EDISI : 403 TAHUN LXII
MINGGU MINGGU, 27 FEBRUARI 2011 M / 24 RABIUL AWAL 1432 H
HARGA ECERAN
Rp2500
HARI INI TERBIT 24 HALAMAN
SEJARAH MENCATAT, HALUAN TERBIT SEJAK 1948 DAN MENJADI TUAN RUMAH DI NEGERI SENDIRI
Metro TV dan MI Laporkan Dipo Alam ke Mabes Polri
Orang-orang yang tidak beriman kepada hari kiamat meminta supaya hari itu segera didatangkan dan orang-orang yang beriman merasa takut kepadanya dan mereka yakin bahwa kiamat itu adalah benar (akan terjadi). Ketahuilah bahwa sesungguhnya orang-orang yang membantah tentang terjadinya kiamat itu benarbenar dalam kesesatan yang jauh. (QS Asy Syuura Ayat 18)
SUBUH ZUHUR ASHAR MAGHRIB ISYA
05.10 12.31 15.46 18.33 19.43
JAKARTA, HALUAN — Ajakan Sekretaris Kabinet (Sekab) Dipo Alam untuk memboikot media yang suka mengritik pemerintah, berbuntut panjang. Metro TV dan Media Indonesia (MI) akhirnya melaporkan Dipo Alam ke Mabes Polri, Sabtu (26/2). Ucapannya dianggap melanggar UU Pers dan UU Keterbukaan Informasi Publik (KIP). Kedua Media tersebut telah memberikan waktu 3x24 jam kepada Dipo untuk meminta maaf, namun tidak juga dipergunakan. Karena itu, Direktur Pemberitaan Metro TV Suryopratomo, Deputi Direktur
WIB WIB WIB WIB WIB
ANDIKA
Sjafruddin Presiden ke 2 RI SEBUAH TELEGRAM penting dari Soekarno-Hatta tertanggal 19-12-1948. "Kami Presiden Republik Indonesia, memberitahukan bahwa, pada hari Minggu tanggal 19 Desember 1948, djam 6 pagi Belanda telah mulai serangannja atas ibukota Jogjakarta. Djika dalam keadaan Pemerintah tidak dapat menjalankan kewadjibannja lagi, kami menguasakan kepada Mr Sjafruddin Prawiranegara, Menteri Kemakmuran Republik Indonesia untuk membentuk Pemerintah Darurat di Sumatera." Surat inilah menjadi titik penting perjalanan bangsa ini. Dalam perjuangan kemerdekaan Republik Indonesia, nama Sjafruddin Prawiranegara tak bisa dipisahkan dan dihilangkan begitu saja. Oleh banyak orang, Sjafruddin Prawiranegara disebut sebagai Presiden kedua RI sebab telah menyelamatkan 'napas' Indonesia yang baru saja merdeka. Secara fakta historis dan yuridis, Sjafruddin Prawiranegara merupakan Presiden Republik Indonesia ke-2 dengan fondasi PDRI tersebut.
Baa Mangko Kudo Diagiah Kacomato OLEH: WISRAN HADI BALARI NANEK Mas Sam mangaja bendi Muncak nan alah talonsong lalu di muko lapau simpang Kalumbuak. Mas Sam nak pai ka rumahrumah nan alun juo bapelok I sajak gampo dek sari lai. Bantuannyo pun ado nan alun sampai juo kini lai. Kutiko lah dapek bendi tu, Mas Sam langsuang malompek naiak. “Cepat lagi Muncak. Lecut lagi, biar cepat larinya,” kato Mas Sam jo sasak angok. “Kudo lah lari dilacuik juo, Mas Sam sangko waden indak ba perikebinatangan!” jawek Muncak. “Ka pai kama Mas Mas? Nak manjadi turis mancaliak urang dapek musibah?” solo Muncak. “Benar Muncak. Saya mau mengunjungi rumah-rumah yang bantuan gempanya masih belum beres sampai sekarang.” “Baa kok musti pakai kacomato itam bana?” tanyo Muncak. “O, kacamataku ini? Banyak pejabat dan tokoh-tokoh penting yang datang ke lokasi gawat suka memakai kacamata hitam, bicara dan berdialog dengan anggota masyarakat yang tertimpa musibah. Kalau mengunjungi orang kena musibah, kita harus pakai kacamata hitam,” jawek Mas Sam.
Bersambung ke Halaman 11
HASRIL CHANIAGO, Konsultan Haluan Media Group menyerahkan penghargaan untuk Rusli Marzuki Saria di Gedung Utama Taman Budaya Sumbar Sabtu (26/2).
75 TAHUN RUSLI “PAREWA” MARZUKI SARIA
Ajarilah Anakmu Sastra Agar Berani
PADANG, HALUAN — Malam itu, Sabtu 26 Februari 2011, ia tapaki 75 tahun usianya. Sembilu Darah membuka perayaan ulang tahun Rusli Marzuki Saria di Gedung Utama Taman Budaya Sumatera Barat. Iven yang digelar Taman Budaya Sumatera Barat berkerja sama dengan beragam komunitas seni, digelar sederhana tapi penuh makna. Temaram lampu panggung membentangkan perjalanan Papa atau Parewa, begitu Rusli Marzuki Saria akrab disapa siapa saja, dalam film dokumenter proses kreatif dan sejarahnya hidupnya produksi DKSB 2007. Bersambung ke Halaman 11
BPKH Tentukan Batas Hutan Sumbar
PADANG, HALUAN — Balai Planologi Kawasan Hutan (BPKH) Wilayah I Medan akan menentukan penataan batas hutan di Sumatera Barat sepanjang 100 kilometer pada 2011. Kepala Dinas Kehutanan Sumbar, Hendri Oktavia mengatakan, di Padang, Sabtu (26/2)bahwa penataan batas hutan Sumatera Barat akan meningkat hingga 400 persen dari tahun sebelumnya yang hanya sepanjang 20 kilometer. "Pada tahun ini Dinas Kehutanan Sumbar memperoleh jatah penataan batas hutan dari BPKH Wilayah I Medan, sepanjang 100 kilometer atau meningkat 400 persen dari tahun sebelumnya," ujarnya. Bersambung ke Halaman 11
Pemberitaan Media Indonesia Usman Kansong serta pengacara kondang, OC Kaligis melaporkan Dipo Alam ke Mabes Polri. Kuasa hukum Metro TV OC Kaligis di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan, kemarin mengatakan, meski sudah dilkaporkan ke polisi, namun pihaknya tetap membuka peluang damai jika Sekretaris Kabinet itu meminta maaf. “Peluang sih selalu ada,” ujarnya. Adapun UU KIP yang dilanggar adalah pasal 52 jo pasal 51 (KUHP), diancam dengan penjara paling lama
1 tahun atau denda Rp5 juta. Satu lagi adalah UU Pers pasal 18 ayat 1. Ancaman hukumannya paling lama 2 tahun dan denda Rp500 juta. Selain itu, OC Kaligis juga mengajukan gugatan perdata ke PN Jakarta Pusat. OCK mengatakan tugas pers untuk menyampaikan informasi ke masyarakat. ”Saya bilang dalam hal ini apakah Dipo Alam seorang terpelajar pantas mengucapkan kata-kata ancaman tersebut,” kritiknya. Bersambung ke Halaman 11
MU Kembali Menjauh
SETAN MERAH Manchester United kembali menunjukkan keperkasaannya. Tim ini berada di puncak klasemen dan unggul empat poin dari saingannya Arsenal, setelah menang 4-0 atas Wigan Athletic.
WIGAN, HALUAN — Manchester United menjauh lagi. Kemenangan 4-0 atas Wigan Athletic dalam lanjutan Liga Premiership Inggris, Sabtu (26/2) membuat mereka kini kembali unggul empat poin atas Arsenal di puncak klasemen. Arsenal yang beberapa hari silam menang 1-0 atas Stoke City, dan membuat selisih menipis menjadi satu angka, kini harus menerima fakta bahwa jarak itu kembali melebar. Dua gol dari Javier Hernandez dan dua lainnya dari Wayne Rooney serta Fabio da Silva membuat MU kini kembali unggul empat angka. 'Setan Merah' yang ditunggu Chelsea pada 1 Maret mendatang kini mengoleksi poin 60, sedangkan Arsenal masih menguntit di posisi dua dengan nilai 56. "20 menit pertama menjadi milik Wigan sepenuhnya. Mereka memiliki lebih banyak peluang bagus," ujar Pelatih MU Alex Ferguson kepada Sky Sports usai pertandingan. Bersambung ke Halaman 11
Kuburan Massal Baru di Serbia SERBIA — Sebuah kuburan massal baru yang diperkirakan berisi mayat sekitar 250 warga Albania Kosovo telah ditemukan di Serbia. Para korban diyakini dibunuh dalam konflik tahun 1998-‘1999, ketika pasukan Serbia berperang melawan pemberontak etnik Albania di Kosovo. Jaksa penuntut Serbia mengatakan bahwa informasi itu dilaporkan berasal dari misi polisi Uni Eropa di Kosovo, Eulex, dan Serbia mengirim penyelidik mereka. Kuburan massal itu berada
di kota Raska, dekat perbatasan dengan Kosovo. Daerah itu diyakini berisi kuburan massal dan pencarian sudah dilakukan dua tahun lalu namun tidak membawa hasil. Kantor penuntut kejahatan perang mengatakan penggalian mayat baru akan dimulai beberapa hari lagi. Jaksa penuntut, Vladimir Vukcevic, mengatakan penemuan itu merupakan pertanda bahwa Serbia punya komitmen untuk menerima sejarahnya. “Ini adalah bukti bahwa
Serbia tidak menghindar dari masa lalunya yang gelap dan siap membawa mereka yang melakukan kejahatan ke pengadilan,” kata Vukcevic seperti dikutip kantor berita AFP. Bukan pertama kalinya kuburan masal dari konflik tersebut ditemukan di Serbia. Mayat lebih dari 800 warga Albania Kosovo ditemukan di beberapa lokasi di Serbia tahun 2001, termasuk di kompleks kepolisian. Bersambung ke Halaman 11
2
MINGGU, 27 FEBRUARI 2011 M / 24 RABIUL AWAL 1432 H
Ironi Aktor Sejarah OLEH
ISRAR ISKANDAR
Pengajar Sejarah Politik Universitas Andalas Padang SEJARAH tak hanya menampilkan kisah-kisah yang menyenangkan, tapi juga kesedihan. Masa lalu bahkan tak jarang mewartakan ironi manusia yang berperan sebagai aktor-aktor sejarah. Inilah perumpamaan terhadap panggung sejarah Indonesia kontemporer yang diwarnai pelbagai dinamika dan dialektika para aktornya, khususnya mereka yang dinisbatkan sebagai aktor sejarah nasional. Salah satu aktor sejarah yang tak lepas dari ironi itu adalah Sjafruddin Prawiranegara (28 Februari 1911-15 Februari1989). Sejarah mencatat, Sjafruddin Prawiranegara berjasa menyelamatkan republik dari ambang rekolonisasi Belanda di masa revolusi fisik dengan memimpin Pemerintahan Darurat Republik Indonesia (PDRI), pemerintahan darurat yang “berpusat” di Sumatera Tengah. Tak terbayangkan, jika tak ada PDRI, apa jadinya Republik saat para pemimpin utamanya (khususnya Soekarno-Hatta) tak berkutik akibat ditawan militer Belanda. Jabatan Ketua PDRI yang diemban Sjafruddin Prawiranegara tentu setara dengan jabatan Presiden. Masa pemerintahannya memang 209 hari saja, lebih pendek dibandingkan masa kepresidenan Presiden BJ Habibie yang 518 hari atau Abdurrahman Wahid (642 hari), tapi nilai kontribusi Sjafruddin Prawiranegara tak kalah hebatnya, karena memimpin roda pemerintahan di saat keadaan amat genting. Oleh karena itu, jika dibuat ensiklopedi presiden-presiden Republik Indonesia, Sjafruddin Prawiranegara mestinya berada di urutan kedua, setelah Soekarno. Peran kesejarahan Sjafruddin Prawiranegara tak hanya itu. Ia juga pernah beberapa kali menjabat sebagai menteri, wakil perdana menteri, Presiden Direktur Javasche Bank dan Gubernur Bank Indonesia pertama pada 1950-an. Dalam kehidupan politik, Sjafruddin Prawiranegara juga dikenal sebagai petinggi Masyumi, partai Islam terbesar pada Pemilu 1955, pemilu demokratis pertama dalam sejarah Indonesia. Namun citra positif Sjafruddin Prawiranegara tersebut agaknya perlu disosialisasikan lagi termasuk ke lapisan pemimpin. Bagi sebagian generasi muda, Sjafruddin Prawiranegara barangkali sudah menjadi sebuah gambaran yang kabur di masa lalu. Dalam bacaan sejarah di sekolah-sekolah sampai saat ini, nama Sjafruddin Prawiranegara masih terletak di lembaran hitam atau paling tidak kelabu. Sjafruddin Prawiranegara kira-kira diasosiasikan dengan tokoh fundamentalis, separatis, dan sejenisnya - seandainya itupun masuk dalam bacaan mereka. Sjafruddin juga tergambar sebagai tokoh sejarah yang “kritis” terhadap idiologi Pancasila, karena ia adalah salah satu dedengkot Masyumi, partai yang memperjuangkan dasar negara Islam pada sidang Konstituante 1950-an. Sjafruddin Prawiranegara bahkan kemudian dicitrakan sebagai “pemberontak”, karena akhir 1950an “bergabung” dengan gerakan Pemerintahan Revolusioner Republik Indonesia (PRRI). Peristiwa itu menjadi titik balik kiprah politik Sjafruddin Prawiranegara bersama beberapa dedengkot Masyumi dan PSI lainnya. Ia dianggap “berkhianat” pada republik, karena memimpin gerakan yang ditinta tebal pemerintah dan militer sebagai “pemberontakan”. Padahal PRRI tak bisa serta merta dituding sebagai makar tanpa memahami secara baik konteks setting sosial politik dekade 1950-an yang sudah melenceng jauh dari konstitusi masa itu. Mungkin perlu disadari bahwa sebagai manusia banyak juga tokoh nasional masa lalu memiliki “dosadosa politik”. Sebutlah nama Sukarno, proklamator dan Presiden RI pertama. Sukarno dianggap memiliki “dosa-dosa politik”, antara lain karena telah mengeluarkan Dekrit Presiden 1959 yang “melegalisasi” pembubaran Konstituante hasil Pemilu 1955, memberi ruang hidup kepada PKI, serta memaklumkan Demokrasi Terpimpin. Jenderal AH Nasution, mantan KSAD, juga dianggap punya dosadosa politik, karena ia dinilai telah “mendorong” dan mendukung keluarnya Dekrit Presiden 1959 itu. Seiring perjalanan waktu, beberapa tokoh besar masa lalu kemudian menerima perlakuan tak pantas dari rezim berkuasa. Sebagiannya telah mengalami nasib tragis sejak masa Demokrasi Terpimpin, khususnya yang “terlibat” PRRI/Permesta atau para penentang rezim otoriter itu. Di samping Sjafruddin dan Natsir, perlakuan pahit misalnya juga dialami Sutan Sjahrir, bekas PM RI pertama, Sumitro Djojohadikusumo, salah satu “arsitek” PRRI, serta beberapa tokoh Masyumi dan PSI lainnya. Pola perlakuan semacam itu terus berlanjut ke era rezim berikutnya. Bahkan di era Orde Baru, Sukarno sendiri juga mengalami perlakuan tragis secara personal maupun terhadap peran historisnya. Begitulah, tidak adil jika melihat sejarah seorang tokoh atau pun rezim tertentu secara parsial. Tak ada tokoh yang benar-benar sempurna. Kesempurnaan adalah hak milik Allah SWT. Lalu, apa relevansi membicarakan kembali sepenggal sejarah Sjafruddin Prawiranegara ini? Sejarah jelas bukanlah untuk masa lalu itu sendiri. Tujuannya pastilah untuk kepentingan masa kini dan masa depan. Kepentingan masa kini bukan untuk kepentingan politik semata, katakanlah membangun justifikasi historis bagi keabsahan klan politik tertentu. Kepentingan masa kini paling penting terkait dengan butir-butir hikmah di balik penggalan-penggalan sejarah yang barangkali tak banyak diketahui publik (umum) karena memang sengaja dilewatkan. Kisah Pak Sjaf dan banyak pemimpin politik masa pergerakan dan awal Indonesia merdeka adalah kisah idealis sejati. Idealisme tak hanya menjadi landasan perjuangan hidup bagi mereka yang digelari pahlawan, tapi juga aktor sejarah yang disebut sebagai “pembangkang” atau “pemberontak”. Kenyataan itu tentu terasa berbeda sekali dengan gejala laku politik kebanyakan elit yang kini berada di panggung kekuasaan di pusat maupun daerah. Mereka tak jarang menghalalkan segala cara untuk berebut tulang kekuasaan yang pada umumnya tak berhubungan dengan kepentingan rakyat atau negara.
Terbit Sejak 1948 Pendiri H. Kasoema
Penerbit: PT Haluan Sumbar Mandiri (Haluan Media Group). SIUPP No 014.SK.Menpen.SIUPP A.7 1985 tanggal 19 November 1985.
Laporan Utama 100 TAHUN SJAFRUDDIN PRAWIRANEGARA
Sosok yang Ditenggelamkan
Bangsa Indonesia harus ingat, peran Sjafruddin Prawiranegara, terutama generasi muda, terhadap satu fase penting di dalam sejarah pencarian identitas bangsa ini.
Ia lahir di Serang, Banten, 28 Februari 1911. Meninggal 15 Februari 1989 pada umur 77 tahun di Jakarta. Besok, 28 Februari 2011 genap seratus tahun kelahirannya. Itulah dia: Mr Syafruddin Prawiranegara atau biasa juga ditulis Sjafruddin Prawiranegara. Nama kampung kecil kelahirannya di Anjer Kidoel. Saat bocah, ia dipanggil “Kuding”. Dalam garis keturunannya, mengalir darah Banten dan Minangkabau. Perpaduan genetikal yang sempurna, tentunya. Buyutnya, Sutan Alam Intan, masih keturunan Raja Pagaruyung di Sumatera Barat, yang dibuang ke Banten karena terlibat Perang Paderi. Ia menikah dengan putri bangsawan Banten, melahirkan kakeknya yang kemudian memiliki anak bernama R Arsyad Prawiraatmadja. Ayah Sjafruddin bekerja sebagai jaksa, namun cukup dekat dengan rakyat, dan karenanya dibuang oleh Belanda ke Jawa Timur. Sebuah telegram penting dari Soekarno-Hatta tertanggal 1912-1948. “Kami Presiden Republik Indonesia, memberitahukan bahwa, pada hari Minggu tanggal 19 Desember 1948, djam 6 pagi Belanda telah mulai serangannja atas ibukota Jogjakarta. Djika dalam keadaan Pemerintah tidak dapat mendjalankan kewadjibannja lagi, kami menguasakan kepada Mr Sjafruddin Prawiranegara, Menteri Kemakmuran Republik Indonesia untuk membentuk Pemerintah Darurat di Sumatera.” Surat inilah menjadi titik penting perjalanan bangsa ini. Sejarahwan Mestika Zed menyebutkan, dalam perjuangan kemerdekaan Republik Indonesia, nama Sjafruddin Prawiranegara tak bisa dipisahkan dan dihilangkan begitu saja. Oleh banyak orang, Sjafruddin Pra-
OLEH
wiranegara disebut sebagai Presiden kedua RI sebab telah menyelamatkan ‘napas’ Indonesia yang baru saja merdeka. “Tapi, kita ini bangsa yang pelupa, tidak peduli dengan sejarah,” kata Mestika Zed kepada Haluan (26/2) di Padang. Sementara itu, Dr AM Fatwa, Ketua Panitia Peringatan Satu Abad Mr Sjafruddin Prawiranegara, mengatakan peringatan ini untuk mengingatkan masyarakat Indonesia, terutama generasi muda, terhadap fase penting dalam sejarah perjuangan fisik RI. “Untuk mengingatkan masyarakat Indonesia, terutama generasi muda, terhadap satu fase penting di dalam sejarah pencarian identitas bangsa melalui penerbitan mata uang RI sebagai atribut sebuah negara baru yang merdeka dan berdaulat dengan Sjafruddin Prawiranegara sebagai penggagas dan penanggung jawab pengedaran dan penguburannya,” kata AM Fatwa kepada Haluan, Sabtu (26/2). Untuk itu pula, panitia juga akan menggelar berbagai kegiatan, antara lain penerbitan bukubuku tentang Mr Sjafruddin Prawiranegara, diskusi dan seminar tentang pemikiran Mr Sjafruddin Prawiranegara di perbagai kota dan daerah, yaitu Banda Aceh, Bukittinggi, Banten, Jakarta dan berbagai lainnya. Tak Mengenal Banyaknya generasi muda yang tak mengenal tokoh perjuangan Sjafruddin Prawiranegara. Dan itu bukan saja terjadi di Jakarta atau kota-kota lainnya.
Untuk generasi muda atau pelajar di Sumatera Barat—yang negerinya identik dengan PDRI juga banyak yang tak mengenal siapa itu Sjafruddin Prawiranegara. Kondisi ini tampak kian memprihatinkan. Tidak hanya pada Sjafruddin Prawiranegara, terhadap tokohtokoh lain, penghargaan dinilai juga kurang. Realitasnya terlihat jelas ketika nama Sjafruddin Prawiranegara ditanyakan kepada siswa sekolah menengah. “Sjafruddin Prawiranegara, wah, tidak tahu, Bang,” kata David, siswa SMK 5 Padang. Menurutnya, di sekolah memang ada pelajaran sejarah, tapi ia tidak begitu memahami. Bagi David, pelajaran sejarah tidak semenarik pelajaran membongkar mesin motor. Dibandingkannya, ia lebih mudah mengingat piston, shockbreaker daripada menghafal nama-nama pejuang. Senada dengan David, Lusi, siswi SMU 12 Padang menyebutkan, tokoh pejuang yang paling mudah ia ingat adalah SoekarnoHatta. “Dua nama itu sering disebut dan banyak dibicarakan, jadi mudah diingat,” katanya. Menurutnya, agar nama Sjafruddin dikenal, media harus lebih banyak menyosialisasikannya. Seperti Soekarno-Hatta disebut-sebut dan dibahas. “Kalau di sekolah, porsinya tidak terlalu besar, makanya saya lupa,” tuturnya. Lain lagi Teddi, siswa SMU 6 Padang menyebutkan ia tidak suka menghafal. Pelajaran sejarah, menurutnya, dititikberatkan
pada hafalan. “Makanya saya lebih suka pelajaran Matematika karena tidak ada hafalannya,” kata Teddi. Dari beberapa siswa yang diwawancarai Haluan, nama Sjafruddin Prawiranegara memang tak dikenal luas. Bila ada beberapa siswa yang mengangguk, ia hanya tahu sebatas nama saja, minim tentang perjuangannya. Sari misalnya, siswa SMU 2 Padang menuturkan, nama Sjafruddin Prawiranegara memang dimasukkan dalam pelajaran sejarah. Tapi yang ia ingat, gurunya mengatakan, “Syafruddin itu salah satu tokoh penting dalam pergerakan kemerdekaan Indonesia. Dan saya tahu hanya sebatas itu.” Minimnya pengetahuan sejarah diakui juga Mestika Zed. Ia menyebutkan, anak bangsa ini sudah kehilangan panutan. Tidak ada contoh atau model yang baik. Di zaman sekarang, pemimpin sulit dijadikan contoh. Orang tua kadang juga tak mampu memberikan contoh. Akibatnya, generasi muda lebih memilih asik dengan dunianya sendiri ketimbang mencari contoh-contoh yang bisa dijadikan panutan. “Maka jangan heran, siswasiswa melakukan tawuran,” ujar pengarang buku PDRI ini. Ada contoh di masa lalu, perjuangan Sjafruddin Prawiranegara menyelamatkan bangsa, yang semestinya diisi oleh generasi setelahnya dengan kegiatan pembangunan yang positif, tapi karena tak biasa mencari panutan, generasi muda
menjadi abai. Jasa Perjuangannya Sjafruddin Prawiranegara atau adalah pejuang pada masa kemerdekaan Republik Indonesia yang juga pernah menjabat sebagai Presiden/Ketua PDRI (Pemerintah Darurat Republik Indonesia) ketika pemerintahan Republik Indonesia di Yogyakarta jatuh ke tangan Belanda saat Agresi Militer Belanda II pada tanggal 19 Desember 1948. Sjafruddin menempuh pendidikan ELS pada tahun 1925, dilanjutkan ke MULO di Madiun pada tahun 1928, dan AMS di Bandung pada tahun 1931. Pendidikan tingginya diambilnya di Rechtshogeschool (Sekolah Tinggi Hukum) di Jakarta (sekarang Fakultas Hukum Universitas Indonesia) pada tahun 1939, dan berhasil meraih gelar Meester in de Rechten (saat ini setara dengan Magister Hukum). Syafruddin adalah orang yang ditugaskan oleh Soekarno dan Hatta untuk membentuk Pemerintahan Darurat RI (PDRI), ketika Presiden Soekarno dan Wakil Presiden Mohammad Hatta ditangkap pada Agresi Militer II, kemudian diasingkan oleh Belanda ke Pulau Bangka, 1948. Sjafruddin menjadi Ketua Pemerintah Darurat RI pada 1948. Sjafruddin Prawiranegara pernah menjabat sebagai Gubernur Bank Sentral Indonesia yang pertama, pada tahun 1951. Sebelumnya ia adalah Presiden Direktur Javasche Bank yang terakhir, yang kemudian diubah menjadi Bank Sentral Indonesia. Syafrudin Prawiranegara memilih lapangan dakwah sebagai kesibukan masa tuanya. Namun berkali-kali bekas tokoh Partai Masyumi ini dilarang naik mimbar. Pada bulan Juni 1985, ia diperiksa sehubungan dengan isi khotbahnya pada hari Raya Idul Fitri 1404 H di Masjid AlA’raf, Tanjung Priok, Jakarta. Dalam aktivitas keagamaannya, ia pernah menjabat sebagai Ketua Korp Mubalig Indonesia (KMI). Seratus tahun, mungkin tak akan menggugah semangat ingatan kolektif jika tak bisa menerima kenyataan sejarahm, bahwa PRRI memang sebuah perjuangan koreksi, bukan pemberontak. (h/naz/adk)
Sjafruddin Prawiranegara Presiden ke 2 RI
UNDRI
Balai Pelestarian Sejarah dan Nilai Tradisional Padang REALITAS historiografis dan merupakan perihal klasik dari sebuah kesalahan yang terus dianggap sebagai kebenaran baik oleh pemerintah, masyarakat umum maupun sejarawan akademik salahsatunya keberadaan Sjafruddin Prawiranegara sebagai Presiden Republik Indonesia ke-2 (dua). Soeharto selalu ditulis Presiden Republik Indonesia ke2 setelah Soekarno. Jika sejarah dilihat sebagai sebuah proses maka selayaknya Presiden Republik Indonesia kedua itu adalah Sjafruddin Prawiranegara. Pengingkaran terhadap eksistensi Sjafruddin Prawiranegara sebagai Presiden Republik Indonesia hal itu memiliki konsekuensi baik historis maupun yuridis yang sangat besar bagi PDRI (Pemerintah Darurat Republik Indonesia). Kita tidak dapat mengenyampingkan bahwa bias keterlibatan dia atas PRRI (Pemerintah Revolusioner Republik Indonesia) lah yang menyebabkan persoalan ini menjadi seperti itu. Kita tahu bahwa PRRI itu sendiri merupakan sebuah gerakan “pengkoreksian” atas kebijakan pemerintah Soekarno pada waktu itu bukan sebuah pemberontakan seperti yang ditulis pada bukubuku sejarah terutama pada zaman Orde Baru. Sebagai sebuah peristiwa sejarah, PDRI yang dijuluki sebagai “penyelamat Republik” merupakan sebuah kebulatan tekad anak bangsa untuk men-
jamin tetap tegaknya Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang tengah terancam hilang dari peta politik dunia akibat Agresi Militer Belanda II. Walaupun tidak menerima secara langsung telegram yang dikirimkan oleh Pemerintah Pusat, namun setelah mendengar siaran radio didudukinya Yogyakarta bersama dengan para pejabat teras Republik lainnya, Menteri Kemakmuran Sjafruddin Prawiranegara membentuk PDRI yang dipersiapkan di Bukittinggi tanggal 19 Desember, dan diresmikan di Desa Halaban pada tanggal 22 Desember 1948. Dengan mengambil lokasi “somewhere in the jungle” di daerah Sumatera Barat dengan PDRI telah membuktikan bahwa Republik Indonesia masih tetap eksis meskipun para pemimpin Indonesia seperti Soekarno-Hatta telah ditangkap Belanda di Yogyakarta. Sjafruddin Prawiranegara menjadi Ketua PDRI dan kabinetnya terdiri dari beberapa orang Menteri. Meskipun istilah yang digunakan waktu itu “Ketua” namun kedudukannya sama dengan Presiden. Sjafruddin menyerahkan mandatnya kemudian kepada Presiden Soekarno pada tanggal 13 Juli 1949 di Yogyakarta. Dengan demikian berakhirnya riwayat PDRI yang selama kurang lebih delapan bulan melanjutkan eksistensi Republik Indonesia sebagai negara bangsa yang sedang mempertahankan kemerdekaan dari agresor Belanda yang ingin berkuasa kembali. Secara fakta historis dan yuridis, Sjafruddin Prawiranegara merupakan Presiden Republik
Indonesia ke-2 dengan fondasi PDRI tersebut. Memori kita dan historiografi selama ini selalu menghilangkan nama Sjafruddin Prawiranegara sebagai presiden Republik Indonesia. Buku-buku sejarah selalu menulis, setelah Soekarno maka yang menjadi presiden Republik Indonesia adalah Soeharto, kemudian B.J. Habibie, Abdurahman Wahid, Megawati Soekarnoputri, dan Soesilo Bambang Yudhoyono. Nama Assat Tereleminasi Nama Sjafruddin Prawiranegara dan Assaat misalnya tereleminasi begitu saja. Namun Sjafruddin Prawiranegara dan Assaat dapat dikategorikan sebagai presiden dalam sejarah Republik Indonesia, jika sejarah dilihat sebagai sebuah proses. Ada beberapa faktor penyebab hilangnya-khusus eksistensi Sjafruddin Prawiranegara sebagai “penyelamat Republik” dengan PDRI yang berklimak pada tidak diakuinya serta dicantumkannya Sjafruddin Prawiranegara sebagai presiden Republik Indonesia ke-2, yakni : pertama, faktor pengendalian sejarah. Sejarah selalu dikendalikan oleh penguasa yang memerintah terutama melalui buku-buku yang ditulis. Ini umumnya terjadi pada zaman Orde Baru. Orde Baru di bawah Presiden Soeharto mengontrol sangat ketat akan buku-buku sejarah. Bagi buku-buku sejarah yang dapat membahayakan stabilitas kekuasaannya dilarang terbit dan beredar yang akan didapati. Romein, seorang sejarawan mengatakan bahwa sejarah adalah masa lampau yang tak pernah selesai, tidak selesai ditulis serta diperdebatkan. Bahkan lebih jauh
lagi kadang kala “sejarah adalah milik penguasa”. Namun seringkali penguasa yang berkuasa terlampau mengintervensi bagaimana jalannya suatu peristiwa sejarah, apalagi menyangkut masalah stabilitas negara, pencitraan seorang tokoh yang berkuasa dan lainnya. Itulah sebabnya historiografi mengenai sosok Sjafruddin Prawiranegara pada zaman Orde Baru dilekatkan sangat lengket pada peristiwa PRRI. Namun perihal jasa beliau pada PDRI diretas sedemikian sempit bahkan tidak begitu ditonjolkan. Pencitraan terhadap beliau menjadi redup dan kelam jadinya. Ditambah dengan adanya kontaminasi para sejarawan dalam cengkraman penguasa pada waktu membuat historiografi mengenai sosoknya, hingga outputnya jadi begitu. Kedua, persoalan pembentukan pengetahuan sejarah (historical knowledge), tergantung pada penguasaan terhadap sejumlah sumber daya institusional yang memungkinkan rekonstruksi, produksi, dan sirkulasi pengetahuan tentang masa lalu. Sumber-sumber daya itu-sampai batas tertentu-dikendalikan oleh negara. Penulisan buku pelajaran sekolah versiversi tertentu, pembangunan tugu peringatan dan pemberian nama-nama jalan semuanya dikendalikan atau diawasi oleh aparat negara dengan ketat. Ini dilakukan oleh Orde Baru, dengan mengedepankan Sjafruddin Prawiraneara dengan PRRI nya sebagai “pemberontak” maka hilanglah gaung dari PDRI yang telah dilakukan oleh Sjafruddin Prawiranegara itu sendiri. Perihal ini berkaitan dengan historiografi nasional. His-
toriografi nasional selama ini kadang kala merupakan sebuah kegiatan yang menyederhanakan berbagai kisah masa lalu. Ia menghapus sejarah tandingan, narasi (semi) otonomi lokal, dan menonjolkan sebuah metanarasi baru dari negara bangsa. Agenda Kedepan Sekarang zamannya reformasi, mengedepankan fakta historis dan yuridis adalah penting untuk memposisikan kebenaran akan sebuah peristiwa sejarah dan tokoh sejarah. Melakukan penulisan kembali atas peristiwa masa lalu yang pernah ditulis tentu saja bukan merupakan sesuatu yang tabu. Begitu juga dengan memposisikan PDRI dengan penguatan jasa besar Sjafruddin Prawiranegara buat republik ini. Penulisan kembali biasa dilakukan, karena penemuan faktafakta baru, atau sejarawan membuat interpretasi baru terhadap fakta yang sudah ada berdasarkan kerangka teoritik konseptual dan jiwa zaman yang baru sesuai dengan faktanya. Itulah yang bisa dilakukan untuk mengungkapkan kembali bahwa Sjafruddin Prawiranegara sebagai Presiden Republik Indonesia ke-2. Akhirnya, atas jasanya untuk kekokohan republik ini perlu selayaknya gelar Pahlawan Nasional diberikan kepada Sjafruddin Prawiranegara. Jalan kearah itu akan berhasil bila semua kita bergandengan tangan-bekerjasama untuk kearah itu. Sebab sampai sekarang ini gelar itu tak jua kunjung kesampaian dilekatkan pada diri Sjafruddin Prawiranegara. Mudah-mudahan ini dapat terwujud nantinya.
Pemimpin Umum: H. Basrizal Koto. Konsultan Pengembangan Media: H. Hasril Chaniago, Pemimpin Redaksi: Zul Effendi, Pemimpin Perusahaan: Irfan Jasri, Dewan Redaksi: H. Basrizal Koto, H. Hasril Chaniago, H. Desfandri Madjid, Zul Effendi, H. Fachrul Rasyid, H.F., Eko Yanche Edrie, Irfan Jasri, Ismet Fanani M.D. Tim Kerja Redaksi: Eko Yanche Edrie (Koordinator), Ismet Fanany MD, Nasrul Azwar, Atviarni, Dodi Nurja, Syamsu Rizal, Afrianita, Gusni Yenti Putri, David Ramadian, Nova Anggraini, Aci Indrawadi, Perdana Putra, Ahmad Kharisma, Rahmatul Akbar, Gustedria, Reporter: Andika Destika Khagen, Ade Budi Kurniati, Suswinda Ningsih, Mice Angelasari, Rudi Antono, Haswandi, Koresponden: Syamsuardi S, Jon Indra, Ridwan (Bukittinggi), Dedi Salim (Pariaman), Zulkifli, Syafril Nita (Payakumbuh), Atos Indria (Lubuk Sikaping), Miazuddin, Kasra Scorpi (Lubuk Basung), Iwan DN, Darwin Danin (Padang Panjang), Yuldaveri, Emrizal (Batusangkar), M.Junir, Gusmizar (Pasaman Barat), Sabrul Bayang, M.Joni, Haridman (Painan), Syamsuardi Hasan, Riswan Jaya, Alfian, Almito (Solok), Marnus Chaniago (Solok Selatan), Alamsyah Halim, Fadilla Jusman (Sawahlunto), Azneldi (Sijunjung), Maryadi (Dharmasraya), Biro Jakarta: Syafruddin Al (Koordinator), Syafril Amir, Jamalis Jamin, Surya, Biro Riau: Hasan Basril Biro Kepri: Yon Erizon Tim Kerja Usaha: Isbadri Bakri (Koordinator Sirkulasi), Alfarino Ikhsan (Koordinator Promosi), Koordinator Pracetak: Andri Idra. Alamat Redaksi/Bisnis: Komplek Bandara Tabing, Jl Hamka Padang. Telp. (0751)4488700, 4488701, 4488702, 4488703, Fax (0751) 4488704 Email: redaksi_haluan@yahoo.com, website: http/harianhaluan.com, Kantor Jakarta: Basko Group, Jalan H.R. Rasuna Said Kav. H1-2 Kuningan, Jakarta 12920, telp.: 021-5250868, faks: 021-5273310, Harga Langganan/iklan: Harga langganan bulanan dalam kota Padang Rp57.000, Harga eceran Rp2.500,- Tarif iklan: FC: Rp25.000/mm kolom, Produk BW: Rp 10.000/mmkolom, Spot Colour: Rp20.000/mmkolom, Display: Rp 10.000/mmkolom, Sosial BW: Rp 8.000/mmkolom, Sosial FC: Rp 15.000/mmkolom, Iklan Mini(Max 1kolom X50mm) Rp 100.000/1 kali muat, Iklan Baris: Rp 10.000/ baris Bank: BRI Cabang Padang Rek No: 0058-01-001430-30-8, PT Haluan Sumbar Mandiri Dicetak oleh Unit Percetakan PT Haluan Sumbar Mandiri Padang. Klik http://www.harianhaluan.com
Nasional
Tanpa Film Hollywood Indonesia Tidak Kiamat
J
AGAD layar lebar Indonesia akhir pekan ini dihebohkan oleh aksi para produsen/ eksportir film AS yang tergabung dalam Motion Picture Association of America (MP AA) Indonesia. Mereka menolak membayar pajak yang menjadi kewajiban. Tidak hanya sebatas itu, MPAA Indonesia baganyi (merajuk ) dengan menghentikan fasokan film-film asing, terutama film produk Hollywood. Seperti dilansir haluan Rabu, MPAA menghentikan pasokan film dari negeri uwak sam itu sebagai reaksi keras atas kewajiban membayar pajak atas distribusi/royalti film. Pajak itu terdiri dari bea masuk (10%), Pajak Pertambahan Nilai/PPN (10%) dan Pajak Penghasilan/PPh (2,5%) atau total 23,75%. Direktur Jenderal (Dirjen) Pajak melalui surat edaran tanggal 10 Januari 2011 memang telah mengingatkan kembali ihwal kewajiban pajak atas distribusi/royalti
film yang sudah berlaku belasan tahun lalu. Memang masih ada anak negeri ini yang “kecanduan” film asing, terutama film filmfilm Hollywood. Bahkan ada yang beranggapan dunia perfilman Indonesia sudah kiamat dengan pemboikotan itu, apa lagi pengusaha bioskop 21, ikatan perusahaan importir film di Indonesia (Ikafifi), menyatakan keberatan atas Surat Edaran Direktur Jenderal (Dirjen) Pajak tertanggal 10 Januari 2011 tersebut. Kebijakan bea masuk film asing (impor) yang melahirkan protes dari Motion Picture Association (MPA) of America, atau assosiasi produser Amerika dengan cara menghentikan peredaran film Hollywood ke Indonesia, terus melahirkan polemik. Bahkan tidak hanya film Hollywood yang distop beredar di Indonesia, juga semua film garapan Bollywood (India) maupun Mandirin dipastikan ikut menghilang dari bioskop di tanah air.
