Haluan 13 Feb 2011

Page 1

EDISI : 391 TAHUN LXII

MINGGU MINGGU, 13 FEBRUARI 2011 M / 10 RABIUL AWAL 1432 H

HARGA ECERAN

Rp2500

HARI INI TERBIT 24 HALAMAN

SEJARAH MENCATAT, HALUAN TERBIT SEJAK 1948 DAN MENJADI TUAN RUMAH DI NEGERI SENDIRI

5 ORANG TEWAS

Hai orang-orang yang beriman. apabila kamu memerangi pasukan (musuh), maka berteguh hatilah kamu dan sebutlah (nama) Allah sebanyak-banyaknya agar kamu beruntung. (QS Al Anfaal Ayat 45)

SUBUH ZUHUR ASHAR MAGHRIB ISYA

05.11 12.32 15.52 18.35 19.45

Pesawat Cassa Hujam Tanah

WIB WIB WIB WIB WIB

PESAWAT JENIS Cassa milik PT SMAC yang tengah melakukan uji coba terbang, jatuh dengan posisi menghujam tanah. Semua awak pesawat tewas di tempat kejadian.

53 Tahun PRRI: Masih Tetap Pemberontak CAP SEBAGAi pemberontak bagi PRRI oleh Pemerintah Pusat masih terus disematkan hingga kini. Padahal, gerakan PRRI sebagai perjuangan koreksi bagi jalannya pemerintah. Lalu sampai kapan cap pemberontak melekat pagi yang terlibat dalam gerakan PRRI? Menurut Mestika Zed, itu kan soal istilah. “Kalau saya sendiri, PRRI itu tetap pemberontak. Pemberontak yang pemberani. Kalau berpikir formal, dia memang melakukan perlawanan kok. Tapi ingat, ini yang penting, tujuannya tidak untuk saparatisme. PRRI tidak memberontak dalam pengertian ingin menjadikan negeri sendiri, seperti yang dicap Jakarta. Tidak. Dia hanya ingin mengoreksi, mengoreksi apa yang menyimpang dari konstitusi. Banyak poinnya itu. Kalau kita paralelkan, tokoh lintas agama itu mirip sewaktu PRRI dengan menguraikan kesalahan-kesalahan pemerintah.

BINTAN, HALUAN — Pesawat jenis Cassa 210-100 jatuh di Kampung Kampe, RT 2 / RW 3 D e s a M a l a n g Rapat, Kecamatan Gunung Kijang Kabupaten Bintan, Provinsi Kepulauan Riau, Sabtu (12/2) sekitar pukul 14.00 WIB. Lima orang tewas dalam peristiwa ini, termasuk pilot. Kelimanya masing-masing Fadlul Karim (pilot) Reza Bakalu (co-pilot), Syahul Nasution (teknisi), Sutanto

OLEH: WISRAN HADI OTA MUNCAK ka Mas Sam di ateh bendi balapie-lapie, labiah kareh lo lapie otanyo lai daripado bunyi lapie kudonyo. Kusie bendi nan sagalo pandai tu maota, dulu urang Minang manyabuik pemain bola, pemain randai, pendayung sampan tu jo kato "anak". Disabuik anak randai atau anak bola karano mereka tu memang masih anak-anak atau berstatus sebagai "anak". Ado anak joki, anak sasian, atau anak ula. Anak lidah indak masuak etongan dalam persoalan ko, baitu juo anak pisang. Apolai kalau anak lidah dek anak pisang. "Kini nan main randai tu indak anak-anak lai. Nan mudo-mudo indak namuah lai main randai, dek karano indak nampak jalan kalua dek inyo dalam sagalo persoalan nan diadok i. Nan mudo-mudo binguang, stres, baputa-puta dalam persoalan itu ka itu se. Kok filem sinetron abih dek curito anak haram ka anak haram, urang kayo nan indak jaleh dima datang kayonyo. Nan bapolitik abih dek poilitik se. Menuruik nan mudo-mudo kini, bamain randai samo jo maeto kain saruang," ota Muncak. "Karenanya yang main randai sekarang diambil alih oleh yang tua-tua, karena mereka selalu dibisiki kebanggaan masa lalu. Kebudayaan nenek moyang perlu dilestarikan. Kalau permainan itu tidak memberi manfaat untuk kreatifitas anak-anak muda sekarang, bagi mereka tidak soal. Menurut mereka, randai yang mereka pertahankan itu setidak-tidaknya dapat dijual kepada turis," baleh Mas Sam. "Lah abih dek teori ka teori juo Mas Mas baru lai," jawek Muncak.

Bersambung ke Halaman 11

Bersambung ke Halaman 11

Awas Mesin Meledak

by doni

Anak Lidah Dek Anak Pisang

(kru) dan Suroto (kru). "Lima orang di dalam pesawat meninggal dunia di lokasi. Posisi pesawat tertanam ke dalam tanah sedalam empat meter lebih," kata Kapolres Bintan, AKBP Yohanes S Widodo Pesawat milik PT Sabang Merauke Air Charter (SMAC) tersebut terjatuh pada saat fligh training atau uji coba setelah take off dari Bandara Hang Nadim Batam.

RAKOR BASKO GROUP

Mengelola Perusahaan Perlu Keseriusan

PADANG, HALUAN — Rapat koordinasi tahunan Basko Group digelar di ruangan Lidya Room Hotel Basko Jalan Hamka Air Tawar Padang, Sabtu (12/2). Selain dihadiri oleh sejumlah pimpinan Basko Media Group, rapat ini juga dihadiri oleh semua pengelola perusahaan yang tergabung dalam Basko Group. Rapat koordinasi ini dilakukan untuk mengetahui hasil kinerja, target yang akan dicapai serta beberapa evaluasi dari masingmasing perusahaan untuk meningkatkan pelayanan, kualitas dan laba perusahaan. CEO Basko Group, H Basrizal Koto (Basko) menegaskan, pengelola perusahaan Bersambung ke Halaman 11

Bersambung ke Halaman 11

HASWANDI

RAPAT KOORDINASI tahunan Basko Group yang dilangsungkan di Best Western Premier Basko Hotel, Sabtu (12/2), dihadiri manajemen berbagai unit usaha dari Sumbar, Riau, Kepri dan Jakarta.

Salto Rooney Menangkan MU WAYNE ROONEY melakukan selebrasi usai mencetak gol ke gawang Manchester City dalam derby Manchester. Pada Pertandingan itu, MU mengalahkan City 2-1.

BINTAN, HALUAN — Tiga warga Malang Rapat Gunung Kijang tanpa pikir panjang langsung mendekati bodi pesawat jenis Cassa 212-100 milik PT SMAC yang jatuh di tengah hutan, Sabtu siang (12/2). Meski tanpa peralatan yang memadai, tiga warga di sekitar kawasan berbau avtur bahan bakar pesawat itu langsung turun tangan. "Hati-hati, jangan ada yang menghidupkan api. Apalagi merokok di sekitar sini," gumam salah seorang dari tiga bertubuh sedang tersebut. Atas persetujuan petugas yang menggunakan seragam TNI, sekitar 10 pria langsung membuka bahagian lambung pesawat yang hanya terlihat dua roda belakang itu. Sekalisekali terdengar kembali kata lantang, agar tidak

MANCHESTER, HALUAN — Manchester United menundukkan rival sekotanya, Manchester City. Kemenangan 21 untuk 'Setan Merah' dikunci lewat gol salto Wayne Rooney. Di Old Trafford, Sabtu (12/ 2) malam WIB, MU memimpin lebih dulu dari City lewat gol Nani empat menit sebelum waktu turun minum. Di paruh kedua, Edin Dzeko turun ke lapangan sebagai pemain Bersambung ke Halaman 11

PATRIALIS AKBAR

GAMAWAN FAUZI

IRMAN GUSMAN

Tiga Tokoh Muda Digadangkan Pimpin Gebu Minang

JAKARTA, HALUAN— Meski Musyawarah Besar Gerakan Ekonomi dan Budaya Minang (Gebu Minang) ke-V belum jelas nasibnya, namun sejumlah tokoh perantau mulai mengusung bakal calon Ketua Umum Gebu Minang 2010-2015. Tiga tokoh muda Minang

yang kini digadang-gadang untuk menjadi Ketua Umum Gebu Minang ke depan adalah Ketua DPD RI Irman Gusman, Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi dan Menteri Hukum dan HAM Patriali Akbar. Bersambung ke Halaman 11


2

MINGGU, 13 FEBRUARI 2011 M / 10 RABIUL AWAL 1432 H

Laporan Utama 53 TAHUN GERAKAN PRRI

Harga Mati sebagai Pemberontak

CAP sebagai pemberontak bagi PRRI oleh Pemerintah Pusat masih terus disematkan hingga kini. Padahal, gerakan PRRI sebagai perjuangan koreksi bagi jalannya pemerintah. Lalu sampai kapan cap pemberontak melekat pagi yang terlibat dalam gerakan PRRI? The twilight in Jakarta. Suatu senja kala di Jakarta. Hari itu 15 Februari 1958. Lima puluh tiga tahun silam. Sejumlah wartawan asing memasuki halaman rumah kediaman Menteri Luar Negeri RI Dr Subandrio, Jalan Merdeka Barat, Jakarta. Ternyata rumah itu kosong. Dari paviliun kanan muncul seorang diplomat muda, Ganis Harsono, Mantan Atase Pers Kedutaan Besar RI di Washington. Di depan Ganis, wartawan New York Times, Bernie Kalb berteriak keras. “Apa macam kalian semua ini, hah? Di mana Perdana Menteri Djuanda sekarang? Dimana Menteri Luar Negerimu Subandrio?

Semua tak ada di tempat. Tak ada seorang pun yang bisa dimintai keterangan. Apa macam, nih?” Lalu Ganis Warsono menyuruh para wartawan asing itu pergi ke Menteng, Pusat Perwakilan Negara-Negara Asing. “Di sana beliau-beliau itu akan bertemu. Ada Prime Minister Djuanda dan ada Menlu Subandrio,” kata Ganis. Tapi Hans Martinot, wartawan ANP (Algeemeen Nederlands Persbureu) dari Belanda berteriak lagi: “Hei, Ganis! Kau jangan berlagak pintar. Kau pasti sudah mendengar satu jam yang lalu RRI Bukittinggi dan Padang telah menyiarkan Proklamasi PRRI (Pemerintah Revolusioner

PRRI: Kisah dari Nagari “Pembangkang” Oleh Devy Kurnia Alamsyah ‘Civis pacem parabellum’ (untuk berdamai harus siap berperang)

AHMAD Husein menegaskan langkahnya. Ia seakan beradu dengan waktu. Ada sesuatu kecamuk dalam dirinya. Ultimatum yang ia layangkan lima hari lalu pada Kabinet Djuanda untuk menyerahkan mandatnya, lalu meminta Hatta dan Sultan Hamengkubuwono IX untuk membentuk suatu kabinet hingga pemilu selanjutnya. Serta meminta Presiden Soekarno untuk kembali kepada posisi konstitusionalnya. Tuntutan ini tak digubris oleh Pemerintah Pusat. Tak ada pilihan lain, pikirnya. Kami bebas dari kewajiban patuh kepada Soekarno sebagai Kepala Negara. 15 Februari 1958, di Padang, Ahmad Husein memproklamirkan berdirinya Pemerintahan Revolusioner Republik Indonesia (PRRI). Sjafruddin Prawiranegara—yang sebelumnya merupakan pemimpin PDRI—terpilih sebagai Perdana Menteri. Piagam Palembang, yang sebelumnya diserukan pada tanggal 8 September, merupakan satu kesepakatan antara petinggi militer Sumatera dan intelektual sipil bahwa ada sesuatu yang salah dengan Indonesia saat itu—terutama kisruh politik antara Pusat dan Daerah. Kolonel Barlian, Husein, Sumual (dari militer) menuntut enam hal; (1) pemulihan dwitunggal SoekarnoHatta, (2) penggantian pimpinan Angkatan Darat, (3) melaksanakan otonomi daerah, (4) pembentukan senat di samping Dewan Perwakilan Rakyat untuk mewakili daerahdaerah melaksanakan otonomi daerah, (5) meremajakan dan menyederhanakan pemerintah dan (6) melarang komunisme di Indonesia. Kehadiran M. Natsir, yang tengah berseberangan dengan Soekarno terkait Nasakom, dalam pertemuan Palembang itu memberi pengaruh besar di dalam sidang tersebut. Bahkan, Natsir tetap berdiri terus bersama PRRI hingga konflik ini berakhir. Dean Almy, seorang Konsul AS di Medan, menemui para pembangkang. Selain menyerahkan uang tunai sebesar 50.000 dollar AS, juga dibahas realisasi bantuan senjata bagi 8.000 personil militer pembangkang Sumatera. Allan Dulles, Direktur CIA yang juga otak dari segala aksi di belakang upaya pembunuhan Soekarno, kemudian bertemu dengan Presiden Eisenhower mengenai kemungkinan operasi militer ‘skala kecil’ di Sumatera yang disebut dengan ‘Haik Operation’. Serangan pemerintah pusat ke Sumatera Barat diberi nama “Operasi 17 Agustus” dan dipimpin langsung oleh Kolonel Ahmad Yani—orang yang kini namanya jadi salah satu nama jalan utama di Kota Padang. Mungkin, tak pernah ada pembasmian pembangkang republik yang sebesar ini di Indonesia jika dilihat dari banyaknya jumlah korban. Entah kenapa Pusat begitu semangat menghancurkan Sumatra Barat— yang berbeda dengan Sumatera Utara atau Sumatera Selatan— yang memang tak memiliki aset Amerika di daerahnya. Amerika sepertinya membiarkan saja Sumatera Barat digempur habishabisan. Atau inikah taktik Eisenhower? Jenderal Nasution melaporkan sebanyak 22.174 korban sebagai laporan resminya. Angka itu belum termasuk korban sipil yang mungkin pula puluhan ribu jumlahnya. Inilah kemudian yang disebut Audrey Kahin sebagai momen mundurnya Sumatera Barat di republik ini— the lost of intellectual groups. Jika Mestika Zed menggambarkan bagaimana terhinanya masyarakat Minangkabau setelah penumpasan PRRI oleh pusat atas julukan pemberontak ataupun pembangkang yang kemudian dilekatkan atas diri mereka—seakan-akan ini adalah bentuk diskriminasi sosial—maka tenanglah, hari ini tak akan ada lagi pemberontak yang lahir di Sumatera Barat. Apakah orang yang ingin meluruskan cita-cita kemerdekaan ketika pendapatnya berseberangan dengan penguasa harus selalu dicap pemberontak? Dicap pembangkang? Bukankah Tan Malaka, Hatta, Sjahrir, M.Yamin, M.Natsir, Abdul Muis, Hamka, Agus Salim dan lain-lainya itu adalah para pembangkang terbesar yang pernah ada? Jika mereka tak membangkang pada praktikpraktik kolonialisme sungguh tak mungkin kita bisa merasakan Indonesia seperti saat ini—yang tentunya sudah keluar dari apa yang mereka perjuangkan dulu. Tapi tenanglah. Pembangkang-pembangkang itu takkan lahir lagi dari nagari ini lagi. Karena jiwa-jiwa resah itu kini sudah berganti dengan jiwa-jiwa yang nyaman dalam ketidaknyamanannya. Orang Sumatera Barat tak akan menjadi seperti orang Jawa Barat yang meniadakan jalan Gajah Mada dan Hayam Wuruk di provinsi mereka karena mereka takkan mengganti jalan Ahmad Yani—orang yang melumatkan nagari para pembangkang atas panggilan tugas—dengan Ahmad Husein. Nagari yang pernah dikutuk untuk tidak bisa tidak memikirkan republik ini mulai dari kelahirannya kini sudah cukup puas hanya dengan mengantar ke gerbang saja. Tidak untuk selamanya. Tenanglah, tak perlu lagi peluru itu dibeli dan dimuntahkan untuk membunuhi saudara sendiri yang mencoba mengkritisi penguasa—melalui pajak yang justru kami bayar sendiri. Jadi, tenanglah. Pembangkang sudah tak lahir lagi di nagari ini. Nagari ini sudah damai dalam ketidakdamaiannya. Semoga saya salah. Turut memperingati 53 tahun PRRI.

Terbit Sejak 1948 Pendiri H. Kasoema

Penerbit: PT Haluan Sumbar Mandiri (Haluan Media Group). SIUPP No 014.SK.Menpen.SIUPP A.7 1985 tanggal 19 November 1985.

Repunblik Indonesia di Padang).” Demikian ditulis almarhum Kamardi Rais Datuak Panjang Simulie, dalam bukunya Mesin Ketik Tua terbitan Pusat Pengkajian Islam Minangkabau (PPIM) tahun 2005. Saat itu 15 Februari 1958. Genderang perang ditalu. Pemicunya, ketidakpuasan daerah kepada Pemerintah Pusat: banyak senjang, tak sedikit yang timpang dalam roda pemerintahan. Komunis berkembang subur. RRI Padang, Bukittinggi, Pekanbaru, Tanjung Pinang, dan Jambi pada waktu itu memang menunda siaran yang telah diagendakan lalu digantikan oleh pengumuman penting dari Ketua Dewan Perjuangan Letkol Ahmad Husein tentang terbentuknya Pemerintah Revolusioner Republik Indonesia (PRRI) dengan Perdana Menteri Mr Sjafruddin Prawiranegara, yang sebelumnya merupakan pemimpin PDRI— dipilih Perdana Menteri. Ahmad Husein membacakan tuntutannya untuk Pemerintah Pusat yang dikenal dengan “Piagam Perjuangan”. Isinya tuntutan itu: 1). Bubarkan Kabinet Djuanda dan kembalikan mandatnya ke Presiden, 2). Bentuk zaken kabinet nasional di bawah suatu panitia pimpinan M Hatta dan Hamengkubuwono IX, 3). Beri kabinet baru mandat sepenuhnya untuk bekerja sampai pemilu mendatang, 4). Presiden Soekarno/Pj. Presiden agar membatasi diri menurut konstitusi. 5). Bila tuntutannya tak dipenuhi dalam tempo 5x24 jam, Dewan Perjuangan akan

mengambil kebijaksanaan sendiri. Setelah membacakan “Piagam Perjuangan” itu, Ahmad Husein pun melantik Kabinet PRRI di Gubernuran Padang. Pecah di Tubuh Militer Menurut Rusli Marzuki Saria—akrab dipanggil Papa— salah seorang yang ikut bergabung dengan PRRI, terlepas dari sebutan apakah PRRI sebagai pemberontakan atau tidak, PRRI muncul merupakan akumulasi dari geliat militer yang banyak muncul sebelum kemerdekaan dan sesudahnya. “Ini dipicu karena faktor kekuasaan, militerisme, dan belum solidnya militer Indonesia,” kata Rusli Marzuki Saria yang bergabung PRRI saat berusia 22 tahun. Ia bergabung dengan Mobbri (kini Brimob) 106 Sumatera Tengah kepada Haluan, Sabtu (12/1). Dijelaskannya, sekitar tahun 1945-1950, puluhan para para militer yang bergabung di antaranya Masyumi (tentaranya Hizbullah), PKI (tentaranya Tentara Merah Indonesia), Ninik Mamak (tentara adat), Perti (tentara Allah), dan sebagainya. “Sebagian besar tentara itu tak bergaji.” Pada tahun 50-an pemerintah memberlakukan sistem gaji terhadap tentara dan mengatur secara benar organisasi militer ini, sehingga banyak tentara yang tersingkir. “Tentara-tentara yang sebelumnya ikut berjuang meraih kemerdekaan ini, banyak yang tersingkir karena berbagai persyarakat yang diterapkan pemerintah. Mereka inilah kemudian berkumpul dan melakukan perlawanan dari

daerah-daerah,” jelas Papa. Rusli Marzuki Saria saat itu bergabung dengan Kompi Mawar FK Unand. Di Kompi itu, ada banyak senjata pemberian Dewan Benteng, yaitu 12 buah basoka, 12 LMS, brengan, british LE, dan JS Karaben. Diserang Kiri-Kanan Pemerintah Pusat tak senang diultimatum. Lima hari setelah ancaman itu, Pusat kirim tentara ke Padang sebanyak 7.500-10.000 personil terdiri dari Kodam Diponegoro, Siliwangi, Brawijaya dan elit Banteng Raiders juga KKO khusus Marinir AL ke Sumatra Tengah (Minangkabau). Tidak cukup? Pusat memperkuat lagi dengan mengirim 5-7 kapal perang dan ditambah dengan pesawat tempur. Kolonel Ahmad Yani memimpin penyerangan. Namanya Sandi Operasi 17 Agustus. Maka, berdarah-darahlah negeri ini. Dentuman dan raungan senjata perang sahut-menyahut. Perang sesama saudara sendiri. Saling mengunus senjata dengan saudara yang pernah sama-sama berjuang memerdekakan negeri yang bernama Indonesia ini. Bagindo Fachmi, 70 tahun, salah seorang yang terlibat langsung dalam gerakan PRRI mengisahkan, gerakan PRRI sebagai perjuangan koreksi terhadap jalannya pemerintahan. “Pemerintah pusat saat itu tidak merasa ada yang perlu dikoreksi. Perlawan itu dinilai pusat sebagai pembangkangan terhadap pusat. Senjata adalah jawaban yang tepat pagi pusat. Pembangkangan para militer

yang sakit hati. Di dalam teori militer, mereka disebut desersi. Maka, kebijakannya adalah tumpas,” kata Bagindo Fachmi. Dewan Perjuangan yang diketuai oleh Letkol Ahmad Husein adalah gabungan dari dewan-dewan daerah seperti Dewan Benteng (Sumatera Tengah), Dewan Gajah (Sumatera Utara), Dewan Garuda (Sumatera Selatan), Dewan Lambung Mangkurat (Kalimantan Selatan), dan Permesta (Sulawesi Utara). Sekretaris Jenderal Dewan Perjuangan adalah Kolonel Dahlan Djambek, Deputy III KSAD yang bergabung dengan Dewan Banteng. Rapat Rahasia Dalam buku “Mesin Ketik Tua” disebutkan, lebih kurang sebulan sebelumnya yakni pada 8 Januari 1958 telah berlangsung rapat rahasia di Sungai Dareh, Kabupaten Sawah Lunto Sijunjung. Tempat rapat di sebuah gedung yang amat sederhana di tepi Sungai Batanghari yang dikenal dengan “Pasanggrahan”. Dari pihak militer yang

hadir, Letkol Ahmad Husein (Ketua Dewan Banteng), Kolonel Maludin Simbolon (Ketua Dewan Gajah), Letkol Barlian (Ketua Dewan Garuda), Letkol Venje Sumual (Permesta), Kolonel M. Dahlan Djambek (Deputi II KSAD yang bergabung dengan Dewan Banteng), Kolonel Zulkifli Lubis (Wakil KSAD yang menghilang). Tokoh dari sipil adalah Moh Natsir, Mr. Sjafruddin Prawiranegara, Prof. Dr. Soemitro Djojohadikusumo, Syarif Usman, Almez, Taher Samad, Duski Samad, H. Darwis Taram, Moh. Sjafe’i Kayutanam, Sulaiman, dan Sjarif Said. Rapat itu berlangsung dua hari dan berakhir tanggal 9 Januari 1958. Pertemuan hari pertama khusus militer dan hari kedua gabungan militer dengan politisi. Dalam pertemuan rahasia tersebut disepakati bahwa sebulan setelah rapat Sungai Dareh yakni pada tanggal 10 Februari 1958 disampaikan tuntutan kepada pemerintah pusat melalui ultimatum 5x24 jam. (h/naz/adk)

MESTIKA ZED, GURU BESAR UNP

PRRI Itu Pemberontak yang Pemberani

PEMERINTAH pusat menetapkan PRRI sebagai pemberontak. Apa alasannya? Sudah pasti demikian, dan saya pun sebagai pemerintah pusat akan mengatakan hal yang sama karena pendekatannya pendekatan formal. Ini sebuah negara sah Republik, tahu-tahu ada yang melawan di daerah. Wah. Ini pemberontakan. Ini tidak benar. Ya, karena itu dipandang dengan pendekatan formal. Ini negara legalistik berdasarkan UUD 1945. Itu alasan pertama. Yang kedua, rezim itu sedang bulan madu otoriter. Apapun yang berbeda, mengusik, dan berbahaya harus dicarikan cap paten untuk memukulnya menjadi formal. Perbedaaan itu haram. Dan jelas dilarang. Artinya, Soekarno mulai ayun bambunya ke kiri, dan mulai berteman dengan PKI. Ini sudah sekian kali diperingatkan Hatta yang akhirnya mereka berseberangan. Hatta mengundurkan diri Desember 1956 karena tidak

sejalan lagi dengan Soekarno. Meski begitu, secara personal mereka tetap dekat. Soekarno mengakatakan: “Tidak adalagi orang yang mau meluangkan waktunya untuk berbincang dengannya selain Hatta. Hanya Hatta yang melakukan dengan kenegarawanannya. Dua pendekatan yang bisa dipergunakan untuk menjawab itu. Anda setuju dengan sebutan pemberontak itu? Itu kan soal istilah. Kalau saya sendiri, PRRI itu tetap pemberontak. Pemberontak yang pemberani. Kalau berpikir formal, dia memang melakukan perlawanan kok. Tapi ingat, ini yang penting, tujuannya tidak untuk saparatisme. Dia tidak memberontak dalam pengertian ingin menjadikan negeri sendiri, seperti yang dicap jakarta. Tidak. Dia hanya ingin mengoreksi, mengoreksi apa yang menyimpang dari konstitusi. Banyak poinnya itu. Kalau kita

paralelkan, tokoh lintas agama itu mirip sewaktu PRRI dengan menguraikan kesalahankesalahan pemerintah. Dalam banyak hal, justru perjuangan PRRI menemukan bentuknya kembali di zaman sekarang. Muncul narasi-narasi kecil di daerah? Ini karena mental kolonial masih melekat hingga kini dan tidak berubah-rubah. Kenapa begitu? Salah satunya, dan ini yang sedang saya tulis sekarang, pemegang negara ini narsisitik, selalu memuji diri. Coba Anda tanya ke pejabat dinas dan pejabat pemerintahan, pasti akan dikatakan, “Saya sudah berbuat begini, begitu, tapi ngerti g orang dengan apa yang diperbuat? Nol besar.” Ternyata polanya sama secara teoritis. Apabila negara atau pemimpin sudah mengabaikan rakyat, akan muncul narasi-narasi kecil. Muncul gerakan-gerakan yang mencoba menyelesaikannya masalahnya sendiri. Tidak bisa dihambat. Ini hukum sejarah. Apa yang terjadi dengan uni soviet, kan juga seperti itu. Ketika negara sudah diambil oleh tampuk kekuasaan otoriter dan mengabaikan tangung jawab atau melalaikan kepeduliannya terhadap rakyat. Dia sudah menyediakan bibitbibit protes atau ketidakadilan terhadap rakyat. Di saat itu, akan timbul semacam ketidakpuasaan dan berharap ada soluisi. Solusi tidak muncul, muncul narasi kecil. Narasi kecil ini saling bertalian nanti. Muncul di Padang, Jakarta, Medan, dan semuanya. Negeri ini menjadi terbakar. Kalau tidak ada jawaban yang tuntas, ini yang namanya gerakan rakyat. Kepercayaan saya sekarang adalah terhadap masyarakat madani, yaitu masyarakat sipil. Mereka berkesempatan untuk mengubahnya. Ada contoh, ketika kasus Prita, gerakan rakyat tumbuh dengan mengumpulkan Koin. Ada kesulitan membedakan

PDRI dan PRRI? Satu, perbedaannya, PDRI berhadapan dengan Belanda. Sementara PRRI berlawanan dengan Jakarta, rezim yang dinilai sama kolonialnya dengan rezim dulu. Kedua, PDRI memang sebuah gerakan nasional yang meluas di manamana, tidak hanya di Sumatera, tapi di Jawa, menjadi bagian dari PDRI. Ketika PRRI, gerakan yang dipelopori Sumbar, memang hanya bagian dari Sumatera didukung Permesta. Tapi persamaannya banyak sekali, mulai dari medannya, rute yang ditempuh, juga pemimpinnya. Yang penting, spiritnya sama dalam arti melawan rezim kolonial. Kolonial itu memiliki pengertian sendiri. Pengertiannya, satu, mempertahankan ketergantungan (dependen). Orang dibikin tergantung terus. Antara yang dijajah dan terjajah. Dipimpin dengan yang dipimpin. Kedua, eksploitif. Menguras. Walau sudah lama merdeka, kolonial itu masih utuh. Faktanya, UU kita sangat pro-elit, menindas yang di bawah. Ketakutannya adalah pem-

berontakan terjadi di banyak daerah. Rakyat tidak percaya lagi kepada pemimpin. Apa yang terjadi? Pemimpin tidak belajar pada masa lalu. Tidak ada proses pembelajaran dalam pemimpin kita. Pemimpin dalam pengertian rezim yang berkuasa itu, sudah kehilangan sejarah. Ibarat sumur tanpa dasar. Demi masa depan, tapi sebetulnya sudah kehilangan roh. Roh kita sebenarnya sederhana, kenapa kita merdeka untuk apa kita merdeka? Itu kan pertanyaan sederhana, tapi mana ada orang yang peduli sejarah? Menurut saya ini keliru besar. Apa yang bisa kita pelajari dari PRRI ini? Saya kira menyuarakan dan untuk mengingatkan. Paling tidak kita generasi sekarang, di saat tidak banyak harapan tumbuh dari penyelenggara negara, khususnya penegakan hukum, masyarakat madani atau potensi-potensi sosial harus bersuara mencari penyelesaian. Kemandirian masyarakat akan semakin kuat. (Pewawancara Andika Destika Khagen)

Susunan Kabinet PRRI 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15.

Perdana Menteri/ merangkap Menteri Keuangan: Mr. Sjafruddin Prawiranegara Wakil Perda Menteri: Moh. Natsir Menteri Dalam Negeri: Kolonel M. Dahlan Djambek (Kemudian digantikan oleh Mr. Assaat Dt. Mudo) Menteri Luar Negeri : Kolonel Maluddin Simbolon Menteri Pertahanan/merangkap Menteri Kehakiman: Mr. Burhanuddin Harahap Menteri Perdagangan/merangkap Menteri Perhubungan: Prof. Dr. Soemitro Djojohadikusumo Menteri PP dan K: Engku Moh. Sjafe’i Menteri Kesehatan/merangkap Menteri Pembangunan: Kolonel J.F. Warrow Menteri Agama: Mochtar Lintang Menteri Pertanian: Saladin Sarumpaet Menteri Sosial: Ayah Gani Usman Menteri Perhubungan Pos, Telegraf dan Telepon: Kolonel M. Dahlan Djambek Menteri Penerangan: Mayor Saleh Lahade Kepala Staf Angkatan Perang PRRI: Kolonel A.E. Kawilarang (Atase Militer di Washington yang meniggalkan posnya bergabung dengan PRRI) Kepala Staf Angkatang Darat: Letkol Ventje Sumual

Pemimpin Umum: H. Basrizal Koto. Konsultan Pengembangan Media: H. Hasril Chaniago, Pemimpin Redaksi: Zul Effendi, Pemimpin Perusahaan: Irfan Jasri, Dewan Redaksi: H. Basrizal Koto, H. Hasril Chaniago, H. Desfandri Madjid, Zul Effendi, H. Fachrul Rasyid, H.F., Eko Yanche Edrie, Irfan Jasri, Ismet Fanani M.D. Tim Kerja Redaksi: Eko Yanche Edrie (Koordinator), Ismet Fanany MD, Nasrul Azwar, Atviarni, Dodi Nurja, Syamsu Rizal, Afrianita, Gusni Yenti Putri, David Ramadian, Nova Anggraini, Aci Indrawadi, Perdana Putra, Ahmad Kharisma, Rahmatul Akbar, Gustedria, Reporter: Andika Destika Khagen, Ade Budi Kurniati, Suswinda Ningsih, Mice Angelasari, Rudi Antono, Haswandi, Koresponden: Syamsuardi S, Jon Indra, Ridwan (Bukittinggi), Dedi Salim (Pariaman), Zulkifli, Syafril Nita (Payakumbuh), Atos Indria (Lubuk Sikaping), Miazuddin, Kasra Scorpi (Lubuk Basung), Iwan DN, Darwin Danin (Padang Panjang), Yuldaveri, Emrizal (Batusangkar), M.Junir, Gusmizar (Pasaman Barat), Sabrul Bayang, M.Joni, Haridman (Painan), Syamsuardi Hasan, Riswan Jaya, Alfian, Almito (Solok), Marnus Chaniago (Solok Selatan), Alamsyah Halim, Fadilla Jusman (Sawahlunto), Azneldi (Sijunjung), Maryadi (Dharmasraya), Biro Jakarta: Syafruddin Al (Koordinator), Syafril Amir, Jamalis Jamin, Surya, Biro Riau: Hasan Basril Biro Kepri: Yon Erizon Tim Kerja Usaha: Isbadri Bakri (Koordinator Sirkulasi), Alfarino Ikhsan (Koordinator Promosi), Koordinator Pracetak: Andri Idra. Alamat Redaksi/Bisnis: Komplek Bandara Tabing, Jl Hamka Padang. Telp. (0751)4488700, 4488701, 4488702, 4488703, Fax (0751) 4488704 Email: redaksi_haluan@yahoo.com, website: http/harianhaluan.com, Kantor Jakarta: Basko Group, Jalan H.R. Rasuna Said Kav. H1-2 Kuningan, Jakarta 12920, telp.: 021-5250868, faks: 021-5273310, Harga Langganan/iklan: Harga langganan bulanan dalam kota Padang Rp57.000, Harga eceran Rp2.500,- Tarif iklan: FC: Rp25.000/mm kolom, Produk BW: Rp 10.000/mmkolom, Spot Colour: Rp20.000/mmkolom, Display: Rp 10.000/mmkolom, Sosial BW: Rp 8.000/mmkolom, Sosial FC: Rp 15.000/mmkolom, Iklan Mini(Max 1kolom X50mm) Rp 100.000/1 kali muat, Iklan Baris: Rp 10.000/ baris Bank: BRI Cabang Padang Rek No: 0058-01-001430-30-8, PT Haluan Sumbar Mandiri Dicetak oleh Unit Percetakan PT Haluan Sumbar Mandiri Padang. Klik http://www.harianhaluan.com


3

MINGGU, 10 FEBRUARI 2011 M / 10 RABIUL AWAL 1432 H

Nasional

Sulitnya KPK Menemukan Nunun KOMISI Pemberantasan Korupsi (KPK) hingga kini belum berhasil menemukan keberadaan Nunun Nurbaeti Daradjatun. Padahal, nama Nunun disebut-sebut sebagai kunci dalam kasus suap pemberian cek pelawat usai pemilihan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia.

“Kami tidak mengetahui persis di mana kini ia berada. Kabarnya kan dia sakit,” kata Wakil Ketua Bidang Pencegahan KPK, Haryono Umar. Di tengah kesimpangsiuran keberadaan Nunun, politisi senior Partai Golkar, Fahmi Idris, mengungkapkan bahwa Nunun dalam keadaan sehat dan tengah berada di Bangkok, Thailand. Fahmi meyakini hal itu karena memiliki salinan paspor milik Nunun saat pergi ke Bangkok. Fahmi pun meminta agar Nunun mau diperiksa penyidik KPK. Dan jika dalam keadaan sakit, Nunun juga harus mau diperiksa oleh tim dokter independen yang dibentuk oleh KPK. “Silakan Bu Nunun datang ke KPK dengan didampingi pengacara, jangan dokter pribadinya. Biar dokter KPK yang menentukan dia sakit apa,” kata Fahmi Idris seperti dilansir vivanews.com. Mengenai kesimpangsiuran kabar Nunun, pihak keluarga Nunun langsung memberikan keterangan. Suami Nunun, Adang Daradjatun berulang kali membantah istrinya adalah penyalur uang suap kepada sejumlah anggota dewan itu. “Ibu Nunun pernah disumpah tidak tahu kasus itu dan tidak pernah memberi suap.” Mantan Wakapolri itu menambahkan, “Tolong dibuktikan bahwa Ibu Nunun yang memerintahkan.” Adang pun protes kenapa hanya istrinya saja yang diburu dalam kasus suap ini. Padahal, menurut dia, yang menyerahkan cek kepada sejumlah anggota Komisi Keuangan DPR adalah seseorang berinisial AM. “Dari fakta sidang, AM kan pemberinya. Kenapa istri saya terus yang dicari.”

Dia juga memprotes kenapa informasi mengenai siapa si pemberi cek hanya digali dari istrinya. Padahal, masih menurut Adang, Nunun tidak tahumenahu soal kasus ini dan proses pemberian cek tersebut. “Saya sudah tanya kepada Ibu, Nun, ini apa yang terjadi dan dia bilang tidak tahu sama sekali apalagi yang namanya AM yang memberikan cek kepada DPR,” ujar anggota Komisi Hukum DPR dari Fraksi PKS itu. Meski demikian, Adang mengaku sudah siap saja jika sewaktu-waktu KPK menetapkan Nunun sebagai tersangka. “Saya akan kooperatif. Saya akan hormati proses, tidak diam dan tidak mendahului. Saya akan hadir kalau dipanggil,” ia menegaskan. “Tapi jangan proses ini dibawa ke politik. Tapi kan orang sakit tidak bisa diperiksa.” Mengenai teka-teki kondisi kesehatan Nunun Nurbaeti dijawab dokter pribadinya, dr Andreas Harry. Dia menegaskan bahwa pasiennya itu masih sakit. Bahkan, masih menurut dia, ada gumpalan cairan di kepala Nunun dan kini makin bertambah. Akibat terburuk, Nunun bisa kena stroke lagi. “Gumpalan berbentuk liquid ini bertambah berdasarkan hasil rontgen dokter 17 November 2010,” kata Andreas. “Nunun berpotensi stroke lagi.” Serangan stroke terakhir, kata dia, pernah menimpa Nunun pada 2006. Sejak itu, Nunun dia sebut menderita lupa akut. Jumpa pers ini diadakan untuk merespons pernyataan politisi senior Partai Golkar, Fahmi Idris, yang menyatakan ia memiliki bukti Nunun sehat wal’afiat dan kini bermukim

di Bangkok, Thailand. Andreas, yang berpraktik di Rumah Sakit Gading Pluit, menjelaskan bahwa penyakit Nunun bukan pada faktor fisik, melainkan menyangkut poststroke amnesia. “Jalan-jalan dia bisa, bahkan dianjurkan untuk melakukan aktivitas,” Status perawatan Nunun sekarang adalah tengah berobat jalan di sebuah rumah sakit Singapura. Namun, anehnya, dia tidak mau memberitahu di rumah sakit mana persisnya Nunun dirawat. *****

KPK sebenarnya sudah pernah memeriksa Nunun pada 9 Oktober 2008 atau jauh sebelum kasus ini naik ke penyidikan. Ada 10 pertanyaan yang dilayangkan tim penyelidik KPK kepada istri mantan Wakil Kepala Polri, Komjen (Purn) Adang Daradjatun, saat itu. “Klien saya dimintai klarifikasi soal penyerahan-penyerahan cek dalam kasus Miranda Goeltom,” tegas pengacara Nunun, Partahi Sihombing. Menurut Partahi, kliennya diberondong 10 pertanyaan oleh penyelidik KPK terkait dugaan pemberian suap kepada seluruh anggota komisi perbankan di legislatif. Kendati demikian, Partahi belum mengetahui substansi pertanyaan yang dilayangkan kepada Nunun. Pada Senin 8 Juni 2009, KPK menetapkan empat anggota Komisi Keuangan DPR periode 1999-2004 sebagai tersangka dalam kasus ini. Mereka adalah Dhudie Makmum Murod, Udju Juhaeri, Endin AJ Soefihara, dan Hamka Yandhu. Mereka diduga menerima cek pelawat usai pemilihan yang saat itu dimenangkan Miranda. Saat itu, Wakil Ketua KPK, M Jasin menjelaskan bahwa uang yang diterima Dudhie cs berasal dari istri mantan pejabat negara berinisial N. Namun Jasin enggan menjelaskan asal uang yang diterima N. “Nanti akan diungkapkan di pemeriksaan,” jelasnya. KPK pun berjanji akan kembali me-

manggil Nunun. Keterlibatan Nunun dalam kasus suap pemilihan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia ini beberapa kali disebut dalam persidangan Dudhie Makmun cs. Dalam persidangan terungkap bahwa cek pelawat yang diterima Dudhie cs berasal dari Nunun melalui Arie Malangjudo. Hakim kemudian memerintahkan untuk menghadirkan Nunun dalam persidangan. Namun hingga panggilan ketiga, jaksa KPK tidak dapat menghadirkan Nunun dalam persidangan dengan alasan sakit. Bahkan jaksa pun tidak pernah membacakan keterangan Nunun dalam Berita Acara Pemeriksaan (BAP). Dalam putusannya, Majelis Hakim Pengadilan Khusus Tindak Pidana Korupsi, menyatakan Dudhie cs terbukti menerima cek pelawat. Hakim menegaskan bahwa cek pelawat yang diterima Dudhie Makmun Murod cs berasal dari Komisaris PT Wahana Esa Sejati, Nunun Nurbaeti Daradjatun. Pernyataan majelis hakim ini tertuang dalam pertimbangan vonis untuk Dudhie terkait kasus saat Pemilihan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (BI) tahun 2004. Salah satu anggota hakim, Slamet Subagio, membacakan bahwa pada Juni 2004 sekitar pukul 10.00-11.00 WIB ada percakapan antara Nunun dan stafnya, Ahmad Hakim Safari atau Arie Malang Judo. Meski Nunun tidak bisa dihadirkan dalam sidang untuk mengonfirmasi percakapan ini, menurut Slamet, “Percakapan ini sudah dibenarkan oleh saksi Arie Malang Judo.” Usai putusan Dudhie cs, jumlah tersangka kasus suap ini semakin banyak. KPK kemudian menetapkan lagi 26 anggota DPR periode 19992004 sebagai tersangka. 10 Berasal dari Partai Golkar, 14 dari PDI Perjuangan, dan 2 dari PPP. Salah satu anggota DPR dari PDI Perjuangan, Jeffrey Tongas Lumban Batu, meninggal dunia setelah ditetapkan sebagai tersangka. Dalam deretan tersangka juga terdapat

nama seperti Panda Nababan, Paskah Suzetta, dan TM Nurliff. Paska penetapan tersangka ini, desakan agar KPK untuk mengungkap siapa pemberi cek pelawat semakin gencar. Desakan semakin gencar paska para politisi itu ditahan KPK pada 28 Januari 2011. Usai putusan terhadap Dudhie cs, KPK juga sudah berulang kali memanggil Nunun. Namun, lagi-lagi Nunun tidak dapat hadir dalam pemanggilan KPK dengan alasan sakit dan dirawat di RS Mount Elizabeth, Singapura. KPK pun berinisiatif mencari Nunun ke Singapura untuk mencari second opinion. Namun, setelah tiba di Singapura, KPK menemukan Nunun tidak dirawat di RS Elizabeth. “Ada informasi didapat tim, ternyata di rumah sakit yang selama ini dikabarkan, tidak ada,” kata Juru Bicara KPK, Johan Budi SP. Menurut dia, tim sedang mencari ke tempat lain. Meski tim resmi belum berangkat ke Singapura. “Kalau nggak resmi saya nggak bisa menjawab,” ujar Johan. Menurut Johan, KPK berkepentingan memastikan kondisi Nunun. Apakah benar Nunun sakit lupa berat atau tidak. “Karena yang bersangkutan tidak ada di Indonesia waktu itu sehingga belum mendapatkan second opinion,” ujar Johan.

