahun. Karena itu, bagi politisi, momen pemilihan umum adalah kesempatan berharga untuk diikuti guna mendapatkan kekuasaan.

Politisi menentukan strategi dan langkah politik yang dianggap dan dinilai jitu untuk mendapatkan kekuasaan.

Tidak jarang politisi melakukan segala cara untuk mendapatkan kekuasaan seperti mengabaikan peraturan hukum dan etika politik. Sulit bagi politisi menerima kekalahan dalam pemilihan umum.

Ketika politisi kalah dalam kompetisi beragam reaksi yang ditunjukkan seperti ikut kompetisi politik pada tempat lain dan beralih untuk ikut kompetisi pada bentuk pemilihan umum lain (Pilkada ke Pileg).

Beberapa nama berikut ini adalah sedikit dari banyak nama mantan calon kepala daerah dan wakil kepala daerah yang kalah pada Pilkada beralih maju pada Pileg.

Antara lain mantan calon kepala daerah Tebo Yopi,

A

mantan calon kepala daerah Tanjung Jabung Barat Syafrial, mantan calon kepala daerah Kerinci Ami Taher, mantan calon kepala daerah Pasuruan, Dade Angga, mantan calon wakil kepala daerah Pasuruan Anwar Sadad, mantan calon gubernur NTB, Surya Jaya Purnama ST dan mantan calon wakil gubernur NTB Johan Rosihan ST. Langkah para politisi di atas tidak ada yang salah karena bagian dari kebebasan individu (politisi) yang dijamin demokrasi. Kebebasan berpolitik, memilih dan dipilih serta menentukan sikap politik adalah hak politisi yang tidak dapat dibatasi dan dihalangi oleh siapapun.

Karena itu, sah-sah saja bagi politisi untuk bersikap politik seperti itu.

Selain itu, Peraturan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Nomor 13 Tahun 2013 memperbolehkan para politisi yang sedang ikut kompetisi pada Pilkada atau sedang menjabat sebagai kepala daerah untuk ikut mendaftarkan diri sebagai calon legislatif (caleg).

Jaminan demokrasi akan kebebasan memberikan peluang kepada siapapun untuk berkompetisi dalam politik.

Peraturan hukum dikeluarkan memperkuat eksistensi politisi dalam mencari dan meraih kekuasaan politik. Pemahaman akan demokrasi seperti ini sangat memungkinkan terciptanya politik aristokrasi.

Menurut Carlton Clymer, politik aristokrasi adalah kekuasaan yang dikuasai oleh sekelompok elit masyarakat yang mempunyai status sosial, kekayaan dan kekuasaan politik yang besar. Di dalam

politik aristokrasi, kekuasaan politik hanya dinikmati oleh satu generasi ke generasi aristokrat yang lain. Bukan tidak mungkin, di tengah sikap politisi yang seperti ini, Indonesia sebagai negara demokrasi beralih menjadi negara aristokrasi seperti yang didefinisikan Carlton tersebut.

Secara langsung, aristokrasi adalah politik yang diharamkan di dalam demokrasi. Karena itu, untuk membangun demokrasi sebaiknya sikap politisi dalam berpolitik perlu dibatasi di dalam memanfaatkan momen politik.

Kebebasan demokrasi bukan dalam arti memberikan kebebasan politisi untuk memanfaatkan segala momentum politik. Sikap politisi yang memanfaatkan segala momentum politik dalam waktu yang sama adalah bentuk arogansi politik politisi yang tidak diajarkan di dalam demokrasi. Di dalam demokrasi, kebebasan politik terikat oleh etika politik yang dilandasi nilai keadilan. Nilai keadilan dalam etika politik demokrasi adalah nilai yang mengharuskan politisi untuk mengedepankan rotasi dan siklus kekuasaan berjalan dengan baik sehingga regenerasi politik dapat dipertanggung jawabkan secara nyata.

Kegagalan politik politisi dalam Pilkada kemudian dalam waktu yang sama beralih kepada Pileg memungkinkan rotasi dan siklus kekuasaan berjalan ditempat.

Kekuasaan hanya dapat dikuasi oleh sekolompok elit masyarakat.

Dalam perspektif etika politik demokrasi, langkah pemerintah memberi legitimasi hukum kepada politisi untuk memanfaatkan kompetisi politik dalam waktu yang sama, adalah bentuk upaya pemerintah menghancurkan demokrasi. Pemerintah berupaya menghidupkan oligarki, aristokrasi dan dinasti politik

dalam negara demokrasi.

Selain itu, politisi yang berkuasa di dalam legislatif pusat dan daerah sengaja membentuk aturan hukum untuk memperlancar dan mempertahankan kekuasaan pada lingkaran sekelompok elit. Pemerintah (KPU) dan politisi sedang berselingkuh untuk menghianati demokrasi.

Pemerintah dan politisi menjadikan demokrasi sekadar retorika dan wacana untuk mencari dan mempertahankan kekuasaan. Sebaiknya, pemerintah dan politisi berintropeksi diri untuk memahami dosa-dosa politik akan demokrasi. Sudah saatnya politisi menempatkan demokrasi pada tempat yang sebenarnya guna mencapai nilai-nilai ideal yang terkandung di dalamnya.

Politisi harus menjaga kewibawaan, integritas, etika dan moralitas berdemokrasi dengan cara menghindari arogansi dalam mencari kekuasaan. Kekalahan pada Pilkada harus diterima baik dengan menunjukkan sikap kedewasaan dan penghormatan terhadap segala nilai ideal demokrasi. Kekalahan harus dipandang sebagai kesempatan untuk menentukan strategi dalam meraih kemenangan Pilkada pada periode berikutnya. Para politisi yang sedang menjabat kekuasaan politik baik sebagai kepala dan wakil kepala daerah, anggota legislatif, dan sebagai kepala desa harus bersabar untuk menja-

OPINI 5

lankan amanah hingga tuntas masa periode kepemimpinan.

Beralih meraih kekuasaan lain di tengah menjabat adalah penghianatan terhadap kepercayaan rakyat. Amanah rakyat harus dijalankan dengan tuntas dan penuh tanggung jawab sesuai masa periode yang ditentukan.

Dengan seperti ini, demokrasi akan terwujud dengan baik dan dapat dirasakan oleh masyarakat akan eksistensinya sebagai sistem politik dan pemerintahan.

Pada sisi lain, masyarakat sebagai pemilih harus mengedepankan sikap kritis obyektif dalam politik. Masyarakat harus menghidari politisipolitisi yang hanya mencari kekuasaan tanpa tujuan untuk memberdayakan kehidupan rakyat. Tanpa langkah aktif dan kritis obyektif dari masyarakat, demokrasi tetap menjadi simbol politik bagi negara tanpa makna politik berkeadaban untuk masa depan bangsa yang lebih baik.

Selain itu, demokrasi hanya menjadi sarana bagi sekelompok elit dalam mempertahankan kemapanan politik untuk kepentingan pragmatis tanpa makna baik bagi kehidupan rakyat seutuhnya. Karena itu, penting bagi masyarakat untuk berperan aktif dan kritis obyektif dalam memilih politisi sehingga lahir pemimpin yang bertanggungjawab, profesional, visioner, dan berbudaya untuk masa depan bangsa dan negara yang lebih baik. ***

Ancaman Perbudakan Buruh Perempuan OLEH: RIRIN HANDAYANI Alumnus FISIP Universitas Jember RAKTIK perbudakan buruh masih menjadi ancaman serius bagi banyak buruh di Tanah Air, termasuk buruh perempuan. Bahkan, potensi perempuan untuk menjadi korban jauh lebih besar daripada buruh lakilaki. Tidak hanya karena kondisi fisik mereka yang lebih lemah, namun juga karena pengusaha umumnya lebih menyukai buruh perempuan karena dianggap lebih ulet dan jarang protes. Berbagai potensi ini membuat praktik perbudakan buruh di Indonesia terutama buruh perempuan seperti fenomena gunung es.

Artinya, hanya sedikit kasus yang terungkap. Di luar itu, jauh lebih banyak kasus yang belum diketahui publik dan bisa jadi jauh lebih kejam.

Terdapat sejumlah faktor yang menyebabkan perempuan sangat berisiko terjebak dalam perbudakan modern.

Pertama, akses pendidikan perempuan di Indonesia terbilang masih rendah. Menurut data Kemendikbud RI, hingga 2010 jumlah perempuan Indonesia yang belum melek huruf mencapai 5 juta lebih. Sementara data BPS 2009 menunjukkan bahwa sebanyak 75,69 % perempuan usia 15 tahun ke atas hanya berpendidikan

P

tamat SMP ke bawah, di mana mayoritas perempuan hanya mengenyam pendidikan hingga tingkat SD (30,70%).

Semakin tinggi tingkat pendidikan, persentase partisipasi pendidikan perempuan semakin rendah, SMA (18,59%), diploma (2,74%), dan universitas (3,02%). Angka partisipasi sekolah perempuan memang sudah meningkat dibandingkan persentase angka partisipasi sekolah pria, tetapi itu hanya pada tingkat pendidikan rendah.

Kedua, daya saing perempuan di dunia kerja juga rendah. Rendahnya pendidikan dan timpangnya kualitas pendidikan perempuan pada pendidikan tinggi dibandingkan laki-laki menyebabkan daya saing perempuan di dunia kerja juga rendah. Meski perbandingan jumlah penduduk antara laki-laki dan perempuan secara nasional hampir sama, namun dalam dunia kerja, jumlah angkatan kerja laki-laki kurang lebih 1,5 kali lebih banyak dibandingkan perempuan, di mana pekerja perempuan hanya mengisi sekitar 38,23% dari total pekerja di Indonesia.

Artinya, masih banyak perempuan belum dapat menembus dunia kerja karena lebih sedikit perempuan yang me-

ngenyam pendidikan formal.

Pendidikan dan daya saing yang rendah pada akhirnya memengaruhi tingkat pendapatan yang diperoleh perempuan. Terdapat sekitar 12,44% pekerja perempuan berpenghasilan bersih Rp 200.000 ke bawah per bulan.

Sedangkan pekerja laki-laki yang memiliki pendapatan sama diperkirakan hanya sekitar 4,39%. Sementara mayoritas laki-laki memiliki pendapatan di atas Rp 600.000 per bulan atau sekitar 69,29%, tetap lebih besar dibandingkan wanita (50,27%). Data ini menunjukkan bahwa laki-laki lebih dihargai dengan adanya perbedaan kisaran upah yang ada.

Faktor ketiga yang membuat risiko perempuan terjebak dalam perbudakan modern di dunia kerja semakin besar adalah karena sangat besarnya minat perusahaan asing menoutsource produk mereka di Indonesia. Sebagaimana diketahui, Indonesia merupakan salah satu negara primadona perusahaan-perusahaan multinasional untuk men-outsource produk mereka. Salah satu penyebabnya adalah rendahnya upah buruh di Indonesia dengan ketersediaan jumlah tenaga kerja yang sangat berlimpah terutama pekerja perempuan.

Kemiskinan yang mencekik namun tak punya banyak pilihan untuk berusaha dan bekerja, membuat banyak perempuan terpaksa menjadi buruh meski harus bekerja 10-

12 jam per hari untuk upah yang hanya cukup untuk hidup dua minggu. Gaji yang sangat rendah ini berbanding terbalik dengan harga produk-produk ber-merk yang mereka hasilkan di mana harganya bisa selangit dan semakin mempertebal kantong pengusaha.

Sedangkan buruh, sebagaimana diungkapkan oleh Rita Tambunan dari Trade Union Rights Center (TURC), semakin terperosok dalam jurang kemiskinan.

Pemberdayaan Ancaman perbudakan buruh tidak hanya mengintai pekerja perempuan yang bekerja di dalam negeri. Mereka yang terpaksa bekerja sebagai tenaga kerja wanita (TKW) juga memiliki risiko yang tak kalah mengkhawatirkan. Sekitar 4,2 juta perempuan Indonesia atau 70% dari total 6 juta tenaga kerja Indonesia (TKI) bekerja sebagai TKW. Keadaan ekonomi yang sulit, lapangan kerja yang sempit dan tidak adanya akses terhadap permodalan, membuat banyak perempuan Indonesia terpaksa menjadi TKW. Ironisnya, hanya segelintir dari mereka yang memiliki bekal pendidikan dan keterampilan memadai sehingga tak punya banyak pilihan selain bekerja di sektor informal sebagai pembantu rumah tangga (PRT). Salah satu profesi yang sangat rentan mengalami perbudakan.

Untuk meminimalisasi risiko tersebut, perlindungan terhadap buruh perempuan

mutlak diperlukan. Namun, cara ini seringkali tidak menjamin karena dalam praktiknya, perbudakan buruh kadang terorganisir dengan sangat rapi sehingga tak hanya sulit untuk dipantau namun juga sulit untuk dilawan manakala buruh perempuan terjebak di dalamnya. Dhus, optimalisasi pemberdayaan perempuan memiliki arti yang sangat penting untuk mencegah praktik perbudakan buruh.

Perempuan harus dibekali pengetahuan dan keterampilan sebaik mungkin sehingga ketika bekerja, mereka tidak hanya memiliki peluang dan pilihan yang lebih besar namun juga posisi tawar yang cukup baik terhadap pengusaha sehingga memungkinkan mereka mendapat perlakuan yang lebih manusiawi.

Akan lebih baik lagi jika perempuan diberi modal usaha dan bimbingan yang intensif untuk berwirausaha sehingga tidak perlu mencari kerja namun sebaliknya, membuka lapangan pekerjaan bagi orang lain terutama kaumnya.

Cara ini tidak hanya akan menyelamatkan perempuan dari ancaman praktik perbudakan namun sekaligus memberi ruang lebih besar bagi perempuan untuk ambil bagian dalam upaya meningkatkan perekonomian keluarga, masyarakat bahkan negara. Perempuan sangat potensial untuk menjadi wirausahawan tangguh di banyak bidang. Sayangnya, potensi ini belum tergarap optimal. ***

Direktur Haluan Media Group: H Desfandri. Dewan Redaksi : H. Basrizal Koto, H. Desfandri, H. Hasril Chaniago, Zul Effendi, Yon Erizon, Indra Helmi, Ismet Fanany MD, Eko Yanche Edrie, Syamsu Rizal, Sekretaris Redaksi: Silvia Oktarice, Redaktur: Afrianita, Atviarni, Dodi Nurja, Nova Anggraini, Rahmatul Akbar. Asisten Redaktur: Devi Diani. Reporter Padang: Ade Budi Kurniati, Nasrizal, Perwakilan Bukittinggi: Haswandi (Plt Kepala), Syamsuardi S, Ridwan, Pariaman/Padang Pariaman: Dedi Salim, Trisnaldi, Payakumbuh/Limapuluh Kota: Zulkifli, Syafril Nita, Sri Mulyati, M Siebert, Pasaman:Atos Indria, Ahdi Susanto, Welina, Agam: Rahmat Hidayat, Kasra Scorpi, Padang Panjang: Iwan DN, Rian Syair, Tanah Datar: Yuldaveri, Emrizal, Pasaman Barat: Suryandika, M. Junir, Gusmizar, Pesisir Selatan: Sabrul Bayang, M. Joni, Haridman, Kabupaten Solok/Kota Solok: Syamsuardi Hasan, Riswan Jaya, Alfian, Almito, Marnus Chaniago, Solok Selatan: Icol Dianto, Sawahlunto: Fadilla Jusman, Sijunjung: Elfa Fuadiansyah, Azneldi, Dharmasraya: Maryadi, Ferry Maulana, Biro Jakarta: Syafril Amir, Jamalis Jamin, Surya, Biro Riau: Moralis, Biro Kepri: M Sahdan Tim Kerja Usaha: Efri Hanter (Kabag Sirkulasi), Yursil Masri (Manajer Keuangan), Andiyanto (Koord Sirkulasi), Yunasbi (Kabag Iklan), Tata Letak/Desain: David Fernanda, Nurfandri, Rahmi, Syamsul Hidayat, Jefli, HRD : Desmasari, Umum : Nurmi, Kasir : Desy, TI : Teguh ,Pra Cetak : Sawal Marjuni HRP, Mai Hendri, Cetak : Mardianto (Koordinator), Afandi, Rudi Kurniawan, Jecky Jekcson.

Haluan Media Group: CEO H.Basrizal Koto, Direktur: H Desfandri. Kantor Jakarta: Graha Basko, Jln. Kebun Kacang XXIX No.2A Jakarta Pusat 10240. Telp. (021) 3161472, 3161056 Fax. (021) 3915790, Iklan dan Sirkulasi: (0751) 4488700, Alamat Redaksi/Bisnis: Komplek Bandara Tabing, Jl Hamka Padang. Telp. (0751)4488700, 4488701, 4488702, 4488703, Fax (0751) 4488704 Email: haluanpadang@gmail.com, redaksi_haluan@yahoo.com, website: http/harianhaluan.com, Harga Langganan/iklan: Harga langganan bulanan dalam kota Padang Rp78.000, Harga eceran Rp3.500,- Tarif iklan: Tarif Iklan: Display FC halaman satu: Rp50.000/mm kolom, Display BW halaman satu: Rp35.000/mm kolom, Display halaman dalam FC: Rp35.000/mm kolom, Display halaman dalam BW: Rp17.500/mm kolom, Iklan SC :Rp25.000/mm kolom, Sosial/Ucapan Selamat FC: Rp15.000/mm kolom, Sosial/Ucapan Selamat BW: Rp10.000/mm kolom, Dukacita: Rp10.000/mm kolom, Iklan kolom (maks 300 mmk) FC: Rp15.000, Iklan Kolom (maks 300 mmk) BW: Rp10.000, Advertorial FC: Rp40.000/mm kolom, Advertorial BW: Rp25.000/mm kolom Bank: BRI Cabang Padang Rek No: 0058-01-001430-30-8, Bank Nagari Cabang Utama Padang Rek No: 1008.0103.00009.1 PT Haluan Sumbar Mandiri Dicetak oleh Unit Percetakan PT Haluan Sumbar Mandiri Padang. Klik http:// www.harianhaluan.com

>> Editor : Syamsu Rizal

>> Penata Halaman : Syahrizal

6

RABU RABU, 3 JULI 2013 M 24 SYA’BAN 1434 H

TURNAMEN VOLI NAGARI CUP

Gelorakan Semangat Negeri KETUM PBVSI Sumbar Irdinansyah Tarmizi

DIREKTUR Utama Bank Nagari Suryadi Asmi

USAI membubuhkan testimonial di backdrop Nagari Cup, Gubernur Irwan Prayitno menunjukkan jempol tanda oke-nya pelaksanaan iven ini.

Gubernur didampingi Komisaris Utama Bank Nagari Firman Hasan, Kadispora Priadi Syukur, Dirut Bank Nagari Suryadi Asmi dan Ketum PBVSI Irdinansyah Tarmizi dan Kabid di Dispora, Rafli Efendi. IST

U

sai sudah pelaksanaan iven turnamen voli terbesar di Sumbar yang mempertemukan 800-an tim voli dari Nagari se Sumbar sejak Maret 2013 lalu. Secara resmi iven ini dibuka pada 20 April 2013 dan berakhir 2 BERSAMA jawara putra, tim Nagari Tanjuang Batuang Kabupaten Juli 2013.

Gelora olahrara menggema Pasaman dimana-mana dalam rentang waktu itu . Kolaburasi dengan sponsor utama, yakni Bank Nagari dengan pemerintah daerah, dalam hal ini Dispora, membuat iven ini makin mengkilap. Dengan dukungan pendanaan dari bank milik masyarakat Sumbar dan pemerintah, iven yang nilainya hampir mencapai Rp1 miliar itu Soft opening yang berlangsung di Padang mempertemukan tim di Kecamatan Padang Barat dan Padang Utara dan dibuka oleh Walikota Padang, Fauzi Bahar. Tapi sejatinya, Na-gari Cup 2013 adalah ajang kompetisi bola voli antar nagari, kelurahan dan desa se-Sumatera Barat berhadiah Rp 111 juta.

Dan di partai final, yang berlangsung di GOR UNP, Padang memperlihatkan bagaimana spirit dan kebanggaan berbaur menjadi satu PELAKSANA berfoto empat tim terbaik di kelompok putri

untuk meraih yang terbaik, sekaligus pembuktian, perkembangan voli di daerah ini yang tak lagi terpusat. Juara pertama putra, digenggam anak-anak Pasaman sana yang tampil dengan bendara Nagari Tanjuang Batuang. Sementara di sektor putri, keperkasaan anak-anak Dharmasraya melalui tim Nagari Ampang Kuranji tak mampu di bendung tim ibukota, tim Kelurahan Sawahan Timur.

Langkah mereka tak pendek dan mulai berjuang sejak tim itu berjuang dari level kecamatan. Lalu, mereka maju ke tingkat kabupaten/ kota. Juara tingkat kabupaten/kota juga boleh menambah tiga pemain terbaik lagi yang ada di kabupaten/ kota dari tim yang bersangkutan untuk berlaga pada tingkat zone.

Gubernur Sumbar, Irwan Prayitno yang memberi perhatian iven ini sejak awal membuka babak perempat final di GOR H Agus Salim. Sebanyak delapan tim putra dan delapan tim putri yang jadi pemuncak, masing-masing Nagari Lubuk Basung (Agam), Nagari Tanjung Batung Pasaman, Andaleh Limapuluh Kota, Baliang Jariang Limapuluh Kota, Sungai Dareh Dhramasraya, Surian Kabupaten

Solok, Pasar Ambacang Padang dan klub Pasir Kota Pariaman di sektor putra dan delapan tim putri, yakni Lingkuang Aie Pasaman Barat, Lubuk Basung Agam, Sungai Kemuyang Limapuluh Kota, Sicincin Payakumbuh, Ampang Kuranji Dharmasraya, Aripan Kabupaten Solok, Pelangai Gadang Pesisir Selatan, dan Sawahan Timur Padang saling beradu kuat.

Pelaksanaan iven Nagari Cup 2013 ini memberikan sinyal bahwa Bank Nagari merupakan bank daerah yang peduli dengan perkembangan masyarakat, termasuk olahraga yang merakyat seperti bola voli. Bank nagari tidak saja berperan memajukan perekonomian masyarakat Sumbar, tetapi lebih dari itu. Bank nagari juga berperan aktif dalam berbgai kegiatan sosial kemasyarakatan, karena Bank Nagari milik masyarakat Sumbar.

“Saya berharap kompetisi ini bisa meningkatkan motivasi anak negeri untuk menggiatkan olahraga di daerahnya. Jika dulu lapangan voli banyak yang sudah ditumbuhi rumput, kini sudah tak lagi tampak rumput karena sudah digunakan masyarakat untuk berolahraga,”kata Dirut Bank Nagari Suryadi Asmi.(h/mat)

PERTANDINGAN final putri antara tim Ampang Kuranji dengan tim Sawahan Timur (Kuning) berlangsung dramatis

PARA pemain, Tosser dan Spiker terbaik turnamen ini menerima hadiah masing-masing Rp1 Juta.

DIRUT PT SEMEN PADANG PIMPIN PELTI SUMBAR

Mengurai Langkah Menuju Prestasi T ak ingin mulukmuluk. Hal itu menjadi pegangan Ketua Umum Pengurus Daerah (Pengda) Pelti Sumbar Munadi Arifin untuk membawa dunia tenis Sumbar kembali ke pentas nasional. Namun, untuk sampai ke tingkatan itu, Ketum KONI Sumbar, Syahrial Bakhtiar menyarankan agar Sumbar menyiapkan iven tingkat Sumatera dulu.

“Ini penting bagi penebalan motivasi atlet. Jangan dipaksakan ikut kejurnas, karena saat berhadapan dengan

pemain-pemain asal Jawa, pemain kita sudah keder duluan. Jadi, setelah mental bertanding terlatih pada kompetisi level sumatera, maka tak salah jika pengurus mengirimkan atletnya bersaing di Jawa,”kata Syahrial.

Ketum PB Pelti Wibowo Suseno Wiryawan, menyebutkan usulan Ketum KONI sumbar tadi patut ditindaklanjuti karena baik untuk pengembangan mental di pemain-pemain muda yang berasal dari daerah.

“Kamipun di pusat demikian. Kini kami lebih mem-

prioritaskan pembinaan pemain muda. Untuk mengembangkan pemain senior sulit karena biaya cukup besar dan kami juga mengalami nasib yang sama dengan daerah terkait biaya itu,”katanya.

Munadi Arifin sendiri me mengatakan untuk membangkitkan kembali prestasi tenis Sumbar, langkah awal yang akan dilakukannya yakni fokus kepada pembinaan atlet junior dengan mencari bibit atlet daerah untuk diorbitkan.

Hal tersebut tentu bisa terlaksana kalau pengorganisasian Pengda Pelti Sum-

bar maupun Pengcab Pelti Kabupaten dan Kota bisa berjalan dengan baik. Salah satu cara mencari bibit atlet dikatakan Munadi yakni dengan melaksanakan kegiatan secara terencana dan terukur.

“Kita telah rencanakan kegiatan berkesinambungan untuk menghasilkan bibit atlet berkualitas dengan menggelar pertandingan Persami setiap dua bulan sekali. Tempat pelaksanaannya nanti akan kita gilir di setiap Pengcab Pelti. Akan kita mulai setelah lebaran,”katanya. (h/mat)

Gubernur Irwan Prayitno

Wibowo Suseno Wiryawan

Munadi Arifin

Syahrial Bakhtiar

Para pengurus berfoto bersama usai dilantik

Munadi Arifin menerima bendera Pelti dari Wibowo Suseno Wiryawan

WIBOWO Suseno Wiryawan memberikan ucapan selamat MUNADI Arifin memberikan cendera mata ke pengurus ke pengurus PB Pelti >> Editor : Rakhmatul Akbar

>> Penata Halaman: Syamsul Hidayat

SAMBUNGAN 7

RABU, 3 JULI 2013 24 SYA’BAN 1434 H

Lapak-lapak ................... Dari Halaman. 1 Kawanan Rampok ............ Dari Halaman. 1 lapak-lapak kepada fungsi awalnya, yakni sebagai lahan parkir. “Sebenarnya lapak-lapak itu tidak ada izinnya. Pasca gempa 2009 yang lalu, banyak orang tidak mendapatkan tempat berdagang, maka mereka memakai ruang-ruang publik untuk berjualan, seperti pelataran parkir,” katanya.

Rencana Dinas Pasar Padang, kata Hendrizal, adalah menata kembali lapak-lapak yang terbakar itu. Para pedagang lapak tetap dioptimalkan berdagang di sana, tapi bukan di tempat yang sama.

Pemerintah Kota Padang berencana membikin tangga ke lantai dua di Pasar Lubuk Buaya dan mengalihkan pedagang ke lantai dua. “Lahan parkir akan dibersihkan,” ujarnya.

Menurut Hendrizal, dalam tahun ini pembangunan lantai dua pasar Lubuk Buaya akan diselesaikan agar pedagang korban kebakaran bisa berdagang di sana.

Pihaknya sedang mencarikan dana

untuk merealisasikan hal itu.

“Sebelum tangga ke lantai dua selesai, Dinas Pasar akan bermusyawarah dengan pedagang korban kebakaran tentang tempat mereka akan berdagang untuk sementara waktu,” tandasnya.

Tidak Melapor Meski ada pedagang yang menuding bahwa Pasar Lubuk Buaya dibakar, namun hingga kemarin pihak kepolisian belum menerima laporan.

“Belum ada satu pun pemilik lapak yang melaporkan atas peristiwa tersebut ke pihak kepolisian,” kata Kapolresta Padang Kombes Pol. Moch Seno Putro melalui Kapolsek Koto Tangah Kompol Manantari kepada Haluan, Selasa (2/7).

“Mungkin para pemilik lapaklapak ini telah pasrah akibat kejadian tersebut, sehingga tidak ada yang melaporkan. Ini namanya musibah, dan bukan disengaja,” tambah Manantari.

Meski belum ada yang melapor, namun penyidik telah memintai

keterangan kepada ketua pasar itu sendiri. Dari keterangannya itu bahwa dia hanya mengetahui api sudah membesar dan berusaha memberitahukan kepada warga sekitar, serta berupaya memadamkan api dengan seadanya sembari menunggu petugas pemadam.

Selain itu, petugas Polsek Koto Tangah pun telah membuka garis polisi di lokasi kebakaran agar para pedagang, petugas pasar, dan masyarakat setempat bisa membersihkan puing-puing bekas kebakaran.

Saat ditanyakan apakah dilibatkan Tim Laboratorium Forensik (Labfor) Medan, Manantari mengatakan, dalam kebakaran tersebut tidak ada unsur kesengajaan, melainkan konsleting listrik, sehingga para pedagang sudah pasrah atas musibah tersebut.

Kebakaran Pasar Lubuk Buaya tersebut terjadi Senin (1/7) sekitar pukul 04.00 WIB saat kondisi pasar masih sepi. (h/mg-dib/nas)

Enaknya Puyu ................. Dari Halaman. 1 Menurut legenda yang berkembang di tengah masyarakat asal usul nama nagarinya berasal dari kata “Tabek”. Ceritanya, dulu di nagari tersebut terdapat sebuah “Tabek” besar membentang dari utara ke selatan dengan panjang sekitar 1km .

Kemudian bukit di pinggir tabek runtuh, material runtuhannya membelah tabek menjadi dua bagian, tabek yang terbelah itu kemudian disebut dengan tabek patah dan kini dijadikan sebagai nama nagari setempat.

Tabek yang terbelah itu yang di bagian utara dinamai dengan Talago Pakih dan bagian selatannya dinamai Aia Taganang, sedangkan tanah longsoran tebing yang membelah tabek dijadikan warga setempat sebagai lahan pertanian.

Kini Aia Taganang yang mirip dengan danau mini sedang dikembangkan sebagai objek wisata dengan membangun jalan beton ke lokasinya, membangun pelataran tempat ber-

main di pinggir tabek, begitupun warga setempat telah mulai membagun warung di sekitarnya.

