Haluan 18 Februari 2018

Page 1

Harian Umum

Mencerdaskan Kehidupan Masyarakat

MINGGU 18 FEBRUARI 2018 2 JUMAIDIL AKHIR 1439 H

EDISI: 123, TAHUN KE-70 Harga Eceran Rp3.750/Eks (Luar kota tambah ongkos kirim)

REAL MADRID VS REAL BETIS

BAYI SETAHUN BELUM TUMBUH GIGI

Lanjutkan Tren Positif

Apakah Normal Atau Telat?

JUARA bertahan La Liga, Real Madrid bertekad untuk melanjutkan tren positif mereka belakangan ini. Untuk itu mereka akan menargetkan kemenangan saat mengunjungi markas Real Betis di pertandingan Jornada 24 La Liga yang jatuh pada hari Senin (19/2) pukul 02.45 WIB.

SEBAGAI orang tua baru, Anda tentunya merasa bersemangat untuk melihat pertumbuhan gigi pertama sang buah hati. Namun apa yang akan Anda lakukan jika bayi Anda tak kunjung tumbuh gigi hingga berusia 1 tahun?

HAL. 8

HAL. 3

Dan pada hari itu diperlihatkan neraka Jahannam; dan pada hari itu ingatlah manusia, akan tetapi tidak berguna lagi mengingat itu baginya. (QS Al Fajr 89:23)

SUBUH ZUHUR ASHAR MAGRIB ISYA

05.12 12.35 15.52 18.39 19.50

WIB WIB WIB WIB WIB

Panggung KIKI GAUANG

Sebulan Rilis, Album Baru Laris Manis BARU satu bulan diluncurkan, album baru Kiki Gauang laris manis di tengah masyarakat. Disebut Kiki, album barunya ini dicetak sebanyak 5 ribu keping, dan sekarang telah terjual hingga tembus angka 3 ribu keping. Bagi Kiki album baru ini merupakan album ke lima yang berhasil ia lempar ke tengah masyarakat. Genre album kelimanya ini adalah dangdut Minang remix. Bercerita tentang penggarapan album baru Kiki, peluncurannya telah dilakukan pertengahan Januari lalu. Penyanyi yang juga memiliki nama beken Kiki Valen ini menuturkan, proses persiapan sampai peluncuran album tadi hanya memakan waktu satu bulan saja, yakni dari Desember 2017 sampai Januari 2018. Awal Januari album itu telah diedarkan di tengah masyarakat.

>> SEBULAN: hal 07

PERINGATAN HARI BAHASA IBU

Bahasa Minang di Ambang Punah PADANG, HALUAN — Tanggal 21 Februari diperingati sebagai Hari Bahasa Ibu Internasional. Bahasa ibu merupakan bahasa yang pertama digunakan oleh penutur bahasa sejak ia lahir. Laporan:

Holy Adib & Leni Marlina Meski bahasa ibu tidak selalu merupakan bahasa daerah, namun di Indonesia,

bahasa ibu diidentikkan dengan bahasa daerah, termasuk di Sumbar, di mana bahasa ibu sangat lekat dengan bahasa Minang, yang konon kini nyaris terancam punah. Berdasarkan data BPS di

Rp6,8 Miliar untuk Benahi Pendidikan di Tanah Datar BATUSANGKAR, HALUAN — Pemerintah Kabupaten Tanah Datar pada 2018 menerima Rp6,8 miliar Dana Alokasi Khusus (DAK) guna meningkatkan sarana dan prasarana pendidikan di daerah tersebut. Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Tanah Datar, Abrar di Batusangkar, Jumat, mengatakan jumlah tersebut nantinya diperuntukkan bagi Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama dan Pendidikan Non Formal. “Rp2,5 miliar diperuntukkan bagi SMP, Rp500 juta untuk pendidikan non formal atau SKB

serta sisanya untuk SD,” katanya. Seperti diberitakan portal antara, dia menyebutkan untuk meningkatkan sarana pendidikan dana tersebut akan dipergunakan untuk melengkapi buku referensi, melengkapi perlengkapan laboratorium serta rehab bangunan. “Salah satu yang menjadi sasaran dari penggunaan DAK ini nantinya adalah untuk menambah perlengkapan laboratorium komputer yang nantinya juga akan menunjang pelaksanaan UNBK,” ujarnya.

