Haluan 20 Mei 2012

Page 1

Harian Umum

I klan Berlangganan Pengaduan

MEDIA GROUP

MINGGU

4488700 9559333 4488702

TERBIT 24 HALAMAN NOMOR 361 TAHUN KE 63

20 MEI 2012 M/28 JUMADIL AKHIR 1433 H

Harga Eceran Rp2.500/eks, Harga Langganan Rp57.000/bulan

0751 0751 0751

Mencerdaskan Kehidupan Masyarakat

Gaun Nan Anggun

Bajaj Pulsar 200 SS Full Fairing

Yunita Menulis

ELOK - 13

OTOMOTIF-10

SOBAT-22

DARMAN MOENIR

“Sertifikasi? Konyol!” Tidakkah kamu memperhatikan bahwa sesungguhnya kapal itu berlayar di laut dengan ni’mat Allah, supaya diperlihatkan-Nya kepadamu sebahagian dari tanda-tanda (kekuasaan)-Nya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi semua orang yang sangat sabar lagi banyak bersyukur. (QS Luqman Ayat 31) 05.54 WIB

12. 18WIB

15.42 WIB

18. 20 WIB

19.33 WIB

LAPORAN UT AMA UTAMA

Sertifikasi Seniman Pantas Ditolak SERTIFIKASI seniman, pekerja seni, dan budayawan memunculkan penolakan keras. Rencana Kemdikbud itu dinilai konyol. Masih banyak infrastruktur kesenian yang mendesak dipikirkan pemerintah ketimbang sertifikasi ini. Berawal dari gagasan yang dilontarkan—yang sesungguhnya sudah 12 tahun lalu mengemuka, Wakil Mentri Pendidikan dan Kebudayaan Bidang Kebudayaan Wiendu Nuryati untuk menyertifikasi seniman dan pekerja seni. Ide itu ia lontarkan awal pekan pertama pada Mei dalam pelbagai wawancara dan pertemuan. Alasan utama sertifikasi karena membanjirnya pekerja seni dari luar negeri ke Indonesia yang telah memiliki sertifikasi internasional. Dampaknya pekerja seni lokal akan tersingkir, sebab tak mampu berkompetisi di tingkat dunia. Di Sumatera Barat, sikap seniman dan pekerja seni “terbelah”. Ada yang menolak keras program ini, ada yang memilih menyetujui rencana, dan ada juga bersikap jalan tengah. Kendati begitu, gelombang penolakan lebih kuat ketimbang menyetujuinya. “Upaya memberi sertifikat kepada seniman dan budayawan adalah tindakan konyol, sangat konyol!” kata Darman Moenir, pakan lalu. “Program yang paling lucu di muka bumi,” jelas Edy Utama, budayawan yang baru usai menggelar pameran fotografi di Hawaii, AS. Indra Utama, pengajar ISI Padangpanjang dan University of Malaya menilai, sertifikasi kompetensi untuk menentukan kualifikasi seseorang dalam bidang-bidang tertentu memang diperlukan.

KEMENTERIAN Pendidikan dan Kebudayaan berencana akan mengeluarkan regulasi untuk menyertifikasi seniman dan pekerja seni, serta budayawan. Gagasan ini disampaikan Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Bidang Kebudayaan Wiendu Nuryanti DARMAN MOENIR pekan lalu di pelbagai kesempatan. Ide ini mendapat penolakan dari berbagai pihak, termasuk Darman Moenir, sastrawan dan budayawan. “Ini gagasan konyol,” kata Darman Moenir, tegas. Berikut petikan wawancaranya dengan Haluan. Apa komentar Anda tentang rencana kemdikbud untuk mengeluarkan sertifikasi dan kompetensi bagi seniman dan budayawan? Konyol! Upaya membei sertifikat kepada seniman dan budayawan adalah tindakan konyol, sangat konyol. Terminologi yang digunakan pun tidak fokus: seniman atau budayawan? Maaf, apa

>> SERTIFIKASI hal 11

MAANGIN PADI — Wanita paruh baya ini masih mempertahankan cara tradisional untuk memisahkan bulir padi yang bernas dengan yang hampa memanfaatkan angin yang berhembus. Tradisi maagin padi ini telah tergerus dengan masuknya mesin lumbo sejak dasawarsa terakhir ke nagari-nagari di Sumatera Barat. Foto diambil di Kelurahan Koto Panjang, Kota Padang Panjang, beberapa waktu lalu. DEVIE

KECELAKAAN BERUNTUN DI LADANG PADI

1 Tewas, 3 Kendaraan Kupak SEBUAH truk ditengarai rem blong menghantam dua mobil dan satu sepeda motor. Satu orang tewas tergilas. Sopir melarikan diri.

PADANG, HALUAN — Kecelakaan kembali terjadi di Kota Padang yang menelan korban jiwa. Kali ini kecelakaan beruntun yang melibatkan empat

SENJA DI PENGUNGSIAN

Balai Baru dan Sepotong Oase LAPORAN: EKO YANCHE EDRIE SEMBURAT keemasan mentari di sebelah barat mulai memudar. Senja yang

temaram di Balai Baru, Kelurahan Gunung Sarik, Kecamatan Kuranji Padang. Di tengah kota, riskan bagi saya untuk mendengar lengkingan angsa. Tapi di Balai Baru suara angsa piaraan penduduk

TRAGEDI SUKHOI SUPERJET 100

Baru 15 Sidik Jari Teridentifikasi JAKARTA-HALUAN — Direktur Eksekutif Disaster Victim Identification (DVI) Indonesia, Kombes Pol Anton Castilani memastikan seluruh biaya identifikasi jenazah Sukhoi Superjet 100 akan ditanggung Polri. Meski demikian, ia enggan memastikan kapan proses identifikasi korban selesai. “Saya tak bilang seminggu lagi,” kata Anton di RS Polri, Jakarta, Sabtu, (19/5).

>> BARU 15 hal 11

kendaraan. Tiga kendaraan mobil, satu sepeda motor. Tabrakan beruntun ini terjadi di kilometer 19, Ladang Padi, Kecamatan Lubuk Kilangan,

KAWASAN Balai Baru, Kelurahan Gunung Sariak Kecamatan Kuranji Padang. Gambar ini diambil menjelang mentari naik sepenggalan, Jumat (18/5). EKO

memiliki daya hipnotis, hingga saya berjalan mencari-cari dimana angsa-angsa itu memekik. Sssst...... ada enam atau delapan angsa dihalau pemiliknya masuk kandang di sekitar Simpang Polda Balai Baru. Tak jauh dari situ beberapa anak muda terlihat ramai bermotor dengan mengenakan seragam olahraga. Mereka baru saja usai bermain futsal di sebuah gedung futsal megah dekat rumah berangsa itu. Sepotong jalan terbentang bersisian dengan jalan Padang Bypass. Jalan itu menghubungkan Balai Baru dan sampai keluar di kawasan sebelah utara di Lubuk Minturun, Kecamatan Koto Tangah. Tidak terlalu ramai, hanya sepeda motor yang menderum hilir mudik, entah milik pribadi entah ojek yang mengantar penumpangnya ke pasar kecil di Simpang Balai Baru itu. Beberapa kali saya pernah bermalam di rumah keluarga di Balai Baru, tak jauh dari SMA PGRI 4 ketika musim

>> BALAI BARU hal 11

Kota Padang, Sabtu (19/5) sekitar pukul 06.30 WIB. Akibat kecelakaan di pagi itu, satu orang tewas di tempat

>> 1 TEWAS hal 11

PNP Bertekad Lahirkan Entrepreneur PADANG, HALUAN – Politeknik Negeri Padang menyelenggarakan pelatihan kewirausahaan bagi mahasiswa selama 2 hari (Sabtu-Minggu (1920/5) di di Aula Pertemuan PNP. Tujuan program ini untuk melahirkan entrepreneur yang mandiri dan sukses. Kegiatan pendidikan dan pelatihan ini merupakan kegiatan tahap ketiga dari sederetan proses Program Mahasiswa Wirausaha (PMW) di Politeknik Negeri Padang. “Program mahasiswa Wirausaha ini telah diawali dengan kegiatan stadium general,

>> PNP hal 11

Fadli Zon Bantah Dualisme di Gerindra PADANG, HALUAN — Dua- ngurusan di tubuh Partai lisme kepenguGerinda Padang, rusan Dewan Pimtermasuk dalam pinan Cabang Dewan Pimpinan (DPC) Partai GeDaerah (DPD) rindra Kota Pamaupun DPC Gedang, sudah usai. rinda di kabupaSaatnya membaten/kota. Perganngun partai. tian pengurusan Berakhirnya itu selalu ada dan dualisme itu ditehal yang biasa di gaskan Fadli Zon, dalam organisasi. Wakil Ketua Apalagi Gerinda FADLI ZON Umum Partai Gesebagai partai barindra, kepada ru,” jelas Fadli wartawan setelah meresmikan Zon. Ia menjelaskan, Partai kantor DPC Partai Gerinda Gerindra belum ada melakKota Padang, di Jalan Vete- sanakan Musyawarah Cabang ran No. 42-A, Padang, Sabtu (Muscab) maupun Musya(19/5). >> FADLI hal 11 “Tidak ada dualisme kepe-


2 OLAHRAGA KLASEMEN SEMENTARA 1. SEMEN PADANG

17 9 7 1 (33-17)

34

2. PERSIBO

17 8 3 6 (21-17)

27

3. PSM MAKASSAR 17 7 6 4 (23-21)

27

4. PERSIRAJA

16 7 5 4 (21-19)

26

5. PERSIBABANTUL 15 7 4 4 (19-14)

25

6. PERSEBAYA

15 7 1 7 (17-16)

22

7. PERSEMA

14 6 3 5 (20-21)

21

8. PERSIJA

16 4 6 6 (28-25)

18

9. AREMA

12 4 4 4 (20-17)

16

10. PERSIJAP

15 3 4 8 (12-27)

13

11. PSMS MEDAN

16 2 5 9 (13-26)

11

12. BONTANG FC

14 2 4 8 (13-20)

10

MINGGU, 20 MEI 2012 M 28 JUMADIL AKHIR 1433 H

SP-Persiba Berbagi Angka BANTUL, HALUAN — Tim tuan rumah Persiba Bantul ditahan imbang Semen Padang (SP) dengan skor 1-1 pada lanjutan Kompetisi Liga Prima Indonesia Sportindo di Stadion Sultan Agung, Kabupaten Bantul, Yogyakarta Sabtu sore.

Hasil Pertandingan Sabtu (19/5) Persiba Vs Semen Padang 1-1 Bontang Vs Persiraja 1-2

Persiraja Atasi Bontang BANDA ACEH — Persiraja Banda Aceh meraih hasil maksimal dalam lanjutan Liga Primer Indonesia 2012. Menghadapi tuan rumah Bontang FC, skuad Lantak Laju berhasil meraih kemenangan tipis di kandang lawan, 1-2. Dua gol kemenangan Persiraja dicetak oleh Murillo Almeida melalui titik penalti pada menit ke 38 dan gelandang muda Syakir Sulaiman pada menit ke 53. Sedangkan satu gol balasan dari tuan rumah disumbangkan Jhon Damala pada menit ke 66. Kredit khusus pantas disematkan kepada Murilo. Dengan tambahan satu gol di pertandingan ini, total Murilo telah menyumbang tujuh gol selama berseragam Persiraja. Bahkan. dalam lima laga terakhir, ia selalu berhasil membobol gawang lawan. Kemenangan ini sekaligus makin memantapkan posisi Persiraja di papan klasemen sementara IPL. Saat ini, klub kebanggaan publik Aceh ini bercokol di peringkat empat klasemen sementar dengan total perolehan 26 poin. Sedangkan bagi Bontang, kekalahan ini makin membenamkan posisi mereka di posisi buncit klasemen. Mereka baru mengoleksi 10 poin dari 13 kali main. Kememangan ini juga menjadi modal berarti bagi Persiraja untuk menghadapi laga 16 besar second leg Piala Indonesia menghadapi PSMS IPL 23 Mei nanti. (h/net)

KE FINAL — Tim Futsal Sumbar berhasil melenggang ke Final PEFI III setelah menghentikan perlawanan tim IPC dengan skor tipis 4-3 di GOR Ciracas, Jakarta Timur, Sabtu (19/5). Di final,Akank Cs ditantang tim tanggung, Tim Futsal PON Jabar. Sayang, hingga berita ini diturunkan, pertandingan masih berlangsung. FB RAFHELY FUTSAL

FINAL PEFI III

Tim PON Sumbar Ditantang Jabar PADANG, HALUAN — Dua tim PON, yakni tim PON Futsal Sumbar dan Jabar saling berhadapan di final Turnamen PEFI (Piala Emas Futsal Indonesia) III di GOR Ciracas, Jakarta Timur, Sabtu (19/5) malam. Sebagai juara bertahan, Tim Futsal Sumbar lolos ke final setelah menghentikan perlawanan IPC (Indonesia Pelabuhan Community) di semifinal dengan skor tipis 4-3, Sabtu sore. Sedangkan Tim Futsal Jawa Barat, melenggang ke partai puncak menyusul suksesnya mengalahkan Tim Futsal asal Sumatera lainnya, yakni tim Futsal PON

Sumatera Utara dengan kedudukan 6-4. Sayangnya, hingga berita ini diturunkan, hasil pertandingan final antara dua tim tangguh ini belum bisa dirilis karena masih berlangsung. Di partai empat besar itu, tim besutan trio pelatih Syafrianto Rusli, Zulmaidi Ben, dan Robby Mariandi ini sempat tertinggal 12 di babak pertama. Satu gol Randi “Akank” Satria Mushar pada menit 7, berhasil dibalas dua gol oleh pemain IPC melalui Indra dan Sandy. Memasuki babak kedua, Sumbar semakin meningkatkan kolek-

tivitas serangan mereka. Hasilnya tim yang dimanejeri Yasman Yanusar ini berhasil unggul melalui tiga gol yang disumbangkan masing-masing oleh Randi Satria menit 25, Ade Andika menit 34, serta Rahmad “Pencet” Budiman menit ke-37. Satu menit jelang laga berakhir tim IPC yang berisikan pemain-pemain Liga Pro Futsal Indonesia tersebut hanya mampu menambah satu gol melalui Yos Adi Wicaksono. Skor akhir 4-3 mengantar tim Ranah Minang ke partai puncak, menghadapi tim futsal PON Jawa Barat. (h/rio)

Persisam Menang di Kandang Deltras

Pemain Persiraja menguasai bola

SIDOARJO, HALUAN — Persisam Putra Samarinda membawa pulang poin maksimal dari kunjungannya ke markas Deltras Sidoarjo. Diwarnai dua gol Srdjan Lopicic, Pesut Mahakam menang dengan skor 3-1. Dalam laga di Stadion Gelora Delta Sidoarjo, Sabtu (19/ 5) malam WIB, Lopicic mencetak gol pertamanya pada menit ke-21. Tendangan keras gelandang asal

Montenegro itu dari luar kotak penalti menembus gawang Deltras yang dikawal oleh Wahyudi. Deltras berhasil menyamakan kedudukan lewat gol bunuh diri Luc Owona Zoa. Bermaksud membuang bola, pemain asal Kamerun itu malah membelokkan si kulit bundar ke gawangnya sendiri. Kalah jumlah pemain, Persisam malah bisa mencetak gol

Sebanyak 16 Klub Ramaikan Turnamen PS Putra Buana PAYAKUMBUH, HALUAN — Turnamen sepakbola Hari Jadi PS.Putra Buana anggota PSSI Kota Payakumbuh mulai digeber Sabtu (19/5). Calon walikota Ir.Almaisyar dengan tendangan pertama, meresmikan turnamen ini disertai dengan pelepasan ”balon kuning “ ke udara oleh Ketua Harian PSSI Payakumbuh Ir. Mediar Indra, Msi. Turnamen buat ke–30 ini kata Ketua Panitia, Khairul Kayo diikuti 16 klub, seperti tim kuat PON Sumbar, Diklat PPLP Padang, Poslab Sumatera Utara, dan Denny Sport Bukittinggi. Tim kuat Kota Payakumbuh dan Limapuluh Kota, ikut Pengcab Kota Biru, tuanrumah Putra Buana, dan Lasser Limapuluh Kota. Panitia turnamen yang disponsori pasangan walikota dan balon wakil walikota Ir. Almaisyar, AAAK – Dedrizal, juga menyediakan piala tetap dan tabanas bagi juara I dan II. Sehubungan turnamen Putra Buana dari tahun – ketahun biayanya cukup besar maka kami tetap memungut bayaran dari penonton, tambah Khairul Kayo disela – sela pertandingan Sabtu sore.

Terbit Sejak 1948 Pendiri H. Kasoema

Penerbit: PT Haluan Sumbar Mandiri (Haluan Media Group). SIUPP No 014.SK.Menpen.SIUPP A.7 1985 tanggal 19 November 1985.

Usai tendangan pertama dilakukan Almaisyar didampingi balon wakil wako Dedrizal, Ir. Mediar Indra, Tri Venindra,SE bersama Dt. Permato anggota DPRD, serta Sudirman Rusma ketua DPD Golkar Kota Payakumbuh, langsung adu kekuatan tim Kaka Sport Sijunjung menantang tuanrumah Putra Buana A. Penampilan perdana tuanrumah Putra Buana A Sabtu di hadapan ratusan penonton yang memadati lapangan Sari Bulan Sawah Padang kecamatan Payakumbuh Selatan, cukup gemilang dengan menaklukan tim Kaka Sport Sijunjung stand 3 – 0. Babak pertama tuanrumah masih basa – basi dengan ungguil

1 – 0 dari tim tamu, daerah tetangga Sijunjung. Babak kedua dilanjutkan Diki dari PSSI Kota Payakumbuh, tuan rumah berhasil menambah perbendahraan 2 gol lagi, hingga total hasil keunggulan 3 gol lewat tendangan Yan 2 gol dan 1 gol lewat Binto, membikin Afdila kiper Sijunjung harus mengambil bola dari dalam jaringnya. Minggu sore 20 Mei bertepatan dengan Hari Kebangkitan Nasional, tim PKS Kota Payakumbuh menantang tim Poslab Sumatera Utara, dan Senin sore ( 21/5 ) PSBS Buayan Pariaman menantang Sumani Fc kabupaten Solok. (h/snt)

lagi pada menit ke-69. Meneruskan operan dari Jerry Karpeh, Lopicic kembali memperdayai Wahyudi. Empat menit jelang berakhirnya waktu normal, Karpeh memantapkan kemenangan tim tamu. Berawal dari kesalahan Wahyudi, Karpeh bisa mencuri bola dan dengan mudah menceploskannya ke gawang yang tak terjaga. (h/net)

Persiba Bantul unggul lebih dahulu pada menit ke11 melalui tendangan pemain asing asal Korea Kim Yong Han yang memanfaatkan bola liar dari tendangan sudut yang diperoleh Persiba. Meski lebih dahulu unggul, Persiba Bantul yang main tanpa sejumlah pemain inti, seperti Wahyu Wijiastanto, Slamet Sucahyo, Nopendi, dan penjaga gawang Wahyu karena harus memperkuat Tim Nasional, serta satu pemain penyerang Ezequile Gonzalez yang dililit cedera, terlihat keteteran menghadapi serangan tim Semen Padang yang bertubi-tubi. Sedikitnya empat peluang emas diciptakan Semen Padang pada babak pertama. Namun, lemahnya penyelesaian membuat gawang Persiba Bantul yang dijaga Andi Setiawan tidak kebobolan hingga babak pertama berakhir. Persiba dan Semen Padang tidak mengubah irama permainan mereka di babak kedua. Bagi Persiba, keunggulan satu gol masih belum aman untuk mendulang angka

penuh. Serangan pun dilancarkan ke pertahanan Semen Padang. Tekanan demi tekanan yang dilakukan Semen Padang ini akhirnya membuahkan hasil pada menit ke-65 setelah Vendry Mofu berhasil menceploskan bola ke gawang Persiba Bantul. Gol balasan Semen Padang ini bermula dari pelanggaran yang dilakukan pemain Persiba Bantul. Wasit yang memimpin pertandingan Saripudin memberikan tendangan bebas 1 meter di luar kotak penalti. Tendangan bebas oleh Edward Wilson Yunior mengakibatkan kemelut di muka gawang Persiba, dan langsung disambar Vendry dengan tendangan mendatar di sisi kanan gawang Persiba hingga mengubah skor menjadi 1-1. Memasuki injury time, wasit memberikan kartu merah untuk penjaga gawang Persiba Bantul karena dengan sengaja menarik badan pemain Semen Padang, Mustofa Aji. Akibatnya, posisi penjaga gawang digantikan pemain belakang Persiba Bantul Anwarudin.(h/mat)

Tujuh Venue PON Belum Rampung PEKANBARU, HALUAN — Tinggal 114 hari lagi, persiapan tujuh arena pertandingan untuk Pekan Olahraga Nasional Riau 2012, yakni boling, biliar, panahan, gulat, tenis, sofbol, dan bisbol, masih mengkhawatirkan. Pembangunan arena masih belum mencapai setengah atau kurang dari 50 persen. "Panitia Besar PON (Pekan Olahraga Nasional) harus lebih cepat lagi bekerja agar seluruh arena dapat selesai pada saatnya," ujar Eman Sumusi, anggota Tim Pengarah PON Riau 2012 dari KONI Pusat yang dihubungi tribunnews pada hari Kamis (17/ 5). Menurut Eman, yang mengkhawatirkan adalah cabang boling dan biliar yang berada di Kompleks Seni Idrus Tintin, Bandar Serai, Kota Pekanbaru.

Proyek pembangunan yang dikerjakan oleh pihak ketiga dengan sistem bangun guna serah (build, operated, and transfer) di lahan Pemerintah Provinsi Riau itu masih sangat lamban kemajuannya, bahkan belum mencapai 20 persen. Selain lambat, pembangunan arena yang dipadukan dengan kawasan bisnis di kompleks yang bakal dinamai Riau Town Square (Ritos), banyak mendapat tantangan dari sejumlah kalangan di Riau. Beberapa anggota DPRD Riau dari Fraksi Partai Demokrat dan Partai Persatuan Pembangunan menolak pembangunan kompleks bisnis di situ. Pasalnya, dalam rencana awal, kompleks itu diperuntukkan untuk mendukung kegiatan Budaya Melayu.(h/net)

THOMAS CUP 2012

Waspadai Tunggal Pertama Inggris JAKARTA, HALUAN — Tim Thomas Cup Indonesia harus tampil menekan dan tak boleh kalah cepat dari tim Inggris di pertandingan pertama penyisihan grup A putaran final Thomas Cup 2012. Mereka juga menilai tunggal pertama sebagai momen penting untuk dimenangkan. Tim Thomas dan Uber Indonesia mendapat jadwal bertanding di babak penyisihan pada tanggal 21 Mei 2012 pada pukul 19.00 waktu Wuhan. Pada hari pertama, tim Thomas berhadapan dengan tim Inggris. Sedangkan tim Uber yang juga berada di grup A akan melawan Afrika Selatan. Indonesia perlu memenangkan laga lawan Inggris di babak penyisihan grup A. karena, selain bersaing dengan Inggris, tim Thomas Indonesia juga satu grup dengan juara bertahan Cina. Seperti dilaporkan tribunnews.com, peluang pertandingan pertama akan mempertemukan Simon Santoso melawan Rajiv Ouseph. Ouseph adalah pemain dengan rangking 19 dunia yang diandalkan Inggris. Sedangkan rangking Simon saat ini menempati rangking sembilan dunia. "Rajiv merupakan pemain yang suka mengontrol permainan lawannya. Jika ingin menang, dari awal kita

harus waspada dan menekan, selain itu kita juga tidak boleh kalah cepat dari dia." kata Agus Dwi Santoso, pelatih tunggal putra di situs resmi PBSI. Rekor pertemuan Simon dan Rajiv tercatat 2-0 untuk keunggulan Simon. Pertemuan pertama dimenangkan Simon di turnamen Korea Open Superseries Premier 2011 dalam dua gim langsung, 21-19, 21-15. Setahun kemudian Simon kembali menundukkan Rajiv, juga di Korea Open, dengan skor 21-18, 21-13. Tunggal kedua Indonesia, Taufik Hidayat pun unggul 2-1 pada rekor pertemuannya dengan Rajiv. Namun Taufik sempat mengalami kekalahan pada pertemuan terakhirnya di Korea Open Superseries 2012, dengan skor 19-21, 15-21. Pada sektor ganda, pasangan Inggris mengandalkan Chris Adcock/ Andrew Ellis. Meskipun ganda putra Indonesia diatas kertas lebih unggul, namun pasangan peringkat 23 dunia ini patut diwaspadai. Pada All England 2012 lalu, keduanya sempat mengalahkan pasangan Indonesia, Alvent Yulianto Chandra/Hendra Aprida Gunawan dalam permainan tiga gim, 13-21, 21-17, 21-13.

Tim Thomas Indonesia harus memenangkan pertandingan melawan tim Inggris jika ingin melaju ke babak perempat final. Pasalnya, pasti tak mudah untuk menggeser Cina yang diunggulkan sebagai juara grup A. Hanya dua tim terbaik pada setiap grup yang berhak untuk melaju ke babak perempat final. Sementara itu, manajer tim Thomas dan Uber Indonesia, M. Feriansyah mengumumkan perubahan jadwal latihan tim Indonesia dari pagi hari menjadi malam hari. Jika pada hari ini tim Indonesia berlatih pada pukul 09.00 - 12.00, mulai besok latihan akan dilakukan pada pukul 18.00 21.00 waktu Wuhan. Hal ini dilakukan agar para atlet dapat menyesuaikan diri dan terbiasa dengan jadwal pertandingan penyisihan grup yang dijadwalkan pada malam hari. "Jadwal latihan kami ubah dan sesuaikan dengan jadwal pertandingan. Bahkan kalau bisa urutan latihan pemain juga disesuaikan dengan susunan saat bertanding nanti. Pada pagi hari, para pelatih bebas menentukan jika ingin ada tambahan latihan fisik atau teknik, tapi yang pasti latihan malam hari merupakan prioritas" katanya.(h/net)

Almaisyar (paling kanan) mengambil ancang-ancang tendangan perdana. SNT Pemimpin Umum: H. Basrizal Koto, Wakil Pemimpin Umum/Pemimpin Perusahaan: Sofialdi, Wakil Pemimpin Umum: Zul Effendi, Pemimpin Redaksi: Yon Erizon, Wakil Pemimpin Perusahaan: Syafruddin. Dewan Redaksi : H. Basrizal Koto, H. Desfandri, H. Hasril Chaniago, Zul Effendi, Sofialdi, Yon Erizon, Ismet Fanany MD, Nasrul Azwar, Syamsu Rizal Redaktur Pelaksana: Ismet Fanany MD, Nasrul Azwar, Syamsu Rizal, Litbang dan Online Media: Eko Yanche Edrie, Sekretaris Redaksi: Silvia Oktarice, Redaktur: Rudi Antono, Aci Indrawadi, Afrianita, Atviarni, Dodi Nurja, Nova Anggraini, Rahmatul Akbar, Andika Destika Khagen, David Ramadian, Haswandi. Reporter Padang: Ade Budi Kurniati, Devi Diani, Nasrizal, Meidella Syahni Koresponden: Syamsuardi S, Jon Indra, Ridwan (Bukittinggi), Dedi Salim, Trisnaldi (Pariaman/Padang Pariaman), Zulkifli, Syafril Nita, Sri Mulyati, M Siebert (Payakumbuh/Limapuluh Kota), Atos Indria, Ahdi Susanto, Welina (Pasaman), Miazuddin, Kasra Scorpi (Agam), Iwan DN, Darwin Danin, Maison (Padang Panjang), Yuldaveri, Emrizal, Aldoys (Tanah Datar), M. Junir, Gusmizar (Pasaman Barat), Sabrul Bayang, M. Joni, Haridman (Pesisir Selatan), Syamsuardi Hasan, Riswan Jaya, Alfian, Almito, Marnus Chaniago (Kabupaten Solok/Kota Solok), Icol Dianto (Solok Selatan), Alamsyah Halim, Fadilla Jusman (Sawahlunto), Azneldi (Sijunjung), Maryadi, Ferry Maulana (Dharmasraya), Biro Jakarta: Syafril Amir, Jamalis Jamin, Surya, Biro Riau: M. Moralis Biro Kepri: M Sahdan Tim Kerja Usaha: Prisma Joni (Plt Manajer Sirkulasi), Jeffry Sony (Plt Kabag Sirkulasi), Nofriza Zainyar (Plt Koord Pemasaran) , Junaidi (Plt Koord Eceran), Yan Syafri (Plt Koord Asongan), Yunasbi (Plt. Koord Iklan Kota padang), Tata Letak/Desain: David Fernanda, Nurfandri, Rahmi, Syamsul Hidayat, Jefli, Zikri, HRD : Desmasari, Umum : Nurmi, Kasir : Desy, TI : Teguh. Plt Manajer Cetak: Irman S Rianto, Pra Cetak : Sawal Marjuni.HRP, Mai Hendri, Cetak : Mardianto (Koordinator), Afandi, Rudi Kurniawan, Jecky Jekcson. Haluan Media Group: CEO H.Basrizal Koto, Direktur: H Desfandri. Kantor Jakarta: Graha Basko, Jln. Kebun Kacang XXIX No.2A Jakarta Pusat 10240. Telp. (021) 3161472, 3161056 Fax. (021) 3915790, Alamat Redaksi/Bisnis: Komplek Bandara Tabing, Jl Hamka Padang. Telp. (0751)4488700, 4488701, 4488702, 4488703, Fax (0751) 4488704 Email: redaksi_haluan@yahoo.com, website: http/harianhaluan.com, Harga Langganan/iklan: Harga langganan bulanan dalam kota Padang Rp57.000, Harga eceran Rp2.500,- Tarif iklan: Tarif Iklan: Display FC halaman satu: Rp50.000/mm kolom, Display BW halaman satu: Rp35.000/mm kolom, Display halaman dalam FC: Rp35.000/mm kolom, Display halaman dalam BW: Rp17.500/mm kolom, Iklan SC :Rp25.000/ mm kolom, Sosial/Ucapan Selamat FC: Rp15.000/mm kolom, Sosial/Ucapan Selamat BW: Rp10.000/mm kolom, Dukacita: Rp10.000/mm kolom, Iklan kolom (maks 300 mmk) FC: Rp15.000, Iklan Kolom (maks 300 mmk) BW: Rp10.000, Advertorial FC: Rp40.000/mm kolom, Advertorial BW: Rp25.000/mm kolom Bank: BRI Cabang Padang Rek No: 0058-01-001430-30-8, Bank Nagari Cabang Utama Padang Rek No: 1008.0103.00009.1 PT Haluan Sumbar Mandiri Dicetak oleh Unit Percetakan PT Haluan Sumbar Mandiri Padang. Klik http://www.harianhaluan.com


MINGGU, 20 MEI 2012 M 28 JUMADIL AKHIR 1433 H

OLAHRAGA 3

Spanyol Bidik Sejarah Baru MADRID, HALUAN — Belum pernah ada tim yang bisa mempertahankan gelar juara Piala Eropa. Itulah yang kini dibidik Spanyol yang juga merupakan jawara Piala Dunia.

Sejak mulai digelar tahun 1960 silam, belum satupun ada pemenang Euro yang dapat mempertahankan gelar tersebut di edisi berikutnya. Sejauh ini Jerman--termasuk saat masih bernama Jerman Barat-menjadi tim tersukses dengan tiga titel, diikuti Spanyol dan Prancis yang masing-masing memiliki dua gelar. Spanyol sendiri berhasil me-

menangi edisi terakhir Piala Eropa pada tahun 2008 lalu. Dua tahun kemudian 'Tim Matador' melengkapinya dengan gelar juara Piala Dunia 2010. Pada musim panas, Spanyol akan ditantang untuk menjadi tim pertama yang bisa mempertahankan gelar juara Piala Eropa, sekaligus klub Eropa pertama yang menderetkan tiga gelar utama secara beruntun.