Letak Aia Taganang sekitar 2 Km dari Pasar Tabek Patah, arah ke selatan atau arah ke nagari Supayang. Kalau dari kota Batusangkar jaraknya lebih kurang 16 km.

“Sejak jalan ke lokasi Aia Taganang dibeton arus kunjungan mulai ramai, namun objek wisata ini masih perlu promosi dan pembangunan fasiltas lainnya,” kata salah seorang tokoh masyarakat Tabek Patah, Arifin.

Hal yang perlu dibangun di lokasi itu antara lain jalan lingkar untuk memudahkan pengunjung mengelilingi Aia Taganang, lalu membangun kopel tempat beristirahat di sejumlah tempat dan menyediakan sampan atau kereta air bagi pengunjung.

Untuk saat sekarang pengunjung yang datang baru dapat menikmati pemandangan keindahan danau mini itu dan yang membawa

pancing dapat memancing ikan yang hidup secara alami yaitu puyu, sejenis ikan mirip lele, di tempat lain ikan tersebut dikenal dengan nama ikan bakok, namun ikan puyu Aia Taganang memiliki kekhasan tersendiri, rasanya enak, bergizi tinggi dan cocok dijadikan ikan bakar.

Selain ikan puyu Tabek Patah terkenal denga hasil kopinya, bahkan kini kopi yang diolah masyarakat bukan saja buahnya, juga daunnya untuk keperluan membuat minuman segar “kawa daun” yang kini laris di warungwarung yang ada di sepanjang pinggiran jalan raya antara Tabek Patah dengan Batusangkar.

Penyajian kawa daun pada warung-warung dilakukan secara tradisional menggunakan gelas dari batok kelapa atau galuak, sehingga menimbulkan suasana tersendiri yang menyenangkan. Cobalah enaknya kawa daun itu jika Anda berkunjung ke Nagari Tabek Patah.

(Kasra Scorpi)

7 Tewas, Ratusan ............. Dari Halaman. 1 longsor di Desa Blang Plang, Kecamatan Suka Makmur. Satu anak dan seorang ibu,” kata Rusli.

Kawasan terparah dilanda gempa adalah Kecamatan Timang Gajah. Di daerah itu, ratusan rumah dan bangunan publik mengalami rusak parah. “Kami masih memfokuskan proses evakuasi dan menyelamatkan para korban,” katanya.

Namun, Rusli menyebutkan, tadi malam proses pencarian korban terpaksa dihentikan sementara, karena kondisi medan yang sulit dilalui dan juga padamnya listrik.

“Besok (hari ini red) kami lanjutkan untuk mencari korban yang diperkirakan masih terus bertambah,” ujarnya.

Sebagian besar warga Bener Meriah dan Aceh Tengah mengungsi ke tempat yang dianggap aman. Mereka memanfaatkan lokasi-lokasi seperti masjid dan tanah lapang untuk menghindari reruntuhan gempa.

Rinaldi Ade, salah seorang warga Banda Aceh yang berkunjung ke Takengon dan Bener Meriah menyebutkan, kerusakan terparah terjadi di desa Lampahan, Kecamatan Timang Gajah, Bener Meriah. Lima rumah warga tertimbun longsoran bukit.

“Hingga saat ini kami masih merasakan gempa susulan,” katanya saat dihubungi dari Banda Aceh.

Selain di Lampahan, longsor juga terjadi di Desa Bukit, di kilometer 92 dari Takengon, dan kawasan Desa Gunung Penyu. Sementara korban luka-luka yang terdata dan dirawat Puskesmas Lampahan tercatat 17 orang. Terdiri dari anakanak, remaja dan orang tua.

Laporan sementara lainnya menyebutkan lantai dua Rumah Sakit Datu Beru, Takengon Aceh rubuh. Korban akibat gempa diperkirakan terus bertambah.

Gempa Aceh ini juga dirasakan hingga ke Medan, Sumatera Utara.

Getaran cukup keras mengagetkan penghuni gedung-gedung perkantoran dan hotel di Medan.

Seperti di Grand Aston, Medan.

Para peserta pertemuan SOM III APEC yang berlangsung di lantai dua Hotel itu berhamburan menyelamatkan diri keluar hotel. Juga tamu hotel lainnya.

Salah satu peserta pertemuan itu mengaku panik saat ada goncangan keras. “Gelas-gelas dan lampu dalam ruangan bergoyang-goyang dan terguncang,” kata peserta yang tak mau menyebutkan namanya itu.

Getaran gempa ini belangsung dalam hitungan detik juga terasa di wilayah Sumut lainnya seperti Kabupaten Tanah Karo, Pematang Siantar, dan lainnya. Belum diketahui kerusakan diakibatkannya.

Richard, warga lainnya menye-

but goncangan juga dia rasakan saat berada di Brastagi. Warga Medan ini berada di Brastagi untuk urusan kerja.

“Saya sedang ada di pabrik.

Karena gempa itu, karyawan sempat dievakuasi,” kata dia.

Dia merasakan goncangan gempa tersebut hanya beberapa detik saja.

“Tapi tetap bikin panik.”

Gempa Susulan Gempa bumi susulan kembali mengguncang sejumlah kabupaten/ kota Provinsi Aceh, sekira pukul 20.55 WIB, Selasa (2/7/2013).

Gempa ini bahkan merubuhkan sebuah masjid di Kabupaten Bener Meriah.

Informasi yang dihimpun menunjukkan, gempa susulan juga dirasakan warga Kabupaten Bireuen, Aceh Utara, dan Pidie Jaya, Provinsi Aceh.

Warga Bener Meriah, yang tengah melakukan penyelamatan barang karena gempa siang tadi, kembali berhamburan menyelamatkan diri ke tempat lebih aman.

Pengakuan Mirza, warga Takengon, gempa susulan terasa hampir sama kuat dengan siang. Hanya, tenggang waktunya lebih singkat.

“Kalau siang tadi kuat dan berayunayun lama. Barusan, sekali goyang tapi terasa kuat,” sebut Mirza via telepon selulernya, malam ini.

Masjid yang ambruk dikabarkan menimbun sejumlah anggota jemaah yang masih berada di dalam masjid. Namun, jumlah korban jiwa ataupun kerusakan rumah dan fasilitas umum lainnya belum dapat dipastikan lebih lanjut.

Di KotaTakengon, banyak dinding bangunan retak dan ambruk.

“Dinding ruko di kota banyak retak dan ada juga ambruk. SPBU kota kacanya pecah semua,” ujar Ruhdi, warga Takengon. Selain itu, sejumlah rumah di Kecamatan Kala Ketol dan Silih Nara juga bernasib sama. Bahkan dikabarkan ada warga dan rumah penduduk yang tertimbun longsor.

Adi, warga Takengon lainnya, mengatakan warga yang tokonya ambruk masih berusaha mengeluarkan barang-barang berharga untuk diamankan ke area terbuka.

Sebab, dikhawatirkan akan terjadi gempa susulan.

Gempa ini juga mengakibatkan jaringan Internet terganggu. Agam, warga Kota Lhokseumawe yang selama ini menggunakan jaringan Internet, mengatakan, sesaat setelah gempa, jaringan Internet-nya padam.

Kondisi yang sama juga terjadi di Kota Langsa. Jaringan Internet di sana hanya dapat digunakan satu jam setelah gempa.

Gangguan Internet Hingga pukul 21.00 WIB, Selasa (2/7/2013), masih terjadi pemadam listrik, gangguan komunikasi telepon

seluler, dan internet.

Padamnya listrik dan sarana komunikasi menambah keresahan warga korban gempa. Berdasarkan pengakuan Adi, seorang pelajar SMK 1 Bireuen, dia bersama tiga kawan kosnya yang berasal dari Bener Meriah kehilangan sinyal telepon dengan orangtua dan kerabat mereka di Takengon.

“Setelah gempa pertama masih ada sinyal untuk mengontak keluarga. Setengah jam setelah itu tak ada, sampai sekarang,” ungkapnya.

Hal senada disebutkan Sukadi, warga Desa Geulanggang Baroe, Kecamatan Kota Juang, Kabupaten Bireuen. Salah seorang putranya, Ivan, setiap harinya pergi pulang dari Bireuen menuju Bener Meriah karena bertugas di Kantor Setdakab Bener Meriah.

“Biasanya menjelang Maghrib dia sudah kembali ke Bireuen, tapi sudah pukul 09.00 (malam) dia belum tiba,” tuturnya pelan.

Akibat Geseran Pakar gempa dari Institut Teknologi Bandung, Irwan Meilano, mengungkapkan, mekanisme gempa Aceh geser menganan. Bagian timur dari sumber gempa bergerak ke tenggara dan bagian baratnya bergerak ke arah barat laut.

Pergeseran ini yang menimbulkan getaran gempa yang dikatakan mencapai V-VI MMI atau masuk kategori sedang hingga kuat.

Gerakan sesar yang bisa menimbulkan gempa ada dua, horizontal atau geser dan vertikal. Gempa dengan gerakan vertikal bila memiliki pusat di laut punya potensi lebih besar mengakibatkan tsunami.

Irwan menuturkan, sumber gempa kali ini berasal dari sesar aktif di daratan pada segmen Aceh dari sesar Sumatera.” Sesar Sumatera memiliki 19 segmen dengan panjang keseluruhan 1.900 km.

Banyak gempa besar Aceh berpusat di laut. Namun, gempa Aceh yang berpusat di daratan bukan kali ini saja terjadi. Menurut Irwan, gempa Aceh pada Agustus 2012 juga berpusat di wilayah daratan yang tak jauh dari pusat gempa hari ini. Namun, magnitudo gempa tak sampai 6.

Aceh adalah salah satu wilayah yang paling sering diguncang gempa besar. Tahun 2004, Aceh diguncang gempa bermagnitudo 9 yang berpusat di Samudra Hindia serta terdampak oleh tsunami yang membunuh ribuan jiwa. Kewaspadaan terhadap gempa tetap perlu ditingkatkan. Tahun 2012, Aceh diguncang gempa kembar bermagnitudo 8,8 dan 8,5. Gempa tersebut tercatat sebagai gempa sesar geser terbesar dengan mekanisme yang paling kompleks dalam sejarah. (met/vvn/kcm)

keluar dari rumahnya di Simpang Gaduik, Kecamatan Lubuk Kilangan, Padang dan hendak ke rumah anak kandungnya yang ketiga. Posisi rumahnya dengan rumah anaknya tidak jauh, hanya berjarak sekitar 500 meter.

“Saat di dekat jembatan, saya langsung dibawa masuk oleh dua orang pria ke dalam mobilnya jenis Toyota Avanza warna silver, sementara seorang wanita tidak keluar dari mobil tersebut,” kata Asma sambil terbaring di ruang Amethyst 401, Selasa (2/7) kemarin.

Setelah berada di dalam, pelaku ini membawa mobilnya ke beberapa tempat di Kota Padang. Saat berada di dalam mobil pelaku itu, kata Asma, dia selalu berdoa di dalam mobil dan mencoba meronta-ronta.

Akan tetapi, orang tidak dikenal tersebut malah menghidupkan tape mobilnya dengan keras. Sehingga suara teriakan minta tolong tidak

didengar oleh masyarakat.

Selain itu, kakinya pun diikat agar tidak dapat melawan. Tidak itu saja, wanita yang ada di dalam mobil itu kemudian duduk di pahanya sembari menampar dan memukul wajahnya hingga memar. Sementara pria yang ada di belakangnya menodongkan pistol ke arah leher.

“Saat berada di dalam mobil, selain ditampar dan dipukul oleh wanita tersebut, saya juga diberikan balsem ke wajah, dan ke arah pelipis mata. Saya tidak bisa melawan, karena pria yang ada di belakang saya memegang tangan saya,” jelasnya lagi.

Akhirnya, lanjut Asma, dia terpaksa memberikan barang berharganya kepada pelaku tersebut, karena takut ditembak. Setelah itu, dia dilempar dari mobil di Air Camar, Kelurahan Aur Duri, Kecamatan Padang Timur, Padang.

“Saya memberikan dua buah cincin,

kalung seberat enam emas, dan satu pasang subang. Setelah itu, saya malah dibuang di jalan, sementara pelaku tersebut langsung pergi meninggalkan saya begitu saja,” katanya lagi.

Beruntung ada salah seorang warga di sekitar lokasi tersebut melihatnya dan menolongnya.

Kemudian, orang tersebut membawanya ke rumahnya di Simpang Gadut. Setelah itu, langsung mendatangi Polsek Lubuk Kilangan, untuk melaporkan kejadian tersebut.

Kapolsek Lubuk Kilangan Kompol Eddisra didampingi Kanit Reskrim Ipda Tarmizi mengungkapkan, pihaknya telah memintai keterangan dari korban dan pihak keluarga lainnya dalam kasus tersebut.

“Kini korban masih di rawat di rumah sakit ditemani oleh keluarganya untuk mendapatkan perawatan. Selain itu, kami akan menindaklanjuti dari laporan korban ini,” kata Eddisra. (h/nas)

RUU Desa..................... Dari Halaman. 1 kepala desa (kades). DPR dan pemerintah belum ada kesepakatan terkait dua materi tersebut.

Hal tersebut dikemukakan Wakil Ketua Pansus RUU Desa DPR Boediman Soedjatmiko dan Dirjen Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) Kemendagri Tarmizi Karim dalam diskusi ‘RUU Pemerintahan Desa’ di Gedung DPR, Selasa (2/ 7). Pembicara lainnya Sekjen Asosiasi Pemerintahan Desa Seluruh ndonesia (APDESI) Ifin Arifin.

“DPR bukan untuk minta pos anggaran baru, tapi pemerintah harus terbuka, berapa jumlah anggaran yang dialokasikan untuk seluruh desa di Indoensia selama ini dari semua kementerian yang ada. Baik kementerian kesehatan, pendidikan, pertanian, ESDM, Kominfo, Menkokesra, Menakertrans, Kemenag dan kementerian lainnya,” kata Boediman.

Menurut Boediman, di semua kementerian ada program-program untuk desa, meski program itu belum tentu dibutuhkan oleh desa itu sendiri. Karena itu ke depan dengan RUU Desa ini dengan prosentase anggaran tersebut diharapkan disesuaikan dengan kebutuhan desa dalam rangka

pemberdayaan dan kesejahteraan masyarakat desa.

“Uang itu bisa didipegang gubernur hanya untuk pemerintahan desa. Hanya saja pemerintah belum sepakati prosentase anggaran dan masa jabatan kepala desa. Padahal semata untuk peningkatan kualitas sumber daya manusia, dan infra struktur desa agar tak jauh beda dengan kota, dan itu bukan berarti mengkotakan desa,” tambah politisi PDIP itu.

Tarmizi Karim sepakat jika RUU Desa ini untuk memberdayakan masyarakat desa, dan dengan berbagai keragaman serta adat, maka dengan RUU ini nantinya akan ada desa dan desa adat, sebagai bentuk pengakuan terhadap adat secara apa adanya, dan pemerintah akan mensupport sebuah tradisi dan adat budaya masyarakat tersebut sampai diakui oleh dunia internasional.

“Tapi, tak harus dengan prosentase anggaran, karena khawatir kalau desa itu mempunyai potensi besar, dan persentase anggarannya kurang, maka tak akan efektif,” tegasnya.

Dikatakan, anggaran khusus untuk penuntasan kemiskinan saja selama ini mencapai Rp 200 triliun.

Tapi, karena pemberdayaan desa ini berbasis potensi desa, maka tak perlu prosentase. Keuangan desa akan dikelola oleh desa sendiri agar lebih efektif dan tidak boros birokrasi seperti selama ini, tentu dengan pengawasan yang ketat agar jangan sampai banyak kepala desa ditangkap akibat korupsi anggaran pembangunan.

“Jadi, dalam RUU ini akan mengatur meliputi kewenangan desa, penyelenggaraan pemerintahan desa, keuangan desa, adat dan tradisi budaya desa, pembangunan desa, dan kawasan. Selain itu, kepala desa tak akan pernah menjadi PNS,” katanya.

Ifin Arifin mendukung untuk segera disahkannya RUU ini menjadi UU. Sebab, dengan UU ini dia yakin pembangunan dan pemberdayaan desa akan makin segera terwujud, mengingat desa akan mengelola keuangannya sendiri secara langsung.

Dia juga sepakat kalau kepala desa itu bukan PNS, karena kedudukannya sama dengan bupati, wali kota, gubernur, dan presiden yang dipilih langsung oleh rakyat. “Hanya perlu mendapat tunjangan setingkat eselon III atau berapa.” harapnya. (h/sam)

Berdagang di .................. Dari Halaman. 1 Nurmali (45), salah satu korban dari amukan si jago merah itu tak kuasa menahan linangan air matanya saat bercerita kepada Haluan, Selasa (2/7).

Mentari seakan enggan menyinari bumi pagi itu, sejumlah pedagang terlihat mengumpulkan barang dagangan mereka yang masih tersisa. Nurmali, wanita paruh baya tetap menjajakan barang dagangannya di tengah sisasisa kebakaran.

Meskipun lapaknya telah rata dengan tanah, tapi sayur-sayur yang segar kembali memanggil para pengunjung untuk menyapa ibu dari sepuluh anak itu. Walau sejumlah barang dagangannya telah menjadi abu, ia tetap bersemangat untuk kembali mengadu nasibnya di atas abu hitam jejak amukan si jago merah.

Nurmali masih menunggu orangorang yang akan mengantarkan beberapa rupiah untuk penyambung hidupnya. Belum ada pembeli yang datang menghampirinya, sejumlah sayur-sayurnya sudah mulai melayu disiram panasnya matahari. Demi menyambung hidup ia terpaksa membentangkan dagangannya di atas tikar beratapkan langit biru.

Jari-jari kurus wanita separuh

baya itu, menyeka air bening yang jatuh dari kelopak matanya. Masih lekat diingatan besarnya api yang telah melenyapkan seluruh tempat ia mengais rezeki. Tidak satupun barang dagangan yang bisa diselamatkan, ia datang ke lokasi kejadian disaat api sudah mulai membesar. Ia hanya bisa berteriak dan minta tolong agar api yang mengamuk bisa dijinakkan. Tapi apa daya, ia dan puluhan pedagang lainnya tidak kuat menahan amukan sijago merah. Sama dengan yang lainnya, Nurmali dibuat tak berdaya, lahan usaha satu-satunya tempat mengantungkan nasib sepuluh anaknya kini telah menjadi abu dan rata dengan tanah.

Beralih pandang pada pedagang yang terlihat pusing dan tidak tahu apa yang harus ia lakukan. Robma (59), wajah keriputnya yang penuh tanda tanya terlihat bingung apa yang harus ia lakukan, tempat biasa ia menggatungkan hidupnya kini telah menjadi abu dan rata dengan tanah. Kini ia terpaksa menjual satenya beralasan tikar seadanya, di keliling abu hitam bekas kebakaran. Ibu empat orang anak ini tetap semangat meneriakkan sate Pariaman miliknya,

meskipun belum satupun yang berani mencicipi satenya.

Sama dengan yang lainnya, ia tetap bertahan di atas sisa-sisa barang daganganya, “alun ado jua bali hari ko lai do, kok takah iko kamano ka dicari biaya untuak anak sakolah”, ujar Robma.

Sejumlah pengunjung menjadikan duka mereka sebagai sebuah tontonan, layaknya bagaikan drama dalam sebuah sinetron. Ada yang tertawa, ada yang terharu dan merasa iba melihat mereka mengumpulkan barang dagangan sisa dari amukan si jago merah.

Kebakaran pukul 04.00 pagi itu menyisakan tanda tanya. Sebagian dari pedagang berpendapat, apakah ini cara bijak dari pemerintah untuk memindahkan mereka? Sebab sebelumnya pemerintah sudah berencana untuk memindahkan lokasi berdagang mereka, ujar salah seorang pedagang yang enggan disebutkan namanya.

Robma dan Nurmali hanya segelintir orang yang menjadi korban sijago merah. Kini yang tersisa hanya luka dan tanda tanya. Mereka masih menunggu titik terang penyelesain dari musibah tersebut. (h/mg-jen)

Sawahlunto dan ............... Dari Halaman. 1 “Sebanyak 200 KK di Kota Sawahlunto merupakan masyarakat kurang mampu yang belum pernah mendapatkan bantuan. 200 KK ini berasal dari 4 kecamatan yang ada di kota ini,” kata Walikota Sawahlunto Ali Yusuf ketika menerima kunjungan ibu-ibu anggota Indo Jalito Peduli (IJP) Selasa (2/7) kemarin.

Kedatangan ibu-ibu IJP tersebut guna menyerahkan bantuan kepada masyarakat kurang mampu dan kaum duafa. IJP sendiri anggotanya terdiri dari ibu-ibu yang berasal dari Sumatera Barat dan suaminya yang berasal dari Sumbar. Sekitar 1.500 kepala keluarga (KK) diberi bantuan yang berasal dari zakat perantau di Jakarta.

Ali Yusuf mengatakan, dari 62.873 orang penduduk Kota Sawahlunto, sebanyak 200 orang direkomendasikan untuk menerima bantuan. “Kita sangat bersyukur sekali dengan bantuan ini. Kedepannya, upaya penanggulangan kemiskinan ini akan terus dilakukan,” ujarnya.

Setelah di Kota Sawahlunto, IJP juga menyerahkan bantuan yang sama di Kabupaten Sijunjung.

Kedatangan ibu-ibu IJP ini diterima Bupati Sijunjung Yuswir Arifin.

Menurut bupati, Pemkab Sijunjung sudah menggerakkan perekonomian rakyat salah satunya

menanam ubi kayu di pekarangan rumah. Yuswir Arifin mengakui, menanam ubi memiliki prospek yang cukup bagus.

Bupati Sijunjung, Yuswir Arifin berencana, menambah satu lagi ciri khas Kabupaten Sijunjung dengan menanam sebanyak 15.000 bibit lansek di kawasan umum. Seperti sekolah, jalan, perkantoran dan kawasan lainnya.

“Perekonomian masyarakat pun diharapkan meningkat. Kalau ingat lansek, orang akan ingat Sijunjung,” kata bupati ubi kayu ini. Kemudian untuk penanaman ubi kayu sendiri, kata Yuswir, untuk satu hektare lahan, bisa menghasilkan 60 ton ubi. Jika harga ubi Rp1.000 per kg, maka untuk setiap kali panen, petani bisa menghasilkan uang Rp6 juta. Dalam satu tahun pun, penanaman ubi ini bisa dilakukan 2 kali. Menurutnya, Sijunjung memiliki lahan yang cukup luas, tetapi belum termanfaatkan.

Yuswir juga mengatakan, sebanyak 10 persen dari 239.000 warganya, dikategorikan kurang mampu oleh Badan Pusat Statistik (BPS).

Yuswir sendiri tidak mau menyebut warganya sebagai orang miskin, karena kondisi orang miskin di Jakarta dan Sijunjung itu berbeda. “ Di Jakarta, orang disebut miskin, karena tinggal di bawah

kolong jembatan. Di Sijunjung, orang kurang mampu bisa saja punya tanah dan sawah, namun penghasilannya tidak mencukupi,” katanya, di hadapan sekitar 30 orang anggota IJP. Bantuan yang diberikan IJP ini pada hari kedua aksi sosial ini, diberikan kepada sekitar 500 KK yang berasal dari keluarga kurang mampu dan kaum duafa. Bantuan juga diberikan kepada murid SLB. “Kami berharap, bantuan ini bisa berguna sekali bagi masyarakat yang akan memasuki masa sulit. Disebut masa sulit, karena harus mengeluarkan biaya untuk keperluan anak sekolah dan memasuki bulan Ramadan,” ujar Nina Muriza, selaku Ketua Harian IJP, didampingi Ketua Pembina IJP Risaldek, Bendahara IJP Elita Basko, dan anggota lainnya.

Sementara Ketua Umum IJP Astri Asgani dalam kunjungan kedua kalinya ke Sawahlunto, juga berharap, angka kemiskinan di kota tambang ini semakin berkurang.

IJP sendiri, katanya tidak hanya sekedar memberikan bantuan, tetapi juga memikirkan cara-cara yang bisa dilakukan untuk mensejahterakan masyarakat. Usulanusulan ini pun bisa disampaikan ke pemerintah setempat atau kepada perantau Minang.(h/eni)

>> Editor : Ismet Fanany MD, Yon Erizon

>> Penata Halaman : Syamsul Hidayat

8

RABU RABU, 3 JULI 2013 M 24 SYA’BAN 1434 H

SETELAH MELENGKAPI PERSYARATAN

KAIN Siap Mendaftar Lagi ke KPU

PADANG, HALUAN—Pasangan Calon Walikota dan wakil Walikota Padang, Kandris Asrin-Indra Dwipa (KAIN) yang maju melalui perseorangan akan mendaftar

ke KPU Padang. Kamis ( 4 / 7 ) mendatang.

Pasangan ini juga akan diantarkan oleh masa pendukungnya.

Hal ini disampaikan Kandris Asrin saat jumpa pers di posko pemenangannya Jalan A. Yani Kota Padang, kemarin, (2/7).

Selain mendaftar, pasangan ini juga sekaligus

melengkapi berkas kekurangan yang diminta lengkapi 2 kali lipat dari kekurangnanya yakni sebanyak 7000 berkas dukungan. Dalam jumpa persnya tersebut, pasangan KAIN ini juga mengaku, mereka tidak gentar meski banyak calon lainnya yang akan mendaftarkan diri menjadi walikota, yang menempuh jalur independent maupun partai politik.

“Soal calon lainnya, (calon Independent-red) kita siap berkompetisi, tak hanya

dengan calon Independent saja, dengan calon yang didukung parpol kita tidak takut,” ujar Kandris.

Menurutnya, saat ini yang diharapkan masyarakat pemimpin yang amanah hasil dari kompetisi yang benar, jujur dan sesuai aturan. “Biar masyarakat yang menentukan sendiri pilihannya,” imbuhnya mantan ketua KNPI Sumbar itu.

Selain itu, Kandris AsrinIndra Dwipa, juga mengungkapkan kenapa

mereka ambisi untuk menjadi walikota Padang. Alasan pasangan ini karena keprihatinanan melihat kota saat ini.

“Saya prihatin melihat kondisi kota Padang saat ini.

Andai bukan alasan kepri-hatinan, tak akan saya me-nga-jukan diri menjadi calon, dan visi dan misi saya sama dengan Kandris Asrin, karena itulah saya ikut dalam kompetisi ini, dan menjadikan kota ini menjadi lebih baik,” kata Indra Dwipa. (h/hri)

KEPUTUSAN DI TANGAN MEGAWATI

Fraksi PDIP Usulkan 5 Calon Ketua MPR Lima nama siap bersaing menuju kursi Ketua MPR RI, pengganti Taufik Kiemas yang meninggal dunia. Siapa yang terpilih keputusannya di tangan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri.

PILKADA Belum Satupun Pasangan Calon Mendaftar PADANG, HALUAN — Setelah dua hari dibukanya pendaftaran pencalonan walikota Padang dari partai politik oleh KPU Kota Padang, belum ada satupun partai politik yang datang mendaftarkan pasangan calon walikota/wakil walikotanya.

Menurut Ketua Komisione KPU Padang, Alison, partai politik masih mempersiapkan pasangan calon yang akan diusung sebelum resmi didaftarkan. Sementara calon independen, ada dua pasangan calon melakukan pendaftattaran pada Rabu (3/7), yakni Maigus Nasir-Armalis, dan pasangan Asnawi Bahar –Surya Budhi.

“Baru dua calon dari perseorangan yang menghubungi saya, dan akan pasangan tersebut akan melakukan pendaftaran besok, Rabu (3/7) pagi dan siang,” sebut Alison.

Disamping itu, Alison juga mengungkapkan, pasangan dari partai politik mungkin mereka akan melakukan pendaftaran pada tanggal empat atau di hari terahir.

Tidak hanya itu, Alison juga mengatakan, syarat yang harus dipenuhi diantaranya persyaratan perolehan minimal 15 persen dari jumlah kursi DPRD Padang, yakni tujuh kursi.

“Bisa juga 15 persen dari akumulasi perolehan suara sah pada pemilu 2009, yaitu sebanyak 49,784 suara,”sebutnya.

Sedangkan untuk perseorangan, kata Alison, calon harus membawa berita acara hasil penelitian PPK. Pendaftaran dapat dilakukan meski jumlah dukungan dan sebarannya dinyatakan belum memenuhi syarat. (h/hri)

JAKARTA, HALUAN – Kelima nama calon ketua MPR pengganti Taufik Kiemas itu sudah diajukan oleh Sekretaris Fraksi PDI-Perjuangan, Bambang Wuryanto, Selasa (2/7).

Kelima nama tersebut yaitu Pramono Anung, Tjahjo Kumolo, Puan Maharani, Sidharto Danusubroto, dan I Made “Lolik” Sudiadnyana. Dari lima nama yang diajukan akan dipilih satu oleh Ketua Umum PDIP yang juga istri Taufik Kiemas, Megawati Soekarnoputri.

Namun, hingga saat ini, Megawati belum memberikan keputusan siapa yang akan ditunjuk sebagai ketua MPR yang baru.

“Semua keputusan ada di Ibu Mega. Kalau sudah kayak begini, kami nggak pernah tahu apa yang diinginkan beliau. Kadang-kadang keputusan Ibu sukar ditebak,” kata Bambang di Gedung DPR, Jakarta, kemarin.

Bahkan, lanjut Bambang, dia belum mengetahui kapan nama pengganti Taufik Kiemas akan diserahkan ke MPR. “Semuanya terserah Ibu Mega. Yang jelas semua masukan sudah disampaikan,” ujar anggota Komisi VII DPR-RI ini.

