Harian Haluan 18 September 2011

Page 1

EDISI : 129 TAHUN LXIII

MINGGU 18 SEPTEMBER 2011 M / 19 SYAWAL 1432 H

HARGA ECERAN

Rp2500

HARI INI TERBIT 24 HALAMAN

SEJARAH MENCATAT, HALUAN TERBIT SEJAK 1948 DAN MENJADI TUAN RUMAH DI NEGERI SENDIRI

Arsenal Kembali Tersungkur

SUBUH ZUHUR ASHAR MAGHRIB ISYA

04.54 12.15 15.22 18.18 19.27

WIB WIB WIB WIB WIB

http://www.pkpu.or.id

Hampir Semua Kakus Umum Bermasalah

BLACKBURN, HALUAN — Arsenal kembali tersungkur di kancah Premier League. Sempat memimpin 2-1 pada babak pertama, The Gunners harus mengakui keunggulan Blackburn Rovers dengan skor 4-3. Ini adalah kemenangan perdana Rovers dipentas Premier League ini. Kemenangan ini, sekaligus mendongkrak posisi skuad besutan Steve Kean hingga peringkat ke-11 klasemen sementara lewat torehan empat

poin dari lima laga. Sementara Arsenal berada di posisi ke-13 dengan nilai empat. Dalam pertandingan yang berlangsung di Ewood Park, Sabtu (17/9) Arsenal sempat memimpin lebih dulu lewat gol yang disumbangkan oleh penyerang Gervinho, pada menit 10. Berawal dari umpan yang dilepaskan oleh Alex Song, bola tidak mampu dihentikan oleh dua pemain belakang Rovers, Chris Samba. Gervinho berhasil mengeksekusi bola ke gawang Paul

Robinson dengan baik. 10 Arsenal memimpin. Tapi Blackburn tidak tinggal diam. Tim tuan rumah berhasil menyamakan kedudukan Ayegbeni Yakubu. Umpan matang Hoillet berhasil dimanfaatkan dengan baik oleh Yakubu, untuk membobol gawang Szczesny. Skor berubah menjadi 1-1. Bersambung ke Halaman 11

KAKUS UMUM atau publik, yang dimanfaatkan orang banyak, sebagian besar di Sumatera Barat tak terawat, kotor, kumuh, berlumut, dan air yang mampat. Hampir semua kakus umum bermasalah. Padahal, setiap pengguna dipungut biaya. Lalu kemana anggaran perawatan kakus yang dialokasikan setiap APBD itu? Jika kita berjalan-jalan menuju Pasar Raya Padang, Pantai Padang, dan Taman Budaya Sumatera Barat, selain cuci mata dan belanja, kakus umum menjadi suatu hal yang penting bagi kita, para pengunjung tempat-tempat tersebut. Kendati kakus umum sesuatu yangt sangat kita butuhkan, tetapi kenyamannya juga sangat penting. Umum, kakus yang berada di ruang-ruang publik atau umum, bau tak sedap dan menyengat hidung sudah sangat melekat dengan kondisi kakus umum.

MACET PANJANG — Sejumlah truk yang akan menyebrang ke Sumatera terjebak kemacetan di Jalan Cikuasa Atas hingga dermaga Pelabuhan Merak, Banten, Sabtu (17/9). Pihak ASDP sudah berupaya mengoperasikan 4 kapal roro tambahan hingga menjadi 28 unit namun kemacetan tetap terjadi akibat lonjakan volume kendaraan yang menyebrang seiring pesatnya pengembangan ekonomi kedua pulau.

Norman Kamaru Mundur dari Kepolisian GORONTALO, HALAUN — Briptu Norman Kamaru anggota Brimob Gorontalo yang terkenal dengan “video lip sing” lagu “Chaiya chaiya” menyatakan mundur dari anggota Brimob Gorontalo. “Saya menyatakan mundur dari anggota Brimob,” kata Norman kepada wartawan di Gorontalo, Sabtu (17/9). Alasan mundurnya Norman dari anggota Brimob itu, menurutnya tidak ada hubungannya dengan karirnya di dunia musik, pengundurannya ini murni karena tidak ingin melanjutkan lagi menjadi anggota Brimob. “Kemunduran saya ini tidak ada hubungannya dengan karir di dunia musik, saya murni mundur karena tidak ingin lagi menjadi anggota Brimob,” ujarnya.

Bersambung ke Halaman 11

ANTARA

PEKAN BUDAYA SUMBAR DITUTUP WALIKOTA JOSRIZAL ZAIN

Payakumbuh Juara Umum KOTA PAYAKUMBUH menyabet juara umum Pekan Budaya Sumatera Barat 2011 dan sekaligus sukses sebagai penyelenggara. Iven ini mampu mengangkat perekonomian masyarakat.

ILHAM YUSARDI

PENAMPILAN GRUP tari terbaik Kabupaten Pesisir Selatan dalam penutupan Pekan Budaya Sumbar 2011 di Payakumbuh. Walikota Payakumbuh, Josrizal Zain menutup resmi kegiatan ini, Sabtu (17/9) malam.

WASPADAI PENIPUAN

26.252 Guru di Sumbar Sudah Disertifikasi

PADANG, HALUAN — Program sertifikasi di Sumatera Barat telah menghasilkan 26.252 orang guru bersertifikat selama pelaksanaannya sejak 2006. Diperkirakan masih ada sekitar 110 ribu guru di Sumbar yang belum memiliki status tersebut. Demikian dikemukakan Ketua Panitia Pelaksana Sertifikasi Lembaga Pendidik Tenaga Kependidikan (LPTK) Induk Universitas Negeri Padang Jamaris Jamna, di Padang, Sabtu (17/9). Ia menyebutkan, program sertifikasi tersebut masih akan berlaku sampai 2014 sebelum digantikan

Per Mertesacker

Dan barangsiapa yang mendurhakai Allah dan Rasul-Nya dan melanggar ketentuan-ketentuanNya, niscaya Allah memasukkannya ke dalam api neraka sedang ia kekal di dalamnya; dan baginya siksa yang menghinakan. (QS An Nisaa' 4:14)

dengan program profesi guru (PPG) yang masih digodok pemerintah pusat. Rata-rata per tahun sejak 2006 sekitar 7.000 guru di Sumatera Barat mengikuti proses sertifikasi. Sedangkan tahun 2011 ini, sebutnya, guru yang mengikuti proses sertifikasi di Sumatera Barat tercatat sebanyak 9.594 peserta. Sementara, rata-rata per angkatan sertifikasi, hanya 60 hingga 65 persen guru peserta sertifikasi yang dinyatakan lulus hingga September 2011. Di tiap angkatan dilakukan pelatihan terhadap 1.200 hingga 1.300 guru pada saat musim libur

sekolah. Sedangkan saat musim sekolah setiap angkatan diikuti sekitar 500 hingga 600 guru. “Ditargetkan proses sertifikasi tahun ini akan dituntaskan pada November 2011,” katanya. Jamaris mengatakan, proses sertifikasi melibatkan 700 orang instruktur yang berasal dari Universitas Negeri Padang, Universitas Bung Hatta, dan STIKIP PGRI Sumbar sebagai perguruan tinggi yang mengelola program studi kependidikan di Sumatera Barat. Bersambung ke Halaman 11

PAYAKUMBUH, HALUAN — Setelah sepekan berlangsung, Sabtu (17/9) malam, Pekan Budaya Sumbar 2011 di Kota Payakumbuh ditutup. Walikota Payakumbuh Josrizal Zain selaku kepala daerah dan tuan rumah menutup kegiatan ini. Sekitar 20.000 orang lebih memenuhi Gelanggang Kubu Gadang. Ketua Umum Panitia Pekan Budaya Sumbar 2011, Burhasman mengatakan, bahwa Payakumbuh sukses menjadi tuan rumah Pekan Budaya Sumbar 2011. Hal ini dibuktikan dengan tingginya tingkat kunjungan dan suksesnya semua kegiatan yang diselenggarakan. Untuk itu Burhasman yang merupakan Kepala Dinas Budaya dan Pariwisata Provinsi Sumbar berterima kasih kepada seluruh masyarakat Kota Payakumbuh dan sekitarnya yang ikut mendukung iven budaya ini. “Ini untuk pertama kalinya Pekan Budaya kembali digilir ke daerah setelah beberapa kali dilaksanakan di Kota Padang,” ujar Burhasman dalam sambutannya. Sementara itu Walikota Payakumbuh, Josrizal Zain mengatakan Pekan Budaya Sumbar telah membuat perekonomian Payakumbuh bergerak naik selama pelaksanaan kegiatan ini. Bersambung ke Halaman 11

Koruptor Juga Melakukan Kederisasi

YOGYAKARYA, HALUAN — Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Busyro Muqoddas mengeluarkan pernyataan cukup mengejutkan. Menurutnya, para koruptor juga telah melakukan kaderisasi dan bahkan terus meningkatkan kemampuannya. “Ingat koruptor itu juga melakukan kaderisasi dan selalu melakukan advance training,” ungkap Busyro di Yogyakarta, Sabtu (17/9). Selain melakukan intensif melakukan kaderisasi dan advance training, lanjut Busyro, mereka juga punya instruktur-instruktur handal yang bisa mengasah kemampuan kader-kader koruptor muda. Bersambung ke Halaman 11

KORBAN TSUNAMI

Pembangunan Hunian Tetap Terganggu Badai PADANG, HALUAN—Penyelesaian pembangunan hunian tetap korban gempa dan tsunami Mentawai yang dilakukan Lembaga Swadaya Masyarakat Yayasan Citra Mandiri Mentawai (YCMM) terganggu badai yang terjadi di perairan Mentawai. “Karena sering terjadi badai, pembangunan hunian tetap di Maonai, Desa Bulasat, Kecamatan Pagai Selatan, terhenti karena paku untuk membangun rumah itu masih berada di Sikakap sedangkan bahan lainnya telah langkap,” ujar Koordinator Program IDEP dan YCMM Pinda T Simanjuntak di Padang, Sabtu (17/9). Bersambung ke Halaman 11

Pemko Padang Akan Bangun Sekolah Autis

PADANG, HALUAN — Pemerintah Kota Padang segera membangun sekolah khusus untuk anak autis. Sekolah ini dikatakan Walikota Padang, Fauzi Bahar, akan dibangun di atas tanah seluas satu hektare di kawasan Kuranji. “Anggarannya dialokasikan dari APBN sebesar Rp4,3 miliar dan akan selesai pada tahun 2012,” jelas Fauzi Bahar kepada wartawan usai halalbihalal DPD PAN Kota Padang, Jumat (16/9) di Palanta Rumah Dinas Walikota Padang. Rencana ini, menurut Walikota, merupakan gagasan dari sang istri, Mutia Fauzi Bahar yang telah berpengalaman membesarkan anak autis. Bersambung ke Halaman 11


2 L A P O R A N U TA M A

KAKUS UMUM DI SUMATERA BARAT

Berawal Kolera Menyerang London PARIT-PARIT di Mohenjodaro dan kloset peradaban Romawi kuno dianggap sebagai model kloset pertama di dunia. Kemudian di London, karena padatnya penduduk maka banyak orang yang tinggal di rumah susun. Oleh karena itu mereka buang air besar dan buang air kecil menggunakan pispot. Isi pispot kemudian dibuang ke parit atau karena repot harus naik turun tangga untuk membuang kotoran, mereka akhirnya membuang isi pispot lewat jendela. Lingkungan yang kotor tersebut menyebabkan mereka terserang wabah penyakit. Pada tahun 1731, di London,Inggris dibuatlah undang-undang yang isinya “Barang siapa membuang tinja dari jendela, harus membayar denda.” Namun undang-undang tersebut tetap tidak dapat mengubah kebiasaan mereka. Pada tahun 1596, Sir John Harington menemukan kloset bilas. Kloset ini telah menggunakan bejana penampung tinja dan tangki air untuk menyiram, tapi jenis kloset ini masih menimbulkan masalah bau tak sedap. Pada tahun 1775, Alexander Cummings menemukan kloset bilas tak berbau yang disebut Valve Closet. Rahasianya adalah dengan menggunakan saluran pembuangan leher angsa atau mirip huruf S. Bentuk ini membuat air menggenang di leher angsa tersebut, dan menghalangi keluarnya bau kotoran. Kemudian tahun 1889, Bostell membuat kloset bilas yang disebut wash down dan mirip seperti yang ada sekarang. London merupakan kota besar. Sejak dulu, orang berbondong-bondong datang ke London untuk mencari pekerjaan. Akibatnya, tak ada lagi lahan untuk tempat tinggal. Untuk mengatasinya, dibangunlah gedung-gedung tinggi di kota London (rumah susun). Pada waktu itu, kloset dengan saluran pembuangan air belum ada. Jadi, orang-orang London menggunakan “close stool” (pispot dengan tempat duduk). Tinja ditampung dalam pispot, kemudian orang-orang harus membawa pispot tersebut keluar gedung untuk membuang tinja ke parit atau ke tempat-tempat lain yang diinginkan. Banyak penghuni gedung rumah susun yang tinggal di lantai atas mengeluh, karena tiap hari mereka harus keluar gedung, naik turun tangga untuk membuang isi pispot. Terkadang isi pispot dirasa terlalu berat, kadang-kadang ada yang tak sengaja menjatuhkan isi pispot di tangga atau lantai gedung. Karena bosan dan repot, akhirnya mereka membuang isi pispot lewat jendela. Walaupun sudah dibuat peraturannya, cara macam ini tetap tidak berubah. Kemudian tinjatinja yang tersebar di luar gedung dan di berbagai ruas jalan di kota London, dibiarkan begitu. Penghuni kota London mengandalkan petugas kebersihan yang datang untuk mengangkut sampah setiap tiga minggu. Hingga tiba-tiba penyakit pes yang mengerikan mewabah di London dan menewaskan banyak orang. Walaupun begitu, tetap tak ada perubahan. Tak terpikir di benak mereka kalau penyebab utamanya adalah lingkungan yang kotor. Dua ratus tahun berlalu sejak UU pembuangan tinja dibuat, tapi Kota London tetap dipenuhi sampah, tinja dan bau tak sedap. Hingga akhirnya pada tahun 1596, Sir John Harington menemukan kloset bilas. Tapi ia hanya membuat dua kloset bilas (satu terpasang di rumahnya, satunya lagi di kediaman Ratu Elizabeth 1). Namun klosetnya masih menggunakan bejana untuk menampung tinja, sehingga bau tak sedap masih jadi masalah. Meskipun demikian, kloset Harington merupakan kloset bilas modern pertama di dunia. Kemudian Cummings memperbaiki temuan Harington. Cummings menemukan kloset bilas yang tidak bau valve closet. Kenapa tidak bau? Karena kloset ini menggunakan air sebagai penghalang supaya bau tidak menyebar. Tapi saluran pembuangan air pada kloset bilas Cummings digunakan rakyat London untuk membuang sampah sehingga saluran itu tersumbat. Lalu terjadilah peristiwa menakutkan. Kota London diserang wabah kolera sampai tiga kali (tahun 1849 menewaskan 14,000 jiwa, tahun 1854 menewaskan 10,000 jiwa dan 1866 memakan korban 5,000 jiwa). Lingkungan yang kotor menjadi salah satu penyebab utamanya. Dengan terjadinya wabah kolera ini, penghuni kota menyadari pentingnya fungsi saluran air bawah tanah. Setelah memeriksa saluran-saluran air bawah tanah, para petugas kebersihan menemukan kerusakan di sana-sini dan tumpukan-tumpukan sampah yang menyumbat saluran air. Maka diputuskan untuk segera memperbaiki dan membuat saluransaluran air bawah tanah yang baru. Tahun 1865, saluran-saluran air bawah London baru mulai berfungsi lagi. (h/naz/berbagai sumber)

MINGGU, 18 SEPTEMBER 2011 M 19 SYAWAL 1432 H

Tak Jauh dari Berlumut, Kotor, dan Air Pampat

LAPORAN: ALLIA SEPVONNI DAN HARIDMAN KAMBANG

KAKUS UMUM atau publik, yang dimanfaatkan orang banyak, sebagian besar di Sumatera Barat tak terawat, kotor, kumuh, berlumut, dan air yang mampat. Padahal, setiap pengguna dipungut biaya. Lalu kemana anggaran perawatan kakus yang dialokasikan setiap APBD itu? Kakus, water closet (WC), atau toilet dan sederet nama yang dilekatkan pada fasilitas wajib ini, memang menjadi salah satu kebutuhan hidup manusia. Ia masuk dalam salah perlengkapan rumah yang kegunaan utamanya sebagai tempat pembuangan kotoran, yaitu air seni dan feses (air besar) atau tinja. Menurut Wikipedia, terdapat berbagai jenis kakus di seluruh dunia. Kloset duduk (kloset yang digunakan dengan cara mendudukinya untuk buang air besar) yang memiliki fasilitas untuk menyiram buangan setelah digunakan adalah jenis kakus yang paling umum di Barat, sedangkan kloset jongkok (kloset yang digunakan dengan cara berjongkok di atasnya untuk buang air besar) cukup lazim di Asia Tenggara, Asia Timur (Republik Rakyat Cina dan Jepang), India, serta masih dapat dijumpai pada kakus umum di Eropa selatan dan timur (termasuk sebagian Perancis, Yunani, Italia, negaranegara Balkan, dan negara bekas Uni Soviet). Di negara maju, hampir semua tempat tinggal memiliki paling sedikit sebuah kakus. Kakus di tempat tinggal pribadi umumnya tidak dipisahkan menurut jenis kelamin. Kakus dapat berada satu ruangan dengan tempat mandi, dapat pula tidak. Di India baru-baru ini disarankan agar semua politisi wajib memiliki kakus. Fasilitas umum biasanya menyediakan kakus yang dapat digunakan umum. Biasanya kakus umum semacam itu terdiri atas kamar-kamar kakus dengan fasilitas cuci tangan di tempat terpisah. Kakus umum biasanya dipisahkan (yaitu berbeda ruangan) sesuai jenis kelamin penggunanya, yaitu kakus pria dan kakus wanita. Tempat cuci tangan dapat pula tersedia bagi kedua jenis kelamin. Kakus umum di luar ruangan (di tepi jalan, di sekitar taman, dan sebagainya) bisa disebut sebagai perabot jalan. Kakus umum semacam ini biasanya dapat digunakan kedua jenis kelamin, berbentuk kotak yang dapat memiliki peralatan sederhana dan tidak bersaluran air maupun lebih mewah dan dapat membersihkan diri sendiri setelah digunakan. Ada pula kakus umum yang dapat dipindahkan sehingga bisa ditempatkan bilamana dan di mana diperlukan, misalnya pada suatu konser musik di tempat terbuka. Kakus umum juga dapat berada dalam kendaraan umum.

Biasanya terdapat kakus dalam pesawat terbang, kereta, kapal laut, dan sering pula pada bus dan kapal feri jarak jauh, namun tidak dalam angkutan dalam kota seperti kereta bawah tanah, trem, dan bus kota. Kakus umum dapat memungut bayaran dari penggunanya. Pembayaran tersebut dapat dilakukan dengan cara meletakkan uang pada tempat terbuka yang tidak dijaga, memasukkan uang ke dalam kotak terkunci berlubang kecil seperti tabungan, memasukkan uang melalui lubang khusus di sekitar pintu kakus; pintu kakus hanya dapat dibuka bila uang sudah dimasukkan, memberikan uang kepada penjaga kakus (yang kadang juga bertanggung jawab sebagai petugas kebersihan kakus). Lalu bagaimana kondisi kakus umum di Sumatera Barat? Haluan menghimpunnya dari pelbagai daerah, termasuk kakus yang berada di perkantoran pemerintah, ruang publik dan sebagainnya. Kakus Umum di Padang Jika kita berjalan-jalan menuju Pasar Raya Padang, Pantai Padang, dan Taman Budaya Sumatera Barat, selain cuci mata dan belanja, kakus umum menjadi suatu hal yang penting bagi kita, para pengunjung tempat-tempat tersebut. Kendati kakus umum sesuatu yangt sangat kita butuhkan, tetapi kenyamannya juga sangat penting. Umum, kakus yang berada di ruang-ruang publik atau umum, bau tak sedap dan menyengat hidung sudah sangat melekat dengan kondisi kakus umum. Tentu saja hal yang tak wajar, tapi terpaksa juga memanfaatkan kakus umu itu untuk “ook” dan “pipis” kendati kotornya minta ampunitu. Kakus umum yang berada di kawasan Pasar Raya, yang terdiri dari dua buah di Kopas Plaza, Inpres III, Pasir Tujuh, dan Merlin (bawah Padang Theather). Selain itu juga satu buah di Blok A, di Los Baro, Leter U, Padang Theather, dan Inpres II. Dan banyak lagi, boleh dikatakan sangat kotor dan berbau sengit. “Di Pasar Inpres II, sebelumnya ada empat WC umum. Namun, karena gempa tahun 2009, tiga buah kakus di sana tidak layak pakai. Kami para penjaga WC umum hanya bertugas untuk memungut uang saja. Kalau kebersihannya itu cerita lain. Kami hanya kadang-kadang membersihkan WC itu, karena pengunjung membludak dan tidak ada bantuan kebersihan,”

Pemda Harus Punya Program Kakus Bersih LAPORAN: MIAZUDDIN, KASRA SCORPI, ICOL DIANTO

OBJEK WISATA utama di Agam, yang banyak dikunjungi wisatawan adalah Puncak Lawang, Puncak Tigo Balai Nan Basa, Ambun Pagi (Kecamatan Matur), Taman Muko-Muko (Tanjung Mutiara), dan Pantai Bandar Mutiara (Tanjung Mutiara), di Agam belahan barat. Di belahan timur, untuk saat ini objek wisata yang ramai dikunjungi wisatawan setiap Minggu dan hari libur adalah objek wisata Ikan Sakti Sungai Janiah, Kecamatan Baso. Memang ada objek wisata lainnya, seperti Sungai Tanang (Banuhampu), Ngalau Kamang (Kamang Magek), Galanggang Hawa (Canduang), Taman Bukik Balingka, dan beberapa air terjun (baburai di Kecamatan Malalak. Namun semua itu tidak dikelola menurut semestinya. Puncak Lawang sejak lama memang sudah bermasalah

Terbit Sejak 1948 Pendiri H. Kasoema

Penerbit: PT Haluan Sumbar Mandiri (Haluan Media Group). SIUPP No 014.SK.Menpen.SIUPP A.7 1985 tanggal 19 November 1985.

dengan kakusnya. Bangunan kakus memang sudah ada. Sayangnya sumber air bersih masih mengandalkan curahan hujan dari langit. Pada musim hujan, permasalahan kakus nyaris tidak ada, karena air untuk kebutuhan pengguna kakus tersedia. Namun masalah akan timbul bila musim kemarau datang. Air dalam bak penampungan air hujan menipis, dan akhirnya habis. Maka saat itu para pelancong ke objek wisata alam Puncak Lawang akan kalimpasiangan. Bagi yang “sak pipis,” bisalah melepaskan “sasaknya” di semak belukar yang ada di sana. Namun bagi yang ingin “eeek” (buang air besar), benar-benar sengsara. Mau “eeek” di semakbelukar, pengunjung sering melewati lokasi itu. Maklum, di sana pasangan yang lagi kasmaran lebih memilih mojok di semak-semak. “Air memang

sudah lama menjadi masalah kami, karena tidak ada mata air di Puncak Lawang,” ujar petugas di sana, Adrian. Di objek wisata Ambun Pagi, memang ada kakus. Kakus di sana sebenarnya cukup bersih. Air cukup tersedia. Sayangnya, perilaku pengguna yang kurang terpuji. Masih sering pengguna tidak mengindahkan aturan. Misalnya, tidak menyiram closet habis “eeek”. Kondisi itu menyebabkan kakus jadi bau. Kondisi kakus dI Puncak Tigo Balai Nan Basa juga tidak jauh beda dengan yang di Puncak Lawang. Air selalu jadi masalah. Tanpa air, mana mungkin kakus bisa bersih, dan tidak bau. Hal yang sama juga ditemukan di objek wisata Taman Muko-Muko. Walau berada di tepian Danau Maninjau, kondisi kakus di sana masih belum layak disebut sebagai kakus

VINO

KAKUS BUSUK — Salah satu kakus umum di Pasar Raya Padang. Warga terpaksa memanfaatkan kakus yang kotor dan bau karena tak ada pilihan lain.

tutur Marudin, 55 tahun, yang akrab dipanggil Udiang penjaga kakus umum di Leter U, belakang Padang Theater kepada Haluan pekan lalu.. Dindin-dinding kakus tersebut dipenuhi oleh lumut dan kumal. Warnanya menguning. Lembab. Ada pula tertulis dari cat hitam: “Jagta Kebersihan”. Airnya kurang lancar. Tergenang pula di sana-sini. “Bak kontrol sering tersumbat, karena saluran got macet. Sering sekali air macet, sehingga kakus tidak bisa dipakai,” tambah Udiang. Karena demikian kotornya kakus-kakus umum itu, masyarakat yang kreatif memanfaatkan masjid-masjid untuk buang kotorannya. Yang sering didatangi aadalah Masjid Nurul Iman, Masjid Taqwa, Masjid Rawang, Masjid Tarandam, dan Masjid Muqarramah, dan lain sebagainya menjadi alternatif bagi pengunjung. “Di masjid-masjid tersebut memang bersih WCnya. Namun, karena letaknya jauh, saya lebih memilih kakus yang ada di Pasir Tujuh ini. Meskipun agak kotor, bau pesing, kadang mampet, dan airnya kuning, saya terpaksa menggunakannya. Saya merasa tidak puas, tapi ingin yang lebih dekat. Mau bagaimana lagi, terima gak terima mesti terima. Harapan saya, kalau bisa, kaus tersebut bersih, agar saya dan pengunjung umum lainnya puas menggunakannya,” ungkap Upik, 47 tahun, pedagang aksesoris yang berada di bawah Jenjang Matahari lama. Lain halnya dengan kakus yang ada di samping Danau Cimpago. Kakus umumnya cukup bersih dan selalu terbuka. Berbeda halnya dengan dua buah kakus umum yang berada di Pantai Padang, tampak ditutup rapat. Jika kita ingin menikmati hiburan di Tambud, hanya ada empat buah kakus umum di lokasi ini. Dari keempat kakus itu, hanya satu buah saja kakus

pariwisata. Pengelolaannya masih sangat tradisional, sehingga sering dikeluhkan wisatawan, terutama wisatawan mancanegara. Di objek wisata Bandar Mutiara, kondisinya tidak jauh berbeda. Air bersih memang jadi kendala. Kondisi demikian diakui Kadis Kebudayaan dan Pariwisata (Budpar) Agam, Junaidi. Menurutnya, kakus di objek wisata di daerah itu masih sangat tradisional. Ke depan, akan dibenahi melalui program Kakus Bersih. “Tahun anggaran 2012 akan dilaksanakan Program Kakus Bersih, dengan sasaran kakus dan kamar mandi di objek wisata,” ujarnya ketika dihubungi Haluan Jumat (16/9). Junaidi mengakui, kelemahan pariwisata Agam adalah di sektor K3 dan sanitasi. Secara bertahap masalah itu akan dibenahi, khususnya masalah kakus, yang sering dikeluhkan pengunjung objek wisata. Junaidi yang baru dilantik

yang bersih, yakni ke arah Pantai Padang. Dari dua lokasi tersebut, alternatif lain yang dapat digunakan pengunjung ialah Masjid Jami’ Al Munawwarah (dekat Tambud), Masjid Jami’ Al Kamil, Mushalla Al Firman (Purus). Dari seluruh kakus umum yang ada, setiap pengguna tarifnya bervariasi, ada yang Rp500 untuk pipis dan Rp1.000 untuk boker (berak). Ada juga mematok Rp1.000 ataupun Rp2.000. Kakus Umum di Pesel Tampak sebuah gedung pertemuan Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel) berdiri kokoh. Posisinya sangat strategis. Di depannya adalah Kantor Bupati Pessel. Di samping kanannya berdiri Gedung DPRD yang sedang direhab. Sementara di samping kirinya adalah perempatan. Strategis memang. Gedung pertemuan ini sering digunakan untuk berbagai kegiatan pemerintah misalnya tempat musyawarah DPRD, pesta pelantikan dan lain sebagainya. Tidak jarang pula swasta dan kegiatan kemasyarakatan lainnya dilaksanakan di gedung yang memiliki daya tampung 500-an orang ini. Singkat kata, setiap minggu gedung ini nyaris tak pernah kosong. Lantas bila Anda adalah peserta yang hadir dalam kegiatan yang digelar di sana, kemudian ingin buang air, jangan harap mendapatkan kakus yang bagus. Kakus di bagian kanannya, tampak tidak terurus dan jorok. Air dalam lubang kakus tak tentu bentuknya. Keramiknya berkerak pula. Bisa-bisa pipis dan “eek” Anda tidak jadi keluar. Tertahan karena jorok. Air tidak menetes ke bak penampungan. Dari bentuknya, kakus ini tampaknya tidak pernah dibersihkan. Namun pengguna yang sudah “kebelet banget” terpaksa menggunakan kakus kumuh itu. “Saya terpaksa menggunakan kakus yang mampet dan tak berair itu,” kata salah seorang wartawan setelah mengikuti

Rabu (7/9) sebagai Kadis Budpar Agam, bertekad akan membenahi K3, termasuk kakus di objek wisata yang ada di daerah itu. Pembenahan akan dilakukan secara bertahap, sesuai skala prioritas. Maksudnya, pembenahan dilakukan mulai dari objek wisata unggulan. Logikanya, objek wisata unggulan itulah yang paling banyak pengunjungnya. Niat baik Pemkab Agam, melalui Dinas Budpar mendapat sambutan hangat pihak DPRD Agam, seperti disampaikan salah seorang anggota dewan, Asrinaldi. Menurut Asrinaldi, kakus di objek wisata adalah cerminan budaya daerah. Di sana bisa dilihat sejauh mana daerah memperhatikan masalah kebersihan dan kesehatan. “Kami di dewan siap mendukung rencana Pemkab Agam dengan program kakus bersihnya. Kami siap saja melobi pihak provinsi dan pusat, untuk mencari bantuan bila dibutuhkan,” ujarnya ketika dihubungi Jumat. Menurutnya, kakus di objek

wisata yang ada di Sumbar, Agam khususnya, sudahlah jorok, pelayanannya jauh dari ramah. Kondisi demikian harus dibenahi kalau memang mau menarik minat wisatawan berkunjung ke Sumbar, khususnya ke Agam. Mengingat pentingnya kakus bagi kebutuhan masyarakat, Bupati Indra Catri kini sedang gencar-gencarnya menjalankan program kakus bersih dengan sasaran utama rumah-rumah ibadah, tempattempat umum serta bangunan pemerintah. “Kakus juga merupakan faktor pendorong pariwisata karena banyak keluhan wisata menyangkut soal tempat buang kotoran itu,” kata Indra Catri. Kakus di Solok Selatan Kabupaten yang baru berumur delapan tahun ini belum menyediakan kakus berbayar. Berbeda dengan kota yang memungut biaya bila memasuki bilik bermenung baik di kakus umum maupun di beberapa rumah ibadah dan

kegiatan rapat Pemkab dengan DPRD hari Jumat (16/9) lalu. Menurutnya, kakus ini sebaiknya ditutup, jika tidak kondisi kakus akan semakin memburuk. Dindingnya saja sudah berkerak, berlumut. Kemudian lantainya sangat kotor. Bila masuk kaki celana harus digulung, kalau tidak air di lantai akan diserap tepi celana. Lain lagi dengan pengalaman Indra, 35 tahun, salah seorang kader salah satu partai besar. Beberapa bulan lalu ia mengikuti acara partai di gedung itu. Saat ia hendak terdesak buang air kecil rupanya urung melakukan hajatnya itu. “Kakus gedung pertemuan ini tidak layak pakai. Rasanya tahun kemaren saya juga mengikuti acara partai, kondisinya juga tidak jauh beda dengan tahun kemarin tersebut,” katanya ketus. Rupanya gedung dengan kondisi kakus tidak baik itu tidak hanya terjadi di Gedung Pertemuan Pemkab Pessel. Masih ada sarana umum lainnya yang kondisinya setali tiga uang dengan itu. Misalnya kakus di komplek Gelanggang Mandeh Rubiah. Di sekitar ini terdapat banyak kantor pemerintah, misalnya Inspektorat, Dinas Pariwisata dan Bekas Kantor BPM Pessel. “Untung saja disamping kakus ini ada kali kecil dan airnya mengalir. Saya terpaksa menggunakan kakus alam saja. Soalnya di sini tidak bisa digunakan,” kata Wandai, warga Pasir Putih Kambang. Selanjutnya hal yang sama terlihat di GOR Ilyas Yakcob dan Zaini Zein. Di sini, kondisi kakus tampaknya banyak pengguna. Soalnya setiap hari ada kegiatan menggunakan arena olahraga. Hanya sayang, pengguna fasilitas umum ini, sering tidak menyiram kakus setelah membuang hajat. “Tapi semua fasilitas umum yang dibangun dengan dana pemerintah tetap dibenahi,” ujar Kabag Umum Pemkab Pessel. taman wisata. Keadaan kakus di beberapa perkantoran di Solok Selatan memang, minim fasilitas dan terbatas. Sebagian besar dijumpai kran rusak, bak air bocor, dan pintu tak dapat dikunci lagi. Di Kantor DPRD Solok Selatan, tersedia lima bilik kakus, tapi tiga kamar tidak berfungsi. Airnya macet. Tergenang di sana-sini karena pipa air bocor. Botol minuman kemasan berserakan. Salah seorang staf kebersihan menyebutkan, personil kebersihan malas membersihkan karena gaji mereka dipotong. Kebersihan kakus di Setwan DPRD Solsel dikelola melalui tender yang dimenangkan CV Riri Prima Jaya. Dana kebersihan seluruh pekarangan Kantor Bupati Solok Selatan, Rp223 juta per tahun, termasuk untuk kakus. Khusus dana operasional kebersihan, untuk bahan habis pakai dan bahan tahan lama pada kakus dianggarkan dana Rp11,514 juta.

Pemimpin Umum: H. Basrizal Koto, Konsultan Pengembangan Media: H. Hasril Chaniago, Pemimpin Redaksi: Zul Effendi, Pemimpin Perusahaan: Irfan Jasri, Wakil Pemimpin Redaksi: Eko Yanche Edrie, Redaktur Pelaksana: Ismet Fanany MD, Nasrul Azwar, Sekretaris Redaksi: Silvia Oktarice, Koordinator Liputan: Aci Indrawadi, Koordinator Liputan Daerah: Syamsu Rizal, Asisten Koordinator Liputan: Rudi Antono, Redaktur: Afrianita, Atviarni, Dodi Nurja, Nova Anggraini, Perdana Putra, Rahmatul Akbar, Reporter Padang: Gusni Yenti Putri, David Ramadian, Gustedria, Haswandi, Andika Destika Khagen, Ade Budi Kurniati, Suswinda Ningsih, Mice Angelasari, Devi Diani, Defil, Nasrizal Koresponden: Syamsuardi S, Jon Indra, Ridwan (Bukittinggi), Dedi Salim, Trisnaldi (Pariaman/Padang Pariaman), Ilham Yusardi, Zulkifli, Syafril Nita, Sri Mulyati, M Siebert (Payakumbuh/Limapuluh Kota), Atos Indria, Ahdi Susanto, Welina (Pasaman), Miazuddin, Kasra Scorpi (Agam), Iwan DN, Darwin Danin, Maison (Padang Panjang), Yuldaveri, Emrizal, Aldoys (Tanah Datar), M. Junir, Gusmizar (Pasaman Barat), Sabrul Bayang, M. Joni, Haridman (Pesisir Selatan), Syamsuardi Hasan, Riswan Jaya, Alfian, Almito, Marnus Chaniago (Kabupaten Solok/Kota Solok), Icol Dianto (Solok Selatan), Alamsyah Halim, Fadilla Jusman (Sawahlunto), Azneldi (Sijunjung), Ferry Maulana (Dharmasraya), Biro Jakarta: Syafruddin Al (Koordinator), Syafril Amir, Jamalis Jamin, Surya, Biro Riau: M. Moralis Biro Kepri: Yon Erizon Tim Kerja Usaha: Isbadri Bakri (Koordinator Sirkulasi), Nofriza Zaniyar, Alfarino Ikhsan (Koordinator Promosi), koordinator Iklan : Yunasbi, Tata Letak/Desain: Andri Idra (Koordinator), Syafrizal, Nurfandri, Rahmad Doni, Rahmi, David Fernanda, HRD : Desmasari, Umum : Nurmi Jamal, Keuangan : Bedhendri, Kasir : Desy, TI : Teguh, Pra Cetak : Sawal Marjuni.HRP,(Koordinator) Mai Hendri, Syamsul Hidayat, Cetak : Mardianto (Koordinator), Elvin Devino, Afandi, Rudi Kurniawan, Prasetyo, Jecky Jekcson. Alamat Redaksi/Bisnis: Komplek Bandara Tabing, Jl Hamka Padang. Telp. (0751)4488700, 4488701, 4488702, 4488703, Fax (0751) 4488704 Email: redaksi_haluan@yahoo.com, website: http/harianhaluan.com, Kantor Jakarta: Graha Basko, Jln. Kebun Kacang XXIX No.2A Jakarta Pusat 10240. Telp. (021) 3161472, 3161056 Fax. (021) 3915790, Harga Langganan/iklan: Harga langganan bulanan dalam kota Padang Rp57.000, Harga eceran Rp2.500,- Tarif iklan: FC: Rp25.000/mm kolom, Produk BW: Rp 10.000/mmkolom, Spot Colour: Rp20.000/mmkolom, Display: Rp 10.000/mmkolom, Sosial BW: Rp 8.000/mmkolom, Sosial FC: Rp 15.000/mmkolom, Iklan Mini(Max 1kolom X50mm) Rp 100.000/1 kali muat, Iklan Baris: Rp 10.000/baris Bank: BRI Cabang Padang Rek No: 0058-01-001430-30-8, Bank Nagari Cabang Utama Padang Rek No: 1008.0103.00009.1 PT Haluan Sumbar Mandiri Dicetak oleh Unit Percetakan PT Haluan Sumbar Mandiri Padang. Klik http://www.harianhaluan.com


NASIONAL 3

MINGGU, 18 SEPTEMBER 2011 M 19 SYAWAL 1432 H

PELANGGARAN HAM TANJUNG PRIOK

Kronologi Tanjung Priok Berdarah ABDUL Qadir Djaelani adalah salah seorang ulama yang dituduh oleh aparat keamanan sebagai salah seorang dalang peristiwa Tanjung Priok. Karenanya, ia ditangkap dan dimasukkan ke dalam penjara. Sebagai seorang ulama dan tokoh masyarakat Tanjung Priok, sedikit banyak ia mengetahui kronologi peristiwa Tanjung Priok. Berikut adalah petikan kesaksian Abdul Qadir Djaelani terhadap peristiwa Tanjung Priok 12 September 1984, yang tertulis dalam eksepsi pembelaannya berjudul “Musuh-musuh Islam Melakukan Ofensif terhadap Umat Islam Indonesia”. Sabtu, 8 September 1984 Dua orang petugas Koramil (Babinsa) tanpa membuka sepatu, memasuki Mushala as-Sa’adah di gang IV Koja, Tanjung Priok, Jakarta Utara. Mereka menyiram pengumuman yang tertempel di tembok mushala dengan air got (comberan). Pengumuman tadi hanya berupa undangan pengajian remaja Islam (masjid) di Jalan Sindang. Ahad, 9 September 1984 Peristiwa hari Sabtu (8 September 1984) di Mushala asSa’adah menjadi pembicaran masyarakat tanpa ada usaha dari pihak yang berwajib untuk menawarkan penyelesaan kepada jamaah kaum muslimin. Senin, 10 September 1984 Beberapa anggota jamaah Mushala as-Sa’adah berpapasan dengan salah seorang petugas Koramil yang mengotori mushala mereka. Terjadilah pertengkaran mulut yang akhirnya dilerai oleh dua orang dari jamaah Masjid Baitul Makmur yang kebetulan lewat. Usul mereka supaya semua pihak minta penengahan ketua RW, diterima. Sementara usaha penegahan sedang.berlangsung, orangorang yang tidak bertanggung jawab dan tidak ada urusannya dengan permasalahan itu, membakar sepeda motor petugas Koramil itu. Kodim, yang diminta bantuan oleh Koramil, mengirim sejumlah tentara dan segera melakukan penangkapan. Ikut tertangkap 4 orang jamaah, di antaranya termasuk Ketua Mushala as-Sa’adah. Selasa, 11 September 1984 Amir Biki menghubungi pihak-pihak yang berwajib untuk meminta pembebasan empat orang jamaah yang ditahan oleh Kodim, yang diyakininya tidak bersalah. Peran Amir Biki ini tidak perlu mengherankan, karena sebagai salah seorang pimpinan Posko 66, dialah orang yang dipercaya semua pihak yang bersangkutan untuk menjadi penengah jika ada masalah antara penguasa (militer) dan masyarakat. Usaha Amir Biki untuk meminta keadilan ternyata sia-sia. (trbnws/Sumber: Buku Tanjung Priok Berdarah, Tanggungjawab Siapa: Kumpulan Fakta dan Data, Yogyakarta: Gema Insani Press)

Kapan Dituntaskan?

KALENDER menunjukkan tanggal 12 September 2011. Sore pun mulai berganti malam. Namun, suasana di Masjid Alaraf, Jalan TiparCakung, Jakarta Utara, semakin ramai. Saat itu, keluarga korban peristiwa Tanjung Priok, bersama para para aktivis hak asasi manusia (HAM), berkumpul di masjid itu.

Mereka memperingati tragedi berdarah 27 tahun lalu. Peristiwa itu telah mengakibatkan sejumlah korban tewas dan luka-luka serta sejumlah gedung rusak terbakar. Sekelompok massa melakukan defile sambil merusak sejumlah gedung dan akhirnya bentrok

ANTARA

KORBAN PRIOK-Ketua Lembaga Perlindungan Korban dan Saksi (LPSK) Abdul Haris Semendawai menerima perwakilan korban kerusuhan Tanjung Priok 1984 yakni Bashir dan Wanma Yetty serta perwakilan aktivis Komisi Untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras) di Jakarta, Rabu (14/9). Mereka mendesak agar LPSK memberikan reparasi atau hak atas pemulihan kepada korban berupa konpensasi, rehabitasi, dan restitusi.

