Haluan 22 Mei 2017

Page 1

Harian Umum

Mencerdaskan Kehidupan Masyarakat SENIN,

22 MEI 2017 / 25 Sya’ban 1438 H / Edisi: 211, Tahun ke-69 / Harga Eceran Rp3.750/Eks (Luar kota tambah ongkos kirim)

ROMEO RISSAL PANDJIALAM

#SUMBARBANGKIT (1)

PE Sumbar Tak Berkualitas

Penting Komunikasi dan Kerja Sama Pengantar Redaksi: Persis pada momentum Hari Kebangkitan Nasional (HKN) 20 Mai 2017, Harian Haluan meluncurkan seri tulisan dengan tema #SumbarBangkit. Materinya berasal dari wawancara dengan sejumlah tokoh dan nara sumber kompeten dari berbagai latar dan diperkuat dengan liputan lapangan oleh tim wartawan Haluan di kota dan kabupaten seSumatera Barat. Pada edisi Sabtu dan Minggu (20 dan 21 Mai), materi #SumbarBangkit sudah terbit dalam bentuk berita dan wawancara. Senin hari ini dan selanjutnya, seri tulisan #SumbarBangkit dimuat secara bersambung di harian ini. Selamat mengikuti.

SYAFRUDDIN KARIMI

MUZNI ZAKARIA

Kesimpulan bahwa Sumbar tidak kaya sumber daya alam (SDA), tapi kuat di sumber daya manusia (SDM), sesungguhnya sudah dari dulu diketahui banyak orang. Sederet pemikir dan pendiri bangsa,

FIRWAN TAN

ALI MUKHNI

negarawan, diplomat, politikus ulung, ulama kharismatis, wartawan, sastrawan dan penyair hebat, lahir dari rahim Minangkabau. Menyebut

>> PENTING hal 02

Bagaimana Anda melihat pertumbuhan ekonomi Sumatera Barat (Sumbar) dewasa ini ? Paradoks. Tidak berkualitas. Pertumbuhan ekonomi Sumbar hanya bergantung pada konsumsi masyarakat dan belanja pemerintah. Hal apa yang mendasari penilaian tersebut ?

>> PE SUMBAR hal 07

JADI SOROTAN MUI SUMBAR

Istri Lebih Banyak Minta Cerai

ZIARAH KUBUR — Jelang bulan suci Ramadan, umat Islam di Kota Padang mulai mengunjugi Tempat Pemakaman Umum (TPU) Tunggul Hitam, Padang, Minggu (21/5) untuk berziarah kubur. Tradisi ziarah kubur jelang Ramadan ini menjadi momen rutin bagi masyarakat untuk membersihkan makam keluarga dan sanak familinya. HUDA PUTRA

advertorial

GUBERNUR Sumbar, Irwan Prayitno, bersama Panglima TNI, Jenderal Gatot Nurmantyo. IST

Gubernur Latihan Militer Demi NKRI PADANG, H ALUAN — Gubernur Sumbar, Irwan Prayitno, ikut ambil bagian dalam latihan tempur Pasukan Pemukul Reaksi Cepat (PPRC) di Bukit Tanjung Datuk, Natuna, Kepulauan Riau, Kamis (18/5) hingga Jumat (19/5) lalu. Tergabung dalam 23 kepala daerah dari

Asosiasi Pemerintahan Provinsi Seluruh Indonesia (APPSI), Irwan Prayinto mengikuti latihan ala militer yang disaksikan langsung oleh Presiden RI Joko Widodo, Panglima TNI, Jenderal Gatot Nurmantyo, Kasad, Kasal, Wakasau dan Pengkostrad. Para gubernur itu

>> GUBERNUR hal 07

04.55 12.17 15.39 18.20 19.21

Dia menumbuhkan bagi kamu dengan air hujan itu tanam-tanaman; zaitun, korma, anggur dan segala macam buah-buahan. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar ada tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang memikirkan. (QS An Nahl ayat 11) www.harianhaluan.com

PAYAKUMBUH, HALUAN — Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sumatera Barat (Sumbar) Gusrizal Gazahar terlihat agak gusar. Dengan kening sedikit berkerinyit, dia memaparkan soal tingginya kasus perceraian di Sumbar. Malahan indeksnya melebihi nasional. Ironisnya, justru istri yang banyak minta cerai, bukan diceraikan suami dan itu didominasi oleh Aparatur Sipil Negara (ASN) yang berprofesi guru. “Indeks perceraian di Sumbar sangat tinggi, malahan melebihi indeks nasional. Kondisi seperti ini jangan main-main. Ini harus diprotect,” tegas Gusrizal Gazahar di hadapan puluhan pengurus MUI Sumbar serta kota/kabupaten se-Sumbar saat Rapat Koordinasi Daerah (Rakorda) di Hotel Mangkuto, Kota Payakumbuh, Sabtu (20/5) malam.. Diterangkan Gusrizal Gazahar, masalahnya bukan hanya pada internal MUI sendiri yang sempat digoyang beberapa waktu lalu, melainkan di tengah-tengah masyarakat Sumbar. Terutama persoalan rumah tangga. “Sumatera Barat saat ini sedang tidak baik, sedang sakit dan banyak persoalan umat yang menumpuk dari

>> ISTRI hal 07

SUMATERA Barat saat ini sedang tidak baik, sedang sakit dan banyak persoalan umat yang menumpuk dari hari ke hari.” GUSRIZAL GAZAHAR Ketua MUI Sumbar

ALI YUSUF JADI KEYNOTE SPEAKER INDONESIAN DAY

HENDRA IRWAN RAHIM

Sawahlunto - Belanda Punya Banyak Sejarah

Perlu Harmonisasi dan Sinkronisasi Program

BELANDA, HALUAN — Mengangkat tema ‘Membongkar Keindahan Yang Masih Tersimpan di Indonesia’, Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Belanda, memboyong Walikota Sawahlunto, Ali Yusuf sebagai keynote speaker satu-satunya dari Indonesia, dalam acara Indonesian Day. Alasannya, tidak lain karena Sawahlunto merupakan salah satu keindahan yang harus diexplor ke dunia luar, khususnya Belanda. Sebab, kota tambang batubara tertua di Indonesia itu, memiliki banyak sejarah dan cerita yang panjang dengan Belanda.

>> SAWAHLUNTO hal 07

PADANG, HALUAN — Ketua DPRD Sumbar, Hendra Irwan Rahim melihat, perlu adanya harmonisasi dan sinkronisasi antara Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Provinsi dan Kupaten/ kota agar percepatan pembangunan dapat berjalan dengan baik. Utamanya pascanya beralihnya sebelas urusan ke provinsi. Disebut Hendra harmonisasi dan sinkronisasi perlu dilakukan agar program pembangunan tidak tumpang tindih. Terkait ini, tahun 2017 sekarang sebelas urusan resmi beralih jadi tanggung jawab provinsi. Di antaranya urusan pendidikan, WALIKOTA Sawahlunto, Ali Yusuf menyerahkan cenderamata songket Silungkang kepada Dubes Indonesia untuk Belanda. (Foto: Ist)

>> PERLU HARMONISASI hal 07

ROSSI DAN MARQUEZ TERJATUH

Vinales Juara MotoGP Perancis LE MANS, HALUAN — Pebalap Movistar Yamaha MotoGP, Maverick Vinales, meraih kemenangan ketiga musim ini setelah finis di urutan pertama pada balapan GP Prancis di Sirkuit Le Mans, Minggu (21/5). Vinales memenangi persaingan ketat dengan rekan satu timnya, Valentino Rossi, pada lap-lap terakhir balapan. Rossi akhirnya gagal finis karena terjatuh. Sama halnya dengan Pebalap Repsol Honda Team, Marc Marquez, juga gagal menye Redaktur: ALMUDAZIR

lesaikan balapan karena terjatuh. Johann Zarco (Monster Yamaha Tech3) melakukan start cemerlang. Dari posisi start ketiga, dia naik memimpin balapan. Pada akhir lap pertama, dia berada di depan Vinales, Rossi, Marquez, dan Cal Crutchlow (LCR Honda). Alvaro Bautista (Aspar Team) terjatuh di tikungan 7 pada lap pembuka Pada lap keempat, giliran Alvaro Bautista yang harus berhenti dari balapan. Posisi lima pebalap di depan belum berubah, Zarco masih memimpin balapan. Posisi ini baru berubah pada lap ke-7 ketika Vinales berhasil melewati Zarco dan mengambil alih pimpinan balapan. Vinales memimpin diikuti Zarco, Rossi, Marquez,

>> VINALES hal 07 Layouter: IRVAND


2

UTAMA

SENIN, 22 MEI 2017 25 Sya’ban 1438 H

Bos Gula Dituntut 4 Tahun

Leonardy Harmainy Gantikan Irman Gusman PADANG, HALUAN – Setelah melalui proses yang panjang, proses Pergantian Antar Waktu (PAW) anggota DPD RI dari Irman Gusman ke Leonardy Harmainy akhirnya selesai. Besok, Selasa (23/5), Leonardy akan dilantik menjadi anggota DPD RI menggantikan Irman Gusman, yang terpaksa diberhentikan jadi senator karena tersangkut kasus dugaan suap. Pada Pemilu 2014, Leonardy yang pernah menjabat sebagai Ketua DPRD Sumbar periode 2004-2009,ikutbertarungsebagaicalonanggotaDPD RI.Iamenempatiposisilima,setelahIrmanGusman, Emma Yohana, Jefry Geovani, dan Nofi Candra. Sementara, jatah Sumbar hanya empat kursi. Saat diawancarai, Leonardy menyebut, dengan lengkapnya anggota DPD asal Sumbar, akan berdampak pada kinerja, terutama dalam menyerap aspirasi masyarakat dan memperjuangkanya. “Secara umum, fungsi DPD RI, DPR RI, DPRD hampir sama. Yakni menyerap aspirasi dan memperjuangkanya,” tegas Leonardy yang pernah menjadi Ketua DPD I Partai Golkar Sumbar selama dua periode. Harapan masyarakat dalam pandangannya, harus dapat diperjuangkan secara maksimal, karena berdampak pada kepercayaan. Untuk itu, tidak salah kiranya jika aspirasi masyarakat itu menjadi tolak ukur sejauh mana dekat nya pemimpin dengan konstituen. “Ini tentu tidak mudah karena kerja pemerintah itu sudah tersistem dan sudah ada aturan mainnya. Tapi, bukan berarti kita tidak dapat melakukan sesuatu untuk masyarakat, selalu ada jalan selagi kita mau,” kata Leonardy. (h/rud)

PADANG, HALUAN – Bos gula, Xaveriandy Sutanto kembali dituntut oleh Jaksa Penuntut Umum ( JPU) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Pengadilan Tipikor Padang, Jumat (19/5). Sebelumnya, Sutanto divonis 4,5 tahun dalam kasus peredaran gula tanpa label Standar Nasional Indonesia (SNI). Jasa KPK, M Helmi Syarif, Haerudin dan Putra Iskandar menilai Direktur CV Rimbun Padi Berjaya ini terbukti melanggar pasal 5 Undang-undang Nomor 20 tahun 2001 tentang perubahan atas Undang-Undang No. 31 tahun 1999 tentang tindak pidana korupsi jo pasal 64 ayat (1) KUHP. “Dinilai bersalah, dituntut selama 4 tahun penjara, denda Rp 100 juta serta subsider 4 bulan kurungan,” Kata M. Helmi Syarif saat membacakan amar tuntutan. JPU juga menambahkan bahwa, perbuatan Sutanto tidak mendukung program pemerintah dalam mewujudkan pemerintah yang bersih dari korupsi, kolusi, dan nepotisme. Usai dituntut jaksa, Hakim ketua Yoseana Roslinda didampingi hakim anggota Mah yudin dan Elysiah Plorence, memberikan waktu satu minggu kepada, terdakwa yang didampingi Penasihat Hukum (PH) Defika Yufiandra bersama Cs, akan mengajukan nota

pembelaan (pleidoi). “Untuk itu kami berikan waktu kepada PH Sutanto untuk mempersiapkan pleidoi selama satu minggu. Maka dari sidang kita tunda dan dilanjutkan kembali pada 26 Mei 2017 mendatang, sidang ditutup,” kata Yoseana. Terdakwa diketahui memberikan uang kepada jaksa Farizal sebanyak Sembilan kali tahap, sehingga total uang yang diberikan keseluruhannya berjumlah Rp440 juta. Hal ini bertujuan, untuk mengurus perkara kasus peredaran gula tanpa SNI yang membelitnya. Dalam dakwaan JPU, sebagian besar pemberian uang itu terjadi di rumah Farizal, di Lubuk Minturun, Koto Tangah. Pertama untuk kepentingan penahanan total uang sebesar Rp55 juta. Dengan rinciannya pertama diserahkan sebesar Rp20 juta, lalu Rp15 juta, dan terakhir Rp20 juta. Penyerahan uang ini dengan cara meletakan dihalaman Farizal. Selanjutnya, untuk pengurusan perkara di pengadilan

DI HADAPAN HAKIM – Terdakwa penyuap jaksa, Sutanto duduk di hadapan majelis hakim Pengadilan Tipikor Padang, saat mendengar tuntutan jaksa KPK, dalam persidangan, Jumat (19/5). Jaksa menilai Sutanto bersalah dan menuntutnya empat tahun penjara.

Xaveriandy Sutanto memberikan uang sebesar Rp150 juta. Uang itu diterima pada 3 Agusutus 2016 sekitar pukul 22.00 WIB. Penyerahan dilakukan dengan cara dimasukkan uang dalam kardus dan diletakan taman bunga rumah milik Ferizal. Seter usnya,pe ngur usan pembuatan nota keberatan (eksepsi) dilakukan melalui komunikasi yang dilakukan dengan Farizal di gudang gula

milik Sutanto, di KM.22 By Pass Padang. Pada saat itu juga dibahas tentang peringanan tuntutan. Dalam pertemuan tersebut Farizal menyebutkan dirinya akan memberi tuntutan ringan berupa hukuman percobaan. Untuk hal itu XaveriandySutanto diminta menyiapkan uang sebesar Rp200 juta. Penyerahan uang Rp200 juta itu dilakukan dalam tiga

transaksi. Pertama diserahkan sebesar Rp50 juta, lalu Rp10 juta, dan terakhir Rp160 juta. Kemudian penyerahan uang Rp50 jut a dilakukan pada 12 Agustus 2016 melalui seseorang bernama Loli Vianda di BNI Cabang Veteran, Padang. Kemudian penyerahan uang Rp10 juta dilakukan di mini market Tanaka Mart, 7 September 2016. (h/mg-hen)

Chairul Tanjung Terpesona Pariangan PADANG, HALUAN – CEO CT Crops Chairul Tanjung terpesona melihat keindahan Nagari Tuo Pariangan, Tanah Datar. Bersama istrnya, Anita, Chairul Tanjung berkunjung ke Tanah Datar, Minggu )21/5). Kedatangannya didampingi orang kepercayaannya Dony Oskaria. Saat di Pariangan, Chairul Tanjung juga datang ke Balai Saruang. Pengusaha nasional yang juga mantan Menko Ekonomi era Presiden SBY itu diminta duduk di kursi batu, Pucuk Tangkai Balai Saruang, Datuak Bandaro Kayo. Di sanalah, urusan pelik Minangkabau diselesaikan. “Di batu itu, tempat pak CT duduk bersila, diputuskan perkara pelik era Minangkabau dulu,” ujar Irdinansyah

Tarmizi, Bupati Tanahdatar. Balai Saruang merupakan suatu tempat di mana Bandaro Kayo sebagai Tampuak Tangkai Alam Minangkabau memutuskan suatu perkara dan hukum. Perkara yang diputuskan di sini tidak dapat dilakukan banding yang dikenal dengan istilah, “biang cabiak gantiang putuih, kato putuih nan ndak bisa dibandiang lai. Keputusan Adat tidak boleh disanggah atau ditolak oleh pucuk-pucuk pimpinan adat maupun penyelenggara adat di Minangkabau dan jika menyanggah ataupun menolak maka akan batal dan hilanglah kebesaran dan kepenghuluan seseorang. Saat duduk, Chairul Tanjung juga diajari

bagaimana cara memimpin sidang ala Minang. Dia bertindak sebagai hakim. Sebelah kanannya duduk tiga raja, yakni Raja Alam, Raja Adat dan Raja Ibadat. “Batu berjejer di sebelah kiri itu duduk datuk-datuk sebagai penuntut dan batu di depan itu terdakwa atau tersangka seperti pengadilan, Balai Saruang bisa disebut mahkamahnya alam Minangkabau,”ujar Irdinasyah duduk sebagai datuk penuntut. Sedangkan Gubernur Sumbar Irwan Prayitno duduk sebagai Rajo Alam dan CEO Trans Corps Dony Oskaria duduk sebagao Raja Adat. “Kayak pengadilan, berarti sejak beratus tahun dulu pola peradilan sudah ada di Minangkabau rupanya,” ujar Chairul Tanjung.

Penting ........................................ Dari Halaman. 1 sejumlah nama di era dulu, ada Bung Hatta, Syahrir, M Yamin, Tan Malaka, Agus Salim, Sutan Moh Rasyid, Natsir, Hamka, Rohana Kudus, Adinegoro, Rosihan Anwar dan Chairil Anwar. Di era 70-an muncul antara lain Emil Salim, Awaluddin Jamin, Azwar Anas, AA Navis, Taufik Abdullah dan Taufik Ismail. Hampir di setiap periode pemerintahan, nama putra Minang selalu mewarnai susunan anggota kabinet. Ya, jadi menteri atau yang setingkat dengan itu. Di pentas dunia usaha nasional ada Abdul Latief, Aminuzal Amin, Nasroel Chas dan Is Anwar Dt Rajo Perak. Lalu, pertanyaannya hari ini, kalau memang orang Minang hebat-hebat, mengapa Sumatera Barat tidak bisa berkembang sebagai provinsi hebat? Mengapa Minangkabau tidak bisa lagi berkilau menyinari nusantara? Pertanyaan klasik dan kedengarannya juga sudah berulang-ulang. Dari sisi pemerintah, pertanyaan di atas, justru dipertanyakan lagi. Apa iya, Sumbar tidak provinsi hebat? Argumentasinya, hampir setiap bulan, bahkan setiap minggu, pejabat dan pemerintah provinsi, kota dan kabupaten, mendapat piagam dan penghargaan. Kalau dihitung-hitung, sejak sepuluh tahun belakangan, jumlah piagam dan penghargaan itu, jumlahnya sudah mencapai puluhan, bahkan ratusan. Bahkan, menurut Juru Bicara Pemprov Sumbar, Jasman Rizal, dari segi pertumbuhan ekonomi (PE), Sumbar jauh maju dari daerah lain. Pertumbuhannya, papar dia, 6,2 persen. “Kita terbiasa melihat rumput tetangga lebih segar. Makanya kita masih menilai ekonomi Sumbar, lemah,” kata Kabiro Humas Pemprov Sumbar ini. Meski pemerintah bersikukuh mengatakan, Sumbar tidak tertinggal, namun sejumlah tokoh dan nara sumber yang diwawancarai, menyatakan sebaliknya. Romeo Rissal Panjialam, misalnya. Ekonom, bankir dan profesional yang pernah jadi Kepala BI Sumbar 2009-2011 ini, menyarankan Sumbar mengubah cara pandang terhadap pertumbuhan ekonomi (PE). Menurutnya, PE penting diketahui, tetapi itu bukan indikator umum mengukur kemajuan daerah. “Yang penting adalah fakta pengembangan ekonomi. Kasus ekonomi Sumbar mirip dengan Nigeria di Afrika Barat. Pertumbuhan ekonominya tinggi, tetapi perkembangan ekonominya tidak ada,” ujar alumni Universitas George Washington, Washington DC Amerika

www.harianhaluan.com

Serikat ini. PE Sumbar, Romeo melanjutkan, paradok. Tidak berkualitas. Sebab, PE daerah yang kini berpenduduk lebih dari 5 juta jiwa ini, hanya bergantung kepada konsumsi masyarakat dan belanja pemerintah. “Saya melihat, 10-15 tahun belakangan ekonomi Sumbar bergantung pada konsumsi dan belanja pemerintah. Ini berarti, faktanya tidak ada pengembangan ekonomi,” katanya. Untuk menggerakkan ekonomi Sumbar, Romeo menyarankan Sumbar fokus pada pariwisata, pendidikan dan keuangan untuk mendukung perdagangan. “Selama ini Sumbar bangga dengan pariwisata, tapi tidak ada angka riil pertumbuhan ekonomi dari sektor ini,” ujarnya. Belum menggeliatnya ekonomi dan pembangunan Sumbar, juga dirasakan Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Unand Nurul Fikri dan Presiden BEM UNP Muhammad Haris Sabri. “Pembangunan Sumbar agak lambat dibandingkan daerah lainnya. Infrastukturnya masih kurang. Harusnya Sumbar bisa lebih baik dari hari ini,” kata Nurul Fikri. Di mata Haris Sabri, ekonomi masyarakat Sumbar belum merata. Masih banyak yang miskin. “Dari cerita Rektor UNP kemarin, Sumbar menjadi pengaju bidikmisi terbanyak keempat di Indonesia di bawah Jatim, Jateng, Jabar, yang rata-rata penduduknya 40 juta jiwa. Apakah ini karena masyarakat Sumbar miskin atau pura-pura miskin? Kalau benar-benar miskin, ini sungguh memprihatinkan,” ujar Presiden BEM UNP, ini. Dalam bahasa yang agak berbeda, Rektor UNP Ganefri menyatakan, geliat Sumbar bukannya surut, tapi perkembangannya agak lambat dari daerah lainnya. “Percepatan pertumbuhan pembangunan di Sumbar, tidak terlalu signifikan,” katanya. Belum Terintegrasi Guru Besar Ekonomi Pembangunan Unand Syafruddin Karimi mengingatkan, jika ekonomi Sumbar ingin bangkit, pemerintah harus mampu mengorganisasi daya saing bisnis, terutama di tingkat masyarakat melalui sektor usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). Mengapa UMKM? “Karena UMKM mendominasi sektor usaha di Sumbar. Untuk itu, pemprov mesti mengintegrasikan kebijakan daerah-daerah di Sumbar ke dalam

Sebelumnya CT dan istri juga menyaksikan nagari tuo ini melihat pola komunal masyarakat Minangkabau. “Elok dan cantiknya suasana di Pariangan ini, tidak pernah bosan-bosannya ke sini,” ujar Anita Chairul Tanjung yang sudah dua kali mengunjungi Nagari Tuo Pariangan. Setelah itu, rombongan CT mampir di Jorong Guguk sebuah puncak yang berview luar biasa indahnya. “Cantiknya, ini saja diseriusi Tanah Datar pasti hebat, Sumbar pasti lebih terkenal lagi,” ujar Anita sambil berdecak kagum memandangi hamparan sawah berjenjang dari puncak itu. CT juga sempat mampir di Kuburuan Panjang yang melagenda. “Berapa panjangnya

satu tujuan agar antardaerah tidak bersaing, tetapi berkolaborasi di bawah koordinasi pemprov,” kata peraih Ph.D Department of Economics, Florida State University, ini. Syafruddin melihat, sejauh ini potensi ekonomi belum terintegrasi, belum terkoordinasi sehingga tidak tercipta kolaborasi. Masing-masing daerah kota dan kabupaten berjalan sendiri-sendiri. Apa yang diungkapkan Syafruddin, bisa juga dilihat dalam pengembangan sektor kepariwisataan. Hampir semua daerah kota dan kabupaten, hari ini seperti berlomba-lomba membangun potensi daerahnya. Tapi, terkesan tidak terintegrasi, tidak terkoordinasi. Masing-masing daerah, asyik dengan daerahnya tanpa memikirkan untuk maju bersama dengan membangun keunggulan setiap daerah. Ketika Padang Panjang membangun wisata air (water boom), Sijunjung dan Agam juga mengembangkan water boom. Saat Kota Pariaman menggelorakan wisata laut dan pantainya, Padang dan Pesisir Selatan, juga giat-giatnya membangun pariwisata laut dan pantai. Manakala Bukittinggi mengembangkan wisata alam dan sejarah, Sawahlunto juga menggalakkan wisata sejarah. Tidak ada yang salah, memang. Namun, kalau berbicara Sumbar, pola sendiri-sendiri ini, justru kurang memberikan daya dorong yang besar untuk kemajuan Sumbar. “Kami memang merasakan, sinkronisasi dan koordinasi ini memang diperlukan. Peran pemprov untuk mendorong dan menyatukan kekuatan-kekuatan daerah, penting Kalau ini tidak dilakukan, sulit Sumbar bangkit. Contohnya, Solok Selatan yang kini sedang mengkampanyekan destinasi wisata Saribu Rumah Gadang, infrastuktur jalannya menuju ke objek wisata andalan ini, juga memiliki seribu lubang,” kata Bupati Solok Selatan Muzni Zakaria, saat berkunjung ke kantor harian ini, dua pekan lalu. Termasuk dalam pemanfaatan potensi tambang di Solok Selatan. Tambang emas terbaik yang ada di daerah ini, hingga hari ini tidak termanfaatkan dengan sebaik-baiknya. Justru kasus dan sengketa yang mencuat dari kekayaan alam Solsel ini. Padahal, Solok Selatan dengan potensi emas dan kekayaan panas buminya, sering dijuluki ‘raksasa yang sedang tidur’. “Persoalannya, bagaimana membangunkan raksasa tidur itu? Bagaimana masyarakat dan daerah bisa mendapat manfaat dari keberadaan kandungan emas di Solok Selatan, jika pemprov dan pusat tidak turun tangan. Saya sudah berteriak ke mana-mana, ke pemprov, ke pusat, tapi tidak ada tindakan nyata untuk mendudukkan aturan terkait pemanfaatan potensi daerah ini,” kata Muzni Zakaria.

nih,”ujarnya. “Tidak pernah ada ukuran pasti entah magis atau keramatnya kuburan ini kalau pengukur pertama 25x7 meter, tapi diukur lagi bisa lebih dan bisa kurang,” ujar Irdinansyah. CT dan Anita disuguhi minuman air kawa daun dengan ornamennya tidak gelas tapi tempurung kelapa. Kawa Daun memang minuman khas di Tanah Datar. Dulu, saat kopi dikuasai belanda, warga terpaksa mencari alternative, dengan menjadikan daun kawa sebagai minuman. ”Kala buah kopi diambil penjajah ke negaranya, tinggalah pribumi kreatif menjadikan daun kawa serasa kopi, tidak ada kopi, air kawa juga terasa kopi, itu yang dilakukan pribumi masa penjajahan dulu,” ujar Gubernur Sumbar, Irwan Prayitno. (h/ben)

Soal sinkronisasi dan dukungan provinsi, juga dirasakan Pemko Pariam an. Contohnya dalam pemanfaatan penangkaran penyu di Pantai Pariaman. Dulu, sejak penangkaran penyu masih menjadi kewenangan pemerintah kota, objek ini sudah dibenahi dan mulai diminati pengunjung dan komunitas dari berbagai daerah. Tapi, sejak otoritasnya beralih ke provinsi, objek penangkaran penyu ini, sudah terabaikan. Jangankan pengunjung yang datang, kawasan penangkaran itu sendiri, kini tidak terurus lagi. “Kalau kami urus dengan menggunakan anggaran kota, nanti kami salah. Bila tidak diurus kawasan itu jadi mubazir,” kata Sekdako Pariaman Indra Sakti kepada Haluan di Kantor Walikota Pariaman, sepekan lalu. Padahal, papar Indra Sakti, Walikota dan Wakil Walikota Pariaman, kini tengah gencar-gencarnya menggalakkan wisata laut dan pantai. Dari perspektif berbeda, Firwan Tan menganalisa, Sumbar tertinggal dari provinsi tetangga karena ada strategi yang hilang. Apa itu? “Kerja sama. Sumbar terlalu lemah dalam kerja sama dan mengajak daerah yang dulu bersatu dalam Sumatera Tengah yaitu Riau dan Jambi,” kata Guru Besar Ekonomi Unand ini. Sumbar tidak bisa membangun diri sendiri tanpa mempertimbangkan daerah sekitar seperti Riau dan Jambi. Kekuatan SDM Sumbar tidak berarti apa-apa tanpa daerah di sekitarnya karena SDA Sumbar terbatas, lahan terbatas, investasi kecil, tetapi penduduk banyak. Menyadari pentingnya kerjasama, sinkronisasi dan koordinasi, Bupati Padang Pariaman Ali Mukhni, sekarang habis-habisan mengenjot berbagai program pembangunan di daerahnya. Ada pembangunan Asrama Haji, Stadion Utama, Balai Latihan dan Sekolah Pelayaran dan yang terakhir Kawasan Pendidikan Terpadu di Tarok, Marit Malintang. “Kami percaya, kebangkitan Sumbar itu harus dimulai dari kebangkitan daerah kota dan kabupaten yang ada di Sumatera Barat ini. Khusus untuk pembangunan Kawasan Pendidikan Terpadu di atas lahan seluas 697 hektar ini, dampaknya bukan untuk Padang Pariaman saja, tapi untuk kota kabupaten tetangga secara khusus dan Sumbar secara umum,” kata Ali Mukhni di Kantor Bupati Padang Pariaman, dua pekan silam. Untuk merealisasikan impiannya itu, Ali Mukhni memang mengaku, dirinya harus berkomunikasi dan berkoordinasi dengan banyak kalangan. Tidak hanya dengan pemprov, perguruan tinggi, tapi juga pusat, termasuk menteri dan tokoh urang awak yang ada di rantau. (h/dib/ sas/isr/isq/rud/ze)

Redaktur: Bhenz Maharajo

Layouter: Yohanes


SENIN, 22 MEI 2017 25 Sya’ban 1438 H

EKBIS

Harian Umum

Mencerdaskan Kehidupan Masyarakat

3

SPESIALIS AYAM BULEK LADO HIJAU

Teras Minang Hadir di Padang PADANG, HALUAN — Usaha kuliner di Kota Padang sepertinya sangat menjanjikan bagi para pelaku usaha. Hampir di setiap sudut kota ditemui usaha kuliner, baik makanan maupun minuman.

Dan kini hadir pula Teras Minang untuk memanjakan masyarakat Kota Padang dengan selera khas Minang. Kafe Teras Minang di

Jalan Veteran No. 63, Kecamatan Padang Barat ini, berkonsep Minang klasik diimbangi modern. Sehingga kafe ini c ocok untuk kawula muda maupun orang

PENGUNJUNG TERAS MINANG — Beberapa pengunjung mendatangi Teras Minang, Minggu (21/5) untuk mencicipi masakan yang ada di tempat tersebut. NASRIZAL

Industri Alas Kaki 5 Besar Dunia

PERTUMBUHAN ekspor industri alas kaki menunjukkan angka positif. Tak mengherankan jika akhirnya Indonesia masuk 5 besar eksportir terbesar dunia. NET

JAKARTA, HALUAN — Industri alas kaki Indonesia tercatat berada dalam daftar lima besar eksportir terbesar di dunia setelah Cina, India, Vietnam, dan Brasil. Dirjen Industri Kecil dan Menengah (IKM) Kementerian Perindustrian Gati Wibawanigsih mengatakan, produk-produk alas

www.harianhaluan.com

kaki asal Indonesia memiliki pangsa pasar internasional sebesar 4,4 persen. Berdasarkan data Trade Map, Gati mengatakan, pertumbuhan ekspor industri alas kaki menunjukkan angka yang positif dari 4,85 miliar dolar AS pada 2015 menjadi 5,01 miliar dolar AS pada 2016, atau me-

ningkat 3,3 persen. Peningkatan kinerja tersebut melebihi pertumbuhan nilai ekspor dunia yang hanya sekitar 0,19 persen. “Hal ini menunjukkan bahwa produk alas kaki dalam negeri memiliki daya saing di atas rata-rata dunia,” paparnya, lewat keterangan resmi, Ahad (21/ 5). Gati mecontohkan, salah satu produsen sepatu premium lokal dengan merk Ekuator ditargetkan untuk segera memasuki pasar global. Produk sepatu premium yang dirintis oleh Kemenperin melalui Balai Pengembangan Industri Persepatuan Indonesia (BPIPI) ini telah memenuhi tingkat komponen dalam negeri (TKDN) hingga 80 persen. Pada akhir 2017, Ekuator akan hadir pada salah satu pameran perdagangan bergengsi di Eropa. Karena itu, Gati menyatakan pihaknya terus mendorong produktivitas

dan daya saing para pelaku IKM sektor ini agar bisa memenuhi kebutuhan dalam negeri dan memperluas pasar ekspor. Salah satu upaya yang dilakukan yakni dengan memberikan fasilitasi pendampingan dan restrukturisasi mesin kepada industri. Saat ini, industri alas kaki nasional lebih banyak dihasilkan oleh industri besar dan menengah baik dari segi nilai maupun dalam jumlah produksi. Sebanyak 82 persen industri alas kaki berada di Jawa Barat dan Jawa Timur. Direktur IKM Kimia, Sandang, Aneka dan Kerajinan Kemenperin E Ratna Utarianingrum menyebut tantangan yang dihadapi industri alas kaki nasional adalah keterbatasan bahan baku kulit mentah. Pasokan bahan baku kulit dari domestik baru memenuhi sekitar 36 persen dari total kapasitas industri penyamakan kulit. Selai n it u, prosedur karantina untuk kulit dan pembatasan asal negara impor kulit juga menjadi kendala lainnya. “Tingginya ket ergantungan impor bahan baku, bahan penolong dan aksesoris juga sangat berpengaruh terhadap struktur biaya produksi alas kaki,” kata Ratna. (h/rol)

tua yang ingin menjajal menu-menu khas Minang. Owner Teras Minang, Berli Bonaparte mengatakan, Teras Minang diutamakan menyajikan masakan khas Minang, agar para pengunjung dari luar Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) datang ke Kota Padang dapat menikmati aneka masakan khas Minang. “Di tempat inilah para pengunjung dapat mencicipi masakan ala Minang, baik warga Kota Padang maupun dari luar Sumbar,” kata pria asal Kuranji ini, Minggu (21/5). Lebih lanjut dikatakannya, tempat usahanya ini menghadirkan menu spesial “ayam bulek lado hijau”. Ayam ini disediakan utuh bulat bagi para pengunjung dan disirami lado hijau, sehingga saat mencicipi terasa enak di lidah pengunjung. “Porsi ayam ini dapat dinikmati untuk empat orang,” ujarnya. Selain menu spesial tersebut, ada juga menu

BERLI BONAPARTE lainnya, seperti ayam batoko lado hijau, dendeng lado hijau, nila goreng lado hijau, baluik goreng lado hijau, goreng jariang lado hijau, goreng patai lado hijau, karupuak jariang lado hijau, juga menyediakan sate daging dan kacang. Selain itu, juga tersedia minuman tradisional, beragam kopi, beragam teh dan jus buah. Dikatakannya, seluruh menu yang disajikan tersebut harganya sangat terjangkau bagi mahasiswa maupun orang kantoran. “Harga makanan dan minuman di Teras Minang sangat terjangkau oleh semua kalangan,” katanya. Jika tidak ada rintangan,

pihaknya akan membuka beberapa cabang lainnya di Sumbar maupun di luar Sumbar. “Saya optimis, usaha kuliner ini akan berkembang dengan pesat. Dan kami mohon doa restu kepada masyarakat, agar usahanya berjalan dengan lancar,” harapnya. Ditambahkan Manager Teras Minang, Ridho Murdianto, Teras Minang juga menyediakan beberapa fasilitas, seperti free wifi (gratis wifi). Tidak itu saja, pihaknya juga menyediakan live music, di mana para pengunjung dapat menyanyikan lagu kesukaannya. “Kami berusaha memanjakan pengunjung yang datang agar mereka nyaman dan menikmati suasana santai,” ujar pria yang akrab disapa Ridho Suhu. Sedangkan selama Ramadan nanti, lanjut Ridho Suhu, Teras Minang akan menyediakan makanan dan minuman saat sahur, serta menyediakan pabukoan pada sore harinya. (h/nas)

Pasta Gigi Sido Putih Diluncurkan SEMARANG, HALUAN — Setelah sukses meluncurkan berbagai varian produk jamu dan herbal, Sido Muncul memperkenalkan produk terbaru berupa pasta gigi bermerek SidoPutih Muncul Kinclong. “Kami terus melakukan inovasi di bidang herbal. Kali ini berupa pasta gigi herbal,” ujar Presdir PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul, Jonatha Sofyan Hidayat, di Semarang, Kamis (18/5). Dalam siaran persnya akhir pekan kemarin, Sofyan mengatakan, sebelum dipasarkan, pihaknya telah melakukan ujicoba dengan hasil yang sangat menggembirakan. Selain membuat gigi lebih putih alami, juga dapat menyegarkan mulut. “Dengan tingkat keasaman (ph) hingga 11, pasta gigi ini dapat menyegarkan aroma mulut, membuat nafas lebih segar dan tak berbau,” ujarnya. Untuk sementara, pasta gigi ini diproduksi 1 juta tube. Diproduksi dalam kemasan mungil 25 gram dengan warna pasta hitam. “Pasta gigi SidoPutih Muncul Kinclong bukan hanya untuk kesehatan gigi, namun juga dapat dimanfaatkan untuk pengobatan kulit atau luka pada bagian tubuh. Hasil penyakit atau

DIREKTUR Utama PT Sido Muncul, Tbk, Sofyan Hidayat. memperkenalkan produk pasta gigi “Sido Putih” di Pabrik Sido Muncul, Klepu, Ungaran, Kabupaten Semarang. IST

luka setelah dioles dalam waktu singkat menjadi kering serta cepat sembuh,” tambahnya. Sebagai perusahaan yang berpengalaman selama 65 tahun dalam bidang herbal, dua tahun terakhir ini telah berhasil melakukan pengembangan untuk membuat berbagai produk baru. Tak hanya pada minuman herbal dalam kemasan, tetapi juga produk obat herbal lainya. Produk p asta gigi ini diharapkan dapat memenuhi kebutuhan masyarakat akan pasta gigi dari bahan baku herbal dan akan dijual de-

Redaktur: Devi Diani

ngan harga sangat ekonomis dan terjangkau hanya Rp 4.000. Pasta Gigi SidoPutih Muncul Kinclong merupakan pengembangan dari berbagai produk herbal lain, di luar produk berbagai varian minuman, bahkan pasta gigi ajaib ini diyakini bakal diminati konsumen dari semua lapisan masyarakat. “Poduk baru pasta gigi itu juga sebagai bentuk respon SidoMuncul terhadap keinginan masyarakat, akan produk herbal dalam bentuk apapun tidak hanya obat herbal bentuk cair, serbuk maupun kapsul, tetapi juga manfaat herbal untuk kebutuhan sehari-hari,” tutup Sofyan. (h/atv)

Layouter: Rahmi


ang tanah teri

Rp25.000/Kg Rp70.000/Kg

ung terigu

Rp9.000/Kg

am halus

Rp8.000/Kg

ng pipilan

Rp6.000/Kg

Sumber SP2KP Kemendag RI Update 21 Mai 2017

UMN Dukung konomi Pesantren

KABUMI, HALUAN — Menteri dan Usaha Milik Negara Rini emarno mengatakan, BUMN komitmen untuk terus mendukung antren dalam upaya menggerakan n memajukan perkonomian ulama n santri menjadi lebih baik dan miliki daya saing. “BUMN adalah perusahaan milik gara yang berarti juga milik marakat sehingga harus bisa memikan manfaat terhadap masyarakat masuk pesantren,” kata Menteri i saat mengunjungi Pondok Petren Salafi Terpadu Darussifa Aloh dan Perguruan Islam Yaspida di kabumi, Jawa Barat, Ahad. Hadir dalam acara penyerahan ggung jawab sosial perusahaan SR) itu antara lain Dirut PT PLN yan Basir, Dirut Waskita Karya M. oliq, serta Dirut PT KAI Edy Sukro. Rini mengungkapkan program MN Hadir Untuk Negeri bertujuan uk menggerakkan seluruh potensi MN untuk membantu perekonoan. Rini mengatakan pesantren rupakan sasaran sejumlah BUMN ng ingin membantu mengemngkan perekonomian santri dan manya. Jika perekonomian pesantren bisa ih maju dan berkembang maka tri dan santriwati bisa memiliki ahlian dan menularkan kemamannya kepada yang lain. “Masih banyak masyarakat yang rang beruntung mendapat sempatan bekerja dan meraih ndidikan sehingga kita perlu bahumbahu saling membantu,” kata i. (h/rol)

Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementan, I Ketut Diarmita, berujar dari data pemasukan daging impor dan realisasinya hingga Juni nanti, stok daging daging bahkan melebihi kebutuhan alias surplus. Berdasarkan data prognosa sapi lokal siap potong sampai dengan bulan Juni 2017 adalah sebesar 356.620 ekor a tau setara dengan 62.400 ton daging. Sedangkan posisi stok daging ex impor per tgl 18 Mei 2017 sebanyak 70.518 ton, terdiri dari sapi siap potong 116.417 ekor setara 23.167 ton, daging sapi ex impor 12.025 ton, dan daging kerbau ex impor (Bulog) 35.326 ton. “Sehingga berdasarkan ke-

tersediaan tersebut, prognosa kebutuhan daging Mei-Juni 2017 adalah sebesar 106.407 ton, sehingga dapat terpenuhi atau aman, bahkan surplus sebanyak 26.511 ton,” jelas Ketut kepada detikFinance, Minggu (21/5/2017). Lanjut dia, selain memastikan realisasi impor daging dan sapi bakalan sudah sesuai kebutuhan, pihaknya juga melakukan pengecekan langsung di lapangan. Seperti di Rumah Potong Hewan (RPH) Ciroyom dan di Pasar Cihaeur Geulis, Bandung, dimana harga daging DAGING MENCUKUPI—Kementan menjamin pasokan daging untuk puasa dan Lebaran tercukup di tingkat pedagang berkisar Apalagi dari data pemasukan daging impor dan realisasinya hingga Juni nanti, stok daging bahkan melebi antara Rp 110.000-130.000/ kebutuhan alias surplus. Karena itu diharapkan tidak terjadi kenaikan harga. NET kg. diharapkan lonjakan harga pada tidak terlalu besar, sehingga kita merayakan hari raya Lebara “Kami berharap dengan saat Hari Besar Keagamaan harapkan masyarakat dapat dengan tenang”, kata Ketut. (h pasokan yang cukup, maka Nasional (HBKN) tahun 2017 menjalankan ibadah puasa dan dtc)

BELANJAKAN RP15 M UNTUK SEKOLAH

Wilmar Terapkan Hi Quality CSR SALAH satu perusahaan multinasional di Sumbar yang bergerak di bidang perkebunan Wilmar Grup menunjukkan komitmennya untuk menjalankan kewajibannya pada program Coorporate Social Responsility (CSR). Sejumlah program tanggung jawab social dikemas dengan sangat baik, terutama program pendidikan. Mereka membangun dua sekolah yang nilainya lebih dari Rp15 miliar di Pasaman Barat dan Solok Selatan. Laporan: RAKHMATUL AKBAR

SEKOLAH milik Wilmar tampak berada di tengah kebun sawit di Pasaman Barat. Kendati berada di tengah perkebunan, fasilitasnya justru berkelas, mulai dari bangunan hingga isi ruang kelas dan laboratorium. RAKHMATUL AKBAR

