Haluan 21 Februari 2018

Page 1

Harian Umum

EDISI: 125, TAHUN KE-70

RABU, 21 FEBRUARI 2018

Harga Eceran Rp3.750/Eks (Luar kota tambah ongkos kirim)

Mencerdaskan Kehidupan Masyarakat

5 Jumaidil Akhir 1439 H

REDAKSI / BISNIS: Komplek Bandara Tabing, Jl. Hamka Padang. Telp. (0751) 4488700, Fax (0751) 4488704, Email: haluanpadang@gmail.com

Peracik Jamu Kedaluwarsa Beraksi 10 Bulan PADANG, HALUAN — Empat peracik jamu kedaluwarsa yang diamankan tim gabungan Polda Sumbar, diketahui sudah 10 bulan menjalankan aksinya. Mereka mengeruk untung hingga Rp10 juta dalam sebulan. Para pelaku mengemas ulang jamu tidak layak konsumsi dan menjualnya dengan harga murah. Direktur Ditresnarkoba Polda Sumbar, Kombes Pol Kumbul KS saat jumpa pers yang digelar di Mapolda Sumbar, Selasa (20/ 2) memperlihatkan video cara tersangka mengolah jamu di gudang yang telah digeledah tersebut. Dalam videonya, pelaku dengan gampang mengganti label jamu yang sudah tidak layak konsumsi, dengan label penanggalan yang baru. “Misalnya kedalu-

>> PERACIK hal 07

JAMU OPLOSAN—Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabid Humas) Polda Sumbar memperlihatkan barang bukti jamu ilegal yang dikemas ulang oleh empat pelaku, Selasa (20/2). Setidaknya, dalam sebulan, para pelaku mendapatkan omzet hingga Rp10 juta dalam berjualan jamu ilegal. IRHAM

SERIBUAN KENDARAAN TERJEBAK MACET

Sumbar - Jambi Lumpuh 22 Jam

P

ERISTIWA longsor di jalan nasional yang menghubungkan dua provinsi ini sebenarnya merupakan kejadian berulang. Sudah berkali-kali akses jalan terputus akibar longsor. Namun, sejauh ini penanggulangan yang dilakukan baru sebatas rencana jangka pendek.

Barangsiapa yang menghendaki kehidupan dunia dan perhiasannya, niscaya Kami berikan kepada mereka balasan pekerjaan mereka di dunia dengan sempurna dan mereka di dunia itu tidak akan dirugikan. (QS Huud Ayat 15)

SUBUH ZUHUR ASHAR MAGRIB ISYA

05.03 12.31 15.55 18.36 19.50

WIB WIB WIB WIB WIB

Kemendagri Minta Perda Nagari Direvisi PADANG, HALUAN — Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) meminta Pemprov Sumbar merevisi sejumlah poin yang termaktub di dalam Perda Nagari. Ada beberapa poin yang akan diperbaiki nantinya. Salah satunya t erkait lembaga peradilan nagari. Revisi Perda Nagari dibenarkan Kabiro Humas Pemprov Sumbar, Jasman. “Ini revisi kedua Perda Nagari oleh Kemendagri. Item yang substansial adalah s oal lembaga peradilan nagari. Persoalan peradilan nagari ini diminta untuk dipertimbangkan lagi dalam Perda Nagari karena sistem peradilan kita telah ada. Tidak mungkin sistem peradilan adat dipakai, sementara hukum positif secara formal telah ada,” terang Jasman, Selasa (20/2) siang. Saat ini, tim Pemprov Sumbar sedang menggodok perubahan. “Dalam beberapa hari ini, kita akan memperbaiki dan menjelaskan tentang lembaga peradilan nagari tersebut. Jadi, substansinya soal lembaga peradilan nagari. Jika ini telah diperbaiki, kemungkinan tidak aka nada lagi permasalahan dan Perda Nagari sudah bisa diterapkan,” tuturnya. Sebelumnya tersiar

>> KEMENDAGRI hal 07

ALAT berat sedang membersihkan material longsor yang menutupi ruas jalan nasiolan Sumbar – Jambi, Selasa (20/1) siang. Sempat lumpuh total, akhirnya jalan bisa dilewati sore Selasa. IST

