Harian Umum
EDISI: 156, TAHUN KE-70
SENIN, 26 MARET 2018
Harga Eceran Rp3.750/Eks (Luar kota tambah ongkos kirim)
Mencerdaskan Kehidupan Masyarakat
8 Rajab 1439 H
REDAKSI / BISNIS: Komplek Bandara Tabing, Jl. Hamka Padang. Telp. (0751) 4488700, Fax (0751) 4488704, Email: haluanpadang@gmail.com
Bagi orang laki-laki ada hak bagian dari harta peninggalan ibu-bapa dan kerabatnya, dan bagi orang wanita ada hak bagian (pula) dari harta peninggalan ibu-bapa dan kerabatnya, baik sedikit atau banyak menurut bahagian yang telah ditetapkan. (QS An Nisaa Ayat 7)
SUBUH ZUHUR ASHAR MAGRIB ISYA
05.12 12.34 15.45 18.37 19.47
WIB WIB WIB WIB WIB
Tes CPNS Diprediksi Juli
KOBARAN API – Dua warga terlihat panik ketika menyaksikan kobaran api yang menjalar di selang minyak suling di Kecamatan Lubuk Begalung, Kota Padang, Minggu (25/3) sore. Satu rumah, mobil dan dua unit sepeda motor ikut dilalap api. IST (BERITA TERKAIT HAL.2)
PADANG, HALUAN — Pemerintah masih melakukan verifikasi terhadap usulan formasi calon pegawai negeri sipil (CPNS) yang akan dibuka pada 2018 ini. Jumlah abdi negara yang bakal direkrut sekitar 154.000 orang. Jumlah rekrutmen tersebut didasarkan pada angka pensiun. Diprediksi, tes CPNS akan dilaksanakan Juli mendatang. Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan-RB) Asman Abnur memastikan jumlah rekrutmen tidak akan melebihi angka pensiun. “Nah, sampai tahun ini jumlah PNS yang pensiun 220 orang. Kita sudah sepakat menerapkan zero atau minus growth. Jadi tidak boleh lebih dari jumlah yang pensiun. Nah, yang biasanya minus growth,” katanya. Politikus PAN ini berharap jumlah formasi setidaknya 60 –70 persen dari angka pensiun. Jika didasarkan angka tersebut, formasi yang mungkin dibuka pada kisaran 132.000 sampai 154.000. Dia menambahkan jumlah tersebut di luar formasi tenaga kesehatan dan pendidikan. “Jumlah tersebut kecuali guru dan tenaga kesehatan tersendiri. Itu nanti formasi khusus karena
>> TES CPNS hal 07
R
IBUAN korban tsunami Mentawai tahun 2010, yang sudah direlokasi ke hunian tetap (Huntap), hidup dalam kegelisahan. Pasalnya, lokasi tinggal mereka berada di hutan produksi yang dikuasai oleh perusahaan pemegang izin Hak Penguasahaan Hutan (HPH). Persoalan pelik ini belum ditemukan jalan keluarnya dan sedang dibahas di Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Mentawai.
