Haluan 210811

Page 1

EDISI : 107 TAHUN LXIII

MINGGU 21 AGUSTUS 2011 M / 21 RAMADAN 1432 H

HARGA ECERAN

Rp2500

HARI INI TERBIT 24 HALAMAN

SEJARAH MENCATAT, HALUAN TERBIT SEJAK 1948 DAN MENJADI TUAN RUMAH DI NEGERI SENDIRI Dan jika kamu sekalian menghendaki (keredhaan) Allah dan Rasulnya-Nya serta (kesenangan) di negeri akhirat, maka sesungguhnya Allah menyediakan bagi siapa yang berbuat baik diantaramu pahala yang besar. (QS Al Ahzab Ayat 29)

Imsak Subuh Zuhur Ashar Maghrib (Berbuka) Isya

04:52 05:02 12:24 15:42 18:28 19:38

WIB WIB WIB WIB WIB WIB

30 Mobil Dikempeskan Oknum Polisi

PADANG, HALUAN — Sekitar 30 mobil yang diparkirkan di Jalan Hamka dan S Parman, mulai dari depan Basko Grand Mall hingga depan Kantor PSDA Sumbar dikempeskan oleh oknum kepolisian sekitar pukul 14.30 WIB, Sabtu (20/8). Dua di antara mobil itu merupakan mobil dinas, atau berplat merah. Aksi ini menimbulkan kecaman dari pihak korban, sementara pihak kepolisian membantah

telah melakukan aksi tersebut. “Ya, saya kebetulan melewati Jalan Hamka, dan melihat polisi berseragam lengkap dan menggunakan rompi warna hijau mengempeskan mobil yang sedang parkir di jembatan. Tapi saya tak tahu menahu apa yang telah terjadi,” ujar Heru (38), salah

seorang saksi mata kepada wartawan, Sabtu (20/8) kemarin. Ia mengaku sempat mengabadikan momen itu dengan kamera ponsel dan membagibagikan foto yang diambilnya

itu kepada para wartawan. “Saya ingin mengambil foto dari luar kaca mobil, tapi karena polisinya melihat, saya ambil saja fotonya dari dalam kaca mobil,” jelasnya. Sementara itu, Zul (42), salah seorang korban menilai, aksi yang dilakukan polisi itu bukan suatu

solusi yang pantas dilakukan oleh penegak hukum. Menurutnya, jika pemilik kendaraan salah memarkirkan kendaraan sebaiknya dikenakan tilang saja, bukan dengan cara mengempeskan ban. Bersambung ke Halaman 11

Akhlaqul Karimah dan Virus KKN OLEH: MARJOHAN Pemerhati Sosial-Budaya MASIH INGAT gegapgempita kelahiran era reformasi dan demokratisasi, pada Mei 1998 yang lalu? Dengan ujung tombak, dan atau prakarsa mahasiswa, kekuatan rakyat berhasil menumbangkan pemerintah otoritarian Orde Baru. Tuntutan yang mereka usung dengan mulut berbuih: ubah dan rekonstruksi format yang telah berurat-berakar selama 32 tahun. Lebih dikerucutkan! Benahi format sosial; pulihkan (recovery) ekonomi masyarakat; kembalikan politik pada kedaulatan rakyat; tegakkan supremasi hukum; dan bebaskan Indonesia dari virus KKN alias korupsi, kolusi, dan nepotisme.

Bersambung ke Halaman 11

Potensi "Raksasa" yang Perlu Dirawat PULANG BASAMO perantau Minang ke kampung halamannya, ranah Minang, merupakan momentum yang pas untuk mensinergikan potensi rantau dengan ranah. Pemerintah harus memanfaatkan peluang ini. Pulang basamo kegiatan yang memberikan nuansa dan makna tersediri bagi warga rantau yang pulang maupun bagi warga yang menanti di kampung. Pulang basamo dimaknai sebagai wujud kepedulian untuk membangun Ranah Minang, kampung halaman, mempererat silaturrahim, paubek rindu, palapeh taragak. Namun, jika dirunut ke belakang, sejak kapan pulang basamo itu dimulai, memang sulit diketahui. Tapi menarik juga pendapat Amri Aziz, Sekjen Badan Koordinasi Kemasyarakatan dan Kebudayaan Alam Minangkabau (BK3AM) Jakarta.

HASWANDI

KEMPES — Salah satu kendaraan dinas yang diparkirkan di jembatan yang menghubungkan Air Tawar dengan Ulak Karang dikempeskan oleh oknum polisi, Sabtu (20/8). Insert: Fotografer amatir menangkap seorang polisi diduga sedang mengempeskan ban mobil warga. Insert atas: Petugas polisi sedang berdialog dengan salah seorang pemilik kendaraan.

Neneng Resmi Buronan Interpol

Arsenal Telan Pil Pahit

LONDON, HALUAN — Arsenal kembali menelan pil pahit. Jika pada pekan lalu, Arsenal hanya mampu bermain imbang 0-0 dengan Newcastle dan kehilangan Gervinho akibat kartu merah, kemarin malam The Gunners gagal meraih poin di kandang sendiri, Stadion Emirates London. Arsenal kalah 0-2 dan kembali harus kehilangan satu pemain karena kartu merah yaitu Emmanuel Frimpong. Arsenal juga akan kehilangan pemain belakang Kosceilny yang mengalami cedera. Dengan absennya sejumlah pemain itu membuat Arsene Wenger tidak akan memiliki banyak pilihan untuk pertandingan berikutnya. Pada pertandingan ini tuan rumah Arsenal memainkan beberapa pemain pilarnya seperti Robin Van Persie, Theo Walcott, Andrey Arshavin dan pemain yang tengah digadang-gadang akan pindah ke Manchester City, Samir Nasri. Bersambung ke Halaman 11

SETELAH MANTAN Bendahara Umum Partai Demokrat Muhammad Nazaruddin tertangkap, kini giliran istrinya menjadi buronan Interpol.

THEO WALCOTT

JAKARTA, HALUAN — Neneng Sri Wahyuni, istri Muhammad Nazaruddin tersangka kasus suap Wisma Atlet Jakabaring, Palembang resmi ditetapkan sebagai buronan Interpol. Neneng ditetapkan sebagai tersangka korupsi proyek pembangkit listrik tenaga surya di Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi. Foto dan data Neneng sudah terpampang di layar situs Interpol, www.interpol.int, tepatnya di daftar red notice, persis sama dengan fotonya dalam paspor yang sudah dicabut Direktorat Jenderal Imigrasi. Dalam rilis Interpol, Neneng tertulis lahir 29 tahun lalu di Pekanbaru, Riau. Perempuan

bertinggi badan 164 sentimeter dan berat 57 kilogram itu disebut berkemampuan bahasa Inggris dan Indonesia. Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Pol Anton Bachrul Alam menyatakan, data interpol sudah memuat profil Neneng yang merupakan tersangka kasus dugaan korupsi di KPK terkait proyek di Kemenakertrans. Polri berharap dalam waktu dekat Neneng segera bisa ditangkap. Bersambung ke Halaman 11

MERAWAT KEMANDIRIAN

Tomi, Hidup dari Surau ke Surau Laporan Laporan:: ESHA TEGAR PUTRA

M

enjadi garin lantas hidup dari satu surau ke surau lain, bukanlah pilihan utama Tomi Cipta Nugraha, 18 tahun, ketika pertama kali memilih untuk merantau dari kampungnya di Mukomoko, Bengkulu, menuju Padang sejak awal 2007 lalu. Tapi kemauan kerasnya untuk meneruskan pendidikan di sekolah lanjutan

tingkat atas di Padang membuat kehidupan mudanya sebagai garin adalah kenikmatan lain bagi jiwanya. “Orang-orang memanggil saya garin, ustad, kadang buya, apa saja silakan,” kata pria yang akrab disapa Tomi dan sedang menempuh pendidikan di Jurusan Sejarah, Fakultas Sastra, Unand tersebut, Kamis (18/8). “Saya cuma ingin bersekolah di Padang, tanpa membebankan orang tua di kampung, yang memang sudah tidak

mungkin membiayai sekolah saya selepas pesantren,” tambahnya tentang penerimaan kehidupan mudanya sebagai garin. Lantas Tomi yang kini menjadi garin di surau Ihtiadul Mukminin, Jalan Banda Gadang, Gunuang Pangilun, Kecamatan Padang Utara tersebut bercerita bagaimana mulanya ia merantau dari kampung dan berpindah dari satu surau ke surau lain di Padang. Bersambung ke Halaman 11 DOK

ALUMNI SMEA 1 Padang angkatan 1978-1979 mengadakan buka bersama di kediaman Edison, salah seorang alumninya, pada Sabtu (20/8) di Padang.

Alumi SMEA 1 Padang Buka Bersama

PADANG, HALUAN — Alumi SMEA 1 (kini SMK 2—red) Padang angkatan 1978-1979 mengadakan buka bersama di rumah Edison, salah satu alumni, Sabtu (20/8). Kegiatan yang bertujuan menjalin silaturahim ini telah berlangsung dua kali. Edison sendiri adalah Direktur Utama PT Sangir Putra Reksindo Group. Penasihat Alumni 19781979, Hj Mukhniarty Basko menyebutkan, agak berbeda dengan temu alumni lain, kegiatannya rutin diadakan

sekali sebulan. “Tempat pelaksaannya dari rumah ke rumah, sehingga tidak hanya mempererat antarsesama alumni, tapi juga antarkeluarga,” katanya. Pada buka bersama yang dihadiri 40 orang itu, yang datang dari Jakarta dan Riau, Mukhniarty ini menyebutkan, hasil dari buka bersama tersebut rencananya akan dibuat program di tahun mendatang.

Bersambung ke Halaman 11


2 L A P O R A N U TA M A Dari Lampu hingga Marka Jalan Laporan Laporan:: IWAN DN

PULANG BASAMO, pulang bersama-sama bagi perantau bukan sebuah hal baru. Pulang basamo bukan diartikan bersama-sama pulang, lalu melakukan aktivitas secara individu, sekadar menemui sanak famili yang berada di kampung halaman, tetapi dimaknai dengan melakukan kegiatan bersama membangun kampung halaman, bersilaturahim, berlebaran dan mengikuti acara hiburan. Perantau Impalla (Ikatan Perantau Ladang Laweh) Batipuh, misalnya, tahun lalu melakukan pulang basamo dari Jabodetabek (Jakarta,Bogor, Tanggerang dan Bekasi) termasuk perantau dari kota lainnya di Nusantara. Tahun ini juga akan pulang basamo. Pengurus Impalla sengaja menyediakan bus untuk membawa perantau yang belum beruntung agar bisa sama-sama pulang basamo. Kedatangan rombongan di ranah Minang disambut di Ombilin untuk selanjutnya digiring menuju Ladang Laweh. Iring-iringan sepeda motor dan mobil yang menanti rombongan di bawah pengawalan mobil forreider Polisi Lantas menambah semaraknya suasana pulang basamo. Lalu apa aktivitas perantau di kampung halaman? Sekitar 250 orang perantau setelah disambut dalam suatu acara di Masjid Makmur Ladang Laweh, mereka selanjutnya menyebar menuju rumah sanak famili masing-masing, beristirahat melepas penat dalam perjalanan dari Jakarta. Selama di kampung, mereka merancang acara MTQ, goro bersama membuat marka jalan dan menyelenggarakan pertandingan olahraga serta temu ramah dengan masyarakat. “Meriah dan berkesan acara pulang basamo tersebut. Ruas jalan Ladang Laweh tampak bagai jalan di kota karena sudah memiliki marka jalan dan rambu rambu jalan “ ujar Sy Kt Basa, Wali jorong Ladang Laweh. Banyak ide dan gagasan baik dari perantau maupun masyarakat di kampung yang muncul dalam temu ramah itu. Di antaranya adalah gagasan menyediakan tanah pusara dan pemasangan lampu jalan. Ketua Impalla Jabodetabek Eka Marwinata bersama pengurus lainnya mencoba mencari dana melalui perantau dan donatur lainnya untuk pengadaan tanah pusara tersebut. Pengadaan tanah pusara itu cukup penting di saat sekarang. Alasannya kerena tanah bahkan sawah mulai beralih fungsi menjadi lahan perumahan. Hal ini menyebabkan semakin berkurangnya tanah kosong di jorong itu. Semua makhluk Allah termasuk manusia akan mati dan itu tak bisa dipungkiri. Tentunya tanah pekuburan dibutuhkan. Gagasan itu tinggal merealisasikan, sebab dananya sudah tersedia. “Kami sudah menyediakan anggaran beli tanah pusara, tinggal membayarkan jika tanahnya sudah ada,” ujar Eka Marwinata Masalah penyediaan pandam perkuburan umum ini mendapat dukungan positif dari masyarakat. Pemuda bersama tokoh masyarakat tengah mencari lahannya. “Kita berharap tanah pandam kuburan umum ini segera di peroleh. Sudah ada beberapa alternatif lokasinya,” sebut Ronny As, ketua Pemuda Tarantang Jaya. Begitu pula lampu jalan. Menjelang bulan Ramadan ini, Ladang Laweh sudah terang benderang karena lampu jalan sudah terpasang. Biayanya dibantu Impalla senilai Rp3 juta ditambah dana Lembaga Masyarakat Jorong (LMJ) Rp550 ribu yang dikumpulkan dari masyarakat dan kiriman rang rantau melalui rekening ketua LMJ Ladang Laweh. Pulang basamo juga besar manfaatnya. Antara perantau dan masyarakat di kampung dapat melepas rindu dengan keluarganya yang jauh di negeri orang. Antara masyarakat dan perantau juga terjalin silaturahim. Apalagi banyak perantau yang sudah lama tak pulang ke kampung. “Ini adalah kesempatan bertemu sanak famili dan kawan sepemainan,” sebut Eri perantau di Cakung.

Laporan MIAZUDDIN, HARIDMAN KAMBANG

PULANG BASAMO merupakan budaya perantau Minang sejak lama, termasuk para peranau asal Kabupaten Agam. Kegiatan itu sebuah tradisi yang membanggakan perantau, dan ditunggu-tunggu warga yang tinggal di kampung halaman. Perantau akan merasa bahagia dan bangga bila bisa pulang ke kampung halamannya bersama-sama dengan rekan mereka sekampung. Menurut Wali Nagari Tanjung Sani, Kecamatan Tanjung Raya, Agam, Sutan Sarialam, para perantau merasa ada yang kurang jika tidak berlebaran di kampung halaman. Bagi perantau Tanjung Sani, pulang basamo sering dilakukan. Perantau pulang ke kampung halaman melepaskan rindu pada tahan kelahiran, sanak keluarga, dan handai taulan. Di samping itu, mereka membawa paket program pembangunan nagari. Dulu, sebelum bencana gempa dan galodo, pada tahun 2009 para perantau lebih terfokus merencanakan pembangunan nagari. Tetapi pascabencana hebat dimaksud, para perantau lebih terfokus membantu dunsanak mereka yang ditimpa bencana. “Pembangunan fasilitas umum, dan prasarsana pendidikan di Nagari Tanjung Sani, banyak mendapat bantuan dari perantau. Begitu juga pembangunan kembali rumah warga pascabencana, banyak dibantu perantau,” ujar Sutan Sarialam.

Terbit Sejak 1948 Pendiri H. Kasoema

Penerbit: PT Haluan Sumbar Mandiri (Haluan Media Group). SIUPP No 014.SK.Menpen.SIUPP A.7 1985 tanggal 19 November 1985.

MINGGU, 21 AGUSTUS 2011 M 21 RAMADAN 1432 H

PULANG BASAMO

Potensi "Raksasa" Perlu Dirawat Laporan: NASRUL AZWAR, DEVI DIANI, MIAZUDDIN

PULANG BASAMO perantau Minang ke kampung halamannya, ranah Minang, merupakan momentum yang pas untuk mensinergikan potensi rantau dengan ranah. Pemerintah harus memanfaatkan peluang ini. Pulang basamo kegiatan yang memberikan nuansa dan makna tersediri bagi warga rantau yang pulang maupun bagi warga yang menanti di kampung. Pulang basamo dimaknai sebagai wujud kepedulian untuk membangun Ranah Minang, kampung halaman, mempererat silaturrahim, paubek rindu, palapeh taragak. Namun, jika dirunut ke belakang, sejak kapan pulang basamo itu dimulai, memang sulit diketahui. Tapi menarik juga pendapat Amri Aziz, Sekjen Badan Koordinasi Kemasyarakatan dan Kebudayaan Alam Minangkabau (BK3AM) Jakarta. Amri mengatakan, pulang basamo setiap Lebaran sudah mulai mentradisi bagi urang awak di rantau pulang ke kampung halaman ranah Minang, tahun berapa dimulai tidak ada dalam catatan sejarah. “Namun tentu sejak terjadinya rantau, maka ranah tetap diingat. Kepulangan Malin Kundang (dalam legenda) setelah merantau bisa disebut “pulang basamo”, walaupun berakhir dengan dengan tragedi anak durako,” katan Amri Aziz kepada Haluan. Menjadi sebuah tradisi di beberapa daerah dan nagari, pulang basamo (kampuang) menjadi sesuatu yang “wajib” saat Lebaran tiba. Lebaran tahun ini, para perantau asal Sumbar (ranah Minang) yang tersebar di berbagai kota di Pulau Jawa, Sumatera, Sulawesi, dan lainnya, akan pulang kampuang basamo. Jumlahnya mencapai 2.000 orang dan diperkirakan merapat di dermaga Pelabuhan Teluk Bayur pada H-3 Lebaran, atau Sabtu (27/8). Sementara perantau yang dari laur negeri, juga pulang kampung tetapi tidak dikoordinir atau bersifat individual. Selain dengan menggunakan kapal, tak terhitung pula jumlahnya dengan menggunakan angkutan udara dan darat, baik dengan bus maupun kendaraan pribadi. Kepala Biro Administrasi Pembangunan dan Kerja Sama Rantau Setdaprov Sumbar Suhermanto Raza kepada Haluan Sabtu (20/8), di Padang menjelaskan, rencana pulang basamo ini sudah dikoordinasikan oleh para perantau dengan Pemprov Sumbar. Dan rencananya akan dila-

kukan penyambutan saat mereka sampai di Teluk Bayur Padang. Para perantau yang jumlahnya dua ribuan itu berangkat menggunakan kapal Angkatan Laut. Namun informasi yang diperoleh beberapa hari lalu, jumlah peserta yang terdaftar baru 500 orang. Diperkirakan puncak pendaftaran peserta pulang basamo ini hari terakhir masuk kantor. Dari data tersebut, diketahui pula semua perantau yang pulang basamo ini umumnya berasal dari ibukota Jakarta dan sejumlah kota-kota lainnya di Pulau Jawa. Sedangkan perantau dari luar negeri, belum ada yang mendaftar. Diperkirakan mereka pulang sendiri-sendiri saja, dan bersifat temporer. “Dari informasi yang kita terima pada hari ke-10 puasa, jumlah peserta yang mendaftar baru 500 orang. Mungkin mereka belum sempat mendaftar karena masih disibukkan dengan rutinitas pekerjaan, kita harapkan jumlah ini terus bertambah hingga saat keberangkatan. Perantau dari luar negeri belum ada yang terdaftar di sini,” kata Suhermanto Raza. Dikatakan, seiring dengan tradisi perantau pulang basamo setiap Lebaran, Gubernur Sumbar Irwan Prayitno telah melayangkan surat kepada seluruh bupati/walikota se-Sumbar, agar menyampaikan pada masingmasing walinagari di daerahnya untuk memanfaatkan momen ini dengan mengajak perantau terlibat dalam pembangunan nagari. Keberhasilan pembangunan suatu nagari tak terlepas dari peran seluruh masyarakat nagari, termasuk para perantaunya. Seluruh potensi yang ada pada perantau ini, hendaknya dapat dimanfaatkan seoptimal mungkin, baik materi maupun pemikirannya. “Banyak program pemerintah yang dapat ditawarkan untuk dipasamoan dengan perantau ini, baik di bidang peningkatan ekonomi rakyat, sosial budaya maupun keagamaan,” Gubernur. Dorongan serupa sebelumnya telah disampaikan pula oleh Gubernur Irwan Prayitno saat digelar Silaturahmi Saudagar Minang (SSM) tahun lalu. Menjawab pertanyaan wartawan tentang jumlah perantau Mi-

MIAZUDDIN

SINERGITAS — Pembangunan Masjid Taqwa Sitanang berjalan baik dengan mensinergikan potensi rantau dengan kampung halaman.

nang di belahan dunia ini, menurut Suhermanto, pendataan potensi perantau ini sedang dilakukan. Dari informasi sementara, jumlahnya mencapai 3 kali lipat dari jumlah penduduk yang ada di kampung halaman, atau mencapai 12 juta orang. Namun angka ini masih harus dibuktikan lagi dengan melakukan inventarisasi untuk mengetahui jumlah pastinya. “Kita belum punya data akurat tentang jumlah perantau ini seluruhnya. Proses pendataannya masih kita lakukan,” katanya mengakhiri. Kabupaten Agam Bupati Agam, H. Indra Catri Datuak Malako Nan Putiah berharap Rang Agam di perantauan Lebaran tahun ini lebih banyak pulang ke kampung halaman, baik secara sendirisendiri, maupun melalu program pulang basamo. “Semakin banyak rang rantau pulang kampung, semakin bagus bagi dunsanak di kampung halaman, dan juga bagi Pemerintah Kabupaten Agam,” ujar Indra Catri merespons tingginya minat rang Agam pulang kampung pada Lebaran ini. Menurut Indra, pulang basamo memiliki banyak manfaat, baik bagi dunsanak yang tinggal di Agam, maupun bagi para perantau. Manfaat yang sangat besar adalah silaturrahim. Dengan bersilaturahim, perantau dan kerabat-merabat mereka yang tinggal di kampung, bisa saling mempererat tali persaudaraan. Tali persaudaraan merupakan modal untuk melaksanakan berbagai rencana pembangunan, baik di tingkat keluarga, kaum, jorong, nagari, sampai ke tingkat daerah. Indra pun berharap, masukan dari para perantau, melalui dialog, untuk memajukan daerah.

Ia mengaku amat yakin kalau para perantau memiliki buah pikir untuk disumbangkan untuk kemajuan daerah. Karena para perantau pada umumnya sosok kreatif, yang punya banyak ide. Sejak lama, para perantau merupakan motivator untuk meraih keberhasilan bagi warga yang tinggal di kampung halaman. Mereka menjadi contoh teledan bagi warga di kampung halaman untuk menggapai keberhasilan. Sebagai sosok panutan, para perantau akan didengar ucapannya. Justru karena itu Bupati berharap kiranya para perantau dapat memotivasi warga di kampung untuk mendidik putraputri mereka dengan baik. Bukan hanya belajar di bangku pendidikan formal, tetapi juga belajar mengaji dan masalah adat di rumah. Sementara Ketua MUI Kabupaten Agam, Zulkifli Djakfar menilai sangat banyak manfaat pulang basamo tersebut. Pulang ke kampung halaman akan mendatangkan rasa cinta terhadap kampung halaman. “Cinta kampung halaman merupakan sebagian dari iman,” ujarnya. Bagi warga di kampung, kepulangan perantau banyak mendatangkan keuntungan. Di sektor ekonomi, para perantau akan membelanjakan uang mereka di kampung halamannya. Hal itu jelas akan meningkatkan pendapatan warga, terutama mereka yang berjualan. Para perantau juga akan memberikan bantuan untuk keperluan pembangunan di nagari, yang jumlahnya lebih besar dari sumbangan warga yang tinggal di kampung. “Dalam kegiatan pulang basamo, biasanya para perantau membawa program pembangunan untuk kampung halaman. Itu sebuah keuntungan yang nyata,

Membangun dalam Kebersamaan Identitas

Memasuki pekan III Ramadhan tahun ini, arus mudi perantau Tanjung Sani mulai terlihat. Mereka memang pulang tidak berombongan besar, seperti layaknya dalam kegitan pulang basamo. “Informasi dari rantau, kegiatan pulang basamo akan dilakukan perantau asal Jorong Batu Nanggai,” ujar Sutan Sarialam pula. Dari Wali Nagari Koto Kaciak, Kecamatan Tanjung Raya, Herman Tanjung St. Pamenan diperoleh informasi, dua tahun terakhir perantau asal Koto Kaciak berturutturun pulang basamo. Mereka membawa program pembangunan bertajuk “Membangun Nagari Pascabencana.” Bantuan dana untuk merilis program itu lebih dari Rp100 juta. Tokoh perantau yang gigih membangun kampung halaman antara lain Eri (Bengkulu), H. Nardi dan H. Dore (Jakarta), H. Dalimi Abdullah Dt. Indo Kayo (Bandung), Yusfik Helmi (Tanjung Karang), Prof. DR. Moh. Ansyar (Padang), Harmen St. Rais (Palembang), Pak Wed (Pekan Baru), dan H. Chan (Sibolga). Lebaran tahun ini,menurut Herman, kegiatan pulang basamo tidak ada. Namun diperkirakan masih banyak perantau yang pulang kampung. Karena berlebaran di kampung halaman merupakan kebanggaan perantau. Dari Lubuk Basung diperoleh informasi, Lebaran tahun ini ada kegiatan pulang basamo perantau asal Lubuk Basung. Hal itu,

menurut Wali Nagari Lubuk Basung, Sy St Mantari, informasi tersebut diterimanya dari salah seorang perantau Jakarta, Yus. Tahun-tahun sebelumnya perantau Lubuk Basung pulang ke kampung halaman untuk bersilaturrahmi, sambi melepaskan rindu pada tanah kelahiran,a tau tanah leluhur mereka. Mereka memberikan bantuan untuk pembangunan kampung halaman, tanpa terprogram. Makanya hasilnya juga tidak begitu membanggakan. Ke depan, St. Mantari bersama lembaga yang ada di nagari itu akan mencoba menyusun program pembangunan khusus untuk ditawarkan kepada perantau. Di sisi lain, ia berharap perantau yang pulang ke kampung halaman untuk berlebaran juga membawa program pembangunan. Dengan demikian, program yang akan dibiayai atau dibantu perantau jelas tujuan dan manfaatnya. St. Mantari juga berharap perantau membantu secara rutin kegiatan peningkatan sumber daya manusia (PSDM) di Nagari Lubuk Basung. Kini lebih 50 unit TPA/MDA di nagari itu, dengan kondisi kesejahteraan pendidiknya menilukan. Bayangkan, pengelola TPA/MDA tidak jelas berapa gaji mereka. Yang pasti sangat minim,namun mereka tetap bersemangat mendidik para santri. Salah satu nagari di Agam belahan barat yang memiliki organisasi perantau dengan kepengurusan yang solid adalah perantau asal Nagari Batu Kambing, Kecamatan Ampek Nagari.

Menurut pemuka masyarakat Batu Kambing, yang kini menjabat Camat Ampek Nagari, Syahrul Hamidi, sudah banyak pembangunan di nagari itu dibangun berkat program perantau “Pulang Basamo.” Perantau Batu Kambing yang mencari nafkah di kota besar di Pulau Jawa dan Sumatera sejak lama memiliki program pembangunan nagari. Mereka sebelum pulang kampung terlebih dahulu melaukan pertemuan untuk membahas program apa yang cocok dibasa pulang ke kampung halaman, sekalian mencarikan biayanya. Di sisi lain, anak Nagari Batu Kambing juga telah menyusun program pembangunan, yang akan ditawarkan pada perantau. Salah satu program pembangunan yang sedang jalan saat ini adalah renovasi mesjid Nurul Hikmah Batu Kambing. Mesjid itu direnovasi tanpa merubah bentuk aslinya. Hanya bagian teras dibenahi, berikut menara mesjid. Kemudian membangun gedung TPA dan tempat berwudhuk di komplek mesjid. Bangunannya berlantai dua. Lantai dasar untuk tempat berwudhuk, dan lantai duanya untuk TPA. Renovasi mesjid dan pembangunan gedung TPA dan termpat berwudhuk itu menghabiskan biaya sekitar Rp1 miliar. Dananya berasal dari sumbangan Ir. H. Firdaus, perantau Batu Kambing di Gresik. Bagi Nagari Sitanang, Kecamatan Ampek Nagari, keberadaan perantau sangat penting artinya, terutama dalam menggenjot pembangunan

nagari. Makanya, setiap tahun kepulangan para perantau sangat ditunggu-tunggu, seperti disampaikan Wali Nagari Sitanang, Yulisman Dt. Majo Lelo. Nyaris sama dengan apa yang telah diperbuat perantau Batu Kambing, peranau Sitanang pun membawa rencana pembangunan pulang ke kampung halaman. Program tersebut mereka dukung dengan dana. Salah satu program yang sedang jalan saat ini adalah pembangunan kembali Mesjid Taqwa Simpang Ampek Sitanang, pasca dihancurkan gempa 30 September 2009 lalu. Perantau Lengayang Pessel Sementara itu, Ikatan Keluarga Wilayah Lengayang (IKWAL) Jakarta menggelar kegiatan pulang Basamo Tahun 2011. Di kampung, organisasi perantau warga Lengayang ini mengagendakan berbagai kegitan sosial. Isnaizal Manti, Ketua Umum Ikwal Jakarta melalui ponselnya menyebutkan, ini merupakan agenda organisasi. Selain itu, ini mungkin wujud dari pepatah orang tua “sajauhjauh tabang bangau, suruiknyo ka kubangan juo, Sajauah-jauh bujang marantau, pulangnyo ka kampuang juo”. Ia menyebutkan, tradisi merantau sudah sejak lama dilakukan oleh orang Lengayang (Kambang-Lakitan), sebagai wujud cinta mereka terhadap kampung halaman, orang Lengayang senangtiasa ingat dan rindu/taragak dengan kampung halaman.

hendaknya disambut dengan sebaik mungkin,” ujarnya. Bagi perantau, berada kembali di kampung halaman, setelah sekian lama hidup di rantau, merupakan saat yang membahagiakan. Mereka bisa melepas kerinduan terhadap orang tua, sanak-saudara, dan teman sepermainan semasa kecil, atau remaja. Jangan Pamer Kekayaan Cuma Buya Zulkifli mengingatkan agar perantau sukses ketika berada di kampung halaman tidak perlu pamer kekayaan. Karena hal itu mungkin bisa membuat rasa rendah diri bagi dunsanak mereka di kampung, yang kebetulan belum berhasil dalam kehidupannya.Di sisi lain, dunsanak yang di kampung jangan pula merasa tersinggung bila sepatu yang dipakai perantau yang pulang kampung lebih mengkilat dari sepatu mereka. Atau pakaian yang dikenakan perantau lebih mewah dari yang mereka pakai. Mungkin di rantau para perantau tersebut sudah terbiasa mengenakan sepatu mengkilat, dan pakaian, yang menurut warga di kampung mewah. Bagi generasi muda, yang lahir dan besar di perantauan, pulang kampung sangat bermanfaat. Di kampung halaman mereka bisa mempelajari ajaran adat leluhurnya. Mereka juga bisa melihat langsung perikehidupan di nagari asalnya. Dengan melihat langsung, dan merasakan hidup di kampung halaman, akan menimbulkan rasa cinta kampung halaman. Dengan demikian diharapkan mereka merasa menjadi putra-putri Minangkabau seutuhnya. “Makanya kepada perantau kami himbau untuk mengajak putra-putri mereka pulang ke kampung, memanfaatkan momen Lebaran,” ujarnya.

“Di sisi lain, dengan semakin berkembang-nya organisasi IKWAL, maka kerinduan warga di perantauan ke kampung halaman tersebut direspons positif oleh IKWAL Jakarta dengan mencantumkan kegiatan pulang basamo ke salah satu Program IKWAL Jakarta tahun 2011,” katanya. Dikatakannya, kegiatan IKWAL Pulang Basamo tahun 2011 dikelolah oleh Panitian IKWAL Pulang Basamo yang dipimpin oleh H. Darmayandi. Darmayandi sudah membentuk tim yang solid serta bekerja sama dengan Bapak Camat Lengayang dan Bapak-bapak Wali Nagari yang nantinya akan menjadi Panitia Pelaksana Acara di Kampung. “Yang pasti, kegiatan ini terutama sekali bertujuan melepasakan taragak, rindu warga rantau terhadap tanah kelahiran dan juga dimaksudkan untuk meningkatkan rasa persatuan sesama warga rantau dan warga yang berada di kampung dalam sinergi pembangunan Lengayang ke depan dalam bentuk fisik dan moral sipiritual,” ungkapnya. Disebutkannya, rombongan IKWAL Pulang Basamo berangkat dari Jakarta tanggal 26 Agustus 2011 dan kembali tanggal 4 September 2011. Organisasi ini diberi nama Ikatan Keluarga Wilayah Lengayang (IKWAL), didirikan sejak 31 Mei 1964, beranggotakan seluruh masyarakat Lengayang dan simpatisan yang berada di Jakarta dan sekitarnya.

Pemimpin Umum: H. Basrizal Koto. Konsultan Pengembangan Media: H. Hasril Chaniago, Pemimpin Redaksi: Zul Effendi, Pemimpin Perusahaan: Irfan Jasri, Tim Kerja Redaksi: Eko Yanche Edrie (Koordinator), Ismet Fanany MD, Nasrul Azwar, Atviarni, Dodi Nurja, Syamsu Rizal, Afrianita, Gusni Yenti Putri, David Ramadian, Nova Anggraini, Aci Indrawadi, Perdana Putra, Rahmatul Akbar, Gustedria, Reporter: Andika Destika Khagen, Ade Budi Kurniati, Suswinda Ningsih, Mice Angelasari, Rudi Antono, Haswandi, Koresponden: Syamsuardi S, Jon Indra, Ridwan (Bukittinggi), Dedi Salim (Pariaman), Zulkifli, Syafril Nita, IlhamYusardi (Payakumbuh), Atos Indria (Lubuk Sikaping), Miazuddin, Kasra Scorpi (Lubuk Basung), Iwan DN, Darwin Danin (Padang Panjang), Yuldaveri, Emrizal (Batusangkar), M.Junir, Gusmizar (Pasaman Barat), Sabrul Bayang, M.Joni, Haridman (Painan), Syamsuardi Hasan, Riswan Jaya, Alfian, Almito (Solok), Marnus Chaniago (Solok Selatan), Alamsyah Halim, Fadilla Jusman (Sawahlunto), Azneldi (Sijunjung), Maryadi (Dharmasraya), Biro Jakarta: Syafruddin Al (Koordinator), Syafril Amir, Jamalis Jamin, Surya, Biro Riau: M. Moralis Biro Kepri: Yon Erizon Tim Kerja Usaha: Isbadri Bakri (Koordinator Sirkulasi), Alfarino Ikhsan (Koordinator Promosi), Layout: Andri Idra (Koordinator), Syafrizal, Nurfandri, Rahmad Doni, Rahmi, David Fernanda. Alamat Redaksi/Bisnis: Komplek Bandara Tabing, Jl Hamka Padang. Telp. (0751)4488700, 4488701, 4488702, 4488703, Fax (0751) 4488704 Email: redaksi_haluan@yahoo.com, website: http/harianhaluan.com, Kantor Jakarta: Graha Basko, Jln. Kebun Kacang XXIX No.2A Jakarta Pusat 10240. Telp. (021) 3161472, 3161056 Fax. (021) 3915790, Harga Langganan/iklan: Harga langganan bulanan dalam kota Padang Rp57.000, Harga eceran Rp2.500,- Tarif iklan: FC: Rp25.000/mm kolom, Produk BW: Rp 10.000/mmkolom, Spot Colour: Rp20.000/mmkolom, Display: Rp 10.000/mmkolom, Sosial BW: Rp 8.000/mmkolom, Sosial FC: Rp 15.000/mmkolom, Iklan Mini(Max 1kolom X50mm) Rp 100.000/1 kali muat, Iklan Baris: Rp 10.000/ baris Bank: BRI Cabang Padang Rek No: 0058-01-001430-30-8, PT Haluan Sumbar Mandiri Dicetak oleh Unit Percetakan PT Haluan Sumbar Mandiri Padang. Klik http://www.harianhaluan.com


LAPORAN UTAMA 3

MINGGU, 21 AGUSTUS 2011 M 21 RAMADAN 1432 H

PULANG KAMPUNG (BASAMO)

Identitas Kultural sebagai Potensi Ekonomi Laporan: Andika Destika Khagen

MENURUT sosiolog Universitas Andalas (Unand) Damsar, di Minangkabau, pulang kampung bagian dari kebudayaan. Ia bisa bermakna bahwa pulang kampung pada satu titik merupakan keharusan, di titik lain, ia bisa saja bermakna pulang tapi tidak kembali lagi

ke rantau. Damsar melihat, pulang kampung terjadi pada momenmomen tertentu: pernikahan, kematian, atau ada urusan

tertentu. Puncak dari semuanya adalah: Lebaran. “Saat inilah timbul kegelisahan bagi yang di rantau untuk kembali ke kampungnya buat sementara,” terang Damsar kepada Haluan. Soal rantau, dijelaskan Damsar, juga memberikan pengertian yang unik. Filosofinya, semakin dekat orang merantau, semakin sedikit kerinduannya. Namun, jelas, alasan kerinduan inilah yang

menjadikan pulang kampung, dalam Minangkabau, semacam ritual kehidupan. Jadi, ia tidak hanya semacam kebudayaan, tapi sudah menjadi ritual yang jelas akan terus ada sepanjang masa. Lebih jauh Damsar menjelaskan, pulang kampung (atau pulang basamo) semacam ini, dalam jumlah yang banyak, memiliki tiga keuntungan secara sosiologis. Pertama, memperkuat ko-

munitas. “Ini terjadi saat orangorang Minang saling berkumpul sesama mereka, saling mengenal, menjadi komunitas,” kata Guru Besar Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Unand ini. nya. Dalam konteks ini, keuntungannya, kesatuan menjadi kuat (belum tentu persatuan). Kedua, memperlihatkan identitas. Menurut Damsar, inilah yang mendorong siklus itu selalu berjalan. Sebab, selalu timbul

keinginan untuk memperlihatkan identitas (entah kepada penduduk asli atau orang lain) sebagai simbol keberhasilan. Masih tersimpan bahwa, setiap perantau pasti berhasil. Ketiga, sosialisasi kepada yang muda. Maksudnya, ketika seseorang pulang dari rantau, ketika itu ia sebenarnya ingin malagakkan atau memberitahu kepada generasi penerusnya yang lebih muda bahwa, sebaiknya

Pulang Kampung Bagi-bagi Rasaki Laporan Kasra Scorpi SAATNYA orang Minang pulang kampung adalah pada hari baik bulan baik, tetapi yang paling ramai saat Lebaran Idul Fitri. Kala itu orang rantau jauh maupun rantau dekat pulang bergeduru. Aktivitas orang Minang yang bergeduru pulang kampung saat Lebaran, kini lebih populer disebut dengan Pulang Basamo. Tetapi apakah betul mereka pulang bersama-sama satu kendaraan yang dikoordinir oleh organisasi berupa ikatan atau kesatuan nagari di perantauan serta memiliki tujuan yang sama? Sedikit yang seperti itu, lebih banyak yang pulang surang-surang dengan kendaraan sewaan maupun milik pribadi.

Kebanyakan orang awak tidak suka pulang kampung berbarengan sesamanya, seperti orang di Pulau Jawa yang bergedincik-gedincik sampai ke atap kereta api mudik Lebaran. Orang awak lebih suka nyelinap-nyelinap jika bepergian. Orang awak pemain tunggal, kurang suka bergerombolgerombol. Kalau di rantau lebih memilih tinggal dengan komunitas daerah lain ketimbang orang kampung sendiri, sehingga di berbagai daerah di Tanah Air ini sulit kedengaran adanya Kampung Minang, Kampung Padang, Kampung Bukittinggi, Kampung Payakumbuh dan sebagainya. Padahal di ranah Minang sendiri ada Kampuang Cino, Kampung Jawa, Kampuang Kaliang maupun Kam-

puang Nieh. Di kampung marwah akan terasa terangkat apabila sumbangan dilakukan secara sendiri-sendiri, kalau bersamasama tak nampak berapa sumbangan awak dek orang lain. Karena itu sebenarnya sumbangan perantau yang diberikan secara sendiri-sendiri lebih banyak daripada sumbangan yang diberikan secara bersamasama yang dilakukan pada acara berlabel pulang basamo. Memang banyak kurenah dan tujuan urang awak pulang kampung, tapi yang jelas dengan budaya pulang kampung silaturahim antaretnis Minang selalu terjalin erat dan yang tak kalah penting perantau bagi-bagi rasaki terhadap orang kampungnya.

Miazuddin

MUSYAWARAH-Masyarakat Canduang beriya-iya dengan warga perantau yang pulang kampung saat Lebaran.

AMRI AZIZ

Manajemen Pengelolaan

Pola Merantau Sudah Berubah Badan Koordinasi Kemasyarakatan dan Kebudayaan Alam Minangkabau (BK3AM) Jakarta berencana melakukan pulang basamo untuk Lebaran tahun 2011 ini dengan menggunakan kapal laut. Selain dengan kapal laut, warga perantau Minang juga menggunakan angkutan darat untuk pulang basamo. Sekjen Badan Koordinasi Kemasyarakatan dan Kebudayaan Alam Minangkabau (BK3AM) Jakarta, Amri Aziz, menilai, potensi pulang basamo untuk membangun nagari-nagari sangat besar. “Yang penting bagaimana mengsinergikan potensi rantau dengan kampung atau ranah,” katanya. Berikut petikan wawancara Nasru.l Azwar, dari Haluan dengan pria kelahiran Padang Panjang, 20 Februari 1951 ini.