H

AL itu terungkap dalam pertemuan di Guest House salah satu anak perusahaan Wilmar, PT AMP di Kecamatan Palembayan, Agam, tengah pekan

lalu. Pada pertemuan tersebut, Head Plantations Wilmar Indonesia, Gurcharan Singh menyebutkan, sekolah yang mereka bangun tersebut murni dikelola pihaknya. Di Pasaman Barat, kata Gurcharan, pihaknya menghabiskan dana hingga Rp 9,8 M untuk m embangun sekolah bagi 615 siswa yang mengeyam pendidikan dari tingkat TK, SD dan SMP di satu komplek sekolah itu. “Sekolah itu berada di dalam lahan perkebunan sawit

yang dikelola PT Gersindo. 7580 persen siswa yang sekolah adalah anak-anak karyawan kami. Siswanya, adalah anakanak dari masyarakat sekitar,”kata Gurcharan yang didampingi GM Wilmar Grup Region Sumatera I, Low Kim Seng, AGM Sumbar, Jeffry Gugkang, Coorporate Secretary, Johannes dan staff Wilmar di wilayah Agam dan Pasaman Barat. Keberadaan sekolah ini sendiri sudah ada sejak tahun 1995 silam. Saat itu, kondisinya tentu masih apa adanya. Namun, sejak tahun 2014 silam, Gurcharan yang baru pulang dari lawatan ke China, melakukan renovasi terhadap sekolah binaan mereka yang berada di wilayah perkebunan mereka di Pasaman Barat (Pasbar) dan Solok Selatan (Solsel). “Sepulang dari lawatan ke China, saya mendapat inspirasi untuk melakukan hal serupa di sini (Pasbar dan Solsel). Seluruhnya saya adopsi. Dari awal pembangunan hingga metode pengelolaannya. Hal ini jadi komitmen kami terhadap dunia pendidikan, termasuk merawatnya,”katanya. Sejak awal, kata pria yang lama berkiprah di kebun Sawit di Sumbar ini, ia langsung turun bersama staff untuk mengawasi pembangunan. Seluruh pembangunan sekolah ini dikerjakan kontraktor lokal dengan tetap berada dalam pengawasan dan pelatihan Wilmar. Selain itu, desain dan konstruksi langsung dipegang perusahaan. Selain itu, Wilmar juga terlibat langsung dalam menjaga

keberlangsungan sekolah tersebut secara berkelanjutan. Maka, Wilmar pun membantuk tim khusus melalui yayasan Bina Agro Minang (BAM) yang terdiri dari karyawan untuk menjadi relawan. Sementara, untuk tenaga pengajar, kami seleksi melalui tahapan yang ketat. Ini menjadi bagian dari upaya menjaga kualitas pendidikan yang dikelola Wilmar. “Ini yang membedakan program CSR kami dengan perusahaan-perusahaan lain. Kami menyebutnya Hi Quality CSR (CSR Kualitas Tinggi),” ucapnya. Saat meninjau sekolah ini, layout nya sangat tertata rapi. Posisi gedung yang terdiri dari 22 ruang kelas untuk TK, SD dan SMP ditambah fasilitas pendukung lain seperti ruang laboratorium IPA dan Komputer, ruang pertemuan yang sangat representative serta kantin, dibentuk letter U. Di tengah, ada lapangan upacara yang dilingkar dengan jalan lingkar dengan dasar beton yang dicat merah. Jalan lingkar ini, menjadi akses ke seluruh depan ruangan. Selain itu, sekolah ini juga punya ruang kesenian yang tidak hanya mempelajari tentang kenenian umum tapi juga kesenian lokal yang merupakan budaya Minang hingga marching band. Untuk memberikan kenyamanan siswa, perusahaan tersebut juga menyediakan bus sekolah yang bertugas untuk menjemput dan mengantar anak sekolah. Ditanya tentang sekolah di

Solsel yang berada di tenga perkebunan sawit PT KS Gurcharan mengatakan, sekola di lokasi ini lebih kecil diban ding di Pasaman Barat. Prose pembangunannya, sama-sam dimulai tahun 2014 untu sekolah tingkatan TK dan SD Sedangkan SMP, ia menyebu akan dibangun segera. “Di sana (Solsel) kam menghabiskan anggaran hingg Rp6 miliar lebih untuk mem bangun gedung TK dan S serta seluruh fasilitas nya,sebutnya. Ditambahkan GM Regio Sumatera I, Low Kim Seng pihaknya mengucurkan dan tetap hingga Rp75 juta untu operasional sekolah di Pasba ini, termasuk gaji para gur yang juga kami beri fasilita tempat tinggal bagi tujuh gur yang berasal dari luar Pasba Total, ada 37 pengajar yan mengabdi di sekolah binaa Yayasan BAM ini “Itu belum termasuk jik ada kegiatan non rutin, semis ada siswa yang ikut lomba Artinya, dalam satu tahun, bis jadi dana yang kami keluarka untuk operasional tiga sekola ini dalam satu tahun hamp mencapai Rp1 milia Sementara, di Solok Selatan saya tak ingat detailnya,”kat Low Kim Seng lagi. Corporate Secretary Wilma Group Indonesia Johanes me nambahkan mereka tidak hany fokus pada keuntungan bisni tapi juga berupaya memberda yakan masyarakat lokal melalu peningkatan pendidikan denga membangun sekolah yang disert dengan tempat ibadah. (*)

TERAPKAN HIDUP SEHAT DENGAN RUTIN SENAM

Penyakit Kronis Sedot Anggaran Kesehatan PADANG, HALUAN—Setiap tahun, alokasi anggaran untuk pembiayaan kesehatan oleh BPJS Kesehatan selalu meningkat. Selama kurun waktu 2014-2016, angkanya mencapai Rp166 triliun yang didominasi untuk pengobatan penyakit kronis. Angka ini bakal terus bergerak jika tak segera diantisipasi. Karena itu, untuk menekan biaya kesehatan yang terus naik dan mencapai kualitas hidup yang lebih baik, maka masyarakat harus menerapkan pola hidup sehat. Bahkan pemerintah sudah mengeluarkan

adalah kegiatan fisik dengan melakukan senam setiap hari minimal 30 menit. Dengan senam ini akan meningkatkan kebugaran dan sistem imun sehingga tidak mudah sakit. Selanjutnya menerapkan pola makan yang sehat dengan cukup makan sayur dan buah. Kurangi makanan yang mengandung karbohidrat. “Jika setiap masyarakat menerapkannya, maka diharapkan masyarakat peserta JKN KIS yang sakit bisa menurun. Sehingga biaya pelayanan kesehatan itu bisa dialokasikan

KETUA PKK Kota Padang, Harnelly Mahyeldi mengajak seluru masyarakat untuk rutin senam pagi agar badan tetap sehat da terhindar penyakit kronis, Sabtu (20/5). Pasalnya, penyakit kron


OPINI Mimpi Bangsa Tentang Kebangkitan

H

ARI Kebangkitan Nasional (Harkitnas) yang jatuh pada 20 Mei, mengingatkan tentang upaya mewujudkan mimpi-mimpi bangsa. Titik tolaknya adalah pada 20 Mei 1908 yang menjadi salah satu hari bersejarah bagi bangsa Indonesia. Hari itu merupakan momentum bangkitnya semangat nasionalisme, persatuan, kesatuan, serta kesadaran untuk memperbaiki diri sebagai suatu bangsa dan bergerak memperjuangkan kemerdekaannya. Presiden ketiga RI, Bacharuddin Jusuf (BJ) Habibie mengatakan bahwa pangkal tolak pertama kebangkitan nasional dimulai dengan kelahiran Budi Utomo pada 1908. Menurut Habibie, meskipun organisasi tersebut kental nuansa “kejawaannya”, namun semangat yang dibawa menggugah para cendekiawan tentang pentingnya sumber daya manusia (SDM) dalam menentukan masa depan bangsa. “Kebangkitan nasional melahirkan kesadaran yang menjadi mata rantai perjuangan rakyat Indonesia sebagai suatu bangsa, yakni tekad untuk memiliki satu tanah air, satu bangsa, dan satu bahasa, ini dikenal dengan sumpah pemuda,” ungkap Habibie sebagaimana dikutip dari buku berjudul “Renungan Bacharuddin Jusuf Habibie Membangun Peradaban” yang ditulis oleh Firdaus Syam. Kemudian, tekad sumpah pemuda itu menjadi kekuatan perjuangan melawan penjajah Belanda dan Jepang. Perlawanan berdasarkan rasa persatuan yang terwujud dalam berbagai bentuk pergerakan bersenjata dan penggalangan kesamaan akan cita-cita berujung pada proklamasi kemerdekaan pada 17 Agustus 1945. Pascakemerdekaan, suasana bangsa Indonesia sangat dinamis, majemuk, dan juga penuh pertentangan. Titik balik dari kondisi itu terjadi pada 1950-1959, di mana Indonesia masuk pada era Demokrasi Terpimpin. Pada masa ini, “politik menjadi panglima” hingga akhirnya persoalan pertumbuhan ekonomi, pembangunan, kesejahteraan sosial terbengkalai. Atas kondisi ini, pada 1966-1988 atau era Demokrasi Pancasila pada pemerintahan Orde Baru, bangsa Indonesia kembali berefleksi atas makna kemerdekaan dan kebangkitan nasional. Pada masa ini, berbagai aspek yang terbeng kalai itu menjadi perhatian pemerintah. Demikian pula hubungan dengan dunia Internasional. “Ada masa terjadi swasembada pangan, berjalannya komunikasi politik pembangunan ke tengah masyarakat demikian efektif dalam kurun waktu yang panjang. Puncaknya bangsa Indonesia mulai memasuki apa yang disebut era kebangkitan teknologi (10 Agustus 1995),” kata Habibie. Meskipun berbagai pencapaian terjadi pada masa ini, namun bangsa Indonesia belum sepenuhnya merdeka. Sebab, kepemimpinan nasional masih dipegang oleh generasi ’45. Rakyat Indonesia benar-benar merasakan kemerdekaannya pada 21 Mei 1998. Saat itu, Indonesia memasuki era reformasi. Setelah reformasi, kebebasan dari berbagai aspek, baik politik, ekonomi, ideologi, sosial, budaya, pendidikan bahkan informasi dan komunikasi, direguk oleh rakyat Indonesia. Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa berharap pendidikan bisa merata, penuntasan kemiskinan, dan bebas gizi buruk. Khofifah berpendapat salah satu cara untuk mengentaskan kemiskinan adalah dengan pendidikan. Mendorong warga di daerah terpencil agar mau sekolah. Tantangan ke depan adalah membangun kesadaran bagi warga supaya bisa keluar dari kemiskinan dan kebodohan melalui pendidikan. Selain pendidikan, Indonesia juga harus bangkit di isu kesehatan seperti masalah gizi buruk yang masih menjadi tantangan. Mari bangkit. Wujudkan mimpi bangsa ini.***

Haluanisme Istri Lebih Banyak Minta Cerai. Sadang tapijak tanah kareh. Jalur Pasbar Pasaman Kembali Normal. Lai Capek Karajonyomoh.

www.harianhaluan.com

SENIN, 22 MEI 2017 25 Sya’ban 1438 H

5

Catatan Romantisme Gerakan Mahasiswa 1998: Kasus Sumbar krisis ketidakpercayaan rakyat atas kepemimpinan nasional, dan kemudian menuntut Presiden Soeharto untuk segera meletakkan jabatannya.

Uun Lionar Penerima Beasiswa Pendidikan Indonesia (LPDP) Kementerian Keuangan RI Univ. Pendidikan Indonesia

G

ERAKAN Mahasiswa tahun 1998 yang terjadi di Sumatera Barat sudah barang tentu merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari gerakan yang lebih besar ketika itu. Gerakan ini merupakan gerakan mahasiswa secara nasional untuk sebuah kebebasan dari belenggu otoritas Orde Baru. Gerakan ini bukan gerakan yang lahir secara tibatiba, namun suatu gerakan yang telah disiapkan oleh kalangan mahasiswa jauh sebelumnya. Gerakan ini lahir dari proses dialektika yang panjang, sepanjang sejarah mahasiswa Indonesia itu sendiri. Akumulasi ketidakpuasan atas penyelenggaraan negara terus menumpuk dalam dunia kemahasiswaan selama Orde Baru. Penumpukan yang terus menebal selama puluhan tahun tersebut akhirnya pecah menjadi gerakan nasional dengan satu tuntutan yakni reformasi total. Dalam sejarah Indonesia, gerakan mahasiswa melegenda dari berbagai periode dan keheroikan aksi gerakan diwariskan dari generasi ke generasi. Momentum gerakan mahasiswa terjadi pada tahun 1966 dalam menentang dominasi Partai Komunis Indonesia (PKI) dan merintis lahirnya Orde Baru, pada periode ini dikenal adanya KAMI (Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia). Di alam Orde Baru sejak tahun 1972 kritikan terhadap pemerintah mulai dilakukan oleh mahasiswa dengan menggugat berbagai ketimpangan yang terjadi. Akumulasi keresahan ini kemudian meledak dalam bentuk gerakan massif reformasi 1998. Ketika berita gerakan reformasi sampai di Sumatera Barat, mahasiswa di daerah ini segera menjadi bagian dari cita-cita tersebut. Kelompok mahasiswa dengan berbagai latar belakang sosial dan pendidikan merupakan kekuatan pendorong utama dan sekaligus menjadi kelompok “penekan”, mereka mendesak agar pemerintah segera memperhatikan masalah sosial ekonomi yang terjadi akibat krisis moneter yang melanda Asia Tenggara, ketidaksiapan pemerintah dalam menangani krisis tersebut pada akhirnya berdampak pada

Mahasiswa Bergerak Keterlibatan mahasiswa Sumatera Barat dalam gerakan reformasi 1998 menjadi catatan penting hingga saat ini, mengingat keterlibatan tersebut adalah wujud nyata dukungan atas reformasi nasional. Mahasiswa Sumatera Barat merespon gerakan ini dengan membentuk kekuatan lokal yang akhirnya melahirkan sebuah gerakan sosial berskala besar sepanjang sejarah mahasiswa Sumatera Barat. Gerakan massif ini melibatkan ribuan mahasiswa yang dimotori oleh kalangan aktivis mahasiswa dari berbagai organisasi kemahasiswaan di tingkat internal maupun eksternal kampus, seperti Senat Mahasiswa Universitas/ Institut, Senat Mahasiswa Fakultas, organisasi ekstra kampus seperti Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), dan lain sebagainya. Batu loncatan awal dari rangkaian aksi mahasiswa di Sumatera Barat pada tahun 1998 diawali pada bulan Januari 1998, dengan mengusung nama Forum Komunikasi Mahasiswa Padang (FKMP) sejumlah mahasiswa melakukan demonstrasi di depan gedung DPRD (Dewan Perwakilan Rakyat Daerah) Sumatera Barat, secara bergantian mahasiswa melakukan orasi dan meminta perhatian serius anggota DPRD Sumatera Barat atas kondisi politik, sosial dan ekonomi yang terjadi. Aksi pertama mahasiswa Sumatera Barat ini mendapat respon luas dari masyarakat, dan menurut catatan Sejarawan Audrey Kahin seluruh media massa lokal melaporkan aksi tersebut sebagai berita utama. Pada tanggal 12 Maret 1998 kelompok mahasiswa menyepakati

berdirinya Forum Komunikasi Mahasiswa Sumatera Barat (FKMSB). Walaupun mengalami banyak kendala atas perbedaan cara pandang antar mahasiswa, namun tidak bisa dinafikkan FKMSB telah menjadi wadah pergerakan efektif dalam menghimpun mahasiswa dari berbagai organisasi dan perguruan tinggi. FKMSB secara signifikan telah mempererat hubungan dan membangun semangat mahasiswa Sumatera Barat dalam mengawal cita-cita bersama terbebas dari belenggu Orde Baru. Aksi demonstrasi pertama yang memakai nama FKMSB dilakukan pada tanggal 14 Maret 1998, bertempat di lapangan sepak bola kampus Teknik Universitas Andalas, Air Tawar. Aksi tersebut kemudian terjadi beturut-turut pada bulan April hingga Mei 1998 di berbagai kampus di Kota Padang, seperti IAIN Imam Bonjol, STTP, IKIP Padang, dan Universitas Bung Hatta. Selama bulan ini bisa dikatakan “tiada hari tanda pergolakan”, waktu selama 24 Jam terasa kurang bagi mahasiswa untuk menyusun agenda-agenda gerakan. Pada bulan April 1998 Menteri Pendidikan dan Kebudayaan yang ketika itu dijabat oleh Wiranto Arismunandar membuat pernyataan blunder, yang menyebutkan gerakan mahasiswa tidak murni lagi karena telah terlibat dalam politik praktis. Pernyataan itu mendapat respon keras secara nasional dan menimbulkan perdebatan tidak saja di kalangan kampus, melainkan juga di kalangan pro-reformasi lainnya. Aktivis mahasiswa di Sumatera Barat tidak ketinggalan merespon pernyataan tersebut. Mengatasnamakan FKMSB di tanggal 20 April 1998 mahasiswa mendatangkan Amien Rais yang ketika itu sangat berpengaruh sebagai tokoh proreformasi. Bertempat di lapangan

kampus IKIP Padang (UNP) Amien Rais menyerukan agar mahasiswa menuntaskan gerakan reformasi tersebut. Gerakan yang kian terpolarisasi telah membuat kekuatan mahasiswa semakin kuat secara kuantitas. Di tanggal 18 Mei mahasiswa Unand menduduki kantor Radio Republik Indonesia (RRI) Padang, kemudian diikuti mahasiswa Universitas Bung Hatta dan IKIP Padang yang menduduki gedung DPRD Sumatera Barat. Sementara itu, mahasiswa IAIN Imam Bonjol menduduki kantor Televisi Republik Indonesia (TVRI) Stasiun Padang. Upaya ini dilakukan agar mahasiswa diberi kesempatan untuk menyampaikan informasi penting kepada masyarakat, agar aksi mereka tidak dipandang sebagai gerakan anarkis dan brutal. Tercatat di stasiun TVRI Padang ketua Senat Mahasiswa IAIN Imam Bonjol bernama Nuzran Joher berkesempatan menyampaikan pesan reformasi yang mengajak masyarakat Sumatera Barat untuk ikut serta memperjuangkan reformasi yang sedang diperjuangkan oleh mahasiswa, dan menghimbau masyarakat agar tidak terpancing dengan isu-isu yang tidak jelas kebenarannya. Tanggal 20 Mei 1998 merupakan tanggal bersejarah bagi mahasiswa Indonesia, terkhusus mahasiswa Sumatera Barat. Mengingat di tanggal ini telah terjadi aksi demonstrasi yang sangat besar dalam sejarah mahasiswa Sumatera Barat, massa mahasiswa yang berdatangan dengan jumlah besar telah menduduki halaman kantor Gubernur Sumatera Barat dan memblokade jalan Sudirman. Aksi demonstrasi mahasisiswa meminta agar Gubernur Mukhlis Ibrahim dan Ketua DPRD Noer Bahri Pamuncak untuk ikut serta menandatangani tuntutan mahasiswa. Dalam aksi ini tercatat pula nama Syahrul Ramadhan Tanjung yang dikenal sebagai jenderal lapangan dalam memimpin gerakan. Sehari setelah aksi demonstrasi akbar, tanggal 21 Mei 1998 Presiden Soeharto menyatakan kemundurannya sebagai presiden. Keputusan ini disambut gembira oleh mahasiswa, tidak terkecuali mahasiswa Sumatera Barat. Perjuangan yang sudah dilaksanakan berbulan-bulan itu akhirnya terbayar sudah. Namun, dengan turunnya Soeharto tidak berarti perjuangan mahasiswa usai, karena banyak permasalahan lain yang harus diperjuangkan oleh mahasiswa, salah satunya adalah mencermati kepemimpinan daerah. Mahasiswa menilai seluruh kepala daerah yang sedang berkuasa telah dipilih melalui cara yang tidak demokratis karena legislatifnya juga dipilih dengan cara yang manipulatif. Maka di akhir tahun 1998 terjadilah gerakan reformasi di tingkat lokal. Atas romantisme gerakan mahasiswa 1998 tersebut sudah sewajarnya mahasiswa saat ini kembali merefleksikan peran mereka sebagai “social control” yang menentukan arah masa depan bangsa. ***

Pak Dishub, Kapan Bus Damri ke Bandara Diganti? Kepada yang terhormat Dishub Sumbar. Kapan mobil Damri rute bandara akan di ganti pak? Dengan kondisi bus seperti saat ini dan jam tunggu yang tak menentu, banyak masyarakat yang mengeluh saat harus menggunakan transportasi publik tersebut. Terima Kasih pengirim 085274000***

Redaktur:Ismet Fanany MD

Layouter: Yohanes


8

SENIN, 22 MEI 2017 25 Sya’ban 1438 H

Harian

Mencerdaskan Kehidupan Masyarakat

MIMPI BESAR SANG BUPATI

Optimis Menuju Kawasan Metropolitan S

EORANG pemimpin harus memiliki mimpi besar, dan rela melakukan apa pun demi kemajuan daerahyang dipimpinnya, serta kesejahteraan masyarakat yang menaruh kepercayaan kepadanya. Selama memimpin Kabupaten Padang Pariaman, Bupati Ali Mukhni setia membangun mimpi besar, dan berusaha mewujudkannya. Garis besar mimpinya: Padang Pariaman harus setara Kota Besar lain di Indonesia. Ali Mukhni merasa beruntung dan makin bersemangat mewujudkan mimpi-mimpi besarnya bagi daerah yang ia pimpin. Sebab, Padang Pariaman telah ditakdirkan memiliki potensi alam yang baik, dan didukung letak secara kawasan yang sangat strategis di Provinsi Sumatra Barat. “Padang Pariaman telah ditakdirkan memiliki letak wilayah yang sangat strategis, kita memiliki mimpi yang besar untuk menjadikan daerah ini unggul di berbagai bidang,” ucap Ali Mukhni kepada Haluan, saat ditemui di kantornya dalam agenda liputan mendalam edisi SumbarBangkit. Memasuki periode kedua pemerintahannya, Ali Mukh-ni dikenal telah melakukan banyak pembebasan lahan. Berbagai mega proyek nasional juga dipusatkan di Padang Pariaman seperti, BP2IP, Asrama Haji, MAN Insan Cendikia, Jalan DukuSicincin, Pelabuhan Ti-ram, Main Stadion dan lainnya. Diperkirakan pembebasan la-han mencapai ribuan hektar yang kesemuanya diselesaikan secara cepat dan nyaris tanpa gejolak. Bagi Ali, penetapan Padang Pariaman sebagai salah satu pusat pengembangan kota Metropo-

H. ALI MUKHNI

Karya besar lahir dari mimpi yang besar. Kita harus yakin, optimis, bekerja keras dan berusaha sungguh-sungguh untuk meraihnya. Insya Allah, ini bukan mimpi kosong…”

litan di luar Pulau Jawa oleh Bappenas RI adalah sebuah jawaban bahwa apa yang ia sedang impikan hari ini, suatu saat akan menjadi kenyataan jika seluruh elemen mendukung dan ikut serta mewujudkan mimpi tersebut. Di samping letak yang sangat strategis, Padang Pariaman juga memiliki potensi lahan yang sangat luas untuk berbagai bentuk pembangunan. Menjawab penetapan dan kepercayaan pemerintah melalui Bappenas, pihaknya telah telah menyiapkan lahan setidaknya 10 ribu hektre (ha) untuk kawasan kota industri. Kawasan ini berada pada tiga Kecamatan, Kecamatan Batang Anai, Kecamatan 2X11 Kayu Tanam, dan kecamatan Lubuk Alung. Ali Mukhni mengatakan, tujuan pembangunan kawasan industri selain untuk pengembangan wilayah, tentu saja juga untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Dengan adanya kawasan industri, otomatis lapangan kerja akan banyak terserap. Namun perusahaan tentu membutuhkan pekerja yang terampil, untuk itu ini menjadi bahan pemikiran kita bersama apakah kita bangun akademi komunitas agar kita dapat menye-

diakan tenaga kerja terampil yang sesuai dengan kebutuhan industri. Menurut Direktur Pengembangan Perwilayahan Industri Kementerian Pererindustrian Dr. Busharmaid dalam salah satu pertemuan pertengahan 2016 lalu, pembangunan kawasan industri yang diusulkan pemerintah daerah Padang Pariaman sangat didukung oleh pemerintah pusat. Karena Kementerian Perindustrian melihat hal ini akan mendorong investor yang akan mendirikan pabrik di kawasan tersebut. Selain kawasan industri, pada priode kedua Bupati Ali Mukhni yang berpasangan dengan Suhatri Bur juga memiliki mimpi yang besar untuk menjadikan daerahnya sebagai Kabupaten Pendidikan. Mimpi ini akan berusaha diwujudkan pada daerah Tarok nagari Kepala Hilalang Kecamatan 2x11 Kayutanam. Mimpi untuk menjadikan Padang Pariaman sebagai Kabupaten Pendidikan tersebut bukanlah sekedar mimpi, tetapi telah dimulai dengan membuka akses jalan menuju kawasan tersebut. Jalan yang dibuka pun tidak tanggung-tanggung, yakni seeluas 70 meter. Ali Mukhni yakin, sebuah

MAKET Masjid Raya Padang Pariaman

MENGUNGKAPKAN pujian terhadap bacaan Quran salah seorang qori cilik di Nagari Toboh Gadang Kec. Sintuk Toboh

MENJEMPUT IMPIAN - Bupati Ali Mukhni berpose diatas pesawat tempur jenis Hawk 100-200 dari Skadron Udara 12 Lanud Rusmin Nuryadin Pekanbaru.

mimpi yang besar juga memiliki tantangan dan pengorbanan yang juga besar.”Apapun tantangannya, dengan niat yang tulus untuk kesejahteraan masyarakat kita akan ujudkan mimpi ini”, tegas Ali Mukhni. Beberapa perguruan tinggi bahkan telah menjalin komitmen pembangunan kampus di daerah tersebut, sebut saja, ISI Padang Panjang, Universitas Negeri Padang, Politeknik Negeri Padang, UIN Imam Bonjol, Universirtas Bisnis Indonesia, Diklat Kejaksaan, Diklat LAN dan Rumah Sakit Vertikal. “Ada yang kritis, siapa yang bakal kuliah di sana nanti. Itu nada pesimis. Coba saja saja ke setiap u niversitas di ibukota provinsi, berapa banyaknya mereka tidak meluluskan pendaftar ke kampus mereka. Itu bukan saja factor kualitas pendaftar, melainkan karena tidak cukupnya fasilitas untuk menampung. Yang penting dalam bekerja ini jangan pesimis, bergerak saja ke depan. Semuanya ada jalan asal kita berusaha,” tegas Ali kepada Haluan, 5 Mei 2017 lalu di ruang kerjanya. Pada sebuah acara syukuran di Pendopo Pariaman tahun lalu (1/3/2016), Ali Mukhni mengajak masyarakat memberikan dukungan kepada pemerintah daerah terhadap program dan kegiatan lima tahun ke depan. Ia mempunyai mimpi besar menjadikan Padang Pariaman berdiri sejajar dengan kota-kota besar di Indonesia. Jalan lain yang ditempuh Ali dalam mewujudkan segala impian besa tersebut, adalah dengan merangkul segenap potensi ranah dan rantau, baik dari kalangan eksekutif, legislatif, perantau,

MENUNAIKAN Salat di Kawasan Tarok Kapalo Hilalang, kawasan yang menjadi Mimpi Besar Ali Mukhni untuk Padang Pariaman sebagai Kabupaten Pendidikan.

Sejahtera dengan Landasan Religius

S

ELAIN bicara fisik, Pemerintah Kabupaten Padang Pariaman berkeinginan kuat untuk mensejahterakan masyarakat sebagai masyarakat yang punya www.harianhaluan.com

modal moral. Karenanya, hal itu dituangkan pemerintah setempat melalui Visi dan Misinya mewujudkan Padang Pariamanyang religius, cerdas dan sejahtera. Karenanya, pemerintah Padang Pariaman tetap memberikan perhatian kepada program religius yang bisa jadi tugas bersama tentunya. Wakil Bupati Padang Pariaman, Suhatri Bur mengatakan, program pembangunan akan terwujud, jika semua pihak bekerjasama saling bahu membahu. Sumber anggaran, bisa dari

urunan masyarakat, seperti badoncek, lewat Baznas untuk menyuport tenaga guru mengaji yang mengajar di TPA dan TPSA terdaftar di Kementerian Agama melalui Kantor Urusan Agama (KUA) di Kecamatan. Ia mengakui, pembangunan tidak dapat terlaksana hanya mengharapkan anggaran daerah yang tentunya terbatas dan mencakup seluruh aspek. Karenanya, dukungan semua pihak, baik di kampung maupun di rantau tentunya dapat mendukung program pembangunan yang telah

direncanakan. Terkait dengan pembinaan generasi muda ia mengajak masyarakat agar bersama-sama melindungi anak-anak yang merupakan sumber daya manusia masa depan, terjauh dari pelecehan seksual dan penyalahgunaan narkoba. “Narkoba itu sudah men jadi musuh negara. Jadi kita harus bersama mengawasi anak kemenakan kita. Kepedulian menjadi salah satu hal untuk bisa menekan peredaran narkoba hingga ancaman pelecehan seksual,”kata Suhatri. (*)

pengusaha, dan relasi yang peduli terhadap kemajuan kesejahteraan masyarakat Padang Pariaman. “Seorang pemimpin harus mempunyai mimpi yang besar dan keberanian. Ciptakan iklim positif berinvestasi dan percepatan dalam pembebasan lahan. Tentunya ini bukan tanggungjawab bupati dan semata, melainkan harus menjadi ikhtiar seluruh pemangku kepentingan serta masyarakat,” katanya. Dalam kesempatan syukuran itu, tampak hadir Anggota DPR RI John Kenedi Azis. Ia mengatakan, Padang Pariaman sudah tepat dipimpin oleh Ali Mukhni. Sebab, pembangunan sifatnya berkesinambungan, dan Ali Mukhni sudah mempunyai master plan pembangunan tersebut sejak lima

tahun sebelum terpilih kembali dalam periode kedua kepemimpi nannya di Padang Pariaman. “Sekarang tinggal menuntaskan nya,” kata John. Saat itu, Anggota Komisi IX DPR RI itu juga menantang Ali Mukhni untuk menghadirkan seluruh anggota Tim Banggar (Badan Anggaran - red) DPR RI untuk berkunjung ke Padang Pariaman. Ia beralasan karena Padang Pariaman adalah pusat pertumbuhan ekonomi Sumatera Barat dengan adanya mega proyek yang bernilai triliunan rupiah dengan sistim multiyears. “Saya juga anggota tim Bang gar DPR RI. Pembangunan mega proyek di Padang Pariaman mesti dituntaskan selama Ali Mukhni menjabat bupati,” harapnya.

BIODATA 1.Nama Lengkap 2.Jabatan Sekarang 3.Tempat/Tanggal Lahir 4.Jenis Kelamin 5.Agama 6.Pendidikan Terakhir 7.Pekerjaan Pariaman Nama Ayah Nama Ibu Jumlah Bersaudara Anak ke Nama Istri Tempat/Tanggal Lahir Agama

: Drs. H. Ali Mukhni : Bupati Padang Pariaman : Kampung Pauh, 16 September 1956 : Laki-Laki : Islam : Sarjana Pendidikan Olahraga : 2005 – 2010 Wakil Bupati Padang 2010 – 2015 Bupati Padang Pariaman : Zaini : Siti Sakar : 6 (Enam) : 5 (Lima) : Ny. Hj. Rena Sofia, S.Pd : Kampung Dalam, 04 Mei 1960 : Islam

Anak/Putra-Putri 1. M. Ikhbal, Padang 04 Mei 1991 - Pend: Mahasiswa TATi University College, Trengganu, Malaysia 2. M. Ikhsan, Padang 21 September 1993 Pend: Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Andalas 3. M. Fadhil, Padang 08 Juli 1995 Pend: Mahasiswa Universitas Negeri Padang

BUPATi Ali Mukhni didampingi Staf Ahli Taslim dan Kabid Bina Marga Rahim Thamrin meninjau lokasi kawasan pembangunan Techno Park dan Sains Park di Kawasan Lubuak Aluang

CURRICULUM VITAE 1. Nama Lengkap 2. Tempat/Tanggal Lahir 3. Jenis Kelamin 4. Agama 5. Alamat 6. Pendidikan Terakhir 7. Nama Perguruan Asal 8. Pekerjaan 9. Nama Istri Tempat/Tanggal Lahir Agama Alamat Pekerjaan

: Suhatri Bur, SE. MM. Datuak Putiah : Pakandangan, 11 Oktober 1970 : Laki-Laki : Islam : Kampung Guci Nagari Lubuk Pandan Kecamatan 2x11 Enam Lingkung : S2 (Pasca Sarjana) : Universitas Andalas Padang (S1) STIE AKBP Padang (S2) : Wiraswasta : Yusrita, S.Pd : Jakarta, 29 Juni 1975 : Islam : Kampung Guci Nagari Lubuk Pandan Kecamatan 2x11 Enam Lingkung : PNS (Guru Bahasa Inggris Pada SMPN 1 Enam Lingkung)

Anak/Putra-Putri 1. Suci Rahmi Atta 2. Nisaul Latifa Atta 3. Muhammad Fadel Areski Atta 4. Irfan Fadila Atta Redaktur: Rakhmatul Akbar

Layouter:Yohanes


SAMBUNGAN

SENIN, 22 MEI 2017 25 Sya’ban 1438 H

7

Istri .............................................. Dari Halaman. 1 Perlu Harmonisasi ..................... Dari Halaman. 1 hari ke hari,” kata Gusrizal yang mengungkapkan kerisauaannya melihat negeri berfilosofi “Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah” ini. Ironisnya, jelas Buya Gusrizal, setelah melakukan diskusi dengan sejumlah pengadilan agama, ternyata yang paling banyak di Sumbar bukan perceraian, melainkan diceraikan. “Bukan suami yang menceraikan istri, melainkan istri yang minta cerai kepada suami. Begitulah kondisi saat ini,” ucapnya lagi. Ketika dirunut kembali, lanjutnya, permintaan cerai tersebut banyak dilakukan oleh istri yang berstatus pegawai negeri. “Ketika ditinjau lagi, istri yang berstatus pegawai yang banyak mengajukan cerai. Kalau di dalami lagi adalah PNS yang berpofesi sebagai guru dan didalami lagi guru yang sudah bersertifikasi. Ini lah yang paling banyak mengajukan cerai di Sumbar ini sehingga kondisi ini berdampak terhadap anak dengan kondisi orang tua mereka yang tidak rukun lagi,” jelas Gusrizal Gazahar. Karena itu, terang Gusrizal, MUI Sumbar mengajak seluruh pengurus MUI di kabupaten kota mampu ikut andil dalam memprotect maraknya terjadi perceraian di lingkungan rumah tangga. “MUI harus berperan dalam upaya menciptakan kerukunan d alam rumah tangga dengan berbagai sosialisasi yang dilakukan,” ucapnya. Dari data yang diperoleh Haluan, tingkat perceraian di Sumbar mencapai 13,8 persen, melampaui skala nasional yang hanya 11 persen. Angka perceraian di Sumbar ini didominasi oleh para Aparatur Sipil Negara (ASN), terutama guru. “Untuk skala nasional tingkat perceraian berada pada kisaran 11 persen. Hal ini tentunya menjadi persoalan besar yang harus disikapi bersama,” kata Kepala Badan Penasihatan Pembinaan dan Pelestarian Perkawinan (BP4) Provinsi Sumatera Barat Damri Tanjung, ketika menghadiri seminar nasional optimalisasi peran dan fungsi keluarga dalam upaya peningkatan ketahanan masyarakat di Pariaman, Kamis (27/10) lalu. Besarnya angka perceraian di kalangan guru, juga pernah menghebohkan Kabupaten Pesisir

Selatan pada 2016 lalu. Saat itu, Sekretaris Daerah Pessel, Erzon mengungkapkan, angka perceraian di kalangan guru PNS, itu terjadi sejak penghasilan mereka meningkat pesat dengan meningkatnya tunjangan Sertifikasi, ditambah lagi gaji pokok, tunjangan kinerja dan tunjangan kemahalan. “Para PNS jangan gegabah untuk me-nga-jukan perceraian. Ingatlah anak anak yang ditinggalkan,” katanya. Bupati Pesisir Selatan H Hendrajoni, me-nya-takan prihatin atas tingginya ka-sus kawin cerai guru ber-ser-tifikasi tersebut. Dia bertegas akan pecat bila kedapatan guru PNS selingkuh. “Dengan peng-hasilan besar banyak effek lain yang muncul, jika ia perempuan maka ia merasa gajinya tidak sebanding dengan suami lalu ia mencari pasangan yang lebih sepadan dengan penghasilannya, “ katanya. Sebelumnya, Kepala Kantor Wi-layah K-ementerian Agama Pro-vinsi Sumatera Barat Drs. H. Salman di hadapan Gu-bernur Sumatera Barat Irwan Prayitno dan Sekretaris BP4 Pusat Najib Anwar, ketika pengukuhan pengurus Badan Penasihatan, Pembinaan, Pelestarian Perkawinan BP4 kabupaten/kota se-Sumatera Barat beberapa waktu lalu mengungkapkan, pada tahun 2015, tercatat sebanyak 42.706 orang ter-jadi perceraian, dimana 6.071 pasang terjadi di-aki-bat-kan oleh g ugat ce-rai. Selain itu 92.000 pasang dari 101.000 pasang ma-sya-rakat masuk RSJ HB Saanin, stress disebabkan oleh kasus perselingkuhan. Sementara itu staf Jabatan Fungsional Umum (JFU) Bagian Pembinaan SDM Kepenghuluan, Kemenag Sumbar, Januar mengungkapkan, sejak tahun 2013 hingga tahun 2015, Kemenag Sumatera Barat, mencatat ada sebanyak 18.270 perceraian dengan kasus tertinggi di Kota Padang sebanyak 3.058 dan terendah di Pesisir Selatan 467 kasus. “Tingginya kasus perceraian selama tiga tahun terakhir disebabkan faktor ekonomi lemah, sehingga menimbulkan masalah dalam rumah tangga seperti cekcok antara suami istri yang berujung perceraian,” kata Januar di Padang, Selasa (2/8) lalu. Ia menguraikan pada 2013 kasus perceraian tertinggi di Kota Padang mencapai 630 pasangan,

kemudian Bukittinggi 493, dan Payakumbuh 499 pasangan. Selanjutnya peceraian terendah di Pesisir Selatan dengan 150 pasangan, Agam 157, dan Pasaman 189 pasangan. Pada 2014 kasus perceraian tertinggi masih di Kota Padang dengan 1.104 kasus, kemudian Bukittinggi 562 pasangan, dan Pariaman 551 pasangan. Dan terendah di Pesisir Selatan dengan 134 pasangan, Agam 163 pasangan, dan Pasaman 202 pasangan. Terakhir pada 2015 angka perceraian tertinggi juga di Kota Padang dengan jumlah perceraian sebanyak 1.044 kasus, kemudian Kota Payakumbuh 568, dan Pariaman 530 pasangan. Daerah tingkat perceraian terendah yakni Agam 166 pasangan, Pesisir Selatan 183 pasangan, serta Solok Selatan 194 pasangan. Sedangkan kabupaten kota lainnya seperti Tanahdatar, Sawahlunto, Solok, Padang Panjang, Sijunjung, Dharmasraya, Pasaman Barat, dan Limapuluh Kota dengan jumlah keseluruhan kasus sebanyak 12.898 pasangan. Tak hanya perceraian saja yang menjadi pembahasan Ketua MUI Sumbar di Rakorda tersebut. Peredaran narkoba yang semakin mengkhawatirkan, tidak pernah peringkat Sumbar turun terhadap peredaran narkoba tersebut. “Ini berbahasa terhadap generasi Sumber kedepan,” ucapnya lagi. Meningkatnya penderita HIV/ Aids juga ancaman umat Sumbar. “Ada di rumah sakit di Sumbar ini, menyediakan obat HIV/Aids untuk pasokan satu bulan, tetapi dalam waktu 15 hari sudah habis. Ini menandakan banyaknya penderit a HIV/Aids yang tidak terpantau,” terangnya. Selain itu juga semakin meluasnya LGBT di ranah minang, sehingga kondisi itu bertentangan dengan pepatah Minangkabau Adat Basandi Syarak , Syarak Basandi Kitabullah yang selama ini menjadi pemahaman masyarakat Sumatera Barat. Karena itu, Gusrizal berharap Rakerda yang digelar mampu membahas serta mencari solusi terbaik terhadap seluruh persoalan umat yang terjadi Sumbar. “Ini tanggung jawab kita semua, semakin hari beban kita semakin banyak. Karena itu harus ada tindakan kedepan, peran ulama sangat penting,” ucapnya lagi. (h/ddg)

PE Sumbar .................................. Dari Halaman. 1 Pertumbuhan ekonomi Sumbar bolak-balik, dari angka 4,7 hingga 5,5 persen saja beberapa tahun terakhir. Pertumbuhannya pun tidak berkualitas. 2015, pertumbuhan ekonomi Sumbar 5,52, pejabatnya senang karena pertumbuhan Sumbar lebih tinggi daripada pertumbuhan nasional. Namun, 2016, pertumbuhan ekonomi Sumbar anjlok, pejabatnya diam saja. Angka 5,52 persen pada 2015 itu tidak berkualitas. Bukannya Angka 5,52 pada 2015 itu angka yang bagus ? Angkanya tinggi karena Lebaran. Banyak orang rantau pulang kampung dan membelanjakan uangnya. Angka itu juga tinggi karena belanja pemerintah tinggi. Coba pada 2016, saat Menteri Keuangan Sri Mulyani memotong anggaran dan proyek dipangkas, pertumbuhan ekonomi turu n. Saya lihat ekonomi Sumbar bergantung pada konsumsi, setidaknya 10-15 tahun belakangan. Kalau pertumbuhan ekonomi Sumbar selalu tidak berkualitas, apakah itu tanda bahaya ? Tidak juga, kita mesti ubah pandang terhadap pertumbuhan ekonomi. Pertumbuhan ekonomi memang penting diketahui, tetapi itu bukan indikator umum. Yang lebih penting adalah fakta pengembangan ekonomi, dan itu yang jarang diperhatikan di Sumbar. Pengembangan ekonomi, maksud anda ? Kasus ekonomi di Sumbar ini mirip dengan Nigeria di Afrika bagian Barat. Pertumbuhan ekonominya tinggi, tetapi pengembangan ekonominya tidak ada. Karena itu, pertumbuhan ekonominya tidak berkualitas. Apa yang harus Sumbar perhatikan atau utamakan agar pengembangan ekonomi itu bagus ke depan ? Saran saya, Sumbar mesti fokus pada tiga hal pariwisata, pendidikan, dan keuangan. Ketiganya untuk mendukung perdagangan atau sektor ekonomi. Selama ini Sumbar bangga dengan sektor pariwisata, tapi tidak ada angka rill pertumbuhan ekonomi dari sektor pariwisata. Begitu juga dengan sektor pendidikan yang www.harianhaluan.com

dibangga-banggakan itu, banyak orang luar kuliah di Sumbar, tetapi berapa pertumbuhan ekonomi dari sektor itu. Seperti itu juga di sektor keuangan, padahal Sumbar adalah sumber pedagang yang tersebar di seluruh Indonesia. Khusus untuk sektor keuangan, apa yang Anda amati ? Bank Nagari bisa mendukung pengembangan ekonomi untuk penyaluran modal usaha bagi pedagang. Lembaga keuangan di Sumbar itu bagus karena terlengkap di Indonesia. Semua jenis lembaga keuangan ada di Sumbar. Tinggal lagi cara menggunakannya untuk mendukung modal usaha pedagang. Apa lagi yang harus dilakukan untuk mendorong perkembangan ekonomi di Sumbar ? Fokus dulu pada tiga hal tadi yang nanti akan menunjang perkembangan ekonomi. Selain itu fokus pada hal-hal kasat mata seperti infrastruktur misalnya memperbaiki pasar tradisional, penambahan jalan, jembatan, dan juga penambahan universitas. Ingat, Jokowi itu tidak bangga dengan pertumbuhan ekonomi, dia bangga sama pembangunan infrastruktur untuk menunjang pengembangan ekonomi. Beralih ke hal lain, selama ini anda berpendapat bahwa sistem ekonomi yang cocok diterapkan di Sumbar adalah ekonomi syariah. Apa alasan anda ? Yang jelas mayoritas masyarakat Sumbar itu muslim, dan falsafah adatnya bersendikan Islam. Kalau sudah begitu tidak ada alasan bagi Pemerintah Provinsi (Sumbar) meragukan sistem ekonomi syariah. Mengapa tidak sistem ekonomi lain ? Di dunia ada tiga sistem ekonomi. Satu, konvensional, dipelopori Adam Smith. Dua, sosialis, dipelopori Karl Marx. Sedangkan yang ketiga ini syariah, pelopornya Nabi Muhammad. Yang paling cocok untuk Ranah Minang, ya, sistem ekonomi syariah. Tidak perlu ragu, kita bicara sistem, bukan agama.

