Haluan 12 Februari 2017

Page 1

Harian Umum

Mencerdaskan Kehidupan Masyarakat

11 MINGGU 12 FEBRUARI 2017 15 JUMADILAWAL 1438 H

EDISI: 123, TAHUN KE-69 Harga Eceran Rp3.750/Eks (Luar kota tambah ongkos kirim)

12

TUTURAN

13

GABA GABA

14

SULAM EMAS

Claudio Ranieri dan Hikayat Para Pecundang Kalau mencermati dengan teliti setiap lowongan pekerjaan di perusahaanperusahaan terbaik di negara ini, .......

HAL. 9

05.10 12.34 15.55 18.39 19.50

ANGGARAN NIHIL — Seorang wartawan tengah mewawancari pengurus MUI Sumbar pascaheboh pemutusan anggaran untuk MUI pada APBD 2017. Kondisi ini menimbulkan pro kontra di tengah masyarakat dan gubernur diminta untuk kreatif mencarikan dana untuk MUI.

SESUNGGUHNYA Kami telah menciptakan manusia dari setetes mani yang bercampur yang Kami hendak mengujinya (dengan perintah dan larangan), karena itu Kami jadikan dia mendengar dan melihat.

(QS AL INSAAN AYAT 2)

MUI Sumbar Umumkan Nomor Rekening SETELAH kabar tentang tak adanya anggaran untuk MUI pada APBD Sumbar 2017, sejumlah tokoh masyarakat melakukan aksi spontan penggalangan dana untuk organisasi. Aksi penggalangan dana yang ini dikoordinir tokoh muda Nurkalis B, Ketua Ormas PW Al Wasliyah Sumbar. “Jika Pemprov Sumbar tak memberi anggaran, umat yang badoncek. Mengumpulkan uang, untuk operasional MUI,” katanya. Sumbangan ke r ekening atas nama Nurkhalis di Bank BNI-pun mengalir deras sejak dibuka pada Kamis (8/2) kemarin. Berbagai tokoh, baik di Sumbar maupun di perantauan kabarnya ikut menyumbang, mulai dari Rp100.000 hingga jutaan rupiah.

>> MUI : hal 07

HUDA/DOKUMEN

SOAL ANGGARAN MUI SUMBAR

Gubernur Diminta Kreatif Status Facebook Ketua MUI Sumbar Gusrizal Gazahar pada pertengahan pekan ini, menyentak publik. Aturan membekap organisasi yang ia pimpin menyusul verboden pemerintah menggelontorkan dana ke organisasi itu.Apakah akan dibiarkan? PADANG,HALUAN — Mata pisau kini mengarah ke Pemerintah Provinsi Sumbar,

INTER MILAN VS EMPOLI

Demi Perbaikan Peringkat MILAN, HALUAN — Inter Milan menargetkan tiga poin ketika menjamu tim papan bawah, Empoli dalam lanjutan Serie A 2016/17 giornata 24 di Giuseppe Meazza, Minggu (12/2) malam pukul 21.00 WIB. Nerazzurri ingin bangkit dan kembali ke trek kemenangan setelah menelan dua kekalahan beruntun,

>> DEMI: hal 07

dalam hal ini gubernur. Banyak pihak yang menilai gubernur pasrah saja, begitu ada

larangan dari pusat soal alokasi dana untuk ormas. Dan sebagian lain berharap, gubernur bisa kreatif mencari jalan. Gubernur Irwan Prayitno memang berpegang pada aturan yang mengikatnya, sehingga tak menggelontorkan anggaran untuk Majelis Ulama Indonesia (MUI). Dalam

penjelasannya melalui akun pribadi facebook-nya, Irwan menyebutkan dasar hukum penetapan anggaran hibah, yakni UU no 23 tahun 2014 pasal 298 dan Permendagri 32 thn 2011, Permendagri 39 thn 2012, Permendagri 14 thn 2016 Tentang Hibah Bansos di antaranya menyebutkan

Kepercayaan Adalah Wujud Nyata Sertifikasi Ulama PADANG, HALUAN — Ulama Sumbar, Syamsul Bahri menilai kepercayaan masyarakat adalah wujud nyata sertifikasi ulama atau mubalig. Karena itu ia berharap, wacana sertifikasi mubalig yang akan diberlakukan oleh pemerintah harus diperjelas arahnya. Jika yang disebutkan hanya sertifikasi, terang Syamsul Bahri, semua mubalig telah tersertifikasi. Baik itu sertifikasi dalam wujud nyata di atas kertas atau dan dalam bentuk wu-

jud tak nyata. ilmu agama itu Yakninya bersendiri. bentuk keper“Jika mereka cayaan yang tak paham dengan diberikan maapa yang disamsyarakat. paikan, masyarakat Dijelaskantak mungkin bisa nya, ulama armendengarkan dan tinya adalah percaya begitu saja orang yang bepada mereka. Serilmu. Jika dilain sertifikasi daSYAMSUL BAHRI sebut berilmu, lam bentuk ijazah mereka yang dari tempat pendidikatakan mubalig atau ula- dikan yang mereka tempuh, ma tentunya adalah orang- kepercayaan masyarakat adaorang yang telah paham >> KEPERCAYAAN : hal 07 secara mendalam tentang

bahwa Ormas Penerima Hibah tidak boleh berketerusan (hanya 2 tahun sekali). Lebih jauh ia menjelaskan, pada penetapan APBD 2017 ini, pihaknya bersandar Permendagri 31 thn 2016 tentang Pedoman Penyusunan APBD

>> GUBERNUR : hal 07

Ketua MA Diharapkan Reformasi Lembaga Peradilan JAKARTA, HALUAN — Masa jabatan Ketua Mahkamah Agung (MA) Hatta Ali, yang menjabat sejak 2012, akan berakhir pada tahun 2017. KPK berharap Ketua MA yang baru nanti dapat membawa perbaikan di peradilan Indonesia. “Tidak hanya perbaikan Mahkamah Agung yang menjadi PR bagi Ketua Mahkamah Agung ke depan. Tapi seluruh lembaga peradilan yang berada di lingkup Mahkamah Agung, karena kalau lembaga peradilannya tidak bisa dipercaya oleh masyarakat ini adalah salah satu bentuk kegagalan dari penegakan hukum,” kata Kabiro Humas KPK Febri Diansyah di gedung KPK, Jalan Kuningan Persada, Jakarta Selatan, Jumat (10/2/2017).

>> KETUA MA : hal 07

Tentara Terus Melebur ke Tengah Masyarakat Laporan:

Juli Ishaq Putra

D MAURO ICARDI

alam upaya pertahanan keamanan, Tentara Nasional Indonesia menganut doktrin Sistem Pertahanan Keamanan Rakyat Semesta (Sishankamrata) yang merupakan upaya pengerahan seluruh kekuatan nasional untuk menjamin kelangsungan hidup bangsa

dan negara serta mengamankan segala usaha untuk mencapai tujuan nasional. Sebagai Komando Teritorial pada tingkat yang paling rendah yaitu di kecamatan, Komando Rayon Militer (Koramil) mempunyai peran yang sangat penting yaitu sebagai ujung tombak pelaksanaan Sishankamrata itu. Di dalam kerangka Sishankamrata itu (berdasarkan UU no 3 tahun 2002 tentang Pertahanan Negara dinama-

kan Siatem Pertahanan Semesta), Koramil mempunyai tugas pokok menyelenggarakan Pembinaan Teritorial dan Perlawanan Rakyat yang meliputi pembinaan geografis, demografis dan kondisi sosial dalam rangka menciptakan Ruang, Alat dan Kondisi Juang yang tangguh di daerahnya untuk kepentingan Pertahanan Keamanan Negara (Hankamneg).

>> TENTARA : hal 07

ANGGOTA TNI dari Koramil Koto Tangah tengah berbaur bersama petani saat proses panen padi di Koto Tangah. PENREM

Panggung MAHESA KDI

Rutin Olahraga PADANG,HALUAN — Punya kesibukan seabrek, tak dipungkiri ini akan membuat orang mudah capek atau kelelahan. Namun hal ini bisa diatasi oleh Mahesa KDI, untuk menghindari kelelahan saa atau usai tampil dipanggung Mahesa KDI mengaku rutin menjalani olahraga. Tak lupa ia menjaga pola makan dengan teratur dan banyak minum air putih tentunya. Pria yang menyabet Juara I pada ajang pencaharian bakat KDI 2015, mengaku kian hari kesibukan yang ia jalani memang semakin bertambah. Jika sebelumnya ia www.harianhaluan.com

Redaktur: Rakhmatul Akbar

hanya fokus dengan penampilan di panggung KDI, sekarang pria berdarah Minang itu mulai menjalani karir secara profesional. Sehubungan dengan ini,

>> RUTIN : hal 07 Layouter: Syamsul Hidayat


2

MINGGU, 12 FEBRUARI 2017 15 Jumadilawal 1438 H

Kementan Ubah Pola Tanam Cabai TUBAN, HALUAN — Kementerian Pertanian melalui Direktorat Jenderal Hortikultura akan membina para petani cabai rawit di Kecamatan Bancar, Kabupaten Tuban, Jawa Timur. Direktur Jenderal Hortikultura Spudnik Sujono mengatakan, pembinaan yang akan diberikan pemerintah mulai dari pola tanam, penggunaan bibit benih, hingga antisipasi gangguan hama. Spudnik mengaku, para petani cabai SPUDNIK SUJONO di Kabupaten Tuban selalu mengeluhkan sulitnya menanam dan memanen di saat musim hujan. “Jadi saya berpesan ke depan dapat melakukan manajemen tanam,” kata Spudnik di sela-sela acara panen cabai rawit merah di Kabupaten Tuban, Jawa Timur, Jumat (10/2/2017). Manajemen tanam yang dimaksud adalah, para petani cabai tidak lagi menanam secara serentak, melainkan diatur waktu penanamannya. “Jadi tidak bisa tanam serentak, cabai ini diperlukan setiap hari, misalnya untuk Februari berarti tanam Oktober, rencanakan 3 bulan sebelumnya,” tambah Spudnik Tujuan dari pembinaan juga sebagai langkah menekan tingginya harga cabai rawit merah yang belakangan ini naik signifikan. Tidak hanya itu, para petani di sentra produksi cabai rawit merah ini sebaiknya menjadi mitra pemerintah. Maksudnya, saat pemerintah membutuhkan cabai untuk operasi pasar, maka para kelompok petani cabai ini telah menyiapkan sesuai dengan yang disepakati. “Seperti di Temanggung, ada mitra atau petani binaan kita, setiap minggunya menyiapkan 2 ton sesuai kebutuhan pemerintah dengan harga Rp 25.000 per kg, dan kalau pemerintah lagi enggak butuh, maka petani bisa jual kemana saja,” terang Spudnik. Pada kesempatan yang sama, Direktur Pengolahan dan Pengemasan Hasil Hortikultura (PPHH), Sukarman, mengatakan setiap kelompok tani yang menjadi mitra binaan Kementerian Pertanian akan mendapat bantuan Rp 30 juta. Dana tersebut, kata Sukarman, bisa dimanfaatkan sebagai modal membangun infrastruktur pertanian. Seperti bikin pompa air, atau membeli alat-alat pertanian. (h/net)

NASIONAL

Presdir Freeport Indonesia Dinilai Lecehkan DPR JAKARTA, HALUAN — Ketua Fraksi Hanura DPR Nurdin Tampubolon menilai tindakan Presiden Direktur (Presdir) PT Freeport Indonesia (PTFI), Chappy Hakim yang mengancam anggota Komisi VII DPR dari Fraksi Hanura Mukhtar Tompo usai rapat dengar pendapat (RDP) merupakan tindakan yang tidak terpuji.

HARI LIBUR — Pemerintah menetapkan hari libur pada pelaksanaan 101 Pilkada serentak se Indonesia pada 15 Februari 2017. NET

15 Februari Ditetapkan Jadi Hari Libur JAKARTA, HALUAN — Presiden Joko Widodo menetapkan 15 Februari 2017 menjadi hari libur nasional. Tanggal itu menjadi waktu pemilihan kepala daerah serentak di 101 daerah. Penetapan itu tertuang dalam Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 3 Tahun 2017 tentang Hari Pemungutan Suara Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati, dan Wakil Bupati, serta Wali Kota dan Wakil Wali Kota Tahun 2017 sebagai Hari Libur Nasional. “Menetapkan hari Rabu tanggal 15 Februari 2017 sebagai hari libur nasional dalam rangka pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati, dan Wakil Bupati, serta Wali Kota dan Wakil Wali Kota secara serentak,” demikian kutipan keputusan Presiden. Keputusan ini dibuat dengan pertimbangan agar warga negara atau pemilih, dapat menggunakan hak suaranya dengan baik dan seluas-luasnya. Pertimbangan lainnya adalah aturan yang termaktub dalam Pasal 84 ayat 3 Undang-

Undang Nomor 1 Tahun 2015 tentang Pilkada, yakni pemungutan suara dilakukan pada hari libur atau hari yang diliburkan. Hal ini sejalan dengan Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 7 Tahun 2016 tentang Tahapan, Program, dan Jadwal Penyelenggaraan Pilkada, yang menetapkan 15 Februari sebagai waktu pemungutan suara. Jokowi menyebut, keputusan ini sudah dapat diberlakukan sejak ditetapkan tertanggal 10 Februari 2017. Keppres serupa dikeluarkan dua tahun lalu. Awal Desember, Jokowi mengeluarkan Keppres yang menetapkan 9 Desember 2015, sebagai libur nasional karena menjadi waktu pemungutan suara Pilkada serentak pertama. Keputusan itu tertuang dalam Keputusan Presiden Nomor 25 Tahun 2015 tentang Hari Pemungutan Suara Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati , dan Wakil Bupati, serta Wali Kota dan Wakil Wali Kota Tahun 2015 sebagai Hari Libur Nasional. (h/net)

“Kasus itu tidak hanya melibatkan anggota Fraksi Hanura Mukhtar secara pribadi tetapi telah melecehkan lembaga DPR,” tegas Nurdin Tampubolon, kepada wartawan, di Media Center DPR, Jumat (10/2). Nurdin menegaskan, fraksinya tidak bisa menerima perlakuan Chappy Hakim. Atas perlakukan itu, Hanura akan melakukan langkah-langkah hukum. “Kami dari Hanura tentu tidak terima. Anggota kami sudah melakukan tugasnya dengan baik. Hal yang dipermasalahkan pun sudah kami bahas di internal fraksi. Jadi mengganggu Mukhtar berarti menganggu fraksi,” tegas Nurdin. Sejauh ini, kata Nurdin, Chappy Hakim yang merupakan mantan Kasau itu telah menyampaikan permohonan maaf. Namun, Nurdin mengaku belum menerima permintaan maaf tersebut secara langsung, baik kepada fraksi, maupun kepada Mukhtar Tompo. Menurut Nurdin, dia telah melaporkan peristiwa tersebut kepada Ketua Umum Partai Hanura Oesman Sapta Odang. “Beliau bilang, kita harus melihat permasalahannya apa, jangan saling menyalahkan dan melihat apa solusi-solusi yang benar agar institusi DPR tidak dinistakan. Freeport juga jangan sampai tidak melakukan sesuatu pekerjaan yang tidak sesuai Undang-undang (UU),” kata Nurdin. Sementara itu, Mukhtar Tompo menjelaskan kronologis kejadian tersebut. Dijelaskan, menjelang rapat berakhir, dia meminta ketegasan pihak Freeport Indonesia untuk konsisten membangun smelter di Indonesia seperti yang dijanjikan dalam rapat sebelumnya bulan Desember 2016. Setelah rapat ditutup, dia meng-

ulurkan tangannya untuk menyalami Chappy Hakim. Namun Chappy Hakim menepis tangannya. “Sambil menunjuk dada saya, dia mengatakan, awas kamu. Kau jangan macam-macam. Mana itu tidak konsisten. Mana? Saya ini konsisten, mana?” ujar Mukhtar menirukan ucapan Chappy. Prilaku Chappy Hakim yang tidak menyenangkan terhadap Mukhtar Tompo itu juga menimbulkan reaksi dari anggota DPR dari Fraksi Nasdem Akbar Faizal. Dia menyatakan protes sangat keras terhadap Chappy Hakim. “Tindakan ini sungguh-sungguh keluar dari etika apapun,” tegas Akbar Faizal dalam rilis yang beredar di kalangan wartawan di Senayan. Bahkan Akbar Faizal menilai perilaku Presdir Freeport Chappy Hakim tindakan barbar. “Ini sekaligus penghinaan besar kepada pemerintah dan rakyat Indonesia,” tegas Akbar Faizal yang sama-sama berasal dari Sulawesi Selatan dengan Mukhta Tompo. Terkait dengan tindakan Chappy Hakim tersebut, dia menuntut permintaan maaf dari Chappy Hakim sebagai pelaku tindakan barbar ini. Meminta manajemen di kantor pusat Freeport Internasional di Amerika Serikat untuk meminta maaf kepada Muhtar Tompo selaku pribadi, kepada institusi DPR-RI dan kepada Pemerintah Indonesia. Kemudian meminta manajemen/kantor pusat Freeport Internasional untuk memberhentikan Chappy Hakim sebaga Presdir PT Freeport Indonesia. Mendesak Presiden Republik Indonesia untuk menghentikan sementara seluruh perjanjian dan kesepakatan dengan Freeport hingga batas waktu yang belum ditentukan. (h/sam)

Gas Elpiji Tabung 5,5 Kg Dipasarkan di Pekanbaru PEKANBARU, HALUAN — Gas elpiji tabung 5,5 kilogram (Brigh Gas) resmi dipasarkan di Pekanbaru, ditandai

www.harianhaluan.com

dengan kegiatan launcing yang diadakan pihak Pertamina bersama Dinas Perdagangan dan Perindustrian (DPP) Pe-

kanbaru, disalah satu pusat perbelanjaan, Jumat, (10/2). Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Pekanbaru, Ingot Hutasuhut, usai launcing mengatakan, peluncuran Bright Gas 5.5 kg menjadi solusi bagi keluarga konsumen yang membutuhkan kemasan lebih ringan dan praktis. Dari segi harga juga terjangkau dan sangat dinamis untuk keluarga kecil yang memiliki kebiasaan memasak dalam frekwensi lebih sedikit. Resmi dipasarkannya Bright gas juga merupakan salahsatu upaya mengurangi penggunaan LPG bersubsidi 3 kg, melengkapi kemasan yang telah ada sebelumnya yakni, gas elpiji tabung 12 kilogram. “ Bright sebelumnya memang sudah beredar di Pekanbaru, tapi hari ini resmi dilauncing. Bright gas tidak bersubsidi, ini salahsatu bagian dari implementasi pemerintah terhadap subsidi BBM dan gas. Kita berharap bagi keluarga yang sudah mampu agar menggunakan Bright gas ini,” katanya. Meski Bright gas sudah dipasarkan di Pekanbaru, hal itu tidak serta merta men-

jadikan DPP lengah terhadap peredaran gas elpiji subsidi ukuran tigakilogram. Bahkan DPP akan melakukan pengawasan intensif distribusi di pangkalan- pangkalan gas yang ada di Pekanbaru agar gas bersubsidi tepat sasaran. “ Kami apresiasi produk baru yang diluncurkan Pertamina, sehingga masyarakat kelas menengah tidak lagi menggunakan LPG bersubsidi namun segera beralih ke Bright Gas 5,5 kg dengan kemasan yang lebih praktis dan cantik. Terhadap gas elpiji subsidi tiga kilo kami tetap awasi,” kata Ingot. Ditambahkannya, untuk peredaran gas elpiji subsidi tigakilogram DPP berencana melakukan distribusi dengan sistem tertutup. Atau dengan mengaktifkan kembali kartu kendali agar distribusi lebih terawasi. “ Kita sudah koordinasi dengan pihak Hiswana Migas, dalam waktu dekat seluruh pangkalan gas elpiji dikumpulkan membuat fakta integritas sesuai SOP. Selama ini dipasaran masih ada oknum menjual gas elpiji tiga kilo ke pengecer. Bahkan ada juga pelaku usaha yang memiliki

Redaktur: Rakhmatul Akbar

omset diatas Rp750 ribu masih menggunakan gas elpiji tigakilo, padahal tidak dibenarkan” katanya. Ditanya apakah pihaknya sudah melakukan pengawasan terhadap pelaku- pelaku usaha bandel yang tidak dibenarkan menggunakan gas elpiji tigakilogram, Ingot menjawab, semua sudah didata, rata- rata ditemukan gas elpiji yang dipakai pelakun usaha berasal dari luar daerah. “ Kita sudah datangi pelaku usaha itu, kebanyakan gas yang mereka gunakan bukan berasal dari Pekanbaru. Dilihat dari segel yang tertera pada tabung gas. Kita akui memang sedikit kesulitan melacak asal gas itu, tapi kita akan berkoordinasi dengan pihak penegak hukum karena berkaitan dengan anggaran pemerintah yang disubsidi. Kita sudah berikan sanksi berupa teguran, kalau masih bandel bisa sampai pencabutan izin usaha bahkan ada ancaman pidana,” tegas Kadis. Ingot mengimbau kepada pelaku usaha dan penyalur gas elpiji jangan main- main dengan persoalan tersebut. (hr/her)