Sejak saat itu, Nunun tidak dapat dihadirkan oleh KPK. “Hingga kini kami belum tahu keberadaannya (Nunun) di mana,” kata Haryono Umar. ***** Menurut Fahmi, jika pihak Nunun merasa tidak bersalah dalam kasus suap ini, seharusnya Nunun mau dengan sukarela datang ke KPK dan diperiksa. “Kalau dia tidak bersalah kenapa tidak mau diperiksa KPK, kenapa justru dia pergi. Kenapa tidak muncul dengan alasan sakit, kalau sakit minta KPK untuk bentuk tim dokter independen,” ujarnya. Politikus PDI Perjuangan, Pramono Anung, mengatakan hal senada. Menurut dia, KPK harus segera memastikan kondisi kesehatan saksi kasus suap pemilihan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia itu. “Sebenarnya saya yakin banyak elite dan para politisi mengetahui hal ini bahwa tidak mungkin Ibu Nunun itu tibatiba menjadi pelupa. Kan kita tahu dulu Ibu Nunun salah satu sosialita yang selalu tampil di acara-acara yang bersifat terbuka kok tiba-tiba menjadi lupa,” kata Pramono. Menurut Pramono, hal ini kemudian menjadi tugas dari KPK untuk mencari tahu tentang penyakit yang diidap Nunun. “Kalau KPK tidak tahu menurut saya, ya...harus tahu. karena KPK diberikan peralatan untuk mengetahui itu. Dan kalau ini sungguh-sungguh mau dikejar

dan diselidiki pasti dengan gampang akan diketahui,” ujar Wakil Ketua DPR itu. Menurut Pramono, kasus ini merupakan ujian bagi KPK. Lembaga tersebut, dia melanjutkan, tidak dapat bermain-main dalam menyelidiki kasus yang sudah menarik perhatian publik itu. Keberadaan Nunun sampai saat ini masih belum diketahui. Namun, Imigrasi mencatat Nunun sudah berada di luar negeri sejak 23 Februari 2010. “Pada catatan kami, Nunun terakhir pergi keluar negeri pada 23 Februari 2010. Dia berangkat ke Singapura,” kata juru bicara Keimigrasian kementerian Hukum dan HAM, M Barimbing. Setelah Nunun ke luar negeri itu, sambungnya, Imigrasi baru menerima surat permohonan cegah untuk yang bersangkutan. Mengenai informasi Nunun ada di Thailand, Barimbing mengungkapkan Imigrasi Jakarta tidak menerima informasi ini. “Memang sistem Imigrasi kita ini tidak online. Jadi, kami tidak dapat informasi dari keimigrasian di Singapura dan Thailand soal keberadaan Nunun,” jelasnya. Hingga hari ini, kata dia, Imigrasi Indonesia belum melacak keberadaan Nunun di tanah air. “KPK memang sudah meminta jika yang bersangkutan masuk ke Indonesia, paspornya ditahan.” (d/vnc)

KENAL NUSANTARA

Jakarta dalam Dekapan Banjir

JALAN RE Martadinata, Jakarta Utara yang ambles . Ancaman Tenggelam Sudah Bayangi Jakarta? JAKARTA tenggelam akibat penurunan permukaan tanah atau land subsidence ternyata bukan ancaman lagi. Fenomena itu sudah terjadi pada beberapa lokasi. Jumat, 11 Februari 2011 Jalan RE Martadinata, Jakarta Utara kembali ambles. Lokasinya berada di depan Stasiun Ancol, Pademangan Timur, Pademangan, Jakarta Utara. Jalan yang ambles sepanjang kurang lebih 30 meter. Menurut Muchtar, 42 tahun, warga Pademangan, terdapat sejumlah celah pada jalan yang ambles itu. Terlihat pula rongga antara tanah dan lapisan beton jalan. Selain jalan, kata Muchtar, tanggul yang membatasi jalan dengan Kali Ancol juga mengalami penurunan lebih dari 40 sentimeter. Terlihat juga celah antara tanah dan beton

jalan pada patahan jalan tersebut. Sebagai pengganti beton tanggul yang mengalami penurunan, telah dipasang bambu yang berfungsi sebagai penahan sepanjang 10 meter. Kini, di jalan yang ambles itu, telah dipasang pembatas jalan berupa beton berbentuk kotak agar tidak dapat dilintasi kendaraan berat. Gubernur DKI Jakal;rta, Fauzi Bowo, mengaku memiliki firasat Jalan Martadinata akan ambles. Saat itulah dia meminta jajarannya untuk menyelidikinya. "Kebetulan beberapa hari lalu berhenti di sana, waktu itu belum ada yang ambles. Tapi saya merasa ada tanda-tanda itu akan terjadi. Saya minta diinvestigasi. Sekarang sedang rapat, dan sudah melakukan pengecekan di lapangan," ujar Foke, begitu panggilan Fauzi Bowo di Balaikota DKI Jakarta, Jumat (11/2) Dia mengatakan, Jalan RE

Martadinata masuk dalam jalan nasional, dan menjadi tanggung jawab pemerintah pusat. Tapi untuk kebutuhan warga Jakarta, pemerintah provinsi DKI akan memperhatikan kondisi jalan itu. Terkait jalan ambles ini, Foke menyatakan, "Antisipasi terhadap land subsidence atau penurunan muka tanah di wilayah Jakarta tengah dilaksanakan." Sejatinya, jalan ambles di Martadinata sudah terjadi untuk kedua kalinya. Jalan ini pertama kali ambles pada Kamis 16 September 2010. Amblesnya cukup panjang hingga 103 meter dengan kedalaman sekitar 7 meter. Kementerian Pekerjaan Umum menyebutkan, berdasarkan hasil investigasi, jalan ini ambles karena terjadinya abrasi atau gerusan air di bagian bawah konstruksi jalan. Akibatnya, jalan yang menghubungkan Ancol dan Tanjung Priok ditutup untuk

perbaikan. Setelah dilakukan perbaikan yang memakan waktu selama tiga bulan akhirnya jalan ini kembali dibuka pada Senin 6 Desember 2010. Fenomena tanah ambles juga terjadi di Rumah Sakit Umum Daerah Koja, Jakarta Utara. Pelataran parkir rumah sakit ambles dengan kedalaman lebih dari satu meter. Ambrolnya tanah ini membentuk lubang dengan diameter 50 sentimeter. Lokasi ini ambles diketahui pertama kali pada Kamis, 4 Februari 2011. Informasi yang diperoleh menyebutkan, amblasnya pelataran parkir itu bermula saat seorang tamu rumah sakit yang menggunakan mobil bermaksud memindahkan kendaraannya ke lokasi lain yang lebih luas. Dari tempat awal parkir, pengendara memarkir mundur mobilnya. Saat mobil pada posisi maju, tiba-tiba ban belakang sebelah kiri mobil terperosok. Pelataran yang tertutup bata keras atau corn block itu ambrol dan membuat ban kendaraan terjeblos. "Mobil sudah tidak bisa maju karena bannya terlalu dalam masuk ke lubang," ungkap Sarya, 40 tahun, saksi mata.*** Penurunan permukaan tanah tidak cuma membuat jalan dan rumah sakit ambles. Dilaporkan juga tujuh jembatan anjlok, antara lain: 1. Kamal Muara, Jakarta Utara 2. Mangga Dua, Jakarta Barat 3. Ancol, Jakarta Barat. 4. Pluit, Jakarta Utara 5. Pantai Mutiara, Jakarta Utara 6. Gunung Sahari, Jakarta Pusat 7. Mangga Besar, Jakarta Barat Data anjloknya jembatan ini

didasarkan pada hasil penelitian konsorsium Jakarta Coastal Defence Strategy (JCDS), yang merupakan studi persiapan untuk membuat tanggul raksasa di wilayah pantai utara Jakarta. Direktur Sungai dan Pantai Ditjen Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan Umum, Pitoyo Subandrio, mengatakan penurunan tanah sangat terlihat dari gejala anjloknya sejumlah jembatan di Jakarta itu. "Balok jembatan di Jakarta Utara sudah hampir menyentuh air. Itu bukan karena airnya naik, tapi juga karena tanahnya sudah turun. Kalau dibiarkan, Jakarta tenggelam," ujar Pitoyo saat berbincang dengan VIVA news.com. Sinyalemen itu dikukuhkan peneliti geodesi dari Institut Teknologi Bandung, Heri Andreas. Dia menjelaskan, penurunan permukaan tanah tidak hanya terlihat dari anjloknya jembatan saja. Dia mencontohkan, salah satu lokasi yang telah diteliti timnya adalah Pintu Air Pasar Ikan, Jakarta Utara. Kini air laut di kawasan itu telah mencapai dua meter. "Bila pintu air dibuka, bencana Situ Gintung bisa terulang," katanya. Data JDCS juga menyebutkan, penurunan permukaan tanah Jakarta sudah terjadi sejak 1974 dan akan terus terjadi. Data terbaru 2010 menyebutkan sebanyak 40 persen wilayah Jakarta berada di bawah permukaan laut. Data kuantitatif menunjukkan fakta bahwa dalam kurun waktu 1974-2010 telah terjadi penurunan permukaan tanah di wilayah Jakarta hingga 4,1 meter. Ini khususnya terjadi di wilayah Muara Baru, Cilincing, Jakarta Utara. Penurunan serupa juga terjadi di sejumlah wilayah lain,

seperti di Cengkareng Barat setinggi 2,5 meter, Daan Mogot 1,97 meter, Ancol 1,88 meter (titik pantau di area wisata Ancol), Cempaka Mas 1,5 meter, Cikini 0,80 meter, dan Cibubur 0,25 meter. Penurunan permukaan tanah ini terjadi akibat pengambilan air tanah secara terus menerus. Meski telah dihentikan pengambilan air tanah, penurunan permukaan air tanah ini akan terjadi selama 15 tahun ke depan. Diprediksikan permukaan tanah akan drop hingga 6,6 meter pada tahun 2030. Foke mengatakan, Pemerintah DKI Jakarta tengah berupaya menghentikan pengambilan air tanah dengan membangun pabrik air di Jatiluhur, Jawa Barat. Kajian terhadap pembangunan pabrik penjernihan air Jatiluhur akan menjadi solusi jangka panjang untuk menghentikan perluasan penurunan muka tanah. "Sistem ini sedang dipersiapkan, meski masih

terkendala masalah harga dan investasi," katanya. Ekstraksi atau pengambilan air tanah oleh masyarakat masih terus menerus dilakukan dan ini sudah berpuluh tahun terjadi, barangkali sudah 100 tahun lebih. "Harus kita hentikan secara sistematis dan menyediakan air yang cukup. Jadi apa yang dibicarakan di utara (jalan ambles) ini tidak terlepas dari penyediaan air bersih," paparnya. Proyek air jernih Jatiluhur ditargetkan selesai dalam tiga tahun. Namun, Foke, menegaskan proyek ini dananya tak akan menjadi tanggung jawab pemerintah sepenuhnya karena anggaran yang terbatas. "Kalau menunggu pemerintah, kemampuan untuk investasi kan terbatas. Birokrasinya juga panjang lebar, untuk investasi saya harus minta persetujuan DPRD, nanti harus bikin Perda dulu, sampai kapan orang mau dapat air?" tutur Foke. (d/vnc)

SEORANG ibu dengan dua orang anak mengungsi dari rumahnya yang terendam banjir di kawasan Petogogan, Jakarta Selatan.


4

MINGGU, 13 FEBRUARI 2011 M / 10 RABIUL AWAL 1432 H

Luar Negeri 11 FEBRUARI, 32 TAHUN SILAM

Revolusi Iran, Terbesar Abad ke-20

Revolusi Iran, juga dikenal dengan sebutan Revolusi Islam Iran, merupakan revolusi yang gemilang menumbangkan Shah Mohammad Reza Pahlavi, penguasa paling kuat dan sekutu paling dekat imperialis Barat di Timur Tengah. Revolusi yang dipimpin Imam Khomeini tepat 32 tahun silam itu, berhasil meruntuhkan kekuasaan sang diktator, sekaligus juga berhasil merubah struktur kenegaraan dari Monarki (kerajaan) menjadi sebuah republik bernama Republik Islam Iran. Karena itulah Revolusi Iran dijuluki “revolusi terbesar ketiga dalam sejarah dunia,” setelah Revolusi Perancis dan Revolusi Bolshevik, dan atau “revolusi terbesar di abad ke-20”.

BEGITU memasuki Februari, rakyat Iran disibukkan oleh hari-hari peringatan revolusi. Hari kemenangan revolusi Islam 32 tahun lalu, bertepatan dengan 11 Februari tahun 1979, dalam penanggalan Iran tanggal 22 Bahman 1357 HS. Suasana gegap gempita dimulai dari sepuluh hari sebelumnya, yang merupakan hari kedatangan Imam Khomeini di Iran setelah pengasingannya di Perancis. Di seluruh pelosok negeri rakyat Iran melantunkan senandung kemenangan, Istiqlal, Ozodi, Jumhuri-e Islami (Independensi, Kebebasan dan Republik Islam). Gerakan massa yang dipimpin Imam Khomeini berhasil

menumbangkan kekuasaan Rezim Syah Pahlevi. Kemenangan itu sekaligus membuktikan kekuataan massa tanpa senjata melawan rezim yang terkuat di Timur Tengah kala itu. Kemenangan revolusi Islam membuka lembaran baru bagi negara ini. Rakyat Iran memasang gambargambar Imam Khomeini, gambar para syuhada dilengkapi kata-kata perlawanan terhadap berbagai macam kezaliman dan penindasan. Bendera Iran yang di tengahnya bertuliskan kalimat La ilaha illallah (Tiada Tuhan selain Allah) berkibar di manamana. Suasana revolusi 32 tahun silam memang sangat heroik, dan sulit untuk dilupakan rakyat Iran. Jutaan orang turun ke jalan dalam mobilisasi massa terbesar sepanjang sejarah revolusi-revolusi dunia, berhadapan dengan kekuatan militer terkuat kelima di dunia. Dalam pertempuran demi pertempuran sebelum dan pasca revolusi lebih dari satu juta rakyat Iran yang menjadi syuhada akibat perang revolusi ini. Kekuatan kolosal kaum ploretar yang tak pernah menjadi perkiraan pengamat politik, menjatuhkan rezim dinasti yang sempat dirayakan hari jadinya yang ke 2.500 tahun 1971 oleh Syah Pahlevi. Revolusi ini juga dikenal dengan sebutan Revolusi Bunga, sebab rakyat Iran menghadapi kekuatan militer Syah dengan lontaran bunga. Pada saat itu, Michel Foucault (cendekiawan Perancis) yang berada di Teheran menulis sebuah artikel berjudul, Mimpi Apa yang Dibayangkan Warga Iran. Disebutkannya, 10 bulan rakyat Iran berhadap-hadapan dengan rezim yang memiliki persenjataan paling lengkap dan personel polisi yang paling mengerikan di dunia. Itupun dengan tangan kosong dan tanpa melakukan perlawanan senjata, serta dengan keberanian dan tekad besar yang akhirnya mampu memukul militer. Dalam Revolusi Iran, agama menjadi poros dan motor penggerak perjuangan dan pengorbanan bangsa Iran. Pierre Blanche, wartawan Perancis yang melihat langsung partisipasi epik masyarakat Iran sekan-akan tidak percaya dan menyebut Revolusi Iran adalah Revolusi para Malaikat. Terkait hal ini, seorang pengamat handal masalah Timur Tengah, Eric Rouleau mengatakan, Revolusi Iran merupakan satusatunya revolusi religius yang bahkan kelompok minoritas

pun mendukung dan ikut berperan dalam prosesnya. Islam bagi rakyat Iran, bukan semata-mata kepercayaan akan ritual dan sekumpulan norma etik melainkan juga spirit bagi proses perubahan sosial. Menurut mereka, dasar kepercayaan Islam adalah kekuatan perlawanan dan pembebas. S e b u a h kekuatan yang memprakarsai s e b u a h perjalanan baru sejarah sosial Islam. Islam tidak sematamata memuat deretan doa dan ibadah melainkan perlawanan yang bergelora.

Revolusi Islam Dalam hitungan hari suasana berubah drastis. Dinasti monarki hancur berkepingkeping dan berdirilah Republik Islam Iran. Republik Islam yang terbentuk berkat kemenangan revolusi Islam, adalah sistem pemerintahan baru yang dikenalkan bangsa Iran kepada dunia. Sebuah sistem pemerintahan yang tidak pernah tertulis dalam kamus politik manapun. Sistem yang menjadikan agama Islam sebagai pilar utama bagi membangun struktur politik, sosial, dan budaya. Republik Islam memberikan perhatian besar kepada pembentukan spiritual dan nilai-nilai insaniah,dan inilah yang membedakan Republik Islam dari sistem-sistem pemerintahan lainnya. Memasuki Februari suasana benar-benar berganti. Muharram yang merupakan bulan berduka bagi rakyat Iran telah berlalu, kini kain hitam yang menutupi dinding-dinding rumah digantikan dengan kain berwarna hijau, putih, dan merah. Gambar-gambar Imam Khomeini dan suasana revolusi 32 tahun lalu dipasang di manamana. Rakyat Iran menyebut 10 hari menjelang peringatan revolusi sebagai “Dah fajar mubarak” yang artinya sepuluh hari yang penuh keberkahan. Hari kedatangan Imam Khomeini 1 Februari 1979 dari pengasingannya di Perancis dianggap hari keberkahan. Selama 10 hari ini rakyat Iran mengisinya dengan berbagai peringatan. Mimbar-mimbar masjid

JEJAK KEINDAHAN dan kemegahan Kota Petra dilukiskan oleh BBC dalam seuntai kalimat, “Ini adalah satu dari 40 tempat yang harus Anda lihat sebelum mati.” Tak terbantahkan, memang Petra adalah kota yang unik. Kota ini dibangun dengan cara memahat dindingdinding batu. Namun Petra merupakan kota yang pernah hilang. Berjarak sekitar 3-5 jam perjalanan dari Kota Amman, Yordania, terdapat sebuah situs bersejarah. Bahkan, pada 2007 situs tersebut menjadi satu dari tujuh keajaiban dunia. Peninggalan bersejarah yang begitu indah dan menakjubkan itu bernama Kota Petra. Petra dalam bahasa Yunani berarti batu. Sedangkan, orang Arab menyebutnya alBitra. Situs arkeologi itu terletak di sebuah dataran rendah yang diapit oleh gununggunung yang membentuk sayap. Sejarah Kota Petra pun tercantum dalam hadis yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari. Hadis tersebut memang tak menjelaskan secara langsung Kota Petra. Namun, yang disebut adalah bangsa Arab kuno bernama Anbath AsySyam. Menurut kitab AlQamus al-Islami, Kota Petra yang indah dan menakjubkan merupakan peninggalan Anbath AsySyam—yakni bangsa Arab kuno yang tinggal di antara Semenanjung Sinai dan Harun. Kota itu sempat menjadi pusat perdagangan para kafilah yang melakukan perjalanan antara Mesir, Jazirah Arab, dan Syam. Pada awal kemunculan

Petra, Kota yang Pernah Hilang

Islam, menurut Dr Syauqi Abu Khalil dalam Athlas al-Hadith al-Nabawi, ada beberapa peninggalan bangsa Anbath yang telah bercampur dengan bangsa lain.“Konon, peradaban bangsa Anbath memiliki jenis tulisan (kaligrafi) yang dinamakan Khath Nabthi,” ujar Dr Syauqi. Kota Petra sempat hilang dari peradaban manusia selama 500 tahun, tepatnya sejak berakhir nya Perang Salib pada abad ke-12 M. Kota yang hilang itu baru diketahui peradaban Barat pada 1812. Adalah petualang berkebangsaan Swiss bernama Johann Ludwig Burckhardt yang kembali memperkenalkan kota itu. Yang mengetahui keberadaan kota itu adalah suku Badui yang tinggal di sekitar wilayah itu. Keindahan dan kemegahan Kota Petra dilukiskan oleh BBC dalam seuntai kalimat, “Ini adalah satu dari 40 tempat yang harus Anda lihat sebelum mati.” Betapa tidak, Petra merupakan kota yang unik. Kota itu dibangun dengan cara memahat dindingdinding batu. Kota Petra merupakan simbol teknik dan perlindungan. Kota tersebut didirikan dengan menggali dan mengukir cadas setinggi 40 meter. Tak heran, jika kota itu sulit untuk ditembus musuh. Petra pun dikenal sebagai kota yang aman dari bencana alam seperti badai pasir. Kota itu dikelilingi gununggunung. Salah satu nya ada yang memiliki ketinggian sekitar 1.350 meter di atas permukaan laut. Gunung tertinggi itu disebut Gunung Harun (Jabal

Harun) atau Gunung Hor atau El-Barra. Banyak yang meyakini di puncak Jabal Harun itulah Nabi Harun meninggal dan dimakamkan oleh Nabi Musa. Rasulullah SAW pun diduga pernah mengunjungi gunung itu bersama pamannya Abu Thalib saat berdagang ke Syam (Suriah). Tradisi Arab meyakini Petra merupakan tempat Nabi Musa (Musa) memukul batu dengan tongkatnya hingga keluarlah air dari batu tersebut. Di kota itu juga terdapat nama tempat Wadi Musa untuk menyebut lembah sempit di wilayah itu. Pada abad ke-14 Masehi, sebuah masjid dibangun di tempat itu dengan kubah berwarna putih yang terlihat dari berbagai area di sekitar Petra. Konon, Nabi Harun tiba di wilayah itu ketika mendampingi Nabi Musa membawa umatnya keluar dari Mesir dari kejaran Raja Firaun. Petra didirikan enam tahun sebelum Masehi. Ia merupakan ibu kota kerajaan Nabatean. Adalah Raja Aretas IV yang membangun kota unik dan ajaib itu. Suku Nabatean membangun Kota Petra dengan sistem pengairan yang luar biasa rumit.Peradaban itu memiliki teknologi hidrolik untuk mengangkat air. Untuk menghidupi penduduknya, di kota itu terdapat terowongan dan bilik air untuk menyalurkan air bersih ke kota. Selain itu, mereka juga sangat mahir dalam membuat tangki air bawah tanah untuk mengumpulkan air bersih yang bisa

digunakan saat mereka bepergian jauh. Sehingga, di mana pun mereka berada, mereka bisa membuat galian untuk saluran air guna memenuhi kebutuhan mereka akan air bersih. Di akhir abad ke-4 SM, berkembangnya dunia perdagangan membuat suku Nabatean turut berkecimpung dalam perdagangan dunia. Rute perdagangan dunia mulai tumbuh subur di bagian selatan Yordania dan selatan Laut Mati. Mereka lalu memanfaatkan posisi tempat tinggal mereka yang strategis itu sebagai salah satu rute perdagangan dunia. Suku Nabatean akhirnya bisa menjadi para saudagar yang sukses dengan berdagang dupa, rempah-rempah, dan gading yang antara lain berasal dari Arab bagian selatan dan India bagian timur. Letaknya yang strategis untuk mengembangkan usaha dan hidup, serta aman untuk melindungi diri dari orang asing, membuat suku Nabatean memutuskan

bermukim di kota batu itu. Untuk mempertahankan kemakmuran yang telah diraih, mereka memungut bea cukai dan pajak kepada para pedagang setempat atau dari luar yang masuk ke sana. Suku Nabatean akhirnya berhasil membuat kota internasional yang unik dan tak biasa. Seiring waktu, Kota Petra pun dihuni puluhan ribu warga hingga akhirnya berkembang menjadi kota perdagangan karena terletak di jalur distribusi barang antara Eropa dan Timur Tengah. Pada 106 Masehi, Romawi mencaplok Petra sehingga peran jalur perdagangannya melemah. Sekitar 700 M, sistem hidrolik dan beberapa bangunan utama yang menunjang kehidupan masyarakat di kota itu hancur menjadi puing. Petra pun menghilang dari peta bumi saat itu dan hanya tinggal legenda. Hingga akhirnya ditemukan lagi pada abad ke19 M. (d/net)

DINDING BATU — Jalan menuju gerbang kota Petra, berada dicelah dinding batu

yang biasanya digunakan para ustaz dan dai berkhutbah selama 10 hari ini digantikan oleh persaksian tokoh-tokoh yang terlibat dalam revolusi, materi khutbah digantikan dengan kisahkisah kepahlawanan mereka tentang peristiwa revolusi yang spektakuler tersebut. Mereka diberi gelar Syahid Zendeh (para syahid yang hidup) dan didaulat untuk bercerita tentang harihari menjelang revolusi. Mereka yang ditangkapi, disiksa oleh kaki tangan Syah yang antirevolusi. Di saat-saat mereka bercerita, kadang diselingi oleh pekikan takbir dari jamaah.

Lokomotif Revolusi Setiap malam semua stasiun TV menyuguhkan film-film dokumenter yang berlatar belakang hari-hari kejatuhan Syah Pahlevi ataupun film-film yang menceritakan kisah-kisah para tokoh revolusioner. Khutbah-khutbah perlawanan Imam Khomeini kembali diperdengarkan, di antaranya yang paling sering adalah khutbah tahun 1963 yang membuatnya harus terbuang ke Turki, “Demi Allah, berdosalah orang yang tidak mau protes! Demi Allah, berdosa besar orang yang tidak mau berteriak, Adakah yang lebih buruk dari keterjajahan?” begitupun ceramah-

ceramah Syahid Murtadha Muthahari diperdengarkan lewat loudspeaker di jalan-jalan utama. Puncak peringatan pada hari 11 Februari, semua rakyat Iran bertumpah ruah di jalan raya. Mereka membuat karnaval yang terpanjang dan terbesar di dunia. Di Teheran tidak henti-hentinya rakyat Iran berziarah di makam Imam Khomeini, tokoh yang telah memimpin jalannya revolusi. Sedangkan di Qom dipusatkan di bekas rumah Imam Khomeini yang pernah didiaminya selama menjadi santri dan pengajar di Hauzah Ilmiyah Qom . Untuk menyebut rumah tersebut sebagai rumah Imam Khomeini sebenarnya kurang tepat, sebab rumah tersebut bukan milik pribadi melainkan status kontrakan. Rakyat Iran berjubelan di lorong kecil menuju bekas rumah kontrakan sang Imam. Tidak sedikit dari mereka yang menangis terisak, mengenang kesederhanaan Imam, yang meninggalkan negara yang dipimpinnya dengan harta pribadi berubah beberapa helai baju, beberapa buku, pemotong kuku, sisir, dan kacamata. Meski telah berlalu puluhan tahun, Imam Khomeini tetap hidup di hati dan pikiran rakyat Iran. Kini, di jalan-jalan bukan lagi seruan Marg bar Syah yang di lantangkan, sebagaimana 32 tahun lalu melainkan seruanseruan yang sesuai konteks sekarang, Marg bar Amriko, Marg bar Israil (kebinasaan buat Amerika, kebinasaan buat Israel) dan seruan persatuan ummat Islam. (d/net)

Terjungkal Setelah 32 Tahun

H

OSNI Mubarak atau lebih lengkap; Muhammad Hosni Sayyid Mubarak, lahir pada 1928 di kota Al-Monofeya, Mesir utara. Dia merupakan presiden dengan masa kekuasaan terlama di Timur Tengah, lebih 32 tahun. Mubarak telah naik ke tampuk kekuasaan sejak tahun 1975 sebagai Wapres dan pada tahun 1981 dilantik menjadi presiden menggantikan Anwar Sadat yang tewas terbunuh tahun. Mubarak dipilih kembali pada empat priode pemilihan presiden berikutnya. Tapi takdir berkata lain, Jumat malam (10/2/2011), orang kuat negeri piramid ini resmi lengser keparabon, ia digulingkan oleh revoklusi kaum muda Mesir. Hosni Mubarak bergabung dengan Akademi Militer Mesir setamat SMA, di sini Mubarak memperoleh gelar sarjana di ilmu kemiliteran. Dia kemudian melanjutkan sekolah di Akademi Angkatan Udara dan memperoleh gelar sarjana ilmu penerbangan pada tahun 1950. Sebagai anggota senior, Mubarak bertugas menjadi pilot, instruktur, pemimpin skuadron dan komandan basis. Pada tahun 1964, Mubarak ditunjuk sebagai kepala delegasi Militer Mesir untuk USSR. Tidak lama kemudian, dia menjadi Komandan basis AU bagian barat di Kairo. Sejak tahun 1967 sampai 1972, Mubarak mengepalai Akademi Angkatan Udara dan kepala staf AU. Pada akhir 1972, dia terpilih menjadi Komandan AU dan Wakil Menteri Urusan Militer. Pada 1973, dia dipromosikan menjadi Marsekal. Selama karirnya di kemiliteran, Mubarak mendapat penghargaan karena dinilai telah memajukan AU Mesir setelah dikalahkan Israel pada Perang Timur Tengah 1967. Dia juga salah seorang ahli strategi dalam Perang Yom Kippur, yang menghasilkan perjanjian damai dengan Israel dan dikembalikannya wilayah Sinai kepada Mesir. Pada tahun 1975, Mubarak diangkat menjadi wakil presiden (Wapres). Tiga tahun kemudian, dia menjadi Wakil Ketua Partai Nasional Demokrat. Setelah Presiden Anwar Sadar terbunuh pada 1981, Wapres Mubarak otomatis terpilih menjadi presiden Mesir. Dia terpilih kembali pada 1987, 1993, 1999 dan 2005. Dia adalah Presiden dengan masa jabatan terlama di Mesir sejak Mohammad Ali pada awal abad ke 19. Mubarak juga presiden dengan masa jabatan terlama di negara-negara Arab. Mubarak selamat dari enam percobaan pembunuhan. Dia menikahi Suzanne Thabet dan memiliki dua anak, Alaa dan Gamal. Dipuncak kekuasaanya, Mubarak pernah menyebut Gamal sebagai putra mahkota yang akan menggantikannya. Namun, ketika revolusi kaum muda mencapai puncaknya, Gamal bersama ibu dan adiknya sudah keburu kabur ke London, Inggris. Mubarak pun kini dalam pilihan sulit. Menyusul istri dan putranya ke London atau bertahan di Mesir dengan resiko diadili rakyatnya sendiri. Namun, bersembunyi di kota kecil dekat perbatasan Isreal, adalah pilihan sementara Mubarak saat ini. Garansi jaminan keamanan dari Israel adalah janji sekutu dekat yang dipegang Hosni Mubarak. (d/net)


5

MINGGU, 13 FEBRUARI 2011 M / 10 RABIUL AWAL 1432 H

Lancong DANAU TALANG

Es Campur Segar dan Sehat PADANG, HALUAN — Es campur, minuman pelepas haus yang enak, nikmat, sedap, lezat dan bergizi. Kandungan buah sangat dibutuhkan oleh tubuh. Buah mempunyai banyak serat dan vitamin yang membantu metabolisme tubuh. Tidak hanya rasanya yang nikmat dan menyegarkan sajiannya yang menarik dan cantik menggugah selera. Di beberapa restoran, es campur dijadikan menu hidangan penutup yang istimewa. Namun jangan khawatir, hidangan istimewa ini juga bisda hadir di rumah anda dan akan lebih istimewa lagi karena anda sendiri yang meramu es campur untuk keluarga tercinta. Bahan-bahan yang diperlukan untuk membuat es jenis ini adalah susu kental manis putih, air putih, es batu, sirup cocopandan, buah alpukat matang, cincau hitam yang dipotong kecil-kecil, leci, cendol, selasih, kerokan kelapa muda, nata de coco, dan tape. Cara membuatnya tidak lah terlalu sulit. Semua bahan dimasukkan jadi satu ke dalam gelas atau mangkuk (alpukat, cincau, selasih, sari kelapa, kelapa muda, tape, lechi, cendol), masukkan susu dan sirup secukupnya sesuai selera anda lalu adukaduk, beri serutan es atau potongan es dengan air putih dingin dan aduk hingga rata dan sajikan dalam keadaan dingin segar. (h/win)

Soup Buntut Ala Chef PADANG, HALUAN — Soup buntut sudah menjadi menu khas Indonesia dan menjadi makanan favorit. Meskipun namanya sama, kadang di beberapa daerah, rasa soup buntutnya bervariasi. Ada penguat bumbu dari masing-masing daerah yang menjadi khasnya. Namun soup yang satu ini perlu anda coba. Best Western Premier Basko Hotel memiliki menu andalan soup buntut ala chef. Menu yang disajikan ini tetap mengedepankan cita rasa nusantara. Daging buntut yang digunakan merupakan bahan pilihan. Hotel ini masih mempertahankan bahan tradisional, namun cita rasa racikan dan pengolahan yang berkualitas membuat soup buntut di Best Western Basko Hotel Padang ini mempunyai keunikan tersendiri. Aroma gurih dan rasa buah pala yang kental membuat rasa soap begitu kuat. Satu porsi untuk bisa menikmati soup istimewa ini Rp85 ribu plus- plus. Namun harga yang di bayarkan sesuai dengan kepuasan yang didapatkan saat menyantapnya. Soup yang diolah dengan tangan digin Executive Chef Imron Fachruddin ini memang layak menjadi menu andalan di Best Western Premier Basko Hotel Padang. Beberapa tamu hotel bahkan rela merogoh koceknya untuk menikmati menu ini untuk breakfast, lunch, dan dinner. Bahan yang dibutuhkan, hampir sama dengan bahan pembuat Soup buntut yang lainnya. Bahannya antara lain daging buntut yang telah dibersihkan dan direbus menjadi kaldu, menggunakan, bawang merah, bawang putih, jahe, cengkeh, pala, merica, sayuran untuk soup, kentang, wartel, yang telah dipotong dadu, daun bawang, dan seledri dan bawang goreng Cara pembuatannya, bawang merah dan bawang putih serta jahe digiling halus dan ditumis hingga harum. Kemudian masukan kaldu dan soup buntut yang telah mendidih kedalam tumisan. Kemudian buah pala sebelum dimasukan ke dalam soup buntut disangrai dulu dan dihaluskan. Kemudian dimasukan kedalam kaldu bersama merica halus. Setelah tercampur rata masukan sayuran dan daun bawang. Kemudian saat akan disajikan taburkan dengan bawang goreng.(h/win)

Keindahan yang Menunggu Sentuhan SOLOK, HALUAN — Sebagian masyarakat hanya mengenal keindahan Danau Diatas Danau Dibawah atau disebut juga dengan danau kembar di Kabupaten Solok.

PADAHAL di daerah itu ada sebuah pemandangan eksotis yang menyejukan mata. Anda bisa melihatnya dengan menempuh perjalanan kaki sekitar dua kilometer dari tempat pehentian mobil jika masuk melalui Simpang Polsek Danau Kembar. Apalagi kalau bukan Danau Talang yang terletak di kaki Gunung Talang. Jika anda berdiri di dekat danau itu, secara otomatis mata akan tertuju pada puncak Gunung Talang. Warna air danau itu pun sangat menggoda untuk mandi atau bermain air, karena air yang jernih nampak hingga ke dasar danau. Ikan pun tidak terlalu banyak dijumpai, terkesan danau sunyi tanpa penghuni (ekosistem danau). Selain terletak di bawah kaki gunung, pinggir danau tersebut dikelilingi oleh bebatuan besar yang tak jelas dari mana asalnya. Konon, kata masyarakat setempat batu-batu besar itu datangnya dari semburan Gunung Talang yang memuntahkan isinya ketika gunung itu meletus. Namun, jika berdiri tepat di pinggir danau yang menghadap ke badan gunung, bukanlah batu besar yang anda sentuh, melainkan debu-debu semburan gunung yang telah memadat dan menjadi tanah. Lunaknya pun selunak tanah liat, hanya saja warna debu yang

satu ini bersih seperti warnah putih ke abu-abuan. Anda pun bisa membuat bermacam-macam permainan pasir, seperti bola-bola. Lokasi yang jauh dari keramaian atau sepi dari rumah penduduk, hanya sedikit sampan yang parkir, itu pun sampan yang telah lama ditinggal, bahkan kelihatan sekali sampan yang terbenam karena padatan debu vulkanik. Jika danau ini tak terawat atau dikembangkan oleh pemerintah, wajar saja. Karena lokasi yang jauh dan medan yang terjang untuk menempuhnya. Mungkin akan lebih indah jika dijadikan tempat berkemah dan kemping bagi sejumlah masyarakat yang berjiwa berpetualang. Jika anda masuk dari dari simpang Polsek Danau Kembar, menempuh jarak sekitar 3 km untuk dilewati oleh mobil. Namun, perjalanan yang nyaman itu hanya sekitar 1 km saja mesti ruas jalan yang hanya cukup untuk dilalui satu unit mobil, karena jangkauan tangan pihak dinas PU setempat untuk mengaspalnya. Lewat dari itu, siap-siap badan anda terguncang oleh jalan yang tak rata dan berlubang-lubang. Sekitar dua kilometer menjelang jalan buntu atau tempat berhentinya mobil, sisi kiri kanan perjalanan hanya dihiasi oleh tanaman masyarakat seperti

sayur-sayuran. Dari sinilah, sayur-sayuran yang ada di Sumbar atau ke provinsi tetangga dihasilkan, karena daerah Solok yang dingin dan sejuk cocok untuk bertanam. Wajar, jika Solok disebut-sebut sebagai salah satu daerah kontribusi terbesar dalam menghasilkan sayur-sayuran di Sumbar ini. Jika anda suka berbelanja bahan masakan, anda pun bisa singgah dan membelinya secara langsung kepada petani , yang pasti harganya jauh lebih murah ketimbang harga dipasaran. Dalam rentang jarak dua kilometer ini, rumah warga secara berangsur-angsur semakin sedikit

atau jarak yang semakin berjauhan dari rumah ke rumah yang lainnya. Begitu sampai ke jalan buntu, mobil diparkir karena medan yang buruk dan jalan pendakian yang dipenuhi kerikil-kerikil halus.Jika hendak ingin menempuhnya dengan mobil, akan lebih baik menggunakan mobil jenis artop yang kuat dengan medan perbukitan. Dari tempat parkir tersebut, disarankan anda membawa air minum dan tongkat penyangga yang kuat dari pepatahan kayu. Karena untuk bisa merasakan dingin dan sejuknya air Danau Talang itu, menghabiskan waktu

sekitar 1 jam untuk berjalan atau sekitar dua km. Sekitar 10 menit dari perjalanan, masih bisa menemukan rumah warga. Selanjutnya, jalan setapak yang dikelilingi rumput dan tanaman liar, namun sekali-sekali Anda akan menjumpai tanaman sayur kembali milik masyarakkat dan rumah-rumah kayu yang hanya dimanfaatkan tempat pesinggahan atau istirahat sejenak setelah seharian diladang. Mesti lahan tersebut telah berbentuk bidang miring, namun warga setetap bisa memanfaatkannya untuk bercocok tanam. (h/miche anggela)

PULAU TIDUNG

Surga Para Backpacker

KEPULAUAN SERIBU, HALUAN — Pulau Tidung adalah pusat Kecamatan Kepulauan Seribu Selatan. Pulau ini dihuni oleh lebih dari 3 ribu kepala keluarga. Sebagian besar pen-

duduknya nelayan. Di sebelah timur pulau ini terdapat Pulau Tidung Kecil. Kini kedua pulau ini tersambung oleh sebuah jembatan kayu yang sangat indah. Kita bisa menyusuri

jembatan itu sambil melihat ke bawah laut yang bening dengan pemandangan karang-karang dan ikan yang beraneka warna. Panjang jembatan sekitar dua kilometer. Di sekitar jembatan terdapat beberapa kerambah ikan milik nelayan setempat. Meskipun bukan pulau wisata, tetapi pulau ini sangat nyaman untuk dijadikan tempat rekreasi bagi masyarakat yang ingin menikmati suasana pulau dengan biaya murah. Air lautnya yang bening dan hamparan pasir putih di tepi pantainya sangat indah untuk dinikmati. Belum lagi pesona sunrise dan sunset yang indah setiap harinya.

Maka tidak heran jika para backpacker menyebut pulau ini sebagai surga baru atau new paradise bagi komunitas pecinta wisata di tanah air. Berenang dan mancing di Pulau ini sangat menyenangkan. Pengunjung bisa mancing di dermaga atau di jembatan atau menyewa kapal nelayan. Begitu juga berenang. Kegiatan diving dan snorkling juga oke. Apalagi sekarang sudah banyak tersedia penyewaan peralatan snorkling dan diving plus guide dan kapal kecilnya. Untuk penginapan jangan khawatir. Ada banyak tempat penginapan di sini. Apalagi dalam satu tahun terakhir, pembangunan

penginapan-penginapan baru terus dilakukan oleh penduduk untuk mengantisipasi jumlah pengunjung yang terus meningkat setiap minggunya. Kalau pun penginapan yang ada penuh, kita bisa kok menumpang di rumah salah satu penduduk. Umumnya mereka wellcome kepada para tamu. Kalau mau cari makan juga bisa beli di warung makan. Ada nasi, bakso, mie ayam dan lain-lain. pengunjung juga bisa pesan katering di rumah penduduk. Mereka pasti mau menerima katering yang dipesan. Soal harga, cukup terjangkau. Hanya Rp15Rp17 ribu untuk sekali makan. (prc)


6

MINGGU, 13 FEBRUARI 2011 M / 10 RABIUL AWAL 1432 H

Ekonomi Bisnis

SRIMULYANI PENJUAL JAMU GENDONG

Dokter pun Jadi Langganannya

PADANG, HALUAN – Kriiiing kriiing, Srimulyani bersepeda melintasi rumah ke rumah di Komplek Perumdam 3 ini. Dalam beberapa menit Srimulyani, yang akrab dipanggil mbak Sri telah dikerubungi pelanggannya.