Jangan Gadaikan Kedaulatan Menurut Direktur Teknis Kepabeanan Heri Kristiono, sebenarnya pengenaan bea masuk bukan hal baru, melainkan aturan lama yang mengacu pada ratifikasi Artikel 7 kesepakatan Organisasi Perdagangan Dunia (WTO). Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1994 tentang Pengesahan Persetujuan Pembentukan WTO menyatakan tidak ada larangan tindakan proteksi terhadap industri domestik melalui proteksi tarif. Termasuk terhadap barang dagangan yang berkaitan dengan hak atas kekayaan intelektual, di mana film termasuk di dalamnya. Meski demikian, menurut Ilham Bintang, ancaman importir film yang tidak akan lagi mengedarkan film-film asing di Indonesia itu sungguh keterlaluan. Apa lagi dalam informasinya kepada pers, terasa sekali dikesankan pemerintah hendak “memalak”, dan menginden-
tikkan langkah pemerintah sebagai perampasan hak rakyat untuk mendapatkan hiburan segar. Cara-cara inilah yang menimbulkan keberatan sebagian insan film Indonesia. Cara itu dianggap keterlaluan karena mengadu domba rakyat dengan pemerintah. Memang, masih ada warga negeri ini yang butuh film Hollywood, baik sebagai hiburan maupun sebagai sumber inspirasi kehidupan, dan referensi kreatif untuk sineas serta insan film. Tetapi, haruskah kegandrungan pada film Hollywood tersebut dipertaruhkan dengan “menggadaikan” kedaulatan bangsa Indonesia?. Menurut Ilham Bintang, sepakat atau tidak sepakat (deal or no deal) hal biasa dalam bisnis. Yang luar biasa, ketika mitra bisnis menolak untuk mengikuti aturan yang berlaku di negeri mitranya, kemudian memprovokasi rakyat dengan informasi menyesatkan. Termasuk kesan mendorong publik
“melawan” ketentuan perpajakan sesuai undang-undang (UU). Padahal, UU tersebut merupakan amanah seluruh rakyat. Padahal, kata Ilham, kalau kita menelaah secara cermat duduk perkara pajak impor film ini, maka fakta sebenarnya berbanding terbalik dengan apa yang MPAA informasikan kepada publik. Pertama, pajak atas distribusi/royalti film bukan produk baru Dirjen Pajak. Itu adalah ketentuan lama yang belasan tahun diabaikan. Artinya, justru film-film impor lah yang menungggak sekian lama kewajibannya atas pajak distribusi. Kedua, kewajiban pajak yang mereka tunaikan selama ini, hanya bea masuk, PPN, dan PPH, total 23,75% atas copy film semata. Film “Avatar” yang selama pertunjukannya di Indonesia berhasil meraup Rp55 miliar bisa jadi contoh soal itu. Berdasarkan ketentuan pajak royalti, mestinya MPAA membayar 23,75% dari share produsen (45% x Rp55 miliar). Itulah yang tidak ditunaikan. Yang mereka bayar hanya 23,75% dari harga copy film, yang jumlahnya sekitar Rp3 juta per copy. Artinya, kalau Avatar beredar dengan 100 copy, maka total mereka menyetor ke negara hanya Rp300 juta. Tak Selalu Bermutu Tahun 2010 ada 65 judul film Hollywood milik MPAA yang beredar di Indonesia. Total pemasukan dari penonton Rp765 milyar. Yang mereka baru bayar dari pajak seluruh copy film tahun 2010 hanya sekitar Rp5 miliar. Sedangkan, pajak atas royalti film itu belum dibayar sama sekali. Bayangkan, berapa jumlah uang pajak yang tertunggak jika itu sudah berlangsung 15 tahun dengan penghasilan royalti setahun rata- rata di atas Rp700 miliar rupiah. Selain itu, argumentasi bahwa semua film produksi
MINGGU, 27 FEBRUARI 2011 M / 24 RABIUL AWAL 1432 H
3
Puteri Indonesia Saja, Nggak Butuh
PUTERI Indonesia 2010 Nadine Alexandra Dewi Ames santai-santai saja jika Hollywood berhenti mengirimkan produksi filmnya ke Indonesia. Lho mengapa? Dengan tidak adanya film Hollywood di Indonesia itu berarti memberikan ruang kepada sutradara baru dan muda untuk berkreasi. Kebetulan Alexandra bermimpi untuk menjadi sutradara. “Dengan tiadanya film-film Hollywood, saya rasa sutradarasutradara akan bangkit. Biar Hollywood bisa melirik kita. Saya kan mengambil jurusan film di kuliah, karena saya ingin menjadi sutradara. Dan menurut saya ini adalah oportunity dan akan menjadikan jalan saya lebih mudah,” papar Alexandra saat ditemui di Taman Sari Royal Heritage Spa, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Kamis (24/2). Namun ada juga nilai negatif Hollywood memutuskan berhenti tayangkan film mereka di Indonesia. Namun itu dampak yang sangat kecil. “Dampaknya yang sangat besar kalau lihat positifnya. Ini kesempatan yang sangat bagus, ini oportunity tapi kalau sutradara tidak sadar, it’s lost cost. Tapi saya harap sutradara Indonesia bisa sadar,” jelasnya. Saat ini perempuan berusia 19 tahun itu berkuliah di Bath Spa University, London, jurusan film dan screen studies. Alexandra harus cuti sementara untuk menjalankan tugasnya sebagai Puteri Indonesia 2010. (dn/net) MPAA adalah film bermutu yang menghasilkan uang, tidak sepenuhnya benar. Dari data tahun 2010, film bagus dengan penghasilan bagus milik MPAA hanya sekitar 15 judul. Cukup berimbang dengan film produk non-MPAA. Harus Taat Asas Senada dengan itu, Menteri Keuangan (Menkeu), Agus Martowardojo, mengatakan bahwa para importir film yang keberatan dengan adanya penghitungan bea masuk royalti impor film harus taat asas dan tunduk kepada hukum di Indonesia. “Kalau misalnya ada importir yang belum melunasi kewajiban bea masuk, tentu harus diselesaikan. Kita ingin supaya impor film silakan masuk, tapi harus taat asas. Ini Indonesia, harus ikut hukum Indonesia dan taat asas,” ujarnya seperti dikutip antara, Kamis (24/2). Menkeu mengharapkan kebijakan ini agar tidak dipahami secara salah oleh importir dan jajaran Direktorat Jenderal (Ditjen) Pajak, serta Bea dan
Cukai, karena masih ada bea masuk royalti impor film yang belum dibayarkan terkait hak cipta. “Di mana importir film itu pada saat pembayaran bea masuk atau PPN ataupun Pph 22, itu atas dasar film yang nilai fisiknya saja yang dinilai, yaitu misalnya ukuran rollnya per meter di-kali 0,43 dollar AS. Padahal, itu harusnya ada unsur royaltinya di situ, karena itu kan bukan plastik, ada nilainya, hak cipta di situ. Jadi harusnya itu yang dibebankan,” ujar Menkeu. Menurut data Dirjen Bea dan Cukai, Thomas Sugijata, sejak 2008 jumlah tunggakan bea masuk royalti impor film yang belum dibayar importir mencapai Rp30 miliar belum termasuk denda yang berkisar 100 hingga 1.000 persen untuk 1.759 kopi film. “Jadi dalam dua tahun ini tambah Rp30 miliar utang mereka. Tapi itu belum termasuk denda 1001.000 persen, untuk 1.759 kopi film,” ujar dia. (d/vvn)
Koalisi SBY: Siapa Masuk, Siapa Keluar?
S
IKAP Partai Golkar dan Partai Keadilan Sejahtera mendukung usulan Angket Mafia Perpajakan berbuntut panjang. Meski inisiatif itu kandas, sejumlah politisi Demokrat kini mendesak keberadaan PKS dan Golkar dalam koalisi pemerintahan SBY dievaluasi, bahkan dikeluarkan. “Pemerintah masih akan bisa berjalan, kok. Tidak masalah walau tanpa PKS dan Golkar,” kata Ketua Fraksi Demokrat Jafar Hafsah di selasela diskusi Partai Demokrat di Jakarta, Kamis, (24/1). “Apa gunanya koalisi kalau harus selalu terganggu dengan interupsi-interupsi seperti itu. Jika memang tidak ada kesamaan, artinya bukan koalisi.” Lebih jauh, Jafar bahkan menyatakan, apabila tidak juga dicapai titik temu antar mitra dalam isu-isu strategis, koalisi sebaiknya dibubarkan saja. Buat Jafar, usulan angket perpajakan itu adalah salah satu soal strategis. “Kalau banyak ketidaksamaannya, bukan koalisi
namanya,” kata Jafar. Jafar seperti sedang menggemakan pernyataan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum saat membuka diskusi Demokrat itu. Anas melontarkan pernyataan keras tentang koalisi saat ini. Ia bahkan mendesak Presiden Yudhoyono untuk segera mengambil sikap soal ini. “Sudah saatnya Presiden sebagai pemimpin koalisi harus menetapkan masa depan koalisi,” kata Anas. “Koalisi harus lebih mengutamakan persamaan, bukan perbedaan,” ujar Anas. Bunga-bunga Saja Akan tetapi, Wakil Ketua DPR RI dan mantan Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan, Pramono Anung, berpendapat lontaran Jafar dan Anas itu sekadar bunga-bunga saja. Menurut Pram—demikian Pramono disapa—Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang juga Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat adalah seorang politisi yang selalu bersikap terukur dan terencana. “SBY hati-hati. Tidak ada hal
luar biasa, tidak ada perubahan koalisi. Dalam hal ini Golkar paling cerdas memahami karakter Pak SBY,” Pram memprediksi. Koleganya dari Golkar seperti Priyo Budi Santoso, kata Pram, tahu benar bahwa posisi Golkar baru tidak aman ketika PDI Perjuangan masuk barisan koalisi. “Dari beberapa diksi yang digunakan Mas Priyo bernada menantang, saya yakin dia (Priyo) meyakini Pak SBY tidak akan mengeluarkan Golkar selama Bu Megawati tidak mengatakan ‘ya’ (masuk koalisi),” Pram menjelaskan. Ditanya wartawan soal desakan Demokrat itu, Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie usai menghadiri acara ulang tahun ke-3 tvOne mengatakan, “Demokrat tidak berhak mengevaluasi. Yang mengevaluasi itu harusnya Presiden,” kata Aburizal Bakrie di Jakarta Convention Center, Jakarta, Kamis 24 Februari 2011. Menurut politisi yang akrab disapa Ical ini, Golkar tidak khawatir dengan posisi Partai Beringin dalam Sekretariat Gabungan Koalisi Pemerintahan SBY. Perbedaan prinsip dan pendapat dalam berpolitik, dia nilai sebagai sesuatu hal yang wajar. “Koalisi ya tetap. Beda pendapat itu sah-sah saja,” ujar Aburizal. Sejalan dengan Aburizal, Ketua DPP Partai Golkar Priyo Budi Santoso juga mengatakan partainya dalam posisi menunggu sikap resmi Presiden SBY sebagai pemimpin koalisi. Priyo yakin dalam satu dua minggu ini akan ada perkembangan baru. “Golkar dalam posisi menunggu sinyal. Apakah itu sinyal Presiden atau seperti kata Mas Pram, bunga-bunga tadi,” kata Priyo. Priyo menyatakan tidak melihat tanda-tanda Golkar akan didepak dari koalisi. Golkar sendiri, kata Priyo, tidak akan mengambil inisiatif untuk keluar. “Patut disayangkan kalau
hanya karena angket pajak koalisi berantakan. Sekretariat Gabungan Koalisi sejak awal dirancang bukan untuk menyeragamkan,” ujar Priyo. Soal ‘pembelotan’ Gerindra ke barisan penolak angket pajak, Priyo menyatakan, “Saya tidak setuju langkah Gerindra dipolemikkan. Menurut saya, itu patut diapresiasi. Kita menunggu apakah akan masuk koalisi atau seperti sekarang. Kita tunggu satu dua minggu ini.” Soal bakal masuknya politisi Gerindra ke kabinet SBY sudah ramai. Ini gara-gara beberapa tokoh Demokrat sudah langsung bicara Partai Gerindra perlu diberi imbalan yang sepadan untuk aksi mereka berbelok arah itu. Mantan Presiden PKS, Tifatul Sembiring, juga menyatakan perbedaan soal angket ini seharusnya bisa diatasi dengan membuka jalur komu-
nikasi yang intensif. Menurut Tifatul, yang sekarang Menteri Komunikasi dan Informatika itu, harus diwasapadai keberadaan pihak-pihak tertentu yang gemar mengompori dan hampir setiap hari bicara reshuffle kabinet, padahal itu adalah ranah prerogatif Presiden. “Ada yang belum baca isi kontrak politik, tapi rajin berkomentar. Ada yang baru bergabung, tidak berjuang dan tidak keringat, tapi ikut memanas-manasi keadaan,” katanya. “Ayolah, bangun kematangan berpolitik bangsa ini.” Suara Istana Sebelum berangkat ke Brunei Darussalam mendampingi Presiden SBY pada Kamis pagi, 24 Februari 2011, Juru Bicara Presiden Julian Aldrin Pasha menyempatkan diri menjawab pertanyaan media soal koalisi. Julian membenarkan terkesan ada ketidaksolidan koalisi
dalam isu usulan Angket Mafia Perpajakan. “Saya baca di media, katanya ada partai koalisi yang merasa seperti diancam,” kata Julian. “Tapi terus terang itu bukan dari internal pemerintah, bukan dari kami.” Menurut Julian, soal itu bersumber dari analisis sejumlah pengamat politik. Soal reshuffle kabinet, Julian memberi jawaban mengambang. “Bahwa itu ada atau tidak, kembali kepada bagaimana Bapak Presiden melihat urgensi hal tersebut. Sampai sejauh ini belum. Kalau pun ada, itu berdasarkan rasional atau alasanalasan tertentu. Mengocok ulang koalisi, kata peneliti senior Lembaga Survei Indonesia Burhanuddin Muhtadi, tak semudah membalik telapak tangan. Jika PKS dan Golkar secara bersamaan dikeluarkan, maka Demokrat harus menggandeng PDIP dan Gerin-
dra sekaligus. Jika tidak, koalisi partai pendukung pemerintah terancam akan menjadi minoritas di parlemen. Jika PKS saja yang dikeluarkan, fondasi koalisi masih lumayan kokoh apalagi jika ditambah mitra baru seperti Gerindra. Namun, masih kata Burhan, harus diperhitungkan bahwa PKS akan tumbuh menjadi pesaing yang potensial. Berdiri di luar pemerintahan akan berpotensi memperkuat barisan pemilih mereka. Sementara itu, jika Golkar saja yang didepak dari koalisi, praktis Demokrat harus mengandalkan topangan partaipartai Islam, selain Gerindra— jika benar akan ditarik masuk ke dalam. Resikonya, di parlemen kelompok oposisi akan memiliki daya tawar yang lebih tinggi dan parlemen niscaya akan semakin hirukpikuk. (d/vvn)
4
MINGGU, 27 FEBRUARI 2011 M / 24 RABIUL AWAL 1432 H
Luar Negeri PELAJARAN DARI REVOLUSI FILIPINA
Perang Melawan Kemiskinan Tak Semudah Menggulingkan Diktator
P
EKAN ini, Filipina merayakan 25 tahun revolusi people power yang menumbangkan diktator Ferdinand Marcos, sebuah model pemberontakan sosial yang kini menyapu dunia Arab. Kenikmatan sosial akibat gerakan sosial itu kini tengah menghinggapi negara-negara seperti Mesir dan Tunisia, tapi Filipina juga menawarkan sebuah peringatan seiring perjuangan kerasnya melawan stagnasi ekonomi, korupsi dan kisruh politik yang terus terjadi.
“Revolusi kami menginspirasi banyak peristiwa serup di dunia, banyak yang membawa isyarat gerakan damai kami dalam menggulingkan diktator,” kata Ramon Casiple, mantan aktivis yang kini mengepalai Institute for Political and Electoral Reform yang berbasis di Manila. “Namun 25 tahun setelah kami menang melawan Marcos, demokrasi kami tetaplah sangat lemah. Kami memiliki semua institusi politik, tetapi semua itu senjang isi dan muatan.”
Dia melanjutkan, “Untuk negara-negara seperti Mesir, mereka juga akan menyadari bahwa menggulingkan diktator itu lebih mudah ketimbang membangun dan meletakkan kembali proses demokrasi di tempatnya sehingga bisa berjalan.” Pada Februari 1986, jutaan warga Filipina tumpah ruah ke jalanan guna mengakhiri kekuasaan Marcos yang berumur dua dekade dan brutal tersebut. Sebagaimana halnya pada momen tergulingnya Presiden Hosni Mubarak bulan
ini, satu langkah krusial adalah ditarikya dukungan AS kepada rezim Marcos. Tetapi mereka yang terlibat dalam gerakan sosial itu dan para pakar mengatakan bahwa negara di Asia Tenggara yang sedang berjuang memperkuat demokrasinya sampai mapan itu memberikan sebuah pelajaran yang seharusnya dihindari oleh negara-negara Timur Tengah dan Afrika Utara. Casiple mencatat bahwa Filipina yang berpenduduk 94 juta jiwa itu hingga kini masih saja diselimuti masalah kemis-
kinan, korupsi dan kejahatan umum lainnya. Ia mengatakan —sebagaimana terjadi semasa pemerintahan Marcos— semua militer, polisi dan politisi yang mengendalikan tentara bayaran, terus melakukan pelanggaran hak asasi manusia besar-besaran. Kendati Marcos dipaksa mengasingkan ke Hawaii di mana dia meninggal di sana, keluarganya tempat bisa kembali ke kekuasaan dengan istrinya yang anggota DPR dan seorang anaknya yang menjadi senator, kini mengincar kursi kepresidenan pada Pemilu 2016. Tidak ada seoranga pun dinasti Marcos benar-benar diadili, sementara pemerintah sendiri gagal mengambil kembali jutaan dolar uang negara yang dirampok dari kas negara oleh keluarga Marcos yang lalu mereka simpan di rekeningrekening rahasia di luar negeri. Saat bersamaan, pemberontakan komunis dan radikal Islam yang membahana semasa pemerintahan Marcos juga terus berlanjut dan mengambil banyak nyawa setiap tahun. Kelompok-kelompok HAM mengatakan budaya kekebalan hukum juga masih kuat dipegang sehingga para pejabat bebas melanggar hukum
--JEJAK--
Legendaris Wushu China
B
ERJARAK 180 km dari utara Kota Terlarang (Beijing saat ini), terletak Changzhou, tempat tinggal suku Hui. Hui adalah suku Muslim di Cina. Namun, selain Islam, ada hal yang menjadi kecintaan anggota suku, yakni tradisi seni bela diri. Sebelum penemuan senjata, Wushu merupakan alat utama pertempuran dan pertahanan diri di Cina. Para pemimpon Hui selalu mendorong anggotanya mempelajari Wushu sebagai ‘kebiasaan suci’ demi memperkuat disiplin dan keberanian untuk memperjuangkan sekaligus bertahan di tanah mereka. Saat itu masjid-masjid, bagi suku Hui, bukan hanya tempat untuk beribadah, tapi juga medan latihan bagi grandmaster untuk menempa dasar-dasar Wushu kepada murid-murid yang antusias. Seperti banyak Hui yang lain, Wang Ziping lahir di tengah keluarga miskin. Ayahnya bekerja sebagai petinju bayaran. Saat masih bocah, Ziping menunjukkan keinginan kuat belajar Wushu. Bela diri
ini adalah identitas Hui. Tidak ada Hui—yang saat itu hanya senilai upah garam—akan berani menjalani hidup tanpa “Latihan Delapanbelas Pukulan Pertempuran” dan “Tinju Diagram Delapan” melekat pada tubuh dan pikiran. Selain Wushu, Hui juga mendalami ajaran Islam. Dengan demikian kehidupan Hui adalah campuran antara buruh miskin, latihan keras dan spiritual mendalam. Kemampuan luar biasa mereka dalam Wushu bukan sesuatu yang datang sekejap mata. Begitu pula yang dialami Ziping. Di tengah pelajaran mengaji Al Qur’an, Ziping juga harus mengangkat batu berat untuk membangun stamina, kekuatan dan galian parit yang kian lama kiat luas begitu kemampuannya melompat meningkat. Keseimbangan yang baik diasah dengan cara berbahaya. Zipping ditanam dalam tanah. Saat itu pula Zipping membaca lantunan zikir. Kekuatan dan keseimbangannya pun bertambah berlipat ganda. Konsentrasi yang biasa dilakukan saat shalat sebagai
tuntutan dalam Islam menjadi tulang punggung sesolid batu bagi gerakan mengalir Wushu. Iklim di Changzou cukup sejuk ketika musim panas, namun dingin saat musim salju. Dalam bulan-bulan musim dingin salju jarang turun sehingga memungkina latihan tetap digelar. Zipping berlatih dengan seluruh elemen untuk membuat tangguh tubuhnya. Begitu ia menginjak usia 14 tahun, ia sudah bisa melompat lebih dari 3 meter dari posisi berdiri. Sayang bocah dengan tubuh setegap pria dewasa dan kualitas petarung itu tak memiliki guru. Ayahnya yang keras kepala menolak memasukkan Zipping ke sekolah Wushu. Setengah putus asa mencari guru dan teman, ia jatuh ke dalam komunitas rahasia yang menyebut diri mereka “Jurus Kebenaran dan Keharmonian”. Akhirnya Wang Zipping memutuskan pergi dan mengembara ke selatan Jinan, di mana ia menjadi musafir yang tinggal di sebuah Masjid Besar. Dalam ruang utama masjid itulah, Zipping bertemu pria seperti dirinya, seorang petinju. Ia bernama Yang Hongxiu, grandmaster Wushu yang akhirnya menjadi gurunya. Dan Zipping pun dengan serius mulai mempelajari gerakan burung dan mamalia, seperti elang menukik menyambar mangsa, gerakan kelinci melintas padang rumput, hingga lompatan jitu anjing menghindar dari bahaya. Ia menyerap semua karakter gerakan itu kemudian menciptakan gayanya sendiri. Stamina dan refleksnya yang kian berkembang, membuat Zipping tak hanya kuat tetapi juga cepat—sebuah kombinasi mematikan dalam Wushu. Seorang dianggap Grandmaster ketika ia mampu menggunakan alat apa pun sebagai senjata. Pengembangan kemampuan ini adalah seni
sekaligus kebutuhan dalam Wushu. Zipping, menjadi luar biasa fasih dengan semua senjata utama. Dia sangat mahir terutama dalam melakukan Qinna, yakni teknik sergapan yang dapat mengunci sendi dan otot-otot lawan dalam persiapan melakukan serangan dahsyat; Shuaijiao. Nama yang terakhir itu adalah gaya bertarung tangan kosong yang menggabungkan prinsip Tai Chi, Hard Qigong dan Teknik Meringankan Tubuh. Ia mendapat pengakuan sebagai seniman bela diri yang utuh. Pada saat bersamaan ia juga pakar dalam trauma tulang. Ia mengombinasikan pengetahuan mendalam dalam Qinna dengan ketrampilang mengatur tulang. Akhirnya ia menemukan sistem penyembuhan untuk cedera Wushu dan olahraga di utara Cina. Legenda Klasik Banyak kisah, ada yang asli dan juga sekedar mitos, yang telah disematkan pada sosoknya. Namun yang selalu diulang adalah kisah satu ini. Selama melakukan praktek pengobatan di Jiaozhou, Jerman ditugaskan untuk membangun rel kereta api dari kawasan itu menuju Jinan. Proyek mercusuar itu adalah harga mahal yang harus dibayar setelah Ratu Ci’xi gagal dalam pemberontakan tinju. Rel dibuat dengan yang tujuan memperluas dan mengkokohkan kontrol Eropa atas daratan Cina. Reputasi Zipping
dan merencanakan pembunuhan para aktivis atau jurnalis. Sedangkan pihak militer juga enggan melepaskan kendalinya un-
tuk bermain politik, terlihat dari sejumlah upaya kudeta terhadap rezimrezim sesudah era Marcos seperti satu agak sering terjadi beberapa tahun belakangan. Kini banyak orang yang menggantungkan harapan kepada kepemimpinan Benigno Aquino Jr yang naik berkuasa dalam dalam pemilu yang disebut curang tahun lalu, dengan memanfaatkan kharisma ibundanya, sang pahlawan people power, Corazon Aquino. Setelah suaminya tewas terbunuh yang diduga dilakukan orang-orang suruhan Marcos, Cory Aquino seketika berubah dari seorang ibu rumah tangga yang bersahaja menjadi pemimpin revolusi dan pelopor pemberontakan sosial pada 1986. Aquino lalu didaulat menjadi presiden setelah Marcos dan ditugasi mengawal aman-
demen konstitusi, satu dokumen hukum yang dikenal karena integritasnya namun diabaikan oleh para penguasanya kini. Benigno Aquino Jr sendiri, yang kini Presiden Filipina, menandaskan bahwa banyak tiran di seluruh dunia yang tumbang oleh gerakan damai sejak 1986. “Rakyat Filipina membuat itu menjadi mungkin. Dan selagi kita membuat kemungkinan itu terjadi untuk dunia, kemungkinan lain yang begitu lama kita abaikan adalah menggali potensi besar bangsa kita,” ujarnya pekan ini. James Ross, direktur hukum dan kebijakan pada Human Rights Watch yang berbasis di New York sepakat bahwa peristiwa di Mesir jauh dari riak riak seperti revolusi Filipina. “Peristiwa di Mesir — seteleah sebelumnya di Polandia, Indonesia dan Tunisia— seharusnya membuat Filipina bangga atas sumbangsih mereka bagi kebebasan manusia di seantero dunia,” katanya. Ross, seorang pengacara muda yang tengah menyiapkan gugatan terhadap rezim Marcos, mengatakan kekuasaan sipil yang orisinil harus menjadi akar kekuasaan jika negaranegara yang kini dilanda demam revolusi. (d/ant)
LAURENT BOOTH:
bukannya tak diketahui oleh Jerman. Lebih cerdas dan berani dari pada koleganya, para Jerman berupaya mempermainkannya. Seorang petinggi militer Jerman bersiasat dengan menempatkan penggilingan batu besar di depan stasiun rel kereta api dan menantang siapa pun untuk mengangkatnya. Zipping yang tidak pernah bisa tahan dengan penghinaan terhadap orang Cina, secara alami langsung gusar. Seperti yang diharapkan Jerman, Zipping masuk perangkap. “Bagaimana kalau saya bisa mengangkatnya,” tanya Zipping. “Maka gilingan itu menjadi milikmu,” para Jerman menjawab dengan tampang mengolok-olok. “Bila saya gagal?” “Maka kamu harus membayar,” Zipping denga mudah mengangkan gilingan batu itu, meninggalkan para Jerman tercengang-cengang. Seorang warga Amerika yang bekerja sebagai guru fisika di tempat itu, menyaksikan aksi Zipping. Ia pun menantang duel. Saat berjabat tangan mengawali pertandingan, tiba-tiba si Amerika dengan kuat memegang tangan Zipping dan berupaya membantingnya ke tanah. Zipping secepat kilat menyapukan kaki ke bagian bawah tubuh lawannya dan membuatnya ambruk. Karena reputasinya, Zipping ditunjuk sebagai kepala Divisi Shaolin di Institut Pusat Seni Bela Diri. (dn/net)
Menjadi Muslim, Suatu Kedamaian “APAKAH menjadi muslimah membuat anda merasa damai?,” tanya seorang gadis cilik kepada Lauren Booth, adik ipar mantan PM Inggris Tony Blair. “Ya, sangat damai,” jawab Booth yang sudah setahun menjadi muslimah. Booth menjawab pertanyaan itu pada seminar “Islam, Fear Or Not To Fear?” yang merupakan bagian dari acara Koferensi Islam yang digelar Islamic Society Essex University, Colchester, pekan silam. Perempuan kulit putih itu menjadi pembicara dengan topik “My Journey to Islam”. Seminar itu dihadiri lebih dari 200 peserta termasuk walikota Colchester Sonia Lewis. Dia mengatakan Muslim ingin semua orang menjadi bahagia. “Menjadi Muslim merupakan suatu kedamaian,” ujar Lauren Booth lalu mengatakan bahwa kini ia menjadi lebih tenang. Booth, yang mengenakan jilbab begitu menjadi muslimah, mengaku dibesarkan oleh orang tua yang tak religius di London Utara. “Ayah saya, aktor Tony Booth, membagi waktunya antara bandar judi dan pub,” kata perempuan kelahiran 1967 itu. Tony Booth dikenal karena perannya dalam “Till Death Do Us Part”. Tony adalah ayah dari Cherie Blair, istri mantan PM Inggris Tony Blair. Kedua orang tuanya non-Muslim dan Booth menyebut ibunya lebih percaya tahayul, misalnya meletakkan benda tertentu di tempat tidur untuk mengusir setan. “Pada saat saya kecil saya ingat suka berdoa kepada Tuhan, saat teman-teman bermain ketika istirahat saya justru suka membaca Alkitab,” katanya. Booth mengatakan persepsinya tentang Islam sama dengan umumnya orang barat saat terjadi peristiwa 9/11 di New York Amerika Serikat. Tapi, ia mulai berpikir “apakah 1,3 miliar Muslim di dunia seburuk yang disebut-sebut. Mengapa tidak pernah terjadi perang besar antara kami dan mereka?” Pertanyaan lain yang muncul adalah “mengapa wanita harus pergi belanja dengan mengunakan baju panjang dan penutup kepala. Sepertinya mereka merasa curiga saat saya sapa.” Dia mengaku “Saya hanyalah seorang wanita biasa yang merasa yakin ada sesuatu yang hilang dengan terjadinya peristiwa 9/11.” Dia mengaku makin penasaran dan sejak itu Lauren bertanya mengenai Islam, di antaranya kepada supir taksi yang berasal Somalia, Afganistan dan Irak. Pada saat itu, sebagai wartawan Booth mendapat tugas meliput ke Palestina. Dia memang jurnalis yang sangat produktif dan menulis laporannya di berbagai Koran di Inggris seperti New Statesman, The Sunday Times, Guardian dan Daily Mail. Pada tahun 2005, ia mengunjungi Tepi Barat untuk wawancara dengan Mahmoud Abbas. Pada tahun 2008, Lauren Booth kembali ke Gaza. Ia juga sering menghabiskan waktunya di Iran. Saat terjadi pengepungan Israel di Jalur Gaza, Lauren menolak keluar dan menyatakan suatu kehormatan berada di bawah pengepungan bersama dengan orang-orang Palestina yang ingin bertahan hidup di bawah pendudukan Israel. Makam Fatima Lauren selanjutnya menjadi juru kampanye menentang perang di Irak. Dia mendukung Koalisi Hentikan Perang, Media Pekerja Terhadap Perang dan Gerakan FreeGaza. Lauren memutuskan menjadi seorang Muslim enam pekan setelah mengunjungi makam Fatima al-Masumeh di kota Qom. “Pada saat itu saya duduk dan merasakan keadaan yang penuh dengan spiritual, kebahagiaan mutlak dan sukacita,” katanya. Ketika dia kembali ke Inggris, Lauren memutuskan untuk segera mengucapkan dua kalimat Syahadah dan menganut agama Islam. “Saya tidak lagi minum alkohol,” ujar Lauren yang menyebutkan bahwa keluarganya sangat kecanduan termasuk ayah dan mantan suaminya. Ibu dua anak itu mengaku menjalani salat lima waktu dan punya hubungan sangat dekat dengan ibundanya. Ketika anak Booth bertanya, apakah setelah menjadi Muslim ia akan tetap menjadi ibu bagi mereka, dia menjawab “Tentu saya menjadi ibu yang baik bagi mereka,” ujar Lauren. (d/ant)
Lancong
Pesona Air Terjun Tiga Tingkat BAYANG, HALUAN — Kabupaten Pesisir Selatan salah satu daerah yang banyak memiliki kawasan wisata, baik pantai, bahari dan pergunungan, karena daerah ini berada disepanjang garis pantai dan juga memiliki daratan daerah terpanjang di Sumatera. Bila masyarakat ingin menikmati keindahan alam wisata Pessel, banyak tempat tersedia. Salah satunya kawasan objek wisata air terjun tiga tingkat dengan ketinggian sekitar 70 meter. Lokasinya berada di Koto Baru, Kecamatan Bayang, sekitar 27 kilometer dari Painan, atau sekitar 92 kilometer dari arah Padang Kawasan objek wisata ini memiliki keunikan tersendiri, indah dan mempesona. Air sungainya bening dan bersih, sehingga lokasi ini selalu menjadi incaran pengunjung terutama ketika akan memasuki Bulan Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri selalu dipadati oleh ribuan wisatawan. Kemudian ada yang datang dari berbagai daerah untuk berlibur, dan memfaatkan waktu. Ada yang datang secara individu, keluarga maupun rombongan. Air terjun Bayang Sani merupakan salah satu kawasan objek wisata yang diminati masyarakat. Pasalnya suasana udaranya yang sejuk untuk bersantai dan pengunjung juga bisa mandi-mandi di daerah sepanjang aliran sungai di lokasi tersebut Keunikan lain, objek wisata ini berada di daerahnya pergunungan yang dapat memberikan kesan tersendiri. Apalagi bagi mereka yang pernah menyem-
patkan diri, tentu tidak akan puas dan akan kembali lagi menikmati suasana kawasan objek wisata ini Objek wisata Bayang Sani lokasinya stretegis yang berada pada jalur jalan provinsi Pasar Baru- Muara Air sekitar 16 kilometer dari pusat Kecamatan Bayang. Lokasinya mudah dijangkau baik dengan kendaraan umum maupun mengunakan kendaraan pribadi dan mobil cateran Indahnya air terjun Bayangsani sudah dikenal oleh berbagai lapisan masyarakat, kendatipun di lokasi tersebut belum tersedia restoran atau rumah makan, namun masyarakat akan dapat berbelanja di daerah pemukiman penduduk, sebelum ke lokasi yang berjarak sekitar 500 meter dari kawasan objek wisata dengan membeli bekal persiapan makanan yang cukup . Bagi para pengunjung yang datang dari luar daerah, ingin pula menikmati alam objek wisata andalan Pessel lainnya, dapat menginap di Painan, karena di daerah ini tersedia hotel sederhana harga yang terjangkau untuk keluarga Di Kawasan objek wisata Bayang sani masyarakat akan terpukau keindahan alamnya. Tersedia lokasi parkir kendaraan, aman dan nyaman didukung keramah tamahan masya-
rakat membuat pengunjung merasa puas. Daerah air terjun Bayangsani yang memiliki air yang bening dan bersih itu juga dimamfaatkan oleh pemerintah sebagai sarana Air bersih PDAM kebutuhan masyarakat, karena beningnya air sungai ini salah satu daya tarik membuat animo masyarakat berkunjung ke daerah ini terutama ketika hari libur lokasi ini dibanjiri oleh masyarakat dari berbagai daerah bahkan ada yang membuat kegiatan organisasi di lokasi tersebut Pengunjung juga dapat membeli ikan segar yang dipelihara oleh masyarakat setempat seperti, ikan emas,
majalaya ikan patin dan nila yang merupakan hasil usaha masyarakat dengan sistem dikolamkan dan keramba. Jadi keunikan dan keindahan alam objekwisata Bayang sani ini tidak kalah dengan objek wisata yang ada di nusantara seperti Air Terjun Lembah Anai di Kabupaten Tanah Datar, Danau Batur di Pulau Bali, Pantai Lovina Beach di Singaraja, Candi Broburur di Jawa Tengah dan objek wisata alam lainnya, dan daerah ini juga disenangi oleh turis mancanera untuk mengambil dokomentasi sebagai daerah memory of the life ataukenangan dalam kehidupan. Salah seorang warga Austra-
Surga Para Hewan
meningkat. Baik untuk tujuan penelitian, observasi atau pun wisata alam terbatas,” jelasnya.. Saat ini Suaka Margasatwa Pulau Rambut merupakan salah satu wilayah andalan Pemerintah Daerah Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu untuk tujuan promosi wisata. Sesuai dengan fungsi kawasan sebagai Suaka Margasatwa, maka Pulau Rambut dapat
5
Ikan Bakar Lado Hijau yang Membangkitkan Selera AGAM, HALUAN — Hampir setiap rumah makan menyediakan masakan ikan bakar. Tapi lain di rumah makan 45 milik Uni Evi bertempat di depan Taman Pesawat Avranson, Nagari Gaduik, Kecamatan Tilatang Kamang, Agam. Ikan bakar yang disuguhkan di rumah makan yang sangat sederhana itu cukup wangi dan manis rasanya. Namun kemanisan ikan bakar tersebut menjadi lebih enak dicampur dengan cabai hijau Bagi orang yang selera makanya mulai menurun, silahkan mencobanya ke sana. Dipastikan selera makan anda akan bertambah. Pemilik warung makan Evi kepada Haluan menjelaskan, ikan bakar yang dijualnya seukuran empat atau lima jari dengan harga per ekornya Rp10 ribu hingga Rp12 ribu. Cara memasaknya pun gampang. Dia menggilingkan bawang merah, bawang putih, kunyit dan diberi santan kelapa. Lalu dimasukan ke seluruh tubuh ikan yang sudah disayatsayat. Lalu dibakar. Ikan yang dibakar, selalu ikan yang masih segar, sehingga rasa dagingnya sangat manis. Proses pembakaran ikan itu bisa memakan waktu 30 menit, karena ikan harus dibolak balik hingga seluruh tubuh ikan dipastikan kena percikan api dan sempurna matangnya. (h/jon)
Gurihnya Limbek Masiak lia, Robert yang tengah mengabadikan daerah ini sebagai daerah wisata yang unik merasa terlena akan keindahan alamnya. Sebab, di lokasi ini pengunjung akan dapat berleha-leha karena areal kawasan wisata yang bertingkat ini memiliki panjang sekitar 800 meter. Ketika suasana libur daerah ini dipadati masyarakat untuk mandi bersama sambil menikmati makanan yang dibawa dari rumah, namun bagi setiap pengunjung tentu juga perlu waspada terutama ketika cuaca hujan supaya tidak mandi di daerah ini, karena dikuatirkan air bah datang tanpa diduga, dan dapat mengancam keselamatan jiwa. (m.joni)
PULAU RAMBUT
JAKARTA, HALUAN — Suaka Margasatwa Pulau Rambut yang terletak di jajaran Pulau Kepulauan Seribu, memiliki potensi keanekaragaman hayati yang cukup berlimpah. Utamanya adalah keanekaragaman jenis burung-burung merandai (burung air) sehingga kawasan ini sering dikenal sebagai heavens of bir atau surga burung. Menurut Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (KSDA) DKI Jakarta Nurhadi Utomo, Suaka Margasatwa Pulau Rambut merupakan salah satu kawasan konservasi yang terdapat di Provinsi DKI Jakarta dengan potensi keanekaragaman hayati yang cukup melimpah. Propinsi DKI Jakarta sendiri sebagai ibukota Negara Indonesia, saat ini tengah gencar mewujudkan kota Jakarta sebagai kota yang hijau royoroyo dan berkicau. Dan salah satu upaya untuk mewujudkan cita-cita tersebut diantaranya adalah dengan melestarikan keberadaan daerah-daerah yang memiliki potensi keanekaragaman hayati melimpah seperti kawasan-kawasan konservasi, baik sebagai sumber plasma nutfah maupun perlindungan habitat alami tumbuhan dan satwa liar. “Diharapkan ke depan, jumlah pengunjung ke kawasan Pulau Rambut dapat lebih
MINGGU, 27 FEBRUARI 2011 M / 24 RABIUL AWAL 1432 H
dimanfaatkan untuk kegiatan penelitian, pendidikan dan wisata alam terbatas. Potensi wisata alam terbatas unggulan yang masih dapat dikembangkan di Suaka Margasatwa Pulau Rambut antara lain adalah pengamatan burung (bird watching), pengenalan jenis flora dan fauina, foto hunting, pendidikan konservasi/ lingkungan dengan jelajah kawasan melalui jalur inter-
pretasi, ekowisata mangrove dan wisata bahari. Pulau Rambut diusulkan penetapannya sebagai kawasan konservasi pertama kali oleh Direktur Kebon Raya Bogor kepada Gubernur Jenderal Hindia Belanda Jakarta dengan status berupa cagar alam. Alasan penting yang mendasari usulan tersebut adalah dalam rangka melindungi berbagai jenis burung air yang
banyak terdapat di pulau tersebut. Pulau Rambut merupakan salah satu kawasan konservasi Sedangkan menurut administrasi pemerintah, Suaka Margasatwa Pulau Rambut termasuk ke dalam wilayah Kelurahan Pulau Untung Jawa, Kecamatan Kepulauan Seribu Selatan, Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu. (prc)
AGAM, HALUAN — Ingin menghemat cabai, buatlah goreng atau gulai limbek masiak Palembayan karena dengan memberi sedikit cabai rasa limbek masiak sudah pedas. “Kalau membuek samba jo limbek masiak jan banyakbanyak ladono, beko kapadehan,” Ratna seorang pengusaha rumah makan di Pasar Palembayan. Limbek masiak merupakan produk khas dari kecamatan Palembayan Agam, banyak dijual di pasar tradisional setempat dan setiap warung nasi yang ada di kecamatan itu selalu menjual goreng atau gulai limbek masiak. Rasanya gurih dan spesifik, mantan bupati Agam Aristo Munandar dulu kalau sempat makan di warung atau dalam acara di Palembayan selalu menanyakan goreng limbek masiak tersebut karena rasanya yang enak dan khas. Limbek masiak asli terbuat dari limbek atau lele alami yang ditangkap di sungai kecil dan rawa-rawa, terutama rawa-rawa di sekitar Batang Masang, cuma sekarang telah banyak yang dibuat dari lele dumbo yang diternakan, tetapi kualitasnyaa tetap berbeda, limbek masiak asli jauh lebih bagus dan berharga mahal ketimbang limbek masiak dari lele dumbo. Sekarang harga sekilo limbek masiak asli sekitar Rp100.000 per kg. Harga tersebut bisa melejit tajam mencapar Rp150.000 per Kg pada waktu tertentu, jika pasokan limbek langka atau ketika orang rantau musim pulang kampung semisal ketika lebaran, sebab oleh-oleh utama yang akan dibawa perantau ke perantauan adalah limbek masiak itu. Limbek masiak yang juga disebut dengan “limbek paleh” dibuat dengan cara mengeringkannya dengan asap, bukan dijemur dengan hangat matahari. “Pengeringan dengan asap itulah yang membuat rasanya khas, kalau dikeringkan dengan matahari rasanya akan hambar” tutur Hasan Basri di jorong Sungai Puar yang pernah bekerja sebagai pembuat limbek masiak. Lagi pula limbek yang dikeringkan dengan asap akan bertahan lama dan tidak menimbulkan bau dalam tempat penyimpanan. Dalam rumah tangga warga Palembayan, limbek masiak merupakan stok yang sangat diperlukan karena limbek tersebut disamping bergizi juga mudah membuatnya jadi kawan pemakan nasi. Kalau digoreng tidak menggunakan minyak dan cabai yang banyak, dibuat “samba uokpun” dengan kuah dari air nasi dan dimasak dengan cara memasukkan ke dalam periuk berisi nasi yang sedang dimasak juga bisa. Campuran yang biasa digunakan masyarakat Palembayan untuk gulai atau “samba uok” limbek masiak adalah asam durian. “Kalau makan gulai limbek asam durian tambah dengan jengkol muda waduh bagalintin pintin rasanya”katanya. (h/ ks)
6
Ekonomi Bisnis
MINGGU, 27 FEBRUARI 2011 M / 24 RABIUL AWAL 1432 H
IRMON DATUAK RANGKAYO BASA
Usaha Perabot Aluminium yang Ramah Lingkungan
PADANG, HALUAN — Persaingan usaha perabot rumah tangga yang menawarkan harga murah, dan kualitas bagus terus bermunculan. Salah satunya adalah perabot rumah tangga dari Alumunium. Selain tahan lama, juga lebih ramah lingkungan.