Layouter: Luther


WISATA

Harian Umum

Mencerdaskan Kehidupan Masyarakat

Laporan: Debby Ayu Lestari agi penikmat wisata alam, Air Terjun Bayang Sani merupakan salah satu tempat yang harus dikunjungi. Air Terjun yang berada di Kampung Koto Baru, Kecamatan Bayang, Pesisir Selatan ini, menampilkan keindahan alam yang masih alami, dengan nuansa perdesaan yang sangat indah. Untuk mencapai lokasi ini harus menempuh perjalanan sejauh 60 kilometer dari Kota Padang. Dari Jalan Raya Padang – Painan ketika sampai di Simpang Ganting, belok ke kiri melewati Jalan Raya Ganting hingga Jalan Pasar Baru. Air terjun ini terletak 3 kilometer sebelum Jembatan Akar. Tiket masuk ke lokasi air terjun hanya Rp5.000. Dari lokasi pembelian tiket masuk ini, air terjun telah terlihat. Salah satu keunggulan Air Terjun Bayang Sani ini memiliki tujuh tingkatan. Setiap tingkatan, terdapat misteri pemandangan yang berbeda-beda. Untuk mencapai tingkatan ke tujuh, harus melewati jalan yang dan masuk kepinggir hutan dan sedikit mendaki. Namun, saat sampai di sana, keindahan pemandangannya sangat menyenangkan mata. Semilir angin yang berhembus lembut,

B

udara yang masih segar, dan aroma air yang masih sejuk. Tapi, kebanyakan pengunjung hanya menikmati pemandangan air terjun di tingkatan pertama. jarang, bagi mereka yang datang untuk naik ke tingkatan selanjutnya. Hal ini karena, pada tingkatan pertama, para pengunjung langsung terpukau dengan nuansa air terjun yang sangat indah dan menawan. Air terjun tingkat pertama ini ketinggiannya sekitar 80 meter, terdiri dari air terjun yang bercabang tiga yang mengalir meliuk – liuk di atas bebatuan cadas. Dengan lebar dan tingginya yang lebih dari 50 meter, dapat dikatakan Air Terjun Bayang Sani adalah air terjun terbesar yang berada di wilayah Kabupaten Pesisir Selatan. Berdasarkan informasi yang dihimpun Haluan, Air Terjun Bayang Sani sudah terbentuk puluhan tahun yang silam. Konon, pada zaman penjajahan Belanda, Air Terjun Bayang Sani ini, menjadi tempat mandi-mandinya mener-mener dan nona-nona Belanda. Saking takjubnya mener dan nona Belanda tersebut pada air terjun ini maka diberilah nama air terjun ini dengan nama well come atau air terjun selamat datang. Dahulunya air t erjun yang mirip dengan ekor kuda ini selalu disebut oleh masyarakat dengan nama well come baru pada dekade tahun 80-an, nama well come itu

MINGGU, 12 FEBRUARI 2017 15 Jumadilawal 1438 H

3

diganti dengan nama Bayang Sani. Salman (54), warga yang berjualan di sekitar lokasi ini mengatakan, tatkala musim kemarau, Air Terjun Bayang Sani terlihat lebih dangkal dan menampilkan bongkahan-bongkahan batu yang memperlihatkan bentuk asli dari air terjun ini. Namun, tatkala musim penghujan, air akan mengalir deras dari atas hingga ke bawah. Sehingga, deburan air akan terdengar hingga puluhan meter. Hal inilah yang memberikan nuansa indah dan keunikan yang dapat dinikmati oleh pengunjung. **** SUASANA alam yang sejuk membuat pengunjung betah berlama-lama di Air Terjun Bayang Sani.

MEMILIKI tujuh tingkatan, Air Terjun Bayang Sani membuat pengunjung semakin tertantang.

MEMILIKI tujuh tingkatan, Air Terjun Bayang Sani membuat pengunjung semakin tertantang.

AIR Terjun Bayang Sani ramai dikunjungi saat libur.

www.harianhaluan.com www.harianhaluan.com

Redaktur: Isra Hermanto

Layouter: Syamsul Hidayat


4

MINGGU, 12 FEBRUARI 2017 15 Jumadilawal 1438 H

USAHA

SHAFA Cafe ramai dikunjungi di akhir pekan.

WIRAUSAHA MUDA

Jadi Harimau di Hutan Kecil daripada Semut di Hutan Besar

PENAMPILAN musik di Shafa Cafe.

PEMILIK Shafa Cafe.

Membuka usaha sendiri bagi seorang Heru Rizal Luthan adalah hal yang cukup sulit, namun menyenangkan. Awalnya pada tahun 2007, ia mencoba membuka kedai fotokopi di dekat Kampus Universitas Andalas (Unand). Meski tidak memiliki pengetahuan dan pengalaman di bisnis ini, tak membuat dirinya patah semangat. Laporan: SHAFA Cafe ramai dikunjungi oleh kaula muda dan mahasiswa.

www.harianhaluan.com

RAHMA UTAMI

“Setidaknya teman kuliah saya mau fotokopi tugas mereka di tempat saya,” tuturnya kepada Haluan Jumat (10/2). Namun, karena harus menyelesaikan kuliah usahanya ini ia tutup agar bisa lebih fokus kependidikan. Setelah Heru menamatkan kuliahnya, ia sempat mencoba bekerja di beberapa perusahaan di Batam dan Jakarta. Karena ada alasan lain, ia terpaksa berhenti dari kantornya dan kembali ke Padang. Dari gaji yang ditabungnya selama kerja, Heru kembali mencoba membuka usaha lagi, namun berbeda dari sebelumnya. Ia mencoba membuka mini market, namun usaha ini ia tutup karena di saat bersama ia juga membuka kafe. “Saat mencoba menjalani kedua bisnis ini, ternyata setelah dipahami bisnis kafe ini keuntungan dan prospek untuk ke depannya lebih bagus d ibandingkan mini market. Oleh karena itu saya menutupnya dan fokus pada kafe saja,” jelasnya. Pernah bekerja menjadi karyawan dan saat ini membuka usaha sendiri, sebenarnya memiliki tantangan tersendiri bagi Heru. Jika ia bekerja di perusahaan biasanya kita akan tertekan dengan pekerjaan tersebut. Berbeda halnya dengan buka usaha sendiri, apa pun yang kita lakukan tidak akan ada yang marah karena semua keputusan ada ditangan kita. Namun, memiliki bisnis

SUASANA Shafa Cafe.

sebenarnya harus lebih kreatif agar terus berkembang. “Buat saya lebih baik menjadi harimau di hutan kecil daripada menjadi semut di hutan besar. Oleh sebab itu saya lebih suka buka usaha, walaupun bisnisnya kecil tapi saya pemiliknya,” tutur pria yang lahir di bulan Oktober ini. Bisnis kafe ini sudah dijalani Heru sekitar 3 tahun, tantangan terberat membuka usaha baginya adalah mengatur keuangan yang ada. Tapi karena rasa ingin tahu yang tinggi tentang bisnis membuatnya mencoba mempelajari tentang sistem keuangan agar tidak rugi. Kafe yang ia beri nama Shafa Cafe berada di Jalan M.Hatta Nomor 3 Pasar Baru, Padang, saat ini ramai dikunjungi oleh mahasiswa Unand yang ingin bersantai dan nongkrong sambil menikmati makanan yang dijual di kafe. Heru menuturkan target pemasaran kafenya memang mahasiswa karena lokasi yang memang dekat dengan

Redaktur: Isra Hermanto

kampus. Meski tidak memiliki ilmu di bidang kuliner, Heru tetap yakin dengan usahanya dan ia pun belajar memasak dengan ibu agar makanan yang dijual di kafe enak dan disukai konsumen. Namun, setelah berkeluarga Heru menyerahkan urusan rasa kepada istrinya karena sang istri lebih paham tentang rasa. Dengan membuka usaha sendiri secara tidak langsung Heru juga membuka lapangan usaha bagi masyarakat sekitar. “Buat saya dengan memperkerjakan orang di kafe ini, saya juga sudah membantu mereka. Karena saya selalu ingat kata-kata di dalam rezeki saya ada rezeki orang lain, begitu pun sebaliknya,” ungkapnya. Agar kafenya selalu ramai, Heru mencoba mendesain sendiri Shafa Cafe dengan gaya anak muda zaman sekarang. Memberikan inovasi dengan menu-menu baru juga menjadi trik Heru agar pelanggannya tidak bosan dengan makanan yang ada. ***

Layouter: Luther


KELUARGA

MINGGU, 12 FEBRUARI 2017 15 Jumadilawal 1438 H

5

DARMAWI bersama keluarga tercinta.

DARMAWI

Keluarga Berperan Menuju Sukses Laporan:ADE BUDI KURNIATI

HAL utama perlu dipahami, keberhasilan dalam karier dan rumah tangga bukan dua hal yang bertolak belakang. Artinya, bukan mustahil kesuksesan dalam kedua hal ini dicapai bersama.

"

KESUKSESAN karir dan keluarga, berkat dukungan anak dan istri. Tanpa mereka, kesuksesan dikarir sulit dicapai. Jadi, kebersamaan adalah segalanya," kata Darmawi. Jadi, bila keluarga punya ambisi untuk sukses dalam kedua hal ini, sepakati bersama dulu apa y a n g

keluarga inginkan. Dan, revisi kesepakatan tersebut dari waktu ke waktu. Menurut pria kelahiran Kayu Gadang 13-12-1960 ini, yang dimaksud dengan kesuksesan dalam karier dan apa yang dimaksud dengan berhasil mengurus rumah tangga. Ini penting, agar di belakang hari tidak terjadi saling menyalahkan. Karena, walau kini ia

bekerja di luar rumah, bila tidak ada frame yang sama antara suami dan istri, bisa terjadi suami menyalahkan istri. Biasanya, memang, istri dianggap paling bertanggung jawab atas urusan rumah tangga. "Perlu juga dipikirkan, konsekuensi-konsekuensi dari kesepakatan keluarga. Kalau mau mengejar ambisi di karier, misalnya, berapa jam dalam sehari akan digunakan untuk bekerja. Dan, bagaimana dengan anakanak. Sangat perlu disadari bahwa kemampuan manusia terbatas," kata suami dari Emilia Rasyid ini. Tapi kalau bicara soal perkembangan emosi dan kepribadian anak, ternyata ada sesuatu yang hilang. Ini hanya bisa dirasakan anak, tetapi belum tentu dapat ia ekspresikan. Kalau kita tidak intens bersama anak dan tidak peka, masalah ini tidak akan terdeteksi. "Untuk itu, saya selalu sempatkan waktu bersama anak. Meskipun sedikit, karena anak juga m e m a h a m i

KETIKA sedang bertugas

kesibukan orang tuanya. Dan, untungnya mereka tidak menuntut," kata ayah dari Efri Darmi, Dwita Yaose Darmi dan Anisa Fathin Tri Darmi. Namun, bagaimanapun,

BERSAMA kawan sekerja

www.harianhaluan.com

orang tualah yang berperan agar anak tak kehilangan attachment yang penting untuk perkembangan emosional anak. "Biasanya, waktu libur

kami pergi ke Malibau Anai dan Bukittinggi. Dan, disaat liburan itu melepaskan penat dan saling curhat tentang kesibukan sehari-hari," ujarnya.

Untuk kesejahteraan emosional dikaitkan dengan peran orang tua, momenmomen ini bisa dirasakan sebagai momen yang indah dan bermakna.

BERSAMA istri tercinta

„ Redaktur: Ade Budi

„ Layouter: Rahmi


6

MINGGU, 12 FEBRUARI 2017 15 Jumadilawal 1438 H

PROFIL

Harian Umum

Mencerdaskan Kehidupan Masyarakat

Muswendri bersama Keluarga MUSWENDRI bersama walita padang

MUSWENDRY EVYTES

Pekerjaan Adalah Amanah Laporan: ADE BUDI KURNIATI

BERTAQWA kepada Allah SWT, berdo'a dan berusaha. Itulah, prinsip hidup yang tertanam dalam diri Muswendry Evytes yang merupakan Dirut Perusahan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Padang.

D

ALAM setiap pekerjaan yang dilakukan, ia j u g a menamkan pada dirinya sifat bertanggung jawab terhadap

apa yang telah dikerjakannya. Pria yang sehari-harinya dipanggil Mus ini, mulai merintis karirnya didunia pemerintahan sejak tahun 1987 di Kementrian Pe-

kerjaan Umum (PU). Saat itu, ia bekerja sebagai pengawas di wilayah Jawa - Bali terkait persoalan air minum. Kemudian, ia pindah dari tempatnya yang baru yakni di Jawa Tengah Semarang, disana ia masih bekerja sebagai pengawas air minum. ''Saya bekerja berpindahpindah, dari tahun ke tahun. Meskipun begitu, pekerjaan yang ditangani selalu berkaitan dengan air minum. Tetap, dibagian teknik,"

katanya. Tahun 1993, ia memutuskan mengabdi di Sumatera Barat. Lulusan Institut Teknologi Bandung ( ITB) ini punya kiat khusus didalam pekerjaannya, yakni memberikan kepercayaan penuh kepada seluruh jajarannya agar mereka bisa bekerja dengan baik dan menjaga jabatan yang telah diamanatkan. '' Sebagai pimpinan, saya selalu bilang kepada jajaran. Agar, menjaga amanah. Apapun itu, beke rja la h profesional. Apalagi, ini perusahaan. Bagaimanapun, h a r u s mencari

MUSWENDRI bersama walikota Padang

MUSWENDRI Bersama Pejabat Dilingkungan PDAM

www.harianhaluan.com

yang terbaik untuk perusahaan," ujar pria Lulusan SD Negeri 35 Palinggam ini. Dalam kesibukannya sebagai orang nomor satu di PDAM Kota Padang, ia tidak melupakan untuk menjaga hubungan dalam keluarga tercintanya. Agar, selalu harmonis yang kuncinya, komunikasi. Bahkan, kejujuran tidak hanya dipakai saat bekerja, tapi juga dipakai d alam keluarga. 'Komunikasi yang baik, dan jujur sangat penting dalam keluarga. Bagaimanapun, keluarga adalah segalanya bagi hidup saya," ujarnya. Apalagi, anak-anak. Karena mereka adalah, orang yang akan menjaga dirinya disaat masa tua nanti. "Jika pagi hari, kewajiban saya untuk menghubungi anak-anak dan istri, baik diluar kota ataunpun

sedang di kantor," ujarnya. Sesibuk apapun, pria yang hobi membaca dan olahraga voli ini, selalu membawa anak dan istrinya jalan-jalan menikmati suasana di Kota Padang. Tempat favoritnya ialah, Gunung Pangilun dan Pantai Padang. Karena, suasana disana menarik dan indah. Menurutnya, Pantai Padang adalah pantai yang paling indah di Indonesia. ''Anak-anak memahami pekerjaan ayah mereka, dan untungnya tidak banyak kehendak. Bahkan, sejak kecil sudah saya ajak ke lapangan hingga pukul dua malam," ujar ayah dari Putri Prima dan Rifky Satria ini. Bahkan, sang istri Sri Mulyani selalu berikan semangat kepada dirinya . Dan, tidak pernah membantah apa yang telah menjadi keputusan suami. Menurutnya, ia selalu

tanamkan sikap tanggung jawab dan mandiri pada anak-anaknya. Ia berharap, bisa menjalankan pekerjaannya dengan baik dan menjaga jabatan yang diberikan kepadanya.

Karena jabatan, hanya amanah yang harus dijalankan dengan baik. "Allah SWT telah memberikan amanah kepada diri saya, dan harus d ijaga dengan baik,''katanya.

Dirut PDAM

„ Redaktur: Ade Budi Kurniati

„ Layouter: Rahmi


UTAMA Penanganan Bencana Diminta Serius PADANG, HALUAN — Kalangan DPRD Sumbar berharap, Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang berwenang menangani persoalan kebencanaan, salah satunya BPBD, bisa bekerja optimal mengatasi persoalan ketika terjadi bencana. Anggota Komisi IV DPRD Sumbar, Armiati mengatakan, selain melakukan sosialisasi program, pemetaan wilayah, tanggap dengan kondisi saat terjadi bencana juga harus dilakukan dengan serius. Salah satu langkah yang bisa diambil adalah dengan cara, cepat mengambil keputusan. “Setiap tahun kita ada anggaran tanggap darurat Rp5 miliar, namun tahun lalu itu masih sisa Rp4 miliar. Saya sangat menyayangkan ketika ada bencana di sejumlah kabupaten/kota akhir tahun lalu, dana tersebut tidak digunakan,” kata Anggota Komisi IV DPRD Sumbar, Armiati, Kamis (9/2) di Padang. Dalam hal ini daerah yang dimaksud Armiati adalah tiga kecamatan di Kabupaten Agam, yakni Kecamatan Palupuh, Malalak

dan Palembayan. Dimana pada bencana beberapa waktu lalu penanganannya tidak berjalan cepat. Ia juga menyayangkan tahun 2017 anggaran tanggap darurat masih sama seperti sebelumnya, yaitu Rp5 miliar. Padahal menurut Armiati dengan potensi bencana yang cukup tinggi di Sumbar, anggaran tersebut sangat tidak cukup. “Ke depan, dalam persoalan bencana saya harap semua pihak bisa berkordinasi untuk penanggulangannya,” kata Armiati. Sebelumnya, anggota DPRD Sumbar dari Fraksi PDIP, PKB dan

PBB, Achiar juga mengatakan, penanganan bencana pada suatu daerah tak cukup hanya dengan memberikan bantuan logistik. Namun penanganan jangka panjang penting dilakukan. Menuru t dia, penanganan jangka panjang penting jadi perhatian karena di sejumlah kabupaten/kota bencana bukan terjadi satu dua kali saja. “Dalam persoalan bencana, langkah yang mesti diambil adalah mengejar penyebabnya, tak cukup hanya dengan melakukan penanganan saat terjadi bencana,” jelas Achiar. (h/len)

PROSES evakuasi banjir di Solok awal Januari 2017 lalu. DOKUMEN

allenatore Giovanni Martusciello juga dipusingkan dengan harus absennya empat pemain mereka di lini belakang. Martusciello bakal mengandalkan ketajaman penyerang Levan Mchelidze yang bakal ditemani Manuel Pucciarelli serta mendapat sokongan dari Omar El Kaddouri. Dalam catatan terkait pertemuan tersebut, Inter tak terkalahkan dalam sembilan pertemuan terakhir kontra Empoli di Serie A (8 menang 1 imbang),

mencatat clean sheet dalam enam laga di antaranya. La Beneamata sukses memenangi 10 dari 11 laga kandang terakhir kontra Empoli di Serie A. Inter sukses memenangi tujuh laga kandang terakhir di Serie A, rentetan kemenangan terpanjang Inter di liga sejak Mei 2011. Sementara, Empoli hanya mampu meraih satu poin jika dalam keadaan tertinggal lebih dulu di musim ini. Siapa yang bakal tersenyum di akhir laga ini? Kita nantikan bersama. (h/net)

Rutin ............................................ Dari Halaman. 1 beberapa waktu lalu ia telah menerima kontrak kontrak kerjasama dengan MNC TV untuk menghibur di sejumlah iven. Tentang terjunnya ia ke dunia tarik suara, menurut Mahesa apa yang dijalaninya sekarang tak terlepas dari hobi dirinya yang memang senang bernyanyi. “Sedari kecil setiap ada lombalomba atau kegiatan yang berkaitan dengan unjuk talent di bidang tarik suara saya jarang sekali melewatkan kesempatan tersebut,” kata Mahesa pada Haluan. Karena rajin mengikuti berbagai festival, beberapa penghargaan juga berhasil ia bawa pulang. Salah satunya penghargaan di ajang KDI tadi. Keseriusannya mengasah kemampuan bernyanyi memang tak perlu diragukan. Bisa diketahui

dari cerita Mahesa. Menurut dia saat duduk di bangku SMP dan SMA dirinya sering ditunjuk atau diminta terlibat pada kegiatankegiatan seni yang dilaksanakan sekolahnya. Selain itu, tahun 2014 lalu ia juga telah pernah salah satu utusan paduan suara untuk istana negara perwakilan Pakanbaru tahun 2011. Selanjutnya tahun 2014 lalu terpilih sebagai 5 besar bintang radio nasional untuk perwakilan Riau, dan beberapa yang lain. “Karena hobi, sejak kecil saya juga berusaha untuk serius menekuni bidang ini. Kebetulan paman saya juga seorang penyanyi sehingga saya juga bisa banyak belajar dari dia,” papar laki-laki kelahiran 1995 tersebut. Ia mengatakan, selain kedua orang tua, adik, dan masyarakat,

paman serta keluarga besarnya yang lain adalah o rang-orang yang besar besar mendukung suksesnya sekarang. Menurut Mahesa sebelumnya ia sempat tak percaya diri untuk mendaftar sebagai kontestan KDI. Betapa tidak, meski memiliki bakat, aliran musik yang selama ini serius ditekuninya adalah musik pop, bukannya musik dangdut. “ Selain itu, saat mendaftar pada pencarian talent KDI beberapa waktu lalu banyak sekali artis-artis lokal senior yang turut bersaing bersama saya. Sempat minder dan takut ga lolos sih, namun berkat dukungan masyarakat, keluarga besar, terutama orang tua, adik, dan Om saya, Alhamdulillah bisa keluar sebagai pemenang di KDI 2015 lalu” ucapnya bersyukur. (h/len)

