Haluan 08 Januari 2017

Page 1

Harian Umum

Mencerdaskan Kehidupan Masyarakat

11 MINGGU 8 JANUARI 2017 10 RABIUL AKHIR 1438 H

EDISI: 089, TAHUN KE-69 Harga Eceran Rp3.750/Eks (Luar kota tambah ongkos kirim)

12

TUTURAN

13

GABA GABA

14

SULAM EMAS

Mauricio Pochettino

Pria Tahan Banting dari Santa Fe Thore Haugstad, kolumnis dan analis taktik FourFourTwo, sekaligus chief editor twentyminuteread.com, memberi satu cara pandang khusus untuk menilai Mauricio .....

HAL. 9

PERMEN KP NO 71 TAHUN 2016

Angin Segar Nelayan Jalan panjang untuk menganulir peraturan penguasa yang melarang gagal nelayan berbobot 30 GT melaut berakhir. Menteri Susi mengabulkan permohonan nelayan, khususnya Sumbar yang Juni lalu berdemo.

SESUNGGUHNYA Kami telah menciptakan manusia dari setetes mani yang bercampur yang Kami hendak mengujinya (dengan perintah dan larangan), karena itu Kami jadikan dia mendengar dan melihat.

PADANG, HALUAN — Wakapolda Sumbar Kombes Pol Dra Nur Afiah menyebutkan, pihaknya tentu akan mematuhi aturan yang memang ditetapkan, kalau memang demikian adanya. Ia mengaku belum mengetahui pasti soal Permen Kelautan dan Perikanan (KP) No 71 Tahun 2016 “Kami akan koordinasi dulu dengan jajaran terkait, dalam hal ini Ditpol Air Polda Sumbar. Jika memang demikian adanya, tentunya kami sebagai penegak hukum harus mematuhinya dan menjadikan dasar dalam bertindak,”kata Polwan pertama yang memegang job sebagai Wakapolda di Sumbar. Jika memang demikian adanya, ia memperkirakan hal ini juga berlaku untuk wilayah lain di Indonesia. Ia berharap, hal ini segera tersosialisasikan. “Tentunya bukan hanya Sumbar aturan ini berlakunya,”katanya. Terkait dengan penegakan hukum sebelumnya, Nur

(QS AL INSAAN AYAT 2)

Mahasiswa Protes Kenaikan Harga PEKANBARU, HALUAN — Kebijakan Pemerintahan Presiden Joko Widodo, yang menaikkan Pendapatan Negara Bukan Pajak, mulai menuai protes dari kalangan mahasiswa. Selain di Pekanbaru, protes mahasiswa juga datang dari himpunan mahasiswa Sumatera. Seperti diketahui, terhitung mulai Jumat kemarin, pemerintah telah menetapkan kenaikan Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) seperti biaya pengurusan Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK), Bukti Pemilik Kendaraan Bermotor (BPKB), tarif listrik hingga Bahan Bakar Minyak (BBM). Di Pekanbaru, aksi penolakan tersebut diserukan sekitar seratusan aktivis BEM Universitas Riau (Unri). Mereka bersama-sama menggelar aksi penolakan di Gedung DPRD Riau Jalan Sudirman, Jumat (6/12) siang.

>> MAHASISWA hal 07

Afiah mengakui pihaknya juga tak bisa mengabaikan aturan tersebut, kendati saat itu Sumbar dihadapkan dengan aksi demo nelayan. Kapolda saat itu, bahkan dihubungi gubernur terkait dengan penegakan hukum. Tapi, kata Nur Afiah lagi, pihaknya tetap komit terkait dengan penegakan hukum pada Permen Kelautan dan Perikanan Nomor 2 Tahun 2015 tentang Larangan Penggunaan Alat Penangkapan Ikan. Ia menyebut itu sudah keputusan pimpinan pemerintahan. “Dasar kita yang Undangundang dan aturan. Jika memang dilarang kapal nelayan yang 30 GT melaut, ya kita harus cegah, karena begitu amanah aturan yang ada dalam aturan itu,”kata Nur Afiah. Terpisah, anggota Komisi IV DPR RI asal Sumbar Dr. Hermanto memandang positif sikap yang diambil

>> ANGIN hal 07

Panggung

KABID Humas Polda Sumbar AKBP Syamsi menunjukkan barang bukti ganja yang disita tim Subdit II Dit Resnarkoba Polda Sumbar dari pengedar di jalur lintas provinsi SumbarSumut, tepatnya di Jalan Kampung Melayu Kenagarian Binjai, Kecamatan Tigo Nagari, Kabupaten Pasaman pada Selasa (3/1) malam sekitar pukul 21.15 WIB. MUHAMMAD AIDIL

Kesadaran Wisata Masyarakat Meningkat UKE

Ciptakan Lagu PADANG, HALUAN — Berprofesi sebagai seniman, suatu yang beda ditawarkan oleh Ucya Kelly atau yang biasa disapa Uke. Selain memiliki suara merdu, Uke juga mahir menciptakan lirik lagu. Karya-karya Uke tadi juga telah banyak dibawakan oleh sejumlah artis minang ternama. Lagu ciptaan Uke yang telah beredar diantaranya, Jankan uda denaipun nio >> CIPTAKAN dan harapan ayhal 07 ah bundo yang

PADANG, HALUAN — Pengamat Pariwisata dari Universitas Andalas (Unand), Sari Lenggogeni, menilai pemerintah harus lebih memperhatikan keamanan, mendeklarasikan, mendiseminasikan destinasi pariwisata yang legal dan Standar Operasi Prosedur (SOP) pada setiap objek wisata terkait keamanan pengunjung. Hal ini untuk menghindari jatuhnya korban jiwa di suatu objek wisata. “Dalam peristiwa dengan jatuhnya korban jiwa di Check Dam Koto Pulai, Kecamatan Koto Tangah Selasa (3/1) lalu pemerintah sebenarnya tidak

MADRIGAL, HALUAN — La Liga sudah memasuki pekan ke 17. Di pucuk klasemen, Real Madrid masih berdiri gagah sendirian. Punya deposit satu game, El Real mampu menciptakan jarak tiga angka dari pesaing terdekatnya, Barcelona. Tim ibukota Real Madrid diperkirakan bisa menang mudah atas tamunya yang berada di zona merah degradasi.

bisa disalahkan. Sebab sudah ada pelarangan dan tempat itu mutlak bukan objek wisata. “Tempat wisata itu resmi diumumkan s ebagai objek wisata yang legal, dimana ada pengelola dest inasi, dan SOP (Standar Operasi Prosedur)keamanan pengunjung,” katanya. Sementara kata Sari_sapaan akrabnya_menyebutkan, masyarakat yang berbondongbondong datang ke Bendungan Koto Pulai, Kecamatan Koto Tangah itu adalah masyarakat bukan wisatawan. “Saya gak bilang mereka

UNGKAP PEREDARAN GANJA

Polisi Incar Otak Jaringan ke Sumsel SARI LENGGOGENI adalah wisatwan, mereka adalah masyarakat, sebab wisatawan adalah orang dari luar Sumbar dan wisatawan yang sebenarnya adalah mereka yang tahu dengan objek yang layak,” paparnya kepada Haluan di

PADANG, HALUAN — Seorang pengedar barang haram narkoba jenis ganja berhasil diringkus oleh tim Subdit II Dit Resnarkoba Polda Sumbar di jalur lintas provinsi Sumatera Barat-Sumatera Utara, tepatnya di Jalan Kampung Melayu Kenagarian Binjai, Kecamatan Tigo Nagari, Kabupaten Pasaman pada Selasa (3/1) malam sekitar pukul 21.15 WIB. Pelaku yang diketahui berinisial SB (33), warga Ngungun Jorong Kayu Pasak, Kelurahan Salareh Aia Kecamatan Palembayan, Kabupaten Agam ini ditang-

>> KESADARAN hal 07

>> POLISI hal 07

Dengan kemenangan tersebut, Madrid akan mengoleksi 40 poin. Karenanya, untuk bisa menjaga asa, Barcelona harus mengambil poin penuh atas tim tuan

>> MOMENTUM hal 07

>> TIM TAMU hal 07 www.harianhaluan.com

Redaktur: Rakhmatul Akbar

Layouter: Syamsul Hidayat


2

NASIONAL

MINGGU, 8 Januari 2017 10 Rabiul Akhir 1438 H

Komunikasi Internal Pemerintah Bermasalah JAKARTA (HR)-Wakil Presiden Jusuf Kalla mengakui terjadi masalah komunikasi di dalam pemerintahan, terkait kenaikan PNBP. Menurutnya, baik institusi kepolisian maupun Kementerian Keuangan hanya bersifat mengusulkan.

Dikatakan, kenaikan tarif PNBP seperti STNK dan BPKB diputuskan oleh Presiden melalui penerbitan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 60 Tahun 2016 tentang Jenis dan Tarif atas Penerimaan Negara Bukan Pa jak (PNBP). “Itu soal komunikasi pasti terjadi, tidak mungkin tidak. Kan mereka, Polri dan Menkeu mengatakan bahwa hanya mengusulkan. Memang, karena itu dalam bentuk PP jadi yang memutuskan Presiden. Jadi memang pasti bukan polisi yang memutuskan, bukan Menkeu yang memutuskan,” ujar JK, Jumat (6/1) di Kantor Wakil Presiden, Jakarta. Ia menjelaskan, sebelum ditetapkan, keputusan tersebut sudah dikomunikasikan terlebih dahulu baik antara kepolisian, Menteri Keuangan, dan juga Presiden. Terkait tarif PNBP, tambahnya, pemerintah memang selalu melakukan evaluasi dalam jangka waktu tertentu. Karena itu perlu penyesuaian tarif PNBP sesuai dengan kenaikan biaya yang dibutuhkan. “Tetapi pasti lewat Menkeu, pasti mulai dari kapolri, Menkeu pasti ada koordinasi walaupun keputusan akhirnya ada di Presiden yang m enandatanganinya atas usul dari bawah. Begitu jalurnya,” ujarnya.

Menurut dia, sikap Presi den Joko Widodo yang mempertanyakan kenaikan tarif STNK tersebut tak berarti membatalkan keputu san penerbitan PP Nomor 60 Tahun 2016 tentang Jenis dan Tarif atas PNBP. Jokowi, kata dia, hanya menyampaikan agar kenaikan tarif tersebut dilakukan secara hati-hati. “Presiden itu kan hanya, kan banyak perubahan-perubahan, Presiden hanya menyatakan bahwa hatihati, tapi begitu sudah diketahui di situ, begitu sudah ditandatangani ya berlaku, tidak berarti harus ditarik lagi ya ndak,” kata JK. Sebelumnya Presiden Joko Widodo mempertanyakan kenaikan signifikan pada tarif penerbitan STNK dan BPKB yang berlaku mulai 6 Januari kemarin. Menurut Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution, Presiden menilai, kenaikan tarif hing ga tiga kali lipat dianggap membebani ma syarakat. Pemerintah menerbitkan PP Nomor 60 Tahun 2016 tentang Jenis dan Tarif atas PNBP untuk meng ganti PP Nomor 50 Tahun 2010. Isinya mengatur tarif baru untuk pengurusan suratsurat kendaraan bermotor, baik roda dua maupun roda empat oleh Polri secara nasional.

BERMASALAH — Wakil Presiden Jusuf Kalla mengakui komunikasi internal pemerintahan kali ini ada permasalahan. Hal ini diutarakan JK menyusul perbedaan pernyataan terkait kenaikan tarif STNK dan BPKB. NET

Besaran kenaikan biaya kepengurusan surat-surat kendaraan ini naik dua kali lipat dari nilai sebelumnya. Misalnya, untuk penerbitan STNK roda dua maupun roda tiga, tarif naik dari Rp50 ribu menjadi Rp100 ribu. Untuk roda empat, dari Rp75 ribu menjadi Rp200 ribu. Kenaikan cukup besar juga terjadi di penerbitan BPKB baru dan ganti kepemilikan atau mutasi. Roda dua dan tiga yang sebelumya dikenakan biaya Rp80 ribu, menjadi Rp225 ribu. Roda empat yang sebelumnya Rp100 ribu, kini dikenakan biaya Rp375 ribu. Selain itu, biaya pembuatan nomor kendaraan sesuai permintaan pemilik kali ini diatur biayanya. Misalnya, biaya pembuatan nomor ken-

daraan satu angka dengan huruf di belakang bakal dihargai Rp15 juta, sedangkan tanpa huruf di belakang dikenakan biaya Rp20 juta. Kapolri Jenderal Tito Karnavian menyatakan bahwa kenaikan biaya tersebut bukan keputusan dari Polri, melainkan berdasarkan kebijakan dari temuan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) dan usulan DPR. Menurut dia, PNBP yang dihasilkan akan digunakan untuk membayar harga kenaikan bahan serta membangun pelayanan sistem yang lebih baik. Sedangkan, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati juga menjanjikan bahwa kenaikan tarif pengesahan STNK dilakukan untuk mem perbaiki layanan Polri bagi masyarakat.

Bebani Rakyat Sementara itu, anggota Komisi XI DPR, Ecky Awal Mucharam menyebut, kenaikan tarif layanan STNK dan BPKB tersebut tidak masuk akal dan membebani rakyat. Peme rintah dinilai tidak punya alasan kuat mengeluarkan kebijakan tersebut. Menurut Ecky, rakyat terbebani dengan kebijakan ini lantaran mayoritas pemilik kendaraan, terutama pemilik sepeda motor, ada lah masyarakat menengah ke bawah. “Data dari Gaikindo (Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia), kepemilikan sepeda motor di Indonesia mencapai 260 unit per 1.000 penduduk. Banyak di antaranya dimiliki

oleh penduduk kelas menengah ke bawah,” kata Ecky dalam keterangan tertulisnya. Ecky juga mengkritik alasan pemerintah menaikkan tarif layanan pembuatan STNK dan BPKB. Sebelumnya pemerintah beralasan kenaikan tarif layanan STNK dan BPKB dilakukan untuk menaikkan PNBP. Alasan lain adalah karena sudah lima tahun tidak ada kenaikan tarif layanan STNK dan BPKB. “Jika ini alasannya dihitung, semestinya hanya 2530 persen. Kenaikan hingga 2-3 kali lipat tidak bisa dijustifikasi,” tambah anggota Fraksi Partai Keadilan Sejahtera ini. Ecky melanjutkan, upaya pemerintah menggenjot pe-

nerimaan negara seharusnya dilakukan dengan cara yang lebih kreatif dan mencerminkan rasa keadilan sosial, terutama bagi kalangan masyarakat kelas menengah ke bawah. Namun dia tak menjelaskan lebih lanjut bagaimana cara yang dia maksud. Ecky menilai wajar jika masyarakat menengah ke bawah merasa kecewa. Apalagi di saat bersamaan juga ada kenaikan bahan bakar minyak dan tarif dasar listrik karena kebijakan pembatasan subsidi. Sementara harga kebutuhan pokok seperti cabai sudah merangkak naik. Anggota Komisi XI lainnya, Heri Gunawan menyoroti sikap pemerintah yang terkesan saling lempar tanggung jawab atas kenaikan tarif layanan STNK dan BPKB. Ia secara khusus menyoroti sikap Presiden Joko Widodo yang diberitakan ikut mempertanyakan kenaikan tarif tersebut. Menurut Heri, Jokowi tak seharusnya mempertanyakan kenaikan itu karena statusnya sebagai orang yang menandatangani payung hukum kenaikan tersebut. Sikap Jokowi tersebut, disebut Heri sebagai indikasi dari kesalahan manajemen pemerintah. “Seharusnya Presiden memanggil pihak-pihak terkait dan merapatkan kenaikan tarif itu secara komprehensif. Hitungannya juga musti benar dengan tetap mempertimbangkan situasi ekonomi dan kemampuan masyarakat,” kata politikus Gerindra ini. (hr/bbs/rol/ cnn/ral/sis)

Pimpinan SKPD Punya Otoritas Menolak Kegiatan Aspirasi Dewan PEKANBARU, HALUAN - Sekdaprov Riau Ahmad Hijazi mengatakan, Pemprov Riau telah mendapat pelajaran penting, terkait pelaksanaan kegiatan atau yang berasal dari pokok pikiran anggota DPRD Riau atau aspirasi Dewan. Bila terkesan dipaksakan, maka pimpinan satuan kerja yang bersangkutan di Pemprov Riau, punya ototitas untuk menolaknya. Hal itu lebih baik dibanding jika kegiatan itu tersebut berujung pada tidak bisa dibayarkannya pekerjaan para rekanan. Hal itu dilontarkannya terkait aksi puluhan kontraktor yang mengerjakan ratusan proyek di Dinas Ciptada Riau, yang

www.harianhaluan.com

merupakan proyek aspirasi Dewan. Mereka resah, karena hingga saat ini pekerjaan mereka belum kunjung dibayarkan meski kegiatan itu sudah dianggarkan dalam APBD Perubahan Riau tahun 2016. Menurut Ahmad Hijazi, untuk ke depannya, Pemprov akan lebih selektif lagi dalam me milah dan menghitung dalam bentuk kegiatan proyek apa pun. Termasuk kegiatan ya ng be rasal dari po kok pikiran Dewan. Jika memang tidak bisa dikerjakan dengan wakt u yang singkat, lebi h baik tidak dikerjakan. “Yah seharusnya, sebagai se or ang p impinan S K PD mempunyai otoritas, mereka

adalah pengguna anggaran . Kalau m isalnya a da hal-hal yang ragu dilaksanakan, pimpinan SKPD bisa memberikan jawaban maupun penolakan,” terangnya. Namun Hijazi juga menekankan, dalam hal penolakan terhadap kegiatan yang memang betul-betul tidak bisa dilaksanakan, harus betul-betul me lalui kajian baik dari segi teknis maupun dari segi administrasinya. “Tapi betul-betul melalui analisis, semua yang ditugaskan itu menjadi hak SKPD. Kalau menurut saya segala sesuatu yang menjadi aspirasi itu, kalau tidak mendasar saya bisa melakukan penolakan. Bukan persoalan

takut atau tidak takut, ini persoalan menjaga komunikasi. Jadi ini menjadi pelajaran bagi semua pihak,” tegas Sekda. Tetap Dibayar Terkait dengan pembayaran kepada kontraktor yang telah selesai mengerjakan proyeknya namun tidak bisa dicairkan, Sekdaprov menjelaskan tetap akan dibayarkan. Tetapi harus menunggu hasil audit dari BPK. Karena batas waktu pembayaran kegiatan pada APBD 2016 telah habis. “Jadi ini menjadi utang Pemprov. Tetap akan dibayar, menunggu hasil audit BPK, nanti pembayarannya di APBD Perubahan 2017,” jelasnya. Sementara itu, Kepala Dinas

Perumahan pemukiman dan pertanahan, Dwi Agus Sumarno, menjelaskan, dirinya sebagai Kadis Ciptada Riau saat itu siap mempertanggungjawabkannya dan menyelesaikan permasalahan itu bersama rekanan. Menurutnya, kegiatan tersebut bukan tidak selesai, karena kegiatan fisiknya telah selesai 100 persen. Hanya saja dalam melengkapi administrasinya dari pihak kontraktor dan di Dinasnya sama-sama tidak profesional dalam menyiapkan kelengkapan administrasinya. “Selaku pengguna anggaran wajib mempertanggungjawabkan. Inikan masalaha administrasinya yang tidak profesional dalam menyiapkannya.

