EDISI : 116 TAHUN LXIII
SENIN 5 SEPTEMBER 2011 M / 6 SYAWAL 1432 H
HARGA ECERAN
Rp2500
HARI INI TERBIT 24 HALAMAN
SEJARAH MENCATAT, HALUAN TERBIT SEJAK 1948 DAN MENJADI TUAN RUMAH DI NEGERI SENDIRI
Akademisi UI Kritik Doktor HC Raja Saudi
Jika mereka merusak sumpah (janji)nya sesudah mereka berjanji, dan mereka mencerca agamamu, maka perangilah pemimpin-pemimpin orang-orang kafir itu, karena sesungguhnya mereka itu adalah orang-orang (yang tidak dapat dipegang) janjinya, agar supaya mereka berhenti (QS At Taubah Ayat 12)
SUBUH ZUHUR ASHAR MAGHRIB ISYA
04.56 12.17 15.28 18.20 19.30
WIB WIB WIB WIB WIB
http://www.pkpu.or.id
REFLEKSI
Merantau dan Ironi Jiwa Modernisasi OLEH: ALWI KARMENA KEMUDIAN, kampung itupun mendadak menjadi ramai. Dusun Arau Hilir (kita sebut saja itu namanya), dipenuhi puluhan mobil-mobil berplat B. Rumah-rumah yang pintunya biasa tertutup, kini terbuka dan penuh gelak tawa. Hari kan masuk hari raya, orang rantau yang “mendapat” pada pulang dari Jawa. Kaya-kayalah mereka rupanya. Senang mereka di rantau. Patutlah bunyi pantun standar awak begitu bunyinya:
Bersambung ke Halaman 11
IWAN DN
MENGAIS — Kebakaran yang melanda Pasar Padang Panjang, Minggu subuh kemarin membawa duka yang dalam bagi pedagang. Mereka mencoba mengais puing-puing kebakaran untuk mencari barang-barang yang mungkin bisa dimanfaatkan. Tampak beberapa pedagang mencari benda berguna ditengah tumpukan puing kebakaran sore kemarin.
PASAR PADANG PANJANG TERBAKAR
123 PETAK LUDES
MUSIBAH di hari Lebaran. Sebanyak 123 petak bangunan los dan toko di Pasar Padang Panjang ludes jadi abu setelah terbakar menjelang subuh kemarin. Pedagang pun sepakat meminta pemerintah membangun kembali pasar yang terbakar itu. PADANG PANJANG, HALUAN — Kelompok Pedagang Pasar Padang Panjang (KP4) bersama kelompok
lainnya yang jadi korban kebakaran menjelang subuh kemarin melakukan rapat kilat bersama ketua DPRD Novi
Hendri di warung kopi. Pedagang sepakat meminta pemerintah merenovasi pasar itu agar mereka bisa berdagang lagi. Kesepakatan itu ditanda tangani sebanyak 39 pedagang yang menempati los F dan Los G yang hangus terbakar menjelang subuh itu. Rapat kilat dipimpin Ketua KP4 R Dt Panduko Sutan. Bersambung ke Halaman 11
JAKARTA, HALUAN –– Sejumlah kalangan di lingkungan Universitas Indonesia akan menyuarakan kembali kritik terhadap Rektor Universitas Indonesia terkait kebijakan pemberian gelar doktor kehormatan untuk Raja Arab Saudi, Abdullah bin Abdulaziz al-Saud dan sejumlah kebijakan lainnya. Sejumlah akademisi di lingkuABDULLAH ngan Universitas Indonesia rencanannya akan berkumpul pada Senin (5/ 9) di Fakultas Ekonomi UI untuk menyampaikan pandangan mereka terkait sejumlah kebijakan termasuk pemberian gelar kehormatan itu. “Acara akan dilangsungkan sekitar pukul 10.00 seusai acara halal bi halal dan dilakukan di dalam ruangan,” kata pengagas acara itu Thamrin Amal Tamagola, seperti dikutip BBC semalam. Menurut Thamrin acara tersebut akan diawali dengan penyampian orasi oleh Emil Salim. “Kritik terhadap pemberian gelar itu tidak dilakukan secara khusus tapi dijadikan sebagai ilustrasi yang menunjukan parahnya tata kelola UI sehingga mengakibatkan terjadinya penganugrahan yang dilihat dari substansi akademik, dari substansi kelembagaan dan substanis politik itu salah semua,” kata Thamrin. Thamrin mengatakan acara ini akan diikuti sebagian besar dekan, perwakilan karyawan, alumni dan BEM Universitas Indonesia. “Hanya kurang dari lima dekan yang tidak ikut acara di fakultas ekonomi.” Menurut Thamrin aksi kritik terhadap Rektor UI juga akan diwarnai dengan aksi penumpukan batu di depan kantor rektorat UI yang masing-masing batu bertuliskan Bersambung ke Halaman 11
KEMACETAN H+5 LEBARAN
ULAR yang digigit David akhirnya dijahit.
