EDISI : 190 TAHUN LXIII
MINGGU 20 NOVEMBER 2011 M / 24 DZULHIJAH 1432 H
HARGA ECERAN
Rp2500
HARI INI TERBIT 24 HALAMAN
ANTARA
SEJARAH MENCATAT, HALUAN TERBIT SEJAK 1948 DAN MENJADI TUAN RUMAH DI NEGERI SENDIRI Kepunyaan-Nya-lah perbendaharaan langit dan bumi; Dia melapangkan rezki bagi siapa yang dikehendaki-Nya dan menyempitkan(nya). Sesungguhnya Dia Maha Mengetahui segala sesuatu. (QS Asy Syuura 42:12)
SUBUH ZUHUR ASHAR MAGHRIB ISYA
04.50 12.10 15.12 18.13 19.22
WIB WIB WIB WIB WIB
http://www.pkpu.or.id
Kebun Sawit: Api dalam Sekam
K
ONFLIK yang berkepanjangan antara rakyat petani sawit dan tanaman komoditas lainnya dengan pengembang atau investor perkebunan sawit tampaknya tak kunjung usai. Bak api dalam sekam, di atas tampak damai, tapi nyaris, setiap pelosok Tanah Air, ketegangan kedua pihak ini tak berkesudahan. Pemerintah Provinsi Sumatera Barat telah menghentikan izin pembukaan lahan baru. Celakanya, yang kerap menjadi korban dan teraniaya, setiap konflik muncul, adalah rakyat petani. Investor, dengan berbagai dalih, selalu berada dalam proteksi dan lindungan polisi dan aparat TNI. Padahal, urusan pihak keamanan tak ada sama sekali hubungannya dengan posisi perusahaan itu. Aparat keamanan seperti diamanahkan undang-undang mengawal dan menjaga keamanan serta kedaulatan negara ini, bukan perusahaan. Salah satu konflik yang berujung pada tindakan kekerasan antara rakyat petani dengan perusahaan pengembang sawit yang terjadi pekan pertama November lalu di Jorong Maligi, Kenagarian Sasak, Kecamatan Sasak Ranah Pesisir, Kabupaten Pasaman Barat, Selasa (8/11) lalu, ditemukan pelanggaran hak asasi manusia (HAM). Kekerasan aparat keamanan—karena melindungi kepentingan perusahaan—terhadap rakyat seperti tragedi Maligi bukan pertama kali terjadi di Sumatera Barat.
LOMBA PENGUCAPAN TEKS PEMBUKAAN UUD 1945
Lurah se-Kota Padang “Banjiri” Padang Fair
PADANG, HALUAN — Pameran promosi dan UKM dalam bingkai Padang Fair 2011 yang dimulai sejak 11 November 2011, hari ini resmi berakhir. Target panitia pelaksana menjaring 100.000 pengunjung dengan putaran uang sebesar Rp5 miliar dalam transaksi berhasil dicapai. Pada penutupan yang akan dilaksanakan malam ini Minggu (20/11) sekitar pukul 20.00 WIB, Pemko Padang bekerja sama dengan PT Solindo Duta Convex dan Harian Haluan menggelar lomba pengucapan teks UUD 1945 antarlurah se-Kota Padang. Kegiatan yang diselenggarakan mulai pukul 10.00 WIB tersebut rencananya dibuka Walikota Padang, Fauzi Bahar bersama pimpinan PT Solindo Duta Convex dan manajemen Harian Haluan Padang bertempat di panggung utama Padang Fair 2011. “Kami dari panitia pelaksana berharap seluruh lurah yang ada di Kota Padang mengikuti lomba tersebut. Sebab, selain dilaksanakan
Bersambung ke Halaman 11
INDONESIA KE FINAL — Pesepakbola timnas Indonesia Oktovianus Maniani (kiri) mengajak rekannya menari seusai pertandingan babak semifinal SEA Games XXVI Indonesia melawan timnas Vietnam di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) Senayan, Jakarta, Sabtu malam (19/ 11). Indonesia berhasil melangkah ke babak final bertemu Malaysia seusai memenangi pertandingan dengan skor 2-0.
KALAHKAN VIETNAM, INDONESIA KE FINAL
Renggut Emas dari Malaysia
PADANG, HALUAN — Selangkah lagi, tim garuda muda akan menggenggam kepingan emas yang paling berharga, emas cabang sepakbola. Di semifinal anak asuh Rahmad Darmawan (RD), sukses menggulung tim kuat Vietnam, peraih perak SEA Games XXV 2009 di Laos, 2-0 (0-0).
Indonesia Tak Tergesa-gesa Masuk TPP
NUSA DUA, HALUAN — Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memastikan bahwa Indonesia belum ikut bergabung dalam kerja sama perdagangan bebas Trans Pacific Partnership (TPP) yang digagas Amerika Serikat. “Kalau saya ditanya bagaimana posisi Indonesia tentu kita memilih tidak perlu tergesa-gesa untuk masuk TPP,” kata Presiden pada konferensi pers di akhir rangkaian kegiatan KTT ASEAN ke-19 dan KTT Asia Timur ke-6 , di Bali Nusa Dua Convention Center, Nusa Dua, Sabtu (19/11). Menurut Presiden , kerja sama TPP banyak dibahas pada
Langkah selanjutnya, giliran Malaysia, pemilik medali emas SEA Games Laos yang digulung. Kendati sempat kalah di penyisihan, Titus Bonai Cs saat itu diyakini tak tampil 100 persen karena sebagian punggawanya disimpan sang pelatih. Pelatih timnas U-23 Rahmad Darmawan (RD) mengaku permainan yang ditunjukkan anak asuhnya kala mengalahkan Vietnam pada babak semifinal sungguh luar biasa. Padahal, Garuda Muda memainkan taktik yang berbeda dari pertandingan sebelumnya. “Satu kata, Alhamdulilah malam ini bermain dengan sangat bagus dan menarik,” kata Rahmad Darmawan usai pertandingan di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Sabtu (19/11/2011). Rahmad mengaku, kemenangan dua gol tanpa balas lantaran timnas u-23 tampil agresif. Egi Melgiansyah cs diminta tampil terus menekan saat kehilangan bola,
Bersambung ke Halaman 11
Bersambung ke Halaman 11
Bocah Korban Penculikan Segera Dipulangkan
TEDDY
BOCAH korban penculikan, Mamat dan Owi bersama Kasi Rehabilitasi Tuna Sosial Dinas Sosial Sumbar, Ermansyah dan salah seorang petugas dari TRC Kementerian Sosial RI, Gungun tengah menikmati dunia kecilnya di sebuah objek wisata untuk berekreasi.
PADANG, HALUAN — Pemerintah Provinsi Sumatera Barat melalui Dinas Sosial dan Tim Reaksi Cepat (TRC) Kementerian Sosial RI menyepakati untuk segera memulangkan Mamat (5) dan Anita alias Owi (6) kepada orang tuanya dalam waktu dekat. Saat ini, kedua institusi tersebut masih merampungkan dokumen administrasi reunifikasinya. “Rencananya pemulangan dilakukan minggu depan, dan kami dari Dinas Sosial Sumbar masih menunggu kedatangan petugas dari TRC Kementerian Sosial yang akan menjemputnya,” kata Mohammad Bersambung ke Halaman 11
DEVIE
GUBERNUR Sumatera Barat meninjau lokasi pelaksanaan MTQ ke-34 di Dharmasraya, Jumat (18/11).
MTQ Dipercepat
PADANG, HALUAN — Pelaksanaan Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) ke-34 Tingkat Provinsi Sumatera Barat di Kabupaten Dharmasraya dipercepat waktunya dari semula dijadwalkan Rabu (23/11) menjadi Selasa (22/11). Menteri Agama Suryadharma Ali dipastikan hadir pada saat pembukaan tersebut. Para kontingen dari seluruh kabupaten/kota di Sumatera Barat diharapkan dapat menyesuaikan waktunya dengan Bersambung ke Halaman 11
FGD PAMONG SENIOR
Gubernur Disentil Tak Mau Pakai Simbol
PADANG, HALUAN—Pamong senior Hawari Siddik menyentil Guberrnur Sumatera Barat Irwan Prayitno karena sampai hari ini tidak mau memakai simbol-simbol yang menandakannya sebagai kepala daerah. Setiap pemimpin harus mampu menunjukkan bahwa dirinya benar-benar pemimpin yang baik dari pemikirannya, penampilannya, simbol-simbol atau apapun namanya. Pemimpin juga harus selalu hadir di tengah-tengah masyarakat, bukan hanya fisik tetapi kharisma, wawasan, harapan, keteladanan dan kebapakan. Ada beberapa hal yang patut dicatat para Bersambung ke Halaman 11
RITA SUBOWO:
Indonesia Dipastikan Juara Umum
JAKARTA, HALUAN PEROLEHAN — Indonesia dipastikan MENDALI SEMENTARA sudah meraih juara Emas Perak Perunggu Total umum SEA Games Negara XXVI Tahun 2011 de- Indonesia 140 112 103 355 ngan telah meraih 140 Thailand 85 76 93 254 medali emas. Posisi 80 77 82 239 juru kunci, kini ditem- Vietnam Malaysia 47 43 64 154 pati Brunei DarussaSingapura 39 41 70 150 lam. Negeri Sultan HalFilipina 24 42 59 125 sanah Bolkiah ini dileLaos 8 6 32 46 wati Timor Leste yang Myanmar 7 19 26 52 berhasil meraih sekeKamboja 3 11 19 33 ping emas dari cabang beladiri Kempo. Timor Leste 1 1 4 6 Hawa juara terasa makin mendekat, setelah republik ini terakhir menjadi raja olahraga Asia Tenggara pada tahun 1997, saat menjadi tuan rumah SEA Games 19 di Jakarta. Setelah itu, keperkasaan Indonesia seolah sirna Bersambung ke Halaman 11
2 L A P O R A N U TA M A
MINGGU, 20 NOVEMBER 2011 M 24 DZULhIJAH 1432 H
PERKEBUNAN SAWIT
Konflik yang Tak Kunjung Usai Laporan NASRUL AZWAR, DEVIE DIANY
K
ONFLIK yang berkepanjangan antara rakyat petani sawit dan tanaman komoditas lainnya dengan pengembang atau investor perkebunan sawit tampaknya tak kunjung usai. Nyaris, setiap pelosok Tanah Air, ketegangan kedua pihak ini tak berkesudahan. Pemerintah Provinsi Sumatera Barat telah menghentikan izin pembukaan lahan baru. Celakanya, yang kerap menjadi korban dan teraniaya, setiap konflik muncul, adalah rakyat petani. Investor, dengan berbagai dalih, selalu berada dalam proteksi dan lindungan polisi dan aparat TNI. Padahal, urusan pihak keamanan tak ada sama sekali hubungannya dengan posisi perusahaan itu. Aparat keamanan seperti diamanahkan undang-undang mengawal dan menjaga keamanan serta kedaulatan negara ini, bukan perusahaan. Salah satu konflik yang berujung pada tindakan kekerasan antara rakyat petani dengan perusahaan pengembang sawit yang terjadi pekan pertama November lalu di Jorong Maligi, Kenagarian Sasak, Kecamatan Sasak Ranah Pesisir, Kabupaten Pasaman Barat, Selasa (8/11) lalu, ditemukan pelanggaran hak asasi manusia (HAM). Kekerasan aparat keamanan karena melindungi kepentingan perusahaan terhadap rakyat seperti tragedi Maligi bukan pertama kali terjadi di Sumatera Barat. Menurut Tim Advokasi (gabungan dari LBH Padang, Walhi Sumatera Barat, Perkumpulan Qbar, PBHI Wilayah Sumatera Barat, dan SPI Wilayah Sumatera Barat) untuk warga Maligi, konflik perkebunan sawit berakibat terjadinya kekerasan kepolisian terhadap masyarakat terus terjadi berulangkali di Kabupaten Pasaman Barat. Belum berakhir duka 18 orang petani anak kemenakan Majosedeo di Kenagarian Kinali pada tanggal 1 Oktober 2011, kini dugaan tindakan kekerasan aparat kepolisian kembali terjadi terhadap masyarakat Jorong Maligi, Kenagarian Sasak di Titik Nol (Portal jalan perusahaan me-
nuju pabrik). “Tindakan kekerasan terhadap masyarakat Maligi ini diduga berawal dari tindakan represif aparat kepolisian yang secara paksa membuka portal yang saat itu dijaga masyarakat Maligi,” kata Roni Saputra, Koordinator Divisi PHP LBH Padang, Sabtu (19/11) kepada Haluan di kantornya. Ia mengatakan, penjagaan portal oleh masyarakat ini karena adanya kesepakatan antara masyarakat Maligi dengan PT Permata Hijau Pasaman II (PT PHP II) pada 27 Oktober 2011, yang isinya bahwa pihak PT PHP II akan memfasilitasi masyarakat untuk bertemu dengan pihak manajemen yang berwenang guna penyelesaian masalah Phase IV dan PT PHP II, dengan batas waktu paling lambat tanggal 29 Oktober 2011. Selain itu juga disepakati bahwa pihak perusahaan tidak dibenarkan beraktivitas di lahan Phase IV serta tidak akan menggunakan aparat keamanan dalam penyelesaian masalah Phase IV dan PT. PHP II. “Tapi semua kesepakatan itu dilanggar pihak PT PHP II dan masyarakat bertambah kesal ketika aparat polisi diturunkan pula,” tambah Roni. Akibat tindakan kekerasan di Titik Nol tersebut sekitar 20 orang mengalami luka-luka akibat pukulan, tendangan dan hantaman dengan tangan maupun benda keras. Di samping itu masyarakat juga mengalami trauma karena todongan senjata dan tindakan kekerasan oleh aparat kepolisian. “Bahkan satu orang dari sekitar 20 orang tersebut mengalami keguguran.” Setelah kejadian di Titik Nol yang terjadi sekitar pukul 14.00 WIB, pada malam hari sekitar pukul 20.00 WIB terjadi pembakaran kantor PT PHP II, dan masyarakat Maligi dituduh sebagai pelaku pembakaran kantor tersebut. “Berdasarkan fakta temuan di lapangan, masyarakat Maligi yang menjadi korban kekerasan di Titik Nol beserta masyarakat yang datang beberapa saat setelah kejadian tindak kekerasan tersebut, sudah meninggalkan lokasi kejadian
sekitar pukul 17.00 Wib. Tengah malam sekitar pukul 23.00 WIB aparat kepolisian mulai melakukan sweeping dan penggeledahan ke rumah-rumah masyarakat Maligi untuk mencari pelaku yang diduga melakukan pembakaran terhadap perkantoran PT PHP II. Namun tidak hanya melakukan sweping dan penggeledahan ke rumah-rumah, akan tetapi juga melakukan penangkapan. Setiap memasuki kampung selalu melepaskan tembakan, yang terbukti dengan ditemukannya selosong peluru di perkampungan,” papar Roni lagi. Untuk itu pula, Tim Advokasi mengecam tindakan represif aparat kepolisian terhadap masyarakat di Maligi, dan mendesak Kapolda Sumatera Barat dan Komnas HAM mengusut tuntas dugaan pelanggaran HAM oleh aparat kepolisian dalam kasus Maligi, serta meminta Kapolri melakukan penyelidikan terhadap dugaan praktek penggunaan aparat kepolisian untuk komersialisasi jasa pengamanan di perkebunan kelapa sawit swasta di Pasaman Barat dengan dalih menjalankan tanggungjawab pengamanan. Tak dipungkiri, konflik petani sawit dan pengusaha perkebunan sering mencuat di daerah ini. Hal ini berawal dari proses melepas hak atas lahan yang digunakan. Seharusnya, tanah ulayat masyarakat tidak dijual ke investor melainkan dicarikan format lain yang saling menguntungkan, seperti bagi hasil atau tanah ulayat tersebut dikerjasamakan. Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno kepada Haluan menyebutkan, konflik petani sawit dengan investor selalu bermula dari masalah lahan yang digunakan. Sebab lahan dijual kepada investor oleh ninik mamak kaum. Sementara anak kemenakan tak mendapatkan apa-apa untuk hidupnya di masa datang. “Seharusnya tanah tidak dilepas dari pemiliknya, tidak dijual pada investor. Format yang tepat itu dijalin kerjasama pemanfaatan lahan atau bagi hasil, sehingga ketika orang tuanya atau mamaknya meninggal, anak kemenakannya masih dapat menikmati hasilnya,” tegas Irwan. Misalnya saja, katanya, pengusaha kebun sawit dapat
menyewa lahan masyarakat selama 30 tahun. Pihaknya yakin tidak akan ada masyarakat yang mengganggu justru sebaliknya mereka merasa turut memiliki. Usaha pun berjalan lancar. Kepala Dinas Perkebunan Fajaruddin mengakui, salah satu kasus yang masih hangat saat ini adalah soal lahan sawit di Maligi. Kemarahan masyarakat disebabkan kebun plasma untuk mereka belum juga direaliasikan. “Dari pertemuan yang digelar kepala darah dan instansi terkait Kamis (17/11) lalu, diketahui bahwa areal kebun plasma untuk masyarakat belum dibangun meski lahannya sudah diplot perusahaan,” katanya. Kesepakatan sudah dicapai dengan pihak perusahaan, bahwa mereka harus merealisasikan kebun plasma milik masyarakat. Moratorium Kebun Sawit Memang tak bisa dikaitkan atau memang terkait, apakah konflik yang kerap muncul di areal perkebunan sawit, membuat pihak Pemerintah Provinsi Sumatera Barat mengeluarkan kebijakan moratorium pembukaan lahan baru perkebunan sawit. Tapi yang jelas, sejak 3 tahun terakhir, Pemerintah Provinsi Sumatera Barat tidak lagi mengeluarkan izin prinsip untuk perkebunan sawit besar. Alasan utamanya adalah lahan yang ada makin terbatas jumlahnya, karena untuk perkebunan besar dibutuhkan areal minimal 5.000 hektare hingga 6.000 hektare. Tetapi untuk perkebunan rakyat terus dibuka kesempatan terutama untuk meningkatkan perekonomian masyarakat setempat. Jumlah kebun sawit milik masyarakat itu jumlahnya terus bertambah setiap tahun. Meski tidak terlalu signifikan, namun tren ini menunjukkan prospek perkebunan sawit masih menjadi andalan masyarakat. Pada 2009, luas kebun sawit di Sumatera Barat mencapai 344.351 hektare dengan produksi tandan buah segar (TBS) 833.485 ton per tahun. Sedangkan pada 2010, luas perkebunan sawit menjadi 353.300 hektare dengan produksi mencapai 850.237 ton,
dan sekitar 47,8 persen dari luas perkebunan tersebut merupakan kebun rakyat. Tetapi pabrik pengolahan kelapa sawit (PKS) masih belum merata pada beberapa daerah yang merupakan sentra perkebunan sawit, seperti Kabupaten Pesisir Selatan dengan luas kebun 38.209 hektare dengan produksi 70.879 ton hanya ada 1 PKS. Begitu pula di Kabupaten Solok Selatan yang memiliki kebun sawit 44.360 hektare dengan produksi 134.265 ton, hanya memiliki 2 PKS. Posisi Tawar Lemah Demikian juga dari sisi penetapan harga TBS. Petani sawit pada dua daerah ini belum memiliki posisi tawar yang bagus, mereka selalu berada pada posisi yang lemah hanya menerima harga TBS yang ditetapkan. Bahkan petani di Pesisir Selatan benar-benar dirugikan, selain tidak bisa menetapkan harga TBS mereka juga tak punya pilihan lain untuk memasarkan hasil sawitnya. “Petani sawit di Pesisir Selatan belum mengenal pembentukan kelompok petani sawit seperti di daerah lain. Akibatnya posisi tawar mereka cukup lemah dalam penentuan harga TBS. Apalagi di daerah itu hanya ada 1 unit PKS dengan kapasitas 45 ton/jam, masyarakat mau tak mau harus menjual sawitnya ke PKS itu,” kata Ir. Fajaruddin, Kepala Dinas Perkebunan Sumatera Barat kepada Haluan, Sabtu (19/11) di Padang. Sementara petani sawit yang bergabung dalam kelompok tani bahkan lebih besar lagi membentuk KUD, lebih beruntung. Mereka memiliki posisi tawar yang lebih baik, bisa duduk semeja dengan perusahaan menentukan harga TBS. Kebun sawit paling luas terdapat di Kabupaten Pasaman Barat yang mencapai 151.889 hektare dengan produksi 333.543 ton, dan sekitar 89.457 hektare di antaranya merupakan perkebunan rakyat dengan produksi 180.000 ton. Di daerah ini terdapat 8 unit PKS. Kabupaten Dharmasraya menempati posisi kedua dengan luas kebun 63.212 hektare dan produksi mencapai 200.903 ton. Luas perkebunan rakyatnya sekitar 28.540 hek-
tare dengan produksi 76.000 ton. Di tempat ini terdapat 7 unit PKS. Kabupaten Agam memiliki kebun sawit 31.936 hektare dengan produksi 69.831 ton. Perkebunan rakyatnya 16.730 hektare dengan produksi 28.200 ton. Walau luas kebun sawit di Agam lebih sedikit dibanding Pesisir Selatan, tetapi Kabupaten Agam memiliki 3 unit PKS. Kabupaten Sijunjung memiliki kebun sawit 10.438 hektare dengan produksi 32.030 ton. Sedangkan luas perkebunan rakyatnya 5.849 hektare dengan produksi 14.650 ton. Sijunjung memiliki 2 unit PKS. Begitu pula Kabupaten Padang Pariaman dan Kota Padang masing-masing memiliki 1 unit PKS. Padahal luas aeral kebun sawit di daerh itu sangat minim. Padang Pariaman hanya memiliki kebun sawit 808 hektare yang semuanya merupakan perkebunan rakyat dengan produksi 874 ton. Kota Padang hanya memiliki kebun sawit rakyat seluas 8 hektare, dengan produksi yang tidak terdata. Sementara Kabupaten Pasaman memiliki kebun sawit 2.084 hektare, dan semuanya merupakan perkebunan rakyat dengan produksi mencapai 4.200 ton. Kabupaten Limapuluh Kota memiliki kebun sawit 2.136 hektare dengan produksi 4.066 ton. Perkebunan rakyatnya 155 hektare dengan produksi 91 ton. Kedua daerah ini memang tidak memiliki PKS. Diakui Fajaruddin, keberadaan PKS di suatu daerah turut menentukan harga TBS. Sebab produksi TBS masyarakat tentunya harus segera diangkut ke pabrik untuk diolah. Karena itu, dengan areal kebun sawit yang luas di Pesisir Selatan, sudah direncanakan untuk menambah PKS 1 unit. “Rencananya PT Incasi Raya akan membangun 1 unit PKS di Lunang Silaut dengan kapasitas 60 ton/jam. Diharapkan pembangunan PKS ini segera dapat diwujudkan sehingga masyarakat setempat memiliki pilihan untuk menyalurkan TBS milik mereka,” terang Fajaruddin. Menguntungkan Menjadi petani sawit masih
sangat menguntungkan. Harganya cukup tinggi walau kadang berfluktuasi, sedangkan produksi sawit 1 TBS mencapai 30 kg atau 1,2 ton/hektare/ tahun hingga 1,6 ton/hektare/ tahun. Namun hal ini tentu dapat dirasakan bila petani memiliki posisi tawar yang lebih baik dan mampu bersuara menetapkan harga Tandan Buah Segar (TBS). Sebagai salah satu contoh, kata Fajaruddin, penetapan harga sawit pada 16 Februari 2011 lalu, antara PT AMP Plantation dan PT Mutiara Agam di Kabupaten Agam dengan Koperasi Unit Desa (KUD) Mutiara Agam, KUD Tompek Tapian Kandis, KUD Manggopoh II, KUD Tiku V Jorong dan KUD Bukit Sandiang Tigo, sawit usia 10 tahun harga TBS-nya mencapai Rp2.044. Dan secara berurutan, harga sawit usia 9 tahun Rp2.012 sawit usia 8 tahun harga TBS Rp1.944 sawit usia 7 tahun harga TBS Rp1.891, sawit usia 6 tahun harga TBS Rp1.835 sawit usia 5 tahun Rp1.768, sawit usia 4 tahun 1.667, dan sawit usia 3 tahun1.494. Penetapan harga TBS ini sangan transparan. Mereka menggelar rapat terbuka yang dihadiri kedua belah pihak dan Dinas Perkebunan setempat serta mengundang Dinas Perkebunan Sumatera Barat. Pihak perusahaan PKS mengemukakan nilai nilai CPO dan biaya-biaya lain yang dikeluarkannya. Lewat pembahasan yang demokratis akhirnya dicapai kesepakatan harga TBS. Selain Agam, petani sawit di Pasaman barat juga sudah menerapkan penetapan harga sawit yang transparan ini. Saat ini Pemerintah Provinsi Sumatera Barat tengah mengupayakan hal yang sama untuk petani sawit di Solok Selatan dan Dharmasraya dan juga Pesisir Selatan. “Secara bertahap kita akan upayakan peningkatan posisi tawar petani sawit ini. Agam dan Pasaman Barat sudah menetapkan harga TBS dengan transparan. Kini tengah kita upayakan petani sawit di Solok Selatan, Dharmasraya dan Pesisir Selatan untuk membentuk koperasi agar memiliki posisi tawar yang lebih baik di mata PKS,” kata Fajaruddin.
Perkebunan Besar Tak Sentuh Rakyat Laporan KASRA SCORPI, MIAZUDDIN KEBUN sawit semakin menjadi primadona bagi masyarakat Agam di wilayah barat terutama pada Kecamatan Palembayan, Ampek Nagari, Lubuk Basung dan Tanjung Mutiara. Selain oleh dua perusahaan besar yakni PT AMP Plantation dan PT Minang Agro masyarakat secara perorangan juga terus melakukan perluasan kebun sawitnya. Menurut salah seorang pemuka masyarakat di Nagari Bawan, Kecamatan Ampek Nagari Adrian Dt Kando Marajo, yang mengubah perekonomian masyarakat secara drastis adalah kebun sawit yang diusahakan secara perorangan. Sedangkan sawit yang dikelola oleh pemodal asing itu tidak banyak memberikan kontribusi secara langsung, karena masyarakat setempat hanya memperoleh sekitar 30 persen kebun plasma. “Tapi memang diakui keberadaan perusahaan besar telah multiplier effect dan menyerap tenaga kerja murahan yang bekerja sebagi buruh di perkebunan, akibat selanjutnya semakin banyak tenaga kerja dari daerah asing yang masuk sehingga memperamai daerah dan pasar tradisional di sekitarnya,” kata Adrian Dt Kando Marajo.
Terbit Sejak 1948 Pendiri H. Kasoema
Penerbit: PT Haluan Sumbar Mandiri (Haluan Media Group). SIUPP No 014.SK.Menpen.SIUPP A.7 1985 tanggal 19 November 1985.
Kemudian keberadaan pabrik investor asing itu dapat menampung hasil sawit rakyat untuk diolah menjadi CPO, dan secara sporadis pihak perusahaan juga memberikan bantuan untuk berbagai kegiatan masyarakat, namun jumlahnya tidak begitu banyak. Juga diharapkan banyak tokoh masyarakat di wilayah Agam, untuk ke depan tidak perlu lagi diundang investor asing untuk membuka kebun sawit dan tidak perlu diperpanjang HGU yang ada sekarang. “Alasannya masyarakat telah merasa mampu berusaha di bidang perkebunan secara mandiri,” kata Adrian Dt Kando Marajo. Masalah lain yang kadang tanpa disadari dan mungkin karena terlena dengan kontribusi ekonominya adalah munculnya dampak negatif seperti pencemaran lingkungan akibat limbah dan penebangan hutan sewaktu melakukan pembukaan lahan baru. Sejak lebih 10 terakhir sejumlah tempat di sentra kebun sawit telah menjadi langganan banjir bandang, sebagai contoh sebut saja wilayah di sekitar Manggopoh Lubuk Basung, Tiku Limo Jorong Kecamatan Tanjung Mutiara maupan nagari-nagari di kecamatan Ampek
Nagari. Sementara itu bak penampung limbah industri CPO juga pernah mengalami kebocoran sehingga menewaskan satwa air di sepanjang hiliran sungai di sekitarnya. Untuk mengantisipasi pencemaran akibat limbah menurut Kepala Badan Pengendalian Lingkungan Hidup Agam, Aswirman, uji labor terhadap sampel limbah perusahaan sawit terus dilakukan sebanyak 2 kali dalam setahun sejak tahun 2010. Sementara pihak Dinas Kehutanan Agam juga menengarai bahwa pengawasan terhadap kondisi hutan terus diperketat. Perbedaan Harga Masalah lain, yang kini mendera petani sawit non plasma, adalah rendahnya nilai jual hasil panen kebun sawit mereka. Informasi terakhir yang diperoleh dari Kasi Pemasaran dan Pengolahan Hasil (PPH) Dinas Hutbun Agam, M Dt Sati, perbedaan nilai jual tandan buah segar (TBS) sawit rakyat dibandingan dengan harga TBS petani plasma sangat jauh. TBS petani plasma dibeli PKS (pabrik pengolahan sawit) di Agam mencapai Rp1.500 lebih/kg. Namun TBS sawit hasil perkebunan rakyat hanya sekitar Rp800/kg. Terjadinya perbedaan harga yang menyolok itu antara lain disebabkan TBS hasil kebun rakyat dijual ke PKS melalui
pedagang. Pedagang tentu mencari keuntungan sebesarbesarnya,sehingga yang jadi korban petani sendiri. Sentra perkebunan sawit rakyat di Kabupaten Agam tersebar di Kecamatan Palembayan, Ampek Nagari, Tanjung Mutiara, Lubuk Basung, Tanjung Raya, dan Malalak. Kebun rakyat terluas terdapat di Kecamatan Lubuk Basung, dengan luas 6.557 ha. Kemudian disusul Ampek Nagari (4.305), Tanjung Mutiara (4.085), dan Palembayan (1.794). Sedangkan di Kecamatan Malalak hanya sekitar 16 ha, dan dan Tanjung Raya baru seluas 12 ha. Itu menurut data Dinas Kehutanan dan Perkebunan (Hutbun) Agam. Menurut beberapa petani sawit, yang ditemui di Kecamatan Ampek Nagari, rendahnya harga jual TBS sawit mereka sudah sejak lama berlangsung. Namun mereka tidak bisa berbuat apa-apa, karena yang menentukan harga adalah pedagang. Mereka berharap Pemkab Agam turun tangan menertibkan harga jual TBS, agar mereka tidak terlalu merasa dirugikan. “Bagaimana lagi, pedagang yang berkuasa menetapkan harga,” ujar beberapa petani sawit yang enggan namanya ditulis, ketika ditemui secara terpisah di Bawan, Batu Kambiang, dan Sitalang.
MIAZUDDIN
KEBUN sawit rakyat di Lubuk Basung, Agam.
Kondisi demikian diakui Kadis Hutbun Agam, Ir. Yulnasri, MM. Menurutnya, jumlah PKS di daerah itu perlu ditambah. Dengan kondisi saat ini memang terasa PKS yang ada tidak mampu lagi menampung hasil panen kebun rakyat. Pembangunan PKS baru dirasakan sudah mendesak. Pembukaan perkebunan sawit memang sudah tidak diperbolehkan lagi, namun hal
itu hanya untuk pengusaha besar. Sementara pembukaan kebun rakyat, dengan luas terbatas, terus berlangsung. Walau tidak mungkin melarang warga membuka kebun sawit baru, Yulnasri menghimbau agar memperhatikan keselamatan lingkungan. Maksudnya, jangan membuka lahan secara serampangan, sehingga menimbulkan bencana nantinya. Pembukaan lahan tanpa
memerhatikan keselamatan lingkungan dapat mengundang bencana banjir dan longsor. Bila pembukaan kebun baru dilakukan pada hulu sumber air, atau pada kemiringan terjal, diyakini dapat memicu bencana. Bencana tersebut jelas akan merugikan makhluk hidup, termasuk manusia yang bermukim di sekitar hutan yang dibabat untuk kebun tadi.
Pemimpin Umum: H. Basrizal Koto, Konsultan Pengembangan Media: H. Hasril Chaniago, Pemimpin Redaksi: Zul Effendi, Pemimpin Perusahaan: Irfan Jasri, Wakil Pemimpin Redaksi: Eko Yanche Edrie, Redaktur Pelaksana: Ismet Fanany MD, Nasrul Azwar, Sekretaris Redaksi: Silvia Oktarice, Koordinator Liputan: Aci Indrawadi, Koordinator Liputan Daerah: Syamsu Rizal, Asisten Koordinator Liputan: Rudi Antono, Redaktur: Afrianita, Atviarni, Dodi Nurja, Nova Anggraini, Perdana Putra, Rahmatul Akbar, Reporter Padang: Gusni Yenti Putri, David Ramadian, Gustedria, Haswandi, Andika Destika Khagen, Ade Budi Kurniati, Suswinda Ningsih, Mice Angelasari, Devi Diani, Defil, Nasrizal Koresponden: Syamsuardi S, Jon Indra, Ridwan (Bukittinggi), Dedi Salim, Trisnaldi (Pariaman/Padang Pariaman), Ilham Yusardi, Zulkifli, Syafril Nita, Sri Mulyati, M Siebert (Payakumbuh/Limapuluh Kota), Atos Indria, Ahdi Susanto, Welina (Pasaman), Miazuddin, Kasra Scorpi (Agam), Iwan DN, Darwin Danin, Maison (Padang Panjang), Yuldaveri, Emrizal, Aldoys (Tanah Datar), M. Junir, Gusmizar (Pasaman Barat), Sabrul Bayang, M. Joni, Haridman (Pesisir Selatan), Syamsuardi Hasan, Riswan Jaya, Alfian, Almito, Marnus Chaniago (Kabupaten Solok/Kota Solok), Icol Dianto (Solok Selatan), Alamsyah Halim, Fadilla Jusman (Sawahlunto), Azneldi (Sijunjung), Ferry Maulana (Dharmasraya), Biro Jakarta: Syafruddin Al (Koordinator), Syafril Amir, Jamalis Jamin, Surya, Biro Riau: M. Moralis Biro Kepri: Yon Erizon Tim Kerja Usaha: Isbadri Bakri (Koordinator Sirkulasi), Nofriza Zaniyar, Alfarino Ikhsan (Koordinator Promosi), koordinator Iklan : Yunasbi, Tata Letak/Desain: Andri Idra (Koordinator), Syafrizal, Nurfandri, Rahmad Doni, Rahmi, David Fernanda, HRD : Desmasari, Umum : Nurmi Jamal, Keuangan : Bedhendri, Kasir : Desy, TI : Teguh, Pra Cetak : Sawal Marjuni.HRP,(Koordinator) Mai Hendri, Syamsul Hidayat, Cetak : Mardianto (Koordinator), Elvin Devino, Afandi, Rudi Kurniawan, Prasetyo, Jecky Jekcson. Alamat Redaksi/Bisnis: Komplek Bandara Tabing, Jl Hamka Padang. Telp. (0751)4488700, 4488701, 4488702, 4488703, Fax (0751) 4488704 Email: redaksi_haluan@yahoo.com, website: http/harianhaluan.com, Kantor Jakarta: Graha Basko, Jln. Kebun Kacang XXIX No.2A Jakarta Pusat 10240. Telp. (021) 3161472, 3161056 Fax. (021) 3915790, Harga Langganan/iklan: Harga langganan bulanan dalam kota Padang Rp57.000, Harga eceran Rp2.500,- Tarif iklan: FC: Rp25.000/mm kolom, Produk BW: Rp 10.000/mmkolom, Spot Colour: Rp20.000/mmkolom, Display: Rp 10.000/mmkolom, Sosial BW: Rp 8.000/mmkolom, Sosial FC: Rp 15.000/mmkolom, Iklan Mini(Max 1kolom X50mm) Rp 100.000/1 kali muat, Iklan Baris: Rp 10.000/baris Bank: BRI Cabang Padang Rek No: 0058-01-001430-30-8, Bank Nagari Cabang Utama Padang Rek No: 1008.0103.00009.1 PT Haluan Sumbar Mandiri Dicetak oleh Unit Percetakan PT Haluan Sumbar Mandiri Padang. Klik http://www.harianhaluan.com
NASIONAL 3
MINGGU, 20 NOVEMBER 2011 M 24 DZULhIJAH 1432 H
MAHFUD DISERANG BALIK
Gempa ‘Korupsi Politik’ DPR
TAMPAKNYA Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD tak main-main mengumbar fakta jual beli Pasal di DPR. Dia bahkan sudah membeberkan beberapa contoh jual beli pasal itu. Tap;I anggota DPRD tak tinggal diam. Serangan balik dilancarkan. Kritikan dan sentilan Ketua MK Mahfud MD rupanya membuat para politisi yang duduk di DPR gerah. Pimpinan DPR pun meminta dua pejabat negara itu hemat bicara. “Lebih baik penegak hukum dan hakim konstitusi irit bicara, banyak bekerja,” kata Wakil Ketua DPR Pramono Anung.
MAHFUD MD
Menurut Pramono, banyak bicara malah justru akan merugikan institusi yang dipimpin Busyro dan Mahfud. “Kalau kemudian banyak bicara, kasihan lembaganya. Apakah itu KPK dan MK, keduanya, kredibilitasnnya terganggu,” katanya. Politisi asal PDIP ini sebenarnya tidak keberatan siapa saja bicara. Apalagi, iklim di Indonesia adalah demokrasi. Namun Pramono berharap, pernyataan yang disampaikan jangan sampai menyudutkan lembaga negara lainnya.”Orang punya keinginan boleh-boleh saja. Ini negara demokrasi tapi jangan cari popularitas dengan menggunakan lembaga lain. Saya juga mendengar itu ada persoalan perundang-undangan,” ujar Pramono. Bagaimana soal tudingan jual beli pasal di DPR? “Sebenarnya tidak sekejam itu bahwa DPR secara kelembagaan ada praktek seperti itu. Ada orang-perorang yang saya pribadi tidak mengetahuinya,” kata Pramono. “Kalau memang ada itu
lebih baik disebutkan. Siapa namanya UU apa kontek apa sehingga pimpinan introspeksi dan menindak praktik seperti itu,” lanjutnya. “Yah ini menjadi isu yang menyudutkan kelembagaan. Kalau Pak Mahfud mengetahui, lebih baik disebutkan. Pembahasan RUU bukan kewenangangan DPR tapi dengan fraksi dan pemerintah. Katakan ada paktek itu orang perorang kecuali serombongan orang,” tandasnya. Pejabat ‘Sakit Gagah’ Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPR, Tjahjo Kumolo juga tak kalah ‘marah’. Dia meminta pejabat pengkritik itu jangan hanya berani berlindung di belakang media untuk mencari popularitas bagi dirinya. “Agar diopinikan ‘wah si pejabat itu hebat ya, pantas jadi pemimpin bangsa’. Itu namanya ‘pejabat sakit gagah’,” kata Tjahjo kepada wartawan. Tjahjo mengatakan, jika seseorang ingin menjadi pemimpin yang populer di tengah masyarakat biarlah itu terjadi alamiah karena prestasi dan dedikasinya. Bukan karena pencitraan lewat mengkritik. “Jadilah pemimpin yang populer di tengah masyarakat karena dirinya memang tokoh karena panutannya karena, prestasi kinerjanya, karena dedikasinya,” ujar sekjen DPP PDI Perjuangan ini. Dia menambahkan, seandainya ada politikus Senayan yang berlaku tidak benar, itu bersifat kasuistis. Tidak bisa digeneralisir bahwa semua anggota DPR itu tidak benar. “Saya sedih kalau melihat seorang pejabat negara atau tokoh masyarakat atau pejabat publik mencari popularitas dirinya dengan menjelek-jelekkan lembaga tinggi seperti DPR,” ujarnya. Tjahjo melanjutkan, jika memang pejabat tersebut mengetahui ada penyimpangan yang dilakukan oknum anggota DPR, “Ya laporkan saja ke polisi atau ke Badan Ke-
hormatan DPR.” Kritik Mahfud MD soal praktik jual beli pasal UU dibalas kritik oleh sejumlah anggota DPR. Banyak yang menduga kritik Mahfud itu adalah pencitraan untuk politik di 2014 lantaran mengapa hal itu tidak ia ungkapkan saat masih mejadi anggota DPR dari Fraksi PKB. Sedangkan Ketua Badan Legislatif (Baleg) DPR Ignatius Mulyono membantah pernyataan Ketua MK Mahfud MD dan menyesalkan pernyataan tersebut. “Itu tidak ada, dan saya menyesalkan pernyataan itu karena Pak Mahfud kan seorang negarawan, seharusnya tidak seperti itu,” Ignatius. Ignatius meminta Mahfud MD untuk membuktikan tudingannya itu bila memang ada praktik jual beli pasal dalam pembahasan di DPR. “Saya menghormati pernyataan Pak Mahfud, itu hak pribadi beliau. Tetapi saya menyesalkan pernyataan itu datang dari Mahfud yang juga mantan anggota DPR, tapi kalau dia punya bukti silakan tunjukan,” tegas dia. Tak mau kalah, politisi partai Demokrat Ruhut Sitompul juga mengkritisi pernyataan Mahfud MD. Ruhut meminta agar pimpinan lembaga tinggi negara tersebut tidak masuk ke arus pusaran politik dan lebih baik diam. “Saya mohon siapapun yang memimpin lembaga komisioner untuk tetap on the track, jangan lembaga yang dipimpin ini jadi batu loncatan. Memberi angin surga, jangan pakai lembaga yang mereka pimpin jadi batu loncatan untuk 2014,” ujar Ruhut. “Tugas kita sekarang, kita bekerja untuk rakyat. Bicara Pemilu 2014, Belanda masih jauh, ojo kesusu (jangan terburuburu),” tambahnya. Kritik Mahfud diduga bermuatan politis karena tahun 2014 semakin dekat. “Kenapa baru sekarang ngomongnya, kenapa tidak dari dulu ketika masih jadi anggota DPR?” ujar Wakil Ketua Komisi II Ganjar Pranowo . “Apakah ini arahnya untuk politik, karena sudah dekat dengan 2014? Bukan kita antikritik, tetapi sebaiknya fokus saja dengan tugas masingmasing,” terang politisi PDI Perjuangan ini. Menurutnya, sebagai seorang hakim MK, Mahfud seharusnya hanya mengo-
mentari putusan. Namun yang dilakukan Mahfud mencerminkan bahwa dirinya bukan seorang hakim melainkan pengamat. “Hakim itu semestinya hanya mengomentari soal putusannya. Kalau mau khutbah itu urusan pengamat atau LSM,” terangnya. Jual beli pasal dalam UU dengan mendasarkan banyaknya yang mengajukan judicial review dinilai juga tidak relevan. Mahfud pun diminta menunjukkan pasal dalam UU mana yang diperjualbelikan. “Saya sih kok tidak melihat adanya pasal yang diperjualbelikan itu. Kalau memang ada silakan ditunjukkan,” imbuhnya. Korupsi Politik Adalah calon pimpinan KPK Abdullah Hehamahua memandang jual beli pasal di DPR sebagai korupsi politik. Anggota DPR bisa diperiksa KPK jika tersangkut masalah ini. “Itu namanya korupsi politik. Itu yang tadi saya katakan program perencanaan anggaran harus dievaluasi,” ujar Abdullah, kepada wartawan di Gedung DPR, Jumat. Karena itu KPK bisa memeriksa anggota DPR. Tentu setiap pelanggaran tindak pidana korupsi ada hukumannya. “Itu bisa kita kejar. Kita bisa mencegah potensi kerugian uang negara,” tuturnya. Pandangan senada disampaikan calon pimpinan KPK Yunus Husein. Menurut Yunus, sebaiknya siapapun yang punya fakta melaporkannya. “Ya silahkan yang tahu melaporkan, mekanismenya kan ada di KPK,” tandasnya. Punya Bertumpuk Bukti Sementara itu, didesakdesak anggota DPRD agar berbicara dengan bukti-bukti, Ketua MK Mahfud akhirnya blak-blakan. “Saya katakan, Anda mau minta bukti bagaimana, kan sudah terbukti. Yang sudah diputus di pengadilan sudah saya sebutkan, dan (ditambah) gejala yang dilontarkan oleh Wa Ode Nurhayati tentang mafia anggaran,” tegas Mahfud. Lalu, Mahfud membeberkan segepok contoh kasus. Pertama, 5 orang yang dihukum karena mengeluarkan dana Yayasan BI sebesar Rp 100 miliar untuk mengegolkan Undang-Undang Bank Indonesia. “Yang Rp 68 miliar untuk pengacara, yang Rp 31
Seriuslah Tingkatkan Layanan Haji
SEJUMLAH jamaah haji Indonesia membawa barangnya saat antre memasuki pemeriksaan imigrasi di Bandara King Abdul Aziz, Jeddah, Arab Saudi.
