Haluan 20 Agustus 2011

Page 1

EDISI : 106 TAHUN LXIII

SABTU 20 AGUSTUS 2011 M / 20 RAMADAN 1432 H

HARGA ECERAN

Rp2500

HARI INI TERBIT 24 HALAMAN

SEJARAH MENCATAT, HALUAN TERBIT SEJAK 1948 DAN MENJADI TUAN RUMAH DI NEGERI SENDIRI Maka sekali-kali janganlah kamu dipalingkan daripadanya oleh orang yang tidak beriman kepadanya dan oleh orang yang mengikuti hawa nafsunya, yang menyebabkan kamu jadi binasa". (QS Thaha Ayat 16)

Imsak Subuh Zuhur Ashar Maghrib (Berbuka) Isya

04:52 05:02 12:24 15:42 18:28 19:38

WIB WIB WIB WIB WIB WIB MUI Sumbar

Berantas Korupsi Bagian dari Ibadah OLEH: SUTAN BAGINDO FACHMI Kepala Kejaksaan Tinggi Provinsi Sumbar APA yang diterapkan oleh Nabi Muhammad SAW dan para khalifah dalam memberantas korupsi pada zaman dulu, sebenarnya juga telah diterapkan oleh Pemerintah Indonesia sekarang ini. Hanya saja oleh pemerintah kita sekarang ini penerapannya belum membuahkan hasil yang memuaskan. Momentum Ramadan sekarang ini bisa kita jadikan untuk lebih maksimal menegakkan hukum dan memberantas korupsi. Salah satu contoh pada masa Khalifah Umar Bin Khattab. Saat itu, Umar memerintahkan, sebelum aparat negara menjabat dan menduduki posisi dalam pemerintahan, dihitung dulu harta kekayaannya.

Bersambung ke Halaman 11

Rumah Sakit Bertaraf Internasional di Sumbar OLEH: JONDRI AKMAL

GUBERNUR Sumatera Barat Irwan Prayitno dalam sambutannya pada pembukaan seminar kepemimpinan stratejik di Gedung Student Centre Fakultas Kedokteran Universitas Andalas beberapa bulan yang lalu mengatakan, bahwa ia pernah didatangi oleh beberapa dokter senior asal Ranah Minang yang mengabdi di Jakarta. Dalam diskusi, para dokter itu berencana membangun sebuah rumah sakit bertaraf internasional di ranah ini. Ide itu sangat menarik untuk dibicarakan apalagi Sumatera Barat merupakan gudang atau pabriknya para dokter, bahkan Fakultas Kedokteran Unand merupakan Fakultas Kedokteran yang tertua di Sumatera dan nomor 5 di Indonesia, yang telah menghasilkan ribuan dokter. Begitu juga Sumatera Barat terkenal dengan gudangnya pendidikan keperawatan, kebidanan dan tenaga teknik kesehatan lainnya.

Bersambung ke Halaman 11

DPR Intervensi KPK KPK sering diintervensi oleh anggota DPR dalam menangani berbagai kasus korupsi, termasuk perkara Nazaruddin. Penahanan Nazar di Mako Brimob adalah untuk menghindari adanya intervensi tersebut.

JAKARTA, HALUAN — Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) ternyata sering mendapatkan intervensi dalam memberantas tindak pidana korupsi dari berbagai pihak, terutama dari anggota Dewan Perwakilan Rakyat b(DPR). Wakil Ketua KPK) M. Jasin mengakui ada intervensi kepada KPK dalam penanganan berbagai kasus. Hal itu disampaikan Jasin di gedung KPK Jakarta, Jumat (19/ 8/2011) kemarin. “Intervensinya berupa telepon, katakanlah waktu RDP (rapat dengar pendapat) misalnya pesan-pesan, semua jangan ditangani KPK, kenapa tidak dilimpahkan ke penegak hukum lain? Sering disampaikan seperti itu,” kata Jasin di gedung KPK, Jumat (19/8). Namun, Jasin tidak men-

jelaskan lebih jauh kasus mana saja yang diintervensi. Dia hanya menegaskan bahwa KPK kebal akan berbagai intervensi itu. “Ya, banyak kasus lah. Nanti kalau saya sebutkan, timbul polemik yang berkepanjangan,” ujarnya. Saat ditanya apakah ada intervensi terhadap KPK terkait kasus dugaan suap wisma atlet SEA Games yang melibatkan mantan Bendahara Umum Partai Demokrat, Muhammad Nazaruddin, Jasin juga tidak menyangkal adanya intervensi. Tapi, untuk meminimalisir intervensi yang kuat, lima pimpinan KPK membuat kebijakan untuk membatasi adanya hubungan Nazaruddin dengan pihak-pihak yang terkait dengan kasus yang sedang ditangani KPK. “Sehingga kalau diberikan ke-

bebasan, ditempatkan di suatu tempat di mana kunjung-mengunjungi bebas, ini akan terjadi intervensi. Bukan satu atau dua orang, perkumpulan banyak orang,” ungkapnya. Adanya intervensi DPR kepada KPK ini juga sudah disampaikan Koordinator Indonesia Corruption Watch (ICW), Danang Widoyoko. Menurut Danang, intervensi yang sangat menonjol diperlihatkan anggota DPR terhadap beberapa kasus yang ditangani KPK. Termasuk kasus Nazaruddin. “Perlu dicatat, yang sangat mengejutkan yakni yang lebih banyak yang mengintervgensi KPK adalah DPR. Jadi anggota DPR sebenarnya yang berkepentingan besar mengintervensi kasus ini (wisma atlet),” ujar Danang usai bertemu pimpinan KPK, di gedung KPK, Jakarta, Jumat. “Ya kalau dari pengakuan teman-teman di KPK, mereka sering dihubungi untuk menghentikan kasus-kasus oleh anggota DPR. Bersambung ke Halaman 11

MARI BUNG REBUT KEMBALI!

