Haluan, 9 Oktober 2011

Page 1

EDISI : 143 TAHUN LXIII

MINGGU 9 OKTOBER 2011 M / 11 DZULKAIDAH 1432 H

HARGA ECERAN

Rp2500

HARI INI TERBIT 24 HALAMAN

SEJARAH MENCATAT, HALUAN TERBIT SEJAK 1948 DAN MENJADI TUAN RUMAH DI NEGERI SENDIRI

KUALIFIKASI EURO 2012

Hanya kepada Allah-lah sujud (patuh) segala apa yang di langit dan di bumi, baik dengan kemauan sendiri ataupun terpaksa (dan sujud pula) bayang-bayangnya di waktu pagi dan petang hari. (QS Ar Ra’d 13:15)

SUBUH ZUHUR ASHAR MAGHRIB ISYA

04.50 12.10 15.12 18.13 19.22

Spanyol Makin Kokoh

WIB WIB WIB WIB WIB

http://www.pkpu.or.id

Minangkabau dalam Ranah Kemaksiatan

PRAHA, HALUAN — Juara dunia dan Eropa, Spanyol makin kokoh. Tim ini mempertahankan rekor sempurna mereka dalam Grup I kualifikasi Euro 2012 setelah mengalahkan Republik Ceko 2-0, Jumat, dengan gol pada babak pertama dari Juan Mata dan Xabi Alonso. Spanyol, yang sudah lolos, sekarang menempati posisi

ketika Xavi menyiapkan Mata untuk menyarangkan bola dengan tendangan kaki kiri dari dalam kotak penalti yang melewati kiper Ceko Petr Cech, rekan setim Mata di Chelsea. Pada menit ke-23, Silva mengumpan Xabi Alonso yang tanpa pengawalan, yang mencetak Bersambung ke Halaman 11

Empat lagi terduga teroris ditangkap. Tiga orang di antaranya ditangkap di Bekasi dan seorang lagi di Senen, Jakarta.

ANTARA

RUMAH TERORIS— Warga melihat rumah yang diduga tempat persembunyian terduga teroris di Bintara, Bekasi, Sabtu ( 8/10). Densus 88 menangkap 3 orang yang diduga teroris dan diduga masih terkait dengan jaringan teroris Cirebon.

Gudang Spring Bed dan Rumah Gadang Terbakar PADANG, HALUAN—Dua peristiwa kebakaran terjadi di Sumatera Barat sepanjang Sabtu (8/10) kemarin. Di Padang, sebuah gudang produksi spring bed PT Cami milik Yohannes Yosep, habis dilalap si jago merah di Jalan By Pass, Kilometer 12, Kelurahan Pampangan, Kecamatan Lubuk Begalung. Sedangkan di Kota Solok rumah gadang berukir yang hangus terbakar. Kebakaran gudang spring bed terjadi sekitar pukul 08.15

ANTARA/REUTERS

PEMAIN Republik Ceko Milan Baros (kiri) menghadang pemain Spanyol Charles Puyol pada pertandingan sepak bola babak kualifikasi Piala Eropa di Praha, Jumat (7/10), atau Sabtu (8/10) dini hari. Spanyol menang atas Republik Ceko 2-0 dan lolos ke final Piala Eropa 2012.

Empat Terduga Teroris Ditangkap

A

KHIR bulan September lalu, mungkin terasa sangat berat bagi warga Minang, terutama yang berada di ranah ini. Ada noktah yang merusak, dan itu dinilai sangat memalukan. Rentetan peristiwa maksiat mengguncang Ranah Minang. Di satu sisi, warga Sumatera Barat juga mengenang dua tahun gempa dahsyat, 30 September 2011. Mengapa tidak? Filosofi adat basandi syarak, syarak basandi Kitabullah yang menjadi perdoman masyarakat Minang selama ini, seperti mendapat ujian berat. Dipengujung bulan itu, paling tidak ada tiga peristiwa yang membuat kaget semua orang yang berhasil diekspos media cetak. Pertama berita dua penari telanjang yang digerebek petugas Satpol PP Kota Padang di Fellas Cafe di Jalan Hayam Wuruk Padang pada Senin 26 September 2011 malam. Kedua, pada Kamis tengah malam 29 September 2011 Satpol PP Kota Solok bersama POM TNI dan Provost Polresta Solok juga menangkap delapan janda dan ibu rumah tangga sama-sama bertelanjang dengan tiga lelaki pekerja tambang dari Dharmasraya di Wisma Melati, Jalan Jenderal Sudirman Kota Solok. Kecuali seorang dari Lampung, tujuh wanita itu juga pribumi Sumatera Barat. Selanjutnya, dunia pendidikan juga tercoreng malu karena beredarnya vedeo mesum siswa SMA 8 Padang dan seorang siswa SMK. Siswi berusia 18 tahun itu Rabu 21 September lalu dikeluarkan dari sekolahnya dan siswa SMK itu diproses secara hukum oleh kepolisian.

puncak grup dengan tujuh kemenangan dari tujuh pertandingan. Ceko di urutan kedua dengan 10 poin, dua poin di atas Skotlandia yang masih punya dua pertandingan. Pelatih Spanyol Vicente Del Bosque mengawali pertandingan dengan tiga striker — Mata, David Silva dan Fernando Torres. Taktik tersebut membuahkan hasil pada enam menit pertama

WIB. Akibat kebakaran tersebut salah satu karyawan perusahaan terpaksa dibawa ke Rumah Sakit M Djamil Padang untuk mendapatkan perawatan. Dia banyak menghirup asap kebakaran. Salah satu saksi Rio di lokasi kejadian mengatakan, sebelum kejadian kebakaran tersebut para karyawan sedang bekerja. Kemudian tiba-tiba terdengar suara ledakan di gudang produksi. Setelah mendengar suara

ledakan dia dan karyawan lain bergegas ke luar untuk menyelamatkan diri. Kemudian terlihat asap hitam membubumbung tinggi disertai api ke atas dari gudang perusahaan itu. “Saya tidak tahu secara pasti penyebab terbakarnya gudang produksi spring bed PT. Cami,” kata Rio. Dilanjutkannya, salah satu masyarakat yang berada di lokasi kejadian menghubungi pihak Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Padang dan

pihak kepolisian. Sebelum petugas tersebut datang karyawan dan masyarakat berusaha memadamkan api di gudang produksi dengan air seadanya. Namun usaha mereka tidak berhasil untuk menjinakkan api tersebut, karena api terus membesar dan membakar gudang produksi spring bed PT. Cami. Tak lama kemudian, petugas pun tiba di lokasi kejadian dan langsung me Bersambung ke Halaman 11

ANTARA

MISS Universe 2011 Leila Lopes (tengah) bersama Putri Indonesia 2011 Maria Selena (kiri) mencoba membatik ddi Mall Alam Sutera, Serpong, Tangerang Selatan, Sabtu (8/10). Selain membatik kedua puteri tersebut juga melihat lebih dekat berbagai karya seni asli Indonesia.

Masker ini diterima oleh Kepala BPBD Tanah Datar Altri Suandi di Batusangkar. Selama dua bulan terakhir, kawasan pemukiman warga Kabupaten Tanah Datar yang ada di seputar gunung Marapi, yang meliputi wilayah Kecamatan X Koto, Batipuh, Pariangan, Sungaitarab, Salimpaung dan Tanjungbaru mengalami siraman abu vulkanik. Hingga Jumat (7/10), pihak BPBD bersama PMI Tanah Datar telah mendistribusikan sebanyak 1.625 buah masker

Bersambung ke Halaman 11

Tak Setuju Retno Menikah dengan Heru

CIREBON, HALUAN— Penangkapan Heru Komarudin, DPO kasus teroris Cirebon di daerah Pasar Senen Jakarta, Sabtu (8/10) dini hari, ternyata dianggap wajar saja oleh mertua Heru. Bahkan sang mertua, Iskandar (67 tahun) mengungkapkan bahwa dia sempat tidak menyetujui pernikahan antara Heru Komarudin dengan Retno, putrinya. “Dari pertama, saya tidak setuju Heru Komarudin menikah dengan Retno,” ujar

Marapi Meletus, Pelajar Diberi Masker

BATUSANGKAR, HALUAN – Sejak dua bulan belakangan ini, Gunung Marapi hampir tiap hari mengepulkan asap. Semburan letusan erupsi gunung api ini dikhawatirkan mengganggu pernafasan. Karena itu, perlu dilakukan antisipasi dengan memakai masker. Masyarakat tak perlu pusing untuk mendapatkan masker tersebut. Pihak Pusdalops Sumbar, Sabtu (8/10) kemarin menyerahkan sebanyak 5.000 buah masker untuk masyarakat, terutama pelajar Tanah Datar.

BEKASI, HALUAN—Tim Densus 88 Antiteror Mabes Polri menangkap tiga orang yang diduga teroris dalam penggerebekan di sebuah rumah di Pondok Cipta Blok E No 167, RT8 RW8, Kelurahan Bintara, Bekasi Barat, Kota Bekasi, Sabtu (8/10) pagi. Sebelumnya, polisi juga menangkap seorang terduga teroris Cirebon, Heru Komaruddin di Senen, Jakarta. Ketua RT08, Herdono, di lokasi kejadian mengatakan bahwa tiga orang diduga teroris itu masing-masing pasangan suami istri bernama Yahya dan Tia, serta satu orang yang diketahui adik Yahya. “Yahya saya perkirakan berusia sekitar 40 hingga 45 tahun, sedangkan istrinya Tia sekitar 30 hingga 35 tahun dan adik Yahya sekitar 30 tahun,” katanya. Menurut Herdono, pasangan itu mengontrak sejak sembilan bulan lalu. Tidak ada satupun kartu identitas berupa KTP atau KK yang diserahkan ke pengurus RT setempat. “Saya seperti kecolongan sebab sejak ibu Tia mengurus izin tinggal di kontrakan itu

kepada para pelajar SD dan SLTP yang berada pada wilayah yang terkena siraman abu vulkanik Marapi, namun karena keterbatasan stok yang tersedia, hanya bisa diberikan rata-rata setiap sekolah sebanyak 50 buah. Kepala BPBD Tanah Datar mengatakan, dalam upaya penanganan bencana yang terjadi, seperti bahaya longsor, banjir bandang , pohon tumbang dan lain sebagainya Bersambung ke Halaman 11

Iskandar, mertua Heru Komarudin. Ketidaksetujuan itu bukan karena materi, tapi Iskandar melihatnya dari raut wajah Heru Komaruddin. “Dari wajahnya, dia seperti orang yang tidak salat. Kan beda antara wajah orang yang sering terkena air wudhu dengan yang tidak. Yang salat, wajahnya pasti bercahaya,” tambah Iskandar. Meski demikian, Iskandar maklum. Sekarang tak zaman Siti Nurbaya lagi. Keadaan sudah berubah, dia pun tidak bisa memaksakan kehendaknya. Menurutnya, zaman sudah Bersambung ke Halaman 11

Gubernur Tinjau KBR Keltan Canggang Sejahtera

PASAMAN, HALUAN—Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno didampingi Bupati Pasaman Benny Utama bersama rombongan meninjau Kebut Bibit Rakyat (KBR) Kelompok Tani (Keltan) Canggang Sejahtera Jorong Ambacang Anggang, Nagari Aia Manggih, Kecamatan Lubuk Sikaping, Sabtu (8/10). Kelompok tani tersebut yang menerima pembibitan kebun rakyat dari Kementerian Kehutanan tahun 2011. Kabupaten Pasaman tahun ini mendapat 36 unit KBR tersebar di seluruh nagari di Kabupaten Pasaman. Hadir juga saat itu Kepala Biro Humas Surya Budhi, Anggota DPRD Pasaman dari PKS Heri Supriadi yang juga penasehat kelompok tani tersebut, Kadis Kehutanan, Kadistanhor, wali nagari dan masyarakat setempat. Gubernur saat itu menyampaikan kepada kelompok tani Bersambung ke Halaman 11

MAHYELDI ANSHARULLAH

Masih Banyak Rumah Korban Gempa Tak Terdata

PADANG, HALUAN — Wakil Walikota Padang, Mahyeldi Ansharullah mengakui masih banyak rumah korban gempa 30 September 2009 yang tidak terdata sehingga upaya rehabilitasi dan rekonstruksi rumah penduduk yang rusak belum tercapai dengan baik. “Karena itu, pendataan kembali perlu dilakukan dan kini Pemko Padang menyebar 344 petugas fasilitator kelurahan (faskel) melakukan pendataan korban gempa itu, agar lebih akurat lagi,” kata Mahyeldi, Sabtu (8/10). Menurut dia, pendataan yang akurat dan jujur terhadap rumah korban gempa yang rusak sangat dibutuhkan, agar Bersambung ke Halaman 11


2 L A P O R A N U TA M A

MINGGU, 9 OKTOBER 2011 M 11 DZULKAIDAH 1432 H

MINANGKABAU DALAM RANAH KEMAKSIATAN

PUTI RENO RAUDHA THAIB,

Ketua Umum Bundo Kanduang Sumatera Barat

Mari Kembali ke Keluarga Inti APA komentar Anda terhadap terjaringnya penari telanjang di sebuah kafe di Kota Padang beberapa waktu lalu, yang katanya membuat malu masyarakat Minang? Kalau dilihat dari tatanan latar belakang adat Minangkabau, bisa dikatakan saat ini rumah gadang katirisan. Artinya rumah gadang sudah mendapatkan malu. Kalau dulu ada sesuatu kejadian yang memalukan dalam suatu kaum, rumah gadang kaum tersebut akan ditandai. Ditelungkupkan pariuak balango di gonjong rumah gadang. Hal ini bertujuan untuk memberi tahu masyarakat bahwa telah terjadi sesuatu di rumah gadang tersebut. Dengan kata lain, kejadian ini telah malimau kapalo rumah gadang dan urang Minang. Saya melihat ini sebagai salah satu indikator pengamalan ABSSBK masih belum dilaksanakan sepenuhnya. ABSSBK baru sebatas wacana. Apakah Anda melihat ada unsur eksploitasi perempuan di dalam kasus tarian telanjang itu? Bisa jadi. Pertama tentu saja kita melihat indikasi adanya eksploitasi perempuan. Namun hal ini terjadi juga karena perempuannya mau melakukan itu karena alasan ekonomi. Saya tidak percaya jika alasannya hanya alasan ekonomi. Banyak yang bisa kita lihat, misalnya, perempuan di Pasar Raya yang mau bekerja di pasar, mangutia lado manggiliang lado untuk manyambung hidupnya. Kalau hanya untuk makan, tidak perlu segitu bayarannya. Ada dua hal yang menjadi dasar hal ini bisa terjadi yaitu dasar agama dan dasar adat, tidak ada. Saat ini kita melihat adanya kecenderungan exhibionisme yaitu orang yang suka mempertontonkan diri kepada orang lain. Sayangnya, bagaimana kita akan meneliti kasus ini lebih jauh karena baik penari dan penontonnnya kini sudah dilepaskan. Ketika diperiksa lelaki yang berasal dari Satpol PP itu, apakah ini gambaran sebagai pelecehan terhadap perempuan? Dari dulu yang menjadi persoalan, kalau ada kasus asusila selalu perempuan yang menjadi ujung tombak, yang selalu disalahkan. Sementara pihak laki-lakinya lepas begitu saja. Khusus kasus seperti ini seharusnya ada perempuan dalam Satpol PP. Seharusnya ada yang melindungi terlebih dahulu para pelaku ini baru difoto atau diwawancara. Ada dilema terkait hal ini. Di satu sisi kita ingin memelihara kaum perempuan, tapi di sisi lain perempuan tidak menjaga dirinya sendiri. Akibatnya semua perempuan merasa tersinggung karena yang diperlakukan tidak sesuai nilai agama dan budaya. Tidak ada satupun agama dan budaya yang membenarkan hal ini. Mengapa yang dipermasalahkan perempuan yang bugil itu, sementara lelaki penikmat tak dipermasalahkan. Dulu, ada hukum masyarakat melalui lembaga kontrol sosial masyarakat. Mereka diarak keliling kampung dan semua orang keluar. Itu hukum masyarakat. Kini, tidak ada lagi hukum adat. Ketika diserahkan ke hukum negara , mereka malah dilepaskan begitu saja. Hingga saat ini menjadi tanda tanya besar mengapa penonton penari itu bisa tidak tertangkap? Siapa sebenarnya penontonnya. Hal ini harus dijelaskan Satpol PP. Dalam sistem ekonomi ada pembeli dan penjual. Pertanyannya kini siapakah penonton yang melarikan diri tersebut? Apakah mereka tokoh masyarakat sehingga ditutupi seperti ini? Ini aneh dan tidak logis menurut saya. Mengapa penari tertangkap sementara yang menonton tidak? Penanganan seperti ini perlu dipertanyakan. Tidak mungkin perempuan mau kalau laki-laki tidak ada. Hal ini harus dijelaskan oleh Satpol PP. Harusnya didata identitas perempuan tersebut siapa orangtuanya, kampung dimana, anggota kaum mana dia. Apakah ini juga sebagai faktor tak berfungsinya lembaga informal ? Dalam kasus seperti ini selalu dipojokkan ninik mamak karena dianggap tidak berfungsi. Coba tanya dulu pernahkah ada penguatan untuk ninik mamak di masyarakat saat ini. Perlu dipahami bahwa LKAAM, Bundo Kanduang adalah organisasi. Sementara ninik mamak, alim ulama, cadiak pandai itu adanya di dalam kaum. Organisasi itu tidak berhubungan langsung dengan masyarakat. Jika masing-masing ninik mamak, cadiak pandai ini berperan dalam kaum, tidak akan ada anak gadis yang lepas apalagi menjadi penari telanjang. Lembaga pendidikan harusnya juga menjadi lembaga kontrol. Guru harusnya mendidik bukan hanya mengajar. Harus ada integritas guru untuk mendidik anak. Namun, saat ini dalam dunia pendidikan tidak lagi jalan sistem kontrol dan sakgsi. Guru tidak lagi langsung menegur anak yang bermesraan di muka umum. Selain itu guru ini juga tidak lagi menjadi panutan bagi anak. Mudahnya pemerintah mengeluarkan izin mendirikan kafe, ditengarai sebagai penyebab maraknya maksiat? Pemerintah harus memiliki keberanian untuk membersihkan maksiat. Untuk mengembangkan ABSSBK pemerintah harus memilih. Apakah hanya keuntungan profit yang dipikirkan atau pemeliharaan adat dan budaya. Ada ambiguitas di sini. Peraturan telah disusun berdasarkan adat dan agama, namun pelaksanaannya tidak ada. Soal izin dan pendapatan pemerintah harus memilih. Memang banyak pemasukan dari kafe, namun pintu maksiat juga terbuka lebar melalui ini. Idealnya, mari kembali ke kaum. Kembali ke ketahanan keluarga inti dan kaum. Asmaul husna dan ayat kursi jangan hanya menjadi hafalan tapi diamalkan. Untuk anak-anak madrasah pertamanya adalah keluarga, dan ibu adalah guru pertama bagi anak. Jika ini kuat maka keluarnya juga akan kuat. Masih ada harapan dengan sistem kaum, apakah kita sepakat kembali ke sistem tersebut? Pewawancara Meidella Syahni

Terbit Sejak 1948 Pendiri H. Kasoema

Penerbit: PT Haluan Sumbar Mandiri (Haluan Media Group). SIUPP No 014.SK.Menpen.SIUPP A.7 1985 tanggal 19 November 1985.

Semua Pihak Harus Introspeksi Laporan Devi Diani, Nasrul Azwar

AKHIR bulan September lalu, mungkin terasa sangat berat bagi warga Minang, terutama yang berada di ranah ini. Ada noktah yang merusak, dan itu dinilai sangat memalukan. Rentetan peristiwa maksiat mengguncang Ranah Minang. Di satu sisi, warga Sumatera Barat juga mengenang dua tahun gempa dahsyat, 30 September 2011. Mengapa tidak? Filosofi adat basandi syarak, syarak basandi Kitabullah yang menjadi perdoman masyarakat Minang selama ini, seperti mendapat ujian berat. Dipengujung bulan itu, paling tidak ada tiga peristiwa yang membuat kaget semua orang yang berhasil diekspos media cetak. Pertama berita dua penari telanjang yang digerebek petugas Satpol PP Kota Padang di Fellas Cafe di Jalan Hayam Wuruk Padang pada Senin 26 September 2011 malam. Kedua, pada Kamis tengah malam 29 September 2011 Satpol PP Kota Solok bersama POM TNI dan Provost Polresta Solok juga menangkap delapan janda dan ibu rumah tangga sama-sama bertelanjang dengan tiga lelaki pekerja tambang dari Dharmasraya di Wisma Melati, Jalan Jenderal Sudirman Kota Solok. Kecuali seorang dari Lampung, tujuh wanita itu juga pribumi Sumatera Barat. Selanjutnya, dunia pendidikan juga tercoreng malu karena beredarnya vedeo mesum siswa SMA 8 Padang dan seorang siswa SMK. Siswi berusia 18 tahun itu Rabu 21 September lalu dikeluarkan dari sekolahnya dan siswa SMK itu diproses secara hukum oleh kepolisian. Menurut Hawari Siddik, tokoh masyarakat dan juga mantan Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Sumatera Barat, satu hal tak terbantahkan: Minangkabau hanya merupakan konsumsi seminar, diskusi, omongan, retorika atau ota semata. “Saya tidak melihat satupun lembaga yang benar-benar menaruh perhatian terhadap Minangkabau, juga tidak LKAAM,” kata Hawari Siddik kepada Haluan, Kamis, (6/10). Ia melihat, tuntutan meminangkabau telah memudarkan konsep “adat salingka nagari”. Artinya, nagari sebagai basis Minangkabau, kehilangan fungsinya. Berbagai dialog dan kebijakan pemda yang berkaitan dengan Minangkabau ternyata tidak membuat keadaan sebagai yang diharapkan,” terang putra

Kurai ini. Maka apa yang hari ini terjadi, striptis, video porno pelajar atau yang semacam itu adalah realitas sosial yang terperkirakan, seyogyanya tidak usah dikaitkan dengan budaya lokal. “Kita, termasuk pemda, sudah cukup lama tak lagi peduli atau paham tentang itu. Namun bila keadaan seperti ini dibiarkan berlanjut, saya tidak kaget bila hal yang lebih pahit akan terjadi.” Sangat diragukan apakah Pemda Sumbar telah menempatkan kultur Minangkabau sebagai basis kebijakannya. Lihat saja misalnya, pelaksanaan Pekan Budaya, yang dulunya merupakan kerja serius pemda bersama budayawan, selalu diitunggu-tunggu masyarakat, kini tak lebih dari sebuah pasar malam, yang notabene gagal pula. “Maka, tentang striptis dan perilaku asusila lainnya di daerah ini, janganlah dikait-kaitkan dengan budaya dan adat Minangkabau. Semua perilaku buruk “modernisasi” harus menjadi tanggungjawab pemerintah daerah. Jangan dilempar kepada lembaga tradisi yang justru terpinggirkan oleh berbagai kebijakan pemda,” tegasanya. Tidak ada kata lain, berkembangnya perilaku maksiat, asusila atau apapun namanya di daerah ini, itu adalah gambaran kegagalan negara (baca pemerintah daerah) yang memiliki hak, kewenangan, kewajiban dan tanggungjawab untuk mengatur. Namun gagal mengaturnya. Tamparan Keras Bagi Gubernur Sumatera Barat, peristiwa itu menjadi pelajaran berharga sekaligus tamparan bagi semua masyarakat Minang. “Peristiwa itu memang tamparan bagi tamparan bagi masyarakat Sumbar. Karena itu, seluruh institusi, baik pemerintah maupun kemasyarakatan, hendaknya mengintrospeksi diri. Program keagamaan dan kegiatan sosial kemasyarakatan jangan sekadar digembar-gemborkan. Tetapi harus mampu memperlihatkan hasil nyata, out put dari program

PERIKSA-Satpol PP mengamankan seorang perempuan di Fellas Café Padang beberapa waktu lalu.

tersebut,” kata Irwan Prayitno, Gubernur Sumatera Barat kepada Haluan, Jumat (7/10). Menurutnya, masyarakat daerah ini sudah memiliki falsalah hidup yaitu adat basandi syarak, syarak basandi Kitabullah (ABSSBK) yang telah menyatu dengan karakter masyarakatnya. Hanya saja yang menjadi masalah adalah pelaksanaan dan pengamalannya. “Karena tidak semua orang menerapkannya, terutama anak kemenakan yang menetap dan dibesarkan di perantauan atau kota besar lainnya,” terang Gubernur yang juga seorang ninik mamak ini. Sesuai hukumnya, penyimpangan itu akan selalu ada walau persentasenya sangat kecil. Seperti dalam sebuah kelas, seorang guru memberikan materi pelajaran yang sama, dengan waktu yang sama pula, tetapi ketika dilaksanakan ujian maka hasilnya tidak akan memuaskan semuanya. Sebab di antara anakanak itu ada yang tidak mampu menjawab pertanyaan. “Ditemukannya penari telanjang itu merupakan penyimpangan. Dan setelah ditelusuri, ternyata memang pelaku tidak dibesarkan dan tidak mengenyam pendidikan di kampung halamannya. Artinya pendidikan keagamaan maupun pengetahuan tentang adat istiadat kampungnya tidak lagi melekat dalam jiwanya,” jelasnya. Falsafah ABSSBK sudah sesuai dengan karakter masyarakat. Hanya saja, sesuai hukum alam maka penyimpangan itu

akan selalu ada. Pelaku yang berasal dari Tanah Datar itu ternyata tidak pernah bersekolah di daerah itu dan mereka dibesarkan di Batam, tambahnya. Dan bagi aparat penegak hukum, Irwan menilai, mereka kecolongan. Pengawasan dari institusi ini sangat lemah, tidak mampu mengendus adanya aroma asusila yang sangat meresahkan masyarakat ini. Intel kepolisian seharusnya mampu bekerja lebih prima lagi dan meningkatkan kinerjanya. “Dalam kasus ini, aparat kepolisian telah kecolongan. Pengawasan institusi ini sangat lemah, sehingga tak mampu mencium adanya aktivitas pornografi di Kota Padang,” katanya. Sementara lembaga ninik mamak, pengulu dan datuakdatuak dalam membimbing akan kemenakannya, sudah memainkan perannya dengan baik menjaga dan membimbing anak kemenakannya. Apalagi ninik mamak yang tinggal dan menetap di kampung, sangat ketat terhadap menjagai tingkah anak kemenakannya yang akan mencoreng nama baik keluarga besarnya. Namun diakuinya, para ninik mamak ini tak kan mampu menjangkau anak kemenakannya yang telah merantau. Ditambah pula tidak terjalinnya komunikasi yang harmonis antara orang di kampung dengan kerabat yang merantau. Banyak sebabnya, salah satu adalah masalah ekonomi. Mereka yang sukses di rantau, biasanya komunikasi dengan kerabat di kampung cukup lancar. Berbeda dengan mereka

Nas

yang kurang beruntung. Biasanya mereka sibuk dengan perasaiannya sehingga keberadaannya tak diketahui lagi, bagai hilang ditelan bumi. Begitu pula lembaga pendidikan formal. Menurut Irwan, materi pendidikan di bidang keagamaan dan moral sudah cukup. Tetapi memang kualitas guru yang mengajar harus ditingkatkan. Guru harus bisa menjadi contoh dan model bagi siswanya, baik soal kepintarannya maupun perilakunya. Jadi guru tak sebatas untuk mengajar saja, tetapi juga membentuk karakter anak didiknya menjadi anak didik yang Islami. Dan yang tak kalah pentingnya yang turut mempengaruhi praktek asusila ini adalah kemajuan teknologi yang tak terbendung. Setiap orang saat ini dapat larut dalam dunia maya, mengakses berbagai situs. Tetapi bila pemanfaatan teknologi informasi itu sesuai dengan tujuannya maka tentunya ilmu yang akan diperoleh. “Kita tidak bisa membatasi perkembangan teknologi informasi ini. Setiap anak bahkan yang masih kelas II SD saja, kini sudah mengenal internet. Tinggal peran orang tua dengan bimbingan keagamaan yang cukup sebagai bentengnya. Sehingga kemajuan teknologi itu bermanfaat bagi sang anak,” katanya. Sebaliknya, jika dunia maya itu digunakan untuk maksud tertentu lain yang tidak produktif, seperti mengakses situs porno, maka kebejatan dan kemungkaran yang akan terjadi.

YULIZAL YUNUS DATUAK RAJO BAGINDO, KETUA V LKAAM SUMATERA BARAT

Rasa Malu Bukan Lagi Bagian Perilaku Minang

Apa komentar Anda terhadap terjaringnya penari telanjang di sebauh kafe di Kota Padang, yang katanya membuat malu masyarakat Minang? Tertangkapnya dua orang wanita yang terjebak dalam profesi penari striptis di tempat hiburan malam Fellas Café Padang oleh Polisi Pamong Praja, Senin malam 27 September 2011 lalu, menciderai marwah ranah dan martabat masyarakat subkultur Minangkabau yang mempunyai filosofi adat basandi syara’, syara’ basandi Kitabullah (ABSSBK). Fenomena ini menunjukkan salah satu sisi bahwa orang Minang yang menganut norma ABS-SBK itu perilakunya sudah mengalami kritis. Cideranya marwah ranah dan martabat orang Minang ini berakar dari rasa malu tidak lagi menjadi budaya (perilaku). Dalam syara’ (Islam) malu itu bagian dari iman. Iman yang kuat akan menjadi benteng mempertahankan rasa malu. Di dalam adat disebut–apalagi arang tacoriang di kaniang–”malu tidak dapek diagiahkan” seperti juga “suku tak dapek diasak”. Artinya rasa malu bagi orang Minang bagian dari identitas. Praktik yang memalukan dicontohkan dua wanita yang terjebak profesi striptis (batanlanjang gegek) itu, tidak saja memalukan dirinya, tetapi juga semua kaum (anak kamanakan, mamak dan pe-

nghulu suku) dalam sukunya di Minangkabau. Apakah ini indikasi gagalnya ABSSBK sebagai pedoman hidup masyarakat Minangkabau? Tidak, tidak, ABSSBK tidak pernah gagal, normanya (norma adat, Islam, Kitabullan) tidak akan pernah berubah. Yang berubah dan gagal itu adalah behavior/perilaku, yang ditunjukan sebagian orang di Minang. Sebenarnya, “ketika” orang di Minang terjebak dalam perilaku seperti dua wanita ala “Madonna” itu, ia tidak orang Minang. Perbuatan memalukan yang dilakukan kamanakan dalam hal kasus ini kamakan perempuan mau tak mau limbago adat pasti tergugat. Yang tergugat pertama itu adalah (1) limbago paruik yang mempunyai tunganai (mamak paruik/lelaki tertua di paruiknya) atau (2) limbago jurai (mamak di jurainya/beberapa paruik), (3) limbago suku (mamak suku beserta ninik mamak yang diketuai penghulu/datuknya). Jangankan perbuatan ini sampai perkaranya ke (4) limbago nagari (KAN) apalagi ke (5) lembaga adat kecamatan, kabupaten, provinsi (LKAAM), dilimpahkan ke limbago kampung (mamak kampung) saja (basis suku), itu sudah berarti “mambao busuak ka langau/ kaum awak juo nan kamalu”, “manapiak ayia di dulang/dado kaum awak juo nan kabasah”.

Artinya menyelesaikan perkara memalukan sepanjang adat dan syara’ ini di Minangkabau bertingkat. Eksekusinya pado mamak paruik dan atau jurai dan atau suku dan atau limbago kampung, yang undang dan hukum adatnya sudah ada, tinggal menerapkannya saja oleh mamak yang bersangkutan. Persoalannya, kaum (kamanakan, mamak, ninik yang dipimpin penghulu/datuk) apakah berdaya untuk melakukan itu atau tidak, masalah ini tidak berdiri sendiri. Kita dan pemerintah selalu berharap ninik mamak (semua lelaki Minang yang dewasa diketuai penghulu/ datuk), tetapi dirasakan sekarang, tidak berdaya. Bukankah soal ini terkait dengan berkurang harta warisan bagi anak kemanakan dan ekonomi? Seperti tadi saya katakan tekanan sosial-ekonomi dan masalah rumah tangga, bisa menjebak kamanakan kepada perbuatan memalukan. Saran dan usul sering didengar dan memang banyak, misalnya “kalau penanggulangan kemiskinan berbasis rumah tangga (limbago paruik) dikoordinasikan mamak kaum dimungkinkan lebih efektif”. Tetapi di sini pula persoalannya masih banyak kasus ninik mamak kaum tidak berdaya, baik potensi ekonomi maupun kecerdasan pengamalan

Islam dengan adat. Dahulu karena ekonomi kaum itu kuat, harta syarikat kuat (seperti sasiah sawah yang dibuat kamanakan dan pusaka tinggi lainnya), efektif membantu meringankan beban ekonomi anak kamanakan. Kini sawah dan pusaka tinggi sudah banyak yang terjual, dan kamanakan tidak pula bisa dihukum dengan pusaka dengan tidak memberinya sawah, karena gaji kamanakan lebih tinggi dari pendapatan mamak, menambah lemah dan turunnya wibawa dan peran mamak. Karena itu stoplah menjual pusaka/harta syarikat. Satpol PP melepas penari itu, polisi memburunya? Mengapa menjadi tumpang tindih? Kebijakan dan hukum sudah ada, disebut jalan, sudah jalan, tetapi berjalan belum lurus dan belum bisa hukum menjadi imam seperti janji reformasi. Ketidaklurusan itu ditandai (1) belum terlihat gerak pemberantasan terpadu dari semua lembaga penegak hukum formal, apalagi dengan lembaga hukum nonformal yang belum diberi kepercayaan, kalau tegak hukum adat, lembaga hukum formal tidak rumit. (2) masih terkesan hukum tawar menawar bagaikan komoditas laris manis, hukum belum dipercayai masyarakat, masih ada rahasia umum ada janji-janji dan kepentingan sesaat antara tersangka dan yang “menyangka”. (3) masih terkesan

substansi hukum belum menegakan kebenaran dan keadilan tetapi baru ada target mendapatkan kasus, dan mendapatkan lebih banyakan kasus. Maksiat terjadi hampir setiap sudut Kota Padang. Bagaimana ini Anda melihatnya? Fenomena itu sudah rahasia umum tentang pekat di pantai itu, hanya minta ketegasan lembaga hukum, meningkatkan aktivitas pemberatasan (terus runtuhkan warung kelambu, tangkap taksi yang berpraktik hidung belang di waktu malam) serta beri sanksi pemilik/ pengusahanya. Perlu perbaikan sistem razia, ke arah sistem berlapis, dimulai dengan mata-mata, tetapi tak boleh bermain mata. Kadangkadang mendapatkan balai langang, yang dirazia sudah kabur, karena rencana bocor, dan mungkin permain para pihak di belakang layar. Akhirnya, ingin saya katakan, cegahlah berbuat yang menciderai marwah ranah dan martabat orang Minang yang adatnya melaksanakan Islam, seperti diungkapkan “Syarak Mangato Adat Mamakai”, “Alam Takmbang Jadi Guru”. Bacalah tanda-tanda alam dengan arif, yang salah terbaca untuk ditinggalkan dan yang benar terbaca untuk diteruskan. Pewawancara Nasrul Azwar

Pemimpin Umum: H. Basrizal Koto, Konsultan Pengembangan Media: H. Hasril Chaniago, Pemimpin Redaksi: Zul Effendi, Pemimpin Perusahaan: Irfan Jasri, Wakil Pemimpin Redaksi: Eko Yanche Edrie, Redaktur Pelaksana: Ismet Fanany MD, Nasrul Azwar, Sekretaris Redaksi: Silvia Oktarice, Koordinator Liputan: Aci Indrawadi, Koordinator Liputan Daerah: Syamsu Rizal, Asisten Koordinator Liputan: Rudi Antono, Redaktur: Afrianita, Atviarni, Dodi Nurja, Nova Anggraini, Perdana Putra, Rahmatul Akbar, Reporter Padang: Gusni Yenti Putri, David Ramadian, Gustedria, Haswandi, Andika Destika Khagen, Ade Budi Kurniati, Suswinda Ningsih, Mice Angelasari, Devi Diani, Defil, Nasrizal Koresponden: Syamsuardi S, Jon Indra, Ridwan (Bukittinggi), Dedi Salim, Trisnaldi (Pariaman/Padang Pariaman), Ilham Yusardi, Zulkifli, Syafril Nita, Sri Mulyati, M Siebert (Payakumbuh/Limapuluh Kota), Atos Indria, Ahdi Susanto, Welina (Pasaman), Miazuddin, Kasra Scorpi (Agam), Iwan DN, Darwin Danin, Maison (Padang Panjang), Yuldaveri, Emrizal, Aldoys (Tanah Datar), M. Junir, Gusmizar (Pasaman Barat), Sabrul Bayang, M. Joni, Haridman (Pesisir Selatan), Syamsuardi Hasan, Riswan Jaya, Alfian, Almito, Marnus Chaniago (Kabupaten Solok/Kota Solok), Icol Dianto (Solok Selatan), Alamsyah Halim, Fadilla Jusman (Sawahlunto), Azneldi (Sijunjung), Ferry Maulana (Dharmasraya), Biro Jakarta: Syafruddin Al (Koordinator), Syafril Amir, Jamalis Jamin, Surya, Biro Riau: M. Moralis Biro Kepri: Yon Erizon Tim Kerja Usaha: Isbadri Bakri (Koordinator Sirkulasi), Nofriza Zaniyar, Alfarino Ikhsan (Koordinator Promosi), koordinator Iklan : Yunasbi, Tata Letak/Desain: Andri Idra (Koordinator), Syafrizal, Nurfandri, Rahmad Doni, Rahmi, David Fernanda, HRD : Desmasari, Umum : Nurmi Jamal, Keuangan : Bedhendri, Kasir : Desy, TI : Teguh, Pra Cetak : Sawal Marjuni.HRP,(Koordinator) Mai Hendri, Syamsul Hidayat, Cetak : Mardianto (Koordinator), Elvin Devino, Afandi, Rudi Kurniawan, Prasetyo, Jecky Jekcson. Alamat Redaksi/Bisnis: Komplek Bandara Tabing, Jl Hamka Padang. Telp. (0751)4488700, 4488701, 4488702, 4488703, Fax (0751) 4488704 Email: redaksi_haluan@yahoo.com, website: http/harianhaluan.com, Kantor Jakarta: Graha Basko, Jln. Kebun Kacang XXIX No.2A Jakarta Pusat 10240. Telp. (021) 3161472, 3161056 Fax. (021) 3915790, Harga Langganan/iklan: Harga langganan bulanan dalam kota Padang Rp57.000, Harga eceran Rp2.500,- Tarif iklan: FC: Rp25.000/mm kolom, Produk BW: Rp 10.000/mmkolom, Spot Colour: Rp20.000/mmkolom, Display: Rp 10.000/mmkolom, Sosial BW: Rp 8.000/mmkolom, Sosial FC: Rp 15.000/mmkolom, Iklan Mini(Max 1kolom X50mm) Rp 100.000/1 kali muat, Iklan Baris: Rp 10.000/baris Bank: BRI Cabang Padang Rek No: 0058-01-001430-30-8, Bank Nagari Cabang Utama Padang Rek No: 1008.0103.00009.1 PT Haluan Sumbar Mandiri Dicetak oleh Unit Percetakan PT Haluan Sumbar Mandiri Padang. Klik http://www.harianhaluan.com


LAPORAN UTAMA 3

MINGGU, 9 OKTOBER 2011 M 11 DZULKAIDAH 1432 H

DARMAN MOENIR, SASTRAWAN

PENGANTAR

S

ECARA terpisah, Haluan melakukan wawancara dengan tiga orang narasumber dengan latar belakang yang berbeda sekaitan dengan terjadi peristiwa besar di Ranah Minang, yaitu terungkapnya tarian erotis Fellas Café beberapa waktu lalu. Selain itu, ada juga peredaran video porno yang dilakoni pelajar, dan pesta seks di Solok. Ketiga orang itu adalah Dr Free Hearty, yang konsen meneliti soal feminisme dan jender, yang kini mengajar di Al Azhar Jakarta dan baru saja menyelesaikan buku “Keadilan Gender, Perspektif Feminis Muslim” ini. Darman Moenir, seorang sastrawan nasional dan juga pengamat budaya, politik, kelahiran Sawah Tangah, Batusangkar, 27 Juli 1952. Ia baru saja merampungkan dan menyunting dua novel: Dunia Akhirat, dan Andika Cahaya ini. Saafroedin Bahar yang kini sebagai Ketua Dewan Pakar di Sekretariat Nasional Masyarakat Hukum Adat ini, dan juga tokoh Minang di Jakarta. Ketiganya melihat ada persoalan di tengah-tengah kebijakan pemerintah, dan tak adanya sinkronisasi antara pemimpin masyarakat dengan pemerintah. Perlu semua pihak duduk bersama untuk membicarakan masalah dan perkara porno aksi yang telah membuat buncah Negeri Bundo Kanduang ini. Berikut petikan wawancara Nasrul Azwar dari Haluan dengan ketiganya.