MASIH banyak keluhan yang disampaikan jemaah Indonesia. Tim Pengawas Haji DPR pun menemukan sejumlah permasalahan di lapangan. Seperti ditegaskan Ketua DPR Marzuki Alie, penye-
lenggaraan ibadah haji harus diperbaiki. Hingga kini masih ada kelemahan. Dalam keterangan pers mengenai hasil pengawasan di Mekkah yang disampaikan melalui Grup DPR, di Jakarta, Kamis, Mar-
zuki mewacanakan tentang revisi Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2008 tentang Penyelenggaran Haji. “Kita mencoba untuk belajar dari beberapa negara yang kita anggap cukup bagus dalam penyelenggaraan haji, walaupun kita tahu bahwa jumlah jemaah kita terbesar dari seluruh negara,” katanya. Ketua DPR mengatakan, pengelolaan haji bukan hanya persoalan peribadatan. Masalah peribadatan rata-rata jemaah haji Indonesia sudah cukup memadai dengan banyaknya kelompok bimbingan ibadah haji (KBIH) yang memberikan pelatihan manasik haji. “Pengelolaan haji ini persoalan manajemen. Kalau saya lihat seperti manajemen perang, ada proses pemindahan jemaah/pasukan, ada manajemen logistiknya, ada manajemen transportasinya,” katanya. Marzuki yang juga Ketua
Tim Pengawas Haji DPR mengemukakan, pihaknya tidak mau berbicara masalah korupsinya, tetapi bagaimana keluhan yang ada setiap tahun tidak ditanggapi dengan baik. “Saya tidak mengecilkan keinginan Kementerian Agama (Kemenag) untuk berbuat sebaik-baiknya. Saya tidak menafikan bahwa ada perbaikan yang dilakukan. Namun faktanya, saya datangi semua maktab, tidak ada yang menyatakan puas atas pengelolaan haji ini,” kata Marzuki. “Ada juga jemaah yang ditempatkan di Biban, Mekkah. Jemaah dari Maluku dan Bogor meminta Kemenag jangan bohong karena waktu di embarkasi menyatakan, mereka masuk ring 1. Kenyataannya, jarak maktab ke Masjidil Haram tiga kilometer,” kata Marzuki. (ant/rep)
NET
Suasana Rapat Paripurna DPR-RI
miliar untuk DPR. Saya katakan, apa Anda mau membantah fakta yang terbuka di persidangan bahwa ini untuk DPR. Apa itu bukan bukti?” tandas Mahfud MD. Contoh kedua yaitu, Rp 1,5 miliar Dana Abadi Umat yang dibayarkan ke DPR untuk menggolkan UU Wakaf. “Menteri Agama yang dulu kan bilang Rp 1,5 miliar Dana Abadi Umat untuk bayar DPR, itu bukan rahasia lah,” tutur Mahfud. Ketiga tentang mafia anggaran yang diungkap oleh politikus PAN, Wa Ode Nurhayati bahwa ada calo anggaran APBNP yang dipotong setiap proyek sebesar 6 persen. “Itu kan Wa Ode Nurhayati sendiri yang bilang. Saya kalau diminta bukti-bukti nggak perlu berspekulasi, yang sudah diputus oleh pengadilan saja kasusnya sudah ada beberapa,” ujarnya. Keempat, kasus suap terkait Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi yang sekarang mulai disidangkan di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi. “Itu kan untuk membayar UU APBN Perubahan. Yang sekarang
sedang diadili itu, sekretaris Muhaimin,” tandas Mahfud. Terkait tudingan orang bahwa Mahfud mencari sensasi, dia menanggapi dengan santai. Dia menilai hal tersebut sah-sah saja dilontarkan oleh beberapa politisi. “Ya nggak apa-apa kalau itu lah. Kalau diam nanti dibilang sok alim, kalau ngomong dibilang untuk menarik perhatian,” ujar Mahfud. Mahfud mengaku tidak peduli dengan tudingan tersebut. “Pokoknya kalau urusan politik itu apapun bisa dibuat orang dan saya nggak peduli,” kisahnya. Dia juga tidak takut mendapat ancaman dan dibilang oleh banyak orang terlalu banyak bicara. “Ah nggak. Sama sekali nggak takut. Ngapain?” ungkapnya. ICW:Mahfud Benar Ditengah gencarnya ‘serangan balik’ anggota DPR tersebut, Indonesia Corruption Watch (ICW) menilai pernyataan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD tentang dugaan jual beli pasal dalam pembahasan Undangundang di DPR RI bukanlah
sebuah omong kosong. “Kasusnya seperti ayat tembakau dalam UU Kesehatan, jual beli pasal itu adalah bisa memangkas atau menambah, selain itu indikasi jual beli pasal juga terlihat dalam UU MA, tentang batas usia maksimal Hakim Agung 70 tahun,” kata aktivis ICW Emerson Junto, Jumat. Aktivis ICW ini bahkan menilai hal yang naif jika DPR meminta Mahfud MD untuk membuktikan praktik tersebut. “Naif kalau teman-teman DPR menyatakan Pak Mahfud untuk membuktikannya, mereka tahu tapi tak menyampaikan itu,” ucapnya, menegaskan. Emerson mengatakan bahwa jual beli pasal merupakan celah dalam fungsi legislasi DPR RI yang bisa mendatangkan uang bagi para anggota dewan, selain fungsi seleksi pejabat publik. “Seleksi pejabat publik, kecenderungannya begitu. Jangan-jangan di seleksi Calon Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terjadi proses itu,” ujarnya. (dn/dtc/ti/vvn)
89 Pengharapan yang Putus
Hayati tidakkah kau takut, bila datang hari kiamat, datang pertanyaan dari Qadi Rabbun Jalil, mengapakah kau kecewakan hati seorang manusia yang mempunyai tujuan suci dalam hidupnya? Patah tujuan itu lantaran kau kecewakan. Tidakkah kau takut, bilamana lantaran ini saya mati dahulu daripada kau, maka menurutlah arwahku kemana pun kau pergi, memekik dan merintih meminta dikembalikan hidupnya yang sudah kau rampas, hatinya yang sudah kau patahkan, cita-citanya yang sudah kau dinding.Menurut arwah itu kemana pun kau pergi, sedang kau tidur dan kau bangun, sedang kau makan dan sedang kau minum, bahkan sedang kau dalam pelukan suami sekalipun. Arwah itu akan membisikan di telingamu, dengan suatu bisikan yang nyata, “Kalau kau biarkan dia tinggal hidup, dialah contoh yang sebenarnya dari suami yang budiman, teladan yang seindah-indahnya dari seorang ayah yang pengasih; seorang sahabat yang setia, seorang yang menjadi tiang agung dalam masyarakat.” Mana janji kau, mana sumpah setia kau yang dahulu. Tidakkah kau berniat hendak memelihara keberuntungan manusia? Wahai, kalau kau sempatlah kiranya melihat saya sekarang ini, akan nyata oleh kau suatu tubuh yang telah kurus, suatu mata yang telah berkunangkunang, suatu kekuatan yang telah habis dan musnah lantaran kepedihan dan bencana. Hayati! Datanglah kemari, agak sekali dan sesaat pun cukuplah. Saya hendak melihat mukamu, sebab di sana tersimpannya keberuntunganku yang telah hilang, angananganku yang telah padam. Perdengarkan kepadaku suaramu yang merdu, suara yang telah menimbulkan gairah untuk hidup dalam jiwaku. Hidupkan hatiku kembali dengan
Ilustrasi Marwan
matamu. Katakanlah agak sepatah kalimat saja, bahwa kau masih tetap mencintaiku, meskipun ucapan itu benar atau dusta sekalipun, cukuplah itu bagiku. Sungguh, jika sekiranya pada masa ini kau bertemu olehku di tengah jalan, dengan tidak mempedulikan kata-kata orang, saya akan menyimpuh di hadapanmu, sebagaimana menyimpuh seorang inang pengasuh di hadapan rajanya. Dan kalau tidak peduli lagi, karena kebencian telah memenuhi hatimu kepadaku, akan saya iringkan engkau sampai kemanapun, supaya agak sekali kau toleh juga saya ke belakang.
Way of Life!
30jt, nt s/d Discou 9% nga 3,9 gan/bu DP rin
DP
Lansek Manih FM (LANIS FM) Frequensi (FM) 93,6 MHz (FM) Power Suport 1000 Watt ( Blues 30 NV) Alamat Studio/Office : Jl.Sudirman No.191 Muaro Sijunjung, Kabupaten Sijunjung. Telp. ( 0754) 20173-20553 Fax. 0754.20158 Email : lansekmanihfm@yahoo.co.id LANSEK MANIH FM “ Penyampai Informasi Pembangunan dan Penyejuk Hati Anak Nagari”
PT. ELANG PERKASA MOTOR : Jl. Khatib Sulaiman No.87 Padang Telp. (0751) 7051422, 7051423 Kantor Cabang : = PAYAKUMBUH : Jl. St. Usman No.14, Kampung Cina Telp. (0752) 91795 = DHARMASRAYA : Jl. Lintas Sumatera Koto Baru KM.218 Dharmasraya Telp. (0754) 71245 HARI MINGGU / LIBUR SHOWROOM TETAP BUKA
8jt-an
4 LUAR NEGERI
MINGGU, 20 NOVEMBER 2011 M 24 DZULhIJAH 1432 H
KTT ASEAN
Bersatu Antisipasi Dominasi Negara Besar
SETELAH membicarakan penguatan integrasi keamanan, ekonomi, dan sosial budaya di Asia Tenggara , ASEAN menggelar dialog dengan para mitra eksternal mereka, yang dikenal sebagai negara-negara besar, yaitu Amerika Serikat, China, Korea Selatan, Jepang, Rusia, Australia hingga India. Agar ASEAN tidak diperkuda untuk perebutan kepentingan Negara besar. Kalangan media massa baik nasional maupun internasional sudah mengantisipasi bahwa pertemuan di Bali ini bisa dimanfaatkan sebagai ladang konfrontasi baru secara diplomatik oleh negara-negara peserta pertemuan. Sengketa dan potensi gangguan keamanan di Laut China Selatan mewarnai pelaksanaan rangkaian KTT ASEAN dan KTT Terkait itu, karena selama ini telah menjerat sejumlah negara peserta ke dalam konflik dan ketegangan diplomatik. Jangan Jadi Tumbal Saat membuka KTT ASEAN, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sebagai tuan rumah secara tersirat mengingatkan sesama anggota agar mereka tidak menjadi korban kepentingan bagi negara-negara besar, namun turut menjadi bagian dari solusi. “Dalam dunia yang semakin kompleks dan saling kait-mengait, ASEAN sejatinya harus menjadi yang terdepan dalam mengatasi berbagai tantangan yang mencuat. ASEAN tidak boleh hanya menjadi penonton pasif, yang rentan menjadi korban permasalahan di belahan dunia
lainnya,” kata Yudhoyono. Dia pun sebelumnya optimistis bahwa sengketa di Laut China Selatan untuk saat ini masih bisa diatasi secara dialog oleh negara-negara yang berkepentingan melalui mekanisme yang telah disepakati. “Kesepakatan Guidelines on the Implementation of the Declaration on the Conduct of the Parties in the South China Sea antara ASEAN dan RRT, telah menumbuhkan optimisme dalam melihat permasalahan di Laut China Selatan,” kata Yudhoyono. Menurut kantor berita Reuters, perairan itu dihuni lebih dari 200 pulau kecil, batu, dan karang. Laut China Selatan membentang dari pesisir China dan Taiwan di utara, Vietnam di sebelah barat, Malaysia, Brunei Darussalam, Indonesia, dan Singapura di selatan dan barat daya, hingga ke Filipina di sebelah timur. Kawasan maritim ini telah lama menjadi sumber konflik antara Vietnam, Malaysia, Filipina, Brunei, China, dan Taiwan. Selain mempermasalahkan batas zona ekonomi ekslusif, sejumlah negara juga saling mengklaim kepemilikan
Pulau Spratley dan Paracel di wilayah perairan itu. Laut China Selatan sangat strategis, karena menjadi salah satu jalur lalu lintas tersibuk bagi pengapalan minyak mentah dan logistik. Wilayah itu juga menyimpan banyak ikan dan sumber minyak dan gas alam yang belum digarap. China ingin menyelesaikan krisis itu melalui negosiasi secara bilateral, bukan melalui forum multilateral. “Kami berharap [isu] Laut China Selatan tidak akan dibicarakan pada KTT Asia Timur,” kata Wakil Menteri Luar Negeri China, Liu Zhenmin, awal pekan ini seperti yang dikutip harian The Wall Street Journal. Namun, negara-negara lain menginginkan penyelesaian secara multilateral atau regional. Menteri Luar Negeri Filipina, Albert del Rosario, berharap ASEAN bisa memainkan peran yang lebih menentukan lagi pada isu Laut China Selatan, dengan memfasilitasi suatu pertemuan tingkat tinggi untuk membahas usulan Filipina agar diciptakan zona damai yang bebas, bersahabat, dan bisa bekerjasama di kawasan itu. Kendati tidak berkonfrontasi langsung, AS pun turut berkepentingan. Niat AS untuk mengangkat isu Laut China Selatan di KTT Asia Timur akhir pekan ini sudah diutarakan secara tersirat oleh pejabatnya. Menurut Ben Rhodes, deputi penasihat nasional AS, mengungkapkan bahwa keamanan maritim merupakan
salah satu agenda AS di Bali, selain isu non-proliferasi nuklir dan bantuan kemanusiaan. “Laut China Selatan tentunya akan muncul dalam konteks itu,” kata Rhodes, seperti dikutip oleh harian The Wall Street Journal. Namun dia tidak mau memastikan bahwa AS akan benar-benar mengangkat agenda itu pada KTT Asia Timur nanti, yang belum pernah dihadiri oleh Presiden AS. Militer AS Isu lain yang patut diantisipasi oleh ASEAN dan para mitranya akhir pekan ini adalah soal rencana AS untuk menambah lagi kehadiran militernya di Asia Pasifik. Presiden Barack Obama sudah memaparkan rencana Washington untuk memperkuat kehadiran militer AS di Australia Utara. Penempatan pasukan AS itu untuk menjaga konstelasi stabilitas di Asia Pasifik sekaligus dapat diberdayakan untuk operasi kemanusiaan dan bantuan keamanan. Dalam pertemuan Obama dengan PM Julia Gillard Kamis kemarin, Australia sudah bersedia menjadi pangkalan bagi 2.500 pasukan Marinir AS, yang akan dikirim secara bertahap mulai tahun 2012 ke Darwin, wilayah sebelah utara Australia yang dekat dengan perbatasan maritim di sebelah tenggara Indonesia. Kepada parlemen Australia, Kamis, Obama menyatakan bahwa AS kini telah mengalihkan fokus keamanannya dari Irak dan Afganistan. Kini, penempatan pasukan AS ke
PRESIDEN AS, Barrack Obama (kiri) mengikuti KTT ASEAN-AS yang dipimpin Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Bali Nusa Dua Convention Centre (BNDCC), Nusa Dua,Bali, Jumat (18/11). Pertemuan tersebut untuk meningkatkan hubungan dan kerjasama ASEAN dengan Amerika Serikat. luar negeri akan diarahkan ke Asia Pasifik, terutama Asia Tenggara. “Saat kita telah mengakhiri perang [di Irak dan Afganistan], saya telah mengarahkan tim keamanan nasional saya untuk menjadikan keberadaan dan misi kami di Asia Pasifik sebagai prioritas utama,” kata Obama seperti dikutip kantor berita Reuters saat menjabarkan visi AS bagi kawasan Asia Pasifik. Menteri Luar Negeri AS, Hillary Clinton, sebelumnya juga menegaskan bahwa melibatkan negaranya merupakan hal yang vital bagi masa depan Asia. “Masa depan politik akan diputuskan di Asia, bukan Afganistan atau Irak,
dan AS akan menjadi pusat dari aksi itu,” tulis Clinton dalam opininya yang dimuat Foreign Policy Magazine edisi November 2011. Namun, kehadiran militer AS lebih dekat ke Asia itu sudah mengundang kegelisahan. Dikhawatirkan, langkah ini merupakan cara AS untuk menandingi kekuatan China di Laut China Selatan. Pasalnya, negara-negara Asia Tenggara yang dimasuki AS bermasalah dengan China terkait konflik di perbatasan sengketa. ASEAN, kata Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa, tidak akan membiarkan kawasan Asia Tenggara dijadikan ajang persaingan
Krisis Eropa Tumbangkan Pemimpin Politik
AKHIRNYA sejumlah pemimpin politik di Eropa berguguran, karena krisis ekonomi yang menyapu kawasan itu. Setelah George Papandreou terpental dari kursi perdana menteri Yunani, kali ini Silvio Berlusconi harus rela kehilangan kursi perdana menteri Italia. Berlusconi mundur dari jabatan Perdana Menteri tidak lama setelah bertemu dengan Presiden Italia, Giorgio Napolitano, di Roma. Pengunduran diri itu ramai diberitakan media di seluruh dunia, Minggu.
jadi 120 persen dari produk domestik bruto (GDP) negara spaghetti itu. Surat utang Italia yang berjangka waktu 10 tahun telah pula menyentuh angka suku bunga yang melebihi 7,6 persen hari Rabu pekan lalu. Dengan suku bunga seperti itu, ekonomi sudah masuk gawat darurat. Lihatlah sejumlah negara lain di kawasan itu yang tersapu krisis. Dengan suku bunga 7 persen saja, Yunani, Irlandia, dan Portugal, terpaksa meminta pinjaman dana talangan. Krisis Italia ini akan lebih
Pemerintah yang baru diharapkan bisa menyelamatkan negara itu dari badai. Negeri penghasil arak anggur itu memang sedang dimabuk krisis ekonomi. Dan pemicunya adalah utang yang segunung. Italia memiliki utang sebesar 1,9 triliun euro. Sekitar US$2,6 triliun. Dengan jumlah setinggi itu, utang sudah men-
luas efeknya bagi Eropa ketimbang krisis Yunani, Portugal dan Irlandia. Sebab Italia masuk tiga besar ekonomi di zona Euro. Kekhawatiran utang Italia ini, jika tidak ditangani dengan baik, akan memukul ekonomi Eropa secara keseluruhan. Mengobati negeri ini sesegera mungkin bisa meredam efek domino krisis.
Itu sebabnya, tak lama setelah Berlusconi pamit, Presiden Italia Giorgio Napolitano mulai melakukan pembicaraan dengan parlemen soal pemerintahan baru. Dan mantan Komisioner Eropa, Mario Monti, tampaknya menjadi favorit untuk menggantikan Berlusconi, dan memimpin Italia melewati badai krisis. Pekan lalu, Monti memang telah ditunjuk menjadi Senator Seumur Hidup oleh Presiden Napolitano, sebagai langkah antisipasi dan memberi ketenangan kepada pasar keuangan, setelah Berlusconi berjanji akan meletakkan jabatan. Sebelum Berlusconi resmi mundur, Monti memang telah melakukan sejumlah langkah, antara lain bertemu Presiden Bank Sentral Eropa Mario Draghi. Monti juga telah bertemu dengan sejumlah partai di Italia, sebagai antisipasi dari transisi mundurnya Berlusconi. Karena itu Mario Monti diharapkan membentuk pemerintahan yang terdiri dari teknokrat, sebelum pembukaan pasar di hari Senin. Saat ini, Monti telah mendapat dukungan oposisi, dan diterima oleh partainya Berlusconi, Partai Kebebasan Rakyat. Setidaknya, ada sejumlah tugas yang harus dilakukan Monti: mengendalikan tingginya utang dan menjaga tingkat pinjaman, serta menjauhkan Eropa dari krisis keuangan yang semakin meluas saat ini. Bikin Cemas Sebelum Italia, dampak krisis utang terhadap kepemimpinan nasional menimpa Yunani. Mantan Wakil Presiden Bank Sentral Eropa,
Lucas Papademos, ditunjuk sebagai Perdana Menteri Yunani untuk menggantikan George Papandreou. posisi Yunani mendesak Papandreou untuk mundur, karena rencananya untuk mengadakan referendum terkait dana talangan (bailout) dari Uni Eropa. Ide referendum ini bahkan awalnya akan menentukan apakah Yunani tetap bertahan di zona Euro dan menggunakan mata uang Euro. Referendum itu memang batal dilakukan. Tapi wacana yang dimunculkan Papandreou membuat gusar sejumlah pemimpin utama Eropa, terutama Kanselir Jerman Angela Merkel, dan Presiden Prancis Nicolas Sarkozy. Pasalnya pekan lalu Jerman dan Perancis sudah mati-matian memperjuangkan Yunani agar utangnya kepada pihak swasta dipotong 50 persen. Selain itu, Uni Eropa juga telah sepakat memberikan utang baru kepada Yunani. Sebagai pengganti Papandreou, Papademos dikenal sebagai figur yang dihormati di kalangan pasar keuangan dan politik Eropa. Papademos pun berjanji akan berbuat sebaik mungkin untuk membawa Yunani keluar dari krisis dengan seminim mungkin berdampak bagi kepentingan rakyat dan nasib ekonomi Eropa. “Pilihan yang akan kami buat akan menentukan bagi rakyat Yunani. Jalannya tidak akan mudah namun saya yakin masalah akan dipecahkan lebih cepat dan dengan ongkos yang lebih kecil bila ada persatuan, pengertian, dan kehati-hatian,” lanjut Papademos.
Papademos menilai tugas yang mendesak saat ini adalah merumuskan penerapan bantuan utang darurat (bailout) yang sudah disiapkan Uni Eropa dengan nilai total 130 miliar euro (US$177 miliar) sekaligus mempersiapkan pemilu tahun depan. Menanti Solusi Selain Yunani dan Italia, setidaknya ada empat negara lain yang juga terancam krisis. Empat negara itu adalah Irlandia, Portugal, Siprus, dan Spanyol. Pengamat ekonomi asal Amerika Serikat, Nouriel Roubini, berpendapat, dalam satu dekade terakhir negara PIIGS (Portugal, Irlandia, Italia, Greece atau Yunani, dan Spanyol), merupakan negara di zona Euro yang mengutamakan konsumsi, pengeluaran lebih besar dari pendapat, dan memiliki defisit anggaran yang tinggi. Sebaliknya, negara yang menjadi inti di zona Euro (Jerman, Belanda, Austria dan Perancis) menjadi negara yang mengutamakan produksi, pengeluaran lebih rendah dari pendapatan, dan surplus anggaran. Tingkat pengeluaran pun tak terkendali, terutama saat terjadi bubble di bidang properti, defisit anggaran, gap fiskal. Semua permasalahan ini menumbulkan stagnansi ekonomi dan negara-negara tersebut tak mampu bersaing. Untuk mengatasi sejumlah krisis ekonomi, Uni Eropa pun telah menyepakati sejumlah langkah penyelamatan krisis utang. Salah satu keputusan penting itu adalah menyepakati penambahan dana siaga untuk
bailout, dari 440 miliar euro menjadi sekitar 1 triliun euro (US$1,4 triliun). Dana ini diharap bisa menjadi langkah antisipasi menghadapi krisis utang, termasuk yang saat ini dihadapi Italia. Kesepakatan lain adalah menyangkut pengurangan pembayaran obligasi Yunani kepada pihak swasta. Kalangan perbankan dan asuransi sepakat mengurangi piutang mereka ke Yunani sebesar 50 persen. Para pemimpin Uni Eropa juga sepakat mengenai reka-
negara-negara besar. “Kita tidak akan membiarkan Asia Tenggara, oleh siapapun, menjadi ajang persaingan negara-negara yang menganggap dirinya besar,” kata Marty. Tujuan pengiriman tentara tambahan AS di Australia, lanjut Marty, harus disampaikan secara transparan, untuk menghindari adanya kesalahpahaman. Jika tidak demikian, maka upaya yang tengah dirintis oleh ASEAN di Laut China Selatan akan menjadi rusak. “Saya tidak ingin melihat adanya reaksi yang provokatif, yang membalikkan keadaan, dan menciptakan rasa saling tidak percaya,” kata Marty. (vvn/ant)
pitalisasi perbankan. Pada Juni 2012, modal minimum perbankan dinaikkan jadi sekitar 106 miliar euro dan terbuka kemungkinan pemerintah bisa campur tangan dalam mengatasi masalah pada bank yang bersangkutan. Para pemimpin UE berharap bahwa langkah-langkah ini akan melindungi Eropa dari potensi gagal bayar pada negara yang dilanda krisis utang, sekaligus mencegah negara-negara dengan ekonomi yang lebih besar seperti Italia dan Spanyol dari jurang krisis. (vvn/reuter/cnn)
LANCONG 5
MINGGU, 20 NOVEMBER 2011 M 24 DZULHIJAH 1432 H
Pantai Sasak nan Menggoda
SANTUANG
PASBAR, HALUAN — Jika diurus dan dikelola dengan baik, keindahan alam Pantai Sasak sangat menjanjikan bagi masyarakat setempat secara finansial. Pesona pantai dan keindahan alamnya sungguh menawan bagi wisatawan.
Pengunjung bisa menikmati sunset, dengan angin sepo-sepoi pada sore hari. Pantai Sasak, adalah salah satu pesona pantai terindah di Pasaman Barat, selain Pantai Muaro Binguang dan Pantai Air Bangis, plus pulang panjang, dan berbagai pulang kecil lainnya di daerah mekar yang terkenal dengan potensi sawit itu. Keindahan pantai di Pasbar itu, juga melengkapi daftar wisata bahari di daerah tersebut. Bahkan keindahan pesonanya, kalau berkata jujur bisa melebihi pantai Kuta di Bali, yang menjadi tujuan banyak wisatawan. Hanya saja, obyek wisatanya belum terurus dengan baik. Agaknya inilah ‘pekerjaan rumah’ Dinas Pemuda Olahraga, Pariwisata Pasbar di masa depan agar wisata di Pasbar lebih baik, yang bisa menambah pendapatan rakyat maupun daerah. Promosi bagi pemerintah daerah sangat diperlukan sekali, sehingga Pantai Sasak bisa dikenal dunia Internasional. Jika telah ditata dengan professional akan bisa mendatangkan pundi-pundi pendapatan kesejahteraan bagi masyarakat sekitarnya maupun pemerintah. Dengan begitu, pemerintah juga telah memberi
andil untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat sekitar melalui sektor pariwisata. Di sini, Anda juga bisa menikmati pasir putih nan halus. Sudah pasti akan mampu memikat para wisatawan. Sasak yang merupakan kampung lama juga sudah dikenal luas di Sumbar. Tinggal lagi nagari promosi agar diintensifkan. Kecamatan Sasak yang terletak di pantai barat Indonesia berada sekitar 20 Km dari pusat Kota Simpang Ampek dan sekitar 140 Km dari Kota Padang Keberadaan Pantai Sasak hingga hari ini masih menjadi wisata andalan bagi masyarakat Pasbar, namun belum terlalu dikenal hingga keluar Pasbar. Jalan menuju Pantai Sasak itu pun tidak terlalu sulit, dan tidak memakan waktu yang terlalu lama. Anda bisa dengan menggunakan angkutan umum dengan ongkos Rp7.000 saja sudah bisa sampai ke pantai tersebut. Atau ada juga pilihan dengan menggunakan ojek tentu ongkosnya sedikit lebih mahal dibandingkan menggunakan angkutan umum. Sesampai di sampai di Pantai Sasak, hamparan pasir putih dan jejeran tenda-tenda
BUBUR KAMPIUN
Bagi yang Ingin Selera Berbeda JUNIR
ARENA KESENIAN — Pantai Sasak juga sering dimanfaatkan sebagai arena kesenian daerah. Terlihat seniman daerah tengah bernyanyi Ronggeng Pasaman di pantai nan indah itu tempat berteduh dapat digunakan menghindari sengatan matahari. Deburan ombak menggelegar juga menjadi daya tarik pantai ini, dan ditambah lagi masyarakatnya yang begitu bersahabat menyambut kedatangan setiap pelancong yang datang. Pantai yang dihiasi perkampungan nelayan tradisional masih begitu bersahaja, dan butuh sentuhan untuk bisa berkembang lebih jauh. Pantai Sasak merupakan sebuah po-
tensi besar yang dimiliki Pasaman Barat jika benar-benar diurus dengan baik. Jika hari libur setiap Sabtu dan Minggu, pantai ini selalu sesak dipadati pengunjung. Masyarakat di sini pun selalu terbuka tidak pernah memungut biaya masuk, dan parkir karena masyarakat sepakat akan memberikan kesan yang baik bagi pengunjung. Hal ini tentunya akan menyebabkan semakin ramainya Pantai Sasak dikunjungi para pelancong.
Dapat dipastikan bagi siapa saja pengunjung yang untuk pertama kali menginjakkan kaki Pantai Sasak akan mendapatkan sebuah kesan manis, dan tak akan terlupakan. Sebuah pantai yang indah dan masyarakat yang ramah akan menjadi ciri khas pantai Sasak. Kesan pertama yang begitu menggoda dan selanjutnya terserah anda kalau tidak dihantui rasa penasaran jika tidak mengunjungi Pantai Sasak. (sutan junir)
PADANG, HALUAN — Jika anda termasuk penggemar sajian bubur, ada baiknya mencoba bubur kampiun atau yang biasa disebut bubua kampiun. Tradisinya, bubur kampiun disantap masyarakat untuk sarapan. Namun, khusus bulan Ramadan posisinya diubah menjadi menu santapan utama berbuka. Bubur ini bisa dijumpai di banyak tempat di daerah ini. Meski setiap daerah memiliki campuran bahan pembuat bubur kampiun yang berbeda satu sama lain, tetapi memiliki cita rasa yang sama yaitu manis dan legit. Bubur keroyokan ini memang menghasilkan cita rasa lezat dan memanjakan lidah. Manisnya kolak pisang, gurihnya santan dan lembutnya bubur sum-sum seolah memadukan sari-sari bubur yang pernah anda cicipi sebelumnya. Bila anda belum pernah mencicipi sajian bubur dan kolak yang ada, maka anda cukup mencicipi bubur kampiun. Anda akan tahu bagaimana kesimpulan rasa sajian bubur dan kolak Untuk menikmati satu porsi bubur rasa ramai ini, anda harus merogoh kocek sekitar Rp5 ribu. Apabila Anda tidak suka dengan rasa keroyokan bubur kampiun maka anda bisa membeli aneka bubur dan kolak yang tersedia dengan harga yang sama.(h/aci*)
Sabang, Mutiara Wisata di Ujung Barat LAPORAN SYAFRUDDIN UJANG
Sabang memang bukan sembarang kota. Kota indah yang berada di atas Pulau Weh, Provinsi Aceh ini adalah kota pulau nan hijau di ujung barat nusantara. Di kota ini pulalah letaknya Nol Kilometer Indonesia, dan berakhir di wilayah timur, Merauke, Provinsi Papua. “Coba Anda lihat itu, betapa asrinya hutan serta gunung yang hijau dan betapa jernihnya lautan yang ada di Teluk Sabang ini. Jadi, anugerah Tuhan ini tidak boleh kita sia-siakan,” kata Direktur Jenderal Pemasaran, Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata yang kini adalah Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, DR. Sapta Nirwandar kepada saya di atas kapal layar asing nan mewah, saat kami berkeliling Pulau Rubiah sambil memancing dan melihat indahnya terumbu karang di kawasan ini. Beberapa waktu lalu, saya bersama 18 wartawan yang biasa meliput di kementerian ini, diajak terbang oleh sang Dirjen (sekarang Wamen) ke Sabang untuk menyaksikan keindahan “Kota Pulau” ini. Saat itu, di Sabang, sedang berlangsung Sabang Internasional Regatta 2011 yang diikuti sekitar 23 kapal layar asing dengan start di Phuket (Thailand), terus ke Langkawi (Malaysia) dan finis di Sabang. Ketiga kawasan itu disebut Sapta sebagai daerah segitiga pertumbuhan wisata bahari yang menakjubkan. Saat ada wartawan yang mengusulkan digelar pula balap sepeda Tour de Sabang karena kondisi, dan medan jalannya sangat mendukung, buru-buru
Sapta menolaknya. “Sabang harus menjadi ekselen wisata bahari di Indonesia. Apalagi di daerah ini sudah berkembang diving untuk melihat keindahan laut di sekitar Pulau Weh,” katanya. Sekilas Kota Sabang Kota Sabang letaknya berada di Pulau Weh dan merupakan bagian dari Daerah Provinsi Aceh. Pulau Weh dikenal dengan slogan: Point Of Zero Kilometer Republic Indonesia (Titik Nol Kilometer Indonesia), ditandai dengan didirikan monumen untuk menandai dimulainya perhitungan jarak dan luas teritorial Negara Republik Indonesia. Sejak didirikannya Sabang Maatschappij pada tahun 1895 oleh Pemerintahan Kolonial Belanda, Pelabuhan Sabang mempunyai arti penting pada zaman itu, karena dari pelabuhan itulah kapal-kapal besar Belanda mengangkut rempah-rempah dari Bumi Nusantara untuk dijual ke Eropa. Kota Sabang sebelum perang dunia II adalah kota pelabuhan terpenting dibandingkan Temasek (sekarang Singapura). Kota Sabang terdiri dari 2 bagian yaitu Kota Atas dan Kota Bawah. Awal tahun 1970, Sabang ditetapkan sebagai daerah Pelabuhan Bebas yang diwujudkan dan diperkuat dengan terbitnya UU No 3/1970 tentang Perdagangan Bebas Sabang, dan UU No 4/1970 tentang ditetapkannya Sabang sebagai Daerah Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas. Namun pada tahun 1985, pemerintah mencabutnya dengan alasan pembukaan Pulau Batam sebagai Kawasan Per-
dagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Batam. Tahun 1993, pemerintah membentuk Kerja Sama Ekonomi Regional Indonesia-Malaysia-Thailand Growth Triangle (IMT-GT) untuk menggairahkan kembali perekonomian di kota ini. Masih belum pulih, tahun 2000, Presiden Abdurrahman Wahid mengembalikan Sabang sebagai Kawasan Perdagangan Bebas dengan diterbitkannya Inpres No. 2 tahun 2000 pada tanggal 22 Januari 2000. Dan kemudian diterbitkannya Peraturan Pemerintah pengganti Undang-Undang No. 2 tahun 2000 tanggal 1 September 2000 tentang Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Sabang. Pulau Weh memiliki beberapa pulau di sekitarnya. Di antaranya Pulau Rubiah, Klah, Seulako dan Pulau Rondo. Penduduk Sabang jumlahnya 28,703 jiwa, terdiri atas berbagai etnik suku, agama dan bangsa, termasuk Cina dan India. Sabang memang jauh di ujuang barat pulau Sumatera, tetapi begitu mudah untuk mencapainya. Satu-satunya cara untuk menuju ke Pulau Weh adalah lewat Banda Aceh, ibukota Provinsi Aceh. Banda Aceh sendiri mempunyai penerbangan langsung dari Penang dan Kuala Lumpur di Malaysia dan dari Medan, dan juga tentunya dari Jakarta.. Melalui jalan darat, banyak bus modern nonstop dari Kota Medan, yang akan melalui banyak tempat, seperti lewat jalur barat dan pantai utara atau dataran tinggi Aceh dan Taman Gunung Leuser. Dari Banda Aceh pilih minibus/labi-labi yang menuju Pelabuhan Krueng Raya (Malayahati) di mana ada ferry yang akan menyeberang ke Pelabuhan Balohan di Pulau Weh sekali dalam sehari. Atau menggunakan
kapal cepat Km Pulo Rondo, dan Km Baruna Duta dari Pelabuhan Ulee Lheu ke Pelabuhan Balohan. Rombongan wartawan yang tiba di Banda Aceh dengan dua penerbangan, berangkat dengan kapal Baruna tersebut ke Pulau Weh. Menurut Ketua DPRK (Dewan Perwakilan Rakyat Kota) Sabang, Abdul Manan yang menyertai rombongan k, pelayaran di pagi hari antara Banda Aceh ke Pulau Weh atau sebaliknya, terasa lebih tenang, sedang di siang dan petang hari gelombangnya begitu terasa. Untuk wisatawan umum, dari Balohan bisa pilih minibus atau taksi untuk menuju Kota Sabang. Kemudian juga naik mini bus lainnya ke wisata yang terkenal di sana. Namun di samping taksi dan minibus, diSabang juga sudah banyak rental mobil dengan tarif Rp600.000 per hari. Kota Sabang dilengkapi dengan berbagai fasilitas dan sarana umum yang memadai (hotel, restoran, rumah sakit, apotek, sarana komunikasiwarpostel, sarana transportasi, kantor polisi, pompa bensin, masjid, gereja, bank, money changer, toserba). Taman Laut Rubiah Sebagai Daerah Tujuan Wisata (DTW) Bahari, Kota Sabang memiliki tempat-tempat wisata bawah laut dengan beragam jenis binatang dan tumbuhan laut yang ada di dalamnya, antara lain Pantai Iboih di lokasi Pulau Rubiah (dikenal juga dengan taman lautnya), Batee Dua Gapang, Batee Meuroron, Arus Balee, Seulako’s Drift, Batee Tokong, Shark Plateau, Pantee Ideu, Batee Gla, Pantee Aneuk Seuke, Pantee Peunateung, Lhong Angen, Pantee Gua, Limbo Gapang, Batee Meuduro dan lainnya. Pulau Rubiah merupakan salah satu daerah wisata bahari
yang berada di Pulau WehKota Sabang. Pulau ini dahulunya merupakan asrama bagi para jama‘ah haji yang akan berangkat ke Mekkah. Namun saat ini, Pulau Rubiah dijadikan sebagai objek daerah tujuan wisata yakni kawasan taman laut atau lebih di kenal dengan sebuatan Taman Laut Rubiah (Sea Garden Of Rubiah) yang luasnya 2.600 hektare, lokasi berada di desa Iboih kecamatan Suka Karya dengan luas daratan 50 hektare. Jaraknya sekitar 29 Km di sebelah barat Kota Sabang atau sekitar 7 Km, apabila ditempuh dengan transportasi laut. Di sekitar Pulau Rubiah inilah kami berkesempatan menaiki salah satu kapal mewah peserta Sabang International Regatta 2011. Selama 2 jam berkeliling pulau, Sapta Nirwandar juga sempat mencoba memancing ikan, namun tak berhasil membawa pulang seekor pun ikan. Di sekeliling tepi laut yang kami lewati, terutama di kawasan Iboih, banyak bungalow. Ada sektar 50 bungalow dan 6 restoran yang dapat dipilih. Kebanyakan bungalow yang ada adalah yang sederhana tetapi nyaman. Ada yang mempunyai kamar mandi ada juga yang tidak. Sebelah Barat Pulau Rubiah dengan jarak tempuh 350 meter terdapat daerah wisata pantai Iboih yang luasnya 1.300 ha dan 3 km sebelah Barat Laut terdapat lokasi Tugu Kilometer Nol. Sebelah Utara pulau ini berbatasan langsung dengan samudera Hindia. Sedangkan sebelah Timur berbatasan dengan daerah wisata Pantai Gapang. Untuk mencapai daerah Pulau Rubiah yang ada di kawasan Pantai Iboih, dapat dicapai dengan minibus dengan jarak tempuh sekitar 45 menit dari kota Sabang, biaya me-
masuki wilayah ini Rp 5.000, per orang. Pulau Rubiah tidak berpenghuni, namun pulau ini ditumbuhi oleh beberapa jenis tumbuhan, Salah satunya yakni pohon kelapa dan dihuni oleh beberapa jenis hewan seperti monyet, ular, burung, serangga dan kadal. Pulau Rubiah juga memiliki pantai yang berpasir putih. Dari Pulau ini dapat melihat dengan jelas kapalkapal besar yang melintas serta suasana tenggelamnya matahari (sunset). Di sekitar Pantai Iboih yang favorit, terdapat sejumlah diving centre. Penyewaan peralatan menyelam atau untuk snokling, cuma Rp40.000 per hari. Yang agak mahal adalah sewak boat atau boat kaca untuk melihat indahnya taman laut Sabang. Sewa boat untuk diving Rp150.000 untuk beberapa jam. Sedang boat kaca berkisar Rp300 dan bisa dimuati sekitar 10 orang. Di Gapang memiliki lebih dari 30 bungalow dan 4 restoran. Beberapa ada yang begitu mewah dan mahal, tetapi ada juga yang sederhana tetapi nyaman. Pantai Lhueng Angen mempunyai 10 bungalow dan 1 restoran, sederhana tetapi nyaman. Makanan eropa bisa didapat dari restoran yang dekat dengan bungalow.
Mutiara yang Perlu Diasah Melalui Sabang International Regatta yang sudah diagendakan untuk diselenggarakan setiap tahun, pemerintah melalui Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif ingin menjadikan daerah ini sebagai Daerah Tujuan Wisata (DTW) Bahari utama di kawasan barat. Apalagi jarak tempuh Langkawi-Sabang hanya terpaut beberapa jam dengan melintasi Selat Malaka. Sapta Nirwandar menyebutkan, keindahan Sabang untuk wisata bahari tak ada tandingannya. Karena itulah, kementeriannya sudah berketetapan hati untuk melakukan berbagai promosi agar Sabang makin dikenal wisatawan mancanegara. Jailani, dari Royal Langkawi pun yakin Sabang bakal berkembang di masa mendatang. “Sabang kini telah kembali dalam peta pariwisata nasional dan internasional karena itu kelengkapan sarana akan menjadi perhatian. Sabang adalah mutiara yang tinggal di asah karena memiliki teluk, lautan, gunung, air terjun dan pemandangan alam lainnya yang cukup indah,” kata Walikota Sabang Munawar Liza Zainal.