Kepercayaan................................ Dari Halaman. 1 lah wujud nyata sertifikasi seorang ulama,” papar Syamsul Bahri Selasa (7/2) Lebih lanjut, Syamsul Bahri yang pernah menjabat sebagai Ketua MUI Sumbar itu menegaskan, agar tak ada pembatasanpembatasan terhadap ulama ketika menyampaikan ilmu di masyarakat, mestinya diperjelas sertifikasi yang dimaksud pemerintah arahnya kemana. Sementara itu , karena masih wacana ia menyebut belum bisa berkomentar banyak terkait persoalan ini. Namun demikian ia berharap apapun aturan yang akan dikeluarkan hendaknya tidak membuat ulama terintervensi dalam berdakwah di tengah masyarakat. Sebelumnya, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Padang, Duski Samad, mengatakan, pi-

haknya baru saja mengadakan rapat terkait wacana sertifikasi mubalig hari ini. Dari pembicaraan tersebut, ada tiga pandangan yang dihasilkan. Pertama, program ini akan diterima bila dilakukan dengan tujuan perbaikan kualitas, cara yang baik, dan oleh orang yang kapabel atau institusi yang berkompeten. Kedua, sertifikasi ini dinilai tidak perlu karena masyarakat sudah melakukan sertifikasi secara alami terhadap mubalig sudah ada seleksi alam. Di samping itu, kesiapan pemerintah dari segi finansial juga dipertanyakan karena tidak akan adil bila seorang mubalig disertifikasi tanpa ada ganjaran (reward). Ketiga, kesiapan pemerintah dalam memenuhi kebutuhan umat akan tokoh agama dari segi

kualitas dan kuantitas juga dipertanyakan karena saat ini jumlah tokoh agama dan umat beragama belum sebanding. “Jadi pada prinsipnya MUI Padang tidak menerima sertifikasi mubalig jika tujuannya tidak untuk kebaikan yang lebih luas, yaitu meningkatkan kualitas ulama dan mutu keagamaan,” ujar Duski. Duski pun menilai, pemerintah juga telah menyalahi wewenangnya dengan mengadakan sertifikasi terhadap mubalig. Tugas Kementerian Agama hanya menciptakan orang-orang yang akan menjadi pejabat teknis dan administratif keagamaan, bukan melahirkan ulama. Menurut Duski, ulama lahir bukan karena Kementerian Agama, melainkan karena masyarakat yang mengharapkannya. (h/len)

Tentara ........................................ Dari Halaman. 1 Tugas Koramil adalah menyelenggarakan binter dalam rangka mendukung tugas pokok kodim, dengan demikian koramil menyelenggarakan binter (pembinaan teritorial) di wilayah melalui berbagai macam kegiatan, di antara nya melaksanakan pembinaaan kesadaran berbangsa dan bernegara melalui pemahaman yang mendalam tentang tatanan nilai-nilai kebangsaan, Selain itu, Koramil juga memberikan pembinaan kesadaran bela negara dan cinta tanah air melalui pemahaman yang mendalam tentang sejarah dan jati diri bangsa Indonesia,jiwa semangat perjuangan bangsa Indonesia dalam membela negara yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Pembinaan tentang kemanunggalan TNI-Rakyat melalui pemahaman jati diri TNI yaitu : TNI dari Rakyat berjuang bersama Rakyat dan berbuat untuk kepentingan Rakyat, Di antaranya melaksanakan kegiatan Bhakti TNI serta www.harianhaluan.com

7

MUI.............................................. Dari Halaman. 1 “Sudah banyak nan terkumpul. Tapi masih dihitung. Nanti, kalau sudah dirasa cukup, diserahkan ke MUI,” lanjut Nurkhalis. Menurutnya, para aktivis mengaku kurang yakin, dana akan banyak ter k umpul. Namun, s emuanya d i luar perkiraan. Orang-orang silih berganti menyumbang. Latar p enyumbang dari ber bagai macam. Bahkan, ada pedagang pasar dan tukang ojek yang ikut menyumbang. “Itu bukti kecintaan umat terhadap ulamanya. Kami nan jadi pengumpul merasa terharu, dan merasa bersalah karena di awal merasa sangsi,” ugkap Khalis.

Rencananya, Aliansi Aktivis Islam akan membuka posko khusus penggalangan dana untuk MUI Sumbar. Langkah pembuatan posko dilakukan agar umat yang ingin menyumbang, mudah menyalurkannya. Untuk sementar a, penyaluran donasi bisa lewat rekening BNI, dengan nomor, 0151854585 BNI, atas nama Nurkhalis. Para penyumbang diharapkan mengkonfirmasi sumbangannya. “Sekarang waktunya umat memperlihatkan rasa persaudaraan, dan menunjukkan kepada Pemprov Sumbar, kalau MUI Sumbar bisa hidup tanpa anggaran pemerintah. Umat cinta

MUI,” tegas Khalis. Melihat respon tersebut, akhi rnya pihak MUI pun mengambil inisi at if memposting rekening s endiri untuk penyaluran bantuan. Bendahara Umum MUI Sumbar (Yufni Faisol) telah diamanahkan mempostingkan rekening MUI Sumbar di Bank Mu ’amalat dengan n omor rekening 4210042686. “Dana yang dihimpun dari umat ini tentu menjadi amanah berat di pundak pengurus dan harus dipakai untuk mengangkat marwah ulama dan umat Islam di Ranah Minang,”kata Gusrizal dalam facebooknya. (h/ben/mat)

Ketua MA..................................... Dari Halaman. 1

Demi ............................................ Dari Halaman. 1 yakni kontra Lazio di ajang Coppa Italia dan atas sang rival, Juventus akhir pekan lalu. Sayangnya ambisi Inter ini terganggu dengan harus absennya dua bintang andalan mereka, yakni penyerang sayap Ivan Perisic dan top skorer sementara Serie A musim ini, Mauro Icardi. Sebagai gantinya, allenatore Stefano Pioli kemungkinan besar akan memainkan Eder serta bomber muda asal Brasil, Gabriel Barbosa alias Gabigol. Sementara di kubu tamu,

MINGGU, 12 FEBRUARI 2017 15 Jumadilawal 1438 H

kegiatan-kegiatan yang lain nya yang berguna untuk Rakyat dan kemajuan Bangsa Indonesia Hal ini mendorong Koramil 06/Koto Tangah, Padang melakukan pembauran hingga ke lapisan masyarakat petani, seperti yang dilakukan Babinsa Koramil setempat Serma Ermon. Pada pertengahan pekan ini, Ermon melaksanakan pendampingan petani dalam rangka Panen padi di lahan sawah wilayah Sei Lareh Kelurahan Lubuk Minturun Kecamatan Koto Tangah Kota. “Saya tak mengenal lelah walaupun berteman lumpur dan gatal-gatal di badan, karena tugas saya sebagai Babinsa harus selalu siap sedia membantu petani, apalagi dalam kegiatan panen padi seperti ini,” ungkap Babinsa Serma Ermon. Komandan Koramil (Danramil) 06/Koto Tangah Kapten Inf Joni Efendi membenarkan, bahwa dalam menyukseskan program swasembada pangan, Babinsa

Koramil 06/Koto Tangah selalu terjun ke lapangan dan berkoordinasi dengan penyuluh pertanian lapangan (PPL) bersama-sama menjalankan tugas di lapangan sebagai pendamping pertanian. Sementara itu, dari kelompok tani (poktani) Fitrah, Syafrizal menyampaikan, masyarakat sangat senang dengan adanya Babinsa yang terjun langsung membantu para petani serta memberikan penyuluhan dan bimbingan kepada kami dengan semangat. “Dengan adanya pendampingan dari para Babinsa hasil panen tahun kali ini cukup bagus, sehingga kesejahteraan para petani dapat meningkat.” ujarnya seperti yang disampaikan Penrem 032 Wirabraja dalam rilisnya kepada Haluan. Ia berharap hal ini bisa terus dilakukan oleh Babinsa, sehingga para petani bisa ikut menciptakan swasembada pangan secara nasional agar warga masyarakat tidak sampai kekurangan p angan,” harapnya. (*)

Selain berharap perbaikan peradilan secara keseluruhan, KPK berharap proses pemilihan Ketua MA yang baru nanti tidak didasari proses transaksional. Proses pemilihan, kata dia, haruslah didasari keinginan memperbaiki MA. “(Kepada) pihak-pihak yang memiliki kewenangan untuk memilih calon Ketua Mahkamah Agung, maka gunakanlah kewenangan itu sebaik-baiknya. Tidak berdasarkan hal-hal yang bersifat transaksional, tapi lebih didasarkan pada cita-cita bersama bahwa Mahkamah Agung perlu diperkuat dan diperbaiki,” ujarnya. Febri juga mengatakan MA merupakan mitra penting dalam penegakan hukum di Indonesia. Oleh sebab itu, MA harus dipimpin oleh orang yang berintegritas. “KPK memiliki kepentingan dengan lembaga Mahkamah Agung yang dipimpin orang yang berintegritas. Sama seperti kepentingan publik secara luas maupun pihak penegak hukum lainnya,” ungkap Febri. MA sendiri akan menggelar pemilihan ketua yang baru tepat di hari Selasa (14/2). Pemilihan dilakukan dengan cara pemungutan suara terbanyak. “Oh iya, pemilihan ketua MA. Kemarin dan tadi pagi rapat menyiapkan kesiapan ke dalam, semua sudah disiapkan besok untuk kegiatan tanggal 14 Februari di lantai 14 itu,” kata Sekretaris MA Achmad Setyo Pudjo-

harsoyo, saat dihubungi wartawan, Jumat (10/2/2017). Pudjo mengatakan mekanisme pemilihan Ketua MA dilakukan dengan car a pemungutan suara. Mereka yang dipilih dan memilih ketua yakni hakim agung sendiri. “Mekanisme pemilihan ketua MA seperti pemilu, yang punya hak suara hakim-hakim agung, itu aturan sudah dibuat,” kata Pudjo. Pudjo menjelaskan semua hakim agung memiliki hak untuk ikut bertanding. Sehingga dalam pemilihan nanti tidak ada calon ketua. “Semua hakim itu calon. Kemudian secara garis besar nanti menuliskan nama dan diberikan daftar hakim agung yang tertuang di meja lantai 14. Jadi beliaubeliau ini tinggal memilih, memilih dirinya sendiri juga boleh. Hakim agung sekitar 48 orang,” paparnya. Lebih lanjut Pudjo menjelaskan nantinya panitia akan memberikan kartu suara seperti pemilu. Selanjutnya kartu tersebut dikumpulkan dan dibacakan ulang di depan para hakim agung. “Setelah dibuka akan diambil suara terbanyak satu dan suara terbanyak dua, dengan catatan kalau suara terbanyak satu lebih 50% + 1 maka itu yang terpilih. Tetapi kalau kurang dari 50% maka diambil suara terbanyak satu dan suara dua terbanyak, kemudian dipilih lagi,” lanjut Pudjo. Pudjo menjelaskan pemilihan

Ketua MA bisa berlangsung dua sampai tiga putaran. Namun tidak menutup kemungkinan dapat terpilih dalam satu putaran. “Dimungkinkan sekali tetapi kalau nanti ada 50% + 1 persen suara, sudah selesai satu putaran atau kalau ada dua calon. Maka diambil yang terbanyak, kalaupun dari masing-masing calon tidak mencapai suaranya,bisa dua putaran,” bebernya. Pudjo mengatakan kalaupun nanti ada yang mengundurkan diri di detik-detik terakhir. Maka secara otomatis pemilihan Ketua MA berlangsung dua putaran. “Kalau salah satunya mengundurkan diri, nanti ada dua putaran untuk diambil suara terbesar berikutnya. Misalkan ada dua (calon) ya, calon terbanyak 1 dan calon terbanyak 2, lalu salah satunya mengundurkan diri dan itu pun setelah suara terbanyak satu atau dua ditanya dulu apakah bersedia menjadi Ketua MA atau tidak. Kalau bersedia lanjut, kalau tidak bersedia kita ambil calon berikutnya suara calon terbanyak,” imbuhnya. Pudjo menjelaskan kalau pemilihan Ketua MA dilakukan tuntas dalam waktu satu hari. Sehingga tidak ada kekosongan waktu yang lama dalam pengisian Ketua MA. “Oh iya tuntas (sehari) sebagaimana dua kali kita melaksanakan seperti dalam UU yang baru, kita tuntas dalam waktu satu hari,” pungkasnya. (h/net)

Gubernur ..................................... Dari Halaman. 1 thn 2017, ditegaskan bahwa pemerintah daerah dapat menganggarkan hibah/bansos menunggu perubahan permendagri 32 thn 2012. Selain itu, Evaluasi Mendagri tentang RAPBD 2017 yang mewajibkan dianggarkan untuk Pendidikan (minimal 20%), Kesehatan (minimal 10%) dan Infrastruktur (minimal 23%) atau Belanja Modal meningkat secara konsisten dari setiap APBD dan bagi Hasil Kab / Kota 100 %. Undang-undang yang mengamanatkan wajib dianggarkan di APBD, UUD RI 1945, Pasal 31 ayat 1 sampai 5, lalu UU SISDIKNAS no 20 thn 2003, dan UU KESEHATAN no 36 tahun 2009. Sementara, UU yang mengamanatkan hibah untuk dianggarkan di APBD, UU KONI. No 3 thn 2005, UU PMI. No 59 thn 1958 dan UU Pramuka. No 12 thn 2010 serta Permendagri no 14 thn 2016 yaitu perubahan Permendagri no 12 thn 2012 utk Organisasi kemasyarakatan yg berbadan hukum Indonesia. Dari sana, politisi PKS ini menyimpulkan Hibah Bansos diberikan apabila APBD telah terpenuhi urusan wajib dan urusan pilihan serta memenuhi alokasi belanja modal/infrastruktur. Dan kondisi APBD Sumbar tahun 2017 ini belum dapat memenuhi alokasi belanja urusan wajib dan urusan pilihan serta infrastruktur. Sehingga, alokasi Hibah hanya untuk yang dibolehkan oleh UU yaitu KONI, Pramuka dan PMI. Di tahun 2017 terjadi penurunan Belanja Modal dari 23 % ke 15 % sehingga Hibah Bansos tidak bisa diberikan. Insyaa Allah 2018 Hibah Bansos dapat diperjuangkan. Dari landasan ini, ia mengakui Pemprov terkesan terlalu hati-hari, karena sudah begitu banyak Kepala Daerah dan masyarakat yang tersangkut masalah hukum karena penyaluran Hibah Bansos yang tidak sesuai peraturan. “Kami beri apresiasi kepada masyarakat yang ikut terlibat membantu Ormas, walaupun ada atau tidak ada bantuan pemerintah, karena hadirnya ormas untuk kepentingan kita semua,”katanya seraya menyebut ormas dimohonkan agar bisa kreatif mencari dukungan dari berbagai pihak selain dari Pemerintah, selama sesuai dengan peraturan yang berlaku. Jika gubernur meminta Ormas

untuk kreatif, salah satu anggota DPRD Sumbar, justru menyebut gubernur lah yang harus kreatif. Bukan hanya MUI, t api juga lembaga lain seperti LKAAM dan Bundo Kandung bisa dibantu dari segi anggaran. “Pemprov harus malu melihat lembaga seperti MUI dan LKAAM tak ada anggaran, kemudian dibantu oleh masyarakat di sana sini. Jika memang ada kepedulian, Pemprov harus jemput bola bagaimana caranya sejumlah lembaga tersebut bisa dibantu,” kata Yuliarman. Menurut Yuliarman, salah satu cara yang bisa dilakukan oleh pemerintah daerah adalah mencari bantuan pada pihak lain yang bisa membantu. Ditambahkannya, Pemprov harusnya bisa belajar dengan Kota Padang. Informasi yang ia dapat, Kota Padang tetap menganggarkan hibah bansos pada APBD tahun sekarang. Kecewa Pendapat berbeda disampaikan anggota Komisi V DPRD Sumbar Saidal Masfiyuddin. Ia justru kecewa atas pernyataan Ketua MUI Sumbar Gusrizal Gazahar yang mengatakan bulan Febuari sekarang MUI Sumbar akan tutup dikarenakan tak ada anggaran. Gusrizal juga menyampaikan ketiadaan anggaran telah dialami sejak tahun 2015. “Saya sangat kecewa dengan pernyataan Ketua MUI. Karena tak ada bantuan Pemda MUI tidak bekerja dan tutup. Ini cukup sulit diterima,” sebut Saidal. Disampaikannya, meski hibah bansos tercoret oleh Kemendagri, DPRD belumlah akan berhenti memperjuangkan anggaran untuk MUI ini. “MUI akan kita perjuangkan agar bisa dianggarkan melalui APBD-P. Karenanya jangan putus asa seperti itu dulu, main tutup saja,” kata Saidal. Menunggu APBD Perubahan, lanjut dia, Ketua MUI agar mengkomunikasikan persoalan yang ada pada semua pihak. Baik pada pemerintah daerah termasuk DPRD pada sendiri. “Kapan perlu kita kumpulkan sumbangan dari masyarakat, dan dari mereka lain yang berpotensi memberi bantuan. Termasuk dari DPRD, kita siap untuk membantu,” tegas Saidal. Pernah Komunikasi Terkait adanya hutang dan

ditutupnya kantor MUI Sumbar, Gusrizal Gazahar sebagai ketua kepada Haluan melalui pesan Whatsapp-nya mengatakan, MUI Sumbar semenjak tahun 2013 sudah tidak ada anggaran. Hal ini juga telah pernah dikomunikasikan dengan pemerintah daerah. Disebut Gusrizal, tahun 2014 ia telah pernah menyampaikan langsung kepada pemerintah daerah agar MUI tetap diusahakan bantuan minimal untuk rutinitas kantor. “Saat itu saya juga ingatkan, jika bantuan tersebut ada, jangan dari dana Anggaran Belanja Tambahan (ABT). Pemerintah daerah mengatakan tidak,” ujarnya, Rabu (8/2). Namun, lanjut Gusrizal tahun 2014 itu yg diberikan ternyata tetaplah dana ABT yang ia nilai tidak terukur manfaatnya untuk umat. “Dalam rapat pengurus harian MUI , saya minta agar kita berkomitmen kalau diberi dana dari ABT, jangan diterima karena tidak patut MUI disuruh menghabiskan anggaran untuk kegiatan yang tidak terukur manfaatnya untuk umat. Tapi pengurus lain menerimanya karena alasan darurat,” jelasnya. Lebih lanjut, ia menyampaikan, tahun 2015 bantuan Pemda nihil. Rutinitas MUI terbantu oleh bantuan Kanwil Kemenag Sumbar. Februari 2016 jabatan Ketua Umum MUI kemudian ia terima. Saat Gusrizal resmi dipercaya sebagai Ketua MUI, ketika itu lembaga keagaaman ini telah terh utang 1 tahun kewajiban kepada mesjid Nurul Iman yang sampai saat ini telah menjadi 2 tahun. Hutang kepada 2 orang karyawan selama 6 bulan yang akhirnya bisa dibayar dari penghematan biaya Musyda ( bantuan dari Semen Padang, red). Kemudian karena tak ada anggaran, bulan Februari 2016 sampai januari 2017 rutinitas MUI mayoritasnya ditanggung oleh jamaah Surau Buya Gusrizal di Bukittinggi. Ditambah bantuan, Bank Nagari Syari’ah, serta bantuan seorang dokter. “Karena tak ada anggaran, musyawarah terakhir pengurus harian MUI memutuskan, daripada berhutang kepada karyawan maka untuk sementara kantor MUI ditutup saja. Dengan berat hati keputusan ini kami ambil,” ujarnya. (h/mat/len)

Redaktur: Rakhmatul Akbar

Layouter: Syamsul Hidayat


8

MINGGU, 12 FEBRUARI 2017 15 Jumadilawal 1438 H

OTOMOTIF

Harian Umum

Mencerdaskan Kehidupan Masyarakat

MAILY Motor di Jalan By Pass KM 13.

MAILY MOTOR

Solusi Kebutuhan Suku Cadang Kendaraan

BERBAGAI suku cadang yang ada di Maily Motor.

B

agi masyarakat yang ingin mencari suku cadang baru dan bekas. Kini tidak perlu repot dan pusing lagi mencari tempat yang lengkap dan harga jual terjangkau. Maily Motor di Jalan By Pass km 13 Padang menyediakan suku cadang baru dan bekas. Toko suku cadang tersebut tidak hanya suku cadang, tetapi juga dilengkapi dengan aksesori mobil. SUKU cadang bekas untuk mobil yang tersedia di Maily Motor.