FREE HEARTY, PENELITI DAN DOSEN AL-AZHAR JAKARTA

Buka Mata, Lihat Realitas

Apa komentar Anda tentang tarian telanjang dan beredarnya video porno yang diperagakan anak SMA beberapa waktu yang mencoreng kening Minangkabau itu? Sangat mengejutkan! Mengingat betapa gencarnya Walikota Padang selama ini menyosialisasikan berpakaian muslim atau berjilbab. Selain itu ia juga gencar menyosialisasikan penghafalan Asmaul Husna. Yang mengejutkan tentu bukan kebijakan yang diterapkan itu, tetapi bagaimana pemaknaan dan implementasi dari semua kebijakan itu. Apakah hanya sampai pada tataran seremonial saja, hanya dipermukaan saja dan tidak menyentuh yang esensi dari kebjakan tersebut? Sehingga Asmaul Husna hanya sebagai hafalan saja, dan jilbab hanya menjadi “fashion” saja. Ironis kan? Sebaiknya mulai dipikirkan ajaran dan pendidikan yang mampu memasuki pemikiran, perasaan dalam pemahaman spiritual masyarakat dengan baik. Apakah Anda melihat ada unsur eksploitasi perempuan di dalam kasus tarian telanjang itu? Jelas ada unsur eksploitasi perempuan di sini. Mengingat usia mereka yang baru 21 tahun tetapi telah menjadi janda, ini adalah kondisi perempuan yang rentan untuk dieksploitasi. Perempuan yang dieksploitasi tentu perempuan yang masih terkungkung oleh pola pikir sederhana, bahwa tubuh merekalah yang bisa dijadikan komoditas. Karena pemikiran seperti inilah yang dikonstruksi selama ini kan? Mereka belum atau tidak disadarkan atau mungkin tidak diedukasi bahwa bukan kecantikan atau tubuh yang harus dijual, tetapi isi kepala atau keahlian yang lain. Perempuan harus disadarkan bahwa mereka mempunyai potensi untuk mandiri tanpa harus menjual diri. Jangan melihat hanya kepada ke dua perempuan itu saja, seakan mereka pelaku tunggal. Bisa jadi merekalah korban sebenarnya. Korban dari keadaan yang semakin chaos. Bagaimana dengan lelaki yang membayar mereka? Bagaimana dengan café yang menyediakan tempat? Bagaimana dengan sebagian kita yang mengetahui tetapi mencari jalan aman dengan mengaminkan saja banyak hal? Lalu ketika mencuat cerita begini ke permukaan, semua menunjuk hidung yang lain, menjadi gusar, marah, memaki dan menyelamatkan diri sendiri. Buka mata selebarnya, jangan hidup dengan ilusi dan kebesaran masa lalu tentang

adat dan istiadat saja. Tetapi mari lihat kondisi sebenarnya yang ada di depan mata. Jangan menutup mata dari realitas yang ada, dan mari bersama kita mempelajari bagaimana mengembalikan nilai-nilai luhur nenek moyang kita. Apakah ini menjadi indikasi gagalnya ABSSBK sebagai pedoman hidup masyarakat Minangkabau? ABS-SBK tetap menjadi pedoman hidup masyarakat Minangkabau kan? Saya tidak mau mengatakan ini sebuah kegagalan. Tetapi ada indikasi ketidakpedulian dan ketidakpahaman sebagian (besar?) masyarakat Minangkabau tentang nilai-nilai yang dikandung dalam falsafah ini. Barangkali yang perlu dipikirkan bagaimana menyosialisasikan nilai-nilai ini sehingga menjadi napas dan jiwa masyarakat Minangkabau yang tercermin dalam pola pikir dan perilaku sehari-hari masyarakat, dan tidak hanya sekadar buah bibir yang diucapkan tiap sebentar dalam seremonial setiap upacara dan peristiwa. Jangan jadikan falsafah luhur ini hanya sebatas wacana dan propaganda saja. Apakah kita perlu menggugat lembaga ninik mamak, pangulu, dan datuak-datuak, dan bundo kanduang? Kita tidak perlu menggugat dan memang tidak ada yang perlu digugat. Tetapi mari mempertanyakan, bagaimana peran dan fungsi masing-masing mereka dalam lembaga itu. Masihkah mereka mempunyai makna, wibawa, kearifan dan kecerdasan seperti yang dimiliki oleh lembaga dalam tiga tungku sajarangan zaman dahulu? Tanggung jawab tidak bisa diletakkan kepada satu lembaga saja. Kaum agama, cerdik pandai dari akademisi dan ninik mamak, bisakah duduk bersama dan menyatukan langkah membicarakan nagari kita yang “terganggu” oleh banyak hal

ini? Sudahkah masing-masing kita berperan dengan sungguhsunguh, ikhlas dan tulus? Jika telusuri lebih jauh, peristiwa memalukan itu lebih dekat pada soal sosial dan masalah ekonomi? Kita kembali berputar dengan masalah ini. Masalah ekonomi tentu saja menjadi dominan untuk dipersalahkan saat membicarakan banyak hal. Tetapi pola hiduplah yang sering menjadi masalah. Lalu kita bicara tentang harta warisan, tidak bisa juga dielakkan, perubahan budaya dimana fungsi dan peran bapak menjadi dominan dalam keluarga. Maka fungsi mamak menjadi berkurang. Dahulu para suami pulang ke rumah istri hanya diwaktu tertentu saja. Perubahan tidak bisa dielakkan. Masalahnya adalah bagaimana menghadapi perubahan ini tanpa harus kehilangan nilainilai inti dan luhur itu. Bukankah pepatah kita mengatakan: “Sakali aie gadang, sakali titian barubah”. Bagaimana ini Anda melihatnya maksiat di sepanjang Pantai Padang? Kalau tadi saya mengatakan bahwa berita itu mengejutkan mengingat kebijakan yang telah diterapkan Bapak Walikota. Di sisi lain sebenarnya saya tidak begitu terkejut amat dengan adanya kejadian penari telanjang tersebut. Saya pernah menulis di harian ini tentang betapa bangganya saya dengan perempuan Minangkabau yang semakin cerdas dan bergairah meningkatkan potensi dan kualitas diri. Betapa besarnya harapan saya bahwa tokohtokoh perempuan Minangkabau akan mampu berkiprah di arena nasional ataupun internasional. Namun saya kaget ketika dalam sebuah pertemuan beberapa perempuan Minang yang baru datang dari Padang, mereka memarahi saya berkaitan dengan tulisan yang memuji perempuan Minang tersebut, dan menanyakan sudah berapa lama saya tidak pulang kampung? Lalu teman ini mengajak saya pulang. Mengajak saya menyusuri Pantai Padang. Saya tak mampu bicara lidah saya kelu menonton Kota Padang Tercinta dijadikan tempat membuang-buang cinta dalam prahara nafsu seenaknya. Saya termenung, terganggu dan tergugu. Saya hanya bisa menulis, tetapi tulisan tetaplah tulisan ketika maknanya sudah tidak lagi memekakkan telinga para penguasa kota. Apakah ini terjadi karena kemiskinan, atau memang peluang diciptakan oleh pemerintah?

Ini Memang Masalah Sosial, Bukan Moralitas

Apa komentar Anda tentang tarian telanjang dan beredarnya video porno yang diperagakan anak SMA beberapa waktu yang mencoreng kening Minangkabau itu? Tidak mudah memberi komentar, sungguh-sungguh! Menjadi pertanyaan serius, mencoreng kening Minangkabau? Dan mengapa kening? Minangkabau mana? Bukankah pertanyaan terlalu elaboratif? Masih relevan dan kontekstualkah pertanyaan, sebagai akibat nila setitik, rusak susu sebelanga? Apa mungkin, jumpa seorang perempuan Filipina cantik lalu diambil kesimpulan semua perempuan Filipina cantik? Apakah bisa berasumsi, bila di Sumatera Barat ditemukan orang yang diduga teroris, lantas diambil hipotesis, di Sumatera Barat banyak orang diduga teroris. Ya, apakah mungkin cuma sebagai akibat dua perempuan muda ditangkap menari telanjang gegek, lalu Minangkabau jadi rusak? Jadi, tidak mudah memberi komentar. Ketika bicara tentang filosofi dan pandangan hidup Minangkabau, adat basandi syarak, syarak basandi kitabullah, apakah ini menjadi indikasi gagalnya ABSSBK menjadi pedoman hidup masyarakat Minangkabau? Ini masalah lain. Bukankah ABSSBK itu bagai berada di lapis langit ke tujuh, dan kita berada di bumi kenyataan? Pemikir dan penyair Minangkabau masa lalu yang anonymous itu sangat pintar menyusun retorika: abssbk (dengan huruf besar atau kecil). Tidakkah ungkapan puitik itu hanya jadi permainan kata belaka? Adakah ABSSBK itu benar-benar menjadi filosofi dan pandangan hidup? Siapa yang pernah bersungguh-sungguh melaksanakan? Pemerintah atau pemangku agama, pemangku adat, rakyat banyak? Persoalan terletak bukan pada gagal atau tidak gagal tetapi pada eksis atau tidak eksis ABSSBK itu? Betapa lagi ABSSBK itu belakangan juga ditaniahkan kepada bukan orang Minangkabau, bukan pula orang Islam. Lalu, jika perlu menggugat lembaga ninik mamak, pangulu, dan datuak-datuak, apakah ini juga sebagai faktor tak berfungsinya peran itu? Mengapa niniak-mamak, pangulu, datuak-datuak perlu digugat? Peran apa atau peran siapa? Dan sesungguhnya adakah niniak-mamak, pangulu, datuak-datuak, berperan menjalankan ABSSBK? Pertanyaan ini diajukan tanpa harus meminta maaf. Jika telusuri lebih jauh, peristiwa memalukan itu lebih dekat pada soal sosial dan masalah ekonomi karena beban hidup yang berat. Lalu, bagaimana sebenarnya fungsi perkauman itu? Bukankah soal itu terkait dengan juga berkurangnya harta warisan bagi anak kemenakan? Pertanyaan ini relevan, menarik didiskusikan. Saya

tidak mau masuk ke frasa moralis “peristiwa memalukan itu” tetapi ini memang masalah sosial, masalah ekonomi dan masalah seksual. Beban hidup anak bangsa di Indonesia, di Sumatera Barat, berat, dan selalu berat. Mendapatkan uang lima puluh ribu rupiah dalam sehari tidak gampang dan selalu tidak gampang. (Tolong jangan dibanding dengan Gayus, Nazaruddin.) Perilaku koruptif sebagian pengelola negara, juga di Provinsi Sumatera Barat, belum memungkinkan sebagian besar rakyat, juga kaum perempuan, mendapatkan penghasilan secara wajar. Ukuran wajar relatif. Beralasan sekali ada satu-dua, tiga-empat, gadis menjual diri, dan menari telanjang untuk mendapatkan fulus. Mereka oleh karena itu tidak tahu, paling tidak, tak mau tahu dengan nilai agama, nilai adat, nilai yang universal. Boleh dan bisa saja banyak pihak menghujat dan menghina mereka, para penari telanjang itu, tetapi adakah di antara para penghujat yang mampu memberi jaminan sosial secara wajar? Tidak mudah menalitemalikan kasus seksual seperti itu dengan harta warisan. Apalagi dengan mengimbuhkan kata kemenakan atau kamanakan? Adakah mamak atau paman masa kini yang masih mengurus kemenakan? Peran lembaga pendidikan, atau lembaga nonformal, tampaknya belum begitu kuat dan terlihat berhasil, dan ini terbukti dengan munculnya video porno dari pelajar SMA di Kota Padang? Kasus tindak video porno pelajar SMA di Kota Padang, masih menyangkut risalah seksual bebas-merdeka, tidak sama dengan kasus tari telanjang. Video porno sebagai kata benda atau kata kerja ini benarbenar merupakan dampak negatif teknologi mutakhir. Tentu perkembangan dan kemajuan teknologi perlu dirayakan. Tetapi berlaku seperti Ariel dan Luna memang jadi masalah pelik! Orang-tua, guru-guru, perlu malah wajib bersikap jelas, tegas dan bahkan keras terhadap ketergodaan duniawi remaja di masa-masa puber itu. Sejak lama, sebelum teknologi modern ujud, kelakuan remaja bermain-main dengan seks sudah ada. Karya sastra antara lain menunjukkan itu. Lembaga pendidikan juga tidak bijak dinilai tidak berhasil, apalagi disalahkan. Dunia sekitar, kini, sangat maju, sangat-sangat maju. Simak dan tontonlah televisi: bukankah sajian mereka sangat “mendidik” (di antara tanda

petik)? Juga hape dan berbagai jenis telepon seluler. Pihak Pemerintah sepertinya memberi izin berdirinya cafécafé dan hotel-hotel kecil dan berbintang, sementara kita tak menutup mata, dari sinilah sebenarnya maksiat itu dimulai. Apa komentar Anda? Persis, tidak saja dari sana, dari kafe-kafe dan hotel-hotel itu. Bahkan pemerintah dengan riang-gembira mengalokasikan dana besar untuk kegiatan yang tidak pernah diajarkan agama Islam dan tidak tertera sekata pun dalam Kitab Tambo: memilih uda-uni. Di sana-sini gubernur, walikota, bupati, di pelbagai mimbar, berkering mulut memfatwakan, agar ABSSBK dilaksanakan. Di saat sama gubernur, walikota dan bupati mengalokasikan dana besar untuk kegiatan pemilhan uda-uni itu. Tidakkah selangkah lagi pemilihan udauni identik dengan pemilihan ratu sejagad? Aneh bin ajaib, di negeri yang beradat tidak lekang oleh panas, tidak lapuk oleh hujan ini, pemilihan udauni seolah (diulangi: seolah) direstui MUI, LKAAM, Bundo Kanduang. Kalau tidak setuju, lembaga-lembaga hebat ini tentu saja sudah sejak lama menolak secara jelas dan tegas. Aneh binti ajaib, saya tahu, bahkan juri pemilihan uda-uni itu ada yang guru besar bergelar haji, dan juga datuk! Apakah yang harus dilakukan pemerintah agar maksiat tak tumbuh di Ranah Minang? Tidak adil juga memberi beban terlalu berat kepada pemerintah untuk “mengurus” Ranah Minang. Sumatera Barat tidak sama dengan Ranah Minang. Namun, selagi pemerintah (Provinsi Sumbar, kota, kabupaten) ambivalen, setengah hati, memberantas maksiat, maka perbuatan maksiat itu akan tetap eksis. Contoh konkret, ya, penyediaan dana besar untuk pemilihan uda-uni. Selagi pemerintah ambivalen, maksiat tetapi ada. Jujur, perbuatan maksiat bukan “barang” baru. Sejak abad-abad lampau, sejak tahuntahun lalu, perbuatan maksiat sudah ada. Selama 40 tahun lebih domisili di Kota Padang, setiap tahun saya “mendengar” bahkan “menyaksikan” perbuatan maksiat. Apakah hu-

kum yang tak jalan, atau sanksi tak ada, misalnya dua penari dilepas saja oleh Satpol PP. Sementara polisi memburunya? Mengapa menjadi tumpang tindih? Secara khusus untuk masalah ini, saya menulis pesan pendek (30/09/2011), kepada Walikota Padang. Begini: Pak Wako Dr. H. Fauzi Bahar, M.Si., UU Pornografi, khusus No. 44/2008, berlaku untuk siapapun yang berbuat porno (di Kota Padang, atau di mana pun di Indonesia!) Termasuk penari telanjang, poyok, dan semua pelaku porno. Jadi, Satpol PP perlu pelajari UU Pornografi itu dan terapkan. Siapa yang tertangkap tak perlu dilepas (juga tidak dikirim ke Sukarami) sampai mereka disidang dan dihukum sesuai undang-undang. Efek jera mungkin lebih efektif. Salam takzim. (DM) Jawaban Fauzi Bahar sesaat kemudian (30/ 09/2011): Betul Da Darman. Ambo akan siapkan tim untuk semuanya itu agar mereka kita jerat. Fz. Kita tak bisa tutup mata, sepanjang Pantai Padang, taksi-taksi yang beroperasi malam hari, serta ada juga menggunakan mobil rental, sepanjang malam penuh dengan maksiat. Bagaimana Anda melihatnya? Sepanjang Pantai Padang, sepanjang Jalan Diponegoro (depan Taman Budaya dan Museum Nagari), di Jalan Hayam Wuruk, sampai ke Jembatan Siti Nurbaya, Jalan Chairil Anwar, Jalan Bundo Kanduang, Jalan Gereja, bahkan juga di Jalan Rasuna Said, sampai ke beberapa tempat di sepanjang Jalan By Pass, Jalan Layang BIM, selalu ada tindak maksiat (dengan sejumlah bencong lagi). Ya, itulah fenomena sosial. Para moralis mengutuk, tetapi pelaku maksiat (penjual dan pembeli, andai bersifat transaksional) memerlukan uang dan seks. Sumpahserapah, caci-maki dan penangkapan-penangkapan tidak menyelesaikan masalah, maksiat takkan berhenti. Saya teringat, Malaysia punya Genting High Land. Saya akan langsung dicap sekuler atau “tidak tahu adat” bila menanyakan, Sumatera Barat atau Kota Padang punya apa?

SAAFROEDIN BAHAR, KETUA DEWAN PAKAR MASYARAKAT HUKUM ADAT

Menjadi Tanggung Jawab Pemimpin Masyarakat

SAAFRUDDIN BAHAR

APA komentar Anda tentang peristiwa tarian telanjang dan peredaran video porno di Padang yang dinilai telah mencoreng kening Minangkabau itu? Sudah barang tentu kita semua kaget, bahkan hampir tak percaya bahwa di Padang– dan mungkin juga ada di kota lainnya di Sumbar – sudah ada penari striptis. Apakah ini menjadi indikasi gagalnya ABSSBK sebagai

pedoman hidup masyarakat Minangkabau? ABS SBK adalah suatu ajaran tentang hubungan antara adat Minangkabau dengan agama Islam di Minangkabau, yang kita sepakati untuk dinyatakan sebagai identitas kultural dan jatidiri Minangkabau. Sifatnya masih normatif, masih harus ditindaklanjuti. ABS SBK tidak mungkin terlaksana sendiri. Namun ada masalah, yaitu apakah lembaga-lembaga serta bagaimana tata cara untuk mewujudkannya ke dalam kenyataan, pada umumnya masih harus dibahas lagi lebih dalam. Oleh karena kedua orang penari striptis tersebut adalah perempuan Minang, paling tidak di lingkungan keluarga serta kaumnya sendiri norma tersebut kelihatannya sudah agak melonggar. Bagaimana keadaannya untuk seluruh Sumatera Barat, saya lebih cenderung mengusulkan untuk diadakan minimal suatu survei yang komprehensif. Lebih baik lagi kalau ada penelitian yang lebih mendasar, tentang apa faktor atau faktor-faktor penyebabnya, seberapa luas cakupan kerusakan etika dan moral ini,

serta kebijakan apa yang akan dianut untuk menanganinya. Saya memperoleh kesan bahwa di beberapa daerah tertentu norma ABSSBK ini bukan saja masih dihormati, tetapi juga masih diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari. Tantangan yang kita hadapi adalah bagaimana caranya memelihara pengamalan ABSSBK yang sudah baik, dan bagaimana memulihkan kembali pengalaman ABSSBK di daerah-daerah dimana norma-norma tersebut telah melonggar. Jika telusuri lebih jauh, peristiwa memalukan itu lebih dekat pada soal sosial dan masalah ekonomi karena beban hidup yang berat. Lalu, bagaimana sebenarnya fungsi perkauman itu? Bukankah soal itu terkait dengan juga dengan berkurang harta warisan bagi anak kemanakan? Setahu saya, sudah banyak penelitian yang telah dilakukan oleh para aktivis perempuan terhadap terjerumusnya perempuan ke dalam ‘dunia hitam’ ini, beberapa di antara kesimpulannya dapat saya sampaikan di sini. Pertama, hampir tidak ada perempuan yang terperosok ke dalam dunia hitam tersebut

yang melakukannya secara suka rela. Bermacam-macam faktor yang bisa menjadi penyebab, seperti dicerai suami, ditinggalkan pacar, atau tidak adanya ketrampilan untuk berusaha sendiri. Kenyataan bahwa kedua penari telanjang yang tertangkap tersebut menutup mukanya menunjukkan bahwa mereka masih mempunyai rasa malu. Kedua , kelihatannya faktor yang paling mengemuka yang mendorong perempuan ke dalam dunia hitam tersebut adalah faktor ekonomi, sedangkan penghasilan uang mereka dalam waktu singkat demikian menggiurkan. Ketiga, setelah terjerembab ke dunia hitam tersebut, hampir tidak mungkin ada jalan keluar, kecuali kalau mereka sudah tua dan tidak ‘laku’ lagi. Bersama dengan temanteman di Gebu Minang, saya mendorong disegarkan dan diefektifkannya kembali kehidupan berkaum, bersuku, dan bernagari, yang bagaimanapun secara umum terkesan sudah amat melemah di Sumatera Barat. Untuk itu jajaran Gebu Minang menyarankan diadakannya rangkaian pembekalan bagi setiap fungsio-

naris kaum, sukum atau nagari. Banyak yang mengatakan, ditemukannya penari dan video porno, serta pesta seks di Solok, hanya puncak gunung es. Sebenarnya banyak yang lebih dahsyat dari ini, mengapa hal ini seperti dibungkus? Secara pribadi saya setuju dengan pernyataan tersebut di atas. Di dalam media massa Sumbar demikian banyak berita dan ulasan tentang betapa merosotnya etika dan moral dalam masyarakat Sumatera Barat, baik disebabkan oleh faktor dari luar maupun—atau apalagi— oleh karena faktor dari dalam sendiri. Keseluruhan gejala tersebut itu bisa dibaca sebagai merapuhnya norma serta insititusi sosial yang selama ini cukup berperan untuk mencegah, menghambat, atau mengendalikan hal-hal negatif seperti itu. Saya tidak yakin bahwa hal-hal tersebut dibungkus’ dengan sengaja. Seperti saya tulis di atas, media massa di Sumatera Barat cukup terbuka memberitakan hal-hal tersebut. Menurut penglihatan saya, fakta yang lebih menyolok adalah tidak jelasnya dimana letak tanggung jawab untuk mencegah, menangkal,

atau menanggulanginya. Apakah pada pemerintah atau pada kepemimpinan masyarakat Sumatera Barat sendiri? Dengan tetap menekankan pentingnya peranan pemerintah, saya lebih cenderung mendorong kepemimpinan masyarakat Sumatera Barat sendiri untuk memikul tanggung jawab utama. Saya kurang tahu apakah para tokoh kepemimpinan masyarakat Sumatera Barat bersama pemerintah daerah dan kalangan cendekiawanpernah, bisa, atau mau, duduk bersama untuk membahas masalah perubahan sosial ini secara mendasar, untuk kemudian merumuskan langkah kebijakan bersama yang akan dianut dan dilaksanakan. Oleh karena gejala ini bukan merupakan gejala sesaat, akan lebih baik lagi kalau kegiatan ‘duduk bersama’ tersebut dilakukan secara berkala dan berkesinambungan. Pihak Pemerintah sepertinya memberi izin berdirinya café-café dan hotel-hotel kecil dan berbintang, sementara kita tak menutup mata, dari sinilah sebenarnya maksiat itu dimulai. Apa komentar Anda? Saya tidak percaya bahwa kemaksiatan tersebut dimulai

pada diizinkannya café-café atau hotel-hotel. Oleh karena kemaksiatan yang terjadi di luar café dan hotel juga tidak jarang memprihatinkan, dan terjadi dalam waktu bersamaan, bahkan mungkin lebih dahulu. seperti diberitakan oleh media massa Sumatera Barat sendiri. Apakah yang harus dilakukan pemerintah agar maksiat tak tumbuh di ranah Minang ini? Tentu saja tugas pokok pemerintah akan terbatas pada penegakan hukum dan penyediaan fasilitas untuk kesejahteraan Rakyat. Sepanjang ada aspek pelanggaran hukum dalam kemaksiatan itu, Pemerintah bisa turun tangan. Masalahnya adalah pada kemaksiatan yang belum diatur secara rinci oleh hukum, baik hukum materil maupun hukum formil. Jika hal tersebut terjadi, jika masalahnya dibawa ke pengadilan, hakim harus membebaskan mereka demi hukum. Oleh karena itu secara pribadi saya berpendapat tetap lebih baik jika masalah penanaman moral serta pemberantasan kemaksiatan ini tetap ditangani oleh kepemimpinan masyarakat sendiri.


4 NASIONAL

MINGGU, 9 OKTOBER 2011 M 11 DZULKAIDAH 1432 H

GAK yang Kian Menakutkan

AKTIVITAS gempa vulkanik yang terjadi pada Gunung Anak Krakatau (GAK) di Selat Sunda kian menakutkan. Kini sudah mencapai 5.543 kali, meningkat dari sebelumnya 5.204 kali. “Kegempaan vulkanik di GAK pada 6 Oktober 2011 sebanyak 5. 543 kali, lebih besar dibanding sebelumnya,” kata Kepala Pos Pemantau GAK di Desa Pasauran, Kecamatan Cinangka, Kabupaten Serang, Provinsi Banten, Anton S Pambudi, Jumat. Belakangan Anak Krakatau terus menebar ancaman. Volume gempa kian meningkat. Sepanjang Hari Minggu saja, contohnya, sekurangnya 2.745 gempa menguncang gunung itu dan wilayah sekitar. Dan itu

catatan resmi dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG). Padahal sehari sebelumnya, status gunung ini sudah naik ke level III. Level Siaga. Semua perkembangan itu sudah dilaporkan kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Staf Khusus Presiden dan sejumlah lembaga terkait terus berkordinasi mengawasi aktivitas gunung ini. “Baru saja kami melakukan evaluasi dan Koordinasi dengan Kepala PVMBG atas perkembangan naiknya

aktivitas gunung Anak Krakatau, yang lonjakan kegempaannya lebih dari 1000 persen dalam tiga hari ini,” kata Andi Arief dalam keterangan persnya yang diterima VIVAnews, Senin 3 Oktober 2011. Perkembangan mencemaskan ini sudah terjadi semenjak empat hari belakangan. Jumlah gempa melonjak drastis. Sekitar 1000 kali lipat. Padahal lazimnya cuma 300 kali sehari. Peringatan bahaya itu juga terlihat dari pantauan visual. Asal kelabu bergulung-gulung hingga ketinggian 25-30 meter. Asap itu berarak menuju Selatan. Namun Anak Gunung Krakatau tidak dikurung kabut. Kepala PVMBG, Surono, menegaskan bahwa gempa Anak Krakatau terasa di hampir seluruh Pulau Anak Krakatau. Gempa itu, lanjutnya, datang beruntun namun skala kecil. Sekitar 2 Skala Ritcher. “Bahkan ada yang di bawah 1 SR,” kata Surono. Aktivitas yang tinggi itu harus diwaspadai. Sebab berpotensi menyebabkan erupsi. Meski, lanjut Surono, letusan itu timbul tenggelam. Sebentar berhenti, lalu meletus lagi. Begitu seterusnya. “Ini adalah gunung api yang paling sering meletus,” ujar Surono. Mengapa sering meletus? Anak Krakatau adalah anak dari Gunung Krakatau. Sang induk meledak dasyat beratus tahun lampau. Dari seluruh gunung api di Indonesia Anak Gunung Krakatau itu yang

paling belia. ( Baca: Indonesia Ladang Bencana). “Gunung api muda harus sering meletus untuk tumbuh besar dan tinggi. Gunung menjadi besar dan tinggi karena hasil letusannya,” terang Surono. November 2010, sejumlah gunung bahkan meletus secara bersamaan. Bahkan Gunung Sinabung yang beratus tahun sudah terlelap, mengamuk dengan asap mengawang. Mengapa negeri gemah ripah loh jinawi ini hidup di atas daerah bencana. (Baca wawancara VIVANews.com dengan para ahli di sini). Pemerintah sudah tegas memberi peringatan agar warga di sekitar gunung berapi menjauh dan waspada. Begitu juga dengan Anak Gunung Krakatau itu. Plt Direktur Pengurangan Resiko Bencana Badan Nasional Penanggulangan Bencana, Sutopo, menegaskan bahwa zona bahaya Anak Krakatau saat ini ditetapkan sejauh dua kilometer. “Dalam radius 2 km tidak diperkenankan adanya aktivitas dan tidak boleh ada pemukiman,” lanjutnya. Para pelancong, penduduk dan siapa saja, sama sekali tidak boleh mendekati Gunung Anak Krakatau, dan diimbau untuk tidak berada di Pulau Anak Krakatau. Meski diperintahkan menjauh, ia meminta kepada masyarakat yang berada di sekitar Gunung Anak Krakatau untuk tetap tenang dan tidak panik. “Kami minta masyarakat

3

LAVA pijar mengalir dari puncak Gunung Anak Krakatau pantai di Banten dan Lampung untuk terus beraktivitas seperti biasa. Tak usah panik, jangan terpancing isu tsunami. Ini Anak Krakatau yang meletus, bukan ibunya, Krakatau,” kata dia. Pemerintah juga sudah siap sedia menghadapi segala kemungkinan yang terjadi. Seperdelapan Dunia Peningkatan aktivitas Gunung Anak Krakatau ini mengingatkan kita pada tragedi masa silam. Tercatat dalam sejarah, Senin 27 Agustus 1883 sekitar pukul 10.20 WIB, Gunung Krakatau meletus. Kekuatannya 13.000 kali kekuatan bom atom yang me-

luluhlantakkan Hiroshima dan Nagasaki. Suara Krakatau yang menggelegar didengar seperdelapan penduduk Bumi, sampai ke pulau-pulau kecil di Laut Afrika Timur. Guncangannya memicu tsunami di wilayah perairan Selat Sunda. Lebih dari 36.000 jiwa tewas, sedangkan yang tewas seketika akibat awan panas tercatat ratusan orang. Getaran Krakatau juga merusak sebagian Batavia, cikal bakal Jakarta. Petaka belum usai. Abu Krakatau membuat dunia gelap selama dua setengah hari. Setelah puas mengamuk, Krakatau lalu

terbenam di dasar lautan. Tahun 1947, 44 tahun setelah amuk Krakatau, muncul gunung api baru. Ia tumbuh makin besar dan tinggi. Itulah Gunung Anak Krakatau. Sepuluh tahun setelah kelahirannya, Anak Krakatau menyemburkan material vulkanik dalam jumlah besar setiap tahunnya. Anak Krakatau pun bertambah tinggi 15 meter. Sejak tahun 1953 sampai saat ini, jeda letusannya bervariasi antara 1-2 tahun atau lebih, dengan rata-rata jeda letusan setiap 5 tahun sekali. Setiap tahun, ketinggian Anak Krakatau bertambah sekitar 1 meter. (vnc)

Adu Kuat Banggar Versus KPK

KEMELUT politik antara dua lembaga negara, berlanjut. Setelah sebelumnya muncul ide untuk menghapus Badan Anggaran Dewan Perwakilan Rakyat, kini wacana pembubaran Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kembali mengemuka. Wakil Ketua Komisi III DPR RI, Fahri Hamzah, dalam rapat konsultasi DPR dengan KPK, Polri, dan Kejaksaaan, Senin, mengatakan bahwa keberadaan KPK sebagai lembaga “superbody” tidak lazim dalam sebuah negara yang menganut sistem demokrasi. “Dengan predikat sebagai lembaga super, KPK cenderung tidak mau diawasi, padahal dalam demokrasi prinsipnya adalah keterbukaan,” kata anggota DPR dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera itu. Namun saat itu, Ketua KPK Busyro Muqoddas menanggapi ide Fahri itu dengan santai. Busyro mengatakan bahwa ia beserta segenap jajaran pimpinan KPK lainnya tidak keberatan jika lembaga itu dibubarkan kembali oleh DPR, karena kelahiran KPK pun diprakarsai oleh Dewan. “Apa boleh buat kalau memang mau dibubarkan. Kami juga hanya menjalankan amanat undangundang. Tidak ada masalah buat kami,” kata Busyro, yang sebelumnya sempat menolak undangan DPR untuk melakukan rapat konsultasi di Senayan. Busyro juga mempersilakan Fahri dan partainya, Partai Keadilan Sejahtera, agar mengajukan usulan pembubaran KPK itu melalui jalur hukum, sehingga mekanismenya tetap konstitusional. Ia pun mengaku tak merasa terganggu dengan pernyataan Fahri di berbagai media yang mengusulkan pembubaran KPK. Sehari setelah rapat konsultasi digelar, Ketua Fraksi

PKS Mustafa Kamal pun angkat bicara dengan mengatakan bahwa pernyataan rekan sejawatnya itu merupakan pendapat pribadi dan dalam kapasitasnya sebagai Wakil Ketua Komisi III DPR. “Ide pembubarannya bukan di tataran fraksi, FPKS mempunyai komitmen yang tinggi untuk memberantas korupsi. Pernyataan itu merupakan dinamika di Komisi III, kajiankajian yang perlu didengar, laporan-laporan dalam rapat dengar pendapat. Nanti kita lihat secara lebih jernih,” kata Mustafa. Mustafa kemudian mengatakan Fahri akan diberi peringatan oleh Dewan Syariah PKS karena pernyatannya tentang pembubaran KPK itu. “Peringatan kepada Fachri Hamzah berdasarkan tatib di fraksi, partai, tidak selalu harus digunakan. Silahkan tanya kepada Ketua Dewan Syariah soal peringatan itu,” kata Mustafa di Gedung DPR RI, Jakarta, Selasa. Akar Permasalahan Konflik antar lembaga itu bermula ketika KPK meminta keterangan kepada pimpinan Badan Anggaran DPR, Rabu (21/9), guna mengklarifikasi keterangan dari tersangka kasus korupsi di Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi yang menyatakan ada aliran dana ke Badan Anggaran DPR. Penjadwalan pemeriksaan terhadap dua Wakil Ketua Banggar, Tamsil Linrung dan Olly Dondokambey, berlanjut pada Rabu (28/9) setelah pihak KPK dan keduanya sepakat melanjutkan pertemuan karena berkas pemeriksaan mereka belum selesai. Namun, pimpinan Banggar kemudian berencana mogok membahas RAPBN 2012 se-

bagai aksi protes atas pemanggilan KPK terhadap sejumlah pimpinan Badan Anggaran itu, meskipun niat itu kemudian diurungkan. Pemanggilan pimpinan Banggar oleh KPK dilakukan berdasarkan keterangan dari Dharnawati, salah satu tersangka kasus dugaan suap atas penyimpangan dana PPIDT di Kemenakertrans, karena Banggar DPR diduga terkait dengan dugaan kasus suap pencairan dana PPID oleh Kuasa Direksi PT Alam Jaya Papua, Dharnawati, yang juga telah diperiksa oleh KPK. Juru Bicara KPK Johan Budi, menegaskan bahwa pemanggilan terhadap para pimpinan Banggar tersebut tersebut bukan bersifat kelembagaan, karena mereka yang diperiksa dipanggil sebagai perorangan dengan status sebagai saksi. Pimpinan Banggar itu diperiksa sebagai saksi. Ini perorangan bukan lembaga Banggar yang diperiksa,” kata Johan. Setelah tiga kali diundang oleh pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat, pimpinan KPK akhirnya bersedia hadir dalam rapat konsultasi DPR, Senin (3/10), bersama dua institusi penegak hukum lain yaitu Polri dan Kejaksaan. Pimpinan sepakat hadir karena isi surat yang baru itu menegaskan bahwa pimpinan Badan Anggaran tak akan berada dalam pertemuan,” kata Johan Budi. Johan kemudian menepis anggapan bahwa pimpinan memenuhi keinginan Dewan itu bukan karena plin-plan dengan sikapnya atau ada tekanan kepada KPK. Pimpinan KPK menganggap surat yang dilayangkan DPR itu untuk kepentingan masa depan masyarakat umum,” kata Johan.

KPK Kuat Pegamat Politik Universitas Indonesia Effendi Ghazali menilai dalam persepsi publik posisi KPK lebih kuat daripada Badan Anggaran DPR karena berdasarkan pengalaman yang ada, pemberitaan media, serta beberapa hasil penelitian, menunjukkan bahwa ada persoalan serius dengan banggar. Secara umum kalo dibandingkan skornya 80-20 untuk KPK. Orang sudah tau bahwa Banggar, terlepas dari siapa yang ada di dalamnya, seringkali dianggap sebagai “terminal” penghasil uang untuk partai,” kata Effendi. Menurut Effendi, peran Badan Anggaran saat ini sudah tepat, sehingga bukan fungsinya yang harus dibubarkan, tetapi justru praktik percaloan yang terindikasi marak dilakukan oknum di Badan Anggaran lah yang harus diberantas. Sekarang seolah sudah tahu sama tahu kalau ingin mengajukan proposal ke Banggar itu harus ada komisinya, seakan-akan semua kontraktor harus berurusan pada level hilirnya untuk menuju proyek yang dikuasai pihak tertentu,” kata Effendi. Kalaupun Banggar diminta dibubarkan, yang penting bukan soal pembubarannya tetapi penggantian sistem banggar yang lebih transparan dan lebih melibatkan publik,” katanya. Sementara mengenai KPK, Effendi berpendapat bahwa saat ini masyarakat sedang mengadili apa yang kebetulan menjadi kasus oleh KPK. Padahal, yang terpenting menurutnya adalah bagaimana caranya membenahi sistem secara keseluruhan. engan pendekatan itu, maka kita sedang menyoroti masalah yang sebetulnya sifatnya hanya parsial, kebetulan saja pintu masuknya wisma atlet, tapi masalahnya masih banyak hal yang pasti terkait dengan banggar dan itu sudah menjadi rahasia umum,” katanya. Sebelumnya muncul keraguan terhadap kredibilitas KPK terkait pertemuan para pimpinan lembaga antikorupsi itu dengan tersangka kasus wisma atlet, Muhammad Nazaruddin. Namun, keputusan Komite Etik Komisi Pemberantasan Korupsi menyimpulkan bahwa empat pimpinan KPK tidak melakukan pelanggaran pidana mau pun etik terkait hal itu. Effendi menilai saat ini mungkin ada orang yang memiliki persepsi bahwa KPK hanya berani terhadap banggar, sementara kasus lain belum tersentuh, namun secara umum Badan Anggaran citranya lebih jelek dari KPK. KPK mestinya berdiri di atas semua orang, tanpa ada ketakutan terhadap kekuasaan,” tegas Effendi. (ant)

ANTARA

PENDEMO belasan wanita cantik dengan membawa bunga mawar dan spanduk, mereka mendukung Badan Anggaran DPR.

48

Pacu Kuda dan Pasar Malam

Tetapi kaku dan bingung itu hanya sehari dua hari, di hari yang ketiga sudah mulai agak hilang, meskipun masih berkesan.Semalam sebelum datang waktunya orang berpacu, Khadijah telah mengatur perjalanan mereka beresok, akan diambil beberapa kursi di tribune, mereka akan duduk menonton disana, Tiga orang anak gadis keluarganya dari Lubuk Alung dan dari Bukittinggi, akan turut, dan akan ditemani oleh Aziz sendiri dan empat orang temannya pula, jadi sepasangsepasang. Besoknya pagi-pagi, mereka telah bangun. Khadijah tengah asyik berhias di dalam kamarnya, Hayati telah membuka bungkusannya pula, dikeluarkannya selendang sutra yang bersuji tepinya, baju berkurung benang sering yang halus, sarung batik Pekalongan dan selop. Aziz duduk di luar sambil bersiul, tidak berapa lama kemudian datanglah temantemannya, yang seorang mengepit pesawat “kodak” yang seorang pula membawa teropong kecil, untuk pelihat kuda, yang berdua lagi kegagahan, yang seorang mengatasi yang lain. Setelah selesai, keluarlah kedua gadis itu dari kamar masing-masing. Mak Tengah Limah pun telah keluar pula bersama ibu Khadijah, hendak melihat gadis-gadis itu. Demi setelah bertemu di beranda muka, Khadijah terkejut melihat pakaian kawannya. Setelah tercengah beberapa lamanya, dia berkata,”Pakaian apa yang kau pakai ini, Hayati? Apakah kau hendak sebagai “lepat” dibungkus? Hayati melihat kepada Khadijah tenangtenang. Tercengang dia melihat pakaian sahabatnya itu. Kebaya pendek yang jarang, dari pola halus, dadanya terbuka seperempat, menurut mode yang paling baru. Kutangpun model baru pula, sehingga agak jelas pangkal susu, dan tidak memakai selendang. Sarung ialah batik Pekalongan halus, berselop tinggi tumit pula, di tangan memegang sebuah tas, yang didalamnya cukup tersimpan cermin dan

Ilustrasi Marwan

pupur. Sedangkan dia sendiri, Hayati, berpakian jauh bedanya dari itu, pakaian cara kampung. Merengut Khadijah sekali: “Lebih baik kau pergi ke surau saja, Hayati, jangan ke pacuan!” “Saya malu memakai pakaian demikian, Khadijah, tidak cocok dengan diriku, aku tak biasa.” “Itulah yang dibiasakan.” “Pakaian begini tak diadatkan di negeri kita.”“Dahulu yang tidak, kini inilah pakaian yang lazim.” “Saya tidak mau membuka rambut.” “Membuka rambut apakah salahnya? Bukankah panas kalau selalu ditutup saja?” “Sebetulnya saya tidak mempunyai pakaian yang demikian,” kata Hayati pula. “Itu gampang pakailah pakaianku, itu tersedia dlam lemari berapa saja kau mau.”


LANCONG 5

MINGGU, 9 OKTOBER 2011 M 11 DZULKAIDAH 1432 H

MASJID PINCURAN GADANG

SANTUANG

Obyek Wisata Religius yang Belum Tergarap LAPORAN : MIAZUDDIN ST. MARAJO KABUPATEN Agam sungguh kaya dengan aneka potensi, termasuk potensi wisata. Namun amat disayangkan, potensi yang melimpah itu belum mampu menjadi pemasok keuangan daerah secara optimal. Potensi wisata yang bukan main itu pernah “menggelitik” Bupati Agam kala dijabat Kol. (Purn) H. Ismu Nazif (alm). Bahkan ia sampai mendeklarasikan sektor pariwisata daerah sebagai primadona pemasuk kas daerah. Sayangnya, sampai ia lengser dari jabatannya, bahkan sampai ia menghembuskan nafas terakhir, sektor pariwisata Agam terkesan ‘jalan di tempat.” Salah satu objek wisata religius, yang masih terlena dalam tidur panjangnya adalah Mesjid Tua Pincuran Gadang, Nagari Matur Hilir, Kecamatan Matur. Mesjid yang dibangun sekitar tahun 1837 itu juga telah ditetapkan sebagai Situs Cagar Budaya oleh Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala Batu Sangkar,yang membawahi Sumbar, Riau, dan Kepri. Masjid tua itu terletak di cerukan lembah nan asri. Di sana ada kolam pemandian, dengan airnya nan bening dan sejuk. Di samping masjid mengalir bandar, dengan airnya yang juga bening dan bersih. Antara mesjid dengan kolam pemandian, dibatasi jalan. Jalan yang sudah.diaspal itu cukup mulus, sehingga tidak sulit mencapai lokasi tersebut, baik dengan kendaraan roda dua, atau menggunakan mobil. Bangunan tua yang diapit perbukitan itu menyiratkan kedamaian dan ketenangan. Suasana bertambah syahdu dengan hembusan semilir angin gunung, dan udara yang sejuk. Di kolam pemandian tersebut dipelihara ikan mas, yang seakan menari menyambut kedatangan pengunjung ke sana. Ikan berwarna merah keemasan itu terlihat jinak. Mungkin tidak pernah merasa terusik keselamatan mereka.

Di kolamitu juga telah ditebarkan benih ikan hias, Koi. Ikan koi tersebut bantuan Bupati Agam H. Indra Catri Dt. Malako Nan Putiah. Air kolam berasal dari mata air, yang keluar dari celah bebatuan dari perbukitan di atasnya. Mata air yang cukup besar itu tidak pernah kering, walau didera musim kemarau panjang sekalipun. Bangunan mesjid khas bangunan lama. Dulu, menurut warga setempat, Hasan (73), atapnya terbuat dari ijuk. Sedangkan tiang-tiang mesjid terbuat dari kayu,yang dipilih warga kala mendirikan mesjid tersebut, dari hutan sekitar. Dalam perjalanan masa, bangunan itu sudah sering direnovasi,namun tidak merubah bentuk. Kini bangunan terlihat kokoh. Dalam musibah gempa, 30 September 2009, hanya menara mesjid di bagian sebelah kanan gerbang masuk, yang rusak. Bangunan induk empat persegi panjang, dengan atap gonjong tunggal dibangun tinggi menjulang, bagai penangkar petir. Sedangkan bangunan mihrab, juga segi empat, dengan atap kubah, layaknya mesjid lainnya. Di samping sebagai tempat shalat Jumat,dan tempat beribadah bagi warga sekitar, juga ada bagian mesjid yang dijadikan sebagai sekretariat Pesatuan Santri Anak Nagari (Persana) Matur Hilir. Pekarangan masjid di pagar beton. Banyak cerita heroik akan mengalir dari mulut warga, seputar kejadian di masa perjuangan merebut dan mempertahankan kmerdekaan di kawasan itu. Kala itu mesjid berfungsi sebagai tempat para pemimpin laskar rakyat bermusaywarah, dan menyusun strategi mengusir penjajah.

Matur memang dikenal sebagai basis perjuangan kemerdekaan. Bernuansa Islami Bila Anda ingin berkunjung sekedar melepas “rangkikrangkik,” serta mencari penyegaran ke lokasi objek wisata religius itu, jangan lupa beberapa pantangannya. Setiap pengunjung harus mengenakan pakaian yang pantas. Bagi kaum hawa jangan berkunjung ke sana dengan pakaian serba”tasimbah.” Khusus bagi mereka yang ingin menikmati sejuknya air kolampemandian, tidak diperbolehkan mandi berpasangan pria dan wanita. Khusus bagi wanita yang diperbolehkan mandi di kolam pemandian terbuka hanya anak-anak berusia di bawah 10 tahun. Untuk wanita di atas usia 10 tahun ada kamar mandi khusus, bila ingin membersihkan badan. Di samping itu juga dilarang membuang sampah di kolam, dan sekitarnya. Sampah harus dibuang ke tempat penumpukan sampah. Pengunjung juga dilarang mencuci di kolam pemandian. “Para pengunjung disayaratkan berpakaian sopan, sopan dalam artisan berpakaian yang tidak mempertontonkan aurat bagi wanita. Bila berpakaian sopan dan datang dengan baik-baik, warga sekitar akan menyambutnya dengan amah,” ujar Camat Matur, Helton. Di seberang jalan, dekat kolam pemandian, terdapat bangunan, yang dimanfaatkan sebagai Posko Taktis Penanggulangan kemiskinan. Di sanalah anak-nagari, dan petugas yang terlibat dalam dalam program penanggulangan kemiskinan mengadakan pertemuan secara berkala. Mereka membahas langkah-langkah yang akan ditempuh untuk membebaskan keluarga miskin dari penderitaan kemelaratan. Bagi wisatawan yang hendak berkunjung ke objek tersebut, sangat gampang mencarinya. Tanya saja warga yang sedang berada di pinggir jalan dekat Pasar Matur, mereka akan menunjukan jalannya. Atau, minta bantuan petugas kantor Camat Matur. Dengan senang hari mereka akan menjadi guide yang ramah. Jaraknya hanya sekitar 2 Km dari kantor Camat Matur. ***

Nikmati Liburan Manis ke Pink Beach MENDENGAR nama pulau Komodo, di Nusa Tenggara Timur, mungkin akan menggetarkan bulu kuduk kita. Terbayang di benak mengenai reptil besar melata sebesar buaya, agaknya memang menyeramkan. Tapi siapa yang sangka, di pulau ini justru ada pantai yang unik nan manis didengar. Penduduk sekitar biasa menamainya Pantai Merah, tapi dunia mengenalnya dengan Pink Beach. Walaupun ada tujuh pantai di dunia ini yang diberi gelar Pinkk Beach, tapi rasanya tak perlu pergi sejauh itu untuk menikmati manisnya pantai pink. Suasananya semakin terasa private dan romantis, karena sepanjang pantai ini tidak ada

bangunan apa-apa dan juga tak dihuni oleh penduduk sekitar. Jadi, ketika Anda mengunjungi pantai ini rasanya, “the beach is mine”. Lekas abadikan momenmomen romantis Anda dengan pasangan di sini. Pasir di pantai ini berwarna pink, karena bercampur dari pecahan karang berwarna merah. Tapi sebenarnya hewan mikroskopik semacam amuba bernama Foraminifera yang memproduksi wara merah atau pink terang pada karang. Jika Anda menjumput pasirnya, maka akan terlihat pasir berwana merah di antara pasir putih. Dan jika ombak menyapu pasir dan menariknya, maka warna pasir tersebut menjadi pink tua.