"Kami menghadapi tantangan yang belum pernah terjadi sebelumnya, sebuah kemenanga n setelah sebuah kemenangan dan kemenangan lain, dan kami bertekad mengukir sejarah," tegas Pelatih Spanyol Vicente del Bosque di Sky Sports. Bermaterikan sejumlah pemain yang juga meraih gelar di Piala Eropa dan Piala Dunia lalu, seperti Xavi, Andres Iniesta, Cesc Fabregas, dan Iker Casillas,

Spanyol tak ayal menjadi salah satu unggulan. Namun, del Bosque tak mau terlalu memikirkan itu dan memilih fokus ke tantangan yang ada. "Kami memang tim favorit, tapi tak ada gunanya memikirkan hal tersebut. Kami memiliki kewajiban untuk mempertahankan gelar. Takkan mudah, tapi kami akan menghadapi tantangan tersebut," serunya.(h/net)

Cesc Fabregas dan Kawankawan mengikuti sesi Latihan

Balotelli Bisa Berpesan di Timnas MANCHESTER, HALUAN — Disebut sebagai pemain berkualitas, Mario Balotelli saat ini sedang dalam kondisi prima. Itu mengapa Balotelli diyakini akan mampu berperan besar untuk timnas Italia di Piala Eropa 2012 mendatang. Sebagai pesepakbola, Balotelli acapkali mampu menunjukkan kelihaiannya mengolah si kulit bundar. Namun, penyerang Manchester

City itu juga tak jarang memperlihatkan beragam kontroversi. Belum ketahuan apakah pemain keturunan Ghana itu akan masuk ke dalam skuad akhir 'Gli Azzurri' yang bakal berlaga di PolandiaUkraina. Tetapi kubu City meyakini Balotelli mampu berperan besar. "Balotelli berada dalam kondisi yang sangat baik dan bersemangat untuk Euro," kata Asisten Manajer

City Fausto Salsano kepada radio Kiss Kiss yang dilansir Football Italia. "Ia adalah pemain hebat dan memiliki kualitas luar biasa. Beberapa kali ia memang melakukan hal yang sepatutnya tidak ia lakukan, tapi ia tetap pemain yang sangat penting. Balotelli yang seperti itu akan sangat berguna untuk Italia dan Cesare Prandelli di Euro 2012," lugasnya.(h/net)


4 L A P O R A N U TA M A

MINGGU, 20 MEI 2012 M 28 JUMADIL AKHIR 1433 H

SERTIFIKASI SENIMAN DAN BUDAYAWAN

Program Konyol Kemdikbud Laporan: Nasrul Azwar Sertifikasi seniman, pekerja seni, dan budayawan memunculkan penolakan keras. Rencana Kemdikbud itu dinilai konyol. Masih banyak infrastruktur kesenian yang mendesak dipikirkan pemerintah ketimbang sertifikasi ini. Berawal dari gagasan yang dilontarkan-yang sesungguhnya sudah 12 tahun lalu mengemuka, Wakil Mentri Pendidikan dan Kebudayaan Bidang Kebudayaan Wiendu Nuryati untuk menyertifikasi seniman dan pekerja seni. Ide itu ia lontarkan awal pekan pertama pada Mei dalam pelbagai wawancara dan pertemuan. Alasan utama sertifikasi karena membanjirnya pekerja seni dari luar negeri ke Indonesia yang telah memiliki sertifikasi internasional. Dampaknya pekerja seni lokal akan tersingkir, sebab tak mampu berkompetisi di tingkat dunia. "Kita ini tidak mungkin menyetop arus globalisasi. Jadi itu adalah sesuatu yang memang sudah bersama-sama di sekitar kita, termasuk juga di dalamnya seni dan budaya yang kita lihat sama sekali belum ada sentuhan pemetaan kompetensi maupun sertifikasi. Oleh karena itulah, maka kita mau tidak mau harus memetakan semua kompetensi para pekerja seni dan budaya," kata Wiendu Nuryati dalam wawancara khusus dengan KBR68, Jakarta, pekan lalu. Menurutnya, dengan pemetaan kompetisi yang jelas, maka diketahui bahwasanya kompetensi-kompetensi apa yang harus dimiliki di bidang kebudayaan dan jenis-jenis profesi apa saja seni dan

budaya itu. Jenis-jenis profesi apa saja seni dan budaya itu, misalnya termasuk didalamnya tentu seni dalam arti luas ada sinden, dalang, penyanyi, dan sebagainya. Tak ayal, wacana ini mendapat reaksi berbagai kalangan seniman dan pekerja seni di Tanah Air. Seniman dan pekerja seni di Bali meminta Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan membatalkan rencana sertifikasi itu. "Proses sertifikasi bisa menimbulkan jual beli sertifikat. Rawan konflik," kata Ketua Teater Tulus Ngayah Cok Sawitri. Pemerintah tidak memiliki standar kompetensi yang pasti. Cok Sawitri menegaskan, seniman dan budayawan jarang mendapatkan perhatian dari pemerintah. Begitu juga soal kesejahteraan. Di Sumatera Barat, sikap seniman dan pekerja seni "terbelah". Ada yang menolak keras program ini, ada yang memilih "Upaya memberi sertifikat kepada seniman dan budayawan adalah tindakan konyol, sangat konyol!" kata Darman Moenir, pakan lalu. "Program yang paling lucu di muka bumi," jelas Edy Utama, budayawan yang baru usai menggelar pameran fotografi di Hawaii, AS. Indra Utama, pengajar ISI Padangpanjang dan University

of Malaya menilai, sertifikasi kompetensi untuk menentukan kualifikasi seseorang dalam bidang-bidang tertentu memang diperlukan. "Saya kira, inilah mungkin yang menjadi tujuan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan berkait rencana membuat sertifikasi kompetensi seniman dan budayawan Indonesia untuk menentukan kualifikasi kesenimanan seseorang berdasarkan kompetensi yang dimilikinya," kata Indra Utama, "Dan jika tujuannya demikian, kita perlu mendukung." Zelfeni Wimra, penulis cerita kumpulan cerpen Pengantin Subuh, mengatakan, ide sertifikasi untuk seniman dan budayawan, bagus, tapi belum matang karena Mendikbud tidak memaksimalkan sosialisasinya. "Saya setuju dengan adanya corak khusus dalam mekanisme sertifikasi seniman dan budayawan ini. Minimal bertujuan untuk mengumpulkan data base seniman dan budayawan Indonesia. Selama ini seniman/budayawan itu "berkeliaran" saja di negara ini. Siapa mereka? Berapa jumlah mereka? Apa perjuangan mereka? Seolah tak tersentuh kebijakan negara," kata penulis yang akrab disapa Bimo ini. Dengan sertifikasi, seniman dan budayawan kukuh secara struktural atau stratifikasi sosial negara. Akan ada hak dan kewajiban dalam proses pendidikan seni dan kebudayaan yang tertulis, jaminan sosial, dan lain-lainnya. "Jadi terlebih dahulu kita dengarkanlah Mendikbud ini. Kalau ternyata tidak ada dampak baiknya, hanya untuk membungkam barisan seniman dan budayawan yang selama ini berdiri di barisan kritis, mari pula kita tolak

ide ini. Kita turunkan dia (bila perlu)," tambahnya. Esha Tegar Putra, penyair beberapa waktu lalu diundang Komunitas Salihara Jakarta untuk membacakan puisinya, menolak keras rencana sertifikasi seniman dan pekerja seni itu. "Saya tak setuju. Seperti pegawai negeri saja. Biasanya dalam tahapan sertifikasi ada sertifikat-sertifikat yang dikumpul sebagai bahan persyaratan. Dari setiap iven yang pernah saya ikuti semisal Temu Sastrawan Indonesia sampai lain sebagainya," ucap Esha sembari mempertanyakan, apakah seniman nanti akan dibuatkan juga pangkat dan golongannya berdasarkan hasil sertifikasi tersebut. Bingung Beberapa seniman yang dimintai pendapatnya, tak sedikit pula yang bingung dengan rencana Kemdikbud ini. Mereka mengaku tak mengerti maksud sertifikasi terhadap seniman dan pekerja seni. Tya Setiawati, pegiat Teater Sakata Padang Panjang, mengaku bingung dan kurang faham tujuan dan rencana pemerintah ini. Baginya, seniman adalah profesi yang unik dan independen. Keberadaannya dihargai atas karya-karyanya yang diapresiasi masyarakat. "Jika kebijakan ini (proyek sertifikasi) tetap dilaksanakan, standarnya bagaimana? Apakah ada jaminan seniman yang sudah bersertifikasi akan terus berkarya? Saya kira kebijakan ini justru akan melemahkan 'kebebasan berekspresi' seniman. Masih banyak persoalan infrastruktur kesenian yang harus dibenahi dan ini mungkin lebih penting," kata perempuan sutradara teater ini. Tapi justru Yusril Katil,

Koreografi Nagari Itiak Patah karya Syahril Alek yang dipentaskan di Teater Utama Taman Budaya Sumatera Barat pada 8 Juni 2011 lalu. DENI PRIMA pimpinan Komunitas HitamPutih Indonesia yang bermarkas di Padang Panjang ini, tidak mempermasalahkan sertifikasi bagi seniman dan pekerja seni. "Kalau saat ini Kemdikbud menganggap seniman adalah bagian dari profesi yang ikut andil dalam mencerdaskan anak bangsa, ya kenapa tidak? Saya pikir tidak ada masalah kalau senimana disertifikasi dan pemerintan memberikan apresiasi buat seniman berprestasi yang telah ikut mengharumkan nama bangsa. Bukankah selama ini para seniman ikut mendukung dan mengusulkan agar para maestro seni diberi penghargaan. Mungkin namanya waktu itu bukan sertifikasi," kata Yusril yang juga pengajar di ISI Padang Panjang. Syuhendri, pendiri Teater Noktah Padang, menilai cukuplah para guru saja yang kena sertifikasi. Untuk seniman, berikan saja kebebasan mela-

MUHAMMAD SUBHAN, WARTAWAN DAN PEKERJA SENI

Menurut Anda, apakah sertifikasi dan kompetensi itu berguna bagi seniman dan budayawan sementara mereka terkait dengan karyanya sebagai hasil kerjanya? B e r g u n a t idaknya relatif. Tetapi sekali lagi, karya seni tidak bisa diukur dengan sertifikasi. Sebabnya itu tadi, seniman dan budayawan terkait dengan karyanya sebagai hasil kerjanya? Sebuah karya seni yang diciptakan oleh seniman punya keunikannya sendiri. Memberikan apresiasi terhadap karya seni juga tidak mudah karena ia bersifat artistik, butuh penjiwaan yang mendalam ketika menilainya. Disamping itu masing-masing orang dalam memberikan apresiasi terhadap karya seni berbedabeda karena mereka memiliki penjiwaan dan persepsi yang berbeda-beda pula. Karya sastra misalnya, dalam memahami sebuah teks sastra akan muncul beragam tafsir dari pembacanya, sebab sastra multitafsir, tidak ada tafsir

tunggal ketika penikmat sastra membacanya. Selama ini perhatian pemerintah terhadap seniman Indonesia apa? Apresiasi seni sangat kurang, bantuan dana apalagi. Banyak seniman-seniman daerah kita yang di usia senjanya masih bersemangat melestarikan kesenian tradisional, tetapi banyak pula di antara mereka yang hidup prihatin karena tidak tersentuh perhatian pemerintah. Cobalah pemerintah turunkan timnya ke daerah-daerah, lakukan survei terhadap senimanseniman tua kita, pasti pemerintah akan terkejut melihat kondisi itu. Ada seniman yang uzur dan sakit yang tidak mampu menanggung biaya rumah sakit. Dalam kondisi seperti itu apakah seniman kita membutuhkan sertifikat? Buat apa? Yang dibutuhkan itu uang agar mereka dapat terus berkesenian ketika sehat walafiat. Menurut Wakil Menteri itu, untuk proses sertifikasinya akan dibuat semacam sistem yang semua provinsi dan

daerah bisa membuka pendaftaran dan selanjutnya dilakukan pelatihan kompetensi? Kita sama tahu, seniman kita kalau diajak “berkumpul� itu sulit sekali. Mereka punya idealisme sendiri-sendiri. Apalagi kalau disuruh ikut pelatihan kompetensi dan harus mendaftar pula. “Proyek� pemerintah ini akan siasia. Mubazir saja. Kalau memang pemerintah betulbetul serius mau memerhatikan nasib seniman kita, seharusnya pemerintah memberi dukungan terhadap pekerja seni di Indonesia dengan memberi perhatian berupa fasilitas sarana dan prasarana saja, bukan sertifikasi. Fasilitasi pertunjukan atau pameran karya seni seniman kita. Terbitkan buku-buku sastra berkualitas dari para sastrawan yang kesulitan mendapat penerbit. Sorakkan juga lewat promosi besar-besaran ke mancanegara lewat mediamedia nasional dan internasional. Pejabat-pejabat kita dekatlah dengan para seniman lalu promosikan karya seninya di mana saja mereka bertugas terutama dalam kunjungan-kunjungan kerjanya ke luar negeri yang

banyak menghabiskan uang rakyat itu. Duta besar Indonesia di negara manapun ikutlah mempromosikan seniman dan karya seni negeri ini. Jadi, yang perlu ditatar ini sebenarnya bukan seniman, tapi pejabat-pejabat pemerintah agar mereka berjiwa seni dan peduli terhadap nasib seniman! Apakah Anda setuju dengan sertifikasi seniman dan budayawan itu? Bila pertanyaannya setuju atau tidak, maka saya akan menjawab tidak! Sebab standar sertifikasi yang diusulkan itu sangat abu-abu. Seniman tidak sama dengan guru yang dituntut sejumlah kualifikasi kompetensi yang memang harus mereka miliki agar mampu menjadi guru berkualitas ketika memberi bahan ajar kepada murid-muridnya di depan kelas. Sementara seniman Indonesia tidak hanya dilahirkan dari bangku perguruan tinggi, tetapi ribuan seniman Indonesia khususnya di daerah tidak semuanya memiliki latar akademis, banyak yang berkesenian secara otodidak. Kita tahulah bahwa seniman otodidak tidak kalah hebat dari seniman berlatar akademis. N (Pewawancara Nasrul Azwar)

nesia dikenal karena karyanya, bukan sertifikasi atau standarisasi yang dibuat negara. Contoh Gesang, Waljinah, AA Navis, Pramudia Ananta Toer, dan lain-lain diakui luar negeri lantaran karyanya. Kesenian adalah urusan imajinasi, kebudayaan menyangkut karsa dan rasa. Kalau masalah immaterial dan imajinasi diukur secara matematis, jelas tidak akan klop. Kadang kita menyamakan seniman dengan olahragawan. Keberhasilan (atau kesuksesan) diukur dari medali ataupun piala. Ukuran-ukuran seperti itu sangat materialistis. Akibatnya, kesuksesan olahragawan diberi taliasih yang bisa menyejahterakannya, sedangkan keberhasilan pencapaian estetika seniman tidak dihargai sama sekali oleh negara (pemerintah) Indonesia.

Sejarah mencatat bagaimana Nashar meninggal di kamar kontrakan, Chairil pergi tak meninggalkan kekayaan, Pram hidup dalam ketidakmewahan, Rendra, dan banyak lagi. Negara tak begitu adil pada seniman (kesenian) dan budayawan (kebudayaan), karena itu wajar kalau senibudaya kita tak berkembang. Senimanbudayawan mestinya mendapat perhatian, misalnya, mendapat pendidikan yang baik, dikirim untuk magang (residensi). Diberi bantuan bagi seniman-seniman yang kreatif, agar mereka tetap ajek berkarya.Kalau ini dilakukan, serifikasi sebagai standarisasi seperti dilakukan untuk para guru atau akademisi tak penting untuk seniman. Memberi kebebasan berpikir dan berkarya, saya kira itu sudah lebih dari sekadar sertifikasi! (h/naz)

ISBEDY STIAWAN ZS, SASTRAWAN

Negara Tak Adil pada Seniman

Soal sertifikasi bagi seniman, saya tidak setuju. Gagasan itu lahir karena betapa seniman dan budayawan Indonesi sewaktu berhadapan dengan luar negeri dianggap rendah. Padahal betapa banyak seniman dan budayawan Indonesia dikenal karena karyanya, bukan sertifikasi atau standarisasi yang dibuat negara. Contoh Gesang, Waljinah, AA Navis, Pramoedya Ananta Toer, dan lain-lain diakui luar negeri lantaran karyanya. Kesenian adalah urusan imajinasi, kebudayaan menyangkut karsa dan rasa. Kalau masalah immaterial dan imajinasi diukur secara matematis, jelas tidak akan klop. Kadang kita menyamakan seniman dengan olahragawan. Keberhasilan (atau kesuksesan) diukur dari medali ataupun piala. Ukuran-ukuran seperti itu

sangat materialistis. Akibatnya, kesuksesan olahragawan diberi taliasih yang bisa menyejahterakannya, sedangkan keberhasilan pencapaian estetika seniman tidak dihargai sama sekali oleh negara (pemerintah) Indonesia. Sejarah mencatat bagaimana Nashar meninggal di kamar kontrakan, Chairil pergi tak meninggalkan kekayaan, Pram hidup dalam ketidakmewahan, Rendra, dan banyak lagi. Negara tak begitu adil pada seniman (kesenian) dan budayawan (kebudayaan), karena itu wajar kalau seni budaya kita tak berkembang. Seniman-budayawan mestinya mendapat perhatian, misalnya, mendapat pendidikan yang

baik, dikirim untuk magang (residensi). Diberi bantuan bagi senimanseniman yang kreatif, agar mereka tetap ajek berkarya. Kalau ini dilakukan, serifikasi sebagai standarisasi seperti dilakukan untuk para guru atau akademisi tak penting untuk seniman. Memberi kebebasan berpikir dan berkarya, saya kira itu sudah lebih dari sekadar sertifikasi! Soal sertifikasi bagi seniman, saya tidak setuju. Gagasan itu lahir karena betapa seniman dan budayawan Indonesia sewaktu berhadapan dg luar negeri dianggap rendah. Padahal betapa banyak seniman dan budayawan Indo-

Sumatra Barat, saya pikir, pemerintah silakan tegaskan saja dana kesenian lewat dewan kesenian kalau memang ingin memperhatikan seniman," kata Iyut Fitra. Abdul Hadi WM, pengajar di Universitas Paramadina Jakarta, menjelaskan, seniman, seperti ilmuwan, ulama, cendekiawan, pendeta, filosof dan pemikir, tak perlu sertifikat. Yang mereka perlukan adalah penghargaan terehadap karya mereka, apresiasi, dan penyediaan ruang yang leluasa untuk memaerken, mempertunjukkan, menyiarkan dan menerbitkan karya mereka. "Mereka lebih memerlukan banyaknya pusat kesenian, penerbitan buku dan sarjana yang dengan ikhlas mau mencatat dan membahas karya mereka untuk diajarkan di lembaga pendidikan," kata kritikus sastra yang juga penyair ini.„

EDY UTAMA, BUDAYAWAN

Seni Tak Bisa Diukur dengan Sertifikasi APA komentar Anda tentang rencana Kemdikbud untuk mengeluarkan sertifikasi dan kompetensi bagi seniman dan budayawan? Saya berpikir positif bahwa niat Pemerintah (Kemdikbud) ini pada dasarnya baik, yaitu ingin mensejajarkan seniman Indonesia dengan senimanseniman lainnya di dunia. Tetapi standar apa yang dipakai untuk sertifikasi seniman itu masih kabur, sehingga tidak heran mengundang reaksi dan penolakan dari sejumlah seniman Tanah Air. Bukankah standar terpenting dalam menilai sebuah produk seni itu hanyalah pengakuan dari masyarakat saja? Sertifikasi profesional tidak akan memengaruhi daya jual sebuah produk seni. Karena ketika karya seni masuk pasar, orang tidak akan melihat sertifikat apa yang sudah dikantongi seniman penciptanya. Mutu karya seni bukan dinilai dari selembar sertifikat. Jadi bagus tidaknya sebuah karya seni hanya masyarakat saja yang dapat menilainya bila memang orientasinya pasar, selain dikritisi oleh para kurator yang berkompeten terhadap karya itu.

hirkan karya yang berkualitas."Jika sertifikasi berkaitan dengan karya saya setuju. Kompetisi karya-karya sehat akan muncul," kata Syuhendri singkat. Iyut Fitra, penyair yang berdomisili di Kota Payakumbuh juga mengaku bingung bingung untuk bisa menerima rencana Kemdikbud ini. Menurutnya, seniman dan budayawan tidak tergantung kepada sertifikasi atau apapun penamaan-penamaan lain yang justru akan mengklasifikasikan sesuatu kepada yang tidak jelas. "Apa standarisasi untuk memberikan sertifikasi dan kompetensi tersebut? Bukankah nanti justru akan menimbulkan dilema baru? Saya cemas nanti akan ada dua kubu seniman seperti persoalan di tubuh PSSI. Ada seniman serifikasi dan yang tidak. Ada seniman pemerintah dan non-pemerintah. Untuk

Program yang Terlucu di Dunia Rencana Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan membuat sertifikasi dan kompetensi pekerja seni (seniman), saya kira merupakan sebuah program yang sangat lucu dan mengada-ada. Apakah pemerintah dalam hal Kemendikbud sudah tidak punya gagasan lain yang lebih dibutuhkan seniman? Rencana membuat sertifikasi seniman sebaiknya ditolak saja oleh para seniman, karena tidak akan ada manfaatnya untuk kepentingan seniman dan pengembangan kesenian secara keseluruhan. Semakin membingungkan lagi alasan yang digunakan, yakni untuk memperkuat daya saing seniman di luar negeri serta untuk menghadapi gempuran pekerja dari luar negeri yang datang ke Indonesia. Alasannya aneh dan membingungkan. Jika memang itu alasannya, jalan keluarnya bukanlah dengan cara itu, tapi berusaha memperkenalkan dan mempromosikan hasil kreativitas seniman Indonesia di luar negeri. Kalau masalah dalam negeri, saya kira ini hanya masalah regulasi dan politik pasar yang cukup rumit. Pengalaman seniman-seniman Indonesia yang t e l a h berkiprah di luar negeri, saya kira memperlihat suatu proses apresiasi yang luar biasa dari masyarakat dunia. Sudah banyak karya-karya seniman Indonesia, baik karya seni rupa maupun pertunjukan, bahkan sejumlah karya sastra telah diterjemahkan di luar negeri, yang mendapat pengakuan dunia internasional. Jika pemerintah tetap akan menjalankan program ini, apa lagi kemudian hanya seniman yang sudah disertifikasi yang "diakui" oleh pemerintah, maka ini akan menjadi sebuah tindakan diskriminatif kekuasaan terhadap seniman. Pengalaman selama ini telah menunjukan, misi-misi kesenian ke luar negeri yang selama ini difasilitasi atau didukung oleh pemerintah, biasanya lebih banyak mengirim seniman-seniman "plat merah", atau yang dekat dengan kekuasaan. Banyak misi kesenian pemerintah yang gagal, karena kurang mempertimbangkan kualitas seniman yang dikirim. "Jangan-jangan rencana sertifikasi pekerja seni ini, hanya untuk melegalkan seniman "plat merah" seperti yang telah terjadi selama ini. Masalah utama seniman-seniman kreatif Indonesia, terutama untuk memasuki pasar dunia, karena sangat kurang mendapatkan dukungan dari pemerintah. Tetapi jika kita lihat kenyataannya hari ini, cukup banyak pula seniman-seniman kita dengan berbagai cara dan inisatif sendiri yang karyanyta diakui di mancanegara. Masalah dalam negeri, jika memang seniman-seniman Indonesia kalah bersaing dengan pekerja seni dari luar negeri, maka jalan keluarganya antara lain memperkuat lembaga-lembaga kesenian yang ada di dalam negeri, baik yang dikelola oleh birokrasi kesenian maupun oleh masyarakat sendiri. (h/naz)


NASIONAL 5

MINGGU, 20 MEI 2012 M 28 JUMADIL AKHIR 1433 H

Gagal Sudah Reformasi SURVEI MEMBUKTIKAN

55,4 % Tak Berasa GERAKAN reformasi politik dan pemerintahan yang telah berjalan selama sekitar 13 tahun dianggap gagal. Mayoritas masyarakat tidak merasakan ada perbaikan signifikan dalam bidang politik, pemerintahan, dan perekonomian. Berdasarkan hasil survei nasional yang dilakukan Indo Barometer, sebanyak 55,4 persen masyarakat tidak merasakan ada perubahan kondisi bangsa sebelum dan sesudah reformasi. Hanya 31 persen masyarakat yang menganggap kondisi bangsa setelah reformasi jauh lebih baik. “Bisa dikatakan, hanya 1 dari 3 responden yang menganggap kondisi Indonesia saat ini jauh lebih baik dibandingkan kondisi 13 tahun lalu,” kata Direktur Eksekutif Indo Barometer M Qodari dalam jumpa wartawan di Jakarta, Minggu (15/5). Survei dilakukan April-Mei 2011 dengan 1.200 responden di 33 provinsi. Selain itu, mayoritas masyarakat atau sekitar 55 persen mengaku tidak puas dengan reformasi. Hanya 29,7 persen masyarakat yang menyatakan kepuasan terhadap pelaksanaan reformasi. Masyarakat menganggap masih banyak tuntutan dan amanat reformasi yang belum terpenuhi, terutama tuntutan perubahan di bidang hukum, hak asasi manusia, dan ekonomi. Di bidang hukum, pemerintah memang berhasil membentuk lembaga antikorupsi yang menangani kejahatan korupsi. Namun, tuntutan pengusutan kasuskasus korupsi belum berjalan baik. Keadilan dalam penegakan hukum juga belum terpenuhi. Reformasi baru berhasil memenuhi tuntutan perubahan dalam bidang politik, di antaranya pembatasan masa jabatan presiden dan pemilihan umum—baik presiden/wakil presiden, legislatif, maupun kepala daerah/wakil kepala daerah— berlangsung secara jujur, adil, rahasia, dan langsung oleh rakyat. Bukan hanya itu. Kepercayaan masyarakat terhadap pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Wakil Presiden Boediono juga terus mengalami penurunan. Pada Juli 2009 kepuasan publik terhadap kinerja Presiden/Wapres masih mencapai 90,4 persen. Kepuasan publik mulai menurun menjadi 74,5 persen pada awal 2010 dan kembali turun menjadi 50,9 persen pada Agustus 2010 setelah ada lonjakan harga pangan. Hingga Mei 2011 tingkat kepercayaan masyarakat menurun lagi jadi 48,9 persen. Menurut ekonom Faisal Basri, kegagalan paling mencolok pascareformasi terjadi di bidang ekonomi. Pengangguran dan kemiskinan makin tinggi meski pemerintah melansir angka pengangguran dan angka kemiskinan mengalami penurunan. Hal itu kemungkinan yang membuat rendahnya kepuasan masyarakat terhadap reformasi. “Kalau ini dibiarkan, reformasi akan menjadi Orde Baru jilid II,” ujarnya. Direktur Lingkar Madani untuk Indonesia (Lima) Ray Rangkuti menambahkan, infrastruktur politik memang sudah terbangun baik. Namun, demokrasi politik yang terjadi masih prosedural. Buktinya, perilaku politikus reformasi tidak lebih baik dibandingkan dengan politikus pada masa Orde B a r u . (dn-berbagai sumber)

EMPAT belas tahun silam, air bah reformasi menerjang, dan puncaknya adalah erjungkalnya Soeharto dari singasana kekuasaan pada 21 Mei 1908. Sejak saat itu banyak peristiwa telah terjadi, namun cita-cita reformasi ternyata semakin jauh saja. Lalu, jangan salahkan bila seorang buru tani berujar,” Jujur saja, lebih eunaak zaman pak Harto. Pupuk murah, buah impor tak menjajah. Sekarang..?” Peristiwa lengsernya Soeharto pada 21 Mei 1998 itu, tak mukin terlupankan dalam benak sejarah. Peristiwa itu, sampai derajat tertentu, bisa ditafsirkan sebagai kemenangan perlawanan rakyat, karena salah satu tuntutan reformasi, yaitu suksesi kepemimpinan nasional, telah tercapai. Masyarakat pun bersuka cita, harapan untuk keluar dari krisis semakin besar, dan mahasiswa serta rakyat semakin bersemangat mendorong agenda reformasi. Tetapi, masa suka cita itu tidaklah panjang. Runtuhnya hegemoni penindas lama segera diikuti oleh konsolidasi kekuatan penindas baru berupa perselingkuhan kotor neoliberalisme, koruptor, dan pelanggar HAM. Berbagai pukulan balik pun kemudian dialami oleh gerakan mahasiswa dan rakyat. Kini, empat belas tahun sudah lewat sejak peristiwa itu, sebagian besar dari apa yang dicita-citakan oleh gerakan reformasi belum tercapai. Bebaga aksi penindasan terhadap rakyat,petani dan kalangan buruh masioh terjadi. Di bidang kesejahteraan, yang dulu diasumsikan bisa terwujud sebagai tindak lanjut dari reformasi politik, setali tiga uang. Harga-harga kebutuhan hidup masih tinggi. Pendidikan dan kesehatan masih mahal. Kaum buruh semakin sengsara akibat upah murah, kerja kontrak, outsourcing dan PHK. Kaum tani semakin tercekik akibat perampasan tanah, semakin tingginya harga input produksi pertanian, dan banjir impor produk pertanian . Nelayan masih menghadapi problem pengkaplingan laut,

penyusutan wilayah mangrove akibat reklamasi pantai, dan pencemaran laut akibat buangan limbah perusahaan tambang. Sementara, rakyat miskin kota masih mengalami problem pengangguran dan penggusuran. Tapi benarkah Orde reformasi telah gagal mewujudkan cita-citanya?. ‘’Reformasi memang sudah gagal. Kebijakan-kebijakan yang muncul pada orde ini justru telah melakukan pelanggaran atas cita-cita proklamasi. Yang berhasil hanya sebagian saja, yakni amandemen UUD’45 dan pelaksanaan pemilihan umum. Selebihnya tidak ada,’’ ujar Adnan Buyung Nasution usai berbicara pada diskusi ‘Apakah Reformasi Kelanjutan Orde Baru?’ di Jakarta, Jumat (18/5). Bersama Adnan Buyung, diskusi yang diselenggarakan oleh Kelompok Kerja Petisi 50 ini juga menghadirkan pembicara Saiful Sulun, Asvi Marwan Adam dan Sri Bintang Pamungkas. Buyung lebih lanjut mengatakan, pemimpin rezim Orde Reformasi ini sudah bersikap inskonsistensi terhadap arah pemerintahannya maupun kebijakan ekonominya. Buyung mengatakan, kongkalikong pengusaha dan penguasa telah menciptakan pemerintahan orde ini menjadi sistem pemerintahan oligarki. ‘’Reformasi yang terjadi sekarang justru menyuburkan ke-

lompok-kelompok oligarki dan mereka merampas kekayaan Indonesia,’’ ujarnya. Hal yang sama juga ditegaskan oleh mantan perwira tinggi TNI AD, Saiful Sulun. Elite politik yang kini berada di lingkungan kekuasaan, putra Minang itu, tidak lagi fokus membela kepentingan rakyat. selain itu, lanjutnya, sistem penyelenggaraan negara sudah sangat kacau. Penyebab hal ini, kata Saiful, karena Pancasila sudah ditinggalkan dan Indonesia memakai sistem Demokrasi Barat. ‘’Untuk itu kita harusnya kembali kepada Pancasila serta menggunakan lagi sistem yang berdasarkan UUD’45,’’ katanya. Sedangkan sejarawan Asvi Warman Adam, menilai selama 14 tahun era reformasi tak banyak perubahan positif yang terjadi. Asvi mengatakan, ketika era reformasi baru dimulai perubahan yang dilakukan sangat terburu-buru, tidak terencana dan tidak terkendali. ‘’Inilah yang membuat reformasi tidak berjalan seperti yang diharapkan dulu,’’ ujarnya. Sementara itu Sekretaris Eksekutif Kelompok Kerja Petisi 50, Chrissiner Key Timu, menegaskan kegagalan orde ini harusnya dituntaskan secara cepat. Solusinya, kata dia, adalah mengganti rezim yang ada sebelum 2014. ‘’Kalau ini dipertahankan terus hingga dua

tahun ke depan, pelanggaranpelanggaran yang dilakukan akan semakin banyak,’’ katanya. Aktivis Korup Tak adil bila hanya mengarahkan telunjuk pada pemerintahan berjalan. Banyak hal menyebabkan reformasi ‘matisuri” atau setidaknya nyaris gagal total. Guru Besar Ilmu Hukum Tata Negara Universitas Andalas, Saldi Isra, juga menilai sejumlah aktivis 1998 yang ikut memperjuangkan reformasi semakin tidak jelas arah tujuannya. Mereka yang seharusnya berada di garda terdepan dalam upaya pemberantasan korupsi, yang merupakan salah satu agenda reformasi, malah banyak yang terjerumus dalam perilaku korupsi itu. “Yang saya amati, mereka yang saat ini masuk dalam struktur kekuasaan , DPR ataupun pemerintah misalnya, semakin tidak jelas. Harusnya mereka ada di garda terdepan dalam upaya pemberantasan korupsi,” kata Saldi seperti dilansir republika, Ahad. Menurut Saldi, mereka yang dulu mencela praktik korupsi dan ikut memunculkan reformasi yang beragendakan pemberantasan korupsi, harusnya bertanggung jawab dengan apa yang mereka perjuangkan dulu. Mereka yang justru saat ini menjadi bagian dari praktik tindak pidana korupsi, telah mengkhianati cita-cita yang

Mimpi Pemimpin Tangguh, kian Jauh PERKEMBANGAN demokrasi di Indonesia pasca era reformasi, dinilai gagal melahirkan pemimpin tangguh dengan karakter nasionalisme yang diharapkan. Akibatnya, kemartabatan nasional dan kesejahteraan rakyat sulit diupayakan. “Akibat itu pula, posisi kesetaraan bangsa semakin melemah di antara negara-negara lain yang telah mencapai kemajuan. Dengan Malaysia saja kita kalah, baik dalam menunjukkan corak na sionalisme maupun gaya kepemimpinan bangsa yang dapat melindungi rakyat dan negaranya. Padahal Malaysia hampir sepe nuhnya belajar tentang nasionalisme dari Ind onesia,” kata Ketua Ketua Dewan Direktur SabangMerauke Circle (SMC), Syahganda Nainggolan. Ia menyampaikan hal itu saat berbicara pada seminar “Mencari Format Ideal Kepemimpinan Bangsa Berwawasan Kebangsaan”, yang diadakan Universitas Krisnadwipayana (Unkris). Tampil sebagai pembicara lain adalah Rektor Unkris Lodewijk

Gultom, Ketua Umum Forum Komunikasi Putraputri Purnawirawan Indonesia (FKPPI) Pontjo Sutowo, serta mantan Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana (Purn) Slamet Subianto. Menurut Syahganda, seharusnya dengan pengalaman cukup panjang dalam melaksanakan sistem demokrasi sejak masa Orde Lama, Indonesia tidak perlu mengalami kesulitan dalam menemukan basis pemimpinnya yang mampu membawa panji-panji nasionalisme bangsa, di samping memiliki kesetaraan internasional sebagaimana kemunculan Soekarno, Sjahrir, atau Mohammad Natsir di masa lalu. “Sebab, era reformasi membuka peluang untuk melahirkan para pemimpin bangsa yang tangguh, meski untuk sekian waktu lamanya saat rezim Soeharto, pe)lak)sanaan demokrasi mengalami keterpasungan melalui kepemimpinan yang otoriter,” katanya. Ia menambahkan, era reformasi pernah menempatkan Bacharuddin Jusuf Habibie, sebagai kepala

negara yang dinilai cekatan mengatasi persoalan bangsa dan diakui kelaya kannya secara interna sional. Namun karena kepemimpinannya begitu singkat serta tidak didukung kekuatan politik memadai, masa Presiden BJ Habibie itu seakan terlupakan hingga peran dan visi nasionalismenya terabaikan. Syahganda menegaskan, kesulitan mencari pemimpin yang mumpuni merupakan kesalahan bersama khususnya di tingkat elit, yang tidak fokus pada agenda regenerasi kepemimpinan bangsa, termasuk tidak peduli terhadap proyeksi untuk menampilkan lapisan kaum muda guna memimpin bangsa. Sedangkan Effendy Choirie, Sekjen PB IKA (Ikatan Keluarga Alumni) PMII menilai elit reformnasi yang berkuasa saat ini makin serakah kekuasaan dan korup. Dia hadir dalam diskusi bertema “Menuju Indonesia yang dicitacitakan” Menyongsong Kebangkitan Nasional ter-

Ribuan mahasiswa menduduki gedung DPR RI saatreformasi Mei 1998\ sebut hadir Noermansyah Tandjung (KAHMI), Rekson Silaban (GMKI), A. Effendy Choirie (PMII), Riad Oscha Chalik (GMNI) dan Hermawi F. Taslim (PMKRI) di Gedung KAHMI Jakarta. Menurut Effendy Choi,

Bung Karno dulu dikoreksi, tetapi yang tampil berkuasa kemudian malah dikoreksi lagi melalui reformasi, dan anehnya elit reformnasi yang berkuasa saat ini justru makin serakah terhadap kekuasaan dan korupsi.

“Mereka ini terjebak pada politik KKN yang sama. Baru berkuasa di parpol, mereka yang muda-muda ini malah makin ganas keserakahannya dalam korupsi,” tutur Gus Choisapaan akrab politisi ini.(pr)

dulu telah diperjuangkan bersama. Namun, Saldi tidak mengatakan bahwa agenda reformasi yang telah berjalan selama 14 tahun itu telah gagal total. Menurutnya, pertarungan hingga saat ini masih terus terjadi antara perilaku korup dengan penentangnya. “Tapi banyak juga mereka yang justru terperosok ke dalam pelaku korup,” kata Saldi yang merupakan bagian dari aktivis 1998 ini. Saldi mukin benar. Salah satu agenda reformasi di Indonesia adalah pemberantasan korupsi. Namun, setelah 14 tahun reformasi terjadi yang ditandai runtuhnya rezim orde baru, perilaku korupsi di Indonesia ternyata tidak begitu saja hilang. Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), lembaga yang didirikan pada era reformasi untuk memberantas korupsi di Indonesia angkat bicara soal masih adanya tindak pidana korupsi di Indonesia. Wakil Ketua KPK, Busyro Muqoddas menyatakan masih maraknya perilaku korupsi di Indonesia pascareformasi. Menurut peraih gelar doktor dalam bidang ilmu hukum itu, korupsi terjadi peran keluarga tidak berjalan efektif untuk mencegah lahirnya para koruptor. “Keluarga tidak difungsikan sebagai main resources untuk mendidik calon pemimpin yang berintegritas, yang diikuti pola didik hidup amanah, sederhana dan saling kontrol,” kata Busyro. Busyro menambahkan, kondisi itu diperparah oleh sistem budaya korupsi selama era orde baru. Birokrasi era reformasi ini, ditokohi sebagian pewaris Orba. Menjadi parah karena sebagaian tokoh reformasi yang aktif di partai politik mengalami deviasi (penyimpangan) moral. “Setelah berkuasa, berubah drastis menjadi koruptor, walaupun sebagian belum terbukti,” sebut mantan ketua Komisi Yudisial (KY) itu. Menurut Busyro, sudah seharusnya mereka mengoreksi diri sendiri. Sebelum, mereka dikoreksi total oleh rakyat yang bisa muncul secara tidak terduga sebagai gelombang besar perlawanan semesta. Sedangkan Wakil Ketua KPK, Bambang Widjodjanto menyatakan, pemberantasan korupsi bukan hanya menjadi bagian dari agenda reformasi tetapi sudah harus menjadi peradaban sebuah bangsa. “Maksudnya adalah pemberantasan korupsi harus dilakukan dengan cara sistematis, terstruktur, dan fundamental. Tidak ada satu negara pun yang mampu menyejahterakan bangsanya tanpa melakukan pemberantasan korupsi yang diiringi oleh rasa keadilan dan kepastian hukum,” kata Bambang melalui pesan singkatnya.(dn-berbagai sumber)


6 RENDO

MINGGU, 20 MEI 2012 M 28 JUMADIL AKHIR 1433 H

KONSULTASI HUKUM

GARAH SIMANTABA

Lady Gaga dan Kotak Hitam

Kirimkan pertanyaan anda melalui SMS ke 081363885510 atau lewat email ke aci_haluan@yahoo.com

Diasuh oleh: RUSDI ZEN

Membeli Barang Curian BAPAK konsultasi hukum yang terhormat. Teman saya membeli sebuah barang. Ia benarbenar tak tahu kalau barang itu hasil curian. Barang itu kemudian disita polisi sebagai barang bukti. Apakah teman saya itu dapat dijerat sebagai penadah. Kemudian apakah uang yang digunakannya untuk membeli barang itu bisa kembali lagi, soalnya barang sudah diambil polisi. (Rika-Padang). JAWAB Ukuran dalam tindak pidana penadahan sebagaimana yang diatur dalam Pasal 480 KUHPidana, bukan tahu atau tidak tahu bahwa barang yang dibeli, disewa, ditukar, diterima gadai, diterima sebagai hadiah atau untuk menarik keuntungan darinya adalah barang yang berasal dari kejahatan. Mana ada orang menjual barang yang mau menyebutkan bahwa barang yang dijualnya itu berasal dari kejahatan. Ukuran dalam tindak pidana penadahan adalah kewajaran.