APAKAH pulang basamo mampu menjawab masalah yang dihadapi nagari-nagari, baik masalah pembangunan, kemiskinan dan pendidikan, merosotnya nilai adat, dan lain sebagainya? Pulang Basamo sudah mulai mentradisi bagi urang awak di rantau pulang ke kampung halaman (baca Sumatera Barat). Tahun berapa prosesi pulang basamo ini dimulai tidak ada dalam catatan sejarah. Namun tentu sejak terjadinya rantau, maka ranah tetap diingat. Kepulangan Malin Kundang (dalam legenda) setelah merantau bisa disebut “pulang basamo”, walaupun berakhir dengan dengan tragedi anak durako. Secara umum tentunya acara pulang basamo sifatnya temporer. Dalam artian secara parsial dia memberikan sumbangan dalam bentuk dana, materi dan peralatan yang dibawa perantau baik untuk keluarganya di kampung dan atau untuk nagarinya. Secara parsial juga dapat membantu pembangunan nagari. Sulit dibuktikan secara empiris acara pulang basamo dapat menuntaskan kemiskinan dan pendidikan. Paling tidak “hanya membantu” menolong sesaat tentang kemiskinan dan bantuan untuk pendidikan karena sifatnya temporer. Sekali saja saat mereka pulang basamo. Dari sudut adat tentunya akan terjadi perubahan sikap dari watak rantau dapat mempengaruhi urang di kampung dari life style yngg secara “tidak sadar” terbawa ke kampung. Sejauh mana “gaya hidup ini” berpengaruh secara timbal balik, sangat ditentukan seberapa dekat hubungan ke-

6

keluargaan di antara mereka. Jadi sulit juga dikatakan bahwa pulang basamo membawa dampak langsung pada adat istiadat karena mereka di kampung hanya sebentar (10 hari lebih kurang). Secara emosional, katakanlah keberhasilan di rantau, akan memicu berbondong-bondongnya anak nagari pergi merantau, dan meninggalkan nagarinya, bagaimana komentar Anda? Sekarang rantau telah berbeda jika dilihat dekade tahun 1960-1970an dengan dekade tahun 1990-2000an. Dulu (tahun 1970-an) orang merantau dengan “modal nekad” dimana asal bisa baca tulis ya merantau. Sekarang hal itu tak bisa lagi, saat ini orang merantau harus punya “kompetensi” (kemampuan/skil/ keterampilan, modal/uang dan sebagainya). Jika hal ini tidak dipunyai maka di rantau akan jadi gembel. Persaingan di rantau saat ini sangat ketat dengan etnis lainnya seperti Jawa, Batak, Bugis bahkan Papua, baik dalam berdagang, berbisnis maupun berebut di lapangan pekerjaan baik di swasta maupun di pemerintahan. Apalagi perusahaan asing. Oleh karenanya saya berpendapat acara Pulang Basamo ka kampuang tidak serta merta membuat anak nagari nan di kampuang berbondongbondong merantau karena melihat kisah sukses (sucsess story) orang rantau. Dengan serba tersedianya prasarana transportasi (khususnya udara) dan informasi (email, FB, twiter, BBM/HP), maka informasi tentang rantau tidak hanya dari mulut

perantau yang pulang kampung, tapi dapat diakses dg teknologi IT. Jadi, tak akan anak nagari langsung meninggalkan nagari tanpa dia tahu dengan kemampuan dirinya sendiri. Sekarang rantau sungguh kejam. Apa sebenarnya manfaat pulang basamo itu kepada masyarakat nagari dan keberlangsungan pembangunan nagari itu sendiri? Pulang basamo yang dilakukan baik secara individu maupun berkelompok mempunya tujuan yang dilakukan oleh perantau antara lain taragak jo kampuang tampek mandi, bertemu jo konco lamo, nyekar kekuburan leluhur, unjuk diri tentang keberhasilannya di rantau, bayar hutang (nazar karena berhasil atas niat tetentu), menikahkan anak, berdoa dan sebagainya kalau dirinci sungguh banyak. Sangat subjektif. Namun jika pulang basamo secara berkelompok seperti SAS, Nagari Silungkang, Nagari Ulakan, Banuhampu, Canduang, Saniang Baka dan sebagainya. Mereka membuat program membangun kampung dengan berbagai kegiatan selama pulang basamo misalnya membangun jembatan, membantu sekolah, membangun balai desa/nagari, masjid, jalan, dan sebagainya serta bantuan dalam bentuk dana tunai. Tentunya ini sangat berarti bagi kampuang/nagari. Tapi tidak bisa juga diukur tingkat keberhasilannya dalam mambangun nagari karena sifatnya temporer atau “sakali lacuik” saat mereka pulang dari rantau. Jika program ini berlanjut setelah perantau kembali ke rantau itu baru dapat diukur manfaatnya. Hanya satu yang

merantau agar berhasil. Menurut Damsar, tiga hal inilah yang menjadikan pulang kampung menjadi ritual dalam kehidupan, yang masih terjaga hingga kini. Dalam konteks yang lain, tutur Damsar, ia bisa berada pada dua kutub: negatif atau positif. “Persoalannya, mampu tidak kampung halaman sebagai tujuan mengambil positifnya?” tantang Damsar. Faktor ekonomi menjadi kekuatan utama dalam sisi positif tersebut. Menurutnya, rata-rata, yang pulang kampung biasanya orang-orang yang berhasil (atau menganggap dirinya berhasil). Hingga, ia bisa menjadi penggerak ekonomi di suatu daerah. Bila uang tersebut dikumpulkan, bisa saja ia bisa membangun ini, itu, dan sebagainya. “Kekuatan itu besar. Tapi, persoalannya, mampu tidak memanfaatkannya?” tanya Damsar. Sebab, orang Minang itu juga unik. Ia bisa bergerak sendiri, juga kolektif. Persoalannya, ratarata, yang tinggal di kampung bukan orang-orang pilihan. Hingga, ia menjadikan perantau hanya sebagai sinterklas, beri uang, lalu pergi, sehingga tidak berkelanjutan, dan tidak menggerakkan apa-apa. Karena tidak memiliki kemampuan untuk memandang lebih jauh, kepulangan orang rantau hanya sebagai kepulangan biasa saja, tidak terlalu banyak membawa manfaat. Menurut Damsar, semestinya, kekuatan itu mampu dioptimalkan oleh sinergitas antara nagari dan pemda setempat.

pasti adalah dengan pulangnya urang rantau ke kampung, maka pendapatan asli daerah (PAD) akan naik. Jika warga Kota Padang Panjang tahun ini pulang dari rantau sebanyak 1.000 orang selama 7 hari di kampung dengan pengeluarannya/hari Rp1 juta/ orang, maka Padang Panjang akan mendapat dana segar sebesar Rp7 miliar. Berapa total se Sumatera Barat? Sejauh mana perannya dalam proses pembangunan? Membangun nagari atau kampuang tentunya dengan perencanaan yang berkelanjutan. Pulang basamo hanya sebagai “katalisator”. Artinya mereka mendorong percepatan pembangunan di kampung tanpa ikut membangun dalam arti fisik. Apakah pulang basamo hanya sekadar lagak-lagak saja atau pamer keberhasilan dan akhirnya membuat kecemburuan sosial? Bisa jadi hal itu terjadi. Seperti yang saya uraikan diatas tentang maksud mereka pulang kekampung. Apakah mau mejeng/ malagak2, cerita tentang sukses di rantau, pamer keberhasilan tidak bisa dihindari. Dapat diduga bisa menimbulkan kecemburuan sosial sesaat namun urang awak masih “arief bijaksano”. Karena ketimpangan sosial sebagai tolok ukur timbulnya kecemburuan sosial ini, dikaitkan dengan seberapa besar disparitas tingkat kemakmuran urang rantau dengan kemiskinan kampung halaman.Perlu pengkajian lebih rinci. Namun urang awak pulang kampuang biasonya “maajan tuah”

ini lho urang rantau. Kalau ini yang terjadi bisa diduga menimbulkan efek psychologis dan ambo tetap menyatakan sebagai sesaat (temporer). Bagaimana rang rantau mengelola kebersamaan, cara menjalin silaturahim dengan ranah Minang sendiri? Di rantau dimana pun baik di dalam negeri maupun di luar negeri. Orang rantau selalu bersatu dalam wadah organisasi berdasarkan nagari, suku, kabupaten/kota, atau kota tempat mereka merantau serta provinsi sebagai berikut. Di Jakarta banyak sekali organisasi orang Minang (1) Tingkat nagari misalnya, IKN Koto Baru, IKN Ulakan, Sulit Aie Sepakat/SAS (nagari), IKN Malalo, IKCK=Ikatan Keluarga Canduang Koto Laweh dan sebagainya. (2). Berdasarkan kabupaten/kota dalam bentuk badan koordinasi seperti Bakor IKAPPABASKO (Ikatan Keluarga Padang Panjang Batipuh X Koto), Bako IKK Padang, Bakor Dharmasraya, Bakor KKTD/ Kerukunan Keluarga Tanah Datar, PKDP Pariaman, IKPS Pesisir Selatan dan sebagainya. (3). Bakorbakor ini di Jakarta bersatu dalam wadah Badan Koordinasi Kemasyarakatan dan Kebudayaan Alam Minangkabau (BK3AM) Jakarta dan sekitarnya. BK3AM ini organisasi urang Minangkabau di rantau tingkat Provinsi Sumatera Barat, dan (4). Tingkatan kota dan sebagainya dibentuklah IKM (IKatan Keluarga Minangkabau) Bekasi, IKM Depok, IKM Tangerang.IKM Bogor, IMAMI Banda Aceh, dan sebagainya.

Menurut Damsar, di Sumbar, sering diadakan pengumpulan uang oleh perantau untuk membangun kampung, dengan pelbagai jenis kegiatan. Namun, itu belum terjadi dalam konteks membangun untuk lebih jauh, baru sebatas habis hari itu. Persoalannya, urai Damsar, tidak adanya pengelolaan manajemen yang baik (manajemen modern) untuk mengelolanya menjadi sebuah kekuatan. Capaian ke depan jelas tertumpu di sektor ini. Secara sosiologis, katanya, ketika orang pulang kampung, mereka tidak segan-segan ‘investasi’ untuk membangun kampung. Namun, ia juga bisa berbalik, ketika tidak mampu dikelola, tingkat kepercayaan akan menurun. Ini pernah terjadi. “Buatlah manajemen profesional menghimpun kekuatan rantau. Transparasi soal keuangan. Jelaskan apa yang akan dibangun, kontrol. Saya kira ini akan membawa manfaat lebih banyak,” tuturnya. Apabila ini bisa dilaksanakan, dampaknya, masyarakat kampung bisa menjalankan banyak program di kampung halamannya, baik itu pertanian, perkebunan, dan sebagainya. Sebab, ia memiliki dukungan dana yang kuat. Hal itu bisa dicapai, jelasnya, hanya dengan manajemen profesional. Bila tidak, bisa merugikan. Sebab, akan muncul prasangka, rasa saling tidak percaya. Dan ini berbahaya bila terjadi sesama kampung sendiri. Damsar mengingatkan masyarakat Minang memikirkan hal tersebut. Kekuatan yang besar itu bisa termanfaatkan dengan baik. Kampung di Minangkabau bisa mencapai kejayaannya. “Dan yang jelas, agar pulang kampung tidak siasia,” tuturnya.

Yatim Piatu

KARENA mamakmu ini sudah bertahun-tahun tinggal menjadi orang gajiannya, tetapi kemudian telah dipandangnya saudara kandung, telah berat hati mamak hendak meninggalkan rumah ini. Mamak tidak hendak kembali lagi ke Bulukumba. Tidak sampai hati mamak meninggalkan ayahmu mengasuhmu. Takut terlambat dia pergi kemana-mana mencari sesuap pagi sesuap petang. Beberapa bulan setelah ibumu meninggal dunia, sudah mamak suruh dia kawin saja dengan perempuan lain, baik orang Mengkasar atau orang dari lain negeri. Dia hanya menggeleng saja, dia belum

hendak kawin sebelum engkau besar, Udin. Pernah dia berkata: Separo dari hatinya dibawa ibumu ke kuburan, dia tinggal di dunia ini dengan hati yang separo lagi. Betapa dia takkan begitu, ia cinta kepada ibumu. Dia orang jauh, orang Padang, lepas dari buangan karena membunuh orang. Hidup 12 tahun di dalam penjara telah menyebabkan budinya kasar, tidak mengenal kasihan, tak pernah kenal akan arti takut, walau kepada Tuhan sekalipun. Dia keluar dari penjara, nenekmu Daeng Manippi menyambutnya, dan dikawinkan dengan ibumu. Ibumulah yang telah me-

lunakan kekerasan ayahmu, ibumulah yang telah mengajarnya menghadapkan muka ke kiblat, meminta ampunan kepada Tuhan satas segenap kesalahan dan dosanya. Ah, Zainuddin!...Ibumu, kalau engkau melihat wajah ibumu, engkau akan melihat seorang perempuan yang lemah lembut, yang disudut matanya terletak pengharapan ayahmu. Dia adalah raja, anak. Dia adalah bangsawan turunan tinggi, turunan Datuk ri Pandang dan Datuk ri Tirro, yang mula-mula menanam dasar keislaman di Jumpandang!* ini. Dan di pun bangsawan budi, walaupun

ibumu tidak pernah bersekolah. Perkawinannya dengan ayahmu tidak disetujui oleh segenap keluarga, sehingga nenekmu Daeng Manippi dibenci orang, dan perkawinan ini memutuskan pertalian keluarga. Masih terasa-rasa oleh mamak, ayahmu berkata: “Terlalu banyak korban yang engkau tempuh lantaran dagang melarat ini, Habibah.” Jawab ibumu hanya sedikit saja: “Adakah hal semacam ini patut disebut korban? Adaada saja Daeng ini.” Cuma itu jawaban ibumu, Anak. Demikianlah bertahun-tahun lamanya. Mamak masih tetap tinggal dalam rumah ini

mengasuhmu dan ayahmu berjalan kemana-mana, kadang-kadang menjadi guru pencak Padang yang masyhur itu, kadang-kadang berdukun, dan paling akhir dia suka sekali mengajarkan ilmu agama. Pakaiannya berubah benar dari semasa dia keluar dari bui. Dia tak pernah memakai destar lagi, melainkan memakai kopiah Padang yang amat disukainya, bersarung, berpakaian cara ‘orang siak’ di Padang, katanya. Benar apa yang dikatakannya, bahwa hidupnya hanya dengan hati yang separo saja. Pernah juga dia menerima surat dari Padang, dari keluarganya menyuruh pulang

Ilustrasi Marwan

saja ke kampung. Karena dia seorang beradat, gelar pusaka Datuk Mantari Labih tidak ada yang memakai. *)Jumpandang nama asli Makasar (sekarang dinamakan Ujungpandang). Laksana Sriwijaya bagi Palembang.


4 NASIONAL

MINGGU, 21 AGUSTUS 2011 M 21 RAMADAN 1432 H

SIAPA PIMPINAN KPK

Bola Kini di Kaki DPR PANITIA seleksi Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), menuntaskan tugasnya. Delapan nama hasil seleksi telah diserahkan ke Presiden, Kamis. Selang sehari saja, Juma, Presiden , Susilo Bambang Yudhoyono mengirinkan daftar 8 calon pimpinan KPK itu ke DPR. CALON PIMPINAN KPK 1. Bambang Widjojanto 2. Yunus Hussein 3. Abdullah Hehamahua 4. Handoyo 5. Abraham 6, Zulkarnaen 7. Adnan Pandu Pradja 8. Ariyanto Sutadi

Benny: Peluang Sama KINI DPR tinggal melakukan uji kelayakan terhadap delapan nama calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi yang tekah diajukan i Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Bagi DPR, delapan nama itu memiliki peluang yang sama. Tidak ada yang merasa paling hebat. “Kedelapan itu sama-sama punya peluang, tidak ada yang sok hebat, sok bermoral, dan sok bersih,” kata Ketua Komisi III Bidang Hukum DPR, Benny K Harman, Jumat. Menurut Benny, peluang masing-masing calon itu setara. Baik yang mempunyai latar belakang penegak hukum maupun nonpenegak hukum, kesempatannya sama. “Apakah yang nonpenegak hukum itu rekam jejaknya pasti bagus? Belum tentu toh?” kata Benny yang juga politisi Partai Demokrat ini. Benny memiliki parameter sendiri untuk dapat mengukur seseorang bersih atau tidak. Analoginya, kata Benny, kemampuan yang bersangkutan untuk tidak terkena lumpur meski selalu berjalan di lingkungan berlumpur. “Bagaimana tahunya orang itu bersih, lah wong you tidak pernah masuk ke sistem yang korup. Bagaimana you menilai yang bersangkutan integritasnya kalau selama ini berada di luar tembok,” kata Benny. Bagi Benny, semua kandidat itu adalah yang terbaik, berkompeten, dan berintegritas. “Kita pilih empat dari semua yang sama-sama baik. Bukan memilih antara yang baik dan buruk, tapi semua baik,” kata Benny. (vnc)

Delapan nama tersebut sebut, kata Menteri Hukum dan HAM Patrialis Akbar, dipilih dari sepuluh orang yang lolos di tahap wawancara. “Ini murni berdasarkan ranking ya, bukan berdasarkan alphabetis,” kata Patrialis. Berdasarkan ranking hasil penilaian oleh panitia seleksi, nama Bambang Widjojanto berada diurutan teratas, Ada Abdullah Hehamahua diuratan ke 3. Adnan Pandu Pradja Cuma dirangking ke-7. (lihat BOX) Bambang Widjojanto meraih nilai tertinggi dari tujuh orang lainnya. Anggota pansel, Rheinald Kasali, mengatakan, ranking tersebut dibuat sebagai alat kontrol masyarakat. Ranking ini mencari empat orang bukan cari angka. “Empat top itulah yang top, yang diandalkan. Ini adalah alat kontrol buat masyarakat,” kata dia. Rheinald menambahkan, untuk empat tertinggi pansel berani rekomendasi. “Kalau 58 bukan apa-apa karena ada kewajiban undang-undang harus ada 8,” ucapnya. Seperti yang diketahui, delapan orang tersebut melalui proses pendaftaran seleksi ini 233 orang, kemudian lulus seleksi administrasi 142 orang, lulus pembuatan makalah 17 orang. Kemudian masuk dalam proses wawancara 10 orang. Kemudian dua orang di antaranya yakni Egi Sutjiati dan Sayid Fadhil gagal lolos tes wawancara. Berbeda Delapan yang lolos ini

berbeda dengan versi Koalisi Masyarakat Sipil. Berdasarkan hasil rekam jejak yang dilakukan koalisi lembaga swadaya masyarakat ini, seharusnya Aryanto Sutadji yang gagal lolos, bukan Egi Sutjiati. “Berdasarkan hasil temuan koalisi, kami menyimpulkan dua nama tidak layak diloloskan Pansel calon pimpinan KPK sebagai delapan besar nama yang diajukan ke DPR, mereka adalah Aryanto Sutadji dan Sayid Fadhil,” kata anggota KMS dari Masyarakat Pemantau Peradilan Indonesia (MAPPI), Coki Ramadhan, dalam keterangan persnya. Koalisi mencatat ada 17 temuan yang dinilai tidak berpihak pada pemberantasan korupsi terhadap dua calon tersebut. Aryanto memiliki 11 catatan yang dinilai tidak layak untuk menjadi pimpinan KPK. Sedangkan Sayid memiliki 6 catatan yang dinilai tidak layak. Adapun catatan untuk Aryanto adalah dinilai tidak jujur melaporkan kekayaan dalam LHKPN, tidak patuh melaporkan LHKPN saat menjabat sebagai Direktur I Keamanan Negara dan Kejahatan Trans-nasional (2004), Kapolda Sulawesi Tengah, Direktur IV Narkoba Bareskrim Polri (2005), Kepala Divisi Pembinaan Hukum Mabes Polri, Perwira Tinggi Mabes Polri (2009). Selain itu, Aryanto juga mengakui merekayasa LHKPN, dalam sesi wawancara dengan peneliti Koalisi Masyarakat Sipil. Calon mengakui LHKPN

yang dilaporkan saat itu sepenuhnya hasil rekayasa, menoleransi rekening gendut para jenderal polisi, mengakui pernah menerima imbalan (gratifikasi) sebagai rasa terima kasih. Aryanto juga dikenal kerap menghentikan penyelidikan perkara. Sedangkan catatan koalisi untuk Sayid Fadhil adalah banyak melalaikan tugas sebagai dosen di Universitas Syah Kuala Aceh. Terlalu banyak aktivitas di luar kampus hingga karirnya tersendat. Mengakui tidak memiliki prestasi pemberantasan korupsi. Selain itu, motivasi calon lebih kepada meniti karir dari pada komitmen pemberantasan korupsi. Mengakui memiliki KTP ganda. Tidak jujur dalam penyampaian identitas diri. Sayid juga tidak mencantumkan sebagai staf ahli anggota DPR RI asal Aceh Teuku Rifky Harsya dalam biodata yang diserahkan ke Pansel KPK

Koalisi Nilai Aryato dan Fadhil tak Layak DUA nama dari delapan yang lolos seleksi, menurut Koalisi Masyarakat Sipil (KMS) tidak layak memimpin KPK. Itu terungkap saat KMS l mengumumkan hasil investigasi dan tracking (penelusuran rekam jejak) terhadap 10 calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi. Dari 10 calon, koalisi menilai ada dua calon memiliki rekam jejak yang buruk. Sehingga dinilai tidak layak menduduki jabatan pimpinan KPK. “Berdasarkan hasil temuan koalisi, kami menyimpulkan dua nama tidak layak diloloskan Pansel calon pimpinan KPK sebagai delapan besar nama yang diajukan ke DPR, mereka adalah Aryanto Sutadji dan Sayid Fadhil,” kata anggota KMS dari Masyarakat Pemantau Peradilan Indonesia (MAPPI), Coki Ramadhan dalam keterangan pers di kantor Indonesian Corruption Watch (ICW), Jakarta, Selasa. Koalisi mencatat ada 17 temuan yang dinilai tidak berpihak pada pemberantasan korupsi terhadap dua calon tersebut. Aryanto memiliki 11 catatan yang dinilai tidak layak untuk menjadi pimpinan KPK. Sedangkan Sayid memiliki 6 catatan yang dinilai tidak layak. Adapun catatan untuk Aryanto adalah dinilai tidak jujur melaporkan kekayaan dalam LHKPN, tidak patuh melaporkan LHKPN saat menjabat sebagai Direktur I Keamanan Negara dan Kejahatan Trans- nasional (2004), Kapolda Sulawesi Tengah, Direktur IV Narkoba Bareskrim Polri (2005), Kadiv

NET

SEKELOMPOK massa melakukan aksi demontrasi di depan Kantor KPK Jakarta. Massa menuntut agar KPK lebih proaktif memberantas korupsi. Antara Binkum Mabes Polri, Perwira Tinggi Mabes Polri (2009). Selain itu, Aryanto juga mengakui merekayasa LHKPN, dalam sesi wawancara dengan peneliti Koalisi Masyarakat Sipil calon mengakui LHKPN yang dilaporkan saat itu sepenuhnya hasil rekayasa, menoleransi rekening gendut para jenderal polisi, mengakui pernah menerima imbalan (gratifikasi) sebagai rasa terima kasih. Menurutnya, saat di wawancara peneliti ICW saat tracking, menerima imbalan/ gratifikasi tidak ada masalah

1

Bunga Special Bunga Ntuk Mulai

Lebaran Khusus Untuk APV

Menyambut

* syarat & ketentuan berlaku

selama tidak melalaikan kewajiban. Kemudian, Aryanto juga tidak mengakui pernah membentak penyidik KPK asal kepolisian dalam kasus Rusdihardjo. Pekerjaan sampingan yang berpotensi menimbulkan konflik kepentingan hukum PT Mitra Dana Putra Utama Finance. Padahal pada waktu itu sedang menjabat sebagai Direktur Serse Umum Polri. Memiliki pekerjaan sampingan sebagai konsultan hukum perusahaan kaos POLO. Aryanto juga diduga ter-

%

PT. ELANG PERKASA MOTOR : Jl. Khatib Sulaiman No.87 Padang Telp. (0751) 7051422, 7051423, Kantor Cabang : = BUKITTINGGI : Jl. Raya BukittinggiPadang KM5 Padang Luar (0752) 7839213 = PAYAKUMBUH : Jl. St. Usman No.14, Kampung Cina Telp. (0752) 91795 = DHARMASRAYA : Jl. Lintas Sumatera Koto Baru KM.218 Dharmasraya Telp. (0754) 71245 HARI MINGGU / LIBUR SHOWROOM TETAP BUKA

libat kasus sengketa tanah PT Krakatau Steel (Persero) dengan PT Duta Sari Prambanan. SP3 (surat perintah penghentian penyidikan), Kasus pemalsuan ijazah Bupati Bangkalan, Fuad Amin. SP3 Kasus pemalsuan tanda tangan dalam akta HPH (Hak penguasaan hutan) di Kalimatan Timur. Sedangkan catatan koalisi untuk Sayid Fadhil adalah

banyak melalaikan tugas sebagai dosen di Universitas Syah Kuala Aceh. Terlalu banyak aktifitas di luar kampus hingga karirnya tersendat. Mengakui tidak memiliki prestasi pemberantasan korupsi. Selain itu, motivasi calon lebih kepada meniti karir dari pada komitmen pemberantasan korupsi. Mengakui memiliki KTP ganda. Tidak jujur dalam penyampaian identitas diri. Sayid juga tidak mencantumkan sebagai staf ahli anggota DPR RI asal Aceh Teuku Rifky Harsya dalam biodata yang diserahkan ke Pansel KPK serta tidak mencantumkan kepemilikan rumah/alamat rumah di biodata. “Pansel calon pimpinan KPK tidak boleh menutup mata atas temuan ini. Karena jika masih diloloskan, justru akan menjadi bumerang bagi KPK di waktu yang akan datang. Kita menolak dua calon tersebut,” kata peneliti ICW Donal Fariz. Saat ini sudah ada 10 orang nama calon pimpinan KPK di Pansel Calon Pimpinan KPK. Pansel akan memilih delapan orang dari mereka untuk diajukan ke presiden pada tanggal 18 Agustus 2011. Presiden dan Pansel sendiri akan mengumumkan secara resmi delapan orang tersebut di Istana Presiden pada 18 Agustus. Kemudian, Presiden dan Pansel akan mengirim delapan nama itu ke DPR pada 19 Agustus. (vnc)

serta tidak mencantumkan kepemilikan rumah/ alamat rumah di biodata. “Pansel calon pimpinan KPK tidak boleh menutup mata atas temuan ini. Karena jika masih diloloskan, justru akan menjadi bumerang bagi KPK di waktu yang akan datang. Kami menolak dua calon tersebut,” kata peneliti ICW Donal Fariz seperti dikutip vivanews.com. Tetapi Aryanto membantah rekam jejak versi ICW itu. Menurutnya dirinya tidak pernah memberhentikan suatu kasus yang sedang diusutnya. “Kalau saya dianggap memberhentikan kasus karena tidak ada bukti praperadilan, kalau itu menang kan berarti salah penyidiknya, begitu. Jangan saya dianggap memberhentikan kasus,” katanya. Mengenai laporan harta kekayaan, Aryanto baru melaporkan kekayaan ke KPK sebanyak 2 kali yakni pada 31 Mei 2001 saat dia menjabat Direktur Pidana Khusus Mabes Polri, dan terakhir pada 17 Maret 2011 saat menjabat Deputi Bidang Pengkajian dan Penanganan Sengketa Konflik Pertanahan. Sesuai dengan Pasal 5 angka (3) UU Penyelenggaraan Negara yang Bersih dari KKN diatur setiap penyelenggara negara berkewajiban untuk melaporkan dan mengumumkan kekayaan sebelum dan setelah menjabat. Mengenai laporan kekayaan ini, Aryanto mengakui tak melaporkan kekayaannya karena kebingungan dalam mengisi lembar LHKPN. Selain itu, Aryanto mengakui takut jika saat diumumkan kekayaannya lebih besar dari Kapolri saat itu yakni Rp5 miliar. “Saya bilang kalau saya isi semua saya lebih kaya dari Kapolri, kan Kapolri waktu itu Rp5 miliar. Yang akhirnya diputuskan ya untuk Kapolri Rp5 miliar, untuk asisten operasinya ya pantas-pantasnya Rp2,5 miliar. Untuk wakilnya Rp2 miliar, dan untuk direkturnya tidak lebih dari Rp1,5 miliar, jadi begitu kesepakatannya,” ujarnya. Aryanto juga mengaku bingung saat mengisi LHKPN. “Saya kira semua pejabat negara melakukan hal itu dalam kebingungan. Saya yakin semua orang bimbang mengisinya. Kalau apa adanya nanti ditanya macam-macam, tapi tadi saya jelaskan polisi rekening dapat segini dapat dari gaji ya tidak mungkin dong tapi kan dia berdagang, bisnis, macammacam sepanjang itu legal ya sah saja.” Sementara soal berbisnis sampingan di saat masih aktif

sebagai polisi, Aryanto tak membantah. Saat menjabat sebagai Direktur Serse Umum Mabes Polri, Aryanto menyambi kerja sebagai konsultan hukum sebuah perusahaan kaus. Dia juga tercatat menjadi konsultan hukum di PT Mitra Dana Putra Utama Finance. Menurut Aryanto, bisnis sampingan ini belum ada aturannya. “Tak ada aturannya berbisnis, kecuali jadi ketua perusahaan itu memang tidak boleh. Polisi kan warga negara juga. Kalau berdagang motor, siapa yang larang,” ujarnya. Menurutnya perusahaan konsultan itu bukanlah miliknya. “Yang punya itu sahabat saya. Saya jadi konsultan masa itu dilarang. Jangan suuzonlah. Saya mau jadi pimpinan KPK kayak koruptor saja, dituduh ini itu, dicari kesalahannya,” ujarnya. Mengenai kekayaan milik istrinya, Aryanto menjelaskan, istrinya berprofesi sebagai dokter gigi. “Kalau dia punya harta apa dilarang,” ujarnya. Sedangkan Sayid Fadhil yang gagal masuk delapan besar memang mengakui punya dua kartu tanda penduduk. Sayid memiliki KTP untuk wilayah DKI Jakarta dan KTP Banda Aceh. Dan meski pernah tercatat sebagai staf ahli DPR untuk seorang politikus Demokrat, Sayid membantah menjadi fungsionaris partai terbesar itu. Di kaki DPR Dengan masuknya nama 8 tersebut, ibarat main bola, kini bola berada di kaki DPRD. Senin besok (22/8) DPR akan mulai membahas jadwal uji kelayakan, dan kepatutan bagi kedelapan calon pimpinan KPK itu. “Senin kami rapat membahas jadwal fit and proper test,” kata Wakil Ketua Komisi II DPR Tjatur Sapto Edy. Ia menuturkan, sebelum uji kelayakan dan kepatutan, Komisi III akan menjaring masukan lebih dulu dari masyarakat. Mereka juga akan menelusuri rekam jejak para kandidat. “Hasil tracking itu akan menjadi bahan utama,” ujar Ketua Fraksi PAN itu. Komisi III DPR juga akan mengunjungi keluarga masingmasing calon, dan mengecek kasus yang pernah ditangani para calon. “Semacam napak tilas,” ujar Tjatur. Setelah semua langkah itu dilakukan, kata Tjatur, barulah “Terakhir akan dilakukan fit and proper test.” Jika tak ada aral-melintang, pimpinan KPK yang terpilih dari uji kelayakan dan kepatutan itu, terang Tjatur, akan dilantik pada bulan Desember 2011. (d/vnc/ant)

IAFCP Bantu Kelola Hutan Merangin-Sarolangun JAMBI, HALUAN- Kabupaten Merangin bersama Kabupaten Sarolangun akan mendapatkan dana bantuan sebesar 30 juta dolar Australia dari program Indonesia-Australia Forest Carbon Partnership (IAFCP). Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Fajarman mengatakan melalui program tersebut menjadikan kabupaten Merangin dan Sarolangun menjadi kabupaten percontohan di area Sumatera untuk realisasi program pengelolaan hutan tersebut. Program ini, lanjutnya, intinya adalah pengelolaan hutan untuk mengatasi masalah perubahan iklim global (global warming), selain ke depannya juga untuk program Reducing Emissions from Deforestation

and Forest Degradation (REDD). “Untuk kesepakatan kerjasama telah ditandatangani oleh presiden RI dan Perdana Menteri Australia. Jadi, untuk realisasinya kita yang ditunjuk sebagai proyek percontohannya di wilayah Sumatera,” tegasnya. Dana yang diterima akan digunakan untuk menjalankan program yang mencakup tiga bidang utama yakni, pengembangan kebijakan dan peningkatan kapasitas, dukungan teknis pemantauan dan perhitungan karbon, dan pengembangan kegiatan demonstrasi. Dipilihnya Merangin dan Sarolangun menjadi proyek percontohan, dikarenakan dinilai indikatornya paling menonjol, yaitu, hutan-hutan

yang ada di Kabupaten Merangin masih banyak dikelola masyarakat, seperti hutan adat, hutan desa, dan hutan tanaman rakyat (HTR). “Melalui pengelolaan seperti ini secara otomatis kelestarian hutan akan tetap

HUTAN lestari, untuk semua.

terjaga, karena masyarakatnya sendiri yang mengolah, coba kalau hutan itu milik negara, tentu masyarakat tidak bisa ikut menikmatinya. Sementara, kalau hutan adat dan sejenisnya, masyarakat sendiri yang mengaturnya,” katanya. (dn/ant)


LANCONG 5

MINGGU, 21 AGUSTUS 2011 M 21 RAMADAN 1432 H

Bangunan peninggalan Belanda yang dijadikan hotel

Lubang Tambang Mbah Soero

SAWAHLUNTO, HALUANPernahkah terbayangkan di fikiran kita, sebuah kota tua peninggalan kolonial Belanda yang masih tetap terjaga dan terpelihara dengan baik, dan mampu menjadi modal utama dalam pengembangan sektor wisata. Patung tambang di halaman Lubang Mbah Soero

MARTABAK KUBANG

Cocok untuk Berbuka

PADANG, HALUAN-Martabak Kubang sebagai menu berbuka puasa. Kenapa tidak? Perpaduan rasa kuliner Padang dan India ini rasanya sungguh menggugah selera. Isinya padat berupa cincangan daging plus irisan daun bawang. Dicocol kuah saus kecoklatan yang pedas gurih manis, woww... rasanya makin dahsyat! Martabak kubang memiliki ciri khas daerah Kubang, yaitu berani dalam pemakaian bumbu. Martabak ini kulitnya sangat tipis sehingga sangat crispy saat disantap, namun isinya lebih tebal dan padat dibandingkan martabak telur pada umumnya. Rasa kulit yang gurih renyah dengan isi yang pedas harum itulah yang memikat selera. Selain memakai telur bebek, martabak kubang memiliki isi berupa cincangan daging sapi atau potongan daging berbumbu rendang yang mantab rasanya. Selain itu juga diberi irisan daun bawang yang cukup royal. Untuk pelengkapnya, ada saus berwarna cokelat nyaris kehitaman dengan genangan irisan daun bawang bombay. Tak lupa seporsi acar juga ikut melengkapi hidangan ini. Saus kuahnya memiliki rasa khas pedas gurih dan manis yang membuat penikmatnya ketagihan. Martabak kubang yang juga biasa disebut dengan Martabak Mesir ini banyak dijual di berbagai tempat. Selain martabak kubang, tentunya juga tersedia roti cane yang tak kalah lezat. Martabak kubang paling nikmat saat disantap hangat-hangat bersama seluruh keluarga. Gimana, tergoda untuk menikmati si martabak kubang sore nanti?.(h/sya/dtc)

Tidak ada pemugaran yang berarti yang dilakukan selama ini. Sehingga kota ini layak dijadikan sebagai contoh bagi berbagai daerah dalam mempertahankan potensi cagar wisata budaya, dan sejarah yang dimiliki. Di Sumatera Barat, satusatunya daerah yang memiliki kekayaan cagar wisata sejarah peninggalan kolonial Belanda itu hanyalah di Sawahlunto. Itu ditunjukan dengan begitu banyaknya peninggalan bersejarah yang dapat menjadi pendukung kepariwisataan. Mengintip wisata sejarah Sawahlunto, bangunan-bangunan tua peninggalan Belanda itu ternyata sudah dimanfaatkan untuk berbagai kegiatan, baik hotel, kantor koperasi, museum gudang ransum, mesjid, kantor pegadaian, gereja, bahkan sekolah, hingga gedung pertemuan dan rumah sakit daerah. “Dulu sebagian besar bangunan ini merupakan tempat persinggahan pejabat Belanda. Seiring berpulangnya kolonial itu, bangunan ini pun banyak beralih fungsi,” ujar Juliar salah seorang pengelola kebersihan di salah satu bangunan tua itu. Era penjajahan yang dulunya terus silih berganti memperebutkan tambang batu bara yang tidak kenal habis. Mulai dari zaman penjajahan Portugis hingga Belanda. Dari berbagai keturunan yang ada, mewariskan bahwa semua gedung dan bangunan memiliki penjaga dan penghuni yang tidak bisa di lihat dengan mata manusia. Puluhan gedung dengan tiang-tiang kokoh, yang menandakan kemegahan Sawahlunto di masa lampau itu, dimanfaatkan pemerintah sebagai daya

tarik wisata, tanpa merubah goresan arsitektur ala Hindia Belanda itu, beberapa dari gedung hanya dilakukan peremajaan dengan memberikan goresan warna yang lebih baik. Sebut saja, bangunan tua yang kini menjadi kantor PT. Bukit Asam – UPO, yang masih berdiri dengan megah, di kawasan yang kini telah diubah menjadi pusat jajanan kuliner, Lapangan Segitiga ‘Kota Arang’. Sederet bangunan itu juga dilengkapi dengan peninggalan lainnya, diantaranya pemanfaatan peninggalan lubang tambang menjadi objek wisata. Di sini, wisatawan diajak melihat langsung lubang tambang batu bara, yang selama ini sulit diakses masyarakat. Lubang tambang yang dibuat tahun 1898 merupakan lubang tambang pertama di Sumatera Barat. Lubang tambang ini terletak di Air Dingin, Kecamatan Lembah Segar, dan dibuat para pekerja paksa atau yang dikenal sebagai Orang Rantai. Tahun 1932 tambang itu ditutup dan dibuka kembali bulan Juni 2007. Saat terowongan ini dibuka, ditemukan tulang manusia yang hampir membatu. Kini, lubang tambang itu dikenal dengan sebutan Lubang Mbah Soero dan dijadikan destinasi wisata. Mulai Juni 2007 hingga saat ini, ribuan pengunjung telah menyambangi lubang tambang tersebut untuk menguak kembali sejarah dan memori pahit orang pribumi. Sebelum masuk ke lubang tambang, wisatawan akan disuguhi patung pekerja tambang, yang dengan susah payah mendorong lori pengangkut batu bara, sambil diawasi seorang menir Belanda. Lubang Mbah Soero juga menyimpan cerita. Pernah ada salah satu anggota rombongan yang pernah berkunjung ke sana, yang terus menangis sepanjang perjalanan dan ketika ditanyakan apa gerangan yang membuatnya kelihatan begitu tertekan, dijawab bahwa orang itu menangis karena melihat betapa beratnya penderitaan para orang rantai yang dipekerjakan disana. Rupa-rupanya, dia bisa melihat ‘penampakan’. Tidak begitu jauh dari Lubang Mbah Soero, berdiri pula bangunan tua yang menyimpan puluhan foto-foto tambang lama, serta berbagai alatalat masak yang digunakan para pekerja tambang kala itu. Ukurannya serba besar, sebab peralatan masak itu digunakan memenuhi kebu-

Mengintip Wisata Sejarah Peninggalan Kolonial tuhan para pekerja tambang yang jumlahnya ribuan orang. Kini peninggalan bersejarah itu dapat dinikmati, cukup dengan datang ke kawasan Museum Gudang Ransum. Keberadaan peninggalan yang dimanfaatkan sebagai wisata sejarah semuanya berlokasi di pusat kota yang mirip cekungan bagaikan kuali. Mesjid Agung yang juga bagian dari peninggalan bersejarah juga memiliki cerita yang tidak kalah menarik.Tepat di bawah bangunan mesjid kuno ini, dulunya dipercaya sebagai tempat bagi pera pejuang untuk menyimpan persenjataan dan mesiu. Cerita itu juga dilengkapi dengan penemuan bungker yang menyimpan berbagai senjata api dan mesiu itu sendiri. Peninggalan bersejarah lainnya yang tidak kalah penting dalam pengembangan pariwisata Sawahlunto adalah ‘Mak Itam’. Lokomotif uap tua yang sempat malang melintang ke Museum Kereta Api Ambarawa itu, kini telah kembali dan mendukung pariwisata di bumi tambang batu bara. Lokomotif uap berlabel E 1060 buatan Jerman itu, selalu menanti kedatangan wisatawan di Museum Kereta Api Sawahlunto. Selain lokomotif, Museum Kereta Api ini juga menyimpan berbagai onderdil dan peralatan kereta api seperti label pabrik, dongkrak, rel, sinyal kereta, dan alat komunikasi, foto-foto tentang perkeretaapian di Sumbar. Semuanya tersimpan rapih di museum ini, Selain itu, di halaman museum juga terdapat beberapa gerbong pengangkut batu bara, dua gerbong yang terbuat dari kayu mirip kereta api zaman cowboy dan sebuah lori wisata yang dijalankan pada Sabtu, Minggu dan hari-hari libur lain.

Silo. Bangunan dengan ketinggian mencapai 40 meter dan satu-satunya ada di Sawahlunto itu ternyata juga memiliki keindahan nan menawan. Silo merupakan bangunan untuk penyaluran batu bara ke gerbong-gerbong kereta api, yang akan mengangkut batu bara dari Sawahlunto ke Teluk Bayur Kota Padang. Gedung berbentuk tabung raksasa yang disanggah besi anker baja dan dilengkapi dengan lima menara gardu yang menghubungkan gedung satu dengan gadung lainnya itu, walau sudah berumur ratusan tahun, namun tetap berdiri kokoh. Dengan dinding yang terlihat sedikit usang, bangunan unik itu kini telah menjadi landmark Kota Sawahlunto.