Heboh ‘Apel’ Angelina Sondakh

Keluarga Besar

Mengucapkan Selamat Menempuh Hidup Baru Kepada

Etler Fernando, SE Dengan

Miftahul Hikmah Chaidir, SH Akad Nikah : Jumat, 9 September 2011 Pukul 09.00 WIB s/d selesai di Mesjid Miftahul Jannah, Sumanik - Batusangkar Resepsi Pernikahan : Sabtu, 18 September 2011 Pukul 11.00 s/d 16.00 WIB di Gedung Kaharudin Dt. Rangkayo Basa Jl. Ir. Juanda, Lolong - Padang

KOMISI Pemberantasan Korupsi akhirnya memeriksa Angelina Sondakh, Anggota Badan Anggaran DPR, terkait kasus suap pembangunan Wisma Atlet SEA Games di Palembang. Juru Bicara KPK, Johan Budi menjelaskan, Angie, panggilan akrab Angelina, diperiksa sebagai saksi untuk tersangka kasus suap Sesmenpora, Wafid Muharam. Informasi dan keterangan Angie kepada penyidik KPK, kata Johan, akan ditindaklanjuti. “Soal substansi pertanyaan belum dapat info detail seperti apa. Apapun, tentu akan kami pelajari oleh penyidik dan akan kami kembangkan lebih lanjut,” kata Johan di Kantor KPK, Jakarta, Kamis (15/9). Usai diperiksa, Angie enggan berkomentar banyak kepada wartawan. “Saya sudah diperiksa KPK, semua sudah disampaikan ke KPK. Silakan tanya ke KPK,” kata Angie usai diperiksa di Gedung KPK, Jakarta, Kamis. Ia diperiksa KPK sejak pukul 09.45 WIB. Dia baru keluar dari Gedung KPK pukul 17.50 WIB. Angie yang didampingi adik mendiang suaminya, Mudji Massaid, kemudian langsung menerobos kerumunan wartawan dan masuk ke mobilnya Toyota Harier warna hitam berplat B 1930 SJD.(vnc)

dengan aparat yang kemudian menembaki mereka. Setidaknya sembilan orang tewas terbakar dalam kerusuhan tersebut dan 24 orang tewas oleh aparat. Pada 1985, sejumlah orang yang terlibat dalam defile tersebut diadili dengan tuduhan melakukan tindakan subversif. Namun, pada 2004 sejumlah aparat militer diadili dengan tuduhan pelanggaran hak asasi manusia pada peristiwa itu. Hanya belakangan mereka divonis bebas oleh Mahkamah Agung (MA) melalui keputusan kasasi. Dalam aksi malam itu, para aktivis HAM meminta Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) agar menyelesaikan kasus pelanggaran HAM yang menimpa mereka maupun puluhan korban lainnya. Para korban dan keluarga korban juga menuntut pemerintah melakukan rehabilitasi nama baik mereka, serta memberikan kompensasi bagi korban dan keluarganya. “Pemerintah, Presiden SBY, Kementerian Hukum dan HAM, dan Komnas HAM harus memberikan pemulihan efektif bagi korban dan keluarga korban Tanjung Priok,” ujar Koordinator Kontras, Haris Azhar. Iktikad Politik Menurut Haris, pengadilan terhadap para pelaku peristiwa Tanjung Priok dapat dikatakan gagal. Namun bukan berarti negara lepas tanggung jawab untuk membuka kebenaran peristiwa Tanjung Priok. “Negara masih bisa mencari puluhan korban yang hilang dan memulihkan kondisi korban dan keluarga korban sebagaimana dijamin dalam undangundang,” kata Haris. Ia juga menyesalkan sikap SBY yang terkesan tidak memiliki iktikad politik yang kuat dalam menyelesaikan persoalan HAM dan kemanusiaan di Indonesia, termasuk kasus Tanjung Priok. “Penyelesaian pelanggaran HAM berat adalah mandat Reformasi 1998. SBY didesak mengambil tindakan yang konkret dan tepat untuk mencari solusi atas terhambatnya kasus pelanggaran HAM berat,” ujarnya. Sementara itu, Ketua Komnas HAM Ifdhal Kasim mengatakan, hingga 27 tahun selepas kasus Tanjung Priok, sampai saat ini tidak ada perkembangan yang berarti. Sebab, pengadilan kasus ini hanya mengungkap sedikit kebenaran yang sebenarnya terjadi. Dalam pengadilan tersebut diputuskan bahwa

korban maupun keluarga korban mendapatkan kompensasi dari negara. “Namun hingga kini, kompensasi tersebut tidak pernah ada,” ujar Ifdhal. Ahmad Yani, anggota Komisi III DPR menambahkan, kasus tragedi kemanusiaan seperti peristiwa Tanjung Priok ini harus dapat dituntaskan. “Agar jangan menjadi beban sejarah seperti saat ini, dan pemerintah harus bertanggung jawab atas tragedi ini,” kata Ahmad Yani. Sementara itu, salah satu korban dan saksi hidup kasus berdarah tersebut, Yusron Jainuri (47), mengatakan, hingga kini tidak pernah ada upaya rehabilitasi nama baik bagi korban dan keluarganya, serta kompensasi yang diberikan oleh negara. Selama masa pemerintahan rezim Orde Baru, korban dan keluarga pernah dilabeli sebagai gerombolan pemberontak yang akan menggulingkan pemerintahan saat itu. Oleh karena itu, pemerintah harus melakukan rehabilitasi atas nama baik mereka, agar label negatif tersebut dapat hilang. “Rehabilitasi dan kompensasi merupakan hak bagi korban dan para keluarganya. Namun hingga kini, kedua hal tersebut belum pernah ada,” kata Yusron. Yusron merupakan salah satu saksi mata, yang hingga kini masih hidup. Padahal, saat kejadian, Yusron merupakan salah satu massa yang terkena tembakan, hingga empat peluru bersarang di tubuhnya. Dikatakannya, bila ia mengingat peristiwa Tanjung Priok tersebut, bulu kuduknya akan langsung berdiri. “Saat itu, massa yang akan menuju Kodim Jakarta Utara diadang di tengah jalan dan langsung ditembaki petugas. Saat itu, korban yang berjatuhan sangatlah banyak,” ucapnya. Komnas HAM Konsisten Dalam pada itu Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) akan tetap konsisten menuntaskan kasus pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) pada Tragedi Tanjung Priok September 1984. Ketua Komnas HAM, Ibdal Kasim mengatakan bahwa saat ini pihaknya sedang melakukan pembicaran dengan Menkopolhukam, Djoko Suyanto mengenai rehabilitasi dan kompensasi terhadap korban Tragedi Tanjung Priok 1984. “Kita tetap berupaya untuk rehabilitasi dan kompensasi untuk para korban Tragedi Tanjung Priok. Saat ini sedang kami bicarakan dengan Pak Djoko,” jelas Ibdal.(d/sh)

Way of Life!

Ready

Stock

“Semoga menjadi pasangan yang Sakinah, Mawaddah, Warrahmah. Amin”

DP m ula

da ri

10%

i

Tertanda Irfan Jasri Pemimpin Perusahaan

Zul Effendi Pemimpin Redaksi

PT. ELANG PERKASA MOTOR : Jl. Khatib Sulaiman No.87 Padang Telp. (0751) 7051422, 7051423 Kantor Cabang : = PAYAKUMBUH : Jl. St. Usman No.14, Kampung Cina Telp. (0752) 91795 = DHARMASRAYA : Jl. Lintas Sumatera Koto Baru KM.218 Dharmasraya Telp. (0754) 71245 HARI MINGGU / LIBUR SHOWROOM TETAP BUKA

28

BERKIRIM-KIRIM SURAT

SAMPAI di surau tempat dia tidur, ditulisnya sepucuk surat kepada Hayati. Karena lebih merdeka dan lebih luas dia dapat menyusun kata menumpahkan perasaan hatinya, bilamana ditulisnya Hayati! Meskipun mula-mula saya bertemu sesudah surat ini kukirim, tanganku gemetar, maka sambutanmu yang halus atas kecemasanku telah menghidupkan semangatku kembali, Hayati, sampai sekarang, dan agaknya lama sekali baru kejadian itu akan dapat kulupakan.

Karena menurut perasaan hatiku, adalah yang demikian pintu keberuntungan yang pertama bagiku. Sampai sekarang Hayati, masih kerap kali saya merasai dadaku sendiri, menjaga apakah hatiku masih tersimpan di dalamnya, entah sudah terbang ke langit biru agaknya, lantaran terlalu merasa beruntung. Pada perkataan-perkataan yang telah kau ucapkan, ternyata bahwa kasih sayangku, bahwa cintaku telah kau terima. Bahwa pengharapanku yang telah putus, kau hubungkan kembali.

Tetapi Hayati, ada yang perlu kuterangkan padamu, supaya jangan engkau menyesal kemudian. Orang sukai seorang pemuda, karena sesuatu yang diharapkannya dari pemuda itu, misalnya dia cantik dan gagah. Aku sendiri, sebagai yang kau lihat, begitulah keadaanku, rupaku yang jelek tak pantas menjadi jodohmu, dan aku miskin. Misalnya Allah menyampaikan cita-cita hatiku, dan engkau boleh menjadi suntingku, menjadi istri yang mengobat luka hatiku yang telah bertahun-tahun, agaknya

akan malu engkau berjalan bersanding dengan daku, karena amat buruk memperdebatkan loyang dengan mas, mempertalikan benang dengan sutra. Bagiku Hayati, engkau sangat cantik. Kecantikanmu itu kadang-kadang yang menyebabkan daku putus asa, mengingat buruk diriku dan buruk untungku. Tetapi pula, kalau kau hendak mendasarkan cinta itu pada dasar keikhlasan, pada keteguhan memegang janji, pada memandang kebaikan hati dan bukan kebaikan

rupa. Kalau engkau mengharapkan kayaku, tetapi mengharapkan pengorbanan jiwaku untukmu, kalau engkau sudi kepadaku dan tidak merasa menyesal jika kelak bertemu dengan bahaya yang ngeri dan kecimus bibir, kalau semuanya itu tidak engkau pedulikan, Hayati, sebagai kukatakan dahulu, engkau akan beroleh seorang sahabat yang teguh setia. Kalau semuanya itu telah engkau ingat benar, dan engkau sudi berenang ke dalam lautan cinta, ketahuilah

Ilustrasi Marwan

bahwa saya beruntung berkenalan dengan engkau, dan moga-moga engkaupun beruntung berkenalan dengan saya. Zainuddin


4 LUAR NEGERI

MINGGU, 18 SEPTEMBER 2011 M 19 SYAWAL 1432 H

PEMBANTAIAN RAWAGEDE

Pengadilan Den Haag Kalahkan Belanda Surat Anonim Sang Pembantai SEPUCUK surat tanpa nama pengirim tiba di tangan Komite Utang Kehormatan Belanda(KUKB) di Belanda. Surat tidak disampaikan lewat pos, melainkan diberikan seseorang yang mengaku menerima dari seorang veteran perang. Isinya menunjukkan sebuah guratan penyesalan seorang tentara Belanda yang diduga ikut dalam proses pembunuhan warga Rawagede. Seberapa jauh surat ini orisinil, tidak ada yang tahu. Sang penyampai, dan sang penulis, tetap ingin tidak diketahui. Radio Negerland, RNW, dalam situsnya menerbitkannya, Selasa (13/9) lalu:

PEMAKAMAN Rawagede, saksi bisu pembanataian oleh serdadu Belanda.

HAKIM pengadilan sipil di Den Haag, Belanda, pada sidang Rabu (14/9) sore waktu setempat akhirnya mengabulkan gugatan atas pembantaian di Rawagede. Menariknya, pihak tergugat adalah Pemerintah Kerajaan Belanda, yang dituntut di meja hijau oleh warga di wilayah bekas jajahannya, Indonesia.

“Wamel Rawa Gedeh” Namaku tidak bisa aku sebutkan, tapi aku bisa ceritakan kepada Anda apa yang sebenarnya terjadi di desa RAWA GEDEH. Anda tahu, antara tahun 1945 – 1949, kami mencoba merebut kembali jajahan kami di Asia Tenggara. Untuk itu dari tahun 1945 sampai 1949, sekitar 130.000 tentara Belanda dikirim ke bekas Hindia Belanda, sekarang Indonesia. Di sana terjadi berikut ini: Di Jawa Barat, timur Batavia, di daerah Krawang, ada desa Rawa Gedeh. Dari arah Rawa Gedeh tentara Belanda ditembaki. Maka diputuskanlah untuk menghajar desa ini untuk dijadikan pelajaran bagi desa-desa lain. Saat malam hari Rawa Gedeh dikepung. Mereka yang mencoba meninggalkan desa, dibunuh tanpa bunyi (diserang, ditekan ke dalam air sampai tenggelam; kepala mereka dihantam dengan popor senjata dll) Jam setengah enam pagi, ketika mulai siang, desa ditembaki dengan mortir. Pria, wanita dan anak-anak yang mau melarikan diri dinyatakan patut dibunuh: semuanya ditembak mati. JUMLAHNYA RATUSAN. Setelah desa dibakar, tentara Belanda menduduki wilayah itu. Penduduk desa yang tersisa lalu dikumpulkan, jongkok, dengan tangan melipat di belakang leher. Hanya sedikit yang tersisa. Rawa Gedeh telah menerima ‘pelajarannya’. Semua lelaki ditembak mati – kami dinamai ‘Angkatan Darat Kerajaan’. Semua perempuan ditembak mati – padahal kami datang dari negara demokratis. Semua anak ditembak mati – padahal kami mengakunya tentara yang kristiani Pekan adven 1947 Sekarang aku siang malam teringat Rawa Gedeh, dan itu membuat kepalaku sakit dan air mataku terasa membakar mata, terutama kalau aku teringat anak-anak yang tangannya masih terlalu pendek untuk melipat tangan di belakang leher, dan mata mereka terbelalak, ketakutan dan tak faham. Aku tidak bisa menyebut namaku, karena informasi ini tidak disukai kalangan tertentu. Tapi mungkin dari Wamel, justru dari Wamel, akan muncul inisiatif. Aku tidak tahu bagaimana. Parsifal *Wamel merupakan sebuah desa di propinsi Gerderland, Belanda Timur. Desa ini pada tanggal 20 September 1944 diserbu tentara Jerman. 14 warga sipil tewas dibunuh secara keji oleh tentara Jerman. Sekarang di sana dibangun monumen peringatan. Uniknya di antara nama-nama yang tercantum pada monumen, terdapat satu nama satu korban kekejaman perang di Hindia Belanda. ( RNW/dn)

Setelah butuh lebih dari dua bulan mempelajari pledoi dari pihak penggugat dan tergugat, majelis hakim menyatakan Pemerintah Kerajaan Belanda harus memberi ganti rugi terhadap tujuh janda korban pembantaian massal pasukan Belanda di Desa Rawagede, Karawang, Jawa Barat pada 1947 atau semasa berkecamuknya perang mempertahankan kemerdekaan Indonesia. “Pengadilan memutuskan bahwa negara (Belanda) telah berbuat salah dengan adanya eksekusi itu dan negara wajib membayar ganti rugi sesuai ketentuan hukum,” kata hakim Daphne Schreuder, seperti dikutip stasiun berita BBC. Menurut keputusan hakim, seperti yang juga dipantau kantor berita Associated Press, Pemerintah Belanda “tak beralasan” berargumen bahwa para janda korban Pembantaian Rawagede tidak berhak menerima ganti rugi karena kasus ini sudah kadaluarsa. Hakim menyatakan hak ganti rugi ini hanya berlaku bagi keluarga langsung korban pembantaian. Putusan hakim ini memberi jalan bagi tuntutan agar Belanda memberi ganti rugi, yang nilainya belum ditentukan, untuk para keluarga korban Pembantaian Rawagede. Namun, menurut Radio Netherlands Worldwide, majelis hakim menolak gugatan lain yang diajukan pihak penggugat, yaitu agar Pemerintah Kerajaan Belanda dikenakan dakwaan kriminal atas kekejaman itu. Belum ada penjelasan langkah selanjutnya dari Pemerintah Belanda sebagai pihak tergugat. Bila pemerintah mengajukan banding, kasus ini belum selesai dan butuh waktu lagi. Menurut Radio Netherlands Siaran Indonesia (Ranesi), kasus ini diajukan oleh keturunan korban pembunuhan massal di desa Rawagede - yang sekarang bernama Balongsari.

Gugatan didaftarkan di Pengadilan Distrik di Den Haag pada 9 Desember 2009, tepat 62 tahun peringatan pembantaian Rawagede, yang kini bernama Desa Balongsari, Rawamerta, Karawang. Desa itu terletak di antara Karawang dan Bekasi. Pembantaian Rawagede diyakini sebagai aksi kriminal paling kejam, paling brutal, dan paling berdarah yang dilakukan Belanda dalam kurun waktu 1945 sampai 1949. Paling Brutal Tragedi berdarah ini terjadi pada 9 Desember 1947, pada masa perang kemerdekaan Indonesia. Tentara Belanda yang mencari pejuang kemerdekaan Lukas Kustario memasuki desa Rawagede, lalu mengeksekusi warga lelaki di desa itu karena menolak memberi informasi keberadaan Kapten Kustario. Saksi mata menuturkan, para lelaki itu dijejerkan dan ditembak mati. Indonesia menyatakan, 431 laki-laki dibunuh, Sedangkan pemerintah Belanda pada 1969 bersikeras jumlahnya “hanya” 150. Pada 1947 Belanda memutuskan untuk tidak menyeret para serdadunya yang melakukan eksekusi massa itu ke pengadilan. Pada 2009 keluarga korban di Rawagede menggugat negara Belanda. Para janda menuntut pengakuan dan ganti rugi atas meninggalnya tulang punggung keluarga mereka. “Waktu itu, beberapa janda, dan korban selamat terakhir, Saih bin Sakam, khusus datang ke Belanda untuk proses ini,” demikian menurut laporan Ranesi. Saih bin Sakam meninggal pada usia 88 tahun. Ia mencoba menemui Ratu Beatrix selama kunjungannya di Belanda, yang sayangnya tidak berhasil. Bagi Saih, pelaku pembunuhan massal tidak perlu lagi diseret ke pengadilan, permintaan maaf dan ganti rugi

sudah cukup. Menurut pengacara Kerajaan Belanda, GJH Houtzagers, klaim Rawagede ini sudah terlambat dan kadaluarsa. Masalah ini, menurut dia, harusnya sudah selesai pada 1966 dengan persetujuan finansial antara Belanda dan Indonesia. Kedua pihak juga bersepakat tak akan mengungkit-ungkit lagi semua pelanggaran pada masa konflik bersenjata. Mewakili pihak penggugat, Liesbeth Zegveld, menolak klaim tergugat. Dia mengingatkan dalam berbagai kasus serupa yang dilakukan oleh Jerman pada masa Perang Dunia II, Belanda tidak pernah mengemukakan alasan kadaluarsa. Zegveld menilai para janda yang suaminya dibunuh militer Belanda di Rawagede, diperlakukan tak adil. Ini jika

SAAT proses gugatan hukum kasus Rawageded i Pengadilan Den Haag, Belanda, dibandingkan korban kejahatan perang dunia kedua terhadap Yahudi. Hak mereka sebagai korban perang dunia kedua diakui, dan menerima ganti rugi. “Ada kebiasaan Belanda tak menolak tuntutan korban

perang dunia kedua hanya karena kadaluwarsa. Kebijakan ini juga harus berlaku bagi janda dari Rawagede,” ujar Zegveld, seperti dikutip Radio Netherlands beberapa waktu lalu.(d/vnc)

Ke Mana Uang Rawagede? KEMENTRIAN Kerja Sama Pembangunan Belanda mengalokasikan 850.000 euro untuk Rawagede. Namun sampai sekarang, tidak ada buktinya. Ke mana dana itu disalurkan? Awal 2009 Bert Koenders, yang waktu itu menjabat Menteri Kerja Sama Pembangunan, mengalokasikan 850.000 euro untuk Balongsari, kelurahan yang menaungi desa Rawagede. Dana ini tidak boleh disebut ganti rugi atau kompensasi dari pembunuhan massal yang dilakukan tentara Belanda pada 1947di Rawagede. Karena jika dana itu disebut ganti rugi atau kompensasi, berarti Belanda mengakui kesalahan mereka, hal yang ditolak negara kincir angin ini selama hampir 64 tahun. Jadi, sebutlah ini bagian dari dana kerja sama pembangunan, dan tidak hanya untuk Rawagede, namun juga untuk wilayah sekitarnya. Tak ada bukti Dari 850.000 euro itu rencananya akan dibangun sebuah sekolah dan pasar di Rawagede. Dan rumah sakit di Balongsari juga akan diperbesar. Dua setengah tahun kemudian, masih belum ada rencana yang terwujud. Di

pinggir desa terhampar sawah seluas satu hektar, menunggu untuk dibangun SMK. Rancangannya, menurut otoritas setempat, sudah selesai. Mereka tinggal menunggu dana turun. Jika dana turun, sekolah akan langsung dibangun, kata Sukarman, ketua yayasan lokal yang sebelumnya pernah membangun sekolah di Rawagede. Sekolah yang dibagun yayasannya berdiri di seberang sawah, dan sekarang punya delapan ratus siswa. “Sekolah itu kami bangun dalam waktu tiga bulan. Bank Dunia memberikan uang kepada yayasan kami, dan semua langsung kami urus.” Mendagri Nyatanya, prosesnya sangat berbeda dengan uang Belanda. Dana Belanda bukan untuk Rawagede. Bahkan bukan untuk Karawang, kabupaten yang menaungi Rawagede. Dana kerja sama pembangunan tersebut diberikan ke Kementrian Dalam Negeri di Jakarta. Merekalah yang akan memutuskan siapa yang boleh membangun sekolah, dan kapan. Belanda punya MOU, semacam perjanjian, dengan Kemendagri Indonesia. Sebagian kecil dana akan di-

transfer bulan Desember mendatang. Otoritas setempat sama sekali belum dihubungi Jakarta dan sama sekali tidak jelas apakah dan kapan proyek ini akan dimulai. Kedutaan Besar Belanda di Jakarta membela diri. Birokrasi yang berbelit-belit ini harus ditempuh atas alasan “ketelitian”. Proyek ini harus “berkesinambungan” dan karena itulah sejak awal harus didiskusikan dengan semua pihak dengan seksama. Dan “ketelitian butuh waktu,” kata wakil duta besar Belanda Annemieke Ruigrok. Menurutnya “kementrian dalam negeri sibuk menyelesaikan rincian terakhir.” Apa artinya, tidak jelas. Yang jelas, tidak ada “perundingan” terjadi. Walau rencana pemerintah setempat sudah selesai sejak dua tahun lalu, kementrian sama sekali belum menghubungi mereka. Hivos Tidak semua dana dari menteri Koenders ada di Jakarta. 254.500 euro disalurkan ke yayasan Belanda Hivos, yang mempergunakan dana tersebut untuk kredit mikro di Rawagede.(RNW/dn)

Mereka Menunggu 8 Juta Gulden dari Belanda

PARA janda korban pembantaian tentara Belanda pada 9 Desember 1947 di Rawagede, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, bakal kaya mendadak. Pasalnya, mereka akan menerima uang kompensasi setelah Pengadilan Sipil Be-

landa di Den Haag, memenangkan gugatan para janda tersebut. “Walaupun gugatannya sudah dimenangkan Pengadilan Sipil Belanda, tetapi pembayaran kompensasi kepada para janda itu belum sampai

menyebutkan angkanya,” kata Batara Hutagalung, Ketua Komite Utang Kehormatan Belanda (KUKB), di Karawang seperti diberitakan poskota mobile. Dikatakan, sesuai dengan putusan hakim Pengadilan Sipil

Belanda pada Rabu (14/9/ 2011) malam, telah diputuskan Pemerintah Belanda telah melakukan kejahatan perang di Rawagede. Karena itu, para janda korban peristiwa Rawagede tersebut akan mendapat kompensasi dari pemerintah Belanda. Aturan mengenai pembayaran kompensasi kepada para janda yang suaminya menjadi korban pembantaian Rawagede, didasarkan kepada undang-undang yang berlaku di Belanda. Dia berharap kompensasi yang dimaksudkan itu bukan hitung-hitungan ganti rugi per kepala. Sementara keterangan diperoleh dari keluarga janda, Kamis (15/9) menyebutkan,

janda ahli waris korban pembantaian tentara di Rawagede, Kecamatan Rawamerta, Karawang, berharap mendapat kompensasi 8 juta Gulden per kepala keluarga. “Semoga tuntutan kami dikabulkan pemerintah Belanda,” kata Usep, keluarga ahli waris. Mak Cawi, janda yang suaminya menjadi korban pembantaian tentara Belanda di Rawagede, mengaku bersyukur karena gugatan mereka dikabulkan pengadilan di Belanda, “Moga cepat dibayar.” Putusan itu tentu menjadi kabar gembira bagi para keluarga korban peristiwa Rawagede, beberapa janda dan keluarga serta anak keturunannya, mendatangi Taman

Makam Pahlawan Sampurna Raga, tempat peristirahan terakhir korban pembantaian Rawagede. Mereka kaget campur gembira, tak menduga gugatannya terhadap Pemerintah Belanda, ternyata dimenangkan keluarga korban pembatain tentara mereka tempo dulu. Di bagian lain, pihak keluarga pun mengaku senang karena putusan itu semakin menguatkan mereka bahwa suami, ayah, kakak atau adik maupun paman mereka mati tidak sia-sia. Putusan itu sekaligus mengakui bahwa korban adalah pejuang Kemerdekaan RI. Tuntutan ganti rugi ter-

hadap Pemerintah Belanda itu diajukan sembilan orang janda korban pembantaian di Rawagede, 64 tahun silam. Meski mendapat perlawanan dari Pemerintah Belanda, PN Den Haag akhirnya mengabulkan tuntutan penggugat. Dari sembilan janda korban pembantaian, satu di antaranya yang masih hidup adalah Taswih. Seperti janda-janda korban lainnya, Taswih pun hidup dalam serba keterbatasan. Ia menggantungkan hidup dari belas kasihan warga lainnya. Taswih kini hidup sebatang kara. Dengan kondisi kesehatan sudah sangat menurun, Taswih mengaku masih ingat akan kejadian pembantaian 64 tahun silam. (inh)


LANCONG 5

MINGGU, 18 SEPTEMBER 2011 M 19 SYAWAL 1432 H

Sekoteng, Lezat dan Berkhasiat

S

EKOTENG merupakan salah satu contoh minuman penghangat badan selain bajigur, bandrek, wedang jahe maupun minuman yang berbahan jahe lainnya. minuman ini sangat cocok di minum saat musim hujan ataupun cuaca dingin. Sekoteng merupakan salah satu minuman penghangat badan selain bajigur, bandrek, wedang jahe maupun minuman yang berbahan jahe lainnya. minuman ini sangat cocok di minum saat musim hujan ataupun cuaca dingin. Bahan lain yang biasanya dicampur ke dalam minuman sekoteng adalah kacang hijau, kacang tanah, pacar cina dan potongan roti. Sekoteng biasa dihidangkan pada malam hari. Di Padang cukup banyak yang menjual salah satu minuman tradisional ini. Peminatnya pun cukup banyak, seperti di Simpang Kinol, kawasan Pondok. Kemudian di Jalan Adinegoro, Tabing. Harganya pun cukup terjangkau dari Rp7 ribu hingga Rp8 ribu. Tak usah ragu, kedai-kedai yang menyediakannya buka hingga larut malam. (h/aci)

HASWANDI

KEINDAHAN Danau Diatas, kawasan Danau Kembar, Kabupaten Solok

Mudahnya Keliling Dunia

Pesona Taman Batu Karang Kembar GARUT, HALUAN-Pertemuan biru Samudra Hindia dan cakrawala di pesisir Pantai Garut selatan itu membentuk kaki langit yang memesona. Debur ombak seperti mengajak yang melihatnya untuk menari bersama. Tak kalah indahnya adalah gugusan karang berbagai bentuk yang tersebar di beberapa bagian pantai. Gugusan karang itu membentuk gerusan garis melintang dan menjulang indah. Beberapa di antaranya berbentuk cekung seperti mangkuk. Keunikan gugusan karang inilah yang mengundang orang datang ke pantai di Garut selatan. Pemandangan seperti ini jarang terlihat di pantai lain. Di pesisir Garut, Jawa Barat setidaknya ada delapan pantai yang bisa dikunjungi wisatawan, yakni Sancang, Cijeruk, Karang Paranje, Sangyang Heulang, Santolo, Taman Maralusu, Gunung Geder, dan Rancabuaya. Namun, ada dua pantai yang terkenal dengan hiasan batu karangnya. Salah satu yang terkenal adalah Pantai Santolo di Kampung Santolo, Desa Cilautereun, Cikelet, Kabupaten Garut. Pantai ini terletak di ujung selatan Kabupaten Garut, sekitar 150 kilometer dari Bandung atau 90 kilometer dari Garut. Tempat ini bisa dijangkau dengan rute BandungGarut-Cikajang-PameungpeukCikelet. Bila tidak memiliki

kendaraan pribadi, angkutan umum juga banyak membuka trayek menuju tempat ini. Sepanjang perjalanan menempuh jalan kecil berkelok, pengunjung akan dipuaskan dengan hamparan Perkebunan Teh Dayeuh Manggung, Cilawu, dan Megawati. Rasa lelah dalam perjalanan akan terbuyarkan bila pengunjung sudah menapak Pantai Santolo. Deburan ombak akan menyambut pengunjung ditemani pasir putih dan tiupan angin kencang khas pantai selatan Jawa. Namun, bila ingin lebih dalam menikmati sensasinya, pengunjung disarankan menyeberangi Sungai Cilautereun menggunakan perahu kayu nelayan. Pulau atol berukuran 35 hektar di tempat ini menyuguhkan kombinasi pasir cokelat muda, biru air laut, dan yang paling eksotis adalah hitamnya hamparan batu karang. Saat air sedang surut, hamparan itu seperti taman batu karang dengan bentuk bervariasi dan pengunjung bisa berenang di sekitarnya. Mata pengujung akan semakin terpuaskan saat melihat batu karang setinggi tiga meter di tengah hamparan karang yang olah warga setempat disebut karang kukus. “Sekilas mirip Tanah Lot yang ada di Bali. Hanya saja tidak ada Pura di tengahnya. Kalau dikembangkan tentu akan jadi potensi wisata yang

sangat menarik,” kata Irawan (27), pengunjung asal Jakarta. Sebagai rekomendasi, untuk melihat titik terindah, pengunjung bisa singgah di bagian timur pantai. Kondisi geografisnya membuat tempat ini seperti taman karang dengan hiasan pohon pandan. Pengunjung bisa duduk santai atau sekadar berfoto-foto dengan latar belakang Samudra Hindia. Bila air surut dan tenang, pengunjung bisa bermain air di sekitar karang. “Bila beruntung, banyak ikan kecil yang kebetulan terjebak di dalam cekungan batu karang,” kata Hadi (40), pengunjung dan pemancing yang kerap menyambangi Santolo. Wisata sejarah Selain itu, pulau terluar di Garut ini juga menyimpan bukti sejarah yang menarik untuk dikenang. Tercatat, pada abad ke-18, Belanda membangun pelabuhan dan gudang penyimpanan karet dan teh di Pulau Santolo. Menurut Alex (45), warga setempat, transportasi menuju Pulau Santolo dulu tidak menggunakan perahu kayu, tetapi lori yang kini jejaknya hilang tak berbekas. Bahkan, menurut Alex, dulu ada serdadu Belanda yang ditempatkan di pulau ini. Posnya ada di gua yang ada di selatan pulau. Bagi pencinta olahraga memancing, Pulau Santolo juga

pernah menjadi surga pemancing. Pertengahan tahun 1990-an banyak penyuka pancing laut datang menguji kemampuan memainkan kail. Tempat favorit ada di pintu air dermada dan sepanjang pemecah ombak. Hadi mengatakan, dulu, ikan berukuran besar, seperti baronang atau hiu karang, bekeliaran di sekitar Dermaga Belanda. Akan tetapi, sekarang ikannya mulai berkurang karena ada aktivitas oknum yang menangkap ikan menggunakan racun potas. “Satu lagi yang tidak boleh dilewatkan adalah aktivitas peluncuran roket yang dilakukan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional. Tempat ini satu-satunya di Indonesia yang rutin meluncurkan roket untuk beragam kepentingan pemantauan udara dan antariksa. Bila beruntung, kita bisa melihat peluncuran roketnya,” tutur Alex berpromosi. Berjalan sekitar 100 meter menuju barat pulau, menyusuri tanah setapak dengan dominasi semak dan pohon, seperti beringin, pengunjung akan menemukan jembatan gantung penghubung Santolo dengan Pantai Sanghyang Heulang atau dalam bahasa Indonesia artinya sarang burung elang. Tepat di bawah jembatan, pengunjung bisa melihat keunikan air terjun (curug) kecil yang dinamakan Curug Cimulang (air yang kembali).

Permukaan laut yang lebih tinggi membuat air laut mengalir menuju muara yang permukaannya lebih rendah. Saat surut, hamparan ini terlihat seperti cekungan atau danau karang. Di tengahnya, pengunjung bisa berenang sembari menikmati matahari terbenam di sore hari. Di pantai sepanjang dua kilometer dengan lebar pasir putih sekitar 50 meter, penyuka olahraga bermotor bisa mempergunakan semacam sirkuit kecil dengan permukaan pasir putih. Wisatawan juga mempunyai tempat yang luas bila ingin bermain bola atau voli pantai. “Dulu sempat ada penyuka olahraga selancar main di Sanghyang Heulang dan Santolo, tetapi sekarang sudah tidak terlihat lagi,” kata Alex. Mata lembu Pengunjung yang ingin menghabiskan waktu lebih lama tidak perlu khawatir. Warga di kedua pantai banyak menyewakan penginapan atau losmen yang bertebaran di sekitar pantai. Anda tinggal memilih mau tinggal di Santolo atau Sanghyang Heulang. Tarif penginapan Rp50.000Rp200.000 per malam. Penggemar wisata kuliner disarankan untuk mencoba makanan khas yang dinamakan mata lembu. Mata lembu adalah makanan olahan dari kerang pantai yang hidup di batu karang. Bentuknya yang bulat dan mirip telur ceplok membuatnya dinamai mata lembu. Cukup menyediakan minimal Rp100.000, wisatawan bisa menikmati masakan mata lembu sepuasnya. Sayangnya, di balik keindahannya, pantai di pesisir Garut itu menyimpan duka. Infrastruktur jalan utama dan pendukung dalam keadaan rusak. Kebersihan pantai dan sanitasi di tempat wisata itu juga minim. Tias (35), warga Cilautereun, menyayangkan jalan rusak yang tidak kunjung diperbaiki. Masalah jalan masih banyak dikeluhkan wisatawan yang datang ke Santolo atau Sanghyang Heulang. Ibaratnya, mereka harus bersakit-sakit dahulu baru bersenang-senang. Penataan wilayah juga menambah daftar masalah. Penataan wilayah dan perhatian terhadap keasrian lingkungan seharusnya jadi pekerjaan utama. Di kedua tempat ini, kios pedagang dan penginapan berdiri seakan tanpa aturan yang jelas. Hal itu tentu akan memengaruhi keindahan pantai bila dibiarkan.(kcm/ant/aci)

PADANG, HALUAN—Setiap orang bisa melakukan apa saja dan kapan saja. Syaratnya, ia benar-benar menginginkannya. Demikian halnya berkeliling dunia. Ide mengunjungi banyak negara berbeda terdengar rumit karena banyak hal yang harus dipersiapkan serta membutuhkan biaya besar. Namun kini hal tersebut bisa diminimalisir. Keliling dunia bisa jadi hal yang sangat mudah dan bisa dilakukan oleh siapa saja tanpa khawatir tentang biaya dan beradaptasi dengan lingkungan baru. Kini ada komunitas pecinta jalan-jalan (travelling) yang anggotanya berasal dari seluruh dunia. Siapapun bisa menjadi anggota dengan latar belakang apapun. Baik masih sekolah, mahasiswa, guru, dokter, penulis, dan lain-lain. Untuk menjadi anggota, tinggal mendaftar di website www.couchsurfing.com. Layaknya komunitas, anggota baru memperkenalkan dirinya dengan menuliskan profil diri, foto, dan ketertarikan. Mereka yang menjadi anggota disebut couch surfer. Para couch surfer adalah orangorang yang tertarik untuk membangun hubungan baik, mencari teman baru, belajar bahasa dan budaya, atau sekedar ingin berbagi dan menolong anggota lain yang ingin mengunjungi negaranya. Couch Surfer di Sumatera Barat cukup banyak, berjumlah 107 orang. Di kota Padang saja telah ada 66 couch surfer. Salah satunya Allan (29) yang telah menjadi anggota sejak September 2010 yang lalu. ia telah membantu sekurangnya lima couch surfer lainnya yang berkunjung ke Sumbar. “Pada umumnya mereka ingin belajar budaya Sumbar dan menikmati keindahan alamnya,” ujarnya, Sabtu (17/9). Kamal Ahmada (33), couch surfer asal Pancis yang dibantu Allan mengaku sedang melakukan penelitian budaya Indonesia. Ia telah memulai perjalannya dari pulau Bali, Lombok, Nusa Tenggara, Sulawesi, Jawa, dan kini ke Sumatera. “Setelah ini saya berencana mendirikan NGO sendiri,” terangnya. Banyak alasan mengapa orang-orang ingin menjadi couch surfer, namun yang terpenting adalah menciptakan kepercayaan dengan sesama. Perlakukanlah orang lain sebagaimana anda ingin diperlakukan. Demikianlah kira-kira kalimat yang tepat untuk penikmat couch surfing ini. Ketika anda telah membantu seseorang, ia akan meninggalkan testimony di halaman anda, juga memberikan referensi pada couch surfer lainnya jika ingin melakukan perjalanan. Meski demikian, anggota tidak akan diberatkan. Ia bisa memilih status. Bisa menerima, tidak menerima, atau ingin sekedar berbincang-bincang saja. Sesama couch surfer bisa membuat kesepakatan. Apa-apa saja yang bisa dibantunya. Komunitas ini memungkinkan setiap orang mengeksplorasi dan menciptakan hubungan yang berarti dengan orang-orang dan tempat yang dikunjungi. Membangun hubungan baik dengan orang-orang lintas budaya. Hal itu membuat para couch surfer mampu menyikapi perbedaan dengan rasa ingin tahu, penghargaan dan rasa hormat. Penghargaan tersebut akan menciptakan toleransi di komunitas global. (h/sya)


6 PERSONAL

MINGGU, 18 SEPTEMBER 2011 M 19 SYAWAL 1432 H

ISMAK, DIBESARKAN DI JAKARTA, JADI PETANI DI DESA

Segenggam Jagung Hasilkan Puluhan Juta per Bulan

Narasi: RUSDI BAIS Foto-foto: RUSDI BAIS

SIAPA SANGKA, Ismak, 36 tahun, petani jagung yang sangat terkenal di Pariaman, dibesarkan di ibukota Jakarta. Wanita asal Pariaman, bungsu dari delapan bersaudara, dilahirkan di Alang Laweh, Padang, 8 Mei 1975. Ayahnya Razali (almarhum) dan ibunya Zamzami, asal Pariaman. Begitu menyelesaikan pendidikannya di SMA Negeri 100 Jakarta Timur, Jakarta pada 1994, wanita berjilbab ini, berangkat menjadi TKI (Tenaga Kerja Indonesia) ke Malaysia. Bekerja di kilang elektronik di Kulim, Negeri Kedah, Negara Bagian di Utara Semenajung Malaysia. Setelah dua tahun bekerja di Malaysia, Ismak pulang ke Jakarta dan bekerja di perusahaan elektronik terkemuka: Panasinic Gobel di Cipitung, Jawa Barat. Hanya sebulan, lalu berhenti, kemudian hijrah ke perusahaan skala internasional, Sony Manufacturing Indonesia. Tatkala kariernya mulai menanjak, dia rela meninggalkan Pulau Jawa, dan mudik ke kampung halaman ke Pariaman. Kepulangan Ismak ke Pariaman bukan pindah kerja.

Tetapi, dia menerima pinangan jejaka kelahiran Toboh Ketek, Pakandangan, Kabupaten Padang Pariaman bernama Tuangku Sutan Taslim. Pernikahan dengan lelaki tamatan SMP, kelahiran 3 Maret 1970 itu, dilangsungkan pada tahun 1998. Sejak itu, Ismak tinggal di desa, menjadi petani membantu sang suami, seorang petani kecil merangkap sebagai guru agama. Kesehariannya, wanita ibukota ini begitu setia mendampingi sang suami, bertanam cabe, sayur-sayuran dan jagung nun jauh di pelosok pedesaan, perkampungan yang lengang dan damai. Segenggam bibit jagung manis berasal dari pemberian temannya pulang magang dari Tasikmalaya, Jawa Barat, itulah awal kebangkitan usaha yang digeluti pasangan suami-isteri ini.Ternyata, segenggam jagung

itu, mengantarkan Ismak dan Tuangku menjadi juragan jagung manis terkenal di Pariaman. Kini tanaman jagungnya telah mencapai 20 hektar, terdiri dai 10 hektar hasil garapan sendiri dan 10 hektar lagi bekerjasama dengan pihak lain dalam bentuk Inti – Plasma. Dia sebagai Inti, memberikan bibit dan pupuk serta membantu sistem perawatan, setelah panen dibeli oleh Ismak dengan harga pasaran. Semua biaya yang timbul dihitung, lalu diserahkan kepada Inti.Lahan 10 hektar tersebut tersebar Sungai Limau dan Pakandangan. Dari lahan milik sendiri yang 10 hektar, setiap hari Ismak memetik 1.000 buah jagung dengan harga jual ratarata Rp1.200 per buah. Itu artinya penghasilan dari jagung saja mencapai Rp1,2 juta per hari atau Rp36 juta per bulan. Kemudian, dari tanaman jagung berkembang ke tanaman pisang manis lampung yang kini tumbuh subur di lahan seluas 10 hektar. Hasil panen rata-rata 100 tandan per minggu atau 400 tandan per bulan. Harga per tandan rata-rata Rp10.000. Total hasil panen pisang per bulan Rp4 juta. Selain itu, pasangan suamiisteri ini juga memiliki tanaman papaya penang seluas 3,5 hektar. Hasilnya, satu ton

Syarat : - Pria dan Wanita - Min SLTA Sederajat - Diutamakan berpengalaman - Berpenampilan Fasilitas : - Uang Transport (Bulanan) - Komisi - Asuransi

Paling lambat 25 September 2011

papaya per minggu. Harga jual Rp1.200 per kg. maka, dari papaya dia memperoleh penghasilan Rp1,2 juta per minggu atau Rp4,8 juta per bulan. Sebelumnya, Ismak juga beternak sapi pedagang, memanfaatkan kulit jagung dan rumput yang cukup di lingkungannya. Awalnya hanya lima ekor sapi jenis limusin dan simental, kemudan berkembang menjadi 24 ekor. Setelah dikalkulasikan antara pekerjan dengan peningkatan berat sapi, dalam hitungan Ismak, hasilnya kurang memuaskan. Kemudian, sapi diganti dengan kambing jenis Jawa Randu (JR) dan Peranakan Ettawa (PE). Kini kambingnya sudah mencapai 70 ekor, terdiri dari 20 ekor milik sendiri dan 50 ekor milik investor dengan sistem bagi hasil. Belum lama ini, Ismak melompat ke tanaman salak pondoh. Tanaman berduri tersebut dikembangkan di kawasan Tandikek di areal seluas tiga hektar. “Salak pondoh tunpang sari dengan cabe rawit. Pupuknya, kotoran dan urine kambing yang sangat bagus untuk tanaman cabe,” jelas Ismak.Semua unit usahanya itu, Ismak mengerahkan lebih 25 orang tenaga kerja. Segenggam Jagung Kiprah gadis ibukota kemudian menjadi isteri seorang anak desa lalu sukses jadi petani— bersama suami— di pedesan, mengundang decah kagum banyak orang. Dan tak sedikit pula yang beranggapan bahwa Ismak sarjana pertanian. “Saya hanya tamatan SMA dan suami saya hanya tamat SMP. Kami belajar secara otodidak,” jelas Ismak. Ismak mengakui, tidak sedikit pun terbayang dalam pikirannya bahwa dia akan menjadi petani, tinggal nun jauh di pelosok pedesaan. Sebagai anak yang patuh, dia menuruti saran orang tuanya. Seperti diungkapkan Ismak, perpindahan dari ibukota ke pedesaan awalnya memang terasa berat. Maklum, dia dibesarkan di kota metropolitan terbiasa dengan hingar-bingar ibukota dan gemerlapan suasana di Malaysia, lalu pindah ke pelosok pedesaan nan sunyi. Suasana yang sangat kontras. Bermukim di Desa Kampung Kandang Sungai Rotan, Pariaman Timur, Pariaman. Setelah semua dilalui dengan tabah, akhirnya rasa canggung itu musnah. Malah. Ismak merasa lebih tenang dan nyaman, meski keseharian bertani, membantu suami bertanam cabe, sayur-sayuran dan jagung. Semuanya itu dikerjakan dengan sungguhsungguh dan ikhlas. “Kalau dilandasi dengan ikhlas, tidak ada pekerjaan yang berat,” jelas alumni SMA Negeri 100 Jakarta Timur, Jakarta. Pada tahun 2001, temannya pulang magang di Tasikmalaya, Jawa Barat, lalu membawa bibit jagung manis. Dan Ismak dikasih segenggam, kemudian dijadikan pagar tanaman cabe di ladangnya di Desa Kampung Kandang, Sungai Rotan, Pariaman Timur. Dari segenggam jagung itu, hanya tumbuh sekitar 50 batang. Ketika panen perdana, lalu direbus. Dia bersama suami ingin mencicipi rasa jagung manis atau sering juga disebut jagung Thailand yang ternyata tumbuh subur. Begitu dirasa sudah matang, lalu dibangkit.