M

ASA-masa perjuangan memanggul bambu runcing mengusir kolonialisme Belanda dan Jepang di tanah persada ini, ia terkenal dengan sosok yang mampu mengelabui musuh kendati nyawanya terancam. Ia pernah menyamar sebagai pedagang cengkeh agar bisa masuk ke “jantung” musuh untuk mengetahui kekuatannya. Untuk itu pula, ia selalu berpindah-pindah tempat tinggal demi keselamatannya.

Begitulah Baroneng, seorang veteran angkatan 45 yang ikut memperjuangkan kemerdekaan Indonesia tahun 1945 dulu. Meski telah 66 tahun berlalu, tapi peristiwa demi peristiwa mencekam ketika ia dan teman-

temannya berjuang masih melekat kuat di memorinya. Ia ingat tiap detail. Pria 86 tahun itu memang tak setegar dulu. Kini ia agak sulit berjalan karena kakinya mulai terasa lemah. Tapi pikiran dan semangatnya masih tetap sama membara apa lagi jika bicara masa-masa kemerdekaan dulu itu. Latihan dan tempaan yang didapatkannya semasa menjadi prajurit dulu masih membekas. Ketika ia memperlihatkan kartu tanda pengenal sebagai veteran, kami tak begitu terkejut. Bersambung ke Halaman 11

Senpi Polisi Dibawa Maling

PARIAMAN, HALUAN — Maling memang tak pandang bulu. Satu unit senjata api (senpi) jenis revolver milik petugas Kepolisian Resor Padang Pariaman, dibawa kabur orang tak dikenal. Peristiwa ini terjadi ketika korban, Iptu Anton Rompas sedang Salat Jumat di Masjid Taqwa Taratak Pariaman. “Saat salat Jumat orang tidak dikenal nekat membobol mobil milik Kaur Bin Ops Satreskrim Polres Padang Pariaman, Iptu Anton Rompas,” kata Kapolres Padang Pariaman AKBP Eko Nugrohadi di Pariaman, Jumat (19/8) kemarin. Saat itu mobil jenis kijang kapsul LGX bernomor polisi BA 2666 TQ itu terparkir di tempat pencucian kendaraan. Modusnya, kata Eko, pelaku melancarkan aksinya dengan memecahkan kaca kecil pada bagian kiri pintu mobil. Bersambung ke Halaman 11

DPRD SUMBAR TERIMA LPPA 2010

Baroneng, Pengelabu Belanda yang Hebat Laporan: Sonya Winanda

ANTARA

DUKUNG KPK — Mantan Panglima TNI Jenderal TNI Endriartono Sutarto (tengah) didampingi para tokoh masyarakat lainnya memberikan pernyataan seusai pertemuan dengan pimpinan KPK di Gedung KPK, Jakarta, Jumat (19/8). Sejumlah tokoh masyarakat menyatakan dukungannya atas keberadaan KPK serta menilai semakin jelasnya pertalian dan kejahatan kolektif yang justru dilakukan para pemimpin politik yang seharusnya melindungi negara dan bangsa.

Anggaran Bersisa Rp235 Miliar

SONYA

BARONENG, Veteran 45 yang ikut terlibat langsung dalam mempertahankan Kemerdekaan RI di kediamannya Pasie Nan Tigo, Padang.

PADANG, HALUAN — Semua fraksi di DPRD Sumbar, akhirnya dapat merima laporan pertanggungjawaban pelaksanaan APBD (LPPA) 2010. Walau menerima laporan tersebut, hampir semua fraksi juga melakukan kritik tajam dan memberi masukan kepada gubernur sebagai pelaksana anggaran. Kritikan terarah pada pelaksanaan program, yang kurang maksimal. Akibatnya, terdapat sisa lebih penghitungan anggaran (Silpa) Rp235 miliar lebih. “Kondisi itu disebabkan kurang matangnya perencanaan yang dibuat, sehingga terkesan program berjalan dengan lambat dan anggaran kurang terserap secara maksimal,” kata juru bicara Fraksi Partai Hanura Dedy Edwar, Jumat (19/8), Bersambung ke Halaman 11

Massa Rusak Mapolsek Tapan

PAINAN, HALUAN — Massa mengamuk. Mereka menyerang kantor Polsek Tapan, Kecamatan Basa Ampek Balai, Kabupaten Pesisir Selatan. Peristiwa ini terjadi sekitar pukul 20.00 WIB, Kamis (18/8) malam. Massa mendatangi Mapolsek Tapan serta melakukan perusakan. Akibat aksi massa tersebut bagian bangunan dan kaca jendela kantor tersebut hancur, termasuk sejumlah perangkat alat kerja berupa komputer, kemudian isi kantor dilempar dengan batu dan kayu. Anggota Polsek yang piket berusaha membendung kemarahan warga, namun massa tidak mempedulikannya. Jumlah massa yang melakukan penyerangan ini mencapai ratusan orang hingga tak bisa dibendung oleh anggota Polsek. Keterangan masyarakat di Tempat Kejadian Peristiwa (TKP) menyebutkan, aksi massa dipicu pelaksaan razia kendaraan yang dilakukan anggota Polsek Tapan. Mereka menilai razia tersebut tidak wajar. Alasannya, kendaraan yang dirazia tidak saja yang sedang dikendarai, tapi yang sedang parkir juga disikat dan diamankan anggota Polsek setempat. Bersambung ke Halaman 11


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.
Haluan 20 Agustus 2011 by Harian Haluan - Issuu