K

EBANYAKAN kaum wanita ini telah bertahuntahun menjadi langganannya. Mereka menegak ramuan jamu yang dituang Sri dari gelas kecil yang disimpannya di dalam ember kecil berisi air. Sementara di boncengan belakang sepedanga ada kotak kayu yang di dalamnya te rsusun botot-botol jamu. Di tengah kehidupan modern, Srimulyani, 35 tahun masih setia dengan profesinya sebagai penjual jamu. “Awalnya hanya hobi aja mbak,” ujarnya ketika ditanya alasannya kenapa berjualan jamu. Jamu ini populer pada tahun 80-an. Namun sekarang, meski teknologi telah maju pesat namun racikan jamu masih menjadi incaran bagi pelanggan setianya. Terdampar di tanah rantau Srimulyani mencoba merubah nasib dengan berjualan jamu. Jauh dari keluarga membuatnya bertahan dengan keterampilannya meracik jamu. “Jamu itu sudah banyak pelanggannya mbak, tidak hanya orang Jawa, tapi hampir semua orang suka jamu.” tuturnya. Hidup di Pulau Jawa yang mulai sempit, membuatnya harus bisa mengambil langkah untuk keluar kampung. Membuktikan bahwa dia tidak hanya mampu bertahan hidup dirantau namun juga mampu mempopulerkan jamu. Sebagai salah satu obat tradisional dari Jawa, jamu kini telah banyak diminati dan dicari orang. Tidak hanya sebagai alternatif penyembuhan namun juga untuk menjaga kebugaran tubuh. Mengingat beberapa tahun silam. Para penjual jamu yang kerap dijumpai berkebaya model kutu baru dan jarik lusuh yang membungkus bagian bawah tubuhnya. Namun Srimulyani tidak. “Dulu iya mbak, namun sekarang pake sepeda, jadi ga leluasa jika pake kebaya dan jerek.” Jelasnya. Selain itu, pelanggan sri sekarang sudah makin banyak. Jika dulu hanya beberapa komplek yang menjadi langgannya namun sekarang, langganan sudah tersebar di beberapa komplek. Jika harus berjalan kaki cukup jauh dan melelahkan. “Dengan menggunakan sepeda, akan lebih cepat sampai dan tidak terlalu lelah,” Jelas Sri disela-sela kesibukannya melayani pelangganannya. Mabk Sri yang bertubuh mungil itu tampak gesit dan lincah melayani permintaan para pelanggannya. Tak ada gurat lelah di wajahnya yang selalu menyunggingkan senyum. Kegemarannya meracik bahanbahan dan rempah menjadi jamu diakui Sri diturunkan dari generasi pendahulunya. “Mengajari meramu jamu ya ibu saya sendiri, ujar ibu

berputra dua itu sumringah. Kecintaannya pada segala yang alami dan tradisional, seperti jamu, itulah yang lalu membuat Srimulyani tetap terlihat sehat dan awet muda dan sehat. Srimulyani telah berjualan jamu gendong sejak 20 tahun lalu. Ia mengaku menyenangi profesi ini. Ia merasa tak perlu takut tersaingi penjual jamu lain yang kini sudah banyak menjamur di Kota Padang ini. “Rejeki itu kan sudah ada yang mengatur” ujarnya diplomatis. Selama ini Srimulyani sangat mensyukuri rejeki yang diterimanya. Dalam sehari, mulai dari jam 5 hingga jam 15 siang ia bisa menjual habis jamu-jamunya dan memperoleh pendapatan bersih yang diterimanya sebesar Rp300.000 ribu lebih perharinya. Untuk modalnya sendiri, Sri tak bisa memperkirakan. Itu tergantung dari bahan-bahan yang dibelinya, karena tak habis dalam sehari untuk diramu, “ Bicara keuntungan yang diterimanya, “Lumayanlah, buat sekolah anak yang lagi kuliah di Undip semester 3. Uang dari hasil jualan jamu dan jualan bakso suaminya dikumpulkannya untuk membiayai kuliah buah hatinya tersebut. Biar jadi anak pinter dan bisa mengubah nasibnya lebih baik lagi” ujar Sri berharap. Menjual jamu dilakoninya dari gadis hingga saat ini. Dari pengalaman berjualan jamu yang telah puluhan tahun banyak kisah yang telah dilaluinya. “Dulu mbak, penjual jamu ini banyak dianggap negatif. Dulu orang berfikir jamu hanya sebagai obat “kuat” atau obat penambah syahwat saja. Karena pikiran negatif itulah, pengalaman burukpun pernah terjadi saat dia menjajakan jamunya pada salah seorang pelanggan. “Untung aja, aku pake jarek mbak, jadi ga bisa lepas, aku langsung lari dan ambil bakul jamuku.” ceritanya. Kini sudah ada 100 orang lebih penjual jamu di Padang ini. Mereka tergabung dalam beberapa persatuan tukang jamu dan persatuan penjual bakso. Kumpulan ini juga melakukan aktifitas sosial seperti arisan. Mereka mengaku sudah sangat cinta dengan kota ini. “Kalau musibah mau mati dimana aja tetap sama kok mbak, yang penting niat merantau mencari uang yang halal untuk hidup” jawabnya saat ditanya mengapa masih bertahan di Padang, karena padang rawan gempa akhir-akhir ini. Seperti “bartender” di night club, Srimulyani cekatan mengocok botol jamunya. Srimulyani harus mengocoknya agar jamunya tercampur rata dengan air. Tangannya yang terlihat kasar dan menguning terlihat cekatan mengolah jamu, mencampurnya dari satu ramuan

ke ramuan, memang mirip bartender. Jamu yang disiapkannya sejak jam 3 pagi dan siap dijual mulai jam 5 itu malah tersaji lebih hangat. Lebih menyehatkan dan menyegarkan badan di pagi hari yang dingin, ungkapnya. Dari penuturan Srimulyani, setidaknya ada 8 jenis jamu yang biasa dijual, diantaranya Beras Kencur, Kunyit Asem, Sinom, Cabe Puyang, Pahitan, Kunci Suruh, Kudu Laos, dan Uyup-uyup. Namun Srimulyani rupanya lebih tahu selera pasarnya, terbukti dia hanya berani menjual beberapa jenis jamu yang dipastikan lebih banyak diminati pelanggannya. Biasanya Srimulyani bisa menjual beberapa botol jamu beras kencur dan kunir asem, sedang jamu paitan sengaja disiapkannya satu botol saja karena tidak banyak yang suka jamu paitan. Untuk pemanis jamunya, Srimulyani biasa menggunakan gula merah dan gula putih, namun diakuinya, ia tak pernah menggunakan gula buatan (sacharin). Saat berbincang-bincang dengannya, Srimulyani juga membagi rahasianya meracik jamu beras kencur. Jamu ini selain manjur menghilangkan pegal linu, dipercaya bisa pula membantu meningkatkan nafsu makan. Bahan dasar pembuatannya hanya ada dua, yaitu beras dan kencur. Namun dijelaskan Srimulyani, disamping bahan dasar, terdapat pula variasi bahan baku lain yang bisa ditambahkan untuk memperbaiki warna, rasa dan khasiat jamu. Biasanya variasi yang ditam-

bahkan didasarkan pada pengalaman dan andalan masingmasing penjual jamu dalam meracik bahan-bahan. Biasanya bahan-bahan lain yang biasa dicampurkan ke dalam racikan jamu beras kencur adalah biji kedawung, rimpang jahe, biji kapulogo, buah asam, kunci, kayu keningar, kunir, jeruk nipis, dan buah pala. Lagi-lagi Srimulyani membagi rahasianya kepada saya. Untuk pengolahannya sendiri, semua bahan harus direbus dan lalu didinginkan terlebih dulu. Beras yang sudah disangrai, selanjutnya ditumbuk sampai halus. Bahan-bahan lain sesuai dengan komposisi racikan juga ikut pula ditumbuk. Kedua bahan ini kemudian dicampur, diperas, dan disaring dengan saringan atau diperas melalui kain pembungkus bahan. Sari perasan bahan dicampurkan ke dalam air matang yang sudah tersedia, diaduk rata. Selanjutnya dimasukkan ke dalam botol-botol. Srimulyani mungkin hanya satu dari banyak penjual jamu yang masih mencoba menguriuri dan melestarikan resep jamu, warisan leluhurnya. Dan sebagai seorang wanita jawa yang penuh dengan cita rasa tradisional, Srimulyani mungkin paham betul, jika sebuah penyakit tak bisa diobati dengan teknologi kedokteran yang modern sekalipun, barangkali dengan cara tradisional, penyakit serupa apapun itu bisa disembuhkan. Sri juga mengaku, dari sekian banyak pelanggannya ada beberapa orang yang berstatus

Terapi AL-QUR'AN

dokter. Bahkan ada yang berada di Luar kota sepertio Solok. “biasanya mereka beli botolan mbak, kalau disimpan dalam kulkas kuat satu bulan kok.” Ujarnya. Sri bukan dokter, namun khasiat jamu racikannya diyakini mampu mengurangi sakit yang dialami pelanggannya. Sri adalah wanita yang m a m p u bergelut dengan ker a s n y a kehidupan dengan jurus r a c i k a n jamunya. (Suswinda Ningsih)

BUKA TIAP HARI Jam 08.00-22.00 WIB HARI MINGGU/BESAR TETAP BUKA Hp. 081374058709 atau sms aja Pasti dibalas

PENGOBATAN

ORIENTAL MEDICINE BP. DR.TM. MUHAMMAD,NSR,HS

Jl. Sutan Syahrir No. 155 Kel. Mata Air Jembatan Babuai (Dekat Masjid Mujahidin) Padang

HP. 0813 7483 0389 MENGOBATI BERMACAM JENIS PENYAKIT KRONIS MAUPUN BARU Lumpuh, Stroke, Kencing Manis/Diabetes, Darah Rendah/Tinggi, Jantung Koroner, Sakit Kepala Menahun/Migran, Sakit Gigi, Belum Punya Keturunan, Maag Kronis, Pembengkakan Perut/Kista, Kena Guna-Guna, Impontensi, Ketergantungan Narkoba, asam Urat, Batu Ginjal, Diabetes, Ketenangan Batin, Ambeyen, Polip, Buka Aura, Mempererat hubungan suami istri, Belum punya jodoh, Mata katarak,dll

Tidak ada penyakit yang tidak sembuh, asal mau berobat dan izin Allah SWT. Buka jam 10.00 - 19.00 WIBMinggu Buka Jam 08.00 - 15.00 Jumat tutup

BERYL COPY CENTRE Grosir & Retail Sales, Service, Spare Part & Rental Mesin dari USA Menyediakan Mesin Foto Copy Bermacam Tipe : CANON NP 6050 CANON IR 5000 CANON IR 6000 CANON IR 5020 CANON IR 6020 CANON IR 8500 CANON IR 6570 CANON IR 2200 CANON IR 3300

MENGOBATI SEGALA MACAM JENIS PENYAKIT LUAR DALAM, BARU LAMA MAUPUN KRONIS Kami mengobati segala macam/jenis penyakit dengan menggunakan bantuan terapi Timur-Barat dan Ramuan Obat Alami yang telah dipakai hampir seluruh bangsa di dunia. Bahkan kini telah diuji oleh pakar/Ahli secara klinis terbukti aman,ampuh, manjur mujarab serta tidak menimbulkan efek samping sama sekali!!!!. Kulit muka anda keriput ???Kami juga menyediakan ramuan kecantikan (Obat Awet Muda) Air muka anda bisa terlihat lebih muda puluhan tahun dari usia sebenarnya. Kami juga kerjasama dengan Prof. DR. Hembing Wijaya Kusuma dan Prof. DR. Nurdin Ibrahim dalam meramu (meracik) ramuan-ramuan.

UNTUK UMUM AWET MUDA LUMPUH/STROKE KURAP PANU BELUM PUNYA ANAK DARAH KOTOR KENCING MANIS LEKEUMINIA TUMOR/KANKER ALERGI GONDOK/POLIP GANGGUAN SARAF HERNIA/T.BOROK STRESS/GELISAH MAAG/ULU HATI TELAPAK KAKI TANGAN BAU BADAN/MULUT BERKERINGAT JERAWAT/BISUL KANKER PAYUDARA MATA KATARAK/RABUN

HUB: HP 081374058709 VARISES/A. URAT PLEK HITAM DI WAJAH SEX DINGIN LK/PR AYAN/EPILEPSI KULIT BELANG PILEK MENAHUN INGIN GEMUK/LANGSING AMBIEN/WASIR SAKIT GIGI K.BATU/GINJAL

ASTHMA/S.NAFAS TBC BATUK DARAH SYPILIS/R.SINGA RHEUMATIK/ENCOK LIVER/S.KUNING DARAH T/RENDAH AMANDEL JANTUNG KORONER EXIM/GATAL-GATAL BATUK DARAH

PARU BOCOR TELINGA BERAIR TELINGA BERNANAH LEPRA/KUSTA KEPALA SAKIT SUSAH TIDUR DIARE/DISENTRI SEMBELIT/SINUSITUS MIMISAN DLL

Ingat!!! Jangan salah pilih, pengobat alternative Oriental Medicine, kalau ragu-ragu boleh dicoba-coba dulu, kalau berkhasiat baru berobat. Biaya obata hanya Rp. 1000,- semacam obat untuk sekali minimum!!!(Paling Mahal Dari Rp 5.000,- sampai Rp. 15.000,- Perhari minum obat) Pemeriksaan dan konsultasi di kenakan biaya Rp. 10.000,- atau boleh juga semampu anda kecuali Khusus pria/wanita dan penyakit parah/kronis lainya tapi boleh juga negonego. Kami juga menyediakan Ramuan obat sendiri tidak perlu menunggu lama obat langsung tersedia!!!

KHUSUS PRIA

KHUSUS WANITA

Impoten/lemah syahwat (syahwat mati bisa hidup kembali) memperbesar zakar/alat vital, mani encer, dll) semua penyakit lama, parah, kronis, menahun

Memperbesar/memperindah Payudara, merapatkan vagina, (bisa seperti perawan lagi) Pektay, keputihan, terlambat bulan, dll. Semua penyakit lama, parah, kronis, menahun

Sebenarnya separah apapun penyakit yang kita derita ada obatnya, sebab zat yang menurunkan penyakit juga menurunkan obatnya. Hanya kita sajalah tempatnya lalai dan lemah, tidak yakin, malas berobatg, ragu-ragu,, tidak sabar ingin cepat-cepat sembuh dan lainya. Lihat dan bacalah sejarah dari mulai manusia pertama diciptakan sampai dengan setengah dan satu abad yang lalu. Penduduk seluruh dunia belum mengenal obatobat campuran kimia, tapi selalu menggunakan obat-obat ramuan alami. Orang sehat-sehat, kuat-kuat, panjang umur dan tak pernah terdengar penyakit yang tak bisa tertolong lagi. Cobalah lihat sekarang ini obat dan peralatanya canggih lagi modern. Ada yang salah bedah. Maal praktek, ada penyakit yang divonis tak ada obatnya lagi. Ada pasian yang diramal disini hidupnya beberapa hari lagi dan tidak ada manfaatnya dicerita panjuang lebar sendiri. Nah! Pastikan jangan tunda lagi mari kembali keramuan obat alami segeralah ke alamat kami sebelum terlambat!!! Kami siap menolong anda dengan ramuan asli kami!!! Yang namanya pengobatan alternative dan mengaku-ngaku menggunakan obat ramuan saat ini sangatlah banyak dan mungkin cukuplah mebingungkan kita semua. Ada yang menawarkan cukup sekali berobat penyalitnya langsung sembuh beberapa hari lantas angkat kaki ada yang ambil uang ratusan dan jutaan. Ada yang bikin nama aneh-aneh dan masih ada trik-trik dan lainya. Hanya untuk mengeruk keuntungan mereka semata bahkan mungkin dengan ulah merekalha dimata anda sangat terpuruk citra pengobatan ramuan alami saat ini. ingat jangan samakan pengobatan Oriental Medicine dengan lainya kami juga sediakan obat ramu dan racik sendiri. Ramuan-ramuan langsung bisa dibawa pulang. Ngomong-ngomong soal obat ramuan alami pasti biayanya sangatlah murah. Kami tidak asal tulis murah. Buktikanlah ke alamat kami!!!konsultasi dan Tanya-tanya dulu!!!Cuma Pemeriksaan saja dikenakan biaya Rp 10.000 (sepuluh ribu rupiah)

CANON IR 8500 = Rp.

ALAMAT PRAKTEK: Jl. Pasar Baru II No. 49 A RT.02 RW.II Kel. Kampung Jao Kec. Padang Barat-padang ( Jl. Ratulangi +50M dari Radio Arbes FM)

28 juta BERYL COPY CENTRE

Hubungi : Jl. Veteran No. 50 Padang Telp. (0751) 32666 Jl. Nangka No. 40 Pekanbaru Telp. (0761) 61360 Jl. Sutan Agung No.07 Jambi Telp. (0741) 32495

Insya Allah kami juga menobati penyakit non fisik (batin) digunaguna santet. Usaha macet, jodoh, pemanis, mental ada gangguan akibat obat-obat terlarang. Ingin rumah tangga rukun anak-anak cepat cerdas dan lainya.

Alamat sangatlah mudah semua buskota/semua kendaraan yang melewati Jl. Ratulangi +50 m dari Radio Arbes FM. Lihat Plang pengobatan Oriental Medicine. Minta Turun di Jl. Pasar baru

PRAKTEK BERIZIN, MENETAP DAN TIDAK TUTUP-TUTUP LAGI, CATATLAH ALAMAT INI BAIK-BAIK, KAPAN-KAPAN PERLU BISA DIPERGUNAKAN


7

Rantau

MINGGU, 13 FEBRUARI 2011 M / 10 RABIUL AWAL 1432 H

Sejuta Urang Awak di Jawa Barat

BANDUNG, HALUAN—Jawa Barat, rantau orang Minang yang tidak kalah hebat dari Jakarta atau Jawa Timur. Menurut perkiraan Perhimpunan Keluarga Minang (PKM) Jawa Barat, tidak kurang dari sejuta jiwa urang awak di Jawa Barat. “Beragam bidang kehidupan masyarakat Minang yang bermukim di sini. Dari Pedagang, PNS, pengusaha hingga politisi dan kalangan profesional. Mereka tersebar di semua kabupaten/kota yang ada di provinsi ini,” kata Ketua PKM Jawa Barat, Dr. Hj. Tina Agustina, SPOG. PKM adalah wadah terbesar dari berbagai perkumpulan keluarga Minang di Jawa Barat. Organisasi terbentuk k 18 Februari 1968. Awalnya namanya adalah Kesatuan Masyarakat Minang (KMM). Lalu dibuah menjadi Badan Koordinasi Kesatuan Masyarakat Minangkabau (BK2M2). “Sejak 30 Juli 2000 karena berbagai pertimbangan dan melihat perkembangan yang ada, organisasi ini disempurnakan lagi dengan nama baru Perhimpunan Keluarga Minang atau disingkat PKM Jawa Barat berkedudukan di Bandung,” kata dokter kandungan ini. PKM sudah disepakati dalam Mubes tahun 2000 sebagai satu-satunya organisasi Minang yang berlingkup provinsi di Jawa Barat. Artinya, PKM menjadi wadah berhimpun dari organiasi-organisi lokal yang bersifat kabupaten/kota atau nagari. Di dalam Anggaran Dasar/ Anggaran Rumah Tangga jelas dicantumkan bahwa tidak boleh ada komunitas Minang yang mengatasnamakan masyarakat Minang se-Jawa Barat. Dari waktu ke waktu PKM berkembang di tangan para pengurus yang memang mau menyisakan waktunya untuk mengurus kepentingan bersama masyarakat Minang di Jawa Barat ini. Menurut Agustina, sasaran yang hendak dicapai atau visi misi PKM ke depan adalah menjadikan PKM Jabar sebagai induk organiasi orang Minang di Jawa Barat sekaligus membawa misi untuk melestarikan budaya Minangkabau yang pada akhirnya membawa manfaat untuk kehidupan masyarakat Minang di Jawa Barat dan di Sumatera Barat. Tak kurang dari delapan program strategis yang dicetuskan oleh PKM dalam Mubes yang diselenggarakan pada 2006 yang silam di hotel Savoy Homann Bandung. Agustina menguraikan program stretegis itu antara lain, pertama program peningkatan kualitas keorganisasian. Program ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan berorganiasi dari pengurus serta senantiasa memperbaruai data keanggotaan organiasisi di seluruh Jawa Barat. Kedua peningkatan kualitas iman dan taqwa masyarakat Minang Jawa Barat. Ini sangat jelas pesannya yakni untuk pembinaan kerohanian dan sikap mental masyarakat Minang yang bermukim di Jawa Barat. Yang ketiga adalah penggalangan dana. Segenap anggota organisasi mengupayakan penggalangan dana bagi PKM baik dari iyuran maupun dari sponsor bahkan penggalangan dana bertingkat yang dilaksanakan oleh organisasi-organisasi lokal, profesi dan organiasi cabang. Khususnya tentang pelestarian adan dan budaya dimaktubkan sebagai program strategis ketiga PKM. “Kegiatan ini pada umumnya diimplementasikan melalui kegiatan yang dilaksanakan oleh organisasi lokal,” lanjutnya. Program strategis keempat adalah penggerakkan sumber daya. Ini antara lain diejawantahkan dalam bentuk menggiatkan forum-forum diskusi. Khususnya para pedagang dan pengusaha UKM juga dilakukan pembinaan guna meningkatkan kualitas sumber daya. Begitu juga dengan generasi muda, hal yang sama juga dilakukan. Kelima, program pengadaan rumah gadang Minang. Ini adalah hal yang sudah lama dicitakan warga PKM Jabar. Rumah Gadang Minang ini akan berfungsi menjadi semacam pusat bisnis untuk mendukung kegiatan PKM. Jadi nanti akan ada semacam Minang Trade Center (MTC) Program keenam adalah menciptakan komunikasi tak terputus dengan segenap anggota. Saat ini sudah ada buletin RANTAK yang dikelola PKM, ini akan diteruskan apalagi potensi untuk itu cukup besar dengan banyak perantau yang berprofesi jurnalis serta banyak yang memiliki usaha penerbit dan percetakan. Program ketujuh adalah pelestarian budaya Minang. Ini adalah upaya bagaimana mewariskan budaya Minang kepada anak kemenakan yang kebanyakan sudah lahir dan besar di Jawa Barat. Program kedelapan adalah ksetiakawanan sosial. Ini adalah modal sosial bagi komunitas Minang bahwa kesetiakawanan sosial adalah ciri khasnya. Programnya dilakukan melalui bantuan modal usaha, anak asuh serta bantuan untuk musibah bencana.(h/eko)

Rumah Gadang IKMP Masih dalam Pengerjaan PANGKALPINANG, HALUAN—Rumah Gadang Ikatan Ke-luarga Minang Pangkalpinang (IKMP) masih dalam tahap pembangunan. Pengerjaannya sudah mencapai 50 persen.

“Pekerjaan masih berlangsung. Sekarang tengah menyelesaikan bagian kudokudo. Kita tentu berharap bangunan ini segera rampung,”kata Reflianto, salah seorang tokoh perantau Minang

RANCANGAN Rumah Gadang Ikatan Ke-luarga Minang Pangkalpinang (IKMP) masih dalam tahap pembangunan.

PROFIL Berminat Dirikan Pembangkit Listrik DEFRIZAL CON

SAWAHLUNTO, HALUAN— Sukses menjadi pengusaha batu bara di beberapa provinsi di Indonesia, tidak membuat Defrizal Con puas. Malahan dalam waktu dekat, pria yang akrab disapa Con itu akan mengembangkan sayap usahanya dengan mendirikan pembangkit listrik tenaga air. Melihat krisis listrik yang terjadi di Indonesia dan masih begitu banyak penduduk Indonesia yang belum menikmati penerangan dengan listrik, menjadikan Defrizal Con tergerak untuk membuka usaha bidang ketenaga-listrikan. Sayangnya, pria kelahiran Talawi 19 Oktober 1966 itu lebih memilih Sulawesi sebagai tempat berinvestasi, dengan mendirikan PLTA berkapasitas 15 Megawatt itu. Hal itu dikarenakan, lebih mudahnya pengurusan berbagai izin yang dibutuhkan dalam mendirikan sebuah pembangkit listrik. “Pengurusan di Sulawesi lebih

mudah, selain itu dukungan pemerintahnya juga sangat besar, dalam mendirikan pembangkit listrik untuk memperkuat aliran listrik di Sulawesi sendiri,” ujar Defrizal Con kepada Haluan. Saat ini pihaknya tengah melakukan survey dan analisa lingkungan. Setidaknya dalam waktu delapan bulan ke depan, pembangunan PLTA itu akan segera dilakukan. Untuk mendirikan PLTA berkekuatan 15 Megawatt itu, Con memperkirakan butuh investasi Rp25 miliar hingga Rp50 miliar. “Kalau masalah investasi tidak menjadi masalah, sebab untuk tenaga listrik sudah menjadi kebutuhan pokok bagi masyarakat,” ujar ayah dari Renata, Renaya, Zahara dan Rezi itu. Con sendiri juga sangat berminat menanamkan investasi di Sumbar sebagai tanah kelahiran, namun masalah tanah masih menjadi penghalang baginya untuk menanamkan modalnya di Ranah Minang.

Berbicara tentang usaha batu baranya, suami dari Elvina itu ternyata sudah bergerak di empat provinsi, DEFRIZAL CON mulai dari Sumbar, Muara Bungo Jambi, Banten, hingga Kalimantan. Setidaknya, untuk mendukung usaha di empat provinsi tersebut Con dilengkapi 200 unit dum truk dengan mempekerjakan 500 tenaga kerja, yang dilengkapi dengan asuransi Jamsostek. Dari keempat daerah itu, Defrizal Con mampu memproduksi batu bara setiap bulan hingga 15 ribu ton. Sedangkan untuk pasokan ke PLTU Ombilin, Con mentargetkan 3 ribu ton setiap bulannya.(h/dil)

Dan, Bukit di Mana Gua Hira Berada itu pun Telah Ia Daki Dari dulu, ia mengaku, tak pernah berobat ke rumah sakit. Itu artinya, secara umum kondisi kesehatan ibu lima anak ini terbilang baik. Tapi, seiring dengan merambatnya usia, dalam beberapa tahun belakangan ini kaki dan tangan wanita berumur 64 tahun yang bernama Hajah Jurhalimas ini sering mengalami kesemutan. Sedangkan jari tangannya tidak lancar serta mengeluarkan bunyi bila digerakkan. Lalu, apabila ia berjalan kaki, ia sangat cepat lelah. Selain itu, bila berjalan tanpa alas kaki di lantai keramik, telapak kakinya terasa dingin sehingga di rumahnya ia selalu memakai sandal. Namun, itu adalah kisahnya dulu, sekitar empat hingga tiga tahun silam. Sejak 2008, mantan Kepala SDN 13 Kampung Jawa, Kota Solok, Provinsi Sumatera Barat, ini rutin mengonsumsi New Mandala 525. Dan setelah enam bulan rutin meminum kedelai bubuk instan tersebut tiap hari, semua keluhannya itu sudah jarang muncul. Bahkan, ketika ia menunaikan ibadah haji di akhir 2008 yang lalu, ia sudah kuat berjalan kaki sangat jauh. Ke mana? Mendaki sebuah bukit yang penuh batu cadas, yang sarat nilai histori, tempat Gua Hira berada. “Sekarang semua gangguan itu sudah tidak muncul-muncul lagi. Di rumah saya tidak pernah pakai sandal lagi, dan tidur pun jadi nyenyak,” ucap penduduk Jalan A. Yani, Kelurahan VI Suku, Kecamatan Lubuk Sikarah, Kota Solok, ini saat diwawancarai 16 Agustus 2010 lalu di rumahnya. Kandungan gizi kedelai yang lengkap membuatnya tak hanya bermanfaat bagi orang tua melainkan juga anak muda. Kedelai yang kita kenal sekarang berasal dari kedelai liar Glycine soya dari Manchuria, Cina utara. Penanamannya dimulai 664 Sebelum Masehi, di masa pemerintahan Dinasti Chou. Dari sana ia merambah ke Jepang dan Eropa. Di Indonesia ia dibudidayakan untuk pangan dan pupuk hijau sejak abad ke-17. Kedelai mengandung sumber protein, lemak, vitamin, mineral, dan serat yang baik. Proteinnya paling baik dibandingkan kacang-kacangan karena mengandung semua asam amino esensial dan setara dengan protein hewani. Kedelai tak mengandung kolesterol dan lemak jenuh, tapi banyak mengandung asam Omega 6 dan Omega 3, yakni asam lemak tak jenuh esensial yang dapat

di Pangkalpinang kemarin. Pembangunan rumah bagonjong di Belakang SPBU Air Itam, Kelurahan Bacang itu sudah menghabiskan anggaran sekitar Rp225 juta. Sementara anggaran keseluruhan direncanakan Rp320 juta. Bangunan di atas tanah seluas 20 x 40 meter ini ditujukan sebagai tempat bermusyawarah dan mufakat pagu-yuban dalam menerima aspirasi warga Minang yang ada di Pulau Bang-ka. Selain itu juga diperuntuk-an sebagai rumah perginggahan perantau Minang yang baru sampai di Provinsi Bang-ka Beli-tung. Dan yang utama adalah sebagai tempat promosi dan memperkenalkan serta mengembangkan seni budaya Minangkabau di daerah ini serta ruang silaturahmi. Sedankan dananya dari sumbangan para perantau Minang di sana, termasuk dana yang ter-kumpul acara peletakan batu pertama pertengahan 2009 lalu. Acara peletakan batu pertama itu dilakukan Zulkarnaian Karim, Walikota Pangkalpinang, Hardi Sekda Kota (penasihat IKMP), Syarifudin, Ketua IKMP dan sesepuh serta per-wa-kilan masyarakat Minang di Kota Pangkalpinang. Acara itu dihadiri ratusan warga Minang yang ber-mukim di Kota Pangkalpinang. Mulai dari para pedagang, pemilik dan pengelola rumah makan,

para aparat pemerintahan serta ka-langan pelajar. Zulkarnain Karim, Walikota Ppangkal-pi-nang dalam sambutannya me-nga-takan apa yang dilakukan Ikatan Keluarga Minang Pangkalpinang ini pantas dicontoh oleh paguyuban warga lainnya. Hal ini, katanya, adalah untuk memperlihatkan keberagaman warga yang ada di Kota Pangkalpinang. Sebetulnya, kata Zulkarnain Karim, Pemerintah Kota Pangkalpinang telah merencanakan untuk membangun satu ka-wasan yang di sana terdapat beberapa bangunan khas daerah di nusantara ini sesuai dengan paguyuban yang ada di kota Pang-kalpinang. “Karena warga Mi-nang telah membangunnya di sini, maka di sekitarnya akan dibangun pula rumah adat dari daerah lain. Baik itu suku Jawa, Batak, Plores, Bengkulu dan daerah lainnya. Pemerintah kota akan menyediakan tanahnya dan bangunan silahkan dibiayai sendiri oleh paguyuban yang mengajukan rencana untuk membangun rumah adat itu,” katanya. Syarifudin, Ketua Ikatan ke-luarga Minang Pangkalpinang, pihaknya telah membentuk tim penggalangan dana untuk pembangunan Rumah Gadang ini. Selain dirinya, tim peng-galangan dana itu terdiri dari Yulizarman, Yos Sikumbang dan Edison Manti. (h/naz)

ADVERTORIAL

menghambat dan mengurangi risiko penyakit jantung, pengerasan pembuluh darah, penggumpalan darah, dan diabetes. Lesitin yang terkandung dalam kedelai juga dapat membantu menjaga kesehatan kardiovaskuler karena memiliki sifat emulsifyer terhadap lemak sehingga dapat menetralkan dan menormalkan lemak darah dalam waktu singkat. Lalu, kandungan isoflavon yang terserap dalam protein kedelai dapat menurunkan kolesterol. Maka, tak heran jika Food and Drug Administration menyatakan bahwa konsumsi 25 g protein kedelai dalam sehari merupakan bagian dari diet rendah lemak dan kolesterol yang berperan menurunkan risiko penyakit jantung.Saat ini sangat banyak kedelai bubuk beredar, namun, sebagai perintis keberadaan kedelai bubuk komersial di Indonesia, New Mandala 525 sangat laku di seluruh wilayah pemasaran karena manfaatnya nyata dan produknya diolah secara higienis. Ini amat ditunjang oleh mulai tumbuhnya kesadaran masyarakat masa kini untuk beralih ke bahan-bahan nabati dalam memelihara kesehatan. Produk ini bukan obat melainkan minuman kesehatan untuk keluarga, yang tersedia di apotek dan toko-toko obat terkemuka di wilayah Anda. Untuk konsultasi dan informasi lebih lanjut, kunjungi purwati-s@centrin.net.id atau telepon (021) 70288540 dan New Mandala 525 sekarang sudah tersedia di Apotik/T.O terkemuka di kota anda atau ingin tahu lebih jauh, hubungi perwakilan kami untuk wilayah Sumbar : (0751) 7854443 atau Distributor wilayah : Padang Panjang 081266713023, Bukittinggi (0752) 34189, Payakumbuh (0752) 92813, Batusangkar (0752) 73498, 081374366690, Pariaman (0751) 9009875, Padang Pariaman 081363143179, Lb Basung 081374505630, Pasaman Barat 0813 14285681, Lb Sikaping 081363978162, Painan (0756) 21314, Solok (0755) 20327, Sawahlunto 081374643868, Muaro Sijunjung (0754) 21363, 0812170305226, Dharmasraya 085274678529, Muaro Labuah (0755) 70342

DINKES: PIRT No. 15320503590


8

MINGGU, 13 FEBRUARI 2011 M / 10 RABIUL AWAL 1432 H

DERBY D'ITALIA PANAS

KL ASEMEN PREMIERSHIP INGGRIS 01. Man. United 25 15 9 02. Arsenal 25 15 5 03. Man. City 26 14 7 04. Chelsea 25 13 5 05. Tottenham 25 12 8 06. Liverpool 26 11 5 07. Sunderland 26 9 10 08. Bolton 26 8 9 09. Stoke City 25 10 3 10. Newcastle 25 8 7 11. Blackburn 25 9 4 12. Fulham 26 6 12 13. Everton 25 6 12 14. Aston Villa 26 7 8 15. Blackpool 25 8 4 16. Birmingham 24 5 12 17. West Brom 25 7 5 18. Wigan 26 5 11 19. Wolves 25 7 3 20. West Ham 26 5 9 Jadwal Sabtu (12/2) Man. United vs Man. City Arsenal vs Wolverhampton Birmingham vs Stoke Blackburn vs Newcastle Blackpool vs Aston Villa Liverpool vs Wigan West Bromwich vs West Ham Sunderland vs Tottenham Minggu (13/2) Bolton vs Everton Senin (14/2) Fulham vs Chelsea

TURIN, HALUAN — Juventus tengah menyibak jalan masuk ke zona Eropa, sedangkan Inter Milan sedang memburu posisi puncak klasemen. Misi-misi itulah yang akan menambah sengit duel antara keduanya.

Laga Juve kontra Inter punya julukan Derby d'Italia, karena panasnya persaingan kedua tim menyusul skandal Calciopoli pada tahun 2006 silam yang membuat Juve terdegradasi. Maka gengsi dan harga diri dipertaruhkan saat keduanya berhadapan. Nuansa yang sudah membara itu kini ditambah lagi dengan iming-iming tambahan angka yang memang sedang sangat dibutuhkan oleh Bianconeri dan Nerazzurri. Juve yang masih tercecer di peringkat delapan klasemen Seri A butuh angka penuh agar setidaknya bisa sampai ke zona Eropa di posisi enam. Poin tambahan tidak kalah krusial untuk Inter yang tengah berada di posisi tiga dan berusaha mengejar AC Milan si pimpinan klasemen. Dengan kenyataan tersebut, Olimpico Turin tempat laga akan dilangsungkan, Senin (14/ 2) dinihari WIB, niscaya bakal

membara dengan tekad berkobar dari Juve dan Inter untuk saling mengalahkan. "Di kandang atau tandang, saat Inter bertemu Juventus selalu menjadi sebuah partai megah dan sangat sengit," komentar Presiden Inter Massimo Moratti di Reuters. "Penting sekali untuk menjaga agar semua tidak lepas dari kendali kami, di dalam atau luar lapangan, tapi kami tahu ini juga akan jadi partai besar buat mereka dan buat kami," lanjutnya. Tercatat ada tujuh pertemuan antara Juve dengan Inter di Seri A setelah 'Nyonya Tua' kembali dari Seri B. Dari jumlah itu kedua tim membagi rata kemenangan, masingmasing dua. Tiga laga sisa berakhir seri, termasuk pertemuan pertama musim ini. Ini menjadi gambaran betapa pertemuan kedua tim memang selalu berjalan alot dan sengit.(dtc/pp)

VALERI

Pimpin Derby d'Italia

TURIN, HALUAN — Paolo Valeri telah ditunjuk sebagai wasit yang akan memimpin laga Derby d'Italia akhir pekan ini. Namun pada setiap laga yang dipimpin Valeri, baik Juventus maupun Inter Milan jarang meraih hasil maksimal. Seperti dilansir dari situs resmi Juve, sebelum memimpin laga Juve kontra Inter, Valeri lebih dulu akan mewasiti laga seru lainnya di stadion Olimpico Roma saat AS Roma menghadapi Napoli. Valeri baru naik pangkat menjadi wasit Seri A musim lalu. Wasit berusia 33 tahun ini sudah memimpin laga yang melibatkan Bianconerri sebanyak tujuh kali. Hasilnya tak begitu bagus karena Juve cuma mampu menang satu kali, kalah dua kali dan tiga kali seri. Dua kali hasil seri didapat Juve di musim ini saat ditahan Fiorentina 1-1 27 November 2010 dan imbang tanpa gol melawan Sampdoria 23 Januari lalu. Sementara untuk laga yang melibatkan Inter, Valeri baru memimpin empat kali. Hasilnya pun tak berakhir baik bagi Nerazzurri di mana mereka sekali kalah yaitu 1-3 dari Catania musim lalu. Dua kali hasil imbang adalah 0-0 dengan Bologna serta 1-1 dengan Lecce musim ini. Satu laga lagi sebenarnya berakhir imbang saat Inter bertemu Napoli di perempatfinal Coppa Italia musim ini. Namun Il Biscione berhasil lolos setelah menang 5-4 lewat adu penalti. Jika melihat rekor Valeri tersebut, laga Juve-Inter besok diprediksi bakal berjalan seru dan ketat. Valeri akan didampingi asistennya Nicoletti dan Romagnoli.(dtc/pp)

1 5 5 7 5 10 7 9 12 10 12 8 7 11 13 7 13 10 15 12

(55-24) (54-27) (42-22) (46-22) (35-27) (34-31) (32-31) (36-37) (31-32) (40-38) (31-38) (28-28) (33-34) (30-45) (38-49) (24-33) (31-48) (26-44) (26-43) (27-45)

54 50 49 44 44 38 37 33 33 31 31 30 30 29 28 27 26 26 24 24

TOP SKORER 19-Dimitar Berbatov (Man. United) 18-Carlos Tevez (Man. City)

GIAMPAOLO PAZZINI

MILOS KRASIC

PREDIKSI

OLEH: SYAFRIANTO RUSLI

Menguji Mental Juara Juve

JUVENTUS boleh dalam lima tahun selalu di bawah bayang-bayang musuh abadinya Inter Milan. Namun jika setiap keduanya bertemu, laga tersebut akan selalu bermakna khusus dan menyajikan pertarungan yang ketat dan penuh emosi. Kasus Calciopoli pada tahun 2006 telah menenggelamkan Juve ke Seri B dan membuat mereka kehilangan dominasinya di Seri A. Sebaliknya Inter kemudian bangkit dan merajai sepakbola Italia dalam sampai saat ini termasuk merebut titel Liga Champions. Hal ini kemudian yang bikin Juve selalu "panas" dan merasa diperlakukan tidak adil dalam kasus Calciopoli. Maka sejak promosi ke Seri A tahun 2008, laga kedua tim selalu berjalan lebih menarik dari yang sudah-sudah. Dari tujuh pertemuan yang sudah berlangsung, kedua tim memang berbagi masing-masing dua kemenangan. Sisanya laga berakhir imbang. Pertemuan pertama musim ini berakhir 0-0 di Giuseppe Meazza. Untuk itulah raihan tiga poin sangat penting bagi kedua tim mengingat Juve maupun Inter punya misi masing-masing. Juve sedang menatap Zona Eropa dan Inter mengejar AC Milan di puncak klasemen. Siapa pemenangnya? Melihat

konsistensi permainan, Inter memang diatas Juventus. Dalam tiga pertandingan terakhir, Inter selalu mencatat kemenangan. Inter mengalahkan Palermo 3-2, Bari 3-0 dan terakhir Roma 5-3. Kondisi sangat terbalik dialami Juventus. Si Nyonya Besar dikalahkan Pelermo dan Udinese masingmasing dengan skor 12. Terakhir, Juve baru bisa bangkit dengan mengalahkan Cagliari 3-1. Meski Inter cukup stabil, namun hal itu belum bisa menjamin Inter bisa leluasa mengalahkan Juventus. Terbukti pada putaran pertama, Juve sukses menahan imbang Inter 0-0 di Giuseppe Meazza, Milan. Selain itu perlu diingat, Juventus memang tim yang kurang stabil namun jika menghadapi tim-tim besar, Giorgio Chellini tampil kesetanan. Lihat saja rapor Juve ketika menghadapi tim besar. Juve sukses menahan imbang Inter 0-0, mengalahkan Milan 2-1 di kandang lawan. Menang 2-1 dari Lazio dan menahan imbang Roma 1-1 di kandang sendiri. Faktor ini harus menjadi catatan khusus. Apalagi Juve bermain di kandang sendiri. Dengan demikian, Juve tidak berada dalam kondisi underdog ketika menghadapi Inter ini. Salah satu kekuatan Juve terletak pada kehadiran dua pemain baru musim ini. Setelah merekrut Milos Krasic, kekuatan Juve bertambah dengan kehadiran Alessandro Matri

yang direkrut dari Cagliari. Pemain ini mencetak dua gol ketika Juve mengalahkan Cagliari 3-1. Matri menjadi solusi kemandulan Juve di lini depan. Sementara, kehadiran Krasic bisa membuat lini tengah semakin solid. Krasic diharapkan bahu membahu dengan Aquilani, Sissoko, Melo dan Javi Martinez. Di posisi kiper, kembalinya Buffon diharapkan bisa membuat lini belakang Juve percaya diri. Di kubu lawan, Inter sedang dalam grafik meningkat. Posisi ketiga dengan nilai 44 membuat peluang Inter menyalip Milan masih terbuka. Inter terpaut lima angka dari Milan namun memiliki satu pertandingan sisa dibandingkan Milan. Selain itu, kedatangan Giampaolo Pazzini membuat lini depan Inter semakin tajam. Terbukti, Pazzini bisa membawa aura kemenangan bagi Inter. Terakhir ketika menghadapi Bari dua pekan lalu, Pazzini mencetak gol. Pertandingan ini diprediksi akan berlangsung sangat menarik. Kedua tim membutuhkan kemenangan untuk mengangkat tim. Juve mengincar kemenangan untuk kembali ke jalur kompetisi Eropa, sedangkan Inter untuk mencapai posisi puncak klasemen. Bermain di hadapan publik sendiri ditambah dengan mental juara ketika menghadapi tim kuat membuat Juve boleh diunggulkan. Kalau tidak menang, Seri akan bisa didapat Juve. (Penulis mantan pemain dan pelatih Semen Padang)

Hodgson tak Perlu Lama WEST BROMICH, HALUAN — Roy Hodgson tak perlu lama-lama menganggur usai berpisah dari Liverpool, sebab dirinya kini sudah ditunjuk untuk menangani West Bromwich Albion. Hodgson pun mengaku kaget bisa kembali menangani klub secepat ini. Hodgson berpisah dengan Liverpool pada 8 Januari lalu, atau sekitar lebih dari sebulan. Hasil buruk The Reds di tangannya membuat banyak pihak mendesaknya untuk mundur, kendati ada juga yang membelanya. Posisinya kemudian digantikan oleh legenda Liverpool, Kenny Dalglish, yang statusnya kini masih merupakan caretaker. Di lain tempat, West Brom--yang kini ada di posisi 17 klasemen sementara--memecat Di Matteo pada 6 Februari lalu. Keputusan ini sendiri sempat dikritik fans The Baggies. Kursi yang ditinggalkan Di Matteo itu pun tak lowong dengan lama.