Yang mencicipi pertama, tentu saja sang suami tercinta. Ternyata masih ‘badaruih’ atau terasa masih belum matang. Ismak pun kaget. Sebab, rebusannya cukup lama, tetapi masih terasa separoh matang. Memang, dia baru pertama kali mengenal jagung tersebut. Kemudian, diulang lagi merebusnya. Kali ini agak lebih lama. Setelah dicoba, rasanya tak banyak berubah. Masih ‘badaruih’ atau terasa setengah matang. “Begitulah bodohnya saya, awal mengenal jagung manis, yang kemudian menjadi andalan usaha kami sekeluarga,” ujarnya berterus terang. Pada tahun 2004, dengan menggunakan dana pinjaman koperasi,Ismak memberanikan diri mengembangkan tanaman jagung hingga 10 hektar, ditumpang sari dengan bayam. Menjelang jagung panen, bayam bisa dipetik hasilnya lebih cepat. Itulah yang membantu ekonomi keluarga. Setahun kemudian, Ismak makin percaya diri setelah mendapat fasilitas kredit lunak dari PKBL PT Semen Padang sebesar Rp7,5 juta. Sehingga kegiatan usaha semakin terasa lancar. “Saya sudah empat kali mendapat kredit lunak dari PT Semen Padang, kedua sebesar Rp15 juta, kemudian Rp25 juta dan yang keempat diterima pada April 2011 sebesar Rp40 juta,” jelasnya. Kemajuan yang dialami pasangan suami-isteri ini mengundang minat sebagian petani setempat. Pertama hanya tiga orang, bermitra dengan Ismak dalam bentuk Inti-

Plasma dengan lahan masingmasing satu hektar. Kemudian berkembang menjadi 10 orang petani yang bergabung. Sehingga kebun Inti-Plasma kini berkembang menjadi 10 hektar. Sementara garapan Ismak sendiri 10 hektar. “Kini segenggam bibit jagung pemberian teman itu, telah berkembang menjadi 20 hektar,” jelas Ismak, dikurniai tiga anak, masing-masing Nursufi Mutmainah (Kelas I SMP), Khairi Nurami (Kelas III SD) dan Hufran Fatanhadi, 3,5 tahun. Dengan areal tanaman yang cukup luas, tentu saja menyisakan banyak limbah jagung. Dari situlah muncul ide untuk beternak sapi guna memanfaatkan limbah jagung tersebut. Ide tersebut diwujudkan pada tahun 2006. Bersamaan dengan memulai beternak sapi, Ismak juga mengembangkan tanaman pisang manis lampung. Pertama, dicoba di areal seluas tiga hektar. Sementara di sektor peternakan, dimulai dengan ekor sapi pedaging, kemudian berkembang hingga 20 ekor. Setelah dikalkulasikan antara lama memelihara dengan pertambahan daging sapi, ternyata hasilnya kurang maksimal. Karena itu, semua sapi dijual lalu diganti dengan kambing jenis Jawa Randu (JR) dan Peranakan Ettawa (PE). Diawali dengan empat ekor kambing, kemudian berkembang menjadi 20 ekor. Kemudian muncul investor bersedia menambah kambingnya dengan sistem bagi hasil. Kini, jumlah kambing peliha-

raannya telah mencapai 70 ekor, 20 ekor di antaranya milik sendiri. Yang lebih menguntungkan, kotoran dan air seni (urine) kambing sangat bagus untuk dijadikan pupuk, terutama palawija.Itulah yang dimanfaatkan untuk penyubur tanaman secara alami. Lantas, kemana saja hasil tanaman kebun tersebut dipasarkan? Menurut Ismak, semua hasil kebunnya seperti jagung manis, pisang dan papaya sudah ada pembeli yang datang ke kebunnya. Jadi, pemasaran tidak ada masalah, bahkan dengan produksi sekarang ternyata belum mampu memenuhi permintaan pembeli. Melalui usaha yang dirintis dari skala kecil itu, kini Ismak bersama keluarga bisa hidup lebih tenang. Menghuni rumah permanen yang cukup mentereng. Di depan rumah bercat kuning itu, parkir sebuah mobil bagus keluaran terbaru tersungkup terpal di sebuah gerase, yang kelihatan jarang sekali digunakan. “Kami pakai saat dibutuhkan saja,” jelasnya. Sukses yang diraih Ismak, kata Dafris Januir, hendaknya dapat memberikan motivasi bagi generasi muda lainnya, terutama yang masih belum mendapatkan pekerjaan. Tanpa menjadi PNS atau karyawan BUMN, ternyata juga bisa sukses luar biasa. Ismak telah membuktikannya. Diharapkan akan lahir Ismak-Ismak baru di Sumatra Barat,” harap Kepala Biro CSR PT Semen Padang. (Rusdi Bais)


RANTAU 7

MINGGU, 18 SEPTEMBER 2011 M 19 SYAWAL 1432 H

KETUA DPD Ikatan Pemuda Pemudi Minang Indonesia Kabupaten Natuna (IPPMI) Harken Bersama Gubernur Sumbar Irwan Prayitno, saat antar undangan dan silaturahmi, 4 September 2011.

KETUA DPD Ikatan Pemuda Pemudi Minang Indonesia Kabupaten Natuna (IPPMI) Harken saat bersalaman dengan Gamawan Fauzi

MasyarakatMinangdiNatunaBaralekGadang

JAJARAN pengurus DPP, DPW, DPD IPPMI bersama dengan raja alam pagaruyung

Idiom ‘Minang perantau’ barangkali bisa dibenarkan keadaannya melihat realitas bahwa ia memang berada di mana-mana. Kabupaten Natuna, sebuah daerah yang berada di pelosok Kepulauan Riau, ada sekitar seribu orang Minang dari 74 ribu penduduknya. Laporan:

Andika D Khagen Populasi masyarakat Minang berada di urutan keempat setelah Melayu, Kalimantan, dan Jawa. Ketua DPD Ikatan Pemuda Pemudi Minang Indonesia Kabupaten Natuna (IPPMI) Harken, yang juga anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) Natuna menyebutkan, laiknya kebanyakan masyarakat Minang, rata-rata pekerjaannya adalah berdagang. “Ia tersebar di 12 kecamatan yang ada Kabupaten Natuna,” kata Harken. Populasi terbanyak berada di Ranah, Kecamatan Bunuran Timur, yang juga merupakan Ibukota Kabupaten Natuna. Harken tidak tahu persis kapan mulanya orang Minang merantau di Natuna. Namun, menurut Harken yang telah merantau selama 17 tahun ini, masyarakat Minang yang tersebar di perantauan dapat disatukan melalui organisasiorganisasi. IPPMI adalah salah satu organisasi yang menyatukan

masyarakat Minang di Natuna. Menurut pemuda asal Muaro Panjalinan ini, IPPMI dibentuk di Natuna pada Juni 2011. Di Pusat, ia dibentuk pada 7-72007. Bagi Harken, keberadaan IPPMI merupakan wadah tempat menyatunya masyarakat yang tersebar-sebar. Di sini, masyarakat Minang saling bercerita, berbagi, ataupun saling melepas kerinduan. Lapeh Taragak Kabupaten Natuna merupakan kepulauan paling utara di Selat Karimata. Kabupaten ini terkenal dengan penghasil minyak dan gas. Cadangan minyak bumi Natuna diperkirakan mencapai 14.386.470 barel, sedangkan gas bumi 112.356.680 barel. Menuju daerah ini, dibutuhkan waktu cukup lama. Harken menggambarkan, bagi mereka yang sibuk, tidak bisa bolak-balik. “Minimal menginap sehari,” katanya. Makanya, dapat dimaklumi kebanyakan masyarakat Minang jarang yang pulang ke kampung halamannya. Harken sendiri sudah 17 tahun tak melihat

PERTUNJUKAN

RAYA THEATRE 1 13.00

15.30

17.30

19.30

Muaro Panjalinan, kampung halamannya. Alumni SMA 7 ini mengaku, kesibukanlah yang menjadi alasan terbesar tak memiliki kesempatan untuk pulang. Meski begitu, keminangan di perantauan tetap muncul. “Selalu ada kerinduan terhadap kampung halaman,” katanya. Radio Republik Indonesia (RRI) barangkali adalah salah satu yang memenuhi kehendak kerinduan terhadap kampung halaman. Menurut Sekretaris IPPMI Afuandris, saban Selasa di radio itu ada acara “Bakucindan di Udara.” Program ini menghadirkan 100 persen Minang. Konsepnya saling sapa dan mengirim salam dipandu oleh penyiar yang berasal dari Minang. “Peminatnya tinggi sekali,” ungkap Afuandris. Bisa dimaklumi, di dalam acara itulah masyarakat Minang dapat melepaskan kerinduannya. Saling menyapa dan berbagi, meski hanya di udara. Ada yang mengabarkan tentang kampung halaman bagi yang baru saja pulang, atau hanya saling sekedar bertegur sapa saja. Ujungnya, tentu memutar lagu, yang juga lagu Minang. Ucok Simbara, Zalmon (alm), dan Susi, sedikit di antara lagulagu yang sering diputarkan. Baralek Gadang Dibentuk pada Juni 2011, IPPMI Kabupaten Natuna langsung disambut baik. “Kita

BI SK P HARI INI

RAYA THEATRE 2 13.00

didukung dari masyarakat Minang yang berada di Natuna juga tokoh-tokoh Minang kaliber nasional,” tuturnya. Bagi Harken, terbentuknya wadah IPPMI di Kabupaten Natuna juga merupakan sebuah harapan. Harapannya adalah, meski di perantauan, masyarakat Minang tak lupa dengan adat istiadatnya, juga kebudayaannya. IPPMI, kata Harken, sadar betul akan hal tersebut. Baru terbentuk beberapa bulan, mereka langsung beriak dengan menggelar acara baralek gadang pada 17-18 Oktober. “Ini tak hanya untuk masyarakat Minang sendiri, tapi juga penyatuan dengan kebudayaan lokal (Melayu),” katanya. Harken membocorkan, selama dua hari tersebut, acara yang akan dihadirkan adalah pelantikan pengurus IPPMI, temu ramah dengan perantau Minang se-Kabupaten Natuna, dan Malam Minang Maimbau. Pada hari berikutnya, temu ramah akan dilakukan bersama pemerintahan Kabupaten Natuna. “Pemerintah daerah sangat mendukung acara ini,” katanya. Bentuk dukungan yang diberikan terutama dalam bentuk moril. Acara akbar yang rencananya akan digelar di masjid Agung Natuna kata Arken, memiliki keistimewaan sendiri. Masjid ini kata Harken, merupakan masjid kebanggaan

15.30

17.30

19.30

masyarakat Natuna. Masjid ini diresmikan penggunaannya oleh mantan Bupati Natuna Daeng Rusnadi pada 4 April 2009. Selain sebagai tempat ibadah, masjid ini juga digunakan untuk kegiatan-kegiatan besar lainnya seperti MTQ, bahkan kegiatan kesenian seperti Natuna Art. Masjid Agung letaknya tak jauh dari pusat Kota Ranai. Pemandangan Gunung Ranai menjadi latar belakang. Lokasi masjid pun agak jauh dari jalan utama menuju Ranai. Masjid ini terlihat megah sekali, dengan menghabiskan dana pembuatannya sebesar Rp400 milyar. Bagi Harken, digelarnya acara masyarakat Minang di sana jelas merupakan salah satu bentuk kebanggaan dan dukungan. “Artinya, kita berterima dan disambut baik oleh masyarakat asli,” tuturnya. Dijelaskan, acara akbar itu, selain akan dihadiri masyarakat Minang di Kabupaten Natuna, juga akan dihadiri tokoh-tokoh Minang di perantauan. Harken sendiri, untuk mengimbau tokoh-tokoh Minang itu, pulang kampung pada Minggu (11/9). Ia menemui Gamawan Fauzi saat acara the best alumni yang diberikan kepada Mendagri oleh Fakultas Hukum Universitas Andalas (FHUA). Ia juga menemui Gubernur Sumbar Irwan Prayitno, dan Ketua LKAAM Sayuti Dt Rajo Pangulu. Menguras Emosi Khusus acara malam hari, dijelaskan Harken, akan menguras emosi. “Ini acara terakbar masyarakat Minang yang pernah ada di Natuna,” katanya. Baginya, eksistensi keminangan sangat kental dirasakan. Jauh-jauh hari, Harken cs telah mempersiapkan acara. Mulai dari mengundang tokohtokoh nasional maupun persiapan di Natuna sendiri. “Kita libatkan semuanya,” ujarnya memberikan keterangan persiapan acara. Sebab, kata Harken, acara puncak nanti akan memadukan dua kebudayaan. “Selain masyarakat Minang lebih dekat dengan budayanya sendiri, ia juga akan menyaksikan dua unsure kebudayaan (Melayu dan Minang) menjadi satu,” tuturnya. Acara ini rencananya akan dihadiri Bupati Kabupaten Natuna Ilyas Sabli. (*)

KARIA 1

15.30

17.30

RAPAT Pleno Diperluas IPPMI Se Indonesia di Pangeran Hotel

IDUL Fitri bersama orang Minang di Natuna

SAAT bersilaturahmi dengan Raja Alam Pagaruyung

KARIA 2

14.15 15.30

RAYA THEATRE 3 13.00

BERSAMA Wakil Gubernur Sumbar Muslim Kasim, saat silaturahim dan antar undangan baralek gadang di Natuna

19.30

KARIA 3

17.15 19.15

NONTON HEMAT HARI SENIN s/d KAMIS HTM Rp. 15.000,-

MULIA 1

MULIA 2

LIBUR, JUMAT S/D MINGGU HTM, Rp. 20.000,-

Perfumed Garden

Arwah Malam Penganten


8

WAYNE ROONEY

Pojok

Waktu Yang Berhenti di Greenwich INGGRIS menjadi patokan waktu dunia karena terletak pada nol derajat garis bujur Oleh: dunia yang melewati kota Aditya Mohammad London tepatnya di distrik Greenwich. Namun nampaknya saat ini waktu sedang berhenti pada dunia persepakbolaan nasional Inggris. Telah empat puluh lima tahun berlalu sejak bangsa Anglo-Saxon itu terakhir mengangkat trophy setelah menjuarai Piala Dunia 1966 yang digelar di Negara mereka sendiri. Sejak era keemasan di bawah manajer Sir Alf Ramsey itu sepertinya sepakbola Inggris mengalami stagnasi baik dari segi prestasi maupun taktik dan strategi sepakbola, sementara negara-negara besar lainnya telah berkembang sesuai dengan perkembangan zaman. Bangsa Britania pada umumnya memiliki sifat yang keras dan kaku, mungkin disebabkan oleh iklim dan kondisi geografisnya yang dingin dan lembab. Carlos Tevez pernah mengeluh bahwa dalam satu tahun hanya pernah beberapa hari saja kota Manchester tidak diguyur oleh hujan lebat. Sifat ini terlihat dalam permainan sepakbola bangsa Inggris Raya yang mengandalkan kekuatan dan determinasi tinggi yang dahulu sering dijuluki dengan gaya Kick and Rush. Sifat keras kepala ini semakin terlihat ketika kita melihat permainan timnas Three Lion itu kini. Taktik strategi sepakbola sejak era 2000an seperti yang diramalkan oleh legenda sepakbola Belanda Johann Cryuff telah berkembang menjadi suatu permainan mengalir dimana tidak diperlukan posisi khusus bagi pemainnya. Hal paling mencolok dari perkembangan ini adalah semakin sedikitnya tim-tim yang memakai pola dua striker sejajar yang kaku, saat ini hampir semua tim besar memakai tiga atau empat orang pemain depan yang setiap saat berganti posisi dengan dinamis. Barcelona dan Timnas Spanyol telah memperoleh sukses besar dengan gaya ini, mereka adalah pelopor dalam dunia baru sepakbola saat ini dan tim-tim yang lainnya segera mengikuti mereka. Kecuali Inggris. Saat ini mereka adalah satusatunya negara besar sepakbola yang masih setia memakai duet striker walau sudah berkali kali terbukti gagal. Sikap ini mungkin timbul akibat gengsi tinggi negara Umbria itu sebagai bangsa yang melahirkan sepakbola. Banyak klub-klub sepakbola ternama didunia yang didirikan oleh para ekspatriat Inggris yang kemudian menginspirasi perkembangan sepakbola dinegara tersebut. Brasil mungkin tidak akan pernah mengenal permainan bola sepak ini apabila para pekerja galangan kapal asal Inggris tidak mendirikan klub Corinthians. Hal yang sama terjadi di Spanyol dimana klub Athletic Bilbao menjadi yang klub sepakbola pertama disana didirikan oleh sekelompok pemuda Inggris yang bekerja di sebuah pabrik besi. Begitupun Italia yang menderita demam sepakbola setelah para pemuda Inggris membentuk klub Genoa CFC dikota Genova. Para pemain muda yang dihasilkan oleh akademi-akademi mereka juga mencerminkan sifat mereka. Anak-anak muda Inggris sejak kecil sudah dididik untuk menjadi yang terkuat dan tergigih untuk dapat bekerja sama dengan rekannya yang memiliki determinasi yang sama. Proses pelatihan ini ditangkap dengan sempurna oleh film Hollywood berjudul Goal! yang menggambarkan sekelompok pemain berlatih dengan keras ditengah curahan hujan lebat di sebuah lapangan berlumpur milik klub Newcastle United. Adalah suatu kebetulan dimana akademi klub inilah yang melahirkan pemain bertehnik tinggi terakhir yang dimiliki Inggris yang bernama Paul Gascoigne. Baru-baru ini Harry Redknapp dalam wawancaranya dengan ESPN mengatakan bahwa melatih tim nasional Inggris seperti sebuah “cawan beracun” yang bisa membunuh karir seorang manajer sepakbola karena tingkat kegagalan yang tinggi. Pelatih asli Inggris ini digadang-gadangkan oleh media Inggris sebagai kandidat terkuat untuk menjadi pelatih timnas mereka sesudah era Fabio Capello. Suatu pilihan yang semakin menegaskan ketidak inginan bangsa itu untuk berubah mengingat Redknapp pernah berkata bahwa apabila ia memiliki Mesut Ozil dalam timnya ia akan meletakkannya sebagai pemain sayap kanan. Football won’t coming home soon.(*)

MANCHESTER UNITED VS CHELSEA

UJIAN SEBENARNYA MANCHESTER, HALUAN- Manchester United saat ini tengah memimpin klasemen Liga Inggris berkat penampilan impresif mereka. Maka laga melawan Chelsea akan jadi ujian awal sebenarnya The Red Devils musim ini. Mencetak 18 gol dah hanya kebobolan tiga gol di empat laga awal membuat MU berada di atas Manchester City yang punya poin sama tapi kalah selisih gol. Penampilan penyerangnya Wayne Rooney impresif dengan sudah mencetak delapan gol sejauh ini. Tak hanya itu para pemain baru yang notabene masih berumur muda cepat menyatu dengan tim. Korban MU paling “parah” tentunya adalah Arsenal yang dicukur 2-8 dan Bolton Wanderers yang digasak 0-5, selain Tottenham Hotspur serta West Bromwich Albion. Dari penampilan tersebut, jelas MU jadi kandidat terkuat untuk menjuarai liga musim ini. Tapi bagi Darren Fletcher perjalanan meraih trofi juara masihlah jauh. Menurutnya laga di Old Trafford besok melawan Chelsea adalah batu sandungan pertama yang harus dihindari MU. Selain Chelsea sebagai pesaing terkuat, Flecther pun menyebut Liverpool dan Manchester City sebagai kandidat untuk memperebutkan titel juara. “Saya pikir Chelsea sudah sedikit dilupakan. Chelsea memulai musim lalu dengan hebat namun tidak memenangi liga. Jadi kami harus hatihati,” tukas Fletcher kepada Sky Sports. “Chelsea adalah tim dengan banyak pemain berpengalaman. Mereka punya manajer baru dan mereka membawa pemain baru yang lebih muda dan segar,” sambungnya. “Liverpool juga membeli banyak pemain. Jadi musim ini liga akan berjalan lebih ketat. Walapun duo Manchester memulai dengan baik, tim

lain pun juga berbahaya,” aku pemain yang baru sembuh dari virus itu. “Dengan kualitas yang dimiliki tim-tim di liga musim ini, saya pikir itu akan jadi tes terbesar kami sejauh ini dan untuk memenangi titel,” tuntasnya. MU punya start bagus dengan empat kemenangan plus mencetak 18 gol yang membuat mereka memuncaki klasemen sementara. Di lain kubu, Chelsea juga belum terkalahkan dengan mendulang tiga kemenangan. Namun, penampilan “Si Biru” masih kurang meyakinkan jadi tak salah jika MU lebih dijagokan. Chelsea akan tertinggal lima angka dari MU jika gagal membawa pulang angka. Tapi Villas-Boas yakin siapa pun yang menang di pertandingan tersebut tidak akan menentukan jalannya sisa musim ke depannya.Buktinya sempat terjadi 1,5 dekade lalu saat MU mengalahkan Newcastle United jadi jawara kendati sempat tertinggal 12 poin. Hal itu pun diyakini bukan tak mungkin terjadi dengan Chelsea. “Apapun yang terjadi pada hari Minggu tidak akan mendikte klasemen Liga Primer dalam sisa musim,” yakin Villas-Boas seperti diwartakan AFP. “Ini masih laga kelima di musim ini, masih sangat, sangat awal. Tidak ada manajer yang harus dihakimi dalam lima pertandingan awal musim.” “Orang-orang seharusnya fokus pada statistik yang menunjukkan apa yang terjadi dalam sejarah di Liga Primer. S e p e r t i ManUnited tim yang mampu bangkit dari ketinggalan jauh dari Newcastle beberapa tahun lalu,” kata Villas-Boas. (h/dtc/pp)

8

Tevez Diminta Menunggu MANCHESTER, HALUAN — Carlos Tevez masih dalam rencana masa depan Roberto Mancini di Manchester City. Namun Tevez diminta menunggu gilirannya tampil karena penampilan duet Edin Dzeko-Sergio Aguero dianggap lebih oke. Sejauh musim ini, Tevez sudah tampil sebanyak tiga kali buat City. Tapi ia baru dimainkan sekali sebagai starter saat timnya mengalahkan Wigan Athletic sepekan lalu. Duet Dzeko dan Aguero menjadi pilihan utama Mancini. Hasilnya memuaskan dengan keberhasilan City meraup kemenangan dalam empat laga pertama Premier League. Lantas bagaimana dengan masa depan Tevez? Kendati penyerang Argentina itu sempat ngotot ingin hengkang, tapi dia masih diinginkan Mancini di skuad City. Hanya saja, karena duet Dzeko-Aguero menunjukkan hasil yang memuaskan maka Tevez diminta untuk menunggu gilirannya bermain. “Di saat seperti ini adalah pemainpemain yang bermain lebih baik daripada dia dan Carlos disini berlatih. Ketika Carlos tengah bagus, mungkin dia akan memiliki kesempatan untuk bermain,” ucap Mancini dikutip Sky Sports. “Saya tidak tahu jika dia telah bahaiga tapi setiap pemain ketika mereka tidak dapat bermain tidak bahagia. Ini normal. Tapi kami punya pemain lain yang pantas mendapat sebuah posisi.” Mancini senang dengan banyaknya opsi striker yang dimiliki City saat ini. Tevez diharapkan bisa menambah daya gedor The Citizens. “Bagi saya, ini hal baguk karena kami tahu Carlos bisa mencetak 20 gol dalam semusim dan jika kami bisa mencetak banyak gol dengan para penyerang yang kami punya maka itu akan bagus,” tuntasnya. (h/dtc)

KL ASEMEN PREMIERSHIP INGGRIS 01. Man. United 02. Man. City 03. Chelsea 04. Newcastle 05. Stoke City 06. Liverpool 07. Wolves 08. Aston Villa 09. Wigan 10. Everton 11. Queens PR 12. Arsenal 13. West Brom 14. Bolton 15. Tottenham 16. Sunderland 17. Norwich 18. Fulham 19. Swansea 20. Blackburn

4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4

4 4 3 2 2 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0

0 0 1 2 2 1 1 3 2 1 1 1 0 0 0 2 2 2 2 1

0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 2 2 3 3 2 2 2 2 2 3

(18-3) (15-3) (7-3) (3-1) (3-1) (6-3) (4-3) (5-3) (3-4) (3-3) (1-6) (3-10) (3-5) (7-11) (3-8) (2-4) (3-6) (2-5) (0-5) (3-7)

12 12 10 8 8 7 7 6 5 4 4 4 3 3 3 2 2 2 2 1

Jadwal Sabtu (17/9) Blackburn vs Arsenal Aston Villa vs Newcastle Bolton vs Norwich Everton vs Wigan Swansea vs West Bromwich Wolverhampton vs Queens Park R. Minggu (18/9) Tottenham vs Liverpool Fulham vs Man. City Sunderland vs Stoke Man. United vs Chelsea TOP SKORER 8-Wayne Rooney (Man. United)

SERIE A IT ALIA ITALIA 01. Juventus 02. Napoli 03. Udinese 04. Fiorentina 05. Palermo 06. Cagliari 07. Milan 08. Lazio 09. Genoa 10. Chievo 11. Novara 12. Catania 13. Siena 14. Inter 15. Roma 16. Cesena 17. Bologna 18. Lecce 19. Parma 20. Atalanta

1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1

0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0

(4-1) (3-1) (2-0) (2-0) (4-3) (2-1) (2-2) (2-2) (2-2) (2-2) (2-2) (0-0) (0-0) (3-4) (1-2) (1-3) (0-2) (0-2) (1-4) (2-2)

3 3 3 3 3 3 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 -5

Jadwal Sabtu (17/9) Cagliari vs Novara Inter vs Roma Minggu (18/9) Atalanta vs Palermo Bologna vs Lecce Catania vs Cesena Lazio vs Genoa Parma vs Chievo Siena vs Juventus Udinese vs Fiorentina Napoli vs Milan TOP SKORER 2-Maximiliano Moralez (Atalanta)

PRIMERA SP ANY OL SPANY ANYOL

CARLOS TEVEZ

MINGGU, 18 SEPTEMBER 2011 M / 19 SYAWAL 1432 H

01. Madrid 02. Valencia 03. Real Betis 04. Barcelona 05. Sociedad 06. Sevilla 07. Osasuna 08. Malaga 09. Espanyol 10. Mallorca 11. Levante 12. Vallecano 13. Santander 14. Bilbao 15. Atletico 16. Getafe 17. Villarreal 18. Zaragoza 19. Gijon 20. Granada

2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2

Jadwal Sabtu (17/9) Granada vs Villarreal Mallorca vs Malaga Gijon vs Valencia Barcelona vs Osasuna Sevilla vs Sociedad

2 2 2 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 2 2 1 1 1 1 1 1 0 0

0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 2 2

(10-2) (5-3) (2-0) (7-2) (4-3) (4-3) (2-1) (5-2) (2-2) (1-1) (1-1) (1-1) (3-4) (2-3) (0-1) (3-5) (2-7) (0-6) (2-4) (0-5)

6 6 6 4 4 4 4 3 3 3 2 2 1 1 1 1 1 1 0 0

Minggu (18/9) Getafe vs Vallecano Zaragoza vs Espanyol Atletico vs Racing Santander Levante vs Madrid Bilbao vs Betis

TOP SKORER 4-Cristiano Ronaldo (Madrid) 4-Roberto Soldado (Valencia)


OLAHRAGA 9

MINGGU, 18 SEPTEMBER 2011 M 19 SYAWAL 1432 H

HUMAS

BERSAMA - Kemenangan besar UNP 5-0 atas Universitas Babel membuka peluang lolos ke babak selanjutnya. Terlihat tim UNP bersama dengan instruktur pelatih nasional, Emral Abus, Kasi Olahraga Disdikpora Sumbar, Andri Yunidal dan lainnya.

Striker UNP, Robi Fernando meluapkan kegembiraannya usai membobol jala gawang Universitas Babel pada pertandingan LPI di Lapangan Sukun Tangerang.

BASKET IKA SMANTRI

SMA 14 Tantang SMA 3 PADANG, HALUAN – SMA 14 Padang pastikan tiket ke partai puncak Turnamen Basket Ikatan Alumni SMAN 3 (IKA SMANTri) Padang, setelah pada laga semifinal yang dihelat di GOR SMA 3 Padang Sabtu (17/9) kemarin sukses menaklukkan SMAN 4 PAdang dengan skor telak 50-36. Bermain menghadapi seteru terdekatnya, Fajar Armadi dan kawan-kawan bermain dengan penuh disiplin. Terbukti anak asuh Syafrizal Rambo ini selalu unggul di setiap quarter. Pada quarter perdana mereka sukses unggul 16-4, hingga quarter terakhir SMA 14 berhasil mempertahankan keunggulan sehingga menutup pertandingan dengan skor telak 50-36. Diungkapkan pelatih tim SMA 14 kepada Haluan kemarin, bahwa para pemainnya sukses menjaga koordinasi antar lini. “Anak-anak berhasil merealisasikan materi-materi latihan yang kami berikan. Disamping itu bimbingan yang kami berikan dari pinggir lapangan, uup mampu diterjemahkan dengan baik,” tuturnya. Sementara manejer tim Hartati yang didampingi asisten manejer Katril Muhardi berharap anak asuhnya mampu tampil dengan lebih baik pad partai puncak. “Pencapaian ini merupakan prestasi maksimal yang pernah dicapai SMA 14, dengan tampil pada partai puncak di turnamen bergengsi. Disamping itu rencananya kepala SMA 14 Padang akan menghadiri partai puncak besok (18/9) Minggu ini. Mudah-mudahan anak-anak mampu tampil lepas dan tetap disiplin agar kita mampu meraih gelar juara,” tegasnya. Pada partai puncak yang akan digelar Minggu (18/9) pagi ini sekitar pukul 10.00 WIB di Gedung Olahraga (GOR) SMA 3 Padang, SMA 14 Padang akan menantang tuan rumah SMA 3 Padang yang sudah terlebih dahulu memastikan tiket ke final usai mengalahkan SMA 1 Padang dengan skor 43-36. (h/rio)

Perbakin Sumbar Loloskan Satu Atlet PADANG, HALUAN-Pengurus Provinsi (Pengprov) Persatuan Olahraga Menembak dan Berburu Indonesia (Perbakin) Sumatera Barat berhasil meloloskan satu atletnya untuk bertanding pada Pekan Olahraga Nasional (PON) XVIII di Riau. "Satu atlet wanita yakni Arnizal sudah memastikan satu tiket untuk bertanding pada PON 2012 di Riau," kata Sekretaris Umum Perbakin Sumbar, Novalinda di Padang, Sabtu. Ia menjelaskan, kepastian Arnizal lolos untuk bertanding pada PON mendatang, setelah atlet yang turun pada nomot pistol women tersebut berhasil mengumpulkan poin 360-4X pada kejuraan Kapolri Cup di Jakarta beberapa waktu lalu. Dikatakannya, poin 360-4X yang didapatkan Arnizal tersebut sudah memenuhi syarat dari PB Perbakin bagi atlet untuk lolos pada babak kualifikasi PON 2012. "Sesuai aturan dari PB Perbakin, untuk atlet puteri syarat lolos babak kualifikasi PON minimal harus 355 dan untuk putera 556 poin," katanya. Ia menambahkan, kepastian Arnizal untuk bertanding pada ajang nasional tersebut diperkuat dengan keluarnya surat keputusan dari PB Perbakin dengan 478/Sekjen/PBIX/ 2011 tentang penetapan atlet yang lolos PON Riau. Lebih lanjut Novalinda mengatakan, sebelumnya Perbakin Sumbar sudah mengikuti dua kali babak kualifikasi, namun belum meraih hasil maksimal dan hanya meloloskan satu atlet saja, yakni Arnizal. "Sebelumnya Perbakin sudah mengikuti dua babak kualifikasi, yakni di Kalimantan Timur dan di Jakarta Juli lalu, namun hasilnya baru meloloskan satu atlet," katanya. Namun Ia menambahkan, saat ini Perbakin tetap optimistis bisa meloloskan atletnya sebanyak mungkin pada babak kualifikasi ketiga yang akan berlansung di Palembang, Sumatera Selatan, Oktober mendatang. "Ada tiga atlet lagi yang akan dikirim untuk babak kualifikasi terakhir, semuanya merupakan atlet putera," katanya. Ia mengharapkan, ketiga atlet tersebut bisa meraih poin maksimal dan bisa memastikan tiket untuk bisa bertanding pada ajang nasional tersebut. "Jika bisa meloloskan atlet sebanyaknya, peluang untuk meraih medali pada PON mendatang terbuka lebar, mengingat kita bisa turun pada nomor beregu," katanya. Pada PON XVII 2008 di Kalimantan Timur, Perbakin Sumbar hanya mampu meraih medali perak pada nomor Team Air Pistol. (h/ant)

LANGSUNG KE

PD. AMANAH

Jl. Nipah No. 29 Padang

Telp. (0751) 8525777, HP. 08126713455

STOP ! HERNIA Izin Dep-Kes RI No. KD 9515216 M

Kegiatan Anda Terganggu Oleh Hernia ? JANGAN KHAWATIR SABUK PENAHAN HERNIA AKAN MEMBANTU ANDA PENYEBAB HERNIA ADALAH : 1. Kelemahan otot yang disebabkan pembawaan dari lahir ; Hernia yang terjadi pada bayi biasanya karena penegangan otot, contohnya pada waktu menangis dan batuk. 2. Mengangkat barang-barang berat atau penegangan otot yang berlebihan. 3. Proses melahirkan (Khusus HERENIA pada wanita) 4. Bekas jahitan operasi yang belum sembuh dengan sempurna BAGAIMANA CARA MENGATASINYA ? Diantara beberapa metode pengobatan HERNIA, yang paling populer adalah penggunaan “Sabuk Penahanan HERNIA ”. Sabuk ini akan menahan usus agar tidak turun menembus dinding perut. Cara lain adalah pembedahan, dimana daerah yang terbuka akan dijahit sehingga usus tidak dapat menyembul keluar. Pembedahan adalah satu-satunya cara untuk mengatasi HERNIA, walaupun tidak 100% menjamin Hernia tidak akan kambuh lagi. Apabila yang bersangkutan melakukan berbagai kegiatan seperti olah raga, bekerja, mengangkat barang berat, batuk dan sebagainya, akan timbul lagi tekanan terhadap dinding perut. Akibatnya apabila tanpa penahanan yang kuat, tekanan tersebut akan mendorong dinding perut, sehingga sebagian dari usus akan menyembul keluar lagi. Support / Penyangga adalah sabuk penahan Hernia yang membantu menyangga Hernia untuk berada pada tempat yang seharusnya. Dengan Memakai Era Support, manfaat yang diperolah adalah : 1. Bagi penderita yang belum dioperasi tidak usah khawatir Hernianya akan turun/bertambah parah walaupun ia melakukan berbagai kegiatan, karena era support akan membantu menyangga, menahan hernia tersebut. 2. Bagi penderita yang sudah dioperasi tidak perlu khawatir bahwa Hernianya akan kambuh kembali, sehingga dia bebas melakukan berbagai kegiatan seperti semula. Dengan Support penderita Hernia akan bebas melakukan apa saja. 1966

Kasi Olahraga Pelajar Disdikpora Sumbar, Andri Yunidal bersama staf saat menonton partai UNP vs Universitas Babel, kemarin di Lapangan Sukun Tangerang.

LIGA PENDIDIKAN INDONESIA 2011

UNP Buka Peluang Lolos SEPAKBOLA IKBAR GMPS III

Ikbar Raih Gelar Juara

BATUSANGKAR, HALUANIkbar FC Jakarta berhasil menaklukkan tim tuan rumah GMPS FC Baruh Bukit, Sungayang pada final Turnamen Ikbar GMPS Cup III, dengan menang telah 5-0, Jumat (16/9) di Lapangan Baruh Bikit. Dihadapan publik sendiri, GMPS FC bisa mengimbangi permainan Ikbar Jakarta yang diasuh Ujang S, itu, bahkan pemain depan GPMS bebarapa kali mencoba untuk menerobos barisan pertahanan Ikbar, walau sering kandas, tetapi sempat membuat penonton puas. Namun sebaliknya Ikbar, terus memainkan stretegi terbaiknya,

sebagai tim yang lebih profesional itu, 10 menit menjelang berakhir pertandingan babak pertama, Fajar Subrata, pemain depan Ikbar menmbuahkan gol ke gawang GMPS. Babak kedua, petandingan final yang dipimpin wasit Sarul Ambiri menjadi tak seimbang, Ikbar yang semakin berambisi untuk meutak-atik pertahanan GMPS, sementara pemain GMPS semakin kesulitan mengimbangi permainan Ikbar, apalagi stamina dari GMPS semakin menurun membuat Ikbar semakin leluasa menguasai lapangan. Fajar Subrata semakin

menggila 2 buah gol lagi diciptakannya dari kaki saktinya menambah jauh ketinggalan GMPS, bahkan gol keempat untuk Ikbar lahir akibat kesalahan komunikasi pemain belakang GMPS dan akhirnya gol yang ke-5 diciptakan Dody Uban yang berasal dari putra Baruh Bukit sendiri. Sampai akhir pertandingan kedudukan tetap 5-0, Ikbar akhirnya membawa Tropy bergilir dan uang pembinaan sebesar Rp2,5 juta , sedangkan juara kedua tuan GMPS memperoleh Tropy dan uang sebesar 2 juta yang diserahkan Camat Sungayang, Elvisandri. (h/ydv)

SEPAKBOLA KU 15 LIMAPULUH KOTA

32 SSB Ambil Bagian TANJUNG JATI, HALUAN-Kompetisi sepakbola antar SSB dilingkungan kabupaten Limapuluh Kota yang ditabuh sejak Kamis (15/9) dilapangan sepakbola nagari Andiang kecamatan Suliki, mulai Jumat (16/9) digelar pada 2 lapangan, Tanjung Jati kecamatan Guguk dan Andiang sendiri kecamatan Suliki.Menurut ketua panitia yang juga ketua ISSB (Ikatan Sekolah Sepak Bola) Limapuluh Kota Afrizal Zain, sehubungan peserta meledak sebanyak 32 klub diluar dugaan jelang tekhnikal metting, maka pertandingan dibagi pada dua lapangan tersebut.Tim yang menghuni pool A,B, C, dan D dilapangan Andiang, serta pool E,F,G, dan H dilapangan Tanjung Jati. Usai peresmian dan pembukaan Kompetisi oleh Bupati Limapuluh Kota Dr. Alis Marajo Dt. Sori Marajo didampingi Muspika kecamatan, langsung digelar pertandingan perdana antara

tim SSB Singa Harau kecamatan Harau melawan tim P2 A Andiang kecamatan Suliki selaku tuan rumah .Pertandingan perdana yang disaksikan langsung Bupati Alis Marajo, tuan rumah Andiang berhasil melihatkan keperkasaannya, dengan membukam Singa Harau 2-0. Dua gol yang mengantar tim tuan rumah P2A, lahir dari kaki Aldi menit 4 dan Achyar Fauzan menit 56, ditatap sekitar 1500 penonton. Dari 16 tim yang bertarung dilapangan Andiang, dan 16 tim dilapangan Tanjung Jati, masing-masing berhadapan satu kali atau setengah Kompertisi.Peresmian sepakbola antar SSB KU 15 Tahun dikabupaten Limapuluh Kota diikuti 32 tim, diawali penyambutan bupati Alis Marajo, oleh tim tari pasambahan nagaria Andiang, serta penyuguhan siriah dicarano dipersembahkan gadis-gadis Andiang. (h/snt)

SP Siap Hadapi Piala ANTV

PADANG, HALUAN - Klub Semen Padang (SP) menyiapkan timnya untuk turun pada turnamen pramusim Piala ANTV 2011 di Bandung, Jawa Barat, pada 24-26 September mendatang. “Ada 22 personil tim yang akan dipersiapkan untuk mengikuti turnamen pramusim di Bandung, jelang turun di liga profesional Oktober mendatang,” kata Manajer SP Asdian di Padang, Sabtu.Ia menjelaskan, turnamen yang digagas ANTV tersebut akan diikuti oleh enam tim profesional yang pada musim lalu turun di Liga Super Indonesia

(LSI) dan pertandingan akan dibagi dalam dua tempat yakni di Bandung dan Kota Malang. Dikatakannya, selain SP, lima tim lain yang akan bertanding adalah Persib Bandung, Pelita Jakarta, Arema Indonesia, Sriwijaya FC Palembang, dan Deltras Sidoarjo.Lebih lanjut, Asdian mengatakan, dalam mengikuti turnamen tersebut, SP tergabung di grup satu yang akan berhadapan dengan Persib Bandung dan Pelita Jakarta yang pertandingannya dilaksanakan di Stadion Siliwangi, Bandung. Sementara itu tiga tim lain yakni, Arema Indonesia, Sriwijaya

FC Palembang, dan Deltras Sidoarjo akan menjalani pertandingan di Kota Malang. “Jadi dua tim masing-masing grup yakni juara dan peringkat dua akan masuk babak final dan pertandingannya dilaksanakan di Kota Solo,” katanya. Ia mengatakan, ikutnya SP dalam turnamen tersebut memberikan hal positif karena tim kebanggaan “urang awak” tersebut bisa melakukan pertandingan untuk berhadapan dengan tim besar lain sebelum mengikuti pertandingan resmi mendatang. Menurut dia, ajang itu dijadikan kesempatan untuk mematangkan kesiapan tim mengikuti liga profesional musim kompetisi 2011-2012. “Pada tahun lalu diadakan ajang pra-musim yakni Inter Island Cup, tapi tahun ini sudah tidak ada lagi. Kami pun bersyukur dengan adanya Turnamen Piala ANTV ini, karena akan sangat membantu dalam mematangkan tim sebelum mengikuti kompetisi sebenarnya,” katanya. Ia mengharapkan, dengan adanya turnamen tersebut pelatih dan seluruh tim bisa mengetahui dan memperbaiki kelemahan yang ada pada tim.Selain itu, turnamen tersebut juga dijadikan manajemen sebagai peluang untuk bisa melihat kemampuan dan personil tim yang kurang pada komposisi tim. “Tidak tertutup kemungkinan SP akan melakukan pembelian pemain lagi, namun hal tersebut masih dilihat berdasarkan kebutuhan tim dan pelatih,” katanya. (h/ant)

PADANG, HALUAN-Universitas Negeri Padang (UNP) membuka peluang lolos ke babak penyisihan akhir Liga Pendidikan Indonesia (LPI) 2011 setelah mengalahkan Universitas Bangka Belitung dengan skor telak 5-0 (10) di Lapangan Sukun Tangerang, Sabtu (17/9).