Seseorang patut menduga bahwa barang tersebut berasal dari kejahatan, jika barang ditawarkan dengan harga sangat murah (tidak wajar), jika transaksi dilakukan bukan di toko atau tempat di mana orang biasanya menjual barang tersebut (tempat membeli tidak wajar), jika waktu transaksi misalnya tengah malam (tidak wajar) atau jika barang yang seharusnya mempunyai surat-surat (legalitas), tetapi malah tidak ada (tidak wajar). Setelah diukur dengan cara demikian, lalu barang yang tidak wajar itu dibeli juga (karena mumpung murah) lalu terungkap bahwa barang tersebut ternyata adalah hasil kejahatan, maka otomatis si pembeli adalah penadah. Sekali pun barang sudah disita polisi sebagai barang bukti, namun apakah uang teman anda akan dikembalikan kepada teman anda atau tidak, tergantung pada putusan hakim nanti.

TTS BERHADIAH

Salam Perikanan Pakan Belut Untuk menghasilkan belut yang sempurna tentu pemeliharaannya pun harus optimal. Di antaranya ialah pemberian pakan yang mencukupi kebutuhan gizi bagi perkembangan belut. A. Aplikasi Pakan Belut Belut merupakan hewan karnivora yang membutuhkan pakan mengandung protein sekitar 65 hingga 70 persen. Namun, pakan yang dimaksud bukan apa yang diberikan sebagai rutinitas dengan memberikan pelet setiap hari, tapi harus diselingi dengan pemberian pakan hidup, misalnya aneka jenis ikan atau bekicot. Hal ini berguna untuk menghindari pengaruh produktivitas belut yang tidak maksimal akibat pemberian jenis pakan secara terus-menerus. Di dalam media budidaya juga bisa diletakkan beberapa pakan hidup seperti kecebong, cacing, larva ikan, dan belatung. Selain itu, belut untuk kegiatan pembesaran juga dapat diberi pakan mati berupa cincangan bangkai ayam atau cincangan bekicot. Namun, pakan bangkai tersebut sebaiknya telah direbus sebelum diberikan agar belut terhindar dari penularan penyakit atau mikroorganisme yang menjangkit hewan tersebut. B. Pakan Hidup yang Bisa Dibudidayakan 1. Cacing Sutra Cacing sutra (Tubifek sp.) umumnya berwarna merah darah dengan panjang 10-30 mm. Cacing ini biasa hidup di selokan atau saluran-saluran dangkal yang banyak mengandung zat organik. Mereka biasa hidup berkoloni atau bergerombol. 2. Cacing Tanah Cacing tanah biasanya terdapat

MENDATAR 1. Pengkal perasaan batin 4. Peta jalan (Ing) 7. Tidak diketahui namanya 8. Panggilan kepada guru 10. Ikan yang baru memijahkan telur 13. Harta benda 14. Lembaga Indonesia Amerika 16. Bentuk terikat unggul 18. Pangkal dalam AL 21. Peria 22. Hantu jadi-jadian di Bali 23. Kain tenun dari kapas 24. Ganas, tentang hewan 25. Transportasi massal 33. Kain pembebat dada bayi 34. Ujian Akhir Sekolah 36. Pelumas 37. Bagian dari ayat 39. Maturbasi 41. Dana Moneter Internasional 42. Orang yang bercerita 43. Yang menghubungkan dua titik MENURUN 1. Buah khas Negara Arab

di tanah humus, tempat pembuangan sampah, atau tepian sungai yang bercampur dengan sisa sampah. Cara membudidayakan cacing sebenarnya cukup mudah, cukup dengan menyiapkan kotoran sapi secukupnya, sisa sayuran atau sampah yang membusuk, tanah, dan serbuk gergaji. Semua bahan tersebut dicampur menjadi satu. Campuran tersebut kemudian dimasukkan ke dalam wadah dan disusul dengan memasukkan benih cacing. Dalam beberapa minggu, biasanya cacing sudah berkembang biak. 3. Bekicot Bekicot di alam sering menjadi musuh petani karena memakan tanaman padi atau sayuran. Padahal, daging bekicot sebenarnya dapat digunakan sebagai pakan belut karena mengandung protein yang cukup tinggi. Untuk budi daya bekicot, buatlah wadah kandang berupa rumahrumahan atau gedek dari bambu

2. Badan Intelejen Nasional 3. Ucapan, perkataan 4. Menjangan 5. Berarti dua 6. Radang zat kelabu sumsum tulang belakang Yang disebabkan oleh virus 8. Ukuran panjang 9. Rasanya manis 11. Beda 12. Nama provinsi di tanah air (singkt) 15. Pangsa pada durian 17. Salam 18. Zat minyak yang melekat pada daging 19. Berada di tempat lain 20. Besar 26. Logam mulia 27. Berusia lanjut 28. Gambar yang dipakai untuk contoh 29. Tangkai pancing 30. Terkenal 31. Garis cadang 32. Sifat mengejek atau memandang rendah 34. Alur berputar pada sekrup 35. Kursi tamu 38. Kata tanya KUPON 40. Kata ganti milik

053

Kirim jawaban melalui kupon di atas dan dikirim melalui Pos ke Kantor Redaksi harian Haluan, Kompleks Bandara Tabing, Jalan Prof. Hamka, Padang. Tersedia hadiah menarik bagi pemenang.

Galak-galak Surang Saling Menceritakan Serunya SEUSAI KERJA, seorang suami menelepon isterinya: “Malam ini ada pertandingan sepakbola, aku akan pergi nonton bersama temanku. Daging di dalam kulkas kamu rebus, sepulangku dari nonton nanti akan kusantap.” Isterinya mengatakan bahwa dia juga akan ikut pergi nonton, dan suami mengatakan hanya ada 2 tiket, dan

ia sebaiknya tinggal di rumah saja, mengenai serunya suasana pertandingan akan dia ceritakan kepada istrinya sesudah pulang nanti. Sepulangnya suami dari nonton bola sang isteri ternyata tak ada di rumah, di atas meja ruang tamu ditemukan selembar catatan pendek: “O, darling, daging kambing di dalam kulkas sekarang kubawa ke rumah ibuku dan aku minta ibuku memasaknya. Karena jumlah anggota keluargaku banyak, maka daging itu mungkin akan tak bersisa, tapi kamu jangan khawatir, suasana meriah waktu kami makan daging kambing itu tentu akan kuceritakan kepadamu sepulangku nanti, oke?”

Ditilang Polantas SEORANG pria pulang dari perjalanan memancing. Dia mengemudi terlalu cepat di jalan raya. Dia merasa aman karena semua mobil yang serombongan dengannya berjalan pada kecepatan yang sama. Namun, tidak lama kemudian ia melihat lampu sirene polisi berkedip di spion dan kemudian menepi. Petugas menyerahkan surat tilang, menerima tanda tangannya, dan ketika polisi itu hendak pergi ketika orang itu menghentikannya. “Pak polisi, saya tahu saya ngebut,” ia memulai, “tapi aku tidak berpikir itu adil. Ada banyak mobil lain di sekitar saya sama cepatnya, jadi mengapa saya saja yang

berukuran 1 x 1 cm dan tinggi 60— 70 cm. Selanjutnya, masukkan limbah sayur-mayur, cincangan batang pisang, dan batang pepaya, diamkan selama 1 minggu. Setelah bahan-bahan tersebut membusuk, masukkan bibit bekicot sebanyak 20 indukan. Bekicot akan bertelur setelah satu bulan. Agar bekicot tetap hidup, jangan lupa memberikan cincangan batang pisang dan sayur mayur setiap hari. 4. Keong Mas Daging keong sawah dan keong mas sebenarnya bisa digunakan untuk pakan belut, asalkan jangan terbawa masuk dengan cangkangnya. Sebaiknya, daging keong mas dicincang terlebih dulu sebelum diberikan kepada belut. Keong sawah dan keong mas mudah ditemukan di sawah-sawah. Untuk kebutuhan yang lebih besar, Anda bisa dengan mudah membudidayakannya. 5. Kutu Air Daphnia dan Moina termasuk kutu air dari jenis udang renik. Sering dijumpai di perairan yang mengandung banyak bahan organik. Selain hidup sebagai platonik, kutu air juga banyak menghuni tempat-tempat lembap, seperti danau, waduk, rawa, kolam, dan genangan air lainnya. Makanan utamanya adalah tumbuhan renik (fitoplankton), hewan renik (zooplankton), dan detritus. 6. Belatung Belatung sebenarnya merupakan larva dari lalat. Untuk mencarinya memang tidak mudah, tetapi belatung bisa dihadirkan dengan cara mengumpulkan bahan-bahan yang bisa mengundang lalat, misalnya ampas tahu, pupuk urea, dedak halus, cincangan eceng gondok, dan tepung ikan asin. Bahan-bahan tersebut dicampur menjadi satu dan diaduk rata. Setelah itu, diamkan selama beberapa hari di tempat yang agak terbuka, lalu tutup dengan kain yang basah. Beberapa hari kemudian belatung akan tumbuh subur di wadah tersebut. 7. Kecebong atau Berudu Kecebong merupakan bahan pakan yang baik bagi belut. Kecebong dapat diperoleh dengan cara mengembangbiakkan katak. Caranya, masukkan beberapa pasang ekor katak jantan dan betina. Biarkan hingga katak hijau tersebut berkembang biak di kolam. Telur katak yang berhasil menetas akan menjadi kecebong, dan kecebong tersebut disukai belut.(dari berbagai sumber)

Harapan, Kecewa dan Tidak Ada Harapan mendapatkan tilang?” Petugas itu mengangkat kepalanya dan menunjuk ke alat pancing di kursi penumpang. “Saya melihat Anda hobi memancing,” katanya. “Ummm, ya saya lakukan... jadi?” pria itu menjawab sambil kebingungan. Petugas itu tersenyum sambil berpaling pergi, “Pernah menangkap semua ikan?”

Anak: “Bu, bagaimana memahami makna kata ‘harapan’ dengan tepat?” Ibu: “Mirip-mirip wajah bapakmu waktu membeli lotre begitu, lah.” Anak: “Lalu, memahami arti kata ‘kecewa’ bagaimana Bu?” Ibu: “Seperti wajah bapakmu saat ‘tak menang lotre’” Anak: “Lalu bagaimana menghayati makna kata ‘tak ada harapan’, bu”? Ibu: “Bagaikan wajah bapak mu kalau tidak ibu beri uang, dan tak punya uang untuk membeli lotre...”


K E S E H ATAN 7

MINGGU, 20 MEI 2012 M 28 JUMADIL AKHIR 1433 H

Luka Bakar Itu... Korban luka bakar karena pertamini meledak di Batusangkar masih menyisakan kepiluan. Setelah peristiwa itu, satu per satu korban meninggal. PADANG, HALUAN — Elfiyanti tak henti-hentinya menangis. Puncaknya, ketika anak keempatnya, Dirga, menyusul Taufik Hidayat (12) dan Delon (11), dua hari sebelumnya meninggal dunia. Ketiganya mengalami luka bakar di atas 50 persen. “Saya benar-benar tidak menyangka nasib anak saya seperti ini,” sebutnya ketika anaknya meninggal Rabu (16/ 5) pagi. Anaknya yang kini duduk di kelas VI Sekolah Dasar (SD), sedang mengikut Ujian Nasional (UN) sebelum peristiwa itu terjadi. Cerita Efriyanti, dia turut menyaksikan pertamini terbakar. Tapi ia tidak tahu, pada kebakaran kedua, anaknya berada di sana. Cukup lama ia mengetahui anaknya menjadi korban dari peristiwa tersebut. Dirga diberikan pertolongan pertama di RSUD Batusangkar, pada hari yang sama dibawa ke RSUP M. Djamil, Padang. “Kami menerima Dirga dengan luka bakar 80 persen,” kata Pejabat Pemberi Informasi RSUP M. Djamil Padang Gustafianof. Padanya diberikan pengobatan trakeostomi, tindakan medis dengan membuka jalan nafas agar udara dapat masuk ke paru-paru dan memintas jalan nafas bagian atas. Perawatan berikutnya, Dirga—dan juga korba lain—dilakukan pengobatan resusitasi cairan (mengganti cairan tubuh yang hilang). “Pengobatan ini diberikan beberapa hari. Tim dokter melanjutkan dengan mengobati luka di tubuh. Namun, sebelum meninggal, fungsi tubuhnya semakin menurun,” tuturnya. Malang, Dirga, Taufik, dan Delon tak dapat menahan sakitnya akibat luka bakar yang diderita. Menurut Gustafinof, korban luka bakar karena kebakaran, yang paling berbahaya terhirup asap panas, yang langsung merusak sistem tubuh. Berbahaya Dalam ilmu kedokteran, luka bakar digolongkan penyakit yang berbahaya dan diurai menjadi banyak sebab. Menurut Direktur LKC Dompet Dhuafa, dr H Yahmin Setiawan, MARS, luka bakar merupakan kerusakan atau kehilangan jaringan yang

diakibatkan panas ataupun suhu dingin yang tinggi. Menurutnya, penyebabnya antara lain sumber panas seperti api, sumber listrik, bahan kimiawi, dan sinar matahari (radiasi). “Yang sama, luka bakar pada dasarnya merusak jaringan otot, tulang, pembuluh darah dan jaringan epidermal yang mengakibatkan kerusakan yang berada di tempat yang lebih dalam dari akhir sistem persarafan,” sebutnya. Seorang korban luka bakar dapat mengalami berbagai macam komplikasi yang fatal, termasuk di antaranya kondisi shock, infeksi, ketidakseimbangan elektrolit, dan masalah distress pernafasan. Selain dalam bentuk fisik, luka bakar dapat juga menyebabkan distress emosional (trauma) dan psikologis yang berat dikarenakan cacat akibat luka bakar dan bekas luka (scar). Diklasifikasikannya luka bakar ke dalam tiga derajat. Pertama, cedera dangkal yang hanya melibatkan lapisan luar kulit (epidermis), misalnya karena berjemur di bawah terik matahari. Kulit memerah dan sangat menyakitkan. Luka bakar akan sembuh sendiri tanpa jaringan parut dalam waktu dua sampai lima hari. Kedua, terjadi ketika kulit terbakar hingga lapisan kedua. Kulit tampak melepuh dan lecet berwarna merah sehingga terlihat belang-belang dan terasa sangat perih menyakitkan. Luka bakar derajat dua dianggap belum berbahaya jika melibatkan kurang dari 15 persen dari permukaan tubuh pada orang dewasa dan kurang dari 10 persen pada anak-anak. Bila ditangani dengan benar, luka bakar derajat dua akan sembuh tanpa banyak menimbulkan jaringan parut. Penyembuhan biasanya memakan waktu hingga tiga minggu. Ketiga, melibatkan semua lapisan kulit sehingga kulit rusak parah berwarna coklat,

kadang-kadang diselingi kelupasan putih atau hitam. Luka bakar derajat tiga mungkin sangat menyakitkan, namun beberapa pasien dapat sedikit atau tidak merasa sakit karena ujung-ujung sarafnya telah hancur. Penyembuhan sempurna luka bakar derajat ini mungkin memerlukan pencangkokan kulit. Disebutkan, derajat luka bakar tergantung pada lama pemaparan dan suhu cairan, udara atau benda yang mengenainya. Jenis sumber yang mengenai juga berpengaruh. Misalnya, minyak panas biasanya menyebabkan derajat luka bakar lebih parah daripada air panas karena suhunya lebih tinggi dan lebih lengket di kulit. Penanganan Darurat Menurut Yahmin, perlu penanganan darurat agar luka bakar cepat mendapatkan pertolongan. Misalnya, luka bakar akibat sumber panas (api, air panas, uap panas), tahapan penanganan pertama, luka bakar akibat air panas dan uap panas adalah jauhkan dari sumber panas. Kedua, jangan diolesi cairan seperti odol, minyak goreng, kecap, ataupun minyak tanah karena akan memperdalam luka bakar. Ketiga, buka keran air atau keran ledeng, lalu alirkan air tersebut ke arah bagian tubuh yang terkena luka bakar selama 10-20 menit. Ini dilakukan untuk menurunkan suhu panas yang diakibatkan luka bakar tersebut. Jangan memakai air es atau es batu atau mencemplungkan diri dalam bak mandi, karena perubahan suhu yang tiba-tiba (antara panas dan dingin), akan memperdalam luka bakar. Penanganan luka bakar akibat api yaitu sebaiknya jangan merasa panik, dan berlari untuk mencari air. Hal ini akan menyebabkan sebaliknya, yaitu akan memperbesar kobaran api karena tertiup oleh angin. “Oleh karena itu, segeralah hentikan (stop), jatuhkan (drop), dan gulingkan (roll) orang itu agar api segera padam. Bila memiliki karung basah, segera gunakan air atau bahan kain basah untuk memadamkan apinya,” tuturnya. Apabila luka bakar yang dialami serius, seperti luka

DERAJAT LUKA BAKAR

bakar yang dialami oleh korban ledakan gas elpiji, maka yang harus dilakukan adalah : buka baju korban, lepaskan cincin, jam, atau barang apapun yang melekat pada diri korban, selimuti tubuh korban dengan selimut bersih, lalu, bawa ke rumah sakit. Luka bakar akibat sumber listrik dapat dilakukan dengan cara, memisahkan korban dari sumber listrik yaitu dengan segera mematikan sumber arus listrik. Sebelum sumber listrik dimatikan, penolong sebaiknya jangan dulu menyentuh korban, apalagi jika sumber listrik memiliki tegangan tinggi. Jika sumber arus tidak dapat dimatikan, gunakan benda-benda non-konduktor (tidak bersifat menghantarkan listrik seperi sapu, kursi, karpet atau keset yang terbuat dari karet) untuk mendorong korban dari sumber listrik. Jangan menggunakan bendabenda yang basah atau terbuat dari logam. “Jika memungkinkan, berdirilah di atas sesuatu yang kering dan bersifat nonkonduktor (misalnya keset atau kertas koran yang dilipat). Jangan coba-coba menolong korban yang berada dekat arus listrik bertegangan tinggi,” ujarnya. Jika korban mengalami luka bakar, buka semua pakaian yang mudah dilepaskan dan siram bagian yang terbakar dengan air dingin yang mengalir untuk mengurangi nyeri. Jika korban pingsan, tampak pucat atau menunjukkan tanda-tanda syok, korban dibaringkan dengan kepala pada posisi yang lebih rendah dari badan dan kedua tungkainya terangkat, selimuti korban dengan selimut atau jaket hangat. Luka/cidera akibat listrik seringkali disertai dengan terlontarnya atau terjatuhnya korban sehingga terjadi cedera traumatik tambahan, baik berupa luka luar yang tampak nyata maupun luka dalam yang tersembunyi. Jangan memindahkan kepala atau leher korban jika diduga telah terjadi cedera tulang belakang. Setelah aman dari sumber listrik, segera dilakukan pemeriksaan terhadap fungsi pernafasan dan denyut nadi. jika terjadi gangguan fungsi pernafasan dan nadinya tidak teraba, segera lakukan resusitasi. Sebaiknya dicari tanda-tanda patah tulang, dislokasi dan cedera tumpul maupun cedera tulang belakang. (hal-hal

tersebut diatas sebaiknya dilakukan oleh tenaga medis). Pada luka bakar akibat bahan kimiawi seperti asam kuat atau basa kuat. Luka bakar akibat bahan kimia umumnya disebabkan karena sifat kimiawi bahan tersebut yang tajam dan dapat membakar kulit, seperti [sodium hidroksida], silver nitrate, dan bahan kimia berbahaya lainnya (seperti asam sulfur ataupun asam nitrat). Untuk penanganannya segera basuh menggunakan air bersih dan jauhkan dari sumber bahan kimia, lalu, bawa ke rumah sakit segera untuk penanganan selanjutnya. Sementara, akibat se-

MAILY ADAMCar Auto Accessories Grosir & Eceran

ngatan sinar matahari dan radiasi umumnya terjadi karena paparan sinar ultraviolet yang berlebihan yang dipancarkan oleh matahari. Paparan yang berlebihan dalam waktu cukup lama dapat mengakibatkan peradangan kulit akut. Sebenarnya, definisi sunburn tidak terbatas pada sinar ultraviolet dari matahari, tetapi juga termasuk luka bakar akibat paparan sinar ultraviolet dari sumber lain seperti lampu ultraviolet. Penanganan dapat dilakukan antara lain dengan cara mendinginkan daerah yang terkena dengan kompres dingin atau berendam di air dingin,

Model Cantik Harga Bersahabat

Melayani : Alarm, Central Lock, Kaca Film, Audio, Bumper Depan, Tangga Samping, Spoiler, Talang Air, Rak Bagasi + Roof Rail, Gorden, Dll

menjaga bagian yang mengalami luka bakar tetap lembab, misalnya dengan mengoleskan krim pelembab, membiarkan luka lepuh tetap utuh. Jangan mencoba untuk memecahkannya karena akan memperlambat proses penyembuhan dan meningkatkan risiko infeksi, jika timbul nyeri, dapat dikurangi dengan mengkonsumsi obat pereda nyeri misalnya parasetamol atau ibupropen, jika kulit mulai mengelupas, rawat dengan hati-hati dan kalau perlu oleskan krim pelembab. “Semua penangan diatas hanya merupakan penangan pertama yang didapat dilakukan dalam keadaan darurat, penanganan selanjutnya terutama pada kasus-kasus yang gawat tentunya memerlukan penanganan lebih lanjut dengan segera di rumah sakit,” tuturnya. (Andika D Khagen)

SPECIAL PROMO Aksesoris HILUX Bed Liner single Cabin = Rp. 3.750.000 Bed Liner Double Cabin = Rp. 2.750.000 Grill model Prado = Rp. 1.050.000 Roll Bar mulai harga = Rp. 1.900.000 Bamper Depan mulai harga = Rp. 1.650.000 Bamper belakang mulai harga = Rp. 450.000

Sarung Jok 2 Tone (2 Warna)

Karpet DasarRp.1.150.000

Juga Hadir Di :

Rp. 1.400.000

Double Din Rp. 1.950.000

Paket DVD + TV SPION/TV Sunvisor / TV Indash / TV Ondash Rp.1.600.000

Hubungi Kantor Pemasaran Kami : Padang : Jl. Nipah No.10 Telp. 0751-28685/7841709/8500258081363500284 Bukittinggi : Jl. Raya Kapas Panji No.15 Telp. 0752-21341/624415/31873 Payakumbuh : Jl. Imam Bonjol No.67 Telp. 0752-95343

Rak Barang

Kaca Film FOKUS Contact Person :

Rp.1.250.000,-

RINI (082172615271), Delfi (08126604324 Jl. Belakang Olo No 48 (Depan Bank Panin) 0751 - 27619, Fax (0751) 33436

CALL CENTRE

Jl. Prof.M.Yamin S.H No 108 Telp. 0751 - 28015, Fax. (0751) 870791

0811663733|0819663733|08126733747

HP.085264741785

ALAMAT PRAKTEK MENETAP DITANGANI LANGSUNG OLEH : TB. MAKSUM A.MADJID Jl. Prof.DR.Hamka No.363 Kel. Parupuk Tabing Kecamatan Koto Tangah Kota Padang/ Samping Gerbang Asrama Haji (Depan AURI) Tidak masuk gang pinggir jalan raya

SPESIALIS GURAH THT dan TOTOK SYARAF

Ikuti Interaktif Kami di Televisi atau di Radio sekitar ANDA Info Situs : email : pengobatan_madinah@ymail.com


Ranjang Tidur Ideal untuk Anak TEMPAT tidur sudah menjadi kebutuhan yang harus dipenuhi agar tercipta kenyamanan saat buah hati terlelap. Model serta pengaturan posisi ranjang tidur yang pas merupakan hal utama membuat anak betah dan senang di kamar tidurnya. Namun, memilih ranjang yang sesuai dengan ruangan dan selera anak tidaklah mudah. Bagaimana memilih desain yang ideal untuk kamar anak anda? Menurut desainer interior Ade Lesmana, orang dewasa memiliki lebih banyak variasi tempat tidur dibandingkan anak-anak. Dari segi model dan pemilihan kasur, ranjang untuk anak-anak masih terlalu umum, seperti gambar tokoh kartun atau yang berbentuk mobil. “Bila melihat di toko furnitur, tempat tidur untuk anak selalu ditampilkan model kartun atau dalam bentuk mainannya. Model tersebut memang terlihat lucu ketika anak masih kecil. Tapi, penggunaannya tidak bisa bertahan lama sampai si anak tumbuh dewasa,” katanya. Jika orang dewasa memiliki banyak pilihan dari segi material seperti besi metal, kayu, sampai vinyl, lain halnya dengan tempat tidur anak. Anda harus cermat memilih material yang bakal digunakan untuk menyokong tubuh anak yang mungil. Salah satu material yang direkomendasikan adalah kayu. “Kayu merupakan material yang paling aman digunakan untuk tempat tidur si buah hati. Namun, Anda jangan sembarangan memilih bahan kayu. Jenis kayu jati dan oak merupakan bahan yang aman untuk ranjang mereka,” sebut Ade. Namun, apapun bentuk dan model tempat tidur si kecil, hal yang paling penting adalah memilih kasur yang tepat untuk kenyamanan tidurnya. ”Tubuh mungil anak sangat membutuhkan dukungan yang terbaik, termasuk kebutuhan tidurnya. Karenanya, kebutuhan akan kasur menjadi pelengkap yang harus diperhatikan untuk membuat si kecil dapat tidur dengan baik,” ungkap Ade. Salah seorang pemilik toko furnitur, Elizabeth menyatakan, mencari kasur dan tempat tidur yang berkualitas bisa dengan cara memilih berdasarkan merek yang sudah memiliki nama. Memang harganya sangat tinggi, tapi demi kenyamanan anak, hal tersebut patut lebih diutamakan. Bila ukuran kamar anak Anda tidak terlalu luas, ada baiknya memilih jenis tempat tidur single. Hanya, kembali lagi, sebaiknya ajak buah hati Anda untuk memilih sendiri model tempat tidur yang diinginkan supaya dia merasa senang saat beristirahat di dalamnya. (h/rmh)

Sejuknya Ruangan dengan Gipsum psum Meningkatnya suhu udara karena dampak pemanasan global membuat masyarakat menginginkan rumah yang sejuk dan sirkulasi udara yang lancar. Di samping memperbanyak pintu udara, solusi lain untuk rumah sejuk adalah penggunaan material gypsum. Papan gipsum yang diaplikasikan sebagai plafon dan penyekat memiliki daya hantar panas yang kecil. Keunggulan aplikasi gipsum ini menjadikan ruangan lebih dingin serta tahan terhadap api. Karena daya hantar panasnya kecil, saat diaplikasikan cenderung membuat ruangan menjadi lebih dingin. Menurut Technical Rep PT Petrojaya Boral Plasterboard, Rahmawan Gunawan, gipsum memiliki daya hantar panas yang kecil dibandingkan dengan material lain, seperti beton atau batu bata. Karena daya hantar panasnya kecil, saat diaplikasikan cenderung membuat ruangan menjadi lebih dingin.

Contohnya, lanjut Rahmawan, saat penyejuk udara dalam sebuah apartemen yang menggunakan konstruksi batu bata sebagai penyekat dimatikan. Di ruangan ini hawa panas akan kembali datang secara cepat menyelimuti ruangan. Namun, bila menggunakan gipsum ketika penyejuk udara dimatikan, ruangan tetap terasa dingin yang lebih lama. “Gipsum masih ‘mengurung’ udara dingin dari AC secara lebih lama, maka ruangan masih terasa dingin,” ujarnya. Selain mampu membuat ruangan lebih dingin, sifat gipsum lainnya adalah tahan terhadap api. Rahmawan mengatakan, karena daya hantar panas gipsum

kecil, kemungkinan untuk menjalarkan api saat kebakaran tidak akan terjadi. Jika terkena api, bahan material kertasnya saja yang terkena. Bahkan, gipsum memiliki kemampuan untuk memblokir panas. Saat sumber api padam, api tidak akan

Unsur Alam Ciptakan Ruang Asri MENCIPTAKAN ruangan keluarga yang nyaman dan jauh dari kesumpekan ternyata bukan karena rapid dan bersih saja, dengan mengandalkan tenaga pembantu. Namun, ruangan bisa diciptakan senyaman mungkin melalui dekorasi interior dan eksterior ruangan. Misalnya dengan pemilihan warna cat ruang, pernak-pernik, hingga pajangan berupa frame foto. Namun jangan lupa untuk mengikutsertakan unsur alam didalam ruang keluarga agar senantiasa memberikan kehangatan antar anggota keluarga. Tanaman dan Gaya Interior Menghadirkan tanaman ke dalam interior rumah merupakan cara termudah untuk menghidupkan suasana dan membuatnya lebih asri. Berbagai tanaman pun bisa dipilih, dari yang berukuran kecil hingga besar, tergantung kebutuhan ruang. Di sisi lain, pemilihan tanaman bisa disesuaikan dengan gaya yang diusung dalam ruangan. Sesuai prinsip desain, berbagai elemen yang terdapat dalam sebuah tatanan ruang sebaiknya selaras atau memiliki benang merah. Elemen tanaman pun menjadi salah satu faktor pendukung untuk mengentalkan sebuah gaya yang mampu mempercantik ruangan. Tanaman palem

dalam pot misalnya, cocok jika diletakkan di dalam rumah bergaya mediteranian dan rumah tropis. Namun, harus Anda pastikan bahwa ukuran tanaman sesuai skala ukuran ruangan sehingga tidak terlihat terlalu mendominasi, karena hal ini justru dapat merusak tatanan ruang secara keseluruhan. Jika ruangan bergaya oriental yang banyak menggunakan ornamen keramik bermotif khas China atau Jepang, pohon bonsai di salah satu sudut ruangan akan memberi atmosfer oriental semakin kental. Di satu sisi, gaya modern kini banyak digemari dan lebih menonjolkan kesan sederhana, tetapi cantik. Gaya ini juga mampu dikentalkan dengan kehadiran tanaman. Caranya pun sangat mudah, Anda hanya menggunakan beberapa ranting kayu dalam sebuah pot tinggi yang memiliki warna selaras dengan nuansa warna dalam ruangan. Jika Anda ingin memberi sentuhan lain, gunakan beberapa jenis dedaunan berwarna putih dengan ukuran tidak terlalu besar sebagai aksen. Untuk menekankan gaya tradisional atau etnik di rumah, beberapa kuntum bunga anggrek bulan berwarna putih bisa disandingkan dengan ornamen etnik lainnya di rumah Anda. (h/rmh)

BERYL COPY CENTRE Grosir & Retail Sales, Service, Spare Part & Rental Mesin dari USA Menyediakan Mesin Foto Copy Bermacam Tipe : BARU DATANG MESIN CANON IR 5000 & CANON IR 6000 DARI JEPANG DRUM BARU HARGA NEGO

AN PERSEDIA S A T A B TER CANON IR 8500 = Rp.

28 juta

BERYL COPY CENTRE

Hubungi : Jl. Veteran No. 50 Padang Telp. (0751) 32666 Jl. Nangka No. 40 Pekanbaru Telp. (0761) 61360 Jl. Sutan Agung No.07 Jambi Telp. (0741) 32495

menjalar pada gipsum serta menyebar ke material lainnya. “Gipsum tidak terbakar ketika kena api. Jika sumber apinya mati, dia ikut mati. Beda dengan material lain, seperti triplek, akan langsung terbakar dan langsung menyebarkan api ke bagian lainnya,” ujarnya.

Di samping dua kelebihan itu, gipsum memiliki banyak kelebihan lainnya yang menguntungkan apabila diterapkan dalam hunian. Misalnya, saat terjadi gempa, gipsum bisa bertahan lebih lama ketika guncangan berlangsung. (h/kcm)

KEMENTRIAN AGAMA RI

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SJECH M. DJAMIL DJAMBEK – BUKITTINGGI PENERIMAAN MAHASISWA BARU PERIODE 2012 JALUR TES, PMDK dan SPMB p PROGRAM MAHASISWA

Nomor

8 RUMAH

MINGGU, 20 MEI 2012 M 28 JUMADIL AKHIR 1433 H

JURUSAN / PROGRAM STUDI

1

Syari’ah / Al-ahwal al-Syakhshiyah (AH)

Regular

2

Syari’ah / Mu’amalah (M)

3

Syari’ah / JinayahSiyasah (JS)

4

Syari’ah / Ekonomi Islam (EI)

5

Tarbiyah / Pendidikan Agama Islam (PAI)

6

Tarbiyah / PendidikanTeknik InformatikaKomputer(PTIK)

7

Tarbiyah / PendidikanMatematika(PMtk)

8

Tarbiyah / BimbinganKonseling (BK)

9

Tarbiyah / PendidikanBahasaInggris (PBIng)

10

Tarbiyah / PendidikanBahasa Arab (PBA)

11

Diploma 3 / PerbankanSyari’ah

p p p p p p p p p p p

KETERENGAN

Non Reguler

Kelanjutan Studi

IZIN

p

p

Perpanjangan izin: DJ.I/385/2008, tgl 27 okt 2008

-

-

Perpanjangan izin: DJ.I/385/2008, tgl 27 okt 2008

-

-

Perpanjangan izin: DJ.I/385/2008, tgl 27 okt 2008

p p p p p p p p

p p p

Perpanjangan izin: DJ.I/385/2008, tgl 27 okt 2008

-

Izin: DJ.I/788/2009, tgl 23 Des 2009

-

Izin: DJ.I/107/2012, tgl 20 Jan 2012

-

Izin: DJ.I/107/2012, tgl 20 Jan 2012

Izin: DJ.I/422/2007, tgl 1 Nov 2007 Izin: DJ.I/7302009, tgl 26 Nov 2009

-

Izin: DJ.I/52/2011, tgl 14 Jan 2011

-

Perpanjangan izin: DJ.I/385/2008, tgl 27 okt 2008

PENDAFTARAN DAN TES A. Program Reguler I.