Sabtu (12/2) dinihari WIB, pihak klub memutuskan untuk mengontrak Hodgson sebagai manajer mereka. Eks manajer Fulham itu sendiri mengaku tak menyangka bisa kembali menangani sebuah klub secepat ini. Tapi dia mengaku senang dengan kepercayaan yang sudah ditaruh kepadanya. "Bukan keinginan saya untuk kembali ke Premier League secepat ini. Tapi saya terkesan dengan cara chairman (Jeremy Peace) dan (direktur teknik) Dan Ashworth menjual proyek ini kepada saya dan saya senang menerima tawaran mereka," ujar Hodgson di Reuters. Berapa durasi kontrak Hodgson? Tak panjang memang, hanya sampai tahun depan, yakni Juni 2012. Pria 63 tahun ini diharapkan bisa menularkan magisnya seperti di Fulham dan mengangkat performa West Brom.(dtc/pp)

SERIE A IT ALIA ITALIA 01. Milan 24 14 02. Napoli 24 14 03. Inter 23 13 04. Lazio 24 12 05. Palermo 24 12 06. Udinese 24 12 07. Roma 23 11 08. Juventus 24 10 09. Cagliari 24 9 10. Bologna 23 8 11. Chievo 24 7 12. Fiorentina 23 7 13. Genoa 23 7 14. Sampdoria 23 6 15. Parma 24 6 16. Lecce 24 6 17. Catania 24 5 18. Brescia 24 6 19. Cesena 24 5 20. Bari 24 3 Jadwal Sabtu (12/2) Milan vs Parma Roma vs Napoli Minggu (13/2) Palermo vs Fiorentina Bari vs Genoa Brescia vs Lazio Cagliari vs Chievo Catania vs Lecce Cesena vs Udinese Sampdoria vs Bologna Juventus vs Inter

7 4 5 6 4 4 6 8 5 8 10 8 7 9 8 6 8 4 6 5

3 6 5 6 8 8 6 6 10 7 7 8 9 8 10 12 11 14 13 16

(40-19) (38-22) (44-28) (30-22) (42-31) (39-30) (35-30) (40-30) (28-26) (25-30) (26-23) (23-24) (19-22) (20-25) (23-30) (24-43) (19-31) (20-31) (17-31) (14-39)

49 46 44 42 40 40 39 38 32 32 31 29 28 27 26 24 23 21 21 14

(70-11) (52-19) (41-22) (36-24) (37-31) (30-30) (31-29) (33-35) (33-35) (33-37) (24-30) (21-34) (25-33) (22-30) (21-29) (19-34) (17-31) (23-34) (23-38) (28-47)

61 54 45 44 38 37 30 31 30 28 28 23 22 22 22 22 22 21 20 18

TOP SKORER 18-Edison Cavani (Napoli) 16-Antonio Di Natale (Udinese) PRIMERA SPANYOL 01. Barcelona 22 02. Madrid 22 03. Villarreal 22 04. Valencia 22 05. Bilbao 22 06. Espanyol 22 07. Atletico 22 08. Sevilla 22 09. Getafe 22 10. Sociedad 22 11. Mallorca 22 12. Zaragoza 22 13. Hercules 22 14. Gijon 22 15. Osasuna 22 16. La Coruna 22 17. Santander 22 18. Levante 22 19. Almeria 22 20. Malaga 22 Jadwal Sabtu (12/2) Atletico vs Valencia Gijon vs Barcelona Santander vs Sevilla Minggu (13/2) Hercules vs Zaragoza Levante vs Almeria Malaga vs Getafe Sociedad vs Osasuna La Coruna vs Villarreal Espanyol vs Madrid Senin (14/2) Mallorca vs Bilbao

20 17 14 13 12 12 9 9 9 9 8 5 6 5 5 5 5 6 4 5

1 3 3 5 2 1 3 4 3 1 4 8 4 7 7 7 7 3 8 3

TOP SKORER 24-Lionel Messi (Barcelona) 24-Cristiano Ronaldo (Madrid)

1 2 5 4 8 9 10 9 10 12 10 9 12 10 10 10 10 13 10 14


9

Olahraga

MINGGU, 13 FEBRUARI 2011 M / 10 RABIUL AWAL 1432 H

SOLO FC KALAHKAN BOGOR RAYA FC

LIGA SUPER INDONESIA

Persembahan untuk Pasoepati

Klasemen Sementara 01.Persipura 02.Arema 03.Persija 04.Semen Padang 05.Persisam 06.Persiwa 07.Sriwijaya 08.Persiba 09.PSPS 10.Deltras 11.Persijap 12.Persela 13.Persib 14.Bontang 15.Pelita Jaya

14 14 13 14 13 14 13 14 13 14 12 14 13 13 14

10 7 8 7 7 6 6 5 5 5 4 3 3 3 3

2 5 2 5 1 3 2 3 2 1 2 4 3 2 1

2 2 3 2 5 5 5 6 6 8 6 7 7 8 10

(39-11) (25-9) (20-9) (21-15) (18-14) (19-22) (22-19) (17-20) (18-19) (18-23) (13-24) (8-19) (13-25) (16-32) (14-21)

32 26 26 26 22 21 20 18 17 16 14 13 12 11 10

SOLO, HALUAN — Tim Solo FC berhasil memenuhi ambisinya kalahkan Bogor Raya FC dengan skor 1-0, dalam pertandingan lanjutan Liga Primer Indonesia 2011, di Stadion Manahan Solo, Sabtu petang.

Hasil Pertandingan Sabtu (12/2) Persiba vs Persipura: 1-0 Jadwal Pertandingan Sabtu (12/2) Persiba vs Persipura Minggu (13/2) Bontang FC vs PSPS Persisam vs Persija Persib vs Persijap Rabu (16/2) Sriwijaya FC vs Persijap Top Scorer BOAZ SALOSSA ( PERSIPURA ) EDWARD J WILSON ( SEMEN PADANG) KENJI ADACHIHARA ( BONTANG FC ) HERMAN DZUMAFO EPANDI ( PSPS ) MARCIO SOUZA DASILVA(DELTRAS) CHRISTIANO LOPES F(DELTRAS) FODAY BOAKAY EDDY ( PERSIWA ) IAN LOUIS KABES ( PERSIPURA )

14 9 7 7 6 6 6 6

Jadwal dan Hasil LPI Pekan ke-6 Sabtu (12/2): Batavia Union vs Bandung FC: 3-2 Persema vs Tangerang Wolves: 2-1 Solo FC vs Bogor Raya: 1-0 PSM Makassar vs Real Mataram : 1-1 Minggu (13/2): Semarang United vs Bali DeVata (Live Indosiar) Jakarta FC 1928 vs Cendrawasih Papua (Live Trans TV) Medan Chiefs vs Medan Bintang Manado United vs Aceh United Persibo Vs Minangkabau FC

Persipura Alami Kekalahan Kedua BALIKPAPAN, HALUAN — Persiba Balikpapan memberi Persipura Jayapura kekalahan kedua di Liga Super Indonesia (ISL) musim ini di Stadion Persiba, Sabtu (12/2). Setelah menelan kekalahan pertama dari Arema FC, Persipura kembali menelan pil pahit saat bertandang ke markas Persiba. Anak asuh Jacksen F Tiago ini tumbang 1-0 dari Persiba. Gol kemenangan Persiba dicetak striker asal Singapura Khairul Amri pada menit ke-17. Amri dengan cermat memanfaatkan umpan silang Sultan Samma dan melepaskan tendangan first-time tanpa bisa dihentikan kiper Persipura Yoo Jae Hoon. Kemenangan ini membuat Persiba naik ke posisi 8 klasemen sementara ISL dengan torehan 18 poin dari 14 pertandingan. Sedangkan Persipura masih berada di puncak klasemen dengan 32 poin.Kemenangan Persiba semakin terasa indah karena terjadi di hari perayaan ulang tahun kota Balikpapan yang ke-113. Persipura sendiri menjadi paruh musim ISL. Susunan Pemain Persiba Balikpapan: Galih Sudaryono; Muhammadan, Mijo Dadic, Mahrus Bachtiar, Erik Setiawan; Kim Yoong-hee, Dwi Joko Prihatin, Robertino Pugliara, Sultan Samma; Khairul Amri (Eki Nurhakim, 60'), Aldo Baretto. Persipura: Yoo Jae Hoon; Victor Igbonefo, Bio Pauline, Hamka Hamzah, Yohanes Tjoe (Stevie Bonsapia, 40'), Imanuel Wanggai, Gerarld Pangkali, Boaz Solossa, Zah Rahan Krangar, Ian Louis Kabes, Rahmat Rivai. (vvn/pp)

Analisis

Gol semata wayang untuk tim tuan rumah Solo FC dicetak oleh pemain sayap kirinya, Dian Fachrudin melalui tembakan keras kaki kirinya, pada menit ke-11 babak pertama. Pertandingan antara Solo FC melawan Bogor Raya FC yang berlangsung di Stadion Manahan Solo, dengan disaksikan sekitar 10 ribu penonton mayoritas pendukung tim tuan rumah tersebut belangsung seru dan menarik. Karena, kedua kesebelasan baik tim tuan rumah maupun tamunya saling menyerang dan menampilkan permainan cantik untuk memenangkan pertandingan. Solo FC yang dilatih oleh Branco Babic, pada babak pertama dimuali langsung melakukan gebrakan menyerang ke pertahanan lawan. Hal itu, terbukti pada menit kedua babak pertama melalui tendangan keras pemain gelandan, David Micevski hampir membuat gol untuk tim. Bahkan, serangan gencar yang dilakukan Solo FC baru berhasil menciptakan gol pada menit ke11 babak pertama melalui tendangan keras Dian Fachrudin. Gol Dian Fachrudin tersebut berawal dari tendangan sepak pojok yang dilakukan oleh Pitono. Bola sepak pojok itu, kemudian berhasil halau dengan sundulan kepala pemain belakang lawan. Namun, bola liar tersebut diterima oleh Dian, dan sekali kontrol dengan tendangan keras kaki kirinya. Bola menyusur tanah dan tidak dapat dihadang kiper Bogor Raya, Agus Rohman, gol 1-0 untuk Solo FC.

Tim Solo FC yang unggul satu gol terus melakukan serangan dan epluang emas terjadi pada menit ke-19 babak pertama, melalui Zarko Lazetic. Namun, bola sundulan kepala Zarko tersebut berhasil ditangkap kiper Bogor Raya Agus Rohman. Bahkan, Zarko kembali mendapat peluang pada menit ke-37 melalui tendangan bebas dari luar kotak pinalti. Tetapi, tendangan keras pemain noper punggung 49 tersebut bolanya berhasil diblok kiper Bogor Raya sehingga tidak merubah kedudukan tetap 1-0. Sebaliknya, tim Bogor Raya yang dikapteni oleh Masperi pada babak pertama juga mendapat peluang emas pada menit ke keenam melalui pemain stiker Oscar Andrian Alegre. Namun, bola tendangan dari kaki kanan Oscar tersebut, berhasil dihalau oleh kiper Solo FC, Aleksadra V yang bermain cemerlang menjaga gawangnya. Sehingga, pada babak pertama usai kedudukan tidak berubah tetap 1-0 untuk Solo FC. Pada babak kedua, Solo FC tetap mengadalkan permain cepat yang langsung menusuk pertahann lawan. Peluang terjadi pada menit ke-50, melalui tendangan keras Stevan Racic, tetapi bolanya berhasil dihadang pemain pelakang Bogor Raya. Sebaliknya, tim Bogor Raya yang mengadalkan umpan umpan pendek dari kaki ke kaki mengambil inisiatif penyerangan untuk mengejar ketinggalan gol dari Solo FC. Namun, Bogor Raya pada menit ke-64 babak kedua salah satu pemainnya, Diego Ivan Bogado, terpaksa harus dikelu-

ANTARA

MENANG — Pemain Solo FC, Stevan Racic (tengah) mencoba melewati hadangan dua pemain Bogor Raya, dalam lanjutan Liga Primer Indonesia di Stadion Manahan Solo, Sabtu (12/2). Solo FC berhasil menundukkan Bogor Raya dengan skor 1-0. arkan dari lapangan oleh wasit yang memimpin pertandingan Jayric Iligan. Karena, Diedo yang menggunakan nomor punggung lima tersebut, mendapat akumulasi dua kartu kuning akibat melakukan pelanggaran, sehingga wasit memberikan hadiah kartu merah. Meskipun, Bogor Raya hanya bermain 10 orang, tetapi tim besutan pelatih John Arwadi tersebut tetap bermain menyerang untuk mengejar ketinggalan gol dari tim tuan rumah. Namun, serangan Masperi dan kawan kawan tersebut sulit menembus pertahanan Solo FC yang dijaga, pemain trionya, Sergey Litvinov,Ady Subagyo, dan Satro Aji. Sebaliknya, tim Solo FC justru mendapat peluang untuk menambah gol terjadi pada menit ke73 melalui sepak pojok, bola yang diterima oleh Sergey LItvinov

Divaldo Berharap Poin

BOJONEGORO, HALUAN — Tim Persibo Bojonegoro, Jatim, akan tampil menyerang saat melawan Minangkabau FC Padang dalam kompetisi lanjutan LPI di Stadion Letjen H Soedirman Bojonegoro, Minggu (13/ 2). "Saya tidak berpikir berapa gol yang harus dibuat," kata pelatih Persibo, Sartono Anwar, Sabtu. Ia menjelaskan, strategi menyerang akan diterapkan sejak menit awal pertandingan, karena targetnya harus menang dan mengamankan poin penuh. Selain karena bermain di kandang sendiri, anak asuhnya diinstruksikan untuk menjaga irama permainan. "Kalau ritme permainan bisa dijaga, saya optimistis Persibo bisa meraih poin penuh," katanya menegaskan. Siapa saja pemain yang diturunkan, menurut dia, tidak jauh berbeda dengan laga sebelumnya yang sudah berjalan selama laga di LPI. Sementara itu, Pelatih Minangkabau FC Padang, Divaldo Alves, menyatakan, skema yang akan diterapkan melawan Persibo yakni menyerang dengan tidak melupakan pertahanan. Dalam laga melawan Pers-

HASWANDI

seri. Untuk permainan terakhir, tim asal tanah Minang itu justru dihajar Persebaya 1927 dengan skor telak 0-5 di kandang sendiri. Di lain pihak, Persibo, posisinya berada pada papan atas klasemen sementara. Dari empat kali main, Persibo satu kali kalah ketika menjamu Batavia Union, satu kali seri dan dua kali menang dengan meraih tujuh poin.(ant)

PALEMBANG, HALUAN — Sriwijaya FC sukses melaju ke final playoff Liga Champions Asia berkat kemenangan atas Muang Thong United di drama adu penalti. Di babak selanjutnya 'Laskar Wong Kito' akan ditantang wakil Uni Emirat Arab, Al Ain. Dalam laga semifinal Zona Asia Timur yang dihelat di Stadion Jakabaring, Sabtu (12/2) sore WIB, SFC unggul lebih dulu di tiga menit babak kedua berjalan. Kedua tim bermain tanpa gol di babak pertama. Sepakan bebas Keith Kayamba Gumbs yang membentur salah seorang pemain lawan tak kuasa dihadang kiper Muang Thong, Kawin Thamsatchanan. Namun sembilan menit sebelum waktu normal usai, SFC harus kebobolan lewat free kick cantik Datsakorn Thonglao yang bersarang telak di pojok kanan atas gawang Feri Rotinsulu. Tim tamu harus bermain dengan 10 orang setelah Panupon Wangsa mendapat kartu kuning kedua di masa injury time. Laga pun akhirnya harus dilanjutkan lewat perpanjangan waktu. Babak extra time memasuki menit ketiga Muang Thong ber-

Kabau Sirah Jangan Berpesta Dulu!

PUTARAN PERTAMA Liga Super Indonesia 2010-2011 telah dilalui Semen Padang dengan hasil memuaskan. Siapa menyangka dengan status tim pendatang baru, Kabau Sirah menjadi salah satu kuda hitam dan menempati posisi papan atas. Skuad asuhan Nil Maizar ini dipastikan berada di posisi empat besar putaran pertama LSI. From zero to hero. Mungkin hal itu pantas disematkan kepada sang pelatih kepala Nil Maizar. Pelatih yang sudah mengantongi lisensi A itu menjadi salah satu kunci kesuksesan SP diputaran pertama ini. Menggantikan pelatih sekelas Arcan Iurie yang telah membawa SP promosi ke LSI bukanlah perkara mudah. Apalagi, Nil belum pernah memegang tim sebagai pelatih kepala. Namun kepercayaan yang diberikan manajemen PT Kabau Sirah Semen

Padang (PT KSSP) dijawab dengan tuntas. Setidak-tidaknya untuk putaran pertama ini. Harapan untuk tetap berada di papan atas memang menjadi idaman publik Sumbar. Namun untuk mewujudkannya bukanlah perkara mudah. Untuk putaran pertama, bisa jadi keuntungan jadwal pertandingan menjadi salah satu faktor kesuksesan SP berada di papan atas. Maklum dalam 14 kali pertandingan, SP melakoninya sembilan kali di kandang. Hanya lima kali SP menjalani away. Nah, kondisi berbalik jelas akan terjadi di putaran kedua. SP akan melakoni lima laga kandang dan sembilan laga tandang. Apakah SP mampu tetap berada di papan atas? Jawabannya memang ditunggu-tunggu. Di sini kejelian dan kematangan pelatih sekelas Nil Maizar diuji. Melihat kemampuan Nil, bisa

OLEH: PERDANA PUTRA

jadi hal itu terealisasi. Ingat dalam lima partai tandang SP bisa mencuri dua poin dari Persiba dan Persijap. Jika ditambah dengan dua partai tandang yang tidak dihitung melawan Persema dan PSM, maka rasanya keraguan sudah bisa terpecahkan. SP bisa mengantongi dua kemenangan di partai tandang itu. So, tidak ada masalah sebenarnya di partai tandang karena SP tampil dengan cukup baik. Tapi harus diingat faktor lain bisa mempengaruhi tim. Lihat saja jadwal putaran kedua yang cukup berat. Setelah menjalani dua partai kandang menghadapi Sriwijaya FC dan Persib pada 7 dan 10 Maret, SP langsung bertandang

ke Persisam dan Bontang FC pada 14 dan 17 Maret. Jarak waktu yang sangat mepet antara partai kandang dan tandang jelas akan menguras kondisi fisik pemain. Belum lagi setelah tur ke Kalimantan, empat hari setelah menghadapi Bontang FC tepatnya pada 21 Maret, SP akan menjamu Persijap Jepara. Kondisi itu jelas sangat tidak menguntungkan. Dalam waktu dua minggu atau 14 hari, SP harus melakoni lima pertandingan. Gila benar dan memang benar-benar gila. Setelah menjamu Persijap, SP memiliki waktu rehat panjang. SP kembali dijadwalkan bertanding ke kandang Pelita Jaya pada 6 April.

Arwadi mengatakan, pertandingan tersebut sangat menarik dan keduanya menampilkan permain yang bagus. Meskipun, timnya kecewa karena kalah dengan Solo FC, tetapi pihaknya merasa puas kedua tim menampilkan yang terbaik karena keduanya merukana tim baru lahir. "Kami memang sering menguasai lapangan, tetapi serangannya selalu gagal. Karena, pemian Solo FC sangat disiplin dalam menjaga posisinya," katanya. Pelatih Solo FC, Branco Babic menjelaskan, kemenangan timnya atas Bogor Raya dipersebahkan kepada pendukungan setianyanya Pasoepati. "Kami cukup puas dengan permainan timnya yang mendapatkan lawan tangguh Bogor Raya. Tim kita dapat cepat berkembang jika tim lawan lebih bagus," kata Branco. (ant)

Kalahkan Muangthong, SFC Tantang Al Ain

JUNINHO diharapkan bisa memberikan angka untuk Minangkabau FC dalam lawatannya ke kandang Persibo dalam lanjutan Liga Primer Indonesia, Minggu ini. ibo, pihaknya membawa 18 pemain, semuanya siap tempur dengan target bisa merebut poin. "Saya berharap pemain kami bisa memainkan sepak bola yang benar," katanya menegaskan. Berdasarkan data, Minangkabau FC, di LPI berada di posisi bawah klasemen sementara. Dari empat kali main, tim tersebut belum pernah sama sekali menang, tapi tiga kali kalah dan sekali

disundul, tetapi bola berhasil ditangkap kiper Bogor Raya. Bahkan, Solo FC kembali mendapat peluang untuk menambah gol menit ke-74 babak kedua melalui tendangan bebas dari kota pinalti yang dilakukan oleh Zarco. Namun, bolanya yang menusuk ke pojok gawang kiri, berhasil ditepis kiper Bogor Raya yang bermain bagus. Sehingga, pertandingan antara Solo FC melawan Bogor Raya hingga babak kedua berakhir tidak berubah kedudukan, tetap 1-0 untuk ttuan rumah. Wasit JayRoc Iligan dalam pertandingan tersebut mengeluarkan empat kartu kuning untuk Slamet Widodo, Steven Racic (Solo FC) dan Azmi Aswibi, Qodrat Maulana (Bogor Raya FC), sedangkan satu kartu merah, Diego Ivan Bagoda (Bogor Raya FC). Pelatih Bogor Raya FC, John

Kegilaan kembali berlanjut. Setelah meladeni Pelita, SP secara berturut-turut menghadapi Deltras dan Persela pada 10 dan 14 April. Pada bulan Mei, SP memang sangat santai karena hanya bertanding satu kali menghadapi Arema di kandang pada 17 Mei. Di awal Juni pada 1 dan 4, SP akan melakoni dua partai tandang melawan PSPS dan Persija. Kemudian pada 11 Juni kembali ke Stadion Haji Agus Salim Padang menghadapi Persiba. Tapi tiga hari kemudian harus bertanding melawan Persipura di kandang lawan dan 14 Juni melawan Persiwa. Nah, kondisi itu harus dijalani Hengki Ardiles dan kawan-kawan. Apakah mereka mampu? Mampu atau tidak mampu harus dijalani. Nil Maizar sepertinya membaca jadwal putaran kedua yang akan lebih berat sehingga dalam setiap pertandingan selalu merendah. Nil

balik unggul setelah Teerasil Dangda yang merangsek masuk ke kotak penalti, tanpa terkawal dengan mudah men-chip bola melewati hadangan Feri. Sesudahnay SFC berkali-kali menyerang dan membombardir gawang Muang Thong namun selalu gagal membuahkan hasil. Sampai pada menit ke-112 sundulan Thierry Gathussi memaksimalkan crossing Budi Sudarsono. Tak ada lagi peluang yang diciptakan hingga akhirnya pertandingan harus diselesaikan lewat drama adu penalti. Pada babak tos-tosan ini dua pemain SFC, Claudiano Alves dan Thierry Gathussi, gagal menunaikan tugasnya. Sedangkan Dagno Siaka, Christian Kouakou dan Weerawut Kayem gagal membobol gawang Feri. Sepakan Ahmad Jufrianto akhirnya membawa SFC melaju dengan kemenangan 5-4 di babak adu penalti itu. Hasil ini membawa SFC menantang wakil Uni Emirat Arab, Al Ain, pada 19 Februari besok yang kembali dihelat di Jakabaring, untuk mendapatkan satu tiket ke babak grup Liga Champions Asia.(dtc/pp)

JADWAL PUTARAN KEDUA SEMEN PADANG 1. Senin (7/3) 2. Kamis (10/3) 3. Senin (14/3) 4. Kamis (17/3) 5. Senin (21/3) 6. Rabu (6/4) 7. Minggu (10/4) 8. Kamis (14/4) 9. Selasa (17/5) 10. Rabu (1/6) 11. Sabtu (4/6) 12. Sabtu (11/6) 13. Rabu (15/6) 14. Minggu (19/6)

SP vs Sriwijaya FC SP vs Persib Persisam vs SP Bontang vs SP SP vs Persijap Pelita vs SP Deltras vs SP Persela vs SP SP vs Arema PSPS vs SP Persija vs SP SP vs Persiba Persipura vs SP Persiwa vs SP

selalu menekankan kemenangan demi kemenangan di setiap pertandingan tidak boleh disyukuri secara berlebihan. Maklum perjalanan masih panjang. Kalau sudah diakhir kompetisi, SP bisa bertengger di papan atas maka SP boleh berpesta. Jadi mari kita tunggu pertengahan Juni mendatang. Semoga SP berpesta. (*)


10

MINGGU, 13 FEBRUARI 2011 M / 10 RABIUL AWAL 1432 H

Rendo

KONSULTASI HUKUM Diasuh Oleh Rusdi Zen Tanya: Bapak pengasuh yang terhormat, saya Abid, warga Ampek Nagari, Agam. Apakah benar tindak pidana yang melibatkan banyak orang atau massa tidak bisa diproses hukum? Jawaban Tidak ada satu pun undang-undang termasuk KU HAP yang mengecualikan tindak pidana yang melibatkan banyak orang atau massa. Dengan demikian, maka kasus yang melibatkan banyak orang, harus diproses. Bahwa penyidik, dalam hal ini kepolisian mendapatkan kesulitan dalam memroses kasusnya, boleh jadi. Namun itu tidak dapat dijadikan alasan untuk tidak memproses. Tanya: Bapak pengasuh yang terhormat, saya Vivit, mahasiswa di Padang. Saya amati ada putusan hakim sidang perkara pidana yang menyatakan, unsur pidana yang didakwakan terpenuhi tetapi terdakwa tidak bisa dihukum. Apa maksudnya, kenapa bisa putusan seperti itu? Jawaban: Kalau benar terjadi, maka itu merupakan perkara aneh bin ajaib dan Penuntut Umum pasti mengajukan Kasasi. Akan tetapi jika yang dimaksud adalah bahwa unsur perbuatannya terbukti, namun perbuatan itu bukan perbuatan pidana (onstrafbarfeit), maka putusan hakim adalah “lepas dari segala tuntutan pidana” (onslag van alle rechtsvervolging). Pernah pula terjadi di Pengadilan Negeri Padang dalam kasus tuduhan korupsi terhadap para anggota DPRD Sumbar 1999-2004. Baik dakwaan primer maupun dakwaan subsider tidak terbukti. Namun dakwaan yang sama sekali tidak terdapat dalam surat dakwaan Penuntut Umum yakni rasa keadilan masyarakat menurut versi Forum Peduli Sumatera Barat (FPSB) malah dikatakan terbukti oleh majelis hakim berdasarkan kliping berita surat kabar. Lalu atas dasar itu para terdakwa di vonis bersalah dan dipidana. Untunglah sirkus hukum itu kemudian diluruskan kembali oleh Mahkamah Agung RI, sehingga 47 orang terdakwa anggota DPRD Sumbar 1999-2004 divonis tidak bersalah. Tanya: Bapak pengasuh yang terhormat. Saya Sural, PNS di Padang. Apakah ada batasnya berapa kali boleh kasus pidana itu bolak-balik dari penyidik polisi ke jaksa? Jawaban

Batas secara tegas tidak ada, sehingga bisa saja beberapa kali bolak-balik dari penyidik ke jaksa. Tujuannya adalah supaya ketika perkara dilimpahkan oleh penyidik kepada penuntut umum lalu ke pengadilan. Semuanya sudah lengkap dan kuat secara hukum acara pidana(bukti-bukti sudah cukup, keterangan saksi-saksi sudah cukup, baik yang memberatkan maupun yang meringankan, keterangan tersangka sudah lengkap). Sebab jika tidak demikian, tidak ada alasan atau dasar untuk menyeret orang ke pengadilan. Dalam konteks ini hukum acara pidana justru menyediakan suatu pranata, yaitu penghentian penyidikan. Tanya: Bapak pengasuh, Saya Vivi, mahasiwa di Padang. Akhir –akhir ini di media sering dikatakan penegakan hukum itu dipolitisir. Yang saya tanyakan, sejauhmana kepentingan politik bisa mempengaruhi penegakan hukum. Kenapa bisa terjadi. Sebab, banyak yang bilang penegak hukum itu independen. Jawaban: Guru Besar Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran Prof. Dr. Mochtar Kusamaatmadja dalam suatu sesi kuliah Filsafat Hukum di Fakultas Hukum Unpad tahun 1981 mengatakan : “In optima forma (dalam bentuk puncak), hukum, politik dan ekonomi itu justru berada dalam satu keranjang”. Contoh, jika ada sekelompok orang melakukan kudeta, lalu berhasil menggulingkan pemerintah yang sedang berkuasa. Apakah mereka melakukan kudeta dituduh bersalah ? Jawabnya tidak. mereka malah dianggap pahlawan. Sebaliknya jika gagal, maka mereka tidak hanya dituduh bersalah, tetapi tiang gantungan pun sudah disiapkan untuk mereka. Contoh: Pada awal kemerdekaan, pemerintah bahkan merekomendasi penyelundupan gula bahkan candu (opium) untuk membiayai negara. Contoh, ketika perekonomian sedang merosot, kunjungtur (aliran uang dalam masyarakat) sedang buruk, maka pemerintah akan memberlakukan ketentuan pidana cek kosong. Contoh: Asas oportunitas. Ketika dalam suatu kasus/perkara ditimbang akan merugikan/membahayakan negara, jika kasus/perkara itu diteruskan, maka kasus/perkara itu boleh dibekukan/deponering. Sayang-nya, kata Prof. Mochtar, in optima forma itu sering diterjemahkan sama dengan kepentingan petinggi. Korupsi, pembalakan liar, tambang liar, penggelapan pajak bukan optima forma, maka harus diproses normal, bukan seperti contoh optima forma di atas. Namun karena melibatkan petinggi, proses pun seringkali jungkir balik seperti sirkus. Penegak hukum itu independen bukan lantaran banyak orang yang bilang begitu, akan tetapi karena hukum yang mengatakan demikian. ***

Galak-galak Surang Putus karena Beda Keyakinan Tono sedang duduk dan curhat sama Budi: Tono: “Akhirnya aku putus sama Dina...” Budi: “Lha kamu kenapa putus? Bukannya sudah pernah sepakat mau menikah?” Tono: “Iya, tetapi batal.”

Budi: “Kenapa?” Tono: “Beda keyakinan...” Budi: “Beda agama gitu?” Tono: “Bukan, aku berkeyakinan bahwa aku ganteng, tapi si Dina tidak yakin...”

Menikah Setelah Suami Meninggal Suami: “Sayang, apakah kamu akan menikah lagi seandainya aku mati duluan?” Istri: “Mungkin...” Suami: “Apakah kamu akan memasakkan makanan favoritnya?” Istri: “Ya...aku pikir begitu.”

Suami: “Apakah kamu akan memberikan baju-bajuku untuknya?” Istri: “Itu kayaknya nggak mungkin, soalnya badannya lebih besar dari kamu...” Suami: “Apa???!!!” ***

Cara Mencegah Pembobolan ATM KARENA banyak terjadi kasus pembobolan dana lewat ATM, berikut adalah tips bagi anda sebelum mengambil uang di ATM. 1. Cari mesin yang mulut mesinnya berwarna ijo. Kalau nggak ada, coba cari warna pink. Kalau nggak ada juga, coba cari warna biru. Kalau nggak ada juga, mungkin anda lagi di wartel bukan ATM. 2. Masukin ATM bank lain, untuk menipu

penyadapan pin anda. Siapa tahu keluar juga duitnya. 3. Coba bicara dulu sama mesin ATM-nya. “Elo disadap nggak?” Kalau dia bilang nggak, ambil dah. 4. Coba tes masukin KTP anda dulu, kalau tiba-tiba fotonya keluar beda. Berarti itu disadap! 5. Bungkus kartu ATM anda dengan kondom untuk mencegah kebocoran/penyadapan.

Anjing Limapuluh Ribu Dollar SEORANG ekonom meninggalkan gedung kantornya dan melihat seorang anak kecil duduk di tepi jalan dengan seekor anjing. Anak itu berteriak kepada ekonom, “Hei, apakah Anda ingin membeli anjing.” Pria itu tertarik dengan cara pendekatan penjualan anak itu dan bertanya, “Berapa banyak yang Anda inginkan untuk anjing anda?” Anak itu berkata kepadanya, “Lima puluh ribu dolar.” “Lima puluh ribu dolar!??” orang itu takjub. “Apa trik khusus yang dimiliki anjing ini sehingga harganya menjadi senilai lima puluh ribu dolar?” tanya pria itu. Anak itu menjawab, “Pak, anjing ini tidak pernah menghasilkan uang dalam hidupnya. Faktanya, dengan menghitung apa yang dia makan saya kira Anda bisa mengatakan Anda akan kehilangan uang untuknya setiap tahun.” Ekonom merasa ini adalah saat yang tepat untuk menjelaskan ekonomi kepada pemuda dan menguraikan tentang bagaimana sesuatu

harus menghasilkan pendapatan lebih dari apa yang dikonsumsi untuk sama dengan harga jual akhir, dan dengan anjing itu dia mungkin bisa mendapatkan lima dolar dari seseorang yang ingin memelihara anjing itu. Merasa dia telah memberikan pelajaran yang sangat berharga bagi pemuda itu, ekonom itu melanjutkan perjalanannya. Beberapa minggu kemudian, ekonom keluar dari gedung kantornya dan anak kecil lagi duduk di pinggir jalan tanpa anjing. Orang itu berkata kepadanya, “Saya melihat Anda mengambil saya saran dan menjual anjing itu untuk lima dolar.” Anak itu berkata, “Tidak, saya mendapat lima puluh ribu dolar untuknya.” Orang bisnis itu benar-benar terperangah. “Bagaimana kau mendapatkan lima puluh ribu dolar untuk anjing itu??!!” ia bertanya. “Itu mudah,” kata anak itu. “Saya memperdagangkannya dengan dua ekor kucing seharga duapuluh lima ribu dollar”. Sumber ketawa.com

Si Mangkutak Baru

Sekolah Yes, Tawuran No,...


11

MINGGU, 13 FEBRUARI 2011 M / 10 RABIUL AWAL 1432 H

Pesawat Cassa ................................................ dari Hal.1 Pesawat yang ditumpangi lima orang kru dari PT SMAC tersebut jatuh di daerah hutan, tepatnya sekitar 100 meter dari rumah warga dengan posisi vertikal di Kampung Kampe Km 59 Malang Rapat Gunung Kijang. Bahagian kepala pesawat sampai batas lambung menancap atau menukik ke dalam tanah dengan kondisi hancur. Sementara, dua roda bahagian belakang sampai ke bodi belakang berdiri tegak. Sedangkan ekor pesawat yang jatuh di kordinat 010 ran 15 mil itu terpisah dari bodi. Kedua sayap pesawat tersebut patah dan hancur setelah membentur pohon. Salah seorang warga setempat, Jumar (48) mengaku menyaksikan secara langsung kondisi pesawat itu sebelum terjadi kecelakaan. Sebelum jatuh, pesawat datang dari arah selatan menuju utara. Dalam kondisi terbang rendah, suara mesin pesawat masih terdengar. Tapi posisi pesawat dari arah selatan itu pada posisi miring ke arah kanan. "Saya saat itu menyangkul kebun di belakang rumah menghadap ke selatan. Tiba-tiba dari arah selatan itu terlihat pesawat terbang rendah dan miring ke kanan. Hanya berselang beberapa detik, pesawat itu semakin rendah dan menukik ke dalam hutan yang hanya berjarak sekitar seratus meter dari tempat saya mencangkul. Kejadian itu sekitar pukul dua-an lah," ujar Jumar di sela-sela evakuasi mayat korban pesawat. Melihat kejadian secara mendadak itu, Jumar langsung memanggil anaknya, Mukmin dan mendatangi lokasi pesawat jatuh tersebut. Ketika pesawat jatuh, tidak ada suara ledakan mesin. Yang terdengar hanya gemuruh dan bunyi patahan badan pesawat yang menabrak pepohonan. "Ketika saya mendatangi bangkai pesawat, tidak ada bunyi ledakan mesin maupun suara manusia yang minta tolong. Yang ada hanya kepulan asap dan minyak (bahan bakar) pesawat yang berserak di sekitar lokasi itu. Karena hutan itu berawa, air di hutan tersebut terlihat mengkilap akibat tumpahan minyak," terangnya. Pada saat itu anaknya Mukmin diperintah menghubungi RT dan beberapa warga lain. Sebelum warga tiba, Jumar tidak berani mendekati

reruntuhan pesawat itu. "Karena melihat kepulan asap banyak, saya tidak berani melihat secara dekat. Tidak berapa lama baru datang sejumlah warga dan aparat," katanya. Saksi lain Abdul Gani (50) warga Malang Rapat mengatakan, sekitar pukul 14.00 tersebut banyak warga setempat sedang berada di jalan tepi pantai timur Trikora. Tiba-tiba terdengar suara letupan yang sangat besar dari arah hutan. Dari suara itu, sebagian warga bertanya-tanya dan mendatangi ke lokasi asal suara yang berada sekitar satu km dari jalan utama pantai trikora. "Ternyata suara itu berasal dari hutan, tepatnya di lokasi pesawat jatuh. Saat saya sampai di lokasi jatuhnya pesawat, warga sudah banyak yang melihat. Warga satupun tidak dibenarkan merokok ketika masuk hutan atau melihat bangkai pesawat. Soalnya, bau menyengat bahan bakar masih terasa. Bersama aparat kepolisian dan TNI serta Linmas langsung melakukan upaya penyelamatan sebelum tim SAR datang," sebut Gani. Sekitar pukul 14.25 wib, warga dibantu aparat berhasil mengeluarkan salah seorang korban. Korban saat dikeluarkan sudah tidak bernyawa dengan betis kanan hancur dan kaki kiri terkulai. Sementara, bahagian muka korban berlubang akibat luka parah. Petugas aparat langsung mengeluarkan mayat dengan sarana sederhana berupa kayu dan matras busa yang didapatkan dari dalam bodi pesawat. Untuk memastikan identitas korban, salah seorang anggota TNIAL disaksikan warga dan kepolisian memeriksa dompet korban. Dari dompet tersebut ditemukan SIM A atas nama tertera Suroto alamat Jalan Setia Budi nomor 143 C Kelurahan Tanjungsari Medan. Suroto dilahirkan di Jambi, 9 Oktober 1970. "Untuk sementara, kita menduga korban ini adalah Suroto," sebut anggota tersebut sambil mengevakuasi ke puskesmas Tanjungberakit. Berselang sekitar 10 menit, warga yang melakukan pembongkaran bodi pesawat menemukan beberapa berkas dokumen. Di dalam dokumen tersebut ditemukan ID card atas nama Nasip Saputra. Selain itu, ditemukan juga sertifikat kecakapan pilot atas nama Fadlul Karim. Di dalam sertifikat tersebut, pilot Fadlul Karim

beralamat di Jl Rukun nomor 45 RT5/RW2 Setu Cipayung Jakarta Timur. Hanya berselang beberapa menit, warga yang membongkar bangkai pesawat menemukan tas ransel hitam di dalam pesawat. Di dalam ransel tersebut terdengar suara handphone yang sedang dihubungi dari nomor jaringan seluler lain. Salah seorang aparat TNI, Agus mengangkat telpon seluler milik salah satu korban itu. Dari hasil komunikasi Agus tersebut, pesawat cassa jenis 212-100 milik PT SMAC tersebut take off dari Bandara Hang Nadim Batam dengan tujuan training di sekitar wilayah Bintan. "Dari informasi sementara yang kita terima, pesawat takeoff dari Batam dengan tujuan training atau uji coba mesin. Pesawat terdiri dari lima orang kru dengan pilot Fadlul Karim," ujar Agus singkat. Suroto berhasil dievakuasi sekitar pukul 14.25 wib. Sedangkan korban lainnya baru bisa dievakuasi mulai pukul 16.20 wib. Pasalnya, empat korban lainnya sulit dikeluarkan dari pesawat karena tertimpa mesin. Mayat baru bisa dievakuasi setelah mesin pesawat diangkat dengan peralatan gerek Di sela-sela evakuasi, Station Manager SMAC Hang Nadim Batam, Yanti menyebutkan, pesawat cassa jenis 212-100 milik PT SAMC itu take off dari bandara Hang Nadim Batam sekitar pukul 13.45 wib. Kecelakaan diperkirakan terjadi sekitar 15 menit setelah penerbangan atau pukul 14.00 wib. Pilot pesawat tersebut Fadlul Karim dengan copilot Richard. Sedangkan bagian mesin Suroto dan dua crew lain Syahrul Nasution dan Hendro Sutanto. "Nasip Saputra tidak ada di dalam pesawat meskipun ID card beliau ditemukan. Pesawat terbang dengan tujuan uji coba mesin dari bandara Hang Nadim Batam. Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) akan datangi TKP Minggu pagi besok," sebut Yanti ketika memberikan keterangan kepada Kapolres Bintan. Yanti ketika dimintai keterangan lebih detil, enggan memberikan penjelasan. Yanti lebih banyak berkomunikasi via telpon dengan jajaran manajemen PT SMAC Bandara Hang Nadim Batam. (hk/yn)

Tiga Tokoh ...................................................... dari Hal.1 "Ketiga tokoh ini saya pikir pantas didukung untuk memimpin Gebu Minang, kalau memang kita ingin memajukan organisasi yang belakangan nyaris tak terdengar gaungnya itu," kata Raseno Arya, Ketua Umum Ikatan Alumni FE Unand Jabodetabek, kepada Haluan, Sabtu (12/2) di Jakarta. Menurut Raseno, ketiga tokoh itu dinilai memiliki visi yang kuat dan memberikan perhatian untuk kemajuan kampung halaman. "Gebu Minang itu kan bukan gerakan membangun masyarakat rantau, tetapi bagaimana orang rantau berperan membantu kampung halaman," jelas Raseno. Di antara ketiga tokoh muda itu memiliki kelebihan dan keahlian masing-masing. Irman Gusman yang sekarang melesat menjadi Ketua Senator di Parlemen itu adalah seorang ekonom muda. "Dia adalah seorang pemikir dan calon pemimpin masa depan," tutur Raseno. Selain memiliki wawasan ekonomi yang luas begitu, Raseno menilai Irman punya jaringan yang kuat di dalam maupun luar negeri. "Kita dapat melihat bagaimana Pak Irman mampu melesat seorang diri ke panggung nasional dan menghimpun berbagai kekuatan ekonomi dalam beberapa kali pertemuan internasional untuk menggerakkan investasi di berbagai daerah," katanya. Selain Irman, Raseno juga melihat potensi Gamawan Fauzi untuk dapat mengemban amanah selaku Ketua Umum Gebu Minang mendatang. Selain sebagai Menteri Dalam Negeri, Gamawan adalah mantan Gubernur Sumbar dan mantan Bupati Solok yang terkenal sukses. Visinya tentang keminangan tentu tak perlu diragukan lagi. Dengan posisinya sebagai Mendagri sekarang, kata Raseno, memudahkan langkahnya untuk mengomandokan orga-

nisasi urang awak itu dengan baik. "Bahwa beliau sibuk, iya, tetapi sesibuk apapun dia, namun rasa cintanya untuk kampung halaman pasti sangat kental," kata Raseno yang putra Parak Pisang Kota Padang ini. Gebu Minang itu memang harus digerakkan. Hanya dua cara yang bisa dilakukan untuk itu. Pertama masih muda dan energik, kedua punya power atau punya modal. "Jadi, Pak Gamawan itu patut kita dorong agar mau menjadi Ketua Umum Gebu Minang." Dari Bogor, Penasihat Lembaga Gebu Minang Bogor, Mawardy Thaher, selain melihat sosok Irman dan Gamawan, juga memunculkan nama Patrialis Akbar dan H Basrizal Koto untuk mau memimpin lembaga Gebu Minang yang dulu dilahirkan untuk mampu meningkatkan peran perantau demi kemajuan kampung halaman. "Bung Patrialis itu sangat cocok menjadi Ketua Gebu Minang. Selain dia memang orang yang sudah banyak berkecimpung di berbagai organisasi, Menkumham itu juga salah seorang ketua Gebu Minang periode 20052010 lalu. Perlu Dibenahi Mantan Gubernur Sumatra Barat Drs Hasan Basri Durin yang dihubungi Haluan, menyebutkan arah Gebu Minang memang perlu diluruskan kembali oleh seorang pemimpin yang energik. "Jika Gebu Minang tetap dengan misi sekarang untuk ekonomi dan kebudayaan, makan visinya harus diperjelas dan dipertegas," kata mantan Ketua LKAAM Sumbar dan Menteri Negara Agraria itu. Dulu, tambahnya, yang ikut menukangi kelahiran Gebu Minang saat dirinya menjadi Gubernur Sumatra Barat, Gebu Minang itu adalah gerakan perantau mengumpulkan dana untuk membantu

permodalan masyarakat kampung halaman. Tetapi, kata dia, misi itu tidak jalan karena ada pihak-pihak menunggangi organisasi ini untuk kepentingan tertentu. Padahal, siapapun yang menggagas, tujuan Gebu Minang itu amatlah mulia, yaitu bagaimana potensi rantau bisa dihimpun dan kemudian dapat membantu masyarakat kampung halaman yang minus modal. "Sayang sekali gagasan baik dari Pak Harto itu tidak bisa jalan. Sekarang, Gebu Minang makin tak jelas arahnya," sebut Hasan. Belum Pasti Kapan Mubes V Gebu Minang itu bakal digelar? Sama sekali belum diperoleh kepastian untuk itu. Padahal, periode kepengurusan Gebu Minang sekarang yang dipimpin oleh Asril Hamzah Tanjung, semestinya sudah berakhir pada Desember 2010 lalu. Dari berbagai informasi yang diperoleh Haluan, Mubes V ini sedianya akan diselenggarakan pada Desember tahun lalu. Pihak Gebu Minang sendiri sudah membetuk panitianya yang dipimpin oleh Ermansyah Jamin. Mantan Dirut PLN itu sekaligus dikukuhkan sebagai Ketua Umum Kongres Kebudayaan Minangkabau yang kemudian dialihkan menjadi Seminar Kebudayaan Minangkabau (SKM) Gebu Minang. Karena terjadi pro-kontra tentang rencana pelaksanaan Kongres Kebudayaan, dan baru dapat dilakukan pada Desember lalu dengan cara mengganti tema kegiatan dari semula Kongres ke Seminar, maka rencana Mubes pun terundur. Warni dari sekretariat Gebu Minang yang ditanya beberapa waktu lalu, mengaku belum ada gerakan ke arah pelaksanaan Mubes itu sendiri. (h/sal)