Bukan itu saja, lapisan besi konon kabarnya belum pernah sama sekali di lakukan pengecatan setelah terakhir dilakukan pengecatan pada tahun 1968. Yang mencengangkan, jika melirik lamun di tiga menara berbeda itu, maka akan timbul rasa kesan yang mendalam, dimana besi tua berumur ratusan tahun yang menyangga triple bangunan itu masih tampak kokoh dan berwarna klasik nan menawan, karena coraknya yang berkenan di mata setiap turis yang mengunjunginya. Dari keseluruhan bangunan dan gedung yang ada, memiliki kekokohan yang tiada tanding. Dari beberapa kali gempa besar yang melanda Sumatera Barat, belum satupun gedung bersejarah itu mengalami keretakan apalagi runtuh.(fadilla jusman)

Bangunan tua yang dimanfaatkan untuk koperasi


6 PERSONAL

MINGGU, 21 AGUSTUS 2011 M 21 RAMADAN 1432 H

ROSLAINI SYOFYAN

Sudah 50 Tahun, Kue Keringnya Tetap Dicari

PADANG, HALUAN — Limapuluh tahun mempertahankan sebuah usaha, tidaklah mudah. Apalagi itu berupa usaha kue kering yang dirintis sendiri. Namun itulah kenyataannya. Selama 50 tahun pula, kue kering berlabel ‘Rose’ yang diproduksi Ny. Roslaini Syofyan, 82, tahun tetap bertahan dan terus dicari pelanggannya. Tiga momen besar tiap tahun, lebaran Idul Fitri, Natal serta Imlek, menjadi saat-saat tersibuk bagi Roslaini dan sekitar 20 karyawannya untuk memproduksi kue kering

Narasi: Atviarni Foto-foto: Atviarni

buatannya, di Jl. HOS Cokroaminoto No. 75 Padang. Tak tanggung-tanggung, setiap lebaran, mereka malah memproduksi sekitar 5 ton kue kering. Apa yang membuat kue ‘Rose’ ini begitu dicari? Bahkan pelanggan tetapnya pun ada yang sudah puluhan tahun berlangganan kue kering ‘Rose’. Ternyata, kuncinya ada pada bahan-bahan yang berkualitas serta cara pembakaran kuenya yang sangat tradisional. Jika produsen kue lainnya menggunakan oven listrik atau kompor sebagai alat pema nasnya, maka kue Rose dibakar dengan menggunakan hawa panas dari oven batu yang disebut dengan ‘perno’ (bahasa sanskerta – red). “Dengan menggunakan perno, maka hasil pembakaran kue akan sempurna. Karena hawa panas

yang bersumber dari hasil pembakaran kayu selama berjam-jam, akan membakar kue hingga ke bagian dalamnya. Itulah yang membuat kue Rose terasa garing dan renyah sampai ke dalam bagian kuenya,” kata pendiri sekaligus pemilik usaha ini, Roslaini. Perno adalah oven berukuran sekitar 3 x 4 meter persegi yang terbuat dari batu yang dilengkapi dengan cerobong asap. Sumber panasnya berasal dari pembakaran kayu dan tempurung kelapa. Sebelum kue ciptaannya dipanggang dalam perno, terlebih dahulu dibakar sekitar 13 ikat kayu bakar ke dalam perno selama empat jam. Beberapa jam kemudian arang atau abunya disisihkan kemudian cetakan kue-kue, baru dimasukkan dalam perno, dan hawa panas yang tersimpan dalam oven itu siap menularkan hawa panas ke seluruh pori-pori kue, dan beberapa menit kue pun masak dengan sendirin-ya. Roslaini yang tengah sibuk

melayani pelanggannya, kebetulan sedang didampingi putri kandungnya, Linda,40, dan mitra kerjanya, pengusaha Kripik Christine Hakim. Ia menuturkan, bahan baku kue buatannya itu terbuat dari bahan dengan kualitas terbaik, seperti terigu, Blue Band margarine, mentega Wisman, coklat, susu, gula, telur, dan tidak menggunakan bawan pengawet. Dan, kue-kue produksinya dipacking dalam kemasan yang bagus. Hebatnya, meski tanpa bahan pengawet kue buatannya bisa bertahan selama setahun dalam wadah tertutup rapat. “Ini karena kami membuatnya dengan bahan baku pilihan dengan kualitas terbagus, dan diproses secara higienis dalam perno,” lanjutnya. Ibu dari lima orang anak dan nenek dari 10 orang cucu itu menyebutkan, kini Pemasarannya tidak hanya di Kota Padang, tapi juga hingga ke Bukittinggi, Pekanbaru hingga Sungai Penuh. Karena kue-kue produksinya awet, Roslaini tidak

memproduksinya setiap hari. Tiga momen besar Idul Fitri, Natal dan Imlek, menjadi saatsaat tersibuknya. Karena itulah, tiga kali setahun pula, Roslaini dan putrinya Linda harus bolakbalik dari Jakarta ke Padang, hanya untuk mengawasi produksi kue ini. “Kalau hari-hari biasa, kami tinggal di Jakarta bersama anak-anak. Dua minggu sebelum lebaran kami berangkat ke Padang dan mulai memproduksi kue hingga tiga hari menjelang lebaran. Untuk pekerjaan ini, kami membawa tukang bakar kue khusus dari Jakarta,” tambah Linda. Selain memasarkan produknya sendiri di rumah yang sekaligus menjadi pabriknya, di Jl. HOS Cokroaminoto No. 75 Padang, kue-kue kering Rose juga bisa dibeli di Christine Hakim serta toko-toko kue lainnya di Padang. “Toko Ayu, Toko Ida, Toko On, Keripik balado Rohana Kudus, juga beberapa toko lainnya selalu membantu kami memasarkan kue-kue ini,” Rose. Di saat lebaran, Rose bisa memproduksi kue kering sekitar 5 ton untuk memenuhi permintaan pasarnya. “Sebagian besar bahan kue kami datangkan dari Jakarta. Sebab, kalau mengharapkan beli di Padang, kami takut kehabisan. Kami butuh sekitar 2 ton Blue Band, setengah ton terigu, 800 ikat kayu bakar untuk kebutuhan membuat kue lebaran. Sedangkan telur, kami butuhkan sekitar 800 butir sehari,” tambah Linda yang mengatakan sekitar 16 macam kue menjadi andalan produk mereka. Di antara kue buatan Rose yang sangat laris adalah nastar nenas, kue koya (sagun kacang hijau), kue keju, cornflakes, skippy, kacang, kue astar, petak coklat, semprit dan laiinya. “Aromanya saja sudah sangat menggoda, apalagi rasanya. Pastinya sangat lezat karena terbuat dari bahan baku pilihan. Harganya pun sangat murah, hanya berkisar Rp120 ribu – Rp150 ribu per kg. Itupun dikemas dalam kemasan yang kecil, sehingga kita bisa membelinya sehara Rp30 ribu – Rp37.500 per kotak isi seperempat kilogram,” kata Ratna, salah seorang pelanggan setia Rose yang setiap tahun selalu menjadi langganan tetap kue ini. (h/atviarni)


RANTAU 7

MINGGU, 21 AGUSTUS 2011 M 21 RAMADAN 1432 H

SUMBAR EKSPO 2011

Membangkitkan Kebanggaan Urang Awak

JAKARTA, HALUAN– Bila tak ada aral melintang, selama empat hari mulai 15 hingga 18 September mendatang, urang Minang akan menyelenggarakan alek gadang berupa pameran produk unggulan, diskusi keunggulan ekonomi dan sekaligus halal bi halalyang dikemas dalam bentuk Sumatera Barat Ekspo 2011 di Jakarta Convention Centre (JCC), Senayan, Jakarta. Rangkaian kegiatan ini digelar oleh Forum 0321 (kelompok staf ahli anggota DPR RI yang berasal dari Minang) bekerjasama dengan Kantor Penghubung Sumatera Barat di Jakarta. Menurut Emilya Rosa S, Event Organizer Sumbar Ekspo tersebut hingga minggu kedua bulan Ramadan ini, sekitar 60 persen booth-booth yang disediakan di areal seluas 6000 meter persegi di Hall B JCC itu sudah dipesan sejumlah daerah kota/kabupaten dari Sumbar, BUMN dan UKM, baik yang dari Sumatera Barat maupun dari luar daerah. BUMN yang merencakan ikut dalam kegiatan ini antara lain PT Telkom dan Bank Bukopin. Sementara daerahdaerah yang bakal itu, seperti Kota Padang, Pasaman Barat,

Dharmasraya dan lain-lain. Sedang untuk kegiatan halal bi halal di tempat yang sama, sudah tercatata KKTD Luhak Nan Tuo dan Bakor Padang. Sumbar Ekspo ini digagas Kepala Kantor Penghubung Pemda Sumbar di Jakarta, Nadiar, untuk mempromosikan Ranah Minang di luar daerah. Dalam wawancaranya dengan Haluan di kantornya, di Jalan Matraman Raya, Kamis (18/ 8), Nadiar menyebutkan, selama ini belum ada kegiatan promosi terpadu yang dilakukan oleh daerah ini di ibukota. Padahal, potensi untuk melakukan promosi di ibukota Negara ini sangat besar. Nadiar mengharapkan, UKM-UKM binaan BUMN dan BUMD di Ranah Minang sebaiknya bias ambil bagian dalam Sumbar Ekspo guna

memperlihatkan keunggulan produk yang telah dihasilkan oleh Sumatra Barat. Bertajuk “Memberdayakan Keunggulan Ekonomi Sumatra Barat”, Sumbar Ekspo ini tidak hanya tampil dalam bentuk pameran produk unggulan dan silaturahim saja, tetapi juga akan menampilkan dialog/ diskusi panel tentang keunggulan ekonomi Sumatra Barat. Keunggulan Pariwisata Dalam pertwmuan antara panitia dari Forum 0321 yang dipimpin Ilhamsyah Mirman, EO Emilya Rosa didampingi penasehat acara; Refrizal dan Hemanto (anggota DPR RI) dengan Ketua DPD Irman Gusman di ruang pimpinan Ketua DPD di gedung parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (19/8), Irman Gusman menekankan agar Sumbar Ekspo lebih mengedepankan pembahasan keunggulan pariwisata Sumatera Barat sebagai potensi ekonomi terbesar Ranah Minangkabau di masa mendatang. “Saya kira, tambang emas masa depan Sumatera Barat itu adalah pariwisata. Jadi, bobot bahasan dalam diskusi panel salah satunya adalah dunia kepariwisataan itu,” ujar Irman yang sudah menyatakan

SYAF AL

SUMBAR EKSPO-Pertemuan Panitia Sumbar Ekspo dengan Ketua DPD Irman Gusman di ruang kerjanya, Jumat (19/8)

diri untuk hadir, dan akan ikut memberikan sambutan dalam acara ini. Ia mengingatkan, dengan rencana kegiatan yang menelan biaya Rp2 milyar di tempat yang sangat strategis itu, mesti ada umpan balik yang diterima daerah ini yang melebihi nilai itu. Kalau tidak, acara ini hanya akan jadi hura-hura saja. Potensi pariwisata yang

KAKANPENGHUB SUMBAR NADIAR

Sumbar Ekspo, Menjual Sekaligus Merekat

JAKARTA, HALUAN —Sumatera Barat Ekspo 2011 sudah lama dicanangkan oleh Kantor Penghubung Pemprov Sumbar di Jakarta. Setelah mendapat respons dari Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno dan sejumlah Anggota DPR RI, usai lebaran mendatang Sumbar Ekspo untuk memberdayakan keunggulan ekonomi Sumatera Barat itu pun siap digelar di Jakarta Convention Centre (JCC), Senayan, Jakarta. “Kita harapkan Sumbar Ekspo ini tidak hanya sebagai sarana promosi, tetapi sekaligus sebagai alat untuk merekat kembali orang Minang dengan daerahnya,” kata Nadiar dalam sebuah wawancara khusus di ruang kerjanya di bilangan Jalan Matraman Raya, Jakarta, Kamis (18/8) lalu. Berikut petikannya wawancaranya dengan Syafruddin AL dari Haluan: Bagaimana gagasan Sumbar Ekspo itu lahir? Banyak alasannya. Pertama, kita lihat setiap tahun ada pekan budaya di Sumatera Barat yang digelar oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata. Kedua, sejumlah kabupaten dan kota juga

membuat berbagai acara promosi, baik di daerahnya maupun di luar daerah seperti di Jakarta atau tempat lain, bahkan ke luar negeri. Kecuali pekan budaya, yang lainnya itu sifatnya sporadis, tak terencana. Kalau ada yang menawarkan dan anggarannya ada, mereka langsung ikut saja. Di Jakarta sendiri, promosi Sumbar yang agak terpadu baru yang dikelola oleh Dekranasda bekerjasama dengan Kementerian Perindustrian. Tetapi tempatnya terbatas. Karena itu, kenapa tidak kita adakan yang agak lebih besar dengan melibatkan seluruh potensi. Ya promosi produk unggulan, ya

pagelaran atraksi budaya , ya temu bisnis dan ya juga halal bi halal. Bagaimana respons Gubernur? Alhamdulillah acara ini mendapat dukungan beliau. Launching-nya tempo hari langsung beliau yang melakukan bersama Wamendiknas Pak Fasli Jalal dan Menkominto Pak Tifatul Sembiring. Bagaimana bentuk acaranya dan siapa yang terlibat? Ya, ada pameran produk unggulan dari Sumatera Barat maupun oleh warga perantau sendiri, seperti dari Tanah Abang dan tempat-tempat lainnya. Dari Sumbar itu kita harapkan Pemda Kabupaten dan Kota bisa menghadirkan UKM unggulan mereka, sekaligus menyediakan berbagai informasi tentang daerahnya bila diperlukan oleh para pengunjung. Kita ingin semua pihak terlibat. Baik BUMN yang dipimpin oleh urang awak, maupun BUMN yang membina usaha kecil urang Minang. Bank Nagari, Semen Padang juga kita harapkan berpartisipasi mengirim UKM binaan mereka. Begitu juga para saudagar

Minang yang ada di rantau. JCC apa tidak kemahalan? Kita kan ingin profesional. Tidak setengah-setengah. Di sana juga luas dan mudah dijangkau dengan alat transportasi apapun. Baru Sumbar pula yang mengadakan pameran di tempat ini. Bagi UKM, makanya kita minta BUMN dan BUMD yang membina mereka yang mengirim ke Sumbar Ekspo ini. Apa sekali ini saja? Maunya kita tidak begitu. Diusahakan setiap tahun, menjadi program prioritas. Toh, setiap daerah punya anggaran untuk promosi. Kegiatan itu yang kita satukan dengan jadwal yang tetap. Misal, setiap bulan September saja. Kemudian, tempatnya tidak harus di Jakarta. Suatu kali bisa saja diadakan di Bali atau Surabaya. Yang dari daerah cukup menampilkan produk unggulan yang dibuat, tapi tim keseniannya cukup dari orang Minang yang di rantau saja. Sekaligus kita melestarikan budaya Minang bagi kalangan perantau yang sudah menghadirkan generasi kedua. Peran provinsi apa? Kita fasilitator saja. Bisa jadi, tempat itu nanti sebagian dibiayai rutin oleh APBD provisi, sehingga meringankan bagi daerah dan UKM untuk itu. Yang penting, acara ini harus kita gelar secara rutin, sehingga ada kepastian untuk promosi daerah. Kapan perlu, Pekan Budaya yang selama ini kita adakan di daerah, dipindahkan saja ke rantau. Kalau mau promosi, kan tempatnya di rantau. Selain pameran dan atraksi budaya? Kita akan gelar temu bisnis dan dialog interaktif itu. Bersama kita membahas soal-soal kampung halaman. Berbagai keunggulan yang kita miliki kita bicarakan bersama bagaimana strategi mengangkatnya. ***

dimiliki Ranah Minang kata Irman, jauh mengungguli daerah lain di Indonesia. Alam, budaya dan kuliner yang sudah dianugerahi Tuhan untuk daerah yang elok ini. Namun keunggulan itu perlu dikemas sedemikian rupa. Harus melakukan lompatan quantum dalam memajukan pariwisata ranah. “Kalau Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata sudah mempromosikan daerah ini lewat iven balap sepeda internasional Tour de Singkarak, kita orang Minang harus ikut serta membenahi dan mengemas potensi yang dimiliki itu dengan baik dan professional yang terukur. Ada standarstandarnya,” ujarnya. Karena itu, dalam diskusi panel tentang pariwisata tersebut, Irman meminta pembicara yang ditampilkan yang berbobot dan yang punya perhatian serius dengan Sumatrea Barat. Baik dari Kembudpar, dari masyarakat pariwisata Indonesia dan pelaku pariwisata dari Ranah Minang sendiri. Selain itu, ia juga mengi-

ngatkan agar audien yang diundang dalam diskusi itu adalah pengusaha-pengusaha luar yang berminat investasi industry pariwisata. “Saya minta jangan yang hadir cuma orang awak ke orang awak saja. Tapi hadirkan lah mereka yang conrens dengan dunia kepariwisataan dan mau melakukan investasi,” imbuhnya. Sinergi dengan SSM Dalam kesempatan itu, Irman juga mendukung rencana penggabungan acara Sumbar Ekspo dengan Silaturahim Saudagar Minang (SSM) yang tahun ini, akan diselenggarakan oleh Saudagar Muda Minang (SMM) di Jakarta. Pihak Forum SSM sendiri sangat merespon kalau acara tersebu diadakan di Jakarta dan digabung pelaksanaannya dengan Sumbar Ekspo. “Karena idenya sejalan, apa salahnya,” kata Ketua FSSM H. Basrizal Koto di Jakarta dua hari lalu. Sedianya, SSM IV 2011 akan digelar di Bukittinggi yang sekaligus akan ikut hadir Perdana Menteri Ma-

laysia, Najib Tun Razak, yang kebetulan akan berlibur di kampung istrinya di Bukittinggi. Namun, karena rawannya kondisi lalu lintas selama lebaran di kota wisata ini, dan belum selesainya jalur alternative Sicincin – Malalak, maka acara SSM di kota ini harus dialihkan lokasinya. Rapat SMM pada Kamis (18/8) malam pun akhirnya menyetujui acara ini digelar di Jakarta. Irman menyebutkan, dengan digabungkannya acara tersebut, maka semarah Sumbar Ekspo akan semakin terasa karena diduku oleh kalangan pebisnis. Kontens dialognya pun akan lebih hidup dengan mengedepankan potensi-potensi ekonomi yang kita miliki. Hari ini, di Puncak, Jawa Barat, pihak panitia dari Forum 0321 akan bertemu dengan DPP Saudagar Muda Minang yang dipimpin Fahira Fahmi Idris. Ketua Dewan Penggagas SSM sendiri, Fahmi Idris juga akan hadir dalam pertemuan tersebut. (h/sal)

Jalur Alternatif Bagi Pemudik dari Riau PADANG, HALUAN — Polda Sumbar menyiapkan jalur alternatif lintas provinsi Sumbar-Riau guna mengantisipasi kemacetan yang biasanya terjadi saat mudik Lebaran di kawasan Kelok Sembilan, khususnya di kilometer 21 sampai kilometer 25, di Kabupaten Limpuluh Kota. Kasubdit Bin Gakkum Direktorat Lantas Polda Sumbar AKBP Hermanto Kasban di Padang, Jumat (19/8) mengatakan, panjang jalur anternatif tersebut mencapai 50 kilometer dengan melewati Kiliran Jao, Kabupaten Sijunjung “Pemudik dari Sumbar dapat mengambil jalur alternatif itu jika hendak ke Riau, demikian juga sebaliknya. Jalur itu kita siapkan untuk mengantisipasi jika terjadi kemacetan arus mudik di kawasan Kelok Sembilan,” ujarnya. Untuk pengawasan jalur alternatif tersebut juga telah disiapkan sebuah satu pos pengamanan, dan satu pos simpatik yang berada di bawah koordinasi Polres Sijunjung. Penyebab utama kemacetan di kawasan itu adalah jalur yang sempit. Sementara kendaraan yang melintas saat mudik akan sangat padat. “Selain laju kecepatan

kendaraan harus rendah, biasanya juga tidak sedikit yang rusak atau mogok di sana,” katanya menambahkan. Tidak hanya sempit, jalur Kelok Sembilan juga dikenal dengan tikungannya yang tajam. Belum lagi tanjakan dan turunannya serta pandangan yang terbatas. “Jalan bergelombang juga akan menyebabkan susahnya para pengendara melalui jalur tersebut,” ujarnya. Di Kabupaten Limapuluh Kota, daerah rawan bencana yang juga harus diwaspadai para pengendara adalah di kawasan Kuda Putih, Kecamatan Harau, tepatnya di kilometer 31 sampai kilometer 42. Di kawasan itu terdapat tebing terjal di sisi kanan-kiri jalan. Selain itu, struktur tanah di kawasan itu juga termasuk labil, berbatu dan berpasir. “Jika curah hujan tinggi, masyarakat juga harus mewaspadai bahaya longsor,” katanya. Pihak kepolisian mulai H7 hingga H+7 akan bersiap siaga di loaksi-lokasi yang telah ditetapkan agar arus lalu lintas pada saat musik Lebaran tetap berjalan lancar. Masyarakat diharapkan tetap waspada saat memasuki daerah rawan kemacetan dan longsor agar selamat sampai ke tujuan, ujar Hermanto.

Secara keseluruhan dalam menyambut mudik Lebaran Idul Fitri 1432 Hijriah, Polda Sumbar membentuk 48 pos pengamanan, 12 pos pantau dan 15 pos simpatik. Sementara jumlah aparat dari seluruh jajaran Polda Sumbar yang akan diterjunkan dalam pengamanan Operasi Ketupat 2011 tercatat sebanyak 2.848 personel. (h/aci/ant)

LOWONGAN KERJA New produck KOBOLD, sebuah tehknologi Dry Wash Spring Bed,merupakan produck buatan Jerman yang pertama di dunia, kami membuka kesempatan kerja untuk bagian :

CONSULTANT Persyaratan : - Usia maksimal 35thn - Pendidikan minimal SMA sederjat - Mampu berkomunikasi dengan baik - Sanggup kerja luar kota - Berpenampilan menarik - Suka tantangan dan pekerja keras Benefit : - Income min 1,5jt / bulan - Ansuran - Tour dalam dan luar negeri - Transportasi - Jenjang karir Segera bawa lamaran anda langsung : LUX JL. A Yani No.90 kampung China (sebelum jembatan Limpape ) kota Bukittinggi Up : Bp. Nizar ( Branch Manager )

Pelamar di tunggu paling lambat 3 hari setelah iklan ini terbit jam 10.00 s/d 16.00


8

MINGGU, 21 AGUSTUS 2011 M / 21 RAMADAN 1432 H

Revolusi Biru ADA cerita menarik mengenai penunjukan Andre

Villas Boas sebagai manajer baru Chelsea FC. Setelah memecat Carlo Anceloti dipenghujung musim kemarin sebenarnya Roman Abramovich telah menetapkan bahwa Guus Hiddink akan menjadi pelatih baru Chelsea. Abramovich adalah seorang pengagum yang setia. Seperti kekagumannya yang tidak pernah Oleh: Aditya Mohammad luntur kepada Fernando Torres meskipun striker timnas Spanyol itu sedang mengalami fase penurunan permainan di Liverpool namun Abramovich tetap memboyongnya ke Stamford Bridge dengan harga selangit.Begitu pula kekagumannya terhadap Hiddink, sosok yang ia nilai berhasil ketika menjadi caretaker manajer Chelsea dengan membawa tim London Barat itu ke semifinal Liga Champions 2009 untuk kemudian tersingkir secara kontroversial di tangan FC Barcelona. Hiddink adalah seorang maestro dalam taktik sepakbola yang bahkan tidak bisa diimbangi oleh manajer klub Liga Inggris lainnya termasuk manajer Manchester United Sir Alex Ferguson. Kesepakatan lisan telah terjadi namun masalahnya ada di tubuh PSSI nya Turki dimana Hiddink menjadi manajer timnasnya. Hiddink kemudian mengajukan opsi lain yaitu penunjukan Michael Emenalo sebagai manajer bayangan sampai Hiddink selesai menuntaskan kontraknya di Turki yang berakhir pada bulan Oktober 2011. Lalu tiba-tiba melesat sebuah meteor baru dalam persepakbolaan Eropa bernama Andre Villas Boas. Pelatih berusia tiga puluh tiga tahun itu berhasil membawa FC Porto mendominasi Liga Portugal dan kemudian menjadi pelatih temuda yang memenangi kejuaraan antar klub Eropa ketika membawa klub kota Oporto itu menjadi kampiun Liga Europa. Anak muda didikan pelatih legendaries Inggris Sir Bobby Robson itu mempunyai curriculum vitae mengagumkan untuk seorang pelatih seusianya, pernah menjadi asisten pelatih The Special One Jose Mourinho di FC Porto dan pada usia dua puluh satu telah menjadi seorang pelatih tim nasional sebuah Negara. Sinar Villas Boas telah membangunkan Abramovich kepada kesadarannya bahwa tidak mungkin klub sebesar Chelsea dikendalikan dari jauh selama tiga bulan pertama kompetisi oleh orang sehebat Guus Hiddink sekalipun. Villas Boas pada pertemuan pertamanya dengan perwakilan Chelsea di Dublin, Irlandia telah menyatakan bahwa apabila ia dipercaya menjadi manajer Chelsea ia akan membuat sebuah revolusi di tubuh klub yang dijuluki sebagai klub orang tua itu mengingat rataan usia pemain utamanya yang diatas tiga puluh tahun. Abramovich menyutujuinya dan berjanji akan mendukung penuh revolusi ini. Maka resmilah Andre Villas Boas menjadi manajer Chelsea FC dengan kontrak berjangka waktu empat tahun. Pada jumpa pers pertamanya sebagai manajer baru ia menampik kesamaan perjalanan karirnya dengan Jose Mourinho dengan melabeli dirinya sebagai The Group One. Pada bursa transfer musim panas ini Villas Boas telah membeli sederetan pemain-pemain muda berbakat yang diharapkan dapat mengganti pemain-pemain yang seperti Didier Drogba, Frank Lampard, John Terry, Ashley Cole atau Nicolas Anelka yang rata-rata seumuran dengan dirinya.Namun Villas Boas juga adalah sorang yang realistis, tidak mungkin ia mengganti begitu saja semua punggawa tua yang telah begitu berakar di tubuh Chelsea. Ia mengharapkan anak anak muda seperti Romelu Lukaku, Oriol Romeu, Lucas Piazon dan Thibaut Courtois yang rata rata belum mencapai dua puluh tahun dapat belajar dari seniorseniornya sambil menyelipkan beberapa pemain jadi seperti Luka Modric dan Juan Mata kedalam skuadnya. Kekuatan utama seorang Villas Boas adalah pendekatan personal dan kemampuan memotivasinya kepada pemain yang sebenarnya menyerupai keistimewaan dari mantan bosnya Si Spesial. Dia mampu mengeluarkan kembali sinar seorang Radamel Falcao yang selama di Porto tertutup oleh pesona Lisandro Lopez dan Hulk. Bisa jadi alasan ini pula yang di harapkan Abramovich untuk terjadi pada striker kesayangannya Fernando Torres. Yang sekarang menjadi masalah utama Villas Boas bukanlah persaingan dari duo Manchester, merah dan biru langit dalam perebutan tahta Liga Inggris namun lebih berada pada tubuh Chelsea sendiri. Umur yang begitu muda bisa menjadi bumerang dihadapan pemain seperti John Terry dan Frank Lampard yang begitu berpengaruh terhadap tim biru itu.Namun nampaknya piala berpita merah dan biru akan tetap berada di kota Manchester pada akhir musim nanti. Entah dua atau tiga musim berikutnya ketika seorang Portugis bernama Andre Villas Boas telah mempunyai rezim yang mapan di Stamford Bridge. (*)

ALEX TERT ARIK TERTARIK KE JUVE LONDON, HALUAN–Bukan rahasia umum bila pemain belakang Chelsea, Alex diincar Juventus. Mendengar ketertarikan La Vecchia Signora terhadap Alex, pemain asal Brasil tersebut menyebut bergabung dengan Juventus merupakan kesempatan dan pengalaman besar untuk mencoba Serie A. Namun, pria berkepala plontos itu tidak terlalu yakin, Juventus akan merekrutnya sebagai pemain dengan kontrak permanen. Sebelumnya memang, tersiar kabar I Bianconeri hanya ingin meminjam Alex dengan opsi kontrak permanen musim depan. “Saya sadar dengan kepentingan Juventus, tapi saya pikir mereka ingin mengontrak saya sebagai pemain pinjaman dan ini tidak akan menjadi alternatif yang nyata bagi saya atau Chelsea,” kata Alex di Skysports 24, Sabtu (20/8). Alex pun mengungkapkan bahwa agennya telah dikontak oleh Juventus, karenanya Alex berharap bisa mencoba peruntungannya di Italia, sebelum memutuskan gantung sepatu. “Agen saya telah telah dihubungi Juventus, saya 29 tahun dan itu akan menjadi kesempatan besar (bermain di Juventus). Saya akan senang bermain di Italia dan saya berharap bisa mewujudkan mimpi ini sebelum pensiun.” “Ketika saya berbicara dengan agen saya, saya mengatakan kepadanya bahwa Juventus akan menjadi kesempatan nyata bagi saya. Sekarang, semuanya tergantung pada Juve, yang harus mencapai kesepakatan dengan Chelsea,” sambung Alex. (h/okz/pp)

SERGIO AGUERO

Pojok

8

BOLTON VS MANCHESTER CITY

Menanti Aksi Aguero MANCHESTER, HALUAN-Setelah mencetak dua gol di laga debutnya, Sergio Aguero ternyata belum bisa memastikan didapatnya satu tempat di skuad utama Manchester City. Roberto Mancini masih menganggapnya belum 100 persen fit. Aguero melakukan debutnya bersama City sebagai pemain pengganti dalam laga kontra Swansea pekan lalu. Performanya dalam laga tersebut mengundang banyak sanjungan terkait dua gol dan satu assist yang dia kreasikan. Kegemilangan Auero dalam laga tersebut ternyata belum membuat Mancini benar-benar yakin untuk memainkannya sejak menit awal saat melawat ke Bolton Wanderer, Minggu (21/8). Aguero disebut Mancini belum 100 persen fit, setelah tampil di Copa America bulan lalu. “Dia masih butuh terus berkembang. Dia menuntaskan pertandingan di Copa America lima pekan lalu dan dan belum 100 persen saat ini. Dia mencetak dua gol fantastis, dia tahu tugasnya

tapi dia masih harus mengenal rekan-rekannya dengan baik,” sahut Mancini dikutip dari Reuters. Pelatih asal Italia itu yakin kalau Aguero dalam kondisi terbaik dan sudah mengenal rekan-rekannya dengan sangat baik, maka City bisa memandang optimistis peluangnya musim ini. Pesepakbola asal Argentina itu malah dipredisi bisa melesakkan paling tidak 20 gol di musim debutnya ini. “Dia sudah bermain enam tahun di sepakbola profesional, dia bermain bersama tim top di Spanyol saya pikir tidak ada masalah. Dia punya karakter yang kuat dan orang yang baik. Saya harap dia bisa membuat 20 gol musim ini.” “Kami punya satu pemain yang bisa mencetak 20 gol dan itu adalah (Carlos) Tevez. Jika kami punya striker lain yang bisa membuat 20 gol, itu akan bagus,” simpul

Mancini. Carlos Tevez nampaknya akan tersedia dalam skuad Manchester City kala menghadapi Bolton. Hal ini diungkapkan langsung oleh sang pelatih asal Italia, Roberto Mancini. Nama Tevez ditinggalkan oleh Mancini kala timnya menggebuk Swansea City 4-0 akhir pekan lalu. Kini menghadapi Bolton, Mancini membuka peluang penyerang asal Argentina itu untuk ikut di dalam skuad The Citizens. “Mungkin dia akan tersedia, meskipun saya ingin menunggu hingga besok untuk membuat keputusan. Dia telah bekerja dengan sangat baik dalam dua minggu ini. Ketika Carlos bermain, dia selalu bermain dengan baik dan memberikan 100 persen,” ujar Mancini seperti dilansir dari Tribalfootball, Sabtu (20/8). “Saya pikir mungkin dia belum fit 100 persen, namun pikirannya baik,” tukasnya. Pemain yang akrab disapa Carlitos ini sempat menolak untuk terus membela City pada akhir musim lalu karena ingin dekat dengan keluarga di Argentina. (h/dtc/okz/pp)


OLAHRAGA 9

MINGGU,21 AGUSTUS 2011 M 21 RAMADAN 1432 H

PSSI Belum Tentukan Nama Kompetisi

BANDA ACEH, HALUAN — PSSI hingga saat ini masih belum menentukan nama kompetisi Liga Indonesia musim 2011-2012 yang akan bergulir mulai Oktober mendatang. “Kita memang ada keinginan untuk memutuskan nama kompetisi tahun ini, tapi kami harus membicarakan dulu dengan klub-klub peserta kompetisi. Jadi, hingga saat ini nama itu memang belum ditetapkan,” kata Ketua Umum PSSI Djohar Arifin di Banda Aceh, Sabtu. Menurut dia, keinginannya untuk memutuskan nama kompetisi tersebut sudah ada, namun sebaiknya PSSI berembuk terlebih dahulu dengan peserta kompetisi tahun ini. “Yang pasti finalnya keputusan nama kompetisi ini akan keluar setelah dibicarakan dengan beberapa sponsor. Insya Allah sebulan sebelum kompetisi bergulir nama kompetisinya sudah dapat diumumkan,” katanya di sela-sela upaya memediasi merger antara pihak Aceh United (LPI) dengan Persiraja Banda Aceh (LSI). Dia menambahkan, pihaknya memberikan peluang kepada siapa saja yang ingin mengusulkan nama terbaik bagi kompetisi musim ini. Lebih banyak nama yang diusulkan dinilai akan lebih bagus karena semakin banyak pilihannya. “Kita dengan senang hati akan menerima masukan dari siapa pun tentang penamaan kompetisi ini,” tambah Djohar Arifin. Selain itu ia juga menambahkan, kompetisi sepak bola Indonesia tahun ini harus dikembangkan secara baik dan benar, sehingga sepak bola profesional bisa diciptakan dan tumbuh kembang di Tanah Air. Bila ini berhasil dikembangkan, persepakbolaan di Tanah Air akan semakin maju dan diperhitungkan di level dunia, katanya. “Insya Allah dengan adanya kerja sama yang baik dengan semua pihak, sepak bola profesional di negara kita ini akan dapat terwujud sebagaimana diharapkan kita semua,” demikian Djohar Arifin. (h/ant)

TARGETKAN EMAS SEA GAMES

RD Dikontrak Dua Tahun

JAKARTA, HALUAN — Rahmad Darmawan akhirnya resmi menduduki kursi pelatih timnas U-23. Dia diikat kontrak berdurasi dua tahun dan ditargetkan memberi Indonesia medali emas SEA Games. Rahmad sudah sejak beberapa bulan lalu menyatakan kesediaannya menjadi pelatih timnas apabila diserahi kepercayaan tersebut oleh PSSI. Meski sudah jadi kandidat utama, dan bahkan mulai melatih timnas U-23 sejak akhir Juli, kabar penunjukkannya masih simpang siur. Namun pria yang terakhir membesut Persija Jakarta itu dipastikan kini punya pos baru untuk diduduki. Ketua Umum PSSI, Djohar Arifin Husin menegaskan kalau Rahmad sudah menyepakati kontrak berdurasi dua tahun. “Betul, sudah dikontrak. Draftnya sudah kita serahkan waktu bertemu di Solo. Dan angkanya sudah disepakati dengan kontrak dua tahun,” ungkap Ketua Umum PSSI Djohar Arifin Husin. Saat ditanya soal nilai kontrak Rahmad, Djohar enggan memberi jawaban. Namun dia memastikan kalau eks pelatih Sriwijaya FC itu diserahi beban untuk memberi Indonesia medali emas di SEA Games 2011. “Masyarakat berharap pada tim, kita empat SEA Games tak dapat apa-apa. Ini peluang, harus bisa memenuhi keinginan masayakat,” lanjut Djohar. “Kami akan menyiapkan apa saja yang diperlukan pelatih, mau ke mana saja untuk ujicoba akan disiapkan. Jika gagal (di SEA Games) tidak akan ada pemecatan. Intinya kita berharap yang terbaik, bangsa dan negara ini berharap yang terbaik dan dia juga berharap bisa memberi yang terbaik,” tuntas Djohar. (h/dtc)

Anggota Exco Protes Sikap Djohar

SURABAYA, HALUAN — Anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI La Nyalla Mahmud Mattalitti memprotes keras sikap Ketua Umum PSSI Djohar Arifin, karena sering bertindak sendiri dan sewenang-wenang tanpa melibatkan Exco. Ditemui wartawan di Surabaya, Sabtu, La Nyalla mengatakan, tindakan sewenang-wenang Djohar Arifin di antaranya terkait penunjukan Bennard Limbong sebagai penanggung jawab Timnas Indonesia dan Arya Abhiseka sebagai General Manajer Timnas. Selain itu, Djohar Arifin juga tidak melibatkan anggota Exco PSSI ketika memutuskan pencabutan sanksi terhadap dua klub, yakni Persema Malang dan Persibo Bojonegoro. Kedua klub asal Jawa Timur itu dicoret dari keanggotaan PSSI di era kepemimpinan Nurdin Halid, karena mengikuti kompetisi Liga Primer Indonesia (LPI) yang tidak diakui PSSI. "Penunjukan Bernard dan Abhiseka sama sekali tanpa melalui mekanisme rapat Exco. Beberapa waktu lalu ketika rapat Exco, Arya Abhiseka dikenalkan sebagai wakil dari Bob Hippy, tapi saya ikuti berita di koran, dia menjabat manajer umum Timnas PSSI," katanya. La Nyalla menegaskan bahwa pihaknya tidak akan tinggal diam dan siap melawan tindakan-tindakan yang mencederai semangat untuk memperbaiki PSSI dari kepentingan kelompok tertentu. "Karena itu, saya minta ketua umum selalu melibatkan Exco jika mengeluarkan keputusan. Saya akan lawan kalau ada pihak yang ingin menguasai PSSI demi kepentingan segelintir orang yang tidak menginginkan perbaikan PSSI," ujarnya. Ketua Pengprov PSSI Jatim itu mengemukakan bahwa rapat Exco PSSI yang telah berlangsung beberapa kali, tidak menghasilkan keputusan yang signifikan karena ketua umum PSSI tidak memberikan materi rapat. Demikian juga soal pengisian personel di kepengurusan PSSI, Djohar Arifin dianggap slintutan dan tidak transparan, bahkan mengabaikan keberadaan anggota Exco lainnya. (h/ant)

KEJURNAS LAYAR PRA PON

Sumbar Targetkan Tiga Emas

PADANG, HALUAN-Pengurus Provinsi (Pengprov) Persatuan Olahraga Layar Seluruh Indonesia (Porlasi) Sumatera Barat menargetkan tiga medali emas pada babak kualifikasi Pekan Olahraga Nasional (PON) XVIII 2012 Riau.

IST

BERTANDING —Tim Porlasi Sumbar menargetkan tiga medali emas di Kejurnas Pra PON pada Desember mendatang. Terlihat, beberapa atlet layar sedang bertanding dalam sebuah kejuaraan.

Manajemen PSP Akan Bentuk Tim Senior PADANG, HALUAN – Jelang digulirkannya kompetisi Divisi Satu PSSI tahun 2011, pengurus Persatuan Sepakbola Padang (PSP) berencana menggelar acara pembentukan tim PSP Senior pada Minggu (21/8) sore ini di Rumah Makan Sederhana Jalan Rasuna Said Padang. Diungkapkan Sekretaris Umum PSP Padang Nofiardi selain pembetukan tim, juga akan digelar acara berbuka bersama dengan mantan pemain PSP Padang. “Kami turut mengundang mantanmantan pemain PSP Padang dalam acara ini. Selain acara berbuka bersama, para mantan pemain juga dimohon untuk menyumbangkan saran-saran mereka dalam rangka pembentukan tim dan manajemen tim PSP Senior jelang menghadapi Kompetisi Divisi Satu PSSI tahun 2011. Disamping itu, selain memberi masukan dan saran terhadap pembentukan manajemen serta tim senior ini, kita juga sekaligus bersilaturahmi agar kedekatan antara pemain senior dengan junior tetap terjaga,” terangnya kemarin di Padang. Jadwal kompetisi divisi satu masih belum ditentukan, pasalnya Liga Super

Indonesia masih belum berterus melakukan pembinaan gulir. Namun pengurus PSP dan peningkatan prestasi, Padang sengaja mempercepat tentu nantinya kita juga pasti pembentukan tim agar persiaakan mampu melangkah ke pan bisa lebih lama. kompetisi tertinggi di Indo“Secara garis besar divisi nesia,” tegasnya. satu pasti akan dimulai. Sementara dihubungi karena itu, jika kita bisa melalui ponsel salah seorang mempersiapkan tim ini jauhmantan pemain PSP Padang jauh hari, tentunya tim bisa Asril Etek memberikan NOFIARDI lebih solid nantinya, karena sedikit saran, bahwa PSP semakin banyak waktu mereka untuk Padang sangat perlu dukungan semua menyesuaikan diri. Setelah terbentuk pihak. manajemen nantinya, usai lebaran Stopper PSP era tahun 1978-1988 langsung kami langsung melaksanakan tersebut memberikan apresiasi kepada seleksi pemain, tergantung jadwal dari PSP karena telah merekrut legenda pelatih maupun direktur teknik nan- sepakbola Indonesia Suhatman Imam, tinya,” lanjut Nofiardi. karena mantan pelatih PSSI Primavera Sebelumnya pengurus PSP Padang ini sangat bagus dalam hal pembinaan. sudah melakukan pembinaan dengan “Pengurus sudah sangat bagus, membentuk PSP Padang U-18 yang tinggal bagaimana merangkul oranghingga saat ini masih menjalani orang yang benar-benar mengerti persiapan menghadapi kompetisi PSSI dengan sepakbola. Piala Suratin. Dari segi pembinaan, kompetisiNofiardi juga mengungkapkan pesan kompetisi kelompok umur yang digelar dari Ketua Umum PSP Padang Mahyel- PSP juga diharapkan mampu membina di Ansharullah untuk terus fokus cikal bakal pesepakbola Sumatera Barat terhadap peningkatan prestasi dan nantinya,” tutur mantan pemain pembinaan PSP Padang. “Meskipun bertahan PSP Padang tersebut berlaga di Divisi Satu, namun dengan mengakhiri. (h/rio)

Palestina Waspadai Indonesia

SOLO, HALUAN — Pelatih Palestina Abdalnasser S.H. Barakat, mengatakan, timnya akan menampilkan permainan terbaik dan mewaspadai striker Timnas Indonesia yang sering membahayakan gawang lawan. “Kami tahu Tim Indonesia sangat bagus, dan salah satu strikernya bernomor punggung sembilan (Chritian Gonzales) cukup tajam di gawang lawan,” kata Abdalnasser, setibanya di The Sunan Hotel Solo, Sabtu malam. Menurut dia, timnya membawa 23 pemain dan enam orang di antaranya, pemain U-23 (yunior), karena negaranya sedang membangun tim baru untuk peremajaan. “Kami melihat permainan Tim Indonesia melalui video saat mengalahkan Turkmenistan, mereka memiliki kecepatan,” katanya. Menurut dia, timnya melakukan pertandingan uji coba melawan tuan rumah targetnya hanya akan menampilkan permainan terbaiknya. Tetapi, soal strategi menghadapi Indonesia masih dirahasiakan. Selain itu, timnya melakukan uji coba ini, juga sama seperti Tim Indonesia untuk persiapan Pra-Piala Dunia 2014. Menurut dia, Tim Palestina baru pertama bertanding melawan Indonesia, dan negaranya sangat menghormati dengan tuan rumah ini. Karena, Indonesia terus mendukung tercapainya kemerdekaan negara Palestina. Menurut dia, timnya tiba ke Indonesia dua hari sebelum pertandingan persahabatan melawan tuan rumah, setelah menempuh perjalanan dari Palestina ke negara ini, selama 30 jam. Kapten Tim Palestina Fahed Al Fattal mengatakan, Tim Indonesia sangat bagus dan tidak mudah dikalahkan, setelah melihat video saat Indonesia melawan Turkmenistan. “Timnas Indonesia lebih bagus dibanding Filipina dan Thailand.