Redaktur: Rakhmatul Akbar

Kalau untuk kegiatan fisiknya kan selesai 100 persen,” ujar Dwi. Untuk menyelesaikannya bersama rekanan, mantan Kepala Dinas Pendidikan Riau ini akan berkoordinasi dengan BPK, dan telah dijelaskan kepada rekanan untuk solusi pembayaran kegiatan yang telah selesai dikerjakan. Nantinya akan ada audit dari BPK setelah dilakukan pemeriksaan. “Secara logika fisik selesai dan nantinya bisa d iperiksa dilapangan oleh BPK, termasuk administrasinya juga akan diperiksa apakah sudah sesuai aturan atau tidak. Sekarang sedang disiapkan,” tutup Dwi. (hr/nur)

Layouter: Yohanes


WISATA

Harian Umum

Mencerdaskan Kehidupan Masyarakat

LUBUK Bonta dari Kejauhan

MINGGU, 8 Januari 2016 10 Rabiul Akhir 1438 H

3

PENUNJUK arah ke Lubuk Bonta. Sehingga pengunjung tidak tersesat. net

AIR TERJUN LUBUK BONTA

Indah Namun Terlupakan

Jika membahas mengenai pesona alam Sumbar, maka hal tersebut tak akan pernah habisnya. Banyak hal yang harus disaksikan dari keajaiban keciptaan Tuhan yang harus disyukuri yang ada di Ranahminang ini. LAPORAN:

DEBI AYU LESTARI Hal ini tak ubahnya dengan pesona alam Air Terjun Lubuk Bonta. Meski tak lagi ramai dikunjungi masyarakat, namun objek wisata ini pernah menjadi salah satu destinasi alam yang menghiasi Ranahminang. Air Terjun Lubuk Bonta terletak di Korong Tarok, Kenagarian Kapalo Ilalang, Kecamatan 2 x 11 Kayu Tanam. Air terjun yang tingginya hanya kisaran 1 meter ini memiliki air yang jernih dan pemandangan alam yang masih alami. Jika berangkat dari Kota Padang, maka dibutuhkan waktu kurang lebih satu jam untuk sampai di lokasi ini. Rute menuju Air Terjun Lubuk Bonta pengunjung masuk dari daerah Sicincin menuju penyulingan air

mineral kemasan. Jika menggunakan kendaraan roda dua, hanya dibutuhkan waktu sekitar 15 menit. Sepanjang perjalanan akan terlihat pesona alam berupa aliran sungai yang biasanya digunakan warga untuk memenuhi kebutuhan air bersih. Selain itu, udara yang sejuk dan semilir angin perbukitan menjadikan perjalanan semakin menyenangkan. Setelah menempuh perjalanan memasuki bibir bukit, terlihat beberapa anak tangga untuk turun ke lokasi ini. Dari sana terlihat pemandangan air terjun mini dengan lubuk yang dangkal seperti kolam. Airnya yang berwarna biru dan jernih semakin menambah keindahan tempat wisata ini. Tak jarang pengunjung banyak mengabadikan momen berharga ini melalui kamera digitalnya, dengan

menjadikan air terjun sebagai latarnya. Kondisi alam yang masih belum terjamah oleh banyak perubahan lingkungan, menjadkan tempat ini lebih nyaman dan tentram. Nurdin (39), warga yang tinggal tak jauh dari lokasi ini mengatakan, Air Terjun Lubuk Bonta merupakan aliran dari mata air pergunungan. Sehingga, airnya lebih bersih dan banyak digunakan masyarakat untuk kebutuhan sehari-hari. Awalnya, Air Terjun Lubuk Bonta hanya aliran air yang jatuh dari daerah ketinggian di atas sebuah kawah yang berbentuk lubuk. Sehingga lama kelamaan airnya mengalir dan menggenangi lubuk yang kecil tersebut. Dengan adanya penerangan bagian lubuk di sekitar air tejun menjadikan tempat ini lebih indah. Kini objek wisata Lubuk Bonta ini tak lagi terawat dan semakin dipenuhi oleh semak belukar. Jalan setapak menuju lokasi ini sudah mulai tak terlihat karena tertutupi oleh rumput liar yang menjalar ke bagian jalan. Selain itu, di lokasi air terjun sendIri sudah tak lagi terurus. Banyak sampah organik yang berserakan di bagian jalan dan tepi air terjun. Di sekeliing air terjun semak belukar yang tidak terurus mulai menutupi bagian lubuk yang banyak digunakan untuk mandi oleh para pengunjung. Setelah sempat menjadi objek wisata yang ramai dikunjungi, sekarang Air Terjun Lubuk Bonta semakin kehilangan pesonanya. Hal ini karena, tempat ini tak lagi terawat dan beredar berita mistis mengenai keangkeran lokasi ini. Terlepas dari hal tersebut, bagi pecinta alam

LUBUK Bonta yang mulai tidak terurus.

harus menyempatkan datang berkunjung ke sana dan menikmati keindahan alamnya. Serta harus selalu menjaga lingkungan dan tidak membuang sampah sembarangan. ****

JALAN setapak yang mulai ditutupi semak.

AIR Terjun Lubuk Bonta banyak dikunjungi saat waktu libur. www.harianhaluan.com www.harianhaluan.com

„ Redaktur: Isra Hermanto

„ Layouter: Ilham Taufiq


4

USAHA

MINGGU, 8 Januari 2017 10 Rabiul Akhir 1438 H

KYOPTA AKSESORIS

Berawal dari Iseng Laporan: Melati Oktawina

Owner Kyopta Aksesoris

A

WALNYA hanya iseng untuk mengisi waktu sembari menunggu peluang kerja yang lebih bagus. Wanita cantik ini memutuskan

Pembeli sedang memilih aksesoris

www.harianhaluan.com

untuk berjualan aksesoris dan jilbab. Namun, keisengannya itu malah membuat ia tenggelam dan larut dalam usaha yang ditekuninya itu. Arlia Mardiana namanya. Pemilik usaha toko Kyopta Aksesoris yang berlokasi di Jalan Muhammad Hatta, Nomor 7 Ketaping Anduring, Kecamatan Pauh, bercerita, awalnya ia tidak berniat untuk membuka usaha. Toko tempat ia berjualan saat ini dulunya ditempati oleh ayahnya. Ayahnya hanya menggunakan toko tersebut selama satu bulan. Sedangkan sewa sudah dibayarkan selama satu tahun. Dari pada rugi dan susah untuk mencari penyewa yang baru. Arlia pun berencana untuk berjualan di toko tersebut. “Waktu itu, baru selesai wisuda, niatnya sambil me nunggu dapat kerja makanya iseng untuk melanjutkan berjualan,” ujar wanita cantik dua puluh enam tahun ini. Kyopta Aksesoris pertama kali dibuka pada 2013. Arlia mengaku kesulitan diawal karena tidak memiliki dasar di dunia usaha. Untungnya ada saudara yang mengajarkan bagaimana cara mengelola uang. Saudaranya menjelaskan bahwa setiap barang yang terjual harus dicatat, berapa modal dan keuntungannya. Sehingga lambat laun usaha yang dijalani dapat berjalan sesuai yang diharapkan. Awalnya hanya berjualan aksesoris sedikit, kemudian ditambah dengan jilbab sedikit. Namun karena tokonya mulai ramai dikunjungi, dan pem-

bukuan pun berjalan. Kini aksesoris yang dijual sudah tersedia banyak pilihan dan lengkap. “Awalnya yang dijual serba sedikit, tetapi setelah mendapatkan langganan lama kelamaan toko pun mulai ramai dan b arang yang tersedia menjadi banyak,” kata Arlia. Kyopta sendiri berasal dari bahasa Korea yang berarti cantik. Sehingga para perempuan yang datang berbelanja ke toko ini akan tampil cantik. Kyopta Aksesoris menjual berbagai macam aksesoris seperti gelang, kalung, ikat rambut, jam tangan, bros, berbagai model hijab terbaru, dan masih banyak aksesoris lainnya. Arlia mengatakan satu tahun pertama membuka toko adalah masa sulit. Namun, berkat selalu yakin, tabah, dan menjaga kualitas barang, pada tahun ke dua dan hingga sekarang tokonya ramai dikunjungi. Kyopta Aksesoris saat ini juga menerima pesanan melalui online. Kita dapat melihat berbagai model hijab yang dijual di instagram dengan nama kyoptahijab, kemudian dapat melakukan pemesanan melalui aplikasi line dengan id arliamardiana. Bagi yang tidak ingin repot, karena harus transfer uang ke ATM, Arlia menyediakan layanan bayar di tempat. “Pembelian melalui online akan sangat memudahkan konsumen yang sibuk, dan tidak mempunyai banyak waktu untuk berbelanja,” kata Arlia. Untuk model hijab selalu terbaru, karena setiap dua ming-

Tersedia puluhan model hijab di Kyopta Aksesoris

Toko Kyopta Aksesoris yang berlokasi di Jalan Muhammad Hatta nomor 7, Ketaping Anduring.

gu sekali barang baru datang dari Jakarta. Dan sebulan sekali dari Kota Bukittinggi. Hijab dijual dengan

harga yang terjangkau mulai dari Rp10 ribu hingga Rp50 per satuannya. Jadi tidak usah khawatir membeli hijab

dan aksesoris di toko Kyopta hijab karena harga terjangkau dan kualitas terjamin. ****

Gelang dan kalung terbaru tersedia di Kyopta Aksesoris

Redaktur: Isra Hermanto

Layouter: Ilham Taufiq


KELUARGA

MINGGU, 8 Januari 2017 10 Rabiul Akhir 1438 H

5

SYAHIRAN

Tingkatkan Harmonis Keluarga Laporan: OSNIWATI

SEBAGAI pasangan suami istri tidak menampik kemungkinan akan terjadi cekcok, perbedaan pendapat. Namun, itu semua bisa diatasi jika hubungan suami dan istri berjalan baik. Suami tahu tanggung jawabnya dan istri tahu tugasnya sebagai istri. Dalam berbagai kesempatan Bupati Pasaman Barat H. Syahiran selalu menekankan kepada semua pihak jika hubungan baik di dalam keluarga akan berimbas kepada tingkat pekerjaan. Apalagi, sebagai pejabat publik, tindak tanduk akan menjadi contoh. Keharmonisan di dalam keluarga bisa ditunjukkan di

www.harianhaluan.com

dalam berbagai kesempatan. HUT Pasbar yang ke 13, pimpinan tinggi Pasbar memupuk keharm onisan di dalam keluarga dengan duet bersama membawakan berbagai jenis judul lagu tembang kenangan. Bupati Pasbar H. Syahiran beserta Wakil Bupati Yulianto dan Sekda Manus

Handri membawa pasangan masibg-masing untuk menggoyang panggung HUT Pasbar di halaman kantor setempat. Duet maut ini memang sengaja diagendakan untuk mempererat hubungan harmonis di dalam keluarga. Menjelang waktu Jumat (6/1), sebagai peserta pertama Syahiran membawakan lagu Si Nona dengan gaya yang khas bersama Ny. Yun Syahiran. Otomatis kepala SKPD yang hadir bersorak dengan riang. Sebab, biasanya pimpinan Kabupaten Pasbar itu terkenal dengan pria yang pendiam dan tidak banyak cakap. Ternyata bisa bernyanyi.

Disusul dengan peserta yang kedua Wakil Bupati Pasbar Yulianto dengan Ny. Sifrowati Yulianto dengan membawakan lagu Bareh Solok dan peserta ketiga Sekda Pasbar Manus Handri bersama Ny. Harlina Manus Handri. "Dengan duet ini kita berharap hubungan ASN di dalam rumah tangga semakin harmonis,"kata Syahiran singkat. Tidak hanya itu saja, jika hubungan baik di dalam keluarga maka hubungan dengan anak akan tercipta dengan sendirinya.***

„ Redaktur: Nova Anggraini

„ Layouter: Yohanes


6

MINGGU, 8 JANUARI 2017 10 Rabiul Akhir 1438 H

PROFIL

Harian Umum

Mencerdaskan Kehidupan Masyarakat

KEVIN saat merayakan ulang tahunnya.

KEVIN bersama motor kesayangannya

KEVIN OCTAYUANDI

KEVIN ketika merayakan ultah bersama temannya.

Laporan: ADE BUDI KURNIATI

MESKIPUN masih tergolong muda, namun pemilik nama lengkap Kevin Octayuandi ini pantang menyerah dalam menggapai kesuksesannya.

KEVIN bersama rekan

B

AGAIMANA tidak, pria k ela h i r an Padang, 14 Oktober

1993 ini, dimasa kuliahnya di Universitas Putra Indonesia (UPI). Sudah piawai dalam melakoni bisnis, sarjana

KEVIN ketika touring bersama club motornya. www.harianhaluan.com

Kesuksesan Dimulai Sejak Muda muda yang kini membuka bisnis Kuliner yang terletak di Jalan Sawahan No 41 yakni Pitza Patish. Sebelum menggeluti usaha ini, pria yang hobi otomotif ini terlebih dahulu membantu bisnis orangtuanya sebagai seorang kontraktor di Kota Padang. Sebagai anak pertama, pria yang menyukai nasi goreng ini sangat ingin menjadi kebanggan orang tuanya. Dan, ingin sekali menjadi penerus jejak orang tuanya yang ia pandang sukses dalam melakoni bisnisnya. Menjadi anak pertama dalam keluarga, tidaklah gampang. Ia berfikir, bagaimana ia bisa menjadi contoh yang baik kepada adiknya Gilang Ramadhan yang masih berusia 16 tahun. "Saya berfikir, bagaimana orang tua bangga dan adik satu-satunya bisa termotifasi untuk sukses nantinya," kata pria lulusan SMK 1 Padang ini. Dalam dunia otomotif, ia tergabung dalam Club Motor. Dan, sudah menggeluti dunia Club motor sejak tamat SMP, tahun 2008 silam di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 09 Padang. Pada kala itu, ia sangat senang dengan perawakan anak-anak club yang gayanya kala itu membuat

dirinya tertarik untuk ikut bergabung didalamnya. Namun bergabungnya, dirinya dalam Club motor tidaklah mengganggu kegiatannya dalam belajar disekolah pada saat itu d i Sekolah Menengah

KEVIN saat wisuda

Kejuruan (SMK) Negeri 1 Padang. Bahkan, saat itu ia sudah pandai membagi waktunya antara belajar dengan hobinya itu. "Waktunya touring ya touring, asal tidak meng-

ganggu jadwal sekolah. Tentunya, pendidikan nomor satu dari pada hobi. Punya hobi boleh, namun sekolah paling utama," kata pria yang pernah duduk dibangku SD Kartika 1-10 ini. (h*)

KEVIN saat berpose di tugu Macan „ Redaktur: Ade Budi Kurniati

„ Layouter: Rahmi


UTAMA

MINGGU, 8 Januari 2017 10 Rabiul Akhir 1438 H

7

Badai, 7 Rumah dan 1 Bengkel Rusak AGAM, HALUAN — Cuaca ekstrim berupa hujan disertai badai yang melanda wilayah Kabupaten Agam beberapa hari belakangan ini mengakibatkan tujuh rumah dan satu bengkel mobil mengalami kerusakan di Kecamatan Banuhampu Kabupaten Agam. Untungnya, pada kejadian tersebut tidak menimbulkan korban jiwa. Ketujuh rumah dan satu bengkel yang rusak akibat bencana tersebut yakni rumah dan bengkel m obil Rinjani Motor milik Jani (40) di Jorong Cingkariang, Nagari Cingkariang, peristiwa itu juga merusak isi rumah dan bengkel. Angin kencang juga merusak atap rumah milik Robi Apriandi(36) di Jorong Padang Lua, Nagari Padang Lua. Di Asrama Tentara Jorong Ladang Laweh, Nagari Ladang Laweh, bencana serupa juga menimpa rumah milik Bahwono(50) dan Wagini(70). Selanjutnya, angin kencang juga merusak rumah warga di Kampuang Bara Batu Hitam dan Kampuang Pisang Jorong Ladang laweh. Masing-masing rumah milik Ajin(50), Cun/ Emi(35) dan Asna (56). Pasar Padang Luar juga tidak luput dari terjangan angin

kencang tersebut. Atap pada los pasar turu t mengalami kerusakan. Sekretaris Kecamatan Banuhampu Kabupaten Agam Rahmat Fajri saat ditemui Haluan, Jumat(6/1) sore mengatakan peristiwa angin kencang yang merusak rumah warga tersebut terjadi pada Kamis(5/1) malam. “Angin kencang yang disertai hujan yang rata-rata merusak atap rum ah warga tersebut terjadi pada malam hari, sekira selepas magrib,” ungkapnya. Selain merusak atap rumah warga terang Rahmat Fajri, angin kencang juga mengakibatkan satu pohon tumbang di Nagari Sungai Tanang yang merusak sawah warga. Kerugian akibat bencana tersebut diperkirakan mencapai 75juta rupiah.(h/wet)

RUSAK — Rumah dan bengkel mobil Rinjani Motor milik Jani(40) di Jorong Cingkariang, Nagari Cingkariang, Kecamatan Banuhampu Kabupaten Agam yang rusak akibat terjangan anging kencang, Jumat(6/ 1). wetrizon

Kesadaran ................................... Dari Halaman. 1 Polisi ........................................... Dari Halaman. 1 Padang beberapa waktu lalu. Sari juga tidak menampik, adanya peningkatan kesadaran di masyarakat tentang pariwisata. Apakah karena unsur ABGCM (akademisi, bisnis, goverment, komunitas, dan media). Ini pun didukung oleh peranan media yang meningkat tajam untuk menguatkan pariwisata dan masyarakat pun menjadi komunitas

pemasar pariwisata. “Akibatnya, munculah virus yang menstimulasi pemasar pariwisata, apapun komunitas berlomba2 selain menjadi user (penikmat, red) atau founder (penemu, red) objek wisata baru,” katanya. Nah lanjut Sari, akibat tren yang mucul, masyarakat dan komunitas pariwisata sebagi user d an marketer semua la-

tah. ”Lihat banyak destinasi baru yang ditemukan. Sedangkan untuk s ebuah objek yang layak mutlak harus ada safety issue, kebersihan, dan pengelolaan,” terangnya. “Kita tidak bisa menyalahkan, sebab tahun 2015 dan puncaknya di 2016, awareness masyarakat meningkat tajam terhadap pariwisata,” ujarnya. (h/isr)

Ciptakan ......................................Dari Halaman. 1 dinyanyikan oleh Susi. “Yang lainnya, ada pacah pinang ka colok kain yang dibawakan Alkawi,laruik dek paruntuangan yang dinyanyikan oleh Amriz Arifin,” ucap Uke pada Haluan belum lama ini. Selain menciptakan banyak tembang yang kemudian dibawak an oleh artis lain, buah karya yang dilahirkan Uke dalam bentuk lirik lagu tersebut juga ia bawakan pada sejumlah albumnya yang telah edar. Disebut Uke menciptakan lirik lagu bukanlah suatu yang baru bagi dirinya. Ia telah memulainya ketika ia baru-baru masuk ke dunia hiburan ranah minang.