alat pengaman gas itu juga sepi, saingan semakin banyak, Irmon yang kerap disapa Datuak itu bergabung dengan temannya yang meiliki usaha pembuatan perabotan dari aluminium di kawasan Pasar Raya Padang. “Cuma 1,5 tahun saya di sana. Usaha itu memang masih hubungan keluarga. Jadi kita diberi kesempatan untuk mendalaminya. Saatnya saya merasa sanggup berdiri sendiri, saya keluar dan mencoba membuka sendiri,” tutur Datuak. Dengan mengontrak tempat di Jalan Ujung Gurun Padang, Datuak mulai menapaki usaha perabotan aluminiumnya dengan dibantu dua orang pekerja. Pada tahun 2002 itu, Datuak mengaku segalanya memang paspasan. Tempat yang berukuran 5 x 5 meter itu masih terlihat lapang karena tak banyak peralatan dan perabot yang dikerjakan. Ia tak bisa membuat stok karena keterbatasan dana. “Semua perabot yang kita buat hanya berupa pesanan orang. Kalau ada yang pesan, kita buat. Hanya satu dua yang kita jadikan stok atau contoh karena tidak punya uang
Salah satu yang menggeluti usaha ini adalah Irmon Datuak Rangkayo Basa. Banyak hal sudah dilakoni Irmon sebelum ia menekuni usaha perabotan aluminium. Ia pernah bekerja di perkebunan teh di daerah Baruah Gunung Suliki Kabupaten 50 Kota. Karena tidak punya prospek alias tutup, otomatis ia harus mencari usaha lain. Pemasaran alatalat rumah tangga seperti pengaman gas ia jalani pula selama 4 tahun. Karena pemasaran
BUKA TIAP HARI Jam 08.00-22.00 WIB HARI MINGGU/BESAR TETAP BUKA Hp. 081374058709 atau sms aja Pasti dibalas
PENGOBATAN
ORIENTAL MEDICINE BP. DR.TM. MUHAMMAD,NSR,HS
lebih untuk membuat stok,” jelasnya. Memang, ada beberapa relasi yang ia miliki dari tempatnya bekerja sebelumnya. Tetapi masih saja mengalami keterbatasan. Kemudian muncul gagasan dalam pikiran Datuak untuk menjalin kerjasama dengan Cempaka, sebuah badan perkreditan yang memberikan pinjaman kepada masyarakat untuk pembelian alat-alat elektronik. Peluang pemasaran melalui lembaga itu mulai menampakkan hasil. Kemudian dia juga bergabung dengan Mitra Binaan semen Padang. “Untungnya memang sangat kecil. Mereka beli dengan kita dengan tunai, nanti dia jual ke konsumennya lebih tinggi karena ditambah bunga. Tetapi pemasarannya
ALAMAT PRAKTEK: Jl. Pasar Baru II No. 49 A RT.02 RW.II Kel. Kampung Jao Kec. Padang Barat-padang ( Jl. Ratulangi +50M dari Radio Arbes FM)
UNTUK UMUM AWET MUDA LUMPUH/STROKE KURAP PANU BELUM PUNYA ANAK DARAH KOTOR KENCING MANIS LEKEUMINIA TUMOR/KANKER ALERGI GONDOK/POLIP GANGGUAN SARAF HERNIA/T.BOROK STRESS/GELISAH MAAG/ULU HATI TELAPAK KAKI TANGAN BAU BADAN/MULUT BERKERINGAT JERAWAT/BISUL KANKER PAYUDARA MATA KATARAK/RABUN
HUB: HP 081374058709 VARISES/A. URAT PLEK HITAM DI WAJAH SEX DINGIN LK/PR AYAN/EPILEPSI KULIT BELANG PILEK MENAHUN INGIN GEMUK/LANGSING AMBIEN/WASIR SAKIT GIGI K.BATU/GINJAL
ASTHMA/S.NAFAS TBC BATUK DARAH SYPILIS/R.SINGA RHEUMATIK/ENCOK LIVER/S.KUNING DARAH T/RENDAH AMANDEL JANTUNG KORONER EXIM/GATAL-GATAL BATUK DARAH
PARU BOCOR TELINGA BERAIR TELINGA BERNANAH LEPRA/KUSTA KEPALA SAKIT SUSAH TIDUR DIARE/DISENTRI SEMBELIT/SINUSITUS MIMISAN DLL
Ingat!!! Jangan salah pilih, pengobat alternative Oriental Medicine, kalau ragu-ragu boleh dicoba-coba dulu, kalau berkhasiat baru berobat. Biaya obata hanya Rp. 1000,- semacam obat untuk sekali minimum!!!(Paling Mahal Dari Rp 5.000,- sampai Rp. 15.000,- Perhari minum obat) Pemeriksaan dan konsultasi di kenakan biaya Rp. 10.000,- atau boleh juga semampu anda kecuali Khusus pria/wanita dan penyakit parah/kronis lainya tapi boleh juga negonego. Kami juga menyediakan Ramuan obat sendiri tidak perlu menunggu lama obat langsung tersedia!!!
KHUSUS PRIA
KHUSUS WANITA
Impoten/lemah syahwat (syahwat mati bisa hidup kembali) memperbesar zakar/alat vital, mani encer, dll) semua penyakit lama, parah, kronis, menahun
Memperbesar/memperindah Payudara, merapatkan vagina, (bisa seperti perawan lagi) Pektay, keputihan, terlambat bulan, dll. Semua penyakit lama, parah, kronis, menahun
Sebenarnya separah apapun penyakit yang kita derita ada obatnya, sebab zat yang menurunkan penyakit juga menurunkan obatnya. Hanya kita sajalah tempatnya lalai dan lemah, tidak yakin, malas berobatg, ragu-ragu,, tidak sabar ingin cepat-cepat sembuh dan lainya. Lihat dan bacalah sejarah dari mulai manusia pertama diciptakan sampai dengan setengah dan satu abad yang lalu. Penduduk seluruh dunia belum mengenal obatobat campuran kimia, tapi selalu menggunakan obat-obat ramuan alami. Orang sehat-sehat, kuat-kuat, panjang umur dan tak pernah terdengar penyakit yang tak bisa tertolong lagi. Cobalah lihat sekarang ini obat dan peralatanya canggih lagi modern. Ada yang salah bedah. Maal praktek, ada penyakit yang divonis tak ada obatnya lagi. Ada pasian yang diramal disini hidupnya beberapa hari lagi dan tidak ada manfaatnya dicerita panjuang lebar sendiri. Nah! Pastikan jangan tunda lagi mari kembali keramuan obat alami segeralah ke alamat kami sebelum terlambat!!! Kami siap menolong anda dengan ramuan asli kami!!! Yang namanya pengobatan alternative dan mengaku-ngaku menggunakan obat ramuan saat ini sangatlah banyak dan mungkin cukuplah mebingungkan kita semua. Ada yang menawarkan cukup sekali berobat penyalitnya langsung sembuh beberapa hari lantas angkat kaki ada yang ambil uang ratusan dan jutaan. Ada yang bikin nama aneh-aneh dan masih ada trik-trik dan lainya. Hanya untuk mengeruk keuntungan mereka semata bahkan mungkin dengan ulah merekalha dimata anda sangat terpuruk citra pengobatan ramuan alami saat ini. ingat jangan samakan pengobatan Oriental Medicine dengan lainya kami juga sediakan obat ramu dan racik sendiri. Ramuan-ramuan langsung bisa dibawa pulang. Ngomong-ngomong soal obat ramuan alami pasti biayanya sangatlah murah. Kami tidak asal tulis murah. Buktikanlah ke alamat kami!!!konsultasi dan Tanya-tanya dulu!!!Cuma Pemeriksaan saja dikenakan biaya Rp 10.000 (sepuluh ribu rupiah)
Insya Allah kami juga menobati penyakit non fisik (batin) digunaguna santet. Usaha macet, jodoh, pemanis, mental ada gangguan akibat obat-obat terlarang. Ingin rumah tangga rukun anak-anak cepat cerdas dan lainya.
Alamat sangatlah mudah semua buskota/semua kendaraan yang melewati Jl. Ratulangi +50 m dari Radio Arbes FM. Lihat Plang pengobatan Oriental Medicine. Minta Turun di Jl. Pasar baru
PRAKTEK BERIZIN, MENETAP DAN TIDAK TUTUP-TUTUP LAGI, CATATLAH ALAMAT INI BAIK-BAIK, KAPAN-KAPAN PERLU BISA DIPERGUNAKAN
cukup menjadi motivasi. Karena ia yakin, dari mengamati perkembangan penjualannya, prospek dalam perabotan aluminium cukup bagus. Ia melihat kecendrungan masyarakat yang mulai beralih dari perabotan kayu kepada aluminium dan kaca. Sejak tahun 2007, setelah dibantu kedua kalinya, perkembangan usaha Datuak semakin pesat. Ia tidak hanya
membuat perabotan seperti lemari, rak piring atau jemuran aluminium. Ia juga membuat etalase makanan di restoran dan rumah makan. Membuat pintu kamar mandi, mendisain bagian dalam mobil penjualan juice buah. “Kita juga membuat gerobak jalan untuk penjual makanan seperti soto dan gorengan. Trend penjualan jus dengan mobil memberi dampak
Terapi AL-QUR'AN
MENGOBATI SEGALA MACAM JENIS PENYAKIT LUAR DALAM, BARU LAMA MAUPUN KRONIS Kami mengobati segala macam/jenis penyakit dengan menggunakan bantuan terapi Timur-Barat dan Ramuan Obat Alami yang telah dipakai hampir seluruh bangsa di dunia. Bahkan kini telah diuji oleh pakar/Ahli secara klinis terbukti aman,ampuh, manjur mujarab serta tidak menimbulkan efek samping sama sekali!!!!. Kulit muka anda keriput ???Kami juga menyediakan ramuan kecantikan (Obat Awet Muda) Air muka anda bisa terlihat lebih muda puluhan tahun dari usia sebenarnya. Kami juga kerjasama dengan Prof. DR. Hembing Wijaya Kusuma dan Prof. DR. Nurdin Ibrahim dalam meramu (meracik) ramuan-ramuan.
cukup lancar. Dalam hal ini kita baru bisa memperoleh keuntungan yang lumayan bila ada pembeli langsung ke tempat kita,” kata Datuak yang mengaku omsetnya kala itu belum mencapai 10 juta rupiah perbulan. Meski hanya pas-pasan, keuntungan itu bagi Datuak
Jl. Sutan Syahrir No. 155 Kel. Mata Air Jembatan Babuai (Dekat Masjid Mujahidin) Padang
HP. 0813 7483 0389 MENGOBATI BERMACAM JENIS PENYAKIT KRONIS MAUPUN BARU Lumpuh, Stroke, Kencing Manis/Diabetes, Darah Rendah/Tinggi, Jantung Koroner, Sakit Kepala Menahun/Migran, Sakit Gigi, Belum Punya Keturunan, Maag Kronis, Pembengkakan Perut/Kista, Kena Guna-Guna, Impontensi, Ketergantungan Narkoba, asam Urat, Batu Ginjal, Diabetes, Ketenangan Batin, Ambeyen, Polip, Buka Aura, Mempererat hubungan suami istri, Belum punya jodoh, Mata katarak,dll
Tidak ada penyakit yang tidak sembuh, asal mau berobat dan izin Allah SWT. Buka jam 10.00 - 19.00 WIBMinggu Buka Jam 08.00 - 15.00 Jumat tutup
DIBUTUHKAN
SEGERA
2 Orang ACCOUNTING
Syarat-syarat : =
Wanita (WNI keturunan Tionghoa) Belum Menikah Pendidikan Min.S1 Akuntansi Penempatan di Kota Pekanbaru Riau = Menguasai Komputer (Ms. Word & Excel) = Disediakan mess untuk karyawan = = =
Lamaran + CV & Photo terakhir ditujukan ke :
PT. SAE
PO BOX 1011 Pekanbaru-Riau 28000
BERYL COPY CENTRE Grosir & Retail Sales, Service, Spare Part & Rental Mesin dari USA Menyediakan Mesin Foto Copy Bermacam Tipe : CANON NP 6050 CANON IR 5000 CANON IR 6000 CANON IR 5020 CANON IR 6020 CANON IR 8500 CANON IR 6570 CANON IR 2200 CANON IR 3300 CANON IR 8500 = Rp.
28 juta BERYL COPY CENTRE
Hubungi : Jl. Veteran No. 50 Padang Telp. (0751) 32666 Jl. Nangka No. 40 Pekanbaru Telp. (0761) 61360 Jl. Sutan Agung No.07 Jambi Telp. (0741) 32495
sangat bagus bagi usaha aluminium kita,” jelasnya. Sekarang, Datuak sudah memiliki cabang usaha di Limbanang Payakumbuh. Tokonya yang berukuran 4 x 10 meter itu juga sudah memenuhi permintaan pesanan untuk kawasan Payakumbuh. Biaya operasional dan pengeluaran dari usaha disitu, menurut Datuak sudah bisa ditutupinya sendiri. Artinya cabangnya itu sudah Mandiri. Tetapi dalam hal pembuatan atau pesanan yang agak spesifik, masih tetap didukung dari tenaga yang ada di Padang.(Suswinda Ningsih)
Rantau
MINGGU, 27 FEBRUARI 2011 M / 24 RABIUL AWAL 1432 H
7
Layang-layang Minang akan Hiasi Langit Italia
Enam Nama Bersaing pada Mubes IKTD Batam PADANG, HALUAN — Enam nama bakal bersaing dalam pemilihan Ketua Ikatan Keluarga Tanah Datar (IKTD) Batam pada Musyawarah Besar (Mubes) yang akan di gelar di Hotel Pinguin, Batam, Kepulauan Riau 6 Maret mendatang. Mereka masing-masing Taufig Idris (pengusaha), Safari Ramadhan (mubalig), Jalfirman (PNS), Nursal Chaniago (BUMD), Ipda Sahirman (Anggota Polda Kepri), dan Syamsuardi (wiraswastawan). Sekretaris Panitia Mubes Safari Ramadhan menyebutkan, para kandidat akan memperebutkan 140 suara masingmasing perwakilan kecamatan. “Tiap kecamatan punya 10 hak suara. Biasanya diwakili oleh para tokoh dari 14 kecamatan yang ada,”ujarnya melalui ponsel kemarin. Siapapun yang terpilih nanti kata Safari, adalah yang terbaik untuk memimpin IKTD Batam untuk lima tahun mendatang. Meskipun demikian sejumlah calon sudah mengantongi dukungan dari mereka yang punya hak pilih. Taufig Idris disebut-disebut sudah mengantongi suara dari enam kecamatan. “Informasi yang beredar seperti itu. Tetapi bisa saja berubah jelang Mubes nantinya,”kata Safari lagi. Saat ini ada sekitar 30 ribu warga Tanah Datar di Batam. Mereka bergelut di berbagai bidang baik di pemerintahan, bisnis, badan usaha milik negara dan lainnya. Selama ini IKTD sebagai sarana untuk meningkatkan silatrrahmi antar sesame perantau asal Tanah Datar. “Kita sering menggelar pengajian pada peringatan hari-hari besar Islam, pengajian rutin dan lainnya,”lanjut Safari. Selain itu ada juga kegiatan-kegiatan sosial, dan olah raga. Bahkan IKTD memiliki klub sepakbola.Ke depan, IKTD akan kembali mendata seluruh anggotanya. “Kita berencana menyiapkan database anggota di sini,”lanjut Safari lagi. Kegiatan Mubes rencananya akan dihadiri Walikota Batam. Sementara Bupati dan Muspida Tanah Datar rencananya akan diundang pada pengukuhan pengurus terpilih. (h/aci)
JAKARTA, HALUAN — Bila tak ada aral melintang, akhir April 2011 mendatang layang-layang asal Minangkabau akan ikut menghiasi langit Italia, tepatnya di Pantai Cervia, Bologna, Italia. Ketua Minangkabau Kite Association (Asosiasi Layangan Minangkabau), Jhon Chaniago kepada Haluan, di Jakarta, awal pekan ini mengatakan, pihak penyelenggara Artevento Internasional Kite Festival sudah melayangkan undangan agar layangan Minangkabau ikut berperan dalam festival tahunan tersebut. Jhon yang didampingi sekretarisnya Huda Alhadad mengatakan, pihaknya akan membawa sejumlah jenis layangan yang bermotif Minang untuk tampil dalam festival internasional tersebut.
“Pokoknya kami tidak akan kalahlah dengan dunia lain. Yang penting, bagaimana layangan Minang ikut berkibar di dunia internasional,” ujarnya. Selain jenis layangan berekor panjang, Minangkabau Kite juga akan membawa layangan yan berciri Minang sendiri. “Kami akan coba menampilkan layangan yang berciri rumah gadang, sehingga waktu terbang nanti, yang nampak adalah tampilan rumah gadang Minang itu,” katanya. Untuk membuat layanglayang yang layak tampil di iven internasional itu, juga dibutuhkan biaya yang cukup besar. Satu layang-layang akan menghabiskan biaya sekitar Rp4 juta. Untuk ini, pihaknya akan mengundang sejumlah sponsor dari kalangan Minang sendiri seperti Semen Padang, Bank Nagari dan para perantau agar bendera Minang bisa menghiasi langit eropa tersebut. Konsul Jenderal RI di Boston, AS, Al Busyra Basnur yang pernah menjadi Konselor Kebudayaan dan Penerangan di KBRI Romba, menyambut
baik keikutsertaan Minangkabau pada festival tersebut. “Layang-layang di Italia memang sudah merupakan dari
bagian permainan menarik bagi masyarakat setempat pada musim panas. Jadi, sangat baik bila Minang ikut di situ, seka-
ligus untuk memperkenalkan ranah,” ujarnya melalui telepon kemarin.(h/syaf al/berbagai sumber)
Kembalikan Orientasi Gebu Minang JAKARTA, HALUAN – Sesepuh Sulit Air Sepakat (SAS) H. Rainal Rais Dt. Rajo Nan Sati menilai Gerakan Ekonomi dan Budaya Minang (Gebu Minang) sudah kehilangan orientasi. Karena itu, organisasi urang awak yang terilhami oleh saran mantan Presiden Soeharto itu bisa dikembalikan kewujudnya semula, yakni sebagai sebuah gerakan orang rantau untuk kampung halaman. ”Saya pikir, Gebu Minang itu sudah menyimpang dari relnya dan harus dikembalikan ke posisi semula sebagai sebuah gerakan orang rantau untuk ikut membantu pembangunan kampung halaman,” kata Rainal di kediamannya di Pejaten, Jakarta. Menurut mantan bos PT Rora Karya yang sekarang nampak santai menikmati hari tuanya itu, ide awalnya Gebu Minang adalah gerakan seribu rupiah Minang. Tetapi, jangan dilaksanakan secara global dengan cara menghimpun dana
setiap urang Minang. Pasti tak bisa. Untuk itu, kegiatan ini harus ditempelkan ke organisasi nagari-nagari. Sistem dan caranya-lah yang difasilitasi oleh pengurus Gebu Minang. “Jadi, uangnya bukan Gebu Minang yang menghimpun. Biarkan saja masing-masing organisasi nagari yang jalan, yang penting ada kepedulian perantau untuk nagarinya,”ujar Rainal. Ketika awal Gebu Minang berdiri, Rainal mengaku sudah memberikan usul semacam itu. Namun sayangnya, dirinya dianggap mengada-ada. “Tapi, coba buktikan sekarang, apa Gebu Minang itu berhasil. Kan tidak,”katanya. Meskipun tidak tepat, bagi Rainal tak masalah kalau Gebu Minang itu dilembagakan, dijadikan organisasi. Tetapi keberadaannya harus menjadi lembaga pendampingan saja bagi organisasi kemasyarakat nagari-nagari agar gerakan itu
jalan. “Gebu Minang itu kan gerakan. Jadi, karena terlanjur dijadikan organisasi dan sekarang malah seolah-olah menjadi induk organisasi kemasyarakatan Minang, maka Gebu Minang malah menjadi tak jalan,”tuturnya lagi. Menurut dia, kalau Gebu Minang masih mau eksis, perlu direorientasi lagi visi dan misinya. Kalau visi dan misinya sama saja dengan organisasi kemasyarakatan nagari, kabupaten dan kota, Gebu Minang akan dianggap salah satu dari organisasi serupa dengan organisasi nagari-nagari tersebut. Figur Visioner Menyambut rencana Mubes V Gebu Minang, Rainal melihat, yang penting dilakukan dalam Mubes adalah merevitalisasi kembali visi Gebu Minang selama ini. “Waktu 20 tahun lebih, sudah cukup bagi Gebu Minang untuk melihat posisinya sendiri. Apa yang sudah diperbuat selama ini?
Mengapa Gebu Minang seperti ditinggalkan orang?,”katanya. Karena itu, setelah direvitalisasi, Gebu Minang harus ditangani oleh orang-orang yang visioner dan mapan. “Dari profesi manapun tak ada masalah, yang penting energik,” ujarnya. Sejalan dengan pemikiran Rainal itu, Ketua Umum DPP Sulit Air Sepakat (SAS) H. Zarkasyi Nurdin menyebutkan, perlu segera mengapungkan calon-calon Ketua Umum Gebu Minang mendatang yang visioner dan energik tersebut. Bagi dia, boleh-oleh saja figur seperti Mendagri Gamawan Fauzi, Ketua DPD Irman Gusman dan Menkumham Patrialis Akbar yang dimunculkan untuk menjadi Ketua Gebu Minang mendatang, sepanjang keberadaannya bukan disangkutkan karena sedang menjadi pejabat publik. Tetapi, dia sendiri juga punya calon unggulan untuk menempati posisi tersebut, yaitu
DR. H. Osman Sapta Dt. Bandaro Sutan Nan Kayo. Selain mapan secara ekonomi, mantan Ketua MPR Utusan Daerah itu juga orang yang memiliki pandangan jauh ke depan. Meski lahir di Kalimantan, kata Zarkasyi, Osman Sapta adalah orang Minang asli. Ayahnya dari Sulit Air, sedang pihak ibunya dari Kota Padang. “Jadi, sangat tepat kalau Pak Osman yang kita majukan menjadi Ketua Umum Gebu Minang mendatang,” tutur Zarkasyi saat ditemui Haluan di kediamannya di kawasan Pasar Minggu, Jakarta, beberapa hari lalu. Ia menambahkan, pada diri Osman sudah ada segalanya. Pengusaha mapan, orang awak dan juga seorang pemangku adat. “Jadi, kalau kita ingin Gebu Minang ini berjalan secara baik dan dinamis ke depan, maka Datuk Osman pantas kita dukung menjadi Ketua Umum,” imbaunya.(h/sal)
Sakit Maag Kronisnya itu Kini Sudah Tertangani Sejak dari gadis dulu, ibu rumah tangga berusia 36 tahun ini sudah diserang penyakit maag. Tentu saja sakitnya itu sudah sangat kronis dan ia telah sangat tergantung pada obat. Selain itu, sejak beberapa tahun belakangan ini, kaki ibu dua anak ini juga sering mengalami kesemutan. Tentu saja ini juga cukup mengganggu aktivitas dan kenyamanan wanita yang bernama Martiningsih ini. Untunglah beberapa waktu yang lalu ia mengenal New Mandala 525, lalu mengonsumsi kedelai bubuk instan tersebut secara rutin dua kali dalam sehari. Hasilnya sangat membuatnya berterima kasih. “Empat bulan meminumnya sudah terjadi perubahan, baik pada maag maupun pada kaki saya yang sering kesemutan itu,” ucap warga Kampung Rawacana, Kelurahan Gandasari, Kecamatan Jatiuwung, Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten, ini. “Yang membuat saya sangat berterima kasih: saya tidak jadi dirawat di rumah sakit gara-gara penyakit maag saya itu,” ucap Nyonya Martiningsih lebih lanjut saat ditemui. Secara umum dapat disimpulkan bahwa pola makan yang tidak teraturlah yang jadi penyebab penyakit maag. Sebagai akibat dati kebiasaan seperti itu, terjadi pelukaan pada lambung lantaran kadar asam lambung yang meningkat. Inilah Martiningsih yang membikin lambung itu terasa perih dan kembung. Isoflavon kedelai mampu mengatasi hal ini, dan fungsinya adalah perangsang regenerasi sel yang rusak dan detoksifikasi racun yang terbentuk. Majalah OTC Digenst edisi September 2007 menyatakan, menurut dr. Ari Fahrial Syam, seorang ahli penyakit dalam, penyakit maag bisa diatasi. Penderita dispepsia fungsional bahkan boleh berpuasa. Yang dimaksud dispepsia fungsional adalah sakit maag yang terjadi tanpa adanya kelainan struktur organ lambung, seperti ulkus, tumor, atau kanker. Dokter dari RSCM, Jakarta, itu menyatakan bahwa dengan makan yang teratur dispepsia jenis ini bisa disembuhkan. Karena itu, perlu dikurangi konsumsi camilan berlemak, rokok, kopi, soda, dan beberapa jenis makanan lainnya. Memang
ADVERTORIAL
banyak tanaman berkhasiat yang dapat digunakan untuk menanggulangi penyakit maag itu, seperti kunyit, temulawak, kencur, dan beberapa lainnya, akan tetapi kandungan isoflavon yang terdapat pada kacang kedelai memiliki keistimewaan tersendiri. Seorang peneliti yang sangat banyak berkecimpung di bidang isoflavon mengatakan bahwa melalui proses yang sulit dijelaskan di sini isoflavon mampu melindungi selsel tubuh dari kerusakan. Senyawa itu juga mampu membuat sel berfungsi dengan baik dan sistem imun meningkat. Imunitas yang meningkat mengawali tubuh untuk mampu bertahan dari aneka penyakit. Untuk penderita maag, isoflavon akan memperbaiki kulit lambung yang mangalami kerusakan. Walaupun demikian, menjaga pola hidup sehat tetap dianjurkan untuk dijadikan prioritas utama, seperti berolahraga dengan teratur, beristirahat dengan cukup, menjaga pola makan dengan baik, menghindari stres, meminum air putih dengan cukup, dan lain-lain. New Mandala 525 sangat laku di seluruh wilayah pemasaran karena manfaatnya yang nyata dan produknya yang diolah secara higienis. Ini amat ditunjang oleh mulai tumbuhnya kesadaran masyarakat masa kini untuk beralih ke bahan-bahan nabati dalam memelihara kesehatan. Produk ini bukan obat melainkan minuman kesehatan untuk keluarga. New Mandala 525 sekarang sudah tersedia di Apotik/T.O terkemuka di kota anda atau ingin tahu lebih jauh, hubungi perwakilan kami untuk wilayah Sumbar : (0751) 7854443 atau Distributor wilayah : Padang Panjang 081266713023, Bukittinggi (0752) 34189, Payakumbuh (0752) 92813, Batusangkar (0752) 73498, 081374366690, Pariaman (0751) 9009875, Padang Pariaman 081363143179, Lb Basung 081374505630, Pasaman Barat 0813 14285681, Lb Sikaping 081363978162, Painan (0756) 21314, Solok (0755) 20327, Sawahlunto 081374643868, Muaro Sijunjung (0754) 21363, 0812170305226, Dharmasraya 085274678529, Muaro Labuah (0755) 70342 DINKES: PIRT No. 15320503590
8
MINGGU, 27 FEBRUARI 2011 M / 24 RABIUL AWAL 1432 H
ANCELOTTI
KL ASEMEN
Tepis Isu Transfer
LONDON, HALUAN — Carlo Ancelotti menepis kemungkinan dirinya akan melepas Didier Drogba ke Real Madrid demi mendapatkan Kaka. Menurutnya, barter semacam itu hanya ada dalam sepakbola fantasi. Masa depan Drogba di Stamford Bridge mulai diperbincangkan mengingat dalam beberapa laga terakhir dia tak jadi pilihan utama Ancelotti. Manajer asal Italia itu lebih suka menduetkan Nicolas Anelka dengan Fernando Torres. Kondisi ini memunculkan spekulasi Drogba akan hengkang ke Madrid dan bereuni dengan Jose Mourinho. Sebagai gantinya, The Blues akan mendapatkan Kaka. Namun skenario semacam ini ditolak mentah-mentah oleh Ancelotti. Pasalnya, dia memang tak membutuhkan Kaka. "Apakah saya akan meminta (pemilik Chelsea Roman) Abramovich untuk Kaka, (Alexandre) Pato atau (Andrea) Pirlo? Kami sudah merekrut Ramires, Torres, dan David Luiz," cetusnya, seperti dikutip ESPN Star. "Barter Kaka dengan Drogba hanya sepakbola fantasi. Saya tak berpikir Chelsea menghabiskan banyak di tahun lalu. Kami menambahkan lima pemain muda, bukan lima pemain bergaji besar," tutup pria 51 tahun ini.(dtc)
ANDREA PIRLO
Diincar Juve-Barca
MILAN, HALUAN — Dua klub raksasa, Juventus dan Barcelona sedang mengintai gelandang AC Milan Andrea Pirlo. Jika Rossoneri tidak segera memperpanjang pemain asal Italia itu, dua klub itu bakal berebut mendapatkan Pirlo. Menurut Sport.es, kontrak Pirlo akan berakhir pada akhir musim panas ini. Juventus misalnya, sudah mulai mengawasi perkembangan Pirlo di San Siro. Sedangkan Barcelona juga terus menjajaki kemungkinan Pirlo bisa bergabung ke Camp Nou. Bagi El Barca, peran Pirlo sangat sentral di tengah lapangan. Menurut Pep Guardiola, jika Pirlo bergabung dengan Barca, maka ia bisa menjadi duet Xavi Hernandez di lini tengah. Sementara Juventus sendiri sebenarnya tidak terlalu memburu Pirlo. Sebab, Bianconeri masih mempunyai Alberto Aquilani. Namun, pada musim panas nanti kemungkinan Aquilani akan kembali ke klub lamanya, Liverpool. Pirlo saat ini masih menjalani perawatan akibat cedera lutut. Ia absen cukup lama, tapi diperkirakan akan kembali sehat pada akhir musim. Bagi Juve dan Barca, Pirlo adalah kebutuhan jangka pendek. Jika mendapatkannya dari Milan, Juve akan memberinya kontrak dua tahun. Barcelona juga tidak bisa memberinya kontrak lebih dari dua tahun.(vvn)
LONDON, HALUAN — Selangkah lagi Arsenal juara Piala Liga. Syaratnya, The Gunners harus mampu mengalahkan Birmingham di Stadion Wembley, Minggu, (27/2). Manajer Arsene Wenger optimistis, peluang timnya untuk menjadi juara sangat besar. Apalagi, timnya saat ini dalam kondisi prima. "Kami memiliki keyakinan dan kepercayaan yang tinggi. Kami memiliki ikatan yang baik antar pemain dan akan melakukan yang terbaik di semua lini," kata Wenger seperti dilansir dari Tribal Football. Wenger tidak ingin timnya kembali gagal merebut Piala Liga tahun ini setelah pernah gagal tahun 2007. Apalagi, Arsenal sudah lama tidak merasakan gelar. Terakhir, Arsenal merasakan gelar Piala FA tahun 2005. "Kami akan melakukan segalanya agar bisa menang. Kuncinya, kami harus tetap fokus selama pertandingan," ujar Wenger. Ambisi Wenger untuk membawa timnya merebut gelar Piala Liga sedikit menemui jalan terjal. Sebab, dua pemain pentingnya seperti Francesc Fabregas dan Theo Walcott dikabarkan absen karena mengalami cedera. Namun, kabar itu
tidak memupuskan ambisi Wenger. Manajer asal Prancis itu tetap yakin timnya kali ini akan juara. "Sekarang, perasaan saya baik dan tim ini sangat kuat dan berjalan dalam posisi yang tepat," jelasnya. Arsenal mendapat kabar gembira menjelang partai final itu. Beberapa pemain andalan The Gunners dipastikan bisa tampil menyusul cedera yang mereka alami. Robin van Persie, Laurent Koscielny dan Abou Diaby semua absen saat Arsenal menang 1-0 melawan Stoke hari Rabu, (23/2). Van Persie telah pulih dari cedera hamstring. Sedangkan Koscielny punya masalah pada punggungnya. Diaby di sisi lain telah sembuh dari cedera paha. "Ketiga pemain itu siap dimainkan. Itu adalah kabar bagus. Pemainpemain lainnya juga dalam kondisi yang baik," kata Wenger seperti dimuat di situs resmi klub. Sementara di kubu lawan, Birmingham City jelas tidak diunggulkan. Disebut sebagai underdog, The Brummies tenang-tenang saja.
Melihat komposisi pemain dan hasil yang dipetik kedua tim di Liga Inggris, wajar lah bila Birmingham 'tidak dianggap'. Bayangkan, Arsenal duduk di peringkat dua dan Birmingham ada di tangga ke-15. "Arenal adalah sebuah tim yang fantastis dan semua orang tahu bagaimana mereka sangat senang mengolah bola bila Anda cuma berdiri dan membiarkan mereka lewat," ujar striker Birmingham, Cameron Jerome, kepada situs klub. Walau jadi underdog, bukan berarti Birmingham akan menyerah. "Setiap kali kami bermain melawan mereka, kami bisa mengimbangi mereka dan memberi perlawanan yang bagus. Apalagi, ini final Piala Liga, main di tempat netral dan semua bisa terjadi," tukas Jerome. "Arsenal jelas jadi favorit, tapi kami tenang dan percaya diri atas apa yang kami punyai di kamar ganti dan kami yakin bisa membuat kejutan," imbuh pemain berusia 24 tahun itu. "Kami hanya harus turun ke lapangan, mengganggu mereka dan membuat mereka macet seperti yang biasa kami lakukan," tekad Jerome menyudahi.(dtc/pp)
PREMIERSHIP INGGRIS 01. Man. United 26 16 9 02. Arsenal 27 17 5 03. Man. City 27 14 7 04. Tottenham 27 13 8 05. Chelsea 26 13 6 06. Liverpool 27 11 6 07. Sunderland 27 9 10 08. Bolton 27 9 9 09. Newcastle 27 9 8 10. Stoke City 27 10 3 11. Blackpool 27 9 5 12. Blackburn 27 9 5 13. Fulham 27 6 13 14. Everton 26 6 12 15. Birmingham 26 6 12 16. Aston Villa 27 7 9 17. West Brom 27 7 7 18. Wigan 27 5 12 19. West Ham 27 5 10 20. Wolves 27 7 4
1 5 6 6 7 10 8 9 10 14 13 13 8 8 8 11 13 10 12 16
(57-25) (57-27) (43-24) (38-31) (46-22) (35-32) (33-33) (38-37) (42-38) (31-34) (42-51) (34-42) (28-28) (33-36) (25-35) (31-46) (35-52) (27-45) (30-48) (27-46)
57 56 49 47 45 39 37 36 35 33 32 32 31 30 30 30 28 27 25 25
Jadwal Minggu (27/2) West Ham vs Liverpool Man. City vs Fulham TOP SKORER 19-Dimitar Berbatov (Man. United) 18-Carlos Tevez (Man. City) SERIE A IT ALIA ITALIA 01. Milan 02. Napoli 03. Inter 04. Lazio 05. Udinese 06. Roma 07. Juventus 08. Palermo 09. Cagliari 10. Genoa 11. Bologna 12. Fiorentina 13. Chievo 14. Sampdoria 15. Parma 16. Lecce 17. Catania 18. Brescia 19. Cesena 20. Bari
26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26
16 16 15 14 13 12 11 12 10 9 9 8 7 7 6 7 6 6 5 3
7 4 5 6 5 6 8 4 5 8 8 9 10 10 9 6 8 5 7 6
3 6 6 6 8 8 7 10 11 9 9 9 9 9 11 13 12 15 14 17
(46-20) (41-22) (47-30) (33-22) (42-30) (39-38) (41-32) (44-36) (32-28) (24-25) (27-34) (28-28) (28-29) (23-27) (25-36) (28-46) (22-34) (20-33) (19-36) (14-40)
55 52 50 48 44 42 41 40 35 35 35 33 31 31 27 27 26 23 22 15
(73-13) (55-19) (38-25) (42-24) (38-34) (30-35) (36-38) (35-37) (33-31) (35-38) (25-31) (21-33) (21-35) (25-30) (27-35) (23-31) (24-36) (22-37) (24-40) (31-50)
65 60 48 45 38 37 34 34 33 31 31 28 26 25 25 24 24 23 21 20
Jadwal Minggu (27/2) Catania vs Genoa Roma vs Parma Bari vs Fiorentina Brescia vs Lecce Cagliari vs LazioCesena vs Chievo Sampdoria vs Inter TOP SKORER 20-Edison Cavani (Napoli) 18-Antonio Di Natale (Udinese) PRIMERA SPANYOL 01. Barcelona 24 02. Madrid 24 03. Valencia 24 04. Villarreal 24 05. Bilbao 24 06. Espanyol 24 07. Sevilla 24 08. Sociedad 24 09. Atletico 24 10. Getafe 24 11. Mallorca 24 12. Santander 24 13. La Coruna 24 14. Osasuna 24 15. Hercules 24 16. Gijon 24 17. Levante 24 18. Zaragoza 24 19. Almeria 24 20. Malaga 24
21 19 14 14 12 12 10 11 10 9 9 7 6 6 7 5 7 5 4 5
2 3 6 4 2 1 4 1 3 4 4 7 8 7 4 9 3 8 9 5
Jadwal Minggu (27/2) Hercules vs Getafe Levante vs Osasuna Santander vs Villarreal Bilbao vs Valencia TOP SKORER 25-Lionel Messi (Barcelona) 24-Cristiano Ronaldo (Madrid)
1 2 4 6 10 11 10 12 11 11 11 10 10 11 13 10 14 11 11 14
Olahraga
9
FOTO ANTARA
MINGGU, 27 FEBRUARI 2011 M / 24 RABIUL AWAL 1432 H
LIGA SUPER INDONESIA Klasemen Sementara 01.Persipura 02.Arema 03.Persija 04.Semen Padang 05.Persisam 06.Sriwijaya 07.Persiwa 08.PSPS 09.Persiba 10.Deltras 11.Persib 12.Persijap 13.Persela 14.Bontang 15.Pelita Jaya
14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14
10 7 8 7 8 7 6 6 5 5 4 4 3 3 3
2 5 2 5 1 2 3 2 3 1 3 2 4 2 1
2 2 4 2 5 5 5 6 6 8 7 8 7 9 10
(39-11) (25-9) (20-10) (21-15) (19-14) (24-19) (19-22) (19-19) (17-20) (18-23) (17-26) (14-30) (8-19) (16-33) (14-21)
32 26 26 26 25 23 21 20 18 16 15 14 13 11 10
SERI — Pesepakbola Persema Malang, Ngon Mamoun (kiri) berusaha menerobos hadangan pesepakbola Minangkabau FC, Zola (kanan) dalam pertandingan Liga Primer Indonesia (LPI) di Stadion Gajayana, Malang, Jawa Timur, Sabtu (26/2). Minangkabau FC menahan imbang tuan rumah Persema dengan skor akhir 1-1.