Lima gol skuad asuhan Alex Aldha Yudi tercipta pada menit 20, 51, 62, 71 melalui Robi Fernando dan Riki Afrianto pada menit 61. Dengan kemenangan itu, UNP berada di posisi ketiga dengan nilai 3. Sementara posisi teratas ditempati Universitas Islam Riau dengan nilai 4, kemudian Universitas Negeri Medan dengan nilai 4. Posisi terbawah ditempati Universitas Bangka Belitung dengan nilai 0. Dengan hasil itu, UNP mesti mengalahkan Universitas Islam Riau dipertandingan terakhir, Senin (19/9) agar bisa mengantongi tiket ke babak selanjutnya. Jika kalah maka peluang lolos tertutup. “Alhamdulillah akhirnya UNP mencatat kemenangan telak dan membuka peluang lolos ke babak selanjutnya. Pertandingan tadi (kemarinred) sangat krusial. Pasalnya, jika kalah atau seri maka peluang sudah tertutup,” ujar Kasi Olahraga Pelajar Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Sumbar, Andri Yunidal yang mendampingi tim, Sabtu (17/9). Andri berharap pada pertandingan terakhir melawan Universitas Islam Riau, UNP bisa mengalahkan lawan dan merebut tiket ke babak selanjutnya. UNP merupakan tim asal Sumbar yang diharapkan mampu mengharumkan nama Sumbar. Pada LPI tahun lalu, UNP bisa menembus babak semifinal. Pada pertandingan antara UNP melawan Universitas Babel, skuad asuhan Alex Aldha Yudi ini tampil menekan sejak awal pertandingan. Hanya saja gol baru

tercipta pada menit 20 melalui Robi Fernando. Hingga babak pertama usai skor tetap 1-0 untuk UNP. Di babak kedua, UNP terus menekan. Gol tercipta pada enam menit babak kedua dimulai. Robi Fernando kembali menghasilkan gol. Unggul dua gol, UNP terus menyerang. UNP kembali menghasilkan gol melalui Riki Afrianto menit 61. Satu menit kemudian, UNP menambah gol kembali melalui Robbi Fernando. UNP akhirnya menutup pesta gol melalui Robi Fernando pada menit 71. Pada pertandingan itu, wasit mengeluarkan tiga kartu merah. Dua untuk pemain Universitas Babel dan satu untuk UNP. Pemain Babel yang menerima kartu merah adalah Zamka pada menit 79 dan Taslim menit 87. Sedangkan UNP diraih Afrido Nelyata menit 87. Penentuan Minggu (18/9) ini dua wakil Sumbar, SMP 7 Pariaman dan SMA 5 Padang akan menjalani partai penentuan. SMP 7 Pariaman akan menghadapi SMP Peusangan Aceh dan SMA 5 Padang bertemu dengan SMA Olahraga Riau. SMP 7 Pariaman hanya membutuhkan hasil imbang untuk lolos ke babak selanjutnya. Sementara SMA 5 Padang membutuhkan kemenangan agar bisa lolos. “Besok (hari ini-red), SMP 7 Pariaman dan SMA 5 Padang akan menjalani partai hidup mati. Mohon doa restu masyarakat Sumbar agar dua wakil Sumbar ini lolos ke babak selanjutnya,” pinta Andri Yunidal. (h/pp)

Budi dan Indra Juara Tanboce Cup

BATUSANGKAR, HALUAN-Pasangan gandra putra tuan rumah Budi dan Indra dari PB.Camter Tanboce merebut piala bergilir Open Turnamen Badminton Tanboce Cup I setelah mengalahkan pasangan Collin cs dari PB. Camter Tanboce dan Eko cs dari PB. Tanjung Tangah, Minggu lalu di lapangan badminton terbuka Tanboce Tanjung Bonai Kecamatan Lintau Buo Utara, Tanah Datar. Pertandingan final sistem menang bye ini berlangsung cukup sengit sehingga menarik perhatian penonton. Dan setelah melakoni pertandingan rubber set akhirnya team tuan rumah PB. Camter berhasil memborong juara I dan II sedangkan juara III diraih Eko cs dari PB. Tanjung Tangah. Menurut Ketua Pelaksana Tanboce Cup I Reza kepada Haluan mengungkapkan, pertandingan badminton yang diselengarakan oleh Pemuda Tanjung Bonai Central ini sudah di programkan menjadi program tahunan untuk menyambut Lebaran Idul Fitri. “Kita tetapkan diadakan setelah hari raya Idul Fitri karena waktunya cukup tepat dan pada hari itu juga kita harapkan peran serta perantau untuk mengikuti turnamen ini agar lebih terjalinnya silahturahmi dengan perantau,” ujar Reza. Turnamen pertama yang diadakan Pemuda Tanjung Bonai Central ini kata Reza, sudah berlangsung sejak 01 September 2011 lalu. “Semoga dengan suksesnya turnamen badminton ini, para pemuda dapat termotifasi untuk lebih mengiatkan olah raga sebagai wadah sehat menghindari hal hal negatif yang dapat merusak citra pemuda sebagai paga dalam nagari,” tambah Reza.(h/doy)


10 R E N D O

MINGGU, 18 SEPTEMBER 2011 M 19 SYAWAL 1432 H

Garah Si Mantaba

KONSULTASI HUKUM

SATPOL PP TANGKAP GURU

Diasuh Oleh: Rusdi Zen

Tekanan Publik

PERTANYAAN: Fenomena akhir-akhir ini, berkembangnya penyelidikan terhadap berbagai kasus, jika ada tekanan dari publik, terutama kasus-kasus besar, baik melalui media massa maupun secara langsung oleh berbagai elemen masyarakat. Pertanyaannya, apakah penegakan hukum itu harus dibarengi dengan tekanan dari luar seperti itu. jika memang harus demikian, berarti positif perkembangan saat ini. Mohon penjelasan pak. (azwardi-padang) JAWAB: Bung Azwardi di Padang. Perkembangan yang demikian itu bisa positif, namun bisa pula negatif. Jika tekanan publik yang dimaksudkan adalah tekanan berdasarkan kepentingan politik, kepentingan partai atau kepentingan kelompok tertentu, maka perkembangan itu jadi negatif. Jika tekanan itu murni dari rakyat, tentu positif. Namun bagaimana kita mengukur dan menilai bahwa suatu tekanan publik itu murni nurani rakyat atau ditunggangi. Ini merupakan pekerjaan yang sangat sulit. Media massa pun jangan dilihat dengan naif dan apa yang diwartakannya ditelan bulatbulat, namun perlu dilihat siapa pemilik sebuah media massa (cetak maupun elektronik) tertentu, apa latar belakang dan orientasi politik si pemilik dan apa pula kepentingan politiknya terhadap suatu kasus. Demokrasi - terutama kemerdekaan mengeluarkan pendapat, baik lisan maupun tertulis - bukanlah tujuan kita bernegara. Tujuan kita bernegara adalah mencapai kesejahteraan (wellfare). Sekarang ini - karena baru belasan tahun mencicipi demokrasi - seakan demokrasi itu tujuan bernegara sehingga menjadi hingar-bingar dan bagi kelompok yang yang lebih maju (advanced) dalam masyarakat kita (tertutama politisi) situasi semacam ini sangat kondusif untuk menangguk di air keruh dengan topeng demokrasi dan kemerdekaan mengeluarkan pendapat. Di Singapura seorang sopir taksi ketika ditanya soal demokrasi, dia jawab demokrasi tidak penting. Baginya yang penting hukum tegak, selain itu dia cukup narik taksi dari pagi hingga pukul 16 sore untuk menghidupi keluarganya selama seminggu. ***

Kelalaian Berkendara PERTANYAAN: Pak konsultasi hukum yang terhormat. Semua tentu sepakat hukum harus ditegakkan, tetapi tentunya harus dipertimbangkan juga faktor-faktor kemanusian. Dijadikannya seorang suami sebagai tersangka karena dituduh lalai dalam berkendara sehingga istrinya tewas seperti yang dialami pedangdut Saiful Jamil tentu dipertanyakan. sebab, di satu sisi ia juga korban yang kehilangan anggota keluarga. mohon penjelasan pak, terima kasih. (tono-padang) JAWAB: Betul sekali Bung Tono di Padang. Hukum harus ditegakkan walau langit akan runtuh (fiat justitia roeat coellum). Faktor-faktor kemanusiaan sudah ada dalam hukum itu sendiri dan dengan pertimbangan faktor kemanusiaan itulah hukum dibuat. Ditempatkannya seorang suami sebagai tersangka karena dituduh lalai dalam berkendara yang menyebabkan istrinya tewas, seperti yang dialami pedangdut Syaipul Jamil dengan dugaan kelalaian sehingga akan diperiksa sebagai tersangka adalah sudah benar dan tepat menurut hukum serta kemanusiaan. Siapa yang bisa menjamin kalau seorang tidak akan lalai berkendara, sekalipun yang diangkutnya adalah istri, orang tua atau anakanaknya? Jika seseorang berkendara sedang mabuk atau di bawah pengaruh narkoba bagaimana? Itu sebabnya dimata hukum, semua orang wajib bertindak hati-hati (careness). Kehati-hatian dalam bertindak, tidak ditentukan oleh niat baik, melainkan oleh hasil/akibat dari tindakan. Sebaik apa pun niat, apabila hasil/ akibatnya buruk, maka seseorang dikatakan telah lalai. Sebaliknya, apabila hasil/akibatnya baik, maka dimata hukum seseorang dipandang sebagai orang baik (prudent). Betapa pun baiknya seseorang, alim, taat beribadah, rajin bersedekah, namun tatkala dia lalai berkendara misalnya, lalu menabrak pejalan kaki hingga tewas, maka dimata hukum dia tidak lagi menjadi orang baik. Untuk melihat hal ini lebih jernih lagi, saya uraikan dua asas yang harus senantiasa diperhatikan agar seseorang menjadi orang baik dimata hukum. Pertama, disebut asas bertetangga (the neighbourhood principle), bahwa jika anda pengemudi, maka tetangga anda adalah sesama pengguna jalan raya dan penumpang dikendaraan anda dan anda harus bertindak hati-hati (careness) agar mereka tidak menjadi korban kelalaian (careless) anda. Kehati-hatian itu dirumuskan dengan sangat bagus oleh Lord Arkin, seorang hakim Inggris yang terkenal dalam pertimbangan hukum pada sebuah perkara mengenai kelalaian. Dirumuskannya bahwa: tetangga saya adalah orang-orang yang sedemikian dekat dan langsung akan terkena oleh tindakan saya, oleh karena itu – menurut akal saya yang sehat – pada saat saya memusatkan pikiran untuk melakukan suatu tindakan tertentu, haruslah saya pertimbangkan hingga sejauh mana mereka itu akan terkena akibat oleh tin-

dakan yang akan saya lakukan. Kedua disebut asas area berisiko (the area of risk principle). Kewajiban untuk bertindak hati-hati, tidak pula menyebabkan tanggungjawab seseorang menjadi tak terbatas. Ketika seseorang sudah berhati-hati seperti yang digambarkan oleh Lord Atkin dalam pertimbangan hukumnya itu, lalu terjadi juga hasil/akibat yang buruk, maka orang itu lepas dari tanggungjawab. Sebagai ilustrasi untuk menggambarkan penerapan asas area berisiko ini dapat dicontohkan pada seseorang penderita sakit jantung yang menonton Taufik Hidayat bertanding badminton melawan jagoan dari Malaysia dan Taufik kalah, bersamaan dengan kekalahan Taufik, si penonton yang menderita sakit jantung tadi pun roboh pula dan meninggal. Apakah Taufik Hiidayat bisa dimintai pertanggjawaban atas meninggalnya penonton yang sakit jantung itu ? Jawabnya tidak, karena tanggjawab setiap orang untuk berlaku hati-hati tidak sejauh itu. Tanggjawabnya hanya sebatas yang dirumuskan oleh Lord Atkin itu saja. Betapa halus dan berperikemanusiaannya hukum itu. Dalam kasus Syaipul Jamil ketika dia berkendara dengan “tetangga” nya (asas bertetangga) yang kebetulan adalah istrinya sendiri dan hasil/akibatnya buruk. Dengan demikian adalah logis dia masuk kedalam asas area berisiko seperti yang saya jelaskan diatas. Itu pula sebabnya Syaipul Jamil perlu disidik, sehingga diketahui, apakah dalam berkendara ketika itu dia lalai atau tidak. ***

Pidana Pengancaman PERTANYAAN: Pak konsultasi hukum yang terhormat. apa saja unsur pidana pengancaman itu. apakah seseorang diancam akan dibunuh melalui SMS yang dikirimkan orang tidak dikenal bisa dilaporkan sebagai tindak pidana. Sementara kita tak ada permasalahan akhir-akhir ini. kita khawatir, kalau dilaporkan tidak ditindaklanjuti karena orang yang mengancam tidak jelas. Jika tidak dilaporkan kita juga khawatir ancaman itu nyata adanya. mohon petunjuk pak konsultan. (bustami-pariaman) JAWAB: Pak Bustami di Pariaman. Pengancaman jelas merupakan tindak pidana dan perlu dilaporkan kepada yang berwajib. Akan tetapi perlu identitas yanng jelas dari si pengancam, ada motif tertentu atau suatu peristiwa yang mendahului yang menjadi sebab mengapa dia mangancam pak Bustami. Jika semua syarat tersebut dipenuhi, maka tidak ada alasan bagi polisi yang menerima pengaduan bapak untuk tidak menindaklanjutinya. Menurut Pasal 106 KUHAP Penyidik yang mengetahui, menerima laporan atau pengaduan tentang terjadinya suatu peristiwa yang patut diduga merupakan tindak pidana, wajib segera melakukan tindakan penyidikan yang diperlukan. ***

Untuk konsultasi ini, anda dapat menyampaikan pertanyaan ke email yanti_haluan@yahoo.com.sg, atau SMS ke nomor 085265173477

Salam Perikanan

Diasuh oleh Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Bung Hatta

Pembuatan Kerupuk Ikan

Pembaca setia Haluan dan pencinta rubrik Salam Perikanan, Salah satu makanan hasil olahan dari ikan adalah kerupuk ikan. Produk ini sangat digemari masyarakat, sering digunakan sebagai pelengkap ketika bersantap ataupun sebagai makanan ringan. Bahkan untuk jenis makanan khas tertentu, biasanya selalu dilengkapi dengan kerupuk. Makanan ini menjadi kegemaran masyarakat karena rasanya yang enak, gurih dan ringan. Selain itu, kerupuk ikan juga mengandung protein, vitamin dan mineral yang diperlukan tubuh. Proses pembuatan kerupuk ikan sangatlah sederhana dan mudah diusahakan. Industri ini banyak berkembang di wilayah-wilayah perairan dengan produksi ikan yang tinggi. Kerupuk ikan dibuat dengan bahan dasar aneka macam tepung terutama terigu dan tapioka, bumbu-bumbu, tambahan penyedap dan bahan pewarna. Bahan dasar dan tambahan tersebut lalu diaduk rata dan dibuat adonan, kemudian dimasak, selanjutnya adonan dibentuk menurut selera, dikeringkan di bawah panas matahari atau lemari panas, dan siap untuk dipasarkan. Dari aspek ekonomis, usaha kerupuk ikan merupakan bisnis yang sangat menguntungkan. Peluang pasar dalam negeri maupun ekspor sangat terbuka.Selain mampu meningkatkan pendapatan para pengusaha, usaha ini juga akan meningkatkan pendapatan penduduk sekitar karena usaha ini mampu menyerap tenaga kerja.Dari sisi lingkungan, limbah usaha kerupuk ikan pun tidaklah berbahaya sehingga aman bagi lingkungan.

yang baik, pada pembuatan kerupuk ikan dan udang dibutuhkan bahan baku daging ikan / udang yang masih segar agar rasa, rupa dan bau kerupuk yang dihasilkan berkualitas baik. Bahan yang diperlukan : -Daging ikan halus 500 gram -Tepung tapioka 1 kg -Telur bebek 6 butir -Garam 1,5 ons -Soda 0,25 ons -Gula 500 gram Cara Membuat : a. Persiapan Ikan dicuci lalu dibuat fillet. Ambil daging ikan dengan cara di kerok menggunakan sendok, lalu giling daging ikan tersebut sampai halus. Timbang daging ikan halus sebanyak 500 gram, dan timbang pula bahan-bahan tambahan / bumbu yang diperlukan. b. Membuat Adonan Campurkan daging ikan halus dengan garam, gula,soda dan telur sambil diremas-remas. Kemudiam masukkan tepung tapioka sedikit demi sedikit sambil diaduk hingga adonan rata dan tidak lengket di tangan. c. Pembungkusan Adonan yang telah lumat dicetak atau dibentuk silinder yang besarnya menurut kebutuhan dan

keinginan. Kemudian dibungkus dengan daun pisang atau plastik. Adonan dapat juga dapat dicetak menggunakan cetakan dari kaleng. d. Pengukusan Pengukusan dilakukan selama 1 – 2 jam sampai adonan matang. Untuk mengetahui adonan tersebut sudah matang, tusukkan lidi pada adonan tersebut. Bila adonan tidak lengket pada lidi berarti adonan tersebut sudah matang.

e. Pemotongan Adonan yang sudah matang lalu dibiarkan dingin, kemudian dipotong / diiris tipis-tipis (ketebalan 1 – 2 mm). f. Penjemuran dan Pemasaran Irisan kerupuk disusun diatas rak / para-para penjemuran lalu dijemur hingga kering. Jika telah kering, selanjutnya kerupuk dapat dikemas untuk kemudian dipasarkan. ***

Ajukan pertanyaan anda mengenai seluk beluk dunia perikanan dan kelautan kepada pengasuh melalui email laborperikanan@bunghatta.ac.id atau sms ke +6281374610315. Pertanyaan anda akan dijawab oleh para pakar dunia perikanan dan mahasiswa dari Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Bung Hatta, Padang.

TTS BERHADIAH

Cara Pembuatan kerupuk Ikan dan Udang Bahan baku yang digunakan adalah semua jenis ikan / udang. Jenis ikan yang umum digunakan adalah tenggiri, belida, kakap, dan gabus. Ikan lele dan patin pun dapat dibuat kerupuk. Untuk mendapatkan hasil

Galak-galak Surang sumber: ketawa.com

Gugup Saat Ujian Mengemudi Seorang pasien berkonsultasi kepada dokter: Liz: “Saya begitu gugup dan takut saat ujian mengemudi!” Dokter: “Jangan khawatir tentang hal itu. Anda akan melewatinya.” Liz: “Tapi, saya adalah pengujinya!” ***

Rayuan Cinta Meski Gunung Menghalangi Cewek : “Abang, abang bener-bener cinta gak sama aku?” Cowok : “Tentu donk!” Cewek : “Buktinya?” Cowok : “Walaupun laut terbentang luas diantara kita, aku akan berenang untuk sampai ke tempatmu.” Cewek : “Terus?” Cowok : “Walaupun beribu-ribu gunung menghalangi kita, aku akan mendakinya untuk terus bersamamu.” Cewek : “Terus kenapa kemaren gak dateng?” Cowok : “gerimis...” ***

Tidak Ingin Membayar Jasa Dokter Pasien menjabat tangan dokternya di rasa syukur dan berkata, “Karena kita adalah yang sahabat karib, aku tidak ingin menghinamu dengan menawarkan pembayaran. Tapi aku ingin kamu tahu bahwa aku telah menyebutkan namamu dalam surat wasiatku.” “Itu baik sekali,” kata dokter emosional, dan kemudian menambahkan, “Dapatkah aku melihat resep yang tadi aku berikan? Aku ingin membuat sedikit perubahan...”

Hidup Sampai Umur 80 Tahun Seorang dokter sedang memeriksa pasien lanjut usia, Dokter: “Anda dalam kesehatan yang baik. Anda akan hidup sampai umur delapan puluh tahun.” Pasien: “Tapi, dokter, umur saya 80 sekarang.” Dokter: “Lihat, betul kan apa yang saya katakan dulu...”

MENDATAR: 2. Penggarapan secara tekun 5. Kepala Negara Arab 6. Taktik 7. Bagian tubuh yang menyerupai benang 8. Beruang (Ing) 9. Penggunaan sumber daya secara efektif untuk mencapai sasaran 13.Bunga (Jepang) 15. Penduduk asli bangsa Jepang 18.Singgah sebentar 22. Orang yang melihat kejadian 24. Babak dalam tinju 26. Perangkat 27. Saya (Arab) 28. Sekarang Parmuka 30. Indonesia Bagian Timur 31. Angin yang datang dari arah haluan kapal 34.Kelak 36. Sabar dalam menghadapi cobaan 39. Kulit tipis 40. Mati (Ing) 41. Faktor keturunan 42. Binatang khas Cina 43. Petapa di biara

MENURUN: 1. Benua merah 2. Peristiwa memerahnya kulit secara tidak normal 3. Seni merangkai bunga ala Jepang 4. Lari jarak jauh 10. Cahaya 11. Makhluk halus yang diciptakan dari api 12. Bulan ke lima tahun Masehi 13. Daging lambung Sapi 14. Radio Jepang 16. Partikel 17. Memakai (Ing) 18. Selampai 19. Kelompok unsur berat radioaktif 20. Menurut Undang-Undang 21. Bubukan untuk semen 23. Bentuk terikat hilang 25. Bilangan bulat 28. Mata kail Kupon 29. Gelar sarjana wanita 32. Secara 33. lubang 34. Dimiliki oleh PNS 35. Tidak termasuk 37. Banjir besar 38. Hak guna Bangunan

030

Kirim jawaban melalui kupon di atas dan dikirim melalui Pos ke Kantor Redaksi harian Haluan, Kompleks Bandara Tabing, Jalan Prof. Hamka, Padang. Tersedia hadiah menarik bagi pemenang.


11

MINGGU, 18 SEPTEMBER 2011 M 19 SYAWAL 1432 H

Payakumbuh Juara ....................Sambungan dari Hal.1

SUMBAR EKSPO 2011

U

Dari Ranah untuk Rantau

NTUK pertama kalinya, Pemda Sumatra Barat melalui Kantor Penghubung Pemda Sumatra Barat di Jakarta yang dipimpin Nadiar, SH, membuat terobosan baru

BASKO dan Dirut Bank Muamalat

ATRAKSI Kesenian Anak Nagari di Sumbar Ekspo

NY. NEVI IRWAN sedang menggunting pita Sumbar Ekspo

dengan menggelar Minang Ekspo 2011 di Jakarta. Tujuannya, dari ranah untuk rantau. Acara ini bekerjasama dengan Forum 0321 yang terdiri dari asisten pribadi para anggota DPR-RI asal Minang yang dipimpin Ilhamsyah Mirman dan Ketua Pengarahnya anggota DPRRI, Hermanto. Menurut Hermanto, ada dua kekuatan yang dimiliki Minang, pertama SDM-nya dan kedua produk-produk home industry yang unggul, seperti rendang, tenunan dan banyak lagi. Gubernur Sumbar Irwan Prayitno pun mengakui keunggulan tersebut. Di ranah, kata dia, tak mengkin mendirikan industri besar yang padat karya seperti di Jawa, karena orang Minang enggan dengan predikat buruh. Yang cocok adalah mengembangkan usaha kecil dan menengah, karena mulai dari hulu hingga ke hilir dikerjakan secara mandiri. Maka, menangkap kondisi ini, Hermanto menyebut perlu produk-produk unggulan itu ditampilkan di rantau untuk menggugah investasi perantau Minang sendiri. Sumbar Ekspo selama empat hari itu, selain menampilkan sejumlah stand, termasuk Haluan Media Group, juga ditampilkan sejumlah dialog interaktif, tentang pariwisata, budaya dan ekonomi. Sejumlah tokoh dan pengusaha Minang juga nampak hadir menyaksikan Sumbar Ekspo tersebut, seperti Menkumham Patrialis Akbar, Ketua Gebu Minang Ermansyah Jamin, Dirut Bank Muamalat yang juga urang awak, Arfiyan Arifin, Ketua Forum Silaturahim Saudagar Minang H. Basrizal Koto, pengusaha Is Anwar Wagub Muslim Kasim, anggota DPR-RI Refrizal dan lain-lain, Sumbar ekspo akan berakhir Minggu hari ini dengan halal bi halal Kerukunan Keluarga Tanah Datar (KKTD) Jaya.

WAGUB Muslim Kasim meninjau stand rendang padang di Sumbar Ekspo

Narasi dan foto:

SYAFRUDDIN AL

26.252 Guru ...............................Sambungan dari Hal.1 Mengingat masih banyaknya guru yang belum tersertifikasi di Sumbar, pihaknya mengharapkan agar para guru yang tengah mengikuti sertifikasi saat ini dapat lebih maksimal. Dengan banyaknya guru yang lulus proses sertifikasi maka akan membuka peluang besar bagi guru lainnya yang belum tersertifikasi untuk dapat mengikutinya pada tahun mendatang. Pelaksanaan sertifikasi guru tahun ini, lanjut Jamaris, tidak hanya dengan memenuhi persyaratan portofolio, namun juga dilengkapi dengan metode pendidikan dan latihan profesi guru (PLPG) secara intensif. Menurutnya, mutu dari sertifikasi tidak dapat hanya dengan mengumpulkan dokumen-dokumen yang disyaratkan dalam portofolio, namun justru akan berkualitas jika mengikuti pelatihan, workshop, dan pembimbingan langsung.

“Jika hanya menggunakan portofolio sebagai persyaratan sertifikasi dicurigai ada kemungkinan peserta yang curang saat melengkapi dokumen persyaratan, justru itu sangat bagus dilaksanakan diklat agar dapat mengukur standar kompetensi dan kualitas guru,” tambahnya. Diklat dilaksanakan selama sepuluh hari dan para guru peserta sertifikasi diuji dari aspek kognitif, profesionalitas, kepribadian, pengetahuan terhadap mata pelajaran yang selanjutnya akan dibuktikan melalui praktek mengajar, juga termasuk penguasaan media pengajaran, jelasnya. “Dari penerapan metode sertifikasi tersebut, rata-rata hanya 65 persen peserta yang dapat mengikuti semua proses dengan baik,” katanya. Waspadai Penipuan Pada bagian lain, Jamaris Jamna mengingatkan para guru untuk

mewaspadai penipuan terkait kelulusan dalam proses sertifikasi. Soalnya, penyetoran uang ke rekening tertentu dengan jaminan kelulusan uji sertifikasi saat ini tengah marak di Sumatera Barat. “Saya mendapat laporan dari peserta, ada yang mengatasnamakan panitia sertifikasi untuk menjamin kelulusan para guru dengan syarat menyetor uang ke rekening tertentu, bahkan dilaporkan ada guru yang tertipu dengan menyetor uang Rp2 juta,” katanya. Ia menegaskan bahwa hal tersebut merupakan bentuk penipuan, dan peserta sertifikasi diminta untuk tidak terpancing dengan ajakan itu. “Kami tidak bertanggung jawab jika ada kerugian akibat penipuan tersebut, karena para peserta dengan tegas telah diingatkan untuk tidak percaya dengan tawaran jaminan kelulusan itu,” katanya. (h/dla/ant)

Arsenal Kembali .........................Sambungan dari Hal.1 Namun, gol itu sama sekali tidak mempengaruhi mental pemain Arsenal. Lewat duet penyerang Gervinho dan Robin Van Persie, tim tamu menciptakan sejumlah peluang matang ke gawang Rovers. Akhirnya, Arsenal kembali berhasil membalikan kedudukan. Adalah Mikel Arteta yang berhasil menyumbang gol perdana buat The Gunners. Mantan gelandang Everton itu dengan tenang memanfaatkan umpan Aaron Ramsey. 2-1 Arsenal kembali unggul. Rovers langsung menggebrak pertahanan Arsenal pada interval kedua. Hasilnya, pertandingan babak

kedua baru berlangsung lima menit, Rovers berhasil menyamakan kedudukan menjadi 2-2. Song yang tanpa sengaja membobol gawang Szczesny. Gol ini semakin menambah semangat para pemain Rovers. Terbukti, Yakubu berhasil mencetak gol kedua untuk tim tuan rumah, sekaligus membalikkan keadaan menjadi 3-2 untuk Rovers pada menit 59. Arsenal mencoba mengubah keadaan dengan memainkan Theo Walcott. Pemain muda Timnas Inggris itu, masuk menggantikan Andrei Arshavin. Namun, justru Rovers yang kembali berhasil

mencetak gol. Lagi-lagi gol dilesatkan oleh pemain Arsenal sendiri. Kali ini, gol bunuh diri dicetak oleh Laurent Koscielny. Berawal dari umpan pemain pengganti Martin Olsson ke daerah pertahanan Arsenal, pemain belakang asal Prancis itu mencoba untuk membuang bola, namun bola justru masuk ke gawang Szczesny. Keputusan Wenger untuk memasukkan Marouane Chamakh menggantikan Song tepat. Penyerang Timnas Prancis itu, berhasil mencetak gol pada menit 85. Sayang, gol itu tidak mampu menghindarkan Arsenal dari kekalahan dengan skor 3-4. (h/okz/pp)

“Kalau di media mengatakan bahwa kunjungan mencapa 15 ribu orang per hari, maka saya perkirakan itu lebih dari itu. Kalau Payakumbuh ditunjuk lagi jadi tuan rumah sekali lagi, kami siap,” kata Josrizal Zain sebelum menutup dengan resmi Pekan Budaya Sumbar. Payakumbuh Juara Umum Selain sukses sebagai tuan rumah,

ternyata Payakumbuh juga sukses sebagai peserta. Hal itu dibuktikan dengan dominasi yang sangat kuat kota Payakumbuh pada berbagi ajang festival dan lomba. Hasilnya Payakumbuh berhasil menjadi juara umum. “Alhamdulillah, tekad kita menjadi penyelenggara dan peserta terbaik tercapai. Ini sebuah kebanggaan bagi

kita bersama. Kita berterima kasih kepada semua peserta dan pendukung Payakumbuh,” ujar kepala Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga Payakumbuh, Ridha Ananda. Untuk penyelenggara tahun depan, panitia belum memutuskan daerah mana yang menjadi tuan rumah. (h/il)

Pemenang Lomba/Festival Pekan Budaya Sumbar 2011 Harapan I : Novia CC (Kota Pariaman) Harapan II : Linda Rusli (Kota Payakumbuh)

JUARA UMUM: KOTA PAYAKUMBUH PAWAI BUDAYA (Lima Terbaik) Kab. Solok Kota Payakumbuh Kab. Pasaman Kab. Agam Kota Solok

LOMBA BUSANA BAJU KURUNG BASIBA 1. Juara 2. Pesisir Selatan 3. Payakumbuh 4. Padang panjang Harapan I : Limapuluh Kota Harapan II : Mentawai

PERGELARAN PAKET SENI (Lima Terbaik) Kab. Pesisir Selatan Kota Sawahlunto Kab. Solok Selatan Kota Payakumbuh Kab. Padang Pariaman

LOMBA BUSANA BAJU KURUNG KREASI 1. Mentawai 2. Padang 3. Pesisir Selatan Harapan I : Bukittinggi Harapan II : Payakumbuh

FESTIVAL RANDAI (Lima Terbaik) Kab. Limapuluh Kota Kab. Tanah Datar Kab. Pasaman Kab. Agam Kota Payakumbuh FESTIVAL SALUANG DENDANG (Lima Terbaik) Kota Padang Kab. Padangpariaman Kota Pariaman Kab. Tanah Datar Kab. Payakumbuh FESTIVAL TARI KREASI BARU Kab, Pesisir Selatan Kota Payakumbuh Kab. Solok Selatan Kota Padangpanjang LOMBA PENYANYI POP MINANG (Putri) 1. Hanafi (umum) 2. Danil (Kab. Agam) 3. Sri David Hendra (Pesisir Selatan) Harapan I : Lan Syahruz (Kab. Solok Harapan II : Prima Antarida (Kota Pariaman) LOMBA PENYANYI POP MINANG (putra) 1. Ima Syuhada (Bukittinggi) 2. Ryan ( Agam) 3. Fira Savira (Agam)\\ Harapan I : Elsa Pitaloka Harapan II : Elga Desvera Mona LOMBA PENYANYI GAMAD (PUTRA) 1. Marco Alfonso (Bukittinggi) 2. Amri Kartama (Padang) 3. Pasmarizal ( Sawahlunto) Harapan I : Said Kumar (Payakumbuh) Harapan II : Siswandi (Kab. Solok Selatan) LOMBA PENYANYI GAMAD (PUTRI) 1. Lidya Triana (kab. Agam) 2. Sri Widyiastuti (Bukittinggi) 3. Ima Syuhada ( Bukitinggi)

LOMBA KASIDAH REBANA 1. Sijunjung 2. Pesisir Selatan 3. Padang panjang Harapan I : Limapuluh Kota Harapan II : Payakumbuh LOMBA CERDAS BUDAYA TINGKAT SLTA 1. Padang Panjang 2. Limapuluh Kota 3. Kab. Solok Harapan I : Payakumbuh BAHASA MINANG TERBAIK : PADANG PANJANG LOMBA BACA PUISI TINGKAT SLTP (PUTRA) 1. Fathur Arman (Bukittinggi) 2. Adam Prana Surya (Pesisir Selatan) 3. Fraska Frido Anggara ( LOMBA BACA PUISI TINGKAT SLTP (PUTRI) 1. Weryma Safitri (Limapuluh Kota) 2. Putri Asmadi (Payakumbuh) 3. Ayu dan Raysa ( Limapuluh Kota)( LOMBA MELUKIS TINGKAT SLTP 1. Annisa Suherman (Padang) 2. Farid (Payakumbuh) 3. Afifah Nabila (Sawahlunto) Harapan I: Regita Vyonda (Padang) LOMBA MEWARNAI TINGKAT TK 1. Misya Oktirada (TK Semen Padang, Padang) 2. Rahmi Ihsani Disti (TK PPI Payakumbuh) 3. Nagmatul Rasyadah (TK Indah Jelita Payakumbuh) Harapan I : Keisha Hanifa Ginaldi (TK Azkia Payakumbuh) Harapan II: Malja Friska Salsabila (TK Alhidayah, Agam) PEMILIHAN STAND TERBAIK PAMERAN PRODUK UNGGULAN (TIGA TERBAIK) 1. Limapuluh Kota 2. Kota Payakumbuh 3. Kab. Pasaman

Sumber Panitia PBSB 2011

Pemko Padang ............................Sambungan dari Hal.1 “Saya bersyukur dititipkan oleh Allah seorang putrid yang berkebutuhan khusus. Karena itu istri saya memiliki perhatian lebih kepada anak-anak ini dengan mengusulkan anggaran untuk pendirian sekolah autis di Kota Padang,” tambahnya. Saat ini, dikatakan Fauzi, tidak kurang dari 300 anak di Kota Padang dengan kebutuhan khusus. “Namun mereka tidak semuanya berasal dari

keluarga mampu. Selain itu juga banyak sekolah umum yang menolak membina anak autis karena keterbatasan tenaga pengajar. Untuk itu perlu dibangun sekolah khusus agar mereka bisa mendapatkan pendidikan sama dengan anak-anak yang lain,” tuturnya lagi. Dalam halalbihalal tersebut, Fauzi Bahar juga mengatakan akan segera melakukan perekrutan bagi

masyarakat yang ingin menjadi kader PAN. “Akhir tahun ini kami akan mengadakan pelatihan bagi kader untuk memberikan pemahaman tentang AD ART. Target kami minimal ada satu kader di setiap kecamatan di Kota Padang. Dengan demikian minimal ada sepuluh kursi untuk PAN saat pemilihan tahun 2014 nanti,” tutupnya. (h/dla)

Pembangunan Hunian ...............Sambungan dari Hal.1 Menurut dia, dari 35 unit yang dibangun di Maonai, dua unit lagi masih belum sempurna pada bagian dinding. “Meski demikian, hunian tetap itu telah ditempati 35 kepala keluarga dengan dinding yang menggunakan bahan kayu-kayu bekas,” katanya. Sementara, pembangunan 46 unit hunian tetap itu dibangun di Dusun Tumalei, Desa Silabu, Kecamatan Pagai Utara masih belum sempurna pada bagian dinding. Untuk membangun korban gempa dan tsunami di Mentawai, YCMM membangun 81 unit hunian tetap di dua daerah tersebut. “Hunian tetap itu dibangun berdasarkan jumlah kepala keluarga korban gempa dan tsunami Mentawai

pada 25 Oktober 2010. Mereka melakukan pembangunan secara swadaya,” katanya. Ia mengatakan, rumah berukuran 5x6 meter itu telah ditempati seluruhnya. Untuk membangun rumah tersebut, YCMM hanya menyediakan peralatan berupa oli, paku, seng, alat gergaji mesin dan BBM. Untuk mendirikan bangunan itu, masyarakat bergotong-royong dengan membentuk tim kerja yang dikomandoi kepala tukang. Sementara pengambilan bahan bangunan seperti kayu dilakukan masyarakat setempat di sekitar kawasan pembangunan hunian tetap itu yang hanya berjarak sekitar 100 meter. Direktur YCMM, Roberta Sarog-

dok mengatakan, pendampingan pembangunan hunian tetap untuk masyarakat Tumalei akan berakhir pada 30 September 2011 sebagaimana yang telah disepakati oleh seluruh staf YCMM. “Ini target kita untuk melengkapi pembangunan hunian warga, mudah-mudahan target tersebut dengan kerja sama yang baik bisa rampung seluruhnya,” ujarnya. Sebelumnya, masa pendampingan itu berakhir pada 31 Juli 2011. Namun, atas keputusan pos komando Lumbung Derma, sebagai penyalur bantuan untuk korban bencana d Mentawai, maka YCMM mengambil keputusan untuk mendampingi pembangunan rumah warga Tumalei sampai tuntas. (ant)

Koruptor Juga .............................Sambungan dari Hal.1 Menurut Busyro dari sisi kemampuan juga sangat meyakinkan. Tempat training juga bukan di tempat ibadah atau hotel-hotel kelas melati. Melainkan di hotel-hotel mewah atau hotel berbintang. “Pesertanya adalah kandidat koruptor muda. Nanti akan kita klasifikasi berdasarkan umurnya,” katanya. Dia menambahkan dalam kasus

korupsi di daerah-daerah, kebanyakan dilakukan oleh bupati dan DPRD. Modusnya ketua DPRD memanggil bupati untuk melakukan perubahan pos anggaran. “Itu salah satu caranya. Jadi kalau dalam pilkada di daerah itu yang menang bukan bupati terpilih tapi cukong anggaran dan cukong politik, karena merekalah yang mengatur,” katanya.