Air lautnya bergradasi biru. Di dalamnya terdapat coral keras maupun lunak yang masih sehat dan berwarnawarni. Ditambah lagi banyak ikan hias seperti clown fish, butterfly fish, bat fish, dan lainnya. Dan kemudian, pemandangannya disempurnakan oleh perbukitan yang melatari pantai ini. Sempurna! Cara mencapainya paling mudah dengan terbang dari Bali ke Labuan bajo. Lalu Anda bisa menyewa speedboat atau kapal nelayan dari Labuan Bajo menuju pulau Komodo. Dan karena tempatnya masih sangat sepi, sebaiknya Anda membawa bekal sendiri. Tapi tetap jaga kebersihan dan kelestariannya, ya! (prc)

Rendang Favorit CJH

MIAZUDDIN

MASJID Tua Pincuran Gadang, Matur Hilir, Kecamatan Matur, Agam dengan kolam pemandian di seberang jalan.

PADANG, HALUAN —Tiga ribu paket masakan rendang diterbangkan ke Mekah. Masing-masing paket dikemas dalam plastik aluminium foil yang berkapasitas setengah kilogram. Masakan rendang ini dibagi-bagikan oleh panitia Haji Sumbar 2011 kepada Calon Jemaah Haji (CJH) asal Jambi dan Bengkulu. Pemberian paket Rendang oleh panitia kepada Calon Jemaah Haji (CJH) di Asrama Haji Padang disambut positif oleh para JCH asal Jambi dan Bengkulu. Selain bisa mempromosikan masakan rendang sebagai masakan terlezat di dunia versi CNN, rendang itu juga akan menjadi santapan para CJH selama berada di Mekah. Salah seorang JCH kloter enam, Zubirdin (57) mengungkapkan, dirinya juga telah mempersiapkan makanan lainnya sebagai menu makan siang, dan makan malam selama berada di Mekah. Dengan diberikan rendang, Ia tidak perlu khawatir lagi memikirkan makanan selama berada di Mekkah. “Masakan di Mekah belum tentu sesuai dengan selera kita. Masakan yang dibawa juga belum tentu bertahan lama. Tapi dengan diberikan masakan rendang, saya tak khawatir lagi, karena masakan ini bisa bertahan lama sekali,” ujar Zubirdin ketika ditemui Haluan di Asrama Haji Tabing Padang, Kamis (6/10). Kepala Biro Bina Sosial Provinsi Sumbar Abdul Gafar mengatakan, pemberian rendang ini telah direncanakan semenjak tahun 2006. Namun pemberiannya hanya dilakukan kepada CJH asal Jambi dan Bengkulu. “Untuk mendapatkan rendang, harus melalui mekanisme yang berlaku. Untuk pelaksanaan haji tahun 2011 ini, hanya CJH asal Jambi dan Bengkulu yang mendapatkan, karena sebelumnya telah melalui MoU dengan pemerintah disana,” ujar Abdul Gafar. Ia menjelaskan, masakan rendang ini telah dilakukan pengujian kesehatan oleh Balai POM dan Dinas Kesehatan Sumbar, sebelum dibagi-bagikan kepada CJH. Masakan rendang itu sendiri dibuat oleh pemenang tender yang telah dilakukan Pemprov Sumbar. (h/wan)


6 PERSONAL

MINGGU, 9 OKTOBER 2011 M 11 DZULKAIDAH 1432 H

ADE LISTIANI

Kembangkan Konsep One Stop Wedding

Narasi

: Atviarni

Foto-foto

: DENI PRIMA/VINO

DI DUNIA fashion Sumbar saat ini, rasanya tak ada yang tak kenal dengan Ade Listiani. Ya, wanita cantik ini adalah seorang designer yang juga menjadi Ketua Asosiasi Perancang Pengusaha Mode Indonesia (APPMI) Sumbar.

D

i tangan Ade, bahan busana yang sederhana bisa menjelma sebagai sehelai gaun yang indah dan cocok bagi pemakainya. Semua itu, karena ia ciptakan dengan hati dan penuh dengan kreasi. Daya imajinasinya seakan tak pernah berkurang. Selalu ada yang baru. Tiap kali pelanggannya meminta untuk menciptakan sehelai busana yang berbeda, Ade senantiasa mampu memenuhinya. Tak heran jika pelanggannya kian hari kian bertambah, dari kalangan menengah atas maupun ibu-ibu pejabat. Semua ini merupakan buah kerja kerasnya dengan pengalaman lebih dari 20 tahun di dunia fashion. Semua ini berawal dari kesukaannya untuk merancang busana yang dipakainya sendiri. Kemudian berlanjut dengan sekolah menengah kejuruan busana di Jambi, yang ternyata makin memantapkan karirnya di dunia fashion. Ditemui di studio one stop wedding miliknya di Jl. S. Parman No.136 C Padang, mantan atlet renang dan softbol Jambi ini menuturkan tentang keinginannya untuk memadukan butik yang dikelolanya dengan usaha wedding organizer, studio foto serta restoran. “Pengalaman 20 tahun di bidang design, ternyata mampu membuka cakrawala saya untuk lebih mengembangkan usaha ini. Banyak yang minta agar saya juga mengelola sebuah restoran, memenej sebuah perta pernikahan dan sebagainya. Akhirnya semua berjalan dengan sendirinya dan jadilah seperti ini,” kata ibu lima anak, Handini, 22, Ari, 20, Kiki 19, Firman 7 dan Rafi, 2 tahun ini. Di butiknya, Ade Listiani, menyediakan berbagai model busana berkelas, lengkap dengan aksesorisnya. Selain menjual hasil rancangannya sendiri, istri Ahmad Khusnun Aziz ini juga menjual berbagai busana hasil rancangan designer nasional dengan harga yang terbilang murah. Misalnya rancangan Najwa, Leni Agustin, Oki Wong, Safitri, Yuti dan Merry Pramono. Bahkan beberapa nama lain seperti Musa Widiatmojo, Tora Imara, Ida Leman, Itang Yunaz, sudah masuk dalam daftar designer yang akan mengisi butiknya itu. Berbagai busana yang dijual Ade, dipatok dengan harga yang bervariasi. Mulai dari Rp100 ribuan hingga yang jutaan. Namun itu bukan berarti ia mengecilkan arti pelanggan yang memiliki uang terbatas. “Meskipun harganya hanya sekitar Rp100 ribuan, namun kualitasnya tetap terjamin,” kata Ade yang memulai karirnya sejak masih sekolah menengah kejuruan dulu. Sementara untuk busana perancang nasional, harganya pun tak terlalu mahal, untuk kelas perancang nasional dipatok Rp750 ribu ke atas. “Masyarakat sekarang lebih fashionable. Mereka ingin tampil dengan prima, namun tak perlu mengeluarkan uang yang terlalu banyak. Nah, di butik Ade Listiani, semua ada solusinya,” kata Ade sambil tersenyum. Dengan pengalamannya, Ade semakin membuktikan kemampuannya, bahwa ia bisa bersaing dengan perancang kenamaan lainnya. Tak heran jika busananya juga merambah ke luar negeri. Hasil rancangannya kini banyak dikoleksi oleh pelanggan dari Arab,

Singapura dan Malaysia. Keistimewaan lain bagi pelanggannya adalah, di butiknya, Ade menyediakan konsultasi khusus bagi pelanggan yang ingin memilih busana. “Misalnya, ada yang ingin tahu trik mengenakan jilbab, padu padan busana dan aksesoris, semuanya kami layani sebagai bonus untuk pelanggan,” kata ibu lima anak ini. Kembangkan Usaha Sejalan dengan namanya yang kian dikenal, Ade juga mengembangkan usahanya ke bidang lain. Peluang yang diliriknya adalah one stop wedding serta restoran masakan Jepang. “Selain menu Jepang (Japanese), kami juga menyediakan menu Cina (Chinese), dan barat (western),” kata Ade Listiani sang owner. Didampingi Managernya Vidya, Ade menyebutkan, resto ini mulai beroperasional sejak akhir Juni 2011 lalu. “Meski menyediakan makanan selera luar, namun itu bukan berarti kami tidak menyediakan menu lokal. Menu lokal tetap kami sediakan, apalagi jika ada permintaan khusus,” tambah Ade. Resto yang tergabung dalam satu gedung dengan Ade Listiani one stop wedding organizer ini, terletak di lantai dua dan lantai empat bangunan tersebut. Tata mejanya sangat artistic, ditambah dengan pelayanan yang profesional, membuat resto ini terkesan tampil hanya untuk konsumsi kalangan menengah atas. Padahal, harga yang ditawarkan ternyata tidaklah terlalu mahal. “Menu kami juga ada yang Rp35 ribu per paketnya kok,” tambah Ade. Adapun jenis makanan yang paling banyak diminati pengunjung adalah sabu-sabu. Selain itu juga ada Salmon Teriyaki Bento, Beef Teriyaki Bento, California Roll, Cheese Roll, American Roll, Spring Roll, Sapo Tahu dan Chicken Chop serta aneka juice siap disajikan untuk Anda. Berbicara tentang wedding organizer yang dikelolanya, Ade menyebutkan, saat ini, setiap minggu jadwalnya selalu berisi. Ia menawarkan beragam paket pada pelanggannya, mulai dari mencetak undangan, pakaian pengantin, cenderamata, gedung hingga pelaminan dan catering. “Paketnya beragam, mulai dari puluhan juta hingga ratusan juta. Tergantung dari apa saja fasilitas yang diinginkan pelanggan dan jumlah tamu yang diundang,” papar Ade. Ia menyebutkan, paket dengan harga setengah milar pernah ia koordinir dari salah seorang pelanggannya. “Jadi, pelanggan saya, di satu tempat saja bisa mendapatkan berbagai kebutuhannya. Mulai dari makan, memilih busana ataupun juga ingin memakai jasa kami sebagai wedding organizer dan studio foto, dan menikmati masakan Jepang di lantai dua dan tiga gedung ini,” ungkapnya. Meski disibukkan dengan berbagai kegiatan bisnis tersebut, namun Ade ternyata tetap menomorsatukan keluarga. Apalagi, suaminya Ahmad Khusnun Aziz sangat mendukung kegiatannya. “Sesibuk apapun saya di luar, anak-anak tetap yang utama. Bagi saya, perhatian terbesar memang tercurahkan untuk anak-anak,” lanjut Ade yang ingin terus mengabdi untuk dunia fashion Sumbar ini. (h/atviarni)


RANTAU 7

MINGGU, 9 OKTOBER 2011 M 11 DZULKAIDAH 1432 H

Kapal Bakauheni-Merak Diminta Waspadai Angin

BAKAUHENI, HALUAN- Administrator Pelabuhan (Adpel) Bakauheni mengimbau, kapal untuk lebih waspada pada malam hari karena hembusan angin lebih kencang dalam beberapa hari terakhir. “Angin bertiup kencang menjelang malam sehingga nahkoda kapal hendaknya tetap waspada saat di tengah laut ,” kata petugas Adpel) Bakauheni, Achyadi, di Bakauheni. Menurutnya, angin mulai kencang menjelang sore hari hingga tengah malam dan pada saat-saat tersebut yang perlu diwaspadai oleh semua kapal yang sedang mengangkut penumpang. Ia menerangkan, hembusan angin akan lebih kencang jika di tengah laut yang dapat membuat kapal terdampar dan kehilangan arah jika terkena hembusan angin kencang apalagi kapal-kapal tua. Sementara, di sekitar pelabuhan angin bertiup dari arah timur ke tenggara sehingga membuat kapal lebih mudah merapat tinggal bermanuver langsung bisa bersandar namun menyulitkan bertolak, sedangkan jika arah angin sebaliknya akan menyulitkan kapal bersandar dan mempermudah bertolak. Namun, karena perubahan hembusan angin bisa terjadi sewaktu-waktu di luar perkiraan para petugas kapal hendaknya lebih waspada untuk mengantisipasi kemungkinan-kemungkinan yang terjadi pada musim sekarang ini. Ia menyebutkan, saat ini kapal yang beroperasi sebanyak 24 kapal dengan 87 trip kapal per hari yang bersandar dan bertolak dari empat dermaga pelabuhan itu. Sementara itu, kapal cepat tidak beroperasi melayani rute Bakauheni-Merak karena kencangnya hembusan angin di perairan Selat Sunda karena rentan guncangan. Namun sebenarnya, faktor tidak beroperasinya kapal cepat karena sepi penumpang sementara jika tetap beroperasi, pendapatannya tidak sebanding dengan biaya operasional yang dikeluarkan kapal. “Kapal cepat dua beberapa pekan ini tidak beroperasi melayani Merak-Bakauheni,” kata Achyadi. Sementara itu, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprakirakan sepanjang Kamis (6/10) sampai Jumat (7/10) ketinggian gelombang di Perairan Selat Sunda bagian utara mencapai 0,3 sampai 0,5 meter. Kondisi cuaca berawan dan angin bertiup dari timur ke tenggara dengan kecepatan 05 sampai 10 knot. Lalu, Selat Sunda bagian selatan ketinggian gelombang antara 0,5 sampai 1,8 meter, kondisi cuaca berawan dan angin bertiup dari timur ke tenggara dengan kecepatan 10 sampai 15 knot.(ant)

Penerbangan ke Kerinci Terancam Terhenti

JAMBI, HALUAN-Penerbangan ke Kabupaten Kerinci, Provinsi Jambi yang dilayani perusahaan penerbangan Sky Aviation terancam terhenti karena jumlah penumpangnya terus menurun. Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Kerinci Guldiyanto di Jambi, Kamis mengatakan, sejak dibukanya rute penerbangan Palembang-Kota Jambi-Kerinci pada 6 Juli 2011, jumlah penumpang yang awalnya meningkat, kini makin menurun. “Sky Aviation awalnya melayani penerbangan rute Palembang-Kota Jambi-Kerinci dan sebaliknya tiga kali seminggu, sejak sepuluh hari terakhir dikurangi menjadi dua kali seminggu,” katanya. Perusahaan penerbangan yang awalnya membuka rute Palembang-Jambi-Kerinci, kini juga mengalihkan rute menjadi Singkep-Jambi-Kerinci dan sebaliknya. Jumlah penumpang dua kali seminggu yang kini dilayani perusahaan penerbangan yang mengoperasikan pesawat jenis Fokker-50 atau berkapasitas 50 penumpang itu juga jauh dari harapan. Tiap kali kedatangan dan keberangkatan dari dan menuju Kerinci yang di wilayah paling barat Provinsi Jambi itu, tempat duduk yang terisi tidak lebih dari 35 orang.Menyikapi tarif, Guldiyanto mengatakan, perusahaan penerbangan tersebut kini memberlakukan tarif bawah Rp420.000. Diakui pada Hari Raya Idul Fitri lalu, Sky Aviation sempat memberlakukan tarif atas Rp960.000, namun kini kembali ke tarif batas bawah. Empat bulan berjalan, perusahaan penerbangan mengalami pasang surut jumlah penumpang yang cukup signifikan, atau belum mencapai angka stabil yang memberikan keuntungan. “Dikhawatirkan, bila kondisi penumpang terus menurun, perusahaan penerbngan tersebut akan menghentikan layanannya untuk rute Jambi-Kerinci,” kata Guldiyanto.(ant)

Ikapabasko Jakarta Bantu Korban Kebakaran MERIAH — Suasana halalbihalal keluarga besar Gebu Minang Wilayah Jawa Timur berlansung meriah IWAN DN

Perantau Minang Ramaikan Rumah Gadang Surabaya

SURABAYA, HALUAN-Sedikitnya seribu orang warga Jawa Timur asal Minangkabau, hadir di Rumah Gadang Minangkabau, Jalan Gayung Kebonsari No. 64 Surabaya, Jawa Timur beberapa hari lalu. Acara yang dihelat oleh Pengurus Gebu Minang Wilayah Jawa Timur ini bertajuk Halabihalal Keluarga Besar Gebu Minang Jawa Timur itu juga dihadiri Ketua DPRD Kota Surabaya Wisnu Wardhana, dan Walikota Surabaya yang diwakili Kepala Kebersihan & Pertamanan Hidayat Syah. Kemeriahan Rumah Gadang Minangkabau ini disemarakkan dengan acara musik Kesenian Irama Minang (KIM) yang khusus didatangkan dari Kota Padang. Acara ini diisi juga dengan panggung hiburan musik dan tari-tarian khas Minang dari para pemuda pemudi yang tergabung dalam Ikatan Pemuda Pemudi Gebu Minang Jawa Timur. Selain itu, Bazaar khas minang baik berupa makanan seperti sate, soto, martabak kubang, lamang tapai dari para pengusaha makanan Minang di Jawa Timur dan sejumlah sponsor acara. Hadir juga dalam acara itu, sejumlah tokoh Minang di Jawa Timur, mereka tersebut diantaranya Ketua Umum Gebu Minang Jawa Timur pertama Syaferial Sabirin, Taslim Ersam, Azwir Thamin, Ketua IKM Sehati Malang, dr Achdiat Agoes, dan sejumlah tokoh lainnya. Ketua Panitia Pelaksana halalbihalal

Sumarzen Marzuki mengatakan, tradisi tahunan ini sudah merupakan agenda rutin setiap selesai Ramadan, atau Hari Raya Idul Fitri, dimanfaatkan untuk bisa bersilaturrahim antar sesamaq warga Jawa Timur asal Minangkabau. Acara ini terbuka untuk umum dan gratis alias tidak dipungut biaya bagi siapa saja yang ingin hadir. Baik mereka yang asli dari Sumatera Barat, maupun yang tidak ada asal usulnya dari Minangkabau, namun peduli dan suka dengan Gebu Minang Jawa Timur. Ketua Umum Gebu Minang Wilayah Jawa Timur, Firdaus HB mengatakan,momentum acara halalbihalak ini selain untuk mempererat rasa ukhuwah Islamiyah sesama warga Jawa Timur asal Sumatera Barat, juga ingin dimanfaatkan untuk mensosialisasikan rencana akan digelarnya Musyawarah Wilayah (Muswil) Gebu Minang Wilayah Jawa Timur yang menurut rencana bakal digelar pada bulan Desember 2012 di Surabaya. “Karena itu adalah akhir masa periode kepengurusan kami,” ujar Firdaus yang juga Ketua Umum Forum Pembauran Kebangsaan Jawa Timur. Di samping itu nantinya seluruh perantau Minang di Jawa Timur untuk ikut memikirkan bagaimana menyelesaikan pembangunan Rumah Gadang ini. Dan yang jelas Gebu Minang Jawa Timur ingin mengembangkan semua

potensi yang ada diantara kita, guna menyelesaikan segala seuatu yang belum terselesaikan. Barek samo dipikua ringan samo dijinjiang. Selain itu, menata kembali kinerja lembaga Gebu Minang Jawa Timur yang belum dapat memenuhi keinginan semua warga Jawa Timur asal Minangkabau ini. Sementara Ketua DPRD Kota Surabaya Wisnu Wardhana dalam sambutannnya menyampaikan terima kasih atas undangannya dan mengapreasiasikan selamatnya kepada warga Surabaya yang juga berasal dari Minangkabau, atas kepeduliannya terhadap kota yang juga telah resmi menjadi Kota Kembar (sister city) dengan Kota Padang. Perkenalannya dengan orang Minangkabau di Surabaya diawali dengan pertemuannnya dengan Firdaus HB, yang telah banyak berkontribusi dengan pembangunan di Kota Surabaya. Atas keterlibatan Firdaus HB bersama PT Kumala Wandira yang telah berkarya nyata dengan sejumlah proyek, di samping itu telah memberangkatkan 3 siswa berprestasi dari keluarga tidak mampu untuk disekolahkan ke luar negeri untuk tingkat perguruan tinggi. Keterlibatan Warga Kota Surabaya asal Minangkabau, sangat diharapkan untuk dapat menumbuhkembangkan Kota Surabaya untuk jadi lebih baik. (h/sal)

JAKARTA, HALUANPengurus Ikatan Keluarga Perantau Padang Panjang, Batipuh X Koto) (Ikapabasko) Jakarta menggelar pertemuan di rumah makan Sari Minang, Jalan Juanda Jakarta beberapa hari lalu, untuk memikirkan bentuk bantuan bagi pedagang Pasar Padang Panjang yang terbakar beberapa waktu lalu

Perantau Ikapabasko merasa sangat prihatin dengan musibah yang menimpa pedagang di Pasar Padang Panjang. Mereka prihatin dengan nasib pedagang yang selama ini menggantungkan hidup mereka disana “Di samping memikirkan bentuk bantuan, Ikapabasko akan mencoba memberikan masukkan kepada PemkoPadang Panjang terkait pembangunannya nanti. Kita akan bertemu pak walikota. Ikapabasko hanya memberikan masukan saja “ ujar ketua Ikapabasko Jakarta Faisal Jamal dihadapan sekitar 30 pengurus inti yang hadir. Di samping itu, Perantau Nagari Bungo Tanjung Batipuh dalam acara halalbilhalal mengumpulkan bantuan bagi pedagang di Pasar Padang Panjang asal Bungo Tanjung. “Kami tengah mengumpulkan data korban Bungo Tanjung yang terkena musibah kebakaran pasar Padang Panjang “ kata Dt Sumagek yang turut hadir dalam rapat pengurus Ikapabasko malam itu. Sementara itu, pimpinan kosmetik Wardah Bandung Nurhayati perantau Bungo Tanjung, memberikan sumbangan Rp 100 juta untuk korban kebakaran pasar Padang Panjang. Bantuan itu segera dikirim ke kampung dan akan langsung dibagi bagikan kepada pedagang (h/one).

Halalbihalal IKPG Jakarta Meriah

JAKARTA, HALUAN-Perantau Gunung Padang Panjang (IKPG) Jakarta, dan sekitarnya halalbilhalal di Auditorium RS Yarsi Cempaka Putih Jakarta beberapa hari lalu. Sekitar 350 orang perantau Gunung dari sekitar 1.200 jiwa perantau Gunung yang tinggal di ibu kota hadir dalam acara dengan tema marajuik kasiah mangana kampuang itu. Dari kampung hadir Wakil Walikota Padang Panjang Edwin Anas, Novi Hendri , Eko Furkani dan Abrar. Ketiganya adalah anggota DPRD Padang Panjang dari lima anggota dewan dari wilayah Gunung Padang Panjang Barat, Ketua KAN Gunung Dt. Simarajo, dan Dt Mangkudun, Dt Kupiah, Kepala Dinas Pendidikan Kota Padang Panjang,serta sejumlah tokoh masyarakat. Turut hadir Kapolres Jakarta Pusat Kombes Pol Anggesta Romano Yoyol. Yoyol yang juga putra Gunung sekaligus pengurus IKPG menyumbang Rp15 juta untuk penyelenggaraan acara halalbilhalal.

Acara halalbihalal IKPG berlangsung meriah. Disamping mengikuti acara resmi, para perantau bersama masyarakat dari kampung, dan sesama perantau larut bernostalgia mengenang masa lalu semasa masih bersekolah dulu. Wakil walikota Padang Panjang Edwin Anas di hadapan perantau IKPG Jabodetabek menyampaikan berbagai informasi pembangunan di kota Padang Panjang, termasuk masalah musibah kebakaran Pasar yang terjadi beberapa waktu yang lalu. Berdasarkan hasil penelitian kelayakan bangunan pasca kebakaran, kata Edwin sudah didapat hasilnya bahwa bangunan itu tidak layak lagi. Dan melalui beberapa kali pembahasan bersama disepakati Pasar Padang Panjang dibangun baru. Untuk itu Pemda Padang Panjang telah mempersiapkan penampungan agar aktifitas perekonomian dipasar Padang Panjang kembali pulih,” kata Edwin Edwin juga mengapresisasi kegiatan perantau Gunung yang

Pengurus Ikapabasko Jakarta membahas bantuan untuk korban kebakaran di rumah makan Sari Bundo Jalan Juanda, Jakarta

secara rutin menyeleggarakan acara halalbihalal, sehingga semua perantau akan saling mengenal sekaligus mensinergikan pembangunan di tanah kelahiran Gunung. “ Saya salut atas kekompakan perantau Gunung selama ini “ kata Edwin menyampaikan Novi Hendri yang juga ketua DPRD. Padang Panjang menjawab Haluan di sela acara halalbilhalal mengatakan, acara itu di samping “ taragak basuo”

juga hendaknya menjadi ajang tukar informasi antara rantau dan kampung. Informasi itu, kata Novi sangat penting guna menghindari salah menafsirkan atau informasi yang sepotong sepotong. Menurut Ketua IKPG Jakarta Dt Rangkai Labih, dari data yang ada terdapat sekitar 1.200 orang perantau Gunung di Jakarta dan sekitarnya dengan berbagai profesi dan pekerjaan. Acara halalbilhalal

IKPG dilaksanakan rutin setahun sekali,” katanya menjelaskan. Dalam acara halalbilhalal ini juga dikumpulkan dana secara “badoncek”. Dana itu nantinya akan dipergunakan untuk kelancaran organisasi Aktifkan Toilet Masjid Perantau Gunung Idrus yang sehari hari menggeluti Rumah makan “ Angku Datuk di Cilacap kepada Haluan mengeluhkan, kondisi toilet umum di masjid-masjid di Padang Panjang. Pasalnyta di luar jam salat toilet itu terkunci. Sewaktu pulang kampung lebaran. Yang lalu, Idrus mengaku terpaksa “kajamban tagak” ketembok dinding lantaran toilet umum di Masjid terkunci. “Sewaktu jalan pagi keliling kota Padang Panjang, saya hendak kencing dan mencari toilet di Masjid Asliyah Pasar Usang. Eh rupanya WC nya terkunci. Dicari lagi ke masjid Zuamma Jembatan Besi, juga terkunci. Dan akhirnya terpaksa kencing saja ketembok dinding “ kata Idrus. (h/one)


8

MINGGU, 9 OKTOBER 2011 M / 11 DZULKAIDAH 1432 H

8 antara

Robin van Persie dihadang kiper dan pemain Moldova Stanislav Namasco, Igor Armas

BELANDA memastikan diri lolos ke Final Piala Eropa 2012 Ukraina-Polandia. Tak ingin kehilangan sebiji poin pun, de Oranje belum merasakan seri, apalagi kalah hingga laga ke sembilan. Adalah Moldova yang jadi korban berikutnya. Tim ini harus mengakui keunggulan Belanda, 10 pada pertandingan yang berlangsung Jumat (7/10) atau Sabtu (8/10) dini hari waktu

Indonesia. Hasil ini membuat Belanda memastikan satu tiket putaran final di Ukraina dan Polandia. Dengan poin sempurna dari sembilan laga, Belanda sudah tidak mungkin terkejar dari pesaing terdekatnya, Swedia. Meski tampil tanpa playmaker Wesley Sneijder, Belanda menguasai penuh jalannya pertandingan. Pada babak pertama saja, tercatat Belanda melepaskan tujuh tembakan ke gawang Moldova. Namun, keunggulan Belanda baru tercipta pada menit ke-40. Striker andalan De Oranje, Klaas-

Prancis Selangkah Lagi

GOMEZ MENANGKAN JERMAN

13-13

ISTANBUL, HALUAN — Jerman meraih kemenangan kesembilan beruntun dalam kualifikasi Euro 2012, Jumat, ketika tiga pemain Bayern Munich Mario Gomez, Thomas Mueller dan Bastian Schweinsteiger semuanya mencetak gol saat memenangi pertandingan 3-1 atas Turki. Gomez mencetak gol ke-13-nya musim ini dalam pertandingan ke-13 bagi klub dan negaranya, pada babak pertama sebelum Mueller menyarangkan gol kedua setelah disiapkan oleh pemain remaja Mario Goetze. "Kami kehilangan sedikit peluang untuk mencetak gol lebih banyak dan mungkin puas, tetapi pertandingannya tidak mudah, meskipun kami sudah lolos," kata Gomez. Pemain Turki Hakan Balta mencetak gol penghiburan bagi tuan rumah saat waktu bertanding tersisa 10 menit sebelum Schweinsteiger menyarangkan tendangan penalti di akhir untuk memastikan kemenangan, tetapi Mueller mengakui ia melakukan kesalahan yang membuat gol Balta tercipta. "Kami tidak menghadapi serangan balik mereka dengan baik dan saya bersalah ketika mereka mencetak gol, saya mengawal dia dan ia tiba-tiba meninggalkan saya," kata Mueller. Kemenangan tersebut membuat Jerman mengumpulkan 27 poin dari sembilan pertandingan dan tim asuhan Joachim Loew itu sudah membukukan tempat pada putaran final, di Ukraina dan Polandia Juni yang akan datang, setelah bulan lalu menang atas Austria.(ant)

Jan Huntelaar sukses menceploskan bola ke jala Moldova yang dikawal Stanislav Namasco. Bagi Huntelaar, gol tersebut sekaligus menancapkan namanya di daftar top skorer sementara babak kualifikasi Piala Eropa 2012 zona Eropa dengan 11 gol. Tak hanya itu, Huntelaar mendekati prestasi legenda Johan Cruyff yang total mencetak 12 gol pada seluruh partai kualifikasi Piala Eropa. Tidak ada gol tambahan yang tercipta pada babak kedua. Skor akhir tetap 1-0 untuk kemenangan Belanda.(*)

MARIO GOMEZ

PARIS, HALUAN — Prancis berhasil mengalahkan Albania 3-0 di Stade de France, Jumat, dan hanya kurang satu poin menuju putaran final Euro 2012. Tim asuhan Laurent Blanc tersebut kehilangan beberapa pemain pilihan pertama termasuk Karim Benzema, Franck Ribery dan Eric Abidal namun hampir tidak menghadapi kesulitan melawan tim kurang berbahaya yang peringkat dunianya 59 tingkat di bawah mereka. Gol dari Florent Malouda dan Loic Remy membawa tuan rumah unggul 2-0 saat jeda pertandingan, sebelum Anthony Reveillere memastikan kemenangan dengan gol internasional pertamanya pada menit ke-67. "Saya puas," kata pelatih Prancis Blanc. "Kami ingin memenangi pertandingan ini dan selalu memuaskan jika menang. "Ada perubahan yang ingin kami lakukan pada babak kedua tetapi kami harus mengubah strategi kami karena cedera. Banyak hal yang mempengaruhi kami, tetapi itulah yang terjadi." Kemenangan Bosnia-Herzegovina 5-0 atas Luksembourg menghindarkan Prancis lolos secara otomatis, tetapi mereka sekarang

memastikan setidaknya mendapat tempat pada play-off. Bosnia bertandang ke Paris untuk pertandingan terakhir dalam Grup D Selasa depan, ketika hasil imbang sudah cukup bagi Prancis untuk mencapai putaran final di Polandia dan Ukraina musim panas yang akan datang. (ant)

Jerman

9

9

0

0

(31-6)

27 *)

Belgia

9

4

3

2

(20-12)

15

Turki Austria

9 9

4 3

2 2

3 4

(12-11) (16-17)

14 11

Azerbaijan 9 Kazakhstan 9

2 1

1 0

6 8

(10-25) (6-24)

7 3

Rusia Irlandia

9 9

6 5

2 3

1 (11-4) 1 (13-6)

20 18

Armenia

9

5

2

2 (21-8)

17

Slovakia Makedonia

9 9

4 2

2 1

3 (6-9) 6 (7-13)

14 7

Andorra

9

0

0

9 (1-19)

0

Italia Estonia

9 10

7 5

2 1

0 (17-2) 4 (15-14)

23 *) 16

Serbia

9

4

3

2 (13-11)

15

Slovenia Irlandia Utara

9 9

3 2

2 3

4 (10-7) 4 (9-10)

11 9

Kep. Faroe

10

1

1

8 (6-26)

4

Prancis Bosnia

9 9

6 6

2 1

1 (14-3) 2 (16-7)

20 19

Romania

9

3

4

2 (12-8)

13

Belarusia Albania

10 9

3 2

4 2

3 (8-7) 5 (6-13)

13 8

Luksembourg

10

1

1

8 (3-21)

4

Belanda

9

9

0

0 (35-5)

27 *)

Swedia

9

7

0

2 (28-9)

21

Hungaria Finlandia

9 9

6 3

0 0

3 (22-14) 6 (16-16)

18 9

Moldova San Marino

9 9

2 0

0 0

7 (8-16) 9 (0-49)

6 0

Yunani

9

6

3

0 (12-4)

21

Kroasia

9

6

1

2 (16-7)

19

Israel Latvia

9 9

4 3

1 2

4 (11-11) 4 (9-10)

13 11

Georgia

9

2

4

3 (6-7)

10

Malta

9

0

1

8 (4-19)

1

Inggris

8

5

3

0 (17-5)

18 *)

Montenegro

7

3

3

1 (7- 5)

12

Swiss Wales

7 7

2 2

2 0

3 (10-10) 5 (5-10)

8 6

Bulgaria

7

1

2

4 (3-12)

5

Portugal Denmark

7 7

5 5

1 1

1 (20-10) 1 (13-5)

16 16

Norwegia

7

4

1

2 (7-6)

13

Islandia Siprus

8 7

1 0

1 2

6 (6-14) 5 (6-17)

4 2

Spanyol

7

7

0

0 (23-5)

21*)

Republik Ceko

7

3

1

3 (8-7)

10

Skotlandia Lithuania

6 7

2 1

2 2

2 (7-7) 4 (3-9)

8 5

Liechtenstein

7

1

1

5 (3-16)

4

*) menunjukkan lolos ke putaran final Euro 2012

NET

ANTHONY Reveillere melesakkan bola ke gawang Albania dalam kualifikasi Piala Eropa 2011. Gol ini menjadi gol internasional pertama Anthony


OLAHRAGA 9

MINGGU, 9 OKTOBER 2011 M 11 DZULKAIDAH 1432 H

Agam Seleksi 22 Pesepakbola

BIKERS AKBAR U MILD U BIKERS FESTRACK

Optimalkan Potensi Lokal di Bukittinggi

AGAM, HALUAN — Pengcab PSSI Kabupaten Agam mempersiapkan 22 pesepakbola, untuk menghadapi Kejurda Sumbar, Desember 2011, dan Porprov XII Sumbar 2012 di Lima Puluh Kota. Seleksi dilaksanakan Sabtu (8/10), dan Minggu (9/10) di Gelora Rang Agam, Bukik Bunian, Lubuk Basung, Demikian dijelaskan Ketua PSSI Agam, Drs. Aztharmizi saat dihubungi Haluan melalui ponselnya, Jumat (7/10). Seleksi akan dipimpih Pelatih Usman Chan dan didampingi Sekretaris PSSI Agam, Drs. Misran,M.Pd. Dari pesepakbola yang dijaring dalam pelaksaan kejuaraan antar kecamatan, Agustus lalu. Mereka yang lolos seleksi akan ditempa oleh pelatih. Mereka adalah kelahiran 1990, dan pesepakbola yang memiliki prospek bagus. "Kami mencoba semampunya berbuat untuk persepakbolaan daerah. Apa pun hasilnya nanti, itulah kemampuan kami," ujar Aztharmizi. Publik sepakbola Agam memang menunggu "makan tangan" Aztharmizi dan kawan-kawan di PSSI Agam. Mereka berharap prestasi sepakbola daerah bisa terangkat di tangan Aztharmizi dan kawan-kawan. "Kami berharap PSSI Agam mampu berbicara dalam ivent tingkat Sumbar. Tidak seperti selama ini, kalah terus," ujar pesepakbola veteran Agam Syahrul Bahri, alias Kancia (56). (h/msm)

BUKITTINGGI, HALUAN — Serangkaian aksi ekstrim bersepeda motor dari sejumlah bikers akan menghebohkan Bukittinggi, Minggu (9/10) ini.

Tim Dayung Mulai Jalani Latihan JATILUHUR, HALUAN — Tim dayung Indonesia mulai pekan depan berlatih di Cipule, Kabupaten Karawang, Jabar, dimana tempat tersebut merupakan venue untuk lomba dayung SEA Games

2011. " Pekan depan kita sudah menjajal venue dan berlatih di Cipule," ujar Mohamad Suryadi, pelatih canoeing, Sabtu di Pelatnas Jatiluhur, Purwakarta, Jabar. Ia menyebutkan latihan, dan sekaligus ajang pemasanasan itu tidak akan menggunakan venu pertandingan, karena masih dalam pengerjaan. Latihan akan menggunakan venu lainya di kawasan danau Cipule, seperti bekas pelombaan canoeing Asia Tenggara. " Venu untuk perlombaan dayung SEA Games belum selesai," tutur Suryadi. Selain tim canoeing , tim rowing juga bersiap-siap unuk menjajal Cipule. " Kita mulai berlatih di Cipule setelah uji coba di Korea Selatan," ujar Sapril, pelatih rowing Indonesia. Tim rowing, pekan depan bertolak ke Korea Selatan untuk ambil bagian dalam kejuaraan dunia yunior dan senior. Keikut-sertaan dayung Indonesia dalam even tersebut sekaligus sebagai ajang uji coba menjelang SEA Games XXVI/ 2011 itu digelar bulan Nopember. Baik Suryadi maupun Sapril, optimistis dayung Indonesia mengukir prestasi, dan membuktikan ambisi mendominasi perolehan medali dalam perhelatan pesta olahraga seAsia Tenggara itu. Sapril menyebutkan rowing memiliki peluang meraih tiga emas, sekalipun harus bersaing ketat dengan Vietnam dan Myanmar. Pertengahan Oktober, tim dayung Singapura dan Malayasia juga tiba di Indonesia. Dengan demikian, mereka juga akan lebih awal dalam persiapan, dan sekaligus memiliki waktu cukup untuk penyesuaian arena perlombaan.(ant)

net

POTENSI LOKAL — Aksi freestyler seperti ini merupakan salah satu kegiatan yang dihelat Bikers Akbar U Mild U Bikers Festrack 2011 lapangan wirabraja Bukittnggi, Minggu (9/10). Potensi lokal Bukittinggi akan diikutkan panitia dalam kegiatan ini

Maluku Loloskan Lima Petinju ke PON AMBON, HALUAN — Pengurus provinsi (Pengprov) Pertina Maluku menempatkan lima petinju, baik putra maupun putri di final Pra PON di Mataram, Nusa Tenggara Barat pada 9 Oktober 2011. Pelatih Pengprov Pertina Maluku, Teko Lewaherilla, kepada ANTARA, Sabtu, mengatakan, lima petinju tersebut terdiri dari empat putri dan satu putra yang bertekad mengukir prestasi terbaik saat final nanti. Empat putri tersebut adalah Tina Pentury ( 48 Kg), Femy benamen (51 Kg), Maria Ohoiulun (54 Kg) dan Ester kalayukin (60 Kg), sedangkan putra yakni Lodewiek Batlayeri (69 Kg). Maluku pada Pra PON di Mataram menerjunkan 12 petinju terdiri dari delapan putra dan empat putri. Sayangnya di putra hanya menempatkan satu petinju di final, sedangkan dua lainnya yakni Julius Lumoly (56 Kg) dan Panser Patinama (64 Kg) harus tumbang di semi final, Jumat (7/10) malam. Karena itu, menurut Teko,

BERYL COPY CENTRE Grosir & Retail Sales, Service, Spare Part & Rental Mesin dari USA

lima petinju yang lolos ke final siap bertanding agar mengukir prestasi terbaik guna mengharumkan nama Maluku di event tersebut. "Kami telah mengerahkan petinju agar bertanding dengan sportivitas tinggi dan menjunjung motto Pertina 'Satria di Atas dan di Luar Ring' sehingga mencerminkan Maluku memang 'gudang' menelorkan atlet nasional di cabang olahraga keras tersebut," ujarnya. Tinju merupakan salah satu cabang olahraga andalan Maluku untuk meraih medali di PON XVIII, sekaligus mendukung upaya perbaikan peringkat di event nasional tersebut. PON XVII di Kaltim, 5 - 17 Juni 2008, peringkat Maluku di urutan ke-20, naik dibandingkan dengan PON XVI Maluku yang hanya peringakat ke26. Tinju saat itu menyumbangkan tiga medali emas dan satu perunggu. Prestasi itu disumbangkan Welmi Pariama di kelas 54 Kg putri, David Isikiwar ( 69 Kg) putra

dan Lodewiek Batlayeri ( 75 Kg) putra serta satu perunggu oleh Tina Penuri di kelas 46 Kg. Welmi lolos Sekretaris Pengprov Pertina Maluku Brury Nanulaitta mengatakan, Welmi Pariama (57 Kg), telah lolos ke PON XVIII di Riau pada 2012. "Welmi lolos PON XVIII berkat prestasinya yang terpilih mewakili Indonesia untuk berlaga di SEA Games XXVI. Petinju berasal dari Desa Kamariang, Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB) saat Kejuaraan Presiden harus mengakui keunggulan lawannya dari Vietnam sehingga meraih juara III. Dia juga terjaring sebagai peserta Program Indonesia Emas (Prima) yang dibubarkan pada September 2010. "Jadi Welmi yang saat PON XVII lalu berhasil meraih medali emas di kelas 54 kilogram diharapkan menekuni latihan sesuai program pelatih dan bertekad untuk mengharumkan nama Indonesia di SEA Games," kata Brury. (ant)

Aksi Bikers Akbar U Mild U Bikers Festrack 2011 yang akan berlangsung di lapangan Wirabraja itu, selain melibatkan U Mild Bikers, juga melibatkan bikers lokal Menurut Manager Area Marketing PT HM Sampoerna Tbk wilayah Bukittinggi, Joko Sandi Widagdo kota wisata ini menjadi kota ke tujuh dari sembilan kota besar se Indonesia dalam persinggahan U Mild U Bikers Festrack 2011. “Seperti pelaksanaan sebelumnya, kegiatan ini diisi dengan Jambore Bikers, Fun City Rally, Freestyle Exhibition, Bike Modification Contest dan Interactive Zone. Di antara kegiatan itu, pengunjung akan kami hibur oleh aksi panggung band Cokelat, dari Jakarta,”katanya. Untuk pelaksanaan tahun ini, kata Joko, pihaknya akan fokus terhadap komunitas bikers lokal karena U Mild peduli dengan tumbuhnya bibit-bibit baru terutama para bikers lokal. Hal ini diharapkan dapat mem perluas peluang talenta-talenta lokal untuk unjuk gigi karena selama ini banyak kegiatan serupa yang “di serobot” para jawara dari luar. Akibat mbat untuk muncul menunjukkan kemampuannya dan menghambat lahir juara dari daerah setempat. “Kali ini, keterlibatan bikers lokal dengan ekspresi semangat persaudaraan (brotherhood) akan lebih kental di dalam beragam aktivitas U Mild U Bikers Festrack,”katanya. Hadir untuk keenam kalinya, U Mild U Bikers Festrack punya konsep yang unik, yakni dengan mengusung semangat

‘Dukung Bikers Lokal Mu’. Jadi ini merupakan kesempatan mendukung bikers lokal yang berprestasi dalam setiap kegiatan serupa. Pada tahun 2011 ini, U Mild U Bikers Festrack hadir di 10 kota Indonesia, yakni Lhokseumawe (8 Mei), Batam (21-22 Mei), Manado (28-29 Mei), Sukabumi (2 – 3 Juli), Pontianak (26 Juni), Karawang (1–2 Oktober), Bukittinggi (9 Oktober), Samarinda (22-23 Oktober), Pekanbaru (13 November) dan Surabaya (2627 November). Selain U Mild U Bikers Festrack, tahun ini U Mild hadir dengan ragam kegiatan yang lebih segar dan memungkinkan para perokok dewasanya untuk tampil beda di antara komunitas bikers-nya, antara lain U Mild U Bikers Fun Pitstop, U Mild U Bikers Days Out, dan U Mild Limited Edition Pack. Joko mengatakan setiap tahunnya U Mild selalu hadir dengan beragam program yang unik dan fun. Tak lain demi menawarkan kebebasan bagi para perokok dewasa untuk mengeksplorasi hal-hal baru yang ada di sekelilingnya serta berani mencoba sesuatu yang unik dan berbeda. “Semoga penyelenggaraan U Mild U Bikers Festrack di Bukittinggi ini dapat menjadi ajang bagi para bikers lokal untuk tak hanya menikmati rangkaian acara yang ditawarkan tetapi juga unjuk gigi, serta dapat memberikan kesempatan bikers lokal yang berprestasi untuk dapat tampil diajang yang lebih berkelas dan tingkat yang lebih tinggi (nasional),” tutup Joko.(h/jon)

Selamat & Sukses Atas Diraihnya Gelar S2 di Universitas Negeri Padang Kepada

AGUSRIYALDI, MPd Pada Hari Sabtu, 8 Oktober 2011 di Basko Hotel Best Western Premier Tertanda, Ibu Jusni, Dessy. Y & Keluarga Pekanbaru

FAMILY PISCES GROUP Pelatihan Budidaya Lele Jln. Pasir Kandang No 20 Kel. Pasia Nan Tigo Kec. Koto Tangah Kota Padang - Sumbar

Menyediakan Mesin Foto Copy Bermacam Tipe :

MENYEDIAKAN PELATIHAN BUDIDAYA LELE PEMBENIHAN DAN PEMBESARAN

CANON NP 6050 CANON IR 5000 CANON IR 6000 CANON IR 5020 CANON IR 6020 CANON IR 8500 CANON IR 6570 CANON IR 2200 CANON IR 3300

Fasilitas

CANON IR 8500 = Rp.