ANTARA

Suporter sepakbola Solo (Pasoepati) menggelar aksi sambut timnas Palestina di Stadion Manahan, Solo, Sabtu (20/8). Dalam aksinya mereka menyerukan pertandingan yang bersih dan fair play antara Palestina dan Indonesia yang akan digelar Senin (22/8). Saya baru kali ini datang bertanding melawan Indonesia. Saya akan bermain lepas,” kata Fahed Al Fattal. Pemain belakang Tim Palestina aytham MS. Theeb, mengatakan, dirinya belum tahu permaian Indonesia, tetapi dirinya akan menampilkan permaian tim terbaik saat menghadapi tuan rumah. Sementara rombongan Tim Palestina bersama Officialnya sebanyak 28 orang tiba di Bandara Adi Soemarmo Surakarta, Sabtu, sekitar pukul 17.45 WIB dengan menumpang Garuda Indonesia GA-224. Rombongan Timnas Palestina kemudian menuju ke penginapan dan tiba di The Sunan Hotel Solo, sekitar pukul 19.00 WIB. Setibanya di hotel Timnas Palestina, langsung berbuka puasa. Pertandingan uji coba Timnas Indonesia melawan Palestina, renacana akan berlangsung di Stadion Manahan Solo, Senin (22/8) sekitar pukul 20.30 WIB. Puluhan suporter Persis Solo yang

tergabung dalam Laskar Pasoepati, melakukan aksi di kawasan Stadion Manahan Solo, Sabtu, guna menyambut kedatangan Tim Nasional Palestina yang akan bertanding melawan Timnas Senior Indonesia. Puluhan Suporter Pasoepati tersebut melakukan yel-yel di depan pintu masuk stadion dengan membentangkan spanduk bertuliskan ‘Selamat Datang Palestina’, ‘Welcome to Solo’, sambil membawa foto ikon perjuangan rakyat Palestina, Yasser Arafat. Menurut koordinator aksi Maryadi Gondrong, anggota Laskar Pasoepati ini mewakili aspirasi suporter lain di Indonesia, menyambut kedatangan Timnas Sepak Bola Palestina yang akan beruji coba di Stadion Manahan Solo, Senin (22/8). Selain itu, pihaknya yang merupakan perwakilan dari 14 koordinator Suporter Pasoepati di wilayah se-eks Keresidenan Surakarta, memberikan dukungan kepada Timnas Senior untuk lebih termotivasi bermain lebih baik dari sebelumnya. (h/ant)

“Manajemen Porlasi Sumbar menargetkan bisa meraih tiga emas dalam babak kualifikasi yang akan berlangsung di Pantai Balongan Indramayu, Cirebon, 14-18 Desember,” kata pelatih Porlasi Sumbar Azwar Akip di Padang, Sabtu. Ia menjelaskan, peluang atlet layar Sumbar meraih medali emas ada pada kelas optimist putra atas nama Jerry Darmawan, kelas 420 putra dengan atlet Zacky Anwar dan Oka Apriandi. Sementara itu, peluang raihan satu emas lagi juga terdapat di kelas fire ball putra atas nama atlet Rudi Chandra yang berpasangan dengan Riko Gema Putera. Ia menambahkan, selain menargetkan raihan tiga emas tersebut, tim Porlasi Sumbar juga berpeluang meraih delapan medali perak dan satu perunggu. “Peluang tersebut terbagi dalam beberapa kelas pertandingan seperti kelas hobie, optimist puteri, laser 4,7 putera dan pada nomor internasional,” katanya. Lebih lanjut Azwar mengatakan, dalam babak kualifikasi tersebut Sumbar akan turun dengan kekuatan 19 atlet yang terdiri atas tujuh atlet puteri dan 12 putera. Seluruh atlet sudah menjalani seleksi dari tim Porlasi Sumbar dan saat ini sedang menjalani pemusatan latihan di Pantai Bungus Kota Padang. Ia menambahkan, target yang sudah dicanangkan tersebut merupakan target yang sangat realistis, mengingat kekuatan tim layar dari daerah lain sudah sangat berkembang dan banyak yang berprestasi pada kejuaraan nasional. Azwar menilai, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur dan Riau merupakan lawan terberat yang akan dihadapi dalam ajang tersebut. Namun demikian, tim bertekad bisa mematahkan nominasi daerah tersebut di babak kualifikasi. Ia berharap PON mendatang menjadi ajang untuk membangkitkan kembali prestasi olahraga layar Sumbar yang sebelumnya sempat hilang. Pada PON XVII 2008 di Kaltim, Porlasi Sumbar hanya mampu menyumbangkan tiga medali perak dan dua perunggu bagi kontingen Ranah Minang. (h/ant)

16 Klub LPI Dilebur

BANDA ACEH, HALUAN-Sebanyak 16 klub yang tergabung dalam kompetisi Liga Primer Indonesia (LPI) telah dilebur ke sejumlah klub yang berlaga di kompetisi Liga Indonesia. Ketua Umum PSSI Djohar Arifin di Banda Aceh, Sabtu, mengatakan, ke-16 klub LPI yang dilebur tersebut ada yang bergabung dengan Indonesia Super Liga (ISL) dan ada juga dengan klub divisi utama. Djohar berada di Banda Aceh dalam rangka memediasi merger antara manajemen Aceh United (LPI) dan Persiraja (LSI). Menurut dia, alasannya meminta agar klub yang berkompetisi di LPI ikut bergabung karena mereka memiliki lima syarat yang diminta oleh Komite Sepak Bola Asia (AFC) dalam pengembangan sepakbola profesional. “Bila itu tidak dilakukan maka kompetisi liga Indonesia tidak diakui di tingkat intenasional,” sebut Djohar. Syarat utama yang diminta oleh AFC, kata dia, harus ada legalitas dari Kementerian Hukum dan HAM serta berbadan usaha perseroan terbatas (PT). Selama ini klub-klub yang mengikuti kompetisi sepak bola di Indonesia tidak memiliki itu, makanya mereka diajak untuk dileburkan, ujar Djohar. “Untuk memaksimalkan proses mediasi antara klub peserta LPI dan peserta kompetisi PSSI tahun lalu bisa dileburkan, kami menggunakan sistem jemput bola agar segala masalah dapat segera teratasi,” sebutnya. Dia menambahkan, PSSI datang ke setiap klub memberikan penjelasan. Misalnya, untuk wilayah Aceh, Sumatera Utara dan Riau diundang ke Medan untuk membicarakannya. Begitu juga dengan wilayah yang dekat dengan Jakarta diundang ke Jakarta, wilayah Sulawesi dan sekitarnya diundang ke Makasar, wilayah Jawa, Bali dan sekitarnya diundang ke Surabaya serta di Jogjakarta. (h/ant)


10 R E N D O

MINGGU, 21 AGUSTUS 2011 M 21 RAMADAN 1432 H

KONSULTASI HUKUM Diasuh Oleh: Rusdi Zen

Vonis di Atas Vonis

PERTANYAAN: Seperti apa mekanisme proses hukuman yang dijalani seseorang, jika sudah divonis beberapa tahun dalam kasus yang satu, kemudian divonis lagi beberapa tahun lagi dalam yang lain. Apakah akan dikomulasikan, atau ada aturan lain. Terima Kasih Bapak Pembina Konsultasi Hukum (Azwar-Padang)

KONSULTASI MATA

Diasuh Oleh RS Padang Eye Center PERTANYAAN: Dokter, Mata anak saya Rizki (10 tahun) terkena cairan pengepel lantai. Sudah dua hari masih merah dan agak perih katanya. Padahal matanya sudah saya bilas dengan air yang banyak. Bagaimana solusinya dokter?

PERTANYAAN: Bapak konsultasi hukum yang terhormat. Undang-undang Advokat mengamanatkan pengacara itu bagian penegak hukum. Hanya saja dalam prakteknya cenderung para advokat mati-matian membela tersangka atau terdakwa, dengan terkesan mengabaikan hukum yang ada. Mohon penjelasannya pak, terima kasih (wewen-Padang). JAWAB: Bung Wewen di Padang. Logika hukum yang anda gunakan meleset, mungkin karena tidak paham atau karena subjektifitas yang kental. Jika anda bilang advokat mati-matian membela tersangka atau terdakwa, mengapa anda tidak katakan pula bahwa polisi dan jaksa matimatian menuduh, mendakwa dan menuntut tersangka/terdakwa ? Advokat dan Jaksa adalah salah dua dari Catur Wangsa Penegak Hukum. Jika mereka mati-matian dalam menjalankan tugasnya, maka itu pertanda mereka adalah para profesional. Bukankan asas praduga tak bersalah (presumption of innocence) dalam menegakkan hukum di negara hukum seperti Indonesia mesti di hormati?. Sebelum ada ketukan palu yang memvonis bersalah seorang terdakwa dan vonis itu telah pula mempunyai kekuatan hukum tetap, maka asas praduga tak bersalah masih berdaya laku (in effect). Dalam sebuah perkara pidana, kedudukan advokat adalah subjektif (membela), sama halnya dengan kedudukan jaksa/penuntut umum (mendakwa/menuntut), sedangkan kedudukan hakim adalah objektif (menimbang dan memutus), akan tetapi ketiganya harus melakukan tugasnya secara objektif dan a posteriori (buka a priori) dengan merujuk kepada hukum positif formil dan materil. Di Negeri Belanda semua perkara wajib menggunakan advokat (verplichte procureur stelling). Di Indonesia perkara yang wajib menggunakan advokat hanya pada kasus pidana yang tersangka/terdakwa diancam dengan pidana 5 (lima) tahun penjara atau lebih (Pasal 56 KUHAP). Kata-kata “wajib” di dalam rumusan Pasal 56 ayat (1) KUHAP bersifat imperatif bagi penyidik, jaksa/penuntut umum dan hakim pemeriksa perkara untuk memberikan/ menunjuk advokat/penasehat hukum bagi tersangka/terdakwa.Pengabaian terhadap kewajiban tersebut menyebabkan seluruh proses penangkapan, penahanan, penuntutan dan pemeriksaan perkara menjadi “batal demi hukum”, karena telah mencederai hak-hak tersangka/terdakwa. ***

SATU TAHUN IRWAN-MK

Razia Makanan PERTANYAAN: Saya termasuk orang yang miris melihat aksi sejumlah aparat terutama Satpol PP yang mengobrak-abrik warung makanan yang buka siang hari di bulan Ramadan. Razia dilakukan terkesan seperti penangkapan pelaku tindak kejahatan berat. Padahal mereka yang makan di sana belum tentu karena ingin mengganggu mereka yang tengah beribadah puasa. Mungkin saja karena sakit atau penyebab lainnya. Seharusnya menurut bapak bagaimana seharusnya aparat menindak kasus-kasus seperti ini. Terima kasih (Wina-Bukittinggi) JAWAB: Wina di Bukittinggi. Terus terang, sebagai seorang muslim yang saat ini juga tengah menjalankan ibadah puasa Ramadhan, saya sama sekali tidak merasa terusik, diremehkan atau tidak dihormati, bilamana ada orang yang tidak puasa didekat saya atau ada warung nasi/ makanan yang berjualan siang hari. Indonesia ini bukan negara Islam. Indonesia adalah negara yang berdiri diatas pluralisme. Indonesia menjadi sebuah negara merdeka, bukan atas kesamaan agama atau kesamaan suku atau ras, bukan atas kesamaan budaya, bukan atas kesamaan bahasa, bukan pula atas kesamaan faham politik (isme). Indonesia sebagai negara merdeka berdiri atas rasa senasib sepenanggungan dari orang-orang yang menghuni Nusantara dari Sabang sampai Merauke. Oleh sebab itu, bagi saya adalah agama saya yang tidak harus bergesekan dengan agama lain yang dianut oleh saudara sebangsa saya dan bagi negara saya adalah pluralisme diatas segalanya. Bhineka Tunggal Ika ( E Pluribus Unum). Tindakan Satpol PP merazia warung nasi/makanan yang jualan siang hari, dari kacatama saya tidak lebih dari pada “politik picisan” penguasa lokal yang coba mengambil muka kepada kaum muslim yang tengah menjalankan ibadah puasa Ramadhan.Sedangkan Satpol PP itu cuma alat dari penguasa. Jadi jangan dihujat pula. Kasihan mereka, mereka ibarat bidak catur yang hanya menjalankan perintah penguasa lokal. ***

Untuk konsultasi ini, anda dapat menyampaikan pertanyaan ke email yanti_haluan@yahoo.com.sg, atau SMS ke nomor 085265173477

Galak-galak Surang Contoh Istri Hemat Suami: “Neng, ini akang ada uang 50rb dicukupin ya buat seminggu, syukur-syukur bisa buat sebulan.” Istri: “Iya kang, buat setahun juga bisa.” Suami: “Duuuh akang beruntung banget ya punya istri neng, udah baik, cantik, hemat lagi! Dibelikan apa tuh neng, uang 50rb bisa buat setahun?” Istri: “KAAALEEENDDDEER kaang...” ***

Berusaha Menyogok Dosen Seorang profesor sedang membuka lembar jawaban ujian dari seorang mahasiswa yang tidak mengisi jawabannya pada lembar tersebut. Di dalam lembar jawaban tersebut terdapat selembar uang $100. Satu-satunya yang tertulis dalam lembaran tersebut adalah, “$100 = 100% dan saya mendapatkan nilai A.” Sebulan kemudian, mahasiswa tersebut menhadap profesor, “Saya tidak habis pikir karena di pengumuman saya gagal ujian. Apakah Anda tidak membaca lembar jawaban saya?” Profesor itu kemudian menyerahkan lembar jawaban mahasiswa tersebut. Mahasiswa itu membuka dan mendapati uang $50 di situ, “$50 = 50%! Anda gagal.”

keruh. Sebaiknya kalau mata terkena zat kimia mata dibilas dengan air yang banyak untuk menghilangkan zat kimianya. Tapi kerusakan yang sudah terjadi harus segera diobati juga sehingga tidak menambah berat kerusakannya. ***

Garah Si Mantaba

JAWAB: Bung Azwar di Padang, jika seseorang di vonis beberapa tahun untuk satu tindak pidana tentu dia jadi terpidana dan mesti menjalani vonis. Satusatunya kemungkinan dia akan di vonis lagi ketika sedang menjalani pidana adalah apabila dia melakukan tindak pidana di dalam penjara. Jika seperti itu kejadiannya, maka vonis kedua berdiri sendiri terlepas dari vonis pertama. Namun apabila terjadi pembarengan (concursus) tindak pidana yang dilakukan seseorang, misalnya dia merampok dan menganiaya korban, vonis terhadap pelaku adalah ancaman pada pasal yang terberat ditambah sepertiga maksimum 20 tahun penjara, kecuali ancaman pada pasal yanng terberat adalah penjara seumur hidup atau pidana mati. Stelsel pemidanaan dalam hukum pidana Indonesia tidak mengenal kumulasi seperti di Amerika Serikat, sehingga ada vonis penjara sampai ratusan tahun. ***

Mati-matian Bela Klien

Jawaban dr. Andrini Aresti, SpM Cairan pengepel lantai biasanya merupakan suatu zat kimia yang apabila mengenai mata dapat menimbulkan kerusakan pada mata. Bahkan sangat berbahaya sekali bila mengenai kornea. Karena bisa menyebabkan kornea menjadi

sumber: ketawa.com

Bermain Golf di Sore Hari

Seorang pria muda yang juga keranjingan olahraga golf menemukan dirinya dengan beberapa jam tersisa untuk bermain pada suatu sore. Dia berpikir jika dia bergegas dan bermain sangat cepat, ia bisa mendapatkan di sembilan lubang sebelum dia harus pulang. Sama seperti ia akan memukul, seorang pria tua mendekat dan bertanya apakah ia dapat menemani pemuda itu daripada dia bermain golf sendiri. Tidak bisa mengatakan tidak, dia membiarkan Pria tua untuk bergabung dengannya. Pria muda itu terkejut karena si pria tua bermain cukup cepat. Ia tidak memukul bola jauh, namun dengan konsisten dan tidak membuang-buang banyak waktu. Akhirnya, mereka mencapai fairway 9 dan pemuda itu harus memukul dengan keras. Ada sebuah pohon pinus yang besar tepat di depan bolanya. Setelah beberapa menit berdebat cara memukul tembakan orang tua akhirnya berkata, “Kau tahu, ketika saya masih seusia Anda, saya akan memukul bola tepat di atas pohon itu.” Dengan tantangan tersebut, pria muda itu berusaha memukul dengan keras, memukul bola atas, dan mengenai batang pohon dan memantul kembali ke dekat ke tempat bola sebelum dipukul. Orang tua berkomentar lagi, “Tentu saja, ketika saya masih seusia Anda pohon pinus itu baru tiga meter tingginya...”

Karyawan Minta Kenaikan Gaji Seorang karyawan meminta kenaikan gaji kepada Direktur perusahaannya. “Apa?” kata direktur itu, “Naik gaji? Engkau tak bekerja apapun disini. Coba lihat, Satu tahun ada 365 hari. Jam kerja dalam sehari 8 jam, itu berarti sepertiga hari, jadi dalam setahun ada 122 hari kerja. Kantor tutup pada hari Minggu, jadi berkurang 52 hari, tinggal 70 hari. Kemudian kau mendapat cuti dua minggu, jadi berkurang lagi 14 hari, tinggal 56 hari. Paling sedikit ada 4 hari libur dalam setahun, jadi tinggal 52 hari. Di kantor ini Sabtu juga libur. Nah, ada 52 hari Sabtu dalam setahun. Jadi sebenarnya kau tak pernah bekerja di perusahaan ini. Dan kini kau minta kenaikan gaji” Karyawan: “????”

Salam Perikanan

Diasuh oleh Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Bung Hatta

Proses Seleksi Benih Lele (Grading)

SALAM PERIKANAN, seperti halnya pemeliharaan benih ikan gurame, pada usaha pembenihan lele pun diperlukan adanya tahapan seleksi benih pada setiap interval waktu tertentu. Di kalangan para pembudidaya ikan, aktifitas ini dikenal dengan istilah ‘grading’. Prakteknya adalah dengan memisahkan benih ikan menjadi beberapa golongan berdasarkan ukurannya. Pada dasarnya seleksi benih memang perlu dilakukan agar tercapai tingkat keseragaman ukuran (sesuai umur ikan) sekaligus untuk mendapatkan benih yang berkualitas ; sehat, tidak cacat dan memiliki laju pertumbuhan yang baik. Alasan rasional lainnya adalah bahwa lele tergolong ikan yang bersifat kanibal sehingga jika tidak segera diseleksi dan dipisahkan ruang pemeliharaannya maka lele yang tumbuh lebih cepat (lebih besar) cenderung akan memangsa lele-lele lainnya yang berukuran lebih kecil. Awal seleksi benih lele biasanya dimulai pada rentang waktu 12 hingga 17 hari setelah fase penetasan telur. Telur-telur yang gagal menetas dan benih yang mati hendaknya dipisahkan sesegera mungkin dari lingkungan bak tetas agar tidak menjadi sumber penyakit bagi benih-benih lainnya. Setelah 4 - 6 hari kemudian atau setelah kantung kuning telur (yolksack) pada setiap larva lele habis terserap maka benih akan terlihat lincah bergerak mencari makanan alami yang ada di sekitarnya. Selama 12-17 hari berikutnya benih lele ini telah dapat diberi makanan alami berupa cacing sutera (tubifex) dan pakan buatan (pelet) yang berbentuk serbuk halus yang diberikan secara berangsurangsur hingga benih lele mencapai ukuran standar 2/2 dan 2/3. Pada saat inilah pertama kalinya seleksi (grading) benih lele mulai dilakukan. Dalam proses seleksi, benih lele yang berukuran lebih kecil (kerdil) disisihkan dan dipelihara di tempat terpisah, demikian pula halnya dengan benih yang berukuran lebih besar (bongsor), benih yang terserang penyakit atau bahkan benih yang cacat. Jika dikehendaki, benih lele hasil seleksi pertama ini sebenarnya telah dapat dijual namun jika tidak maka benih lele dapat dipelihara lagi selama lebih kurang 21 hari untuk kemudian dilakukan seleksi (grading) kembali. Seleksi benih lele pada tahap kedua ini akan meng-

hasilkan dua ukuran standar yakni 3/5 dan 4/6. Ukuran benih inilah yang paling banyak diminati oleh pembudidaya pada segmen pembesaran atau yang menekuni pemeliharaan lele hingga mencapai ukuran konsumsi (8-12 ekor/ kilogram). Namun ada pula beberapa pembudidaya segmen pembe-

nihan yang memilih memelihara kembali benih lele berukuran 3/5 atau 4/6 tersebut hingga

mencapai ukuran 5/7 dan 7/9 selama lebih kurang 15 dan 21 hari masa pemeliharaan. ***

Ajukan pertanyaan anda mengenai seluk beluk dunia perikanan dan kelautan kepada pengasuh melalui email aborperikanan@bunghatta.ac.id atau sms ke +6281374610315. Pertanyaan anda akan dijawab oleh para pakar dunia perikanan dan mahasiswa dari Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Bung Hatta, Padang.

TTS BERHADIAH

MENDATAR 1. Bersifat pendidikan 2. Air terjun 8. Beristirahatlah dengan tenang (Latin) 9. Tiga hal yang saling bertalian 10. Negara bagian AS 11. Matahari (Ing) 13. Makhluk halus yang berupaya menyesatkan manusia dari ajaran Tuhan 15. Olahraga (Ing) 17a. Persamaan dalam hak dan UU 18. Surga Firdaus 20. Kepala Urusan 21. Tidak ingat 23. Yang disahkan notaris 25. Kembang buatan untuk hiasan di dada 28. Sisa 30. Nusa 32. Tanda minta bantuan int’l 34. Peralatan rumah tangga yang dibuat dari tanah liat 35. Olahraga induk 36. Orang Kaya Baru 37. Benalu 38. Kata yang berlawanan makna dengan kata lain

Kupon

027 MENURUN 2. Perkalian 3. Usaha pengguguran kandungan 4. Kerat, potong 5. Ketat, tentang pakaian 6. Langganan 7. Nama bunga 12. Ujian akhir nasional 13. Orang yang bercita-cita tinggi 14. Dusta (Ing) 17. Kelinci 19. Kerah baju 20. Kartu Tanda Anggota 22. Tablet 24. Nama sayuran 25. Pemilik rumah kos 26. Sentral Telepon Otomat 27. Hiasan pada lidah baju tentara 29. Medan juang 31. Tidak berada di tempat kejadian 32. Pendek (Ing) 33. Bepergian ke luar rumah

Kirim jawaban melalui kupon di atas dan dikirim melalui Pos ke Kantor Redaksi harian Haluan, Kompleks Bandara Tabing, Jalan Prof. Hamka, Padang. Tersedia hadiah menarik bagi pemenang.


11

MINGGU, 21 AGUSTUS 2011 M 21 RAMADAN 1432 H

Neneng Resmi .............................Sambungan dari Hal.1 “Data Neneng sudah dikirim ke kantor pusat Interpol di Lyon, Perancis 19 Agustus kemarin. Kita tunggu saja,” kata Anton, Sabtu (20/8). Mabes Polri, lanjut Kadiv Humas, sudah membentuk tim guna memburu Neneng. Polri juga sudah memetakan kemungkinan lokasi persembunyian Neneng. “Tim sudah ada, sekarang kita fokus mencari yang bersangkutan. Lokasinya di mana itu bagian teknis dan strategis Polri,” katanya. Anton tak mau membuka di negara mana Neneng diduga berada. Anton juga memilih menjawab diplomatis ketika ditanyakan dugaan ibu 3 anak itu berada di Malaysia. “Pokoknya itu menjadi perhatian Polri,” imbuhnya. Neneng diduga terlibat proses subkontrak proyek dari rekanan PT Alfindo Nuratama Perkasa kepada PT Sundaya Indonesia. Akibat proyek itu, negara rugi Rp3,8 miliar dari nilai kontrak Rp8,9 miliar. Nazaruddin sendiri sempat menyangkal keterlibatan istrinya dalam sejumlah proyek. Menurut Nazar, Neneng adalah ibu rumah tangga biasa. Namun hal itu disangkal anak buah Nazar di Grup Permai, Mindo Rosalina Manulang, yang berstatus terdakwa kasus suap Wisma Atlet. “Beliau (Neneng) kan juga kerja. Kan kemarin Bu Yulianis, saksi saya, sudah memberi tahu soal itu. Coba di-rewind lagi, deh,” kata Rosa usai sidang di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi DKI, Jumat (19/8). Tak Bisa Barter Nazaruddin sebelumnya menyatakan bahwa siap dia menerima hukuman berapa pun asalkan istrinya dibebaskan. Namun Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD menilai, pernyataan Nazaruddin untuk “membarter” hukuman jelas tidak bisa dilakukan. “Jika istrinya sudah menjadi

tersangka, maka Nazaruddin tidak bisa melakukan “barter” hu kuman,” kata Mahfud MD usai menjadi pembicara pada kuliah pembuka Program Pascasarjana Universitas Atma Jaya Yogyakarta, Sabtu (20/8). Menurut dia, Neneng Sri Wahyuni harus segera ditangkap dan menjalani hukuman sesuai dengan tindakan kriminal yang telah dilakukannya. Ia menambahkan, surat yang dikirim Nazaruddin ke Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk bisa memberikan perlindungan kepada istri dan anaknya hanya merupakan sensasi. Ia menambahkan, Presiden SBY tidak dapat memberikan perlindungan kepada istri Nazaruddin karena kasus tersebut sudah ditangani oleh KPK. “Kalau anaknya boleh dilindungi karena memang masih kecil. Tetapi, kalau istrinya harus ditangkap. Biarkan kasus ini berjalan sesuai prosedur di KPK. Saya yakin, akan diperoleh hasil yang maksimal,” katanya. Mahfud juga menegaskan, penangkapan Nazaruddin tersebut sudah sesuai dengan prosedur yang benar sehingga tidak ada yang aneh dalam penangkapan tersebut. Ia bahkan menyebutkan adanya “kegenitan” pengamat yang seakanakan menyalahkan penangkapan Nazaruddin dengan mengatakan ada rekayasa di balik penangkapan tersebut. “Menurut saya, tidak ada rekayasa. Penangkapan itu sudah sesuai dengan prosedur hukum,” katanya. Ia mengingatkan, saat tersangka tersebut lari dari Indonesia, muncul berbagai komentar sinis dari pengamat yang menyatakan, Nazaruddin tidak akan ditangkap karena dilindungi. Namun, ia menambahkan, pemerintah benar-benar melakukan penangkapan terhadap tersangka

tersebut sehingga analisis dan kecurigaan dari pengamat tersebut tidak benar. “Sekarang, muncul pernyataan bahwa penangkapan itu rekayasa atau ada pelanggaran hak asasi manusia dalam penangkapannya,” katanya. Ia berharap, bangsa Indonesia tidak selalu menyalahkan langkah yang sudah dilakukan dalam penangkapan Nazaruddin karena sudah benar. “KPK pun tidak mungkin melakukan rekayasa pada kasus ini,” tegasnya. Anas Siap Dipanggil KPK Sementara itu, Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrat Anas Urbaningrum menyatakan siap dipanggil Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terkait kasus suap Wisma Atlet yang melibatkan Nazaruddin. ”Kapan saja,” tegas Anas menjawab pertanyaan wartawan saat bersilaturahmi dan temu wicara dengan pengusaha Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), di Sentra bisnis UKM Warung Lobak, Kabupaten Bandung, Jabar, Sabtu (20/8). Anas menjelaskan bahwa dirinya sudah datang memenuhi panggilan komite Etik KPK untuk memberikan klarifikasi terkait ‘nyanyian’ Nazaruddin yang menyebutkan adanya pertemuan dirinya dengan pimpinan KPK Ade Rahardja dan Chandra Hamzah. Anas menegaskan bahwa partainya menyerahkan sepenuhnya dan mempercayakan proses hukum terhadap Nazaruddin yang juga menyebut-nyebut namanya itu. “Kita percayakan proses hukum pak Nazaruddin ke KPK. Kita menyakini KPK, “ kata mantan Ketua Umum HMI itu. Ketika ditanya tentang 8 calon pimpinan KPK yang diserahkan Pansel ke Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Anas menilai kedelapan calon pimpinan KPK itu layak untuk memimpin KPK. (h/sam/met/ant)

30 Mobil.....................................Sambungan dari Hal.1 “Itu bukan solusi yang baik. Jika ingin mengantisipasi kemacetan, tilang saja mobilnya. Kalau ban mobil dikempeskan, itu tidak akan mengurangi kemacetan, tapi malah memperparah terjadinya kemacetan. Biarlah dikenakan tilang, saya rela, tapi bukan dengan cara mengempeskan ban seperti ini,” ujar Zul menggerutu. Ia menceritakan, awalnya ia memarkir kendaraan di bibir jalan depan Basko Grand Mall, dengan alasan tempat parkir di dalam penuh. Namun ketika hendak pulang, ia menemukan mobilnya telah berada di jembatan, atau beberapa meter dari lokasi semula. Ia bertambah kaget, karena ban mobilnya kempes. Di lain pihak, petugas kepolisian

yang bertugas di Jalan Hamka kemarin membantah kalau yang melakukan aksi tersebut adalah polisi. Bahkan Kaurbin Ops Lantas Polresta Padang Iptu Alkadri mengatakan, pihaknya belum mengetahui atas kejadian tersebut, karena belum mendapatkan laporan dari anggotanya atau dari masyarakat. “Kalau memang dapat informasi dari masyarakat dengan adanya insiden tersebut bahwa yang membocorkan ban mobil milik pengunjung, maka diminta untuk dipertanyakan kembali apakah benar anggota saya yang melakukannya,” jelas Alkadri. Kemudian, kata Alkadri, kalau memang itu terjadi dan dilakukan oleh anggota Lantas Polresta Padang,

maka pihaknya meminta buktibuktinya dan kalau terbukti, maka akan ditindak tegas bagi petugas yang nakal dalam melaksanakan tugasnya. Ditambahkannya, sebenarnya di kawasan tersebut sudah ada ramburambu lalu lintas dan tidak diperbolehkan memarkirkan kendaraan roda empat maupun dua dijembatan itu karena bisa mengganggu kelancaran lalu lintas dan tidak ditempatnya memarkirkan kendaraan. “Sebenarnya bagi pengendara yang memarkirkan kendaraan tersebut bisa ditilang dan tanpa ditilang pun bisa kami derek mobil tersebut. Padahal kami sudah sering memberitahukan kepada pengguna kendaraan, tapi pengendara tersebut membandel,” ungkapnya. (h/wan/dfl)

Alumi SMEA ..............................Sambungan dari Hal.1 Soal program tersebut, menurutnya, akan dibahas pada acara Pulang Basamo setelah Lebaran. “Pada acara ini, biasanya banyak hadir, bahkan lebih dari 100 orang,” katanya.

Diterangkan Mukhniarty, Alumni SMEA 1, yang pernah juga berganti nama menjadi SMEA Simpang Haru, telah menyebar di banyak provinsi di Indonesia dengan pelbagai

jabatan seperti birokrat dan pengusaha. Menurut Mukhniarty, hal itu bisa dijadikan kekuatan untuk membangun SMK 2 ke depannya. (h/adk)

Akhlaqul Karimah .....................Sambungan dari Hal.1 Bahkan tidak tanggung-tanggung, Prof. Dr. H.M. Amien Rais, MA (waktu itu menjabat Ketua Umum PP Muhammadiyah) yang dijuluki Bapak, dan atau gerbong reformasi berucap lantang: kita akan kejar pengkhianat bangsa ke ujung langit bahkan ke liang kubur sekalipun. Sebuah statemen bagak lagi berani— yang selama ini sangat tabu untuk dilafazkan oleh siapapun, dan di manapun. Kini, sudah tiga belas tahun, era reformasi menggelinding di bumi nusantara. Namun realitas sosialobjektifnya, fenomena KKN terus saja semakin membengkak! Demikian meruyaknya wabah atau virus KKN, sehingga sebagian orang merasa apatis terhadap borok dan biang kerok penyakit kronis yang satu ini. Saking pesimisnya, malah ada pendapat yang mengapung ke permukaan: KKN tidak mungkin bisa ditanggulangi. Sebab, sudah membudaya sejak “tahun-katumba”!. Memang, kadang kita “tagalenjek” mengikuti berita di media massa— baik cetak maupun elektronik. Pasalnya? Betapa sebagian petinggi negeri dan elite politik kita amat serakah dalam menuai dan menimbun harta. Hati siapa tak terenyuh! Seperti diberitakan Haluan, edisi Rabu, 15 Juni, 2011—di bawah tajuk: ‘Kada’ Terus Bertambah”—kendati kampanye anti KKN terus dilewakan dengan mulut berbusa, tapi belum sepenuhnya efektif. Bukti yang rumit untuk ditampik: “Sampai kini sedikitnya ada 160 kepala daerah yang menyandang status tersangka, terdakwa dan terhukum kasus korupsi.

Jumlah sebanyak itu, meliputi rentang waktu sejak 2004 hingga Juni 2011 ini—mencakup kepala daerah di 33 provinsi, dan 491 di kabupaten/kota di seluruh Indonesia” Selain itu, kadang demi mendapatkan fulus banyak dan gampang— mereka tega-teganya mengelabui rakyat. Asal kekayaan bejibun bila perlu untuk tujuh keturunan atau generasi, seolah tanpa bersalah mereka menggunduli hutan-hutan. Akibatnya, pohon besar dan kecil serta segala tanaman yang diperlukan untuk kelestarian ekosistem kehidupan jadi punah tak berdaya. Harap dimaklumi! Yang membotaki hutanhutan kita itu, kebanyakan adalah para petani berdasi. Mereka sepertinya punya jaringan (team work) yang sangat rapi—antara lain dengan orang berpangkat—yang sejatinya merekalah yang punya gawe melindungi hutan dengan segala isinya. Pertanyaan menggelitik! Apa yang menjadi akar permasalahan persoalan rumit dan merisaukan tadi? Pada hemat penulis: secara normatifdoktrinal jawabnya hanya satu. Yaitu akhlaqul karimah atau etika Islam, belum dijadikan acuan pokok dalam memulihkan negeri—yang katanya “gimah ripah loh jinawi” (subur dan hijau royo-royo) ini, dari ketersempoyongannya. Bertali-temali dengan itu, masih hemat penulis kiranya kita menjadikan akhlaqul karimah sebagai sebuah panglima. Soalnya, bila moral Islami diposisikan sebagai panglima dalam meniti tujuan reformasi, insya Allah muatan Adabul Islam (etika Islam) dalam segenap langkah kita—

baik dimensi politik, ekonomi dan sosial-budaya akan menjadi jelas. Lebih dari itu, penyelewengan demi penyelewengan dalam skala kecil, menengah atau kakap—tidak akan semakin meruyak seperti sekarang Dibilang begitu, karena akhlak berarti kemampuan pengendalian diri (self control) yang bergayut utuh dalam semua denyut kehidupan. Menyigi missi Nabi Muhammad SAW, bukankah kehadiran beliau untuk menata prilaku para cucu Adam yang hidup dan menompang di muka bumi ini. Sabdanya : “Innama bu-itstu li utammima maakarimal akhlaq. Sesungguhnya aku diutus adalah untuk memperbaiki/menyempurnakan akhlak manusia (HR. Bukhari Muslim). Melalui akhlaqul karimah, kita dapat membedakan: mana yang baik dan mana yang buruk; yang terpuji dan yang terkutuk; yang putih dan yang hitam; dan yang ma’ruf dan yang mungkar. Andai para legislatif, eksekutif, yudikatif, pengusaha, intelektual dan kita semua menempatkan akhlak sebagai kredo perjuangan, rasanya praktek KKN dalam segala bentuk dan versinya—seperti disinggung di atas, akan bisa diminimalisir. Tapi, bila akhlak hanya menyentuh kawasan retorika jangan diharap kita akan mampu mencapai negeri yang adil dan makmur. Sebaliknya yang terjadi, justru KKN yang semakin subur, pembangunan baik fisik-material apalagi mental-sipritual kian amburadul. Dan ujung-ujungnya—rakyat kecil tetap saja tersungkur. Na’udzu billahi mindzalik.

ANTARA

LIMBAH DI BATANG ANAI — Sampan pencari pasir melintas di antara limbah pabrik di Batang Anai, Nagari Ketaping, Kabupaten Padangpariaman, Sumbar, Jumat (19/8) lalu. Warga setempat mengeluhkan efek limbah sejumlah pabrik minuman di bantaran sungai itu karena menyebabkan bau tidak sedap dan juga menyebabkan gatal-gatal saat air sungai dimanfaatkan untuk mandi.

Hotel The Hills Tak Penuhi Setoran

PADANG, HALUAN — PT Grahamas Citrawisata selaku pengelola dan pemegang saham Hotel The Hills Bukittinggi, pada tahun 2010, kurang menyetor ke kas daerah sebesar Rp213,27 juta. Berdasarkan laporan hasil pemeriksaan BPK RI, Grahamas Citrawisata telah melakukan penyetoran ke kas daerah sebanyak tiga kali dengan nilai Rp393,26 juta. Sedangkan laba bersih dari perusahaan tersebut mencapai Rp1,9 miliar. “Dana tersebut berasal dari pengelolaan kekayaan daerah, berupa tanah yang dibangun hotel (The Hills) dan Convention Hall di Bukittinggi. Untuk Convention Hall, perjanjian pengelolaannya akan berakhir pada 18 Oktober 2011. Wakil Ketua Komisi II DPRD Sumbar Arkadius Datuak Intan Bano ketika dimintai pendapatnya menga-

takan, untuk retribusi pendapatan dari pengelolaan kekayaan daerah, khususnya Hotel The Hills memang terjadi kekurangan penyetoran. “Namun kekurangan itu kabarnya salah persepsi terhadap laporan keuangan dari pihak pengelola dan itu sudah diselesaikan,” katanya. Soal sikap DPRD terhadap hotel dan Convention Hall, menurutnya tidak berubah. Selagi menguntungkan daerah, pengelolaan kekayaan daerah dapat saja dikerjasamakan. Namun kerja sama tersebut harus menguntungkan daerah. Seperti dengan Covention Hall yang akan berakhri dan mau diperpanjang kontraknya. “Boleh saja perpanjang kontraknya, namun harus jelas nilai keuntungan untuk daerah. Jangan swasta memanfaatkan daerah untuk meraih laba,” ujarnya.

Ia juga menyebutkan, rencana Grahamas Citrawisata untuk merombak Convention Hall menjadi hotel, tidak akan menghilangkan karakter dari bangunan yang ada. “Rencananya lantai lima dan untuk hunian hotel, tapi itu semua perlu dibicarakan oleh daerah. Apalagi kontraknya sudah habis dalam waktu dekat,” katanya. Sementara anggota Komisi II DPRD Sumbar Musmaizer Datuak Gamuak minta Pemprov Sumbar, untuk berhati-hati dalam melakukan perpanjangan kontrak. Supaya dikemudian hari tidak menimbulkan masalah dan daerah menjadi rugi. “Jangan sampai ada pihak yang berusaha di aset daerah dan ambil keuntungan, sementara daerah hanya dapat pendapatan kecil. Itu harus jadi perhatian eksekutif,” ujarnya. (h/rud)

Arsenal Telan..............................Sambungan dari Hal.1 Sedangkan Liverpool, menyimpan Luis Suarez dan menduetkan Andy Carroll dengan Dirk Kuyt di lini depan. Pada babak pertama, kedua kubu saling jual beli serangan sehingga tercipta permainan cepat. Namun hingga pertandingan babak pertama usai, tak ada satupun peluang dari kedua kesebelasan yang berhasil berbuah gol. Pada babak kedua, permainan diwarnai guyuran hujan yang mengakibatkan para pemain agak lambat bergerak. Namun tidak membuat kedua kesebelasan bermain tanpa peluang. Malapetaka menghampiri Arsenal di menit ke 70, aksi gelandang Emmanuel Frimpong yang mengganjar kaki pemain Liverpool, Lucas ternyata berbuah kartu merah

baginya. Praktis Arsenal bermain dengan sepuluh pemain, King Kenny pun langsung bereaksi cepat dengan mengganti beberapa pemain. Diantaranya, Luis Suarez menggantikan Andy Carroll dan Raul Meireles masuk menggantikan Dirk Kuyt. Masuknya kedua pemain itu dan berkurangnya armada Arsenal membuat permainan Liverpool lebih hidup. Terbukti Liverpool mampu mengurung pertahanan Arsenal, hingga pada menit ke 78, umpan satu dua Meireles dan Suarez ternyata membuat panik bek Ignasi Miguel yang menggantikan Laurent Koscielny di babak pertama, dengan keadaan mendesak ia langsung membuang bola yang berhasil ia rebut dari kaki Suarez, namun apa daya

ternyata bola tersebut mengenai badan Aaron Ramsey, sehingga bola justru masuk ke mulut gawang Wojciech Szczesny. Skor 1-0 untuk keunggulan Liverpool. Menit-menit akhir pertandingan nyaris dikuasai The Reds, meski sudah unggul namun Suarez cs masih saja menciptakan beberapa peluang. Sehingga muncul gol kedua buat Liverpool, lagi-lagi kerjasama Meireles dan Suarez berhasil menambah keunggulan The Reds, tepatnya menit ke 91 umpan dari sisi kiri pertahanan Arsenal yang dilesakkan Meireles mampu dimanfaatkan dengan mudah oleh striker asal Uruguay itu, sekaligus menggandakan keunggulan The Reds atas The Gunners dengan skor 2-0 untuk Liverpool. (h/okz/pp)

Tomi, Hidup................................Sambungan dari Hal.1 “Saya dan satu orang teman saya nekat pergi dari kampung ke Padang setelah menyelesaikan pendidikan di pesantren di kampung,” katanya dengan niat ingin mengubah nasib keluarganya dengan ilmu yang akan ia cari. Tapi sayang, kenekadan Tomi tersebut tak cukup untuk menunjang apa yang ia inginkan. Di Padang, permulaan 2008 tersebut, ia hanya membawa bekal untuk ongkos dan biaya hidup beberapa bulan, tapi tidak untuk biaya masuk sekolah. “Mulanya saya ingin mendaftar di MAN 1, tapi bayarnya harus tunai. Lantas saya mendaftar di MA PGAI, uang masuknya bisa saya cicil,” terang Tomi tentang keinginannya dulu. Ketika mengurus proses sekolahnya tersebut, Tomi menumpang di kontrakan teman sekampungnya yang berkuliah di IAIN Imam Bonjol selam sebulan. Lantas atas beberapa saran teman dan keinginannya untuk mandiri, ia mencari masjid atau surau yang bisa dijadikan tempat tinggal sembari ia menjadi garin. “Menjadi garin dan bisa bersekolah,” tukas Tomi. Dan ia mulai menjadi garin di Masjid Darul Ulum di Jati II atas izin pengurusnya. “Saya sudah terbiasa dengan kehidupan surau, saya dari pesantren, jadi tidak canggung,” jelas Tomi tentang masjid pertama yang ditempatinya sebagai garin. Dari masjid tersebut, beberapa kali selama bersekolah ia berpindah masjid atau surau untuk menjadi garin sampai pada surau yang ia tempat sekarang. Alasan perpindahan tersebut baginya amat sederhana, terkadang ia tidak cocok dengan garin muda lainnya di surau tersebut, atau malah sebaliknya. “Ada garin itu yang malas, malas bersih-bersih, malas bangun, dan

banyak kemalasan lainnya,” kenangnya tentang salah satu alasan perpindahannya. Selama perindahan tersebut, ia berusaha menyesuaikan diri dengan satu daerah dengan daerah lain, atau dengan keadaan suatu warga dengan warga daerah lain. Bekerja sebagai Kuli Bangunan Untuk menutupi biaya sekolahnya, Tomi tak hanya berharap dari pemberian pengurus masjid, atas pembagian infak masjid yang berlebih dari donatur. Terkadang apabila libur ia bekerja sebagai kuli bangunan atau membantu berbagai pekerjaan di rumah warga yang berdekatan dengan surau tempanya menjadi garin tersebut. “Biasanya sebulan diberi Rp50 ribu sampai Rp150 ribu per bulan, tapi lebih sering tidaknya daripada dikasih,” katanya. Untuk urusan makan pun, Tomi merasa sudah terbiasa dengan keadaaannya. “Kalau tidak warga yang membawakan, saya yang ke dapur mereka,” candanya tentang kedekatannya dengan warga di surau yang kini ia tempati. Memilih untuk Kuliah Di surau Ihtiadul Mukminin yang hanya bisa ditempati lebih kurang 120 orang jamaah, Tomi mempunyai sebuah kamar berukuran 2 X 1,5 meter di sebelah kanan shaf imam. Di dalam kamar yang hanya tersedia lemari plastik, tikar, keranjang kain dan beberapa buku agama itulah Tomi pernah berpikir panjang untuk keinginannya berkuliah. Ia merasa setamatnya di MA PGAI, pendidikannya harus diteruskan dengan kuliah. “Tanggung jika pendidikan saya sampai itu, sudah banyak yang saya lalui, kuliah juga harus saya coba,” tukasnya. Dengan niat tersebut, lantas di jeda waktu ujian akhir nasional (UAN) dan SMPTN 2011 lalu, ia

pun pulang ke kampungnya untuk mencari biaya perkuliahan. “Kurang lebih selama sebulan saya ikut ayah ke sawah, menjadi orang upahan merambah ladang orang, atau menjadi kuli bangunan untuk mencari biaya kuliah,” terangnya. Niat itupun tersambut baik dengan doanya, setelah mengikuti ujian SMPTN, Tomi yang semasa sekolah lanjutan tingkat atas memilih jurusan IPA tersebut diterima di Jurusan Sejarah, Fakultas Sastra Unand. “Awalnya saya ingin di Teknik Industri, tapi saya mensyukuri apa yang saya dapat sekarang,” katanya. Ia pun mengaku beberapa minggu perkuliahan yang ia mulai membuatnya harus mengatur lagi jadwalnya di surau. Pasalnya perkuliahannya dimuali dari pagi sampai sore hari. “Saya tidak dapat azan atau mengimami salat Zuhur dan Ashar di surau lagi. Jadwal lain yang harus saya benahi adalah kebersihan surau, dan jadwal mengajar anak-anak TPA sore,” terangnya. Tomi mengakui akan terus berusaha menjadi garin semampunya meski di jadwal perkuliahannya yang padat. Pekerjaan tersebut akan ia tekuni sampai ia menemukan jalan lain bagi kehidupannya setamatnya kuliah nanti. “Tapi saya tidak tahu apakah saya akan sampai tamat kuliah atau tidak,” terangnya tentang keraguannya. “Persoalannya ini baru permulaan kuliah yang saya rasakan.” Ia mengakui akan mengatur waktu seketat-ketatnya agar jadwal perkuliahan, tugas, dan kewajibannya di surau tidak terbengkalai. “Dengan itu saya ingin perkuliahan lancar dan mudah-mudahan dapat beasiswa, untuk membantu proses kelancaran tersebut,” harapnya.