Siapa yang Anda maksud ragu terhadap sistem itu ? “Pejabat di Sumbar yang masih ragu. Hingga kini, Bank Nagari belum juga spin off unit syariahnya. Sementara BPD Aceh, BPD NTB sudah konversi ke syariah. BPD Riau sedang mengusulkan pula konversi. Harusnya Bank Nagari spin off saja. Harusnya dalam rapat RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham) Bank Nagari itu dibahas, tapi nyatanya tidak. Itu tandanya belum serius terhadap ekonomi syariah di Sumbar. Pemprov Sumbar sebagai pemegang saham terbesar Bank Nagari harusnya mendorong. Padahal, pangsa pasar unit syariah Bank Nagari paling besar di Sumbar. Itu artinya peluangnya pada sektor syariah itu besar. Kaitan sistem ekonomi syariah ini dengan pengembangan ekonomi tadi ? Sistem ini (syariah) cocok kalau d iterapkan kepada tiga indikator tadi, pariwisata, pendidikan, dan keuangan. Pada sektor perdagangan, perdagangan Sumbar sangat tergantung terhadap modal. Bank syariah cocok sekali untuk membiayainya. Pada sektor pendidikan, lulusan perguruan tinggi sangat membutuhkan uluran tangan pemda untuk biaya ke luar negeri. Untuk pedagang, itu jelas. Apa hubungannya dengan untuk para lulusan perguruan tinggi ? Hubungannya itu, banyak peluang kerja bagi para lulusan itu di luar negeri, seperti kebutuhan Arab Saudi dan Malaysia akan perawat yang hingga kini belum terpenuhi. Nah, lulusan perawat di Sumbar ‘kan butuh biaya ke luar negeri, missal, untuk membayar visa. Pemda melalui Bank Nagari bisa kasih pinjaman untuk itu. Itu hal kecil saja contohnya, tetapi dampaknya besar. Bank daerah spin off ke syariah, itu harga matinya ? Saya menyarankan Bank Nagari spin off unit syariah karena peluang pembiayaan syariah banyak di Sumbar ini. Kalau masalah dana spin off. Saya pun bersedia membantu mencarikannya ke luar.(holy adib)

pertambangan, kehutanan, pengelolaan terminal penum-pang tipe B dan beberapa yang lain. Kondisi ini disebut akan berdampak pada pengelolaan anggaran dan penyelenggaran pemerintahan. Ia menyebut, memang tak ada keharusan provinsi mesti meminta bantuan ke kabupaten/ kota untuk menjalankan sejumlah tanggung jawab tadi. Namun demikian, agar apa yang menjadi kewenangan bisa berjalan baik, tak ada salahnya provinsi da n kabupaten/kota saling berkordinasi. Aturan juga membolehkan itu dilakukan. Misalnya untuk urusan pendidikan, kabupaten/kota tetap bisa membantu memberi sokongan dalam pelaksanaan urusan pendidikan SMA/SMK yang kini ada di provinsi. Bisa dilakukan dalam bentuk pemberian beasiswa,bantuan sarana prasarana, dan bantuan-bantuan lain yang bisa meringankan beban siswa dan sekolah. Begitu juga untuk pertambangan, meski tanggungjawabnya ada di provinsi, OPD yang ada dinilai akan sulit melakukan

pengawasan dan penertiban jika tak ada dukungan elemen terkait di kabupaten/kota. “Maka dari itu harmonisasi antara OPD di provinsi dengan kabupaten/kota harus be rjalan baik. Tak hanya untuk pendidikan atau pertambangan saja, tapi ini harus dilakukan untuk semua urusan yang kewenangannya dialihkan ke provinsi,” tegas Hendra, Minggu (21/5). Sebelumnya, anggota DPRD Sumbar Sitti Izzati Aziz juga mengatakan, Kementerian Dalam Negeri membolehkan kabupaten/ kota turut membantu sebelas urusan yang Januari 2017 lalu resmi jadi kewenangan provinsi “Dari konsultasi kami ke kementerian dalam negeri tak ada masalah dengan itu. Kabupaten/ kota boleh ikut bantu. Ini bisa diambilkan dari DAU kabupaten/ kota, DAU mereka kan masih sebanyak itu juga, sementara tanggungjawab mereka sudah berkurang, “ ucap Sitti Izzati Aziz. Disebut Sitti, komunikasi mesti dilakukan oleh provinsi dengan kabupaten/kota dengan tujuan apa yang menjadi kewajiban tetap bisa

terlaksana dengan baik. Untuk urusan pendidikan misalnya, menurut Sitti jika hanya mengandalkan APBD p rovinsi pengalihan urusan pendidikan ini terbilang akan cukup membebani. Ini karena, untuk membayar gaji 13 ribu guru PNS, Pegawai Tidak Tetap (PTT) dan Guru Tak Tetap (GTT) yang telah berpindah kewenangan dibutuhkan anggaran sekitar Rp1,4 triliun. Dilain sisi melihat kenaikan Dana Alokasi Umum (DAU) Sumbar tahun 2017 yang hanya dikisaran Rp691 miliar, terjadi kekurangan anggaran Rp700 miliar lagi. “Kami ingatkan, provinsi ajaklah kabupaten/kota duduk semeja. Komunikasikan apa-apa yang bisa dibersamakan,” tegasnya. Wakil Ketua DPRD Sumbar, Arkadius Dt Intan Bano juga menyampaikan, kabupaten/kota memang bisa berperan meringankan beban provinsi melalui DAU masing-masing. Tinggal lagi bagaimana hal ini dibicarakan oleh pemerintah provinsi dengan kabupaten/kota. (h/len/lk)

Sawahlunto.................................. Dari Halaman. 1 Bagi Ali Yusuf, undangan tersebut sebagai kesempatan emas, menjadi pembicara dalam acara Indonesian-International Student Culture Festival (I-ICSF) Indonesian Day 2017, di Groningen Belanda. Ali Yusuf menjadi pembicara di hadapan tidak kurang dari 500 mahasiswa asal Indonesia yang berkuliah di Belanda, ditambah dengan mahasiswa delegasi asing, dalam agenda tahunan PPI Belanda, Indonesian Day, Sabtu (21/5). Sebagai satu-satunya keynote speaker dalam Indonesian Day, Ali Yusuf tampil dengan balutan songket Silungkang, sebagai ciri khas, sekaligus mempromosikan kerajinan lokal Sawahlunto, di level internasional. Di negeri kincir angin itu, Ali Yusuf memaparkan, bagaimana Sawahlunto bisa bertranformasi dari kota tamba ng penghasil batubara, menjadi kota tujuan wisata, dengan memanfaatkan semua potensi heritage yang dimiliki. “Sawahlunto bertransformasi dari kota tambang menjadi kota pariwisata dengan mengandalkan bangunan dan lahan bekas tambang batubara, potensi alam dan daya tarik kreativitas, budaya, kerajinan masyarakat seperti

songket, dan kopi,” ujar Ali Yusuf. Batubaranya sendiri, lanjut bapak tiga anak itu, saat ini lebih banyak digunakan sebagai bahan kerajinan tangan, yang mampu memberikan dampak ekonomi yang jauh lebih tinggi bagi masyarakat. Ketua Panitia Indonesian Day, Amak M Yaqoub, yang juga Ketua Perhimpunan Pelajar Indonesia Groningen mengatakan bahwa dipilihnya Walikota Sawahlunto, Ali Yusuf, selaku pembicara, karena m elihat dan mengamati komitmen yang tinggi dan keberhasilan Sawahlunto bertransformasi dari Kota Tambang menjadi Kota Pariwisata. “Kami sangat mengapresiasi apa yang telah dilakukan seorang Ali Yusuf. Untuk itu, PPI beserta seluruh anggota, berkomitmen untuk berperan aktif dalam mempromosikan pariwisata Sawahlunto ke depan,” ujar Amak. Amak juga mengungkapkan, PPI dengan semua kekuatan mahasiswa Indonesia yang ada di Belanda, akan membantu upaya Sawahlunto dalam menjalin kerjasama dengan beberapa kota di Belanda. Sementara itu, Duta Besar RI untuk Belanda, I Gusti Agung Waseka Puja memuji langkah

Walikota Sawahlunto Ali Yusuf. I Gusti Agung Waseka Puja menyatakan siap membantu promosi Sawahlunto, serta mengupayakan point penting yang akan didapatkan Sawahlunto dari kunjungan ke Belanda. “Kami akan mempromosikan pariwisa ta Sawahlunto, serta menjajaki kerja sama dengan pemerintah Kota Groningen dan kota lain di Belanda, menyusur jejak sejarah Sawahlunto, serta mencari peluang untuk beasiswa bagi pelajar sawahlunto agar bisa menyambung pendidikan di Negeri Kincir Angin ini,” ujar I Gusti. Tidak menyia-nyiakan kesempatan, Ali Yusuf yang hadir didampingi Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga, Efriyanto langsung mempromosikan songket Silungkang, dengan menyerahkan kerajinan yang telah ada sejak tahun 1910 sebagai cendramata kepada President of University og Gronigen, Prof. S. Popperma dan Dubes RI di Belanda, I Gusti Agung Waseka Puja. Selain tampil sebagai keynote speaker dalam Indonesian Day yang dis elenggarakan PPI Belanda, Walikota Ali Yusuf juga mengagendakan kunjungan ke Univwesity of Leiden dan ke Kedutaan Besar Belanda di Den Haag Belanda. (h/adv)

Gubernur ..................................... Dari Halaman. 1 antara lain Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Gubernur Jawa Timur Soekarwo, Gubernur Sulawesi Tenggara Nur Alam, Gubernur Sumatera Utara Tengku Erry Nuradi, Pj Gubernur Kalimantan Utara Irianto Lambrie, Gubernur Sulawesi Tengah Longki Djanggola, Gubernur Bali Made Mangku Pastika, Gubernur Sumatera Selatan Alex Noerdin, Gubernur Sulawesi Selatan Syahrul Yasin Limpo, Gubernur Lampung M Ridho Ficardo dan Gubernur Jambi Zumi Zola. Berbeda dari kesehariannya sebagai seorang Gubernur, di sana ia didandani ala militer dengan pakaia militer lengkap dan wajah dicoret ala militer. Bahkan diberi pelatihan menembak, materi Pertempuran Jarak Dekat (PJD), tata cara kehidupan di atas KRI, dan bincangbincang dengan Panglima TNI, Jenderal Gatot Nurmantyo. “Kehadiran kepala daerah ini bukan upaya militerisasi, tetapi untuk membangun pemikiran militer agar semua (Gubernur, red) menitikberatkan aspek pembangunan,” ujar Irwan Prayitno disela-sela kegiatan. Kemitraan antara TNI dan kepala daerah katanya, tentu sangat berguna bagi penguatan sistem keamanan. Terlebih kepala daerah memiliki program pembangunan dan kesejahteraan rakyat. “Kita jalin dan rawat persatuan bangsa. Karena semua anak bangsa harus mampu saling menghormati dan

menghargai satu sama lain. Termasuk nilai dan norma yang berlaku di lingkungannya berada. Dimana bumi dipijak disana langit dijunjung,” katanya. Sementara itu, keseriusan orang nomor 1 di Sumbar ini dalam mengikuti kegiatan PPRC di Natuna itu pun berbuah manis. Dalam sesi menembak menggunakan senapan dan pistol di Pangkalan TNI AU, Raden Sadjad, Gubernur Sumbar masuk top 4 ketepatan menembak. “Alhamdulillah, berkat doa dari anak dan isteri di rumah serta masyarakat Sumbar saya berhasil masuk top 4 ketepatan menembak,” katanya. Lalu, pada hari terakhir Gubernur menjalani pembaretan. Satu per satu Gubernur dipasangkan baret hitam oleh Panglima TNI sebagai tanda menyelesaikan latihan militer. Presiden RI, Joko Widodo, mengatakan, bahwa latihan PPRC dalam rangka menunjukkan kesolidan dan kesiapan TNI menjaga pertahanan negara. “Ini menunjukkan kesiapan TNI dalam rangka mempertahankan NKRI,” tuturnya. Presiden Jokowi mengaku sangat bangga melihat pelatihan PPRC. Semua sangat terintregasi baik darat, laut, dan udara. “Tapi jangan puas dulu, masih banyak hal yang harus diperbaiki, dibenahi terutama di bidang alusista. Apalagi bila dikaitkan dengan teknologi yang semakin cepat,” kata

Presiden. Untuk diketahui, latihan PPRC ini melibatkan 5.900 prajurit TNI yang terdiri dari penyelanggara dan pelaku latihan yang tergabung dalam Satuan Tugas Darat (Satgasrad), Satuan Tugas Laut (Satgasla), Satuan Tugas Udara (Satgasud), Satuan Darat (Satrad) lanjutan, Satuan Manover Infanteri, dan Kavaleri, Satuan Bantuan Tempur (Satbanpur), serta Satuan Bantuan Administrasi (Satbanmin). Alutsista yang dikerahkan berasal dari tiga angkatan. TNI AD mengerahkan 15 unit Multi Kaliber Roket Astros, enam unit Meriam 155 Cesar, enam unit Meriam 76, sembilan unit Giant Bow Arhanud, dua unit helikopter MI 17, dua unit helikopter MI 35, 10 unit helikopter Bell 412, 18 unit MBT Leopard dan satu unit Recovery Tank. Lalu, satu unit Tank Avlb, 20 unit MI 13, 14 unit Tank Marder, 10 Sea Rider, tiga unit Panser Anoa Mo, satu unit Panser Anoa Ko, 10 unit Jet Ski dan dua unit Kapal Motor Cepat (KMC). TNI AL mengerahkan satu KRI Kelas Sigma, satu KRI Kelas LPD, satu KRI Kelas Parchim, empat Sea Rider, lima Tank Amfibi BMP3F, delapan Panser Amfibi BTR50 M. Sementara TNI AU mengerahkan satu FLT PTTA (Skd 51 Spo), empat FLT BTU, empat FLT SUL, sembilan pesawat C-130, dua pesawat CN-295, satu helikopter FLT Standby SAR. (h/adv)

Vinales ......................................... Dari Halaman. 1 dan Crutchlow. Dani Pedrosa (Reps ol Honda Team) naik ke urutan keenam setelah melewati Andrea Dovizioso (Ducati Team) pada lap ke-10. Dua putaran berikutnya, Pedrosa berada di urutan kelima setelah sempat bersenggolan dengan Crutchlow. Pedrosa kini tepat berada di belakang Marquez. Vinales, Zarco, dan Rossi masih berada di posisi tiga besar. Tak ada perubahan posisi para pebalap yang berada di lima besar. Pedrosa makin dekat dengan Marquez. Pada lap ke-18, Marquez terjatuh saat melewati tikungan 3. Pedrosa naik ke posisi keempat, sementara Vinales masih memimpin di depan Zarco dan Rossi. Perubahan posisi terjadi lagi pada lap ke-21 setelah Crutchlow berhasil melewati Dovizioso dan naik ke urutan ke-5. Rossi akhirnya berhasil melewati Zarco dan mendapatkan tempat kedua, di belakang Vinales.

Rossi langsung menempel Vinales dan akhirnya berhasil melewati rekan satu timnya tersebut pada awal lap ke-26. Dia naik memimpin balapan. Persaingan dua pebalap ini berlangsung ketat hingga lap terakhir balapan. Rossi melakukan kesalahan pada lap terakhir dan Vinales bisa naik kembali memimpin balapan. Beberapa saat kemudian, Rossi terjatuh saat melewati tikungan 11. Balapannya berakhir. Ini merupakan kali pertama Rossi gagal finis pada MotoGP 2017. Vinalis terus melaju dan akhirnya memenangi balapan. Zarco finis di urutan kedua dan mendapatkan podium pertama musim ini. Pedrosa menyusul finis di urutan ketiga dan melengkapi podium. Dovizioso dan Crutchlow finis di urutan keempat dan kelima. Sebelumnya, pada sesi latiha n bebas pertama ( free practice 1/FP1) berlangsung di

Redaktur: ALMUDAZIR

lintasan yang lembap pada Jumat pagi waktu setempat. Vinales kalah cepat 3 detik lebih dari Jack Miller (EG 0,0 Marc VDS) yang menjadi pebalap tercepat. Pada FP2, sesi berlangsung di lintasan dengan banyak genangan air karena hujan. Andrea Dovizioso (Ducati Team) menjadi yang tercepat pada sesi ini. Vinales berada di urutan ke-8 tercepat, tetapi catatan waktunya tak lebih baik dari sesi pertama. “Saya selalu belajar, setiap kali kembali ke lintasan, saya belajar. Motor hari ini bagus saat hujan, terutama pada FP1 ketika lintasan tidak ada air. Saya merasa semua bagus,” kata Vinales setelah sesi. “Saat sore (FP2), banyak air di lintasan dan jadi sedikit lebih licin. Namun, saya merasa sangat nyaman dengan motor. Dengan beberapa putaran lagi, saya bisa mempertajam waktu dan lebih dekat dengan pebalap tercepat,” kata dia. (h/ald) Layouter: IRVAND


6

SENIN, 22 MEI 2017 25 Sya’ban 1438 H

Harian Umum

LIPSUS DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA KOTA PARIAMAN

Mencerdaskan Kehidupan Masyarakat

FESTIVAL PESONA GANDORIAH TAHUN 2017

Sektor Pariwisata Siap Go Internasional ASDEP Kemeterian Pariwisata RI, Raseno Arya sedang beri sambutan.

WAKIL Walikota Pariaman Genius Umar memberi sambutan di FPG tahun 2017.

KADIS Kebudayaan Pariwisara Kota Pariaman, Efendi Jamal.

GEBYAR Festival Pesona Gandoriah sebagai magnet promosi destinasi wisata Kota Pariaman kepada masyarakat luar terus mengaum. Bahkan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata kota setempat sedang menyusun langkah menuju go nasional dan internasional. Festival Pesona Gandoriah, dibuka langsung oleh Asisten Deputi Pengembangan Segmen Pasar Personal Kementerian Pariwisata RI, Raseno Arya, di pentas utama Gandoriah, Sabtu (20/5). Penyuguhan tari kolosal yang dibawakan putra putri Pariaman, lantunan musik yang mengiringinya memukau undangan dan penonton yang hadir pada acara pembukaan tersebut. Bahkan rombongan pertukaran siswa internasional dari sejumlah negara melalui program Kementerian Luar

Negeri Indonesia, hadir pada kegiatan tersebut, turut menyumbang kepiawaianya dalam olah vokal dan tari. Hal itu terlihat ketika Aldina, dari Cekoslowakia, salah seorang dari siswa pertukaran pelajar itu melantunkan suara merdunya di atas pentas dengan lenggang lenggoknya, menyita perhatian penonton yang menyaksikan. “Kita berharap kehadiran mereka di Festival Pesona Gandoriah ini m embawa cerita bagus tentang keindahan alam Kota Pariaman yang elok menawan, keramahtamahan masyarakatnya dengan kemajuan pembangunan Kota Pariaman ketika mereka kembali ke negara masing-masing nantinya,” kata Wakil Walikota Pariaman, Genius Umar kepada Haluan usai pembukaan festival.

Kota Pariaman memiliki alam yang indah d engan pantai mempesona, panjang garis pantai 12,7 km, kaya potensi wisata bahari, beragam khasanah seni dan budaya sejarah menjadikan daerah lirikan wisata bagi wisatawan dari luar. “Peningkatan pembangunan infrastruktur daerah destinasi wisata di Kota Pariaman, terus dilakukan termasuk peningkatan SDM masyarakat untuk menunjang kemajuan wisata pun ditingkatkan melalui dinas instansi yang bersentuhan langsung dengan hal tersebut,” sebut Genius. Guide atau pemandu wisata wisata, misalnya telah dilatih, pembinaan terhadap usaha kuliner telah dibenahi melalui penataan-penataan kawasan wisata melalui pembangunan infrastrukturnya. Tidak itu saja, industri kera-

ASDEP Kementerian Pariwisata RI, Dandim 0308, Kapolres Pariaman dan Wakil Walikota menandai Festival Pesona Gandiroah 2017 di buka.tif

jinan dibina sehingga semua menjadi lengkap, wisata berkembang, kunjungan terus bertambah, ekonomi menggeliat, kesejahteraan meningkat. “Hakekat pembangunan dengan program yang diluncurkan pemerintah kota, muaranya untuk kesejahteraan masyarakat semua,” kata Genius. Pembangunan destinasi wisata, pagelaran iven nasional dan internasional di Kota Pariaman dengan segala potensi pendukungnya, merupakan langkah menuju go nasional dan internasional. Go nasional dan Internasional memang harus dilakukan pemerintah Kota Pariaman untuk mendongkrak kunjungan wisatanya. “Ting katkan pembangunan pendukung menuju ke tangga tersebut,” kata Asisten Deputi Pengembangan Segmen Pasar Personal Kementerian Pariwisata RI,Raseno Arya. Pesona alam pantai Pariaman dengan jajaran pulau di depanya memikat. Potensi sudah ada, tinggal sentuhan sedikit saja untuk menggemgebyarkannya. Kita berharap dari tahun ke tahun pariwisata di Kota Pariaman terus maju dan berkembang sehingga Kota Pariaman sebagai kota tujuan wisata benar-benar bisa menikmati impiannya. Kegiatan yang dilakukan pemerintah kota untuk terus

NY.LUCY Genius, (kiri) ketika menyaksikan tari kolosal pada pembukaan FPG tahun 2017.

Wawako Pariaman, Genius Umar bersama Asdep Kementerian Pariwisata RI tengah menuju arena lomba memasak gulai kapalo ikan.

memperkenalkan Pariaman sebagai kota tujuan wisata, patut diacungkan jempol. Penggalian khasanah budaya dan sejarah yang dikemas dalam pertunjukan festival seperti lomba gulai kapalo ikan, dan maelo pukek, ke khasanya punya daya tarik tersendiri bagi wisatawan. “Kementerian menyupor kegiatan Festival Pesona Gandoriah tahun 2017, bahkan kalau perlu ada kegiatan di Pulau Angso Duo dengan Festival Jezz, ke depan sehingga menambah jumlah kegiatan pariwisata dalam memikat pengun jung ke Pariaman,” kata

Raseno. Ketika Asisten Deputi Pengembangan Segmen Pasar Personal Kementerian Pariwisata RI, Raseno Arya, melihat langsung lomba memasak gulai kapalo ikan dan mencicipinya setelah matang, dia sangat mengapresiasinya sambil mengacungkan jempol. “FPG tahun 2017 mendukung program wonderfull pesona Indonesia, mewujud kan Pariaman sebagai daerah tujuan wisata pantai dan bahari tanpa meninggalkan nilai-nilai Islam, dan kegiatan berlangsung sampai 23 Mei 2017 atau Selasa depan,” jelas Kata Kepala Dinas Kebu

UNDANGAN yang menyaksikan pembukaan FPG tahun 2017

dayaan dan Pariwisata Kota Pariaman Efendi Jamal. Asisten Deputi Pengem bangan Segmen Pasar Personal Kementerian Pariwisata RI, Raseno Arya langsung didampingi Wakil Walikota Pariaman, Genius Umar dan tampak hadir di acara pembukaan FPG tahun 2017 di antaranya, Kapolres Pariaman, AKBP Bagus Suropratomo Oktobrianto, Dandim 0308 Diwakili Danranmil Pariaman Kapten Samki, Dir Pam Obvit Polda Sumbar diwakili Kanit 1 Wisata Kom pol Aeienawati, kepala dinas Pariwisata Efendi Jamal dan para kepala SOPD serta para tamu undangan lainya.(adv)

ALDINA, salah seorang siswa dari program pertukaran siswa luar negeri program Kemenlu RI sedang melan tunkan nyanyian kesukaanya di pembukaan FPG tahun 2017 di Gandoriah.

PARIWARA UNP

UNP Siap Menjadi Entrepreneur University

REKTOR UNP, Prof Ganefri, tersenyum lepas saat berbincang dengan Pimpinan CT Corp, Chairul Tanjung.

REKTOR UNP, Prof Ganefri, bersama CT berfoto bersama usai kuliah umum di GOR UNP.

UNIVERSITAS Negeri Padang (UNP) mendapat kunjungan spesial dari Pemimpin CT Corp, Prof. DR (HC) DRG. Chairul Tanjung, MBA, Kamis (19/5), lalu. Bahkan CT_ panggilan akr abnya_ menyempatkan berbagi ilmu menjadi entrepreneur unggul kepada civitas dan ribuan mahasiswa UNP di Gedung Olah Raga (GOR) UNP. Mengangkat tema ‘entrepreneur Unggul’ ribuan mahasiswa UNP diajak CT untuk bisa membuka peluang kerja sendiri. Bahkan mahasiswa UNP diminta bisa memberikan pekerjaan untuk orang lain. “Jangan mencari pekerjaan, akan tetapi memberikan pekerjaan bagi orang lain. Caranya dengan mempersiapkan diri menerima tantangan di era millennia saat ini dengan menjadi seorang entrepreneur muda,” kata CT da lam kuliah umumnya sore itu. Dikatakan CT, saat ini kita sedang memasuki milenium era atau era genersi milenia dan digital. Banyak tantangan yang luar biasa yang nanti akan dihadapi. Dimana semuanya akan bermuara kepada pengusaan internet termasuk dalam entrepreneur yang juga memanfaatkan internet. Menghadapi kondisi ini kata CT, perlu mempersiapkan diri dengan ‘membeli masa depan dengan harga sekarang’. Dimana perlu ada stra-

tegi dan juga trik untuk menjadi entrepreneur unggul agar bisa mengantisipasi keadaan yang ada. Ada dua perubahan besar yang terjadi saat ini. Yaitu perubahan demografi dan perubahan teknologi. Untuk perubahan demografi. Indonesia akan mendapat bonus demografi. Dimana ada 70 persen penduduk berusia produktif yang ada. “Bisa dikatakan orang indonesia masuk ke dalam kategori orang kaya baru. Dimana lebih suka belanja daripada menabung. Makanya comsumtion kita saat ini menyumbang 65 persen dari GDP 2016,” katanya di depan Mantan Menteri Pendidikan, M Nuh, Wakil Gubernur Sum bar, Nasrul Abit, dan Rektor UNP. Prof Ganefri. Lanjutnya, hal ini bisa dilihat dimana perubahan pola dari Bisnis to Bisnis (B to B) ke Bisnis to Consumtion (B to C), dan masa depan itu Comsution to Comsumtion (C to C). “Melihat perubahan ini tentu perlu ditentukan bisnis apa yang bagus sesuai dengan perubahan pola ini,” ujarnya. Dikatakannya, bisnis yang paling baik yaitu bisnis yang berhubungan langsung dengan konsumen. Seperti, bisnis makanan, hiburan, fashion, permainan dan bisnis apa pun yang berhubungan langsung dengan konsumenakan. “Karena kalau kita masih

REKTOR UNP, Prof Ganefri didampingi Wakil Rektor, Wakil Gubernur, dan Mantan Menteri Pendidikan, M Nuh, menyaksikan penandatanganan MoU dengan CT.

ingin bermain di tingkat bisnis pemerintahan, itu porsinya hanya 9,5 persen,” ungkapnya di depan ribuan mahasiswa dari Perguruan Tinggi se-Sumbar, anggota Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Sumbar dan

Kota Padang. . CT juga memberikan langkah untuk menjadi entrepreneur muda unggulan. Dimana seorang pengusaha muda itu harus bisa berorientasi masa depan, dispilin, detail, perfeksionis, bisa mem

BERFOTO bersama usai penandatangan MoU di GOR UNP.

REKTOR UNP, Prof. Ganefri, saat memantau stand miilik mahasiswa UNP dalam bazar UNP sebelum kuliah umum bersama CT. www.harianhaluan.com

REKTOR UNP, Prof Ganefri, menyematakan pin ke CT usai kuliah umum.

REKTOR UNP, Prof Ganefri memberikan cenderamata untuk CT. Redaktur: Dodi Nurja

. 5.

baca peluang, dan juga dapat menciptakan peluang. “Tinggal sekarang, siapa yang berani menerima tantangan itu,” pungkasnya. Sementara itu, Rektor UNP, Prof Ganefri, mengatakan, keda tangan CT didampingi istri dan CEO Transcorp, Doni Oskaria, ke UNP merupakan sebuah kebang gaan bagi UNP. Dimana diharapkan dengan hadirnya CT ini akan membangkitkan semangat mahasiswa UNP untuk menjadi seorang wirausahawan muda. “Apalagi dengan materi yang diberikan dalam membaca peluang atau pun membuka peluang usaha diharapkan dapat memacu semangat entrepreneur muda di UNP,” katanya. UNP pun saat ini kata Ganefri telah menjadikan mata kuliah entrepreneur menjadi mata kuliah wajib di UNP. “Semoga dengan kedatangan Bapak CT akan dapat membantu UNP menjadi uni versitas entrepreneur,” ujar nya. ‘Permintaan itu pun langsung ditanggapi CT dengan menyatakan dukungannya untuk menjadikan UNP entrepreneur university. “Saya siap dukung perubahan itu,” tutur CT. (h/*) Layouter: Yohanes


PADANG

Harian Umum

Mencerdaskan Kehidupan Masyarakat

Lingkar Satpol PP Amankan 26 Remaja PADANG, HALUAN — Sebanyak 26 remaja terjaring razia yang dilakukan oleh Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Padang Minggu (21/5), dinihari. Diamankanya puluhan remaja ini untuk mencegah aksi tawuran di berbagai titik Kota Padang. Kepala Bidang Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat (Kabid Tibum dan Tranmas) Satpol PP Kota Padang, Fajar Sukma, saat dihubungi Haluan mengatakan, pihaknya menyisir beberapa lokasi yang dianggap rawan akan terjadinya aksi tawuran. “Kita mulai bergerak menuju kawasan Anduring hingga terus menyisir ke arah Bypass Ketaping, Pasar Ambacang, Air Pacah, Maransi, Siteba, Lubuk Begalung, Aur Duri, dan kawasan Ganting,” ucap Fajar. Patroli yang dilakukan secara maraton oleh 126 personil Satpol PP yang turun pada Minggu dinihari tersebut membuahkan hasil. Sebanyak 26 remaja dengan rincian 20 laki-laki dan enam perempuan diamankan oleh petugas dengan sejumlah senjata tajam (Sajam). “Senjatanya juga ikut kita sita, seperti parang, klewang, golok, dan senjata tajam lainnya. Beberapa diantara anak-anak tersebut ada yang berhasil melarikan diri dan meninggalkan senjata yang mereka bawa di pinggir jalan,” terangnya. Selain menerjunkan personel dari Satpol PP, Fajar, menyebut bahwa pihaknya juga menggandeng perwakilan dari Dinas Kesehatan Kota Padang. Hal tersebut diambil untuk mengantisipasi adanya remaja yang terlibat aksi tawuran atau pengendara dan warga yang berada di lokasi kejadian terluka akibat pukulan atau senjata tajam. “Saat kita amankan, mereka tidak ada melakukan perlawanan. Hanya saja kami kejar-kejaran dengan remaja tersebut,” ujarnya. (h/mg-adl)

SEJUMLAH anak-anak yang terlibat dalam aksi tawuran diamankan oleh petugas Satpol PP Kota Padang di berbagai titik yang ada di Kota Padang, Minggu (21/ 5) dinihari. IST

SENIN, 22 MEI 2017 25 Sya’ban 1438 H

9

SELAMA RAMADAN

DPRD Minta Tempat Hiburan Malam Tutup PADANG, HALUAN — Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Padang meminta Pemerintah Kota mengeluarkan himbauan agar semua tempat hiburan malam dan karaoke tanpa terkecuali ditutup dan tidak melakukan aktifitas selama Ramadan 1438 H berakhir.

POHON TUMBANG — Petugas BPBD tengah mengevakuasi pohon tumbang yang menutupi Jalan Andalas Baru, Simpang Haru, Padang, Minggu (21/5). Cuaca buruk yang melanda Kota Padang menyebabkan banjir dan pohon tumbang di sejumlah wilayah. HUDA PUTRA

CURAH HUJAN TINGGI

Warga Padang Selatan Diimbau Tingkatkan Kewaspadaan PADANG, HALUAN — Musim hujan tiba, Kecamatan Padang Selatan pun bersiap menghadapi banjir dan tanah longsor yang telah menjadi langganan.Warga pun diminta meningkatkan kewaspadaan dan harus pintar-pintar membaca tanda-tanda alam akibat kondisi wilayah yang dekat daerah perbukitan. Camat Padang Selatan, Fuji Astomi, mengimbau, warganya untuk selalu meningkatkan kewaspadaan sehubungan dengan hujan yang terjadi akhir-akhir ini dengan curah yang cukup tinggi di Kota Padang. “Sejak Jumat (18/5) sore hingga Minggu (21/5), Kota Padang dilanda hujan. Kami menghimbau masyarakat di Kecamatan Padang Selatan untuk lebih meningkatkan kewaspadaan. Khususnya yang tinggal di daerah rawan longsor dan banjir,” ujarnya kepada Haluan Minggu (21/5). Lebih lanjut dikatakan Fuji Astomi, adapun kejadian longsor

yang terjadi dua hari lalu di Kelurahan Batang Arau, pihaknya telah menyikapi bersama LPM, RW, RT, Kelompok Siaga Bencana (KSB), Karang Taruna (KT), PMI, dan masyarakat setempat. Warga yang terdampak pun sudah diungsikan ke rumah saudara. Sedangkan, terkait untuk kebutuhan dasar juga sudah dipenuhi oleh Dinas Sosial Kota Padang. “Segera kami berikan bantuan kepada masyarakat terkena dampak bencana,” ujarnya. Ditambahkan oleh Fuji, selanjutnya untuk banjir yang melanda sebagian besar wilayah Kecamatan Padang Selatan Minggu (21/5), khususnya di Rawang dengan pemukiman yang padat penduduk juga sudah diantisipasi melalui BPBD, PMI, KSB, KT, serta Lantamal II Teluk Bayur, dengan personel beserta perahu karet untuk evakuasi warga khususnya yang termasuk kelompok rentan seperti, bayi, balita, Lansia, warga sakit,

wanita hamil. Selain itu, Fuji menyebut juga meminta Dinas Sosial untuk menyediakan dapur umum sebagai supply makanan bagi warga yang rumah dan dapurnya terendam air. “Tadi juga sudah d itinjau oleh Ketua DPRD, dan sekaligus meminta dukungan untuk secepatnya dilakukan upaya pembenahan infrastruktur dan mitigasi banjir di Rawang dan sekitarnya,” katanya. Sementara itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Padang, Edi Hasymi, mengatakan, Jondul Rawang adalah kawasan yang mengalami genangan yang tertinggi di daerah tersebut. Edi menyebut salah satu faktor terjadinya banjir di daerah tersebut karena lokasi yang berada di kaki bukit dan memiliki dataran yang rendah. Ia mengatakan, terdapat sekitar 580 Kepala Keluarga (KK) yang terkena dampak banjir di kawasan tersebut. (h/mg-mel)

Wakil Ketau DPRD Kota Padang, Wahyu Iramana Putra, Minggu (21/5) mengatakan, seharusnya Walikota telah mengeluarkan Surat Edaran (SE) yang berisikan himbauan tentang penutupan tempat hiburan malam, karaoke, selama Ramadan. Dan harus disampaikan ke pemilik tempat hiburan malam tanpa terkecuali yang ada di Kota Padang. “Mengingat akan memasuki bulan suci Ramadan yang hanya tinggal menghitung hari saja, “ katanya. Selain tempat hiburan malam, sama halnya dengan pemilik restoran, kafé, dan rumah makan, supaya menutup usahanya pada siang hari. Diharapkan untuk mengerti dan membantu terciptanya kenyamanan umat Islam menjalankan ibadah bulan puasa. “Tidak ada satupun yang diperbolehkan buka di siang hari, siapapun itu. Jika ingin makan di siang hari silahkan di rumah saja, “ tegasnya. Satpol PP Kota Padang harus melakukan sosialisasi, sembari memberikan surat edaran yang dikeluarkan pemerintah agar para pengusaha dapat mempersiapkan diri sedini mungkin. Himbauan dari walikota, terhadap sejumlah larangan aktifitas yang dapat menganggu keamanan dan kenyaman selama ramadhan agar dipatuhi oleh pemilik tempat hiburan malam, begitu juga pemilik restoran dan rumah makan. Selain itu, Pemko Padang harus tegas, bagi pengusaha hiburan yang melanggar instruksi tersebut supaya dikenakan sanksi tegas berupa pencabutan izin atau penyegelan. “ Untuk itu jangan coba - coba beroperasi selama bulan puasa, “ tegasnya. Kepala Kesbagpol Kota Padang, Mursalim, mengatakan, himbauan atau SE Walikota tentang penutupan tempat hiburan malam, karoeke, kafe, restoran, dan rumah makan, akan dikeluarkan sekaligus disampaikan Walikota pada acara Tabliq Akbar dalam rangka menyambut Ramadan 1438 H pada Selasa 23 Mei 2017 di lapangan Iman Bonjol Padang. Himbauan itu langsung disampaikan walikota, dan seluruh instansi yang bersangkutan kemudian menyampaikan kepada pemilik tempat hiburan malam, karaoke, kafe, restoran, dan rumah makan, agar himbuan tersebut dipatuhi selama Ramadan. Ia mengatakan, himbauan atau surat edaran yang di keluarkan Walikota mungkin sedikit ada perubahan atau tambahan dari Walikota dari tahun sebelumnya, mengingat kondisi kekinian ada yang sama dan baru. (h/ade)

JELANG RAMADAN

Kelurahan Gunung Pangilun Gelar Tabliq Akbar PADANG, HALUAN — Warga Kelurahan Gunung Pangilun menggelar tablig akbar dalam rangka menyambut bulan suci Ramadan 1438 H di Masjid Nurul Ihklas, Gunung Pangilun, Sabtu (20/5).

www.harianhaluan.com

Wakil Ketua DPRD Kota Padang, Wahyu Iramana Putra, yang juga tokoh masyarakat setempat mengatakan, agenda tablig akbar ini diharapkan mampu meningkatkan keimanan dan ketakwaan bagi warga dalam

menghadapi bulan suci Ramadhan nantinya. “Menyambut bulan Ramadan warga harus lebih semangat dalam melaksanakan ibadah sehingga bisa mencapai derajat taqwa itu,” katanya.

Menurutnya, selain tablig akbar, juga sekaligus diserahkan hadiah bagi pemenang lomba pada pekan majelis taklim tingkat Kota Padang yang diselenggarakan pekan lalu di tempat itu. Disamping itu, juga diserahkan satu unit mobil ambulan bantuan Pemko Padang atas usulan dan pokok pikiran Wakil Ketua DPRD Padang, Wahyu Iramana Putra. Ia berharap, dengan adanya ambulan itu, maka masyarakat dapat memperguna-

kan dengan sebaik-baiknya bila ada warga yang sakit maupun meninggal dunia. “Ambulan ini tidak saja diperuntukkan bagi Gunung Pangilun, tapi bagi warga Kota Padang yang membutuhkan saya harap bisa dibantu,” katanya. Walikota Padang diwakili Camat Padang Utara, Editiawarman, mengajak, masyarakat untuk meningkatkan silaturahmi dan ukhuwah Islamiyah dalam menghadapi Ramadan ini. (h/ade)

Redaktur: Isra Hermanto

Layouter: Syamsul Hidayat


10

PADANG

SENIN, 22 MEI 2017 25 Sya’ban 1438 H

Lingkar Pemko Canangkan BBGRM ke-14 PADANG, HALUAN — Dalam memperingati Hari Kebangkitan Nasional (HKN) yang ke-109 di Lapangan Imam Bonjol, Sabtu (19/5), Wali Kota Padang Mahyeldi Ansharullah bersama Forkopimda (Forum Koordinasi Pimpinan Daerah) Kota Padang mencanangkan Bulan Bhakti Gotong Rotong Masyarakat (BBGRM) ke-14. Wali Kota Padang Mahyeldi menyebutkan, semangat kebangkitan nasional tidak boleh memudar, namun justru semakin menunjukkan urgensinya bagi kehidupan berbangsa saat ini. “Semangat itu sudah tercetus setidaknya 109 tahun yang lalu ditandai dengan berdirinya Boedi Oetomo. Namun, sampai sekarang tetap sangat ampuh menyatukan dan menyemangati gerak kita sebagai bangsa,” ujarnya kepada Haluan usai menjadi komandan upacara memperingati Hari Kebangkitan Nasional. Dikatakan Mahyeldi, “Pemerataan Pembangunan Indonesia yang Berkeadilan Sebagai Wujud Kebangkitan Nasional” yang menjadi tema peringatan HKN tahun 2017, adalah pesan yang tepat dan tidak hanya tertanam di dalam hati, namun juga segera diwujudkan melalui strategi, kebijakan, dan implementasi dalam pelayaan kepada masyarakat dan bangsa. “Begitu juga dengan Kota Padang, pemerataan pembangunan di setiap kelurahan dan kecamatan harus kita laksanakan sebaik mungkin,” ujar Mahyeldi. Untuk BBGRM tahun ini Mahyeldi menyebut mengusung tema “Dengan Bulan Bhakti Gotong Rotong Masyarakat (BBGRM) ke -14 tahun 2017 Kita Gelorakan Kerja Gotong Royong Menuju Kemandirian dan Kesejahteraan Masyarakat”. Dikatakan Mahyeldi, gotong royong merupakan kekuatan masyarakat dalam menyelesaikan berbagai hambatan dan tantangan pembangunan ke depan. Sekaligus, sebagai bentuk penguatan integrasi sosial dalam hidup bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. “Gotong royong adalah tradisi dan identitas bangsa Indonesia, dan itu perlu diberdayakan dan ditumbuhkembangkan,” ujar Mahyeldi. Lebih lanjut dijelaskan, pelaksanaan BBGRM merupakan salah satu upaya untuk menggelorakan semangat gotong royong dan peran aktif masyarakat dalam pembangunan yang berlandaskan keswadayaan sebagai sistem nilai sosial budaya yang telah menyatu dalam kehidupan masyarakat. “Melalui BBGRM Kota Padang tahun ini, dijadikan sebagai momentum bagi masyarakat bersama TNI/Polri untuk ikut serta berperan dalam melaksanakan kegiatan manunggal di 104 kelurahan,” ujar Mahyeldi. Ditambahkannya, pada tahun 2016, masingmasing kelurahan diberikan dana manunggal sebesar 35 juta, dengan total dana sebesar 3,6 miliar. Dan telah menghasilkan swadaya masyarakat sebesar Rp31 miliar atau naik sekitar 610%. “Dan kita berharap, ditahun 2017 ini lebih meningkat lagi,” kata Mahyeldi. (h/mg-mel)

Harian Umum

Mencerdaskan Kehidupan Masyarakat

Pedestrian Pantai Muaro Lasak Diperlebar PADANG, HALUAN — Pemerintah Kota Padang akan memperlebar kawasan pedistrian di kawasan Pantai Padang. Bahkan Pemko Padang telah menyediakan anggaran Rp700 juta untuk pengerjaan itu.

