Haluan 18 Maret 2017

Page 1

Harian Umum

Mencerdaskan Kehidupan Masyarakat SABTU,

18 MARET 2017 / 19 Jumadil Akhir 1438 H / Edisi: 156, Tahun ke-69 / Harga Eceran Rp3.750/Eks (Luar kota tambah ongkos kirim)

DIHADIRKAN JAKSA KPK

Mantan Kajati Sumbar Jadi Saksi Kasus Suap

BERI KESAKSIAN – Mantan Kejati Sumbar Widodo Surpriyadi memberikan kesaksian dalam persidangan kasus suap terhadap jaksa Farizal, Jumat (17/3). Dalam persidangan, Widodo dicecar sejumlah pertanyaan terkait dugaan suap kasus gula tanpa SNI oleh majelis hakim PN Tipikor Padang. ISHAQ

PADANG, HALUAN — Mantan Kepala Kejaksaan Tinggi (Kajati) Sumatera Barat Widodo Supriyadi, diperiksa sebagai saksi dalam sidang lanjutan kasus suap jaksa Farizal oleh bos bula Xaveriandy Sutanto, Jumat (17/3). Dalam persidangan, Widodo mengaku sebagai orang yang menunjuk Farizal jadi Jaksa Penuntut Umum (JPU) kasus gula tak SNI. Di hadapan Majelis Hakim Pengadilan Tipikor Pengadilan Negeri (PN) Padang, Widodo Supriyadi menjelaskan, bahwa dalam pemproses perkara gula tanpa label SNI, ia memang

menunjuk tim jaksa untuk mengikuti perkembangan penyidikan (P-21) kasus gula tersebut sebanyak dua kali penunjukan. Dimana, pada P-16 pertama, terdakwa jaksa Farizal belum dimasukkan ke dalam tim. “Secara teknis penunjukan jaksa itu oleh Asisten Pidana Umum (Aspidum), tapi secara lisan saya sampaikan untuk kasus gula ini agar ditugaskan jaksa senior. Awalnya saya minta Ujang Suryana dan Sofia Elfi. Namun kemudian, secara lisan saya sampaikan lagi kepada Aspidum untuk menambah-

>> MANTAN hal 07

DIDAKWA SUAP JAKSA 440 JUTA

Bos Gula Kembali Disidang UNTUK memuluskan niatnya menghukum ringan, Farizal meminta Tanto menyiapkan uang senilai Rp200 juta, yang kemudian disanggupi oleh terdakwa Tanto”

05.09 12.29 15.32 18.33 19.42

HELMI SYARIF Jaksa KPK

Dalam hati mereka ada penyakit, lalu ditambah Allah penyakitnya; dan bagi mereka siksa yang pedih, disebabkan mereka berdusta. (QS Al Baqarah Ayat 10)

Perbatasan Jadi Sarang Transaksi Narkoba PADANG, HALUAN — Serbuan gembong narkoba ke Sumbar kian menjadi-jadi. Barang haram itu diselundupkan ke Sumbar, diperjualbelikan ke seluruh lapisan masyarakat. Para bandar seakan sengaja mengincar Sumbar dan menjadikan daerah perbatasan provinsi jadi sarang transaksi. Direktur Reserse Narkoba (Ditresnarkoba) Polda Sumbar, Kombes Pol Kumbul KS menyebut, jalur perbatasan memang rawan. Seperti Kabupaten Limapuluh Kota (berbatasan dengan Riau), Kabupaten P asaman (berbatasan dengan Sumut), Kabupaten Pesisir Selatan dan Kabupaten Dharmasraya. “Lokasi itu memang sangat rawan. Menjadi pintu masuk narkoba, baik jenis sabu-sabu dan ganja,” ujar Kumbul. Kondisi inilah yang membuat Polda Sumbar memperketat penjagaan perbatasan. “Tingginya peredaran narkoba membuat kami terus meningkatkan pengawasan pada lokasi-lokasi rawan yang menjadi tempat masuknya narkoba ke Sumatera Barat. Terutama daerah perbatasan,” kata Kombes Pol Kumbul. Pihaknya juga terus melakukan razia secara rutin pada jalur darat di perbatasan Sumbar dengan provinsi lainnya. “Razia ini dilakukan untuk menekan masuknya narkoba ke Sumbar melalui jalur darat baik

>> PERBATASAN hal 07

PADANG, HALUAN — Belum setahun divonis bersalah dalam kasus gula tanpa label SNI oleh Pengadilan Negeri (PN) Padang, Xaveriandy Sutanto alias Tanto yang dijuluki sebagai bos gula, kembali duduk di kursi pesakitan. Dia jadi terdakwa di Pengadilan Tipikor PN Padang dalam kasus suap terhadap jaksa Kejati Sumbar Farizal SH.