28 juta BERYL COPY CENTRE

Hubungi : Jl. Veteran No. 50 Padang Telp. (0751) 32666 Jl. Nangka No. 40 Pekanbaru Telp. (0761) 61360 Jl. Sutan Agung No.07 Jambi Telp. (0741) 32495

KENALI DARI DINI,

SUPAYA JANGAN MENYESAL NANTI ! Sphermatorhoe atau Sakit Jirian Merenggut Kenikmatan Hidup Anda. Ejakulasi Prematur, Sperma terlalu cepat keluar, memang salah satu perusak kebahagiaan perkawinan banyak orang. Termasuk juga diantaranya sering mimpi mengeluarkan sperma, onani, kurang ereksi, gairah hidup rendah, pemalas, pelupa, banyak khayal, dsb. Jika masalah itu ada pada anda, keluarga atau mungkin teman Anda mengalaminya, keselamatan hidup lahir dan bathin sedang terancam. Karena, tiap-tiap orang yang dihinggapi problema demikian, kenikmatan dan kelezatan hidupnya di dunia ini telah hilang. Bahkan, bisa tidak mendapat keturunan, sehingga hidupnya terasing dan sepi.

Untuk itu kami siap membantu :

H. MH. HERBALIST Jl. Nipah No. 29 Padang 25118

1966

Dari Pukul 08.00 s/d 11.00 WIB (Siang) dan 15.00 s/d 18.00 (Malam). Hari Minggu & Libur Tetap Buka.

Permintaan keterangan via Surat, lampiran perangko balasan Rp. 5.000,-

- Ruang Pelatihan - Kamar Tidur - Kolam Pelatihan - Sarana dan Prasarana Pelatihan - Sertifikat - Konsumsi

Contact Person : Andi 0811763909 email : andilele.restu@yahoo.co.id

spanduk - baliho - billboard sticker - backdrope branding car - x banner roll up - dll

Menyewakan Bando & Billboard lokasi strategis di Padang, Payakumbuh & Pariaman

Kantor Pusat : Jl. Gajahmada No.40 Gn. Pangilun Padang Telp. (0751) 447825, 40269 Cabang Payakumbuh : Cabang Padang : Jl. Soekarno-Hatta 123 Jl. Andalas 83 Telp. 890 383 Koto Nan Ampek Jl. Belakang Olo 46A (dpn Hotel Jakarta) Telp. 33 222 Telp. 0752 - 796 123


10 R E N D O

MINGGU, 9 OKTOBER 2011 M 11 DZULKAIDAH 1432 H

Garah Si Mantaba

KONSULTASI HUKUM

Angka Cerai Tinggi di Pessel

Diasuh Oleh: Rusdi Zen

Koordinasi Pol PP-Polisi

PERTANYAAN: Bapak konsultan yang kami hormati, saya heran kenapa polisi Padang baru sekarang menyatakan memburu pelaku penari striptis (tari telanjang). Padahal jelas-jelas malam itu diciduk Pol PP. Tak mungkin, polisi tak tahu ada penangkapan saat itu. Sebenarnya menurut hukum bagaimana koordinasi polisi dan Pol PP. Bagaimana tanggapan bapak. Mohon penjelasan secara hukum bagaimana penegakan hukum kasus maksiat seperti itu. (Riswan-Padang) JAWAB: Betul bung Riswan. Koordinasi antara Pol PP dengan Polisi itu yang tidak ada. Menurut hemat saya Pol PP hanya polisi pamong, sementara soal tari telanjang adalah soal kriminalitas yang menjadi ranahnya polisi beneran. Oleh sebab itu mestinya Pol PP yang berkoordinasi dan minta bantuan polisi beneran ketika memergoki adanya pertunjukan tari telanjang. Pol PP tidak usah gengsi pula untuk minta bantuan polisi beneran, karena kewenangan Pol PP sebagai polisi pamong sejatinya memang sangat terbatas.Jika Pol PP tidak minta bantuan polisi beneran, tentu polisi beneran akan pasif saja. Jika Pol PP hendak menyidik pelaku yang telah tertangkap misalnya, lalu kepada siapa diserahkan BAP-nya ? Pol PP tidak punya hubungan koordinasi dengan kejaksaan, dengan demikian kasusnya pasti tikak akan pernah sampai ke pengadilan. ***

Hasil Pemeriksaan Komisi Etik KPK PERTANYAAN: Bapak konsultasi hukum yang terhormat, hasil investigasi yang dilakukan komite etik KPK sudah diumumkan, dan mendapat pro kontra dari berbagai kalangan masyarakat, karena dinilai ada yang melanggar etik ringan, dan sedang. Sementara pihak lain menilai, etik itu itu tidak ada ringan, sedang atau berat. Hanya saja bagi masyarakat awam seperti kami jadi pertanyaan. Apa relevansi atau pengaruhnya putusan itu terhadap penyelidikan pidananya, jika memang ada penyerahan uang kepada pimpinanan KPK atau dugaan-dugaan pidana lainnya. (Sudarna-Padang) JAWAB: Etika (ethics) mirip sekali dengan moral. Bedanya, moral dipakai sebagai pengukur suatu perbuatan. Sedangkan etika dipakai sebagai penguji sistem nilai yang berlaku. Sistem nilai adalah konsepsi abstrak yang tumbuh dan berkembanng dalam masyarakat tertentu tentang apa yang dipandang baik dan apa yang dipandang buruk. Jadi etika dapat dikatakan sebagai prinsip atau aturan berperilaku baik, sedangkan moral sebagai akhlak atau karakter baik. Dengan perkataan lain, etika merupakan konsepsi abstrak yang berlaku berdasarkan pengalaman pada masyarakat tertentu tentang apa yang dianggap baik sehingga diharapkan dan apa yang dianggap buruk, karenanya dicela. Kode etik merupakan petunjuk tentang etika umum dan aturan khusus yang melarang tindakan dan sikap tertentu pada komunitas dan atau profesi tertentu. Saya membagi pelanggaran kode etik menjadi 2 (dua). Pertama, pelanggaran yang bersifat “kasat mata”. Ini sangat mudah membuktikannya. Kedua, pelanggaran yang “kasat rasa”. Ini sulit sekali membuktikannya, bahkan malah tidak bisa dibuktikan. Betul Bung Sudarna, bagi saya tidak ada pelanggaran ringan, sedang atau berat terhadap kode etik, apalagi jika itu menyangkut penerimaan gratifikasi dan suap. Bilamana seorang anggota KPK telah terbukti melanggar kode etik, tidak peduli ringan, sedang atau berat, berkaitan dengan suatu tindak pidana yang dilakukan oleh orang lain, maka pelanggaran kode etik itu sudah merupakan bukti permulaan bahwa anggota KPK yang bersangkutan terlibat, langsung atau tidak langsung dalam kasus tersebut atau telah melakukan penyalahgunaan kekuasan (abuse of power) dengan tujuan setidak-tidaknya meringankan pelaku yang sedang disidik KPK. Namun, kita selalu terbentur pada persoalan klasik, satu pertanyaan yang belum pernah tuntas terjawab. Siapa yang menjadi wasit untuk wasit ?. ***

Salam Perikanan

Diasuh oleh Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Bung Hatta

Kepiting Kaya Nutrisi

“Perda Ompong” PERTANYAAN: Bapak Konsultasi hukum terhormat, berbagai kasus penyakit masyarakat akhir-akhir ini cukup mengkhawatirkan kita. Cuma seingat saya, Sumbar dan sejumlah kabupaten dan kota memiliki Perda Anti Penyakit Masyarakat. Sebenarnya seberapa ampuh Perda itu menanggulangi kasus-kasus yang terjadi, atau memang Perda itu yang “tidak berdaya” mengatasi persoalan-persoalan itu. Mohon penjelasan. (M. Nahar-Padang Panjang) JAWAB: Perda pekat itu “Perda ompong” pak Nahar, lantaran “overlap” dengan hukum pidana Indonesia. Maksud saya aturan hukum untuk itu sudah cukup, tidak perlu lagi Perda. Penegakan hukumnya yang selama ini sangat lemah yang perlu ditingkatkan. Pada sisi lain, menurut saya yang menjadi soal bukan Perda-nya, karena Perda itu bukan mantera abracadabra dan sim sala bim. Persoalan pekat ini berakar dari empat hal yang yang berjalan beriringan. Pertama, kemiskinan dan pengangguran yang terus menerus “dibakar” di atas tungku efek demonstratif gaya hidup akibat keterbukaan informasi, terutama tayangan TV. Banyak yang mencari jalan pintas untuk memperoleh nafkah. Kita belakangan ini sering mendengar, nyari yang haram saja sudah susah, apalagi yang halal. Ini cerminan dari berfikir jalan pintas akibat efek demontratif tadi. Kedua, degradasi moral dan merosotnya pengawasan oleh lingkungan, lantaran masyarakat kita sudah hidup bernafsi-nafsi. Jika guru menghukum murid, maka orang tua murid tidak terima dan marah kepada guru. Jika anak tetangga ditunjuki hal yang benar, orang tuanya akan tersinggung. Ketiga, pemerintah terkesan tidak bertanggungjawab membangun karakter masyarakat. Izin yang “abu-abu” sering dikeluarkan. Izin cafe contohnya. Izin cafe saya sebut “abu-abu” karena semua orang tahu bahwa izin cafe berkecenderungan ke arah pekat, lantaran penyelenggaraan cafe itu umumnya pada malam hari (gelap). Pekat sangat bersahabat dengan kegelapan. Keempat, kita adalah masyarakat yang munafik dan sok suci sehingga tidak melihat judi dan postitusi sebagai fenomena yang sama tuanya dengan usia peradaban manusia. Kita hanya berhenti pada sebutan pekat saja, tanpa mencoba melihat secara arif bahwa lokalisasi dan filterisasi akan mengurangi efek demonstratif dan dampak buruk bagi anggota masyarakat yang baik-baik. Lokalisasi judi di Negara Islam Malaysia di Genting Highland merupakan contoh konkrit tindakan arif dari Kerajaan Malaysia. Mereka yang boleh berjudi di kasino-kasino Genting Hingland hanya pemegang paspor asing dan non-muslim. Tindakan arif ini juga akan mencegah mengalirnya dana keluar negeri (capital outflow). Saya malah curiga jangan-jangan para pejabat kita terima uang dari Malaysia dan Singapura agar tetap melarang judi di Indonesia, supaya dana dari Indonesia terus mengalir ke Malaysia dan Singapura lewat kocek para pejudi dari Indonesia. ***

Sampaikan pertanyaan anda ke email aci_haluan@yahoo.com atau melalui SMS ke nomor 081363885510

Kepiting Portunus

Kepiting Merah

ARA pembaca setia Haluan dan pencinta Rubrik Salam Perikanan, kepiting dikenal memiliki daging yang lembut. Rasa dagingnya yang enak disukai oleh masyarakat luas. Kepiting relatif mudah dijumpai di pasar tradisional atau supermarket.Setelah diolah, lalu disajikan sebagai seafood dalam beragam jenis masakan seperti kepiting goreng tepung, kepiting asam manis, atau cukup diolah menjadi kepiting rebus.Didalam daging kepiting terkandung beragam nutrisi penting bagi kesehatan. Kandungan Nutrisi Kandungan protein kepiting sekitar 22 gr/100 gr. Kandungan asam amino tertinggi adalah glutamate, aspartat, arginin, lysine dan leusin. Semua nutrisi ini sangat baik untuk perkembangan tubuh. Seperti halnya ikan, kepiting juga kaya asam lemak omega-3 yaitu sebesar 407 mg /100 gr. Asam lemak Omega -3 dapat bermanfaat meningkatkan kecerdasan dan menurunkan depresi. Kepiting mengandung vitamin B12 yang tinggi yaitu sekitar 10,4 mcg/100 mg, ini berarti mencukupi kebutuhan harian vitamin B12 sebesar 174%. Selain itu kepiting juga mengandung niacin dan riboflavin dalam jumlah yang cukup untuk menjaga kesehatan. Kandungan mineral yang tertinggi untuk 100 gr kepiting adalah selenium 48 mcg (68% kebutuhan harian), copper 0,7 mg (37% kebutuhan harian) dan zinc 5,5 mg (36% kebutuhan harian). Manfaat Nutrisi Kepiting *Kandungan protein yang tinggi berfungsi sebagai pembentuk enzim, pembentukan

sel organ dan otot, pembentuk hormon, perbaikan sel yang rusak, pengatur metabolisme, dan pembentuk sistem kekebalan tubuh. *Kandungan vitamin B12 diperlukan untuk menghasilkan energi dan pertumbuhan, meningkatkan metabolisme asam amino dan asam lemak, produksi sel darah merah, serta meningkatkan kesehatan syaraf dan kulit. *Asam lemak Omega-3 dalam kepiting berfungsi menurunkan kadar kolesterol jahat dalam darah sehingga mencegah penyakit kardiovaskular (jantung), meningkatkan kekebalan tubuh, meningkatkan fungsi sistem syaraf dan kesehatan mata, dan meningkatkan kecerdasan otak. *Mineral selenium berperan sebagai antioksidan untuk mencegah kerusakan sel dari radikal bebas penyebab kanker dan penyakit jantung. Selenium berperan dalam mencegah kanker dan kerusakan kromosom, meningkatkan daya tahan

P

tubuh dan mencegah peradangan. *Mineral copper berfungsi sebagai komponen enzim redox dalam pembentukan sel darah merah, otot, syaraf, tulang dan otak, serta mencegah penyakit tulang dan syaraf. *Mineral zinc adalah komponen pembentuk enzim-enzim tubuh, sel darah merah, sistem kekebalan tubuh, mencegah pembesaran prostat, dan mencegah kerontokan rambut. Tips Sehat Konsumsi Kepiting

* Hindari mengolah kepiting dengan cara digoreng, karena dapat menurunkan nilai nutrisi dan meningkatkan kandungan lemak yang tidak baik untuk kesehatan. * Kepiting mengandung kolesterol sebesar 76 mg/ 100gr. Karena konsumsi kolesterol per hari yang dianjurkan maksimal sekitar 300 mg, maka kepiting tidak baik jika dikonsumsi berlebihan. Sajikan kepiting dengan porsi sedang untuk mendapatkan semua manfaatnya. ***

Ajukan pertanyaan anda mengenai seluk beluk dunia perikanan dan kelautan kepada pengasuh melalui email laborperikanan@bunghatta.ac.id atau sms ke +6281374610315. Pertanyaan anda akan dijawab oleh para pakar dunia perikanan dan mahasiswa dari Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Bung Hatta, Padang.

Galak-galak Surang sumber: ketawa.com

Cewek Maniak Komputer Bila seorang cewek maniak akan Komputer, maka akan terlihat dengan beberapa pernyataanya seperti berikut: Cowok: “Hai cantik, mau jalan ga?” Cewek: “Apache???” (Apa Sih) Cowok: “Hadiah ultah nanti kamu minta apa?” Cewek: “PHP.” (HP) Cowok: “Say, bangun tidur ngapain? pasti buka HP liat SMS dariku ya?” Cewek: “Gak...buka windows.” Cowok: “Kalung yang kuberi kemaren gimana?” Cewek: “Unix.” Cowok: “Entar malem jalan kemana?” Cewek: “In new window.” Cowok: “Gimana sih cara ngerayu kamu?” Cewek: “Gunakan keyword dan meta tag.” Cowok: “Bahasa Inggrisnya ‘keluar’, apa?” Cewek: “Escape.” Cowok: “Kepala gue pusing nih say, diapain yah?” Cewek: “Format ajah.” Cowok: “Anak muda sekarang pinter-pinter ya, kecil-kecil dah maen internet.” Cewek: “Makanya otak lo di-upgrade sana!” Cowok: “Kok alamatmu susah banget sih, masa pake...” Cewek: “URL.” Cowok: “Bahasa Inggrisnya ‘diam’, apa?” Cewek: “Shutdown.” Cowok: “Rossi kemaren menang karena hujan deras, beruntung sekali yah...”

Cewek: “Harusnya pertandingan itu di-restart ajah.” Cowok: “Kemaren makan apa?” Cewek: “Mouse.” Cowok: “Say, boleh ga gue punya pacar lagi?” Cewek: “Boleh, siap-siap aja gue disconnect!” Mengajari Sopan Santun Kepada Anak Seorang ibu sedang mengajari kedua putranya tentang sopan santun... Ibu : “Kakak, adik... dengar, kalau mama dan papa lagi ngobrol tidak boleh diganggu.” Anak-anak : “Iya maa...” Ibu : “Terus... kalau mama dan papa lagi makan, juga tidak boleh diganggu! Itu tidak baik ya...” Anak-anak : “Iya maa...” Ibu : “Ya sudah, kalau begitu asik main sama kakak dulu di luar... sekarang mama mau makan siang!” Anak-anak : “Iya maa...” Belum beberapa menit berlalu, si kakak masuk ke rumah sambil menangis keras, Kakak : (sambil menarik baju ibunya) “Mama, mama...” Si ibu langsung marah dan kesal padahal baru aja diajarin, Ibu : “Kakak... Tadi kan mama sudah bilang, kalau mama lagi makan jangan diganggu!” Kakak : (sambil menarik baju ibunya lagi) “Mama... Mama...” Ibu : “Tunggu sampai mama selesai makan dulu!” Akhirnya si kakak menunggu dengan sedih sampai ibunya selesai makan, Ibu : “Nah, kakak, sekarang mama sudah selesai makan... Kakak kenapa sampe nangis seperti itu?” Kakak : “Mama... tadi waktu kakak main sama adik di luar, tahu-tahu ade kepeleset dan jatuh di sumur belakang rumah...”

H A H I A I 033 AD D H A R H E R B E B S S TT T T

MENDATAR: 2. Tidak berambut, botak 5. Dikte 6. Kekayaan 9. Kayu arang 10. Perserikatan 11. Perancang bangun 15. Evaluasi Belajar Tahap Akhir 18. Lelaki yang sudah bercerai dengan istrinya 20. Pengkat dalam AL 21. Bermalam 22. Tidak ingat 23. Tera, stempel 24. Penyakit burut 26. Sekelompok orang yang ditunjuk oleh pemerintah 28. Maskapai penerbangan Pakistan 30. Bulan keramat bangsa Indonesia 32. Bakat 35. Mata (Arab) 36. Berjumpa 37. Bentuk terikat hilang 38. Pengampunan oleh Presiden

39. Malu, enggan

MENURUN: 1. Pesan yang harus disampaikan 2. Waktu atau saat yang baik 3. Ikat pinggang Kupon 4. Ampas minyak tanah 7. Halia 8. Bintang padang pasir 12. Rumah took 13. Nama sungai di Myanmar 14. Semangat yang menyala-nyala 16. Kubu pertahanan 17. Nama pegunungan di Eropa 18. Tidak dangkal 19. Batu, tanah yang terbawa air sungai 25. Tempat tinggal kepala Negara 27. Jenis kaos 28. Persatuan ski air kita 29. Gambar peta bumi 30. Nyamuk kecil 31. Alat pembayaran yang sah 33. Amat, sangat 34. Bagian paling atas dari rumah

Kirim jawaban melalui kupon di atas dan dikirim melalui Pos ke Kantor Redaksi harian Haluan, Kompleks Bandara Tabing, Jalan Prof. Hamka, Padang. Tersedia hadiah menarik bagi pemenang.


11

MINGGU, 9 OKTOBER 2011 M 11 DZULKAIDAH 1432 H

Empat Terduga ...........................Sambungan dari Hal.1 pada sembilan bulan lalu dia selalu mengelak bila diminta kartu identitas dengan segala alasan,” katanya. Herdono mengaku sering melihat Yahya membawa perangkat Teknologi Informasi (TI) berupa Center Processor Unit (CPU), hard disk dan sejenisnya menggunakan sepeda motor jenis bebek. “Saat saya tanya, buka servis komputer pak. Dia jawab, tidak, saya baru mau servis. Aktivitas membawa perangkat TI ke rumahnya itu sering saya lihat,” katanya. Dikatakan Herdono, Tia diketahui menggunakan cadar di bagian wajahnya pada tiga bulan terakhir. Sebelumnya, hanya menggunakan jilbab biasa. “Tidak ada aktivitas yang mencurigakan di rumah itu. Pengajian rutin pun tidak ada,” katanya. Dikatakan Herdono, proses penangkapan terhadap terduga teroris bom Cirebon itu dilakukan petugas kurang lebih 30 menit tanpa perlawanan berarti dari para penghuni rumah. Tetangga terduga teroris, Taufik (51), mengaku menyaksikan petugas Densus membawa sejumlah barang yang dikemas menggunakan dua kardus dari dalam rumah tersebut. “Kardus itu berukuran kardus air mineral yang dibawa petugas dari dalam rumah,” katanya. Sementara itu, tetangganya, Erna (35), mengaku jarang berinteraksi dengan keluarga Yahya. Namun Tia diketahui murah senyum kepada siapapun yang berpapasan dengannya di jalan. “Biasanya Tia suka tersenyum saja kalau bepapasan dengan saya atau orang lain, tapi jarang berinteraksi,” ujarnya. Menurut dia, sebagian petugas meminta seluruh warga yang berada di sekitar Tempat Kejadian Perkara (TKP) untuk masuk ke dalam rumah dan mencari tempat aman guna mengantisipasi adanya baku tembak. “Namun tidak sampai ada baku tembak. Penangakapan mereka tanpa perlawanan,” katanya. Dipastikan Tiga Orang Keterangan Herdono dan para tetangga terduga teroris itu dibenarkan oleh Kapolresta Bekasi Kota Kombes Pol Priyo Widyanto. Ia memastikan terduga teroris yang ditangkap Densus 88 di Pondok Cipta Blok E No 167, RT8 RW8, Kelurahan Bintara, Bekasi Barat, Kota Bekasi, berjumlah tiga orang. “Informasi dari tim Densus 88,

jumlah terduga teroris terkait bom Cirebon berjumlah tiga orang. Lakilaki dua dan perempuan satu,” katanya. Priyo belum dapat memastikan apakah di antara mereka terdapat pasangan suami istri meski tinggal dalam satu rumah kontrakan. “Kita tunggu saja informasinya dari Mabes Polri nanti,” katanya. Kapolresta mengaku tidak tahu kapan olah TKP dilaksanakan. “Tindaklanjut dari kami adalah mengamankan barang bukti dari TKP dengan menerjunkan 10 petugas,” katanya. Heru Komaruddin Sebelumnya, Densus 88 juga menangkap seorang lagi terduga teroris kelompok Cirebon, Heru Komarudin alias Haekal alias Udin. Heru ditangkap di Pasar Senen, Jakarta Pusat, Sabtu (8/10) dini hari, sekitar pukul 01.00 WIB. “Sementara masih dalam proses pemeriksaan oleh Detasemen Khusus 88 Antiteror,” kata Kepala Bagian Penerangan Umum Komisaris Besar Polisi Boy Rafli Amar, Sabtu pagi. Mabes Polri pernah mengumumkan lima orang yang paling dicari setelah ledakan bom bunuh diri di Masjid Adz-Zikra, Mapolresta Cirebon, Jawa Barat, 5 April 2011. Ledakan itu dilakukan Muhammad Syarif, yang tewas di lokasi. Lima teman Syarif yang paling dicari, yakni Ahmad Yusefa, Yadi Al Hasan, Beni Asri, Nanang Irawan, dan Heru Komaruddin. Kelompok ini diduga membawa tujuh bom rakitan. Selama lima bulan belum tertangkap, kelompok ini kembali beraksi. Ahmad Yusefa meledakkan bom bunuh diri di Gereje Bethel Injil Sepenuh (GBIS), Kepunton, Solo, Jawa Tengah, 25 September 2011. Yusefa tewas di lokasi, sementara 27 jemaat terluka. Pada 30 September, Densus 88 menangkap Beni Asri Jorong Kasiak, Nagari Koto Sani, Kecamatan X Koto Singkarak, Kabupaten Solok. Kini Heru Komarudin tertangkap. Buronan yang tersisa adalah Yadi dan Nanang. Namun, usai ledakan di Solo, polisi menetapkan dua buronan baru. Seorang di antaranya, Upik Lawanga. Upik diduga terlibat bom Solo maupun Cirebon. Upik dikenal pemain lama dalam kejahatan terorisme di Indo-

nesia. Ia juga masuk dalam daftar pencarian orang kasus bom Poso 1990-an, dan peledakan bom mobil di Hotel JW Marriot dan Ritz Carlton, Jakarta, pada 2009. Sebar Poster DPO Sementara itu, Kepolisian Daerah Jawa Tengah menyebar dan menempelkan 5.000 lembar poster berisi foto serta identitas orang-orang yang masuk daftar pencarian orang (DPO) karena diduga terlibat jaringan terorisme di Indonesia. Penyebaran dan penempelan poster DPO teroris tersebut dilakukan anggota kepolisian di sejumlah tempat strategis di Kota Semarang, Sabtu, seperti pusat perbelanjaan, terminal, stasiun, pelabuhan, bandara, pasar, halte bus, dan pondok pesantren. Wakil Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Jateng AKBP Yudi Suwarso mengatakan, penyebaran poster DPO teroris di seluruh wilayah Polda Jateng ini sesuai instruksi Mabes Polri. “Tujuannya adalah mempersempit ruang gerak pelaku teror sehingga memudahkan penangkapan yang bersangkutan sekaligus bentuk antisipasi teror oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab,” katanya. Ia mengatakan, dengan penyebaran sekaligus penempelan poster DPO teroris ini, masyarakat diharapkan segera melapor ke kantor kepolisian terdekat jika melihat salah seorang yang diduga terlibat jaringan terorisme. “Masyarakat juga dapat menghubungi nomor telepon yang tertera dalam poster DPO teroris,” ujarnya. Di poster yang disebarkan Polda Jateng tersebut terdapat sepuluh foto dan identitasnya yakni Nanang Irawan alias Nang Ndut, Ari Rudi Santoso alias Erwan alias Mustofa, Yadi Al Hasdan alias Vijay, Heru Komarudin, Beni Asri. Heru dan Beni sudah ditangkap. Kemudian, Imam Rasyidi alias Imam Sukanto alias Harun alias Yasir, Cahya alias Ramzan, Umar alias Bujang alias Dede alias Rosi, Santoso alias Santo alias Wardah, dan Taufik Bulaga alias Upik Lawangga. Penempelan poster DPO teroris di salah satu pusat perbelanjaan di kawasan Simpang Lima Semarang sempat membuat beberapa pengunjung untuk melihat dari dekat. (sal/met/ant/dtn)

Marapi Meletus ..........................Sambungan dari Hal.1 bekerja sama dengan relawan SAR dan PMI secara berkesinambungan. Secara rutin Posko Bencana BPBD Tanah Datar memberdayakan sebanyak tiga orang tenaga SAR yang membaur dengan anggota Damkar, dan antisipasi bahaya bencana yang terjadi di wilayah Nagari juga dibantu oleh sejumlah Satgas Bencana yang telah terbentuk pada sebanyak 75 Nagari yang ada di wilayah Luhak nan Tuo ini. Menejer Pusdalops Penanggulangan Bencana Sumbar Ade Edward pada saat penyerahan masker tersebut di ruangan kantor BPBD Tanah Datar Sabtu mengharapkan, agar pasokan masker kali ini dapat

dimanfaatkan oleh warga korban erupsi, terutama para siswa sekolah. Penyerahan masker kepada warga yang bermukim di wilayah yang terkena bahaya erupsi Marapi ini, merupakan upaya awal yang dilakukan dalam mengatasi siraman abu vulkanik, namun yang lebih penting adalah bagaimana warga tersebut mempersiapkan diri dalam mengantisipasi bahaya erupsi yang kapan saja bisa terjadi. Pada kesempatan itu Ade Edwar selaku menejer Pusdalops Penanggulangan Bencana Sumbar memujikan upaya yang telah dilakukan pihak BPBD Tanah Datar dalam mena-

ngani berbagai bencana yang terjadi, terutama erupsi gunung api Marapi. Untuk kelancaran komunikasi dari Posko Penanggulangan Bencana Tanah Datar dengan semua lapisan warga di wilayah nagari dan secara vertikal ke BPBD dan bahkan hingga ke BNPB, dalam waktu dekat akan dipasang seperangkat pesawat HT skala menengah. Tawaran yang dikemukakan oleh pihak BPBD Sumbar tersebut disambut baik oleh para personil BPBD Tanah Datar, dan ke depannya akan membantu tugas-tugas kemanusiaan yang diemban oleh para relawan di daerah ini.( h/emz )

Gudang Spring Bed ....................Sambungan dari Hal.1 madamkan api. “Saat memadamkan api yang telah besar itu, ada salah satu karyawan dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan pertolongan dan saya pun belum tahu namanya. Diduga, karyawan tersebut terlalu banyak menghirup asap hitam,” jelasnya. Kepala Dinas Damkar Kota Padang Budhi Damkar menyebutkan, setelah mendapatkan laporan adanya kebakaran pihaknya langsung mengintruksikan kepada anggotanya untuk memadamkan api ke lokasi tersebut. “Kami menurunkan tujuh unit armada Kota Padang dan ditambah satu unit dari PT Pelindo dengan personil 35 orang untuk memadamkan api,” ujar Budhi. Dijelaskannya, saat memadamkan api pihaknya mengalami kendala, dimana di lokasi kejadian banyak terdapat bahan yang mudah terbakar dan meledak, sehingga petugas berhati-hati untuk memadamkan api tersebut, karena sangat membahayakan bagi petugas dilapangan. Kemudian petugas berhasil menjinakkan api tersebut sekitar dua jam lebih. Akibat kejadian ini Yohannes mengalami kerugian materil sekitar Rp1 miliar. ”Diduga penyebab peristiwa kebakaran tersebut adalah korsleting dari salah satu mesin genset di gudang produksi spring bed,” ungkapnya. Sementara itu Kanit III SPKT Polresta Padang Ipda Agus Rusdi Sukandar mengungkapkan, setelah petugas Damkar berhasil menjinakkan api, maka Tim Indentifikasi Polresta Padang melakukan identifikasi lokasi tersebut. “Hingga saat ini petugas masih

melakukan penyelidikan dan pengembangan lebih lanjut terkait kasus kebakaran ini. Dugaan sementara yaitu korsleting mesin genset,” jelas Rusdi. Peristiwa kebakaran di perusahaan tersebut mejadi tontotan bagi masyarakat dan bagi pengendara jalan yang tengah melintasi kebakaran itu, sehingga arus lalu lintas menjadi macet. Kemudian Petugas Lantas Polresta Padang berusaha mengatur lalu lintas agar tidak terjadinya kemacetan dan tidak mengganggu petugas yang tengah bekerja. Rumah Gadang Ludes Rumah gadang berukir milik Wan di jalan utama Solok-Singkarak Kelurahan VI Suku Kota Solok lebih kurang 200 meter dari Pasar Solok sekitar pukul 15.30 kemarin juga hangus terbakar. Akibatnya, rumah adat itu hanya tinggal puingpuingnya saja. Peristiwa kebakaran di siang bolong itu sempat membuat panik warga yang berada di sekitar rumah itu. Pasalnya, lokasi kebakaran berada pada padat pemukiman dan juga warung-warung yang menjual besin dan minyak tanah. Keterangan yang dihimpun Haluan di lokasi kebakaran menyebutkan, rumah milik orangtua Wan, Hj Nurani (almarhum) itu pada saat kejadian hanya ditunggui Lis menantunya. Pada hari-hari biasa ada 3 orang anak kos di rumah itu, namun karena hari Sabtu, anak kos pulang kampung. Sementara Lis berada di rumah bawah yang juga bertalian dengan rumah gadang. Saat itu, Lis hendak bersiap-siap melaksanaan salat Asyar, tiba-tiba saja ada kepulan asap dari atas rumah

yang sedang kosong itu. Lama kelamaan asap makin tebal, orangorang yang melihat langsung berteriak menyebut ada api dan kebakaraan. Tak ayal, dalam tempo 15 menit masyarakat berhamburan ke luar rumah memberikan pertolongan menjinakkan api. Begitu juga mobil unit kebakaran dari Balaikota Solok yang hanya berjarak 300 meter dari lokasi juga meluncur menyemburkan air. Usaha yang dilakukan masyarakat bersama mobil unit tak mampu menjinakkan api. Api malah makin membesar. Tapi masih untung, api tidak melebar ke rumah yang ada di sampingnya. Beberapa orang pemilik rumah di sekitar kebakaran terpaksa mengeluarkan isi rumahnya untuk diselamatkan, kalau-kalau api tak bisa dikendalikan. “ Kami cemas dan terpaksa mengungsikan isi rumah ke rumah tetangga,” ujar Riki, salah seorang pemilik rumah di sekitar kebakaran. Sementara pemilik rumah hanya bisa meratap dari kejauahan, karena tak satupun barang-barang bisa diselamatkan. Api terus bergelora membakar rumah yang terbuat dari kayu itu, hanya dalam hitungan menit, rumah adat berukir itu sudah jadi abu. Kapolres Kota Solok Lutfi Martadian melalui Kapolsekta Yuswawi yang dikonfirmasi sore kemarin mengatakan, asal api masih dalam penyelidikannnya karena ada 2 versi, pertama dari api kompor dan kedua hubungan pendek. Untuk memastikan dilakukan penyelidikan dulu. Termasuk kerugian belum bisa dihitung. (h/nas/alf)

HARI INI

Pehobi Foto Ujudkan Masuk MURI

PADANG, HALUAN — Para komunitas pehobi foto Sumatera Barat hari ini, Minggu, akan mewujudkan pemecahan rekor Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) yang digelar grup jejaring sosial Facebook Fotografer Indonesia (FI) pada 33 provinsi di Indonesia. “Sumbar masuk dalam salah satu dari 33 provinsi di Indonesia yang menggelar ajang Massive Hunting Nasional Fotografer Indonesia secara serentak pada hari ini Minggu (9/ 10). Untuk Sumatera Barat akan dipusatkan di Padang Panjang dan Padang,” kata Rio Kusuma, salah seorang penanggung jawab untuk wilayah Padang Panjang kepada Haluan (8/10). Untuk Kota Padang Panjang di pusatkan di tiga titik. Sementara untuk Kota Padang difokuskan di Taman Melati dengan latar Museum Nagari Sumatera Barat.

Ro9nny menyebutkan, “Masing-masing prosaat ini sudah 150 peserta vinsi akan memotret yang memastikan ikut budaya khas masingmemburu rekor MURI masing daerah, baik itu berasal dari klub-klub landscape, pakaian adat, pehobi foto di Sumbar kesenian khas daerah seperti The Patiakers, dan hal lain yang kental Rumah Gadang dan khas di setiap proPhotograpy, Payakumbuh vinsi. Shutter, Minangkabau PhoSecara teknis, hasil tography, Rommy G Phofoto dari para fotografer tograph, Mafia Photoitu akan dikirim langgraphy serta pehobi foto sung, kemudian dipilih yang terbaik untuk di- MUSEUM REKOR INDONESIA perorangan. Sementara itu, Ketua ikutsertakan dalam pameran foto yang dilaksanakan di Klub Foto The Patiakers, Daoes Jakarta 11 November 2011,” kata Mbol berharap semoga kegiatan itu Ronny St. Maharajo, salah satu menjadi ajang berkumpulnya para Koordinator Fotografer Indonesia pecinta foto dan menjadi wadah silaturrahim dan bertukar gagasan. (FI) Sumbar. “Walau berbeda komunitas, kita Dijelaskannya, kegiatan itu digagas oleh grup Fotografer Indo- tetap satu karena sama-sama nesia untuk kembali melestarikan mencintai dunia foto,” ujar Daoes Mbol. (h/naz) budaya lewat media foto.

Spanyol Makin ...........................Sambungan dari Hal.1 gol kedua bagi Spanyol dari dekat titik penalti dengan tendangan rendah. “Kami mengawali pertandingan dengan sangat baik, kami berhasil mencetak gol,” kata Del Bosque kepada wartawan usai pertandingan. “Spanyol mencetak gol dengan cepat dan itu mempengaruhi pertandingan sepenuhnya,” tambah rekan sejawatnya dari Ceko Michal Bilek. Kondisi lebih buruk nyaris terjadi pada Ceko, yang tertahan di bagian lapangannya sendiri selama 35 menit pertama. Namun Silva berhasil dibendung oleh pertahanan Ceko dan Xavi mengirim tendangan bebasnya dari jarak 25 meter melampaui mistar gawang. Tim tuan rumah tampil berani menjelang turun minum, namun Michal Kadlec dan Tomas Rosicky gagal mencapai target dan satusatunya penyerang Ceko Milan Baros gagal menerima umpan silang di depan gawang. Pertahanan Ceko Tomas Sivok

gagal menyarangkan sundulan jarak dekat usai turun minum — usaha terakhir tim tuan rumah yang tak bergigi, yang bahkan kehilangan gelandang Tomas Hubschman, diusir dari lapangan karena melakukan pelanggaran terhadap Xabi Alonso. Pemain cadangan Spanyol meciptakan peluang gol pada babak kedua, namun David Villa mengirim bola melewati mistar gawang dan usaha Javi Martinez berhasil dielakkan oleh Ceko dan kemudian usaha jarak jauhnya dibelokkan ke mistar gawang. “Kami mendominasi pertandingan dan kami merasa sangat gembira sepanjang pertandingan,” kata Del Bosque. “Kami datang untuk menang dan hanya untuk melakukan itu. Ceko tidak terlalu menyulitkan dan Spanyol mengendalikan bola lebih sering. Spanyol semata-mata lebih baik malam ini,” tambahnya. Bilek mengakui ia mampu melihat perbedaan besar di antara

kedua tim ketika Spanyol menunjukkan kualitasnya. “Jelas bahwa mereka tidak ingin bermain setengah-setengah, mereka tentu ingin menang, dan mereka menunjukkan kekuatan yang luar biasa,” katanya. Peluang Ceko pada kualifikasi semakin kecil karena mereka tampaknya akan turun ke posisi ketiga pada Sabtu, ketika Skotlandia menghadapi tim yang lebih lemah Liechtenstein. Tempat pada playoff akan ditentukan pada 11 Oktober ketika Skotlandia bertandang ke Spanyol dan Ceko bermain di Lithuania. “Saya mempunyai kepercayaan kepada tim. Saya yakin kami akan menangani pertandingan dengan baik Selasa depan, dan bahwa kami akan berhasil ke playoff,” kata Bilek, sementara Del Bosque berjanji Spanyol akan “bermain melawan Skotlandia seperti yang kami lakukan hari ini.” (ant)

Tak Setuju...................................Sambungan dari Hal.1 berbeda, bukan anak yang mengikuti kemauan orang tua, tetapi orang tua yang mengikuti anak. Saat menikah pun, tidak banyak orang yang datang, termasuk dari keluarga Heru. Menurut Iskandar, Heru Komarudin anak yatim piatu. “Yang datang paman dan temantemannya,” kata Iskandar. Meski sudah menjadi menantunya, namun kesan Iskandar terhadap menantunya tidak berubah. “Meskipun berkenalan dengan anak saya di pengajian, dan sudah menikahi putri saya, tetapi tetap saja wajahnya tidak mencerminkan orang yang rajin salat,” tambah Iskandar. Sebulan setelah menikah, Heru membawa Retno ke kontrakannya di Jl Dukuh Semar. Heru berjualan aksesoris telepon genggam di atas kereta api. Sejak saat itu, Iskandar semakin jarang bertemu dengan Heru. “Kalau dia dicari-cari polisi ya saya dengar. Tapi ya biarlah, kalau dia bersalah ya harus berurusan dengan polisi,” tambah Iskandar. Retno dua minggu lalu mela-

hirkan anak laki-laki, buah cintanya dengan Heru Komarudin. Heru Komarudin dinyatakan DPO oleh Mabes Pollri, karena terlibat jaringan teroris bom bunuh diri di Masjid Adz Dzikro, Mapolres Cirebon Kota 15 April 2011 lalu. Istri Heru Bersedih Beda dengan Iskandar sang mertua Heru. Penangkapan Heru Komaruddin membuat istrinya, Retno sangat bersedih. Tapi dia terlihat pasrah saat ditemui di rumahnya di Kelurahan Kebonbaru, Kecamatan Kejaksan, Kota Cirebon, Jawa Barat “Ya mau apalagi, kan sudah tertangkap. Tidak mungkin kalau saya minta dibebaskan,” kata Retno, yang baru dua minggu melahirkan Usman Azam Abdillah, anak pertamanya dengan Heru Komarudin, Sabtu (8/ 10). “Ya semoga Mas Heru sabar dan kuat,” ujar Retno sambil menitikkan air mata. Retno mengetahui suaminya tertangkap oleh Densus 88 di daerah Pasar Senen Jakarta, melalui pesan singkat telepon genggam dari teman-

nya yang melihat berita televisi. “Kalau sedih ya sedih. Bahkan sejak ditinggal karena menjadi DPO, saya juga sedih. Namanya juga ditinggal suami. Tapi ya sudah tertangkap,” ujar Retno. Retno mengaku tidak menduga jika Heru, pria yang dinikahinya akhir Nopember tahun lalu itu, terlibat jaringan teroris. “Sama M Syarif (pelaku bom bunuh diri masjid Az Azikro Mapolresta Cirebon) juga tidak begitu akrab,” tambah Retno. Kalau dengan Musola? “Jarang ngobrol di rumah kontrakan. Mereka kalau ngobrol serius, pasti di luar rumah,” ujar Retno. Musola adalah kakak ipar Heru Komarudin, yang mengontrak rumah secara berdekatan di Jl Dukuh Semar Harjamukti Kota Cirebon. “Jangankan tahu jaringan teroris, yang memberitahu Heru saat Mapolresta Cirebon dibom juga saya. Dia (Heru) hanya berkomentar ‘Teman saya itu kok berani’,” tutur Retno menirukan suaminya, yang saat itu sedang berjualan aksesoris ponsel di Indramayu. (sal/dtn)

Gubernur Tinjau ........................Sambungan dari Hal.1 yang dikunjunginya agar mengelola bibit tersebut dengan serius. “Pastikan tertanam di lahan-lahan anggota dan masyarakat. Artinya program tersebut harus tepat sasaran,” katanya. Kepada anggota kelompok tani ia juga berharap agar senantiasa menjaga kekompakan sesama anggota, sehingga tercipta kelompok tani yang maju. Kalau sudah maju, maka para petani dan kelompok tani yang sejahtera akan terwujud. Ke depan, pemerintah, baik provinsi maupun kabupaten akan lebih mudah memberikan bantuan, karena melihat hasil

dan keseriusan para anggota kelompok. Irwan Prayitno juga menegaskan, sebenarnya tidak ada orang yang miskin, yang ada hanya orang yang malas. Oleh sebab itu, untuk meningkatkan taraf kehidupan marilah giat bekerja. Sementara itu, Bupati Pasaman, H. Benny Utama memberikan motivasi kepada anggota kelompok tani tersebut untuk selalu giat dalam berusaha dan bekerja. Karena bantuan bibit tersebut akan mampu meningkatkan taraf perekonomian masyarakatnya. Ketua kelompok tani tersebut

Danny Ismaya didampingi Sekretarisnya, Hendra, Bendahara Doni Putra, PL KBR Azazmi Syahrial mengatakan bahwa kelompoknya menerima satu unit KBR dengan lima puluh ribu batang bibit karet dan surian.”Alhamdulilah kelompok kita dipercaya mendapat dan mengelola KBR ini.”. katanya. Danny Ismaya menambahkan bahwa anggota kelompoknya sebanyak 23 orang. Bibit yang sebanyak 50.000 batang ini akan ditanam di lahan milik kelompoknya, dan di lahan masyarakat Nagari Aia Manggih. (h/ndi)

Masih Banyak ............................Sambungan dari Hal.1 bantuan tahap III bisa tepat sasaran. Sementara itu, 344 faskel tersebut akan bekerja lebih intensif lagi melakukan pendataan bagi sebanyak 13 ribu unit rumah yang tersebar pada 104 kelurahan. “Faskel yang bekerja melakukan pendataan tetap dipantau oleh lurah dan camat, serta RT, RW, dan Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM),” katanya. Imbauan yang sama juga diberlakukan pada lurah dan camat, serta RT, RW, Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) agar bisa membantu memantau petugas melakukan pendataan calon penerima bantuan gempa tahap III itu.