Laporan: MELATI OKTAWINA

Pemilik Maily Motor, Asril Manan, mengutarakan, pihaknya menyediakan berbagai jenis suku cadang, baik dalam kondisi baru maupun bekas. Untuk suku cadang bekas, pihaknya menyediakan barang dari Malaysia. Meskipun bekas, kondisi barangnya masih terjaga serta dalam keadaan asli. Singkat kata, di toko tersebut tersedia berbagai suku cadang mobil sehingga konsumen bisa memilih sesuai dengan kebutuhannya. “Maily Motor telah ada semenjak tahun 1996. Jangan khawatir suku cadang bekas

www.harianhaluan.com

tidak memiliki kualitas yang baik karena kami hanya menjual suku cadang bekas yang original,” ujarnya kepada Haluan, belum lama ini. Asril Manan menjelaskan, saat ini di Maily Motor tersedia berbagai jenis suku cadang untuk beberapa merek kendaraan, seperti Toyota, Mitsubishi, Daihatsu, dan Suzuki. Suku cadang yang tersedia, antara lain engine, setir daya (power steering), gardan, kepala silinder, dan pello yang tersedia untuk semua jenis mobil. Selain suku cadang, di Maily Motor tersedia layanan perbai-

AKSESORI mobil yang dijual di Maily Motor.

kan bodi, seperti pintu, jok bekas, bodi, dan baut untuk barang mobil. Sementara itu, aksesori yang dijual di toko tersebut, misalnya lampu, sarung jok, karpet mobil, dan parfum. Mengenai harga dagangan di Maily Motor, kata Asril

Manan, bersahabat di kantong pengguna mobil. Tidak hanya terjangkau, harga barang yang di jual di sana dapat ditawar. “Kami menjual barang tidak dengan harga pas. Pembeli masih bisa menawar harga suku cadang yang diinginkan,” tuturnya. Dion, konsumen Maily Motor, yang saat itu sedang membeli barang di sana, menuturkan, ia suka membeli suku cadang bekas di toko itu. Ia sering membeli suku cadang, perbaikan bodi, dan

aksesori mobil di sana karena harga yang ditawarkan lebih murah daripada toko lain. “Di sini belinya bisa nawar. Kalau di tempat lain sudah harga pas,” ucapnya. Konsumen lain, Riyan, yang ketika itu membeli suku cadang, mengatakan bahwa ia lebih suka membeli yang bekas karena kondisinya masih bagus dan produknya asli. Selain itu, harganya pun lebih murah daripada yang baru. “Saya memilih berbelanja di Maily Motor karena barang

MESIN mobil di Maily Motor.

yang tersedia banyak pilihan. Kondisi barang bagus serta pilihan yang tersedia banyak serta lengkap,” ujarnya. Kembali kepada Asril Manan, ia mengatakan, saat ini Maily Motor memiliki 5 cabang, yakni 3 cabang di kawasan M. Yamin, 1 cabang di Ulak Karang, dan 1 cabang di By Pass. “Maily Motor pertama kali di buka pada 1981 di Jalan M. Yamin. Seiring berjalannya waktu Maily Motor pun mulai berkembang dan memiliki banyak cabang seperti saat sekarang. Khusus

Redaktur: Holy Adib

cabang By Pass km 13, lebih banyak menjual suku cadang bekas. Namun, untuk cabang di Jalan M. Yamin dan Ulak Karang semuanya menjual suku cadang dan aksesori dalam kondisi baru,” katanya. Ia menambahkan, Maily Motor merupakan solusi bagi pemilik kendaraan yang ingin mencari suku cadang sesuai dengan anggaran yang dimiliki. Jika memiliki dana berlebih bisa membeli suku cadang yang baru. Namun jika dana pas-pasan dapat membeli onderdil bekas. ***

Layouter: Luther


Harian Umum

Mencerdaskan Kehidupan Masyarakat

OLAHRAGA

MINGGU, 12 FEBRUARI 2017 15 Jumadilawal 1438 H

9

Claudio Ranieri dan Hikayat Para Pecundang K

alau mencermati dengan teliti setiap lowongan pekerjaan di perusahaanperusahaan terbaik di negara ini, ada satu kata-kata penting yang tidak boleh dilewatkan untuk dibaca dalam lembar lowongannya. Selain kualifikasi tentang latar belakang pendidikan yang baik, nilai akademis yang memukau, ada satu syarat mutlak yang biasanya dituliskan para perekrut karyawan yakni, “Putra-Putri Terbaik”.

Rekrutmen untuk para calon tentara dan petugas kepolisian pun biasanya juga akan dibubuhi dengan embel-embel kata “Terbaik” untuk para calon rekrutmennya yang baru. Mereka, entah para pemilik perusahaan atau para petugas seleksi di kepolisian dan militer, tentu menyeleksi seketat mungkin untuk mendapatkan calon-calon yang terbaik. Semua hanya ingin yang terbaik. Tidak ada yang menginginkan untuk merekrut calon polisi atau tentara yang berkualitas buruk dan tidak pilih tanding. Untuk mendaftar di kepolisian saja misalnya, harus memiliki fisik tegap dan sehat. Tidak boleh bermata minus atau memiliki kelainan apa pun. Gigi harus bersih dan tidak ada lubang. Tidak boleh ada cacat sedikit pun di badan. Dan yang pasti, tidak boleh ada kekurangan di sisi akademis. Semua dipersiapkan untuk sebuah kesempurnaan, hanya, untuk menjadi tentara atau polisi. Lalu, bagaimana dengan yang bermodalkan pas-pasan dan memiliki kualifikasi yang tidak cukup baik untuk menembus persyaratan itu? Bagaimana dengan, para pecundang dengan nilai pas-pasan, dan gigi penuh lubang serta mata minus yang untuk operasi lasik pun perlu dana yang tak sedikit? Mengetahui sekian banyak fakta tersebut, membuat teringat satu sosok yang ajaibnya, musim ini begitu bersinar sangat terang. Jauh lebih terang dari Pep Guardiola atau Luis Enrique sekalipun. Dia bersinar di antara deretan pelatih kelas atas di Liga Inggris semisal Arsene Wenger, Louis Van Gaal, hingga Jose Mourinho dan Jurgen Klopp. Pria asli Roma, yang sepanjang karier melatihnya, lekat disebut pecundang. *** “Ketika datang pada 2004 di Chelsea, orang bertanya kenapa saya yang datang. Jawabnya

www.harianhaluan.com www.harianhaluan.com

sederhana. Chelsea ingin menang dan itu tidak mungkin dicapai bersama Ranieri. Bukan salah saya, kalau kemudian ia (Ranieri) dianggap pecundang di Chelsea.” Penggalan kalimat di atas adalah ucapan Jose Mourinho pada sebuah wawancara pada sekitaran bulan Mei tahun 2010 ketika ia masih bersama Internazionale Milano dan Claudio Ranieri masih membesut AS Roma. Tidak ada yang bisa dibanggakan dari Ranieri selama ia melatih Chelsea selain fakta bahwa ia yang mengambil keputusan jitu untuk merekrut Frank Lampard dari West Ham untuk kemudian waktu mengubahnya menjadi legenda terbaik Chelsea. Dia juga yang mendatangkan salah satu gelandang bertahan terbaik dunia dalam sosok Claude Makelele ke Stamford Bridge. Satu hari setelah Roman Abramovich datang mengakuisisi klub pada tahun 2003, sang raja minyak Rusia langsung melakukan negoisasi kontrak dengan Sven-Goran Eriksson untuk melobi kemungkinan melatih Chelsea pada musim depannya. Dengan kondisi, Ranieri masih bercokol sebagai pelatih resmi Chelsea. Tidak cukup sampai di situ, tekanan untuk Ranieri juga terlampau besar untuk ukuran sebuah tim yang dikucurkan dana besar tapi masih beradaptasi dengan pemain-pemain barunya saat itu. Setelah setahun lebih berpolemik dengan kontroversi tentang Eriksson dan isu pemecatan, Ranieri melepas jabatannya dan menyerahkan kepada Jose untuk meneruskan sebuah pekerjaan yang dimulainya dan ia bangun dengan fondasi pemain yang cukup baik. Ranieri meninggalkan fondasi yang bagus untuk memuluskan langkah Jose melakukan hegemoni yang panjang bersama Chelsea selama beberapa tahun di Inggris. Ini yang orang abaikan, karena yang diingat adalah siapa yang membawa mereka menjadi juara, bukan siapa yang meninggalkan warisan fondasi untuk tim. Apa ingat George Graham atau Bruce Rioch ketika membicarakan sejarah Arsenal yang sudah terlanjur melekat dengan sosok Arsene Wenger? Sesederhana itu. Dan dongeng tentang pecundangnya Ranieri berlanjut di beberapa klub dan timnas yang sempat ia arsiteki. Valencia, AC Parma, Juventus, AS Roma, Inter Milan hingga AS Monaco pernah merasakan sentuhan The Tinkerman sebelum ia akhirnya menukangi timnas Yunani tepat setelah Piala Dunia 2014. “prestasi” terbaik Ranieri bersama timnas Yunani? Dikalahkan Kepulauan Faroe di kandang sendiri dalam

kualifikasi Euro 2016. *** Bersama Leicester City musim lau, Ranieri adalah sosok yang baru. Semacam reborn. Ia menemukan semangat dan gairah yang baru bersama Leicester.”Saya menyukai semangat para pemain Inggris, tapi, kamu tahu, saya seorang Italia. Dan kami (orang Italia) sangat suka segala hal tentang taktikal.” Sebuah kalimat yang memberi gambaran jelas bagaimana Leicester City bermain dengan sangat amat beringas musim lalu. Kesampingkan euforia lahirnya kembali efektifitas formasi klasik 4-4-2 ala Leicester City, karena Atletico Madrid asuhan Diego Simeone sudah melakukannya dengan baik dua tahun lalu kala menembus final Liga Champions dan menjuarai La Liga 2013/2014. Yang ditawarkan Ranieri di Leicester adalah apa yang kita semua perlukan sebagai motivasi dan cerita hidup. Ranieri, sebagai sosok, melepaskannya sejenak dari keterikatan dengan Leicester City, adalah simbol dari para pecundang yang menemukan semangat dan gairah baru setelah bertahun-tahun hidup dalam sorot mata merendahkan dari banyak orang dan cap “Pecundang” yang melekat di kening. Leicester pantas juara, bukan hanya karena mereka bermain sangat determinan dan begitu superior musim lalu. Bukan hanya karena Jamie Vardy dan gelontoran golnya yang mengalir. Bukan hanya karena para pemain Leicester yang berlari lebih banyak dan lebih jauh dari para pemain Liga Inggris lainnya. Leicester pantas juara, karena Ranieri. Leicester pantas juara, karena kami, saya dan mungkin Anda, menemukan diri kita bersama Ranieri. Leicester bukan tim kecil dan miskin. Ia memiliki bujet belanja yang jauh lebih banyak dari AC Milan sekalipun. Tapi Ranieri, membuat kita mampu memberi sebuah kepantasan untuk Leicester agar mereka juara musim lalu. (dari berbagai sumber)

CLAUDIO RANIERI

Redaktur: Arda Sani

Layouter: Luther


10

KESEHATAN

MINGGU, 12 FEBRUARI 2017 15 Jumadilawal 1438 H

Harian Umum

Mencerdaskan Kehidupan Masyarakat

ADE RAI

Hidup Sehat Itu Mudah dan Murah LAPORAN: MELATI OKTAWINA

A

DE Rai bernama lengkap I Gusti Agung Kusuma Yudha Rai pakar kebugaran yang juga binaragawan mengatakan betapa berharganya kesehatan bagi hidup. Namun sayang, banyak orang cenderung tidak menjaga kesehatan ketika tubuhnya masih sehat.

“Sehat itu tidak menarik ketika masih kita miliki. Tetapi amat menarik ketika sudah pergi,” tutur pria 46 tahun ini dalam acara JKNKIS di Univesitas Andalas di Auditorium, Jumat (10/2). Ade mengingatkan kepada banyak orang terutama mahasiswa untuk menjalani hidup sehat ketika kondisi tubuh sehat. Menjaga tubuh saat sehat itu lebih mudah dan murah. Beda halnya saat sehat sudah pergi dari tubuh kita itu jadi mahal. “Saat sakit, sudah mahal belum tentu sembuh. Se-

hingga ibarat sudah jatuh tertimpa tangga pula,” kata Ade lagi. Ade Rai juga menyayang kan kebanyakan sifat manusia yang baru mengerti betapa mahalnya memiliki fisik sehat di saat sakit. Padahal, menjadi sehat di saat sehat tentunya tidak menguras uang yang banyak. Ade Rai menjelaskan, kecenderung sewenang-wenang terhadap kesehatan karena memelihara kesehatan seolah-olah bukan sesuatu yang “darurat” yang harus dilakukan saat ini. “Mencari sehat pada saat sehat masih lebih mudah dan murah. Ketika ia pergi akan menjadi sangat mahal karena harus mengeluarkan biaya dan susah atau belum tentu sembuh,” kata p ria pemilik tinggi 183 cm ini. Kini, meski Ade sudah 16 tahun tidak mengikuti kompetisi body building, namun ia tetap menjalankan gaya hidupnya sehat saat itu. Seperti makan sehat dan rutin olahraga. “Pola hidup sehat itu

BINARAGAWAN, ADE RAI.

terus berlanjut hingga sekarang yang ternyata memberikan kebaikan pada saya,”ucapnya. Ia mengatakan hanya

dengan menjaga nutrisi yang dimakan, berolahraga teratur, istirahat teratur, dan berpikiran positif adalah kunci dari hidup sehat.

ADE RAI mengajar olahraga ringan kepada mahasiswa agar tetap bugar.

RUMAH DIJUAL/DIKONTRAKKAN

DIKONTRAKKAN: Paviliun di Jl. Surabaya Blok D/10 Ulak Karang Selatan Asratek. Cocok untuk keluarga baru. Hub: 082384180011

Dijual Rumah

Luas tanah 360 m2. Lantai bawah dengan 4 kamar tidur 2 kamar mandi.. Lantai atas dengan 2 kamar tidur 1 kamar mandi dan ruang tamu. Terletak di jalan proma no. 3 Belakang Balok Bukittinggi. Sertifikat Hak Milik. Yang berminat hubungi Hp: 081319854811

DIJUAL SEBIDANG TANAH Di Air Pacah Luas 1.320 M2, SHM, Harga Nego. Bagi yang berminat Hub : 0813 8899 8923 JUAL RUMAH. 3 Kamar Tidur, 2 Kamar Mandi, PLN, PDAM, Telp Rumah, garase. Alamat: Jln. Tanjung Indah V Blok C, No.20 A, Lapai Kota Padang. Harga Rp500 jt Nego. Hubungi Eky: 081363010182.

Dijual ruko permanen 2011 dg harga murah tiga lantai yang berada di pusat kota. Luas tanah 335 M2, luas bangunan 400 M2 (Lt 1 : 9 x16 M, Lt II : 10x19 M, Lt III :8x10 M. Pondasi sumuran, struktur besi ulir dan interior modern. Lokasi Labuah Basilang, Payakumbuh dekat kampus Unand II, 200 M dari Rumdis Walikota.Cocok utk kantor, hunian, toko dan kos-kosan. Serius, Hub : 083287052018.

www.harianhaluan.com

1 (satu) bidang tanah Hak milik, luas 1.125 m2, lokasi dekat masjid dan perumahan dekat pusat kota, kel. Anduringt, Kec. Kuranji. Harga Nego & 1 (satu) bidang tanah Hak Milik, luas 1.000 m2, Kel. korong Gadang, Kec. Kuranji. Minat Hub.0813 6358 0062

Sebidang tanah HM luas 316 m HOK, terletak di Komp. Perumahan Palm Griya Indah II/ c9 Korong Gadang Kuranji. Tampa perantara, Hub 0812 755 1965

DIJUAL MOBIL

Daihatsu Ayla Roda 4 Th.2014. Tangan Pertama, Warna Silver Metalik, Mulus, Pajak Baru Dibayar. Hub : HP. 081267632460 FORD RANGER DOUBLE CABIN 4X4Tahun ‘08, 2 unit, warna silver dan hitam,plat BA, kondisi mobil bagus, mulus, mesin terawat dan siap pakai, orisinil, Asuransi All Risk, nego. Hub: 087895733338, 081267333302

BROTHER MASSAGE, Pijat Refleksi, tradisional dan capek2.oleh tenaga pria profesional dan berpengalaman. bersedia dipanggil ke tempat. Hub. 0822 8374 7141 TRADITIONAL MASSAGE, MELAYANI PIJAT KEBUGARAN DAN PENGOBATAN, PEMIJAT PROFESSIONAL PRIA, HU BUNGI. 0822 8497 6339 STOCKIST XAMTHONE PLUS, sedia paket hemat dan delivery, Dahsyat!, Insya Allah menyembuhkan. Jln Gang Singgalang 4 Depan Rs. Ibnu Sina Padang, Call. 085274336308 RS SITI RESWARI, menerima persalinan umum dan BPJS, dan Reswari Florist menerima pesanan karangan bunga, Hub. 0852 6371

SOFTWARE SERVER PULSA MU RAH, tapi bukan murahan sudah teruji kehandalannya, langsung diinstalkan dan tinggal pakai.Hub Wardoyo Jln. Tanjung Indah V Blok C/36 Lapai Padang. Hub. (0751) 7055027, 085263978000 LAMPU LED US, dengan Kipas, tinggal colok ke power bank atau laptop. Juga terima jasa instal laptop/komputer, game pc/ android/ipad/iphone,hub 081261888142 (sms)

TOKO ASTAGFIRULLAH, menjual sparkpart mobil, olie, service dll. Jl. Lubuk Lintah No. 22. Hub. 0812 6614

OLISINDO SERVICE, melayani salon mobil, cuci mobil, cuci karpet, tukar tambah ban plat. Jl. Adinegoro No. 30, Arah Lubuk Buaya (Depan Perumahan Lubuk Gading. HP. 0812 6684 0106

MON ACCESORIES MOBIL, menerima pasang kaca film, alarm, central jok, power window, audio mobil, service dll. Jl. Ujung Gurun No. 148 Padang.

CV. CINTA RASA CATERING , Menerima Pesanan untuk Pesta Perkawinan, Penataran dan Peresmian Kantor, menyediakan pesanan untuk rendang, gulai kalio ayam, Samba buruk2 (lado tanak, samba lado bawok, lado terasi, lado bada, dll. Alamat Jln. Pasir Putih Blok M No. 2. Telp. (0751) 447592, 0813 74100 307-0812 76123 679

DIJUAL CEPAT Kavling Taman Golf Residence 2 Sukajadi Batam. Harga 6.5 jt / meter nego. dengan luas 564 meter, view lapangan golf. Hubungi Yulhendri 08127004090 DIJUAL RUMAH TINGGAL, Di Jl. Dobi V No. I padang, kampung Pondok - Kota, ukuran panjang 16 m, lebar 9 m, SHM, Harga 1 Milyar Nego. Minat hub: 0852 1574 1549 / 0823 9099 6930

DIKONTRAKKAN Rumah. Lokasi Komp. Filano Jaya II BB3 No.12. Rumah 2 Lantai, 5 Kamar (1 Kamar Pembantu), Kamar Mandi 4, Garasi Luar Dalam, Pagar Terali Besi. Hub. 0813 74 40 4476

Tanamkan didalam diri bahwa olahraga itu adalah kebutuhan. Sehingga saat melaukannya terasa ringan dan tidak menjadikan suatu beban. Olahraga dapat dijadikan manajemen berat badan untuk mengurangi kadar lemak dalam tubuh. Selain itu, mengurangi potensi penyakit yang disebabkan obesitas, penyakit jantung, diabetes, dan hipertensi dan menghindari kelelahan dalam bekerja. “Ketika menjadikan olahraga adalah kebutuhan, maka akan berdampak baik bagi tubuh. Olahraga tidak harus dilakukan di tempat fitnes yang mengeluarkan biaya, cukup dilakukan dirumah dengan menggunakan peralatan yang ada,” kata Ade Rai. Manfaat berolahraga menurut Ade Rai sangat banyak diantaranya, meningkatkan metabolism, meningkatkan sensitivitas insulin, dapat mengurangi resiko terkena diabetes mellitus. Kemudian meningkatkan elastisitas pembuluh darah serta mem

perkuat jantung, otot rangka. “Berolahraga juga memiliki manfaat untuk meredam stress dan meningkatkan daya tahan tubuh terhadap berbagai penyakit. Sangat banyak manfaat yang diperoleh jika berolahraga dengan teratur,” katanya. Sedangkan untuk memenuhi nutrisi juga dapat dilakukan dengan mudah. Ade mengatakan cukup mengetahui makanan yang baik dikonsumsi. Pilihan sumber karbohidrat yang baik seperti buah-buahan rendah gula dan tinggi serat, sayur – sayuran, biji-bijian, umbi – umbian, dan gandum. Sumber karbohidrat yang kurang dianjurkan menurut Ade Rai adalah gula pasir, tepung terigu, nasi putih, dan kentang dan buah tinggi gula. Pilihan sumber protein yang baik kacang – kacangan, daging putih rendah lemak, putih telur, dan daging merah rendah lemak. Yang harus d ihindarkan

protein yang berasal dari daging dengan kandungan lemak tinggi, kuning telur, dan berbagai jeroan dengan kandungan lemak tinggi. Pilihan sumber lemak yang baik yaitu, alpukat, kacang-kacangan, extra virgin olive oil, virgin coconut oil, sunflower oil, flax seed oil, dan ikan / fish oil. Untuk mendapatkan istirahat yang cukup dan berkualitas Ade Rai menjelaskan dengan cara hindari tidur dalam keadaan perut kenyang. Minimalisir a ktivitas dinamis maupun minuman berkafein beberapa jam sebelum istirahat. Pastikan kondisi ruangan bersih, hening, dan tidak terlalu terang. Matikan dan hindari keberadaan perangkat elektronik di tempat istirahat. Dan upayakan untuk tidur dan bangun di waktu yang sama setiap harinya. “Selain itu yang terpenting adalah kesehatan harus memiliki jaminan dengan cara mengikuti BPJS kesehatan” katanya. ****