Selain itu dia juga menyoroti perilaku para pengacara yang tidak profesional. Mereka kalau menangani kasus seringkali mengumpulkan saksi-saksi untuk memberikan kesaksian seperti yang diinginkan. “Kalau sudah seperti itu mereka hanya jadi jongos kliennya. Yang seperti inilah yang sering mengacaukan penegakan hukum di Indonesia,” ujar Busyro. (dtn)

Norman Kamaru ........................Sambungan dari Hal.1 Dia juga menyatakan surat pernyataan pensiun dini dari anggota Brimob telah masuk di Polda Gorontalo, namun tidak mendapat persetujuan dari Polda. Sementara itu Ayah Norman, Idris Kamaru menyatakan dukungan pemberhentian Norman dari anggota Brimob. “Kami mendukung keputusan Norman, dan akan mendampinginya menghadap Mabes Polri besok,” kata Idris. Sebelumnya Norman pernah menyatakan tidak akan pernah mundur dari anggota kepolisian dan tidak ingin melanjutkan karirnya di dunia musik. Pada tanggal 8 September Norman juga pernah diamankan oleh Polres Bolaang Mongondow (Sulawesi Utara) saat melakukan sesi

pengambilan foto dan video klip lagu “Cinta Gila” ciptaan Farhat Abas di Madrasah Aliyah Negeri. Norman juga sempat di terancam sanksi kurungan badan dari Kesatuannya, kejadian itu merupakan kali kedua Norman Kamaru melakukan pelanggaran disiplin. Dimana dia juga pernah diberi sanksi akibat melakukan syuting di salah satu televisi swasta dalam program Hitam Putih bersama Dedy Corbuzier, tanpa izin pimpinan. Keputusan pengunduran diri Briptu Norman Kamaru dari Kepolisian diambil setelah merenung panjang dan meminta nasihat orang tua. Norman juga telah rembukan dengan keluarga dan ibunda tercinta. Keputusan pengunduran diri tersebut

diyakini sebagai keputusan terbaik. “Sudah rembukan dengan keluarga, sudah curhatan sama mamah,” ujar Kaima Kamaru, kakak kandung Briptu Norman Kamaru, Sabtu. Pihak keluarga, menurut Kaima, tidak sepenuhnya mengetahui mengapa tiba-tiba Norman mau mengundurkan diri dari Kepolisian. “Enggak tahu jelasnya, pokok mau mengundurkan diri. Norman sudah pikirkan masak-masak katanya,” terang Kaima. Keinginan Norman menimbulkan pertanyaan, sebab, anggota Brimob Gorontalo yang terkenal dengan video lipsing lagu ‘Chaiya chaiya’ pernah berkomitmen tidak akan meninggalkan profesinya sebagai anggota Korps Bahayangkara. (h/inilah.com)


12

MINGGU, 18 SEPTEMBER 2011 M 19 SYAWAL 1432 H

BUAH HATI RAMADHANI AZZAHRA

Pusa Sebulan Penuh BULAN Ramadhan disebut juga bulan pendidikan sosial, diantaranya bagaimana agar seseorang dapat menahan rasa lapar dan haus, seperti yang sering dialami rakyat miskin kota. Itulah yang dilakukan seorang anak yang masih usia Balita, murid TK-PAUD “ Mardhatillah “ yang beralamat di Jln. Batang Ombilin blok J no 5 kel. Lapai Kec. Nanggalo Padang. Dia bernama lengkap Inas Ramadhani Azzahra. Bocah yang baru akan berusia genab 5 tahun pada 2 Oktober 2011 mendatang ini, lahir di Mentawai tgl 2 Oktober 2006. Anak ke 2dari pasangan suami istri Muliadi dan Sunu Tri Utami ini memiliki ketangguhan fisik dalam menjalankan ibadah puasa sebulan penuh, setidaknya rasa lapar dan haus ketika puasa sudah ia coba sejak usia 3 tahun 9 bulan yaitu puasa pada Ramadhan 1431 h tahun 2010. Tahun lalu, Inas begitu sapaannya, tetap berpuasa walau sesekali ia masih suka mencoba makanan ringan di dalam kulkas .Tapi bulan Ramadhan tahun ini tidak lagi. Inas benar-benar puasa full. Setiap kali bertemu dan berjumpa dengan siapa saja, anak yang ulet dan pandai mengasuh adek ini, akan bercerita bahwa dia berpuasa tanpa makan dan minum kecuali sudah azan magrib atau tanda berbuka datang dan ini tentu membuat simpati orang yang dekat dengannya. Menurut para guru dan kedua orang tuanya, selama berpuasa berat badan bocah ini tetap stabil dan bahkan meningkat. Artinya puasa tidak membuat kita kurus dan sakit walau masih anak Balita. “Ayo teman-teman, Ramadhan tahun depan kita puasa lagi ya…,” ajak Inas. (dn)

PROFIL PURWANINGOYAH MUPTI WAHYUNI

Peran UT dalam Peningkatan SDM Cukup Strategis KEPALA Unit Program Belajar Jarak Jauh (UPBJJ) Universitas Terbuka Padang Purwaningoyah Mupti Wahyuni, peran Universitas Terbuka (UT) dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia cukup besar. Terutama mereka yang bergerak di bidang pendidikan, yakni berprofesi sebagai guru. “Peningkatan kualias pendidikan mulak dilakukan. Salah satu jalannya dengan menyediakan SDM yang bermutu. Kondisinya saat ini, SDM tersebut masih perlu ditingkatkan pengetahuannya,” katanya, saat seminar pendidikan UPBJJ UT Padang, Sabu (17/9) di kampus UPI Padang. Dikatakan, proses belajar di UT menerapkan sistem belajar jarak jauh. Dimana pembelajarannya dalam bentuk tutorial dan penyajian modul oleh tutor atau dosen. “Jadi belajar dengan jarak jauh itu juga meringankan mahasiswa. Mereka tidak perlu ke Padang, tapi cukup di daerah domisilinya. Jadi UT memang strategis untuk pengembangan pendidikan,” ujarnya didampingi Humas UPBJJ UT Padang Andri. Sampai saat ini, katanya mahasiswa UT Padang sudah mencapai 14 ribu orang. Mahasiswa sebanyak itu tersebar di kabupaten/kota di Sumbar. Kabupaten Limapuluhkota, Kabupaten Pesisir Selatan, Solok dan Pasaman, termasuk daerah yang mahasiswanya banyak. “Setiap tahun kami melaksanakan wisuda minimal 500 orang dan untuk tahun ini mencapai 804 orang,” ujarnya. Tentang seminar pendidikan, menurutnya kegiatan itu rutin dilakukan setiap tahun. Seminar dilakukan, sehari menjelang wisuda mahasiswa UT. Tujuannya, untuk menggali dan menambah pengetahuan mahasiswa, yang akan diwisuda besoknya. “Jadi seperti pencerahan pengetahuan menjelang wisuda. Dimana pematerinya didatangkan dari perwakilan UT pusat, yaitu M. Yunus dan Yunirwan dari Diknaspora Sumbar,” ujarnya. Ia menjelaskan, bahwa UT juga merupakan perguruan tinggi negeri (PTN). Artinya, keberadaan UT sebagai instansi pendidikan belajar jarak jauh, tidak perlu diragukan. “Karena UT itu sendiri merupakan PTN, jadi salah kalau mengatakan UT tidak negeri,” katanya. (h/rud)

Kancil dan Kura-kura OLEH: NOVIS CANDRA ANCIL melompat kegirangan. Dia tertawa sekeraskerasnya, sambil memegangi perut. Begitulah tingkah laku Kancil, setelah puas mengerjai Kura-Kura. Mengerjai Kura-Kura, bukan sekali ini saja dilakukan kancil. Bahkan, setiap mereka bertemu, Kura-Kura selalu jadi sasaran empuk Kancil Seperti memukul kepala Kura-Kura. Pernah suatu ketika, Kura-Kura sedang berjalan bersama binatang lainnya. Sampai di tengah perjalanan, Kura-Kura merasa heran. Sebab, awalnya mereka pergi sangat ramai, tiba-tiba sekarang hanya tinggal dia sendiri. Mana hutan belantara amat seram, Kura-Kura sangat ketakutan. Apalagi dia mendengar suara binatang buas, yang sepertinya sedang kelaparan. Kura-Kura ketakutan sekali, dia mencoba berlari sekencang mungkin. Namun apalah daya seekor KuraKura, sekencangkencangnya Dia berlari, jaraknya tidak akan terlalu jauh. Suara binatang buas semakin lama, semakin dekat ke arah Kura-Kura. Ketakuatan Kura-Kura bertambah, sampaisampai keringatnya keluar bercucuran. Dia berfikir, mungkin hari ini dan detik ini juga dia akan mati diterkam binatang buas. Sesutu yang tidak pernah ia bayangkan sama sekali, sebelumnya. Sekarang Kura-Kura hanya bisa berserah diri. Dia berupaya sembunyikan kepalanya kedalam cangkang, dengan keadaan menggigil. “Hai Kura-Kura, apakah kamu sudah siap untuk mati?,” Kura-Kura tambah menggigil, mendengar suara binatang buas tersebut. ”Jika hari ini aku mati, mungkin itulah ajal ku,” gumam Kura-Kura dalam keadaan ketakutan. “Baik, saya akan memakan kamu sekarang juga,” katanya sambil tertawa terbahak-bahak.

K

Mendengar itu, KuraKura mengeluarkan kepalanya dan dia melihat seekor Kancil yang kurus, bersama binatang lainnya. Semua pada tertawa, sambil memegang perut mereka masing-masing, karena tertawa yang tidak dapat mereka tahan. Kura-Kura sekarang malah bukan cemas, tapi menjadi sedih. Karena semua teman-temannya, sudah tidak baik lagi sama dia, ini semua ulah kancil yang sangat jahat terhadapnya. Kura-Kura pun pulang kesarangnya dalam keadaan sedih, disepanjang perjalanan dia hanya menangis Bahkan dia tidak keluar-keluar dari sarangnya, selama satu minggu. Semua temantemannya merasa heran terlebih Kancil. Dia tidak pernah tertawa lagi, karena yang biasa ia kerjai tak pernah kelihatan. Sementara, Kura-Kura pun merasa jenuh di dalam

sarangnya. Namun apa daya, jika dia keluar, sudah pasti akan mendapatkan perlakuan yang sama dari sang Kancil. Saat bermenung, KuraKura kedatangan tamu, yaitu seekor Kupu-Kupu yang terbang kecemasan untuk menyelamatkan dirinya dari ancaman. Kupu-Kupu tersebut bersembunyi dibalik punggung Kura-Kura, “Terimakasih ya, sudah menyelamatkan nyawa aku,” ujar Kupu-Kupu. Ia merasa berhutang budi kepada Kura-Kura. Lalu Kupu-Kupu menayakan kepada KuraKura, kenapa dia tidak pernah lagi keluar dari sarangnya, Kura-Kura menceritakan semua yang telah dilakukan oleh Kancil terhadap dirinya. Setelah mendengar bujukan dan nasehat dari KupuKupu, akhirnya Kura-Kura keluar dari sarangnya. Semua binatang yang ikut mengerjai kepada

Kura-Kura, minta maaf. Kejadian di hutan, bukan ide dari mereka semua. “Kancil yang merencanakannya,” kata seekor anak Rusa. Tidak lama kemudian datanglah Kancil yang kurus, dia meminta maaf kepada Kura-Kura. Kura-Kura merasa amat senang dan ia pun mulai tersenyum. Sebenarnya Kancil melakukan itu, hanya untuk membela diri di depan teman-teman yang lain, Kancil yang licik mulai mencari akal, bagaimana caranya membuat Kura-Kura bisa malu. Setelah dia menemukan caranya, Kancil mulai beraksi, serentak semua binatang waktu itu tertawa terbahakbahak melihat Kura-Kura terpontang panting, karena ekornya terbakar. Kura-Kura berusaha mencari air, untuk memandamkan api tersebut. Setelah kejadian itu, Kura-Kura memang

tidak betah lagi tingggal di hutan. Semua tidak ada yang peduli dan menghargainya, terlebih Kancil. Kura-Kura teramat benci kepadanya. Makanya Dia merencanakan akan pergi, mencari hutan yang lain. Tentunya tempat tinggal yang jauh dari si Kancil. Besoknya, pagi-pagi Kura-Kura memulai perjalanannya. Belum terlalu jauh meninggalkan hutan, dia mendengar suara minta tolong. Suara itu semakin dekat dengan nya. Kura-Kura mencoba mencari sumber suara tersebut. Stelah dekat, ternyata si Kancil yang hanyut di sungai, setelah melarikan diri dari pemburu yang hendak menangkapnya. Tampa pikir panjang, KuraKura langsung melompat ke sungai dan menolong Kancil. Kura-Kura sengaja menghanyutkan dirinya kehulu sungai. Agar para pemburu tidak bisa menemukan mereka. Setelah jauh dari para pemburu, barulah Kancil di bawa oleh Kura-Kura ke darat. Sampai di darat, Kancil tercengang dan tidak pernah menyangka, bisa selamat. Bahkan yang menyelamatkan nya adalah seekor Kura-Kura, yang selalu dia sakiti. Kancil yang jahat mulai sadar dan minta maaf kepada Kura-Kura. Lalu Ia membujuk Kura-Kura untuk tetap tinggal di hutan, tempat mereka tinggal. Kancil berjanji tidak akan menyakiti Kura-Kura Sekarang Kura-Kura, Kancil dan binatang yang lainnya, hidup bahagia. Mereka tidak pernah lagi menghina teman-temannya Ya.. sejelek dan seburuk apa pun teman kita, mereka adalah makhluk ciptaan Tuhan.


E L O K 13

MINGGU, 18 SEPTEMBER 2011 M 19 SYAWAL 1432 H

Model : Nurul Mahasiswi Universitas Indonesia Foto: Koleksi Butik La Fina Lokasi: Butik La Fina Koleksi Busana: Butik La Fina Narasi: Afrianita

Busana Remaja Nan Trendi K aum remaja , pastinya selalu ingin tampil gaya dan trendi. Namun itu saja tak cukup, kenyamanan juga menjadi incaran. Nah beragam koleksi busana remaja dari Butik La Fina di Jl. Jhoni Anwar No. Q5 Ulak Karang Utara Padang milik Ibu Harlifina, bisa menjadi pilihan bagi kamu yang ingin tampil modis, trendi dan nyaman. Kaos oblong berwarna putih yang dipadupadankan dengan rompi jeans pendek seperti yang diperagakan model Nurul, bisa menjadi contekan untuk gaya busana santai seperti ke mall atau ke kampus. Untuk bawahannya, celana jeans biru atau pun juga rok jeans biru bisa menjadi pilihan. Sepatu kets, akan menjadi pasangan serasi untuk gaya busana tersebut. Nah untuk busana ke pesta, kaum remaja bisa mencontoh gaun coklat yang dipakai model. Dengan sentuhan manikmanik di lengan kanan dan kirinya, serta dipermanis dengan ikat pinggang kecil, akan membuat manis penampilan kamu untuk ke acara resmi seperti ke pesta pernikahan atau ulang tahun. Untuk bawahannya sendiri, celana dari bahan katun atau pun rok selutut bisa menjadi padu padan yang manis. Untuk tampilan yang lebih religius, model gamis berwarna hitam seperti yang diperagakan model, juga bisa menjadi pilihan yang pas. Dengan model yang simpel serta renda di bagian leher dan pergelangan tangan, model ini cocok untuk remaja yang kebanyakan tak suka terlalu banyak aksen pada busananya***


14 KULTUR RITME

Rumah Puisi Adakan Pelatihan MMAS se-Sumatera RUMAH Puisi Taufiq Ismail Aie Angek Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat, kembali mengadakan Pelatihan Membaca, Menulis dan Apresiasi Sastra (MMAS). Kegiatan program kerjasama Rumah Puisi dengan PPPPTK Bahasa Departemen Pendidikan Nasional RI itu, dikhususkan untuk guru-guru SD se-Sumatera yang dibuka Jumat (16/9) dan berlangsung hingga Rabu (28/ 9) mendatang. Pelatihan MMAS bagi guru-guru SD pola 140 jam (14 hari) itu merupakan kegiatan MMAS kedua setelah tahun 2010 lalu kegiatan yang sama digelar Rumah Puisi dan Depdiknas untuk guru-guru Bahasa Indonesia tingkat SMP se-Sumatera. Selain Tim dari PPPPTK Bahasa Depdiknas RI, instruktur yang akan memberikan materi MMAS adalah Sastrawan Nasional Taufiq Ismail, Jamal D Rahman, Joni Ariadinata, Iman Soleh, Gus tf Sakai, Supraptiningsih, DR Sastri Sunarti, Elina Syarif, dan lainnya. Darman Moenir akan tampil sebagai Sastrawan Tamu, menyampaikan pengalaman kreatifnya sebagai penulis di depan guru-guru. Pada Senin (26/9) nantinya, Rumah Puisi juga kedatangan dua seniman tamu, yaitu Jajang C Noer dan Ratna Riantiarno. Jajang C Noer merupakan aktris film yang sudah tidak asing lagi di blantika perfilman Tanah Air. Sedangkan Ratna Riantiarno salah seorang aktivis teater Indonesia yang banyak mementaskan teater baik di Indonesia maupun di luar negeri. “Jajang C. Noer dan Ratna Riantiarno akan turut memberikan motivasi kepada guru-guru yang mengikuti MMAS di Rumah Puisi,” kata Taufiq Ismail di Rumah Puisi, Kamis (15/9). Program mengundang seniman dan sastrawan tamu di Rumah Puisi dilakukan dalam setahun dua sampai tiga kali. Program ini sudah berjalan sejak tahun 2009, dalam rangka memperkenalkan Rumah Puisi kepada mereka sekaligus memberi kesempatan menulis tentang Sumatera Barat dan tulisannya diterbitkan di media. Sementara itu, materi tataran yang akan diterima peserta MMAS, di antaranya Membaca dan Menulis (Puisi dan Prosa/Dongeng), Membaca, Menulis dan Dramatisasi (Drama), Menulis Prosa (Deskripsi dan Narasi), Desain Pembelajaran Sastra (LKS Pembelajaran Sastra), dan sejumlah materi lainnya. Tujuan akhir dari kegiatan MMAS itu nantinya, guru dapat menerapkan Cara Pandang Baru Pengajaran Sastra yang asyik, gembira dan mencerahkan. Guru juga dapat menumbuhkan kecintaan siswa membaca buku dalam bidang apapun yang secara awal ditumbuhkan melalui kecintaan membaca karya sastra. Peserta MMAS seluruhnya berjumlah 30 orang, berasal dari Tenayan, Duri (Riau), Kecamatan Pasar, Maramis (Jambi), Kabupaten Tamiang, Kota Banda Aceh (Aceh), Berastagi, Kebun Jahe, Simalungun, Siantar (Sumut), Padangpariaman, Tanahdatar, Dharmasraya, Pasaman, Padangpanjang (Sumatera Barat), dan Bengkulu. (h/naz)

MINGGU, 18 SEPTEMBER 2011 M 19 SYAWAL 1432 H

ESAI

MEMBINCANGKAN CERPEN KITA SEMUA BERJALAN MUNDUR

Menertawakan Romantisme dan Menggosok Masa Lalu Oleh BENNY ARNAS

Cerpenis tinggal di Lubuk Linggau TAK ada yang kita tinggalkan kalau kita berjalan mundur.... Demikian kalimat pembuka cerpen Sungging Raga yang berjudul Kita Semua Berjalan Mundur (KSBM) yang dimuat Koran Tempo (10/10/2010). Sepenggal kalimat yang—melalui cerpen tersebut—diakuinya dikutip dari buku puisi Afrizal Malna; Pada Bantal Berasap (Omahsore, 2010). Sebuah kalimat (kutipan) yang sangat filofosis. Sungguh, ketika membaca cerpen tersebut, langsung terbersit dalam pikiran saya untuk mengulasnya. Namun, ketika saya akan mulai mengulasnya, tiba-tiba saya menganggap niat saya tersebut berpeluang menjadi kesia-siaan. Ya, saya takut terjebak oleh kalimat pembuka cerpen tersebut. Saya khawatir, alih-alih menelisik KSBM, namun malah membaca ulang kutipan puisi Afrizal Malna tersebut. Namun begitu, keinginan untuk melakukan pembacaan khusus terhadap KSBM tampaknya jauh lebih menyala dibanding spekulasi tentang kesia-siaan yang mungkin saya lakukan. Hidup adalah rententan peristiwa yang bermain dalam ruang dan waktu. Baik ruang personal, transendental, maupun eksternal. Baik waktu dalam pengertian harfiah maupun maknawiah. Peristiwaperistiwa tersebut memiliki

sifat yang genuine. Ia senantiasa dinantikan untuk kemudian dijalankan, lalu dimasukkan ke dalam dua buah kotak. Kotak pertama bernama ’biasa’. Kotak kedua bernama “tidak biasa”. Kota pertama ditandai dengan warna abu-abu. Kotak kedua berwarna cerlang. Kotak pertama adalah tumpukan peristiwa yang oleh subjek tak diacuhkan sebagai keberartian. Kotak kedua adalah susunan peristiwa yang oleh subjek diacuhkan sebagai keberartian. Maka, kotak pertama adalah kotak sampah kehidupan, yang sengaja atau tidak, dialirkan di sungai yang bernama alpa/ kekhilafan. Kotak kedua adalah kotak permata, yang dengan sengaja, disimpan dalam rumah yang bernama kenangan. Bagaimana manusia dapat menyadari bahwa ia senantiasa memiliki kotak yang sewaktuwaktu dapat dengan sadar/tidak ia buka? Memang sangat klise bila istilah “merenung” harus kembali diseret dalam perbincangan ini. Merenung berafiliasi dengan kesadaran terhadap keberadaan dua kotak tersebut walaupun mungkin kotakkotak tersebut disusun dan diterjemahkan oleh pikiran dalam verbal dan visual yang berbeda-beda. Sedalam mana proses “merenung” akan sampai pada kesadaran tentang peristiwa-peristiwa yang lalu-

lalang tersebut, selalu akan dibenturkan dengan kemampuan dalam memilah tanda dalam mengungkapkannya. Dan pengarang adalah mereka yang berkarib dengan aktivitasaktivitas yang genuine ini. Pengarang memilah kata, lalu menganyamnya menjadi barang kerajinan berupa karya literer yang siap untuk dipamerkan (dipublikasikan) atau dipakai sendiri (koleksi pribadi), atau hanya untuk keluarga (dalam lingkup komunitas). Dalam taraf ini, pengarang akan memproduksi frase, parafrase, ungkapan (baik sebagai metafora, ekspresi yang digubah sendiri, atau produk pemiuhan kalimat) untuk membahasakan bahwa apa-apa yang ia karang sejatinya hanyalah daur-ulang dari bahan baku terbarukan. Dan, masa lalu (kadang menjelma sebagai kenangan atau nostalgia) adalah bahan baku yang paling mustajab untuk menggubah dan atau menghidupkan cerita. Pemahaman ini tentu takkan dapat dilepaskan kemampuan pengarang untuk ’berjalan mundur’. Dan “berjalan mundur” kerap diartikan sebagai usaha mengendus jejak-jejak masa silam. Untuk dikumpulkan, lalu dipikirkan, lalu direnungi, lalu diubah menjadi melankolia, lalu lahirlah sentimentalia, lalu basahlah kelopak mata, lalu berderailah airmata, lalu meraung-raunglah, lalu terdiam, lalu tersadar bahwa “berjalan mundur” dalam rangka mendramatisasi sebuah peristiwa adalah kesia-

siaan. Di sinilah kesalahan besar Ruminah, tokoh utama KSBM. Ruminah menganggap “berjalan mundur” adalah usaha untuk menjemput apa-apa yang selama ini kerap diabaikan, kerap dilupakan, dan atau ditinggalkan. Ia bagai tak peduli bahwa apaapa yang dilakukan oleh sebagian besar orang (termasuk keluarganya; ayah dan ibunya) adalah sebaliknya; mengartikan ’berjalan mundur” dalam secara maknawiah, dalam ruang yang transendental. Maka, demi meluruskan persepsi tersebut, Sungging Raga pun menyusup lamat-lamat (hingga nyaris tak tampak) untuk memberikan Ruminah pelajaran. Dan pelajaran tersebut justru diberitahukan melalui hati kecil Ruminah. Akibatnya, tokoh utama tersebut selalu bertanya-bertanya (dan ini makin menegaskan kebodohannya, kekeliruannya dalam memosisikan pikirannya; ah betulkah?): ....Ruminah mulai belajar untuk berjalan mundur. Ia segera bangkit dan berdiri tegak. Ia tersenyum-senyum sendiri. Di percobaan pertama, ia mencoba melangkah mundur dari jendela menuju pintu kamar. Ruminah bergerak perlahan-lahan. Agak sulit ternyata kalau menghadap ke depan dan melangkah ke belakang. Namun nyatanya ia berhasil. Ruminah berjalan mundur tanpa gangguan, hanya tangannya yang meraba-raba ke belakang, takut menabrak sesuatu, ia menjadi lebih hati-

hati, sampai akhirnya tangannya menyentuh daun pintu. (Paragraf 14) Ruminah adalah sebuah invers dari penjelasan yang diputar. Sejatinya ia membawa misi meluruskan, tapi sebaliknya, kehadiran Ruminah (dengan pemikirannya) justru membuat ia tidak mampu menjadi ’pendekar’ untuk orang-orang yang membutuhkan penjelasan tentang hakikat peristiwa. Memang, ini adalah cerita yang kesekian yang memojokkan tokoh utama perihal penyadaran hakikat berpikir (conciousness of mind), namun Sungging Raga justru memiliki tempat tersendiri ketika ia ternyata justru seolah “berdiam diri” ketika mengatakan bahwa apa yang ia yakini—bahkan apa yang Afrizal Malna tuliskan—pun sejatinya masih perlu diperdebatkan keabsahannya. Maka, terserah Anda mau benar-benar berjalan mundur atau justru sebenarnya (selama ini) sudah meyakini bahwa hidup kita sejatinya berjalan mundur! Anda ingin berada dalam pihak Ruminah atau justru bersekongkol dengan Sungging Raga sebagai ’penciptanya’. Anda ingin kelabakan menjangkau bendabenda sekitar karena ribetnya berjalan mundur, atau justru menjadi seorang idealis seperti Sungging Raga, yang di akhir cerita tiba-tiba merasuk ke dalam tokoh “Ayah” sebagaimana kalimat yang mengakhiri KSBM: Kali ini, sang ayah memakai sepatu di atas kepalanya.

dalam sebuah event, dengan diiringi oleh salueng, rabab atau ‘alat musik’ lainnya. Kaba juga dapat diceritakan dalam format seni pertunjukkan tradisional, seperti randai, di mana cerita diiringi oleh musik, gendang dan gerakan tari silat. Kaba berkaitan dengan ‘kaba curito’ (kabar cerita), yaitu kabar yang disampaikan dalam bentuk ‘cerita lisan’. Sehingga, kaba dapat dikategorikan sebagai sebuah bentuk ‘sastra lisan’ (oral literature). Apa yang diceritakan melalui kaba dapat berupa sesuatu yang fiktif, tetapi juga kejadian yang sebenarnya. Sehingga, kaba mengandung dua unsur sekaligus, yaitu cerita benar dan fiksi. Sebagaimana cerita fiksi pada umumnya, kaba pada tingkat tertentu dibangun melalui penafsiran atas satu realitas. Akan tetapi, kaba pada umumnya merupakan cerita dari kejadian-kejadian yang sebenarnya, meskipun pada bagian tertentu sering dibumbui dengan unsur-unsur fiktif. Melalui penceritaan kembali suatu peristiwa tragis yang betul-betul terjadi, kaba mengandung unsur pendidikan; khususnya pendidikan kehidupan bermasyarakat dan berbudaya. Saluang, sebagaimana juga rabab, adalah sebuah pertunjukan musik, yang di dalamnya pantun dan kaba diceritakan dan dinyanyikan. Di dalam kesenian saluang ada dua bentuk pertunjukan yang disajikan secara serempak dalam satu pertunjukan, yaitu permainan alat musik saluang dan bentuk sastra lisan berupa pantun yang dinyanyikan oleh tukang dendang. Bentuk dendang itu terkadang berupa kaba yang didendangkan. Saluang dan dendang awalnya biasa dipertunjukkan di tempat berkumpulnya laki-laki seperti lapau atau surau. Rabab adalah bentuk sastra lisan musikal

lainnya, yang menceritakan kaba-kaba seperti Gondoriah atau Malin Deman, dengan iringan musik rabab. Karena menceritakan sesuatu yang bernilai komunikatif dan estetik secara lisan (oral speaking), kaba dapat dianggap sebagai bagian dari ‘seni bicara’ (speech art) atau di dalam bahasa Yunani disebut technç rhçtorikç (disingkat menjadi rhçtorikç atau retorika). Retorika pada dasarnya berarti pembicaraan publik atau seni pidato (oratory), yang di dalamnya digunakan seni tertentu untuk mempengaruhi pemahaman dan penerimaan publik. Retorika pada perkembangan selanjutnya menjadi paradigma semua wacana, termasuk tulisan. Dengan perkataan lain, perkembangan modelmodel komunikasi tulisan dan visual tidak dengan sendirinya melenyapkan komunikasi lisan, bahkan memperkuatnya, termasuk dalam kaba. Kaba pada awalnya merupakan bentuk ‘kelisanan murni’, yaitu ungkapan lisan yang sama sekali belum tersentuh oleh tulisan atau media komunikasi dan ekspresi lainnya. Wong menyebut kelisanan murni ini sebagai ‘kelisanan primer’ (primary orality). Melalui perkembangan teknologi komunikasi, kelisanan primer bertransformasi menjadi ‘kelisanan sekunder’ (secondary orality), yaitu ungkapan lisan yang dibantu oleh teknologi seperti telepon, radio, televisi dan komputer, yang dibangun oleh unsur tulisan, cetakan dan visual. Kelisanan primer dalam pengertian yang sebenarnya saat ini memang jarang ada, akan tetapi mind-set kelisanan primer itu sendiri tetap bertahan di dalam diri setiap orang, meskipun mereka hidup di dalam lingkungan teknologi tinggi sekalipun. (www. indonesiaartnews.or.id)

Aura Kaba, Narasi Rupa (BAGIAN 3)

Oleh YASRAF AMIR PILIANG Pengajar Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) ITB

KABA adalah sebuah bentuk narasi dunia, yang melaluinya urutan-urutan peristiwa dirangkai dan diceritakan kembali. Kaba adalah sebuah hirarki kejadian-kejadian, sebuah rajutan horizontal ‘benang’ narasi ke atas sebuah poros vertikal cerita. Membaca (mendengarkan) sebuah narasi kaba tidak hanya sekadar berpindah dari satu kata ke kata berikutnya, tetapi juga berpindah dari satu tingkat pikiran ke tingkat pikiran berikutnya. Narasi kaba mempunyai fungsi utama pertukaran dalam bingkai komunikasi yang di dalamnya ada relasi antara seorang pemberi (tukang kaba) dan penerima (pendengar). Di dalam rantai komunikasi, pemberi dan penerima membangun sebuah kesatuan. Tidak ada narasi kaba tanpa seorang narrator dan seorang pendengar (atau pembacanya). Sebagai sebuah narasi, kaba menunjuk pada pengalaman ‘waktu’ (temporality). Narasi, menurut Ricoeur, karena menceritakan urutan-urutan peristiwa, menunjukkan karakter mewaktu pengalaman manusia. Dunia yang dibentangkan oleh setiap karya

narasi selalu dunia yang mewaktu (temporal). Di dalam narasi waktu menjadi waktu manusia (human time) dalam pengertian bahwa ia diorganisir menurut gaya sebuah narasi. Narasi memiliki dimensi waktu. Ada waktu dari sesuatu yang diceritakan dan waktu narasi (waktu petanda dan waktu penanda). Sehingga, salah satu fungsi narasi adalah untuk menemukan satu skema waktu dalam kaitannya dengan skema waktu yang lainnya. ‘Waktu dunia (world time) di dalam narasi menjadi waktu manusia (human time) di mana waktu diorganisir menurut gaya sebuah narasi. Kaba adalah sebuah narasi yang mengandung cerita (story). Di sini, ‘narasi’ harus dibedakan dari ‘cerita’. Narasi menunjuk pada urut-urutan perisitiwa terstruktur di dalam waktu. Sementara, cerita adalah argumen, yang meliputi logika tindakan, sintak karakter, dan susunan abstrak peristiwa yang bermakna. Dalam kaitannya dengan narasi dan waktu, pikiran melakukan tiga fungsi, yaitu ekspektasi, yang merujuk pada pengharapan di masa depan, perhatian (attention) yang menangkap masa kini, dan memori, yang menembus ke masa lalu. Plot adalah penataan peristiwa-peristiwa ke dalam tindakan total yang membentuk cerita yang dinarasikan. Sebuah cerita, tidak sekadar penyebutan peristiwaperistiwa di dalam tatanan berurutan (serial), tetapi harus menatanya ke dalam sebuah keseluruhan yang yang dapat dipahami, sehingga terbaca ‘pemikiran’ dari cerita itu. Kaba dibangun di dalam sebuah ruang narasi, yang meng-

kaitkan masa lalu, masa kini, dan masa depan. Sehingga, kaba tidak hanya sebuah dimensi masa lalu, yang mengulang-ulang ucapan, pesan dan petuah-petuah yang berasal dari masa lalu, tetapi sebuah proyeksi ke masa depan, yang di dalamnya pesan dan petuah mendapatkan konteks dan dimensinya yang baru. Relasi antar waktu inilah yang memungkinkan seorang tukang kaba dapat menginterpretasikan kaba dalam konteks situasi masa kini (dan juga masa depan). Kaba, dengan demikian, membuka berbagai ruang ‘kemungkinan’ bagi eksistensinya di masa depan, dengan konteks dan situasi yang berbeda. Misalnya, perkembangan abad informasi dan digital membuka peluang bagi kaba untuk eksis dalam ruang yang baru. Kaba hidup di dalam “...keterhubungan hidup sebuah rentang waktu yang dibingkai oleh sisa waktu”. Kaba adalah sebuah ‘jejak sejarah’, yaitu tanda-tanda masa lalu yang ditinggalkan dalam berbagai media (oral, tulisan, benda), sebuah “jejak yang ditinggalkan di belakang”. Fenomena jejak kaba—puing, peninggalan, dan dokumen—di sini menemukan dirinya dialihkan tempatnya dari ruang sejarah masa lalu ke ruang ‘lintas waktu’, yang di dalam waktu baru itu kaba menemukan ruang dan konteks baru. Di sinilah kita dapat berbicara tentang konteks waktu pendahulu (predecessor) dan pelanjut (successor) dari kaba. Waktu yang baru menyiratkan gagasan tentang kemajuan dan perubahan. Dengan demikian, ruang pengalaman kita melalui kaba bergerak dari masa lalu ke masa depan, dalam rangka menemukan pengalaman baru bercerita dan bernarasi. Kaba, dengan demikian dibangun di dalam apa yang disebut Ricoeur ‘peleburan

horizon’ (a fushion of horizon), yaitu semacam tegangan (tension) antara horizon masa lalu dan masa kini (dan masa depan). Dalam hal ini, masalah relasi antara masa lalu dan masa kini disusun dalam pandangan yang baru. Masa lalu dibentangkan pada kita melalui proyeksi horizon historis yang terlepas dari horizon masa kini, diserap ke dalam dan melebur dengannya. Karena fleksibilitas waktu inilah memungkinkan bagi kaba untuk hidup tidak saja di dalam waktu yang baru, tetapi juga ruang baru, manusia baru dan teknologi baru. Melalui fleksibilitas macam

itulah, kita dapat menemukan ruang kemungkinan bagi eksistensi kaba di dalam abad digital: sebuah ‘kaba digital’. Kaba Generasi Lisan Kata kaba secara sempit berarti ‘kabar’, atau dapat juga berarti ‘berita’ (news), sebagaimana misalnya kita mendengar berita di koran, radio, televisi. Akan tetapi, sebagai konsep kultural ia menunjuk pada sebuah kategori sastra tradisional lisan Minangkabau. Sehingga, ia tidak sekadar mengandung nilai cerita, pesan, dan komunikasi tetapi juga pengalaman estetik. Kaba biasanya diceritakan oleh seorang tukang kaba atau sijobang di


MAMANGAN 15

MINGGU, 18 SEPTEMBER 2011 M 19 SYAWAL 1432 H

ADAT PERKAWINAN DI MINANGKABAU

Menelusuri Asal Usul Nama Oleh H. KAMARDI RAIS DATUK PANJANG SIMULIE KISAH-KISAH itu tetap diucapkan di dalam pidato-pidato adat, pelewaan penghulu, atau pidato sakti “pati ambalau”, upacara menaiki rumah gadang atau panganugerahan gelar sangsako adat kepada seseorang. Apakah nama Minangkabau sudah ada pada waktu itu? Artinya sekitar 300 tahun SM? Para ahli sependapat, perpindahan bangsa-bangsa dari “tanah basa” sudah berlangsung sejak 2000 SM. Mereka bertolak dari Vietnam sekarang. Bangsa-bangsa itu berasal dari rumpun bangsa Astronesia. Mereka itu pendukung kebudayaan neolitikum, pada zaman prasejarah. Pada umumnya sungai-

sungai yang berhulu di pedalaman Sumatera Barat bermuara ke Selat Malaka (ke timur) bagaikan ular raksasa yang sedang menganga. Sungai-sungai itu adalah Siak, Kampar, Indragiri (Batang Kuantan) dan Batanghari. Melalui sungaisungai itulah rombongan perpindahan bangsa-bangsa itu dari India belakang atau tanah basa tersebut. Mereka memudiki sungai-sungai tersebut sampai pedalaman Minangkabau. Peninggalan zaman perunggu yang dikenal dengan nama kebudayaan Dongson ditemukan di Kerinci, Bangkinang, dan sebagiannya di dekat Batusangkar. Dongson adalah suatu tempat di

PUSAKO

Manajemen Informasi dan Komunikasi Kelembagaan Adat Alam Minangkabau (Bagian 4) Diasuh oleh PUTI RENO RAUDHA THAIB Ketua Umum Bundo Kanduang Sumatera Barat

selatan Hanoi yang dipakai sebagai ciri kebudayaan zaman perunggu di Asia Tenggara. Sementara itu, menurut pendapat Profesor Purbatjaraka, kata Minangkabau berasal dari kata “Minanga Kanwar” yang artinya sungai kembar, Kampar Kiri dan Kampar Kanan. Tapi menurut kisah dalam Tambo, kata Minangkabau berasal kisah mengadu kerbau. Dari kata menang kerbau (“manangkabau”) atau “mainang kerbau” yang lama kelamaan menjadi Minangkabau. “Peristiwa adu kerbau ini terjadi ketika ekspedisi Pamalayu untuk menundukkan orang-orang Melayu dengan menawarkan adu kerbau. Rombongan yang datang dari Jawa telah siap dengan seekor induk kerbau betina yang panjang tanduknya sedepa. Dalam peristiwa itu, kerbau orang Melayu yang menang dengan kecerdikan nenek moyang orang Minang. Orang Minangkabau tidak mencarikan kerbau yang sepadan dengan kerbau dari Jawa, tapi mengusahakan seekor anak kerbau yang erat menyusu. Kerbau kecil itu dipisahkan dari induknya selama seminggu dan

diberi tanduk yang terbuat dari besi runcing. Ketika pertandingan dimulai anak kerbau tersebut dilepaskan dan langsung berlari mengejar induk kerbau besar tersebut untuk menyusu. Ketika menyusu itulah tanduk runcing anak kerbau itu menembus perut kerbau dari Jawa. Maka menanglah kerbau orang Minang. Sejak itulah nama suku bangsa yang bermukim di lembah atau di kaki Gunung Merapi, Singgalang dan Sago itu disebut Minangkabau yang berasal dari kata “manangkabau” atau “mainang kabau”. Demikianlah Minangkabau dengan adatnya sepanjang sejarah yang diungkapkan dalam pantun berikut ini. Anak itiak anak ayam Bulu bagaluang di pungguangnyo Kaciak sagadang bijo bayam Bumi jo langik dikanduangnyo Akhirnya, saya inginkan mengemukakannya di sini bahwa Minangkabau telah berdiri dengan adatnya sebagai norma yang mengatur tata kehidupan masayarakatnya, baik secara individual (orang perorangan) maupun secara berkeluarga. Di dalamnya termasuk aturan perkawinan, semenda menye-

TUANGAN LIMBAGO

Lembaga adat yang baru Lembaga adat yang baru seperti LKAAM (Lembaga Kerapatan Adat Alam Minangkabau) dan Bundo Kanduang merupakan sebuah organisasi yang didirikan semasa pemerintahan Orde Baru. Oleh karena dia didirikan oleh pemerintah, maka tujuan utamanya untuk mensukseskan dan membantu kestabilan masyarakat, dalam hal ini berusaha menerapkan adat Minangkabau sebaik mungkin sehingga budaya dan adat Minangkabau dapat dilestarikan dan diamalkan untuk pembanguan karakter bangsa. Sistem manajemen. LKAAM dan Bundo Kanduang saat ini merupakan sebuah lembaga adat, walau tidak punya kaitan secara langsung kepada KAN di nagari-nagari, namun kedua lembaga ini telah membuktikan dirinya sebagai katalisator dalam usaha melestarikan dan pengamalan ajaran-ajaran adat. Pemilihan pengurus LKAAM dan Bundo Kanduang tidak berasal dari para penghulu yang mewakili nagari-nagari atau lembaga-lembaga adat secara tradisional, tetapi dipilih sebagai mana memilih pengurus organisasi lainnya. LKAAM dan Bundo Kanduang yang berada di Sumatera Barat mempunyai cabang-cabang pada setiap daerah berdasarkan pembagian daerah menurut pemerintah RI. Ada LKAAM dan Bundo Kanduang Tk. I dan Tk.II. Namun LKAAM dan Bundo Kanduang Tk.II tidak punya hubungan organisatoris dengan KAN yang ada pada setiap nagari. ***

menda, dan lain-lain yang berlaku dan sudah menjadi budaya di Minangkabau (Sumatera Barat) dari dahulu sampai sekarang. Marilah kita coba untuk mengemukakan beberapa kata-kata yang gandung ungkapan adat tentang hidup di alam Minangkabau: Hiduik di alam Minangkabau Basuku basako, baadat balimbago Bakorong bakampuang Bamamak bakamanakan Barumah batanggo, baipa babisan Hiduik sumando manyumando Baanak bakaturunan Babako babaki, baandan pasumandan Maso ketek diasuah ditimang Disuruah mangaji baraja sumbayang Dari kaciak dinantikan gadang Dipandang anak, dipandang kemanakan Limbago umua alah cukuik Alah tibo mungkin jo patuik Pandang jauh dilayangkan Pandang dakek ditukiakkan Kok aka alah manjala Kok budi alah marangkak Batamu mamak samo mamak

Mamak di siko jo mamak pek etan

mando bak sigai mancari anau Sigai baranjak anau tatap

Kak lai batamu rueh jo buku Lai sajodoh lai sajudu

Kabau tagak kubangan tingga, luluak nan dibao sado nan lakek di badan. Tapatan tingga, pambao kumbali. Suarang dibagi, sakutu dibalah.

Dek adat basandi syarak Syarak basandi kitabullah Syarak mangato, adat mamakai Kawin jo niniak mamak Nikah jo si parampuan Utang syarak tangguangan ibu bapo Utang adat baban niniak mamak Ujuangnyo duduak basandiang di palaminan Bajalin bakulindan kaduonyo Lanjutannyo sumando manyu-

Itulah adat kito nan dipaturun dipanaikkan, nan diico nan bapakai, sabarih bapantang lupo. Satitiak bapantang hilang Samo naiak bak piapuang Samo turun bak kapocong Tapakai juo dari dahulu sampai kini. (BERSAMBUNG)

ARTIKEL merupakan bagian dari tulisan yang dimuat pada buku “Mesin Ketik Tua (Paparan, Ulasan, dan Komentar Wartawan Tua) karya H. Kamardi Rais Datuk Panjang Simulie yang diterbitkan Pusat Pengkajian Islam dan Minangkabau (PPIM) pada 2005 yang dieditori Nasrul Azwar. Tulisan-tulisan yang dihadirkan, masih aktual dan relevan dengan kondisi kekinian. H. Kamardi Rais Datuk Panjang Simulie lahir di Payakumbuh 12 Maret 1933 meninggal di RS Selasih Padang, Sabtu, 25 Oktober 2008, pukul 22.20 WIB setelah menjalani perawatan karena berbagai penyakit yang diderita. Pada akhirnya hayatnya ia masih mengemban sebagai Pucuk Pimpinan LKAAM Sumatera Barat.