Jadwal Pertandingan Sabtu (5/3) Semen Padang vs Persib Pelita vs Sriwijaya FC
Top Scorer BOAZ SALOSSA ( PERSIPURA ) EDWARD J WILSON ( SEMEN PADANG) KENJI ADACHIHARA ( BONTANG FC ) HERMAN DZUMAFO EPANDI ( PSPS ) MARCIO SOUZA DASILVA(DELTRAS) CHRISTIANO LOPES F(DELTRAS) FODAY BOAKAY EDDY ( PERSIWA ) IAN LOUIS KABES ( PERSIPURA )
14 9 7 7 6 6 6
6
LIGA PRIMER INDONESIA Klasemen Sementara 01.Persema 02.Bali Devata 03.Persebaya 1927 04.Batavia Union 05.Semarang Utd 06.Solo FC 07.Persibo 08.Real Mataram 09.Medan Chiefs 10.PSM 11.Bintang Medan 12.Jakarta 1928 13.Manado United 14.Minangkabau FC 15.Tangerang Wolv 16.Bogor Raya 17.Aceh United 18.Cendrawasih 19.Bandung FC
7 7 5 7 5 6 6 6 5 6 5 4 6 7 7 6 5 5 7
5 4 4 3 4 3 2 2 2 1 2 1 1 1 1 1 1 0 0
2 2 0 3 0 1 3 2 2 4 1 3 3 3 2 1 1 2 1
0 1 1 1 1 2 1 2 1 1 2 0 2 3 4 4 3 3 6
(14-6) (8-4) (14-3) (13-10) (7-4) (7-8) (5-4) (11-9) (4-3) (7-5) (6-5) (6-5) (7-8) (5-12) (6-13) (5-9) (4-8) (5-12) (6-13)
17 14 12 12 12 10 9 8 8 7 7 6 6 6 5 4 4 2 1
Hasil Pertandingan Sabtu (26/2) Persema vs Minangkabau FC: 1-1 Bandung FC vs Tangerang Wolves: 1-2 Persibo vs Bali Devata: 1-1 Batavia Union vs Bogor Raya: 2-1 PSM vs Manado United: 0-0 Minggu (27/2) Jakarta FC 1928 vs Aceh United Medan Chiefs vs Real Mataram Semarang United vs Bintang Medan Persebaya 1927 vs Cendrawasih Papua
Timnas Dihantui Cedera Pemain
JAKARTA, HALUAN — Timnas sepak bola Indonesia yang akan turun pada pertandingan kedua PraOlimpiade 2012 melawan tuan rumah Turkmenistan, 9 Maret nanti dihantui cedera pemain. Cedera yang dialami pemain itu diperoleh saat pertandingan pertama di Stadion Jakabaring Palembang, Rabu (23/2), yang pada pertandingan itu Yongky Ariwibowo harus menyerah dari tim tamu Turmenistan dengan skor 1-3. "Ada empat pemain yang saat ini cedera. Tapi kami melihat perkembangan mereka cukup baik dan bisa secepatnya bergabung dengan pemain yang lain," kata pelatih timnas Alfred Riedl usai latihan di Lapangan PSSI Senayan Jakarta, Sabtu. Pemain yang mengalami cedera merupakan pemain inti yang turun pada pertandingan lalu yaitu Oktovianus Maniani dan Titus Bonai yang mengalami cedera lutut, Dendi Santoso cedera engkel, dan Hendro Siswanto yang mengalami cedera otot. Pada latihan di Lapangan PSSI, keempat pemain itu tidak bergabung dengan pemain lain. Mereka menjalani latihan tersendiri dibawah pengawasan tim medis. Rencananya, Minggu (27/2) pemain yang cedera akan hanya melakukan latihan fitnes. Pelatih asal Austria itu meminta kepada seluruh pemain untuk tetap konsentrasi untuk menghadapi Turkmenistan meski beban yang akan dipikul cukup berat. Selain karena kalah pada pertandingan pertama, mereka juga akan bertanding dengan cuaca yang sangat berbeda dengan di Indonesia. "Saya terus berbicara mengenai komitmen serta pencapaian target yang telah dibebankan. Yang jelas kami ingin mengubah pemain muda ini menjadi pemain yang profesional,"kata mantan pelatih timnas Laos dan Vietnam itu. Guna menyiapkan tim dengan baik, jajaran pelatih terus memberikan program yang latihan yang telah ditetapkan. Celah-celah yang ada saat pertandingan pertama diantaranya masalah individualisme pemain terus ditekan. Pelatih berusaha menekan hal itu dengan meningkatkan latihan koordinasi antar pemain. Selain itu, Timnas Muda Merah Putih itu akan berangkat lebih awal guna melakukan adaptasi karena perbedaan suhu dan cuaca antara Indonesia dengan Turkmenistan berbeda jauh. Bahkan suhu di Turkmenistan bisa mencapai 0 derajat celsius. (ant)
Minangkabau FC Berhasil Hadang Persema
MALANG, HALUAN — Persema Malang gagal memaksimalkan partai kandangnya saat menjamu Minangkabau FC. Unggul terlebih dahulu, tim besutan Timo Scheunemann itu harus puas dengan skor akhir 1-1. Bermain di bawah dukungan para suporternya sendiri di Stadion Gajayana, Malang, Sabtu (26/2), Persema unggul lebih dulu lewat gol Hang Sang Min. Namun gol Dani Ananda buat Minangkabau membuyarkan kemenangan itu. Mengenakan kostum kebesaran merah-merah, Persema tak memberi peluang terhadap tamunya Minangkabau FC untuk menguasai tempo permainan. Sejak menit awal Persema me-
nerapkan tempo permainan cepat dengan pola umpan 1-2 diteruskan dengan terobosan ke jantung pertahanan lawan. Irfan Bachdim yang menjadi ujung tombak Persema beberapa kali gagal memanfaatkan peluang emas yang ia dapat. Begitu juga dengan Han Sang Ming yang berperan sebagai second striker. Sejumlah tendangan Irfan dan Han melesat jauh di atas mistar Minangkabau. Sebuah peluang emas didapat
Irfan di menit akhir babak pertama. Irfan yang lolos dari jebakan off-side mencoba mencoba menendang, tetapi eksekusi pemain nomor punggung 10 ini masih bisa ditepis kiper Minangkabau, Agus Murod Alfarisi. Dominasi Persema kian kuat karena Minangkabau terlihat kaku untuk bermain terbuka. Serangan-serangan mereka monoton dan mudah dipatahkan Bima Sakti dkk. Satu peluang dimiliki tim asuhan Divaldo Alves ini sepanjang 45 menit pertama yakni ketika tembakan Maurito Mauro dari luar kotak pinalti masih jauh di atas mistar gawang Persema yang dijaga Sukasto Efendi. Empat menit babak kedua berjalan, Persema memecah
Bandung FC Kembali Takluk
BANDUNG, HALUAN—Bandung FC harus menanggung malu dalam laga kandangnya melawan Tangerang Wolves. Lee Hendrie dan kawan-kawan takluk 1-2 di tangan anak buah Paulo Camargo tersebut. Bertanding di Stadion Siliwangi, Sabtu (26/2), tim tuan rumah langsung mengambil inisiatif serangan sejak menit awal. Peluang pertama didapat Perry N. Somah. Lewat kerjasama dengan Hendrie, sepakan Somah masih melenceng tipis di samping misatar Tangerang Wolves yang dikawal Rudi Ardiansyah. Beberapa menit kemudian, Yudho Prasetyo mengancam gawang tim tamu. Sundulannya menyambut sebuah sepak pojok masih melambung. Tendangan bebas Javad Moradi juga belum mampu membuahkan gol untuk Bandung FC. Sepakan pemain asal Iran tersebut masih tipis di atas mistar. Tangerang Wolves yang mengandalkan serangan balik memperoleh peluang di menit ke-28. Namun, tendangan first time yang dilepaskan Kurniawan Dwi
Julianto masih lemah dan mudah dijinakkan oleh Ripi Nugraha yang menjaga gawang tim tuan tumah. Semenit berikutnya, Somah memaksa Rudi bekerja keras. Tembakan jarak dekat striker asal Liberia itu dimentahkan oleh Rudi dengan sebuah refleks yang sangat baik. Tim tamu nyaris saja unggul di menit-menit akhir babak pertama. Kesalahpahaman antara kiper dan pemain belakang Bandung FC membuat bola jatuh ke kaki Kurniawan. Sial bagi 'Si Kurus', dia gagal memasukkan bola ke gawang yang sudah tak terjaga. Babak pertama pun berakhir dengan skor kacamata. Lima menit selepas restart, Tangerang Wolves mampu mengejutkan publik Siliwangi. Sebuah tendangan spekulasi yang dilepaskan oleh Junaidi dari sisi kanan gagal diantisipasi oleh Ripi. Bola pun menghujam pojok kanan atas gawang tim tuan rumah. Di menit ke-53, Hendrie nyaris menyamakan kedudukan. Dalam posisi tak terkawal, tendangan voli yang dilepaskannya dari dalam kotak penalti
kebuntuan. Sebuah umpan silang M. Kamri dari sayap kanan ditanduk oleh Hang Sang Min untuk mengoyak jaring gawang Minangkabau. 1-0 buat Persema. Unggul satu gol, 'Laskar Ken Arok' semakin mendominasi pertandingan. Namun masuknya pemain penganti Dani Ananda di kubu Minangkabau merusak mimpi indah tim tuan rumah. Pada menit 79, Dani sukses menyamakan skor jadi 1-1. Memanfaatkan kesalahan pemain belakang Persema, Dani melenggang di dalam kotak penalti dan dengan tenang ia menendang bola masuk gawang Sukasto. Hingga waktu 90 menit pertandingan terlewati, skor 11 ini tetap tidak berubah. Usai pertandingan, secara
masih melebar. Bandung FC berhasil menyamakan kedudukan di menit ke58. Sebuah umpan silang Yaris Riyadi dari sisi kiri disundul oleh Michael Ndubuisi dan kemudian diteruskan oleh Somah dengan kepalanya. Berselang enam menit, blunder yang dilakukan oleh Ripi berakibat fatal. Bermaksud menangkap umpan lambung dari Kurniawan, bola lepas dari tangkapannya. Wallace Rodrigues yang mendapat durian runtuh pun tanpa ampun menyontek bola ke gawang kosong. Bandung FC mencoba mengejar ketertinggalannya di waktu tersisa. Namun beberapa peluang yang didapat Hendrie dan Somah masih belum berujung gol. Skor 2-1 untuk Tangerang Wolves awet hingga wasit Todor Tikosvki meniup peluit panjang tanda berakhirnya laga. Kemenangan ini adalah poin penuh pertama yang didapat oleh Tangerang Wolves dalam tujuh laga. Sementara bagi Bandung FC, ini adalah kekalahan keenam yang mereka derita di kompetisi LPI. (dtc/pp)
sportif, pelatih Persema, Timo Schuenemann memuji penampilan Minangkabau yang dinilainya sebagai tim yang bagus. Saat tertinggal, semangat tim asal kota Padang itu tidak kendur dan akhirnya bisa menyamakan skor. "Minangkabau tim bagus, tertinggal gol, berbalik membangun serangan. Meskipun sejak awal kita mendominasi permainan," imbuh pelatih keturunan Jerman itu. Bila Timo kecewa, maka lawannya, pelatih Minangkabau Divaldo Alves merasa puas dengan satu angka yang didapat timnya. "Memang ini usaha keras kami, datang ke Malang, sengaja kami sampaikan ke tim. Bukan untuk jalan-jalan," tandas Alves puas. (pp)
Pemerintah Bantah Intervensi PSSI BANDUNG, HALUN — Menpora Andi Mallarangeng membantah tuduhan bahwa Pemerintah mengintervensi PSSI. Bagi Andi, yang Pemerintah lakukan adalah sesuatu yang terukur. Hal itu diungkapkan Andi usai memberi kuliah umum bertajuk "Pemuda dan Kemajuan Bangsa Indonesia" di Aula Barat ITB, Bandung, Sabtu (26/2). "Kami turun tangan ini secara terukur. Kami tidak melakukan intervensi," sangkal Andi di hadapan para wartawan. Sebelum ini, Andi memang beberapa kali meminta PSSI untuk mengikuti koreksi yang disarankan Pemerintah. Tindakan tersebut membuat Ketua Umum PSSI Nurdin Halid berniat mensomasi Andi. Andi berkilah, apa yang ia lakukan adalah kewenangan yang diberikan peraturan perundang-undangan yang diberikan kepada pihaknya untuk membina dan mengatur organisasi olah raga. "Kalau ada yang off-side, perlu kita semprit. Ya rujukan kita kan Undang-undang. Kalau ada yang tidak senang ya tidak apa-apa," tukas Andi tenang. Intervensi Pemerintah bisa membuat sepakbola Indonesia dibekukan oleh FIFA. Dengan dingin, Andi mengaku siap untuk membuka komunikasi dengan badan sepakbola dunia itu. "Intinya kami siap berkomunikasi dengan siapapun, termasuk dengan FIFA. Ini demi perkembangan sepakbola Indonesia," jelas Andi. Saat ditanya perihal keputusan Komite Banding Pemilihan Exco, Wakil Ketua dan Ketua Umum PSSI 2011-2015 yang menganulir putusan Komite Pemilihan, Andi menolak buat berkomentar panjang lebar. "Mengenai keputusan Komite Banding, saya belum mau komentar sebab saya belum melihatnya dan akan mempelajarinya terlebih dahulu," pungkas Andi. (dtc/pp)
Manado United Tahan PSM
MAKASSAR, HALUAN —Tim tamu Manado United berhasil memenuhi target setelah sukses menahan imbang tuan rumah PSM tanpa gol pada lanjutan Liga Primer Indonesia di Stadion Andi Mattalatta Makassar, Sabtu. Sebaliknya, tim Juku Eja yang tampil dihadapan pendukung setianya justru kembali gagal meraih poin penuh. Hasil seri yang didapatkan juga memperpanjang rekor PSM tidak pernah menang pada tiga pertandingan terakhir yang dilakoninya. Sebelumnya, tim Juku Eja julukan PSM gagal meraih kemenangan ketika menjamu Real Mataram (1-1). Selanjutnya ketika menghadapi tuan rumah Bandung FC, PSM juga hanya meraih hasil seri dengan skor sama 1-1. Kegagalan tim Juku Eja
meraih angka penuh membuat PSM harus relah turun keperingkat 11 pada klasemen sementara LPI dengan mengoleksi enam pon dari lima kali laga. Manado United sendiri kini berada di posisi 13. Pada pertandingan tersebut, PSM yang berambisi mengamankan poin kandang lebih dulu mengambil inisiatif penyerangan. Keputusan itu cukup baik dengan lahirnya sejumlah peluang matang seperti yang dimiliki Andi Oddang. Namun sayang peluang pada menit ke 34 itu gagal membuahkan hasil. Bahkan tiga menit berselang, PSM justru mendapat penalti setelah Supriyono dijatuhkan pemain belakang Manado United, Hery Prasetyo di dalam kotak finalti. Namun hadiah dari wasit M Taufik yang diambil Srecko
Mitrovic gagal menjebol gawang Manado United yang dijaga Bogey. Tendangan gelandang asal Australia itu melambung diatas mistar gawang. Skor 0-0 akhirnya tidak berubah hingga berakhirnya babak pertama. Memasuki babak kedua, PSM kembali mengambil inisiatif penyerangan, namun serangan yang cukup monoton dengan mudah diantisipasi kubu lawan. Sebaliknya, Manado United yang tampil lebih disiplin justru hampir mempermalukan tuan rumah jika Andi Supendi yang cukup bebas dikotak penalti PSM bersikap lebih tenang. PSM sebenarnya masih memiliki beberapa peluang yang didapat mantan pemain Ajax Amsterdam, Richard Knopper. Namun sundulan Richard juga masih melambung diatas mistar gawang.
FOTO ANTARA
IMBANG — Pesepakbola PSM Makassar, Ricard Knopper (kiri) berebut bola dengan pesepakbola Manado United, Felix Yetna (kanan) saat bertanding dalam lanjutan Liga Primer Indonesia (LPI) 2011 di Stadion Mattoanging Gelora Andi Mattalatta Makassar, Sabtu (26/2). Tuan rumah PSM Makassar berbagi angka dengan tamunya, Manado United 0-0. Asisten pelatih PSM, Liestiadi, seusai laga mengatakan, kegagalan timnya meraih kemenangan tak lepas dari gagalnya eksekusi penalti Mitrovic.
"Kegagalan mengeksekusi finalti bisa dilakukan siapa saja, namun kita sangat berharap agar pemain tidak menyia-nyiakan peluang yang ada," katanya. (ant)
10
Rendo
MINGGU, 27 FEBRUARI 2011 M / 24 RABIUL AWAL 1432 H
Si Mangkutak Baru
KONSULTASI HUKUM Diasuh Oleh Rusdi Zen Saya Mulyadi, guru di Pessel. Sekarang kami para guru dibuat serba salah. Keras dengan siswa yang nakal terancam dilaporkan ke polisi karena dituduh menganiaya. Dibiarkan begitu saja, siswa tambah nakal. Maka, tak heran banyak di antara mereka terlibat tawuran dan perbuatan buruk lainnya. Padahal kami dikatakan sebagai orang tua di sekolah. Falsafah Minang sayang ka anak dilacuti. Tetapi kenyataannya kalau dilacuti terancam dibui. Untuk itu saya mohon petunjuk dari bapak, bagaimana kami bersikap. Karena kami serba salah dengan penerapan hukum yang berlaku saat ini. Sebab, kami punya niat baik dan tanggung jawab untuk menciptakan anak didik berkualitas, dan bermoral, terima kasih. Jawab: Pak Mulyadi, saya sangat menghormati guru, karena kakek, nenek, ayah dan ibu saya guru. Ketika kakek saya jadi guru HIS pada zaman Belanda di Payakumbuh, konon murid sangat takzim kepada guru. Pada masa kemerdekaan sedikit berbeda, namun yang namanya guru sampai ke anak-anaknya pun tetap sangat dihormati. Si anu itu anak guru dan menyebut seseorang guru, dipakai kata guru sebelum namanya. Guru Amir, Guru Abbas dan sebagainya. Simaklah film Laskar Pelangi, betapa indah hubungan guru dan murid. Begitulah adab kita pada zaman VOC dan awal kemerdekaan hingga tahun 70an menghormati guru. Sekarang pada zaman yang sangat prosaik dan pragmatik ini, adab itu sudah sangat berubah. Guru menjadi serba salah. Guru sekarang terpaksa hanya menjadi pengajar saja, tidak berani lagi menjadi pendidik.Jangankan dihormati, malahan di pasar terjadi segregasi, sehingga ada komoditi yang dinamai beras guru, ikan asin guru dan semacam itu. Tips saya tentang keadaan sekarang. Anda terpaksa bersikap agak prosaik dan prakmatik seraya mengurangi idealisme. Pertama jadilah hanya seorang pengajar, karena itu sudah cukup untuk menjamin kenaikan gaji berkala dan pangkat anda. Kedua, anda boleh menjadi pendidik hanya untuk beberapa gelintir murid yang memang memperlihatkan minat dan kemauan untuk dididik. Hanya mereka yang berminat dan berkemauan untuk dididik yang dapat dikenakan pepatah Minang sayang jo anak dilacuti, sayang jo kampuang batinggakan. Di atas itu semua, saya tetap menghormati guru hingga saat ini dan bagi saya tidak ada bekas guru saya. Sekali beliau menjadi guru saya, maka selamanya beliau adalah guru saya. *** Saya Edo, mahasiswa di Padang. Seorang kawan saya terlibat pertengkaran. Sehingga ia dilaporkan ke polisi dengan tuduhan penganiayaan. Berkat pendekatan yang kami lakukan ada perdamaian antara kawan saya dengan pihak yang terlibat pertengkaran itu, sehingga orang itu mencabut laporannya di kantor polisi. Tetapi menurut polisi kasus itu tidak berakhir begitu saja, karena pencabutan laporan bukan berarti kasus tak naik. Saya jadi bingung, sebab kata orang-orang itu delik aduan, tetapi laporan dicabut, kenapa perkara tetap lanjut. Mohon
Susu Formula Berbakteri,...
petunjukannya bapak konsultasi?, terima kasih. Jawab: Perdamaian dalam proses pidana tidak dikenal. Dalam proses pidana sesungguhnya pelaku berhadapan dengan negara yang dalam hal ini diwakili oleh penyidik dan kemudian oleh penuntut umum (jaksa). Tujuan proses pidana adalah untuk menjamin adanya ketertiban umum, agar tidak ada orangorang berbuat semaunya. Ketertiban akan melahirkan kepastian hukum. Keadilan itu hanya merupakan tujuan akhir dan paling jauh dari proses pidana. Perdamaian yang anda lakukan kawan Bung Edo adalah cara pragmatis diluar hukum. Saya dapat pastikan bahwa polisi yang mengetahui perdamaian itu tidak ikut bertandatangan pada surat perdamaian dan normatif sekali jika dia katakan, bahwa perdamaian tidak akan menyebabkan kasus ini terhenti. Dan, itu benar, karena sesungguhnya yang diperdamaikan itu hanya aspek perdatanya, sedemikian rupa sehingga dengan adanya perdamaian peluang korban untuk menunut ganti rugi kepada pelaku menjadi tertutup. Sedangkan aspek pidananya harus tetap berlanjut. Penganiayan adalah delik biasa, bukan delik aduan (klacht delict), sehingga pengaduan tidak dapat dicabut. *** Bapak Konsultasi hukum yang terhormat. Saya Reri, tinggal di Padang. Saya dengar kalau seorang terpidana sudah menjalani hukum dua pertiga di penjara bisa mendapat pembebasan bersyarat. Yang ingin saya tanyakan, bagaimana caranya mengurus pembebasan bersyarat itu jika ada anggota keluarga kita yang sudah menjalani hukuman dua pertiga tersebut, terima kasih. Jawab: Ajukan permohonan kepada Kalapas setempat dengan menyebutkan lama hukuman penjara sudah dijalani dan selama itu berkelakuan baik. Kalapas akan meneruskan permohonan itu kepada Bapas, akhirnya Bapas kepada Kakanwil Hukum & HAM. Kakanwil Hukum & HAM yang akan menyetujui atau menolak permohonan tersebut. *** Saya Edwin, alamat Padang. Dalam suatu sidang, ketika hakim memeriksa tersangka dan keterangannya berbelit-belit hakim berkata bahwa tersangka mempunyai hak untuk mungkir namun pasti ketahuan kalau bohong. Apa maksud dari hak untuk mungkir tersebut dan bagaimana pengaruhnya dengan sumpah sebelum pemeriksaan?, terima kasih pak. Jawab: Bung Erwin, sistem pembuktian dalam Hukum Acara Pidana Indonesia (KUHAP) dan hukum acara pidana diberbagai negara hukum bersifat negatief wettelijk. Artinya menyangkal yang didakwakan (Penuntut Umum), sehingga pada dasarnya penuntut umum yang harus membuktikan dakwaannya.. Oleh sebab itu terdakwa yang memang tidak melakukan apa yang didakwakan tentu akan memungkirinya sesuai dengan makna negatief wettelijk. Sebaliknya seorang terdakwa yang memang melakukan perbuatan yang didakwakan, niscaya akan berbelit-belit jawabannya dan biasanya akan ketahuan. Sebab, pengungkapan di depan sidang bukan dengan kata-kata, melainkan dengan bukti/fakta. Jika terungkap dalam persidangan berbohong padahal dia dibawah sumpah, maka hakim dapat memerintahkan ybs untuk diperiksa dalam kasus baru, seraya tetap menjalankan pemeriksaan perkara yang sedang berlangsung hingga divonis. ***
Kirimkan jawaban anda dengan kupon di atas melalui pos ke Kantor Redaksi Haluan, Komplek Bandara Tabing, Jalan Prof. Hamka Tabing, Padang. Tersedia hadiah menarik bagi pemenang. (Tidak berlaku bagi Keluarga Besar Haluan Media Group)
Kupon TTS
Haluan 002
Galak-galak Surang Sumber Ketawa.com
Masuk Fakultas Kedokteran Jono sedang berbincang dengan sahabatnya: Jono: “Aku sangat bangga karena anakku masuk ke Fakultas Kedokteran UGM.” Abah: “Wow, lalu apa yang dia pelajari di sana?” Jono: “Wah, dia tidak belajar di sana. Mahasiswamahasiswa kedokteran yang mempelajari dia.”
Kehilangan Dompet di Balai Lelang Sebuah balai lelang menjadi ramai ketika tiba-tiba pimpinan lelang mengumumkan, “Seorang pria di ruangan ini telah kehilangan dompet berisi $10.000. Jika dikembalikan, ia akan membayar hadiah sebesar $2.000.” Suasana menjadi hening sejenak, dan kemudian dari belakang ruangan datang teriakan, “Dua ribu lima ratus!”
Lambang Burung Garuda Seorang murid Sekolah Dasar yang mempunyai sifat kritis bertanya kepada gurunya. Murid : “Pak, kenapa lambang negara kita burung garuda?” Guru: “Karena sesuai dengan hari kemerdekaan kita, 17 Agustus 1945, 17 adalah jumlah bulu di sayap, 08 (Agustus) adalah jumlah bulu di ekor, dan 45 adalah
jumlah bulu yang berada di leher.” Murid : ”Lalu mengapa negara kita merdeka tanggal 17 Agustus bukan tanggal yang lain, tanggal 02 Januari misalnya...?” Guru : “Ehmmm, kalau kita merdeka tanggal 02 Januari maka lambang negara kita bukan lagi burung garuda melainkan capung, dengan dua sayap dan satu ekor.”
Gagal Masuk Angkatan Laut Seorang calon taruna tentara angkatan laut kesal karena tidak lolos ujian masuk. Dia kemudian melakukan komplain kepada panitia seleksi. Ia merasa harus diterima sebagai taruna Angkatan Laut karena kecerdasan dan kondisi fisiknya yang kuat. “Pak, mengapa saya tidak bisa diterima disini?!!” Tanya calon taruna dengan muka cemberut. “Kamu tidak lolos ujian renang!!!” Kata ketua panitia dengan nada tinggi. Dengan nada yang sama kerasnya calon taruna itu menjawab, “Bapak jangan seperti itu dong, teman saya mendaftar jadi Taruna Angkatan Udara tetap diterima walau dia ngga bisa terbang. Cari alasan yang jelas dong Pak!!!” Bentak si calon taruna sambil ngeloyor pergi.
Mencari Kucing Hilang Seorang gadis menangis di pinggir jalan. Lalu seorang bapak menghampiri dan menyapanya. “Adik manis, kenapa menangis?” “Kucing saya hilang...,” jawabnya dengan isakan tangis. “Bolehkah saya bantu untuk mengiklankannya di koran?” “Percuma Pak, kucing saya kan tidak bisa membaca.”
Memiliki Taman Rumah yang Indah Seorang pria menelepon pemadam kebakaran dan berkata, “Ya, saya memiliki halaman depan yang indah, aku memiliki tempat bunga yang bagus, kolam ikan baru dengan air mancur dan taman yang baru tumbuh.” “Sangat menyenangkan,” kata petugas pemadam kebakaran, “tapi apa hubungannya dengan pemadam kebakaran?” “Yah,” orang itu menjawab, “Rumah sebelah sedang terbakar dan aku tidak ingin kalian menginjak-injak halaman depan saya.”
MENDATAR 2. Hutan yang sangat luas 5. Nama ikan 6. Negara yang terkenal dengan cerutunya 7. Singa 9. Rem 11. Duta besar 15. Tikar (Ing) 17. Berusia lanjut 19. Tikar alas shalat 20. Ukuran berat 21. Nama pohon yang kayunya sangat kuat 23. Timah (ing) 25. Sistem kepercayaan 26. Nama gunung di pulau jawa 28. Barisan (Ing) 30. Tempat Pemakaman Umum 32. Gulungan tembakau yang dibungkus denangan kertas 33. Harapan 34. Daun muda diujung ranting 35. Sanggar 36. Makam
37. Diulang, mulut terbuka MENURUN 1. Jiwa 2. Ikan darat seluang 3. Besar 4. Tidak kenal 8. Sendiri 10. Alat penumbuk 12. Kata penghubung untuk menyatakan hal-hal yang tidak bersyarat 13. Percuma 14. Pelita, obor 15. Awan 16. Lambang daerah kita 17. Wawancara jarak jauh 18. Penduduk asli bangsa jepang 22. Nama cabang olahraga 24. Pemakaian tanah secara tidak sah 27. Tembuni 29. Gerbong kereta api 30. Tidak dengan 31. Surat keputusan bersama
MINGGU, 27 FEBRUARI 2011 M / 24 RABIUL AWAL 1432 H
11
Kuburan Massal ............................................. dari Hal.1 Mayat-mayat itu dipindahkan keluar dari Kosovo sebelum pemboman NATO memaksa aparat keamanan Serbia keluar dari daerah itu. Empat perwira polisi Serbia diputus bersalah tahun 2009 karena membunuh 50 warga sipil Albania Kosovo tahun 1999. Kuburan masal lain bagi warga Kosovo sudah ditemukan di Serbia Masih sekitar 1.200 orang hilang dari masa perang tersebut, kata wartawan BBC Mark Lowen di Beograd. Mantan pejabat tertinggi kepolisian Serbia, Vlastimir Djordjevic, sekarang sedang diadili di pengadilan kejahatan perang PBB bagi bekas
ZALMON, penyanyi legendaris Minang kini terbujur sakit sejak empat bulan lalu. Kata Zalmon, sakitnya tak ada judul. Tampak Mak Itam menemani Zalmon yang memang sulit untuk bangun.
Yugoslavia di Den Haag. Ia dituduh terlibat pembunuhan ratusan etnik Albania dan deportasi sekitar 800.000 warga Albania dari Kosovo selama konflik, ketika ia memimpin kepolisian Serbia. Ia menyangkal dakwaan deportasi, pembunuhan dan perlakuan buruk. Ia adalah pembantu dekat almarhum Presiden Slobodan Milosevic yang meninggal dalam tahanan pengadilan tahun 2006 sebelum dicapai keputusan atas dakwaan kejahatan perang yang dikenakan kepadanya. Pasukan Serbia keluar dari kawasan yang dulunya adalah Provinsi Kosovo setelah pemboman NATO
dan daerah itu kemudian ditempatkan dalam pengawasan PBB. Deklarasi kemerdekaan Kosovo tahun 2008 tidak diakui oleh Beograd dan beberapa negara namun diterima oleh Amerika Serikat dan banyak negara Uni Eropa. Beberapa pemerintah Serbia belakangan berkiblat ke Barat dan tahun lalu negara itu secara resmi mengajukan permohonan untuk menjadi anggota Uni Eropa. Namun perundingan mengenai keanggotaan belum bisa dimulai sampai dua tersangka pelaku kejahatan perang yang masih diburu -termasuk komandan militer Serbia Bosnia Ratko Mladic - ditangkap. (bbc)
ANDIKA
ZALMON LEGENDARIS PENYANYI MINANG
Terbujur Sakit di Atas Kursi Rotan
Lamo den di rantau den tinggakan kampuang den tinggakan tapian tampek mandi kini baru tajajak indak den sangko co iko bana riak hati den bagalombang batamu adiak den tagamang batahun ungkai kasih sayang mambuek hati tatuntun juo ka adiak surang
Lagu itu cukup akrab di telinga kita. Judulnya Pusaro Mimpi yang dinyayikan Zalmon. Ratapan seorang bujang yang merantau, kekasih hati ditinggalnya di kampung halaman. Bertahun mengungkai kasih, namun semakin hari gamang menemui gadisnya. Kini, Zalmon bersuara lirih, sedikit terdengar sayu. Tapi ia tidak sedang menyanyikan Kasiak Tujuah Muaro dan Pusaro Mimpi. Ia merintih, menahan sakit di tenggerokan. Telah empat bulan ia menanggungnya. Saat Haluan menemui di rumahnya yang sederhana di Gunung Pangilun Padang, tampak ia terduduk lesu. Dari wajahnya, terlihat ia menahan sakit. "Sakit ini tidak ada judulnya," kata Zalmon di bangku rotan di pintu masuk rumahnya di Gunung Pangilun sore Rabu (24/2), terkesan bercanda tapi ia sesungguhnya serius. Lalu, suaranya kembali terserak. Ia kesulitan berbicara. Badannya yang kini tinggal 50 kg bergeser kiri dan kanan, mencari posisi tidur yang nyaman. Istri Zalmon, Ida menyebutkan, kalau menurut orang kampung, sakit Zalmon disebut paneh lari ka dalam. Oleh dokter, pelantun dan pencipta lagu legendaris Rinai Pambasuah Luko ini disebut kekurangan cairan makanan. Ini disebabkan, Zalmon tak mau makan apapun. "Sakit. Tenggorokan saya sakit,"
rintihnya. Ida tak mengetahui pasti, kapan terakhir Zalmon tidak makan. Hanya terlihat dari tubuhnya yang kian mengecil. Meski begitu, pemilik nama asli Syamsurizal ini tidak mau dirawat di rumah sakit. Bulan Januari lalu, Ida membawanya ke rumah sakit. Zalmon hanya bertahan seminggu. Barangkali, menurut Ida, ia terbiasa bebas. Rumah sakit tak begitu nyaman baginya. Malamnya, bapak lima anak ini tak pula tidur. Panas tubuh tak menentu, sungguh menganggunya untuk tertidur lelap. Makanya, ia lebih senang duduk di pintu masuk menikmati angin yang sepoi-sepoi. Kondisi itu bisa membuat matanya terpejam, meski hanya sebentar. Hari Rabu itu, menurut Ida, sakit Zalmon sedikit berangsur pulih. Bengkak di lidahnya sudah hilang. Ia juga telah mau makan dengan nasi bubur, tapi belum teratur. Hanya di Rumah Selama empat bulan sakit, Zalmon hanya berada di dalam rumah. Tidak ada aktivitas yang dapat ia kerjakan. Ia tak lagi mengarang lagu, tak bisa pula mewujudkan order menyanyi di Malaysia bulan Maret nanti. "Ada pula order di Pekanbaru, tapi kondisi Abah seperti ini, tak mungkin ia bernyanyi," kata Ida sendu. Lebih membuat Ida khawatir, ia kini mengambil alih tugas Zalmon menghidupi keluarga. Empat orang anaknya masih sekolah, hanya seorang yang sudah menikah. Sebelum Zalmon sakit, Ida mengakali kebutuhan keluarga dengan berjualan di rumah. Tapi melihat kondisi Zalmon, berdagang terpaksa ia hentikan. Zalmon mesti berobat ke dokter sekali seminggu, selain obat-obat tradisional yang juga rutin diberikan. Menutupi biaya berobat, Ida memanfaatkan tabungan yang masih tersisa.