DIJUAL RUMAH ONE PIECE VARIASI, Masang Kaca film, stiker, branding, dll. Jl. ST. Syahrir. No. Hp. 081374315278 AL HAADI ZIARAH TOUR & TRAVEL, Penyelenggara resmi haji khusus dan umrah. Jl. S. Parman No. 152 A. Telp. (0751) 7057746 / 7057747. Hp. 08126764737 OLISINDO SERVICE, melayani Service, ganti oli, cucian mobil, dll. jln. Adinegoro No. 38, Depan perumahan Lubuk Gading Permai, arah ke Lubuk Buaya. Saat ini dibuka lowongan untuk tenaga kasir, datang langsung ke alamat Kami. Hub: Bapak Reza 081266840106

Dijual Mobil Timur Enjeksi tn 1997. Harga 25 jt pas, bisa dilihat di RSUP M. Djamil. Hubungi : 0823 7827 7059

PT RATU JAYA TOUR & TRAVEL, Jl. S.Parman No 123 Ulak Karang. Telp. (0751) 7058386, 8260961, 8260878

RUMAH DIJUAL/ DIKONTRAKKAN Luas 874 M2,luas bangunan 750M2. Alamat jl.Batang Antokan No12, Padang Baru Barat (Kompleks GOR H.Agus salim padang) hub : 081374717420 DI JUAL 2 (dua) unit mobil Nissan PKC 211 Tahun 2004, beserta dengan tangki Kapasitas 14. 000 liter, harga 155jt (nego). Tanpa Perantara Hub : 0812 6690 3003

SERVICE AC ( AIR CONDITIONER), special AC mobil & Spare Part. Melayani pemasangan AC, antar jemput ke alamat. Jln. Ujung Gurun No. 77 Padang. Hub: 0751-7814716

Luas tanah 352 M dengan 3 kamar tidur dan 1 kamar mandi. Terletak di jalan medan B1 No. 5 Wisma Indah Siteba. Sertifikat Hak Milik. yang berminat hubungi HP. 0812 8125 843 Luas tanah 90 m dengan 2 kamar tidur dan 1 kamar mandi. Terletak di Perumahan Andalusia Blok H 7 RT 003 RW 002 Tarantang Kec. Lubuk Kilangan. Tipe 36 sudah direhab. Minat hubungi HP. 082383507743 (RIA)

DIJUAL TANAH Di Jual Tanah seluas 41.000M2, 4HA, Sertifikat, Kec. Tabir Lintas Depan Pasar Baru Rantau Panjang Kabupaten Merangin. Pinggir jalan Lingkungan Tata Kota Provinsi Jambi. Yang berminat Hub. Hp. 081213847669 Dijual Rumah Luas tanah 360 m2Lantai bawah dengan 4 kamar tidur 2 kamar mandi.Lantai atas dengan 2 kamar tidur 1 kamar mandi dan ruang tamu terletak di jalan proma no. 3 Belakang Balok Bukittinggi. Sertifikat Hak Milik Yang berminat hubungi Hp: 081319854811

Dijual CEPAT SUZUKI ESCUDO TAHUN 2000, PAKAI SENDIRI, TERAWAT, WARNA KUNING METALIK MINAT HUB. 071266096689 DAN 085263801756

PT. BUNDA WISATA NUSANTARA, melayani penjualan tiket pesawat semua maskapai. Harga bersahabat. Jl. Raya Pitameh No. 1 Telp. 075174154, Hp. 08126772460081374809222 Padang Redaktur: Isra Hermanto

Layouter: Yohanes


Harian Umum

11

Mencerdaskan Kehidupan Masyarakat

MINGGU, 12 FEBRUARI 2017 15 Jumadilawal 1438 H

12

13

TUTURAN

Cerpen Arbi Tanjung Perenggan Wahyudi

14

GABA GABA

Puisi Riyon Fidwar Esai Nelson Alwi

SULAM EMAS

Cernak Niki Martoyo Apresiasi Denni Meilizon

FESTIVAL NAN JOMBANG TANGGAL 3

Randai Pambukak Galanggang Oleh : KHAIRY RAIF (Mahasiswa Jurusan Sastra Indonesia FIB Universitas Andalas)

estival Nan Jombang Tanggal 3 merupakan sebuah festival seni tradisi Minangkabau yang diselenggarakan oleh Sanggar Tari Nan Jombang di Rimbo Tarok, Balai Baru, Padang, setiap tanggal 3 pada setiap bulan. Festival Nan Jombang Tanggal 3 dimulai tahun 2013, dan sekarang sudah memasuki tahun kelima. Tanggal 3 Februari 2017 yang lalu, Festival Nan Jombang Tanggal 3 untuk tahun 2017 mulai dibuka. Banyak yang berubah setelah empat tahun penyelenggaraan. Perubahan itu antara lain terletak dari segi acara, di mana di tahun-tahun sebelumnya yang ditampilkan dalam festival hanyalah seni tradisi Minangkabau, yang dibawakan oleh berbagai macam grup kesenian dari berbagai nagari di Sumatra Barat. Sedangkan di tahun 2017, penampilan juga ditambah dengan adanya orasi budaya yang dibawakan oleh pegiat seni-budaya Sumatra Barat. Acara terlebih dahulu dibuka dengan kata sambutan Ery Mefri, pimpinan Sanggar Tari Nan Jombang. Ery Mefri menyampaikan tentang proses pendirian Festival Nan Jombang Tanggal 3. Ia mengatakan kalau festival itu merupakan kegiatan swadaya yang diselenggarakan Sanggar Tari nan Jombang, berkerjasama dengan pegiat seni-budaya lainnya di Sumatra Barat, dan kegiatan itu tidak ada bantuan dana dari pemerintah. Walaupun demikian, kegiatan itu tetap berjalan setiap bulan. Tidak ada yang dapat menghalangi keberlangsungan kegiatan itu kecuali saat para penyelenggara telah meninggal semua, begitu semangatnya Ery Mefri memberikan kata sambutan di depan penonton yang terdiri dari pelajar, mahasiswa, pegiat seni-budaya, akademisi,

F

J ambangan

pejabat pemerintah, dan masyarakat umum lainnya. Hal itulah tampaknya sangat diapresiasi oleh Gubernur Sumatra Barat, Irwan Prayitno, yang ket ika itu didapuk sebagai pembuka acara. Dalam membuka Festival Nan Jombang Tanggal 3, Irwan Prayitno membacakan sejumlah pantun yang menyatakan apresiasinya kepada Sanggar Tari Nan Jombang yang telah menyelenggarakan Festival Nan Jombang Tanggal 3. Ia mengatakan, bahwa tidak ada lembaga di Sumatra Barat yang bisa menyelenggarakan kegiatan serupa. Pembacaan pantun Irwan Prayitno dengan bahasa yang sederhana dan mudah dipahami tersebut membuat penonton acap kali bertepuk tangan setiap Bapak Gubernur itu selesai membacakan satu bait pantun. Acara kemudian dilanjutkan dengan orasi budaya yang dioratori oleh Fariq Alfaruqi, penyair dan esais dari Padang, Sumatra Barat. Fariq Alfaruqi dalam orasinya dengan lantang mengatakan bahwa pekerjaan seniman bukan hanya membuat karya sebagus mungkin, melainkan juga berpartisipasi dalam kegiatan-kegiatan kemasyarakatan, serta mempunyai peran dalam membangun peradaban manusia ke arah yang lebih baik. Fariq mencontohkan, apa yang dilakukan sastrawan A.A. Navis. Dalam karya-karyanya, A.A. Navis menyuarakan berbagai kepentingan masyarakat pinggiran dan mengkritisi kebijakan pemerintah pusat yang ketika itu tidak adil. Di samping itu A.A. Navis juga berperan dalam kegiatan-kegiatan sosial yang bertujuan untuk menyuarakan kepentingan masyarakat kelas bawah. Selain menerbitkan karya sastra, A.A. Navis juga menerbitkan buku-buku untuk membangun peradaban manusia. Acara selanjutnya adalah penampilan grup Randai Alam Bangkeh dari Silaiang Bawah, Padangpanjang. Penampilan randai dari Alam Bangkeh sama seperti randai pada umumnya. Menurut Hadi (2013: 13-14) permainan randai terdiri dari dua

FOTO ANDRE PRATAMA bentuk, yakni tarian dan cerita. Tari pada randai berasal dari gerakan pencak (gerakan silat yang diperuntukkan dalam pertunjukan), sedangkan cerita pada randai berasal dari cerita kaba Minangkabau. Cerita itu terbagi dua, yakni cerita yang didendangkan yang merujuk pada pengantar cerita, peralihan tempat, waktu, peristiwa, dan suasana. Yang kedua adalah cerita yang diperankan seperti drama pada umumnya. Bagian cerita ini digunakan sebagai penyampaian pesan, ajaran-ajaran, realitas, humor, dan kritik. Pada Festival Nan Jombang Tanggal 3 kali ini, kaba yang dibawakan oleh Alam Bangkeh adalah kaba Sabai Nan Aluih. Randai ini dibuka dengan masuknya sejumlah pemain randai dari belakang panggung. Mereka lalu menari yang diiringi oleh musik yang berasal dari saluang, talempong, gendang, dan gitar. Seorang tukang dendang mulai mengantarkan cerita. Ia memperkenalkan grup randai dan memperkenalkan kaba yang akan dibawakan. Lalu adegan randai silih berganti antara tarian dan kaba Sabai Nan Aluih.

Kaba sabai Nan Aluih bercerita tentang seorang raja di Payakumbuh yang bernama Rajo Nan Panjang, mengirim Sutan Palimo sebagai utusan ke Padang Tarok untuk meminang Sabai Nan Aluih, putri dari Rajo Babandiang dan Sadun Saribai. Pinangan Rajo Nan Panjang ini ditolak oleh Rajo Babandiang. Alasannya, karena Rajo Nan Panjang berperangai kurang baik dan telah mempunyai banyak istri, serta Rajo Nan Panjang terlalu tua karena umurnya sudah setara dengan kakek Sabai Nan Aluih. Karena pinangan yang diantarkan oleh Sutan Palimo itu ditolak, maka Sutan Palimo meminta Rajo Babandiang untuk menemui langsung Rajo Nan Panjang di Ladang Pataunan. Ketika bertemunya kedua raja tersebut, ternyata kata sepakat terhadap pinangan Rajo Nan Panjang tidak menuai jalan, maka Rajo Nan Panjang akhirnya membunuh Rajo Babandiang. Sabai Nan Aluih yang mengetahui bahwa ayahnya terbunuh langsung bergegas pergi ke Ladang Pataunan dan akhirnya berhasil membunuh Rajo nan Panjang sebagai pembalasan dendam atas kematian ayahnya.

Randai Sabai Nan Aluih berisi nilai pengajaran, bahwa siapa yang berbuat jahat akan menuai kejahatan pula. Inilah yang terjadi pada Rajo Nan Panjang. Selain itu, randai itu juga m enyatakan tentang kecintaan anak perempuan kepada ayahnya. Jika Sopocles dalam dramanya Oedipus mengisahkan tentang anak lelaki yang tega membunuh ayahnya karena dianggap dapat menghalangi kecintaannya kepada ibunya, maka randai Sabai Nan Aluih adalah kebalikannya. Karena rasa cintanya kepada sang ayah Sabai rela berhadapan dengan Rajo Nan Panjang dan menuntut balas atas kematian ayahnya. Sedangkan adik lelakinya, Mangkutak Alam tidak mau tahu-menahu terhadap perihal balas dendam tersebut. Pertunjukan randai ini tidak hanya menampilkan unsur tradisi saja, tetapi juga dikreasikan dengan unsur lain, seperti adanya tari piring di pertengahan randai, drama Minang modern, dan pemakaian gitar sebagai alat musik. Penambahan kreasi ini tidak menghilangkan unsur tradisi yang ada pada randai, melainkan ikut memeriahkan randai tersebut. Penonton dibuat

terhibur. Namun meskipun demikian, randai ini juga tidak terlepas dari berbagai kekurangan. Kekurangan tersebut yaitu pada saat pergantian cerita pada randai terkadang tidak diselingi dengan tarian dan dendang yang menjadi perantara. Hal ini membuat penonton sedikit kaget karena ternyata cerita telah berubah. Kemudian, para pemeran juga terkadang salah melakukan bloking. Bloking ini kadang berimpitan dan berdekatan antara pemeran yang satu dengan pemeran yang lain. Hal ini mungkin terjadi karena pemeran kesulitan untuk menyesuaikan arena pertunjukan randai yang biasanya lapangan terbuka yang berbentuk lingkaran ke dalam sebuah panggung persegi empat yang penontonnya hanya ada di depan panggung. Penampilan Randai Sabai Nan Aluih pada tanggal 3 Februari kemarin menjadi pembuka galanggang Festival Nan Jombang Tanggal 3 di tahun 2017 ini. Semoga kegiatan ini terus berlanjut setiap bulannya dan seni tradisi tetap menjadi tontonan wajib m asyarakat di Sumatra Barat.(*)

○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○

SYUHENDRI

Berkesenian untuk Mencerahkan Masyarakat Oleh: YOLA SASTRA

“B

enarkah kita ber keseni a n untuk mencerahkan masyarakat? Atau sebenarnya untuk kalangan tertentu saja?” Pertanyaan itu terus saja membayang di pikiran Syuhendri dalam perjalan proses kreatifnya berkesenian di Kelompok Studi Sastra dan Teater (KSST) Noktah. Pertunjukan teater yang dilangsungkan di tempat-tempat eksklusif selama ini hanya bisa disaksikan oleh orang-orang yang sejatinya sudah “cerah”. Misi yang diusung dalam suatu pertunjukan malah tidak sampai kepada masyarakat yang menjadi sasaran. “Jangan-jangan orang yang menonton itu sebenarnya sudah cerah? Dan kita menjadi objek tontonan mereka saja?” ungkap pria yang akrab disapa Hen ini kepada Haluan di Taman Baca Tanah Ombak, Kamis (10/2). Hal itulah yang menjadi dasar pemikiran bagi Syuhendri dan para relawan lain dalam www.harianhaluan.com

membentuk kelompok teater anak yang belakangan populer dengan nama Tanah Ombak. Menurut sosok kelahiran Balingka, 10 Mei 1968 itu, sudah saatnya, fungsi sosial dari KSST Noktah dilaksanakan—di samping fungsi pengembangan pemikiran tentang kebudayaan dan proses pembelajaran dalam grup. Hal inilah yang dirasanya kurang selama ini. Semuanya bermula ketika sekretariat KSST Noktah pindah dari Ulak Karang ke Jl. Purus 3, No. 30 E, Padang pada pengujung 2013. Di lingkungan itu, Hen melihat banyak anak-anak tumbuh “bebas” dan dewasa sebelum waktunya, berbeda dengan anak-anak lain pada umumnya. Berkata-kata kotor, saling mengejek, berkelahi, dan berbuat hal yang belum patut dilakukan anak-anak seolah sudah menjadi kebiasaan. Kondisi itu tak terlepas dari perilaku tak patut orang dewasa yang mereka contoh dari lingkungan. “Kondisi ini mesti diubah. Mereka masih punya masa depan. Kalau dibiarkan, dapat dibayangkan seperti apa mereka di masa mendatang. Rantai siklus ini harus diputus mulai dari mereka,” kata Syuhendri.

Kehadiran KSST Noktah di lingkungan tersebut pun menarik perhatian anak-anak untuk bermain ke sekretariat. Melihat antusiasme yang tinggi, perlahan anak-anak yang seusia siswa taman kanak-kanak hingga SMP ini ditawari bermain teater dan langsung diterima, meskipun tak tahu seperti apa barang yang bernama teater itu. Butuh proses yang panjang untuk mengenalkan dunia seni pertunjukan kepada anak-anak. Sebab, yang mereka tahu teater seperti yang dilihat di sinetron. Hen dan kawan-kawan tak mau terburu-buru. Diikutinya saja mau anak-anak hingga mereka lelah, baru dimulai proses latihan. Proses latihan juga tidak terlepas dari berbagai hambatan. Rata-rata anak-anak di sana masih kesulitan dalam membaca. Jadilah p ria yang berprofesi sebagai salah satu staf di Taman Budaya Sumatra Barat itu mendiktekan satu-satu dialog kepada tiap-tiap pemain hingga hafal. Tak jarang pula latihan terhenti karena anak-anak bertengkar sebab saling ejek. “Saat melatih anak-anak inilah pendidikan karakter benarbenar diaplikasikan. Baik itu soal kejujuran, disiplin, kesa-

baran, kasih sayang, maupun saling menghargai sesama,” kata Syuhendri. Stigma negatif dari juga sempat muncul dari para orang tua yang merasa “tersaingi” oleh kehadiran Syuhendri dan kawankawan. Gosip-gosip negatif tentang KSST Noktah juga dimunculkan oleh orang yang merasa tidak senang. Namun sikap tersebut perlahan berubah semenjak aktivitas yang ditekuni anak-anak membuahkan prestasi. Kelompok itu diundang untuk tampil dalam Festival Nasional Teater Anakanak 2015 di Taman Ismail Marzuki, Jakarta pada 31 Agustus hingga 3 September 2015. Penampilan mereka pun diganjar dengan penghargaan sebagai salah satu penampil terbaik atas naskah “Lari ke Bulan” yang dipentaskan. Sejak saat itu, banyak dukungan dari berbagai kalangan. Karib Syuhendri, Yusrizal KW, juga melihat potensi anak-anak hebat ini. Yusrizal KW yang berpengalaman di dunia literasi pun mengajak Syuhendri mendirikan Taman Baca Tanah Ombak sebagai tempat belajar dan bermain anak-anak. Saat ini, setidaknya ada dua-

puluhan anak yang aktif di Tanah Ombak. Hingga sekarang kelompok itu sudah puluhan kali di berbagai tempat dan iven, baik di tingkat daerah maupun nasional. Tidak hanya bermain teater, anak-anak juga aktif membaca, belajar musik, mendongeng, bermain film, dan aktivitas positif lainnya. Mereka juga terus meraih prestasi, seperti Juara Pertama Regional Sumatra Gramedia Reading Community Competition 2016 dan Juara Pertama Anugerah Literasi Minangkabau Kategori Komunitas yang diberikan Pemerintah Provinsi Sumatra Barat tahun 2016. “Sekarang kita fokus ke kegiatan literasi. Anak-anak kita wajibkan membaca selama 15— 30 menit sehari. Sementara, kegiatan teater yang sangat digemari anak-anak kita jadikan penyemangat agar mereka rajin membaca. Bagi yang tidak membaca, tidak diajak main teater,” ujar Syuhendri. Syuhendri mengungkapkan, kegiatan positif yang diikuti di Tanah Ombak mulai mengubah prilaku buruk anak-anak. Mereka juga sudah mulai bisa membentengi diri dari pengaruh buruk lingkungan. Hen mengatakan apa yang dilakukannya Redaktur: Juli Ishaq Putra

SYUHENDRI bersama Yusrizal KW, dan para relawan memang belum berdampak besar dalam waktu dekat. Dia juga tidak muluk-muluk mengharapkan anak-anak menjadi orang besar, kaya, dan mapan di masa mendatang. “Yang penting mereka jadi manusia yang jujur dan bermanfaat bagi masyarakat. Meminjam kata-kata Pak Yusrizal KW, kami sedang tidak menanam kangkung yang bisa dipanen dalam seminggu. Tetapi kami sedang menanam pohon jati yang hasilnya baru b isa diambil bertahun-tahun kemudian,” ujarnya. *** Layouter: Syamsul Hidayat