Penelusuran Minat dan Kemampuan (PMDK): Pendaftaran Ulang s/d tanggal 28 Mei 2012

II. SeleksiPenerimaan Mahasiswa Baru Perguruan Tinggi Agama Islam Negeri (SPMB PTAIN secara Nasional). a. Persyaratan 1. Lulusan SMA, MA, SMK, MAK atau yang setara tahun 2010, 2011, 2012. 2. Lulus Pondok Pesantren Mu'adalah tahun 2010, 2011, 2012. 3. Lulus Paket C (dibuktikan dgn Surat Keterangan Lulus & FC rapor 3 tahun terakhir yang telah dilegalisir. 4. Memiliki kesehatan yang memadai sehingga tidak mengganggu kelancaran proses belajar mengajar di PTAIN. 5. Tidak buta warna bagi program studi tertentu. b. Pendaftaran 1. Pembayaran dapat dilakukan di Bank Mandiri seluruh Indonesia pada tangga 1 Mei - 15 Juni 2012 melalui Mandiri 2. Internet, Mandiri ATM dan seluruh kantor cabang Bank Mandiri. 3. Calon peserta menyebutkan Nomor Induk Mahasiswa Nasional (NISN) pada saat pembayaran di Bank Mandiri. 4. Jika calon peserta tidak memiliki NISN, maka harus membawa identitas diri lain (KTP/Kartu Pelajar/Kartu Keluarga) pada saat pembayaran biaya ujian di Bank Mandiri. 5. Biaya pendaftaran ditetapkan sebesar Rp. 150.000.- (seratus lima puluh ribu rupiah) 6. Setalah melakukan pembayaran, calon peserta menerima bukti pembayaran dari Bank Mandiri yang mencantumkan User ID dan Password calon peserta. User ID dan Password ini bersifat sangat rahasia, tidak boleh diperlihatkan pada orang lain, dan hanya dapat dipergunakan untuk pendaftaran online satu kali saja. 7. User ID dan Password dipergunakan untuk pendaftaran secara online melalui website http://www.spmb-ptain.ac.id 8. Kartu tanda peserta ujian, album dan bukti hadir, dapat diunduh dan dicetak bila isian formulir pendaftaran sudah lengkap. 9. Kartu tanda peserta ujian dan album bukti hadir tercantum nomor pendaftaran, nama peserta, program studi yang dipilih, lokasi, ruang, dan jadwal ujian. Kartu tanda peserta ujian harus dibawa pada saat mengikuti ujian tertulis. 10. Peserta menempelkan pasfoto warna terbaru, 3x4 di tempat yang disediakan pada kartu tanda peserta ujian dan album bukti hadir. 11. Peserta memisahkan kartu tanda peserta ujian dan album bukti hadir.

HARI

c. Tes

Selasa, 19 Juni 2012

WIB 07.30 – 08.30 08.30 – 09.30 09.30 – 09.45 09.45 – 10.45 10.45 – 11.45 11.45 – 13.00

WITA 08.30 – 09.30 09.30 – 10.30 10.30 – 10.45 10.45 – 11.45 11.45 – 12.45 12.45 – 14.00

WIT 09.30 – 10.30 10.30 – 11.30 11.30 – 11.45 11.45 – 12.45 12.45 – 13.45 13.45 – 15.00

MATA UJIAN Tes Potensi Akademik Tes Bidang Studi Dasar Istirahat Tes Wawasan Keislaman Tes Bidang Studi IPA Tes Bidang Studi IPS

d.Pengumuman Hasil Ujian Hasil ujian akan diumumkan pada tanggal 13 Juli 2012 melalui website http://www..spmb-ptain.ac.id atau situs masing-masing PTAIN yang dapat diakses mulai pukul 00.00 WIB. e.Registrasi Ulang Mulai tanggal 16 - 20 Juli 2012 f. Orientasi Pengenalan Kampus (OPAK) Mulai tanggal 13 - 15 Agustus 2012 III. Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru STAIN Bukittinggi (SPMB STAIN Bukittinggi) Syarat 1.Lususan SMA, MA, SMK, MAK, Pesantren atau setara tahun 2010, 2011, 2012 2.Pasfoto 3x4 sebanyak 5 (lima lembar 3.Uang pendaftaran Rp. 150.000.- (seratus lima pulu ribu rupiah) 4.FC ijazah dan NEM 1 (satu) rangkap yang telah dilegalisir Jadwal a.Pendaftaran : 20 Juni - 20 Juli 2012 b.Ujian : 24 - 25 Juli 2012 c. Pengumuman Hasil Tes : 30 Juli 2012 d.Registrasi Ulang : 31 Juli - 3 Agust 2012 e.OPAK : 13 - 15 Agust 2012 B.

Program Non-Reguler I. Penerimaan Mahasiswa Baru Syarat 1.Lulus SMA, MA, SMK, MAK, Pesantren atau setara. 2.Pasfoto 3x4 sebanyak 5 (lima) lembar 3.Uang pendaftaran Rp. 150.000.- (seratus lima puluh ribu rupiah) 4.FC ijazah dan NEM 1 (satu) rangkap yang telah dilegalisir Jadwal 1.Pendaftaran : 26 Juli - 24 Agust 2012 2.Ujian : 28 - 29 Agust 2012 3.Pengumuman Hasil Tes : 3 Sept 2012 4.Registrasi Ulang : 4 7 Sept 2012 5.OPAK : 17 - 19 Sept 2012 II.Program Kelanjutan Studi (PKS) 1. Pendaftaran : 26 Juli - 24 Agust 2012 2. Pengumuman Hasil : 3 sept 2012

3. Registrasi Ulang 4. OPAK BIAYA PENDIDIKAN Program Reguler 1.SPP 2.Praktikum

: 4 - 7 Sept 2012 : 17 - 19 Sept 2012

- Rp. 600.000.- Rp. 900.000.- (untuk Pendidikan TIK) - Rp. 200.000.- Rp. 300.000.- (untuk Pendidikan Matematik, TIK, dan

BK) Program Non Reguler 1.SPP 2.Praktikum

- Rp. 900.000.- Rp. 1.200.000.- (untuk Pendidikan TIK) - Rp. 300.000.- Rp. 500.000.- (untuk Pendidikan Matematik, TIK, dan

BK) Orientasi Pengenalan Akademik (OPAK) - Opak : Rp. 250.000.- Jaket Almamater : Rp. 200.000.- Kartu Tanda Mahasiswa (KTM) : Rp. 100.000.- Solidaritas dan Kesetiakawanan : Rp. 50.000.- Perputakaan : Rp. 100.000.- Internet : Rp. 100.000.C. KESEMPATAN BEASISWA 1.Beasiswa Supersemar 2.Beasiswa Bantuan Pendidikan Kementrian Agama RI 3.Beasiswa Mahasiswa Berprestasi 4. Beasiswa dari BAZ Daerah dan BAZ Prov. Sumbar D. ALAMAT & FASILITAS 1.Kampus I, Jl. Paninjauan Garegeh Kota Bukittinggi // Telp: (0752) 22875, 33136 Fax. (0752) 22875 2.Kampus II, Jl. Gurun Aur Kubang Putih Kab. Agam // Telp: (0752) 34320, 34370 Fax. (0752) 34310 3. Kunjungi juga Website: www.stainbukittinggi.ac.id // e-mail: webmaster@stainbukittinggi.ac.id 4.Lokal 9 (sembilan) gedung, 53ruangan, Laboratorium bagi seluruh program studi, Internet Wi-Fi, Perpustakaan, Sarana Olah Raga, Asrama Pa/Pi. 5. Berizin dan Berakreditasi dan telah menjalin berbagai kerjasama baik dalam dan Lengkap Lihat Brosur, atau datang luar negeri. Info langsung ke alamat. Bukittinggi, April 2012 Panitia Penerimaan Mahasiswa Baru Ketua, Dr. Ridha Ahida, M.Hum Nip. 197012051994032003


GO GREEN 9

MINGGU, 20 MEI 2012 M 28 JUMADIL AKHIR 1433 H

Air Manis Konservasi Penyu PEMKO Padang melalui Dinas Kelautan Dan Perikanan telah menyiapkan dana sebesar Rp 300 juta untuk menjadikan pantai air manis sebagai pusat konservasi penyu. Selain itu, penangkaran penyu ini juga akan memberikan warna baru bagi objek wisata di pantai air manis tersebut.

“Perencanaan dan proposal untuk membuat konservasi penyu di pantai air manis telah memang telah lama. Akan tetapi realisasinya baru bisa dilaksanakan sekarang setelah anggaran dana dicairkan yang berasal dari dana alokasi khusus,”

Zalbadri

Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Kota Padang, Zalbadri mengatakan niat untuk membuat penangkaran penyu ini telah lama dirancang oleh Pemerintah, namun baru sekarang terealisasinya. “Perencanaan dan proposal untuk membuat konservasi penyu di pantai air manis telah memang telah lama. Akan tetapi realisasinya baru bisa dilaksanakan sekarang setelah anggaran dana dicairkan yang berasal dari dana alokasi khusus,” katanya. Ia juga mengatakan penangkaran penyu di pantai air manis ini juga difokuskan untuk geliat dunia pariwisata. Oleh Karena itu kita telah berkoordinasi dengan Disbudpar kota padang untuk menjalin kerjasama. “disamping menyelamatkan penyu, kita juga akan membuat pantai air manis sebagai icon pariwisata unggulan di kota padang dan tempat belajar bagi siswa untuk mengenal penyu,” katanya lagi. Diharapkannnya, penangkaran ini bisa cepat dibangun dan dioperasikan sehingga populasi penyu yang kian terancam bisa terselamatkan dengan adanya bantuan dari beberapa lembaga dan institusi yang mendukung penangkaran ini. (h/ang)

Butuh 1 Bumi Lagi untuk Keserakahan Manusia SELAIN mengambil sumber daya hayati secara berlebih, manusia juga tidak sedikit menggunakan sumber daya alam.

daya hayati secara berlebih, manusia juga tidak sedikit menggunakan sumber daya alam. Dalam laporan yang disusun bersama Zoological Society of London (ZSL) dan Global Footprint Network, disebutkan jika manusia membutuhkan 18,2 miliar hektare tanah di tahun 2008. Sedangkan tanah produktif

yang tersedia hanya sekitar 12 miliar hektare, sekitar 55 persennya dibutuhkan untuk hutan agar menyerap emisi karbon dioksida. “Kita hidup seolah-olah memiliki planet tambahan. Kita menggunakan sumber daya 50 persen dari yang bisa disediakan oleh Bumi,” kata Direktur Umum WWF

International Jim Leape seperti dilansir National Geographic. “Jika kita tidak mengubahnya, angka ini akan berkembang cepat. Bahkan di tahun 2030 nanti, dua planet pun tidak akan cukup (memenuhi kebutuhan manusi a).” Menurut salah satu profesor dari ZSL, Tim Blackburn,

perawatan alam oleh manusia jauh lebih penting dari uang. Kemanusiaan bisa hidup tanpa adanya uang, tapi manusia tidak bisa hidup tanpa ada alam.”Kita hidup di planet yang berada dalam krisis. Living Planet Index hanyalah satu jendela yang menunjukkan betapa buruk krisis itu,” kata Blackburn. (dn/ntg)

Jumlah hewan bernilai seperti harimau dan tuna menurun 30 persen dalam kurun waktu empat dekade terakhir. Namun, di saat bersamaan populasi manusia di dunia meningkat dua kali lipat dengan tingkat konsumsi yang juga mencuat. Makhluk hidup di air tawar mengalami jumlah penurunan terburuk, sekitar 70 persen. Sedangkan keseluruhan spesies di wilayah tropis mengalami penurunan sekitar 60 persen sejak tahun 1970. Benua Asia bahkan menjadi saksi hilangnya jumlah harimau yang turun 70 persen hanya dalam waktu 30 tahun. Penurunan jumlah ini belum ditambah kehilangan dari industri perikanan yang menyedot bluefin tuna di bagian barat Samudera Atlantik. Demikian hasil laporan The Living Planet yang dikeluarkan WWF International. Selain mengambil sumber

A K T I V I TA S F I X I E PADANG — Menyusuri hamparan sawah di Bukit Patah Sembilan dengan latar Gunung Sago yg indah. VINO

AKTIVITAS KOMUNITAS FIXIE PADANG

Mewujudkan Go Green dengan Aksi LAPORAN: ALLIA SEPVONNI KOMUNITAS Fixie Padang yang terdiri dari Fixie Rider Padang (FRP), Free For All Cycle (FFAC), dan Mochil gowes ke Bukittinggi dan Payakumbuh pada Sabtu (12/5) hingga Minggu (13/5) yang lalu. KOMUNITAS Fixie Padang yang terdiri dari Fixie Rider Padang (FRP), Free For All Cycle (FFAC), dan Mochil gowes ke Bukittinggi dan Payakumbuh pada Sabtu (12/5) hingga Minggu (13/5) yang lalu. Tujuan utama g o w e s untuk masyarakat agar menggunakan sepeda sebagai sarana transportasi yang ramah lingkungan. Selain tentu saja bersilaturahim sesasam penggemar sepeda fixie. Pada saat keberangkatan Sabtu sore, seluruh sepeda diangkut dengan lima buah mobil dan sampai di Belakang Balok, Bukittinggi pada malam hari. Setelah itu gowes bersama dengan Bukittingi Fixed Gear (BFG) dan BMX

Bukittingi ke Jam Gadang pada malam harinya. “Rute yang kita lalui antara lain, Belakang Balok, terus ke Lapangan Kantin, Kampuang Cina, dan Jam Gadang, lalu kembali lagi ke Belakang Balok. Kita sangat senang atas kedatangan rekan-rekan dari Padang,” tutur Rauf anggota BFG kepada Haluan yang terjung langsung dalam iven bergengsi ini. Pada bulan Juni yang akan datang, mereka akan gowes ke Padang. “Tanggal pastinya belum tahu, tetapi pasti akan pergi. Harapannya supaya kita antara BFG dan Komunitas Fixie Padang semakin dekat dan selalu solid untuk mengurangkan polusi udara dengan bersepeda. Go Green!” ucap Fharid, Ketua BFG. Setelah selesai gowes di Bukittinggi, FRP, FFAC, dan Mochil melanjutkan perjalanan ke Payakumbuh untuk beristirahat sejenak di Ngalo De Villa Hotel. Pada pagi harinya sekitar

pukul 07.00 WIB, mereka disambut oleh Budi Kurniawan, Ketua Payakumbuh Fixie Lovers (PFL) beserta istrinya yakni Yoeli Ulil, Elza Daswarman, SKM. MPPM, Ketua Onthel Payakumbuh, Purwo Ketua Pandau Permai Cycling Community Pekanbaru, dan Drs. Rida Ananda, Kepala Disparpora Kota Payakumbuh di Medan Nan Bapaneh Ngalau Indah, Kota Payakumbuh. Pagi tersebut Komunitas Fixie Padang melakukan freestyle di Medan Nan Bapaneh itu. “Surprise sekali kedatangan tamu dari kota besar, padahal kami cuma di kota kecil saja. Benar-benar tidak menyangka atas kedatangan itu. Rencana ke depan ada, tapi terkendala masalah anggota dan kerja. Kebetulan anggota PFL kebanyakan anak sekolah dan kerja di kantor. Harapannya semoga komunitas sepeda semakin kompak,” ucap Yoeli Ulil. Sementara itu, Budi Kurniawan mengungkapkan sangat senang dengan kunjungan rekan-rekan Komunitas Fixie Padang ke Kota Payakumbuh. “Rute yang kita lalui kemarin memang agak beda dengan rute yg biasa dilalui oleh komunitas fixie, karena kami juga ingin rekan-rekan melihat keindahan Kota Payakumbuh yang 65 persen masih daerah pertanian, kami yakin pasti rekan-rekan menikmati pemandangan ham-

paran sawah di Bukit Patah Sembilan dengan latar Gunung Sago yg indah. Sehingga rute yang berat menjadi tidak terasa karena pemandangan yang indah dan udara yang sejuk. Keramahan warga Payakumbuh terlihat dari jamuan makan siang dgn itiak lado ijau khas Payakumbuh yang begitu lazie. Kebersamaan yang begitu indah.”Untuk para penggemar sepeda, nikmatilah pemandangan yang ada di Kota Payakumbuh dan berhati-hati dalam gowes kali ini,” ucap Rida Ananda, Kepala Dis)parpora Kota Payakumbuh. Merenung Ratapan Ibu Sementara itu, rute yang dilalui di Payakumbuh antara lain start dari Medan nan Bapaneh Ngalau Indah, lalu ke Pakan Sinayan, dilanjutkan dengan Ibuh, lalu berhenti di Jembatan Ratapan Ibu (pemberhentian pertama – red). “Dulu waktu zaman penjajahan, banyak pejuang kita yang ditangkap dan ditembak di Jembatan Itu. Dan para ibu menangisi suami dan anaknya dijembatan itu pada jaman penjajahan Belanda dulu,” ulas Budi Kurniawan menuturkan secara singkat mengenai sejarah Jembatan Ratapan Ibu. Setelah selesai beristirahat di Jembatan Ratapan Ibu, para pecinta sepeda tersebut melanjutkan perjalan ke Labuh Basilang, Balai Jaring, Bodi, Bukit

Patah Sembilan (pemberhentian kedua–red), dan Payobasung (pemberhentian ketiga – red). Sebelum sampai di Bukit Patah Sembilan, jalur gowes cukup ekstrem bagi pengendara fixie karena melalui jalan berbatu, sementara itu pengendara ontel tampak lancar melalui jalanan itu karena ban sepedanya cukup besar. Di kiri tampak hamparan sawah yang luas yang diakhiri dengan barisan Bukit Patah Sembilan, sementara di kanan juga hamparan sawah dan di ujungnya terdapat sebuah gunung. “Itu namanya Gunung Sago,” tutur Budi Kurniawan. Selesai beristirahat, perjalanan dilanjutkan dengan melalui jalanan setapak yang telah disemen di Bukit Patah Sembilan. Meskipun begitu, jalanannya berupa bukit yang naik dan turun. “Iya, kami sudah cemas. Kalau-kalau ada yang cedera atau sepeda yang rusak. Untung saja selamat dalam perjalanan itu. Pokoknya jangan jera untuk ke Payakumbuh lagi ya,” ucap Yoeli. Pada pemberhentian ketiga, mereka semua makan bersama di baskem Onthel Payakumbuh yang berada di Payobasung dengan hidangan ala Perancis. “Kami sangat senang sekali atas kedatangan rekan-rekan dari Padang dan Riau ke baskem kami. Semoga kita semua semakin kompak dan saling mengenal

antara satu sama lainnya,” ucap Elza Daswarman, SKM. MPPM Ketua Onthel Payakumbuh. Sementara itu Freedo Ambon Ketua Fixie Rider Padang mewakili rekan-rekan komunitas fixie Padang mengatakan sambutan yang

diberikan terhadap mereka sangat welcome sekali. “Dimana terlihat dari ekspresi dari rekan-rekan komunitas sepeda Fixie Bukittinggi, Payakumbuh, dan Riau serta ontel dari Payakumbuh dan Riau yang senang dengan kedatangan kami ini,” ucapnya.


OTOMOTIF 10

MINGGU, 20 MEI 2012 M 28 JUMADIL AKHIR 1433 H

>>>>TEKNOLOGI Mobil Baru Dilengkapi Black Box KECELAKAAN lalulintas yang terus terjadi setiap hari membuat pemerintah Amerika Serikat meningkatkan standar keamanan serta teknologi kendaraan. Bahkan, negara adidaya ini bakal menerapkan aturan baru, di mana setiap mobil anyar yang akan beredar di negeri Pamam Sam harus dilengkapi alat perekam Black Box (Kotak Hitam), seperti yang ada di pesawat terbang. Dilansir Inautonews, Kamis 17 Mei 2012, peraturan tersebut sudah disahkan oleh Senat AS dan tinggal menunggu persetujuan dari DPR AS. Jika sudah mendapatkan persetujuan, maka rencana ini akan terealisasikan mulai 2015 mendatang di Amerika Serikat. Adapun cara kerja Black Box tersebut yakni merekam wajah pengemudi. Jika pengemudi terdeteksi dan dinyatakan kelelahan atau mengemudi dalam pengaruh alkohol, maka kotak itu akan merekamnya dan secara otomatis akan menghentikan laju kendaraan. Black Box ini diharapkan dapat membantu pemerintah ketika membutuhkan data penyelidikan secara darurat saat sebuah mobil mengalami kecelakaan fatal di jalan. Sebelumnya, rencana pemasangan Black Box di mobil telah diusulkan oleh Badan Keselamatan Lalu Lintas di Amerika, The National Highway Traffic Safety Administration (NHTSA), pada tahun 2006 lalu. (h/vvn)

BAJAI siap melahirkan produk baru di kelas moge sporty yakni Pulsar 200 SS. Versi terbaru dari varian sebelumnya Pulsar 200 NS ini siap menyaingi Honda CBR. Gambar Pulsar 200 SS ini sudah beredar di dunia maya. (insert: Pulsar 200 NS).

Bajaj Pulsar 200 SS Full Fairing JAKARTA, HALUAN— Sebagai salah satu produsen otomotif yang komitmen menciptakan motor gede (moge), Bajaj siap menghadirkan moge sport baru yang lebih sporty sesuai tuntutan selera konsumen tanah air.

Setelah Pulsar 200 NS, saat ini Bajaj sedang mempersiapkan versi lain yakni Pulsar 200 SS dengan tampilan sporty habis. Motor barunya ini digadang-gadang bakal menjadi pesaig kuat Yamaha YZF R15 2.0 dan Honda CBR. Dilansir Motorbeam, Kamis 17 Mei 2012, Bajaj Auto India (BAI) telah memastikan sedang melakukan pengujian terhadap Pulsar 200 SS. Jika Pulsar 200 NS mengusung model nakedbike maka Pulsar 200 SS akan bergaya full fairing. Dua huruf S dibelakang

angka 200 itu adalah singkatan dari Super Sport yang akan menyajikan sensasi yang lebih ‘sporty’ pada para pengguna Pulsar. Nantinya, Pulsar 200SS yang tengah diuji di pabrik Yamaha Bajaj di Pune, India, akan diposisikan di atas 200 NS. Saat ini, foto rendering motor tersebut sudah mulai bermunculan di media-media India. Ditengarai kelahiran Pulsar 200 SS tidak akan lama lagi. Sedangkan untuk spesifikasi teknis diyakini tidak berbeda dengan versi Pulsar 200 NS. Menggendong mesin

baru berpendingin cair 1silinder SOHC dengan 3-busi berkapasitas 200 cc. Mesin yang dikawinkan transmisi 6-speed ini, mampu melontarkan tenaga 23 hp pada 9.500 rpm dengan torsi 18,3 Nm pada 8000 rpm. Motor ini memiliki bobot 145 kg, dengan kapasitas tangkinya tembus 12 liter. Adapun konsumsi bahan bakar 58 km/liter, dengan kecepatan rata 55 km/jam. Bajaj mengklaim, motor ini dapat berakselerasi dari 060km/jam dalam 3,6 detik. Kecepatan maksimal bisa menembus angka 136 km/jam. (h/otc/vvn)

AUDI A5 COUPE

Sportcar Mewah Tampil Maskulin PASAR otomotif nasional di kelas sedang mewah sporty kembali kedatangan produk baru. Dia adalah Audi A5 Coupe. Sedan anyar andalan Audi ini akan menyasar segmen kalangan terbatas sportscar di tanah air. Untuk memenangkan persaingan dengan competitor seperti Toyota, Audi A5 Coupe wajib dibekali berbagai fitur mumpuni serta tentu saja tampang yang apik. Kombinasi tersebut mesti dihadirkan pada mobil yang satu ini. Hasilnya, eksterior Audi A5 Coupe menampilkan sosok maskulin dengan garis bodi sporty. Terlihat dari aplikasi desain single frame gril yang memiliki sudut di bagian atas, bentuk headlamp yang berlekuk lengkap dengan LED daytime lights dan adaptive light.

Berpindah ke sisi samping, bodi dirancang kokoh dengan aplikasi pilar yang aerodinamis dengan lekuk bodi minimalis. Kesan sporty ditunjukan dengan desain pintu frameless. Tak hanya itu, pihak Audi menyatakan jika aplikasi bahan alumunium pada spakbor membuat beban kendaran lebih efisien. Masuk ke kabin, kesan mewah khas mobil premium asal Jerman langsung menyeruak. Lapisan kulit dengan jok semi bucket di depan membawa kesan nyaman dan mewah bagi pengendara. Tetapi Audi A5 Coupe yang didesain untuk fun to drive kurang mengakomodasi kenyamanan penumpang di belakang. Terbukti dari ruang kaki yang sempit dan senderan kursi yang tegak dari kon-

figurasi bangku 2+2 nya. Sedangkan saat membuka kapnya, tercuat mesin 2.0 TFSI 4-silinder. Mesin ini mampu memuntahkan daya hingga 211 dk dengan torsi 350 Nm. Dengan teknologi adjustable intake camshaft dan Audi valvefit system, A5 Coupe mampu dikebut hingga 243 km/ jam dan akselerasi dari diam

ke 100 km/jam dalam 6,4 detik. Dengan harga Rp690 juta (off the road), A5 Coupe akan bersaing dengan sesama coupe ‘murah’. Diantaranya Peugeot RCZ Premium (Rp689 juta), Mazda RX-8 (Rp 660 juta), Mazda MX-5 (Rp 591 juta), Mini Cooper S Coupe (Rp 649 juta) dan Mercedes Benz CLC 200K (Rp 699 juta). (h/vvn)


11

MINGGU, 20 MEI 2012 M 28 JUMADIL AKHIR 1433 H

Baru 15 ........................ Dari Halaman. 1

Warga Balai Gadang Tangkap Phyton

Tim DVI Indonesia juga baru akan menerima pemberian reagen dari Pemerintah Rusia setelah proses identifikasi jenazah selesai, karena saat ini persediaan reagen masih mencukupi. Reagen adalah zat kimia yang berfungsi mempermudah pemeriksaan DNA. “Reagen itu baru diterima nanti sebagai ucapan terima kasih dari pemerintah Rusia setelah operasi ini selesai,” katanya. Sabtu siang tadi, pemerintah Rusia mendatangkan zat reagen kimia untuk membantu proses identifikasi jenazah. Zat kimia tersebut dibawa dari Moskow menggunakan pesawat carter yang dibiayai penuh oleh pemerintah Rusia. Duta Besar Rusia untuk Indonesia, Alexander Ivanov, mengatakan bahwa zat kimia ini seharga US$700 ribu atau sekitar Rp6,5 miliar, semua ditanggung menggunakan biaya pemerintah Rusia. Selanjutnya, reagen yang dimasukkan dalam lima kontainer itu dibawa ke Rumah Sakit Polri Dr. Sukanto di Kramatjati, Jakarta Timur. Sebanyak 17 reagen tersebut terdiri dari antara lain AmpFLSTR

PADANG, HALUAN — Warga Kelurahan Balai Gadang, Kecamatan Koto Tangah, Padang, digegerkan dengan penemuan ular phyton sepanjang 9 meter, kira-kira pukul 18.30 WIB, Kamis (17/5) lalu. Ular yang berdiameter mencapai 15 cm itu, ditemukan di Bukit Planta Gadang Kelurahan Balai Gadang Kecamatan Koto Tangah. Saat sekelompok petani yang berjumlah 10 orang sedang membuka lahan untuk perkebunan, tibatiba mencium bau tak sedap. Namun karena sibuk dengan pekerjaan, mereka tak menghiraukan bau itu. Lambat laun, suara gesekan-gesekan keras pun terdengar. Mendegar ada hal yang

Human Identifier Plus, Human DNA Quantification Kit, POP 4, dan Gene Scan 500 LIZ. Rusia telah menyatakan siap memberikan bantuan dalam bentuk apa pun untuk mengidentifikasi seluruh korban kecelakaan pesawat Sukhoi di Gunung Salak, Bogor, Jawa Barat, pekan lalu. Sementara itu, menurut Ketua Tim Forensik Rusia, Prof. Andrey Kovalev, proses identifikasi seluruh jenazah korban kecelakaan pesawat Sukhoi Superjet 100 diperkirakan akan selesai paling cepat pada pertengahan Juli, “Kami memperkirakan semua jenazah korban Sukhoi dapat selesai diidentifikasi pada pertengahan Juli,” kata Kovalev, di Jakarta, Sabtu siang. Hingga Sabtu Tim Disaster Victim Identification (DVI) Indonesia telah mendapatkan data 44 sidik jari korban yang telah ditemukan. Namun, yang baru teridentifikasi secara pasti sebesar 100 persen baru 15 sidik jari korban. “Untuk itu, kami masih membutuhkan data-data sidik jari korban dari Keluarga untuk mencocokkan

dengan sidik jari yang telah ditemukan selama ini,” kata Anton Castlani. Menurut Anton, saat ini, DVI masih mencoba merekonsiliasi data sidik jari yang ditemukan dengan data ante mortem yang diperoleh dari keluarga korban di Lanud Halim Perdanakusumah dan data sidik jari yang diminta oleh Tim DVI kepada pihak keluarga di RS Polri. “Saat ini, kami masih mencoba match (cocokkan, red) data ante mortem dan post mortem. Namun belum bisa dipastikan untuk itu kami masih membutuhkan datadata dari keluarga,” kata Anton. Data-data yang diperlukan seperti ijazah, KTP atau contoh sidik jari lengkap 10 jari karena saat ini, sidik jari yang ditemukan kadang tidak sesuai dengan data ante mortem yang diserahkan oleh keluarga. Berkaca dari peristiwa ini, menurut Anton mengatakan jika sudah saatnya Indonesia memiliki data base sidik jari yang lebih lengkap. “Jika memiliki data sidik yang lengkap, maka proses identifikasi akan lebih mudah dan segera tuntas,” tandas Anton. (h/naz/ berbagai sumber)

1 Tewas ........................ Dari Halaman. 1 kejadian. Lelaki malang itu yang mengendarai sepeda motor bernama Yusrianto, (28), warga Kayu Jao, Kenagarian Batang Barus, Kecamatan Gunung Talang, Kabupaten Solok. Korban dibawa ke Rumah Sakit M Djamil Padang untuk dilakukan visum. Besar dugaan, kecelakaan itu disebabkan rem blong sebuah truk yang melaju dari arah Solok ke Padang. Dari informasi yang diperoleh menyebutkan, kecelakaan ini terjadi saat sebuah truk dengan nomor polisi B 9868 UYT melaju dari arah Solok menuju Padang. Di kilometer 19 truk tersebut lepas kontrol dan menabrak sebuah Toyota Avanza B 1435 SOO. Kemudian sopir truk membanting stir ke arah kanan, tapi naas sebuah sepeda motor BA 3087 BZ, yang datang dari arah Padang langsung dilindas. Kondisi itu membuat sopir panik dan bingung karena truknya tak bisa dikendalikan. Truk itu pun menabrak lagi sebuah micro bus BA 3874 HE dengan merek dinding Jasa Malindo. Brakkk! Barulah kendaraan berhenti. Deden (28), salah seorang warga yang berada di lokasi kejadian

menceritakan, setelah truk itu menghantam Avanza dengan bunyi yang cukup keras, selang hitungang detik, muncul lagi bunyi dentuman keras. Akibat kecelakaan berderetderet itu, memacetkan jalan. Lelaki yang berprofesi sebagai penunjuk jalan ini melihat truk itu meluncur bebas dan menghajar tiga kendaraan lain yang melaju di depan dan di sampingnya. “Kami mendengar suara bunyi seperti gunung meletus, dan bunyi seperti orang bekerja di pabrik, setelah saya cek ternyata empat kendaraan terlihat tabrakan dan satu orang tewas bersimbah darah di jalan,” ungkap Deden dengan napas tersengal-sengal kepada Haluan, Sabtu (19/5). Kasat Lantas Polresta Padang Kompol Andiyatna melalui Kanit Lakalantas AKP Eliswantri mengatakan, peristiwa ini menyebabkan pengendara sepeda motor tewas di tempat kejadian dengan kondisi mengenaskan, kepala pecah dan badan remuk terlindas truk. “Kondisi korban sangat mengenaskan. Kepala dan badannya remuk digilas truk,” katanya. Eliswantri menyebutkan, saat

personil lakalantas datang ke lokasi, sopir truk diduga kabur dan meninggalkan truknya. “Jauhnya lokasi membuat kesempatan sopir truk tersebut untuk kabur semakin besar,” jelas Eliswantri. Sebelum kendaraan dievakuasi, terjadi kemacetan sepanjang lima kilometer di lokasi kejadian. Sementara itu, Jumat (18/5) sekitar 01.00 WIB, juga terjadi kecelakaan lalu lintas di depan Lanud Tabing Padang. Sepeda motor yang melaju kencang dari arah pusat Kota Padang menuju arah Bukittinggi menabrak mobil double cabin merek Hilux dengan nomor polisi BA 8888 HE yang sedang berputar arah. Korban diperkirakan berumur 19 tahun dengan ciri menggunakan celana pendek berkulit hitam. Ketika di konfirmasi kepada warga yang mengerumuni korban, mereka mengatakan tidak mengetahui identitas dari korban. Dengan menggunakan mobil Hilux yang ditabraknya itu, warga membawa korban ke Rumah Sakit M. Djamil Padang. Namun aparat polisi tak terlihat di lokasi kejadian. (h/nas/cw-eep)

Sertifikasi ...................... Dari Halaman. 1 Bu Wakil Menteri tidak bisa membedakan seniman dan budayawan? Ada pekerjaan Kemdikbud yang lebih mengena andai memang hendak memperhatikan, saya batasi, seniman. Seniman pun terpilah kepada yang murni, yang pop, yang modern, yang tradisional dan bahkan yang surealis, yang avangad. Menurut Anda, apakah sertifikasi dan kompetensi itu berguna bagi seniman dan budayawan sementara mereka terkait dengan karyanya sebagai hasil kerjanya? Selama-lamanya seniman sama sekali tidak memerlukan sertifikat. Apa guna sertifikat bagi seniman? Seorang penyair menulis puisi, koreografer melahirkan tari, pematung mencipakan patung, pelukis menghadirkan lukisan, dan pengukir mengujudkan ukiran. Tukang saluang, pendendang, anak randai, bersalung, berdendang dan berandai. Dan tiap etnik di Indonesia punya seniman-seniman andal. Jumlah mereka ratusan ribu bahkan jutaan. Pada hemat saya, sebagian besar kalau bukan semua urang awak, orang Minang, adalah seniman. Dan mereka akan diberi sertifikat? Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Bidang Kebudayaan Wiendu Nuryanti mengatakan sertifikasi agar seniman dan budayawan bisa bersaing dengan pekerja seni dari luar negeri yang membanjiri Indonesia? Bersaing dengan pekerja seni luar negeri yang membanjiri Indonesia? Juga tidak cukup fokus sinyalemen ini. Bahwa senimanseniman asing, seniman luar negeri, berkiprah di Indonesia, bukan kejadian kemarin. Sejak zaman penjajahan seniman asing unjuk gigi di negeri ini. Itu tidak terbantahkan. Sandiwara dan soneta adalah produk asing, juga film-film, sekarang telenovela, sinetron, dan film-film kartun. Tetapi selama itu pula seniman Indonesia tetap eksis dan memperlihatkan jati diri, taji dan karya mereka. Seniman kreatif dan kesenian Indonesia tidak pernah tiarap di bawah selangkang kesenian dan seniman asing. Menurut Anda, apakah sertifikasi akan menaikkan nilai jual si seniman itu sendiri? Tidak! Nilai jual karya seni bangsa Indonesia ditentukan oleh seniman Indonesia sendiri. Tidak lain, tidak bukan. Apakah dengan selembar sertifikat lantas seorang dramawan Sumatera Barat, Indonesia, serta-merta bisa mentas di Broadway atau di Off Broadway,

Manhattan, New York, Amerika Serikat? Apakah dengan sertifikasi dan kompetensi lalu seniman dianggap dan diakui wah dan bisa unjuk kebolehan di mana-mana? Menurut Wakil Menteri itu, untuk proses sertifikasinya akan dibuat semacam sistem yang semua provinsi dan daerah bisa membuka pendaftaran dan selanjutnya dilakukan pelatihan kompetensi? Apabila pemerintah hendak memaksakan kehendak dengan sistem tangan besi, otoriter, maka dampak amat buruk segera tersua. Segera seniman terpecah, antara yang setuju dengan yang tidak setuju. Apalagi ketika kemudian pemerintah memberi fasilitas hanya terhadap seniman bersertifikat dan dianggap kompeten. Dulu, pertengahan tahun 70-an, ada rencana Pusat Kesenian Padang di bawah kepemimpinan Mursal Esten hendak memberi Kartu Seniman kepada seniman di Kota Padang. Sebagian besar seniman protes, tidak setuju. Mereka tidak ingin diperangkap dikotomi seniman berkartu dan tidak berkartu. Gejolak dan keributan antarseniman segera tersua di Indonesia bila kementerian memaksakan rencana mereka memberi sertifikat. Apakah Anda setuju dengan sertifikasi seniman dan budayawan itu? Tidak! Sangat tidak setuju. Untuk membentuk organisasi seniman saja alangkah sulit. Apalagi untuk menentukan seniman bersertifikat dan punya kompetensi. Saya pernah hadir dalam rapat PEN (Poet, Essayist, Novelist) Club di Jakarta (juga di Manila dan New York). Pada waktu itu ada Toety Herati Noerhadi, Rendra, Pramoedya Ananta Toer, Sitor Situmorang, Afrizal Malna, Radhar Panca Dahana, Mursal Esten, dan empat-puluhan sastrawan utama Indonesia (catat: ada ungkapan sastrawan utama!). Sidang tidak berhasil merumuskan kriteria sastrawan yang bisa jadi anggota PEN Club Indonesia. Lantas siapa menentukan seniman boleh punya sertifikat dan kompeten, atau tidak? Menteri Pendidikan dan Kebudayaan? Gubernur? Bupati dan Walikota? Ketua Dewan Kesenian? Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan? Kepala Taman Budaya? Kepala Museum? Berjelasjelaslah! Atau cukup seorang Mak Abu? (Sayang, Mak Abu itu sudah wafat.) Saya khawatir, pemberian sertifikat ini berlatar-belakang

syahwat politik dan uang. Kalau mengikuti politik, maka negeri ini kembali masuk ke suasana berkesenian sebelum tahun 1965. Pada masa itu seniman kanan diganyang habis-habisan oleh seniman kiri. Apakah hendak dihidupkan lagi suasana berkesenian kanan, tengah, kiri di Indonesia? Sekarang suasana itu tidak ada lagi, Bu! Andai hanya bermotifkan uang sejauh dana APBN di kemendiknas konon alangkah besar, maka tidak usah repot-repot membuat sertifikasi dan kompetensi segala! Adakan saja lomba pelbagai cabang jenis kesenian dari tingkat nagari (desa) sampai ke tangga istana presiden dan sediakan hadiah yang menggiurkan, maka tidak sampai setengah tahun akan lahir karya berkualitas tinggi. Dan, kalau perlu, beri “nafas” perpanjangan hidup kepada senimanseniman jompo yang ada di seantero negeri. Berilah kesempatan (dan jaminan hidup per hari) novelisnovelis andal Indonesia untuk menulis di pinggir Danau Batur atau Danau Maninjau selama enam bulan. Amat sangat diyakini, dari tangannya lalu lahir novel-novel yang lebih dahsyat daripada karyakarya Iwan Simatupang atau A.A. Navis. Menyangkut rencana sertifikasi dan kompetensi ini, saya saling berpesan-pendek dengan Asnam Rasyid yang mengaku sudah menghubungi Wamendikbud Musliar Kasim (selevel Wamendikbud Wiendu Nuryanti) dan Mendagri Gamawan Fauzi untuk menjelaskan, bahwa rencana itu bodoh (ini diksi Asnam). Saya menyarankan kepada Asnam agar seniman seSumbar membuat petisi menolak ide sertifikasi dan kompetensi yang konyol itu. Apakah ini bisa mengarah kepada Seniman Negara, seperti di Malaysia? Kriteria Seniman Negara Malaysia jelas! Di sana seniman, dan kebebasan, ditentukan dan dikendalikan oleh negara. Dalam konteks kebebasan berekspresi, pada zaman sekarang, Indonesia tidak terikuti, tidak tertandingi. Indonesia sudah berada di koridor yang benar, dijamin undangundang. Dalam politik kesenian, kesusatraan, Malaysia bahkan ingin “mengganggu” Indonesia dengan membuat peristiwaperistiwa yang seolah sangat Indonesia. Sudahlah, tidak pada tempatnya saya bicara banyak tentang Malaysia di forum ini. (Pewawancara Nasrul Azwar)

aneh, kemudian kelompok tani menghentikan aktivitasnya, dan mencari keberadaan sumber suara gesekan itu. Salah seorang anggota kelompok tani yang mencium bau, dan mendengar suara gesekan, Pandeka Samuik (57). “Sebelum kami memulai pekerjaan, saya memang sudah mencium bau yang tak sedap, namun kalau di dalam hutan kan biasa saja tercium bau yang seperti itu.