Ketua MPR, Taufiq Kiemas, meninggal dunia pada 8 Juni 2013. Meski pimpinan MPR bersifat kolegial, undang-undang mengatur pengganti ketua MPR yang berhenti di tengah jalan harus dari partai yang sama. Saat ini, tugas-tugas Taufiq Kiemas, untuk sementara waktu dilaksanakan oleh empat wakil ketua MPR lainnya.(h/vvn)

SPANDUK PILKADA — Spanduk besar yang berisikan “Ingat Pilkada 30 Oktober” ini terpasang di Gedung KPU Padang. AMIR

>> Editor : David Ramadian

>> Penata Halaman : Syamsul Hidayat

RABU RABU, 3 JULI 2013 M 24 SYA’BAN 1434 H

9

LURAH SUDAH SOSIALISASIKAN

Warga Malas Urus e-KTP PADANG, HALUAN—Sampai saat ini, penduduk Kota Padang yang belum melakukan rekam data e-KTP masih cukup banyak dan tersebar di 104 kelurahan.

Padahal pemerintah sudah memberikan tenggat waktu paling lambat 31 Juli mendatang, proses rekam data seluruh penduduk wajib e-KTP harus tuntas.

Sementara keping e-KTP yang sudah didistribusikan sebanyak 455.741 dari 514.967 kuota yang ditargetkan pusat.

Sedangkan masyarakat yang sudah direkam datanya mencapai 518.057 jiwa, melebihi target yang ditetapkan.

Kepala Dinas Catatan Sipil dan Kependudukan Kota Padang, Vidal Triza didampingi Kabid Dinamik, Danti Arvan mengatakan, jumlah penduduk yang wajib e-KTP bertambah jumlahnya dengan adanya warga pemula yang harus melakukan rekam data e-KTP sebanyak 208.105, yaitu mereka yang sudah mencapai umur 17 tahun.

“Kita sudah melakukan rekam data e-KTP melebihi target awal yang ditetapkan pemerintah. Kini kita masuk ke rekam data para

pemula yang telah berusia 17 tahun.

Namun masih sekitar 1.000 warga lagi yang belum direkam datanya,” terang Vidal.

Dikatakan, pihaknya bekerja sama dengan kecamatan, kelurahan dan pemuka masyarakat setempat, untuk mengajak warga agar segera merekam data untuk pembuatan e-KTP. Selain itu, juga telah mensosialisasikan wajib rekam data e-KTP ini melalui pengumuman di masjid/ mushala, disamping melayangkan surat panggilan resmi dari kelurahan.

“Kita sangat berharap, penduduk wajib e-KTP yang belum direkam datanya dan telah menerima undangan dari kecamatan, agar sesegera mungkin melakukan perekaman data,” imbaunya.

Jika penduduk wajib e-KTP

tidak melaksanakan perekaman data sampai akhir Juli 2013 nanti, maka warga juga akan kesulitan saat mengurus berbagai surat dan dokumen di kelurahan maupun di kecamatan. Karena tidak memiliki identitas diri untuk mendapatkan pelayanan dari pemerintah maupun swasta.

Sementara itu, Yeronimus, Lurah Flamboyan Baru menyatakan, saat ini masih banyak warganya yang belum melakukan rekam data e-KTP. Jumlahnya sekitar 160 orang.

“Sosialisasi kepada masyarakat untuk perekaman data telah dilakukan sejak akhir 2012 lalu.

Tetapi warga masih belum mengurus e-KTP dengan berbagai alasan. Sepertinya segelintir warga tidak menganggap penting untuk memiliki e-KTP itu,” jelas Yeronimus.

Senada dengan itu, Dahlan, Lurah Belakang Tangsi menyatakan, sekitar 389 warganya juga belum melakukan perekaman data. Imbauan kepada warga telah dilakukan berkali-kali, baik melalui surat panggilan resmi, maupun melalui pengumuman di masjid/ musalla. Namun tidak diacuhkan, dengan alasan tidak punya waktu mengurusnya. (h/cw-lex)

Operasional Bus Massal Ditunda Oktober PADANG, HALUAN—Kedatangan bus massal yang dijadwalkan akan tiba akhir bulan Juli ini, diundur hingga Oktober mendatang. Hal ini disebabkan faktor sarana dan prasana pendukung operasional bus massal yang belum selesai.

Halte yang dibutuhkan untuk operasional bus massal tersebut sebanyak 66 unit. Saat ini baru 41 halte yang sudah selesai.

Sedangkan untuk 25 halte lagi masih dalam pengerjaan.

Pembangunannya harus segera dikebut, karena halte bus massal tidak bisa digantikan dengan halte biasa.

“Operasional bus massal tertunda hingga Oktober mendatang. Kita harapkan pembangunan halte tambahan 25

unit lagi, bisa dituntaskan secepatnya,” terang Kepala Dinas Perhubungan dan Kominfo Padang, Raju Menrova saat dihubungi Selasa (2/7).

Dikatakan, operasional bus massal semata-mata terkendala pada sarana dan prasarana yang belum selesai. Tidak mungkin mengoperasikan bus massal jika sarana prasarananya belum selesai, karena bisa membahayakan keselamatan pengguna jalan.

Sementara bus massal untuk untuk Kota Padang itu, sudah siap untuk dikirim.

“Oktober mendatang bus massal kita pastikan sudah berada di Padang. Waktu yang tersisa ini akan kita upayakan untuk mengkebut penyelesaiannya,” tegas Raju.

Terkait dengan sopir bus massal tersebut, menurut Raju Menrova, sopirnya akan direkrut dari sopir bus kota. Memang dalam pengoperasiannya antara bus massal dengan bus kota ada perbedaan. Tetapi, para sopir yang akan direkrut tersebut diberi pelatihan terlebih dahulu. Dari 20 unit bus massal tersebut masingmasing nantinya akan memiliki 2 sopir.

“Sebanyak 90 persen sopirnya akan kita ambil dari sopir bus kota. Perekrutannya akan dilakukan bulan ini (Juli, red), dengan persyaratan sopir bus kota tersebut tidak lagi membawa bus kota, dan mendatangi Kantor Dinas Perhubungan dengan membawa data diri,” terang Raju. (h/cw-oos)

ANTREAN BLSM—Ratusan masyarakat Koto Tangah memadati Kantor Pos Lubuk Buaya, Selasa (2/7). Mereka dengan sabar antre untuk mendapatkan BLSM, meski antrean itu cukup panjang. AMIR

ANTRE BLSM

Pedagang Mendulang Untung PADANG, HALUAN — Pembagian Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM) di setiap kantor pos di Kota Padang, selalu diwarnai antrean panjang.

Penerima BLSM antre selama berjam-jam untuk mendapatkan jatahnya. Karena kelamaan antre di tengah panas matahari, mereka kehausan dan merasa lapar.

Maka di antara bau pesing dan keruhnya suasana saat antre, ada beberapa orang yang tersenyum lebar karena mendapatkan keuntungan. Mereka adalah para pedagang kecil seperti pedagang buah, pedagang sate, dan pedagang minuman.

Desi (30), pedagang buah berdagang di Kantor Pos di Jalan Bagindo Aziz Chan sejak Kamis (27/6), mengaku mendapat keuntungan tiga kali lipat dari biasanya. Para penerima BLSM banyak yang berbelanja karena haus dan lapar.

“Biasanya saya berdagang

dari pagi sampai sore jual beli paling banyak Rp250 ribu. Sekarang, semenjak adanya pembagian BLSM, jual beli mencapai Rp500 ribu,” tuturnya kepada Haluan, Senin (1/7).

Desi mengungkapkan, ia sampai tiga kali menambah pasokan buahnya. Pada hari biasa, cuma satu gerobak buah-buahan saja yang laku terjual. Dia pun bersyukur atas rezeki yang diperolehnya. Para pengantre BLSM menyegarkan kerongkongan mereka membeli buah-buahan.

Selain segar, perut juga terisi.

Selain Desi, pedagang lain yang juga meraih untung besar dari antrean panjang penerima BLSM adalah Ujang (35), seorang pedagang sate. Ujang yang berdagang sejak hari pertama pendistribusian BLSM, Senin (24/ 6), mengaku mendapat untung dua kali lipat.

“Biasanya di hari-hari biasa, jual beli saya hanya Rp200 ribu.

Namun, ejak BLSM dibagikan di kantor pos ini, jual beli saya meningkat sampai Rp400 ribu,” ucapnya.

Ujang juga termasuk salah seorang penerima BLSM. Ia mendapatkan pula Kartu Perlindungan Sosial (KPS). Tapi ia tak mau mengantre bersama penerima BLSM lainnya.

“Lebih baik saya berdagang seperti ini. Untungnya lebih banyak ketimbang BLSM. Masyarakat kita banyak yang pemalas dan hanya mau menerima bantuan saja. Padahal, kalau mereka berusaha, mereka akan mendapatkan untung besar dan tak perlu mengantre BLSM. Antre BLSM sama dengan mengemis, alias merendahkan diri sendiri.

Saya bukannya sombong, namun cara berpikir masyarakat kita yang seperti ini harus diubah,” jelas Ujang sembari mengaduk kuah sate dan mengambilkan pesanan pembeli. (***)

>> Editor : Devi Diany

Penata Halaman: Syahrizal

10 PA D A N G LINGKAR Koperasi Sapta Pesona Gelar RAT

RABU RABU, 3 JULI 2013 M 24 SYA’BAN 1434 H

Yapi Tuntut Janji Walikota

PADANG, HALUAN—Anggota Koperasi Sapta Pesona Disbudpar Padang patut berbangga.

Karena Sisa Hasil Usaha (SHU) koperasi itu terus meningkat. Bila tahun 2011 lalu SHU berjumlah Rp19.536.600, maka pada 2012 mereka berhasil membukukan SHU mencapai Rp23.042.388.

Kemajuan koperasi tentu saja tak terlepas dari peran seluruh anggotanya, termasuk kelancaran pembayaran pinjaman. Karena misi yang diemban koperasi adalah untuk mensejahterakan anggotanya.

Ketua Koperasi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sapta Pesona, Suadi pada Rapat Anggota Tahunan (RAT) Koperasi, Selasa (2/7) mengatakan, modal usaha Koperasi Sapta Pesona Disbudpar berasal dari simpanan pokok anggota yang baru masuk, simpanan wajib anggota, simpanan sukarela, jasa usaha simpan pinjam, berbagai jasa barang, dana resiko, pengelolaan WC, modal penyertaan dan investasi.

“RAT ini adalah wujud pertanggungjawaban pengurus dalam mengemban tugas yang amanatkan selama ini,” kata Suardi.

Sementara perkembangan koperasi ini, tentu tak semata karena pengurusnya tetapi juga tanggung jawab anggota. Pengurus telah berupaya maksimal untuk memajukan koperasi dengan menjalankan berbagai usaha koperasi dengan baik, efisien, transparan, penyajian yang terperinci, lengkap, penuh rasa tanggung jawab. (h/rel)

PADANG, HALUAN—Yayasan Pendidikan Islam (Yapi) Kota Padang tuntut janji Walikota Fauzi Bahar, yang akan memberikan bantuan mobiler sekolah, berupa bangku dan meja belajar. Namun sampai saat ini, janji itu belum dipenuhi. Para siswa sekolah Yapi pun terpaksa belajar tanpa papan tulis, tanpa kursi serta meja belajar.

PENGENDARA MENGELUH—MAsyarakat dan pengguna jalan mengeluhkan kondisi Jalan Dr Hamka yang hanya sebagian saja yang diaspal ulang, Selasa (2/7). Akibatnya jalan tidak rata. Kondisi ini sudah terjadi sejak akhir Mei 2013 dulu. AMIR

Pengurus LCKI Sumbar Terbentuk PADANG, HALUAN—Bertempat di Pangeran Beach Hotel, Ketua Presidium Lembaga Cegah Kejahatan Indonesia (LCKI) Pusat, Jenderal Polisi (Purn) Prof. Drs. Da’i Bachtiar, SH, melantik dan mengukuhkan Kepengurusan Lembaga Cegah Kejahatan Indonesia (LCKI) Provinsi Sumbar dengan Ketua Ibrani, SH. Pelantikan Pengurus LCKI Provinsi Sumbar ini, dihadiri Gubernur Sumbar, Kapolda Sumbar Brigjen Pol. Nur Ali, Kajati Sumbar, Ketua LKAM

Sumbar serta yang lainnya.

Usai pelantikan, digelar dialog bertemakan tentang pencegahan kejahatan di bidang pertanahan di Sumbar.

Dalam sambutannya, Da’i Bachtiar mengucapkan terima kasih yang setinggi-tingginya atas respon unsur pimpinan daerah Provinsi Sumbar, baik Gubernur, Kapolda Sumbar serta unsur lainnya. Mereka bersedia meluangkan waktunya untuk bersama-sama menyaksikan pelantikan LCKI di Sumbar.

Menurut Da’i Bachtiar, LCKI telah berdiri di beberapa negara maju dengan nama Institutions Prevent Crime, termasuk di Malaysia dan bahkan dibiayai oleh negara. Atas pertimbangan itu pula, pihaknya memandang perlu untuk mendirikannya di Indonesia. LCKI pusat dilantik oleh Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono beberapa tahun silam.

Dan perkembangannya cukup pesat. Saat ini telah berdiri di 15 provinsi di Indonesia.

“Fungsi utama LCKI ini adalah membantu pihak apa-

rat kepolisian dalam pencegahan berbagai bentuk kejahatan. Dan tidak dibenarkan melakukan tindakan-tindakan yang bertantangan dengan Anggaran Dasar (AD) dan Anggaran Rumah Tangga LCKI itu sendiri,” kata mantan Kapolri ini.

Da’i menjelaskan, anggota LCKI dapat melakukan penangkapan dengan bukti-bukti secara fakta kemudian menyerahkannya kepada kepolisian setempat guna proses penyidikan. Bila ada oknum aparat

yang tidak merespon, hal itu juga dapat dilaporkan kepada atasan yang lebih tinggi lagi.

“Untuk itu kepada pengurus LCKI Sumbar dan Kabupaten/Kota yang sudah dilantik, diminta untuk menjalankan program kerja sesuai mekanisme yang ada dan jangan lupa untuk tetap koordinasi dengan lembaga Institusi lainnya, selamat bekerja semoga sukes,” katanya. (h/hel)

Pembina Yayasan Pendidikan Islam (YAPI) Padang, Dr. Siti Fatimah, M. Pd, M, Hum saat bertemu wartawan di sekolah Yapi Jl. Heler No.06 Dadok Raya Tunggul Hitam, Koto Tangah mengatakan, sekolah yang dibinanya sangat membutuhkan sarana prasarana belajar.

Dia pun teringat janji Walikota Padang itu diucapkan ketika peresmian gedung tersebut bulan Mei lalu. Dab sangat mengharapkan Pemerintah Kota Padang, terutama Walikota Padang dapat menunaikan janji tersebut.

“Saya masih ingat dengan janji Walikota Padang untuk memberikan mobiler kepada sekolah yang baru dibangun ini. Kami tidak mengharapkan mobiler yang baru, mobiler bekas dari sekolah lain pun tidak menjadi masalah. Kami hanya mengharapkan sekolah ini memiliki tempat belajar yang layak,” ujar Siti Fatimah.

Apalagi saat ini, Pemko Padang tengah giatnya mengusung program Anti Drop Out (DO). Sedangkan Yapi sudah melakukannya dari dahulu. Hanya saja, Yapi

tidak mendapat perhatian dari dinas terkait. Sementara tuntunan anak-anak yang putus sekolah yang ingin melanjutkan pendidikannya dan mendaftar ke Yapi Padang, cukup banyak. Namun pihaknya tak bisa berbuat banyak karena fasilitas belajar yang tidak mencukupi.

Salah seorang guru Yapi, Dra. Daryani mengatakan, kondisi sekolah di Tunggul Hitam itu cukup memprihatinkan. Salah satunya, siswa belajar tidak pakai kursi dan meja. Anak-anak terpaksa duduk di lantai beralaskan karpet.

Sementara gedung sekolah, didapat dari perjuangan panjang pembina dan unsur pimpinan sekolah pasca gedung sekolah di Purus IV dirobohkan. Sebelumnya gedung tersebut didera masalah dan disegel oleh oknum yang tidak bertanggung jawab.

Gedung Yapi yang sekarang bantuan dari Jepang melalui program Grant assistance for grass roots Human security project, hibah untuk Yapi senilai Rp910 juta. (h/cwoos)

Peraturan Pusat Sering Tidak Sinkron PADANG, HALUAN—Penyelenggara pemerintah daerah bertanggung jawab dalam melaksanakan tugas, wewenang dan kewajibannya, atas kuasa peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi. Mereka juga dapat menetapkan kebijakan daerah yang dirumuskan dalam bentuk peraturan daerah, kepala daereah dan keputusan kepala daerah.

“Kebijakan daerah dimaksud tidak boleh bertentangan

dengan peraturan perundangundangan yang lebih tinggi.

Kepentingan umum dan peraturan perundang-undangan lainnya,” terang Sekdaprov Sumbar, Ali Asmar, di Padang Selasa (2/7).

Namun dalam pembentukan produk hukum daerah, seringkali dihadapkan dengan permasalahan tidak harmonisnya atau tidak sinkronnya beberapa peraturan perundang-undangan tingkat pusat,

yang akan dijadikan acuang atau pedoman dalam penyusunan produk hukum daerah.

Lalu peraturan pelaksanaan dari UU, yang dijadikan pedoman bagi pembentukan produk hukum di daerah, belum atau lambat diterbitkan. Kemudian tidak adanya tenaga perancang peraturan perundang-undangan, pada SKPD pemrakarsa.

Disharmoni peraturan perundang-undangan itu,

mengakibatkan terjadinya perbedaan penafsiran dalam pelaksanaannya, timbul ketidakpastian hukum dan peraturan perundang-undang tidak dapat terlaksana secara efektif.

“Berkaitan dengan hal itu dan mengingat pentingnya perundang-undangan sebagai dasar kebijakan, masukanmasukan dari SKPD di lingkungan Pemprov Sumbar perlu ditampung,” katanya. (h/vie)

PROFIL KELURAHAN AMPANG

Lahan Pertanian Terlantar, Tenaga Penggarap Kurang PADANG, HALUAN—Dua ke-lompok tani (Keltan) di Kelurahan Ampang, masingmasing Kelompok Tani Banda Gadang dan Kelompok Tani Kampung Goji, menerima bantuan handtractor (me-sin bajak) dari Dinas Pertanian Per-kebunan dan Kehutanan Kota Padang beberapa waktu

lalu.

Bantuan ini sebagai bentuk kepedulian pemerintah kepada petani dalam mengatasi kurangnya tenaga kerja di bidang pertanian. Bagi petani sendiri, bantuan tersebut sangat besar artinya dan membantu meringankan pekerjaan mereka di sawah.

Kantor Lurah Ampang berdiri megah. JEJEN

Demikian disampaikan Nasri, Lurah Ampang, Kecamatan Kuranji Padang kepada Haluan, Selasa (2/7). Bantuan itu melengkapi kegembiraan masyarakat setempat setelah sebelumnya menempati kantor lurah baru awal tahun lalu.

“Kami sangat bersyukur dengan bantuan yang diberikan untuk masyarakat kami.

Dan kami berharap bantuan seperti itu terus mengalir untuk masyarakat lainnya di kelurahan ini yang membutuhkan,” ujarnya.

Ia menambahkan, Kelurahan Ampang dihuni 1.513 kepala keluarga (KK). Mereka umumnya berprofesi sebagai petani. Jadi sudah sepatutnya pemerintah memberikan perhatian kepada mereka.

“Kita menyadari selama ini salah satu kesulitan petani adalah, kurangnya tenaga kerja dan sulitnya mencari

tenaga pekerja penggarap.

Akibatnya banyak tanahtanah terlantar, tidak bisa diolah dan dimanfaatkan,” tambahnya.

Pihaknya pun berharap, masyarakat penerima bantuan bisa memanfaatkan bantuan itu sebaik-baiknya.

Atur pe-ng-gu-na-an mesin bajak, sehingga semua pe-tani bisa memanfaatkan mesin bajak tersebut. Mesin itu diyakini akan membantu mempercepat pengolahan lahan pertanian dan tentunya akan meningkatkan hasil pertanian.

Di samping itu, Nasri juga menekankan agar petani mengikuti anjuran dari penyuluh pertanian dan selalu mengikuti perkembangan pertanian, agar nantinya hasil dari pertanian sesuai dengan apa yang diharapkan masyarakat dan pemerintah. (h/mg-jen)

>> Editor: Devi Diany

>> Penata Halaman: Syahrizal

RABU RABU, 3 JULI 2013 M 24 SYA’BAN 1434 H

11

PEMKAB DAN PPP PASBAR

Gelar Khitanan Massal Gratis

KHITANAN — Bupati Pasaman Barat, H. Baharuddin R didampingi pengurus DPW PPP Sumbar, Fetris Oktrihardi yang juga Caleg DPRD Pasbar Dapil I, menghibur peserta khitanan agar jangan takut untuk disunat kemarin (2/7) di -auala nagari Talu.ANDIKA

LINGKAR 12 Jorong Segera Berlistrik PASBAR, HALUAN — Sekitar 12 jorong di Pasbar sebentar lagi bakal merasakan nikmat dan indahnya punya listrik. Lampu togok yang selama ini digunakan, bakal berganti dengan bola lampu listrik yang tinggal pantik saja saklarnya langsung hidup, tanpa asap.

Pasalnya Pemda Pasaman Barat bekerjasama dengan PLN Simpang Empat mulai memasang listrik ke kejorongan dalam program listrik masuk desa. Jika selesai nanti sekitar 6.000 Kepala Keluarga (KK) akan teraliri listrik.

Sekretaris Dinas Pertambangan dan Energi Pasbar, Armen kepada Haluan kemarin di kantornya mengatakan, 12 kejorongan yang memperoleh aliran listrik masuk desa itu adalah Jorong Duo Kecamatan Gunung Tuleh, Jorong Saligawan Gadang, Jorong Sitabu, Jorong Sawah Mudik, Jorong Sigantang, Jorong Taming Tengah, Jorong Taming Julu dan Jorong Silayang Julu Kecamatan Ranah Batahan. Jorong Bascem Kecamatan Kinali, Jorong Bukit Malintang, dan Jorong Sarah Betung Kecamatan Sungai Aur. Ia katakan, pemasangan listrik tersebut akan selesai dalam tahun ini. Artinya, ditahun ini juga masyarakat sudah bisa punya listrik. “Mudahmudahan program ini dapat membantu masyarakat yang belum menikmati listrik. Tahun 2014 kita akan kembali memgusulkan beberapa kejorongan untuk program ini,”ujarnya.

Dikatakan, rasio aliran listrik di daerahnya termasuk rendah dibandingkan daerah lain di Sumbar. Pasaman Barat baru dialiri listrik sekitar 52 persen dari 362.414 penduduk yang ada.

“Dengan adanya program listrik masuk desa itu maka diharapkan persentase warga yang dialiri listrik semakin tinggi,” katanya.

Ia menjelaskan program ini merupakan program listrik masuk desa dari pemerintah pusat yang harus didukung. Kriteria jorong yang memperoleh aliran listrik masuk desa itu adalah diantaranya memiliki 100 kepala keluarga yang rumahnya belum teraliri listrik dan memiliki potensi alam. Untuk tahap awal, pihaknya akan mengusulkan ke PLN Simpang Ampek dan PLN akan memasukkan tiang serta jaringan kedaerah itu.

Untuk pemasangan biaya penyambungan kemasing-masing rumah nantinya ditanggung oleh masing-masing kepala rumah tangga. Lebih jauh dia katakan, dari jumlah rumah tangga 85.795, baru sekitar 33.513 rumah tangga yang menggunakan listrik melalui PLN dan 1.107 rumah tangga menggunakan non PLN. (h/dka)

Bupati Pasbar, H. Baharuddin R menyambangi para pelaku adat di Pasbar. Ia berharap tradisi dan adat istiadat Minangkbau tetap eksis di Pasbar kendati laju modernisasi semakin deras.

ANDIKA

PASBAR, HALUAN — Sebagai rasa tanggung jawab dan bakti sosial terhadap masyarakat, Pemerintah Daerah Kabupaten Pasaman Barat bekerjasama dengan DPC Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Pasbar, menggelar khitanan massal gratis Selasa (2/7) di Gedung Aula Nagari Talu, Kecamatan Talamau.

Khitanan massal yang dihadiri Bupati Pasbar, H. Baharuddin R bersama sejumlah kepala SKPD Pasbar dan keder PPP itu diikuti 260 orang.

Mereka merupakan, generasi muda Talamau yang mulai menanjak dewas, tidak dipungkiri kelak akan menjadi pemimpin-pemimpin hebat di Pasbar atau di Indoensia.

Bupati Baharuddin disela-sela acara tersebut kepada Haluan mengatakan, kegiatan khitanan massal gratis tersebut terselenggara atas kerjasama pemerintah daerah dengan DPC PPP Pasbar. Momen tersebut bertepatan dengan libur sekolah dan juga memasuki bulan suci Ramadhan.

“Ini bentuk kepedulian pemerintah kepada masyarakat Pasbar, juga kepedulian DPC PPP Pasbar yang cepat tanggap melihat kondisi dan kebutuhan masyarakat saat ini,” katanya.

Ia berharap, dengan diselenggarakannya khitanan gratis ini, akan meringankan beban orangtua dalam biaya untuk khitanan anaknya. Apalagi, dimomen saat ini, kebutuhan keluarga semakin meningkat. Tahun ajaran baru diberengi pula memasuki bulan puasa dan idul fitri.

Bupati sangat mendukung kegiatan itu. Bahkan Ia berharap kegiatan itu tetap dilaksanakan di tahun-tahun mendatang.

“Ini sebagai kegiatan bakti sosial kita terhadao bersama rekanan,” tandas Bahar

yang juga Ketua DPC PPP Pasbar.

Pengurus DPW PPP Sumbar, Fetris Oktrihardi yang juga hadir pada acara tersebut mengatakan, kegiatan khitanan massal gratis itu merupakan bentuk rasa kepedulian PPP terhadap masyarakatnya. Ini bentuk kepedulian kami masyarakat,” katanya.

Menurutnya kegiatan bakti sosial itu bertujuan untuk membagi rasa kebahagiaan dengan masyarakat sebagai bentuk syukur bahwa PPP saat ini semakin di hati masyarakat Pasbar.

“Sekarang kita memang mengupayakan kegiatan yang langsung menyentuh pada masyarakat. Kita ambil sasaran pas liburan sekolah karena sangat cocok.

Bila sudah mengering, anak-anak bisa menyambut Bulan Ramadhan,” jelas Fetris yang juga caleg DPRD Pasbar Dapil I dari PPP itu.

Pantauan Haluan pada kegiatan khitanan massal itu ratusan anak-anak terlihat antusias. Ada sebagian yang menangis karena kesakitan, namun ada pula yang terlihat santai dan berseriseri setelah mendapatkan bingkisan.

“Nggak sakit,” cetus Ade salah satu peserta yang juga ikut dikhitan itu.

Sang ayah terlihat menggendong Ade. “Jangan nangis ya, nak. Nanti Bapak belikan mobil-mobilan ya,” bujuk sang ayah, berseri.

Sang Ayah mengaku khitanan massal itu dapat membantu pihaknya.

Apalagi, ia bisa menghemat untuk puasa dan lebaran nanti. “Kegiatan ini sangat tepat. Apalagi, kondisi keluarga kita sekarang lagi butuh biya banyak, tahun ajaran baru, puasa dan hari raya.

Mudah-mudahan kegiatan bisa dilakukan setiap tahun untuk warga,” harapnya. (h/dka)

BULAN RAMADAN

Momen Caleg Rebut Simpati HALUAN, PASBAR — Jelang memasuki bulan suci Ramadan tahun ini, para Calon Anggota Legislatif (Caleg) di Kabupaten Pasaman Barat mulai melakukan aksi rebut simpati.

dullilah, dibanding tahun lalu, order imsyakiyah tahun ini lebih banyak, rata-rata pemesannya para caleg,” terangnya.

Fetris Oktrihardi, salah seoarang caleg Dapil I DPRD Pasbar dari PPP kepada Haluan mengatakan, momen Ramadan menjadi salah satu cara bagi para

celeg untuk mempromosikan diri.

Melalui bagi-bagi imsyakiyah merupakan salah satu cara paling jitu, selain itu juga dengan biaya yang murah. “Setiap hari, minimal dua kali sehari, berbuka dan imsak orang akan melihat imsyakiyah, otomatis juga akan melihat gambar dan nama kita

sebagai caleg yang terletak di atas imsyakiyah,” katanya.

Selain itu ia katakan, momen bulan puasa juga akan dimanfaatkan oleh caleg dengan sebaikbaiknya. Sebab, pada bulan puasa terdapat banyak kesempatan masyarakat untuk bisa bertatap muka langsung dengan

sesama, misalnya pada saat tarawih, buka puasa bersama.

“Tak dipungkiri, saya sebagai caleg akan memanfaatkan momen bulan puasa dengan sebaikbaiknya untuk menarik pemilih, disamping itu bulan puasa juga sebagai bulan yang baik untuk beribadah,” katanya. (h/dka)

Berbagai cara dilakukan, mulai dari menyusun jadwal kunjungan ke masjid bersafari sambil tarawih, ada pula yang bakal menggelar buka bersama.

Tak ketinggalan juga memasang baliho dan spanduk dengan beragam bahasa yang ditulis.

Lebih uniknya, para caleg berlomba-lomba membuat imsyakiah. Tahun lalu sulit bahkan membeli untuk mendapatkan imsyakiyah, bulan Ramadan kali ini berserakan dimana-mana.

Bahkan dalam satu rumah itu, bisa memiliki sepuluh atau lebih imsyakiyah. Semuanya itu merupakan imsyakiyahnya para caleg.

Alhasil, percetakan kebanjiran orderan, rezekipun bertambah.

Salah satu pimpinan percetakan di Pasbar, Faza Com, Win mengakui, percetakannya banyak mendapat order cetak imsyakiah.