6 PERSONAL
MINGGU, 20 NOVEMBER 2011 M 24 DZULHIJAH 1432 H
Foto- foto: KOLEKSI PIBADI
DRA HJ MEIJANTI OSMAN MPD
Plaza Furniture Laris Manis, Awalnya dari Garase Mobil D ulunya galeri ini bernama Semoga Laris. Namun sekarang justru dikenal orang dengan label Laris Manis. Tentunya ini bukan sekedar nama, “Semoga Laris” mengandung makna sebuah ungkapan doa, harapan semoga usaha yang berawal dari iseng berbuah hasil. Sedangkan “Laris Manis” adalah ungkapan puji syukur atas terkabulnya doa sehingga Laris Manis furnitur diminati tidak saja masyarakat Padang tetapi juga sampai masyarakat di kabupaten dan kota di Sumbar. Tahun 1984 Dra Hj Meijanti Osman MPd merintis Laris Manis Awalnya Laris Manis yang kala itu diberinya nama Semoga Laris dibuka di garase mobil rumahnya di Jalan AR Hakim No 41 Padang. Dikatakan iseng dikarenakan latar belakang Mei, merintis Laris Manis hanya berdasarkan usulan seorang teman saja. Itupun waktu itu ibu Mei muda fokus untuk
menyelesaikan skripsi di jurusan FKT IKIP Padang. “Usulan teman itu saya pikir menarik juga, karena garase rumah saya cukup luas untuk dijadikan bengkel, ditambah dengan lokasi yang sangat bagus. Sembari mengerjakan skripsi saya menyempatkan diri untuk sedikit menganalisa prospek perkembangan usaha furnitur. Ketika semakin tertarik dan skiripsi selesai, saya menyempatkan diri datang ke Jepara,” kata ibu yang tercatat sebagai pengawas sekolah di Dinas Pendidikan Kota Padang ini. Alhasil cukup memuaskan orderan pertamanya dari Jepara cukup diminati dan cepat terjual. Hal tersebut menyemangatinya mulailah ia serius pada bidang usaha furnitur ini. Untuk lebih diminati, dia memahami kualitas adalah yang paling utama. Tidak tanggungtanggung Mei sengaja mendatangkan kualitas bahan Belgium yang pada
waktu itu terbaik di Padang. Mulai menunjukkan kemajuan, ia ingin mengelola Laris Manis secara profesional. Hal itu ditandai dengan pindah lokasinya Semoga Laris ke Jalan Veteran pada tahun 1986. “Pada tahun 2003 diubahlah Semoga Laris menjadi Laris Manis,” ujar ibu dari tiga putra dan tiga putri ini. Kualitas furnitur adalah kunci kesuksesan merintis usaha Laris Manis Furnitur. Hal itulah yang tetap dipertahankan Laris Manis sampai sekarang. Kedua adalah harga yang kompetitif alias bersahabat menjadi identitas Plaza Furniture Laris Manis. “Kualitas oke. Harga persahabatan itu Laris Manis,” kata Mei sedikit berpromosi. Seiiring dengan kesibukanya dan anak-anaknya yang sudah dewasa, Mei meregenerasikan Laris Manis kepada anaknya. Martha Afrizal. ST yang merupakan putri keempatnya dinilainya mumpuni untuk meneruskan kejayaan Laris Manis Furnitur. Backgroundnya sebagai alumnus Universitas Tarumanegera jurusan Teknik Arsitek ini diharapkan memberikan kreativitas dan pengelolaan manajemen sehingga Plaza Furniture Laris Manis semakin laris manis. Belum setahun Martha mengelola penuh Plaza Furniture Laris Manis, namun gadis blesteran ini mampu memberikan plus-plus, khususnya desain kamar set jati, kursi tamu jati, meja makan, buffet, sofa. Kualitas dan harga terjangkau merupakan jaminan. Namun penawaran Plaza Furnitur Laris Manis tidak itu saja, furniture yang disediakan juga unik. Unik karena furnitur Laris Manis didesain sendiri oleh desainer Laris Manis. “Moto kami adalah kualitas oke dan harga persahabatan. Namun untuk memberikan kesan unik pada
setiap furnitur, kami mendesain sendiri furnitur. Desain tersebut kami order untuk dibuatkan langsung ke pabrik di Jepara. Sehingga perabotan unik dan pastinya tidak ditemukan di tempat lain,” kata Martha. Saat ini Plaza Furnitur Laris Manis sudah menjadi langganan tetap bagi kebutuhan furnitur perkantoran besar di Padang, baik pemerintahan maupun swasta. Tentu saja kualitas, harga dan model hal yang utama untuk menarik pelanggan. Namun Laris Manis tidak menomorduakan pelayanan kepada konsumen. Setiap momen, Plaza Furnitur Laris Manis selalu memberikan bonus menarik. Untuk periode ini, Laris Manis memberlakukan bonus Hape Esia setiap transaksi minimal Rp4 juta. “Dapatkan HP Esia Starlight setiap belanja banyak,” promo wanita muda ini. Pengantaran tanpa biaya juga merupakan pelayanan yang diberikan kepada setiap pelanggan. Furnitur akan diberikan pengantaran gratis langsung ke alamat setiap pembelian furnitur di Laris Manis. Tunggu apalagi segera belanja furnitur di Plaza Furniture Laris Manis di Jalan Veteran No 61-63 Padang. (h/alex chandra)
RANTAU 7
MINGGU, 20 NOVEMBER 2011 M 24 DZULHIJAH 1432 H
Pengusaha MDL-525 Bantu Kampung Halaman Rp3 Miliar
JAKARTA, HALUAN — Sukses dirantau, Zetrialdi Guci, pengusaha New Mandala 252 Solusi Sehat Selain Obat di Jakarta sediakan dana Rp3 miliar untuk membangun tanah kelahirannya Koto Laweh, Kecamatan X Koto, Tanah Datar. Dana sumbangan pribadinya itu sudah digunakan untuk pelebaran jalan sepanjang 500 meter, antara Koto Laweh menuju Pasa Rabaa Panyalaian sebesar Rp1 miliar. Jalur itu dulunya sempit, memiliki turunan tajam bahkan bagi sebahagian pengemudi menilai jalan yang dikenal dengan “Lurah Aia Kalek “sangat angker”. Setelah bukit-bukit di sepanjang jalan dikeruk, dan dilebarkan dengan alat berat dengan dana Zetrialdi Guci, kini jalan tersebut menjadi jalan alternatif menuju Koto Laweh dari Pasa Rabaa. Untuk pengaspalannya dikerjakan dengan dana APBD Tanah Datar senilai Rp 350 juta. Namun hingga kini pengaspalan belum terlaksana D isamping memperlebar jalan, Sumando Urang Batipuah
itu juga membantu pembangunan Kantor Wali Nagari Koto Laweh Rp300 juta, dan Surau Nurul Iman, Jorong Batu Panjang sebesar Rp350 juta. Ketua BPRN Koto Laweh Sofendi Dt Indo Kayo menjawab Haluan di Koto Laweh kemarin menyebutkan, Zetrialdi Guci dalam pertemuan dengan Bupati Tanah Datar M. Shadig Pasadique menyampaikan hasratnya untuk memperlebar Jalan Lurah Aia Kalek, lantaran jalan itu sangat vital memperpendek jalan menuju Kota Padang Panjang melewati Pasa Rabaa. Zetrialdi mengalokasikan dana pribadinya sebesar Rp3 miliar untuk membangun kampung halamannya Koto Laweh. Tawaran itu tentu tak disia siakan. Dan akhirnya Jalan Lurah Aia kalek dikerjakan.
Tebing terjal di sepanjang jalan dipotong untuk memperlebar jalan yang dulunya sangat sempit dan turunan yang cukup tajam, hanya saja, kata Sofendi Dt Indo Kayo, masyarakat kini mempertanyakan pekerjaan pengaspalan, sebab hingga hari ini belum dikerjakan. Untuk pengaspalan jalan Lurah Aia Kalek sudah ada pemborongnya. Di jalan itu juga terlihat plank proyek pelaksana pengaspalan jalan dengan dana Rp 350 juta lebih. Masyarakat Koto laweh sebut Sofendi Dt Indo Kayo merasa ketibaan “durian runtuh “. Sebab sudah lama menunggu perbaikan jalan Lurah Aia Kalek, tiba tiba perantau datang membantunya. Bahkan bantuan bukan untuk jalan saja, Zetrialdi Guci juga membantu pembangunan Kantor Wali Nagari Koto Laweh yang telah lama terbengkalai. Termasuk bantuan Surau Nurul Iman jorong Batu Panjang. “Tentunya kita berharap dan berdoa semoga banyak perantau berhasil dan memiliki kepedulian untuk kampung halaman,” lanjut Sofendi. (h/one)
IWAN DN
BANTUAN PERANTAU — MDL 525 perusahaan minuman sehat bantu kampung Rp3 miliar. Sebagian sudah digunakan untuk memperlebar jalan Air Kalek Pasa Rabaa- Koto Laweh X Koto. Terlihat jalan Lurah Air kalek yang dulunya angker, dan memiliki tanjakan tinggi setelah dibuka dan menuggu pengaspalan
IKAPABASKO SAMBUT POSITIF
Penghargaan Swastisaba Wistara
RASENO ARYA
JAKARTA, HALUAN — Perantau Ikatan Keluarga Padang Panjang, Batipuh, X Koto (Ikapabasko) Jakarta memberikan apresiasi kepada Suir Syam, Walikota Padang Panjang beserta jajaran yang meraih Penghargaan Swastisaba Wistara 2011 Penghargaan tertinggi kota sehat tingkat nasional itu adalah prestasi gemilang, dan
pantas disyukuri serta menjadi kebanggaan bagi seluruh warga dalam menjadikan masyarakat yang sehat, santun dan maju. Ketua Ikapabasko Jabodetabek Faisal Jamal bersama segenap jajaran pengurusnya, kemarin menyampaikan rasa bangganya atas prestasi yang diraih kota kelahirannya. “Sehat adalah sesuatu yang di dambakan. Kendati ekonomi baik tetapi bila tak sehat maka semuanya tak berarti apaapa. Apalagi mayoritas warga sehat, semuanya selain usaha juga berkah dari Allah,” ujar Faisal Jamal didampingi Sekretaris Umumnya Chairul Abri melalui Sekjen BK3AM Jakarta Amri Aziz Walikota Padang Panjang Suir Syam yang ditanya terkait keberhasilan meraih penghargaan tertinggi kota sehat tingkat
IKA FE Unand Gelar Golf Ekonomics Tourism JAKARTA, HALUAN – Ikatan Keluarga Alumni (IKA) Fakultas Ekonomi Universitas Andalas (FE Unand) Jabodetabek, akan menggelar tournament Golf Economic Tourism 2011 pada 4 Desember mendatang di Lapangan Golf Gunung Geulis, Bogor, Jawa Barat. Ketua Umum IKA FE Unand Jabodetabek Raseno Arya, mengatakan turnamen golf ini merupakan tahun kedua diselenggarakan oleh IKA FE Unand Jabodetabek. Selain untuk menggalang silaturahim, juga untuk mengembangkan dunia kepariwisataan di tanah air. “Ini tahun kedua diselenggarakannya Teournamen Golf Economics Tourism ini untuk membangun silaturahim sambil berwisata,” kata Raseno kepada Haluan di Jakarta kemarin. Ia menambahkan, peserta turnamen golf ini selain dari kalangan alumni sendiri, juga ada dari golfer-golfer lainnya dari Jakarta, Padang, Pekanbaru dan Bandung. Turnamen yang berlangsung selama sehari itu, juga akan memperebutkan piala dari Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, dan hadiah lainnya yang menarik. Menurut Raseno, turnamen yang mendapat dukungan penuh dari Ketua Alumni Unand yang juga Menteri Dalam Negeri, Gamawan Fauzi dan Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sapta Nirwandar itu, juga bertujuan untuk menghimpun dana bagi pembangunan Sekretariat IKA FE Unanda Jabodetabek. (h/sal)
nasional menjelaskan, keberhasilan itu adalah keberhasilan bersama seluruh lapisan masyarakat. Tak mungkin program tersebut terwujud tanpa dukungan masyarakat. Ini dikarenakan penghayatan kesehatan sudah menjadi kebutuhan masyarakat. Misalnya, kata Suir Syam, berhenti merokok dan membudayakan hidup sehat sudah jauh lebih baik di Padang panjang. Ini juga dibuktikan menurunnya tingkat kunjungan pasien di RSUD Padang Panjang saat ini. Namun demikian, keberhasilan itu bukanlah sekadar kebanggaan, yang penting bagaimana kedepan lebih meningkatkan hidup bersih disetiap masyarakat, keluarga, lingkungan dan ditengah kota Padang Panjang. (h/ one)
Pemenang Lomba Esai Budaya UPBM Unpad Diumumkan
BANDUNG, HALUAN — Unit Pencinta Budaya Minangkabau (UPBM) Universitas Padadjaran, organisasi yang bergerak dalam bidang penalaran budaya, khususnya budaya Minangkabau telah menyelesaikan salah satu rangkaian acara dalam rangka memperingati ulang tahunnya yang ke 25, yakni Lomba Esai Budaya. Lomba esai budaya ini telah diselenggarakan sejak Juli 2011 dan diperuntukkan bagi kalangan pelajar dan mahasiswa. Peserta diberikan dua topik pilihan yaitu budaya tradisional; dulu, sekarang dan di masa depan (traditional culture; past, present and future), dan peran pemuda dalam melestarikan budaya tradisional yang terlupakan (the role of youth in preserving the forgotten traditional culture). Lomba ini diselenggarakan dengan maksud agar para pemuda dapat memahami dan melestarikan budayanya melalui tulisan sehingga dapat dibaca, dan dipahami oleh orang lain. Setelah melalui beberapa proses penyeleksian, akhirnya
terpilih beberapa karya terbaik dari lomba esai yang diadakan oleh UPBM Unpad. Lomba yang diikuti oleh mahasiswa dari seluruh penjuru Indonesia dan pelajar dari Sumatera Barat ini telah diseleksi melalui tiga tahap, yaitu seleksi administrasi, substansi, dan akumulasi. Pemenang kategori SMA Juara I M. Ifan Alfian (SMA N 3 Batusangkar) dengan judul Budaya, Ciri Khas Kita di Masa Lalu, Sekarang dan di Masa Depan, Juara II Imam Fantowi (SMA N 1 Padang ) dengan judl Minangkabau Menuju Masa Keemasan dan Juara III Niken Febra (SMA N 3 Payakumbuh) dengan judl Degradasi Nilai-Nilai Budaya di Minangkabau. Sedangkan juara favorit Mawaddatul Husna (SMA N 10 Padang) dengan judul Rumah Gadang, Rumah Kita Bersama. Sementara pemenang kategori mahasiswa masingmasing Juara I Pradipa P. Rasidi (Universitas Indonesia) dengan judul Melihat Kembali Populerisasi Kesenian Tradisional, Juara II Mutiani
Keluarga Besar
SYAUKI MAHMUDI
(Universitas Lambung Mangkurat) dengan judul Budaya Lokal Orang Banjar di Tengah Gerusan Arus Globalisasi, dan Juara III Rahmat Efendi (Universitas Padjadjaran) dengan judul Rekonstruksi Tradisi. Sementara pemenang favorit Sulfiza Ariska (Universitas Terbuka UPBJJ Yogyakarta) dengan judul Citra Prejudice Roman Siti Nurbaya. Untuk kedua kategori, pemenang pertama akan men-
dapatkan uang senilai Rp3.000. 000, pemenang kedua Rp2.000. 000, dan ketiga Rp1.000.000. Sementara pemenang favorit akan mendapatkan bingkisan menarik dari Panitia Ulang Tahun Perak UPBM. Setiap karya, selain mendapatkan sertifikat juga akan dimasukkan ke dalam buku yang akan diluncurkan UPBM Unpad di akhir rangkaian acara tersebut. Ketua Pelaksana Ulang Tahun Perak UPBM Unpad, Syauki Mahmudi mengungkapkan, dengan adanya lomba ini, seluruh pemuda khususnya pemuda Indonesia untuk terus melestarikan budaya lokal yang menjadi primadona bangsa Indonesia. Hal ini untuk memperlihatkan pada dunia bahwa Indonesia merupakan negara yang memiliki ragam budaya yang menarik dan indah. “Walaupun acara ini lomba essai telah berakhir, tetapi saya mengharapkan seluruh pemuda untuk terus berkarya dan melanjutkan perjuangan pelestarian budayanya masingmasing. Share your culture,” ujar Syauki. (h/sal)
Keluarga Besar
Mengucapkan Selamat Menempuh Hidup Baru Atas Pernikahan
Mengucapkan Selamat Menempuh Hidup Baru Atas Pernikahan
Ridho Ari Darma
Syofiyanti
Putra Bpk. Drs Ariyanto Thaib & Ibu Dra Darmayanti
Dengan
Yulia Novelisa
Dengan
Putri Bpk. Syafri Tahar & Ibu Nurmalis
Agus Syah Putra
Putri Bpk. Sabri Siddik & Ibu Yarnita
Akad Nikah : Jumat 18 November 2011 di Padang Kunik, Pariaman. Resepsi Pernikahan : Minggu, 20 November 2011 di Padang Kunik, Pariaman.
Akad Nikah : Jumat 11 November 2011 di Jl. Tanjung Aua Raya No.13, Lubuk Begalung, Padang. Resepsi Pernikahan : Minggu, 20 November 2011 di Komplek Filano Jaya I Blok A3 No.8, Parak Karakah, Padang.
Semoga menjadi keluarga sakinah, mawaddah, warahmah. Amin.
Semoga menjadi keluarga sakinah, mawaddah, warahmah. Amin.
Tertanda,
Tertanda,
H. Basrizal Koto Pemimpin Umum
H. Basrizal Koto Pemimpin Umum
Putra Bpk. Karlis (alm) & Ibu Jumiarti
ZUL EFFENDI Pemimpin Redaksi
IRFAN JASRI Pemimpin Perusahaan
ZUL EFFENDI Pemimpin Redaksi
IRFAN JASRI Pemimpin Perusahaan
8
MINGGU, 20 NOVEMBER 2011 M / 24 DZULHIJAH 1432 H
01. Man. City 02. Man. United 03. Newcastle 04. Chelsea 05.Tottenham 06. Arsenal 07. Liverpool 08. Aston Villa 09. Queens PR 10. West Brom 11.Norwich 12. Swansea 13.Everton 14.Stoke City 15.Wolverhampton 16.Sunderland 17.Fulham 18.Bolton 19.Blackburn 20.Wigan Athletic
12 11 12 11 10 12 11 11 12 12 12 11 11 12 12 12 12 12 12 12
11 8 7 7 7 7 5 3 4 4 3 3 4 3 3 2 2 3 1 1
1 2 4 1 1 1 4 6 3 2 4 4 1 3 2 5 5 0 4 3
0 1 1 3 2 4 2 2 5 6 5 4 6 6 7 5 5 9 7 8
Hasil Pertandingan Sabtu, 19 November 2011 Norwich Vs Arsenal Everton Vs Wolverhampton Manc. City Vs Newcastle Stoke City Vs Queens PR Sunderland Vs Fulham West Brom Vs Bolton Wigan Athletic Vc Blackburn Jadwal Pertandingan Minggu, 20 November 2011 Swansea City Vs Manc. United Chelsea Vs Liverpool Selasa, 22 November 2011 Tottenham H Vs Aston Villa
(42-11) (28-12) (18-12) (24-15) (21-15) (25-22) (14-10) (16-15) (12-22) (11-17) (17-20) (11-15) (13-16) (10-22) (13-20) (13-11) (14-15) (19-29) (16-27) (10-23)
34 26 25 22 22 22 19 15 15 14 13 13 13 12 11 11 11 9 7 6
1-2 2-1 3-1 2-3 0-0 2-1 3-3
01 Udinese 10 6 3 1 02 Lazio 10 6 3 1 03 AC Milan 10 6 2 2 04 Juventus 9 5 4 0 05 Palermo 10 5 1 4 06 Napoli 9 4 2 3 07 AS Roma 10 4 2 4 08 Catania 10 3 5 2 09 Siena 10 3 4 3 10 Cagliari 10 3 4 3 11 Parma 10 4 0 6 12 Fiorentina 10 3 3 4 13 Genoa 9 3 3 3 14 Atalanta 10 5 3 2 15 Chievo 10 3 3 4 16 Bologna 10 3 1 6 17 Inter Milan 9 2 2 5 18 Lecce 10 2 2 6 19 Novara 10 1 4 5 20 Cesena 10 0 3 7 Jadwal Pertandingan Minggu, 20 November 2011 Inter Milan Vs Cagliari Fiorentina Vs AC Milan Napoli Vs Lazio Bologna Vs Cesena Catania Vs Chievo Genoa Vs Novara Juventus Vs Palermo Parma Vs Udinese Siena Vs Atalanta Senin, 21 November 2011 AS Roma Vs Lecce
(13-4) (13-8) (23-14) (15-7) (14-12) (13-7) (13-11) (12-16) (12-8) (9-10) (12-18) (10-9) (13-12) (13-12) (8-11) (9-16) (11-16) (8-16) (12-19) (3-13)
21 21 20 19 16 14 14 14 13 13 12 12 12 12 12 10 8 8 7 3
01. Madrid 11 9 1 1 02. Barcelona 11 7 4 0 03. Valencia 11 7 3 1 04. Levante 11 7 2 2 05. Sevilla 11 4 6 1 06. Malaga 11 5 2 4 07. Real Betis 11 5 1 5 08. Espanyol 11 5 1 5 09. Vallecano 11 4 3 4 10. Osasuna 11 3 5 3 11. Bilbao 11 3 5 3 12.Atletico 11 3 4 4 13. Villarreal 11 2 5 4 14. Getafe 11 2 4 5 15. Zaragoza 11 2 4 5 16. Mallorca 11 2 4 5 17. Sociedad 11 2 2 7 18. Gijon 11 2 3 6 19. Granada 11 2 3 6 20. Santander 11 0 6 5 Jadwal Pertandingan Minggu, 20 November 2011 Villareal Vs Real Betis Barcelona Vs Zaragoza Valencia Vs Real Madrid Sociedad Vs Espanyol Osasuna Vs Rayo Vallecano Sporting Gijon Vs Getafe Senin, 21 November 2011 Sevilla Vs Athletico Bilbao Athletico Madrid Vs Levante Granada Vs Mallorca Selasa, 22 November 2011 Sartender Vs Malaga
(39- 7) (34-6) (17-7) (17-9) (11-8) (12-14) (11-14) (8-13) (14-13) (14-24) (19-14) (14-14) (9-17) (10-15) (14-22) (6-15) (8-18) (10-16) (4-12) (9-13)
28 25 24 23 18 17 16 16 15 14 14 14 11 10 10 10 9 9 9 6
Arsenal Menang Lagi
LONDON, HALUAN — Arsenal mencatatkan kemenangan ke-5 beruntun di liga Premier Inggris ketika berhasil mengalahkan Norwich City dengan skor tipis, 2-1 di Carrow Road, Sabtu (19/11).
Arsenal memulai laga dengan tampil menekan sejak menit awal. Jerih payah mereka mendatangkan peluang di menit ke-12, memanfaatkan umpan Walcott, Gervinho berhasil melepaskan tendangan ke arah pojok gawang Norwich. Sayangnya aksi Martin masih bisa menggagalkan usaha Gervinho. Bermain menekan, namun justru tuan rumah Norwich yang harus terlebih dahulu unggul melalui kaki Steve Morison di menit ke-17. Berawal dari kesalahan Mertesacker yang salah dalam mengantisipasi bola membuat Morison dengan mudah mencetak gol bagi Norwich. Arsenal dibuat semakin frustasi ketika Martin untuk lagi-lagi tampil cemerlang untuk menyelamatkan gawangnya. Dan pemain The Gunners banyak membuang peluang. Namun akhirnya anak asuh Arsene Wenger ini berhasil menyamakan kedudukan di menit ke-27 melalui Robin Van Persie. Dribling cemerlang Theo Walcott berhasil melewati Tierney sebelum melepas umpan yang dapat diselesaikan dengan baik oleh Van Persie. Setelah skor kembali imbang
praktis permainan kedua tim kembali berimbang. Arsenal tidak bisa lagi leluasa dalam menguasai bola. Terlebih dengan kesalahan Ramsey dan Gervinho yang sering kehilangan bola di lini tengah. Bahkan Morison hampir saja membobol gawang tim tamu jika tendangannya tidak melebar. Babak pertama ditutup dengan skor imbang 1-1. Arsenal sedikit unggul dalam penguasaan bola dengan 52 % dan berhasil melepaskan lima tendangan ke arah gawang. Sementara Norwich melepaskan satu tendangan ke arah gawang yang berbuah gol. Di 15 menit awal babak kedua Arsenal berhasil unggul cepat melalui kapten mereka, Robin Van Persie. Melihat Van Persie lepas dari pengawalan Martin, Alexandre Song melepas umpan yang kemudian dengan tenang diselesaikan dengan baik melewati penjagaan Ruddy. Arsenal berbalik unggul 2-1. Berhasil unggul membuat pasukan The Gunners tampil lebih percaya diri, sementara Norwich tak mampu berbuat banyak di bawah tekanan pemain Arsenal. Skor 2-1 untuk keunggulan Arsenal bertahan hingga pertandingan berakhir. (net)
14 Punggawa Madrid Kembali ke Spanyol
SEBANYAK 14 anggota skuad Madrid pulang ke negaranya masing-masin untuk melakoni beragam pertandingan pada akhir pekan sampai tengah pekan kemarin. El Real saat ini masih duduk di puncak klasemen La Liga dengan koleksi 28 poin, unggul tiga angka dari Barcelona di posisi kedua. Cristiano Ronaldo tampil gemilang mengantar Portugal lolos ke Euro 2012. Pulang ke Real Madrid dia membawa kabar tak sedap karena dibekap cedera. Ronaldo mencetak dua gol ke gawang Bosnia di leg kedua babak play-off Euro 2012, Selasa (15/ 11/2011) waktu setempat. Kemenangan agregat 6-2 mengantar Portugal lolos ke putaran final Piala Eropa yang akan digelar di
Polandia dan Ukraina. Kalau fans Portugal dapat kabar baik dari bintangnya itu, tidak demikian dengan pendukung dan manajemen Madrid. Sekembalinya dari tugas negara tersebut Ronaldo ternyata dibekap cedera. Dia bermasalah pada otot paha kanannya. "Cristiano Ronaldo tidak berlatih karena mengalami ketegangan pada otot adductor di paha kirinya, dan begitu juga dengan Arbeloa, yang menderita ketegangan di hamstring kiri," demikian pernyataan resmi Madrid. Tak disebutkan oleh Madrid berapa lama Ronaldo butuh istirahat untuk memulihkan kondisinya. Termasuk apakah CR7 bisa bermain saat bertandang ke Valencia akhir pekan ini. (net)
ROBIN VAN PERSIE merayakan gol yang dilesakkannya ke gawang Norwich City pada pekan 12 Premier Liga, Inggris. Arsenal menang atas tuan rumah Norwich, 2-1
OLAHRAGA 9
MINGGU, 20 NOVEMBER 2011 M 24 DZULHIJAH 1432 H
Bulutangkis Lampaui Target JAKARTA, HALUAN – Lima dari tujuh medali emas yang disediakan cabang bulutangkis, jadi milik Indonesia. Setelah sukses meraih emas beregu putra, kontingen Indonesia merajai nomor perorangan.
POJOK JAKABARING Jaipong Buka Final Bulutangkis Perorangan JAKARTA, HALUAN — Tarian daerah asal Jawa Barat, Jaipong, membuka final pertandingan bulu tangkis individu, dalam pesta olah raga SEA Games di Istora, Senayan, Jakarta pada Sabtu. Lima perempuan cantik keluar dari pintu masuk para atlet, serta merta disambut meriah oleh penonton dengan teriakan, tepuk tangan dan ramainya suara terompet. Para perempuan cantik itu menarikan tarian khas asal daerah Jawa Barat dengan balutan kostum penari Jaipong bernuansa merah muda, hijau dan ungu. Para penonton yang memenuhi hampir separo stadion tertutup Istora, Senayan ini, tampak menikmati setiap liukan dan lenggok gemulai para penari yang berasal dari Sanggar Tari Gayatri tersebut. Tidak lama setelah tarian Jaipong itu usai, pertandingan pun dimulai dengan menampilkan pasangan ganda putri Agustine Anneke F. dan Maheswari Nitya K. melawan Melati Nadya dan Marissa Vita, yang menghadirkan pertandingan All Indonesian Final. (ant) ANTARA
Pelajar Tidak Betah di Arena Petanque PALEMBANG, HALUAN — Para pelajar yang berseragam sekolah ternyata juga tidak betah berlama-lama di arena petanque, meski di lokasi tersebut sedang berlangsung pertandingan untuk memperebutkan medali SEA Games XXVI di kompleks stadiun Jakabaring Palembang. kendati hampir setiap hari digelarnya pertandingan petanque namun suasana di arena cabang olahraga asal Prancis itu kurang pononton, meski tim tuan rumah bertanding. Edi, pelajar SMP 35 Palembang itu hanya beberapa menit duduk di tribun terbuka arena Petanque langsung mengajak teman-temanya beralih ke arena lain SEA Games. “Ini permainan apa, kita bingung cara penghitungan dari permainan ini,” katanya seraya mengajak teman-teman lain. Akhirnya puluhan pelajar SMP tersebut keluar dan berkunjung ke arena lain di komplek olahraga Jakabaring Palembang. Tidak hanya pelajar, tapi juga beberapa penonton yang merasa binggung dengan cabang olahraga petanque yang merupakan pertama kali dipertandingkan di SEA Games. Diana, warga Palembang juga menyatakan dirinya kurang menarik dengan pertandingan cabang olahraga petanque tersebut, meski seperti di Laos, Kamboja, Thailand, Malaysia dan Brunei Darussalam sudah populer puluhan tahun silam.. Berbeda dengan arena cabang olahraga lainnya, terutama renang dan panjat tembing serta tenis lapangan yang setiap harinya menyedot penonton. Di arena renang Akuatik, misalnya setiap harinya pagi hingga sore hari dipadati penonton khususnya para pelajar tingkat SD, SMP dan SMA. (ant)
EMAS GANDA CAMPURAN — Pebulutangkis ganda campuran Indonesia Tantowi Ahmad (kiri)/Lilyana Natsir, berusaha mengembalikan bola ke arah pebulutangkis ganda campuran Thailand Prapakamol/Thoungthongkam, saat bertanding pada final ganda campuran Sea Games XXVI di Stadion Istora Senayan Jakarta, Sabtu (19/11). Tantowi Ahmad/Lilyana Natsir, berhasil meraih medali emas setelah menang atas pebulutangkis ganda campuran Thailand Prapakamol/Thoungthongkam, dengan skor 21-7 dan 21-14.
ANGKAT BESI SEA GAMES 2011
Empat Belas Rekor Baru Tercipta
PALEMBANG, HALUAN — Empat belas rekor baru SEA Games tercipta pada perhelatan olahraga se-Asia Tenggara XXVI-2011 untuk cabang angkat besi putra di Palembang, Sumatera Selatan, 18-19 November. Lifter Eko Yuli Irawan asal Indonesia pada kelas 62 kilogram memperbarui tiga rekor SEA Games atas namanya sendiri yang ditorehkannya pada SEA Games 2009 di Laos. Pada jenis angkatan snatch dari 135 kilogram menjadi 136 kilogram, angkatan clean and jerk 165 kilogram menjadi 166 kilogram dan total angkatan 300 kilogram menjadi 302 kilogram. Kemudian lifter Indonesia Tiyatno kelas 69 kilogram memperbarui satu rekor SEA Games atas namanya sendiri pada jenis angkatan clean and jerk dari 180 kilogram menjadi 181 kilogram juga diraih di SEA Games 2009. Pemecahan dua rekor SEA Games pada kelas 85 kilogram
ATAKA Express COURIER & CARGO SERVICE
PENGIRIMAN DOKUMEN, PAKET & CARGO (Melayani Lokal & Dpmestik ke Seluruh Wilayah Nusantara) Catt : Jemput Antar Alamat JASA PINDAH RUMAH/KOST, PINDAH KANTOR/TOKO/BARANG (Dalam / Luar Kota di Nusantara) EKSPEDISI (PENGANGKUTAN BARANG) Sumatera-Jawa/Nusantara PENGEPAKAN (PACKING) & PENYEDIA ARMADA ANGKUTAN (TRUCKING) AKTIS MURAH, PR CITY COURIER (Pengiriman Dalam Kota; Paket & Dokumen, Billing Statement, AHABAT Kartu Kredit, Brosur, Undangan, dll. DAN BERS Cabang/Outlet ZATAKA : PADANG, Cengkeh : (0751) 775824, Simp. Tinju Lapai : (0751) 7809336, HP. 081320551548 DUKU : (0751) 484169, HP 081374883322, BUKITTINGGI : (0752) 7001516, HP. 081363573535, SOLOK : (0755) 22050, HP. 085274022811, PAINAN : (0756) 22473, HP. 08126745508, MUARO Sjj : (0754) 20250, HP.081374632998, MUARA LABUH : (0755) 70592, HP. 081363814593, Simp. Empat Pasaman : HP. 085263008432, 081363321678, Pulau Punjung : (0754) 40042, HP. 081374044040, Jambi : (0741) 21545, HP. 081927513593, Sungai Penuh : (0748) 323725, JAKARTA : (021) 8608003, 93443910, HP. 0811868308, Pekanbaru : (0761) 5522788, 085271945100 dan Agen/Outlet kami di kota anda
tiga rekor SEA Games yakni untuk jenis angkatan snatch dari 156 kilogram milik lifter Thailand Watthanakasikam Suthipon di SEA Games 2005 Filipina menjadi 157 kilogram. Kemudian, jenis angkatan clean and jerk dari 195 kilogram yang diukir Kunchai di SEA Games 2007 menjadi 196 kilogram termasuk total seberat 347 kilogram menjadi 353 kilogram. Rekor SEA Games lainnya yakni pada kelas +105 kilogram lifter Thailand Surapong Watthanakasikam memecahkan dua rekor lama yakni pada jenis angkatan clean and jerk seberat 200 kilogram sebelumnya milik Wanwwang Nopphadon juga dari Thailand yang dibuat di Johor Bahru, Malaysia, 2001 menjadi 201 kilogram. Kemudian rekor total angkatan yakni dari 355 kilogram dari lifter Malaysia Che Mohd Azrul Che Mat yang di Nakhoncrat 2007 menjadi 361 kilogram.(ant)
LOWONGAN
BERYL COPY CENTRE
GELOMBANG KE DUA
Grosir & Retail Sales, Service, Spare Part & Rental Mesin dari USA
Lebih Cepat Lebih Baik
Jl. Teknologi Raya No. 104, Siteba Padang, Telp. (0751) 7871716, HP. 081374001716, FAX. (0751) 7056964
dilakukan lifter Thailand Pitaya Tibnoke atas nama lifter Indonesia Sandow Walderas Nasution yang dicatatnya di SEA Games di Filipina 2005 untuk jenis angkatan clean and jerk seberat 188 kilogram menjadi 189 kilogram serta total dari 334 menjadi 338 kilogram. Lifter Thailand lainnya, Suthiphon Watthanakakasikam pada kelas 94 kilogram juga memperbaiki rekor SEA Games atas namanya sendiri untuk tiga jenis angkatan. Ia berhasil mengangkat barbel seberat 169 kilogram pada jenis angkatan snatch. Kemudian jenis angkatan clean and jerk seberat 193 kilogram sehingga total angkatannya seberat 362 kilogram. Sementara rekor angkatannya untuk jenis snatch yang ditoreh di Laos 2009 seberat 168 kilogram, clean and jerk seberat 192 kilogram dan total 360 kilogram. Begitu pula lifter Thailand yang turun di kelas 105 kilogram Kunchai Nuchpum memperbaiki
Dengan demikian, raihan medali cabang andalan ini berhasil melampaui target yang dibebankan kepada mereka, yakni empat emas. Dari lima nomor final perorangan pada Sabtu (19/11), hanya satu medali emas yang lepas ke tangan tim lain, yakni dari nomor tunggal putri. Pebulutangkis putri Adriyanti Firdasari gagal menambah koleksi medali emas bagi Indonesia, setelah kalah pada laga final nomor tunggal SEA Games 2011 di Istora Senayan Jakarta, Sabtu. Mendapat dukungan penuh dari ribuan penonton, Firdasari kalah dalam pertarungan ketat melawan unggulan ketiga asal Singapura Fu Mingtian dengan skor 21-14, 12-21, 20-22. Pasangan ganda campuran, Ahmad Tontowi-Lilyana Natsir menambah perbendaharaan emas kontingen Indonesia, setelah mengalahkan pasangan Thailand, Prapakamol SudketThoungthongkam Saralee, di final. Tontowi-Lilyana berhasil menang mudah dua game langsung, masing-masing dengan skor 21-7 dan 21-13. Sedangkan unggulan pertama ganda putra Bona Septano/ Mohammad Ahsan mematahkan dominasi seniornya Markis Kido/Hendra Setiawan untuk merebut medali emas ganda putra cabang bulu tangkis nomor perorangan SEA Games 2011. Pada pertandingan final yang berlangsung di Istora Senayan Jakarta, Sabtu, Bona/ Ahsan merebut kemenangan dua game langsung 25-23, 2110 atas juara Olimpiade 2008 Kido/Hendra. Ini sekaligus memupus ambisi Kido/Hendra untuk meraih medali emas ganda putra keempatnya secara beruntun pada ajang SEA Games, setelah edisi 2005, 2007 dan 2009. Pertandingan kedua pasangan Indonesia itu berlangsung ketat pada game pertama dan saling bergantian dalam memimpin angka. Di ganda putri, pasangan Nitya Krishinda Maheswari/ Anneke Feinya Agustine menyumbangkan medali emas kedua bagi Indonesia dari cabang bulu tangkis SEA Games 2011, setelah memenangi final ganda putri nomor perorangan. Nitya/Anneke yang
Perusahaan Perkebunan yang terbesar di Daerah PekanBaru, Jambi serta Palembang , membutuhkan tenaga survey pemetaan untuk ditempatkan Di Wilayah Kepulauan Riau , Jambi, Sumatera selatan , melalui TOPOGRAPHY TRAINING CENTRE BUKITTINGGI, jika anda yang kami cari, memiliki kepribadian yang menarik, ramah, energik, berkomitmen serta semangat kerja yang tinggi.Mari bergabung untuk posisi:
1.PLANNING SURVEY 2.WATER MANAJEMENT Persyaratan Umum: 1. Melampirkan copy Ijazah terakhir 1 lembar 2.Wanita / Pria umur 18 ~ 27 Tahun 3. Pendidikan Min SLTA sederajat 4.Pengalaman Tidak diperlukan 5.Bagi yang lulus seleksi akan diadakan pelatihan selama 2 bulan di Topography Training Centre Bukittinggi 6.Diutamakan bagi warga yang kurang mampu dibuktikan dengan surat keterangan 7.Pas foto warna 3 x 4 sebanyak 4 lembar 8.Foto copy KTP 9.Foto copy KartuKeluarga
Lamaran diantar langsung pada hari kerja dari tanggal 24 Oktober 2011 ke Topography Training Centre Jalan Veteran No.202 Jirek, Bukittinggi Telp. ( 0752.33891 ) Layanan SMS ( 0813 6311 6527 )
menjadi unggulan keempat itu, mengalahkan rekan senegaranya yang lebih senior sekaligus unggulan kedua Vita Marissa/ Nadya Melati dengan dua game langsung 21-19, 21-17. Tunggal Putra Menegangkan Pebulu tangkis tuan rumah Indonesia Simon Santoso mempertahankan medali emas yang direbut dua tahun lalu, setelah memenangi laga final tunggal putra SEA Games 2011 di Istora Senayan Jakarta, Sabtu malam. Pemain peringkat 11 dunia itu harus berjuang tiga game untuk menyudahi ketangguhan wakil Thailand Tanongsak Saensomboonsuk dengan skor ketat 21-10, 11-21, 21-19. Sementara medali perunggu nomor tunggal putra diraih mantan juara dunia Taufik Hidayat dan pebulu tangkis Malaysia Derek Wong Zi Liang. Medali emas dari Simon Santoso merupakan yang kelima diraih tim bulu tangkis Indonesia pada ajang pesta olahraga negara-negara Asia Tenggara ini, sekaligus melebihi target empat emas yang dicanangkan PB PBSI. Empat medali emas lainnya disumbangkan dari nomor beregu putra, ganda putra, ganda putri, dan ganda campuran. Sementara nomor tunggal putri harus puas dengan medali perak. “Saya puas bisa menyumbangkan medali emas, sekaligus mempertahankan prestasi SEA Games dua tahun lalu,” ujar Simon Santoso yang juga mengalahkan Tanongsak pada turnamen Taiwan GP Gold 2010. Pertarungan Simon melawan Tanongsak berlangsung ketat, terutama pada game ketiga setelah kedua pemain saling berbagi angka pada dua game sebelumnya. Setelah sempat memimpin 17-15, Simon Santoso justru kehilangan dua angka dengan mudah akibat melakukan kesalahan sendiri sehingga angka kembali imbang 17-17 dan berlanjut 18-18. Namun, pebulu tangkis nomor dua Indonesia itu mampu tampil tenang dengan melancarkan smes untuk unggul 2018. Tanongsak masih sempat menipiskan ketinggalan 20-19, tapi smes kerasnya yang menyangkut di net, harus mengakhiri perlawanannya 21-19. (ant)
nggak sempat baca
Menyediakan Mesin Foto Copy Bermacam Tipe : CANON NP 6050 CANON IR 5000 CANON IR 6000 CANON IR 5020 CANON IR 6020 CANON IR 8500 CANON IR 6570 CANON IR 2200 CANON IR 3300
klik kami di www.harianhaluan.com
CANON IR 8500 = Rp.
28 juta BERYL COPY CENTRE
Hubungi : Jl. Veteran No. 50 Padang Telp. (0751) 32666 Jl. Nangka No. 40 Pekanbaru Telp. (0761) 61360 Jl. Sutan Agung No.07 Jambi Telp. (0741) 32495
menambah ukuran permanen
spanduk - baliho - billboard sticker - backdrope branding car - x banner roll up - dll
Menyewakan Bando & Billboard lokasi strategis di Padang, Payakumbuh & Pariaman
Kantor Pusat : Jl. Gajahmada No.40 Gn. Pangilun Padang Telp. (0751) 447825, 40269 Cabang Payakumbuh : Cabang Padang : Jl. Soekarno-Hatta 123 Jl. Andalas 83 Telp. 890 383 Koto Nan Ampek Jl. Belakang Olo 46A (dpn Hotel Jakarta) Telp. 33 222 Telp. 0752 - 796 123
10 R E N D O
MINGGU, 20 NOVEMBER 2011 M 24 DZULHIJAH 1432 H
KONSULTASI HUKUM Diasuh Oleh: Rusdi Zen
Undang-undang Dicabut, PP Lumpuh
Garah Si Mantaba
PASCA-INSIDEN MALIGI MASYARAKAT TAKUT KELUAR RUMAH
PERTANYAAN: Bapak Konsultasi Hukum yang terhormat. Bagaimana legalitas PP yang dipayungi undang-undang, sementara undang-undang tersebut telah dicabut atau diganti. Terimakasih. (Wen, Kambang) JAWAB: Undang-undang dalam konteks ini merupakan pokok, sedangkan PP adalah organik. Jadi apabila undang-undang nya sudah dicabut, maka ketentuan organiknya yaitu PP yang lahir atas perintah undang-undang, serta merta lumpuh dan tidak punya daya berlaku.