Ular phiton sepanjang 9 meter di temukan warga di Bukit Planta K a n d u a n g , Kelurahan Balai Gadang, Kecamatan Koto Tangah, Padang. PARWIS NASUTION

Karena suara gesekan pun terdengar keras, kami sepakat untuk mencari sumber suara,” ujarnya. (h/cw-wis)

PNP ............................ Dari Halaman. 1 pengajuan proposal business plan dan proses seleksi proposal,” ucap Muhammad Irmansyah, Ketua Panitia kepada Haluan, Sabtu (19/5). Peserta kegiatan ini adalah mahasiswa yang dinyatakan lolos dalam wawancara langsung oleh tim seleksi yang terdiri dari tim PMW sendiri, pihak perbankan dan UKM. Dari 120 proposal yang diseleksi, proposal yang dinyatakan lolos dan dapat mengikuti tahap pendidikan dan pelatihan sebanyak 30 proposal dengan jumlah mahasiswa 70 orang. “Ini merupakan PMW angkatan ke-4,” ulasnya. Beberapa proposal

yang lulus seleksi seperti bakso vegetarian sebagai alternative makanan sehat, selai tamarillo, poliweb, beternak burung puyuh, itik petelur dan kambing, produksi bata ringan, bengkel motor, bisnis hiasan interior ruangan, bisnis aksesoris, bisnis keripik talas, bisnis minuman daun kawa, bisnis rakik linuak, photographer. Materi-materi yang diberikan mengenai bagaimana membuat dan mengelola usaha dari nol, merek, desain kemasan, promosi, pemasaran, studi kelayakan usaha, pembukuan keuangan untuk usaha kecil, kiat-kiat menjadi pengusaha

sukses dan excellent service. Pematerinya antara Tipri Rose Kartika (akademisi), Arifin (pengusaha), Hamdi Wanandi (pengusaha), Adi Supratman (perbankan), Hasbi (akademisi dan pengusaha), Afridian Wirahadi Ahmad (akademisi dan pengusaha), dan Yan Partawijaya (akademisi dan pengusaha). Menurut Surfa Yondri, Pembantu Direktur III Politeknik Negeri Padang, program mahasiswa wirausaha bertujuan untuk menumbuhkembangkan wirausaha-wirausaha baru yang berpendidikan tinggi dan memiliki pola pikir pencipta lapangan kerja. (h/vin)

Fadli ........................... Dari Halaman. 1 warah Daerah (Musda). Pasalnya, Muscab dan Musda itu baru diadakan setelah kongres pertama pada tahun 2015 mendatang. “Kepengurusan ditentukan oleh Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Gerindra. Untuk DPC Gerindra Kota Padang, SK yang terakhir dikeluarkan adalah dengan ketua Afrizal,” jelas Fadli Zon. Ketua DPC Gerindra Kota Padang, Afrizal mengatakan, dirinya sebagai pemegang SK dan

kepengurusan, akan tetap merangkul semua pengurus yang lama demi membesarkan partai ke depan. “Kita sebagai jajaran pengurus yang baru akan tetap melibatkan dan merangkul pengurus lama. Untuk membesarkan partai kita harus bersama-sama,” terang Afrizal. Terkait dengan konsisi bangsa Indonesia yang masih dililit kemiskinan, Fadli Zon menilai, hingga saat ini, bangsa Indonesia masih

bergulat memerangi kemiskinan dan kemelaratan serta berjuang untuk tegaknya keadilan. “Sistem politik dan ekonomi yang dijalankan saat sekarang ini tak mampu menutup kesenjangan antara kaum miskin dan kaum kaya, yang akhirnya menciptakan jurang ketidakadilan,” jelasnya lagi. Sejak era reformasi, sistem perekonomian Indonesia liberal dan kapitalistik. Sistem ekonomi kerakyatan ditinggalkan. (h/rud)

Balai Baru ..................... Dari Halaman. 1 gempa yang silam. Tapi saya tidak terlalu memperhatikan bagaimana kehidupan sosial di Balai Baru itu. Kini untuk memenuhi imbauan Gubernur Irwan Prayitno yang dimaktubkan dalam surat edarannya kepada Walikota Padang, saya dan keluarga pun tinggal sementara (atau sebut sajalah: mengungsi) saya hanya mencigap rumah saya di Tabing setiap siang saja. Istri dan anak saya lebih banyak beraktivitas di Balai Baru. Balai Baru adalah bagian dari Kelurahan Gunung Sariak. Seperti hampir 60 persen wilayah di pinggir Kota Padang, suasana Piamannya masih tetap kentara. Maklum sebelumnya kawasan itu adalah bagian integral dari Kabupaten Padang Pariaman. Barulah dengan PP nomor 17 tahun 1980, sejak 21 Maret 1980 secara resmi menjadi wilayah administrasi Kota Padang. Balai Baru, ibarat rumah adalah gerbangnya Gunung Sariak karena ia terletak persis disisi Jl Padang Bypass yang sibuk. Jalan sepanjang 500 meter dari dari Jl Padang Bypass menjadi pusat keramaian. Di situ berada pusat perdagangan terutama kebutuhan warga sekitarnya. Ada ruko yang memanjang di sebelah kanan jalan dan ada tokotoko yang tadinya rumah tetapi kemudian ketika daerah itu makin ramai lalu disulap menjadi toko. Senja temaram di Balai Baru. Ba’da Magrib, kehidupan di ‘pasar’ kecil itu dimulai. Suara musik berdentam-dentam dari toko yang menjual VCD. Pekan ini saya sempat mencigap tempat penjualan VCD/DVD itu. Saya coba mengusai-usai berbagai cakram padat yang saya yakin pastilah bajakan. Maklum tiga cakram padat berisi film-film box office hanya dibanderol Rp14 ribu saja. “Tapi bahasa Indonesia nyo ndak ado pak,” kata si penjual. Maksudnya film itu masih belum diberi kredit titel bahasa Indonesianya. Saya tak mempermasalahkan. Jadilah saya ambil film dengan bintang kesukaan saya Bruce Wills ‘Red’. Tak lupa saya semba pula film yang ketika masa kanakkanak sering saya baca komiknya ‘Captain America’. Oh ya, lalu sebuah film laga dari Luke Goss, judulnya ‘Pressed’, saya tidak tahu seperti apa filmnya ketika itu karena hanya tertarik pada cover CD nya saja. Pada siang hari di kawasan itu hawanya cukup sejuk, meskipun tidak sesejuk di Indarung atau Bandar Buat. Tapi yang jelas tidak perlu terlalu sering menghidupkan pendingin udara. Pepohonan masih terlihat banyak menghijau di kawasan Balai Baru sekitarnya. Karena itu tak heran kalau pagi-pagi masih kita dengar suara burung-burung. Mungkin dibanding waktu-waktu sebelumnya jumlahnya terus berkurang karena penetrasi pembangunan kawasan pemukiman yang terus

tumbuh. Dan pada malam hari jelas jauh lebih sejuk lagi. Senja temaram di Balai Baru. Rasanya bermukin di daerah ini tidak perlu mengkhawatirkan bahwa bagi yang terbiasa di suasana yang urbanis di tengah kota lalu akan merasa sepi dan merasa ‘bete’ tinggal di perkampungan. Tidak, rasanya tetap seperti tinggal di kota layaknya. Bayangkan, kita tidak hanya bisa mencari bintang kesayangan kita Bruce Willls, tetapi pabila kita perlu makanan siap saji sejenis California Fried Chiken, cukup menyetop ojek dan minta diantar ke seberang jalan Padang bypass. Di SPBU yang terletak tak jauh dari perempatan Siteba, ada outlet ayam goreng waralaba dari California itu. Di mulut jalan saya menemukan showroom CV Hayati yang menjadi salah satu distributor sepedamotor Honda. Hanya saja sebelum magrib mereka sudah tutup. Sama dengan kalau Anda butuh kendaraan ber cc besar sekelas Pajero Sport, tak jauh dari situ ada ruang pamer PT Andalas Berlian Motor yang menjajakan produk-produk Mitsubishi. Selebihnya, semua kebutuhan rumah tangga dapat kita temukan di Balai Baru. Anak saya menyebutnya Balai Baru Shoping Center. Sebab ketika dia malam-malam perlu sebuah flashdisk, ternyata ada toko yang menjual itu. Lengkap, ada laptop, komputer meja (PC) dan printer bersama aksesorisnya. Senja temaram di Balai Baru. Kuliner, jangan disebut lagi. Setidaknya ada lima warung Martabak Mesir dan empat warung pecel lele. Selebihnya adalah penganan lokal seperti lotek dan sate Padang serta martabak manis. Di pertigaan jalan ada juga rumah makan yang menyediakan ikan khas sungai ‘mungkuih’. Tapi saya belum coba menunya. Malam-malam pabila butuh bahan bakar, banyak terdapat ‘Pertamini’ di situ. Tentu saja harganya sedikit lebih tinggi dibanding banderol resmi di SPBU Pertamina. Dan inilah yang menarik bagi istri saya, belanja sayur mayur. Ternyata malam-malam masih ada sayur segar di sebuah warung di simpang Balai Baru. Duh.....harganya supermurah lagi. Sayur kangkung segar cukup dibayar Rp1.000 saja. Padahal di Simpang Tabing harganya lebih dari Rp2.000/ ikat. Senja itu istri saya membawa sakantung besar belanjaan dari warung itu, total belanjaannya hanya Rp30ribu. Padahal kalau biasanya ia pergi ke Pasar Lubuk Buaya atau Pasar Simpang Tabing, dengan uang sebanyak itu hanya dapat seupil saja yang dibelinya. Kalau malam-malam ingin belanja busana silahkan mengitari kawasan sepanjang Jl Padang bypass. Terdapat puluhan outlet pakaian, tas dan sepatu. Harganya

pun jauh lebih murah dibanding di Pasar Raya Padang. Beberapa diantaranya ada yang menjual produk branded seperti Levi’s. Tapi setelah saya lihat dari dekat dan tawar menawar harganya di bawah harga resmi. Walhasil saya urung membelinya karena itu pastilah tidak asli, atau paling-paling masuk kategori ‘KW-2’. Khusus yang sepanjang jalan Padang bypass itu, pengunjungnya rupanya tidak saja warga sekitar melainkan ‘orang kota’ pun banyak. Oulet-outlet sepanjang jalan itu dibuka sampai larut malam. Senja temaram di Balai Baru. Wahlasil, kesimpulan kaji bermukim di Balai Baru bak bermukim di oase di sebuah metropolis bernama Padang. Keramahan penduduk. Jauh dari kebisingan dan sengat mentari membakar kulit. Perkawinan kultur urban dengan rural begitu mesra sebagaimana mesranya waralaba Amerika dengan kedai kopi yang tempat duduknya adalah bangku panjang (dimana kita boleh mengangkat lutut sambil menanti kopi panas) dan jendelanya terbuka lepas. Atau seperti mendengar lagu Lady Gaga di loudspeaker penjual VCD dengan sayup-sayup dendang Pauah yang menyeruak diantara rumah-rumah penduduk pribumi. Tak ada perbenturan budaya, yang ada persaudaraan yang kental. Saya tidak tahu persisnya berapa penduduk Balai Baru, tetapi sekedar perbandingan dari data statistik Kecamatan Kuranji berpenduduk 120.309 jiwa (menurut SP 2008) ini berada dalam jarak 5 km dari pusat kota. Wilayah daratan kecamatan Kuranji ketinggiannya sangat bervariasi, yaitu antara 8 m sampai 1.000 m di atas permukaan laut, dengan curah hujan 384,88 mm/bulan. Penduduk cukup padat 2.096 jiwa/km². Keadaan wilayah pada kecamatan ini, sekitar 35,85 % dari total luas wilayah kecamatan adalah areal persawahan, 12,63% adalah hutan baik hutan rakyat maupun negarahttp://id.wikipedia.org/wiki/ Kuranji,_Padang - cite_note-kota12, dan sisanya telah dimanfaatkan masyarakat seperti bangunan dan sebagainya. Jangan merasa tinggal di kampung tanpa akses keluar. Angkutan kota yang berseliweran dari Gunung Sarik ke Pasar Raya maupun ke Air Tawar setiap 5 menit melintas. Belum lagi ojek becak. Ada pula dua SMA di sana (SMA N 5 dan SMA PGRI 4). Senja temaram di Balai Baru. Suara lengking angsa terdengar menimpali derum knalpot anak remaja yang merasa jadi Valentino Rossi duduk di sadel motornya. Beranjak malam saya menikmati pelakon kesukaan saya Bruce Wills dalam ‘Red’ bajakan tanpa kredit titel. Dan saya tetap merasa tinggal di Kota Padang.***


12

MINGGU, 20 MEI 2012 M 28 JUMADIL AKHIR 1433 H

Mendidik Anak Berjiwa Sosial KEPEDULIAN sosial tidak banyak saat ini dilakukan oleh banyak orang. Banyak yang merasakan makin sedikit orang yang peduli pada sesama dan cenderung menjadi seorang individualistis yang mementingkan diri sendiri. Namun begitu, orangtua tentu tidak mau anaknya menjadi orang yang seperti itu juga bukan? Pastilah setiap orangtua menginginkan anaknya menjadi seorang yang berjiwa sosial tinggi dan senang membantu sesamanya. Berjiwa sosial dan senang membantu merupakan sebuah ajaran yang universal dan dianjurkan oleh semua agama. Meski begitu, kepekaan untuk melakukan semua itu tidak bisa tumbuh begitu saja pada diri setiap orang karena membutuhkan proses melatih dan mendidik. Di sini pola pengasuhan berperan sangat penting, terutama yang dilakukan oleh orangtua saat melakukan

kepedulian sosial terhadap sesama di lingkungan sekitar dan sudah tentu anak akan mencontoh hal tersebut yang sering orangtua lakukan. Memiliki jiwa kepedulian sosial sangat penting bagi setiap orang karena kita tidak bisa hidup sendirian di dunia ini, begitu juga pentingnya bagi anak karena kelak mereka pun akan hidup mandiri tanpa orangtuanya lagi. Dengan jiwa sosial yang tinggi, mereka akan lebih mudah bersosialisasi serta akan lebih dihargai. Bayangkan bila setiap orang telah luntur jiwa sosialnya. Kehidupan akan kacau, berlaku hukum rimba, kaum tertindas makin tertindas, semua orang mengedepankan ego masing-masing dan keadilan pun akan menjadi hal yang sangat mahal. Dengan menanamkan jiwa kepedulian sosial pada anak dan juga orangtua lain pada anak-anaknya, maka setidaknya ada sedikit harapan di masa depan dimana anakanak kita akan menjadi pemimpin untuk mewujudkan masyarakat yang saling tolong-menolong. Untuk menanamkan jiwa sosial tersebut pada anak, orangtua harus lebih banyak melakukan

praktek daripada hanya berteori, sehingga anak-anak akan mencontoh perbuatan-perbuatan nyata yang kita lakukan. Banyak hal yang dapat dipraktekkan untuk menanamkan jiwa sosial pada anak, antara lain mengajak anak Anda menengok saudara atau tetangga yang sedang sakit, mengunjungi panti jompo, rutin bersedekah, berbagi kebahagiaan dengan anak-anak jalanan, misalnya saat ulang tahun, menyuguhi minuman pada tukang sam-

pah yang mengangkut sampah dari rumah, memberikan tumpangan pada teman atau tetangga yang tidak berkendaraan saat melakukan perjalanan yang sejalur, berbagi makanan yang kita masak pada tetangga di sekitar yang kurang mampu, mengangkat anak asuh dari orangtua yang tidak berkecukupanm, berbagi kebahagiaan di hari raya keagamaan dengan anak-anak di panti asuhan, memberikan sumbangan pada korban bencana

“Tentu saja,” katanya. “Aku akan senang sekali, akku akan punya teman bermain, akan banyak mainan, banayk keluarga yang datang dan tentu saja banyak makanan,” lanjut Ihsan. Syahdan berpikir bahwa ia juga ingin memiliki Adik. Hingga sore setelah puas bermain PS Syahdan pun pulang ke rumah. Di rumah, Kak Ina, kakak Syahdan tamapk sedang santai membaca buku. Ia pun mendekati Ina dan bertanya. “Kakak aku ingin punya adik juga seperti Ihsan. Katanya akan sangat senang bisa bermain dengan adik yang lebih kecil. Apalagi laki-laki, tidak seperti kakak, mainannya boneka,” kata Syahdan tiba-tiba. Ina sedikit terkejut dan menghentikan membaca. “Tidak mungkin, Ibu tidak akan mengabulkan,” kata Ina tegas. “Kenapa kak?” Tanya Syahdan. “Pokoknya tidak mungkin saja. Coba saja Tanya Ibu, nanti pasti dimarahi,” kata Ina beranjak. Syahdan sebenarnya ingin menanyakan hal tersebut kepada Ibunya. Namun ia takut, tapi ia juga ingin mendapatkan kebahagiaan seperti Ihsan. Banyak mainan, makanan dan keluarga ikut berkunjung. Tanpa sadar mengingat itu semua Syahdan tertidur dikamarnya. Sore hari, Ibu masuk ke kamar Syahdan, membangunkannya dan mengingatkannya untuk segera mandi. “Syahdan ayo

bangun dan mandi, sebentar lagi maghrib,” kata Ibu. Dengan malas-malasan Syahdan bangkit. Sebelum Syahdan mengambil handuk, Ibu mendekati Syahdan. “Nak ibu perhatikan kau murung kahir-akhir ini, adap apa. Ayo cerita sama ibu,” kata Ibu. Syahdanpun memberanikan diri bertanya dan megungkapkan keinginannya pada Ibu. Mendengar pertanyaan Syahdan, ibupun tersenyum. “Ibu tidak marah?” katanya. “Tidak saying, kenapa Ibu harus marah. Hanya saja Ibu tak bisa memenuhi keinginanmu satu ini,” kata Ibu. “Kenapa Ibu?”tanyanya penasaran. “Karena ayah dan Ibu sudah merencanakan hanya akan memiliki dua anak. Itu lebih baik dan dianjurkan pemerintah kita. Selain itu, Syahdan tidak boleh iri kepada Ihsan. Ihsan adalah anak pertama, taka pa jika ia memiliki adik saat ini, tapi Syahdan sudah punya kakak,” jelas Ibu. Syahdan masih tidak mengerti. “Nanti kau akan mengerti kalau sudah besar tapi yang jelas saat ini, Syahdan tak boleh murung lagi. Syahdan tetap bisa bermain nanti dengan adik Ihsan. Adik Ihsan akan menjadi adik Syahdan juga, kalian harus menjaganya,” kata Ibu. Syahdan pun menuruti kata Ibu. Ia yakin Ibu pasti tahu yang terbaik. Ibu benar, ia tak boleh murung lagi, besok ia akan kembali bermain dengan Ihsan, katanya dalam hati.

Adik Ihsan Oleh Ananda M Iqbal

B

EBERAPA hari ini Syahdan murung. Nafsu makan nya berkaurang. Ia pun tak mau bermain dengan teman-temannya yang lain, termasuk Ihsan, sahabat karibnya. “Syahdan, ada Ihsan diluar. Katanya mau mengajak bermain dirumahnya,” kata Ibu. “Tidak Ibu, Syahdan sedang tak ingin bermain,” katanya. “Kenapa nak, Syahdan sakit?” tanya Ibu. “Tidak ibu, hanya ingin bermain di rumah saja,” kilahnya. Ibu pun tak ingin memaksa. Ia mengatakan pada Ihsan bahwa Syahdan sedang tak ingin bermain. Di dalam kamar Syahdan mencoba bermain game. Namun ia kalah terus karena tak b i s a

berkonsentrasi. Ia masih teringat terkahir kali bermain di rumah Syahdan. Mereka sering bermain Play Station bersama. Seru sekali. Sampai Ummi Ihsan pulang. “Assalamualaikum,” sapa Ummi memasuki rumah. “Waalaikumsalam,” jawab Syahdan dan Ihsan serempak. Setelah mencium tangan Ummi, Ihsan dan Syahdan kembali bermain. Tak lama Syahdan bertanya,” Ihsan, apa kau akan punya adik?” tanyanya karena tadi ia melihat Ummi Syahdan ternyata sedang mengandung. “Ia, kenapa?” tanya Ihsan. “Apa akan senang jika punya adik?” jawab Syahdan lagi.

A na k

ELANG ZANURA

Ulang Tahun Kedua

alam, dan lain-lain. Hal yang terpenting, orangtua lakukan semuanya dengan ikhlas tanpa mengharapkan imbalan apapun dss an lakukan semampunya, tidak perlu memaksakan diri bila memang tidak mampu. Dengan mencontoh dan melihat kegiatan-kegiatan sosial yang dilakukan orangtua, niscaya kelak sang anak juga akan menjadi orang yang berjiwa sosial dan menjadi kebanggaan keluarga. (dla)

BAKAT anak-anak bisa dilihat sejak ia masih Balita. Seperti teman kita satu ini. Elang Zanura. Meski baru berusia 1,5 tahun, ia sudah bisa menunjukkan hobi dan bakatnya, yakni berfoto. Elang, begitu sapaannya sangat suka difoto. Setiap kali kamera diarahkan padanya ia akan segera tersenyum. Kedua kalinya difoto ia akan mulai tersenyum dan tertawa. Kebetulan Elang juga memiliki paman seorang fotografer. Jadilah Elang menjadi objek foto yang sangat manis. Selain itu, buah hati Roza Susanti dan Akmal ini sepertinya bercita-cita menjadi pemain bola. Karena setiap kali ada pertandingan sepakbola di televisi, Elang akan sangat bersemangat menontonnya. Wah, lucunya Elang. Oya,besok, Elang akan berulangtahun yang kedua tahun. SElamat ulang tahun untuk Elang. Sahabat Haluan mendoakan Elang agar sehat selalu, dan sukses di kemudian hari. Amin


ELOK 13

MINGGU, 20 MEI 2012 M 28 JUMADIL AKHIR 1433 H

Gaun Nan Anggun INGIN terlihat anggun dan menawan? Gaun terusan bisa jadi solusinya. Penggunaan gaun yang terkesan feminim, akan menimbulkan kesan anggun. Contoh yang diperagakan model, mungkin

Model

:Suci Ke Putri, mala Novelisa Uki Win dan arant Mahasis wi Unive rs ita Negeri P adang s F o to g r a fe r : Den i Prima Busana :Koleksi Pribadi

bisa jadi contekan buat anda berkreasi. Bukan hanya untuk anda yang berkerudung, bagi anda yang tidak memakai jilbab pun, anggun terusan yang panjang,sangat anggun untuk dicoba. Hmm, tak sabar ingin mempraktekannya?


14 PANGGUNG

MINGGU, 20 MEI 2012 M 28 JUMADIL AKHIR1433 H

Relasi Kamal Guci dan Bangunan Bergonjong Oleh: ANTON RAIS MAKOGINTA

Perupa dan mahasiswa Program Pascasarjana ISI Yogyakarta aat ratusan seniman di Jogja terlibat dalam presentasi karya di Jogja Nasional Museum (JNM) dalam perhelatan pameran Negari Ngayogyakarta 13-27 Apiril 2012. Mendadak hadir seorang seniman menyodorkan sebuah cerita negari Minangkabau di Bentara Budaya Yogyakarta (BBY) 22-29 April 2012, seorang seniman yang berkarya di Sumatra Barat. Ia adalah Kamal Guci. Berbeda dengan pameran di JNM yang bercerita tentang kepahlawanan HB IX dan kontribusi Yogyakarta bagi bangsa Indonesia, Kamal malahan membawa ceritacerita (kaba) tragedi kebudayaan Minangkabau saat ini melalui lukisan yang dipamerkannya dalam pameran “Kaba dari Ranah” tersebut, walaupun menurut saya sendiri masih ada cerita lain yang dibawanya. Sebelum kita berbicara lebih jauh mengenai kaba tentang apa dan bagaimananya yang dibawa oleh Kamal, terlebih dahulu saya ingin mengetahui kepada siapa cerita tersebut ingin ia sampaikan? Dalam katalog pameran sebuah catatan oleh Fadli Zon dapat saya tulis di sini: “Kaba dari ranah ini akan mengetuk hati para perantau agar ikut memikirkan masa depan Minangkabau”. Baik, untuk sementara saya setujui apa yang disampaikan oleh Zon tersebut karena nanti akan dipertanyakan lagi, hal ini dibuktikan dengan diskusi sehari setelah pembukaan pameran di UPT Galeri ISI Yogyakarta dengan pembicara; Zon sendiri, Bagindo Yohanes Wempi, Zurmailis, Ali Umar, dan Kamal Guci. Ternyata dalam diskusi tersebut jelas ditujukan terhadap masyarakat Minangkabau (perantau), karena yang diungkap persoalan yang dimengerti oleh etnis tersebut, mulai dari cerita tungku tigo sajarangan, niniak mamak, petatahpetitih dengan kata lain perihal adat-istiadat yang telah mengalami pelapukan serta cara mengatasinya, dan sedikit melupakan cerita mengenai karya-karya yang dipamerkan oleh Kamal dengan kata lain over-lap. Tapi, tidak ada pula salahnya saya sedikit membuka cerita yang bersifat “interen” tersebut, tentunya hal yang tidak setujui dan berakibat

S

sangat fatal terhadap Minangkabau ke depannya. Wempi mengutarakan bahwa tiga pilar pokok (tungku tigo sajarangan) di Minangkabau harus tetap terjaga dan saling bekerjasama, mereka adalah; Niniak Mamak, Alim Ulama, Pemerintah. Ternyata bagi dia cerdik pandai yang biasanya bermain balik layar sebagai pilar satunya lagi digantikan oleh pemerintah yang bermain di depan dengan alasan saat ini cerdik pandai Minangkabau adalah orang yang mau terlibat dalam pemerintahan, saya rasa belum tentu cerdik pandai mau terlibat dalam pemerintahan? Sejarah telah membuktikan dengan banyaknya tokoh-tokoh dari negri ini hanya Bung Hatta yang mau terlibat dalam pemerintahan walaupun ada yang lebih pintar dari beliau pada sat itu. Diperkuat juga oleh Zon, bahwa jika seseorang sudah terlibat dalam pemerintahan/ perpolitikan sangat ia ragukan orang tersebut akan bertambah cerdik atau pintar, dan yang bisa kita harapkan dari pemerintahan terhadap kebudayaan adalah pariwisata kebudayaan sambil berharap ada secara individu bergerak dalam kebudayaan itupun dia melepaskan pergerakannya dari unsur pemerintahan, sebagai misal Zon sendiri, seorang politisi (pemerintahan) membangun rumah kebudayaan di Sumatra Barat bukan atas nama pemerintahan malahan atas nama dia sendiri. Satu hal lagi yang perlu diingat sistem pemerintahan heararkis ciptaan Belanda yang kita pakai sampai saat ini tersebutlah yang menciptakan pelapukan budaya serta sistem pemerintahan Niniak Mamak Minangkabau. Sudahlah! Semakin panjang saya bercerita tentang pemahaman Minangkabau orang tersebut semakin banyak ketidakseuaian dengan saya. Alangkah baiknya kita kembali pada karya dan cerita (kaba) dari ranahnya Kamal Guci. Duapuluh satu lukisan yang dipajang di BBY cukup mewakili cerita yang dibangun oleh Kamal mengenai ranah (nagari) nya, saya rasa perlu mengapungkan pembacaan dari Zon serta Zurmailis dengan alasan mereka memang dilibatkan oleh Kamal dalam pembacaan karyanya. Menurut perspektif Zon

menggambarkan keprihatinan Kamal terhadap kebudayaan Minangkabau saat ini terutama terhadap nilai-nilai adat dan agama yang terus bergeser dan terpinggirkan, ketakutan akan hilangnya Minangkabau sehingga yang ada adalah Sumatra Barat, hal itu disampaikan oleh kamal melalui objek-objek rumah gadang dan rangkiang (tempat pengumpulan padi) yang telah digerogoti oleh lumut dan fase-fase kehancuran. Kamal juga dia nyatakan adalah seniman memilki ide-ide surealis yang dituangkan secara naturalisrealis. Bagaimana pula cerita dari Zurmailis? Tak jauh berbeda dengan yang diutarakan oleh Zon, namun dia lebih melihat Kamal sebagai orang yang memerhatikan perubahan sosiokultural masyarakat Minangkabau dan mampu mengkomparasi dengan kaya Wakidi-(an) yang masih ada dipraktekkan oleh beberapa seniman di sana sampai sekarang. Saya sependapat dengan mereka bahwa Kamal Guci menceritakan pandangan hidupnya terhadap perubahan kebudayaan pada setiap lu-

kisannya, namun saya belum sepakat akan ketakutan-ketakutan dalam cerita mereka dan Kamal Guci sendiri. Terlalu gampangnya Minangkabau hancur jika demikian. Menurut saya itu hanya perubahan budaya karena budaya Minangkabau bersifat dinamis (budaya lain juga). Ketidak sepakatan saya berhulu pada karya “Sejarah Rangkiang” atau tempat penyimpan padi. Marilah kita sama-sama menikmati karya tersebut agak beberapa peminuman! Memang benar lumbung padi (rangkiang) selalu berjejer tiga buah di depang rumah gadang, sesuai dengan sejarahnya merupakan tempat penyimpan padi sebagai bahan makanan, masing-masing rangkiang tersebut memiliki nama serta fungsi yang berbeda-beda. Rangkiang pertama difungsikan untuk kebutuhan dapur/kebutuhan pemilik, rangkiang kedua diperuntukkan orang sekitar kampung (negari), sedangkan yang ketiga bagi orang lewat atau orang singgah dari mana pun. Ini membuktikan sifat berbagi, saling menolong, hidup dalam kebersamaan. Berdasarkan sejarah fungsi rangkiang inilah saya mem-

BODY SLIM 100% HERBAL....SUDAH TERBUKTI HASILNYA & AMAN

beranikan diri mengatakan bahwa cerita (kaba) yang dibawa Kamal terlalu didramatisir sehingga menimbulkan ketakutan kehilangan sifat keagaliteran masyarakat Minangkabau. Jika saya sepakat berarti mengamini seorang Kamal (orang ranah) tidak mempunyai apa-apa untuk memenuhi kebutuhan serta tidak ada sifat saling membantu antar sesama, dan saya tidak yakin Kamal sampai pameran di Bentara Jogja tanpa ada bantuan dari orang-orang sekitar dia. Artinya walaupun sekarang kita tidak menemui secara fisik namun nilai-nilai yang dapat dijadikan guru dari rangkiang tersebut masih ada. Saya bukan mengatakan Kamal luput akan sejarah, namun ada kemungkinan lain dari sudut pandang beliau melihat rangkiang tersebut. Bisa jadi rangkiang itu rusak karena tidak pernah dipakai lagi akibat semakin sedikitnya orang untuk memelih profesi sebagai petani padi di Ranah Minang, atau karena lahan pertanian sudah diganti bangunan beton seperti yang saya perhatikan di Jogja ini, namun saya tahu di sana ada lahan-lahan yang tidak bisa dijual sama sekali.

