Harian Umum
Mencerdaskan Kehidupan Masyarakat JUMAT,
22 Desember 2017 / 4 Rabiul Akhir 1439 H / Edisi: 074, Tahun ke-70 / Harga Eceran Rp3.750/Eks (Luar kota tambah ongkos kirim)
LGBT Menjalar Lewat Medsos S ATU hal yang penting sekali dipahami oleh masyarakat saat ini adalah bahwa fenomena LGBT itu tidak alamiah. LGBT itu hasil rekayasa sosial. LGBT itu ideologi, dan seks sesama jenis adalah ritualnya”
PADANG, HALUAN – Para penyuka hubungan sejenis, merasuk hampir seluruh lini kehidupan masyarakat Sumbar. Lesbian, biseks, transgender (LGBT) ada dimanamana, walau tidak kentara. Di media sosial, interaksi mereka massif, dengan membuat grup khusus komunitasnya. Puluhan banyaknya grup LGBT Sumbar, terutama Facebook. Penghuninya, kebanyakan kaum muda. Bahaya jika dibiarkan. Penelusuran Haluan, ada satu situs dengan alamat freegb.net yang dikhususkan untuk kaum gay untuk mencari
EMERALDY CHATRA
KAJUR KOMUNIKASI FISIP UNAND.
Berpotensi Pidana, Masuk RUU KUHP JAKARTA, HALUAN — Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) melalui Panitia Kerja Rancangan Kitab Undang-undang Hukum Pidana (RKU HP) berencana memperluas delik tentang tindak pidana asusila seperti kumpul kebo dan LGBT. Disebut perluasan karena dua hal itu sebenarnya telah ada dalam KUHP. Pembahasan soal ini rencananya diselenggarakan dalam sidang setelah reses pada Januari mendatang. Peraturan mengenai kumpul kebo sudah ada dalam Pasal 284 KUHP. Aturan itu mengatur sanksi bagi pria atau perempuan sudah menikah namun berhubungan badan dengan yang bukan pasangannya. Sementara aturan soal LGBT terdapat dalam Pasal 292 KUHP. Di sana tertulis, “Orang dewasa yang melakukan perbuatan cabul dengan orang lain yang sama jenis kelaminnya, dengan dia yang diketahuinya atau sepatutnya harus diduganya belum dewasa, diancam dengan pidana penjara paling lama lima tahun.” Dengan memperluas delik tersebut, aturan pemidanaan terhadap pelakunya dianggap bisa lebih jelas. Komisi III DPR sedang merampungkan RUU KUHP terkait LGBT dan kumpul kebo. RUU tersebut diperkirakan dapat disahkan pada masa sidang mendatang. Anggota Komisi III DPR Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Muhammad Nasir
Djamil mengatakan perluasan delik diusulkan karena selama ini aturan yang ada kurang memberi efek jera bagi pelaku. LGBT dan kumpul kebo, katanya, mengangkangi ajaran agama. “Mana ada agama memperbolehkan perbuatan itu,” kata Nasir. Ia berpendapat, kumpul kebo dan LGBT bukanlah budaya orang timur, melainkan berasal dari orang barat— masyarakat Eropa dan Amerika. Karena dua perbuatan itu produk impor, maka jika aturan tentangnya tidak diperketat, maka budaya Indonesia akan rusak. Mengenai kelompok yang tidak sepakat dengan landasan Hak Asasi Manusia (HAM), Nasir menganggap pandangan tersebut keliru. Katanya, baik kumpul kebo dan LGBT tidak perlu dikaji dengan perspektif HAM karena pelakunya jelas-jelas abnormal dan perlu diobati. “Bukan malah dikasih panggung atas nama HAM,” katanya. Nasir merupakan anggota dewan yang cukup sering berkomentar soal LGBT. Tahun lalu, misalnya, ia mengatakan LGBT merupakan ancaman serius bagi bangsa. Ia mengatakan bahwa kelompok LGBT tidak boleh diberi ruang. “Apalagi komunitas LGBT disinyalir masuk ke kampus-
pasangan, termasuk share kontak. Di laman khusus untuk gay Sumbar, tersimpan sedikitnya 1.501 identitas gay yang mencari pasangan, lengkap dengan kontak telefon dan alamat rumahnya. Situs ini sangat private, dan diselubungkan di blog induk yang khusus membahas tentang tanaman. Lainnya, puluhan grup yang dikhususkan untuk pecinta sesama jenis di Sumbar, menjamur di Facebook. Jumlah pengikutnya tidak main-main. Mencapai belasan ribu. Di seluruh kabupaten/kota, LGBT membuat grup, terutama gay. Jika mau tahu, tinggal klik search di Facebook, akan tertampang bermacam grup yang mengidentikkan dengan daerah. Misalnya, Maniak Gay Payakumbuh, Gay Bukittinggi dan Gay Pariaman. Setiap grup, paling sedikit anggotanya 300 orang. Namun, kebanyakan grup tersebut diproteksi, sehingga hanya bisa diakses oleh