12

MINGGU, 21 AGUSTUS 2011 M 21 RAMADAN 1432 H

IDUL FITRI KIAN DEKAT

BUAH HATI IKHWAN RAHMATULLAH

Hobi Bola, Ingin Jadi Pilot H

AI teman-teman pembaca setia Haluan. Perkenalkan sahabat kita minggu ini, namanya Ikhwan Rahmatullah. Biasanya dipanggil Ikhwan. Ia anak bungsu dari empat bersaudara. Ayahnya bernama Sidi Saten dan ibu saya Nurhasni. “Saya lahir pada tanggal 14 November 2000 dan sekarang duduk di kelas lima SD Negeri 05 Patamuan,” ujarnya ketika ditanya kapan ulang tahunnya dan dimana Ia sekolah. Dalam kesehariannya, Ikhwan tergolong anak yang aktif dan tidak pernah diam. Ada saja yang mau dikerjakannya. Jika tidak ada pekerjaan, Ia selalu tampak gelisah dan maunya ke luar rumah saja. Tentunya untuk bermain bersama teman-teman mereka. Ia juga tergolong teman yang suka membantu teman lain. Maka tidak heran, kalau mau bermain, temannya datang ke rumah untuk menjemput. Sambil memanggil “Ikhwan.. ikwan,” kalau panggilan itu terdengar dari temannya. Maka Ia langsung berhenti menjalankan aktifitas di rumah, bahkan sedang makan sekalipun. Ikhwan yang punya hobi main games ini bercita-cita menjadi pilot. Biar bisa mengemudikan pesawat terbang dan mengantar orangorang ke berbagai pelosok dunia. Wa h . . . c i t a - c i t a Ikhwan benar-benar mulia ya. Ayo sobat cilik, kita doakan semoga cita-citanya tercapai. Amin. Pada sahabat di Sumbar, Ia juga berpesan untuk selalu mau bekerja, terutama membantu orang tua dan kakak di rumah. “Kalau sudah selesai kerja, baru bermain,” ujarnya, yang memang kerap diberi tanggungjawab mencuci piring dan pekerjaan rumah lainnya. (h/rud)

Oleh: HERLIN TRIANA

D

I SUATU kampung, ada seorang gadis kecil bernama Marin. Ia berumur lima tahun. Kesehariannya, Marin sering kali membantu ibunya berjualan gorengan. Hari ini, tepat pukul 8 pagi Marin sudah berkemas berangkat dengan ibunya. Di perjalanan, Marin memainkan karet di tangannya dan bertanya kepada Ibunya. “Bu, Bu, Bu, adek mau bermain ke sungai setelah ini ya? ” seru Marin. “Ya Nak, hari ini sepertinya kita pulang cepat. Ibu akan mengunjungi Pak Rahmat untuk membayar hutang kemaren.” Jawab Ibu. Mendengar jawaban ibu, Marin sangat riang sekali. Hari ini, dia ingin sekali pergi ke sungai dan membuat kapalkapalan untuk dihanyutkan ke arus sungai. Mereka melanjutkan

Persiapkan Baju Lebaran dengan Sederhana

atau dua pasang baju baru, dibelikan juga untuk buah hati mereka. Bagi orang tua dengan kemampuan ekonomi rendah, tentu juga harus menyesuaikannya. Antara ketersediaan uang dengan harga baju yang mau dibeli. “Sakurang-kurangnyo baju rayo tu sapasang, kok muran,

pitih cukuik lo, bisalah dibali agak duo,” kata ibu Leni, ketika mau ke Pasar Raya di atas angkot jurusan Pasar RayaLimau Manih, Sabtu (20/8). Beli baju untuk anak memang cukup rumit, karena harganya yang mahal. Bahlan ada juga baju anak-anak, lebih mahal dari baju orang dewasa. Pilihan belanja baju leba-

ran, juga banyak alternatif. Apakah itu ke pasar raya, mall, maupun pasar dadakan di jalanjalan tertentu. Ada juga alternatif lain, seperti menjamurnya butik-butik di Kota Padang. Sebagian besar orang tua atau masyarakat, memang pergi ke pasar dan mall, seperti Basko Grand Mall. Bagi si anak, mendapat baju baru merupakan suatu kebahagian. Keceriaan sudah pasti tergambar di wajah mereka. Tidak jarang mereka saling menceritakan baju baru, yang dibeli oleh orang tua mereka. Satu stel atau sepasang baju, bagi mereka sudah cukup. Bagi mereka yang penting ada baju barunya dan itu membuatnya bahagi, serta bangga. Namun yang paling penting dalam menghadapi lebaran adalah, menerapkan kesederhanaan. Jangan sampai menghadapi lebaran itu secara berlebih-lebihan, seperti belanja baju lebaran, memasak kue dengan berlebihan dan sebagainya. “Keinginan untuk belanja menjelang lebaran memang cukup besar. Namun keinginan itu mestinya jangan dilepaskan semua. Tetap hadapi lebaran itu secara sederhana, termasuk dalam membeli pakaian. Bukankah berpuasa mengajarkan diri untuk menahan diri, termasuk dalam berbelanja. Makanya kami berharap, masyarakat di Sumbar dapat menerapkan konsep lebaran secara sederhana itu,” kata Sitti I zza ti A ziz, sa la h seorang tokoh perempuan di Sumbar. (h/rud)

kebunmu. Aku senang sekali. Terima kasih ya. ” Seru Marin “ Apel?! ” Tanya Sari kaget. “ Iya! ” jawab Marin. “Tapi, Rin. Di kebun itu sama sekali tidak ada pohon apel ”Seru Sari. Marin bingung dengan penjelasan Sari. Ibu Sari hanya tertawa mendengar perbincangan mereka. “ Itu bukan apel, Nak. Itu

buah tomat. Ibu memberikan pupuk terbaik dari luar agar manis.” kata Ibu. Marin Kaget dan terkejut mendengar ucapan Ibu Sari. Ternyata buah itu adalah tomat. Rasanya yang manis membuat Marin tertipu. Akhirnya dia memakan tomat juga. Sungguh ajaib, semenjak kejadian itu, Marin sering kali makan tomat. Dia tidak takut

lagi memakannya. Karena setelah pulang dari kebun, Ibu Sari memberitahu Marin bagaimana cara memakan buah tomat agar tidak terasa asam. Bila tomat dicampur dengan sedikit gula, tomat akan terasa manis. Akhirnya, Marin tidak pernah takut lagi memakan tomat. Tomat kebun Sari yang ajaib itu telah mengubah Marin.***

NET

MENJELANG lebaran, pusat-pusat perbelanjaan melakukan diskon besar-besaran. HARI Raya Idul Fitri 1432 H memang masih tinggal sepuluh hari lagi. Namun, persiapan menyambut Lebaran sudah mulai terasa, terutama bagi kalangan ibu-ibu. Apalagi bagi orang tua, yang masih punya anak kecil ataupun anak yang masih sekolah. Yaa., apalagi kalau bukan soal baju lebaran, yang terkadang menjadi urusan

wajib menjelang lebaran. Bagi orang tua, membelikan baju baru untuk anak mereka, tentu sesuatu yang harus dilakukan. Ya, siapa yang ingin melihat anak mereka kecewa atau bersedih hati, karena tidak punya baju baru. Apalagi bagi orang tua yang punya kemampuan ekonomi, relatif lebih baik. Minimal satu

Tomat Ajaib

perjalanannya pergi berjualan goreng. Di tempat pemberhentian, Ibu dan Marin berbelanja minuman. Karena perjalanan yang cukup jauh, mereka letih sekali. Tiba-tiba ibu penjaga warung memberikannya segelas jus tomat. “Nak, cobalah jus tomat ini. Gratis. “ kata ibu penjaga warung. “Aku tidak mau Bu. Aku tidak mau! “ seru Marin. Dengan ketakutan, Marin menolak minuman itu. Dia gadis kecil yang sama sekali tidak suka tomat. Baginya, tomat itu sangat tidak enak. Karena rasanya sedikit asam. “Maaf Bu, Marin air putih aja. Dia tidak akan pernah mau minum dan makan tomat. Hehe susah sekali Bu. Jadi bingung bagaimana membiasakannya minum jus tomat.

Padahal, itu sangat baik untuk kesahatan “seru Ibu Ibu penjual hanya tersenyum melihat tingkah Marin. Marin hanya meminum air putih. Jus tomatnya dihabiskan ibu. Kemudian, setelah itu mereka pulang. Ibu langsung berangkat ke rumah Pak Rahmat. Sore setelah Marin mandi, Sari, tetangganya berteriak memanggil Marin. “Maaarin ! Maaarin ! “ teriak Sari. Marin segera berlari keluar mendengar teriakan Sari. “Iya, ada apa Sari?” “Ayo ikut aku ke kebun sepupuku. Di sana, banyak buah-buahan dan sayu-sayuran yang enak .” ajak Sari. “ Wahhhh, enak sekali. Aku ikut ya. Horeee senangnya.“ jawab Marin. Marin dan Sari kemudian berangkat ke kebun bersama orang tua Sari. Sesampai di sana, Marin sangat riang dan berlari karena senang melihat buah-

buahan yang segar. Dia tak sabar untuk mencicipinya. Ketika berjalan mengelilingi kebun yang cukup luas itu, dia melihat sebuah pohon yang unik. Letaknya terlihat tersembunyi dan tertutup pohon mangga. Dengan rasa penasaran, Dia lansung mendekati pohon tersebut. “ Wahhhh enak sekali, ini pasti apel. Tapi kenapa kecil ya? . Ahh, makan sajalah. “ kata Marin sambil memetik dan memakannya. Ketika memakan buah tersebut, Marin sangat bahagia sekali. Rasa buah yang enak membuatnya riang. Sampai-sampai dia menghabiskan tiga buah yang ia sebut apel tersebut. Ketika waktu hampir menujukkan jam enam, mereka kembali pulang dengan membawa beberapa buah dari kebun. Di dalam mobil, Marin bertanya kepada Sari. “Sari, aku tadi menemukan buah apel yang sangat enak di


E L O K 13

MINGGU, 21 AGUSTUS 2011 M 21 RAMADAN 1432 H

Tampil Mewah dengan Busana Muslimah

S

emakin banyak saat ini wanita yang berpakaian muslimah atau berjilbab. Meskipun berjilbab, namun bukan berarti anda tidak bisa tampil gaya dan Mewah. Apalagi untuk acara formal seperti ke pesta atau undangan resmi lainnya.Kudu dong, pakai yang lebih berbeda dan lebih “wah� dari biasanya, namun tentu saja harus tetap sopan, nyaman dan fashionable. Model busana koleksi butik Ade Listiani mungkin bisa jadi salah satu contekan bagi anda yang berbusana muslimah. Seperti gaun berwarna biru yang dikenakan model, terbuat dari bahan semi sutera dengan detail payet atau manik-manik berwarnya gold atau emas. Sungguh menjadikan penampilan sempurna. Gaya kaftan atau model berpakaian orang India seperti pakaian merah marun yang digunakan model juga cocok untuk busana ke pesta. Dengan sentuhan drapery (lipatan2 kecil) plus hiasan manik-manik dan squarosky, begitu pun halnya pada jilbab juga memakai squarosky semakin menambah mewah penampilan. Nah untuk para generasi muda, juga ada gaun muslimah cantik seperti gaun coklat yang dikenakan model. Bahannya semi sutera dengan corchase (hiasan). Model ini terlihat lebih manis dan fashionable bukan?

Foto Model Make up Narasi

: : : :

Koleksi Boutique Ade Listiani Handini, Fanny dan Queenzi Ade Listiani Allia Sepvonni & Afrianita


14 KULTUR

MINGGU, 21 AGUSTUS 2011 M 21 RAMADAN 1432 H

ESAI

RIMA

Lomba Cipta Puisi “Kado untuk Kota Padangku Tercinta”

KOTA Padang adalah kota terbesar di pesisir barat Pulau Sumatera. Sejak masa kolonial Hindia-Belanda, Kota Padang telah menjadi pelabuhan utama dalam berbagai produk dagang, khususnya rempah-rempah. Sebagai salah satu kota tua di Indonesia, Padang telah banyak menciptakan sejarah, baik di saat revolusi fisik dalam menghadapi penjajahan Belanda dan Jepang, hingga tragedi demi tragedi gempabumi yang banyak menjatuhkan korban jiwa dan harta benda. Dalam rangka memberikan apresiasi dan menumbuhkan kecintaan terhadap karya sastra khususnya puisi, Ikatan Alumni SMA Don Bosco Padang menggelar Lomba Cipta Puisi bertema “Kado untuk Kota Padangku Tercinta”. Tentu Anda pernah singgah atau menetap di Kota Padang bukan? Bila pernah, tuangkanlah segala ingatan Anda dalam bentuk puisi tentang kota yang memiliki Pelabuhan Teluk Bayur dan Legenda Si Malinkundang itu. Siapapun boleh menulis puisi tentang Padang, tidak harus mereka yang tinggal di Kota Padang. Lomba ini bertujuan untuk menyebarkan semangat menulis puisi khususnya kepada siswa dan mahasiswa agar tumbuh kecintaan mereka menulis karangan. Adapun ketentuan/kriteria Lomba Cipta Puisi ini sebagai berikut: 1. Peserta adalah Warga Negara Indonesia, termasuk yang berdomisili di luar negeri, tidak dibatasi umur (Pelajar, Mahasiswa, Guru, Umum, dll) 2. Naskah harus asli karya sendiri, bukan jiplakan atau terjemahan dan sedang tidak diikutsertakan pada lomba yang bersamaan. 3. Puisi Bertema: Kota Padang (sejarahnya, keindahan alam, potensi ekonomi, kemajemukan masyarakatnya, kuliner, pariwisata, dll) 4. Bentuk puisi bebas, halaman bebas, ditulis/diketik dalam Bahasa Indonesia yang baik sesuai Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) 5. Pemenang akan diumumkan pada tanggal 15 Oktober 2011 di Blog http://www.padangdalampuisi.blogspot.com Syarat Pengiriman Naskah: 1. Tulisan diketik rapi di kertas HVS A4/kuarto (jumlah halaman bebas) 2. Menuliskan Biodata Peserta (ditulis dalam bentuk narasi) disertai di lembar terakhir puisi 3. Puisi yang diikutsertakan maksimal 2 (dua) judul 4. Puisi sesuai tema 5. Naskah dikirim via email ke panitia: padangkotaku@ymail.com (selambat-lambatnya 30 September 2011) 6. Naskah puisi yang diikutsertakan dalam lomba ini menjadi milik panitia (hak cipta tetap pada penulis) dan ditayangkan di blog http:// www.padangdalampuisi.blogspot.com. 6. LOMBA TANPA DIPUNGUT BIAYA. Dewan Juri Dewan Juri terdiri dari para sastrawan, budayawan, penyair nasional dan penyair Sumatra Barat. Keputusan Juri tidak dapat diganggu gugat dan tidak dilakukan surat menyurat. HADIAH PEMENANG Juara 1: Paket Perjalanan Wisata ke Malaysia + Uang tunai Rp1.000.000,- + Piagam Penghargaan + Paket Buku Juara 2: Paket Perjalanan Wisata ke Malaysia + Uang tunai Rp750.000,- + Piagam Penghargaan + Paket Buku Juara 3: Uang Tunai Rp500.000,- + Piagam Penghargaan + Paket Buku Demikian Pengumuman Lomba Cipta Puisi ini disampaikan, diharapkan kepada semua pihak dapat menyebarkan informasi ini seluas-luasnya dan semoga bermanfaat. Panitia Penyelenggara Ikatan Alumni SMA Don Bosco Padang

OLEH:

IMAM MUHTAROM

M

Oleh FADLILLAH MALIN SUTAN

Apa Kabar? ebuah sapaan yang ramah, bersahabat dan umum, “Apa kabar sastra Indonesia?” Pada sisi lain, seakan sudah lama tidak berjumpa, atau sesaat, satu waktu kita bertemu, tidak lagi dekat, tidak lagi akrab, sehingga kita ingin tahu kabar beritanya. Seandainya sastra Indonesia itu adalah orang maka tentu ia akan menjawab; “Baik-baik saja” atau dia menjawab, “Waduh, aku sedang sakit perut”. Tetapi, sastra Indonesia itu bukan orang, dia adalah karya manusia. Dengan demikian hal ini, tentu, keinginan untuk mengetahui situasi, realitas dan gejala perkembangan sastra Indonesia hari ini. Kalau kita menanyakan bagaimana masa depannya, jawabannya; “kita tidak tahu dengan pasti”, (sebagai muslim “wallahu a’lam”. Namun, masa depan hanya dapat diprediksi (diperkirakan secara pengetahuan) dengan fakta yang ada pada hari ini, dan tentu akan beragam (probabiltas). Dari pertanyaan itu, sudah menyiratkan ada fakta di dalamnya bahwa sastra Indonesia itu berkembang, tumbuh, dan bukanlah benda mati, yang hanya; “itu ke itu saja dari tahun ke tahun”. Salah satu yang dapat diperbincangkan, apakah perkembangan, pertumbuhannya pesat, jalan di tempat, atau malah mundur ke belakang (di masa HB Jassin; diperbincangan sastra Indonesia dalam krisis, dan pada tahun 90-an sastra Indonesia dikatakan tidak melahirkan karya besar, maka ketika akhir 90-an, hadir novel Saman, maka disambut dengan begitu “sangat hebat” oleh sebagian kalangan). Pada hakekatnya, tidak ada jawaban yang tunggal. Selayaknya, tidak ada jawaban paling benar, relatif, yang ada hanya kemungkinan. Pada sisi lain

S

ada kritikus mengatakan bahwa dunia sastra adalah dunia mungkin bukan dunia mutlak. Dunia mungkin merupakan dunia kreatif, sedangkan di dunia mutlak (dunia pasti – ilmu pasti misalnya, atau dogma agama) bukan dunia kreatif, sudah final, dan kaku seperti mesin atau robot. Sesudah “Gempa dan Tsunami Sastra” Berlalu Di setiap zaman lahir generasi, setiap generasi membangun zamannya dengan tangannya sendiri. Begitulah zaman berganti, maka bagaimana sastra Indonesia hari ini, ditentukan oleh generasi kemaren, sedangkan bagaimana sastra Indonesia di masa depan ditentukan oleh generasi hari ini. Patah tumbuh hilang berganti, demikian bunyi pepatah Minang. Takdir sastra Indonesia berada di tangan para sastrawan dan pencinta sastra Indonesia. Sebagaimana diketahui (Q.S.13:11), bahwa sesungguhnya Tuhan sendiri tidak merobah nasib sesuatu kaum sehingga mereka merobah keadaan diri mereka sendiri, atau sebab-sebab kemunduran mereka. Akan mereka bawa ke mana, tentu sesuai dengan ideologi, paham, pengetahuan dan kehendak masing-masing mereka yang sangat beragam, multikultur dan pluralis. Apa lagi dalam dunia multikultur dan plural, maka tidak jujur bila hanya menghadirkan nilai tunggal apalagi berkuasa dan memaksa. Bila ada sastra tidak diterima oleh satu kalangan karena disebabkan perbedaan nilai maka adalah sesuatu yang wajar, yang tidak wajar adalah memaksakan nilai kepada satu kalangan atau semua kalangan. Sebagaimana dalam satu dekade ini, seperti kasus Sastra Mazhab Selangkang (SMS), pada awalnya adalah gelombang Ayu Utami pada akhir 90-an, dan kedua awal tahun 2000-an gelombang Djenar Maesa Ayu dan Binhad Nurrohmat, setelah itu ketiga oleh gelombang Hudan Hidayat dan Mariana Amiruddin, sehingga Taufiq Ismail pun meradang dan menerjang. Taufiq Ismail sebagai sastrawan tidak berdaya apa-apa begitu juga NH. Dini (yang merasa tidak sanggup untuk membaca karya-karya itu), demikian pula Budi Darma yang begitu keheranan. Banyak orang memperkirakan masa depan sastra Indonesia berada di tangan ketiga gelombang itu. Namun ada fenomena yang menarik dari

fenomena itu, dapat diperhatikan, bagaimana ketiga gelombang itu jadi sepi begitu saja oleh hadirnya hiruk pikuk gelombang Habiburrahman El Shirazy, Andrea Hirata dan Es Ito. Hal ini membuktikan tidak ada yang pasti tidak ada fenomena yang tunggal. Di atas langit ada langit, di balik gunung ada gunung yang tinggi lagi, banyak hal yang tak terduga di rimba “persilatan” sastra. Adapun kondisi sastra Indonesia pada waktu ini adalah dalam kondisi “gamang” dari benturan lempeng bumi sastra Indonesia yang menimbulkan “gempa dan tsunami sastra”. Adapun yang dapat dicatat, bahwa sastra Indonesia yang multikultur dan plural itu hadir dalam lapisan-lapisan dan lempeng, semua bergerak, dan tidak dapat dihindari tentu akan ada pergeseran, benturan, bertemunya tekanan-tekanan. Bukan tidak mungkin ada lapisan terhimpit, terbenam, ada yang bergerak ke atas dan ada yang bergerak ke bawah. Dalam dua gelombang lempeng yang berbenturan itu, bukan berarti yang ada pada sastra Indonesia hanya itu, cukup banyak juga karya-karya yang bertumbuhan. Namun bagaimana mutu karya sastra itu? Pertama persoalan ini dijawab oleh kritikus sastra dalam dekade ini, kedua ditentukan kemampuan karya itu menembus zaman, yakni dibicarakan atau ditelaah orang di setiap zaman, ketiga karya itu menjadi inspirasi bagi banyak sastrawan untuk melahirkan karya sastra. Dalam persoalan mutu atau kualitas dalam dunia sastra tidaklah tunggal, relatif dan beragam, bahkan aneh sekali ada penilaian tunggal dan mutlak, bahkan memaksakan penilaian. Di samping itu mungkin ada karya yang tidak dibicarakan orang, dianggap tidak hebat, setahun dua tahun bahkan lima tahun, tiba-tiba setelah sepuluh tahun baru orang ramai membicarakan bahwa karya itu bagus. Adapun salah satu barometer perkembangan sastra Indonesia hari ini adalah koran, buku, komunitas dan dunia maya. Di dunia akademis zaman keemasan teori sastra struktural sudah mulai berakhir, karena dia merupakan anak dari dunia ilmiah modern. Dalam sepuluh tahun ini dunia ilmiah modern sudah mulai digantikan oleh dunia ilmiah pos-modern, maka teori sastra struktural, hermeneutik, feminisme sudah mulai digantikan teori-teori posstruktural seperti dekonstruksi, resepsi sastra, semiotik, interteks, pos-sosiologi sastra, dan chaos. Di samping dunia teori

sastra yang bukan Eropa mulai menggeliat, hal itu dapat ditemukan adanya teori sastra Afrika, teori sastra India, dan teori sastra Cina, hal ini dalam semangat teori pos-kolonial. Teori sastra Eropa pada prinsipnya telah melakukan kolonisasi teori pada berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia. Akibatnya banyak sastra yang tumbuh di berbagai bangsa bekas koloni Eropa adalah mimikri dari sastra Eropa. Seandainya karya sastra Indonesia dialihbahasakan kedalam bahasa Inggris, dan dibaca oleh orang asing maka bukan tidak mungkin ia mengatakan bahwa karya itu adalah karya Eropa. Novel Eropa yang kebetulan berbahasa Indonesia. Adapun gelombang Sastra Mazhab Selangkang (SMS), menurut Budi Darma (Tempo, Edisi. 44/XXXII/29 Desember – 04 Januari 2004) gejala ini terjadi di mana-mana, dan Indonesia hanyalah sebagian kecil dari “di mana-mana” itu. Di Inggris ada chick literature, di Beijing ada Jiu Dan, di Shanghai ada Wei Hui. Seperti lagu pop Indonesia jika dialihbahasakan ke bahasa Inggris maka orang akan mengatakan bahwa itu adalah lagu Eropa. Mungkin dapat dikatakan lagu pop Indonesia hanyalah lagu Eropa yang berbahasa Indonesia. Berbeda dengan lagu dangdut, ketika dialihkan ke bahasa apa pun, maka orang tahu, karena ada sesuatu yang Indonesia di sana. Hal ini yang menyebabkan ada semangat kembali ke akar tradisi (kalau saya menyebut; kembali ke jatidiri, pada sisi lain saya kurang setuju dengan istilah kearifan lokal, sebaiknya diganti dengan istilah kearifan Indonesia) pada tahun 70-an. Ketika novel Ronggeng Dukuh Paruk diterjemahkan ke bahasa apa pun, maka orang pun tahu bahwa “itu Indonesia”, begitu juga novel Bako, Tarian Bumi, Orang-orang Blanti, Tambo, dll. Untuk perkembangan sastra generasi Minangkabau, pernah saya petakan (Padang Ekspress, 2 Januari 2011, hal 13), dalam hal ini saya belum sependapat menyebut istilah sastra kampus akan tetapi saya mengusulkan istilah; sastra yang tumbuh di ranah Minang dan sastra yang tumbuh di ranah rantau. Mereka yang tumbuh di ranah Minangkabau dalam dasawarsa ini antara lain Sondri BS, Muhammad Isa Gautama, Iggoy el Fitra, Zelfeni Wimra, Ragdi F. Daye (Perempuan Bawang dan Lelaki Kayu), Azwar Sutan Malaka, Esha Tegar Putra, Romi Zarman, Deddy Arsya, Pinto Anugrah, Anda S. C. H. Yurma. Ramoun Apta, Fariq Alfaruqi, Saiful A.

Mencari Islam dalam Seni Rupa

Aktivis seni dan Kurator Seni Rupa

EMASUKI gedung A Galeri Nasional suasananya tidak sepenuhnya menyarankan keadaan Islami. Sekalipun semenjak awal sudah disampaikan bahwasanya ini sebuah acara mengenai seni rupa Islam. Apa yang tertanam dalam benak setiap pengunjung mestilah sebuah situasi Islami yang membedakan dengan ruang-ruang bukan islami. Namun harapan itu ditantang dan pengunjung seakan diminta merumuskan kembali Islam yang selama ini hadir dalam situasi yang telah diformalkan atas nama Islam: baju koko, kopiah, gamis, sapaan berbahasa Arab, musik Timur

Apa Kabar Sastra Indonesia?

Tengah, dan gambar maupun lukisan berbasis kaligrafi. Dalam pameran ini, beda. Apa yang disebut Islam yang marak dalam kehidupan masyarakat, ditafsir ulang, bahkan diberikan tawaran baru bahwa Islam bisa bermacam rupa namun tetap mengandung substansi Islam. Islam tidak berupa rumusan formalistik dengan simbol-simbolnya yang ketat, tetapi mestinya meluas menjangkau semua sudut dan semua mahluk di semesta ini. Untuk itu, pameran seni rupa Islam Indonesia kontemporer bertajuk “Bayang”, yang diselenggarakan Alumni ITB dan Yayasan INISAF di Galeri Nasional,

27 Juli-14 Agustus 2011 adalah upaya merealisasi pemikiran-pemikiran tersebut. Pameran ini rupanya lebih maju beberapa langkah daripada pameran Istiqlal pada 1991-1995. Jika pada pameran tersebut hanya berkutat pada simbol-simbol konvensional yang sudah lazim dalam Islam, maka pameran yang dikuratori Rizki A. Zaelani dan A. Rikrik Kusmara ini berusaha meretas berbagai pembatasan. Istilah kontemporer dalam pameran ini tampaknya menjadi salah satu pijakan guna memasukkan dan mengakomodasi perkembangan seni rupa kontemporer. Kontemporer menjadi bagian yang tidak terpisahkan berupa pilihan bentuk, warna, simbol yang digunakan, dan bahan yang dimanfaatkan. Kontemporer, juga berarti para perupa yang menghias sifat kontemporer seni rupa Indonesia. Karya Farhan Siki berjudul “God Also Loves Grafiti” tentunya menyatakan kategori tersebut. Karya berupa tulisan Insyaallah yang dibuat sebagaimana orang membikin poster dari cat yang disemprotkan dengan huruf latin warna-warni serta bekas semprotan yang lepas dari cetakannya. Pun urutan hurufnya tidak secara

pasti membangun susunan kata tertentu. Cara pembuatan semacam ini lazim dalam pembuatan poster, yang tidak lazim susunannya tidak merangkai dalam satu kalimat bahkan kata secara spesifik. Menarik juga memproduksi teks-teks yang terkait dengan Islam lewat huruf latin. Cara pembuatan sama sekali tidak mengubah arti, tetapi memberi persepsi lain dan tentunya memberikan intensi lain pula ketika itu terkait sesuatu yang suci dan dianggap tidak bisa diperlakukan seenaknya. Berbeda lagi ketika karya video art yang mengisahkan perjalanan seekor kepompong hingga menjadi seekor kupukupu di tengah bentang cuaca hujan dan berpetir dengan latar sebuah kota dan gunung-gemunung. Selama keadan cuaca buruk itulah proses menjadi dari keompong hingga menjadi sekor kupu-kupu yang terbang terjadi. Video itu kurang lebih berdurasi 10 menit. Di bagian kayunya terdapat dua kayu yang menggambarkan—entah sengaja atau tidak—2 anak berkopiah. Karya video art ini diberi judul “Iqra! Baca! Read!”. Penonton benar-benar tidak disuguhi sesuatu yang Islam kecuali sebutan iqra yang merupakan bahasa Arab dan menjadi bagian wacana Islam. Namun justru dalam situasi

inilah yang menjadi perenungan mendalam dalam bentuk lain seperti yang ditawarkan jenis seni kaligrafi yang dalam pameran ini perkembangannya terasa stagnan. Juga karya rupa tiga dimensi dari Yani Mariani Sastranegara berupa bongkahan seng gelap yang seolah dibelah tengah sehingga pengunjung dapat memasukkan kepalanya ke dalam. Di dalam terdapat bintik-bintik cahaya dari tebaran lobang-lobang yang membentuk seolah kolong langit di malam hari. Sementara bagian tengah kolong terdapat besi sebesar jari warna keemasan disusun zig-zag merentang. Sama sekali dalam karya ini tidak menyiratkan simbol Islam. Yang mengesan rupa miniatur semesta malam yang hening. Tiada simbol Islam yang menyerobot dalam karya ini. Tetapi kita tahu bahwa dalam kebesaran semesta malam itulah manusia terasa sekeping debu yang tak berdaya. Saya kira justru karya itu demikian Islaminya. Sepanjang pameran di gedung A Galeri Nasional, tampak pilihan karyanya dinamis dengan kekuatannya masing-masing. Ada patung seukuran manusia serupa Ayatolah Khoemeini duduk di karpet dengan judul “Revolusi tanpa Amerika.

Kemudian lukisan gaya Rembrandt berjudul “Potret Ki Uli” karya Alinsyah. Karya-karya tersebut memiliki kelebihan dan semakin memadu ketika bertemu karya lainya sehingga membangun kedinamisan ruang pameran. Terasa ada pertimbangan matang dari pihak kurator baik pilihan karya, tema, penataannya. Visi pameran ini demikian terasa. Keadaan ini rupanya tidak terjadi di Gedung C yang, selain ruangnya monoton berupa sekat serupa kamar-kamar, juga karyanya tampak dipilah berdasarkan kecenderungan yang sama baik bahan maupun tematik yang diusung. Sekalipun dipajang beberapa karya dengan

Imam (Bidadari Padri), Muhammad Sholihin (Api Paderi), Ahmad Fuadi (Negeri 5 Menara), Roidah (Love Save Me, Don’t Touch Me!..), Ridjaluddin Shar (Maharaja Diraja Adityawarman Matahari dari Khatulistiwa), Agustar Idris SE (Cindurmato dari Minangkabau). Maya Lestari (Kutukan Pitopang), Ka’bati (Padusi), Muhammad Subhan (Rinai Kabut Singgalang), Sastry Bakri (Kekuatan Cinta, Hatinya Tertinggal Di Gaza), Irzen Hawer (Cinta di Kota Serambi), Elly Delfia (Musim Manggaro), Mahatma Muhammad dan Yori Kayama (Tempurung Tengkurap), dll.. Kemudian mereka yang di ranah rantau adalah Dewi Sartika, ES Ito (Negara Kelima, Rahasia Meede), Riki Dhamparan Putra, Indrian Koto, Damhuri Muhammad, Raudal Tanjung Banua, dll. Mereka dari kedua ranah itu dapat dikatakan angkatan “generasi sesudah Gus tf Sakai”. Ada tiga kota sastra di Minangkabau pada waktu terakhir ini, yakni Padang, Payakumbuh dan Padang Panjang. Padang dengan tokoh “kakek guru” Rusli Marzuki Saria, Wisran Hadi (almarhum, doa kita untuk beliau) dan sastrawan Yusrizal KW. Payakumbuh dengan sastrawan Gus tf, Iyut Fitra, Adri Sandra. Padang Panjang dengan Taufiq Ismail. Di tiga kota itu hidup beberapa komunitas seperti komunitas Kandang Pedati, Ilalang Senja, komunitas Daun, FLP, juga ada komunitas sastra di Fakultas Sastra Unand, UBH, IAIN, UNP. Demikianlah, dari fakta tersebut dapat dikatakan pertumbuhan sastra Indonesia dan pertumbuhan sastrawan dari generasi Minangkabau sedang bertumbuh dengan baik. Mereka tumbuh dengan swadaya, ibarat tumbuhan maka ia tumbuh bukan di ladang-ladang bangsawan pemerintah atau perkebunan keraton negara tetapi di ladang-ladang penduduk yang sunyi. Mereka tumbuh dengan perjuangan dan segala penderitaan, karena agaknya mungkin mereka yakin masa depan berada di tangan mereka. Barangkali mereka tahu bahwa mutiara, berlian atau emas menjadi berharga adalah melalui tempaan yang berat. Begitulah, semoga akan menjadi masa depan yang cerah, amien. Bakda Jumat, 19 Ramadan 1432 *) Makalah diskusi sastra pada Malam Tadarus Puisi 2011, HMJ Sastra Indonesia, Fakultas Sastra, Universitas Andalas, Limau Manih, 19 Agustus 2011 – 20 Ramadhan 1432.

media berbeda, tampak tidak menimbulkan saling respon yang memikat. Barangkali ada unsur paksaan dalam penempatan, kualitas karya itu sendiri, dan tidak adanya tawaran kecuali verbalitas kehendak untuk bicara Islam. Ini berbeda sekali dengan atmosfer yang terbentuk di gedung A. Namun demikian, pameran yang diikuti 200 karya seniman dari kota-kota di Indonesia ini, patut mendapat apresiasi. Bukan sekadar kehendak estetika saja, tetapi juga memahami berbagai aspirasi tentang Islam di pelbagai wilayah Nusantara. Sekalipun, kondisi Islam di Indonesia jauh lebih dramatis dari apa yang tersampaikan lewat pameran Bayang ini.

IMAM MUHTAROM, lahir 12 Mei 1977. Lulus dari Fakultas Sastra Universitas Airlangga, Surabaya, 2001. Menulis fiksi, resensi buku, artikel sastra, karya terjemahan, laporan seni rupa dan seni pertunjukan, dan kurator seni rupa. Berbagai tulisannya tersebar di pelbagai media antara lain Jurnal Cerpen Indonesia, Jurnal Kalam, Jurnal Anarki, Majalah Bahana (Brunei), Kompas, Media Indonesia, The Jakarta Post, Koran Tempo, Suara Karya, Jawa Pos, Sinar Harapan, Republika, Surabaya Post, Surya, Surabaya News, BUSOS, Jawa Pos, Suara Merdeka, Bali Post, Lampung Pos, Riau Pos, Karya Dharma, Memorandum. Pada 2000 dan 2001 fiksinya diantologikan dalam Gonjong 1 dan Potret Keluarga atas sayembara Universitas Negeri Padang-Universitas Deakin Australia dan sudah dialihbahasakan ke bahasa Inggris. 10 terbaik untuk penulisan cerpen yang diselenggarakan Harian Bali Post tahun 2002. Buku eseinya yang akan terbit: Kulminasi: Kota dan Sastra. Dosen di Universitas Narotama Surabaya.


MAMANGAN 15

MINGGU, 21 AGUSTUS 2011 M 21 RAMADAN 1432 H

SEKOLAH BERNUANSA SURAU

PUSAKO

Limbago Nan Ampek Diasuh oleh PUTI RENO RAUDHA THAIB Ketua Umum Bundo Kanduang Sumatera Barat

Membentuk Kepribadian Anak Oleh

Ketua V LKAAM Sumatera Barat

LIMBAGO Nan Ampek (Institusi yang menyelenggarakan adat dan pengambil keputusan adat. Kedudukan adat demikian disebut; Adat diisi, limbago dituang) Terdiri dari; 1. Limbago Rajo 2. Limbago Kelarasan 3. Limbago Karapatan 4. Limbago suku Limbago rajo Lembaga eksekutif tertinggi kerajaan, terdiri dari; 1. Limbago Tinggi/BalaiTinggi terdiri dari; Rajo Tigo Selo a. Raja Alam b. Raja Adat c. Raja Ibadat Basa Ampek Balai terdiri dari; a. Pamuncak : Panitahan di Sungai Tarab b. Aluang Bunian di Sumanik c. Payuang Panji di Saruaso d. Suluah Bendang : Tuan Kadhi di Padang Gantiang dan Tuan Gadang: di Batipuah 2. Limbago Kelarasan (Lembaga Yudikatif) Kelarasan Koto Piliang a. Pamuncak: Pamuncak Koto Piliang b. Tuan Gadang : Harimau Campo Koto Piliang c. Labuatan Sungai Jambu : Pasak Kungkuang Koto Piliang d. Sulit Aie Tanjuang Balik : Cumati Koto Piliang e. Simawang Bukik Kanduang: Pardamaian Koto Piliang f. Singkarak Saniang Baka : Camin Taruih Koto Piliang g. Silingkang Padang Sibusuk : Gajah Tongga Koto Piliang (Disebut juga Langgam Nan Tujuah. Sudah dijelaskan pada PUSAKO terdahulu) Kelarasan Bodi Caniago Lubuak Nan Tigo; a. Lubuk Sipunai b. Lubuk Sikarah c. Lubuk Simawang. Tanjuang Nan Ampek; a. Tanjuang Sungayang b. Tanjuang Alam c. Tanjuang Barulak d. Tanjuang Bingkuang (Limo Kaum) 3. Limbago Suku Terdiri dari; Limbago suku :Urang Nan Ampek jinih (Pangulu,Manti,Malin,Dubalang) Limbago kaum :Kepala kaum, Mande kaum, Mande paruik, Kemenakan.