Tanah Dikuasai Anak Angkat Orang Lain
PERTANYAAN: Bapak Konsultasi hukum yang terhormat. Saya mempunyai anak angkat, apakah nanti dia berhak menerima warisan dari saya, karena saya tidak mempunyai anak kandung. Bagaimana caranya, agar dia mempunyai hak layaknya anak kandung. (Pen, Bukititnggi) JAWAB: Hukum Islam tidak dikenal adopsi, anak angkat anda tidak berhak menerima warisan. Namun anda bisa saja menghibahkan harta anda kepada anak angkat. Apabila anak itu anda adopsi secara hukum barat di pengadilan negeri, maka sejak diadopsi, hak-haknya serta merta akan sama dengan anak kandung. ***
PERTANYAAN: Bapak Konsultasi Hukum yang terhormat. Saya mempunyai sebidang tanah yang hingga saat ini masih di bawah penguasaan orang lain. Saat ini saya ingin membangun di atas tanah tersebut, namun orang yang menguasai tanah tersebut tak mau mengosongkan tanah tersebut. Apakah bisa saya melaporkan hal ini ke pihak kepolisian atau apa langkah yang sebaiknya saya ambil, agar saya tak terlalu mengeluarkan biaya yang terlalu besar. Terimakasih. (Rian, Padang)
Salam Perikanan
Diasuh oleh Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Bung Hatta
Budi Daya Ikan Mas (Bagian 2- Habis)
JAWAB: Apabila Bung Rian mempunyai bukti kepemilikan tanah itu, misalnya sertifikat hak, maka pihak yang menguasai tanah dapat dilaporkan kepada kepolisian dengan laporan penyerobotan tanah dan atau menggugat secara perdata melalui pengadilan negeri setempat. ***
Untuk konsultasi ini, anda dapat menyampaikan pertanyaan ke email yanti_haluan@yahoo.com.sg, atau SMS ke nomor 085265173477
TTS BERHADIAH
Pendederan Ikan Mas Setelah larva cukup kuat saatnya untuk melakukan pendederan ikan mas, bisasanya dilakukan pada kolam lumpur atau sawah meski bisa juga dilakukan pada kolam semen. Persiapan kolam tanah adalah dengan meratakan tanah dasarnya, tebarkan 10 – 15 karung kotoran ayam, isi air setinggi kurang lebih 40 cm dan rendam selama 5 hari tanpa aliran air. Hal ini dimaksudkan agar plankton dan sumber makanan alami ikan mas tumbuh di kolam pendederan. Untuk ukuran kolam lumpur 100 m2 tebar 100.000 ekor larva pada pagi hari, berikan makanan tambahan berupa tepung pelet atau pelet yang telah direndam. Pada usia telah mencapai 3 minggu bibit ikan mas siap dipanen, untuk dijual atau dipelihara kembali pada kolam berbeda. Hal yang sama dilakukan untuk membesarkan benih ikan mas pada ukuran yang lebih besar, hanya saja kepa-
datan ikan perlu dikurangi. Usaha pembesaran Ikan Mas Usaha pembesaran ikan mas merupakan upaya memenuhi kebutuhan permintaan ikan mas konsumsi, ikan mas konsumsi bisa bervariasi mulai ukuran 300 gram sampai 1 kg. Usaha pembesaran ini bisa dilakukan di Kolam Lumpur, Keramba Jaring apung atau Kolam Air Deras. Pembesaran Ikan Mas di Keramba Jaring Apung Pembesaran Ikan Mas dapat dilakukan dalam keramba Jaring Apung yang biasa dipasang di perairan umum. Pemilihan lokasi penempatan jaring dalam suatu perairan akan sangat menunjang berhasilnya proses produksi. Beberapa karakteristik perairan yang tepat antara lain adalah air bergerak dengan arus terbesar, tetapi bukan arus kuat, Penem-
patan jaring dapat dipasang sejajar dengan arah angin, badan air cukup besar dan luas sehingga dapat menjamin stabilitas kualitas air, kedalaman air minimal dapat mencapai jarak antara dasar jaring dengan dasar perairan 1,0 meter, kualitas air mendukung pertumbuhan seperti suhu perairan 270C sampai 300C, oksigen terlarut tidak kurang dari 4,0 mg/l, dan kecerahan tidak kurang dari 80 cm. Usaha Pembesaran Ikan Mas Di Kolam Air Deras Pemeliharaan ikan mas di kolam air deras harus mempertimbangkan beberapa hal antara lain lokasi dekat dengan sumber air (sungai, irigasi, dan lain-lain) dengan topografi yang memungkinkan air kolam dapat dikeringkan dengan cara gravitasi, kualitas air yang digunakan berkualitas baik dan tidak tercemar (kandungan oksigen terlarut 6-8 ppm) dan dengan debit air minimal 100 liter permenit. Bentuk kolam air deras bermacam macam tergantung kondisi lahan, bisa segitiga, bulat maupun oval. Ukurannya bervariasi disesuaikan dengan kondisi lahan dan kemampuan pembiayaan. Umumnya KAD berukuran 10-100 m 2 dengan kedalaman rata-rata 1,0 – 1,5 meter. Dinding kolam tidak terkikis oleh aliran air dan aktivitas ikan. Oleh karena itu harus berkontruksi tembok atau lapis papan. Dasar kolam harus memungkinkan tidak daerah
mati aliran (tempat dimana kotoran mengendap). Oleh karena itu kemiringan kolam harus sesuai (sekitar 2 – 5 %). Padat tebar ikan ukuran 75 150 gram/ ekor sebanyak 10 – 15 kg /m3 air kolam. Dosis pakan yang diberikan sebanyak 4% bobot biomass /hari. Frekuensi pemberiannya 3 kali/hari. Satu unit Keramba Jaring Apung minimal terdiri dari kantong jaring dan kerangka jaring. Dimensi unit jaring berbentuk persegi empat dengan ukuran kantong jaring 7 x 7 x 3 M3 atau 6 x 6 x 3 M3. Satu unit Keramba Jaring Apung terdiri empat set kantong dan satu set terdiri dari dua lapis kantong Bagian badan kantong jaring yang masuk kedalam air 2,0 sampai 2,5 meter. Kerangka jaring terbuat dapat dibuat dari besi atau bambu dan pelampung berupa steerofoam atau drum. Bahan kantong jaring berasal dari benang Polietilena. Frekuensi pemberian pakan minimal dua kali per hari. Sedangkan cara pemberian pakan agar efektif disarankan menggunakan Feeding Frame yang dapat dibuat dari waring dengan mesh size 2,0 mm berbentuk persegi empat seluas 1,0 smpai 2,0 m2. Alat ini di pasang di dalam badan air kantong jaring pada kedalaman 30 sampai 50 cm dari permukaan air. Dengan penebaran bibit seberat 300 kg dalam waktu 3 bulan akan menghasilkan ikan mas konsumsi 1.5 sampai 2 ton. ***
Ajukan pertanyaan anda mengenai seluk beluk dunia perikanan dan kelautan kepada pengasuh melalui email laborperikanan@bunghatta.ac.id atau sms ke +6281374610315. Pertanyaan anda akan dijawab oleh para pakar dunia perikanan dan mahasiswa dari Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Bung Hatta, Padang.
Galak-galak Surang MENDATAR Kupon 2. Pondok di tengah sawah 5. Hasil hutan 9. Penganan kecil 10. Pati tepung 11. Istirahat sejenak 12. Bunga khas negeri Belanda 13. Surat kabar 14. Unit Pelaksana Teknis 15. Pukulan 18. Ukuran huruf dari alat cetak yang besarnya1/6 inci 20. Benua kutub 21. Nyala api untuk tanda 22. Sajak lima seuntai 24. Duri 26. Sangat, amat 28. Golongan yang menghendaki pemisahan dari persatuan 31. Mempelopori, memulai 33. Bacalah 37. Telur (Ing) 39. Bukan siang 40. Intim, erat 41. Kumpulan air yang luas (Ing) 42. Yang melahirkan kita 43. Susut karena gesekan 44. Biji timah yang terdapat di dasar lembah 45. Gelisah, tidak tenang
037
2. Patuh dan taat 3. University California Los Angeles 4. Pintu gerbang 5. Berita yang didiktekan melalui radio 6. Kata ajakan 7. Tumbuhan seperti tomat 8. Binatang berkantung khas Australia 16. Kata petunjuk jauh 17. Nama buah untuk sirup 18. Cuti, perlop 19. Tanda kapal perang negara kita 21. Gelar sarjana pendidikan 23. Tidak termasuk 25. Hadiah 27. Benda cair 29. Penyakit kekurangan darah merah 30. Paku besar 31. Punya arti lebih dari satu 32. Biasa terjadi, lumrah 34. Bagian paling atas dari masjid 35. Staf ahli di kedutaan 36. Menghindar 38. Tepi layar dari rotan
H H IA A D I A D H A R H E R B E S B TT S T T
Menurun 1. Gubahan lagu delapan suara
Kirim jawaban melalui kupon di atas dan dikirim melalui Pos ke Kantor Redaksi harian Haluan, Kompleks Bandara Tabing, Jalan Prof. Hamka, Padang. Tersedia hadiah menarik bagi pemenang.
sumber: ketawa.com
Memiliki Hati yang Keras
Pencopet yang Konyol
SESEORANG yang berjalan masuk ke sebuah rumah sakit, melihat dua dokter dengan baju putih mencari sesuatu di taman bunga. “Permisi,” katanya, “kau kehilangan sesuatu?” “Tidak,” jawab salah satu dokter. “Kami melakukan transplantasi hati untuk seorang anggota partai politik dan sedang mencari batu yang cocok.” ***
RANDI baru pulang dari Jakarta. Ia menceritakan pengalamannya. “Ketika sedang jalan - jalan, aku kecopetan. Tas berisi uang dan benda berharga lenyap dicopet orang !” “Hei,tapi mengapa kamu kelihatannya tenang - tenang saja ?” tanya temennya. Randi memperlihatkan kunci dan berkata, “Dasar pencopet bodoh, ia tak tahu kuncinya masih kupegang. Nah bagaimana dia bisa membuka tasku”. ***
Kisah Cinta Tukang Buah dan Tukang Sayur Surat tukang buah yang patah hati: Wajahmu memang MANGGIS, watakmu juga MELONkolis, tapi hatiku NANAS karena cemburu, SIRSAK napasku, hatiku ANGGUR lebur, ini adalah DELIMA dalam hidupku, memang SALAKku, jarang APEL malam Minggu. Ya Tuhan, Mohon BELIMBING-Mu, kalo memang perPISANGan ini baik untukku, SEMANGKA kau bahagia dengan yang lain. TTD: SAWOnara. Surat Balasan dari pacarnya yang ternyata tukang sayur: Membalas KENTANG suratmu itu, BROKOLI sudah kubilang, jangan tiap dateng rambutmu slalu KUCAI, JAGUNGmu tidak pernah dicukur. Disuruh dateng malam minggu, ehh nongolnya LABU. Ditambah kondisi keuanganmu makin hari makin PARE, Kalo mau nelpon aja mesti ke WORTEL.CABE dehhhhhh!!! TTD: KAILAN!!!
Kelelawar di Goa WISATAWAN Penakut: “Apakah ada kelelawar di gua ini?” Pemandu: “Tidak ada.” Lalu mereka masuk. Wisatawan: “Mengapa di goa seperti ini tidak ada kelelawar sama sekali?” Pemandu: “Ular memakan mereka semua!” ***
Tusuk Gigi SUATU hari, sang Nyonya Majikan super irit dan pembantunya yang sedang punya masalah dgn giginya berdialog begini: Nyonya (sambil berkacakpinggang), “Hai, gimana kamu nih, tusuk gigi baru dibeliin sehari udah habis! emangnya kamu buang kemana?” Pembantu (agak ketakutan), “Maaf Nyonya, tusuk giginya saya pakai, habis gigi saya berlubang, sering banyak yang nyangkut di gigi, maaf sekali lagi Nyonya, saya berjanji tidak akan menghabiskan tusuk gigi lagi.” Seminggu kemudian terjadi lagi dialog antar keduanya, Nyonya, “Nah ini baru pembantu yang baik, bahkan tusuk gigipun irit pakainya. Ngomong-2 gimana dgn gigimu? udah sembuh semua? nggak berlubang?” Pembantu, “Tidak Nyonya, ini gigi tetep aja berlubang, abis sudah dari sononya begini. Nyonya,”Lho jadi? kamu masih perlu tusuk gigi? pakai apa selama ini? koq tusuk gigi di meja masih keliatan utuh?” Pembantu, “Ya tetap pakai tusuk gigi itu, Nyonya. Hanya setiap kali abis saya pakai, saya kembalikan lagi.” ***
11
MINGGU, 20 NOVEMBER 2011 M 24 DZULhIJAH 1432 H
Renggut Emas .............................Sambungan dari Hal.1 maupun saat menyerang. “Kami tadi memainkan pressing football cepat, sehingga kami tidak memberikan ruang kepada Vietnam,” ujarnya. Hal itu sangat tepat, lantaran Vietnam sangat kuat dalam melakukan ball position. Walhasil, ia menginstruksikan para pemain melakukan tekanan ketika pemain Vietnam memainkan bola di zona mereka. “Tapi jujur malam ini anak-anak mengeluarkan energi yang lebih banyak. Vietnam akan lebih menguasai pertandingan jika kami tidak bermain pressing football,” sergahnya. Hal ini bukannya tanpa imbas. Rahmad Darmawan mengaku khawatir dengan stamina anak buahnya Mirisnya, untuk melakoni laga pamungkas cabang sepak bola SEA Games ke-26, Indonesia hanya memiliki waktu sehari untuk memulihkan energi. “Hari ini saya sendiri khawatir dengan kondisi pemain, mungkin tingkat permainan yang berlebihan. Jujur saya harus berhitung untuk recovery menghadapi pertandingan yang akan datang,” kata Rahmad Darmawan usai pertandingan di stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta Tak mau ambil resiko, mantan Pelatih Persija ini pun mengimbau seluruh pemain beristirahat untuk memulihkan tenaga. Bahkan, pada Minggu (20/11/2011), pemain hanya menjalani latihan di hotel. “Makan dan istirahat yang benar. Dan besok kami akan latihan di hotel saja pukul 16.00 WIB,” terangnya seraya mengatakan, rotasi pemain saat ditekuk Malaysia di akhir babak penyisihan grup A membawa keuntungan untuk Indonesia. “Ini satu pilihan dan saya katakan pada pemain bahwa setiap pertandingan itu penting. Saya tahu saat Malaysia penting, tapi semifinal lebih penting, saya harus membuat keputusan,” sergahnya. Pada laga yang sarat emosi menghadapi Vietnam, Timnas Merah
Putih terlihat kesulitan membongkar pertahanan “Golden Star” pada babak pertama, sehingga menutup skor sementara 0-0. Memasuki 45 menit babak kedua, Titus Bonai membuka peluang untuk mencatak gol, namun sayang Tibo yang tinggal berhadapan dengan kiper, gagal mengkonversikan gol untuk Indonesia. Bola yang ia selesaikan malah menyamping dari sasaran. Sesaat kemudian kapten Vietnam, Pham Than Luong, harus dibebat kepalanya akibat berbenturan dengan salah satu bek Garuda Muda. Vietnam sempat menekan dengan umpan-umpan panjang cepat, beruntung Kurnia Meiga cukup sigap dalam membaca bola yang mengancam meskipun harus berjibaku dubawah mistar Indonesia. Memasuki menit ke-60 Gelora Bung Karno akhirnya bergemuruh kala tendangan bebas Patrich Wanggai mengoyak jala gawang Vietnam. Sepakan yang ia lepaskan mendatar dan sedikit berbelok arah untuk menghajar sudut kiri gawang yang dikawal Tran Buu Ngoc. Bola mati yang didapat Indonesia akibat Egi Melgiansayah diterjang dua bek Vietnam di depan kotak penalti sebelah kiri. Meski telah mampu unggul, serangan demi serangan terus digeber oleh anak asuhan Rahmad Darmawan, Titus Bonai menjadi aktor utama yang begitu aktif, sempat meliuk-liuk sebelum melepaskan tembakan yang harus ditepis kiper, Tran Buu Ngoc dengan susah payah. Sang kapten Egi Melgiansyah juga menunjukan fighting spirit yang luar biasa ketika berjibaku sebelum melepaskan tembakan yang juga masih mampu ditepis tembok terakhir Vietnam tersebut, sayangnya tak lama kemudian sang kapten harus dibopong keluar akibat cedera yang menderanya. Tekanan demi tekanan yang dilakukan anak-anak muda Indonesia akhirnya kembali terbayarkan di menit 88, Titus Bonai melakukan
penetrasi dari depan sisi kiri kotak penalti, tembakan yang ia lepaskan memantul kaki bek Vietnam untuk menghunjam gawang skuad muda Doi Tuyen Viet Nam, Game Over! Indonesia 2 Vietnam 0. Peluit panjang dibunyikan wasit dan memastikan kemenangan 2-0 yang diraih skuad Garuda Muda, dengan ini memastikan rematch lawan Malaysia di Final SEA Games 2011, Malaysia kami datang! Selamat untuk Indonesia Pelatih Vietnam, Falko Gerd Gotz, memberi ucapan selamat kepada Indonesia yang baru saja mengalahkan timnya. Gotz mengakui bahwa timnya tak bisa main maksimal karena terus ditekan ‘Garuda Muda’. Ambisi Vietnam untuk melaju ke final cabang olahraga sepakbola SEA Games XXVI baru saja kandas. Di semifinal yang digelar di Gelora Bung Karno, Sabtu (19/11/2011) malam WIB, Pham Than Luong dkk. takluk 0-2 dari tuan rumah Indonesia. “Tak mudah untuk langsung memberi pernyataan sesaat setelah pertandingan ini karena saya masih merasa sangat kecewa. Pertama, selamat buat tim Indonesia yang bermain sangat baik. Malam ini, Indonesia terlalu kuat untuk Vietnam,” aku Gotz dalam jumpa pers seusai pertandingan. Gotz menjelaskan, skema permainan yang sudah dirancangnya tidak bisa berjalan di lapangan hijau. Sebab, pemain-pemain Indonesia menekan timnya sedemikian rupa sehingga rencananya berantakan. “Secara taktik, tadinya kami berencana main ofensif. Tapi, tekanan yang diberikan oleh pemainpemain Indonesia terlalu tinggi sehingga kami tak bisa mengembangkan permainan,” tambah pria asal Jerman ini. “Saya sangat kecewa. Dalam beberapa menit, sebenarnya kami menunjukkan kualitas kami yang sesungguhnya, tetapi akhirnya tercipta gol lewat tendangan bebas, yang tidak terduga,” bebernya. (h/rio/net)
MTQ Dipercepat ........................Sambungan dari Hal.1 perubahan jadwal ini dan tentunya tidak ada yang terlambat atau kendala lainnya. Sedangkan persiapannya hampir rampung lebih 90 persen. Mudah-mudahan yang tersisa 10 persen lagi dapat dikejar menjelang acara pembukaan. “Awalnya kita jadwalkan pembukaan MTQ itu pada Rabu (23/11), namun Menteri Agama yang akan membuka kegiatan itu punya acara lain pada saat bersamaan sehingga waktunya menjadi Selasa (22/11),” kata Gubernur Irwan Prayitno usai meninjau persiapan pelaksanaan MTQ di Kenagarian Koto Padang, Kecamatan Koto Baru, Dharmasraya, Jumat (18/11). Saat berkunjung, Irwan yang didampingi Bupati Adi Gunawan,
Kadis PSDA Ir Ali Musri, Kabiro Bina Sosial Abdul Gafar, SE, MM, Kabiro Humas dan Protokol Surya Budhi, SH, Sekdakab Busra, SH, Asisten Pembangunan Dhamasraya Ir Benny Muchtar serta beberapa pejabat lainnya mengatakan, penyelenggaraan MTQ ini merupakan bagian dari syiar Islam. Kegiatan tersebut juga diharapkan dapat mendorong terwujudnya pendidikan berkarakter untuk menciptakan masyarakat yang berkepribadian, cerdas, dan religius. Adi Gunawan berharap, pada Senin (21/11) semua kafilah dari 19 kabupaten /kota telah berkumpul didaerah ini. Panitia telah menyiapkan sarana penginapan bagi seluruh kontingen dengan memanfaatkan 150
unit rumah masyarakat. Semua proses dan kegiatan telah disiapkan oleh panitia daerah, mudah-mudahan akan berjalan sebagaimana yang diharapkan. “Mari kita sukseskan penyelenggaran MTQ Nasional ke 34 di Kabupaten Dhamasraya ini, sebagai kebanggaan bersama untuk melahirkan qari/qariah yang berprestasi, baik di daerah maupun ditingkat nasional dan internasional,” katanya. Usai meninjau persiapan penyelenggaraan MTQ ke-34, Irwan Prayitno dan rombongan menyempatkan diri meninjau beberapa lokasi rencana pembangunan dan perbaikan jembatan di Pulai dan rencana pembanguna jembatan di Kecamatan Padang Laweh Desa Batu Rijal. (h/vie)
Bocah Korban ............................Sambungan dari Hal.1 Haryolelono, Kasi Pelayanan Kesejahteraan Sosial Anak, Remaja dan Lanjut Usia, Dinas Sosial Sumbar, pada Haluan, Minggu (18/11). Pemulangan kedua bocah yang merupakan korban penculikan tersebut, menurut Lelono telah sesuai dengan prosedur yang berlaku. “Kondisi mental dan psikis keduanya telah memungkinkan untuk kembali membaur dengan keluarga besarnya di Jakarta,” ucap Mohammad Haryolelono. Saat ini, kedua bocah yang diduga diculik pada 18 April 2011 lalu, jelas Mohammad Haryolelono, ditampung oleh pengurus dari Lembaga Penanganan Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak (LPK TPA) Padang Pariaman. Menyangkut teknik pemulangan dan biaya yang dibutuhkan untuk kegiatan itu, Haryolelono mengatakan semuanya telah diatur Kementerian Sosial RI. Dinas Sosial kata dia hanya terlibat dalam proses mediasi dan
fasilitator saja. “Semuanya telah diatur, jadi tak ada persoalan dalam hal pemulangan keduanya,” tuturnya. Kondisi kesehatan dan mental dari kedua bocah tersebut pun kata Haryolelono telah pulih seperti sediakala. Apalagi, LPK TPA tak hanya mengurus makan, minum, tidur dan pakaian serta kesehatan bocah itu saja, namun juga membawanya untuk berwisata ke sejumlah tempat wisata yang ada di kawasan Pariaman dan Bukittinggi. “Secara umum, tak ada persoalan menyangkut pemulangannya. Tinggal menunggu penjadwalan dari Jakarta. Kalau semuanya beres, mamat dan Owi telah bisa dipulangkan, artinya jadwal pasti penjemputan keduanya tergantung TRC,” tambahnya. Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Mamat dan Owi ditemukan menangis di depan Makodim Pariaman pada 19 April 2011 tengah malam bersama seorang lelaki yang diketahui kemudian
bernama Herman. Setelah dilakukan penyidikan oleh petugas tersebut, Herman yang ditenggarai sebagai pelaku diserahkan kepada polisi dan Mamat bersama Owi diambil alih penanganannya oleh LPK TPA. Dari mulut kedua bocah didapat keterangan kalau keduanya diculik Herman di perempatan Senayan (Jakarta) saat menjalankan aktivitas keseharian mereka sebagai pengamen. Kasi Rehabilitasi Tuna Sosial. Ermansyah menambahkan, saat proses reunifikasi dilakukan, kedua bocah tak akan bisa langsung dikembalikan kepada orang tua mereka. Namun akan direhabilitasi terlebih dahulu di Panti Sosial Anak Bambu Apus. “Setelah diasimilasi di sana, baru selanjutnya dikembalikan. Jadi tidak bisa langsung, karena begitulah prosedural resmi yang dibuat. Namun orang tua mereka bisa setiap saat mendatangi anaknya,” katanya. (h/ted)
Lurah se-Kota ............................Sambungan dari Hal.1 dalam rangka Hari Pahlawan 10 November, juga sebagai bentuk kecintaan para lurah terhadap Tanah Air,” kata Ketua Panitia Pelaksana, Adi Armen pada Haluan, Sabtu (19/11). Adi yang didampingi sekretarisnya, Taslim menambahkan, dari daftar peserta yang telah diterimanya, tingkat kepedulian lurah untuk mengikuti kegiatan itu cukup tinggi. Bahkan sampai Sabtu (19/11) pukul 14.00 WIB, jumlahnya telah mencapai 75 persen. Karena kegiatan yang disaksikan langsung Walikota Padang, direktur utama PT Solindo Duta Convex Chairul Umaiya dan manajemen Harian Haluan tersebut sangat penting, maka Adi Armen berharap semua lurah bisa mengikutinya tanpa kecuali. “Pemko Padang melalui Asisten
Tata Praja Syafril Basir berjanji untuk menghadirkan seluruh lurah ke arena lomba. Sehingga kami optimis, arena kegiatan akan dibanjiri lurah-lurah yang ada di Kota Padang,” tambah Taslim. Panitia pelaksana kata keduanya telah menuntaskan semua persiapan untuk pelaksanaan kegiatan. Mulai dari kursi peserta, snack, hadiah maupun dewan juri yang akan memberikan penilaian kepada semua peserta. “Sekarang tinggal registrasi ulang peserta yang akan mengikutinya,” imbuh keduanya bersamaan. Dikatakan pula, sebagaimana direncanakan sebelumnya, pemenang lomba akan mendapatkan hadiah berupa tropi lepas dan alatalat elektronik rumah tangga seperti kulkas, mesin cuci dan televisi. Semua hadiah bagi pemenang diserahkan
walikota pada acara penutupan,” jelas Adi. Sementara itu, Direktur PT Solindo Duta Convex di tempat terpisah menyebutkan, penutupan Padang Fair ke-6 tahun 2011, akan ditutup langsung walikota Padang, Fauzi Bahar. Solindo selaku pelaksana memberikan hiburan spektakuler bagi pengunjung berupa hiburan yang dimeriahkan artis ibu kota, tari KDI, pemenang festival band serta pesta kembang api. “Pesta penutupan akan kami kemas secara spektakuler, karenanya kami imbau seluruh warga Kota Padang dan Sumatera Barat beramairamai menyaksikannya. Semoga tahun depan, pelaksanaan Padang Fair bisa semakin meriah dan mendapat tempat di hati masyarakat,” kata Chairul Umaiya menjelaskan. (h/ted)
Besok, Rektor Unand Dilantik
PADANG, HALUAN —Rektor Universitas Andalas (Unand) terpilih periode 2011-2015 Werry Darta Taifur dipastikan dilantik pada Senin (21/11). Kepastian tersebut didapat setelah Menteri Pendidikan Nasional memberikan surat pemberitahuan ke Unand. “Rencana awalnya rektor terpilih dilantik Jumat (18/11),” ujar Ketua Pemilihan Rektor Unand Elvi Sahlan Ben. Berhubung Menteri Pendidikan diikutkan oleh Presiden dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Asean, pengukuhan rektor
terpaksa diundur. Menurut Elvi, pelantikan rencananya akan dilaksanakan di Jakarta sekitar pukul 10.00 WIB. “Pemberitahuannya telah kita terima. Mudah-mudahan tidak ada lagi aral melintang,” harapnya. Sekretaris Pemilihan Rektor Unand Jhon Farlis menyebutkan, karena rektor akan dilantik di Jakarta, tidak ada persiapan khusus yang dilakukan. Werry nantinya menggantikan Plt. Rektor Febrin Anas yang telah habis masa jabatannya. Werry Darta Taifur terpilih
sebagai Rektor Universitas Andalas (Unand) periode 2011-2015 melalui suara terbanyak menyisihkan dua calon lainnya Edison Munaf dan Helmi. Werry memeroleh suara 114, jauh mengungguli Edison Munaf (63) dan Helmi (46), tidak ada suara yang abstain. Pemilihan itu memperebutkan 223 suara, yang dibagi dari suara senat (145 suara) dan hak suara dari mentri yang diwakili oleh Direktur Pendidik dan Tenaga Kependidikan Dikti Prof Supriadi Rustad (78 suara). (h/adk)
Indonesia Tak ...................................Sambungan dari Hal.1 beberapa pertemuan seperti KTT APEC di Honolulu, dan G-20 di Prancis. Namun KTT ASEAN, ASEAN Plus, dan KTT Asia Timur kali ini di Bali tidak menjadi arena pembahasan TPP. Ia menjelaskan sesungguhnya TPP tidak mengikat negara-negara anggota ASEAN. “ASEAN pun sebagai suatu entitas boleh bekerja sama dengan negara non-ASEAN dalam lintas Pasifik. Namun Indonesia perlu terus mengkaji dan memperhitungkan apakah dengan bergabung dengan TPP dapat membawa manfaat riil bagi ekonomi kita,” tegasnya. Sebelumnya, Presiden Amerika Serikat Barack Obama pada KTT
APEC di Honolulu, Hawai, Minggu (14/11) secara resmi mengimbau negara-negara di kawasan untuk bergabung dalam TPP. TPP sendiri diprakarsai sembilan negara yang empat negara di antaranya adalah anggota ASEAN yaitu Brunei Darussalam, Singapura, Malaysia, dan Vietnam. Menurut Kepala Negara, untuk bergabung dalam suatu kerja sama Indonesia harus melihat apakah menguntungkan secara perdagangan, investasi, penyerapan tenaga kerja atau tidak . Sebelumnya Menteri Perdagangan Gita Wirjawan juga menyatakan menolak karena Indonesia belum siap, dan membutuhkan waktu untuk
dapat bergabung dengan TPP. Sejauh ini Indonesia belum bisa mengukur dan menilai apakah TPP tersebut akan membuahkan keuntungan bagi Indonesia. Pada prinsipnya diutarakan Gita, Indonesia sudah memiliki sikap dan berani menyuarakan perbedaan pendapat meskipun ajakan itu datang dari negara besar. Menurut Gita, untuk mencapai suatu titik daya saing tertentu dibutuhkan waktu yang cukup lama, karena Indonesia bukan seperti negara maju yang sudah memulai industri sejak 200 tahun sebelumnya. Penolakan bergabung dengan TPP juga datang dari kalangan pengusaha Indonesia. (ant)
Gubernur Disentil ............................Sambungan dari Hal.1 pemimpin yang sedang berkuasa atau para calon pemimpin, di antaranya setiap pemimpin harus yakin bahwa kebenaran tidak hanya terletak di tangannya walau dia yakin bahwa dirinya benar. Karena itu kebenaran tidak berdiri di atas kekuatan tetapi kekuatan harus berdiri di atas kebenaran. “Saya tidak sedangn menyindir Pak Gubernur, tetapi kami ingin melihat Pak Irwan sebagai pemimpin itu berbeda dengan rakyat yang dipimpinnya, salah satunya adalah dengan memasang simbol-simbol itu,” kata Hawari Siddik dalam acara Focus Group Discussion (FGD) yang digelar Forum Pamong Senior Sumatera Barat di Auditorium Gubernuran Sumatera Barat Sabtu (19/11). FGD ini dihadiri Gubernur Sumatera Barat Irwan Praytino dengan narasumber Prof Aziz Haily dari Institut Ilmu Pemerintahan (IIP) Jakarta pamong senior, dan akademisi. Menurut Hawari Siddik dalam makalah pembandingnya, tidak ada yang kurang untuk menemukan dan menegakkan pemimpin karena ada sederetan undang-undang dan aturan yang dijadikan pedoman, berpuluh jenjang organisasi dan struktur, aneka sistem dan tuntutan kerja, dukungan dana dan kelengkapan kerja, sistem politik dan fungsi sosial kontrol dan masyarakat. Tetapi semua itu tak menjamin, sebab pemimpin adalah soal manusia dan kemanusiaan. Maka tepat rasanya
adagium yang menyebut “lebih baik memiliki pemimpin yang baik daripada sistem yang baik”. Dengan harapan, pemimpin yang baik akan menjadikan sistem yang buruk menjadi baik, sebaliknya pemimpin yang buruk akan menjadikan sistem yang baik menjadi buruk. “Namun demokrasi yang dianut mengharuskan kita mencari pemimpin melalui jalan politik. Sistem perpolitikan saat ini pada satu sisi berhasil mendudukan figur pemimpin secara sah, namun pada sisi lain kehadirannya mengundang berbagai masalah dan tidak kurang buruknya. Salah satunya adalah pemilihan dengan sistem paket yang kerap menimbulkan ketidakcocokan dan ketidakharmonisan diantara mereka,” kata mantan Kepala Dinas Pariwisata Sumatera Barat ini. “Barangkali ini adalah buah dari sistem politik kepartaian atau masalah ambisi semata. Tetapi untuk menyalahkan orang lain, entah siapa pun itu juga tidak benar. Hal itu hanya akan menunjukkan kelemahan pemimpin,” tambahnya. Asrinaldi, pengamat dan dosen Fisip Unand mengatakan, kepemimpinan di Sumatera Barat sedikit unik karena kuatnya sistem adat dan budaya masyarakatnya. Walau demikian, realitasnya tidak disadari oleh pemimpin tersebut sehingga kepemimpinan yang dilaksanakan cenderung mengabaikannya. “Keberhasilan pemimpinan
pemerintahan itu tak hanya dipengaruhi oleh faktor internal diri dan organisasi yang dipimpin, tapi juga faktor eksternal di luar diri dan organisasinya yaitu lingkungan dan masyarakat luas,” kata Asrinaldi. Jika aspek ini disadari para pemimpin, tentunya tanggung jawab mereka akan lebih mudah dilaksanakan karena mendapat dukungan penuh dari masyarakat. Selain itu, secara psikologis pemimpin tidak akan khawatir kehilangan kekuasaan karena sumber legitimasi kepemimpinannya tak hanya legal rasional tetapi juga legitimasi tradisional dan kharismatik. Dan terakhir bagi masyarakat sendiri, pemimpin yang ideal itu adalah mereka yang dapat memahami realita masyarakat yang dipimpinnya. “Walau demikian, kepemimpinan di Sumatera Barat masih belum sampai pada tahap krisis yang mengkhawatirkan. Masalah yang muncul umumnya karena kualitas pimpinan atau kepala daerah itu dalam mengelola pemerintahan masih sangat buruk,” katanya. Sampai hari ini, masalah pembangunan dan pemerintahan di daerah masih berkutat pada sosok pemimpin dan kepemimpinan. “Harapan sederhana dan tak berlebihan ditumpangkan masyarakat pada pemimpinnya untuk menyelesaikan masalah agaknya belum akan terpenuhi karena mereka justru masih merupakan bagian dari masalah,” tambahnya. (h/vie)
136 Emas....................................Sambungan dari Hal.1 seiring pergantian penguasa. Tahun 1999, pada SEA Games 20 di Brunei, Indonesia berada di posisi tiga, di bawah Thailand dan Malaysia dengan mengoleksi 44 keping medali emas saja. Dua tahun kemudian saat pelaksanaan SEA Games ke 21, lagi-lagi merah putih takluk di posisi tiga, di bawah Malaysia yang jadi tuan rumah dan Thailand. Indonesia Cuma mampu mengumpulkan 72 medali emas. Tahun 2003, saat Vietnam jadi tuan tumah, Indonesia tetap tak mampu kembali ke puncak. Dengan perkasa, negeri Ho Chi Minh ini menggondol juara umum, disusul Thailand. Indonesia sendiri tetap tertahan di posisi tiga dengan perolehan 55 medali emas Tahun 2005, Filipina mengambil alih kuasa olahraga Asia Tenggara saat menjadi tuan rumah SEA Games ke 23. Indonesia, malah melorot hingga ke posisi lima dengan 49 emas, di bawah Filipina, Thailand, Vietnam dan Malaysia. Pada pelaksanaan SEA Games ke 24 tahun 2007 di Nakhon Ratchasima, Thailand, posisi Indonesia naik satu strip ke posisi empat dengan perolehan 56 medali emas. Kali ini Thailand menunjukkan keperkasaannya dengan tampil sebagai juara umum, diikuti Malaysia dan Vietnam. Indonesia makin membaik pada pelaksanaan SEA Games 25 tahun 2009 di Laos dengan kembali berada di posisi tiga, di bawah Thailand, Vietnam. Indonesia mengumpulkan 43 medali emas Sulit Terkejar Perolehan medali emas Indonesia sulit terkejar oleh 10 negara peserta
SEA Games lainnya. Hingga Sabtu ini, sudah 434 emas direbut 11 negara dari total 545 medali emas yang diperebutkan. Artinya, tinggal 101 emas lagi yang akan diperebutkan pada tiga hari ke depan. Ketua KONI/KOI Rita Subowo sebelumnya sudah menyatakan, jika Indonesia sudah meraih 136 medali emas, maka Indonesia sudah dipastikan juara umum SEA Games di Palembang-Jakarta. Selain 140 emas, Indonesia kini sudah mengoleksi 112 perak dan 103 perunggu. Thailand menjelang tiga hari penutupan SEA Games kembali mengambil alih posisi nomor kedua dari Vietnam. Thailand kini mendapat 85 emas, 76 perak dan 93 perunggu. Sedangkan Vietnam, 80 emas, 77 perak dan 82 perunggu. Brunei dan Timor Leste sejak hari pertama SEA Games dibuka selalu berada diurutan paling buncit. Timor Leste yang sudah sembilan hari menjadi juru kunci, pada hari Sabtu ini bangkit setelah berhasil mengalahkan atlet Kempo Indonesia. Sehingga Timor Leste meraup 1 emas, 1 perak dan 4 perungu. Kendati demikian, Rita Soebowo meminta semua pihak untuk tetap siaga dan fokus dalam perebutan medali emas menjelang berakhir SEA Games XXVI di Palembang dan Jakarta, 22 November nanti. “Semua harus tetap siaga dan semangat dalam merebut prestasi tertinggi, SEA Games belum berakhir dan harus tetap fokus,” kata Rita di Palembang, Sabtu. Menurut dia, hasil sementara perolehan medali Indonesia telah sesuai dengan jalur. “Kondisi terakhir medali yang didapatkan memang bisa membawa Indonesia menjadi juara
umum. Indonesia telah melewati jumlah 130 medali emas, saya berharap tidak terjadi apa-apa pada hari-hari terakhir ini,” kata dia. Dia pun mengharapkan dukungan dari masyarakat kepada atlet yang sedang berjuang untuk tetap diberikan. “Kita tunggu saja, SEA Games hampir berakhir, dan pada hari Selasa (22/11) nanti sudah penutupan. Kita doakan saja semoga target menjadi juara umum benarbenar tercapai,” kata dia lagi. Dia menambahkan, persiapan atlet telah dilakukan lebih awal dibandingkan SEA Games sebelumnya untuk pelaksanaan kali ini. “Memang atlet telah disiapkan lebih awal dengan segala keterbatasan yang ada. Meskipun demikian, pemerintah telah mengalokasikan bonus bagi atlet yang berhasil meraih medali pada SEA Games kali ini,” ujar Rita. Ia pun berharap dukungan pemerintah itu terus berlanjut hingga SEA Games usai. “Masih banyak ajang olahraga taraf internasional ke depan, seperti Asian Games, Olimpiade, dan lainnya. Saya harap dukungan pemerintah tidak terhenti sampai di sini, dan bagi atlet harus terus berlatih untuk mencapai prestasi pada jenjang yang lebih tinggi lagi,” kata dia. Sepanjang Sabtu (19/11) kemarin, kontingen merah putih meraup 15 medali emas. Thailand yang sebelumnya disalip Vietnam, kembali bertengger ke posisi kedua. Pengumpulan medali negeri gajah putih ini mengungguli Indonesia pada laga Sabtu itu, dengan 16 emas. Vietnam harus merelakan tempat keduanya dijarah kembali oleh Thailand karena hanya mampu meraih Sembilan emas sepanjang Sabtu. (h/mat/ant)
12
MINGGU, 20 NOVEMBER 2011 M 24 DZULHIJAH 1432 H
Ajari Anak Lewat Cerita dan Gambar
Buah Hati RAFIRES CINGTA WISINARLI
Menari Duniaku
M
ATANYA yang sipit seketika hilang saat Cingta, tersenyum atau tertawa. Pipinya yang tembem dan kulitnya yang putih bersih, membuat setiap orang yang melihatnya merasa gemas. Rafires Cingta Wisinarli begitu nama lengkapnya. Nama yang begitu unik, namun Cingta atau juga sering disapa Cingcing selalu penuh semangat menyebutkan nama lengkapnya kepada siapapun yang menanyakannya. Murid Tk Adhayksa ini sangat lincah menari. Sejak kecil ia mengaku sudah diiajarkan menari. Ibundanya selalu mendukung Cingta untuk meneruskan hobinya menari. Sejauh ini Cingcing paling sering diminta untuk menari Pasambahan bersama temanteman lain dalam sanggar tarinya. Selain untuk menerima tamu dalam berbagai acara ia juga sering menari pada pembukaan acara-acara. Cingcing yang memang dasarnya cantik ini sangat senang sekali menggunakan pakaian tari adat dan make up yang membuatnya semakin manis. Selain tari pasambahan, Cingcing juga mengaku menyenangi tari batok. Dengan menggunakan batok yang sudah dihias, Cingcing senang mengikuti irama music dan menari. Namun ketika ditanya citacitanya, selain ingin meneruskan hobinya menari Cingcing mengaku ingin menjadi dokter. “Baju dokternya putih bersih. Selain itu juga suka membantu orang-orang,” ujar Cingcing. Wah, bagus sekali Cingcing. Terus berjuang untuk mencapai citacitanya ya. (h/dla)
ERNAWATI
PADANG, HALUAN — Hari Raya Idul Adha atau Hari Raya Kurban baru saja berlalu. Tak lama setelah memperingati hari bersejarah bagi umat Islam itu kita baru saja memperingati hari Pahlawan pada 10 November lalu. Hari pahlawan merupakan hari yang sangat penting dalam sejarah Bangsa Indonesia. Momen-momen penting ini, juga
Figur
Fokus Mematangkan Diri Anak
DUA puluh tiga tahun menjadi guru TK membuat Ernawati, Kepala Sekolah TK Dharma Wanita UNP memiliki pengalaman dan pemikiran yang mendalam tentang anak-anak dan perkembangannya. Bagi guru yang mengawali karirnya pada tahun 1988 ini menjadi guru TK tak hanya menemani anakanak bermain dan belajar. Namun juga harus memikirkan perkembangan kematangan anak agar bisa bergabung dengan dunia luar selepas dari TK. “Pertama guru harus bisa menjadi idola bagi anak-anak. Guru ahrus memiliki kiat tersendiri untuk merebut hati anak-anaknya. Guru harus bisa memahami situasi anak, apakah anak sedih atau marah, guru harus bisa mendeteksi keadaan masing-masing anak,” jelas perempuan yang biasa disapa Bu En ini. Guru TK katanya harus memiliki telinga dan mata dimana-mana untuk mengethaui apa yang diinginkan anak-anak. Hal ini, dijelaskan Erna dapat berguna untuk membantu proses pematangan anak untuk siap meleburkan diri dengan dunia luar TK nya. “Kematangan anak, terutama menuju Sekolah Dasar itu penting. Menurut pengalaman saya dan diskusi dengan beberapa pakar anak yang saya ikuti kematangan anak itu salah satunya dengan memasukkan anak lebih dari satu tahun di TK. Dengan memiliki waktu yang lebih banyak di TK anak akan merasa puas dengan bermain dan tidak mencari-cari waktu lain untuk bermain,” jelas Erna. (h/dla)
penting ditanamkan kepada anakanak. Menurut Kepala Sekolah TK Pertiwi 2 Kota Padang, Eva
OLEH: SUCI KHAIRUNNISA* EPULANG dari sekolah, Yuda menangis. Pak Kasin terkejut melihat anaknya yang tidak cengeng dan selalu tegar, tiba-tiba menangis. Terakhir kali Yuda menangis yaitu saat ibunya meninggal dunia. Waktu itu Yuda masih kelas dua SD. Sudah tiga tahun berlalu, baru kali ini Yuda menangis. Pak Kasin pun bertanya pada Yuda “Kenapa menangis Nak?,” Yuda masih terisak-isak. Pak Kasin melihat baju Yuda kotor dan basah. “Tadi Yuda meminjam mobil-mobilan Andi, tapi Andi malah mendorong Yuda keselokan, disamping sekolah,” kata Yuda. Pak Kasin sangat sedih mendengar perkataan anaknya. Karena tidak mungkin rasanya dia bisa membelikan Yuda mobilmobilan. Dua bulan sudah berlalu. Terdengarlah kabar, bahwa di kampung Yuda akan diadakan lomba balap mobil-mobilan. Yuda sebenarnya juga ingin mengikuti lomba tersebut, tapi dia tidak punya mobil-mobilan yang akan dipakai untuk lomba. Yuda setiap hari hanya melihat temantemannya memainkan mobilmobilan mereka, sepulang dari sekolah. Dalam perjalanan pulang, Yuda melihat selebaran yang
S
Rianda, memberikan pemahaman tentang pentingnya kedua hari bersejarah ini, bisa dilakukan melalui cerita dan gambar yang bisa membuat anak-anak paham, akan makna dari peringatan harihari tersebut. “Untuk mengenalkan mengapa kita perlu berkurban data dilakukan dengan memberikan kisah Nabi Ibrahim dan Ismail kepada
anak-anak. Anak-anak sangat menyukai cerita. Berikanlah cerita tersebut dengan bahasa yang ringan, sehingga mudah mereka pahami,” ujar Eva. Mungkin anak-anak akan sedikit sulit memahami mengapa Nabi Ibrahim harus mengorbankan anaknya. Nmaun, menurut Eva disinilah intinya kita bisa memberikan pemahaman kepada anak tentang makna pengorbanan dan kebesaran Allah SWT. “Allah SWT memerintahkan Nabi Ibrahim untuk menyemblih anaknya sendiri sebagai bentuk ketaatannya kepada Allah SWT. Namun karena Allah melihat keikhlasan dalam diri Nabi Ibrahim maka Yang Maha Kuasa menggantinya dengan seekor binatang ternak. Sehingga Ismail, anak Ibrahim tak jadi disembelih. Nah melalui cerita ini selain makna pengorbanan kita juga bisa memberikan pemahaman tentang kebesaran Allah SWT. Jadi cerita merupakan media yang sangat bagus untuk menjelaskan makna kepada anak-anak,” papar Eva lagi. Awalnya diakui Eva, anak-anak akna terkejut mengapa Ibrahim mau mengorbankan anaknya sendiri yang sangat disayanginya. “Disinilah kita berikan lagi pemahaman tentang nilai ikhlas kepada anak-anak,” tambahnya. Sementara itu, terkait hari Pahlawan, cerita dan gambar juga
menjadi media yang sangat efisien untuk menjelaskan mengapa Hari Pahlawan penting diperingati. “Melalui cerita bergambar, peristiwa yang sifatnya kepahlawanan bisa kita ajarkan. Selain itu bagi yang dekat dengan makam pahlawan bisa juga memanfaatkannya untuk menjelaskan siapa yang dimakamkan di sana, mengapa mereka dimakamkan di makam pahlawan dan sebagainya. Sehingga anak-anak paham makna dari pahlawan tersebut,” katanya lagi. Namun menurut seorang Praktisi Pendidikan, Ahmad Hanggono dalam tulisannya, anakanak memiliki pemahaman yang berbeda antara pahlawan bangsa dan pahlawan yang ada dalam pikiran mereka. Anak-anak cenderung melihat pahlawan sbagi tokoh super hero yang sering mereka lihat di televisi. Menangani hal ini Ahmad menyarankan orantua dan guru untuk bisa menghadirkan suasana rasionalitas ketika membahas tentang pahlawan kepada anakanak. “Ajarilah mereka menyukai sesuatu dengan alas an yang benar. Buatlah pola pikir kalau mereka akan menyukai seseorang karena kebiasaan baiknya. Begitu juga sebaliknya jika mereka tidak menyukai seseorang, bencilah sikapnya namun jangan orangnya,” katanya. (h/dla)
Yuda Sang Juara
berterbangan. Yuda mengambilnya. Yuda membaca perlahanlahan. Ternayata selebaran untuk mengikuti lomba tersebut, dan untuk mengikuti lomba itu tidak harus dengan mobil-mobilan yang mahal atau dibeli. Tapi apa mau dikata, Yuda tidak terlalu paham mengenai mesin dan perelatan mobil-mobilan itu. Yuda pulang dengan wajah yang murung. Setelah sampai di rumah dia langsung tidur, karena merasa penat sekali jalan kaki dari sekolah, yang terbilang cukup jauh dari rumahnya. Saat Yuda tertidur, pak Kasin pulang dari bengkelnya , dan melihat Yuda tertidur sangat pulas. Pak Kasin melihat selebaran yang ada di dipan yang beralaskan karton itu. Pak Kasin membaca selebaran itu, dia terlihat sedih sekali, karena melihat putranya yang ingin sekali mengikuti perlombaan. Perlombaan itu berhadiah cukup besar, yaitu dua juta rupiah untuk juara pertama. Pak Kasin bergegas pergi ke bengkelnya. Memakai apa pun yang bisa dibuat menjadi mobilmobilan. Keahlian pak Kasin memang terlihat, karena mobilmobilan yang dibuatnya begitu unik dan menarik. Walau tidak sebagus mobil-mobilan anak-anak lainnya. Satu hari sebelum perlom-
baan dimulai. Pak Kasin melihat Yuda bermenung di belakang rumah, melihat gunung yang tampak begitu indah. Tanpa sengaja air mata Yuda pun menetes. “Kenapa menangis anakku?” tanya pak Kasin kepada Yuda. “Tidak ada Yah, cuma ingat Ibu”. Jawab Yuda.