Niniak Mamak Sagaleh Aie Oleh: SYUHENDRI DT. SIRI MARAJO

MENJADI niniak mamak merupakan salah satu proses dalam fase kehidupan setiap laki-laki di Minangkabau setelah melewati masa kanakkanak, remaja dan kemudian tumbuh menjadi dewasa. Sebutan niniak mamak bagi setiap laki-laki Minangkabau menggambarkan berbagai tanggung jawab yang diemban oleh para lelaki Minangkabau sebagai bentuk pengayoman terhadap anak kemenakan dalam persukuannya. Setelah para lelaki

bermetamorfosis menjadi niniak mamak berarti berbagai tanggung jawab sudah dibebankan dipundak mereka, baik secara moril yang berkaitan dengan tata aturan adat istiadat, maupun secara materil dalam membangun kesejahteraan bersama di persukuan. Niniak mamak sagaleh aie merupakan pameo dalam masyarakat, sebagai ungkapan sinis dari anak kemenakan terhadap niniak mamak, jika mereka merasa diperlakukan secara tidak adil. Sebutan sagaleh aie sebuah ungkapan yang mengandung sindiran bagi para niniak mamak yang lemah kepribadiannya suka menerima sogokan dari pihak lain dengan mengabaikan kemenakannya sendiri. Ungkapan yang lebih sinis lagi dalam hal ini adalah sebutan, niniak mamak sagaleh aie, sahalai kain saruang jo sabungkuih rokok. Sejatinya nada-nada sinis seperti ini tidak

akan keluar dari mulut anak kemenakan jika niniak mamak bijak dalam mengayomi mereka. Saat ini betapa banyak ditemukan niniak mamak yang suka larut dalam perkawanan tapi abai dalam kekerabatan. Tak jarang ada juga diantara mereka yang mau mengorbankan kerabatnya sendiri karena alasan perkawanan ini. Sebagai contoh, berbagai kasus penjualan aset yang berdampak pada kehidupan dalam suku, seperti penjualan tanah atau kayu, demi keuntungan berlipat niniak mamak lebih rela menjual pada kawan-kawannya dari pada ke kemenakannya sendiri yang barangkali memang sangat membutuhkan. Akhirnya berbagai masalah dan perpecahan diwarisan secara berkepanjangan dalam satu kaum dan tak kunjung terselesaikan, karena niniak mamak tak lagi bijak dalam mengelola dan melindungi

kepentingan para kemenakan dalam persukuannya. Suka bepihak, pada yang kaya, atau pada kemenakan yang bisa memfasilitasi kebutuhan sang mamak. Para kemenakan kaya disanjung bak dewa segala tindak tanduk dari kemanakan tersebut diaminkan begitu saja, tanpa berani menegurnya. Mestinya niniak mamak harus bertindak adil, arif dan bijaksana dalam memimpin, mendahulukan kepentingan kemenakan. Yang terpenting lagi niniak mamak tidak boleh bertindak zalim pada anak kemenakan suka menjual dan menggadai apa saja, demi keuntungan pribadi. Kegagalan para niniak mamak mengayomi anak kemenakan dipersukuan telah memicu berbagai konflik internal. Dalam satu suku mereka bisa tak lagi menyapa dan saling menghargai. Segelas

air, sebungkus rokok atau sehelai kain sarung dapat merenggut kearifan dan kebijaksanaan yang dimiliki seorang niniak mamak. Seorang niniak mamak dapat berobah menjadi Inyiak ngangak sebagai ungkapan yang lebih ironis bagi niniak mamak yang telah kehilangan kepribadian, gampang disogok dengan hal-hal kecil. Akhirnya terjadi pembiaran, niniak mamak tak lagi disegani para kemenakan. Akibatnya segala aturan tak lagi diindahkan. Begitulah kalau kebijakan yang menyerah pada kepentingan. Andaikan para pemimpin berbagai lembaga dan pemerintahan saat ini dianalogikan sebagai niniak mamak, semoga mereka tidak menjadi pimpinan yang suka zalim pada rakyat seperti niniak mamak sagaleh aie, sabungkuih rokok dan, sahalai kain saruang. Wallahulan bisassawab.

BERYL COPY CENTRE Grosir & Retail Sales, Service, Spare Part & Rental Mesin dari USA Menyediakan Mesin Foto Copy Bermacam Tipe : CANON NP 6050 CANON IR 5000 CANON IR 6000 CANON IR 5020 CANON IR 6020 CANON IR 8500 CANON IR 6570 CANON IR 2200 CANON IR 3300 CANON IR 8500 = Rp.

28 juta

BERYL COPY CENTRE

Hubungi : Jl. Veteran No. 50 Padang Telp. (0751) 32666 Jl. Nangka No. 40 Pekanbaru Telp. (0761) 61360 Jl. Sutan Agung No.07 Jambi Telp. (0741) 32495

Iklan Baris

Otomotif

Smart

Rp. 20.000,- / terbit

ASTRA DAIHATSU PAKET HEMAT

XENIA DP 13 Juta-Pas TERIOS DP 20 Juta-Pas GRANDMAX DP 9 Juta-Pas ALL NEW SIRION, LUXIO

karena kami adalah SAHABAT anda ...

Hub :

MUKHLIS

Rp.13 Jt

Rp.9 Jt

Rp.6 Jt

Syarat ketentuan berlaku

AYO BURUAN!!!

Kalau bisa pakai PVC, Ngapain pakai besi Atau Rp. 1,5 Jt per batang (Pipa Gyp)

Hub : CV. BUDDY SUMUR BOR Komp. Gando Permata Cendana Mata Air Blok F No. 04 Padang (Depan Lapangan Voly) Gando Permata Telp. (0751) 765601 HP. (0751) 8212111, HP. 081266015111

Dent

TELAH Menerima service: HADIR = Kursi Tamu = Sofa di Kota = Kursi Kantor = Kursi makan Anda Service langsung ke tempat anda

Removal

Mengembalikan Penyok (Pentok) Tanpa Proses Pengecatan dlm Waktu Singkat Mobil Anda Akan Kembali Mulus HANYA

15 MENIT SAJA

Joko (Jo) 0821 7457 1144 Jl. Ujung GurunNo. 147 Padang

Menerima : Salon Mobil Interior Eksterior Menghilangkan Baret Baret Halus CP : Remon : 081374962345, (0751) 9815553 Jl. Ujung Gurun No. 147

Hubungi kami di : KOMP. BANDARA TABING, JL. HAMKA PADANG. TELP. (0751) 4488700 - 3, FAX. (0751) 4488704 email : iklan_haluan@yahoo.com

081266115060 0751 - 8200228

SERVICE KURSI KELILING

Star

JADIKAN KAMI RUANG PROMOSI YANG TEPAT UNTUK USAHA ANDA

DAIHATSU

CV. BUDDY SUMUR BOR Sekarang paket air bersih ada pilihan

KOMPLEK BANDARA TABING, JL. HAMKA PADANG Telp. (0751) 4488700 - 703, Fax. (0751) 4488704 Email Divisi Iklan : iklan_haluan@yahoo.com

READY STOCK BENGKEL & SPARE PART SERBA LENGKAP UNDIAN HADIAH s/d 1 MILIAR BUNGA RENDAH

INFO / PEMESANAN : APRI JUNAIDI, S.Si 0751-9939997 085274646999, 081947734321

791

Pasang Iklan Anda disini ...

HARGA di bawah STANDAR

CP : ISKANDAR (0852 7429 7935 / 0878 9519 9599)

PUSAT GISUM Produksi, Distributor, Papan Gipsum Rangka Metal, Aksesoris, Lis Profil Gipsum Melayani Siap Pasang dalam dan luar kota

Hub. Gipsum Jl. Andalas No.7 Simp.Haru Padang Telp. 38555, 38573 Jl. By Pass Baru KM 11 No.2 Padang Telp. 495411, 495412, 499282

DIJUAL RUMAH

DIJUAL BU

DIJUAL CEPAT

DIJUAL BU

1 unti Rumah di Perum Pondok Indah Blok G-5, Parak Gadang Ganting, Padang. Minimalis, Asri, Aman & Cluster, LT121 m2, LB 70 m2, 2 KT, 1 KM, 1300 watt, PAM, SHM, IMB, Pny Taman Depan, Car Port, Halaman Belakang, & Tangki Air. Peminat Hub : 08126633438, a/n. Hengki Kho

Tanah, luas 309M2, hook, SHM,

Sepeda Motor Merk Bajaj Pulsar 180cc, Th.11, W. Hitam, BA Padang, Mesin Bagus, Terawat. Hub : +6287895083232

Tanah, luas 309M2, hook, SHM,

harga nego. Perumahan Agro Griya Lestari Blok B. Masuk dari PLN

Bandar

Buat.

Hub:

085219189628 / 087895078848

harga nego. Perumahan Agro Griya Lestari Blok B. Masuk dari PLN

Bandar

Buat.

Hub:

085219189628 / 087895078848

DIJUAL TANAH SEGERA Lokasi Jl. Raya Bandara BIM + 200M dari pinggir jalan raya. Luas 5610 M2 (Harga Nego) tanpa perantara. Hub. HP. 087792339006 (Ita).


16 SENI PUISI RIZA JHULIA SANTHIKA

MINGGU, 18 SEPTEMBER 2011 M 19 SYAWAL 1432 H

CERPEN

Fragmen Cinta senyumu memerah di tepi senja merambah rona bertaut mesra malam lingkar jejemari tangan memagar mutar pinggangku parasmu menodong, memastikan cinta tentang kisah yang tak kunjung khatam di seling kalam dan ramuan mesra kita selipkan cerita asmara kerena kata masih menjadi senjata serabut raut wajahmu tetap kupelihara kujaga barisan fiksi yang kita harap nyata bahwa langkah akan tetap pada relnya dan meresah bukan kebiasaan kita senyumu memerah di tepi senja merimbunku kembali pada pohon tanya seperti apa dua tiga tahun ke muka apa mungkin fajar nanti semua masih sama bahwa masing-masing kita tetap pada pos, bercerita fragmen cinta sambung menyambung tergantung suasana. Sawahlunto, 2011

Merah Putih sepulang menjambangi nisan bertuliskan namamu aku rasa darahku tidak lagi Merah tulang belulangku pun tidak lagi Putih padang 2011

Dilema Tanya memintal hujan memadukan basah yang buncah pada hati dan tumpukan nama sesaji titipan Tuhan karena kita seperti sungai anau mengalir kemudian memusar air menemui muara berujung sepercik doa dari bumi yang dipampang di bentang semesta tak mungkin putus untuk di pertanya pasang surut rupa-rupa jawabnya mencari akar yang merambat sejarah sejalan memupus langkah selalu ada yang kita tinggalkan bekel dan congklak sisa permainan waktu lampu teplok merajah sayu cahaya duh, cuci dan bersihkan lagi penggalan badan agar suci seperti teladan, yang selalu memulai cerita dengan berlandaskan kata dan katanya sawahlunto 2011

Selamat Tinggal cinta seperti apa yang kau inginkan? bila aku telah redup pandang dan tak mencium wewangi dari tingkahmu terlalu alibi, bila harus bertahan terlalu sialan, bila ku pertahankan padang 2011

Mahatma, lelaki yang aku perkarakan lelaki yang aku perkarakan pada Tuhan melepas perjaka di semak semak ladang benihnya melahirkan nama di jalur akar sebagian tercecer bergantung di dahan mahatma. seribu kebenaran tetap akan samar tak bisa begitu saja lepas menjadi penilaian selama ucap yang kukecap berasa tawar dahaga tak bertukar maka tetap kusebut omong besar seperti malam akan jadi peristiwa tetap kelam dan menyesatkan jalanya sebelum sampai pucuk derita kau tetap lelaki yang aku perkarakan pada Tuhan padang 2011

Tentang Riza Jhulia Santhika Lahir di Sawahlunto, 21 Juli 1992. Mahasiswa Jurusan Sastra Indonesia Universitas Andalas Padang . Bergiat di Komunitas Teater Nan Tumpah Padang.

Perempuan Bulan Oleh: AMELIA ASMI

A

KU tiduran di paha ibu. Lalu bertanya, “Ibu mengapa malam begitu kelam? Mengapa gemintang tak ditemani bulan?” Ibu mengulas rambutku. Ia tersenyum, lalu menerawang jauh. “Baiklah sayang, akan ibu ceritakan sebuah kisah.” * Malam di Desa Terang begitu mempesona. Semua kehidupan dimulai pada malam hari. Malam memberikan ketenangan untuk beraktivitas. Cahaya bulan yang putih terang memberikan roh kebahagiaan. Riang semua orang memulai aktivitasnya. Bagi wanita mereka akan memasak, menenun, mandi, berhias, dan membereskan rumah. Sedangkan pria bekerja mencari uang. Di Desa Terang, memang malamlah kehidupan dimulai. Sedangkan pagi, siang, sore, semua orang berkurung di rumah masing-masing. Beristirahat, menyiapkan energi untuk malam. Senja berakhir bulan pun tiba. Rumah-rumah terang, kebisingan melanda Desa Terang. Musik mengalun merdu, wangi sambal menggugah selera. Suami pamit kepada istrinya dan pergi bekerja. Desa Terang bergelora di bawah sinar bulan. Setelah memasak, para wanita di Desa Terang mandi, berbenah, dan berhias. Pasalnya usai membersihkan rumah dan pria pulang dari bekerja, semua berkumpul di tengah lapangan. Di bawah cahaya terang, orang-orang menghabiskan malam bersama. Bercerita, tertawa, dan mencari pasangan bagi yang masih sendiri. Begitulah Desa Terang, setiap pukul dua belas malam, lapangan dipenuhi banyak orang. Semua orang terhanyut dalam cahaya. Semua berkumpul menyaksikan cahaya bulan. Menikmati dengan tenang. Saat berkumpul inilah wanita yang tadi memasak makanan dibawanya ke lapangan, berbagi dengan teman-teman yang tidak masak. Sedangkan pria bercerita tentang kain, kaset, atau buah-buahan yang dijualnya. Bercerita tentang kenaikan harga, wanita dan tentang bulan. Semua yanga ada di Desa Terang tak pernah luput membicarakkan tentang bulan. Cahayanya yang kian hari semakin kemilau. Indah, memukau semua orang, dari yang tua hingga kecil mengagumi benda bulat yang bersinar itu. Saat-saat mendebarkan bagi wanita yang belum menikah adalah saat tengah malam. Ketika semua orang berkumpul di lapangan karena pada saat inilah, pria yang paling tampan di desa ini beraksi. Ia membacakan syair-syair indah sembari memainkan gitar tua yang dimilikinya. Semua orang menikmati syairnya, petikan gitarnya, dan rupawan wajahnya. Banyak gadis tergila padanya, nama pria ini adalah Heru. Rambutnya ikal sebahu, matanya tegas tapi menenangkan, bibirnya terpahat sempurna, badannya tinggi dan kokoh. Aduhai, sangat indah pria ini. Banyak gadis memujanya, banyak yang menantinya dan mencari simpati Heru. Namun pria ini hanya membalas dingin. Tak ia hiraukan wanita cantik, jelek, kaya, baik, atau pun pintar. Yang ia inginkan adalah wanita yang mampu bercahaya seperti bulan. Wanita yang bisa membuat malam tak

jadi kelam. Perempuan energik yang mampu memberikan kehidupan yang nyata. Maka setiap perempuan di Desa Terang mencari akal agar bias sesempurna bulan. Maka sehabis memasak dan berhias, mereka berdiri tepat di bawah bulan. Agar cahaya bulan dapat diserap oleh tubuh mereka. Jadi, setiap malam banyak wanita rupawan berdiri di bawah bulan. Selain menyaksikan Heru membacakan syairnya, penduduk Desa Terang juga menyaksikan gadis-gadis di bawah sinar bulan, bercahaya dan mengagumkan. Malam berlalu, Desa Terang tak pernah berubah. Tetap malam mereka memulai kehidupan. Musik tetap mengalun. Heru tetap membacakan syairnya. Syair yang berisi tentang kerinduan pada wanitanya. Wanita seindah bulan. Malam berpesta, bulan bersinar, gadis-gadis Desa Terang tetap bertahan di bawah sinar bulan. Berharap energi bulan berpindah ke tubuh mereka. Lima belas malam telah berlalu, gadis-gadis itu masih saja seperti para wanita yang lainnya. Tetap memiliki warna kulit gelap. Tak ada secelah pun dari tubuh gadis-gadis itu yang mengeluarkan cahaya. Mereka kecewa, ingin menyerah, tapi di saat itu juga wajah rupawan Heru terlintas. Semangat kembali para gadis itu berdiri di bawah bulan. Di antara gadis-gadis di Desa Terang, ada seorang gadis yang sangat mengharapkan kasih Heru, Wulan namanya. Maka dari fajar hingga kembali ke fajar wanita itu berpikir keras bagaimana bisa bercahaya seperti bulan. Ia berpikir kalau hanya berdiri di bawah bulan bersama gadis yang lain, maka cahaya bulan yang didapatnya sedikit. Tak mungkin Heru akan menikahi semua gadis itu. Wulan tak rela membagi Heru dengan gadis yang lain. Tak pernah ia membayangkan cintanya dibagi. Tak indah cinta demikian. Maka Wulan ingin pergi ke bulan. Ia kan makan bulan itu, sehingga tubuhnya memancarkan cahaya dari rambutnya, kukunya, matanya, dan seluruh tubuhnya mengeluarkan cahaya. Ia akan menjadi perempuan bulan yang didamba oleh Heru. Tak mudah bagi Wulan untuk mewujudkan keinginannya. Maka dengan kegigihannya Wulan bertekad sebelum malam mencapai peraduan bulan. Agar saat bulan hadir, Wulan langsung menangkapnya. Wulan melanggar

peraturan di Desa Terang, ia keluar saat fajar menyetubuhi bumi, agar rencananya tidak dikatahui oleh siapapun. Dengan bekal seadanya Wulan memulai perjalanannya. Ia tinggalkan Desa Terang, ia berjalan menelusuri jalan setapak. Jalan yang begitu panjang, seakan tak berpengujung. Wulan yakin ujung dari jalan ini adalah tempat bulan menginap. Maka Wulan berjalan terus, peluh yang mengalir di tubuhnya tak ia hiraukan. Maklum di Desa Terang, tak pernah saat siang ia keluar. Terik Matahari membakar kulitnya. Tak peduli, Wulan tetap melanjutkan perjalanannya. Cintanya pada Heru mengalahkan sakit yang menyergap. Dari pagi ke siang, siang ke sore, dari sore ke malam Wulan menempuh perjalanan. Sesekali ia beristirahat mengumpulkan energi yang terkuras. Air matanya meleleh, Wulan merasa letih dan putus asa. Jalan yang dilaluinya begitu jauh. Belum ada tanda-tanda sampai di pengujung jalan. Setelah melewati jalan setapak ini, Wulan harus mendaki gunung, gunung tinggi. Tak seorang pun orang-orang di Desa Terang yang mampu menebak ketinggian gunung itu. Hati Wulan ciut, tapi ia sudah separuh jalan. Tak ingin ia pulang dengan tangan kosong. Susah payahnya harus dibayar dengan mendapatkan kasih Heru seutuhnya. Waktu bergulir. Hari berjalan. Wulan setia pada perjalanannya. Bekal yang dibawanya dari desa telah habis. Maka Wulan memakan tumbuhan yang ditemuinya di jalan. Dan menampung air hujan untuk minumnya. Air mata kembali meleleh di pipinya. Di sela kesedihannya, pada senja Wulan berbisik. “Sampaikan pengorbananku pada Heru. Suruh ia menungguku. Kan kubawa bulan ke hadapannya sebagai bukti cintaku.” Wulan tak menghitung hari. Ia terus berjalan. Sandal yang ia pakai telah putus. Kini tanpa alas kaki Wulan berjalan. Lama penantiannya akhir dari jalan setapak ini belum kelihatan juga. Wajah Heru dibayangkannya untuk menguatkan tujuan. Wulan tak ingin menyerah a harus sampai di peraduan bulan. Panas, hujan, pagi, siang, malam, Wulan berjalan. Usahanya membuahkan hasil, ia menemukan ujung jalan setapak ini. Senyum terbingkai di wajahnya. Wajah Heru semakin sering berpendar dalam

ingatannya. Satu lagi yang mesti ditaklukkan Wulan. Gunung tinggi, sebagai tangga menuju bulan. Wulan beristirahat, ia sangat letih. Ia minum air yang tinggal sedikit dalam botolnya untuk melepas dahaga. Perutnya lapar, tak ada tumbuhan atau buah yabng dapat dimakannya. Wulan berharap di gunung nanti ada tumbuhan yang dapat menganjal perutnya. Angin melelapkan Wulan, ia tertidur. Senja Wulan terbangun. Ia melanjutkan kembali perjalanannya. Gunung yang didaki Wulan tidaklah mudah. Banyak batu yang membuat kakinya sakit saat mendaki. Kadang-kadang ia terpeleset, terhenyak jatuh. Tangis menghampiri Wulan, ia sangat gamang mendaki gunung. Lagi-lagi wajah Heru membuatnya lupa pada derita yang menimpanya. Wulan acuh, ia terus melangkah. Sama halnya dengan jalan setapak yang telah ditempuhnya, gunung ini juga memiliki puncak yang sangat tinggi, tak dapat dijangkau oleh pandangan Wulan. Sabar Wulan mendaki. Telapak kakinya lecet, Wulan sangat menderita. Terlebih bila hujan, Wulan akan berteduh dan tidak melanjutkan perjalanannya. Wulan takut terjatuh saat ia mendaki. Bulan yang satu beranjak ke bulan berikutnya. Tahun yang satu melesat ke tahun selanjutnya. Wulan masih berjuang, melanjutkan misinya. Terkadang Wulan kangen suasana di Desa Terang. Malam yang begitu harmonis, suara lagu yang diputar, serta saat orangorang di Desa Terang berkumpul di tengah lapangan menikmati cahaya bulan sambil menyaksikan Heru membaca syairnya. Sungguh ia rindu suasana demikian. Tapi apa daya, Wulan ingin menghabiskan hidupnya bersama Heru. Dan Heru hanya ingin menikahi perempuanbulan. Mau tak mau Wulan harus menjadi perempuan bulan. Wulan terus mendaki gunung, dan akhirnya setelah mendaki panjang ia sampai ke puncak gunung. Sejengkal dari ia berdiri bulan menggelayut indah. Bulan mempesona dengan didampingi pengawalnya, bintang. Wulan menangis, kali ini menagis haru. Akhirnya ia bisa mewujudkan keinginannya. Kebahagiaan membuncah di hatinya, dipeluknya bulan itu lama. Lalu ia menatap bulan dengan kasih. Benda bulat itu memantulkan bayangan Wulan. Wulan melihat dirinya, seorang wanita

dengan rambut panjang hingga mata kaki, warnanya bercampur, hitam dan putih. Keriput menghiasi wajah cantiknya. Ya, Wulan telah menua. Begitu panjang perjalanan yang ditempuhnya. Wulan kembali menangis mendapati dirinya telah tua. Cepat ia menelan bulan ke dalam mulutnya. Tak masalah Wulan telah tua. Heru cuma mensyaratkan wanita yang bercahaya seperti bulan. Inilah aku, Wulan si perempuan bulan. Benar saja, setelah menelan bulan, pada rambut, kuku, mata, mulut, kaki, badan, perut, tangan Wulan memancarkan cahaya. Tubuh Wulan berkilau, indah, mempesona. Kini Desa Terang setiap malamnya tak bernyawa. Dulu malam bergairah,terang ditemani bulan. Bulan telah raip, Desa Terang tinggal cerita. Kini malam membungkam Desa Terang. Tak ada aktivitas, semua bersembunyi di dalam rumah. Malam menjadi pekat, siang kini dinantikan. Wulan kembali berjalan menuju desanya. Desa yang tak ceria lagi. Hanya di pagi dan siang hari orang bekerja dan memasak. Malam sunyi, sepi, dingin, tak ada kehidupan. Alunan musik tak bergema lagi. Malam tertidur. Sama seperti bulan yang tak pernah lagi menghias langit, bintang pun merajuk. Ia tak lagi berjejer di langit. Langit benar-benar pekat. Sampai Wulan di Desa Terang, semua orang terbangun. Mereka senang, bulan telah menerangi Desa Terang. Semua pintu terbuka, semua orang keluar mengagumi cahaya putih yang berpendar. Wulan bahagia, melihat semua mata yang menaruh kagum padanya. Ia bersuara, “Dimanakah Heru, pria tampan Desa Terang?” Semua diam untuk beberapa saat. Seorang lelaki tua maju dari kerumunan, ia dekati Wulan. “Telah lama Heru tiada. Hidupnya berakhir semenjak bulan tiada.” Wulan menangis, hatinya hancur. Ia berlalu dan menenggelamkan diri ke tengah laut. Kini di Desa Terang kembali terang setiap malam. Tapi ada satu yang berbeda, kini bulan tak berpendar di langit melainkan ia bercahaya di tengah laut. * Kisah berakhir, aku tertidur dalam pangkuan ibu. Aku bermimpi bertemu Wulan, si perempuan bulan.


17 PANGGUNG

MINGGU, 18 SEPTEMBER 2011 M 19 SYAWAL 1432 H

CATATAN FESTIVAL SALUANG JO DENDANG PEKAN BUDAYA 2011

Gairah Berkesenian Tradisi Mulai Tampak Lagi Oleh EDIWAR CHANIAGO Pengamat Seni Budaya dan Dosen Karawitan ISI Padang Panjang

P

EKAN Budaya yang ber langsung mulai tanggal 11 September higga 17 September 2011 di Kota Payakumbuh merupakan peristiwa budaya menarik disimak. Peristiwa budaya kali ini mengambil tema “Menggali potensi, mengangkat tradisi, dalam pewarisan nilai-nilai budaya daerah”. Tentu saja tema ini akan memberikan arti penting dalam upaya pewarisan nilai-nilai seni dan budaya daerah yang berkembang di nagari-nagari sebagai kantongkantong seni dan budaya. Pekan budaya menjadi iven bersilaturrahmi bagi senimanseniman penggerak seni tradisi. Peristiwa budaya yang sudah menjadi agenda provinsi ini terdapat berbagai agenda yang menarik. Salah satu di antaranya adalah “Festival Saluang jo Dendang”, yang dilaksanakan tanggal 14-15 September 2011, di halaman Kantor Dinas PendidikanKubu Gadang, Payakumbuh. Panggung berukuran 4x4 meter tempat pertunjukan saluang jo dendang dihiasi sedemikian rupa dengan kain pelaminan. Warna-warni panggung yang indah memberikan nilai tersendiri bagi tukang saluang dan dendang yang ikut memeriahkan Pekan Budaya Sumatera Barat ini. Saluang jo dendang merupakan jenis kesenian tradisional yang menjadi identitas kebanggaan orang Minangkabau. Hal ini dikatakan demikian karena jenis kesenian ini memiliki keunikan tersendiri bila dibandingkan dengan jenis kesenian lainnya. Saluang jo dendang terdiri dua kata (saluang dan dendang) menjadi satu kesatuan yang sulit untuk dipisahkan. Saluang adalah jenis alat musik tiup yang terbuat dari seruas “talang” (jenis bambu ukuran kecil) yang ujung dan pangkalnya tidak tertutup (tanpa ruas). Talang itu diberi lobang melodi sebanyak empat

buah pada badan talang bahagian bawah. “Saluang” tergolong klasifikasi aerophone jenis seruling (flute) dengan teknik memainkannya yang lebih khusus. Pemain alat musik ini disebut “tukang saluang”. Manakala “dendang” adalah jenis musik vokal yang melantunkan pantun-pantun yang dinyanyikan oleh pemainnya secara spontan, pemainnya disebut “tukang dendang”. Hingga kini pertunjukan “saluang jo dendang” merupakan repertoar lagu tradisi yang berciri khas dari lingkungan alam daerah Minangkabau. Penyajian tradisi musik ini melantunkan pantun-pantun yang dilahirkan secara spontan dengan tema-temanya disesuaikan dengan suasana lingkungan pertunjukan. Dengan demikian unsur olah fikir untuk melahirkan pantun amat diperlukan dalam penyajian tradisi musik saluang, sehingga bangunan suasana pertunjukan menjadi dinamis. Aspek kedinamisan dalam pertunjukan inilah yang membawa posisi tradisi musik saluang sebagai salah satu genre musik tradisi yang amat terkenal dalam budaya alam Minangkabau. Konsep demikian masih tetap lestari ketika berlangsungnya pertunjukan dari masing-masing group saluang jo dendang yang mewakili daerahdaerah Kota dan Kabupaten se Sumatera Barat. Pada hari pertama tanggal 14 Sptember 2011, empat group salung jo dendang (Kabupaten Solok, Kota Padang, Kabupaten Pasaman dan Kabupaten Padang Pariaman) menampilkan kebolehannya dihadapan penonton tidak sebegitu ramai, apalagi pada akhir-akhir pertunjukan diguyur oleh hujan lebat, “sehingga penonton yang semula duduk dibawah lindungan “tenda” terpaksa memilih posisi diteras kantor Dinas Pendidikan, karena lapangan mulai

dibanjiri air sehingga matakaki. Walaupun demikian, semangat dari para tukang saluang dan dendang tidak mengurangi arti untuk tampil lebih baik. Berbeda dengan hari kedua tanggal 15 September 2011, antusias penonton menjelang pertunjukan para senimanseniman saluang dendang tampak cukup ramai. Korsi-korsi yang tersedia (40-an buah) pun habis terisi, sehingga ada yang berdiri menunggu penampilan seniman-seniman favoritnya masimg-masing. Group saluang jo dendang yang ikut memeriahkan Pekan Budaya tahun ini adalah Kabupaten Padang Pariaman, Kota Padang Panjang, Kasb 50 Kota, Kabupaten Tanah Datar, Kabupaten Sawah Lunto dan Kota Payakumbuh. Rupanya memang tidak dimungkiri, bahwa group saluang dendang yang tampil pada hari kedua ini adalah senimanseniman yang piawai dan terkenal, seperti group dari kota Pariaman dengan pendendang Yel Malai dan Buyuang Hanyuik, group dari Tanah Datar dengan pendendangnya Rina, Padang Panjang dengan pen-

dendangnya Ayu dan Syofwan, dari Payakumbuh dengan pendendangnya Reni. Masingmasing tukang dendang telah memperlihatkan kebolehannya dengan piawai. Pantun-pantun yang dipersembahkan lebih banyak terinspirasi kondisi yang ada dipersekitaran pertunjukan. Sindiran-sindiran kepada penonton maupun kepada pengamat sendiri, sehingga membuat penonton bersorak dan festival semakin lebih bergairah dan bersemangat. Kondisi demikian membuat lokasi pertunjukan saluang jo dendang semakin ramai dikunjungi penonton, termasuk generasi muda dan anak-anak sekolahan. Tidak kalah pentingnya juga hadir Ibu Sekretaris Daerah Kota Payakumbuh, kepala Dinas Pariwisata Seni dan Budaya Kota Payakumbuh, Ketua panitia PBSB 2011 dan beberapa tokoh masyarakat. Pada umumnya dari kesepuluh group utusan daerahnya masing-masing didukung oleh pemain muda-muda yang sangat berpotensi keberlanjutan seni tradisi ini. Tentu saja di antara

Indonesia-Malaysia Bentuk Pusat Budaya Nusantara INDONESIA dan Malaysia sepakat membentuk pusat budaya Nusantara sebagai wadah untuk memberikan informasi tentang budaya Melayu Nusantara melalui buku-buku sastra, foto-foto, film dan lainnya dari kedua negara serumpun ini. Gagasan ini disampaikan oleh Ikatan Setiakawan Wartawan Malaysia-Indonesia (Iswami) dan mendapatkan dukungan penuh dari Menteri Penerangan, Komunikasi dan Kebudayaan Malaysia, Dato Seri Utama Rais Yatim saat bertemu dengan sejumlah pemimpin redaksi media massa dari Indonesia di Kuala Lumpur, Kamis. Acara jamuan makan itu dihadiri Direktur Pemberitaan LKBN ANTARA Saiful Hadi yang juga Ketua Iswami dari Indonesia, Pemimpin Redaksi Harian Jurnas Asro Kamal Rokan yang juga menjabat sebagai penasihat Iswami, Kepala Pemberitaan Korporat Tempo Group Toriq Hadad, Ketua Dewan Kehormatan PWI Tarman Azzam dan GM Internal Affair TVOne Totok Suryanto serta pengurus Iswami dari Malaysia. Menurut Saiful Hadi, pusat budaya

Nusantara nantinya semacam perpustakaan yang berisikan buku-buku sastra Melayu dari kedua negara termasuk karya seni budaya yang disampaikan baik lewat foto-foto dan film. Melalui wadah ini, diharapkan generasi muda kedua negara dapat lebih memahami kedekatan budaya Melayu Nusantara sebab tempat ini akan dipenuhi oleh karya sastra Melayu. Bahkan, kata Saiful Hadi, dalam pertemuan hari ini, Menteri Rais Yatim akan memberikan sejumlah koleksinya tentang sastra melayu Malaysia termasuk foto-foto dan film. Dalam pertemuan tersebut, Menteri Rais Yatim berharap keberadaan pusat budaya tersebut dapat membendung arus budaya asing dan generasi muda kedua negara bisa mengenal lebih dalam mengenai kebudayaan Melayu Nusantara. Rais berharap keberadaan tempat itu juga bisa dimanfaatkan generasi muda melayu yang tersebar di Asean termasuk Singapura, Brunei Darussalam, Filipina ataupun Thailand.

“Lebih setengah dari penduduk Asean yang jumlahnya sekitar 500 juta penduduk kental dengan penggunaan bahasa melayu. Ini merupakan kekuatan yang besar,” ungkapnya. Bahkan, kata Rais Yatim, dia pernah mengusulkan dalam sebuah forum tingkat menteri Asean agar bahasa Melayu dijadikan bahasa pengantar di Asean. Oleh karenanya, dia berharap Iswami yang turut menggagas pembentukan pusat budaya nusantara ini dapat menjadi jembatan untuk meningkatkan hubungan baik antarmasyarakat kedua negara melalui serangkaian aktivitasnya. Rencananya pusat budaya Nusantara ini berdiri di sejumlah universitas baik di Indonesia maupun Malaysia. Namun untuk tahap awal, tempatnya adalah di Universitas Indonesia (UI). “Pada saat kunjungan delegasi Malaysia ke UI, kami sudah bertemu dan membicarakan hal tersebut dengan Dekan Fakultas Ilmu Budaya UI yang nantinya akan menyediakan tempat untuk pusat budaya tersebut,” kata Saiful Hadi.

kesepuluh grup terdapat kelebihan dan kekurangan kemampuan. Dari kesepuluh peserta telah dipilih lima grup sebagai pemain terbaik, yaitu Kabupaten Tanah Datar, Kota Payakumbuh, Kota Pariaman, Kota Padang dan Kabupaten Padang Pariaman. Tiga Jenis Lagu Sesuai surat edaran yang telah disebarluaskan oleh panitia PBSB 2011 kepada masing-masing pemerintahan daerah Kota dan Kabupaten se Sumatera Barat, bahwa lagulagu yang dipersembahkan oleh setiap grup saluang jo dendang terdiri dari tiga jenis lagu, yaitu (1) lagu wajib terdiri dari dua jenis lagu Singgalang (Singgalang Ratok Siabu dan singgalang lainnya bebas kepada group). ; (2) lagu pilihan terdiri dari piaman lamo, ratok solok, ratok koto tuo, ratok pulai, koto gadang karimbo, ratok kaman, kambang aia aji, sabai nan aluih dan ratok sari aji. Dari sekian banyak lagu pilihan itu, setiap group boleh memilih satu di antaranya; (3) lagu kreasi, merupakan lagu-lagu yang dipersembahkan oleh pemain

secara bebas mengembangkan kreatifitasnya dalam berekspresi. Keiga jenis itu dipersembahkan selama antara 1520 menit. Pada bahagian pertama dan kedua lebih cendrung kepada dendang-dendang tradisi yang dipersembahkan juga sesuai dengan konsep ketradisiannya. Berbeda dengan pada bahagian ketiga, dimana pemain diberikan kebebasan berkreatifitas mengembangkan pertunjukannya diluar konteks ketradisian. Setiap group boleh saja menggunakan peralatan musik lain diluar saluang, seperti gendang, rebana, tambur dan giringgiring. Menurut panitia, pada bahagian penampilan lagu-lagu kreasi sengaja dipersiapkan agar group menghibur masyarakat sesuai selera masa kini, terutama menyemangati generasi muda untuk mencintai saluang dan dendang. Selain itu, juga memperlihatkan bahwa pertunjukan saluang dan dendang juga bisa mengikuti selera masa kini dalam upaya menghadapi perkembangan musik-musik populer. Dari hasil pengamatan penulis, ternyata panitia pelaksana festival saluang jo dendang tidak hanya mengacu kepada konsep ketradisian, akan tetapi juga mengikuti perkembangan sosial budaya masyarakat pendukungnya. Artinya, festival kali ini dapat memenuhi selera masyarakat dari berbagai golongan (golongan tua dan golongan generasi muda). Atau boleh juga dikatakan, golongan pencinta tradisi asli dan pengembangan dari tradisi-tradisi itu. Lagu-lagu kocak bersifat hiburan menjadi prioritas. Rata-rata setiap group menggunakan gendang dangdut sebagai penyemarak pertunjukan saluang jo dendang. Lagu-lagu kocak yang ditampilkan setiap group dengan iringan gendang tersebut menambah gairah festival saluang jo dendang. Kenapa Kota/ Kabupaten Tidak Ikut Di balik kegairahan dan harapan menggali potensi, mengangkat tradisi dalam pewarisan nilai-nilai budaya daerah, ternyata dari 19 kabu-

paten dan kota yang ada di Sumatera Barat tidak semuanya yang mengikuti Festival Saluang jo Dendang pada PBSB 2011. Berdasarkan data pengamatan penulis hanya diikuti oleh 10 (sepuluh) daerah kota dan kabupaten yaitu Kabupaten Solok, Padang Pariaman, Pasaman, Kabupaten Limapuluh Kota, Kota Sawahlunto, Padang, Pariaman, Padang Panjang, Solok, dan Payakumbuh. Hal ini perlu dipertanyakan oleh pemerintah daerah Sumatera Barat atau panitia pelaksana, kenapa daerah-daerah lain tersebut tidak berperan serta dalam festival saluang jo dendang? Apakah daerahdaerah ini tidak memiliki pendendang dan pesaluang? Atau adakah alasan teknis yang membuat pemerintah daerah tidak dapat mengirim tim saluang jo dendang ke PBSB 2011 ini. Berdasarkan analisis penulis, alasan tentang tidak memiliki tukang saluang dan tukang dendang pada daerah-daerah tidak mengirim sangatlah tidak tepat. Melihat kepada perkembangan saluang dan dendang pada masa kini cukup menggembirakan. Setiap daerah memiliki para pendendang dan pesaluang yang piawai menjadi andalan daerah-daerah masingmasing. Salaung dan dendang tidak hanya tersebar di daerah darek saja, akan tetapi sudah tersebar pada setiap daerah kota dan kabupaten se Sumatera Barat. Amat disayangkan ketidak hadiran utusan daerah kota dan kabupaten yang sebahagiannya dianggap memiliki “pemain handalan” terkenal dan tercatat sebagai pencetak tukang saluang dan dendang, seperti daerah Kota Bukittinggi dan Kabupaten Agam. Kedua daerah ini tidak diragukan lagi sebagai produk tukang dendang dan tukang saluang. Barangkali bagi panitia festival saluang jo dendang, sekaligus panitia Pekan Budaya Sumatera Barat dapat mengevaluasi diri dalam hal pelaksanaan PBSB 2011 ini bagi keberlanjutan berikutnya.