Uke sendiri telah berkiprah di dunia tarik suara sejak 1986. Pada saat itu ia masih duduk di bangku SMP. Karena memiliki suara yang merdu dan berbakat di bidang tarik suara, tahun 1991 ia diajak serta bergabung dengan Mandala Band p impinan musisi Ujang Virgo. Setahun di Mandala Band, tahun 1992 ia hijrah ke Jakarta. Di ibu kota, bersama Ivo Nila Krisna (Ibunya Astri Ivo, red) Uke sempat rekaman lagu dangdut nasional dengan judul, Tanggal berapa bulan berapa ciptaan Asmin Cader yg di produksi Metrotama Record. Beberapa waktu berkumpul dengan musisi-musisi besar Mi-

nang di Jakarta, tahun 1994 ia kembali ke kampung halamannya di Lubuk Alung. Uke pulang kampung karena saat itu ia mengalami sakit radang ginjal. Satu tahun usai kepulangannya ke Padang, karir Uke sempat redup. Ia memutuskan untuk bekeluarga dan fokus pada mereka. “Karena merasa jiwa seni ini tak bisa mati dalam diri saya, beberapa waktu lalu diputuskan untuk kembali ke bidang ini. Mudah-mudahan kehadiran Uke bisa jadi penyemangat adik-adik penyanyi yang lebih muda untuk lebih baik lagi dalam berkarya,” pungkas wanita kelahiran 1971 tersebut. (h/len)

Angin ........................................... Dari Halaman. 1 oleh Menteri Susi Pudjiastuti. Ia menilai, menteri Susi sudah aspiratif atas keluh an n elayan d i Indonesia, khususnya di Sumbar yang selama ini terhadang untuk melaut atas aturan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 57 tahun 2014 tentang Usaha Perikanan Tangkap di Wilayah RI. “Nelayan kita selama ini tak bisa melaut. Akibatnya mereka menganggur. Tentu ini berimbas kepada kesejahteraan nelayan, ”kata politisi asal Kurai Taji, Padang Pariaman ini. Soal aturan yang dibuat Menteri Susi tersebut, ia menyebutkan belum mempelajari secara detail karena itu memang domainnya eksekutif. Kita di DPR, katanya, bertugas dengan membuat Undang-undang. Soal kepmen dan permen, itu urusannya eksekutif. Namun, jika nantinya aka nada rapat kerja dengan menteri terkait, kita akan bahas hal itu. Khusus untuk nelayan Sumbar, Hermanto menggaransi nelayan Sumbar berbeda dengan nelayan daerah lain. Katanya, nelayan asal Sumbar cenderung tak merusak saat melaut karena alat tanggap mereka tak menyentuh dasar laut dan terumbu karang. Bagan yang digunakan nelayan Sumbar kata politisi PKS ini lagi, juga tak berimbas kerusakan di kehidupan bawah laut. Diawali Demo Perjuangan nelayan Sumbar dan unsur terkait lainnya membuahkan hasil positif. Pertengahan tahun lalu, mereka berdemo. Ribuan nelayan di Sumatera Barat (Sumbar) berunjuk rasa di depan Kantor Gubernur Sumbar menuntut kebijakan Menteri Kelauatan dan Perikanan (DKP) agar Surat Izin Penangkapan Ikan (SIPI) dicabut. 2.100 nelayan yang tergabung dalam Aliansi Nelayan Sumbar menggelar aksi demo sebagai aksi protes terhadap kebijakan dimakwww.harianhaluan.com

sud. Nelayan merasa kebijakan itu sangat merugikan mereka. Aksi unjuk rasa yang berlangsung di depan Kantor Gubernur Sumbar berlangsung sekitar setengah jam setelah mereka berkumpul di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Bungus Teluk Kabung, Kota Padang. Dari lokasi tempat berkumpul, Nelayan yang berasal dari Padang, Pesisir Selatan dan Pasaman Barat (Pasbar) ini menuju kantor Gubernur Sumbar dengan menggunakan kendaraan roda dua, roda empat dan truk besar. Salah seorang pimpinan aksi Azwardi Hamid mengatakan, tuntutan mereka semata-mata untuk memperjuangkan nasib nelayan. Nelayan Sumbar mengajukan empat tuntutan kepada pemerintah, diantaranya supaya memperhatikan nelayan bagan. Pemerintah diminya untuk melegalkan kapal bagan berikut membebaskan kapal bagan untuk menangkap ikan. Kemudian, segera membebaskan kapal bagan nelayan yang ditangkap. Hal yang sama disampaikan Si Ol (46). Koordinatoor lapangan dari perwakilan nelayan Pesisir Selatan ini mengatakan, mereka berkumpul di tempat penampungan ikan (TPI) Bungus Teluk Kabung sebelum bergerak ke kantor Gubernur Sumbar. “Kita dari Pessel ada sekitar 600 orang nelayan, dari Padang kurang lebih 1500 nelayan,” katanya disela-sela unjuk rasa. Siol mengatakan, kebijakan Kementerian Kelautan dan Perikanan yang mengharuskan nelayan mendapatkan SIPI sangat memberatkan mereka, karena nelayan di Sumbar kebanyakan masih memakai bagan untuk melaut. Sementara nelayan bagan di daerah itu tidak juga mendapatkan izin untuk menangkap ikan dari Kementerian Kelautan dan Perikanan. Di sisi lain, Kepala Dinas

Perikanan dan Kelautan Sumbar, Yosmeri menyebut, untuk keamanan dan keabsahan aturan baru ini, pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan Polisi Air Polda Sumbar dan Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut (Lantamal) II Padang dan memberikan surat keterangan bahwa yang bersangkutan sedang membuat SIUP dan SIPI agar petugas tidak menindak nelayan yang memiliki dokumen tersebut. “Akhirnya, berkat kegigihan gubernur untuk berkoordinasi dengan pusat berbuah manis dan nelayan dapat kembali melaut. Mengingat sebelumnya, gubernur sudah berkali-kali telah menyurati pihak terkait di pusat, tidak saja Kementerian Kelautan dan Perikanan, tetapi juga Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman,” jelasnya. Kapal bagan 30 GT di Sumbar kesulitan mengurus izin ke Kementerian Kelautan dan Perikanan setelah Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 2 Tahun 2015 tentang Larangan Penggunaan Alat Penangkapan Ikan diterbitkan. Akibatnya ribuan nelayan bagan di Sumbar tidak bisa melaut karena takut ditindak petugas sebab tidak memiliki izin yang butuhkan. Pemerintah Provinsi Sumbar berupaya untuk mencarikan solusi agar nelayan tersebut bisa kembali melaut dengan menyurati kementerian terkait. Hasilnya, Menteri Kelautan dan Perikanan mengeluarkan surat edaran membolehkan bagan menangkap ikan hingga 31 Desember. Karena batas waktu telah berakhir, nelayan bagan kembali cemas tidak bisa melaut. Namun dengan diterbitkannya Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 71 tahun 2016, nelayan bagan Sumbar bisa bernafas lega karena bisa kembali mencari naf kah untuk keluarga. (h/mat/rin)

kap oleh tim yang dipimpin oleh Kasubdit II Dit Resnarkoba Polda Sumbar, AKBP Hendri Yahya setelah membawa barang haram tersebut dari Mandailing Natal (Madina) Sumatera Utara. “Tim kami yang mendapatkan informasi bahwa akan ada ganja yang masuk dari Madina ke Pasaman. Kami mencoba mencari tahu, dan ternyata orang yang membawa ganja ini adalah Target Operasi (TO) kami, langsung kami amankan berikut barang bukti (bb) lima paket besar ganja deng-

an berat 4,187 kilogram,” ucap Dir Resnarkoba Polda Sumbar, Kombes Pol Kumbul Kusdwijanto Sudjadi di hadapan awak media dalam rilis pers narkoba Polda Sumbar, Jumat (6/1) siang. Disebutkan Kumbul, pelaku yang berprofesi sebagai pemotong rumput ini diduga akan mengedarkan barang haram tersebut ke wilayah Pasaman, Pasaman Barat dan Agam. Selain mengamankan lima paket ganja dari pelaku, polisi juga menyita satu unit telepon genggam jenis Samsung.

Dari pengakuan pelaku sendiri, dirinya sudah tiga kali menjual narkoba jenis ganja dengan dikendalikan oleh seorang berinisial AL, soerang pengendali bisnis tak elok tersebut yang berdomisili di Palembang, Sumatera Selatan. “Dia juga memiliki jaringan di Sumatera Selatan. Jadi otak dari peredaran ganja dari pelaku ini ada di Polda Sumatera Selatan, kita akan bekerjasama dengan Polda Sumsel untuk mengungkap jaringan dari pelaku yang kami amankan ini,” katanya. (h/mg-adl)

Momentum................................... Dari Halaman. 1 rumah Villareal. Tapi, laga ini juga jadi laga momentum bagi Villareal untuk bisa menempel persaingan di papan atas kompetisi sepakbola spanyol. Tuan rumah pasti sangat ingin memenangkan laga ini. Dengan kemenangan, suhu persaingan di papan atas akan makin meninggi. Barcelona tengah dirundung amarah dan akan berusaha melampiaskannya kala berkunjung ke markas Villarreal dalam lanjutan La Liga jornada 17 di El Madrigal, Senin (09/01) dini hari. Blaugrana memang baru saja mendapatkan hasil mengecewakan s aat be rhadapan dengan Athletic Bilbao dalam ajang Copa del Rey tengah pekan ini. Mereka takluk 2-1 dalam duel leg pertama dan lawan hanya bermain dengan sembilan pemain.

Luis Enrique tentu saja tak ingin timnya kembali meraih hasil negatif dalam kunjungannya kali ini. Apalagi Barcelona sedang berusaha mengejar Real Madrid dan tiga poin menjadi target yang absolut. Barcelona selalu punya catatan yang positif dengan sering meraih kemenangan ketika berhadapan dengan Villarreal. Meskipun begitu, Barca pantang meremehkan kekuatan Villarreal. Mereka harus menatap laga ini dengan serius jika tak ingin terpeleset karena sang lawan berada di posisi empat dan cuma terpaut lima poin saja. Enrique sendiri tidak punya masalah serius dengan kondisi skuatnya dan bisa menurunkan pemain terbaiknya di El Madrigal. Mereka hanya kehilangan

kiper Jasper Cillessen yang mengalami cedera. Di kubu tuan rumah, Fran Escriba jelas mengincar poin penuh setelah mengemas dua kemenangan beruntun di pentas La Liga sebelum pergantian tahun. Namun, mereka juga sama-sama terluka karena menelan kekalahan dari Real Sociedad dalam ajang Copa del Rey. Menghadapi Barcelona tentu bukan pekerjaan yang mudah bagi Tim Kapal Selam Kuning. Terlebih mereka tidak bisa menurunkan sejumlah pemain seperti Cedric Bakambu, Daniele Bonera, Samu Castillejo, Denis Cherushev dan Roberto Soldado karena cedera. Namun, dukungan penuh dari publik tuan rumah bisa menjadi motivasi tersendiri bagi Alexandre Pato dkk untuk melukai Barcelona. (h/net)

Mahasiswa ..................................Dari Halaman. 1 Dalam orasinya, Presi den BEM Unri, Abdul Khair, mengatakan, kenaikan biaya pengurusan STNK, BPKB serta kenaikan harga BBM dan tarif listrik, merupakan “kado pahit” awal tahun 2017 yang dit erapkan Pemerintahan Presiden Jokowi dan Wapres Jusuf Kalla. Kebijakan pemerintah ini dinilai tidak pro rakyat. Tetapi justru menyengsarakan rakyat dan tidak sesuai dengan Nawacita yang pern ah dijanjikan Jokowi-JK dalam kampanye Pemilihan Presiden (Pilpres). Koordinator Aksi Aditya Putra menambahkan, menaikkan harga listrik dan PNBP ini tidak memiliki roadmap yang jelas dan analisa yang pasti. Selain itu, penerapannya juga dinilai terburu buru. “Menaikkan harga listrik, BBM dan biaya PNBP kendaraan ini tidak memiliki tujuan yang jelas. Kebijakan itu juga tanpa ada analisa yang pasti terkait dampak dan solusinya,’’ pungkasnya. Dalam aksi tersebut, mahasiswa juga menampilkan teaterikal yang menggambarkan sosok mayat dalam kapan (pocong) yang melambangkan matinya rasa peduli pemerintah terhadap rakyat jelata. Sebarkan Spanduk Menurut Aditya yang juga Menteri Sospol BEM UR tersebut, sebagai bentuk protes, pihaknya menyebar belasan spanduk bertuliskan protes di sejumlah lokasi di Kota Pekanbaru. “Ada 15 lokasi yang kita pasangi spanduk sejak tadi malam. Semuanya berisi protes atas kebijakan pemerintah di awal

tahun 2017 yang sangat merugikan masyarakat,” tuturnya. Dikatakannya, langkah Presiden Jokowi menaikkan pajak kendaraan bermotor sangat tidak tepat. Mengingat dampaknya akan langsung dirasakan masyarakat luas. Karena itu, BEM UR meminta kebijakan tersebut dibatalkan. “Kami juga meminta kepada DPRD Riau untuk tidak mendiamkan masalah tersebut. Harus merespon kegelisahan masyarakat dengan turut menuntut kebijakan tersebut dibatalkan,” tambahnya lagi. Sementara itu, dari informasi di lapangan, spanduk-spanduk yang dipasangan BEM UR tak berumur panjang. Satpol Pamong Praja sudah menertibkannya tak lama setelah terpampang di tempat-tempat umum. Kejutan Pahit Hal senada juga disampaikan Presiden Mahasiswa KM Unsri Koordinator Wilayah Sumatera Bagian Selatan BEM SI, Rahmad Fahrizal. Dikatakan, pada awal tahun 2017, Indonesia dibanjiri hadiahhadiah luar biasa dari pemerintah untuk rakyatnya. Mulai dari banyaknya tenaga kerja asing ilegal khususnya dari Cina, sehingga Jokowi terkesan seolah menutup mata terhadap pengangguran negara ini yang mencapai angka 7,02 juta. “Pemerintah kembali memberi kejutan, mempersembahkan kado tahun barunya. Kado tahun baru dari sang pemangku kebijakan yang alih-alih bercita-cita meningkatkan produktivitas rakyat malah semakin hari semakin tidak pro rakyat,” ujarnya. “Dimulai dari pencabutan subsidi bahan bakar minyak

(BBM), kenaikan tarif daftar listrik, pencabutan subsidi kesehatan dan sebagainya hingga hari ini rakyat harus mendapatkan kado tahun barunya berupa kenaikan pembayaran tarif kendaraan bermotor mulai dari STNK, BPKB dan lain sebagainya. Yang mengejutkan, kenaikannya hingga tiga lipat,” tukasnya. Ditambah lagi kata dia, kenaikan tarif listrik pada pelanggan dengan daya 900 VA (biasa digunakan rakyat kecil) dari Rp.605/kWh akan menjadi Rp.1467,28/kWh. “Kemana kebijakan-kebijakan yang pro terhadap rakyat kecil? Apakah pemerintah telah kehilangan cara untuk mengatasi permasalahan ekonomi bangsa selain dengan membebankannya pada rakyat?,” tegasnya. Tiga Tuntutan Dikatakan, menyikapi kebijakan pemerintah yang dinilai tidak pro rakyat itu, BEM Sumatera sebagai rakyat dan mewakili masyarakat Indonesia mengajukan sejumlah tuntutan dan desakan kepada pemerintah. Yakni, menyatakan menolak dengan tegas PP nomor 60 tahun 2016 yang berisi daftar kenaikan biaya kendaraan bermotor hingga tiga kali lipat yang dinilai menyengsarakan rakyat Indonesia. BEM Sumatera juga menolak tegas kenaikan biaya tarif listrik yang mencapai 242,5 persen karena akan menyengsarakan rakyat. Karena itu, Presiden Jokowi didesak mencabut PP Nomor 60 Tahun 2016 dan membatalkan kenaikan tarif listrik untuk rakyat kecil dengan pelanggan berdaya 900 VA. “Tunduk tertindas atau bangkit melawan,” pungkasnya. (hr/bbs/rtc/grc)

Redaktur: Rakhmatul Akbar

Layouter: Syamsul Hidayat


8

MINGGU, 8 JANUARI 2017 10 RABIUL AKHIR 1438 H

OTOMOTIF

Harian Umum

Mencerdaskan Kehidupan Masyarakat

BINTANG VARIASI

Siap Melayani Pemasangan di Rumah Laporan: HELDI SATRIA - PADANG

TIAP tahun jumlah kepemilikan kendaraan roda empat, khususnya kendaraan pribadi di Kota Padang terus meningkat. Bahkan, peningkatan ini juga dibarengi dengan keingan si pemilik mobil untuk mendandani mobil mereka agar bisa semakin gaya, trendi, unik dan tampil beda dibandingkan mobil lainnya. Hal ini ternyata dimanfaatkan oleh Jefri atau yang lebih akrab disapa dengan panggilan Jon (25), yang sejak satu bulan belakangan ini mulai membuka usaha penyediaan variasi dan aksesoris mobil yang berlokasi di Jalan Raya Kurao Pagang

yang diberinya nama Bintang Variasi. Meski baru satu bulan dibuka, usaha variasi milik Jefri ini sudah memiliki puluhan pelanggan tetap. Tak tanggung-tanggung, tak hanya dari Sumbar, pelangan Bintang Variasi sudah ada yang datang dari