Bentuk dan variasi imsyakaiah yang dibuat bermacam-macam sesuai selera pemesan. “Alham-

Atribut kampanye para caleg mulai menabur di Pasbar, berbagai macam bentuk dan ukuran.

Diprediksi momen bulan Ramadan akan menjadi kesempatan bagi caleg untuk mempromosikan diri.ANDIKA

BAZ Pasbar Salurkan Bantuan PASBAR, HALUAN — Untuk meringankan beban rumah tangga masyarakat kurang mampu, menjelang bulan suci Ramadhan dan Idul Fitri tahun ini, Badan Amil

Zakat (BAZ) Kabupaten Pasaman Barat akan menyalurkan bantuan kepada masyarakat miskin.

Sekretaris BAZ Pasbar, Getri Ardenis kepada Haluan kemarin

mengatakan, Ramadhan tahun ini BAZ akan menyalurkan Rp 1,6 miliar kepada 2.120 orang warga kurang mampu di 212 jorong yang se-Pasbar. “Masing-

masing akan memperoleh bantuan Rp500 ribu dan akan disalurkan pada bulan suci Ramadhan nanti,” katanya.

Untuk mekanisme penyaluran, akan diserahkan langsung ke masing-masing kecematan oleh Bupati, H. Baharuddin R dan juga kepala SKPD. “Nanti Pak bupati dan SKPD yang langsung menyerahkan kepada penerima,” ujarnya.

Sedangkan, penetapan penerima bantuan merupakan keluarga kurang miskin yang diusulkan masing-masimg kepala jorong.

Sehingga dapat dipastikan, penerima bantuan merupakan orang-orang yang pantas dan berhak menerima bantuan. “Kita mengharapkan dana BAZ diterima oleh masyarakat yang berhak menerimanya sehingga tepat sasaran. Mudah-mudahan bantuan ini akan sedikit membantu beban warga miskin yang ada,” ujar dia.

Dia menjelaskan, BAZ Pasaman Barat terus berupaya me-

nyalurkan dana kepada masyarakat yang membutuhkan. Tidak saja dana konsumtif tetapi juga untuk bantuan ke pada warga berprestasi yang tidak mampu melajutkan pendidikannya.

Selain itu juga memberikan bantuan kepada warga miskin yang tidak memiliki rumah memadai melalui program bedah rumah. Bantuan masjid dan kegiatan keagamaan lainnya juga diperhatikan. “Bantuan melalui dana BAZ tentu harus melalui proses terlebih dahulu. Masyarakat harus mengajukan proposal permintaan sehingga bantuan itu jelas dan terarah,”kata Getri.

Pihaknya mengakui tidak semua permintaan masyarakat yang bisa dipenuhi namun tentunya akan diupayakan sesuai dengan dana yang tersedia.

“Mudah-mudahan warga yang tidak mampu semuanya bisa dibantu tentunya sesuai dana yang ada. Kami berkomitmen semua dana BAZ disalurkan kepada yang berhak,” tegas dia. (h/dka)

>> Editor : Dodi Nurja

>> Penata Halaman: Syahrizal

12 PAYAKUMBUH DAN LIMAPULUH KOTA

RABU RABU, 3 JULI 2013 M 24 SYA’BAN 1434 H

WARGA MELAPOR KE KPU

Diduga Ada Caleg Berijazah Palsu BOTIAH

PAYAKUMBUH, HALUAN — Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Payakumbuh, mendapat laporan dari warga terkait adanya bakal calon anggota legislatif yang diduga menggunakan ijazah palsu.

Empat Koperasi Terima Bansos PAYAKUMBUH, HALUAN — Empat koperasi di Kota Payakumbuh menerima bantuan sosial untuk penguatan modal dari Kementerian Koperasi RI dan Pemprov Sumatera Barat, total Rp550 juta. Dari belasan proposal yang diajukan, per Juni 2013, baru KUD Setia Mulia, Koperasi Tani Sakato, KUD Koto nan Gadang dan Koperasi Serba Usaha (KSU) Iwapi Payakumbuh yang kebagian kucuran bantuan sosial, dengan jumlah bervariasi.

Kepala Dinas Koperasi UKM Industri Perdagangan Payakumbuh Indra Syofyan, SE, MM, didampingi Kabid Koperasi Ir. Ritawati, di Balaikota Payakumbuh, Selasa (2/7), menginformasikan, tiap tahun bansos yang sama selalu dijuluak atau diperjuangkan pemko dengan mengajukan proposal ke pemerintahan atasan. Tapi, karena keterbatasan anggaran, tahun 2012, Payakumbuh tak kebagian bansos.

Tahun 2011 lalu, katanya, Payakumbuh kebagian bansos Rp500 juta dari Kementerian Koperasi UKM RI dan Rp433 juta dari Pemprop Sumatera Barat. Waktu itu, koperasi yang mendapat bantuan, Rp733 juta untuk Koperasi Asosiasi Pedagang Kaki Lima (APKL). Sisanya, Rp200 juta, masingmasing Rp50 juta untuk empat koperasi lainnya, meliputi KUD Setia Mulia Lampasi, KSU Beringin Bukit Sitabur, KSU Patria Balai Cacang dan KPN SMAN 1.

Menurut Indra Syofyan, dari ke-4 koperasi yang kebagian bansos, KUD Koto nan Gadang dan KSU Iwapi nasing-masing beroleh bantuan penguatan modal anggotanya dari Pemprop Sumatera Barat Rp200 juta. Kemudian, KUD Setia Mulia dan Koptan Sakato untuk sarana pertanian, masingmasing Rp100 juta dan Rp50 juta. Bantuan langsung mengucur ke rekening masingmasing koperasi, tambah Ritawati.

Dikatakan, jumlah bansos dimaksud, kemungkinan bakal bertambah, karena dari proposal yang diajukan, sudah ada sinyalnya diberikan pihak pusat dan Pemprop Sumbar. “Mudah-mudahan, hingga akhir Desember nanti, bakal bertambah kopearsi di kota ini yang kebagian bansos penguatan modal,” ungkap Indra.(h/smt)

BERGAIRAH — Terminal Kota Nan Ampek, mulai beroperasi kembali. Hal ini menggairahkan perekonomian warga di sekitarnya. SYAFRILNITA

Terminal Koto Nan Ampek Beroperasi Kembali PAYAKUMBUH, HALUAN — Memasuki hari kedua terminal Koto Nan Ampek Payakumbuh difungsikan dan diaktifkan kembali, terlihat terminal Kota Payakumbuh itu mulai bergairah dan aktivitas ekonomi masyarakat mulai menggeliat.

Pantauan Haluan yang masuk terminal Selasa pagi, sudah melihat angkot (angkutan kota) sudah berjejer dengan tertib di dalam terminal menunggu antrean penumpang. Sementara bus AKAP dan AKDP juga sudah mulai masuk dan keluar terminal dengan tertib pula.

Diberbagai persimpangan jalan masuk terminal dan keluar, juga bersiaga beberapa petugas dari Dinas Perhubungan dan lintas sektoral lainnya, termasuk TNI, Polri,

polisi lalulintas, Pol PP dan lainnya.

Kepala Dinas Perhubungan dan Komunikasi Kota Payakumbuh Adrian, SH, M Si dan kepala UPTD Terminal M. Hatta .R secara terpisah menyampaikan rasa gembiranya atas mulai tertib angkutan masuk dan keluar Koto Nan Ampek. “ Mudah–mudahan ketertiban yang sudah dimulai ini akan berlanjut hingga pelayanan kepada masyarakat lebih baik lagi,” harapnya.

Payalumbuh memang mencontoh terminal Pekanbaru Riau, yang pengelolaannya kompak mulai dari Muspida sampai kejajaran terbawah. Sebab dalam terminal ini, banyak melibatkan berbagai pengusaha angkutan serta non angkutan.

M. Hatta optimis dengan kebersamaan, terminal akan tumbuh dan berkembang dengan tertib hingga memberi kontribusi bagi peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) untuk Kota Payakumbuh.

Pada hari-hari mendatang perekonomian juga akan semakin tumbuh dan berkembang, sebab ramainya terminal juga memberi denyut kepada ekonomi masyarakat.

“Coba lihat, baru saja memasuki hari kedua terminal difungsikan, kedai serta kios berbagai kebutuhan di dalam dan dekat terminal sudah hidup. Mulai dari makanan ringan sampai nasi, soto, sate, dan restoran serta rumah makan lainnya, mulai hidup dan bergairah,” tutup Hatta. (h/snt)

Puluhan Hektar Sawah Direndam Banjir PAYAKUMBUH , HALUAN — Akibat diguyur hujan lebat pada Selasa (2/7) dini hari, puluhan hektar sawah yang berada di 4 kelurahan , dikecamatan Lamposi tigo Nagori (Latina), Kota Payakumbuh, direndam banjir. Banjir yang kerap kali terjadi dikecamatan pemekaran itu, diduga disebabkan tidak berfungsinya saluran irigasi yang berada di kawasan tersebut. “Sekitar 80 hektar areal persawahan warga yang tersebar di 3 kelurahan, yakni kelurahan Parambahan, Sungai Durian, Parik Muko Aia dan Padang Sikabu direndam banjir. Kami masih melakukan pendataan, kerugian akibat banjir ini,” ujar Doni Prayuda, Camat Latina Kepada Haluan, Selasa

(2/7) kemaren.

Dari data sementara pihak kecamatan, banjir terparah terjadi di Kelurahan Parik Muko Aia dengan merendam sekitar 44 hektar areal persawahan. Kemudian Kelurahan Sungai Durian 15 hektar, Kelurahan Parambahan 7 hektar dan Kelurahan Padang Sikabu 5 hektar. “Total areal yang dilanda banjir mencapai 71 hektar dan itu merupakan areal milik kelompok tani masyarakat setempat. Banjir ini yang kesekian kali melanda areal pertanian warga kecamatan Latina dan akhir-akhir ini, pemko pun telah berupaya mengatasi hal ini supaya banjir bisa diatasi,”ujar Doni.

Ungkapnya, semenjak

dilakukannya proyek Batang Pulau sekaligus irigasi permanen yang berhubungan langsung ke areal persawahan warga, memberi dampak positif bagi masyarakat.”

Sebelum adanya proyek Batang Pulau, setiap terjadi banjir pasti genangan air bertahan selama berhari-hari.

Tetapi, setelah dikerjakan proyek Batang Pulau tersebut, air yang meluap itu langsung teraliri. Dalam sehari, genangan air langsung menyurut,”ungkap Doni.

Untuk jumlah kerugian akibat banjir ini, tuturnya, belum bisa dipastikan secara rinci. Tetapi areal yang digenangi banjir tersebut, umumnya areal kosong dalam artian sawah yang siap panen. Bah-

kan diantara ada sawah yang baru tanam. “Petani secara serentak baru saja lakukan musim panen jadi kerugian banjir ini tidak terlalu banyak.

Kalau dihitung-hitung, untuk 1 hektar ada 5 ton hasil gabah kering, mungkin ada setengah dari areal tersebut yang memasuki masa panen serta tanam,” tuturnya.

Secara terpisah, Syafrizal tokoh masyarakat Latina tak bisa berkomentar banyak terkait banjir ini. Ia hanya berharap kepada pemko Payakumbuh, agar banjir ini tak lagi terjadi dan tak lagi merendap real persawahan warga di Kecamatan Latina.”Tak terhitung lagi, banjir ini entah yang ke berapa kalinya. Yang jelas

areal yang ditutupi air saat ini, merupakan areal langganan banjir. Kita harap, pemko harus jeli dan segera lakukan perbaikan dengan memperbesar saluran irigasi yang ada diareal tersebut.

Dengan demikian, banjir bisa diatasi,” tegas Syafrizal.

Sementara itu, sejumlah petani yang hanya bisa pasrah melihat areal sawah mereka digenangi banjir. “Apa boleh buat, kami hanya bisa pasrah.

Seharusnya pemerintah bisa mengatasi banjir yang telah kesekian kalinya melanda areal kami. Setiap hujan turun, pasti areal sawah kami selalu digenangi air. Cum ini kendala kami selam ini,” tutur Bamar (60) petani Kelurahan Parambahan. (h/ddg)

Ijazah itu digunakan untuk memenuhi persyaratan pencalonan anggota legislatif Kota Payakumbuh.

Hal itu diketahui KPU Kota Payakumbuh, pasca dibukanya kotak pengaduan dan tanggapan dari masyarakat di Kantor KPU Kota Payakumbuh semenjak akhir Juni lalu.

“Setelah dibuka dari 7 kotak pengaduan yang dipasang di tempat yang berbeda, kami menemukan adanya pengaduan dari masyarakat terkait bacaleg yang menggunakan ijazah palsu.

Untuk itu kami harus mencek kebenaran pengaduan tersebut,” ujar Hetta Manbayu Ketua KPU Payakumbuh kepada sejumlah wartawan, Selasa (2/7) sore.

Komisioner yang telah menjabat dua periode itu menuturkan, tak hanya pengaduan bacaleg menggunakan ijazah palsu, tetapi dari 292 bacaleg DPRD Kota Payakumbuh, ada salah seorang

bacaleg yang yang diadukan terlibat dalam kasus penganiayaan.“Kami baru menemukan dua pengaduan dari masyarakat untuk bacaleg Partai Gerindra dan Partai Nasdem. Yakni penggunaan ijazah palsu dari salah seorang bacaleg untuk daerah pemilihan II di Kecamatan Payakumbuh Utara serta Latina, serta laporan penganiayaan yang dilakukan bacaleg di daerah pemilihan I di Kecamatan Payakumbuh Barat. Selanjutnya, KPU akan menkonfirmasi laporan warga tersebut ke partai politik yang bersangkutan,” tuturnya.

Kedua pengaduan tersebut, ujarnya, sudah diatur melalui peraturan KPU tentang pencalonan anggota DPD, DPR-RI dan DPRD Provinsi serta DPRD Kota/Kabupaten.

KPU dan segera ditindak lanjuti dengan mencek kembali kebenaran pengaduan tersebut. (h/ddg)

F-Wan: Non Muslim Agar Hormati Umat Berpuasa PAYAKUMBUH, HALUANPasangan Walikota Payakumbuh H. Riza Falepi dan Wakil Walikota H. Suwandel Muchtar, atau F-Wan, di Balaikota di Bukik Sibaluik, Selasa (2/7), mengingatkan, kebiasaan sebagian muslim menyambut puasa Ramadan dengan berkunjung ke tempattempat objek wisata air, dengan tujuan balimau, seyogianya, diganti dengan mengunjungi orang tua, kerabat dan saudara, untuk saling bermaaf-maafan.

Kebiasaan berkunjung ke tempat-tempat wisata air, terutama kalangan remaja dan pasangan tanpa muhrim, bukan budaya Islam. Balimau, atau membersihkan diri itu, bukan menceburkan diri ke dalam sungai atau menikmati panorama alam, melainkan saling bermaafmaafan dengan suami-isteri, orang tua, sanak saudara, kaum kerabat, teman dan handai tolan. “Inilah makna mensucikan diri sesungguhnya dalam rangka menghadapi puasa suci Ramadan itu,” sebut Riza dan Suwandel.

>> Editor: Dodi Nurja

Pasangan walikota pilihan rakyat ini, minta umat non muslim, terutama pemilik rumah makan dan warung kopi, agar menutup rumah makan atau warung kopinya pada siang hari selama bulan suci Ramadan. “Kita mengajak, warga non muslim, menghormati umat Islam yang tengah berpuasa,” katanya.

Menurut walikota, Tim 7 diminta meningkatkan intesitas operasinya, dalam menertibkan oknum-oknum tetentu yang mencederai bulan puasa, dengan membuka warung kelambu (warkel) menjual nasi dan minuman pada siang Ramadan. Terhadap oknum yang mencari keuntungan sesaat, membuka warkel, diminta berlaku tegas menertibkan warkel dimaksud.

Selain itu, Tim 7, tim penegakan perda, gabungan Satpol PP/Polri/TNI/Kajari juga diminta, untuk membebaskan Payakumbuh dari bunyi petasan dan kembang api serta meriam bambu. Bunyi-bunyi tersebut, dikatakan, akan menganggu muslim yang tengah beribadah,” ingatnya. (h/smt)

>> Penata Halaman: Habli

BUKITTINGGI, AGAM DAN PADANG PANJANG 13

RABU RABU, 3 JULI 2013 M 24 SYA’BAN 1434 H

Terminal Mikrolet Jadi Pasar Pabukoan LINGKAR

PADANG PANJANG, HALUAN— Pemko Padang Panjang melalui Kantor Pengelola Pasar Kota Padang Panjang, kembali menunjuk lokasi terminal mikrolet sebagai tempat digelarnya Pasar Pabukoan selama Ramadan 1434 Hijriah mendatang.

Pemkab Agam Studi Ke Telkomsel AGAM, HALUAN— Pemerintah Kabupaten Agam melakukan studi banding ke Grapari Telkomsel Cabang Padang guna meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat, Selasa (2/7) Rombongan terdiri dari Sekda Agam Syafirman Asisten III Bidang Administrasi Umum Mulyadi, Kadinas Dukcapil Jabalnur, Kabag Humas Monisfar, Kabag APUM Putu Venda, Kabag Umum Refnaldi, Kabag Organisasi Dewi Feblina, serta KPMPT Agam.

Salah seorang manager dari Grapari Tekomsel Kota Padang Mulya Budiman mengapresiasi kehadiran kunjungan jajaran Pemkab Agam. Sebab jarang sekali unsur jajaran birokrasi melakukan studi banding ke Telkomsel. “ Kami merasa tersanjung atas kunjungan ini, ini merupakan studi banding model baru dan semoga hal ini akan menjadi motivasi tersendiri bagi kami Telkomsel untuk melakukan peningkatan kualitas pelayanan pada masa mendatang,” kata Budiman.

Sementara itu, Sekda Agam Syafirman mengatakan, kehadiran jajaran Pemkab Agam di Grapari Telkomsel menginginkan peningkatan kualitas pelayanan terhadap masyarakat. Menurutnya, Grapari Telkomsel saat ini termasuk memiliki pelayanan yang cukup baik terhadap para pelanggan.

Menurutnya, sesuai dengan arahan Bupati Agam, saat ini jajaran Pemkab Agam sangat memprioritaskan studi banding ke perusahaan yang sudah bergerak secara profesional, seperti ke unit usaha yang berskala besar BCA, Telkomsel, dan BRI. “ Studi ini sangat berguna dalam peningkatan kualitas pelayanan kepada masyarakat. Pimpinan sangat fokus agar pelayanan dekat kepada masyarakat, mudah, cepat dan bersahabat,” katanya. “ Masyarakat sangat menginginkan pelayanan yang mudah, memberikan kepuasan,” katanya. (h/yat)

PERSAWAHAN— Hamparan persawahan rakyat di Nagari Bukik Batabuah Kecamatan Candung.KASRA SCORPI

Seratus Peserta Incar Tiket PTQ Nasional BUKITTINGGI, HALUAN— Sebanyak 100 peserta mengikuti Pekan Tilawatil Quran (PTQ) yang diselenggarakan Radio Republik Indonesia (RRI) Bukittinggi, Selasa (2/ 7). Dari jumlah total peserta itu, 78 peserta diantaranya berasal dari kategori anakanak (14 tahun ke bawah) dan 22 peserta dari kategori dewasa.

Selain sebagai wujud tindak lanjut rekomendasi dari Raker LPP RRI tahun 2012 lalu, kegiatan ini sekaligus dilakukan dalam rangka menyambut bulan suci ramadhan 1434 Hijriah, sebagai wadah bagi masyarakat menyalurkan minat dalam baca tulis AlQur’an, serta pendalaman ajaran agama Islam.

Kepala Stasiun RRI Bukittinggi Fitra Widjaja menjelaskan, PTQ 2013 kali ini juga merupakan seleksi pencarian qori dan qoriah terbaik, yang pemenangnya akan diutus mewakili Kota Bukittinggi dalam PTQ tingkat nasional di Ternate pada 16 hingga 21 Juli 2013 mendatang.

“Pemenang PTQ akan dibina oleh dewan juri yang lebih berfokus mengisi kekurangan atau kelemahan yang dialami. Setelah itu, baru diutus ke Ternate mewakili Bukittinggi. Untuk PTQ di Ternate kami tidak menargetkan apa-apa, tapi kami berjanji akan menampilkan yang terbaik,” ujar Fitra Widjaja.

Fitra Widjaja menilai, Kota Bukittinggi memiliki potensi besar dalam seni baca Alquran. Hal ini dapat dibuktikan dengan terpilihnya Qoriah Mutia Rahmi mewakili Kota Bukittinggi sebagai juara PTQ tingkat nasional di Banjarmasin pada tahun 2012 lalu.

Selain itu, pendaftaran peserta PTQ 2013 jauh lebih banyak dibanding tahun 2012 lalu yang hanya diikuti total 28 peserta. Ini cukup membuktikan, bahwa Kota Bukittinggi memiliki banyak bibit qori dan qoriah.

Fitra Widjaja menambahkan, penyelenggaraan pekan PTQ merupakan agen-

da rutin LPP RRI setiap tahun, dengan tujuan meningkatkan kontribusi dalam syiar agama Islam, pembinaan mental dan sprirituil bagi umat Islam dalam memahami dan menguji kemampuan pendalaman kitab suci Al-Qur’an sebagai panduan serta implementasinya dalam kehidupan sehari-hari.

Sementara itu Ketua Pelaksana Defri Edasa mengatakan, PTQ di LPP RRI Bukittinggi ini dipimpin oleh enam dewan juri, masing-masingnya Jufrizal, Darul Asfani, Zulfabriandi, Salman Syam, Akhiyar Chairun, dan Eva Yumeri, yang keseluruhannya merupakan juri berpengalaman, dan pernah menjadi juri pada beberapa ajang Musabaqah Tilawatil Qur’an lainnya.

Untuk kategori penilaian peserta terang salah seorang dewan Juri Darul Asfani, pertama bidang tajwid, kedua adab yang meliputi penguasaan huruf, ayat, kalimat, serta tempat berhenti, ketiga suara dan lagu yang dibawakan peserta, keutuhan lagu, gaya, variasi, serta nafas yang diambil berulang-ulang perlu dicatat peserta karena akan mengurangi nilai.

“Kami akan melakukan penilaian secara objektif, sehingga peserta yang tampil jadi pemenang tingkat tilawah dewasa yang akan dikirim ke tingkat nasional nantinya benar-benar memiliki kemampuan yang lebih dari peserta lainnya, sehingga berujung pada peningkatan prestasi qori dan qori’ah,” pungkasnya. (h/wan)

Kepala Kantor Pengelolaan Pasar Kota Padang Panjang Faisal kepada Haluan menyebutkan, dipilihnya terminal mikrolet sebagai lokasi Pasar Pabukoan, karena selain lokasinya yang strategis dan berada di pusat kota, juga mudah dijangkau oleh masyarakat yang datang dari beberapa daerah di kabupaten tetangga.

“Kita sudah siapkan lokasi pasar pabukoan di area terminal pasar, dengan memfasilitasi para pedagang dengan 10 tenda besar, satu tenda dengan kapasitas huni tiga otlet,” sebutnya.

Sementara itu diperkirakan puluhan pedagang bisa berjualan di tempat yang telah disediakan.

Pedagang yang akan menghuni tenda kata Faisal, sebelumnya harus mendaftar ke Kantor Pengelolaan Pasar, untuk selanjutnya dibuatkan kesepakatan, serta penetapan waktu dimulainya aktifitas berjualan.

Disebutkan Faisal, di lokasi pasar pabukoan nantinya akan mendapatkan pengawasan dari petugas keamanan sebagai antisipasi dari berbagai kegiatan yang mengganggu kenyamanan pedagang maupun pembeli yang datang ke lokasi tersebut.

“Kami telah membentuk Tim Pengawas dengan jumlah anggota 60 orang, yang nantinya bertugas untuk mengawasi pedagang terhadap kepatuhannya yang telah disepakati kedua belah pihak,” tuturnya.(h/yan)

Dinkes Agam Awasi Filariasis AGAM, HALUAN— Wilayah Agam terutama bagian baratnya merupakan daerah endemis panyakit kaki gajah atau filariasis. Oleh karena itu Dinas Kesehatan selalu melakukan pemantauan, tindakan pencegahan dan penanggulangan.

Menurut Kadinas Kesehatan Agam dr.Indra upaya yang telah dilakukan antara lain,pengobatan massal selama 5 tahun , lalu survey Transmission Assesment Survey (TAS) tahun 2012 terhadap 1.325 murid SD

yang tersebar di 16 kecamatan, temuan sementara 102 slide positif fillaria, namun hasil akhirnya belum keluar.

Selain itu Dinkes Agam juga menjalin kerjasama dengan Universitas Indonesia (UI), dalam rangka mengoptimalkan pemberian obat terhadap penyakit akibat gugitan nyamuk filarial.

Pada Kamis(27/6) pekan lalu ahli dari Center for Health Research University of Indonesia, Dr. Rita

>> Editor : Afrianita

Damayanti melakukaan pertemuan dengan pihak Dinkes Agam di kantor dinas setempat.

Dalam pertemuan itu Dr. Rita Damayanti mengatakan, Kabupaten Agam memiliki potensi serius terhadap ancaman filariasis, sehingga upaya antisipasinya harus dilakukan secara intensif, terutama dengan meningkatkan pengatahuan masyarakat terhadap penyebab dan usaha pencegahannya. (h/ks)

>> Penata Halaman : Jefli

14

SIJUNJUNG

Lubuk Tarantang Segera Dialiri Listrik SIJUNJUNG, HALUAN — Impian warga Nagari Lubuk Tarantang Kecamatan Kamang Baru untuk mendapatkan penerangan atau listrik dari PT.PLN segera terwujud.Pasalnya, usulan prolides mereka telah disetujui PT.PLN. “Setelah puluhan tahun kami menunggu, akhirnya impian kami untuk mendapatkan listrik segera terwujud,” ujar Wali Nagari Lubuk Tarantang, Yasirman pada acara bakaua adat di nagari setempat, Minggu (30/6).

Dikatakan, pengajuan pemasangan jaringan listrik di Nagari Lubuak Tarantang telah diajukan beberapa tahun yang lalu, namun baru tahun ini dapat terlaksana.”Alhamdulillah, impian warga kami kini menjadi kenyataan,” ucap Yasirman lagi.

Dia berharap dengan adanya penerangan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.Tak hanya itu, anak usia sekolah dapat belajar pada malam hari sebagaimana anak yang berada di perkotaan.

Bupati Sijunjung, Yuswir Arifin berharap, pembebasan lahan atau tanaman yang akan dilewati jaringan listrik tidak menemui kendala sehingga proses pemasangan jaringan nanti dapat berjalan lancar.(h/azn)

RABU RABU, 3 JULI 2013 M 24 SYA’BAN 1434 H

Lansek Manih

TINGKATKAN PEREKONOMIAN MASYARAKAT

Bupati Ajak Bentuk Kelompok Produktif SIJUNJUNG, HALUAN — Bupati Sijunjung Yuswir Arifin mengajak warga di daerah untuk membentuk kelompok produktif guna meningkatkan perekonomian masyarakat.

Warga Silokek Minta Perbaikan Jalan SIJUNJUNG, HALUAN — Warga Nagari Silokek Kecamatan Sijunjung meminta Pemerintah Kabupaten Sijunjung memperbaiki ruas jalan yang rusak di nagarinya.

Permintaan masyarakat Silokek itu disampaikan langsung Wali Nagari Silokek, Mayarman pada acara HUT Nagari Silokek, Sabtu (29/ 6).Menurutnya, selain yang berlobang, bahu jalan juga ada yang terban.Dan kondisi sangat mengkhawatirkan pengguna jalan.

Apalagi, katanya, warga yang melewati ruas jalan itu cukup padat.Kondisi jalan seperti itu, otomatis aktivitas warga jadi terhambat.”Kami berharap pemerintah daerah memperbaikinya mengingat jalan itu akses utama bagi warga Silokek,” harapnya.

Dikatakan, Nagari Silokek memiliki banyak potensi objek wisata alam.Seperti, goa, tebing, air terjun, termasuk pulau andam dewi satu dan dua.Tempat tersebut, selain berpotensi mendatang Pendapatan Asli Daerah (PAD) juga dapat meningkatkan perekonomian masyarakat.

Bupati Sijunjung, menyebutkan, perbaikan ruas jalan dan jembatan yang membentang di Nagari Silokek telah menjadi perhatian pemerintah daerah.”Kondisi ini sudah menjadi catatan pemerintah daerah,” ujarnya.

Selain itu, sambungnya, perhatian pemerintah daerah cukup banyak untuk nagari Silokek.Beberapa waktu yang lalu, pemerintah pusat meluncurkan dana untuk pembangunan objek wisata Pulau Andam Dewi.(h/azn)

SIRIAH — Anggota Komisi IX DPR RI, Poempida Hidayatulloh didampingi Bupati Sijunjung, Yuswir Arifin mengantok siriah yang disuguhi anak nagari pada acara sosialisasi program penempatan dan perlindungan TKI di Pasar Inpres Muaro Sijunjung, Jumat (28/6). AZNELDI

Hal tersebut disampaikan Bupati Yuswir Arifin ketika bertatap muka dengan warga Nagari Timbulun di rumah gadang pasukuan warga setempat, Sabtu (29/6).

Selama ini, sambungnya, banyak kelompok usaha yang telah dibentuk masyarakat, namun belum bisa mengembangkan diri untuk meningkatkan ekonomi anggotanya.

Dikatakan, kelompok merupakan wadah atau kumpulan beberapa orang yang mempunyai tujuan yang sama. Selain sebagai tempat berkumpul ataupun menjalin silaturahmi, kelompok juga berpotensi untu peningkatanan ekonomi masyarakat.