Menguji Teater Tanpa Ikon Oleh SRI BRAMANTORO ABDINAGORO Kandidat Doktor Manajemen Pemasaran Fakultas Ekonomi UI dan sedang Meneliti Pemasaran pada Organisasi Seni Pertunjukan MENONTON “Mastodon dan Burung Kondor” tahun ini berbeda dengan tahun 1973 ketika karya ini pertama kali dipentaskan. Karena saat itu Rendra menjadi tokoh sentral, dan kini beliau sudah tidak ada. Bengkel Teater tentu tidak lepas dari nama Rendra. Ia adalah ikon pementasan dan ikon Bengkel Teater. Adakah pengaruh atau perbedaan antara adanya kehadiran Rendra -ikon- dengan ketidakhadirannya? Pertanyaan ini menjadi pertanyaan surve kecil saya yang diajukan pada penonton “Mastodon dan Burung Kondor” Agustus lalu di Taman Ismail Marzuki (TIM). Survei terhadap 51 penonton, menunjukkan bahwa 63% menyatakan ada pengaruhnya menonton tanpa ikon teater, 37% menyatakan tidak ada pengaruhnya. Banyak alasan mengapa penonton merasakan perbedaan atau pengaruh, namun satu yang menjadi jawaban umum adalah pertunjukannya menjadi tidak semenarik ketika sang ikon itu ada. Artinya survei kecil ini menegaskan bahwa nama sang sutradara menjadi alasan untuk menonton pertunjukannya, artinya ikon ini menjadi daya tarik utama menonton teater. Seberapa Penting Tokoh Sentral – Ikon? Sebagian penggiat teater boleh saja berpendapat bahwa sebuah pertunjukan teater adalah sebuah karya kolektif atau kolaboratif namun tidak semua penonton berpendapat demikian. Penonton membutuhkan tokoh sentral, sebuah lambang dari pertunjukan dan teaternya, sebuah ikon. Maka menafikan kebutuhan penonton merupakan langkah yang kurang tepat. Penonton yang datang kembali memenuhi bangku-bangku gedung pertunjukan tidak saja karena puas pada pertunjukan sebelumnya, lebih dari itu mereka didorong oleh reputasi sang aktor atau teaternya. Reputasi menjadi jaminan mutu pertunjukannya. Reputasi menciptakan ikon, dan di sinilah

BLOG DEDE

PEMENTASAN Zona X (Nyanyian Negeri Sunyi), karya/sutaradar Afrizal Harun. Pertunjukan ini berangkat dari seni tradisi Minang uluambek. Secara visual, pertunjukan Zona X, satu genre pertunjukan Minangkabau yang berkembang di beberapa daerah di Pariaman, Sumatera Barat. aktor atau sutradara atau tokoh sentral yang menjadi ikon menjadi penting. Tentu saja penciptaan menjadi ikon tidak mudah dan tidak sebentar. Ikon terbentuk akibat terbangunnya reputasi yang baik dan dalam skala nasional. Walaupun ada pertanyaan, apakah reputasi aktornya atau reputasi teaternya yang membangun ikon, jawabannya bisa salah satu dari keduanya atau merupakan sebab-akibat dari keduanya -aktor dan teater. Wyszomirski dkk (1997) dalam penelitian terhadap organisasi seni pertunjukan teater juga menyebutkan bahwa reputasi nasional merupakan salah satu faktor dari terlihatnya keberadaan atau eksistensi organisasi seni pertunjukan. Lampu Kuning untuk Teater Barangkali pekerja teater juga sudah menyadari dan telah menjadi persoalan lama dalam membangun atau menciptakan seorang ikon bagi organisasinya. Survei kecil ini membuktikan dan menegaskan bahwa persoalan tersebut belum terselesaikan dan tetap menjadi persoalan. Tidak hanya teater “lama”, bagi teater baru, tentu menciptakan ikon harusnya menjadi agenda penting

selain membangun penonton. Mau tidak mau, suka tidak suka, penonton berharap ada seseorang yang menjadi icon dalam sebuah organisasi seni pertunjukan. Maka organisasi seni pertunjukan harus mampu menciptakannya, dan itu artinya membangun reputasi. Frekuensi pertunjukan, kritik dan liputan media menjadi salah satu cara untuk membangun reputasi dan membentuk ikon tersebut. Melihat teater yang ada saat ini, memang masih didominasi oleh icon-icon lama yang sudah puluhan tahun namanya menempel dan identik dengan teater tersebut. Menurut pendapat saya, hal ini sudah menjadi lampu kuning untuk segera bertindak melakukan serangkaian kegiatan untuk menjaga kelangsungannya. Bukan tidak mungkin, teater kemudian mati karena ditinggal oleh sang icon seperti yang terjadi pada organisasi Wayang Orang di Solo. Tidak dapat saya bayangkan bagaimana suatu hari nanti Teater Koma tanpa Nano Riantiarno, Teater Gandrik tanpa Butet Kartarejasa, atau Teater Mandiri tanpa Putu Wijaya. Saya pun terpaku dan hilang kata. www.http:/ /www.indonesiaartnews.or.id)


18 OTOMOTIF

MINGGU, 18 SEPTEMBER 2011 M 19 SYAWAL 1432 H

>>>>>>>>>>> TIPS

>>>>>>>>>>> KABAR

YAMAHA YZF-R1 2012

Dilengkapi Traction Control YAMAHA sepertinya tak mau kalah dengan kompetitornya yaitu Honda yang beberapa waktu lalu telah mengeluarkan CBR 1000RR dengan perubahan tampilan baru. Namun berbeda dengan pabrikan sayap mengepak, Yamaha lebih memilih menyisipkan teknologi baru. Kini, superbike Yamaha YZF-R1 versi 2012 akan dilengkapi traction control (TC) sebagai daya tarik konsumen di segmen superbike. Sebelumnya di kelas superbike hanya BMW S1000RR dan Kawasaki ZX-10R yang telah menggunakan teknologi ini. Fitur TC di Yamaha YZF-R1 2012 ini memiliki tujuh settingan TC dan tiga pilihan mode berkendara. Sehingga total ada 21 kombinasi setting berbeda yang dapat digunakan. Selain penggunaan fitur TC, Yamaha juga sedikit mengubah settingan ECU sehingga YZF-R1 versi 2012 lebih mudah dikendarai di rpm rendah dan menengah. Harapannya transfer tenaga jadi lebih terkontrol. Ban belakang tidak mudah spin dan handling pun tetap aman. Sentuhan pada bodi bisa dilihat di fairing yang lebih rendah dan penggunaan LED sebagai lampu utama. Pilihan warnanya jadi jauh lebih beragam. Untuk YZF-R1 yang dipasarkan di Amerika sudah dilengkapi dengan varian berstriping selain motif khusus 50 tahun keikutsertaan Yamaha di World Grand Prix (WGP). (h/ist)

Maksimalkan Karbu, Besarkan Piston Skep

Mobil Termurah Nissan untuk RI Semakin Nyata PADANG, HM—Langkah PT Nissan Motor Indonesia (NMI) menghadirkan mobil murah untuk masyarakat Indonesia sepertinya semakin dekat. Mobil tersebut rencananya diposisikan di bawah Nissan March. Ini tergambar dalam acara kegiatan supplier meeting sebagai tonggak awal guna mendukung rencana dan komitmen dalam merealisasikan proyek Low Cost Green Car (LCGC) di Indonesia. Setidaknya 500 supplier yang berasal dari Indonesia maupun kawasan ASIA hadir turut andil dan mendukung program tersebut. Sebelumnya, santer diberitakan jika PT NMI menggelontorkan dana sebesar 25 milyar Yen (setara dengan 312.5 juta Dollar Amerika) untuk membangun mobil murah di Indonesia. Dana tersebut juga untuk merealisasikan peningkatan kapasitas produksi, pengembangan pabrik perakitan mesin baru, serta peningkatan lokalisasi. “Dengan pertumbuhan Nissan yang cepat di Indonesia, penting bagi kedua belah pihak (NMI dan supplier) untuk memiliki pemahaman yang sama tentang prospek bisnis di Indonesia secara keseluruhan, serta memahami apa yang telah Nissan capai sejauh ini,” kata Presiden Direktur NMI mengatakan, Takayuki Kimura. “Sedangkan hasil yang ingin dicapai melalui pertemuan ini, kami harapkan adanya kerjasama dengan pihak yang memiliki visi yang sama dengan kami. Kegiatan ini juga bertujuan untuk mendapatkan proses bisnis yang lebih baik dengan para vendor, dan menjajaki lebih jauh kemungkinan peningkatan lokalisasi,” katanya lagi. Kegiatan supplier meeting ini diharapkan dapat mempercepat usaha perusahaan dalam meningkatkan lokalisasi lebih dari 80% di tahun 2012, serta menjadi dasar yang kuat bagi NMI untuk mencapai target jangka menengahnya di tahun 2013. Niat perusahaan dalam memasarkan LCGC juga diharapkan dapat meningkatkan cakupan segmen produk Nissan hingga mencapai 80% di tahun 2014. Pada tahun 2010, NMI memproduksi lebih dari 50.000 unit dan berhasil menjual lebih dari 40.000 unit kendaraan secara nasional. Memasuki kuartal ke-II tahun fiskal 2011, lebih dari 35.000 unit kendaraan telah terjual dengan target penjualan sebesar 60.000 unit hingga akhir tahun fiskal 2011 (Maret 2012). detik.ot

RENCANA 2012

Bajaj Kenalkan 4 Model Baru

JAKARTA, HALUAN — Indonesia terus menjadi sasaran ‘empuk’ bagi produsen motor dunia untuk memasarkan produknya. Ini terlihat tiap tahun, produsen motor ini terus melahirkan varian-varian terbarunya untuk menarik minat masyarakat di tanah air. Setelah Yamaha, Honda dan Suzuki beberapa waktu lalu, sekarang giliran Bajaj Auto Indonesia (BAI) dikabarkan akan memperkenalkan 4 model baru pada 2012 mendatang. Santer tersiar kabar bahwa pabrikan asal India ini sedang dilakukan pengujian dan survei di Tanah Air. Prediksi ini semakin kuat dengan munculnya notifikasi di Departemen Perindustrian untuk Bajaj Avanger 220 cc (242/IUBTT/TPT/8/2011), Discover 150 cc (1244/IUBTT/TPT/8/2011), Discover 125 cc (1241/IUBTT/TPT/ 8/2011) dan Discover 100 cc (1243/ IUBTT/TPT/8/2011). “Kami masih menguji dan dan

belum bisa menjelaskan kapan model ini akan diluncurkan. Ada banyak hal yang harus dilakukan sebelum peluncuran varian baru seperti survei serta studi kelayakan,” ujar Tomotaka Ishikawa, President Director BAI. Namun, Ishikawa memberi petunjuk bahwa model akan diluncurkan 2012. Diisukan produk pertama yanga akan dirilis adalah Bajaj Discover 150 cc. Bajaj Auto juga dikabarkan tengah mempersiapkan pabrik perakitan di Indonesia. Indonesia Basis Produksi Makin ‘empuknya’ pemasaran motor di Indonesia juga dikuatkan oleh

ATAKA Express COURIER & CARGO SERVICE

Lebih Cepat Lebih Baik

Jl. Teknologi Raya No. 104, Siteba Padang, Telp. (0751) 7871716, HP. 081374001716, FAX. (0751) 7056964

PENGIRIMAN DOKUMEN, PAKET & CARGO (Melayani Lokal & Dpmestik ke Seluruh Wilayah Nusantara) Catt : Jemput Antar Alamat JASA PINDAH RUMAH/KOST, PINDAH KANTOR/TOKO/BARANG (Dalam / Luar Kota di Nusantara) EKSPEDISI (PENGANGKUTAN BARANG) Sumatera-Jawa/Nusantara PENGEPAKAN (PACKING) & PENYEDIA ARMADA ANGKUTAN (TRUCKING) AKTIS MURAH, PR CITY COURIER (Pengiriman Dalam Kota; Paket & Dokumen, Billing Statement, AHABAT Kartu Kredit, Brosur, Undangan, dll. DAN BERS Cabang/Outlet ZATAKA : PADANG, Cengkeh : (0751) 775824, Simp. Tinju Lapai : (0751) 7809336, HP. 081320551548 DUKU : (0751) 484169, HP 081374883322, BUKITTINGGI : (0752) 7001516, HP. 081363573535, SOLOK : (0755) 22050, HP. 085274022811, PAINAN : (0756) 22473, HP. 08126745508, MUARO Sjj : (0754) 20250, HP.081374632998, MUARA LABUH : (0755) 70592, HP. 081363814593, Simp. Empat Pasaman : HP. 085263008432, 081363321678, Pulau Punjung : (0754) 40042, HP. 081374044040, Jambi : (0741) 21545, HP. 081927513593, Sungai Penuh : (0748) 323725, JAKARTA : (021) 8608003, 93443910, HP. 0811868308, Pekanbaru : (0761) 5522788, 085271945100 dan Agen/Outlet kami di kota anda

rencana Bajaj Auto dikabarkan akan menjadikan Indonesia sebagai basis produksi untuk kawasan Asia Tenggara. Pabrikan motor asal India ini bakalan menggelontorkan investasi USD 150 juta atau Rp 1,2 triliun untuk membangun pabrik perakitan di Tanah Air. Pabrik baru ini direncanakan akan memiliki kapasitas produksi 100 ribu unit setiap tahun. Targetnya bukan hanya untuk pasar lokal namun diekspor di kawasan Asia Tenggara, pula. Sayangnya, tidak dijelaskan kapan kapan pabrik tersebut mulai beroperasi. Bajaj Auto melalui PT Bajaj Auto Indonesia telah hadir di Indonesia beberapa tahun lalu. Varian yang diusung ke Indonesia adalah Bajaj Pulsar, yang diimpor dari Negeri Hindustan. Sedangkan pabrikan roda dua asal India lainnya, TVS, telah mendirikan pabrik di Karawang, Jawa Barat. (h/dp.com)

UNTUK memaksimalkan fungsi karburator, mekanik biasanya mengakali dengan cara seting ulang jarum skep, sekrup udara, jarum pelampung dan ganti spuyer. Bahkan trik paling berat yaitu mereamer karbu alias membesarkan diameter lubang venturi dari ukuran standar. Sayang langkah reamer karbu masih punya keterbatasan. Lewat dari ukuran yang wajar, bodi karbur rawan bocor. Akibatnya piston skep yang bertugas mengatur debit gas bakar jadi ngaco bekerja. Bahkan kesalahan ini kerap dialami karbu berdiameter piston skep sangat kecil. Makanya Alif Bowo Sarwono pemilik bengkel bubut Adhi Jaya Tech putar otak untuk maksimalkan kembali fungsi karbu standar. Maksudnya, peranti vital ini bukan cuma bisa direamer tapi juga bagaimana caranya gedein ukuran piston skep. Istilahnya bore up karbu. “Sekarang saya sudah coba di karburator Shogun 110. Piston skep yang aslinya cuma 20mm, bisa jadi diameter 24mm. Sehingga diameter venturi yang awalnya 22mm, kini bisa direamer hingga ukuran 24mm tanpa khawatir terjadi kebocoron,” mantap Alif yang idenya hasil konsultasi dengan Waskito Ngubaini alias Merit, tunner asal Jogja. Lalu untuk melancarkan garapannya tadi, tanpa bermaksud menutup-nutupi idenya Alif mengaku kalau ubahan pada piston skep karbu Shogun 110 andalkan comotan dari piston skep motor lain. Yaitu dari karbu Honda GL-Pro Neo Tech yang kebetulan memiliki piston skep ukuran diameter 24mm. Adapun cara untuk menggabungkan kedua bagian komponen tadi, dituturkan oleh bapak dua anak ini kuncinya ada pada proses pemotongan. Terutama bangian antara bekas rumah piston skep asli Shogun 110 di bagian atas, dengan rumah skep Honda GL-Pro Neo Tech di bagian bawah. Keduanya harus dipotong dengan tepat agar saat digabungkan kembali benar-benar center. “Prosesnya memang agak repot dan benarbenar teliti biar enggak miring waktu disatukan. Terutama saat memotong rumah skep Shogun 110 yang posisinya harus lebih lebar ke samping dan ke bawah. Apalagi di bagian bawah lubang venturi terdiri banyak lubang kecil untuk aliran gas bakar waktu idel. Jadi, mesti hati-hati,” lanjut Alif yang mewanti harus sabar jika memang ingin pesan. Setelah kedua bagian terpisah, langkah berikutnya adalah menyatukan potongan bodi karbu Shogun 110 dengan rumah skep GL Pro Neo Tech berikut piston dan juga tutupnya. (h/mp.com

MODIFIKASI KAWASAKI KSR110 2011

Si Mungil Siap Diajak Ngebut Kehadiran Kawasaki KSR 110 ramai di jalanan Bangkok, Thailand. “Karena sering ke sana saya beli motor ini. Di sana orang bertubuh besar enak aja naik motor mungil ini,” kata Teguh, pemilik KSR berkelir kuning ini. Tapi, tentu saja supaya motor tetap ngacir dengan joki bongsor harus dilakukan upgrade di mesin. “Sekarang pakai piston Sonic,” katanya. Piston Sonic bisa langsung klop dengan setang piston KSR. Karena lubang pen sama-sama 13 mm. Asalnya piston standar 53 mm. Kini pakai piston Sonic standar bermain di angka 58mm. Naik 5mm dibanding standar. Dipastikan harus ganti boring juga. Dibarengi dengan menggunakan pen stroke 2mm. Stroke jadi naik 4mm. Asalnya stroke 50,6mm jadi 54,6mm. Dengan kondisi seperti ini, menurut Teguh kapasitas mesin sekarang menjadi sekitar 150cc. Itu hasil dari penggenapan yang aslinya bermain di 144,2cc. Kem juga sudah diganti pakai produk AP Racing. Sedangkan magnet dipapas 4mm. Sayangnya Teguh kurang paham masalah rombakan

jeroan ini selanjutnya. Menurutnya sekarang motor ini sudah siap diajak ngebut. “Ingin rasanya di Indonesia ada balapan resminya, seperti OMR KSR di Thailand,” kata pria yang dulu pernah bikin tim balap road race pakai Kawasaki. (h/mp.com)

DATA MODIFIKASI Klep: Sonic Engine guard: Bikers Oil cooler: Bikers Knalpot: Custom Sok : YSS


RUMAH 19

MINGGU, 18 SEPTEMBER 2011 M 19 SYAWAL 1432 H

Area Resapan Air di Halaman Rumah MUSIM hujan telah tiba. Ancaman yang ditimbulkannya seperti becek, air tergenang hingga banjir mulai membayangi area di sekitar rumah kita. Saatnya kita berbenah mengurangi genangan air di pekarangan dengan mengolah area resapan air di taman.

Area resapan di rumah sebaiknya direncanakan sejak awal. Syarat KLB (koefisien lantai bangunan) dan KDB (koefisien dasar bangunan) atau menyisakan 30 % lahannya untuk area resapan hendaknya harus mulai dijalankan bila kita ingin hidup tentram di musim hujan. Meski menyisakan 30 % dari luas tanah untuk area resapan, namun keberadaannya perlu dikelola dengan baik. Bila tidak, semua ketentuan tersebut hanya menjadi sebuah wacana saja. Area resapan rumah Area resapan di rumah merupakan area yang tidak ditutupi perkerasan dan bersifat fleksibel. Untuk itulah area resapan ini banyak difungsikan sebagai taman rumah dan

ditumbuhi berbagai jenis tanaman. Namun dalam perjalanannya, area resapan ini lebih banyak ditutupi dengan perkerasan dengan alasan memanfaatkan lahan kosong. Area resapan tersebut biasanya difungsikan untuk carport dan area duduk. Memaksimalkan area resapan menjadi lebih fungsional sah-sah saja, namun hendaknya tetap mengutamakan fungsi aslinya. Carport dan area duduk di taman kebanyakan diberi perkerasan pada lantainya, sehingga menghambat fungsinya sebagai area resapan. Diperlukan tindakan yang bijak agar fungsi dan kebutuhan berjalan seimbang. Agar area resapan dapat difungsikan sesuai kebutuhan, perkerasan

area resapan dapat menggunakan material yang memiliki daya serap air yang tinggi. Saat terkena air dalam jumlah besar, air langsung terserap dengan cepat ke dalam tanah. Salah satu material yang cukup ramah untuk area resapan yakni dengan memberikan paving block, grass block, dan taburan batu alam. Agar maksimal, pemasangan paving block dibuat miring seperti punggung kura-kura, minimal 1% agar air dapat mengalir. Paving block memiliki variasi bentuk, seperti bujur sangkar, persegi panjang, segi tiga, segi delapan, dan lain-lain yang cocok untuk bangunan residensial maupun public. Selain memiliki bentuk bera-

gam, paving block juga tersedia dalam pilihan warna yang menarik, juga dapat dibuat dalam pola yang indah, contohnya pola lurus, persegi panjang, bujur sangkar, lingkaran maupun garis lengkung. Pilihan bentuk dan warna akan memberikan ide desain seperti model mozaik yang cocok untuk entrance rumah, carport dan taman bermain, juga untuk area-area di halaman rumah dan seputar kolam renang. Paving block cocok diaplikasikan di daerah tropis karena sifatnya yang tidak mudah panas, sehingga memberi kesan lebih lunak ketimbang aspal dan beton. Paving block terasa lebih menyatu dengan pepohonan sehingga

taman terasa lebih asri dan serasi. Selain paving block, ada juga grass block. Bentuknya memiliki lubang untuk tanah dan rerumputan sehingga lahan yang ditutupi perkerasan lebih sedikit. Grass block baik untuk area parkir yang tidak banyak ditumbuhi tanamah. Grass block juga lebih ramah lingkungan dibandingkan paving block dan dapat menyerap air dengan sempurna, juga efisien untuk rumah dengan lahan terbatas yang memungkinkan untuk membuat perkerasan sekaligus lahan hijau. Jika ingin terlihat alami, Anda juga dapat menaburkan batu alam seperti batuan koral di sekitar area resapan.***

Bangun Rumah Indah dengan Biaya Murah

SIAPA yang tak ingin memiliki rumah indah, apalagi dengan biaya terjangkau alias murah. Mustahil? jangan pesimis dulu. Berikut ini tips dari Yu Sin, arsitek sekaligus penulis buku “Mimpi Rumah Indah”. Arsitek yang terkenal dengan desain unik berbiaya murah ini membagikan tipsnya kepada para peserta talk show “Rumah Indah dengan Biaya Terjangkau” yang digelar pada ajang Kompas Gramedia Fair Bandung. Menurut Yu Sin, ada empat karakter sehingga sebuah rumah bisa dikatakan rumah indah. Pertama,

hemat energi di mana cahaya diperoleh secara alami melalui ventilasi alami pula, menggunakan material produksi lokal maupun bahan daur ulang, serta murah perawatannya. Kedua, ramah lingkungan yang tampak dari tersedianya ruang terbuka hijau di areal rumah serta memberdayakan potensi lokal. Misalnya, dengan mengadaptasi desain rumah-rumah tradisional. Ketiga, adanya interaksi antara ruang dalam rumah dengan ruang luar rumah. Keempat, sesuai dengan karakteristik ataupun filosofi si empunya rumah. Yu Sin menuturkan, untuk

memperoleh rumah dengan kriteria tersebut, tak mesti mengeluarkan biaya besar. Salah satu alternatif untuk menghemat biaya pembangunan dan perawatan rumah, tanpa mengabaikan desain yang terkesan alami, Anda bisa mencoba metode unfinished ataupunmaterial expose. Misalnya, alih-alih menggunakan lantai berbahan marmer, Anda cukup menggunakan semen (semen expose) pada lantai Anda. Selain lebih hemat, lantai semen tidak mudah terlihat kotor dan tidak membuat kesan berminyak jika belum dibersihkan. Pilihan lainnya, Anda bisa

mencoba membangun rumah tanpa harus dicat. “Selain hemat energi, hemat perawatan juga,” kata Yu Sin. Sebagai pengganti cat, Anda cukup menggunakan teknik acian expose, jadi hanya sampai pada tahap tembok dilapisi aci atau bahkan batako saja tanpa dilapisi aci (batako expose). Sementara, untuk plafon, Anda bisa menyiasatinya dengna membiarkan beton menjadi plafon. Tips lainnya dari Yu Sin adalah menggunakan sisa-sisa keramik, atau material bekas sebagai bahan penghias dinding. Nah, bagaimana? Tertarik mencoba?.***

Taman Cantik di Lorong Samping Rumah JANGAN biarkan lorong samping rumah sekadar jadi jalur lalu lalang. Manfaatkan, menjadi taman rumah nan indah. Lorong samping, sebagai akses menuju bagian belakang rumah, ternyata bisa jadi area cantik. Bahkan di sana bisa menjadi pusat daya tarik rumah secara keseluruhan. Betapa tidak! Lahan terbatas itu dijadikan taman simpel yang menarik, bahkan dengan kolam ikan yang dihiasi dinding artifisial. Taman samping di rumah bisa dibangun untuk menyiasati lahan minim. Meski berada di areal terbatas, jika tanaman yang ditanam bisa disusun sedemikian rupa, akan bisa menimbulkan pesona. Lagi pula, lahan tersebut bisa mendukung sirkulasi bagi bangunan utama rumah. Di taman tersebut, tak cuma tanaman dalam pot saja yang bisa dihadirkan, daya tarik lainnya adalah kolam ikan dengan dinding artifisial. Dari dinding ini mengalir air, menyerupai tebing-tebing di area air terjun. Meskipun taman itu bisa ditata sedemikian rupa, namun dengan penempatan terlalu banyak bunga atau pot, yang hadir bukan sebuah pemandangan dan udara segar, namun kesumpekan. Karena itu, pemasangan pot dan penanaman bunga harus sinergis dengan kondisi ruang.***

Memilih Paving Block

BANYAK orang belum mengetahui kalau produk Paving Block ternyata memiliki beragam jenis apabila ditinjau dari aspek mutu serta Kualitasnya. Hal ini disebabkan karena minimnya informasi yang dimiliki, sehingga faktor inilah yang seringkali menyebabkan banyak konsumen Paving Block secara sadar atau tidak sadar “tertipu” dalam memilih Paving Block yang sesuai dengan kebutuhan proyek yang mereka kerjakan. Menurut pengalaman sejumlah pengusaha dan pekerja yang menggeluti bidang usaha dan pemasangan Paving Block ini, sebagian besar konsumen memilih Paving Block hanya melihat dari segi harga tanpa memperhitungkan segi mutu dan kualitas ketahanan Paving untuk jangka panjang. Padahal untuk kasus seperti ini, sangatlah tidak objektif apabila membandingkan harga

antara Paving Block mutu beton kelas A atau B (K 300-450) dengan Paving Block mutu beton kelas C,atau D (K 50-200), karena dari segi kekuatan maupun ketahanan aus-nya saja sudah pasti jelas berbeda. Agar kita tidak lagi “tertipu” ketika memilih Paving Block, ada baiknya anda lakukan pengecekan secara visual dan sederhana terhadap produk Paving Block yang akan anda order, dengan cara : 1. Lakukan cara sederhana uji ketahanan paving (baca artikel: “Cara sederhana uji kuat Paving Block”) 2. Ambil beberapa sample paving, kemudian perhatikan kepadatan serta kerapatan Paving Block tersebut. ( semakin padat dan rapat hasil press paving tersebut, maka semakin baik mutu betonnya). Kepadatan Paving Block umumnya terbentuk dari proses serta peralatan pro-

duksinya. ( Jenis Paving Block berdasarkan cara produksinya: Paving Block Press Manual/ Tangan, Paving Block, Press Mesin Vibrasi atau Paving Block Press Mesin Hidrolik). 3. Tanyakan kepada pihak penjual, berapakah kekuatan tekan beton yang dimiliki Paving Block tersebut. (Agar lebih meyakinkan anda, ada baiknya anda minta juga hasil lab kuat tekan beton Paving tersebut) Itulah beberapa tips sederhana agar kita tidak lagi salah dalam memilih serta menentukan paving block jenis apakah yang akan kita gunakan serta cocok untuk kebutuhan proyek kita, agar kita lebih selektif dan tidak mudah tergiur hanya karena penawaran harga Paving Block yang murah tetapi melupakan aspek mutu serta kualitas produk tsb, karena itu sama artinya dengan anda “Membeli kucing dalam karung”.***

Pemasangan Paving Block SEBELUM pekerjaan pemasangan paving block dimulai, harus diperhatikan syarat-syarat sebagai berikut: 1. Lapisan Subgrade Subgrade atau lapisan tanah paling dasar harus diratakan terlebih dahulu, sehingga mempunyai profil dengan kemiringan sama dengan yang kita perlukan untuk kemiringan Drainage (Water run off) yaitu minimal 1,5 %. Subgrade atau lapisan tanah dasar tersebut harus kita padatkan dengan kepadatan minimal 90 % MDD (Modified Max Dry Density) sebelum pekerjaan subbase dilaksanakan sesuai dengan spesifikasi teknis yang kita butuhkan. Ini sangat penting untuk kekuatan landasan area paving nantinya. 2. Lapisan Subbase Pekerjaan lapisan subbase harus disesuaikan dengan gambar dan spesifikasi teknis yang kita butuhkan. Profil lapisan permukaan dario subbase juga harus mempunyai minimal kemiringan 2 %, dua arah melintang kekiri dan kekanan. Kemiringan ini sangat penting untuk jangka panjang kestabilan paving kita. 3. Kanstin/Penguat Tepi Kanstin atau Penguat tepi atau Kerb harus sudah kita pasang sebelum pemasangan paving dilakukan. Hal ini harus dilakukan untuk menahan paving pada tiap sisi agar paving tidak bergeser sehingga paving akan lebih rapi pada hasil akhirnya. 4. Drainage/Saluran Air Seperti halnya kanstin, Drainage atau Saluran air ini juga harus sudah kita pasang sebelum pemasangan paving dilakukan. Hal ini sangat wajib dilakukan untuk effisiensi waktu/kecepatan pekerjaan. Drainage yang dikerjaan setelah paving terpasang akan sangat mengganggu pekerjaan pemasangan paving itu sendiri karena harus membongkar paving yang sudah terpasang. 5. Kelengkapan Peralatan Kerja Peralatan yang kita butuhkan harus sudah disiapkan sebelum pemasangan paving dimulai. Adapun alat-alat yang kita butuhkan adalah sebagai berikut: - Mesin Plat Compactor (Stamper Kodok) dengan luas permukaan plat antara 0,35 s/d 0,50 m2 dan mempunyai gaya sentrifugal sebesar 16 s/d 20 kN dengan frekwensi getaran berkisar 75 s/d 00 Hz. - Alat Pemotong paving (Cutter). - Kayu yang diserut rata/jidar untuk Levelling Screeding abu batu/pasir. - Benang. - Alat handling berupa Lori/gerobak untuk pemindahan paving. - Pin stick/Linggis yang bagian bawahnya dibuat runcing melebar sebagai naating. 6. Cara Pemasangan Paving a. Abu batu/pasir alas seperti yang dipersyaratkan segera digelar diatas lapisan base. Kemudian diratakan dengan jidar kayu sehingga mencapai kerataan yang seragam dan harus mengikuti kemiringan yang sudah dibentuk sebelumnya pada lapisan base. b. Penggelaran abu batu/pasir alas tidak melebihi jarak 1 meter didepan paving terpasang dengan tebal screeding. c. Pemasangan paving harus kita mulai dari satu titik/ garis (starting point) diatas lapisan abu batu/pasir alas (laying course). d. Tentukan kemiringan dengan menggunakan benang yang kita tarik tegang dan kita arahkan melintang sebagai pedoman garis A dan memanjang sebagai garis B, kemudian kita buat pasangan kepala masing-masing diujung benang tersebut. e. Pemasangaan paving harus segera kita lakukan setelah penggelaran abu batu/pasir alas. Hindari terjadinya kontak langsung antar block dengan membuat jarak celah/naat dengaan spasi 2-3 mm untuk pengisian joint filler. f. Memasang paving harus maju, dengan posisi sipekerja diatas block yang sudah terpasang. g. Apabila tidak disebutkan dalam spesifikasi teknis, maka profil melintang permukaan paving minimal mencapai 2 % dan maksimal 4 % denga toleransi cross fall 10 mm untuk setiap jarak 3 meter dan 20 mm untuk jarak 10 meter garis lurus. Pembedaan maksimum kerataaan antaar block tidak boleh melebihi 3 mm. h. Pengisian joint filler harus segera kita lakukan setelah pamasangan paving dan seera dilanjutkan dengan pemadatan paving. h. Pemadatan paving dilakukan dengan menggunakan alat plat compactor yang mempunyai plat area 0,35 s/d 0,50 m2 dengan gaya sentrifugal sebesar 16 s/d 20 kN dan getaran dengan frekwensi 75 s/d 100 MHz. Pemadatan hendaknya dilakukan secara simultan bersamaan dengan pemasangan paving dengan minimal akhir pemadatan meter dibelakang akhir pasangan. Jangan meninggalkan pasangan paving tanpa adanya pemadatan, karena hal tersebut dapat memudahkan terjadinya deformasi dan pergeseran garis joint akibat adanya sesuatu yang melintas melewati pasangan paving tersebut. Pemadatan sebaiknya kita lakukan dua putaran, putaran yang pertama ditujukan untuk memadatkan abu batu/pasir alas dengan penurunan 5 - 15 mm (tergantung abu batu/ pasir yang dipakai). Pemadatan putaran kedua, disertai dengan menyapu abu batu/pasir pengisi celah/naat block, dan masing-masing putaran dilakukan paling sedikit 2 lintasan.***


20 AKSEN

MINGGU, 18 SEPTEMBER 2011 M 19 SYAWAL 1432 H

DICKY CHANDRA

Menangis Sebelum Lepas Jabatan

L

PILIHAN BERPISAH dari sang suami, Emir Hakim dianggap Sarah Sechan sebagai keputusan terbaik. Sehingga kedua belah pihak bisa bersikap dewasa dalam menghadapi keputusan tersebut. Karenanya, dia juga meminta media juga bisa bersikap dewasa dalam memberitakan rumah tangganya. “Jadi saya dan suami dan keluarga saya bisa bersikap dewasa dan sangat rasional. Kami berharap juga temanteman media dan masyarakat luas yang bisa melihat kira-kira pribadi saya seperti apa juga, bisa memahami hal itu dan menyikapi dengan dewasa,” ungkap Sarah Sechan. Sarah yang ditemui di Kawasan Pengadegan, Kalibata, Jakarta Selatan, Sabtu (17/09) dinihari, tidak bersedia melakukan tanya jawab dengan wartawan. Dia hanya memberikan keterangan satu arah seputar kabar perceraiannya itu. Dirinya tidak membantah kalau keluarganya sedang menjalani proses perceraian, namun banyak hal yang tetap harus dijaga dalam keluarganya, terutama sang anak. “Kami tidak ingin ada berita simpang siur karena sekali lagi, harus menjaga perasaan banyak orang, yang kami utamakan adalah anak,” tegasnya. Sarah beberapa kali berharap media tidak menulis sesuatu yang berbau fitnah, karena dirinya sudah menyampaikan semuanya. Diharapkan tulisan yang keluar fair dan tidak mengedit, menambah-nambah, atau tidak berasumsi. “Hubungan kami baik sekali dan cukup dewasa. Semoga teman-teman saya atau masyarakat yang mengemari saya atau yang tidak, juga bisa menghadapi ini semua, dan bisa melihat ini dengan berbagai sudut pandang dan dewasa juga,” ungkapnya. (kpl)

CHELSEA OLIVIA WIJAYA

Hidup dan Cinta Harus Seimbang

CHELSEA OLIVIA Wijaya menemukan pencerahan usai menonton film Eat, Pray, Love dengan bintang Julia Roberts. Ia menjadi berpikir hidup dan cinta harus seimbang. Berikut ini wawancara dengan kekasih Glenn Alinskie ini, saat ditemui di Epicentrum, Kuningan, Jakarta Selatan, Senin (4/10). Bagaimana dengan film Eat, Pray, Love? Yang aku tangkap dari film ini adalah setiap hidup pasti mempunyai masalah, dan itu harus kita hadapi. Mungkin, film ini bisa menjadikan inspirasi buat kita. Seperti apa? Ini sangat luar biasa sekali, sangat manusiawi banget. Mengingatkan kita kalau hidup itu dibawa happy nggak usah terlalu dipikirin. Ini kan film tentang keseimbangan hidup, bagaimana? Hidup harus seimbang kalau menurut aku, dengan percintaan pun harus seimbang. Kita nggak boleh egois dengan pasangan kita sendiri. Sebenarnya film ini kan dari novel yang katanya best seller. Ini bisa menginspirasikan aku dalam berakting. Pernah merasa ada di fase Julia Robert, kehilangan keseimbangan sampai lelah dalam hidup?

Belum pernah, aku belum pernah merasakan yang benar-benar susah dan ingin sendirian nggak mau diganggu. Karena selama ini pasti adalah dimana aku merasa stres, bosan dan suntuk. Tetapi sejauh ini belum pernah sampai pergi ke kota mana ngejalanin hidup sendiri sampai menemukan pencerahan. Bagaimana melihat Bali jadi lokasi syuting? Bangga banget karena loaksi syuting di Bali, Indonesia, benar-benar luar biasa. Kenapa nontonnya sendiri? Nggak sama Glenn, karena Glenn lagi syuting. Apa yang membedakan film Indonesia dan Hollywood? Yang membedakan film Indonesia dengan film luar itu masalah bugjet. Terus mereka itu kerja dari pagi sampe pukul lima sore. (h/inilah.com)

DICKY CHANDRA patut bersyukur karena ia pernah mencicipi dunia politik meski pada akhirnya harus selesai karena ia memutuskan melepas jabatannya sebagai Wakil Bupati di Kabupaten Garut. Walaupun mengaku nggak menyesal, tapi pasti ada perasaan sedih karena niatan untuk mensejahterakan wilayah Garut harus berakhir. Berat bagi Dicky untuk mengambil keputusan ini. Rani Pertama, sang istri yang selalu setia menemani dan memberikan dukungan, tahu betul apa yang dirasakan Dicky sebelum akhirnya mengambil keputusan berat ini. “Dua bulan yang lalu banyak merenung, banyak melamun dan seolah-olah kayak tafakur di kamar. Pulang kantor melamun, pada akhrinya saya melihat Kang Dicky banyak menangis dibulan puasa,” jelas Rani, istri Dicky. Dicky mengatakan tidak adanya kesinergian antara dirinya dengan orang nomor satu di Garut mengenai pola kerja. Bulan maksud menyalahlan, daripada tujuan mulianya nggak berhasil, lebih baik Dicky mundur meski sang istri mengatakan ada alasan lain yang membuat suaminya melepas jabatan. “Kalau kita ungkapkan takutnya malah menyinggung perasaan seseorang dan menjelekkan seseorang, jatuhnya begitu,” kata Rani. Jangankan Dicky, Rani pun ikut sedih melihat sang suami mundur dari kursi pemerintahan. Apalagi selama ini jabatan Dicky adalah sumber kehidupan untuk keluarga. Jika Dicky sudah nggak punya pekerjaan, dengan apa anak dan istri akan hidup? “Papa mau kembali ke dunia artis atau gimana? Awalnya Kang Dicky ketakutan. Mau usaha nggak punya modal. Mau kembali ke dunia artis sudah lama kita tinggalkan. Bagaimana nasib kita,” ucap Rani yang terus berada di samping sang suami. (ccm)

PINKAN MAMBO

Ubah Penampilan

DI ALBUM terbarunya Pinkan mengubah konsep musik serta penampilannya. Dia mengubah imej yang dulu childish dan berwarna-warni menjadi sosok yang dewasa dengan pemilihan kostum yang elegan. “Aku sadar bahwa aku bukan anak kecil aku. Tapi itu trend lama aku saat masih kecil. Sekarang aku sudah dewasa nggak mungkin aku pakai rok gelembung,” ujarnya saat dijumpai di studio foto Agustinus Sidharta, Jakarta Selatan, Jumat (16/9). Dengan perubahan ini, Pinkan tak takut fansnya akan berubah. Baginya yang utama adalah penampilan di panggung. Selain itu perubahan total juga tak dilakoni oleh Pinkan. Dia masih menyelipkan dandanan ala dulu. “Sekarang rambut masih lucu, yang blush on pink-pink. Imutnya tetap ada, tapi bukan seperti dulu. Umur aku sudah berubah, jadi glamor, casual, girly dan dewasa sudah seperti itu,” paparnya. Untuk inspirasi, Pinkan menyerap dan memadu padankan apa yang ia lihat dan inspirasikan. Dia tak mengambil satu artis saja, namun banyak artis yang nantinya ia aplikasi dengan gayanya sendiri. “Semua yang aku tonton, lihat semua bisa jadi inspirasi. Bisa dari film, artis, majalah, fashion bisa aku tiru. Aku nggak mau seperti Beyonce, Mariah Carey nggak mau, semuanya aku ambil aja,” pungkasnya. (kpl)


I N S P I R A S I 21

MINGGU, 18 SEPTEMBER 2011 M 19 SYAWAL 1432 H

SKENARIO

Reforma Agraria OLEH: ZUKRI SAAD

BARU Uwan paham bahwa reforma agraria itu tidak sekadar reclaiming lahan (mengambil ulang/mengambil alih lahan) saja, tapi jauh lebih luas yakni pengalokasian sumber-sumber agraria kepada rakyat. Adik ideologis Uwan yang lain, Erpan Faryadi, kini 45 tahun, yang pernah menjabat Sekretaris Jenderal Konsorsium Pembaruan Agraria (KPA), dengan gamblang pada pagi Januari 2008 di Murna Jati-Lawang, Kabupaten Malang, menjelaskan seluk beluk agrarian reform kepada Forum Organisasi Rakyat Jateng, Jatim, Sulsel dan Sulteng. Lawang pagi itu cukup cerah, segar berangin dan terasa ceria. Untuk itu ia menceritakan bahwa didunia dikenal 3 jalur pembaruan agraria, yang kesemuanya berbasis ideologi negara yang dianut, yakni : (a) Negara-negara berpaham kapitalisme seperti Jepang, Korea Selatan dan Taiwan. Negara membagikan lahan seluas yang mampu digarap dan diolah oleh individu-individu. Individu dikedepankan sebagai pengolah lahan seluas yang mampu dikerjakannya; (b) Negara-negara berpaham sosialisme seperti China, Kuba dan Korea Utara yang melakukan pembagian sumber-sumber agraria melalui negara kepada kelompok-kelompok dalam partai. Dalam pendekatan ini hak-hak individual sama sekali tidak mendapat tempat; (c) jalur populisme yang berpikiran bahwa jalur kapitalisme dan sosialisme memiliki sejumlah kelemahan, seperti Tanzania dan mungkin Indonesia melalui pasal 33 UUD 45. Pasal 33 UUD 45 telah menjadi rujukan penyusunan UUPA 5 tahun 60 yang mengisyaratkan redistribusi tanah diperuntukkan kepada kelompok-kelompok petani dalam bentuk usaha ekonomi bersama atau koperasi. Momentum politik diawal era reformasi telah menghadirkan berbagai organisasi tani lokal (OTL) di penjuru Indonesia, yang memanfaatkan peluang itu untuk mereklaim tanah-tanah di lingkungan mereka. Umumnya dulunya lahan tersebut diambil paksa atas nama pembangunan oleh pemerintah Orde Baru, diganti rugi secara murah atau dijadikan kebun oleh pihak swasta dengan pendekatan tidak adil. Ratusan ribu lahan kemudian kembali di garap petani di berbagai propinsi, baik yang HGU-nya sudah habis, lahan negara atau lahan investor yang dulu diperoleh dengan cara kongkalingkong. Beberapa diantaranya mendapat pengesahan pemerintah, yang lainnya masih menunggu kebijakan atau dalam situasi sengketa. Situasi sejak reformasi tentu tak bisa dibiarkan lepas tanpa kendali. Tak dapat dipungkiri, banyak lahan yang sudah direklaim petani dijual secara diam-diam. Petani kembali miskin. Untuk itu KPA, LSM, Aktifis mahasiswa dan anasir lainnya yang peduli perlu menyusun langkah-langkah lebih lanjut. Beberapa agenda gerakan reforma agraria perlu dikembangkan segera, antara lain: (a) penguatan organisasi tani; (b) mengembangkan jaringan ke berbagai pihak lainnya untuk mendapatkan dukungan (LSM, Pakar Perguruan Tinggi, Pers, Ormas, Parpol, dll); (c) kampanye publik untuk menjelaskan visi reforma agraria agar diterima oleh masyarakat bangsa sebagai resiko yang harus dijalani Indonesia dalam mencapai sila keadilan sosial sesuai sila ke 5 Pancasila. Kampanye publik sekaligus membangun kesadaran baru bahwa banyak permasalahan sosial yang sudah latent dan manivest yang akan ada solusinya dengan pendekatan reforma agraria; (d) mengembangkan skenario nasional di bidang ekonomi kerakyatan sebagai tindak lanjut dari redistribusi lahan dimaksud. Skenario ekonomi mana menurut Uwan sangat strategis, agar lahan redistribusi bisa dimaksimalisasi produktifitasnya sehingga secara signifikan mengentaskan kemiskinan di kalangan petani. Untuk itu harus ada lobby serius tingkat nasional agar mengarahkan fasilitas ekonomi dengan skema menguntungkan ke sektor ekonomi rakyat, khususnya untuk mendukung infrastruktur ekonomi petani berskala optimal. Hal mana harus tercermin dalam alokasi APBN tiap tahun, APBD Propinsi serta APBD Kabupaten Kota. Disamping itu, lobby juga diarahkan untuk melahirkan skim baru dunia perbankan, baik bank pemerintah maupun bank daerah. Lobi tentu tak cukup dengan pengerahan massa saja, ia perlu didukung oleh demo-demo damai untuk menekan pengambil kebijakan, perlu riset bersama pakar tertentu untuk menilai profitabilitas gerakan reforma agraria. Perlu dukungan masyarakat luas bahwa kegiatan itu, sebab itu adalah solusi jangka panjang yang mau tak mau harus dijalani. Sangat Strategis sifatnya. Pendekatan lahan ulayat nagari yang diakui keberadaannya di Sumatera Barat membuat anak nagari tidak mengalami dinamika seberat saudaranya di propinsi lain. Tapi kita tetap punya agenda reforma agraria, khususnya lahan ulayat yang terlanjur di HGU-kan atas nama siliah jariah, ganti rugi ataupun bapak angkat sinergi dengan anak angkat dalam pola PIR (Plasma dan Inti) yang populer diakhir Pemerintahan Orde Baru. Saat itu, lahan nagari diberikan kepada swasta untuk perkebunan, dimana kemudian tiap Kepala Keluarga mendapat 2 hektar lahan yang sudah berisi dengan komoditas tertentu, seperti sawit dan karet. Situasi saat itu mengharuskan lahan ulayat nagari yang dikerjasamakan dialihkan statusnya menjadi HGU. HGU tentunya harus atas nama perusahaan inti karena mereka memerlukan kredit bank untuk konstruksi kebun dan pengelolaannya. Situasi sentralistik waktu itu membuat tak banyak suara sumbang dari anak nagari, disamping berharap hidup akan lebih sejahtera bila kelak kebun menghasilkan. Memang terjadi peningkatan kehidupan, masyarakat generasi pertama menikmati hasil kebun, apalagi saat terakhir penghasilan dari kebun sawit cukup menggembirakan. Namun ada yang mengganjal, bila kelak HGU sudah berakhir, maka lahannya menjadi milik negara, tidak kembali ke ulayat semula. Maka, anak nagari generasi bergenerasi di Kabupaten Pasaman Barat, Pesisir Selatan, Dharmasraya dan Pesisir Selatan yang terlibat dalam skim pengolahan sumber daya ekonomi berpola pemindahan kepemilikan ulayat menjadi HGU, tentu terancam kehilangan ulayat. Hal mana perlu cepat disadari, karena rasanya HGU dari beberapa perusahaan kebun di 4 kabupaten itu akan dan sudah berakhir masa kepemilikannya. Khusus untuk Sumatera Barat, rasanya sudah perlu pemerintah propinsi dan 4 Kabupaten untuk mengantisipasinya. Perlu dikembangkan suatu tim kerja lintas sektor, melibatkan berbagai keahlian dari Perguruan Tinggi maupun praktisi lapangan serta tokoh adat dan agama. Diperlukan suatu terobosan produk hukum komprehensif agar lahan ulayat kembali dimiliki oleh anak nagari. Kalau tidak, pada abad mendatang, akan banyak nagari-nagari yang tidak lagi memiliki ulayat. Itulah agenda publik yang perlu penanganan terpadu. Tampaknya banyak soal-soal ekonomi, pemecahannya justru secara sosial. Atau berbagai konflik sosial, pemecahannya lebih berbau ekonomi. Bolak balik berketerusan. Barunang Miri Estate – Kotawaringin Timur, 10 September 2011