>> LGBT hal 07
>> BERPOTENSI hal 07 advertorial
LIMBAH DAN DOKUMEN BERMASALAH DI SUMBAR
EXPLORE KWBT MANDEH
Tujuh Perusahaan Masuk Zona Merah
Rossa dan Kemenpar Kunjungi Negeri Sejuta Pesona Pessel
PADANG, HALUAN — Berdasarkan Keputusan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Nomor 696 tentang hasil penilaian Program Penilaian Peringkat Kerja Perusahaan (Proper) Lingkungan Hidup 2016-2017, sebanyak tujuh perusahaan di Sumatera Barat masuk dalam zona merah. Tujuh perusahaan itu dinilai bermasalah dalam pengelolaan limbah dan kelengkapan dokumen. Hal itu disampaikan Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Ling-
kungan Hidup (DLH) Sumbar Siti Aisyah di ruang kerjanya, Kamis (21/12). Menurutnya, ketujuh perusahaan tersebut dinilai belum melaksanakan upaya pengelolaan lingkungan yang sesuai standar dan persyaratan yang berlaku dalam aturan perundang-undangan. “Ada empat perusahaan yang bermasalah itu limbahnya, yaitu PT FR, PT BHB, PT TL, dan CV BMK. Dua perusahaan bermasalah kelengkapan dokumennya, yaitu PT ACJ dan PT NBF. Sedangkan PT AMP Plantation izinnya yang Jika mereka merusak sumpah (janji)nya sesudah bermasalah. Ketujuhnya mereka berjanji, dan mereka mencerca agamamu, masuk zona merah dalam maka perangilah pemimpin-pemimpin orang-orang kafir itu, karena sesungguhnya mereka itu adalah orang-orang (yang tidak penilaian,” kata Siti. dapat dipegang) janjinya, agar supaya mereka berhenti (QS At Taubah Ayat 12) Untuk tindak lanjut hasil penilaian KLHK tersebut, imbuhnya, DLH Sumbar SUBUH 04.40 WIB meminta agar ketujuh peruZUHUR 12.08 WIB sahaan bersangkutan segera ASHAR 15.33 WIB MAGRIB 18.14 WIB berbenah dan melengkapi ISYA 19.27 WIB dokumen agar tidak lagi
berada pada zona merah penilaian kementerian pada tahun depan. Namun begitu, beberapa perusahaan di Sumbar berhasil masuk dalam penilaian zona hijau di antaranya, PT Semen Padang, PT Pertamina Marketing Operation Region I DPPU Minangkabau, dan PT Pertamina Marketing Operation Region I TBBM Teluk Kabung. Sedangkan 25 perusahaan lainnya berada di zona biru atau zona aman. “Total penilaian Proper ini ada lima tingkatan. Ada yang masuk zona emas, hijau, biru, merah, dan hitam. Kelimanya punya kualifikasi penilaian yang berbeda-beda,” sebutnya lagi. Untuk warna emas, terangnya, perusahaan dinilai telah berupaya konsisten menunjukkan perhatian lebih kepada lingkungan dalam proses produksi/jasa, melaksanakan bisnis yang beretika, dan bertang-
PAINA N , HALUAN — Kementerian Pariwisata dan penyanyi papan, Sri Rossa Roslaina Handayani, atau yang akrab disapa Rossa beserta rombongan, akan berkunjung ke Pesisir Selatan (Pessel), dalam rangka explore KWBT Mandeh, Kecamatan Koto XI Tarusan, Jumat (22/12) besok. Ketua TP-PKK Pessel, Lisda Rawdha mengatakan, kedatangan Kemenpar dan Rossa merupakan, serangkaian kegiatan Anugerah Pesona (API) 2017, karena kawasan Mandeh keluar se-
>> TUJUH hal 07
>> ROSSA hal 07
BUPATI Pessel Hendrajoni bersama Ketua TP-PKK Lisda Rawdha, Kadis Pariwisata Pessel Yunasri dan Kadis Pariwisata Sumbar Oni Yulfian, poto bersama usai penyerahan penghargaan di Malam Anugerah Pesona Indonesia (API) ke II 2017. OKIS MARDIANSYAH
KAJIAN BANK INDONESIA UNTUK TAHUN DEPAN
Ekonomi Sumbar Diperkirakan Tumbuh PADANG, HALUAN — Bank Indonesia Sumbar memperkirakan bahwa ekonomi Sumbar dapat tumbuh 5,1 – 5,5 persen pada 2018. Hal tersebut ditopang oleh permintaan domestik yaitu perbaikan investasi dan pengeluaran pemerintah. Kepala Bank Indonesia Sumbar, Endy Dwi Tjahjono menyampaikan, penopang pertumbuhan tersebut berasal dari meningkatnya konsumsi rumah tangga, konsumsi pemerintah, dan ekspor luar negeri. Sedangkan dari sisi lapangan usaha pertumbuhan ekonomi ditopang oleh membaiknya per KEPALA Bank Indonesia Sumbar, Endy Dwi Tjahjono sedang menyampaikan perkiraan ekonomi Sumbar tahun 2018 yang diprediksi dapat tumbuh 5,1 – 5,5 persen, Kamis (21/12) siang. WINDA www.harianhaluan.com
>> EKONOMI hal 07 Redaktur: Bhenz Maharajo
Layouter: Irvand