“Ayah punya hadiah untukmu, lihatlah di dipanmu” kata ayah dengan senyuman. Yuda pun pergi ke rumah dengan lesu. Tapi setelah melihat mobil-mobilan itu, Yuda bersorak kegirangan. Dia memeluk sang ayah dan mengucapkan terima kasih berulang kali. Perlombaan segera dimulai. Yuda datang dengan mobilmobilan yang dibuatkan ayahnya. Semua orang dan teman-temannya menertawakan mobil-mobilan Yuda, tapi Yuda hanya diam. Dia
yakin kalau dia akan menang, dan menunjukan kesemua orang, kalau dia bisa. Sebelum mulai, Yuda berdo’a. Tangannya menengadah ke atas dan mulutnya komat-kamit. Suara mercun berdentang begitu deras. Partanda perlombaan telah dimulai. Yuda seakan tidak percaya melihat kecepatan mobilmobilannya. Dia terpana, dan begitu juga dengan peserta lain. Yuda berhasil memenangkan pertandingan ini. Pembagian piala dan tabanas akan dilakukan. Seorang ketua pelaksana acara menghampiri Yuda yang sudah berdiri didepan dengan senyuman dibibirnya. “Hai jagoan, tadi sebelum perlombaan dimulai, kamu pasti meminta agar menjadi nomor satu bukan?” tanya ketua panitia itu.Yuda terdiam mendengar pertanyaan ketua panitia itu, tapi dengan lembut Yuda menjawab “Saya tidak meminta untuk jadi juara pak, sangat tidak adil rasanya meminta kepada Tuhan, untuk menjadi yang terbaik, untuk mengalahkan orang lain”. Ketua panitia itu pun terkejut mendengar jawaban Yuda yang begitu bijak. Katua panitia itu pun penasaran, “lalu apa yang kamu panjatkan dalam do’amu jagoan?” tanya ketua panitia itu lagi. Dengan bijak dan santai, Yuda
menjawab “Saya hanya meminta, agar saya tidak menangis jika saya kalah”. Semua warga yang hadir bertepuk tangan dengan meriah. Mereka memberikan semangat kepada Yuda, sambil bersorak memanggil nama Yuda berulang kali. Setelah pembagian piala dan tabanas selesai. Yuda langsung berlari kebengkel tempat ayahnya bekerja. Yuda menangis dan memeluk ayahnya. Dia sangat bersyukur dan bangga memiliki ayah yang amat sayang padanya. Yuda menyadari, kalau kekayaan tidak menjamin kebahagian dan kesuksesan sesorang. Dia hanya ingin berusaha untuk membahagiakan ayahnya. Dan melakukan apa pun yang membuat ayahnya senang. Semua telah dibuktikan Yuda melalui juara kelas yang dia dapat tiap semesternya. “Jadilah anak yang baik dan berbakti jagoan” kata pak Kasin pada Yuda. Yuda mengangguk lalu melepaskan pelukan dari ayahnya. Yuda melompat dan berlari kegirangan. “Yuda sayang ayah”, kata Yuda berlari sambil pulang. * Suci Khairunnisa, lahir di Solok. Pada tanggal 13 Januari 1994. Sekarang sedang menamatkan kuliah di Universitas Andalas, Fakultas Ilmu Budaya, Jurusan Sastra Inggris
13
ELOK MINGGU, 20 NOVEMBER 2011 M 24 DZULKAIDAH 1432 H
Kreasi Busana Anak Nan Ceria E
disi Elok kali ini menampilkan model anak-anak Indah Kartika Pratama Sari (11 tahun), finalis Indonesia Super Model yang digelar beberapa waktu lalu di Hotel Mercure Kota Padang. Indah panggilan akrabnya mengenakan kreasi busana anak. Mulai dari gaun kembang bak boneka Barbie yang banyak disukai anak-anak . Dengan warna biru yang cerah, berbahan dasar sutera yang lembut, Indah terlihat begitu anggun bak putri kecil. Baju kaos tanpa lengan berwarna merah cerah dan celana pendek berwarna hitam, menimbulkan kesan anak-anak yang imut dan lucu. Begitu pun halnya dengan kaos tanpa lengan berwarna putih dengan bawahan celana pendek jeans yang dikenakannya. Membuat keceriaan semakin terpancar dari wajahnya. Penampilan sebagai gadis kecil yang girly, terlihat dari pemakaian busana kaos warna putih dengan rok kembang di atas lutut.
Model: Indah Kartika Pratama Sari, finalis Indonesian Super Model Busana: Koleksi Pribadi Lokasi: Hotel Mercure Fotografer: Deni Prima Narasi; Afrianita
14 KULTUR ESAI
MINGGU, 20 NOVEMBER 2011 M 24 DZULHIJAH 1432 H
Barat dan Timur dalam Teks Sastra: Perbincangan Postkolonial Oleh YETTI A.KA Mahasiswa Program Pascasarjana UGM
P
ENCITRAAN negatif yang dilakukan oleh bangsa Barat terhadap Timur banyak terdapat dalam kisah-kisah perjalanan. Dalam buku-buku itu, bangsa Timur sering digambarkan sebagai bangsa terbelakang dan asing. Faruk (2001) berpendapat bahwa, berdasarkan bacaannya atas buku Mirror of the Indies: A History of Dutch Colonial Literature karangan Rob Nieuwenhuys, imperialisme dan kolonialisasi tidak hanya menempatkan wilayah jajahan sebagai suatu wilayah tempat terbukanya peluang bagi eksploitasi sumber-sumber ekonomi, melainkan juga sebagai sebuah dunia sosial dan kultural yang asing, yang berbeda dari dunia penjajah. Perbedaan itu tidak hanya dipahami sebagai sebuah perbedaan yang netral, horizontal, melainkan mengandung nilai yang bersifat hierarkis dan vertikal. Bangsa penjajah memosisikan diri sebagai kelompok sosial yang berposisi sebagai subjek, arogan, superior, di hadapan masyarakat setempat. Dalam teks sastra, persoalan Barat dan Timur juga banyak
menyuarakan hal serupa, di mana bangsa Timur cenderung dalam posisi lebih rendah dari bangsa Barat, misalnya saja dalam cerita pendek karya pengarang muda Dwicipta berjudul Tuan Hillario dan Taman Magdalena (selanjutnya THTM) dimuat di Media Indonesia, 13 Mei 2007 dan Tanah Merah (selalanjutnya TM) dimuat di Kompas, 13 Januari 2008. Dua cerita pendek tersebut berlatar cerita masa pemerintahan Hindia Belanda. THTM dan TM sama-sama mengangkat tokoh utama seorang Eropa. Perbedaan dari kedua tokoh ini terletak pada karakter protagonis dan antagonis. Hillario dalam THTM seorang yang kikir, kejam, dan culas, sedangkan Kapten Becking dalam TM seorang yang baik hati, kalau tidak bisa dikatakan berhati ‘Timur’. Dalam kedua cerpen ini terjadi relasi antara Eropa dan pribumi, di mana digambarkan orang Eropa sangat berkuasa dan kaya, sementara itu pribumi sebagai pembantu rumah tangga, pemberontak, manusia kelas rendah. Selain itu, dua cerita pendek ini,
sesungguhnya berbicara tentang kegelisahan seorang Eropa yang berada di tanah jajahan. Kegelisahan ini menarik dikaji karena berkaitan dengan keberpihakan dan ketidakberpihakan terhadap pribumi, di luar mereka sebagai penguasa. Perspektif Postkolonialisme Relasi Barat dan Timur merupakan hubungan kekuatan, dominasi, dan hubungan berbagai derajat hegemoni yang kompleks (Edward Said, 2001). Selanjutnya postkolonialitas dipaksa untuk menegosiasikan pelbagai kontradiksi yang muncul dari keterlambatan historisnya yang tak dapat disangkal, pos-kolonialitasnya, atau derivasi politis dan kronologis dari kolonialismenya, di satu sisi, dan kewajiban kulturalnya untuk menjadi kokoh dan inventif secara bermakna di sisi lain. Oleh sebab itu, peristiwa kedatangannya yang aktual menuju kemerdekaan didasarkan pada kemampuannya untuk membayangkan dan melakukan pemisahan awal yang menentukan dari masa lalu kolonial secara berhasil (Gandhi, 2007). Dalam kajian sastra, postkolonialisme kemudian dipahami sebagai upaya membicarakan teks-teks sastra dengan berbagai caranya mengungkapkan jejakjejak perjumpaan kolonial, yakni konfrontasi antarras, antarbangsa, antarbudaya, dalam kondisi hubungan kekuasaan yang tidak setara. Dengan kata lain postkolonialisme adalah istilah untuk pendekatan kritis dalam memahami efek-efek kolonialisme yang ada di dalam teks (Day dan Foulcher, 2008). Identitas, Kedudukan, dan Hibriditas Pada banyak penelitian, fokus kajian postkolonial banyak diarahkan pada persoalan identitas dan kedudukan antara dua ras, biasanya Timur dan Barat, yang kemudian
memperlihatkan hibriditas antarkeduanya. Hibriditas yang dimaksudkan berkenaan dengan terjadinya tumpah tindih antara satu budaya dengan budaya lain, dalam hal ini penjajah dan daerah yang dijajah yang kemudian menjadi satu kesatuan kebudayaan baru. Bagi Bhaba, bentuk konfliktual hibriditas ini khususnya kuat dalam situasi kolonial, sebab baginya otoritas kolonial, sebagaimana semua sistem dominasi, bersuara tunggal: kalau efek kekuasaan kolonial dipandang sebagai produksi hibridisasi, dan bukan komando ribut otoritas kolonialis atau represi diam tradisi pribumi, maka yang terjadi perubahan perspektif yang penting (dalam Day dan Foulcher, 2008). Dalam cerita pendek THTM identitas seorang Eropa masih memisahkan diri dengan tegas terhadap orang pribumi. Di sana tampak tidak terjadi persinggungan hibriditas antara Barat dan Timur. Barat demikian mendominasi hingga pribumi nyaris tanpa suara. Barat diwakilkan dengan kehadiran seorang dokter berkebangsaan Spanyol bernama Hillario. Dokter Hillario memiliki kedudukan yang tinggi sebab ia berhasil mengumpulkan kekayaan dari pekerjaannya itu. Berbeda halnya dengan pribumi yang bekerja sebagai pembantu di rumah Hillario. Mayar dan Sanikem berada di bawah dominasi Hillario. Bahkan kedua pembantu itu diperlakukan lebih rendah dari perempuan simpanan Hillario yang berasal dari Eropa. Di sini tampak sekali perbedaan identitas akan menentukan pula kedudukan seseorang. Dan identitas itu sangat ditentukan pula apakah ia berasal dari Barat atau Timur. Relasi Barat-Timur telah memisahkan Hillario dan perempuan simpanan Eropa-
nya berseberangan dengan Mayar dan Sanikem. Identitas mereka sebagai masyarakat dari bangsa penjajah dan terjajah juga memperlihatkan relasi terjadi secara ketat. Mayar dan Sanikem menjalani kehidupan mereka sebagai pribumi yang tahu diri, sementara Hillario dan perempuan Eropa menyadari betul bahwa mereka berkuasa. Hal yang cukup menarik dari cerita pendek THTM bahwa Hillario yang digambarkan berwatak jahat itu berasal dari Spanyol, bukan Belanda. Latar cerita ini berada di Batavia ketika Belanda menguasai nusantara dan menamakan daerah jajahannya itu sebagai Hindia Belanda. Pengarang juga memunculkan tokoh lain yang berdarah Belanda, tapi justru tokoh itu dikalahkan oleh seorang Spanyol yang licik. Seorang Belanda yang kalah itu seakan-akan hadir sebagai pahlawan yang mati di medan perang. Ia dikenang oleh Mayar sebagai dokter Belanda yang setidaknya lebih baik dari Hillario. Bahkan Mayar tampak bersimpati pada dokter dari Belanda itu dan sebaliknya menganggap dokter Hillario sebagai seseorang yang kejam. Di sanalah hibriditas menunjukkan jejaknya, bahwa telah terjadi perpaduan perasaan antara seorang Belanda dan pribumi; antara dokter Belanda dan Mayar yang peduli. Meski tentunya mereka tetap saja tidak dipertemukan dalam suatu relasi yang nyata. Semua itu hanya terjadi dalam ingatan Mayar atas desas-desus yang pernah beredar, untuk mendukung penilaiannya terhadap Hillario yang jahat dan tidak memikirkan orang lain. Cerpen TM justru lebih jelas memperlihatkan terjadinya hibriditas secara konkrit antara Barat dan Timur. Identitas tokoh Eropa dan pribumi memang masih terpisah secara tegas. Orang Eropa digambarkan sebagai opsir
Belanda yang menjabat sebagai Jenderal, Kapten dan Letnan. Sementara itu pribumi digambarkan sebagai pemberontak yang kalah. Di antara rombongan ekspedisi itu, bahkan tahanan pribumi dirantai kakinya. Saat rombongan ekspedisi tiba di Digul, mereka bertemu dengan penghuni hutan yang tidak lain masyarakat setempat, penduduk Digul, sebagai manusia yang hidup di hutan, liar dan cukup membuat takut para opsir Belanda. Namun kesan itu mencair setelah Kapten Becking yakin kedatangan penduduk Digul ke perkemahan mereka bukan untuk maksud menyerang tapi justru ingin mengadakan tukar-menukar barang. Di sanalah kemudian terjadi pertemuan antara Barat dan Timur secara seimbang. Namun demikian, dalam banyak hal, Barat tetap saja melampaui Timur, terlebih dalam hal identifikasi ras sebagaimana kutipan di bawah ini: Dengan tangan gemetar ia mengeluarkan tembakau dari saku celanya dan dengan bahasa isyarat dari tangan dan wajahnya ia mengajak mereka menukar tembakau tersebut dengan pepaya yang mereka bawa. Begitu mereka menerima tembakau dan Kapten Becking menerima pepaya, orang-orang hitam itu bersorak melegakan seluruh pendatang baru itu. Kapten Becking meminta kepada Letnan Drejer untuk mengambilkan sekantong garam dan barang-barang perhiasan kecil yang ada di gudang. Ketika benda-benda itu diberikan kepada pemimpin penghuni hutan, mereka membalasnya dengan memberikan bulu burung cenderawasih, burung-burung yang cantik, dan binatang-binatang buruan yang berhasil mereka tangkap dengan sumpit. Namun, yang paling membuat geli para pendatang baru itu adalah sikap para penghuni hutan itu kepada
gramofon yang mereka bawa. Benda yang piringan hitamnya sedang berputar itu diangkat, diselidiki, dan dilihat-lihat dari segala sudut dengan penuh keheranan (TM). Identitas penduduk Digul diterangkan dengan sebutan ‘orang-orang hitam, ‘penghuni hutan’, juga ‘manusia-manusia hitam’. Hal ini merujuk pada persoalan ras yang sesungguhnya amat merendahkan. Selain itu penduduk Digul juga digambarkan belum terbiasa dengan teknologi sehingga mereka keheranan ketika melihat gramofon. Tingkah laku penduduk Digul saat memerhatikan gramofon itu justru menjadi hiburan tersendiri bagi opsir Belanda. Relasi antara opsir Belanda dan penduduk Digul adalah hubungan antara bangsa yang telah beradab dengan masyarakat terbelakang. Hibriditas terjadi justru pada sosok Kapten Becking. Sekali lagi, pengarang seakan memunculkan tokoh Belanda sebagai ‘orang baik’. Kapten Becking, seorang opsir Belanda itu memiliki sensitivitas yang sangat tinggi terhadap penderitaan pribumi, terutama para tahanan. Kapten Becking bahkan memiliki perasaan yang sangat ‘Timur’ sehingga penugasan dirinya ke Digul amat bertolak belakang dengan hati nuraninya. Ini bisa dipahami karena Kapten Becking sudah bertahun-tahun tinggal di Hindia Belanda dan perasaannya yang mendalam terhadap nasib para tahanan adalah bukti bahwa telah terjadi perpaduan ‘rasa’ antara Barat dan Timur dalam dirinya. Persoalan Timur dan Barat dalam karya sastra memang sesuatu yang menarik untuk dikaji lebih serius, sebagaimana latar masa kolonial belakangan ini seolah-olah memiliki pesona sendiri bagi teks sastra, terutama beberapa cerita pendek yang terbit di koran (hari) Minggu.
Tempurung Tengkurap dalam Tafsiran Ruang Makna Oleh: ALIZAR TANJUNG Penikmat Sastra
MENELAAH karya sastra, membuka kepada isi. Dikelupas kulitnya, diambil sari buahnya. Kulitnya menjadi jalan kepada jantungnya. Agaknya ini yang menjadi perhatian saya ketika membaca sajak-sajak Mahatma Muhammad dan Yori Kayama. Polemik tentang mencari kebenaran terselubung saya menamakan dengan kebenaran abstrak, bergantung kepada setiap pembaca, kritikus, esais yang menafsirkannya, baik penafsiran dengan tek terpisah, maupun dengan interteks atau sama sekali mencari kekosongan. Dan akhirnya berbuah dengan suatu jawaban “tempat dimana Tuhan tiada” kata Orhan Pamuk. Yang ada hanya ambiguitas terhadap penafsiran suatu peristiwa dan karya. Hingga adanya sebuah penjara panjang yang saling mengekang mana yang mesti masuk penjara penulis budakbudak puisi, cerpen, novel dan mana mesti yang masuk penjara pengarang yang memelihara puisi, cerpen, novel yang memiliki ruang bebas dari pengaruh jeruji. Akhirnya penulis tidak akan terlepas dari sebagai pengikut atau penyembah teks. Sedangkan mengarang merupakan ranah penemuan dan pencarian terus-menerus. Pen-
carian dan penemuan bagian sari dari dirinya dan jiwa-jiwa di luar dirinya. Jiwa-jiwa hutan, batu, air, bumi, tanah, anak cucu Adam. Mengarang membongkar jiwa-jiwa yang gelisah. Jiwajiwa gelisah itu bermunculan ketika peristiwa-peristiwa terus berhimpitan dalam bentuk perenungan-perenungan. Perenungan “memelihara luka” kata Damhuri Muhammad (Subhan, 2011). Lalu persoalan hidup dalam tubuh pengarang bukan lagi persoalan “apa ini”, “apa itu”. Persoalan hidup bagi pengarang adalah persoalan “kenapa”, “bagaimana”, “kemana akan”. Seperti halnya kerja akal. “Manusia itu hewan yang berakal.” Tidak salah memang kalimat yang tidak asing lagi di telinga kita. Pada dasarnya manusia memiliki sifat hewani. Sifat hewani tidak memikirkan apa yang telah ia perbuat. Sifat hewani melihat dengan mata brutal. Sedangkan manusia diberikan akal yang membedakan dengan hewan. Artinya manusia bukanlah hewan. Akal selalu mencari jalan kebenaran. Sebab itu sifat akal selalu ingin membuang sifat kehewanan dalam dasar fitrah manusia. Pengarang penyair, prosais seperti halnya penyair “Tempung Tengkurap” menimbulkan pertanyaaan. Benarkah
sebenarnya katak benar-benar merasakan bebas di tempurung tengkurap atau sebenarnya akal-akalan orang yang menemukan ambiguitas ketika harus menempatkan katak sebagai permisalan? Hal ini kemudian menjadi landasan bagi penyairnya untuk keluar dari ambiguitas itu. Tempurung Tengkurap Mahatma dan Tempurung Tengkurap Yori Kayama lebih tepat dikatakan terhadap kedalaman menyelami diri dan halhal yang berhubungan diri. Entah itu persoalan rasa atau perabaan akan sesuatu. Kedalaman menyelami diri itu hendak melepaskan dari segala sesuatu dari pengulangan masa lalu. Penyair hendak membenrontak, masa sekarang dan masa lalu mesti hendaklah berjenjang. Sehingga sampai kepada pencapaian tertinggi. ketika harus menetap/ berbisik di bayang malam/ makin larut/ aku takut... menetap pada ratap/ tempurung tengkurap/ / (tempurung tengkurap oleh Mahatma Muhammad) Pengarang menempatkan tempurung tengkurap pada tempat yang butuh penerangan. Penerangan itu titik terang dari keterkungkungan. Tempurung Tengkurap menjadi simbol bagi keberadaan menyusun dan menghayati partikel-partikel kehidupan. Hal ini tentunya dapat dilihat dari filosofi tempurung itu sendiri. Tempurung itu sendiri adalah batok kelapa, isinya berguna, tempurungnya bahkan jauh lebih berguna. Sedangkan tempurung tengkurap bagi Mahatma dan Yori Kayama adalah eksistensi keberadaan tempurung itu sendiri bagi kehidupan ini. Bagi kehidupan seratus puisi yang termuat dalam buku “Tempung tengkurap”. Tempat di mana bahwa hidup tak akan lari dari pencarian diri. Tengkurap itu sendiri tertelungkup, saya memaknai ada sesuatu yang rahasia yang mesti dibongkar. Bahwa sifat dasar manusia suka mengintip yang tersembunyi. Artinya ada segala sesuatu dari balik yang nampak. Dengan kata lain jangan terkungkung dengan yang kasat
mata. Tentunya dalam hal ini yang saya maksud bukan sekedar hubungan “katak” dengan “tempurung tengkurap”. Saya lebih mengatakan antara pencarian sesuatu “entah apa” bagi pengarang dan pembenaman terhadap pondasi masa lalu. engkau selalu berjaga dan menjaga aku/ dalam dua buah tikungan sedikit ragu// (angin yang berbisik). ketika kita membuka ayat Tuhan kita akan bertemu dengan kata fujuraha dan wataqwaha. Pencarian akan “entah apa” adalah atas gelisah yang dipelihara penyair “tempurung tengkurap”. Mengapa waktu berbenam/ kita berkemas/ bergegas cemas/mengapa waktu menjauh/ kita bersimpuh/tergugu ricuh... (pantai parangtritis). Pencarian akan sesuatu pengarang semakin berwujud dalam mimpi kita senantiasa gelisah menanti wujud/ sehingga kita kita merayu mengharapnya datang/ karena seribu pertanyaan telah membakar diri/ketika seribu jawaban bersembunyi// mimpi kita seperti jauh dari dalam diri/ sebuah kekosongan yang wujud walau tanpa ada/... (mimpi kita absurd). Pencarian yang mewujudkan “entah” menjadi “asal”. Pada halaman rumah telah terhampar kubur, sayang/ mengembangkan pekarangan dengan bunga kematian/ (berbagi kubur). Hidup akhirnya menghisap sebatang rokok, meminum segelas kopi, membaca negeri. Interteks zig-zag yang saya lakukan terhadap puisi-puisi Mahatma menemukan jalan lama dan jalan baru pada satu rumah yang berbeda. Perenungan masa lalu, masa sekarang, masa depan disimbolkan dengan sebatang rokok, segelas kopi. Pada puisi “cerita sama”: entah bagaimana angin mengabarkan tapi aku yakin kau tahu/ bahwa aku jengah dengan segala rutinitas. mencium aroma sama/ melakoni cerita berulang pada punggungpunggung yang tak beda/....aku/ yakin kau purapura tak tahu/ // kita Mahatma kembali
memulangkan ke asal. Kita akan berpulang kepada persoalan yang itu ke itu. Bagi yang tidak jelimet, terjebak dalam lingkaran yang sama. Hidup menjadi roda pedati. Kadang di atas kadang terlindas. Sepertinya halnya puisi “sandiwara”: tanpa sebab, aku menonton sandiwara/ panggung terbuka/ aktor aktris bersolek di lampulampunya/dalam tatapan diam/ kau terdampar entah dimana//. Di sisi lain, pada puisi Mahatma saya menemukan kebaruan pada puisi “afrizal malna” dan “patgulipat berlipatlipat”. Kebaruan yang menurut saya cukup menemukan keberadaan apa yang dicari sebagai sebuah teks dan pelafazan puisi. “afrizal malna” dan “patgulipat berlipatlipat” menawarkan angin segar. Membaca dua puisi ini melagukan dua puisi. Membacanya saya harus melagukannya, hingga baru saya dapat menafsirkan apa yang hendak ingin dimakan dua puisi ini. Lihat lirik “afrizal malna”: botak gunduk botak gundul botak gundul penuh isi botak gundul/berpuisi/botak gundul botak gundul botak gundul tak ndul tak ndul tak ndul/ isi puisi/ tak botak ndul gundul tak botak ndul gundul penuh isi/ ndul gundul tak botak ndul tak botak berpuisi///. Membaca puisi ini membaca Afrizal Malna, maestro puisi dan. Sehingga bagi puisi ini Afrizal Malna adalah perbedaan dengan sesuatu yang usang dan yang baru. Bukan lagi sekedar persoalan siapa yang memangku nama, lebih daripada itu soal pembaruan yang ingin ditawarkan dalam perpuisian.. Pada puisi “patgulipat berlipatlipat”: patgulipat berlipatlipat penjahat ditangkap penjahat/penjahat dirawat penjahat penjahat mengajar penjahat/patgulipat berlipatlipat ada istilah teman dekat/ berbondongbondong masuk lapas jangan kuatir tak bisa lepas/ada uang sekali kibas boleh bebas menarik nafas/ ...persamaan bunyi dan penekanan bunyi menjadi
penekanan apa yang hendak dituju oleh pengarang. Sehingga persamaan bunyi muncul dalam bentuk melagukan puisi. Akhirnya untuk Mahatma, saya berujar mengarang mengelupas isi peristiwa, seperti halnya filsafat melakukan analisis mencari kebenaran abstrak. Mengarang membutuhkan daya kritis yang tajam terhadap suatu peristiwa, sedangkan kritis adalah bagian dari dunia filsafat. Mengarang memancarkan fakta-fakta terselubung, dalam makna lain di mana sastra tidak akan terlepas dari fakta. Sedangkan filsafat selalu mencari kebenarankebenaran yang terselubung. Lain halnya dengan Yori Kayama dalam puisi “tempurung tengkurap” mengakar sepanjang jalan, melenyapkan kesedihan di ruas-ruas risau/ bergulung menari riang sepanjang musim persinggahan/ pada punggung telah tengkurap badan sepenggal//. Bukankah pencarian akan berbuntut dengan pencarian lainnya, setelah pencarian diri sendiri akan berbuntut pada pencarian diri orang lain. Setelah pencarian akan sesuatu akan berbuntut dengan pencarian di balik sesuatu. Yori Kayama mengatakan hidup mesti mengakar sepanjang jalan, dalam hal saya diingatkan kepada Taufiq Ismail menggapai ke langit mengakar ke bumi. Pada dasarnya kembali akan berwujud kepada kebenaran absolut, yaitu kebenaran Tuhan. Mengakar sepanjang jalanan/ Pecah gemuruh menggigil kota/ Akar hilang belukar pun tiada/ Berjayalah sebuah kebebasa/ Penyair sendiri menyadari mengakar sepanjang jalan adalah pondasi untuk mengakar sepanjang jalanan kota. Dua dunia hidup, dunia dalam diri dan dunia di luar. Sebab kebebasan bukanlah tujuan. Kebebasan hanyalah bagian dari paradoks. Hal ini akan kembali ditemukan dalam “Aku Ingin Setetes Cahaya”. Kembali ke akar adalah untuk menunjukkan diri kita sendiri ke asal. Menariknya sajak-sajak Yori
Kayama seperti halnya Mahatma menobelkan kebenaran sebagai cahaya. Habis Gelap Terbitlah Terang, ujar RA Kartini. Pasti ada sesuatu yang menyimpan kebenaran. Simbol tubuh yang digunakan Yori Kayama “akar/ pembuluh tubuh”, “mata”, “hidung”, “bibir”, “telinga”, “tangan”, “kaki” semakin mendekatkan pengarang kepada apa yang ia cari. Kegalauan dan kegelisahan pengarang menampakkan wujud. ada yang didengar lain di musim hujan kota jakarta/ bunga-bunga mencipta nasibnya sendiri di perempatan jalan/ langit mencari takdirnya masing-masing/ segala yang iba telah dicairkan lewat tetes air/ ...(Hujan Kota Jakarta) Parodi. Pelakon hendaknya menyadari parodi. Parodi itu bermain di sekitar-sekitar itu juga. Sebab kegalauan dengan kecemasan mesti diselesaikan dengan ketenangan. Nah, inilah yang menari-nari dari puisipuisi Mahatma dan Yori Kayama. Seperti halnya Mahatma, Yori Kayama menemukan persoalan yang sama dalam “Lompatan” hal ini ditemukan pula dalam puisi “cerita sama” milik Mahatma. Kalaulah tidak cermat menjalani hidup akhirnya akan masuk dalam putaran yang sama. perjalanan penting hanyalah membuka beberapa ingatan lama. Ah, demikian sedikit apresiasi saya yang lebih saya fokuskan kepada tafsiran isi, tentulah kajian ini belum seperti apa yang ada dalam kegelisahan-kegelisahan pengarangnya. Untuk persoalan medium bahasa yang digunakan oleh pengarang, lain kali akan menjadi kajian lanjutan untuk buku puisi “tempurung tengkurap”. Seperti kata Budi Darma, karangan itu memiliki dua mata yang saling mengikat, adakala bagian yang tampak––diksi, tipografi–– yang begitu mengikat karangan, adakala kita diminta untuk membaca apa yang tidak dituliskan oleh pengarangnya sendiri. Padang, November 2011
MAMANGAN 15
MINGGU, 20 NOVEMBER 2011 M 24 DZULHIJAH 1432 H
Kekuatan Perpaduan Adat dan Syarak Oleh: H MAS’OED ABIDIN BERPEDOMAN kepada Fir- menjelaskan bahwa berpuman Allah menyatakan, “ Hai akpuak dan bersukusuku manusia, sesungguhnya Kami adalah satu tataran masyarakat telah menciptakan kamu dari agar tetap kuat. Kekuatan itu seorang laki-laki dan seorang akan bertambah manakala perempuan dan menjadikan diantara sukusuku dan puakPUSAKO kamu berkabilah-kabilah (bang- puak itu terjadi ta’aruf atau sa-bangsa)dan berpuak-puak perkenalan dan hubungan (suku-suku) supaya kamu saling kekerabatan yang erat. kenal mengenal …”, (QS.49, Hubungan itu dapat dilakual Hujurat : 13). Ayat ini kan melalui tali perkawinan
PUSAKO
Penjabaran dan Pengalaman ABSSBK Diasuh oleh PUTI RENO RAUDHA THAIB Ketua Umum Bundo Kanduang Sumatera Barat ADAT Basandi Syara’, Syara’ Basandi Kitabullah sebagai pedoman hidup masyarakat Minangkabau, sepanjang sejarahnya tidak pernah digugat oleh masyarakat bahkan sangat diperlukan dalam menghadapi perubahan sosial yang begitu cepat dan kompleks di era globalisasi. Sejauh mana nilainilai Adat Basandi Syara’, Syara’ Basandi Kitabullah itu telah diamalkan oleh individu dan masyarakat Minangkabau pada hari ini, diperlukan indikator dari pengamalannya. Oleh karena itu perlu penjabaran untuk memperjelas nilai-nilai yang terkandung dalam Adat Basandi Syara’, Syara’ Basandi Kitabullah tersebut. Bundo Kanduang propinsi Sumatera Barat telah memberanikan diri membentuk sebuah tim yang terdiri dari: para ahli, tokoh adat, budayawan, untuk menyusun buku tentang :”Butir-butir Implementasi Adat Basandi Syara’, Syara’ Basandi Kitabullah” dilengkapi dengan penjelasannya dalam sikap dan tingkah laku. Buku tersebut diterbitkan oleh Bundo Kanduang Sumbar pada tahun 2006. InsyaAllah mulai minggu ini akan diturunkan secara bersambung pada Rubrik Pusako. Pengertian dan Batasan 1. Adat Basandi Syara’, Syara’ Basandi Kitabullah (ABSSBK) mengandung tiga unsur terpenting; Adat, Syara’ dan Kitabullah. Yang dimaksud dengan adat adalah segala bentuk dan sistim yang mengatur perilaku dan tatanan kehidupan yang dicita-citakan atau yang ingin dicapai seluruh masyarakat Minangkabau. Syara’ dimaksudkan adalah substansi ajaran Islam termasuk hukum-hukumnya. Sedangkan kitabullah adalah Al Qurannul Karim, kitab suci yang diturunkan Allah swt kepada Nabi Muhammad saw. 2. Adat Basandi Syara’, Syara’ Basandi Kitabullah adalah pedoman dasar kehidupan masyarakat Minangkabau dan hanya ditujukan kepada masyarakat yang menganut adat dan budaya Minangkabau. 3. Adat Basandi Syara’, Syara’ Basandi Kitabullah merupakan kesepakatan masyarakat Minangkabau sejak lama tanpa memperbincangkannya lagi tentang bila, di mana dan bagaimana Adat Basandi Syara’, Syara’ Basandi Kitabullah tersebut terjadi. 4. Yang dimaksud dengan butir-butir implementasi Adat Basandi Syara’, Syara’ Basandi Kitabullah dan penjelasannya adalah point-point Adat Basandi Syara’, Syara’ Basandi Kitabullah yang harus dilaksanakan dalam seluruh aspek kehidupan masyarakat Minangkabau dan menjadi prilaku dalam amal perbuatannya. 5. Rumusan 45 butir Adat Basandi Syara’, Syara’ Basandi Kitabullah itu tersebar dalam 6 bidang yakni; (a) Bidang Sosial; 12 butir (b) Bidang Pendidikan; 7 butir (c) Bidang Ekonomi; 8 butir (d) Bidang Politik; 4 butir (e) Bidang Hukum; 9 butir (f) Bidang Kesenian; 5 butir ***.
Smart
PUSAT GIPSUM
Sekarang paket air bersih ada pilihan
Rangka Metal, Aksesoris, Lis Profil Gipsum Melayani Siap Pasang dalam dan luar kota
Rp.9 Jt
Produksi, Distributor, Papan Gipsum
Rp.6 Jt
Jl. Andalas No.7 ptk 1 Simp. Haru Padang Telp. (0751) 38573 / 38555 Jl. By Pass Baru Km.9,5 No.2 Padang Telp. (0751) 495411 / 495412 Jl. By Pass Baru Km.11 Balai Baru Padang Telp. (0751) 497403 / 497406
Syarat ketentuan berlaku
AYO BURUAN!!! Kalau bisa pakai PVC, Ngapain pakai besi Atau Rp. 1,5 Jt per batang (Pipa Gyp)
Hub : CV. BUDDY SUMUR BOR Komp. Gando Permata Cendana Mata Air Blok F No. 04 Padang (Depan Lapangan Voly) Gando Permata Telp. (0751) 765601 HP. (0751) 8212111, HP. 081266015111
Tuangan Limbago
NUSANTARA AC Jl. Gajah Mada (Simp Tinju) Padang Telp. (0751) 7711802 Mengerjakan / Menjual :
“DUNIA ini panggung sandiwara”, pepatah usang sekaligus lirik lagu lawas yang dilantunkan goodbless, menceritakan bagaimana umat manusia disaat menjalani peran masingmasing dalam dinamika kehidu-
= PROPERTI
LOWONGAN KERJA Dibutuhkan : Tenaga Marketing dengan Kualifikasi sebagai berikut : - Pria, usia 25-35 tahun - Pendidikan D3 atau sederajat - Pengalaman min. 2 th (diutamakan) - Memiliki kendaraan sendiri (SIM C) Kirim lamaran paling lambat 1 minggu setelah iklan ini dimuat ke :
Up. PT. STU Jl. M. H. Thamrin 48 Padang Phone : (0751) 35093, 25462
- Isi Freon AC Mobil - Spare Part - Service Perbaikan - Pemasangan Bekas / Baru
ADEK : 08126752801
Iklan Baris
Jaminan BPKB Motor, Mobil & Truck, Proses 1 hari cair, aturan ringa, bunga rendah Hub : HERIANTO, 085278614040
Pick Up Karimun Splash APV
DP 2,5jt-an DP 6jt-an DP 6jt-an DP 7jt-an
Swift SX4 Vitara
ASTRA INTERNASIONAL-DAIHATSU
Hub :
FERRY - ASTRA
PIN BB : 32E4252D
082173140240 / 0751 - 9846138
=
= OTOMOTIF
KOMPUTER ALAT KOMUNIKASI = FASHION = BIRO JASA = RUPA RUPA = INFO BISNIS
ELEKTRONIK
DICARI
= KEHILANGAN
Kehilangan : Sertifikat Tanah Hak Milik Nomor 218/Kelurahan Belakang Balok, Kecamatan ABTB Bukittinggi, atas nama NURILA disekitar Belakang Balok. Bagi yang menemukan harap diantar ke Kantor Polisi Terdekat
RIZALUL FIQRI,S.Psi
081363001111
sahabat informasi online ANDA
Sekarang Anda Sudah
Bisa Memasang Iklan di Counter Kami di
= PAPAN BUNGA PERESMIAN = PAPAN BUNGA PERNIKAHAN = PAPAN BUNGA DUKA CITA = BUNGA KALUNG, DLL
GRAND MALL
Kantor : Jl. Bandar Purus No. 72 Padang Telp. (0751) 8210666,22272 Fax. (0751) 27389 HP. 081263307033, 081809907272
IKLAN BARIS, REGULER, PAKET, DLL
Otomotif PAKET TOYOTA AVANZA E AVANZA G AVANZA S INOVA YARIS HILUX PU
DP. 18.793.000 DP. 20.816.000 DP. 22.308.000 DP. 29.462.000 DP. 23.187.000 DP. 17.800.000
KOMPLEK BANDARA TABING, JL. HAMKA PADANG Telp. (0751) 4488700 - 703, Fax. (0751) 4488704 Email Divisi Iklan : iklan_haluan@yahoo.com
Star
Dent
Removal
Mengembalikan Penyok (Pentok) Tanpa Proses Pengecatan dlm Waktu Singkat Mobil Anda Akan Kembali Mulus HANYA
BONUS KARPET DASAR & SARUNG JOK
Hubungi
Pasang Iklan Anda disini ...