12

MINGGU, 12 FEBRUARI 2017 15 Jumadilawal 1438 H

TUTURAN

Harian Umum

Mencerdaskan Kehidupan Masyarakat

Bakongsi Arbi Tanjung

M

asih nyata gerutuan, karena utang pupuk belum lagi hapus dari buku catatan Sipon, satu-satunya orang paling berkuasa atas penjualan pupuk padi di kampung ini. Hatinya bertambah kecut mendengar keluh Jasril, suami anak perempuannya. Ia kais dan panggil ingatan kejadian beberapa hari belakang. Ia berhasil, kemudian menggenggam erat tentang Jasril dan perangainya. Belum hilang kejadian tiga hari lalu, saat Jasril mengeluh pada istrinya, menyangkut upah tiga orang pembuat lajur-lajur yang akan ditanami cabai di ladangnya. Kemarin sore, pulang dari tabek pamandian, handuk masih menyelempang di pinggangnya, meninggi suara Jasril dari dalam kamar. Sembari berganti baju, kata-kata menyemburat dari mulutnya sampai ke dapur. “Wir, jangan lupa besok siapkan makanan yang akan dibawa ke sawah, kami berlima, biar cepat selesai sawah kita, lima puluh ribu upah per orang,” Terdengar jelas oleh Wir, seketika ia sedang menyalakan api tungku di dapur. Suara itu juga nyaring didengar oleh Khaidir yang asik menggulung daun enau yang akan diisapnya. Posisi duduk bersila Khaidir belum berubah sejak Zuhur tadi. Perkataan Jasril terngiangngiang dan seakan berulang kali menerobos rongga telinga Khaidir, hingga timbul perasaan kesal dan marah dalam dada rapuhnya. Bagaimana kesal dan marah itu tidak akan lahir? Ia tahu, anak perempuannya—Wir menyimpan rapi carut marut perasaan atas garis nasib yang terlukis di keluarga mereka. Lukisan yang digores oleh tangan kemalasan sang suaminya Jasril. Utang baselamak di sana-sini: utang pada penjual pupuk, utang pada pemilik kilang padi, utang di kedai Inai. Sebelum Jasril berkata sore itu, masih membayang di mata Khaidir, saat Wir melintas di depannya mengapit bungkusan beras yang dipinjam dari Tek Man, tetangga sebelah. Khaidir membatin ‘Apa yang terpikir dalam benak manantunya, sampai mencangkul sawah pun harus diupahkan?’ Umpatan semacam itu terus berhamburan, menggema keras dari lorong gelap hati Khaidir. Namun mulutnya tetap terkunci. Bisu. Sikap Jasril sangat menyesakkan baginya, seperti asap dari tungku yang mengurung seisi dapur. Semua

umpatan seketika berganti rasa iba bila memandang badan kurus Wir. Sikap sabar, tabah, tegar, betul-betul disalin oleh Wir, bulat-bulat dari ibunya, Munah. Kagum dan haru menyeruak dan perlahan menguap di pikiran Khaidir. Khaidir ingin sekali meluapkannya dengan sebuah pelukan, sehangat pelukan di tanah merah usai mengubur Munah dua bulan silam. Umpatan atas nama upah. Sekali lagi, upah. Upah mencangkul sawah itu pula yang mengantarnya pada kenangan pengalamannya dua puluh tahun silam. Lalu, ia sulut api dari ujung mancis bersumbu benang itu. Mulutnya kempot menciut, seperti berlubang kedua pipinya. Api menyala di bagian ujung, bau enau kering campur tembakau menyerang hidung sendiri. Menjalar dibawa asap yang terus bergerak mengikuti embusan angin dari arah pintu rumah. *** Khaidir ingat masa itu. Masa dimana semua pengerjaan dan pengolahan sawah terasa ringan, meski sawah yang diolah sangat luas. Berkongsi.Yaa, ia ingat, bakongsi. *** Pagi jam delapan, Khaidir menyandang cangkul di bahu, kepalanya ditungkupi topi caping berbahan bambu. Warna kusamnya menceritakan bahwa sudah lama caping itu menangkis sengat nyala matahari atau, sudah lama membiarkan curah hujan membasahi dan melembabkan. Kedong bersarung terikat di pinggang. “Ben, sudah siap? Ayo berangkat!” Teriaknya setelah beberapa langkah dari anak tangga rumah. Pintu terbuka, sehingga suara itu leluasa menembus seisi rumah. Teriakan serupa juga dilakoninya bila melintas di depan pintu rumah kawan-kawan bakongsinya yang lain. Kesepakatan bakongsi, biasanya dimulai dari obrolan di lapau, atau sambil rehat menselonjorkan kedua kaki usai Salat Magrib di Musala. Atau, bisa juga saat beriring pulang Salat Jumat dari Surau Gadang. Awalnya hanya persetujuan kecil, satu sampai tiga orang saja, namun bisa membengkak dan membiak jumlah orang yang bergabung dalam satu kongsi. Kongsi, mirip arisan. Tiap orang dapat giliran. Hari ini, giliran sawah Diman yang ada di sawah tangah yang akan dicangkul secara keroyokan oleh anggota kongsi. Delapan orang ang-

gota kelompok kongsi mereka. Setidaknya, di kampung yang hanya berpenduduk empat puluhan kepala keluarga itu, terdapat enam kelompok kongsi, tergantung kesepakatan. Itu baru kelompok kaum bapak. Secara mendadak, bisa juga terbentuk kelompok kongsi anak-anak muda lima belasan tahun ke atas. Kelompok kongsi kaum ibu biasanya hanya terbentuk saat menyiang padi. *** “Pak, kopi sudah datang?” pekik seorang perempuan dari pematang sawah, tak jauh dari gubuk beratap empat lembar seng cokelat. Empat tiang kayu setinggi orang dewasa sebagai penyangganya. Perempuan berbalut kain sarung d i pinggang itu memekik ke salah seorang yang sedang membalikkan tanah dengan mata cangkul. Punggungnya menantang matahari, seakan sinar itu tak pernah menamparkan hawa apa pun. Tujuh orang lainnya juga berada di petakan sawah yang sama. “Pakk!” “Pakk!” Suara panggilan kali itu berhasil dibawa angin sampai ke pintu telinga Diman. Ia berusaha berdiri dari posisi semula lalu “Ayo.. ayo, kopi sudah dating,” imbaunya sambil membasuh cangkul pada air coklat di sekitar mata kaki. Belum sampai di puncak kepala, matahari menatap sombong dengan pancaran cahayanya. Menyapu semua yang ada. Menyapu puncak daun pinang. Hijau daun kelapa yang berbaris melintang di pelepahnya, mengirim pantulan bening aliran air, yang menjadi tapal batas sawah. Airnya berdecik mengalir, muaranya batang aia gadang. Biasanya, kelompok kongsi akan mendapatkan segelas kopi hangat dan kudapan sekitar jam sepuluh pagi. Menu itu disediakan pemilik sawah. Istri atau anak perempuan yang mengantar. Sebagai kudapan, biasanya disediakan goreng ubi atau pisang. Sering pula disediakan roti Malabar—sebutan untuk roti berisi kelapa oleh penduduk setempat. Roti itu akan tersedia lebih banyak di kedai-kedai, bila musim mencangkul dan musim panen tiba. Kopi diseruput sambil duduk di pematang sawah. Sebagian lain ada yang sambil berlindung di bawah atap gubuk. Gelak tawa sesekali terdengar berlompatan dari mulut mereka. Tawa yang lepas. Tawa yang alami seperti alam mereka. ***

Saat matahari baru tergelincir dari puncak kepala, dan merangkak pelan ke arah barat, teriakan dan panggilan yang persis sama seperti dua jam lalu kembali terdengar. Kali ini giliran menikmati nasi putih panas yang mengepul asapnya, dilengkapi sayur daun ubi rebus, dan uwok asam ikan teri. Butiran keringat akan mengucur keluar dari pori-pori, mulut akan ternganga mengusir pedasnya. Menu yang mengundang nafsu makan. Dua piring nasi sebentar saja dilahap. *** Luas sawah yang diolah Diman, seluas sawah orang kebanyakan. Pencangkulan hanya memakan waktu sehari oleh kelompok kongsi. Hal itu jelas menghemat biaya. Cukup dengan kopi seceret untuk pagi jam sepuluh, kemudian seceret lagi menjelang petang, kira-kira pukul tiga. Lalu, biaya untuk nasi dan lauk serta sayur makan siang. Bekerja, sambil bersorak-sorai dalam canda. Ketika senja akan tiba, pekerjaan mereka sudah

selesai. Kaki diseret dari atas lumpur sawah menuju aliran air muara batang aia gadang. Lumpur coklat yang lengket dan menempel di seluruh baju dan badan seketika dihanyutkan. Basah dan kuyup dari rambut sampai ujung kaki akan mengering ditiup angin sepanjang perjalanan menuju rumah masingmasing. “Besok di sawah saya,” Khaidir mengingatkan kawan-kawannya sambil terus berjalan menyusuri pematang, sesekali melompat—menyeberangi parit, dan melintasi jalan raya beraspal, yang menghubungkan luasnya persawahan dengan gerbang kampung. *** Anggota kelompok kongsi bisa saja bertukar tiap musim cangkul atau panen tiba. Tidak ada ikatan apa pun, kecuali ikatan saling meringankan kerja masingmasing. Tak ada upah-upahan. *** “Abak!” “Abak!” Panggilan itu sekejap memati-

kan kenangan yang berputar di benak Khaidir. Wir menghidangkan segelas kopi untuknya. Ia pandangi wajah Wir, tampak sepuluh tahun lebih tua dari umur. Wajah yang buram. Tinggal kulit pembalut tulang, seakan ingin runtuh dari tebing-tebing rangka mukanya. Namun, segaris senyum tetap ia bagikan pada Khaidir. Bakongsilah ia dengan abaknya, meski pada seutas senyuman.

cam tayangan itu dilarang dilakukan di rumah, tetapi boleh dilakukan di luar rumah atau di mana saja selain di rumah. Itu pemikiran logis atas pernyataan, Jangan lakukan di rumah! Bagaimana jika anak-anak atau remaja melakukan hal itu di luar rumah? Bukankah larangannya hanya untuk di rumah saja. Itu berarti, ada yang salah pada kalimat tersebut. Kalimat itu tidak memenuhi unsur kelogisan, kebernalaran. Mengapa tidak logis? Karena kalimat pernyataan itu masih dapat dimaknai secara berbeda oleh orang lain. Jika berharap bahwa penonton atau siapa saja yang tidak terlatih dan profesional untuk tidak meniru atau melakukan adegan seperti pada tayangan, kalimat larangannya sebaiknya diubah. Tentu perubahan kalimat itu harus memenuhi makna yang tepat, yaitu tayangan tidak boleh dilakukan atau ditiru di mana pun oleh siapa pun yang tidak terlatih dan profesional karena berbahaya. Berikut ini contoh perubahannya yang tepat. Tayangan ini khusus dewasa 21+, dilakukan oleh petarung TERLATIH dan PROFESIONAL, dengan aturan keselamatan yang ketat. JANGAN LAKUKAN DI MANA PUN!

Contoh kesalahan pernalaran dalam berbahasa sepertinya sering kali terjadi dalam penggunaan bahasa di tengah masyarakat. Selain ketidakbernalaran kalimat larangan tadi, masih dapat dijumpai kesalahan berbahasa yang tidak memperhatikan aspek kelogisan, contoh yang paling “dekat” adalah larangan Jangan buang sampah di sini! Jika kalimat larangan seperti ini ditempel atau dipasang di suatu area tertentu, misalnya samping rumah, pekarangan rumah, atau tanah kosong, pemikiran logis yang muncul atas kalimat larangan itu adalah boleh membuang sampah di area yang lain selain pada tempat yang dipasangi papan larangan. Jika papan larangan itu dipasang di samping rumah, berarti tidak berlaku larangan jika sampah dibuang di depan rumah. Jangan marah jika masih ada yang membuang sampah di tempat yang tidak ada penanda larangannya. Karena pemikiran logisnya adalah “di sini” dilarang, berarti “di sana” tidak dilarang. Lantas, apa yang sebaiknya dituliskan pada papan larangan agar maknanya menjadi tepat dan logis? Larangan membuang sampah tentunya harus berlaku untuk semua area yang bukan tempat

pembuangan sampah. Artinya, sampah h anya boleh dibuang pada tempat yang sudah ditentukan, yaitu tempat sampah. Jadi, mudah saja, cukup ditulis, Buanglah sampah pada tempatnya! atau Jangan membuang sampah di sini! Buanglah pada tempatnya! Kesalahan-kesalahan berbahasa yang sering terjadi—meskipun kalimatnya secara struktural sudah tepat—disebabkan oleh kurangnya pemahaman logis seseorang dalam berbahasa. Dalam berbahasa, selain aspek tata bahasa, a spek kelogisan juga menjadi hal yang utama. Antara bahasa dan logika memiliki hubungan yang saling memengaruhi. Logika mengkaji proses pern alaran (isi pikiran) yang diungkapkan lewat bahasa. Bahasa yang baik tentunya mengusung kelogisan. Untuk lebih jelasnya, coba perhatikan contoh berikut ini. (a) Pencuri itu berhasil ditangkap oleh polisi. (b) Polisi berhasil menangkap pencuri itu. Jika diperhatikan kedua contoh tersebut, secara struktur dan makna “terasa” tidak ada persoalan. Keduanya dapat digunakan secara bergantian dalam sebuah tulisan. Namun, sesu-

ngguhnya, hanya satu saja dari kedua contoh itu yang benar secara nalar. Ya, di antara kedua contoh itu, contoh kedualah yang paling tepat pernalarannya. Mengapa? Karena yang “berhasil” dalam upaya “penangkapan” pada contoh itu adalah polisi, bukan pencuri. Artinya, kalimat yang pertama tidak tepat secara nalar, atau tidak logis. Kalimat pertama akan logis apabila diganti menjadi, “Pencuri itu berhasil meloloskan diri dari kejaran polisi”. Masuk akal jika kata “berhasil” disandingkan pada kata “pencuri” karena secara logis “keberhasilan” pada kalimat itu memang milik “si pencuri”. Pernahkan Anda mendengar seorang reporter televisi yang menyampaikan laporan pandangan mata pada acara prosesi kematian seorang tokoh? Pernahkah mendengar ucapan sang reporter berikut ini? “Iring-iringan jenazah sudah memasuki area TPU.” Menurut Anda, logiskah tuturan reporter tersebut? Tentu tidak. Jika ya, dapat kita bayangkan banyaknya jenazah yang berjalan beriringan menuju TPU. Alangkah mengerikannya jika hal itu benar terjadi. Jadi, pentingkan, kelogisan dalam berbahasa?

Catatan: Uwok Asam : Daging durian masak yang diasamkan beberapa hari dicampur dengan cabai giling, lalu dikukus. Biasa dijadikan lauk pelengkap nasi. Basalemak : Berserakan Kedong : Senjata sejenis pedang. Banyak di temukan di daerah Pasaman Timur. Batang aia gadang : Sungai besar ARBI TANJUNG. Penikmat sastra dan sejarah. Bergiat di Komunitas Nun-Pesantren Sumatera Thawalib ParabekBukittinggi

Perenggan

Logika Bahasa

WAHYUDI Staf Teknis Balai Bahasa Sumbar

T

ayangan ini khusus DEWASA 21+, dilakukan oleh petarung TERLATIH dan PROFESIONAL, dengan aturan keselamatan yang ketat. JANGAN LAKUKAN DI RUMAH! Penggalan kalimat di atas merupakan pengantar pada tayangan televisi bertajuk Ultimate Fighting Championship (UFC) Real Champion, sebuah ajang “mengadu” dua petarung yang menguasai seni bela diri campuran (lebih dari satu jenis bela diri: tinju, gulat, judo, jiu-jitsu

Brasil, muay thai, sambo, dll.). Pertarungan yang memperebutkan gelar pada kelas-kelas tertentu ini berbasis di Las Vegas, Nevada. Memperhatikan tajuk acaranya, kita sudah dapat menduga bahwa tayangan tersebut bukan tayangan untuk anak-anak, terlebih dengan adanya pernyataan seperti pada kutipan di atas, yang mengkhususkan tayangan hanya untuk orang dewasa yang berusia 21 tahun lebih. Namun, siapa yang bisa menjamin bahwa anak-anak tidak dapat menontonnya. Banyak akses yang berpeluang digunakan untuk melihat tayangan tersebut, meski di televisi ditayangkan pada saat tengah malam, youtube misalnya. Walaupun dengan jelas sudah dinyatakan bahwa tayangan hanya dilakukan oleh petarung terlatih dan profesional dengan aturan keselamatan yang ketat, terlihat dengan tulisan yang mencolok (kapital semua) untuk kata terlatih dan professional, tetapi kalimat berikutnya, Jangan lakukan di rumah!, justru membuat pernyataan itu berpotensi terbuka untuk dilakukan oleh siapa saja yang kurang memahami hakikat sebuah tayangan. Dalam hal ini tentulah anak-anak. Pemikiran yang muncul kemudian adalah pertarungan sema-

Halaman Budaya Haluan menerima kiriman naskah cerpen, puisi dan essai. Kirim karya anda ke email: budayahaluan@gmail.com. Panjang naskah cerpen maksimal 9.000 karakter dengan spasi. Sertakan nomor handphone untuk konfirmasi penerbitan atau penolakan naskah.

Harian Haluan menerima tulisan Anda tentang bahasa atau kebahasaan untuk dimuat dalam rubrik Perenggan halaman 12, dengan panjang tulisan max 700 kata. Naskah beserta biodata dan foto dikirim ke pos-el: perenggan@gmail.com. Rubrik ini terselenggara atas kerja sama Balai Bahasa Sumatra Barat dan Harian Haluan. www.harianhaluan.com

Redaktur: Juli Ishaq Putra

Layouter: Syamsul Hidayat


GABA-GABA

Harian Umum

Mencerdaskan Kehidupan Masyarakat

P uisi-puisi

Riyon Fidwar

DANGAL

Ambisi Ayah dan Mimpi Anak

Entahlah. Aku tak tahu bagaimana menceritakannya kepadamu. Sebab hari terkutuk itu telah mencekik uluhatiku meremas-remas pengharapanku.

Oleh: MAYA LESTARI GF

Rasanya seperti mimpi berada tepat pada tanggal yang sama waktu yang sama meski bukan di hari yang sama. Taqabbalallahu Minna Wa Minkum Taqabbalya Karim Padang, 26122016

Camar Laut Ikan kecil-kecil menjentik-jentik permukaan air memanggil-manggil ikan yang besar. Ikan kecil-kecil menjentik-jentik permukaan air.

Ikan kecil-kecil berlari-lari genit mempermainkan ikan besar-besar ikan besar-besar semakin ingin. Camar datang ikan besar datang ikan kecil bingung dan tekepung. Camar berteriak-teriak memanggil elang-elang ikan besar-besar melompat-lompat memanggil-manggil senang. Camar-camar pergi kembali hinggap di tali-tali bagan ikan besar-besar pergi menyelami hitamnya dasar lautan sementara ikan kecil-kecil menangis kehilangan kawan.

LUKISAN BAMBANG TRI SETYONO

Melihat Pasar Malam Melihat pasar malam bukanlah pergi tamasya yang perlu dirayakan. Tak usah membawa bekal seperti di hari libur, cukup bawa tas ransel, kenakan sepatu, celana jeans, baju kemeja, rambut sisir rapi itu mesti.

Tempat Pergi dan Kembali

Lihatlah di pasar malam itu ada banyak bulan juga bintang kapal-kapal dan binatang-binatang hantu dan lotre penipu dan maling penonton dan penjual orang pacaran dan tukang parkir tiket masuk dan uang bulanan.

Lihatlah kembali rumah itu tempatmu menumpahkan tangis yang riang. Walaupun kini engkau entah di tanah mana.

Tapi sayang tak ada sirkus.

Dari pintu ini, sayang tempat kita pergi dan kembali.

Kenanglah sekali lagi jalan pulang itu. Padang, 28102016

Padang, 15082016

Padang, 22122016

E sai

Puisi (Berbahasa) Tamil di Singapura Oleh : Nelson Alwi Pemerhati Budaya

B

ANGSA Tamil konon sudah sejak awal Masehi berinteraksi dengan negara-negara yang dewasa ini tergabung dalam ASEAN. Tandatandanya dapat ditelusuri misalnya melalui penelitian terhadap literatur-literatur lama Asia Tenggara, yang bercerita tentang selukbeluk perniagaan serta “identitas” Tamil (D.G.E. Hall: 1988). Namun pelbagai kalangan mensinyalir bahwa bahasa Tamil, satu dari empat bahasa resmi (di) Singapura—tiga lainnya adalah bahasa Melayu, Inggris dan Cina (Mandarin)— mulai tumbuh dan berkembang sedari penghujung dekade kedua abad ke-19. Perkembangannya mengiringi kedatangan imigran dan atau ribuan pekerja asal India, Ceylon (Srilanka) dan Tamil, yang diangkut kolonialis Inggris untuk menebangi hutan, membuat jalan raya serta membangun jalan kereta api di negara kota-pulau itu. Begitulah. Hingga sampai saatnya ketika salah seorang keturunan pendatang itu, Hence ‘sang pelopor, berinisiatif mengungkap persoalan-persoalan hidup dan kehidupan, serta pengalaman-pengalaman spiritual-religiusnya dalam bentuk karya sastra yang secara alamiah berorientasi ke tanah kelahiran nenek moyangnya, Tamil Nadu di India Selatan. Selang beberapa lama, terbit pula sejumlah koran serta majalah berbahasa Tamil. Dari berbagai media massa itu menjelma forum penting Perhimpunan Tamil-Singapura, yang memungsikan Reform Association of Tamil sebagai www.harianhaluan.com

13

Cakrawala

Mengingat Aceh Dua Belas Tahun Silam

Tak diundang, sekawanan camar yang bertengger pada tali-tali bagan berhamburan saat melihat sekawanan ikan menjentik-jentik permukaan laut.