Jambi, P ekan Baru dan Muko-muko. “Kepuasan pelanggan adalah kebanggaan tersendiri bagi saya. Masalah harga, itu bisa dibicarakan kemudian, yang terpenting pelanggan tidak kecewa dengan hasil karya yang kita

berikan,” sebut Jefri kepada Haluan. Bintang Variasi, sebut Jefri, tidak hanya melayani pemasangan kaca film mobil saja, namun juga segala pernak-pernik aksesoris mobil lainnya seperti pemasangan audio, pemasangan remote

Nomor 40A atau sekitar 200 meter dari Kampus Poltekes Padang. Berbekal pengalaman bekerja kurang lebih lima tahun disalah satu bengkel variasi ternama di Kota Padang, Jefri mulai berdikari dengan membuka usaha JEFRI, owner Bintang Variasi

SALAH seorang karyawan di Bintang Variasi

mobil, central lock dan power windows mobil. “Kita tidak hanya melayani pemasangan baru, tapi juga bisa memperbaiki aksesoris mobil pelanggan yang rusak. Jika masih bisa diperbaiki, kenapa harus diganti baru,” ungkapnya sembari melan-

Pemasangan aksesoris milik pelanggan

Bintang Variasi

jutkan pekerjaannya memasang aksesoris kendaraan salah seorang pelanggannya. Mengenai harga, tambah Jefri, tergantung kualitas atau merek yang diminta pelanggan. “Untuk h arga standar, pemasangan kaca film hanya Rp250 ribu untuk satu mobil, remote mobil harganya berkisar Rp275 ribu hingga Rp400 ribu tergantung mereknya. Sementara, untuk pemasangan central lock pintu hanya dikenakan biaya Rp200 ribu. Tapi kalau ada pelanggan yang ingin satu paket yakni pemasangan remote dan central lock, kita kenakan biaya sebesar Rp500 ribu saja,” beber Jefri. Ditanya mengenai omzet yang diperoleh, Jefri menyebut tidak mau menyebutkan berapa omzet yang didapatnya setiap hari. “Dengan bantuan dua orang karyawan, tiap hari tak kurang dari 20 kendaraan bisa kami layani di Bintang Variasi ini,” sebutnya lagi. Bagi pelanggan ingin pasang aksesoris mobil namun malas kebengkel, Bintang Variasi juga melayani pemasangan ditempat. Caranya hanya dengan menghubungi nomor HP 082385851101. (*)

MENJUAL berbagai macam aksesoris

MENJUAL berbagai macam aksesoris mobil

Kesibukan saat pengerjaan mobil salah satu pelanggan

www.harianhaluan.com

Redaktur: Holy Adib

Layouter: Rahmi


OLAHRAGA

Harian Umum

Mencerdaskan Kehidupan Masyarakat

MINGGU, 8 Januari 2017 10 Rabiul Akhir 1438 H

9

MAURICIO POCHETTINO

Pria Tahan Banting dari Santa Fe

MAURICIO POCHETTINO

T

HORE Haugstad, kolumnis dan analis taktik FourFourTwo, sekaligus chief editor twentyminuteread.com, memberi satu cara pandang khusus untuk menilai Mauricio Pochettino. Lihat dari luar kacamata normal, bukan hanya sebagai pelatih, tapi juga seperti pemain yang masih aktif bermain. Sebagai bekas pemain belakang, karakternya terbaca dari cara ia meminta anak asuhnya menekan lawan.Sebagai murid langsung Marcelo Bielsa, yang merekrutnya ketika berusia 14 tahun dan kelak, membimbingnya saat menapak langkah awal sebagai manajer sepak bola, Poch, sapaan akrab Pochettino, menunjukkan apa yang bertahuntahun lalu sudah Bielsa tun-

jukkan di karier manajerialnya: fleksibilitas taktik dan high pressing system atau, menekan lawan sejak awal. Bielsa, Si Gila dari Rosario, mengajarkan apa yang kemudian kita lihat langsung lewat cara main Pochettino sejak menjadi pelatih Espanyol pada tahun 2009. Menekan lawan sejak awal, membuatnya tak nyaman membangun serangan sedari dini. Mendisiplinkan pemain dengan training drill yang dilakukan tiga sesi dalam sehari. Mengatur detail persiapan mulai dari taktik, transisi bertahan dan menyerang, hingga lebar lapangan yang digunakan saat pertandingan, sampai, ini poin utamanya, ide untuk selalu bermain menyerang.

www.harianhaluan.com www.harianhaluan.com

Kita akan paham kenapa dunia menyebut Bielsa sebagai orang gila. Ketika kali pertama datang di Athletic Bilbao, hal pertama yang ia benahi bukan pemahaman taktikal pemainnya atau mental bertanding anak-anak Basque, melainkan stamina. Bilesa m endisiplinkan semua pemainnya mulai dari tempat latihan. Fernando Llorente, mantan penyerang kesayangan Basque, sekaligus bintang utama Bilbao saat itu mengiyakan cara gila Bielsa dalam meningkatkan stamina pemainnya. Pelajaran moralnya hanya satu dan sangat sederhana, Bielsa tahu apa yang ia ingin lakukan di timnya. Ia punya ide bermain yang jelas dan bisa mengimplementasikan idenya dengan cara yang ia yakin benar. Ia mungkin gila, setengah sinting, dan Raymond Verheijen bisa mencacinya tentang periodisasi latihan yang gila-gilaan. Namun, butuh kualitas yang benar-benar baik untuk diakui Pep Guardiola pada 2012 lalu, bahwa Bielsa adalah pelatih terbaik di dunia. Bielsa, dikenal dunia dengan formasi 3-3-3-1 yang aneh sekaligus luar biasa itu. Ia mengajarkan hal pokok dalam menangani sebuah tim sepak bola, yakni kedisiplinan. Poch tidak mengawali karier dengan gelimang uang dan perhatian dari media yang intens. Ia bukan Pep Guardiola yang menapaki karier manajerial pertamanya sebagai pelatih Barcelona yang memiliki reputasi mentereng dan sumber daya manusia yang luar biasa hebatnya. Alih-alih Barcelona, Poch mengawalinya dari tim Catalan yang semenjana, Espanyol pada tahun 2009. Awal karier kepelatihan Poch tidak berjalan mulus, hampir mirip dengan caranya memasuki level profesional dari tingkat akademi. Bayangkan, Bielsa datang ke rumahnya pada pukul 2 dini hari. Bukan waktu yang tepat untuk bertamu, bukan? Namun, yang Bielsa bawa adalah kunci gerbang masa depan Poch kecil. Bielsa ingin Poch bergabung dengan akademi Newell Old Boys. Dua jam kemudian, Poch kecil sudah bergegas meninggalkan keluarganya dan tinggal di akademi bersama ratusan anak muda lain. Bisa jadi, suasana dini hari waktu itu pastilah terasa gegap gempita di tengah kantuk yang menyergap. Suasana yang sama Poch temui ketika datang ke Espanyol, tidak mulus dan langsung memacu adrenalin. Ia datang ketika klub tersebut

berada di zona degradasi dengan hanya sepuluh pekan tersisa. Kita semua tahu Poch berhasil menyelamatkan Espanyol dari jerat degradasi. Ia bertahan dua tahun lagi bersama Espanyol, sebelum akhirnya dipecat dan berlabuh di tanah orang bebal, Britania. Gebrakannya bersama Southampton membuat pub lik sepak bola Inggris mulai manuruh perhatian lebih kepadanya. Ia sosok pelatih bertampang baby face yang kontradiktif dengan instruksi bermainnya yang atraktif, menekan habis-habisan, dan membuat lawan sesak napas. Poch pernah berujar semasa di Soton bahwa ia lebih memilih kebobolan saat sepuluh pemainnya sedang naik menekan lawan daripada kebobolan saat sepuluh pemainnya berada di garis pertahanan. Orang dengan cara pandang seperti ini mudah disukai publik Inggris yang senang dengan sepak bola menyerang sebagai hiburan. Maka wajar jika Daniel Levy, pemilik Tottenham Hotspur, mengontak pelatih muda dari Santa Fe ini untuk mengisi kursi kepelatihan yang lowong usai Tim Sherwood dipecat. Bagi Levy, Tottenham adalah mesin bisnis yang memadai. Sejak lama, ia “menyuplai” pemain dengan banderol

mahal dari London Utara ke tim membosankan dari Spanyol, Real Madrid. Tapi itu tak cukup. Levy tentu gatal dan penasaran dengan kegagalan menahun Tottenham dalam upaya mendongkel Arsenal dari papan atas. Bagaimana mungkin, klub yang mendapat dana 100 juta euro lebih dari hasil penjualan Gareth Bale, ma sih juga gagal mendongkel klub irit transfer seperti Arse nal? Itulah yang menjadi titik awal penunjukkan Poch. Ia ambisius, punya program yang jelas dan tepat bagi Tottenham, yang masih mentah dan tidak memiliki mentalitas tim papan atas. Poch datang membawa injeksi taktikal, juga dosis tinggi kedisiplinan bagi Tottenham. Pemain banyak tingkah seperti Emmanuel Adebayor dipersilakan hengkang. Andros Townsend, yang kesulitan beradaptasi dengan intensitas latihan ala Poch pun dibuang. Younes Kaboul, kapten tim, akhirnya pun ditendang karena tidak memenuhi standar. Sebagai gantinya, ia mempromosikan pemain akademi seperti Harry Kane dan Danny Rose. Ia mendatangkan Toby Alderweireld yang di kemudian hari kita tahu semua, membentuk defensive partnership yang luar biasa dengan Jan Vertonghen.

Ia juga yang mendatangkan Dele Alli, menyempurnakan versatilitas Eric Dier sebagai bek dan gelandang bertahan sampai mengoptimalkan kembali Moussa Dembele, yang kemudian menjadi tokoh sentral di lini tengah Tottenham saat ini. Menonton Tottenham adalah menonton Bielsa semasa di Bilbao (kala ia mempermalukan Sir Alex Ferguson di Europa League tahun 2011) dan saat ia mengubah Marseille menjadi tim yang berisi sekumpulan pemain yang kuat berlarian menyerang lawan selama 90 menit. Dan bagi penggemar Bie lsa sejak masih menangani Chile, juga sebagai suporter Arsenal, harus diakui, menonton Pochettino dan Tottenham seperti menonton film thriller bagus yang menegang kan dari awal hingga akhir. Bukan proses yang mudah bagi Pochettino untuk berada di titik kariernya sekarang. Ia, yang lusa kemarin baru saja menghentikan laju kemenangan Antonio Conte dan Chelsea dengan permainan brilian, layak mendapat semua kredit.

Redaktur: Arda Sani

Tapi, seperti yang pernah ia katakan sebelumnya, dan juga alasan utama kenapa ia tak pernah mau memiliki agen, Poch akan menerima pujianmu dengan senyum tipis sambil melengos keluar dari ruang konferensi pers. Ia tak memiliki agen, tidak memiliki media sosial, bahkan tidak mempekerjakan public relation. Di Argentina, namanya kalah megah dibanding Diego Simeone. Poch adalah pelatih yang berangkat ke tempat latihan pukul 7 pagi, pulang pukul 8 malam, dan bergegas makan malam, mandi, lalu ti dur. Rutinitas yang ia lakukan hampir setiap hari di luar hari libur. Dan apakah itu membuatnya merasa lebih baik? Saya yakin, jawabannya adalah “YA”, dengan huruf kapital. Sembari mengingat satu jawabannya ketika jurnalis bertanya alasannya tak memiliki akun di sosial media, “I don’t need five hundred thousand followers to feel good.”Sebuah pesan dari Pochettino yang asyik betul bagi kita generasi milenial, bukan?. (dari berbagai sumber)

Layouter: Ilham Taufiq


10

KESEHATAN

MINGGU, 8 Januari 2017 10 Rabiul Akhir 1438 H

Harian Umum

Mencerdaskan Kehidupan Masyarakat

PUSPAGA BASAMO

Tempat ‘Curhat’ Keluarga dan Anak Puspaga Basamo melayani secara gratis.

tis. Silahkan datang pada pukul 08.00 – 15.00 WIB

Ruangan Puspaga Basamo khusus anak

D

ALAM kehidupan tentu yang namanya masalah akan tetap ada. Bisa saja dengan orang tua, adik, kakak, teman, bahkan suami istri sekalipun. Itu hal yang biasa terjadi tentunya. Namun, yang jadi pertanyaan bagaimana cara menyelesaikannya? Dan bagaimana mengkomunikasikannya, apakah di simpan sendiri atau malah curhat di media sosial?

Setiap orang tentu mempunyai cara dan tips tersendiri untuk menyelesaikan setiap masalah yang dihadapi demi mencar ketenangan diri. Namun, tidak semuanya mendapatkan solusi dari masalah yang dihadapi. Sepertinya Anda harus coba untuk mendekatkan diri ke Puspaga Basamo milik Pemerintah Kota Padang ini. Pusapaga a tau dikenal dengan Pusat Pembelajaran Keluarga kini hadir di Kota Padang. Puspaga Basamo merupakan satu-satunya di Sumbar dan hanya ada 20 di Indonesia. Jadi, kalau ada yang memang memiliki masalah,

KDRT, perilaku anak, remaja, apa pun yang berhubungan dengan masalah psikologis bisa konsultasi ke Puspaga. Latar belakang munculnya Puspaga ini sendiri untuk menekan angka kekerasan terhadap perempuan dan anak. Pemko Padang melalui Badan Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan dan Keluarga Berencana (BPMP KB) meluncurkan Puspaga. Kepala BPMP KB Kota Padang,Muji Susilawati, mengatakan,Puspaga ini menyediakan konsultasi gratis. “Kalau ke psikolog pasti berbayar tapi ke sini gra-

RUMAH DIJUAL/DIKONTRAKKAN

BROTHER MASSAGE, Pijat Refleksi, tradisional dan capek2.oleh tenaga pria profesional dan berpengalaman. bersedia dipanggil ke tempat. Hub. 0822 8374 7141

DIKONTRAKKAN: Paviliun di Jl. Surabaya Blok D/10 Ulak Karang Selatan Asratek. Cocok untuk keluarga baru. Hub: 082384180011

Dijual Rumah

Luas tanah 360 m2. Lantai bawah dengan 4 kamar tidur 2 kamar mandi.. Lantai atas dengan 2 kamar tidur 1 kamar mandi dan ruang tamu. Terletak di jalan proma no. 3 Belakang Balok Bukittinggi. Sertifikat Hak Milik. Yang berminat hubungi Hp: 081319854811

Komplek Permata Mas-Lubuk Buaya (+200m dari Jalan Utama) Type 36, Lt. Keramik, 2 Kamar. Harga 150 jt (Nego). Hub : RIL / ALI HP. 085365655605. (Tanpa Perantara)

DIJUAL SEBIDANG TANAH Di Air Pacah Luas 1.320 M2, SHM, Harga Nego. Bagi yang berminat Hub : 0813 8899 8923 JUAL RUMAH. 3 Kamar Tidur, 2 Kamar Mandi, PLN, PDAM, Telp Rumah, garase. Alamat: Jln. Tanjung Indah V Blok C, No.20 A, Lapai Kota Padang. Harga Rp500 jt Nego. Hubungi Eky: 081363010182.

Dijual ruko permanen 2011 dg harga murah tiga lantai yang berada di pusat kota. Luas tanah 335 M2, luas bangunan 400 M2 (Lt 1 : 9 x16 M, Lt II : 10x19 M, Lt III :8x10 M. Pondasi sumuran, struktur besi ulir dan interior modern. Lokasi Labuah Basilang, Payakumbuh dekat kampus Unand II, 200 M dari Rumdis Walikota.Cocok utk kantor, hunian, toko dan kos-kosan. Serius, Hub : 083287052018. www.harianhaluan.com

1 (satu) bidang tanah Hak milik, luas 1.125 m2, lokasi dekat masjid dan perumahan dekat pusat kota, kel. Anduringt, Kec. Kuranji. Harga Nego & 1 (satu) bidang tanah Hak Milik, luas 1.000 m2, Kel. korong Gadang, Kec. Kuranji. Minat Hub.0813 6358 0062

Sebidang tanah HM luas 316 m HOK, terletak di Komp. Perumahan Palm Griya Indah II/ c9 Korong Gadang Kuranji. Tampa perantara, Hub 0812 755 1965

DIJUAL MOBIL

Daihatsu Ayla Roda 4 Th.2014. Tangan Pertama, Warna Silver Metalik, Mulus, Pajak Baru Dibayar. Hub : HP. 081267632460 FORD RANGER DOUBLE CABIN 4X4Tahun ‘08, 2 unit, warna silver dan hitam,plat BA, kondisi mobil bagus, mulus, mesin terawat dan siap pakai, orisinil, Asuransi All Risk, nego. Hub: 087895733338, 081267333302

TRADITIONAL MASSAGE, MELAYANI PIJAT KEBUGARAN DAN PENGOBATAN, PEMIJAT PROFESSIONAL PRIA, HU BUNGI. 0822 8497 6339 STOCKIST XAMTHONE PLUS, sedia paket hemat dan delivery, Dahsyat!, Insya Allah menyembuhkan. Jln Gang Singgalang 4 Depan Rs. Ibnu Sina Padang, Call. 085274336308 RS SITI RESWARI, menerima persalinan umum dan BPJS, dan Reswari Florist menerima pesanan karangan bunga, Hub. 0852 6371

SOFTWARE SERVER PULSA MU RAH, tapi bukan murahan sudah teruji kehandalannya, langsung diinstalkan dan tinggal pakai.Hub Wardoyo Jln. Tanjung Indah V Blok C/36 Lapai Padang. Hub. (0751) 7055027, 085263978000 LAMPU LED US, dengan Kipas, tinggal colok ke power bank atau laptop. Juga terima jasa instal laptop/komputer, game pc/ android/ipad/iphone,hub 081261888142 (sms)

TOKO ASTAGFIRULLAH, menjual sparkpart mobil, olie, service dll. Jl. Lubuk Lintah No. 22. Hub. 0812 6614

Ketua Penggerak PKK Kota Padang, Harnely Bahar, saat peluncuran Paspuga Basamo di Jalan Cimandiri Nomor 110, Padang Baeu, Kelurahan Alai Parak Kopi, Jumat (30/12). ISRA

OLISINDO SERVICE, melayani salon mobil, cuci mobil, cuci karpet, tukar tambah ban plat. Jl. Adinegoro No. 30, Arah Lubuk Buaya (Depan Perumahan Lubuk Gading. HP. 0812 6684 0106

MON ACCESORIES MOBIL, menerima pasang kaca film, alarm, central jok, power window, audio mobil, service dll. Jl. Ujung Gurun No. 148 Padang.