atas, penutur bahasa Minang berjumlah 4.232.226 orang, jumlah yang berada dalam status aman alias tidak terancam punah jika dilihat dari jumlah penuturnya. Namun, Dosen Sastra Inggris Universitas Bung Hatta, Dr. Temmy Thamrin, menemukan fakta menarik tentang ancaman kepunahan bahasa Minang saat menulis disertasinya, yakni ketidakbanggaan penutur atau

sikap bahasa penutur bahasa Minang terhadap bahasanya. Temmy menulis disertasi saat kuliah di La Trobe University, Melbourne, Australia, pada 2015. Ia meneliti sikap pemertahanan bahasa Minang dengan judul disertasi Minangkabau Language: Use and Attitudes. Temmy menjelaskan, penelitian tersebut adalah penelitian sosiolinguistik yang me-

ngaitkan hubungan penggunaan bahasa dengan masyarakat penuturnya. Ada dua kelompok responden dalam penelitian ini: orang tua dan generasi muda “Saya melakukan penelitian kepada responden yang tinggal di daerah yang kontak bahasanya cukup tinggi di Sumatra Barat, yakni Padang, Bukittinggi, dan Payakumbuh,” ucapnya. >> BAHASA: hal 07

Menristekdikti Setarakan D IV dengan S1 MAKASSAR, HALUAN — Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Mohamad Nasir mengatakan lulusan Diploma IV setara dengan sarjana (S1), hal itu disampaikan pada kunjungannya ke Politeknik Ujung Pandang, Makasar pada Kamis. “D IV itu sarjana terapan dan sejajar dengan lulusan sarjana akademik, jadi lulusan politeknik jangan dimarjinalkan,” kata Mohamad Nasir. Dia mengatakan lulu -

san Diploma IV memiliki beberapa keunggulan dibandingkan dengan lulusan S1, antara lain lulusan vokasi memiliki sertifikasi sesuai dengan kompetensinya. Mohamad Nasir menyoroti pandangan beberapa instansi dan dunia usaha yang masih beranggapan bahwa lulusan pendidkan politeknik Diploma IV tidak setara dengan sarjana akademik. Akibatnya lulusan Diploma IV mengalami kesulitan di dunia kerja. Untuk itu, Kemenristekdikti telah mengirimkan surat kepada berbagai instansi baik Instansi Pemerintah, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) maupun pihak Swasta yang menyatakan lulusan Diploma IV setara dengan lulusan Sarjana Akademik.

MOHAMAD NASIR

>> MENRISTEKDIKTI: hal 07

>> Rp6,8 Miliar: hal 07

Dalam 16 Tahun, 100 Ribu Orangutan Terbunuh LONDON, HALUAN — Sekitar setengah dari jumlah orangutan di Pulau Kalimantan terbunuh atau pindahkan dari habitatnya antara tahun 1999 dan 2015. “Itu merupakan kehilangan yang sangat besar,” kata Profesor Serge Wich dari Liverpool John Moores University, salah satu penulis penelitian yang diterbitkan di jurnal Current Biology hari ini (16/2/2018). “Angka ini lebih tinggi dari perkiraan dan kami mendasarkannya pada penelitian sebelumnya,” ujar Profesor Wich. Maria Voigt dari Max Plank Institute for Evolutionary Anthropology turut menulis laporan penelitian yang mengumpulkan data dari 38 lembaga internasional. “Kami menggunakan data survei orangutan yang sangat luas untuk memodelkan persebaran mereka. Selain itu juga menemukan bahwa www.harianhaluan.com www.harianhaluan.com

mereka mengalami penurunan lebih dari 100.000 ekor,” kata Voigt. Berdasarkan data mereka, Voigt mengatakan sekitar 70.000 sampai 100.000 orangutan yang tersisa di alam liar di Kalimantan. Profesor Wich menjelaskan penurunan jumlah tersebut dihitung dengan menggabungkan survei sarang orangutan. “Penelitian yang kami lakukan memanfaatkan 16 data survei lokasi orangutan di Kalimantan,” katanya. “Di pulau besar seperti Kalimantan, tidak mungkin menjelajahi setiap pelosok hutan,” tambah Prof Wich. Tim peneliti mengisi kekosongan dengan melihat peta perubahan penggunaan lahan dan ancaman lainnya yang berdampak pada populasi orangutan.

>> DALAM: hal 07  Redaktur: Nova Anggraini

 Layouter: Luther


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.