Harian Umum
EDISI: 084, TAHUN KE-70
JUMAT, 19 JANUARI 2018
Harga Eceran Rp3.750/Eks (Luar kota tambah ongkos kirim)
Mencerdaskan Kehidupan Masyarakat
2 Jumaidil Awal 1439 H
REDAKSI / BISNIS: Komplek Bandara Tabing, Jl. Hamka Padang. Telp. (0751) 4488700, Fax (0751) 4488704, Email: haluanpadang@gmail.com
Dan Kami hendak memberi karunia kepada orang-orang yang tertindas di bumi (Mesir) itu dan hendak menjadikan mereka pemimpin dan menjadikan mereka orang-orang yang mewarisi (bumi) , (QS Al Qasas Ayat 5)
SUBUH ZUHUR ASHAR MAGRIB ISYA
05.03 12.31 15.55 18.36 19.50
WIB WIB WIB WIB WIB
Objek Eksekusi Jauh Melenceng PADANG, HALUAN — Eksekusi terhadap lahan yang berada di belakang Hotel dan Grandmall Basko jauh melenceng dari lokasi semestinya. Lewat tangan-tangan kekuasaan, dan petunjuk juru ukur BPN Kota Padang, eksekusi menyentuh lahan yang sama sekali tak berhubungan dengan perkara perdata yang melibatkan PT BMP dengan PT KAI. Selaku pemohon eksekusi, PT KAI Divre Sumbar meminta PN Padang untuk mengeksekusi perkara perdata yang dimenangkan melawan PT Basko Minang Plaza (BMP). Namun, saat juru sita turun ke lapangan, titik eksekusi yang diukur petugas Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kota Padang jauh melenceng dan meluas sekian ribu meter persegi dari titik sengketa antara PT KAI dan PT Basko Minang Plaza (BMP). Pantuan Haluan di lapangan, juru sita PN Padang Basrul Effendi bersama Panitera PN Padang Reflizailius di bawah pengawalan ratusan personel gabungan pengamanan, memperingatkan PT KAI untuk tidak ikut mengukur lahan yang akan >> OBJEK hal 07
DIKAWAL KETAT – Eksekusi lahan bersertifikat Basrizal Koto yang dimohonkan PT KAI Divre II Sumbar dikawal ketat aparat polisi bersenjata lengkap. Meski lahan yang dieksekusi bias, bahkan ada yang mengenai lahan di luar sengketa, eksekusi tetap saja dilakukan. RIVO
Basko “Dihabisi” di Kampung Sendiri Basrizal Koto hanya bisa mengurut dada saat alat berat mulai meruntuhkan sebagian bangunan hotel dan mall yang merupakan simbol pengabdiannya pada kampung halaman. Tak ada lagi kata-kata yang sanggup mewakili kesedihan putera Piaman itu.
H
PADANG, HALUAN – Perjuangannya untuk membangun tanah yang dicintai berbuah
kepahitan. Basko seolah dibunuh di kampungnya sendiri. Bertahun-tahun untuk mem-
pertahankan kebenaran yang diyakininya seolah berhenti di Kamis (18/1) pagi. Basrizal Koto pada akhirnya harus menyaksikan tanah bersertifikat m iliknya dieksekusi Pengadilan Negeri (PN) Padang, atas permintaan PT Kereta Api Indonesia (KAI) Divre Sumbar. Kesedihannya kian bertambah ketika melihat satu persatu karyawannya lari ter-
LOKASI PENYIMPANAN DIGEREBEK PEDAGANG
OWNER Basko Group Basrizal Koto memperlihatkan sertifikat hak milik resmi miliknya yang dikeluarkan BPN kepada petugas eksekusi. IRHAM
Satu Ton Daging Ilegal Disita BUKITTINGGI, HALUAN — Persatuan Saudagar Daging (Persada) Kota Bukittinggi membongkar peredaran daging sapi impor di Bukittinggi. Sekitar 1 ton lebih daging ilegal siap edar dikeluarkan secara paksa oleh Persada dari rumah distributor yang berlokasi di Jalan Sutan Syahrir, Simpang
Tarok, Bukittinggi, Kamis (18/1) pagi. Aksi yang dilakukan Persada melibatkan sekitar 300 orang pedagang daging di Bukittinggi. Mereka mendatangi rumah distributor daging ilegal dan menggeledah rumah tersebut. Dari penggeledahan yang dilakukan, pedagang menemukan sekitar
1 ton lebih daging impor ilegal yang didinginkan dalam mesin pendingin. Meski aksi yang dilakukan tidak mendapatkan perlawanan dari pihak distributor, namun daging yang sudah sudah dikemas itu akhirnya dikeluarkan paksa >> SATU hal 07