Karena Menggigit Ular, David Ditahan Polisi
P
EMEO ‘anjing menggigit manusia bukan berita tapi manusia menggigit anjing baru berita’, berlaku untuk David Senk. David Senk, 54, warga kota Sacramento, California, Amerika Serikat menjadi buah bibir warga setempat setelah ditahan polisi setempat. Mengapa penahanan Senk begitu istimewa? Ya, karena Senk ditahan setelah dua kali menggigit seekor ular piton peliharaan hingga luka parah.
Bersambung ke Halaman 02
Non-BA Mulai Bergerak Meninggalkan Sumbar
PADANG, HALUAN — Jalur Bukittinggi-Pekanbaru via Payakumbuh padat merayap, Minggu (4/9). Akibatnya, para pengendara roda dua dan roda empat tidak bisa berjalan kencang dan terpaksa bersabar berjalan pelan untuk mencapai tujuan. Peningkatan volume kendaraan itu mayoritas berasal dari nomor polisi luar Sumbar seperti plat BM dari Pekanbaru, BH dari Jambi dan B dari Jakarta. Dari pantauan Haluan di lapangan, jalur terpadat terjadi di jalur
Bukittinggi-Payakumbuh dan kawasan Kelok 9. Di wilayah tersebut, kendaraan roda empat mendominasi, karena pengendara roda dua kebanyakan tidak sabaran, sehingga saling menyelip diantara padatnya kendaraan roda empat. Dari sejumlah keterangan yang dihimpun, ada bebarapa faktor yang membuat volume kendaraan meningkat pada hari Minggu kemarin. Faktor pertama disebabkan oleh banyaknya perantau Minang yang kembali ke tempat usaha atau tempat kerjanya di beberapa daerah
luar Sumbar, terutama di Pekanbaru, setelah menikmati liburan Lebaran selama seminggu di kampungnya masing-masing. “Saya sekeluarga akan kembali ke Pekanbaru Riau. Kami tidak sendiri, tapi rombongan. Kami sengaja mengumpulkan beberapa perantau Minang di Pekanbaru untuk kembali ke Pekanbaru secara bersama-sama. Ada yang memakai mobil pribadi, ada juga yang rental,” ujar Robi, salahseorang Bersambung ke Halaman 11
SURAT TERBUKA KEPADA IBU MENTERI MARI ELKA PENGESTU
Dengarkanlah Jeritan Pedagang Pasar Raya Oleh:
Razak Samik Ibrahim Mandi kalubuak Banda Lian, Udang disangko, tali-tali. Mabuak untuang jo parasaian, Patang disangko, pagi hari (Laruik Sanjo, Gumarang)
Ibu Menteri Yth Surat ini saya tulis di hari Lebaran kelabu, 1 Syawal 1432 H. Di hari yang sebetulnya kita saling bersilaturahim, bermaafmaafan, tidak ada lagi dendam kesumat sesama kita. Tapi sayang seribu kali sayang. Di hari yang penuh berkah itu, pedagang marjinal Pasar Inpres I, II, III dan IV dihalau dari lapak-lapak reot
mereka oleh aparat bersenjata lengkap. Etek-Etek, One-one, Uda-uda dan Ajo-ajo para pedagang marjinal Pasar Raya Padang diusir paksa bagaikan anjing kurap. Di satu sisi aparat terlatih pemerintah siap menghajar dan meluluhlantakan pedagang tradisional di hadapannya, di sisi yang lain berdiri bahu-membahu lawan yang sama sekali tidak
berimbang, para pedagang kaki lima yang cuma mengandalkan tulang salapan karek untuk mempertahankan periuk nasi tempat mereka mencari makan. Dan ego keangkaramurkaan pun digelar. Tanpa ampun, kumpulan pedagang “bandel” itu disemprot dengan water cannon.