FASILITAS UMUM — Sejumlah pekerja tengah membongkar pembatas ruas jalan di kawasan Jalan Samudera, Jumat (19/5). Pemerintah Kota Padang saat ini tengah melakukan rehabilitasi sejumlah fasilitas umum demi menunjang kenyaman masyakarat saat beraktivitas. HUDA PUTRA

DIBUKA TANGGAL 5 JUNI

104 Masjid dan Musala Siap Gelar Pesantren Ramadan PADANG, HALUAN — Pemerintah Kota Padang memastikan pelaksanaan Pesantren Ramadan tahun ini akan mulai pada 5 Juni 2017. Penyelenggaraan pesantren tahun 2017 akan dilaksanakan lebih kurang 11 hari. Kepala Bagian (Kabag) Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Kota Padang, Jamilus, kepada Haluan, mengatakan, pembukaan pesantren akan dilaksanakan pada 5 Juni mendatang. “Dimajukan dari rencana sebelumnya tanggal 8 Juni di masjid dan musala di 104 kelurahan di Kota Padang,” ujarnya kepada Haluan setelah upacara Hari Kebangkitan Nasional (HKN) di Lapangan Imam Bonjol, Sabtu (20/5). Dikatakan Jamilus, penutupan pesantren akan dilaksanakan pada 18 Juni. Peserta pesantren tahun ini dimulai dari tingkat Sekolah Dasar (SD) kelas IV hingga VI, dilanjutkan dengan tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) dari kelas I hingga III. Sementara

itu, untuk tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) pesantren diselenggarakan di sekolah karena kewenangannya yang telah beralih ke Provinsi Sumatera Barat. “Untuk Kota Padang penyelenggaraan pesantren untuk SD dan SMP yang diselenggarakan di masjid dan musala. Tidak ada diselenggarakan di sekolah,” ujarnya. Lebih lanjut Jamilus mengatakan, untuk persiapan penyelenggaraan pesantren tahun ini Pemerintah Kota Padang melatih lebih kurang seribu orang lebih mentor. Pesantren tahun ini bertepatan dengan ujian semester, maka pelaksanaan pesantren pun diperpendek. Pada tahun-tahun yang lalu pesantren dilaksanakan selama 15 hari. “Meskipun diperpendek waktu pelaksanaan pesantren bukan berarti materi yang diajarkan tidak maksimal,” ujarnya. Jamilus menyebutkan, untuk itu pelaksanaan pesantren Ramadan lebih

difokuskan pada upaya memaksimalkan kualitas penanaman keimanan dan pengetahuan agama pada peserta didik. Keimanan yang kuat dan pengetahuan agama yang memadai d iharapkan melahirkan aktualisasi pengamalan islam secara benar. Ada beberapa hal yang masih terjadi selama pelaksanaa pesantren ramadan sebelumnya seperti masih ada masjid dan musala yang tidak mempedomani instruksi Walikota dalam berbagai hal. Yakni memperpendek waktu pelaksanaan, menggabungkan semua tingkatan, dan adanya laporan dari pengurus masjid terhadap kurangnya partisipasi dan keikutsertaan guru. “Kita harapkan tahun ini penyelenggaran pesantren Ramadan harus mengikuti aturan yang telah dibuat oleh Pemerintah Kota Padang. Untuk Anggaran pelaksanaan pesantren tahun ini sama dengan tahun lalu sekitar Rp2,5 Miliar,” ujarnya.(h/mg-mel)

SAMBUT RAMADAN

Rumah Zakat Gelar Khitanan Massal

RUMAH Zakat Kota Padang gelar khitanan massal. Khitanan ini merupakan rangkaian kegiatan sambut Ramadan yang dilakukan Rumah Zakat Kota Padang Minggu kemarin. ISRA

PADANG, HALUAN — Menyambut datangnya suci Bulan Ramadan 1438 H, Rumah Zakat Kota Padang menggelar khitanan massal. Khitanan massal ini diikuti 20 orang anak dari 11 Kecamatan yang ada di Kota Padang. Selain khitanan massal, berbagai macam kegiatan pun digelar, mulai dari lomba tilawah Lansia, lomba olah masakan, lomba ranking 1, Khatam Quran, pameran produk, dan rumah www.harianhaluan.com

zakat award. Kegiatan ini pun melibatkan 450 orang dari internal Rumah Zakat Kota Padang yang berasal dari 11 Kecamatan di Kota Padang, ditambah dengan peserta dari Batang Anai. “Selain sambut Ramadan kita juga ingin memperat kembali rasa kepedulian, silaturahmi, dan kekompakan kita di Rumah Zakat Kota Padang ini,” ujar Ketua Pelaksana Kegiatan, Rino Syahputra, kepada Haluan

Minggu (21/5) di Museum Adityawarman. Dijelaskan Rino, kegiatan menyambut Ramadan tahun ini berbeda dengan tahun lalu yang hanya dimeriahkan dengan Pawai Ramadan. Ingin membangun konsep yang berbeda maka dipilihlah kegiatan perlombaan seperti saat ini. Sementara itu, Kepala Cabang Rumah Zakat Kota Padang, Rama Nanda, menambahkan, untuk peserta lomba sendiri yaitu, lomba tilawah Lansia diikuti sebanyak 21 Lansia, lomba olah masakan peserta binaan Rumah Zakat 10 kelompok, lomba rangking I anak juara Rumah Zakat yang diikuti 100 orang anak binaan, Khatam Alquran dari anak binaan membaca Alquran sampai 30 juz sebanyak 250 anak asuh. “Kita juga menampilkan berbagai

macam produk hasil dari Rumah Zakat yang kita pamerkan di stand-satand yang telah ada,” paparnya. Ke depan kata Rama, Rumah Zakat Kota Padang akan terus meningkatkan inovasi, agar

binaan Rumah Zakat bisa lebih berwawasan. “Kegiatan ini juga diharapkan akan menambah wawasan bagi binaan Rumah Zakat yang tersebar di 11 Kecamatan yang ada di Kota Padang,” pungkasnya. (h/isr)

Kepala Bidang (Kabid) Cipta Karya Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman dan Pertanahan (DPRKP2) Kota Padang, Herman, menyebutkan, sebelumnya pembangunan pedistrian di Pantai Cimpago sepanjang lebih kurang 700 meter telah selesai pada akhir tahun 2016. Rencananya kawasan pedestrian ini akan diperlebar. “Pembangunan pedistrian akan dilaksanakan pekan ini. Pedistrian yang dibangun lebih kurang sepanjang 400 meter dengan lebar 5 meter,” katanya kepada Haluan kemarin di Padang. Untuk pembangunan ini telah dianggarkan di Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Padang tahun 2017 sebesar Rp700 juta. Anggaran itu baru mencukupi sampai pengecoran. “Untuk pemasangan batu alam akan kembali diusulkan pada anggaran perubahan tahun. Keberadaannya melengkapi fasilitas umum, khususnya bagi pengunjung berjalan kaki,” kata Herman Minggu (21/5). Sementara itu, Camat Padang Barat, Arfian, menyebut untuk penataan kembali pedagang yang akan menempati sepanjang lokasi pembangunan pedistrian sudah dibicarakan langsung dengan pedagang. Menurutnya, umumnya pedagang setuju dan mendukung pembangunan pedistrian tersebut karena akan menambah kecantikan kawasan tersebut. Terdapat sebanyak 47 pedagang di lokasi yang wilayahnya masuk ke dalam dua kelurahan, yakni Kelurahan Rimbo Kaluang dan Kelurahan Flamboyan Baru. “Pedagang setuju untuk bergeser sedikit ke luar lokasi pembangunan. Karena adanya pedistrian yang lebih lapang akan mempercantik kawasan itu sekaligus membuat pengunjung lebih nyaman. Kita sudah bicarakan hal ini dengan kurah, Ketua RT dan para pedagang. Semua mendukung,” ujar Arfian. Pantai Padang memiliki panjang lebih kurang empat kilometer. Dimulai dari Simpang Hotel Pangeran Beach hingga ke depan LP Muaro. Ditargetkan oleh Pemerintah Kota P adang kawasan pedestrian h arus dibangun di sepanjang Pantai Padang. “Saat ini pengerjaan pedestrian yang telah selesai lebih kurang 700 meter yang terdapat di Monumen IORA. Dan ditargetkan tahun ini sepanjang 2 kilometer. Berarti tersisa sekitar 1,3 kilometer lagi. Yang akan dilanjutkan pembangunan pada tahun yang akan datang,” ujar Kepala Dinas Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kota Padang, Medi Iswandi. (h/mg-mel)

Redaktur: Isra Hermanto

Layouter: Syamsul Hidayat


Harian Umum

SENIN, 22 MEI 2017 25 Sya’ban 1438 H

Mencerdaskan Kehidupan Masyarakat

11

PEMKAB SOLSEL

Membumikan 1.000 Rumah Gadang

ROMBONGAN Andrinof Chaniago dan Saldi Isra berpose bersama di depan gerbang Saribu Rumah Gadang

ATRAKSI tari tampuruang oleh ibu-ibu dan para bundo kanduang di Saribu Rumah Gadang

KAWASAN Saribu Rumah Gadang (SRG) Solok Selatan (Solsel) kian bersolek. Tak tanggung-tanggung, di 2017 Pemerintah Kabupaten Solsel menggelontorkan Rp10 miliar untuk pembenahan kawasan wisata adat dan budaya itu. Apalagi, kawasan yang menjadi ikon wisata daerah ini semakin dikenal seantaro jagad raya ini. Kunjungan wisatawan nusantara dan wisatawan mancanegara kian hari selalu menunjukkan trend positif. Terletak sekitar 155 km dari pusat Kota Padang dengan menempuh 3,5 jam perjalanan, tepatnya di Nagari Koto Baru, Kecamatan Sungai Pagu, Solsel, ada ratusan rumah gadang dikawasan itu yang masih terwat dan sekitar 20an dijadikan homestay bagi pengunjung yang ingin menikmati sensasi menginap. Kawasan SRG diusulkan sebagai salah satu kampung adat tradsional terpopuler dalam nominasi Anugerah Pesona Indonesia (API) 2017. Bahkan, Jumat (19/5) filem pendek kawasan SRG menjadi juara pertama dalam lomba kompetisi Pariwisata Indo-

ini Pemkab Solsel tengah fokus untuk membumikan kembali wisata 1.000 Rumah Gadang. Bahkan Pemkab Solsel telah menyiapkan budget khusus untuk kembali membangkitkan roh pariwisata Solsel melalui 1.000 Rumah Gadang. “Kalau 1.000 Rumah Gadang ini sudah kita bumikan lagi maka yang lainnya juga akan mengikut saja, seperti air terjun, pemandian air panas, dan beberapa destinasi wisata lainnya,” ujarnya di depan Pimpinan Umum (PU) Harian Haluan, Zul Effendi, Pimpinan Perusahaan (PP), David Ramadian, Pempinan Redaksi (Pimred), Ismet Fanany MD, P e n a n gg u a n g j aw a b

ATRAKSI Silat ketika menyambut tamu di kawasan Saribu Rumah Gadang

nesia ke-8 di Bandung. Filem pendek tersebut hasil karya Tim Awak Badunsanak yang terdiri dari tujuh orang mahasiswa Universitas Negeri Padang (UNP) dan Universitas Putra Indonesia (UPI) Padang. Bupati Solsel, Muzni Zakaria, saat bertandang ke Kantor Harian Haluan Kamis (4/5), sore, mengatakan, saat

Minggu, Rakhmatul Akbar, Rivo Septi Andreas, dan Kabag Iklan, Yunasbi di ruang pertemuan Haluan belum lama ini. Memang, keberadaan SRG sudah mulai dilirik di tingkat nasional sebagai salah satu cagar budaya yang mewakili Sumatera Barat (Sumbar). “Anggaran Rp 10

miliar untuk pembenahan SRG meliputi beragam sektor tidak hanya di Dinas Pariwisata dan Budaya Solsel saja telah kami siap,” tambah Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Solsel, Budiman, Kamis (18/5). Beberapa sektor terkait itu, imbunya seperti sektor inftrastruktur, kesehatan, budaya, Usaha Kecil Mengenah (UKM), perdagangan, promosi, dan sektor pemberdayaan masyarakat sekitar. “Hal ini melibatkan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) lainnya, yakni Dinas PU, Koperindag, Kesehatan dan Dinas Pariwisata Kebudayaan,” katanya. Untuk pembangunan Gerbang SRG tahun ini dialokasiakan Rp2 miliar. Disamping itu, adapula pembangunan panggung kesenian, toilet, dan pembenahan kios-kios. “Kami sangat menikmati keindahan alam serta sensasi heritage di SRG. Agenda yang menginap satu malam terasa kurang. Sebagian rombongan ingin nambah semalam lagi, tapi sebagian ada yang bekerja besok (Senin, red). Makanya, kita agendakan saja dilain waktu,” kata Ketua PSF Riau dan Jambi, Sutarno, pada Haluan ketika mengunjungi SRG. Bahkan, isteri Walikota Jakarta Selatan, Hartati Tri Kurniadi, juga ikut menikmati sensasi menginap di SRG. Kedatangan isteri orang nomor satu di Jakarta Selatan ke Solsel dalam rangka ‘Family Gathering’ para ibu-ibu PKK Jakarta Selatan sebanyak 42 orang.”Sangat menarik, ini pengalaman yang sangat berkesan bagi kami dan beda,” kata Hartati.

Bupati Solsel, H.Muzni Zakaria dan Wakil Bupati, H.Abdul Rahman berfoto bersama rombongan Pajero Sport Familiy asal Riau dan Jambi di depan mini Market Saribu Rumah Gadang.

SALDI ISRA bersama Andrinof Chaniago dan Pegiat Wisata, Nofrins Napilus, ketika berkunjung ke Saribu Rumah Gadang www.harianhaluan.com

DESAIN gerbang Saribu Rumah Gadang yang akan dibangun pada 2017

DESAIN gerbang Saribu Rumah Gadang tampak atas.

Selama di kawasan SRG rombongan disambut dengan kesenian dan budaya khas Solsel. Seperti, kesenian pupuik sarunai dan makan bajamba. “Saat makan bajamba itu, kami seakan merasa sebagai tamu agung. Makanan sebanyak itu digelar di sepanjang ruangan rumah gadang, biasanya kita makan kan diatas meja,” ungkapnya. Menurutnya, pengalaman di SRG sangat jarang ditemui dan perlu untuk dilestarikan. “Biasanya kami menjumpai rumah bagonjong hanya di Taman Mini tapi di sini ada ratusan rumah gadang yang masih alami di satu kawasan,” tambahnya. Asisten II Sekdakab Solsel, Epli Rahmat mengharapkan kesadaran masyarakat sekitar SRG dalam menciptakan sapta pesona indonesia. “Pemkab Solsel sudah komit untuk membenahi SRG tinggal lagi kesadaran masyarakat untuk menciptakan suasa aman, bersih dan ramah bagi pengunjung,” ungkapnya. ****

WAKIL Bupati H.Abdul Rahman bersama Wakil Ketua DPRD, Armen

ISTERI Walikota Jakarta Selatan, Hartati Tri Kurniadi berfoto bersama dikawasan SRG

SUASANA makan bajamba di dalam Rumah Gadang

RANGKIANG Istano Gajah Maram salah satu rumah gadang di kawasan Saribu Rumah Gadang Redaktur: Atviarni

Layouter: Irvand


12

SENIN, 22 MEI 2017 25 Sya’ban 1438 H

PASCABENCANA

Limapuluh Kota Bangkit, Siap untuk Selamat B

ENCANA alam berupa banjir dan longsor yang menimpa Kabupaten Limapuluh Kota beberapa waktu lalu, meninggalkan luka yang mendalam bagi para korban. Bencana banjir, merendam sebagian nagari yang tersebar seluruh kecamatan yang ada di Kabupaten Limapuluh Kota.

Dari 13 kecamatan, yang terparah di landa banjir adalah Kecamatan Pangkalan Koto Baru, dan Kecamatan Kapur IX. Akses transposrasi terputus, ribuan lembar dokumen penting rusak. Ribuan rumah warga terendam, sehingga warga harus mengungsi di tenda-tenda penampungan. Tak terhitung petak sawah yang datar dengan air, puluhan ton padi gagal panen, ratusan ribu ekor ikan hanyut dibawa arus air. Ribuan masyarakat hilang mata pencarian, anak-anak tidak dapat mengikuti pelajaran, belum dampak psikologi yang diderita oleh korban banjir. Dahsyatnya bencana tersebut delapan nyawa melayang, kerugian material sekitar Rp257 miliar yang ditimbulkan. Begitulah kondisi dan gambaran bencana alam yang menimpa kawasan Limapuluh Kota pada awal Maret tahun ini. Sehingga tak salah bupati setempat, Irfendi Arbi menetapkan Limapuluh Kota saat itu sebagai tanggap darurat penanganan bencana.

NASRYANTO Kepala BPBD Limapuluh Kota

Seluruh daerah di Sumbar turun tangan untuk atasi bencana di timur Limapuluh Kota. Bahkan, bencana Limapuluh Kota jadi sorotan nasional. Sehari pascabencana, bantuan mengalir dari berbagai pelosok Indonesia. Tak henti-hentinya, mobil pengangkut bantuan hilir mudik datang. Ada yang mengantarkan langsung ke masyarakat korban bencana, ada juga yang menyerahkan bantuan ke posko-posko yang sudah didirkan. Tim medis, TNI, Polri, BNPB, LSM, ormas, serta seluruh lapisan masyarakat bahu- membahu membantu atasi bencana Limapuluh Kota. “Maret itu, bencana paling dahsyat menimpa daerah kita,” ucap Nasyanto, Kepala BPBD Limapuluh Kota. Kepala BPBD Limapuluh Kota mengakui, daerahnya memang kawasan rawan bencana. Ada tiga bencana yang selalu jadi langganan Lima-

Kepala BPBD Limapuluh Kota pembukaan Sekolah Tangguh Darurat di Lareh Sago Halaban.

puluh Kota. Banjir, longsor dan angin puting beliung. Beranjak dari sana, Limapuluh Kota tidak mau terlena dengan bantuan yang terus mengalir ke masyarakat. Secara perlahan, pemerintah daerah mulai bangkit untuk menyongsong kehidupan masyarakat yang jauh lebih bagus pasca dilanda bencana. Infrastruktur yang rusak dampak dari bencana, mulai diperbaiki. Mental anak-anak yang trauma akibat bencana terus dipupuk kembali, mata pencarian warga yang ikut disapu bencana dikembalikan lagi oleh pemerintah melalui

bantuan tunai langsung Cash For Work Rp500 ribu per rumah dengan total bantuan mencapai hampir Rp2 miliar. Daerah yang awalnya lumpuh total tanpa adanya pergerakan ekonomi, secara perlahan bangkit dan saat ini mulai pulih kembali. Peralatan sekolah yang rusak telah diperbaiki, pelayanan kantor pemerintahan di nagari, serta kecamatan bagi masyarakat sudah normal kembali. Belum cukup sampai di sana, bencana yang menimpa berulang kali itu jadi pembelajaran yang berarti bagi pemerintah daerah. Melalui

BPBD Limapuluh Kota, pemerintah setempat terus memberikan edukasi bencana bagi masyarakat, terutama yang menetap di kawasan rawan bencana. “Limapuluh Kota Bangkit, Siap Untuk Selamat. Bangkit dari bencana dan apabila bencana kembali terjadi setidaknya bisa mengurangi dampak dari bencana dan tidak menimbulkan korban jiwa,” ucap Nasryanto. Edukasi yang diberikan BPBD berupa sosialisasi ke sekolah-sekolah terkait bencana ke anak-anak dan ge-

nerasi muda. “Kita sudah punya tim untuk sekolah bencana ini,” terangnya. Kemudian, BPBD juga membentuk Kelompok Siaga Bencana (KSB) di seluruh nagari se-Kabupaten Limapuluh Kota. Untuk saat ini saja, sudah dibentuk sebanyak 47 KSB di 47 nagari di 13 kecamatan seKabupaten Limapuluh Kota. KSB tersebut, selain sebagai kader tanggap bencana, juga sebagai tim yang selalu siaga untuk penyelamatan apabila terjadi bencana. BPBD juga tengah mendirikan rambu-rambu rawan bencana, serta jalur evakuasi bagi masyarakat yang berada di daerah rawan bencana. Edukasi lain BPBD, yakni selalu memberikan simulasi di sekolah-sekolah untuk penyelamatan terhadap masyarakat rawan bencana alam. Nasryanto mengatakan, BPBD Limapuluh Kota juga telah membentuk tim lintas instansi dalam penanganan bencana dengan melibatkan TNI, Polri, Medis, OPD, Ormas, LSM dan lapisan masyarakat lainnya sesuai dengan fungsi masing-masing. Sehingga saat bencana terjadi, tim lintas instansi bisa langsung bergerak cepat dalam atasi bencana. “Kita sudah koordinasi dengan lintas instansi ini. Sehingga ke depan setiap bencana terjadi tim langsung bergerak tanpa harus menetapkan tugas terhadap instansi. Seperti untuk logistik pada instansi A, pengamanan pada instansi B, evakusi korban bencana pada instansi C dan lain sebagainya. Kita selalu koordinasi dengan tim lintas instansi ini,” ucapnya lagi.

Diakui Nasyanto, Limapuluh Kota langganan terhadap tiga bencana, yakni banjir, longsor dan puting beliung. Ketiga bencana tersebut, terkadang menimpa beiringan. Berdasarkan peta bencana BPBD, boleh dikatakan seluruh kecamatan yang ada merupakan rawan terhadap angin puting beliung. Tetapi tiga tahun terakhir ini, puting beliung paling sering menimpa Kecamatan Luak, Kecamatan Lareh Sago Halaban, Kecamatan Situjuah, Kecamatan Payakumbuh, Kecamatan Bukit Barisan, serta Kecamatan Pangkalan. Untuk bencana banjir, selalu terjadi di Kecamatan Payakumbuh, Kecamatan Lareh, Kecamatan Luak, Kecamatan Guguak, Kecamatan Suliki, Kecamatan Harau, Kecamatan Kapur IX dan terparah Kecamatan Pangkalan. Bencana tanah longsor, titik-titik bencana berada di sepanjang jalur Sumbar-Riau di Kecamatan Pangkalan, kawasan perbukitan di Kecamatan Bukit Barisan dan Kecamatan Gunuang Omeh, serta Kecamatan Lareh Sago Halaban. “Dengan bangkitnya Limapuluh Kota dari bencana, salah satunya dengan tanggap bencana ini mudah-mudahan ke depan masyarakat bisa selamat dari ancaman bencana ini. Bencana memang tidak bisa ditebak kapan terjadinya, tapi bencana bisa diprediksi. Karena itu, kita selalu waspada dan memberikan pengetahuan tentang bencana kepada masyarakat. Limapuluh Kota Bangkit, Siap Untuk Selamat,” tegas Nasryanto. (*)

PAYAKUMBUH & LIMAPULUH KOTA

Payakumbuh Peroleh 317 Unit RTLH 2017 PAYAKUMBUH, HALUAN - Sebanyak 317 unit rumah tidak layak huni (RTLH) di Kota Payakumbuh, bakal mendapat perbaikan melalui program bantuan perumahan swadaya dari pemerintah. Bantuan itu diserahkan Walikota Riza Falepi, secara simbolis di Aula Kantor Kecamatan Lamposi Tigo Nagori (Latina), Sabtu (20/5). Hadir dalam penyerahan bantuan rumah itu, Asisten II Amriul Dt. Karayiang, Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (PRKP) Marta Minanda, Camat Latina David Bachri, sejumlah pimpinan organisasi perangkat daerah, Kabid Perumahan Dinas PRKP, Tegra S, Lurah, tokoh masyarakat, Alim

BANTUAN RTLH — Walikota Riza Falepi secara simbolis serahkan bantuan rehab Rumah Tak Layak Huni (RTLH) kepada perwakilan warga penerima di Kecamatan Latina, Sabtu lalu. ZUL

Ulama, LPM, warga calon penerima bantuan. Walikota Riza Falepi, dalam kesempatan itu, mengapresiasi kinerja Dinas PRKP dan bersyukur atas terwujudnya penyerahan bantuan RTLH. “Saya sangat mengapresiasi atas program dari Dinas PRKP dan bersyukur, sehingga penyerahan bantuan dapat terlaksana,” sebut Riza Falepi.

Terkait program pembangunan dalam visi misi walikota, pengentasan kemiskinan menjadi prioritas utama., melalui peningkatan kesejahteraan masyarakat utamanya kalangan ekonomi lemah. “Banyak program yang telah dan sedang kita laksanakan, salah satunya adalah bantuan peningkatan kualitas hunian masyarakat,” ulasnya. Dikatakan, saat ini masih

banyak rumah yang belum masuk kategori layak, dan berkualitas. Karena itu, lanjutnya perlu pembenahan dan perbaikan dari berbagai sisi. Baik konstruksi atau lantainya, dinding, langit-langit, atap, dan sebagainya,” ujar Riza Falepi menambahkan. Walikota menghimbau supaya bantuan ini dimanfaatkan sebaik-baiknya. Bantuan ini supaya dimanfaatkan dengan baik, agar rumah dan hunian warga menjadi lebih baik dan berkuliatas. “Kita akan berusaha untuk menurunkan secara signifikan jumlah RTLH di Payakumbuh, dalam beberapa tahun mendatang,” tambah walikota. Kadis PRKP Marta Minanda, didampingi Kabid Perumahan, Tegra S, menginformasikan, Payakumbuh adalah salah satu dari 5 daerah yang mendapatkan bantuan rumah swadaya di propinsi Sumatera Barat dari pemerintah pusat, Kabupaten Limapuluh Kota, Kabupaten Padang Pariaman, Kota Solok, Kota Pariaman dan

Payakumbuh, jelas Marta Keberhasilan Payakumbuh mendapatkan bantuan ini

dikarenakan adanya faktor keseriusan pemerintah daerah dalam menangani permasa-

lahan pengentasan kemiskinan dari segi kelayakan hunian masyarakat. (h/zkf)

Pemkab 50 Kota Segera Lakukan Operasi Pasar LIMAPULUH KOTA, HALUAN — Tim Pegendalian Inflansi Daerah (TPID) Kabupaten Limapuluh Kota, bakal melakukan berbagai langkah antisipatif untuk pengendalian inflasi, guna meredam gejolak harga berbagai komuditas kebutuhan pokok masyarakat, utamanya menjelang bulan suci Ramadhan 1438 Hijriah ini. Langkah-langkah itu dirangkum dalam rapat tim TPID terkait, bersama Kepala Bank Indonesia Sumbar, Puji Atmoko, Kepala Perwakilan Pertamina Sumbar, Chairul Anwar, Dandim 0306/50 Kota, Heri Sumitro, Kapolres Haris Hadis, manager PLN Area www.harianhaluan.com

Payakumbuh, Bulog , Sub divre Bukittinggi, Sultani, Badan Pusat Statistik (BPS), Heri beserta Camat se Limapuluh Kota, beberapa hari yang lalu di Bukik Limau Sarilamak.. Bupati Limapuluh Kota, Irfendi Arbi ketika memberikan kata sambutan dalam rapat tersebut, menyebut, Kabupaten Limapuluh Kota bukan merupakan produsen padi dan cabai yang utama di Provinsi Sumbar. Tetapi memiliki pangsa produksi yang cukup besar yakni mencapai 9% padi dan 7 % cabai. Menurutnya, pasca bencana melanda di sejumlah wilayah daerah ini, berdampak pada peningkatan harga

komuditas dan terjadi penurunan PDRB lapangan usaha. Untuk itu, ada tiga hal strategis yang patut menjadi bahan perhatian Tim TPID yakni, mempersiapkan rencana aksi menghadapi ancaman kenaikan harga pangan. “Berbagai langkah antisipasi perlu segera disusun khususnya terkait penanganan masalah pasokan dan arus distribusi barang. Peningkatan produksi pangan melalui ekstensifikasi dan intensifikasi menjadi isu penting ditengah faktor kondisi cuaca ektrim dan semakin sulit dipredisi” tambah Bupati. Perlunya meningkatkan kordinasi lintas kelembagaan

sebagai salah satu prasyarat yang diperlukan untuk mendukung efektivitas berbagai kebijakan stabilitas harga. “Dalam kegiatan ini, kita perlu merumuskan strategi yang tepat untuk lebih mendorong penguatan hubungan kelembagaan yang bersifat startegis dan efektif,” ulasnya. Selain itu, perlu perumusan srtategi kebijakan yang berdimensi jangka menengah panjang untuk membenahi organisasi industri dan struktur pasar, termasuk tataniaga, khusunya komoditas pangan serta mengakslerasi upaya peningkatan kapasitas perekonomian, agar fungsinya lebih nyata. (h/zkf) Redaktur: Heldi Satria

Layouter: Luther


Harian Umum

Mencerdaskan Kehidupan Masyarakat

Malalak Bakal Bangun Kampung Kopi AGAM,HALUAN — Paska Banyaknya bencana di Kecamatan Malalak, kemudian ditindaklanjuti dengan penanaman, bambu dan pohon pelindung, membuat anak Nagari Malalak Barat, Kecamatan Malalak, bakal kembali fokus dalam upaya untuk membangun Kampung Kopi di nagari tersebut. Camat Malalak, Harmezi, Sabtu (20/5) mengatakan, tekad anak Nagari Malalak Barat, Kecamatan Malalak, untuk membangun Kampung Kopi sangat bagus. Oleh sebab itu perlu didorong. Sebelumnya banyaknya bencana melanda kecamatan ini membuat sementara waktu pembangunan Kampung Kopi di Malalak agak terabaikan. “Usai penamanan bibit bambu, rencana pembangunan kampung kopi di Malalak kembali mengemuka. Kalau sudah terwujud tentunya nanti akan dibangun pabrik pengolahan kopi, dan pengembangan kopi luwak. Kampung kopi diharapkan bisa meningkatkan perekonomian masyarakat,” jelasnya. Keberadaan kampung kopi sangat mendukung pembangunan pariwisata di kawasan itu. Warga memang sangat berharap, rencana pembangunan kampung kopi bisa diwujudkan dalam waktu dekat. Selain itu, adanya kampung kopi akan saling mendukung dengan objek wisata Burai-Burai Langkuik indah. Pemandangan menawan dari BuraiBurai Langkuik Indah, merupakan daya tarik tersendiri, bila dinikmati dari lokasi rencana pembangunan kampung kopi. “Kampung Kopi juga akan mendukung pengembangan pariwisata air terjun burai-burai. Dalam mewujudkannya tuntu perlu dukungan banyak pihak. Secara prinsip pemerintah Kecamatan sangat mendukung hal ini,”jelasnya. (h/yat)

AGAM DAN BUKITTINGGI

SENIN, 22 MEI 2017 25 Sya’ban 1438 H

13

KACAB PT TASPEN BUKITTINGGI FURKON

Waspadai Penipuan Mengatasnamakan Taspen BUKITTINGGI, HALUAN — PT Taspen Cabang Bukittinggi menghimbau kepada para pensiunan dan pegawai Aparatur Sipil Negara (ASN), untuk waspada terhadap segala upaya penipuan yang mengatasnamakan pihak PT Taspen.

FOTO BERSAMA – Kapolres Bukittinggi berserta jajaran foto bersama dengan para wartawan yang tergabung dalam Forum Komunikasi Wartawan Peduli Kantibmas (FKWPK) Polres Bukittinggi di Aula Mapolres Bukittinggi, Minggu (21/5). YURSIL

Kapolres Bukittinggi Kukuhkan FKWPK BUKITTINGGI, HALUAN — Untuk meningkatkan kerjasama dan hubungan silaturahmi dengan media, Polres Bukittinggi membentuk sekaligus mengukuhkan Forum Komunikasi Wartawan Peduli Kantibmas (FKWPK) Polres Bukittinggi di Aula Mapolres Bukittinggi, Minggu (21/5). Menurut Kapolres Bukittinggi AKBP Arly Jembar Jumhana

forum FKWPK tersebut bertujuan untuk mempererat jalinan silaturahmi dan kerjasama antara Polres Bukittinggi dengan wartawan secara professional agar Kantibmas tetap terjaga di wilayah hukum Polres Bukittinggi. “Kita menyadari persoalan Kantibmas bukan hanya tugas Polri saja, namun seluruh eleman masyarakat termasuk wartawan. Sehingga wartawan merupakan patner polisi dalam menyebarkan informasi kepada masyarakat,” kata Arly. Ia menjelaskan, kalau wartawan sudah dianggap partner maka kedudukannya harus sejajar tidak ada yang di bawah maupun di atas. Sehingga kerjasama itu dapat berjalan dengan baik. Namun untuk menjalin kerjasama tersebut tentu di mulai dari komunikasi. Sedangkan komunikasi terbentuk karena saling kenal.

Sementara Ketua PWI Bukittinggi Asril Gindo menyambut baik terbentuknya FKWPK tersebut dalam rangka menciptakan Kantibmas di Kota Bukittinggi. Menurut Asrial Gindo sebenarnya antara Polres Bukittinggi dengan para awak media sudah terjalin kerjasama. “Namun tidak semua wartawan di Bukittinggi yang tergabung dalam FKWPK. Kita berharap kepada Bapak Kapolres agar nantinya wartawan yang belum tergabung dapat di rangkul,” harap Asril Gindo Wartawan Singgalang. Ia juga berharap, kerjasama itu dapat saling menguntungkan, baik jajaran Polres Bukittinggi maupun media tempat wartawan bernaung. Hal senada juga disampaikan, Ketua Bukittinggi Pers Club (BPC) Jontra menyambut baik terbentuknya FKWPK. Ia berharap kepada Kapolres, jika nanti ada wartawan di Bukittinggi yang berurusan dengan hukum karena pemberitaan, ia meminta penyelesaian masalah tersebut melalui UU Pers. (h/ril)

Hal ini sehubungan dengan terjadinya modus penipuan yang dilakukan oleh segelintir orang yang mengaku pegawai PT Taspen Cabang Bukittinggi akhirakhir ini, baik itu melalui telepon, sms dan surat pemberitahuan perihal pembayaran manfaat pensiun, menang undian, pembayaran uang muka tabungan hari tua, kekurangan tabungan hari tua (rapel) serta pembagian deviden dana Purna Bhakti. ”Kami meminta dan mengimbau kepada para pensiunan dan ASN untuk mewaspadai aksi penipuan berkedok undian atau pembagian tunjangan dari PT Taspen tersebut. Jika pensiunan menerima informasi atau tele-pon dan sms dari seseorang yang mengatasnamakan Taspen, maka hal itu adalah tidak benar,” ujar Kepala Cabang PT Taspen Bukittinggi, Furkon didampingi Kepala Seksi Umum dan SDM, Sinung Wibowo, Minggu (21/5). Menurut Furkon, hadiah serta pembagian deviden melalui telepon dan sms seperti itu merupakan aksi penipuan dan jangan percayai. Jika para pensiunan dan ASN mendapatkan telepon/sms seperti itu, maka segera menghubungi Kantor PT Taspen terdekat atau call centre 1500911. Sebab, segala informasi terkait dengan hak dan manfaat pensiun serta tabungan hari tua, PT Taspen akan menyampaikannya secara resmi, baik melalui media cetak maupun elektronik. Begitu juga untuk pembayaran uang pensiun yang dibayarkan melalui transfer via bank-bank dan PT Pos. Furkon mengakui, akhir akhir ini cukup ba-nyak pensiunan peserta Taspen yang berhasil diperdaya oleh

FURKON para pelaku penipun via telepon yang mengatasnamakan salah seorang pegawai PT Taspen. Dan modus penipuan itu baru diketahui ketika para pensiunan dan ASN yang menjadi korban itu melapor dan memberitahukannya kepada pegawai Taspen, kerena mereka diimingi hadiah atau deviden yang dijanjikan si penipu. “Jadi apabila ada oknum yang yang mengatasnamakan PT Taspen dengan menjanjikan akan membagikan deviden atau hal lainnya diluar ketentuan, maka itu tidak benar. Apabila pensiunan atau ASN menghadapi kasus yang berkedok penipuan, untuk dapat selalu waspada dengan tidak mudah mempercayai kebenaran informasi yang diterima itu, sekaligus mengecek kebenaran informasi tersebut kepada pihak PT Taspen,” tegas Furkon. Sementara itu Sinung Wibowo menambahkan, untuk mengantisipasi aksi penipuan tersebut, Taspen Cabang Bukittinggi mensosialisasikannya melalui media. Taspen juga mengajak segenap masyarakat dan pembaca koran ini untuk dapat memberikan informasi kepada tetangganya yang pen-siun terkait aksi-aksi penipuan berkedok PT Taspen yang kembali marak. (h/tot)

Petugas Puskesmas Pasar Ahad Ikuti Simulasi Damkar AGAM, HALUAN — Dinas Polisi Pamong Praja dan Pemadam Kebakaran (Damkar) melakukan sosialisasi simulasi alat pemadam kebakaran di Puskesmas Pasar Ahad Maninjau Nagari Duo Koto Kecamatan Tanjung Raya, Sabtu (20/5). Dalam kesempatan itu seluruh warga masyarakat diingatkan untuk s elalu waspada tentang bahaya api yang menyebabkan kebakaran. Kegiatan ini juga bagian dari meningkatkan pengetahuan. Bila terjadi percikan api disetiap lini segera dicegah dan dilaporkan segera kepada petugas pemadam kebakaran. Kelapa Dinas Satuan PolPP dan Damkar Agam Dandi Pribadi didampingi Kabid Damkar, Yunaidi mengatakan, sosialisasi sebagai kegiatan pencegahan awal. Dalam kesempatan itu peserta menyiapkan Alat Pe-

www.harianhaluan.com

madam Api Ringan (APAR) dan Alat Pemadam Api Tradisional (APAT) disetiap ruangan yang ada. Dandi juga meminta seluruh masyarakat untuk terus mencek beberapa hal yang selalu menggangu dan merusak yang bisa munculnya percikan api. “Api kecil sangat berguna dan menjadi kawan dan bila besar menjadi lawan,” ungkapnya Dalam kesempatan tersebut Kasatpol PP dan Damkar mengingatkan kepada kabid Damkar untuk mencatat lokasi yang sudah diberikan sosialisasi dan simulasi agar dapat memberikan sertifikat atau surat keterangan telah mengikuti pelatihan dan dijadikan sebagai bahan sertifikasi untuk penilaian selanjutnya. “Garda terdepan dalam setiap masalah kebakaran di kantor adalah bapak-bapak dan scurity. Hendaknya se-

SIMULASI dan sosialisasi pemadaman kebakaran di Puskesmas Pasar Ahad

tiap anggota dan staf dapat mencermati dan jadikan kegiatan p reventif. Ikuti pelatihan dan simulasi dengan baik,” katanya Kepala Puakesmas Pasar Ahad Syahrial menyampaikan terima kasih kepada pihak Damkar Agam telah memberi pembekalan kepada seluruh staf, petugas

Redaktur: Atviarni

medis, bidan desa, dokter umum dan doktet gigi berkekuatan 45 orang. Selesai penjelasan pengunaan alat pemadam kebakaran secara teori dan dilanjutkan dengan praktek memadamkan api dengan APAR dan APAT. dengan memakai media minyak, drum, karung goni dan racun api APAR. (h/yat)

Layouter: Rahmi


14

SENIN, 22 MEI 2017 25 Sya’ban 1438 H

SUMBAR BANGKIT

WALIKOTA Padang Panjang, H Hendri Arnis, BSBA dan Wakil Walikota Padang Panjang, dr Mawardi Samah saat memaparkan perkembangan pembangunan Padang Panjang kepada para perantau asal Padang Panjang di Jakarta.

HENDRI Arnis saat melakukan tinjauan lapangan ke Pasar Pusat Kota Padang Panjang.

Bangkitkan Semangat Membangun Demi Kesejahteraan

M

eskipun telah banyak perubahan di Kota Padang Panjang, baik dari segi pembangunan fisik dan tata kota maupun karakter masyarakatnya, namun Pemerintah Kota (Pemkot) Padang Panjang masih tetap berkomitmen untuk lebih bangkit lagi dari sebelumnya, agar terciptanya kesejahteraan dalam kehidupan bermasyarakat. Dalam masa kepemimpinan Walikota Padang Panjang, H Hendri Arnis, BSBA dan Wakil Walikota Dr Mawardi Samah, tampak sangat teguh memengang komitmennya untuk membangun dan membangkitkan kejayaan Kota Padang Panjang. “Dengan semangat Hari Kebangkitan Nasional ke-109 tahun 2017, kita berkomitmen untuk membangkitkan semangat membangun demi kesejahteraan, dengan pembangunan tiga proyek besar, seperti Pasar Pusat Padang Panjang, Islamic Center Kota Padang Panjang, dan Rusunawa Kota Padang Panjang,” sebut Hendri Arnis. Untuk pembangunan Pasar Pusat Kota Padang Panjang ditergetkan akan selesai pada tahun ini, berbagai persiapan dan pengerjaannya pun dikebut agar apa yang telah ditargetkan tersebut dapat tercapai dengan baik. Bagitupula dengan pembangunan Islamic Center Kota Padang Panjang dan Rusunawa Kota Padang Panjang, pembangunannya pun begitu d ikawal agar juga dapat terselesaikan dengan cepat dan tak lari dari konsep yang telah dirancang dan direncanakan. “Pasar Pusat Kota Padang Panjang yang kita bangun, nantinya merupakan pasar tradisonal dengan desain yang moderen dan luas, sehingga dapat menarik minat masyarakat luar untuk berbelanja di sini, sedangkan untuk lokasi parkirnya telah kita desain sangat bagus dan menggunakan teknologi terbaru, dengan sistem mobil yang akan parkir nantinya akan naik ke lokasi parkir yang di atas, seperti mengunakan lift, hal itu juga untuk

www.harianhaluan.com

HENDRI Arnis menyerahkan bantuan kepada korban kebakaran di Kelurahan Sigando Padang Panjang Timur.

memanjakan dan membangkitkan semangat masyarakat untuk mengunjungi Pasar Pusat Kota Padang Panjang,” terang Hendri Arnis melalui Seretaris Daerah, Indra Gusnadi. Salain itu, lanjut Indra Gusnadi, pihaknya juga telah merancang untuk menjadikan kawasan Pasar Pusat Padang Panjang menjadi kawasan pejalan kaki. “Semua kendaraan yang ingin ke pasar pusat harus di parkir di tempat yang telah disediakan dan setelah itu berjalan menuju pusat perbelanjaannya. Sedangkan untuk kendaraan yang akan melewati pasar tersebut, akan kita lakukan pengalihan arus mulai dari Keluarahan Pasar Usang, agar tak ada lagi kendaraan yang ber-

keliaran di Pasar Pusat Padang Panjang,” jelas Indra Gusnadi. Sedangkan untuk pembangunan Islamic Center Kota Padang Panjang, Indra Gusnadi menjelaskan, Islamic Center yang dibangun tersebut ditargetkan akan menjadi Islamic Center termegah yang ada di Provinsi Sumatera Barat bahkan di Pulau Sumatera, karena selain menjadi tempat atau rumah ibadah yang sangat bagus, juga akan dilengkapi berbagai bangunan penunjang kawasan Islamic Center itu. “Untuk Islamic Center, selain bangunan utama masjid yang sangat besar, kita juga telah merancang beberapa bangunan dan fasilitas pendukung di lokasi tersebut, seperti ruang

SALAH seorang siswa menyalami Hendri Arnis saat upacara Hardiknas.

audiotorium dan ruang serbaguna yang sangat lengkap dari yang pernah ada di Provinsi Sumatera Barat,” sebut Plt Sekda Padang Panjang, Indra Gusnadi. Selain dari sektor pembangunan fisik, Pemerintah Kota Padang Panjang juga akan lebih bangkit dan maju dari sektor perindustrian, salah satu industri yang menjadi andalan di kota Berjuluk “Serambi Mekah” itu, yakni industri kulit. Untuk industri kulit, Pemkoa Padang Panjang juga telah menyiapkan beberapa taktik jitu dalam memasarkan dan menjadikan hasil penyemakan kulit yang ada di daerah itu menjadi berbagai barang jadi, seperti tas, sepatu, ikat pinggang dan berbagai macam barang berbahan dasar kulit. “Kita telah melakukan penjajakan dengan salah satu perusahaan fashion ternama, kita menargetkan nantinya produk fashion tersebut juga di produksi di Kota Padang Panjang, dan menggunakan kulit dari hasil penyamakan kulit yang ada di Kota Padang Panjang ini. Hal itu juga diharapkan menjadi salah satu cara untuk mengdongkrak ekonomi di Kota Padang Panjang ini,” pungkas Indra Gusnadi. Tak hanya di pembangunan fisik dan industri, Pemkot Padang P anjang juga bertekat untuk membangkitkan SDM di Kota Padang Panjang melalui dunia pendidikannnya, berbagai

HENDRI Arnis mendengarkan saran dan masukan dari majelis taklim di Kota Padang Panjang.