Pada kesempatan itu, ia juga meminta penanggungjawab operasional kegiatan (PJOK) Kota Padang agar melakukan pengecekan lebih teliti lagi. “Jika ada hal-hal yang mencurigakan, maka segera ditindaklanjuti sehingga penerima bantuan gempa itu tidak salah sasaran,” katanya. Selain itu, ia juga meminta masyarakat untuk melaporkan secara benar kondisi rumahnya yang rusak akibat diguncang gempa tahun 2009. Sementara masyarakat yang tercatat sebagai calon penerima bantuan tahap III agar diumumkan secara terbuka, di kantor lurah, masjid, mushalla dan tempat- tempat

tertentu lainnya yang bisa diketahui oleh masyarakat. Sebelumnya, Pejabat PJOK Bidang Perumahan Kota Padang, Asnul ZA, mengatakan Pemkot Padang, menargetkan selama tahun 2011 menyelesaikan perbaikan sebanyak 20.758 unit rumah warga yang rusak, akibat diguncang gempa pada 30 September 2009. Total anggaran perbaikan 20.758 unit rumah warga itu, sebesar Rp158,6 miliar lebih dalam anggaran perubahan APBD Kota Padang. Perbaikan rumah warga tahun 2011, akan dibagi dalam dua tahap, yakni tahap I sebanyak 13 ribu unit dan tahap II untuk 7 ribu unit rumah. (h/ted/ant)


12

MINGGU, 9 OKTOBER 2011 M 11 DZULKAIDAH 1432 H

Buah Hati

SOFIA TRIE ANANDA

Akibat Berbohong

Suka Menari

WAJAHNYA imut, kulitnya hitam manis. Balutan jilbab putih yang melilit di wajah manisnya membuatnya semakin manis. Sofia Trie Ananda, gadis mungil kelahiran 28 Desember 2005 ini kerap mengikuti lombalomba apapun yang ada. Menjadi perwakilan sekolah TK Planet Kids, Sofia rajin mengikuti lomba menari, fashion show, dan lomba puisi. “Sofia suka menari,” ujarnya saat ditanya tentang hobinya. Di sekolah, Sofia selalu merasa senang karena memiliki banyak teman dan guru yang baik-baik. Ketika ditanya tentang cita-citanya, dengan sigap ia menjawab ingin jadi dokter. “Biar bisa bantu orang sakit,”ujar anak dari Rudi Harnando ini lagi.(h/dla)

OLEH: M. IVAN ABDULLLAH JOHOR

T

DELA

BELAJAR — Murid Taman Kanak-Kanak (TK) Planet Kids sedang belajar dibimbing dua orang guru.

TK PLANET KIDS PUSAT Profil YANIA ANRIZA

Suka Anak-anak SEMBILAN tahun mengajar Taman KanakKanak, menjadi kegiatan yang begiru menyenangkan bgai Yania Anriza, Wakil Kepala Sekolah TK Planet Kids Pusat. “Latar belakang pendidikan saya memang dari Pendidikan Guru Taman Kanak-Kanak (PGTK). Dari dulu saya memang suka anak-anak. Jadi dengan memilih pendidikan di PGTK sayang rasanya jika tidak diteruskan,” aku Nia. Perempuan muda, cantik dan berkulit putih ini, juga mengaku tidak sulit beradaptasi dengan duni a pendidikan anak. Karena memang menyukai anak-anak. “Sejak menjadi guru TK saya jadi ingin benar-benar mendalami dunia anak-anak,” tuturnya. Meski berbagai suka duka dialaminya, Nia tetap berusaha menghadapi berbagai tingkah polah anak-anak yang dihadapinya. “Tingkah polah anak-anak justru menjadi penyemangat untuk saya untuk terus mndekati mereka. Dengan kesabaran dan pendekatan kepada masing-masing anak, Alhamdulillah semua bisa diatasi,” tutupnya. (h/dla)

AHUN ajaran baru telah tiba. Saatnya para siswa masuk sekolah. Inilah yang ditunggu oleh Nopal, seorang anak yang berumur tujuh tahun dan sudah dari tahun-tahun kemarin ia sangat ingin masuk sekolah. Baru sekarang terwujud keinginannya, karena syarat masuk Sekolah Dasar minmal harus berumur tujuh tahun. Nopal sangat senang bisa masuk sekolah. Setiap pulang dari sekolah, ia selalu bercerita pada ibunya tentang apa saja yang terjadi di sekolah. Setelah beberapa bulan sekolah, cerita Nopal sepulang sekolah makin menarik. Ceritanya diawali dengan, dua hari berturut-turut ia kehilangan pensil. Tentu saja ia selalu di belikan pensil kembali oleh ibunya. Pada suatu hari, ibunya memeriksa tas Nopal ternyata Ibunya menemukan tiga buah pensil. Tentu Ibunya sangat kaget menemukan pensil yang dikatakan Nopal selalu hilang. Ibunya langsung memanggil Nopal. “Nopal…..Nopal…… sini sebentar sayang”. Kata Ibunya. “Iya Bu….” Jawabnya. “Perasaan dua hari kemaren kamu kehilangan pensil dua kali berturut-turut. Kenapa sekarang pensil kamu jadi tiga?”. “ He..he...he.. bercanda kok Bu, biar banyak pensilnya. Sebenarnya ada kok pensil yang kemaren. Kalau diminta langsung sama Ibu... pasti nggak dikasih”.kata Nopal. Ibunya hanya menggeleng-gelengkan kepala melihat kelakuan Nopal. “Nopal besok nggak boleh seperti itu lagi ya.., nanti lidahnya bisa digunting sama malaikat di akhirat nanti. Apa Nopal mau ?”. “Nggak Bu..”. “Kalau ingin sesuatu, bilang saja sama Ibu. Ibu pasti akan berikan tapi harus jujur tidak boleh bohong”. “Iya Bu..” jawab Nopal sambil menundukan kepala. Pada suatu hari Nopal pulang sekolah dengan raut wajah yang sedih. Lalu Ibunya bertanya. “ Ada apa sayang, ada yang jahat sama kamu di sekolah ?”. “Nggak kok Bu. Tadi uang adek diambil sama kakak.” Jawab Nopal dengan wajah yang sangat meyakinkan. “Kok bisa?” “Nggak tahu tuh Bu, kata kakak. Kakak minta uang adek karena haus, padahal uang kakak masih ada tuh Bu..” Mia kakak Nopal memang satu sekolah dengan Nopal, tetapi Mia sudah kelas enam sedangkan Nopal baru masuk kelas satu. Sesampainya Mia dirumah, langsung disambut dengan wajah marah oleh Ibunya. “Mia kenapa kamu ambil uang adek kamu, kalian kan sudah dikasih uang jajan masing-masing”. “Loh siapa yang ngambil, Mia aja nggak ketemu sama Nopal tadi di sekolah. Jadi kapan ngambil uangnya” “Ngaku saja Mia, tidak usah bohong sama Ibu.” “Nggak ada Bu”. “Nggak mungkin anak kecil bohong.” “Alah Ibu selalu saja percaya pada Nopal, anak kecil memang tidak pernah bohong, tapi untuk dengan Nopal tidak. Nopal bisa bohong, Ibu saja yang nggak tahu”. Ibunya langsung teringat oleh kelakuan Nopal kalau Nopal memang pernah bohong tentang ia kehilangan pensilnya dua kali secara berturut-turut. Kali ini Ibunya diam saja, Ibunya hanya mengeleng-gelengkan kepala. Ujian pun telah tiba, dan suatu ketika Nopal meminta dibuatkan sapu lidi oleh Ibunya. “Bu... buatkan adek sapu lidi ya, paling sedikit sapu lidinya seratus buah, dua hari lagi adek kumpulkan”. Ibunya hanya mengiyakan. Karena Nopal sering berbohong Ibunya tidak membuatkan potongan sapu lidi untuknya. Dua hari setelah itu Nopal meminta sapu lidi yang sudah ia bilang sebelum nya. “Bu sudah ada sapu lidinya?” “Benaran memangnya kamu disuruh buat sapu lidi oleh Ibuk Gurumu? . “iya, beneran lah Bu...”, “aduh, sapunya belum ada Ibu buatkan, nanti Ibu buat sapu lidi yang kamu minta itu, nanti bilang saja sama Buk Gurunya besok dikumpulkan sapu lidi itu”. Sesampainya di sekolah hanya Nopal seorang saja yang tidak mengumpulkan sapu lidi yang disuruh oleh Gurunya. Nopal tidak lagi diberikan waktu untuk mengumpulkan sapu lidi itu oleh Ibu Gurunya, karena dua hari lagi adalah hari penyerahan rapor di sekolah. Pada hari penyerahan rapor itu Nopal hanya mendapatkan rangking enam diantara dua puluh delapan murid sekolah dasar CITRA KUSUMO 43. Setelah dilihat isi rapornya oleh Ibunya, ternyata nilai isi keterampilannya hanya mendapatkan nilai lima atau merah gara-gara tidak mengumpulkan sapu lidi yang Ibu Gurunya minta. Nopal dapat hukuman akibat berbohong pada ibunya.

Mendekatkan Anak dengan Iptek dan Lingkungan GADIS cilik berumur enam tahun itu sangat bersemangat. Menggunakan seragama putih-putih lengkap, dengan jilbab mungilnya, berlari mengikuti temantemannya untuk segera berbaris dan mendengarkan kuliah tujuh menit (kultum) dari ustad. Pagi ini sang ustad memberikan ceramah tentang wudhu. “Jadi wudhu itu membuat kita bersih. Tak hanya waktu akan melaksanakan sholat, namun setiap hari sebaiknya kita berwudhu. Mau pergi sekolah juga,” ujar Sofia Trie Ananda, saat ditanya isi kultum pagi itu di sekolah barunya, TK Planet Kids di kawasan Tarandam, Kota Padang. Ya, Al-Islam atau ilmu tentang keislaman memang menjadi

salah satu ‘plus’ yang menjadi program pendidikan di TK ini. “Selain Al Islam. Yaitu ilmu tentang ajaran agama Islam dasar, TK Planet Kids juga memberikan beberapa kegiatan tambahan lainnya seperti berlatih computer, outbond, marching band, dan berenang,” jelas Wakil Kepala Sekolah Planet Kids, Yania Anriza saat berbincang dengan Haluan, Jum’at (7/10). Dalam kegiatan latihan computer, anak-anak yang terdiri dari tiga kelas ini, belajar menggunakan perangkat-perangkat teknologi ini melalui permainan-permainan seperti mencocokkan bayangan, menyusun puzzle. Setiap anak menggunakan satu computer didampingi oleh guru-guru. “Jadi dengan dua kegiatan ini, selain kita mengembangkan IPTEK untuk anak, kita juga harus mengimbanginya dengan pendidikan agama,” tutur Yania.

Sementara dalam kegiatan outbond, dengan bergabung bersama anak-anak dari TK Planet Kids lain, guru-guru mengajak anak-anak untuk mengenal kehidupan di luar sekolah dan keluarga. “Misalnya dengan mengajak anak-anak ke kantor polisi, ke kantor pos, tempat berbelanja dan tempat lainnya. Hal ini bertujuan untuk mengenalkan sang anak dengan dunia luar. Mereka jadi tau kegiatan polisi apa, kegiatan pak pos apa, dan lain-lain, “ jelas Yania lagi. Selain itu, kegiatan berenang yang biasanya dilakukan di kolam renang Teratai di kawasan GOR H. Agus Salim Kota Padang ini bertujuan untuk menjaga kebugaran anak. “Selain berenang menjadi olahraga untuk menjaga kebugaran, anak-anak juga sambil bermain dan refreshing,” katanya lagi. Kini, TK yang telah berdiri sejak tahun 2006 ini telah memiliki empat cabang yaitu di kawasan Koto Tangah, Lubuk Minturun dan Medan. Semuanya berada dibawah nauangan Yayasan Sejahtera Alam. Selain itu, 14 orang gurur yang ada di TK ini, kini menjadi pendamping 30 anak yang terbagi dalam tiga kelas, yaitu A, B1 dan B2. (h/dla)


MINGGU, 9 OKTOBER 2011 M 11 DZULKAIDAH 1432 H

Busana ke Kampus M

au ke kampus? Ehm, tentu busananya tak boleh asal dong. Karena busana juga menunjukkan jati diri seseorang, apalagi untuk kaum mahasiswa yang dikenal sebagai kaum intelektual. Harus pintarpintar dong pilih busana. Nah, kebanyakan mahasiswa, memilih baju kemeja untuk busana ke kampus. Namun demikian, banyak juga kok pilihan model busana yang modis dan tetap pantas untuk di bawa ke kampus. Butik La Fina Fashion di Jl. Jhoni Anwar No.Q5 Ulak Karang Padang misalnya, menyediakan berbagai koleksi busana modis dan cantik untuk ke kampus . Baju kemeja tentu tak ketinggalan pula. Seperti kemeja dengan garis-garis putih dan pink yang digunakan model. Tasnya bisa dipakai warna senada. Sedangkan bawahannya bisa dipakai celana legging atau jeans. Namun selain kemeja, juga ada busana yang lebih girly yang juga bisa menjadi pilihan. Seperti gaun terusan berwarna biru yang digunakan model. Dengan cardigan putih serta hiasan kalung panjang warna putih senada, dijamin penampilan kamu bakal beda dari biasanya. Untuk sendalnya bisa digunakan sandal bertali dengan warna biru atau putih. Gaun terusan putih dengan jaket jeans yang lembut juga bisa menjadi pilihan. Dengan tambahan asesoris gelang, dan sandal tali dengan warna senada, kamu bisa tampil gaya dan cantik ke kampus. Dengan penampilan modis, tentu aktifitas di kampus juga akan menjadi lebih semangat. *** Model : Fadhila Saktia Mahasiswi Universitas Negeri Padang Busana : Koleksi Butik La Fina Fashion Jl. Jhoni Anwar No. Q5 Ulak Karang Padang Fotografer : Deni Prima Narasi : Afrianita

E L O K 13


14 KULTUR

MINGGU, 9 OKTOBER 2011 M 11 DZULKAIDAH 1432 H

ESAI

SAMPAN ZULAIHA

Sehimpun Kisah dari Gagasan yang Menyehari PERCIK

TOMAS TRANSTROMER

Penyair Legendaris dan Kemenangan yang Terduga OLEH MAYA LESTARI GF KAMIS, 6 Oktober 2011 kemarin, penyair besar Swedia Tomas Transtromer memenangkan penghargaan bergengsi Hadiah Nobel bidang sastra. Keberhasilannya ini semakin mengukuhkan namanya sebagai salah satu penyair legendaris Swedia, bahkan mungkin dunia. Para kritikus menyebut Tomas Transtormer sebagai penyair Swedia terbesar abad ini. Puisi-puisinya suram, sangat emosional dan sebagian kritikus menyebutnya too personal. Keemosionalan puisinya bahkan langsung terasa sejak baris pertama. Salah satu puisinya yang berjudul alone dan disebut-sebut kritikus Paul Batchelor sebagai extraordinary poem (puisi yang luar biasa), menggambarkan hal itu. Simak bait pertama puisi tersebut. The approaching traffic had huge light/They shone on me while I pulled at the wheel/in a transparent terror that floated like egg white/The seconds grew – there was space in them –/they grew as big as hospital buildings. Bait pertama ini langsung menggambarkan sebuah kecelakaan mobil yang begitu menekan perasaan. Pembaca langsung diajak masuk ke sebuah peristiwa tragis. Tragedi ini diakhiri tragedi yang lain lagi, sebagaimana tergambar dalam bait terakhir puisi itu. I have been walking for a long time/on the frozen Östergötland fields/I have not seen a single person. Terbaca, bahwa akhirnya, meski selamat dari sebuah kecelakaan, si ‘aku’ menghadapi kenyataan bahwa ia lah satu-satunya yang selamat. Menurut Batchelor puisi ini akan terasa ‘dentangnya’ bila dibaca dalam bahasa Swedia. Sebab banyak frasa-frasa yang susah diterjemahkan ke bahasa Inggris. Memang, menerjemahkan suatu karya tulis, apalagi karya sastra tidak mudah. Sebab sering dihadang ketidaksamaan makna. Kata tertentu dalam sebuah bahasa, meski bisa dicari padanan katanya dalam bahasa lain, makna yang dihasilkan belum tentu sama. Kemenangan Tomas Transtromer ini tidak terlalu mengejutkan orang, terutama masyarakat Eropa yang memang telah mengenal penyair yang karya-karyanya telah diterbitkan dalam 60 bahasa ini. Tomas Transtromer telah memperoleh tempat dalam peta sastra Swedia dan Eropa sejak ia masih berusia 23 tahun. Kumpulan puisi pertamanya, “17 Poems” menjadi perbincangan karena daya emosional yang dimunculkannya. Beberapa puisinya juga menunjukkan kesadaran relijius yang dalam. Hingga saat ini ia telah menerbitkan 15 kumpulan puisi. Beberapa yang telah diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris adalah The Sorrow Gondola (Green Integer, 2010), New Collected Poems (Bloodaxe Books, 2011), The Great Enigma: New Collected Poems (New Directions, 2003), The Half-Finished Heaven (2001), New Collected Poems (1997), For the Living and the Dead (1995), Baltics (1974), Paths (1973) dan Windows and Stones (1972). Penyair Swedia Modern Tomas Transtromer disebut-sebut sebagai pembaharu dalam dunia kepenyairan Swedia. Karya-karyanya cendrung surealis dan frasa puisinya bebas, tak baku. Mungkin dia adalah Chairil Anwarnya Swedia dalam versi berbeda. Gebrakan bahasa yang ia buat dalam puisi-puisinya memberi inspirasi bagi para penyair sesudahnya. Mungkin karena itu pula ia disebut sebagai penyairnya para penyair (Swedia). Tomas Transtromer lahir dari keluarga berpendidikan. Ayahnya seorang jurnalis sementara ibunya guru. Selama Perang Dunia II dia menghabiskan waktunya di Pulau Runmaro. Di masa mudanya ia tertarik pada bidang arkeologi dan ilmu-ilmu alam. Ia juga bercita-cita menjadi seorang petualang. Cita-citanya ini kesampaian setelah kumpulan puisi pertamanya sukses di pasaran. Ia mendapatkan banyak uang dan pergi bertualang ke Yunani dan Turki. Meski suka pada dunia arkeologi, namun saat kuliah di Universitas Stockholm, Transtromer memilih jurusan psikologi. Pada masa kuliah ini pula kumpulan puisi “17 poems” terbit. Setamat kuliah Tomas Transtromer berkelana dan menghasilkan banyak puisi dalam pengelanaan itu. Tomas Transtromer yang separuh badannya lemah akibat stroke ini telah beroleh banyak penghargaan sebelumnya. Diantaranya Neustadt International prize for Literature, the Bonnier Award for Poetry, the Petrarch Prize dan dan Bellman Prize.

Oleh DESI SOMMALIA GUSTINA Pemerhati Sastra menetap di Padang SALAH satu pesan yang paling melekat diingatan saya tentang beberapa buku motivasi yang saya baca adalah disekeliling kita banyak hal yang bisa dijadikan ide tulisan. Tak terkecuali ide menulis cerpen. Tema-tema kecil yang bisa diolah menjadi cerita yang tidak kering kerontang. Cerita yang mungkin bisa dinikmati disetiap masa meski diangkat dari tema-tema sederhana. Tematema yang menyehari yang ditulis tidak dengan bahasa ‘angkasa’ yang tidak hanya bisa dinikmati oleh kalangan tertentu. Cerita-cerita yang dirajut dengan menyajikan kearifan lokal sebagai ruhnya. Namun pertanyaannya adalah, adakah cerita yang berhasil dirangkai sedemikian? Jawabnya sederhana: ada. Kisahnya terhimpun dalam buku kumpulan cerpen Sampan Zulaiha (Perbit Koekoesan, cetakan I, Maret 2011). Di kaver belakang buku Sampan Zulaiha, dalam endorsmentnya, Kurnia Effendi mengatakan bahwa buku kumpulan cerpen Sampan Zulaiha yang ditulis oleh Hasan Al Banna ini merupakan kisahkisah yang menggugah emosi. Hal tersebut dikarenakan berkat keterampilan dan bakat yang dimiliki penulisnya dalam mengolah gagasan sesehari dari tanah asal. Sehingga—masih menurut Kurnia Effendi, kita, penggemar prosa bernilai sastra, tak perlu cemas akan kehilangan jembatan generasi yang mengukuhkan kearifan lokal sebagai eksotisme. Saya sepakat denagan tuturan Kurnia Effendi tersebut, sebab dalam buku ini kita akan mendapati sejumlah cerpen yang bercerita tentang budaya lokal. Seperti yang terdapat pada cerpen Sampan Zulaiha—Sampan Zulaiha merupakan salah satu cerpen dalam buku ini yang kemudian menjadi judul buku kumpulan cerpen ini. Cerpen Sampan Zulaiha bercerita tentang gadis kecil bernama Zulaiha yang memiliki impian agar suatu saat bisa melaut dan berenang di genangan air laut. Sebuah keinginan yang tampak sederhana. Namun ketika gadis berusia dua belas tahun itu mencoba mewujudkan impiannya, ia kemudian mendapati betapa keinginan sederhana itu sangat sulit direngkuh. Zulaiha hanya bisa memendam iri terhadap adiknya, Nurdin. Sebab, meski usianya kurang sepuluh tahun Nurdin enteng saja menggendong

segulung jala dan menjinjing bekal. Maklum, sejak usia tujuh tahun, adik laki-lakinya itu sudah melaut bersama bapaknya. Zulaiha anak sulung. Tapi bukan penghalang bagi bapaknya untuk tidak menyeru Zulaiha: anak pembawa sial! “Sudahlah perempuan, cacat pulak!” Tidak iqamat, tapi umpatan yang menyayat telinga Zulaiha selepas lahir. Bapaknya kepingin anak lakilaki. “Biar bisalah kubawa melaut,” begitu alasannya (halaman 66). Dari sedikit cuplikan dialog di atas tahulah kita bahwa gadis dua belas tahun tersebut, oleh bapaknya, bukan anak yang dirindukan kelahirannya. Zulaiha digambarkan sebagai kepalan baja yang sering dipaksa menelan hardik dan tebasan kaki bapaknya. Berbagai macam sebab musababnya. Sebagai tempat berbagi Zulaiha mengadukan lara yang menderanya pada laut. Mengadu tanpa sedak sendu. Ia songsong geriap laut, ia hirup nafas ombak, lalu rentanglah tangannya, semacam mendekap angin beraroma garam. Mengadukan derita pada laut, mungkin tak lazim bagi sebagian orang. Tapi bagi Zulaiha, laut adalah pengakuan kaki yang tak pernah menendang tangkai hidungnya. Puncak derita yang dirasakannya membuat dadanya kemudian membuncahkan cita-cita: suatu hari nanti, ia akan melaut sendiri! Mesti sendiri! Melalui tokoh bernama Zulaiha tersebut, kita bisa mengambil pelajaran tentang bagaimana seorang anak cacat berupaya mewujudkan mimpi sederhanya. Selain cerita sedih tentang Zulaiha, dalam buku setebal 128 halaman ini, kita kemudian dibawa pada kisah-kisah lain dengan iramanya masingmasing. Seperti pada cerpen yang berjudul Tiurmaida. Cerpen ini bercerita tentang bagaimana kesetiaan seorang istri terhadap suaminya yang tak lagi memiliki kewarasan. Akibatnya, Tiurmaida mengambil alih peran sebagai tulang punggung keluarga. Sebelum berangkat bekerja menjadi pemecah batu, Tiurmaida harus sudah selesai menyuapi Marsius, suaminya. Bahkan selepas subuh Tiurmaida harus memandikan suaminya, membersihkan kotoran Marsius yang basalemak di pisak celana, bahkan bercecer di sebagaian badan. Lalu ia mengganti pakaian Marsius, juga menukar tikar tidurnya. Cerpen Tiurmaida ini nuansa lokal sangat kental terasa.

Pembaca pun mendapatkan pengetahuan tentang adat setempat. Perihal mangidolong misalnya. Meski tak dijelaskan di daerah mana Tiurmaida bermukim, namun ketika membaca cerpen Tiurmaida ini pembaca akan mudah menebak bahwa Tiurmaida berada di tanah Sumatera Utara. Menurut hukum kampungnya, Tiurmaida diperkenankan mangidolong. Berdasarkan isyarat adat, istri pantang meminta cerai. Andai terpaksa, mangidolong adalah satu-satunya jalan agar keinginan istri untuk berpisah dapat terwujud. Biasanya istri lari kerumah orang tua. Dengan begitu, keluarga pihak suami akan mendatangi keluarga pihak istri maka digelarlah mufakat, mengalirlah nasehat-nasehat agar suami istri yang bertikai kembali seangguk sepakat. Namun jika istri menolak, terpaksa pihak suami menyodorkan talak (halaman 81). Namun, Tiurmaida tetap keukeh pada pendiriannya, tidak untuk mangidolong! Tiurmaida tetap setia menghalau setiap amuk yang menyuruk ke tubuh Marsius. Kadang tengah malam Tiurmaida rela beranjak dari tidurnya yang nyenyak demi mendiamkan Marsius yang berteriak-teriak. Keputusan Tiurmaida tidak mangidolong dan memilih mengurus Marsius yang sering menangis sendiri, bicara sendiri dan tertawa sendiri akibat kematian Maramuda, anak semata wayang mereka, mau tak mau memaksa pembaca memahami akan hakekat cinta sejati. Cinta yang tidak hanya hadir kala tawa menyertai, dan tidak hanya tumbuh ketika mengarungi suka cita bersama pasangan. Tiurmaida memperlihatkan bahwa betapa cinta sejati adalah cinta yang tak memandang waktu, dan tidak melihat kondisi. Ia tetap hadir dalam suka dan duka. Ketika tubuh sehat maupun ketika dilanda sakit. Cerpen Tiurmaida ini menyimpan banyak pesan untuk para istri dan/calon istri, tak terkecuali pula untuk para suami serta calon suami. Ketika seseorang berani hidup bersama pasangannya dalam keadaan suka, maka jangan pernah merasa kecut ketika mengarungi hidup berkubang nestapa. Karena sejatinya hidup selalu mengalami pertukaran musim, senang dan susah adalah dua hal yang datang silih berganti. Pesan lainnya yang dapat kita ambil dalam cerpen Tiurmaida ini adalah betapa pentingnya berdiri dengan kaki sendiri, tidak menyandarkan pengharapan pada orang lain.

Pesan itu teristimewa untuk para istri, berguna agar istriistri tidak menjadi istri yang manja, yang tahunya hanya minta uang belanja. Sehingga ketika mendapati suaminya tak mampu lagi bekerja karena sakit misalnya, istri tak mampu melakukan apa-apa. Tokoh Tiurmaida seolah menyeru kepada para istri untuk belajar mandiri, sehingga ketika suatu hari suami tak lagi berdaya member nafkah, istri mampu menyelamatkan perekonomian keluarga. Selain itu, membaca cerpen ini semakin mempertegas akan sebuah ungkapan bahwa tangan di atas jauh lebih baik dari pada tangan di bawah. Sehingga kita tak menjadi manusia yang terbiasa menengadahkan tangan. Pesan serupa terdapat pula pada cerpen lainnya, seperti yang terdapat pada cerpen Kurik. Cerpen ini bercerita tentang bernama Deslima yang menaruh ‘pengharapan’ pada Sapar, calon tamunya yang telah tiba dari Jakarta. Dalam cerpen ini digambarkan dihari terakhir Sapar berada di kampung, Deslima bergegas menyiapkan santapan makan siang untuk Sapar. Sapar adalah anak bungsu Darlen abang tertua Deslima. Dikisahkan, Sapar tinggal di Jakarta sejak menjadi alat negara beberapa tahun yang lalu. Saat terakhir kali Sapar pulang lebaran, Deslima juga mengundang Sapar makan di rumahnya. Seusai makan siang, Deslima menerima

berkah lain: salam temple dari Sapar. Dan, hajatan siang itu pun Deslima berharap mendulang berkah serupa. Bahkan untuk memuluskan niatnya, Deslima terpaksa menyembelih Kurik, ayam kesayangan Giling, anaknya. Deslima yang mendapati Giling mengamuk sembari menyerunyeru Kurik yang disembelih untuk hidangan makan siang menjamu, mencoba membujuk Giling dengan janji akan membelikan dua ekor ayam kurik selepas hari raya. Namun, begitulah, tangan yang ditengadahkan kerap berjodooh dengan kegetiran. Sebab, sampai Sapar berpamitan pulang, Deslima tidak mendapatkan apa-apa selain ungkapan terimakasih. Dan janjinya pada Giling hanya tinggal serongsok mimpi. Selain tiga cerpen tersebut, masih terdapat sejumlah cerpen lainnya yang menarik untuk dibaca, yang juga menghadirkan pesan-pesan moral. Bagi saya, buku kumpulan cerpen Sampan Zulaiha ini tak hanya cantik dengan pilihan kover berupa siput-siput yang ditata sedemikian elok dan membuat penasaran untuk membaca isinya, sehimpun cerpen dalam buku ini pun memiliki cita rasa yang khas. Ia bukan kisah yang mengusung romantisme dan bercengengcengeng, tapi kisah-kisah yang mengusik rasa kemanusiaan kita. Selamat membaca! Padang, 2 Oktober 2011

AURA KABA, NARASI RUPA

Kelisanan Sekunder dan Kaba Dijital (BAGIAN 6 - HABIS) Oleh YASRAF AMIR PILIANG Pengajar Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) ITB

‘KABA’ di dalam pameran ini tidak dimaknai secara semantik dengan makna tunggal, tetapi multiplisitas makna. Ada yang memaknai kaba sebagai cara dan strategi ‘cerita’, di mana sebuah karya benar-benar menyampaikan‘cerita’ (story) tentang aneka peristiwa, objek, subjek, prinsip, tatanan, lembaga, atau kondisi-kondisi realitas yang bersifat eksternal, untuk menyampaikan pesanpesan yang terkandung di dalamnya. Di sini, fungsi ‘konatif’ kaba diarahkan pada representasi sesuatu yang bersifat eksternal, yaitu sesuatu berada di luar diri subjek yang bercerita (enunciator). Tetapi, ada juga yang melihat ‘kaba’ sebagai cara ‘memberi kabar’,

bukan untuk realitas-realitas eksternal, tetapi ‘realitasrealitas’ internal di dalam diri subjek: perasaan, suasana hati, pandangan, opini, hasrat, kehendak, keyakinan. Sehingga, fungsi ‘konatif’ ditujukan ke arah internal, yaitu representasi ruang-ruang di dalam ‘diri’ (self) atau subjek yang kini ‘dihadirkan’ atau ‘dikabarkan’ ke dunia luar, sebagai cara dalam ‘berbagi’ dalam menangkap pesan dan memaknai hidup. Ada pula perbedaan dalam ‘cara bakaba’ yang digunakan. Ada ‘cerita kaba’ yang disampaikan dengan menggunakan pola ‘naratif’, yaitu secara eksplisit menampilkan sekuensi, urut-urutan peristiwa, durasi, plot, tokoh, pesan, dialog visual secara diakronik semacam narasi visual (visual narrative). Di sini, ada upaya menghadirkan ‘waktu’ (melalui urutan, sekuen) dalam gambar atau objek. Ada juga yang menampilkan ‘kaba’ dengan pola narasi yang implisit, yaitu melalui penyampaian cerita secara sinkronik atau rekonstruktif, tanpa ada sekuensi dan ‘waktu’ yang eksplisit, tetapi sekuensi ‘abstrak’, yang hanya

dapat ditangkap melalui logika dan imajinasi pembaca. Dalam hal ini, ada keragaman dalam menyikapi narasi itu sendiri: ada yang menggunakan pola diakronik, yaitu menceritakan sebuah peristiwa berdasarkan urut-urutan waktu yang linear atau sekuensial; ada yang menggunakan pola sinkronik, di mana waktu tidak tampil di dalam gambar, yang tampil hanya objek-objek yang hadir secara simultan di dalam ruang, dan cerita di sini menjadi tidak eksplisit; tetapi ada juga yang menggunakan pola ‘anakronik’ (anachronic), di mana waktu dihadirkan, tetapi tidak berdasarkan urut-urutan linear, tetapi acak. Selain itu, ada pula multiplisitas dalam apa yang ‘dikabarkan’, melalui ‘isi’ (content) kaba itu sendiri. Ada yang menampilkan cerita tentang pengalaman personal (ketakutan, hasrat, semangat, perjalanan, suasana batin); cerita tentang kondisi sosial dan budaya (urban lifestyle, kriminalitas, konsumerisme, budaya populer); cerita tentang dunia benda atau artefak (kloset, cangkir, panah, patung, kipas angin, lampu pijar); cerita tentang alam (malam, kaki bukit, tempat, kode alam); cerita tentang adat (tambo, pepatah, legenda, mitos); cerita

tentang aspek-aspek spiritualitas dan keagamaan (wahyu, ajaran, kitab); cerita tentang kondisi lingkungan atau ekologis, (polusi, kerusakan hutan, kegersangan); cerita tentang budaya massa (televisi, kontes kecantikan); cerita tentang jagad raya dan kosmologi (kompleksitas, chaos, ketakberaturan). Karena beragamnya apa yang dikabarkan atau diceritakan, terdapat pula keragaman pesan-pesan yang ingin disampaikan di dalam pameran ini: ada pesan personal, pesan adat, pesan kaum, pesan sosial, pesan budaya, pesan keagamaan dan pesan kemanusiaan universal. Para seniman dalam pameran Komunitas Seni Sakato memiliki intensitas pengalaman yang berbeda-beda terhadap kaba. Ada seniman yang masih merasakan pengalaman langsung hidup di dalam alam budaya lisan; ada yang hidup di dalam budaya tulisan; ada yang hidup di dalam budaya virtual-digital, dan tidak pernah mengalami kaba sebagai sebuah bentuk kelisanan. Perbedaan pengalaman ini, menimbulkan perbedaan kesadaran dan persepsi tentang kaba, bakaba dan komunikasi itu sendiri. Akan tetapi, ada pula yang masuk agak jauh ke dalam ruang virtual-elektorinik abad infor-

masi (internet, handphone, facebook) yang telah membawa kesadaran ke arah era baru ‘kelisanan sekunder’ (secondary orality) , yang melaluinya ia merangkai ‘kaba digital’. Kelisanan baru ini mempunyai kesamaan dengan yang lama dalam hal mistik komunitasnya, meskipun lebih bersifat virtual community. Kedatangan budaya visual dan abad virtual merupakan satu tantangan bagi perubahan dalam memaknai kaba sebagai sebuah ekspresi budaya lisan Minangkabau. Perubahan pada bentuk kaba ini menjadi isu sensitif karena kaba mengandung banyak sekali pesan dan ajaran-ajaran adat di dalamnya. Akan tetapi, beruntunglah ajaran adat Minangkabau itu sendiri bersifat ‘terbuka’, dalam pengertian membuka ruang bagi perubahan, selama ia tidak merubah ajaran pokoknya. Adat dipakai baru, kain dipakai usang, dapuak-lapuak dikajangi, urang-urang dibarui. Prinsip adat Minangkabau itu tidak berubah dalam ajaran pokoknya, namun akan membuka peluang bagi perbedaan dan variasi dalam penerapannya, sesuai dengan situasi dan kondisi yang dihadapinya. Semangat keterbukaan inilah yang dipertunjukkan oleh para

seniman Komunitas Seni Sakato di dalam karya-karya kaba rupa mereka. Kaba hidup di dalam ruang waktu, yang menciptakan semacam ‘ruang pengalaman’ (a space of experience), pengalaman yang ditransmisikan oleh generasi sebelumnya, menjadi pengalaman masa kini, dan kemudian membuka kemungkinan pengalaman di masa depan. Kaba membentangkan sebuah ruang ‘retrospektif’ (retrospective), yaitu ruang tembus pandang menembus pengalaman masa lalu; tetapi juga ruang ‘prospektif ’ (prospective), berupa kemungkinan pengalaman di masa depan yang tak terhitung banyaknya. Seniman bergerak bolak-balik (to-and-fro) di antara dua dimensi ruang ini, untuk merangkai ‘horizon pengharapan’ (horizon of expectation), yaitu manifestasi pribadi atau komunitas yang ditujukan bagi masa depan: harapan, keinginan, pilihan, keingintahuan (curiosity). Kaba menanti ‘rumah masa depan’, dan ‘rumah-masadepan kaba’ inilah yang tengah dibangun oleh Komunitas Seni Sakato. Interaksi sosial di lapau, surau atau dangau yang dibangun melalui kaba lisan, kini

digantikan oleh karakter ‘ketertanaman’ (embededness) di dalam media telekultur (teleculture), dengan praktik komunikasi, wacana dan penyampaian pesan yang bersifat virtual, dan yang berlangsung sekejap (ephemeral). Di dalam dunia artifisial itu isu tentang memori, kesadaran dan persepsi tercabut dari pengalaman langsung, untuk dirubah menjadi pengalaman berjarak. Memori elektronik memberikan kita jarak kritis (critical distance) dari dunia obyektif, yang tidak lagi dialami langsung. Di dalam dunia virtual ini, orang mungkin tak perlu lagi mengingat, menghapal dan melekatkan cerita-cerita kaba ke dalam pikiran dan memorinya, karena teknologi elektronik-digital mampu mengambilalih fungsi ingatan dan memori manusia. Kaba tercabut dari memori manusia, tetapi kini tertanam di dalam memori komputer. Di dalam alam kekayaan media, informasi, pesan, pengetahuan, konteks dan teknologi abad informasi itulah, para seniman Komunitas Seni Sakato membawa kaba—yang awalnya merupakan dimensi lisan— ke dalam sebuah ‘ruang multidimensi’ (multidimension). (www.indonesiaartsnews.com)


MAMANGAN 15

MINGGU, 9 OKTOBER 2011 M 11 DZULKAEDAH 1432 H

ADAT PERKAWINAN DI MINANGKABAU

Suku Tak Pernah Akan Hilang Oleh H. KAMARDI RAIS DATUK PANJANG SIMULIE Kalau seorang sumando sedang mandi di pencoran, di sungai atau di tepi danau, maka kita akan menjauh dan tak mau sama-sama mandi dengan orang sumando tersebut. Begitu pula sebaliknya. Adat Minangkabau didirikan atas budi dan akhlak yang mulia. Tumanggung membeli padi Dijemur di atas bawak Kalau hidup tidak berbudi Apalah guna badan awak nan kurik kundi nan merah saga nan baik budi nan indah bahasa Dari kecil, setiap anak Minangkabau telah diberi pendidikan budi pekerti. Kalau ingin masuk ke rumah saudara

kita hendaklah mendehem (batuk-batuk) terlebih dahulu sebagai isyarat supaya adik, kakak atau kemenakan perempuan kita mengemasi dirinya, merapikan pakaiannya, mungkin orang sumando sedang istirahat, sedang santai bersama istrinya di atas rumah, dan sebagainya. Upaya untuk menghapus larangan adat kawin se-suku, bukan saja melalui rapat-rapat nagari, tapi juga melalui bukubuku roman di zaman Pujangga Baru yang ditulis oleh para pengarang kelahiran Minangkabau. Larangan itu dianggap sebagai kekangan terhadap masyarakat Minangkabau yang dianggap sudah kuno dan kolot. Padahal, adat Minangkabau itu

PUSAKO

Pandangan Hidup Orang Minangkabau Terhadap Alam Semesta

adat yang bersendikan syarak, syarak bersendi Kitabullah. Noor St. Iskandar, seorang putra Minangkabau, pada tahun 1928 mengarang buku romannya yang terkenal Salah Pilih. Pengarang menjalin ceritanya dengan amat mengasyikkan dengan tokohnya Asri tidak dibolehkan kawin dengan Asnah yang sesuku dengan Asri. Begitu juga Buya Hamka. Di waktu mudanya mengarang roman yang berjudul, Dijemput Mamak (1930) yang membuka wacana tentang masalah itu. Noor St. Iskandar kembali menampilkan Karena Mertua (1938). Kemudian buku roman Hamka (1938) yang membuat orang berurai air mata bila membaca Tenggelamnya Kapal Van Der Wijk, yang ingin mendobrak kebiasaan larangan kawin-mawin dengan orang dari suku bangsa lain. Tokohnya Zainuddin yang ibunya orang Makassar tapi ayah Zainuddin orang Minang. Zainuddin

menjalin hubungan asmara dengan Hayati terkendala oleh larangan adat, “Ke mana anak akan berbako?” Bako adalah keluarga pihak ayah yang terjalin dalam babako-babaki. Walaupun Zainuddin seorang anak pisang orang Minangkabau, ia tetap saja dianggap orang Bugis Makassar. Kemanapun orang Minang pergi atau sudah lama hilang di rantau dilamun zaman atau masa, namun sukunya tak pernah akan hilang. Berbeda dengan suku Jawa, begitu putranya menikah berarti mereka telah membangun sebuah keluarga baru. Orang Minang, biarpun di kawin dengan gadis Irian, tanah Papua, namun ia tetap sebagai anggota kaum dari ibunya. Pada tahun 1912 terbit di Padang sebuah surat kabar Oetoesan Melajoe. Dan satu grup dengan Oetoesan Melajoe terbit pula surat kabar Soenting Melajoe, Akhbar Kaum Perempuan dipimpin oleh Rohana

TUANGAN LIMBAGO

PANDANGAN hidup, ajaran-ajaran (adat dan kebudayaan) orang Minangkabau dinukilkan dalam pepatah, petitih, petuah, mamangan, ibarat, pemeo dsbnya. dengan mengambil bentuk, sifat, kehidupan dari alam.Oleh karena itu, adat dan kebudayaan Minangkabau dibagi dalam empat komponen dasar; 1. Alam 2. Manusia (umum) 3. Masyarakat Minangkabau 4. Individu Minangkabau Alam sebagai basis filsafat 1. Alam Bakarano Bakajadian (bersebab akibat) 2. Ketentuan Alam terhadap manusia 3. Ketentuan Alam terhadap masyarakat 4. Ketentuan Alam terhadap individu Keempat faktor tersebut di atas berada dalam situasi yang dialektis; Saling berhubungan tapi tidak saling mengikat Saling berbenturan tapi tidak saling bertentangan Saling berkelompok tapi tidak saling melebur Saling bertentangan tapi tidak saling menghancurkan Ketentuan-ketentuan alam terhadap adat /Perinsip adat Adat nan babuhua sintak (tidak dapat berubah, mutlak. Seperti hukum-hukum alam) Adat nan babuhua mati (dapat berubah sepanjang waktu, diubah menurut kesepakatan) Ukuran dan nilai adat : Adalah cupak nan duo yaitu ; Cupak usali ; dianjak layua, dibubuik mati Cupak buatan ; gantang nan papek, bungka nan piawai, bajanjang naiak batanggo turun, baukua bajangko. Adat tumbuh dari kebiasaan-kebiasaan, kemudian diikrarkan (dibakukan) menjadi norma-norma dan hukum. Inilah yang disebut Adat Istiadat. Setiap nagari mempunyai adat istiadat sendiri-sendiri (adat salingka nagari). Peringkat adat yang dipakai orang Minangkabau adalah sebagai berikut; 1. Adat Istiadat adalah adat babuhue sintak seperti pada pakaian, uang jemputan dllnya. 2. Adat NanTeradat Adat Istiadat jika sudah menjadi kebiasaan turun temurun akan menjadi Adat Nan Teradat. Seperti; penerapan sistem matrilineal untuk setiap orang.Minangkabau. 3. Adat Nan Diadatkan Apabila Adat Nan Teradat sudah menjadi kebiasan turun temurun maka akan menjadi Adat nan Diadatkan. Misalnya, mengenai pewarisan, masalah pusako tinggi dan pusako randah, peranan ninik mamak dan penghulu. 4. Adat Nan Sabana Adat Adat nan sabana adat adalah adat babuhue mati, merupakan ketentuan-ketentuan alam semesta, hukum-hukum alam yang kekal.Adat air membasahi, adat api menghanguskan.Hukum-hukum inilah yang tidak akan berubah. Karenanya dikatakan di dalam adat; dikatakan ; Dianjak layua, dibubuik mati. Indak lakang dek paneh, indak lapuak dek ujan***.