KASUS PEMERKOSAAN

Perempuan dan Transportasi Umum

KASUS pemerkosaan yang dialami oleh “RS” (27) di dalam angkutan kota D-02 jurusan Ciputat-Pondok Labu pada Kamis (1/9) cukup membuat masyarakat Jakarta tercengang. Pasalnya, kejadian itu berselang tak lama setelah kasus pemerkosaan serupa yang dialami mahasiswi Bina Nusantara, Livia Pavita Soelistio (22) pada pertengahan Agustus. “RS” diperkosa oleh empat pelaku yakni A , YG, AR, dan SB, juga memaksakan hubungan badan secara bergilir. yang berada di dalam angkutan kota. Kejadian bermula ketika dirinya pulang kerja sekitar pukul 00.30 dengan menumpang Kopaja P19 jurusan Tanah Abang-Ragunan. Dia turun di wilayah Cilandak untuk melanjutkan perjalanan ke arah Pasar Rebo, Jakarta Timur. Tak lama kemudian, datang angkot D02 mendekat dan menawari korban untuk mengantar langsung ke Pasar Rebo. RS pun mengiyakan tawaran itu dan langsung naik ke angkot karena mengenal A, satu dari empat pelaku pemerkosa. Saat korban naik angkot, A mengajak untuk melakukan hubungan badan. Korban pun menolak, tapi tetap dipaksa melayani nafsu pelaku. Pemerkosaan berlangsung selama angkot itu berjalan dan memutarmutar di wilayah Trakindo hingga Cilandak. Lain lagi, cerita pemerkosaan yang dialami Livia yang diperkosa RH dan A di mikrolet Mikrolet M24 jurusan Srengseng-Slipi pada Selasa (16/8). Livia ditemukan tak bernyawa oleh penggembala kambing di selokan sedalam dua meter di Cisauk, Tangerang. Peristiwa pemerkosaan yang berlangsung berdekatan ini, membuat sebagian perempuan pekerja di Jakarta yang biasa menggunakan angkutan umum was-was. Seorang pekerja di salah satu mal di Jakarta Barat, Dewi Utami (27), mengaku

was-was ketika naik transportasi umum. “Kalau dulu pulang malam naik angkot biasa saja. Tapi kalau sekarang, sejak banyak kejadian pemerkosaan jadi takut,” kata Dewi yang biasa menggunakan jasa angkot B03 jurusan Citraland-Tanjung Duren ini. Dewi mengaku sejak kasus Livia dan RS mencuat ke permukaan, dirinya tidak berani pulang sendirian. Apalagi kalau pulang malam hari. Dia pun memilih untuk pulang bersama dengan temantemannya. Walaupun konsekuensinya tiba di rumah lebih malam. Senada dengan Dewi, perempuan pekerja lainnya, Mariana (19), juga mengungkapkan ketakutannya ketika naik angkot. “Apalagi kalau penumpang angkotnya lelaki semua. Mending tidak usah naik deh,” tukas perempuan yang akrab disapa Maria ini. Menurut Maria, bagi kaum perempuan saat ini lebih aman menggunakan Transjakarta. Cuma sayangnya, lanjut Maria, Transjakarta tidak menjangkau hingga ke sudut kota. Data Polda Metro Jaya menyebutkan kasus pemerkosaan di wilayah Jakarta, Depok, Tangerang, dan Bekasi hingga pertengahan September ini mencapai 40 kasus. Pengawasan Lemah Kriminolog dari Universitas Indonesia, Adrianus Meliala, mengatakan pemerkosaan yang terjadi di dalam angkutan kota karena lemahnya pengawasan terhadap sarana transportasi umum. Berbagai permasalahan yang kerap ditemui di transportasi umum, lanjut dia, adalah kurangnya jumlah angkutan, ketidaknyamanan hingga ketidakpastian jadwal. “Pemerkosaan yang terjadi merupakan puncak dari masalah kecil yang sering dialami pengguna angkot, seperti penipuan, copet dan hipnotis, “ terang dia. Oleh karena itu, lanjut dia, perlu peningkatan pengawasan pemerintah terhadap transportasi umum, khususnya yang

dikelola swasta. Tips Cegah Pemerkosaan Kabid Humas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Baharudin Djafar, menyebutkan ada lima tips untuk mencegah pemerkosaan di angkutan umum. “Pertama, jangan sendirian naik angkutan terutama pada malam hari,” kata Baharudin. Kedua, lanjut Baharudin, penumpang berpakaian yang sopan dan menutup aurat. “Jangan sampai pakaian yan g di g una ka n m enim bulkan syahwat,” tambah perwira menengah ini. Ketiga, lanjut dia, penumpang mengetahui angkutan umum yang dinaiki. Keempat, identifikasi pengendara angkutan mulai dari baju yang dikenakan hingga bentuk muka. “Terakhir, jika terjadi gangguan segera menghubungi pihak kepolisian,” jelas Baharudin. Dia juga mengimbau kaum perempuan untuk tidak takut dalam menghadapi kasus pemerkosaan yang terjadi di angkot ini. “Tidak perlu takut dalam menghadapi kasus ini. Toh,

semua pelakunya tertangkap,” tukas Baharudin. Polda Metro Jaya pun, tambah dia, sudah memerintahkan pada Polres untuk meningkatkan pengawasan. Khususnya di daerah yang rawan terhadap pemerkosaan. “Mana yang daerah rawan atau bukan, itu ditentukan oleh Polsek,” terang dia. Selain itu, Baharudin juga meminta pada masyarakat untuk meningkatkan keamanan di lingkungannya. Sehingga rasa aman baik di lingkungan maupun transportasi umum tidak lagi menjadi barang mahal. Sementara itu, Kepala Biro Operasional Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Sujarno mengatakan, hingga September ini ada 40 kasus pemerkosaan. Tiga kasus terjadi di angkutan umum. Livia Pavita Soelistyo, Mahasiswa Binus adalah salah satu korban kejahatan ini. Dia bahkan bunuh oleh pelaku guna mengilangkan jejak kejahatannya. Kepala Biro Operasional Polda Metro Jaya, Komisaris

Besar Sujarno mengatakan, guna mengantisipasi terjadinya hal serupa, masyarakat khususnya kaum perempuan yang pulang bekerja pada malam hari diminta untuk memilih angkutan. “Tidak perlu ragu menolak untuk naik. Lihat apakah di dalamnya ada perempuan juga atau tidak. Jangan naik angkutan jika berisi lelaki semua. Kita harus mewaspadai hal itu,” katanya. Sementara itu, disamping harus memperhatikan kondisi kendaraan, para penumpang khususnya perempuan juga disarankan untuk tidak mengenakan baju yang mengundang tindakkan kejahatan. Sujarno mengimbau, untuk para korban pemerkosaan untuk melapork kepada polisi. Dengan begitu, para pelaku bisa diproses secara hukum. “Jadi masyarakat jangan sengan untuk melapor, dari aspek publikasi juga bisa kita jamin, ini kan bisa jadi bahan analisas juga, penangannya juga khusus, sidangnya juga tertutup,” kata Sujarno. (ant/ indriani/vvc)

Palai Boi Kelas Pakodian Dikarang: BADAWI SUTAN PANGERAN

C

IMONEH ko kalau di dunia Barat, kok inyo lai gagah sarato bapitih, bisalah disabuik play boy. Inyo pabini banyak, cangkok jo induak induak. Hanyo, nan tangguang jawab gak kurang. Tapi, dek mainnyo hanyo di Banda Gadang, Balai Baru, Siteba, Sungai Sapiah. Jauahnyo, Pikumbuah, Bangkinang, Pakan Baru, Rengat , jo Jambi. Karanotu gala untuak Cimoneh ko hanyo…”Palai Boi” aliasBujang Palai. Potongan tangguang. Induak-induak, nan pontennyo limo ka bawah, dilungguakannyo jadi pacar. Nan gak babadan, dipabininyo. Kalau dietong, jumlah bininyo, paralu awak manyadiokan “kalkulator”. Antah lah sambilan baleh, antah tigo baleh. Tapi, nan gak bakasan, ado tujuah urang. Dari nan tujuah tu, ampek lai baranak. Tiok bini, ado limo anak bakapirik an lahia. Lah duo puluah jumlahnyo. Sakali lai, jan tanyo tangguang-jawab jo Cimoneh! Sakadar manjawab, mungkin lai. Tapi, manangguang indak doh. Baranak bininyo, inyo mahilang. Manuntuik balanjo bini, nyo caraikan. Cubolah pikia. Duo puluah anak dari bininyo nan ampek tu, indak apa dinyo namonyo doh. Kalau ditanyo kainyo sia namo anaknyo. Sarupo tanyo Mak Badau, masih taetong Mamak sapasukuannyo. Jawek Cimoneh: “Nan jo Si Beti, antah si Esi, si Tata,si Samsu, si Jon si anu…siii..Eka.” “Nan jo si Baya, sia namo anakanak?” tanyo Mak Badau mangaruik kaniang. Cimoneh mangaruik kaniang pulo. Bantuak mamiikiakan jawek takok takih. “Nan jo si Baya, limo, Si Anton, si Kardi, si Epi, nan duo lai, Titi jo Toto, Yo, Toto kalau ndak salah.” “Nan jo Karsiyem, padusi Jawa

pambantu tante Lia…?” “Ooo kok itu, ambo apa bana namo namonyo mah…Si Suharto. Si Sukarno, Si Sutrisno, Si Bambang, Si Wirdaningsih.” “Kok jo bini nan di Rengat, Si Rahmaniar?” Mak Badau batanyo labiah dalam. “Nan di Rengat ko duo nan takana dek ambonyo, Si Umar jo jo si Bakri. Adiaknyo nan tigo, sia… lah ko yo? Si Sopian. Antah si Sahril, antah si Sapii? Tapi, anak tiri nan gadang? Antah. Remi antah si Reni namonyo.” Baitulah gambaran tangguang jaswab Cimoneh. Jo namo anaknyo sajo ndak apa deknyo doh. Dek inyo, bini samo jo baju atau pakaiannyo. Barasiah, nyo pakai, kumuah nyo

tanggakan. Lusuah, nyo buang. Dek inyo urang panggaleh, manggaleh babelok, di ma nagari, dima manggaleh. Dima manggaleh, dima babini. Dima babini dima baranak. Tapi indak surang juo nan nyo asuah doh. Di hati Cimoneh ko indak ado kasiah jo sayang doh. Jaso jo budi bini nan dipakainyo, ilang lanyok baitu inyo babini baru. Antah apo lah sabab karanonyo, babini jo baranak dek inyo samo jo karayia. Barangkali, dalam dadonyo hanyo galeme jo darah baku. Indak ado hati jo jantuang. Dalam kapalonyo, hanyo salemo jo ayia palambahan. Baa kaindak? Bisa babini jo baranak, tapi batangguang jawab, indak? Minggu nan lapeh, heboh gadang di Painan. Cimoneh babini baru ciek

lai. Karmisam, jando baranak ciek. Kayo, babarang, baranak ciek lah gadih gadang. Karmisam, awak putiah gampa, gak capuak ranyam. Lai indak mangasan bana capuak Karmisam ko doh. Walau dialeh jo badak tabataba, indak ilang bana lubanglubang di mukonyo. Tapi kalau dialeh jo galang-gadang di tangannyo tu, kaluang kasa di lihianyo hilang sagalo capuak di duniako. Lanyok. Nikah jo baralek ketek hari Minggu. Indak bisa ditundo atau ditunggu. Cimoneh mangaku marando indak baranak. Bapakai juo lah Roki, baju marapulai ka sarat nikah. Si Karmisam basuntiang randah. Duduak basandiang di bawah banta Gadang. Undangan gak limo puluah jo surang siak. Baralek di rumah Karmisam nan cukuik lapang. Baitulah, tamu-tamu badatangan, antah baa kolah. Indak ado ujan, indak ado angin. Tibo-tibo, ado suaro maluluang dari balakang.” Abaaaaak, Abaaaaak, Abaaaaak,” Suaro anak gadih nyariang, bunyi kadicakiak antu,” Sia kooo? Ondehhh! “Si Anuuu?” Anuu, Piak Anuuu. Manga kau kasiko mancirubu?” rarau Cimoneh. Pajako anak asuah nan lah dianggap anak kanduang dek Karmisam. Inyo ko indak lain dari si Titi, anak kanduang Cimoneh jo si Baya, Anak jo Abak nan lah ampia sa puluah taun indak basuo. Kini inyo lah gadih gadang. Lah salapan baleh. Takana juo dek inyo bantuak Abaknyo, cimoneh nan ba iduang leba. Incek mato sirah sasato lia. Pungguangnyo bungkuak bantuak sabuik. Laki-laki gaek, Marapulai nan kini, katiko dimbau lari mahambau tungku dapua. Tangga sipatu, tangga tarompah, tangga tali sarawa kotok, nan lah kuma.


22 K A M P U S

MINGGU, 18 SEPTEMBER 2011 M 19 SYAWAL 1432 H

PRO KONTRA

INSERT

Mahasiswa Membela Pedagang Pasar Raya Padang

Pendampingan Mahasiswa Urgen

PERSOALAN pedagang Pasar Raya Padang dengan Pemko Padang menarik perhatian mahasiswa di Padang. Dan tak sedikit mahasiswa yang terlibat secara langsung membela pedagang. Mereka turun ke jalan berdemontrasi. Berbagai alasan muncul dari kelompok-kelompok mahasiswa. Namun demikian, pro-kontra tetap ada di tubuh mahasiswa sendiri. Tentu dengan alasan tertentu. Salah satunya Ampepara (Aliansi Mahasiswa Pembela Pedagang Pasar Raya). Aliansi yang peduli dengan nasib pedagang Pasar Raya Padang ternyata punya peran penting bagi pedagang. Selain dari Ampepara, juga terdapat organisasi kemahasiswaan lainya yang membela hak hak pedagang Pasar Raya Padang. Menurutnya, Reno Fernandez, salah seorang mahasiswa, pedagang sebenarnya terbebankan oleh kebijakan dan sosialisasi pemerintahan yang terlambat. Dalam aksinya, Ampepara telah menyebarkan berbagai imbauan dan juga melakukan aksi simpatik. Selebaran itu berupa petisi-petisi pedagang Pasar Raya Padang. Petisi tersebut telah dibagikan dan ditempel di beberapa tempat. Petisi yang disampaikannya itu juga disertai dengan undang undang yang berlaku tentang bencana. Seperti UU No 27 tahun 2007 tentang penanggulangan bencana, Peraturan Pemerintah No 21 dan 22 tahun 2008 serta peraturan perundang undangan lainnya tentang kebencanaan. Juga dalam petisi tersebut dilampirkan lembaga dan individu yang mendukung pergerakannya. Menurut salah seorang mahasiswa IAIN IB Padang yang tidak mau disebutkan namanya ini, bahwa dalam petisi tersebut

perlu adanya penambahan dan perbaikan secara nyata dan sesuai dengan faktanya. “Untuk pergerakan yang dilakukan mahasiswa sangat membantu pedagang terutama dari segi psikologisnya,” katanya. Budi Fernandes, salah seorang mahasiswa STMIK Padang, menilai bahwa tindakan Pemko Padang membongkar Pasar Raya Inpres II, III, dan IV sudah benar. Dalam kondisi pasar yang semrawut dan tidak teratur tersebut, sudah saatnya dibenahi. “Saat sekarang ini, kondisi Pasar Raya sudah sumpek. Pedagang yang sudah memenuhi bahu jalan. Bayangkan saja, bagaimana mungkin pengunjung Pasar Raya Padang bisa berbelanja dengan tenang,” ungkap Budi. Begitu juga dengan Andika, mahasiswa Unand mengaku sependapat dengan rencana pemerintah membangun kembali Pasar Raya itu, tapi pemerintah jangan arogan. “Kebijakan Pemko Padang sebenarnya menguntungkan pedagang Pasar Raya. Pemerintah memberikan fasilitas yang baik sehingga keamanan pembeli dan pedagang pun terjaga dengan baik. Hanya saja pemerintah tidak memberikan jaminan kepada pedagang. Jaminan yang dimaksud adalah jaminan untuk mendapatkan tempat sementara untuk pedagang sampai tempat semula

Deni Prima

AKSI MAHASISWA-Mahasiswa bersama dengan pedagang Pasar Raya Padang melakukan aksi simpatik terkait dengan pembongkaran Pasar Raya Padang. selesai diperbaiki,” tutur Andika. Menurutnya, aksi mahasiswa yang peduli terhadap pedagang Pasar Raya itu benar. Dengan adanya mahasiswa, pedagang sedikit lebih tenang dalam memperjuangkan hak- hak mereka. Dalam hal ini, Pemko Padang memang terkesan lambat dalam mensosialisasikan pembangunan kembali Pasar Raya. Tapi, pembangunan harus tetap dilaksanakan dengan segera. “Hak-hak pedagang dalam mendapatkan tempat harus diselesaikan dengan segera.”. Selaras dengan itu, Ajoem mahasiswa IAIN IB Padang, mengatakan, persoalan manajemen kios yang sudah diatur pemerintah, sebaiknya diikuti oleh pedagang.

“Kios kios tersebut bisa dikredit oleh para pedagang dengan aturan tiga bulan pertama gratis dan bulan ke empat serta selanjutnya baru dikenai pembayaran,” ungkap Ajoem. Dukugan terhadap perbaikan Pasar Raya pun juga dilontarkan oleh Novia Amira Azmi mahasiswa IAIN IB Padang. “Saat ini pasar sudah tidak layak lagi. Jika pedagang kompak untuk dipindahkan sementara, maka proses rehab tidak akan berlangsung lama. Sehingga pedagang bisa kembali ketempat semula,” ungkap Azmi menyarankan. Ia menduga, enggannya pedagang pindah, mungkin ada alasan lain, misalnya tempat penam-

pungan berdagang tak layak pakai. “Atau ada yang memprovokasi pihak pedagang dengan pemerintah. Jika pasar ingin kembali normal, sebaiknya pedagang harus ikuti dulu kebijakan pemerintah. Toh, ini juga untuk kebaikan para pedagang,” terangnya. Ia melihat, sudah banyak kios sementara yang dibuat oleh pemerintah. Tapi, seperti halnya kios kios di pinggiran Taman Imam Bonjol Padang, tapi kios-kios tersebut banyak yang hancur dan kotor. “Agar proses rehabilitasi pasar berjalan lancar, maka pemerintah harus menyediakan tempat bagi para pedagang, bukan mengusir pedagang,” saran Budi. (laporan aidina fitra)

BUAH PIKIR

Menuju (World Class) University Oleh: Sabri Hamri

Pemerhati Pendidikan dan Peneliti Pusat Studi Konstitusi FHUA

PERGURUAN Tinggi kini dihadapkan pada suatu persoalan dalam menjalankan peranan sebagai penghasil kaum intelektual muda. Institusi pendidikan tertinggi ini harus terus bersaing ditengah percaturan dunia jika tak ingin ditinggalkan mahasiswa. Apalagi universitas diluar negeri semakin diminati oleh anak bangsa sendiri. Belum lagi ditambah beasiswa menggiurkan dari berbagai pihak untuk biaya kuliah di luar negeri. Ironisnya, beasiswa tersebut justru berasal dari pemerintah seperti Kementerian Pendidikan. Hal ini menunjukkan bahwa pemerintah pun lebih bangga terhadap kualitas perguruan tinggi di negera orang lain. Atau pesimis terhadap kualitas perguruan tinggi di negeri sendiri. Tak dapat dipungkiri pula sebahagian besar orangtua pasti bangga dapat melihat anaknya yang memiliki prestasi akademik menamatkan kuliah di universitas terkemuka di dunia dibandingkan di Indonesia. Sehingga melihat anaknya kuliah keluar negeri baik melalui beasiswa maupun dengan biaya sendiri bagi yang kaya menjadi cita-cita utama. Namun hal inilah yang menyebabkan universitas di Indonesia semakin juah tertinggal. Buktinya, sampai saat ini, tak satupun universitas di Indonesia mampu menembus peringkat 100 universitas top dunia walaupun telah berdiri puluhan tahun. Padahal negara kecil seperti Singapura telah menempatkan satu universitas terbaiknya di urutan keempat puluh. Tetapi bukan semakin termotivasi, perguruan tinggi di Indonesia justru “bangga” melihat ketertinggal tersebut. Menuju Universitas Bagi penulis slogan “Menuju World Class University” hanyalah mimpi di siang bolong bagi sebahagian besar universitas di Indonesia atau hanya mencoba menghibur diri. Lihatlah, perbaikan mutu pendidikan masih sering terabaikan. Dimana perguruan tinggi lebih sibuk memperbaiki tampilan luar (red- bangunan) dibandingkan tampilan dalam (red- mutu pendidikan). Jika dibandingkan, biaya pengeluaran untuk membangun gedung lebih besar daripada pengeluaran untuk menunjang kegiatan belajar-mengajar seperti buku di perpustakaan. Jangankan untuk menjadi universitas kelas dunia, untuk menjadi sebuah universitas sesungguhnya masih belum mampu. Bahkan “jauh api dari

Sehingga kurang maksimal dalam memberikan pelayanan pendidikan. Mahasiswa pun menjadi korban. Harapan mendapatkan kepuasan ilmu menjadi sirna. Lalu inikah yang dinamakan universitas?

SABRI HAMRI

panggang”. Mengapa demikian? Padahal uang pembangunan selalu dipungut terhadap mahasiswa baru untuk membangun universitas lebih baik. Tak jarang anak bangsa ini terampas haknya karena tak mampu membayarnya. Masih segar dalam ingatan kita tentang dana sumbangan pengembangan institusi di Unand atau di UNP dari tahun ketahun yang menimbulkan polemik. Ketika ditanya kepada mahasiswa, banyak yang tidak merasakan manfaatnya. Khusus di Unand, dana tersebut selalu tanpa transparansi kepada mahasiswa. Entah kemana dana tersebut digunakan. Sehingga timbul pertanyaan, mungkinkah dikorupsi?. Memang cita-cita luhur pendidikan bangsa ini telah tergerus oleh keserakahan segelintir orang terhadap dunia pendidikan. Perguruan tinggi berubah menjadi lahan subur mencari uang. Marwah pendidikan terjual dalam praktek jual beli pendidikan dalam penerimaan mahasiswa baru. Perguruan tinggi disulap menjadi pasar yang terus menerus mencari pembeli (red- mahasiswa). Sehingga satu kios pasar (redkelas) menjadi sesak tanpa memberi rasa nyaman. Dosen sebagai pelayan pendidikan pun menanggung dampak lelah melayani banyaknya pembeli.

Perbaikan Mutu Perbaikan mutu pendidikan perguruan tinggi harus menjadi fokus utama. Perlu perbaikan di setiap lini mulai dari dosen, metode perkuliahan dan jumlah siswa di dalam suatu kelas sampai kepada fasilitas belajar mengajar. Menghidupkan diskusi ilmiah dikampus dan memberikan akses kepada mahasiswa untuk berperan aktif dalam kegiatan kampus yang berbau ilmiah seperti penelitian atau pengabdian kepada masyarakat perlu di galakkan. Tetapi bukan hanya sekedar Kuliah Kerja Nyata atau Praktek Kerja Lapangan. Masalah perbaikan gedung kuliah sehingga terkesan mewah adalah prioritas terakhir. Ibarat sebuah buku, tampilan luar yang bagus tak ada artinya jika isi dari buku tersebut tak ada bagusnya. Begitupun sebuah universitas. Pernahkah pihak universitas tahu banyak dosen yang tak pandai mengajar. Sekedar memindahkan isi buku kedalam catatan mahasiswa tanpa memberikan ilmu yang dimiliki sang dosen. Lalu menjadikan universitas seperti negeri dongeng tanpa ada diskusi didalamnya. Mahasiswa hanya menjadi pendengar yang baik hingga akhir perkuliahan tanpa ada pertanyaan. Lalu dengan bangga sang dosen yakin telah melaksanakan tugasnya walaupun nol ilmu yang didapatkan mahasiswa. Ironisnya, mahasiswa hanya diam mengikuti cara mengajar sang dosen. Kemudian merasa puas tanpa pernah protes asalkan mendapatkan nilai tinngi. Pernakah pihak universitas merasakan tidak efektifnya suasana belajar dengan jumlah mahasiswa yang terlalu ramai dan sesak didalam kelas. Sehingga memecah kosentrasi belajar. Atau pernakah pihak universitas menyadari bahwa buku-buku di perpustakaan telah usang di makan waktu dan tidak pernah ditambah sedangkan ilmu pengetahuan terus berkembang. Sehingga kebutuhan akan literatur-literatur baru sangat diperlukan. Pihak universitas hanya tau memiliki banyak mahasiswa sehingga merasa telah berhasil.

MAHASISWA adalah pemuda yang harus berperan penting yang memiliki kekuatan yang sangat dibutuhkan dan diharapkan oleh masyarakat. Pemuda berarti belia yang memiliki ketangguhan yang masih dapat diandalkan baik secara fisik maupun jasmani di samping ia kaum intelektual muda. Suatu wujud perjuangan mahasiswa sebagai aktivis adalah terbentuknya Ampepara yaitu Aliansi Mahasiswa Peduli Pedagang Pasar Raya. Sangat diharapkan keberaaan mahasiswa saat ini untuk membuktikan siapa dirinya sebenarnya serta untuk apa perannya itu bagi masyarakat. Di sisi lain kita bisa melihat bahwa peran mahasiswa yang tidak hanya sebgai insan akademis, namun juga memiliki pilar penting salah satunya yang pertama sebagai agent of change, yaitu sebagai agen perubahan pada masyarakat. Mahasiswa sangat dibutuhkan dan merupakan fasilitator, yakni memfasilitasi masyarakat untuk menyalurkan aspirasiya. Terlebih mereka ingin merasakan suatu tertekan dalam berusaha. Masyarakat juga memiliki hak hidup yang sama dengan pegawai pemerintah. Mahasiswa sebagai kekuatan moral. Peran mahasiswa di sini adalah contoh terbaik yang bisa dinilai masyarakat untuk diterapkan dalam kehidupannya. Suatu kejanggalan yang tak bisa diterima oleh kesewenangan terhadap masyarakat, mahasiswa sebagai pemuda aktivis berhak untuk meluruskan hal yang demikian. Terbentuknya agent of change dan kekuatan moral merupakan suatu wadah aspirasi untuk masyarakat yang sebenarnya sudah tersedia. Apalagi jika ketimpangan ini berasal dari pemerintah sendiri. Sebagai sosial kontrol, suatu hukum yang sebenarnya tidak ada, namun dipatuhi oleh masyarakat. Melhat, memperhatikan sarta memberikan jalan keluar terhadap ketimpangan sosial yang terjadi di tengah-tengah masyarakat. Dan itu adalah penilaian oleh masyarakat terhadap terciptanya hukum tersebut. Cadangan profesional. Mahasiswa juga sebenarnya sebagai pengganti pemerintah yang meluruskan ketimpangan yang terjadi. Terlebih Pasar Raya Padang yang saat ini telah mulai dilakukan pembongkaran, namun tanpa seizin dan tanpa adanya kata mufakat dari para pedagang. Tentunya pedagang Pasar Raya Padang akan kehilangan mata pencaharian untuk menghidupi keluarganya. Bahkan pedagang juga berhenti membiayai pendidikan anak-anak mereka yang masih butuh pendidikan. Padahal salah satu tujauan bangsa ini ini yang dikutip dari UUD 45 “mencerdaskan kehidupan Bangsa”. Kita sangat menyayangkan nantinya ada pihak-pihak yang diuntungkan sehingga mengabaikan kepentingan masyarakat luas yang seharusnya itu menjadi perhatian yang sangat penting bagi Permerintah. (HMJ-BPI)

REHAL

Memoar Seorang Budayawan

: 65=67, Catatan Acak-acakan, Cacatan Apa Adanya Penulis : Ayatrohaedi Penerbit : Pustaka Jaya Terbit : I, Januari 2011 Halaman: 631 Judul

AYATROHAEDI adalah sosok yang menonjol dalam jagat kebudayaan Indonesia. Ia adalah orang yang banyak terlibat langsung dalam perkembangan ilmu-ilmu kebudayaan, kesusastraan, dan kepurbakalaan di Indonesia. Buku ini mengisahkan perjalanan “karir” Ayatrohaedi sejak ia menjadi mahasiswa Fakultas Sastra Universitas Indonesia, hingga menjadi guru besar di Fakultas Ilmu Budaya di almamaternya, Universitas Indonesia. Kehidupan yang sederhana namun penuh dinamika adalah ungkapan yang pas untuk menggambarkan periode kehidupan Ayat, demikian panggilan akrab Ayatrohaedi, selama menjadi mahasiswa tingkat sarjana di Fakultas Sastra Universitas Indonesia. Dikatakan sederhana karena Ayat adalah sosok yang menjalani kehidupan sebagai mahasiswa dengan apa adanya. Ia tidak berusaha memiliki gaya hidup lebih dari apa yang dapat dilakukannya. Ayat juga disebut penuh dinamika karena selama menjalani dunia mahasiswa ia banyak aktif dalam berbagai kegiatan, mulai dari yang bersifat akademis hingga kegiatan “turun ke jalan” untuk menentang rejim penguasa. Salah satu hal yang dikisahkan oleh Ayat adalah bagaimana ia melihat Arif Rahman Ha-

KABAR

kim, mahasiswa Universitas Indonesia yang tertembak ketika menggelar unjuk rasa Tritura. Ayat melihat sendiri Arif yang berada di belakangnya bersimbah darah akibat tembakan. Oleh karena itu ia merasa kecewa dengan ucapan seorang kader partai besar yang mengatakan bahwa Arif Rahman Hakim adalah tokoh fiksi yang sengaja dihembuskan saja untuk menarik perhatian. Ayat juga mengisahkan peristiwa pergulatan intelektualnya. Salah satunya adalah keterlibatan Ayat dalam Lembaga Basa Jeung Sastra Sunda (LBSS) atau Lembaga Bahasa dan Sastra Sunda. Dalam lembaga ini Ayat berkesempatan menuliskan makalah mengenai naskah-naskah tua berbahasa Sunda. Menurut Ayat, banyak naskah serta prasasti Sunda yang belum tersentuh. Padahal, naskah itu mengandung kisah sejarah ataupun ajaran berharga yang sebaiknya diketahui secara luas. Sejumlah orang yang dekat dengannya, kebanyakan seniman dan akademisi, sempat pula dikisahkan dalam buku ini. Salah seorang diantaranya adalah Ramadhan KH. Ayat menceritakan, banyak seniman yang datang kepada Ramadhan, yang kala itu menjadi pemimpin redaksi Siasat Baru, untuk

menyerahkan karangannya. Namun para pengarang itu meminta honorarium di muka. Mau tidak mau, Ramadhan harus membayarnya dengan uang sendiri sebelum tulisan itu dimuat. Hal ini memperlihatkan dua hal. Pertama, kuatnya hubungan antara seniman kala itu. Kedua, kebanyakan seniman pada masa adalah orang yang hidupnya cukup sulit. Lewat buku ini pembaca juga dapat sejumlah pengalaman Ayat yang berkaitan dengan dunia kepengarangannya. Dari sini dapat pembaca tidak hanya dapat mengetahui proses kreatifnya, namun juga nilai-nilai yang mengarusi karyanya. Ayatrohaedi telah tiada. Namun dari apa yang disampaikan pembaca dapat belajar bahwa kepakaran tidak harus menjadikan seseorang merasa tahu segalanya, justru tetap bersikap sederhana dan bersahaja, sebab dari sanalah kekayaan itu muncul. http:// ulas-buku.blogspot.com)

Pertunjukan Teaterikal

JUMAT (16/9) lalu UKM Teater Imam Bonjol mengadakan pertunjukan teaterikal di lapangan Parkir IAIN IB Padang. Acara tersebut sempat tertunda dikarenakan kondisi cuaca yang tidak memungkinkan. Sebelumnya sudah digelar pertunjukan pada Rabu (14/9), tapi fasilitas dan tempat yang terbuka menghalangi UKM Teater IAIN IB mengadakan acara tersebut Tujuan utama diadakan acara ini adalah suasana Lebaran sekaligus permintaan maaf minal ‘aidin walfa idzin kepada mahasiswa baru dan semua kalangan yang ada di Kampus IAIN IB. Tujuan utama lainnya adalah membentuk mimbar bebas. Tujuannya adalah agar mahasiswa dapat mengeluarkan komentarnya terhadap masalah yang melanda di IAIN IB saat sekarang ini seperti jurusan BSI Fakultas Dakwah dipindahkan ke jurusan Tadris Bahasa Inggris Fakultas Tarbiyah. (Defri Candra)

Halaman terselenggara atas kerja sama Harian Haluan dengan Komunitas Jurnalistik IAIN Imam Bonjol Padang. Penanggung Jawab: Maya Lestari Gf. Grup facebook: Haluan Kampus


HOBI 23

MINGGU, 18 SEPTEMBER 2011 M 19 SYAWAL 1432 H

MELLYSZA L. FRIMA

Koleksi Lebih dari 1000 Komik Berbeda dengan gadis pada umumnya. Biasanya para gadis pergi shopping (belanja), membeli baju, celana, dan asesoris. Namun, berbeda dengan gadis yang satu ini. Dia, Mellysza L. Frima yang akrab dipanggil Icha, Aoi, dan Arale ini, hobi membaca komik. “Saat ini sekitar 1000-an komik ada di kamar saya,” ucap mahasiswi UNP itu kepada Haluan.

“Saya dari jaman SD memang udah doyan baca. Perpus SD udah habis dijelajahi. Yah medan penjelajahannya sih cuma buku2 cerita bergambar waktu itu. Awal suka komik itu kalau gak salah sejak kelas 4 SD. Itupun gara-gara baca komik Dragon Ball punya abang sepupu saya, Bang Iqbal sama Bang Aan. Ternyata baca komik asyik juga. Setelah itu, saya nyoba baca komik Detektif Conan (punya abang sepupu juga). Awalnya sih gak tertarik, tapi setelah dibaca baik-baik saya jadi luar biasa penasaran sama kelanjutannya (saya masih ingat komik Conan pertama yang saya baca itu jilid 25). Saya suka aja sama komik action kaya gitu. Makanya komik koleksi saya rata-rata berbau aksi dan misteri walaupun tetap ada komik romance. Setelah itu, setiap mampir ke rumah abang sepupu itu, jamahan pertama saya pasti rak buku-nya. Selain Dragon Ball, Detektif Conan, saya baca Doraemon. Kenapa milih itu, soalnya saya udah langganan nonton anime di Indosiar sejak TK, yang ditonton itu pastinya Doraemon (jam 08.00 WIB) terus jam 09.00 WIB Dragon Ball,” tuturnya yang membuat suasana jadi renyah. Lebih dalam dia menuturkan alasannya kenapa suka membaca komik. “Mungkin karena ada gambar dan percakapan, jadi kita gak perlu terlalu susah menggambarkan situasi background cerita yang ada. Lagipula ekspresi para tokoh di komik bisa jadi salah satu hiburan tersendiri bagi saya. Kaya ekspresi kesal, ngambek, tertawa, dan lain-lain,” ujarnya bersemangat. Komik pertama kali ia beli yaitu Detektif Conan nomor 2. “Itu belinya waktu kelas 5 SD. Waktu itu tuh komik dibeliin sama tante. Namanya juga anak SD, yang gak punya jajan banyak. Apa lagi hobi saya gak didukung ortu (orang tua). Tapi saya jadi freak banget soal komik itu sejak SMP. Harganya

waktu itu kala ga salah Rp9.500 di Gramedia Padang,” ucapnya. Sampai SMA ortunya masih tak mendukung hobinya itu. “Tapi, saya masih tetap ngebandel dengan beli komikkomik yang saya suka dengan sembunyi-sembunyi sambil mengais-ngais dompet sedalamdalamnya dan berhemat buat jajan, jadi maklum kalau badan saya itu kurus ceking (anak baik jangan ditiru). Tapi, apa boleh buat, itu lah hobi yang bisa saya nikmati di tengah lingkungan sekolah SMA yang High (SMA 2 Padang) dan kurang sesuai dengan sifat dan minat saya. Tapi, lama-lama tuh komik yang numpuk udah gak bisa disembunyiin lagi,” ungkapnya. Papanya beralasan, melarang Aoi membaca komik karena turunnya prestasi. “Biasanya dia sepuluh besar. Namun, waktu SMP prestasinya di kisaran 20an. Oleh sebab itu, saya melarangnya,” tutur Afrizal. S. Orang tua Icha. Sejak masuk kuliah, ortunya mulai membuka diri. “Mereka mengizinkan saya mengoleksi komik. Meskipun pada akhirnya belinya tetap pakai jajan sendiri. Lagian nilai kuliah saya gak jelek, jadi gak ada alasan buat ngelarang saya kan,” ucapnya sambil tertawa. Sewaktu dia belum mendapat izin dari ortunya, dia mengungkapkan kalau komik itu disembunyikan di dalam lemari bajunya. “Di tumpuk-tumpuk di sudut lemari. Kalau gak muat, di taro di laci meja belajar. Terus buku pelajarannya di tumpuk dengan nistanya di atas meja belajar atau di lantai. Sampai SMP, saya kan masih sekamar sama adik cewe, sesudah pindah ke kamar sendiri baru agak leluasa nyimpan komiknya. Tepatnya di bawah kolong kasur, saya simpan komik-komik itu,” ujarnya malu-malu. Berbeda dengan dulu, ortunya melarang hobinya itu. Sekarang mereka telah mendukung hobi Aoi ini. “Alhamdulilah udah enggak ngelarang lagi. Malahan papa bikinin rak komik buat nyusun koleksi saya. Padahal dulu papa yang paling gak ngijinin saya ngebaca komik. Rak yang dibikin papa ada 2 (masih gak cukup), terus lemari baju lama (tinggi 150cm) udah di ubah juga jadi tempat penyimpanan,” ucapnya. Mengenai mengatur waktu membaca, dia tuturkan dengan jelas. “Ngatur waktu ya. Jujur sih saya itu tipe orang yang paling ga bisa bagi waktu. Apalagi saya paling malas belajar (terlalu jujur). Palingan bagi waktunya cuma nahannahan selera pas menjelang ujian doank, tapi lanjut ngebaca kalau

udah bete sama diktat kuliah. paling sering pakai sistem kebut semalam kalau mau bikin tugas kampus (sampai begadang), tapi untungnya nilai kuliah saya masih dalam zona hijau lah,” katanya sambil ketawa. Semua komiknya ialah komik Jepang. “Semuanya yang udah di terjemahkan ke Bahasa Indonesia. Kalau yang diterjemahkan ke bahasa inggris sih ada. Tapi, dapatnya dari situs online. Jadi, gak berbentuk buku,” ucap gadis

Di akhir pembicaraan, dia menuturkan rencana ke depannya untuk mendukung hobinya itu. “Rencananya bagian bawah kasur mau dijadikan rak juga, tapi belum sempat dibikin. Itu kamar pokoknya udah persis perpustakaan deh, tapi isinya cuma komik semua. Kalau ditanya mengenai taman baca, saya tak mau membuatnya. Karena, saya trauma sama teman-teman waktu SMA dulu. Mereka minjam komik, tapi gak dibalikin.***

Laporan: Allia Sepvonni Foto: Deni Prima


24 R A N A

MINGGU, 18 SEPTEMBER 2011 M 19 SYAWAL 1432 H

Ekonomi yang Mulai Bergairah ERTUMBUHAN Ekonomi di Sumbar tahun 2011 ini ditargetkan mencapai lebih dari enam persen. Sebab saat ini ekonomi Sumbar telah cukup berkembang pasca gempa 30 September 2009 lalu.

P

Dibandingkan tahun 2009 lalu pertumbuhan Ekonomi Sumbar hanya

4,9 persen. Sementara pada 2010 lalu hanya 5,5 persen. Keduanya di bawah

pertumbuhan ekonomi nasional pada tahun tersebut yang mencapai enam persen. Geliat ekonomi di Sumbar saat ini juga sudah mulai membaik, sehingga angka pertumbuhan ekonomi bisa meningkat. Tidak saja pada sektor pertanian, tapi sektor perikanan, peternakan, perkebunan, dan sektor pariwisata juga meningkat. Bahkan

beberapa perbankan saat ini telah memberanikan diri untuk membuka peluang kredit bagi pengusaha kecil. Inilah sebagian potret geliat pertumbuhan ekonomi di Sumbar tahun 2011 ini‌

Narasi dan Foto

Haswandi

PENGANTAR: Rubrik ini disediakan khusus buat umum, terutama kalangan fotografer amatir maupun profesional, sebagai wadah penyaluran kreatifitas. Foto yang dikirim harus format jpg. Olah digital yang diperbolehkan hanya sebatas menaikkan kontras dan cropping. Subyek foto berada di wilayah Sumbar, yang tiap minggunya akan ditetapkan tema foto. Foto yang dikirim merupakan karya sendiri dan belum pernah menang lomba apapun. Foto dikirim ke email haluan_unik@yahoo.com yang disertai dengan nama lengkap, alamat dan nomor telepon serta keterangan foto yang mencakup lokasi pemotretan, waktu pemotretan dan yang lainnya yang dianggap perlu. Foto terbaik akan mendapatkan bonus cuci cetak 30R di Studio Foto Queen Jalan Pemuda Padang, untuk satu foto terbaik tiap minggunya. Foto paling lambat diterima redaksi pada Jumat sore tiap minggunya Tema Minggu mendatang : ‘Mengenang Dua Tahun Gempa 30 September 2009’.


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.