Harian Umum
EDISI: 147, TAHUN KE-70
KAMIS, 15 MARET 2018
Harga Eceran Rp3.750/Eks (Luar kota tambah ongkos kirim)
Mencerdaskan Kehidupan Masyarakat
27 Jumaidil Akhir 1439 H
REDAKSI / BISNIS: Komplek Bandara Tabing, Jl. Hamka Padang. Telp. (0751) 4488700, Fax (0751) 4488704, Email: haluanpadang@gmail.com
DUGAAN BAGI-BAGI DUIT SPJ FIKTIF
DPRD Sumbar Jangan Diam
F
AKTA persidangan terkait aliran dana dalam kasus korupsi Rp65 miliar dengan modus pembuatan Surat Pertanggungjawaban (SPj) fiktif mencengangkan banyak pihak. Kasus ini mesti cepat dituntaskan. Penegak hukum harus bereaksi. DPRD Sumbar sebagai representasi masyarakat juga jangan diam.
PADANG, HALUAN — Presiden Mahasiswa Universitas Negeri Padang (UNP) Tanzilal Wanda Rizki meminta DPRD untuk bersikap. Uang Rp65 miliar yang dikorup dalam kasus ini sangat besar, di tengah seretnya perekonomian. Pemerintah dirugikan, masyarakat juga. “DPRD Sumbar sebagai repsesentasi masyarakat sudah selayaknya bertindak. Itu yang dikorupsi
uang rakyat. Jangan diam. DPRD punya kewenangan dalam pengawasan. Sudah selayaknya kewenangan itu dipakai sekarang. Di saatsaat seperti ini pula bisa dilihat kesungguhan DPRD menjalankan peran dan amanahnya,” papar Tanzilal, Rabu (14/3) malam. Ditambahkan Tanzilal, minimal DPRD Sumbar membentuk Pansus membahas persoalan ini. “Jika Pansus dibuat, DPRD seti-
daknya sudah melakukan dua hal. Pertama, bersikap jelas dalam perang terhadap korupsi. Kedua, berpihak kepada masyarakat. Mahasiswa menunggu aksi DPRD. Memang pernah didengar hal ini dibahas di DPRD. Namun hasilnya bagaimana? Semestinya dibuka ke publik sebagai orang yang diwakili di parlemen,” tutur
>> DPRD hal 07
Polemik Cadar di IAIN Bukittinggi ke Ombudsman
MEMINDAHKAN SAMPAH — Sejumlah petugas memindahkan sampah dari bak penampungan ke dalam mobil pengangkut di Kawasan Muaro, Padang, Rabu (14/3). Kota Padang menargetkan tingkat pengelolaan sampah mencapai 62,6 persen atau 360 ton per harinya pada 2019 mendatang. RIVO SEPTI ANDRIES
TANPA TANDA TANGAN PRESIDEN
Sah! UU MD3 Berlaku JAKARTA, HALUAN — Batas waktu 30 hari bagi Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk menandatangani hasil Revisi Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2014 tentang MPR, DPR, DPD dan DPRD (UU MD3) berakhir hari ini. Tapi, Presiden belum menekennya. Maka, DPR mengklaim bahwa terhitung hari ini UU tersebut otomatis sudah berlaku. Bamsoet, sapaan akrabnya berharap pemerint ah segera memberikan nomor terhadap undang-undang itu sehingga bisa segera dilaksanakan. Politikus Partai Golkar itu juga berharap publik tak khawatir dengan UU MD3 dengan sejumlah pasal yang dinilai kontroversial. Pasal-pasal itu antara lain terkait imunitas anggota DPR, dan pemanggilan paksa pejabat negara, pejabat
>> SAH! UU hal 07 Dalam hati mereka ada penyaki, lalu ditambah Allah penyakitnya; dan bagi mereka siksa yang pedih, disebabkan mereka berdusta. (QS Al Baqarah Ayat 10)
SUBUH ZUHUR ASHAR MAGRIB ISYA
05.12 12.34 15.45 18.37 19.47
WIB WIB WIB WIB WIB
FABRIZIO BELLIERE, pengelola Aloita Resort (tengah) menyampaikan permintaan maafnya terkait insiden dengan anggota DPRD Sumbar yang merasa diusir ketika mau merapat ke Pulau Simakakang. IST
