Harian Umum
Mencerdaskan Kehidupan Masyarakat JUMAT,
7 APRIL 2017 / 10 Rajab 1439 H / Edisi: 173, Tahun ke-69 / Harga Eceran Rp3.750/Eks (Luar kota tambah ongkos kirim)
HUTAN LINDUNG DIBABAT, BAKAU DIRUSAK
05.02 12.22 15.35 18.26 19.34
Dan pada harta-harta mereka ada hak untuk orang miskin yang meminta dan orang miskin yang tidak mendapat bagian. Dan di bumi itu terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi orang-orang yang yakin. (QS Adz Dzariyaat 19-20)
Dua Pimpinan DPD, Mana yang Sah? OLEH: HASRIL CHANIAGO Wartawan Utama/Anggota PWI
K
LIMAKS dari kekisruhan lembaga Dewan Perwakilan Daerah (DPD) yang terjadi sejak 15 Januari 2016 mencapai puncak pada Selasa (4/4) dini hari. Sementara masih pimpinan DPD yang diangkat berdasarkan Keputusan DPD Nomor 2 Tahun 2014 tanggal 2 Oktober 2014 untuk masa jabatan 2014-2019, tiba-tiba “sekelompok” anggota DPD mengadakan pemilihan “pimpinan baru DPD”. Dikatakan “sekelompok anggota DPD” karena yang mengadakan sidang paripurna tersebut berdasarkan kehadiran secara fisik hanya berjumlah 57 anggota alias tidak mencapai korum setengah tambah satu sebagai persyaratan sidang paripurna atau 67 anggota dari 132 jumlah keseluruh anggota DPD (4 x 33 provinsi). Persyaratan korum sidang paripurn a DPD untuk mengambil keputusan tersebut tercantum
>> DUA PIMPINAN hal 07
Perampok Tembak Toke Sawit SIJUNJUNG,HALUAN — Kawanan perampok beraksi sadis di depan Bank Rakyat Indonesia (BRI) Unit Kiliran Jao Sungai Tambang, Sijunjung. Seorang toke sawit, Delisman (49), yang baru saja mengambil uang di BRI ditembak. Uangnya Rp152 juta juga dibawa kabur pelaku yang berjumlah dua orang. Aksi sadis itu terjadi pada Rabu (5/4), namun baru diekspose pada Kamis (6/4) siang oleh polisi. Para pelakunya yang menggunakan motor Satria FU sampai sekarang belum terungkap. Mereka masih berkeliaran dan diburu petugas. Infromasi yang diperoleh, kejadian bermula saat Delisman yang merupakan warga Nagari Muaro Takuang, Kecamatan Kamang Baru, Sijunjung usai mengambil uang di BRI. Uang itu merupakan hasil penjualan Tandan Buah Sawit (TBS). Setelah mencairkan uang, dia berhenti sebentar di depan toko miliknya dengan maksud untuk menurunkan barang yang sudah dibelinya. Tak lama berselang, pelaku yang diduga berjumlah dua orang yang sudah mengintai korban semenjak keluar dari bank dengan menggunakan sepeda motor jenis Satria FU langsung mendekati mobil Daihatsu Xenia dengan nopol BA 1096 BC yang digunakan korban dan langsung membua pintu sebelah kiri dan
>> PERAMPOK hal 02
Kawasan Mandeh Porak Poranda PADANG, HALUAN — Kawasan Wisata Terpadu (KWT) Mandeh di Pesisir Selatan (Pessel) yang diimpikan jadi destinasi wisata unggulan Sumbar, lingkungannya kini rusak parah. Para investor terselubung merusak Mandeh. Rimbanya dibabat secara ilegal, bukit-bukit digunduli untuk dibangun penginapan. Hutan bakau yang jadi penyangga ekosistem malah digusur untuk pembuatan dergama. Mandeh kini tak ubahnya gadis lajang yang kusut masai diperkosa banyak orang. Siapa yang bermain? Sebagai destinasi wisata, Mandeh memang butuh investor. Sarananya butuh dibangun dengan baik. Namun,
tentu saja, sebelum semua dilakukan, harus ada kajiannya dulu. Studi kelayakan, dan Kajian Ekonomi Khusus (KEK). Selain itu, regulasi penggunaan hutan lindung, juga mesti dipikirkan karena sebagian besar KWT Mandeh merupakan hutan lindung. Jika semua regulasi sudah dijalankan, barulah pembangunan bisa dilakukan. Mandeh bisa dipersolek dengan baik. Jangan sampai, segala regulasi belum selesai, Mandeh sudah terlebih dahulu digarap, tanpa rencana yang matang. Para pihak semestinya harus menahan diri untuk membangun Mandeh dan memikirkan untung, sebelum semua aturan
yang dibutuhkan ada. Agar apa yang dilakukan tak melanggar hukum dan benar-benar bermanfaat untuk kemajuan daerah. Pembangunan Mandeh yang tidak sesuai konsep dan aturan itu sempat membuat Bupati Pesisir Selatan Hendrajoni meradang. Hendrajoni taburansang melihat alam daerahnya diekploitasi tanpa regulasi dan payung hukum yang jelas. Mandeh porak poranda. Sebagai Bupati, Hendrajoni kecolongan. “Mandeh dibabat. Jelas itu salah. Hutan bakau dirusak untuk membuat pelabuhan
>> KAWASAN hal 07
Mandeh itu belum ada studi kelayakannya. Studi kelayakan itu sangat penting sebelum investasi dilakukan. MAZWAR DEDI Kepala BKPMD Sumbar,
INI sangat kita sayangkan, kita sudah melihat kondisi di lapangan. Masyarakat Mandeh hanya diiming- imingi keuntungan ekonomi tanpa kepastian” .