“Kelompok tidak hanya sebatas tempat berkumpul, tapi juga dapat meningkatkan

Randai, Sarana Sosilisasi Perlindungan TKI SIJUNJUNG, HALUAN — Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) menggunakan kesenian tradisional randai, sebagai salah satu sarana untuk melalukan sosialisasi program penempatan dan perlindungan TKI. Tak hanya randai, artis Minang Ratu Sikumbang dan pelawak Mak Itam juga ikut meramaikan acara sosialisasi yang digelar di Pasar Inpres Muaro Sijunjung, Jumat malam (28/6) lalu.

Sosialisasi semalam suntuk yang menampilkan narasumber, anggota Komisi IX DPR RI,

Poempida Hidayatulloh, dihadiri Bupati Sijunjung, Yuswir Arifin, Direktur Direktur Sosialisasi dan Kelembagaan Penempatan BNP2TKI Rohyati Sarosa, Ketua DPRD, Mukhlis R, Kapolres AKBP Sugeng Riyadi, Kepala Dinas Sosnakertrans, Irwandi dan undangan lainnya.

Anggota Komisi IX DPR RI, Poempida Hidayatulloh mengatakan, sosialisasi program penempatan dan perlindungan TKI segaja mengunakan kesenian tradisional daerah.Sebab, katanya, cara ini sangat efektif dalam menyampaikan pesan-pesan kepada masya-

rakat.”Sosialisasi melalui media kesenian tradisional sangat efektif dan mudah dicerna masyarakat,” ujar Poempida Hidayatulloh mengawali sambutannya.

Prosedur yang tepat, sebut Poempida, mendaftarkan diri melalui lembaga yang resmi atau juga bisa melalui Dinas Tenaga Kerja yang ada di kabupaten/ kota.Dengan mendaftarkan diri ke lembaga resmi, tentu identitasnya akan tercatat dan tefdaftar.

“Pencatatan identitas diri sangat penting sekali.Jika ada masalah di luar negeri akan mudah dicari datanya.Begitu

juga dengan penyelesaiannya,” ucapnya.

Justru itu, dia menghimbau para TKI yang ingin bekerja keluar negeri agar melaporkan dirinya ke lembaga resmi atau Dinas Tenaga Kerja yang ada di kabupaten/kota.

Direktur Direktur Sosialisasi dan Kelembagaan Penempatan BNP2TKI Rohyati Sarosa menyebutkan, sosialisasi ini digelar di 13 Kabupaten di seluruh Indonesia. Kabupaten Sijunjung, merupakan dari ke 11 digelar acara ini. dan masih berlanjut di dua tempat lainnya di Indo-

>> Editor : Atviarni

perekonomian masyarakat,” ujarnya.

Caranya, sebut bupati, mencari peluang usaha yang dapat meningkatkan perekonomian anggota kelompoknya. Seperti, kelompok tani dan kelompok usaha ekonomi produktif lainnya.

Terkait modal usaha, menurut bupati banyak lembaga keuangan yang mau mengucurkan dananya.Bahkan bantuan dari pemerintah, baik pusat maupun provinsi dan daerah, dikucurkan melalui kelompok-kelompok.

“Masalah dana, tak usah khawatir, banyak lembaga keuangan yang mau mengucurkan dananya.Begitu juga bantuan dari pemerintah banyak diturunkan dan diberikan kepada kelompok,” katanya. (h/azn)

nesia, yaitu Tenggerang dan terakhir di Bandung, Jawa Barat, 3 Juli mendatang.

Bupati Sijunjung, Yuswir Arifin menyambut baik sosialiasi yang di gelar BNP2TKI.”Kami menyambut baik acara yang digelar BNP2TKI,” ujarnya.

Menurutnya, pelaksanaan sosialisasi ini sangat tepat sekali.Apalagi, didaerah ini terdapat ratusan lulusan dari 12 SMA, 6 SMK dan 2 MAN.Para lulusan SLTA tersebut, tidak semua bisa melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.(h/azn)

>> Penata Halaman: Rahmi

EKONOMI BISNIS 15

RABU RABU, 3 JULI 2013 M 24 SYA’BAN 1434 H

Mal-mal Sudah Sediakan Kue Lebaran PADANG, HALUAN—Memasuki bulan ramadan tahun ini, Mallmall sudah menyediakan kue lebaran untuk hari raya Idul Fitri.

Walaupun pengunjungnya tidak banyak yang membeli, akan tetapi mal-mal menyediakannya sebagai pengenalan saja seperti kue nastar, kue kacang putih salju.

Plaza Andalas Padang, dengan pusat belanja murahnya Robinson setiap hari dipadati pengunjung untuk memenuhi kebutuhan seharihari, seperti kebutuhan mandi, kebutuhan dapur dan kebutuhan makanan ringan. Store Manajer Robinson Plaza Andalas Padang, Tomi Wardana kepada Haluan

Selasa (7/2) mengatakan penyedian kue lebaran itu sebagai pengenalan kepada pengunjung mal. Sehingga pengunjung nantinya tidak ragu lagi untuk membeli kue lebaran.

“Kue lebaran yang disediakan belum banyak, hanya sebagai pengenalan saja seperti nastar, kue kacang. Nanti bagi pelanggan yang

tidak sempat membuat kue bisa membeli di sini. Ada beragam kue lebaran nanti yang akan kita sediakan untuk pelanggan,”tutur Tomi Wardana.

Tomi Wardana menambahkan, menjelang ramadan ini di Robinson banyak diskon menarik yang ditawarkan untuk pelanggan.

Seperti belanja murah.

“Memang dari segi harga tidak bisa kita toleransi, sebab harga sudah naik untuk beberapa Brand semenjak BBM naik. Tetapi kalau untuk membeli dalam jumlah banyak ada tawaran menarik yang kita sediakan untuk pelanggan,” ungkap Tomi Wardana.

Sementara itu, salah seorang

pengunjung Robinson, Siti Fatimah mengatakan bahwa dia memenuhi kebutuhan sehari-hari di Robinso.

“Selain ada diskon dengan belanja murah ketika kita membeli dalam jumlah banyak, ada tawaran menarik lainnya seperti harga buah diskon hingga 20 persen,”tutup Siti Fatimah.(h/cw-oos)

JELANG PUASA

Permintaan Daging Sapi Naik 275 Persen PADANG, HALUAN—Satu minggu menjelang masuknya bulan puasa, permintaan daging sapi di Kota Padang, naik hampir tiga kali lipatnya atau sekitar 275 persen.

Sedangkan untuk permintaan daging jenis kambing, itik, dan ayam masih normal. Data

yang diperoleh Haluan dari Disperhutbun Kota Padang, kebutuhan masyarakat di Kota

Padang terhadap daging sapi mencapai 75 ekor perhari.

“Kalau hari normal, Rumah Potong Hewan (RPH) Kota Padang, hanya melakukan pemotongan 18 sampai 20 ekor sapi saja.

Namun, menjelang masuknya bulan puasa ini, permintaan

daging sapi meningkat tajam mencapai 75 ekor perhari,” ujar Kepala Dinas Perhutbun Kota Padang Harianto Rustam, Selasa (2/7).

Dikatakan, meskipun permintaan daging sapi meningkat, namun dari sisi harga tidak menagalami

kenaikan.

Salah satu penyebabnya, karena stok sapi potong di Kota Padang tidak mengalami kekurangan.

“Stok sapi potong sampai saat ini masih aman. Jadi, dengan demikian kenaikan harga dipasaran, tidak akan terjadi,” ungkapnya.

Lanjutnya lagi, tingginya permintaan daging sapi tersebut, tidak akan memakan waktu yang lama. Karena, pada tahun-tahun sebelumnya, permintaan daging sapi tertinggi terjadi menjelang masuknya ramadan, dan setelah itu, satu minggu

menjelang lebaran.

“Seperti biasanya, permintaan daging sapi hanya terjadi pada awal dan akhir ramadan. Dan pada petengahan bulan puasa, permintaan akan kembali normal, yakni 18 sampai 20 ekor perhari,” terangnya lagi. (h/wis)

KILAS EKONOMI

Harga Emas Antam Naik Rp 1.000 per Gram JAKARTA, HALUAN—Harga emas logam mulia di PT Aneka Tambang Tbk pada hari ini, Selasa (2/7) mengalami kenaikan tipis, mengekor kenaikan harga emas global.

Seperti dikutip dari situs Logam Mulia, harga emas logam mulia terkecil dijual Rp 494.000 per gram, naik Rp 1.000 per gram dibanding perdagangan kemarin. Antam mencantumkan semua ukuran emas logam mulia tersedia, kecuali ukuran 500 gram.

Berdasarkan data Bloomberg, harga emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange (NYMEX) pada Senin (1/7) turun 1,7 dollar AS (0,14 persen) ke 1.254 dollar AS per ounce untuk kontrak pengiriman 13 Agustus 2013.

Namun, harga spot emas masih naik 2,39 dollar AS (0,19 persen) ke 1.254,91 dollar AS per ounce. Berikut harga emas batangan yang dijual Logam Mulia Antam hari ini: Pecahan 1 gram — Rp 494.000 Pecahan 5 gram — Rp 2.325.000 Pecahan 10 gram — Rp 4.600.000 Pecahan 25 gram — Rp 11.425.000 Pecahan 50 gram — Rp 22.800.000 Pecahan 100 gram — Rp 45.550.000 Sementara itu, harga pembelian kembali untuk setiap gram emas produk Antam dipatok Rp400.000 per gram, naik Rp 1.000 per gram dibanding harga pada perdagangan kemarin. (h/kcm)

DAGING SAPI— Penjual daging sapi di Simpang Pasir Jambak Kota Padang.

Jelang Ramadan, permintaan daging sapi naik hampir tiga kali lipat dibandingkan hari biasa. AMIR

8 Juli, Pemilihan Deputi Gubernur BI JAKARTA, HALUAN—Wakil Ketua Komisi XI DPR Harry Azhar Azis mengatakan, pemilihan Deputi Gubernur Bank Indonesia akan diundur menjadi pada Senin (8/7) mendatang. Padahal, pengambilan keputusan itu seharusnya dilakukan semalam.

“Sejak rapat mulai pukul 13.00 kemarin, mayoritas fraksi mengatakan belum cukup waktu untuk mengambil keputusan. Dengan demikian, mayoritas fraksi ingin agar pengambilan

keputusan diundur pada minggu depan,” kata Harry kepadaKompas.com, di Jakarta, Selasa (2/ 7).

Harry mengatakan, hingga saat ini Komisi XI DPR sedang menggelar uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test) terhadap tiga kandidat Deputi Gubernur BI, yaitu Asisten Gubernur BI Hendar, Asisten Gubernur BI Mulya Siregar, dan Direktur Eksekutif Departemen Pengelolaan Devisa Tresna W Suparyono.

Tiga nama tersebut diajukan

oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk menggantikan Muliaman D Hadad yang mengundurkan diri. Nantinya salah satu dari tiga kandidat tersebut yang akan terpilih sebagai Deputi Gubernur BI. “Namun, kami tidak memilih yang paling senior. Kami akan memilih figur yang tepat untuk bisa mengurus makro prudential sekaligus stabilitas sistem keuangan di BI. Tetapi untuk jabatan pastinya nanti terserah Gubernur BI,” ujarnya.

Siapa pun yang akan menjadi

Deputi Gubernur BI terpilih nanti, kata Harry, harus segera memprioritaskan apa yang telah menjadi visi dan misinya. Pihak DPR hanya berpesan bahwa BI harus mampu menjaga perbankan nasional dari caplokan asing.

“Memang ada beberapa kandidat yang memiliki perhatian terhadap isu kepemilikan oleh asing. Tetapi semua kandidat juga sama-sama berpeluang. Keputusan akhir tergantung fraksi nanti, bisa voting atau musyawarah mufakat dan langsung menetapkan figur menjadi Deputi

Gubernur BI-nya,” katanya.

Pengambilan keputusan ini juga akan dilakukan bersamaan dengan pengambilan keputusan untuk Badan Supervisi Bank Indonesia (BSBI). Menurut rencana, besok, Rabu (3/7), Komisi XI DPR akan melakukan uji kelayakan dan kepatutan terhadap 10 kandidat BSBI. “Nantinya akan dipilih lima orang menjadi anggota BSBI. Pengumumannya akan dilakukan bersama-sama dengan pemilihan Deputi Gubernur BI pada 8 Juli nanti,” katanya. (h/kcm)

Pasar JELANG RAMADAN

Permintaan Kulkas dan Kipas Angin Meningkat PADANG, HALUAN—Jelang Ramadan, permintaan masyarakat akan kebutuhan alat pendingin seperti, Kulkas, Air Conditioner (AC) dan kipas angin mulai menunjukan peningkatan di Pasar Raya Padang, Selasa (2/7).

Arya (45) salah satu pedagang di Pasar Raya Padang mengatakan, memasuki

musim panas dan Bulan Ramadan aktivitas jual beli di tokonya mulai menunjukan peningkatan.

“Terjadi peningkatan penjualan 20-30 persen,” katanya.

Hal senada juga di ungkapkan Eri (55) pedagang lainnya. Semenjak beberapa hari terakhir tokonya mulai ramai di kunjungi. Ada yang

untuk melengkapi kebutuhan rumah tangga dan ada juga untuk kebutuhan usaha.

Menurut Eri, salah satu sebab naiknya permintaan alat pendingin seperti kulkas adalah karena mayoritas masyarakat di Kota Padang yang menjalankan ibadah puasa.

“Untuk melepas dahaga

selama berpuasa masyarakat biasanya mencari kesejukan, “ujarnya.

Kiki (30) salah satu pembeli di Pasar Raya Padang mengungkapkan, sengaja membeli alat pendingin seperti Kulkas menjelang Bulan Ramadan.

Semantara itu, untuk Kipas Angin dan AC juga

>> Editor : Afrianita

mulai mengalami peningkatan permintaan dari konsumen.

“Sekarang kami mulai sedikit bernafas lega, semoga bulan ini memang bulan berkah, yang membawa nikmat untuk setiap orang, apapun profesinya”, ujar Adi pedagang kipas angin. (h/mgjen)

>> Penata Halaman : Jefli

16

RABU RABU, 3 JULI 2013 M 24 SYA’BAN 1434 H

DIRUT PTSI DWI SOETJIPTO DI SINTERIN 2013

Inovasi, Strategi Penyelamat Perusahaan PADANG, HALUAN – Berinovasi merupakan strategi jitu sebagai penyelamat perusahaan.

Oleh sebab itu, strategi inovasi mesti terus dilakukan oleh perusahaan, baik yang sedang mengalami guncangan maupun yang sedang berkembang.

“Inovasi… inovasi… inovasi… Inilah yang mesti dilakukan perusahaan. Apalagi, persaingan bisnis global yang makin ketat memaksa perusahaan untuk terus bertahan dan berkembang,” kata Direktur Utama PT Semen Indonesia (SI), Dwi Soetjipto

ketika tampil sebagai nara sumber pada Seminar Inovasi Teknologi dan Rekayasa Industri (Sinterin) 2013 yang digelar Universitas Andalas di Hotel Daima, Jalan Sudirman Padang, Selasa (2/7).

Pentingnya strategis inovasi, jelas Dwi, bisa dilihat pada

BRI Tetap Ingin Kuasai KUR JAKARTA, HALUAN—PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) menyatakan penggunaan sistem teknologi informasi dapat mendongkrak penyalauran Kredit Usaha Rakyat (KUR). Hingga kini, BRI menjadi pengelola debitur KUR terbanyak.

“BRI mengelola 7,62 juta debitur atau 92,33 persen dari total debitur nasional,” kata Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia Tbk, Sofyan Basir saat menghadiri acara Business Executive Gathering BUMN di Jakarta, Senin (1/7). Menurut Sofyan, penggunaan sistem teknologi infomasi saat memudah perseroan dalam menyalurkan berbagi kredit. Hingga Maret 2013 perseroan pelat merah ini telah menyalurkan KUR sebesar Rp6,05 triliun atau 52,56% dari total KUR yang disalurkan pemerintah.

Diketahui, Bank Rakyat Indonesia menerapkan sistem teknologi informasi secara online pada 2003. Ketika itu hanya 607 kantor cabang BRI yang menerapkan sistem tersebut. Sistem TI baru diterapkan di seluruh kantor cabang pada 2009, yaitu kepada 6.341 kantor. Saat ini perseroan telah memiliki 9.101 kantor cabang. (h/kcm)

tabel/kurva kinerja perusahaan. Garis grafik kurva kinerja perusahaan akan menunjukkan kinerja membaik dengan garis meningkat dari bulan ke bulan. Namun garis grafik tersebut tidak stabil menunjukkan peningkatan.

“Ketika garis grafik mulai terlihat mendatar, itu memberikan sinyal bahaya. Jika tidak segera diselamatkan, grafik akan menurun yang artinya kinerja perusahaan menurun. Nah, saat grafik mulai mendatar inilah sangat pentingnya peran inovasi,” jelas mantan Direktur Utama PT Semen Padang dan PT Semen Gresik ini.

Seperti apakah inovasi yang dilakukan? “Banyak juga yang bertanya kepada saya ketika memimpin Semen Padang beberapa waktu lalu.

Seperti semen misalnya, produk semen akan seperti itu juga. Beda dengan produk makanan yang bisa diberagamkan. Namun jawabannya, inovasi bukan terhadap produk saja, tapi lebih ke inovasi proses produksi, inovasi manajemen dan SDM serta inovasi proses di perusahaan,” jelasnya lagi.

Lalu bagaimana strategi inovasi bisa diterapkan di perusahaan? Dwi Soetjipto yang baru saja menerima

penghargaan BUMN Innovative Award 2013 dari Meneg BUMN ini menjelaskan, salah satu upaya menerapkan budaya inovasi bisa dilaksanakan melalui inovasi award. Inovasi award tersebut akan memacu karyawan dan semua yang terlibat di perushaan untuk menciptakan inovasi-inovasi baru dalam rangka meraih keunggulan terhadap karya atau kinerja mereka masing-masing.

Sementara itu, terkait inovasi yang dilakukan PT Semen Indonesia, Dwi yang juga didampingi Direktur Pemasaran PT Semen Padang, Benny Wendry menambahkan, SI akan terus berinovasi untuk menjadikan pabrik Semen Indonesia terbaik di negeri sendiri dan manca Negara.

“Beberapa waktu lalu kita sudah ekspansi ke Vietnam yakni pabrik semen TLCC yang saat ini dipimpin Bapak Johan Samudra yang dulu pernah di Semen Padang.

Tahun ini kami juga berencana melebar sayap ekspansi ke Myanmar. Tujuannya tak lain mengembangkan pasar di mana pabrik semen di Vietnam untuk Asia Tenggara bagian timur. Sedangkan di Myanmar di bagian selatan,” tambahnya. (h/vid)

NARA SUMBER – Dirut PT Semen Indonesia, Dwi Soetjipto saat tampil sebagai nara sumber pada Seminar Inovasi Teknologi dan Rekayasa Industri (Sinterin) 2013 di Hotel Daima, Jalan Sudirman Padang, Selasa (2/7). HUMAS

Produk

Recognition Nite K-LINK Indonesia Meriah PADANG, HALUAN— PT. K-Link Indonesia menggelar Recognition Nite di ball room Grand Rocky Hotel Padang, Senin malam (1/7). Acara dikemas sangat spektakuler tidak hanya memberikan hiburan namun sangat menginspirasi masyarakat Sumatera Barat.

Malam penghargaan untuk distributor yang berhasil mencapai peringkat Manager hingga Crown Ambassador ini tidak hanya dihadiri oleh ribuan mitra K-Link dari berbagai daerah di Sumatera Barat namun juga dari dari luar daerah seperti Riau,

Jambi, Sumsel, Batam dan daerah lainnya.

Dalam acara yang dibuka langsung oleh General Manager PT. K-Link Indonesia tersebut, turut hadir Gubernur Sumatera Barat, Prof. Dr. H. Irwan Prayitno, Psi, MSc. Dalam sambutannya, Gubernur Sumatera Barat memberikan apresiasi kepada K-link Indonesia yang terbukti turut membantu pemerintah menekan angka pengangguran dan mengentaskan kemiskinan.

Lewat sistem pendidikan yang dirancang berstandar Internasional K-Link Indonesia juga berhasil menciptakan

sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas.

Lebih dari itu Irwan menambahkan, dengan produkproduk herbal berkualitas dunia, K-Link Indonesia juga turut berperan menyehatkan masyarakat Indonesia.

“Saya sebagai pemakai setia produk-produk kesehatan K-Link sangat mengapresiasi langkah yang dilakukan oleh distributor KLink. Hingga saat ini, produk K-Link terbukti khasiatnya menjadi suplemen di tengah aktifitas menjadi Gubernur Sumbar yang sangat padat,” ungkapnya.

Para leader K-Link Sumbar saat Recognition Nite di Rocky Hotel, Senin malam (1/7). IST

Sementara itu General Manager PT.K-Link Indonesia Ir. Joko Komara, sekaligus sebagai Ketua Asosiasi Penjualan Langsung Indonesia (APLI) mengatakan, K-Link hadir di Indonesia bertujuan memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada seluruh masyarakat Indonesia untuk mempunyai kehidupan yang lebih baik.

“K-Link hadir untuk meluruskan persepsi negatif masyarakat tentang multi level marketing (MLM).

Selama ini banyak masyarakat menyamakan MLM dengan Money Game atau Arisan Berantai.

Karena belakangan ini banyak bermunculan money game di tengah-tengah masyarakat. Sasaran Money Game adalah mereka yang ingin cepat kaya dengan cara Instan namun tidak mau bekerja keras. Untuk itu money game harus diberantas” jelasnya Seusai sambutan, acara dilanjutkan dengan pemberian penghargaan kepada ratusan distributor atas prestasi mereka mencapai peringkat Manager Hingga Crown Ambasador. Dua orang diberikan penghargaan sebagai Crown Ambassador (CA) yaitu CA Burhan Fatcurrachman dan CA Dertin Tree Kasih.(h/cwlex)

>> Editor : Afrianita

>> Penata Halaman: Jefli

RABU, 3 JULI 2013 24 SYA’BAN 1434 H

17

Erick Masih Incar Saham Mayoritas MILAN, HALUAN — Pengusaha Indonesia Erick Thohir sedang berusaha keras membeli saham mayoritas klub Serie A Inter Milan. Negosiasi dengan Presiden Inter Massimo Moratti yang berlangsung sejak akhir musim lalu belum juga menemui titik temu.

Moratti keberatan untuk melepas saham mayoritas Inter kepada Thohir. Besarnya rasa cinta Moratti terhadap Inter membuatnya ingin tetap memegang kendali. Moratti cuma bersedia melepas 40

persen saham kepada Thohir.

Kedua belah pihak akan melanjutkan pembicaraan pada pekan ini. Gazzetta dello Sport melaporkan negosiasi kemungkinan akan menemui jalan buntu. Sebabnya, Thohir masih ingin memiliki 60 persen saham Inter.

Pemilik Satria Muda Britama itu ingin memegang kontrol penuh atas Inter karena cemas Moratti akan melakukan aksi gila-gilaan di bursa transfer musim panas ini setelah mendapatkan kucuran dana segar. (h/net)

FRED TAMPIL GEMILANG

Messi - Neymar Bentrok di Peru LIMA, HALUAN — Lionel Messi dan Neymar musim depan akan saling bahu membahu di Barcelona. Tapi sebelum itu keduanya akan saling berduel dulu dalam laga persahabatan di Peru.

Messi dan Neymar samasama memimpin sebuah tim dalam laga amal tahunan yang dihelat di Estadio Nacional, Lima, Peru, Selasa (2/7).

Laga ini diberi tajuk 'Duel Raksasa' yang menggambarkan sosok kedua bintang Amerika Latin itu sebagai superstar sepakbola saat ini.

Messi sendiri akan

berkolaborasi bersama rekanrekannya di Barca seperti Javier Mascherano, Sergio Busquets dan dua mantan penggawa klub Catalan, Eric Abidal serta Bojan Krkic yang bergabung dalam tim Messi and Friend.

Sementara Neymar akan bermain bareng Robinho, Edinson Cavani, David Luiz, Paulo Guerrero, dan David Luiz.

Sebelum di Peru, Messi pada tanggal 29 Juni lalu juga mengadakan laga serupa dengan Robinho and Friends di Medelin, Kolombia, yang berakhir untuk kemenangan tim Messi dengan skor 9-6.(h/net)

FLUMINENSE, HALUAN — Berkat penampilan memukaunya selama Piala Konfederasi 2013, nama Frederico Chaves Guedes langsung memikat klub-klub besar Eropa termasuk Manchester City. Kabarnya, pemain yang akrab disapa Fred itu bakal dijadikan City sebagai pengganti Carlos Tevez yang memilih hijrah ke Juventus.

Fred sendiri belum memutuskan masa depannya. Namun ia telah memberikan indikasi soal minatnya

untuk kembali bermain di kompetisi Eropa. "Saya melakukan segalanya di Fluminense dan saya akan

meninggalkan klub ini jika ada tawaran yang benar-benar hebat," ucapnya.

Sebelum memperkuat Fluminense, Fred memang sempat mencicipi bermain di klub Eropa. Pada musim 2005 sampai 2009, dirinya diketahui bergabung dengan Olympique Lyon. Walau saat itu namanya tak begitu bersinar, bakat pemain yang kini berusia 29 tahun itu tetap dilirik oleh Timnas Brasil hingga akhirnya ia mampu membawa negaranya merebut trofi keempat

Piala Konfederasi.

Namun, langkah City untuk memboyong Fred belum tentu bakal berjalan mulus. Sebab, Fluminense belum ingin kehilangan pemain andalannya untuk saat ini. "Fred masih berada di bawah kontrak dengan Fluminense. Ia sangat senang di sini dan kami puas dengannya," ujar direktur Fluminense, Rodrigo Caetano.

Karenanya, City yang belum mendapat lampu hijau dari Fluminense telah menyusun rencana berikutnya. Menurut isu yang berkembang, klub sekota Manchester United itu juga mengincar sejumlah striker papan atas seperti Edinson Cavani (Napoli), Oscar Cardozo (Benfica), Luis Suarez (Liverpool), serta Mario Gomez (Bayern Muenchen).

Namun sampai saat ini, nama-nama tadi belum juga memberikan isyarat untuk gabung ke Etihad Stadium. (h/net)

>> Editor : Rakhmatul Akbar

>> Penata Halaman :Syamsul Hidayat

18 OLAHRAGA

RABU RABU, 3 JULI 2013 M 24 SYA’BAN 1434 H

FINAL TURNAMEN VOLI NAGARI CUP DRAMATIS

Pasaman dan Dharmasraya Juara PADANG, HALUAN – Turnamen voli antar nagari yang bertajuk Nagari Cup sampai di fase puncak. Hasilnya, tim Nagari Tanjuang Batuang Kabupaten Pasaman dan Ampang Kuranji Kabupaten Dharmasraya tampil sebagai juara putra dan putri pada final yang berlangsung, Selasa (2/7) di GOR UNP, Padang.

POJOK ARENA ISG Digelar di Palembang JAKARTA, HALUAN — Kejutan terjadi perihal tuan rumah Islamic Solidarity Games 2013. Walaupun kerap diberitakan akan dihelat di Jakarta, akhirnya diputuskan event itu digelar di Palembang, Sumatera Selatan.

Keputusan itu diambil dalam rapat kementerian yang melibatkan Menko Kesra Agung Laksono, Menpora Roy Suryo, serta pihak-pihak terkait ISG, di kantor Kemenkokesra, Selasa (2/7/2013) sore.

Diputuskan bahwa ISG akan dilaksanakan dari 11 September sampai 1 Oktober.

"Keputusan tersebut sudah dilalui pertimbangan yang matang dari berbagai unsur, termasuk panitia pusat. Saya kira Palembang sudah siap untuk penyelenggaraaan even internasional apalagi bekas digunakan untuk SEA Games 2011 lalu. Jadi ini adalah keputusan yang terbaik dari berbagai pihak," papara Agung Laksono kepada wartawan seusai rapat.

Penentuan tuan rumah ISG 2013 berlarutlarut sejak Pekanbaru dinilai tidak siap karena memiliki sejumlah masalah, termasuk gubernurnya yang juga penanggung jawab event, Rusli Zainal, tersandung kasus korupsi.

Roy Suryo lalu memutuskan memindahkan ISG ke ibukota Jakarta. Pihak Kemenpora bahwa sampai menemui Islamic Solidarity Sports Federation (ISSF) di markasnya di Jeddah, Arab Saudi, untuk membahas perubahan tersebut. (h/mat)

JUARA — Direktur Utama Bank Nagari Suryadi Asmi menyalami salah satu anggota tim Tanjuang Batuang Kabupaten Pasaman yang tampil sebagai juara tunamen bola voli antar nagari se Sumbar. Di final yang berlangsung di GOR UNP, tim Tanjuang Batuang mengalahkan tim Pasia, Kota Pariaman. IST

Pelti Sumbar Prioritaskan Pembinaan Atlet Muda PADANG, HALUAN — Ketua Umum PB Pelti Wibowo Suseno Wirjawan menargetkan atlet Tenis Indonesia akan bisa berkiprah di level grand slam seperti Wimbledon dan Australia Open sepuluh tahun mendatang karena untuk saat ini pihaknya lebih membina atlet-atlet muda agar bisa

bersaing.

“Sekarang kami belum bisa menembus level grand slam, tapi syukur petenis putra kita bisa kembali ke jajaran grup I Davis Cup yang akan berhadapan dengan negara kuat seperti Taiwan, Jepang dan lainnya. Sementara di kelompok putri, petenis

KETUM Pengda Peltik Sumbar, Munadi Arifin menyalami Ketum PB Pelti Wibowo Suseno Wiryawan usai dilantik di Hotel Pangeran’s Beach, Senin (1/7). RIVO

kita juga sudah kembali ke jalur grup I Fed Cup,”kata Wibowo saat melantik Pengda Pelti Sumbar yang dipimpin Ketum Munadi Arifin di Hotel Pangeran, Senin (1/7).

Kepada wartawan, ia juga mendukung rencana Munadi Arifin untuk melakukan pembinaan terhadap bibit muda untuk dibentuk menghadapi persaingan masa datang.