AWALAN ta sebuah penekanan dalam ucapan yang lazim terjadi di masyarakat Minangkabau untuk memberi gambaran pada seseorang yang memiliki sikap keberpihakan secara berlebihan terhadap sesuatu hal (patuh). Awalan ta menjadi tanda untuk ungkapan yang menyatakan sifat-sifat di luar batas tersebut seperti, taamak,

taapak, tabini, tainduak dan lain sebagainya. Biasanya Ungkapan ini sering muncul dalam berbagai kasus hubungan sosial kerumahtanggaan atau dalam sebuah ikatan perkawinan, sebagai contoh, ungkapan tainduak bagi orang yang suka menuruti kehendak ibunya saja, tidak peduli dengan yang lain diluar kehendak ibunya. Begitu juga halnya dengan sifat taabak, taamak maupun tabini. Awalan ta dalam hal ini berfungsi sebagi penegas untuk menyatakan sebuah sifat yang keterlaluan dalam sebuah hubungan batin antar kerabat dekat. Gambaran ini juga ditujukan untuk orang-orang yang mempunyai sikap lemah tidak punya pendirian, tidak tegas dalam berbagai kebijakan. Lemahnya kepribadian yang dimiliki sehingga dengan

TOKO CERMIN

MENERIMA PESANAN : BERBAGAI UKURAN KACA ETALASE ROLLING DOOR TANGGA ALUMINIUM FOLDING GATE RAK PIRING KUSEN ALUMINIUM Hubungi :

Jl. A Yani No. 113 Ketaping - Ps. Ibuh Payakumbuh

FERRY - ASTRA

PIN BB : 32E4252D

Iklan Baris Rp. 20.000,- / terbit

PUSAT GIPSUM

Sekarang paket air bersih ada pilihan

Rangka Metal, Aksesoris, Lis Profil Gipsum Melayani Siap Pasang dalam dan luar kota

Rp.9 Jt

Rp.6 Jt

Syarat ketentuan berlaku

AYO BURUAN!!!

Kalau bisa pakai PVC, Ngapain pakai besi Atau Rp. 1,5 Jt per batang (Pipa Gyp)

Hub : CV. BUDDY SUMUR BOR Komp. Gando Permata Cendana Mata Air Blok F No. 04 Padang (Depan Lapangan Voly) Gando Permata Telp. (0751) 765601 HP. (0751) 8212111, HP. 081266015111

gunjingan masyarakat datang mendera. Lebih miris lagi bila sikap tabini ini dimiliki oleh para pejabat publik, seperti camat, bupati, gubernur ataupun presiden. Sudah tentu kemauan bini akan jadi dominan dalam setiap pengambilan putusanputusan. Saran dan masukan dari istri lebih didengarkan dari pada saran bawahan, staf maupun asisten ahli dilingkungan kerjanya. Pada dasarnya para istri tidak dilarang berpendapat atau memberi saran pada suami, malahan diharuskan. Jika sumbang saran yang disampaikan tersebut tepat sasaran dan tidak ada kepentingan pribadi sang istri didalamnya. Akan tetapi yang sering terjadi, para bini justru lebih dominan dan intervensi

dalam setiap pengambilan putusan. Padahal para bini ini entah mengerti entah tidak dengan prioritas dan masalah yang dihadapi, mereka merasa hebat hanya karena terbawa arus karir suami. Naifnya para bini pejabat sering dimanfaatkan juga oleh para pemburu kekuasaan dan pengejar proyek di pemerintahan tanpa mereka sadari. Sebuah kenyataan yang terjadi saat ini, jika ingin dekat dengan penguasa dekati istrinya. jika hanya melalui staf atau para asistennya saja jangan harap akan berhasil. Andaikan hal ini benarbenar terjadi, dapat dibayangkan apa yang akan dialami masyarakat. Merujuk pada sejarah, memang banyak para istri yang sukses mendukung karir suami, tapi entah di negeri kita tercinta ini. Wallahualambisawab.

= TANPA OPERASI = Mengobati Berbagai Penyakit Mata - Katarak - Min/Plus - Glukoma - Mata Merah - Berair - Berlemak - Silinder - Dll

Mengobati keluhan khusus Pria - Lemah Syahwat - Impotensi - Ejakulasi Dini - Kurang Gairah - Sperma Encer - Diabetes - Tidak punya keturunan - Ambeien - Asam Urat - Reumatik, Dll

anda tidak perlu cemas atau khawatir dengan ramuan tradisional india tanpa efek samping cukup 1 atau 2 kali pengobatan insyallah anda akan sembuh secara alamiah. kami berikan garansi

Jl. A. Yani No. 134 Bukittinggi (dibawah jembatan Limpapeh) Hp. 081266469636 HARI LIBUR TETAP BUKA

Buka Jam : 08.00 - 20.00

Izin Depkes 11/DKK-yankes/stpt/11/2008

Pasang Iklan Anda disini ... KOMPLEK BANDARA TABING, JL. HAMKA PADANG Telp. (0751) 4488700 - 703, Fax. (0751) 4488704 Email Divisi Iklan : iklan_haluan@yahoo.com

DP 18.803.000 ANGS 3.768.000 DP 20.831.000 ANGS 4.186.000 DP 22.328.000 ANGS 4.503.000 DP 25.539.000 ANGS 3.499.000 DP 28.342.000 ANGS 3.887.000 DP 30.405.000 ANGS 4.180.000

ALJUFRI Auto 2000

081374991979 / 0751 7855179

791

= KOMPUTER

= PROPERTI

= OTOMOTIF

= ELEKTRONIK

= ALAT KOMUNIKASI

Pasang Iklan Anda disini ...

= FASHION

KOMPLEK BANDARA TABING, JL. HAMKA PADANG Telp. (0751) 4488700 - 703, Fax. (0751) 4488704 Email Divisi Iklan : iklan_haluan@yahoo.com

= BIRO JASA = RUPA RUPA

FVZ 285PS

= INFO BISNIS

CV. BUDDY SUMUR BOR Rp.13 Jt

ARTIKEL merupakan bagian dari tulisan yang dimuat pada buku “Mesin Ketik Tua (Paparan, Ulasan, dan Komentar Wartawan Tua) karya H. Kamardi Rais Datuk Panjang Simulie yang diterbitkan Pusat Pengkajian Islam dan Minangkabau (PPIM) pada 2005 yang dieditori Nasrul Azwar. Tulisan-tulisan yang dihadirkan, masih aktual dan relevan dengan kondisi kekinian. H. Kamardi Rais Datuk Panjang Simulie lahir di Payakumbuh 12 Maret 1933 meninggal di RS Selasih Padang, Sabtu, 25 Oktober 2008, pukul 22.20 WIB setelah menjalani perawatan karena berbagai penyakit yang diderita. Pada akhirnya hayatnya ia masih mengemban sebagai Pucuk Pimpinan LKAAM Sumatera Barat.

PAKET TOYOTA AVANZA E AVANZA G AVANZA S AVANZA E AVANZA G AVANZA S

Rp. 7.728.000 Rp. 9.928.000 RP. 14.800.000 Rp. 8.137.000 Rp. 7.838.000 Rp. 8.358.000 Rp. 17.079.500

082173140240 / 0751 - 9846138

Smart

Supaya dua pantun seiring: Gulai talas sayur kentang Masakan anak Kuala Nyiur Adik emas hamba loyang Dapatkah kita campur baur?

PUSAT PENGOBATAN TRADISIONAL INDIA MATA DAN KHUSUS PRIA MELAYANI PRIA DAN WANITA

Otomotif

Smart

ASTRA INTERNASIONAL-DAIHATSU "SEPTEMBER CERIA" DP DP DP DP DP DP DP

mudah ditelan serta diintervensi oleh orang terdekatnya, katakanlah oleh istri, ibu, bapak, mamak, saudara, atasan dan lain sebagainya. Tabini, sebutan ini jamak digunakan bagi para pemuja istri, atau kelompok suami takut istri. Para pemuja istri punya kecenderungan mau mendengarkan perkataan dan pengaduan dari istrinya semata, dalam hal ini kadangkala tidak perlu pertimbangan apakah benar atau salah persoalan yang disampaikan. Semua perkataan dari bini diaminkan begitu saja, segala permintaannya dikabulkan. Orang dengan karakter begini cenderung memperturutkan berbagai keinginan dan hawa sang istri, dampak dan akibat dari sikap tersebut tidak dipedulikannya walaupun cemooh dan berbagai

Hubungi :

Rp. 20.000,- / terbit

Hub :

Petang Kamis malam Jumat Pasang lilin diujung lidi Tepuk bantal panggil semangat Semoga bertemu dalam mimpi

Wartawati kedua sesudah Rohana Koedoes adalah Saadah Alim yang mendapat serangan sengit dari wartawan Datuk Sutan Maharajo gara-gara wartawati Saadah Alim menggunakan kata “merdeka” di dalam tulisannya. Padahal yang dimaksud Saadah Alim adalah agar kaum perempuan (gadisgadis) punya kebebasan untuk mengembangkan dirinya. (BERSAMBUNG)

Tabini, Taamak, Taapak, dan Tainduak

TK TIARA KACA

Iklan Baris

Xenia Li Xenia Xi All New Sirion Granmax PU Granmax MB Luxio Terios

surat-surat cinta. Dengarlah sebuah pantun di bawah ini.

Oleh: SYUHENDRI DT. SIRI MARAJO

Diasuh oleh PUTI RENO RAUDHA THAIB Ketua Umum Bundo Kanduang Sumatera Barat

MILIKI SEGERA MOBIL DAIHATSU ANDA

Koedoes, dari Koto Gadang, Bukittinggi. Rohana Koedoes adalah kakak satu ayah dari Sjahrir, mantan Perdana Menteri Republik Indonesia dan pahlawan Nasional. Mahjoeddin Dt. Sutan Maharajo melalui media yang beliau pimpin berpolemik dengan seorang wartawati, Saadah Alim, dalam surat kabarnya Soeara Perempuan yang terbit tahun 1917 di Padang. Yang diperbincangkan adalah tentang kaum perempuan Minangkabau agar keluar dari kekangan adat, misalnya dalam bercintaan harus punya perantara, tak boleh berkhalwat antara bujang dan gadis (berduaan saja). Maksud kekangan adat atau sikap orang-orang tua Minangkabau seperti itu agar bara api asmara anak muda itu jangan sampai membakar. Artinya jangan melewati batas yang berakibat bisa jatuh ke jurang dosa menurut agama. Cara melepaskan rindu dalam percintaan dulu hanya melalui

Anda ingin memperoleh BBM Industri Pertamina Non Subsidi secara mudah? Kami siap melayani anda dalam penjualan BBM eceran. BBM anda kami antarkan ke lokasi dimanapun di Sumatera Barat. Hubungi

Produksi, Distributor, Papan Gipsum Jl. Andalas No.7 ptk 1 Simp. Haru Padang Telp. (0751) 38573 / 38555 Jl. By Pass Baru Km.9,5 No.2 Padang Telp. (0751) 495411 / 495412 Jl. By Pass Baru Km.11 Balai Baru Padang Telp. (0751) 497403 / 497406

DIJUAL CEPAT BU

Minibus Mitsubishi Desember 2008, warna merah, body original, sangat terawat, mulus (istimewa). Hubungi : Joni 08128105762 atau Edo 07517898562

Star

Dent

Removal

Mengembalikan Penyok (Pentok) Tanpa Proses Pengecatan dlm Waktu Singkat Mobil Anda Akan Kembali Mulus HANYA

15 MENIT SAJA

Joko (Jo) 0821 7457 1144 Jl. Ujung GurunNo. 147 Padang

DIJUAL SEGERA Rumah LT 150m2, LB 120m2, dengan 3 KT 2Km, R.Tamu, R.Keluarga, Garage, Gudang d i Komp. Cendana Parak Kopi Blok A/6 Padang. Hub: Rasitam 081363403172. 2 Bidang tanah 600m2 dan 400m2 harga 550rb/m2 di Komp. Unand Kel.Binuang Parak Karakah. SHM Hub: Ismail 07519842020 atau 082170335151.

Menerima : Salon Mobil Interior Eksterior Menghilangkan Baret Baret Halus CP : Remon : 081374962345, (0751) 9815553 Jl. Ujung Gurun No. 147

DIKONTRAKAN RUMAH Jl. Gajah Mada Gunung Tandikat No.2 Seberang jalan RS. Ibnu Sina, lengkap dengan perabot rumah tangga, cocok untuk rumah dinas, fasilitas : kamar 3, air PDAM, listrik 2200 Watt, garasi. Tanpa perantara, berminat hubungi : (0751) 7051362, 081365319990.

PT. Sinar Transtiga Utama Jl. Thamrin No. 48 Telp : 0751 - 20070 Syafirdos : 0819 7755 8282

KEHILANGAN

STNK BA.2780.OW An. Ni Ketut Dewi Hanawat i. Hilang di sekitar Bukit Gombak Batusangkar. Bagi yang menemukan harap lapor ke pos polisi terdekat.

JADIKAN KAMI RUANG PROMOSI YANG TEPAT UNTUK USAHA ANDA karena kami adalah SAHABAT anda ... Hubungi kami di : KOMP. BANDARA TABING, JL. HAMKA PADANG. TELP. (0751) 4488700 - 3, FAX. (0751) 4488704 email : iklan_haluan@yahoo.com

GRAND TOURING


16 SENI PUISI RENTI SUSANTI

MINGGU, 9 OKTOBER 2011 M 11 DZULKAIDAH 1432 H

CERPEN

Di Matamu Di kelopak matamu terjuntai airmata Seperti menyiratkan kata-kata pada kalimat Yang tak sempat di ucapkan hati kepada bibir Di sudut matamu yang gersang Tertulis isyarat yang kumaknai sebagai Jantung Padang, 16 September, 2011

Lelaki yang Berjalan Keluar Lukisan Kau adalah kertas hitam Punya seonggok daging Yang ternoda dan penuh bercak darah Dari rimba yang terbuang Di jalan yang tak berujung Hingga pohon berduri Kelak puisi menapakimu sampai mati. Padang, 16 September, 2011

Mata Dukun Di sudut mangkuk Kemenyan memerahkan aroma Asap menusuk Mata lelaki Bulu perindu menggeletar Memutihkan sehelai rambut perawan Padang, 24 Setember, 2011

Angkuh Itu batu tak lagi lunak Bagai bayang yang menghilang Tersiram gelombang hari kemarin Dari pasang surut sungai Ia tersapu menjadi satu Tak ada lagi air menyentuh Angin bertiup, matahari yang menyinari Permukaan batu itu Ia sendiri Terasing pada jiwa yang berpaling

Senandung Di sudut matamu kulihat lirik sedih Bergantian menyuarakan isi hati Dari dirimu yang rapuh Seperti halilintar kau berkata “Mungkin namaku telah mati Terkubur di dalam bait-bait puisi” Jiwamu getir, hati pun menangis Pada kata-kata yang berubah menjadi api Hingga membakar habis dirimu Tak bersisa

Malam Perhelatan Hujan menyuburkan serai Di kepalanya yang belukar Sajak Sepotong Kuku Aku seperti kuku Memiliki cinta seujung kuku Yang takkan habis oleh sekuku waktu

Parasit Langit peluh bercucuran dari mata langit menghapus jejak pekerja siang tadi melumat parasit, membendung tragedi dalam warna kegelapan

Ilalang langit mari menari membuat rinai pada bumi yang lamban memintal air dari matamu yang menghitam mari jatuh ke tanah sumatera agar kau tahu, sejuk air dan dingin udara dari tangismu langit, hitam awan dari pandangan mata bumi adalah badai yang tengah bersiap untuk menjadikan tanah basah doa darinya yang terpejam “semoga tak ada badai dari hujan yang kau bawa” langit, jangan lupakan doa suci dari bumi yang merajam kukatakan, karena kau adalah serangkaian yang tak punya pendirian

Lumut Putih dinding-dindingmu bercahaya menyiratkan bahasa keheningan kehangatan pada angin yang menari-nari ada pesona di setiap tubuhmu yang merapat ada lantunan melodi sepi dalam nyanyian cacing tanah yang seakan berbisik pada langit “jauhkan parasit hijau dari tubuhku!”

Tentang Renti Susanti LAHIR di Bengkulu 02 Desember 1991. Sedang berkuliah di Jurusan Sastra Indonesia, Fakultas Sastra, Universitas Andalas, Padang. Bergiat di (LPK) Labor Penulisan Kreatif.

Cerpen ZELFENI WIMRA

A

PABILA langit dibalut mendung dan halilintar menyambar, mereka akan mengerang menahan sakit. Tetapi, tidak semua telinga mampu mendengarnya. Tidak semua mata bisa melihatnya. Tidak semua telinga bisa mendengarnya. Hanya mata dan telinga pilihan akan bisa melihat dan mendengar, bahwa sumber suara erangan kesakitan itu berasal dari mulut Harut dan Marut. Mereka tak punya daya lagi untuk menganjak badan mencari tempat berteduh dari hujan. Apabila halilintar menyambar, mencambuk punggung mereka, gelegar halilintar dan pekik mereka bersatu, bergemuruh membelah angkasa. Sudah sangat lama mereka berada di situ. Sejak hukuman mereka dijatuhkan hingga usia bumi berakhir. Mereka digantung antara langit dan bumi dengan kaki terikat ke atas dan posisi kepala ke bawah. Itulah hukuman yang harus mereka jalani. Sungguh tidak terperikan siksaannya. Kalau cuaca panas, tubuh mereka seperti menggelegak. Rasa haus dan lapar alangkepalang. Jika hari hujan, mereka menggigil menahan dingin. Begitulah seterusnya hingga kiamat tiba. Pada mulanya, hanya perdebatan biasa. Ketika itu, para malaikat sering berkumpul memperbincangkan perangai manusia yang sering melampaui batas. Guru kami menyebut ini dengan kisah Isra’iliyat. Cerita berbumbu khayal yang dikembangkan oleh suatu kaum yang menganggap diri mereka merupakan jelmaan keluarga Tuhan di bumi. Kisah yang tidak dapat disalahkan semuanya serta tidak pula dapat dibenarkan semuanya. Perbincangan malaikat itu menghasilkan keputusan memilih dua orang di antara malaikat untuk menghadap Tuhan, mengajukan permohonan untuk diturunkan ke bumi. Harut dan Marut terpilih menjadi wakil para malaikat. Beginilah kira-kira permohonan Harut dan Marut: “Setelah sering memperbincangkan keprihatinan mengenai ulah manusia di bumi yang tidak lagi menjadikan aturan-aturanMu sebagai pedoman hidup, kami berdua diutus untuk menyampaikan beberapa hal. Kiranya

Israiliyat

Engkau berkenan mendengarnya,” Harut memulai. “Beri kami tubuh layaknya manusia, Tuhan. Kami ingin memberikan contoh menjadi manusia yang baik. Kami sudah lama menanggung heran, mengapa manusia tidak pernah sepenuhnya sadar pada kelebihan yang Engkau anugerahkan pada mereka,” Marut melanjutkan. “Mengapa manusia sukar sekali memahami anjuran-Mu, bahwa keindahan hidup itu terletak pada kemampuan menahan kehendak. Kemuliaan bertengger di ujung daya mengendalikan keinginan. “Engkau larang mereka mencuri. Syukuri saja apa yang sudah dimiliki dan segala yang telah diraih sebagai hasil usaha sendiri. Jika ingin lebih, lebihkan pula usahanya. Jangan rampas hak milik orang lain. Manusia-manusia itu justru menumpuk kekayaan dari harta orang lain. “Engkau larang mereka membunuh. Menghilangkan nyawa itu bukan urusan mereka. Sebab nyawa itu ditiupkan dari rohmu. Menitip dan mengambilnya kembali adalah urusan-Mu. Tapi, selalu tapi. Jika bukan menghilangkan nyawa orang lain, di antara mereka juga ada yang menghilangkan nyawa sendiri. “Engkau cegah mereka mendua. Sebab pencipta hanya engkau seorang. Mereka malah menuhankan pikiran mereka sendiri. “Engkau perintahkan untuk tidak berzina. Keturunan diproses atas kehendak-Mu. Seorang yang lahir harus melewati aturan agar kehidupan juga teratur. Cikal-bakal keturunan yang berasal dari sari pati tanah itu tidak boleh ditumpahkan di sembarang tempat. Dan rahim yang ibarat sawah-ladang itu tidak baik ditanami dengan sembarang bibit. Apa yang terjadi? Secara diam-diam atau terang-terangan mereka mengumbar syahwat. Bergonta-ganti pasangan. Mereka salah gunakan ilmu menunda kehamilan untuk keperluan memuaskan nafsu birahi. “Kami tidak sampai hati. Sejak Adam dan Hawa dilemparkan ke bumi, kami sudah menanggung iba ini. Bumi akan diramaikan oleh makhluk berakal-nafsu yang tidak pandai menahan kehendak hati. Padahal, Engkau telah peringatkan kami, bahwa mereka adalah makhluk

paripurna. Kami sungguh heran, Tuhan. Mengapa masalah yang paling sering menghancurkan manusia sesungguhnya sepele saja: bagaimana menahan hati! “Obatilah keheranan kami ini. Berilah kami badan seperti manusia. Beri pula kami akal dan nafsu. Biarkan kami hidup di bumi guna memberikan teladan yang baik kepada manusia-manusia itu. Turunkan kami ke bumi!” Harut dan Marut yakin, Tuhan Maha Mengetahui desir jiwa mereka, yang paling halus sekalipun. Di bumilah tempat yang tepat untuk hidup, memberikan teladan. Doa Harut dan Marut dikabulkan Tuhan. Mereka diberi tubuh manusia dan diturunkan ke bumi. Mereka diberi akal dan nafsu layaknya manusia. Setelah bertahun-tahun tinggal di bumi, mereka berhasil menguasai kemanusiaan mereka. Mereka telah mencontohkan cara menjadi manusia pilihan. Manusia sempurna yang layak menjadi pemimpin di bumi. Akan tetapi, pada suatu ketika, mereka mulai merasakan ada gejolak yang luar biasa hebatnya selalu bergemuruh dalam jiwa mereka. Gemuruh itu mereka rasakan ketika bertemu seorang perempuan cantik. Harut dan Marut samasama menginginkan perempuan itu menjadi kekasih mereka. Maka terjadilah persaingan untuk mendapatkan gadis itu. Persahabatan Harut dan Marut yang semula sangat baik, mulai rusak oleh emosi ingin menjadi pemenang mendapatkan hati si gadis. Masing-masing menggunakan cara untuk merebut hati si gadis. Sementara si gadis, belum juga menjatuhkan pilihan. Baik kepada Harut maupun Marut, ia hanya menyatakan, kalau dirinya adalah penyembah berhala. Siapa pun yang ingin menjadi pendamping hidupnya mesti ikut pula menyembah berhala bersamanya. Perempuan itu juga menyatakan, ia suka minum khamar dan berjudi. Satu hal lagi, si gadis menjelaskan pada Harut dan Marut kalau dirinya sedang memikirkan bagaimana membalas dendam atas kematian orang tuanya. Kalau saja ada laki-laki yang bersedia membantunya membunuh pembunuh orang tuanya, maka laki-laki itu akan ia jadikan suami. Tentu saja syaratsyarat yang disampaikan

gadis itu sangat berat bagi Harut dan Marut. Mereka mulai memutar akal bagaimana supaya gadis itu takluk di hadapannya bila perlu tanpa memenuhi syarat yang ia ajukan. Akhirnya, Harut dan Marut sama-sama memutuskan untuk memenuhi syarat yang paling ringan dosanya. Menurut akal mereka, dosa yang paling ringan itu adalah meminum khamar. Harut dan Marut pun mencuri minuman khamar dan meminumnya di depan si gadis. Mereka terpaksa mencuri, sebab mereka tidak mungkin membeli. Kalau mereka membeli, tentu saja orang akan tahu kalau mereka sama saja dengan para pemabuk lainnya. Khamar yang dicuri itu mereka minum sampai mabuk. Di tengah kemabukan itulah, syahwat mereka memuncak tak terkendali. Mereka memperkosa si gadis. Malang bagi Harut dan Marut, perbuatan mereka dipergoki seorang warga yang kebetulan melintas di dekat mereka memperkosa si gadis. Harut dan Marut kalap. Keteladanan yang sudah lama ia jaga telah tercoreng. Tanpa berpikir panjang, demi menyelamatkan keteladanan mereka, mereka pun memutuskan untuk membunuh warga itu. Menurut mereka, kalau warga itu tidak dibunuh, tentu ia akan diadukan ke pengadilan dan semua orang akan tahu, kalau Harut dan Marut sudah melakukan kesalahan secara beruntun: mencuri, minum khamar, memperkosa, dan membunuh. Setelah kejadian itu, Harut dan Marut pun dipanggil menghadap Tuhan untuk mempertangungjawabkan perbutannya. Betapa takut dan malunya mereka. Teringat kembali ketika Tuhan memberi peringatan, bahwa Dia lebih mengetahui hal-hal yang tidak mereka ketahui. Mereka ketika itu mempertanyakan, untuk apa menciptakan manusia di permukaan bumi, padahal mereka hanya akan membuat kerusakan dan bertumpahan darah sebagimana makhluk sebelumnya. Kini teranglah sudah. Mereka sampai pada puncak pengertian: menjadi manusia tidak mudah. Atas kesalahan Harut dan Marut itu, Tuhan Yang Maha Pengampun, memberi dua pilihan hukuman: disiksa di bumi atau di akhirat? Harut dan Marut memilih disiksa di bumi.

Sebab, kalau disiksa di akhirat, tiada mengenal kata akhir. Kalau disiksa di bumi, akan berakhir ketika hari kiamat. *** Demikianlah, guru kami sering menceritakannya. Terakhir, guru kami mengisahkan, bahwa sepanjang berabad menanggung siksa dengan kaki digantung ke atas, kepala ke bawah, Harut dan Marut melewatinya dengan tiada henti memohon ampun kepada Tuhan. Segala haus, segala lapar, siksa sakit, sepi, dingin, panas, takut dan segala perasaan menyeramkan lainnya mereka lupakan dan menggantinya dengan banyak-banyak memohon ampunan. Mereka mengakui segala kesalahan mereka. Baru-baru ini, Harut dan Marut kembali memohon diberi kesempatan untuk kembali dihidupkan dengan sebagai manusia di bumi. “Beri kami kesempatan kedua, Tuhan,” pinta Harut “Kali ini, kalau kami masih melanggar, kami bersedia dihukum dengan siksaan yang beribu kali lipat pedihnya dari hukuman yang sekarang,” tambah Marut. “Jika Engkau berkenan mengabulkannya, turunkan kami di Padang.” Ucap mereka serentak. Guru kami belum menjelaskan, apakah permintaan Harut dan Marut dikabulkan Tuhan atau tidak. Kami pun tidak sempat memikirkannya lebih jauh tentang itu. Toh, kisah tentang Harut dan Marut sudah ditegaskan Guru: tidak boleh dibenarkan semuanya dan tidak pula boleh disalahkan semuanya. Yang terpikirkan oleh kami kini justru perihal yang lain lagi. Ini menyangkut alasan Harut dan Marut. Apa gerangan yang menjadi sebab Harut dan Marut mohon diturunkan sebagai manusia di Padang? Belum sempat kami bertanya, Guru kami mendadak tiada. Beliau meninggal di penjara akibat penyakit jantung menyerangnya tiba-tiba. Ia ditangkap dan didakwa penyebar ajaran sesat yang bisa mengacaukan negara, meneror, dan merusak bangsa. Jangan-jangan, Harut dan Marut ini diceritakan guru karena pikirannya sedang kusut melihat keadaan di muka bumi yang semakin carutmarut. Padang, 2011


17 PANGGUNG

MINGGU, 9 OKTOBER 2011 M 11 DZULKAIDAH 1432 H

CATATAN DARI IMAGES FESTIVAL TORONTO CANADA

Film Dokumenter, Mengkonstruksi Ulang Realitas Oleh DAVID DARMADI

Ketua Sarueh Komunitas Film Padang Panjang

DAVID

BIOSKOP The Royal yang berada di tengah Kota Toronto yang dibangun pada tahun 1939. Di bioskop The Royal ini dalam Images Festival digelar Opening Night Gala. Warga kota sangat menghargai karya seniman film. AMIS 31 Maret 2011, inilah yang k u t u n g g u tunggu, pembukaan Images Festival Toronto 2011, dengan tema Opening Night Gala. Sekitar pukul 17.30, antrean penonton yang cukup panjang berdiri di sepanjang trotoar, tampak tersusun rapi dari seberang jalan untuk bisa masuk ke dalam gedung bioskop The Royal. Gedung The Royal dibangun pada tahun 1939, di 608 College Street dengan 450 kursi yang dikenal sebagai Pylon sewaktu pertama kali dibuka. Film Rivers and My Father yang disutradai oleh Luo Li, sutradara asal China dan menetap di Canada, dipilih sebagai film pembuka dan menjadi salah satu film favoritku. Luo Li adalah sutradara asal China dan tinggal menetap di Canada. Film ini merupakan representasi kehidupan Luo Li dan keluarganya yang memiliki segelimang ingatan di sepanjang sungai Yangtze. Dalam film ini, Luo Li tidak hanya berhasil mendokumentasikan cerita sejarah keluarganya dengan sangat filmis. Narasi besar tentang sungai Yangtze sebagai sungai yang terpanjang di China dan di Asia, ia juga berhasil membungkusnya dengan narasinarasi kecil tentang kenangan masa lalu keluarganya. Sehingga di sini sejarah tidak lagi didominasi oleh peristiwa besar dan tokoh-tokoh kuat, tapi sejarah juga bisa ditulis dari ingatan dan representasi kehidupan orang-orang biasa. Saat di awal film, kukira percakapan Luo Li dengan seorang karyawan di York University yang akan pensiun, ini adalah film dokumenter. Tapi setelah 72 menit kutonton film Rivers and My Father, perkiraanku telah terbantahkan. Saat dipertengah film, Luo Li telah mengaburkan pemahamanku akan kebenaran realitas sebuah film dokumenter. Narasi yang langsung diucapkan Luo

K

Li, kalau ia mengirimkan filmnya dalam bentuk keping DVD ke ayahnya yang berada di China. Setelah film tersebut ditonton—ayahnya mengirimkan email pada Luo Li tentang beberapa kesalahan di dalam filmnya, seperti tahun. Dan ayahnya juga mengatakan kalau film anaknya terasa aneh saat ia tonton. Dan ayahnya juga mengkritik beberapa kontruksi adegan yang tidak sesuai dengan kenyataan ingatannya. Semua isi surat dari ayahnya, hadir pada pertengahan durasi. Di akhir film, konsentrasi penonton serta merta dipecahkan oleh permainan bahasa visual Luo Li. Beberapa kontruksi adegan yang dilakukannya, seperti seorang anak laki-laki bersama seorang perempuan berjalan menaiki tangga dan tiga orang anak lakilaki berjalan di sepanjang tepi sungai dihadirkan dengan repetisi yang berulang, bahkan adegan yang salah juga dimasukan. Repetisi yang dibuat sama sekali tidak untuk mengulur waktu atau menambahkan durasi film. Tapi seperti sebuah penjelasan bahwa kenyataan dalam sebuah dokumenter adalah kontruksi adegan yang telah terjadi penyalinan oleh subjektifitas pembuat terhadap realitas. George Franju—seorang sineas Prancis dengan jelas menyatakan, saat ia membuat sebuah dokumenter, ia akan mencoba untuk memberi realisme satu segi artifisial atas dokumen itu…Ini akan menjadi indah dibanding realisme karena itu harus dikomposisikan. Kita harus mencipta-ulang realitas karena realitas berlalu menjauh; realitas mengelakkan realitas itu sendiri. Toshio Matsumoto seorang sineas Avant Gard Jepang saat ia membuat film dokumenter tentang penarikan anak sekolahan di desa pegunungan Kotamadya Iwate untuk jadi kuli panggul di kota setelah tamat sekolah berjudul Children

Calling Spring (“Haru o yobu kora,” 1959), timbul semacam kegusaran olehnya yang mempertanyakan seberapakah nilai di luar film menciptakan dengan sendirinya sebagai sebuah film. Selain bersandar pada perbandingan antara film dan realitas. Dan hal ini dapat menunjukan bahwasanya nilai realitas dokumenter tidak akan pernah sama dengan nilai realitas saat sebelum dicerabuti oleh gagasan. Setelah pada durasi email yang dikirim ayahnya, Luo Li menghancurkan imaji fiktif penonton yang telah terbangun saat di awal—pengambilan gambar saat proses shoting, dimana suara Luo Li terdengar jelas berinteraksi saat mengarahkan pemainnya, menjadi bagian utuh dari dalam film. Eksprementasi bahasa visual yang dilakukan Luo Li, seperti tidak ingin mengotakan antara kebenaran fiksi dan dokumenter. Senin 4 April 2011 ada 8 film yang diputar dengan tema Disorientation Express. Pada film kedua berjudul Greyhound Track karya sutradara Mike Hannon, asal Ireland telah mengheningkanku dalam ruang Jackman Hall (ruang sinema yang berada di dalam Art Gallery of Ontario) yang berada di 317 Dundas Street West. Ingatan saat Februari 2009, menanyaiku tentang apa yang kupelajari saat workshop akumassa.org. Aku mengira kalau Mike Hannon adalah partisipan akumassa Ireland, pikirku becanda. Karena bahasa visual yang dikomposisikannya saat merekam balap anjing di Gulf Greyhound Park persis dengan bahasa visual video akumassa. Dengan bantuan tripod, gambar statis, tanpa ada pergerakan kamera, dan sangat tenang, Mike Hannon begitu disiplin dengan pilihan-pilihan bingkaian yang sudah ditentukannya. Ia sama sekali tidak terpengaruh dengan momen atau peristiswa yang terjadi di luar

frame saat sedang merekam. Setelah 16 menit berlalu aku menonton balapan anjing, Hafiz memberitahuku ada video akumassa Irlandia di Images Festival, guraunya. Setelah semua film diputar, Pablo De Ocampo, Artistic Director Images Festival memoderasi jalannya diskusi. Ada yang menarik, pertanyaan dari salah satu penonton yang ditujukan untuk sutradara Brigid McCaffrey asal USA dengan karyanya Castaic Lake28 Tak Hanya Memutar Film Semua rangkaian program Images Festival, tidak hanya pemutaran film di dalam ruang sinema. Semua karya yang dipresentasikan, juga tidak hanya film, tapi media yang digunakan sudah lintas disiplin, mungkin inilah yang disebut dengan seni media baru. Secara keseluruhan program-program Images Festival dibagi menjadi 5: On Screen, Off Screen, Live Images, Artis Talk/ Education, dan Party. On Screen merupakan pemutaran film dalam ruang sinema. Of Screen: karya-karya yang tidak hanya video saja, tapi juga teks, foto, IT, dan lainlain dipamerkan di ruang galeri. Live Images: video performance dan instalasi musik performance. Artis Talk/Education: Diskusi dan Workshop. Terakhir Party: bukan hanya pesta tempat saya menikmati Red Wine setiap usai acara tapi semua seniman dan undangan dipertemukan untuk saling berjejaring. Mereka semua saling berkenalan, menceritakan tentang apa saja proyek yang sudah mereka kerjakan, dan membuat rencana selanjutnya. Sehingga pertemuan saat dalam kemeriahan festival tidak selesai sebatas seremonial. Images Festival adalah pengalaman pertamaku berada di perhelatan festival film internasional. Pada 6-17 Oktober 2011 OK.Video Jakarta Internasional Video Festival kembali digelar di Galeri Nasional Indonesia dengan tema Flesh yang diambil dari refleksi perjalanan Festival OK. Video yang sudah berlangsung sejak tahun 2003, sebagai usaha merumuskan “video” sebagai bidang seni yang mandiri, baik secara pengetahuan maupun secara estetika, dalam mengembangkan khasanah video di Indonesia. Sungguh suatu kebanggaan bagiku—Digital Native Padang Panjang; Reflection akumedium terpilih pada salah satu rangkaian program OK.Video Flesh—Privat-Public yang dikuratori oleh Mahardika Yudha dan Rizki Lazuardi— untuk melihat kaitan antara video dan pergeseran ruangruang sosial (antara yang privat dan yang publik), serta sejauh mana batas di antara keduanya terus berubah dan berkembang. Pengalaman kedua ini tidak akan aku sia-siakan untuk belajar lebih banyak lagi untuk mengembangan seni video di Padang Panjang, Sumatra Barat.

Sebuah Festival Harus Jadi Juru Bicara Publik

SORE ITU, Rabu 30 Maret 2011 ruangan Scott Miller Berry, Direktur Images Festival yang bertempat di 401 Richmond Street West, Suit 448, Toronto, Canada, terasa cukup ramah untuk menghangatkan tubuhku dan Hafiz. Sambil menikmati secangkir kopi, Scott menjelaskan tentang Kota Toronto. Peta tersebut dibuat oleh John Porter, seniman asal Toronto. Kedatangan kami ke ruangannya berdiskusi tentang Images Festival. Tak lama, kami pun beranjak. Saat berdua dengan Hafiz, DAVID tidak kusia-siakan untuk menanyakan tentang apa itu BERBINCANG-BINCANG dengan Scott Miller Berry, Direktur Images festival film. Bagiku ini Festival. pertama aku mengikuti festival film internasional. Aku beruntung. dengan khusyuk, memperhatikan setiap Sebelumnya, hanya karya visualku yang rangkaian frame yang diproyeksikan. berjudul Digital Native Padang Panjang: Penonton yang datang, selain sebagai Reflection akumedium yang diputar di aktivis seni mereka juga banyak berprofesi beberapa festival film di Indonesia. Selain sebagai seorang dosen. Seperti Oliver itu, film itu juga ikut dipamerkan dalam Husein, pembuat film asal Jerman dan rangkaian program Digital Native di Arhus menetap di Toronto. Ia adalah seorang dosen Kunstbygning Center, Denmark. di Ontario College Of Art and Design, yang Hafiz menjawab pertanyaanku. “Festival merupakan satu-satunya kampus seni di film itu harus menjadi corong bagi Toronto. John Gianvito, salah seorang masyarakat tempat ruang festival itu sutradara, kritikus film, dan kurator yang dilaksanakan, meskipun karya-karya yang filmnya lolos seleksi dengan durasi yang ditampilkan bisa berasal dari mana saja, paling panjang yaitu 4 jam, ternyata dia tapi karya-karya tersebut harus bisa adalah seorang Profesor di University of merefleksikan fenomena atau isu yang sedang Massachusetts/Boston, Rhode Island School berkembang dalam masyarakat tersebut. Jadi of Design, dan Boston University. festival film tidak hanya sekadar seremonial Kemudian Peggy Ahwesh, seniman asal tempat berkumpul para pembuat film saja.” New York yang kujumpai saat undangan Pada tahun 2003, OK Video siap makan malam dari Scott di The Gladstone diluncurkan sebagai festival dengan skala Hotel, yang bertempat di 1214 Queen Street Internasional. Waktu yang tidak sebentar, West, sehari sebelum Pre Opening Festival, tidak hanya sebatas festival video, tapi dapat ia juga seorang dosen di salah satu sekolah dikatakan sebagai festival kebudayaan yang seni di New York. Dan juga Ben Donoghue, berhasil mencatat fenomena sosial temannya Oliver, yang menyempatkan untuk masyarakat. Hafiz memperhitungkan dengan hadir dari segala kesibukannya sebagai sangat sistematis apa yang dibuatnya. Dan seorang produser tv swasta di Toronto dan tidak heran, setiap orang yang kutemui di sutradara film. Artinya, semua film yang Images Festival, mereka begitu apreaciated diputar menjadi sangat penting dan menjadi saat tahu kalau Hafiz merupakan pendiri standar akademik sekolah film dan televisi. OK Video. Artinya, OK Video sangat Pada Pre Opening Festival, jumlah film diperhitungkan dalam skala Internasional, diputar sebanyak 9 judul. Film pertama dan menjadi salah satu festival yang sangat berjudul A Trip Down Market Street. Dibuat penting di Indonesia. oleh Miles Brothers, yang merupakan para Tiga hari sebelum berangkat ke Toronto, perintis Bioskop Amerika dan mereka juga Mahardika Yuda (Diki), Koordinator mendirikan salah satu bursa film pertama Litbang Forum Lenteng, pernah bercerita di Amerika Serikat. denganku tentang festival film dan video. Pada tahun 1906, dari atas Trem dengan Saat itu kami sedang berada di atas kereta kamera film 35 mm, Miles Brothers api. Suara serentak berulang dari laju kereta merekam kota San Francisco selama 12 mengiringi pembicaraan kami. menit di sepanjang jalan Down Market Kelimanya saling berkaitan dan harus Street. Bisa dibayangkan kamera film 35 saling menguatkan satu sama lainnya. Jika mm, melintas di tengah keramaian kota satu lemah, festival film hanya akan menjadi pada zaman itu, sedangkan saat sekarang seremonial belaka. Dan semuanya itu harus kamera video yang ukurannya sudah ada butuh riset yang panjang, untuk melihat sebesar tangan, masih tetap terasa asing kemungkinan-kemungkinan yang ada jika berada di tengah massa. Saat kutahu, kemudian meramunya menjadi festival film setelah rekaman itu diambil, pada April dan video. 1906 Kota San Francisco diguncang oleh Sore pun datang. Tampak Scott datang gempa dengan kekuatan 8,25 SR, tiba-tiba menghampiri. Kemudian kami bertiga bayangan tentang gempa 30 September di berjalan ke tempat Pre Opening Festival Sumatera Barat, kuputar kembali dalam yang diselenggarakan di gedung TIFF ingatanku. (Toronto International Film Festival) Bell Film terakhir, yang berjudul Side/ Lightbox yang tempatnya tidak jauh dari Walk/Shuttle yang dibuat oleh Ernie Gehr Images Festival. TIFF Bell Lightbox adalah dengan kamera film 16 mm. Selama 41 bioskop terbesar non komersil di Toronto menit, aku melihat tata kota San Fransico yang disupport oleh banyak funding. TIFF saat tahun 1991. Rangkaian images yang Bell Lightbox didirikan khusus didedikasi dibangun Ernie terasa sangat puitis sekali. untuk orang-orang pencinta film dari seluruh Ia begitu paham dengan seluk beluk penjuru dunia. gedung-gedung yang ada di Kota San Rencananya, pada September 2011, TIFF Fransisco. Ernie mengambil gambar dari Bell Lightbox diresmikan penggunaannya dalam lift, tidak ada pergerakan kamera, bersamaan dengan Toronto Internasional ia hanya memanfaatkan pergerakan lift Film Festival 2011 (merupakan salah satu dari bawah ke atas dan sebaliknya, dan festival film terbesar di Amerika Utara selain pengambilan gambar dilakukan dengan Oscar) yang bertempat di 350 King Street tidak sewajarnya. Sehingga posisi setiap West. Dan Images Festival mendapat gedung tampak seperti tidak berjarak dan kesempatan menggunakan gedung baru ini saat terjadi pergerakan tampak semua untuk mempresentasikan beberapa gedung-gedung hampir seperti saling programnya. Kemudian dalam pembicaraan bertabrakan. kami, Hafiz memberitahuku tentang Setelah selesai menonton, Hafiz impiannya untuk mendirikan bioskop seperti memberitahuku, bahasa visual dalam film ini di Indonesia. ini adalah kebalikan dari bahasa visual Pada Pre Opening Festival, Images yang dipakai dalam video akumassa. Festival mempersembahkan Radical LightKeputusan pengambilan gambar yang Landscape As Expression sebagai Special dilakukan oleh Ernie ditentukan oleh Bonus Screening. Tepat pukul 19.00 malam, mata kamera, sedangkan video akumassa bulu kudukku perlahan merinding, saat ditentukan oleh keberadaan logika mata cahaya itu muncul mengenai layar putih manusia. yang ada di depan penonton. Aku merasa Kemudian saat Pre Opening Party, beruntung berada di ruang sinema yang setelah Pre Opening Festival, Scott bercerita dipenuhi oleh orang-orang yang sangat kalau film Side/Walk/Shuttle dibuat selama mencintai film. Tidak ada satupun yang satu tahun lebih, dan shoting dilakukan keluar hingga film selesai, mereka duduk dengan diam-diam. (David Darmadi)


18 OTOMOTIF >>>>>>>> KABAR

DIRAKIT DI INDONESIA

Avanza Killer ala Chevrolet!