Padang
ANGS 3.733.000 ANGS 4.146.000 ANGS 4.458.000 ANGS 5.907.000 ANGS 4.642.000 ANGS 4.600.000
15 MENIT
ALJUFRI
SAJA
081374991979 / 0751 7855179
GRAND MALL 791
www.harianhaluan.com
ELOK Florist
di Counter Kami di
Proses cepat, data bisa dijemput menerima tukar tambah
KOMPLEK BANDARA TABING, JL. HAMKA PADANG Telp. (0751) 4488700 - 703, Fax. (0751) 4488704 Email Divisi Iklan : iklan_haluan@yahoo.com
temukan juga e-paper kami di
Industri Genteng Beton di Bangka (Babel). Mencari Supplier Mill/Kapur Giling. Hubungi : 085353399998
Kehilangan : Pada hari Selasa Tanggal 01 November 2011, sebuah dompet milik Dedi Cahyadi, alamat Jorong Balai Tanggah Kec. Lintau Buo Utara-Tanah Datar. Yang berisikan 1 buah STNK Mobil No. BA. 2394 C An. Amril. 1 bh STNK An. Amril dan 1 bh STNK An. Dedi Cahyadi. Hilang disekitar pasar kumanis kecamatan sumpur kudus. Bagi yang menemukan harap lapor ke Pos Polisi terdekat
tidak diharapkan dan diingini dalam hidup, tapi pada kenyataannya peran tersebut ada. Kok iduik jan sampai ndak paguno begitu kata orang tuatua, ilia lalu, mudiak tak singgah. Orang dengan karakter begini dalam setiap momen kehadiran dan keberadaannya bagi orang lain menjadi tidak penting karena tak ada sesuatu yang dapat diharapkan darinya. Hadir atau tidak sama saja tidak akan menjadi gangguan atau menggangu bagi lingkungan sekitar. Orang dengan karakter begini cenderung dibiarkan saja oleh lingkungan, bagi yang berangkutan pun kadangkala hal ini juga bukan sebuah persoalan. Begitulah ilia lalu mudiak tak singah, tak jelas entah kemana rasa sayang dapat disangkutkan, semua hanyut dan mengalir begitu saja.
Pasang Iklan Anda disini ...
=
Bisa Memasang Iklan
DP 8jt-an DP 9jt-an DP 18jt-an
hukum adat yang memiliki jati diri. Berupaya untuk tumbuh mandiri atau self help berusaha dengan tulang delapan kerat walau dengan memakai cara atau peralatan amat sederhana sekalipun pastilah akan “lebih terhormat” daripada memintaminta dan menjadi beban orang lain. Membiarkan diri hidup dalam kemiskinan dengan tidak berusaha adalah salah. “Kefakiran (kemiskinan) membawa orang kepada kekufuran (keengkaran)” (Hadist). Memahami ajaran adat dan agama dengan benar akan membuka peluang kepada semua orang dinegeri ini untuk maju dan berkiprah dengan baik dan saling berlomba kepada kebaikan. Insyaallah.
dan budaya. Tuntunan tersebut lalu menjadi pedoman abadi dalam hidup. Budaya Minangkabau menerima segala sikap prilaku masyarakat sesuai dengan kapasitas yang dimilikinya. Dan setiap kapasitas tersebut akan ditempatkan secara arif pada posisi masing-masing, yang baik dengan segala kebaikannya, yang buruk dengan segala keburukannya juga. Masingmasing posisi menempatkan anak manusia pada sebuah proses kehidupan yang dijalani apakah akan menjadi orang yang berguna atau tidak sama sekali. Ilia lalu mudiak tak singgah, sebuah idiom usang gambaran untuk sebuah peran yang dilakoni anak manusia yang mempunyai sensitifitas rendah, suka tidak peduli terhadap orang lain dan lingkungan. Tentu saja sebuah peran yang
=
Smart
"OKTOBER CERIA" MILIKI Xenia DP 9jt-an, SEGERA Angsuran 3Jt-an MOBIL sudah termasuk angsuran 1, all risk, subsidi rate 2,15jt DAIHATSU Asuransi Bonus Kaca Film, Console Box dan aksesories lainnya ANDA
dengan bijak menata berbagai peran yang akan dijalani masyarakat, dalam ragam struktur yang tertata dengan rapi. Menerima dan memaklumi setiap pilihan dan takdir peran yang dijalankan, seperti adagium adat nan buto paambuih lasuang nan lumpuah pangajuik ayam. Tanpa ada rasa penolakan peran tersebut dijalani dengan baik dan ikhlas, kebaikan dan keikhlasan merupakan sumber mata air kehidupan yang penuh arti dan berarti. Begitu juga dengan peran yang lain, saat seseorang menjadi ayah dalam keluarga lalu jadi niniak mamak dalam kaum, berperan sebagai ibu bagi anakanaknya lalu jadi bundo kanduang pada sukunya. Sebuah rotasi kematangan dalam proses alami kemanusiaan menuju pematangan untuk mencapai kedewasaan dalam strata adat
pan. Pada konteks ini begitu terasa bagaimana sulitnya memaknai hidup dan kehidupan, ragam peran yang dijalankan terkadang membawa anak manusia tersesat mengarungi belantara dunia dalam kungkungan nafsu dan keinginan. Kadangkala kungkungan tersebut menyeret diri ke lembah nista. Begitulah makna hidup terkadang terasa relatif memaksa manusia tunduk pada garis takdir, atau sebaliknya melawan garis yang sudah ditetapkan. Tergantung bagaimana meraka memaknai hidup, mencari arti, membangun jati diri. Menjadi berguna bagi orang lain, diri sendiri maupun lingkungan sekitar. Demikan juga halnya yang terjadi dalam prilaku masyarakat Minangkabau saat menjalani kehidupan secara adat dan budaya. Adat Minangkabau
Sekarang Anda Sudah Elang Perkasa Motor Discount s/d 30jt, DP ringan/bunga 3,99%
lingkungan yang kecil, dan sempit (Lihat QS.4, An Nisak : 97). Peringatan agama yang jelas ini diungkap di dalam petatah adatnya Karatau madang dihulu babuah babungo balun. Marantau buyuang dahulu dirumah paguno balun. Kemudian tentu harus ada upaya nyata meng-introdusir tenaga mereka kembali kemasyarakatnya. Agar mereka dapat merasakan denyut nadi kehidupan dan berurat kembali pada hati umat itu. Untuk itu ditanamkan pentingnya kehati-hatian “Ingek sa-balun kanai, Kulimek sabalun abih, Ingek-ingek nan kapai, Agak-agak nan ka-tingga”. Dalam strategi membangun kekuatan tentulah berawal dari mengali potensi masyarakat
Ilie Lalu Mudiak Tak Singgah
Rp. 20.000,- / terbit
ANDA BUTUH DANA CEPAT
Barat di segala bidang. Sebagai masyarakat beradat dengan adat bersendi syariat dan syariat yang bersendikan Kitabullah (ABSSBK) maka kaedah-kaedah adat itu memberikan pelajaran strategi dalam penerapannya. Pertama, “Mengutamakan prinsip hidup berkeseimbangan.” Islam menghendaki keseimbangan antara rohani dan jasmani. “Sesungguhnya jiwamu (rohani-mu) berhak atas kamu (supaya kamu pelihara) dan badanmu (jasmanimu) pun berhak atasmu supaya kamu pelihara” (Hadist). Keseimbangan di ranah ini terungkap dalam fatwa adatnya. “Rumah gadang gajah maharam, Lumbuang baririk di halaman, Rangkiang tujuah sajaja, Sabuah si bayau-bayau, Panenggang anak dagang lalu, Sabuah si Tinjau lauik, Birawati lumbuang nan banyak, Makanan anak kamanakan. Manjilih ditapi aie, Mardeso di paruik kanyang. Dalam bimbingan syariat juga didapati pesan Rasulullah yang menyerukan “Berbuatlah untuk hidup akhiratmu seolah-olah kamu akan mati besok dan berbuatlah untuk hidup duniamu, seolaholah akan hidup selama-lamanya” (Hadist). Kedua, “Kesadaran kepada bagaimana luasnya bumi Allah.”. Allah menjadikan bumi mudah untuk digunakan. “Maka berpencarlah kamu diatas bumi, dan carilah karunia Allah dan (di samping itu) banyaklah ingat akan Allah, supaya kamu mencapai kejayaan”. (QS.62, Al Jumu’ah: 10). Bimbingan ini mengajarkan supaya jangan tetap tinggal terkurung dalam
Oleh: SYUHENDRI DT SIRI MARAJO
Iklan Baris Rp. 20.000,- / terbit
CV. BUDDY SUMUR BOR Rp.13 Jt
dan pertemanan. Dalam masyarakat adat Minangkabau disebut sebagai ikatan kekerabatan ipar besan dan semenda menyemenda. Selanjutnya masing masing suku dan puak itu mempunyai perbedaan dan keunikan masing masing pula. Perbedaan dan keunikan dalam multikultural adalah kekayaan anugerah Allah. Semestinya dianggap sebagai satu hal yang wajar saja. Perebadaan yang ada seharusnya tidak menjadikan satu suku dan puak saling menjauh atau berbantahan. Akan tetapi semestoinya saling membantu dan saling menguatkan. Nabi Muhammad SAW memesankan bahwa “Perbedaan di tengah-tengah umatku adalah rahmat” (Al Hadist). Fatwa adat di Minangkabau mengungkapkan “Pawang biduak nak rang Tiku, Pandai mandayuang manalungkuik, Basilang kayu dalam tungku, Di sinan api mangko hiduik”. Masyarakat Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah di Sumatera Barat memiliki ciri khas dengan adat
Minangkabau yang berfilososi kepada ABSSBK. Artinya masyarakat Sumatera Barat itu Beradat dan Beradab yang Beragama Islam. Kegiatan hidup bermasyarakat dalam kawasan ini selalu dipengaruhi oleh berbagai tatanan (system) pada berbagai tataran (structural levels). Yang paling mendasar tatanan nilai dan norma dasar sosial budaya yang membentuk pandangan dunia dan panduan hidup (perspektif). Pandangan dan panduan hidup itu akan memengaruhi seluruh aspek kehidupan masyarakat nagari dalam kabupaten (kota) di Sumatera Barat berupa sikap umum dan perilaku serta tata-cara pergaulan dari masyarakat itu. Di samping itu akan menjadi landasan pembentukan pranata sosial keorganisasian dan pendidikan yang melahirkan berbagai gerakan dan permainan serta produk budaya yang dikembangkan secara formal ataupun informal. Juga menjadi petunjuk perilaku bagi setiap dan masingmasing anggota masyarakat di dalam kehidupan sendirisendiri maupun bersama-sama. Kemudian tatanan nilai dan norma dasar sosial budaya itu pula yang memberi ruang dan batasan-batasan bagi pengembangan kreatif potensi nagari dan penduduknya di Sumatera Barat dalam menghasilkan buah karya sosial dan produk budaya yang berdampak kepada peningkatan ekonomi serta karya-karya pemikiran intelektual dalam keberagaman tambo yang tampak jelas sebagai folklore yang telah dan akan menjadi mesin pengembangan dan pertumbuhan Sumatera
IKLAN BARIS, REGULER, PAKET, DLL
Joko (Jo) 0821 7457 1144 Jl. Ujung GurunNo. 147 Padang
temukan juga e-paper kami di
www.harianhaluan.com sahabat informasi online ANDA
Menerima : Salon Mobil Interior Eksterior Menghilangkan Baret Baret Halus CP : Remon : 081374962345, (0751) 9815553 Jl. Ujung Gurun No. 147
16 SENI
MINGGU, 20 NOVEMBER 2011 M 24 DZULHIJAH 1432 H
CERPEN
Peziarah Pulang Terlalu Pagi Oleh: MAYA LESTARI GF
D
AN lalu, ketika kuburan itu selesai dibuat, maka berdirilah sekalian orang di tepiannya. Berkata salah satunya. “Sudah selesai, persis seperti yang diminta,” tuturnya sambil menyeka muka penuh keringat. Wajahnya dikotori butirbutir tanah basah dimamah gerimis. Pagi mendung. Cuaca tak bersahabat. Tapi sebelas orang itu terus bahu-membahu menggali hingga ke dasar. Satu koma delapan meter dalam lubang kuburan itu. Panjangnya seukuran itu pula. Persis seperti yang diminta oleh orang yang akan berkubur di situ. “Sekarang mari kita berteduh dulu,” berujar yang lain, ia mengenakan caping bambu basah. Titik air jatuh perlahan dari tiap tepiannya, “Sebentar lagi jenazah mungkin akan sampai.” Mungkin sebagai tanda setuju, yang lain mengangguk lalu cepat bergegas ke pinggir pemakaman umum itu. Di salah satu sudutnya berdiri sebuah rumah kecil usang yang dibangun dari sengseng karatan, milik sang penjaga kubur. Sang penjaga kubur itu sendiri akan berkubur hari ini. Di lubang yang baru selesai digali. Saat ini, tubuh kaku itu berada di mushalla. Bersiap hendak disembahyangkan. Suatu ketika kilat datang. Urat-urat apinya tergambar di langit abuabu. Beberapa penggali kubur itu bergidik. Sedikit. Ngeri. “Entah bagaimana si Tua itu bisa mati,” salah seorang membuka percakapan, “Dua hari setelah ia tiada baru ditemukan mayatnya. Itupun oleh orang yang keluarganya hendak dikubur hari ini.” Tak ada jawaban. Hanya gerimis saja yang turun semakin renyai di hari basah itu. “Entah jantungan, entah karena demam. Dia tergeletak begitu saja di dipannya.” Kembali tak ada yang menyahut. Sama-sama mereka membayangkan wajah tua seorang lelaki berusia lebih tujuh puluh tahun yang tidak punya apapun untuk hidup selain status sebagai penjaga kuburan. Sudah lama sekali ia berada di sana untuk menjaga pemakaman. Orang-orang bahkan curiga ia dilahirkan dan dibesarkan di tanah pekuburan itu. Sekali waktu, bergaung cerita ia adalah anak angkatnya si Jundai yang tak bisa pergi dari pemakaman karena harus menjaga ibunya yang tiap malam bergelantungan di pohon beringin. Pohon beringin itu sendiri tak dijumpai di pemakaman. Hanya orang-orang yang bercerita saja pandai berkias, bahwa pohon beringin itu tampak hanya tiap malam Jum’at. Entah benar, entah tidak. Tapi cerita itu sudah cukup membuat bulu kuduk anakanak seumur jagung meremang dan lari ketakutan ke bawah ketiak ibunya. “Jangankan anak, bini saja dia tidak punya,” yang lain ikut-ikut berkomentar. Tangannya gemetar menyulut rokok. Gerimis membawa angin dingin hingga ke sumsum. “Jadi dia benar-benar hidup sendiri?” “Tiap malam menjaga pekuburan? Hiiiy.” “Memang aneh si Tua itu. Dulu ditawari jadi
penjaga sekolah dia tak mau. Ia malah mengurus mayat-mayat.” “Ternyata masih hidup juga di dunia ini orang aneh macam dia.” “Ah, bukan soal aneh. Hidup ini memang sering membuat orang sehat jadi gila. Tak bertimbang akal. Yang cantik jadi buruk, yang gagah jadi jelek. Yang kaya jadi miskin. Yang pintar malah jadi penjaga kuburan.” Beberapa orang tertawa. “Dan si tua bangka itu ikut-ikutan rupanya.” “Huss. Bagaimanapun, tak baik menggunjing orang yang sudah mati,” salah seorang yang agaknya masih punya rasa sopan santun mengingatkan, “Sudah, biarkan saja dia. Baiknya kita tunggu saja orang-orang membawa jenazahnya.” Kata-kata itu seolah jadi komando karena kemudian kumpulan itu dicekam diam. Gerimis makin kencang menebarkan dingin. Bersama, mata mereka mengarah ke gerbang makam. Entah kenapa, jenazah yang ditunggu tidak kunjung datang. ** Si Tua Penjaga Kuburan itu tak dikenal dengan nama apapun. Ia hanya disapa, dipanggil, disebut dan diperbincangkan dengan nama si Tua saja. Pagi-pagi sekali, ia pergi ke mushala kecil tak jauh dari kuburan untuk bersembahyang. Di sana ia duduk agak lama. Tepekur. Orang-orang yang sempat melihat ia dalam keadaan demikian melontarkan dugaan bahwa ia tengah menyesali nasibnya yang tak kunjung membaik dari dulu. Ya, bagaimana bisa dibilang baik, kalau sedari muda pekerjaannya hanya sebagai tukang penjaga kuburan? Setiap mayat akan berkubur, ia bergegasgegas mengambil cangkul dan menggali tanah. Lalu setelah mayat selesai dikubur, ia mendapat tugas, amanat, pesan dan lain sebagainya untuk menjaga kuburan itu baik-baik. Ia mendapat upah yang bermacam ragam setiap kali selesai upacara pemakaman. Ada yang lima ribu, sepuluh ribu, bahkan pernah seratus ribu. Tapi lebih sering upahnya berjumlah lima ribu saja. Seolah-olah itulah tarif yang memang dimateraikan oleh petugas balaikota kepadanya. Setiap kali musim ziarah datang–dan itu sering terjadi selama bulan Ramadhan, ia bisa dibilang panen uang. Sebab, hampir seluruh keluarga si penghuni kubur di situ berkunjung dan memberinya uang. Bila ada seratus keluarga yang berkunjung selama bulan Ramadhan, maka ia bisa mendapat uang sejumlah lima ratus ribu rupiah, itu pun kalau rata-rata keluarga memberinya lima ribu. Terkadang ia malah diberi dua puluh atau lima puluh ribu. Pada saat-saat seperti inilah biasanya para warga sekitar mengandung iri dengki dalam perasaannya kepada si Tua Penjaga Kuburan itu. Ya, sebab, terlihat begitu mudah ia menerima uang sementara yang lain harus bersusah payah kerja mendapat uang lebih untuk menyambut hari raya. Kadang-kadang, penduduk kampung terbit pula sifat kurang ajarnya. Pernah, suatu malam Ramadhan seusai shalat tarawih, ia didatangi orangorang yang mengaku
PUISI-PUISI NURFIRMAN AS
Bocah di Meja Judi bulir-bulir di sebuah ruang ibu kota anak kecil jantungnya sekarat merangkak di meja tempat nyawa bisa biasa cita kecil, berukuran tubuh mungil berkarat di reruntuhan gedung-gedung tua anak-anak dengan paras panas tanpa teduh tengah memanas di persimpangan jalan, persimpangan taruhan-taruhan kecil dan pemain yang pemanas rumahteduh, Oktober 2011
Kenangan Sebelum Kurayu aku dan cerita usang memamerkan diri iramanya memberi salam dan salamnya menyentuh bibir penghuni desa yang berdiam di tengah kota aku kan datang menari di rumput tempat beling-beling pernah pecah pernah bercanda ketika senja di puncak yang rintik dan berkabut mulai mengenang sebelum ku rayu menjelang detik sebelum pulang rumahteduh, Juli 2011
petugas kampung. Mereka meminta si Tua itu untuk memberikan pajak pekuburan. Alasannya, tanah pekuburan itu adalah tanah kampung. Karena si Tua Penjaga Kuburan itu telah tinggal di sana, maka sudah sepantasnya ia memberikan pajak tempat tinggal kepada kampung. Tak jelas apa kesudahan dari kisah di atas. Yang ditahu orang-orang kampung, setelahnya tak ada lagi orang yang berani mendatangi si Tua itu untuk di(palak)mintai uangnya. Kadang-kadang, terbit pula pertanyaan di hati orang-orang kampung tentang mengapa si Tua itu mau saja jadi penjaga kubur. Padahal, kuburan itu biasanya diserupakan dengan suatu keadaan yang mengerikan atau menakutkan atau menyeramkan. Bayangkan saja, yang berkubur di dalamnya kan orang yang sudah mati. Entah mati wajar, mati bunuh diri, mati kecelakaan, mati melahirkan atau mati dibunuh. Orang yang masih berpikiran waras, tak mungkin mau ditunjuk jadi penjaga kubur kecuali kalau upahnya memang tinggi. Si Tua itu betulbetul membuat orang kampung tak habis pikir. Pernah, sekali waktu ada keinginan di hati orang-orang kampung untuk bertanya langsung padanya. Tapi, entah kenapa, setiap kali mau bertanya lidah seolah terasa kelu. Sebenarnya, meski penasaran, terbit juga rasa heran di hati orang-orang kampung tentang mengapa mereka begitu penasaran ingin tahu. Bukankah sebaiknya dibiarkan saja si Tua itu dengan kehidupannya? Mungkin dia senang dengan pekerjaannya. Mungkin itu pilihan hidupnya. Ya, kalau bukan itu pilihan hidupnya, mengapa ia begitu tekun menjalaninya selama puluhan tahun? Sampai di sini, orangorang kampung kemudian memilih untuk membiarkan saja si Tua itu. Membiarkan ia hidup damai bersama kuburankuburan yang dijaganya. Demikianlah senantiasa kondisinya. Sampai suatu pagi, datang kabar yang begitu mengagetkan orangorang kampung. “Si Tua Penjaga Kuburan itu meninggal!” Mendadak hidup seluruh penduduk kampung berubah. ** Ia tak memiliki keluarga, tak memiliki saudara, pun tak memiliki teman dekat. Yang dimilikinya hanyalah rumah gubuk buruk di tepi tanah pekuburan dan setangkai cangkul, sandarannya untuk mencari nafkah. Karena itu tak ada yang menangisi kepergiannya, tak ada yang
meratap, dan tak ada pula orang yang memukulmukul dada saking sedihnya. Yang ada hanyalah ekspresi keheranan dan pertanyaan. “Mengapa ia bisa meninggal?” Pertanyaan itu tak perlu dijawab. Betul-betul tak perlu dijawab. Karena orang yang meninggal itu pasti karena ia sudah bertemu dengan ajalnya. Jatah hidupnya di dunia sudah habis. Rezekinya sudah tak ada lagi. Yang paling perlu ditanyakan sebetulnya adalah: apa perkara yang menjadi sebab kematiannya. Namun tak ada yang menanyakannya. Matahari baru saja berangkat naik, ketika hampir seluruh penduduk kampung yang mendengar berita kematiannya, berdatangan ke mushalla kecil tempat si Tua itu biasa bersembahyang seumur hidupnya. Menurut Mantri yang memeriksanya tadi, perkiraan waktu kematiannya sekitar dua hari lalu. Namun, hampir tak ada yang mempercayai pernyataan ini. Sebab, tubuh si Tua itu tidak membusuk bau yang membuat sakit pangkal hidung. Lalat pun tak ada yang hinggap ke atas tubuhnya. “Sudahkah disiapkan lubang pemakamannya?” bertanya salah seorang. “Sudah!” menyahut beberapa orang. “Baguslah, setelah gerimis reda, kita antarkan dia ke kuburnya.” Hening tiba-tiba meraja. Tak ada suara yang keluar. Makin lama, makin banyak orang yang berdatangan hendak melihat keadaan si Tua itu. Ia sudah dimandikan beberapa saat yang lalu. Sekarang, tubuhnya sudah dikafan dengan kain yang sangat bersih dan lembut. Kain itu ditemukan seseorang di rumah gubuknya. Di atas tumpukan kain kafan itu ada pesan bertuliskan: Buatkan lubang setinggi dan selebar satu koma delapan untuk kuburanku, kain ini jadikan kafan. Gerimis mulai pudar ketika salah seorang tetua kampung memutuskan untuk mulai menyalatkan si Tua. Orang-orang kampung yang berdatangan bergegas-gegas pergi berwudhu. Entah kenapa terbit keinginan sangat kuat di hati orang-orang kampung untuk berbuat baik kepada orang tua itu di akhir keberadaannya di atas dunia ini. Mushalla itu sendiri tak sanggup menampung jemaah. Banyak orang akhirnya mengambil tempat di pekarangan mushalla. Tak ada yang peduli pada hari yang gerimis setitik demi setitik. Toh mereka tidak bersujud. Hanya berdiri. Itu pun tidak lama. Tepat pukul setengah delapan, akhirnya keranda yang membawa tubuh si Tua itu bergerak menuju
rumah terakhirnya yang berukuran tak lebih lapang dari rumah gubuknya selama hidup di dunia. Iring-iringan jenazah terlihat panjang. Laki-laki, wanita, anak-anak, dewasa, tua, muda, semua bersatu dalam iringan itu. Perlahan mereka mulai mengingat semua kebaikan si Tua. Ia tak pernah menyakiti orang, tak pernah melontarkan kata-kata kasar. Bahkan, tak pernah satu pun orang yang bertemu dengannya dalam keadaan ia tak tersenyum. Ia selalu saja tersenyum dan wajah ramahnya itu terkadang menimbulkan kenyamanan di dalam hati. Secara perlahan-lahan, mulai timbul berbagai pujipujian padanya. Tanpa berpanjangpanjang, begitu sampai, orang-orang segera mengangkat tubuh si Tua dari keranda dan memasukkannya ke dalam lubung kubur. Ia dibaringkan dengan begitu mudah, dan orang-orang bisa merasa tubuhnya begitu ringan untuk diangkat. Ketika kain penutup wajahnya dibuka, seulas senyum tenang terukir di wajahnya. Senyum yang lebih indah dari senyumnya selama di dunia. Beberapa jenak orang-orang yang menurunkan jenazahnya tertegun, lalu saling berpandangan. Perlahan menyadari, bukan orang biasa yang mereka kubur ini. Mungkin si Tua itu salah satu tamu langit yang paling di tunggu. Sekejap bulu kuduk mereka merinding lalu satu perasaan aneh mengalir. Haru, sedih. Tanah mulai diturunkan. Perlahan. Pelan. Menimbuni tubuh si Tua itu. Tak berapa lama ia pun lenyap dari pandangan berganti dengan tanah pekuburan coklat. Hari masih terlalu pagi, ketika akhirnya mereka menyadari pemakaman itu sudah selesai. Nisan kosong sudah ditancapkan dan do’a pun telah selesai dipanjatkan. Perlahan, antara enggan dan keinginan untuk bertahan, orang-orang kampung meninggalkan pekuburan itu. Dalam hati terus bertanya-tanya. Mengapakah begitu agungnya terasa kematian si Tua itu. Hanya seorang penjaga makam, tapi telah diangkat derajatnya sedemikian mulia oleh kematian. Hari masih terlalu pagi ketika para peziarah itu meninggalkan pemakaman. Sepenuhnya tanpa suara. Sesekali kepala-kepala itu menoleh ke belakang. Ke onggokan tanah kubur yang baru ditinggalkan. Wajah si Tua Penjaga Kuburan itu terbayang-bayang. Sedetik pertanyaan muncul entah kenapa : Siapakah sesungguhnya lelaki itu?
Pagi Hambar merekarmu, menilik di pagi mengembang di sebelah awan menari dan mata-mata sunyi bersuara sambil menyapa. Terpejam selamat datang hari di sela dingin yang bernyanyi di sepi dunia masih hambar, dan pagi belum menjalar rumahteduh, Agustus 2011
Bintang Berkilau Muram lihatlah dia bergerak padahal tak bergerak cahayanya membias pada butir di awan membuatnya tak mampu berkata pelan dengan mata tajam pun anak-anak menatapnya “tidak bergerak!” pada makna, ku berikan arti yang tak biasa tengah tunduk pada gelap yang setia di lajurnya kedinginan yang dalam kepiluan yang kusam berekspresi tak bebas dan menggeliat berlari dalam rangkakannya lihatlah dia bergerak padahal tak bergerak pekanbaru, Oktober 2011
Menyendiri pada Sepi dan rangka yang rapuh berkata lantang dari balik tajamku dia teriakkan tanda yang tak biasa tentang rasa yang memerdekakan citra dalam cinta tentang rama-rama yang melirik Tuhannya bukittinggi, Agustus 2011
Refleksi Doa dulu aku tua jalan membungkuk dengan tongkat tertumpu di dada karna darimu belingan cahaya ku kembali muda dan ketika kau tiada aku telah bisa dewasa Padang, April 2010
Mengiklaskan Luka hanya bisa menggeletak pada duri diantara belantara nasib dan rimba-rimba tak bisa terhuni hanya berusaha pasrah takdir tak diketahui hingga pelepah dedaunan mengering di tepi akar yang tak seharusnya kering hanya bisa mengenang sesak mengenang sajak-sajak yang tak kan mati meski terdesak. rumahteduh, September 2011
Mengingat Duka di Layar Televisi untuk tangisan yang pernah pecah dalam giringan air mata pernah melepasmu pada sakit yang membelah merampas hak yang mungkin akan pergi juga ternyata ini cukup hebat tuk buat mata bertanya pada sebab-sebab mereka dipertontonkan di berita rumahteduh, September 2011
*NURFIRMAN AS. Lahir di Padang tanggal 16 Juni 1991 dan tengah melanjutkan pendidikan di Fakultas Hukum Unand Padang. Juga menulis naskah teater dan giat dalam seni peran. Aktif berkesenian di Teater Rumah Teduh UKS-UA dan Studio Merah FHUA.
PANGGUNG 17
MINGGU, 20 NOVEMBER 2011 M 24 DZULHIJAH 1432 H
PEMENTASAN TEATER KOMUNITAS SENI HITAM PUTIH
Merayakan Sebatas Kita Tanpa Kata Laporan: Esha Tegar Putra, Nasrul Azwar
PAKAIAN sebagai identitas kultural dan status sosial dijadikan sebagai tema sentral pertunjukan teater Sebatas Kita A Tribute to Wisran Hadi di Teater Utama Taman Budaya Sumatera Barat, Rabu 15/11).
Deni Prima “Sejak penemuan baju kulit sebagai penghangat tubuh masyarat Homo Neanderthal. Pakaian telah jauh berubah fungsi sampai sekarang. Dari sistem pengamanan tubuh, sampai menjadi simbol, gengsi, dan ideologi…”
P
ada hari terakhir A Tribute to Wisran Hadi, Rabu (15/11) sorenya di Teater Utama Taman Budaya Sumatera Barat tampil Komunitas Seni Hitam Putih Padang Panjang memanggungkan naskah Sebatas Kita dengan sutradara Kurniasih Zaitun. Pada malamnya, di tempat yang sama tampil Teater Noktah Padang membawa Wanita Terarkhir sutradara Syuhendri. Pementasan Sebatas Kita ini merupakan tafsir bebas sutradara Kurniasih Zaitun atas naskah Wisran Hadi berjudul Of the Record. Galibnya sebuah tafsir terhadap teks naskah—konsekuensi yang paling dirasakan penonton adalah kesan dari “teks” dan simbolisasi di atas panggung. Sutradara punya otoritas terhadap tafsir teks. Panggung sebagai wilayah yang akan diisi dengan tafsir itu. Kemunculan simbol, tokoh yang tak memerlukan dialog, properti yang sangat fungsional, tubuh sebagai representasi konflik, busana sebagai identitas kultural, dan sebagainya, sepanjang 70 menit, Komunitas Seni Hitam Putih memberi makna dan roh pada pentas, yang selama 3 hari diisi dengan hal-hal yang monoton. Sutradara merambah pada wilayah teks budaya Minang, sebagaimana datuk adalah “kekuasaan” tertinggi dalam pesukuan di Minangkabau, meleleh dan cair ketika pada awalnya ia tanpa pakaian, lalu merampok pakaian kebesaran dan atribut datuk, dan mengenakannya. Tapi pakaian datuk itu menyiksanya sehingga ia lepas lagi. Pesan ini membuka kemungkinan multitafsir bagi penonton yang paham tentang simbolisasi adat Minang. Awalnya, Kurniasih Zaitun membuka panggung dengan mengahadirkan kursi kayu dan meja rotan di sudut kiri (depan). Sepetak
ruang ganti, berisi tiga kamar kecil, dengan penutup kain putih, di bagian kanan (belakang) panggung. Ini mengingatkan saya kamar ganti di mal-mal. Melalui properti kursi, meja, dan ruang ganti inilah, para aktor melakukan aksi panggung yang diolah tanpa dialog ini. Penanda dipapar bervariasi di atas panggung. Gerak dan simbolsimbol yang diciptakan atau tercipta sendiri, komunikatif. Aktor-aktor tak memerankan dirinya saja. Ia menjadi multifungsi dan memberi efek pada aktor-aktor lainnya. Gerak dan ketelanjangannya memberi dan menguatkan simbol lainya. Seorang aktor hadir melalui gerakan dramatik di atas kursi kayu dengan lembaran-lembaran koran yang dibuka dengan cepat sebagai tanda kebosanannya. Ia muntah setiap halaman koran yang dibuka. Dalam wacana media massa, si aktor seakan menerima efek efektif (berhubungan dengan emosi, perasaan, dan attitude [sikap]). Efek yang dalam pandangan Mc. Luhan, seorang pakar ‘efek komunikasi massa’, di mana seseorang (aktorred) cenderung merima informasi dari apa yang dilaporkan media massa, efek dari sajian adegan kekerasan yang menimbulkan semacam kemuakan dan menganggap dunia ini sekan mengerikan. Efek media massa ini terlihat sebentar pada pementasan. Berlanjut pada permainan beberapa orang aktor di bagian kamar ganti. Di sini terlihat penggambaran kritik atas kebebasan seksual yang diumbarumbar. Berahi yang tak jelas juntrungannya dihadirkan melalui aksi dari dua orang aktor laki-laki yang (sepertinya) sedang melakukan hubungan intim di dalam sebuah ruangan, yang bisa jadi ruang ganti, atau kamar mandi. Penggambaran wacana (homo)
seksual tersebut terlihat hanya sebatas kaki aktor yang melakukan gerakan dari belakang kain tabir ruangan. Tapi, bisa jadi, penonton telah bisa menafirkan melalui kaki aktor yang tampak dan gerakan-gerakan dari balik belakang kain tabir. Kehadiran ‘pakaian’ merupakan bagian yang paling inti dari pementasan ini. Pakaian sebagai titik mula dari wacana ‘pencitraan’. Pada salah satu bagian muncul seorang perempuan yang membawa berbagai pakaian memalui sebuah gerobak, lantas pakaian tersebut digantung di tiga ruangan kamar ganti. Pakaian tersebut terdiri dari pakaian kebesaran datuk, baju haji, seragam polisi, seragam tentara, pakaian wisuda (toga), dan pakaian prakter dokter. Pada bagian ini pementasan hadir melalui tari, di mana salah seorang aktor keluar dari dalam gerobak, lantas bergerak ke arah ruang ganti pakaian. Saat si penari membuka tabir kain ruang ganti, terlihat para aktor dengan pakaian-pakaian tadi. Hadirlah seorang datuk, seorang pak haji, seorang polisi, seorang tentara, seorang dokter, dan seorang sarjana. Tapi orang-orang di balik pakaian tersebut hadir seperti sebuah manekin, bisa jadi robot, yang hanya kaku dan tidak melalukan gerakan. Pertunjukan yang diperkaya dengan koreagrafi Ali Sukri ini memberi dampak yang kuat pada jalannya pementasan. Naskah Wisran Hadi yang selalu dipentaskan dengan sangat nyinyir oleh kelompokkelompok teater sebelumnya, di tangan Tintun—begitu ia akrab dipanggil—dihantamnya. Tanpa kata sekalipun, apa yang ingin dicapai naskah Wisra Hadi, tercapai. Sekelompok penari menanggalkan pakaiannya sampai yang tersisa hanya pakaian dalamnya. Saat bersamaan, muncul tokoh datuk dengan segenap atribut kebesarannya. Penari pun terkesima dan dengan gerakan yang sangat komunikatif, ia mempreteli pakaian sang datuk tanpa perlawanan. Datuk itu pun diganti pakaiannya dengan baju dan kopiah putih seorang haji. Lantas si penari mulai melakukan gerakan-gerakan tarian yang
seolah-oelah menggugat kekuasaan datuk yang seolah hadir hanya melalui pakaian besarnya. Gugatangugatan ini ditonjolkan si penari seketika ia memakai pakaian kebesaran datuk. Tafsir datuk seakan hanya seorang yang dihadiahi pakaian, lantas punya kuasa atas keputusan terhadap kemenakannya, punya kuasa atas hak putus tanah ulayat, atau pemberian gelar pada seseorang. Dan sang penari terlihat gerah ketika memakai pakaian datuk tersebut, ia tanggalkan satu persatu, ia buang di atas panggung.Hal yang sama juga dilakukan dengan simbol kuasa lainnya, seperti polisi dan tentara, haji, serta pakaian wisuda sarjana. Kaum Nudism Konsep pakaian sebagai penanda dan identitas dihadirkan melalui pemberontakan atas ‘pakaian’ sebagai harkat, martabat, status sosial. Penolakan-penolakan ini menggambarkan kesepakatan kaum nudism. Kaum yang mengganggap pakaian telah mencipatakan komunikasi personal seseorang menjadi terhambat, kaum yang menganggap pakaian telah meninggalkan pemaknaan hakiki dari kebudayaan manusia itu sendiri, kaum yang menganggap ’ketelanjangan’ kembali ke hal yang harfiah dari manusia. Dalam pandangan nudism, ketika melepaskan baju, manusia menciptakan pembenaran sendiri yang mengaitkan seksualitas, pronografi. Minimalis Kata Wacana-wacana di atas panggung selama pertunjukan memang hadir dengan dialog yang minim. Meski pada suatu bagian ada suara terdengar mengucapkan huruf vokal “a-i-u-e-o” dan “kabau”. Musik pun mengiringi lajunya pertunjukan dan menghadirkan degradasi pada suasana. Musik seolah menghidupkan setiap tafsir yang dibangung di atas panggung. Kurniasih Zaitun mengatakan, pementasan tersebut merupakan tafsirnya utuhnya terhadap karya Wisran Hadi. “Naskah berjudul Of the Record, dalam tanda kurung Sebatas Kita. Dan saya membaliknya menjadi Sebatas Kita tapi dalam
kurung Of the Record,” katanya. Ia menjelaskan bahwa memang dalam teks naskah Wisran Hadi tersebut memang hanya ada peristiwa tematik tanpa dialog. “Di dalam naskah ada beberapa tematik tentang kebudayaan, kekuasaan, hukum, tradisi, keadilan. Dan dengan naskah yang tanpa dialog ini, saya leluasa dengan konsep teater tubuh yang saya dalami sejauh ini,” tambahnya. Ia pun mengungkapkan, dirinya secara penuh bersetia pada tematik yang dihadirkan dalam naskah Wisran Hadi. “Akan tetapi dalam konsep pemanggungan, suasananya jauh dari naskah tersebut, dengan penghadiran pakaian yang berbeda,” jelas Tintun lagi. Dan dalam anggapannya, tafsir ‘ke-kini-an’ terhadap naskah Wisran Hadi melalui pementasan “Sebatas Kita” menandakan naskah tersebut relevan dengan wacana kekinian yang hadir dalam persoalan masyarakat. “Dalam naskah tidak disebutkan jelas tentang perselingkuhan, homo seksual, dan lainnya. Tapi hal tersebut ada, dan saya mengkaji ulangnya,” kata Tintun. Tubuh yang Menguat Satu gerak dalam panggung teater merepresentasikan sekian makna. Gerak dan laku diperhitungkan efektifitasnya. Sutradara Sebatas Kita tampaknya memperhitungkan ini. Jika diurut ke belakang, selama
ini, Komunitas Seni Hitam Putih yang didirikan pada 1996 selalu ketat dengan konsep eksploratif dan semiotif visual siapa pun sutradaranya. Jika mau dibandingkan, garapan terakhir Yusril Katil, pendiri Komunitas Seni Hitam Putih ini, yaitu Orang-orang Bawah Tanah, sepertinya itu bukan identitas kelompok ini sesungguhnya. Sore itu panggung Sebatas Kita memang memberi pembedaan tegas terhadap tujuh pertunjukan dalam rangka Parade Naskah Wisran Hadi yang telah digelar sejak 12 November. Jika tujuh kelompok sebelumnya sore dan malam panggung dipenuhi dengan kata-kata, gerak-gerak yang tak bermakna, miskin simbol, dan sangat melelahkan mendengar dialog aktor yang belepotan dengan intonasi yang datar dan merata. Sore itu, semua terbalik. Tak ada lagi kita mendengar orang-orang marah di atas panggung. Tubuh melahirkan dialog. Gerak memunculkan simbol dan komunikasi yang nyaris sangat “nyambung” dengan penonton. Mengintegrasikan koreografi memang memperkuat semiotif visualnya. Kendati, beberapa gerakan dibuat berlama-lama, padahal pesan yang disampaikan telah dipahami. Tapi ini adalah salah satu perjalanan teater Sumatera Barat, yang beda dengan yang lain: jauh dari kecengengan.