CV. CINTA RASA CATERING , Menerima Pesanan untuk Pesta Perkawinan, Penataran dan Peresmian Kantor, menyediakan pesanan untuk rendang, gulai kalio ayam, Samba buruk2 (lado tanak, samba lado bawok, lado terasi, lado bada, dll. Alamat Jln. Pasir Putih Blok M No. 2. Telp. (0751) 447592, 0813 74100 307-0812 76123 679

DIJUAL RUMAH ONE PIECE VARIASI, Masang Kaca film, stiker, branding, dll. Jl. ST. Syahrir. No. Hp. 081374315278 AL HAADI ZIARAH TOUR & TRAVEL, Penyelenggara resmi haji khusus dan umrah. Jl. S. Parman No. 152A. Telp. (0751) 7057746 / 7057747. Hp. 08126764737 OLISINDO SERVICE, melayani Service, ganti oli, cucian mobil, dll. jln. Adinegoro No. 38, Depan perumahan Lubuk Gading Permai, arah ke Lubuk Buaya. Saat ini dibuka lowongan untuk tenaga kasir, datang langsung ke alamat Kami. Hub: Bapak Reza 081266840106 DI JUAL 2 (dua) unit mobil Nissan PKC 211 Tahun 2004, beserta dengan tangki Kapasitas 14. 000 liter, harga 155jt (nego). Tanpa Perantara Hub : 0812 6690 3003

SERVICE AC ( AIR CONDITIONER), special AC mobil & Spare Part. Melayani pemasangan AC, antar jemput ke alamat. Jln. Ujung Gurun No. 77 Padang. Hub: 0751-7814716 RUMAH

BARCELONA CAFE, Nobar, Jajanan Bofet Della ( Nasi Goreng, Aneka Jus, Sup Darek dll) Menyediakan tempat acara ultah, makan bersama, buka 24 jam. Jln Dr. Wahidin No.1 (depan Kantor PLN Sawahan. Hub. 0823 8846 7417

DIJUAL TINGGAL, Di Jl. Dobi V No. I padang, kampung Pondok - Kota, ukuran panjang 16 m, lebar 9 m, SHM, Harga 1 Milyar Nego. Minat hub: 0852 1574 1549 / 0823 9099 6930

pada hari Senin hingga Jumat,” terangnya. Setelah sampai di sini nanti akan dilayani dan diarahkan oleh petugas yang semuanya ramah. Sehingga yang ingin konsultasi bisa lebih nyaman. “Yang paling penting semua rahasia di Puspaga ini terjamin kerahasiaanya,” ungkapnya. Di Puspaga Basamo ini nantinya yang ingin berkonsultasi akan disediakan ruangan yang nyaman. Sehingga si korban atau pun pasie yang konsul bisa lebih nyaman untuk bercerita. Sementara untuk anak-anak juga disediakan tempat yang membuat anak-anak betah dan intinya nyaman. “Selain semua layanannya gratis, dan akan dilayani oleh psikolog handal pula,” ungkap Walikota Padang, Mahyeldi Ansharullah, didampingi Ketua Penggerak PKK Kota Padang, Harnely Bahar, saat peluncuran Paspuga Basamo di Jalan Cimandiri Nomor 110, Padang Baeu, Kelurahan Alai Parak Kopi. Dilanjurkan Harnely, dengan adanya Puspaga bisa mempersiapkan keluarganya dengan baik. “Memang tidak dapat dipungkiri bahwa permasalahan anak, dan perempuan diKota Padang sangat banyak ditemui baik melalui pengaduan kepada P2TP2A Kota Padang dan Provinsi bahkan polisi,” katanya. ****

PT RATU JAYATOUR & TRAVEL, Jl. S.Parman No 123 Ulak Karang. Telp. (0751) 7058386, 8260961, 8260878 PT.BUNDAWISATANUSANTARA, melayanipenjualantiket pesawatsemua maskapai.Hargabersahabat.Jl.Raya Pitameh No. 1Telp.0751-74154, Hp. 08126772460-081374809222 Padang Dijual CEPAT SUZUKI ESCUDO TAHUN 2000, PAKAI SENDIRI, TERAWAT, WARNA KUNING METALIK MINAT HUB. 071266096689 DAN 085263801756

RUMAH DIJUAL/ DIKONTRAKKAN Luas 874 M2,luas bangunan 750M2. Alamat jl.Batang Antokan No12, Padang Baru Barat (Kompleks GOR H.Agus salim padang) hub : 081374717420

Luas tanah 352 M dengan 3 kamar tidur dan 1 kamar mandi. Terletak di jalan medan B1 No. 5 Wisma Indah Siteba. Sertifikat Hak Milik. yang berminat hubungi HP. 0812 8125 843

DIJUAL TANAH Di Jual Tanah seluas 41.000M2, 4HA, Sertifikat, Kec. Tabir Lintas Depan Pasar Baru Rantau Panjang Kabupaten Merangin. Pinggir jalan Lingkungan Tata Kota Provinsi Jambi. Yang berminat Hub. Hp. 081213847669 Dijual Rumah Luas tanah 360 m2Lantai bawah dengan 4 kamar tidur 2 kamar mandi.Lantai atas dengan 2 kamar tidur 1 kamar mandi dan ruang tamu terletak di jalan proma no. 3 Belakang Balok Bukittinggi. Sertifikat Hak Milik Yang berminat hubungi Hp: 081319854811

DIJUAL Dijual 3 Petak Ruko, Jl. M. Yamin 118 Padang. Yang berminat lansung datang ke alamat diatas

DIJUAL MOBIL Dijual Mobil Timur Enjeksi tn 1997. Harga 25 jt pas, bisa dilihat di RSUP M. Djamil. Hubungi : 0823 7827 7059

Redaktur: Isra Hermanto

Layouter: Ilham Taufiq


Harian Umum

11

Mencerdaskan Kehidupan Masyarakat

MINGGU, 8 Januari 2016 10 Rabiul Akhir 1438 H

12

13

TUTURAN

14

GABA GABA

Cerpen KikiSulistyo Puisi Anam Khoirul Anam Perenggan Agus Sri Danardana Esai Adi Osman

SULAM EMAS

Cerma Rika Fitriani Apresiasi Denni Meilizon

SYARIFUDDIN ARIFIN

Saat Festival Pulara Kian Mendunia... Oleh : SYARIFUDDIN ARIFIN (Sastrawan, Peraih Anugerah Medalion Pulara)

F

ESTIVAL Puisi dan Lagu Rakyat antarbangsa Pangkor atau Pulara Pangkor ke-7 yang diselenggarakan sepenuhnya di Pulau Pangkor, Perak Darul Ridzuan, Malaysia 8 sampai 11 Desember 2016, diikuti setidaknya oleh 350 orang peserta dari 20 negara. Meski pun bertajuk Festival Pulara Pangkor, materi kegiatan tidak sebatas musikalisasi puisi dan baca puisi, tetapi meliputi segala bentuk budaya dan tradisi, seperti; gerai makan warisan, lomba memasak, pakaian tradisi, pameran buku, peluncuran dan diskusi karya buku, pemutaran film dan diskusi, seminar bahasa dan persuratan, pertunjukan musik tradisi, gelar tari-tarian Melayu, penyerahan hadiah bagi karya yang berjaya serta pemberian penghargaan kepada beberapa peserta atas pengitirafan mereka pada dunia literasi (puisi dan kepengarangan) dan

J ambangan

lain sebagainya. Saya teringat pada Pekan Budaya Sumatra Barat yang pernah bergulir dari satu kota ke kota lainnya secara berkala, dan terarah dengan mendatangkan sejumlah pakar, budayawan, artis/ seniman panggung tradisi mau pun modern—dan sejak beberapa tahun terakhir diselenggarakan secara asal jadi tanpa pertanggungjawaban yang jelas kepada masyarakat. Sementara Festival Pulara yang pada mulanya hanya diikuti Singapura, Thailand dan Indonesia, saat ini kian mendunia. Tahun 2013, Pulara Pangkor menjadi tuan rumah Kongres Penyair se-Dunia ke-33 yang diikuti penyair dari 32 negara. Kebetulan saya diundang, baik sebagai pemateri maupun pembaca sajak (mewakili Indonesia, bersama beberapa penyair/kritikus sastra lainnya dari berbagai kota) sejak Pulara 5/2014—tentu saja hanya bisa berdecak kagum, dan menyesali Pekan Budaya yang sudah menjadi ikon wisata Sumatra Barat justru semakin sirna. Sementara, kita masih saja yakin kalau wisata alam dan budaya kita adalah yang terbaik

setelah Bali. Pulara Pangkor yang diselenggarakan pihak Tourism Negeri Perak bekerja sama dengan Yayasan Kampung Karyawan Malim dengan biaya Kerajaan Negeri Perak (semacam APBD/N), menurut pengarahnya, Malim Ghozali PK, menghabiskan sejuta ringgit (satu ringgit sama dengan Rp3.300,-). Menurut sastrawan penerima SEA Write Award 2013 ini, pada Pulara ke 8/2017 nanti, pihaknya akan mendatangkan peserta dari 40 negara dengan harapan akan diikuti sekitar 1000 orang. “Mimpi saya akan jadi kenyataan, bahwa pesta puisi terbesar di dunia itu ada di Pulau Pangkor ini. Mengalahkan Festival Tontong di Negeri Belanda itu,” kata Malim Ghozali ketika terlibat pembicaraan di lobby hotel Coral Bay. Baca Puisi dan Seminar Bahasa Dari 350 peserta, 200 di antaranya mendaftar untuk unjuk kebolehan membaca puisi. Baca puisi tidak hanya dilakukan dalam gedung Dewan Sekolah, melainkan dipencar ke beberapa titik, seperti; di Pantai Bogak, Teluk Nipah, Pasar Tradisi, Kota

Belanda (sebuah tempat peninggalan penjajahan Inggris yang diinvasi oleh Belanda). Saya mendapat penghargaan mengawali semuanya pada malam penganugerahan yang dihadiri Menteri Besar Kerajaan Perak Darul Ridzuan, yang langsung menyerahkan Medalion Pulara pada majelis akbar tersebut. Selain saya, pada malam pertama tersebut ada 2 peserta Indonesia lainnya yang menerima Medalion Pulara itu yakni DR. Free Hearty (Padang) dan Handoko F Zainsyam (Jakarta). Seminar budaya yang bertajuk Bahasa dan Persuratan Melayu Merentasi Zaman, diselenggarakan sepenuhnya di Dewan Sekolah terdiri dari 5 sesi. Sastrawan/kritikus Indonesia yang bicara antara lain Prof. DR. Abdul Hadi WM dengan makalahnya Sastra Sufi Melayu dan Gemanya dalam Sastra Indonesia, dan Maman S Mahayana dengan makalah Bahasa Melayu sebagai Bahasa Intelektual antarbangsa. Sedangkan DR. Free Hearty membicarakan buku puisi DR. Saleeh Rahamat, presiden Gapena Malaysia. Menurut Abdul Hadi WM,

pesan moral dan kerohanian penulis sufi senantiasa relevan dan melampaui zamannya. Ia menyebutkan kesinambungan sastra sufi Melayu dalam sastra Indonesia modern ialah wawasan estetiknya sebagaimana tampak dalam karya beberapa penulis Indonesia 1930an dan 1970-an, dua periode penting dalam sejarah sastra Indonesia modern di mana sastra sufi merupakan bacaan dan rujukan penting bagi sebagian penulis Indonesia terkemuka. Sementara Maman S Mahayana, secara tidak langsung

mengusulkan agar Bahasa Melayu (Bahasa Indonesia, Bahasa Malaysia) hendaknya dijadikan bahasa pengantar, setidaknya di Asia Tenggara. Bahasa Melayu saat ini dipakai oleh setidaknya 200 juta orang, bahkan pada tahun 2020 nanti bisa 300 juta orang pemakai Bahasa Melayu/ Indonesia. Maman merunut sejarah Bahasa Melayu yang dipakai sebagai bahasa pengantar (lingua franca) jauh sebelum Bangsa Eropa (Belanda mau pun Inggris) menjajah negeri ini. (*)

○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○

SASTRI BAKRY

Sastra: Suara Kebenaran Tanpa Rasa Takut Oleh: MUHAMMAD FADHLI erlahir sebagai salah seorang sastrawan besar dari Sumatera Barat, disegani negara jiran hingga Rusia, novelis dan juga ternama sebagai seorang penyair, yang puisipuisinya telah disulih ke Bahasa Rusia oleh seorang sastrawan dari negara itu, Anna Pogadaeva. Ia tak segan-segan menuliskan larik-larik ketidakseimbangan dari parlemen, membunyikan pesanpesan kebenaran yang arang dan serpih di asbak kesemena-menaan. Sastri Bakry hadir di tengah langkanya penyair perempuan saat ini. Selain bakat yang mengalir dari bapaknya, Zaidin Bakry, ia

T

www.harianhaluan.com

tumbuh di lingkungan para sastrawan, karena kediaman orangtuanya jadi salah satu tempat berkumpul dan berdiskusi para sastrawan nasional, seperti Taufiq Ismail. Saat Sekolah Menengah Pertama, karyakarya sastranya telah menghiasi suratkabar di Sumatera Barat. Salah satunya ruang Remaja Minggu Ini (RMI) di Harian Haluan, baik cerpen dan juga puisi. Karena tumbuh dari dunia seni dan sastra, Sastri Bakry sangat memahami, bahwa dunia kepenulisan adalah dunia yang mengharuskan dirinya untuk kuat mental terhadap kritikan. Hanya yang tegar yang mampu bertahan. Kerasnya cemoohan, jadi cambuk keras baginya untuk terus giat melahirkan karya-karya

baru. Sastri Bakry berprinsip, cemoohan orang adalah karya. Ketika pembunuh karakter menjamur dan sibuk menghabiskan waktu untuk mencari kelemahan seseorang, akhirnya mereka sendiri lupa untuk berkarya. Saat kuliah, Sastri Bakry juga menyibukkan diri dengan profesi jurnalis lepas di SKH Haluan serta di beberapa suratkabar lokal lainnya. Ia meliput berita dari berbagai bidang; politik, sastra, kebudayaan, pemerintahan dan lainnya. Itulah yang membentuk ketajaman intuisinya kemudian dalam melahirkan karya-karya sastra. Peraih Anugerah Srikandi Numera 2016 dari Malaysia dan penulis buku novel Sedikit di Atas Cinta yang telah ditampilkan pada program Kick Andy– Metro TV pada tahun yang sama,

berpandangan: “Untuk sukses menekuni dunia seni dan sastra, harus memiliki kemauan, fokus dan konsisten.” Meskipun sebuah pengakuan sulit untuk didapatkan dari daerah sendiri, namun penghargaan dari luar negeri sangat terbuka lebar untuk mengukuhkan keberadaan sebuah karya. Binalah silaturahmi untuk membesarkan karya-karya. Secara keuangan, meskipun profesi penulis masih dipandang sebelah mata, tapi saat mampu meraih penghargaan, penghargaan secara materi akan mengalir dengan sendirinya. Sebuah karya akan menemukan nasibnya sendiri di pelayaran waktu. Meski saat ini hidup di rantau, bukan aral baginya untuk berbakti pada Nagari. Akses yang berkembang pada teknologi saat

ini menjadi media berkesinambungan untuk membina para generasi muda Sumatra Barat dalam berkesenian dan berkesusastraan. Lewat Sumbar Talenta yang ikut didirikannya, sebuah ajang audisi seni dan sastra tahunan guna melahirkan bibit-bibit seniman dan sastrawan di Sumatra Barat, yang tahun ini ditaja dengan tajuk Sumbar Talenta 12 (ST 12). Dari wadah tersebut, potensi para generasi muda Sumatra Barat yang terjaring, mulai usia kanak-kanak, remaja hingga dewasa dibina secara berkelanjutan, untuk mementaskan Minangkabau di panggung internasional, dari benua ke benua. Amanah sebagai Aparatur Sipil Negara dalam jabatan Irjen Khusus (Irsus) di Kementerian Dalam Negeri saat ini, membuka Redaktur: Juli Ishaq Putra

ruang bagi Sastri Bakry untuk menyuarakan kebenaran tanpa rasa takut melalui karya-karyanya, seperti yang dikandung salah satu buku kumpulan puisinya, Hati Seorang Prajurit di Negeri Tanpa Hati, kebenarankebenaran yang mati di tiang NKRI, hari ini. (*) Layouter: Syamsul Hidayat


12

TUTURAN

MINGGU, 8 Januari 2016 10 Rabiul Akhir 1438 H

Harian Umum

Mencerdaskan Kehidupan Masyarakat

Pesawat Mainan Kiki Sulistyo

S

atu hal yang diingat Sirin dari hari ini adalah bahwa ia merasa yakin telah melihat sebuah pesawat terbang jatuh di atas rumahnya. Suara dentuman keras terdengar dan asap hitam membubung ke udara. Sirin sedang berjalan menuju rumah ketika peristiwa itu terjadi. Sirin terpaku sejenak, buket bunga di tangan ia remas kuat-kuat. Tubuhnya tidak bisa digerakkan. Sirin melihat pesawat itu meledak, api berkobar-kobar, dan seketika rumahnya habis terbakar. Sirin menoleh ketika satu tangan lembut menyentuh bahunya. Ayah berdiri di dekatnya. Di tangan ayah terlihat sebingkai pesawat terbang mainan. “Ini,” ucap ayahnya sembari memberikan pesawat mainan itu. Angin akhir Mei menerbangkan rambut Sirin yang kemerah-merahan. Di belakangnya padang luas terhampar. Bukit-bukit kebiruan menjulang seperti punuk-punuk binatang besar. Sinar matahari yang lembut membuat antinganting di telinga Sirin berkilauan. Sirin tersenyum pada ayahnya, tapi ia tidak bisa menatap mata ayah lantaran kacamata biru selalu menutupi mata itu. Ayahnya mengenakan setelan jas putihputih dan topi bundar yang juga berwarna putih. Sirin memang tidak meminum obatnya. Seharian ia disibukkan oleh pekerjaannya di kantor. Ada seorang ibu yang m enelepon, mengeluhkan tayangan televisi di pagi hari. Ada ibu lain yang mengeluhkan pelayanan kantor imigrasi. Ada pula seseorang tanpa nama yang memprotes berita yang terbit sebulan lalu. Tetapi yang paling banyak adalah keluhan tentang penundaan jam penerbangan lantaran isu ancaman teroris. Bandara memang ditutup sementara, lantaran pihak manajemen menerima telepon ancaman bom. Pesawat kecil di tangan Sirin melayang-layang. Bibirnya mendesis berusaha meniru suara pesawat sungguhan. Dengan riang ia berputar-putar di tengah padang luas. Sementara ayahnya duduk di bawah pohon memperhatikan Sirin dengan seksama. Cuaca yang lembut m embuat lelaki itu tertidur. Dalam tidur,

lelaki itu bertemu dengan istrinya yang baru pulang dari tugas di Pulau Sokotra. Lelaki itu tidak menyangka istrinya akan pulang secepat itu. Dipeluknya perempuan itu dengan kasih, kerinduan yang meluap-luap membuat ia tak sanggup menahan airmatanya. “Oh, syukurlah kamu telah kembali. Aku dengar pulau itu penuh binatang-binatang buas. Kamu takkan pergi lagi ‘kan? Katakan, kamu tak akan pergi lagi,” Ayah Sirin memeluk istrinya semakin erat. Tetapi tak disangka-sangka dengan halus perempuan itu melepaskan tubuhnya dari pelukan sang suami. “Aku cuma pulang untuk membawa Sirin,” katanya lirih. Setelah bertahun-tahun lewat Sirin melihat lagi pesawat mainan yang sama dengan yang diberikan ayahnya, di tangan seorang bocah kecil di ruang tunggu bandara. Bocah laki-laki itu memutarmutar pesawat mainan itu sembari menirukan bunyi pesawat sungguhan. Bocah itu melempar pesawat mainannya. Pesawat itu melayang pelan sebelum akhirnya mendarat persis di tempat sampah. Bocah itu tidak bergerak untuk mengambilnya. Seorang lelaki memarahi si bocah. Mungkin lelaki itu ayahnya. Bocah itu merengut. Seorang perempuan lalu mendekap kepalanya. Mungkin perempuan itu ibunya. Keduanya lantas t erlibat dalam perdebatan kecil perihal siapa yang akan mengambil pesawat mainan yang jatuh tadi. Setelah petugas memeriksa seluruh bagian bandara, ancaman teroris ternyata tidak terbukti. Tidak ada bom di bandara. Yang ada cuma remaja tanggung yang iseng yang telah menelepon dengan nomor gelap lantaran kecewa pada ayahnya. Ia tentu tidak tahu kalau polisi punya banyak cara untuk menemukan orang-orang iseng seperti dirinya. Polisi lantas menangkapnya hari itu juga. Tetapi karena usianya masih belia, ia tidak sampai di penjara. Kepada petugas ia bercerita kalau ia melakukan itu karena ayah nya t idak pernah menepati janji untuk membelikannya pesawat mainan. Ketika Sirin sedang duduk di ruang tunggu, telepon gelap si remaja diterima petugas bandara.