birit dari gedung hotel dan mall, sambil berusaha menyelamatkan aset perusahaan yang bisa terjangkau dan terbawa dengan tangan kosong. Sebab, waktu untuk menyelamatkan barang-barang pun hanya diberi setengah jam oleh juru sita
pengadilan. Dia merasa sangat dikerdilkan di kampungnya sendiri. Segala upayanya untuk membuka peluang kerja berbalas tidak sesuai harapan. Basrizal Koto mengaku tak >> BASKO hal 07
PETUGAS Pol PP Bukittinggi mengumpulkan daging impor yang digerebek dari lokasi penyimpanan. Setidaknya, dalam penggerebekan yang dilakukan pedagang pada Kamis (18/1) itu, satu ton daging impor disita. GATOT
Tak Ditahan, Ustaz Zulkifli Bisa Terus Berdakwah
USTAZ Zulkifli diwawancarai awak media usai diperiksa selama lima jam di Bareskrim Polri, Kamis (18/1). Ulama kondang ini jadi tersangka karena ceramahnya dianggap meresahkan oleh pihak kepolisian. IST
www.harianhaluan.com
PADANG, HALUAN — Penyidik Direktorat Tindak Pidana Cyber Bareskrim Polri akhirnya memutuskan tidak melakukan penahanan terhadap ulama kondang asal Payakumbuh, Ustaz Zulkifli Muhammad Ali. Ulama yang dijuluki sebagai Ustaz Akhir Zaman itu, masih bisa terus berdakwah. Utadz Zulkifli menjalani pemeriksaan sekitar lima jam, Kamis (18/1) siang di Bareskrim Polri. Dia diperiksa oleh penyidik mulai pukul 13.00 WIB hingga pukul 17.30 WIB. Usai diperiksa, ia lantas meninggalkan ruang penyidik didampingi sejumlah penga-
cara dan tokoh ulama. “Alhamdulillah, penyidik memberlakukan saya dengan baik. Nyaman serasa berada di rumah,” ujar Ustaz Zulkifli usai pemeriksaan. Ia mengaku tidak ada hal yang krusial terkait pemeriksaannya itu. Ia sempat bertemu dan bercengkrama dengan Direktur Tindak Pidana Cyber Bareskrim, Brigjen Pol Fadhil Imran. “Pemeriksaan lancar, cair, dan penuh kehangatan. Pak direktur bilang, silakan kembali berdakwah,” kata Zulkifli kepada wartawan, usai diperiksa. >> TAK hal 07
ANGGOTA DPRD Pessel, Asril Datuak Putiah saat duduk sebagai terdakwa di Pengadilan Negeri Painan. Kini, Asril berada di balik jeruji besi karena divonis tiga bulan penjara oleh hakim. OKIS
NASDEM HARUS BERIKAN SANKSI
Anggota DPRD Pessel Berstatus Narapidana PAINAN, HALUAN — Anggota DPRD Pessel dari Fraksi NasDem, Asril Datuak Putiah kini sudah berstatus narapidana. Wakil rakyat itu dijebloskan ke penjara setelah Mahkamah Agung (MA) menjatuhkan sanksi tiga bulan penjara atas kasus penganiayaan seorang wali nagari. Namun sayangnya, walau telah dijebloskan ke sel tahanan, Partai NasDem belum mengambil sikap tegas terhadap kadernya tersebut. Asril dieksekusi jaksa eksekutor pada 20 Desember lalu. Putusan MA menguatkan putusan majelis hakim Pengadilan Negeri Painan yang menjatuhkan vonis tiga bulan penjara kepadanya pada 4 Mei 2017 yang lalu. Kini, Asril sudah mendekam di sel tahanan. Meski demikian, status kedewanannya tetap melekat. Dia juga te Redaktur: Bhenz Maharajo
tap menerima gaji sebagai wakil rakyat sebab belum ada sanksi dari partainya. Dikonfirmasi soal ini, Ketua DPW NasDem Sumbar, Malkan Amin mengaku terkejut. Dia mengaku tidak pernah menerima laporan dari pengurus DPD NasDem Pessel terkait adanya kader yang duduk d i legislatif terjerat kasus hukum. “Lah, kok saya tidak pernah menerima laporan dari DPD. Seharusnya masalah yang serius seperti ini dilaporkan ke saya. Akan saya cek duduk persoalannya, dan alasan kenapa DPD tidak melaporkan ke DPW,” tegas Malkan Amin ketika dikonfirmasi Rabu (18/1) sore. Sanksi tegas dari partai akan dijatuhkan jika memang Asril Datuak Putiah membuat kesalahan fatal dan tersangkut kasus hukum. “Jika memang bersalah dan status hukumnya telah final, sanksi pasti akan >> ANGGOTA hal 02 Layouter: Syamsul Hidayat