"Tabungan ini dari honor Abah menyanyi dulunya," kata Ida. Ida tak menyebut berapa yang tersisa, tapi ia memberikan gambaran, tabungannya sudah semakin menipis. Selain digunakan untuk pengobatan, tabungan itu juga dimanfaatkan biaya kebutuhan sehari-hari dan sekolah anak-anak. Sebagai pencipta lagu, Zalmon sebenarnya masih menerima royalti dari Yayasan Karya Cipta Indonesia (YKCI). Tapi menurut Ida, royalti tersebut sudah beberapa bulan terakhir tak masuk lagi ke rekeningnya. Menurut Mak Itam RDD, seniman pengarang lagu Minang, yang saat itu berada di rumah Zalmon, mengatakan, semenjak Zalmon sakit dan terbaring di rumah, tak banyak yang memberi perhatian, baik dari pihak pemerintah sendiri maupun organisasi atau asosiasi musik di Sumatera Barat. "YKCI misalnya, hingga saat ini Zalmon sebagai pencipta lagu belum pernah menerima royalti. Pihak pemerintah juga belum punya perhatian, dan tersentuh untuk melihat atau menyantuni penyanyi ini," kata Mak Itam. Pemilik 142 album rekaman ini, dikenal sebagai penyanyi Minang legendaris. Di tahun 1994, tiga albumnya meledak di pasaran. Album tersebut Ratok Padi Ampo, Sapayuang Bajauah Hati, dan Tasisiah. Bagi Zalmon, bernyanyi adalah kehidupannya. Makanya, dari pertama ia mulai terjun menjadi penyanyi Minang, ia selalu bersungguhsungguh, sebagai pencipta, pun penyanyi. Tapi, sakit yang kini ia derita, menghentikan segala aktivitasnya. Zalmon tak cukup kuat memikirkan lirik-lirik baru. Ia juga tak mampu mempertunjukkan suaranya yang merdu. Padahal, ia ingin sekali melakukannya. (h/adk)
MU Kembali ................................................... dari Hal.1 "Kami harus berterimakasih kepada penjaga gawang kami, Edwin Van der Sar, yang bermain luar biasa. Dia bertahan dengan baik dan membuat dua atau tiga penyelamatan penting," lanjutnya. Momentum untuk MU akhirnya datang setelah Hernandez mencetak gol pembuka, yang mana terjadi setelah MU melakukan serangan balik. "Kami mendapatkan gol dari serangan balik. Itu adalah penyelesaian akhir yang baik dari Chicharito. Dia memang bagus dalam hal seperti itu," katanya. Sementara, pelatih Wigan, Ro-
berto Martinez menyayangkan ketidakjelian wasit saat timnya dikalahkan Manchester United. Ia menilai Wayne Rooney pantas dikartu merah karena menyikut pemainnya. Di awal pertandingan, Roo terlihat menyikut James McCarthy di bagian muka namun wasit hanya memberikan tendangan bebas pada tim tuan rumah dan si pemain pun lolos dari hukuman. "Saya melihat kejadian itu amat jelas dan wasit juga demikian karena dia lantas memberikan tendangan bebas,"ujar Martinez dikutip ESPN
Soccernet. "Ketika Anda memberikan tendangan bebas ini cukup jelas kalau seharusnya ini kartu merah. Ketika Anda melihat tayangan ulangnya, tampak dia (Rooney) menyikut muka James McCarthy. "Jika salah satu pemain saya yang melakukan itu, saya pikir dia akan sungguh beruntung masih bisa berada di lapangan. Sungguh disayangkan karena wasit melihatnya tapi tidak memberikan kartu merah. Ini bukan karena dia Waye Rooney tapi karena insiden di pertandingan," sungut dia.(h/pp)
Ajarilah Anakmu ........................................... dari Hal.1 Di screen itu, Papa berkata tentang proses kreatifnya: “My Imagination is a monastery and I am its monk. Kalimat itu ia sitir dari John Keats. Itulah kekuatannya berkarya. Di atas panggung silih berganti para sahabat dan kelompok seni menampilkan karya-karya Papa. Tafsir dan interpretasi muncul menggambarkan tema-tema yang beragam dari ratusan puisi-puisinya. Sebagai bentuk apresiasi dan dedikasi Rusli Marzuki Saria terhadap pertumbuhan kesastraan dan dunia kepenulisan di Sumatera Barat, Riau, Bengkulu, dan Jambi malam itu, Harian Haluan—di mana Papa ini pernah mengabdikan dirinya selama 31 tahun di media tertua di Sumatera Barat ini—memberikan piagam penghargaan dan juga berupa uang serta menginap di Hotel Basko. Hasril Chaniago, dari Haluan Media Group dalam sambutannya mengatakan, sudah tiga generasi berganti di Haluan. Tapi, yang namanya Papa, tetap dikenang. Malam itu, secara khusus, Papa diberi penghargaan sebagai wujud dedikasinya. “Penghargaan semacam ini mesti terus ditradisikan. Haluan dan Papa seperti sesuatu yang inheren. Sulit
dipisahnya. Penghargaan ini sesungguhnya sebagai apresiasi kami di Haluan. Dan tradisi seperti akan terus dilanjutkan,” kata Hasril. Harian Haluan sejak 1 November 201o secara resmi telah diambil alih pengelolaannya oleh manajemen Basko Media Group, yang selanjunya menjadi Haluan Media Group. Maka, jadilah, malam minggu di hujan lebat itu, ‘hari’ untuk Papa. Para sahabat mendedikasikan, untuk mengenang jejak-jejaknya, biar diambil manfaat oleh generasi penerus. Sepak terjang penyair yang dinobatkan Dewan Kesenian Sumbar sebagai maestro Sastra dipertunjukkan dalam sebuah film dokumenter yang dibuat tahun 2007. Dari narasi yang disusun Abel Tasman itu disebutkan, bahwa puisi-puisi Papa dimuat dalam berbagai media yang ada di Indonesia sejak 1950-an. Abel menggambarkan idealisme Papa dengan ungkapan Umar bin Khatab: Ajarilah anakmu sastra, agar ia menjadi pemberani. Mantan Ketua DKSB Ivan Adilla menyebutkan, Papa orang yang paling setia dengan puisi, usia tak membatasinya. Cerpenis Harris Effendi Thahar menyebut Papa dengan manusia yang
bergulat dengan kata-kata, yang selanjutnya menjadi sikap. Setiap puisinya adalah perjalanannya. Abrar Yusra dengan tegas mengatakan, Papa adalah orang yang mampu menjaga kehormatannya di tengah arus zaman yang semakin kotor. Dan, tampilan teater dari KSST Noktah yang diambil dari puisi Suluk karya Papa menjadi tontotan yang tidak hanya merefleksikan lelaki kelahiran Nagari Kamang Mudik, 26 Januari 1936 itu, tapi juga semacam tampilan yang menyebutkan, “Inilah Papa dengan ikhtiarnya.” Tampilan tari Sang Hawa oleh Nan Jombang ditampilkan khusus untuk Papa. Eri Mefri, pimpinan sanggar Nan Jombang menyebutkan, tari tersebut belum pernah ditampilkan di manapun. Pertama kalinya disuguhkan di hadapan mantan anggota Mobri (kini Brimob) itu. Papa akan semakin terharu, orang-orang yang dikenalnya dekat membacakan puisi, yang diambil dari sajak-sajaknya. Leon Agusta, Pinto Janir, Esha Tegar Putra, bergantian tampil di panggung, dihadapan Papa. Dan, istri hanizar Musa itu tersenyum di tribun penonton. Tersenyum, sembari mengusap air matanya.(h/adk)
Baa Mangko ................................................... dari Hal.1 “O, kalau soal nan itam-itam tu, urang Minang lah sajak dulu tahu mah Mas Sam. Pakaian pangulu itam. Pakaian anak randai itam. Padusi-padusi pai manjanguak manyandang kain bugih itam. Tapi nan pakai kacomato itam, iyo alun ado tampak diden lai doh. Salain tukang kaba.” “Kenapa tukang kaba memakai kacamata hitam?” tanyo Mas Sam heran. “Baa mangko tukang kaba tu bakacamo mato itam bia tagak di nan kalam bana? Dek karano tukang kaba tu matonyo buto,” jawek Muncak takekeh-kekeh. “Jadi, menurut Muncak kurang pantas kalau saya memakai kacamata
hitam?” “Kalau pai ka galanggang pacuan kudo, atau manonton urang batandiang alang-alang, indak baa do pakai kacomato itam doh. Tapi kalau mancaliak urang susah indak usahlah bakacomato itam bana lai. Tasingguang parasaan urang nan bansaik bakeh awak.” “Tapi kan di tempat-tempat itu hari panas sekali. Mata kan bisa silau oleh cahaya matahari. Itu sebabnya aku memakai kacamata hitam begini.” “Urang bakacomato itam di tangah urang susah, samo artinyo urang tu manyuruak an matonyo. Takuik diliek urang. Sabab, dari pancaran mato tampak urang tu iyo
lai sato susah atau indak.” “O, jadi Muncak merasakannya sebagai penipuan? Jangan begitu Muncak. Kita harus objektif. Kacamata kan mahal. Banyak pejabat tinggi melakukan hal itu.” “Waden kusia bendi Mas Sam. Sajak waden lahie sampai kini, nan baagiah kacomato tu iyo kudo den ko. Baa mangko kudo diagiah kacomato? Supayo pancaliak an kudo tu indak maempa-empa ka nan lain.” “Jadi, sebagai kusir bendi, Muncak tidak setuju dengan orangorang yang datang ke daerah musibah memakai kacamata hitam?” “Mas Sam silau mancaliak penderitaan urang bansaik?” sindie Muncak. ***
BPKH Tentukan ............................................. dari Hal.1 Ia mengatakan, Balai Planologi Kawasan Hutan Wilayah I Medan yang menjadi Unit Pelaksana Teknis (UPT) Kementrian Kehutanan meliputi tiga provinsi (NAD, Sumut dan Sumbar) telah menjatahkan sepanjang 100 kilometer hutan di Sumbar akan dilakukan penataan batasnya. Hendri menyebutkan, sebelum BPKH Wilayah I Medan melakukan penataan batas kawasan hutan di Sumbar, pihaknya saat ini tengah melakukan orientasi dan inventarisasi terhadap kawasan hutan yang utamanya yang sering dipersengketakan antara masyarakat dengan pemilik HPH maupun pemerintah setempat, sementara batas definitif belum ada. Selanjutnya hasil orientasi dan iventarisasi tersebut akan diusulkan ke BPKH Wilayah I Medan untuk segera dilakukan penapalan batas kawasan hutan dan pengukuhannya. "Untuk tahun ini, penataan batas hutan dikoordinir langsung oleh Kemenhut melalui BPK wilayah dan sepenuhnya menggunakan anggaran dari APBN," katanya. Menurutnya, penataan batas ka-
wasan hutan merupakan suatu kegiatan dalam rangka menetapkan batas-batas yang pasti mengenai batas kawasan hutan berdasarkan fungsisungsinya yaitu fungsi hutan konservasi, hutan lindung dan hutan produksi. Pelaksanaannya dimulai dengan memasang tanda batas/patok batas di lapangan, selanjutnya proses penataan batas kawasan hutan ini masih berlangsung cukup panjang dan lama, karena menyangkut izin persetujuan banyak pihak di tingkat Kabupaten, Propinsi dan Pusat. Terkait BPKH Wilayah, Hendri mengatakan, sejak 2009 pihaknya telah mengajukan permohonan kepada Kemenhut untuk mendirikan satu lagi BPKH Wilayah di Sumbar. Menurutnya, jika Sumbar memiliki Balai Planologi Kawasan Hutan, maka seluruh anggaran BPKH dari Kemenhut dapat dikelola seutuhnya oleh Sumbar dan dapat mengoptimalkan kegiatan penataan batas kawasan hutan yang rata-rata syarat dengan konflik. "Ide tersebut mendapat sambutan
baik dari Gubernur Sumbar, Irwan Prayitno dan dari informasi yang diperoleh, permohonan Dishut Sumbar terkait BPKH Wilayah tersebut hampir final di Kemenhut. Semoga tahun ini telah ada kejelasan," katanya. Lebih lanjut Hendri mengatakan, penataan tapal batas dan pengukuhan kawasan hutan di wilayah Sumbar memiliki tantangan tersendiri salahsatunya pengakuan dari masyarakat terhadap kepemilikan tanah dikawasan hutan yang menurut mereka adalah tanah warisan nenek moyang (tanah ulayat). Meski demikian, katanya, Dishut akan tetap mengotimalkan kegiatan penataan batas kawasan hutan tersebut karena telah didasarkan surat keputusan Menteri Kehutanan RI nomor 422 tahun 1999 (SK:No422/ Kpts-II/1999) tentnag tapal batas dan pengukuhan kawasan hutan. Sementara itu, hasil penataan batas kawasan hutan tahun 2010 telah memiliki kapastian koordinat, sehingga dapat dipantau melalui Global Positioning System (GPS), kata Hendri.(ant)
Metro TV ........................................................ dari Hal.1 Laporan polisi dan gugatan perdata tersebut buntut dari ucapan Dipo Alam di sela-sela jeda rapat pematangan rencana induk percepatan dan pembangunan ekonomi 2025 di Istana Bogor, Senin (21/2). Waktu itu, Dipo Alam mengritik pola pemberitaan media massa yang sering menimbulkan salah paham masyarakat terhadap pemerintah. Dipo meminta media massa yang tak netral untuk diboikot. “Ada koran dan televisi yang setiap menit dan jam memberitakan soal keburukan, sampai gambarnya diulang-ulang setiap hari lalu menyebut pemerintah gagal sehingga terjadi misleading di masyarakat. Itu kan salah, boikot saja,” katanya. Kesokan harinya, Dipo merinci media yang dia maksudkan. “Metro TV sama TV One. Saya lihat itu waktu saya di Kupang. (Media) Cetaknya yang sesuai dengan yang punyanya TV juga ,” ujarnya. Menurut OC Kaligis, ancaman Dipo agar BUMN tidak beriklan lagi di media-media yang dianggap tukang kritik pemerintah juga disebut sebagai perbuatan melawan hukum. Bisa jadi karena ancaman ini, pemerintah benar-benar akan mencabut iklannya di media. “Ini kan tidak pantas dalam kedudukan sebagai sekretaris kabinet dan mengatasnamakan pemerintah mengatakan yag punya uang itu pemerintah,” katanya. Anggota Dewan Pers bidang Pengaduan Masyarakat dan menegakkan Etika, Agus Sudibyo di Jakarta Sabtu (26/2) mengatakan, meski tengah melakukan upaya mediasi, Dewan Pers menghargai langkah yang diambil dua media tersebut. “Metro TV punya hak untuk itu,” katanya. Agus enggan mengomentari lebih lanjut langkah Metro TV dan Media
Indonesia. Namun pihaknya akan tetap berupaya melakukan langkah mediasi antara Dipo dengan mediamedia lainnya. “Kalau media mengambil jalur lain yah silakan,” lanjut Agus. Pelaporan Metro TV itu, lanjut Agus, dipastikan tidak akan mempengaruhi jalur diplomasi. Pihaknya akan terus berkoordinasi dengan kepolisian menyikapi persoalan ini. Hormati Hukum Sekretaris Kabinet Dipo Alam mengatakan dirinya menghormati hukum dan menghormati keputusan Metro TV untuk melakukan somasi dan melaporkannya ke Mabes Polri. “Sebagai warga negara saya hormati hukum, hak mereka untuk melakukan itu, ini kan demokrasi,” katanya yang tengah bersama keluarganya di salah satu Mall di Jakarta, Sabtu. Dipo Alam mengatakan dirinya tidak bersalah dan tidak ada undangundang yang dilanggar, sehingga dirinya tidak perlu minta maaf. “Tidak ada undang-undang yang saya langgar. Saya hanya mengritik media, dan itu juga hak saya seperti diatur undang-undang pers,” katanya. Ia menambahkan, masalah ini sebenarnya tak perlu diperpanjang. Dirinya juga bersedia untuk islah dan dimediasi oleh dewan pers. “Jalijali sampai di sini itu prinsipnya, sudah saya sampaikan waktu di Dewan Pers, saya bersedia dimediasi,” kata Dipo. Namun demikian, ia menambahkan bila memang diteruskan dalam ranah hukum, dirinya siap. “Saya siap untuk dipanggil, saya sebagai warga negara menjunjung tinggi hukum,” katanya. Ia mengatakan, pengacara senior Amir Syamsudin yang memimpin tim kuasa hukumnya.
Dipo juga mengatakan, dirinya saat ini biasa-biasa saja dalam menghadapi masalah ini. “Saya wajarwajar aja, biasa-biasa aja. Katanya jam dua ya saya dilaporkan,” katanya. Sementara itu, menurut dia, dirinya sepakat media untuk melakukan kritik terhadap pemerintah dan pemerintah yang demokratis tidak mungkin memberangus kritik dan membungkam kebebasan pers. Namun demikian, ia mengatakan, kritikan bukan propaganda yang justru memperburuk citra Indonesia. “Kritik itu beda dengan menjelekjelekkan dan propaganda. Saya berharap media tidak menjadi propaganda dengan intensi yang menjelek-jelekkan yang justru membuat citra jelek bagi Indonesia di mata negara lain,” katanya. Dirinya juga berharap media dapat menerima kritik pula dari masyarakat, karena media bukanlah tirani dalam alam demokrasi. Dipo menceritakan, dua duta besar negara sahabat yang warga negaranya memiliki investasi besar di Indonesia menanyakan apakah Indonesia terjadi kekacauan dan Presiden akan dimakzulkan. Begitu pula dengan asosiasi-asosiasi luar negeri menanyakan hal yang sama. Hal ini, menurut Dipo justru merugikan bangsa dan negara Indonesia, karena investor menjadi takut untuk investasi. Sebelumnya, Ketua Umum PP Muhammadiyah, Din Syamsudin menilai, pernyataan Sekretaris Kabinet Dipo Alam yang mengancam memboikot media itu adalah benih otoritarianisme. “Presiden harus menegur Dipo, bila tidak berarti presiden menyetujui. Kalau presiden setuju ingin membungkam pers, ini adalah benih-benih otoritarianisme,” ujar Din. (ant/met)
12
MINGGU, 27 FEBRUARI 2011 M / 24 RABIUL AWAL 1432 H
KENAL TOKOH Cerita Anak Rina Amelia Siswa SMA 10 Padang
Prof Dr Boediono MEc (Lahir 25 Februari 1943) The Man to Get the Job Done “Mau foto bareng....,” kata Wakil Presiden Boediono sambil tersenyum, menyambut para wartawan yang menyampaikan ucapan selamat ulang tahun kepada pria kelahiran Blitar, Jawa Timur. Tawaran itu pun langsung disambut sang jurnalis, diikuti rekan-rekan wartawan lainnya yang hadir para perayaan hari jadi ke-68 Wapres Boediono di Jakarta, Jumat 25 Februari 2011. Perayaan sederhana dilakukan di Gedung II Kantor Wapres bersama seluruh staf setwapres dan para jurnalis yang biasa meliput kegiatan Wapres. Setelah pembacaan doa oleh salah satu deputinya, Wapres pun menyampaikan pesan dan kesannya. Usai menyampaikan pesan dan kesannya, Wapres pun menerima ucapan selamat ultah dari seluruh staf setwapres dan wartawan yang hadir. Namun, sesi ucapan selamat ultah pun menjadi semarak ketika seorang jurnalis televisi secara spontan meminta foto bareng berdua bersama orang nomor dua negeri ini, melalui kamera Blackberry-nya. Langkah sang jurnalis televisi itu pun spontan “menginspirasi” jurnalis lain untuk mengabadikan dirinya berdua bersama Wapres Boediono. Melihat suasana yang mulai “menyimpang” aturan protokoler itu, beberapa personel Paspampres pun membatasi sesi foto berdua Wapres, dan meminta wartawan yang tersisa untuk menyampaikan ucapan selamat ultah. Untuk mengobati kekecewaan sejumlah wartawan yang tidak berkesempatan foto berdua dengan dirinya, Wapres Boediono pun mengajak sekitar 30-wartawan yang hadir untuk foto bersama. “Ya...gak pa pa deh...,” celetuk seorang wartawati. Pada perayaan HUT-nya ke-68, Wapres Boediono menyampaikan terima kasih atas perhatian jajaran setwapres dan para wartawan yang biasa bertugas di lingkungan istana Wapres. Mantan Menko Perekonomian itu mengatakan, “Saya juga menyampaikan terimakasih kepada adikadikku rekan-rekan wartawan yang tekun mendampingi kegiatan saya, meski biasa saja.” Wapres Boediono pun harapannya, di sisa usianya masih bisa mengabdikan dirinya untuk keluarga, bangsa, negara, kemanusiaan, kehidupan dan ketuhanan. Sehari Sebelum Ultah “Wah....enak lho,” kata Wakil Presiden Boediono spontan saat mencicipi dodol rumput laut yang dipamerkan di halaman kantornya di Jakarta, Kamis (24/2). Saat itu di Kantor Wapres dilakukan penandatanganan nota kesepahaman kerja sama lima kementerian dan satu badan terkait budidaya rumput laut. Usai memberikan kata sambutan singkat, Boediono menuju halaman samping Gedung II Kantor Wapres, di mana produk turunan rumput laut disajikan secara sederhana oleh Kementerian Perikanan dan Kelautan. Didampingi Menteri Perikanan dan Kelautan Fadel Muhammad dan Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu, Wapres Boediono melihat satu per satu produk turunan rumput laut sambil menyimak penjelasan tentang produk dimaksud oleh petugas jaga. Produk turunan dari rumput laut antara lain obat-obatan, kosmetik, sabun dan makanan. Salah satunya dodol aneka rasa. “Ini dodol rumput laut bapak,” ujar Mendag, yang langsung diiyakan Wapres Boediono dengan melihat produknya dan mengambil satu buah dodol. “Saya coba ya....,” kata pria kelahiran Blitar, Jawa Timur itu, sambil membuka plastik pembungkus. Setelah mengunyah sebentar, Boediono pun spontan mengatakan,” Wah....enak lho, beneran enak,”. Usai mencicipi dodol rumput laut, Wapres melanjutkan menyaksikan produk lainnya dan sempat menerima bingkisan satu paket produk perawatan tubuh dari rumput laut. Dirasa cukup, mantan Gubernur Bank Indonesia itu pun menyampaikan selamat kepada para penjaga gerai, sambil mengacungkan jempol kedua tangannya. Sambil membalikkan badan Boediono kembali berseru,”Dodolnya enak lhoo...,”. Wapres menyatakan, rumput laut merupakan salah satu komoditi unggulan yang dapat menjadi jalan pintas untuk menaikkan pendapatan masyarakat khususnya, dan pendapatan daerah umumnya. Boediono terpilih dalam Pilpres 2009 bersama pasangannya, presiden yang sedang menjabat, Susilo Bambang Yudhoyono. Sebelumnya ia pernah menjabat sebagai Gubernur Bank Indonesia, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Menteri Keuangan, Menteri Negara Perencanaan dan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas, dan Direktur Bank Indonesia (sekarang setara Deputi Gubernur). Saat ini ia juga mengajar di Fakultas Ekonomi Universitas Gadjah Mada sebagai Guru Besar.[1] Oleh relasi dan orang-orang yang seringkali berinteraksi dengannya ia dijuluki The man to get the job done. Boediono beristrikan Herawati dan memiliki dua anak, Ratriana Ekarini dan Dios Kurniawan. (berbagai sumber)
Membuat Gambar
DI SEBUAH hutan, hiduplah tiga ekor binatang yang saling bersahabat. Mereka adalah Musang, Rubah, dan Kelinci. Setiap hari mereka selalu bermain bersama, saling tolong menolong satu dengan lainnya. Suatu hari si Musang pindah rumah. Ia menempati rumahnya yang baru karena rumahnya yang lama rusak. Semua peralatan di rumahnya sudah dipasang, tetapi ada satu bagian dinding yang masih kosong. Rubah mempunyai ide untuk membuat gambar agar bisa dipajang di dinding rumah Musang yang masih kosong. Ternyata Kelinci juga memiliki ide yang sama. Tetapi mereka berdua tidak saling tahu dan tidak ingin memberitahu. “Hai Musang aku ada ide
Oleh : Yarsih Fitri Harni KORAN…. Koran…. Korannya, Pak…. Sorak Roni kepada orangorang yang lewat. Roni adalah seorang penjual koran di jalanan. Sejak kedua orang tuanya meninggal karena kebakaran, kini Roni hanya hidup seorang diri. Sejak saat itulah Roni menjual koran untuk melangsungkan hidupnya. Sekarang Roni tinggal diperkampungan kumuh yang lantainya hanya beralaskan kardus-kardus dan Koran-koran bekas. Sejak kecil Roni hidup mandiri tanpa ada seorangpun yang memberikannya dorongan dan kekuatan. Tapi Roni masih saja bersyukur dengan kehidupannya dan diberikan tubuh yang kuat tanpa cacat sedikitpun sehingga dia bisa mencari uang untuk sesuap nasi. Pagi itu, Roni sudah bersiapsiap untuk pergi menjual korannya, tapi karena hujan yang turun sangat lebat Roni tidak bisa pergi kemana-mana. Padahal uang disakunya hanya ada Rp. 500,- dan itu belum cukup untuk membeli makanan untuk hari ini. Setelah menunggu beberapa jam, akhirnya hujan itu sudah mulai reda. Roni bergegas mengambil koran yang telah dibungkus dengan plastik untuk dijual. Dia harus berusaha keras agar korannya habis terjual hari ini. Ketika beristirahat, Roni melihat anak perempuan kecil sedang melintas dijalan raya. Ketika hendak menolongnya, tiba-tiba datang mobil dengan kecepatan tinggi menabraknya sehingga dia terpelanting sangat jauh. Roni berlari sambil meminta tolong dan semua orangpun datang menghampiri Roni dan menolong anak itu. Dengan bantuan seorang Bapak, Roni membawa anak itu kerumah sakit. Roni tidak melihat orang tua anak itu. “Apakah dia juga seorang anak yatim piatu seperti saya?”. Pikir Roni. Roni bingung dan tidak tahu harus mencari uang kemana
untuk dindingmu ini,” seru Rubah. “Aku juga ada,” kata Kelinci tidak mau kalah. “Kalau begitu apa ide kalian?” Tanya Musang. “Rahasia,” jawab keduanya. “Ya sudah kalau kalian tidak mau memberitahuku sekarang. Tapi kalian harus memperlihatkannya kepadaku dua hari lagi,” kata Musang. Setelah selesai membantu Musang pindah rumah, Rubah dan Kelinci segera pulang ke rumah mereka masing-masing. Sesampainya di rumah, Rubah segera membuat gambarnya. Ia menggambar saat mereka bertiga menikmati matahari terbit. Lain halnya dengan Kelinci, ia segera menggambar saat mereka bertiga bermain kejar-kejaran. Keesokkan harinya mereka kembali bermain bersama. Saat
itu pun dimanfaatkan Musang untuk bertanya karena ia sungguh penasaran dengan apa yang digambar oleh kedua sahabatnya itu. “Teman, apakah aku boleh tahu apa yang kalian gambar?” Tanya Musang. “Kan kau belum boleh mengetahuinya sampai besok,” jawab Rubah. “Ya sudah, aku akan menunggunya. Lalu, apakah sudah selesai?” Tanya Musang lagi. “Kalau punyaku belum, tapi sedikit lagi selesai,” kata Kelinci. “Aku sama seperti Kelinci,” sambung Rubah. Sesampainya di rumah, mereka segera melanjutkan gambar mereka yang hampir selesai. Sedangkan Musang masih penasaran dengan apa yang digambar oleh kedua sahabatnya. Hari yang ditunggu pun tiba. Rubah segera ke rumah Musang. Ternyata Musang sedang tidak
Loper Koran
untuk biaya rumah sakit ini. “Tuhan tolong aku…”. Ucap Roni disela do’anya. Sudah seharian dia menunggu tandatanda kesadaran anak itu, dan akhirnya anak itu sadar juga. “Papa… Mama… Aku dimana?” teriak anak itu. “Kamu sekarang ada dirumah sakit karena kecelakaan. Papa dan mama kamu dimana?” tanya Roni hati-hati. “Aku tidak tahu mereka dimana, abang siapa?” tanya anak itu sambil meringis kesakitan. “Saya Roni yang telah mengantarkan kamu kerumah sakit karena ditabrak mobil,” kata Roni. Tiba-tiba datanglah dua orang yang mengaku orang tua dari anak itu. “Sayang, kamu nggak apa-apa?” tanya seorang Bapak. “Papa… Mama… Aku merasa pusing sekali,” ucap anak itu merengek. “Iya sayang… sebentar lagi juga sembuh,” bujuk sang Papa. Bapak itu melihat keberadaan Roni di situ dan berkata, “Terima kasih ya Nak, karena telah membawa Laila ke rumah sakit. Oh iya, nama kamu siapa?” “Saya Roni, Pak, saya seorang tukang koran di jalanan. Saat istirahat tadi, saya melihat anak Bapak melintas di jalan raya. Ketika saya hendak menolongnya, tiba-tiba datang sebuah mobil melaju kencang dan menabrak anak Bapak,” kata Roni menjelaskan. “Orang tua kamu dimana?” tanya sang Bapak. Roni tertunduk sedih dan menjawab. “Saya sudah tidak punya siapa-siapa, Pak. Kedua orangtua saya sudah pergi untuk selama-lamanya.” “Baiklah, sebagai rasa terima kasih Bapak kepada kamu, apakah kamu mau tinggal bersama kami? Daripada kamu hidup terlunta-lunta di jalan, kamu bisa membantu-bantu kami di rumah dan kamu juga bisa bersekolah bersama Laila,”
ajak sang Bapak. Roni bingung dan tidak tahu harus berkata apa, Bapak ini baik sekali kepadanya. “Apakah saya tidak sedang bermimpi, Pak?” tanya Roni dengan girangnya. “Tidak Nak, mulai sekarang kamu bisa ikut dengan kami.
ada di rumahnya. Rubah segera keluar dari rumah Musang tapi tiba-tiba di depan pintu ia bertabrakan dengan Kelinci sehingga gambar-gambar mereka terjatuh. Mereka berdua sangat terkejut karena ternyata mereka memiliki ide yang sama. Seketika Musang datang. Rubah dan Kelinci segera menyodorkan lukisan mereka masing-masing untuk dipajang di dinding rumah Musang. Musang sangat bingung harus memilih yang mana dan ia juga tidak ingin ada yang kecewa. “Kau harus memilih, Musang,” kata Rubah. Musang pun berpikir sejenak dan akhirnya ia mendapatkan ide yang sangat bagus. “Sepertinya aku butuh gambar yang sangat besar serta langsung di dinding dan sepertinya gambar kalian kurang besar,” kata Musang sekenanya.
“Wah, kalau gambarnya besar pasti lama membuatnya,” seru Rubah. “Dan aku akan sangat kelelahan,” tambah Kelinci. “Bagaimana kalu kita kerjakan bersama, pasti akan lebih mudah dan lebih cepat selesai,” usul Musang. “Idemu bagus sekali Musang, tapi gambar kami yang ini bagaimana?” Tanya Kelinci. “Tenang saja, gambar ini kita pajang di kamarku saja,” saran Musang. Akhirnya mereka bersamasama menggambar di dinding yang kosong itu. “Jadi pekerjaan berat akan lebih mudah dan cepat jika kita kerjakan bersama-sama, betul bukan?” Kata Musang. Mereka pun tertawa sambil terus menggambar. Itulah persahabatan Musang, Rubah, dan Kelinci.
Laila pasti sangat senang karena memiliki kakak sebaik dan semulia kamu,” kata Bapak itu. “Terima kasih… Terima kasih, Pak. Saya janji akan menjadi anak yang baik dan tidak akan mengecewakan Bapak dan Ibu,” kata Roni.
Akhirnya Roni sekarang bisa bersekolah seperti anak-anak lainnya. Inilah yang sangat didambakannya dari dulu. “Oh Tuhan… Terima kasih atas karunia yang telah Engkau berikan kepadaku,” bisik Roni di sela doanya.
Elok
MINGGU, 27 FEBRUARI 2011 M / 24 RABIUL AWAL 1432 H
13
Busana Resmi Ibu Gubernur
SEBAGAI istri orang nomor satu di Sumbar, Ny. Hj. Nevi Irwan Prayitno, dituntut untuk selalu tampil modis dalam berbagai kesempatan. Karena itulah, Ibu Gubernur ini mengoleksi sejumlah busana dari berbagai designer langganannya. Pada edisi ini, kami sajikan beberapa koleksi busana resmi yang dimiliki Ny. Nevi. Pilihannya jatuh pada busana berbahan songket dan bordiran, karena melalui pakaian yang dipakainya, Ny. Nevi ingin memperkenalkan budaya khas daerah Sumbar. Busana Foto-foto Pengarah gaya Narasi Lokasi
: : : : :
Koleksi Pribadi Ny. Hj. Nevi Irwan Prayitno Haswandi/Haluan Suswinda Ningsih Suswinda Ningsih Taman di dalam Gubernuran Sumbar dan di ruang tamu Gubernuran.
14
MINGGU, 27 FEBRUARI 2011 M / 24 RABIUL AWAL 1432 H
Kultur RESPONS TERHADAP POLEMIK SASTRA
Autisme Kesastraan Oleh: Romi Zarman Pengarang
A
UTISTIK adalah kata yang tepat untuk esai Darman Moenir, Haluan Minggu (23/1). Saya katakan autistik karena keterbatasan komunikasi yang dibangunnya. Keterbatasan itu terlihat ketika ia hanya mampu membangun komunikasi dengan “dirinya sendiri”, sehingga tak mengherankan kenapa baginya hanya Wisran Hadi satu-satunya pengarang dari Sumatera Barat yang karyanya terpilih dalam empat naskah terbaik sayembara novel DKJ 2010. Padahal, selain Wisran Hadi juga ada Hendri Teja asal Pariaman yang naskahnya juga masuk dalam empat naskah terbaik tersebut. Parahnya lagi, keterbatasan itu justru dimaknai dari sisi yang kurang tepat oleh tiga penanggap awal. Pemaknaan yang dilakukan oleh Delvy Kurnia Alamsyah, Haluan Minggu (30/1), Sudarmoko dan Elly Delvia
(Haluan Minggu, 6/2), dan Muhammad Subhan (13/2), justru memunculkan autistik baru. Autistik itu terlihat dari masing-masing esai Koko dan Delvy yang berpretensi membersihkan kesastraan dari arogansi dan politik kanonisasi. Esai Subhan sendiri lebih tepat disebut sebagai kegawuran standarisasi atas kebermutuan karya yang dilihatnya dari laris atau tidaknya suatu karya. Efek atas autistik sebelumnya pun jadi terluputkan. Apa yang terluputkan dari esai Darman itu adalah generalisasi standar penilaian Darman atas kebermutuan karya. Semestinya Darman melakukan kategorisasi berdasarkan generasi pengarang, bukan asal main “pukul rata” saja. Penilaian atas karya Wisran Hadi, misalnya, semestinya tidak mengecilkan ruang ke dalam apa yang dinamakan provinsial. Karya Wisran mesti-
nya diukur dari karya di luar sana dengan pengarang yang segenerasi dengannya, bukan malah membandingkannya dengan Gus tf Sakai yang jelasjelas berada satu zaman di bawah Wisran. Autisme Kritikus Akademik Penyempitan ruang yang dilakukan Darman dengan membatasinya hanya sebatas provinsial semakin mempertegas keautisan. Autisme atau keterbatasan komunikasi sebenarnya tidak hanya terjadi pada Darman Moenir saja, melainkan juga terjadi pada individuindividu yang bergelut di dunia akademik. Lihatlah keterbatasan komunikasi yang diderita oleh sejumlah kritikus akademik kita. Mereka hanya membangun komunikasi dengan founding atau lembaga yang mensponsori penelitian mereka. Pilihan atas karya (atau objek penelitian) pun bukan didasari atas perkembangan kesastraan. Yang utama adalah bagaimana proposal mereka bisa lolos dan sesuai “pesanan”. Feminisme, misalnya, yang lagi tren, dicarilah karya sastra yang berbau feminis. Persoalan perempuan yang ada di dalamnya meskipun hanya secuil, tapi dipolitisir seakan-akan keseluruhan karya itu benar-benar berisi persoalan ketertindasan perempuan. Bagi peneliti sastra beraliran feminis, tak penting apakah karya berlatar matrilinial. Yang penting ada ketertindasan perempuan di sana. Pun tak penting apakah itu esensi karya atau tidak. Yang penting penelitiannya sesuai “pesanan”. Data terbaru perihal autis-
me atau keterbatasan komunikasi itu, salah satunya, adalah ketika seorang Ketua Jurusan Sastra Indonesia Fakultas Sastra Universitas Andalas buta akan perkembangan sastra mutakhir, lantas meminta bantuan saya untuk mengumpulkan namanama sastrawan mutakhir berserta judul karya mereka. Atau, data lainnya, dalam sebuah diskusi yang diselenggarakan oleh Magistra Indonesia tentang refleksi setahun kepenulisan sastra di Sumatra Barat pada 31 Desember 2009, seorang peneliti sastra dengan santainya berkata bahwa penelitian-penelitian yang dilakukannya hanya berorientasi uang dan untuk kepentingan cum (syarat untuk kenaikan pangkat atau golongan). Belum lagi, misalnya, autisme itu juga terlihat ketika kaum akademik kita tidak memiliki intensitas dalam mengikuti perkembangan mutakhir sastra yang tersebar di media massa, baik koran, majalah, maupun karya-karya yang tersebar di jejaring sosial facebook. Kaum akademik kita memang melakukan penelitian. Akan tetapi, hasil penelitian hanya tergeletak di perpustakaan dan hanya beredar terbatas. Tak ada upaya untuk mempublikasikan ke media massa yang memiliki jangkauan pembaca yang luas. Kalaupun ada, itu hanya sebatas jurnal ilmiah. Lagi-lagi, pempublikasian di jurnal ilmiah itupun semakin mempertegaskan keautisan kaum akademik kita. Saya katakan semakin mempertegas keautisan karena jurnal itu hanya dikonsumsi di kala-
ngan mereka sendiri, dengan teorisasi (bahkan overteorising) yang sulit dipahami oleh kaum sastrawan. Semestinya, autisme itu bisa diatasi dengan mempublikasikan hasil penelitian mereka ke lingkungan yang lebih luas. Salah satunya dengan menulis di media massa cetak. Memang, tak semuanya austis. Masih ada yang mencoba membangun komunikasi keluar “diri”. Sebut saja, misalnya, Fadlillah Malin Sutan Kayo, yang lumayan produktif, Sudarmoko, Ivan Adilla, Hassanudin W.S, dan Harris Effendi Thahar. Komunikasi keluar “diri” mereka lakukan dengan menulis di media massa cetak, sesekali mereka juga mempublikasikan kertas kerja berupa makalah bedah buku atau diskusi lainnya seputar kesastraan. Persoalan langkanya kritikus sastra akan tetap tak berkesudahan bila kaum akademik kita masih menderita autis. Persoalan langkanya kritik sastra semestinya bisa diatasi oleh kaum sastrawan, dengan cara membelah diri. Diri yang satu adalah sastrawan, diri yang lain adalah kritikus. Dengan menjadi kritikus sastra bukan berarti ideologi yang diusungnya sama dengan ideologi ketika ia menulis karya. Nirwan Dewanto, misalnya, ideologi yang diusungnya ketika jadi pengulas sastra tidak serta merta berangkat dari ideologi saat ia menulis buku puisi Jantung Lebah Ratu atau BuliBuli Lima Kaki. Bagi sebagian pembaca, betapa gelap dan rumitnya puisi-puisi Nirwan
Dewanto. Sementara, ketika ia jadi pengulas puisi-puisi Pinurbo, ia justru berkata bahwa penyair mestilah mendedahkan puisi dengan bahasa yang terang dan tidak dirumitrumitkan. Tak ada salahnya sastrawan juga berperan sebagai kritikus. Tentu fungsinya bukan untuk melap-lap karya sejawat, seperti yang dilakukan Darman. Fungsi itu digunakan untuk mengisi langkanya kritik sastra akibat autisme kaum akademik kita. Di Amerika Serikat, misalnya, kritikus sastra berasal dari kalangan sastrawan. Sebut saja John Ashbery. Di samping menulis puisi, ia juga menulis kritik sastra. Kerja sastrawan baginya tidak hanya menulis saja, tapi juga studi atas karya para pendahulu. Studi diperlukan untuk menghindari reproduksi karya yang cenderung mengulang apa yang sudah ada. Setidak-tidaknya kesegaran karya akan dimungkinkan ketika sastrawan sudah mengikuti perkembangan dari satu karya ke lain karya, dari satu zaman ke lain zaman. Selain dari kalangan sastrawan, peran kritikus juga dapat dijalankan oleh editor atau redaktur sastra. Dalam acara Ubud Writers & Readers Festival 2009, di Ubud, Bali, seorang penyair asal Turki bercerita kepada saya bagaimana di negerinya seorang editor sastra juga berperan sebagai kritikus sastra. Sang editor yang mencarikan penerbit untuk naskah bukunya. Sang editor yang menggiringi gerak
Menulis Novel “Kerja” Kreatif!