Ketika menemukan ayahnya tersedu-sedu di bawah pohon, Sirin segera memeluknya. Bayangbayang daun tergerai di tanah ketika mereka berpelukan. Dalam mimpinya, ayah Sirin gagal menahan istrinya untuk membawa putri mereka. Dari ambang pintu ayah Sirin melihat istri dan anaknya seperti melayang di jalanan. Lalu sebuah pesawat terbang melintas demikian rendah di atap rumah. Ayah Sirin terduduk sambil tersedu-sedu di ambang pintu sampai ia merasakan pelukan hangat di tubuhnya. Pagi tadi Sirin terlambat bangun. Tergesa-gesa ia berangkat ke kantor sehingga lupa membawa obat. Ia merasa seperti labalaba yang terjerat jaring yang ia buat sendiri. Pernah seorang teman berkata bahwa ia terlalu memaksakan diri, “nanti kamu mati muda, lebih baik kamu berusia panjang meski tak menghasilkan apa-apa,” kata temannya itu. Itu pikiran yang konyol. Tapi pendapat itu mengusik pikiran Sirin, terutama apabila ia mengingat ayahnya. Ia berpikir ayahnya sangat menderita, terdampar di rumah sakit jiwa, disekap schizoprenia. Ayahnya harus minum obat secara rutin, bila perlu mesti

dipaksa, agar terhindar dari kesedihan dan halusinasi. Pendapat konyol temannya membuat Sirin terpikir untuk menyudahi saja penderitaan ayahnya. Sirin mengunjungi ayahnya seminggu sekali. Dan setiap ayahnya berulang tahun, Sirin akan membawakannya sebuket bunga. Sirin mengira ayahnya akan sedikit terhibur apabila mencium wangi bunga. Dan bunga yang dipilihnya adalah bunga yang biasa tumbuh di padang luas tempat ia dan ayahnya biasa bermain. Setiap kali mengunjungi ayah, ada satu pertanyaan Sirin yang tidak pernah dijawab oleh dokter maupun petugas lain. Sirin bertanya kenapa pakaian ayahnya tidak pernah diganti. Selalu Sirin menemukan ayahnya dengan pakaian yang sama, setelan jas putih-putih, topi bundar yang juga berwarna putih dan kacamata biru. Sebenarnya baik dokter maupun petugas lain telah menjawab pertanyaan Sirin, tapi jawaban mereka selalu tak ada hubungannya dengan pertanyaan. Ada yang menyarankan Sirin untuk berlibur, ada juga yang memberikan brosur penerimaan beasiswa. Bahkan seorang petugas pada suatu hari mengajak Sirin

(Horison, Th.IV, No.10, 1969) Nah, mungkin Anda sependapat dengan saya bahwa sajak ‘Jabat Tangan’ di atas tergolong sajak yang gagal. Salah satu penyebab kegagalan sajak itu, menurut saya, adalah lemahnya penguasaan bahasa penyairnya. Berbeda dengan bahasa yang ada dalam sajak ‘Doa’ tadi, bahasa yang ada dalam sajak ‘Jabat Tangan’ telah gagal sebagai pendukung imaji. Apakah dengan memperlihatkan contoh tadi, kita akan kembali mencurigai bahwa sastra adalah perusak bahasa? Sesungguhnya, melalui contoh tadi, saya hanya ingin memperlihatkan suatu bukti bahwa tidak semua karya sastra bermutu, sama halnya dengan tidak semua karya seni lainnya bermutu. Oleh karena itu, kita perlu bersikap arif agar tidak terburu-buru berpendapat bahwa sastra pe r usak bahasa. Kita harus menyadari bahwa pada kenyataannya tidak semua sastrawan atau pengarang mampu menggunakan bahasa Indonesia secara baik dan benar, sama halnya dengan tidak semua orang Indonesia dapat berbahasa I ndonesia dengan baik dan benar. Sastra (sebagai hasil kerja kreatif berbahasa dari sastrawan) mempunyai peran yang sangat besar dalam program perencanaan bahasa. Mengapa demikian? Karena seorang pengarang pasti akan menggunakan bahasa yang menurutnya mantap sebab tanpa kemantapan itu ia tidak berhasil menjadi sastrawan. Artinya, se-

telah menulis, sastrawan pun berharap ‘kreasi’ bahasanya dapat diterima, dipahami, dan bahkan dijadikan model berbahasa oleh masyarakat pembacanya. Dalam hal ini, cara sastrawan dalam menyusun kalimat dan membuat uraian yang tepat dan lincah serta efisien dan memesona, misalnya, dapat dijadikan model pemakaian bahasa yang baik dan benar. Bahkan, kreasinya itu tidak mustahil akan bermanfaat pula dalam pembakuan (bukan pembekuan) bahasa. “Pengarang/sastrawan yang baik akan menyajikan suara batinnya melalui kosakata yang pernah dan sedang hidup di masyarakat. Pengarang/sastrawan akan memakai bahasa yang menurutnya mantap dan stabil sebab tanpa kestabilan bahasa yang dipakai ia takkan berhasil sebagai pengarang,” demikian kata Abdulhadi W.M. (1981). Mari kita lihat betapa efisien dan memesonanya Iwan Simatupang membuka novelnya, Merahnya Merah, seperti berikut ini. Sebelum revolusi, dia calon rahib. Selama revolusi, dia komandan kompi. Di akhir revolusi, dia algojo pemancung kepala pengkhianat-pengkhianat tertangkap. Sesudah revolusi, dia masuk rumah sakit jiwa. Kini, revolusi telah selesai. Telah lama, kata sebagian orang. Ah! Barangkali juga tak selesaiselasai. Dia tak tahu. Rumah sakit jiwa telah pula lama ditinggalkannya. Menurut saya, kutipan itu dapat dijadikan contoh perenggan (paragraf) yang baik. Mari

duduk di kantin rumah sakit dan bercerita panjang lebar tentang Perang Dunia II. Sirin berada di bandara hanya untuk mengantar serombongan pejabat yang berkunjung ke kantor tempat ia bekerja. Saat pihak bandara mengumumkan penundaaan keberangkatan pesawat yang membawa rombongan pejabat yang beberapa di antaranya suka memandangnya dengan aneh itu, Sirin diam-diam langsung pergi. Ia teringat pada pesawat mainan yang jatuh di tempat sampah. Ia mendekati tempat sampah. Segera diambilnya pesawat itu dan memasukkannya ke dalam tas. Di dalam mobil ia keluarkan pesawat itu. Ditatapnya lama-lama. Lalu pelan-pelan tangannya dinaikkan, bibirnya mengeluarkan bunyi desis. Ia memainkan pesawat itu seolaholah ia masih seorang bocah. Sopir yang melihat dari spion terheran-heran. “Langsung ke kantor, Non?” tanya sopir. Sirin masih memainkan pesawatnya. “Non, langsung ke kantor?” sopir kembali bertanya. Sirin terus saja memainkan pesawatnya. Sirin benar-benar yakin bahwa pesawat itu memang jatuh di atas rumahnya. Keyakinannya makin

kuat setelah menyadari bahwa sekarang ia tidak sedang berada di rumahnya. Ruangan ini asing baginya. Dindingnya berwarna kelabu, tak ada apa-apa tergantung di sana. Ruangan ini juga hampir kosong, kecuali sebuah meja. Di meja ada koran yang sudah terlepas halaman-halamannya. Tadi Sirin membuka lembar demi lembar koran itu untuk mencari berita perihal pesawat yang jatuh. Tapi tidak ada. Di antara meja itu ada sepasang kursi yang diletakkan berhadap-hadapan. Sirin duduk di kursi yang satu, aku duduk di kursi seberangnya. “Kamu terlalu memaksakan diri,” kataku. “Nanti kamu mati muda, lebih baik kamu berusia panjang meski tak menghasilkan apa-apa.”***

*KIKI SULISTYO lahir di Kota Ampenan, Lombok, 16 Januari 1978. Menulis puisi dan cerpen. Kumpulan puisinya Penangkar Bekisar (2015) masuk dalam daftar panjang Kusala Sastra Khatulistiwa. Ia mengelola Komunitas Akarpohon, Mataram, Nusa Tenggara Barat.

Perenggan

Sastra: Mahligai Bahasa AGUS SRI DANARDANA

S

atu hal yang hingga kini masih mengganggu keharmonisan ‘rumah tangga’ bahasa dan sastra adalah anggapan bahwa antara bahasa dan sastra tidak saling menguntungkan. Dalam pembakuan bahasa, misalnya, sastra bahkan sering dianggap sebagai perusak bahasa. Pemakaian bahasa dalam (karya) sastra tidak dipandang sebagai hasil proses kreatif berbahasa pengarangnya, tetapi justru dicurigai dan dianggap sebagai suatu ‘keganjilan’ berbahasa. Padahal, selama ini rasa-rasanya kita sudah terlanjur percaya—karena tidak pernah menyangkal—akan kebenaran sebuah ungkapan yang berbunyi sastra adalah mahligai bahasa. Salahkah mereka beranggapan seperti itu? Bukankah pada kenyataannya banyak sekali kita temukan karya sastra yang memang amburadul bahasanya? Memang tidak semua karya sastra dapat mencerminkan kemahligaian bahasa. Namun, hal itu juga tidak cukup kuat kita jadikan dasar untuk membuat generalisasi (perampatan) bahwa sastra adalah perusak bahasa. Untuk itu, mungkin kita perlu melihat langsung contoh penggunaan bahasa dalam (karya) sastra, agar mendapat gambaran yang jelas tentang kemahligaian bahasa itu. Mari kita simak penggalan sajak ‘Doa’ karya Chairil Anwar berikut ini.

Biar susah sungguh mengingat Kau penuh seluruh Pilihan kata susah sungguh pada baris I dan penuh seluruh pada baris II sungguh merupakan contoh penggunaan bahasa yang sangat baik. Kata-kata itu tidak hanya dapat memberi ketepatan makna yang diinginkan Chairil, tetapi juga dapat menampilkan suasana sepi dan khusuk—yang justru mendukung makna—sehingga ‘kemahligaian’ bahasa itu terlihat dengan jelas. Plastisitas bunyi yang terungkap dari suasana keluh: (su)sah (sung)guh dan (pe)nuh (selu)ruh membuktikan hal itu. Begitulah, kemahligaian bahasa dalam penggalan sajak ‘Doa’ tadi memang terlihat jelas. Namun, bagaimana dengan sajak ‘Jabat Tangan’ berikut ini. JABAT TANGAN Derita berwajah tuan Harapan di dada, anak ditimang dan bengkelai kerja Bila jubah imam menepis tipis di mimbar Hari berangin daun-daun pintu terkapar Mimpi makin jadi ekor tikus lurus Aku kenal dia nama dan riwayat Dari mana dia datang di alisnya tercatat Orang jujur dan kurus Karena setialah dia hadir di sini Membawa buku catatan mata tak dipicingkan Kemerdekaan yang semula disangkanya manis “Belum selesai!” katanya. Tengah hari gerimis.

kita cermati sekali lagi kepiawaian Iwan Simatupang dalam memanfaatkan keterangan waktu sebagai sarana pengait kalimat sehingga kekoherensian (kepaduan) paragrafnya betul-betul terjaga. Kalimat-kalimatnya sangat singkat dan padat. Temponya mengena. Ada emosi, tetapi arif dalam mengemukakannya. Kata keterangan waktu sebelum, selama, di akhir, dan sesudah berhasil dimanfaatkan dengan baik sekali oleh Iwan guna merakit kalimat-kalimatnya menjadi sebuah paragraf yang koheren/padu. Penggunaan kata keterangan waktu secara terus-menerus dalam satu paragraf seperti itu sangat jarang dilakukan oleh orang kebanyakan. Dan, Iwan Simatupang telah berani “mengikrarkannya”. Rupanya, untuk dapat membangun bahasa pengucapan yang baik, sastrawan harus terlebih dahulu menguasai bahasa dan seluk -beluknya. Di samping

harus mengenali kelemahan dan kecermat an bahasa yang dipakainya sebagai media ekspresi serta harus mengetahui situasi yang dihadapi bahasa itu dalam pemakaiannya sehari-hari, sastrawan juga harus memahami kaidah-kaidah bahasa dan lingkungan pemakaian bahasa t ersebut. Karena pada ken yataannya sastrawan itu harus memiliki pengetahuan yang luas mengenai dimensi-dimensi dan perspektif bahasa, tidaklah berlebihan jika banyak orang yang mengatakan bahwa sastrawan adalah salah satu perencana dan pengembang bahasa yang baik. Begitulah, setidaknya ada tiga simpulan yang dapat kita tarik. Pertama, bahasa sastra ( yang mer upakan r agam bahasa tersendiri) tidak terlepas sama sekali dari esensi bahasa pada umumnya. Kedua, sastrawan—d engan daya k re asinya—s el al u menawarkan k emungki na n -k emu n g kinan baru bentuk pemakaian b ah as a . Ia sel alu b er u sah a m emil ih gaya dan m enca r i bentuk bahasa baru untuk menyelaraskan ide-ide dengan p e ng u n g ka p an n ya . K et ig a , sastra—ibarat seruling dengan ena m lubangnya — mampu m e nghasilkan ratusan lagu yang indah dan merdu. Atas dasar itu, sebagai pengguna bahasa, tidak ada salahnya jika kita pun berlaku seperti sastrawan. Dalam berbahasa, sebaiknya kita tidak hanya menjadi peniru, tetapi juga berani menjadi pencipta. (*)

Halaman Budaya Haluan menerima kiriman naskah cerpen, puisi dan essai. Kirim karya anda ke email: budayahaluan@gmail.com. Panjang naskah cerpen maksimal 9.000 karakter dengan spasi. Sertakan nomor handphone untuk konfirmasi penerbitan atau penolakan naskah.