PADANG, HALUAN — Jalan Lintas Sumatera (Jalinsum) yang menghubungkan Provinsi Sumbar – Jambi via Tapan, Pesisir Selatan lumpuh selama 22 jam. Ribuan kendaraan terjebak kemacetan setelah longsor menutupi badan jalan. Setidaknya, ada 18 titik longsor di ruas jalan yang

membelah perbukitan itu. Informasi yang diterima Haluan, jalan terputus sejak Senin (19/2) malam, persisnya pukul 19.00 WIB. Selain karena longsor, ada juga bagian jalan yang amblas antara perbatasan Ranah Ampek Hulu Tapan, Pessel dengan Kota Sungai Penuh, Kerinci. “Longsor terjadi di kilometer 35 pada Senin sore. Hingga, Selasa siang akses masih belum dilalui karena tumpukan longsor masih menghambat badan jalan. Koordinasi sedang dilakukan d engan Pemerintah Sungai Penuh. Jalur ini merupakan akses penting,” terang Camat Ranah Ampek Hulu Tapan, Alamsyah, Selasa (20/2) sore. Dijelaskan Alamsyah, kondisi longsor sangat terbilang parah. Ada 18 titik dan harus ditangani supaya akses bias normal lagi. “Di wilayah Tapan sebanyak 8 titik. Para pengendara yang sudah terlanjur

>> SUMBAR hal 07

Parpol Belum Boleh Berkampanye JAKARTA, HALUAN — Setelah mendapatkan nomor urut peserta pemilu 2019, partai politik peserta pemilu belum diperbolehkan berkampanye. termasuk kegiatan iklan di media massa cetak dan elektronik. Pelarangan itu sesuai dengan aturan yang dibuat oleh KPU. “Ini belum masa kampanye. Kampanye mulai dilaksanakan 23 September. Berarti mulai dari pengundian nomor urut sampai dengan 23 September belum

boleh berkampanye,” kata Komisioner Komisi Pemilihan Umum RI (KPU) Wahyu Setiawan di Gedung Bawaslu RI, Jakarta, Selasa (20/2). Guna memastikan parpol peserta pemilu mengikuti aturan main, KPU membuat aturan teknis bersama Gugus Tugas yang diri dari Badan Pengawas Pemilihan Umum RI (Bawaslu), Komisi Penyiaran Indonesia (KPI), serta

>> PARPOL hal 07

PENGURUS Partai mengangkat papan nomor urut yang didapatkan usai pengundian nomor urut di KPU RI, Minggu malam. Meski sudah mendapatkan nomor, parpol masih dilarang untuk berkampanye. IST

TUNGGU ARAHAN PEMERINTAH PUSAT

Pemprov Berhenti Keluarkan Izin Tambang

TIM penindakan tambang ilegal Pemprov Sumbar melakukan razia ke tambang ilegal di Kabupaten Solok beberapa waktu lalu. Hingga saat ini, Pemprov belum mau memberikan izin tambang sampai ada kejelasan dari pemerintah pusat. IST www.harianhaluan.com

PADANG, HALUAN — Pemprov Sumbar masih menunggu arahan lanjutan dari pemerintah pusat, terkait penataan tambang emas ilegal di daerah, terutama di Kabupaten Solok Selatan. Sementara ini, Pemprov tidak akan mengeluarkan Izin Usaha Pertambangan (IUP), dan fokus pada pemantauan aktivitas. Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Sumbar Heri Martinus mengaku sedang fokus menertibkan tambang-tambang liar yang beroperasi di Sumbar karena merugikan masyarakat dan pendapatan daerah, terma-

suk beberapa tambang liar yang beroperasi di Kabupaten Solsel. “Lebih tepat itu mungkin bukan status quo, tapi kami sedang menunggu petunjuk lanjutan dari pusat. Sementara ini tidak ada IUP yang diterbitkan. Kami fokus pada kemungkinan-kemungkinan penertiban tambangtambang liar. Itu belum tentu setelah ditertibkan akan keluar IUP-nya,” kata Heri. Dijelaskannya, untuk ke depan, mekanisme pemberian IUP kepada perusahaan pertambangan baru akan dilakukan dengan melakukan proses pelelangan.

>> PEMPROV hal 07  Redaktur: Bhenz Maharajo

 Layouter: Irvand


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.