HENDRI Arnis bersama Pemuda Pancasila.

fasilitas pendukung pendidikan pun juga tak luput dari perhatian Pemkot Padang Panjang itu. “Untuk kenyamanan siswa di

HENDRI Arnis sedang berdiskusi bersama tokoh agama di Padang Panjang.

sekolah, selain menyediakan ruang belajar yang nyaman, kita juga akan melakukan pembenahan pada ruang toilet yang ada di setiap sekolah. Kit a menargetkan setiap toilet di sekolah, telah memiliki standar kebersihan yang sangat bagus, seperti standar toilet sebuah hotel berbintang,” sebutnya lagi. Dari awal masa kepemimpinan Walikota Padang Panjang, H Hendri Arnis, BSBA dan Dr Mawardi Samah hingga saat ini, berbagai prestasi untuk Kota Padang Panjang pun sudah sangat banyak diraihnya, seperti piala WTN, piala Adipura, kota sehat, kota layak anak, dan berbagai macam penghargaan lainnya, menjadi salah satu bukti bahwa Kota Padang Panjang semakin bangkit dari tahun ke tahun. (*)

Redaktur: Nasrizal

Layouter: Syamsul Hidayat


RIAU DAN KEPRI

Harian Umum

Mencerdaskan Kehidupan Masyarakat

SENIN, 22 MEI 2017 25 Sya’ban 1438 H

23

OPERASI PEKAT 2017

Polres Dumai Amankan Miras DUMAI, HALUAN — Polres Dumai melakukan operasi Penyakit masyarakat (Pekat) dibeberapa titik lokasi, operasi dilakukan selama dua hari dan berhasil menyita ratusam Minuman keras (Miras) berbagai jenis merk. MIRAS — Polres Dumai melakukan Operasi Pekat 2017 di beberapa lokasi. Operasi yang dilaksanakan selama dua hari ini, berhasil menyita ratusan Miras.

Kapolres Dumai AKBP Donald Happy Ginting saat dikonfirmasi melalui Kabag Ops Polres Dumai Kompol Sasli Rais SH membenarkan pihaknya ada mengamankan ratusan miras dalam giat razia operasi pekat. “Tim satuan Narkoba kita yang melakukan penyi-

siran di Warung Jalan Datuk Laksamana milik Ujang berhasil menyita Lima Botol miras merk Mensen dan 12 botol miras merk Angker,” ujarnya, Minggu (21/5). Lebih lanjut dijelaskan Kompol Sasli, tidak hanya di warung Jalan Datuk Laksamana yang disisir tim, di

warung Jalan Sultan Hassanudin milik Along juga dilakukan penyitaan miras. “Dari penyisiran petugas di warung milik Along, kita berhasil menyita 70 Kaleng Beer. Selanjutnya tim melakukan penyisiran di Salon Jalan Merdeka milik Titin, kita juga berhasil mengamankan enam botol ber guinnes dan sembilan botol angker,” jelasnya. Lanjut Kabag Ops menerangkan, pihak Satuan Sabhara dan Satuan Narkoba kembali berhasil menyita ra-

tusan miras dari lokasi yang berbeda. Hari kedua kembali berhasil menyita lima botol Wisky dan 48 kaleng beer san miguel dari Sea Foof Cipanas Jalan Sultan Hassanudin milik (Salikin). Selain itu, di Toko Nacha Jalan Sultan Hassanudin milik Ani, kita berhasil menyita satu botol Countereu dan satu botol Jack Daniel. Setelah itu, tim Sat Narkoba kita kembali melanjutkan penyisiran di Jalan Arifin Ahmad, kita juga berhasil menyita 120 botol Beer milik Deswandi. (h/rtk)

Lokasi CFD Banyak Sampah PEKANBARU, HALUAN — Petaka mulai muncul di car free day (CFD), Jalan Diponegoro Pekanbaru. Lokasi bebas berkendara pada Minggu pagi itu sangat diminati warga, sayang ramainya warga berolahraga dan bersantai itu juga dibarengi dengan munculnya pasar kaget yang justru menjadikannya tidak senyaman waktu awal dibuka. Setelah beberapa tahun dibuka untuk car free day, Jalan Diponegoro memang semakin ramai. Entah siapa yang memulai berdagang, yang jelas sekarang, satu per satu pedagang mulai m e nyerbu lokasi ini. Mereka berbaur menggunakan jalan bersama warga untuk berjualan. Bahkan kondisinya saat ini sudah seperti pasar kaget. Bukan saja pedagang makanan dan minuman yang berjualan, bahkan semua

RUMAH DIJUAL/ DIKONTRAKKAN

Dijual Rumah Luas tanah 360 m2. Lantai bawah dengan 4 kamar tidur 2 kamar mandi.. Lantai atas dengan 2 kamar tidur 1 kamar mandi dan ruang tamu. Terletak di jalan proma no. 3 Belakang Balok Bukittinggi. Sertifikat Hak Milik. Yang berminat hubungi Hp: 081319854811 RUMAH DIJUAL 1) Jl. H. Agus Salim II No.13 Padang, LT. 142, Lb. 81. 2) Jl. H. Agus Salim II No. 10A, LT.186, LB.80. Yang serius Hub : 081367378716

DIJUAL SEBIDANG TANAH Di Air Pacah Luas 1.320 M2, SHM, Harga Nego. Bagi yang berminat Hub : 0813 8899 8923

JUAL RUMAH. 3 Kamar Tidur, 2 Kamar Mandi, PLN, PDAM, Telp Rumah, garase. Alamat: Jln. Tanjung Indah V Blok C, No.20 A, Lapai Kota Padang. Harga Rp500 jt Nego. Hubungi Eky: 081363010182. Dijual ruko permanen 2011 dg harga murah tiga lantai yang berada di pusat kota. Luas tanah 335 M2, luas bangunan 400 M2 (Lt 1 : 9 x16 M, Lt II : 10x19 M, Lt III :8x10 M. Pondasi sumuran, struktur besi ulir dan interior modern. Lokasi Labuah Basilang, Payakumbuh dekat kampus Unand II, 200 M dari Rumdis Walikota.Cocok utk kantor, hunian, toko dan kos-kosan. Serius, Hub : 083287052018. www.harianhaluan.com

Sebidang tanah HM luas 316 m HOK, terletak di Komp. Perumahan Palm Griya Indah II/ c9 Korong Gadang Kuranji. Tampa perantara, Hub 0812 755 1965

DIJUAL MOBIL Carry Futura Thn.2001, Harga 49 Jt (Nego). CC 1500, Warna Biru Metalik, Terawat, Ban Baru, AC. Yang Serius Hub. 081363422243. Daihatsu Ayla Roda 4 Th.2014. Tangan Pertama, Warna Silver Metalik, Mulus, Pajak Baru Dibayar. Hub : HP. 081267632460 FORD RANGER DOUBLE CABIN 4X4Tahun ‘08, 2 unit, warna silver dan hitam,plat BA, kondisi mobil bagus, mulus, mesin terawat dan siap pakai, orisinil, Asuransi All Risk, nego. Hub: 087895733338, 081267333302

bisnis termasuk pakaian, mainan hingga promosipromosi usaha. ‘’Seharusnya lokasi ini hanya untuk berolahraga atau berkumpul keluarga sambil bermain bersama anak-anak. Tapi sekarang telah berubah menjadi pasar kaget dan untuk berolahraga pun sudah tidak nyaman karena disesaki oleh penjual, dari pedagang pakaian sampai kuliner. Yang cukup miris, ketika waktu menujukkan pukul 9.00 WIB pagi, kegiatan car free day mulai usai, sampah berserak dimana-mana, tidak ada kesadaran untuk mengumpul sampah tersebut, bahkan menambah kerja dinas kebersihan,’’ ujar warga Pekanbaru, Yuliarti Chaidir kepada GoRiau.com, Minggu (21/5). Dia berharap, instansi terkait dalam hal Satpol PP Kota Pekanbaru, agar dapat

menindak pedagang supaya tidak melakukan aktivitas

jual beli di seputar jalan Diponegoro. (h/gru)

BROTHER MASSAGE, Pijat Refleksi, tradisional dan capek2.oleh tenaga pria profesional dan berpengalaman. bersedia dipanggil ke tempat. Hub. 0822 8374 7141

OLISINDO S E R V I C E, melayani salon mobil, cuci mobil, cuci karpet, tukar tambah ban plat. Jl. Adinegoro No. 30, Arah Lubuk Buaya (Depan Perumahan Lubuk Gading. HP. 0812 6684 0106

TRADITIONAL MASSAGE, MELAYANI PIJAT KEBUGARAN DAN PENGOBATAN, PEMIJAT PROFESSIONAL PRIA, HU BUNGI. 0822 8497 6339

MON ACCESORIES MOBIL, menerima pasang kaca film, alarm, central jok, power window, audio mobil, service dll. Jl. Ujung Gurun No. 148 Padang.

STOCKIST XAMTHONE PLUS, sedia paket hemat dan delivery, Dahsyat!, Insya Allah m enyembuhkan. Jln Gang Singgalang 4 Depan Rs. Ibnu Sina Padang, Call. 085274336308

Rumah. Lokasi Komp. Filano Jaya II BB3 No.12. CV. CINTA RASA CATERING , Menerima Pesanan untuk Pesta Rumah 2 Lantai, 5 Kamar Perkawinan, Penataran dan Peresmian Kantor, menyediakan (1 Kamar Pembantu), pesanan untuk rendang, gulai kalio DI JUAL 2 (dua) unit Kamar Mandi 4, Garasi ayam, Samba buruk2 (lado tanak, samba lado bawok, lado terasi, lado mobil Nissan PKC 211 bada, dll. Alamat Jln. Pasir Putih Luar Dalam, Pagar Terali AC ( AIR Tahun 2004, beserta Blok M No. 2. Telp. (0751) 447592, SERVICE CONDITIONER), special AC mobil dengan tangki Kapasitas Besi. Hub. 0813 74 40 4476 0813 74100 307-0812 76123 679 & Spare Part. Melayani pemasangan AC, antar jemput ke 14. 000 liter, harga 155jt DIJUAL CEPAT alamat. Jln. Ujung Gurun No. 77 (nego). Tanpa Perantara Kavling Taman Golf Residence Padang. Hub: 0751-7814716 Hub : 0812 6690 3003 2 Sukajadi Batam. Harga 6.5 jt /

RS SITI RESWARI, menerima persalinan umum dan BPJS, dan Reswari Florist menerima pesanan karangan bunga, Hub. 0852 6371

SOFTWARE SERVER PULSA MU RAH, tapi bukan murahan sudah teruji kehandalannya, langsung diinstalkan dan tinggal pakai.Hub Wardoyo Jln. Tanjung Indah V Blok C/36 Lapai Padang. Hub. (0751) 7055027, 085263978000 LAMPU LED US, dengan Kipas, tinggal colok ke power bank atau laptop. Juga terima jasa instal laptop/komputer, game pc/ android/ipad/iphone,hub 081261888142 (sms)

TOKO ASTAGFIRULLAH, menjual sparkpart mobil, olie, service dll. Jl. Lubuk Lintah No. 22. Hub. 0812 6614

DIKONTRAKKAN Rumah, 4 kmr tdr,list 2200, AC 3 dan PDAM,lengkap dgn perabot dan alat rumah tinggal, cck utk org pindah kantor. Jl. Gajahmada Gn. Tandikat No. 2 (seberang RS Ibnusina). Hub:Ibu Ida, HP. 0 8 2 1 7 0 5 3 6 7 7 7 – 081365319990

DIJUAL RUMAH/TANAH ONE PIECE VARIASI, Masang Kaca film, stiker, branding, dll. Jl. ST. Syahrir. No. Hp. 081374315278 AL HAADI ZIARAH TOUR & TRAVEL, Penyelenggara resmi haji khusus dan umrah. Jl. S. Parman No. 152 A. Telp. (0751) 7057746 / 7057747. Hp. 08126764737 OLISINDO SERVICE, melayani Service, ganti oli, cucian mobil, dll. jln. Adinegoro No. 38, Depan perumahan Lubuk Gading Permai, arah ke Lubuk Buaya. Saat ini dibuka lowongan untuk tenaga kasir, datang langsung ke alamat Kami. Hub: Bapak Reza 081266840106

meter nego. dengan luas 564 meter, view lapangan golf. Hubungi Yulhendri 08127004090 DIJUAL RUMAH TINGGAL, Di Jl. Dobi V No. I padang, kampung Pondok - Kota, ukuran panjang 16 m, lebar 9 m, SHM, Harga 1 Milyar Nego. Minat hub: 0852 1574 1549 / 0823 9099 6930

PT RATU JAYA TOUR & TRAVEL, Jl. S.Parman No 123 Ulak Karang. Telp. (0751) 7058386, 8260961, 8260878

RUMAH DIJUAL/ DIKONTRAKKAN

DIJUAL TANAH : SHM, Lokasi di Tanjuang Basuang 2 Pinggir Jalan. Hanya 2 Menit ke Bandara BIM. Harga 300 rb/M.

Luas 874 M2,luas bangunan 750M2. Alamat jl.Batang Antokan No12, Padang Baru Barat (Kompleks GOR H.Agus salim padang) hub : 081374717420

Luas tanah 352 M dengan 3 kamar tidur dan 1 kamar mandi. Terletak di jalan medan B1 No. 5 Wisma Indah Siteba. Sertifikat Hak Milik. yang berminat hubungi HP. 0812 8125 843 RUMAH DIJUAL : Perum. Kuala Nyiur I Blok A No.16 Simp. Muara Penjalinan. LT.240 M2, LB.100 M2, SHM. Bagi yang berminat Hub : 085263062923. Tanpa Perantara

RUMAH DIJUAL Dijual rumah dengan Alamat: Komp. Yala 2 Jl Pampangan Blok AA Nomor 16 LT: 91 / LB: 75 2 Kamar- 2 Kamar Mandi Hub: 081374047061 TANPA PERANTARA Redaktur: Atviarni

STNK mobil Daihatsu Feroza BA 1585 LO a.n BENI PRIMA. Hilang disekitar Pasar Banto Bukittinggi. Layouter: Rahmi


24

SENIN, 22 MEI 2017 25 Sya’ban 1438 H

Harian Umum

SUMBAR BANGKIT

TAMAN Pantai Kata di Pantai Pariaman yang baru selesai dibangun tahun 2016

Mencerdaskan Kehidupan Masyarakat

TAMAN Anas Malik di Pasia Lohong

Mensinergikan Potensi Wisata dan Ekonomi Kreatif K

ota Pariaman, salah satu kota di pesisir pantai Sumatera di Provinsi Sumatera Barat. Sebagai wilayah di pesisir pantai, daerah ini menyimpan beragam pesona keindahan alam yang cocok sebagai tempat kunjungan wisata, terkait dengan pesona pantai dan pulau. Makanya tak heran jika pemerintah setempat menjadikan daerah ini sebagai Kota Tujuan Wisata, Ekonomi Kreatif Berbasis Lingkungan, Budaya dan Agama, hal itu tergambar dalam visi dan tergambar dalam program RPJMD. Mewujudkan visi, melibatkan banyak OPD, dengan program-program bersentuhan dengan pembangunan pariwisata di Kota pariaman, sebut saja Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, PUPR, Dinas Kelautan Perikanan, Perindag dan UKM dan sejumlah dinas instansi lainya. Kota Pariaman luasnya mencapai 73, 36 Km2. Kota ini, berpenduduk lebih kurang 80 ribu jiwa. Warga bersama pemerintah terus bahu membahu melaksanakan pembangunan kota sesuai bidangnya masingmasing. Seperti juga diungkapkan Walikota Pariaman, Mukhlis Rahman. Katanya, Kota Pariaman yang mempunyai wilayah pantai yang indah, menjadikan daerah ini sebagai daerah tujuan wisata dasarnya potensi wisata yang ada, pantai yang indah, jajaran pulau menarik di depannya, potensi yang harus dikembangkan untuk menunjang kemakmuran masyarakat daerah ini. Bertahun-tahun secara bertahab, pembangunan potensi yang ada itu d i w uj u d k a n ,

MUKHLIS RAHMAN

GENIUS UMAR

tanpa mengecilkan kelanjutan pembangunan di bidang lainya. Hasilnya mulai tampak saat ini. Objek wisata Pulau Angso ditata secara baik. Kini, pulau tersebut tampak beda. Objek wisata ini dengan sentuhan infrastruktur fisik, begitu kawasan sepanjang pantai kota pariaman, seperti objek wisata pantai kata, pantai cermin dan pantai gandoriah, terus ditata dan dilengkapi infsratruktur fisiknya. Taman-taman dibangun, salah satu diantaranya taman anas malik di pasia Lohong. Tidak hanya pembangunan in frastruktu r fisik saja yang dilakukan untuk menambah daya tarik wisata tetapi juga yang berhubungan dengan faktor penun jang kemajuan wisata, seperti kuliner, cendera mata, dilakukan pembinaan melalui OPD terkait, Perindag dan UMK). Hasilnya kini mulai tampak dan dirasakan. Tiap tahun dianggarkan pembangunan infrastruktur fisik untuk pembangunan

kota dan memperindah kota, berjalan lancar. Infrastruktur wilayah pantai sebagai daya tarik wisata, dibangun secara kontinu, melibatkan OPD terkait, secara bersamasama membenahinya. Dan itu sudah dikerjakan sejak beberapa tahun belakangan, hasilnya se-

RIMBUNAN pohon cemara di Pantai Cermin

TAMAN pantai kata di Pantai Pariaman yang baru selesai dibangun tahun 2016

JEMBATAN Muaro Pariaman dekat objek wisata Gandoriah

perti terlihat kini “Berwisata ke Kota Pariaman tidaklah rugi, karena alam indah memberikan kesan nyaman dan sejuk di hati wisatawan, selain itu akses sangat mudah dari berbagai penjuru daerah di Sumbar ini. Perhubungan lancar 45 menit dari bandara Internasional Minang Kabau dan minimal 1 jam dari Kota Padang ibu kota Provinsi Sumatera Barat,” kata Efendi Jamal Kepala Dinas Pariwisata Kota Pariaman. Dalam menarik wisatawan berkunjung ke Pariaman dari Dinas Kebudayaan Pariwisata mengggelar ivent-ivent menarik, baik yang sudah terdaftar secara kalender wisata, ataupun secara kagetan, itupun terus digelar di objek-objek wisata,

MUKHLIS RAHMAN Walikota pariaman www.harianhaluan.com

termasuk juga promosi melalui famplet dan media. Objek wisata pantai di Kota Pariaman sudah tertata rapi, lengkap dengan taman-taman tempat anak bermain dan berolahraga, maupun keluarga. Wisatawan bisa memilih daerah destinasi wisata yang ada di kota pariaman. Bahkan infratstruktur untuk wisata ke pulau, dibenahi secara “gotong royong” melalui OPD, kini pengunjung ke pulau angso berwisata, tidak lagi meloncat turun dari kapal setelah tiba di pulau angso, tapi turun di dermaga, karena sarana itu sudah dibangun untuk kenyamanan pengunjung wisata di pulau angso duo. “Program-program untuk pembangunan kota pariaman ke depan terus dipacu, termasuk buat destinasi wisata, sehingga

kian tahun Kota Pariaman bertambah tacelak,” kata dia. Selain pembangunan dermaga di pulau angso duo, di obejk wisata Pantai Gandoriahpun ada monumen TNI AL dengan asesorisnya, seperti tank baja, meriam. Berwisata di Kota Pariaman, wisatawan dapat menikmati wisata kulinernya yang menggoda selera makan anda, atau capek setelah menikmati keindahan alam pantai kota pariaman, tak perlu cemas, pengunjung juga dapat menikmati wisata kuliner, Pariaman dikenal dengan ragam kuliner menggoda selera dengan masakan khasnya dan itu ada juga di tempat-tempat lokasi wisata, pengunjung tinggal pilih. Kunjungan wisatawan ke Kota Pariaman dari tahun ke tahun itu terus meningkat, terakhir tahun 2016 jumlah kunjungan telah mencapai 3 juta lebih dan mereka datang dari berbagai daerah. Asrizal, kepala Dinas PUPR Kota pariaman sebagai OPD penunjang pembangunan infrastruktur fisik pada objek-objek wisata, menyebutkan tiap tahun pembangunan infrastruktur di tempat tempat wisata di lakukan dengan dana miliaran rupiah pertahun. Apalagi pembinaan yang dilakukan Perindagkop dan UKM, terhadap industri kerajinan, sulaman, bordir dan rajutan, yang dapat menghasilkan fashion, dan juga sebagai cinderamata kepada wisatawan, tetap dilakukan sehingga dengan berkembangya pariwisata di Kota Pariaman, membawa dampak posistif terhadap kemajuan sektor lainya seperti UKM dan Industri Kerajinan yang ada di kota ini, ungkap Gusniyeti Zaunit. (h/tri)

PEMBANGUNAN taman dan pendestrian dari kawasan Pantai Lohong sampai Pantai Cermin

RTH Taman anas malik

SECUIL pemandangan di objek wisata Pantai Gandoriah

Redaktur: Rakhmatul Akbar

Layouter: Syamsul Hidayat


SENIN, 22 MEI 2017 25 Sya’ban 1438 H

Harian Umum

Mencerdaskan Kehidupan Masyarakat

19

Agam Lindungi Masyarakat dengan Swasembada Pangan K

ESERIUSAN Pemerintah Kabupaten Agam dalam menciptakan kekuatan perekonomian di tengah masyarakat, akar rumput merupakan nilai plus dan komitmen Bupati Agam sejak kepemimpinanya. Swasembada pangan telah melindungi masyarakat, dari himpitan melonjaknya harga kebutuhan pokok.

Hal itu tentunya tidak terwujud dengan sendirinya Pemerintah Kabupaten Agam telah melaksanakan berbagai program atau kegiatan yang bermuara pada upaya pemantapan ketahanan pangan. Dalam banyak kesempatan Bupati Agam Indra Catri tidak jarang turun langsung memberikan motivasi kepada masyarakat dengan pitaruh nan dilaman untuak dimakan nan diparak baok ka pakan. Dalam mengangkat kesadaran itu tidaklah mudah. Pada awal kepemimpinanya terdapat masih rendahnya kesadaran masyarakat terhadap kepedulian lingkungan dan ketahanan pangan. Dengan kodisi demikian banyak lahan-lah an tidur diperkarangan rumah yang belum tergarap secara maksimal. Saat itu, kolam ikan sudah tidak berfungsi lagi, seperti tanaman Toga (Tanaman Obat Keluarga) mulai menghilang. Melalui Agam Menyemai terus disosialisasi pemerintah melalui pertemuan-pertemuan acara, terus gencar memberikan penyuluhan secara berkelanjutan. Tetapi keadaan yang ada saat itu tidak menyurutkan tekad dan komitmen dari bupati dengan segenap instansi pemerintah mulai kecamatan hingga nagari untuk mengajak masyarakat agar menyadari dengan penuh bahwasannya masalah ketahanan pangan berdasar dari lingkungan rumah tangga. Atas keberhasilan telah yang diraih, Bupati Agam Indra Catri juga pernah diminta sebagai pembicara utama pada kegiatan sidang Regional Dewan Ketahanan Pangan yang dilaksanakan di Hotel Mercure Surabaya tahun silam, yang diselenggrakan oleh Kementerian Pertanian. Kini Bupati Agam Indra Catri bersama Wakil Bupati Agam Trinda Frahan dan Sektertaris daerah Martias Wanto tinggal bagaimana memaksimalkan apa yang sudah diraih sebelumnya. Setiap rumah penduduk sudah ditanami dengan tanaman untuk kebutuhan pokok rumah tangga. Hampir tidak ditemukan lagi areal lahanlahan tidur masyarakat seperti, kolam ikan yang kosong. Bupati Agam Indra catri mengatakan, dalam mewujudkan ketahanan pangan dalam kondisi kekinian, tidak hanya berfokus pada peningkatan ketersediaan pangan,

kebun bibit sendiri. Langkah tersebut telah dimulai oleh Masjid Agung Nurul Falah di Kecamatan Lubuk Basung telah memiliki

PEMERINTAH Kecamatan Sungai Pua mendorong warga mengembangkan pembuatan bibit tanaman dan buahbuahan unggul, guna meningkatkan pendapatan dan ekonomi keluarga.

pemerataan distribusi pangan dengan harga terjangkau namun juga tercapainya pola konsumsi pangan yang aman, bergizi dan beragam. “Pemerintah konsisten mendukung kegiatan masyarakat tersebut dengan melakukan pengadaan sarana produksi seperti pupuk, bibit dan lain. Serta mendukung sarana transportasi pendukung bidang pertanian seperti jalan usaha tani atau jalan desa. Hal ini bertujuan meningkatkan dan mendekatkan akses ke sektor pertanian,” Ungkapnya. Lirik Tanaman Produktif Setelah suskes dengan pangan, pada tahun 2017 Pemerintah Kabupaten Agam menargetkan untuk membagikan satu juta bibit tanaman yang memiliki nilai ekonomis kepada Masyarakat. Bibit tanaman ini dalam proses pembibitan di Kebun Bibit Permanen (KBR) di Sungai Jariang, Kecamatan Lubuk Basung.Setelah besar, bibit tanaman itu diserahkan kepada warga yang tersebar di 16 kecamatan. Sebut saja, bibit mangis,

BUPATI Agam Indra Catri Dt. Malako Nan Putiah, sangat penanaman sejuta pohon dan buah-buahan, bersama Dandim 0304 Agam.

jengkol, petai, kemiri, pinang, pala, lengkeng, rambutan, mangga dan nangka. Masingmasing tanaman ini sebanyak 100 ribu batang. Masyarkat benar-benar diajak untuk sama-sama menanan. Ini semua juga tidak lepas dari filosofi Agam yang agamais, dimana Rasulullah berpesan untuk menanam sekalipun dia tahu meninggal esok hari. Keutungan menanam ini sangat banyak karena buahnya dijual di pasar tradisional dan pe dagang pengumpul. Selain itu, untuk menjaga kelestarian hutan yang ada di Agam. Dalam perjalannya pada tahun 2017 pemerintah Kabupaten Agam juga terus meningkatkan penanaman pada salingkar Danau Maninjau karena ini juga merupakan bagian dari upaya Save Maninjau. Baru-baru ini Wakil Bupati Agam Trinda Farhan Satria bersama Yayasan Hu-

tan Lestari Indonesia (YHLI), dan PT PLN (Persero) Sektor Pembangkit Bukittinggi, juga melakukan penanaman di Maninjau. “ Penanaman di Maninjau adalah upaya strategis hutan dan daerah aliran sungai akan terjaga sehingga air Danau Maninjau lebih baik, secara bertahap diharapakan juga menjadi lahan penghasilan bagi masyarakat didarat,” ungkap Trinda Farhan yang juga tim penyelamatan Danau Maninjau. Nagari dan Mesjid Punya Kebun Bibit Pemerintah Kabupaten Agam tidak henti-hentinya memunculkan inovasi dalam mendorong masyarakat yang mandiri dimana semunya bertujuan untuk kepentingan jangka panjang. Kini mesjid maupun nagari menjadi salah satu lokasi yang potensial dan didorong oleh pemerintah Kabupaten Agam memiliki

SEKRETARIS Daerah Kabupaten Agam, Martias Wanto saat memimpin rapat OPD, bersama Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Masyarakat Yosefriawan, Asisten II Isman Imran.

BUPATI Agam Indra Catri dan Wakil Bupati Agam Trindra Farhan dalam salah satu kesempatan kegiatan bersama OPD. www.harianhaluan.com

kebun bibit dengan tanaman cabai, tomat dan terong. Selain membibit, lokasi perkarangan masjid juga telah ditanam berbagai tanaman buah-buahan seperti, mangga, jeruk, kelengkeng, rambutan. “ Dalam jangka dua tahun mendatang tanaman ini sudah berbuah dan bisa dimanfaatkan bagi masyarakat sekitar. Kita juga mengarahkan pengurus masjid di kecamatan agar membuat kebun bibit di perkarangan masjid,” jelas Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Agam, Isman Imran. Begitu juga dengan nagari, pada 2017 Sebanyak 82 nagari di Kabupten Agam bisa memiliki kebun bibit untuk memenuhi permintaan bibit tanaman dari masyarakat. Untuk membuat kebun bibit nagari ini bisa menggunakan dana nagari. Saat ini, sudah ada beberapa nagari yang telah memiliki kebun bibit nagari dan telah menyemai bibit tanaman seperti, alpokat, jeruk, mangga, cabai, tomat. Buah dari tanaman ini bisa digunakan langsung dinikmati oleh masyarakat. (adv)

PARA petani di Cacang saat panen jagung.

PENANAMAN bibit tanaman maupun bunga pada pusat Lubuk Basung.

POHON pepaya di sekitar Kota Lubuk Basung yang telah berbuah.

WAKIL Bupati Agam, Trinda Farhan saat bersama PT. PLN (Persero) Sektor Pembangkit Bukittinggi, dalam kegiatan penyerahkan bantuan 5.000 batang bibit alpokad untuk penghijauan salingka Danau Maninjau. Redaktur: Arda Sani

Layouter: Luther


18

OLAHRAGA

SENIN, 22 MEI 2017 25 Sya’ban 1438 H

JURAI MINANGKABAU CUP

Koto Tangah Raih Kesuksesan Ganda PWI Sumbar Kembali Kalah dari Polda PADANG, HALUAN — Niat tim sepakbola Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Sumatera Barat untuk balas dendam ke tim sepakbola Polda Sumbar gagal. Dalam pertandingan persahabatan galatawa di Stadion H. Agus Salim Padang, Sabtu (20/5) tim PWI Sumbar dihajar dengan skor telak 5-1. Tim Polda Sumbar diperkuat dan dikapteni langsung oleh Kapolda Sumbar Fakhrizal dan didukung pemain lainnya seperti Kapolres Dharmasraya Rudy Yulianto. Semetara itu tim PWI Sumbar diperkuat oleh Nofi Sastera, Basril Basyar dan Hardimen Koto. Selain itu tim PWI Sumbar juga mendatangkan beberapa orang pemain impornya seperti Taufik Efendi Kadis Kebudayaan Sumbar, Alex Aldha Yudi yang merupakan dosen sepakbola UNP dan masih banyak lainnya. Pertandingan galatawa ini merupakan salah satu rangkaian acara penutupan dari turnamen Minangkabau Cup yang merupakan turnamen sepakbola antar kecamatan se-Sumatera Barat. Pertandingan sendiri berlangsung berat sebelah. Tim Polda Sumbar yang unggul fisik berhasil menguasai jalannya pertandingan. Tim PWI Sumbar lebih banyak menunggu di garis pertahanan sembari menunggu tim Polda Sumbar melakukan kesalahan dan melakukan serangan balik. Meski lebih banyak bertahan tim PWI Sumbar mampu memberikan perlawan di babak pertama. Terb ukti pada pertama pertandingan berakhir 2-1 untuk kemenangan tim Polda Sumbar. Dua gol Polda Sumbar diciptakan oleh Kapolda Sumbar Fakhrizal. Sedangkan satu gol balasan dari PWI Sumbar diciptakan oleh Taufik Efendi. Memasuki babak kedua Polda Sumbar lebih banyak mendominasi pertandingan. Terbukti Polda Sumbar mampu menciptakan tiga gol lagi melalui Kapolres Dharmasraya Rudy Yulianto. Sedangkan tim PWI Sumbar tidak berhasil menambah gol sehingga pertandingan berakhir 5-1 untuk kemenangan tim Polda Sumbar. Dengan hasil ini PWI Sumbar gagal melakukan pembalasan pertandingan sebelumnya dimana tim Polda Sumbar juga berhasil mengalahkan tim PWI Sumbar dengan skor tipis 3-2. Skor pertemuan kedua tim sementara 2-0 untuk kemenangan tim Polda Sumbar. (h/san)

www.harianhaluan.com

PADANG, HALUAN — Kecamatan Koto Tangah meraih kesuksesan ganda dalam turnamen Minangkabau Cup. Selain berhasil mempertahankan gelar juara, Koto Tangah juga berhasil mematahkan rekor selalu kalah dari tim Kecamatan Bayang Pesisir Selatan. Sebelum partai final yang digelar di Stadion H. Agus Salim Padang, Sabtu (20/5), Kecamatan Bayang selalu berhasil mengalahkan Koto Tangah di babak 32 besar dan delapan besar. Namun di partai puncak, Koto Tangah mampu bangkit dan mengalahkan

Bayang dengan skor 3-1. Kedua tim menunjukan penampilan terbaiknya pada laga ini. Saling jual beli serangan pun terjadi. Namun Koto Tangah mampu unggul terlebih dahulu melalui gol yang diciptakan oleh Husnul Fikri pada menit 39. Hingga babak pertama berakhir kedudukan masih 10 buat kemenangan Koto Tangah. Memasuki babak kedua, Bayang yang tertinggal meningkatkan serangan untuk mengempur pertahanan Koto Tangah. Terlalu asik menyerang malah gawang Bayang kembali kebobolan melalui Dion Riski menit 47. Tertinggal dua gol, Bayang semakin gencar menyerang pertahanan Koto Tangah. Usaha dari para pemain Bayang untuk mengejar ketertinggalan membuahkan hasil. Menit 69 melalui sundulan Ulul Azmi yang tidak mampu diamankan

oleh penjaga gawang Koto Tangah. Setelah Bayang mampu memperkecil ketertinggalanya, tensi permainan kembali meningkat. Sebab Koto Tangah juga tidak mau Bayang menyamakan kedudukan. Namun Koto Tangah mengunci kemenangan melalui gol yang diciptakan oleh Abrar Naim di masa injury time. Tidak lama setelah gol tersebut wasit membunyikan peluit tanda pertandingan berakhir. Usai pertandingan Asisten Pelatih Koto Tangah Andre mengatakan kemenangan dan gelar juara yang diraih oleh tim Koto Tangah merupakan kerja keras para pemain di lapangan. “Anak-anak mampu bermain dengan baik sehingga meraih kemenangan. Bermain kompak menjadi kunci kemenangan kami pada laga kali ini,” ungkapnya. Andre mengaku bangga dengan

pemainnya, para pemain Koto Tangah tidak terpengaruh dengan dua kekalahan sebelumnya. “Meski sudah dua kali sebelumnya, namun mereka tidak terpengaruh dengan hasil tersebut. Pemain menunjukan mental juara sehingga berhasil mempertahankan gelar juara,” bebernya. Juara ketiga dalam turnamen Minangkabau Cup ini diraih oleh Talawi setelah mengalahkan Padang Panjang Timur dengan skor 4-0. Pemain terbaik diraih oleh Farid Faturahman dari Koto Tangah, pemain muda terbaik diraih oleh Ulul Azmi dari Bayang, kiper terbaik diraih Yogi Andriko dari Padang Panjang Timur, pemain belakang terbaik diraih Erik Kurniawan dari Talawi, pemain tengah terbaik diraih Teddy Afra Ashari dan pemain depan terbaik diraih oleh Ronaldo Eko Julianto dari Koto Tangah. (h/san)

Gubernur Sumbar Buka TASCLA

GUBERNUR Sumbar, Irwan Prayitno, saat membuka TASCLA 2017. Diharapkan TSCLA akan menjadi ajang promosi wisata Sumbar. IST

PADANG, HALUAN — Gubernur Sumatera Barat, Irwan Prayitno, membuka Trail Adventure Sport Center 2024 Lubuk Alung (TASCLA) yang berlokasi di Nagari Sikabu, Kabupaten Padang Pariaman, Minggu (21/5/2017). TASCLA diikuti oleh peserta trabas dari seluruh kabupaten/kota seSumbar.

Gubernur dalam sambutannya menyampaikan, trabas selain menjadi hobi dan olahraga, dapat juga dijadikan sebagai ajang promosi wisata. Khusus di Padang Pariaman selain pantainya yang menjadk daya tarik masih ada 2 lokasi wisata lain yang belum banyak diketahui oleh masyarakat luas, yakni Lubuak Nyarai dan Tapian Puti.

”Padang Pariaman memang banyak menyimpan objek wisata alam yang mempesona. Selain pantai juga ada objek wisata alam seperti, Lubuak Nyarai dan Tapian Puti,” ujarnya. Dalam mempromosikan dua lokasi wisata tersebut, Irwan Prayitno mengharapkan kepada seluruh peserta trabas untuk dapat membantu mempromosikannya. ”Harap disampaikan juga kepada keluarga dikampung atau di rantau, bahwa Sumbar memiliki banyak tempat wisata yang indah, salah satu nya yang ada di Padang Pariaman,” ujarnya. Sementara itu, Adek selaku panitia pelaksana mengatakan, TASCLA ini akan menempuh jarak sekitar 40 km dengan medan berbagai ragam medan, yakni hutan, sungai, jalan berlumpur, dan berkerikil. ”Saya berpesan kepada seluruh peserta trabas, keselamatan tetap menjadi yang pertama, apalagi semalam lokasi ini diguyur hujan deras” terangnya. (h/isr)

Redaktur: Arda Sani

Layouter: Luther


SENIN, 22 MEI 2017 25 Sya’ban 1438 H

17

DI BAWAH KEPEMIMPINAN IRFENDI-FERIZAL

Bangkit dari Segala Aspek

BUPATI Limapuluh Kota, Irfendi Arbi berbincang akrab dengan Menteri PU, Basuki Hadimulyono di sela acara seminar nasional bendungan besar 2017 di Hotel Inna Muara, Padang.

P

ASANGAN Bupati Kabupaten Limapuluh Kota, Irfendi Arbi dan Wakil Bupati Ferizal Ridwan, tentu berkomitmen untuk membangkitkan Kabupaten Limapuluh Kota, dari segala aspek ke arah yang lebih baik. Hal itu tentu dilakukan dengan berbagai pembangunan, seperti infrastruktur, pendidikan, kesehatan serta sumber daya manusia (SDM) dan lain sebagainya. Bersamaan dengan pemberdayaan anggota kelompok tani, untuk meningkatkan produksi padi dan pangan lain, sehingga bersaing di pasaran. Sebab, sektor pertanian masih menjadi faktor utama dalam pembangunan sektor ekonomi. Pembangunan pertanian tertuang dalam poin 6 dan 7 dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) yang dikenal dengan agenda Nawa Cita Kabinet Kerja Presiden Joko Widodo. Lagipula, peran dan kontribusi sektor pertanian selama ini menunjukkan hasil yang signifikan dalam mendukung pembangunan ekonomi masyarakat di Kabupaten Limapuluh Kota. Pembangunan pertanian berperan langsung terhadap peningkatan Produk Domestic Regional Bruto (PDRB), penye-

dia lapangan kerja, sumber pendapatan masyarakat. Sehingga peran sektor pertanian perlu ditingkatkan dengan mencari inovasi baru, penciptaan dan

pengembangan areal penanaman baru atau membuka lahan sawah baru, guna menggenjot produksi pangan, utamanya padi. Program pembangunan pertanian di Limapuluh Kota pada hakekatnya rangkaian untuk mem fasilitasi, melayani dan mendukung usaha pertanian masyarakat, sehingga memiliki nilai tambah, meningkatkan daya saing, serta mampu meningkatkan pendapatan petani supaya lebih sejahtera. Untuk mewujudkan hal itu, Pemkab Limapuluh Kota melalui Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan perlu memfasilitasi masyarakat tani yang merupakan stakeholder utama untuk dapat berperan aktif dalam pembangunan pertanian di daerahnya. Untuk menggerakkan pembangunan pertanian itu, perlu penataan dan pengembangan kelembagaan pertanian, serta membangun hubungan yang strategis dengan sektor lain. Sejalan dengan itu juga, dilakukan peningkatan pembangunan insfastruktur, pendidikan, kesehatan, ekonomi maupun SDM. Sehingga Kabupaten Limapuluh Kota, mampu bangkit di bawah kepemimpinan duet Irfendi Arbi dan Ferizal Ridwan. Di antara sektor pertanian yang ditingkatkan itu, termasuk usaha tani masyarakat, utamanya pr oduksi pada sawah untuk mengejar swasembada pangan, khususnya di Kabupaten Lima-

BUPATI Irfendi Arbi ketika berbincang-bincang dengan Menteri ESDM, Ignasius Jonan, belum lama ini.