PADANG, HALUAN — Dugaan pelarangan penggunaan cadar bagi dosen dan mahasiswi di lingkungan Institute Agam Islam Negeri (IAIN) Bukittinggi dilaporkan ke Ombudsman RI Perwakilan Sumbar, Rabu (14/3). Pelapor adalah Hayati Syarif, dosen yang dinonaktifkan pihak kampus karena menggunakan cadar saat perkuliahan. Laporan itu sudah diproses Ombudsman. “Hari ini kami telah menerima laporan dari masyarakat tentang kasus di IAIN Bukittinggi terkait dengan penerimaan sanksi salah satu dosen perempuan IAIN yang tidak diberikan jam mengajar. Sekarang sedang diproses,” ujar Asisten Ombudsman RI Perwakilan Sumbar, Yunesa Rahman, Rabu (14/3). Ombudsman sendiri mempunyai waktu tujuh hari untuk memeriksa kelengkapan berkas laporan. “Kita telah terima berkas-berkas laporannya seperti kronologis beserta dokumen-dokumen terkait lainnya. Sekarang akan melihat dulu kelengkapan berkasnya. Apabila ada kekurangan, pelapor akan langsung dihubungi,” katanya. Adanya pelarangan pemakaian cadar di lingkungan IAIN Bukittinggi diduga Ombudsman melanggar kode etik berpakaian di kampus. “Kami menduga ada maladministrasi yang berhubungan dengan layanan akademik kampus. Bahkan dalam surat edarannya, tidak hanya dosen yang dilarang. Tapi juga mahasiswi,” ungkapnya. Terkait dengan adanya kasus yang sama di daerah lain, ia mengungkapkan, Ombudsman akan t erus terbuka dengan laporan masyarakat. “Sekarang kami menerima dulu laporan dari masyarakat, karena memang kami diberikan amanat untuk menerima semua laporan. Nantinya akan d iperiksa sejauh mana kewenangan Ombudsman terkait laporan itu,” papar Yunesa. Ia mengatakan, apabila memang terbukti ada maladministrasi dalam laporan ini, ombudsman akan memberikan saran untuk mencabutnya. Tidak menutup kemungkinan Ombudsman akan turun ke lapangan untuk memastikan dan menindaklanjuti laporan ini. “Nantinya mungkin
>> POLEMIK hal 07
Wagub: Kisruh Aloita Hanya Salah Paham PADANG, HALUAN — Terkait peristiwa pengusiran anggota DPRD Sumbar dan DPRD Kabupaten Mentawai di Aloita Resort oleh WNA selaku pengelola pulau, dinilai Wakil Gubernur Sumbar Nasrul Abit sebagai insiden yang didasari kesalahpahaman antar kedua belah pihak. Anggota DPRD diketahui sudah
diizinkan masuk lewat pantai, namun menolak. Wagub mengaku telah mengonfirmasi perihal insiden tersebut kepada Dinas Pariwisata Kabupaten Mentawai, Bupati Mentawai, dan telah membicarakannya kepada Gubernur Sumbar Irwan Prayitno, sehingga kesimpulan bahwa kejadian
tersebut merupakan kesalahpahaman dapat disimpulkan. “Salah paham. Itu ada salah pengertian yang terjadi. Saat itu, anggota DPRD datang ke sana tanpa memberi tahu terlebih dahulu. Kebetulan, dermaganya saat itu sedang diperbaiki. Ada
>> WAGUB: hal 07 RATUSAN Masyarakat Maligi, menggelar unjuk rasa sebagai buntut konflik lahan perkebunan sawit dengan PT Permata Hijau Pasaman (PHP II). IDENVI
Utusan Kemenko Polhukam Turun ke Maligi PASBAR, HALUAN — Utusan Kementerian Koordinator Politik Hukum dan Keamanan RI (Kemenko Polhukam) turun tangan dalam menyelesaikan sangketa lahan perkebunan sawit antara masyarakat Maligi, Kecamatan Sasak Ranah Pasisie, Kabupaten Pasaman Barat dengan PT Permata Hijau Pasaman (PHP II). Tim Menko Polhukum menggelar pertemuan di Auditorium Pemkab Pasaman Barat, Rabu (14/3). “Negara harus hadir dalam menyelesaikan konflik antara pihak perusahaan dengan masyarakat Maligi di sini. Kita akan bantu mediasi penyelesaianya sehingga akan tercipta suasana aman dan kondusif,” tutur Brigjen Pol Drs Bambang Sugeng, Asisten Penanganan Konflik Deputi Kamtibmas Kemenko Polhukam RI, Rabu (14/3)
>> UTUSAN hal 07 www.harianhaluan.com
Redaktur: Bhenz Maharajo
Layouter: Irvand