DANGA bana dek anak kandung, adat limbago jadi rajo, barani bakato bana, takuik karano salah, lapang dado bakato-kato, cadiak usah mambuang kawan, gapuak usah mambuang lamak. Jiko kito manjadi rajo, di lahia urang manyamba, di batin awak manyambah.”. “Sanan manjawab Dang Tuanku, kalau buliah denai

BUAH labu banyak ditemukan di wilayah pegunungan di Minangkabau. Bagi masyarakat Minangkabau, labu dapat diolah menjadi berbagai penganan, dibuat menjadi gulai sebagai pelengkap lauk untuk makan, dikolak atau sekedar direbus saja masih terasa enak untuk dimakan. Rasanya yang empuk dan

Iklan Baris

Smart

Rp. 20.000,- / terbit

manis dapat dijadikan sebagai pengganjal perut sementara nasi belum matang. Tidak hanya untuk dikonsumsi, buahnya yang bulat besar dan berongga di tengahnya, dan kulitnya keras bila dikeringkan menjadikan buah labu dapat difungsikan sebagai alat pembawa air pengganti ember atau perian, atau menjadi timbo, ciduak untuk menyauk (mengambil) air di ceruk atau sungai. Dengan demikian sejak alam takambang, buah labu sudah menjadi pemenuh kebutuhan hidup orang Minangkabau. Labu juga menjadi ibarat dalam pepatah Minangkabau. Pepatah Minangkabau yang bersumber dari alam dan lingkungan menjadi sebuah kearifan lokal kini tak lagi dipahami oleh banyak orang. Akibatnya nilai nilai yang

dianut masyarakat semakin terasa longgar. Dalam ungkapan Anyuik labu dek manyauak dapat di maknai agar tidak melalaikan tanggung jawab supaya tidak menimbulkan kemudaratan dikemudian hari yang akan menjadi penyesalan selamanya. Anyuik labu dek manyauak, bermakna sebuah kesia-siaan yang terjadi karena disebabkan hanya karena sebuah kelalaian. Berharap beroleh air, apa daya labunya hanyut. Akhirnya maksud dan tujuan awal dari pekerjaan yang sudah direncanakan menjadi terbengkalai. Inilah gambaran yang banyak terjadi pada masyarakat kita saat ini, suka mengerjakan dan melakukan halhal yang tidak penting, remeh temeh sehingga pekerjaan pokok yang menjadi tanggung jawab semula menjadi terabaikan.

Rubrik ini dihadirkan LKAAM Sumatera Barat setiap Minggu. Adapun tulisan-tulisan yang ditampilkan membentang seputar adat Minangkabau dan seluk beluknya.

081266115060

= PROPERTI

Berbagai fenomena yang terjadi di lingkungan masyarakat maupun pemerintah pada saat ini merupakan sebuah kenyataan yang telah digambarkan oleh pepatah ini. Betapa banyak pekerjaan yang tidak berdasarkan skala prioritas, akhirnya menjadi sia-sia, suka mendahulukan hal-hal yang tidak terlalu penting sehingga masalah pokok menjadi terabaikan. Katakanlah ditengah himpitan ekonomi yang mendera masyarakat misalnya, pemerintah justru berfikir membangun monumen dan tugu. Ditengah kebutuhan masyarakt akan pasar tradisional misalnya, pemerintah justru mengerjakan mall-mall mewah yang tidak ada urusannya dengan kebutuhan masyarakat banyak. Maka munculah berbagai persoalan

yang tak kunjung terselesaikan. Tetap fokus agar tidak kehilangan momen penting yang menjadi tujuan utama adalah inti dari pepatah adat yang berbunyi, Anyuik labu dek manyauak. Labu merupakan wadah simbolik mewakili hajat hidup, agar tidak menjadi orang yang lalai, suka menyepelekan tanggung jawab. Pepatah ini menjadi semacam peringatan bagi setiap orang untuk memaknai sebuah tanggung jawab dan memberi skala prioritas serta kesungguhan hati dalam setiap pekerjaan, agar labu tak anyuik dan air didapatkan. Air dan labu merupakan inspirasi budaya Minangkabau dalam mengarifi alam, inspirasi tentang cara mengelola kehidupan dengan baik, fokus dan maksimal. Menjauhkan diri dari kesia-siaan.

ATAKA Express COURIER & CARGO SERVICE

Lebih Cepat Lebih Baik

Jl. Teknologi Raya No. 104, Siteba Padang, Telp. (0751) 7871716, HP. 081374001716, FAX. (0751) 7056964

PENGIRIMAN DOKUMEN, PAKET & CARGO (Melayani Lokal & Dpmestik ke Seluruh Wilayah Nusantara) Catt : Jemput Antar Alamat JASA PINDAH RUMAH/KOST, PINDAH KANTOR/TOKO/BARANG (Dalam / Luar Kota di Nusantara) EKSPEDISI (PENGANGKUTAN BARANG) Sumatera-Jawa/Nusantara PENGEPAKAN (PACKING) & PENYEDIA ARMADA ANGKUTAN (TRUCKING) AKTIS MURAH, PR AT CITY COURIER (Pengiriman Dalam Kota; Paket & Dokumen, Billing Statement, AHAB Kartu Kredit, Brosur, Undangan, dll. DAN BERS Cabang/Outlet ZATAKA : PADANG, Cengkeh : (0751) 775824, Simp. Tinju Lapai : (0751) 7809336, HP. 081320551548 DUKU : (0751) 484169, HP 081374883322, BUKITTINGGI : (0752) 7001516, HP. 081363573535, SOLOK : (0755) 22050, HP. 085274022811, PAINAN : (0756) 22473, HP. 08126745508, MUARO Sjj : (0754) 20250, HP.081374632998, MUARA LABUH : (0755) 70592, HP. 081363814593, Simp. Empat Pasaman : HP. 085263008432, 081363321678, Pulau Punjung : (0754) 40042, HP. 081374044040, Jambi : (0741) 21545, HP. 081927513593, Sungai Penuh : (0748) 323725, JAKARTA : (021) 8608003, 93443910, HP. 0811868308, Pekanbaru : (0761) 5522788, 085271945100 dan Agen/Outlet kami di kota anda

Otomotif

Pasang Iklan Anda disini ... KOMPLEK BANDARA TABING, JL. HAMKA PADANG Telp. (0751) 4488700 - 703, Fax. (0751) 4488704 Email Divisi Iklan : iklan_haluan@yahoo.com

DIJUAL MOBIL Suzuki APV Type L Silver ‘06. Kond. Mulus, Terawat, Orisinil Cat, Pakai Pribadi (Bukan Ex. Travel), BU. Rp.98jt. Hub : 081266269700

ISUZU Panther tahun grade 1999 akhir, pajak Agustus, Maaf TP. Hubungi No. HP : 08126614762

MUKHLIS 0751 - 8200228

Smart

masyarakat adat dan agama semestinya berani memberikan teguran sebagai kontrol sosial masyarakat. Pembiasaan ketiga di sekolah, BAM tidak diajarkan dan dievaluasi dalam ranah kognitif saja tetapi harus terpadu tiga ranah kognitif, afektif dan psikomotorik. Anak tidak dilihat dari pemahaman adat saja lalu diuji tertulis, tanpa ada pembiasaan dan penilai terhadap kebiasaan prilaku yang beradat dan beragama yang mengakar pada kebudayaan lokalnya. Guru yang mengajarkan BAM bila tidak memahami materinya, jembatani melalui pembelajaran BAM ini ninik mamak masuk sekolah, beri kesempatan ninik sharing dalam membelajarkan adat sebagai mata pelajaran muatan lokal yang dapat membentuk karakter dan kepribadian anak. (Habis)

Anyuik Labu Dek Manyauak

DIJUAL MOBIL

DAIHATSU

Iklan Baris Rp. 20.000,- / terbit

dan Islami oleh orang tua, tetapi pengaruh lingkungan/ pengaruh global terlalu kuat, karakter itu berubah sewaktu sudah memasuki pendidikan dasar dan menengah. Namun yang jelas karakter adat, budaya dan agama dapat dibiasakan dalam membangun kepribadian anak. Kedua, membangun kepribadian anak dengan nilai adat budaya dan agama, belum ditemukan metodologi yang kuat selain “pembiasaan”. Pembiasaan pertama dimulai di lembaga keluarga sebagai lembaga pendidikan informal pertama dan dibiasakan oleh pendidik pertama ialah orang tua (ibu dan ayah). Pembiasaan berikutnya dalam lingkungan masyarakat sebagai pendidikan nonformal, bila anak memperlihatkan kepribadian tak sopan – tak santun, tak berbudi baik dan tak babasi yang indah, tokoh

Oleh: SYUHENDRI DT. SIRI MARAJO

Lokasi Jl. Raya Bandara BIM + 200M dari pinggir jalan raya. Luas 5610 M2 (Harga Nego) tanpa perantara. Hub. HP. 087792339006 (Ita).

Hub :

batanyo, apo guno pangulu, apo karajo baliau nantun?”. “Mandanga kato anak kanduang, galak tasanyum Bundo Kanduang, lalu batitah maso nantun. Lorong kapado pangulu, itulah urang baanak buah, manyusun maatua anak kamanakan, ka pai tampek batanyo, ka pulang tampek babrito. Lorong kapado hamba rakyat, inyo barajo jo mamak, mamak barajo jo pangulu, pangulu barajo kamufakat, mufakat di Balai Panjang, karapatan pengulu basa batuah, putuih mufakat dalam balai, di antakan ka basa ampek balai”. Dari pengalaman dan ungkapan Bundo Kandung mengajar anaknya. Dari kecil Mandeh sudah mulai membiasakan sikap sopan – santun kepada orang tua. Sekali Mandeh menghimbau, cepat direspon sang anak, pertanda anak sopan dan santun kepoada orang tua, tidak basipakak, membuat hiba

TUANGAN LIMBAGO

DIJUAL TANAH SEGERA

791

hati orang tua. Bundo Kandung membiasakan, ibu sebagai sumber, tempat bertanya dan curhat. Membiasakan berdialog yang seimbang dan terbuka. Ibu bertutur dengan santun kepada anaknya, anak bertanya dengan sopan, menjaga hati ibunya tidak hiba, menjaga pembicaraannya tidak menjatuhkan kemuliaan ibunya sepertinya telah mengamalkan perinsip al-Qur’an pada karakter kata “...qul qaulan karimaa / kamu katakanlah perkataan mulia”. *** Dari paparan 9 tulisan tentang fungsi nilai adat dan pembangunan kepribadian anak dapat disimpulkan. Pertama nilai adat budaya lokal secara substantif dapat membentuk kepribadian sopan – santun dan berbudi baik – babaso indah, selaras dengan sumber perinsip syara’ (agama/ Islam) adalah akhlaq mahmudah (akhlak terpuji) menjadi prioritas pembentukan karakter/ kepribadian. Kondisi objektif, anak sewaktu kecil sudah dibiasakan kepribadian Minang

YULIZAL YUNUS DT. RAJO BAGINDO

Terbit sejak 1948

= KOMPUTER

= OTOMOTIF

= ELEKTRONIK

= ALAT KOMUNIKASI

Pasang Iklan Anda disini ...

= FASHION

KOMPLEK BANDARA TABING, JL. HAMKA PADANG Telp. (0751) 4488700 - 703, Fax. (0751) 4488704 Email Divisi Iklan : iklan_haluan@yahoo.com

= BIRO JASA = RUPA RUPA = INFO BISNIS

PUSAT GISUM Produksi, Distributor, Papan Gipsum Rangka Metal, Aksesoris, Lis Profil Gipsum Melayani Siap Pasang dalam dan luar kota

Hub. Gipsum Jl. Andalas No.7 Simp.Haru Padang Telp. 38555, 38573 Jl. By Pass Baru KM 11 No.2 Padang Telp. 495411, 495412, 499282

KEHILANGAN STNK BA.8386.LG An. Jasman, STNK BA.3410.BG An. Harry Ismael. STNK BA.4412.J An. Ari Surya Agung. Hilang di sekitar kota Padang . Bagi yang menemukan harap lapor ke pos polisi terdekat.

DIJUAL RUMAH

DIJUAL RUMAH

1 unti Rumah di Perum Pondok Indah Blok G-5, Parak Gadang Ganting, Padang. Minimalis, Asri, Aman & Cluster, LT121 m2, LB 70 m2, 2 KT, 1 KM, 1300 watt, PAM, SHM, IMB, Pny Taman Depan, Car Port, Halaman Belakang, & Tangki Air. Peminat Hub : 08126633438, a/n. Hengki Kho

1 unti Rumah di Perum Pondok Indah Blok G-5, Parak Gadang Ganting, Padang. Minimalis, Asri, Aman & Cluster, LT121 m2, LB 70 m2, 2 KT, 1 KM, 1300 watt, PAM, SHM, IMB, Pny Taman Depan, Car Port, Halaman Belakang, & Tangki Air. Peminat Hub : 08126633438, a/n. Hengki Kho

Sekarang Anda Sudah

Bisa Memasang Iklan di Counter Kami di

GRAND MALL IKLAN BARIS, REGULER, PAKET, DLL

KEHILANGAN

BPKB BA.6385.TL An. Indra Sanjaya. Hilang di perjalanan antara Parupuk Tabing dan Jl.Khatib Sulaiman Padang. Bagi yang menemukan harap lapor ke pos polisi terdekat.

temukan juga e-paper kami di

www.harianhaluan.com sahabat informasi online ANDA

DIJUAL Ruko, LT. 620M2, LB. 240M2 x 3 Lantai. Jual Jantan Dogo Argentino, 1.5 Th - 15 jt. Jl. Kampung Batu No.43A Padang. Hub : 081993634254


16 SENI PUISI KARTA KUSUMAH

MINGGU, 21 AGUSTUS 2011 M 21 RAMADAN 1432 H

CERPEN

Selamat, 1 Selamat pagi, ada berita baik apa hari ini, penyakit? Selamat pagi, hari ini Dia datang menjengukmu, penyakitan.

Melis

Oleh RAMOUN APTA DS

Tunggulhitam, 2011

Selamat, 2 Selamat tidur, mata Selamat begadang, airmata Tunggulhitam, 2011

Sebelum Sebelum piring bekas makan tengah malam ini sampai ke pencucian aku akan menggambar di atasnya sebuah hamparan sawah, dengan seorang anak kecil menyabit batangpadi tengah hari garang lantas, kububuhi dengan catatan kecil : “Hai, bocah, pulanglah. Nanti terlambat ke sekolah...” Tunggulhitam, 2011

Semoga aku sedang sakit malam itu tak henti-henti kusebut janggalmu serupa bayi mengenal kata mama papa mamam dan di dinding, kudengar doa yang kerap tak sampai berulang-ulang : Semoga lekas tuntas. Anda sehat, kami selamat. Tunggulhitam, 2011

Habis Sudah habis airmatanya ketika saat itu ia harus menangisi jasadnya yang tak mau ditinggal sendiri Tunggulhitam, 2011

Puisi Terakhir ada puisi berjuntai di langit rindang matanya merah-merah begadang padahal semalam, kuselesaikan itu sengketa sambil tidur nyaman di mataNya Tunggulhitam, 2011

TENTANG Karta Kusumah

Lahir di Palembang, 31 Agustus. Besar di Minangkabau. Pernah sekolah di Fakultas Sastra Universitas Andalas dan bergiat di Teater Langkah. Sekarang bekerja di salah satu Restoran masakan Sunda.

PUISI HAQIMAH RAHMAH SARI

Pinus sering aku lihat kabut berhelat disekeliling pinus tempat aku berkhayal memetik buahnya untuk kusatukan dalam bus berkaca gelap aku bermain dengan bias hujan memperhatikan langkah kabut bertandang ke pucuk untuk meminum kopi atau pun singgah untuk merokok dari ranting-rantingnya tapi di dalam bus itu, mata cekung memperhatikan lagakku ia menopang dagu dengan tangan yang penuh tahu goreng menyipit-nyipitkan matanya lagu hero membuat hatiku melankolis kurogoh tas lalu mengeluarkan uang dua ribuan lalu membeli tahunya untukku dan untuk wanita berkonde mawar dengan gincu merah di bibir tipisnya yang duduk disampingku itu ku sodorkan, tapi ia berkata, “tidak, terimakasih” wajahnya yang tambun berkeringat ac dimatikannya dalam bus itu karena ia sesak napas. sial, dengusnya mata cekung itu turun di persimpangan kembali ku perhatikan pinus-pinus kesukaanku pucuk-pucuknya meneteskan air mata hujan masih menciumnya Padang, 14 Agustus 2011

Bertanya tentang dunia bu, aku gagap turun ke lurah batu bergelayut dengan ujung yang kian mencair aku dihisap lumpur, sore harinya bu, kini bajuku telah kering padahal setelah pulang dari ladang aku menemukan mata air tapi kenapa berubah jadi lumpur bu, inikah dunia? Padang, 14 Agustus 2011 TENTANG Haqimah Rahmah Sari Lahir di Saniangbaka tanggal 11 Januari 1994, sekarang kuliah di Universitas Andalas jurusan Sastra Indonesia.

KAPAN kita kawin, bang?” “Kawin? Walah, bukannya sudah?” “Maksud Saya, menikah?” *** Sejak kematian bapaknya, Melis mesti mencari nafkah seorang diri. Ibu Melis sudah lebih dulu meninggal dunia dari bapaknya. Lebih sepuluh tahun yang lalu. Tak ada yang mempedulikan nasib Melis. Semua keluarga, baik dari ibu, maupun bapak, telah melupakan Melis. Sejak orang tuanya itu menikah. Keluarga bapaknya, dan keluarga ibunya, tak merestui pernikahan kedua orang tua Melis. Lantaran pernah saling cekcok perihal tanah. Tanah mereka yang saling berdempetan, yang hingga kini masih sengketa. Melis benarbenar hidup seorang diri. Pekerjaan Melis adalah sebagai seseorang yang selalu dipanggil Saya. Saya adalah sebuah kelompok kerja. Semacam komunitas. Telah tiga tahun berdikari. Kelompok yang dikomandoi oleh seseorang lelaki pensiunan tentara perang Aceh. Perang yang telah membuat tubuh lelaki itu cacat. Wajahnya rusak seperti lumuran dempul pada mobil yang belum diamplas. Perang yang ternyata di balik tragedinya itu terjadi politik kotor yang busuk. Dan seketika pulang dari medan perang, lelaki itu pensiun. Lalu mendirikan Saya. Tak ada yang tahu pasti apa alasan lelaki itu mendirikan Saya. Yang jelas, sebuah kelompok kerja telah berdiri. Kelompok yang mempekerjakan para perempuan muda. Dan cantik. Cantik seperti Melis. Setiap perempuan yang bekerja dalam kelompok yang sudah seperti perusahaan itu, semuanya dipanggil Saya. Pekerjaan Melis sederhana saja, yakni melayani setiap panggilan yang membutuhkan jasa Saya. Jasa hubungan singkat. Setiap panggilan yang masuk di kantor Melis, adalah dari para lelaki. Sebab, yang membutuhkan jasa hubungan singkat hanyalah para lelaki. Umumnya mereka lelaki tua. Umurnya antara 40-47 tahun. Namun tak jarang pula panggilan yang masuk dari lelaki yang sudah keparat. Sudah uzur. Sudah tua-setua kucing kurus kering yang sebentar lagi akan jatuh ke sungai dan mati. Lelaki hidung belang. Perjumpaan pertama Melis dengan lelaki yang menjadi kekasihnya kini adalah dari Saya. Waktu itu, entah hari apa waktu itu, seorang lelaki bersuara salju menelepon dan meminta jasa Saya untuk mendatangkan seorang perempuan ke rumahnya. Kebetulan yang belum mendapat pelanggan waktu itu adalah Melis. Maka, Melislah yang mendapat tugas untuk pergi melayani permintaan itu. Melis pun berangkat. Seperti biasa, Pak Asun selalu yang mengantarkan pesanan perempuan menuju lokasi. Pak Asun adalah satu-satunya lelaki pekerja di kelompok Saya. Ia bertugas sebagai tukang antar pesanan perempuan. Ia mendapat gaji berdasarkan potongan persen dari setiap perempuan yang diantarnya. Sekali antar biasanya Pak Asun mendapat upah sekitar Rp34 ribu. Namun, setiba di rumah pemesan, biasanya Pak Asun akan mendapat uang tip dari si pemesan. Sekurang-kurangnya uang sebesar Rp50 ribu. Ia terima. Upah yang luma-

yan. Itulah sebabnya Pak Asun tetap bertahan bekerja di kelompok Saya, meskipun sebagai tukang antar pesanan perempuan. Melupakan profesi lamanya sebagai tukang ojek simpang. Melis agak gugup ketika melihat lelaki yang memesan dirinya itu. Dalam pikirannya, jarang-jarang ada lelaki yang memesan perempuan di kantor Saya, seperti lelaki ini. Yang dikira-kira umurnya sekitar 30 tahun. Kaya. Rumahnya besar. Sebesar gedung Dekanat Fakultas Sastra Universitas Andalas Padang, yang besarnya kira-kira, 25x21 Meter itu. Dan tinggi seperti gedung Rektorat Universitas Andalas juga, kirakira 13 Meter. Tanpa berlama-lama memanjang dan melebarkan pikirannya, Melis pun segera masuk rumah, dan dengan panduan lelaki pemesan itu, melis langsung menuju kamar. Tanpa banyak basa-basi, Melis dan lelaki pemesan itu pun segera memulai adegan percintaan. Melis mengetahui nama lelaki itu setelah adegan percintaan mereka tuntas. Remus nama lelaki itu. Lelaki yang matanya sipit-sesipit mata melis saat melihat cahaya asing bertahta mahkota intan di mata lelaki itu. Tatapan mereka pun saling baku hantam. Menjatuhkan tubuh mereka untuk kembali dalam sebuah adegan percintaan. Jarang sekali Melis merasakan ada gairah dalam dirinya. Gairah lain. Gairah yang ditumbuhkan oleh lelaki itu. Oleh Remus. *** Entah kapan pastinya tumbuhan cinta menjalar di hati Melis dan Remus. Yang menjelma akar timun yang berhasrat mencapai puncak tiang bambu. Ikatan mereka semakin kuat, sesering pertemuan mereka dalam adegan percintaan. Dan sampai pada suatu kali, entah disebabkan oleh angin apa, tibatiba Remus meminta Melis untuk menjadi kekasihnya. Sungguh Melis terkejut mendengar ajakan Remus yang memintanya agar menjadi kekasih lelaki yang sering memesan dirinya itu. Melis seakan-akan mendengar lagi omong kosong almarhum Bapaknya dulu. Bapak yang pernah mengiyakan permintaan Melis sewaktu Melis ingin dibelikan sekotak mainan Power Ranger. Power Ranger yang berwarna merah. Lebih perkasa. Kakinya kekar-sekekar ubi kayu yang sudah berumur setahun. Tangannya berisi seperti botol bir yang selalu diminum Bapak setiap pulang kerja. Dan yang pastinya mainan itu sangat keren. Tetapi nyatanya Bapaknya menipu. Tak ada dibelikan mainan Power Ranger itu. Sebab Bapak mengiyakan permitaan Melis waktu itu lantaran malas mendengar rengekan Melis yang kalau tak diiyakan pasti bakal semakin menjadi-jadi. Bisa menggaduhkan seisi kantor. Bapak menipu Melis. Melis menanggapi permintaan Remus penuh dengan rasa terkejut. Tak percaya. Sebab, mana mungkin ada lelaki, seorang lelaki kaya pula, mencintai ‘betina anjing latin penuh kejutan di atas ranjang’ seperti dirinya. Melis tak percaya. Benar-benar tak. Lain halnya kalau Remus berkata

a k a n mengontrak dirinya selama 3 tahun, bisa jadi Melis percaya. Sesuai sekali dengan profesi yang digelutinya sebagai sebagai seseorang yang selalu dipanggil Saya. Pekerja jasa hubungan singkat. Remus memaklumi rasa tak percaya Melis. Dalam pikirannya, barangkali Melis baru kali ini ditawari dengan permintaan yang cukup serius seperti itu. Permintaan menjadi seorang kekasih. Bukan hanya sebagai pemuas nafsu. Dari gelagat yang seperti kucing berusaha mengambil ikan goreng di dalam tudung di atas meja makan, tampaknya, Remus tak patah keladi. Ia pun mengulang permintaanya dengan lebih serius lagi. Permintaan yang sungguh sangat serius. Permintaan yang menjadi sangat asing bagi diri Melis. Melis menangkap permintaan Remus yang serius. Dan mencernanya dengan serius pula. Seserius paksaan Bapaknya dulu pada suatu malam. Malam yang tragedi. Malam hujan. Hujan yang turun dengan sangat ganas. Hujan yang pernah mengisahkan kepiluan domba putih tentang hujan yang melunturi aroma tubuhnya. Aroma lain yang sangat disukai kekasih. Waktu itu, Bapak Melis pulang larut malam. Sebotol bir tak terpegang di jemari Bapaknya yang lunglai lantaran Bapaknya itu mabuk berat. Entah kenapa, tiba-tiba sebotol bir itu terlepas. Dan tangan Bapak yang besar itu pun jatuh tepat di dada Melis. Bir brengsek itu telah membuat Bapak mabuk berat. Di dada Melis, tangan Bapak tiba-tiba menerobos masuk ke dalam belahan baju Melis. Melis terarau. Melis berusaha mengelak dari serakah serobot lahan tangan Bapaknya yang besar itu. Sama besarnya dengan botol bir tadi sebelum jatuh. Melis berhasil melepaskan diri dari cengkraman tangan Bapaknya. Tetapi baju Melis sudah terlanjur mengembang. Sobek besar pada bagian dada. Semakin jelas semua. Dan Bapak yang mabuk berat itu, ganas menatap, dan meracau berujar kepada Melis: Melis, apa kau tega melihat Bapak begini? Dirundung dalam kesepian yang dalam, sedalam saku celana ini? Tak dapat mengelak, Melis pun terpaksa mandi air bir panas malam itu. Bir yang paling panas. Bir yang dulu dalam kenangannya telah membuat ibunya mati, akibat ditampar Bapaknya yang mabuk setelah menghabiskan lebih 5 botol bir. Dengan bir yang sama pula kelopak gadisnya dituntaskan Bapak. Masih lekat peristiwa waktu itu di tubuhnya hingga kini. Melis dengan perasaan

senang yang melipatgandakan gembira tentu saja menerima permintaan Remus. Permintaan agar menjadi kekasih Remus. Maka sejak saat itu, yang hanya disaksikan beberapa lembar uang ratusan ribu, Melis dan Remus pun resmi menjadi sepasang kekasih. Sejarah baru dalam kehidupan Melis. *** Kabar baik itu Melis ceritakan kepada Nuis. Teman akrab Melis yang sama-sama bekerja di kantor Saya. Dengan mengisahkan cerita yang sesungguhnya benar-benar terjadi, Melis berusaha meyakinkan Nuis. Nuis terkejut mendengar cerita dari Melis. Nuis tak percaya. Dalam pikirannya, Melis hanya mengarang-ngarang cerita. Sebab, mana ada lelaki yang mau mencintai perempuan yang bekerja di kelompok Saya. Mencintai seorang ‘betina anjing latin penuh kejutan di atas ranjang’ seperti Melis. Tetapi, Melis tak pernah bohong kalau sedang berkisah tentang dirinya kepada Nuis. Nuis sakit hati. Nuis tak rela dan tak akan membiarkan Melis bersenangsenang dengan Remus. Nuis tak ingin Melis bisa menikmati kesenangan di dunia ini. Nuis tak ingin kalau Melis lebih dari dirinya. Nuis beranggapan, dirinyalah yang pantas bercinta-kasih dengan Remus. Meskipun Nuis belum pernah bertemu dengan Remus, tetapi, dari pemaparan Melis, Nuis yakin bahwa Remus adalah lelaki impiannya. Lelaki yang benar-benar kaya. Orang gagah. Dan bisa mencintai dirinya sepenuh hati. Seperti kisah percintaan kantau yang seringkali ditontonnya pada film remaja di salah satu Stasiun Televisi itu. Kisah cinta remaja yang hampir serupa dengan kisah cinta Melis. Percintaan yang mustahil terjadi, pikir Nuis. Nuis berniat menghancurkan hubungan percintaan Melis dan Remus. Nuis ingin berbicara dengan Remus. Nuis akan merusak kisah percintaan Melis. Nuis sengaja duduk di dekat telepon, menunggu dering telepon dari Remus untuk Melis. Telepon dari Remus yang ditunggu-tunggu Nuis pun tiba. Dengan jantung yang berdegup kencang seperti pelarian seorang napi dari penjara, Nuis angkat telepon itu. Nuis dan Remus pun jatuh dalam percakapan panjang yang juga melebar. Nuis mengumpat Melis. Nuis mengatakan segala hal buruk tentang Melis. Hal yang jauh sekali dari kepribadian Melis. Nuis bilang: Melis itu sudah menikah

sepuluh kali! Nuis bilang: Melis itu sekarang masih bersuami! Nuis bilang: Melis itu belum cerai dari suaminya si dantre, preman besar yang bertato ganas di punggung. Remus emosi. Remus memanas. Remus marah tak tentu arah. Dari mulut Remus, tiba-tiba saja keluar kata-kata akan meninggalkan Melis. Remus benar-benar marah. Kemarahan remus dirasakan melebihi suasana perang aceh sewaktu Remus masih menjadi tentara dulu. Kemarahan yang dirasakan Remus sewaktu teman karibnya si Anatona terjebak dalam sebuah ledakan, dan mati. Teman yang sudah seperti saudara kandungnya sendiri. Namun kemarahan Remus tak sebegitu lama. Setelah selesai hubungan teleponmenelpon amarah dengan Nuis tadi, Remus tiba-tiba jadi tersadar kembali dalam emosinya. Tiba-tiba saja Remus berubah pikiran menjadi yakin dan percaya terhadap Melis. Remus berpikiran bahwa bukan pribadi Melis seperti yang disampaikan Nuis tadi. Dalam pikiran Remus, Melis pasti jujur dan akan bicara kalau seandainya dirinya masih berstatus istri orang lain. Tetapi, dalam pikiran Remus, ada sesuatu yang terbesit begitu saja, entah kenapa. Mungkin perbincangan dengan Nuis tadi sedikit-banyak membekas juga dalam diri Remus. Sedikit yang berarti. *** Seperti biasa, Melis dan Remus berlangsung dalam adegan percintaan. Adegan yang sangat lain dirasakan Melis bila sedang melakukannya dengan sang kekasih. Sebab, jarang sekali Melis merasakan ada gairah dalam dirinya. Gairah lain. Gairah yang hanya bisa ditumbuhkan oleh Remus. Mata Remus yang sipit-sesipit mata Melis saat melihat cahaya asing bertahta mahkota intan yang bercahaya di mata Remus, menjatuhkan Melis dalam kebahagiaan yang panjang. Namun adegan percintaan ini tidak berlangsung lama. Entah apa alasan Remus segera menghentikan dan menyelesaikan adegan waktu itu. “Kapan kita kawin, bang?” “Kawin? Walah, bukannya sudah?” “Maksud Saya, menikah?” “Menikah?” Tunas Mandiri, 2011 Tentang Ramoun Apta Lahir di Sungai Binjai, Muara Bungo, Jambi, 26 Oktober 1991. Mahasiswa Jurusan Sastra Indonesia Universitas Andalas, Padang. Bergiat di LPK (Labor Penulisan Kreatif) Sajak Sore. Menulis cerpen dan puisi.


17

MINGGU, 21 AGUSTUS 2011 M / 21 RAMADAN 1432 H

TANYA-JAWAB

Kapan Mulai Menahan Tanya SEBENARNYA apa dan kapan mulai menahan setiap harinya dalam puasa itu Buya? Mohon maaf saya masih belum mengerti betul. Terimakasih bila Buya berkenan jawabnya. Nenny Yuliani, Sitiung, Dharmasraya MAS’OED ABIDIN

Jawab Ibu Nenny, secara garis besarnya puasa itu adalah menahan makan dan minum dan hal yang membatalkannya mulai sejak terbitnya fajar hingga datangnya Magrib berdasarkan firman Allah Subhanahu wa Ta’ala … dan makan minumlah hingga terang bagimu benang putih dari benang hitam, yaitu fajar. Kemudian sempurnakanlah puasa itu sampai (datang) malam… (QS.Al Baqarah, 2:187). Maknanya diizinkan untuk mengkonsumsi makan dan minum sampai terbit fajar dan tidak lagi diizinkan untuk makan dan minum setelah itu sampai terbenam matahari. Hal ini dikuatkan pula oleh sunnah Rasul Shallalahu ‘alaihi wa Sallam ; “ … apabila malam sudah datang dari arah sini (timur) dan malam beranjak dari arah sini, mataharipun tenggelam, maka sudah masuk waktu untuk berbuka bagi orang-orang yang berpuasa”. Maka secara umum yang membatalkan puasa itu adalah Makan dan minum di siang hari ketika seorang sedang berpuasa seperti di bulan Ramadhan ini. Umat islam telah bersepakat (ijma‘) bahwa apabila ada orang yang makan dan minum dengan sengaja ketika dia berpuasa dan ia mengetahui bahwa perbuatan itu adalah haram. Maka puasanya batal. Menahan diri dari makan dan minum adalah faktor esensi dari pelaksanaan ibadah puasa. Sedangkan perbuatannya makan dan minum di siang hari itu bertentangan dengan pelaksanaan puasa tanpa ada udzur atau tanpa ada rukhsah yakni keringanan atau izin untuk itu secara syar’i. Seperti yang telah dipaparkan di dalam Al Qur‘an ; … dan makan minumlah hingga terang bagimu benang putih dari benang hitam, yaitu fajar. Kemudian sempurnakanlah puasa itu sampai (datang) malam… (QS. 2:187). Inilah beberapa patokan pokok dari ketentuan berpuasa itu. Demikianlah moga ada manfaatnya. Wassalam.

PESANTREN THOWALIB GUNUNG PADANG PANJANG

Memperkuat Man Jadda Wajada

SAYA BERUNTUNG, atas jasa baik Ustad Syarif Hidayat, saya dikenalkan dengan Pimpinan Pesantren Thowalib Gunung, Ustad Muhammad Mahfuz. Pesantren Thawalib Gunung ini merupakan salah satu pesantren tua di Padang Panjang. Pesantren ini, dalam sejarahnya lahir langsung atau tidak langsung dari berbagai kegiatan yang berlangsung di masjid tertua di Padang Panjang, yang memang berada di sekitar pesantren tersebut, yaitu Masjid Asasi. Dulu, pesantren ini juga merupakan salah satu pesantren besar di Padang Panjang. Namun perjalanan waktu membuat pesantren ini kalah bersaing dengan berbagai pesantren lain yang tumbuh menjamur. Hingga akhirnya, pesantren ini nyaris tutup pada awal tahun 2000. Sebuah ironi kemunduran pesantren yang merupakan akumulasi dari berbagai sebab: kesalahan manajemen, persaingan yang ketat, tidak adanya keunggulan bersaing, sistem pendidikan yang tidak begitu kuat, hingga kurangnya sumber daya manusia yang memadai. Pertengahan 2006, anak muda ini, Muhammad Mahfuz, baru “turun gunung” dari menuntut ilmu di Mesir, setelah sebelumnya menamatkan pendidikan di Gontor. Bersama beberapa rekannya sesama anak muda, Muhammad Mahfuz kembali berupaya menghidupkan pesantren ini. Mulailah sebuah kelahiran kembali pesantren yang lama “terkubur” Ia bertekad, pesantren yang lahir di tanah kelahirannya itu harus lahir kembali menjadi lembaga pendidikan yang disegani karena kualitas yang dimilikinya. Mulailah ia mengembangkan berbagai terobosan baru. Sistem pendidikan perlahan dikembangkan mengikuti proses pendidikan pesantren modern. Perlahan tapi pasti, kepercayaan masyarakat mulai berkembang, hingga akhirnya mulailah geliat pesantren itu terlihat, walaupun tidak terlalu pesat.

Saya dihubungi Muhammad Mahfuz untuk singgah di pesantren ini dan memberikan pelatihan motivasi Man Jadda Wajada buat para santri. Saya menyambutnya dengan sangat antusias. Saya sadar benar, justru para santri di pelosok seperti inilah yang sebenarnya membutuhkan motivasi yang jauh lebih besar, agar mereka percaya diri, tidak pesimis dan putus asa, untuk sekadar bermimpi melanjutkan ke perguruan tinggi. Optimis Menatap Masa Depan Saat saya bertanya, apa cita-cita mereka di masa depan, jawabannya juga tidak kalah dengan santri-santri di Jawa terutama, yang lebih banyak terekspos dengan informasi. Standar paling banyak adalah mereka menginginkan untuk menjadi guru. Profesi lain yang diinginkan adalah menjadi dosen, penulis, dokter, pilot, dan beberapa lagi. Artinya, mereka juga mempunyai mimpi-mimpi tentang masa depan. Impian itu saya minta untuk dipatri dalam hati, dituliskan secara rapi, kemudian dengan tekad dan kesungguhan, terus menerus dinyalakan semangat hidup untuk mengembangkan seluruh potensi yang dimiliki, agar upaya mengejar dan menggapai citacita tersebut tidak pernah putus. Karena sukses tidak ditentukan oleh apakah seseorang itu dilahirkan di kota atau di desa, dilahirkan dari rahim seorang miskin atau kaya, mempunyai pendidikan tinggi atau rendah, tetapi sukses banyak ditentukan oleh seberapa kuat seseorang mempunyai impian, dan seberapa besar usahanya untuk mencapai impian tersebut. (akbar zainuddin, trainer, motivator, penulis buku Man Jadda Wajada)

AKBAR

Wajah-wajah optimis santri Thowalib Gunung Padang Panjang menatap masa depan.

Kisah Kearifan Mullah Nasrudin Hoja Nasruddin Mendinamit Punggungnya

TIDAK mungkin membantu orang lain tanpa membantu diri sendiri, atau merugikan orang lain tanpa merugikan dirinya sendiri. Nasruddin sedang bersungut-sungut terhadap dirinya sendiri ketika kawannya bertanya apa yang ia risaukan. Nasruddin berkata, “Ahmad yang goblok itu selalu menabok punggung saya setiap kali ia melihat saya. Maka hari ini saya menaruh satu dinamit di bawah jaket saya. Kalau kali ini ia menabok saya ia akan kehilangan tangannya!”

Mempercayai Keledai

SEORANG tetangga datang untuk meminjam keledai Nasruddin. “Keledai sedang dipinjam,” kata Nasruddin. Pada saat itu binatang itu meringkik dari kandangnya. “Tetapi saya dengar ringkikannya,” kata tetangga itu. “Jadi siapa yang kaupercaya, keledai atau saya?”

Pahit SUATU hari Nasrudina mengeluh pada istrinya, Shakila: “Dulu, waktu baru nikah, setiap kali saya pulang ke rumah, kau membawakan sandal saya dan anjing kita menyambut dengan gonggongan. Kini terbalik, anjing kita yang membawakan sandal, dar kau yang menggonggong.” Mendengar kegusaran suaminya, Shakila tak kalah tangkas menangkis: “Jangan mengeluh suamiku, bagaimanapun engkau tetap mendapatkar pelayanan yang sama: ada yang membawakan sandal dan ada yang menggonggong.” Menyelaraskan keinginan memang tak mudah. Ada unsur waktu, ada rasa pakewuh. Tapi, begitu watak asli terkuak seiring dengan rasa bosan yang muncul kecerewetan, ketidaksabaran, dan ketidak bersahajaannya pun mencuat. Begitulah manusia. Cenderung menyukai mengenakan topeng khususnya bila urusan duniawi jadi tujuan pokok. Mungkin, topeng itu pula yang membuat kita sering terkecoh. Kita suka melihat yang tampak, bukan bagian yang “dalam”. Kita cenderung mencuatkan ego. Begitulah jika manusia me-

nekankan keinginan sendiri tanpa menimbang perasaan orang lain. Hatinya kopong. Kesetiaan, penghormatan, perhatian kepedulian, keadilan, kejujuran, semua ditentukan melalui kualitas hati. Tanpa hati yang jernih, seseorang akan sulit menyatakan terima kasih, apalag berbagi kasih.

Relativitas Keju

SETELAH bepergian jauh, Nasrudin tiba kembali di rumah. Istrinya menyambut dengan gembira, “Aku punya sepotong keju untukmu,” kata istrinya. “Alhamdulillah,” puji Nasrudin, “Aku suka keju. Keju itu baik untuk kesehatan perut.” Tidak lama Nasrudin kembali pergi. Ketika ia kembali, istrinya menyambutnya dengan gembira juga. “Adakah keju untukku ?” tanya Nasrudin. “Tidak ada lagi,” kata istrinya. Kata Nasrudin, “Yah, tidak apa-apa. Lagipula keju itu tidak baik bagi kesehatan gigi.” “Jadi mana yang benar ?” kata istri Nasrudin bertanyatanya, “Keju itu baik untuk perut atau tidak baik untuk gigi ?” “Itu tergantung,” sambut Nasrudin, “Tergantung apakah kejunya ada atau tidak.”


18 OTOMOTIF

MINGGU, 21 AGUSTUS 2011 M 21 RAMADAN 1432 H

Bajaj Uji Coba 4 Motor Baru PRODUSEN motor Bajaj diketahui sedang melakukan tes 4 motor baru di Indonesia yang terdiri dari tiga tipe Bajaj Discover dan 1 tipe Avenger. Bajaj pun mengakui, kemungkinan kelahiran keempat motor ini sangatlah besar.