Deni Prima
18 OTOMOTIF TECHNOLGY PT ASTRA HONDA MOTOR
Honda Mulai “Injeksi” Produknya PT AHM kembali memenuhi janjinya untuk melahirkan produk baru. Dijadwalkan pecan depan, AHM kembali meluncurkan produk terbaru Supra X 125 Helm In dan Spacy berteknologi. Menariknya, Honda menyebut acara yang akan digelar pada tanggal 23 November ini sebagai “Honda FI Declaration”. Apa nih maksudnya? “Tidak hanya produk baru, more than motorcycle,” buka Ahmad Muhibudin, Public Relations Manager, Corporate Communications PT Astra Honda Motor (AHM). seperti dirilis motorplus.com, peluncuran produk Honda pecan depan sebagai “kick of injeksi” Honda. Saat ditanya apakah ini artinya, kedepannya semua sepeda motor Honda akan dibekali teknologi injeksi, pria berkacamata ini tidak menyangkal. Yang pasti langkah ini diambil menyambut disahkannya regulasi emisi Euro3 yang kabarnya akan diketuk palu pada pertengahan 2013 mendatang. Saat standar emisi ditingkatkan, mesin berkarburator bisa dipastikan sudah tidak bisa memenuhi kualifikasi ramah lingkungan. Jadi di saat itu, Honda telah siap melahirkan motor-motor ramah lingkungan dengan teknologi injeksi. Hingga saat ini saja Honda telah memiliki 5 model berteknologi injeksi. Yaitu Honda CBR 250R, CBR 150R, PCX 125, Revo AT dan Supra X 125. “Yang perlu disosialisasikan pada masyarakat adalah benefit fuel injection. Yaitu easy maintenance, more powerfull and more efficient,” tambahnya. (h/vid/*)
TIPS Kontak tak Aktif Menyebalkan memang bila ingin menghidupkan motor tapi lampu tanda netral di panel spidometer enggak hidup. Padahal kunci kotak sudah ON dan dilakukan berulang, namun hasilnya sama. Problem seperti itu juga kerap terjadi di Yamaha Nouvo. Komponen yang sering disalahkan adalah bendik atau rellay starter yang bertugas menyalurkan setrum menuju motor starter. Itu kalau lampu indikator netral di posisi ON atau nyala. “Tapi, kalau enggak nyala, biasanya setrum dari aki tidak ngalir ke komponen kelistrikan meski kunci kontak sudah ON. Jika memang itu masalahnya, coba cek sekring aki,” terang Jimmy H mekanik Pro Tunner asal Bali. Cek sekring, lantaran soket sekring gampang kendur juga kotor. “Penyebab sekring mudah kendur karena posisi soket berada dekat aki yang ada di bawah rangka tengah. Di posisi itu, selain getaran cukup tinggi juga mudah kena debu,” imbuh mekanik dari Jl. Imam Bonjol, Denpasar, Bali.Untuk memperbaiki kondisi ini, pemilik Nouvo enggak boleh lupa bawa tool-kit. Misal obeng kembang untuk membuka cover samping bawah, di mana posisi sekring ada di bagian itu. Deteksi Stater Ngadat Elektrik starter bermasalah disebabkan beberapa faktor. Kerusakannya bisa dideteksi dari ciri-cirinya. Sehingga komponen yang rusak bisa dilacak dari suara atau dari fisiknya. Seperti timbul suara kasar saat tombol elektrik starter dipencet. “Ada tiga komponen yang perlu diwaspadai. Aki, switch starter atau bendik dan dinamo starter. Ketiga komponen ini jadi panduan kita ketika ingin mendeteksi masalah elektrik starter,” jelas Iyus Kuswanto, instruktur sekolah mekanik HMTC Jakarta. Menurut Iyus, jika elektrik starter tidak berfungsi akibat aki soak, bisa dideteksi dari fungsi komponen lain, caranya dengan menekan tombol klakson. Jika suaranya tidak nyaring, artinya setrum aki tidak kuat. Bahkan aki lemah juga bisa bikin bendik bersuara tek… tek… tek…. Lanjut ke switch starter atau bendik yang tugasnya menyambung arus listrik dari aki ke dinamo starter. Bentuknya ada kabel dari aki dan satunya lagi ke dinamo starter di dekat mesin. “Kalau bendik rusak, saat tombol starter ditekan biasanya cuma terdengar bunyi cetak-cetak. Kalau pun ada arus dari bendik, dipastikan sudah tidak kuat memutar dinamo starter,” imbuh Iyus. Untuk memastikannya, bisa kok dijumper langsung dengan cara menghubungkan tangkai obeng di kedua terminal kabel di bendik. Bila mesin mau hidup, jelas bendik rusak. Yang ketiga dinamo. Tapi, sebenarnya jarang rusak total lantaran kumparannya cukup awet. Justru yang sering rusak brush atau arang kumparan. Kalau abis tergerus, akibatnya arus listrik dari bendik tidak nyambung.***
MINGGU, 20 NOVEMBER 2011 M 24 DZULHIJAH 1432 H
ALL NEW DAIHATSU XENIA DILUNCURKAN
PT Capella Medan Siap Layani Peminat SERBU
PT Capella Medan Cabang Padang siap melayani masyarakat untuk mendapatkan Daihatsu All New Xenia, seiring program baru Serunya Beli Mobil Baru Daihatsu (SERBU). Program yang menyediakan beragam hadiah menarik ini melengkapi komitmen Capella sebelumnya, bahwa Daihatsu Berikan Bukti, Bukan Jani. PADANG, HALUAN—Hari ini, Minggu (20/11), Dealer resmi Daihatsu ini menggelar lounching varian terbaru Xenia tersebut di gedung Capella, Jalan Hamka Tabing Padang mulai pukul 12.00 WIB siang. Masyarakat Sumbar yang ingin mendapatkan Xenia terbaru ini silahkan datang langsung ke PT Capella Medan Padang. Pihak Capella siap memberikan pelayanan prima, karena sebagai dealer resmi Daihatsu, Capella sudah mempersiapkan semua kebutuhan untuk pelanggannya. “Di samping itu, kami juga memberikan kemudahan dan kenyamannan dalam bertransaksi, karena karyawan Capella mem bantu kelengkapan data pelanggan,” kata Kepala Cabang PT Capella Medan Padang, Ramlan Gazali kepada Haluan, kemarin. Kenyamanan membeli mobil di Capella terbukti selama ini, dimana pada Januari sampai kemarin sudah terjual 1.000 unit lebih mobil keluaran Daihatsu untuk pelanggan Sumbar. Sebagian besar dari angka penjualan tersebut merupakan produk jenis Xenia dari berbagai varian yang disediakan. “Sukses ini tak lepas dari pelayanan yang kami berikan kepada masyarakat, serta didukung program Dahsiat-nya Daihatsu beberapa waktu lalu,
dimana banyak pelanggan Daihatsu Sumbar mendapatkan hadiah Dahsiat berupa mobil Xenia, uang tunai, televisi dan hadiah menarik lainnya. Ini bukti komitmen kami, bahwa Daihatsu berikan bukti, bukan janji,” katanya lagi. Terkait penjualan All New Xenia, Alan sapaan akrab Ramlan Gazali ini menambahkan,kehadiran All New Xenia merupakan komitmen Daihatsu untuk memenuhi harapan masyarakat memiliki mobil keluarga impian yang keren, irit dan best value. Sebab, All New Xenia ini telah mengalami berbagai perubahan dan ruang kabin yang sedikit lebih besar dibandingkan generasi sebelumnya. “Kami optimis kehadiran All New Xenia ini kembali laris manis mengiringi sukses penjualan Xenia varian sebelumnya. Sebab, Xenia sudah menjadi mobil impian keluarga. Ini terbukti sejak diluncurkan Januari 2004 lalu, sampai sekarang peminat Daihatsu Xenia cukup tinggi,” jelasnya. Rasa optimis Daihatsu tersebut juga didukung keunggulan All New Xenia dibandingkan produk lain segenerasinya. Keunggulan tersebut yaitu pada varian All New Xenia ini, sudah menerapkan teknologi baru yaitu sensor video pada bagian belakang. Sensor ini berfungsi memberitahukan pengemudi saat mundur, kalau ada penghalang di belakang. Jadi jika mundur apalagi malam hari, tidak perlu
lagi menempatkan seseorang untuk sebagai pengatur melihat kondisi di belakang mobil. Sensor ini akan memberikan sinyal, kalau ada benda atau penghalang di belakang. Ini keunggulan Xenia. Selain memiliki keunggulan teknologi baru, All New Xenia juga mengalami pembaharuan pada sisi eksterior dan interiornya. Pada eksterior terjadi perubahan pada sudut belakang dan lampu depan. Dimensi All New Xenia lebih besar dan bentuk body lebih aerodinamis, sehingga tampilannya lebih keren dan elegan. Pada sisi interior, All New Xenia juga mengalami berbagai perubahan. Kabin depan
atau dashboard memiliki 2 tone color yang membuat All New Xenia semakin mewah sekelas MPV Premium. Kemudian untuk AC juga sudah menerapkan double blower, sehingga penumpang dibuat nyaman. “Kemudian, sesuai keunggulan Xenia yang telah dibuktikan pelanggan yaitu Xenia baru semakin irit. Keiiritan ini dibuktikan, karena Xenia juga menerapkan teknologi baru pada power steering dimana sebelumnya masih tergabung dengan mesin, sekarang tidak lagi. Xenia sudah menerapkan teknologi electric power steering (EPS) dimana, stir bekerja secara elektrik karena terhubung dengan beterai. Dengan
konsep ini, jelas beban mesin berkurang, sehingga tenaga lebih meningkat dan tentu dengan beban mesin berkurang, BBM yang dikonsumsi juga berkurang. Inilah teknologi baru yang bisa menghemat BBM dibanding generasi sebelumnya,” tambahnya lagi. All New Xenia hadir dengan 16 tipe yakni untuk kelas 1000 cc ada Xenia 1.0 D MT std, 1.0 D MT, 1.0 M MT Std, 1.0 M MT, 1.0 M MT Family dan 1.0 M MT Sporty. Kemudian untuk kelas 1300 cc ada Xenia X MT STd, 1.3 X MT, 1.3 R MT Std, 1.3 R MT, 1.3 R MT Family, 1.3 R MT Sporty, 1.3 R AT Std, 1.3 R AT, 1.3 R AT Family dan 1.3 R AT Sporty. (h/vid)
KACAB CAPELLA PADANG, RAMLAN GAZALI
“Kami Didukung Fasilitas yang Lengkap”
PADANG, HALUAN — Sebagai dealer resmi Daihatsu, PT Capella Medan Cabang Padang tidak hanya siap melayani penjualan s e g a l a macam prou k RAMLAN GAZALI d Daihatsu, namun juga sigap melayani kebutuhan pelanggan. Sebab, Daihatsu tidak hanya sebatas show room, namun dilengkapi
bengkel mekanik, perawatan bodi (bodr reaper) dan tentunya pengadaan spartpart dan suku cadang serta didukung palayanan sales yang cantik dan ramah. “Kami memberikan bukti, bukan janji. Kami memiliki sarana dan pra saranan yang lengkap di Capella ini, sehingga kami bisa memberikan pelayanan yang memanjakan masyarakat,” kata Kepala Cabang PT Capella Medan Padang, Ramlan Gazali. Dengan pelayanan yang prima serta didukung fasilitas yang
MODIFIKASI
lengkap, Capella Medan juga menargetkan peningkatan penjualan tahun depan. Alan yakin dan optimis target peningkatan penjualan Daihatsu tercapai karena produk Astra Internasional telah menjadi mobil idaman keluarga. Seperti Xenia misalnya, mobil berkapasitas 7 penumpang ini laris manis di pasaran dan terakhir menduduki peringkat 2 nasional. Di samping itu, Daihatsu juga punya mobil 7 penumpang lainnya yakni Terrios serta keluaran Grand Max, Luxio serta pick up.
Menurutnya, signifikannya peningkatan penjualan produk Daihatsu di Sumbar karena pelayanan serta kualitas produk yang dirasakan masyarakat. Daihatsu sendiri terus melakukan penyempurnaan produk mengiring kecanggihan teknologi. Untuk Xenia misalnya, mobil yang dimulai produksi 2004 lalu itu terus dilakukan penyempurnaan, baik teknologi mesin, maupun desain exterior dan interiornya. Penyempurnaan itu dilakukan bagi semua produk Daihatsu. “Kami terus mengiringi
HONDA TIGER ‘REVO’ 2007
Keunggulan Teknologi Konstruksi
ILMU konstruksi tidak hanya dibutuhkan di bidang bangunan, namun juga dalam merombak motor. Mulai dari pemilihan bahan sampai kepada bentuk dan juga rancangbangunnya, perlu teknik kontruksi. Contoh Honda Tiger karya A-Team (AT) asal Jepara ini. Ciri konstruksi terlihat apik. “Harus lincah dan kuat dalam komponen kaki-kaki. Selain itu bodi juga punya bentuk ringkas
kecanggihan teknologi. Seperti penerapan sistem powerstering misalnya, sekarang tidak lagi mengandalkan mesin, namun juga dihubungkan ke aki. Hal ini dapat meringankan pengendara memutar stir, karena dibantu enegri dari aki. Selain itu, Daihatsu juga dilengkapi blututh serta GPS. Serta yang terpenting, kami konsisten meningkatkan pelayanan kepada masyarakat, dan komit menjalankan moto “Kami Berikan Bukti, Bukan Janji”. Ini kami jalankan melalui program ‘Dahsyat’,” tambahnya. (h/vid)
dan simpel,” buka Makin yang makin berkembang saja ilmu buildernya. Silakan lirik pilihan peredam kejut depan custom ala upside down. Modelnya gak kegedean. “Jadi, selain konstruksi pas juga secara visual terlihat harmonis dengan desain bodi. Bodi gak kebanting kakikaki,” jelas builder yang mangkal di daerah Pecangaan, Jepara ini. Ajrutan depan khas seperti
sok modern yang beken dipakai moge. Padahal, sok depan standar motor hanya dibuatkan cover agar menyerupai sok upside down. “Material juga cuma pipa 2,5 inci yang dibuat seukuran upside down GSX 750. Namun panjangnya disesuaikan dan diberi detail pada bagian segita atas-bawah sehingga mirip upside down aslinya,” jelas modifikator ramah ini. Nyambung juga dengan pelek variasi Kawasaki Ninja
250R yang punya dimensi lebar. “Selain tapaknya pas dengan bodi juga mesin aman. Gak terlalu berat bawa bodi yang lumayan bahenol ini,” kekehnya. Termasuk swing arm belakang yang juga dikerjakan handmade dari pelat 5mm. Makin cantik dan pas. Urusan bodi juga oke. Tangki custom dikasih sayap atau yang beken disebut shroud. “Sengaja tambahkan sayap biar bagian tengah makin berisi. Selain me-
The First FeMale Station in Padang
mang biar makin padat, juga agar lampu sein Honda Blade bisa nemplok sempurna di shroud tadi,” timpal Mahendra, si empunya motor yang ikutan bersuara. Finishing visual diramu dengan racikan kelir sederhana namun kuat dalam konsep. “Warnanya memang dipilih hitam kombinasi merah. Kesan kokoh dan besar ingin saya tonjolkan agar bodi kecil tadi terlihat besar,” mantap Mahendra. (h/mp.com)
RUMAH 19
MINGGU, 20 NOVEMBER 2011 M 24 DZULHIJAH 1432 H
Rumah Panggung Nan Menawan RUMAH panggung sebenarnya bukan merupakan gaya arsitektur yang baru. Sejak zaman dulu, arsitektur tradisional Indonesia sudah menerapkan arsitektur rumah panggung ini, seperti rumah-rumah tradisional orang melayu. (Sumatera bagian tengah). Pada waktu itu area kolong lebih banyak digunakan untuk area ‘service’ seperti dapur, kamar mandi dan km/wc, bahkan ada yang memelihara ternak di kolong tersebut. Walaupun rumah panggung merupakan rumah tradisional, tetapi prinsip-prinsip rumah panggung masih bisa digunakan untuk desain rumah modern. Tentu saja rumah panggung sekarang lebih bersifat modern dan simple. Tidak seperti rumah-rumah panggung tradisional pada umumnya. Dengan demikian kesan kuno jauh dari bayangan. Pembagian ruang-ruang di rumah panggung pada prinsipnya sama saja dengan rumah biasa. Yang membedakannya hanya bagian bawah saja. Di rumah biasa ada banyak ruang penyekat, tetapi untuk rumah panggung ruang bawahnya diusahakan sesedikit mungkin dinding penyekatnya. Ruang bawah (kolong) ini dapat digunakan untuk kegiatankegiatan yang dapat menampung orang banyak seperti mengadakan arisan, perayaan ulang tahun atau perayaan hari besar tertentu. Jadi kita tidak perlu bingung lagi menempatkan tamu-tamu walaupun lahannya terbatas. Rumah panggung adalah salah satu pendekatannya. Secara umum, rumah panggung memang identik dengan alam, konsep go green or back to nature yang belakangan mulai menjadi dasar pembangunan sebuah objek tempat tinggal, sebenarnya telah dilakukan sejak dulu kala. Sebagai contoh, coba kita perhatikan bangunan gazebo yang bercorak rumah panggung ala saung (Sunda), jineng (Bali), huma betang (Kalimantan), beruga (Lombok), dan tongkonan (Toraja). “Nama atau sebutannya boleh berbeda-beda, tapi corak utamanya tetap satu yaitu rumah panggung,” kata arsitek Rubby Alexa dari home arsitec Depok. Meskipun tidak semua gazebo modern menganut pakem rumah panggung. Artinya, tidak berada beberapa meter di atas tanah. Namun demikian, inspirasi utamanya tetap berasal dari rumah panggung
yang ternyata telah lama menjadi warisan seni dan tradisi milik bangsa yang tersebar di Nusantara. Entah siapa yang lebih dulu memulai? Mungkin saja rumah panggung merupakan evolusi dari rumah pohon yang memang menjadi ciri khas masyarakat berburu yang tinggal di hutan-hutan. Atau mungkin berasal dari masyarakat tepian sungai yang terbiasa digenangi luapan banjir pada musim-musim tertentu. Atau, bisa juga seperti suku Bajo di Sulawesi yang membangun rumah panggungnya di atas air laut. Yang jelas, bentuk rumah panggung ini dikenal hampir di sebagian besar masyarakat Nusantara. Mulai dari Aceh, Pelembang, Padang, Sunda, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan, hingga Sulawesi. Keunikan rumah panggung juga menjadi kekayaan seni tersendiri yang tak ternilai harganya. Mulai dari konstruksi bangunan, teknik penyambungan dan perakitan, tinggi rumah dengan tanah, bahan dan bentuk atap, hingga asesoris-asesoris interior yang penuh makna simbolis maupun filosofis. Makna sebuah rumah panggung mungkin saja melebihi fungsi dan kegunaannya. Sebab, makna sesuatu hal sangat ditentukan oleh alam pikir, pengalaman, dan dunia kehidupan nyata pemiliknya. Jika dilihat sekilas, “rumah berkaki” ini memang menonjolkan fungsi daripada makna. Lihat saja kolong rumah panggung yang bisa dijadikan ruang terbuka maupun ruang penyimpanan yang multifungsi dan efisien. Atau dinding rumah yang tidak seratus persen rapat sungguh menyegarkan karena udara dengan bebas mengalir, tidak perlu pendingin ruangan (AC) yang merusak lingkungan itu. Rumah panggung di Bali, jineng, dahulu fungsinya adalah untuk menyimpan beras. Begitu pula tongkonan, berguna untuk menyimpan hasil-hasil pertanian sebagai persediaan keluarga, dan juga tempat penyimpanan jenazah sebelum dilakukan upacara kematian (rambu solok). Tetapi lambat laun, model bangunan jineng dan tongkonan juga mengispirasi untuk dibuat menjadi vila atau penginapan yang eksklusif. Tapi di Jawa, rumah panggung hanya untuk rumah burung dara atau merpati. Orang Jawa menyebutnya pagupon. Mengapa orang Jawa tidak begitu mengenal rumah panggung. Menurut analisis dari sisi antropo-
logi, pertanian menetap yang tumbuh di komunitas masyarakat Jawa melahirkan alam kehidupan yang lebih mapan. Artinya, ikatan dengan tanah yang ditempati begitu kuat sehingga harus “dikuasai” dan “dijaga” baik-baik. Bisa juga karena obsesi untuk membangun rumah luas, besar dan lega ala keraton sebagai simbol kesuksesan seseorang. Akan tetapi, jika dibandingkan dengan rumah biasa yang “menginjak bumi” dan “kedap udara” karena dibuat dari bata dan semen, tentu saja tidak ada privasi yang benarbenar privat di rumah panggung yang sebenarnya. Rumah panggung memang terasa kurang pas untuk orang-orang yang ingin aktivitasnya tidak terlihat oleh orang lain. Tapi bagi mereka yang cinta kebersamaan dan keterbukaan, rumah panggung sepertinya cocok dengan spirit tersebut. Di dusun-dusun pegunungan di Enrekang (desa Palakka dan Tanete), pola dalam rumah panggung hampir sama satu dengan yang lain. Biasanya satu rumah panggung diisi oleh lebih dari satu keluarga inti (extended family). Di dalam rumah, dibuat sekat-sekat untuk membagi ruangan, seperti ruang tamu, kamar, dan dapur. Tentu saja cukup satu dapur untuk satu rumah. Kamar mandi biasanya diluar atau di bawah rumah. Ajaibnya, rumah panggung di Palakka ini sebagian besar kaki atau tiangnya tidak disemen atau dipondasi, melainkan hanya ditaruh di atas batu kali. Meskipun demikian, hal itu tidak mengurangi kekokohan rumah tersebut. Bahkan ketika rumah itu di atasnya diisi lima puluh sampai seratus orang, seperti ketika pesta atau selamatan, tidak jua runtuh atau ambruk. Selain praktis, efisien, dapat dibongkar pasang, ternyata rumah panggung ini juga kokoh tanpa pondasi. Fenomena ini tidak hanya terjadi di Palakka, Kabupaten Enrekang Sulawesi Selatan saja, melainkan juga di situs sejarah peninggalan Kesultanan Buton, Sulawesi Tenggara yang masih terpelihara sejak didirikan pada abad ke-16. Tepatnya pada bangunan rumah di dalam Benteng Keraton Wolio. Di dalam benteng yang memiliki luas 22,4 ha dan panjang keliling 2,740 m tersebut, terdapat 624 rumah yang sebagian besar masih berarsitektur khas Kerajaan Buton, yakni rumah panggung yang dibangun tanpa
menggunakan paku besi. Rumah semacam ini jelas mudah sekali untuk dibongkar pasang dan sama seperti di Palakka, tiang-tiang kaki rumah panggung itu hanya bertumpu pada sebuah batu yang ukurannya hampir sama dengan ukuran kaki rumah. Dahulu, rumah panggung di Desa Palakka maupun di Benteng Wolio 100 persen terbuat dari kayu dan bahan alam lainnya. Namun seiring dengan perkembangan zaman, rumah panggung sudah divariasi dengan berbagai elemen modern seperti batu bata, keramik, dan atap dari seng atau genting. Bagian rumah seperti dinding dan jendela juga mulai mengikuti gaya rumah-rumah di kota atau di televisi yang setiap hari mereka tonton. Selain karena pengaruh modernisasi, salah satu yang paling signifikan mengubah kebiasaan membangun rumah panggung dengan kayu 100% adalah larangan menebang kayu di hutan secara serampangan. Banyak hutan dijadikan hutan kawasan dan dilindungi. Tidak setiap penduduk boleh menebang kayu, lebih-lebih kayukayu mahal dan berdiameter besar yang mulai langka. Semakin sulit dan langkanya bahan baku kayu atau pohon untuk membangun rumah panggung tentu menjadi kendala tersendiri bagi masyarakat yang ingin membangun rumah panggung. Meskipun, hal ini menjadi kabar gembira bagi mereka yang cinta dan berjuang menjaga
lingkungan, khususnya hutan-hutan nusantara yang mulai rusak karena pembalakan liar dan pembakaran. Masyarakat, terpaksa ataupun tidak, mulai menahan diri untuk tidak menebang pohon dengan secara liar. Meskipun di sisi lain, muncul kesedihan karena kita akan semakin jarang melihat rumah panggung kayu unik yang dibangun oleh masyarakat, kecuali untuk situs-situs atau pameran cagar budaya yang terbatas sifatnya. Namun, bukankah makin jarang, tua, dan langka, maka makin bernilai sesuatu itu? Begitu pun dengan rumah panggung, makin tua usia dan orisinil, maka makin bernilai bangunan tersebut. Bahkan seperti sekarang, kecenderungan membangun rumah panggung mini untuk rumah makan, penginapan, atau tempat-tempat peristirahatan di wahana wisata, menunjukkan rumah panggung bisa menjadi trend bangunan dan arsitektur yang menginspirasi dan terpelihara. Tentu dengan bahanbahan bangunan yang lebih variatif dan (semoga) ramah lingkungan. Rumah panggung dikatakan sebagai rumah yang konsepnya adalah rumah sebagai tempat berlindung. Dan pada setiap daerah fungsi rumah panggung juga berbedabeda, sesuai dengan kadar atau level bahaya yang mungkin mereka terima. Secara fisik
H. HASRIL CHANIAGO & Keluarga
sendiri rumah panggung dapat dibuat secara permanen dengan struktur beton, dan dapat pula dibuat dengan semi permanen maupun tidak permanen yakni cukup dengan kayu, bambu ataupun batang kelapa. Rumah panggung di beberapa daerah, justru menjadikan kolong rumah panggungnya untuk memelihara ternak berharga mereka. Berupa kambing, ayam atau babi. Ada juga yang untuk menyimpan hasil panen mereka seperti padi dan jagung. Sehingga agaknya pengertian dan penjelasan dari rumah panggung akan terus berkembang sesuai dengan kondisi yang berlaku pada suatu tempat atau pada suatu waktu. Sebenarnya desain rumah panggung cukup sederhana. Terbagi atas tiga bagian. Bagian bawah berupa pondasi serta kolom atau pilar, bagian tengah berupa rumah induk terdiri dari ruang keluarga/tamu, kamar tidur dan gudang, serta bagian atap atau disebut juga kolong atau attic sebagai gudang penyimpanan. Pondasi rumah panggung secara umum dapat berupa penampang segitiga yang membesar di bagian bawah, penampang lingkaran, penampang segienam berundak, serta penampang belah ketupat berundak dan membesar di bagian bawah. ***
PASAMAN
Keluarga Besar
Selamat Menempuh Hidup Baru Atas Pernikahan Fandy Suryandi, SE
Putra dari Bapak H. Suryadi Asmi, SE. MM Dt. Rajo Nan Sati dan Ibu Hj. Syamsurmaini, SE Fandy & Vega
Dengan Vega Zamelda, SE
PEMERINTAH KABUPATEN PASAMAN
Selamat Menempuh Hidup Baru Kepada Fandy Suryandi, SE
Putra dari Bapak H. Suryadi Asmi, SE. MM Dt. Rajo Nan Sati dan Ibu Hj. Syamsurmaini, SE Fandy & Vega
Vega Zamelda, SE
Putri dari Bapak Zamzami Ismail (Alm) dan Ibu Elly Darna
Putri dari Bapak Zamzami Ismail (Alm) dan Ibu Elly Darna
Akad Nikah : Jum'at, 11 November 2011 Pukul 10.00 WIB s/d selesai di Masjid Jami' Ulak Karang Padang
Akad Nikah : Jum'at, 11 November 2011 Pukul 10.00 WIB s/d selesai di Masjid Jami' Ulak Karang Padang Resepsi : Hari Minggu, 20 November 2011 Pukul 10.00 WIB s/d 16.00 WIB di UPI Convention Center Jl. Aru - Lubeg Padang
Dengan
Resepsi : Hari Minggu, 20 November 2011 Pukul 10.00 WIB s/d 16.00 WIB di UPI Convention Center Jl. Aru - Lubeg Padang Semoga menjadi keluarga yang sakinah, mawaddah, warahmah, dan dikaruniai Allah dengan keturunan anak-anak yang saleh. Amin!
Tertanda,
Semoga menjadi keluarga yang sakinah, mawaddah, warahmah, dan dikaruniai Allah dengan keturunan anak-anak yang saleh. Amin! H. BENNY UTAMA
DANIEL LUBIS
NY. HESTI BENNY UTAMA
20 AKSEN
MINGGU, 20 NOVEMBER 2011 M 24 DZULHIJAH 1432 H
ARLODIA BAND
Gigih Mengejar Keberuntungan KENDATI terus dijejali band pendatang baru, industri musik nasional terbukti tetap punya celah bagi grup musik potensial untuk eksis dan mendulang sukses. Peluang emas itu kini tengah digenggam dan diupayakan Arlodia band. Berbekal tembang andalan “Sebatas Mimpi” yang mampu merajai tangga lagu radio swasta di Pulau Sumatra, band asal Lampung yang digawangi Nina (vokal), Patih dan Bob (gitar), Digdo (keyboar), Mucel (bas) dan Brian (drum) ini mencoba peruntungan agar bisa menggebrak blantika musik Indonesia. “Ditopang penjualan RBT tembang andalan Sebatas Mimpi yang sudah menembus 350 ribu download, kini saatnya kami lebih gigih mengejar keberuntungan demi menggebrak blantika musik nasional,” papar Nina, vokalis Arlodia band kepada Haluan
LUKMAN SARDI
Terharu Respons Veteran Rasa senang terharu berkecamuk di dalam diri Lukman Sardi usai menampilkan pentas Kabaret Keroncong di Gedung Kesenian Jakarta, Kamis (17/11/2011) malam. Pasalnya pentas itu mendapatkan respon bagus dari penonton, terutama para veteran yang hadir. “Terharu, senang, campur aduk karena selama ini mau kasih apa ya sama mereka. Mungkin bentuk sederhana tapi direspon besar,” ujarnya. Dari para veteran sendiri merasa senang dengan adanya pentas seperti ini. Menurut Lukman, veteran tersebut sangat puas dengan sajian hiburan yang disajikan malam itu. “Senang ya karena mereka dapatkan sesuatu. Sebenarnya mereka gak minta apa-apa. Hanya perlu dihibur dan menikmati hasil apa yang telah mereka perjuangankan,” tukasnya. (kpl)
PERNIKAHAN IBAS-ALIYA
Tak Terima Kado dan Angpau NGGAK bisa dipungkiri jika pernikahan megah yang akan digelar oleh Edhie Baskoro Yudhoyono atau Ibas dan Siti Rubi Aliya Rajasa sangat kental dengan suasana politik. Bagaimana tidak, kedua orangtua calon pengantin memang orang terpandang di Indonesia dan mengurus masalah kenegaraan. Ibas dan Aliya akan meresmikan hubungan pada 24 November mendatang di Istana Cipanas. Tepat tanggal 24 November adalah ulang tahun Ibas yang ke31. Jadi adik ipar artis Anissa Pohan itu akan mendapatkan kebahagiaan ganda dan istri sebagai kado yang tak ternilai harganya. Dipastikan acara pernikahan akan berlangsung meriah dan megah. Selain pejabat negara, akan hadir juga kolega-kolega SBY dari mancanegara. Uniknya, dalam undangan pernikahan yang sudah disebar, tertera jelas jika tamu dilarang memberikan angpau atau hadiah. “Saya merasa bangga ya dengan keluarga itu karena di undangan tertera jelas tidak menerima hadiah
atau angpau karena memang kalau keluarga Presiden kan diperiksa KPK. Daripada ribet diperiksa KPK, keputusan itu akan menjadi lebih baik,” ungkap Fahira Idris, kerabat Ibas. Banyak pertimbangan yang sudah menjadi keputusan SBY saat akan menikahkan putra bungsunya. Sebagai orang nomor satu di
Indonesia, SBY memang harus menjaga sikap untuk menghindari hal yang nggak diinginkan. “Jadi datanglah dengan ketulusan, tidak usah bawa kado karena kita sudah sepakat nanti terjadi katakanlah hadiah yang melanggar UU. Saya rasa ini sangat baik,” pungkas Ruhut Sitompul, politisi sekaligus pengacara kondang.(ccm)
di Jakarta, baru-baru ini. Diakui wanita yang memiliki karakter suara mirip penyanyi dan komposer Dewiq ini, tak mudah bagi bandnya untuk eksis dan berkibar di industri musik nasional yang terus dijejali band pendatang baru. “Tapi, berbekal tembang andalan yang mampu merajai tangga lagu radio swasta di Pulau Sumatera dan omzet penjualan RBT-nya sudah menembus ratusan ribu download, Arlodia optimis bisa memenangkan persaingan dengan band-band pendatang baru lainnya. Apalagi ke depan, kami berenam sudah sepakat untuk berjuang lebih keras lagi demi menggenggam peluang dalam meraih jenjang popularitas lebih tinggi,” tekad Nina yang diamini lima personel Arlodia band lainnya. Arlodia band yang dibentuk di Lampung akhir tahun 2010 dan kenyang pengalaman
menempa diri di ajang festival dan kerap menjadi band pembuka konser band kondang ibukota, memang sudah sepatutnya lebih gigih dan berjuang lebih keras dalam mengejar keberuntungan. Apalagi, nama Arlodia punya makna filosofi sebagai hoki alias nasib baik. “Berangkat dari filosofi tersebut, kami memiliki impian besar untuk tak sekedar meramaikan persaingan di blantika musik nasional. Tapi, ingin menjadi band legendaris yang karya-karyanya terus disuka dan dinikmati penikmat musik dari waktu kewaktu,” tekad Digdo, sang keyboardis. Lewat album perdana bertajuk ‘Isi Hati’ itu, Arlodia band menyuguhkan sembilan tembang yang menarik untuk didengar dan disimak. Selain nomor andalan “Sebatas Mimpi”, tembang lain bertajuk “Beib” belakangan banyak direspon positif para pendengar. (h/atv/*)
Diet, Doyan Makan Permen
MENJAGA bentuk tubuh tentunya diperlukan oleh para selebriti untuk mendapatkan penampilan yang terlihat nyaris sempurna. Diakui Sandra Dewi, sulit untuk mendapatkan penampilan yang menarik, terutama dalam menjaga bobot tubuh. Dikisahkan Sandra, selama berada di lokasi syuting ia kerap tergiur untuk mencicipi berbagai jajanan yang tersedia. Namun, karena tak ingin bobot tubuhnya naik akibat menyantap berbagai jenis jajanan, alhasil Sandra memilih untuk menyantap cemilan lain. “Kalau di lokasi syuting aku makan nasi goreng, mie tektek, martabak dan itu katanya bikin gemuk. Makanya lebih baik makan permen dari pada makan nasi goreng,” ungkap Sandra saat ditemui di Mall Taman Anggrek, Jakarta Barat, Kamis (17/11). Selain tak membuat gemuk, permen juga membuat Sandra lebih segar. Oleh karena itu, Sandra selalu menyimpan stok permen yang banyak jika ia syuting lantaran mulutnya tak pernah berhenti untuk mengunyah. “Makan permen itu bikin segar. Apalagi kalau dilokasi syuting itu kan teman-teman cowok suka ngerokok. Jadi dari pada suntuk makan permen saja,” bebernya. (ccm)
SANDRA DEWI
I N S P I R A S I 21
MINGGU, 20 NOVEMBER 2011 M 24 DZULHIJAH 1432 H
Bangsa Indonesia Bukan Sekadar Angka Statistik
SKENARIO
Spirit Berkoperasi OLEH: ZUKRI SAAD
Dr. SUDIRMAN SAAD, teman Uwan yang kini Dirjen Kelautan, Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil Kementrian Kelautan dan Perikanan RI, pernah sekali waktu mendefinisikan kondisi koperasi-koperasi yang pernah difasilitasinya. Sebelum menjadi Dirjen, pada jabatan sebelumnya, ia membina koperasi di berbagai pesisir di Indonesia. Ia menyimpulkan, ada 3 katagorisasi yang dapat digunakan sebagai cara pandang dalam mengamati pertumbuhan koperasi-koperasi di Indonesia. Katagori pertama, ia mengistilakan koperasi merpati. Dinamika pada koperasi jenis ini mirip pola gerak burung merpati. Bila ada makanan, merpati akan berseliweran dan berceracau berebut makanan, serta akan segera berterbangan pergi menjauh bila makanan sudah habis. Bila ada fasilitas, biasanya datang dari pemerintah, maka anggota koperasi akan bertumbuh pesat. Koperasi akan bergairah dan anggotanya akan sangat sibuk menjalankan program yang mengikuti kebijakan pemerintah. Kesibukan dan gairah pelan-pelan akan menyusut, sejalan dengan menyusutnya program dukungan dan pada gilirannya tinggal nama. Berbasis statistik, mereka kelihatan eksis, paling tidak ada papan namanya. Koperasi merpati merupakan potret salah urus dari masa lalu. Koperasi pedati, merupakan katagorisasi untuk jenis koperasi yang sangat pelan pertumbuhannya. Lembaga sokoguru ekonomi berbasis kekeluargaan ini, menunjukkan pertumbuhan hampir horizontal. Dia baru akan menunjukkan perkembangan kalau didorong-dorong oleh pihak lain, katakanlah adanya dukungan fasilitas dari pemerintah. Pertumbuhan akan segera kembali pelan seperti semula bila dukungan dihentikan. Namun demikian, mereka tetap eksis dan ada kegiatannya. Uwan banyak menemukan koperasi jenis ini, survive tapi lamban sekali berkembang. Unit simpan pinjam mereka tetap jalan, cuma akumulasi modalnya tahun ke tahun tipis sekali. Berbasis informasi yang Uwan dapat, kini ratusan ribu koperasi tinggal papan nama, bagai kerakap tumbuh dibatu, hidup segan mati tak mau. Pengalaman, bila ada aliran sumberdaya berupa fasilitas, bisa saja mereka hidup dan kembali aktif. Namun yang jadi format ideal adalah koperasi sejati. Jenis ini memang sedikit karena memang betul-betul membangun usahanya dengan spirit koperasi, berdikari – berdiri di kaki sendiri. Ada atau tidak ada fasilitas, ia tetap bergerak maju dan maju. Progresif serta umumnya memiliki peta jalan pengembangan usaha (business development road-map). Secara sadar, anggotanya memiliki semangat kelompok dan katakanlah itu ideologi tentang kemajuan ekonomi bersama. Koperasi sejati umumnya menjadi besar dan tahan banting. Resesi ekonomi yang kita alami sejak 1996 yang lalu, terbukti tidak membuat mereka semaput. Jangankan bubar, malah tambah berjaya seperti yang kita lihat di Koperasi Batik Pekalongan. Tingginya nilai tukar dolar terhadap rupiah membuat mereka melakukan aksi eksport besarbesaran, khususnya ke negara-negara selatan seperti Afrika dan Amerika Latin. Omzet mereka mencapai milyaran rupiah perhari kata Mas Adi sasono yang sesepuh Opek (Orang Pekalongan). Menurut Mas Adi, para haji-haji pedagang batik itulah yang menyelamatkan bisnis pedagang Padang dari Pasar Tanah Abang. Sinergi usaha kata pakar manajemen perusahaan. Menyimak fenomena katagorisasi koperasi-koperasi tersebut diatas, bila ingin membangun koperasi tentulah diawali dengan membangun spirit kebersamaan antar anggota. Bila selama ini pembinaan koperasi hanyalah memperbaiki manajemen dan keuangan serta perkembangan usaha saja, yang lebih penting adalah mendahulukan membangunan spirit berkoperasi. Katakanlah secara kolektif menemukan roh berkoperasi. Caranya bermacam-macam, antara lain dengan suatu pelatihan dasar ideologi berkoperasi dan pendampingan terus menerus. Itulah strategi yang akan Uwan kembangkan dalam memfasilitasi sekitar seratusan koperasi, yang eksis di 7 propinsi sebagai mitra usaha perusahaan tempat Uwan berkiprah saat ini. Umumnya mereka berkoperasi lebih sebagai dalih untuk dapat bekerjasama dengan perusahaan dalam usaha perkebunan kelapa sawit. Keberadaan mereka sebagai mitra dicetuskan pada tahun 2001 oleh pemilik perusahaan, baru kemudian pemerintah menetapkan harus ada kebun mitra sebanyak 20 %. Keberadaan kebun mitra merupakan upaya pemerintah dalam pengentasan kemiskinan di pedesaan, melalui Peraturan Menteri Pertanian Permentan nomor 26/2007 Pasal 11 tentang pedoman perizinan usaha perkebunan. Dsamping itu ada mandatory lebih tinggi, yakni amanah dari UndangUndang RI Nomor 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas di pasal 74. Pasal ini mengatur kewajiban Perseroan yang menjalankan kegiatan usahanya di bidang dan/ atau berkaitan dengan sumberdaya alam mesti melaksanakan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan, disngkat TSL. TSL merupakan kewajiban perseroan yang dianggarkan dan diperhitungkan sebagai biaya perseroan yang pelaksanaannya dilakukan dengan memperhatikan kepatutan dan kewajaran. Perseroan yang tidak melaksanakan kewajibannya akan dikenai sanksi sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan. Jadi, kuat sekali argumentasi yang bisa diketengahkan dalam membangun kemitraan usaha bagi perusahaan sawit dengan masyarakat setempat. Soal lebih lanjut, akankah kemitraan hanya sekedar menjadi dalih belaka dalam berusaha, atau memang ada niat untuk berbenar-benar dalam mengejawantahkan undang-undang. Perusahaan bisa dan harus menyelenggarakan amanah undang-undang itu, tapi bisa seadanya bisa pula maksimal menerapkan. Fenomena penerapan maksimal itu ditetapkan sebagai panggilan (calling) bagi keberadaan perusahaan tempat Uwan kini bekerja, yang dituangkan sebagai visi, misi, falsafah dan tata nilai. Semangatnya tercermin pada motto : Tumbuh Kembang Bersama. Hal inilah yang membuat Uwan jatuh hati dan bersedia untuk terlibat aktif bersama perusahaan menggapai tujuan perusahaan. Hampir 6 bulan Uwan melakukan evaluasi terhadap pola hubungan kemitraan dan rasanya sudah punya resep untuk memulai berbagai pengembangan. Mayoritas koperasi mitra masih dalam dinamika hubungan yang kapitalistik, berhitung untung rugi dan cenderung belum memiliki cara pandang masa depan bersama perusahaan. Terkadang konflik terbangun, akibat kurang komunikasi dan tidak pahamnya para pihak dengan semangat kemitraan itu. Makanya, Uwan akan mulai dulu dengan format ulang cara interaksi, melakukan pencarian bersama tentang semangat dan hakikat bermitra. Format yang ideologis, berbasis siprit berkoperasi haruslah awal dari peneguhan pola hubungan kemitraan. Semacam ijab kabul dalam prosesi perkawinan, begitu. Marabahan, Barito Kuala – Kalsel, 7 Nopember 2011
BADAN Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Program Pembangunan (UNDP) menerbitkan laporan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) 2011 untuk 189 negara pada 2 November 2011.