MINGGU, 12 FEBRUARI 2017 15 Jumadilawal 1438 H

puput serunai penyambung suara hati alias rasa persatuan masyarakat pada umumnya. Kecuali itu, perhimpunan dan atau asosiasi tersebut juga berperan aktif memotivasi para penulis berkebangsaan Tamil di pulau singa itu. Dan Singai Nesan (1887-?) adalah salah satu contoh mingguan yang secara berkala selalu menampilkan karya sastra berbahasa Tamil. Maka tak heran, sebelum abad ke-20 telah terpublikasikan sekian banyak puisi (berbahasa) Tamil di Singapura. Terpenting di antaranya terdapat antologi Singai Nagar Antati (1887) yang ditulis CN Sadasiva Panditar, Kutirai Pantaya Lavani (1893) NV Rengasamy Dasan, Callaba Lavani (1893) Ponnusamy Pillai, dan Keertanai Tirattu (1896) buah pena Abdul Kadar. Di samping itu orang pun bersua sebuah buku puisi berisi puja-puji karya Lord Muruga, yang ditulis dalam bahasa Tamil nan rancak, dengan style yang selama ini begitu memasyarakat d i Ceylon dan India Sayangnya, sejauh ini para kritikus/peneliti sastra tidak atau belum menemukan (buku) puisi maupun karya sastra Tamil yang ditulis antara 1896-1930 (V.T. Arasu: 2005). Kuat dugaan, pada periode tersebut banyak dihasilkan himne keagamaan, psalms dan atau lagu-lagu yang berkorelasi dengan cita-cita yang menenteramkan (ke) hidup(an) masyarakat Singapura—yang pada saat itu sudah dipandang angkatan muda berpendidikan sebagai negeri sendiri. Memasuki era 1930-an, transformasi sosial yang berlangsung di negeri Inggris bergerak ligat melintasi India, diintroduksikan dan merasuk ke dalam berbagai bidang kehidupan di Singapura. Perpuisian Tamil yang secara tradisional memanfaatkan ide-ide dan atau pe-

ngekspresian pengalaman religius, pada gilirannya pun mengalami perubahan alias pembaruan: mengacu ke Barat dan, menjadi semacam alat penggalang semangat patriotisme yang menginspirasi generasi penerus melawan penyakit-penyakit sosial-kemasyarakatan. Koran-koran (di) Singapura, sebutlah Murasu, sebuah harian yang nomor perdananya mulai beredar pada bulan April 1936, gencar sekali memublikasikan puisi-puisi genre ini. Ujung-ujungnya mencuatlah nama Subramania Barati, yang kemudian diidolakan para penulis-reformis berkebangsaan Tamil. “Baratitasan” ditandai dengan bahasa yang lincah lagi tajam dan, dengan gaya bersahaja mengejek sekaligus menertawakan kesenjangan sosial serta keyakinan-keyakinan (masyarakat) yang membabi-buta. Dua penyair Tamil-Singapura tahun 1930-an lainnya, Singai Mukilan alias N Abdul Rahman yang kondang dengan puisi He, The Maiden serta Thought Shadow, dan N Palanivelu yang sering tampil mendeklamasikan Ant-Man-Nature, Hypocritical maupun Fragrance Unspoken, begitu intens menggarap kerevolusioneran zamannya. Selama lebih setengah abad keduanya mengukuhkan diri selaku figur yang setia dan sekaligus berhasil membuktikan validitas karyakarya mereka. Sementara di sisi lain, K Perumal, yang menciptakan syair-syair legendaris seperti Incomparable Beauty, merupakan penyair merangkap ahli sastra dan (pe)musik yang juga perlu dicatat efektivitasnya dalam berbahasa. Dalam pada itu, sebagaimana terbaca dalam kata pengantar The Poetry of Singapore (The ASEAN Committe on Culture and Information, Singapore, 1985), upaya peng-Inggris-an dan

atau penerjemahan atas karya-karya sastra—baik dalam maupun luar negeri—ke bahasa Inggris, semakin mewabah menghiasi lembaran-lembaran sastra-budaya majalah atau surat kabar non-Tamil di negeri jiran itu. Dan A Rejendran, K Sulosana, K Mahalakshmy, Arun Mahizhnan serta Rama Subbiah, adalah penerjemah-penerjemah Tamil-Singapura yang amat sohor di masanya. Meski demikian, Perang Dunia II dan pendudukan Jepang mengakibatkan aktivitas berolah-sastra menjadi tidak kondusif sama sekali. Dan tatkala Inggris balik memegang tampuk kekuasaan, segalanya seolah-olah harus dimulai dari awal. Keminusan lapangan kerja serta kesulitan (per) ekonomi (an), yang berujung pada ketakbahagiaan penduduk, mewarnai puisi-puisi para penyair Tamil-Singapura. Keadaan ini berlangsung hingga 1950-an, yang kemudian dipandang sebagai era “kebangkitan kembali” perpuisian Tamil di negara kota-pulau itu. Dan periode 1950-an sampai 1970-an memang merupakan masa puncak kesuburan serta prestasi para penyair berbahasa Tamil di Singapura. Pelbagai institusi, harian dan majalah ikut mendorong usahausaha kreatif di bidang sastra. Festival-festival kebudayaan semisal Tamilar Tirunaal, perayaan-perayaan untuk mengenang para penyair besar (terdahulu) digelar secara rutin. Terkandung makna, situasi serta kondisi yang mendukung membuat karyakarya berupa puisi eksis dan dibicarakan di mana-mana. Semangat dan kegairahan bersastra-sastra tampaknya terus hidup pada dekade-dekade selanjutnya. Beberapa penyair penting berikutnya, yang seyogianya dicatat adalah I Ulaganathan, KTM Iqbal dan

Paranan. Ulaganathan, terutama dalam Burden serta God, menampakkan kepiawaiannya menjinakkan dan menyusun kata menjadi diksi yang indah jernih. Dan secara humoris serta dengan style yang unik-aneh ia pun berhasil menulis epik khusus untuk anak-anak. Iqbal yang sangat produktif memublikasikan karya-karyanya yang bervariasi di perbagai media massa. Melalui Dead Tree ia mengekspresikan dirinya seterbukabukanya, mengalir, “bagaikan air sungai menyambangi lautan” kata koleganya. Sedangkan Paranan (C Veloo) yang selalu tampil khas, ternyata mahir pula memainkata kata dan atau kalimat bersayap. Lebih dari itu, musik(al) stanzastanzanya, sebutlah Longing, membuat pembaca terbius, merasa mendapat kenikmatan yang lain daripada yang lain. Tetapi menurut para pengamat pula, belakangan ini (ke) hidup (an) perpuisian Tamil-Singapura mengalami kesuraman, stagnan alias minim eksperimentasi. Dalam ungkapan lain, puisi s erta penyair Tamil memang masih ada namun tidak dan atau belum satu pun puisi maupun penyairnya yang pantas diperhitungkan. Dengan demikian wajar saja kalau popularitas dan atau kiprah K Elangovan dengan puisi-puisinya yang lantang menggebu menyuarakan isu dan semangat zamannya, seperti dalam Nocturno dan I (yang ia terjemahkan sendiri ke dalam bahasa Inggris), bak minuman segar penawar dahaga di padang kering kerontang. Elangovan seolah-olah ditakdirkan lahir untuk menghibur dan membisikkan, bahwa apa yang sekarang ia dan kawankawan lakukan adalah demi hari esok perpuisian TamilSingapura yang—semoga kembali—cerah.***

DANGAL (dibaca dang-gal) bisa kita lihat dari dua sisi. Pertama, sisi pesan yang dikandung, kedua dari segi penceritaan. Penilaian kita terhadap film ini ditentukan dari sisi mana kita mau melihatnya. Mula-mula, saya ingin melihatnya dari sisi pesan, tetapi kemudian tersandung masalah penuturan. Lalu saya berusaha melihatnya dari sisi penuturan, tetapi kemudian pertanyaan mengenai pesan, menganggu saya seperti slilit yang sulit dilepaskan. Akhirnya saya memilih untuk mengabaikan kedua hal ini, dan mencoba menikmati Dangal hingga usai. Burukkah Dangal? Tidak. Sebaliknya, ini film yang sangat bagus. Penuh dengan semangat hidup. Ada hal yang sangat positif muncul dalam diri saya setelah menonton film ini. Hidup dan cita-cita, seperti yang diajarkan Dangal secara tersirat, adalah sesuatu yang layak diperjuangkan. Dan mereka yang berjuang, akan mendapat semua yang diimpikan. Dangal, boleh jadi termasuk film India (dan film Amir Khan) yang patut ditonton dalam dua dasawarsa terakhir oleh karena spirit yang dikandungnya. Film ini mengisahkan perjuangan seorang Mahavir Singh (Amir Khan), seorang atlet gulat nasional India yang mendidik dua anak perempuannya dengan keras untuk menjadi pegulat nasional. Apa yang dilakukan Mahavir Singh dianggap bodoh dan tak masuk akal oleh penduduk kampungnya yang rata-rata masih menganggap bahwa takdir seorang anak perempuan ada di altar pernikahan. Namun, ia memilih tak peduli pada semua cemoohan orang. Ia fokus menuju cita-citanya. Ia dulu punya mimpi untuk membawa pulang medali emas yang mengharumkan nama India di kancah olahraga internasional, tapi ia gagal dan itu menekannya terus-menerus. Kegagalannya inilah yang membuat ia berjanji untuk mencapai mimpi itu melalui anak-anaknya. Harapan itu pula yang membuat ia bertahan dari badai ejekan penduduk kampungnya. Dalam 45 menit pertama, saya pikiran Dangal adalah film parenting yang akan mengajarkan orang tua-secara tersirat—bahwa anakmu, meski berasal dari darah dan tulangmu, bukanlah milikmu. Ia adalah seorang individu yang bebas merdeka menentukan jalan hidupnya sendiri. Cita-citamu sebagai orang tua tidak boleh memangkas cita-cita anakmu. Kau dan dia tidak sama. Mimpimu dan mimpinya berbeda. Pikiran ini muncul setelah melihat betapa kerasnya Mahavir mendidik dua anak perempuannya, sampaisampai mencukur habis rambut mereka. Bisakah anda bayangkan bagaimana perasaan dua anak perempuan jelang remaja yang terpaksa merelakan rambut mereka yang panjang dan indah dibabat habis? Saya sedih melihatnya. Marah pada sosok Mahavir yang mengorbankan masa kecil dua anaknya hanya untuk memenuhi ambisinya. Ketika sang anak, Gita dan Babita memberontak, saya hampir yakin kalau cerita ini akan berakhir pada kesadaran Mahavir untuk lebih mendengarkan keinginan dua putrinya. Tapi saya salah. Cerita ternyata tidak berjalan seperti itu. Menjelang pertengahan cerita, ternyata saya ditunjukkan betapa Gita dan Babita memang seharusnya menjadi seorang atlet, dan sudah tepat bagi mereka untuk lebih mendengarkan keinginan sang ayah ketimbang kemauan pribadi. Gita dan Babita memenangkan berbagai kompetisi gulat sampai akhirnya menjadi pegulat nasional. Konflik antara Gita dan ayahnya lalu terjadi di sepertiga akhir cerita. Gita yang merasa sudah mendapatkan pelatihan gulat yang baik dari pelatihnya, tidak lagi mendengarkan sang ayah yang lebih mengenal gaya bertarungnya. Akibatnya, Gita gagal di berbagai kompetisi. Kekalahan demi kekalahan ini kemudian berujung pada kepasrahan Gita pada sang ayah. Ia kembali pada pelatih gulat pertamanya, dan mengabaikan semua instruksi pelatihnya. Apa yang saya lihat dari Dangal adalah sebuah pertunjukan one man show dari seorang ayah yang cenderung otoriter dan merasa memiliki kekuasaan penuh atas diri anak-anaknya. Seluruh plot Dangal mengarah ke sana, bahkan hingga ke akhir cerita. Seharusnya—saya berpikir—Dangal bisa menjadi film yang meraih lima bintang, jika saja memilih fokus pada satu dari dua hal ini: pertama, pada ayah yang akhirnya sadar bahwa anak bukanlah alat untuk mewujudkan ambisinya, atau kedua, setiap orang harus berani meraih mimpinya meski harus melalui perjuangan yang berdarah-darah. Saya yakin, sebenarnya fokus Dangal ada pada yang kedua ini. Memasukkan ambisi pribadi sang ayahlah yang menjadi ganjalannya. Ada baiknya kalau Dangal diceritakan seperti ini: Satu, Mahavir Singh memutuskan untuk membesarkan anak-anak perempuannya sebagaimana anak perempuan lain. Kedua, ia salah. Ternyata dua anak perempuannya, Gita dan Babita, ingin menjadi pegulat. Mereka sering diam-diam menonton rekaman pertandingan sang ayah, lalu menirunya. Ketiga, Mahavir tidak mau anaknya menjadi pegulat, karena kultur di daerahnya tidak mendukung hal itu. Keempat, dua anaknya bersikeras, hingga akhirnya Mahavie menyerah, dan dimulailah perjuangan yang berdarah untuk mengantarkan Gita dan Babita menjadi atlet nasional dan meraih medali emas. Saya sebenarnya suka Dangal. Ini film yang bagus. Saya bahkan mengajak putri-putri saya menontonnya. Hanya saja, memang saya penonton yang cerewet. Saya memiliki harapan-harapan tertentu pada sebuah film. Karena itu maafkan saya, jika saya cuma memberi tiga bintang untuk film yang dibintangi aktor kesayangan semua orang ini. (*)

Redaktur: Juli Ishaq Putra

Layouter: Syamsul Hidayat


14

SULAM EMAS

MINGGU, 12 FEBRUARI 2017 15 Jumadilawal 1438 H

Harian Umum

Mencerdaskan Kehidupan Masyarakat

C ernak

Puisi

Syarat dari Ayah

Semilir Angin Seberang

Niki Martoyo

Oleh : Sabrina Fadilah Az-zahra

D

i sebuah rumah yang sederhana, ada seorang anak kecil laki-laki yang sedang menonton televisi, rumah itu udaranya sangat sejuk karena ada kebun mangga di sana. Nama anak itu Andi, pada saat itu, Andi melihat iklan di televisi. “Wah... Mobil mainan itu sangat bagus...! Tapi harganya mahal. Apakah Ayah mau membelikannya, ya?” katanya kepada diri sendiri. Tak lama kemudian, setelah iklan televisi habis, Andi ingat kepada temannya, Ahmad namanya. Ia membatin lagi, “Apakah Ahmad mau beli mobil mainan itu juga ya..? “Hmm... Ditanyain ajalah. Kalau begitu aku ke rumah Ahmad saja sekarang.” Demikianlah Andi lalu berpamitan kepada ibunya. Ia dapati ibunya ternyata sedang berada di dapur, memasak. “Ibu…!” sapa Andi sambil melangkah menghampiri orangtuanya. “Ya...! Ada apa Andi?” jawab ibu sambil menoleh kepada Andi. Dapur menguarkan aroma sedap masakan Ibu. “Ibu, boleh tidak Andi ke rumah Ahmad sekarang? Bu, boleh ya,” rengek Andi dengan mimik manja dan sedikit lucu. Ibu tidak langsung menjawab. Sepertinya ia berpikir. Dipandanginya anak lelakinya itu. Lalu ia tersenyum dan mengangguk. “Hmm... Boleh. Tapi jangan lama-lama ya. Nanti dicari Ayah.” “Ya Bu... Tidak lama kok. Sebentar saja. Baiklah Bu, Andi pamit. Assalamualaikum.” “Walaikumsalam,” sahut ibu. Andi pergi ke rumah Ahmad dengan sepeda yang ia genjot dengan gembira. Panas matahari terasa menusuk kulit. Rasanya gerah sekali karena lihatlah di sekitar jalan yang andi telusuri itu, tidak ada pepohonan lagi. Tak ada pohon yang biasanya bisa dijadikan pelindung dari terik. Pohon di sekitar jalan itu sudah banyak yang ditebang sehingga udara tidak segar dan sejuk lagi. Apalagi asap kendaraan bermotor semakin membuat sesak. Aduh! ‘Aduh..! Panas sekali hari ini. Kalau ada pohonnya kan udaranya sejuk tidak panas seperti sekarang ini,’

Apresiasi

(1) Kala itu kucicip rasa yang berbeda Tidak pahit, tak pula manis Bahkan, hambar pun tidak Oh, aku bisa menjelaskan Rasa itu sunyi pasca perpisahan Tenanglah, hanya sementara Mengapa engkau kenal lebih dahulu? Tentu saja, ia mengunjungiku sebelummu Semilir angin yang datang dari seberang Membawa pesan beralamat sepi Katanya, di sana kamu sedang menunggu Katanya juga engkaupun tengah merindu Terima kasih kamu penunggu Terima kasih engkau perindu Terima kasih (2) pikirnya. Andi ternyata anak yang peduli lingkungan juga. Ia merasa ada yang kurang s empurna dengan lingkungan saat ini. Tidak beberapa lama, Andi sampai di rumah Ahmad. Di sekitar rumah Ahmad begitu banyak anak ayam yang dikandangkan. Ayam yang lebih besar kandangnya berada jauh dari rumah Ahmad. Setelah memarkirkan sepeda, Andi melangkah masuk. Ia ketuk pintu rumah itu. “Assalamualaikum..!” kata Andi sedikit berteriak. Sebentuk bunyi kerasak kerusuk terdengar dari dalam. “Walaikumsalam...!” sahut seseorang dari dalam lalu terdengar membuka engsel pintu. Malangnya, Andi yang perhatiannya terbagi antara kandang ayam di samping rumah tidak menyadari kehadiran Ahmad yang telah membuka pintu. Dan apa yang terjadi? Andi mengetok pintu tanpa melihat ke arah pintu. “Tok!” “Aduh...!” jerit seseorang kesakitan. Andi kaget. Ada orang rupanya. Dan itu, Ahmad sedang meringis menggosoki keningnya. Andi malah mengetok kening Ahmad, bukan pintu. “Huff..! Duh.. Maaf Ahmad. Maaf,” kata Andi salah tingkah. Tapi tak pelak ia merasa geli juga. “Aku tidak sengaja,” lanjutnya lagi. “Aku terpana melihat anakanak ayam kamu itu dan tidak menengok ke pintu,” katanya lagi menahan tawa. Lihatlah mimik Ahmad yang kesakitan itu lucu juga. “Tumben siang-siang begini ke rumah aku. Ada

apa?” tanya Ahmad. “Iklan mobil mainan baru, Mad,” terang Andi serius. Matanya berbinar. “Aku juga sudah melihat iklan itu. Aku juga pingin minta beliin mobil mainan itu pada Ayah. Namun, mau nggak ya Ayah beliinnya? Kan harganya mahal,” jelas Ahmad pula ragu-ragu. Ternyata Ahmad pun anak yang bertepa selira. Ia tidak memaksakan kehendak kepada orangtuanya. Sedang asyik keduanya bercerita, tanpa mereka sadari muncul ayah Ahmad dari belakang dan mengejutkan. Ia ternyata sudah mendengar pembicaraan rahasia ini. “Hmm...! Pada pingin dibeliin mobil mainan kayak iklan televisi itu?” tanya ayah Ahmad pura-pura penasaran. “Iya, Ayah,” sahut Ahmad pelan. “Begini Ahmad, Ayah akan belikan kamu mobil mainan itu tapi ada syaratnya,” kata ayah lagi sambil tersenyum. “Syarat? Syarat bagaimana, Yah?” “Iya. Syaratnya, kalau kamu mau membantu Ayah mengurus ternak Ayam kita selama satu minggu, Ayah akan membelikan kamu mobil mainan itu. Nah, sepakat, kan?” “Tapi Ayah…” Ahmad gugup, ia terlihat memikirkan sesuatu. “Tapi, kenapa, Mad?” tanya ayah. “Ahmad kan capek pulang sekolah, Yah. Terus mainnya bagaimana nanti?” kata Ahmad melanjutkan. “Lho, Ayah kan cuma meminta kamu agar mem-

bantu Ayah selama satu minggu saja buat mengurusi ayamayam kita itu. Jikalau kamu bisa membantu Ayah dengan baik, Ayah akan belikan kamu mobil mainan itu. Kalau Ahmad bisa mengurusi ayam-ayam kita dengan baik, nanti kita bisa jual ayam di kandang belakang. Dengan itu nanti mobil mainan bisa kita beli, iya kan?” kata ayah menerangkan. Akhirnya Ahmad menerima persyaratan dari ayahnya. Hampir dua jam lebih Andi bermain dengan Ahmad di rumahnya. Riuh suara cicit ayam sesekali terdengar. Angin bertiup sepoi. Udara hangat kadang terasa masuk ke halaman rumah. Selepas bermain, Andi pun pulang ke rumahnya lagi dengan melalui jalan tadi. Sampai di rumah, Andi menemui Ayahnya. Ia meminta dibelikan mobil mainan juga. Kepada Andi, sama dengan Ahmad tadi, ternyata juga diberikan syarat oleh Ayahnya. Syaratnya adalah jikalau Andi bisa membantu Ayahnya mengurus kebun mangga dengan baik dan setelah sebagian mangga dijual Andi akan dibelikan oleh Ayahnya mobil mainan itu dan Andi menerima persyaratan itu. Malam hari datang dan semua orang tertidur. Pada malam itu saat Andi lagi tidur, ia bermimpi bertemu dengan monster pohon mangga raksasa. Monster itu mengejar Andi dan berhasil menangkapnya. “Ha-ha-ha... Aku adalah monster pohon mangga raksasa...! Aku ingin kamu mengurus aku dengan baik Andi...! Aku akan sangat

marah apabila manusia merusak hutan, menebang pohon sembarangan. Aku akan marah dengan memanggil banjir dan longsor. Aku tidak salah, sebab banjir dan longsor itu terjadi karena kesalahan manusia itu sendiri yang tidak mengurus dan merawat kami para pepohonan. kamu mengerti itu Andi...!” suara monster mangga memenuhi udara. Andi sedikit mendelik ketakutan. “Ya monster pohon mangga raksasa…” kata Andi gemetar. “Aku akan merawat pohon mangga dengan baik. Tolong...! teriak Andi berharap ada yang menolongnya. Namun, setelah itu monster pohon mangga itu telah lenyap sebab Andi terbangun dengan napas yang memburu ngos-ngosan. Bajunya basah oleh keringat. Keesokan harinya sehabis pulang sekolah, Andi mulai membantu ayahnya mengurus kebun mangganya dengan baik. Seminggu kemudian Andi mewujudkan keinginannya, Ayah sudah membelikan ia mobil mainan yang baru itu. Ahmad pun demikian adanya. Kalau Andi bermimpi monster pohon mangga, Ahmad ceritanya bermimpi bertemu dengan seekor monster ayam raksasa. “Besok kita tanami mangga di halaman rumahmu ini ya Ahmad,” kata Andi kepada Ahmad disela permainan mereka. “Asyik, tuh. Entar Mad bilang ke Ayah. Kata Ayah, kotoran ayam itu bisa jadi pupuk penyubur tanaman. Besok kita coba ya, Andi,” jawab Ahmad. “Ngengg… Ngengg!!”(*)