Harian Haluan menerima tulisan Anda tentang bahasa atau kebahasaan untuk dimuat dalam rubrik Perenggan halaman 12, dengan panjang tulisan max 700 kata. Naskah beserta biodata dan foto dikirim ke pos-el: perenggan@gmail.com. Rubrik ini terselenggara atas kerja sama Balai Bahasa Sumatra Barat dan Harian Haluan. www.harianhaluan.com

Redaktur: Juli Ishaq Putra

Layouter: Syamsul Hidayat


GABA-GABA

Harian Umum

Mencerdaskan Kehidupan Masyarakat

P uisi-puisi

Anam Khoirul Anam

MINGGU, 8 Januari 2016 10 Rabiul Akhir 1438 H

13

Cakrawala

Filantropi JANGANLAH sekali-kali kau lempar begitu tinggi gelas ke udara seberapa kuat tangan menangkap, pastilah ia akan pecah berserakan beling telah siap mengoyak dan alirkan darah bila lengah

POLLOCK, 1934

Ekstase KEGILAAN macam apa ini hingga segala hendak lepas kendali sejak perjumpaan sekaligus perpisahan itu, masygul pun kikis sukacita pikiranku berputar cepat bak gasing—namun tetap terpaku padamu

Perihal apa lagi yang ingin kau tunjukkan pada dunia? jika hanya pertumpahan darah dan kobar kebencian pada sesama bersiaplah saat langit mengubur jasadmu tanpa bunga dan airmata Bukankah kebahagiaan tak pernah kekal dalam jiwa kaum pembenci? asap hitam sarat dalam rongga dada, sirna rasa peka hidup dalam kesunyian teramat mencekam, mati pun tetap sendirian

Ada suara menyeru jiwa tanpa jeda, bersahutan saban waktu bila segala yang terpusat telah putus, kekacauan ayal menimpa alibi takkan bisa sembunyikan kebenaran atas ragam keburukan afal Percayalah, jalan lurus itu pasti membawamu pada hakikat keselamatan riak hanya di permukaan, sedang ketenangan berada di kedalaman bila keyakinan tertancap kokoh di dada, waswas hanyalah fatamorgana Yogyakarta, 28 Juli 2016

Apatah KIRAMU, manakah yang teramat rupawan antara arzak atau adiratna? ketika celi penglihatan sampai di dasar laut, terbelamlah air ketakjuban hati sering kali mengunci kata-kata dari alam sadar Singkirkan gelas kaca bila oniks telah ada di genggaman simpanlah dalam benian agar tetap aji serta terjaga sentana para ahli akan menyimpan segala tutur daripada sembarang ujar Naiklah ke gunung agar terang ambang langit dan daratan bagi sebagian filsuf, tiap laku pun ucap adalah aksioma meski tak semua tanya butuh jawaban mutlak sebagai kebenaran

Yogyakarta, 16 November 2015

Parabel LIHATLAH rayap yang gerogoti batang kayu, berkerumun dan mukim mereka berlindung sekaligus merusak seratnya hingga roboh tanpa daya setelah tumbang, laun batang itu renyuk serupa remah tanah Begitu banyak ragam kemegahan dibangun, namun kosong tiada guna janganlah karena manis lantas abaikan pahit mengendap di dalamnya sebelum luruh menjadi puing, mari bertanya pada diri sendiri! Banyak orang berjalan menuju cahaya, tapi lalai gelap menguntit kebenaran ditebar, namun ribuan anak panah hujam tubuh sendiri Oh, sembuhkanlah akal yang sedang terjangkit ragam penyakit ini

Yogyakarta, 17 September 2016 Yogyakarta, 24 Juli 2016

Adagio ALTO dari segala kantata telah mengangkasa, ketakziman pun terjaga intonasi tanpa tulus hati hanya akan memekakkan gendang telinga simfoni magis mengalun ritmis meruyup seluruh rasa sampai koda Nostalgia terapung selaras genta walau sisakan larik pedih memoar enyah durja saat berdeku agar sublim kasih tiada pudar semoga cadik tak patah sebelum dayung mencium bibir pasir Sayap rohani mengepak ke segala penjuru merayau renik cahaya lekas gait kesadaran ini sebelum terperosok jauh ke cendala ilhami tiap ucap pun laku hingga inzar terejawantah jua Yogyakarta, 25 September 2016 ANAM KHOIRUL ANAM, lahir di Ngawi, 26 Juni. Karya-karyanya telah dipublikasikan di berbagai media massa lokal maupun nasional. Puisinya masuk dalam antologi Puisi 142 Penyair Nusantara Menuju Bulan serta tergabung dalam antologi karya Selaksa Makna Cinta (Pustaka Puitika: 2010). Novelnya berjudul Dzikir-dzikir Cinta (Pustaka Puitika: 2013) telah diterjemahkan dalam bahasa Melayu (PTS Litera Utama Sdn. Bhd: 2008), selain itu Novel lainnya Cinta dari Surga (CMG: 2009) Elegi dan Romansa (Pustaka Puitika: 2012). Beberapa antologi puisinya: Risalah Hati (Pustaka Puitika: 2009), Mistikus Cinta (Pustaka Puitika: 2010), Isyarah Qalbu (Pustaka Puitika: 2011), Mukadimah (Pustaka Puitika: 2011), Kasidah Restu Langit (Pustaka Puitika: 2013), Odyssey (Pustaka Puitika: 2013), Diorama (Pustaka Puitika: 2013). (Footnotes)

Paradoks

Oleh: MAYA LESTARI GF

SERING kali aku bertanya, “Benarkah hatiku tak setinggi kepalaku?” pandir begitu telak menyatire atas segala kabihatku selama ini lantas, setelah kesadaran memulih, aku pun meraung dalam kedaifan Aku pun bertanya pada Tuhan, “Mengapa diriku seperti ini?” cermin tak lagi memberi jawaban selain bayangku kian menua kudengar angin membawa pesan, “Jangan simpan ampas di dada.” Jangan mengaduk-aduk tanah lempung itu, agar menjadi bening airmu1 bukankah ketika air dan tanah terpisah takkan tumbuh kehidupan? setelah roh terlepas dari jasad, segala laku adalah perhitungan Yogyakarta, 27 Juli 2016 2 Jalaludin Rumi

E sai

Relair: Membuka Langkah Mengarsip Sejarah Oleh : Adi Osman

S

etelah menyabet juara harapan pertama pada lomba Perekaman Sejarah dan Nilai Budaya Kemendikbud 2014, beberapa waktu lalu film dokumenter “Rel Air” kembali mendapat penghargaan tingkat nasional di Bandung 6 Desember 2016 lalu. Diselenggarakan oleh Keluarga Mahasiswa Televisi dan Film (KMTF) Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Bandung. “Rel Air” 1 memperoleh penghargaan sebagai film dokumenter terbaik, menyisihkan 9 nominasi film dokumenter terbaik lainnya. Melalui arahan Findo Brahmata Sandi, seorang mahasiswa Sastra Indonesia Universitas Andalas (Unand), dengan perlakuan kreatifnya terhadap sejarah yang tertinggal. Film dokumenter ini m enawarkan setitik seluk-beluk sejarah di Minangkabau (Sumatra Barat) kepada penonton. Ratusan tahun lalu, pulau Sumatra menjadi objek eksplorasi tambang hasil bumi. Emas, batubara, perak, kapur semen, timah dan minyak bumi adalah pemantik para penjajah Eropa mendatangi pulau Sumatra. Salah satunya berada di Salido Kecil, Pesisir Selawww.harianhaluan.com

tan, Sumatra Barat, tambang Gunung Harun sebuah lokasi tambang emas dulunya. Berton-ton emas yang dieksploit, bahkan kabarnya patung emas Bodhi di Thailand menggunakan emas dari gunung Harun ini. Saluran air sepanjang 2 kilometer yang direkam Findo ini, menjadi saksi akan kejayaan tambang hasil bumi di Sumatra Barat. Lewat 2 orang narasumber yang bertempat tinggal dan mengurus PLTA Salido Kecil; Angku Ujang dan Angku Mus. Film dokumenter yang berdurasi 23 menit ini menarasikan sejarah pembuatan saluran air yang dibuat di masa penjajahan Belanda (1901), lalu diteruskan pihak Jepang yang datang ke Indonesia (1941), dan disambung kembali proses pembangunannya ketika Belanda datang untuk kali kedua di Indonesia. Begitu pula kontradiksi mutu pembuatan saluran air yang menembus bukit Gunung Harun ini di tangan Belanda dengan Jepang. Serta pengaruh sosial, politik, dan ekonomi oleh saluran air ini, mulai dari masa Belanda, Jepang, PRRI, hingga kini. Selain sejarah tersuruk yang ditawarkan Findo Brahmata pada film dokumenter pertamanya ini, gagasan yang dapat kita serap adalah ironi yang terjadi pada masa sekarang. Secara halus, gambar dan narasi yang

dihadirkan memperlihatkan kontradiksi keadaan sosial ketika belanda di Salido Kecil dengan Pemerintah Indonesia, Sumatra Barat khususnya, mengayomi masyarakat Salido Kecil yang mempunyai (PLTA) Pembangkit Listrik Tenaga Airnya sendiri. Di menit-menit akhir film, “Rel Air” menyuguhkan visual kampung sekitar dengan keadaan lampu yang padam. Menjelaskan ironi sebuah kampung kecil yang mempunyai pembangkit listrik sendiri ternyata masih kekurangan asupan listrik. Listrik yang dihasilkan di Salido Kecil ini mesti dikirim dulu ke pusat dan dibeli oleh masyarakat Salido Kecil. Hal tersebut juga menekankan gaya film dokumenter produksi Relair Cinema ini, yang agaknya berbeda dengan dokumenter televisi sehari-hari, di mana lebih mengeksploitasi keterpurukkan si subjek untuk mendapatakan simpati penontonnya. Sebuah langkah besar yang dilakukan sebuah Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas ini. Padahal, UKM ini baru diresmikan 2015 lalu, tapi sudah mampu memproduksi film dengan kualitas sedemikan rupa hingga mendapatkan beberapa kali penghargaan di tingkat nasional. Produksi Relair Cinema lain yang masih mengang-

kat seputar sejarah antara lain “Titik Awal Tan Malaka” 2 , yang juga memperoleh apreasiasi dari Direktorat Sejarah Kemendikbud. Mendapat juara 2 dari ratusan peserta yang mengikuti Lomba Reportase Sejarah 2015 lalu. Video berdurasi 5 menit itu memperlihatkan dengan apik kampung halaman seorang pahlawan nasional Indonesia; Tan Malaka. Terletak di Suliki, Payakumbuh, Sumatera Barat. Rumah gadang yang tak bosanbosannya dipelajari akademisi dari seluruh penjuru dunia serta kebudayaannya. Sepertinya, pegiat film berbasis kampus non-seni ini juga teliti mencari lubang. Dibuktikan dengan gelagat Relair Cinema dalam merespon hangatnya pembicaraan-pembicaraan tentang Tan Malaka di Indonesia, terutama di pulau Jawa dalam setahun belakangan. Video reportase sejarah yang memperoleh penghargaan nasional tersebut adalah bukti gelagat pegiat film berbasis kampus ini tengah berjalan di koridor semestinya. Barangkali dari sini dapat dilihat jalur air kreativitas para pegiat film di UKM Relair Cinema. Selain data-data sejarah seperti “Rel Air” di Salido Kecil atau rumah Tan Malaka di Suliki, pgiat sinema ini juga sering dijumpai dalam acara-acara kesenian, biasanya mengo-

Fallen: Kisah Cinta Buram Para Malaikat

peratori sebuah kamera guna mendokumentasikan pertunjukan-pertunjukan seni. Terakhir, saya melihat anggota Relair Cinema ketika acara Festival Kaba +3 pada 18, 19, 20 November lalu di Ladang Tari Nan Jombang, Balai Baru, Padang. Juga, pada pertunjukan seni yang acap kali terselenggara di Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas, mereka akan bediri di sana dengan kameranya. Seperti yang dilakukan Bapak Pramono, seorang dosen Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas, yang mendigitalisasi naskah-naskah kuno Minangkabau, dan diarsipkan sebagai salah satu peninggalan sejarah Minangkabau. Relair Cinema mencoba merekam beberapa sejarah Minangkabau dan kegiatan-kegiatan kesenian guna pengarsipan, dan tentu akan berguna nantinya. Barangkali puluhan tahun ke depan. 1

Film Dokumenter Rel Air ini bisa diakses di Youtube.com

2 Video reportase sejaraha Titik Awal Tan Malaka ini bisa diakses di Youtube.com * ADI OSMAN Mahasiswa Sastra Inggris Universitas Andalas. Penikmat sastra, pertunjukan seni dan film.

Sepasang anak manusia bertemu, jatuh cinta, lalu menderita. Kedengaran familiar bukan? Ya, ini adalah kisah yang terus diulang-ulang manusia sepanjang peradaban, dalam berbagai versi dan judul cerita. Latar belakang tokoh-tokohnya boleh jadi berbeda, begitu juga bahasa yang dipakai, namun inti ceritanya tetap sama. Jatuh cinta lalu menderita. Kedengaran membosankan? Tidak. Karena pada kenyataannya, meski cinta adalah makanan yang terus menerus didaur ulang dalam ribuan novel dan film romantis, kehadirannya tetap ditunggu. Karena topik ini mewakili kisah seluruh manusia di planet Bumi, yakni kisah pencarian belahan jiwa. Inilah yang diusung Fallen, film anyar besutan Scott Hicks, sutradara asal Australia. Fallen merupakan film adaptasi dari novel berjudul sama, karya Lauren Kate, yang sudah terjual sebanyak 10 juta kopi, dan sudah diterjemahkan ke 30 bahasa di dunia. Fallen merupakan kisah roman fantasi serupa Twilight karya Stepehenie Meyer. Bedanya, bila Twilight mengusung percintaan segitiga antara manusia, vampir dan manusia serigala, maka Fallen menampilkan kisah cinta antara manusia, malaikat dan iblis. Ras manusia sering kebagian peran perempuan cantik tak berdaya dalam genre ini. Untuk menambah efek dag-dig-dug penggemar, perempuan tak berdaya ini diberi 1001 masalah, lalu para pemburu cintanya akan berlomba-lomba menyelamatkannya. Sang perempuan ibarat rusa jinak yang tersesat di belantara pemburu lapar. Fallen dibuka dengan adegan Lucinda Price (Addison Timlin) diantar orangtuanya ke sekolah Sword and Cross, sebuah sekolah yang khusus diperuntukkan bagi anak-anak bermasalah. Addison didakwa ikut andil dalam kematian gebetannya, Trevor, yang meninggal dalam peristiwa kebakaran. Di sini ia bertemu dengan Daniel Grigori (Jeremy Irvine), siswa Sword and Cross yang terasa begitu familiar baginya. Ia juga bertemu Cameron Briel (Harrison Gilbertson), cowok tampan yang konon siswa paling bermasalahan di sekolah itu. Tatapan pertamanya dengan Cameron melahirkan kesan dalam di hati Lucinda, tapi, pertemuan dengan Daniel Grigori melahirkan semacam perasaan yang membuatnya merasa telah mengenal dan mencintai Daniel Grigori sejak ribuan tahun lalu. Fallen bisa dikatakan memiliki ide dan plot yang sama dengan Twilight. Kisahnya sama-sama dimulai di sekolah baru, tokoh perempuannya sama-sama cantik dan rapuh, sama-sama diperebutkan dua makhluk berbeda, dan percintaan yang terjadi samasama mendapat tentangan dari kelompok yang lebih berkuasa. Bila ada yang berbeda, maka itu adalah ide jatuh cinta setiap 17 tahun sekali. Sungguh menyentuh membayangkan Daniel Grigori, sang malaikat rupawan, menunggu gadis yang dicintainya terus menerus bereinkarnasi, lalu saat usia gadis itu 17 tahun, mereka bertemu, jatuh cinta, lalu si cewek mati dan Daniel Grigori harus menunggu 17 tahun lagi untuk bertemu dan menyaksikannya mati lagi. Ide yang sangat unik. Fallen versi film memiliki plot yang sedikit berbeda dengan versi novelnya. Di satu sisi ini bisa dimaklumi, karena menuturkan sebuah cerita dalam bahasa tertulis tentu berbeda tekniknya dengan bahasa visual. Satu gambar bisa mewakili ribuan kata. Hanya saja, bagi penggemar Fallen, bisa jadi versi filmnya sedikit mengecewakan, karena banyak hal-hal yang menarik di novelnya, dihilangkan. Namun, saya kira hal ini bisa ditebus dengan beberapa adegan baru yang dimunculkan sutradara untuk mendramatisasi kondisi emosi Lucinda. Fallen sebagai sebuah film, saya pikir digarap cukup baik. Film ini juga mudah dipahami oleh mereka yang belum membaca novelnya. (*)

Redaktur: Juli Ishaq Putra

Layouter: Syamsul Hidayat


14

SULAM EMAS

MINGGU, 8 Januari 2016 10 Rabiul Akhir 1438 H

Harian Umum

Mencerdaskan Kehidupan Masyarakat

C erma Puisi Luka Cinta di Kala Senja Oleh: Revonza Maulana Satria Kadang hidup lebih pahit Dibanding sebutir pil Awan tak selamanya cerah Langit senja tak selalu indah Kutuangkan segala perasaanku Dalam sehelai kertas putih Dengan tinta darah luka Yang telah lama mendera Hujan Tolong hapuskan duka Hilangkan rasa sakit tak terkira Rasa sakit kuderita Karena terbakar panah asmara Karena cinta Tak terkata Aku terjerat Aku terperangkap Terperosok Ke dalam jurang Bernama cinta

ILUSTRASI CERPEN DARI GUNUNG TOBA 2014

Angin Jangan cintaku kaubawa pergi Cinta sudah lama tertanam di hati Biarkan kubawa berlari

Melawan Rasa Takut Rika Fitriani

P

AGI mendung. Matahari masih enggan menampakkan diri. Suara kendaraan bersileweran dan sangat menggangu di telingaku. Kupaksakan tubuh yang masih bermanja itu dan kusandarkan ke dinding kamar. Kulempar kedua bola mataku yang masih diselimuti kelopak ke sudut jendela. Rumput-rumput yang menguning setengah mati terlihat di sana. Aroma racun rumput tercium samar-samar. “Bang Saka…” Selayang kemudian pikiranku teringat kepada sosok Bang Saka. Benakku membisikkan keingintahuan apa gerangan yang ia lakukan saat ini? Bang Saka adalah salah satu abang senior di kampusku. Selama ini aku tidak memperdulikannya sedangkan dia selalu memberi perhatian lebih kepadaku. Sikapku yang acuh nyatanya tak membuat dirinya merasa kecewa. Ia baik-baik saja, kurasa. Sering dia mengajakku bertemu di kampus. Namun karena takut untuk menolak ajakan itu, aku sering memberi dia alasan yang dibikin masuk akal seperti; masih kuliah, ada kuliah tambahan dan, bodohnya dia itu, tetap saja menunggu bahkan sampai pukul 12 malam, meskipun dia tahu kalau aku tidak