Selain itu, Wibowo juga menilai goal setting yang ditawarkan Ketum KONI Sumbar agar petenis Sumbar berkompetisi di level Sumatera. “Apa yang ditawarkan Ketua KONI bisa mendukung motivasi atlet kita untuk bersaing. Jika dihadapkan langsung dengan petenis asal Jawa, tentu mereka sudah patah di awal,”katanya.

Prestasi cabang olahraga tenis di Sumatera Barat dalam beberapa kali Pekan Olahraga Nasional (PON) mengalami masa-masa suram, bahkan mencapai titik nadir dengan tidak lolosnya atlet tenis di PON XVIII Riau tahun 2012 lalu.

Ketua Pengda Pelti Sumatera Barat Munadi Arifin mengatakan untuk membangkitkan kembali prestasi tenis Sumbar, langkah awal yang akan dilakukannya yakni fokus kepada pembinaan atlet junior dengan mencari bibit atlet daerah untuk diorbitkan.

Hal tersebut tentu bisa terlaksana kalau pengorganisasian Pengda Pelti Sumbar maupun Pengcab Pelti Kabupaten dan Kota bisa berjalan dengan baik. Salah satu cara mencari bibit atlet dikatakan Munadi yakni dengan melaksanakan kegiatan secara terencana dan terukur.

“Kita telah rencanakan kegiatan berkesinambungan untuk menghasilkan bibit atlet berkualitas dengan menggelar pertandingan Persami setiap dua bulan sekali.

Tempat pelaksanaannya nanti akan kita gilir di setiap Pengcab Pelti. Akan kita mulai setelah lebaran,”urai Munadi yang juga Dirut PT Semen Padang.

Munadi mengakui untuk

mendatangkan prestasi yang maksimal tidak bisa dilakukan secara instant.

Namun dengan kebersamaan dan kerja keras seluruh stake holder olahraga tenis Sumbar, pihaknya optimis harapan tersebut dapat diwujudkan di PON 2016 Jawa Barat 2016 mendatang.

Hadir pada pelantikan pengurus Pengda Pelti Sumbar Senin (1/7) di Hotel Pangeran Beach tersebut Bupati Pesisir Selatan Nasrul Abit, Direktur Utama Bank Nagari Suryadi Asmi, dan Ketua Umum KONI Sumbar Dr Syahrial Bakhtiar.

Gubernur Sumatera Barat Prof Irwan Prayitno mengaku siap memberikan dukungan sesuai dengan kemampuan daerah. “Tapi.. yang hadir malam ini kan pengambil keputusan di PT Semen Padang dan Bank Nagari. Jadi kalau ada kurang-kurang sedikit dari pemerintah, mereka pasti bisa lah, (membantu),”kata gubernur disambut tepuk tangan undangan. (h/mat)

Tim yang juara, berhak atas hadiah uang tunai senilai Rp20 juta, yang berasal dari Dispora sebesar Rp12 juta dan Bank Nagari selaku sponsor sebesar Rp8 juta. Hadiah sebesar itu diserahkan Dirut Bank Nagari Suryadi Asmi dan Ketum PBVSI Sumbar, Irdinansyah Tarmizi, usai laga final.

Pada partai final yang disaksikan Suryadi Asmi dan Irdinansyah Tarmizi, serta Dekan FIK UNP, Arsil, tim Tanjuang Batuang Pasaman sukses mengandaskan mimpi tim Kota Pariaman yang diwakili Nagari Pasia. Tanpa ampun, mereka sukses merebut tiga set awal.

Sebelumnya di babak semifinal, tim Tanjuang Batuang menyingkirkan tim Nagari Lubuk Basuang, Kabupaten Agam dan tim Nagari Pasia Pariaman, menyingkirkan wakil Padang yang berasal dari Kelurahan Pasa Ambacang. Pada perebutan tempat ketiga, Tim Pasa Ambang berhasil menang atas tim Lubuk Basuang, Kabupaten Agam.

Sementara itu, partai final di sektor putri menyajikan pertandingan yang lebih menarik. Tim putri Kota Padang yang diwakili Kelurahan Sawahan Timur, harus menyerah dari tim Ampang Kuranji, Dharmasraya dengan skor 32. Secara dramatis, tim Padang harus kehilangan title juara setelah sempat memimpin gim 2-1. Pada set keempat, tim Dharmasraya bangkit dan merebut set penentuan itu.

Hasil imbang 2-2 dan harus ditentukan lewat gim kelima. Pertandingan makin seru dan sempat terjadi kejarkejaran angka hingga akhirnya dimenangi Desi Novita Ayu Cs. Sebelumnya di babak semifinal, tim Ampang Kuranji menyingkirkan perlawanan tim Pelangai Gadang Pessel dan tim Sawahan Timur Pa-

dang menghentikan langkah Sei Kamuyang, Kabupaten Limapuluh Kota.

Dalam perebutan tempat ketiga, Tim Sei Kamuyang sukses mengalahkan tim Pelangai Gadang, Pesisir Selatan.

Pada kesempatan itu, Direktur Utama Bank Nagari Suryadi Asmi mengaku takjub dengan peningkatan kemampuan pemain voli yang bertarung di final. “Sentuhan pemain di final, sangat berbeda jauh jika dibandingkan dengan pertandingan di laga pembuka yang dilangsungkan di lapangan voli GOR H Agus Salim,”katanya seraya berharap hasil kejuaraan ini dapat memicu prestasi voli di Sumbar dan member motivasi bagi penggiat voli.

Sementara itu, Ketum PBVSI Sumbar, Irdinansyah Tarmizi mengakui masih banyak hal yang harus dievaluasi terkait dengan pelaksanaan iven ini.

“Salah satu yang dievaluasi adalah keikutsertaan tim di tingkat nagari belum melibatkan seluruh nagari yang ada di Sumbar. Paling, pada pelaksanaan kali ini baru 75 persen nagari yang ikut. Selain itu, pada pelaksanaannya juga harus jadi perhatian, termasuk soal jadwal. Tapi secara umum, ini berlangsung baik,”katanya. (h/mat)

Perserosi Sumbar Evaluasi Hasil Kejurnas PADANG, HALUAN — Pengurus provinsi Persatuan Olahraga Sepatu Roda Seluruh Indonesia (Porserosi) Sumatera Barat akan melakukan evaluasi terkait hasil yang diraih pada Kejuaraan Nasional (Kejurnas) 2013 di Banten.

"Hasil Kejurnas di Banten 28-30 Juni atlet Sumbar belum maksimal, kita akan melakukan beberapa evaluasi untuk persiapan mengikuti beberapa kejuaraan lainnya," kata Ketua Umum Porserosi Sumbar Handrianto di Padang, Selasa.

Dikatakan Handrianto dalam rilis yang diterima Haluan, evaluasi yang harus

dilakukan terkait dengan nomor unggulan bagi atlet dan beberapa persiapan fisik dan spesialisai nomor yang diikuti.

Ia menjelaskan, pada ajang tersebut lima atlet yang mewakili Ranah Minang tiga diantaranya hanya masuk lima besar, sementara dua lainnya tersisih pada babak penyisihan.

Handrianto mengakui, kegagalan atlet Sumbar pada ajang tersebut selain kurang jam tanding juga dipengaruhi masa transisi kelas, dimana ke-limanya turun pada kelas senior. Sementara semuanya merupakan atlet yang selama ini turun kelas junior.

Dikatakannya, hal tersebut

dilakukan untuk memberikan masa penyesuaian atlet tersebut, selanjutnya akan terus dimatangkan dengan berkaca pada hasil yang diraih pada Kejurnas Banten.

"Mengikuti Kejurnas di Banten merupakan pengalaman berharga bagi atlet Sumbar, hal itu kedepan menjadi motivasi untuk bisa berbuat lebih baik lagi pada event selanjutnya," katanya.

Dikatakannya, secara umum tim yang dilatih Handprihatinda tersebut sudah bisa memfokuskan terhadap nomor unggulan bagi tim Sumbar pada event selanjutnya.

Ia menyebutkan, pada nomor marathon dan 5.000

>> Editor : Rakhmatul Akbar

meter, atlet atas nama Tyas Andira sudah menunjukan potensi untuk bisa berprestasi pada event selanjutnya.

"Kita yakin, dengan persiapan jangka panjang dan latihan keras, pada PON 2016 atlet sumbar bisa berprestasi," katanya. Pada ajang Kejurnas di Banten Sumbar diwakili lima atlet. Atlet tersebut yakni Tyas Andira yang turun lewat nomor 5.000 meter, 10.000 meter, riley dan mara-thon, Irfandi nomor jarak menengah 500 meter, 1.500 meter dan riley, Rido A dan Dimas turun pada nomor 300 meter dan 1500 meter serta riley. Tyo Andira nomor 5.000 meter dan 10.000 meter. (h/mat)

>> Penata Halaman : Jefli

RABU RABU, 3 JULI 2013 M 24 SYA’BAN 1434 H

19

11 Tahun Usia Kota Pariaman TEPAT 2 Juli 2013, maka 11 tahun sudah usia Kota Pariaman. HUT Kota Pariaman ke - 11 ditandai dengan Sidang Paripurna DPRD Kota Pariaman, Selasa (2/7) yang dipimpin Ketua DPRD Ibnu Hajar dan dihadiri berbagai unsur, mulai dari Muspida, tokoh masyarakat di rantau dan di kampung, dan unsur pimpinan daerah di Sumbar lainnya.

Pariaman, terus memperlihatkan kemajuan seperti yang terlihat saat ini. Keharmonisan antara eksekutif dengan legislatif, dan dukungan dukungan semua pihak atas pelaksanaan program pembangunan, menghasilkan Kota Pariaman yang makin maju menuju tingkat kesejahteraan masyarakat yang lebih baik.

“Teruslah menapak maju, tetapi jangan meninggalkan sejarah perjalanan panjang terbentuknya Kota Pariaman, sehingga kebersamaan yang kala itu menjadi salah satu modal, hendaknya terus tercermin dalam pelaksanaan pembangunan ke depan,” kata Ketua DPRD Ibnu Hajar.

Sedangkan Walikota Pariaman Mukhlis R menyatakan, Kota Pariaman dulunya hanya sebuah kecamatan dan kemudian menjadi kota administratif sekaligus menjadi Ibu Kabupaten Padang Pariaman, telah menjelma menjadi sebuah daerah otonom berdasarkan UU No. 12 Tahun 2002.

Warga Kota Pariaman tentunya wajib bersyukur dengan cara menjadikan hari kelahiran Kota Pariaman sebagai Kota Otonom, sebagai sebuah inspirasi dan motivasi untuk mengisi kembali setiap detik perjuangan kehidupan daerah ini dengan karya dan prestasi. Lalu membingkai catatan perjalanan hari ini dan ke depan dengan kerjakerja produktif, demi meraih cita-cita dan harapan akan masa depan yang lebih baik.

Generasi penerus harus mampu menjadikan sejarah sebagai sebuah untaian peristiwa penuh makna dan hikmah. Lalu, dari sejarah kehidupan pemerintahan dan pembangunan Kota Pariaman selama ini, bisa dipetik pembelajaran bahwa setiap generasi kepemimpinan memiliki warna dan dinamika tersendiri sesuai era dan zamannya.

Kepada para pendiri (founding father) Kota Pariaman, pantas disampaikan rasa hormat dan ucapan terima

kasih atas jasa dan pengabdian terbaik kepada kota yang dicintai dan dibanggakan ini.

Dalam lima tahun perjalanan pemerintahan dan pembangunan, Kota Pariaman telah banyak mengalami kemajuan, walau memang diakui, masih banyak kondisi dan permasalahan yang muncul yang secara langsung maupun tidak langsung berpengaruh terhadap dinamika kehidupan masyarakat di Kota Tabuik ini.

Memperhatikan berbagai peluang dan tantangan serta kondisi internal maupun eksternal yang ada, tentu menuntut sistem pengelolaan pemerintahan dan pembangunan yang responsif, inovatif dan berkelanjutan dalam upaya memaksimalkan berbagai potensi dan keunggulan daerah yang dimiliki.

Penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan Kota Pariaman berpijak pada empat landasan yuridis sebagai acuan penyusunan perencanaan pembangunan daerah yang berjenjang. Yaitu Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kota Pariaman 2004-2023, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Pariaman 20092014, yang telah ditetapkan melalui Peraturan Daerah Kota Pariaman Nomor 11 Tahun 2009, Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kota Pariaman setiap tahunnya; dan Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Pariaman 20042014 yang ditetapkan melalui Peraturan Daerah Kota Pariaman No. 7 Tahun 2005.

Dalam spektrum yang lebih luas penyelenggaran pembangunan yang dilaksanakan ditujukan untuk pencapaian visi sebagaimana yang tertuang dalam RPJP Daerah “Mewujudkan Pariaman Sebagai Kota Perdagangan dan Jasa di Wilayah Pesisir Barat Sumatera”, maupun RPJM Daerah “Terwujudnya Kota Pariaman Sebagai Kota Wisata Budaya yang Bernuansa

Islami”.

Dari visi tersebut ditetapkan beberapa misi pembangunan daerah yang merupakan interpretasi operasionalnya.

Meliputi, membentengi moral masyarakat dengan adat dan agama, mengembangkan atraksi budaya terpadu, meningkatkan kualitas tamatan sekolah setiap jenjang pendidikan yang dilandasi moral keagamaan, meningkatkan pemerataan & kualitas pelayanan kesehatan, mengembangkan perekonomian daerah yang terpadu dalam mendukung pariwisata serta meningkatkan penyelenggaraan pemerintah yang baik dan bersih.

Selanjutnya dalam spektrum yang lebih sempit dan spesifik, implementasi arah kebijakan tersebut telah diwujudkan dalam bentuk program dan kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan oleh seluruh satuan kerja perangkat daerah (SKPD) melalui pendekatan bidang-bidang pemerintahan sesuai pedoman dalam Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 29 tahun 2002.

Secara umum pencapaian enam ranah tersebut dengan meningkatkan kualitas pendidikan masyarakat. Orientasi pengembangan pendidikan diarahkan pada tiga pilar pendidikan yaitu ketersediaan dan keterjangkauan, mutu dan relevansi serta tatakelola dan pencitraan pendidikan.

Berbagai terobosan monumental dalam bidang pendidikan ditandai dengan dibangunnya SMA dan SMK baru serta pembetukan Sanggar Kegiatan Belajar, sebagai pusat keunggulan (center of excellence) dalam rangka menyiapkan tenaga terampil dan kompeten untuk mengisi kebutuhan pasar kerja, di dalam maupun luar negeri.

Indikator utama dalam kemajuan bidang pendidikan adalah meningkatnya angka melek huruf dan rata-rata lama bersekolah. Data terakhir, capaian angka melek huruf sudah 99,19 persen. Ini menunjukkan sudah semakin kecil warga yang belum bisa baca tulis. Diprediksi mereka ini tergolong warga yang sudah tua. Sementara itu, angka rata-rata lama bersekolah warga Kota Pariaman sudah mencapai 10,21 tahun. Artinya seluruh penduduk Kota Pariaman telah menduduki bangku sekolah sampai kelas tiga SLTP. Sejak tahun 2009, melalui Peraturan Walikota Pariaman No. 28 Tahun 2009, Pemerin-

Walikota Pariaman menerima Piala Adiupura dari Presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono, 10 Mei 2013 lalu.

tah Kota Pariaman telah mencanangkan program Pendidikan Wajib Belajar (Wajar) 12 tahun serta Perda Kota Pariaman No. 6 Tahun 2009 tentang Baca Tulis Al-Quran, yang merupakan implementasi terhadap pencapaian misi dari RPJM yang berjangka tahun 2009-2013 yaitu, meningkatkan kualitas tamatan sekolah pada setiap jenjang pendidikan yang dilandasi moral keagamaan.

Beberapa capaian lain dalam bidang pendidikan diantaranya adalah rehabilitasi, yang diarahkan pada sekolah yang rusak berat pasca gempa dan penambahan Ruang Kelas Baru (RKB), peningkatan kapasitas PKBM dan lembaga-lembaga swadaya lainnya, peningkatan kemampuan SDM pendidik dan tenaga kependidikan dalam rangka meningkatkan mutu lulusan pada jenjang pendidikan dasar dan menengah, pemberian bantuan kepada siswa dalam bentuk bantuan siswa berprestasi, bekerjasama dengan Yayasan Mr.H.St. Mohd. Rasjid di Jakarta, BAZ dan lembagalembaga peduli lainnya.

Terkait capaian IPM Kota Pariaman tahun terakhir, 2012, yang diterbitkan BPS, sudah mencapai angka 75,69.

Dalam bidang kesehatan, usia harapan hidup warga Kota Pariaman sudah mencapai 69,31 tahun. Pencapaian angka ini tidak terlepas dari kinerja Pemerintah Kota Pariaman dalam bidang kesehatan.

Khusus untuk meningkatkan pelayanan kesehatan, telah dilakukan serangkaian upaya dalam bentuk program rujukan Kunjungan Reveral

Dokter Spesialis ke Puskesmas-puskesmas, pengembangan Puskesmas menjadi Puskesmas Rawat Inap dan Puskesmas Plus, melaksanakan program Jaminan Kesehatan Sabiduak Sadayuang (JKSS) sebagai wujud komitmen dan tanggung jawab Pemko Pariaman kepada warganya di bidang kesehatan, dengan hanya menunjukkan KTP atau KK yang masih berlaku.

Peningkatan infrastruktur daerah, yang meliputi peningkatan jangkauan dan kualitas infrastruktur jalan diarahkan pada kawasan potensi ekonomi dalam rangka memperlancar transportasi dan peningkatan perekonomian daerah.

Pembangunan dan revitalisasi Infrastruktur perdesaan dan perkotaan terus dilaksanakan dari tahun ke tahun guna mendukung pelayanan di bidang pendidikan, kesehatan dan peningkatan perekonomian masyarakat. Hal ini tercermin dari peningkatan kondisi jalan kota dalam kondisi mantap yang semula tahun 2008 sebanyak 183 ruas jalan meningkat menjadi 414 ruas jalan pada tahun 2012.

Selama kurun waktu 20082012 telah dilakukan peningkatan, pemeliharaan dan rehabilitasi jalan kota dari 258,85 km menjadi 398,73 km yang tersebar di 4 kecamatan.

Peningkatan kualitas dan jangkauan infrastruktur irigasi teknis dalam rangka meningkatkan pertumbuhan sektor Secara nominal, PDRB Kota Pariaman (Atas Dasar Harga Berlaku) selama kurun waktu 2008-2012 selalu meningkat dari tahun ke tahun, dari sebesar Rp. 1.274,80

miliar pada tahun 2008, Rp 1.399,44 miliar pada tahun 2009 dan melonjak menjadi Rp. 1.581,37 miliar pada tahun 2010. Sedangkan pada tahun 2011 sebesar Rp 1.783,16 miliar menjadi Rp 1.936,45 miliar pada tahun 2012.

Faktor lain dalam mengukur keberhasilan program pembangunan dalam rangka otonomi daerah adalah penanggulangan kemiskinan dan pengurangan angka pengangguran. Sasaran dari Millenium Development Goals adalah untuk mengurangi angka kemiskinan setidaknya mencapai jumlah seperti dari keadaan saat ini.

Berkaitan dengan penyelenggarakan tugas–tugas umum pemerintahan, pembangunan dan pelayanan kepada masyarakat, telah dilakukan serangkaian upaya. Antara lain peningkatan kapasitas lembaga keagamaan dan pembentukan Badan Amil Zakat dalam upaya meningkatkan peran dan potensi ekonomi umat dalam pengembangan ekonomi, sosial dan pendidikan.

Sesuai dengan kesepakatan para ulama, maka alokasi dana BAZ difokuskan pada pengembangan kapasitas kelembagaan dan manajemen TPA/TPSA/MDA, beasiswa bagi pelajar dan mahasiswa yang diberikan secara selektif berdasarkan program studi unggulan dan siswanya tergolong tidak mampu, pemberdayaan fakir miskin dan anak yatim serta pantai asuhan.

Melalui program pembinaan TPA/TPSA dan MDA ini, Kota Pariaman sebagai daerah otonom yang masih relatif baru, telah mampu masuk

peringkat “Tujuh Besar” dari 19 Kabupaten/Kota di Sumatera Barat pada MTQ Tahun 2011 lalu di Kabupaten Dharmasraya. Insya Allah di masa mendatang prestasi ini akan dapat lebih ditingkatkan.

Dan dalam kaitannya dengan peran lembaga dan peningkatan kualitas hidup serta perlindungan dan pemberdayaan perempuan, perlindungan hak perempuan dan anak, telah pula dilakukan pemberdayaan terhadap lembaga yang memperjuangkan kesetaraan gender dan perlindungan anak, memberikan pemahaman terhadap remaja tentang reproduksi sehat serta Program Tindak Lanjut “Kota Layak Anak” yang telah dicanangkan oleh Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak untuk Kota Pariaman pada tanggal 1 Juli 2010 yang lalu.

Sedangkan dari aspek pembangunan di bidang hukum dan perundang-undangan, sejak empat tahun terakhir mengalami peningkatan yang cukup signifikan.

Pembangunan yang dilaksanakan di Kota Pariaman tidak terlepas dari kapasitas keuangan (fiskal) daerah.

Untuk mendukung terlaksananya pembangunan daerah yang optimal dari tahun 2009 sampai dengan tahun 2012 dibutuhkan dukungan pembiayaan yang memadai. Berbagai kiat dan terobosan telah dilakukan untuk mendukung pembiayaan pembangunan terutama dalam upaya meningkatkan pembiayaan yang bersumber dari pemerintah provinsi, pemerintah pusat maupun pemerintah daerah. ***

Kota Pariaman Bertabur Prestasi PRESTASI yang telah diraih Kota Pariaman selama tahun 2011, yakni ; Juara I Tingkat Provinsi Sumatera Barat Penilaian Kinerja UPTD-BBI, Juara II Tingkat Propinsi Sumbar Penilaian Kinerja Kelompok Pembudidayaan Ikan, Piagam Penghargaan Tingkat Nasional Kategori Pembenihan Ikan yang Baik untuk Ternak Lele, Sertifikat Adipura dari Menteri Negara Lingkungan Hidup, Penghargaan Adiwiyata Tingkat Nasional dari Kementerian Negara Lingkungan Hidup untuk SDN 01 Pauh Kuraitaji, Penghargaan Kalpataru dari Gubernur Sumatera Barat yang diraih Sdr. Muhd. Afdal dari Padusunan, Juara I Tingkat Nasional ICT Pura dari Menteri Kominfo, Plakat Wahana Tata Nugraha dari Menteri Perhubungan, Juara III Tingkat Provinsi Sumbar pada Penilaian Tenaga Kesehatan Masyarakat dan Tenaga Gizi, Juara III Tingkat Provinsi Sumbar Lomba Desa Berprestasi, Juara II Kader Posyandu dan Program PMTAS, Terbaik I Tingkat Sumbar Lomba Penghijauan dan Konservasi Alam Wana Lestari,

Terbaik III Tingkat Nasional dan Terbaik I Tingkat Sumbar Dokter Hewan Puskeswan, Juara I Tingkat Sumbar dan Harapan II Tingkat Nasional Kader IMP, Juara I Tingkat Sumbar Revitalisasi Program KB Nasional, Juara III Tingkat Sumbar Duta Anak Sumbar untuk Forum Kota Layak Anak, Juara I Tingkat Sumbar PIK Remaja yang diraih PIKR SMPN 2 Pariaman, Juara III Sumbar PIK Remaja yang diraih PIK-R SMPN 4 Pariaman, Juara II Tingkat Sumbar Penyuluh KB Berprestasi yang diraih oleh Sdr. Yeni Usman, S.Kom, Juara III Tingkat Sumbar Lomba Lagu Gamad yang masing-masing diraih kategori putra dan putri. Juara III Nasional Bulu Tangkis Tuna Dhaksa dan Juara III Nasional Lomba Keterampilan Siswa Bidang Nautica yang diraih SMKN 3 Pariaman.

Prestasi tahun 2012 yang telah diraih, diantaranya adalah; Peringkat I di Provinsi Sumbar Nilai Ujian Nasional Tingkat MTsN dan Penghargaan Nasional Sekolah Adiwiyata yang diraih oleh SDN

01 Pauh Kurai Taji Kec. Pariaman Selatan, Penghargaan dari Menteri Agama RI dalam bentuk PIN Emas atas keberhasilan Kota Pariaman dalam Program Gerakan Masyarakat Magrib Mengaji, Terbaik dalam Pengelolaan Dana DAK Bidang Lingkungan Hidup dari Menteri Negara LH serta berbagai penghargaan lainnya.

Sedangkan prestasi nasional yang diraih pada tahun 2013, diantaranya adalah keberhasilan Kota Pariaman meraih Piala Wahana Tata Nugraha dari Menteri Perhubungan RI, Opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) terhadap pengelolaan APBD Kota Pariaman dari BPK-RI, Piala Adipura dari Presiden RI dan lain sebagainya. Berbagai prestasi yang telah diraih melalui semangat kebersamaan dan motto Sabiduak Sadayuang diharapkan akan dapat dipertahankan bahkan lebih ditingkatkan pada masa mendatang.

“Kita mengapresiasi prestasi yang dicapai Kota Pariaman. Namun, peran perantau dalam membangun kota juga

Asisten III, Bidang Pemerintahan Setdaprov Sumbar Sudirman Gani, sedang membacakan sambutan pada Sidang Paripurna HUT Kota Pariaman ke-11.

sangat besar. Untuk itu selalu bina hubungan tersebut, dalam membangun Kota Pariaman,” kata Asisten III Bidang Pemerintahan Setdaprov Sumbar, Sudirman Gani.

Pemasangan Pin Magrib Mengaji kepada Walikota Pariaman Mukhlis R, oleh Menteri Agama RI, Surya Dharma Ali, Januari 2013.

Walikota Pariaman Mukhlis R menerima Piala Wahana Tata Nugraha dari Menteri Perhubungan RI, EE. Mangindaan, Mei 2013.

Walikota Pariaman terima penghargaan Kota Layak Anak tahun 2012 dari Menteri Pemberdayaan Perempuan.

Walikota Pariaman Mukhlis R meraih WTP

Diingatkan, lewat peringatan HUT Kota Pariaman yang ke-11 tahun ini, tidak ada salahnya melakukan evaluasi untuk kemajuan ke depan yang lebih baik.

Wako Pariaman Mukhlis R, didampingi Asisten III Bidang Pemerintahan Setdaprov Sumbar, Sudirman Gani, memasuki gedung DPRD Kota Pariaman.

Tokoh masyarakat Johar Muis mengatakan, pembangunan yang sudah dilaksanakan memang banyak membawa kemajuan. Tetapi yang lebih penting adalah program-

program yang dilahirkan dari gedung dewan bersama eksekutif, harus lebih memberikan kesejahteraan kepada masyarakat. Untuk itu kerjasama perlu ditingkatkan. ***

Tokoh mayarakat Johar Muis sedang memberikan sambutan. >> Editor : Dodi Nurja

>> Penata Halaman: Syahrizal

20

PESISIR SELATAN

LINGKAR

RABU RABU, 3 JULI 2013 M 24 SYA’BAN 1434 H

Banda Sapuluah

SELAMA RAMADAN

Mardiana Berharap Rumahnya Dibedah

Rumah Makan Tutup Siang Hari PAINAN, HALUAN — Pemilik rumah makan atau warung nasi di Pesisir Selatan diimbau untuk tidak membuka rumah makannya di siang hari selama bulan puasa.

PAINAN, HALUAN — Mardiana (51) janda beranak empat warga Warga Koto Raya Lakitan Selatan, Kecamatan Lengayang saat ini masih tinggal di rumah tidak layak huni. Kondisi rumah yang ditempatinya itu memprihatinkan dan sudah sepatutnya dibedah.

Mardiana yang bekerja sebagai tukang setrika dan cuci pakaian itu menyebutkan, rumah tempat tinggalnya itu berdiri di atas sebidang tanah dengan ukuran lima kali enam meter. Rumah itu didirikannya pulahan tahun lalu ketika suaminya masih ada.

“Ya hanya beginilah rumah saya.Saya belum mampu memperbaikinya akibat ketiadaan biaya.

Meski demikian anak anak tetap harus tinggal disini meski dengan segala kekurangan,” katanya.

Sementara itu Miko (30) tetangga Mardiana menyebutkan, sanakfamili dan warga sekitar memang telah berupaya untuk memberikan bantuan bagi rumah Mardiana. Namun kemampuan tetangga sangat terbatas.

“Baru baru ini kami membantu penggantian atap rumbia yang telah bocor. Penggantian itu mendesak dilakukan mengingat penghuni sulit berteduh bila hujan datang,”katanya.

Dikatakannya, sebenarnya masih banyak bagian rumah yang perlu perbaikan misalnya dinding, lantai, tiang dan lain sebaginya. “Kemampuan kami sangat terbatas,oleha sebab itu perbaikanrumah tersebut tersendat,”kata Miko lagi.

Ia berharap rumah tersebut dapat bantuan bedah rumah dari pemerintah atau pihak lainnya.(h/har)

Bila diketahui ada rumah makan beroperasi di siang hari selama bulan puasa, maka pemerintah tidak segan menindaknya. Untuk menindak pengusaha rumah makan tersebut, pemerintah mempersiapkan Tim SK - 5.

Bupati Pesisir Selatan Nasrul Abit menyebutkan, pemilik rumah makan perlu menghargai umat muslim atau saudara saudaranya yang sedang menjalankan ibadah puasa. Oleh sebab itu, pemerintah tidak membolehkan ada rumah makan yang beroperasi melayani konsumen disaat puasa.

“Pemerintah selalu memberlakukan pelarangan terhadap rumah makan melayani konsumen setiap bulan puasa.