GANDENG ASTRA

Tata Siap Bangun Pabrik Mobil Murah di Indonesia

PABRIKAN mobil asal India, Tata Motors bersiap untuk membangun pabrik perakitannya di Indonesia. Pabrik ini akan menjadi produsen mobil dengan harga pasaran yang sesuai dengan kantong kebanyakan warga di Indonesia. Selain untuk pasar dalam negeri, pabrikan yang melejit dengan merek produk Tata Nano tersebut, juga berencana merambah pasar Asia Tenggara. "Kami akan memaksimalkan penetrasi kendaraan seperti Tata Ace dan Tata Nano di geografis yang berbeda, seperti Asia Tenggara. Jadi, mobil ini spesifikasinya akan disesuaikan dengan geografis dan kondisi alam yang ada," ujar Chairman Tata Motors, Ratan Tata. Kabarnya, sejak bulan Juli 2011 lalu, Tata Motors telah membicarakan kerjasama ini dengan PT Astra International Tbk, salah satu grup otomatif terbesar di Indonesia, yang juga berkecimpung di industri otomotif. Sayang, sampai sekarang hasil pertemuan tersebut belum diketahui secara pasti. Kalau rencana tersebut bisa terealisasi, kita akan bisa melihat Tata Nano berseliweran di jalan-jalan utama di Indonesia. Dan satu yang pastinya, selain merakyat mobil ini harganya sangat terjangkau. "Dan pastinya bisa menjadi alternatif tersendiri untuk masyarakat perkotaan yang ada di Indonesia," imbuhnya. Populasi penduduk Indonesia yang sangat padat menurut Ratan Tata, adalah sebuah peluang bagi Tata Nano untuk hadir dan bersaing. Apalagi dengan tubuh yang mungil, mobil ini bisa zig-zag di jalur mana pun. Tata Motors Grup menurutnya sangat optimis Tata Nano akan menjadi alternatif terbaik bagi keluarga Indonesia untuk memiliki kendaraan roda empat yang elegan, efisien dan harga yang terjangkau dengan kemampuan ekonomi kebanyakan masyarakat di Indonesia.***

Harga Bus Kepresidenan Amerika Rp9,3 Miliar

SEBAGAI orang nomor satu di negara adidaya Amerika Serikat, Barack Obama tentu membutuhkan kendaraan-kendaraan istimewa yang dibutuhkan untuk menunjang mobilitasnya. Setelah limosin the Beast dan pesawat Air Force One, yang membawanya lintas benua, maka kini Obama mengenalkan bus resmi kenegaraannya yang dinamakan The Behemoth. Kabarnya, dana yang dibutuhkan untuk membuat bus dengan 10 ban ini adalah sekitar 1,1 juta dolar atau Rp9,3 miliar. Karoseri dari bus super ini dibuat oleh Prevost yang berpusat di Kanada. Dari luar, sosok besarnya terasa sangar berkat laburan warna hitam mengilap di sekujur bodi lapis baja, termasuk pada bagian kacanya. Hal ini membuat bus besar ini tampil dengan sosok yang sangat misterius. Dan layaknya kendaraan presiden Amerika

Serikat lainnya, bus yang dipakai untuk tur antar kota bagi Obama ini juga dirancang tahan peluru, bom dan serangan kimia. Sehingga Obama dipastikan akan nyaman dan aman saat berada di dalam perutnya. Jika karoseri dikerjakan Prevost, maka interior dikerjakan oleh perusahaan asal Nashville, Hemphill Brothers Co. Dimana perusahaan tersebut menambahkan ruang rapat dan kamar tidur di dalam bus ini. Selain kelebihan itu, di dalam bus juga dibangun sebuah kompartemen khusus yang menyimpan darah cadangan bagi Obama yang dapat dipakai saat kondisi darurat. Diungkapkan, jika pihak pengawal presiden, Secret Service membeli dua unit bus sekaligus, yang salah satunya berfungsi sebagai kendaraan operasional Obama. Dan yang lain sebagai alat transportasi bagi kandidat Presiden dari partai Republik di pemilu AS tahun depan.***

"Perlu diketahui, sebuah uji coba itu tidak serta merta kepastian untuk membawa satu produk. Itu hanya satu langkah. Masih banyak langkah-langkah lain yang harus dilakukan seperti survei pasar dan lainnya. Itu yang akan segera kami lakukan setelah mengetes motornya," ujar President Director PT Bajaj Auto Indonesia (BAI) Tomotaka Ishikawa di Jakarta. Lebih lanjut Tomokawa menjelaskan kalau penelitian terhadap keempat motor tadi saat ini akan segera dilangsungkan dan diperkirakan cepat selesai. "Akhir Agustus semoga selesai dan kita akan kembali ke India untuk mendiskusikannya lebih lanjut. Setelah itu baru ada kepastian kapan peluncurannya," papar Tomokawa. Saat ditanya peluang diluncurkannya salah satu dari empat varian yang sedang di tes tersebut ke pasaran, Tomotaka menjawab bisa saja. "Dan malah tak tertutup kemungkinan keempatnya. Namun yang pasti, tahun depan akan ada motor baru yang dilaunching," katanya memastikan. Menyangkut potensi pasar, Marketing Manager PT Bajaj Auto Indonesia (BAI) Rizal Tandju menyebutkan sudah dilakukan terhadap varian Discover 150. "Discover 150 sudah mulai (survei pasar) duluan. Yang lain segera menyusul tidak lama lagi," jelasnya. Seperti diketahui, pabrikan motor asal India tersebut diketahui sudah selesai menguji 4 varian motor terbaru mereka. Kepastian itu di dapat dalam dokumen Kementerian Perindustrian. Motor-motor baru Bajaj yang diuji coba di Indonesia itu adalah Bajaj Discover 100 dengan nomor registrasi No. 1243/ IUBTT/TPT/8/2011, Bajaj Discover 125 dengan nomor registrasi No. 1241/IUBTT/TPT/ 8/2011, Bajaj Discover 150 dengan nomor registrasi No. 1244/ IUBTT/TPT/8/2011 dan Bajaj Avenger 220 DTS-i dengan nomor registrasi No. 1242/ IUBTT/TPT/8/2011. Melihat siraman produk-

produk baru tersebut, Bajaj dipercaya akan segera membajiri pasar Indonesia dengan produkproduknya. Karena bila varian Pulsar adalah sebuah motor sport yang lebih mengutamakan sisi sportivitasnya, Discover adalah motor sport yang lebih mengutamakan fungsionalitas serta Avenger yang lebih sebagai motor touring. Untuk Bajaj Discover 100 terdapat mesin DTS-Si berkapasitas 94,38 cc bertenaga 7,7 bhp yang dapat dikail di putaran 7.500 rpm dengan torsi sebesar 7,85 Nm. Jika motor ini benar-benar lahir di Indonesia, maka bisa dibilang ini akan menjadi motor sport dengan kapasitas mesin terkecil yang ada di Indonesia dan bisa jadi pula ini akan menjadi motor yang memiliki paling harga terjangkau di keluarga Bajaj. Bajaj Discover 125 adalah keluarga terbaru di Discover dan memiliki mesin berkapasitas 124,6 cc. Mesin tersebut mampu melahirkan tenaga 11 bhp di putaran 8.000 rpm dengan torsi 10,8 Nm di 5.500 rpm. Adapun Bajaj Discover 150 merupakan kakak dari kedua motor sebelumnya dan memiliki mesin 144 cc berkekuatan 13 PS di 7.500 rpm dengan torsi 12.75 Nm di 5.500 rpm. Sementara Bajaj Avenger 220 DTS-i didesain berbeda dengan Pulsar dan Discover. Karena bila kedua varian tadi memilih model naked bike, tampang Avenger lebih menyerupai sebuah motor sport cruiser. Motor ini menggendong mesin 4-stroke, single cylinder, DTS-i, air cooled with oil-cooler yang memiliki kapasitas 219,89 cc. Mesin tersebut mampu melahirkan tenaga hingga 19,03 PS di kitiran 8.400 rpm dengan torsi sebesar 17,5 Nm di putaran 7.000 rpm. Bila keempat produk tersebut terealisasi masuk Indonesia, maka line up motor Bajaj pun akan terbilang lengkap mulai dari 100 cc (Discover 100), 125 cc (Discover 125), 135 cc (Pulsar 135LS), 150 cc (Discover 150), 180 cc (Pulsasr 180), 200 cc (Pulsar 200) hingga 220 cc (Pulsar 220 dan Avenger 220).***

BERYL COPY CENTRE Grosir & Retail Sales, Service, Spare Part & Rental Mesin dari USA Menyediakan Mesin Foto Copy Bermacam Tipe : CANON NP 6050 CANON IR 5000 CANON IR 6000 CANON IR 5020 CANON IR 6020 CANON IR 8500 CANON IR 6570 CANON IR 2200 CANON IR 3300 CANON IR 8500 = Rp.

28 juta

BERYL COPY CENTRE

Hubungi : Jl. Veteran No. 50 Padang Telp. (0751) 32666 Jl. Nangka No. 40 Pekanbaru Telp. (0761) 61360 Jl. Sutan Agung No.07 Jambi Telp. (0741) 32495

STBA PRAYOGA PADANG

KENALI DARI DINI,

d/h

SUPAYA JANGAN MENYESAL NANTI ! Sphermatorhoe atau Sakit Jirian Merenggut Kenikmatan Hidup Anda. Ejakulasi Prematur, Sperma terlalu cepat keluar, memang salah satu perusak kebahagiaan perkawinan banyak orang. Termasuk juga diantaranya sering mimpi mengeluarkan sperma, onani, kurang ereksi, gairah hidup rendah, pemalas, pelupa, banyak khayal, dsb. Jika masalah itu ada pada anda, keluarga atau mungkin teman Anda mengalaminya, keselamatan hidup lahir dan bathin sedang terancam. Karena, tiap-tiap orang yang dihinggapi problema demikian, kenikmatan dan kelezatan hidupnya di dunia ini telah hilang. Bahkan, bisa tidak mendapat keturunan, sehingga hidupnya terasing dan sepi.

Untuk itu kami siap membantu :

H. MH. HERBALIST Jl. Nipah No. 29 Padang 25118

1966

Dari Pukul 08.00 s/d 11.00 WIB (Siang) dan 15.00 s/d 18.00 (Malam). Hari Minggu & Libur Tetap Buka.

Permintaan keterangan via Surat, lampiran perangko balasan Rp. 5.000,-

ABA PRAYOGA PADANG Program D3 Bahasa Inggris

Program S1 Bahasa & Sastra Inggris

TERAKREDITASI

TERAKREDITASI

Menerima Mahasiswa Baru Tahun Akademik 2011/2012 Jadwal Pendaftaran dan Seleksi GEL

PENDAFTARAN

SELEKSI

I

Januari s.d 15 Juli 2011

16 Juli 2011 Pukul 14.00 - 16.00 WIB

II

18 Juli s.d 19 Agustus 2011

20 Agustus Pukul 14.00 - 16.00 WIB

*Gratis Segala biaya bagi yang memenuhi syarat BP5 *Bebas test masuk bagi 10 besar di kelas

ADA KULIAH DENGAN JADWAL KHUSUS BAGI PEGAWAI NEGERI / SWASTA WAKTU KULIAH : JUMAT SORE/MALAM, SABTU, MINGGU

. . AAM ALZUNAZ ANUGRAH MANDIRI

PT. ALZUNAZ ANUGRAH MANDIRI Jl. Veteran No. 98 Padang 25115 Telp. 0751 - 811 687 Fax. 0751 - 241 52 e-mail : alzunaz_anugrahmandiri@yahoo.co.id

email : stbaprayogapadang@yahoo.com

P. Dr. Philips Rusihan Sakti, Pr

Ketua STBA Prayoga

..

..

Drs. Wa’ozisokhi Nazara, M.Hum

EAST WEST

COLLEGE

NGGAK LULUS UMPTN !? ANDA NGGAK PERLU PUTUS ASA.. SIAPAPUN ANDA... BELUM BEKERJA...

LET'S GO !!! BERGABUNG DENGAN EWC (East West College) Lembaga Pendidikan Perhotelan di Negeri 9 Malaysia LANGSUNG BEKERJA DI HOTEL BINTANG 5 MALAYSIA

PROGRAM SINGKAT 1-3 bulan tamat langsung bekerja di Hotel Bintang 5 di Malaysia dengan gaji standar Luar Negeri.

Uang kuliah bisa dicicil setelah bekerja. Tunggu apa lagi...

Tempat Pendaftaran : Gedung Baru STBA Prayoga Jl. Veteran No 8 Padang Telp (0751) 9568417 Ketua Yayasan Prayoga

E .W

RA !!! DAFTAR SEGE

EAST WEST COLLEGE

Contact Person :

Pak Cik : 0812 675 9909 Pak Zul : 0813 7494 5555


RUMAH 19

MINGGU, 21 AGUSTUS 2011 M 21 RAMADAN 1432 H

KEDIAMAN S BUDI SYUKUR

Aman dengan CCTV

K

EAMAN AN hu nian, belakan gan ini tak hanya menjadi tanggungjawab dari petugas keamanan atau Satpam. Namun belakangan mulai beralih tangan pada benda kecil yang disebut dengan closed circuit television (CCTV).

Percantik Rumah dengan Kanopi

MEMPERCANTIK rumah tidak harus merombaknya secara total. Namun, kita bisa menambah beberapa atribut, salah satunya dengan menggunakan kanopi. Sebaiknya pilih kanopi yang unik atau sesuai dengan interior rumah agar terlihat lebih menarik. Menurut arsitek Probo Hindarto,

Manfaat CCTV Untuk Kebutuhan Anda 1. Dapat memantau toko/kantor/ pabrik dari rumah, pertanian, peternakan, pertambangan, rumah sakit, perparkiran, tempat hiburan, sekolah, gudang, dan tempat usaha lainnya 2. Dapat memantau dari jarak jauh, kantor perwakilan-cabang dari pusat secara langsung (dengan remote camera, wireless camera, IP Camera, kamera cctv Internet ) 3. Mengawasi rumah (babby sitter/ pembantu dll) selagi anda bekerja di kantor, mengawasi pegawai, murid sekolah, mengawasi aktivitas usaha, pabrik, gudang dlsb 4. Pemantauan dapat dilakukan tanpa diketahui, hidden camera walaupun dalam kegelapan tanpa cahaya dengan kamera Infra red. 5. Meningkatkan kinerja staff secara luar biasa drastis 6. Mengurangi dan mencegah kecurangan dan penipuan, mengurangi aksi kejahatan 7. Mencegah kehilangan barang dan kerugian material - harta benda 8. Melindungi aset berharga anda 9. Dapat memantau kegiatan bisnis sambil berlibur bersama keluarga (tidak lagi mengorbankan waktu bersama keluarga yang sangat berharga) 10.Dapat merekam kejadian yang dipantau dengan DVR recorder , yang sangat berguna sebagai bukti, investigasi, penilaian kinerja pegawai dan karyawan. ***

kanopi merupakan sebuah bangunan menjorok ke depan seperti rumah, kantor, bahkan restoran. Fungsi utamanya adalah memberi perlindungan bagi rumah untuk jendela, pintu, dan ventilasi udara dari segala jenis cuaca panas dan hujan. Seiring perkembangan zaman, bahan kanopi menjadi kian beragam, misalnya dari genting, bahan sirap (kayu), vinil, polikarbonat, kain, plastik, dak beton, seng, dan fiber semen. Beragamnya jenis bahan ini memudahkan konsumen dan arsitek memilih sesuai kebutuhan. Lantas, bagaimana menentukan bahan yang terbaik untuk kanopi? Probo mengungkapkan, dari berbagai jenis bahan tersebut, keunggulan dan kekurangannya terletak pada kekuatan dan daya tahan bahan material. Bahan yang kuat seperti besi atau metal tentunya bisa bertahan lebih lama dibandingkan jenis bahan lain. Sementara itu, kelemahan bahan penutup ini biasanya harus sering diganti secara berkala, terutama bila dari bahan yang lentur atau mudah rusak seperti kain dan plastik. Jefry, pemilik bengkel pembuatan kanopi, mengatakan ada beberapa keunggulan dari setiap jenis bahan kanopi. Misalnya bahan stainless steel, jenis ini lebih tahan karat, lebih elegan, dan tidak repot untuk perawatan. Namun, harganya relatif mahal, yakni sekitar Rp400.000 hingga Rp550.000. Tidak heran, diperlukan pengelasan yang cukup profesional sehingga hasilnya tidak cacat. Jika ada cacat, bahan ini tidak dapat ditutup dengan menggunakan dempul ataupun sejenisnya. Hal berbeda saat kanopi yang digunakan terbuat dari bahan besi. Memang biayanya lebih murah. ”Hanya, untuk finishing, bahan dari besi tetap harus dicat dengan zinchromate dan cat besi agar tidak terlalu cepat diserang karat,” tambahnya. Namun, kanopi berbahan besi mudah berkarat sehingga dibutuhkan perawatan ekstra. Sebelum mendirikan kanopi, sebaiknya pemilik rumah memperhatikan beberapa aspek, antara lain kebutuhan.

Kanopi biasanya didesain karena pemilik rumah membutuhkan sesuatu yang dapat melindungi rumah dari perubahan cuaca, seperti arah sinar matahari langsung yang bisa merusak elemen-elemen penunjang rumah seperti pintu dan jendela. Probo menyarankan, jika ingin mengaplikasikan kanopi pada jendela atau pintu maka sesuaikan kanopi dengan ukuran jendela. Artinya, ukuran kanopi lebih lebar dari jendela atau pintu. Semakin lebar kanopi maka jendela akan semakin terlindungi. ”Tapi harus juga dibarengi dengan banyak unsur tanaman di sekitar rumah yang membantu menyejukkan udara dalam rumah,” saran Probo. Untuk memilih desain gambar kanopi, harus disesuaikan dengan model bangunan rumah. Misalnya, model rumah modern biasanya berkanopi dengan jenis sederhana seperti dak beton tanpa banyak hiasan. Sementara itu, model gaya klasik/ mediterania biasanya memiliki lis profil yang memperindahnya. ”Pada bagian atapnya bisa menggunakan polikarbonat, terdapat juga berbagai macam tipe bergantung kebutuhan konsumen. Tersedia juga plastik fiber. ”Biasanya konsumen yang memilih bahan plastik karena harganya yang relatif murah,” tutur Jefry, pemilik jasa pembuatan kanopi. Sementara untuk talang airnya, jika menggunakan bahan besi, biasanya dilengkapi dengan talang air PVC dan bahan stainless yang langsung dilas dengan rangka kanopi. Untuk pemilihan warna, biasanya disesuaikan dengan warna bangunan rumah. Sebab, pengaplikasian kanopi sebagai dekoratif sekaligus pelindung rumah. ”Menurut estetika, bangunan kanopi biasanya menjadi elemen pelengkap yang memperindah bangunan,” tandas pengasuh www. astudioarchitect.com ini. Begitu pun saat penghuni mengaplikasikan cahaya pada kanopi. Lampu bisa diletakkan di bagian bawah yang menghadap jendela atau pintu. ***

Jamu

Berbeda dengan petugas keamanan yang bisa bereaksi langsung saat menemukan adanya seseorang yang mencurigakan, CCTV hanya bisa merekam wajah dan aksi dari pihak tak bertanggungjawab saat menyelinap ke sebuah rumah. Meski masih dianggap sebagai barang mewah, namun belakangan kehadiran CCTV mulai semakin akrab dengan masyarakat terutama bagi mereka yang menempati hunian dengan klasifikasi menengah ke atas. Salah satu yang melengkapi huniannya adalah S Budi Syukur. Kediamannya yang berada di Aur Duri Indah XI No.14, Parak Gadang Timur Kecamatan Padang Timur ini, sejak dibangun telah langsung dilengkapi dengan CCTV. Ketua umum KONI Sumbar ini merasa nyaman dengan kehadiran CCTV di kediamannya yang memiliki luas bangunan 600 M2 di atas lahan seluas 720 M2. Rumah yang bangunannya diarsiteki Putra Nesia dari Universitas Bung Hatta Padang ini semakin asri dengan kehadiran taman bunga di sekeliling rumah. "Ada beberapa titik di sudut-sudut strategis rumah yang memang saya pasangi CCTV. Keamanan menjadi salah satu faktor terpenting dalam hidup saya. Bukan hanya di rumah, namun juga di kantor, juga dilengkapi dengan kamera CCTV ini. Dengan

sistem keamanan ini, saya lebih nyaman menjalankan aktivitas sehari-hari," kata pengusaha asal Pesisir Selatan ini. Jika bagi sebagian masyarakat Sumbar penggunaan CCTV masih sangat langka dan bisa dihitung dengan jari, namun Budi Sukur justru menganggapnya sebagai sebuah hal penting yang mutlak hadir dalam kehidupannya. Saat disinggung menyangkut harga yang harus dikeluarkannya untuk memasang alat pengintai cerdik itu, Budi Syukur dengan pasti menyebut angka Rp19 juta. "Memang cukup mahal, namun sebanding dengan fungsinya. Jika menyewa Satpam ataupun memasang tembok atau pagar tinggi, harganya pun nyaris sama," katanya. Sejak memasang alat pengintai cerdik tersebut di rumahnya, bapak tiga anak ini merasa lebih nyaman dan bisa memantau kediaman dan juga kantornya setiap saat tanpa harus terlebih dahulu pulang. Rumah yang model dan desainnya berasal beragam jenis rumah yang ditemukannya di berbagai tempat itu, ternyata bisa selaras dan sesuai dengan harapannya meski penggarapannya dipercayakan kepada seorang arsitek. “Saya terinspirasi dari berbagai macam model rumah dan rungan hotel. Setelah saya diskusi dengan arsitek, saya

Jadwal Tarawih Anda

meminta sang arsitek membuat model seperti yang saya inginkan. Akhirnya terciptalah seperti model ini. Begitu pula halnya dengan CCTV yang juga terinspirasi dari kediaman-kediaman selebriti yang kerap muncul di layar lebar,” terang Budi. Budi yang mengganggap model rumahnya minimalis ini, selain mengedepankan sektor keamanan melalui CCTV juga memperkuat pencahayaan dengan memilih warna yang cenderung terang. Itu semakin lengkap dengan pemilihan aneka furniture dengan tampilan serasi. Sehingga saat berkunjung ke rumah S Budi Syukur bagai berada di sebuah hotel bintang tiga. Model bangunan proporsional, di mana pembagian bidang lantai, dinding, dan atap terlihat seimbang. Rumah minim ornamen, terutama profil ukir- ukiran. Bentuk kusen dan daun jendela dan pintu segi empat yang membuat penampilan rumah terlihat tegas. (NARASI DAN FOTO DENI PRIMA)

MINGGU, 21 Agustus 2011 / 21 Ramadan 1432 H

NO

TEMPAT

PENCERAMAH

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32. 33. 34. 35. 36. 37 38. 39. 40. 41. 42. 43. 44. 45. 46. 47. 48. 49. 50. 51. 52. 53. 54. 55. 56. 57. 58. 59. 60.

Mushalla Nurul Islam Gurun Laweh Lubuk Begalung Mushalla Al-Jadid Kabun Jalan Tunggang Ambacang Masjid Baitul Makmur Perumnas Air Tawar Barat Masjid Al Bahrain Purus Atas Masjid Imaduddin wisma Indah II Lapai Padang Masjid Barkah Kel. Jati Kec. Padang Timur Masjid Husnul Khatimah komplek Perum. Nuansa Indah Masjid Baiturrahman – Jati Masjid Hidayah Jalan Tunggang Kel. Ps Ambacang Mushalla Baitul ‘Arafah Komp. Palm Griya Indah II Masjid Sahara Padang Pasir Masjid Ukhuwah Muhammadiyah Simpang Haru Masjid Raudah Ulak Karang Masjid Abrar Bandar Olo Masjid Khairul Ummah Gadut Kelurahan Padang besi Masjid Baitul Muttaqin Pangkalan TNI AU Padang Masjid Raya Ganting Masjid Nailussa’adah Alang Laweh Koto Masjid Nurus Sakinah JL. Palang Karaya Ulak Karang Masjid Nurul Iman Sumatera Barat Mushalla Darul Ishlah JL. Bakti IV Kel. Parupuk Tabing Masjid Nurul Yaqin Belanti Masjid Al-Wustha Bungo Pasang Masjid Al-Hidayah Siteba Masjid Baiturrahim Parak Anau- Filano Tabing Masjid Istiqlal Purus Atas Masjid Nurul Huda Simpang Piai Masjid Nurul Ihsan Komp. Arai Pinang Pangambiran Masjid Raya Muhammadiyah Tanjung Sabar Lubeg Mushalla Jihadul Muslimin Kampung Ujung Tanjung Masjid Al-Azhar UNP Padang Masjid Raya Durian Tarung Kec. Kuranji Mushalla Nurul Munfiqin Jalan Pulau Karam No. 169 Masjid Darussalam Pemancungan Kel. Pasa Gadang Masjid Muhajirin Komp. Mawar Putih Kec. Kuranji Masjid Iman Ketaping JL. S. Parman Lolong Masjid Muhammadan JL. Pasar Batipuh -Padang Masjid Al-Munawwarah Perumnas Pagambiran Lubeg Masjid Istighfar Parak Gadang Mushalla Baitul Huda Parak Gadang Masjid Al-Mudzakkirin Jondul IV Tabing Padang Mushalla Al-Muhajirin JL. Kali Serayu Dalam Padang Baru Mushalla Al-Muttaqin JL. Apel XIV Perumnas Belimbing Masjid Al-Irsyad Asrama TNI-AD Terandam Ganting Mushalla At-Taubah Kel. Koto Baru Nan XX Kec. Lubeg Masjid Nurul Ihsan AS-POL Lolong Padang Masjid Al-Furqan JL. Sutan Syahrir Kec. Padang Selatan Masjid Nurul Anhar RT.06 RW.06 HO IV Indarung Mushalla Al-Firdaus JL. Ampera Kel. Kampung Baru Masjid Jamik Ukhuwah JL. Anwar No.21 Kel. Flamboyan Mushalla Darul Arham Cimpago Permai II koto Lua Masjid Al-Furqan Kel.Parak Laweh Pulau Aie Nan XX Masjid Raya Baitul Muttaqin Kel. Pampangan Mushalla Muhajirin Muhammadiyah Simpang Tanah Sirah Masjid Raya Baitul Ihsan Korong Gadang Kec.Kuranji Masjid Thaibiyah Muhammadiyah Ranting Cangkeh Lubeg Masjid Al-Iman Lolo Gunung Sarik Masjid Baburrahmah Kel. Anduring Kec. kuranji Masjid Kebenaran Kel. Anduring Kec. kuranji Masjid Nurul Anhar JL. Veteran No. 131 Purus Baru

H. Rosman Harahap Yapra Wanto, S.Pd.I Drs. Agusman H. Langgam Hasibuan, MA Syafrizal Halim H. Amora Lubis, S.Sos.I Syamsuhardi, HS M. Zulkhair, S.Ag Drs. Harmen Djanait H. M. Ridho Nur, Lc, M.Ag Dr. H. Syar’I Bin Sumin, MA Nurmi, S.Pd.I DR. IKhwan Matondang, MA Mista Rija, M.Ag Rafizal, S.Ag Asri Muthar H. Ristawardi Dt. Marajo Drs. Ardiman Drs. H. Zaitul Ikhlas Sa’ad, M.Si Drs. H. Asmini Maizan, MA Parlaungan Siril Firdaus, M.Ag Zainuddin Bay Yong Sasri, S.Ag Drs. Masra Hanafi Drs. Masrul Mustafa Drs. M. Yusuf Zain Kamaruz Zaman, S.Pd.I Martono, MA Herman Edi Mj, S.Ag Drs. H. Jaya Sukma Bulkis Sulaiman Zass, S.Th.I Tengku Helvizon PK. Marajo Hendra, S.Pd Jamalus Dt. Sampono H. Zulkifli Imam Said H. Zulhendri, Zk Is Opriadi, S.Ag Drs. H. Faizar, MS H. Yulius RM Irman, M.Ag Salman, S.Ag H. Edismar Murad, S.Pd.I Drs. Johardi Dt. B. Putih, MA Drs. H. Syafrinal Syahril, S.Ag, M.Pd Drs. Ali Imran Lubis H. Bukhari Ismirat H. Erwin Rasyid, Lc DR. H. Muchlis Bahar, Lc, M.Ag Isdirwarman, S.Ag Muhammad Arif, S.Ag Makmur Hendrik, S.Ag Drs. Yusrizal Jamal, MH Jasril, S.Ag Ediwarman Saleh, S.Ag.MA Muhammad Dasar, S.Ag Drs. H. Jailus said Muhammad Zalnur, M.Ag Drs. Akhyar Hasan

Bersihkan Hati, Raih Keberkahan untuk Kemenangan

MOCHINTA

Obat Herbal Alam dari Sumatera Barat

Mengatasi Penyakit Maag Akut & Tukak Lambung untuk Konsultasi Hub :

0852 6577 5536 Mochinta sekarang sudah tersedia di Apotik/T.O terkemuka di kota anda atau ingin tahu lebih jauh, untuk konsultasi hubungi kami di No. Telp. : 0852 7577 5536 atau DAPATKAN DI APOTEK DAN TOKO OBAT DI KOTA ANDA : Padang : Apotik Arga (Terandam), Apotik Mega Utama (Terandam), Apotek Dira (Simp. Jondul) Rawang, TO. Mega Utama (Padang Sarai), Apotek Diana (Tabing), TO. Nafa (Siteba), Apotek Syuhada (Alai), TK. Adi (Dpn SMA 10 Padang), APT. Simp. Haru (Jl. Dr. Sutomo No.49), APT. Kita (Depan Diklat BRI)Limau Manis, APTK. Media Medika Psr. Baru Limau Manis, APT. Iliran Farma Gadut (Depan RSJ), TO. Ikhlas (Indarung), TO. Jamu Jago Jl. Niaga 204 Pdg, APTK. Cahaya Bunda Siteba, APT. Asri Baru Jl. Imam Bonjol (Komp. Atom), APT. Patimura, APT. Raisa Jl. St. Syahrir no.62, APT. Glory Jl. Niaga Pondok, APT. Eres Farma Jati, APT. Isty Farma Jati, APT. Aroma Jati, APT. Farmasia I Imam Bonjol, APT. Arafah Ganting, APT. Naufal Andaleh, APT. Cahaya Bantuan Balai. Baru, APT. Vibra Belimbing, APT. Mitra Farma Simp. Gaduik, APT. Bio Farma Bandar Buat = Pariaman : Aptk. Zelia (Psr.Lbk Alung), TO. Budi (Psr. Sicincin), Klinik Permata Bunda Kayu Tanam, TO. Bunda Farma (Pauh Kamba), Aptk. Nuri (Jl. Tugu Perjuangan depan Stasiun KA)= Solok : Apotik Pribadi, Apotik Rakyat Romeo, TO. Kurnia (Psr. Sumani), Aptk. Gretta Solok, Aptk. Mitra Patimura Solok, TO. Risda Farma Alahan Panjang, TO. Pelangi M. Paneh, APT. Tujuh (Depan RSUD Solok) = Sawahlunto : Apotik Prima = Sijunjung : Tb. Mitra, Apotik Samudra = Bukittinggi : Apotik Saiyo, Apotek Mecca, Apotek Asrama Murni = Payakumbuh : Apotik Roste, Apotik Medika Farma, = Batusangkar : TO. Paten , APT. Sari Bulan, APT. Reno Sari, Apotek Budi Agung = Padang Panjang : TO. Rahmat Arafah = Pasaman : Apotek Satria (Psr. Inpres) Padang Baru Lubuk Basung, Apotek Saiyo Lubuk Sikaping, Apotek Sejati Prima Simp. Empat Pasaman, TO. Rahmat Psr. Panti Pasaman = Dharmasraya : Apotek Berkah Bunda (S.Rumbai), TO. Berkah Jaya (Koto Baru), Apotek Aisyah (P.Punjung), APT. Sumber Sehat, APT. Alam Sari Padang Aro, TO. Singgalang M. Labuh = Pesisir Selatan : Apotek Riski Farma, Apotek Hikmah (Kota Painan), TO. Mali (Tarusan), TO. Sehat (Psr. Baru)

H

PROARG 35. MOSA 000 I ,-/b tl

Rp.

Isi : 30 Kapsul POM TR. 103 317 601


20 AKSEN

MINGGU, 21 AGUSTUS 2011 M 21 RAMADAN 1432 H

TANTOWI YAHYA

Janjikan Perbaikan Jakarta

Bakal calon gubernur Daerah Khusus Ibukota Tantowi Yahya menegaskan, tidak akan menjanji“Agenda saya sederhana saja, tulus untuk mebantu masyarakat kan hal yang muluk- mendampingi menantu Ketua muluk, namun hanya Umum Dewan Pimpinan Pusat Jakarta menjadi lebih baik, dan mensejahterakan masyarakat Partai Golkar Taufan Rotorasito artinya berkurang kemacetannya, Insya Allah, Tuhan akan memingin berupaya agar untuk membagikan hadiah berkurang banjirnya, terbuka berikan jalan,” kata Tantowi. ibukota Jakarta men- lebaran kepada 1.750 warga lapangan kerja, terbuka untuk Tantowi juga menyadari menempuh pendidikan yang bahwa sampai saat ini setidakjadi lebih baik dari Tanah Tinggi. Ketum DPP Partai Golkar lebih tinggi dan sebagainya,” kata nya ada sepuluh orang yang yang ada sekarang. “Saya tidak muluk-muluk, kalau banyak janji, takut tidak sampai (terpenuhi). Saya hanya ingin Jakarta lebih baik dari sekarang,” kata Tantowi Yahya kepada masyarakat Tanah Tinggi, Senen Jakarta Pusat, Jumat (19/ 08). Tantowi hadir di tengah warga Tanah Tinggi Senen untuk

BUNGA CITRA LESTARI

Ingin Saksikan Takbiran di Malaysia

LEBARAN mendatang artis Bunga Citra Lestari akan merayakan lebaran di Kuala Lumpur, Malaysia, negara asal suaminya, Ashraf Sinclair. Dia mengaku ingin menyaksikan suasana malam takbiran di negeri Jiran tersebut. “Lebaran kami mau ke KL, ini yang pertama. Pengen lihat takbiran di sana seperti apa. Katanya lebih seru di sini,” kata Bunga Citra Lestari. Tiket sudah disiapkan dan

nantinya di sana akan menginap di rumah keluarga. Bunga ingin menikmati lebaran bersama mertua dan keluarga terdekat suaminya. Saling mengunjungi seperti di Indonesia. “Sebenarnya nggak jauh beda, sama saja, mungkin di sana makannya Lemang di sini Ketupat. Kalau di sini katanya lebih seru daripada di sana. Kalau di sini kan banyak acara. Orang punya acara masingmasing. Kalau di sana, sepi,” ungkapnya. Bunga tentunya akan bersama dengan suami dan anaknya, Muhammad Noah. Perjalanan akan santai dinikmati, Noah juga sudah terbiasa bepergian, jadi tidak akan menimbulkan banyak masalah. “Anak ke mana-mana dibawa, dia sudah terbiasa dengan travelling. Mungkin bawaannya banyak, mudah-mudahan nggak ribet. Tiket so far, agak susah, tapi karena sudah pesen lama,” pungkasnya. (kpl)

Aburizal Bakrie memberikan hadiah hari raya berupa uang total Rp300 juta untuk dibagikan kepada warga kurang mampu di Tanah Tinggi. Tantowi menjelaskan, yang dimaksudkan dengan Jakarta Lebih baik adalah berkurang kemacetan yang ada, berkurang intensitas banjir, terbukanya lapangan pekerjaan, pendidikan maupun terbukanya lapangan usaha bagi warganya.

MANOHARA

Siap Lebaran di Lokasi Syuting SECARA rutin Manohara menyisihkan sebagian rezekinya sebagai zakat yang diserahkan kepada mereka yang berhak. Selain itu, setiap tahun juga dipastikan menyerahkan zakat fitrah dalam bentuk beras, 2,5 Kg. “Alhamdulillah selama ini aku selalu membayar zakat. Aku dua-duanya, beras dan uang. Aku setiap mendapat rezeki selalu memberikan zakat ataupun mendonasikan ke sebuah foundation atau ke panti asuhan,” kata Manohara saat ditemui di Madeline Beauty Center, Jl. Gunawarman, Jakarta Selatan, Jumat (19/8/2011). Sementara soal Lebaran, Manohara mengaku tidak melakukan persiapan spesial untuk menyambut hari kemenangan itu. Bahkan, di hari itu kemungkinan dirinya tidak bisa mudik, karena ada syuting stripping yang harus diselesaikan. “Persiapan lebaran aku nothing special, soalnya aku lagi syuting sinetron. Jadi rencananya lebaran tergantung jadwal syuting, kalau kita memang dapat beberapa hari off maunya sih ke Makassar bersama nenek, tapi kalau nggak otomatis lebarannya di lokasi syuting,” ungkapnya. Kemungkinan besar Mano, demikian biasa dipanggil, akan berlebaran di lokasi syuting. Mau tidak mau hal itu harus dijalaninya, karena sudah terikat perjanjian kontrak. Dia harus siap menyelesaikan pekerjaan, meski orang lain sedang berlebaran di rumah. “Siap, karena dulu juga pernah lebaran di lokasi syuting. Sama kru sudah seperti keluarga. Keluarga juga mengerti kalau pekerja aku menghabiskan waktu lumayan banyak,” pungkasnya. (kpl)

Tantowi yang juga Ketua Depinas SOKSI tersebut. Tantowi juga menceritakan bahwa dirinya berasal dari keluarga biasa saja. Ayahnya almarhum H Yahya, hanya seorang pedagang kaca mata kaki lima. Karena itu, dia terbiasa untuk bekerja keras dan berjuang. “Perjuangan itu tidak mengenal kasta, tetapi perjuangan harus dimulai dari hati nurani yang tulus. Kalau niatnya

masih merupakan bakal calon gubernur yang akan maju dalam Pilkada Gubernur DKI tahun depan. Menurut Tantowi di Partai Golkar setidaknya ada tiga bakal calon yang maju dan masih belum diputuskan. “Namun saya mohon doa restu semoga saya yang menjadi pilihannya dan bisa maju sebagai calon gubernur,” kata Tantowi. (kpl)


I N S P I R A S I 21

MINGGU, 21 AGUSTUS 2011 M 21 RAMADAN 1432 H

SKENARIO

Memaknai Kemerdekaan OLEH: ZUKRI SAAD

HINGAR bingar peringatan hari kemerdekaan Indonesia ke-66 tahun mewarnai seluruh pelosok negeri, dimulai dari Upacara Bendera 17 Agustus, pengumandangan lagu Indonesia Raya, detik-detik Proklamasi, gelora salam Merdeka, derap langkah nasionalisme, renungan jasa para pahlawan, tabur bunga di makam pahlawan, berkobarnya semangat persatuan dan berbagai kegiatan serta lomba mengisi peringatan hari kemerdekaan. 66 tahun lepas dari penjajahan dan berdiri di kaki sendiri (berdikari), sejarah besar dan babak baru Indonesia telah dimulai kembali, setidaknya ada pesan yang tersirat kepada rakyat Indonesia yaitu mari gelorakan semangat untuk memajukan negara. Merdeka penuh Bung! Puncak peringatan Hari Kemerdekaan tentu punya makna dan definisi berbeda di dalam sanubari setiap orang. Bagi para pahlawan pejuang kemerdekaan TNI dan POLRI, hari ini adalah hari yang sangat sakral, dengan penyelenggaraan upacara peringatan yang sangat hikmat di berbagai tempat, Sementara itu sebagian masyarakat Indonesia mendefinisikan dan mengapresiasi kemerdekaan dalam bentuk yang berbeda-beda. Mereka yang mengikuti detik-detik kemerdekaan diluar pagar istana, kepanasan dan berkeringat tentu akan punya pandangan berbeda dibanding mereka yang dibawah tenda, lengkap berpendingin dan harum-harum. Apapun, sebagai sebuah negara yang majemuk dan menghargai perbedaan pendapat, maka Uwan punya persepsi sendiri dalam memaknai kemerdekaan itu, yakni: (a) Indonesia adalah sebuah negara yang mempunyai sistem nilai, yang memiliki substansi etika dan estetika. Etika adalah baik buruknya perilaku sedangkan estetika adalah keindahan. Dalam bernegara kebenaran, kemerdekaan, keadilan, pemerataan kesejahteraan itu adalah sebuah nilai yang mencakup keduanya. Seharusnya kemerdekaan sebuah negara sangat berbanding lurus dengan seberapa besar nilai-nilai yang diterapkan. Sistem perundangan, kepastian dan penegakan hukum menjadi barometer keteguhan terhadap nilai kenegaraan. Maka, ketika negara sudah tidak lagi mempedulikan nilai, sesungguhnya penjajahan dan penindasan adalah keniscayaan yang dapat terjadi. Korupsi, kolusi dan nepotisme dianggap menjadi hal yang biasa, hukum hanya tegak kepada rakyat kecil, tapi kerdil di depan penguasa. Lihat saja, kasus Nazaruddin di ruang publik menunjukkan secara gamblang fenomena pelecehan nilai itu. Jelas, nilai sebuah negara sangat di pengaruhi oleh nilai yang dibangun oleh partai politik. Ketika partai tidak kuat dalam sistem nilai ini, tidak ideologis, maka kekuasaan Negara yang dihasilkannya hanya akan menjadikan rakyat terkungkung kemerdekaannya. Dinamika bernegara ditampilkan dengan berbagai kerapuhan, yang pada gilirannya dapat memicu dis-integrasi bangsa; (2) Refleksi Uwan yang lain adalah Indonesia Negara yang mempunyai kelebihan, baik di bidang sumberdaya alam, manusia bersumberdaya, wilayah yang luas dengan laut yang menyimpan kekayaan masa depan, jumlah penduduknya serta berbagai hal lain yang sulit untuk diungkapkan satu persatu. Namun dengan potensi besar itu, kita melihat Indonesia justru tidak merdeka secara ekonomi, politik, hubungan luar negeri dan berbagai aspek lainnya. Belum hilang dari ingatan kasus blok Cepu, penjarahan Freeport atas kekayaan alam Papua, kasus Century, masalah TKI dan tentu saja hilangnya Sipadan dan Ligitan. Mestinya, dengan memiliki banyak kelebihan, kita mampu melakukan banyak hal, untuk sebesar-besarnya kemerdekaan dan memakmurkan rakyat Indonesia. Itulah. (3) Negara yang amanah. Kemerdekaan suatu negara diwujudkan dalam sebuah sistem pemerintahan, yakni untuk merealisasikan amanah rakyat, menyelenggarakan konstitusi serta menyelesaikan tugas-tugas kenegaraan yang diembannya. Amanah kepada pemerintahan ini seharusnya diberikan kepada mereka yang berhak, yaitu kepada orang yang kredibel dan kompeten. Bukan diberikan karena iming-iming, pemaksaan atau sebuah rekayasa. Pengalaman menunjukan, yang berlangsung adalah dinamika dagang sapi, tawar menawar politik atas nama stabilitas melaksanakan amanah. Jika amanah pemerintahan ini diselewengkan maka banyak rakyat akan terdzalimi dan tidak mendapatkan haknya, banyak masyarakat terenggut kemerdekaannya. Intinya, komitmen total pemerintahan untuk amanah adalah sebuah hal mutlak bagi pemerintah, jika menginginkan rakyatnya merdeka secara berkeadilan dan merata.; (4) Negara yang dekat. Bila kita bayangkan pemerintah Indonesia adalah pemerintahan yang dekat, dekat dengan Allah SWT dan dekat kepada rakyatnya. Mungkin tidak diperlukan lagi aparat kepolisian, kejaksaan, KPK dan sebagainya. Kedekatan aparatur penyelenggara pemerintahan dengan Allah SWT akan melahirkan pengawasan melekat di setiap individu, karena Allah Maha Melihat dan Maha Mendengar. Setiap penyelewengan akan mendapatkan ganjaranNya. Kedekatan pemerintahan kepada rakyatnya, akan melahirkan komunikasi efektif dan meningkatkan kepercayaan rakyat kepada pemerintah. Ketimpangan sosial, demonstrasi, kerusuhan seharusnya tidak perlu terjadi. Kedekatan membuat siapapun tidak memiliki beban, semua akan dapat berbicara lantang dan berwibawa sesuai tugasnya. Kedekatan terhadap keduanya akan menjadikan negeri ini bebas dan merdeka, dari perbagai permasalahan bangsa. Namun 66 tahun merdeka, Uwan merasakan kedekatan pemerintah dengan rakyat itu layaknya fatamorgana. Negara seakan tidak ada ketika membiarkan rakyat saling bunuh di Cikeusik, kemerdekaan beribadah makin terbelenggu dengan pelarangan sepihak untuk mendirikan rumah ibadah, hidup di perkotaan semakin terhimpit dan sumpek dengan tidak terlihatnya pemihakan pemerintah kota dalam melindungi warganya yang kurang mampu.; (5) Menurut Uwan, Indonesia seharusnya merupakan negara yang berdaya. Merdeka itu bebas menentukan, tidak di atur oleh negara lain. Setiap negara yang merdeka haruslah bebas menentukan pilihan dalam mengatur pemerintahannya, mengelola sumberdaya ekonomi dan politik dalam mensejahterakan rakyatnya. Ketika negara tidak berdaya menentukan pilihan itu, atau pemerintahan lebih senang menjadi antek negara lain, maka sesungguh kita masih terjajah dan tidak akan pernah merdeka. Itulah. 66 tahun berlalu, haruslah negara ini menjadi mandiri dan merdeka penuh dalam arti yang seluas-luasnya, dimana campur tangan asing sudah harus lenyap sejak lama di persada Indonesia. Duh, alangkah berbahagianya, bila itu makin mewujud. Uwan yakin, malahan haqqul yaqiin, dengan potensi berlimpah yang dimiliki, kita akan mampu berdiri sejajar dengan negara manapun. Tentu berdiri dengan kepala tegak penuh martabat karena didukung oleh kompetensi anak bangsa di segala bidang. Dirgahayu ke-66 Negara Kesatuan Republik Indonesia. Simpruk Teras – Jakarta, 17 Agustus 2011