BENIH IKAN — Untuk menambah ekonomi masyarakat, Bupati Limapuluh Kota, Irfendi Arbi melepas benih ikan di perairan umum. puluh Kota. Untuk itu, Bupati dan Wakil Bupati Limapuluh Kota, sudah menerapkan inovasi baru, melalui program teknologi budidaya padi salibu, secara bertahap akan menggalakkan teknologi tersebut pada 13 kecamatan yang ada di Kabupaten Limapuluh Kota. Lagipula, produksi padi salibu ternyata cukup tinggi dan menjanjikan. Buktinya, penerapan pada demplot di lima kecamatan tahun 2016, ternyata produksi

salibu tersebut mencapai 8 ton per hektare. Keuntungan yang diperoleh para petani, karena tidak membutuhkan tenaga kerja pengolah lahan, tidak lagi menyediakan benih padi. Sedangkan pupuk yang diberikan pada padi salibu jauh berkurang dibanding tanam padi konvensional. Keterangan Plt Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan setempat, Eky Hari Purnama dan Kabid Tanaman Pangan, Masmarel menye-

DIREKTUR Desa, Sugeng didampingi Wakil Bupati Ferizal Ridwan memberikan dorprize kepada peserta Tour de BUMdes 2017 di Lembah Harau.

butkan, biasanya bibit padi tanam padi konvensional mencapai 25 kg per hertare pada padi selibu nol. Pengolahan lahan sekitar Rp2,5 juta per hektar dikantongi petani, upah tanam juga tidak ada lagi dan puku juga irit. Satu hektar sawah tanam biasa membutuhkan pupuk urea 100 kg, SP 150 gram, pada padi selibu hanya setengahnya. Dengan budidaya teknologi padi salibu atau panen berkalikali, diharapkan mampu me-

ningkatkan produksi pangan serta menambah pendapatan para petani daerah ini. Satu kali panen tanam padi konvensional, indek pertanaman maupun penen hingga 3 kali pertahun dalam usia panen selama 90 hari (3 bulan). Bahkan teknologi salibu bisa berlangsung berkali kali. Satu kali panen padi konvensional mampu dilakukan sampai limakali panen padi salibu. Teknologi budidaya padi salibu di Limapuluh Kota, tahun 2017 ini ditargetkan mencapai 500 hektare yang tersebar pada lima kecamatan. Sebelumnya pada lima kecamatan tersebut, sudah dilaksanakan demplot budidaya padi salibu tahun 2016 lampau. Tahun 2017 ini, dilaksanakan lagi demplot pada 7 kecamatan yang belum kebagian program padi salibu yang didanai APBD Limapuluh Kota. Tahun anggaran 2018, diharapkan tujuh kecamatan yang belum kebagian program tersebut, dapat pula teknologi budidaya padi salibu. Lagipula budidaya padi salibu menggunakan teknologi ramah lingkungan. Sedangkan bantuan langsung diterima anggota kelompok masing-masing sebesar Rp235 ribu melalui kelompok. Untuk target luas tanam padi di Limapuluh Kota 2017 ini secara keseluruhan sekitar 53.205 hektare dengan produksi yang diharapkan seberat 43.072 ton. (h/zkf)

WAKIL Bupati Limapuluh Kota, Ferizal Ridwan saat menyerahkan Bantuan Alquran di Pangkalan, belum lama ini.

MESKI TANTANGAN BERAT DAN MENGKHAWATIRKAN

Pendidikan “Bangkit” dari Ketertinggalan IRFENDI ARBI Bupati Limapuluh Kota

B

ELASAN tahun lalu, kondisi pendidikan Kabupaten Limapuluh Kota sering dianggap remeh oleh daerah lain, tidak seperti kondisi yang ada saat ini. Sebelum memasuki tahun 2000-an, banyak fasilitas sekolah yang tidak memadai, ruangan kelas banyak yang bocor, masih ada sekolah berlantai tanah, ada anak-anak yang tidak mendapatkan pendidikan layak. Ketika itu, masih banyak anak-anak yang ikut menolong orangtua mencari nafkah ke hutan ketimbang belajar di sekolah, terutama di daerah pedalaman dan pinggiran Kabupaten Limapuluh Kota. Belum lagi masih ada sekolah yang kekurangan ruangan sebagai tempat menuntut ilmu bagi anak-anak generasi muda. Sehingga kondisi yang memprihatinkan tersebut, berdampak dengan hasil dan mutu pendidikan yang jauh tertinggal dari daerah lain di Sumbar. Dibandingkan dengan daerah tetangga, prestasi pendidikan Kabupaten Limapuluh Kota berada jauh dari Kota Payakumbuh. Meski demikian, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Limapuluh Kota tidak tinggal diam. Secara bertahap bangkit dari keterpurukan dan ketertinggalan demi mencerdaskan anak nagari. Dengan dukungan dan dorongan, serta perhatian yang kuat

www.harianhaluan.com

dari DPRD setempat, sehingga pemerintah daerah melalui dinas pendidikan secara bertahap mampu mendongkrat kondisi ketertinggalan pendidikan daerah. Terlebih, Dinas Pendidikan Kabupaten Limapuluh Kota juga proaktif mencari anggaran untuk kemajuan dunia pendidikan sampai ke pemerintah pusat. Miliaran rupiah dianggarkan dari APBD Kabupaten Limapuluh Kota, Provinsi Sumbar, serta APBN dalam pembangunan infrastruktur pendidikan, peningkatan sumber daya manusia (SDM), serta melengkapi fasilitas

sekolah demi kemajuan daerah. Ruangan kelas ditambah, sekolah baru dibangun, fasilitas penunjang didirikan, SDM guru ditingkatkan melalui pelatihanpelatihan, serta pendidikan khusus bagi tenaga pengajar. “Pendidikan Limapuluh Kota sudah mulai bangkit,” terang Radimas, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Limapuluh Kota. Memasuki tahun 2010-an, penataan dunia Pendidikan Kabupaten Limapuluh Kota sudah dirasakan masyarakat. Dari segi prestasi, Kabupaten Limapuluh Kota mulai merangkak

naik. Biasanya, prestasi daerah jauh berada diperingkat bawah. Tetapi, beberapa tahun belakangan ini, prestasi Kabupaten Limapuluh Kota secara bertahap mulai memacu prestasi daerah lain di Sumbar ini, terutama dari segi mutu pendidikan. Sejak lima tahun terakhir ini, Pemerintah Kabupaten Limapuluh Kota juga telah berhasil membangun, setidaknya 10 sekolah baru yang tersebar tujuh kecamatan dalam mempermudah akses pendidikan bagi masyarakat. Hadirnya sekolah-sekolah baru itu, disambut baik masya-

rakat terutama yang berada di kawasan pinggir Kabupaten Limapuluh Kota. Sehingga anakanak generasi muda tidak jauhjauh lagi untuk mengenyam pendidikan. Satu kecamatan satu sekolah, itu lah yang diterapkan pemerintah daerah. Sekolah baru yang hadir ditengah-tengah masyarakat, yakni SMAN 1 Gunuang Omeh, SMAN 1 Bukit Barisan, SMAN 2 Bukit Barisan, SMAN 1 Mungka, SMAN 2 Akabiluru, SMAN 2 Harau, SMAN 2 Pangkalan, SMPN 4 Kapur IX, serta SMPN 3 Bukit Barisan.

KEPALA Dinas Pendidikan Kabupaten Limapuluh Kota, Radimas saat menerima tamu di ruang kerjanya beberapa waktu lalu.

RADIMAS, MPd Kepala Dinas Pendidikan

Seiring berjalannya waktu, saat ini Pendidikan Kabupaten Limapuluh Kota tidak lagi dipandang sebelah mata. Berkat kinerja lebih dari 5.000 tenaga pengajar, mutu pendidikan Kabupaten Limapuluh Kota sudah bisa bersaing. Setidaknya, dari peringkat jauh di bawah, sekarang ini pendidikan Limapuluh Kota sudah berada di 10 besar dari 19 kota/kabupaten di Sumbar. Dari 368 SD, 64 SMP, 17 SMA, 8 SMK, sudah hampir 90 persen fasilitas sekolah diperbaharui, ruangan kelas tertata rapi, tidak ada lagi atap kelas yang bocor. Dulu berlantai tanah, kini sekolah sudah mengkilat berlapis keramik. Dulu anak-anak belajar berdempetan, kini ruangan kelas sudah banyak sesuai kebutuhan. Belum sampai di sana, dahulu lulusan SMA bisa dihitungan jari yang diterima di berbagai perguruan tinggi negeri favorit. Sekarang ini, seiring meningkatnya mutu pendidikan, sudah banyak lulusan SMA ataupun SMK yang diterima di perguruan tinggi favorit di negeri ini. UI, IPB, ITB, UNPAD, UNP, UNAND, UGM, serta berbagai deretan perguruan tinggi negeri lainnya. “Ini tugas kita bersama, untuk mencerdaskan anak bangsa. Mudah-mudahan pendidikan kita terus bangkit, sehingga berdampak terhadap kemajuan daerah ke depannya,” harap Radimas. (*)

Redaktur: Nasrizal

Layouter: Irvand


20

VARIA DHARMASRAYA

SENIN, 22 MEI 2017 25 Sya’ban 1438 H

Harian Umum

Mencerdaskan Kehidupan Masyarakat

TIMBA PENGALAMAM DI BADUNG BALI

Bupati Boyong Walinagari Kunker DHARMASRAYA, HALUAN Bupati Dharmasraya Sutan Riska Tuanku Kerajaan, didampingi Asisten Satu, Kepala BKD, Kabag Humas Pemkab Dharmas-

raya, dan Walinagari se Kabupaten Dharmasraya lakukan kunjugan kerja (Kunker) ke Kabupaten Badung, provinsi Bali pekan lalu.

Informasi yang dihimpun, kedatangan rombongan tersebut disambut langsung Bupati Badung, I Nyoman Giri Prasta, beserta sejumlah staf pada jaja-

BUPATI Dharmasraya saat Kunker ke Badung Bali. BADRI

rannya. Dalam kesempatan itu, I Nyoman menyampaikan ucapan terimakasihnya, atas kepercayaan dari Pemda Dharmasraya yang telah memilih kabupaten Kadung sebagai salahsatu tempat Kunjungan Kerja (Kunker) dan studi banding. Ia berharap agar dalam pertemuan sekaligus shering tentang pembangunan antar kedua belah pihak itu, dapat saling mengisi sehingga dapat menjadi sebuah masukan atau referensi bagi kemajuan daerahnya masingmasing. Menurutnya, kabupaten Badung yang terdiri dari 6 kecamatan, yakni kecamatan Petang, Abian Semal, Mangwi, Kuta, Kuta Utara dan Kuta Selatan itu memiliki PAD mencapai Rp.5,7 Trilliun. “PAD terbesar didapat dari pembayaran pajak restauran dan hotel,” terangnya. Selain sector itu, I Nyoman juga memaparkan berbagai potensi pendapatan lainnya dalam

ini menjadi kota wisata,” pungkasnya. Menanggapi perjalanan tersebut, bendahara Asosiasi Wali Nagari (Aswana) Dharmasraya, Henrianto, mengatakan, kunjungan Walinagari ke kabupaten Badung sangat banyak manfaatannya.”Sebab, dengan ada kunjungan ini dapat memberikan suatu manfaat yang besar untuk kemajuan seluruh nagari yang ada di Dharmasraya,” ujarnya. Nantinya, lanjut dia, kita akan lakukan sosialisasi serta kita terapkan, tentang apa saja pelajaran yang kita dapat selama melakukan studi banding di Badung, karena daerah kita ini tak kalah dengan potensi budayanya dengan wisata kabupaten Badung. “Tentu hal ini akan kita terapkan secara bertahap, sesuai apa yang kita kutip dan dipetik sewaktu acara shering informasi dengan bupati Badung, di ruangan khususnya,” ujarnya. (h/bdr)

berbagai bidang, khususnya dalam bidang pariwisata yang mendukung peningkatan ekonomi kerakyatan. Sementara itu, Bupati Dharmasraya Sutan Riska Tuanku Kerajaan menyatakan, dengan adanya Kunker ke kabupaten Badung yang merupakan kota wisata itu, ia bertekad untuk mengimplementasikan di daerahnya. “Kita akan terapkan tentang solidaritas bekerja, guna mengembangkan sektor pariwisata di daerah kita. Selain itu, juga mengenai pajak demi untuk peningkatan PAD,” ungkapnya. Lebih jauh, ia juga meminta agar seluruh Walinagari yang ada di Dharmasraya untuk mampu menggali dan mengelola setiap ada potensi wisata di wilayahnya masing-masing. “Dengan demikian, kita akan dapat mencapai target kita sebagai salahssatu daerah destinasi wisata di Sumatera Barat. Mari kita kelola semuanya dengan baik demi mewujudkan Dharmasraya

SIKAT MAKSIAT JELANG RAMADAN

Kasus Pelecehan Seksual dan KDRT Meningkat DHARMASRAYA,HALUAN- Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana ( SOSP3APPKB) Pemerintah Kabupaten Dharmasraya, mencatat, sejak Januari hingga April 2017, kasus Pelecehan Seksual Anak Dibawah Umur (PSADU) dan Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) pada tahun ini mengalami peningkatan hingga 150 persen dibandingkan tahun 2016 yang hanya satu orang hingga April. “Kasus pelecehan seksual terhadap anak dan KDRT terhadap anak cenderung meningkat hingga April 2017, dibandingkan periode yang sama,” kata Kepala Dinas SOSP3APPKB melalui Kabidnya, Sarbaini, kepada Haluan kemaren. Ia mengemukakan bahwa telah menemukan kasus pelecehan seksual dan kekerasan terhadap anak di bawah umur hingga periode April sudah mencapai tujuh laporan, jumlah ini meningkat dibandingkan tahun lalu hanya dua kasus. Sedangkan kasus KDRT hingga April 2017, sebanyak tujuh kali dan yang melaporkan secara resmi hanya dua orang, jumlah ini juga meningkat dibandingkan tahun sebelumnya hanya 2 kasus. “Sedangkan anak berhadapan dengan hukum (ABH) sudah delapan kasus hingga saat ini,” imbuhnya. Menurutnya lagi, berdasarkan peningkatan tersebut, pihaknya akan melakukan sosialisasi dan penyuluhan ke setiap sekolah dan Nagari yang wilayahnya cenderung meningkat kasus tersebut. Ia akan fokus sosialisasi dipusatkan dibeberapa wilayah yang dianggap rawan kasus tersebut, diantaranya Kecamatan Sungai Rumbai, Kecamatan Koto Baru, Kecamatan Pulau Punjung dan Kecamatan Koto Besar. “Empat wilayah ini menjadi fokus kami dalam menurunkan kasus kekerasan terhadap anak dan perempuan,” katanya. Dan juga katanya, meningkatkan upaya penyuluhan dan sosialisasi kasus pelecehan seksual terhadap anak dan kekerasan dalam rumah tangga untuk menekan jumlah kasus tersebut di beberapa wilayah tersebut. Di samping memberikan penyuluhan, pihaknya juga akan meningkatkan kapasitas 32 P2TP2A dalam rangka penanganan kasus terhadap perempuan dan anak.(h/mdi/)

Delapan Wanita Malam Dicokok DHARMASRAYA, HALUAN - Delapan Wanita berpakaian minim yang tengah menjajakan kenikmatan dunia, serta belasan botol bir dan setengah galon tuak dari dua kafe yang berbeda, berhasil disikat oleh Satuan Polisi Pamong Praja (Sat Pol PP) Dharmasraya, Sabtu (21/05), pukul 02.00 wib, dini hari. Para wanita yang berhasil dibawa itu adalah Regi (25) asal Jawa yang beralamat di Teluk Kuantan, Rina (30) asal Bungo, Ani (30) asal Sijunjung, Tari (31) asal Bengkulu, Dea (30) asal Bungo, Lufi (29) asal Bandung, Nonik (30) asal Jawa serta Elia (31) sebagai mami asal Bunggo, juga turut diamankan. Delapan wanita pemain antar kabupaten itu diamankan disebuah kafe remang-remang tanpa nama di kawasan Nagari Koto Gadang, Kecamatan Koto Besar. Sedangkan belasan botol bir serta setengah galon tuak, berhasil diamankan dari sebuah kafe, yang juga tanpa merek di kawasan B III Sitiung II Nagari Koto Salak, Kecamatan Koto Salak. Operasi Gabungan penekanan penyakit masyarakat (Pekat) bersama Pol PP Provinsi Sumbar itu merupakan tindak lanjut dari surat edaran tentang aktivitas kafe jelang Ramadhan beberapa bulan lalu. Hal itu yang dikemukakan oleh Kepala Dinas Pol PP dan Damkar Dharmasraya, Akrial, SPd.MH kepada para wartawan usai razia, dikantornya. Ia menegaskan, bahwa razia dilakukan bukan hanya dikafe-kafe, tetapi juga dipenginapan serta hotel yang ada di Dharmasraya. Ia menyebutkan, seluruh kafe karoke yang ada di wilayah hukumnya, tidak memiliki izin sama sekali. Bahkan, disejumlah kafe tersebut juga menyediakan “ Wanita Plus-plus”, bagi lelaki hidung belang. “Selain menyediakan minuman Bir dan tuak, kafe tersebut juga menyediakan wanita atau karaoke plus plus,” tegas mantan kepala Dinas Perhubungan Dharmasraya itu.

Ia berjanji, akan mengambil tindakan tegas terhadap seluruh kafe tanpa izin tersebut. Bahkan dirinya mengancam akan mengambil tindakan penutupan bila surat himbauan yang dilayangkanya kesejumlah kafe itu tidak di indahkan. “Kita tidak akan main-main, bila surat yang kita layangkan tidak diindahkan oleh pemilik kafe, terlebih

jelang dan saat bulan Ramadhan nantik.” tegasnya. Putra Sungai Dareh itu meminta, agar seluruh kafe serta tempat hiburan malam yang tidak memiliki izin untuk tidak menjalankan usahanya. Terlebih pada saat bulan Ramadhan nanti. “Kami minta seluruh kafe untuk dapat patuh terhadap segala aturan yang ada di daerah yang menjunjung tinggi norma norma adat dan agama ini.” pintanya. Sementara itu kepala Pol PP Provinsi Sumbar ketika dikonfirmasi melalui Kepala Bidang Penegakan Peraturan Perundang-undangan Daerah (Provinsi), Herwin Mustika, mendu kung penuh Pol PP Dharmasraya dalam

menegakan aturan pekat. “Kami dari propinsi siap beckup Pol PP Dharmas raya, untuk memberantas penyakit masyarakat serta penindakan terhadap seluruh kafe liar di Daerah ini,” katanya tegas. Dari pantauan serta data yang berhasil didapat Haluan, delapan wanita malam yang berhasil dicokok itu, serta 13 botol bir dan setengah galon tuak, langsung dibawa kekantor Pol PP untuk didata. Sedangkan delapan yang diduga kupu kupu ma lam itu diminta menanda tangani surat perjanjian. Dimana, yang isinya, bahwa mereka berjanji untuk tidak berbuat lagi, dan siap menerima sanksi bila kembali terjaring.(h/mdi/bdr)

NILAH beberapa orang wanita diduga kupu-kupu malam yang berhasil dicokok di sebuah kafe remang-remang di Koto Besar. MARYADI

Polisi Kini Sahabat Bagi Masyarakat DHARMASRAYA, HALUAN – Sepertinya saat sekarang ini polisi bukan untuk ditakuti, melainkan sahabat masyarakat, karena Polisi berasal dari masyarakat, dan juga akan kembali kepada masyarakat. Selain

itu, polisi memiliki tugas pokok, sebagai pelindung, pengayom, dan pelayan masyarakat. Pada prinsipnya, polisi selalu untuk mendekatkan diri dengan masyarakat, serta saling kerjasama dalam men

KAPOLRES Dharmasraya AKBP Roedy Yoelianto, didampingi Kasat reskrim AKP Ardhy Zulhasbih Nasution, serta lainnya menunjukan barang bukti hasil tangkapan tersangka, berupa satu unit mobil dan 11 unit sepeda motor. BADRI www.harianhaluan.com

jaga keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas), serta mengajak masyarakat untuk menjadi Polisi bagi dirinya, keluarga dan lingkungan. Hal ini, dikatakan Kapolres Dharmasraya AKBP Roedy Yoelianto, didampingi Kasat Reskrim AKP Ardhy Zulhasbih Nasution, dan Kasat Narkoba Iptu Kalbert Joenaidi, serta para Kabag, Kasat, Anggota Perwira lainnya, ketika diadakan jumpa pers Jumat (19/ 5) kemaren di halaman Polres setempat. Terkait penangkapan empat orang pelaku pencurian kendaraan bermotor (Curanmor), yang berhasil diamankan oleh jajaran satuan reskim polres Dharmasraya, dimana keempat pelaku dua o rang pelaku sepesialis pencurian kendaran sepeda motor dan dua orang lagi kendaraan roda

empat, Kapolres AKBP Roedy Yoelianto menerangkan, yakni dua pelaku pencurian kendaraan roda empat berinisial AN (41) Warga Muaro Bungo, Jambi, dan TS (50), Warga Tiumang Kabupaten Dharmasraya, Kedua pelaku pencurian mobil Toyota Cal ya B1205KI yang ditangkap di kabupaten Muaro Bungo Jambi beberapa waktu lalu. Kemudian dua orang pelaku spesialis pencurian sepeda motor yang diamankan berinisial YA (24) dan WR (24 th) berasal dari Nagari Abai Siat, Kecamatan Koto Besar, Kabupaten Dhar masraya, dari pelaku ini telah berhasil diamankan barang bukti sepada motor hasil pencurian sebanyak 11 unit berbagai jenis hasil pencurian di 73 TKP. “Kami masih terus melakukan penyilidikan dan pengembangan untuk mengumpulkan barang bukti lainnya hasil

kejahatan pelaku, dan kepada keempat pelaku ini dijerat KUHP Pasal 365 tentang pencurian dengan kekerasan, hukuman di atas maksimal 15 tahun penjara,” ung kap AKBP Roedy Yoelianto. Terang Kapolres, pelaku inisial AN dan TS melakukan kejahatan pencurian dengan kekerasan berusaha membawa kabur mobil Toyota Calya B 1205 KIZ yang ditumpanginya. Berdasarkan laporan korban pengendara mobil Travel, Armen (51) yang dianiaya dengan menyemprotkan cairan / Hair Pray kemata sopir Travel disaat korban menerima angkos penumpang yang turun di Sitiung 3 blok A Nagari Sungai Rumbai yang mana hanya kedua pelaku yang tinggal diatas mobil tersebut dan pelaku langsung melarikannya disaat beliau turun dari mobil. Pengejaran langsung

dilakukan oleh Satreskrim Polres Dharmasraya bekerja sama dengan Satreskrim Polsek Sungai Rumbai dan berhasil diamankan sekitar pukul 22.15 WIB, di daerah Limbur Lubuk Mangkuang Kabupaten Muaro Bungo Jambi. Seterusnya, dua orang pelaku inisial YA dan WR merupakan pemain lama Curanmor yang sudah beraksi selama 10 tahun di 73 TKP di kabupaten Dharmasraya, “ditangan pelaku, Satreskrim berhasil mengamankan 11 unit sepeda motor,”ujarnya. Himbau Kapolres, Ma syarakat agar selalu berhatihati dan waspada karna siapa dan dimana saja bisa menjadi korban pelaku pencurian, pasalnya pelaku tidak perlu menggunakan waktu lama untuk mencuri dengan hanya waktu 3 menit pelaku bisa melakukan kejahatannya seperti mencuri kenda Redaktur: Dodi Nurja

raan bermotor dengan menggunakan kunci liter T. “Un tuk itu pasanglah kunci ganda kendaran anda saat berparkir, letakan kendaraan di tempat yang lebih aman, dan kepada masyarakat yang merasa kehilangan supaya dapat melihat dan melapor kalau seandainya ada kendaraan miliknya ke Polres Dhar masraya, dengan menunjukkan surat-surat atau bukti kendaraannya,”ulas Kapolres. Lebih lanjut, kata Kapolres Roedy, selama dirinya menjadi Pimpinan Polres Dharmasraya, akan selalu mengingatkan masyarakat yang salah, kearah lebih baik. Sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku di Negara Republik Indonesia. Polisi tidak akan pernah mencari-cari kesalahan, karena masyarakat bukan lagi sebagai objek, tetapi telah me miliki legalitas sendiri. (h/bdr) Layouter: Yohanes


PADANG PANJANG

Harian Umum

Mencerdaskan Kehidupan Masyarakat

SENIN, 22 MEI 2017 25 Sya’ban 1438 H

21

ANTISIPASI MARAKNYA KEBAKARAN

Novi Hendri: Perlu Peremajaan Jaringan Listrik Lingkar

Satpol PP Kembali Tertibkan PKL PADANG PANJANG, HALUAN—Dinas Satpol-PP dan Damkar Kota Padangpanjang, kembali menertibkan lapak-lapak pedagang yang berada di trotoar dan pinggir jalan guna kelancaran tertib lalu lintas di Kota Padang Panjang, meskipun sudah beberpakali diberi teguran dan peringatan, tapi pedagang masih saja berjualan dilokasi yang dilarang untuk berjualan. Kasi Ops. Trantibum Satpol-PP Kota Padang Panjang Musben Zakir, mengatakan, bagi pedagang yang masih berjualan ditempat yang sudah dilarang dan tidak memenuhi kesepakatan akan di lakukan pembongkaran. “Kita sudah beberapakali memberikan peringatan, agar pedagang tidak berjualan dilokasi yang sudah dilarang dan diantara pedagang juga berjanji akan membongkar pasang tenda yang digunakan untuk berjualan, namun kenyataannya, tendanya tetap dibiaran terpasang saat tidak berjualan,” papar Musben Zakir saat dikonfirmasi disela-sela penertiban tenda warung nasi di simpang Kampung Dobi, depan gedung pertemuan, M.Syafe’i, Rabu (17/5). Ia juga menjelaskan, beberpa pedagang saat dilakukan penertiban beberapa waktu lalu, menyepakati, gerobak dan tenda yang digunakan pedagang, hanya digunakan saat berjualan dan kembali dibawa pulang setelah mereka selesai berjualan, apabila gerobak dan tenda ditinggalkanaan diberi surat teguran dan peringatan, namun jika tidak diindahkan, gerobak dan tenda mereka akan dibongkar dan diamankan di Mako Satpol-PP. “Ini sudah untuk kesekian kalinya kita melakukan penertiban, namun kenyataanya masih saja ada yang tidak mengindahkan kesepakatan, kita akan beri surat peringatan dan teguran apa bila masih membandel, gerobak dan tenda mereka akan kita bongkar,” tegas Musben Sementara itu Kabid Trantibum Satpol-PP Kota Padangpanjang Joni Aldo, saat dihubungi, melalui ponselnya mengatakan, penertiban pedagang yang beraktivitas di atas trotoar dan di depan pertokoan di sejumlah kawasan untuk menciptakan suasana yang aman, tertib dan nyaman bagi masyarakat. “Sebelumnya kita telah melakukan sosialisasi, penertiban itu juga dilakukan untuk menciptakan kota yang bersih dan tertib dari aktivitas pedagang pada areal publik, kita ingin agar pedagang, tidak melakukan aktivitas di areal publik, karena trotoar merupakan tempat pejalan kaki bukan tempat aktivitas PKL, apalagi sampai menggunakan ruas jalan yang dapat mengganggu arus lalulintas,” jelas Joni. (h/pis)

PADANG PANJANG, HALUAN — Sejak awal tahun 2017, terhitung dari bulan Januari hingga Mei ini, telah terjadi lima musibah kebakaran yang menimpa warga Padang Panjang, diantaranya Kantor KPPT, dikelurahan Kampung Manggis, Koto Katiak, dan akhir-akhir ini dikelurahan Tanah Hitam dan Kelurahan Sigando, yang menewaskan satu orang nenek berusia 86 tahun. Banyaknya musibah kebakaran di Kota Padang Panjang, hingga menelan satu korban, minimbulkan keprihatinan dan perhatian dari masyarakat banyak, teru tama para Pemerintah Kota (Pemko) dan Dewan Wakil Rakyat. Ketua DPRD Kota Padang Panjang, Novi Hendri, meminta kepada warga

agar berhati-hati dalam menggunakan lilin apabila lampu mati dan memeriksa kompor apabila hendak berpergian. “Kita meminta kepada masyarakat untuk berhati-hati, dan menjaga situasi dirumah, jangan sampai hal-hal yang menimbulkan kebakaran itu terabaikan oleh kita, seperti api kompor, lilin dan

listrik, hendaknya mencek seluruhnya sebelum berpergian meninggalkan rumah, serta jangan membakar sampah didekat rumah, karena kita memasuki musim kemarau,” ungkap Novi Hendri. Novi Hendri juga meminta kepada Pemerintah Daerah, melalui Dinas Damkar dan Dinas BPBD, agar memberikan himbauan kepada masyarakat untuk berhati-hati kalau perlu menggunakan mobil keliling. Novi Hendri juga mengungkapkan, sebagian besar resiko terjadinya kebakaran disebabkan oleh konsleting listik, dikarenakan untuk wilayah Padang panjang sangat jarang sekali peremajaan jaringan listrik. “Seperti halnya kabel jaringan listrik yang sudah berusia tua,

sehingga ketika listrik padam, ditambah dengan adanya kabel listrik yang telah terkelupas, d an saat listrik hidup kembali, kabel yang terkelupas bisa saja mengeluarkan percikan api,” ungkapnya. Dengan itu, masyarakat dihimbau untuk dapat mencek, ataupun melakukan peremajaan pada jaringan listrik. Dan kepada PLN, Novi Hendri juga berharap untuk mengantisipasi kejadian berulang, agar memberitahukan kemasyarakat apabila ada pemadam listrik bergilir, sehingga masyarakat dapat mengantisipasi dengan mematikan seluruh alat elektonik agar ketika listrik hidup arusnya tidak langsung masuk. (h/ pis)

IKA FHUA Komisariat Padang Panjang Pertama di Indonesia PADANG PANJANG, HALUAN — Padang Panjang menjadi kota pertama, dibentuknya Ikatan Keluarga Alumni Fakultas Hukum Universitas Andalas (IKA FHUA) untuk tingkat Kabupaten / Kota di negara ini. Organisasi itu dikukuhkan berdasarkan Surat Keputusan Dewan Pengurus Wilayah IKA FHUA Sumatera Barat Nomor 01/SKEP/DPW / IKA-FHUA/2017 yang ditanda tangani Ketua DPW Nick Putra Jaya SH.MH dan Sekretaris Roni Saputra SH. MH. Pelantikan dan pengukuhan pengurus IKA FHUA Kota Padang Panjang , dipimpin langsung oleh Ketua Ikatan Keluarga Alumni FHUA Pusat diwakili Sekjen Yose Mirza, SH serta disaksikan ketua Harian DPW Sumbar Nicki Putra Jaya SH, di Hotel Flaminggo, Padang Panjang, Kamis, (18/5) lalu. Hadir pada kesempatan itu, Ketua Pengadilan Negeri Padang Panjang Supardi, SH.MH, unsur Forkopimda Padang Panjang, Pembantu Dekan II F Huk Unand DR. Busyra Azheri, SH. MH, Ketua Alumni Fakultas Hukum Muhammaddyah Sumbar Cabang Padang Panjang, Zulkifli, SH dan segenap tamu undangan lainnya.

BERSAMA — Foto bersama pengurus KA FHUA Komisariat Padang Panjang.

Para pengurus IKA FHUA Komisariat Padang Panjang yang baru dilantik untuk priode 2017-2021 berasal dari berbagai kalangan baik pemerintahan maupun swasta yang ada di kota itu. Ketua Harian DPW IKA FHUA Sumbar Nick Putra Jaya SH, dalam sambutanya mengaku bangga terhadap sosok Hendra Saputra, SH yang kini menjadi Kua Alumni Fakultas Hukum Universitas Andalas ( IKA FHUA Kota Padang Panjang). “Hendra itu merupakan sosok pilihan yang tepat dari anggota IKA FKUA Kota Pa-

dang Panjang,” ujar Nick yang seorang advokat. Sementara itu Ketua DPP IKA FHUA Aditiawarman, SH yang diwakili sekjen Yose Mirza, SH mengapresiasi kecintaan para Alumni FHUA terhadap kampus, dan berkomitmen agar kampus yang pernah mendidik para alumni untuk tetap eksis dan menghasilkan sarjanasarjana berkualitas. Disebutkanmya, Alumni FHUA Basri Arif pernah jadi Jaksa Agung dan Gamawan Fauzi pernah jadi Mendagri. Semoga Alumni yang ada di Padang Panjang yang kini Hen-

APIZ JACKSON

dra Saputra ditunjuk sebagai ketuanya, bisa pula meraih capaian yang tinggi dalam karier di masa mendatang. Dia menekankan, IKA FHUA Kota Padang Panjang harus memupuk kebersamaan para alumni dalam pengabdian kepada bangsa dan negara. IKA FHUA berdiri atas dasar kepercayaan, oleh karena itu kepercayaan dan kehormatan harus dipertanggung jawabkan. Erizal SH Pimpinan DPRD Kota Padang Panjang yang juga Alumni FHUA mengatakan, pihaknya sangat bahagia dengan adanya IKA FHUA di Kota

Padang Panjang dan pertama kali di Indonesia untuk tingkat Kota/ Kabupaten. “Semoga IKA FHUA mampu memberikan kontribusi terhadap kota Padang Panjang sesuai dengan profesi nya masing masing,” ujar Erizal. Walikota Padang Panjang Hendri Arnis yang diwakili Kepala Inspektorat setempat, Syahdanur melalui telepon selulernya memberikan apresiasi dan ucapan selamat kepada para pengurus IKA FHUA Kota Padang Panjang yang baru dilantik. Syahdanur juga Alumni FHUA dia menjabat Dewan Pembina dalam organisasi ini. Ketua terpilih IKA FHUA Kota padang Panjang Hendra Saputra, SH mengatakan dengan terbentuknya IKA FHUA Kota Padang Panjang yang atas kerja sama semua rekan rekan ini, mudah mudahan mampu berlanjut dan memberikan yang terbaik untuk membamgun kota Padang Panjang. “Kami akan tetap melakukan koordinasi dengan pihak rektorat dan dekanat untuk bersama-sama membesarkan civitas akademika Fakultas Hukum Universitas Andalas,” kata Hendra Saputra yang juga anggota DPRD Kota Padang Panjang itu. (h/pis)

PARLEMENTARIA DPRD KAB. SOLOK Lingkar DPRD Batang Hari Belajar ke Kabupaten Solok AROSUKA, HALUAN — Untuk memaksimalkan potensi wisata yang belum terkelola dengan baik, Komisi III DPRD Kabupaten Batang Hari, Provinsi Jambi mempelajari konsep pengembangan pariwisata Kabupaten Solok, sebagai bahan perbandingan, di Arosuka, Kamis (18/5). Legislator dari Bumi Serentak yang dipimpin Azizah, SE dengan anggota yang terdiri dari Supriadi, ST, Ali Ahbar, S.Ag, Purwanto, M. Amin. Z, Jon Kenedy, S.Ag, Wajamudin,SE, Muhammad Zaki,A. Butsiyahtoni, S.Ag, Rusna, Hairul Saleh, Rizal Ardiansyah, Fahmi Haryono ini diterima oleh Kasubag Pembentukan Perundang-undangan,Ramli dan Sekretaris Dinas Pariwisata Kabupaten Solok,Rusli, Ketua Komisi III DPRD Kabupaten Batang Hari, Azizah mengatakan, tujuan kedatangannya dari Jambi adalah untuk bersilaturahmi dan bertukar pendapat terkait pendidikan, pemuda olahraga dan kepariwisataan. “Kabupaten Batang Hari memiliki potensi wisata yang belum terkelola secara maksimal. Karena Kabupaten Solok sudah maju di bidang kepariwisataan, kami sengaja datang ke sini untuk mempelajari konsep pengembangan pariwisata daerah ini. Untuk itu, tolong jelaskan kepada kami bagaimana konsep Kabupaten Solok dalam mengembangkan kepariwisataan,” kata Azizah. Menanggapi pernyataan Azizah ini, Sekretaris Dinas Pariwisata Kabupaten Solok, Rusli menjelaskan, Kabupaten Solok dalam mengembangkan kepariwisataan membagi wilayah menjadi 3 segmen. Pertama segmen Selatan dengan wilayah Danau Kembar dan sekitarnya, kedua segmen wilayah tengah, yang terdiri dari kawasan Ibukota Kabupaten Arosuka dan wilayah sekitarnya, ketiga segmen utara dengan wilayah Singkarak dan sekitarnya. ”Salah satu upaya pengembangan yang dilakukan oleh Pemda Kabupaten Solok adalah dengan memberikan sosialisasi terkait kepariwisataan,” kata Rusli. Dikatakannya, karena kultur masyarakat Kabupaten Solok yang mempunyai filososfi budaya Adat Basandi Syara’, Syara’ Basandi Kitabullah, maka diperlukan sebuah upaya untuk mengubah mindset masyarakat, sehingga konsep kepariwisataan dapat diterima dengan baik. (h/eri) www.harianhaluan.com

Gerakan Subuh Berjemaah Dapat Dukungan DPRD SOLOK,HALUAN — Gerakan Subuh Berjemaah yang digagas Bupati Solok mendapat dukungan dari DPRD Setempat. Konsekwensi dari dukungan ini, seluruh legislator kota beras serambi madinah ini akan ikut mengampanyekan dan menyukseskan gerakan Subuh Berjemaah sampai ke tingkat jorong.

KETUA Komisi III DPRD Kabuapten Batang Hari,Azizah SE menyerahkan cinderamata kepada Kasubag perundang undangan DPRD Kabupaten Solok,Ramli.

HIDAYAT:

Perda Sampah Tingkatkan Kesejahteraan AROSUKA,HALUAN — Ranperda inisiatif DPRD tentang pengelolaan sampah dirancang tidak hanya sekedar mewujudkan lingkungan bersih dan sehat serta merubah prilaku masyarakat.Akan tetapi lebih dari itu, menjadikan sampah bernilai ekonomi yang berujung dengan meningkatnya kesejahteraan masyarakat. Ketua Fraksi NasDem DPRD Kabupaten Solok, Hidayat BSc di Arosuka, Jumat (19/5) mengatakan, pembahasan Ranperda tentang pengelolaan sampah ini sudah mulai memasuki tahap akhir pembahasan dan dalam waktu dekat akan disahkan menjadi peraturan daerah. “Pada dasarnya Ranperda tentang pengelolaan sampah ini bertujuan untuk mewujudkan Kabupaten Solok yang bersih dan sehat. Akan tetapi tidak sampai disitu saja,melainkan diusahan bagaimana pengelolaan sampah bisa menghasilkan uang dan mensejahterakan masyarakat,”ujar Hidayat. Lebih jauh dikatakannya,permasalahan sampah di Kabupaten Solok muncul karena masih minimnya

sarana dan prasarana pengelolaan sampah,pembiayaan yang tak memadai, serta minimnya peran serta masyarakat dalam menjaga kebersihan dan keindahan. Dari tiga penyebab munculnya persoalan sampah itu,minimnya peranserta masyarakat merupakan penyebab utama. Untuk itu peran serta masyarakat perlu ditingkatkan,bila perlu dengan cara paksa. Maka dengan adanya peraturan daerah tentang pengelolaan sampah,diharapkan akan dapat merubahkan prilaku masyarkat secara bertahap. Karena bagaimanapun juga, tanpa Perda atau tanpa sanksi yang tegas maka sangat sulit bagi masyarakat untuk merubah kebiasaan buruk membuang sampah secara sembarangan. Akan tetapi DPRD Kabupaten Solok tak ingin peraturan daerah itu hanya sekedar menciptakan lingkungan bersih dan sehat saja. DPRD juga tak ingin peraturan daerah itu hanya untuk menakut-nakuti masyarakat dengan berbagai sanksi,melainkan juga ingin pengelolaan sampah bisa mendatangkan uang. (h/eri)

Anggota DPRD Kabupaten Solok, Solok dari Partai Keadilan Sejahtera, Harry Pawestrie, di Arosuka, Kamis (18/ 5) mengatakan, lahirnya gerakan Subuh Berjemaah ini membuktikan Pemkab Solok memiliki tekad yang kuat untuk menyeimbangkan antara pembangunan fisik dengan pembangunan mental. Pembangunan fisik dan mental ini seiring dan sejalan dengan visi misi PKS. “Gerakan Subuh Berjamaah yang dipadu dengan gerakan Magrib Alquran ini harus didukung penuh seluruh legislator dan masyarakat pendukungnya, kerena gerakan ini merupakan upaya untuk mendekatkan kembali umat Islam kepada kitab sucinya. Sehingga nantinya Kota Solok tidak hanya megah infrastukturnya saja, melainkan juga kokoh akhlaknya,ujar Harry Pawestrie. Dikatakannya,dengan adanya program ini diharapkan masyarakat dapat sesering mungkin mengkhatamkan Alquran, sekaligus menjadikan Alquran dan Redaktur: Nova Anggraini

Hadis sebagai pedoman dalam hidup bermasyarakat. Karena gerakan Subuh Berjamaah dan Magrib Alquran ini sejalan dengan visi misi PKS, maka seluruh kader wajib hukumnya mensukseskan gerakan ini. Untuk lebih suksesnya gerakan ini katanya, PKS menyarankan seluruh pejabat daerah ketika turun ke lapangan mengimbau masyarakat untuk mematikan televisi pada saat Magbrib,yaitu jam 18.30 samapai 19.30 WIB. Sementara itu Bupati Solok, H.Gusmal Dt Rajo Lelo, mengatakan, gagasan gerakan Subuh Berjamaah dan Magrib AlQuran ini berangkat dari realita hari ini, dimana masyarakat Kabupaten Solok sudah tak bayak lagi yang membaca Alquran. Masyarakat lebih banyak menggunakan Alquran sebagai pajangan di rumah. Kemudian rumah ibadah sangat sepi dari jemaah, terutama pada saat subuh. “Saya ingin membangun masyarakat Kabupaten Solok yang Alqurani,dimana masyarakat yang hidupnya berpedoman pada Alquran dan Hadis,”ujar Gusmal. Untuk jangka panjang, kata Gusmal, program ini diharapkan akan dapat mencegah kerusakan moral dan menumbuhkan ghirah (semangat) dan kecintaan terhadap kitab suci Alquran. Disamping memberantas buta huruf Alquran,gerakan Subuh Berjamaan dan Magrib Alquran ini juga diharapkan akan melahirkan pemimpin masa depan yang memiliki karakter berakhlakul-karimah. Pemimpin yang tidak hanya cerdas secara intelektual,melainkan juga cerdas sosial dan spiritual.(h/eri) Layouter: Luther


22

SENIN, 22 MEI 2017 25 Sya’ban 1438 H

Harian Umum

Mencerdaskan Kehidupan Masyarakat

MEMBANGUN TANAH DATAR DARI NAGARI

Menuju Masyarakat Madani, Sejahtera dan Berbudaya Bupati Benahi Nagari Terindah C DALAM kunjungan ke Nagari Pariangan saat silaturahmi dengan masyarakat, Bupati Tanah Datar Irdinansyah Tarmizi, menerangkan, bahwa Nagari Pariangan akan dibenahi tanpa menghilangkan budaya dan sejarah Nagari Pariangan tersebut. Khusus di Biaro diharapkan tempat tersebut bisa jadi spot foto untuk berselfi ria bagi para wisatawan, baik wisatawan Domestik maupun wisatawan Internasional, otomatis itu akan menumbuhkan ekonomi para warga sekitar khususnya warga Nagari Pariangan.”Masyarakat harus siap untuk menerima para pengunjung nantinya dengan menerapkan 3 S Senyum, Sapa dan Senang,” begitu penjelasannya. Untuk urusan terkait pelayanan masyarakat, masyarakat diminta untuk mengadukan segala permasalahan kepada Wali Nagari setempat agar tidak selalu datang langsung jauh ke Batusangkar yang nantinya memakan biaya yang cukup mahal untuk ongkos tranportasi. “Wali Nagari diminta selalu siap sedia untuk melayani masyarakat agar masyarakat tidak merasa kesulitan saat berurusan,” tambahnya. Usai melakukan kunjungan ke sejumlah kediaman warga m iskin dan meninjau infrastrultur publik, bupati langsung menggelar rapat kantor walinagari, dihadiri seluruh pimpinan Organisasi Pemerintah Daerah (OPD) yang sudah siaga sejak usai Shalat Subuh berjemaah. Kehadiran mereka, menurut bupati, agar bisa mencarikan solusi segera tentang persoalan yang dilaporkan masyarakat saat itu juga. “Kalau bisa selesai hari ini, ya, harus selesai hari itu juga. Bila tidak, maka permasalahannya harus jadi agenda prioritas di hari berikut. Pimpinan OPD harus tahu apa persoalan masyarakat, se h in g ga masalah serupa tak lagi dilaporkan berkali-kali b a r u ditangga p i , ” t egasnya . (*)

ITA-CITA atau harapan dalam visi misi pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Muhammad Jusuf Kalla dituangkan dalam Nawacita Indonesia, sembilan cita-cita yang ingin diraih. Salah satunya menyebutkan agar melakukan revolusi karakter bangsa atau revolusi mental.