Kemungkinan lainnya tidak adanya pembangunan rangkiang-rangkiang baru, sama juga halnya dengan rumah gadang. Hal ini sulit diwujudkan pertama karena bahan bangunannya (kayu) sangat sulit didapat dan mahal, kedua yang membangun suatu rumah gadang beserta rangkiangnya adalah Niniak Mamak atau laki-laki dalam rumah tersebut, sementara para lelaki melakukan pembangunan rumah bagi anak-anaknya di tempat istrinya. Selain itu kemungkinan terakhir Kamal menggunakan

objek rangkiang atau rumah gadang sebagai petanda Minangkabau dalam lukisannya, bahwa dia menyatakan Minangkabau ditandai oleh adanya bangunan tersebut. Sama halnya ketika kita memperhatikan merek rumah makan padang di luar Minangkabau selalu font-nya membentuk ciri khas dari bangunan tersebut. Terserah Anda kemungkinan apa yang mampu ditangkap! Pada akhir paragraf pertama tulisan ini saya menegaskan ada cerita lain yang dibawa oleh Kamal ke Negari Yogyakarta, bahwa perwujudan artistik yang terkenal dengan trimurti Mooi Indië masih berlangsung di luar pulau Jawa. Walaupun seluruh karya Kamal tidak mengandung estetik romantis eksotik pemandangan, dan sudah tentu berbeda dengan pendahulunya tersebut. Setelah saya telusuri ternyata Kamal menyatakan dia berusaha melukis dengan ikhlas, dan apa yang dia lukis demikianlah yang didapat dari guru melukisnya. Pertanyaan timbul di sini, apakah informasi perkembangan senirupa tersendat-sendat keluar dari pulau Jawa? Semoga ini salah. Namun hal ini bisa juga kita perhatikan jika perupa dari Bali saat berpameran di Yogyakarta. Apakah dia sudah terlalu nyaman dan bahagia dengan objek lukisan tersebut berdasarkan kemungkinan-kemungkinan sebelumnya? Sehingga sejak saya mengenal karya beliau (waktu saya masih tinggal di Padang) sampai sekarang berkutat dengan objek tersebut. Perkataan yang pasti buat Kamal Guci: “terimakasih telah mau membawa cerita dari ranah!” (Sumber: http:/ /indonesiaartnews.or.id)

Catatan kaki: 1. Catatan dari Katalog atau wall text pameran Negari Ngayogyakarta Hadiningrat oleh M. Dwi Marianto 2. Baca lebih lanjut buku Elite-Elite Minagkabau Moderen. Serta tulisan Zurmailis dalam katalog Kaba dari Ranah Kamal Guci. 3. Pembacaan Fadli Zon dan Zurmailis dapat dibaca dalam katalog pameran Kaba dari Ranah Kamal Guci. 4. Simak pidato Buya Hamka dalam kaset rekaman tentang pembangunan rumah gadang 5. Disampaikan oleh Kamal Guci saat diskusi pameran Kaba dari Ranah di UPT galeri ISI Yogyakarta.

nggak sempat baca

menambah ukuran permanen

klik kami di www.harianhaluan.com


LANCONG 15

MINGGU, 20 MEI 2012 M 28 JUMADIL AKHIR 1433 H

PACU JAWI

Menikmati Tradisi PADANG, HALUAN — Tak terbayang ada orang yang mau menggigit ekor sapi hidup yang berlumpur, berbulu, bau lagi. Tontonan unik ini bisa dilihat dalam acara Pacu Jawi di sejumlah lokasi di Tanah Datar. Dalam arena itu sang joki akan menggigit ekor sapi keraskeras agar sapinya berlari kencang. Tradisi yang menarik wisatawan ini dilakukan dalam bentangan sawah yang berundak, dan cukup lebar dengan panjang sekitar 60 meter. Tanahnya berlumpur halus dan cukup dalam karena sudah empat pekan dijajal puluhan sapi yang ikut Pacu Jawi. Di lokasi Pacu Jawi ini tidak tercium lagi aroma kotoran sapi, tapi yang ada aroma lumpur sawah yang segar. Suasana keceriaan di alek nagari terasa kental, tiupan saluang mengalun riang diiringi gendang. Ibu-ibu membawa nampan yang tudungnya berhias

SANTAP

PISANG KAPIK

Penganan yang Digemari PADANG, HALUAN — Makanan yang satu ini tersedia di sejumlah daerah di Sumatera Barat. Salah satunya di Kota Bukittinggi. Anik, pengusaha pisang kapik di kota wisata itu menjelaskan, setelah puluhan tahun malang melintang, pisang kapik itu sudah menjadi incaran turis. Sejumlah pembeli setia yang sebagian besar berasal dari luar Kota Bukittinggi, termasuk dari Jakarta, selalu menyempatkan diri mampir membeli pisang kapik. Setiap akhir pekan, tidak kurang dari 500 buah pisang kapik tandas dibeli setiap hari dari setiap tempat berjualan. “Kalau hari-hari biasa, sekitar 200 buah pisang kapik yang laku,” kata Anik. Sebuah pisang kapik ditawarkan dengan harga Rp2.500. Namun, calon pembeli biasanya langsung ditawari dengan harga satu paket, empat

buah pisang kapik seharga Rp10.000. Kini relatif hanya pada tiga lokasi di kawasan Pasar Atas itulah bisa ditemukan pisang kapik. “Orang lain pernah juga mencoba untuk membuat usaha seperti ini, tapi kemudian berhenti akibat tidak sabar karena pembeli kan terkadang juga sepi. Perputaran uangnya sulit,” katanya. Anik. Ia mengatakan, dengan harga sebutir pisang kepok mentah yang bisa mencapai Rp1.500, marjin keuntungan memang tipis. “Kalau yang beli banyak, ya, untungnya banyak. Tapi kalau yang beli sedikit, ya, dapatnya sedikit,” ucapnya. Selain ditantang persoalan pembeli yang tidak pasti, usaha itu kini juga dihadapkan pada kendala relatif minimnya ketersediaan bahan baku. Pisang-pisang kepok jenis warna kuning itu khusus dida-

tangkan dari Kabupaten Pasaman, Agam, dan Kota Padang Panjang yang kini jumlahnya makin berkurang.”Kini pisangnya susah didapatkan,” kata Ita.

Pisang harus didatangkan dari tempat-tempat tersebut karena kualitas pisang kepok jenis kuning dari lokasi-lokasi itu diyakini sebagai yang terbaik (h/jon/*)

berisi makanan ringan. Puluhan ekor sapi yang akan berpacu juga terlihat dipersiapkan pemiliknya untuk siap bertanding di lapangan. Ada empat kecamatan yang punya tradisi Pacu Jawi di Tanah Datar, yaitu Sungai Tarab, Pariangan, Rambatan, dan Lima Kaum. Pacu Jawi ini dilaksanakan usai panen padi dan tempatnya digilir tiap kecamatan yang dilaksanakan selama empat pekan setiap Sabtu. Aturannya, dua ekor sapi masing-masing diberi kala, atau kayu bajak, yang akan diinjak kaki kanan dan kiri sang joki. Joki mengendalikan sapi dengan menarik kedua ekor sapinya. Sapi yang dilepaskan hanya sepasang, dan tidak ada lawannya. Yang dianggap juara adalah sepasang sapi yang larinya lurus, tidak berbelok ke sawah sebelah, dan jokinya tidak jatuh. Tidak ada pemenang karena penonton yang menyaksikan sapi siapa yang paling jagoan. Tentu saja setelah itu harga sang jagoan menjadi lebih tinggi. Kadang terjadi keributan kecil di lokasi start karena sapisapi itu sulit diatur. Tiba-tiba saja seekor sapi berlari karena tak sengaja bajaknya terinjak oleh joki. Ini soal insting sapi.

Sebab setiap bajaknya diijak, sapi merasa itu saatnya berlari. Makanya joki-joki harus memegang bajak dan tidak meletakkannya di lumpur agar sapi tidak lari sebelum pertandingan dimulai. Pacu Jawi dimulai dengan diiringi teriakan “Heyahhh..!” dari pemimpin lomba. Teriakan yang membuat kedua sapi lari kencang. Di sinilah unik dan lucunya, ada cipratan lumpur di mana-mana, wajah dan tubuh joki bersimbah lumpur sawah. Ada joki yang langsung terpental jatuh karena kedua sapi berlari sangat kencang. Ada joki yang terjatuh karena hanya salah satu sapi yang lari kencang. Di antara hujan cipratan lumpur telihat seorang joki yang berusaha mengendalikan kedua sapinya dengan menarik ekor dan menggigit salah satu ekor sapi. Akhirnya dua sapi dan jokinya sukses sampai ke ujung yang disambut sorakan penonton. Tentu saja ajang Pacu Jawi masuk dalam salah satu event wisata favorit di Tanah Datar. Inilah salah satu obyek wisata dari banyak obyek wisata sejarah dan budaya tempat asal dan pusat kebudayaan Minangkabau di Ranah Minang. Di daerah tempat Istana Pagaruyung terletak. (h/rvo/*)


?

16

AUDITOR

ENGINEER

Tidak perlu bingung..

Dapatkan info

SUPERVISOR

LOW

MARKETING

ACCOUNTING

NGAN D

isini

MANAGER

MINGGU, 20 MEI 2012 M 28 JUMADIL AKHIR 1433 H


A K S E N 17

MINGGU, 20 MEI 2012 M 28 JUMADIL AKHIR 1433 H

Bahu Membahu dengan Suami PASANGAN Bunga Citra Lestari dan Ashraf Sinclair kini jarang terlihat di layar kaca. Rupanya mereka sedang bahu membahu mengurus anak semata wayangnya Noah. Maklum, keduanya

memiliki jadwal kerja yang berbeda. Namun hal itu bukan masalah, sebab keduanya jadi saling mengisi saling bergantian merawat Noah. “Aku jadwalnya malah padat banget, Ashraf minta break, biar ada yang nemenin anak. Kalau Ashraf dulu susah banget ketemu Noah. Makanya kita bagi-bagi waktu,” kata cewek dengan sapaan BCL, baru-baru ini. Ketika ditanya soal kesibukan sang suami kini, BCL menjelaskan. “Kami baik-baik aja. Ashraf lagi break.

Aku sekarang yang sibuk banget. Dia santai, biar ada waktu bersama Noah,” katanya. Sementara sang istri bekerja, Ashraf yang mengasuh anak mengaku menikmati hari-harinya bersama Noah. “Aku habiskan waktu sama Noah, kita di luar kota jalan-jalan bareng,” kata Ashraf. “Waktu bersama Noah nggak bisa diganti dan sangat spesial buat aku. Menemani dia main, sekolah, everyday. Makanya kalau ada kesempatan saya selalu bermain sama Noah,” ungkap Ashraf. (ccm)

KINARYOSIH

Sudah Punya Pacar ARTIS sekaligus penyanyi Acha Septriasa kini hatinya sedang berbunga-bunga. Sebab setelah putus dari Irwansyah, Acha rupanya sekarang sudah menemukan pacar baru. Alhasil, Acha kini mengaku tidak lagi merasa takut dengan usianya yang terus bertambah namun belum juga menemukan tambatan hati. “..Yang penting seiman, pekerja keras, saling mendukung saja..” “Aku udah nggak ketakutan lagi, karena ingat umur sekarang sudah 23 tahun dan sudah menemukan pasangan,” kata cewek kelahiran 1 Sep-

tember 1989 ini di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (17/5) kemarin. Kendati sudah punya gandengan baru, Acha mengaku masih belum ada target menikah. Pasalnya, dia sedang fokus dengan karier dan menabung untuk masa depannya. “Enggak pakai target, saya menabung buat masa depan mungkin nantinya berguna. Mau nikah tapi nggak sekarang, paling dekat-dekat doang. Yang penting seiman, pekerja keras, saling mendukung saja,” tegasnya. (ccm)

SETELAH melahirkan seorang bayi Steven Lee Money pada 27 Maret 2012, artis dan model Kinaryosih kini sibuk mengurus buah hatinya tersebut. Alhasil, Kinar—begitu sapaannya rela meninggalkan pekerjaannya sementara demi memberikan hak dasar bagi si bayi. Kinaryosih mengaku selalu memberi air susu ibu alias ASI ekslusif bagi anaknya. “Aku beri ASI ekslusif. Selama bayinya sehat, aku sih nggak keberatan,” kata Kinar di Jakarta, baru-baru ini. “Aku beri ASI eksklusif. Selama bayinya sehat, aku sih nggak keberatan..” Bersama sang suami Brett Money, Kinaryosih kompak merawat si kecil yang memang belum bisa ditinggal. Keduanya juga selalu saling bantu saat memandikan Steven dan mengeringkan tubuh serta memakaikan baju. Sementara itu, Kinar mengaku dalam waktu dekat bakal menggelar syukuran untuk si buah hati. (ccm)

PRIORITAS FASILTAS 1. Pelatihan praktek dan teori manasik untuk umrah Gratis untuk semua calon umroh 2. Calon dari luar kota Padang 10 hari sebelum berangkat disediakan penginapan telah di tanggung PT Al-Mabrur (Gratis) 3. Pemberangkatan jamaah Padang - Jakarta (PP) antar jemput didampingi oleh pembimbing dari Sumbar 4. Mengenai Jadwal Umrah silahkan datang ke kantor Al- Mabrur 5. Tas, Pakaian Ihram Pria/Wanita dan pakaian seragam biro (Gratis) Biaya Domestik, Padang - Jakarta, PERSYARATAN UMROH Jakarta-Padang Akomodasi Hotel VIP Makkah : Zamzam Tower ***** Madinah : Dallah Taiba **** Jeddah : Holiday Inn ***** Akomodasi Umrah Reguler Hotel Syafira **** Akomodasi Umroh Ramadhan Apartemen dekat dengan Masjid Akomodasi Umroh Khusus Makkah : Al-Aulian *** Madinah : Dallah Taiba **** Catt* Untuk Umroh Khusus tidak ada tambahan biaya lagi, kecuali suntik Meningitis

1. Pasport RI yang masih berlaku minimal 7 bulan Nama minimal 3 suku kata 2. Pas Photo Warna 4x6=5 lbr dan 3x4=5 lbr (Background Putih tampak muka 80%) 3. Surat Nikah asli bagi suami istri dibawah usia 46 tahun dan akte kelahiran + KK asli bagi anak 4. KTP asli bagi wanita berusia diatas 45 tahun 5. Pembayaran biaya Umroh 1 bulan sebelum berangkat lengkap dengan persyaratannya.

BUNGA CITRA LESTARI

ACHA SEPTRIASA

Asi Eksklusif

CHIKA JESSICA

Kejutan untuk Ade “Govinda” ARTIS Chika Jessica dan Ade gitaris band “Govinda” pada 12 Juni 2012 nanti, sudah genap satu tahun berpacaran. Rencananya untuk memperingati satu tahun hubungan mereka, keduanya hendak menggelar perayaan spesial. Namun semula, saat ditanya soal adakah perayaan khusus yang mereka rancang, Chika tersipu malu. “Anniversary belum kepikiran aja mau ngapain,” ujar Chika malu-malu saat ditemui di studio RCTI di Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Jumat (18/05). Meski demikian, Chika mau berbagi cerita kalau dia ingin memberi kejutan buat sang kekasih. Namun sepertinya kejutan itu urung dilaksanakan karena suatu hal. “..Tadinya mau hore-hore

di GBK, tapi karena Lady Gaga batal, jadi belum ada rencana lagi..” “Pengennya pas anniversary ada yang spesial. Tadinya

spanduk - baliho - billboard sticker - backdrope branding car - x banner roll up - dll

mau hore-hore di GBK, tapi karena Lady Gaga batal, jadi belum ada rencana lagi, makan malam, kado juga belum kepikiran,” pungkasnya. (ccm)

Menyewakan Bando & Billboard lokasi strategis di Padang, Payakumbuh & Pariaman

Kantor Pusat : Jl. Gajahmada No.40 Gn. Pangilun Padang Telp. (0751) 447825, 40269

Airport Tax, Service Bandara Pdg-Jkt-Jed-Pdg dan lain-lainnya Rp 2.500.000

dto Hj. IMNANIAR USMAN Direktris HP : 081267527251

Cabang Payakumbuh : Cabang Padang : Jl. Soekarno-Hatta 123 Jl. Andalas 83 Telp. 890 383 Koto Nan Ampek Jl. Belakang Olo 46A (dpn Hotel Jakarta) Telp. 33 222 Telp. 0752 - 796 123

PT. WISATA AL-MABRUR USMANIAH TOURS & TRAVEL PENYELENGGARAAN HAJI PLUS & UMROH Jl. Kali Porong No. 1 Padang Baru, Padang (Belakang Balai Diklat Depag Sumbar) Telp & Fax (0751) 7056308 - HP. 0811664326 - 081374442868 - 08126752725 - 0813633331617 e-mail : wisataalmabrurimnaniar@yahoo.com

nggak sempat baca

The First FeMale Station in Padang

Lansek Manih FM (LANIS FM) Frequensi (FM) 93,6 MHz (FM) Power Suport 1000 Watt ( Blues 30 NV) Alamat Studio/Office : Jl.Sudirman No.191 Muaro Sijunjung, Kabupaten Sijunjung. Telp. ( 0754) 20173-20553 Fax. 0754.20158 Email : lansekmanihfm@yahoo.co.id LANSEK MANIH FM “ Penyampai Informasi Pembangunan dan Penyejuk Hati Anak Nagari”

klik kami di www.harianhaluan.com


18 PERSONAL

MINGGU, 20 MEI 2012 M 28 JUMADIL AKHIR 1433 H

RATNA JUWITA

Rendangnya Sudah Menasional BUAH kerja keras bersama suaminya Haris Budiman, membuat berbagai rendang produk Ratna Juwita sudah mulai menasional. Pasar di berbagai kota Sumatera Barat, Riau, Jambi, Riau Kepulauan seperti Batam serta berbagai kota di pulau Jawa, Jakarta Bandung, Semarang bahkan Kalimantan sudah dijelajahinya.

PADA awalnya usaha rendang telur, rendang runtiah ( suir daging ), rendang rabu dikelolanya hanya usaha kecil industri rumah tangga. Itupun, hanya berkisar di kota Payakumbuh dan Kabupaten Limapuluh Kota. Karena tetap memelihara kualitas, kontiniutas produk rendangnya, kini makin diminati. “Bahkan kami, sesuai

Narasi & Foto:

Syafril Nita

permintaan konsumen sudah mengembangkan dengan rendang ubi, dan rendang boluik (belut), serta berbagai makanan ringan lainnya. Kuantitas prosuksi pun semakin meningkat karenanya,” kata Ratna Juwita yang memasarkan produknya dengan label Riry. Rendang belut ini cukup banyak juga peminat kedaerah Riau dan Muaro Jambi.

LEMBAGA PERSEKUTUAN PECINTA PENDIDIKAN KESEHATAN (LPPPK) (POLTEKES SITEBA)

STATUS TERAKREDITASI BAN - PT

SK.MENDIKNAS NO.212/D/0/2006- SK.BPPSDM DEPKES RI NO.HK.0.2.4.1.03834-6 SATU- SATUNYA POLITEKNIK KESEHATAN SWASTA DI SUMATERA

Penerimaan Mahasiswa Baru Tahun Akademik 2012/2013

PROGRAM STUDI

Proses Pendaftaran :

1. KEBIDANAN (D III)

* Mengisi Fomulir Pendaftaran * Photo Copy Ijazah diLegalisir 2 Lembar * Photo Copy Nilai UAN di Legalisir 2 Lembar * Pas Photo terbaru Hitam Putih 4x6 6 Lembar * Surat Keterangan Tanda Lulus

TERAKREDITASI BAN-PT NOMOR: 035/BAN-PT/Ak-X/Dipl-III/2011

2. TEKNIK ELEKTROMEDIK (D III)

TERAKREDITASI BAN-PT NOMOR:032/BAN-PT/Ak-X/Dipl-III/2011

3. FISIOTERAPI (D III)

TERAKREDITASI BAN-PT NOMOR:032/BAN-PT/AkX/Dipl-III/2011

4. FISIOTERAPI (D IV) (Sedang Proses) 5. TEKNIK ELEKTROMEDIK (D IV) (Sedang Proses) 6. ANESTESI (D III) (Sedang Proses) 7. TEKNIK GIGI (D III) (Sedang Proses) 8. TEKNIK RADIODIAGNOSTIK&RADIOTERAPI (D III) (Sedang Proses) 9. TERAPI WICARA (Sedang Proses) 10. TRANSFUSI DARAH (D III) (Sedang Proses) 11. KARDIOVASKULER (D III) (Sedang Proses) 12. AKUPUNTUR (D III) (Sedang Proses) 13. FARMASI DAN MAKANAN (D III) (Sedang Proses) 14. KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA (D III) (Sedang Proses)

PENDAFTARAN Gelombang I : 02 April s/d 15 Juni 2012 Gelombang II : 25 Juni s/d 24 Juli 2012 Gelombang III: 30 Juli s/d 25 Agustus 2012 Syarat Pendaftaran :

Fasilitas Pendidikan * Gedung Milik Sendiri * Ruang Kuliah Yang Cukup * Ruang Labor Kebidanan * Ruang Labor Teknik Elektromedik * Ruang Labor Fisioterapi * Klinik Kebidanan * Klinik Fisioterapi * Perpustakaan Terpadu * Lahan Praktek Lapangan: Rumah Sakit, Puskesmas, Praktek Bidan Swasta. * Sarana Penunjang Kuliah, Phantom, LCD, Infokus,Laptop, Wireless.

* Lulusan SMA, SMK, dan Madrasah Aliyah * Lulusan Paket C * Untuk Lulusan SMK dengan Jur. Teknik Elektro dan Mesin * Berbadan Sehat dan Tidak Buta Warna * Tinggi Badan Minimal : untuk kebidanan 150 cm

No. Telp. 0751- 445880 Fax : (0751) 445881 1. Drs. H. Lamizar Yoena, SH. MH : 08126622430 2. Drs. H. Amrin Tanjung, M.Pd : 081374338679

A

HONG

TR IS

NG MED KO

PENGOBATAN TRADISIONAL TIONGHOA

C

PPS AUTOSHINE atisss ...!!! Disc 20% + gr

100% Lulusan Fisioterapi & Teknik Elektromedik diterima pada Instansi Pemerintah & Swasta (Tahun 2011)

Alamat: 1. Jl. Jhoni Anwar No. 8 Lapai Padang 2. Jl. Jhoni Anwar No. 17 A Lapai Padang TELP. 0751 - 445880 / 0811669722 website: www.poltekes-siteba.ac.id email : poltekessiteba@yahoo.co.id

Hubungi Sekretariat:

KETUA LP3K PADANG Ttd Drs. H. Lamizar Yoena,SH.,MH

“Tapi sayang bahan baku campuran rendang selain belut masih terputus pasokannya, seperti daun surian, sikaduduak rimbo, daun pelangi dan lainnya,” kata ibu kelahiran Payakumbuh 22 September 1977 ini lugu. Usaha rendang yang sudah menyerap 9 tenaga kerja dengan 3 laki – laki ini, mencapai omset minimal Rp150 juta per bulan dan sudah dihitung petugas pajak. “Kami juga tak takut – takut dengan petugas pajak, sebab selain kita butuh penghasilan rutin, juga jangan merasa dikejar – kejar petugas pajak,” paparnya. “Selain itu, usaha berjalan dengan baik, dan kewajiban juga dipenuhi, sehingga kita merasa nyaman berusaha. Kalau penetapan pajak merasa kurang tepat, kita juga bisa mengajukan keberatan, hingga bisa ditinjau ulang. Sebab usaha rendang yang merangkak dari bawah ini juga , perlu dihidupkan dan dibantu dan dibina pemerintah,” tambah Ratna Juwita. Menurut ibu 3 anak didampingi suaminya Haris Budiman, untuk lebih maju dan berkembang usahanya, pengusaha rendang yang beralamat di Jalan Tan Malaka Km 04 Lampasi kecamatan Latina (Lamposi Tigo Nagari), juga diberi kesempatan ikut pelatihan , pameran, serta promosi di berbagai iven Sumatera Barat kalau perlu di kota – kota pulau Jawa. Jebolan SLTA atau SMA 3 Payakumbuh yang dulu bernama SMPP dan kini sudah menjadi SMA Neg.2 Payakumbuh yang gemar juga masak – memasak ini, berharap kepada pemerintah Kota Payakumbuh , Pemda Sumatera Barat khususnya Dinas Koperindag ( Koperasi Perdagangan Dan Industri ) terus memberi pembinaan. “Kami berharap setiap ada peluang promosi dan pameran, bisa kami diikutkan,” kata ibu yang juga hobi senam dan olahraga volleyball ini, bersemangat. Anak bungsu dari 3 bersaudara pasangan Roslaini dan bapak Syahiruddin ( ayah ) ini, juga berencana akan membuka gerai kalau ada iven Porprov XII Sumbar, di daerah tetangga Limapuluh Kota. “Kalau bisa di arena pasar atlet nanti,” sela sang suami Haris Budiman mantan pesenam artistik Kota Payakumbuh. (h/Syafril Nita)

PENGURUS LP3K PADANG BID. OPERASIONAL PENDIDIKAN Ttd ERDI NUR,SKM.,M.KES

KARAOKE ..... di

Hub : 0751

DIREKTUR Ttd DRS. AMRIN TANJUNG,M.Pd

- 841555

Jln. W.R. Mongisidi No.2 BB, PADANG

Solusi Tepat Terobosan Terbaru TCM

MENGATASI SEGALA MACAM PENYAKIT PRIA

iri khas, kemanjuran & keunggulan Hongkong Medistra TCM sangat jelas, dengan resep kuno kekaisaran, resep rahasia turun temurun serta herbal Tiongkok alamat intinya adalah mengobati berbagai penyakit bandel yang susah disembuhkan, khusus menangani berbagai jenis penyakit kronis, begitu diobati langsung dapat dirasakan manfaatnya. Efektif mengobati berbagai penyakit kronis sampai akamya, tanpa efek samping, setelah diatasi tidak mudah kambuh kembali. Menurut survei terbaru, disfungsi seksual pria termasuk penyakit yang sangat banyak diderita" Terutama persentase penderita impotensi, ejakuiasi dini, radang prostat rnengalami kenaikan pesat. Berdampak jauh lebih parah bagi psikologi dan jiwa, dibanding penyakit pria lainnya, juga meruapakan 30% alasan retaknya keharmonisan rumah tangga, menghancurkan

kepercayaan diri pria. Penyakit gangguan fungsi seksual rnenimpa pria pada berbagai kalangan usia dan harus diobati sedini mungkin agar tidak memburuk hingga menimbulkan penyakit komplikasi bandel lainnya yang sangat parah dan berbahaya. Hongkong Medisira TCM ada kansultan Sinshe ahli TCM (Traditional Chinese Medicine) ternama Cari Tiongkok yang siap membantu anda. Melalui pengalaman kerja keras puluhan tahun akhirnva berhasil menemukan terobosan terbaru, khusus mengatasi disfungsi seksual pria, seperti: impotiensi, ejakulasi dini, radang prostat, spema mati, tidak ada Sperma, alat vital tidak normal, kemandulan, dll. Hasilnya relatif cepat, aman, dan tanpa efek samping. Terobosan metode TCM dengan herbal berharga alami yakni 'Qiang Yang Bu Shen Liao Fa' ini dipadukan akupuntur

elektraterapi sangat terkenal di beberapa Negara berfungsi memperkuat ginjal ginjal & sperma, menyeimbangkan unsur yin & yang di dalam tubuh, setelah diatasi bisa menormalkan fungsi seksual, masa berhubungan bisa lebih lama. Rata-rata setelah 2-3 tahap pengobatan, gejala penyakit seperti kencing, tidak tahan kencing, kencing tidak bertenaga, tidak tuntas, berbusa, bernanah dan lainnya berangsur menghilang secara Untuk Konsultan & Pengobatan nyata, sistem reproduksi kembali normal, bisa diatas hingga ke akar penyakit Jl. Niaga No. 144 Padang dan tidak mudah Telp. 0751 -33169 kambuh lagi.

"DAPATKAN DISKON KHUSUS OBAT HERBAL 30% BAGI YANG DATANG BEROBAT"

Hubungi:

HONGKONG MEDISTRA TCM HP. 0812 662 34578

Hari Minggu & Libur Tetap Buka


MINGGU, 20 MEI 2012 M 28 JUMADIL AKHIR 1433 H

PUISI

Khairy Ra’if Thaib

Di Pasar Penjualan Organ Tubuh daging busuk, darah busuk, tulang busuk siapa yang menjual kulit kepala? kulit-kulit keriput juga tak apa-apa apakah kau menjual tubuh manusia? akan kubeli dengan harga separo dunia jantung sehat, jantung sakit, jantung biasa saja siapa yang menjual jantung malam? akan kutawar dengan harga seribu kelam

Menembus Tubuhmu seperti menembus tembok raksasa tembok yang kuat dan tahan lama tubuhmu seperti besi seribu kilogram yang memangsa tembaga malam

Mencari Sajak kita berjalan mendaki bukit menuruni lembah mencari kata yang hilang dalam bayang kita berlayar di lautan mengarungi samudra mencari bahasa yang tenggelam bersama malam

Bencana Sajak ia telah datang dengan pasukan seribu jiwa ayo kita lari ke relung kata bersembunyi di sana bersama makna

Cahaya yang Hilang Bersama Namamu namamu telah hilang bersama cahaya pagi kaumasih menunggu sinar berikutnya dalam gelap matamu masih terang tapi kelam berjaga dalam cahaya

Pelayaran Daun untuk Delsi Masnah hidup seperti daun yang dibawa arus sungai berlayar menuruti perintah air sampai manakah pelayaran daun? sampai muara atau sampai sungai berikutnya? daun tak terlalu mengerti apakah yang terjadi antara air dan batu besar itu serta kayu penghambat air daun hanya menuruti perintah air dimana ia akan berhenti? di batu besar, di kayu penghambat air atau di muara yang tenggelam dalam senja?

Api api yang berkobar menjilat-jilat udara berapakah banyaknya udara yang dijilat api? bagi udara dijilat api sama saja dengan dijilat diri sendiri tak akan ada luka yang membekas tak akan ada tubuh yang terbakar

Batas Waktu aku tak tahu dimana batas waktu batas antara masa dan zaman antara gelap dan kelam waktu memang tak pernah memberi tahu tentang batas yang tak menentu batas antara ada dan tiada

Air dalam Gelas dalam gelas air tak bisa berenang mereka hanya bisa menanti kematian yang sebentar lagi “kapan kita akan mati? kapan kita akan pergi dan tak kembali?” ketika seseorang meneguknya mereka hanya bisa berucap, “selamat tinggal tubuh tua,” “selamat jalan menuju tubuh barumu, jangan lupa mampir lagi di lain mimpi.”

TENTANG Khairy Ra’if Thaib lahir di Kepala Hilalang, Padang Pariaman, 18 Desember 1993. Mahasiswa Jurusan Sastra Indonesia Universitas Andalas Padang. Mencintai bahasa dan sastra.