Mengelola Perusahaan ................................... dari Hal.1 perlu keseriusan dalam meningkatkan produktivitas kerja, sehingga semua target bisa tercapai sesuai dengan yang diharapkan. Untuk mendukung pencapaian target perusahaan itu diperkuat suatu media untuk membangun citra serta memberikan sosialisasi dan informasi yang dibutuhkan konsumen. “Dalam waktu dekat, kita akan membangun media radio seperti

yang telah kita lakukan di Pekanbaru. Sama seperti koran Haluan, radio itu juga harus ada di setiap daerah yang ada perusahaan kita, tak terkecuali di Padang. Kalau media ada, tapi perusahaan tetap gagal, itu bukan kesalahan perusahaannya, tapi pengelolanya,” tegas Basko. Selain itu, dalam waktu dekat Basko juga akan merealisasikan

pembangunan pabrik air mineral di Korong Tarok Nagari Kapalohilalang Kecamatan 2x11 Kayutanam Kabupaten Padang Pariaman. “Peletakan batu pertama pembangunan pabrik ini akan dilakukan Maret 2011, atau paling lama bulan April 2011. Jika ini terlaksana, mudah-mudahan bulan Juli 2011 pabrik itu telah bisa difungsikan,” ujar Basko. (h/wan)

Bawa Sajam, Pelajar Ditangkap

PADANG, HALUAN — Meski sebelumnya telah sempat menelan korban jiwa, aksi tawuran di antara para pelajar di Kota Padang masih terus terjadi. Sabtu (12/02) sekitar pukul 10.00 WIB, empat orang pelajar SMK Adzkia diamankan polisi karena diduga terlibat tawuran di depan SMK Adzkia, Jalan Belanti Khatib Sulaiman. Dari empat pelajar yang diamankan itu, polisi menemukan senjata tajam (sajam) bentuk sabit yang disimpan di dalam tas sekolah salah seorang pelajar. Empat pelajar yang diamankan itu adalah Andre Putra (18), Andika Saputra (18), Irsyad Suhanda Zein (17) dan Laraziv Matador Natsir (15). Senjata tajam ditemukan polisi di dalam tas Laraziv Matador Natsir. Sebuah penemuan yang cukup aneh karena tas yang disandangnya tidak berisi buku atau alat belajar, melainkan sebilah senjata tajam. Dari keterangan yang disampaikan Andika Saputra di ruangan penyidik kemarin, ia membenarkan adanya peristiwa tawuran di sekolahnya. Berawal dari informasi kedatangan segerombolan pelajar yang tidak dikenal , menyereng sekolah mereka. Selain melempar batu, gerombolan pelajar itu juga melemparkan bom molotov, yaitu botol yang berisi bensin, ke dalam lingkungan sekolah. "Saat itu saya sedang belajar di dalam kelas. Mendapat kabar dari teman-teman tentang adanya segerombolan pelajar yang datang menyerang dan melemparkan botol berisi bensin ke sekolah, saya dan kawan-kawan langsung keluar dari ruangan," ungkap Andika. Belakangan, polisi yang mendapat laporan tentang peristiwa itu langsung turun ke lokasi kejadian. Meski saat sampai di TKP, petugas tidak lagi menemukan gerombolan pelajar yang menyerang SMA Azkia, namun

petugas tetap melakukan penyisiran di seputar lokasi sekolah. Saat itulah petugas berhasil menemukan keempat pelajar tersebut . "Kita menemukan keempat pelajar ini di belakang bangunan sekolah Adzkia," ungkap Kapolsek Padang Utara Kompol M Yudi Sulistiyo. Katanya, selain empat tersangka ini, di lokasi tersebut sebelumnya juga ada sejumlah pelajar yang lain. Namun saat mengetahui kedatangan petugas, mereka langsung lari tebirit-birit. Saat melakukan pemeriksaan terhadap ke empat pelajar tersebut, ditemukan senjata tajam bentuk sabit yang disimpan di dalam tas salah seorang pelajar. "Saat kita periksa tas yang bersangkutan, ternyata tidak ada buku atau alat belajar. Yang ada cumasenjata tajam," ungkap Yudi. Kemudian, ke empat pelajar tersebut akhirnya di gelandang ke Mapolsek Padang Utara untuk di lakukan pemeriksaan. Yudi mengatakan, pelajar yang membawa sajam akan di proses sesuai dengan hukum yang berlaku, yakni KUHP dan Undang-undang Darurat RI No 12 Tahun 1951, tentang kepemilikan senjata tajam, dengan ancaman hukuman 10 tahun penjara. Sementara ketiga pelajar lainnya dikembalikan kepada orang tuanya setelah sebelumnya diberikan pembinaan dan yang bersangkutan berjanji tidak akan melakukan kasus yang sama di kemudian hari. Sementara dari pengakuan Laraziv terungkap, bahwa tujuan membawa sajam itu untuk membela diri. Alasannya, karena saat ini marak terjadi aksi tawuran yang terkadang juga diikuti dengan penusukan. Karena tidak mau menjadi korban, Laraziv pun nekat membawa sajam ke sekolah. "Dari pada saya yang kena tusuk, lebih baik saya mebawa senjata ini sebagai alat untuk menjaga diri," ungkap Laraziv dari balik sel tahanan.

Aksi Jambret, Rp1,6 Juta Sementara itu, aksi kriminal tak henti-hentinya terjadi di Kota Padang. Kali ini menimpa Juriah Rasyad (43), warga Jalan Parak Karambil II No 9 Kota Padang. Peristiwa naas tersebut terjadi Sabtu (12/2) sekitar pukul 13.00 WIB. Siang itu, tas milik korban berpindah tangah, setelah dijambret oleh seorang pemuda tak dikenal di Jalan Ujung Gurun, Kecamatan Padang Barat, Kota Padang. Akibat kejadian ini, tas milik korban berpindah tangan sehingga menimbulkan kerugian sekitar Rp1,6 juta. Kejadian bermula saat siang itu korban sedang mengendarai sepeda motornya di sekitar Jalan Ujung Gurun Padang. Tiba-tiba pelaku datang dari belakang samping kanan dengan mengendarai kendaraan roda duanya.Pelaku kemudian memepet motor korban dan langsung menarik tas milik korban yang terletak di bagian depan sepeda motor Honda merek Vario. Menyadari tasnya telah dijambret orang, korban pun langsung berusaha mengejar pelaku sambil berteriak minta tolong. Namun, saat mengejar pelaku, korban sempat terjatuh dari motornya. Akibatnya, korban langsung kehilangan jejak pelaku. warga yang mengetahui korban terjatuh langsung menolongnya dan menyuruh korban untuk langsung melaporkan kejadian tersebut ke Mapolresta Padang. Berdasarkan keterangan korban kepada petugas di ruang SPK Polresta Padang, korban menyatakan tidak mengetahui siapa pelaku yang telah mengambil tas miliknya yang saat itu berisi uang tunai sekitar Rp1,6 juta dan surat-surat berharga lainnya. "Yang saya tahu, pria tersebut datang dari arah belakang dan langsung mengambil tas yang terletak di bagian depan sepeda motor," ujar Juriah.(h/nas)

Anak Lidah .................................................... dari Hal.1 "Jika ditemui di kampungkampung kini orang-orang tua lebih suka maeto kain saruang itu. Sesuai dengan kenyataan sesungguhnya. Mereka tidak dapat ke luar dari lingkaran persoalan, yang mereka sendiri tidak tahu di mana pangkal, di mana ujungnya. Akan tetapi kalau ada orang tua yang bermain randai, walau dengan alasan apapun, ditertawakan anak cucu mereka; urang gaek kagudan-gudanan. Merekalah semestinya yang mencarikan jalan ke luar dari segala persoalan yang tak berkeruncingan itu, baik sebagai ninik mamak atau penghulu. Nyatanya tidak. Mereka lebih suka menjadi anak randai," jawek Mas Sam. "Heh. Labiah Minang lo Mas Sam dari urang Minang lai mah," solo Muncak takekeh-kekeh. "Begitu juga dengan anak bola," lanjuik Mas Sam. "Anak bola sekarang bukan lagi orang-orang muda.

Terlebih lagi kalau bola sudah mengarah ke gawang lawan. Orangorang tua yang sedang bermain bola tidak peduli lagi dengan timnya. Dia ingin menggolkan sendiri. Dia harus menjadi pencetak gol, jadi pahlawan dan bila sampai waktunya kelak akan mendapat tanda jasa," tukuak Mas Sam. "Tapi bilo nan mudo-mudo maarak bola, nan gaek-gaek tu berang. Nan mudo-mudo tu dituduah sebagai anak-anak indak mangharagoi sejarah, indak mengharagoi pahlawan," solo Muncak. "Begini Muncak," kato Mas Sam mamotong. "Di dalam dunia politik, setidak-tidaknya berdasarkan apa yang diberitakan oleh surat kabar, bahwa reformasi sudah sejak lama berjalan dalam kehidupan berbangsa. Tapi dalam dunia anak bola, belum sama sekali. Orang-orang tua masih saja ingin mengarak bola sampai ke gawang lawan, walau umurnya sudah

tua. Akankah yang tua-tua tetap turun ke lapangan mengarak bola sendiri? Kalau masih juga ingin begitu, maka yang muda-muda akan mengatakan mereka kagudangudanan!" kato Mas Sam. "Mas Sam, agak-agak mangecek stek. Talendo pulo galeh urang nan ditapi jalan tu beko," kato Muncak manesehati langganan setianyo tu. "Alah Muncak. Kita kan bicara di atas bendi. Siapa peduli dengan penumpang bendi apalagi kusir bendinya, ya kan?" jawab mas Sam galak sengeang. "Kok baitu baa Mas Sam. Bacurito lo waden pakaro gaji kusie bendi ko, lai patuik tu?" tanyo Muncak. "Oalah..tobat aku! Jangan ikut latah lah kusie! Gaji kusie, kusielah yang menentukan. Ka dibuek an pulo celengan pitih ketek untuak panambah gaji kusie, ha? Itu samo jo mancaliak anak lidah anak pisang awak tu mah," jawek Mas Sam.

Awas Mesin .................................................... dari Hal.1 menghidupkan api. Sesaat suasana di bahagian badan pesawat yang tertancap secara vertikal tersebut hening. "Alhamdulillah, satu mayat bisa dikeluarkan," gumam Aini salah seorang ibu rumah tangga yang menyaksikan proses evakuasi tersebut. Usai evakuasi mayat Suroto yang dikatakan sebagai juru mesin pesawat tersebut, warga dan aparat kepolisian dan TNI semakin memadati kawasan hutan rawa yang menjadi tempat terakhir 'parkir' bangkai pesawat itu. Di sela-sela keramaian tersebut, salah seorang pria tanpa sadar langsung menyulut sebatang botong. Sebelum pria tersebut menghisap lebih dalam. Teriakan kembali menggema di dalam hutan. "Tolong matikan api rokok

tersebut. Nanti kawasan ini terbakar. Kita yang menolong justru ikut mati," tegur salah seorang aparat kepada pria tersebut. Pekerjaan terkendala beberapa menit, pekerja di atas bodi pesawat meminta agar didatangkan peralatan yang mampu mengangkat benda berukuran berat. Peralatan tersebut akan digunakan untuk mengangkat mesin yang menimpa mayat pesawat lainnya. Berselang setengah jam kemudian, peralatan yang diminta pekerja sudah siap digunakan. "Hati-hati, mesin pesawat itu diangkat saja. Biar mayat bisa keluarkan. Sedangkan bahagian samping lambung pesawat dilubangi dengan kayu saja. Kita takut avtur yang berceceran di rawa ini terbakar akibat percikan api," sebut Kapolsek

Gunung Kijang, Edwar Palis. Pekerjaan pengangkatan mesin pesawat yang menimpa mayat berjalan lancar. Bahkan, mesin pesawat itu sudah terangkat beberapa centimeter. Dalam suasana yang hening, tiba-tiba salah satu pekerja pengangkatan mesin berteriak. "Awas, mesin mau meledak. Seperti ada bunyi gas yang bocor," teriak pekerja tersebut sambil berlari dengan pekerja lainnya. Tak ayal, teriakan pekerja tersebut membuat sontak sejumlah aparat dan warga yang berada di sekitar pesawat. Di hutan rawa yang berair itu spontanitas riuh kaki manusia berbenturan dengan lumpur tersebut. "Syukurlah tidak ada kejadian ledakan mesin," kata Jumar setelah beberapa menit kemudian. (hk/yn)

Salto Rooney................................................... dari Hal.1 pengganti City dan langsun bikin gebrakan. Tendangannya menyambut umpan silang mengenai rekannya sendiri, David Silva, dan berbuah jadi gol. MU kemudian unggul lagi pada menit 78 lewat Wayne Rooney. Ia berakrobat dengan melepaskan tendangan salto untuk menyambut umpan silang Nani. Hasil itu membuat MU kini memuncaki klasemen Liga Primer dengan poin 57 hasil dari 26 laga. City sementara terpaku di posisi tiga dengan poin 49. Pada menit empat City sudah mengancam. Umpan terobosan Carlos Tevez diterima David Silva yang tinggal berhadapan dengan Edwin van der Sar. Tapi bola sepakan Silva masih menyamping dari sasaran.Tujuh menit berselang, MU membalas lewat Nani. Sepakan jarak jauhnya menyisir di atas mistar Joe Hart. Pada menit 34, Ryan Giggs menerima bola di sisi kiri. Ia kemudian melepaskan umpan silang

ke muka gawang City, disambut tandukan Darren Fletcher meski bola mengarah tepat ke pelukan Hart. Tak lama kemudian, Nani menemukan ruang di pertahanan City untuk melepaskan tembakan. Bola mengenai pemain City dan dengan mudah ditangkap Hart. Giliran City menekan pada menit 38. Halauan bola tak sempurna di kotak penalti bikin Silva bisa melepaskan tembakan, tapi Evra menghadang dengan dadanya. MU memimpin pada menit 41. Nani lolos dari jebakan offside, dengan Pablo Zabaleta coba mengejar. Dengan dingin, Nani lantas mengirim bola ke dalam gawang Hart yang gagal menghadangnya. Giggs coba menggandakan keunggulan MU di menit injury time, tapi sepakan kerasnya dari luar kotak penalti masih menyisir di atas mistar gawang City. Pada menit 56 City menebar ancaman dari sepak pojok. Pada prosesnya Silva menguasai bola dan

bisa melepaskan tembakan ditengah kepungan pemain MU, meski arah bola tepat ke Van der Sar. Semenit kemudian gantian MU menekan, lewat penetrasi Wayne Rooney yang kemudian mendapat tekel. Bola dikuasai Nani yang menembak dengan bola mengarah ke sisi gawang City. City menyamakan skor pada menit 65 lewat pemain pengganti Edin Dzeko. Umpan dari sisi kanan langsung disambut Dzeko dengan sepakan. Bola mengenai Silva dan menceplos masuk ke gawang MU, tanpa mampu dihalau Van der Sar. MU melakukan serangan balik pada menit 75. Nani meliuk-liuk dari tengah melewati lawan-lawannya, tapi tendangannya kemudian malah melambung jauh di atas gawang. Rooney membuat MU kembali unggul pada menit 78. Nani mengirim umpan silang dari sisi kanan dan Rooney dengan apik melakukan tendangan salto yang bersarang di dalam gawang City.(dtc/pp)


12

MINGGU, 13 FEBRUARI 2011 M / 10 RABIUL AWAL 1432 H

Bertepuk Tangan di dalam Bus Kota

KENAL TOKOH DJAMALUDDIN ADINEGORO DATUK MAHARADJO SOETAN 14 Agustus 1904 – 8 Januari 1967

Bapak Wartawan Indonesia PADA suatu hari di tahun 1985, menjelang HUT PWI ke39—saya waktu itu Ketua PWI Cabang Sumatera Barat— akan meresmikan pemberian nama gedung PWI Cabang Sumatera Barat sekarang dengan nama Balai Wartawan Djamaluddin Adinegoro. Putra beliau, Adiwarsita Adinegoro telah berjanji dengan saya akan hadir pada upacara peresmian nama Balai Wartawan Padang tersebut dengan nama ayahnya. Sementara, pihak kemenakannya di Talawi (menurut garis ibu) juga telah mengijinkan pemakaian nama pamannya itu yang akrab dipanggilnya dengan Om Djamal. Pada waktu itu, bukan Balai Wartawan Padang saja yang diberi nama “Adinegoro”, tapi juga nama-nama jalan di Sumatera Barat. Selaku Ketua PWI Cabang Sumatera Barat, saya menulis surat kepada Walikota Padang, H. Syahrul Udjud, S.H., Walikota Bukittinggi, Drs. Umar Gafar, dan Bupati Kabupaten Sawahlunto Sijunjung, H, Noer Bahri Said Pamuncak berikut kepada masing-masing Ketua DPRD-nya. Saya meminta pemerintah daerah yang bersangkutan berkenan memberi nama salah satu jalan di kota atau di wilayahnya dengan nama Djamaluddin Adinegoro. Ternyata permohonan atau permintaan PWI Cabang Sumatera Barat tersebut mendapat sambutan hangat dari ketiga pemda yang tersebut di atas. Pada masing-masing nama jalan tersebut, kami ikut meresmikannya bersama Gubernur Sumatera Barat H. Azwar Anas Dt. Rajo Suleman. Memilih ke tiga daerah itu agar mengabadikan nama Nestor Pers Indonesia tersebut, punya argumentasi tersendiri. Di kota Padang karena ibu kota Propinsi Sumatera Barat. Ruas jalan dari Tabiang arah ke Bukittinggi diberi nama Jalan Adinegoro. Di Bukittinggi karena di kota itu Adinegoro berjuang dan menjadi Komisaris RI untuk Sumatera pada tahun 1945 dan menerbitkan SK. Harian Kedaoelatan Rakyat dan membangun Kantor Berita Antara dengan menggunakan peralatan yang amat sederhana berupa tiang-tiang dari bambu yang dibelinya dari Jorong Bukit Apit, Bukittinggi. Kemudian untuk memajukan kecerdasan rakyat dan masyarakat yang berilmu untuk mengisi kemerdekaan RI yang telah diproklamirkan oleh Bung Karno dan Bung Hatta, maka didirikan Volksuniversiteit di kota sejuk Bukittinggi tersebut pada tahun 1946. Di kabupaten Sawahlunto Sijunjung adalah karena Adinegoro putra daerah kabupaten tersebut. Waktu itu, Talawi termasuk daerah Kabupaten Sawahlunto Sijunjung (sekarang Nagari Talawi masuk Kota Sawahlunto). Dekat harinya menjelang 9 Februari 1985 Hari Ulang Tahun PWI atau Hari Pers Nasional, datanglah telepon dari berbagai kalangan masyarakat kita. Yang saya ingat ada dari kantor gubernur, dari Bukittinggi, dari mahasiswa Unand, dan lainlain. Suara dalam telepon itu ada yang bernada ramah, lemah lembut, tapi ada juga yang manimpalak saya. Katanya, kenapa kok nama orang Jawa nama gedung PWI Sumatera Barat? Saya jawab, tahukah Anda bahwa Djamaluddin Adinegoro itu orang Minang? Almarhum lahir di Talawi, Sawahlunto, 14 Agustus 1904, meninggal di Jakarta, 8 Januari 1967 Sejak tahun 1926 sudah menyandang gelar sako adat Datuk Maharadjo Soetan dari pesukuan Patapang Sikundono. Karena percakapan ini via telepon tentu saja saya tak melihat wajahnya, tapi saya merasakan si penelepon itu terpurangah. Jadi, amat banyak orang Minang yang belum kenal dengan tokoh-tokoh nasional berasal dari Sumatera Barat. Djamaluddin Adinegoro adalah adik Maha Putra Prof. Mr. Moh. Yamin yang juga lahir di Talawi, tanggal 23 Agustus 1903. Keduanya adalah putra bangsawan lokal Oesman Bagindo Chatib yang pada mulanya jadi Tuan Pakuih (Vakhuis Meester) kemudian jadi Tuanku Laras (demang/districthofd). (Dikutip dari Buku “Mesin Ketik Tua” karya almarhum Kamardi Rais Dt P Sumulie)

Oleh: Shaffiya Rahma Jufri Siswa SMPN 1 Padang/VII E

Ternyata sekolah baruku tidak terlalu besar. Selama ini aku mengira bahwa lapangan basket di sekolah ini cukup luas. Ternyata, lapangannya tidak lebih luas dari pada lapangan di sekolah lamaku.

Aku mengikuti semua yang diperintahkan oleh kakak-kakak kelasku yang baru. Mulai dari menghafalkan lagu Himne sekolahku, sampai mengumpulkan tandatangan mereka. Itu semua membuatku agak susah, karena kami, para murid baru harus berdesak-desakan untuk meminta tandatangan mereka. Belum lagi ada yang meminta syarat seperti menyanyikan lagu yang mereka tentukan sendiri, sebelum mereka membubuhkan tandatangan di buku juniornya. Sampai akhirnya, tibalah waktu untuk pulang. Aku segera merogoh saku rok untuk mengambil telepon selulerku. Sebelum menelepon Papa, aku mengecek pulsaku terlebih dahulu. Ternyata, sisa pulsaku tidak mencukupi untuk menelepon, bahkan sekadar untuk mengirim pesan. Akhirnya, aku memutuskan untuk mencoba pulang dengan bus kota. Begitu bus berhenti di depanku, aku bergegas naik, karena kata Mama, jika tidak cepat-cepat, kaki kita bisa saja tersangkut saat naik. Aku langsung duduk di bangku yang paling dekat dengan pintu, yang kebetulan kosong. Di sebelahku, ada seorang perempuan yang kira-kira berumur 20 tahun. Bus mulai berjalan.

Aku mulai dihinggapi rasa cemas. Bagaimana caranya jika hendak turun? Bagaimana kalau nanti kakiku tersangkut saat turun? Karena cemas, aku memutuskan untuk bertanya kepada kakak yang duduk di sebelahku. “Kak, kalau nanti mau turun, harus bilang apa?” tanyaku mengawali pembicaraan. “Terserah. Bisa bilang kiri, juga bisa menepuk tangan,” jawab kakak itu. Sepertinya, dia tidak keberatan jika aku bertanya lebih banyak lagi. “Nanti aku boleh minta tolong kakak yang tepuk tangan?” pintaku lagi. “Boleh. Baru pertama kali naik bus, ya, Dek?’ tanyanya lagi. “Iya, Kak,” jawabku singkat. Tak lama, kakak itu menepuk tangannya. Aku bingung, kan aku belum meminta kakak itu untuk tepuk tangan? “Loh, Kak, kok tepuk tangan?” tanyaku heran. “Kakak mau turun di sini, Dek,” jawabnya lagi. “Terus, nanti siapa yang mau tepuk tangan, Kak?” tanyaku mulai cemas. “Minta tolong saja sama yang lain. Kakak turun dulu,” jawabnya sambil melompat turun dari bus. Aku heran melihat kakak itu.

Tadi ia bilang akan membatuku menepuk tangan. Sekarang, dia yang turun lebih dulu. Aku baru sadar kalau rumahku sudah mulai dekat. Mataku mulai mencari-cari orang yang tepat untuk kumintai tolong menepuk tangan. Di belakangku, ada seorang bapak-bapak yang sedang tertidur. Di bangku sebelah, ada ibuibu yang sedang asyik dengan handphonenya. Sementara, jauh di bangku belakang ada seorang perempuan kira-kira berumur 30 tahun yang sedang bercanda dengan anaknya yang masih kecil. Sementara, rumahku sudah semakin dekat. Dari sini, sudah tampak simpang kompleks tempat aku tinggal. Karena takut terlewat, aku spontan bertepuk tangan sendiri sekeraskerasnya. Bus kota yang aku tumpangi berhenti tepat di depan gerbang kompleks. Hore, aku berhasil bertepuk tangan sendiri, sorakku dalam hati. Aku bergegas turun dari bus. Kini, aku bisa tersenyum setelah tadi sangat cemas di dalam bus. Besok aku akan menceritakan kejadian tadi kepada teman-temanku di sekolah, juga kepada Papa dan Mamaku.

Abim yang Telah Sombong

Oleh: Viona Rahmadani Siswa SMA Adabiah Padang SUASANA sekolah hening, sebab seluruh kelas sedang dalam proses belajar. Pada hari ini, seluruh siswa SD Kartini, pada saat jam pelajaran terakhir nanti akan menerima rapor belajar. “Jika aku kembali menjadi juara kelas. aku pasti akan memesan bakso untuk kalian semua. Aku yang akan membayar”ucap abim sombong. Seluruh teman abim bersorak. Mereka yakin abim pasti mendapatkan juara kelas. bahkan juara umum di SD Kartini ini. Mereka tidak sabar untuk menyantap bakso gratis yang dijanjikan oleh abim.. Bel pergantian jam berbunyi. Itu menunjukkan pergantian jam terakhir. Tidak lama kemudian Ibu Es wali kelas 5b masuk ke dalam kelas sembari tersenyum. Ibu Es merangkul banyak rapo berwarna biru ditangannya. Tidak lupa Ibu Es membaba tiga buah kado untuk diberikan kepada sang juara. Pengunguman juara kelas pun segera berlangsung. Juara dua dan tiga sudah terpanggil untuk maju ke depan kelas. Kini tinggal pengunguman untuk juara pertama.

Semua siswa mengarahkan pandangan ke tempat duduk sebelah kiri paling belakang. Di sana adalah tempat di mana seorang Abim duduk memperhatikan setiap pelajaran. “Juara pertama kita pada saat ini adalah, Abimo Suroto” ucap Ibu Es sembari tersenyum melihat anak kebanggaannya. Abim berjalan menuju meja guru untuk mengambil kadonya. Abim menyalami tangan Ibu Es yang lembut. Lalu Ia segera pulang ke rumah. *** Setiba di rumah Abim melihat ibunya sedang menangis. Ibu mengatakan bahwa orang yang sebenarnya memiliki rumah Abim telah memarahi ibu. Orang itu meminta ibu segera membayar uang sewa rumah yang sudah empat bulan menunggak. Abim yang tadinya ingin meminta uang untuk mentraktir teman-temannya hanya tertunduk bingung melihat Ibu. *** Malam telah larut. Jam dinding telah meunjukkan bahwa saat ini pukul 12 malam. Abim tengah sibuk memeriksa setiap

kantong baju dan celana yang Ia miliki. Wajahnya terlihat sangat panik. Keringat tidak henti membasahi seluruh tubuhnya. Pencarianpun terhenti ketika Abim mendapatkan celana pendek berwarna coklat muda. Kemudian dia mengambil uang seribu rupiah yang terdapat pada saku celana tersebut. Wajahnya semakin terlihat panik. Keningnya berkerut, hidungnya kembang kempis,

bibirnya manyun, dan matanya menjadi merah. Kini Abim hanya diam sembari menatapi seluruh isi lemari pakaiannya. Ia memerhatikan satu demi satu dari seluruh pakaian yang ada. Matanya bergeser kian kemari. Sudah seluruh pakaian yang ia periksa. Perlahan Abim menjatuhkan tubuhnya di kasur. Ia menghela nafas. Kemudian bermenung mengingat janji yang ia beri

kepada teman-temannya. Abim tidak tau lagi bagaimana cara mendapatkan duit untuk menepati janjinya. Kini Abim menangis di kamarnya. Abim tidak tega meminta uang kepada ibunya yang tengah bersedih. Abim juga sangat takut untuk hari esok di sekolahnya. Temantemannya pasti akan mentertawakan, bahkan membenci Abim yang telah sombong. ***

Pakaian apa yang kamu kenakan untuk ke restoran malam ni?

Kamu mengenakan pakaian apa Thaaat ...

Baik, aku kira, aku tidak datang Mode pakaian sheriff baru..

Ups…

Jangan jatuh cinta, Odie

Anda sudah bertindak cukup bodoh…


13

Elok

MINGGU, 13 FEBRUARI 2011 M / 13 RABIUL AWAL 1432 H

Tenunan, Sang Pemberi Inspirasi BUSANA abu-abu dengan tema balon pada lengan dan paha. Ditambah lipatan-lipatan yang menimbulkan kesan eksotis bagi pemakainya. Busana ini bisa digunakan pada kesempatan-kesempatan

khusus/resmi. Yang pria bergaya busana ala Roma, membuat kesan eksotisnya menjadi lebih kental. Selain itu, padanan tenunan khas Sumbar dengan warna dominan abu-abu dan

hitam ini, juga semakin menambah daya tariknya. Sentuhan khas Feymil Chang yang diinsiprasi oleh tenunan Sumbar ini, sangat terasa untuk busana-busana karyanya.

Designer Model Lokasi Fotografer

: Feymil Chang : by APPMI Sumbar : Basko Hotel, Padang : Rahmad Doni


14

Kultur

MINGGU, 13 FEBRUARI 2011 M / 10 RABIUL AWAL 1432 H

TANGGAPAN TERHADAP TULISAN DARMAN MOENIR

Biarkan Pembaca yang Menjadi “Hakim” Oleh: Muhammad Subhan

Penikmat Sastra, Bergiat di Komunitas Sastra Rumah Kabut Padang Panjang

TULISAN Darman Moenir berjudul “30 Tahun Terakhir Tak Ada Novel Bermutu dari Sumatera Barat” (Haluan, Minggu, 23 Januari 2011) memicu polemik di koran ini. Respons pertama muncul dari Devy Kurnia Alamsyah yang mengaku bukan sastrawan di dalam tulisannya berjudul “Arogansi Sastra Kanon” (Haluan, Minggu, 30 Januari 2011). Disusul tulisan Sudarmoko pekan lalu berjudul “Sedikit Gambaran Sastra Indonesia di Sumatera Barat, Tanggapan Terhadap Tulisan Darman Moenir dan Devy Kurnia Alamsyah” (Haluan, Minggu, 6 Februari 2011), serta tulisan Elly Delfia, Dosen Fakultas Sastra Universitas Andalas Padang di hari yang sama berjudul “Bahasa Cermin Kebermutuan Karya Sastra dan Pengarang”. Tulisantulisan itu sangat menarik, menurut hemat saya. Dan, koran Haluan membuka ruang selebar-lebarnya bagi polemik itu yang seolah membangunkan “harimau tidur” kritikus sastra Sumatera Barat yang

beberapa dekade terakhir nyaris hilang dari korankoran terbitan Padang. Ruang-ruang sastra di koran-koran terbitan Padang tahun-tahun sebelumnya terasa “hambar” tanpa perdebatan (polemik). Karya sastra yang muncul pekan esoknya seolah hilang begitu saja tanpa diperbincangkan sehingga pengarangnya tidak memperhatikan lagi soal bermutu tidaknya karya itu, asal terbit saja di koran, sudah baiklah itu menurut mereka. Sebagai penikmat sastra saya memberikan apresiasi kepada koran Haluan yang membuka ruang polemik sehingga setiap pekannya para penikmat sastra dapat mengikuti perbincangan yang menarik terkait suatu topik. Polemik dalam artian sehat tentunya, berbicara substansi persoalan bukan menyudutkan individu pengarang tertentu, karena itu tidak mencerminkan kedewasaan berpikir. Polemik itu pun dapat menjadi bahan pembelajaran bagi calon-calon sastrawan muda asal Sumatera Barat yang saya kira setiap tahunnya bermunculan dan produktif berkarya. Menimbang tulisan Darman Moenir soal tidak adanya novel bermutu yang lahir 30 tahun terakhir di Sumatera Barat sangat menarik didiskusikan dengan pertanyaan penting apa ukuran bermutu tidaknya suatu karya sastra (novel)—pertanyaan yang sama juga diajukan

Sudarmoko dalam tulisan sebelumnya. Dan, apakah alasan Darman Moenir menyebut demikian lantaran novel Persiden karya Wisran Hadi menang Sayembara Menulis Novel Dewan Kesenian Jakarta (DKJ) yang digelar tahun 2010, lalu ditarik waktu ke belakang (30 tahun silam) novel berjudul Bako karya Darman Moenir juga menang dalam sayembara yang sama? Sementara di tahun-tahun berikutnya tidak ada lagi pengarang novel asal Sumatera Barat yang menang Sayembara Menulis Novel DKJ? Bila itu ukurannya sangatlah tidak arif saya kira. Bukankah novel-novel yang menang sayembara itu “hanya bermutu” di mata 3-4 orang juri saja? Apa pula pendapat masyarakat yang jumlahnya ribuan bahkan jutaan terhadap novel-novel yang menang itu bila dilempar ke pasar? Cukup lakukah dibeli, booming, diperbincangkan di kelas-kelas sastra di sekolah dan ruang kuliah, dibedah di forum-forum diskusi dan seminar, atau hanya cukup menjadi pajangan di rak-rak toko buku sementara si pemilik toko mengeluh bahwa novel-novel itu belum disentuh pembeli? Darman Moenir juga menutup mata akan eksistensi pengarangpengarang asal Sumatera Barat lainnya yang bergelut di dunia kepengarangan dan mendapat tempat di tengah masyarakat pembaca sastra Indonesia. Sebutlah diantaranya sastrawan muda asal Maninjau Agam,

Ahmad Fuadi yang melambung namanya berkat novel Negeri Lima Menara yang dicetak puluhan ribu copy bahkan novel itu akan dilayarlebarkan. Beberapa nama pengarang lainnya asal Sumatera Barat juga sudah disinggung oleh penulispenulis sebelumnya yang karya mereka juga mendapat tempat di tengah masyarakat, serta memberi warna baru. Sayangnya mereka enggan mengikuti sayembara, atau saja juri luput memilih karya mereka sebagai karya yang digolongkan sebagai karya bermutu. Soal kebermutuan karya sastra saya cenderung sepakat seperti apa yang diungkap Elly Delfia bahwa yang paling pantas memberi penilaian terhadap karya sastra bermutu hanyalah masyarakat pembaca, bukan individu (persona) penulis sendiri, atau bukan pula juri suatu sayembara. Ketika novel Laskar Pelangi karya Andrea Hirata booming di pasaran banyak muncul polemik di media massa tentang bermutu tidaknya novel itu. Tapi pembaca tetap memburu Laskar Pelangi, menjadi rujukan di ruangruang kelas bahasa dan sastra di SMA, bahkan menjadi bahan skripsi oleh banyak mahasiswa jurusan sastra di perguruanperguruan tinggi. Padahal Andera Hirata adalah pengarang muda yang baru muncul di pentas sastra Indonesia. Bukankah ini membuktikan bahwa masyarakat pembaca adalah raja yang menentukan bermutu tidaknya karya sastra yang menjadi bacaan mereka?

Saya kira, di dunia kepengarangan tidaklah ada unsur senioritas. Selama si pengarang berkarya dan karyanya itu mendapat apresiasi pembaca, selama itu pula mutu karyanya ditentukan. Di dunia jurnalis wartawan senior Rosihan Anwar pernah berujar, “Sekali wartawan tidak menulis dia akan dilupakan orang”. Ungkapan ini saya kira berlaku pula dalam dunia karang mengarang (sastra). Eksistensi, kreativitas, dan berkarya secara terus menerus akan membuktikan mutu karya seorang pengarang. Apalagi setelah masyarakat pembaca menyambut karya itu dan selalu merindukan karya-karya baru lahir dari tangan si pengarang. Jadi, biarkanlah pembaca yang menjadi hakim. Kalimat ini saya kutip dari ucapan Buya Hamka di dalam Buku “Kenang-Kenangan Hidup” (Bulan Bintang, Jakarta, 1951) ketika sejumlah orang menyebut syair-syair yang ditulis Hamka telah kolot dan ketinggalan jaman: “…syair-syair tuan ini telah kolot, telah ditinggalkan zaman. Sekarang orang menghendaki syair yang realist, jangan terlalu ngelamun dan harus membayangkan hidup baru…” Dengan senyum Hamka menjawab, “…Syair adalah rasa. Saya merasa lalu saya tulis dan saya syiarkan. Biarlah pembaca yang jadi hakim. Yang disebut angkatan baru atau angkatan 45 atau angkatan 50 atau yang tua dari itu, yang muda dari itu, belumlah ketetapan yang pasti. Semua berkembang…”

Dijawab Hamka lagi, “…Kesusasteraan asli, bukanlah yang ditonjoltonjolkan oleh propaganda! Adapun katamu bahwa sekarang mesti realist, maka saya berpendapat bahwasanya selama dunia berkembang, orang tidak jadi realist saja, atau idealist saja. Keduanya mesti ada. Biarkan orang tumbuh menurut alamnya…” Demikianlah Hamka, sebuah jawaban yang bijak saya kira. Pembacalah hakim dari apa yang mereka baca. Bila karya itu bagus menurut pembaca, maka karya itu akan mengalami cetak ulang berkali-kali, terus diperbincangkan sepanjang masa, meski pengarangnya sendiri telah tiada. Dan, novelnovel pemenang sayembara, menurut hemat saya adalah novelnovel yang menang oleh “propaganda” para juri di dalam lembaga-lembaga kesenian yang menggelar sayembara itu. Sudah menjadi rahasia umum di dunia perlombaan, bahwa suatu naskah lomba yang diunggulkan juri adalah menurut apa yang “dimau” juri. Sebab disitulah letak bermutu tidaknya suatu karya di

mata juri. Bukan menurut pembaca, karena pembaca tidak diikutkan dalam penjurian itu. Bila dugaan saya ini salah, marilah kita uji karya-karya sastra yang telah diunggulkan para juri suatu sayembara dan memperoleh sejumlah hadiah atas kemenangannya itu. Kita lihat nanti, setelah novel-novel tersebut terbit dan beredar luas di pasar, cukupkah mendapat tempat di hati masyarakat pembaca atau tidak sama sekali. Namun, sebagai penikmat sastra yang berdomisili di Sumatera Barat, saya tetap angkat topi kepada pengarangpengarang asal Ranah Minang yang sangat produktif berkarya, selalu mendapat tempat terbaik dalam setiap kegiatan lomba dan sayembara mengarang, baik tingkat lokal dan nasional. Ini membuktikan bahwa pengarang-pengarang Sumatera Barat tetap diunggulkan, namun bukanlah sebab individu si pengarang tapi memang karyanya itulah yang bermutu. Mudah-mudahan tetap bermutu di mata pembaca nantinya, bukan semata bermutu di mata juri yang 3-4 orang saja.

Polemik Terus Dilanjutkan POLEMIK yang berawal dari tulisan Darman Moenir di ruang ini terus dilanjutkan, namun temanya “digerakkan” ke arah langkanya kritikus sastra dan peneliti sastra di Sumatera Barat, atau tepat dikatakan mengalami krisis. Akibatnya, karya-karya yang lahir dari rahim sastrawan Sumatera Barat—baik berupa cerpen, puisi, maupun novel— tak terpindai secara cermat dan hanya menghuni rak-rak buku tanpa perbincangan yang dielektis dan dalam. Minggu depan, redaksi menunggu tulisan tentang tema di atas. Selamat berpolemik.