Oleh karena itu, Pemerintah Kabupaten Tanah Datar sebagai bagian dari pemerintahan Republik Indonesia di bawah kepemimpinan Bupati Irdinansyah Tarmizi, beserta Wakil Bupati Zuldafri Darma, berkomitmen dan berusaha agar terwujudnya Kabupaten Tanah Datar Yang Madani, Berbudaya dan Sejahtera dalam Nilainilai Adat Basandi S yarak, Syarak Basandi Kitabbullah, dan ini didukung sepenuhnya oleh DPRD Kabupaten Tanah Datar dengan ketua Anton Yondra, wakil ketua Irman dan Saidani beserta seluruh anggota.

H. IRDINANSYAH TARMIZI

BUPATI H. Irdinansyah Tarmizi motivasi pelajar untuk menjadi hafiz

Komitmen tersebut dibuktikan Bupati beserta Wakilnya, dengan memprioritaskan pembangunan Sumber Daya Manusia yang berkualitas. Tanah Datar yang dikenal sebagi Luak Nan Tuo, tidak memiliki Sumber Daya Alam yang melimpah sehingga melalui pembangunan Sumber Daya Manusia lah, kesejahteraan masyarakat Tanah Datar dapat dicapai dan bisa bersaing dengan daerah lain di Provinsi Sumatera Barat. Berdasarkan Data BPS Provinsi Sumatera Barat menujukkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten Tanah Datar senantiasa berada di urutan teratas di antara 12 Kabupaten di Provinsi Sumatera Barat di mana pada tahun 2013 IPM di angka 75,29. Selain itu, pemerintahan Bupati Irdinansyah dan Wabup Zuldafri Darma dengan masa bhakti 2016-2021 dalam mendorong percepatan pembangunan, telah mengambil kebijakan untuk terjun langsung ke nagarnagari yang berjumlah 75 nagari. Kepala daerah ingin menyerap aspirasi langsung dari masyarakat, mendengar dan menyaksikan langsung apa yang menjadi kebutuhan dan permasalahan di tingkah bawah. Akhirnya sebuah program Berkantor Sehari Di Nagari telah dijalankan. Sudah 5 nagari yang ditelusuri, di antaranya nagari Padang Magek, Nagari Koto Laweh, Nagari Gurun, Nagari Supayang dan Nagari Pariangan. Dari program berkantor sehari di nagari ini, bupati mengetahui permasalahan mendesak yang harus segera ditangani di antaranya administrasi kependudukan, Kartu Jaminan Kesehatan, Raskin dan rehab rumah miskin. Di awali dengan bermalam di nagari, menggerakkan Magrib Berjamaah, Magrib Mengaji, melihat potensi generasi muda di nagari, bupati ingin merasakan denyut-denyut kehidupan bersama masyarakat jauh dari fasilitas yang berlebihan. Besoknya, bupati juga menggerakkan subuh berjamaah, berkeliling ke jorongjorong dengan mengikutsertakan OPD terkait terutama pelayanan seperti Dukcapil, Dinas Sosial, Dinas Penanaman Modal, Pela-

BUPATI menyerahkan Akta Kelahiran dalam kegiatan Berkantor sehari di Nagari. yanan Terpadu Satu Pintu dan tenaga Kerja ditambah Baznas dan BPJS Kesehatan. Berkantor sehari di nagari telah menjadi saluran efektif mensosialisasikan programprogram strategis pemerintah daerah terutama membangun masyarakat Tanah Datar yang madani. Masyarakat diajak untuk dekat dengan masjid, masjid disemarakkan dengan magrib berjamaah, magrib mengaji, subuh berjamaah ditambah dorongan kepada orang tua untuk menjadikan anak-anaknya yang hafiz Alquran dan juga mendorong anak-anak untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi. Pemerintah bekerjasama dengan Baznas Tanah Datar dan dukungan perantau akan memberi bantuan bagi anak dari keluarga tidak mampu.Dalam kebijakaan pemerintah daerah, Wali Nagari diminta dalam menyusun APB Nagari minim 30 Persen untuk kegiatan pemberdayaan masyarakat, seperti kegiatan keagamaan, budaya, pemuda, dan non fisik lainnya. Selain itu, keseriusan Pemerintah Daerah Tanah Datar, untuk membumikan Alquran didukung dengan penerbitan perda Nomor 2 tahun 2007 yang mewajibkan pandai baca dan tulis Alquran. Untuk mencapai hal itu, Bupati Irdinansyah Tarmizi, juga memerintahkan Wali Nagari, agar membuat Peraturan Nagari, yang mengatur larangan menghidupkan televisi oleh masyarakat sejak

WABUP Zuldafri Darmamenyerahkan bantuan

waktu magrib hingga waktu isya. Hal ini guna mensukseskan magrib berjamaah dan magrib mengaji di Masjid. “Kita prihatin dengan kondisi ini, tidak hanya terjadi di Tanah Datar saja namun juga telah menjadi permasalahan bangsa sekarang ini, setelah kami diskusikan dengan berbagai pihak termasuk ulama, maka perlu diambil langkah cepat dan efektif untuk melindungi masyarakat dari bermacam ancaman kejadian tersebut,” kata bupati kepada jamaah Masjid Raya Salimpaung. Pemerintah daerah mengambil kebijakan melalui pendekatan pengamalan nilai-nilai agama di tengah-tengah masyarakat, maka dari itu pemerintah daerah sangat gencar langsung turun menemui masyarakat baik ke masjid, surau, nagari mengkampanyekan salah satunya melalui gerakan meramaikan masjid dan gerakan magrib mengaji dan program tahfiz.”Keberkahan akan turun dari Allah SWT bagi Tanah Datar, jika bacaan Alquran menggema di 316 masjid dan ratusan mushalla di seluruh penjuru Tanah Datar usai maghrib berjamaah, kita ingin ini tidak hanya impian namun terlaksana dengan baik,” harap bupati. Tidak sampai disitu, keseriusan Pemerintah Daerah Tanah Datar, untuk membumikan Alquran didukung dengan penerbitan Perda nomor 2 tahun 2007 yang mewajibkan pandai baca tulis Alquran. Untuk mewujudkan program tersebut Bupati Tanah

Datar, Irdinansyah Tarmizi turun, langsung ke masjid-masjid mencanangkan Gerakan Magrib Mengaji. Kali ini bupati mencanangkan magrib mengaji di Masjid Ittiha Alur Tengah, Nagari Batu Bulek Kecamatan Lintau Buo Utara, didampingi Kadis Pol PP dan Damkar Nuryedisman, Kabag Kesra Afrizon, Camat Lintau Buo Utara Suripto dan dihadiri ratusan jama’ah. Kali ini, Pemkab Tanah Datar tampaknya lebih serius menyukseskan program ini. Tidak sekadar imbauan dan pencanangan, namun pemkab telah menyiapkan dengan membina langsung guru TPA dan TPSA serta baru-baru ini juga melakukan pembinaan kepada ulama masing-masing nagari sebagai penpanjangan tangan dari pemerintah daerah. Magrib mengaji merupakan program Pemda Tanah Datar, untuk mengembalikan masyarakat agar kembali jadikan Masjid sebagai pusat kegiatan keagamaan dan pendidikan moral, agama generasi muda dengan tujuan mewujudkan Kabupaten Qurani. ”Pondok Tahfiz yang sebentar lagi akan diresmikan ini merupakan pondok tahfiz yang ke 48 yang sudah ada di Kabupaten Tanah Datar, kita punya target minimal Tanah Datar memiliki 89 pondok tahfiz pada tahun 2018, dengan 14 kecamatan dan 75 nagari kita harapkan masing-masing punya pondok tahfiz,” ujar Bupati. (*)

WABUP memnyerahkaan bantuan

Prestasi dan Inovasi Datang Silih Berganti

G

ENAP sudah setahun H. Irdinansyah Tarmizi-Zuldafri Darma memimpin Kabupaten Tanah Datar. Tokoh kebanggaan masyarakat Luak Nan Tuo itu dilantik jadi bupati dan wakil bupati periode 2016-2021, sebagai hasil dari pemilihan kepala daerah secara langsung pada Desember 2015. Kendati baru setahun, namun tidak sedikit terobosan dan karya-karya inovatif yang telah diukir, termasuk meraih kembali piala Wahana Tata Nugraha (WTN) yang pernah diraih juga pada 20 tahun silam. Kini, Kabupaten Tanah Datar juga sedang bersiap-siap untuk merebut kembali Piala Adipura yang sudah lama pula ‘lepas’ dari tangan. Di bulan ke-12 kepemimpinannya, Irdinansyah-Zuldafri juga melakukan inovasi yang satu-satunya dilakukan bupati dan walikota di Sumbar, yakni bermalam di rumah warga sekaligus www.harianhaluan.com

berkantor di nagari. Terhitung sudah beberapa kali, Bupati Irdinansyah Tarmizi bermalam di rumah warga dalam rangkang merealisasikan programnya dalam membangun nagari. Hasil dari program berkantor di nagari yang telah dilakukan, banyak persoalan masyarakat yang langsung mendapatkan solusi. Hal itu bisa dicapai lantaran bupati-wakil bupati juga mengikutsertakan seluruh pimpinan unit kerja Organisasi Perangkat Daerah (OPD). Dalam setahun belakangan, banyak hal penting telah dilakukan Irdinansyah-Zuldafri terkait dengan visinya itu. Di bidang keagamaan, misalnya, Tanah Datar telah dicanangkan sebagai Kabupaten Tahfidz Alquran. Pondok-pondok tahfidz kini sudah bermunculan. Kegiatan serupa juga menjadi program penting di sekolah-sekolah yang mulai digulirkan sejak Ramadhan 1437 H lalu. Bersamaan dengan itu, guna

menjaga agar tatanan adat dan budaya Minangkabau di tengah-tengah kehidupan warga, kini berbagai kegiatan telah digulirkan sejak dari jorong hingga ke tingkat nagari, kecamatan, dan kabupaten. Termasuk dalam konteks ini usaha-usaha konstruktif membentengi generasi muda dari berbagai pengaruh negatif globalibalisasi. Hal lain yang terbilang sangat fenomenal dan belum banyak dilakukan kabupaten lainnya di Indonesia, yakni mendekatkan pelayanan kepada masyarakat. Pemerintah daer ah melakukan aksi jemput bola hingga ke jorong-jorong, melibatkan instansiinstansi terkait dengan pelayanan publik. “Kita berupaya menciptakan inovasi agar masyarakat diberi kemudahan, seperti pelayanan tuntas satu hari (one day service), pelayanan JemputBbola (Jebol), dan pelayanan prima di sektor perizinan. Dalam periode kepemimpinan

Irdinansyah-Zuldafri, usaha mewujudkan Tanah Datar sebagai destinasi penting pariwisata Sumbar mendapat perhatian serius pula. Semua objek wisata terus dibenahi, sejak dari Istano Basa Pagaruyuang sampai ke Pariangan dan Danau Singkarak. Semuanya didukung pula dengan kehadiran sebuah hotel berbintang empat di pusat kota Batusangkar yang tahun ini akan mulai beroperasi. Kabupaten Tanah Datar juga akan berupaya mendorong peningkatan produksi pangan dan semua subsektor pertanian. Layanan kesehatan juga telah menjadi bagian penting dari program kerja Irdinansyah-Zuldafri, dimulai dari membenahi sarana dan prasarana kesehatan, diantaranya Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) M. Ali Hanafiah dan seluruh Puskesmas yang ada. Sejumlah Puskesmas yang tersebar di 14 kecamatan, kini telah berhasil pula ditingkatkan statusnya menjadi Puskesmas Rawat Inap Plus. (*)

KETUA DPRD Anton Yondra dan Wakil Ketua Irman menyambut piala WTN bersama ribuan masyarakat Redaktur: Dodi Nurja

Layouter: Irvand


SUMBAR

SENIN, 22 MEI 2017 25 Sya’ban 1438 H

15

PASCA AMBLASNYA JALAN DI SIJUNJUNG

Warga Goro Bangun Jalur Alternatif Lingkar

Gedung Bank Nagari Payakumbuh Direhab

SIJUNJUNG, HALUAN — Pasca putusnya jalan dari Ibukota Kabupaten Sijunjung menuju Nagari Silokek dan Durian Gadang, Kecamatan Sijunjung, Senin (15/5) lalu, masyarakat mulai goro buat jalan alternatif.

Warga yang goro merupakan gabungan dari Kenagarian Silokek dan Kenagarian Durian Gadang. Mereka bahu membahu membangun jalan

PAYAKUMBUH, HALUAN — Tidak lama lagi, wajah Bank Nagari Cabang Payakumbuh bakal terlihat indah dan berbeda dengan tampilan sebelum ini. Pasalnya, gedung bank yang terletak di pusat Kota Payakumbuh itu, saat ini tengah diperbaiki. “Gedung saat ini direhabilitas. Terutama memperbaharui tampilan bank sesuai dengan perkembangan saat ini,”terang Riki Riswandi Kepala Bank Nagari Cabang Payakumbuh pada pekan lalu. Terang Riki yang baru sebulan bertugas sebagai Kepala Cabang Payakumbuh itu, ada pembaharuan tampilan gedung bank. Sehingga, nantinya tampilan gedung Bank Nagari Cabang Payakumbuh setara dengan tampilan bank di cabang-cabang lain yang tersebar di Sumbar ini. Kata mantan Kepala Bank Nagari Cabang Painan itu, rehabilitas gedung sudah berlangsung sebulan ini. “Pengerjaannya memakan waktu selama 3 bulan. Ini sudah berjalan satu bulan. Perkiraan, Juli nanti gedung sudah dengan tampilan yang baru,” ucapnya. Ketika ditanya, apakah pengerjaan gedung bertampak terhadap pelayanan nasabah bank, Riki Riswandi menjawab rehabilitas yang tengah berlangsung tersebut tidak menganggu terhadap kinerja karyawan bank ataupun terhadap nasabah. “Pelayanan tetap jadi poin utama kita kepada nasabah. Walaupun gedung dalam tahap perbaikan, tetapi pelayanan tetap normal dan tidak terganggu kepada kinerja karyawan ataupun nasabah,” ucapnya lagi. (h/ddg)

Sambut Ramadan, Warga Kajai Gelar Tradisi Bakaru SAWAHLUNTO, HALUAN — Kanagarian Kajai Desa Balai Batu Sandaran (BBS), Kecamatan Barangin, Kota Sawahlunto menggelar tradisi dalam menyambut bulan suci Ramadan 1438 Hijriyah dengan nuansa adat serta agama. Warga setempat menyebutnya dengan ‘Bakaru‘ atau Bakau. “Bakaru biasa warga setempat menggelarnya, merupakan acara ritual adat tolak bala dan tolak maksiat untuk menghindari nagari dari segala macam bala, marabahaya, serta syukuran menjamu anak yatim dalam menyambut masuknya bulan suci Ramadan setiap tahunnya,”kata Ketua Kerapatan Adat Nagari (KAN) Kajai, Thamrin dt Mallano Sati, Minggu (22/5). Dalam bakaru sebutnya, tradisi turun temurun itu juga dirangkai dalam kegiatan tradisional lainnya seperti atraksi tari piring, Silek Tuo, Bapuau Anak Nagari, Baurai, Talempong pacik serta makan bajamba, merupakan salah satu kegiatan dalam mengingat sejarah berdirinya nagari Kajai. “Banyak makna yang terkandung dalam kegiatan Bakau itu, seperti Bapuau anak nagari atau melempar teman dengan potongan batang anak pisang, yang diyakini dapat membuang keburukan atau penyakit yang ada pada badan seseorang. Setelah saling lempar lalu saling berjabat tangan yang menandakan permintaan maaf tidak ada dendam antar warga sehingga saling membersihkan diri dalam menyambut bulan yang suci,” sebutnya. Upacara adat itu dilakukan ditempat yang dianggap bersejarah bagi warga setempat, dan bakaru nagari Kajai digelar di pusara atau makam keramat yang letaknya berhadapan dengan kantor desa BBS. Kendati berdoa’ dilokasi kuburan namun permintaan doa hanya dipintakan kepada yang satu Allah SWT. (h/mg-rki)

BANGUN JALAN — Warga Kenagarian Silokek dan Durian Gadang bersama-sama melaksanakan gotongroyong membuat jalur alternatif, Minggu (21/5) pasca terjadinya bencana jalan amblas beberapa waktu lalu. OGI

Nofi Candra Dorong Saningbaka Bebas Narkoba AROSUKA, HALUAN — Peredaran dan penyalahgunaan narkoba di tengah masyarakat kian menghawatirkan, bahkan peredaran gelap narkoba sudah mencapai ke pelosok-pelosok nagari di Sumatera Barat. Guna mengantisipasi hal itu, pemuda nagari Saniangbaka kec. X Koto Singkarak mendeklarasikan diri lahirnya gerakan Anti Narkoba di nagari itu. Gerakan yang dimotori oleh para pemuda ini, diharapkan mampu mencegah peredaran narkoba masuk ke nagari dan menjadi wadah untuk mensosialisasikan bahaya penyalahgunaan narkoba bagi manusia. “Kita sangat prihatin dengan kondisi saat ini, narkoba sudah sangat merusak generasi muda. Bahkan pemerintah telah menetapkan Indonesia saat ini sudah darurat narkoba,” kata tokoh muda Saniangbaka yang juga anggota DPD RI, Nofi Candra di sela kegiatan sosialisasi bahaya narkoba dan deklarasi Saningbaka Anti Narkoba, Sabtu (20/5). Nofi yang hadir dalam kegiatan tersebut memanfaatkan masa resesnya sebagai senator ini bahkan mendorong para pemuda yang menjadi penggiat anti narkoba tersebut untuk mendapatkan pembekalan dan pengayaan wawasan dari instansi terkait seperti BNN Pro-

SENATOR DPD RI Nofi Candra yang juga tokoh muda nagari Saningbaka mengalungkan tanda peserta menandai dibukanya kegiatan sosialisasi dan deklarasi nagari Saningbaka anti Narkoba, Sabtu (20/5) YUTIS WANDI

vinsi dan BNN pusat. “Kita juga mendorong, para pemuda penggiat anti narkoba ini untuk diberikan insentif, sebagai bentuk motivasi terhadap gerakan ini,” beber Nofi. Pihaknya menyebutkan, peredaran gelap dan tindak penyalahgunaan narkoba di indonesia sudah masuk kepada tahap sangat menghawatirkan. Kondisi ini kata Nofi dikhawatirkan akan menjadi pemicu terjadinya disintegrasi bangsa, karena para generasi muda lebih cenderung mengkonsumsi narkoba ketimbang berfikir positif untuk kemajuan bangsa. “Kita mulai gerakan ini dari lingkungan terdekat, de-

ngan memperbanyak sosialisasi bahaya narkoba di tengah masyarakat. Kalau ada aparat yang terlibat, jangan takut untuk melaporkannya,” bebernya. Searah dengan itu, Wakil Bupati Solok, Yulfadri Nurdin menyampaikan apresiasi kepada pemuda nagari Saningbaka yang mau tampil ke depan untuk menggiatkan gerakan anti narkoba. Menurutnya, dari data yang ada, setidaknya 4,2 juta orang penduduk Indonesia adalah pemakai narkoba bahkan ada yang sudah kecanduan. “Narkoba telah merusak mental generasi muda. Tidak sedikit generasi muda kita yang meninggal diusia muda karena kecanduan narkoba,” kata wabup. (h/ndi)

agar bisa dilewati dengan menggunakan peralatan seadanya dan dibantu oleh anggota BPBD Sijunjung, personil Kodim 0310/SSD dan Polres Sijunjung. Masyarakat yang berada didua kenagarian tersebut mengaku sangat membutuhkan akses jalan tersebut agar aktifitas sehari-hari mereka bisa berlangsung kembali seperti biasanya. Pasalnya, jalan tersebut merupakan akses utama menuju kampung mereka. “Kita sangat kesulitan lantaran jalan utama putus total. Untuk menanggulangi hal tersebut masyarakat dari Silokek dan Durian Gadang melaksanakan gotong-royong untuk membuat jalan alternatif dengan cara membuka jalan baru,” ujar Iwan (36) salah seorang warga Kenagarian Silokek, Minggu (21/5). Menurutnya, sejak terputusnya akses jalan ke kampungnya tersebut, membuat warga Silokek dan Durian Gadang harus memutar jalan untuk menuju rumahnya masing-masing. Mereka terpaksa mengambil jalur memutar dan lebih jauh melalui Nagari Aia Angek dan Nagari Paru, begitu pun sebaliknya. Meskipun rute perjalanan yang harus ditempuh cukup jauh, namun hanya jalan tersebut sebagai jalur alternatif yang bisa digunakan pengguna jalan, baik sepeda motor maupun kendaraan roda empat dengan jarak tempuh lebih kurang 40 kilometer. “Sementara kendaraan roda enam, harus melewati jalur Sumpur Kudus dan Kumanis yang jaraknya mencapai 55 kilometer. Kalau hendak ke luar ataupun ke pusat pemerintahan, kita harus memutar

melewati rute yang cukup jauh seperti melewati nagari Aia Angek dan Paru, dan ini satusatunya jalur alternatif yang cukup dekat dibandingkan melewati jalur nagari Sumpur Kudus. Jalan ini kita buat sebagai jalur alternatif dengan peralatan manual dan seadanya, namun jika hari hujan masyarakat harus berhati-hati melaluinya karena jalan tanah dan licin,” katanya. Warga yang berada di Kenagrian Silokek dan Kenagarian Durian Gadang berharap agar pemerintah daerah sesegera meungkin bisa memperbaiki jalan yang amblas dan terputus tersebut agar warga bisa kembali m elakukan aktiftasnya seperti biasa. Dilain pihak, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sijunjung, Hardiwan mengatakan, akses Jalan menuju nagari Silokek dan Durian Gadang tersebut amblas dikarenakan derasnya hujan yang mengguyur pada malam sebelumnya, serta akibat kikisan air sungai Batang Kuantan yang mengalir dibawah jalan. “Sejak jalan tersebut amblas, kita sudah mengupayakan membuat jalan alternatif untuk bisa dilalui kendaraan. Namun karena tanah yang belum stabil serta masih rentan mengalami pergeseran mengakibatkan jalan tersebut kembali amblas. Sehingga jalan mengalami putus total. Kita bersama masyarakat membuat jalan alternatif diatas lereng perbukitan jalan yang amblas sebelumnya, dengan harapan jalan tersebut dapat membantu akses transportasi masyarakat,” jeasnya. (h/ogi)

P2JKT Gelar Malam Amal untuk Anak Yatim BUKITTINGGI, HALUAN — Sebagai bentuk kepedulian antara sesama, Ikatan Pemuda Pelajar Jambu Air, Kapeh Panji dan Taluak IV Suku (IP2JKT), bekerjasama dengan Forum Komonikasi Entertainment (FKE) AgamBukittinggi, menggelar malam amal penggalangan dana untuk anak yatim dan dhuafa, Sabtu (20/5). Malam penggalangan dana yang dimeriahkan dengan hiburan KIM berhadiah tersebut, turut dihadiri bundo kanduang Kabupaten Agam Rosmiati, Pimpinan Jasa Transportasi AWR Group sekaligus donat or, Andri Warman, dan perangkat Walinagari Taluak IV Suku. Ketua Pelaksana malam amal IP2JKT, Rasyis mengatakan, kegiatan penggalangan dana yang dilaksanakan oleh IP2JKT yang bekerjasama dengan FKE Bukittinggi-Agam ini mer upak an keg iatan yang pertama dilakukan. Penggalangan dana dilakukan dengan cara lelang kue dan singgang ayam s ert a bantuan dan sumbangan

dari para donator. Dari dana yang tergalang ini, 60 parsennya akan diserahkan kepada anak-anak yatim dan dhuafa yang berada di Taluak IV Suku dan sekitarnya menjelang lebaran nanti. Sedangkan 40 paresennya untuk FKE BukittinggiAgam. Dan kegiatan yang dilaksanakan merupakan wujud kepedulian IPJ2KT terhadap anak yatim. “Panitia berharap dalam malam amal penggalangan dana ini dapat terkumpul dana untuk disumbangkan kepada anak yatim. Karena di Taluak IV Suku masih banyak anak yatim piatu yang membutuhkan uluran tangan kita bersama. Dan malam penggalangan dana ini terselenggara ber kat bantuan dari sejumlah donator seperti Pimpinan AWR Group, Andri Warman,” kata Rasyis. Sementara itu Pimpinan AWR Group, Andri Warman menyampaikan apresiasi kepada panitia dan IP2JKT yang telah menyelanggarakan malam amal tersebut. (h/tot)

Je

www.harianhaluan.com

Redaktur: Heldi Satria

Layouter:Rahmi


16

SUMBAR

SENIN, 22 MEI 2017 25 Sya’ban 1438 H

Harian Umum

Mencerdaskan Kehidupan Masyarakat

Pasaman Punya Perda Pendidikan Gratis PASAMAN, HALUAN — DPRD Kabupaten Pasaman akhirnya sahkan dua Ranperda perubahan atas Peraturan Daerah (Perda) Nomor 2 Tahun 2013 tentang Pendidikan Gratis dan Perda Nomor 1 Tahun 2011 tentang Pajak Daerah, Jumat (19/5) lalu.

JUARA — Pelaksana turnamen Indah Group II tahun 2017, Arisal Aziz, bersalaman dengan Kapten Indah FC, Yogi, saat menyerahkan hadiah juara I, Minggu sore (21/5). TRISNALDI

Indah FC Juarai Indah Group Cup II PADANG PARIAMAN, HALUAN — Indah FC akhirnya mengunci gelar juara Indah Group Cup II tahun 2017. Kepastian merengkuh juara itu didapat setelah Indah FC mengalahkan UNP dengan skor 2-1. Pertandingan puncak yang digelar di Lapangan Kampung Dalam Nagari Campago, Kecamatan V Koto Kampung Dalam, Kabupaten Padang Pariaman, Minggu sore (21/ 5). Tim UNP harus puas berada di urutan kedua. Jalannya pertandingan sempat menegangkan. Kedua kesebelasan saling jual beli serangan. UNP bahkan sempat menekan Indah FC. Namun, Indah FC malah berhasil mencuri gol pada menit

www.harianhaluan.com

35, lewat sontekan Bayu Risman. Kemenangan Indah FC hanya bertahan 11 menit. Pemain UNP, Ali Imran memaksa kipper Indah FC memungut bola dari gawangnya. Sampai berakhir babak I kedudukan sama-sama kuat. Kemenangan Indah FC dipastikan Yogi, yang berhasil memanfaatkan kemelut di depan gawang UNP. Dengan sebuah seotekan kaki kanannya, Yogi mengubah skor menjadi 2-1. Sampai pertandingan usai, skor tidak berubah. Turnamen Indah Group Cup II ditutup Sekda Kabupaten Padang Pariaman, Jon Priadi. Sekda mengapresiasi kepedulian perantau membina sepak bola di daerahnya. Memang, turnamen terlak-

sana berkat bantuan para perantau. “Sinergisitas antara rantau dan kampung halaman sebuah potensi besar dalam mempercepat kemajuan pembangunan daerah. Kita harapkan sinergisitas yang sudah terbangun jangan sampai patah,” paparnya. Ketua Askab Kabupaten Padang Pariaman, Maimuspi mengapresiasi jalannya turnamen yang menjunjung tinggi sportivitas. “Saya sudah berdialog dengan pimpinan Indah Group, yang melaksanakan turnamen indah Cup II 2017, Arisal Aziz.

Ke depan, turnamen nantinya akan di perluas ke tingkat Sumbar, Riau dan Jambi,” sebutnya. Final Turnamen Sepak Bola Indah Cup II antara Indah FC melawan UNP Padang, disaksikan ramai penonton sejak menit awal pertandingan sampai digelarnya acara penutupan turnamen. Bayu Risman dari Indah FC, terpilih sebagai pemain terbaik. Pencetak gol terbanyak diraih oleh Ali Imran dari UNP dengan mencetak 5 gol selama turnamen berlangsung. (h/tri)

Bupati Pasaman, Yusuf Lubis mengatakan, lahirnya Perda pendidikan gratis merupakan suatu keharusan. Itu dikarenakan adanya peralihan kewenangan pendidikan menengah dari pemerintah kabupaten kepada provinsi. “Itu berdasarkan Undangundang Nomor 23 tahun 2014 sebagai pengganti dari Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang pemerintahan daerah. Inilah sesungguhnya yang menjadi dasar dalam perubahan Perda tentang Pendidikan Gratis ini,” kata Yusuf Lubis, kemarin. Meski begitu, kata Bupati, bukan berarti daerah tidak dapat memberikan bantuan dalam rangka pelaksanaan pendidikan menengah. Hal itu, kata bupati, sesuai dengan ketentuan pasal 49 ayat 3 undang Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional. “Disitu disebutkan, bahwa dana pendidikan dari pemerintah dan pemda untuk satuan pendidikan diberikan dalam bentuk hibah sesuai peraturan

BUPATI Pasaman, Yusuf Lubis teken MoU pengesahan dua Ranperda bersama pimpinan DPRD setempat. YUDI

perundang-undangan berlaku,” katanya. Kebijakan lain dalam perubahan Perda itu, kata dia, adanya kewajiban daerah memberikan secara gratis satu stel pakaian seragam sekolah per siswa setiap awal tahun ajaran baru dan pemberian buku tulis gratis pada setiap siswa, baik SD juga SMP, mulai dari kelas I sampai kelas IX setiap awal tahun ajaran. “Mudah-mudahan pemberian baju seragam sekolah sekolah dan buku tulis secara gratis sudah dapat terlaksana pada tahun anggaran 2018 nanti. Jika APBD kita cukup, seragam akan kita berikan setiap ajaran baru kepada seluruh siswa SD maupun SMP,” katanya. Dengan kebijakan itu, kata bupati, para orang tua didorong untuk fokus terhadap pendidikan anak-anaknya, dan tidak ada alasan lagi untuk tidak menyekolahkan anaknya. Sementara, lahirnya perda

Redaktur: Heldi Satria

perubahan tentang pajak daerah didasari atas terbitnya Keputusan Mendagri Nomor: 188.34-9027 tahun 2016 tentang pembatalan beberapa ketentuan Perda Kabupaten Pasaman Nomor 1 tahun 2011 tentang pajak daerah. Sebelumnya, Fraksi Partai Golkar meminta agar pemerintah menindak tegas serta melarang komite sekolah, kepala sekolah serta guru dilarang melakukan pungutan kepada siswa dalam bentuk apapun seiring disahkannya perda itu nantinya. Fraksi ini juga meminta pemerintah menggratiskan biaya SPP untuk jenjang SLTA dan dibebankan pada APBD, meski kewenangan pengelolaan SLTA sudah beralih ke pemerintah provinsi. Fraksi Gerindra-Sejahtera meminta, petugas pajak harus berintegritas, melayani, tegas dan berani dalam melaksanakan kinerjanya, tidak boleh tebang pilih. (h/mg-yud)

Layouter: Rahmi


SENIN, 22 MEI 2017 25 Sya’ban 1438 H

SUMBAR BANGKIT

M

ANDEH adalah jantung wisata Sumatera Barat. Dengan segala keindahan yang dimilikinya, Kawasan Wisata Terpadu (KWT) Mandeh, harus benar-benar dikelola dengan baik. Hal inilah yang dipikirkan Bupati Pessel, Hendrajoni. Dia punya harapan, pembangunan Mandeh tidak merusak kekhasan alam yang ada di sana. Dalam dua tahun terakhir ini perkembangan pariwisata Mandeh lumayan pesat. Dari sebelumnya sepi pengunjung sekarang sudah menjadi ramai. Apabila dikerjakan secara serius dan terarah, akan lebih banyak lagi dikunjungi wisatawan. Dengan demikian sektor ekonomi akan tumbuh dan berkembang yang hasilnya akan menambah pendapatan pemerintah Pengelolaan Mandeh tak semata membangun infrastruktur. Ada hal-hal lain yang harus diperhatikan. “Saya memiliki

www.harianhaluan.com

mimpi tentang Mandeh yang permai. Mandeh yang dibangun dengan nurani. Tidak asal bangun, yang nantinya bisa menghilangkan kekhasan Mandeh itu sendiri. Membangun Mandeh mesti pakai nurani, sebab di sana, banyak orang menggantungkan nasib. Kalau Mandeh di sebut jantung pariwisata Sumbar, berarti, baik buruknya Mandeh juga berpengaruh terhadap Sumbar,” terang Hendrajoni, memulai pemaparan tentang cita-citanya membangun Mandeh. Untuk membangun KWT Mandeh, Hendrajoni bergerilya kemana-mana. Dia berjalan, mencari peluang penganggaran untuk pembangunan Mandeh. Pintu ke pintu kementerian dimasukinya. Jika ada anggaran yang berkaitan dengan wisata, dia lobi agar dikucurkan ke Mandeh. Apa yang dilakukan sang bupati, adalah pembuktian, kalau seorang pemimpin tak melulu hanya menunggu di kursi

dan main perintah. Tapi harus turun langsung. Dijelaskan Hendrajoni, keberhasilan menggenjot Mandeh juga s angat ditentukan dari partisipasi masyarakat. Partisipasi masyarakat dapat diwujudkan melalui semangat melestarikan alam, s eni dan budaya. Semangat untuk mewujudkan kesejahteraan dengan menjadikan wilayahnya sebagai destinasi pariwisata yang dapat menciptakan lapangan pekerjaan, dan semangat untuk mendukung berbagai program pemerintah. Katanya, dibutuhkan semangat dari pemerintah daerah untuk mendorong munculnya semangat masyarakat itu. “Caranya bisa melalui berbagai program kerja yang idenya berasal dari pemerintah daerah. Program kerja itu bertindak sebagai stimulan yang dapat memompa semangat masyarakat untuk membangun wilayahnya. Stimulan ini hendaknya dapat sekaligus

menstimulir pertumbuhan perekonomian masyarakat sehingga kesejahteraan warga m enjadi lebih baik. Itu yang saya lakukan, pemerintah tidak berjalan sendiri, tapi juga didukung oleh masyarakat. Sinergitas dibangun,” ungkap mantan perwira polisi itu. Mandeh merupakan kawasan wisata terintegrasi berupa gugusan pulau–pulau kecil yang menyebar di indahnya biru laut. Beberapa orang menyebutnya sebagai Raja Ampat-nya Sumatera Barat. Di sana, tersimpan berbagai potensi sumberdaya pesisir dan keanekaragaman hayati laut yang tinggi. Selain keanekaragaman hayati laut, kawasan Mandeh juga memiliki keunikan dari segi kultur dan budaya serta di dalam kawasan juga terdapat benda bersejarah, seperti bangkai kapal Belanda MV. Boeloengan serta benteng peninggalan Portugis. Sejak digemakannya rencana pengembangan Kawasan Wisata Terpadu Mandeh, Hendrajoni sadar, ancaman terjadinya over exploited terhadap pemanfaatan kawasan di depan mata, sehingga dirasa perlu membuat regulasi

yang jelas, sebelum Mandeh benar-benar dipersolek. Dengan begitu, Mandeh bisa diselamatkan dari orang-orang yang memiliki kepentingan lain dalam membangun Mandeh. Terlebih kawasan itu sudah ditetapkan menjadi destinasi nasional dan dikenal menarik bagi wisatawan serta mudah dijangkau. Pengembangan wisata bahari Mandeh harus terarah dengan membagi sejumlah zonasi, seperti untuk wisata air, offroad, snorkeling dan diving serta kawasan untuk terbang layang. Setelah Festival Pesona Mandeh 2017 ini, optimistis kawasan wisata bahari Mandeh sudah booming, tidak hanya di kawasan nasional, tapi juga mendunia. Dalam pemikiran Hendrajoni, sebagai kawasan wisata terintegrasi, Mandeh harus memiliki satu titik temu, yang kelak akan dijadikan sebagai tempat orang-orang berkumpul. Setelah disurvei, akhirnya dipilihlah kawasan Puncak Paku. Puncak Paku merupakan salah satu mahkota yang selalu menyuguhkan pemandangan menakjuban kala mentari mau tenggelam. Tiga dimensi keindahan alam

25

dapat dinikmati dari Puncak Paku. Selain kesuburan bukitnya nan asri, pengunjung juga dapat memandang keindahan hamparan laut Mandeh yang tenang. Sayup desah ombak bergelut manja di hamparan pasirnya nan landai, terasa memecah lara di hati. Puncak Paku ibarat gadis molek yang membuat semua orang jatuh hati. “Di Puncak Paku akan dibuat rest area, sekaligus monumen untuk menyaksikan matahari terbit dan tenggelam. Jika mau melihat sunset terb aik, datanglah ke sana,” ungkap Hendrajoni. Untuk membangun Puncak Paku, Hendrajoni sudah melakukan lobi ke sejumlah perusahaan, termasuk PT Semen Padang. Dia tidak menggantungkan pembangunan ke APBD semata, tapi juga mencari peluang lewat dana CSR perusahaan. “Di Puncak Paku, nanti dibangun semacam monument dan spot untuk menyaksikan sunset. Indahnya bukan main nantinya. Di sana akan menjadi titik kumpul pengunjung,” ucap Hendrajoni sembari melihatkan model pembangunan Puncak Paku. (*)

Redaktur:Bhenz Maharajo

Layouter: Syamsul Hidayat


26

SENIN, 22 MEI 2017 25 Sya’ban 1438 H

Peminat PNP Makin Meningkat PADANG, HALUAN—Calon mahasiswa baru peminat Politeknik Negeri Padang (PNP) meningkat dibandingkan tahun lalu. Pada tahun ini calon mahasiswa baru yang mengikuti Ujian Masuk Politeknik Negeri (UMPN), Sabtu (20/5) sebanyak 3.707 orang. “Peminat PNP semakin meningkat jika dibandingkan tahun lalu. Ada peningkatan jumlah peserta UMPN sekitar 100 orang lebih,” ujar Direktur PNP Aidil Zamri, Sabtu (20/5) saat meninjau peserta ujian. Peserta ujian UMPN tersebut terdari dari bidang rekayasa sebanyak 2.397 orang dan bidang tata niaga sebanyak 1.310 orang. “Peminat yang paling banyak adalah D3 Teknik Sipil sebanyak 443 orang orang, Teknik Mesin sebanyak 428 orang dan D4 Akutansi sebanyak 419 orang. Pengumuman peserta yang lulus UMPN ini pada 6 Juni mendatang,” urainya. Lebih jauh dijelaskan oleh Aidil Zamri bahwa sebelumnya PNP juga sudah melakukan seleksi yaitu seleksi bersama dengan PLN dengan jumlah peserta sebanyak 907 orang. “Seleksi bersama PLN ini sudah melalui beberapa tahap. Jumlah yang akan kami terima yaitu sebanyak 50 orang yang akan dibagi dalam dua kelas,” urainya. Sementara itu untuk peminat PMDK nasional yang memilih PNP ada sebanyak 14.007 orang dan yang lolos persyaratan sebanyak 249 orang. Sedangkan untuk bidik misi peminatnya sebanyak 4 ribu orang dan yang memenuhi persyaratan sebanyak 189 orang. sedangkan pemerimaan afiliasi sebanyak 19 orang dan ini kebanyakan berasal dari luar Sumatera Barat. “Untuk total penerimaan masih belum ada peningkatan dan masih sama dengan tahun lalu yaitu sebanyak 1.308 orang. Hal ini disebabkan karena sarana dan prasarana kami masih belum memadai. Salah satu contohnya adalah lokal. Kami tidak mungkin meletakan dalam satu kelas itu 50 mahasiswa. Sebab dalam pelajaran teknik ini idelanya dalam satu kelas tersebut 25 orang paling banyak. Selain itu peralatan labor kami masih belum memadai,” ungkapnya. Untuk mendapatkan mahasiswa baru yang berkualitas PNP sudah menyiapkan beberapa langkah. “Salah satunya adalah melalui ujian ini dan nanti saat mereka sudah dinyatakan lulus dan bergabung kami akan memberikan pembinaan disiplin dan mental selama satu minggu. Kami di PNP tidak mengenal namanya ospek untuk mahasiswa baru,” urainya. Kualitas pengajar terus ditingkatkan oleh PNP dengan mengirim dosen belajar keluar negeri seperti ke Inggris, Australia dan Taiwan. “Jumlah dosen PNP yaitu sebanyak 303 orang sedangkan jumlah total mahasiswa 3.432. Rasio dosen dengan mahasiswa masih seimbang,” tutupnya. (h/san)

PENDIDIKAN

Unand Wisuda 887 Sarjana PADANG, HALUAN—Universitas Andalas (Unand) mewisuda 887 sarjana di Auditorium Unand, Sabtu (20/5). Rektor Unand Tafdil Husni meminta para wisudawan untuk tidak cepat puas dan terus mengembangkan ilmu yang sudah didapat. “Kami meminta mereka yang sudah di wisuda ini untuk tidak cepat puas. Sebab mereka masih bisa mengembangkan ilmunya dengan melanjutkan studynya ke jenjang berikutnya. Dengan demikian ilmu mereka akan terus bertambah. Apalagi saat ini banyak bea siswa yang bisa didapatkan oleh mereka,” beber Tafdil, dalam sambutannya. Kepada mahasiswa yang sudah menamatkan studynya diharapkan untuk tidak cepat puas diri, karena wisuda ini merupakan awal dari batu loncatan sebab perjalanan para wisudawan masih teramat panjang. “Jadi para wisudawan tersebut jangan cepat puas dan lupa untuk berusaha. Sebab perjuangan mereka masih amat panjang. Sementara itu menamatkan proses belajar dan akhirnya diwisuda ini merupakan proses awal menuju masa

depan,” ungkapnya. Tafdil mengatakan kalau selama mahasiswa para wisudawan sudah dibekali dengan berbagai kemampuan soft skill agar bisa menciptakan lapangan pekerjaan. “Salah satunya adalah dengan memberikan pelatihan kewirausahaan dan mendatangkan motivator enterprenur. Dengan adanya pelatihan dan pemberian motivasi tersebut diharapkan bisa menimbulkan jiwa wirausahanya,” tuturnya. Dengan dilaksanakan wisuda kemarin dan wisuda pasca sarjana sebelumnya, jumlah alumni Universitas Andalas telah mencapai sebanyak 118.502 orang. “ Kami mendoakan kepada para wisudawan agar mendapatkan yang terbaik nantinya. Selain itu kami berharap para wisudawan tersebut menjaga moral dan intregitas serta nama baik dari almamater” ungkapnya.