Oleh: Darman Moenir Sastrawan
M
ENULIS karya sastra, dalam hal ini, novel, pada hakikatnya adalah “pekerjaan” (di antara tanda petik) kreatif. Setelah Allah SWT menciptakan laut maka manusia membuat garam. Setelah Allah SWT menciptakan kapas maka manusia menenun kain. Setelah Allah SWT menciptakan eter, maka manusia mengadakan komunikasi maya. Dan setelah Allah SWT menciptakan alat bicara dan kata dan bahasa (juga bahasa Indonesia), maka manusia mengadakan bahasa tulis, penyair menciptakan puisi, novelis menciptakan novel. Mencipta melalui pemberian yang Mahakuasa itu adalah kreativitas! Sekali garam terbentuk, sekali kain tertenun, dan sekali internet terujud, maka krea-
tivitas itu berubah menjadi produktivitas. Pembuat garam, penenun dan pembuat piranti dunia maya berikut hanya mengulang atau melanjutkan apa yang dikerjakan pendahulu. Tidak lebih, tidak kurang. Begitu pula, menulis Salah Asuhan (1928), merupakan pencapaian luar biasa Abdul Muis. Siapa pun yang kemudian menulis seperti yang dilakukan Abdul Muis takkan menghasilkan novel bermutu. Sekali lagi, bermutu, satu kata yang saya pinjam dari Suryadi, yang sekarang berada di Negeri Belanda. Dalam rentang awal abad lampau bisa disimak novelnovel kerja kreatif sastrawan (asal) Minangkabau seperti Marah Roesli, Nur Sutan Iskandar, Tulis Sutan Sati, Djamaluddin Adinegoro, Abbas Soetan Pamoentjak, Abdul Muis, dan Aman Datuk Madjoindo. Novel-novel mereka menandai kelahiran novel modern Indonesia (Mahayana M.S., Sofyan O., Dian A., 2000). Beberapa karya mereka sangat terkenal, hingga sekarang: Siti Nurbaya Marah Roesli, Sengsara Membawa Nikmat Tulis Sutan Sati. Beberapa novel modern itu: Salah Pilih Nur Sutan Iskandar, Pertemuan Abbas Soetan Pamoentjak, La Hami Marah Roesli, Tak Disangka Tulis Sutan Sati. Hampir semua kritikus
sastra Indonesia menempatkan novel-novel ini, terutama Siti Nurbaya, sebagai karya penting dalam sejarah kesusastraan Indonesia. Secara tematik, seperti yang disinggung baik oleh H.B. Jassin, Zuber Usman, Ajip Rosidi, Sapardi Djoko Damono, maupun Teeuw, novel ini tidak hanya menampilkan latar sosial lebih jelas, tetapi juga mengandung kritik tajam terhadap adatistiadat dan tradisi kolot yang membelenggu. Novel inilah yang pertama kali menampilkan masalah perkawinan dalam hubungannya dengan persoalan adat. Novel Baru Dan Nur Sutan Iskandar disebut “Raja Angkatan Balai Pustaka” sebagai akibat karyakaryanya. Lalu lahir novelnovel Hamka yang monumental: Di Bawah Lindungan Ka’bah, Tenggelamnya Kapal van der Wijck, Di Dalam Lembah Kehidoepan. Angkatan 1945 berkarya sesuai alam kemerdekaan dan hati nurani antara lain menampilkan Tiga Manguak Takdir oleh Asrul Sani, Rivai Apin dan Chairil Anwar. Pada periode ini cerpen Dari Ave Maria ke Jalan Lain ke Roma oleh Idroes dan Atheis oleh Achdiat K. Mihardja dianggap sebagai karya pembaharuan prosa Indonesia. Novelis angkatan 1950-60an adalah Mochtar Lubis dengan Tak Ada Esok, Jalan
Tak Ada Ujung, Tanah Gersang, Senja di Jakarta, Harimauharimau dan Ali Akbar Navis Hujan Panas dan Kemarau (1967). Navis sendiri lebih terkenal dengan Robohnya Surau Kami (cerita pendek). Setelah Navis, siapa novelis dari Sumatera Barat? Ada Abrar Yusra, Gus tf Sakai, Dewi Sartika. Kemudian, masih adakah novel-novel bermutu, novel-novel penting, dan diperhitungkan dalam kancah sastra modern Indonesia? Dengan demikian kehadiran Persiden Wisran Hadi yang meraih anugerah Novel Unggulan Sayembara DKJ jadi sangat mengesankan. Begitu pula Memoar Alang-alang Hendri Teja yang, secara jujur, belum saya baca. Setuju atau tidak, novel-novel DKJ selalu punya kebaruan dan bermutu. Bacalah Telegram, Keluarga Permana, Upacara, Saman, dan banyak yang lain. Dan seorang yang paling tidak setuju dengan produk sayembara adalah pelukis terkenal Nashar. Baik, kalau tidak mau produk sayembara, bisa disimak-tekuni Ziarah, Kering, Merahnya Merah oleh Iwan Simatupang, Khotbah di Atas Bukit oleh Kuntowijoyo atau beberapa karya Danarto. Atau, produk luar negeri, bacalah novel-novel Ernest Hemingway, Borris Pasternak, Yukio Mishima, Jean-Marie Gustave Le Clezio, Jorge Mario Pedro Vargas Llosa.
Kata kunci utama di sini adalah kebaruan dan bermutu. Kreativitas menulis novel sesungguhnya menghasilkan kebaruan dan mutu dalam pelbagai aspek. Dan bicara tentang kebaruan dan mutu ini, sudahlah, bisa panjang, menggurui, dan membosankan. Nouveau roman mengacu pada sebuah gerakan dalam sastra Prancis yang berkembang pada tahun 1950-an dan 60-an, memertanyakan modus tradisional sastra realisme. Hal ini terlihat dari komentator yang berdiri di tengah arah modernisme dan postmodernisme. Terkait karya Marguerite Duras, Alain Robbe-Grillet, Michel Butor, Claude Simon, Phillipe Sollers, dan Nathalie Sarraute, novel baru ditandai oleh nada narasi keras yang sering eschews (menolak) metafora dan simile dalam mendukung deskripsi fisik yang tepat, sebuah rasa bernilai tinggi dari ambiguitas berkait sudut pandang, tikungan radikal waktu dan ruang, dan komentar diri refleksif pada proses komposisi sastra. Anatomi Novel Robbe-Grillet (1963), berpendapat novel tradisional, dengan ketergantungan pada narator mahatahu, dan kepatuhan terhadap kesatuan waktu dan tempat, menciptakan ilusi ketertiban dan signifikansi yang tidak konsisten dengan radikalisme terputus-putus dan sifat
tidak sengaja terhadap pengalaman modern. Tugas novel baru dan bermutu adalah mendorong perubahan dengan mengeluarkan teknik yang memaksakan penafsiran khusus pada peristiwa, atau yang menyelenggarakan acara sedemikian rupa untuk memberkati mereka dengan arti menentukan. Ambiguitas novel baru menempatkan pembaca sebagai situs makna dan, sebagai model dari apa disebut Barthes texs writerly, mengundang kembali membaca dan reinterpretasi. Robbe-Grillet’s In The Labyrinth (1957), misalnya, menggagalkan keinginan untuk, dan koheren dengan, dunia yang lebih stabil dengan menyajikan diri sebagai mise en abyme, sebuah dunia di dalam dunia, dan kisah-kisah dalam cerita, di mana ia menjadi semakin sulit untuk menentukan yang “nyata” dan yang “ilusi.” Karakter novel lainnya kembali muncul di Grillet’s teks Robbe, melemahkan akal yang karyakaryanya sesuai dengan realitas, beberapa di luar teks, tetapi lebih merupakan alam semesta fiksi dalam diri mereka sendiri, mematuhi hanya logika asosiatif. Jadi, dengan demikian, bisa ditarik penyederhanaan, biarpun saya tidak ingin menyederhanakan kreativitas, bahwa novel-novel yang merupakan pengulangan dari apa yang sudah dikerjakan pendahulu selalu takkan mendatangkan
Komik Indonesia Kalah Bersaing K
OMIK asal Indonesia selama ini masih belum mendapat tempat di kalangan pembaca di tanah air, dan keberadaannya masih kalah oleh komik produk asing. “Anda bisa lihat di tokotoko buku mereka lebih banyak membaca komik terjemahan Jepang yang serinya sudah diterbitkan mencapai puluhan,” kata Ketua Masyarakat Komik Indonesia (MKI), Rizqi R Mosmarth di Jakarta, Kamis pekan lalu. Melihat kondisi komik yang memprihatinkan tersebut, MKI dalam rangka hari Komik dan Animasi Indonesia akan menyelenggarakan diskusi bertempat di Komik Cafe Epicentrum Walk Kuningan pada hari Sabtu lalu. Rizki mengatakan, bersama-sama dengan komunitas
komik lainnya, MKI akan mempertemukan antara komikus generasi lama dengan generasi baru untuk mencarikan solusi agar komik Indonesia kembali kepada masa kejayaannya pada era 80-an. Rizki mengatakan, sepanjang pencipta komik Indonesia belum menjadikan sebagai pekerjaan utama hanya sebagai sambilan saja maka sulit bagi komik Indonesia mengalahkan serbuan komik-komik asal Jepang. Direktur Paragraph Studio Wahyu Sugianto mengatakan, iklim di Indonesia belum mendukung seorang pembuat komik mengandalkan hidupnya dari komik, tidak seperti di luar negeri. “Apalagi kalau mereka yang memiliki keahlian tersebut kemudian terjun ke perusahaan iklan, sudah dipastikan tidak
akan ada waktu lagi untuk membuat komik,” ujar dia. Wahyu mengatakan, kalau menengok era 80-an ketika itu komik banyak didominasi tokoh-tokoh persilatan seperti yang terkenal “Si Buta dari Gua Hantu” dibuat komikus terkenal Ganes TH, “Panji Tengkorak” oleh Hans Jaladara, dan sejumlah judul Indra Bayu, Runtuhnya Pualam Putih, Kelelawar, Puri Iblis, Runtuhnya Puri Iblis, Misteri Tertangkap Jin, Macan Putih, dan Sepasang Gelang Mustika oleh Jan Mintaraga. Namun seiring dengan berkembangnya media elektronik di Indonesia, saat televisi swasta menayangkan tokohtokoh dalam film Jepang, maka komik Indonesia mulai mengalami masa-masa surut sampai saat ini, katanya.
“Salah satu keberhasilan dari komik Jepang itu didukung oleh film dan barang dagangan (merchandise). Anda bisa lihat “Doraemon”, “Naruto”, dan “Inuyasa” yang sudah mendapat hati di kalangan generasi muda di tanah air,” ujar Wahyu. Wahyu mengatakan, peran pemerintah seperti di Malaysia sangat diharapkan kalangan komikus Indonesia, apalagi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sangat mendorong berkembangnya industri kreatif. Dia menunjuk komik Ipin dan Upin yang sebenarnya diciptakan orang Indonesia akan tetapi karyanya dibeli pemerintah Malaysia dan saat ini sangat terkenal di luar negeri. Selama ini kalangan komikus Indonesia masih bingung mereka harus menginduk
kepada Kementerian Pariwisata, Kementeri Pendidikan dan Kebudayaan, atau Kementerian Perindustrian, katanya. Sementara Direktur Caravan Chris Lie salah satu pencipta komik di Amerika Serikat dengan judul “Return to Labyrin” mengatakan, sebenarnya berkembangnya komik di Indonesia sangat tergantung kepada penghargaan terhadap karya-karya yang sudah diterbitkan. Dia mengatakan, perkembangan komik di luar negeri seperti Amerika Serikat, Jepang, dan negara-negara lain sangat tergantung kepada perlindungan, pembinaan, serta distribusi, yang selama ini belum pernah didapat di Indonesia. Chris mengatakan, sepanjang penghargaan atas karya komik di Indonesia belum
setara dengan luar negeri maka yang terjadi produksi di Indonesa masih rendah seperti saat ini. Chris menunjuk Malaysia yang kini mampu memproduksi 100.000 sampai 200.000 judul komik, sedangkan di Indonesia baru mencapai 3.000 sampai 6.000 saja. Hal ini terjadi karena kapasitas produksi Indonesia hanya 50 judul per tahun, sedangkan di negara-negara lain termasuk negara tetangga sudah mencapai 140 judul per bulan atau 1680 judul per tahun, jelas Chris. “Kalau dari segi kreativitas dan kemampuan komikus asal Indonesia tidak kalah disandingkan dengan luar negeri, hanya saja mereka selama ini tidak konsisten karena sibuk untuk bertahan hidup,” ujarnya. (h/ant)
karya, menjadi jembatan untuk pembaca, dengan menulis dan memublikasikannya di media massa. Di negeri kita juga ada editor, setidak-tidaknya setiap penerbit memilikinya. Cuma perannya belum maksimal. Saya pikir kita bisa lebih memaksimalkan lagi fungsinya. Di samping itu, peran kritikus sastra juga bisa dilakoni oleh redaktur sastra media massa. Peran yang dilakoninya bisa dengan memberikan catatan kritis di akhir tahun, misalnya. Saya pikir redaktur semestinya juga ikut mengawal gerak kualitas karya. Tapi tidak berdasarkan selera. Redaktur yang subjektif adalah redaktur yang pemalas, yang tidak memperbarui diri. Seorang redaktur semestinya juga melakukan studi. Tidak menilai hanya berdasarkan kata hati. Akan tetapi, ratarata redaktur kita pemalas. Malas membaca, malas studi atas karya-karya pendahulu, sehingga tak mengherankan kenapa kemudian dari karyakarya yang dipublikasikan di medianya cenderung tak memiliki corak, alias seragam. Bahkan, parahnya lagi, ruang sastranya justru menutup diri untuk keberagaman aliran karya. Menutup diri sama juga dengan membatasi komunikasi. Mereka yang membatasi komunikasi, menurut International Classification of Disease edisi ke-10 dan Diagnostic Statistical Manual edisi ke-4 (WHO), cenderung pada akhirnya akan jatuh pada autisme. Padang, 24 Februari 2011
kebaruan dan sekaligus tidak bermutu. Sebutir garam, sehelai benang, dan sebuah piranti dunia maya yang dikerjakan sekarang tidak lagi punya kebaruan. Begitu juga novelnovel populer yang di pasar bisa laku keras, sangat laku keras, tidak bisa dimasukkan ke kelompok novel bermutu dan baru. (Di Indonesia, juga di luarnegeri, novel-novel bermutu tidak laku-laku amat. Pemasaran novel-novel bermutu di Indonesia, juga di luar negeri, sering disubsidi pemerintah.) Betapa lagi novel-novel yang selintas baca segera diketahui kalau sang pengarang belum menguasai bahasa, belum mengerti anatomi novel, andai “anatomi” novel itu ada. Laporan-laporan jurnalistik (laporan wartawan sekarang banyak yang novelty) dan teksteks kesejarahan biarlah menjadi karya jurnalistik atau buku “sejarah” tanpa harus terbebani atau minta suaka sastra. Dan, pada akhirnya, izinkan saya menyampaikan ucapan terima kasih atas sejumlah respons yang ditujukan terhadap laporan/esai saya “Novel Persiden Membawa Warna Baru: 30 Tahun Terakhir tak Ada Novel Bermutu Lahir dari Sumatera Barat” (Haluan, Minggu, 23 Januari 2011). Ada respons yang menarik, akademik, jeli, tajam dan kritikal tetapi, maaf, ada juga yang menggelikan dan menggurui.
Polemik Makin Bergairah Saja…
Polemik yang berawal dari tulisan Darman Moenir di ruang ini terus dilanjutkan. Kali ini, redaksi menurunkan dua tulisan. Pertama, artikel Romi Zarman menyoroti dengan kritis lima tulisan sebelumnya, termasuk tulisan awal Darman Moenir yang memicu polemik. Kedua, artikel Darman Moenir yang “mencoba” menjawab empat tulisan yang merespons tulisannya itu. Redaksi berpendapat, mungkin semua pihak yang terkait dengan perkembangan sastra, bersetuju, dialektis pemikiran seperti terus dilanjutkan. Kami terus membuka diri untuk gagasan, ide, pemikiran segar, dan kemungkinan-kemungkinan terjadinya dialog-dialog yang memberi pencerahan dan pengayaan terhadap kebudayaan secara umum. Kami tunggu tulisan berikut.
Limpapeh PUSAKO
15
Islam Nusantara, Konsep Apa Pula? ITULAH istilah yang diperbincangkan dalam seminar bertema “NKRI, Aswaja, dan Masa Depan Islam Nusantara” yang digelar Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur di Surabaya (Selasa, 22/2). Dalam seminar untuk memperingati hari lahir ke-88 NU itu, PWNU Jatim “membedah” Islam Nusantara melalui sejumlah pembicara dari kalangan politisi, tokoh agama, dan kalangan akademisi. Politisi yang diundang adalah Ketua Umum DPP Partai Demokrat Anas Urbaningrum, Ketua Umum DPP Partai Golkar Aburizal Bakrie, Ketua DPP PPP KH Noer Iskandar SQ, dan parpol lain sebagai peserta aktif. Dari kalangan tokoh agama ada Habib Rizieq (Ketua Umum Front Pembela Islam/ FPI), Ustadz Ja’far Umar Thalib (mantan Panglima Laskar Jihad), dan KH Said Aqiel Siradj (Ketua Umum PBNU). Sementara itu, kalangan akademisi antara lain Prof Yudi Latief (Universitas Paramadina Jakarta), Prof Ali Haidar
Diasuh oleh:
Puti Reno Raudha Thaib Ketua Umum Bundo Kanduang Sumatera Barat
Kekeluargaan dan Kekerabatan (Sistem Matrilineal) DI DALAM masyarakat budaya Minangkabau, dikenal dua bentuk hubungan pertalian perkauman yang disebut dengan kekeluargaan dan kekerabatan. Kekeluargaan maksudnya adalah; hubungan antar anggota suatu kaum baik dalam bentuk keluarga kecil (nuclear family; ayah, ibu, anak) maupun dalam bentuk keluarga kaum (extended family; mamak, kemenakan, mande). Kekerabatan maksudnya adalah; hubungan antar anggota keluarga suatu kaum dengan anggota kaum lainnya dalam kaitan-kaitan tertentu secara adat tersebab suatu perkawinan (bako-baki, sumando manyumando, ipa besan, andan pasumandan) Sampai saat ini, di Indonesia ada dua sistem kekerabatan yang besar, yang dianut oleh masing-masing etnis; 1. Sistem kekerabatan Patrilineal. (Dianut sebagian besar masyarakat budaya selain Minangkabau). Suatu sistem kekerabatan yang menempatkan ayah/laki-laki sebagai punca dari segala aturan hukum tentang hak dan pewarisan. Wanita merupakan bagian atau sub-ordinat dari laki-laki. 2. Sistem kekerabatan Matrilineal (dianut masyarakat budaya Minangkabau, dan beberapa etnis lainnya di beberapa belahan dunia. Dalam sistem ini, ibu/wanita sebagai basis dari segala aturan, hak dan kewajiban. Wanita merupakan “pasangan” dari kehidupan laki-laki. Matrilineal adalah istilah dalam ilmu sosial yang bermaksud, sistem pewarisan dan keturunan menurut garis ibu. Sedangkan pegertian kata Matriarkhat adalah kekuasaan di tangan perempuan. Sering terjadi salah pasang dalam menjelaskan kedua istilah ini. Sistem matriarkhat (kekuasaan berada di tangan perempuan) tidak ada di Minangkabau. Tetapi sistem matrlinieal garis keturunan menurut garis ibu. Dalam istilah adat Minang disebut saparuik. Pengertian Umum Berdasarkan apa yang telah dijalankan sampai sekarang, Sistem matrilineal adalah suatu sistem yang mengatur kehidupan dan ketertiban suatu masyarakat yang terikat dalam suatu jalinan kekerabatan menurut garis ibu. Seorang anak merupakan anggota kaum dari perkauman ibu. Ayah tidak dapat memasukkan anaknya ke dalam kaumnya. Oleh karena itu waris dan pusaka diturunkan menurut garis ibu. Ciri-ciri sistem matrilineal (menurut M.Radjab, 1969) 1. Keturunan dihitung menurut garis ibu 2. Suku terbentuk menurut garis ibu 3. Tiap orang diharuskan kawin dengan orang luar sukunya (exogami) 4. Menutup malu keluarga merupakan suatu kewajiban bagi seluruh anggota kaum. 5. Otoritas di dalam suku, terletak di tangan ibu sebagai pemilik sako dan pusako. 6. Kewenangan mengatur kaum berada pada saudara laki-laki dari ibu (mamak). 7. Perkawinan bersifat matrilokal, suami mengunjungi rumah istrinya. 8. Hak-hak dan pusaka diwariskan oleh mamak kepada kemenakannya, dari saudara laki-laki ibu kepada anak dari saudara perempuannya.
PR
MINGGU, 27 FEBRUARI 2011 M / 24 RABIUL AWAL 1432 H
MO
O
bukan negara sekuler dan bukan negara agama, tapi agama dan nilai-nilai agama pun berkembang dengan baik. “Bahkan, nilai-nilai agama itu akhirnya mewarnai kehidupan berbangsa dan bernegara, sehingga agama tidak sekedar ritual, tapi ada dalam kehidupan masyarakat sebagai Rahmatan Lil Alamin,” katanya. Oleh karena itu, kata pengasuh Pesantren Mahasiswa Al Hikam di Malang dan Depok itu, para pemimpin Indonesia yang ingin mempertahankan NKRI, maka ia hendaknya membesarkan NU dan pesantren. Rahmatan Lil Alamin Pernyataan Hasyim Muzadi itu “diamini” Ketua Umum DPP Partai Golkar Aburizal Bakrie (Ical) dan Ketua Umum FPI Habib Rizieq, bahkan keduanya mengaku merasa aman dengan NU. “Saya merasa tenang dan nyaman berada di NU, karena itu saya setuju dengan pernyataan Pak Hasyim Muzadi (Islam Rahmatan Lil Alamin yang mengedepankan nilainilai), bahkan saya berharap NU berkembang di seluruh
PADA hakikatnya masyarakat Minangkabau adalah masyarakat homogen dangan konsep adat dan agama yang jelas, yakni adat basandikan syara’, syara’ basandikan Kitabullah. Dengan demikian, berarti pada intinya seluruh masyarakat Minangkabau, baik yang di kampung maupun di rantau adalah badunsanak (bersaudara). Bagaimanakah adat orang badunsanak di Minangkabau, tentu saja ada sikap saling harga menghargai dalam korong dan kampung, saling toleran dalam masyarakat, saling menjaga sopan santun, tidak saling menyakiti, serta memelihara hubungan baik antar sesama. Sikap saling menghormati antarsesama dalam masyarakat merupakan sikap utama orang Minang. Menjaga tingkah laku ketika berada digelanggang ramai, upacara adat apalagi dalam keluarga sendiri. Adat Minangkabau mempunyai struktur adat masyarakat sudah diatur sedemikian rupa,
Oleh: Syuhendri Datuak Siri Marajo setiap individu punya tempat dan kedudukan masing-masing menurut adat. Masing- masing posisi yang ditempati dalam struktur tersebut, menegaskan peran dan fungsinya menurut adat. Apakah akan menjadi seorang niniak mamak, kemenakan, penghulu adat, bundo
FREE HEADSET + BLUETOOTH MOUSE + KEYBOARD PROTECTOR + COOLING PAD LCD CLEANER
MOUSE + KEYBOARD PROTECTOR + COOLING PAD LCD CLEANER
PICO PJM 715
Rp. 4.599.000,-
Rp 2.499.000,- (Black) Rp 2.575.000,- (Red & Blue)
Intel Core 2 Duo Processor P7370 1GB DDR2 RAM, 250GB HDD
kanduang, malin atau manti dan sebagainya, menempati posisi berbagai posisi tersebut merupakan sebuah proses dalam perjalanan hidup masyarakat Minang. Semua orang Minang pernah melewati dan menempati peran-peran tersebut, suatu saat tertentu orang Minang berada dalam posisi sebagai kemenakan, tapi ketika usia menanjak dewasa peran tersebut beralih ke yang lebih tinggi, yakni jadi mamak atau mungkin saja akan jadi penghulu dalam satu kaum. Pada saat menduduki berbagai posisi ini sikap dan karakter di tempa ke arah yang baik agar bersikap bijak, tidak sombong dan arogan, apalagi merasa sok berkuasa dan sebagainya. Adat Minangkabau mengajarkan semakin tinggi kedudukan yang ditempati dalam strukur adat bukan berarti menjadi semakin berkuasa, lalu bisa bertindak semena-mena, tapi sebaliknya semakin tinggi posisi yang ditempati mestinya harus menjadi se-
ZETTA MLM 2015
ZETTA MLM 2422
Rp. 4.899.000,Intel Core 2 Duo Processor T8300 (2.40 GH), 2GB DDR2 RAM, 320GB HDD
hari libur tetap buka dari pukul 09.00 s/d 21.00 WIB
MOUSE + KEYBOARD PROTECTOR + COOLING PAD, LCD CLEANER
NEON CNC 3422
Rp 4.599.000,Intel Core i3-370M Processor (2,4 Ghz,3M Cache), 2GB DDR3 RAM,320GB HDD,14.0"Wide (16,9) LCD,eSATA Port,HDMI Output,WI-Fi, DVDDual,Card Reader,WebCam
NEON CNC 3422 Rp 3.999.000,Intel Pentium Processor P6000 (3M Cache 1,86 GHz), 1GB DDR3 RAM,250GB HDD
Indonesia seperti di Jatim,” kata Ical. Di hadapan 500-an pengurus NU se-Jatim, mantan Menko Kesra itu mengaku gundah menyikapi kehidupan berbangsa yang penuh intrik dan fitnah serta kekerasan. “Intrik, fitnah, dan kekerasan membuat hidup kita tidak enak, karena itu saya berharap NU menjadi penjaga bangsa, garda bangsa yang mengedepankan nilai-nilai agama sehingga NU menjadi perekat kemajemukan,” katanya. Senada dengan itu, Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum menyatakan NU merupakan “jangkar persatuan” dalam kemajemukan masyarakat Indonesia dalam suku, budaya, bahasa, dan sebagainya. “Kalau konsisten pada tradisi berpikir, NU akan menjadi pilar bagi eksitensi Indonesia, sehingga kita akan maju dalam politik yang diarahkan pada dua hal yakni kemajuan ekonomi dan karakter. Saya kira NU berperan besar dalam pendidikan karakter lewat pesantren,” katanya. Hal itu juga diakui Ketua
Umum FPI Habib Rizieq. “NU adalah ‘rumah besar Aswaja’ di dunia dan pimpinan NU adalah orang tua sendiri. Kami sangat mencintai NU, karena NU itu rumah besar kami dan pimpinannya adalah orang tua kami,” katanya. Oleh karena itu, ia mengajak NU dan para ulama untuk menjaga Indonesia dari intervensi pihak luar yang memasukkan aliran sesat dan pikiran liberal. “Islam sampai sekarang tetap damai dan toleran. Istilah bahwa Islam radikal, kekerasan agama (Islam), teroris (Islam), dan fundamentalis (Islam) itu hanya diskriminasi yang sengaja menyudutkan Islam, sebab kalau pemberontak di Filipina selatan dan Thailand itu nonIslam atau Israel mengebom tidak disebut teroris,” katanya. Pandangan agak berbeda datang dari Prof Ali Haidar. “Islam politik tidak mungkin berkembang bagus di Indonesia seperti di Timur Tengah, karena Islam berkembang di Indonesia melalui budaya, sehingga Islam politik tidak mengakar di Indonesia,” tandasnya.(h/ant)
Kok Gadang Jan Malendo
Tuangan Limbago
Lite Atom Processor N455 (1,6 GHz, 512K cache)
R
(peneliti NU dari Unesa Surabaya), dan akademisi lain sebagai peserta aktif. Agaknya, istilah Islam Nusantara yang dilontarkan NU itu tidak terlepas dari fenomena ideologis dengan hadirnya kelompok “baru” Islam di Jatim seperti Hizbut Tahrir Indonesia (HTI), FPI, Ikatan Ahlil Bait Indonesia (IJABI), Ahmadiyah, dan sebagainya. Dalam pengantar seminar, Rais Syuriah PBNU KH Hasyim Muzadi selaku pembicara utama menegaskan bahwa tiga sumbangan besar NU yang telah diakui dunia adalah menata hubungan negara dan agama, mabadi khoiro umma (umat yang berkarakter baik), dan penguatan sipil. “NU membawa Islam dalam konsep seperti yang didakwahkan para Walisongo di kawasan Nusantara hingga konsep Islam ala NU itu kini dikenal dunia di seantero dunia,” kata Presiden Agamaagama Dunia itu. Dalam menata hubungan negara dan agama, NU mementingkan agama dalam konteks nilai-nilai, sehingga Indonesia
FREE MODEM GSM 7,2 MBps MOUSE + KEYBOARD PROTECTOR + COOLING PAD LCD CLEANER
FREE MODEM CDMA FREE MOUSE LOGITECH MOUSE + KEYBOARD PROTECTOR MOUSE + KEYBOARD PROTECTOR + COOLING PAD, LCD CLEANER + COOLING PAD, LCD CLEANER
NEON CLW 5620
NEON CLW 5520
NEON CLW 3522
NEON CLW P022
Rp 6.099.000,-
Rp 5.999.000,-
Rp 5.099.000,-
Rp 4.599.000,-
Intel Core i5-480M Processor (2.80 GHz, 3M Cache) with Turbo Boost up to 2.93 GHz, 2GB DDR3 RAM, 500GB HDD
Intel Core i5-460M Processor (2.53 GHz, 3M Cache) with Turbo Boost up to 2.8 GHz, 2GB DDR3 RAM, 500GB HDD
Intel Core i3-380M Processor (2.53 GHz, 3M Cache), 2GB DDR3 RAM, 320GB HDD
Intel Pentium Dual Core Processor P6100 (3M Cache 2.00 GHz), 2GB DDR3 RAM, 320GB HDD
MOUSE + KEYBOARD PROTECTOR + COOLING PAD, LCD CLEANER
NEON MNW 2015
MOUSE + KEYBOARD PROTECTOR + COOLING PAD, LCD CLEANER
NEON MNV P315
NEON MNV C915
Rp 4.099.000,-
Rp 3.699.000,-
Intel Core 2Duo Processor P7370 (2.00 GHz,3M Cache), 14.1" Wide WXGA,TFT,1GB DDR2 RAM,250GB HDD,WI-Fi,DVD Dual,Web Cam
Intel Pentium Dual Core 14500 (2.30 GHz 1M Cache), 14.1" Wide WXGA TFT,1GB DDR2 RAM,250GHz HDD,WI-Fi,DVD Dual Card Reader,Web Cam
Rp 3.399.000,-
banyak masalah yang terjadi dalam kehidupan masyarakat dengan para pimpinan yang sedang berkuasa. Semuanya sudah saling malendo, akibatnya muncul berbagai masalah dalam masyarakat, dapat disaksikan begitu banyak persoalan yang terjadi, masalah tanah ulayat, penggusuran rumah, perampasan hak milik, dan sebagainya. Agaknya telah terjadi pergeseran nilai dan norma seolah kita tidak lagi punya rasa malu, tidak ada lagi ke Minangkabauan dengan ciri mempertimbangkan hubungan persaudaraan secara adat maupun agama. Saat ini siapa yang kuat akan menang dan berkuasa, demi mencapai suatu kepentingan segala cara dihalalkan. Kok gadang jan malendo merupakan sebuah peringatan untuk tidak melakukan perbuatan berupa adu kekuatan antara pihak yang berlomba dalam kejayaaan, yang kuat tidak diberi hak untuk menindas yang lemah.
FREE MOUSE + KEYBOARD PROTECTOR + LCD CLEANER
FREE MOUSE + KEYBOARD PROTECTOR + LCD CLEANER
ACER D255
ACER 4253
- Intel atom Dual Core 550 - DDR 3 1GB - HDD 320 GB - 10.1" LED - WebCam
- AMD Dual Core - DDR 3 1GB - TEDD 320GB - 14" - DVD RW - Web Camp - WI-Fi
Rp.2.975.000,-
Rp.4.100.000,-
FREE MOUSE + KEYBOARD PROTECTOR + LCD CLEANER
ACER 4738 381650Mnk
Axioo NEON CLW Includes 12"Wide(16,9) LCD,HDMI,Out Put,Bluetooth,WI-Fi,DVD Dual,Card Reader, Web Cam, Multi Gesture, Touch Pad 4 cell battery (up to 278 minute battery life) MOUSE + KEYBOARD PROTECTOR + COOLING PAD, LCD CLEANER
makin arif dan rendah hati. Pepatah adat kok gadang jan malendo sikap mawas diri, sangat membantu dalam menjalani berbagai amanah sebagai pimpinan di bidang apa saja. Sayangnya saat ini pepatah tersebut praktiknya sulit dilaksanakan dalam kehidupan masyarakat. Semua orang memahami maksud dan tujuan pepatah tersebut, tapi enggan melaksanakannya. Padahal bila ajaran tersebut dipahami dengan baik, dapat dimanfaatkan sebagai pedoman ketika mengemban jabatan lain diluar struktur adat, jabatan dalam pemerintahan misalnya, seperti walikota, bupati, gubernur, ketua DPR dan sebagainya. Kok gadang jan malendo menjadi besar atau hebat bukan berarti boleh semena-mena main hantam kiri kanan. Berhasil mencapai prestasi diberbagai bidang mestinya bermanfaat untuk kemajuan dan kepentingan bersama. Namun dalam praktiknya ternyata sangat merisaukan, betapa
- Core i3 380 - DDR 3 1GB - HDD 500GB - 14" - DVD RW - Web Camp - Card Reader
cashdit &cre
Rp.4.900.000,-
Juga Tersedia : hub-printer-meja lesehan-meja standart-kursi-meja operatorkabel Lan-rg 45-MODEM GSMLAPTOP-cardreader-tinta-headsetkeyboard mouse-kabel listrik-UPSSpeaker-jasa pemasangan warnetservis paket bulanan-layanan konsultasi gratis-layanan antar alamat (dalam kota gratis)
COMPUTER
Intel Celeron Processor I3100 (1.90GHz), 1GB,DDR2 RAM 250 GB HDD
CV.
PERSADA
PADANG BUKITTINGGI
DIGITAL ANDALAS
Telp. 0751-7050563, 081266648000 Jl. M. Hatta No. 41 Simp. Tigo Pasar Baru Telp. 0751-778691, 081363741339 : Jl. Hamka No. 42 Simp. Lanbow Gurun Panjang Telp. 0752-35838
: Jl. Hamka No. 5D Samping SPBU Air Tawar
ASTRA DAIHATSU
XENIA TERIOS GM PICK UP GM MINIBUS LUXIO Hub :
TDP TDP TDP TDP TDP
Ready Stock
15 Jtan 19 Jtan Cash Back 8 Jtan 15 Jt* 10 Jtan 14 Jtan Bunga mulai 0% Free miniatur
THIA ASTRA
GRATIS 2x angsuran
081266223485 / 0751 - 8525111
Xenia 1.0 Xenia 1.3 Luxio GM Minibus GM Pick Up Terios Hub :
DP15.585.000 Angs 3.025.000 DP 18.176.000 Angs 3.556.000 DP 15.288.000 Angs 3.708.000 DP 16.829.000 Angs 3.059.000 DP 9.125.000 Angs 2.480.000 DP 19.204.000 Angs 4.074.000 081266115060 (0751) 8200228
MUKHLIS
PAKET AWAL TAHUN AVANZA G INNOVA RUSH FORTUNER YARIS
DP DP DP DP DP
25jtan 30jtan 31jtan 87jtan 36jtan
ANGS ANGS ANGS ANGS ANGS
4,2jtan 5,5jtan 5,4jtan 8,8jtan 4,9jtan
UNIT TERSEDIA / TANPA INDEN HUBUNGI : FAULY BUDIMAN (PAUL) HP. 081266131200 / (0751) 7708751
LOWONGAN KERJA " Tersedia Gorden minimalis terbaru trend 2011 "
TOYOTA INTERCOM Ready Stock !!! Avanza Innova Rush Fortuner Yaris Camry
Bunga Murah Vios % Dyna Rino Hilux Hilux Double Dapatkan Grand Prize Cabin 1kg Emas & Cash Back Altis
4,56
Tukar Tambah Juga Bisa (DP 15%)
AGUS FERDI,SE
08126617893, 0751-7800306
TOYOTA INTERCOM Ready Stock !!! Avanza Innova Rush Fortuner Yaris Camry
Bunga Murah Vios % Dyna Rino Hilux Hilux Double Dapatkan Grand Prize Cabin 1kg Emas & Cash Back Altis
4,56
Tukar Tambah Juga Bisa (DP 15%)
KOBE
08126738957, 0751 - 7859913
TOYOTA INTERCOM Ready Stock !!! Avanza Innova Rush Fortuner Yaris Camry
Bunga Murah Vios % Dyna Rino Hilux Hilux Double Dapatkan Grand Prize Cabin 1kg Emas & Cash Back Altis
4,56
Tukar Tambah Juga Bisa (DP 15%)
ARIEF BUDIMAN,ST
081267506899,08153512689 / 0751 - 7827234
TOYOTA INTERCOM Ready Stock !!! Avanza Innova Rush Fortuner Yaris Camry
Bunga Murah Vios % Dyna Rino Hilux Hilux Double Dapatkan Grand Prize Cabin 1kg Emas & Cash Back Altis
4,56
Tukar Tambah Juga Bisa (DP 15%)
HADI ISMANTO,ST 081266003358 / 0751-8229888
PT. INDAH CARGO,
NUSANTARA AC Jl. Gajah Mada (Simp Tinju) Padang Telp. (0751) 7711802 Mengerjakan / Menjual : - Isi Freon AC Mobil - Spare Part - Service Perbaikan - Pemasangan Bekas / Baru
ADEK : 08126752801
yang bergerak di bidang Jasa Pengiriman Barang & Dokumen beralamat di Jl. Pemuda No. 6 Padang membutuhkan karyawan dengan syarat : - Pendidikan Min. SMK - Wanita (Max. 22 th, belum menikah) - Bisa Komputer (MS. Office) - Bisa Berkomunikasi dengan baik - Jujur dan bertanggung jawab - Surat Lamaran lengkap - Pas Photo warna terbaru 4x6 2 lbr - Bersedia ditempatkan di Pulau Sumatera / Jawa
Lamaran paling lambat diantar tanggal 28 Februari 2011
ASTRA DAIHATSU READY STOCK Cash Back Rp.15 jt Gratis 2x Angsuran Bonus Aksesories Xenia, Grand Max, Terios Luxio, Sirion Hub :
TDP MULAI
8
Rp. jtan Bunga Mulai
0%
FERRY ASTRA
082173140240 / 0751 - 9846138
HARGA PROMO SARUNG JOK SEMI KULIT SINTETIS + KARPET DASAR (PEREDAM) UNTUK AVANZA/INNOVA Rp. 1.100.000,-
ALFA ACCESORIES Jl. KAMPUNG NIAS II No.45 BELAKANG PONDOK TELP : 0751-35576-37056 FAX : 0751-23299
16
Seni
MINGGU, 27 FEBRUARI 2011 M / 24 RABIUL AWAL 1432 H
KOTA KETIGA
Puisi-puisi Haqimah Rahmah Sari
OLEH DEDDY ARSYA
PUTRI NOVEMBER -13 Novemberkelekar hujan tak lagi basahi rabu waktu mainkan simponi merah muda sirih-sirih di atas loyang menuju perubahan masik pertemuan menguncup menyeruak di balik talang naskah kehidupan tersimpan di balik nama indahNya Putri dendangkan piano 90-an dengan nyanyi kupu-kupu kertas -14 Novembertempias hujan, membasahi kamis dingin
Kotobaru, 27 Januari 2011
BERKUNJUNG KE TEPIAN mestilah berkunjung mengumpulkan kulit-kulit tiram berkunjung ke tepian bukankah begitu candamu tenang, akan ku bawa secerek kopi atau apalah yang bisa menghilangkan kantuk agar kau terjaga saat melihat ukiran cahaya di pinggang langit, berukirkan namaku yang selalu kau hafal saat kau merantau (tertawa) bukankah begitu lagumu biarlah pipit mengibaskan ekor asal kau jangan mengekor (tertawa) Kotobaru, 27 Januari 2011
LEBIH DARI BEGINI kapankah kau akan paham dengan cinta beginian tapi! tapi lebih dari itu (tersenyum)
Kotobaru, 27 Januari 2011
HANYA UNTUKKU gerimis turun hanya untukku biar biar basah kenangan begitu sakral episode tersimpan biar biar pelangi menggaris pinggang langit hanya untukku seorang biar biar berwarna semua air mata begitu sakralkah kumparan pelangi menginspirasikan syair-syair bernama puisi embun berdiri di ujung rumput hanya untukku hanyalah untukku seorang Kotobaru, 27 Januari 2011
SUDUT LANGIT di sudut langit terdampar lukisan wajah mengabur menutup bayu sore menjelang melangkah dihadapan langit menyusur sisa pantai kering menyusut dimamah waktu malam menua Kotobaru, 21 April 2010
RUMPANG dirimu mana di sahut gesekan biola menyerupai derai dukuh dihempas semarak kicau burunggagak dirimu mana dihantui asap dupa yang di hembus orang bukit meyerupai seringai kelelawar mencoba menghisap darahmu yang merah muda dari petikan gitar usang tak berdawai kau nyanyikan lagu air yang mengalir di sela jemarimu merupai kabut sajak rumpang kau dendangkan di bukit cintamani kau semarakkan bagai puput yang dimainkan penggembala cinta dari satu bukit berjalan menuruni lereng tak menurun entah, entah dengan apa kau rangkai sajak tapi aku akan melepas punggung jua di hadapanmu yang sibuk merangkai kata atau kau masih punya kembang yang kan kau selipkan pada akar-akar pohon kau patahkan saat aku berjalan mendaki menemuimu merangkai sajak entah, entah dengan apa kau beranjak menuruni bukit sedang dirimu telah punya bulan yang kau pajang saat siang jumpai dirimu tapi aku kan melepas punggung jua di hadapmu yang masih sibuk merangkai kata atau kau masih punya lagu simpanan yang kan kau dendangkan bila kakiku meninggalkan jejak kakimu membentuk tanah merah aku tetap pergi jua melapskan dukuh batu yang kau sematkan pada leherku dulu sebelum kau mendapatkan bulan, tapi tenanglah aku akan berjalan dan melangkah mencari pelangi yang menerangi warnaku yang redup, saat kita dulu bersama Kotobaru, 11-12 Januari 201
Tentang Haqimah Rahmah Sari Lahir di Saning Bakar Solok, 11 januari 1994. Sekarang belajar di MAN/ MAKN Koto Baru Padang Panjang. Mulai menulis sejak dari MTsN Saning Bakar, dan dilanjutkan sampai sekarang berbentuk puisi-puisi.