INDONESIA tampaknya masih menjadi sasaran empuk bagi produsen mobil, terutama mobil 7 penumpang atau mobil keluarga. Ini terlihat setelah Avanza-Xenia berpacu di papan atas pemasaran produknya, kini giliran General Motor (GM) yang akan memproduksi mobil keluarga itu di tanah air. Mobil keluarga yang disebut juga jenis Multi Purpose Vehicle (MPV) ini akan dirakit di pabrik Bekasi, seperti dilansir media online sebelumnya. Dikabarkan, pabrik baru tersebut GM akan memproduksi 50 ribu unit setiap tahun dan dijadikan basis produksi lokal dan ekspor, terutama ke negara-negara Asia Tenggara seperti Malaysia, Filipina dan Vietnam.Kebijakan pembukaan kembali pabrik di Indonesia yang sempat ditutup beberapa tahun lalu sebagai upaya GM untuk bersaing dengan pabrikan-pabrikan mobil asal Jepang, yang semakin dominan di pasar Indonesia maupun Asia Tenggara. General Motors AutoWorld Indonesia (GMAI) memiliki proyek untuk pengembangan MPV sekelas Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia dengan kode Chevrolet PM7 (people mover 7-seater). PM7 direncanakan dirakit di pabrik GMAI di Pondok Ungu, Bekasi, pada 2012. Harganya diprediksi bakal bersaing dengan Avanza-Xenia. Beberapa waktu yang lalu Dapurpacu.com telah mendapatkan foto rendering Chevrolet PM7. (h/dp.com)

MINGGU, 9 OKTOBER 2011 M 11 DZULKAIDAH 1432 H

NEW AVANZA AKAN MUNCUL LEBIH AWAL

Tampang Xenia 2012 Beredar SETELAH foto-foto New Toyota Avanza 2012 beredar luas di internet, kini giliran foto-foto kembarannya, Daihatsu Xenia 2012 yang juga bocor ke dunia maya. Melihat tampilan di foto-foto yang beredar, tampilan Avanza dan Xenia 2012 berubah dengan design exteriornya lebih sporty dan modern dengan grille seperti Yaris anyar.

Sama seperti produk sebelumnya, pada foto tersebut tak ada perbedaan antara Avanza 2012 dengan foto Daihatsu Xenia 2012 tersebut. Kedua produk ini memiliki paras yang sama. Baik Avanza maupun Daihatsu Xenia 2012 juga memiliki paras baru yang lebih modern dan dinamis. Meskipun foto Daihatsu Xenia yang banyak direlis media online ini, namun beberapa sumber menyebutkan, sejumlah sales Daihatsu saat ini sedang bergerilya menawarkan produk baru Daihatsu tersebut ke sejumlah konsumen. Para sales itu bahkan sudah menyebarkan informasinya melalui SMS yang dikirim secara acak ke berbagai nomor handphone. Isi pesan singkat itu, menawarkan Daihatsu All-New Xenia yang kabarnya akan segera

di-launching pertengahan November nanti. Seperti terlihat pada foto Avanza, tampilan Xenia 2012 terlihat lebih modern, dinamis dan mewah. Lampu depannya model trapesium yang menyatu dengan grille model V, sedangkan pada bagian buritan lampunya tidak lagi memanjang. Lampu depannya mengusung model trapesium dengan kaca kembung, dan lampu buritan tidak lagi memanjang namun mengikuti lekuk bodi ke sam-

ping. Salah seorang sumber dari Astra mengatakan, New AvanzaXenia memiliki dimensi tidak berbeda dengan versi lama. Demikian pula dengan ground clearance tetap. Sentuhan baru yang lain kabarnya pada model dashboard serta penyempurnaan pada suspensi, untuk mendapatkan pengendaraan yang lebih baik. Untuk mesin tidak akan ada perubahan. Soal harga, dipastikan akan ada kenaikan.

Yamaha Sabet Dua Award ICSA 2011

Isi BBM, Matikan HP

BERKOMUNIKASI dengan handphone saat melakukan pengisian BBM di SPBU masih menjadi hal biasa bagi sebagian besar pengendara. Sebab, menggunakan handphone di SPBU dianggap lebih praktis, sekalian beristirahat, karena jika sedang berkendara rawan kecelakaan. Padahal hal, menggunakan HP saat pengisian BBM di SPBU itu sangat berbahaya menimbulkan kebarakan. Victorian Automobile Chamber of Commerce (VACC) mengingatkan kembali seluruh pengendara agar mematikan handphone ketika sedang mengisi BBM mobil mereka. Menurut VACC, peralatan-peralatan yang beroperasi menggunakan baterei dapat menyebabkan percikan api sehingga bisa membakar uap bahan bakar yang masuk ke tangki mobil. Resiko kebakaran di SPBU dari penggunaan HP, mungkin rendah, namun tetap saja beresiko. Listrik statis merupakan penyebab umum dari kebakaran. Itulah sebabnya para pengendara dan petugas SPBU di Victoria diwajibkan mengikuti peringatan VACC demi keselamatan bersama. Bahkan, SPBU-SPBU di sana telah memasang stiker larangan pengaktifan telepon selular.“Kita tak boleh lupa bahwa SPBU tempat yang memiliki potensi bahaya dan ketika mengisi BBM adalah aktivitas yang mempunyai potensi bahaya,” kata David Purchase, Executive Director VACC. Purchase juga mengakui masih banyak pengendara mobil dan sepeda motor yang mengabaikan larangan ini. “Ini adalah masalah serius. Para pengendara, produsen handphone dan SPBU harus menganggap serius perkara ini. (dp.com)

Sebelumnya Presiden Direktur PT Toyota Astra Motor, Johnny Darmawan, saat perkenalan Innova dan Fortuner 2012 beberapa waktu lalu, menyatakan Avanza baru kemungkinan hadir pada akhir tahun ini. Namun, Johnny juga sepertinya enggan menjelaskan tentang perubahan yang terjadi pada Avanza. Dia menyebutkan foto-foto Avanza yang beredar di berbagai media online memang benar adanya. Mulai dari tampilan

YAMAHA kembali membuktikan sebagai produsen kendaraan bermotor yang disukai masyarakat. Ini dibuktikam Yamaha dengan meraih dua penghargaan di Indonesian Customer Satisfication Award (ICSA) 2011 untuk kategori sepeda motor sport dan matic terbaik. Dalam sejarah penyelenggaraan ICSA, selama delapan tahun beruntun Yamaha selalu meraih penghargaan. Di 2004, 2005 dan 2006 untuk kategori motor sport, lalu di 2007, 2010 dan 2011 untuk kategori motor sport dan matik serta di 2008 dan 2009 buat kategori motor bebek dan matic. ICSA 2011 menggunakan metodologi survey di 6 kota besar yaitu Jakarta, Bandung, Semarang, Surabaya, Medan dan Makassar dengan sampel sebanyak 8400 orang, terdiri dari 7200 responden random ditambah 1200 responden booster.

Penilaian ICSA 2011 didasarkan pada tingkat kepuasan terhadap merek yang pernah digunakan/dikonsumsi/ Total Satisfaction Score (TSS) yang diukur dari 4 parameter. Yaitu kepuasan pelanggan terhadap kualitas produk atau jasa (quality satisfaction score), kepuasan terhadap harga yang mereka bayar (value satisfaction score), keyakinan pelanggan bahwa merek yang telah mereka gunakan adalah merek yang terbaik dalam hal kepuasan konsumen (perceived best) dan pengukuran terhadap harapan pelanggan terhadap suatu merek akan kemampuannya dalam memberikan kepuasan di masa mendatang (expectation score). Dengan penghargaan yang diraih tahun ini berarti dalam dua tahun terakhir Yamaha sukses mempertahankan predikat sebagai yang terbaik di kategori motor sport dan matic. Sementara untuk kategori ken-

daraan roda empat, Honda berhasil meraih tiga penghargaan. Penghargaan tersebut yaitu Honda City, Honda Jazz dan Honda CR-V kembali meraih prestasi sebagai yang terbaik untuk kepuasan pelanggan dalam ajang The 13th Indonesian Customer Satisfaction Award (ICSA) 2011. Honda City berhasil mengulang prestasinya dengan meraih Indonesian Customer Satisfaction Award (ICSA) 2011 untuk kategori medium class sedan. Penghargaan ini merupakan yang kedelapan kalinya yang diraih oleh Honda City sejak tahun 2003 lalu. Honda City berhasil meraih nilai kepuasan pelanggan tertinggi dengan total nilai 4.313. Sementara Honda Jazz menerima penghargaan untuk yang kelima kalinya secara berturut-turut di ajang ini. Kali ini Honda Jazz berhasil meraih nilai kepuasan pelanggan tertinggi di kelas mobil Mini MPV dengan total nilai 4.277. Sedangkan Honda CR-V untuk keempat kalinya sejak tahun 2008 berhasil mengungguli model lain di kelasnya dan meraih penghargaan ICSA 2011 untuk kategori mobil SUV. New Honda CR-V ini meraih total nilai 4.295. “Penghargaan ini menunjukkan bahwa konsumen sangat puas baik dari segi pelayanan maupun after sales servis dari Honda. Kami menjadi semakin terpacu untuk terus meningkatkan kepuasan pelanggan di masa yang akan datang dengan selalu meningkatkan kualitas pada setiap produk baru yang kami luncurkan,” ungkap Jonfis Fandy, Marketing and After Sales Service Director PT Honda Prospect Motor. (h/dp.com)

>>>>>>>> MODIFIKASI SUZUKI THUNDER 125

Bergaya Adventure Bike

MOMENTUM Pekan Raya Jakarta (PRJ) 2011 kemarin dimanfaatkan PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) dengan memamerkan Suzuki Thunder 125 hasil modifikasi atau custom. Konsep yang diusung adalah sepeda motor penjelajah sejati atau adventure dengan kelir putih-hitam. Tampilannya semakin menarik dan gagah dengan penggunaan box belakang dan side box. Guna mendukung konsep kuda besi penjelajah sejati, perubahan terlihat pula dengan velg alloy 17 inci berbalut ban Battlax ukuran 120/70/17 di depan dan 130/70/17 pada bagian belakang. Karena tapak ban yang lebar memaksa fender standar di depan dilengserkan dengan model custom. Yang menarik, bentuk lampu depan diganti dengan lampu mobil. Body dibalut material menyerupai fairing berkelir hitam. Tongkrongan Thunder semakin kekar dengan hadirnya tulang pipa bulat yang

menempel di sisi kiri-kanan dan windshield. Setang kemudi standarnya dicopot lantas diganti Fat Bar AHRS berikut raiser-nya. Untuk jantung mekanisnya tetap

menggunakan mesin berkapasitas 125 cc, namun sudah mengalami pembaharuan. Kabarnya mesin ini menjadi dapur pacu standar Thunder 125 teranyar. (h/dp.com)

depan, samping hingga belakang sama persis dengan produk aslinya, yang saat ini sedang diproduksi di pabrik Daihatsu. Namun, kata sumber itu menambahkan, Avanza atau Xenia yang akan dilepas ke pasar memiliki body samping dan pintu belakang sedikit berbeda dengan gambar di internet. Mulai dari body samping sampai pintu belakang memiliki garis yang lebih tajam, sehingga tampil lebih modern dan dinamis. (h/dp.com)

>>>>>>>> TIPS

Ban Aman, Perjalanan Menyenangkan

ADA beberapa hal yang harus diperhatikan sebelum dan pada saat melakukan perjalanan, khususnya perjalanan jauh. Harus dipastikan bahwa ban dalam kondisi prima dan layak untuk digunakan. Untuk itu ada beberapa hal yang harus diperhatikan. 1.Tekanan Angin Tekanan angin ban harus disesuaikan dengan muatan. Harus mengikuti standar yang telah ditetapkan, tidak boleh kurang atau lebih. Ini terkait dengan semakin luasnya kontak area telapak ban dengan permukaan jalan guna menghasilkan daya cengkeram maksimal. Bila hal ini terjadi, maka usia ban akan lebih lama dan tentunya lebih aman dalam berkendara. 2. Beban Menyesuaikan antara kemampuan bobot maksimal ban dengan bobot barang yang diangkut menjadi sebuah keharusan. Oleh karenanya, sangat disarankan agar muatan tidak melebihi kemampuan maksimal ban. Jika dilanggar, maka keamanan saat berkendara menjadi taruhannya. Disarankan pula, dalam menata barang, keseimbangan dalam penempatan barang patut diperhatikan. 3. Kecepatan Bila muatan penuh, maka harus ada toleransi terhadap kecepataan kendaraan. Semakin berat muatan maka akselerasi maupun pengereman harus diperhatikan. Semakin berat beban mobil, maka daya cengkereman ban semakin berkurang. Praktis, kecepatannya harus dikurangi agar tetap aman selama diperjalanan. 4. Gaya Mengemudi Gaya mengemudi agresif sangat tidak diperkenankan saat melakukan perjalanan. Beban berat pada kendaraan membuat mobil mudah hilang kendali menjadi penyebab utama. Selain itu, padatnya jalan akan membahayakan keselamatan pengguna jalan lain. Ikuti aturan lalu lintas dan selalu waspada pada kondisi sekitar menjadi kunci utama. ***


RUMAH 19

MINGGU, 9 OKTOBER 2011 M 11 DZULKAIDAH 1432 H

Kegunaan Tangga pada Bangunan Bertingkat

TANGGA adalah bagian dari bangunan bertingkat yang berfungsi untuk penghubung sirkulasi antar lantai bangunan bertingkat dengan berjalan naik atau turun menggunakan trap (anak tangga). Secara umum dan biasa dikenal, tangga terdiri dari dua jenis yaitu tangga utama dan tangga darurat. Sesuai namanya, tangga utama merupakan lintasan yang dilalui setiap saat. Sebaliknya tangga darurat dilalui pada saat tertentu. 1. Tangga utama Tangga utama berfungsi untuk sirkulasi orang berjalan kaki serta ke lintasan utama pada bangunan gedung antar lantai tingkat dalam kondisi keseharian karena menjadi sirkulasi utama maka pada tangga utama harus memenuhi persyaratan kenyamanan pemakaian untuk naik maupun turun yang tidak melelahkan dan membahayakan pemakainya. Syarat tangga utama : a) Letak tangga berada pada sirkulasi utama bangunan, mudah dilihat dan dijangkau dari pintu masuk bangunan dan mempunyai penerangan yang cukup baik dari alam maupun buatan. b) Mempunyai penerangan yang cukup khususnya buatan c) Memenuhi persyaratan kenyamanan pemakain, misalnya; - Sudut kemiringan tangga 28°-35° - Jumlah anak tangga sampai bordes maksimal 12 trap - Tingi trap anak tangga maksimal 19 cm - Lebar bordses = ½ lebar ruang tangga - Perbandingan antrede : optrede memenuhi rumus (a + 2.O = 62 cm s/d 65 cm) - Perhitungan jumlah anak tangga ; [2(n + 1) = t/O] - Perhitungan lebar bordes ; [P = (a x n) + b] - Harus dicheg ; (b = ½ l) 2. Tangga darurat Tangga darurat adalah tangga yang digunakan untuk mengevakuasi atau menyelamatkan penghuni gedung dari pengaruh bahaya. Syarat tangga darurat : a) Letaknya berhubungan dengan dinding luar bangunan dan mempunyai pintu akses keluar gedung b) Dilengkapi dengan pintu dari bahan tahan api sekurangkurangnya selama 3 jam c) Pada bagian bordes dilengkapi jendela kaca yang bisa dibuka dari luar untuk penyelamatan penghuni d) Dilengkapi cerobong pengisap asap di samping pintu masuk e) Pada tangga darurat harus dilengkapi dengan lampu peneragnan dengan supply baterai darurat.***

Tangga, Elemen Penyumbang Keindahan Rumah MERANCANG tangga, kini tak bisa lagi hanya memperhatikan struktur yang aman. Tapi sudah berkembang sampai ke urusan keindahan dan estetika ruang. Ya, dewasa ini akses menuju lantai atas itu memang kerap dijadikan elemen penambah nilai estetika hunian. Tangga kini bukan hanya milik bangunanbangunan besar. Rumah berlahan terbatas pun sangat membutuhkan elemen ini. Hanya, memang Anda dituntut cermat dalam mengaplikasikannya agar kehadiran tangga tak justru mempersempit ruang yang sudah terbatas itu. “Sebaiknya tangga didesain dengan baik dan berani. Jangan tanggungtanggung mengeksplorasi bentuk, detail, dan penggunaan materialnya. Artinya, selain faktor struktur yang harus diperhatikan, untuk bisa menjadikan tangga sebagai sesuatu yang monumental di dalam rumah kita harus berani (ekspresif) dalam menggunakan pilihan material, selain tentu dari bentuknya juga,” ungkap arsitek Briyan Talaosa. Misalnya kombinasi

Tips Rumah Bebas Nyamuk

RUMAH yang tidak sehat, jelas sangat disukai nyamuk untuk bersarang dan berkembang biak. Kondisi ini bisa membahayakan penghuni rumah karena bisa terserang demam berdarah atau malaria. Nah sekarang timbul pertanyaan, bagaimana membuat sebuah hunian yang bebas dari nyamuk. Menurut pakar entemologi dari Institut Pertanian Bogor, Dr drh Upik Kesumawati Hadi, MS sebenarnya tidak sulit dan malah terhitung sangat sederhana. Langkah tersebut diantaranya adalah memaksimalkan sirkulasi udara dan pencahayaan. Langkah ini akan membuat udara di dalam rumah menjadi lebih segar dan sehat yang tentunya tak disukai nyamuk. Penggunaan genteng kaca dan fiberglass di ruang-ruang gelap adalah langkah tepat selain membuat seluruh ruang lebih terang dan tidak terperangkap dalam gelap. Selanjutnya adalah dengan tidak membiarkan adanya genangan air di pojok-pojok ruangan di dalam rumah. Baik genangan berupa kolam, air rembesan bak, maupun air yang sengaja disimpan di dalam gentong, baskom dan lain sebagainya. Menjaga rumah dan lingkungan tetap sehat menurut Upik pun sebuah langkah yang harus dilakukan. Sebab rumah sehat akan menjauhkan nyamuk dan sebangsanya berkembang biak. Tanaman atau bunga yang kelewat rimbun pun harus dipangkas dan tak dibiarkan terus merimbun. Karena bukan rahasia lagi kalau nyamuk suka sekali hinggap dan bertelur di dalam rerimbunan pepohonan yang kadang tak pernah menjadi perhatian kita abersama. Apalagi sebagian besar masyarakat lebih berasumsi kalau rerimbunan pepohonan dan tanaman akan memberikan efek sejuk dan segar semata. Sehingga potensi berkembangnya nyamuk menjadi terabaikan. Kelambu yang dianggap sudah ketinggalan zaman, masih layak dijadikan pelindung utama penghuni rumah dari serangan nyamuk. Namun harus diingat, kelambu jangan ditempatkan di setiap pojok ruangan. Cukup di dalam kamar tidur saja. Hal lain yang tak kalah penting adalah penempatan anti nyamuk yang sesuai dan aman bagi penghuni rumah. “Pilihlah anti nyamuk yang sehat dan tak berdampak pada kesehatan penghuni rumah,” kata Upik.***

baja ekspos sebagai struktur utama tangga yang dibuat melayang. Jadi, anak tangganya tertanam ke dinding atau penopangnya yang tersembunyi di tembok. Dikombinasikan dengan kayu solid untuk steeping anak tangga, ditambah kaca tempered sebagai railing-nya. “Rasanya dengan hal-hal semacam itu kita bisa menjadikan tangga sebagai sesuatu yang menarik dan dekoratif dalam sebuah ruangan,” ujar Briyan. Kendati demikian, unsur keindahan juga mesti didukung dengan rasa nyaman penghuni rumah saat berpijak di tangga, supaya tangga tidak hanya enak dilihat, tetapi berfungsi secara optimal bagi penggunanya. Adapun syarat agar tangga aman dan nyaman untuk dipijak oleh manusia adalah dengan memberi pagar atau railing di sepanjang akses naik. Tentu dalam bentuk desain yang lebih baik. Selain itu, faktor keamanan juga sangat bergantung pada kenyamanan manusianya saat menapaki tiap anak tangga itu sendiri. “Artinya, bila kita melangkahnya nyaman, mungkin bisa meminimalisasi faktor tersandung atau keserempet. Selain tentu saja railing pengaman sisi tangga yang berfungsi sebagai pegangan kita dalam melangkah, sekaligus sebagai pagar yang mencegah terjatuh dari tangga,” kata arsitek yang tergabung dalam Studio 3+

itu.

Sementara soal kenyamanan, Briyan mengatakan, biasanya selain dari space tangga secara keseluruhan (lebar kanan ke kiri), yang harus diperhatikan adalah kedalaman anak tangga itu sendiri. Biasanya ada pada kisaran 28–32 cm dan tinggi masing-masing trap tangga berada pada kisaran 18–22 cm. Begitu pun dengan standar kekuatan yang harus dipikul tangga rumah. Yang jelas, tangga harus mampu menopang beban diam dan bergerak. Beban diam dalam arti tangga itu sendiri. Sementara beban geraknya adalah apa pun yang melewati tangga tersebut. Berkaitan dengan unsur dekoratif, ada hal lain yang juga mesti Anda perhatikan guna mengoptimalkan kesan dekoratif pada tangga. Bordes misalnya. Walaupun secara fungsional bordes merupakan area singgah atau tempat istirahat pada tangga yang tidak lurus, elemen pelengkap ini juga bisa dijadikan penunjang tangga agar lebih indah. Caranya, sebut Briyan, saat ini banyak penghuni rumah yang memanfaatkannya sebagai area untuk menaruh koleksi bendabenda kecil, jika ukuran bordes itu memang cukup luas. Sementara pada bordes kecil, biasanya sisi dinding yang diolah sebagai galeri untuk display. “Ukuran standar bordes sangat bergantung pada lebar tangga karena biasanya dia akan menjadi bentuk persegi dari panjang steeping tangga. Misalkan, bila dimensi tangga yang kita buat ukurannya 100 cm, biasanya bordesnya 100x200 cm untuk tangga U shape, atau 100x100 cm untuk tangga L shape,” terangnya.***

Tangga Rumah Ditinjau dari Sudut “Fengshui” ADAKALANYA kita bingung dalam menempatkan posisi tangga untuk loteng di rumah kita. Apakah sebaiknya di depan, di samping, atau di belakang. Bisa juga muncul pertanyaan, di bawah tangga sebaiknya digunakan sebagai ruang apa? Pertanyaan tersebut akan semakin rumit jika kita menghitung fengshui (pengetahuan tentang keselarasan angin dan air) menggunakan rumusanrumusan tertentu, seperti elemen kelahiran, shio, dan arah rumah. Memang untuk menentukan posisi tangga yang benar dan akurat, mutlak digunakan rumusan-rumusan tersebut, tetapi hal itu akan membutuhkan perhitungan cukup rumit. Bisa saja Anda datang ke ahli fengshui untuk mengetahuinya, tetapi untuk gambaran secara umum Anda bisa juga mencermati pemaparan di bawah ini. Seperti kita ketahui, fungsi utama tangga rumah adalah menghubungkan lantai bawah dan lantai di atasnya. Untuk itu ada baiknya tangga berada di dalam rumah. Jika tangga terletak di luar rumah, hal ini akan memberikan jarak antara penghuni lantai bawah dan penghuni lantai atas. Dengan kata lain, ada ketidakharmonisan antara penghuni lantai bawah dan penghuni lantai atas. Sebagai gambaran umum, tangga yang baik tidak langsung berhadapan dengan pintu utama. Hal ini untuk menghindari benturan chi atau malah mengeluarkan energi chi itu sendiri. Secara umum, tangga sebaiknya ditempatkan di bagian samping dan arah naik tidak membelakangi jalan di depan rumah. Dianjurkan agar tangga tidak

langsung lurus dari bawah ke atas, maksudnya dari bawah langsung menuju ke atas dalam satu garis/arah. Jika rumah Anda cukup luas, bentuk tangga setengah melingkar akan lebih bagus. Akan tetapi, jika tidak memungkinkan, buatlah belokan, misal dari anak tangga ke tujuh berbelok arah menuju ke atas. Hal ini seperti pada alasan lainnya dalam fengshui adalah untuk menahan lajunya energi yang terlalu besar mengalir di rumah Anda. Jumlah anak tangga pun sebaiknya tidak dalam hitungan kelipatan lima atau akan habis jika dibagi dengan lima, misalnya 15 atau 20 (jika dibagi 5 akan habis). Sebaiknya jangan pula bersisa empat jika dibagi dengan kelipatan lima, misal 19 atau 24 karena angka empat jika dilafalkan dalam bahasa Mandarin bisa berarti mati. Jadi sebaiknya jumlah anak tangga adalah kelipatan 5 plus 1 atau 3, misal 16 atau 18 bisa juga 21 atau 23. Para praktisi fengshui percaya jika jumlah anak tangga masih sisa 1 atau 3, apabila dibagi dengan 5, maka rezeki tidak akan habis dimakan, artinya selalu ada sisa. Dalam hal ini sama dengan penghasilan yang tidak akan habis malah akan ada tabungan. Adapun kelipatan lima itu sendiri bisa diibaratkan dengan lima unsur elemen fengshui (air, tanah, kayu, api, dan logam). Untuk menghitung jumlah anak tangga, patokan yang digunakan adalah mulai dari anak tangga yang pertama dan berakhir dengan pijakan terakhir/ lantai pada loteng. Sebaiknya posisi tangga tidak berhadapan dengan kamar mandi. Misalnya dari lantai bawah posisi

tangga naik jangan di depan kamar mandi, demikian pula setelah melangkah anak tangga terakhir di lantai atas sebaiknya tidak langsung menuju kamar mandi. Hal ini untuk menghindari mengalirnya energi positif yang sia-sia menuju tempat pembuangan ataupun sebaliknya. Juga dihindari untuk posisi tangga yang langsung berhadapan dengan dapur. Hal ini untuk menghindari energi positif yang akan hangus terbakar jika posisi tangga mengarah ke dapur, terutama kompor. Para praktisi fengshui percaya bahwa aliran chi akan berputar di dalam rumah apakah di lantai bawah atau di lantai atas. Untuk itulah sebaiknya dihindari posisi yang langsung mengarah ke dapur. Namun bagaimana jika di rumah Anda sudah telanjur demikian? Untuk menyiasatinya, cobalah pasang partisi antara dapur dan tangga. Hal lain yang perlu dihindari adalah arah tangga yang langsung berhadapan dengan jendela, baik dari bawah maupun atas. Hal ini untuk menghindari pembuangan energi positif melalui jendela. Untuk penggunaan ruangan yang persis di bawah tangga, usahakan tidak digunakan untuk aktivitas utama/yang membuat orang terus-menerus berada di area tersebut dalam waktu lama, misal untuk ruang kerja, ruang bermain anak, dan sebagainya. Dilihat dari sudut pandang fengshui, hal ini untuk menghindari tekanan atau pijakan yang menimpa pada orang yang berada di bawah tangga. Secara logika pun akan muncul kebisingan yang timbul karena aktivitas orang yang turun naik di atasnya sehingga mengganggu

konsentrasi orang yang berada di bawahnya. Jika rumah Anda cukup luas, biarkan ruang tersebut untuk area bebas atau bisa digunakan untuk menaruh tanaman. Banyak juga yang menggunakannya sebagai powder room atau toilet untuk tamu. Hal ini masih diperbolehkan mengingat aktivitas di situ juga tidak terus- menerus atau dengan kata lain digunakan jika perlu. Bisa juga digunakan sebagai tempat penyimpanan barang. Karena keterbatasan lahan dan alasan supaya praktis, banyak sekali orang memilih tangga spiral yang ditujukan untuk menuju ruang jemuran pakaian. Jika lahan memungkinkan, sebaiknya dihindari penggunaan tangga jenis ini. Jika dilihat komposisinya tangga spiral berbentuk melingkar dengan satu tiang, hal ini bisa diibaratkan dengan kehidupan Anda yang hanya bertumpu pada satu sumber dan mudah berayun-ayun. Bagaimana jika hal ini terjadi di rumah Anda? Untuk menyiasatinya, berikan tambahan satu tiang di bawahnya, misalnya di bawah anak tangga ketiga atau keenam. Hal ini bisa diibaratkan dengan tambahan penopang pada sumber penghasilan Anda. Hal yang penting dan patut dicermati adalah bagaimanapun mewahnya rumah Anda, dan di mana pun letak tangga, penerangan di sekitar area tangga tetap harus diperhatikan. Sebaiknya pada area ini diberikan cahaya yang cukup terang. Bukankah tidak lucu jika ada orang yang jatuh hanya karena kurangnya pencahayaan pada sekitar area tangga di rumah Anda?. ***


20 AKSEN

MINGGU, 9 OKTOBER 2011 M 11 DZULKAIDAH 1432 H

ROSSA

Hobi Beli Rumah

S

ETELAH sebelumnya dikabarkan memberi rumah seharga miliaran rumah, penyanyi mungil Rossa mengungkapkan rasa suka citanya karena memiliki rumah baru. Lebih lanjut, pelantun tembang Tegar tersebut juga mengungkapkan bahwa dirinya memang senang membeli rumah. Terlebih lagi buah hatinya juga menyukai rumah barunya. “Rizki sih seneng lah alhamdulilah. Kita semua beryukur. Rumah yang lama ada juga, saya gak jual, kalo ada rejeki emang saya seneng beli rumah. Yang lama sih insya Allah mau dikontrakkan,” ungkapnya saat ditemui dalam acara ‘Pantene Hair Tunnel’ di Gandaria City, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan. Lebih lanjut, mantan istri Yoyo Padi tersebut juga mengungkapkan bahwa dirinya memang menyegerakan diri membeli rumah ketika rejeki sudah di depan mata. Bagi Rossa rumah adalah investasi terbaik karena tidak akan mengalami penurunan harga. “Rumahnya lumayan besar juga, ada studio juga. Karena memang belum tentu bisa beli yang kayak gitu lagi kalo ditunda,” lanjutnya. Sebelumnya, Rossa sempat menampik bahwa rumah tersebut adalah hadiah dari kekasihnya yang berprofesi sebagai dokter. Rossa menegaskan bahwa saat ini dirinya tidak punya kekasih yang berprofesi dokter. Rumah itu pun dibelinya dari hasil kerja kerasnya sendiri. (kpl)

KIAN EGAN ‘WESTLIFE’

Janji Tampil Kembali

S

ATU pentolan Westlife, Kian Egan berjanji kepada para penggemarnya di Indonesia, boyband asal Irlandia itu bakal kembali tampil di Indonesia setelah konser bertajuk “Class Mild Westlife Gravity Tour 2011” (CMWGT) di Tennis

PURIE MAHADEWI

Kenang Suasana Jogya

K

OTA Jogja sepertinya memiliki kenangan yang

ATMOSFERA BAND

L

AZIMNYA babakan popularitas insan musik Indonesia, menggeliat dulu di negeri sendiri dan baru kemudian go internasional. Tapi, tak demikian dengan Iwan Hasan dkk. bersama Discus band. Grup musik yang memadukan unsur musik Rock, Jazz, Metal, Klasik, dan musik tradisonal Indonesia ini, lebih dari satu dasawarsa popularitasnya membumbung di jalur musik internasional dan festival-festival musik di Eropa dan Amerika. Bahkan, pada akhir tahun 1999 para kritikus musik progressive rock di Eropa, sempat menobatkan album perdana Discus produksi label rekaman Italia, masuk lima besar terbaik. Kini, seiring Iwan Hasan undur diri dari Discus dua tahun silam – pasca meninggal dunia rekan satu bandnya Anto Praboe - kakak kandung pemain harpa Maya Hasan ini, mencoba menyuguhkan musik yang lebih membumi lewat panji baru “Atmosfera” band. “Kalau Discus cenderung berorientasi ke pasar dan panggung festival luar negeri,

Lebih Membumi kini dengan panji Atmosfera band, kami mencoba menyuguhkan musik yang lebih membumi. Ditopang lagu-lagu berlirik Indonesia, kami lebih fokus membidik penikmat musik negeri sendiri lewat album perdana Negeri Cinta produksi Green Music yang bernuansa pop dengan eksplorasi elemen musik klasik, rock, etnik juga sedikit jazz,” papar Iwan Hasan kepada Haluan di Jakarta, baru-baru ini. Didukung personel solid, Iwan (gitar/keyboar/vokal), Fadhil “Discus” Indra (drum/ perkusi), Fitra (vokal), Terry Manuputty (bas), Earl Pramudjie (gitar), lagu-lagu Atmosfera yang dianggap eksploratif tapi komersil – antara lain terdengar pada lagu “Diam” ciptaan Iwan Hasan/Fadhil Indra. Lagu pembuka ini memadukan bunyi piano, gitar elektrik, drum, bas, serta musik Bumbu Rindik (Bali), dilengkapi tiupan Suling dan gaya nyanyi Jazzy penuh improvisasi dari vokalis Fitra. Sementara pada singel andalan “Negeri Cinta” (Iwan Hasan/Fadhil Indra), sebagai aranjer – Iwan memasukkan memasukkan

musik klasik karya JS Bach bertajuk “Sheep May Safely Graze” terutama pada interlude lagu hingga menghasilkan harmoni yang indah. “Pada lagu Negeri Cinta ini, saya juga menggandeng adik saya Maya Hasan memainkan Harpa. Kebetulan, lagu andalan tersebut ada unsur klasiknya, jadi rencana lama untuk melibatkannya

dalam rekaman album baru kesampaian sekarang,” terang Iwan Hasan yang begitu mundur dari Discus band sukses menjadi aranjer sejumlah lagu Hits milik band Ungu, ST12 dan grup cadas Boomerang itu. Pengamat musik Bens Leo, menilai Atmosfera sebagai bentuk Discus jilid dua yang tampil lebih nge-pop. “Secara

Indoor Senayan – Jakarta, Rabu malam (5/10) silam dihentikan dengan alasan keamanan. Pada media sosial Twitter, Kian menyatakan, “Westlife tidak akan pernah menyerah untuk para penggemar kita di Indonesia. Pelantun lagu hit “Flying Without Wings” tengah melakukan tur Timur Jauh (“Far East”) dan berada di Jakarta sebagai bagian tur mereka. Namun Westlife terpaksa meninggalkan panggung setelah tampil selama 30 menit dengan kekhawatiran histeria kerumunan penggemar bisa menimbulkan korban jiwa. Kian Egan meminta maaf kepada para penggemar karena harus mempersingkat pertunjukan, dan menyatakan siap kembali ke Indonesia untuk membalas konser pendek Rabu malam itu. Seperti diketahui, pada konser tersebut keraguan insan musik Indonesia bahwa Westlife tak semenarik dulu, terpatahkan dengan penampilan memukau boyband asal Irlandia ini. Lewat serangkaian aksi panggung kian matang dan tetap bertaring, Shane Filan, Kian Egan, Nicky Byrne dan Mark Feehily, sukses membius sekitar 4000 penonton. (h/atv/*)

keseluruhan album Negeri Cinta ini, mampu berkompromi dengan selera penikmat musik kebanyakan. Bahkan, dibeberpa kali penampilan panggungdan layar kaca, Atmosfera terasa layak menjadi bintang. Lagulagu mereka terasa indah dan tidak pasaran,” komentar Bens yang juga wartawan musik senior ibukota itu. (h/atv/*)

cukup mendalam bagi Purie, salah satu personel duo Mahadewi. Purie yang dijumpai di RCTI, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Jumat (7/10) menceritakan dengan lugas mengenai kenangannya di kota pelajar tersebut. “Awal karier Dewi-Dewi itu dulu manggung pertama kalinya di luar kota, ya di Jogja. Itu sangat berkesan. Bagus banget antusiasnya, apalagi manggung sama mas Dhani. Yogya itu terhadap musik sangat kritis dan ekspresif, hampir sama dengan Bandung,” papar Purie. Bagi Purie, Jogja tidak hanya sebagai kota pelajar, tapi juga kota musik. Pada kesempatan yang sama pula, Purie juga menceritakan soal kegiatan yang gemar dia lakukan saat di kota yang terkenal dengan Malioboro tersebut. “Biasanya kita makan di lesehan dan ke Malioboro. Aku gak

pernah sengaja liburan ke Jogja, jadi paling kalo lagi manggung aja. Aku suka yang jual pernak-pernik gitu, kayak Joger di Bali. Aku pernah juga nyebrang pohon kembar di alunalun. Pernah nyoba dan ga berhasil. Aku cuma 2 kali nyoba, ya udahan aja,” usai Purie. (kpl)


I N S P I R A S I 21

MINGGU, 9 OKTOBER 2011 M 11 DZULKAIDAH 1432 H

SKENARIO

Pasar Rekreasi OLEH: ZUKRI SAAD

SALAH satu alternatif de-konsentrasi Pasar Kampuang Jao adalah dengan membangun pusat aktivitas baru yang di lokasi yang lain. Dapat berbeda dengan aktivitas pasar itu, dapat pula merupakan komplemetari dari aktivitas pasar yang lain. Uwan melihat peluang, yakni membangun pasar sekaligus rekreasi sehat di malam hari. Upaya ini dapat merupakan cara elegan untuk mengurangi beban pusat perdagangan Kampuang Jao, sekaligus menghadirkan suasana rekreasi malam yang sehat bagi warga kota dan pendatang. Supaya tidak mendapatkan penentangan dari berbagai pihak, terutama berkaitan dengan agama dan moral, perlu dirancang sebuah skenario yang kelak bila diimplementasikan bebas dari isu maksiat dan perilaku primitif lainnya. Tahap awal, Pemerintah Kota Padang menetapkan arealnya, apa produk yang boleh dan tak boleh ditampilkan di kawasan baru itu. Katakanlah kawasan Pantai Padang yang dirancang ulang untuk keperluan itu, yang dapat kita sebut Pasar Rekreasi Pantai Padang (PRPP). Dengan penataan yang baik, dapat dipilih hamparan sepanjang pantai dari Pintu Muaro sampai Danau Cimpago, sebatas jembatan baru yang hampir selesai. Mempertimbangkan kepemilikan lahan dan bangunan, keberadaan instansi lain, masa ombak besar, siaga tsunami dan berbagai kendala lainnya, Pemko perlu mensosialisasikan gagasan ini untuk mendapat dukungan. Di samping kepemilikan swasta dan individu, Uwan melihat ada aset bangunan milik Korem, Lapas Muara, Vihara, museum DHD 45, Gereja Advent hari Ketujuh, Hotel, Rumah Susun Sederhana Sewa, restoran, toko buku, dll. Bila wujud sinergi para pemangku kepentingan ini dapat diperoleh, Pemko dapat mengawalinya dengan membuat sayembara dengan mengundang biro arsitek terkenal dalam dan luar negeri untuk menawarkan rancangan terbaik. Siapkan hadiah menarik bagi pemenangnya. Rancangan terbaik mana kemudian disosialisasi secara efektif kepada warga kota untuk mendapat umpan balik dan dukungan. Berbasis rancangan terbaik, tanpa menunggu konstruksi besar, dapat dimulai dengan pengembangan areal pedestrian, dengan beberapa titik untuk area parkir. Salah satu, bekas lahan Lapas dapat dijadikan kantong parkir. Atas kerjasama saling menguntungkan dengan berbagai pemilik lahan sepanjang pantai, halamannya dapat dikembangkan menjadi areal terbuka. Bongkar pagarpagar yang ada dan tata untuk berbagai keperluan. Tak sebatang pohonpun perlu ditebang, malah perlu menanam pohon lagi agar benar-benar teduh. Lakukan refungsionalisasi bangunan sejauh memungkinkan untuk sarana produktif sejenis kedai kopi, restoran, penjualan souvernir, toko barang antik, toko buku, biro perjalanan, sampai sampai hotel bintang butik berbintang. Mendukung refungsionalisasi, dilakukan zonasi dan penetapan areal utama untuk kepentingan panggung hiburan, terbuka maupun teater tertutup. Panggung hiburan, dapat menyajikan berbagai penampilan klasik, tradisional sampai kontemporer. Dapat memberi tempat kepada grup dari berbagai kelurahan, dapat pula didatangkan dari kabupaten-kabupaten dan pada saatnya kembangkan momentum untuk mendatangkan grup nasional sampai asing. Sebutlah grup seni pesisir sejenis randai, gamat, balanse, tari menari, dan pada even tertentu ada penampilan kolosal riuh rendah sejenis barongsai, tabut, sampai-sampai reog dari Dharmasraya atau Pasaman Barat. Sesekali diadakan atraksi laut (outdoor event) dimalam hari, mungkin parade kapal berhiaskan ribuan watt lampu-lampu, sampai-sampai pertunjukan penyelamatan laut oleh Tim SAR. Sarana rekreasi tidak lepas dari acara makan dan minum. Secara tertata dan artistik, jelas perlu dihadirkan urusan per-lambuang-an berupa lepau-lepau (menjual makanan tradisionil maupun moderen dengan berbagai variasi “makan malam”) melengkapi sarana yang sekarang ada. Sebagai pelengkap, ada area hiburan anak-anak maupun sarana jual beli souvenir. Sarana ini pasti akan menarik partisipasi mereka yang selama ini berdagang kaki lima di pasar Kampuang Jao. Siapkan lokasi untuk mereka memajang manequin berhiaskan busana muslim sejenis jilbab dan pakaian wanita, sampai-sampai asessories yang lagi populer. Kehadiran pasar malam ini akan berdampak tumbuhkembangnya produksi industri kecil (makanan, kerajinan dan karya seni). Outlet ini dapat merangsang proses kreatif anak nagari untuk memproduksi berbagai hasil kerajinan dan produk seni dan kemudian menjualnya pada toko souvenir yang tampil atraktif di sepanjang pantai. Pengalaman night bazaar di Chiang May menunjukkan banyak sekali produk unik – kreatif masyarakat disana yang dapat dibeli dengan harga terjangkau. Sampai hari ini Uwan masih menyimpan gelang kawat buatan tangan seorang nenek yang langsung menjajakannya di pasar malam terkenal itu. Nenek itu bersama cucu-cucunya memproduksi gelang-gelang dan menjualnya langsung tanpa perantara. Intinya, rakyat yang ingin berusaha diberi tempat yang layak, tak perlu digusur-gusur apalagi dipukuli. Karena niatnya ingin menyajikan tujuan wisata yang bersih, maka seluruh areal PRPP wajib untuk diberi lampu secara “terang benderang”, sedangkan khusus untuk panggung hiburan boleh didukung dengan light system. Kalau meninjau pengalaman Belanda dengan lokasi pantai Schevenijngen di Den Haag, lautpun mereka beri lampu sorot hias yang bergerak-gerak sehingga dapat merupakan atraksi khusus. Untuk jangka yang tidak terlalu lama, bila pemusatan aktivitas kearah pantai menunjukkan perkembangan berarti, bukan tidak mungkin perumahan sepanjang jalan Hang Tuah, Pancasila, Diponegoro, Hayam Wuruk, Cokroaminoto, Nipah, Muara akan bertumbuh berbagai usaha sejenis restoran, homestay ataupun usaha hiburan lainnya. Usaha rumahan sejenis restoran seafood Sari, Taman Sari dan Serba Nikmat akan bertumbuh dengan sendirinya di jalan-jalan tersebut. Mengingat idenya ingin mengusulkan usaha wisata yang “bersih, sehat, agamis dan mempertimbangkan faktor susila” sebagai perwujudan dekonsentrasi pasar Kampuang Jao, maka keberadaan kawasan ini memerlukan Perda Kota yang secara eksplisit mengatur jenis hiburan yang diperbolehkan. Jadi semacam daftar negatif investasi, untuk menghalangi kemungkinan warga kota membuka usaha sejenis “panti pijat”, klab malam sejenis karaoke serta sarana pertunjukan yang bertentangan dengan falsafah Minang : Adat Basandi Syarak , Syarak Basandi Kitabullah (ABS-SBK). Selanjutnya, pembangunan sarana fisik harus simultan dengan rekayasa sosial. Artinya akan ada tim yang harus bekerja melakukan “persiapan sosial” untuk pedagang makanan yang kini sudah ada maupun calon partisipan lainnya. Untuk pengelolaannya, Uwan usulkan berbentuk Koperasi dimana seluruh partisipan adalah anggotanya, tanpa kecuali. Koperasi dibawah payung konsorsium Pemda, Korem, DHD 45, Lapas dan lain-lain ini di”manage” secara profesional dalam pola pengelolaan moderen, yakni menampilkan transparansi dan akuntabilitas. Bisa dibayangkan, kelak pantai Padang akan menjadi pusat pertumbuhan baru bagi warga kota, khususnya di malam hari. PRPP layak dipertimbangkan untuk keluar dari kemelut pasar Kampuang Jao. Bila tiba saat itu, siapapun tamu Uwan yang berkunjung ke Padang, pasti akan diajak mampir kesana. Makan malam, santai nonton hiburan tradisional sambil rekreasi! Mereka pasti puas dan akan kembali dan kembali. Rumah Jambuluwuk - Bogor, 27 September 2011

Ilmu Sosial Dinomorduakan Pemerintah DIREKTUR Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan Nasional Prof Dr Djoko Santoso membantah bahwa ilmu sosial dinomorduakan di Indonesia, karena sebenarnya mayoritas sarjana di Indonesia berasal dari ilmu sosial.