Industri Rekaman Sumatra Barat dan Upaya Menjaga Mutu Pop Minang Oleh: Suryadi

Pengajar dan peneliti di Institute for Area Studies–SAS Indonesia, Leiden University, Belanda

MUNGKIN tidak terlalu menepuk dada kalau dikatakan bahwa industri rekaman Sumatra Barat merupakan industri rekaman daerah yang terbesar di luar Jawa, paling tidak di bagian barat Indonesia. Hal ini diakui juga oleh seorang peneliti asing, Bart Barendregt, yang menulis artikel menarik “The sound of ‘longing for home’: Redefining a sense of community through Minang popular music” (BKI 1583, 2002:411-450). Agusli Taher, pemilik Pitunang Record, dalam sebuah makalahnya (2008) mencatat hampir 70-an perusahaan rekaman eksis di Sumatra Barat. Tentu saja termasuk di dalamnya para pemain lama yang tetap bertahan sampai sekarang seperti Tanama Record dan Sinar Padang Record dan para pesaing baru semisal Talao Record dan Minang Record. Ada beberapa indikator yang menunjukkan bahwa industri rekaman Sumatra Barat menjadi inti (core) industry rekaman derah di Indonesia bagian barat. Pertama, sejak digunakannnya kaset oleh perusahaan rekaman di

Padang pada awal 1970-an (lihat: Umar Junus 1994), industri rekaman Sumatra Barat berkembang secara signifikan. Jumlah penyanyi daerah, pencipta lagu, musikus dan produser bertambah. Kedua, kita melihat pop Minang menjadi dikenal dan disukai tidak saja oleh orang Minang. Pop Minang dinyanyikan oleh para penyanyi dari etnis lain, khususnya Batak, seperti Edi Silitonga, Victor Hutabarat, Charles Hutagalung, dll. Ketiga, perusahaanperusahaan rekamaan terkemuka seperti Tanama Record dan Sinar Padang Record, misalnya, mempunyai kantor distributornya sampai ke Jakarta (di Glodok). Keempat, apresiasi dan komsumsi musik pop Minang meluas ke luar wilayah Sumatra Barat, mengikuti arus perantauan orang Minang. Bahkan VCD-VCD pop Minang direproduksi oleh kira-kira selusin perusahaan rekaman di Malaysia dan diedarkan di sana dalam bandrol Ringgit. Penulis pernah melakukan penelitian yang cukup mendalam tentang konsumsi lagu-lagu pop Minang di negara jiran itu (lihat: Suryadi, “Transnasionalisasi muzik Indonesia: makna kultural dan fungsi sosiopolitik resepsi muzik pop Minang di Malaysia”, Wacana Seni, Journal of Arts Discourse, Universiti Sains Malaysia, Penang 6,

2007:1-30). Kelima, banyak album lagu pop daerah tetangga, seperti kase-kaset Acu (Bangkinang), pop Jambi, pop Kerinci, dan pop Palembang, direkam oleh studio-studio rekaman di Sumatra Barat. Sepertinya industri rekaman Sumatra Barat menjadi pusat pusaran yang menarik etnis sekelilingnya untuk menciptakan simbol baru budaya sendiri melalui musik pop daerah masingmasing. Jadi, industri rekaman Sumatra Barat telah membuat pop Minang berkembang dan dikenal sampai ke luar batas etnisitas Minang sendiri, sekaligus menarik kelompok-kelompok etnis sekitar Minangkabau untuk menciptakan semacam pop daerah sendiri yang menggunakan studio-studio rekaman di Sumatra Barat. Mempertahankan mutu pop Minang Dengan keadaan yang menggembirakan itu tentunya para praktisi dunia industri rekaman Sumatra Barat – produser, pencipta lagu, penyanyi, musikus, dll. – seyogianya menjaga mutu pop Minang, produk utama industri rekaman Sumatra Barat. Penulis katakan sebagai produk utama karena memang kaset-kaset dan VCD pop Minang (termasuk pop Minang anak-anak yang muncul sejak awal 2000-an) lebih banyak diproduksi oleh

perusahaan-perusahaan rekaman di Sumatra Barat dibanding genre sastra lisan Minang (rabab Pasisia, rabab Pariaman, dendang Pauah, salawaik dulang, indang, dll.) Akhir-akhir ini muncul penilaian bahwa mutu lirik (sejumlah) lagu pop Minang jauh menurun. Penilaian itu mungkin ada benarnya: ada beberapa album dari para pendatang baru di blantika musik pop Minang yang dari segi estetika lirik lagu-lagunya cenderung mengumbar kelucahan dan oleh karenanya terasa ‘ringan’. Walaupun ada semacam pembelokan estetika pop Minang oleh lagu-lagu yang berlirik agak lucah itu, namun dewasa ini kita masih memiliki para pencipta lagu Minang yang idealis dan handal, yang masih tetap mementingkan mutu dan terus melakukan pencarianpencarian baru dengan tetap berpijak pada inti estetika pop Minang standar: yaitu berusaha menghindari penggunaan kata-kata yang ‘batilanjang’. Sebutlah umpamanya, Agus Taher dan Sexri Budiman, untuk sekedar contoh. Bagi mereka tampaknya dalam berkarya ungkapan Minang lama masih digenggam erat: ‘kato baumpamo, rundiang banasakah’. Pernah penulis mendengar ada orang yang berpendapat bahwa estetika pop Minang standar yang berintikan ratok itu tidak sesuai lagi sekarang. Mereka berpendapat orang Minang sekarang harus optimis, nggak boleh cengeng. Representasi ratok dalam lirik lagu-lagu pop

Minang tak semestinya dimaknai secara positivistik. Justru ratok merefleksikan hubungan emosional perantau Minang dengan kampung halamannya. Kenyataannya orang Minang tetap tegar, walau dalam perantauan yang jauh. Agaknya para pengeritik itu lupa bahwa banyak lagu pop Minang dulu yang juga bernada lucu, sebutlah misalnya ‘Bareh Solok’ karya Nuskan Sjarif dan ‘Dunie Kini’ karya Asbon Madjid. Seperti dikatakan Wisran Hadi dalam tulisannya “Pengenalan dan beberapa persoalan jenaka Minangkabau” (2003), lucu dan jenaka Minangkabau itu khas, bukan dengan cara melucahkan kata seperti dalam drama Srimulat di Jawa. Upaya Bersama Pop Minang adalah satu lambang identitas etnis Minangkabau. Bila kesenian sebuah etnis dibuat berbobot oleh para senimannya, maka anggota etnis itu sendirilah pertama-tama yang akan menuai hasilnya, yang otomatis akan dihargai pula oleh etnis-entis lain. Jika sebaliknya yang dilakukan, maka tentunya bukan etnis lain yang mendapat image jelek. Oleh sebab itu segala pihak yang merasa serumpun bak sarai dalam ikatan etnisitas Minangkabau tentunya harus saling bersinergi untuk

mengembangkan pop Minang sambil tetap menjaga mutunya. Seperti diingatkan oleh Esy Maestro (1999), para seniman dan praktisi industri rekaman Sumatra Barat seyogianya tetap kritis dalam mengikuti kecenderungan selera pasar. Adakan workshop para pencipta lagu (Perkenalkan pantun-pantun dan seni lisan Minang lainnya kepada para pencipta lagu dari generasi yang lebih muda); buat programprogram radio dan TV lokal yang membicangkan pop Minang dari berbagai aspek; Pemda bisa memberikan anugerah dan penghargaan tahunan kepada produser terbaik, penyanyi terbaik, dan pencipta lagu terbaik; buat Minangkabau idol yang bermutu; libatkan editor

bahasa dalam penulisan lirik lagu di video klip VCD (Kebanyakan penulisan lirik lagu dalam klip VCD Minang salah menurut EYD); buat klipklip VCD yang bermutu. Usaha-usaha di atas, di samping kemungkinan usah-usaha lainnya, pasti akan bermanfaat dalam rangka mempertahankan, untuk tidak mengatakan meningkatkan, mutu pop Minang yang sampai batas tertentu memang sedari dulu telah mengena di hati sebagian anggota etnis non Minang. Di dunia ini, bukti sejarah dan empiris telah menunjukkan bahwa seni yang dibuat dengan serius –apa pun jenisnya – akan menaikkan gengsi suatu (suku)bangsa dan meningkatkan derajatnya di mata (suku)bangsa lainnya.


15

Limpapeh

MINGGU, 13 FEBRUARI 2011 M / 10 RABIUL AWAL 1432 H

“Mariangik” yang Membuat Kesal

PUSAKO Wilayah dan Pola Perkembangan Penduduk Diasuh oleh: Puti Reno Raudha Thaib Ketua Umum Bundo Kanduang Sumatera Barat Sebagaimana patokan pemahaman terhadap adat dan kebudayaan Minangkabau yang disampaikan sebelum ini, bahwa dalam menelusuri hal ihwal adat dan kebudayaannya harus pertolak dari dua sumber; tambo dan sejarah. Tambo, yang diyakini dan sejarah, yang dipercayai. Perkembangan wilayah Minangkabau berdasarkan tambo adat dan undangundang nagari, bermula dari; taratak (disebut juga Lindang). Tempat orang berladang, meneruka atau malaco. Tempatnya jauh dari nagari. Kalau mendirikan rumah, rumah itu disebut dangau. Tiangnya hanya empat, tidak boleh bergonjong. Di taratak belum ada penghulu, yang ada tuo taratak. Segala kegiatan sosial, tempatnya bukan di taratak. Kedua disebut dusun. Karena di taratak orangpun semakin banyak, lalu taratak itu berubah jadi dusun. Atau beberapa taratak bersatu menjadi sebuah dusun. Di dusun baru boleh didirikan surau, tapi mesjid belum boleh, karena jumlah orang belum mencukupi untuk sebuah jamaah (40 orang). Rumah-rumah sudah boleh dibuat bergonjong dua. Kenduri boleh diadakan tapi kecil-kecilan. Potong kerbau atau lembu, kambing belum dibenarkan. Kalau mau melakukan sembahyang Jumat mesti pergi ke kampung. Dusun, dikepalai oleh tuo dusun. Ketiga, kampung. Kampung merupakan gabungan dari beberapa dusun. Kampung dihuni oleh beberapa suku. Biasanya dalam sebuah kampung ada 4 atau lima suku. Disebut urang nan limo suku atau urang nan ampek suku. Setiap suku dikepalai oleh seorang penghulu suku. Kampung dipimpin oleh tuo kampung. Keempat, koto. Koto atau disebut juga kubu (benteang) lebih ramai daripada kampung. Koto gabungan dari beberapa kampung yang berdekatan. Dulunya, koto dikelilingi bambu berduri (aua baduri) dan selokan besar atau parit (tabek) Pintu untuk ke luar masuk koto hanya dua, di ikue koto dan kapalo koto. Sedangkan tempat yang ramai adalah di bagian tengah (koto tangah) Dalam koto rumah sudah boleh bergonjong 4. Batapian, bapamedanan, babalai bamusajik, balabuah gadang. Selanjutnya, disebut Nagari. Nagari terdiri dari beberapa buah koto yang berdekatan manyatu dalam sebuah nagari. Nagari mampunyai wilayah sendiri dengan batas-batas alam yang jelas. Nagari dipimpin oleh wali nagari. Merupakan komunitas berdasarkan perkauman dan suku. Pemerintahan nagari dijalankan oleh KAN. Wilayah yang lebih luas lagi disebut Luhak. Luhak terdiri dari beberapa buah nagari. Keturunan orang di luhak dipercayai berasal dari nenek moyang yang sama. Tidak merupakan unit politik dalam pengertian tradisional. Masing2 luhak berdiri sendiri-sendiri. Selanjutnya disebut Alam (Alam Minangkabau). Gabungan dari ketiga luhak. Pusek jalo pumpunan ikan- nya di Pagaruyuang. Semenjak Raja tidak berdaulat lagi di Pagaruyung masing-masing nagari mengurus dirinya sendiri. KAN sekaligus sebagai pemegang kekuasaan eksekutif, yudikatif, legislatif. Gabungan antara luhak dan rantau disebut Sumarak Alam. Terdiri dari rantau; daerah2 kolonisasi dilembahlembah sungai nan mengalir ka pantai timur, seperti ; Rantau 12 koto (sapanjang batang Sangir), nagari Cati nan batigo, Siguntur (Sungai Dareh), Rantau nan kurang aso duopuluah (Kuantan), rantau Bandaro an 44 (Tapuang – Kampar), rantau Juduhan (Lb.Gadang), Nagari Sambilan (Malaysia), Pasisie; daerah2 di luar luhak nan tigo sabalah barat bukik barisan.

PR

MO

O

D

ALAM satu rapat kaum, adik saya melaporkan kelakuan anaknya yang membuat “mariangik” saja di kampung. Saya tidak akan menceritakan apa kelakuan kemenakan yang membuat mariangik itu karena tentu akan makin membuat mariangik. Lebih baik kita berbicara tentang apa saja yang bisa membuat mariangik kita bersama, mudah-mudahan bisa kita atasi secara bersama pula. Kita punya bandara internasional bernama Minangkabau sebagai pintu gerbang tamu dan wisatawan, apakah bandara tersebut sudah menunjukkan ruang tamu orang beradat, yang adatnya basandi syara’, syara’nya basandi Kitabullah (ABSSBK)? Keluar dari ruang terminal, kita malah disambut para calo taxi atau travel dengan tampang dan gaya seakan cari mangsa, bukan yang siap melayani secara beradat. Azan memang berkumandang tiap waktu shalat, tetapi dimana/bagaimana tempat shalatnya? Bandara Minangkabau

menjambangi Piala Tata Nugraha hampir tiap tahun, tetapi telusurilah jalan-jalan di kota ini tanpa patroli pengawal (PatWal) sebagaiman yang dialami masyarakat sehari-hari, mulai dari jalan Bagindo Aziz Chan, M Yamin, Hiligoo, Pasar Gadang sampai Muara, jalan Permindo, Pemuda, Veteran, Juanda sampai Air Tawar dan Tabing, Thamrin, Sawahan, Simpang Haru, ke Andalas atau Indarung, apakah kita menemukan ketertiban dan kenyamanan berlalu lintas? Padang mungkin satu-satunya kota di dunia yang tidak punya terminal angkutan dalam dan antarkota. Semua gentayangan tak tentu dimana muaranya. Hotel dan restoran melayani tamu bak pesakitan. Check-in di hotel kita akan disuruh mengisi formulir seakan tamu adalah orang yang butuh. Masuk restoran disambut pelayan yang meneriakkan pesanan pengunjung. Apakah tamu hotel harus diperlakukan sebagai orang yang kemalaman dan pengunjung restoran selalu

Nak Rancak Elok Pacamin Diri

Oleh: Syuhendri Datuak Siri Marajo

“NAK Rancak elok pacamin diri.” Begitulah bunyi pepatah usang alam Minangkabau dalam merumuskan sikap dan kepribadian bagi setiap orang Minang. Nak rancak dalam kalimat ini tentu saja tidak sekadar kulit, atau sekadar kelihatan cantik dan ganteng ketika sedang berkaca. Ungkapan ini mengandung makna yang lebih dalam berkaitan dengan prilaku sehari-hari masyarakat baik di kampung maupun di rantau, pandai-

pandai membawa diri. Nilailah diri sendiri terlebih dahulu, sebelum memberikan penilaian terhadap orang lain. Kalau sudah demikian adanya, kadangkala penilaian pun tak lagi perlu diungkapkan, sebab akan tergantikan oleh senyuman. Apalagi dalam berbagai hal kita belum tentu lebih baik dari pada orang lain, pacamin diri. Kalaulah bercermin hanya sekadar untuk penampilan luar, mati karanca’an namanya. Ada tiga gambaran sifat yang mesti dicermati bersama sekaitan dengan ungkapan bercermin diri, yakni yang dinamakan dengan sifat kaco mato. Sifat kaco biaso, sifat kaco baraso. Dalam kehidupan bermasyarakat di korong dengan kampung, banyak ditemui gambaran dari ketiga sifat tersebut di atas. Sifat kaco mato (kaca mata) merupakan bentuk

FREE HEADSET + BLUETOOTH MOUSE + KEYBOARD PROTECTOR + COOLING PAD LCD CLEANER

MOUSE + KEYBOARD PROTECTOR + COOLING PAD LCD CLEANER

PICO PJM 715

Rp. 4.599.000,-

Rp 2.499.000,- (Black) Rp 2.575.000,- (Red & Blue)

Intel Core 2 Duo Processor P7370 1GB DDR2 RAM, 250GB HDD

gambaran mengenai sifat seseorang yang subjektivitasnya lebih tinggi, setiap memandang berbagai persoalan berangkat dari dirinya saja. Apalagi bila kaca mata yang dipakai berwarna hitam, maka wajahnya makin terlindung dibalik hitam kaca mata tersebut, wajahnya tidak lagi kelihatan orang lain. Hanya salah orang saja yang tampak. Gambaran dari sifat ini adalah orang yang suka berlindung dibalik kesalahan. Kaco biaso adalah kaca bening, transparan. Biasa dipasang sebagai kaca pembatas pandangan di jendela- jendela rumah. Sifat kaco biaso menggambarkan sifat orang yang suka saling tuding atau suka melihat keburukan satu sama lain. Jika ada orang yang suka melihat kejelekan orang lain, maka sekaligus dia juga sudah memamerkan kejelakan-

ZETTA MLM 2015

ZETTA MLM 2422

Rp. 4.899.000,Intel Core 2 Duo Processor T8300 (2.40 GH), 2GB DDR2 RAM, 320GB HDD

hari libur tetap buka dari pukul 09.00 s/d 21.00 WIB

MOUSE + KEYBOARD PROTECTOR + COOLING PAD, LCD CLEANER

NEON CNC 3422

Rp 4.599.000,Intel Core i3-370M Processor (2,4 Ghz,3M Cache), 2GB DDR3 RAM,320GB HDD,14.0"Wide (16,9) LCD,eSATA Port,HDMI Output,WI-Fi, DVDDual,Card Reader,WebCam

NEON CNC 3422 Rp 3.999.000,Intel Pentium Processor P6000 (3M Cache 1,86 GHz), 1GB DDR3 RAM,250GB HDD

dianggap orang kelaparan? Kita bangga dengan segala macam makanan tradisional dan spesifik Minangkabau, tetapi apakah kita sudah bisa menyajikan secara beradat? Betapa banyaknya makanan yang dijajakan dengan “bacilapuik”, baik cara mengolah dan memasaknya, maupun cara menyajikan dan mengemasnya. Kita mungkin bangga mempertahankan cara-cara primitif seperti itu dengan alasan begitulah yang asli tanpa mempertimbangkan apakah pembeli senang atau tidak. Apa guna semua yang makin banyak diperdagangkan itu tanpa pembeli? Katanya negeri ini negeri orang beradat dan beragama dan ingin mengembangkan pariwisata sebagai salah satu potensi ekonomi dengan keindahan alam, keunikan adat dan budayanya, tetapi apakah keindahan alam yang kita punyai sudah ditata secara beradat dan adat apa pula yang kita tunjukkan di tempattempat yang indah itu? Ja-

ngankan bangsa lain, kita saja belum tentu nyaman menikmati keindahan alam kita. Baru saja datang, kita akan langsung berhadapan dengan tukang parkir liar yang main pakuak saja. Restoran dan rumah makan yang enak dan nyaman atau souvenir yang unikpun masih langka di tempat-tempat wisata negeri beradat ini, yang banyak justru pondok goyoh bertenda plastik, warung-warung kelambu dan anak-anak menjajakan souvenir murahan dari daerah lain. Tidak semua tempat wisata tersedia WC yang bersih, pada hal dimana-mana terpampang billboard bertuliskan “kebersihan itu sebagian dari iman”. Apa lagi masjid dan mushala, merupakan hal yang langka di tempat-tempat wisata negeri beradat dan beragama ini. Bagaimana maksiat tak akan berkembang. Apakah keunikan-keunikan yang membuat mariangik itu yang mau kita sajikan kepada para pendatang? (HISY Dt Rangkayo Basa)

Tuangan Limbago

Lite Atom Processor N455 (1,6 GHz, 512K cache)

R

yang berABS-SBK, kok tempat salatnya begitu dan masjidnya jauh dari ruang tunggu penumpang? Memasuki Kota Padang, kita akan melalui jalan-jalan yang seperti tak manyudah, menyempit tiap sebentar dan berlubang dimana-mana. Angkutan kotanya seperti tak peduli dengan ketertiban lalu lintas ditambah musik yang memekakkan telinga. Bulalang, tarik pinggang, garetak dan “caruik” adalah bahasa tubuh khasnya para sopir dan stokar di daerah ini. Pasar yang kumuh, teras toko, trotoir bahkan jalan penuh pedagang kaki lima sudah menjadi pemandangan khas kota ini. Belum lagi teriakanteriakan pedagang penjual kaset/VCD yang memekakkan telinga dengan lagu-lagu Minang yang makin jorok syairnya. Apa memang kita ingin menunjukkan Padang sebagai kota asal PKL dan tempat training pencopet dan tukang palak di negeri ini? Walikota bisa berbangga

FREE MODEM GSM 7,2 MBps MOUSE + KEYBOARD PROTECTOR + COOLING PAD LCD CLEANER

FREE MODEM CDMA FREE MOUSE LOGITECH MOUSE + KEYBOARD PROTECTOR MOUSE + KEYBOARD PROTECTOR + COOLING PAD, LCD CLEANER + COOLING PAD, LCD CLEANER

NEON CLW 5620

NEON CLW 5520

NEON CLW 3522

NEON CLW P022

Rp 6.099.000,-

Rp 5.999.000,-

Rp 5.099.000,-

Rp 4.599.000,-

Intel Core i5-480M Processor (2.80 GHz, 3M Cache) with Turbo Boost up to 2.93 GHz, 2GB DDR3 RAM, 500GB HDD

Intel Core i5-460M Processor (2.53 GHz, 3M Cache) with Turbo Boost up to 2.8 GHz, 2GB DDR3 RAM, 500GB HDD

Intel Core i3-380M Processor (2.53 GHz, 3M Cache), 2GB DDR3 RAM, 320GB HDD

Intel Pentium Dual Core Processor P6100 (3M Cache 2.00 GHz), 2GB DDR3 RAM, 320GB HDD

MOUSE + KEYBOARD PROTECTOR + COOLING PAD, LCD CLEANER

MOUSE + KEYBOARD PROTECTOR + COOLING PAD, LCD CLEANER

NEON MNW 2015

MOUSE + KEYBOARD PROTECTOR + COOLING PAD, LCD CLEANER

NEON MNV P315

NEON MNV C915

Rp 4.099.000,-

Rp 3.699.000,-

Intel Core 2Duo Processor P7370 (2.00 GHz,3M Cache), 14.1" Wide WXGA,TFT,1GB DDR2 RAM,250GB HDD,WI-Fi,DVD Dual,Web Cam

Intel Pentium Dual Core 14500 (2.30 GHz 1M Cache), 14.1" Wide WXGA TFT,1GB DDR2 RAM,250GHz HDD,WI-Fi,DVD Dual Card Reader,Web Cam

Rp 3.399.000,-

ALFA ACCESORIES Jl. KAMPUNG NIAS II No.45 BELAKANG PONDOK TELP : 0751-35576-37056 FAX : 0751-23299

cashdit &cre

Gratis 2x Angsuran Bonus Aksesories Xenia, Grand Max, Terios Luxio, Sirion

TDP MULAI

8

Rp. jtan Bunga Mulai

0%

FERRY ASTRA ASTRA DAIHATSU Ready Stock

15 Jtan 19 Jtan Cash Back 8 Jtan 15 Jt* 10 Jtan 14 Jtan Bunga mulai 0% Free miniatur

THIA ASTRA

Xenia 1.0 Xenia 1.3 Luxio GM Minibus GM Pick Up Terios Hub :

082173140240 / 0751 - 9846138

Hub :

- AMD Dual Core - DDR 3 1GB - TEDD 320GB - 14" - DVD RW - Web Camp - WI-Fi

Rp.4.100.000,-

Rp.4.900.000,-

Juga Tersedia : hub-printer-meja lesehan-meja standart-kursi-meja operatorkabel Lan-rg 45-MODEM GSMLAPTOP-cardreader-tinta-headsetkeyboard mouse-kabel listrik-UPSSpeaker-jasa pemasangan warnetservis paket bulanan-layanan konsultasi gratis-layanan antar alamat (dalam kota gratis)

COMPUTER CV.

PERSADA

GRATIS 2x angsuran

081266223485 / 0751 - 8525111

DIGITAL ANDALAS

Telp. 0751-7050563, 081266648000 Jl. M. Hatta No. 41 Simp. Tigo Pasar Baru Telp. 0751-778691, 081363741339 : Jl. Hamka No. 42 Simp. Lanbow Gurun Panjang Telp. 0752-35838

: Jl. Hamka No. 5D Samping SPBU Air Tawar

ASTRA DAIHATSU

TDP TDP TDP TDP TDP

ACER 4253

- Intel atom Dual Core 550 - DDR 3 1GB - HDD 320 GB - 10.1" LED - WebCam

- Core i3 380 - DDR 3 1GB - HDD 500GB - 14" - DVD RW - Web Camp - Card Reader

PADANG

READY STOCK Cash Back Rp.15 jt

XENIA TERIOS GM PICK UP GM MINIBUS LUXIO

ACER D255

FREE MOUSE + KEYBOARD PROTECTOR + LCD CLEANER

BUKITTINGGI

Hub :

FREE MOUSE + KEYBOARD PROTECTOR + LCD CLEANER

Rp.2.975.000,-

Intel Celeron Processor I3100 (1.90GHz), 1GB,DDR2 RAM 250 GB HDD

KULIT SINTETIS + KARPET DASAR (PEREDAM) UNTUK AVANZA/INNOVA Rp. 1.100.000,-

diungkap dari bercermin, orang Minang zaman dahulu sebelum melangkahkan kaki turun janjang, selalu mematut dirinya di depan cermin, memastikan tampilannya sudah sesuai dengan kepantasan. Ternyata bicara mengenai cermin tidak saja sebatas kerapian, tapi juga ada kepatutan dan kepantasan. Kata lainnya bercermin diri menyelami kedalaman kepribadian. Ungkapan nak rancak elok pacamin diri. Artinya tidak saja soal kerapian dan kepantasan dalam berbusana, esensinya adalah selalu mawas diri, bersikap hatihati dalam bertindak, dan bergaul dengan lingkungan. Namun demikian cermin juga tidak sepenuhnya menjadi gambaran sempurna. Bercermin diri juga butuh sikap ke hatihatian. Pepatah lama menyatakan, cermin kadang juga suka menipu. Pada saat bercermin bagi kita kiri, bagi cermin kanan.

FREE MOUSE + KEYBOARD PROTECTOR + LCD CLEANER

ACER 4738 381650Mnk

Axioo NEON CLW Includes 12"Wide(16,9) LCD,HDMI,Out Put,Bluetooth,WI-Fi,DVD Dual,Card Reader, Web Cam, Multi Gesture, Touch Pad 4 cell battery (up to 278 minute battery life)

HARGA PROMO SARUNG JOK SEMI

nya sendiri. Misalnya, seseorang sedang lewat di depan sebuah rumah di suatu kampung, di saat yang sama si tuan rumah sedang berdiri di balik jendela kaca, tanpa sengaja dari balik kaca jendela si empunya rumah melihat kening si orang sedang lewat hitam, mungkin kena arang. Secara bersamaan si orang yang lewat juga menoleh kearah jendela yang punya rumah, karena kaca jendela terebut bening dan transparan, maka si orang lewat juga kelihatan bahwa si Tuan rumah salah pasang mengenakan buah baju, tidak rata alias senjang. Berikutnya adalah sifat kaco baraso (cermin). Pada rumah gadang zaman dahulu cermin sering diletakkan di ruang tengah pada dinding rumah yang agak tinggi. Siapa saja yang akan bepergian atau kalau ada tamu yang datang ke rumah tersebut dapat memanfatkannya. Berbagai lapis makna dapat

DP15.585.000 Angs 3.025.000 DP 18.176.000 Angs 3.556.000 DP 15.288.000 Angs 3.708.000 DP 16.829.000 Angs 3.059.000 DP 9.125.000 Angs 2.480.000 DP 19.204.000 Angs 4.074.000 081266115060 (0751) 8200228

MUKHLIS

KEHILANGAN STNK BA 6227 WU. AN. TIAYAR. HILANG ANTARA PASAR RAYA MENUJU RUMAH. BAGI YANG MENEMUKAN HARAP LAPOR KE POS POLISI TERDEKAT

ANDA BUTUH TELOR AYAM??? TELOR AYAM RAS. HUBUNGI BU AYU. PERUMAHAN BSD 1 BLOK L 22 NO.HP 081267007499


16

Seni

MINGGU, 13 FEBRUARI 2011 M / 10 RABIUL AWAL 1432 H

Sajak-sajak Irwin Allen Ginsberg Diterjemahkan secara bebas oleh Delvi Yandra dari www.famouspoetsandpoems.com.

Keduanya Pohon itu berkata Aku tidak suka mobil putih di bawahku itu tubuhnya bau bensin Pepohon lain di sebelahnya berkata pula O kau selalu mengeluh kau sinting kau tentu dapat menghindar dengan lengkung panjang tubuhmu 6 Juli 1981, 8 p.m.

Kembali kepada Kenyataan rel panjang di San Jose Aku mengembara dalam sepi di depan pabrik tank dan duduk di bangku panjang dekat gubuk penjaga rel. Setangkai kuntum terkapar di atas jerami di atas aspal jalan raya —kuntum yang tersuruk di tumpukan jerami Aku berangan—Ia memiliki tangkai hitam yang rapuh dan kelopak kumuh kekuningan tertancap bagai tiang pancang Jesus yang dinobatkan, dan kering tercemar pada inti sari kuncung belacu seperti gerusan yang telah berkhianat di dalam garasi selama bertahun-tahun. Kuning, bunga kuning, dan bunga dari ketekunan, tangkai kokoh kuntum yang gabak, kuntum yang terbiar, dengan bentuk kuning yang agung Terbit di benakmu! Inilah kiranya bunga dunia itu.

Pada Sepi Tiada pikiran yang jernih seperti setangkup langit cerah. Selepas membangun rumah di padang gurun. Hanya apa yang telah kukerjakan berkelana di mataku pada pepohonan? Begitulah aku akan terjaga: beristri, berkeluarga, dan mengunjungi para tetangga Atau aku terlepas dari sepi atau hasrat menyantap atau kilatan atau bertahan (mesti menjinakkan sakit dan menguarkan ketabahan). Dan barangkali menjelma bayangan dari pengembaraanku, bayangan kecil—tempat bersuci dengan jalan tepi penuh arti untuk dijelajah sebagai tempat bermukim di sini di padang gurun terjaga dan berumah.

Kecupan Kecupan ialah bagian dari kedamaian Amerika mesti mengecup ibu bumi Putih mesti mengecup hitam, untuk kedamaian dan kebaikan Hanya sedikit jalan menuju damai, kecupan.

Perulangan Udara menghitam, malam bermuram, Aku sungguh tak dapat tidur dan aku memerih Tak ada yang peduli ketika seorang lelaki menjadi gusar: Ia mengiba. Tuhan gembira. Bayangan menjelma belulang. Setiap bayangan memiliki nama; Apabila kukira milikku aku merintih, Kudengar kabar angin yang sangat terkenal. Tidak tentang harga diri, tetapi hanya aib, Bayangan menjelma belulang. Ketika aku tersipu aku gabak dalam sukacita, Dan bercucuranlah tawaku serupa batu: Tawa anak lelaki tua Untuk melihat kematian yang abadi bermukim. Bayangan menjelma belulang.

Balada dari Timur Aku bicara tentang asmara yang datang dalam benak: Rembulan tetap setia, biarpun buta; Dia bergerak meski tak dapat bicara. Kecemasan abadi membuatnya redup. Aku tak pernah memimpikan kedalaman samudera, Bumi sungguh hitam, tidurku terasa begitu lama, Aku mesti menjelma kekanak lain. Aku bangkit memandang semesta yang berangkat liar.

Balada dari Barat Tatkala aku mati, cinta, tatkala aku mati hatiku remuk dalam kecemasanmu; aku tak pernah didera cinta amat murni sebagaimana saat ini aku menderita dan bungkam tatkala aku mati, cinta, tatkala aku mati. Tatkala aku mati, cinta, tatkala aku mati aku letih berada dalam leliku tiada akhir seorang lelaki yang berjalan berabad-abad, sebagaimana akhir itu seperti gerbang maha luas tatkala aku mati, cinta, tatkala aku mati. Tatkala aku mati, cinta, tatkala aku mati ada semacam perang di angkasa tinggi: segalanya terjadi, terjadi di sana; ada malaikat di sampingku tatkala aku mati, cinta, tatkala aku mati. Irwin Allen Ginsberg ( 3 Juni 1926 – 6 April 1997) penyair Amerika yang dengan teguh hati melawan militarisme, materialisme dan pelecehan seksual. Diterjemahkan secara bebas oleh Delvi Yandra dari www.famouspoetsandpoems.com. Biodata Penerjemah Delvi Yandra, lahir 10 Desember 1986 di Palangki, Sumatra Barat. Bekerja sebagai Lektor di Sekolah Menulis Eureka!

Hujan Sore di Yogyakarta OLEH INDRIAN KOTO

Saat hujan macam ini Yogyakarta terasa menjadi sangat tua. Sore dengan langitnya yang gelap, aspal yang berkilau oleh lampulampu seperti kenangan yang meruap ke manamana. Aku membayangkan Yogyakarta sebagai orang tua yang memiliki keluarga besar yang sayang padanya dan memeluknya dengan cinta. Aku tidak tahu harus ke mana sekarang. Sebentar lagi magrib berkunjung, sementara hujan terus saja mengguyur dengan konstan sejak tadi siang. Beberapa ruas jalan mulai macet dan jika saja di hulu hujan juga terus-menerus melimpah, sungai-sungai yang membelah Yogyakarta akan semakin banyak membawa sisa lumpur. Tentu juga dari hulu Merapi. Dan aku teringat kau. Sejak siang tadi aku berkunjung ke rumah seorang kawan yang tinggal di sekitar Alun-alun Selatan, bercerita soal Merapi, dan pengungsi. Sebagai sesama pendatang tentu kami juga membicarakan soal hangat lainnya terkait dengan status provinsi ini. Pembicaraan semacam itu tentu saja hanya akan menjadi pemanis minum kopi kami, karena tidak akan membawa banyak pengaruh Pembicaraan yang sama yang dilakukan orang lain di mana pun di kota ini, juga di negeri ini. "Mereka lebih pintar-pintar dari kita," kata temanku sembari tertawa. "Setidaknya saat ini Yogya sudah kembali aman untuk dikunjungi setelah Merapi meletus." "Tapi politik kadang lebih panas dari lahar dan awan Merapi, Bung," selanya lagi. Kami tertawa. Di luar hujan terus saja jatuh. Dan aku kembali teringat kau. Pembicaraan-pembicaraan lainnya kembali mengalir dan sambil lalu. *** Aku tidak tahu harus memacu motor ke mana lagi, mengunjungi kawan yang lain atau kembali ke kamar hotel. Alun-alun Selatan lengang dan pucat. Aku menuju utara. Tak ada yang boleh ditunggu dan membiarkannya lewat. "Kau hanya kesepian dan membutuhkan aku sebagai teman, tetapi kau sebenarnya tidak pernah mencintaiku." Aku ingat lagi katakatamu itu. Kata yang selalu ingin kubantah dan ingin sekali kutunjukkan, bahwa tahun-tahun terakhir ini aku disibukkan oleh rasa cinta padamu. "Tetapi aku merasa mencintaimu." "Berikan aku kesempatan menata hati. setelah kita tidak bersama-sama lagi seperti ini, aku ingin belajar memandang cinta lebih lurus ketimbang sebelumnya. Kau merasa memilikiku ketika sudah ada jarak di antara kita, sementara ketika hubungan kita baik-baik saja kau nyaris mentelantarkanku begitu saja." Aku tak perlu membantah lagi. Terlalu sering kita mengulang soal yang ini-ini juga. Lalu kita hanya akan bertengkar dan saling mengambil contoh mana yang membuat aku atau kau tersakiti, mana pula yang membuat aku atau kau telah lakukan. Aku memberi kesempatan buatmu menata hati dengan orang lain sebagai pendampingmu? Aih, bagaimana aku bisa menerima ini. sama saja kau menghianatiku kalau

begitu. Aku marah, kau pun ikut terpancing. Kita bertengkar juga akhirnya. "Baiklah, lakukan mana yang baik buatmu," aku merasa betul-betul kalah. Kau menangis di bahuku dan berkali-kali meminta maaf, tapi tetap saja tak mampu mengubah apa-apa. Lalu kita tidak banyak komunikasi lagi. Kalau pun ada hanya sekedar berbagi kabar. Kau lulus kuliah dan jauh dari pembicaraan-pembicaraan manis kita. Aku tak hadir saat kau wisuda sebagaimana kau yang dulu paling sibuk saat wisudaku. Kau kembali ke kota asalmu. Aku merasa begitu cemas akan kesepian yang terus mengungkungku dan memenuhi panggilan dari pamanku yang sudah lama memintaku untuk bekerja di institusinya. "Sudah lama tempat ini disiapkan untukmu," katanya. Sama saja akhirnya. Hal-hal yang semacam ini kutolak ketika mahasiswa akhirnya tetap saja aku masuk dalam pusarannya. Aku ingin melepaskan semua kerinduanku, saat bersamamu atau bukan, tanpa atau tidak. Aku berhenti di lampu merah perempatan Malioboro. Kendaraan dari arah utara tampak ramai. Aku merasa Yogya sudah kembali normal, meski secara fisik ada banyak hal yang tak mungkin bisa diselamatkan. Setelah lampu menyala hijau aku memacu kendaraan lebih kencang. Di jembatan Sayidan banyak kendaraan terparkir, orangorang berdiri di sisi jembatan. Lahar dingin

yang bercampur luapan hujan mengalir kencang di sepanjang Kali Code. Halhal semacam ini barangkali bisa menjadi tontonan untuk melengkapkan kengerian atau sekedar mencari hiburan. Setiap momen, baik atau buruk, selalu saja mampu membuat orang merasa demikian. Hujan belum sepenuhnya berhenti dan aku tak tahu harus ke mana. Seperti dulu, ketika aku memutuskan pulang, setelah kau tak ada di kota ini. Melewati jalan-jalan di kota Yogyakarta kini, aku seperti melewati kenangan saja. Aku seperti layaknya orang-orang yang pernah tinggal di Yogyakarta hanyalah orang asing yang melintasi kenangan belaka, yang seakan ia ada di mana-mana. Ah, orang yang berkunjung sebagai upaya mengenang kembali tetapi justru lumpuh oleh kenangan itu sendiri. Ia bisa saja hadir di sepanjang jalan, di warung dan kedai, di jembatan, emperan toko, sebuah gang dan semacamnya. Begitu pun aku, keinginan kadangkala lebih kuat dari perasaan. Aku melewati beberapa tempat yang bisa kulewati dalam sekali jalan, sekedar memuaskan kerinduanku yang lebih bergejolak. Aku datang ke Yogyakarta bersama tim yang bertugas mengikuti perkembangan penanganan pasca-bencana untuk bisa dijadikan bahan perbandingan jika sewaktuwaktu ada peristiwa semacam itu terjadi di daerah kami. Alasan pertama karena aku pernah tinggal di sini dan kedua,

berangkat dari peristiwa sebelumnya, ketika beberapa tahun yang lalu kota ini, Bantul sebagai pusatnya ditimpa gempa aku pernah terlibat sebagai relawan di sana. Saat ini gempa adalah ancaman di banyak tempat dan ikut mencemaskan penduduk kotaku. Setahun, hanya setahun saja membuatku begitu rindu akan kota ini. Mantera macam apa yang tertanam di tanah Mataram ini sehingga kenangan begitu lekat padanya dan membuat banyak orang yang pernah tinggal di sini selalu ingin kembali? Aku tak mungkin datang jika menunggu. Kupikir selalu ada yang diuntungkan atas peristiwa buruk yang terjadi pada orang lain. Seperti aku saat ini. Aku berhadapan dengan ruas jalan yang macet karena air menggenang di sepanjang jalan. Saat-saat begini, aku merasa Yogyakarta tak lebih baik dari kotaku sendiri. Mulai dari banjir hingga jalanan yang semakin padat dan macet. Aku merasa tidak tahan, mencari tempat berteduh di pinggir jalan. "Aku terjebak banjir di daerah sekitar kosmu. Aku tadi sempat lewat di sana dan merasa seakan-akan kau masih di situ." Aku kirimkan kata-kata itu padamu lewat handphoneku. Lalu aku menunggu dan

sepenuhnya menunggu. Hidup kadang begitu, yang semula baik-baik saja berakhir dengan tidak baik. Kita hanya bagian dari itu semua. setiap orang selalu ingin mencari yang paling baik meski selalu kita dapatkan yang tidak sempurna. Aku tidak ingin menyalahkan orang lain termasuk kau dalam hubungan kita. Kita berpisah karena kau menemukan pasangan lain dan aku tak berniat sekali pun mencari penggantimu. Aku terlalu sibuk dengan diriku sendiri, aku takut yang kau alami terjadi pada orang lain. Aku mengamati jalan. Aku baru saja lewat di daerah yang paling akrab denganku. Tempat yang paling sering kukunjungi, tempat kau dulu pernah tinggal lama sebelum kembali ke kota asal. Kau telah memakai seragam pemerintah daerah sekarang, aku pun tak jauh berbeda. Tetapi hati tetap saja hati, tak bisa dibohongi. Balasanmu masuk. "ah, kau di Yogyakarta? Aku baru saja kembali bersama rombongan dari sana tiga hari yang lalu. Aku juga lewat di kontrakanmu dan berharap kau juga ada di situ." Aih, kembali ke Yogyakarta seperti kembali pada kesedihan saja. Yogyakarta, Desember 2010

TENTANG Ramadhani Lahir 19 Februari 1983 di Kenagarian Taratak, kampung kecil di Pesisir Selatan sumatera Barat. Mahasiswa Sosiologi di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Aktif di Rumahlebah Yogyakarta dan Rumah Poetika.