SERTIFIKAT HUNTAP TIDAK KUNJUNG TERBIT
Ribuan Korban Tsunami Terancam PADANG, HALUAN – Data yang dipaparkan Wakil Bupati Mentawai, Kortanius Sabeleake, ada sekitar 1.700 korban tsunami Mentawai hidup di tengah hutan produksi yang dijadikan titik relokasi. Ribuan orang itu tersebar di Kecamatan Pagai Utara, Pagai Selatan, Kecamatan Sikakap hingga ke Sipora Selatan. Jangankan untuk menggarap lahan yang sudah diberikan pada mereka, rumah yang ditempati saja sampai sekarang tidak keluar sertifikatnya. “Ini dilema yang sampai sekarang belum bisa dicarikan jalan keluarnya. Huntap dibangun, diberikan kepada korban tsunami tahun 2010, tapi perizinannya tidak dituntaskan. Akibatnya sekarang, masyarakat tinggal di
>> RIBUAN hal 07
SEGEROMBOLAN warga berjalan di lokasi hunian tetap yang dikhususkan untuk korban tsunami Mentawai 2010. Meski pembangunan tuntas, namun sampai sekarang sertifikat lahan tak kunjung keluar karena huntap berada di lokasi hutan produksi. MEDIA CENTER MENTAWAI
Presiden Jokowi Kembali Kunjungi Sumbar SEORANG warga mengamati deretan ikan kaleng yang dijual di salah satu swalayan di Kota Padang, Sabtu (24/3). Setidaknya, 2.235 ikan kaleng yang diduga mengandung cacing disita BBPOM Padang dari sejumlah tempat. IRHAM
PADANG, HALUAN — Presiden Jokowi dijadwalkan akan kembali berkunjung ke Sumbar, April mendatang. Sejumlah agenda akan dilaksanakan presiden selama berada di Ranah Minang. Salah satunya, peresmian kereta api ke Bandara Internasional Minangkabau (BIM). Kabiro Umum Setdaprov Sumbar Kuswandi Kutar membenarkan adanya wacana Presiden RI Joko Widodo kembali melakukan kunjungan ke Sumbar pada pertengahan April mendatang. Namun, wacana itu belum dapat dipastikan terealisasi karena masih sebatas informasi belum resmi. “Memang ada wacana kedatangan presiden kembali untuk melakukan beberapa agenda kerja, seperti peresmian KA Bandara dan lain-lain. Tapi, bisa jadi itu tidak jadi karena masih sebatas
2.235 Sarden Bercacing Disita di Sumbar PADANG, HALUAN — Sebanyak 2.235 kaleng mackerel mengandung cacing ditarik produknya dari peredaran oleh Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BBPOM) di Padang. Jumlah tersebut ditemukan di sejumlah wilayah di Sumbar sepanjang Jumat-Sabtu (23-24/3).
Kepala BBPOM di Padang Martin Suhendri mengatakan, beberapa tempat ditemukan diantaranya Padang, Payakumbuh, Batusangkar, Bukittinggi dan Solok. Sesuai hasil temuan, mackerel dengan tiga merek
>> 2.235 SARDEN hal 07
wacana,” kata Kuswandi kepada Haluan, Minggu (25/3). Sekaitan dengan kapan datang kepastian soal kunjungan tersebut dari kantor kepresidenan, Kuswandi mengaku belum mengetahuinya. “Sampai sekarang itu belum resmi. Makanya belum ada list agenda dan lainlainnya. Karena itu kan wacana. Sedangkan rencana saja bisa berubah, apalagi wacana,” tukasnya. Sebelumnya, Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Sumbar Amran juga pernah menyebutkan, sekaitannya telah datangnya KA Bandara Minangkabau Ekspres untuk dioperasikan sebagai transportasi alternatif dari Stasiun KA Simpang Haru ke BIM, memang ada rencana diresmikan oleh Presiden.
>> PRESIDEN hal 07
DARI KUNJUNGAN HALUAN KE MENTAWAI (BAG-1)
Para Penabur Mimpi dari Semenanjung Tuapejat Beratus tahun sejak “ditemukan” oleh sekelompok pelaut Inggris, Mentawai seolah hidup dalam kemurungan. Sulitnya akses menjadi kendala paling berat dalam upaya pembebasan kabupaten kepulauan itu dari pasung ketertinggalan. Namun, 10 tahun belakangan, Mentawai mulai melawan segala keterbatasan dan membangun sarana pendidikan sebagai wujud mimpi untuk sejajar dengan daerah lainnya. Di Semenanjung Tuapejat, Kecamatan Sipora Utara, mimpi itu dirajut agar berwujud. www.harianhaluan.com
REDAKTUR PELAKSANA Harian Haluan, Bhenz Maharajo berfoto bersama murid-murid SDN 05 Goisooinan.RIVO
KEBERADAAN suku Mentawai di era modern paling awal termuat dalam dokumentasi awal oleh John Crisp. Dokumentasi itu mengatakan bahwa pada pertengahan 1700 orang-orang yang berasal dari Inggris
pernah berupaya mendirikan pemukiman serta ladang lada di pulau Pagai Selatan, namun gagal. Sejak itu, gelombang migrasi
>> PARA PENABUR hal 07 Redaktur: Bhenz Maharajo
Layouter: Irvand