SAYA PERGI ke plaza bersama ayah. Berpikir, plaza tentu tak bernasib seperti kedai kami, setiap hujan turun pasti akan terendam. Mari jalan-jalan ke plaza! seru ayah setelah kami selesai menutup kedai sore itu. Sehabis pulang sekolah, saya sering disuruh ibu membantu ayah di kedai. Saya anak satu-satunya di keluarga kami. Ayah mulai tua dan gampang lelah. Kami berkedai di pasar raya, tetapi sungguh kami belum pernah mengunjungi plaza yang baru dibangun beberapa bulan yang lalu itu. Plaza yang berdiri di bekas terminal kota. Kami tinggal di pinggiran kota, tapi sebenarnya kami adalah orang-orang kampung juga. Kami hanya mendengar dari orangorang di tempat kami, tentang plaza baru yang megah itu. Dan ibu begitu keranjingan ingin pergi ke sana. Hanya ayah tak pernah mau mengajak ibu. Entah kenapa ibu pun tak mau pergi sendiri. Saya terpikir ingin membeli televisi baru di plaza. Piala dunia sudah dimulai. Televisi di rumah kami tak pernah bertahan lama. Hujan telah membuat banyak hal menjadi berantakan. Televisi terakhir yang kami beli kini telah menjadi banyak kutu. Ayah tak sempat membetulkan atap rumah kami yang bocor. Ayah berharap seharusnya saya bisa memperbaikinya sendiri. Ibu tentu saja tidak akan mungkin memanjat loteng. Hanya saja saya takut sekali dengan ketinggian. Ayah ingin membeli sepeda. Di plaza tidak ada sepeda. Ongkos angkutan kota naik lagi. Beberapa hari ini jalanan sering macet. Bapak walikota ikut pawai bersepeda keliling kota. Sehari sebelumnya, sopir angkutan kota berdemo. Keesokannya diikuti pula demo para sopir dan kondektur bus antarprovinsi. Saya terpakasa berjalan kaki ke sekolah. Saya tidak tahu kenapa orang-orang itu berdemo, mungkin karena tak punya terminal lagi. Ayah lalu menarik saya lebih cepat. Hujan semakin deras. Saya ingin berhenti sebentar. Saya tak kuat lagi berjalan. Saya ingin melihat orang-orang berdesakdesakkan di bawah atapatap ruko. Saya ingin melihat bocah-bocah seusia saya melap-lap kaca mobil
yang lewat dengan sabun cair, untuk kemudian menagih upah kepada pemilik mobil. Ayah tak suka menonton pertandingan bola, walau itu piala dunia sekalipun, walau yang bermain adalah pemainpemain kelas dunia. Tapi kata ibu, dulu ayah pemain bola yang hebat. Ayah punya tendangan kaki kiri yang mematikan. Sundulan kepala ayah sangat akurat membaca sudut gawang. Saya berpikir, apa ibu tahu berapa ukuran lapangan sepakbola? Saya juga terpikir ingin membeli sepatu bola di plaza. Uang saya ada disimpan ibu limapuluh ribu. Seorang kenalan ayah datang berkunjung ke rumah dan memberi saya uang. Sepatu bola saya yang lama sudah tak layak pakai. Ayah membelinya dari seorang pejudi dengan harga yang cukup murah. Tetap, ayah saya bukan penadah barang curian. Sepatu sekolah saya juga dibeli ayah dengan harga yang sama, juga dari seorang yang kalah berjudi. Saya belum terbiasa bermain sepakbola memakai sepatu. Sepatu bola saya itu terlalu besar. Gambirnya yang sebelah kiri telah patah tiga biji. Setiap kali saya bawa berlari, pada tumit kiri saya terasa sakit. Kalau dipakai terus menerus, tumit saya itu bisa terluka, bukan? Saya tidak ingin mengambil resiko menjadi buta—kata pelatih saya begitu—hanya karena harus bermain bola pakai sepatu yang kebesaran dan patah gambir. Ketika sampai di plaza, ayah tiba-tiba ingin buang air kecil. Tetapi saya tidak tahu toiletnya ada di sebelah mana. Ayah menyuruh saya bertanya kepada seorang perempuan yang berjalan di dekat kami. Apa buang air di sini harus bayar? Wajah perempuan itu seperti kebingungan menghadapi saya. Ia tak menjawab pertanyaan saya. Lalu ia pergi begitu saja. Saya juga tak mengerti kenapa ia bersikap seperti itu. Sekarang saya yang kebingungan mencari-cari toilet. Kami terpaksa mencarinya sendiri. Hingga kami menemukannya di suatu sudut. Ayah meminta saya menemaninya ke toilet. Apa setiap kali akan masuk toliet, tubuh ayah
akan mengeluarkan keringat dingin seperti ini? Tetapi ketika masuk kamar mandi di rumah tidak ada apa-apa. Tidak ada hantu di sini, Ayah! Ayah terkejut mendengar perkataan saya. Setelah selesai kencing, ayah berkata kepada saya sambil membuka bajunya yang basah: ayah ingin mandi sebentar! Saya berusaha mencegah dengan berkata: di luar hujan lebih deras, kenapa ayah mandi di sini? Tubuh kami memang sudah terlanjur kuyup, mungkin sebab itulah ayah ingin mandi di toilet plaza. Di kaca toilet, lalu saya lihat bibir saya sudah berubah mirip mulut ikan arwana. Mata saya menjadi penuh air. Tubuh saya melayang-layang ke sana-ke mari. Sesekali tubuh saya membentur dinding toilet yang tampak begitu putih. Saya berpikir, apa ayah juga ikut membayangkan tubuh orang-orang di luar sana berubah menjadi bersisik seperti yang tengah saya bayangkan? Tenang saja, ayah tidak akan menjualmu ke pasar ikan! Saya berenang-renang di atas kepala ayah. Tubuh saya serasa melekat ke langit-langit toilet, seperti ada arus yang kuat dari bawah terus mendorong saya ke atas. Saya tak bisa melawannya. Sementara tak ada yang berubah pada diri ayah. Tubuh ayah tidak ikut melayang-layang. Bibir ayah tidak berubah membesar seperti mulut ikan arwana. Kulit ayah tidak mengkilatkilat seperti yang terjadi pada kulit saya: bersisik. Ayah masih tetap memandang saya dari bawah. Sudah, jangan bermainmain dengan bayangan. Ayo kita keluar! Ayah tidak jadi mandi? Mandi di sini? Ha ha... Ayah tertawa. Kami keluar dari toilet. Tubuh saya seperti sediakala, seperti tidak pernah terjadi apa-apa. Lagu-lagu sentimentil bergiliran terdengar dari lubang salon yang entah disembunyikan di mana, di langit-langit plaza itu mungkin. Saya tak tahu. Saya mencoba mencari-cari sumber suara kalau-kalau dari sana seekor ikan arwana raksasa menjulurkan ekornya. Tetapi orang-orang tidak berubah menjadi ikan arwana raksasa. Mata saya tidak lagi dipenuhi air,
tetapi kini telah berganti dimandikan cahaya lampu. Suara itu, lagu-lagu itu terus membuntuti ke mana saya pergi. Seperti kecipak ekor ikan arwana raksasa. Kami melewati studio foto yang masih berada dalam plaza itu. saya ingin berfoto bersama ayah. Hanya saja ayah tidak suka berfoto-foto. Tidak enak sama ibumu! Saya meyakinkan ayah: Ibu pasti tidak akan marah! Saya terus membujuk hingga akhirnya ayah setuju. Ayolah! ayah sama sekali tidak bersemangat. Tapi ayah tidak pandai berfoto, kata ayah lagi. Kamera kecil itu seperti mata ibumu! Mata ibu, mata yang menyala setiap kali angka di almanak tak lagi bisa dihitung dengan sepuluh jari. Bukankah ibu hanya seorang guru honorer sekolah dasar yang hidup dari peruntungan tanggal? Tetapi saya tak menghirukan perkataan ayah. Saya terus menarik ayah masuk ke dalam studio foto. Ah, mata ibu ... pada akhirnya saya tak bisa tidak tergoda juga dengan perkataan ayah tadi. Mata itu kian menyala jika kami lalai mematikan kran air, membiarkan lampu-lampu menyala di siang hari. * Bibir ayah terlihat melebar di foto itu, seperti mulut ikan arwana. Kedua tangan ayah seperti sirip yang mengepak-ngepak. Tubuh ayah berkilat-kilat seperti bersisik. Pada diri saya, semua ciri ikan lengkap melekat, seperti juga pada ayah. Setelah melihat foto itu, mata saya menjadi penuh air. Setiap kali saya bicara, dari mulut saya seperti keluar gelembung-gelembung yang banyak dan tak bisa dihitung. Gelembunggelembung itu menempel di langit-langit plaza. Jangan perlihatkan pada Ibumu, nanti dia marah karena tak kita ajak! Ayah berkata setengah berbisik. Tapi, hmm, bagus juga ya fotonya! kata ayah memandangi sebentar selembar foto yang kini berada di tangan saya. Kami berjalan keluar plaza. Hujan masih deras, bertambah deras. Saya melihat setiap orang telah berubah menjadi ikan arwana raksasa. Ekor mereka yang besar mengepak-ngepak lincah.
Saya dan ayah masuk ke dalam hujan. Seperti berenang. Kami kembali melewati jalan yang semula kami pergunakan untuk menuju ke plaza. Plaza yang kami tinggalkan terlihat seperti terumbu dengan warna yang menyala dan menyilaukan mata. Sementara hotel-hotel kelas melati, pusat-pusat grosir yang sedang dibangun, ruko-ruko di sepanjang jalan itu, dan lapaklapak kaki lima ... terlihat seperti ranjau, munggulmunggul yang menyangkut di dasar kolam. Kami berenang di atasnya. Semua orang mengibas-ngibaskan ekornya seperti ikan. Saya membayangkan kedai ayah semakin terendam. Tempias hujan akan membasahi dagangan kami. *** Di rumah, saya tidak memberikan foto itu kepada ibu, seperti permintaan ayah. Tapi ibu sendiri yang menemukannya beberapa hari kemudian di kantong celana saya ketika hendak mencuci. Saya menyesal telah lupa menyimpannya. Saya membayangkan ibu akan marah besar. Dan ayah pun nanti tentu akan memarahi saya karena melanggar perjanjian kami yang menyebabkan ia disalahkan ibu. Tetapi ibu tak marah. Ia malah berkata: Hmmm, Ayahmu terlihat lebih muda ya. Ha ha ha. Mengapa kamu juga tidak memakai baju yang lebih bagus? Ayah tidak pula menyisir rambutnya terlebih dahulu! Ibu terus memandangmandangi foto itu. Tetapi... sekali pun tak menyisir rambut, hmmm, tetap saja Ayahmu terlihat lebih muda, kata ibu lagi, dan wajah ibu terlihat begitu gembira. Ibu memutuskan memajang foto itu di ruang tamu rumah kami. Di dinding rumah kami yang nyaris hanya tersisa sebuah ukiran kayu kepala ikan arwana, almanak tahun lalu, sebuah lukisan cat minyak murahan bergambar Tuanku Imam Bonjol yang sedang berkuda sambil menghunus kerisnya. Aha, ibu mematutmatut di mana foto itu akan diposisikan di antara mereka. Saya melihat bibir ibu kadang memoyong ke depan ketika tengah berpikir, kadang melebar seperti mulut ikan arwana. (Padang, 2006-2011)
Panggung
MINGGU, 27 FEBRUARI 2011 M / 24 RABIUL AWAL 1432 H
17
Rusli Marzuki Saria sebagai Penyair Indonesia (KADO ULANG TAHUN KE-75)
OLEH: HARRIS EFFENDI THAHAR*) I. Pada awalnya, seorang Rusli Marzuki Saria dilahirkan mungkin bukan untuk menjadi penyair. Menjadi penyair, manusia yang bergulat dengan kata-kata yang akhirnya menjadi sikap hidupnya. Akan tetapi, latar belakang lingkungan, pendidikan, dan karier Rusli Marzuki Saria telah menjadikan dia seorang penyair yang intens hingga usianya yang hari ini 75 tahun. Lahir di Kamang Kabupaten Agam 26 Februari 1936 dengan latar belakang pendidikan SMA “C” Jurusan Sastra. Mula-mula menjadi polisi di masa pergolakan PRRI, akhirnya menjadi wartawan dan redaktur Seni Budaya surat kabar Haluan di Padang. Kamang, sebuah nama nagari yang terkenal dalam sejarah perang kemerdekaan republik ini, yang menyiratkan pemberontakan dan jiwa yang bergolak dari masyarakat Minangkabau untuk mencapai sesuatu yang kita sebut dengan kemerdekaan. Barangkali, jiwa yang senantiasa bergolak itu menjadikan dirinya polisi di samping polisi sungguhan dengan pangkat brigadir polisi. Kemerdekaan, atau dalam bahasa lainnya kebebasan yang
sesungguhnya merupakan sesuatu yang senantiasa dicari setiap lelaki Minangkabau. Kadang-kadang hal itu diekspresikan para lelaki Minangkabau dengan merantau, untuk mencari kebebasan, terutama untuk mencari jati dirinya. Rusli tidak pernah merantau. Selama 75 tahun ia kukuh hidup menyair di tanah kelahirannya yang disebutnya sebagai tanah kecintaan para parewa! Kerajinannya membaca sejak sekolah menyebabkan Rusli jatuh Cinta pada sajak-sajak Lorca dan paham eksistensialisme Nietchze, seperti yang pernah diutarakannya pada saya lebih kurang 40 tahun lalu. Sebenarnya, Nietze itu parewa, katanya. Tapi, siapakah parewa dalam persepsi masyarakat kita orang Minangkabau? Menurut persepsi saya, parewa adalah lelaki local outsider yang memiliki kebebasan dan nilai-nilai sendiri, namun tetap punya hati nurani. Parewa berbuat dan bertindak sesuai kata hatinya jauh dari kata sungkan dan santun. Oleh sebab itu, kebanyakan anggota masyarakat yang hidup mapan menganggap parewa sebagai orang makan masak-matah.
Mungkin tidak persis sama, parewa mengingatkan kita pada Robinhood di Inggris pada masa lalu. Rusli sangat mencintai karakter parewa ini sehingga banyak orang mengidentikkan Rusli sebagai parewa itu sendiri selain terungkap dalam beberapa sajaknya. Parewa itu orang yang setia, kata Rusli suatu hari. Kesetiaan Rusli Marzuki Saria terhadap kata-kata menjadikan dirinya orang Minangkabau sejati. Hal itu amat beralasan, karena Minangkabau adalah sebuah isme yang mengutamakan kata-kata. Seperti halnya yang terungkap dari sebuah penelitian yang ditulis Jane Drakard untuk gelar Ph.D-nya pada Australian National University 1993 yang berjudul A Kingdom of Words: Minangkabau Sovereignty in Sumatran History, di mana rajaraja Minangkabau sama sekali tidak memiliki otoritas, kecuali simbol-simbol dalam kata-kata yang dianggap sakral. Tak lebih tak kurang seperti halnya tambo, kata-kata seperti meluncur dari negeri dongeng, namun dianggap masyarakat pemiliknya sebagai pusaka yang sakti yang perlu dijaga sepanjang waktu.
Beri aku tambo jangan sejarah aku ingin tuak penuh ragi dan tidak bangkai-bangkai yang menyerah! (Beri Aku Tambo Jangan Sejarah, dalam Sembilu Darah 1995) II. Sebagai penyair Indonesia, Rusli Marzuki Saria tidak meniru gaya siapa-siapa, apalagi epigon dari penyair ternama lainnya. Menurut HB. Jasin, Rusli seorang penulis sajak impresionistis. Penulis kesankesan yang sangat pribadi ke dalam bentuk sajak-sajak yang puitik, terutama dalam bentuk lirik-lirik. Kesetiaannya menulis sajak-sajak dalam kurun waktu yang sangat panjang bagi kebanyakan penyair, tidaklah mengubah gaya penulisannya, hingga pun hari ini. Kesetiaan Rusli sebagai penjaga gawang ruang “Budaya Minggu Ini” harian Haluan tiap Selasa sejak 1970 hingga ia dipensiun, telah banyak melahirkan penulis-penulis puisi dan cerpen, bahkan penulis novel seperti Darman Moenir. Meski demikian, tak seorang pun dari mereka yang menjadi epigon Rusli. Tidak juga Yusrizal KW, penulis sejak remaja seperti anak sasian dalam perguruan silat bersama guru gadangnya Rusli. Hal itu amat mengherankan, akan
tetapi juga sebagai sesuatu yang sangat terpuji. Selain itu juga menunjukkan bahwa Rusli adalah seorang guru yang berhasil memotivasi setiap muridnya menjadi dirinya sendiri. Rusli sebagai penjaga gawang ruang
“Budaya Minggu Ini” harian Haluan, ikut menjadikan Sumatra Barat pada masa itu sebagai pusat pertumbuhan sastra Indonesia yang intens di bagian Barat. Rusli bertanam dan menyemai benihbenih bakat penulis-penulis muda. Sementara, di sekelilingnya pada masa itu juga ada para sastrawan Indonesia yang tetap setia tinggal di negeri kata-kata ini seperti AA. Navis, Leon Agusta, Abrar Yusra, dan Chairul Harun, sebagai pohon-pohon sastra. Selain itu juga ada wartawanwartawan penganut jurnalisme budaya seperti Nasrul Sidik dan Kamardi Rais Datuk Simulie serta kehadiran seorang kritikus akademis Mursal Esten. Semua itu menjadikan lading Rusli menjadi subur di tengah kerim-
bunan suasana budaya menulis sastra.
sehingga suara garitiak tasa tidak sebagus atau sebaik yang dimainkan dengan tasa balango. Bagi pemain tasa yang muda-muda khususnya yang tidak pernah memainkan tasa balango, mereka tidak dapat membedakan kualitas dan rasa memainkan tasa balango. Komposisi pemain pada saat pertunjukan dalam posisi diam (pertunjukan di tempat), berbentuk lingkaran dan bentuk huruf V atau segi tiga. Kalau berbentuk lingkaran, posisi pemain tasa berada pada bagian tengah lingkaran atau pada garis lingkaran. Jika berbentuk segi tiga, maka posisi pemain tasa berada pada sudut segi tiga itu. Komposisi pemain pada saat prosesi (berjalan) pada umumnya dibuat dalam dua berbaris, dan di antara barisan itu ditempati oleh pemain tasa. Meskipun ada juga yang dibuat dalam tiga sampai empat barisan jika pemain dalam jumlah banyak. Penonton Penonton pertunjukan gandang tasa berasal dari berbagai lapisan masyarakat, tetapi lebih didominasi oleh kaum laki-laki, terutama anak-anak dan para remaja. Para penonton tersebut tidak menempati suatu tempat khusus. Mereka boleh saja menyaksikan dari berbagai arah dan tempat. Bagi anak-anak dan para remaja, jika ada pertunjukan gandang tasa, misalnya dalam upacara pesta perkawinan, mereka selalu ingin berada di depan para pemusik. Pada lagu-lagu tertentu, mereka tak jarang juga bergoyang dan bersorak sebagai bentuk ung-
kapan respon fisik, baik karena lagu maupun oleh karena tingkah para pemusik. Berbeda dengan para penonton dewasa, mereka lebih sering menyaksikan pertunjukan gandang tasa dari jarak jauh sambil duduk-duduk santai. Lagu-lagu gandang tasa itu memang lebih enak dan jelas suaranya didengar dari jarak yang relatif agak jauh. Gandang Tasa dalam Upacara Gandang tasa dipertunjukkan dalam berbagai upacara dan kegiatan sosial yang dilakukan oleh masyarakat. Misalnya dalam upacara pesta perkawinan, mengarak penganten, sebagai musik pengiring tari Galombang dalam upacara pengangkatan raja, upacara pengangkatan pengulu, maulid Nabi Muhammad, alek nagari (pesta desa/nagari), dan lain sebagainya. Pertunjukan gandang tasa dalam upacara pesta perkawinan dan mengarak penganten biasanya dilakukan dalam satu rangkaian kegiatan. Sebelum upacara mengarak penganten diselenggarakan, gandang tasa terlebih dulu dimainkan pada siang dan malam hari, dan baru pada keesokan harinya dimainkan untuk upacara mengarak penganten. Lagu-lagu yang dimainkan pada siang dan malam hari itu cukup banyak, sesuai dengan perbendaharaan yang dimiliki oleh grup gandang tasa tersebut. Misalnya lagu Matam Panjang, Oyak Tabuik, Matam Pondok Duo, Matam Turiah Lasuang, Matam Duo Baleh, Alihan, Kudo Manyipak, Siontong Tabang, Kureta Mandaki,
III. Sebagai penyair di republik ini, nama Rusli Marzuki sudah lama tercatat dalam sejarah Sastra Indonesia modern. Buku-buku puisi serta esai-esai yang ditulisnya dalam buku Monolog dalam Renungan, termasuk laporan-laporan perjalanannya ke luar negeri, senantiasa ditulisnya bernuansa puisi, bahkan terkesan seperti bakaba. Rusli termasuk penulis yang romatis dengan gaya impresionistis. Seperti halnya Rusli bergaul dengan generasi yang jauh lebih muda darinya, tetap terkesan tak berjarak, cair, jauh dari arogansi, dan sangat bersahaja. Sebagai pribadi, ia memang istimewa dan langka. Hari ini, 26 Februari 2011,
Rusli Marzuki Saria, sang parewa yang tetap sehat, tetap menulis sajak, tetap dekat dengan generasi muda, dan selalu menjaga stamina, berusia 75 tahun. Sungguh suatu anugerah Yang Maha Pemurah kepada Rusli Marzuki Saria, sang Papa, begitu ia dipanggil siapa saja yang mengenalnya. Atas nama warganegara Republik Indonesia yang mencintai kata-kata sebagai ayat-ayat kehidupan dengan bangga mengucapkan selamat ulang tahun, kepada papa, penyair parewa. Semoga senantiasa diberkati-Nya. Amin! Padang, 26 Februari 2011 (Footnotes) *) Profesor Pendidikan Sastra Universitas Negeri Padang
Gandang Tasa
Musik Perkusi Ritmik Minangkabau OLEH: ASRIL MUCHTAR DOSEN ISI PADANG PANJANG
E
NSAMBEL gandang tasa atau disebut juga gandang tambua secara musikal termasuk ke dalam ensambel perkusi ritmik tanpa melodi. Tidak ada alat musik yang difungsikan sebagai instrumen melodi. Juga tidak ada gendang yang ditala dengan nada-nada tertentu yang difungsikan sebagai instrument melodi, seperti alat musik taganing pada etnik Batak Toba di Sumatra Utara. Gandang tasa merupakan ensambel musik perkusi yang tergolong paling besar di Minangkabau. Besar dari aspek bentuk, ukuran, suara, jumlah alat musik yang digunakan, bahkan juga dari segi guna dan fungsinya dalam kegiatan adat dan ritual. Kebesaran guna dan fungsinya tampak dari penggunaan gandang tasa pada berbagai upacara adat yang bersifat prosesi yang ditampilkan di ruangan terbuka, seperti mengarak penganten dan pendukung upacara Upacara Tabuik di Pariaman. Dalam setiap grup gandang tasa, biasanya dipakai antara 4–10 buah lebih gendang bermuka dua (double-headed cylindrical drum) dan satu buah tasa (single-headed vessel drum). Banyaknya gendang yang dipakai memberikan pengaruh pula pada karakter musik ini, yakni bersifat dinamis dan enerjik, bahkan karena suaranya yang keras bisa difungsikan untuk membangkit semangat “heroik” dalam Upacara Tabuik. Gandang tasa dijumpai di beberapa daerah di Minang-
kabau, seperti Pariaman, Maninjau, Tiku, Lubuk Basung, dan beberapa daerah kabupaten Agam lainnya yang berbatasan dengan kabupaten Padang Pariaman. Gandang tasa Pariaman memiliki karakter musik cenderung cepat, dinamis, enerjik, dan keras, terutama di kawasan kota Pariaman, sehingga lagu-lagu yang dimainkan hanya berdurasi antara empat sampai delapan menit saja. Karena penyajian gandang tasa lebih banyak menguras tenaga. Karakter musik seperti i t u
b a nyak dipengaruhi pula oleh alam lingkungannya yang berada di tepi pantai yang cenderung keras. Lagu-lagu Gandang Tasa Diperkirakan jumlah lagu gandang tasa itu lebih dari lima puluh judul, yang tersebar di beberapa nagari, desa, dan kelurahan di Pariaman dan Maninjau serta daerah lainnya. Uniknya kebanyakan grup gandang tasa di Pariaman memiliki sendiri lagu-lagu andalannya. Lagu tersebut diciptakan sendiri oleh seniman atau pimpinan yang ada dalam grup. Memang lagu-lagu andalan grup itu tidak banyak, hanya berkisar antara 3-5 lagu. Tetapi mereka bisa juga memainkan lagu-lagu yang dimiliki oleh grup lain, terutama
lagu-lagu yang menarik dan terkenal. Lagu-lagu gandang tasa kebanyakan terinspirasi oleh alam atau lingkungan sekitarnya. Misalnya lagu Siontong Tabang (nama burung), Balam Tigo Gayo (suara tekukur yang merdu), Matam Manjompak, Kudo Manyipak (kuda lari cepat), Oyak Ambacang (tentang buah-buahan), Riak Danau, dan pengalaman dalam perjalanan, misalnya Kureta Mandaki (kereta api mendaki), Turiah Lasuang (bunyi kincir air menumbuk padi). Selain itu, juga muncul ide kreativitas dari senimannya dengan menggarap berbagai motif-motif ritme, kemudian disusun dalam suatu komposisi yang bagus dan baik. Misalnya, lagu Alihan, Matam 12 Tokok Balua, dan sebagainya. Lagulagu jenis yang terakhir ini merupakan lagu andalan grup yang memilikinya. Bahkan tak jarang pula dipelajari oleh grup gandang tasa yang lain. Pertunjukan Gandang Tasa Pertunjukan gandang tasa dilaksanakan di arena atau lapangan terbuka. Sesuai pula dengan karakter musiknya yang bersuara keras yang bisa didengar dalam radius yang relative luas tanpa pengeras suara, terutama pada malam hari di desa-desa atau nagari yang tidak banyak gangguan bunyi atau suara yang lain. Dalam konsep tradisinya pertunjukan gandang tasa selalu dilakukan di lapangan terbuka, baik dalam posisi berdiri maupun dalam bentuk prosesi. Yang penting agak luas sehingga memungkinkan gandang tasa bisa disajikan.Tempat pertunjukan juga tidak disiapkan secara khusus, seperti pentas dan sejenisnya.
Setiap gandang tasa dimainkan, baik untuk latihan maupun untuk pertunjukan, tasa sebagai alat musik yang menjadi kendali permainan terlebih dulu harus dipanaskan atau didiang dekat api. Kegiatan itu berlangsung sekitar 3-4 menit dekat nyala api yang berasal dari daun kelapa kering, agar kulit menjadi kencang dan kering. Ini diperlukan untuk bisa menghasilkan bunyi dengan frekuensi tinggi atau nyaring. Bunyi nyaring merupakan ciri warna bunyi atau timbre tasa. Bunyi nyaring itu sangat diperlukan untuk membuat perbedaan yang sangat kontras dengan bunyi gendang yang bersuara rendah, sehingga ritmeritme dan garitiak tasa (ornamentasi ritme tasa) yang dimainkan bisa terdengar dengan jelas dan bersih. Perbedaan warna bunyi ini merupakan konsep dan sebagian dari estetika musik gandang tasa. Cara seperti ini selalu dilakukan setiap pergantian lagu, karena bunyi nyaring pada tasa hanya akan bertahan sekitar lima sampai tujuh menit. Untuk penyajian berikutnya, tasa harus didiang lagi agar kulit menjadi nyaring. Tasa jenis ini sering pula disebut dengan tasa balango atau tasa talenang. Namun dalam perkembangan sekarang, tasa telah diganti dengan tasa fiber yang selaput memberannya terbuat dari plastik atau fiber, sedangkan badan tasa terbuat dari kuali, bukan dari belanga. Tasa fiber lebih praktis digunakan untuk waktu lama dan pada saat prosesi atau berjalan, karena tidak perlu didiang. Akan tetapi, menurut pengakuan sebagian besar pemain tasa, karakter suara tasa fiber pada satu sisi tidak sebagus atau sebaik suara tasa balango, terutama untuk menghasilkan bunyi nyaring. Bunyi nyaring dengan kualitas prima, tidak bisa dihasilkan dari tasa fiber, sebagaimana yang dapat dihasilkan oleh tasa balango,
Oyak Ambacang, Katidiang Sompong, dan lain sebagainya. Pada saat ini fungsi gandang tasa hanya untuk hiburan semata. Beberapa desa atau nagari di Maninjau lagu yang biasa dimainkan untuk arakan antara lain, Atam dan Riak Danau Upacara mengarak penganten dilaksanakan pada saat anak daro (penganten perempuan) beserta pasumandan menuju rumah marapulai, dan sebaliknya. Gandang tasa berada di bagian paling belakang rombongan. Pada upacara ini lagu yang dimainkan adalah lagu Matam Manjalang, atau Matam Panjang. Yang terpenting dari pertunjukan ini adalah bagaimana menyajikan jalinan permainan ritme yang variatif, sehingga suasana menjadi hidup dan bergairah. Pada prinsipnya kehadiran gandang tasa dalam upacara ini tidak begitu penting. Ia bisa digantikan dengan jenis musik lain seperti katumbak, yang biasa membawakan lagu-lagu joged Melayu dan gamad serta lagu-lagu dangdut. Upacara Maulid Pertunjukan gandang tasa dalam upacara Maulid Nabi Muhammad s.a.w., pada dasarnya hanya untuk memeriahkan suasana. Dalam upacara Maulid Nabi yang lebih diutamakan adalah pertunjukan musik yang bernuansa Islami dan bersuasana relijius, seperti berzikir, salawat talam atau salawat dulang, sedangkan gandang tasa, tidak banyak berperan. Bahkan dalam upacara ini di banyak tempat di Pariaman, gandang tasa tidak dimainkan. (*iBersambung)
18
MINGGU, 27 FEBRUARI 2011 M / 24 RABIUL AWAL 1432 H
TEPAT GUNA
Wawas
Mendorong Kesadaran Ramah Lingkungan
KEHADIRAN teknologi ramah lingkungan adalah solusi bagi kehidupan berkesinambungan yang dapat dipertanggungjawabkan.
Memelihara Anak Kelinci MEMBELI kelinci kecil memang menyenangkan, selain terlihat imut dan lucu, juga jinak. Bagi sebagian besar anak-anak akan senang bila memperoleh hadiah kelinci kecil tersebut. Tapi ingat ‌ memelihara kelinci kecil gampang gampang susah. Selain suka ngambek makan juga kadang kurang bisa menyesuaikan keadaan dan akibatnya kelinci kecil bisa-bisa mati. Kandang harus selalu bersih, sinar matahari bisa langsung masuk, tidak lembab dan usahakan terbuat dari ram-raman yang memungkinkan sirkulasi udara lancer. Baik terbuat dari bambu maupun kawat ram, yang terpenting landasan untuk pijakan dibuat rata (dari papan juga bisa) asal lobang-lobang untuk memungkinkan kotoran bias terus jatuh kebawah. Ukuran kandang di sekat perekor. Minimal ukuran 50 x 50 cm. Buatkan tempat makanan tersendiri agak tinggi agar tidak terinjak-injak. Bagi kelinci siap beranak siapkan kandang yang lebih luas. Siapkan pula kotak kecil yang diberi rerumputan kering agar hangat dan nyaman untuk persiapan anak kelinci lahir. Makanan bisa dari hijau-hijauan, misalnya : rumput lapangan atau kangkung dan sayur mayur yang lain. Usahakan rumput maupun sayur yang diberikan dalam keadaan layu, kecuali makan sendiri di alam saat dilepas. Jangan dicuci agar kadar air dalam sayuran sangat rendah. Selain makanan tersebut, kelinci juga menyukai ubi jalar maupun pohon, dedak/ bekatul, bungkil kelapa dan sebagainya. Usahakan makanan kelinci tidak satu jenis secara terus menerus. Hal ini akan menyebabkan kelinci manja dan susah makan makanan yang lain. Pemberian makanan yang tepat sore hari kira-kira mulai jam 18.00 sampai pagi hari jam 07.00. (kelinci biasanya makan sepanjang malam). Siang hari boleh diberikan makanan tambahan secukupnya. Sediakan tempat makan tersendiri agar tidak terinjakinjak dan terkena kencingnya sendiri. Usahakan agar kelinci muda tidak secara terus menerus terkena tanah yang becek dan lembab. Sebab akan terkena penyakit gatal (bhs Jawa : gudigen). Semoga trik singkat ini akan bermanfaat bagi penggemar kelinci, khusunya pemula.
Kolam untuk Koi IKAN KOI memang ikan pajangan di kolam taman. Jika koki mungkin merajai akuarium, maka koi mungkin raja ikan hias dalam kolam taman. Ibarat pohon raksasa, koi memang lebih pantas me-nempati kolam taman yang luas dibandingkan kerabatnya koki yang bagaikan pohon bonsai lebih pantas dalam akuarium. Tentang hal ini seorang pengusaha ikan koi di daerah Jawa Barat pernah berkomentar. Jika koi ditempatkan dalam akuarium maka yang bisa dinikmati hanyalah tubuh bagian samping saja, sedangkan kecantikan koi yang justru lebih banyak di bagian atas tubuhnya malah tidak tampak. Dengan menempatkan mereka dalam kolam taman, kita leluasa menikmati keelokan tubuhnya bukan saja bagian atas tapi juga keseluruhan tubuhnya. Untuk bisa menikmati koi dalam kolam taman, harus kita siapkan kolam yang benar-benar sesuai dengan kebutuhan koi. Artinya, kolam yang mesti kita sediakan selain memenuhi syarat teknis, juga secara estetis bisa dinikmati. Semula orang menyangka sulit mempunyai kolam koi, karena dalam pikirannya terbayang ke-butuhan lahan yang hams cukup luas. Untuk kolam koi memang secara teknis menghendaki lahan yang luas, tapi Jika lahan tersebut tidak mungkin diusaha-kan, tentu saja masih tersedia kesempatan bagi kita yang lain untuk memenuhi keinginan kita memiliki kolam koi. Dalam kehidupan keluarga modern kebutuhan rekreasi ditempatkan sejajar dengan kebutuhan lain-nya seperti sandang, pangan dan papan. Kolam untuk koi tidak jarang menjadi bagian dalam deko-rasi sebuah taman yang rekreatif. Artinya bahwa kolam untuk koi tidak sekedar hadir untuk tempat tinggal koi, tanpa memanjakan mata yang melihat-nya, tapi kehadiran kolam koi dalam sebuah taman harus menyatu dengan taman itu secara keseluruh-an. Dengan demikian, tembok yang membatasi air bukan menjadi pembatas dengan lingkungannya yang merupakan tanaman, melainkan justru menjadi pengikat antara kedua media yang hadir dalam taman tersebut. Berdasarkan patokan tersebut, ben-tuk kolam taman untuk koi nantinya tidak kaku dan formal, melainkan elastis dan dapat lebur dengan lingkungan kolam secara keseluruhan.„
Kemajuan teknologi menjadikan kehidupan lebih mudah dan menyenangkan, tapi dampak negatif kemajuan itu juga tidaklah sedikit, misalnya polusi yang menyebabkan kerusakan lingkungan dan pemborosan sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui. Seandainya kemajuan teknologi hanya mengutamakan kecanggihan tanpa mempertimbangkan dampak negatifnya bagi kehidupan maka sesungguhnya kehadirannya bukanlah kemajuan tapi justru sebuah kemunduran. Teknologi yang merugikan bagi lingkungan adalah sebuah belati yang menikam dari belakang. Kehadiran teknologi ramah lingkungan adalah solusi bagi kehidupan berkesinambungan yang dapat dipertanggungjawabkan, kebutuhan akan hal itu adalah mutlak. Jika tidak, maka hal tersebut akan menjadi beban berat bagi generasi berikutnya dimana mereka akan mewarisi sampah polusi dan segudang masalah lingkungan yang mempengaruhi kehidupan paling dasar. Sayangnya kemajuan teknologi ramah lingkungan ini masihlah hal langka (juga mahal), hanya dapat dinikmati dengan pengorbanan sumber daya yang besar dan oleh negara-negara maju saja. Sementara masyarakat negara berkembang masih kesulitan mengakses teknologi semacam ini. Padahal banyak sumber daya alam dan pendukung kehidupan bumi berbasis di negara-negara berkembang. Sehingga terdapat kesenjangan antara usaha pelestarian lingkungan dengan penerapan teknologi yang mendukungnya. Kesenjangan ini hanya dapat diatasi jika negara maju memberikan kemudahan bagi negara berkembang untuk mengakses teknologi ramah lingkungan yang mereka hasilkan seluasluasnya. Sehingga ada sinkronisasi antara pelestarian lingkungan dengan teknologi yang digunakan. Jangan sampai ketika negara berkembang
dapat menikmati teknologi ramah lingkungan pada saat itu lingkungan sudah terlanjur rusak atau terpolusi parah, hutan telah habis, air tercemar, udara kotor, sampah menumpuk, sumber daya alam menipis drastis, dan manusia sedang sakit-sakitan menghadapi gejala perubahan iklim global. Tentu ironis sekali ketika sebuah mobil hybrid yang ramah lingkungan melintas di sebuah kawasan, dimana di salah satu sudutnya terdapat sampah yang menumpuk, display pencatat kondisi udara menunjukkan kandungan CO2 yang tinggi, air kekuningan melintas disungai yang tak ada lagi ikannya, dan di salah satu rumah sedang terbaring seorang anak yang sakit karena udara kotor. Pertanian Organik Pertanian organik yang semakin berkembang belakangan ini menunjukkan adanya kesadaran petani dan berbagai pihak yang bergelut dalam sektor pertanian akan pentingnya kesehatan dan keberlanjutan lingkungan. Revolusi hijau dengan input bahan kimia memberi bukti bahwa lingkungan pertanian menjadi hancur dan tidak lestari. Pertanian organik kemudian dipercaya menjadi salah satu solusi alternatifnya. Pengembangan pertanian organik secara teknis
harus disesuaikan dengan prinsip dasar lokalitas. Artinya pengembangan pertanian organik harus disesuaikan dengan daya adaptasi tumbuh tanaman dan binatang terhadap kondisi lahan, pengetahuan lokal teknis perawatannya, sumber daya pendukung, manfaat sosial tanaman dan binatang bagi komunitas. Pertanian organik memandang alam secara menyeluruh, komponennya saling bergantung, dan manusia adalah bagian di dalamnya. Prinsip ekologi dalam pertanian organik didasarkan pada hubungan antara organisme dengan alam sekitarnya dan antarorganisme itu sendiri secara seimbang. Pola hubungan antara organisme dan alamnya dipandang sebagai satu - kesatuan yang tidak terpisahkan, sekaligus sebagai pedoman atau hukum dasar dalam pengelolaan alam, termasuk pertanian. Dalam pelaksanaannya, sistem pertanian organik sangat memperhatikan kondisi lingkungan dengan mengembangkan metode budi daya dan pengolahan berwawasan lingkungan yang berkelanjutan. Sistem pertanian organik diterapkan berdasarkan atas interaksi tanah, tanaman, hewan, manusia, mikroorganisme, ekosistem, dan
lingkungan dengan memperhatikan keseimbangan dan keanekaragaman hayati. Sistem ini secara langsung diarahkan pada usaha meningkatkan proses daur ulang alami daripada usaha merusak ekosistem pertanian. Pertanian organik banyak memberikan kontribusi pada perlindungan lingkungan dan masa depan kehidupan manusia. Pertanian organik juga menjamin keberlanjutan bagi agroekosistem dan kehidupan petani sebagai pelaku pertanian. Sumber daya lokal dipergunakan sedemikian rupa sehingga unsur hara, bimassa, dan energi bisa ditekan serendah mungkin serta mampu mencegah pencemaran. Pemanfaatan bahan-bahan alami lokal di sekitar lokasi pertanian seperti limbah produk pertanian sebagai bahan baku pembuatan pupuk organik seperti kompos sangat efektif mereduksi penggunaan pupuk kimia sintetis yang jelasjelas tidak ramah lingkungan. Demikian juga dengan pemanfaatan bahan alami seperti tanaman obat yang ada untuk dibuat racun hama akan mengurangi penggunaan bahan pencemar bahaya yang diakibatkan pestisida, fungisida, dan insektisida kimia. Penggunaan mikroorganisme pada pembuatan pupuk
organik, selain meningkatkan efisiensi penggunaan pupuk, juga akan mengurangi dampak pencemaran air tanah dan lingkungan yang timbul akibat pemakaian pupuk kimia berlebihan. Di samping itu, banyak mikroorganisme di alam yang memiliki kemampuan mereduksi dan mendegradasi bahan-bahan kimia berbahaya yang diakibatkan pencemaran dari bahan racun yang digunakan dalam aktivitas pertanian konvensional seperti racun serangga dan hama. Dengan kemajuan teknologi, pertanian organik adalah pertanian ramah lingkungan yang murah dan berteknologi sederhana atau tepat guna, serta dapat dijangkau semua petani di Indonesia. Pertanian organik bukan hanya baik bagi kesehatan, tetapi juga bagi lingkungan bumi. Pertanian organik adalah pertanian yang ramah lingkungan. Artinya, para pelaku sistem pertanian organik berusaha tidak merusak dan menganggu keberlanjutan komponenkomponen lingkungan yang terdiri atas tanah, air, udara, tanaman, binatang, mikroorganisme, dan tentunya manusia mengonsumsi produk pertanian organik, menandakan cerminan pribadi yang ramah lingkungan. (Berbagai Sumber)
Meraup Uang dengan Ikan Gurami
PENGGUNAAN kolam dengan kedalaman dua meter atau lebih merupakan teknik budi daya yang relatif baru bagi para pembudidaya ikan. Pembudidaya biasa menggunakan kolam dengan kedalaman berkisar antara 1,0 - 1,2 m. Adopsi teknik budidaya ini dapat memberikan dampak yang positif bagi para pembudidaya, mengingat penambahan rata-rata kedalaman kolam sekitar 80 - 100 cm dapat meningkatkan efisiensi penggunaan lahan hingga 400 persen (dalam pemanfaatan luas) atau 150 persen (dalam pemanfaatan volume). Secara finansial, pendalaman kolam hanya memerlukan biaya sekitar
Rp30.000/m3 sedangkan biaya perawatan/perbaikan kolam tidak mengalami perubahan. Penggunaan kolam dengan kedalaman dua meter dapat memberikan dampak positif pada usaha budidaya gurame. Kolom air yang lebih dalam memberikan kesempatan yang lebih lama pada ikan untuk menangkap pakan tenggelam yang diberikan sesuai dengan karakteristik biologi ikan gurame yang cenderung lambat merespon pakan. Selain itu, bentuk ikan yang pipih dengan gerakan yang cenderung dominan vertikal juga dapat lebih mengefisienkan kolom air yang dalam dibandingkan dengan pada kolom air yang dangkal.
