Harian Umum
Mencerdaskan Kehidupan Masyarakat SENIN,
6 FEBRUARI 2017 / 9 Jumadilawal 1438 H / Edisi: 117, Tahun ke-69 / Harga Eceran Rp3.750/Eks (Luar kota tambah ongkos kirim)
DUGAAN KORUPSI SPJ FIKTIF
Blokir Rekening Pihak Terlibat
NYEMPLUNG KE SUNGAI — Akibat pengemudinya lupa memasang rem tangan saat berhenti, mobil Toyota Yaris warna putih ini nyemplung ke banjir Kanal Andalas, Padang, Minggu (5/2). Terlihat sejumlah warga berusaha membantu mengevakuasi mobil tersebut sembari menunggu datangnya mobil derek. HUDA PUTRA
Siapa pun ASN yang terlibat di jajaran Pemprov Sumbar, tidak akan pernah dilindungi dan segala macamnya,”
Gubernur jangan seperti tak acuh saja. Saya malah menduga, dengan sikap begitu, Gubernur tidak profesional”.
JASMAN RIZAL KEPALA BIRO HUMAS
HANKY MUSTAV SABARTA Presedium Forum Pemuda Sumbar
PADANG, HALUAN — Pengusutan dugaan Surat Pertanggungjawaban (SPj) Fiktif di Dinas Pekerjan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) terus berlangsung di Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI yang bekerja sama dengan Bareskrim Polri serta di Kejaksaan Tinggi (Kejati) Sumbar. Dari sejumlah pemeriksaan itu, Wakil Ketua Majelis Anggota Nasional Perhimpunan Bantuan Hukum Indonesia (PBHI) Samaratul Fuad meminta pihak penegak hukum untuk transparan dan terbuka dalam pengusutan kasus korupsi SPj fiktif. Fuad mengusulkan agar penegak hukum segera memblokir rekening bank para panitia dan
BPK MINTA DOKUMEN TAMBAHAN SPJ FIKTIF Gaji Guru Honorer Ditunda Perlu Kerja Sama Jaksa dan PPATK JAKARTA, HALUAN — Pemerintah sedang menyiapkan peraturan terkait penyaluran gaji bagi para guru honorer yang saat ini masih tertunda akibat pengalihan pengelolaan SMA/SMK dari pemerintah kabupaten/kota ke pemerintah provinsi. “Kami sedang siapkan peraturannya, mudah-mudahan aktif bulan ini,” ujar Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy, seperti dilansir kompascom, Minggu (5/2). Menurut Muhadjir, masih perlu ada harmonisasi peraturan antara peraturan Kemendikbud, Kementerian Dalam Negeri, dan Kementerian Keuangan sebelum peraturan tersebut diterapkan. Di samping itu, perlu ada pula “fatwa” dari Badan Pengawasan Keuangan dan
>> GAJI GURU hal 07 05.10 12.34 15.55 18.39 19.50
Barangsiapa berpaling dari pada Al qur’an maka sesungguhnya ia akan memikul dosa yang besar di hari kiamat. (QS Thaahaa 20:100)
I
NFORMASI simpang siur terkait aliran dana kasus dugaan korupsi SPj fiktif yang nyaring terdengar di tengah publik, menimbulkan banyak asumsi. Sebab itu, para aktivis anti korupsi meminta agar Kejaksaan Tinggi (Kejati) Sumbar, untuk segera bekerja sama dengan Pusat Pelaporan dan Analisis
Transaksi Keuangan (PPATK), untuk menelusuri aliran dananya. Koordinator Lembaga Anti Korupsi (LAK) Integritas Arief Paderi menyebutkan, keikutsertaan PPATK sangat mendesak, agar dugaan aliran dananya terang benderang. “PPATK memang sangat mendesak untuk turun tangan dalam kasus ini, agar dugaan-dugaan
pihak-pihak lainnya yang diduga terlibat. Menurut Fuad, setiap tahapan pengusutan, baik penyelidikan maupun penyidikan, harus disampaikan kepada publik. Hal itu perlu dilakukan, mengingat kasusnya menyangkut penyalahgunaan anggaran daerah dan jumlahnya tidak sedikit. “Siapapun yang melakukan pengusutan, apakah itu KPK, kepolisian atau kejaksaan, yang penting transparan dan terbuka,” ujarnya. Fuad melihat ada upaya pihak tertentu untuk melokalisir kasus dengan menyatakan bahwa yang bertanggung jawab hanya satu