“Saya pernah disodori data bahwa 70 persen dari doktor kita dari ilmu-ilmu sosial, jadi hanya 30 persen saja yang berasal dari Ilmu Alam. Setelah dicek, memang hanya 15

persen mahasiswa belajar di bidang Ilmu Alam,” kata Djoko pada pembukaan Himpunan Sarjana Pendidikan Ilmu-ilmu Sosial (Hispisi) XIII di Universitas Muhammadiyah Prof Dr

Hamka (Uhamka) di Jakarta, Jumat malam lalu. Karena itu, ujar mantan Rektor ITB itu di hadapan dewan pakar, pengurus Hispisi serta guru-guru IPS, tidak seharusnya Hispisi mengeluhkan bahwa selama ini ilmuilmu sosial dinomorduakan oleh pemerintah. Menurut dia, justru ilmu sosiallah yang seharusnya mampu memecahkan berbagai persoalan di masyarakat, misalnya bagaimana supaya antarmahasiswa tidak lagi berkelahi. “Gedung yang dibangun dari uang rakyat dirusak. Kalau ini tidak bisa teratasi pasti teman-teman dari ilmu sosial ini belum bekerja,” kelakarnya sambil menambahkan bahwa ahli-ahli ilmu sosial-lah yang harus memikirkan bagaimana membentuk karakter bangsa. Sebelumnya, Ketua bidang Kerja Sama Hispisi Pusat, Saliman, mengatakan bahwa sampai saat ini ilmu-ilmu sosial masih menjadi ilmu kelas dua. “Yang dikompetisikan di berbagai olimpiade sains itu kok ilmu alam terus. Kami menunggu ilmu-ilmu sosial disertakan,” katanya. Sementara itu Rektor Uhamka Prof Dr Suyatno MPd yang menjadi tuan rumah penyelenggaraan Hispisi mengatakan harapannya agar Kongres Hispisi mampu menghasilkan kepengurusan baru yang memberi pencerahan bagi dunia pendidikan dan pengembangan IPS yang mampu membangun karakter bangsa. Kongres Hispisi juga akan membahas Laporan Pertanggungjawaban Pengurus Pusat Hispisi periode 2007-2011, dilanjutkan pengesahan AD/ ART, pembentukan komisikomis, pembentukan Tim Formatur Pengurus Periode 2012-2016, sidang komisi dan diakhiri sidang paripurna. Dalam rangkaian Kongres Hispisi tersebut, juga digelar lomba Cerdas Cermat yang dimenangkan oleh SMAN 47 Jakarta dan lomba pidato yang dimenangkan siswa Madrasah Aliyah Negeri 4 Jakarta.

Kemandekan Ilmu-ilmu sosial saat ini mengalami kemandekan sehingga perlu ada perubahan paradigma positivisme ilmu modern, kata pakar filsafat dari Universitas Gadjah Mada Yogyakarta Arqo Kuswanjono. “Fungsi ilmu sosial saat ini hanya terbatas pada memberi penjelasan terhadap gejalagekala,” katanya pada sarasehan Ilmu Profetik di Sekolah Pascasarjana Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta. Padahal, menurut dia, sebenarnya tidak sebatas itu. Seharusnya ilmu sosial selain menjelaskan juga harus dapat memberi petunjuk transformasi, sesuai dengan cita-cita profetik yakni humanisasi atau emansipasi, liberalisasi, dan transendentalisasi. Berkaitan dengan hal itu, pengembangan Islam sebagai ilmu masih menjadi perjuangan yang belum menemukan format dan bentuknya secara jelas. “Padahal, Islam memiliki tugas untuk melakukan perubahan sosial yakni sesuai dengan cita-cita profetiknya dalam menciptakan masyarakat yang adil dan egaliter yang didasarkan pada iman,” katanya. Namun demikian, cara beragama model mitos masih berkembang pada kelompok literalis yang melihat Alquran secara tekstual apa adanya. “Alquran dianggap sudah selesai dan tidak perlu ditafsirkan lagi. Pendekatan kontekstual tidak diperlukan karena Alquran sudah melampui zaman,” katanya. Selain itu, Islam sebagai ideologi juga tampak dalam organisasi ke-Islaman yang memiliki visi dan misi untuk mendirikan khilafah Islamiyah. Ia mengatakan, bagi mereka yang menganut paham itu beranggapan dengan dikuasainya bidang politik akan lebih mudah untuk memperjuangkan Islam dalam bidang-bidang lain. “Mereka menganggap kehidupan keislaman sekarang belum sempurna ketika belum

bernegara Islam. Gerakan Negara Islam Indonesia (NII) dapat dikatakan masuk kategori tersebut,” katanya. Sementara itu, Purwo Santoso dari Universitas Gadjah Mada Yogyakarta mengatakan, ilmu sosial terbelit krisis pengembangan dan harus cepat diatasi agar para ilmuwan tidak semakin terbuai oleh label kelas dunia. “Dalam konteks itu harus ada politik keilmuan. Sayangnya, hal itu luput dari perhatian para ilmuwan sosial sendiri karena patuhnya mereka pada ajaran ilmu sosial harus netral,” katanya dalam pidato pengukuhannya sebagai Guru Besar Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisipol) Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta. Menurut dia, tanpa politik keilmuan yang jelas, kebijakan pemerintah mendorong universitas-universitas di Indonesia agar go international sangat riskan. Ia mengatakan bahwa politik keilmuan diperlukan karena ilmu pengetahuan adalah alat kekuasaan. Pengembangan ilmu dalam skala global berlangsung dalam peta kekuatan dan kekuasaan global pula. Dengan demikian, dalam pengembangan ilmu, termasuk ilmu sosial tidak mungkin bersifat netral. “Co nto hny a , nega ra negara Amerika Latin dan Asia Timur memiliki politik keilmuan yang jelas untuk menghadapi supremasi keilmuan negara-negara Barat. Teori yang mereka pakai, termasuk teori sosial, tidak diasumsikan netral,” katanya. Penerapan paket teori impor, apalagi yang belum sempat dikaji dan disesuaikan dengan kondisi Indonesia, sering memunculkan sejumlah persoalan baru. Ironisnya, ketika teori yang diterapkan tidak sesuai dengan kondisi Indonesia, para ilmuwan justru merasa perlu melakukan sosialisasi kepada masyarakat,” katanya. (h/naz/berbagai sumber)

Tilanjang Baya Baganti Jang Boyok Dikarang: BADAWI SUTAN PANGERAN

P

AKARO batilanjang bulek dalam biliak, indak masalah bana dek laki biniko lai doh. Bayarwati Artis Seronok Show, itu namo ”Komersial” nan kadijua jo panonton. Satirip Tis…Tar Til Bul…alias Tari Tilanjang Bulek…Tari dimainkan Baya, Jang Boyok nan kamalapor ka Er Te atau ka Lurah, untuak salanjuiknyo…ka Walikota. Sabab, manuruik paretongan, nan kamanrimo pitih…hadiah beko…Jang Boyok. Nan jadi masalah kini, sia nan kamanonton? Manari surang sajo di dalam biliak, apo pulo salahnyo tu? Bisa indak dianggap ba porno porno. Ampia sado urang di duniako, pasti panah batilanjang basitojak di dalam biliak. Baa kamanamokan tontonan porno, nan manonton indak ado? “Kau manari surang di biliak…Tip diputa kareh kareh. Lampu digalok an…Aden, pai malapor. Tapi, sia panontonnyo?” tanyo Jang Boyok ka Bayarwati jo pikiran mulai binguang. “Sumbarang sajo. Sia nanka amuah. Bia nak den kirai,” baleh Baya masih basumangaik. Jang Boyok tacanuang. Tabayang deknyo, urang mancaliak bininyo. Iyo gak barek taraso. Tapi, sapuluah juta labiah barek dari malu. Malu, saba, sagan…lah anyuik sajak satangah abaikko. Karano tu, sagalo baniah partimbangan nyo banek an dalam banaknyo. Patang hari, satangah anamnyo padek an hati, nyo pai ka lapau Nyiak Ungkok. Di situ ado Raman Tenjak, Sam Boya, Pudin Sulah. Pareman masak matah nan raso raso kaamuah diajak ka nan indak indak. Dirayu supayo amuah jadi sasi atau panonton tari Satirip Tis Bayarwati… Mulonyo dibisiak annyo kaba ko ka Raman Tenjak. Tapi, paja tenjak tu maulak, antah dek talingonyo pakak,

inyo indak acuah sajo mandanga. Dicukianyo pulo Sam Boya. Sayang, paja ko dek baru ka tau jo nan bana. Baru sadar baugamo. “Astagafirullah…” jaweknyo sambia manggeleang. Tibo di talingo Pudin Sulah, Paja caluang nan bautak ciluahko, biasonyo suko babuek ulah. Namun… sabana manyakik an jaweknyo. “Aden kamanonton si Baya bini waang, batilanjang?” tanyonyo babaliak gak mandangiang. “Ssst, lambek lambeklah mangecek…Dangalah…Si Baya …Inyo kamancuboan tari bugil..Satirip Tiss…Lai amuah manonton, peraii…?” dasah Jang Boyok ka talingo Pudin. “Hehhh. Kok kabadoso…aden bialah ka nan lain…Si Baya…? Tau aden dari ujuang rambuik ka mato kakinyo mah… Ikuanyo sajo bapaku paku rabana…hehe Pahonyo bakada …bakurida…Puseknyo tabudua bantuak muncuang gariba…Sajak ketek paja tu lah den caliak…Rang gaeknyo k a n manyeo

rumah di rumah den saisuak…Hehhe….Kok k iyo. Bara aden kadibayia…maliek…?” “Aden pulo kamambayia…? Bini den manari indak bakain…aden pulo nan kamambayia waang…? Nan Gilo, aden…atau waang?” sonsong Jang Boyok gak tapanciang marabo. “Hei Boyok…Pado manonton si Baya…rancak aden manonton waang batilanjang….Waang lah… Manarilah…den caliak…Lai amuah…?” baleh Pudin Sulah mahulukan lidah jo mangijok an mato. Nan Pudin Sulah ko, sajak daulu lah jadi rahasio umum, pajako gak homo(Kapdusi-padusian). Inyo gak suko bagaluik jo samo laki-laki. Tapi dek Jang Boyok, usul Pudinko, indak nyo masuak an bana dalam hati dulu doh. Jo hati nan kacau dibaenyo pulang..Dadonyo badantuang dantang. Kok dilapuak muncuang si Pudin tu, baalah... Inyo iyo tau jo si Baya ko sajak ketek. Labiah dari itu, kok dilawan pulo bacakak…badannyo gadang badagok pulo. Mati awak dilanyaunyo… Di rumah, nyo paiyokan soal tu jo si Baya bininyo. Bahaso ado urang nan amuah manonton… Tapi…, nan batilanjang ditontonko. Indak si Baya doh….Nan ka bakirai Jang Boyok, dirinyo surang. “Rancak tumah…Mantap mah…Baelah basitojak…Bia Baya nan malapor….Baya pulo beko kamaambiak hadiah… Picayolah. Aman tu…kito bagi….” Baitu si Baya mangecek.

Putuih makrifatnyo mampadiakan laki batilanjang. Yo… Apolah bareknyo? “Aden… batilanjang, lai pandai. Tapi….manari ko nan indak tau saketek alah juo,” kaluah jang Boyok manggawuik kapalo. “Indak paralu pandai manari doh….Manari, tu biasonyo tu….Tapi , Walikota mangecek an…nan batilanjang…Lah…Baelah lai…Imbaulah si Pudin Sulah caluangtu lai…” Singkek carito, Pudin nan diimbau, bajanji katibo sabanta lai. Jang Boyok lah siap ka batilanjang. Dipakainyo sajo kain saruang lusuah sahalai…Dicubonyo maluncuakan kain…Si Baya manggeleang…Tampak jaleh jajak jajak panyakik lakinyo. Nan kada, nankurok, nan panau…nan Nambi…bakarubuang hitam di bagian nan rumik. “Sadang mangirai ngirai tu,Tok TokTok, pintu ditokok Pudin dari lua…. “Waang Pudin…? Masuaklah…. Hahhh…Lah kami mulai saketek saketek…” kecek jang Boyok jo angok sasak,karano inyo manari nari juo mancuboan tari porno…sambia latihan, mancaliak an kada pusakonyo ka si Baya. Pudin masuak…Tapi… nan mairiangan di balakang… Pak Er Te jo duo patugeh Satpol PP…” Waang kami tangkok…” hariak Satpol PP diiriangi pak Er Te. “Sata tak sata…Naik ka atas otor….” Parintah patugehtu sambia mahelo kain saruang buruak Jang Boyok. Caritoko ditutuik. Jang Boyok jo Ni Baya bakujuik kujuik…Rancana nan dikarang manjadi kusuik. Kabanyo…kok ado nan kamandapek hadiah cilapuik. Itu nan kamamuluik, indak lain dari Pudin Sulah kantuik. Sabab, inyo nan malapor, ado urang manarikan tari caruik.


22 K A M P U S

MINGGU, 9 OKTOBER 2011 M 11 DZULKAIDAH 1432 H

R

BELAJAR MANDIRI

“Annyeonghaseyo!” Sapaan dalam bahasa Korea itu meluncur fasih dari mulut Nurrani Yunita. Tak hanya sampai di situ, mahasiswi IAIN Imam Bonjol ini pun menyambungnya dengan “Jae ireumeun yunita imnida. Na neun Indonesia saramiyeyo, Bangapseumida!”

Remaja Padang Demam Korea

KOMENTAR

Belajarlah Juga Sampai ke Negeri Gingseng Boby Azra, Hukum Islam UMSB Bukittinggi WAJAR saja kalau seseorang menyukai sesuatu, seperti nonton film Korea sampai meniru gayanya. Aku sendiri tidak terlalu suka nonton film korea, apa lagi bergaya dengan gaya ala Korea, aku lebih suka film Amerika dan Mandarin yang memancing adrenalin misalnya film Transformen, Taxi, film Jet Li, Jackie Chan dan lainnya. Lisa Yuniarti, Bahasa Indonesia, Universitas Negeri Padang MENURUT saya sah-sah aja kita hobi nonton film Korea dan bergaya ala Korea, itu sebenarnya tergantung orangnya masing-masing, jika menurutnya bagus maka dia pasti meniru gaya idolaya. Aku juga suka film Korea karena lagu dan filmnya asyik, temanya menarik dan yang terpenting mereka tidak melupakan budaya Korea. Selain itu artisya cantik dan ganteng. Elwi Yostasia, Hukum Perdata Islam, Stain Bukittinggi AKU juga suka nonton film Korea, tapi hanya nonton saja nggak suka niru gayanya. Alur ceritanya bagus, gak seperti film Indonesia yang nggak jelas akhirnya. Artisnya pun gantengganteng dan cantik-cantik. Mikey Melda Wati, Jurnalistik IAIN IB Padang AKU sangat suka film Korea. Aku memiliki koleksi film drama dan lagunya sebanyak satu tas. Aku juga rela tidak tidur dua hari dua malam untuk nonton film Korea terbaru. Saking cintanya kepada film Korea aku juga rela jadi gembel asal bisa pergi ke Korea. Aku suka film Korea sejak kelas satu SMA, Kiss Before Again. Artisnya pun ganteng-ganteng dan cantik. Selain itu aku juga suka meniru gaya dan cara mereka berdandan. Stenly Febrianda, UPI YPTK Padang BIASA saja menghadapi demam Korea. Memang sih ada beberapa film yang seru untuk ditonton tapi itu cuma sebatas suka doang nggak lebih. Budaya Indonesia bagi aku lebih menarik dibanding budaya lain. Apalagi kalau budaya Indonesia dibuat seperti film-film korea pasti dunia juga akan demam Indonesia. Hanya saja pelesteraian itu makin kurang diantara kita. Kebanyakan kaum muda saat ini lebih banga dengan budaya luar ketimpang budaya sendiri. (Laporan Misra)

ani, demikian nama panggilannya berbicara bahasa Korea layaknya bahasa sehari-hari. Memangnya kursus dimana, Ran? Wah, ternyata cewek asal Banten ini tak kursus dimanapun. Ia mempelajari bahasa Negeri Ginseng ini lewat buku saja. Tapi, biar belajar lewat buku tingkat kefasihannya patut diacungi jempol. Konon cewek satu ini juga mempelajari dialeknya melalui film-film Korea yang rajin ia tonton. Begitulah, hallyu atau demam Korea ternyata juga bikin demam anak IAIN Imam Bonjol macam Rani. Saking demamnya sampai bela-belain belajar bahasa tersebut. Bahkan, Rani yang suka menulis ini tengah menyiapkan sebuah novel remaja bersetting Korea. “Ini kisah anak Indonesia yang merantau ke Korea dan jatuh cinta dengan pemuda Korea,” demikian tutur Rani. Seorang teman Rani yang sudah membaca beberapa bagian novel itu mengaku ceritanya cukup bagus dan bikin penasaran. Sebagai cewek yang tergila-

DEBAT

Mari Merawat Keragaman Indonesia

Maichel, Jurnalistik IAIN IB Padang INDONESIA memiliki beraneka ragam suku, bahasa, agama dan budaya, yang dikenal dengan sebuah semboyan yakni Bhinneka Tunggal Ika. Kata bhinneka berarti “beraneka ragam” atau berbedabeda. Meskipun berbeda-beda tetapi pada hakikatnya bangsa Indonesia adalah tetap satu kesatuan. Semboyan ini digunakan untuk menggambarkan persatuan dan kesatuan Bangsa dan Negara Republik Indonesia yang terdiri atas beraneka ragam budaya, bahasa daerah, ras, suku bangsa, agama dan kepercayaan. Nah, dengan adanya perbedaan tersebut sangat diperlukan suatu hal dalam kehidupan sehari-hari yaitu komunikasi antarbudaya, suku maupun agama. Sebab komunikasi inilah yang akan menyesuaikan dan saling memahami

antar-individu dengan individu lain, satu kelompok dengan kelompok lain. Namun, dilihat dari kenyataannya konflik terhadap perbedaan tersebut juga tidak bisa dielakkan dari fenomena sosial. Maka yang harus kita lakukan adalah memunculkan kesadaran bahwa bangsa Indonesia dibangun dengan semboyan Bhinneka Tunggal Ika. Meskipun berbeda-beda (suku bangsa, agama dan budaya) tetapi tetap satu Bangsa Indonesia. Perbedaan bukanlah sesuatu untuk diperdebatkan, tapi juga bisa membentuk dan membangun bangsa. Semua itu akan terwujud baik apabila dimulai dari diri kita, keluarga dan akhirnay masyarakat luas. Apabila kita bisa menyatukan perbedaan dalam sebuah kelompok maka tidak begitu sulit untuk melangkah pada yang lebih besar yaitu bangsa.

Jefry Argo Simanjuntak, Teknik Listrik, Poli Teknik UNAND KEBERAGAMAN bangsa Indonesia sangat banyak kita lihat bahkan tertuang dalam lambang bangsa Indonesia yaitu Bhinneka tunggal Ika. Di satu sisi mungkin baik, tapi di sisi lain saya lihat memunculkan konflik. Perbedaan kebudayaan bisa menimbulkan perselisihan dan salah paham. Suku yang satu merasa suku tertentu terlalu mendominasi kehidupan mereka, sementara suku yang lain berpikir bahwa diri mereka lebih baik dari yang lain. Ini tentu tidak baik. Menurut saya, jika hendak membentuk sebuah kelompok atau

komunitas, sebaiknya para anggotanya dari satu ragam budaya saja, ini untuk meminimalkan gesekan dalam kelompok tersebut. Setiap anggota komunitas juga harus kreatif untuk memajukan kelompoknya agar tidak bergantung pada kelompok lain. Jika anggotanya beragam, lalu konflik budaya terjadi, maka energi kelompok itu akan habis untuk mengurus permasalahan internal saja, lalu bagaimana kelompok itu bisa diharapkan berkembang? Bila masalah internal bisa diminimalisir, maka kelompok itu akan kuat dan mereka semua bisa bekerjasama untuk mencapai tujuan.

ATAKA Express COURIER & CARGO SERVICE

Lebih Cepat Lebih Baik

Jl. Teknologi Raya No. 104, Siteba Padang, Telp. (0751) 7871716, HP. 081374001716, FAX. (0751) 7056964

PENGIRIMAN DOKUMEN, PAKET & CARGO (Melayani Lokal & Dpmestik ke Seluruh Wilayah Nusantara) Catt : Jemput Antar Alamat JASA PINDAH RUMAH/KOST, PINDAH KANTOR/TOKO/BARANG (Dalam / Luar Kota di Nusantara) EKSPEDISI (PENGANGKUTAN BARANG) Sumatera-Jawa/Nusantara PENGEPAKAN (PACKING) & PENYEDIA ARMADA ANGKUTAN (TRUCKING) AKTIS MURAH, PR CITY COURIER (Pengiriman Dalam Kota; Paket & Dokumen, Billing Statement, AHABAT Kartu Kredit, Brosur, Undangan, dll. DAN BERS Cabang/Outlet ZATAKA : PADANG, Cengkeh : (0751) 775824, Simp. Tinju Lapai : (0751) 7809336, HP. 081320551548 DUKU : (0751) 484169, HP 081374883322, BUKITTINGGI : (0752) 7001516, HP. 081363573535, SOLOK : (0755) 22050, HP. 085274022811, PAINAN : (0756) 22473, HP. 08126745508, MUARO Sjj : (0754) 20250, HP.081374632998, MUARA LABUH : (0755) 70592, HP. 081363814593, Simp. Empat Pasaman : HP. 085263008432, 081363321678, Pulau Punjung : (0754) 40042, HP. 081374044040, Jambi : (0741) 21545, HP. 081927513593, Sungai Penuh : (0748) 323725, JAKARTA : (021) 8608003, 93443910, HP. 0811868308, Pekanbaru : (0761) 5522788, 085271945100 dan Agen/Outlet kami di kota anda

gila pada segala sesuatu berbau Korea, Rani memiliki koleksi yang sangat beragam. Mulai dari kaset sampai majalah bulanan Korea. “Aku punya serial Winter Sonata keluaran tahun 2002 sampai Protect the Boos keluaran 2011 yang jumlah filmnya nggak kehitung lagi. Juga punya buku pembelajaran bahasa Korea, buku filsafat tentang Korea, bahkan majalah bulanan tentang Korea pun punya,” tutur cewek penyuka warna merah ini. “Memang sih aku salah satu orang yang kena demam Korea (Korea Wave), tapi aku senang aja tuh merasa seperti di Korea gitu, aku pertama kali suka film Korea karena teman satu kamar di pesantren sangat suka film Korea tapi sekarang aku menyukai Korea karena budayanya,” demikian aku Rani Tak cuma Rani, Rahmi dari Universitas Andalas juga mengaku sangat mencintai Korea. Ia suka fashionnya, makanannya, sampai tempat-tempat wisata di korea Selatan. Dia berusaha mencari tahu semuanya. Baginya REHAL Judul buku Penulis Penerbit Terbitan Halaman

: : : : :

mencintai sesuatu itu tak boleh tanggung-tanggung. “Juga mesti tahu gimana perpolitikannya, gimana cara makannya, semua harus dipelajari.” Ia mengibaratkannya dengan mencintai seseorang. Menurutnya, kalau mencintai seseorang pasti kita akan berusaha mengenal siapa dia, begitu juga halnya dengan mencintai Korea, juga mesti kenal budayanya. Bagi Rahmi film seri Endless Love dan Boys Before Flower yang diputar di televisi merupakan motivasinya untuk mengenal Korea lebih banyak. “Film Boys Before Flower itu romantis banget, makin jatuh cinta deh sama Korea karena di situ ada opa yang sangat kucinta yaitunya Lee Min Hoo,” ujarnya. Hmm, ternyata demam Korea yang melanda dua sobat kita ini, dan mungkin juga sobat-sobat kita yang lain, bertitik tolak dari film-filmnya yang banyak diputar di Indonesia. Memang, film merupakan salah satu media yang sangat ampuh untuk menyebarkan budaya atau ideologi. Kondisi ini mirip dengan apa yang terjadi menjelang tahun 2000 dulu. Saat itu beberapa televisi menyiarkan film seri Jepang yang diangkat dari manga (komik Jepang). Demam Jepang

pun melanda Indonesia saat itu. Mirip dengan demam film Lord of the Ring beberapa waktu lalu yang bukan cuma membuat penggemarnya mengkoleksi pernak-pernik film tersebut, tapi juga sampai mempelajari bahasa Elf (salah satu tokoh di film itu) dan membangun rumah seperti rumah kaum hobbit. Sebenarnya kalau dikaji lebih jauh, yang dicintai teman-teman kita ini adalah persepsi yang dihasilkan televisi mengenai segala sesuatu dari Korea. Banyak remaja yang tiba-tiba jatuh cinta pada salah satu bintang film setelah menonton filmnya. Sebelumnya sih mereka malah tidak tahu sama sekali si bintang film itu ada atau tidak. Itu artinya, yang dicintai sebenarnya persepsi mengenai tokoh cerita, bukan bintang film itu sendiri. Sebab, bila tabiat asli si bintang film diketahui, belum tentu si fans bisa cinta benaran. Tapi, apa yang terjadi pada teman-teman kita ini patut menjadi motivasi kita untuk membuat film-film bagus berlatar Indonesia. Mana tahu beberapa tahun lagi, film seri remaja Indonesia diputar di Korea lalu terjadilah demam Indonesia di sana. Ah, sepertinya mimpi, ya, tapi tak ada salahnya berharap. (Laporan Rizki Diana Rangkuti/editor Maya)

- a Rio Haminoto Storygraph - Catatan Si Boy Rio Haminoto Alumera 2011 162

Buku Harian Lusuh si Boy SUDAHKAH Anda menonton film Catatan Harian Si Boy ? Kalau sudah, selain filmnya yang menarik, Anda pasti penasaran dengan sebuah buku yang sepertinya jadi salah satu ‘tokoh’ penting dalam jalinan cerita film itu. Buku yang dalam film itu digambarkan tua dan lusuh tapi punya peran penting karena menjadi benang merah yang menghubungkan film itu dengan kisah masa lalu. Buku harian lusuh itu menjadi bagian hidup dari Nuke, ibunda Tasha. Buku harian ini kemudian menjadi sangat penting buat Satrio sebagai jalan menemukan Boy, pemilik buku ini. Satrio harus menepati janjinya kepada Tasha yaitu mempertemukan Nuke dengan Boy.(Nama gue Boy. Ini Catatan gue.....) Buku harian ini berisi catatan harian seorang bernama Boy yang dalam film ini digambarkan sebagai lelaki paruh baya yang kaya raya namun misterius. Dan buku catatan harian ini pula yang mengaitkan cerita film itu dengan kisah 30 tahun silam semasa Nuke dan Boy masih muda dan melegenda dalam film Catatan Si Boy 1–5. Storygraph Catatan Si Boy merupakan catatan orisinal Boy, dengan latar belakang cerita di film Catatan Si Boy 15, merupakan kumpulan catatan tentang pengalaman dan pandangan hidup Boy yang tidak pernah diceritakan sebelumnya. Jelas kenapa buku catatan harian ini menjadi sangat penting bukan saja buat Nuke tapi juga buat para pencinta film Catatan Si Boy yang menonton dari film 1 hingga 5, karena hanya dalam buku ini Boy menumpahkan segala apa yang tak pernah dia ungkapkan kepada siapapun. (Jujur cing, gue bukan manusia super dan juga bukan yang terbaik. Mungkin karena itu, cuma inilah sesuatu pertama dari nol yang bisa gue buat. Bikin coretan di halaman putih dalam bentuk catatan tentang kepingan-kepingan

hidup. Gue akan coba nulis semua yang gue rasa dan alami. Manis. Pahit. Apapun itu.) Daya pikat buku ini juga merasuk anak muda generasi sekarang yang tak pernah mengalami masa emas Boy bersama Nuke, Kendi, Emon dan lain-lain. Mereka yang hanya menonton film Catatan Harian Si Boy ini penasaran dengan buku yang telah membuat Satrio harus berjuang untuk bertemu Boy demi ibu dari seorang gadis cantik bernama Tasha. Storygraph Catatan Si Boy ditulis oleh Rio Haminoto (penulis Don Joviano, Kionelle) selama setahun hingga menghasilkan sebuah manuskrip orisinil sarat dengan kisah kehidupan seorang lelaki idaman bernama Boy beserta teman-temannya. Buku ini sangat kental memaparkan era 80an lengkap dengan bahasa, istilah dan penunjang cerita lain yang disesuaikan pada masanya. (“Kalau Mas Boy sampai rusak di LA, entar Emon bisa kena penyakit HVS lho!” “Penyakit apaan tuh HVS, Mon?” “HVS....Hati Verih Sekali!” Gue tertawa ngakak. Banser ini memang selalu dahsyat. Apalagi kalau lidahnya meletmelet biar bibirnya basah terusssss! Terima kasih ya Emon!). Sebelum menulis, Rio melakukan riset dengan menonton film Catatan Si Boy 1-5, mendengarkan cerita bersambung drama radio yang menjadi cikal bakal kisah Boy, mencari referensi istilah, bahasa, musik tahun 80-an. Untuk lebih mengenal karakter Boy, Rio juga berkonsultasi dengan penulis asli dari drama radio Catatan Si Boy, yaitu almarhumah Wanda Tumanduk. Wanda memberikan skrip asli dari sandiwara radio yang

kala itu diputar di Radio Prambors. Bahkan Wanda sempat mengatur tim sandiwara radio untuk menampilkan kembali beberapa adegan itu langsung dihadapan Rio. Ini semata-mata agar Rio bisa menulis dengan baik. Pun Marwan Alkatiri sebagai inisiator cerita sandiwara ini ikut membantu Rio dalam membentuk dan menjaga spirit dari Boy. Sebagai sebuah storygraph, buku ini dilengkapi foto-foto yang dituangkan pada buku agar pembaca bisa memvisualisasikan sendiri cerita dalam buku seakan menonton film. Rangkaian cerita dipadukan dengan ilustrasi yang menjadi narasi untuk membantu pembaca mengimajinasikan cerita buku tersebut. Foto-foto dalam buku sengaja dibuat menyesuaikan kepentingan penggambaran bukunya. Dalam Storygraph Catatan Si Boy, foto-foto dibagi dalam beberapa kompartemen yang bercerita. Misalnya dalam bagian ‘MY GIRLS’, berisi fotofoto teman ataupun pacar yang pernah singgah dalam kehidupan Boy. (Dari pertama kali gue liat Nuke, Gue udah tau dan yakin aja kalau dialah yang akan menjadi istri gue!Rasanya semua yang terlihat dan terasa adalah benar....MY GIRLS) Buku ini bahkan dilengkapi dengan CD soundtrack sebagai pembangun suasana saat membaca buku agar bisa membawa pembaca menyelami masa-masa 80-an bersama Boy. Sebagai pembangun mood, soundtrack ini digarap serius. Nama-nama pengisi soundtrack adalah Fariz RM, Caroline Zachrie, Frezia, Riry SHE, Frez Cika, Putut Mahendra, Rina Wahyu, Nadya Kalangie, Fe Utomo dan Sanderson. (h/atv/*)

Way of Life!

n

Bula

R

MBE

TE SEP

DP enteng cuma

5

jutaan*

PT. ELANG PERKASA MOTOR : Jl. Khatib Sulaiman No.87 Padang Telp. (0751) 7051422, 7051423 Kantor Cabang : = PAYAKUMBUH : Jl. St. Usman No.14, Kampung Cina Telp. (0752) 91795 = DHARMASRAYA : Jl. Lintas Sumatera Koto Baru KM.218 Dharmasraya Telp. (0754) 71245

Serunya pake mobil baru

buat have fu n

bareng temen-temen kamu!

* Syarat dan ketentuan berlaku

HARI MINGGU / LIBUR SHOWROOM TETAP BUKA


HOBI 23

MINGGU, 9 OKTOBER 2011 M 11 DZULKAIDAH 1432 H

Andalaswara, dari Kampus ke Ohio

Laporan: DELVI YANDRA Andaikata insan saling mencinta/ Berbagi kasih tanpa membeda/ Aman tentram rasa di jiwa/ Alangkah indah hidup kita/ Cinta.../ Tebarkan cinta kasih di dunia/ Karena cinta maha dasyatnya/ Sang mahadaya...

L

AGU bernuansa cinta berjudul Mahadaya Cinta karya Guruh Soekarno Putra—yang dipopulerkan oleh artis Krisdayanti, yang juga pernah dijadikan Sandiwara Musikal pada tanggal 9 Juli 2005 di Istora Senayan, Jakarta—diarransemen kembali oleh Ferry Irawan dari grup vokal Andalaswara ke dalam bentuk yang apik. Tampak grup vokal Andalaswara sedang latihan di gedung Pusat Kegiatan Mahasiswa Universitas Andalas, Sabtu (1/10). Dengan penuh semangat cinta, mereka terus melatih diri. Mereka berharap akan dapat mengikuti ajang World Choir Games (WCG) ke VII di Cincinnati, Ohio, Amerika Serikat pada Juli tahun 2012. Berkat Pekan Seni Andalaswara merupakan nama divisi vokal Unit Kegiatan Seni Universitas Andalas (Andalaswara UKS-UA) yang didirikan pada tahun 1993. Pada saat pendiriannya, nama “Andalaswara” belum digunakan. Ketika itu, yang dipakai adalah Paduan Suara Mahasiswa Universitas Andalas (PSM Unand). Pada awalnya PSM Unand hanya didirikan demi kebutuhan prosesi protokoler kampus, seperti wisuda dan dies natalis. Kemudian, anggota menyadari bahwa latihan dan proses pembelajaran rutin sangat bermanfaat dalam arti yang begitu luas. Dengan penuh kesadaran, sejak 1994, PSM memulai latihan rutin dan mendapat undangan untuk mengikuti kejuaraan di Surakarta pada Pekan Seni Mahasiswa Tingkat Nasional ke II (Peksiminas II). Karena perlombaan vokal yang ada di Peksiminas II adalah vokal grup, maka tidak semua anggota PSM yang diutus dalam ajang tersebut. Sejak saat itu, PSM Unand sering mengikuti pelbagai ajang dan kejuaraan. Dan sejak tahun 1999, PSM Unand meraih pelbagai gelar. Di antaranya, juara II lomba vokal grup pada Peksiminas VIII di Makassar tahun 2006. Selanjutnya, nama PSM Unand diganti menjadi Andalaswara. Nama tersebut tercetus setelah undangan dari panitia penyelenggara The First Asian Choir Games (ACG) diterima pada akhir Februari 2007. Menyadari potensi anggotanya, maka manajemen Andalaswara memutuskan untuk ikut dalam ajang vokal grup se-Asia tersebut. Apalagi, hal tersebut merupakan kesempatan emas guna mengharumkan nama Indonesia, Khususnya Sumatra Barat. Tim Andalaswara berhasil berangkat mengikuti ajang ACG di Jakarta berkat kerja keras dan niat yang tulus. ACG tahun 2007 diikuti sekitar 74 negara dari kawasan Asia Pasifik dan membuka salah satu kategorinya yakni folklor—kategori yang diikuti oleh Andalaswara. Berkat perjuangannya, Andalaswara berhasil meraih gelar Golden Diploma untuk kategori folklor. “Lagu yang kami bawakan pada ajang tersebut adalah Pacu Kudo dan Ginyang Mak Taci,” ungkap Aldi, salah satu peserta dari Andalaswara yang mengikuti ajang ACG I. Karena besarnya potensi, kata Aldi, Andalaswara kembali

memutuskan untuk mengikuti ajang WCG ke V di Graz, Austria pada Juli tahun 2008. “Masalah finansial dan lainnya membuat kami tak dapat mengikuti ajang tersebut,” kata Aldi lagi. Gelar terakhir yang diterima Andalaswara yakni juara pertama pada Peksiminas ke X di Pontianak tahun 2010. Gelar tersebut tidak mudah didapat. Awalnya, Andalaswara mesti mengikuti Pekan Seni Mahasiswa Daerah (Peksimida) di Universitas Bung Hatta dan mengaransemen lagu wajib sebagai syarat perlombaan. Andalaswara tidak hanya mampu mengikuti ajang perlombaan saja. Kelompok ini juga mampu membuat ajang perlombaan. Misalnya, pada 19 Mei 2011 lalu, Andalaswara menggelar ajang kompetisi Solo Song se-Kota Padang. Acara tersebut terbilang sukses berkat kerjasama tiap anggotanya. Arranger Berbakat Ferry Irawan, salah seorang arranger Andalaswara yang berasal dari Teater Rumah Teduh mengatakan, cukup sulit melatih anggotanya karena hal-hal detil seperti dinamisasi, penjiwaan dan cara bernyanyi tanpa membunyikan nada belum sepenuhnya mampu dilakukan secara maksimal. “Mereka belum bisa menyamakan warna suara dalam bernyanyi, tetapi semua bisa saya atasi dengan latihan yang rutin,” ujar Ferry. Alasan Ferry memilih lagu-lagu yang beatnya pas, agar bisa dikembangkan sebagai progresif koor dan dimodifikasi sesuai kebutuhan. “Liriknya mendukung untuk itu dan lagunya juga asyik kok,” ungkap Ferry yang memodifikasi lagu Mahadaya Cinta dengan sangat menarik. Membangun tim vokal grup yang solid adalah cita-cita Ferry. “Membuat tim yang baik butuh proses yang cukup lama. Ada semacam tingkatan yang akan saya terapkan terhadap anggota yang sudah lama berkutat di grup dan yang baru bergabung,” tambah Ferry lagi. Karena hobinya membuat komposisi musik, Ferry tertarik menekuni dunia tarik suara. Dikatakannya bahwa membuat arransemen untuk grup vokal hampir sama dengan membuat komposisi dalam orkestra. Sejak bergiat di Andalaswara, Ferry telah menelurkan beberapa arransemen lagu. Di antaranya Nuansa Bening yang dipopulerkan Vidi Aldiano, Cinta yang dipopulerkan Vina Panduwinata, Pilihlah Aku yang dipopulerkan Krisdayanti, termasuk Mahadaya Cinta. Selain Ferry, ada juga Bari Fardan yang mengarransemen lagu Warna-warna yang dipopulerkan Vidi Aldiano. Beberapa arranger muda lainnya, seperti Romario, Seprianto dan Prasetia juga rajin mengarransemen lagu-lagu populer Indonesia sampai hari ini. Kali ini, Andalaswara tak ingin main-main. Kompetisi WCG VII di Cincinnati tahun depan menjadi tujuan berikutnya untuk melabuhkan kejayaan. “Kami ingin ke Ohio tahun depan. Doakan saja,” kata Vanny, penanggungjawab Andalaswara periode 2010-2011 kepada Haluan di sela-sela latihannya, Sabtu pekan lalu. Andalaswara berencana akan membuat album vokal grup. “Rencana ini akan segera kami realisasikan dalam waktu dekat,” ujar Vanny lagi. Sampai saat ini, sudah ada beberapa aransemen lagu yang siap ditampilkan oleh grup vokal Andalaswara. “Kami juga berterimakasih kepada siapa saja yeng pernah membantu kami. Tanpa dukungan mereka, kami tak akan seperti ini,” ucap Vanny penuh syukur.


MINGGU, 9 OKTOBER 2011 M 11 DZULKAIDAH 1432 H

Rawat Adrenalinmu, Ekspresikan Beranimu

Narasi dan Foto: HASWANDI

24 R A N A

M

EREKA menamakan dirinya Komunitas Ekstrim. Kelompok yang merawat adrenalin ini merupakan sekelompok orang yang hobi dengan olahraga atau permainan berbahaya. Anggotanya beragam, mulai dari anak-anak-anak, remaja, hingga orang dewasa, baik lakilaki maupun perempuan. Untuk di Kota Padang, komunitas ekstrim yang sering ditemui adalah komunitas skateboard dan surfing. Untuk Skateboard bisa ditemui di kawasan Pondok, Komplek GOR Agus Salim dan yang lainnya. Sedangkan Surfing bisa ditemui di Pantai Purus, Pantai

Air Tawar, Pantai Air Manis dan yang lainnya. Bagi komunitas ini, mengalami cidera tulang atau lukaluka merupakan hal yang lumrah. Semakin berbahaya, mereka semakin tertantang untuk mencoba. Bagi pemula, tentu sudah akrab dengan rumah sakit dan obat-obatan. Tapi untuk professional, pastilah mengoleksi banyak perlengkapan dan terus mencari

lawan yang seimbang. Meski apa yang mereka lakukan membahayakan keselamatan mereka sendiri ataupun orang lain, tapi mereka tak pernah gentar dan selalu haus melakukan adegan berbahaya. Tapi tak sedikit diantara mereka

yang menyalurkan hobi menjadi suatu prestasi dan merajai berbagai perlombaan di nusantara. Inilah sebagian potret Komunitas Ekstrim skateboard yang dilakukan komunitas Substance Padang. „

PENGANTAR: Rubrik ini disediakan khusus buat umum, terutama kalangan fotografer amatir maupun profesional, sebagai wadah penyaluran kreatifitas. Foto yang dikirim harus format jpg. Olah digital yang diperbolehkan hanya sebatas menaikkan kontras dan cropping. Subyek foto berada di wilayah Sumbar, yang tiap minggunya akan ditetapkan tema foto. Foto yang dikirim merupakan karya sendiri dan belum pernah menang lomba apapun. Foto dikirim ke email haluan_unik@yahoo.com yang disertai dengan nama lengkap, alamat dan nomor telepon serta keterangan foto yang mencakup lokasi pemotretan, waktu pemotretan dan yang lainnya yang dianggap perlu. Foto terbaik akan mendapatkan bonus cuci cetak 30R di Studio Foto Queen Jalan Pemuda Padang, untuk satu foto terbaik tiap minggunya. Foto paling lambat diterima redaksi pada Jumat sore tiap minggunya Tema Minggu mendatang : ‘MENUJU HAJI MABRUR’.


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.