LAKALANTAS LEBARAN SUMBAR
26 Tewas, 47 Luka Berat
PADANG, HALUAN — Sejak H-7 pada 23 Agustus 2011 hingga hari ketiga Lebaran pada tanggal 3 September 2011, telah terjadi sebanyak 90 peristiwa kecelakaan lalu-lintas di Sumatera Barat. Dari jumlah tersebut tercatat korban tewas mencapai 26 orang, korban luka berat 47 orang, korban luka ringan sebanyak 80 orang, dan kerugian materil Rp363.755.000. “Kecelakaan paling banyak terjadi pada kendaraan roda dua. Ya, memang banyak yang lebih senang memakai kendaraan roda dua dibandingkan angkutan umum. Akan tetapi, risikonya lebih besar. Data tersebut diperoleh dari H-7 hingga H+3,” kata AKP A. Yani, Kasi Lantas Dit. Lantas Polda Sumbar, Minggu (4/9). Jumlah kecelakaan ini, menurut Yani, mengalami penurunan dibandingkan jumlah kecelakaan saat mudik pada tahun 2010, namun angka kematian malah meningkat. Dari catatan posko pada tahun lalu, jumlah kecelakaan mencapai 94 peristiwa. Dari jumlah itu, korban yang meninggal dunia sebanyak 21 orang dan jumlah korban luka berat sebanyak 36 orang. Sementara itu, sebanyak 92 orang mengalami luka ringan dalam kecelakaan saat perjalanan mudik, dan kerugian ditaksir mencapai Rp159.025.500. Walaupun jumlah kecelakaan menurun, Yani menghimbau kepada para pemudik yang menggunakan transportasi darat agar melewati jalur utama yang telah disediakan. Menurutnya, jalan pintas ataupun jalan perkampungan yang dipilih sebagai jalan alternatif pemudik justru lebih rawan kecelakaan. Bersambung ke Halaman 11
Bersambung ke Halaman 11
DIRESMIKAN GUBERNUR SUMBAR
Masjid Baiturrahman Sungayang Dibangun dengan Gerakan Wakaf
BATUSANGKAR, HALUAN — Meskipun tidak dibantu oleh pemerintah lewat dana bantuan bencana alam, tetapi anak Nagari Sungayang Tanah Datar tidak kecil hati, mereka membuktikan bahwa dengan gerakan wakaf, sebuah masjid senilai Rp4,05 miliar berhasil dibangun kembali. Hari Sabtu (3/9), Gubernur Irwan Prayitno menyampaikan rasa harunya kepada warga Sungayang saat meresmikan Masjid Baiturrahman yang runtuh diguncang gempa tahun 2007 yang lalu. Pembangunan
kembali Masjid Baituirahman dengan arsitektur bangunan Masjid Nawawi Madinah dihiasi aksesoris yang serba mewah. Walaupun menelan biaya yang besar, tetapi dengan kebersamaan dan gotongroyong masyarakat Nagari Sungayang di kampung dan rantau, akhirnya bangunan itu selesai tanpa kendala yang berarti. Tokoh masyarakat rantau yang juga Ketua KAN Sungayang, H. Sainir Dt. Sangguno Bersambung ke Halaman 11