○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○

uisi berjudul Semilir Angin Seberang ditulis oleh Sabrina Fadilah Az-zahra dibuka dengan bait sederhana begini, Kala itu kucicip rasa yang berbeda/ Tidak pahit, tak pula manis/Bahkan, hambar pun tidak/./ Jika ditilik saksama, sejatinya bait ini masih belum dapat diraba. Ia masih butuh penjelasan. Dalam bait kedua kita temukan setitik kejelasan itu. Sebab katanya, perpisahan menjadi kesunyian tetapi tidak semua hal jelek berasal dari kesunyian. Perpisahan adalah masa menunggu. Bisa jadi dalam demikian rindu disemai juga. Begitulah pada pencinta, selalu saja ada harapan untuk tujuan yang hanya dipahami oleh yang jatuh cinta. Sabrina menulis dua puisi yang sebetulnya terpisah. Namun, bagaimana kalau disatukan saja? Nah bacalah dalam edisi ini, dua puisi ini membangun jembatan cerita

P

www.harianhaluan.com

yang dapat dinikmati. Puisi berikutnya karya Yulia Tasnim, puisi pertama berjudul Penantian dan yang kedua kepulangan. Puisi Penantian sebuah puisi pendek dengan pilihan diksi yang menarik. Ia gambarkan siang yang sendu (murung, kurang sinar matahari). Ada angin yang melambai lesu. Suasana tersebut memang melayangkan angan-angan. Imajinasi atau khayalan berkeliaran kemana-mana. Kepada ingatan perkara jejak masa silam. Ada duka ada suka. Ada keriangan, bahagia dan gembira. Sebuah lakon sementara sambil menunggu datangnya waktu untuk berhenti, istirahat. Menunggu malam. Dalam puisi kedua, Kepulangan digambarkan pula mengharubirunya perasaan dalam sebuah penantian. Ada rindu, ada ragu atau ada belenggu, kebuntuan tidak dapat melakukan apa-apa. Sebuah batasan kemampuan diri, mungkin. Setiap diri sejatinya menunggu untuk pulang. Pulang merebahkan dada ke dalam sebuah pelukan. Tujuan akhir yang berurat nadi dalam alam bawah

sadar. Membawa ke dalam pengembaraan panjang, lelap dan mimpi. Entah mengapa pula orang begitu bergairah menulis puisi dalam bulan Juni dan seperti halnya Mia Karneza kali ini, ia berbicara tentang bulan Desember pula. Puisi berjudul Desember dapat dengan enak dibaca. Baru saja rasa kemarin/ aku bertemu dengannya// Dibukanya bait pertama dengan larik yang lugas, tak butuh ditafsirkan macam-macam. Mia mengatakan tahun-tahun datang dan pergi silih berganti. Desember ke Desember berikutnya. Sepertinya ia membenci kedatangan bulan Desember (yang tak mungkin bisa dihadang kedatangannya itu) sebab, aku tak sepenuhnya membenci Desember/ hanya tak ingin bertemu dengan tahun baru/ dan Januari adalah bulan kelahiranku// Sebuah keputusasaan dapat kita rasakan di sini. Ah, jangan berputusasa Penyair. Tahun boleh pergi, tahun baru boleh datang. Jiwa kita tetap harus melaju ke masa depan. Kau katakana itu seperti ini, setiap tahun baru

pasti/membuat suatu harapan/ / Ya. Selalu ada harapan. Hanya saja Tuhan belum berkenan menumpahkannya kepadamu hari ini. Ia melihat, tapi menunggu (Andrea Hirata, Dalam Novel Edensor ini ungkapan yang saya suka, Andrea nampaknya telah mengutip Leo Tolstoy untuk itu). Dalam puisi kedua karya Mia Karneza di bawah judul Hari Kesembilan di Bulan Desember, kita dapatkan kesungguhan untuk memperoleh harapan baru. Atau hanya sebuah harapan/ yang tak akan terjadi/Entahlah// Manusia, dengan segala keterbatasannya yang fana tidaklah mengetahui apapun perkara yang gaib. Nasib, rezeki, jodoh dan kematian bukan wilayah pemikiran manusia. Dalam perkara ini kita hanya dituntut untuk optimis. Yakin bahwa segala usaha akan sampai. Bahwa hidup harus terus diburu dan diperjuangkan. Bacalah larik bagus ini, Yang kutahu hanya Desember/ akan pergi tinggalkan aku disini/ Dan akan membuat harapan baru/ di tahun baru//. Enam buah puisi yang kita turunkan pada edisi kali

Nona? Ya, aku Sudahkah kau lelah menunggu? Kini perindumu telah datang Jeda sejenak Tuan? Ya, aku Aku takkan lelah menunggu Meski perinduku telah datang Kuhanya jeda sejenak Padang, 15 - 30 Desember 2016

Penantian Oleh: Yulia Tasnim Siang yang sendu pun angin melambai lesu menuntun ingatan mengurai jejak silam perihal keriangan menunggu malam Bumi Kompensasi, Unimed 2016

Kepulangan Oleh: Yulia Tasnim Duhai semesta bisakah waktu mengizinkan temu sebab rindu telah padu namun ragu kini membelenggu Bukankah ibu pernah bilang kepulangan ialah usaha untuk merebahkan dada menikmati sebuah pelukan yang kerap menadi khayalan sebelum lelap dalam mimpi Bumi Kompensasi, Unimed 2016

Desember Oleh: Mia Karneza

Kaum Perempuan Indonesia, Tulislah Puisimu! Oleh: DENNI MEILIZON

Membolak balik buku yang sudah pernah kubaca Lembaran-lembaran lama Tiba-tiba Ketukan di pintu depan Hasrat kakiku Degup jantungku

ini ditulis oleh penyair muda perempuan. Ketiga penyair ini memiliki potensi untuk menghasilkan karya yang lebih baik lagi. Mereka pun agaknya sudah mampu pula bermain dengan metafora. Tentu saja kemampuan menyusun kata itu harus terus diasah. Belajar dan belajar. Banyak membaca dan memperluas cakrawala berpikir sangat disarankan. Selebihnya biarlah proses yang menentukan siapa yang akan benar-benar menjadi penyair yang diperhitungkan. Kita memang butuh penyair dari kalangan perempuan, suatu kondisi yang sepertinya memprihatinkan saat ini. Lumrah diketahui bahwa kuantitas penyair pria lebih banyak dibanding perempuan. Padahal kalau bicara soal rasa, perempuanlah pemenangnya. Cuma saja, pengalaman puitik itu tidaklah melulu bicara perasaan. Dibutuhkan juga penalaran dan logika. Keacuhan dan kepekaan terhadap fenomena di sekitar dunia nyata dan ide. Salam Sulam Emas Indonesia.

baru saja rasanya kemarin aku bertemu dengannya dan hari ini aku bertemu lagi aku tak sepenuhnya membenci Desember hanya tak ingin bertemu dengan tahun baru dan Januari adalah bulan kelahiranku setiap tahun baru pasti membuat suatu harapan tapi nyatanya sampai akhir tahun di bulan Desember aku tak pernah bertemu dengan harapan Entahlah. Padang, 01 Desember 2016

Hari Kesembilan di Bulan Desember Oleh: Mia Karneza Sudah hari kesembilan di bulan Desember Entah apa yang akan kau dapat di akhir tahun Sebuah harapan yang kau sebut di awal tahun, akankah terwujud? Atau hanya sebuah harapan yang tak akan terjadi Entahlah Yang kutahu hanya Desember akan pergi tinggalkan aku di sini Dan akan membuat harapan baru di tahun baru Padang, 9 Desember 2016

Redaktur: Juli Ishaq Putra

Layouter: Syamsul Hidayat


REMAJA

Harian Umum

Mencerdaskan Kehidupan Masyarakat

MAKAN bajamba di sela kegiatan kepramukaan

RIMA DARMA YENTI

MINGGU, 12 FEBRUARI 2017 15 Jumadilawal 1438 H

ALDI EKO SUKRI

VANESSA RIANA CHANDRA

15

KEGIATAN kepramukaan para siswa SMKN 6 Padang

Jadilah Positif Selagi Muda Laporan: RAHMA UTAMI

SAAT kamu berada dalam masa remaja, lakukanlah hal baik sehingga hidupmu bisa terasa lebih bermanfaat. Bermanfaat itu tidak sulit, malah sangat mudah. Asalkan, ada niat. Seperti yang dilakukan oleh dua siswa SMKN 6 Padang yang selalu melakukan kegiatan positif di sekolah. Vanessa Riana Chandra, siswi kelas XI TKR SMKN 6 Padang menuturkan, selain belajar ia juga mengikuti ekstrakurikuler tambahan di sekolah. “Saya sekarang masuk ke kegiatan pencak silat di sekolah yang diadakan setiap Sabtu,” ujar Nessa, panggilan akrabnya. Meski ia seorang perempuan, kegiatan ekskul pencak silat tak membuatnya risih, karena selama ini biasanya kegiatan seperti itu lebih banyak diikuti kaum adam. Baginya, dengan mengikuti pelatihan pencak silat yang ada di sekolah, ia bisa belajar tentang ilmu bela diri dan bisa melindungi dirinya. Mengikuti kelas tambahan ekskul menjadi pilihan bagi para siswa yang ingin menjadi manusia yang lebih bermanfaat. Aldi Eko Sukri, siswa kelas XI UPW SMKN 6 Padang, mengaku

begitu penasaran dengan teknik dance. Akhirnya, ia memutuskan mengikuti ekstrakurikuler tambahan tari modern. Bagi siswa yang juga anggota Osis ini, dance bukan cuma untuk perempuan saja, “Dan ini saya buktikan bahwa saya bisa menari, dan banyak pengalaman baru tentang teknik menari yang bagus,” katanya bangga. “Meskipun sebagian orang memandang sebelah mata apa yang saya lakukan, tapi saya tidak peduli. Buat saya selagi itu positif kenapa harus takut dan balas semua ejekan itu dengan prestasi,” tuturnya lagi. Sebagai Anggota Osis, Nesa dan Aldi juga melakukan Anjangsana ke panti asuhan untuk saling berbagi kepada teman-teman yang membutuhkan. Karena ini program Osis, maka kegiatan

UNJUK bakat pelajar SMKN 6 Padang

www.harianhaluan.com www.harianhaluan.com

ini dilakukan sekali setahun dengan cara mengumpulkan sumbangan dari siswa-siswi SMKN 6 Padang secara suka rela. “Saat sumbangan terkumpul berupa uang, baju, dan lainnya. Kami akan berikan kepada panti asuhan tertentu. Ini dilakukan agar kami siswa-siswi tetap peduli dengan sesama dan mau berbagi dengan teman,” jelas Aldi. Banyaknya kegiatan yang diadakan disekolah, membuat siswa-siswi bisa menghabiskan waktu dengan banyak manfaat. Meski begitu, Rima Darma Yenti, Wakil Kesiswaan SMKN 6 Padang menuturkan, siswasiswi yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler tambahan tidak pernah dipaksa. “Untuk kegiatan tambahan, pihak sekolah tidak memaksa. Jadi siapa yang ingin ikut berlatih dipersilakan dan siswa juga bisa memilih masing-masing kegiatan yang mereka sukai. Tidak adanya paksaan ini juga sangat membantu pelatih saat berlatih dan mengatur siswa ini,” jelas Rima kepada Haluan di kantornya, Rabu (8/2). Rima mengatakan, kegiatan ekstrakurikuler tam-

EKSKUL Pencak Silat di SMKN 6 Padang

bahan dilakukan pada siang hari setelah pramuka. Ada banyak kegiatan yang bisa

dipilih siswa yang sesuai dengan bakat dan keinginan mereka. Untuk bidang kese-

PENAMPILAN grup dancer pelajar SMKN 6 Padang

nian ada tari tradisional dan modern yang biasanya dilatih oleh senior mereka dari kelas XII. Saat ini ada 30 orang siswa yang berlatih tari tradisional dan 5 grup yang jumlahnya berbeda untuk mengikuti latihan tari modern seperti dance. Di bidang olahraga, ada pencak silat yang sekarang diikuti oleh 70 orang siswa, juga ada olahraga futsal, yang khusus dilatih oleh guru di bidangnya. Di bidang agama, SMKN 6 Padang juga memiliki kegiatan tambahan yang dinamakan Rohani Islam (Rohis) yang diajar langsung oleh guru agama. Kegiatan ini diperuntukkan kepada siswa yang ingin belajar tentang agama seperti memahami tajwid, hafalan Al-Quran, dan teknik pidato agama. Namun, karena kesadaran siswa untuk lebih memahami Islam belum tinggi membuat anggota kegiatan ini tidak

Redaktur: Juli Ishaq Putra

banyak, hanya ada sekitar 15 orang. “Sebagian siswa itu ingin belajar agama tapi masih ada yang malu mengakui jika cara mengajinya belum benar sehingga jumlah anggota rohis masih sedikit,” ujar Rima. Kegiatan ekstrakurikuler tambahan ini biasanya akan ditampilkan pada acaraacara tertentu yang dilakukan sekolah seperti acara perpisahan dan perayaan hari besar. Biasanya anggota osis yang mengadakan dan bekerja sama dengan siswa yang sudah berlatih dibidangnya masing-masing untuk mengisi acaranya. Jika sekolah mendapatkan undangan perlombaan untuk bidang tertentu, siswa akan diikutkan dan diberikan dukungan serta semangat yang penuh agar mereka menang. Salah satu kegiatan yang pernah diikuti siswa adalah Yamaha Dance yang dilakukan di Imam Bonjol. (*)

Layouter: Rahmi


16

PROPERTI

MINGGU, 12 FEBRUARI 2017 15 Jumadilawal 1438 H

Harian Umum

Mencerdaskan Kehidupan Masyarakat

RUMAH dengan atap seng bergelombang.

Memilih Atap untuk Rumah Minimalis J Laporan:

DEBI AYU LESTARI

IKA ingin membeli atau membangun rumah minimalis, pemilik rumah harus memperhatikan desain rumah dengan tepat. Salah satu desain yang harus diperhatikan adalah atap rumah. Desain atap rumah penting diperhatikan agar rumah memberikan kenyamanan.

Pemilik Toko Serba Bangunan di Jalan Apel Raya II Belimbing, Padang, Dahlan (53), mengatakan, ada banyak macam model dan tipe atap rumah. Semuanya tergantung pada luas bangunan, tipe rumah, dan konsep rumah secara keseluruhan. “Saat ini begitu banyak model atap rumah yang dikenal masyarakat, di antaranya atap rumah bergonjong, persegi, prisma, dan segitiga,” ujarnya kepada Haluan, Jumat (10/2). Ia menyarankan, selain memperhatikan model atap, pemilik rumah juga harus memperhatikan bahan atap.

Menuru tnya, lebih baik menggunakan bahan yang sesuai dengan cuaca di sekitar tempat tinggal agar atap rumah bisa memberi perlindungan saat terjadi kondisi yang tidak diinginkan. “Bahan untuk instalasi atap rumah juga harus diperhatikan, semuanya harus menggunakan bahan yang tidak membutuhkan waktu yang dalam dalam proses pemakaian atau penggantian. Ketebalan setiap atap juga pastinya berbeda, jika semakin tebal maka pastinya akan lebih awet dan kuat. Namun, harus diperhatikan juga bahan dan rumah kita.

Semua hal tersebut harus diperhatikan. Jika tidak diperhatikan bisa saja atap rumah minimalis akan cepat rusak dan mungkin akan sering mengalami perbaikan,” tutur Dahlan. Sepengetahuannya, banyak pemilik rumah memesan atap rumah model minimalis. Atap tersebut dipilih karena harganya tidak terlalu tinggi dan tidak banyak menggunakan bahan. Mengenai atap yang digunakan sebagai pelindung rumah, kata Dahlan, biasanya berbahan seng atau genteng. Namun, untuk Kota Padang yang rawan gempa, jarang masyarakat yang menggunakan genteng. “Kebanyakan masyarakat Padang menggunakan atap rumah berbahan seng bergelombang. Selain awet dan tahan lama, juga aman digunakan,” katanya. Dahlan menjelaskan, atap model seng tergantung

merek dan kualitas bahannya. Semakin tebal dan lentur seng tersebut, maka semakin bagus kualitasnya dan mahal harganya. Harga seng biasanya dijual per kodi, yang terdiri atas 20 lembar seng. Di tokonya, dahlan menjual satu kodi seng gelombang dijual dengan harga Rp700 ribu hingga Rp1 juta lebih, tergantung kualitas dan ketebalan seng. Di tokonya, ia tidak menyediakan genteng karena sangat jarang masyarakat memesannya. Namun, jika ada pembeli yang ingin model tersebut, ia akan memesannya ke tokonya yang ada di pusat. Ia menambahkan, agar atap rumah menjadi lebih menarik, sebaiknya ditambahkan dengan arsitektur lannya, seperti papan penyangga dan cat pada atap rumah. Tujuannya, selain memberikan kesan indah, juga membuat atap tahan lebih lama. ***

ATAP rumah genteng keramik.

ATAP genteng aspal warna merah.

ATAP genteng metal

Merawat Atap

M

ATAP dari genteng beton.

RUMAH dengan atap seng aluminium. www.harianhaluan.com

ATAP logam.

USIM hujan sering membuat kalang kabut sebagian pemilik rumah. Hal tersebut karena atap rumah sering kali bocor sehingga membuat repot bahkan membuat isi rumah menjadi berantakan. Namun, sebagian masyarakat masih saja menggunakan cara konvensional seperti menggunakan karpet, adukan semen, dan seng untuk menambal kebocoran rumahnya. Padahal, cara konvensional seperti itu memiliki banyak kelemahan. Selain itu, nilai estetikanya juga sangat minim. Dibutuhkan solusi yang lebih praktis dan estetis untuk mengatasi atap bocor sekaligus menjaga keindahan rumah. Sebelum menyelesaikan masalah kebocoran atap, ada baiknya diketahui terlebih dahulu apa yang menyebabkan atap bocor. Biasanya, kebocoran ini disebabkan beberapa hal. Pertama, posisi genteng yang tidak pas/berantakan sehingga ada rongga. Kedua, cat di lapisan atas genteng beton rontok sehingga air merembes di sana. Ketiga, adukan di bawah nok ada yang pecah atau retak. Keempat, kontruksi atap yang melengkung/tidak kuat menahan beban atap. Kelima, talang seng yang berkarat/ berlubang. Keenam, talang dak beton yang retak. Karena musim hujan telah tiba, sebaiknya pemilik rumah memberikan perhatian ekstra terhadap atap rumah. Tindakan lain yang perlu dilakukan untuk mengatasi permasalahan atap rumah yang bocor adalah dengan mencari dan menemukan langsung sumber kebocoran. Hal ini tentunya harus dilakukan dengan seksama. Berikut ini tips mengatasi kebocoran atap rumah. Pertama, rapikan letak genteng hingga posisi presisi dan lurus. Kedua, segera ganti genteng yang pecah dengan genteng yang sama. Ketiga, jika atap anda berbahan beton cat ulang untuk menambal pori-pori yang sudah termakan usia. Keempat, tambal bagian retak pada adukan bawah nok dan lapisan anti bocor agar tidak bocor. Kelima, untuk kontruksi atap yang lapuk ada baiknya ganti dengan kontruksi atap baja ringan. Keenam, talang seng kita ganti dengan jenis zink alum yang lebih tahan karat. Ketujuh, talang dak, tambal, beri lapisan anti bocor. Sejatinya, ada banyak cara untuk mengatasi kebocoran atap rumah. Salah satu cara yang paling jitu adalah dengan menggunakan lapisan anti bocor dengan kombinasi genteng keramik yang bebas perawatan. Bila Anda bingung dalam memilih jenis lapisan anti bocor yang sesuai dengan keperluan, sebaiknya tanyakan kembali kepada konsultan yang mengerti soal masalah kebocoran. Dari poin-poin di atas, beberapa segmen atap anda sudah termakan usia dan perlu restorasi. Maka, solusi terbaik adalah merenovasi atau mengganti rangka dan genteng rumah. (*) Redaktur: Holly Adib

Layouter: Irvand


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.