yang muncul di tengah masyarakat mend apat kepastian. Kemana saja dananya mengalir. Kalau perlu, tak menunggu kasusnya masuk ke ranah penyidikan. Jaksa harus segera meminta PPATK untuk menelusuri aliran dana Rp43 miliar, karena pembuktian aliran dana dan keterlibatan pihak lain dalam perkara ini sangat penting untuk
>> BLOKIR hal 07
diungkap,” terang Arief Paderi, Minggu (5/2) siang. Aparat penegak hukum, menurut Arief tak perlu menunggu hasil pelimpahan dari BPK dalam pengusutan perkara.”Rentetan peristiwa yang terjadi, semestinya sudah dapat dijadikan
>> PERLU KERJA hal 07
Ribuan Pekerja Keramba Nganggur
Kurangi Jumlah Keramba
AGAM, HALUAN — Tidak bergeraknya sektor perikanan keramba Jaring Apung (KJA) Danau Maninjau, menyebabkan ribuan pekerja kehilangan mata pencariannya. Kondisi ini harus ditangapi serius, sehingga tidak menyebabkan dampak negatif lain. Karena selama ini mata pencaharian warga sekitar Danau Maninjau hanyalah jadi pekerja keramba. Tidak bergeraknya bisnis KJA saat ini dipengaruhi oleh faktor kondisi air danau yang sangat mengkhawa
WAKIL Bupati Agam, Trinda Farhan Satria menyatakan, kondisi pencemaran air Danau Maninjau eutropik berat atau dangkal dan kaya akan kandungan makanan, karena fitoplankton sangat produktif. “Saat ini air danau keruh, terdapat bermacam-macam organisme, dan oksigen di daerah profundal,” katanya yang juga ketua penyelamatan Danau Maninjau di Lubuk Basung, Minggu (5/2). Ia menambahkan, eutropik akibat adanya materi-materi o rganik yang masuk dan endapan. Perubahan ini juga dapat dipercepat oleh aktivitas manusia, misalnya dari sisa-sisa pakan ikan dan timbunan limbah rumah tangga yang memperkaya danau dengan buangan sejumlah nitrogen dan fosfor.
DAMPAK PENCEMARAN AIR DANAU MANINJAU
>> RIBUAN hal 07
PEKERJA keramba saat mengumpulkan ikan-ikan yang mati akibat tercemarnya air Danau Maninjau. IST
>> KURANGI hal 07
SUDIRMAN WARGA BATANG KAPAS PESSEL
Penderita Tumor Ganas Butuh Bantuan “Sakit sekali, pak”. Keluh lirih itu keluar dari mulut Sudirman (58), warga Koto Kaduduak, Kenagarian Taluak, Kecamatan Batang Kapas, Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel). Bagaimana tidak, sejak lima tahun yang lalu, ia harus berjuang melawan rasa sakit yang diderita pada bagian lehernya.
Laporan: OKIS MARDIANSYAH “Menurut hasil diagnosa dokter, saya menderita tumor pak,” ujarnya terbata-bata, seraya menahan rasa sakit. Bengkak pada bagian
www.harianhaluan.com
KETUA TP-PKK Pessel Lisda Rawdha Hendrajoni, saat menjenguk Sudirman, penderita tumor ganas di RSUD M. Zein Painan. OKIS
kiri leher itu, membuat bapak dari dua anak ini, susah menelan makanan yang di-
konsumsinya. Bahkan, ia sering mengerang kesakitan, karena susah untuk mem-
buka mulut, mengunyah, hingga menelan makanan. Namun apa hendak dikata, rasa sakit itu harus ditahannya walau dibarengi dengan erangan dan air mata. Ingin sekali penyakit tersebut berlalu dari dirinya, namun apadaya ketiadaan biaya menjadi penghalang dalam melakukan pengobatan rutin. Saat ditemui Haluan di RSUD M. Zein Painan, Sudirman mengaku akan dirujuk ke RSUP M Djamil Padang. Namun, ia mengaku tidak cukup biaya untuk melakukan perawatan. Sehingga ia tak mampu untuk
>> PENDERITA hal 07
Redaktur: ALMUDAZIR
Layouter: IRVAND