17

MINGGU, 13 FEBRUARI 2011 M / 10 RABIUL AWAL 1432 H

Panggung HAJIZAR, ETNOMUSIKOLOG

Lagu Pop Minang Dikuasai Aliran Lawak LAGU pop Minang belakangan marak dengan ganre rap. Kadang, dalam satu lagu menggunakan tiga bahasa. Syairnya sangat instan. Kekuatan teks lagu-lagu Minang berupa pesan, nilai-nilai moral dan sosial, sudah sulit ditemukan. Namun, kalangan seniman musik menilai, hal itu sebuah proses dan kreativitas. Identitas Minang masih kuat. Benarkah? Hajizar, 56 tahun, adalah seorang etnomusikolog, peneliti, dan komposer berbasis etnik (Minang). Sehari-hari ia adalah dosen di ISI Padang Panjang. Berikut petikan wawawanca Haluan seputar musik pop Minang. Fenomena lagu-lagu Minang yang dibawakan Buset, Mak Itam, Lepoh, dan sejenis ini yang kini banyak beredar di pasaran. Bagaimana komentar Anda? Cukup bervariasi aliran atau gaya lagu-lagu pop Minang semenjak tahun 60-an hingga sekarang. Walaupun setiap gaya lagu itu diawali oleh kreativitas komposer, ternyata selalu ada dukungan atau penikmat dari setiap gaya lagu pop Minang yang muncul tersebut. Sebetulnya munculnya gaya humor yang dibawakan Buset, Mak Itam, atau Mak Lepoh dan artis sealiran lainnya adalah sudah ada embrionya dari komposer senior terdahulu yang lagunya memiliki unsur humor; misalnya lagu “Ginyang Mak Taci” atau “Bapondoh-pondoh” karya Nuskan Syarif, lagu “Lego Pagai”, “Tasarah” atau “Boco Aluih” yang dibawakan Syamsi Hasan, atau lagu “Jawinar”, “Pisau Silet”, “Kiper Maju”, “Dimakan Caciang” oleh Nedi Gampo adalah disenangi oleh banyak masyarakat Minang. Hal di atas menunjukkan bahwa masyarakat Minang memiliki jiwa humor yang cukup tinggi. Bahkan pertunjukan seni tradisional yang memiliki teks humor juga

mendapat sambutan yang hangat dari penontonnya, bisa bertahan hidup, malahan berkembang dengan baik di tengah dominasi lagu-lagu populer dewasa ini, misalnya teks humor yang dibawakan oleh kesenian Salawat Talam; atau teks humor lagu “Ginyang”, “Sabatang Tubuah”, “Basulo Basi” dari musik tradisional rabab pasisia sangat memberikan hiburan terhadap penontonnya yang terdiri dari orang muda, orang tua dan anak-anak. Tak ketinggalan pantun-pantun humor yang tersaji dalam pertunjukan dendang saluang sarek. Jiwa humoris masyarakat Minang ini yang ditangkap oleh Buset, Mak Lepoh, dan Mak Itam serta seniman sealiran lainnya yang direalisasikan dalam karya-karya lagu pop Minang yang berbeda gaya dan konsep pertunjukannya bila dibandingkan dengan penyanyipenyanyi humor sebelumnya. Bedanya, kalau seniman Nuskan Syarif, Syamsi Hasan, dan Nedy Gampo lebih mengandalkan kekuatan humor pada teksnya, sementara Buset, Mak Lepoh, dan Mak Itam mengkombinasikan teks lagu humor itu dengan kekuatan visualnya bak sebuah sajian grup lawak, sehingga unsur pertunjukannya memberikan hiburan yang tinggi. Sudah lama sekali masyarakat Minang merindukan lahirnya kelompok lawak di Sumatera Barat, kombinasi bahasa teks humor suatu lagu dengan pertunjukannya dalam konteks lawak cukup mengo-

bati kerinduan masyarakat Minang terhadap seniman muda lawak tersebut. Pernah ISI melakukan penelitian terkait dengan hal di atas? Kalau pernah, bagaimana hasilnya? Penelitian masalah perkembangan teks atau pantun-pantun lagu pop Minang belum pernah dilakukan oleh para dosen ISI Padang Panjang. Cuma penelitian teks atau pantun-pantun dendang saluang darek yang bernuansa pornografi pernah dilakukan oleh beberapa dosen ISI Padang Panjang, seperti Andar Indra Sastra, Hartati, dan Erlinda yang menghubungkannya dengan masalah eksistensi perempuan pendendang Saluang Darek itu sendiri di tengah masyarakat Minang yang berasaskan adat bersendi syarak, syarak bersendi Kitabullah. Selain itu, prosesnya juga sangat instan. Lagu Minang yang dihasilkan saat ini juga terkesan asal jadi. Dan ini juga sangat merebak di pasaran. Apa komentar Anda? Suatu proses karya seni itu memang cukup beragam latar belakangnya. Ada lahirnya karya seni setelah melalui perenungan panjang, atau menunggu ilham yang turun, dan terdapat pula suatu karya seni itu diulang-ulang membongkarnya bebeberapa kali sehingga memakan waktu yang cukup lama hingga dirasa final oleh senimannya. Agus Thaher pernah bilang sama saya, bahwa karyanya lagu “Pusaro Mimpi” dan “Rinai Pambasuah Luko” cukup memakan waktu lama hingga finishingnya. Setelah kedua lagu ini dibawakan oleh artis Zalmon, ternyata karya Agus Thaher ini yang merubah peta gaya lagu Pop Minang dari priode sebelumnya. Kebalikan dari di atas, terdapat juga suatu lagu yang tercipta dalam tempo waktu super-instan, sebagaimana lagu

“Apanya Dong” karya Titik Puspa yang kononnya terpaksa diciptakan untuk mencukupkan durasi kaset yang akan dilempar ke pasaran, ternyata meledak di persada Nusantara. Kenyataannya juga ada komposer yang terkesan berkarya asal jadi menurut pendangan pengamat musik, namun bagi konsumen pasar tidak pernah terpikir oleh mereka tentang bagaimana asal-muasal suatu lagu itu diciptakan oleh komposernya, tetapi asalkan suatu lagu pop Minang itu menyentuh jiwa hiburannya maka kaset lagu tersebut akan tersebut akan dikonsumsinya. Berapa banyak lagu pop Minang yang dianggap memenuhi standar umum jiwa Minang yang diciptakan oleh para komposer dengan penuh pertimbangan, kenyataannya tidak laku di pasaran. Artinya memang selera pasar sulit diduga yang sangat relatif hubungannya dengan proses penciptaan dan hasil penciptaan dengan selera penikmatnya. Namun demikian, lagulagu yang terkesan asal jadi itu, juga diterima masyarakat. Apakah memang demikian tingkat apresiasi masyarakat? Sejatinya masalah apresiasi masyarakat tidak dapat dipukul rata, bahwa setiap aliran atau gaya lagu tertentu akan disenangi oleh kalangan masyarakat tertentu pula. Sementara itu tingkat apresiasi kalangan masyarakat itu juga sangat dipengaruhi oleh tradisi sosialbudaya dan suasana lingkungan mereka masing-masing. Misalnya kalangan masyarakat yang didominasi kesenangannya terhadap dendang saluang darek akan lebih suka menikmati lagu pop Minang yang beraliran dendang taruna, seperti lagulagu karya baru yang dinyanyikan artis Mis Ramolai, Melati, ataupun Asben. Dan mereka ini hanya lagu-lagu Pop Minang standar tertentu saja yang dikonsumsinya, seperti

“Kasiak Tujuah Muaro”, “Ratok Ka Payuang Kuniang” dan sebagainya. Namun yang menjadi catatan di sini ialah bahwa para komposer lagu pop Minang dan seniman pengaransirnya cukup memiliki kesempatan untuk meningkatkan apresiasi masyarakat Minang melalui karyakaryanya yang bersifat kreatif. Walaupun gaya slow rock pop Minang karya terakhir Agus Thaher cukup memberi harapan untuk menyela gaya ratok pop Minang yang dilakoni oleh Zalmon, atau Ucok Sumbara, tetapi masih belum bisa mengubah peta lagu pop Minang standar di era 90-an ini beranjak dari khas ratoknya. Tanpa kenakalan/kedinamisan kreativitas komposer pop Minang untuk berani meluncurkan khas Pop Minang standar yang baru yang mana tahu bisa menukar priode ratok Pop Minang, karena dengan peluncuran jumlah karya lagu-lagu pop Minang yang eksperimen itu seperti halnya waktu munculnya pencipta lagu Agus Thaher tersebut. Kekuatan lagu-lagu Minang itu pada syair dan nilai-nilai sosial dan masyarakat, hal demikian itu tak terlihat lagi pada saat sekarang? Bersumber dari lagu-lagu pop Minang yang beredar yang saya amati, ternyata cukup berbilang banyaknya nomornomor lagu pop Minang yang berangkat dari resepsi nilainilai sosial masyarakat yang dilahirkan dengan teks/seni kata yang berunsur vokabuler kata-kata/kalimat sastra pasambahan Minang, tetapi oleh karena masih membawakan konsep gaya ratok Pop Minang yang sudah cukup panjang masa tahun kepopulerannya menguasai pasar, mengakibatkan lagu-lagu karya baru itu sudah dianggap biasa saja dan tidak berprospek untuk meledak di pasaran. Sebetulnya pencinta lagu

pop Minang standar masih tetap mencari dan menseleksi lagulagu yang dianggap bagus teks dan melodi, serta aransemen musiknya, walaupun hanya sekadar untuk menambah koleksi pribadinya. Tidak terlihatnya lagu-lagu pop Minang yang memiliki syair (teks) yang puitis dengan melodi lagu yang cukup menarik adalah karena era ini sedang dikuasai oleh jenis lagu-lagu Minang humor dengan pertunjukannya dalam konsep lawak oleh Mak Lepoh, Buset, Mak Itam dan lain-lainnya. Apakah hal ini sebagai tuntutan dari pasar atau produser atau memang penyanyi/pencipta itu sendiri? Betul tuntutan pasar sangat menentukan jumlah peredaran kaset rekaman, karena masyarakat membutuhkan warna lagu dan musik yang baru untuk dinikmatinya, dan sudah terlalu lama mereka disuguhi oleh ratapan lagu dan garinyiak bansi. Dalam hal ini, produser berposisi sebagai “titian aia polongan asok” antara komposer dan masyarakat penikmat untuk memenuhi kebutuhan pasar. Produser akan melipatgandakan jumlah eksemplar kasetnya bila suatu gaya lagu sedang digandrungi masyarakat dan akan meminimalkan jumlah produksinya bila masyarakat sudah kurang mengkonsumsi suatu gaya lagu pop Minang tersebut. Tetapi walaupun demikian, biasanya secara berkala produser akan tetap melempar produksi kaset pop Minang standar sebagai membuktikan konsistensinya bergerak sebagai produser rekaman sambil menunggu keajaiban munculnya aliran atau gaya Pop Minang yang baru yang akan merobah peta penikmatan lagu pop Minang masya-rakat itu sendiri. Begitu juga sang komposer lagu pop Minang standar saya rasa cukup konsisten dengan alirannya masing-masing. Apakah dengan

maraknya lagu-lagu Minang yang serba instan itu, sebagai indikator merosotnya nilai-nilai kebudayaan Minang secara umum? Indikasi ini juga ada benarnya, karena mayoritas generasi muda sekarang, baik di kampung atau di kota, apalagi di rantau adalah membutuhkan apresiasi tentang seni budaya Minang. Generasi Minang dahulu pergi merantau ke kota, atau pergi sekolah ke daerah lain setelah mereka belajar mengaji di surau, belajar silat dan talempong di sasaran, atau belajar saluang, bansi, dendang dan rabab di pondok tandangan. Modal Minang sewaktu kecil dan remaja ini sudah barang tentu akan mempengaruhi tingkat kemerosotan budaya Minang itu sendiri. Apa upaya yang mesti dilakukan agar syair-syair lagu Minang kembali kepada jatidirinya lagi? Salah satu upaya yang dirasa cukup ideal ialah memberdayakan pembelajaran pantun dan pepatah-petitih yang sesuai dengan tataran umur anak didik pada tingkat SD, SMP, dan SMA sebagai materi sastra muatan lokal. Apresiasi ini yang sangat dibutuhkan yang diprediksi bernilai positif terhadap penikmatan sastra para remaja Minangkabau. ISI sebagai lembaga yang terkait erat dengan seni, apa langkah yang akan dilakukan? Dalam kurikulum jurusan Karawitan sudah diisi dengan mata kuliah Sastra Minangkabau, dan semua repertoar dendang: dendang saluang darek, dendang saluang sirompak, dendang saluang panjang, dendang saluang pauah, dan dendang musik tari lainnya sudah implisit didalamnya tentang kekayaan sastra Minang tersebtu yang bisa menjadi kekayaan mereka untuk berkreativitas di masa depan. Pewawancara Nasrul Azwar

Minangapentagong Menuju Java Jazz Festival 2011 Oleh: Nurkholis

Dosen Musik ISI Padang Panjang HUJAN mengguyur Kota Padang Panjang, Sabtu, 29 Januari 2011. Tapi tak menyurutkan puluhan mahasiswa ISI Padang Panjang yang melakukan pementasan musik dengan tajuk Jazz For Minang di perparkiran Gedung Boestanoel Arifin Adam. Minangpentagong yang

dimotori civitas ISI Padangpanjang, selepas unjuk di Jazz For Minang, akan meramaikan Java Jazz Festival 2011 di Jakarta. Malam itu Minangapentagong menyuguhkan musik berjudul Egaliterian. Keterbukaan musik tradisi Minangkabau

Rehal “Agama Saya Adalah Jurnalisme” PRAKTISI pers Andreas Harsono meluncurkan buku yang berjudul “Agama Saya Adalah Jurnalisme” yang berisi 34 dari 200 naskah yang disusunnya sepanjang 1999-2010 di Pekanbaru, Minggu lalu. Peluncuran buku ini ditandai dengan penandatanganan sampul buku tersebut dan diiringi dengan teaterikal yang memaparkan pentingnya keberadaaan jurnalisme dalam kehidupan berdemokrasi. Andreas usai peluncuran menjelaskan mengapa buku tersebut berjudul Agama Saya Adalah Jurnalisme. Ia mengaku bosan selalu ditanya mengenai agama yang dianutnya, ketika ia dipaksa oleh seorang rekan dalam suatu wawancara, akhirnya ia menjawab bahwa agamanya adalah jurnalisme. Menurutnya, jurnalisme sangat bermanfaat bagi orang banyak terutama jika jurnalisme tersebut benar-benar bermutu. “Jadi pemilihan judul ini bukan mencari sensasi melainkan sesuatu yang biasa-biasa saja,” tukas penulis yang terkenal dengan buku Jurnalisme Sastrawi yang ditulis dengan beberapa rekan-rekannya. Dikatakan, seperti halnya agama, jurnalisme juga mempunyai “nabi”, yakni Bill Kovach, wartawan asal Amerika yang nyaris tanpa cacat. Andreas menyebut sekitar 47 nama Bill Kovach hanya dalam 30 halaman bukunya.(h/naz/ant)

dalam menyikapi aspek perkembangan musik dunia saat ini diperlukan. Sebab dengan banyak keunikan dan beragamnya skala nada yang terdapat disetiap instrumen seperti bansi, saluang, dan rabab, membuka peluang untuk digarap ulang dalam mediasi bunyi konsonandisonan. Bansi contohnya, tangga nada instrumen ini mirip dengan modus mixolidian Yunani. Bagi komposer yang senang menjelajah bunyi-bunyi unik dari musik tradisi, tentu hal ini menjadi tantangan tersendiri. Alat-alat musik tersebut menarik untuk dikombinasikan dengan chord by fourth dengan pola samba dan fusion. Sifat yang jelas beda tersebut digarap penulis dalam aksen-aksen ritme Minang-Afro untuk merespons cepat pergerakan

native melodi bansi yang mempunyai range sempit, namun leluasa berimprovisasi. Kendati kesannya masih terbata-bata, tapi masih ada kesempatan dan waktu merevisi ulang, kemudian memetik hasil yang lebih maksimal nantinya di Java Jazz Festival. Selain memainkan karyakarya sendiri, malam itu, Minangapentagong juga memainkan karya jazz masterpiece seperti Spain ciptaan Antonio Armando Chick Corea dan The Girl From Ipanema ciptaan Antonio Carlos Joabim. Defni Aulia salah satu musisi Minangapentagong, mengaku sengaja memainkan kedua karya tersebut untuk membuktikan bahwasanya Minangapentagong mempunyai akar dan pondasi musik jazz yang kokoh, apalagi ketika kami menggunakan pisau jazzy tersebut untuk membedah musik tradisi kita, maksudnya ‘Minangakabau’. “Kami berupaya semaksimal mungkin melahirkan suatu konsep komposisi musik yang mensinergikan gaya jazz berakarkan musik tradisi Nusantara, dan bercita rasa Minangkabau,” tambah Arif Sutaik yang malam itu berimprovisasi vokal. Minangapentagong malam itu menambah nomor dengan memainkan karya andalan Spirit Of Minangapentagong dan Darak In

Jazz. Konsep kedua karya tersebut bersumber dari keunikan aksentuasi ritme dan pergerakan natif melodi musik tradisi Minangkabau yang banyak terdapat di daerah pesisiran Pariaman dan Luhak Darek Nan Tigo Tanah Datar, Agam, Limopuluh Koto. Gaya musik dari dua wilayah budaya tersebut sangat berbeda. Musik daerah pesisiran cenderung dinamis dengan pola ritme perkusi agresif serta pergerakan modusmodus melodi yang banyak dipengaruhi oleh kebudayaan musik Timur-Tengah. Hal tersebut di atas ditinjau dari segi sejarah, wilayah Pariaman tercatat menjadi tempat penyebaran Islam pertama di Minangkabau. Musik daerah pesisiran umum menggunakan instrumen perkusi seperti, gandang tambua, rebana, rapa’i. Sedangkan musik daerah darek lebih tenang dan sufistik dengan aksen-aksen melodi yang punya banyak ornamentasi atau cengkok. Karakteristik tersebut cenderung mirip dengan ornamentasi yang terdapat hampir di seluruh daerah perbukitan Asia Tenggara (Dongson Culture). Selain itu, pergerakan natif melodi darek mempunyai kekuatan yang sama dengan modus pentatonik oriental yaitu tangga nada utama budaya China. Musik daerah darek

menggunakan instrumen tiup, petik, dan perunggu (talempong). Keunikan dari dua gaya musik tersebut digarap dengan menggunakan pendekatan sistem improvisasi dalam gerakan kromatik dan call and respons. Hal tersebut dilakukan untuk menciptakan kesenyawaan kombinasi bluenote atau nada-nada disonan yang jadi karakter utama musik jazz dengan nada-nada disonan musik tradisi Minangkabau, dan karakteristiknya mirip dengan bluenote jazz seperti dijelaskan di atas. Maksud kemiripan bluenote tersebut, yaitu nada hias Non Harmonic Tone sering dipakai untuk memperindah gerakan melodi dendang yang muncul di saat mood pemain musik seperti tukang Saluang Darek merespons Dendang. Maraknya perkembangan pasar musik pop yang cepat saji dan tidak mempertimbangkan nilai-nilai seni yang berkualitas, maka lambat

atau cepat akan terjadi pengikisan sikap positif suatu bangsa, terutama bangsa Indonesia terhadap karya-karya seni musik yang berakarkan musik tradisi Nusantara, khusus musik tradisi Minangkabau. Konser malam itu sekaligus menambah jam terbang seluruh musisi Minangapentagong untuk menggali lebih dalam pemahaman terhadap karakteristik penonton. Sebab, setiap kota mempunyai latar belakang kebiasaan hidup berbeda. Pemahaman penonton setiap kota terhadap suatu karya seni musik bermutu pasti berbeda sikap dan cara menikmatinya. Oleh karena itu, dengan diadakannya konser pemanasan pada malam itu, diharapkan seluruh musisi pendukung mampu berinteraksi dengan para apresiator dalam suasana sikap yang mencerminkan pendidikan dan kekeluargaan.


18

Wawas

MINGGU, 13 FEBRUARI 2011 M / 10 RABIUL AWAL 1432 H

THOMAS ALVA EDISON ILMUWAN MULTITALENTA

5 Temuan yang Belum Terungkap 11 FEBRUARI 2011 lalu, Thomas Alva Edison merayakan hari ulang tahun yang ke-164. Bila Anda lihat tema Google Doodle (logo Google) pada 11 Februari itu, maka Anda akan mendapati bahwa hari itu adalah hari ulang tahun Thomas Alva Edison yang ke-164. Lahir di Ohio pada 1847, Edison adalah seorang pengusaha sekaligus ilmuwan dan penemu besar Amerika Serikat yang memiliki begitu banyak hasil penelitian. Ia juga pendiri 14 perusahaan termasuk General Electric. Edison telah mematenkan lebih dari 1000 penemuannya di AS. Hasil penelitian besarnya meliputi lampu bohlam, ponograf (gramofon), kamera bergerak, dan dinamo. Namun, ada pula penemuan-penemuan yang tak terungkap oleh publik. Situs Gearlog mencatat setidaknya ada lima penemuan Edison yang belum begitu banyak diketahui orang.

2. Boneka Bicara (1877) Tak hanya menemukan fonograf, Edison juga membesut sebuah versi miniatur dari pemutar musik itu, yang kemudian ditempatkan di dalam sebuah boneka. Fonograf itu kemudian bisa memainkan rekaman sajak untuk anak-anak, sehingga boneka itu seolah-olah berbicara.

4. Film Frankenstein (1910) Pada 1891 Edison mematenkan kamera film pertama yang dinamakan Kinematograph. Pada 1910, perusahaannya, Edison Manufacturing Company Studio, membuat film Frankenstein, sebuah film yang ia adaptasi dari novel horor klasik karya Mary Shelley.

1. Mesin suara (1868) Jauh sebelum Amerika menggunakan mesin diebold untuk penghitungan suara, Edison sudah menawarkan alat hasil temuannya bernama Vote Recorder. Alat ini menghitung suara dengan model pertanyaan Ya atau Tidak. Sayangnya, mesin penghitung suara ini memiliki waktu proses yang lambat. Sampaisampai salah seorang Ketua Komite Kongres berkata, “Bila ada sebuah penemuan di bumi ini yang tidak kita inginkan, mesin inilah dia,” katanya.

3. Baterai untuk Mobil Listrik (1880) Saat Edison memperkenalkan baterai nikel-besi, ia kemudian memimpikan untuk membuat mobil listrik. Beberapa pembuat mobil seperti Detroit Electric dan Baker Electric, kemudian mengadopsi teknologi yang diperkenalkan Edison itu. Namun, belakangan dalam sebuah pesta makan malam, Henry Ford memberikan sebuah catatan kecil kepada Edison berbunyi “Mobil listrik telah mati.” Setelah itu, perkataan itu terbukti kebenarannya. Mimpi Edison tak pernah kesampaian.

5. Telepon untuk Arwah (1920) Temuan ini adalah salah satu subyek yang masih terus diperdebatkan. Edison sempat memberitahukan kepada beberapa media tentang upayanya untuk menemukan cara untuk menelepon orang yang telah meninggal dunia. Pada 1921 ia mengklarifikasi hal itu dengan mengatakan kepada New York Times, bahwa penemuannya itu bisa mendeteksi unit kehidupan yang di antara yang mati. Namun, banyak yang mengatakan bahwa Edison gagal total dalam upayanya kali ini. Bila alat ini sudah berhasil ditemukan, mungkin saja yang akan ditelepon paling dulu adalah arwah Edison sendiri. (vvn)

Serba Guna

Alat Pengolahan Pemarut Kelapa dengan Motor Listrik Fungsi: Memarut kelapa yang sudah dikupas, sehingga menjadi kelapa yang siap diambil santannya. Cara Kerja: 1. Kelapa kupasan disiapkan di dalam bak penampung. 2. Masin (motor) dihidupkan 3. Kemudian masukkan potongan kelapa pada lubang masukan, tampung hasil parutan pada penampung yang sudah disediakan. 4. Selesai bekerja, alat dibersihkan supaya tahan lama Spesifikasi · Dimensi alat : P = 40 cm; L = 35 cm; T = 100 cm · Berat : 25 kg · Tenaga penggerak : Motor llistrik · Kapasitas kerja : 60 kg/jam · Operator : 1 orang · Bahan : Besi siku, almunium.

Alat Perontok Padi Tipe Injak Fungsi: Merontokan atau memisahkan biji padi dari batang jerami. Cara Kerja 1. Siapkan batang padi yang akan dirontokan. 2. Letakkan batang-batang padi di atas gigi perontok, sambil digeser ke kiri dan ke kanan seraya menginjak batang penginjak sesuai dengan putaran. 3. Selesai bekerja, alat dibersihkan supaya tahan lama Spesifikasi 1. Dimensi alat : P = 150 cm; L = 80 cm; T = 120 cm 2. Berat : 40 kg 3. Tenaga penggerak : Manual (injak) 4. Kapasitas kerja : 40 kg/jam 5. Operator : 1 orang 6. Bahan : Besi pipa galvanis, besi siku, besi beton, plastik terpal, komponen sepeda. Kontak Bagian Proyek Teknologi Tepat Guna, Balai Pengembangan Teknologi Tepat Guna, LIPI; Jl. KS. Tubun No. 5 Subang; Tel./Fax. (0260) 417348, 411478 Jakarta, Maret 2001 Sumber : Alat-Alat Teknologi Pedesaan Spesifikasi Produk, Bagian Proyek Teknologi Tepat Guna, Balai Pengembangan Teknologi Tepat Guna, LIPI


19

Rumah

MINGGU, 13 FEBRUARI 2011 M / 10 RABIUL AWAL 1432 H

Interior KKios Ponsel ali ini pekerjaan interior untuk kios ponsel ini dituntut cepat karena sudah ditentukan waktu launchingnya, waktunya hanya 1 minggu penyelesaiannya, lumayan.. tantangan besar untuk kami dan Alhamdulillah tercapai. Klien kebetulan tidak sempat untuk memberikan briefing ataupun pengawasan langsung pada saat kami mengerjakan karena posisinya ada di Jakarta dan rencananya pada saat akhir minggu selesai beliau akan datang dan melakukan proses serah terima pekerjaan. Saking buruburunya, desain 3D pun hanya sempat membuat layoutnya

saja. Syukurlah, pada prinsipnya klien sudah percaya dan yang paling penting bagi mereka adalah kami harus segera memulai pekerjaan. Adapun skup pekerjaan interiornya; membuat plafon, pembuatan dan perbaikan mebel, pemasangan partisi, neonbox, electrical, pembuatan display poster acrylic sampai penyediaan kursi dan mini brankas. Selain mengisi interiornya dengan furniture, kami juga diminta untuk membuat lemari besi (meskipun saat itu kami sudah berusaha menolak karena besi bukan bidang kami)… fuchs… untungnya aja kebetulan ada

kenalan tukang las yang memang sudah biasa membuat lemari-lemari besi seperti itu. Ukuran ruangannya relatif kecil tapi medan kerjanya lumayan karena posisinya ada dilantai 3 Mal Plaza Kebun Sayur- Balikpapan. Apalagi untuk mobilisasi material tidak diperbolehkan menggunakan lift barang, kecuali untuk pengangkutan barang-barang berat. Wah, benar-benar melelahkan dan menjadi sebuah pelajaran yang sangat berharga agar lebih teliti lagi dikemudian hari dalam memperhitungkan sesuatu pekerjaan interior. (http:// www.eminterior.com/)

Merawat Spring Bed SPRING bed adalah tempat tidur yang paling banyak digunakan karena selain mempunyai per penahan yang dapat menjaga bentuk tulang punggung, busa spring bed juga lebih awet digunakan jika dibandingkan dengan kasur busa biasa dan kapuk. Namun begitu kita tetap harus merawatnya agar lebih awet digunakan. Berikut ini adalah tips merawat spring bed : Umumnya, ujung spring bed adalah bagian yang mudah kotor. Untuk membersihkannya, tegakkan spring bed, kemudian semprotkan cairan pembersih dan luruhkan dari atas ke bawah pada bagian yang kotor tersebut. Usahakan dilakukan secara rutin. Hindari terlalu banyak memberi beban pada tepi spring bed. Lebih baik di tengah. Sebaiknya posis kasur dibolak-balik setiap sebulan sekali. Yang semula di atas bisa diganti ke bawah. Usaha ini perlu dilakukan agar bebannya merata dan per kasur

tidak mati. Hindarkan dari udara lembab. Bila spring bed terkena tumpahan air harus segara dikeringkan dengan cara dijemur. Tapi ingat, jangan jemur spring bed langsung di bawah terik matahari. Jangan menjemur sp ring bed langsung di bawah terik matahari, tapi cukup diangin-anginkan saja. Lakukanlah 2 bulan sekali. Jika tidak ada waktu untuk menjemur spring bed secara rutin, maka agar tidak

mudah kotor, sebaiknya kasur spring bed digunakan di dalam kamar AC dan ditutup dengan bed cover. Spring bed juga perlu dibersihkan dengan mengunakan vacuum cleaner untuk menyedot debu-debu halus dan tungau yang dapat mengganggu kesehatan. Usahakan sebisa mungkin terhindar dari kebanjiran karena sping bed mudah rusak jika terkena air. Per menjadi berkarat dan busanya menjadi lengket. (http:/ /duniarumah.com)

Mendekorasi Kamar Tidur KAMAR tidur menjadi daerah yang paling penting hampir bagi setiap orang. Karena di ruangan ini menjadi tempat beristirahat setelah penat bekerja seharian. Untuk itu kamar tidur harus didekorasi senyaman mungkin dan terlihat lega. Berikut ini tips-tips untuk menyiasati kamar tidur menjadi lebih lega dan nyaman. · Penggunaan warna cerah pada kamar tidur. Untuk mendapatkan ruangan yang terlihat lebih lega, gunakan warna cerah pada cat dinding kamar karena warna cerah dapat merefleksikan cahaya lebih baik, sehingga efek yang dihasilkan dari pencahayaan lebih maksimal. Selain putih, warna yang biasa digunakan untuk kamar tidur adalah krem. Dan pada salah satu permukaan dinding (biasanya yang berada dibelakang tempat tidur) dapat diberikan warna yang eye catching agar tidak terkesan monoton. · Letakkan cermin yang cukup besar cermin memiliki efek yang sangat baik untuk memberi kesan luas dan dapat merefleksikan cahaya ke seluruh ruangan sehingga membuat ruangan terlihat lebih terang.

· Menata perabotperabot yang simpel di sudutsudut ruang agar tidak terkesan kosong dan “dingin”.

· Gunakan furnitur yang sesuai dengan besar ruangan dan yang berdisain minimalis dan multifungsi.

Bawah tempat tidur dapat disiasati dengan dibuat lacilaci untuk menyimpan barang. (http://duniarumah.com)

Mengecat Logam dengan Hasil Maksimal PAGAR rumah yang kusam, cat pudar karena cahaya matahari, terkelupasnya cat dan berkarat seringkali diabaikan oleh pemilik rumah. Padahal pagar adalah elemen paling depan

pada rumah dan dilihat banyak orang yang melewati rumah tersebut. Nah, berikut ini ada tips mengecat ulang pagar rumah untuk mendapatkan hasil maksimal.

· Sebelum Anda melapisi pagar dengan cat yang baru, Anda harus mengerok lapisan cat awal agar permukaannya tidak bergelombang. · Kemudian pagar tersebut harus dilapisi dengan cat dasar terlebih dahulu sebelum dicat ulang. Gunakan cat dasar yang tahan alkali agar cat mudah kering. · Agar daya tutup cat dapat maksimal, jangan campur tiner ke dalam cat terlalu banyak. · Bila terdapat garisgaris bekas kuas, maka gantilah kuas tersebut dan mengecat ulang pagar tadi. · Bila lapisan cat mengalir ke bawah, biarkan cat mengering.Setelsh kering, ratakan dengan amplas pada bagian cat yang turun tersebut, lalu dicat kembali.Selain membuat pagar cantik kembali, cat juga berfungsi untuk mencegah timbulnya karat dan mencegah proses oksidasi jika logam bereaksi dengan kandungan uap air di udara. (http:/ /duniarumah.com)


20

MINGGU, 13 FEBRUARI 2011 M / 10 RABIUL AWAL 1432 H

FREE HEARTY

Kumpulkan Keturunan Bagindo Talabiah

SEJAUH-jauh terbang bangau akhirnya ke kubangan juga. Pepatah itu sepertinya lekat sekali dengan wanita ini, Dr. Hj. Free Hearty M.Hum. Bagi penulis Sumbar ini, berdomisili di Jakarta bukanlah halangan baginya untuk selalu pulang ke Padang. “Rumah saya juga ada di Padang. Sebagian besar keluarga juga ada di Padang dan di kampung saya, Pariaman,” kata Free Hearty yang akrab dipanggil Uni Yet oleh kawan-kawannya ini. Bagi dosen Bahasa Inggris di sebuah universitas ternama di

Jakarta ini, pulang ke Padang artinya sama dengan menikmati kembali makananmakanan yang disukainya. Selain itu, tentunya juga bersilaturahmi dengan keluarga besarnya. “Saya sangat menikmati hari-hari saat pulang kampung. Semuanya sangat menyenangkan.Berkumpul dengan keluarga besar dan bisa menikmati makanan khas kota ini,” kata salah seorang putrid pejuang 45 Sumbar, Zaidin Bakri itu. Begitu pula saat ia bertamu ke redaksi Haluan, akhir pekan lalu. “Kali saya pulang membawa salah seorang anggota keturunan Bagindo Talabiah (kepercayaan Tuanku Imam Bonjol —red). Kami ingin mengumpulkan lagi keluarga besar keturunan Bagindo Talabiah. Kebetulan, saya juga salah seorang di antaranya. Kami di garis keturunan ke empat dari Bagindo Talabiah,” lanjut Free yang kini tengah merancang Pulang Basamo keluarga besar Klan Bagindo Talabiah pada September 2011 mendatang. Di Jakarta, ternyata Free Hearty yang aktif di kepengurusan Wanita Penulis Indonesia (WPI) ini, juga menjadi Ketua Keluarga Besar Bagindo Talabiah Tuanku Nan Garang. “Anggotanya di Jakarta sekarang sekitar 200 orang. Belum lagi yang ada di Menado dan di Sumbar. Sekarang kami ke Padang untuk bertemu lagi dengan keturunan Beliau. Kami ingin kumpulkan semuanya, sehingga nanti kami bisa berbagi. Yang punya kelebihan materi bisa membantu yang kekurangan. Misalnya untuk membuka usaha atau yang lainnya. Dengan demikian, semuanya kelak bisa maju bersama,” harap wanita yang pernah menjadi calon legislatif untuk DPRRI dari Sumbar ini. (h/atv)

ASHANTY

Keuntungan Ganda

MENJADI pasangan duet baru Anang Hermansyah sudah pasti akan membuat nama Ashanty makin melambung. Itu baru satu keuntungan. Belum merilis album, mereka berdua sudah ditawari menjadi bintang iklan. Untung satu lagi buat Ashanty.

Anang dan Ashanty didapuk sebagai ikon ponsel Nexian W701 dan G509 XL Content Cinta. Penobatan tersebut dilaksanakan di Indochine, FX Plaza, Jakarta Selatan, Jumat (11/2). Sebelumnya, saat masih berduet bersama, Anang dan Syahrini lebih dahulu menjadi ikon ponsel Nexian. Setelah mereka bubar, maka kursi tersebut diduduki Ashanty sebagai teman duet baru Anang. Sudah barang tentu, hal itu membuat Ashanty bersyukur. “Senang banget karena ini pekerjaan pertama duet dengan Mas Anang. Yah, lumayanlah. Semua patut disyukuri dalam hidup saya saat ini,” ujarnya. Sementara itu Cief Officer Operator Nexian Hariadi Prawirotomo di tempat yang sama menegaskan, mereka berdua memang sudah satu paket. “Pilihannya saya rasa mereka sudah jadi satu paket. Khususnya mengenai (tema) cinta dari Anang. Pilihan dari Anang, tapi kerjasama antara Nexian dengan Anang,” jelasnya. (h/dtc)

SUPERNOVA BAND

Kian Berkibar

LAUDYA CHINTYA BELLA

Ingin Nikah Tahun Depan PESINTERON Laudya Cynthia Bella semakin serius menjalani hubungan dengan kekasihnya yang juga pesinetron, Cicho Jerico. Bella pun sudah tidak sabar untuk segera menikah. “Target sih pasti ada, aku tuh kepikiran ingin menikah umur 24-25. Sekarang aku kan mau 23,” ujarnya saat ditemui di Kantor MD Entertainment di Tanah Abang, Jakarta Pusat, Jumat (11/2/2011) malam. Pesinetron kelahiran Bandung, 24 Februari 1988 itu mempunyai alasan mengapa dirinya ingin

menikah muda. Bella ingin usia anaknya nanti tidak terpaut terlalu jauh dengan dirinya. “Aku tuh pengin aku sama anak aku nanti jadi kayak temenan. Sama kayak aku sama mama, ntar kita bisa jalan segala macam, cuma ya aku cuma bisa berharap dan berdoa itu terwujud,” tuturnya. Bella sudah tidak ingin membuang waktunya jika tidak serius menjalin hubungan. Bintang sinetron ‘Amira’ itu mengaku sudah membicarakan rencana masa depannya dengan sang kekasih, namun ia tidak mau mengungkapkan rencana tersebut. (h/dtc)

KETIKA melansir album perdana bertajuk “Bercahaya” produksi Musica Studios banyak pihak meragukan kemampuan Supernova band meneruskan jejak sukses grup musik jebolan ajang Wanted sebelumnya - band d’Masiv (Tangerang) dan Geisha (Pekanbaru). Maklum, saat karya musik mereka berdedar luas di pasaran, industri musik Indonesia tengah lesu darah akibat pergeseran drastis pola penjualan produksi rekaman dari konvensional menjadi virtual dalam bentuk download via internet atau Ring Back Tone. “Untungnya, berkat racikan konsep musik Super Pop kokoh

yang memadukan beragam genre musik favorit dan mampu menghadirkan lagu-lagu yang harmonis, enak didengar plus lirik komunikatif yang bisa disenandungkan dalam keseharian, Supernova band mampu menjawab keraguan sekaligus eksis dan berkibar di blantika musik nasional. Omzet penjualan dua singgel andalan kami bertajuk Sayang dan Aku Yang Akan Pergi laris manis secara virtual serta mampu meraup 3 juta lebih RBT,” papar Angga, pentolan Supernova band di Jakarta, baru-baru ini. Kendati berpeluang besar meng-

ikuti jejak sukses d’Masiv dan Geisha, lanjut vokalis band jawara Wanted 2009 yang dibentuk pada 5 Oktober 2005 ini, pihaknya terus berjuang keras menggapai sukses lebih optimal dengan melansir singgel ketiga bertajuk “Terlalu Mendamba”. “Persaingan antar band di industri musik nasional belakangan kian ketat dan sengit. Apalagi ada indikasi kuat, era kebangkitan kembali Boys band dimulai lewat geliat grup vokal Smash. Nah, agar kami tetap eksis dan kian berkibar, kami terus memberondong penikmat musik dengan singgel ketiga dengan komposisi sound yang lebih Bright dan nuansa lebih fun,” tandas Angga. Dibandingan dua single sebelumnya, singgel gres “Terlalu Mendamba” disuguhkan Angga (vokal), Galih (gitar), Randy (gitar), Ezsa (bas), Dedi (keyboard) dan Kting (drum) dalam gaya pop berbalut nuansa rock dan Shynthesyzer ala Jepanese Style. “Kalau dua singgel sebelumnya, mampu mempermainkan emosi dari palung hati, kini giliran kami mengajak penikmat musik bersenangsenang. Kebetulan gelora cinta hadir saat saya dan Angga bikin lagu Terlalu Mendamba ini empat tahun silam. Karananya, kami suguhkan lagu cinta ini penuh dengan kesenangan dan tempo yang bersemangat,” jelas K-ting, sang penggebuk drum. (h/atv/*)


21

Inspirasi

MINGGU, 13 FEBRUARI 2011 M / 10 RABIUL AWAL 1432 H

SKENARIO

Sampireun di Sungai Tanang OLEH: ZUKRI SAAD MEMIKIRKAN pengembangan sumber daya manusia dan pembangunan ekonomi nagari semestinya merasuk ke kedalaman relung otak dan sisi kecerdasan seluruh anak nagari. Kedaulatan sudah diserahkan kepada nagari oleh pemerintah sejak 10 tahun lalu melalui Perdaprov 16/2000. Infrastruktur pelayanan publik sudah pula dipulangkan kembali. Saat ini nagari sudah seharusnya dikelola oleh anak nagari karena kebijakan publik dan pengaturan internal telah didelegasikan sepenuhnya. Kenyataan mana bak sirih pulang ke gagangnya, seharusnya pinang kembali ke tampuknya. Untuk sekedar biaya pelayanan dan sejumput uang lelah sudah pula disediakan pemerintah dalam bentuk Dana Alokasi Umum Nagari (DAUN). Memang jumlahnya tidak terlalu besar, namun untuk membiayai operasional nagari rasanya cukup. Tahun ini Kabupaten Pasaman Barat mempelopori anggaran 1 milyar untuk nagari pertahun. Walau ada anggaran dari pemerintah itu, soal kedepan sebenarnya terpulang kepada keterpanggilan anak nagari dimanapun domisilinya untuk membangun kampung halaman. Soal ekonomi, SDM, budaya dan infrastruktur fisik nagari tentu tidak mungkin diharapkan sepenuhnya dari uluran tangan pemerintah yang perlu bermanuver mengelola nasibnya sendiri. Dalam kerangka berpikir itulah, awal Januari 2004 dulu, Uwan bersama Zulfahmi Amir, Amrizal Salayan dan Witra Marta yang 30 tahun lalu pernah bersilaturrahmi intensif di Bandung, pergi ke Garut melihat sebuah produk wisata yang katanya laku keras. Mereka adalah adik-adik Uwan dari Banuhampu. Mulanya kami mendengar sebuah desa yang memiliki telaga telah disulap menjadi hotel berbintang dengan nuansa alami. Nampaknya perlu dilihat, khususnya dalam minat kami untuk mencarikan pola pengembangan profitabilitas potensi wisata Sungai Tanang. Akomodasi senama dengan desanya ini disebut Hotel Kampung Sampireun, berbintang tiga, telah mengklaim diri sebagai sarana dengan keindahan alami yang tersembunyi. Persisnya lokasi terletak di jalan raya desa Samarang menuju kawah Kamojang, masuk kawasan Ciparay yang hanya beberapa belas kilometer saja dari pusat kota Garut. Lokasinya hanya 1 hektare lebih, didominasi oleh telaga kecil yang jernih air dan banyak ikannya. Kamarkamar dan fasilitas didominasi oleh bahan alam dibangun sekeliling danau. Atap rumbia dan dinding bambu anyaman sangat halus khas buatan Tasikmalaya atau Malangbong. Mebelair didominasi oleh bambu yang didesain ergonomis dan ditata apik. Dinding bangunan dan seluruh kawasan nampaknya tidak di cat, hanya di pelitur saja. Bahan semen beton sedikit sekali, khusus untuk pondasi bangunan yang menjorok ke air. Pemandangan rumahrumah alami seakan merapung diatas danau ditata sedemikian rupa sehingga memang sedap dipandang. Aduh eloknya. Harus diakui, bahwa Uwan tak puas-puas mengamati lansekap dan arsitektur yang bersenyawa secara alami itu. Tak ada pohon yang ditebang, rerumputan hijau terkelola baik, taman-taman kecil bertaburan banyak sekali. Di berbagai pojok strategis, ada obor sebagai penerangan alami. Listrik memang disediakan, tapi minimal. Lampu tidur-pun hanya berdaya 5 watt. Akses ke bungalow dilakukan dengan menggunakan rakit bambu, sedangkan pelayanan dilakukan oleh petugas hotel menggunakan sampan. Order makanan dan minuman serta kebutuhan ruang dilayani dengan menggunakan sampan. Mata airnya dikelola baik dan dipenuhi oleh ikan mas dan gurami. Ada air mancur yang mengalirkannya ke telaga. Telaga tidak banyak ditata, perdu dan semak air malahan dibiarkan merajalela. Tiga titik dalam kompleks dibangun pondok kecil yang disebut saung bale bengong, tempat menikmati suasana alami dibawah kerimbunan bambu. Uwan mencoba melakukan meditasi di situ, energi positifnya tinggi sekali. Suara semilir angin bergesekan dengan dedaunan, keheningan suasana, sedikit suara suling dari anak-anak mengangon sapi dari kejauhan, hanya sedikit pengunjung dan kecipak air di bibir telaga nampaknya adalah produk wisata dari kampung Sampireun. Bila ingin berkontemplasi, menjalani satu hari tanpa berbuat apa-apa, disinilah tempatnya. Produk lain selain dinamika alami adalah spa dengan keramahan, keahlian tradisi dan aroma spesifik tatar Sunda. Hanya ada 13 kamar di sini. Paling murah suite Kalapalua dengan harga weekend 125 USD, president suite Manglayang 275 USD. Semua hanya dapat dipesan dari kantor pemasaran Bandung dan Jakarta. Jangan diharap akan dapat kamar kalau datang tiba-tiba pada akhir minggu. Cerita resepsionist, dua bulan kemuka sudah fully-book. Sambil menyeruput kopi di restoran terbuka, kami berempat berbincang bagaimana pola ini dikembangkan pula untuk Sungai Tanang. Tentu tak mungkin persis sama, namun ide kreatifnya bisa ditiru. Kami sepakat, idenya layak diketengahkan. Awali dengan mengajak pemuka masyarakat untuk studi banding dan rumuskan langkah-langkah pengembangan. Kami melihat, selain nuansa alami untuk berkontemplasi, Sungai Tanang berpeluang untuk membangun suasana ibadah islami. Artinya, arsitektur dan lansekap kawasan harus menjadikan mesjid raya sebagai land-mark. Desain kawasan mengacu kepada arsitektur mesjid. Tabek gadang dan kolam Tiagan jadikan pendukungnya dengan menata kembali pemukiman penduduk. Minta anak nagari berinvestasi dan tawarkanlah produknya dengan harga menarik. Sungai Tanang berpeluang menghadirkan produk wisata baru di Bukittinggi. Tentu banyak sekali agenda yang perlu dirancang, mulai dari Musyawarah Nagari untuk keputusan kolektif pembangunan dan pengelolaan sarana wisata khusus Sungai Tanang; hasil musyawarah perlu ditetapkan dalam wujud Peraturan Nagari yang lengkap dan berdurasi panjang; menyiapkan desain arsitektur lansekap yang hebat; mencerahkan anak nagari perantauan untuk berinvestasi dan tim di kampung yang akan mengelolanya; strategi pemasaran dan paling penting bagaimana aturan main bila nanti tamu-tamu ramai berdatangan. Mesti jelas pembagian hasil sebelum dimulai. Duduk pembagian berwujud sinergi kampung rantau nampaknya perlu didefinisikan dalam : Orang rantau beruntung yang dikampung berlaba. Cukup rumit tapi menantang. Arsih Jakarta, 29 Januari 2011

Jumlah Orang Miskin Angka dengan Sejuta Persepsi

Pemerintah wajib menyampaikan kepada rakyatnya mengenai perkembangan program pembangunan terutama yang menyentuh kesejahteraan rakyat dan sebaliknya rakyat pun berhak mengkritisi kinerja pemerintah tersebut.