H
asilnya, Indonesia mendapat angka 0,617 dan menempati peringkat 124 dari 187 negara. Bila langsung dibandingkan dengan tahun sebelumnya, posisi Indonesia turun karena pada 2010 Indonesia ada di posisi 108 dari 169. Tapi mekanisme membandingkan peringkat ternyata tidak tepat karena selain ada penambahan jumlah negara yang dinilai, mekanisme penghitungan IPM 2011 juga berbeda dengan tahun sebelumnya. “Jadi metode tahun ini dengan tahun sebelumnya berubah, bila ingin dibandingkan, metodologinya harus disamakan dulu, karena IPM Indonesia sebenarnya meningkat,” kata Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Armida Salsiah Alisjahbana. Pengukuran IPM 2011 menggunakan indikator kemampuan atau daya beli per kapita (dalam dolar AS), angka harapan hidup (life expectancy at birth), serta angka harapan anak usia sekolah (expected years of schooling) dan ratarata lama mengenyam bangku pendidikan bagi penduduk usia di atas 25 tahun (means years of schooling). Indeks kumulatif yang didapat adalah 0,617 yang berasal dari indeks pendapatan yaitu 0,518, indeks kesehatan yaitu 0,779, serta indeks pendidikan sebesar 0,584. Bila diartikan, daya beli per kapita penduduk Indonesia sebesar 3.716 dolar AS, angka harapan hidup 69,5 tahun, angka harapan anak usia sekolah agar dapat terus bersekolah adalah 13,2 tahun dan rata-rata masa penduduk usia di atas 25 tahun mengenyam bangku pendidikan 5,8 tahun. Sedangkan penghitungan IPM pada 2010 menggunakan indikator produk domestik bruto (PDB) per kapita, angka harapan hidup, serta angka melek huruf orang dewasa dan rasio pelajar yang terdaftar di suatu sekolah. Armida mengungkapkan bila metode 2011 diterapkan untuk IPM 2010 maka akan diperoleh angka 0,613, yang terdiri atas angka harapan hidup 68,9 tahun, GNI per kapita sebesar 3.544 dolar AS, sementara indikator pendidikan statis di angka yang sama dengan angka 2011. Hanya ada sedikit pening-
katan antara angka IPM 2011 dengan IPM 2010 yaitu 0,004 poin dan tergolong peningkatan yang landai. Angka IPM Indonesia 2011 tersebut juga masih lebih rendah dibandingkan dengan negara ASEAN lain seperti Singapura (0,866), Brunei Darussalam (0,838), Malaysia (0,761), Thailand (0,682), dan Filipina (0,644) tapi lebih tinggi dibandingkan Vietnam (0,593), Laos (0,524), Kamboja (0,523) dan Myanmar (0,483). Makna IPM Laporan IPM menekankan pada kemampuan sumber daya manusia sebagai faktor utama untuk membangun suatu negara dengan mengambil data dari lembaga internasional seperti dari Badan PBB untuk Pendidikan, Ilmu Pengetahuan dan Kebudayaan (UNESCO), Bank Dunia, Dana Moneter Internasional (IMF) dan Departemen Ekonomi dan Sosial PBB. Tujuannya adalah agar pembangunan dilakukan dengan cara yang dapat memperluas pilihan hidup manusia sesuai dengan nilai yang mereka anut, artinya pembangunan lebih dari pertumbuhan ekonomi semata. Dalam laporan IPM 2011 yang mengambil tema “Keberlanjutan dan Keadilan: Masa Depan yang Lebih Baik bagi Semua”, UNDP memilih isu keadilan sebagai masalah utama pembangunan yang terjadi di dunia. Kepala Perwakilan UNDP di Indonesia, El-Mostafa Benlamlih mengatakan bahwa IPM berguna untuk mendorong pemerintah menempatkan manusia sebagai pusat pembangunan. “Laporan IPM berupaya untuk mendorong negara dapat menjadikan manusia sebagai pusat pembangunan karena angka IPM yang baik menunjukkan daya saing dan keberlanjutan negara tersebut yang juga baik, selanjutnya akan menarik investor untuk masuk sehingga berguna bagi pembangunan negara itu,” kata Mostafa. Mengenai “keadilan” (equity), Mostafa mengatakan keadilan merupakan hal yang krusial bagi pembangunan manusia karena tanpa ada keadilan tidak ada partisipasi dalam pembangunan dan tanpa partisipasi tidak ada keberlanjutan pembangunan. “Masyarakat miskin adalah pihak yang paling menderita
karena ketiadaan akses pembangunan, artinya pembangunan harus ditujukan untuk seluruh rakyat dan seluruh wilayah di Indonesia,” ungkap Mostafa. UNDP pun sejak 2010 membuat indeks yang menghitung tingkat ketidakadilan dalam IPM yang disebut sebagai “Inequality-Adjusted HDI” (IHDI) yang diperoleh dari angka IPM dikurangi komponen daya beli. Indonesia memperoleh indeks 0,502 atau berkurang 18,3 persen untuk ketidakadilan distribusi pembangunan (IHDI). Indeks IHDI Indonesia masih lebih buruk dibandingkan dengan Vietnam yang hanya dipotong 14 persen namun lebih baik dibandingkan Filipina (19,9 persen), Thailand (21,3 persen), Laos (22,8 persen), Kamboja (27,2 persen) ataupun China (22,3 persen). “Meski Indonesia memiliki angka yang lebih bagus dibandingkan dengan negara tetangga, masih ada banyak pekerjaan rumah yang harus dilakukan pemerintah untuk mengurangi ketidakadilan bagi masyarakat dalam mengkases pendidikan dan kesehatan dan juga pendapatan,” kata Country Director UNDP untuk Indonesia, Beate Trankmann. Cara meningkatkan Armida mengatakan bahwa salah satu cara untuk meningkatkan angka IPM Indonesia adalah dengan mengimplementasikan Master Plan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) 2011-2025 yang berisi pengembangan enam wilayah koridor ekonomi. “Kami menginginkan pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa di atas tujuh persen tapi tentu harus merata, itu satusatunya cara untuk meningkatkan IPM; bisa dengan mengikuti pola MP3EI, kalau pertumbuhan ekonomi meningkat maka GNI juga meningkat,” kata Armida. MP3EI yang diluncurkan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada Mei 2011 memiliki tiga strategi utama yaitu pengembangan potensi enam koridor ekonomi, penguatan konektivitas nasional melalui sinkronisasi rencana aksi nasional dan pengembangan “center of excellence” di setiap koridor ekonomi. Pembagian koridor tersebut adalah Sumatera sebagai sentra produksi dan pengolahan hasil bumi dan lumbung energi; Kalimantan sebagai pusat produksi dan pengolahan hasil tambang dan lumbung energi; Jawa sebagai pendorong indus-
tri dan jasa; Bali-Nusa Tenggara sebagai pintu gerbang pariwisata dan pendukung pangan; Sulawesi sebagai pusat produksi dan pengolahan hasil pertanian, perkebunan, perikanan dan pertambangan nikel serta Papua-Kepulauan Maluku sebagai pusat pengembangan pangan, perikanan, energi dan pertambangan. Hasil dari MP3EI memang belum dapat diukur saat ini, namun bila dilihat dari kontribusi daerah atas Produk Domestik Bruto Nasional hingga 2010, menurut data Badan Pusat Statistik, Jawa dan Bali masih menjadi juaranya. Jawa dan Bali menyumbangkan 59,39 persen dari PDB Nasional 2010, disusul Sumatra (23,03 persen), Kalimantan (9,31 persen), Sulawesi (4,61 persen) dan Nusa Tenggara, Maluku dan Papua (3,83 persen). Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan, Bambang Brodjonegoro juga memprediksi bahwa distribusi PDB Indonesia 2012 tetap didominasi provinsi di Jawa dan Bali sebesar 59,8 persen, disusul Sumatera sebanyak 22,7 persen, Kalimantan (9,6 persen), Sulawesi (4,3 persen) dan Nusa Tenggara, Maluku dan Papua (3,6 persen). Akibatnya alokasi dana transfer daerah 2012 juga masih beredar di Jawa dan daerah dengan potensi sumber daya alam besar. “Provinsi di Jawa dan daerah dengan potensi SDA besar memang memperoleh alokasi dana transfer tertinggi ditambah bila memperhitungkan faktor jumlah penduduk dan jumlah kabupaten sehingga ketimpangan transfer antar daerah sulit terhindari,” tambah Bambang. Menurut Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 2011, total belanja negara yang berjumlah Rp1.229,6 triliun sebesar 34,9 persen atau Rp393 triliun dialokasikan ke dana transfer daerah yang dibagi-bagi menjadi Dana Bagi Hasil, Dana Alokasi Umum, Dana Alokasi Khusus, Dana Otonomi Khusus dan Dana Penyesuaian. Daerah-daerah yang mendapatkan dana transfer di atas rata-rata Rp11,805 miliar adalah Jawa Tengah, Jawa Barat, Jawa Timur, Riau, Nanggroe Aceh Darussalam, Sumatera Selatan, Papua, Sulawesi Selatan dan Sumatera Utara. Berkumpulnya dana di provinsi-provinsi tersebut membuat aliran kredit perbankan juga masih berputar di provinsi Jawa yaitu sebesar
71 persen dari kredit yang disalurkan oleh bank menurut data Bank Indonesia pada Januari-September 2011, disusul Sumatera (15 persen), Kalimantan (6 persen), Sulawesi (4 persen) dan Nusa Tenggara, Maluku dan Papua (2 persen). Padahal aliran modal dari kredit bank dapat digunakan untuk memulai membangun usaha untuk mendorong pertumbuhan ekonomi daerah tersebut. Kritik Guru Besar Emeritus Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Emil Salim mengkritik kebijakan pembangunan yang masih didominasi oleh provinsi di Jawa, Bali dan Sumatra sehingga pembangunan Indonesia bagian Timur tertinggal. “Dilihat dari jumlah penduduk, PDB, maupun alokasi kredit, 80 persen tertuju ke Jawa, Bali dan Sumatra sehingga Indonesia bagian Timur yang penduduknya sedikit, pasarnya kecil juga mendapat kredit yang kecil,” kata Emil dalam seminar “Indonesia Economic Outlook 2012”. Ia mengatakan pembangunan tidak bisa dilanjutkan dengan cara demikian karena pembangunan Indonesia bukan hanya “pro growth” tapi juga “pro poor, pro job, pro green dan pro equity”. “Jangan terpesona hanya dengan pemikiran ekonomi, karena investasi di Jawa juga tidak membuat Jawa Timur atau Jawa Tengah berubah dari daerah kantong kemiskinan, meski intensitas kemiskinan lebih parah di Nusa Tenggara dan Papua,” kata Emil yang juga Ketua Dewan Pertimbangan Presiden itu. Tugas pemerintah adalah membuat keseimbangan dalam pembangunan karena Indonesia bagian Timur membutuhkan subsidi besar di bidang angkutan laut, perbankan dan pendidikan. “Pembangunan Indonesia Timur membutuhkan biaya, permasalahannya apakah kita mau mengorbankan kecepatan pertumbuhan untuk menjaga Indonesia tetap menjadi negara kesatuan?” tambah Emil. Pepatah China yang menyatakan “tanamlah gandum kalau kamu ingin hidup setahun, tanamlah manusia (mendidik) jika kamu ingin hidup selamanya” tampaknya cocok sebagai asas pembangunan Indonesia yang seharusnya berfokus pada pembangunan manusia dan bukan sebatas fisik. (ant/desca lidya natalia)
Anak Kakak, Adiak, Dunsanak, jo Induak Bako…. Dikarang: BADAWI SUTAN
PANGERAN
T
OKO CV Bos Gun di rombeangan lah samakin sumarak. Apo lai sajak basekrektarih alias ba resek taruish rancak Gudibah, rando nan panggalak, raso ka buliah dibao malagak . Bos Gun indak bisa mailak, kalau Gudibah mamintak. Nyo layuak an suaronyo. Nyo lindok an matonyo… nyo garesehan badannyo…Apo nan dikecek annyo…tapaso dijawek iyo… Gaya Bos Gun kini lah manyusuaikan. Dasi jo kaco mato hitam Bos Gun indak tingga tangga. Minyak arun salapan ribu saboto, dibali sakali tigo . Capek habihnyo dek basiramkan banyak banyak ka baju. Dulu bahonda, kini lah taragak ba oto. Kalau kalua karidit Bank bulanmuko, dibali juo oto usang gak ciek…Itu mukasuik Bos Gun. Hubuangan antaro Bos jo Skretaris alias Resek Taruihs ,samakin hari samakin bapilin. Gudibah rajin sarato manjo. Iyo gak acok mintak balanjo. Bos Gun manganggap usahonyo samakin maju dek didampiang Gudibah. Makonyo, apo dimintak Gudibah…diagiahnyo…Sapuluah dimintak Gudibah, sapuluah diagiah…Duo puluah dimintak, duo puluah diagiah. Kapatangko, Gudibah mambuek gebrakan. Sabagai urang nan dianggap sagalo pandai, inyo manyabuik pakaro pangmbangan usaho. Toko CV Bos Gun ko paralu di buek an Akta Notaris. Paralu badan usaho jo pangambang an pamegang saham. Pamilik tatap Bos Gun, Gudibah nan
jadi Komisaris atau wakia Direktur….Bos Gun nan andia andia tangguang, picayo sajo ka sekrek …resek… taruihs “Pagawai paralu ditambah gak duo urang lai….” usul Gudibah bantuak rang cadiak. Inyo tau bana, Bos Gun indak pandai mambantah apo nan nyo usulkan.. “Untuk apo tu…?” tanyo Bos Gun manggawuik kapalo dek binguang. “Untuak urusan lua….Pangambangan Perusahaan…Awak di dalam Internal…inyo dilua Eksternal… mancari lokak…Gajinyo…inyo nan mancari…”’baleh Gudibah. “Heh? Ternal…? Santiang mah…?!” Bos Gun kagum jo usul Gudibah nn manyabuik nyabuik NAL NAL ko.
“Kama dicari urang nan bisa sarupo itu ?” lanjuik Bos Gun bantuak lah mangarati pulo. “Ado…Ado bana urangnyo…” jawek Gudibah. “Adoh…? Sia tu…Dimanyo kini…?” “Di kampuang….Bako awak bana…Anak kakak awak …ndak urang lain doh…Baru tamaik sikolah….Nan surang lai….masih Bako dek awak…lah tamaiak pulo sikola…Kok bisa gak labiah langkok…diimbau pulo adiaknyo…Adiak awak….baduo… sadang putuih sikola….manganggur di kampuang…kito sikolaan disiko” Gudibah manyabuik hampia satangah lusin namo….nan kasadonyo dunsanaknyo…Mandanga tu, Bos Gun mulai binguang
“Lai tabayia dek gajinyo …tu…?” “Kalau baban gadang…singguluang harus pulo gadang…” “Mukasuiknyo…baa tu ?” “Usaho awak ko bakambang…Beko, pagawai pagawai awaktu nan kamancarian pitih masuak…Inyo batugeh di lua…pancariannyo, awak kumpuan untuk pambayia gajinyo…Labiahnyo awak ambiak untuk kas perusahaan…. Lai paham tu….?” Bos Gun sabananyo indak paham. Tapi dek nan mangecek Gudibah. Sadang mengcek tu, bahu Bos Gun diuruik uruiknyo juo…Sero rasonyo. Dek mangantuak…kasangan diuruik uruik…Bos Gun taangguak angguak…Ayia luda barinyo mailia…Incek matonyo tabaliak… Karuahnyo mandarun. Hari Sanyan mangecek, hari Salasa lah tibo sagalo Dunsanak Gudibh dari kampuang. Duo adiak, duo kakak, ciek bako, ciek amak…. balungguk di perusahaan…Toko CV Bos Gun lah sarupo asrama…Baa kasudahannyo… kito tunggu Bos Gun tabaliak mamakai sarawa …. Cubolah bayangkan. Sambilan urang makan di ciek parusahaan. Nan dicarian…urang nan sadang kuaik kuaik makan sajo kasadonyo. Galeh…barang rombeangan…. Barang usang, dibali pagi, dijua patang. Jua bali saketek, awak tauncang. Bos Gun indak tau…inyo lah banyak mamikua utang…Toko CV Bos Gun sabanta lai kanai lelang…
22 K A M P U S
Halaman terselenggara kerja sama Harian Haluan dengan Komunitas JURNALISTIK IMAM BONJOL
MINGGU, 20 NOVEMBER 2011 M 24 DZULHIJAH 1432 H
TREN DAN PERILAKU
KOMENTAR
Dakwah Fashion, Strategi Dakwah Kalangan Hijaber
Modifikasi Jilbab Mahasiswi Aztrina Elshami, Jurusan Psikologi, Universitas Negeri Padang MENURUT aku, tidak ada masalah dengan cara berjilbab di kalangan mahasiswi sekarang. Tergantung kepada orang yang akan memekai jilbab, kalau mereka nyaman pakai jilbab dengan modifikasi dan tren yang baru tidak masalah. Semua tergantung kepada diri kita masing-masing kalau nyaman apa salahnya. Satu hal yang harus di perhatikan, kita juga harus bisa menyesuaikan jilbab yang kita pakai dengan baju, agar tidak terlihat asal jadi dan norak jika dilihat. Hema Risanti, Jurusan Bahasa Indonesia, STKIP Padang MENURUT aku, mahasiswi sekarang sangat kreatif dan menarik, misalnya denagn modifikasi jilbab yang menjadi tren saat sekarang. Bagi mahasiswi kebanyakan berjilbab hanya untuk menunjang penampilan semata agar terlihat lebih menarik dan anggun. Kalu kekampus kita tidak harus mengunakan jilbab dengan modifikasi dan teran ala artis, cukup dengan jilbal yang simple, karena tidak harus menghabiskan waktu untuk berdandan. Masalahnya mengunakan jilbab modifikasi membutukkan waktu yang bayak untuk memudifikasinya menjadi lebih menarik. Rina Kurniati Julsani, Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat, Universitas Negeri Andalas MENURUT aku, modifikasi jilbab boleh-boleh saja, tapi kebanyakan mahasiswi sekarang memakai jilbab hanya untuk mencari sensasi. Saya tidak suka dengan modifikasi jlbab dan jilbab gaul sekarang, karena ribet dan menghabiskan waktu yang banyak hanya untuk memakai jilbab. Bagi saya berjilbab yang penting menutup aurat dan mengharapkan ridho Allah. Berjilbab itulah hak semua orang, mencari model tren baru dalam berjilbab sah-sah saja. Memakai jilbab sesuai keinginan seseorang itu lah hak pribadi mereka masing-masing. Yang penting bagi saya boleh memodifikasi jilbab dan mengikuti tren yang ada yang penting niat, dan jilbab yang di gunakan menutup aurat sudah cukup. Shinta Luciana Jurusan Kimia, ATIP Padang MENURUT aku, modifikasi jilbab itu sangat bagus. Dulu orang beranggapan, pakai jilbab itu tidak modis dan jadul tampilannya. Semua anggapan itu salah, dengan adanya modifidasi jilbab membuat kita lebih modis dan tidak jadul, karena jilbab yang kita pakai bisa kita sesuaikan dengan penampilan kita, dan bisa menyesuaikan dengan baju yang kita pakai. Aku suka melihat orang yang pakai jilbab mosifikasi, tapi untuk pergi kekampus sebaiknya memakai jilbab yang simple saja, kalu memakai jilbab modifikasi kelihatannya sangat ribet. (Maisya Novilia Putri) KABAR KAMPUS
Di sini jilbab, di sana jilbab. Begitu banyaknya perempuan memakai jilbab sekarang. Dan mereka bukan cuma sekadar memakai jilbab, tapi juga membuat kreasinya, hingga jilbab itu tampak makin cantik dan indah dipandang. Para hijabers (demikian mereka menyebut diri) hendak menunjukkan pada semua orang, bahwa dengan berjilbab pun mereka bisa tampil modis. Bergaya namun tetap syar’i. Reina yang bergabung dalam Hijabers Community, sebuah komunitas perempuan berjilbab mengaku sangat terkesan dengan pola dakwah para hijabers ini. Mahasiswi UNP ini mulanya memandang jilbab sebagai pakaian yang bukan cuma terlihat merepotkan, tapi juga memakan biaya. Namun, setelah berinteraksi dengan para mahasiswi di Hijaber Community, ditambah melihat bagaimana modisnya para hijaber ini berbusana muslim, hatinya pun tergerak berjilbab. Ia langsung merasa satu keasyikan sendiri. “Rasanya senang bisa berkreasi memadupadankan pakaian dan membuat kreasi jilbab. Saya merasa sangat nyaman, dan rasanya lebih cantik,” aku Reina yang beberapa kali ikut acara kreasi jilbab yang diselenggarakan perusahaan kosmetik. Utari Kurnia Dewi, mahasiswi
STAIN Bukittinggi mengakui, kalau aktivitas kreasi jilbab bisa membuat seseorang lebih kreatif. Sebab, ia akan terus berupaya mencari ide-ide baru. Menurut pendapatnya yang diamini Hema Risanti dari STKIP Padang, memakai jilbab modifikasi juga mampu menambah percaya diri. Kesannya “tidak jadul,” tambah Shinta Luciana, mahasiswi, ATIP Padang, Jurusan Kimia. Dakwah Fashion Yuli Oktavia dari Unand juga tergabung dalam Hijaber Community. Layaknya Reina, ia juga mengenal komunitas yang satu ini dari fanpage mereka di Facebook, lalu menjadi follower di Twitter dan rajin mengetahui berita terbaru melalui blog komunitas di hijaberscommunity.blogspot.com. Yuli yang sudah berjilbab sejak SMA mengaku tertarik dengan pola pendekatan dakwah yang dilakukan kelompok ini. “Beda dengan pendekatan kelompok dakwah yang banyak saya kenal, mereka umumnya berdakwah dengan dogma juga stigma, saya tidak suka. Hijaber Community berdakwah dengan pendekatan fashion, sesuatu yang memang disukai perempuan remaja seperti saya,” ujar Yuli. Menurutnya dakwah busana muslimah dengan pendekatan fashion jauh lebih efektif. “Saya mendoba berdakwah pada
Berbicara tentang modifikasi jilbab, menurut saya adalah sesuatu yang bagus dan membuat seorang kreatif. Kalau jilbab modelnya haya itu-itu saja bisa menimbulkan kebosanan dan jenuh, maka dengan adanya modifikasi jilbab membuat kita lebih kreatif dan tidak bosan dengan jilbab yang kita gunakan. Dengan adanya modifikasi jilbab membuat kita lebih tampil modis dan menarik, tidak kelihatan jadul dengan jilbab yang modelnya itu-itu saja. Modifikasi jilbab tidak membuat kita mati gaya. Kita hidup di zaman demokrasi jadi bebas memodifikasi dan kreatif sesuai dengan apa yang kita mau, karena itu dalah hak kita sebagai warga Negara Indonesia.
Hidup di zaman modern ini, kita harus mengikuti tren dan model yang berkembang saat ini. Agar kita tidak dikatakan orang jadul. Jilbab modifikasi bisa kita pakai untuk untuk pergi kuliah, dan berbagai acara resmi, dan dimanapun kita berada, asalkan kita bisa menyesuaikan dengan keadan dan dimana kita berada. Jangan sampai jilbab yang kita modifikasi membuat kita terjerumus, buatlah jilbab yang kita modifikasi menutup aurat bukan saja untuk penampilan dan mengikiti tren semata. Karena orang sering menilai seorang dari penampilannya, kalau dia bida memodifikasi jilbabnay berarti orang itu adalah orang yang kreatif dan memiliki pengetahuan yang banyak tentang jilbab, dan selalu mengetahui dan mengikuti perkembangan zaman.
kshop jurnalistik dengan narasumber Zelfeni Wimra dan Romi Zarman. Zelfeni Wimra menyajikan trik mengeksplorasi ide dan membuat kerangka gagasan. Sastrawan yang juga dosen jurnalistik ini akan tampil di sesi awal yang berlangsung pukul 09.00-11.30 WIB. Ia akan mengajar dengan pendekatan yang lebih teknis. Narasumber kedua adalah
Romi Zarman. Penulis yang karyanya banyak ditemukan di berbagai media baik lokal maupun nasional ini akan mengajarkan cara mewujudkan ide dalam bentuk tulisan. Ia akan menyajikan trik membuat feature yang bernas dan menggigit. Jadwal penyajiannya pukul 13.00-15.30 WIB. Sesi kedua berlangsung pukul 16.00 WIB. Di sesi ini akan berlangsung
REHAL
SOSOK wartawan sering terkesan “serius” dan “kritis”. Tidak heran jika banyak orang yang “alergi” terhadap wartawan, terutama pejabat yang punya masalah tertentu, sebut saja masalah hukum. Namun di buku ini, kesan tersebut sedikitbanyak, ditepis. Pasalnya lewat kumpulan pengalaman wartawan di Bandung ini, wartawan tampak sebagai pribadi yang cair, terbuka, bahkan jenaka tanpa kehilangan sikap kritisnya. Buku berujudul Pistol dan Pembalut Wanita ini berisi puluhan catatan pengalaman ringan mengenai tugas-tugas jurnaliastik mereka di lapangan. Penulisnya wartawan dari berbagai media, baik elektronik maupun cetak, yang bertugas di Kota Kembang tersebut. Pengalaman-pengalaman yang mereka ceritakan memang unik, menarik, penuh romantisme, berbau mistis, bahkan lucu. Dari situ pembaca dapat belajar bagaimana seorang wartawan sebaiknya melakukan tugas sebagai pewarta. Salah satu kisah menarik yang disampaikan dalam buku ini adalah Interview Sambil Hajat Kecil yang ditulis oleh Taufik Abriansyah, wartawan Majalah Nebula. Dalam tulisannya Taufik mengisahkan wawancaranya dengan Sofyan Lubis yang saat itu menjabat sebagai Ketua PWI (Persatuan Wartawan Indonesia). Menariknya, wawancara itu terjadi terjadi di tempat khusus, namun di kamar kecil. Ceritanya, ketika menunggu Sofyan Lubis memberikan seminar, Taufik masuk ke dalam kamar mandi untuk melepaskan hajat kecilnya. Pada saat yang bersamaan ia juga melihat sosok yang sedang mengambil posisi yang sama untuk buang air kecil. Sosok itu adalah Sofyan Lubis. Tidak menyia-nyiakan kesempatan tersebut, Taufik pun langsung menanyakan pendapat Sofyan Lubis mengenai “wartawan bodrex” (wartawan tanpa surat kabar yang jelas dan berkecenderungan mengambil keuntungan pribadi) yang marak bermunculan. Alhasil wawancara dilakukan dalam posisi tersaebut.
diskusi panel bertema dunia jurnalistik kampus. Dalam diskusi ini akan dibahas berbagai produk jurnalistik kampus termasuk di dalamnya halaman Haluan Kampus. Diskusi ini akan menghadirkan Drs. Sheiful Yazan, Ketua Jurusan Jurnalistik IAIN Imam Bonjol, Abdullah Khusairi, pimpinan Lembaga Studi Magistra Indonesia, Deddy Arsya, penulis dan sejarahwan
Tolstoy dan Refleksi Ketuhanan
Pengalaman Unik dan Jenaka Wartawan Bandung
Judul Penulis Alih Bahasa Penerbit Cetakan Tebal Resensiator
Judul: Pistol dan Pembalut Wanita (trik dan Pengalaman Liputan) Penyunting: Enton Supriyatna dan Taufik Abriansyah Penerbit: Forum Diskusi Wartawan Bandung (2007) Halaman: xi + 300 halaman
Lain lagi dengan cerita Irfan, wartawan harian Republika. Ketika tengah melepas kepenatan bersama istri dengan kendaraan roda duanya di jalanan kota BANDUNG, ia dikejutkan oleh raungan ambulan yang diikuti oleh dua buah bus. Instingnya sebagai wartawan mencium sesuatu. Ia menduga ada pejabat yang meninggal dunia. Demi mendapatkan berita, ia mengikuti rombongan ambulan yang melaju kencang tersebut hingga akhirnya memasuki halaman Gedung Sate. Begitu ambulan terhenti Irfan langung menanyakan siapa yang telah meninggal kepada sopir ambulan. Dari sopir ambulan terdapat keterangan bahwa tidak ada pejabat yang meninggal. Lalu kenapa ia membunyikan sirinenya? Menurut si sopir ambulan, sirine ambulan dibunyikan untuk menggantikan pengawalan polisi yang hari itu tidak dapat mengawal. Saat itu ambulan memang tengah “mengawal” rombongan teladan dari berbagai kota dan kabupaten untuk mengikuti gladi bersih upacara peringatn 17 Agustus. Gagal sudah Irfan memperoleh berita eksklusif tentang pejabat yang meninggal. Ada banyak kisah yang menarik untuk diikuti oleh pembaca dalam buku ini. Memang kisah ringan, namun dari sini pembaca bisa mengetahui banyak hal yang terjadi di balik sebuah berita. (NIGAR PANDRIANTO)
Hijaber Community terbentuk pada 27 Novermber 2010 lalu dan hingga sekarang sudah mempunyai sekitar 7.000 anggota dan lebih dari 50.000 fans di fanpage Facebook mereka #hijaberscommunity. Latar belakang anggota komunitas ini beragam. Mulai dari mahasiswa, pelajar, karyawan hingga ibu rumah tangga. Tujuan pembentukannya satu, mereka hendak menampilkan sosok muslimah yang bukan hanya cerdas tapi juga trendi dan fashionable. Komunitas ini berupaya menunjukkan, bahwa dengan berjilbab seorang perempuan bisa tampil gaya dan modis, jadi tak perlu ragu untuk berjilbab. Komunitas ini menarik banyak perhatian sejak berdirinya, dan sukses mempengaruhi trend fashion hingga ke berbagai daerah di tanah air. Umumnya mahasiswalah yang paling banyak dipengaruhi oleh gaya berpakaian komunitas itu. Gaya berpakaian itu mudah ditemui sekarang ini. Umumnya berupa paduan kemeja dengan rok panjang, serta jilbab pashmina yang dilingkarkan. Komunitas ini sudah memiliki beberapa cabang di Pulau Jawa. Sepertinya, dengan boomingnya komunitas ini, berdirinya Hijaber Community cabang Padang Cuma tinggal tunggu waktu. Hmm…atau kamu berminat mendirikannya? (Komunitas Jurnalistik)
Yulia Angraini, Bk Tarbiyah, STAIN Bukit Tinggi
Dimodifikasi atau tidak jilbab, menurut saya sama bagusnya. Kalau terlalu bayak modifikasi hasilnya tidak bagus dan kesanya pun tidak baik dan menarik. Walaupun modifikasi jilbab tidak dilarang oleh agama, tapi kenbayakan kita lihat kebanyakan jilbab yang dimodifikasi menimbulkan kesan yang tidak baik. Karena kebayakan yang tertutup hanya leher saja, sedangkan dalam agama kita di anjurkan mengulurkan jilbab kita sampai dada, bukan untuk leher saja. Berjilbab sesuai dengan syariat Islam yang dianjurkan dalam Alquaran dan Hadis sering dilupakan bagi pemodif, mereka hanya memikirkan trend an penampilan, sampai melupakan seberapa penting memakai jilbab itu.
Komunitas Jurnalistik-Magistra Gelar Workshop dan Diskusi
KOMUNITAS Jurnalistik Imam Bonjol bekerja sama dengan Lembaga Studi Magistra Indonesia mengadakan workshop jurnalistik dan diskusi tentang dunia jurnalistik kampus pada Minggu, 20 November 2011. Acara yang berlangsung pukul 09.00-17.30 WIB di sekretariat Magistra ini digelar dua sesi. Sesi pertama merupakan wor-
Tentang Hijaber Community
Jilbab dan Mati Gaya
DEBAT Tesa Mutiara Tanjung, Biologi, STKIP Padang
sepupu saya dengan menunjukkan padanya betapa cantik dan anggunnya perempuan yang modis berbusana muslimah. Saya ajak dia ke toko pakaian, lalu meminta sarannya soal padu padan warna dan busana. Alhamdulillah dia jadi tertarik. Sekarang ia di Bandung dan bergabung dengan komunitas perempuan berjilbab di sana,” kata Yuli. Patuh Rambu-rambu Apapun model busananya, yang jelas syarat dasarnya tetap dipatuhi, demikian yang tersirat dari pendapat Yulia Angraini mahasiswi STAIN Bukittinggi. Dia tidak setuju dengan modifikasi jilbab yang sebatas menutup leher saja. Menurutnya, dalam Alquran dan Sunah, dianjurkan mengulurkan jilbab hingga dada. Jika syarat dasar dipatuhi, apapun model jilbab dan busana yang dipakai tentu sah-sah saja. Reina yang aktif di fanpage Hijaber Community setuju dengan sedikit tambahan, “Zaman terus berubah, strategi dakwah juga mestinya berubah, mengikuti zaman. Dakwah fashion adalah bagian dari strategi itu. Rasul mengatakan, serulah suatu kaum dengan bahasanya. Jadi inilah yang kita coba lakukan, menyeru perempuan muda zaman sekarang dengan ‘bahasanya’. Bahasa fashion,” ia mengakhiri. (Misra/Komunitas Jurnalistik)
muda Sumatra Barat yang kini mengambil pascasarjana Sejarah di Universitas Andalas. Yang juga direncanakan akan hadir adalah Ka’bati, mantan wartawan dan novelis. Bagi yang berkenan mengikuti diskusi silahkan kontak ke Eni Sapura di nomor 081277576272 dan Aidina Fitra di nomor 087792005090. (Komunitas Jurnalistik)
Semua itu kembali ke pribadi orang yang memakai jilbab, apakah dia memaki jilbab hanya untuk gaya dan mengikuti tren semata, atau memakai jilbab karena tuntutan dari agama. Kalau memudifikasi jilbab bisa menutup aurat sesuai dengan di anjurkan oleh agama itu lebih baik, dari pada pakai jilbab tapi hanya sebagi trend an hanya memikirkan penampilan. Lebih baik memaki jilbab seperti yang di anjurkan agama dari pada berjilbab akan merumuskan kita keneraka. Jadilah kita sebagi seorang mislim yang menjalankan syariat agama, jangan sampai jilbab yang kita pakai menjerumuskan kita kea rah maksiat, gunakanlah jilbab yang baik, bukan hanya menutup kepala semata. Yang penting ditutupi itu hati kita dari hal yang buruk, dan jadikanlah jilbab untuk ibadah.
Oleh DELVI YANDRA
: Di Mana Ada Cinta, di Sana Tuhan Ada : Leo Tolstoy : Atta Verin : PT Serambi Ilmu Semesta : I, Februari 2011 : 197 Halaman : Delvi Yandra
Di Mana Ada Cinta, Di Sana Tuhan Ada. Begitulah Lev Nikolayevich Tolstoy (bahasa Rusia: Ëåâ Íèêîëàìåâè÷ Òîëñòîìé) atau dikenal sebagai Leo Tolstoy (1828-1910), seorang sastrawan Rusia abad ke-19 menuliskan ceritanya yang penuh dengan nuansa religius dan sarat dengan perenungan moral dan filsafat di dalam sebuah buku kumpulan cerita pendek. Banyak karyanya bercorak realis. Pemikir sosial dan moral yang terkenal pada masanya ini, memiliki gagasangagasan yang kontroversial dan tak lazim. Dia sering dicap sebagai anarkis oleh kaum puritan. Yang paling fenomenal adalah dua bukunya yang mencapai puncak fiksi realistik yaitu Perang dan Damai dan Anna Karenina. Selanjutnya, melalui karyanya Kerajaan Allah Ada di Dalam Dirimu, dia memberikan gagasangagasan tentang perlawanan tanpa kekerasan yang pada gilirannya memengaruhi tokoh-tokoh abad ke-20 seperti Mahatma Gandhi dan Martin Luther King, Jr. Di dalam kumpulan Di Mana Ada Cinta, Di Sana Tuhan Ada terdapat sebanyak lima cerita terbaik yang nyaris semuanya bernuansa religius. Pencarian Leo Tolstoy dalam menuliskan cerita sangat menyentuh dan penuh cinta spiritual. Di dalamnya, dijelaskan betapa mengasihi sesama adalah kebajikan mulia dan hanya melalui pengabdian tulus kepada sesama-lah manusia dapat meraih kebahagiaan sejati. Lihat saja cerita berjudul Di Mana
“Ketika sastra memiliki seorang Tolstoy, menjadi penulis itu mudah dan menyenangkan; bahkan bila kita tahu bahwa kita sendiri tidak mencapai hasil apa-apa, itu tidak menjadi masalah karena Tolstoy yang berprestasi untuk kita semua. Apa yang dilakukannya berguna untuk membenarkan semua harapan dan aspirasi yang ditanamkan dalam sastra.” (Anton Chekhov)***
Ada Cinta, Di Sana Tuhan Ada. Melalui Martin Avdeich si perajin sepatu yang tinggal di sebuah ruang bawah tanah dengan satu jendela, Tolstoy menunjukkan kecamuk dalam diri Martin yang tidak dapat menerima keadaan Kapiton yang meninggal setelah jatuh sakit dan merana selama seminggu. Dia mengeluh kepada Sang Pencipta dan berharap agar nyawanya saja yang diambil ketimbang anaknya, Kapiton. Martin juga mengeluh kepada seorang lelaki tua berperawakan kecil yang datang dari Biara Trinitas. Sekali lagi dia katakan bahwa dia ingin mati. Tetapi lelaki tua itu seperti seberkas cahaya penerang yang datang kepada Martin untuk menjelaskan betapa manusia harus hidup untuk Tuhan, Tuhan yang memberi hidup, demi kuasa Tuhan maka manusia hidup sehingga manusia tidak akan berduka demi apapun dan segalanya terasa mudah. Setelah mendengarkan saran dari lelaki tua itu, Martin lantas membeli sebuah Alkitab dan membacanya. Dari sana, Martin menemukan perenungan dan hakikat keimanan yang sebenarnya. Kehidupannya menjadi semakin tenang, dan dia mulai ikhlas melepaskan Kapiton. Alkitab senantiasa dibaca dan dihayatinya dengan lebih dalam. Pada suatu kesempatan, Martin bermimpi. Di dalam mimpi tersebut, Martin mendengarkan sesuara yang menyerukan agar besok dia melihat ke arah jalan melalui jendela ruang bawah tanahnya. Martin tidak mengerti maksud dari
mimpinya itu. Hari berikutnya, pelbagai kejadian yang tidak disengaja membuat Martin semakin dekat dengan keimanan. Rasa kemanusiaan lekas ditunjukkannya kepada siapa saja yang mengalami kesulitan. Melalui jendelanya, Martin melihat orang-orang lewat silih berganti. Sambil mengerjakan sepatu, Martin melihat manusia yang sedang kesusahan, kejadian-kejadian itu muncul dalam pelbagai bentuk. Karena hal itu, Tuhan secara tidak langsung memerintahkan agar berbuat baik kepada sesama jika ingin “bertemu Tuhan.” Demikian Leo Tolstoy, sangat piawai meramu kisah cinta spiritual. Kisahkisah lainnya seperti Tuhan Tahu, tapi Menunggu, Tiga Pertapa, Majikan dan Pelayan, dan Dua Lelaki Tua terangkum dalam satu kumpulan cerita dengan judul yang sama, Di Mana Ada Cinta, Di Sana Tuhan Ada. Dikisahkan oleh maestro sastra dunia ini, tak hanya sebagai pelipur kesedihan tetapi juga mencerahkan jiwa, betapa Tuhan sangat dekat meraih tangan-tangan kita Delvi Yandra, penyuka buku, menulis puisi, cerpen dan sedikit terjemahan.
HOBI 23
MINGGU, 20 NOVEMBER 2011 M 24 DZULHIJAH 1432 H
KOMUNITAS SANARI
Menyelam dan Peduli Sosial Laporan: Allia Sepvonni
Dunia bawah laut begitu menarik untuk diketahui, karena masih banyak rahasia yang belum terungkap oleh manusia. Salah satu wadah yang ada di Kota Padang untuk komunitas hobi menyelam ini, ialah Komunitas Sanari.
Komunitas itu berdiri tahun 1995. “Dulu ada pelatihan selam yang diadakan oleh Lembaga Ilmu Pendidikan Indonesia (LIPI) mengenai program penyelamatan terumbu karang, yang diikuti oleh peserta se-Sumatera. Kebetulan peserta yang terbanyak itu dari Universitas Bung Hatta (UBH), yakni 27 orang, seperti Usman, Samsuardi, Yennafri, saya, dan lain-lain. Diakhir pelatihan, kami berniat membuat suatu perkumpulan, lalu berdirilah komunitas ini di bawah yayasan Minang Bahari. Tak hanya dari kalangan mahasiswa saja waktu itu bergabung dengan komunitas ini, tetapi juga ada dari TNI AL, Sars, Pemadam Kebakaran, dan lainnya,” ucap Indrawadi Sekretaris Komunitas Sanari yang juga Humas dari UBH itu kepada Haluan. Komunitas yang berada di Pekanbaru No.11 Asratek Padang itu melakukan penyelaman di Sungai Pisang, lalu berangsur ke wilayah-wilayah lainnya. “Seperti contoh yang dilakukan Yusuf mantan atlet selam, yang ikut bergabung dengan komunitas ini,” tutur Yuni salah satu anggota Sanari. Kegiatan komunitas yang juga tergabung dengan Persatuan Olahraga Selam Seluruh Indonesia (POSSI) itu, tidak hanya untuk mengenal dunia laut saja namun juga dalam hal penelitian, memberikan pemahaman pada masyarakat betapa pentingnya keberadaan terumbu karang misalnya. “Melalui penelitian-penelitian yang kami lakukan, khususnya terumbu karang, kami memberikan sosialisi kepada masyarakat mengenai seberapa penting terumbu karang terhadap kelangsungan hidup masyarakat,” ulas Yuni. Dalam perjalanannya, komunitas itu membentuk CV. Sanari. “Hal itu dikarenakan jika dalam bentuk yayasan, kami tidak bisa melakukan kegiatan-kegiatan yang dipercaya oleh pemerintah. Oleh sebab itu kami mendirikan CV itu,” ulasnya Indrawadi mengakhiri.***
LB. MINTURUN
LOKASI
BIM
RS. SITI RAHMAH
Tersedia : Type 37/96 Type 48/108 Type 70/130 Lokasi : Koto Panjang - Kec. Koto Tangah - Padang TERMINAL AIE PACAH
JL. BY PASS
SOSRO
TVRI
Miliki Segera Rumah Idaman Anda - Dekat Lokasi Rencana Pemerintahan Kota Padang - Dekat Sarana Pendidikan + Kesehatan - Jalan Komplek Aspal - Kuda2 Baja Ringan - Lantai Keramik - Cat Dulux
TELUK BAYUR
JL. ADINEGORO NO. 1 BK. GANTING - KEC. KOTO TANGAH - PADANG TELP. (0751) 7871449- 4855199 - 9004429 FAX. (0751) 4855199
24
MINGGU, 20 NOVEMBER 2011 M 24 Dzulhijah 1432 H
S
Padang Fair 2011 dan Detak Ekonomi
ETIAP tahunnya Kota Padang menggelar Padang Fair. Pameran terbesar di Sumatera Barat ini diselenggarakan pada tanggal 10 hingga 20 November 2011, yang bertempat bertempat di Komplek GOR Agus Salim Padang.
Padang Fair 2011 ini tidak hanya diikuti oleh Usaha Kecil Menengah (UKM) dari Sumbar, tapi juga diikuti beberapa UKM dari provinsi lain, seperti dari Surabaya, Yogyakarta, DKI Jakarta, Lampung dan yang lainnya. Selain itu, juga ada stand dari Kementerian Perdagangan dan dari Dewan Perwakilan Daerah atau DPD. Dalam kegiatan ini, panitia menar-
NARASI /FOTO: HASWANDI
getkan lima miliar transaksi. Angka ini tentunya sangat fantastis dibanding Padang Fair tahun sebelumnya. Kegiatan Padang Fair 2011 ini diikuti sekitar 200 stand, yang terdiri dari 60 stand besar, 30 stand kerucut, 30 stand UMKM, 50 stand kecil dan 30 stand lainnya. Inilah sebagian potret stand pameran dan aktivitas di arena Padang Fair….
PENGANTAR: Rubrik ini disediakan khusus buat umum, terutama kalangan fotografer amatir maupun profesional, sebagai wadah penyaluran kreatifitas. Foto yang dikirim harus format jpg. Olah digital yang diperbolehkan hanya sebatas menaikkan kontras dan cropping. Subyek foto berada di wilayah Sumbar, yang tiap minggunya akan ditetapkan tema foto. Foto yang dikirim merupakan karya sendiri dan belum pernah menang lomba apapun. Foto dikirim ke email haluan_unik@yahoo.com yang disertai dengan nama lengkap, alamat dan nomor telepon serta keterangan foto yang mencakup lokasi pemotretan, waktu pemotretan dan yang lainnya yang dianggap perlu. Foto terbaik akan mendapatkan bonus cuci cetak 30R di Studio Foto Queen Jalan Pemuda Padang, untuk satu foto terbaik tiap minggunya. Foto paling lambat diterima redaksi pada Jumat sore tiap minggunya Tema Minggu mendatang : ‘‘SENI PERTUNJUKAN TEATER’’.