Ini semata mata demi menjaga kekhusukan umat muslim menjalankan ibadah puasa. Seperti biasa pemerintah mengeluarkan edaran

Pengunjung Objek Wisata Diprediksi Meningkat PAINAN, HALUAN — Objek wisata Pessel diprediksi akan sudah mulai mengalami ledakan pengunjung dua hari menjelang Ramadan. Objek wisata favorit bagi wisatawan menjelang puasa adalah wisata air terjun, sungai dan pantai.

Guna menghadapi kemungkinan ledakan yang akan menjadi tujuan saat balimau tahun 2013, pemerintah dan pengelola objek wisata telah siap dengan berbagai fasilitas dan strategi pengamanan di lokasi objek wisata misalnya persiapan pengelolaan parkir, makanan dan lain lain.

Objek yang biasanya selalu menjadi tujuan balimau tersebut adalah Air Terjun Bayang sani di Bayang, Air Terjun Timbulun Painan, Air Terjun Malepang Tapan dan Jembatan Akar Bayang Utara.

Ego (33), pengelola Jembatan Akar menyebutkan, saat ini memang belum terjadi peningkatan jumlah pengunjung di lokasi wisata Titian Akar. Peningkatan pengunjung terjadi beberapa hari menjelang balimau. Oleh karena itu ia dan warga disana telah mempersiapkan kawasan itu sebaik mungkin bagi pengunjung.

Sementara Rudi (35), warga yang tinggal dekat air terjun Malepang menyebutkan, kawasan ini juga menjadi tujuan wisatawan. Mereka biasanya melaksanakan aktifitas mandi bersama dikawasan objek wisata tersebut. “Hari libur atau hari besar nasional lainnya kawasan ini dipadati pengunjung,” katanya menjelaskan.

Kepala Dinas Pariwisata Pessel, Nazwir menyebutkan, lonjakan pengunjung di objek wisata Pesisir Selatan akan mencapai puncaknya pada hari balimau.

“Pada hari itu, titik yang akan menjadi konsentrasi massa berada di Jembatan Akar, Bayang Sani, Kapolo Banda Koto Kandih, Timbulun Painan dan Malepang Tapan,” katanya.

Sementara itu Personil Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Pesisir Selatan akan disiagakan di sejumlah objek wisata pemandian untuk tujuan pengamanan lokasi pemandian yang diprediksi bakal ramai dikunjungi sehari menjelang puasa.

“Untuk langkah pengamanan, kita akan turunkan personil di seluruh objek wisata yang diprediksi akan dipadati pengunjung,” kata Zulfian Kepala Satpol PP Kabupaten Pesisir Selatan.

Dikatakannya, setiap tahun keramaian selalu terjadi di sejumlah objek wisata pemandian.

Pengamanan akan dilakukan bersama gabungan tim dari Kepolisian dan TNI serta unsur kepemudaan di lokasi wisata. Beberapa lokasi wisata yang diprediksi akan dibanjiri pengunjung seperti Objek Wisata Pemandian Kayu Gadang di Koto XI Tarusan dan Bayang Sani serta Jembatan Akar di Kecamatan Bayang.

Disebutkannyai, kenyamanan pengunjung dan kelancaran lalu lintas menjadi prioritas pengamanan Satpol PP bersama tim gabungan lainnya. (h/har)

agar semua pihak saling menghargai dibulan suci ini,” katanya menjelaskan.

Dikatakannya, untuk kelancaran dan ke khusyukan umat muslim beribadah, pemerintah juga menganjurkan setiap tempat ibadah menyelenggarakan kegiatan keagamaan semaksimal mungkin, misalnya kegiatan tadarus, MTQ, kuliah subuh dan lain lain. Oleh karena itu, diperlukan kepekaan pengurus rumah ibadah mengelola kegiatan selama ramadhan.

“Selain itu, pemerintah juga menginstruksikan kepada sekolah sekolah yang ada untuk menyelenggarakan pesantren ramadan. Pesantren ramadan merupakan momen bagisekolah untuk menciptakan siswa disiplin dan berakhlak mulia,”katanya lagi menjelaskan.

Pengelola sekolah juga diminta membekali parasiswa dengan buku agenda ramadhan. Buku agenda ramadan tersebut juga merupakan alat bagi para guru dan orang tua untuk mengtahui dan mengontrol kegiatan siswa selama ramadan.

“Jadi program pemerintah selama ramadan tahun ini sudah dirancang sedemikian rupa. Dari program program yang ada tersebut diharapkan kekhusyukan umat muslim selama ramadhan dapat terjaga,” katanya menjelaskan.(h/har)

Tim Ramadan Sampaikan Informasi Pembangunan SAWIT — Petani sawit Kambang Harapan sedang memindahkan sawit ke kendaraan pengangkut

Petani Berharap Harga Sawit Naik PAINAN,HALUAN — Petani sawit dan gambir di Pesisir Selatan berharap terjadi kenaikan harga komoditi tersebut selama bulan puasa hingga lebaran. Harapan naiknya dua komoditi perkebunan itu muncul akibat tingginya kebutuhan selam bulan puasa hingga lebaran mendatang.

Basri (55) petani sawit di Kambang Harpan Kecamatan Lengayang menyebutkan, harga tandan buah segar saat ini belum menguntungkan bagi petani. Satu kilogram TBS hanya dibeli pedagang pada kisaran Rp800.

“Harga tersebut sebetul belum menguntungkan bagi petani mengingat tinggianya biayaproduksi dan biaya selama bulan puasa.Oleh karena itu,kami berharap terjadi kenaikan harga TBS selama bulan puasa hingga lebaran mendatang,”katanya.

Hal senada juga dirasakan petani gambir. Petani gambir di Kecamatan Sutera mengeluh akibat harga gambir tidak kunjung membaik memasuki bulan puasa. Pedagang hanya membeli Rp15 ribu perkilogramnya dari petani.

Ujang Kemel (38), petani gambir di Sutera menyebutkan, petani hanya bisa menjual gambir kering ke pedagang

seharga Rp15 ribu perkilogramnya. Harga tersebut telah berlaku semenjak beberpa pekan terakhir.

“Harga ini tidak menguntungkan bagi petani. Kami malah kewalahan untuk menutupi biaya operasional, mulai dari biaya perawatan, biaya panen hingga kempa.

Dengan harga itu, maka hanya bisa menutup biaya operasional.

Lalu bagaimana dengan biaya yang meningkat selama ramadan?,” ungkap Ujang Kemel di Pasar Surantiah.

Menurut Ujang Kemel, ia sangat tertekan dengan prendahnya harga gambirr.

Dengan harga itu, maka ia sulit membiayai berbagi kebutuhan keluarga, misalnya biaya sekolah anak anak dan kebutuhan rumah tangga.

“Kami berharap harga gambir segera membaik pada bulan ramadan hingga lebaran,” katanya.

Rendahnya harga gambir tersebut menurut Chandra (36) pedagang pengumpul di Surantiah disebabkan banyaknya produksi gambir akhir akhir ini.

Selain itu, kenaikan gambir juga disebabkan terjadinya penurunan harga ditingkat eksportir.

“Jadi ini bukan kesalahan atau permainan pedagang pengumpul, tapi akibat anjloknya harga di

pasaran luar negeri” katanya.

Sebelumnya menurutnya harga gambir malah sempat meroket. Petani gambir ketika itu di Pesisir Selatan bergairah merawat dan memanen daun gambirnya. Bahkan, ladang gambir yang selama setahun belakangan ditinggalkan pemiliknya kembali dikelola dengan baik.

Harga gambir di Sutera dan Lengayang sebelum harga anjlok dari pedagang kepetani berkisar Rp22.000 hingga Rp26.000 perkilogramnya. Harga ini jauh meroket dibandingkan harga sebelumnya yang hanya pada kisaran Rp8.000 hingga Rp12.000.

Menurutnya, terjadinya kenaikan harga gambir di Pesisir Selatan ketika itu disebabkan meningkatnya permintaan pasar luar negeri, terutama India, sementara produksi gambir sedikit. Selain itu kenaikan harga gambir juga dipicu makin bertambahnya jumlah eksportir gambir di Sumatera Barat.

“Harga gambir tergantung kualitas dan kadar airnya. Harga gambir dengan kadar air 0 persen Rp26.000 ribu. Sementara bila kadar air masih 10 sampai 5 persen sekitar Rp22.000 perkilogramnya,” katanya menjelaskan. (h/har)

PAINAN, HALUAN — Sekretaris Daerah Pesisir Selatan Erizon menyebutkan, Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan memanfaatkan bulan Ramadan untuk menyampaikan informasi pembangunan melalui Tim Ramadan. Selain untuk menyampaikan informasi pembangunan, Tim Ramadhan yang diturunkan juga menampung aspirasi masyarakat yang dikunjungi ke masjid masjid yang telah diagendakan.

Disebutkan Erizon, penyebaran informasi ke masyrarakat dan menampung informasi merupakan agenda rutin pemerintah setiap tahun. Dari pengalaman tahun sebelumnya, kegiatan ini sangat dirasakan manfaatnya oleh pemerintah maupun masyarakat di Pesisir Selatan.

“Warga Pesisir Sealatan akan mengetahui kegiatan pembangunan yang sedang dan akan dilaksanakan pemerintah. Sementara pemerintah akan menerima informasi dan masukan pula dari masyarakat, terutama terkait isuisu pembangunan terkini,” kata Erizon lagi.

Sementara itu terkait awal puasa, Pemerintah Pesisir Selatan masih menunggu keputusan pemerintah pusat. Meski masih beberapa hari lagi, pemerintah kabupaten tidak dapat menentukan 1 Ramadan sendirian. Namun jika ada perbedaan soal 1 Ramadan di masyarakat, warga Pessel tidak perlu memperbesar persoalan tersebut.

Sekda Pessel Erizon menyebutkan, oleh karena daerah itu menunggu keputusan Ke-

mentrian Agama RI, maka bila ada perbedaan di masyarakat tidak perlu dipertentangkan. Ini terkait dengan adanya kemungkinan terjadinya perbedaan penentuan tanggal 1 Ramadhan.

Dia menyebutkan, untuk menghadapi Ramadhan tahun ini, pemerintah telah menggodok Tim Safari Ramadan tahun 2013. Penyusunan Tim Ramadhan Pemkab Pessel telah rampung awal Juli ini.

Tim dirancang untuk mensosialisasikan agenda dan program pembangunan kemasyarakat yang dikunjungi.

Erizon menyebutkan, Tim Ramadan jumlahnya akan sama dengan tahun lalu.

Direncanakan akan mengunjungi sebanyak 24 mesjid.

“Mesjid - mesjid yang akan menjadi agenda kunjungan tersebut tersebar pada di 15 kecamatan dan masing-masing kecamatan rencananya akan dikunjungi 1 hingga 2 mesjid.

Ini mengingat keterbatasan tenaga dan waktu,” kata Erizon.

Dikatakannya, kepada masing masing tim diberikan atau dibekali dengan materi untuk disampaikan ke masyarakat. Dalam ancar ancar Tim Safari Ramadan Pemkab akan membagi tim menjadi enam, masing-masing akan dipimpin oleh Bupati, Wakil Bupati, Sekdakab, Ketua DPRD, Kapolres dan Dandim.

“Setiap tim dirancanakan akan mengunjungi empat mesjid selama kegiatan Safari Ramadhan, jadi tidak jauh berbeda dengan tahun sebelumnya,” jelasnya. (h/har)

Ramadan dengan Nasi Dalam Kampie di Pancung Taba Oleh: Haridman Kambang BILA anda hadir perhelatan nikah di Nagari Pancung Taba, Bayang Utara, Kabupaten Pesisir Selatan, maka anda akan menemukan tradisi khas dan unik. Yakni para tamu akan dijamu dengan nasi yang wadahnya kampie.

Kampie (sejenis kantong yang terbuat dari anyaman mendeng atau mensiang-red) bukan wadah alternatif, namun sudah menjadi perkakas rumah tangga semenjak dahulunya di Pancung Taba. Dan bila Ramadan tiba, kampiapun tampil sebagai perkakas agar nasi tetap hangat saat sahur.

“Kami disini sudah terbiasa menghidangkan nasi dengan kampie. Tradisi ini tetap bertahan hingga kini diseluruh kampung di Nagari Pancung Taba. Para penerus generasi tampaknya tidak malu dengan tradisi ini. Itu yang menyebabkan masih bertahan hingga kini,” ungkap Zamzami (57), warga Pancung Taba.

Menghidangkan nasi dengan kampie menurutnya, merupakan tradisi yang dibawa nenek moyang warga Pancung Taba dari negeri asalnya di darek. Meski tidak bisa dijelaskan kapan nenek

moyang orang Pancuang Taba membawa tradisi ini, setidaknya ada sejumlah bukti kesamaan antara kampie darek dengan di Pancuang Taba. Baik ukuran maupun seni anyaman rumput agamnya (sebutan untuk bahan pembuat kampie).

Ia menyebutkan, berdasarkan penuturan dari pendahulunya, ada sejumlah manfaat bila menyimpan atau menghidangkan nasi dengan kampie. Manfaat itu berkaitan dengan kualitas nasi dan efektifitas tempat yang digunakan saat menghidangkan nasi.

“Pertama, dari informasi yang kami peroleh turun temurun, bila nasi di taruh

dalam kampie, maka aroma nasi tersebut akan bertambah baik dan nikmat. Anda bisa merasakan sendiri. Berbeda jika nasi ditaruh didalam piring atau mangkuk. Nasi dimangkuk atau piring, jika tidak segera dimakan, maka rasa, aroma dan kondisi fisiknya sedikit berubah,” ujar Zamzami.

Namun menurutnya, bila nasi ditaruh dalam kampie justru sebaliknya. Nasi menjadi harum. Selain itu, dengan menaruh nasi dalam kampie, maka proses menghidangkan makanan.

Selanjutnya kata Zamzami, selain dipergunakan untuk acara adat, maka kampie juga digunakan orang untuk me-

nyimpan nasi ke ladang atau ke rimba. Nasi dalam kampie biasanya tidak akan basi selama dua hari. Katanya, pagi berangkat, sore besoknya, nasi tetap aman.

“Alasan selanjutnya adalah, untuk efektifitas tempat.

Maknanya ada dua. Pertama tempat menghidangkan nasi dan makanan lain biasanya sangat terbatas dalam menjamu tetamu. Disebabkan rata rata ruang tamu atau rumah tempat menjamu di sini berukuran kecil. Bila menggunakan mangkuk atau piring, maka tempat akan menjadi sempit,” kata Zamzami lagi menjelaskan.

Selanjutnya kata Zamzami, efektifitas dalam perawatan

dan penyimpanan. Kampie yang jelas tidak memerlukan orang banyak untuk membersihkannya, sementara piring atau mangkok perawatannya jauh lebih rumit dan memerlukan banyak orang.

Diingatkan Zamzami, menuangkan nasi dari kampie perlu keterampilan tersendiri, jika tidak hati hati nasi akan keluar dengan takaran yang tidak diinginkan.

“Setelah digunakan, biasanya kampie dibersihkan atau dicuci sampai bersih hingga tidak ada sisa nasi. Setelah dicuci, kampie dijemur hingga kering sempurna, tujuannya supaya kampie tersebut tidak ditumbuhi jamur atau kapang.

Pembersihan kampie perlu

diperhatikan dengan seksama, dan tidak semua orang bisa membersihkannya,” kata Zamzami lagi.

Lalu katanya, setelah kering sempurna, kampie telah bisa disimpan lagi ditempat yang telah disediakan.Suatu waktu bisa digunakan lagi untuk keperluan yang sama atau keperluan keladang.

Tapi yang jelas tempat penyimpanan tidak memerlukan lokasi yang besar.

Terkait membuat kampie, rata rata petani di Pancuang Taba menguasai cara membuatnya. Sementara bahan baku merupa mendong atau mensiang atau juga disebut rumput agam tersebut sengaja dibudidayakan di sawah masyarakat. ***

>> Editor : Atviarni

>> Penata Halaman: Rahmi

F I G U R A 21

RABU RABU, 3 JULI 2013 M 24 SYA’BAN 1434 H

FEDI NURIL

Lulus Kuliah Hukum, IPK Jupe 3,4

Tak Mau ‘Langkahi’ Kakak MEMANG tidak ada aturan resmi yang melarang nikah lebih dulu atau melangkahi kakak kandung. Namun sebisa mungkin aktorFedi Nuril tidak akan melakukan itu. Keluarganya pun tidak buru-buru memintanya menikah, karena masih memiliki kakak yang belum nikah.

“Saya punya kakak tertua, dia yang masih diusahain. Kalau saya belum disuruh-suruh sama keluarga. Bisa dibilang gitu, lebih santai karena kakak belum,” kata Fedi Nuril, Senin (1/ 7).

Saat ditemui di preskon film Moga Bunda Disayang Allah, di Kantor Soraya Intercine Films, Menteng, J a k a r t a

Pusat, Fedi mengaku akan merasa aneh jika harus melangkahi kakaknya.

Sebaliknya, kemungkinan sang kakak juga akan memiliki perasaan

yang sama.

“Emang nggak ada aturan untuk tidak ngelangkahi. Tapi pas ijab, biasanya perasaan aneh itu muncul, kata temen.

Sebisa mungkin jaga perasaan nggak enak itu. Aku tiga bersaudara,” tukasnya.

Fedi sendiri mengaku siap jika nantinya dipertemukan dengan jodoh sesuai ketetapan Allah.

Dia tidak mempersoalkan usianya yang masih muda, namun jika memang sudah ketemu jodoh tentu tidak bisa dihindari.

Selama ini dirinya juga selalu serius dalam menjalin hubungan.

“Kalau pacaran ya straight to the poin. Pacar saya terakhir lebih muda. Belum siap, nggak mau paksa. Dari saya insya Allah ya siap.

Banyak denger cerita orang, bisa buat pegangan. Ya siapsiap aja,” ungkapnya.

“Dulu temen saya banyak yang nikah muda.

Kalau ketemu sama yang ada chemistrynya, siap ya ayo,” tambahnya. (h/ kpl)

MENGINAP selama tiga bulan di tahanan ternyata tak menghambat Julia Perez (Jupe) untuk terus menimba ilmu. Belakangan, dirinya diketahui baru saja selesai menjalani ujian akhir semester (UAS) dan menuai hasil memuaskan.

Menurut bintang film ‘Gending Sriwijaya’ itu, meski harus mendekam di penjara tak berarti waktunya untuk kuliah terhenti.

Jupe memang tercatat sebagai mahasiswa Jurusan Hukum Universitas Bung Karno, Jakarta.

“Banyak yang prediksi kalau aku di dalam penjara aku nggak bisa belajar lagi. Ketika di dalam aku belajar dan semua berjalan dengan lancar,” ujarnya saat dihubungi via telepon, Selasa (2/7/2013).

Hasil belajarnya selama berada di tahanan pun tak sia-sia. Kekasih Gaston Castano ini mendapat nilai tinggi dengan IPK 3,4. Bagi Jupe, nilai yang ia peroleh tersebut menjadi pembuktian dari dirinya selama ini.

“Nilai yang gue dapetin itu adalah untuk diri gue. Gue merespek diri gue sendiri. Gue harus bangga dengan diri gue. Nilai gue adalah hasil dari memerangi diri gue sendiri,” tandasnya. (h/dtc)

Atiqah Hasiholan Ngebet Jadi Atlet SUKSES melakoni berbagai peran dilayar lebar tak membuat Atiqah Hasiholan puas. Ia rupanya masih punya impian berperan menjadi seorang atlet.

“Aku pengen berperan jadi atlet sampai sekarang belum kesampaian. Aku peran apa aja sih mau, tapi jadi atlet itu kayaknya seru,” ungkap Atiqah disela acara peluncuran trailer film La Tahzan, di Falcon Picture, kawasan Duren Tiga, Jakarta Selatan, Senin (1/7).

Putri d a r i seniman

sekaligus aktivis sosial Ratna Sarumpaet itu menilai setiap peran memberi tantangan dan pengalaman baru. Ia pun selalu tertantang dengan peran baru di setiap film.

Seperti halnya di film terbarunya yang bernafaskan religi, La Tahzan.

“Film ini mengambil dari nilai-nilai islami, tapi tidak hanya untuk orang islam saja karena ceritanya universal,” papar Atiqah.

“Di sini aku memainkan karakter yang lemah lembut sekali, unyuunyu sekali. Suatu karakter yang nggak pernah ditawarkan ke aku,” imbuhnya.(h/inl)

Agnes Monica Bantah Ganti Nama

Inul Daratista Gelar Lomba Karaoke Tingkat Dunia PEDANGDUT Inul Daratista rupanya punya ide unik, yakni menggelar lomba karaoke tingkat dunia. Lomba itu akan bersaing dengan 40 negara dari seluruh dunia.

“Nantinya pemenang lomba bakal ikut final ke Finlandia dalam ajang KWC (Karaoke World Competition),” kata Inul disela acaraMeet & Greet di Inul Vizta Mall Cijantung, Jakarta Timur, Senin (1/7) malam.

Namun untuk mengikuti lomba tersebut, Inul sudah menentukan kriteria tersendiri, salah satunya melarang penyanyi profesional untuk mengikuti kompetisi itu.

“Kriteria peserta tidak pernah jadi pemenang, tidak pernah masuk studio rekaman, masih bayi banget deh. Karena disini saya mau kasih kesempatan pada mereka yang punya bakat dan masih baru,” paparnya.

Rencananya, setelah mengikuti final di Finlandia pada September mendatang pemenang lomba KWC tersebut akan diorbitkan oleh Inul melalui manajemen miliknya.

“Saya kan punya manajemen Inul Vista ya siapa tahu nanti akan kita ajak rekaman atau diarahkan seperti apaitu sedang kita pikirkan,” tutupnya.(h/inl)

KETIKA membawakan single debutnya ‘Coke Bottle’ di Amerika pada 29 Juni lalu, Agnes Monica sempat diperkenalkan dengan nama Agnes Montana oleh DJ pengiringnya, Freestyle Steve. Rumor yang beredar, debut internasional Agnes ditandai dengan pergantian nama panggung. Agnes pun buka suara.

Lewat sesi wawancara dengan Ardan Radio yang disiarkan langsung, Selasa (2/7/2013) Agnes membantah spekulasi yang telanjur merebak menjadi pro dan kontra tersebut. “Tadi pagi udah dikonfirmasi langsung sama @agnezmo ya onair di ARDAN. Gosip aja katanya,” tulis akun Twitter @ardanradio.

Agnes berkesempatan menampilkan lagu ‘Coke Bottle’ dalam acara >> Editor : Nova Anggraini

Timbaland di Palace Hotel, San Francisco.

Momen spesial itu terjadi dua hari jelang ulang tahunnya yang ke-27.

Iringan musik menghentak dari DJ Freestyle Steve mengalun dalam video yang beredar di internet. Agnes kemudian menggoyangkan tubuhnya dengan energik.

‘Coke Bottle’ memiliki nuansa musik club dengan instrumen elektronik yang kuat.

Agnes pun tampak menggerak-gerakkan bibirnya saja sesuai dengan lirik lagu tanpa menggunakan mic.

Sesekali ia berteriak dan mengajak penonton untuk bernyanyi, layaknya MC di sebuah kelab.

Setelah kini Agnes membantah ganti nama, rumor yang beredar pun terjawab. Ternyata, DJ Freestyle Steve hanya salah menyebut namanya.

Duh! (h/dtc) >> Penata Halaman: Rahmi

22

RABU RABU, 3 JULI 2013 M 24 SYA’BAN 1434 H

>> Editor : zikri

>> Penata Halaman: zikri

RABU RABU, 3 JULI 2013 M 24 SYA’BAN 1434 H

LINGKAR

Anggota Majelis Taklim Ikuti Tablig Akbar PARIAMAN, HALUAN — Ribuan anggota majelis Taklim dari berbagai daerah di Sumbar mengikuti Tablig Akbar di Pantai Gandoriah, Pariaman, Minggu (31/6).

Kegiatan tersebut digelar oleh Badan Kontak Majelis Ta’lim (BKMT) Kota Pariaman dalam menyambut bulan suci Ramadan dan juga memeriahkan HUT Kota Pariaman ke sebelas tahun ini.

Kegiatan yang digelar tersebut, menyambut bulan suci Ramadan dan juga memeriahkan HUT Kota Pariaman ke II tahun ini.

Walikota Pariaman, Mukhlis R, memberikan apresiasi kepada jemaah majelis ta’klim yang menghadiri tabligh akbar yang menurutnya sangat bermanfaat, karena dapat meningkatkan pengetahuan dan pemahaman kita tentang islam.

Sementara Ketua BKMT Kota Pariaman, Mahyareti, di BKMT Kota Pariaman, ada 97 kelompok majelis ta’lim. Dan siap mensukseskan program pembangunan Kota Pariaman, khususnya dibidang keagamaan Ketua Umum BKMT Pusat, Prof. Tutty Alawiyah dalam tausiahnya antara lain menyebutkan, Selaku hamba Allah mari kita aplikasikan islam dalam kehidupan sehari-hari, tingkatkan iman dan taqwa kepada Allah SWT, sehingga hidup menjadi lebih indah,” ujar Tutty.(h/tri).

Mobil Pustaka Keliling Disambut Warga PARIAMAN, HALUAN — Kunjungan mobil pustaka keliling pemerintah Kota Pariaman ke sejumlah desa, Kamis (27/6) disambut hangat warga.

Mobil dengan 1.000 judul buku, sejak dari buku-buku bacaan untuk anak – anak, buku pelajaran dan umum, pada kamis itu mengunjungi 3 desa, yakni Marunggi, Marabau dan Desa Sikabu.

Puluhan warga, termasuk anak-anak, memanfaatkan buku-buku yang ada ketika mobil ustakaan keliling tersebut berkunjung ke tempat mereka. Ada yang membaca di tempat, adajuga yang meminjam buku-buku yang secara otomatis mereka terdaftar sebagai anggota pustaka keliling.

Mobil pustaka keliling milik Pemerintah Kota Pariaman itu mengunjungi desa 10 hari dalam sebulan secara berganti desa dan itu dilakukan selama Sembilan bulan, kata Ernida Puspita, pengelola perpustakaan keliling tersebut.

Kunjungan mobil pustaka keliling ke desa dan kelurahan yang ada di Kota Pariaman juga dilakukan oleh Pustaka keliling provinsi Sumatera Barat. Kunjunga tersebut dilakukan 6 kali kunjungan/desa selama 9 bulan.

Buku-buku yang ada di mobil pustaka keliling yang berkunjung ke desa dan kelurahan di Kota Pariaman tersebut meliputi ; buku agama, pertanian, buku cerita untuk anak-anak dan bukubuku pelajaran sekolah.(h/tri).

Sabiduak Sadayuang

23

Warga Antusias Urus IMB PARIAMAN, HALUAN — Antusias warga Pariaman untuk mengurus IMB sebagai izin mendirikan bangunan makin tinggi.

Buktinya sejak dari Januari hingga akhir Juni tahun 2013, sudah 128 Izin Mendirikan Bangunan yang diterbitkan Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu dan Penanaman Modal (KP2TPM) Kota Pariaman.

Kepala KP2TPM, Alfian kepada Haluan Senin (1/7), menjelaskan, jumlah IMB yang diterbitkan itu bila dibanding periode yang sama di tahun sebelumnya, meningkat, meski tidak banyak tetapi ada kemajuan.

Banyak untungnya membangun ber IMB, setidaknya bangunan yang didirikan oleh masyarakat punya kekuatan hukum.

Namun diharapkan juga, jika membangun bagi yang sudah mengurus IMB, tolong dipasang, sehingga memudahkan petugas ketika melakukan pengecekan IMB terhadap bangunan yang sedang dikerjakan.

Alfian juga menyebutkan, Izin Mendirikan Bangunan tidak hanya untuk bangunan milik masyarakat saja tetapi juga untuk pembangunan gedung /kantor pemerintah, juga pakai IMB. Pembangunan gedung pemerintah harus juga pakai IMB, itu ditunjang Perda Kota Pariaman nomor 7 tahun 2013.

Sejak Perda itu ada, sudah 19 IMB yang diterbitkan, IMB yang dikeluarkan kebanyakan berkaitan dengan pembangunan atau rehab sekolah, pembangunan sejumlah prasarana dan sarana di DKP Kota Pariaman.(h/tri).

JABAT TANGAN — Walikota Pariaman Mukhlis R, berjabat tangan dengan salah seorang warga penerima BLSM usai menyerahkan bantuan tersebut secara simbolis di Kantor Pos Pariaman, Senin (1/7). TRISNALDI

3.315 RTS Terima BLSM

Permintaan Penerangan Jalan Meningkat PARIAMAN, HALUAN — Menjelang Ramadan, permintaan penerangan jalan dari masyarakat, untuk jalan lingkungan, termasuk jalan-jalan yang menuju rumah ibadah bagi yang belum ada PJU, meningkat.

Permintaan itu beragam, mulai dari bola lampunya yang ada, tetapi tidak berfungsi, ada juga yang tiangnya ada, tetapi jaringan PJUnya tak ada, dan ada sama sekali tiang lampu tidak ada, jaringan PJU-pun tak ada.

“Permintaan masyarakat yang masuk tersebut kita sikapi dengan positif, namun dalam pelaksanaanya kita urai satu-satu”, kata Kepala UPTD PJU Dinas Pekerjaan Umum Kota Pariaman, Mahyulis, kepada Haluan Senin (1/7).

Menurut Mahyulis, diurai satu-satu tersebut artinya, bila tiang ada, bola lampu tak ada, jaringan PJU ada, kita pasang segera. Tetapi bila semua tidak ada, tiang lampu tak ada, jaringan PJU-pun tak ada, kita tangguhkan dulu, ini tak bisa dikerjakan dengan dana rutin, tetapi harus diajukan dulu melalui APBD. Tahun ini peningkatan penerangan jalan di Kota Pariaman ada, itu tersebar di tujuh titik, biaya Rp2 miliar lebih, dari APBD Kota Pariaman tahun 2013.