Sidang perdana pembacaan dakwaan oleh JPU dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang menangani perkara ini digelar Jumat (17/3), beberapa saat sebelum digelarnya sidang perkara yang sama dengan terdakwa Farizal yang sudah masuk dalam agenda pemeriksaan saksi terakhir. Dalam dakwaan terungkap, Sutanto menyuap Fari-

XAVERIANDY Sutanto tengah memberikan kesaksian saat sidang dugaan suap terhadap Ketua DPD RI Irman Gusman, beberapa waktu lalu di Jakarta. Jumat (17/3), Sutanto kembali menjalani sidang sebagai terdakwa kasus suap terhadap jaksa di Pengadilan Tipikor Padang. ISHAQ

zal senilai Rp440 juta. Di hadapan hakim yang diketuai Yose Ana Rosalinda, dengan hakim anggota Mahyuddin dan Elysiah Florence,

>> BOS GULA hal 07

dengan perusahaan atau IUP lain atau kawasan konservasi alam,” kata Wagub saat memberikan sambutan pada acara Pembinaan dan Pengawasan Terpadu kepada Izin Usaha Pertambangan Regional Sumatera Barat di Balai Sidang Bung Hatta, Kota Bukittinggi pada Kamis (16/3) pagi. Pemerintah sebelumnya su

PAYAKUMBUH, HALUAN — Pasangan Suwandel Muchtar – Fitrial Bahcri (W-Fi) meminta majelis hakim Mahkamah Konstitusi (MK) untuk memutuskan pengulangan Pilkada Kota Payakumbuh, tanpa keikutsertaan pasangan Riza Falepi – Erwin Yunaz (FWIN). Permintaan itu sudah disampaikan dalam sidang Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) di MK. Permintaan Pilkada ulang dan mendiskualifikasi paslon Riza – Erwin didasari bukti dugaan kecurangan yang dimiliki kuasa hukum W-Fi, Oktavianus Rizwa. Menurut Oktavianus, sejumlah bukti kuat mengindikasikan pelanggaran yang dilakukan oleh KPU untuk meloloskan Pasangan F-WIN, agar tetap bisa maju dalam Pilkada Kota Payakumbuh. “Saat F-WIN mendaftar ke KPU, seluruh berkas yang diminta tidak lengkap. Pasalnya, surat tidak pailit Erwin Yunaz yang dikeluarkan oleh Pengadilan Negeri/Niaga/ HAM/Tipikor dan hubungan Industrial Jakarta Utara baru sampai ke KPU Kota Payakumbuh pada 4 Oktober 2016. Sedangkan penutupan pendaftaran paslon dan pemberian seluruh berkas ke KPU pada 24 September 2016. Ini jelas membuktikan pasangan F-Win tidak memenuhi syarat untuk maju. Pasangan ini telah melanggar jadwal yang telah diresmikan oleh KPU. Jelas ini bukti ada permainan antara KPU dengan F-WIN. Bagaimana bisa KPU meloloskan pasangan yang tidak lengkap persyaratannya,” kata Oktavianus, Jumat (17/3). Dengan adanya temuan dan bukti yang dipegang, Oktavianus meminta MK untuk membatalkan Pilkada yang telah dilaksanakan tanggal 15 Februari 2017 dan mengulangi Pilkada tanpa paslon nomor urut 2, F-WIN. “Agenda kami bukan perselisihan suara. Tapi kami meminta Pilkada diulangi tanpa F-WIN. Karena sesuai dengan aturan, harusnya F-WIN sudah bisa dibilang

>> 194 TAMBANG hal 07

>> W-FI MINTA hal 07

EKSPLOITASI hutan di Sumbar kian menjadi polemic. Dari 360 Izin Usaha Pertambangan (IUP) di Sumbar, hanya 159 yang mengantongi sertifikat Celan and Clear (CnC). Sebanyak 194 lainnya, tak memiliki sertifikat. IST

194 Tambang Tak Bersertifikat CnC PADANG, HALUAN — Permasalahan tambang di Sumbar memang sudah sedemikian akut. Data yang dirilis Wakil Gubernur Sumbar, Nasrul Abit, dari 360 Izin Usaha Pertambangan (IUP) di Sumbar, hanya 159 yang mengantongi sertifikat Celan and Clear (CnC). Sebanyak 194 lainnya, tak memiliki sertifikat yang merupakan kewajiban yang harus dipenuhi

pengusaha tambang. Sedangkan, tujuh perusahaan lainnya masih menunggu pengumuman dari Dirjen Minerba, terkait penerbitan sertifikat CnC-nya. “Sertifikat CnC merupakan peryaratan yang wajib dimiliki oleh pemegang Izin Usaha Pertambangan (IUP). Jika memiliki CnC, berarti tidak menyalahi aturan, dan wilayah operasinya tidak bersinggungan

W-Fi Minta Ulang Pilkada Payakumbuh

Panik, Ibu Kandung Bantai Bayinya PAYAKUMBUH, HALUAN — Kasus pembuangan bayi yang menggegerkan Limapuluh Kota, Oktober 2016 silam kian terang. RR (17), pelaku yang masih berstatus siswi SMA m engaku, sebelum membuang, dia terlebih dahulu menggorok leher sang bayi dengan golok, hingga tewas. Perbuatan keji ini membuat merinding bulu kuduk banyak orang. Adanya tindakan pembantaian sebelum membuang bayinya itu diungkapkan RR saat melakukan rekonstruksi pembunuhan di Jorong Kayutan Sawah Liek, Nagari Labuah Gunuang, Kecamatan Lareh Sago Ha

>> PANIK, hal 07 www.harianhaluan.com

TERSANGKA pembuangan bayi RR (17), memperagakan caranya membuang bayi hasil hubungan gelapnya dengan sang pacar, dalam rekontruksi yang dilaksanakan, Jumat (17/3). Sebelum dibuang, RR mengaku terlebih dahulu menggorok leher bayinya. ANGGA Redaktur: BHENZ MAHARAJO

Layouter: IRVAND


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.