WISUDA UNAND — Rektor Unand Tafdil Husni saat memindahkan jambul para wisudawan saat wisuda, Sabtu (20/5) di Auditorium Unand. IST

Fakultas Hukum mewisuda sebanyak 64 orang, Fakultas Pertanian 57 orang, Fakultas Kedokteran 134 orang, Fakultas MIPA 82 orang, Fakultas Ekonomi 181 orang, Fakultas

Peternakan 52 orang, Fakultas Ilmu Budaya 50 orang, Fakultas ISIP 28 orang, Fakultas Teknik 103 orang, Fakultas Farmasi 15 orang, Fakultas Teknologi Pertanian 52 orang, Fakultas

Kesehatan Masyarakat 18 orang, Fakultas Keperawatan lima orang, Fakultas Kedokteran Gigi 45 orang, dan Fakultas Teknologi Informasi 10 orang. (h/san)

76 Lulusan STAI-Yastis Padang Diwisuda Agam Akan Gelar Musyawarah Dewan Pendidikan PADANG, HALUAN—Sekolah Tinggi Agama Islam, Yayasan Tarbiyah Islamiyah (STAI-Yastis) Padang, melepas 76 orang lulusan pada wisuda angkatan ke-15. Acara ini digelar di The Axana Hotel, Sabtu (20/5).

PARA wisudawan/wati STAI Yastis Padang, berfoto bersama

Ketua STAI - Yastis Padang, Nasril mengatakan, wisuda angkatan ke-15 ini, mewisuda sebanyak 22 orang program beasiswa peningkatan kualifikasi sarjana strata satu bagi pendidikan agama islam, dan 54 orang untuk program regular dan non regular. Ia mengatakan, para lulusan diharapkan mampu memberikan sumbangsih dan perubahan bagi bangsa dan negara. Mereka diharapkan mampu mengemban dakwah islamiyah dan mengaplikasikannya dalam kehiduapan bermasyarakat. “Para lulusan merupakan alumni dari sekolah tinggi yang meletakkan pendidikan, dakwah dan sosial, sebagai wujud tujuan utamanya. Untuk itu, diharapkan mampu memberikan contoh tatkala berada di lingkungan masyarakat,” katanya. Lanjutnya, STAI - Yastis Padang senantiasa berbenah ke arah yang lebih baik, sehingga menjadi salah satu sekolah tinggi yang mampu melahirkan lulusan yang berkualitas. “STAI - Yastis Padang selalu mengupayakan yang terbaik, baik dari segi sarana prasarana dan peningkatan mutu. Sehingga mampu berdedikasi yang tinggi dalam peningkatan kualitas pendidikan di Kota Padang,” ucapnya. Kepala Biro Umum Sekretaris Jenderal Kementrian Agama RI, Syafrizal, yang hadir dalam kegiatan wisuda mengatakan, sangat bangga dengan STAI - Yastis Padang yang mampu berbenah dari tahun ke tahun.Hal ini dibuktikannya program studi yang sudah terakreditasi B. Ia mengatakan, STAI - Yastis Padang senantiasa menjalin kerja sama dengan berbagai pihak. Dengan terjalinnya hubungan yang baik, maka akan berdampak terhadap kualitas lulusan, salah satunya para alumni yang dapat langsung bekerja di berbagai instansi pemerintah atau swasta. “Adanya kerja sama dan inovasi yang dilakukan pihak perguruan tinggi, dapat mengantarkan kepada peningkatan kualitas dan mutu sekolah tinggi tersebut. Sehingga, setiap lulusannya tidak ada yang menjadi pengangguran dan langsung bekerja,” katanya. Hal ini juga dikatakan, Koordinator Kopertais Wilayah VI Sumatera Barat, Eka Putra Wirman. Ia mengatakan, lulusan STAI harus mampu menjadi tonggak perubahan. Hal ini karena, mereka sudah dibekali dengan berbagai ilmu pengetahuan serta pendalaman nilai-nilai agama selama menjalani proses perkuliahan. (h/mg-eby)

AGAM,HALUAN — Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Agam melaksanakan rapat bersama Dewan Pendidikan Agam, melakukan persiapan musyawarah Dewan Pendidikan. Musyawarah penting mengingat hampir habisnya periode kepengurusan Dewan Pendidikan Agam 20132017. Kadisdikbud Kabupaten Agam Isra, Minggu (21/5) mengatakan, dinas dan dewan pendidikan sudah melakukan rapat persiapan sekaitan dengan musyawarah dewan pendidikan. “ Kita telah rapat pada Kamis kemarin semoga musyawarah nantinya bisa berjalan dengan lancar,” katanya Ia menjelaskan, perlu dilaksanakan musyawarah karena masa kepengurusan dewan pendidikan hampir habis. Selain itu Perlu juga dipersiapkan panitia pemilihan yang ditetapkan oleh Bupati. Terkait rekrutmen calon anggota dewan pendidikan dilaksanakan melalui pengumuman di media cetak dan elektronik. Dikatakannya, pemerintah Kabupaten Agam sangat komit dengan pendidikan Sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010, tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan yang menyebutkan pada pasal 192. “Pendidikan berfungsi dalam peningkatan mutu pelayanan pendidikan de-

ngan memberikan pertimbangan, arahan, dan dukungan tenaga sarana dan prasarana serta pengawasan pendidikan pada tingkat nasional, provinsi dan kabupaten kota, dan kita akan mengawal hal itu,” jelasnya. Menurut Isra, dari rapat tersebut, juga direncanakan pelaksanaan musdep minggu keempat Juli mendatang. Sebelumnya akan dilakukan pengumuman perekrutan calon pengurus melalui media masa. Dikatakan ketua Dewan Pendidikan Agam H . Djanahar Advil, SH.M.BA, bahwa diujung masa jabatan dewan pendidikan perlu musyawarah dewan pendidikan. Untuk merekrut anggota dewan pendidikan melalui pengumuman terbuka terdiri atas tokoh pakar pendidikan, penyelenggara pendidikan, pengusaha. Selain itu juga organisasi profesi, pendidikan berbasis kekhasan agama atau sosial budaya dan pendidikan bertaraf internasional, berbasis keunggulan lokal dan tokoh organisasi sosial kemasyarakatan. Susunan pengarah saat musyawarah dewan pendidikan terdiri dari unsur pengarah dengan ketua Prof. Sufyarma Marsidin, M.Pd. Sekretaris dan wakil sekretaris Yunaidi.S, M.Pd dan Drs. Eriswandi, MM, dilengkapi beberapa orang seksi bidang, termasuk sekretariat. (h/yat)

CARI SOLUSI SELEKSAIKAN KONFLIK PAPUA

Imparsial dan PKSB UNP Gelar Diskusi PADANG, HALUAN—Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Imparsual dan Lembaga Pusat Kajian Sosial, Budaya dan Ekonomi (PKSBE) UNP menggelar diskusi publik membahas permasalahan yang melanda Papua, Sabtu (20/ 5) di Aula Rektorat UNP. Diskusi publik ini diikuti sebanyak 100 orang peserta yang berasal dari mahasiswa dan kalangan umum. “Salah satu tujuan kami menggelar diskusi publik ini adalah meningkatnya perhatian dunia internasional terhadap kasus di Papua terutama terhadap kasus pelanggaran HAM,” ujar Koordinator Peneliti Imparsial Adi Manto Adiputra. Penyelesaian kasus di Papua ini menuntut berbagai pihak agar bisa menyelesaikannya termasuk akademisi. “Melalui diskusi ini kami mengharapkan mendapat solusi penyelesaian di Papua tersebut sehingga tidak terjadi lagi konf lik. Kami mendorong pemerintah untuk penyelesaian www.harianhaluan.com

konflik di Papua dengan damai,” bebernya. Alasan LSM Imparsial memilih UNP untuk menjadi salah satu lembaga yang menggelar diskusi public ini dikarenakan ada salah satu akademisi UNP Mestika Zed yang terlibat dalam forum perdamaian di Papua. “Mestika Zed sudah terlibat dalam forum ini sejak tahun 2011 lalu. Dan kami berharap ide-ide beliau untuk penyelesaian konflik di Papua bisa diberikan kepada pemerintah. Kami berharap forum yang ada di UNP ini bisa menunjukan solidaritas terhadap permasalahan di Papua dengan memberikan solusi ke pemerintah,” ungkapnya. Sementara itu Mestika Zed yang menjadi salah satu pemateri dalam diskusi mengaku sedih dengan permasalahan di Papua yang tidak juga selesai hingga hari ini. “Apa yang bisa saya ungkapkan dengan konflik yang terjadi di Papua yaitu sangat sedih dan

kecewa,” ungkapnya. Bapak bangsa Indonesia memerdekan negeri ini hanya dengan lima tahun mereka memberikan kemerdekaan kepada generasi kita.”Hampir 20 tahun kita sesudah reformasi masih jauh panggang dari api yang membuat saya kecewa. Konflik yang terjadi di Papua merupakan konf lik domestik yang terjadi sejak tahun 1969 namun masih belum juga terselesaikan,” tuturnya. Menurut Mestika Zed yang juga merupakan guru besar Sejarah UNP ini mengatakan salah satu solusi agar konflik di Papua selesai adalah dengan menempatkan pemimpin negara ini seperti presiden dan wakil presiden berkantor disana. “Dulu Muhammad Hatta menyelesaikan konflik yang ada di Indonesia ini dengan tinggal di daerah konflik tersebut dan memahami betul apa permasalahan yang terjadi di daerah tersebut,” jelasnya. (h/san)

Redaktur: Atviarni

Layouter: Rahmi


VARIA SOLOK SELATAN

SENIN, 22 MEI 2017 25 Sya’ban 1438 H

27

HINGGA KINI TAK ADA PERBAIKAN

Jalan Nasional Rusak Parah PUNYA DAYA TARIK WISATA YANG BESAR

Gua Batu Kapal Diusulkan Jadi Geopark Nasional SOLOK SELATAN, HALUAN — Kendati baru dibuka secara umum, destinasi wisata Gua Batu Kapal di Sangir Balai Janggo ini mampu menyedot perhatian masyarakat. Tak mengherankan jika objek wisata ini selalu ramai pengunjung. Karena itu, Pemerintah Kabupaten Solok Selatan (Solsel) mulai menyiapkan usulan penetapan Gua Batu Kapal sebagai salah satu geopark nasional. “Kami akan siapkan usulannya, serta akan kami buatkan Perbub tentang geopark ini,” ungkap Asisten III Yul Amri, Kamis di kantor bupati, kemarin. Penetapan gua batu kapal menjadi salah satu geopark nasional, lanjutnya, berkaitan dengan datangnya tim dari komuitas geopark Sumatera Barat ke Gua Batu Kapal, Kamis (18/5). Menurut Ketua Geopark Sumbar, Novizar Swantry, Gua Batu Kapal mempunyai daya tarik wisata yang sangat besar. Karena itu, dengan dijadikannya sebagai geopark nasional, maka wisatawan akan banyak berkunjung ke Solsel. Dengan sendirinya akan meningkatkan perekonomian masyarakat serta peningkatan PAD. Ia mengatakan, di Solsel banyak yang bisa dijadikan geopark nasional, diantaranya Kawasan Saribu Rumah Gadang, serta Panas Bumi di Solsel sebagai destinasi wisata pendidikan. “Geopark berbeda dengan hutan lindung. Kalau hutan lindung hanya alam saja, tapi geopark tidak hanya alam, tapi juga manusianya dan budaya yang ada di suatu

OBJEK WISATA — Ny.Suriati Muzni dan Ny.Ayu Abdul Rahman ketika mengunjungi Gua Batu Kapal, Sangir Balai Janggo. Objek wisata ini akan diusulkan menjadi geopark nasional. IST

daerah itu,” ungkapnya. Untuk itu dia berharap, usulan penetapan Gua Batu Kapal sebagai geopark nasional cepat direspon agar penetapannya dapat terealisasi segera. Sementara, Ketua TP PKK Solsel, Ny.Hj.Suariati Muzni mengatakan, sangat mengapresiasi objek wisata Gua Batu Kapal di Sangir Balai Janggo ini. Menurutnya, pemandangan di wisata Gua Batu Kapal cukup indah dan menawan. “Apalagi jika kita berada di dalam gua, suasananya cukup terasa

asri dan alami,” ungkapnya. Ia juga menyebutkan, selain memiliki keindahan dan futuristik yang menarik. Keberadaan destinasi wisata Gua Batu Kapal juga berdampak terhadap perekonomian masyarakat sekitar. Sementara Ketua GOW Solok Selatan, Ny.Ayu Abdul Rahman menyebutkan, untuk pengembangan ekonomi masyarakat sekitar, PKK Kecamatan bisa mengembangkan kerajinan, UMKM dan UP2K. “Selain itu, produk-produk unggulan tersebut bisa dipasarkan

di lokasi ini. Kemudian, juga bisa mengaktifkan generasi muda untuk menjadi pemandu wisata di sini,” katanya. Sedangkan Ketua Dharmawanita Persatuan Solsel, Ny.Bet Yulian Efi menyebutkan, pengelola destinasi wisata untuk segera melengkapi fasilitas pendukung di objek wisata tersebut. “Setidaknya, di lokasi ini memiliki toilet umum dan tempat shalat. Agar pengunjung betah untuk berlama-lama di sini,” katanya. (h/jef)

SOLOK SELATAN, HALUAN — Pemerintah Solok Selatan (Solsel) menyayangkan pemeliharaan jalan nasional Lubuk Selasih, Kabupaten Solok menuju perbatasan Kerinci (Provinsi Jambi) yang terkesan sangat lambat. Selain itu, juga ditengarai kurangnya tanggung jawab pihak yang berwenang sehingga tidak diperbaiki sama sekali. Pasalnya, kondisi jalan itu sangat memprihatinkan dan sangat membahayakan bagi pengendara yang melewati ruas jalan tersebut. Sementara jalan tersebut menjadi akses utama masyarakat Solsel ke kabupaten tetangga tersebut. “Apa tidak ada pemeliharaan sementara? Pemeliharaan jalan nasional sangat lambat sekali, bahkan sepertinya tidak diperbaiki. Kalau memang tidak sanggup memeliharanya, jangan jadi jalan nasional,” kata Bupati Solsel, Muzni Zakaria. Apalagi, lanjutnya, sebentar lagi akandihelat iven Tour de Singkarak (TdS). Pihaknya tak ingin Solsel batal lagi dilewati pebalap sepeda dalam iven internasional itu dengan alasan akses jalan yang rusak. “Tahun lalu, Solsel batal dilewati pebalap tersebut lantaran jalan nasional yang akan dilalui mengalami kerusakan dan belum diperbaiki. Saya khawatir kita batal lagi ikut TdS dengan alasan tender terlambat,” ungkapnya. Ia juga menjelaskan, pihaknya sudah lebih tiga kali menyurati Balai Besar Pengelolaan Jalan Nasional. Jawaban mereka ruas jalan jalan itu sedang dalam proses tender. “Karena jalan nasional yang

merupakan akses ke Solsel dalam kondisi rusak, tentu hal ini akan menghambat wisatawan yang akan mengunjungi destinasi wisata di Solsel, “tandasnya. Muzni juga menjelaskan tentang kekhawatirannya, bahwa ada kesan tidak baik dan ketidaknyamanan wisatawan dari luar Solsel yang berkunjung ke daerahnya dengan kondisi jalan yang rusak itu, ditambah lagi dengan sejumlah lubang di sepanjang perjalanannya. “Mereka pasti kaget dan mungkin akan kecewa dengan kondisi jalan yang rusak saat akan berwisata kesini,” lanjutnya. Sementara itu, salah seorang pengendara yang rutin melewati ruas jalan tersebut, Ujang (54) mengatakan, dirinya rutin melewati jalan tersebut untuk ke Kerinci (Jambi) berdagang. Dalam sepekan bisa tiga kali dilewatinya jalur tersebut. Tak jarang dirinya melihat ada pengendara yang terjatuh di lokasi jalan yang berlubang-lubang itu. “Paling tidak, jalan itu ditambal saja dulu pada bagian yang berlubang sehingga tidak membahayakan pengguna jalan lainnya,” katanya. (h/jef)

WARGA TUNTUT PENGEMBALIAN LAHAN

PT RAP Dinilai Ingkar Janji SOLOK SELATAN, HALUAN — Masyarakat Nagari Bidar Alam, Kecamatan Sangir Jujuan, Solok Selatan (Solsel) resah. Pasalnya, perjanjian antara PT Ranah Andalas Plantation (PT. RAP) dengan masyarakat sebagai pemilik lahan, tidak kunjung dipenuhi. Hal itu berlangsung selama kurun waktu 12 tahun ini. Perusahaan yang bergerak di bidang perkebunan kelapa sawit itu, belum juga membayarkan 40 persen bagi hasil penjualan tandan buah segar (TBS) yang telah disepakati bersama pemilik lahan. Padahal seharusnya sesuai perjanjian, mereka sudah harus merealisasikan bagi hasil tersebut pada Januari 2017. Persentasenya, 40 persen untuk masyarakat pemilik lahan dan 60 persen untuk PT.RAP. Mereka pun menuntut agar perusahaan mengembalikan tanah garapan mereka yang diberikan kepada perusahaan. “Kami sudah jenuh dengan janji-janji perusahaan yang tak pernah ditepatinya,” ujar salah seorang seorang pemilik lahan yang juga dituakan masyarakat, Amran saat mediasi permasalahan antara perusahaan PT.RAP dengan masyarakat pemilik lahan di Mapolres Solsel baru-baru ini. Meurutnya, tanah masyarakat harus dikembalikan, karena masyarakat telah memberikan selama 12 tahun kesempatan kepada perusahaan untuk membenahi kebun agar dapat mencapai kebun yang layak. Namun perusahaan tidak mampu mewujudkannya.

Selain itu, pihaknya juga menolak untuk dikeluarkannya HGU atas lahan garapan masyarakat karena tanah tersebut bukan tanah ulayat yang nantinya dapat merugikan masyarakat pemilik lahan. “Padahal tanah tersebut merupakan tanah garapan kami. Bukan tanah ulayat. Jika HGU dikeluarkan, maka berdasarkan hukum tentang HGU sesuai PP No. 40 tahun 1996 bahwa tanah bekas HGU akan menjadi tanah negara,” katanya. Perusahaan itu, sebutnya, harus menghentikan segala aktivitas di atas tanah garapan masyarakat sampai ada kejelasan tentang kelanjutan kerjasama tersebut. Sementara, Site Manajer PT. RAP, Sudirman mengaku, sesuai kesepakatan terkait pembagian hasil yang direalisasikan mulai bulan Januari 2017, untuk dananya sudah dititip pada rekening bersama masyarakat Bidar Alam. Dana itu akan direalisasikan setelah pengukuran lahan individu selesai seluruhnya. “Bagi masyarakat yang telah selesai melakukan pengukuran lahan individu, akan diberikan pinjaman sebagai wujud dari kompensasi bagi hasil yang akan diterima nantinya. Lalu, untuk pembagian hasil 2017, sudah dikirim ke rekening yang telah disepakati bersama dan perusahaan tidak ikut campur dalam pembagian tersebut,” ujarnya. Terkait penolakan masyarakat untuk dikeluarkannya HGU, Sudirman menyebutkan, Maret 2017 lalu telah dilaksanakan rapat koordinasi di Kantor Camat Sangir

Jujuan. Kesimpulannya, agar tidak terjadi kesimpangsiuran informasi tentang HGU habis tanah kembali ke masyarakat, perlu dibuat surat pernyataan kesepakatan bersama dengan Pemda Solsel. “Bila masyarakat menolak HGU, hal itu akan dapat merugikan kedua belah pihak, yaitu masyarakat dan perusahaan sendiri. Karena, bila HGU tidak ada jelas membuat perusahaan rugi. Namun, hal itu juga akan berimbas kepada masyarakat sebab jika berlarut-larut maka sepanjang izin prinsip wilayah yang ada di RPC dan Bidar Alam juga tidak bisa mensertifikatkan tanahnya,” jelasnya. Ketua DPRD Solok Selatan, Sidik Ilyas, menjelaskan, pemerintah daerah pada hakikatnya memperjuangkan agar rakyat tidak dirugikan. Selain itu juga bagaimana investasi di daerah dapat dijaga bersama. “Sampai hari ini Pemkab Solsel masih mencari investasi agar lebih maju. Kita tidak mencari kambing hitam, tetapi mencari jalan keluar bersama-sama agar masalah dapat cepat selesai agar masyarakat tidak dirugikan dan perusahaan tetap berjalan,” tuturnya. Kepala Kejaksaan Negeri Solsel, Mohamad Rohmadi yang turut hadir dalam mediasi tersebut menjelaskan, bahwa perjanjian yang telah disepakati dapat diibaratkan seperti undang-undang yang berlaku diantara kedua belah pihak sehingga harus dilaksanakan. “Seharusnya apa yang tertuang dalam perjanjian harus sama-sama

dilaksanakan. Dalam hal pelaksanaanya ada yg tidak sesuai dengan perjanjian, maka seharusnya dilakukan pertemuan kembali dan dibuat perjanjian kembali,” ungkapnya. Dalam arahannya, Bupati Solsel Muzni Zakaria mengatakan, permasalahan tersebut sebenarnya dapat diselesaikan oleh masyarakat Bidar Alam sepanjang dilakukan dengan sikap tenggang rasa, kepala dingin dan jujur. “Jangan ada dusta di antara kita. Pemerintah daerah akan selalu membantu memfasilitasi atau memediasi kedua belah pihak, namun harus ada kesadaran sendiri dari masyarakatnya,” jelasnya. Bupati juga meminta, ke depan supaya dibentuk tim kecil antara kedua belah pihak untuk menyelesaikan masalah ini. Nantinya tim kecil tersebut akan rapat dengan bupati. Selain itu, Bupati juga berharap agar masalah itu dapat diselesaikan secara persuasif dan musyawarah sebelum ke jalur hukum. Selanjutnya Kapolres Solsel, AKBP Mochamad Nurdin yang turut memfasilitasi mediasi tersebut menyebutkan, setiap permasalahan tidak harus berakhir di meja hukum. Lebih baik diselesaikan dengan musyawarah. “Sesuai harapan bupati dalam membentuk perwakilan tim kecil ini, supaya orang yang berkompeten dan kita berharap dalam waktu dekat dapat ditemukan solusinya. Selain itu, Kondisi Kamtibmas agar tetap dijaga oleh masyarakat, khusunya ninik mamak dan tokoh masyarakat,” tutupnya. (h/jef)

PEMATERI pelatihan jurnalistik, Yurnaldi Paduka Raja, mantan wartawan Kompas didampingi Asisten III Setdakab Pessel, Yul Amri, Plt Kabag humas, Firdaus Firman (kanan) dan Kasubag Protokoler, Tyhson Riri (kiri). IST

Pemkab Gelar Pelatihan Jurnalistik SOLOK SELATAN, HALUAN — Bagian Humas Sekretariat Daerah Solok Selatan (Solsel) menggelar Workshop Pelatihan Jurnalistik di Hotel Daima Padang, Jumat (19/5). Kegiatan yang diikuti para awak media yang bertugas di Solsel itu, dihelat dalam upaya peningkatan serta mewujudkan jurnalisme andal dan berkompentensi dalam era globalisasi. Kabag Humas Solsel, Firdaus Firman mengatakan, diharapkan melalui kegiatan pelatihan jurnalistik ini dapat menambah kompetensi dan wawasan para awak media yang bertugas di Solsel. “Selain perannya sebagai mitra Pemkab Solsel dalam mewujudkan keterbukaan informasi, awak media juga sebagai corong pemerintah dalam menyampaikan informasi yang berimbang,” ucapnya. Pelatihan ini mengusung tema ‘Mewujudkan Jurnalisme Andal di Era Globalisasi’. Sedangkan narasumber yang dihadirkan diantaranya Yurnaldi Paduka Raja, mantan

wartawan Kompas, Romi Delfiano dari Harian Padang Ekspres dan Erison J Kambari dari fotografer jurnalis. “Disini para awak media mendapatkan pelatihan berupa pelatihan pembuatan feature, pembuatan berita pendek dan foto jurnalis,” katanya. Sementara itu, Bupati Solsel diwakili Asisten III Setdakab Solsel, Yul Amri mengatakan, Pemkab Solsel memberikan apresiasi kepada wartawan yang bertugas di sana melalui pelatihan jurnalistik ini. “Karena itu diharapkan pelatihan ini dapat menambah pengetahuan para wartawan,” katanya. Ia mengatakan, dengan meningkatnya kompetensi wartawan, secara tidak langsung pasti akan berperan dan berdampak dalam pembangunan daerah. “Kita menyambut baik kegiatan ini dan kita akan mendorong kawankawan wartawan yang bertugas di Solsel untuk meningkatkan profesionalitasnya,” tutupnya. (h/jef)

Selain Rumah Ibadah, Masjid Merekat Silaturahmi

S

esungguhnya, seorang mukmin itu ketika berada di dalam mesjid, umpama ikan yang berada di dalam air yang bersih. Begitu nyaman dan tentram hatinya, sehingga ingin berlama-lama di dalam rumah Allah SWT. Namun sebaliknya, orang munafik itu akan merasa bagaikan burung dalam sangkar ketika berada di dalam mesjid. Gelisah dan begitu tidak nyaman, ingin segera keluar. Laporan:

JEFLI Seperti juga disebutkan dalam hadis Nabi Muhammad SAW, “orang mukmin di dalam mesjid bagaikan ikan di dalam air. Sedangkan orang munafik di dalam mesjid bagaikan burung di dalam sangkar”. Dalam massa saat ini, bisa kita lihat bagaimana fungsi mesjid di tengah-tengah masyarakat. Selain www.harianhaluan.com

sebagai tempat ibadah, mesjid juga digunakan sebagai sarana menimba ilmu dan menjalin silaturahmi. Tapi sangat disayangkan, pada hari-hari biasa, mesjid sepi kegiatan ibadah lima waktu. Terkadang, mesjid yang begitu megah hanya disisi beberapa orang saja saat pelaksanaan ibadah wajib. Jemaah juga bisa dihitung dengan jari. Semua sibuk dengan urusan duniawi masing-masing. Pemerintah Solsel, melalui visi dan misi daerah “Sejahtera dan

MASJID Raya Pasar Muaro Labuah. JEFLI

Religius”, berupaya membuat regulasi dan aturan untuk dapat memakmurkan mesjid dan meningkatkan amalan ibadah. “Seperti regulasi memakmurkan mesjid melalui majelis taklim. Pada 2017, dianggarkan dana untuk penyediaan angkutan majelis taklim. Tiap

kecamatan diberikan fasilistas kendaraan massa (bus) yang diperuntukkan khusus untuk kegiatan keagamaan. Kemudian, memberikan uang jasa bagi garin masjid,” kata Kabag Humas Pemkab Solsel, Firdaus Firman. Bahkan, lanjutnya, Bupati Solsel, Muzni Zakaria akan meng-

anggarkan alokasi untuk pelaksanaan MTQ pada bulan suci Ramadan. Mesjid yang dirasa layak akan diberikan dana untuk penyelenggaraan MTQ tersebut. Hal ini bertujuan supaya tidak terjadi lagi cara pengumpulan uang di pinggir jalan bagi pengendara. Kemudian, tiap Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkup Pemkab Solsel melalui surat Edaran Bupati, mengimbau menggunakan peci nasional tiap hari dan menyempatkan untuk melantunkan ayat suci Alquran sebelum bekerja minimal lima menit. “Kepala daerah menginstruksikan bagi ASN di lingkup Kantor Bupati untuk melaksanakan salat berjamaah, minimal waktu dzuhur dan ashar,” kata Kabag Humas, Firdaus Firman. Hal itu dapat dilihat saat berkunjung ke Kantor Bupati Pessel. Suara adzan selalu bergema ketika waktu salat masuk. Tiap ruangan di

kantor itu, dipasang speaker sehingga nuansa Islami kentara terasa. “Alhamdulilah, jika berada di kantor, bupati dan wakil bupati selalu melaksanakan salat berjamaah di musala yang ada. Insyaallah, selalu ramai,” lanjutnya. Disamping itu, setelah pelaksanaan salat biasanya tak jarang berlangsung diskusi-diskusi terkait pembangunan daerah di rumah ibadah itu. Silaturhami terbangun, wajah berseri dan senyuman terpancar indah. Hendaknya, kita sebagai umat muslim memakmurkan mesjid tidak hanya saat bulan Ramadan saja, tetapi juga pada hari-hari lainnya. Ramaikanlah juga rumah Allah itu. Sebab, nilai amalan ibadah di rumah Allah itu berkalikali lipat nilainya. Dengan ibadah di masjid/musala, sekelumit beban pekerjaan bisa dihadapi dengan jiwa yang tenang. Inysaallah. (h/*)

Redaktur: Nasrizal

Layouter: Luther


28

SENIN, 22 MEI 2017 25 Sya’ban 1438 H

B

ERSUA dan bercerita dengan Bupati Pesisir Selatan(Pessel), Hendrajoni, kita serupa disuguhi padang pemikiran yang luas. Padang pikir yang ditumbuhi semangat, harapan, dan kerja keras. Hendrajoni punya mimpi. Memiliki harapan yang panjang untuk kemajuan Pessel. Di tangannya, kini Pessel bersolek. Satu per satu, tangga kemajuan terlewati. Pessel tak sekadar bangkit, tapi juga berlari mengejar ketertinggalan. Lantas, apa yang membuatnya sedemikian keras untuk membangun Pessel? Jawabannya hanya satu, Suami Lisda Rawdha itu ingin mengabdi? Dia ingin membayar segala hal yang sudah diberikan kampung halaman padanya. “Bagi saya, Pessel adalah harga diri, yang mesti dibangun. Tempat saya m enunaikan janji sebagai anak perantauan, yang pulang kampung. Tidak ada hal yang lebih membahagiakan kecuali melihat Pessel yang permai. Pessel yang tertata rapi, masyarakatnya hidup dalam kemakmuran. Saya ingin itu,” ujar dalam diskusi dengan penulis. Hendrajoni adalah mesin pendorong dari segala kemajuan Pessel. Putera Lengayang itu tidak simbol semata. Bukan pula pemimpin yang lebih memilih duduk manis di ruang kerja, dan main perintah. Hendrajoni antithesis dari semua itu. Dia tipikal pekerja keras. Baginya, memimpin berarti berada di depan orang-orang yang dipimpinnya. Sebagai pemulai langkah mendobrak tantangan. Ia adalah seorang pemegang otoritas eksekutif yang, bersamasama dengan jajarannya menentukan arah Pessel lima tahun ke depan. Mantan polisi itu mengerti persoalan konkret masyarakat, merumuskannya dalam bentuk visi, misi, dan program, serta bersungguhsungguh mengerjakannya tanpa dibebani macam-macam kepentingan selain kepentingan publik. Dia yang rela berlumpurlumpur untuk mengetuk satu per satu rumah warganya, hanya untuk sekadar bertanya, tentang apa yang dibutuhkan. Jalan perjuangan yang ditempuh Hendrajoni sebenarnya juga sekaligus sebagai “pembunuh” kariernya di kepolisian. Ketika memutuskan maju sebagai calon Bupati Pessel, Hendrajoni sedang berada di puncak karir. Dia polisi punya nama. Saat menjabat Kasat II Psikotropika Direktorat Narkoba Polda Metro Jaya, sederet gembong besar narkoba dia penjarakan. Namanya harum di kepolisian, dan ditakuti para pemain narkoba. Kala itu, Hendrajoni sedang menikmati manisnya menjadi seorang polisi berprestasi. Namun, saat itu pula, panggilan membangun kampung halaman tak bisa ditolaknya. Hendrajoni pulang meninggalkan segala kenyamanan yang dipunyanya, serta memulai langkah perjuangan dari nol, sebagai Bupati Pessel. Jabatan, yang sebelum-belumnya tidak pernah terpikir olehnya. Semua bermula di tahun 2012. Kala itu, Hendrajoni dikunjungi orang kampungnya. Tak sedikit pun dia menyangka, kalau pertemuan itulah yang www.harianhaluan.com

Harian Umum

SUMBAR BANGKIT

akan menjadi titik awal pengabdiannya untuk kampung halaman. Nostalgia tentang kampung halaman nan permai, masyarakat sejahtera serta roda perekonomian yang bergerak maju, rupanya hanya ada di benak Hendrajoni. Cerita orang yang menemuinya malah terbalik. Kampung halaman yang dicintainya sepenuh hati malah dalam keterpurukan. Perekonomian sulit, kemiskinan menjadi-jadi. Anak-anak tak sekolah. Pembangunan nyaris tidak tepat sasaran. “Hati saya teriris mendengar kabar kondisi di kampung halaman yang seperti itu. Sementara saya hidup tenang, berkecukupan di perantauan, kampung yang sudah memberikan segala malah penuh derita. Orang-orang menjalani kehidupan dengan kepayahan. Perekonomian lesu, pembangunan nyaris tak berpedoman kepada kesejahteraan masyarakat,” tutur Hendrajoni, saat bercerita dengan Haluan, awal Mei lalu. Setelah pertemuan, Hendrajoni kembali tenggelam dalam rutinitasnya sebagai polisi. Namun, bayang-bayang kesengsaraan di kampung halaman tak pernah lepas dari benaknya. Tiap hari, dia dilanda gelisah. Hatinya getir. Saat itu, Hendrajoni serupa orang tak berdaya, ingin berbuat untuk kampung halaman, dia tak akan bisa sepenuh hati, sebab tugasnya dikepolisian juga bejibun banyaknya. “Orang rantau mana yang tak gelisah mendengar segala derita itu? Saya benar-benar dihantui. Tapi, apa daya saya waktu itu. Saya polisi yang dinas jauh dari kampung halaman, dan memiliki tanggung jawab yang tidak sedikit pula. Nan saya lakukan, hanya berdoa dan membantu sekuat yang saya bisa,” katanya pelan. Hendrajoni menarik nafas panjang. Dia mengenang pertemuan singkat

joni yang cocok memimpin Pessel. Hendrajoni dipercaya akan membawa Pessel kembali bersaing dengan daerah lain dengan kepala tegak. Bukan sebagai daerah tertinggal, yang tak diprhitungkan dalam banyak bidang. Permintaan pertama ditolak Hendrajoni. Dia merasa dan berpikir, jika pulang ke kampung halaman, akan banyak yang ditinggalkannya, terutama kehidupan Jakarta, yang bertolak belakang dengan kehidupan di kampung halaman. Hendrajoni juga memikirkan nasib keluarganya. Dia memastikan, kalau pulang kampung dan seandainya terpilih sebagai bupati, waktunya akan lebih banyak tersita. Dia akan kehilangan golden time untuk berkumpul bersama keluarga. “Saya menolak dengan halus permintaan itu. Sebab banyak yang saya pikirkan, selain keluarga, juga kepercayaan diri yang belum tumbuh sepenuhnya. Saya takut, nantinya tidak bisa memenuhi harapan masyarakat,” sebut lelaki yang juga jadi tokoh adat di kampungnya, jauh sebelum menjabat sebagai bupati. Namun, desakan agar dia maju tidak datang sekali. Para tokoh berpantang surut. Hendrajoni kembali didesak untuk maju. Terus didesak, akhirnya Hendrajoni luruh juga. D ia akhirnya mulai meminta waktu untuk berpikir dan berdiskusi dengan keluarganya. “Desakan para tokoh itulah yang menjadi awal kekuatan. Melihat harapan yang begitu tinggi, saya menjadi tidak tega untuk menolaknya. Apalagi, saya mulai menerkanerka langkah serta memetakan permasalahan di Pessel,” ungkap Hendrajoni. Hendrajoni akhirnya mengumpulkan keluarganya dan mendiskusikan desakan para tokoh untuk maju sebagai calon

tersebut. Setahun berlalu, orang-orang di Pesisir Selatan mulai riuh, karena Pilkada semakin dekat. Sejumlah nama mengapung, sebagai kandidat. Awalnya, tak ada nama Hendrajoni dalam list, karena memang, dia waktu itu tidak berniat dan belum memiliki dorongan penuh untuk bertarung di Pilkada. Sampai akhirnya, sejumlah tokoh-tokoh Pessel menemuinya di Jakarta. Kedatangan yang tak biasa. Dalam pertemuan, para tokoh tanpa banyak basa-basi mendesak Hendrajoni untuk maju di Pilkada. Sebagai bupati. Dari sekian banyak toko yang muncul, dan dipertimbangkan, bagi para tokoh, hanya Hendra-

bupati. Waktu itu, dia ragu akan mendapat izin keluarga. Kalau saja iin tidak didapat, Hendrajoni tidak akan melanjutkan langkahnya sebagai calon. Tapi, tak disangka, sang istri, serta anakanaknya malah mendukung penuh langkah Hendrajoni. Malahan, mereka mendorong sang kepala keluarga agar mengabdi ke kampung halaman. “Saya lalu memastikan dorongan itu dan menanyakan, apakah semuanya siap miskin? Siap hidup susah dan menderita demi melayani masyarakat. Semuanya menjawab, siap! Saya didukung penuh. Sejak saat itu, saya langsung membulatkan tekad,” lanjutnya. Langkah awal, dia melepaskan statusnya sebagai anggota

Polri. “Saya mengundurkan diri dari institusi Polri terhitung sejak tanggal 16 Oktober 2015 lalu. Masa pensiun saya sebenarnya tinggal lima tahunan lagi, tetapi saat itu saya memutuskan untuk mengundurkan diri dari Polri untuk mengikuti pencalonan Bupati Pesisir Selatan,” ujar pria kelahiran Padang, 8 November 1961 itu.Dukungan dari masyarakat di kampung halaman dan keluarga membuatnya optimis untuk bertarung dalam Pilkada serentak. Dunia politik merupakan dunia yang asing bagi Hendrajoni. Dia seorang polisi, yang menganut paham ilmu pasti. Dunia hukum yang dijalaninya tidak berada di garis abu-abu. Berbeda dengan dunia politik, yang semuanya samar. Tak ada kepastian. Dia juga melakukan survei sebagai pengukur langkah. Hasil survei rupanya memuaskan. Nama Hendrajoni rupanya harum di kampung halaman. Setelah mendapatkan partai, pertarungan itu dimulai. Hendrajoni yang berpasangan dengan Rusma Yul Anwar memperoleh suara tertinggi sebanyak 90.985 suara atau 46, 68. Dia mengalahkan pasangan Editiawarman-Bakri Bakar (59.237 suara atau 30,39 persen), Alirman Sori-Raswin (31.808 suara atau 16,32 persen dan Bur-hanuddin-Novril Anas (12.903 suara atau 6,62 persen). Dia memulai perjalanan barunya sebagai pengayom masyarakat. Setelah dilantik 17 Januari 2016, Hendrajoni langsung tancap gas. Seluruh ASN Pessel dikumpulkannya, untuk menyamakan persepsi. Langkah pengumpulan itu juga sebagai upanya m enyatukan seluruh pejabat, yang saat Pilkada memiliki pilihan masingmasing. Dia juga tahu, sejumlah pejabat ada yang tidak me ndukungnya waktu Pilkada. Namun, hal itu tidak j a d i alasan memupuk dendam olehnya. Hendrajoni merangkul seluruhnya, termasuk masyarakat. “Bagi saya, pertarungan Pilkada itu habis di Pilkada. Tak perlu dibawa ke dunia kerja. Makanya saya kumpulkan. Tidak ada pejabat yang saya buang, atas dasar dendam. Semuanya terseleksi, sesuai aturan dan kapasitasnya,” ungkapnya. Setelah upaya pengumpulan, dia mulai mulai membangun mimpinya untuk kemajuan Pessel. Segalanya dirumuskan. Hendrajoni bukan tipikal pemimpin yang menggunakan kekuasaan untuk menyalurkan kepentingan pribadinya. Dia orang yang secara nyata mengorbankan kepen tingan egosentrismenya, demi kesejahteraan masyarakat Pessel. Dia tak takut miskin dan kehilangan kepopulerannya, dalam menjaga setiap jengkal tanah Pessel dari keserakahan pengusaha. Bukan Pemimpin yang menggelar pesta di atas penderitaan rakyat atau memakai baju demokrasi terbalik, dimana lebih mendahulukan kepentingan lapis tipis oligarki penguasa, ketimbang kepentingan rakyat kebanyakan. “Bagi saya, ini amanah yang tak hanya dijalani begitu saja. Tapi diperjuangkan sepenuhnya,” tutur Hendrajoni, saat berdiskusi dengan Haluan di ruang kerjanya. Gaya kepemimpinan yang diperlihatkan Hendrajoni sebagai pemimpin Pessel memang tak biasa. Dia pendobrak. Petarung, yang tak takut kepopulerannya anjlok, untuk memperjuangkan apa yang diyakininya sebagai kebenaran. Berpuluh tahun mengabdi di kepolisian dengan pangkat terakhir Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP), membuatnya keras secara prinsip. Jika dulu, Hendrajoni bekerja sesuai perintah atasan, kini dia bekerja sesuai kepentingan masyarakat.

Mencerdaskan Kehidupan Masyarakat

Dengan segala ketegasan dan kekerasan hati memperjuangkan hak masyarakatnya, Hendrajoni juga tidak kehilangan sisi religiusnya. Malah, setiap langkahnya berpedoman pada salahbenar menurut agama, dan hukum. Dia memiliki kemauan dalam memperekat kehidupan. Dengan sifat-sifat religius itu, Hendrajoni tidak ditenggelamkan oleh gejolak kehidupan dunia material. Justru nilai-nilai religius itulah yang dikembangkan untuk menata kehidupan. Dunia material hanya jadi menjadi sarana untuk mewujudkan nilai-nilai religius dalam kehidupan sehari-hari. Tidak sebaliknya, religiuisitas ditenggelamkan oleh gejolak dunia material. “Bagi saya, setiap langkah itu dijaga. Saya meyakini, selagi saya berjalan di atas kebenaran, masyarakat bersama saya,” ujarnya. Hendrajoni memiliki sifat tegas, tak lari ketika masyarakatnya terkena masalah. Pemimpin tegas, yang selalu mau luka demi membela masyarakatnya dari hal-hal yang merugikan. Adalah petarung, yang tetap melangkah maju demi melunasi janji kampanyenya. “Se-

benarnya, apa yang sekarang ini saya kerjakan, adalah bagian dari melunasi janji. Bagi saya, segala yang terucap mesti dipertanggungjawabkan. Hal seperti itu saya dapatkan selama menjadi polisi,” paparnya. Sebagai bupati, Hendrajoni memiliki memiliki visi yang jelas. Memiliki impian besar untuk perubahan. Impian itulah yang dijadikannya embrio dari visi membawa Pessel maju. Dalam penerapannya, Hendrajoni tidak sendiri, dia bekerja secara tim, serta tidak melimpahkan begitu saja pekerjaan kepada bawahannya. Visi yang diusungnya laksana sumber energi yang melimpah ruah bagi Pessel. Semakin kuat alirannya, maka energi ini akan mengalir keluar mengisi ruang imajinasi individu masyarakat Pessel yang memiliki ceruk yang sama untuk kemajuan. Kini, hasilnya mulai tampak. Pessel laksana kuda jantan yang melaju kencang. Sentuhan pembangunan merata ke seluruh pelosok. Pessel berubah, dari daerah yang dipandang sebelah mata, menjadi daerah yang diperhitungkan. Hendrajoni, walau belum di ujung kekuasaan, sudah melunasi sebagian hutangnya. (*)

I N O J A EL S R S E D P I N AT E P U H B Redaktur: Bhenz Maharajo

Layouter:Syamsul Hidayat


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.