Apresiasi

akan datang menemuinya. Kemarin ada acara perkumpulan di kampus atas nama kegiatan hunting foto. Untuk kali ini aku datang tepat waktu. Akan tetapi cuma tiga orang yang kudapati di tempat kami biasa berkumpul. Bang Saka salah seorang. Salah seorang teman kami berencana untuk pergi ke salah satu kampus yang katanya ada saudara perempuannya kuliah di situ. Tempatnya lumayan jauh dari kampus kami karena itu dia ditemani oleh Bang Saka. Karena tidak ingin membiarkanku menunggu sendirian, mereka pun mengajakku ikutserta. Sesampai di kampus tersebut Bang Saka sibuk sekali bercerita tentang kampus itu. Seakan ia sudah mengenal baik kampus tersebut. Sesekali dia memberi lelucon yang membuat aku melepas tawa yang sebenarnya. Di sudut taman kampus itu dia pun menyuruhku untuk duduk. Hanya kami berdua ada di sana. Dia mulai merangkai kata dan menyatakan bahwa dia nyaman denganku karena itu dia selalu memperhatikan aku. Ia senang dengan tingkahku dan tidak bisa marah meski aku sering tidak menepati janji padanya. “Dek… Kamu tahu tidak kalau Abang mempunyai banyak penyakit?” katanya sambil menoleh kepadaku lekat. Aku heran, mengapa sa-

mpai kata itu yang ia ucapkan. “Ya Bang. Aku tahu jikalau Abang punya penyakit jantung,” jawabku lirih sambil menatap kedua bola matanya. “Tidak hanya itu, Dek. Mmhh.. Tentang kanker kulit Abang ini apakah kamu tahu juga?” Ia membuang pandangannya ke bawah. Kepada ujung jari kakinya. “Abang takut kalau kamu menjauh dari Abang karena penyakit ini,” ujarnya sedih. Aku tersenyum. “Bagiku itu tidak masalah, Bang,” jawabku menyemangati. Seseorang dari kejauhan meneriaki kami. Rupanya kami sudah ditunggu untuk kembali ke kampus kami lagi. Maka segera kami bergegas. Sesampai di kampus aku mendapati Bang Saka terlihat lesu dan sesekali hampir terjatuh. Kubantu ia dan kusuruh untuk duduk. Teman-teman yang lain datang menghampiri kami. Mereka bertanya ini itu, terasa kecemasan dalam pertanyaan mereka. Tahukah apa jawaban Bang Saka? Hebatnya, sambil melirik kepadaku dia menjawab, “aku cuma terlena melihat wajah manis ini.” Tentu saja semua menyoraki kami. Ia berhasil menyembunyikan rasa sakitnya di hadapan teman-temannya te-

tapi tidak di mataku. Lihatlah ia tertawa dan sesekali membuat lelucon yang membuat teman-teman melepas tawa bersama t etapi aku hanya memperhatikannya. “Aku telah terbiasa dengan ini, Dek.” Begitu katanya kepadaku ketika kami ditinggal berduaan lagi. “Aku sudah tidak takut lagi kepada kematian…” *** Senja indah mulai menghilang dan waktu berlalu begitu cepat. Kami dan juga Bang Saka masih melanjutkan perjalanan dijalan raya yang hingar itu. Di sebuah tempat gorengan kaki lima kami berhenti. Bang Saka kulihat memandangi penjual gorengan, seorang anak yang barangkali masih duduk di bangku SMP. Apakah ia kasihan kepada anak itu? Masih kecil tetapi sudah berjualan mencari nafkah. “Ayo ambil… Ambil. Abang yang bayarin,” serunya sembringah kepada temanteman yang lain. Semua berebutan menanggapi seruannya itu. Siapa yang dapat menolak gratisan? Setelah berburu gorengan, Bang saka mengajak kami beristrahat di sebuah toko kosong sambil menunggu salah satu teman membeli minuman. Kita duduk di teras lalu Bang Saka mendekatiku lagi dan duduk disampingku. Kami hampir tidak ada jarak. “Tahukah kalian, seperti inilah yang dirasakan sau-

dara-saudara kita yang tidak mempunyai tempat tinggal,” ujarnya sedikit mengeraskan suara agar didengarkan yang lain. Aku melirik kepadanya yang dibalas dengan senyuman. “Itulah, Dek. Besok-besok kamu tidak boleh banyak mengeluh. Masih banyak saudara kita yang kehidupan ekonominya di bawah kita,” katanya lagi. Kali ini sambil melemparkan senyum lagi kepadaku. Bang Saka nyatanya telah mengajari kami hal kecil tapi mengandung makna yang begitu besar tanpa kami sadari. “Dek,” bisiknya. “Kamu tahu tidak kenapa Abang sering menungguin kamu di kampus sampai tengah malam meski Abang tahu kalau kamu tidak akan datang?” bisiknya lagi. Aku hanya menunduk. Malu. “Abang ga marah, Dek. Abang takut sendirian, Dek. Karena itulah Abang bertahan di kampus. Soalnya kalau Abang pulang ke rumah, Abang hanya sendirian. Abang ga mau sendiri dalam sisa hidup Abang. Abang akan habiskan sisa hidup ini dengan melawan itu, Dek.” Aku terpaku dengan kalimat-kalimat yang dilontarkan nya padaku. Aku tersadar ternyata saat itu aku bersama orang hebat yang mampu melawan rasa takut dengan caranya sendiri. (*)

○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○

Arti Kawan Oleh: Mutia Oktanuri Terpaku dalam kekosongan yang bercabang Mencari sebuah makna yang tak kunjung datang Daya tiada menapak akan tujuan Rebahkan pikiran untuk sang kawan Memahat asa dan mengukir impian Gandengan tangan yang mulai berdatangan Cucuran lelah, senyuman pipih, binaran semangat hanya diperuntukkan aku seorang Menyeret langkah dipemberhentian kemenangan sebuah kehidupan Tak mendahuluiku tak menjauhiku tak berhenti Namun di sampingku sebagai kawan sejati

Kemarau Hati Oleh: Desi Kurnia Wati Rizki Aku bahkan hampir menang Menjajal mengurai rasa yang kala itu sesak Meski tetap bungkam Ya, aku memilih untuk tidak mengerti dengan semua rambu-rambu semu Bukan karena acuh, tapi sudah terlalu pedih melaluinya Memaknai tiap senyum bengis yang sempat indah Mempertanyakan diri yang kala itu begitu naif Menyalahkan diri yang kala itu begitu kerdil Kini, aku memilih diam dan tetap akan diam.

Janji Kembali Oleh: Rahma Yulia Biarkan saja luka mengaum Rindu tertahan deru angin, Dunia berbeda antara kau dan aku Berselisih, berpagut Janji, kata cinta Lalu airmata Biar terusik cerita di pagi hari Ketika rindu kembali membayang diri, Suatu saat aku kan untukmu Memberimu satu pinta yang Pernah kau sebut.

GENERASI SULAM EMAS INDONESIA

Waktu yang Dibekukan Ruangan Bernama Ingatan OLEH:

ELUG UA N se k a l ig us j u g a kelug as a n dapat kita selami m elalui 4 (empat) puisi k ir iman Revo n za Maulana Satria, Mutia O kt anuri, Desi Kur ni a Wat i Rizki dan Rahma Yulia, yang dimuat pada edisi Sulam Emas kali ini. Lugu sebab tanpa tedeng al ing m er eka begit u gempita menuliskan perasaan (apa yang terasa), mengalir kan kat a-kat a bagai airbah. Lugas sebab puisi – puisi ini disampaikan dengan lirik yang mengena, pendek-pendek dan mudah dicerna. Mari kita lihat puisi “Luka Cinta di Kala Senja” berikut ini.

Memang ada terasa kesalahan enjambemen pada dua larik pertama. Namun apabila kita baca secara keseluruhan bait ini saya kira cukup bagus. Penyair membangun kutub negatif (larik satu dan dua) dan positif (larik ketiga dan empat). Ini seperti menegaskan bahwa kebenaran itu (kita tahu kalau secara normatif hidup haruslah selalu benar) walau tidak nikmat, jauh dari kesenangan dan kemapanan tetapi harus diungkap dan diperjuangkan juga. Hidup dekat dengan nasib dan takdir, dua hal di luar kemampuan manusia. Lalu kita mencari penyebab, tiap kesulitan dan permasalahan tentu ada sebabnya. Asap ada sebab ada api. Dalam bait berikut kita temukan musabab itu. Apakah pembaca dapat menemukannya? Ayo, baca lagi.

Kadang hidup lebih pahit Dibanding sebutir pil Awan tak selamanya cerah Langit senja tak selalu indah

Hujan Tolong hapuskan duka Hilangkan rasa sakit tak terkira

Denni Meilizon

K

www.harianhaluan.com

Rasa sakit kuderita Karena terbakar panah asmara Karena cinta Tak terkata Mutia Oktanuri dalam puisi “Arti Kawan” mengingatkan kepada kita bagaimana hendaknya kawan sejati itu. Rebahkan pikiran untuk sang kawan Memahat asa dan mengukir impian Gandengan tangan yang mulai berdatangan Cucuran lelah, senyuman pipih, binaran semangat hanya diperuntukkan aku seorang Menyeret langkah dipemberhentian kemenangan sebuah kehidupan Tak mendahuluiku tak menjauhiku tak berhenti Namun di sampingku sebagai kawan sejati Memang, untuk menghasilkan puisi yang lebih bagus lagi, Penyair tentu saja harus melatih diri menyaring

kata-kata. Ia mestilah jeli memilih pilah kata yang menyusun larik. Irama dan rima juga akan menjadikan sebuah puisi enak dan renyah untuk dibaca. Pernahkah pembaca mengajak cermin berdialog? Berdiskusi dengan cermin yang memantulkan bayangan diri sendiri sama halnya ketika kita membaca Puisi berjudul “Kemarau Hati” karya Desi Kurnia Wati Rizki ini. Mempertanyakan diri yang kala itu begitu naif Menyalahkan diri yang kala itu begitu kerdil Kini, aku memilih diam dan tetap akan diam. Untuk mengelola kehidupan ini diperlukan saatsaat diri berkontemplasi dan mengevaluasi. Apakah pencapaian sudah sesuai pengharapan atau bagaimana bentangan jalan di hadapan esok, sudahkah diri siap menghadapinya? S ebuah keputusan bagaikan bahan

bakar baru untuk melaju atau bisa menjadi pemicu kobaran penyesalan diri seumur hidup. Puisi “Janji Kembali” yang d itulis oleh Rahma Yulia mempersembahkan diksi yang beragam kepada kita. Biarkan saja luka mengaum/ Rindu tertahan deru angin, kita lihat dinding kasat mata itu dibangunkan. Lalu terciptakan dunia berbeda antara kau dan aku. Di balik dinding itu, dalam dunia berbeda itu berpilin kelindan peristiwa; berselisih, berpagut, berjanji, bercinta, berduka dan berpisah. Sebab itu ketika nanti di suatu pagi, Ketika rindu kembali membayang diri, (dan rindu merupakan anak kandung dari per pisahan) tinggal dan menjemput kenangan berupa sebuah (atau mungkin beberapa) pinta dan janji. Kepulangan menemui kekasih galibnya menagih menebus sebuah waktu yang dibekukan oleh ruang bernama ingatan.(*) Redaktur: Juli Ishaq Putra

Layouter: Syamsul Hidayat


REMAJA

Harian Umum

Mencerdaskan Kehidupan Masyarakat

MINGGU, 8 Januari 2016 10 Rabiul Akhir 1438 H

15

TAHUN BARU LEMBARAN BARU

Raih Prestasi Wujudkan Mimpi PADANG, HALUAN — Tahun 2017 sudah kita tapaki bersama-sama. Seperti berada di garis start sebuah perlombaan balapan, perlu kematangan dalam mengambil ancang-ancang sebelum melaju kencang, dan berusaha semaksimal mungkin menyentuh garis finis sebagai pemenang. Begitupun bagi temanteman remaja kita berikut ini. Tahun 2017 bagi mereka adalah tahun untuk menatap masa depan yang lebih cerah. Setelah melihat sebentar ke belakang, atas apa yang diraih di tahun 2016, mereka pun bersiap-siap meraih prestasi dan mewujudkan impian pada tahun ini. Redha Afsa Siswa Kelas 10 Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 4 Padang mengatakan, di tahun yang baru ia berharap dapat memperbaiki diri dalam aktivitas belajar. Menjadi juara kelas adalah cita-citanya, meskipun bukan hal mudah untuk diwujudkan, ia tetap berupaya mewujudkannya. “Biasanya tahun kemarin, rata-rata belajar di rumah setiap harinya hanya satu jam. Namun untuk tahun ini saya menargetkan minimal mengulang pelajaran dalam satu hari selama dua hingga tiga jam. Kalau perlu ambil kelas di tempat kursus biar bisa jadi juara di kelas. Saya harus lebih serius, lebih fokus,” kata Redha pada Haluan Jumat (6/1).

Selain Redha, Melly Wasilah Ananda, siswa kelas 10 SMAN 4 Padang berharap di tahun 2017 ini mendapatkan pola pembelajaran yang lebih mengasyikkan di kelas. Karena menurutnya saat ini kegiatan sekolah saat ini sangat menguras tenaga dan pikiran, dengan berbagai tugas yang dibebankan pada siswa. Sehingga, sisi kreativitas siswa di ekstrakurikuler menjadi tak maksimal. “Saya siswa pecinta alam, tahun ini saya berharap para guru juga fokus untuk kegiatan ekskul seperti itu. Karena melalui kegiatan itu saya yakin saya bisa meraih prestasi juga. Meskipun begitu, saya tetap akan berusaha memperbaiki nilai di kelas, saya juga mau masuk ke universitas yang bagus nanti setelah tamat SMA,” katanya sumringah Lain lagi kata Widi Viradika, siswa kelas 10 SMK Pelayaran Padang. Selain berharap pendidikannya berjalan lancar di sekolah, ia juga menyimpan keinginan agar terpilih lagi sebagai atlet Muaythai mewakili

WIDI VIRADIKA

FOTO bersama pada suatu acara

www.harianhaluan.com www.harianhaluan.com

SAMBUT semester baru dengan senyuman

Sumbar dan Kota Padang di berbagai ajang. “Kemarin di PON saya dapat medali perunggu. Tahun ini saya berharap agar mendapatkan prestasi yang lebih baik di bidang yang saya tekuni ini, Muaythai. Saya selalu mempersiapkan diri untuk menghadapi seleksi-

VIA

seleksi yang diselenggarakan kota atau provinsi. Syukursyukur bisa ikut kejuaraan tingkat nasional, lebih-lebih internasional,” katanya. Selain itu, Via yang merupakan siswa Sekolah Menengah Analisis Kimia Padang (Smakpa) berharap agar tahun ini dapat memper-

baiki gaya belajarnya, dan menyelaraskan pendidikan di sekolah dengan mengulang pelajaran di rumah. “Selama ini kesulitan manajemen waktu. Tahun ini saya janji pada diri sendiri, untuk memperbaiki gaya belajar agar bisa berprestasi dan membanggakan keluarga.

Tentu saya akan berusaha keras tahun ini,” kata Via. Apapun keinginan dan cita-cita yang ingin diwujudkan, semangat dan ketekunan adalah kunci utama untuk meraihnya. Bila lengah, cita-cita akan menjadi angan-angan yang entah bila dapat diwujudkan. Selain

MELLY WASILAH ANANDA

terus fokus menghadapi pendi dikan, remaja j uga mesti menggali potensi dalam diri, dan menemukan bakat yang tersimpan dalam diri. Karena, jika bakat itu dikembangkan, bukan tak mungkin, akan membawa kita melaju merengkuh prestasi. (h/mg-mel)

REDHA AFSA

BAHAGIA setelah mendapatkan ijazah SMP

Redaktur: Juli Ishaq Putra

Layouter: Syamsul Hidayat


16

PROPERTI

MINGGU, 8 Januari 2016 10 Rabiul Akhir 1438 H

Harian Umum

Mencerdaskan Kehidupan Masyarakat

Terali, Pelindung dan Aksesori Rumah Banyaknya perampokan rumah yang terjadi menjadi peluang usaha bagi pembuat terali pintu dan jendela. Pengusaha terali memanfaatkan ketakutan pemilik rumah terhadap aksi kriminal, lalu mengonversi ketakutan itu menjadi rezeki. Laporan

DEBI AYU LESTARI

PINTU terali minimalis kreatif

TERALI jendela motif daun

Memasang terali adalah salah satu cara yang dilakukan pemilik rumah untuk meningkatkan pengamanan rumah sebagai antisipasi agar maling tidak masuk. Dengan terali, pemilik rumah merasa lebih tenang saat meninggalkan rumahnya tanpa penghuni bukti bahwa ketakutan seseorang adalah rezeki bagi orang lain. Terali pelindung biasanya terbuat dari rangkaian besi yang dipasangkan di jendela atau pintu rumah. Selain digunakan sebagai pelindung, terali juga bisa sebagai aksesori rumah yang dapat menjadikan rumah terlihat lebih indah dan menawan. Pemilik toko Terali di Jalan Pangang Raya Siteba, Nanggalo, Kurao Pagang, Padang, Arizal mengatakan, terali biasanya lebih banyak digunakan untuk pelindung jendela dan pintu di dalam rumah. Karena itu, model adalah salah satu pertimbangan untuk membeli terali. Untuk model terali, terdapat aneka jenis yang bisa menjadi pilihan. Namun, yang lebih banyak disukai masyarakat adalah model terali dengan motif minimalis. “Biasanya model terali minimalis berbentuk kotakkotak, lurus, dan diberi motif seperti bunga dan gambar

binatang. Model yang biasanya dipesan lebih banyak bentuk minimalis dengan tekstur tambahan motif bunga. Model minimalis dipilih karena pembuatannya lebih mudah dan waktu pengerjaannya tidak terlalu membutuhkan waktu yang lama,” ujar Arizal beberapa waktu yang lalu. Selain itu, kata Afrizal, masyarakat juga bisa memilih aneka warna sesuai keinginan. Di tokonya, ia menyediakan warna coklat, hitam, abu-abu, hingga warna kemerahan. “Sangat jarang, terali pelindung rumah dibuat dengan banyak warna,” ucapnya. Mengenai harga, kata Afrizal, biasanya terali rumah dijual dengan harga standar, sehingga semua masyarakat bisa membelinya. Terlai berukuran satu jendela dengan model minimalis biasanya dijual dengan harga Rp180 ribu sampai dengan Rp350 ribu per meter. Sementara itu, terali berukuran satu pintu dijual dengan harga paling rendah Rp350 ribu, tergantung ukuran pintu. (*)

TERALIS jendela minimalis

Petunjuk Pemasangan Terali Jendela TERALI tidak hanya harus kuat, tapi juga aman dan tak membahayakan saat terjadi keadaan darurat. Karena itu, pemilik rumah perlu memperhatikan pemasangan terali. Sebagian besar pemilik rumah mengabaikan desain dan cara memasangnya. Berikut lima petunjuk penting yang perlu diperhatikan saat akan memasang terali pada jendela. Pertama, sesuaikan terali dengan tema penataan interior. Tiap-tiap hunian memiliki karakter masing-masing. Untuk rumah dengan desain modern akan lebih baik dipasangkan desain terali yang simpel dan nyaman. Yang tidak boleh Anda lupakan adalah fungsinya. Motif dari terali juga www.harianhaluan.com

berfungsi sebagai konstruksi. Kedua, gunakan bahan yang kokoh, misalnya besi beton, besi ulir dan tempa. Bentuk bisa bulat, persegi atau kombinasi. Ketiga, jarak antara jeruji rapat, antara 10 cm sampai dengan 20 cm. Ukurannya bisa disesuaikan juga dengan kusen jendela. Keempat, terali untuk jendela lantai satu yang berhadapan langsung dengan luar rumah sebaiknya dipasang permanen. Kelima, pasang satu terali buka-tutup yang dilengkapi kunci untuk mengantisipasi kemungkinan kebakaran. Perhatikan operasi buka-tutup jendela sisi luar. Ruang antar jeruji harus cukup untuk dimasuki satu tangan. Agar buka tutup jendela tidak terganggu. (*) Redaktur: Isra Hermanto

Layouter: Irvand


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.