Lokasi-lokasi tersebut diantaranya, GOR Karan Aur, Pakasai-Pauh Timur, Sintuk-Naras, Labuang Batas Kota (Kecamatan Pariaman Timur), Simp Apar-Tanjung Sabar , simp. sianik-Simp Tabuik, Simpang Tabuik ke Koto Kaciak arah Kampung Pondok, Simpang Tabuik ke setasiun kereta api.

PJU yang dipasang, ada lampu mercuri warna kuning , termasuk penerangan high mast atau penerangan lampu bertiang tinggi yang akan di pasang di dua lokasi, terminal jati dan Gor karan aur. Lampu tiang tinggi itu satu tiang dengan 6 bola, masing-masing bola lampu, berkekuatan 1.000 watt.

Dengan adanya peningkatan PJU tersebut, di harapkan ruas jalan di kota Pariaman menjadi terang-menerang dan bertambah indah, dan juga kebutuhan akan PJU dari tahun ke tahun terus terpenuhi secara bertahap.

Disisi Lain, kepala Bidang Tata Ruang, Masril juga dari Dinas PU Kota Pariaman menyebutkan, pengembangan pembangunan yang dilaksanakan, tetap mencacu kepada Tata Ruang.

Tahun ini (2013), sejumlah kawasan, tidak hanya di pusat kota, tetapi juga di kawasan pantai, yakni Gandoriah, Cermin dan Pantai Kata, akan dilengkapi lagi dengan fasilitas layak anak.

Desain untuk pengembangan fasilitas itu sudah ada, tinggal waktu pelaksanaanya. Pekerjaan bakal dilaksanakan dengan dana DAK, paling tidak dimulai menjelang Agustus mendatang.

“Pelaksanaan tata ruang tetap akan diisi dengan program Green City, dengan demikian pembangunan tertata dengan baik, penghijauan tidak terabaikan,” kata Masril.(h/tri).

KOTA PARIAMAN

WALIKOTA Pariaman Mukhlis R, dan Ketua Umum BKMT Pusat, Prof. Tutty Alawiyah, di tengah anggota majelis Ta’lim sumbar, usai Tabligh Akbar. TRISNALDI

PARIAMAN, HALUAN — Sebanyak 3.315 Rumah Tangga Sasaran (RTS) di Kota Pariaman tercatat sebagai penerima BLSM dan jumlah tersebut tersebar di empat kecamatan, yakni di Kecamatan Pariaman Kecamatan Pariaman Utara, 1.054 RTS, Pariaman Selatan 731 RTS, Pariaman Tengah, 747 RTS, dan Pariaman Timur, 782 RTS. Dana BLSM di Kota Pariaman diserahkan Walikota Pariaman, Mukhlis R secara simbolis kepada warga Pariaman yang menerima, di Kantor Pos Pariaman, Senin (7/1).

Bantuan dari pemerintah pusat itu diberikan terkait kebijakan Pemerintah menaikan harga bahan bakar minyak dan dana tersebut sebagai kompensasi kepada wargga miskin yang terimbas akibat inflasi ditimbulkan kenaikan BBM. “Ini kebijakan pemerintahpusat”, kata Mukhlis R. Selama ini BBM disubsidi dengan dana ratusan triliun

PUS Jadi Sasaran KB Kes PARIAMAN, HALUAN — Pasangan usia subur (PUS) di daerah tertinggal, terpencil dan daerah pantai (Daciltastai) termasuk daerah sasaran kegiatan KB-Kes di Kota Pariaman.

“Diperkirakan masih ada sekitar 600 (PUS) di daerah tersebut yang perlu pelayana KB”, kata Kelapa BP2KB Kota Pariaman, Yutiardi kepada Haluan Senin, (1/7) Perkiraan PUS yang demikian itu bukan berarti tingkat pelayanan tidak sampai ke daerah-daerah dimaksud, tetapi perkiraan itu sesuai dengan perkembangan yang ada.

Kegiatan KB, selalu melibatkan berbagai dinas instasi di kota Pariaman, contoh melalui kegiatan Manunggal TNI KB-Kes, pencapaian utuk target tersebut bias juga dilakukan.

Kegiatan tersebut sudah di mulai sejak Mei 2013 lalu, melalui sebuah pencanangaan yang akan

rupiah. Kalau ini terus dilaksanakan, bisa-bisa APBN jadi jebol.

Pemerintah secara bertahap mengurangi subsidi BBM, dan seterusnya subsidi itu dialihkan untuk pembangunan jalan dan jembatan, kesehatan serta pendidikan.

Kebijakan yang dibuat itu tidak mudah, mengundang pro dan kontra, namun kebijakan yang dikeluarkan pemerintah itu untuk mengurangi beban masyarakat oleh sebab itu kita perlu mendukungnya.

Disebutkan Walikota, data penerima BLSM, dari pemerintah pusat, sesuai dengan data PNP2K. Dan jika ada yang tidak tepat sasaran penerima BLSM, diharapkan kesadaranya untuk mengembalikannya.

“Ini data sementara, kalau ada yang tidak tepat sasaran, Kepala Desa/Lurah silahkan adakan musyawarah, usulkan data yang valid untuk tahap berikutnya” tegas Mukhlis.

Kepala Kantor Pos Pariaman, Histo Demial, menjelaskan, penyaluran BLSM diawali dengan pendistribusian Kartu Perlindungan Sosial (KPS) ke Desa dan Kelurahan.

Penyaluran KPS, dibantu Kepala Desa dan Lurah, langsung diserahkan kepada RTS penerima BLSM. Dan pihak Kantor Pos mengatur jadwal pengambilan untuk menghindari penumpukan masa yang mengambil BLSM. Pengambilan BLSM selain di Kantor Pos Pariaman, juga dilaksanakan di Kantor Pos Kurai Taji.

Dana yang disalurkan sekarang ini tahap pertama, untuk dua bulan sekaligus, bulan Juni dan Juli, Rp150 perbulannya. Tahap berikutnya akan disalurkan dibulan September 2013 mendatang.

‘Warga bisa melihat jadwal penyaluran dana BLSM di Kantor Pos Pariaman dan di Desa/Kelurahan masing-masing,”, kata Histol.(h/tri).

BBI akan Dinilai Tim Nasional

berakhir Oktober tahun ini.

Tahun 2013, target aseptor baru 2.118 dan untuk mencapai target demikian, juga bias melalui kegiatan TNI Manuggal KB-Kes. Di samping melalui pelayanan KB bersama mitra, diantaranya di Puskesmas dan mitra-mitra kerja.

Pertambahan PUS untuk ber KB di Kota Pariaman tidak terlalu banyak, karena hitungan yang dilakukan dan pendataan pasangan PUS tersebut berdaarkan angka orang yang menikah yang tercatat di kantor KUA di kecamatan yang ada di Kota Pariaman.

Dijelakan Yutiardy, jika ada PUS yang bermasalah dengan alat kontrasepsi, akan kita bantu dan atai secepatnya melalui biaya APBD. Jadi kita tidak anjurkan PUS yan sudah menikah untuk ber KB, tetapi juga jika ada masalah kita bantu atasi, sehingga kenyamanan warga ber-BK, tidak terabaikan, katanya. (h/tri)

PARIAMAN, HALUAN — Kelompok budidaya perikanan darat Tusamon, di Desa Kajai Kec amata Pariaman Timur dan Balai Benih Ikan (BBI) Kota Pariaman, akan dinilai tim penilai Nasional pada September atau Oktober tahun 2013.

Kepala Dinas Perikanan Kota Pariaman, Yanri Leza didampingi Kepala bidang Perikanan Budidaya, Irwan kepada Haluan, Senin,(1/7), Kelompok Tusamon dan BBI yang akan dinilai itu, memang merupakan unggulan dan juga sudah merupakan pemuncak di tingkat Sumbar, jadi wajar untuk ke tingkat nasional.

Tentang penilaian tingkat nasional itu, menurut Yanri, tim tersebut yang akan datang ke Kota Pariaman untuk melakukan penilaian.

Dan penilaian itu meliputi cara budidaya ikan yang baik dan pengetahuan anggota kelompok budidaya.

Persiapan terus dilakukan bersama provinsi, setidaknya mengenai administrasi, karena memang itu salah satu kelemahan yang harus dibenahi.

Dalasm kesempatan itu juga dijelaskan, perkembangan budidaya ikan airtawar di Kota Pariaman melalui usaha kelompok budidaya dan masyarakat secara individu berkembang baik, hingga kini kelompok budidaya itu sebanyak 32 kelompok.

Kelompok-kelompok tersebut membudidayakan beragam ikan, seperti ikan lele, gurami, nila dan ikan patin. Soal harga terkadang memang jadi kendala tersendiri, karena berfluktuasi,

terkadang mahal, terkadang murah.

Untuk menyiasati harga tersebut dengan mengolah ikan-ikan itu jadi makanan ringan, seperti kerupuk ikan, atau lele asap, yang kenyataanya cukup laris manis, di pasaran.

Yanri juga bicara soal produksi perikanan darat, tahun 2012, sebanyak 151,1 ton, terdiri dari ikan lele, gurami, nila dan ikan patin.

Sementara produksi perikanan darat triwulan 1 tahun 2013, mencapai 29.9 ton, juga untuk lele, gurami, nila dan ikan patin.

“Kita berharap dengan berkembangnya usaha budidaya perikanan darat di Kota Pariaman ini, dapat meningkatkan ekonomi mereka melalui usaha yang digelutinya” kata Yanri.(h/ tri).

Tim Penilai WTN Paparkan Hasil Lapangan PARIAMAN, HALUAN — Tim penilai penghargaan Wahana Tata Nugraha (WTN) tahun 2013 dari Kementerian Perhubungan RI memaparkan hasil peninjauan lapangan, di Aula Balaikota Pariaman, Jumat (28/6).

Yang ditinjau tim penilai, sehari sebelum pemaparan dilakukan, adalah sarana dan prasarana yang berkaitan transportasi dan lalu lintas. Di samping itu tim sejauhmana sarpras tersebut memberikan pelayanan dan kenyamanan

kepada masyarakat dan apakah sudah berfungsi dengan baik.

Seperti disebutkan Ketua Tim Penilai Karto, temuan di lapangan tidak banyak, secara keseluruhan sarana dan prasaran yang mendukung tranportasi Kota Pariaman cukub baik.

Namun begitu, kita berharap hasil temuan seperti adanya trotoar yang dipakai untuk berdagang dan adanya pengendara roda dua yang tidak pakai helm ketika mengendarai kendaraanya, bisa menjadi

perhatian kita semua untuk mewujudkan tranportasi yang lebih baik kedepan kata Karlo.

Hasil temuan tim penilai dipaparkan dihadapan jajaran Pemerintah Kota Pariaman.

Sementara Sekretaris Daerah Kota Pariaman, Armen dalam keempatan tersebut mengatakan, bahwa Pemerintah Kota Pariaman terus berkomitmen mewujudkan penyelenggaraan transportasi yang handal, berkelanjutan dan menjamin kesamaan hak pengguna jalan.

Peran serta masyarakat juga ditingkatkan dalam disiplin berlalu lintas.

Secara bertahap Pemerintah Kota juga meningkatkan dalam memberikan pelayanan yang baik terhadap transportasi, dengan membentuk tata jaringan jalan beserta kelengkapannya, berupa terminal bus, gerbang kota, rambu-rambu lalu lintas, marka jalan, trafficlight, halte, trotoar, semua itu bertahap sudah dilengkapi secara bertahap.

Dalam memberikan kenya>> Editor : Atviarni

manan kepada pengguna jalan, hampir semua jalan di Desa dan Kelurahan sudah diaspal hotmix, dengan kualitas jalan yang baik.

Tentunya hal ini bisa memberikan pelayanan yang baik kepada masyarakat sebagai penguna jalan.

Namun melalui sosialisasi, pemerintah terus mengajak masyarakat mematuhi peraturan lalu lintas sehingga hal tersebut dapat menurunkan angka kecelakaan lalu lintas di Kota Pariaman. (h/tri). >> Penata Halaman:Rahmi

24

RABU, 3 JULI 2013 24 SYA’BAN 1434 H

LINGKAR

HUT BHAYANGKARA

Pendidik Dilarang Berpolitik SARILAMAK, HALUAN — Dinas Pendidikan Kabupaten Limapuluh Kota menghimbau kepada pendidik terutama guru, pengawas serta seluruh elemen akademisi pendidikan di Kabuputen Limapuluh Kota, untuk tidak ikut campur dalam urusan politik.

Hal itu diungkapkan Kadisdik Limapuluh Kota, Desri saat melakukan sosialisasi penggunaan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) kepada sejumlah guru, pengawas di jajaran Diknas beberapa hari yang lalu di aula Alkausar, Tanjung Pati.

“Kita ini hanya orang akademisi pendidikan yang bertanggung jawab terhadap dunia pendidikan. Untuk itu, kita harapkan kepada orang-orang pendidik ini, jangan sampai ikut bermain politik.

Fokus saja demi mencerdaskan bangsa kita ini,” ujar Desri.

Alumni yang menamatkan S2 nya di UPI tahun 2006 itu menilai, 2013 ini merupakan tahun politik, di mana para pendidik bisa saja dimanfaatkan untuk terjun ke dunia politik.

“Tahun ini tahun politik, untuk itu jangan sekali-kali mudah terpengaruh ataupun ikut serta dalam berpolitik. Kita orang pendidik dan pegawai negeri yang dilarang dalam aturan untuk bermain politik,” tambah Desri.

Tetapi, ujarnya, orang-orang pendidik ini wajib mengajarkan kepada anak didik mereka tentang pengetahuan politik itu sendiri, sebagaimana yang telah ada dalam kurikulum pelajaran.

“Kita harus fokus memajukan dunia pendidikan, jangan terpengaruh oleh politik. Sehingga mutu pendidikan Limapuluh Kota ini bisa lebih meningkat lagi,” imbuh Desri. (h/ddg)

Pendaftaran CPNS Capra IPDN Dibuka SARILAMAK, HALUAN — P e m e r i n t a h Kabupaten Limapuluh Kota menerima pendaftaran CPNS calon praja (capra) Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) tahun ajaran 2013/2014. Pendaftaran dibuka mulai tanggal 1 Juli s/d 13 Juli ini.

Demikian isi surat edaran Sekretaris Daerah Kabupaten Limapuluh Kota H Yendri Tomas SE MM, Nomor 892.1/679/BKD-LK/ 2013 tanggal 1 Juli 2013 perihal penerimaan CPNS calon Praja IPDN tahun ajaran 2013/ 2014.

Dalam surat edaran tersebut dituliskan pendaftaran dilakukan oleh setiap peserta CPNS calon praja IPDN pada Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kabupaten Limapuluh Kota di Sarilamak.

Persyaratannya antara lain Warga Negara Republik Indonesia, berusia minimal 16 tahun dan maksimal 21 tahun per tanggal 1 Desember 2013.

Sedangkan bagi pelamar PNS tugas belajar maksimal berumur 24 tahun dan mempunyai masa kerja minimal 2 tahun.

Tahun ijazah SMA atau MA tahun 2011, 2012 dan 2013 bagi pelamar umum dengan nilai rata-rata minimal 7,00. Sedangkan tinggi badan minimal 160 cm bagi pria dan 155 cm bagi wanita.

Selain itu tidak bertato atau bekas tato dan bagi pria tidak ditindik atau bekas tindik.

Berikut tidak berkacamata atau kontak lensa minus, memiliki SKCK dari Polres dan surat keterangan berbadan sehat dari RSUD atau puskesmas.

Selain itu membuat surat pernyataan belum pernah menikah, hamil atau melahirkan dan sanggup tidak menikah selama mengikuti pendidikan.

Berikut membuat surat pernyataan bersedia menaati peraturan kehidupan praja dan bersedia mengembalikan seluruh biaya pendidikan yang telah dikeluarkan pemerintah dikarenakan mengundurkan diri, diberhentikan dan atau melanggar peraturan pendidikan, serta persyaratan lainnya yang bisa dilihat pada kantor BKD Kabupaten Limapuluh Kota.

“Untuk informasi lebih jelas, silahkan lihat pada BKD Kabupaten Lima Puluh di Sarilamak,” ujar Kabag Humas dan Protokoler Setdakab Lima Puluh Kota Muhamad S, SPd. (h/ddg)

Pelajar Limapuluh Kota Unggul dalam Berbagai Lomba SARILAMAK, HALUAN — Pelajar asal Kabupaten Limapuluh Kota berhasil merebut 7 medali emas atau juara I dan tetangganya Payakumbuh meraih 6 emas pada lomba tim dan lomba perorangan yang diselenggarakan panitia HUT Bhayangkara ke- 67 tahun 2013, 30 Mei sampai 30 Juni 2013.

Total emas, perak, dan perunggu atau juara I untuk pelajar Limapuluh Kota, 7 – 2 -1 dan diraih pelajar Kota Payakumbuh 6 – 2 – 8.

Juara-juara tersebut usai upacara 1 Juli 2013 di Mapolres Limapuluh Kota sudah menerima piala dari Kasat Lantas Hamidi SH, Ipda Amirwan KBO Lantas Polres Payakumbuh, Kanit Reg Iden Satlantas Ipda Aditia Lidarman, serta Kompol Irlon Kampai, Ketua Panitia HUT Bhayangkara.

Juara I yang diraih Limapuluh Kota berasal dari lomba cerdas cermat tingkat SLTA direbut SMKN 2 Guguk, lomba PBB tingkat SMP juara I direbut SMPN 1 Situjuh Limo Nagari, lomba PBB tingkat sekolah dasar direbut SDN 02 Sungai Kamuyang, lomba senam Lalu Lintas tingkat SD juga SDN 02

SANTUNAN — Wakil Bupati Limapuluh Kota Asyirwan Yunus menyerahkan santunan kepada anak yatim pada acara silaturahim Suku Piliang Nagari Pangkalan Kecamatan Pangkalan Koto Baru di Rumah Gadang Anam Koto nagari setempat, Rabu (26/6). HUMAS Sungai Kamuyang, lomba menggerek bendera masih SDN 02 Sungai Kamuyang Kecamatan Luak.

Hasil lomba cerdas cermat lepas dari SD 02 Sungai Kamuyang ,direnggut SD N 03 Halaban Kecamatan Lareh Sago Halaban.

Medali-medali emas diraih pelajar Kota Payakumbuh berasal dari lomba PBB tingkat SMA, SMKN 1 (SMEA Negeri) Payakumbuh, lomba senam Lalu Lintas tingkat SMA SMK N 1

Payakumbuh, lomba mengarang tingkat SMA juga SMK N 1 Payakumbuh.

Medali lomba senam Lantas tingkat SMP, lomba menggerek bendera tingkat SMP, serta cerdas cermat diborong MTsN Koto Nan Gadang.

Kegiatan berbagai lomba rangkaian HUT Bhayangkara di lingkungan Kabupaten Limapuluh Kota dan Kota Payakumbuh dibuka langsung Kapolres AKBP Rubintoro Suhada SIK,

sejak awal sampai akhir berjalan tertib, lancar dan penuh semangat.

Menurut Irlon Kampai dan Nasrul, ketua dan seksi lomba , panitia juga menetapkan pelatih terbaik pelajar PKS tingkat SMA yang didapat Fatli Riza, Annisa Anja Bestari, Novri Ayunda, Ahmad Bachrumsyah dan Lidri Indriani.

Kasat Lantas Polresta Payakumbuh AKP Hamidi SH juga menyerahkan piagam kepada

SMAN 2 Harau ‘Sekolah Pintar’ Segera Dioperasikan SARILAMAK, HALUAN — Salah satu sekolah kebanggaan Kabupaten Limapuluh Kota, yakni SMAN 2 Harau sekaligus sekolah unggul yang berada di pusat ibukota kabupaten itu, dalam beberapa hari lagi, difungsikan.

Bahkan, sekolah unggul yang terletak bersebelahan langsung dengan SMPN 3 Harau itu, bakal diresmikan Bupati Limapuluh Kota Alismarajo.

“Sebanyak 3 lokal serta bangunan pelengkap lainnya di SMAN 2 Harau, bakal difungsikan untuk proses belajar-mengajar.

Diperkirakan pengoperasian sekolah unggul itu rencananya pertengahan bulan ini,” ujar Desri, Kepala Dinas Pendidikan Limapuluh Kota kepada Haluan, Selasa (2/6).

Menurut penuturannya, SMAN 2 Harau tersebut merupakan sekolah unggul dengan menempatkan siswa-siswi yang berprestasi di Limapuluh Kota.

Bukan hanya siswa yang berprestasi, tetapi tenaga pelajar di sekolah yang menerapkan sistem boarding school itu, harus yang berprestasi dan pilihan di

Limapuluh Kota.

“SMAN 2 Harau bukan sekolah sembarangan, pelajar serta tenaga pengajarnya pun hanya orang pilihan dan berprestasi di Limapuluh Kota.

Intinya, SMAN 2 merupakan sekolah pintar milik Limapuluh Kota,” ujarnya.

Untuk tahun pertama ini, SMAN 2 Harau, hanya memiliki 90 siswa. “Pengoperasian perdana ini, 3 kelas akan diisi 90 siswa.

Masing-masing kelas hanya 30 siswa. Itu sudah memenuhi syarat sekolah unggulan,” imbuh Desri.

SMP N 1 Kecamatan Payakumbuh Giatkan Pencak Silat SIMALANGGANG, HALUAN — Dalam rangka mengisi waktu luang pelajar, juga untuk meningkatkan prestasi pelajar SMP Neg.1 Kecamatan Payakumbuh (ex SMP Neg Bunga Setangkai), para siswa bahkan beberapa murid SD dan SMP sekitar, bergabung latihan olahraga pencak silat di sekolah tersebut.

Latihan digelar 2 kali seminggu dan hari tetap Minggu pagi. Latihan pencak silat di bawah asuhan guru pembimbing dan guru yang datang dari IPSI Kabupaten Limapuluh Kota.

Seiring olahraga pencak silat,

SMP N 1 Kecamatan Payakumbuh juga banyak ikut latihan atletik di bawah asuhan pelatih PASI Limapuluh Kota Predi.

“Lokasi latihan di lapangan Sungai Beringin,” kata Osnely Jasmi MPd, Kepala SMP N 1 Kecamatan Payakumbuh Rabu pekan lalu.

Dalam waktu dekat, SMP Neg.1 Kecamatan Payakumbuh akan mengaktifkan kembali latihan sepak bola, basket ball yang telah banyak mengantar siswa sekolah tersebut bertanding di tingkat O2SN, Popda, Kejurnas KU (Kelompok Umur ) di Yogya.

Saat ini prestasi siswa yang sudah go regional bahkan internasional, adalah pelajar yang ikut cabang olahraga atletik, dan diharap cabang-cabang olahraga lain juga mengikuti jejak atlet atletik.

“Kunci untuk berprestasi memang latihan, latihan, latihan,” kata Osnely optimis.

Mata pelajaran lain, katanya, baik akademis maupun non akademis terus dibina. “Kita masih terbentur sarana prasarana, seperti untuk kegiatan tari.

Sebetulnya kita butuh ruang serbaguna,” tutur Osnely. (h/snt)

SUKU PILIANG SILATURAHMI

Puluhan Anak Yatim Diberi Santunan SARILAMAK, HALUAN — Sebanyak 30 anak yatim mendapat dana santunan dari seorang tokoh masyarakat Pangkalan Suyardi Syukur.

Bantuan itu diserahkan pada acara silaturahim ra_tusan orang Suku Piliang Nagari Pangkalan Kecamatan Pangkalan Koto Baru di Rumah Gadang Anam Koto nagari setempat, Rabu (26/ 6).

Pada acara yang ikut dihadiri Wakil Bupati Limapuluh Kota Asyirwan Yunus itu, juga dibagikan bantuan beras untuk 30 orang kaum duafa.

Dalam sambutannya, Wabup Asyirwan mengakui, silaturahim pesukuan

tersebut merupakan acara yang sangat istimewa. Hal ini hendaknya dilanjutkan terus pada masa-masa mendatang dan dapat ditiru oleh suku-suku lain.

“Saya berharap acara silaturahim Suku Piliang ini menjadi lokomotif bagi suku-suku lain. Sebab, acara ini akan meningkatkan hubungan kekeluarga, persatuan dan kesatuan di tengah masyarakat,” ujar Asyirwan.

Dikatakan, acara silaturahim itu hendaknya benarbenar tulus dan mendatangkan hubungan kasih sayang antar sesama serta mempunyai makna menyambungkan kembali hubungan yang

selama ini terputus.

Sebab, memutuskan tali persaudaraan hanya akan mendatangkan keburukan.

Bahkan Rasulullah SAW pernah bersabda bahwa tidak akan masuk surga orang yang memutuskan tali silaturahim.

Dengan adanya silaturahim, persatuan dan kesatuan, bisa dipastikan tidak akan ada masalah di tengah masyarakat yang tak dapat diselesaikan dan tidak akan ada harapan pembangunan yang tak dapat diwujudkan.

Persatuan dan kesatuan pada berbagai aspek kehidupan, akan dapat membawa Pangkalan ke arah lebih maju lagi.

“Pangkalan adalah salah satu dari tiga kawasan strategis di Kabupaten Limapuluh Kota. Untuk memajukan kawasan ini kita butuh peran serta dan persatuan masyarakat,” tutur putera Pangkalan ini.

Hal senada ikut disampaikan Suyardi Syukur. Usai menyerahkan santunan bagi anak yatim, pengusaha sukses itu memaparkan pentingnya silaturahim guna meningkatkan persatuan di tengah masyarakat.

Ia melihat persatuan dan kesatuan masyarakat di Pangkalan dewasa ini terindikasi mulai retak. ”Sekarang datuak saja tidak jarang yang pecah

menjadi dua. Ini terjadi karena tidak adanya rasa persatuan dan kesatuan di tengah masyarakat atau pesukuan,” ujar Suyardi.

Lebih jauh ia mengatakan, dengan persatuan dan kesatuan ia optimis Pangkalan akan jadi lebih maju, begitu juga dengan putera Pangkalan ke depan bisa menjadi pemimpin di Kabupaten Limapuluh Kota, Sumatera Barat bahkan di tingkat nasional.

“Untuk mewujudkan harapan ini, tentunya masyarakat Pangkalan jangan lagi berpikir untuk pribadi, tapi berpikir bersama untuk maju,” ingat laki-laki yang akrab dipanggil Ongah itu. (h/rel)

para kepala sekolah yang peduli dengan pembinaan PKS (Patroli Keamanan Sekolah), yaitu kepada Kepala SDN 02 Sungai Kamuyang, SD N 01 Tungka, SD N 02 Tungka, Kepala MIN IV Suku Tungka Kecamatan Situjuh Limo Nagari, SMP N 2 Kecamatan Luak, SMP N 3 Kecamatan Payakumbuh, SMA 2 Kecamatan Guguk, SMK N 1 Payakumbuh, serta Kepala SMA N 1 Kecamatan Payakumbuh. (h/snt)

Mengapa Guru Wajib Membuat Bahan Ajar?

Oleh: Desri SPd MM Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Limapuluh Kota GONJANG-ganjing pemberitaan di berbagai media massa tentang bahan ajar yang telah ditulis oleh guruguru di Kabupaten Limapuluh Kota, memang kadang-kadang terasa menyesakkan dada.

Tapi di sisi lain, hal ini dapat membuka mata kita, dan membuat kita semakin tersadar bahwa membuat bahan ajar bagi guru-guru kita, bukan hanya sebuah anjuran tapi juga merupakan suatu kewajiban bagi guru-guru kita dalam menjalankan tugas sehari-hari.

Pertanyaan kita sekarang adalah mengapa guru kita perlu membuat bahan ajar?, Jawabannya ada 5 (lima) hal.

1. TUNTUTAN KURIKULUM. Tuntutan Kurikulum Tingkat Satuan Pendididkan (KTSP), yang terdiri dari dokumen satu (1) dan dokumen dua (2). Dan khusus untuk dokumen dua (2) yaitu berupa silabus dan RPP yang berkaitan dengan materi yang diajarkan guru maka disisni gurulah yang memiliki –wewenang untuk mencari dan menentukan materinya sendiri sesuai dengan KD (Kompetensi dasar) yang ditetapkan oleh Pemerintah.

2. Dalam KTSP tidak ada lagi istilah buku paket seperti kurikulum 1994, yang ada adalah buku atau bahan ajar yang dibuat oleh guru yang harus berdasarkan Kondisi dan Karekterisitik peserta didik. Maka dalam hal ini, guru kita sendirilah yang tahu tentang materi yang harus diajarkan terhadap peserta didiknya, dan dalam hal ini perlu dituangkan dalam bentuk bahan ajar.

3.Untuk Pengembangan Karir Guru, Berdasarkan PERMENPAN dan RB No. 16 Tahun 2009 tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya, Guru hanya boleh naik pangkat apabila mereka mengikuti: a.Pengembangan diri b.Pengembangan profesi Pengembangan profesi dibutuhkan mulai dari III/ b ke III/c sampai ke IV/e, salah satu pengembangan profesi tersebut adalah guru harus dapat membuat publikasi ilmiah, karya tulis, serta bahan ajar persemester atau pertahun.

4.Karakteristik Peserta Didik, Dalam karakteristik peserta (anak) didik, ada anak didik yang cepat belajarnya, dan ada yang lambat (slow learner). Guna mencermati hal ini, masing-masing gurulah yang memahami kondisi siswanya. Maka untuk itu adalah sangat tepat bila guru tersebut yang menulis materi dan bahan ajarnya sendiri.

5.Bahan ajar yang dibuat oleh guru akan memudahkan guru-guru tersebut dalam melaksanakan proses pembelajaran, karena guru tersebut akan paham dan menguasai materi yang dibuatnya.

Pemberian tugas-tugas atau lembaran kerja siswa akan dengan mudah dipahami oleh siswa apabila hal tersebut dibuat sesuai dengan kemampuan dan kondisi siswa kita. Semoga… !*** >> Editor: Nova Anggraini

>> Penata Halaman: Rahmi