USLAINI Direktur Walhi Sumbar
KAWASAN MANDEH – Sejumlah pengunjung menikmati panorama kawasan Mandeh, dari Puncak Mandeh, Pesisir Selatan. Menjadi primadona sebagai kawasan pariwisata, pembangunan di Mandeh sedang berlangsung gencar. Namun sayangnya, sejumlah pembangunan ditenggarai merusak lingkungan dan melanggar aturan. ANTARA
SEMALAM, TIGA RUMAH DISATRONI
Komplotan Garong Ancam Bunuh ABG PADANG, HALUAN — Warga Kompleks Palam Raya, Kelurahan Pasar Ambacang, Kecamatan Kuranji, Padang, buncah pada Kamis (6/4) dinihari. Warga bagaleboh karena aksi sekawanan perampok yang mengupak rumah penghuni
PETUGAS kepolisian dari Polresta Padang menggeledah satu per satu kamar yang ada di Hotel Aliga, Padang, Kamis (6/ 4). Dalam penggeledahan, belasan wanita muda diamankan dan dibawa ke Mapolresta Padang.
kompleks dan mengancam akan membunuh korbannya dengan linggis. Kehebohan warga kian bertambah karena rupanya garong yang
>> KOMPLOTAN hal 02
ADVERTORIAL
RIVO
TINJAU UN DI DUA SEKOLAH
Hendra: Kebutuhan Komputer Jadi Perhatian DPRD Sumbar PADANG, HALUAN — Pada hari keempat pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) di tingkat Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), Ketua DPRD Sumbar, Hendra Irwan Rahim melakukan tinjauan ke sejumlah sekolah yang ada di Kota Pariaman, Kamis (6/4). Hendra Irwan Rahim mengatakan, tinjauan hari itu bertujuan memastikan UN yang diikuti para siswa berja KETUA DPRD Sumbar, Hendra Irwan Rahim melakukan peninjauan UNBK
Belasan Wanita Diamankan di Hotel Aliga PADANG, HALUAN — Belasan wanita muda yang tengah berada di Hotel Aliga, Kota Padang, diamankan petugas Polresta Padang, Kamis (6/4). Penangkapan berjalan panas dan menegangkan. Pihak kepolisian sempat perang mulut dengan seorang karyawan Hotel Aliga. Informasi yang diterima Haluan, razia yang digelar petugas merupakan razia rutin, untuk menjerat pelaku usaha yang mempekerjakan anak di bawah umur. Hotel Aliga merupakan target razia. “Ini razia rutin yang fokus ke masalah mempekerjakan anak di bawah umur,” terang
ke sejumlah SMK di Pariaman, Kamis (6/4). Hingga hari keempat, UNBK
>> HENDRA: hal 07 yang ada di Kota Pariaman berjalan lancar. IST
>> BELASAN hal 02
MASUK KE SUMBAR
Angkutan Online Bisa Picu Polemik Baru PADANG, HALUAN — Perlahan transportasi online seperti Go-jek, Uber Motor hingga Pro-jek mulai merambah Sumbar. Masuknya transportasi online ini bak makan buah simalakama. Di satu sisi, dengan adanya transportasi demikian, masyarakat kian dibantu. Di www.harianhaluan.com
satu sisi, semua itu bisa menjadi bom waktu yang bisa memicu polemic antara pelaku transportasi online dengan pelaku konvensional. Pemprov Sumbar mesti mencarikan jalan keluar, biar semua pihak sama-sama enak. Apin seorang tukang ojek yang biasa mangkal di Andalas mengaku risau dengan kabar masuknya ojek online ke Sumbar, khususnya Padang. Terbayang olehnya penghasilan yang akan menyusut, sementara kebutuhan hidup kian tinggi. Dia menolak kehadiran angkutan online tersebut. “Pendapatan semakin hari semakin berkurang, karena saat ini hampir setiap orang punya
kendaraan roda dua. Kini mau masuk pula angkutan online. Tentu kami semakin sengsaja , “kata Apin. Penghasilan menjadi tukang ojek setiap harinya pun tidak menentu hanya sekitar Rp30 ribu hingga Rp50 ribu. Ia tidak setuju dengan kehadiran ojek online. “Tentu tidak setuju karena akan membuat kami, para pengojek pengkolan akan mati. Siapa lagi yang mau naik ojek konvensional lagi,” paparnya. Dani (30), seorang supir angkutan Jurusan Pasar Raya-Lubuk Lintah pun tidak setuju dengan
>> ANGKUTAN hal 07 Redaktur: ALMUDAZIR
Layouter: IRVAND