R

AKYAT Indonesia berhak menyatakan pendapat mengenai kinerja pemerintah, termasuk program pemerintah dalam mengentaskan kemiskinan. Badan Pusat Statistik (BPS) - yang merupakan lembaga resmi negara dalam mengurai data statistik tentang kinerja pembangunan - setiap tahun membuat data statistik angka kemiskinan yang dihasilkan dari sensus dan survei. Ketika pemerintah menyampaikan kepada publik data dari BPS mengenai angka kemiskinan yang pada tahun ini sebesar 13,33 persen dari penduduk Indonesia atau 35 juta orang miskin dari jumlah penduduk sekitar 237 juta jiwa, sebagian publik menanggapi bahwa pemerintah berbohong. Pendataan BPS yang menggunakan metodologi berstandar Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) “spontan” dipersepsi sebagian publik tanpa metodologi ilmiah yang ditempuh BPS. Adalah segelintir tokoh masyarakat dan tokoh lintas agama yang menyatakan bahwa data

yang disampaikan pemerintah itu bohong. Bahkan pada Senin (10/ 1) lalu sembilan tokoh lintas agama, Syafii Maarif, Andreas A Yewangoe, Din Syamsuddin, Pendeta D Situmorang, Bikkhu Pannyavaro, Shalahuddin Wahid, I Nyoman Udayana Sangging, Franz Magnis Suzeno, dan Romo Benny Susetyo, di kantor PP Muhammadiyah mengungkapkan tujuh butir pernyataan berjudul “Pernyataan Publik Tokoh Lintas Agama Pencanangan Tahun Perlawanan Terhadap Kebohongan” Butir pertama dari tujuh pernyataan itu berbunyi “Pemerintah mengklaim bahwa pengurangan kemiskinan mencapai 31,02 juta jiwa. Padahal, data penerimaan beras rakyat miskin pada 2010 mencapai 70 juta jiwa dan penerima layanan kesehatan bagi orang miskin (Jamkesmas) mencapai 76,4 juta jiwa”. Terlihat betapa data kuantitatif dari BPS dipersepsi secara kualitatif oleh mereka. “Perdebatan masalah kemiskinan bukan soal data melainkan soal interpretasi,” kata Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia Prof

Dr Firmanzah Ph.D. Pada Diskusi “Polemik Data Kemiskinan: Fakta atau Persepsi” di Jakarta, Jumat, Firmanzah mengatakan domainnya berbeda, data yang disampaikan pemerintah itu kuantitatif tetapi diinterpretasi sebagian publik secara kualitatif. Bukan hal aneh, ternyata, BPS sering mendapatkan berbagai komentar bahkan dianggap menyesatkan ketika data yang dikeluarkannya berbeda jauh dengan data yang dikeluarkan lembaga lain seperti Bank Dunia. padahal Bank Dunia justru menggunakannya sebagai acuan, kata Kepala Biro Humas dan Hukum BPS Sairi Hasbullah. “Data dari BPS sering diperdebatkan khususnya data jumlah kemiskinan karena berbeda jauh dengan data kemiskinan yang dikeluarkan oleh Bank Dunia. Kami tidak bohong sebab staf ‘World Bank’ secara rutin menggunakan data kami,” katanya. Ia menegaskan pada dasarnya Bank Dunia menggunakan data BPS untuk mendapatkan data kemiskinan di Indonesia, karena Bank Dunia melakukan survei sendiri. “Tidak pernah ada Bank Dunia itu mengumpulkan data kemiskinan apapun. Bank Dunia menggunakan data BPS namun angka dan acuan yang digunakan

adalah dolar AS,” katanya. Sebagai contoh, kemiskinan didefinisikan ketidakmampuan seseorang dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Untuk perhitungan terakhir BPS, standar kemiskinan itu ditetapkan sekitar Rp211 ribu per kapita per bulan. “Bank Dunia itu tetap saja menggunakan data BPS, namun standar kemiskinan yang diubah dengan menggunakan dua dolar AS per hari,” katanya. Oleh karena itu, Sairi meminta dalam memahami data kemiskinan ada kalanya perlu memperhatikan dan memahami varian spektrum di dalamnya yang multi dimensi dan sulit diukur. Sairi Hasbullah mengatakan BPS menggunakan metodologi survei statistik sesuai standar Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang menjadi acuan dunia dan merupakan data statistik resmi negara untuk mengukur kinerja pembangunan. Sebelumnya, peneliti ekonomi Econit Hendri Saparini menyatakan adanya fakta bahwa kemiskinan makin meluas, sementara pemerintah mengatakan kemiskinan berkurang. Perbedaan ini akibat paradigma yang berbeda, karena BPS tidak menyatakan seorang yang telah bekerja, adalah orang miskin, padahal pendapatan mereka tidak mampu untuk memenuhi kebutu-

han layak sehari-hari. Sasaran Tercapai Sementara itu Deputi Seswapres Bidang Kesra dan Kemiskinan Bambang Widiyanto menyatakan sasaran untuk mengurangi tingkat kemiskinan tercapai yang ditunjukkan dengan penurunan garis kemiskinan dari tahun ke tahun. “Sasaran tingkat kemiskinan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2010 sebesar 12 - 13,5 persen tercapai,” katanya. Bambang yang juga Sekretaris Eksekutif Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K) menunjukkan data penurunan garis kemiskinan per tahun sejak 2007 hingga 2010. Ia menyebutkan pada tahun 2007 menunjukkan data 16,58 persen penduduk Indonesia berada pada garis kemiskinan, lalu garis kemiskinan turun pada 2008 menjadi 15,42 persen, pada 2009 turun lagi menjadi 14,15 persen, dan turun kembali menjadi 13,33 persen pada 2010. Pada periode Maret 2009 - Maret 2010 sebanyak 1,5 juta orang berhasil keluar dari garis kemiskinan. Bambang optimistis proyeksi pada 2011 ini garis kemiskinan bakal kian menurun menjadi 11,5- 12,5 persen. (budi setiawanto/ antara)

Ketua Jo Sekretaris Tatangkok Basah Dikarang Badawi Sutan Pangeran

SALASAI rapek-rapek internal, Pono Gagok nan Ketua mulai mambuek program kegiatan jo Sekretarisnyo Garibawaty, padusi nan sahari-hari marangkap bini dek inyo. Kegiatan nan paliang penting adolah kagiatan penyegaran. Itu kabijakan nan diputuihkan sajak rapek tertutup malam dalam biliak. Alasannyo, partai harus dijalankan jo kapalo dingin sarato hati nan lapang. Harus ado pananangan jiwa. Sekretaris mausulkan ka ketua, usul nan bijak, supayo mandinginkan kapalo jo malakukan wisata ka tampek nan sajuak di ujuang kota. Kapalo ketua jo sekretaris ka hangek dipakai partai sasudah ko. Paralu didinginkan saketek, paralu ditanangan. “Pa, awak harus ka lua kota… Pa…” kecek Garibah sambia maharang jo marengek malakok ka meja. “ Ehh? Tat..Tat, tap…ppeek mah…” baleh Pono Gagok mamuji usul bininyo. “Jo apo awak pai? Kok jo angkot, sagan awak. Ketua jo sekretaris naiak angkot. Kok jo taksi…maha….”

Guribah manyoal jo pertimbangan nan saolah olah rumik. “Hehh, mam…mammanga hap hap pup pulo aw waw wak pap paniang? Kak kan awak adoh pip pitih pap partat tai…Pap pakailah unttut tuak kosss ongkoss..” Guribah malatak an tangannyo di kaniang, bantuak urang bapikia. Inyo sabananyo lah ado ide. Tapi icak icak bapikia pulo. Sabab, sekretaris indak buliah indak bapikia doh…kok, ketua…bialah, bodoh bodoh saketek, karajonyo maindak jo maiyo jo kan sajo. Bapkia, bialah anggota. “Kito bali oto usang gak ciek baa?” usul Guribah. “Hehh…Jajja jaj jan…Tot To Oto jaj jaan. Hohhh Hondda..atau Pepes pa…se ndak baba baa doh…Tat tampapapak babbana dek urang.. sa sassagan awak…” Mambali kandaraan dek ketua jo sekretaris sarupo mambali goreang pisang sajonyo. Takana siang, dibali siang tu juo. Pitih partai nan dari pusat, bisa bak kato awak, alun usak bana lai doh. Patang hari, pukua

ampek, babali Vespa bakeh ka Blok A. Dapek diago anam juta. Vespa babali, pangana raun lansuang tibo. Alasan mandinginkan utak, manuruik nan biaso, adolah alasan urang politik bana. Kini dipakai pitih partai dulu. Itu juo tamasuak pikiran politik. Bisuak, kalau tapiliah jadi anggota dewan, dapek pitih Reses…diganti….sacarao politik pulo. Sudah Vespa babali tunai. Dari Blok A tu juo, guribah lansuang dibonceang di balakang. Indak lansuang pulang doh. Tapi bapacu ka arah Subarang Padang. Mukasuik ka pai ka Bunguih atau Taluak Bayua. Didinginkan kapalo sambia “inrayen”…. Awak Ketua, nan bini Sekretaris. Bilo pulo kesemptan lai? Beko, kok ado soal, paliang-paliang kagiatan ko dilaporkan ka panasihat sipiritual…amak jo abak Guribah. Dima pulo inyo kaberang. Anaknyo disanangkan dek minantu. Aman se mah. Awak baru bavespa, balereang lereangan mambaonyo. Guribah nan manjo mamakiak makiak gali ba-

gonceang di balakang. “Jan saratuih bana lari dalam kota ko Paaa….Lapan puluah see laaah…. Gamang Maamaaa …” “Tat tat tatta tananna nang sesse laah…Pap papapa tattau manjaj jago bab badan…Pap paluak rerer arek pipi pinggang Pappapa..” Lari Vespa tu sabannyo indak kancang bagai doh. Paliang-paliang, lari ampek puluah jo tigo puluah.Tapi …bunyinyo marauang. Gigi porseneleang nan bapakai, duo jo tigo sajonyo. Asok iyo mangabubu. Tapi, tibo di Simpang Gantiang, tadanga pupuik piluik pulisi mahambuih. Priiit Priiit…Priiit. Pono gagok gak takajuik , di mukonyo lah tagak pulisi manyuruah baranti. Jo manyumpah dalam hati Pono tapaso baranti. Guribah juo kesal, bacaruik sambia babisiak. “Stop. Maaf. Bapak tidak pakai helem…Itu melanggar peraturan. Tolong keluarkan surat surat… SIM…EsTeEn Ka……” “Lal lallun ddoh ada lagi Pap pak…” jawek Pono sambia maliek ka Guribah. “Heh he…Kami orang Partai Pak…Ini Ketua…Amba Sek nya… Partai Geleang…Ndak tau bapak? Bisuk kami urus la SIM ke kantur bapak…he heh,..Kami mau refresing… tolong bapak lapas sekali ini….Kok kebelanja…ada seketek ini haaa..” Guribah manyalek an pitih duo puluah ribu. Tapi, indak disangjko sangko, pulis itu manapuak tangan Guribah. “Ibuk sama Bapak orang Partai… Jangan memancing saya…Menyogoknyogok…Nanti Bapak bawa bawa ke politik….Jangan menghinalaah…” “Heh..ndaaak…Yang resia…resia dek ambo…” balas Guribah. “Bebbe bebtutul Pak…ressia rrrherr sia…Tatrimo sajala Pak…” “Tidak! Saya Polisi Republik Indonesia. Tak mau disogok-sogok… Bapak sama dengan Gayus ini… Ayo. Tinggalkan Vespa itu. Bawa sini kunci…Motor ini kami tahan….” “Hoohhh…Jaj jaj jangan sabut sabut Gagga Gayuyus…itu polisi eh..Politik tuttumah Pak… “Jangan banyak cakap. Urus motor ini di kantor. Masukkan uang Bapak, atau saya jadikan Be Be… Barang bukti penyuapan..” Pono Gagok dan Guribah ndak bisa mancari alasan lai. Baduo, Ketua jo Sekretaris tu bakujuik kujuik ka kantua pulisi.


22

MINGGU, 13 FEBRUARI 2011 M / 10 RABIUL AWAL 1432 H

Valentine Bukan Budaya Islam Nilna R Isna, PSIKM Unand VALENTINE itu bukan budaya Indonesia, tepatnya bukan bagian dari budaya Islam, apalagi di Indonesia realitasnya, mayoritas muslim. Tapi, bila ingin merayakan Valentine juga tak ada salahnya, hanya saja jangan dijadikan kewajiban. Secara pribadi, tidak mesti pada tanggal itu kita merayakan kasih sayang, hanya saja karena media banyak mempublikasikannya, sepertinya momen kasih sayang itu pada tanggal itu saja.

Maikel MENURUT saya Valentine itu tidak terlalu penting dirayakan. Berkasih sayang seharusnya ke banyak orang, bukan ke orang-orang tertentu. Semestinya kasih sayang dicurahkan pada orang tua atau kakak adik, karena mereka lah yang lebih berhak menerima kasih sayang kita

Kampus

Citra Gaoel Valentine

AKSI remaja ini belum diiringi dengan pemikiran yang kritis. Sebagian besar terombang-ambing dalam lautan media yang saban hari menghinggapi mata pikiran dan mata hati mereka. Toko pernak pernik, toko kado, toko bunga, toko coklat, hingga abang penjual balon sibuk berkarya demi menjelang hari yang dinanti-nanti. Aneka ragam hasil karya tangan, baik sekedar asesoris ataupun makanan, tahan sebentar ataupun tahan lama, bertebaran dalam ide-ide kreatif para produsen toko ini. Tentu saja, produk mereka akan laris manis di pasaran, lebih-lebih jika produk tersebut berbentuk hati dengan warna merah muda. Remajalah yang akan menjadi target sasaran para penjaja kreativitas ini. Karena remajalah

yang paling heboh merayakan hari ini. Apalagi kalau bukan hari “merah muda” di bulan Februari : Valentine Day. Hari yang dihelat setiap tanggal 14 Februari ini membuat dunia remaja mendadak “lembut”. Ada-ada saja yang terpikirkan, sekurang-kurangnya memberikan coklat kepada teman. Coklat itu dibungkus dengan pita warna-warni. Cantik, menarik, dan kreatif. Yang diberi gembira dan yang memberi bahagia. Take and Give pun berlaku. Kisah-kisah kehidupan menjadi harmonis penuh kasih

Devarisa KASIH sayang itu sifatnya meluas, mendalam dan tidak berfokus ke satu orang saja. Begitu banyak orang yang mencurahkan kasih sayangnya ke satu orang saja pada saat Valentine, padahal yang mencintai dia banyak sekali, bukan Cuma satu orang saja, tapi anehnya hanya satu orang saja yang mendapatkan hadiah. Menurut saya, hari valentine dijadikan momen saja untuk mengingat kembali semua yang telah diberikan orangorang yang kita cintai pada kita, tapi jangan dimaknai sebagai satu-satunya hari tempat mencurahkan kasih sayang.

Valentine dan Razia Coklat

14

Februari identik dengan Hari Valentine yang katanya adalah hari kasih sayang. Semua orang di seluruh dunia merayakannya dan menjadi keuntungan tersendiri bagi para pebisnis karena menjelang tanggal tersebut, segala pernak-pernik yang berkaitan dengan hari kasihsayang tersebut larismanis. Contohnya saja Boneka Tedy Bear yang sedang memegan hati yang bertuliskan ‘I love u’, bunga mawar merah, dan coklat dengan berbagai variasi bentuk dan rasa di ‘sale’ dengan diskon yang menggugah selera para pemburunya. Dan kebetulan saya adalah pecinta cokelat, jadi pada setiap bulan ini adalah saatnya saya berburu cokelat, bukan untuk ikut-ikutan merayakan Hari Valentine apalagi diberikan pada pasangan (karena memang tidak punya!hehe) melainkan untuk memanjakan lidah yang selalu merindukan setiap detik manisnya cokelat dalam berbagai rasa. Waktu itu saat saya masih sekolah, karena di ponpes hanya bisa keluar sebulan sekali bila dijenguk orangtua, saya lancarkan aksi berburu cokelat pada momen tersebut, dan karena harganya sedang miring, orangtua saya setuju saja dengan pemburuan saya ini. Seperti yang saya katakan tadi, kesukaan saya berburu cokelat bukan untuk diberikan pada siapa-siapa apalagi merayakan momen apapun, dan sialnya guru di sekoalh saya tidak mau mengerti.Tepat pada tanggal 14 Februari itu terjadilah razia besar-besaran seluruh penjuru asrama dengan target semua gedung asrama putra dan putri plus kelasdimana para santri belajar.Razia dadakan tersebut berhasil menjaring puluhan cokelat dari tangan santri dari berbagia angkatan. Dan saat itu hati saya dag dig dug tak karuan, harap-harap cemas apakah makanan favorit saya yang sisa tiga buah itu ikut terjaring dan berpindahtangan ke jeratan asatidz Pengajaran atau tidak. Hingga apa yang saya takutkan terjadi, saat bel istirahat berbunyi dan saya telah berlari mengejar kamar saya yang tak pernah lari keman-mana, dengan mata kepala saya yang mengintip di balik jendela gedung asrama, makanan kesayangan saya diangkut tanpa perlawanan dari lemari saya menuju kantong kresek (kantong plastik.red) ustadzah pengasuhan yang tanpa ampun memangsa lemari-lemari lainnya untuk menemukan cokelat-cokelat lainnya dari kamar saya dan kamar lainnya. Hancur lebur sudah hati saya, serasa nyawa terbang bersama cokelat kesayangan saya dan saya pun tahu apalagi yang akan terjadi setelah ini. Setelah shalat ashar berjama’ah diumumkanlah nama para korban keganasan razia dadakan tersebut dan saya adalah salah satunya. Dengan pasrah dan tanpa harapan akan kembalinya cokelat kesayangan, saya pun bergegas menuju kantor bagian pengajaran pondok untuk ikut disidang bersama para tersangka dan korban yang ikut merana cokelatnya disandera oleh para asatidz pengajaran dan pengasuhan. Setelah sekian lama mengantri untuk diceramahi, akhirnya dapatlah giliran saya, dan dengan senyum penuh misteri, ustadz pengajaran menginterogasi saya ini- itu dan menyangka saya menyalahgunakan cokelat kesayangan saya untuk event valentine yang mendunia itu. Saya hanya mampu diam tak membantah, karena percuma saja bila menjelaskan sampai mulut berbusa toh cokelat saya tak bisa diselamatkan.Akhirnya dengan berat hati saya relakan cokelat kesayangan saya menyatu bersama cokelatl ainnya yang pada akhirnya akan menjadi santapan empuk para asatidz yang merazia cokelatcokelat yang tak berdosa itu. Begitulah elegi hari kasihsayang yang bernama valentine, meskipun hari tersebut menjadi kontroversi sejumlah kalangan, namun setiap tahun valentine menyumbang pundi-pundi yang lumayan bagi kantong para pebisnis, terutama pebisnis cokelat.Bagaimanapun, memang tidak baik negative thinking pada orang lain, karena tidak semua orang memanfaatkan momen valentine untuk berkasihsayang pada orang-orang tercinta, karena masih ada saya-saya lainnya yang mencintai cokelat tanpa event apapun.Tapi kasihsayang pun tidak mesti pada hari valentine, setiap hari adalah hari kasihsayang untuk semua manusia tanpa bataswaktu dan event. (Nurrani Yunita)

sayang. Sayangnya penuangan rasa saling sayang menyayangi ini, efek positifnya hanya sampai tahap kreatif. Aksi remaja ini belum diiringi dengan pemikiran yang kritis. Sebagian besar terombang-ambing dalam lautan media yang saban hari menghinggapi mata pikiran dan mata hati mereka. Lautan itulah yang berisi televisi dengan segala tayangan yang boleh dibilang penjebakan, majalah remaja dengan segala artikel yang bisa dibilang penghasutan, dan radio dengan segala siaran yang disebut sebagai perlenaan. Akibatnya, remaja yang dalam pertumbuhan fisik dan mental masih labil terpaksa mengikuti suara terbanyak. Akhirnya, pilihan untuk merayakan valentine yang mestinya

disikapi secara bijak malah dilihat sebagai sebuah kewajiban. Para remaja berbondong-bondong merogoh kocek untuk membeli kado, mereka beramairamai mencari-pilih pasangan lawan jenis, semuanya dilakukan hanya untuk sebuah “citra gaoel”. Pun remaja tak sepenuhnya salah dalam bertindak dan bersikap. Adalah lumrah bagi mereka yang ikut-ikutan trend demi sebuah pencitraan dalam pencarian jati diri mereka. Maka orang-orang sekitar lah yang semestinya selektif mengawasi remaja-remaja ini, bisa jadi itu orangtua atau guru ataupun orang-orang terdekat lainnya. Pihak yang paling bertanggungjawab adalah media. Bukan remaja saja yang dituntut kritis dalam mengambil sikap, namun

media lah yang harus bijak memberikan informasi. Kebanyakan media, terutama channel televisi masa kini, hanya memikirkan tingginya konsumsi publik. Jika dianalogikan, makanan yang disuguhkan memang enak tetapi tidak bergizi. Media berlomba-lomba menyuguhkan tulisan, tayangan, atau siaran yang disukai tetapi bukan yang dibutuhkan oleh remaja itu sendiri. Tidak merayakan Valentine bukan berarti tidak mengenal Valentine. Remaja perlu tahu segala macam “seni” yang ada. Media perlu memberitakan “budaya” yang ada. Tetapi selayaknya baik media maupun remaja lebih bijak sehingga dapat dipelajari pengalaman bermakna di dalamnya. (Nilna R. Isna, PSIKM Unand)

DEBAT

Valentine dan Kontroversinya Prisgatias Panida, Mahasiswa Universitas Bung Hatta MEMASUKI bulan Februari, biasanya semua orang disibukkan mempersiapkan momen penting bernama Hari Valentine yang jatuh pada 14 Februari. Menurut sejarahnya, Valentine ini merupakan tradisi orang Romawi yang sudah ada semenjak 17 abad silam, dimana pada tanggal tersebut, St. Valentine tewas sebagai martir. Tradisi ini awalnya berkembang di Eropa lalu menyebar ke seluruh dunia. Hari Valentine sering ditanggapi berbeda, baik positif maupun negative.

Namun, kita ambil positifnya saja, setidaknya dengan Hari Valentine, kita diingatkan kembali kepada orangorang yang kita sayangi. Hari Valentine adalah momen yang selalu ditunggu banyak orang, khususnya remaja. Pada momen ini, mereka sangat antusias untuk mempersiapkan hadiah atau kado apa yang akan di berikan kepada pasangannya ataupun orang-orang yang mereka sayangi. Momen Valentine ini identik dengan coklat, permen, kado, kartu ucapan serta pernak pernik yang bernuansa pink. Mereka yang merayakannya, akan memilih kado terbaik untuk orang yang mereka sayangi. Meskipun perayaan ini tiap 14 Februari, namun hendaknya kasih sayang itu jangan hanya tebatas pada hari itu saja. Hendaknya berlanjut sampai akhir hayat, karena kasih sayang itu tidak bisa dibatasi oleh ruang dan waktu jadi berikanlah kasih sayang itu setiap saat dan kepada siapa saja.

Syafriyal, Mahasiswa IAIN Imam Bonjol BIASANYA, setiap tanggal 14 Februari, banyak orang merayakan hari kasih sayang yang biasa disebut Valentine. Khusus bagi remaja, umumnya, mereka akan dicap kuno oleh sesama teman sepergaulannya, bila tidak merayakan momen itu. Menilik dari sejarah, perayaan ini sebenarnya berasal dari bangsa Eropa, khususnya kaum nonmuslim. Namun, seiring majunya teknologi informasi dan besarnya arus globalisasi, perayaan itu kemudian juga dilakukan orangorang Islam. Mungkin maksud awal perayaan ini baik, namun kemudian kita lihat Valentine telah berubah menjadi sekadar pesta hura-hura, simbol modernitas, bukan sekadar simbol cinta, bahkan sudah mulai bernuansa pergaulan bebas. Banyak para muda-mudi yang

mengadakan pesta Valentine hanya karena ikut-ikutan. Mereka mencari kado untuk orang yang dicintai, lalu merasa dengan pemberian kado itu maka mereka sudah mengungkapkan kasih sayangnya. Padahal kasih sayang bukan sekadar hadiah, dan tidak terbatas pada satu hari saja. Dan umumnya, yang diberikan kado itu pun pacar mereka, padahal semestinya yang paling patut untuk dikenang dan diingat itu adalah orang-orang yang setiap hari mencurahkan cinta pada kita sedari kita kecil. Misalnya orang tua, kakak atau adik, kakek nenek, dan lain-lain. Yang membuat miris, ada orangorang yang merayakan hari ini dengan melakukan hal-hal yang dilarang agama. Bahkan larangan itu juga berlaku di agama tempat sejarah Valentine berasal. Misalnya melakukan hubungan seks bebas. Hal seperti ini tentu tidak bisa kita terima.

SINEMANIAK THE KARATE KID

Film Remake yang Luar Biasa

DRE Parker (Jaden Smith) adalah seorang anak berumur 12 tahun yang tinggal di Detroit. Suatu hari ibunya, Sherry (Taraji Henson), dipindahkan ke Cina, sehingga Dre harus mengikutinya pindah ke Cina. Meski pada awalnya membenci negara tersebut dan ingin segera kembali ke Amerika, Dre mulai sedikit berubah ketika berkenalan dengan seorang gadis yang bernama Mei Ying (Wenwen Han). Keakraban keduanya membuat Cheng (Zhenwei Wang), teman Mei, tidak terima. Dengan menggunakan ilmu kungfu yang dimilikinya, dengan mudah ia mengalahkan Dre. Dre terus dikerjai oleh Cheng hingga suatu ketika Mr Han (Jackie Chan), yang bekerja sebagai petugas pemelihara kebersihan di apartemen tempat Dre dan ibunya tinggal, menolongnya. Mengetahui bahwa Mr Han menguasai kung fu, Dre pun meminta Mr Han untuk mengajarkan kung fu kepadanya. Meski pada akhirnya menolak, pada akhirnya Mr Han mau

melakukannya, dengan syarat, Dre mengikuti pertandingan kung fu tingkat nasional yang akan diselenggarakan beberapa bulan kemudian, melawan Cheng dan kawan-kawannya. The Karate Kid adalah remake dari film lawas dengan judul yang sama yang dibuat pada tahun 1984 silam. Dan syukurlah, tidak seperti kebanyakan film remake yang jadinya justru lebih parah, yang satu ini boleh dikata luar biasa! Dari sisi plot cerita, meski ada sedikit perbedaan latar belakang, namun secara garis besar sama. Cara Mr Han mengajarkan kung fu kepada Dre dengan menggunakan gerakan umum yang bisa dilakukan sehari-hari juga mirip dengan cara Mr. Miyagi 26 tahun lalu. Dan sudah jelas, adanya turnamen di sesi akhir film juga sama dengan versi aslinya. Yang harus diacungi jempol adalah bagaimana sang sutradara, Harald Zwart, berhasil menampilkan keindahan negeri Cina TANPA harus berkutat pada tembok Cina. Juga pemilihan karakter

Mei Ying yang, meski tidak cantik, namun mengentalkan nuansa negeri Cina dalam The Karate Kid. Dari sisi pemain, Will Smith dan Jada Pinkett Smith sudah jelas bangga melahirkan Jaden Smith. Dengan wajah dan kelakuan yang Will Smith banget, Jaden jelas menunjukkan bakat alaminya sebagai aktor. Bahkan untuk bermain di film ini, ia tidak sungkan untuk belajar kung fu terlebih dahulu selama berbulanbulan dan melakoni sendiri SEMUA adegan di film tersebut tanpa menggunakan pemeran pengganti. Untuk Jackie Chan rasanya tidak perlu diragukan lagi. Setelah beberapa film terakhirnya yang kualitasnya agak di bawah rata-rata, akhirnya si Drunken Master ini bisa menunjukkan lagi kebolehannya. Peran Taraji Henson sebagai ibu Dre juga tidak boleh dipandang sebelah mata. Meski tidak terlalu sering eksis, namun si nominator Oscar ini mampu membuat film The Karate Kid lebih hidup. (http://resensiku.com)

Titanic Masih Merajai Film Romantis Valentine

VALENTINE bakal paling pas kalau dihabiskan sambil nonton film romantis bareng si dia. Tapi film apa? Dari sebuah poling, terungkap kalau Titanic masih merajai daftar film romantis yang akan diputar di hari kasih sayang ini. Film yang dibintangi Leonardo DiCaprio dan Kate Winslet ini menempati posisi terhormat sebagai Best Chick Flick Movie sepanjang masa dalam sebuah poling yang digelar oleh Fandango.com. Film besutan sutradara James Cameron ini juga dianggap sebagai film tersukses yang pernah ada. Berada di bawah Titanic adalah Pretty Woman, film legendaris yang menghadirkan aktris cantik Julia Roberts yang berperan sebagai seorang pelacur. Film klasik Dirty Dancing juga berada dalam jajaran 3 besar film paling romantis ini. Di lain pihak, beberapa film yang ‘dianggap’ romantis mendapatkan predikat sebagai Worst Chick Flick Movie. Dipimpin oleh Sex and The City 2, All About Steve dan My Big Fat Greek Wedding juga berada dalam 3 besar film terburuk ini. Hhmm, lihat film apa ya Valentine nanti? (kapanlagi.com) Halaman terselenggara atas kerja sama Harian Haluan dengan Komunitas Jurnalistik IAIN Imam Bonjol Padang. Penanggung Jawab: Maya Lestari Gf. Grup facebook: Haluan Kampus


23

MINGGU, 13 FEBRUARI 2011 M / 10 RABIUL AWAL 1432 H

Pokok & Tokoh

DAAN BAGINDA

Dari Spanyol, Mencari Keturunan Bagindo Talabiah

KETURUNAN BAGINDO Talabiah, orang kepercayaan Tuanku Imam Bonjol yang ikut dibuang ke Menado, ternyata tersebar di berbagai penjuru dunia. Salah seorang di antaranya adalah Daan Baginda, 72, yang kini menetap di Spanyol. Daan secara berkala rutin datang ke Indonesia untuk menemui keluarganya. Dan kini, ia bertekad mengumpulkan kembali keluarga besar Bagindo Talabiah yang berpencar di berbagai penjuru itu. Daan Baginda lahir dari pasangan Ratu Baginda dan Yohanna Verdonk, di Jakarta 16 Desember 1938, sebagai anak ke enam dari 10 bersaudara. Ia adalah garis keturunan ke empat dari Baginda Tolabek atau Bagindo Talabiah, salah seorang orang kepercayaan pahlawan nasional Tuanku Imam Bonjol yang ikut dibuang ke Menado oleh Belanda. Di Menado, Bagindo Talabiah kemudian dinikahkan oleh Tuanku Imam Bonjol dengan wanita Manado bernama Wat Tok Pantau, dan memiliki tujuh anak, yang kemudian keturunannya berkembang di sana. Ia kemudian lebih dikenal dengan Baginda Tolabek, dan

keturunannya menggunakan nama Baginda di belakangnya. Sementara di Bonjol dulunya, ia juga sudah memiliki istri dan tiga anak, yakni Bagindo Adam, Bagindo Bakar dan Puti Saruik. Ayah Daan baginda, yakni Ratu Baginda, bekerja di KPM, yang mengelola kapal yang berlayar dari Jakarta ke Menado. Walaupun lahir di Jakarta, namun, pada saat usianya lima tahun, mereka sekeluarga diboyong pindah ke Menado. Di sinilah Daan menghabiskan masa kecilnya hingga ia remaja. Masa kecilnya dilalui dengan riang. Kendati berkulit putih, namun ia mendapatkan perlakuan yang sama dalam

pergaulan bersama kawankawannya. “Kami bermain gasing bersama, congklak, kasti dan bermain bola. Hari-hari kami lalui dengan gembira,” kenang Daan. Menginjak remaja, mereka kembali pindah ke Jakarta. Di sini, Daan sekolah di SMP dan SMA Cikini. “Saya suka mengikuti pelajaran sejarah. Guru saya orang Cina, kalau tak salah namanya Tutuloi,” lanjutnya. Di SMA Cikini, tahun 19531954, Daan sempat sekelas dengan anak Presiden RI, Guntur Soekarnoputra. Di sekolah itu juga ada Megawati Soekarnoputri. “Kami semua sangat akrab. Meski mereka anak presiden, tapi mereka semua baik-baik. Kami malah sering diajak ke rumahnya di Istana Negara,” kata Daan. Guntur pun, menurut dia, merupakan anak yang low profile. Kendati memiliki dua pengawal yang selalu mengikuti gerak langkahnya, ternyata Guntur tetaplah seorang remaja yang senang bergaul dengan lingkungan biasa. “Kami sering main ke Pasar Rumput,” lanjut daan yang hobi bermain drum, gitar dan keyboard itu. Sebuah kejadian yang tak terlupakan bagi Daan, adalah ketika ada percobaan pembunuhan terhadap Presiden Soekarno. Saat itu, mobilnya digranat oleh seseorang. Dan ajaibnya, Presiden yang sedang berada di atas mobil itu hilang. Ia kemudian muncul kembali dengan selamat. “Saya takjub sekali,” kata suami dari warga Belanda Els Korthals, 61 ini. Saat orangtuanya pensiun, tahun 1962, kembali Daan sekeluarga diboyong ke Belanda. Pulang ke kampung sang Bunda. Di sinilah, Daan kemudian memulai hidupnya yang lebih serius. “Usia saya saat itu sudah 24 tahun. Namun ijazah SMA saya sepertinya tak berlaku di sana. Saya harus mengulang kembali sekolah, setingkat MULO waktu itu, karena bahasa Belanda dan Inggris saya masih belum fasih,” papar Daan mengenang saat-saat pertama ia ke Belanda. Di Negeri Ratu Elizabeth itulah, Daan menghabiskan hariharinya. Sambil sekolah ia bekerja di bidang furniture, sebagai pembuat cetakan kran. Gajinya saat itu 24 gulden seminggu, cukup lumayan untuk seorang pria seusianya. Namun itu tak lama, ia kemudian berhenti dan diterima bekerja si perusahaan yang

membuat pernak-pernik militer Amerika, yakni America Militer Product. “Saya membuat peluru, kabel penghubung peralatan elektronik yang terbuat dari emas dan tembaga, raket serta computer,” kata Daan yang menjalani pekerjaan itu hingga ia pensiun tahun 2000 silam. Menikah Tiga Kali Mapan di pekerjaannya, memiliki rumah dan mobil BMW, membuat Daan berpikir untuk menikah. Dalam hidupnya, ia menikah tiga kali. “Istri pertama saya Seanne Meulentstait, member saya dua anak. Masing-masing Renggo Baginda, 42, dan Daniella Baginda, 41. Sedangkan dari istri ke dua, Vytvliet, saya juga mendapat dua anak Denice, 31 dan Robin, 28. Dari mereka, saya kini punya enam cucu,” jelas Daan yang saat itu didampingi istri ketiganya hingga saat ini, Elisabeth Korthals, 61 yang akrab dipanggil Els. Dua istri terdahulunya, meninggalkan kesan yang cukup pahit bagi Daan hingga ia memutuskan untuk membujang selama 8,5 tahun. “Selama masa itu, saya benci wanita. Di mata saya, mereka semua sama, mereka mengkhianati cinta saya,” tuturnya Daan. Hingga suatu waktu di tahun 1993 ia dikenalkan dengan Els, seorang akuntan yang bekerja di kantor akuntan terkenal Water House di Belanda. Mereka bertemu tiap akhir pekan. Tentang riwayat keluarga dari Minang ini, ia punya kisah khusus. “Saat pulang ke Jakarta, saya bertemu oleh Boy Baginda. Kalau memang mengaku keturunan Bagindo Talabiah, saya harus tahu dengan

keluarga besarnya yang juga ada di Padang. Jadilah, saya pergi ke Padang bersama Els dengan menggunakan bus. Kebetulan, saya bertanya pada salah seorang teman seperjalanan yang ternyata wartawan Haluan saat itu, Sjafrial Arifin. Dialah yang membantu saya mencari dan menghubungkan saya dengan keluarga Bagindo Talabiah di Padang,” katanya. Ia dipertemukan dengan keluarga Zaidin Bakri, yang juga merupakan keturunan Bagindo Talabiah. Anak Zaidin, Uni Djan, memintanya menikah karena tak baik pria dan wanita tinggal serumah tanpa ikatan perkawinan. Jadilah, Daan dan Els menikah tahun 1994, melalui sebuah acara adat Minang di Padang, dan awet hingga saat ini. “Setelah menikah, kami membeli rumah di Spanyol tahun 1998. Dan pada tahun 2000, setelah saya pensiun, kami menghabiskan masa tua kami di sana. Namun, setiap bulan saya mesti mengunjungi anak-anak dan cucu yang berada di Belanda, begitulah kesepakatan keluarga kami,” lanjutnya. Hari-harinya bersama Els, kini dihabiskan di Belanda dengan mengikuti berbagai kegiatan sosial. Sebuah pengalaman menarik ia alami tiga tahun lalu. “Saya baru saja pulang jalan santai dari club Crisol International (klub untuk pensiunan di Belanda). Pulang jalan, ternyata saya sesak nafas. Kami ke dokter. Di sana, saya divonis menderita kelainan jantung dan harus menjalani operasi tiga buah by pass jantung. Sebab, dua jalur tertutup sebanyak 85 persen dan satu jalurnya tertutup 75 persen oleh lemak. Saya harus

menjalani operasi, dan urat kaki saya diambil untuk mengganti urat-urat jantung tersebut,” kisahnya. Seminggu dirawat di rumah sakit, ia dibolehkan pulang oleh dokter. Kendati sang istri Els mengatakan agar ia dibolehkan istirahat di rumah sakit dua atau tiga hari ke depan, Daan tetap disuruh pulang oleh dokter. “Saya berjalan kaki keluar ruangan dan menuruni tangga. Baru sampai anak tangga pertama, tiba-tiba jahitan bekas operasi di dada saya robek kembali. Jantung saya meloncat keluar dan saya tamping dengan kedua telapak tangan ini. Saya lihat jantung saya berdetak, darah memenuhi pakaian yang saya pakai. Akhirnya saya masuk rumah sakit kembali dan harus dioperasi lagi,” kenang Daan yang hingga saat ini sangat berhati-hati menjaga kesehatannya. “Sekarang, saya dan Els menghabiskan sisa umur kami dengan tenang. Tiap pagi saya jalan kaki selama satu atau dua jam. Kadang kami berenang dan main di laut. Rumah kami tak begitu jauh dari laut,” lanjutnya. Untuk menjaga hubungan kekerabatannya, Daan yang hingga kini masih memiliki ingatan yang sangat kuat itu, secara berkala rutin datang ke Indonesia. “Kami ingin mengumpulkan kembali keluarga besar keturunan Bagindo Talabiah di Indonesia,” kata Daan yang didampingi istrinya Els, Ketua Klan Bagindo Talabiah Dra. Hj. Free Hearty M.Hum., dan istri alm Zaidin Bakri, Ny. Hj. Zubaidah, 75.(h/ atviarni)


24

MINGGU, 13 FEBRUARI 2011 M / 10 RABIUL AWAL 1432 H

KANTOR HALUAN di Jalan Damar Padang tempo doeloe

KANTOR HALUAN di Komplek Lanud Tabing

KILAS BALIK BALIK HALUAN

Melangkah Pasti Menuju Media Rujukan HARIAN Haluan yang terbit di Sumatera Barat, adalah salah satu dari 9 surat kabar tua yang berbahasa Indonesia yang masih terbit hingga kini. Haluan terbit pertama kali pada 1 Mei 1948 di Bukittinggi yang didirikan oleh Kasoema dan Moenir Rahimi.

Karena gejolak politik dan menelusnya PRRI, sejak April 1958 koran ini berhenti terbit hingga Mei 1969. Pada Mei 1969 Haluan kembali terbit. Saat itu Haluan diawaki Kasoema (alm) sebagai Pemimpin Umum, A Hamid (alm) Pemimpin Usaha, Mansoer Djamal (Bagian Keuangan), Rivai Marlaut (alm) Pemimpin Redaksi, Annas Lubuk (alm) Pemimpin Redaksi, menggantikan Rivai Marlaut, A Pasni Sata (Wakil Pemimpin Redaksi), Syamsuddin Datuak Tuo (alm), Syukril Syukur mengasuh dan

bertanggung-jawab terhadap Haluan Minggu, Rusli Marzuki Saria, Azurlis Habib, Benny Azis, Nasrul Djalal, Anas Leman, Firdaus (Sekretaris Redaksi). Ada penulis tetap yaitu Anas Kasim dan Nila Kasoema, Hendra Esmara juga rajin menulis masalah ekonomi. Ketika surat kabar ini didirikan, kondisi republik masih dalam suasana pergolakan. Rakyat beserta segenap unsur-unsur perjuangan dan kepemudaan masih sibuk memanggul bambu runcing dalam upaya mengusir penjajah Belanda

yang berupaya merongrong kemerdekaan yang telah diraih tahun 1945. Haluan menjadi salah satu media yang menggelorakan dan membangkitkan semangat juang rakyat. Ancaman dari kolonial kerap mewarnai perjuangan Haluan. Namun Haluan tetap eksis sebagai pewarta perjuangan. Ketika republik bergolak kembali dalam kancah Pemerintahan Revolusioner Republik Indonesia (PRRI), Haluan sempat vakum beberapa saat karena ketatnya tekanan dari pemerintah pusat yang tengah berkuasa. Setelah melewati berbagai generasi dan zaman, Haluan masih tetap eksis di tengah derap perkembangan dan kecanggihan era globalisasi. Kendati, pada penghujung Hingga saat ini, Haluan tetap menjadi

nama menjadi Haluan surat kabar yang setia Kepri (sebelumnya Sijori menyapa dan menami Mandiri dan Haluan Riau pembacanya di kala pagi. (sebelumnya Riau Mandiri). Pada pengujung, 2010, Haluan memasuki era baru. Dan Padang tetap Haluan. Pengusaha H Basrizal Koto Semuanya itu berada dalam mengambil alih manajemen satu konsorsium Haluan Media Group. Haluan. Secara bersamaan, Kini, dalam derap yang sebelumnya Basko— langkah yang pasti, demikian ia akrab di Haluan menuju media sapa—telah mengembangkan dua media rujukan bagi semua lapisan masyarakat, dan cetak di Batam dan akan selalu membuat Pekanbaru, sejak 1 sejarah. November 201o berganti Teks dan Foto Nasrul Azwar dan Haswandi

PEMASANGAN mesin cetak

PENINJAUAN BANGUNAN cikal bakal kantor Haluan saat ini

PEMBENAHAN ruangan

PEMBANGUNAN KANTOR baru Haluan

KANTOR HALUAN Jalan Damar

PENGANTAR Peristiwa unik dan lucu memang momen penting dalam perjalanan hidup manusia. Dan tentu sering juga luput dari perhatian kita. Foto-foto ini merupakan koleksi foto-foto lucu, unik, langka dan menarik yang terjadi di sekeliling kita tanpa rekayasa digital. Kami menerima foto-foto kiriman dari pembaca dan menyuka fotografi. Foto yang dikirim tentu harus karya asli, karya sendiri dan waktu pemotretan tidak lebih dari 3 tahun. Foto dikirim dengan format jpg dilengkapi nama, alamat, nomor telepon/hp, waktu dan lokasi pemotretan serta keterangan foto. Foto yang memenuhi kriteria akan dimuat di Resolusi yang hadir setiap Minggu. Tiga foto terbaik akan dipilih dan diberi hadiah menarik tiap bulannya. KIRIMKAN HASIL BIDIKAN LENSA ANDA EMAIL HALUAN_UNIK@YAHOO.COM ATAU DIKIRIM MELALUI PESAN DI FACEBOOK HALUAN UNIK.


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.