Cerpen Oleh: Dodi Prananda

Seragam

S E N I 19

R

UMAH gadang mendadak ribut. Etek 1 Yur, kakak kandung Ibuku dari tadi sibuk mengoceh sendirian. Kupikir, ini masalah suaminya yang bakal terancam menganggur lama. Proyek pembuatan jalan dari kantor kelurahan ke kantor kecamatan sudah rampung. Para kuli dan buruh kehilangan pekerjaan dan terpaksa mencari proyek baru. Termasuk suami Etek Yur. Tapi, setelah kucermati, rupanya tidak. Kali ini, soal anak lakilakinya; Ombing. Padahal, tadi subuh kulihat ia baik-baik saja. Ia bangun lebih awal. Sekitar pukul empat subuh, aku mengendus bau wangi nasi yang sedang dimasak. Bau daun pandanmusang2 yang menyatu pada air yang dijarangkan di dandang, bahkan bau cabai dan terasi yang digiling bersamaaan. Aku keburu bangun dan melayangkan senyum ke arah perempuan empat puluh tahun itu. “Ehem.. Etek sudah bangun rupanya,” ujarku menyapanya. Dari wajahnya yang menua, ia membalas senyumku. Di rumah gadang, kurasa Etek Yur yang paling rajin. Pagi sekali, ia sudah menanak nasi. Mencabut rumput di halaman belakang. Menyapu sampah daun nangka kering yang berguguran di depan rumah gadang. Bahkan untuk pekerjaan seperti membakar tempurung untuk membuat baro3 , sudah ia kerjakan di pagi buta. Etek Yur menyusun tempurung seperti tumpukkan gunung. Lalu, ia siram minyak tanah dari atas. Disulutnya korek api dengan cekatan, sehingga api besar menyala membakar tempurung. Aku duduk di sisi kanan Etek Yur sambil menyaksikan Etek Yur membakar tempurung untuk membuat baro. Aku harap ia akan mulai berbicara dan mencari bahan obrolan. Ketika api mengecil dan tempurung yang tadi disusun seperti gunung berjatuhan karena berubah menjadi baro, kudengar ia mulai berbicara. “Din, sebenarnya Etek muak melihat Ombing terus-terusan seperti ini. Sudah berkali-kali Etek menyuruh dia bekerja. Ia tahu Bapaknya sekarang terancam menganggur. Tapi, ia tak tahu diri. Huh…! Pajatu4 keluyuran saja kerjanya,” keluh perempuan dengan rambut setengah beruban itu. “Mau diapakan lagi. Bukannya dia tak tahu diri, Etek. Uda Ombing sampai saat ini mungkin belum dikasih kesempatan untuk bekerja. Udin sering melihat dia ke kantor Dinas untuk sekadar menanyakan lowongan kerja. Tapi selalu tidak didapatinya kabar. Memang tak ada yang membutuhkan pegawai saat ini,” kataku padanya. “Tapi sudah setahun, Din. Sampai kapan Etekmu ini akan bersabar menunggu. Melihat anak Etek satu-satunya itu bekerja. Mendapat gaji. Menyetrika seragam kerjanya. Selama ini, kau tahu kan, Etek selalu menyetrika seragam Junaidi, anak Pak Uwomu itu. Kapan pula masanya Etek bisa menyetrika seragam kerja anak kandung Etek,” agak sendu ia berujar padaku. Beberapa tetes air mata hendak turun, tapi segera ia seka dengan bagian bawah kain sarung yang ia kenakan. Di rumah gadang ini, bujang yang baru bekerja baru Junaidi seorang. Ia anak kandung dari Pak Uwo-ku. Ibunya telah meninggal delapan tahun yang lalu. Ayahnya sakitsakitan. Kesimpulanku,

LUKISAN berjudul “Selimut Alam”, karya M. Zikri. Lukisan akrilik di atas kanvas berukuran 170 cm x 200 cm. mungkin disitulah rejekinya diberi Tuhan. Ia bekerja sebagai karyawan di kantor camat, meski hanya seorang karyawan fotokopi. Seragam yang ia gunakan bekerja seharihari selalu disetrika oleh Etek Yur. *** Aku tahu para Ibu-Ibu di daerah ini memang punya tradisi membanggabanggakan anak. Kalau anaknya bisa kuliah ke kota, maka akan semakin besar rasa kebanggaan orangtuanya, khususnya para Ibu. Lebih-lebih kalau anaknya bisa bekerja di kantor kelurahan atau kantor kecamatan. Tak tanggung rasa gembira dan bangga seorang Ibu kalau anaknya mengenakan seragam kantor kelurahan dan kantor kecamatan. Biasanya sekali atau dua kali seminggu para Ibu akan mencuci di pinggir sungai. Mereka membawa pakaian kotor yang ditaruh di keranjang cucian. Tentu saja mereka telah menyiapkan cerita dari rumah. Cerita tentang anak mereka yang diterima bekerja menjadi pegawai negeri sipil di kota atau di desa. Cerita tentang anak mereka yang bekerja di kuliah seni atau akuntansi di kota. Sampai cerita tentang pengalaman mereka menyetrika seragam kerja anaknya. Dan pagi itu, Etek Yur sudah menyiapkan kain kotornya untuk dicuci di pinggir sungai. Ia berangkat setelah suaminya pagi itu selesai sarapan dengan lahap meski hanya ada ulam dan ikan sapek5 . Ia tak mencuci banyak hari ini. Sekitar delapan pasang baju. Empat kain sarung dan seprai ditumpuk di baskom warna hitam. Sabun krim ekonomi warna kuning dipisahkan dengan sabun cuci cap tombak yang ditaruh di ember khusus sabun. Etek Yur memakai baju bermotif bunga-bunga warna kuning dengan kain sarung yang dipasang sekenanya. Baskom warna hitam tempat menumpuk baju kotor ia junjung di kepalanya. Ember sabun ia kaitkan di jemari tangan kananya. Lalu ia mulai melangkah menyusuri jalan setapak belakang rumah gadang menuju sungai. Di tengah jalan ia bertemu, Upik Sompong. Perempuan satu ini, bisa dibilang kehidupan ekonominya lebih morat-marit dibanding Etek Yur. Ia hidup dengan meminjam sana-sini. Utang-utangnya menumpuk. Tapi, ia selalu tersenyum menghadapi perihnya hidup. “Banyak juga borongan kain kotor kau hari ini…,” ujarnya menyapa. “Haha…tidak juga. Biasa, baju anak dan suami. Kalau diangsur

satu-satu di rumah mungkin tak sebanyak ini. Bagaimana kabar suamimu?” “Suamiku? Hmm… kedai ikan dan ayam potongnya cukuplah untuk biaya hidup. Paling tidak, aku tidak lagi gali lobang tutup lobang,” ujarnya dengan sumringah. Sama seperti ia dalam keadaan ekonomi yang morat-marit, ia tetap juga senyum dan sumringah serenyah itu. Tak terasa, kedua perempuan itu sampai di pinggir sungai. Asnah dan Maryam sudah lebih dulu mencuci pakaian mereka. Keduanya datang lebih awal dari Ibu-Ibu yang lain. Setelah Etek Yur dan Upiak Sompong datang, menyusul Jul dan Supiyah. Lalu semua seperti hendak berbaris. Duduk manis di batu-batu sungai. Lalu mulai mencuci pakaian mereka. Maryam yang mulutnya tak bisa diam, mencari bahan obrolan. “Anakku kemarin bawa gaji pertamanya. Tak disangka ia bisa bawa pulang empat ratus ribu rupiah, gajinya selama satu bulan di klinik desa,” ujar Maryam sambil menggundar kain kotornya di batu sungai. “Anakku kemarin juga berhasil diterima di sekolah perhotelan kota. Bangga aku rasanya melihat seragam perhotelan. Baru satu bulan ia kuliah, sudah dilatih di hotel bintang lima. Katanya anakku berbakat dan termasuk murid unggul,” giliran Asnah yang suaminya saat ini sedang menggarap kebun sawit milik ayahnya. Para Ibu yang sedang mencuci saling melempar senyum. Kemudian, giliran Supiyah yang bercerita tentang kebanggaanya melihat anaknya memakai baju seragam Pertamina. Anaknya saat ini bekerja di Pertamina yang berada antara batas kota dan desa. “Anakku juga gagah kemarin memakai seragam Pertamina. Bangga sekali aku rasanya menyetrika seragam anakku,” ujar Supiyah. Etek Yur merasa panas dan dibakar oleh obrolan pagi itu. Ingin ia meluapkan emosi cemburunya mendengar cerita para ibu tentang anak mereka. Tapi, ia merasa telah diikat oleh rasa malu yang membuat ia ingin menghindar dari ibu-ibu yang asyik mencuci di sungai. Lalu, mata ditujukan ke arah Etek Yur. Padahal sekarang giliran ia yang seharusnya bercerita pada yang lainnya. Tapi, ia enggan berbicara. Ia tak punya cerita yang membanggakan tentang Ombing, anaknya. “Kalau anakmu bagaimana, Yur?” tanya Maryam. Etek Yur tidak bisa berkomentar. Ibu-Ibu yang

lain didengarnya berbisikbisik. Dalam bisik itu, seperti ia mendengar nama anaknya disebutsebut. Ditambah lagi, semua menatap ke arahnya. Tatapan mata itu seperti mendakwanya. Etek Yur hanya diam. Ia menutup mulut rapatrapat. Ia makin mempercepat gerak tangan ketika menggundar kain. Ia marah. Ia kesal. Tapi, tak bisa meluapkannya. Ia sudah diperbuat malu di depan para Ibu yang lain. Setengah bergegas ia mengangkat seluruh kainnya tanpa peduli masih banyak yang belum disabuni ataupun dibilas. Ia mengangkat baskom hitam itu ke atas kepalanya. Ia bergegas pulang dan berjalan dengan langkah gegas. Sebelum ia meninggalkan para Ibu-ibu lain yang keheranan dan tak mengerti dengan sikapnya, ia sempat menoleh ke belakang. “Maaf, aku tak punya cerita yang membanggakan tentang anakku,” pelan ia berucap. Lalu ia benarbenar hilang dan ditelan oleh pohon-pohon pisang yang tumbuh rimbun menuju rumah gadang. *** Aku senang dengan Ibuku. Ia sungguh berbeda dengan Ibu-ibu yang lain. Ia lebih sering mencuci di rumah. Padahal, kalau ia mau, ia bisa mencuci di sungai bersama Ibu-Ibu yang lain dan bercerita tentang hal yang membanggakan dari anak mereka. Ibu punya cerita tentang aku yang saat ini masih bisa bersekolah di Madrasayah Aliyah bahkan diterima sebagai mahasiswa undangan di Universitas ternama di kota. Tapi, meski ada cerita yang bisa dibanggakan, Ibu tak pernah sekalipun ikut mencuci bersama di sungai. Ibuku juga tidak mengeluh padaku. Tidak pernah memintaku cepatcepat bekerja dan melihat ia tersenyum sambil menyetrika seragam kerjaku. Ibuku lebih senang menghabiskan waktunya dengan menjahit dan menjahit. Ia membeli bahan pakaian di pasar kelurahan dan mengguntingnya. Dibuatkannya aku sebuah baju. Baju yang mirip digunakan para pegawai kelurahan. Pernah suatu hari, meski ia tidak mengucapkannya langsung padaku, aku mendengar ia berujar pada ayah, “Suatu hari aku ingin melihat anak kita memakai seragam ini…” Lalu, kala itu ayah menimpali. “Kau yakin hanya ingin melihat ia memakai seragam itu? Apa kau tak ingin menyetrika pakaiannya?” tanya ayah. Ibu tersenyum. Senyumnya manis sekali. *** Pagi ini, aku tidak

masuk kantor. Aku sudah minta izin pada atasanku karena tidak bisa datang ke kantor hari ini. Aku ingin di rumah. Menyaksikan istriku menyetrika seragam kantorku. Oya, aku lupa menceritakan bahwa undangan yang kuterima dari Universitas ternama itu telah mengantarkanku bekerja di sebuah Bank Swasta ternama di Jakarta. Sekarang aku menetap di Jakarta bersama istri dan anakku. Tapi, Ibuku sudah lebih dulu dipanggil Tuhan ketika aku hendak menyelesaikan studi, bahkan tak berjarak lama dari hari wisudaku. Di kursi malas, kutatap istriku yang asyik menyetrika seragam kantorku. Ia perempuan yang telaten dan cekatan. Mengingatkanku pada sosok Etek Yur. Sekarang perempuan itu sudah bisa melihat anaknya bekerja. Tapi sayang, ia tidak punya seragam kerja dan Etek Yur tak bisa menyetrika seragam kerja anaknya. Bahkan, pernah kudengar cerita dari seseorang bahwa tak jarang Etek Yur diamdiam pergi ke pasar, membeli bahan seragam dinas lalu menjahitnya. Entahlah, mungkin Etek Yur masih berharap ia bisa menyetrika seragam dinas anaknya. “Kenapa melamun seperti itu?” tanya istriku. “Aku rindu Ibu…,” balasku lirih. Aku tahu, semestinya Ibu yang menyetrika seragamku. Tapi, ia telah tiada. Anak-anakku ribut bermain di lantai atas. Mereka anak-anak yang manis. Istriku perempuan yang ramah, sama seperti Ibu. Sekonyong-konyong, wajah Ibu melintas dibenakku. Wajahnya semakin melayang-layang dan menganggu pikiranku. Tubuh Ros, istriku yang sedang menyetrika silih berganti seperti berubahrubah menjadi tubuh Ibu yang kurus dan terbungkuk-bungkuk sedang menyetrika. Kubayangkan ia sedang menyetrika seragam kerjaku dengan senyum paling manis miliknya. Padang, 160610- 160311 Footnotes 1

Panggilan atau sebutan saudara

2

Daun pandan Bara, dibuat dari tempurung yang

perempuan Ibu di Minangkabau 3

dibakar 4

5

Pajatu; kata penunjuk dia (orang ketiga) dalam bahasa Minangkabau Ikan Sepat, sejenis ikan asin

Dodi Prananda, menulis cerpen dan puisi yang dimuat di media lokal dan terbitan Jakarta. Sedang menempuh studi di jurusan Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Indonesia. Buku puisinya yang telah terbit: Musim Mengenang Ibu (2012)


20 M A M A N G A N

MINGGU, 20 MEI 2012 M 28 JUMADIL AKHIR1433 H

Membangkitkan Tokoh Superhero dari Minangkabau Oleh: Eka Meigalia Pengajar Jurusan Sastra Daerah, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Andalas, Padang DARI luar Indonesia, anakanak sudah akrab dengan tokoh seperti Batman, Superman, atau Cat Woman. Sementara itu, dari Indonesia sendiri ada tokoh pahlawan yang juga terkenal karena kekuatannya, seperti Gatot Kaca dan Si Pitung. Tokohtokoh tersebut memang tidak asing lagi bagi masyarakat, khususnya anak-anak. Mereka masih saja sering disebutsebut baik melalui dongeng maupun dalam film-film yang

diangkat ke layar lebar sebagai satu tokoh kebanggaan juga dari etnis Jawa dan Betawi. Dengan begitu dapat disimpulkan bahwa pewarisan kisah kepahlawanan itu pun masih terus berlangsung hingga sekarang. Jika dilihat ke Minangkabau, anak-anak juga sering mendengar dongeng atau kisah-kisah kepahlawanan. Akan tetapi cerita yang sangat umum diketahui oleh anakanak dari Minang adalah

PusaKo Diasuh oleh

Puti Reno Raudha Thaib Ketua Umum Bundo Kanduang Sumatera Barat

RANJI LIMBAGO ADAT ALAM MINANGKABAU

Adat diisi Limbago Dituang Uraian dari Limbago (8) Luhak Ranah Limo Puluah Koto Wilayah Luhak Ranah Limo Puluah Koto terdiri : a. Wilayah Sandi Luhak Ranah Limopuluah dengan Rajo Sandi : Rajo Payokumbuah Datuak Parmato Alam Nan Putiah. Terdiri dari Tuo Kerapatan : 1) Tuo Kerapatan Koto Nan Gadang . 2) Tuo Kerapatan Koto Nan Ampek. b. Wilayah Luhak Luhak Ranah Limopuluah dengan Rajo Luhak: Rajo Aie Tabik. Datuak Maharajo Indo Nan Mamangun. Terdiri dari Pucuak Buleknya:1) Pucuak Bulek Aie Tabik (Rajo). 2) Pucuak Bulek Sungai Balantiak. 3) Pucuak Bulek Sariak Laweh. 4) Pucuak Bulek Tambun Ijuak. 5) Pucuak Bulek Koto Tangah. 6) Pucuak Bulek Durian Gadang. 7) Pucuak Bulek Suayan 8) Pucuak Bulek Sungai Kamuyang. 9) Pucuak Bulek Limbukan. 10) Pucuak Bulek Padang Karambie. 11) Pucuak Bulek Sicincin Aue Kuniang. 12) Pucuak Bulek Tiakar. 13) Pucuak Bulek Payobasuang. 14) Pucuak Bulek Mungo Andaleh. 15) Pucuak Bulek Taram Bukik Limbuku. 16) Pucuak Bulek Batu Balang. c. Wilayah Lareh Luhak Ranah Limopuluah dengan Rajo Lareh : Rajo Sitanang Muaro Lakin Datuak Paduko Rajolelo. Terdiri dari Pucuak Buleknya :1) Pucuak Bulek Sitanang Muaro Lakin (Raja). 2) Pucuak Bulek Gaduik Tabiang Tinggi. 3) Pucuak Bulek Halaban Ampalu. Masih ada yang belum tercatat. d. Wilayah Ranah Luhak Ranah Limopuluah dengan Rajo Ranah : Rajo Guguak Talago Gantiang Datuak Bandaro Hitam. Terdiri dari pucuak buleknyo: 1) Pucuak Bulek Talago Gantiang. 2) Pucuak Bulek Koto Laweh. 3) Pucuak Bulek Koto Rimbang. 4) Pucuak Bulek Tiakar Balai Mansiro. 5) Pucuak Bulek Balai Talang, Balai Kubang. 6) Pucuak Bulek Taeh Simalanggang. 7) Pucuak Bulek Piobang Sungai Baringin.8) Pucuak Bulek Gurun Lubuak Batingkok. 9) Pucuak Bulek Tarantang Sarilamak. 10) Pucuak Bulek Arau, Solok jo Padang Laweh. Masih ada yang belumtercatat. e. Wilayah Ulu Luhak Ranah Limapuluah dengan Rajo Ulu: Rajo Situjuah Banda Dalam Datuak Simarajo Simagayua Nan Mangiang. Terdiri dari Pucuak Buleknya: 1) Pucuak Bulek Situjuah Banda Dalam (Rajo).2) Pucuak Bulek Situjuah Gadang. 3) Pucuak Bulek Ladang Laweh. 4) Pucuak Bulek Sungai Patai. 5) Pucuak Bulek Surau Labuah Gunuang. 6) Pucuak Bulek Babai Koto Tinggi.***

tentang Malin Kundang yang durhaka dan dikutuk menjadi batu. Sementara itu, anakanak jarang sekali yang diceritakan kisah-kisah kepahlawanan yang berasal dari kesusastraan Minangkabau, misalnya kaba. Padahal kabakaba klasik Minangkabau banyak juga yang mengisahkan sisi kepahlawanan satu tokoh. Jika diperhatikan lagi, ketika anak-anak dengan daya khayalnya mengharapkan satu sosok pahlawan yang dapat diidolakan karena kekuatannya, kehebatannya, keperkasaannya, apakah mereka dapat menemukannya pada tokoh-tokoh kaba? Jawabannya bisa dipastikan “ya”. Ada beberapa tokoh dalam kaba Minangkabau yang bisa dikatakan bukan manusia biasa. Artinya memiliki kekuatan, kehebatan, dan keperkasaan yang luar biasa. Kita tahu bahwa anakanak adalah sosok yang penuh dengan daya khayal atau fantasi. Fantasi ini merupakan salah satu kebutuhan intrinsik bagi pertumbuhan mereka karena ia merupakan unsur yang memungkinkan dan mendukung kreatifitas. Artinya fantasi dan khayalan inilah yang akan menumbuhkan kreatifitas dari anakanak hingga mereka dewasa pun tetap mampu untuk hidup penuh kreatifitas. Ketika berfantasi, anakanak terkadang ingin menjadi sosok yang mereka lihat dan juga mereka puja. Ada kala-

Produksi, Distributor, Papan Gipsum Rangka Metal, Aksesoris, Lis Profil Gipsum Melayani Siap Pasang dalam dan luar kota Jl. Andalas No.7 ptk 1 Simp. Haru Padang Telp. (0751) 38573 / 38555 Jl. By Pass Baru Km.9,5 No.2 Padang Telp. (0751) 495411 / 495412 Jl. By Pass Baru Km.11 Balai Baru Padang Telp. (0751) 497403 / 497406

RM RIFDAH MOTOR CASH & CREDIT JUAL - BELI - TUKAR TAMBAH KENDARAAN BERMOTOR

HONDA VESPA YAMAHA

SUZUKI KAWASAKI DLL.

SHOWROOM Jl. Khatib Sulaiman No. 32 Telp. (0751) 7871513 Jl. Prof. Dr. Hamka No. 364 Tabing Padang Telp. (0751) 7051768

DP mulai Rp

10 jt*-an

Cash Back s/d Rp

15

jt*

Bunga ringan mulai dari 3,99% pertahun

UNIT READY :

All New Xenia, Terios, Granmax, Luxio All New Sirion BONUS LANGSUNG : Kaca Film, Console Box, Talang Air, Karpet Dasar, Dll Informasi & Pemesanan Hubungi

FERRY : 082173140240

=

Oleh: Syuhendri Datuak Siri Marajo SEBAGAI masyarakat komunal kebersamaan bagi orang Minangkabau adalah hal yang utama. Menjaga kebersamaan dengan mewajibkan diri untuk menjadi dewasa, bertarung dalam konstelasi kehidupan komunal dengan harkat yang senantiasa tetap terjaga, agar mampu mencapai kehormatan diri dalam masyarakat. Menjadi dewasa dalam sikap menjadi komitmen adat Minangkabau mengawal anak nagari mengarungi laut bebas kehidupan. Mematangkan kecerdasan secara spiritual maupun emosional sejatinya telah

= PROPERTI

DIJUAL TANAH B.U. : Luas 1.115 M2 SHM, ada bangunan permanen ukuran 12 x 17 Siap 70%. Lokasi Sungai Lansek, Kec. Tj Gadang Desa Cilacap samp. SD depan lapangan bola kaki. Cocok sekali untuk Inves tasi, kanto r, gudang dan ruko. + 70 M dari Jl. Lintas Sumatra. Hub : 082171861621 / 081363402603

NISSAN KESEMPATAN BULAN TERAKHIR DP RENDAH GRAND LIVINA HANYA 12JT-AN Coming Soon : NISSAN EVALIA HANYA 160JT Informasi & Pemesanan Hubungi 0853 7447 3366 (0751) 780 9766 PIN BB 28206cbb

ANDRI

KEHILANGAN Kehilangan BPKB BA 8383 EC, atas nama KASMAN. Hilang dari Batusangkar - simabur Harap bagi yang menemukan mengantarkan ke pos polisi t e r d e k a t =

diwariskan sejak lama oleh adat Minangkabau dalam ujud ajaran adat isitiadat. Capaian keseimbangan secara lahir maupun batin, kedewasaan dalam bersikap, berpandangan luas dalam menyikapi berbagai pernik kehidupan. Dalam hal ini peran petatah petitih dan mamangan adat menjadi sumber dan daya spirit wangsa Minangkabau merupakan warisan tak ternilai, sebagai jadi jembatan menuju keharmonisan hidup. Tak ada gading yang tak retak, sudah jamak manusia tak ada yang dapat luput dari berbagai kesalahan. Satu perkara kadang menyisakan

persoalan jika tidak bijak dalam penanganannya. Rusaknya silaturahmi antar sesama dalam anggota suku, kaum kerabat, maupun keluarga dapat terjadi jika satu persoalan tak tuntas penyelesaiannya. Tanggap dan bijak dalam menangani satu persoalan merupakan inti pesan dari pepatah yang berbunyi lantai ndak badatiak, kuciang jan mangeong. Lantai ndak badatiak, kuciang jan mangeong sebentuk komitmen dalam masyarakat di Minangkabau saat menyelesaikan satu perkara, baik perkara adat maupun perkara lain dalam hubungan interaksi sosial antar sesama dalam masyarakat. Masyarakat Minangkabau berpantang akan menyisakan riak dalam menangani satu perkara, menjaga sedemikian rupa agar

tak muncul masalah baru. Ibarat sebuah rumah berlantai kayu, kokoh berbidang datar. takkan menimbulkan bunyi jika diinjak dengan hati-hati. Berhati-hati saat melangkah dan menginjakkan kaki agar lantai tak berisik. Ini adalah cerminan sikap masyarakat Minangkabau yang selalu mawas diri. Menjaga harkat dalam setiap langkah dan tindakan. Mengunci persoalan agar tak menjadi gunjingan laiknya ngeongan seekor kucing disaat musim kawin atau saat mengintai lauk kesukaannya, berisik suara kucing memekakkan telinga seisi kampung, gosip dan isu menjadi komuditas berseliweran kesana kemari, dapat memperkeruh suasana jika satu perkara tak tuntas penanganannya. Lantai ndak badatiak, kuciang ndak mangeong seba-

= KOMPUTER

= OTOMOTIF

=

ELEKTRONIK

di laut adalah tantangannya. Begitu juga dengan penghuni Pulau yang tak lain adalah pembajak. Namun Nan Tongga tidak gentar. Di laut ia berhadapan dengan para pembajak yang juga sangat kejam. Nan Tongga terus melawan dan akhirnya berhasil mengalahkan para pembajak itu. Dengan segala keberaniannya dan juga kesaktiannya, Nan Tongga akhirnya berhasil menemukan ketiga mamaknya dan membawanya pulang ke Tiku Pariaman. Dari dua tokoh itu saja banyak hal yang bisa digali dan disampaikan kepada generasi muda, khususnya anak-anak yang penuh daya khayal dan imajinasi. Masih banyak lagi sebenarnya tokoh superhero yang ada dalam kaba atau pun cerita rakyat lainnya. Tidak perlu mencari sosok superhero hingga ke Negara tetangga karena di dalam budaya kita sendiri, kita memilikinya. Hanya saja, kita tidak pernah mangabakan kisah-kisah ini ke pada anak kita. Padahal banyak kearifan lokal serta nilai-nilai edukatif yang bisa kita sampaikan melalui kisah ini kepada anak-anak. Paling tidak, dengan menceritakan kisah-kisah ini kepada anakanak, kita telah menjaga salah satu produk budaya Minangkabau dari “kepunahannya”. Tetapi, apakah kita benar-benar memiliki kepedulian?

gai antisipasi dan peringatan menurut adat bagi wangsa Minangkabau bahwa setiap penyelesaikan suatu perkara semua celah yang potensi memperkeruh suasana dikunci dengan ungkapan diatas. Menuntaskan perkara dengan baik, runut sampai ke akarakarnya, tidak boleh menyisakan rasa tak puas bagi pihak yang bertikai, apa lagi sampai menyisakan dendam. Pihak yang bertikai didorong untuk berdamai, ikhlas menerima segala bentuk putusan yang sudah ditetapkan. Menutup dengan bijak berbagai celah yang dapat dijadikan pintu masuk, dengan bermaafan dalam lahir dan batin. lahirnya dituntaskan dalam ujud jabat tangan, dalam batin segala masalah dihabiskan.

= ALAT KOMUNIKASI

Pasang Iklan Anda disini ...

= FASHION

KOMPLEK BANDARA TABING, JL. HAMKA PADANG Telp. (0751) 4488700 - 703, Fax. (0751) 4488704 Email Divisi Iklan : iklan_haluan@yahoo.com

= BIRO JASA = RUPA RUPA = INFO BISNIS

PAVING BLOCK

=

=

senjata apa pun. Tiang Bungkuak ini sangat marah kepada Cindua Mato dan keluarga kerajaan Pagaruyuang karena telah membunuh anaknya, Rajo Imbang Jayo. Untuk menghadapi Tiang Bungkuak ini, Cindua Mato pun mencari cara untuk mengetahui kelemahan lawannya sehingga bisa dikalahkan. Cindua Mato pun dengan cerdiknya menanyai benda apa yang bisa membunuh si Tiang Bungkuak ketika Tiang Bungkuak sedang tidur. Tanpa sadar ia membocorkan rahasianya dan Cindua Mato pun akhirnya berhasil membunuh Tiang Bungkuak. Selain Cindua Mato, tokoh lain dalam kaba yang juga sakti adalah Anggun Nan Tungga. Anggun Nan Tungga adalah tokoh yang tidak saja bagus rupanya, tapi juga kepribadiannya. Ia juga orang yang pemberani dan tidak takut dengan siapa pun. Kelahirannya saja tidak seperti manusia biasa. Dikisahkan ia lahir dalam keadaan berada dalam sebuah karung. Karung itu pun ternyata bukan karung biasa karena tidak bisa dirobek dengan pisau atau senjata mana pun. Untuk itu, Nan Tungga akhirnya dikeluarkannya dari karung dengan menggunakan rencong pusaka, rencong yang juga bertuah. Sifat pemberani Nan Tungga ini terlihat saat ia berani mengarungi lautan untuk mencari tiga orang mamaknya yang hilang. Untuk mencari mamaknya ini, badai

Lantai Ndak Badatiak, Kuciang Jan Mangeong

Smart

DIJUAL TANAH BUKITTINGGI Luas Lantai 337 Meter persegi + penginapan lama. Lokasi Jln. Ahmad Yani. Sekitaran 500 Meter dari Jam Gadang. Yang berminat hubungi: ( 0818-18-5678 )

dilahirkan oleh Bundo Kanduang (Raja Pagaruyuang), dan Cindua Mato dilahirkan oleh Kabang Bandahari. Bundo Kanduang dan Kambang Bandahari mengandung dan melahirkan putranya di saat yang sama setelah keduanya samasama meminum air kelapa yang disebut “Kalapo Nyiua Gadiang”. Cindua Mato ini sejak lahir adalah orang yang keramat, sakti, dan bertuah. Artinyaia bukan sembarang orang. Rupanya bagus, begitu juga dengan pribadi mereka yang cerdik dan pandai, serta baik dan berbudi halus. Kelebihan dan kehebatan Cindua Mato juga terlihat ketika melewati Bukit Tambun Tulang yang dihuni oleh banyak penyamun saat menuju Nagari Silakawi. Di bukit itu begitu banyaknya tulang yang mati dibunuh oleh para penyamun yang ada di sana. Dalam kaba diceritakan bahwa para penyamun itu tidak saja memiliki rupa yang buruk dan menyeramkan, tetapi juga sangat kejam dan juga sakti. Sehingga setiap orang yang lewat di daerah itu jarang yang selamat. Akan tetapi, Cindua Mato berhasil mengalahkan para penyamun itu. Bahkan ia berhasil pula membuat para penyamun itu berbalik baik dan patuh kepadanya. Selain sakti, Cindua Mato juga cerdik. Kecerdikannya ini terlihat saat ia berhadapan dengan Tiang Bungkuak. Tiang Bungkuak adalah seorang yang juga sakti dan kebal terhadap

Tuangan Limbago

Iklan Baris Rp. 20.000,- / terbit

PUSAT GIPSUM

nya mereka berfantasi menjadi seorang dokter, menjadi seorang guru, ibu, bahkan seorang pahlawan super yang mampu memberantas segala kejahatan. Fantasi ini sebenarnya adalah wujud dari apa yang mereka lihat untuk kemudian menjadi hasrat dalam diri mereka yang akhirnya disalurkan melalui fantasi. Jika seorang anak memiliki fantasi berdasarkan apa yang mereka lihat atau saksikan, berfantasi menjadi seorang tokoh superhero atau pahlawan super biasanya muncul setelah mereka menyaksikan sebuah tontonan atau mendengar sebuah cerita. Tokoh superhero ini adalah manusia yang memiliki kelebihan, kekuatan, dan keperkasaan melebihi manusia biasa. Misalnya bisa terbang, bisa memanjat tembok dengan mudah, selalu menang melawan musuh-musuhnya yang jahat, dan sebagainya. Tokoh Dari Minangkabau Ada tokoh yang berasal dari kaba Cindua Mato. Siapa yang tidak kenal dengan Cindua Mato. Paling tidak, nama Cindua Mato pernah sekali dua kali singgah di telinga masyarakat Minangkabau, khususnya generasi muda meskipun tidak tahu seperti apa kisah yang ada dalam kaba itu. Cindua Mato adalah anak yang dilahirkan bersamaan dengan Dang Tuanku. Dang Tuanku

DIJUAL TANAH: Luas 120 meter persegi (8x15). Lokasi di Tanjung Pati samping SMAN 1 Harau Limapuluh Kota. Harga Rp 48 Juta cocok untuk Rumah anak kos, bisa dibangun 8 Kamar. Yang berminat hubungi: Syahrul ( 081374646599 )

Produksi & Menjual :

- Paving Block ( K 125 - 300) (Bermacam) Model - Hollow Brick Press, Canstin - Bata Press, Biasa

- Pasir, Sirtukil - Tanah Timbunan - Mesin Hidrolik Press - Cetakan Paving Block

Mutu Terjamin & Harga Bersahabat

Untuk Pemesanan Hubungi :

H. DARMON 08126712037 082174315079

Dibuat oleh Tenaga Ahli & Profesional

H. DARMON AKT Leveransir Lokasi : 300 M dari Tugu Ikan Simp. Lubuk Alung arah Pariaman

= LOWONGAN

DIBUTUHKAN SEGERA : Satu orang Calon Manajer usaha coffe and juice. Wanita Minimal tamatan SMA / SMK yang sederajat atau D3 / Mahasiswi Tinggal skripsi, tidak dibutuhkan pengalaman kerja / akan dilatih, Inovatif kreatif dan visionaris, kirim lamaran berupa CV, fotocopyKTPkePOBOX260Padang

ATAKA Express COURIER & CARGO SERVICE

Lebih Cepat Lebih Baik

Jl. Teknologi Raya No. 104, Siteba Padang, Telp. (0751) 7871716, HP. 081374001716, FAX. (0751) 7056964

PENGIRIMAN DOKUMEN, PAKET & CARGO (Melayani Lokal & Dpmestik ke Seluruh Wilayah Nusantara) Catt : Jemput Antar Alamat JASA PINDAH RUMAH/KOST, PINDAH KANTOR/TOKO/BARANG (Dalam / Luar Kota di Nusantara) EKSPEDISI (PENGANGKUTAN BARANG) Sumatera-Jawa/Nusantara PENGEPAKAN (PACKING) & PENYEDIA ARMADA ANGKUTAN (TRUCKING) AKTIS MURAH, PR CITY COURIER (Pengiriman Dalam Kota; Paket & Dokumen, Billing Statement, AHABAT Kartu Kredit, Brosur, Undangan, dll. DAN BERS Cabang/Outlet ZATAKA : PADANG, Cengkeh : (0751) 775824, Simp. Tinju Lapai : (0751) 7809336, HP. 081320551548 DUKU : (0751) 484169, HP 081374883322, BUKITTINGGI : (0752) 7001516, HP. 081363573535, SOLOK : (0755) 22050, HP. 085274022811, PAINAN : (0756) 22473, HP. 08126745508, MUARO Sjj : (0754) 20250, HP.081374632998, MUARA LABUH : (0755) 70592, HP. 081363814593, Simp. Empat Pasaman : HP. 085263008432, 081363321678, Pulau Punjung : (0754) 40042, HP. 081374044040, Jambi : (0741) 21545, HP. 081927513593, Sungai Penuh : (0748) 323725, JAKARTA : (021) 8608003, 93443910, HP. 0811868308, Pekanbaru : (0761) 5522788, 085271945100 dan Agen/Outlet kami di kota anda

DRY MORTAR

TECHNOLOGY

S3

1. Perekat bata ringan 2. Acian / skin coat 3. Perekat keramik dinding & lantai 4. Floor hordener / pengeras lantai 5. Grouting 6. Smart grout / tepung nat keramik Hubungi :

Jaya Mandiri Jl. Pondok No. 90 E (Samping Panin Bank) Telp. 0751 - 35212 / 32402

SOLUSI PINTAR UNTUK BANGUNAN ANDA!!