M

Doa Mustajab di Multazam

ENURUT Ibnu Abbas dalam Mushannaf Abdul Raziq, bahwa : Multazam terletak antara rukun (Hajar Aswad) dan pintu Ka’bah. Multazam adalah tempat dikabulkannya do’a dan di situ disunnahkan untuk berdo’a sambil menempelkan pipi, dada, lengan dan kedua telapak tangan. Semua jemaah haji dan umrah (haji kecil) yang datang ke Ka’bah senantiasa berusaha untuk mencapai tempat-tempat yang telah ditentukan sebagai tempat yang mulia, di mana do’a akan mustajab dan makbul. Memang ada beberapa tempat yang diyakini sebagai tempat berdo’a yang mustajab, baik di Masjidil Haram Makkah al-Mukaramah maupun di Masjid Nabawi Madinah alMunawarah. Beberapa tempat yang mustajab untuk berdoa di Masjidil Haram adalah : Multazam, Hajar Aswad, Rukun Yamani, Maqam Ibrahim, Hijir Ismail (al-Hathim), Pintu Ka’bah, Talang Air dan Syadzarwan. Sedangkan di Masjid Nabawi antara lain adalah di Raudhah, Mimbar Nabi dan di Tiang Muqallaqoh. Banyak yang berupaya untuk mencapai tempat tersebut untuk kemudian shalat sunat dan berdoa di situ. Bahkan ada yang rela berdesakkan-desakkan, meskipun hanya bisa duduk bersimpuh saja sudah cukup dan tidak peduli dihimpit atau bahkan dilangkahi orang lain. Yang penting bisa shalat sunat agak dua rakaat dan memanjatkan do’a ke haribaan Allah SWT di tempat tersebut. Seperti yang saya saksikan di Multazam, yaitu dinding Ka’bah yang terdapat antara Hajar Aswad dan Pintu Ka’bah, banyak sekali yang rebutan untuk berdoa di situ, ada yang saling dorong dan sikut untuk mencapainya. Saya lihat banyak mereka yang menempelkan pipi, dada dan kedua tangannya ke Multazam. Menurut Sunan ibn Majah dalam Al-Manasik, seperti itulah dulu Rasulullah Muhammad SAW melakukannya. Banyak dian-

ALFIAN JAMRAH

JEMAAH yang sedang berebutan mendekati Multazam dan Pintu Ka’bah untuk berdoa di tempat tersebut. taranya yang menangis tersedusedu sambil meratap memohon keampunan dosa ke hadirat Illahi. Begitu juga di Pintu Ka’bah, banyak yang bergantungan sambil berdoa dan memangis, seakan-akan mereka tidak mau melepaskan pegangannya ke Ka’bah. Menurut beberapa muttawief (pembimbing haji/umrah) bahwa shalat dan berdoa bisa dilakukan pada tempat yang sejurus dengan tempat tersebut supaya tidak berebutan. Biasanya jemaah haji dan umrah setelah melakukan thawaf akan melaksanakan shalat sunat dua rakaat di Maqam Ibrahim yang terletak beberapa meter dari Pintu Ka’bah. Adapun Maqam Ibrahim bukanlah kuburan, tetapi sebuah batu yang dulu menjadi injakan kaki oleh Nabi Ibrahim sewaktu membangun Ka’bah. Kini di batu itu masih terlihat jejak kaki Nabi Ibrahim

yang ditempatkan pada sebuah sangkar yang indah. Seterusnya banyak pula jamaah yang berebutan untuk shalat sunat di Hijir Ismail, yaitu suatu tempat setengah lingkaran di pinggiran Ka’bah. Di situlah dulu Nabi Ismail tinggal sejak kecil hingga dewasanya bersama Hajir ibunya. Menurut AlJami’ li al-Tirmidzi, bahwa Aisyah pernah ingin shalat di dalam Ka’bah, tapi kemudian Rasulullah membawanya ke Hijir Ismail. Katanya : “Shalatlah di dalamnya (Hijir Ismail) jika engkau ingin masuk Ka’bah, karena ia bagian dari rumah suci ini.” Kemudian tempat yang dipercaya oleh sebagian ulama Salaf bahwa do’a diijabah dan mustajab adalah di bawah Talang Air yang terletak di bagian atas Ka’bah tepat di Hijir Ismail. Talang Air ini pertama kali dibangun oleh Kaum Quraisy bersamaan dengan

pembangunan atap Ka’bah guna menyalurkan air. Talang Air ini telah diperbaharui oleh Raja Fahd ibn Abdul Aziz dengan memberi lapisan emas sehingga dinamakan juga Talang Emas. Satu lagi ada namanya Syadzarwan, yaitu bangunan yang berbentuk melengkung di bagian bawah dinding Ka’bah dengan tinggi 13 Cm dan panjang 45 Cm. Di atasnya banyak orang berdiri dan berdoa sambil menempelkan perut, lengan dan wajahnya ke dinding Ka’bah. Di Masjid Nabawi juga ada tempat yang disebutkan sebagai tempat berdo’a yang mustajab, yaitu di Raudhah yang awalnya merupakan ruang antara kamar Rasulullah SAW dengan mimbar Masjid Nabawi yang sering dilewati Nabi untuk pergi shalat. Dikisahkan bahwa Raudhah adalah sepotong syurga yang diturunkan ke bumi dan nanti di hari kiamat akan diang-

katkan kembali ke syurga di akhirat. Di tempat yang tidak begitu luas itu sangat banyak jemaah dari seluruh dunia yang berebutan untuk mendirikan shalat dan berdoa. Di Raudhah pula terdapatnya Mimbar Nabi dan Tiang Muqalloqah. Biasanya jemaah haji dan umrah akan berusaha untuk mendapati tempat-tempat yang mustajab unuk berdo’a. Apalagi shalat di Masjidil Haram dikatakan akan mendapat pahala yang sangat beser, sebagaimana Jabir mengisahkan, bahwa Rasulullah pernah bersabda, “Shalat di masjidku ini adalah seribu kali lebih utama daripada shalat di masjid lainnya, kecuali di Masjidil Haram, karena shalat di Masjidil Haram ialah lebih utama seratus ribu kali daripada shalat di tempat lain” (dari Sunan ibn Majah, Abwab Iqamat al-Shalawat). (Alfian Jamrah)

Undangan Babuko Bos Jakarta Dikarang: BADAWI SUTAN PANGERAN

B

ARALAH kagadang hati Mardambin, inyo diundang dek Bos Gadang babuko basamo ka Jakarta. Tiket diagiah duo pasang. Pitih diagiah pulo untuak sakadar balanjo. Tapek lalok Hotel Babintang Limo-Hotel Continental Hiyat balantai tigo puluha tigo. Kok dipikia pikia, inyo hanyo pagawai randah, patugeh jago malam di pabirik. Tapi tanggal 17 Agus kapatangko, dalam upacara bendera, Mardambin didaulat manarimo penghargaan, sabagai pagawai teladan. Batugeh indak lalok lalok, alias jago malam salamo 10 taun indak panah absen. Untuak Mardambin, salain piagam, diagiah kasampatan babuko basamo dek Bos Gadang di Jakarta… Bininyo Tek Baya, tantu indak mungkin tingga. Sakaliko baru, salamo iduang ditampuah angok, naiak kapa tabang, lalok pulo di hotel babintang. Dingin. Indak ado sumua, idak ado dapua. Hanyo tampek tidua bakasua sataba bandua. Baru partamo tibo di hoteltu, inyo lahmulai sasek. Mardambin jo Tek Baya paniang bakuliliang, indak basuo janjang kanaiak ka lantai 33 tu doh. Lai ado janjang di suduik itu “tangga darurat”. Untuang nampak dek pelayan. “Maaf. Mau kemana… Pak…?” tanyo pelayan. “Biasa…Tingkat tiga puluh tiga…Tampat lalap saya… biasa…” jawek Mardambin mambiaso biasokan diri. “Mau naik tangga itu Pak…?”

tanyo pelayan tu cameh. “Iyalah…Bakta pula lagi…? Istirahat gak sebanta…Panat badan amba dari jauh mah…” “Bapak…Undangan berbuka malam ini ya…?” tanya pelayan nan mulai tau jo lagak gaek nan balaki biniko. “Haa lai tau maa…Tanya tanya juga lagi…” baleh Mardambin jo muko masam. “Bukan apa-apa Pak…Bapak berbuka jam setengah tujuh… Bapak mau ke lantai tiga puluh tiga…naik tangga…Sekarang udah hampir jam lima….” “Ya…Mau apa…Sukati den…Jangan banyak kecek, ambo puasa…” “Maaf Pak…Kalau pakai tangga …ke lantai tiga puluh tiga, bapak gak bisa berbuka di restoran. Berbukanya di

pertengahan tangga ntar… Sahur, bapak baru nyampe….Tinggi Pak…Gelap lagi….Habis, tangga darurat sih…Pak…Pakek Lift aja ya Pak….” “Indak jalas dek wakden….Lif Laf Lof…Sipak sipak kecek waang…Nan jalas aden mau ke lantai paling atas …tigo puluh tigo…Lif llaf …lif laf…maa…? Waang jan batea-tea. Bata puaso wakden beko…” Masuak ka Lift badarun kateh, Mardambin jo Tek Baya dianta dek pelayan, sampai ka muko kamar. “Lah, Ma kunci.. Den ka istirahat…” kecek Mardambin ka pelayan tadi. “Tuh…Koncinya di tangan Bapak…” jawek pelayan tasengeang. “Iko…? Iko Karatu namo-

ko…Kunci den mintak…”Mardambin mabulalak. “Memang itu koncinya Pak…Biar saya bantu…” Pelayan manolong maggosokan karatu ka lubang di pintu. Pintu tabukak otomatis. Mardambin jo Tek Baya manggeleang geleang kagum. Masuak ka kamar…Dingin…, Tek Baya lansuang bagolek kasanangan. Mardambin lansuang pulo manungkuik. Sajam , hari lah pukua anam. Kaduo urang ko turunnyo dibantu pelayan.Babuko Ka Restoran Orienltal Soft, nan mejanyo lah tahidang makanan “Sea Food Internasional”, Mardambin jo Tek Bsys duduak tahanyak…Hatinyo mulai ndak lamak. Makanan pabukoan nan tahidang, indak ciek juo nan di salero doh….Tek Baya, biaso jariang jo patai…Mardambin, biaso taruang jo anyang… samba lado…Ko…apo koh nan tahidang ? Kaptiang sagadang piriang.. Udang sagadang langan.Lauak sagadang paho…Nasi saketeknyo. Indak adoh pulo tambalah. Nan ado …hanyo pisau… “Hoiii…” Sorak Mardambin ka pelayan nan malienteh. “Apa yang bisa dibantu Pak…?” jawek pelayan jo hormat nan balabiah. “Mana… Pabukoan…? Apa yang bisa ambo makan ko haaa ?” Iko Sirangkak gadangko…lai halal ko…? Indak ada sambal yang lain lai…Kami puaso ini…Jangan bargarah…Lapar kami mah… “ (Basambuang Minggu muko)


22 K A M P U S

MINGGU, 21 AGUSTUS 2011 M 21 RAMADAN 1432 H

NUZUL QURAN DAN HUT-RI

Sebaiknya Diperingati Bukan Dirayakan

NUZUL Quran diperingati pada tanggal 17 Ramadan 1432 H. Pada hari itu pula kemerdekaan Indonesia pun juga diperingati untuk ke-66 tahun. Para remaja masjid, jauh-jauh hari telah menyiapkan dua hari besar ini. Mulai dari mendekorasi masjid hingga persiapan berbagai lomba. Biasanya, peringatan dilakukan dengan sederhana. Namun demikian, peringatan Nuzul Quran memang menjadi perbincangan di tengah masyarakat. Ada anggapan memperingati peristiwa Nuzul Quran merupakan bid’ah dan ada pula sebaliknya, perlu diperingati agar generasi muda tak melupakan peristiwa turunnya Alquran. Oktari Kanus, mahasiswa IAIN Imam Bonjol Fakultas Ushuludin ini berpendapat, peristiwa Nuzul Quran harus diaplikasikan dalam kehidupan kita sehar-hari. Banyak cara untuk mengaplikasikan peristiwa tersebut. Mulai dari membaca Alquran, memahami serta mengamalkan kandungannya. Juga memberikan pemahaman tersebut kepada orang lain. Tapi, ada satu hal yang sangat memiriskan. Nabi SAW pernah berkata. “Pada suatu saat Alquran hanya menjadi bahan bacaan saja.” Oktari Kanus, mengatakan, jika setiap malam di bulan Ramadan orang bertadarus di masjid, hendaknya mereka juga memahami isi dari Alquran tersebut. “Memperingati peristiwa Nuzul Quran merupakan permasalahan khilafiah. Karena nabi tidak pernah melakukan hal itu. Walaupun demikian, acara peringatan Nuzul Quran membawa hikmah, terutama bagi generasi muda. Apabila acara peringatan Nuzul Quran tersebut tidak digelar, lambat laun generasi selanjutnya tidak kenal lagi dengan peristiwa

KOMENTAR

turunnya Alquran tersebut,” lanjut Oktari Kanus. Pendapat Oktari Kanus ini didukung oleh Rahma Dina yang juga mahasiswa IAIN IB Padang. Dia mempertanyakan tentang konsep perayaan, kenapa harus dirayakan? Apa alasannya? Sebaiknya peristiwa atau hari-hari besar Islam tersebut diperingati dengan tidak berlebihan. Peringatan Nuzul Quran sudah seharusnya dilakukan dengan halhal yang bermanfaat seperti ceramah, MTQ dan lain-generasi baru tentang peristiwa Nuzul Quran. HASWANDI Tapi, hal ini juga harus di- PERINGATAN- Upacara peringatan detik-detik Proklamasi Kemerdekaan RI 17 Agustus 1945 di lapangan Kantor Gubernur dukung oleh niat diri untuk Propinsi Sumatera barat memperingati hari tersebut. Jika tidak, maka peristiwa tersebut tidak ngatakan, memperingati peristiwa kemerdekaan Republik Indonesia Quran. Bisa saja dengan mengabermakna atau sama halnya dengan Nuzul Quran dengan cara ber- yang ke-66. Rahmadina kembali dakan acara buka bersama dhuafa. mendengar ceramah biasa. Bisa ceramah atau mengadakan MTQ menyampaikan memperingati Sehingga menumbuhkan sikap saja dukungan tersebut dimulai itu sudah hal yang biasa. Sebaiknya kedua hari besar tersebut bisa saja toleransi kepada sesama dan sejak awal bulan Ramadan. Dengan masyarakat, remaja masjid atau secara bersamaan. Tergantung pada kepada orang yang lemah secara niat mengkhatamkan Alquran musala serta ormas. Mengadakan niat menghargai apa yang terjadi finansial dan lainnya. sampai akhir bulan Ramadan kegiatan advantageble atau ke- di Indonesia dengan tidak me“Mengadakan peringatan NuRahma Dina kembali mengatakan. giatan lebih bermanfaat. Con- lupakan akhirat. zul Quran dan Kemerdekaan ReSuci Amalia, mahasiswa Uni- tohnya mengadakan tahsin Al“Bagi umat Islam tentu bisa publik Indonesia secara berversitas Negeri Padang ini ma- quran atau bagi-bagi Alquran di saja memperingati kedua hal ini samaan bisa saja. Karena Ralanjutkan, konotasi perayaan Nuzul berbagai tempat. secara bersamaan. Peringatan hari sulullah SAW juga memperQuran itu seperti acara formal. Sedangkan untuk pribadi Kemerdekaan Republik Indonesia juangkan agama Islam dengan Dan hampir tidak berbekas kepada haruslan mengevaluasi ibadah serta tidak hanya di lapangan dengan bertumpahan darah. Jadi masyamasyarakat. Tapi, jika peristiwa amalan-amalan yang telah di- mengadakan lomba atau sema- rakat atau ormas serta mahasiswa Nuzul Quran diperingati, maka lakukan. Serta memotivasi diri agar camnya. Masih banyak cara untuk bisa saja mengadakan acara itu menjadi sesuatu yang perlu. beribadah lebih baik dan yang memperingati hari tersebtut,” kata tersebut dalam bentuk ceramah Singkatnya peristiwa Nuzul Quran terpenting adalah memahami Suci Amalia. atau semacamnya. Dengan metidak dirayakan tapi diperingati. Alquran lebih baik lagi. Sehubungan peristiwa tersebut nguatkan nilai-nilai keagamaan Berbeda dengan yang dicontohkan Peristiwa yang Nuzul Quran terjadi di bulan Ramadan dan uga dan nilai nilai kebangsaan,” Rahma Dina. Suci Amalia me- tahun ini bertepatan dengan bertepatan dengan peristiwa Nuzul sambut Okta mengakhiri.

Pemahaman Alquran Penting Firdaus bin Musa, mahasiswa IAINImam Bonjol Padang PERINGATAN Nuzul Quran perlu, meskipun perintah dalam agama secara jelas tidak ada, tapi dalam rangka memperkenalkan bagaimana agungnya Alquran, caranya ya membahas isi Alqur’an, bukan membahas turunnya Alquran. Sebab kalau sejarah tidak membawa perubahan kalau diceritakan pada masyarakat. Intinya isi Alquran mesti dibahas dari segala sisi ilmu (fiqh, tafsir, dan akhlak) Wahyu Hamdika, mahasiswa UNP MERAYAKAN turunya Alquran itu boleh saja. Asalkan bisa paham apa makna yang tersirat dalam peristiwa itu. Contohnya, sahabatsahabat Rasullah menuliskan Alquran di batu-batu, pelepah dan lain sebagainya. Walaupun demikian, mereka masih tetap rajin menghafal Alquran dan memahaminya. Tapi sekarang ketika Alquran telah dicetak dalam bentuk buku pembacanya saja sudah sangat jarang.

REHAL

SINEMANIAK

Genre :Animation Release Date :May 27, 2011 Director :Jennifer Yuh Script :Jonathan Aibel, Glenn Berger Producer :Melissa Cobb, Guillermo Del Toro, Jonathan Aibel, Glenn Berger Distributor :Paramount Pictures Budget :US$160 million Official Site :www.kungfupanda.com

KUNGFU PANDA:

Sesuatu dari Masa Lalu Po KALAU dulu, menjadi seorang pendekar sakti hanyalah sebuah impian, kini Po (Jack Black) benar-benar menjadi seorang pendekar. Sayangnya, terwujudnya impian ini juga membawa konsekuensi bagi Po. Ia tak boleh bermalas-malasan. Ia harus berlatih keras. Dan yang lebih penting lagi, Po harus bisa melindungi rakyat kecil yang tertindas. Tapi benarkah menjadi pahlawan pelindung rakyat kecil seperti itu hanya bisa dicapai dengan belajar Kung Fu? Setelah pertempuran seru beberapa waktu yang lalu, kini Po bersama Master Shifu (Dustin Hoffman), Master Tigress (Angelina Jolie), Master Viper (Lucy Liu), Master Monkey (Jackie Chan), Master Mantis (Seth Rogen), dan Master Crane (David Cross) bisa bernafas lega. Valley of Peace sudah kembali tenteram dan damai. Celakanya, itu tak berumur lama karena muncul kabar yang mengharuskan para pendekar sakti ini turun gunung. Ada kabar kalau Lord Shen (Gary Oldman) ternyata memiliki sebuah senjata rahasia yang sangat berbahaya. Dengan senjata ini, sang raja berusaha menguasai seluruh negeri. Dengan senjata rahasia ini Lord Shen jadi tak terkalahkan. Ilmu kung fu yang tinggi tak ada artinya buat senjata maut ini. Ini artinya Po harus kembali menelusuri masa lalunya dan mencari senjata untuk melawan Lord Shen. Sekuel. Berapa banyak sekuel yang akhirnya gagal secara komersil maupun dari sisi kualitas? Banyak! Untungnya, Kungfu Panda 2 ini bukan termasuk sekuel yang gagal. Apa penyebabnya? Kungfu Panda 2 tak mengikuti pola kebanyakan sekuel yang ada. Pertama, Kungfu Panda 2 tidak murni mendaur ulang alur kisah dari bagian pertama. Memang ada kesamaan tapi itu bukan inti dari cerita di bagian kedua ini. Yang terpenting lagi, alur kisah yang ditawarkan di bagian kedua ini seolah benar-benar menjadi kelanjutan dari bagian pertama. Menariknya lagi, penonton bahkan tak melihat adanya kemungkinan pembuatan sekuel. Bagian pertama seolah berdiri sendiri, lengkap sebagai sebuah film yang utuh meskipun menyisakan pertanyaan kecil yang pada akhirnya terlupakan. Kalau Anda melihat bagian pertama, tentunya Anda bertanyatanya bagaimana mungkin seekor panda memiliki ayah seekor angsa. Pertanyaan kecil yang bisa dilupakan namun justru menjadi kunci dari bagian kedua ini. Agaknya, sembunyi-sembunyi para penulis naskah Kungfu Panda memang sudah menyiapkan sekuel ini dari awal.(kpl/roc)

Judul : Indonesia Merdeka Karena Amerika ? (Politik Luar Negeri AS dan Nasionalisme Indonesia, 1920-1949) Penulis : Frances Gouda & Thijs Brocades Zaalberg Penerjemah : Zia Anshor Editor : Anton Kurnia Penerbit : PT Serambi Ilmu Semesta Cetakan : I, Agustus 2008

Ah Masa Iya, Indonesia Merdeka Karena Amerika? JUDUL buku ini sangat provokatif, beberapa kawan yang melihat buku ini ketika saya sedang membacanya umumnya akan berkomentar, “Ah, masa sih?”, “Apa iya?”. Ketika saya menemukan buku inipun secara spontan saya berkomentar sama dan menjadi penasaran untuk membacanya. Apalagi ketika melihat nama penulisnya yang tak asing bagi saya, Frances Gouda, guru besar sejarah di jurusan Ilmu Politik Universitas Amsterdam-Belanda yang banyak menulis buku tentang sejarah Indonesia. Salah satu buku menariknya “Dutch Culture Overseas: Praktik Kolonial di Hindia Belanda, 1900-1942” telah diterjemahkan oleh Serambi pada beberapa tahun yang lalu. Bagi kalangan awam, perjuangan memperoleh pengakuan kemerdekaan Indonesia merupakan murni buah perjuangan para pahlawan baik melalui perjuangan fisik maupun melalui jalur diplomatik. Namun disebagian kalangan lain terdapat sebuah mitos tak terhapus bahwa setelah Indonesia menyatakan kemerdekaannya, pemerintah Amerika segera menyatakan dukungan politiknya terhadap Republik Indonesia yang baru berdiri. Hal ini malah dinyatakan oleh Presiden Bill Clinton dalam ucapan selamatnya pada saat peringatan 50 tahun Indonesia Merdeka (1995) . Mitos ini terus dipercaya di Belanda, dimana banyak orang Belanda masih berpikir bahwa bantuan Amerika Serikat terhadap kemerdekaan Indonesia pada 1945-1946 sangatlah besar dan Indonesia takkan mampu merdeka tanpa peran Amerika. Bagaimana faktanya? Untuk itulah buku hasil buah pemikiran dan analisis Frances Gouda & Thijs Brocades Zaalberg yang dalam bahasa Inggrisnya berjudul American Vision of the Netherlands East Indies/Indonesia: US Foreign Policy and Indonesian Nationalism, 1920-1949 ini mencoba mengkritisi pendapat umum yang telah menjadi mitos tersebut. Secara terstruktur Gouda membagi bukunya ini kedalam 9 bab yang dimulai dari tinjauan umum dan berlanjut dengan pembahasan sejarah yang makin khusus. Kedua bab pertama dipusatkan pada tahun-tahun 1945-1949. Bab pertama menyajikan pandangan umum atas kebijakan luar negeri AS sehubungan

dengan Republik Indonesia dan sekutunya Belanda setelah berakhirnya Perang Dunia II, sementara bab kedua, menelaah cara-cara dan usaha kaum nasionalis Indonesia dan politikus Belanda merebut simpati Amerika untuk tujuan masing-masing. Sadar akan kuatnya posisi Amerika Serikat dalam hubungan internasional paska Perang Dunia II. Para tokoh-tokoh politik Indonesia mencoba segala usaha untuk menarik simpati Amerika agar mendukung kemerdekaan Indonesia. Salah satu usaha yang dilakukan adalah mengutus beberapa perwakilan Republik Indonesia ke AS. Salah seorang diantaranya adalah Sudarpo Sostrosatomo, pemuda berumur dua puluhan berpendidikan tinggi yang pada 1949 ditugaskan untuk menjadi atase Pers di New York. Dengan cerdas Sudarpo membandingkan revolusi kemerdekaan Indonesia dengan revolusi Amerika melalui makalahnya yang berjudul “It’s 1776 in Indonesia” dan menyebarkannya kepada para wartawan, pejabat publik Amerika, dan perwakilan internasional di PBB. Perbandingan yang terlalu dipaksakan, namun makalah tersebut cukup menarik perhatian pejabat publik Amerika yang memang selalu mengagung-agungkan deklarasi kemerdekaan Amerika pada tahun 1776. Sedangkan di dalam negeri, para pemuda nasionalis melakukan aksi coretcoret di spanduk dan tembok-tembok kota dalam bahasa Inggris, mereka tak asal corat-coret, melainkan mengutip kalimat-kalimat pidato tokoh kemerdekaan Amerika seperti Jefferson, Linchlon, dll. Mereka berharap coret-coretan tersebut bisa menarik simpati pasukan AS di Indonesia. Tak hanya itu, pemerintah Indonesia juga menerbitkan seri perangko bergambar arsitek utama Republik Indonesia yang disandingkan dengan para tokoh kemerdekaan Amerika, antara lain perangko bergambar George Washington berada dibelakang gambar Soekarno, Hatta bersanding dengan Abraham Lincoln, dan Sjahrir yang bersanding dengan Thomas Jefferson. Walau segala usaha dilakukan untuk merebut simpati Amerika terhadap kemerdekaan Indonesia namun hingga akhir 1948 Amerika belum juga menya-

takan dukungannya secara terbuka terhadap kemerdekaan Indonesia. Bab ketiga buku ini memusatkan perhatian pada masa 1938-1945, dimana pada masa tersebut, penilaian AS atas pemerintahan kolonial Belanda mencapai keseimbangan. Selain itu kenyataan agresi Jepang di Asia membuat para pembuat kebijakan AS mengakui nilai strategis dan ekonomis Indonesia. Dari bahasan di ketujuh bab pada buku ini akan terlihat secara jelas bahwa AS sendiri masih gamang dan belum menentukan sikap yang jelas terhadap dukungannya kepada kemerdekaan Indonesia, hal ini berbeda dengan pendapat umum masyarakat AS melalui partai buruhnya yang mendukung kemerdekaan Indonesia. Keraguan pihak AS semakin bertambah dengan kekhawatiran Indonesia yang akan menjadi negara komunis karena beberapa tokohtokoh revolusioner Indonesia seperti Amir Syarifudin, Muso, dll merupakan tokoh berhaluan kiri. Pada akhirnya bab kedelapan dan kesembilan Gouda menganalisis pergolakan di Indonesia pada 1948 yang berpuncak pada pemberontakan PKI di Madium 1948. Pada tahun 1947, kabinet Amir Syarifudin mengikutsertakan partai-partai beraliran kiri, dan membuka hubungan diplomatik dengan Uni Soviet yang telah mengakui kemerdekaan Indonesia secara de jure. Tentu kiprah Amir Sjarifudin membuat Amerika khawatir Indonesia akan menjadi negara yang ke kiri-kirian. Untunglah di akhir Januari 1948 setelah Amir Syarifudin berhenti dari jabatan Perdana Menteri, kabinet Hatta yang menggantikannya tidak mengikutsertakan wakil-wakil partai kiri dalam pemeritahan koalisi barunya. Seiring waktu, lambat laun terbukti bahwa pemerintahan Hatta ‘positif anti komunis’, hal ini diperkuat dengan keberhasilan Hatta menumpas habis pemberontakan PKI pada September 1948. Melalui peristiwa ini Amerika akhirnya menaruh kepercayaan pada pemerintah Indonesia. Dan mulailah kebijakan Departemen Luar Negeri Amerika condong kepada Indonesia dibanding Belanda. Keberpihakan Amerika pada Indonesia semakin nyata ketika tiba-tiba

Halaman terselenggara atas kerja sama Harian Haluan dengan Komunitas Jurnalistik IAIN Imam Bonjol Padang. Penanggung Jawab: Maya Lestari Gf. Grup facebook: Haluan Kampus

Belanda melakukan agresi militernya yang kedua sehingga dengan mantap pemerintahan AS yang dipimpin oleh presiden Truman mengubah sikapnya dari pro-Belanda menjadi pro-Indonesia. Secara umum buku ini menarik untuk disimak karena pembaca diberikan berbagai fakta gamblang mengenai perubahan kebijakan luar negeri AS terhadap Indonesia dan pengaruhnya dalam percaturan politik internasional dimasa revolusi kemerdekaan Indonesia. Tampaknya kedua penulis buku ini mempersiapkan buku ini dengan riset yang mendalam. Mereka menyelisik sumber-sumber primer berupa arsip-arsip diplomatik Amerika, Indoneisa, Belanda, Australia, hingga arsip-arsip PBB. Salut juga untuk pencantuman judul versi Indonesianya yang sangat provokatif dengan menambahkan kalimat tanya yang tidak tercantum di buku aslinya - “Indonesia Merdeka Karena Amerika?” yang tentunya memancing minat pembaca Indonesia untuk menemukan jawabannya di buku ini. Penerbit Serambi juga dengan cerdas mengganti cover asli buku ini yang menampilkan foto perangko Sjahrir dengan foto perangko Soekarno yang bersanding dengan George Washington. Hal yang tepat karena kini masyarakat Indonesia lebih mengenal Soekarno dibanding Sjahrir. Namun sayangnya buku terjemahannya ini diciderai oleh beberapa kesalahan cetak. Selain kesalahan huruf, terdapat juga kesalahan penulisan angka tahun. Kesalahan yang fatal bagi sebuah buku bertema sejarah. Semoga hal ini bisa menjadi perhatian bagi proofreader penerbit Serambi agar lebih teliti lagi dan tidak terulang pada buku-buku lain. n @h_tanzil (http://bukuygkubaca. blogspot.com)


HOBI 23

MINGGU, 21 AGUSTUS 2011 M 21 RAMADAN 1432 H

ARIF KAMIL DAN IKAN CUPANGNYA

Hobi yang Mendatangkan Hasil Laporan: Allia Sepvonni

Kalau dilihat dari depan, rumah Arif Kamil (29) seorang pemilik toko emas H. Kamili itu, hampir sama saja dengan kebanyakan rumahrumah yang ada di Jalan Belanti Barat 3 no. 17, Lolong, Kota Padang. Namun, berbeda halnya ketika anda memasuki rumahnya lewat sebelah kanan rumah itu. Anda akan melihat berbagai aquarium, yang bermacam bentuknya, ada yang bentuk kotak dan bundar, ada yang besar dan kecil. Ada apa dalam aquarium itu? Telisik punya telisik, setelah Haluan mencoba mengkroscek informasi dari Arif Kamil, baru diketahui bahwa di dalam berbagai aquarium itu, terdapat ikan Cupang Giant kesukaannya. Rumah tersebut dijadikan tempat fram ikan Cupang Giant yang diternakkannya. Dia mengungkapkan alasannya karena ikan Cupang Giant sangat-jarang dipelihara orang. “Harganya yang mahal dan elite. Bentuknya unik, menarik, dan sedap dipandang mata. Pertumbuhan ikannya cepat besar, badannya kekar dibandingkan cupang lain. Membuat saya suka memeliharanya. Selain itu, kalau cupang jenis yang lain, banyak diternak orang,” ungkapnya. Sebelum memelihara Cupang Giant, dia memelihara Cupang jenis lain cukup lama. “Dulu saya memelihara dan juga membeli Cupang Halfmon, Crown Tail, dan Plakat untuk kontes. Hobi sudah enam tahun. Sewaktu hobi, saya bergabung dengan Tanabe Tim, salah satu komunitas pecinta cupang di Kota Padang ini. Sedangkan semenjak tiga tahun yang lalu, saya beternak Cupang, lalu bergabung dengan Padang Betta Splendens Community yang didirikan oleh Oni di jalan Ir. Juanda no. 15 AA, semenjak tahun 2009. Namun, fokus ke Cupang Giant, baru dua tahun belakangan. Selain itu, dulu saya suka Arwana, sekarang karena peminatnya kurang, saya memilih Cupang untuk dipelihara,” tuturnya sambil memberi makanan kepada ikan kesukaannya itu. Dia menuturkan, Cupang Giantnya tersebut, dibelinya dari Thailand dan Malaysia. “Diimpor dari sana, dikirim ke Jakarta, lalu saya minta tolong ke teman saya di Jakarta untuk mengirimkannya ke Fram tempat memelihara ikan ini. Harganya beragam, bibitnya dijual Rp.500 ribuan. Sementara itu, anakannya saja dalam kisaran harga Rp.200-500 ribuan, tergantung kualitasnya saja. Harga ikan yang siap kawin sepasang bermacam-macam, di atas Rp.500 ribuan, anaknya yang siap show bisa sampai Rp.350 ribuan. Itu ikan yang baru saya terima dari teman dari Jakarta,” ucapnya sambil menunjuk ikan kirimannya dalam kotak yang baru tiba. Sekarang total Cupang Giantnya sebanyak 15 ekor. “Sekarang telah banyak yang laku. Tinggal beberapa saja, umur satu bulan dan lainnya. Selain itu juga ada Cupang

Halfmoon, tapi ndak begitu lah,” kata bapak dari Fariz Abdul Kamal dan Angelina Rubian Cerise itu kepada haluan. Hal itu disebabkan, tak terlepas dari kontes yang dimenangkan, lalu ikannya banyak dibeli orang. Sebelum Cupang Giantnya pernah ikut kontes di Medan, Pekan Baru, Padang dan lainnya. Menang di kelas senior (m+), juara 1 Cupang Crown Tail di Pekan Baru, juara 1 dan 3 dengan Cupang Halfmon Dasar Biru di Medan, di Padang juara 2 dengan Cupang Crown Tail di kelas baby (s++), dan lainnya. Banyak dapat piagam dan piala.

“Ikan dan pialanya banyak yang saya jual ke Medan, Pekan Baru, Jakarta, Bekasi, Banjarmasin, dan lainnya, karena permintaan pecinta Cupang yang tinggi. Saya menjual biang kontes Cupang Giant betina, dengan harga Rp. 500 ribuan ke pedagangan, dan ke pemain dijual dengan harga jutaan.

Foto: Deni Prima & Vino

Sementara itu, indukan betina Cupang Giant, saya bandrol dengan harga Rp. 350 ribuan ke Bekasi, beberapa waktu yang lalu. Bulan lalu, saya mendapat Rp750 ribu dari penjualan ikan itu. Sementara itu, capaian tertinggi saya ialah Rp3 juta, waktu itu saya menjualnya ke Bekasi. Untuk mengirimnya tersebut, ikan mesti dimasukkan ke dalam stereovum, agar ikan tidak cacat,” terangnya lagi. Di sisi lain, untuk kontes tersebut, penilaian ikannya, seperti, kepala runcing, sirip bagus, mentalnya, tulang tidak patah, kualitas badan, bukaan ekor lebih dari 180 derajat, itu akan meraih juara. Sewaktu memindahkan ikan itu, pakai plastik dua lapis. “Ikannya tahan kok, empat sampai tujuh hari. Sewaktu akan diikut lombakan, mesti dikasih makan dulu, biar ikannya bersemangat dan tidak tampak kurus,” tuturnya. Dia mengatakan, lawan beratnya ada di luar daerah. “Semarang dan Jakarta lawannya berat sekali. Karena, mereka memelihara mungkin lebih mantap dibandingkan saya. Namun, kalau di daerah, saya cukup tangguh,” ucapnya. Pemeliharaan Cupang Giant yang mempunyai ukuran badan dua kali Cupang biasa itu, gampang-gampang susah. “Ikan dipelihara di dalam aquarium ukuran sekitar 20x40 cm, dan dikasih pembatas agar mereka tak bertengkar,

karena ikan tersebut galak. Suhu dan kualitas air dijaga dengan mengganti airnya setiap hari, setiap penggantian tersebut meski di kasih penjernih air sebanyak dua tetes,” katanya. Untuk ikan kontes, air minum galon kualitas aqua dimasukkan ke dalam aquariumnya. Sedangkan untuk ikan biasa, cukup dengan air biasa, yang diendapkan selama semalam dalam radiator, agar kaporit berada di bawah. Pas penukaran air, mesti memakai tangguk kecil yang di dalamnya ada air, lalu air ditinggalkan sebanyak 50 % ukuran aquarium itu. Selain itu, ikan mesti dijemur mulai jam 7-9 WIB, gunanya untuk menjaga kualitas tulang, sirip, dan warna ikan. Selain itu, makanan sedapat

mungkin 3x sehari, dikasih IchiB (cacing) yang saya beli dari Bekasi dengan harga Rp15 ribu, bagusnya sih jentik nyamuk. Ichi-B tersebut, disimpan di dalam kulkas. Obat ikan merek Bilt In, dan Anti Jamur dengan merek Melavix untuk badan ikan, yang dibandrol dengan harga Rp15 ribu juga. “Intinya, kita menyayangi peliharaan kita sebagaimana kita menyayangi keluarga kita, karena tidak semua orang bisa untuk menternakkan dan memelihara Cupang Giant itu,” ungkapnya sambil tersenyum. Sementara itu, ikan baru bisa dikawinkan kalau telah berumur enam bulan ke atas. Persiapkan wadah baskom/ akuarium kecil dan bersih. Isi wadah dengan air bersih dengan ketinggian 15-30 Cm. Masukkan induk ikan cupang jantan lebih dahulu selama 1 hari. Tutup wadah dengan penutup wadah apa saja. Sehari kemudian (sore hari) induk betina telah matang telur dimasukan ke dalam wadah pemijahan Biasanya pada pagi harinya ikan sudah bertelur dan menempel disarang berupa busa yang dipersiapkan oleh induk jantan. Induk betina segera dipindahkan dan jantannya dibiarkan untuk merawat telur sampai menetas. Jantan mulai membuat busa, betinanya perutnya bewarna kekuningan,dan besar, serta badan betinanya bergaris-garis. Coba lihat si jantan di dalam tempat pijah, yang betinanya umur 6 bulanan kalau bisa, karena kalau masih muda, anakan gampang mati, alias belum matang sel telurnya, si jantan kalau udah mengeluarkan busa satu tembat dan tidak menyebar, baru bisa di lepas keduanya, alias bulan madu. Sebenarnya tiga bulan, telah bisa dikawinkan, tapi kualitas anak gampang mati,” ulasnya sambil menatap Cupang Giant dalam aquariumnya. “Dulu tahun 1998-2000, harga ikan cupang mencapai jutaan rupiah. Namun, sekarang telah turun, seperti yang telah saya jelaskan tadi,” tuturnya. Sementara itu, Desricemausi (31) istri Arif Kamil tersebut mendukung hobi suaminya itu. “Bagi saya tidak masalah. Asalkan tidak mengganggu bisnis di siang hari, yakni di toko emas H. Kamili yang berada di Pasar Raya itu.” Dia mempunyai rencana ke depan untuk mengekspansi ke luar negeri. “Saya berencana untuk mengirimkan ikan cupang giant itu ke luar negeri, seperti Malaysia, Thailand, dan lainnya. ***


24 R A N A

MINGGU, 21 AGUSTUS 2011 M 21 RAMADAN 1432 H

Narasi : Haswandi Foto : Haswandi : Deni Prima

‘Semarak Pusat Pabukoan’

Pedagang pabukoan merupakan pedagang musiman yang muncul selama bulan puasa tiap tahunnya. Pedagangnya ada yang rutin menjual pabukoan tiap tahunnya, namun tak sedikit pedagang baru yang mencoba peruntungan di bulan puasa. Masyarakat Sumbar yang sebahagian besar umat muslim memberi keuntungan bagi pedagang pabukoan. Tak heran jika pedagang pabukoan itu muncul dimana-mana. Tidak saja di pusat kota, tetapi pedagang pabukoan juga menjamur di bibir jalan, di persimpangan jalan kecil, di pusat keramaian, hingga di beberapa titik, yang tiap perkampungan pasti ada. Aneka ragam pabukoan juga disajikan pedagang, mulai dari kolak pisang atau kolak ubi, cendol, es rumput laut, makanan ringan, buah-buahan, nasi sambal dan yang lainnya. Harganyapun bervariasi, tergantung lokasi masing-masing tempat jualan. Dari pantauan Haluan, di sebagian besar titik pusat pabukoan dipadati warga, tak terkecuali pusat pabukoan yang jauh dari pusat kota. Saking padatnya, tak jarang juga lokasi tersebut dirundung macet panjang antara pukul 17.00 WIB hingga pukul 18.30 WIB, yang terjadi tiap harinya. Inilah sebahagian potret semarak pusat pabukoan di beberapa titik di Kota Padang….

RUBRIK ini disediakan khusus buat umum, terutama kalangan fotografer amatir maupun profesional, sebagai wadah penyaluran kreatifitas. Foto yang dikirim harus format jpg. Olah digital yang diperbolehkan hanya sebatas menaikkan kontras dan cropping. Subyek foto berada di wilayah Sumbar, yang tiap minggunya akan ditetapkan tema foto. Foto yang dikirim merupakan karya sendiri dan belum pernah menang lomba apapun. Foto dikirim ke email haluan_unik@yahoo.com yang disertai dengan nama lengkap, alamat dan nomor telepon serta keterangan foto yang mencakup lokasi pemotretan, waktu pemotretan dan yang lainnya yang dianggap perlu. Foto terbaik akan mendapatkan bonus cuci cetak 30R di Studio Foto Queen Jalan Pemuda Padang, untuk satu foto terbaik tiap minggunya. Foto paling lambat diterima redaksi pada Jumat sore tiap minggunya. Tema foto minggu mendatang: ‘AKTIVITAS MENJELANG LEBARAN’.


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.