BMF

BRAKA

JASA ANGKUTAN PINDAH BARANG Dalam dan Luar Kota

0751 8275203 - 081374951214

EMERGENCY ........... SIAP ANTAR GAS ELPIJI 24 JAM RUMAH / KANTOR

temukan juga e-paper kami di

www.harianhaluan.com sahabat informasi online ANDA

www.harianhaluan.com


K U LTUR 21

MINGGU, 20 MEI 2012 M 28 JUMADIL AKHIR 1433 H

SKENARIO Oleh: Zukri Saad

Membangun Spirit Koperasi SEJAK awal reformasi dan diikuti oleh kebijakan otonomi daerah, koperasi seakan hilang dari arus utama wacana kenegaraan. Isu politik dan kekuasaan lebih mengedepan, ditandai oleh publikasi hangat media yang cenderung mengangkat isu baru itu. Di berbagai propinsi Uwan lihat, keberadaan koperasi cenderung melemah kalau tak mau dibilang mati suri. Pengamatan Uwan di sektor pemerintahan, berbasis keleluasaan merancang manajemen Kabupaten dan Kota, Dinas Koperasi umumnya digabung dengan berbagai dinas lain, seperti dengan perindustrian dan perdagangan. Bahkan katanya, di Indonesia Timur ada yang digabung dengan dinas sosial, pemadam kebakaran sampai dengan dinas urusan pemakaman. Masyaallah. Paska reformasi, nasib yang sama dialami oleh berbagai koperasi dalam menjalankan usahanya. Semasa Orde baru, Koperasi mendapatkan hak untuk menyalurkan pupuk dan saprotan/ saprodi serta bisa mengambil keuntungan dari berbagai proyek pemerintah. Sekarang, birokrasi lebih memilih perusahaan swasta untuk mengelola fasilitas pemerintah itu, bisa tersebab ada imbal kebijakan berwujud materi atau sekedar implementasi kolusi berimbalan uang jasa. Alasan mengedepan, dapat saja diklaim koperasi kurang profesional mengelola proyek. Karena diamanahkan untuk membangun gerakan ekonomi rakyat berbasis koperasi di perusahaan tempat kini mencari nafkah, tentu Uwan tak bisa mengeluh dan mengkambing-hitamkan kondisi eksternal itu. Ada 101 Koperasi yang menjadi perhatian Uwan, untuk diberdayakan dan bertumbuh sehat sebagai sebuah entitas bisnis yang mandiri dan berdaulat. Memang, melalui suatu studi yang Uwan lakukan bersama para profesor senior dari ITB 2 tahun lalu, keberadaan koperasi barulah sekedar dalih untuk membangun usaha perkebunan. Kesimpulan ini tidak diambil sembarangan, berbasis metodologi penelitian yang akurat dan Uwan laksanakan secara maraton dan serius ke 7 propinsi dimana ada kebun perusahaan. Sedikit sekali sentuhan peningkatan kapasitas dan kapabilitas koperasi. Kalaupun ada pelatihan untuk pengurus Koperasi, itupun sebatas pelatihan teknis manajemen, keuangan ataupun pengembangan usaha seadanya. Uwan teringat masa muda dulu di Bandung, sekitar tahun 1977, dimana kami berdebat tentang bagaimana sebuah koperasi seharusnya dibangun. Waktu itu Uwan sudah mulai menjadi aktifis Koperasi, yakni pengurus Koperasi perantau Banuhampu Bandung dan Koperasi mahasiswa ITB. Berawal dari debat teknis sampai ke tingkat yang sifatnya ideologis akhirnya sampai sekarang Uwan bergelut dalam gerakan koperasi. Debat ideologis pernah membawa kami, beberapa orang aktifis Minang Bandung, untuk menemui langsung Bung Hatta di Jakarta. Itulah jumat siang ditahun 1976 itu, sehabis shalat jumat di mesjid raya Matraman, kami berdialog dengan bapak Koperasi itu mencari jawaban kenapa koperasi tidak banyak yang bertumbuh dan besar setara dengan badan usaha lain seperti PT, CV dan Firma. Suasana dialogis habis makan siang dengan telur dadar dan sayur lodeh, almarhum proklamator RI ini mengatakan bahwa membangun koperasi tidak sekedar wujud fisik atau kerabang usaha saja. Ia perlu diisi dengan pencerahan, pemahaman terus menerus ideologisasi tentang kebersamaan dalam menata hidup dan kesediaan pengurus dan anggota koperasi untuk berbagi dalam senang dan susah. Petuah Bung Hatta ini sampai sekarang masih Uwan rasakan kebenarannya. Koperasi yang ada sekarang hanyalah kerabang usaha, tapi spiritnya belumlah Koperasi. Makanya, sejak zaman orde baru dulu, koperasi dari segi kuantitas pernah mencapai jumlah puluhan ribu. Jumlah ini meningkat tajam bila ada fasilitas pemerintah, tapi segera tinggal papan nama bila fasilitas selesai. Bila transaksi proyek telah berakhir, koperasi-pun segera almarhum.Entah memang suasana interaksi ekonomi Indonesia yang didominasi dan dirasuki oleh cara pandang kapitalistik yang serba transaksional, entah memang tidak ada sama sekali porsi pembentukan ideologi koperasi. Entahlah. Setelah makan siang di rumah Bung Hatta itu, kami menyimpulkan bahwa memang tidak ada dan secara sistemik ditiadakan pembentukan ideologi berkoperasi itu. Pembentukan ideologi itu jelas akan mengganggu stabilitas politik dan pembangunan ekonomi yang dijadikan modus utama pemerintah orde baru. Okelah, kalau demikian Uwan sampai pada kesimpulan akhir bahwa pembangunan gerakan koperasi harus diawali dengan perancangan metodologis dan sistemik pembentukan serta pemupukan ideologi berkoperasi. Anggota dan pengurus koperasi yang spiritnya berkoperasi sudah benar, diyakini akan membawa koperasi mencapai tujuan hakiki, yakni kemakmuran bersama. Target akhir aktifitas berkebun di perusahaan tempat Uwan berkiprah ini disebut sebagai agropolitan, yang salah satunya dicirikan oleh masyarakat koperasi, yang berbelanja di tokonya sendiri dan peduli terhadap sesama anggota masyarakat serta lingkungan alam. Masyarakat madani atau civil society istilah orang sekarang. Masyarakat yang berdaulat atas sumberdaya alam, mampu mengelola secara lestari dan kelak akan mewariskan planet secara berkelanjutan sesuai fitrah dari Yang Maha Mencipta. Tentu saja diiringi oleh penampilan yang tegak kepala, harga diri dan bermartabat dalam berinteraksi dengan bangsa-bangsa lain. Jauh, jauh dari penampilan gaya inlander, yang menunduk-nunduk kepada bangsa asing. Setelah mengesampingkan acara lain yang padat di kantor Jakarta, Uwan menyempatkan untuk berkunjung ke Lembaga Pelatihan Koperasi (Lapenkop), yang berpusat di Jatinangor Bandung, pada 11 April 2012. Ketemu Ketua Lapenkop yang khusus membidani peningkatan sumberdaya manusia Koperasi. Perbincangan segera hangat karena kami sama-sama memiliki teman yang sama di gerakan koperasi nasional. Mereka juga merasakan keresahan yang Uwan ceritakan diatas, sehingga kami bersepakat untuk sama-sama merancang kurikulum pelatihan. Disamping isu falsafah, visi, misi dan tata nilai tentang perusahaan, hal-hal tenis manajemen dan perencanaan usaha, harus mendapatkan alokasi waktu yang proporsional khususnya tentang pembentukan ideologi berkoperasi. Ideologisasi haruslah menjadi dasar yang utama dalam pelatihan koperasi, diikuti kelak dengan suasana dialogis antar anggota yang dibangun secara berkelanjutan memantapkan spirit itu. Nampaknya tahun ini Uwan akan banyak menaruh perhatian pada pengembangan sistem berkoperasi yang sebenarbenarnya. Modul pelatihan yang lengkap itu mestilah berwujud salah satu warisan “makan tangan” Uwan di perusahaan karena kontrak kerja hanya 2 tahun. Sebagai orang yang tidak mau berada lama-lama di zona nyaman dan menampilkannya di blackberry sebagai “out of comfot zone, always”, Uwan merasa waktu berkiprah disana cukup 2 tahun saja. Uwan selalu perlu mencari sesuatu yang lebih menantang, mengingat tanah air kita sebegitu luas berikut segala kompleksitas yang mengiringinya. Tantangan baru dengan skenario kiprah mana akan Uwan formulasi awal tahun depan. Insyaallah. Butong – Barito Utara, Kalteng, 12 Mei 2012

DJOESA ANAS

Ulandis Nan Modis Oleh: Yudhi Andoni Sejarawan dan kini studi S2 d UGM Yogyakarta

SUATU hari, di tahun 1935. Udara terasa sejuk. Uap air terjun yang meluncur deras diterbang angin yang menyirap dingin. Membuat suasana di sekitar itu makin teduh. Terik mentari tak kuasa menembus dinding-dinding banyu yang trengginas di hari itu. Di satu sudut, di tepi genangan air terjun yang ditembok sekelilingnya. Tampak dua pasang muda-mudi terhanyut suasana. Melupakan godaan air beriak tenang yang memanggil untuk diselami. Tidak seperti seperti sekelompok muda-mudi lain yang riang menenggelamkan diri mencumbu dinginnya air terjun deras itu. Mereka terlalu asik dengan kartu di tangan; bermain remi. Sepasang muda-mudi itu, tampak basah. Mungkin mereka siap berenang seperti yang lain. Mereka mengaso dulu, mengeringkan baju di badan dengan bermain kartu ditemani angin-angin sepoi yang sedikit nakal menelusuri lekuk tubuh salah seorang perempuan muda yang membelakangi lubuk air terjun itu. Rambutnya panjang terurai lemas teresap air. Tangannya yang kecil terlihat menghalangi dingin yang merasuk lewat jari kaki, sementara tangannya yang lain memegang kartu dengan anggunnya. Ia duduk bak anak daro di pelaminan, plus dengan betis yang menggoda. Adapun temannya, duduk berselempang kain. Mungkin untuk mengusir dingin, tapi tak juga ditolak itu kain adalah bagian baju yang membungkusnya. Ia menekur menatap kartu, berpikir hendak menurunkan kartu bagus apa dalam permainan itu. Di depan mereka berdua duduk dua orang lelaki menemani. Satunya memakai baju yang kedodoran di tubuhnya, satunya lagi memakai baju singglet, baju dalam. Berempat, mereka tampak membangun dunianya sendiri. Alpa pada apa yang terjadi di dunia mereka, di tempat lain walau di masa yang sama. Nun jauh di Jawa sana, dalam Konggres Perempuan Indonesia II, di Batavia di waktu yang sama. Suasana terasa makin panas mencekik. Tidak saja karena suasana dan tangan besi gubernur jenderal Hindia-Belanda yang mulai represif pada tokohtokoh pergerakan, termasuk menjatuhkan hukuman vergaderverbod (larangan berkumpul) menarik juga menelusuri

bagaimana para istri-stri itu membujuk de Jonge menyetujui konggres. Tapi juga ujaran Ratna Sari dari Permi (Persatuan Muslim Indonesia Sumatra Barat) di konggres tersebut. Bagaimana mungkin Ratna menyatakan poligami sesuatu yang patut didukung? Bila kemudian ini ditentang Suwarni Pringgodigdo dari Istri Sedar, yang jelas-jelas menentang poligami. Riuh. Adalah menarik, Ratna Sari yang matrilinialis itu, yang dibesarkan dalam sistem poligami menerima secara sadar akan “keuntungan” poligami. Adapun Suwarni yang dibesarkan alam kesundaan menolak praktek poligami yang juga menjadi praktek perkawinan di Sunda di awal abad ke-20. Tampaknya ada perbedaan dalam “menikmati” praktek tersebut di dua daerah ini. Tapi bersyukur jua kita jadinya akhir konggres itu tidak rusuh kalau iya entah bagaimana pemerintah kolonial melerai pertarungan induk-induk itu. Demikianlah, satu masa dua gaya hidup dari perempuan-perempuan pribumi di Hindia-Belanda kita dapatkan dalam sebuah album foto kuno. Foto adalah sebuah aksara yang tervisualkan; ada banyak cerita dalam satu foto, salah satunya di album Djoesa Anas yang penulis gambarkan di awal tulisan ini. *** Bagi sebagian orang Minangkabau di Payakumbuh era awal abad ke-20, nama Djoesa Anas barangkali cukup terkenal dengan gaya hidup sebagai ulandis dan modis— istri dr. Anas yang pernah menjabat sebagai kepala rumah sakit di Payakumbuh, dan pernah berusaha mendirikan negara boneka Belanda. Tapi sayang tidak berhasil dan pasca penyerahan kedaulatan ia dan Djoesa Anas beralih menjadi warga negara Belanda. Ulando adalah sebutan bagi orang-orang Belanda dalam dialek Minangkabau, sementara mereka yang dekat dengan kolonial Belanda dapat kita sebut ulandis. Para ulandis-ulandis ini adalah anak turunan para penghulu adat yang dulu membantu Belanda menghancurkan Padri, serta dengan sadar memposisikan diri sebagai “anakanak kolonial” hidup dan dihidupi oleh pola-pola barat (westernisasi). Salah satu sumber menyebutkan Djoesa

Anas adalah anak dari demang atau tuanku laras di masa kolonial. Nama dan koleksi foto Djoesa Anas dapat dengan mudah diakses di perpustakaan online KITLV (Koninklijk Instituut voor Taal-, Land- en Volkenkunde). Ada 111 buah foto yang diserahkannya ke KITLV, dan diakusisi tahun 2006. Angka tahun pada foto koleksi Djoesa Anas ini antara tahun 1921-1940. Namun terdapat juga foto yang lebih kontemporer, tapi tidak banyak (satu buah), yakni tahun 1992 dan 1983. Foto-foto tersebut dapat dibaca dalam beberapa topik. Umumnya adalah foto-foto keluarga yang dapat dikenali lewat tempat pengambilan, dan jumlah serta orang-orang di dalamnya yang tampak akrab. Kita juga menemukan cukup banyak gambar bayi, sendiri atau digendong, dan sayangnya tidak ditemukan informasi lanjutan siapa nama dan orang tuanya. Djoesa Anas sendiri menurut salah satu sumber dikabarkan tidak memiliki anak. Selain itu terdapat juga beberapa foto perayaan, selamatan, pernikahan, dan kegiatan sosial lain yang (mungkin) dihadiri Djoesa Anas atau dr. Anas sendiri. Namun yang menarik adalah beberapa foto yang memperlihatkan gaya hidup Djoesa Anas dengan sosialitanya. Pada foto berangka tahun 1921, tampak dua orang gadis muda berpose di samping sebuah mobil antik di depan garasi rumah. Mobil model T dari pabrikan Ford ini jelas sebuah simbol dari status pemiliknya. Tak banyak yang dapat membelinya, apalagi mobil ini keluaran Amerika. Djoesa Anas di tahun 1940 juga tampak berjalan-jalan ke berbagai tempat menggunakan Mobil Buick-8. Tipe mobil ini terkenal ketika menjadi salah satu mobil dinas Presiden Sukarno. Piknik, jalan-jalan memakai mobil, berenang, berlibur ke rumah peristirahatan, memakai mesin ketik, adalah gambaran gaya hidup yang dijalani Djoesa Anas selama kurun 1921-1940 itu. Pakaian dan binatang peliharaan adalah sisi lain dari kemodisan Djoesa Anas ini. Di dalam sebuah foto ia berpose dengan seekor anjing besar black sheperd Jerman dengan pakaian musim panas yang menantang bila dilihat dalam konteks masa itu. Djoesa Anas terlihat duduk di tepi jalan sambil tersenyum, sementara anjing hitamnya yang besar menjulurkan lidahnya yang panjang,

menatap kamera dengan garang. Ia memakai pakaian dengan rok panjang sampai sebetis tanpa lengang, sementara kakinya semapai tampak memakai sebuah sepatu hak tinggi di tanah berpasir. Mungkin ia tengah mengajak anjingnya jalan-jalan dengan berpakaian seperti itu, menikmati udara kampung yang sejuk, sambil sesekali membiarkan sheperd Jermannya menyalak atau mamandang curiga siapa yang berpapasan dengan majikannya. *** Apa yang ditemukan dalam kehidupan Djoesa Anas dari tinggalan fotonya adalah sebuah wajah lain dari kolonialisme di Hindia-Belanda. Di “negara” Hindia Belanda kala itu, terselip pertanyaan setelah menikmati perjalanan hidup Djoesa Anas lewat foto benarkah kolonialisme merupakan sebuah masa eksploitasi? Masa penghisapan, penindasan, dan keserakahan “Orang Putih” terhadap orang pribumi? Jika demikian, tentu akan terjadi penipuan sejarah yang besar ketika menemukan orang-orang seperti Djoesa Anas. Oleh karena itu pertanyaan terkait dengan kolonialisme tentu tidak bisa dalam satu kedip mata, satu tarikan nafas tuduhan yang terlalu naif tentang siapa yang salah dan menindas, serta siapa yang tertindas dan lemah. Jika para pedagang-pedagang seberang laut itu datang dan kemudian menerima uluran tangan para elite yang bertikai dengan janji keuntungan ekonomi; pedagang mana yang mau tak mengindahkan? Jika kemudian atas nama perjanjianperjanjian itu mereka makin beranak pinak kekuasaannya, dan siapakah yang mesti ditampar sejarahnya selain para elite pribumi yang menjual warganya sendiri demi kuntungan sesaat yang pada kelanjutannya menjadi perantara dalam sistem kolonial yang ditawarkan si Ulando? Apakah tak tepat jika melihat kolonialisme adalah

project bersama, satu kongsi sejarah antara si ulando dan si ulandis? Tidak adil juga rasanya jika injakan caci maki kekiniaan kita menyentuh satu wajah saja, karena ada juga wajah-wajah pribumi yang menikmati diri sebagai anak-anak mas kolonial sebagaimana halnya beberapa nama besar di negeri ini. Maaf kalau saya menyatakan, Agus Salim, Hatta, Tan Malaka, Sjahrir, Sukarno, dan elite abad ke-20 kita adalah anak-anak mas kolonial yang gagal dalam menyesuaikan diri dalam sistem kolonial. Dan atas nama nasionalisme mereka menyembunyikan hasrat-hasrat “keakuan” yang terlempar dari sistem kolonial yang membesarkan mereka. Mereka kemudian lebih memilih menjadi “anak pembangkang” dan tercatat sebagai para founding fathers republik. Tetapi, mungkin saja, Djoesa Anas dan suaminya adalah simbol mereka yang sadar akan kedudukan sebagai anak emas kolonial, dan secara logis juga membayar kemodisan serta keulandisan mereka dengan tidak menjadi bagian dari negara baru yang tak mereka inginkan sama sekali itu. Mereka lebih memilih menjadi ulandis yang gamang di negeri “tuannya”, daripada indonesien yang penuh ketidakpastian di atas tanah leluhur yang membesarkannya. Dalam wilayah sejarah, karenanya, tidak pula patut memberi penilaian siapa yang salah, siapa yang tertindas, dan siapa pula yang menang di “realitas” foto-foto lama itu. Foto-foto itu adalah teks dalam tangkapan bayangan masa lalu. Sebagaimana teks, yang ada cuma tafsir dan sudut pandang pembacanya. Di sinilah betapa demokratisnya masa lalu dalam teks-teks visual itu. Semua orang dapat berbeda pendapat, berdebat, tetapi tak akan memberi perbedaan apa-apa pada jalannya sejarah apa yang sesungguhnya terjadi.

Pembaca sebagai Raja dalam Karya Sastra Oleh: Nur Ahmad Salman H Mahasiswa Jurusan Sastra Indonesia Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas PEMBACA memiliki peran penting dalam dunia sastra. Adanya pembaca, dunia sastra mengalami perkembangan, baik dalam produksi karya ataupun segi keilmuan. Tanpa pembaca, fungi sastra tidak memiliki perannya dalam karya. Jadi karya tanpa ada pembaca tidak lebih dari sekedar kumpulan naskah. Dewasa ini, kemunculan karya sastra semakin banyak. Beberapa media cetak, seperti koran, setiap minggu ada yang memuat karya sastra. Lahirnya karya sastra, tidak terlepas dari kepiawaian seorang penulis dalam mengeksplorasikan idenya. Kemudian dipublikasi, ada penulis yang langsung mempublikasikannya sendiri, seperti pada blog atau webside pribadinya. Namun, ada pula dengan mengirimkannya pada media cetak, seperti koran, majalah dan buletin. Keberadaan karya sastra – sampai pada pembaca, tidak terlepas dari keberadaan penerbit atau media. Kegiatan penerbit dalam memproduksi karya sastra meliputi memilih, membuat dan membagikan (Escarpit, 2005:74). Kegiatan ini masing-masing berkaitan dan saling bergantungan serta mempengaruhi satu sama-

lain. Sehingga menjadikan siklus seluruh kegiatan penerbitan karya. Tujuan akhir dari penerbitan adalah mampu menjadikan karya sastra dapat dimiliki oleh publik. Pembaca dapat dikatan sebagai raja pada kegiatan produksi sastra. Sehingga penerbitan selektif dalam memilih karya yang akan diterbitkan. Biasanya penerbit akan melihat kondisi pasar pembaca, kemana arah selera dari pembaca, jenis tema apa yang paling disukai oleh pembaca. Namun ada juga, tergantung dari selera redakturnya. Sehingga banyak media yang memuat karya sastra, seperti koran, memiliki kriteria masing-masing dalam karya yang akan dimuat. Kegiatan ini bertujuan, bagaimana karya dapat dimiliki dan dinikmati oleh pembaca. Dalam dunia sastra, penulis-karya-pembaca merupakan mata-rantai dalam menggerakkan perkembangan dunia sastra. Penulis merupakan titik awal dalam keberadaan karya. Karya inilah yang akan diterima oleh pembaca atau penikmat sastra. Pembaca memiliki kebebasan dalam menganalisa suatu karya. Setiap pembaca memiliki pemahaman dan penafsiran

yang berbeda-beda, karena teks sastra merupakan kajian interpretasi. Beraneka macamnya pemahaman pembaca terhadap karya, diantaranya dapat terlihat dari ekspresi pembaca. Seperti pembacaan puisi, betapa bervariasinya ekspresi pembacaan puisi. Satu puisi saja memiliki variasi yang berbeda-beda, sesuai dengan pemahaman pembaca, sehingga mempengaruhi psikologi pembaca. Ada yang membaca puisi penuh emosi dan amarah dengan suara lantang, ada pula membaca dengan suara lembut menggunakan ekspresi sedih dan meneteskan air mata. Begitupun dengan genre prosa, bagaimana pembaca mendalami konflik psikologis dari tokoh dalam karya serta keadaan sosialnya. Pembaca secara tidak langsung, seolah-olah ikut dalam konflik yang terjadi. Kehadiran pembaca, membantu perkembangan ilmu sastra. Kajian terhadap karya sastra, tidak sebatas teks saja, kajian yang menganalisa unsur-unsur yang membangun karya (unsur instrinsik). Padangan ini menjadikan karya sastra tidak hanya sebagai suatu teks. Beberapa kajian terhadap karya mengalami perkembangan. Bidang ilmu yang lahir karena adanya pembaca diantaranya seperti Psikologi Sastra dengan analisa reseptif-pragmatik, yaitu mengakaji aspek psikologi pembaca akibat pengaruh

dari karya yang dibaca. Kemudian Sosiologi Sastra dengan analisa perspektif reseptif, yaitu menganalisis penerimaan masyarakat terhadap teks sastra. selanjutnya adalah Resepsi Sastra, yaitu menganalisis pemahaman pembaca terhadap teks. Perkembangan kajian teks sastra berdasarkan dari sifat ilmu pengetahuan. Bahwa ilmu pengetahuan harus mengalami perkembangan, karena ilmu pengetahuan bersifat akumulatif. Menafsirkan pesan-pesan apa yang terkandung dalam karya, secara tidak langsung pembaca juga akan menilai karya. pembaca bagaikan ‘juri’ yang menentukan mana karya yang menarik dan karya yang tidak menarik untuk dibaca. Sesuai dengan selera masingmasing pembaca. Penilaian ini tentunya, tidak terlepas dari pemahaman dan wawasan berpikir dari pembaca. Menilai karya sastra merupakan suatu pengkritikan terhadap karya sastra, karena kritik sastra adalah semacam pertimbangan untuk menunjukkan kekuatan atau kebagusan dan juga kekurangan yang terdapat dalam karya sastra (Fananie, 2000:20). Setiap pembaca karya sastra, pada dasarnya, ia telah bertindak sebagai ‘kritikus’, karena pembaca dapat menilai apakah karya sastra yang telah dibaca itu menarik atau tidak. Walau tidak ditulis

dalam format tulisan, baik ilmiah atau non ilmiah. Kedudukan Pembaca Pembaca mendapat tempat penting dalam dunia sastra. Keberadaannya memberikan sumbangsih pada perkembangan ilmu sastra. Kajian sastra tidak lagi terfokus pada teks, namun mampu merambah unsur ekstrenalnya (pembaca dan pengarang). Pembaca memiliki kebebasan untuk menafsirkan karya, itulah sebabnya teks sastra memiliki ragam tafsiran. Setiap pembaca memiliki pemahaman yang berbeda-beda didorong oleh latar berbagai latar-belakang . Selain itu, pembaca merupakan ‘juri’ dalam menilai suatu karya. Bayangkan, jika tidak ada yang membaca karya sastra, fungsi sastra tidak memiliki peran pada karya. Pada domain perekonomian, pembaca memiliki peran. Pada proses distribusi karya memerlukan biaya. Tujuan dari memproduksi karyapun, agar karya dapat dipasarkan dan diterima oleh publik. Sasaran utamanya adalah pembaca, jika banyaknya pembaca yang membeli karya, maka akan banyak keuntungan yang diperoleh, namun begitupun sebaliknya. Sehingga penerbit harus melakukan kajian pasar pembaca dan melakukan sistim pendistribusian yang efisien.


MINGGU, 20 MEI 2012 M 28 JUMADIL AKHIR 1433 H

22

SOBATHALUAN

@SOBATHALUAN

Foto: Parwis

Yunita Menulis YUNITA Dwi Putriani sedang menulis, menulis sebuah cerita, tentang dirinya atau orang lain.

FILM

Siswi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) 2 Pulau Punjung ini memang hobi menulis. “Saya senang menulis cerpen dan puisi. Hal yang sama, saya juga sering membaca novel dan cerpen,” sebut gadis kelahiran 1995 ini. Yunita yang sekarang duduk di kelas 10 MM (Multimedia) ini mengatakan, menulis dapat

Ambilkan Bulan Produksi Sutradara

: Mizan Produksi dan Falcon Pictures : Ifa Ifansyah

AMELIA (Lana Nitibaskara), gadis cilik berusia 10 tahun yang kesepian. Ratna (Astri Nurdin), ibunya, kelewat sibuk bekerja sebagai manajer HRD di sebuah perusahaan swasta di Jakarta. Dia nyaris tidak punya waktu untuk putri satu-satunya itu. Setelah kematian suaminya (Agus Kuncoro), Ratna praktis menjadi orang tua tunggal yang harus menafkahi keluarga. Seluruh waktunya dihabiskan untuk bekerja. Amelia yang merasa tidak diperhatikan akhirnya mencari teman dan kesibukan sendiri lewat situs jejaring sosial Facebook, yang mempertemukannya dengan Ambar, sepupunya. Ketika liburan tiba. Amelia memutuskan mengunjungi Ambar di desanya. Di sana, untuk pertama kalinya Amelia berjumpa dengan keluarga besar ayahnya. Untuk pertama kalinya pula, Amelia merasakan hidup di desa yang sangat berbeda dengan Jakarta. Setiap hari, bersama Ambar dan teman-

temannya (Pandu, Kuncung, dan Hendra), Amelia menjelajah seluruh desa. Hingga pada suatu hari, mereka masuk terlalu jauh ke dalam hutan di tepi desa dan tersesat. Hutan itu terkenal angker karena di dalamnya tinggal Mbah Gondrong (Landung Simatupang) yang konon berteman dengan jin dan suka memangsa anak-anak. Film Ambilkan Bulan adalah sebuah film fantasi musikal dengan tema petualangan anak-anak yang menghibur. Menampilkan 10 lagu anak-anak ciptaan AT Mahmud, di antaranya, Mendaki Gunung, Libur Tlah Tiba, Anak Gembala, dan Ambilkan Bulan. Skenario dikerjakan oleh Jujur Prananto; disutradarai oleh Ifa Isfansyah, dan Helmi Yahya bertindak sebagai produser eksekutif. Film hasil kerja sama Mizan Productions dan Falcon Pictures ini direncanakan akan tayang di bioskop pada 28 Juni 2012, bertepatan dengan liburan sekolah. (*)

memberikan kepuasan tersendiri dalam hidupnya. Menulis cerpen misalnya, ia bisa menceritakan semua keluh kesahnya, baik soal teman, sekolah, atau tentang orang tua. “Setiap ada waktu, saya pasti menulis,” sebutnya. Kebanyakan ia menulis di dalam diari. Ia yang pada mid semester lalu meraih juara I ini mengaku, menulis memberinya inspirasi untuk memahami karakter orang-orang. Sebutnya, setiap menulis, ia terlebih dahulu harus tahu karakter tokoh yang akan dituliskannya. Dan, itu tidak

serta merta terjadi begitu saja. Butuh pendalaman dengan bergaul dengan tokoh yang akan dijadikannya cerita. Dengan begitu, ia juga merasa lebih tahu dengan sifat teman-temannya. Untungnya, dalam pergaulan, karena sudah memahami sifat orang, persahabatan terasa lebih mudah. Misalnya, kalau wajah temannya sedang murung, punya dua kemungkinan: butuh bantuan atau butuh kesendirian. Yunita pergaulannya luas. “Salah satunya karena saya terbiasa menulis,” sebutnya. (adk)


23

MINGGU, 20 MEI 2012 M 28JUMADIL AKHIR 1433 H SOBATHALUAN @SOBATHALUAN

Jurnal oh Jurnal TAMATAN S1, S2, dan S3 harus bikin jurnal. SOB—bagi yang akan memasuki kuliah—harus mulai mempersiapkan diri. Surat Dirjen Dikti No. 152/E/T/2012 itu mulai berlaku Agustus 2012. Secara gamblang, isinya ada 3 macam, untuk program S1 harus ada makalah yang terbit di jurnal

ilmiah, untuk program S2 harus ada makalah yang terbit di jurnal ilmiah nasional terutama yang terakreditasi Dikti, dan untuk program S3 harus ada makalah yang sudah diterima terbit di jurnal Internasional. “Jika jurnal jadi wajib, lo, apa

gunanya skripsi,” kata Rosalina Medrofa, mahasiswa STIE Darma Andalas. Menurutnya, peraturan itu justru bikin ribet, sebab

ada dua karya ilmiah yang harus dipenuhi untuk dapat wisuda. Bingungnya, sebutnya, dua-duanya tidak bisa dikerjakan sembarangan dan butuh waktu. “Jika begini, lama dong wisudanya?” katanya.

Bagi Rosa, jurnal bagus untuk mahasiswa, tapi jangan diwajibkan. Hal yang sama disampaikan Wendi, mahasiswa Fakultas Olahraga Universitas Negeri Padang (UNP). Menurutnya, jurnal hanya akan menambah beban mahasiswa. “Jika dikerjakan waktu kuliah, tugas-tugas kuliah seabrek,” tuturnya. Dalam satu semester, katanya, paling tinggi Sistem Kredit Semester (SKS) 24. Artinya, dalam seminggu, nyaris tidak ada waktu untuk libur, ia sendiri mengaku hari Sabtu juga kuliah. “Kesempatan buat jurnal jadi terbatas,” katanya. Menurut Fani Putri, mahasiswa Universitas Bung Hatta (UBH), lagipula, tidak semua jurusan mempelajari cara menulis di jurnal. Misalnya, di jurusan eksak, yang lebih sering praktik, sangat jarang diajarkan soal menunlis jurnal. “Bagi saya, menulis jurnal itu bagus untuk mahasiswa sendiri, tapi diajarkan secara terus menerus,” sebutnya. Dengan demikian, mahasiswa tidak menjadi bingung.

nggak sempat baca

Nongkrong Indahnya Lembah Harau Sebab, menurut Fani, pada waktu Sekolah Menengah Atas (SMA), menulis karya ilmiah tidaklah diajarkan. Pun, ketika masuk kuliah, praktik menulis ilmiah juga jarang diterapkan. “Jadi, jelas bingung jika diwajibkan membuat jurnal,” tuturnya. Ia berharap, meskipun jurnal diwajibkan, dosendosen lebih aktif untuk mengajarkan mahasiswa, di luar mata kuliah resmi. Tanpa dukungan dosen, sebutnya, ia ragu semua mahasiswa mampu melakukannya. Ia lebih optimis jika membuat jurnal juga dibuatkan mata kuliah khususnya. Minimal, sebutnya, dipelajari 2 SKS. “Dengan begitu, mahasiswa bisa menentukan, apa yang akan diisi di dalam jurnalnya,” katanya. Bagi Dedi S, mahasiswa UNP juga, membuat jurnal pada dasarnya memang sudah menjadi penting bagi mahasiswa. “Kampus itu kan ilmiah. Jadi, menulis untuk bidang ilmiah, harusnya tidak sulit,” tuturnya. Namun, ia juga mengakui, tidak semua jurusan yang mengajarkan metode kepenulisan, yang artinya, tidak semua mahasiswa mampu menulis dengan baik. Dedi yang mengaku hobi menulis ini mengatakan, karena ini wajib, mahasiswa harus lebih banyak membaca agar mampu membuat jurnal. Bagi Dedi, yang menjadi persoalan terbesar adalah minimnya referensi tentang jurnal yang telah terbit. “Ini jadi persoalan karena tidak ada bahan rujukan,” katanya. Tapi, apapun, kata Dedi, diwajibkannya membuat jurnal adalah langkah maju dunia kampus. Namun, sebutnya, agar itu tidak menjadi penghalang bagi mahasiswa yang akan tamat, dosen-dosen juga lebih proaktif untuk mendiskusikan dengan mahasiswa tentang topiktopik dan metode penulisan jurnal. Sebab, penulisan jurnal tidak dipelajari dalam mata kuliah. (adk)

SOBAT haluan, sudah kenal dengan Lembah Harau? Ya , lembah yang terletak di Kabupaten 50 Kota ini, tepatnya di Kecamatan Harau memiliki pemandangan alam yang luar biasa indahnya. Terutama karena air terjunnya. Lembah harau ini sering juga dijadikan sebagai tempat berbagai ajang acara, misalnya pernah dijadikan rute Tour de Singkarakak dan pernah juga dijadikan tempat panjat pinang , 100 pohon pinang. Unikkan Sobat? Sebanyak 100 buah pohon pinang di lembah harau ini. Bisa dibanyangin gak tu Sob?? Berapa banyak persertanya sedangkan 2 pohon pinang asja pesertanya sudah banyak, apalagi ini 100 pohon pinang! Selain itu lembah harau ini juga dijadikan tempat bagi anak muda untuk kumpul dengan teman-temannya. Selain tempatnya indah, Lembah Harau juga terkenal karena kesejukannya. Di lembah harau ini terdapat beberapa air terjun yang indah dan pastinya mengasikkan. Jika tertarik, letak Lembah Harau ini tidak jauh dari pusat kabupaten. Sobat bisa masuk dari kantor Bupati 50 Kota, terus lurus, butuh waktu sekitar 20-30 menit dari kantor bupati tersebut. Biasanya lembah harau ini selalu ramai oleh pengunjung di waktu libur dan di akhir pekan. Selain sebagai tempat wisata lembah harau ini juga sering dijadikan tempat untuk studi banding bagi para pelajar . Di sini ada juga oleh-oleh khas lembah harau berupa gantungan kunci. Bagaimana Sob, tertarik ? (jaka)

SEGERA

Kriteria : > > > > > > > > > > > >

Pria / Wanita min S1 Semua Jurusan dan D3.( Point 1 & 3 ) Pria / Wanita min S1 Jurusan Ekonomi dan Keuangan. (Point 2) Umur Maksimum 35 tahun. ( Point 1, 2 & 3) Pengalaman Min 1 tahun dalam mengelola keuangan. (Point 1) Pengalaman di bidang pemasaran khususnya iklan minimal 1 tahun (Point 2) Pemahaman mengenai standar akuntansi di Indonesia dan sistem keuangan dan akuntansi / Komputerisasi. ( Point 1 ) Pemahaman mengenai perpajakan. (Point 1) Komunikatif dan memiliki kepribadiaan baik. (Point 1, 2, & 3 ) Bersedia bekerja berdasarkan target dan mampu bekerja dalam tekanan. (Point 1 dan 2 ) Punya kendaraan sendiri (Point 2 ) Bersedia ditempatkan di Riau dan Padang. (Point 2 dan 3 ) Bersedia ditempatkan di KEPRI. (Point 1)

HRD PO BOX 2345

PUSAT PENGOBATAN INDIA

DARI INDIA

MELAYANI PRIA/WANITA Mengobati berbagai macam penyakit mata seperti : Katarak MIN/Plus

klik kami di www.harianhaluan.com

Glukoma Mata Merah

Berair Berlemak

Silinder Dll

PENGOBATAN TRADISIONAL INDIA KHUSUS PRIA

+

Mengobati berbagai macam penyakit, seperti : Lemah Syahwat, Impotensi, Ejakulasi Dini, Kurang Gairah, Sperma Encer, Lemah Akibat Diabetes (Kencing Manis), Tidak Mempunyai Keturunan yang lama maupun yang baru, Ambeien, Asam Urat, Reumatik, dll

HUB : Jl. Lubuk Begalung No. 24 Padang, HP. 081374688787 (no SMS) Cukup 1-2 Kali Berobat, Anda akan sembuh dengan Ramuan India "KAMI MEMBERI BUKTI, BUKAN JANJI" Cukup 1-2 Kali Berobat, Anda akan sembuh dengan Ramuan India "KAMI MEMBERI BUKTI, BUKAN JANJI"

BUKA JAM : 08.00 - 20.00 WIB IZIN Depkes 4179/DKK/XII/2001

AWAS TIRUAN !!! PENGOBATAN MATA INDIA LAINNYA KAMI YANG PERTAMA & SUDAH 11 TAHUN DI KOTA PADANG SAMPAI SEKARANG


24 RANA

SAAT libur nasional, atau libur sekolah, Kota Bukittinggi menjadi salah satu tujuan mengisi liburan oleh berbagai lapisan masyarakat di Sumbar, dan provinsi tetangga lainnya. Narasi dan Foto:

Haswandi Ribuan jiwa dari berbagai daerah memadati Kota Bukittinggi, terutama di kawasan objek wisata seperti Jam Gadang, Ngarai Sianok dan sebagainya. Tak hanya di sekitar objek wisata, tapi para pengunjung di beberapa pasar tradisional dan modern juga membludak. Bahkan para karyawan hotel juga dibuat sibuk, karena sebagian besar hotel juga dipenuhi tamu dan pengunjung. Luas Kota Bukittinggi yang relatif kecil, dan minimnya pelebaran jalan, tempat parkir dan minimnya fasilitas umum lainnya membuat kesemrawutan terjadi dimana-mana. Bahkan kemacetan selalu menjadi dilema pemerintah, yang seolah-olah sangat sulit untuk dikendalikan. Kondisi ini telah berlangsung lama, namun terlalu sulit untuk diatasi. Pemerintah Kota Bukittinggi harus lebih memutar otak lagi secara ekstra, agar pengunjung yang berliburan di Kota Bukittinggi tidak banyak menghabiskan waktu di jalanan yang macet hingga berjamjam. Pemerintah juga perlu meningkatkan kenyamanan dan keamanan pengunjung selama berada di Kota Bukittinggi. Inilah sebagian potret suasana Kota Bukittinggi saat hari libur nasional dan libur sekolah. „

Bukittinggi yang Menyesakkan..

MINGGU, 20 MEI 2012 M 28 JUMADIL AKHIR 1433 H


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.