Tingkah laku ikan gurame yang sangat responsif terhadap gangguan eksternal juga dapat dikurangi pada kedalaman kolam dua meter dibanding dengan satu meter. Walaupun di sisi lain, peningkatan padat tebar pada kolam dua meter dapat mengakibatkan ikan kurang dapat menerima stress internal yang mungkin terjadi, misalnya: gesekan antar ikan saat terjadi kejutan. Selain itu, peningkatan padat tebar juga berimplikasi pada peningkatan beban bahan organik dari sisa pakan dan kotoran ikan sehingga dapat mengurangi daya dukung (carrying capasity) kolam. Dampak penggunaan kolam dalam yang cenderung
kontradiktif tersebut dapat ditunjukkan dari hasil pemeliharaan ikan pada kolam percontohan. Hasil pemeliharaan ikan pada kolam percontohan (kolam dalam, 2 m) relatif tidak berbeda dengan hasil pada kolam pembudidaya (kolam dangkal, 1,0 - 1,2 m), baik dengan sistem produksi monokultur (gurame) maupun polikultur (gurame dengan nila dan gurame dengan nilem). Dampak positif penggunaan kolam dalam tidak cukup tampak dari adanya peningkatan pertumbuhan ikan yang ditanam dibandingkan dengan kolam dangkal. Peningkatan yang sangat signifikan pada penggunaan kolam dalam dapat diperoleh dari efisiensi penggunaan lahan. Pada luasan lahan yang sama, produksi ikan dengan kolam dangkal dapat ditingkatkan 3-4 kali lipat bila dengan menggunakan kolam dalam sehingga dapat berpengaruh terhadap peningkatan produksi secara total dalam satu kawasan. Hasil ikan gurame pada sistem monokultur relatif tidak berbeda dengan hasil pada sistem polikultur tetapi terdapat peningkatan nilai tambah dari hasil panen ikan nila atau nilem. Antara ikan utama (gurame) dengan ikan tambahan (nila atau nilem) tampaknya tidak terdapat persaingan untuk mendapatkan sumber makanan, baik pakan utama (pelet buatan) maupun pakan tambahan (hijauan). Meskipun
ikan-ikan ini cenderung bersifat herbivora, namun karena dilakukan pengaturan ukuran tanam sehingga persaingan dapat ditekan dan ikan tambahan tampaknya cenderung memanfaatkan sisa metabolisme ikan utama dan sumber makanan lainnya. Penggunaan pakan buatan tenggelam yang bersumber dari hasil produksi kelompok pembudidaya menunjukkan hasil total yang relatif tidak berbeda dibandingkan dengan menggunakan pakan buatan apung yang bersumber dari pabrik pakan. Secara visual, ikan yang diberi pakan apung tampak berukuran lebih gemuk dibandingkan dengan ikan yang diberi pakan tenggelam. Namun secara bobot, ikan yang diberi pakan berbeda tersebut relatif tidak berbeda sehingga dari bobot total panenan juga tidak berbeda. Sedangkan pada penanganan pasca panen (transportasi ikan dari kolam sampai pasar), terdapat perbedaan ketahanan tubuh antara ikan dengan sumber pakan yang berbeda tersebut. Ikan yang diberi pakan tenggelam cenderung lebih tahan terhadap tekanan fisiologis saat transportasi dibandingkan dengan ikan yang diberi pakan apung. Namun demikian, pada kegiatan percontohan ini tidak dilakukan identifikasi secara mendetail dan perlu penelaahan yang lebih lanjut mengenai perbedaan. „
Rumah
MINGGU, 27 FEBRUARI 2011 M / 24 RABIUL AWAL 1432 H
19
RumahMenawan denganTaman Sederhana KONSEP taman rumah minimalis tengah disuka. Anda salah satunya? Jika begitu, kehadiran taman bergaya minimalis perlu Anda hadirkan. Untuk sebuah taman minimalis yang biasanya berada di lahan sempit, tak sembarang tanaman dan ornamen pantas diletakkan di sana. Salah memilih, lahan yang sudah sempit akan terlihat semakin sempit. Karena berada di lahan yang terbatas, biasanya sekitar dua hingga enam meter persegi, pemilik rumah tentu menginginkan taman minimalis ini bisa ditata seoptimal mungkin. Untuk membuat taman minimalis, ada beberapa karakteristik yang perlu diperhatikan. Bangunan gaya minimalis umumnya bertingkat dengan bentuk kotak atau geometris. Bentuk ini menyembulkan kesan tegas dan kaku. Nah, kehadiran taman diharapkan bisa mengurangi kesan kaku tersebut. Taman minimalis sebaiknya menonjolkan aksen natural
Menghadirkan Pagar Rumah yang Akrab RUMAH adalah kebutuhan utama setiap orang. Pada umumnya ketika kita membeli rumah tidak langsung dilengkapi dengan pagar, teralis jendela apa lagi canopy, karena semua itu adalah aksesoris tambahan diluar spesifikasi yang diberikan oleh developer. Menempati rumah baru yang masih “kosong� tanpa pagar dan teralis jendela rasanya kurang nyaman dan tidak aman. Kurang nyaman karena kondisi rumah baru biasanya masih terlihat polos/standar seperti rumah disebelah kanan dan kiri rumah kita yang baru dibangun, sangat berbeda sekali bila rumah baru kita itu sudah dilengkapi dengan pagar dan teralis. Pagar besi rumah, teralis jendela ataupun canopy sebagai aksesoris rumah juga berguna untuk memberikan rasa aman. Dengan adanya pagar, rumah Anda memiliki batas dengan lingkungan sehingga secara privasi kita tidak terganggu dan bagi Anda yang memiliki anak masih kecil pagar rumah membantu melindungi si kecil dari bermain keluar rumah ataupun ke jalanan yang berbahaya, sedangkan dengan adanya teralis jendela membuat rumah Anda lebih aman dari resiko kemalingan yang sering terjadi, pada kasus kebanyakan maling masuk rumah melalui jendela. Pagar besi rumah atau pagar depan rumah pada mulanya di buat hanya untuk melindungi rumah dari gangguan lingkungan di luarnya. Seiring berkembangnya dunia
bangunan, bentuk pagar rumah yang sederhana sekarang bentuknya lebih variatif dan modern mengikuti gaya dari bangunan itu sendiri. Pada tahun era 90-an gaya bangunan yang sedang digemari adalah gaya bangunan klasik, penuh dengan ornamentornament seperti patung dan ukiran-ukiran klasik ala eropa, yunani ataupun roma. Sehingga bentuk pagar rumah sederhana saat itu dipenuhi dengan ornament-ornament klasik, lekukan melingkar dan bentuk bunga-bunga, bahan untuk membuatnya juga lebih banyak menggunakan material besi tempa. Bentuk klasik seperti itu sudah mulai ditinggalin untuk sekarang ini, tetapi bagi yang memiliki selera tertentu masih menyukainya, karena kesan megah dan ekslusif pada pagar rumahnya tidak hilang di telan zaman. Memasuki tahun 2000-an tren gaya bangunan yang banyak digemari sudah mulai bergeser ke arah bangunan minimalis, karena itu pagar rumah besi minimalis mendapatkan tempat yang luas di masyarakat, rumah bergaya minimalis tumbuh dimana saja. Pagar besi minimalis banyak disukai karena memiliki kesan sederhana (simple) dan modern, selain itu juga pagar rumah minimalis tidak memerlukan perawatan yang ribet karena memang bentuknya sangat sederhana sekali. Dari sisi pembuatannya pagar bergaya minimalis lebih
mudah daripada pagar rumah klasik, tentunya juga harganya berbeda dengan harga pagar klasik. Pintu pagar rumah atau yang biasanya disebut pintu pagar besi, adalah bagian pagar yang utama, biasanya untuk memagari area halaman parkirnya kendaraan. Pintu pagar rumah bisa terpisah bisa juga tergabung dengan pagarnya, jadi secara pesanan juga bisa terpisah. Pada saat ini tipe pintu pagar besi minimalis lebih digemari baik untuk perumahan ataupun untuk kantoran. Penyakitnya pintu pagar rumah adalah bila mengunakan material engsel yang tidak baik, akan cepat rusak di bagian engselnya, oleh karena itu bagi Anda yang membuat pintu pagar rumah mohon dicek dan pastikan bahan yang dipakai adalah material yang kuat jangan tertipu oleh spesifikasi yang diberikan. Keunggulan pagar besi tempa adalah tampilannya yang megah dan ekslusif, sekalipun bentuk bangunan rumahnya tidak klasik dengan pagar besi tempa bisa membuat bangunannya ikut terlihat megah. Penggunaan pagar besi tempa ini biasanya digunakan untuk rumah yang memiliki ukuran besar. Pembuatan pagar besi tempa membutuhkan waktu yang lebih lama daripada pembuatan pagar besi minimalis karena membutuhkan ketelitian dan kerapihan yang tingkat tinggi. (dari berbagai sumber)
dengan material yang tidak terlalu banyak, terutama jika bangunan rumah memiliki jendela ukuran besar. Selain itu aspek kesehatan dan kenyamanan penghuni rumah sangat perlu diperhatikan ketika membuat taman minimalis. Anda tahu bukan, hunian minimalis yang sempit sangat membutuhkan pasokan oksigen. Nah, kebutuhan oksigen bisa diperoleh dari proses fotosintesis tanaman hijau. Karena itu, perbanyak tanaman hijau di taman minimalis. Oksigen bisa juga diperoleh dari unsur air. Karena itu, menghadirkan kolam plus air terjun atau pancuran, merupakan langkah yang tepat. Di mana sebaiknya taman minimalis berada? Sangat fleksibel. Anda bisa menempatkannya di bagian depan, belakang, pojok, samping, bahkan di dalam rumah. Jika menyukai unsur air, Anda bisa menempatkan taman minimalis bertema taman air di bagian depan rumah.
Jika taman berada di bagian belakang rumah, buatlah desain yang lebih sederhana. Hindari bentuk-bentuk yang menyerupai gunung, karena akan menumbuhkan kesan sempit. Jika ingin menghadirkan rumput, sebaiknya pilih yang berdaun kecil dan halus seperti rumput peking. Lain halnya untuk taman minimalis yang hadir di dalam rumah. Tanaman yang pas untuk taman di dalam rumah adalah keluarga palem-paleman. Tanaman berdaun hijau dengan sedikit semburat kuning, Dracena fragrans, juga layak Anda pilih. Sejatinya, banyak jenis tanaman yang cocok menghuni taman minimalis. Yang penting, mudah dipelihara, berwarna hijau, serta harganya murah. Beberapa di antaranya, yakni Caladium linium, Calathea majestic yang memiliki daun berwarna hijau segar, dan Yang liyu, yang kerap menghiasi area tepi kolam. Untuk jenis tanaman berbunga, Anda juga punya banyak
pilihan. Sebut saja misalnya, kembang merak, alamanda, terompet, melati, dan kemuning. Tak saja indah, bunga kemuning yang mungil namun wangi bisa sekaligus mengharumkan taman Anda. Bahkan, jika ditanam di dekat carport, bunga ini bisa berfungsi sebagai pembatas atau pagar. Masih ada pilihan lain? Tentu saja. Tanaman sri rejeki, bahkan Anthurium, pas juga untuk taman minimalis Anda. Tak hanya tanaman hias. Tanaman buah pun bisa Anda tampilkan pada jenis taman yang satu ini. Tapi ingat, jangan sembarang tanaman buah. Sebaiknya, pilih pohon bersosok ramping dan tumbuhnya vertikal. Contohnya, pohon ceremai, srikaya, dan delima. Tanaman menjulang seperti glodok tiang atau cemara lilin bisa juga menjadi penghias taman. Tidak sulit, bukan? Berbekal tips di atas, mudahmudahan taman Anda tampil maksimal meski berada di lahan minimal. „
20
MINGGU, 27 FEBRUARI 2011 M / 24 RABIUL AWAL 1432 H
SONET ROCK
Penerus Jejak ‘Cadas’ Rhoma
SUKSES mengantar Ridho Rhoma mengibarkan panji band Sonet 2 di jalur Dangdut, kini Rhoma Irama kini mencoba mengorbitkan putra lainnya lewat jalur musik Roc. Raja Musik Asia Tenggara versi Majalah Asia Week ini, berharap Vicky Rhoma bersama Sonet Rock band, bisa meneruskan jejak sukses musik cadasnya lewat album bertajuk "Bujangan" produksi Falcon Music. "Dalam perjalanan karir sebagai seniman dan pemusik berkualifikasi Amphibi, saya pernah menggeliat dan sukses di jalur Rock maupun Dangdut. Nah, setelah mampu mengantar sukses Ridho dangan Sonet 2 di jalur Dangdut, kini giliran saya mengawal Vicky dengan Sonet Rock bandnya untuk meneruskan jejak musikalitas cadas saya," papar Rhoma Irama di MU CafĂŠ Jakarta, barubaru ini. Sebagai gebrakan awal, lanjut raja dan legenda hidup musik Dangdut ini, Vicky dan Sonet Rock-nya, mendaur ulang lagu-lagu karyanya - mulai dari "Bujangan", "Buta", "Pemarah", "Nafsu Serakah", "Persetan", "Hak Azazi", "Badai Fitnah" hingga "Sahabat" dengan aransmen baru bernuansa cadas. "Dengan menanggalkan warna aslinya dan mengaransmen ulang dalam
kemasan rock atau cadas, sederet lagu usungan Vicky dan Sonet Rock music pengiringnya praktis lebih bertenanga, lebih kuat atau power full," tandas Rhoma. Menyinggung alasan lagu "Bujangan" dijadikan jagoan album, Vicky Zulfikar - demikian nama panjang vokalis Sonet Rock ini, hal tersebut lantaran tembang yang populer hingga ke manca Negara diera tahun 1980an tersebut, juga kental bernuansa musik rock - Barat. "Ketika Papa menciptakan lagu tersebut tiga dasawarsa silam, mencoba melakukan revolusi lewat musik dengan memadukan unsur musik Dangdut serta unsur musik Rock. Ternyata harmoni musik tersebut, membawa perubahan besar dalam perkembangan musik Dangdut di tanah air. Dan mampu mengimbangi dominasi musik
Barat pada masa itu. Berdasarkan fakta sejarah itu, sangat lah beralasan bila Sonet Rock memilih lagu Bujangan sebagai andalan," tandas pria ganteng kelahiran Jakarta, 30 September 1976 ini. Didukung formasi solid, Vicky (vokal), Wakeh - Ian - Ikas (gitar), Adhit (keyboard) dan Apunk (drum), Sonet Rock memang mencoba menyulut gerakan revolusi dengan mengemas lagu Bujangan dalam balutan Trash-Rock yang lebih segar dan enerjik. Didukung pula Iwan Xaverius, mantan pembetot bas grup rock Edane - sebagai penata musik, Vicky dkk. mampu meremajakan lagu Bujangan dalam suguhan cadas kendati yang kerap digadang-gadangkankan sebagai salah satu tembang Dangdut terbaik sepanjang masa. (h/atv/*)
JANNU DEGUCHI
Penyanyi Orbitan Sony J-Rock
SATU lagi pentolan grup musik papan atas nasional mencoba melebarkan kemampuan sekaligus keberuntungan dengan mengorbitkan solois pria. Dia adalah Sony Ismail gitaris J-Rock yang berperan sebagai Music Director album debutan penyanyi Jannu Deguchi bertajuk "Free My Soul". "Setelah sukses mengibarkan panji J-Rock grup band pop rock berkiblat pada musik rock Jepang, kini giliran saya melebarkan kemampuan untuk mengorbitkan solois pria. Sebagai produser musik, semua talenta musikalitas saya yang selama ini tak tertampung dalam grup band, saya salurkan lewat album perdana Jannu." Papar Sony di Jakarta, baru-baru ini. Menurut gitaris kampiun Nescafe Get Started 2004 ini, dirinya terpanggil untuk turut mengorbitkan Jannu, lantaran re-generasi solois pria di blantika musik Indonesia, masih tersendat-sendat. "Semangat saya berkolaborasi dengan penyanyi debutan tambah menggebu-gebu lantaran Jannu memiliki vokal berkarakter yang memudahkan
saya mengeksplornya lebih maksimal. Hasilnya, saya bisa menyalurkan pengalaman bermusik bersama J-Rock, termasuk ide-ide musikalitas yang belum tertampung dalam format band - hingga melahirkan sebuah kolaborasi berbobot dengan Jannu," tandas Sony yang bersama Jannu berhasil menyuguhkan lirik-lirik nakal menggoda dan penuh percaya diri khas kaula muda lewat singgel andalan "Cinta Tak Cukup Satu" itu. Bukan hanya itu, kata-kata ajaib berbalut karakter vokal Jannu yang manis namun lugas dalam sentuhan musik ala Sony J-Rock pada singgel kedua bertajuk "Wajahnya". "Tembang bernuansa cinta dan akustik dimana pada bagian interlude-nya Mas
Sony mengisi dengan iringan melodi yang menggigit dan dinamis, memudahkan saya menemukan notasi ceria dan sedikit centil pada singgel kedua ini. Alhasil, meluncurlah lagu mudah dicerna dan enak didengar lantaran semua nada-nada indah pun keluar mengalir dari imajinasi saya," terang Jannu, vokalis ganteng berkacamata kelahiran Jakarta, 13 Januari 1987 ini. Niat tulus Sony untuk turut melancarkan re-generasi solois pria di blantika music nasional, tampaknya berjodoh dengan Jannu yang sejak di bangku SMP sangat tertarik dengan dunia musik bahkan sudah melekat pada jiwanya. "Saya akan manfaatkan peluang emas dan langka berkolaborasi dengan produser musik berbakat besar ini sebaik-baiknya. Mudah-mudahan debut album Free My Soul disambut hangat penikmat musik di seluruh penjuru tanah air," harap Jannu Deguchi , penggemar berat band Peterpan, MEW, Koes Plus hingga John Mayer ini menutup pembicaraan. (h/atv/*)
ZAINAL IBRAHIM
Belajar Sampai Mati PROSES pembelajaran tak hanya berlangsung saat kita menempuh pendidikan, justru saat bersosialisasi dengan masyarakat secara utuhlah proses ini berjalan secara maksimal. Karenanya, dimanapun seseorang berada, dia harus terus belajar. "Prinsipnya belajar sampai mati, namun tidak belajar matimatian," kata staf ahli wali kota Padang bidang kemasyarakatan dan SDM, Zainal Ibrahim pada Haluan, kemarin. Mantan Kadis Infokom Kota Padang yang juga dipercaya sebagai Plt Asisten III Pemko Padang ini mengatakan, proses pembelajaran itu terus dilakukannya. Tak hanya saat ini
setelah duduk di kursi eselon II di jajaran Pemko Padang. Namun jauh sebelumnya, bahkan saat masih berstatus pegawai magang di kantor Gubernur Sumbar beberapa tahun silam. "Dengan terus belajar, maka ilmu yang kita dapatkan akan terus meningkat. Sebab, di saat belajar lah akan terjadi penambahan pengetahuan secara terus menerus," katanya berargumen. Dengan dasar itu, Zainal tak hanya kaku dalam melaksanakan proses belajar tersebut. Dia tak hanya melakukan di lingkungan kantor tempat dia beraktifitas setiap hari. Namun juga di lingkungan masyarakat dan tempat tinggal. "Bahkan saat berinteraksi den-
gan lingkungan pergaulan di kampung halaman, kita juga harus belajar," ucapnya. Untuk itu, Zainal selalu menekankan kepada staf, bawahan, keluarga dan lingkungannya untuk terus belajar. Karena hanya dengan belajarlah pemahaman akan hidup akan terus meningkat.(h/ted)
Inspirasi SKENARIO
Wirausahawan Sosial OLEH: ZUKRI SAAD
DALAM perjalanan ke rumah dokter mengantar anak sakit pada pagi itu, iseng-iseng Uwan memutar-mutar gelombang untuk mendengar radio swasta niaga. Niatnya mau mendengar berita perkembangan mega korupsi Gayus yang membuat Presiden dan jajaran kabinet Indonesia Bersatu II kalang kabut, sibuk menyusun pencitraan baru menangkal sinyalemen ketidakbecusan yang bisa berujung ke pemakzulan. Belum ada perkembangan, tapi feeling Uwan tepat, yakni pengalihan perhatian terhadap isu itu dengan menangkap anggota DPR periode lalu yang terkait kasus suap pemilihan Deputy Gubernur BI Miranda Gultom oleh KPK. Panda, teman Uwan, termasuk tokoh yang ditangkap. Duh, tak ada modus operandi baru rupanya, pemerintah masih pakai cara lama yakni mengalihkan perhatian publik dengan mengetengahkan isu hangat lain. Lebih baik membahas isu menggelitik lain tentang kepemimpinan lokal yang idealnya hendaklah berasal dari birokrat yang berkombinasi dengan pengusaha. Birokrat berpengalaman dibutuhkan untuk pelayanan publik prima sehingga pelaksanaan roda pemerintahan berlangsung lancar. Pengusaha diperlukan kinerja dan kreatifitasnya untuk menghasilkan PAD yang signifikan bagi sumberdaya pembangunan daerah. Jelasnya, pengusaha diperkirakan akan mengembangkan naluri kewirausahaannya untuk mendatangkan investor yang berimplikasi percepatan pembangunan dan sebanyak-banyaknya membuka lapangan kerja bagi masyarakat. Menurut Uwan, ide itu tidak sepenuhnya salah. Pilihan yang tepat asal figurnya juga tepat. Pilihan tepat mengingat kabupaten dan kota perlu banyak dukungan sumberdaya untuk membangun. Figur yang tepat, disini perlu dipikirkan sejenak. Mari kita layangkan pandang ke kota-kabupaten di Sumbar untuk melihat secara umum sosok pemimpinnya. Fenomena kota-kota dan kabupaten di Sumbar menunjukkan ada pimpinan yang berlatar belakang pengusaha, paling tidak berjiwa pengusaha. Ada mantan polisi tapi memiliki semangat kewirausahaan, ada birokrat namun juga fasih membahas pengembangan ekonomi. Ada pula berlatar belakang kontraktor tapi ada yang sebelumnya berprofesi sebagai pendeta. Ada pengusaha rumah makan terkenal di jalinsum. Gubernur sendiri, selain tokoh politik, adalah juga guru besar bidang psikologi. Umumnya berlatar belakang partai politik tertentu, baik politisi dari dulunya, bisa juga kader politis dadakan, sesuai kebutuhan sesaat. Tapi apapun latar belakangnya, tuntutan untuk pengadaan sumberdaya pembangunan sendiri telah membuat mereka, suka atau tidak suka, harus berbicara dan berbuat kearah itu. Maka, dalam berbagai implementasi kita temukan pula beragam corak perilaku kepengusahaan itu. Mulai dari yang malu-malu, sampai-sampai sangat terbuka mengeksploitasi habis-habisan sumberdaya alam di wilayahnya untuk dan atas nama penggalian sumberdaya pembangunan. Sampai-sampai rambu-rambu keterbatasan daya dukung alam (carrying capacity) tidak diperdulikan. Secara umum, pemimpin daerah berlatar belakang pengusaha atau birokrat coba-coba berusaha bisa punya naluri malaikat dan membangun kinerjanya untuk sepenuh-penuhnya kesejahteraan rakyat. Namun tentu tak sedikit yang mempunyai naluri setan, yang menghisap sumberdaya di wilayah kekuasaan untuk kepentingan diri dan kelompoknya. Apalagi naluri primitif kepengusahaan yang bisa membuat mereka kerasukan, rakus dan tak pandang bulu, khususnya bila segera harus menarik kembali investasinya sewaktu menjadi calon pimpinan daerah. Pengalaman hidup Uwan menunjukkan ada dan banyak pengusaha bermental maling atau sedikitnya bernaluri pencuri. Untuk ini, naluri kewirausahaannya justru diarahkan untuk memperkaya diri pribadi dan tak terlalu perduli dengan kesejahteraan rakyat yang dipimpinnya. Makanya, tidak cukup naluri kewirausahaan yang dijadikan patokan calon kepala daerah. Harus lebih luas. Ia harus memiliki naluri kewirausahaan sosial, yang di Amerika diistilahkan sebagai Public Service Entrepreneurship. Pemimpin dengan latar belakang wirausaha sosial ini harus mampu mendorong segenap potensi daerahnya untuk kepentingan kolektif dan masuk akal. Wirausaha jenis ini akan sangat hati-hati dalam merancang skenario menuju kesejahteraan masyarakatnya. Segala resiko diperhitungkan, tak ada istilah mumpung. Hambatan dan kendala digalinya menjadi peluang baru. Bila di era reformasi ini dikenalkan prinsip good governance, yang diantaranya berpendekatan transparan, akuntabel dan partisipatif sehingga kalkukasi setiap kebijakannya dipahami oleh publik keseluruhan, ia akan sangat senang menerapkannya. Wirausahawan sosial punya pendekatan berpikir horizontal-lateral, yang sangat berguna bagi berbagai inisiatif dalam pelayanan publik. Dia bisa memulai kiprahnya dengan modelling yang kecil terbatas, tapi berorientasi jauh ke masa depan. Kecil memulainya, tapi ada peta jalan (road map) menuju sesuatu harapan besar dibalik cakrawala sana. Apakan ada dan tersedia calon jenis ini untuk Sumbar? Wallahualam bissawab, karena Uwan menilai mayoritas kita sudah sangat dikungkung oleh semangat kapitalisme dan liberalisme yang serba transaksional. Biaya yang dihabiskan untuk menuju kursi kekuasaan tentu mesti kembali, kalau bisa berikut bunganya. Diluar itu, citra hedonistik mengemuka, dimana banyak kepala daerah perlu mobil kelas mewah, kalau perlu beberapa buah untuk kendaraan dinasnya. Pakai sirine segala, yang boros energi. Rumah dinas harus pula mewah dan lengkap yang menelan milyaran rupiah uang rakyat. Makanya, biarlah bajingan dan pencuri, asal pengusaha putra daerah. Latar belakang pengalaman beraroma dekadensi moral, karakter lemah tak terlalu diperhitungkan. Asal pengusaha, nampaknya layak dicalonkan menjadi kepala daerah. Paradigma ini yang harus direorientasi habis-habisan. Apapun, kepala daerah berbasis pengusaha tentu bolehboleh saja, namun rakyat perlu menambah kriteria berupa nuansa kewirausahaan sosial. Calon kepala daerah perlu ditelusuri dulu rekam jejaknya, ada tidak yang berbau kepedulian dan pemihakan kepada rakyat. Bila ada dan mendapat legitimasi, tentu layak dipilih. Dalam era pemilihan langsung, gizi dan serangan fajar tak akan terlalu efektif. Rekam jejak minat dan moral lebih utama. Cisalak Bogor, 30 Januari 2011
P
MINGGU, 27 FEBRUARI 2011 M / 24 RABIUL AWAL 1432 H
21
Geger Ucapan Pembantu Presiden
RESIDEN Susilo Bambang Yudhoyono ketika menghadiri peringatan Hari Pers Nasional (HPN) 2011 di Kupang, NTT, awal Februari lalu, menuliskan pesan atau prasasti dengan tinta emas di batu marmer warna hijau. “Para Insan Pers Indonesia, Teruslah Berjuang untuk Mencerdaskan Bangsa dan Mengembangkan Kehidupan Demokrasi Kita”. Kepala Negara selama empat hari berada kunjungan kerja di NTT, juga menghadiri kegiatan para “kuli disket” tersebut. Tampaknya Presiden dan pers tidak ada masalah, justru sebagai mitra strategis. Namun, lain Presiden, lain pula para pembantunya (menteri) yang sebaliknya masih memandang pers “bukan” sebagai mitra atau ada ganjalan. Masih di HPN 2011, Menkominfo Tifatul Sembiring meminta pers berlaku seimbang dalam memberitakan hal positif dan negatif, karena banyak prestasi anak bangsa yang perlu disiarkan melalui media cetak dan elektronik negeri ini. Hasil pertanian segala bidang minim atau bahkan luput dari pemberitaan, sementara kerusuhan atau hal-hal yang negatif mendapat porsi pemberitaan besar dan terkadang diulang-ulang penayangannya maupun ulasannya. Ia menuturkan bahwa pers harus logis dalam pemberitaan dan jangan sekadar provokasi, selain itu jangan dilakukan hanya
untuk mengejar rating. Pers mempunyai tanggung jawab sosial, mencerdaskan masyarakat dan pers juga harus memiliki moral. Ada enam ciri kebebasan pers yang berkarakter, diantaranya bermoral, ada etika sesuai kode etik jurnalistik, kejujuran dan bertanggung jawab. Selain itu, tambahnya, antikorupsi, peduli terhadap masyarakat bawah/orang-orang kecil dan profesional dalam berusaha dan menjalankan tugas jurnalistiknya. Tidak hanya Menkominfo, Sekretaris Kabinet Dipo Alam, justru kini sedang berseteru dengan kalangan pers, sehingga melontarkan ancaman boikot terhadap media tertentu. Dipo Alam menyebutkan tiga media sebagai media yang tendensius, tidak berimbang dan kerapkali menjelekjelekkan pemerintah. Ia menambahkan, pemberitaan yang berlebihan seringkali justru membuat citra Indonesia di mata asing memburuk dan dampaknya merugikan bangsa dan negara. Dipo menceritakan, dua duta besar negara sahabat yang warga negaranya memiliki investasi besar di Indonesia menanyakan apakah Indonesia terjadi kekacauan dan Presiden akan dimakzulkan. Begitu pula dengan asosiasiasosiasi luar negeri menanyakan hal yang sama. Ia bercerita, masalah ini berawal dari pertemuan internal antara Seskab dengan Dirjen dan Humas Pemerintah agar dananya
jangan hanya digunakan untuk membuat iklan besar, baliho apalagi hanya diberikan untuk media yang menjelek-jelekkan Pemerintah. Lebih baik, katanya, dana itu diintensifkan untuk memperbaiki komunikasi dalam menginformasikan hasilhasil yang telah dicapai atau yang sedang dijalankan. “Jangan hanya foto menteri besar-besar di baliho,” ucapnya. Namun pertemuan tersebut dibocorkan, dan kemudian ditanyakan seorang wartawan yang akhirnya ia jawab dengan jujur. “Jadi intinya sebenarnya kita ingin agar dana-dana tersebut dipakai lebih efektif untuk menginformasikan pembangunan daripada dananya untuk media-media yang menjelek-jelekkan pemerintah,” paparnya. Sedangkan Ketua Dewan Pers Bagir Manan mengemukakan bahwa pers di era kebebasan sekarang ini sudah berada di jalan yang benar (on the track), namun masih perlu ada perbaikan dimana-mana. Kebebasan sekarang ini baru dilihat pada demokrasi kekuasaan, dan fenomena politik. Padahal, demokrasi sudah menjadi masalah sosial ekonomi. Para tokoh pers sayangkan pernyataan Sekretaris Kabinet Dipo Alam yang dinilai berlebihan dan tidak tepat. “Saya sayangkan. Dia boleh saja bicara tidak suka dengan ini, tetapi tidak memberi vonis. Boikot itu telah memberi vonis dan itu menganggu
kebebasan pers,” kata wartawan senior Fikri Jufri di Gedung Pengurus Pusat PWI di Jakarta. Ia berharap bahwa pernyataan Dipo Alam itu hanya salah lidah. “Semoga itu hanya ‘slip of the tongue’, karena saya kenal Dipo Alam itu aktivis Dewan Mahasiswa UI dulu,” tuturnya. Sedangkan Wartawan Senior Rosihan Anwar tak sependapat dengan pernyataan Sekretaris Kabinet Dipo Alam yang menyatakan pers sebagai pemangku kekuasaan. Menurut dia, orientasi pers bukanlah kekuasaan. Budayawan Arswendo Atmowiloto sependapat dengan Rosihan Anwar. “Pers seringkali disebut lebah tanpa sengat,” tukasnya. “Jika pemerintah memiliki kelemahan kemudian pers mengkritisi, maka tidak bisa kemudian dianggap menyerang karena pemiliknya menjadi lawan politik. Pers adalah lembaga independen dan pemerintah sama-sama memberi pelayanan ke masyarakat, sehingga seharusnya bisa bekerjasama,” papar Gunawan. Pers adalah pilar demokrasi, oleh karena itu tidak perlu lagi boikot. Opini tandingan sebagai penyeimbang bisa dilakukan jika merasa dirugikan oleh pemberitaan pers. Terkait pernyataan Sekretaris Kabinet Dipo Alam yang mengancam memboikot dengan tidak memberi akses informasi dan iklan terhadap media
massa yang pemberitaaannya mengkritisi pemerintah, Gunawan menilai, tindakan tersebut tidak tepat dilontarkan di era kebebasan pers saat ini. “Akibat pernyataan tersebut, Dipo bertubi-tubi mendapatkan kecaman karena saat ini kebebasan pers sedang ranumranumnya di Indonesia,” tuturnya. Pernyataan Dipo bertentangan dengan semangat kebebasan pers dan UU Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers, UU Penyiaran, dan UU Keterbukaan Informasi Publik (KIP). Mengapa sikap politik Dipo Alam, seperti boikot media, mendapat reaksi keras? Setidaknya ada tiga alasan yang mendasari. Pertama, perbedaan kepentingan. “Ini sangat lumrah dalam politik, karena teman yang abadi hanya kepentingan. Kedua, terganggu kepentingan. Menjadi oposisi dari sebuah pemerintahan di negara manapun didunia selalu ada risiko. Mereka yang sedang berkuasa, akan membela diri dari berbagai gerakan dan kritikan jika merasa terganggu, salah satunya adalah melakukan boikot seperti yang dikemukakan Dipo Alam. Ketiga, tidak terbiasa menerima kritik. Media dikendalikan pemodal dan dijalankan oleh para wartawan. Mereka itu bukan malaikat, bisa salah dan bisa pula benar. Karena memiliki masing-masing kepentingan, maka keduanya bisa bersatu dan bisa pula berseberangan. (h/antara)
Pangkek Lakek, Bilanggu Lakek Dikarang Badawi Sutan Pangeran
P
ANGKEK manejer alias Mak Nejeh ko sabana manyasok ka dalam batin Cicunguk. Awak basunguik labek, lagak badasi jo ba oto. Di kantua duduak di ruangan ba “AC”. Kadang acok takalok dek kasanangan. Main lah maningkat. Rokok, dari keretek biaso, kini batuka jo cirutu. Badan bamanjoan sajadinyo. Pokoknyo, sagalonyo barubah, tamasuak baun. Nan salamoko baun kambiang, kini lah naiak saketek, jadi baun anjiang. Minyak arun babali bana nan santiang. Sambilan ribu saboto limun. Baun malekaik tarampehlah. Baa kaindak? Sakali sahari, habih saboto basiraman ka sakujua badan. Mulai dari katiak, naiak ka kuduak, baputa di lihia, sampai maluncua ka pusek. Habih kuyuik sadonyo dek minyak. Nan punyo parusahaan ko sabananyo Muih Tenjak. Inyo mamakai kredit bank, hampia duo ratuih juta. Jaminan no serifikat urang. Ado tanah pakuburan nan alun bapakai. Sadang bapakaro pulo, tanah tu nan dipagunokan Muih untuak jaminan. Untuak calak calak ganti asah atau “kamuflase”, dibuek perusahaan CV Monyong. Usaho mangkreditkan rumah murah. Antah baa caro mainnyo, kalua kredit nan dimintak Muih. Dek rumah, iyo marupokan kabutuahan urang…ka CV Monyong punyo si Muih ko banyak juo nan mandaftar. Labiah limo puluah urang. Kasadonyo mambayia depe atau
uang muko limo juta surang. Sakadar pambujuak urang, di kantuatu babuek bakarang karang foto rumah. Nan rumah tu bana
iyo pulo keceknyo. Baralah angguak-baralah geleang. Awak kini lah ba HP. Samsibar, si jando lamo lah acok
alun ado ciek juo doh. Jan kan rumah, tanah sajo alun duduak lai doh. Lah ampia anam bulan, nan rumah alun juo tampak janjangnyo lai doh. Urang urang lah mulai batanyo. Ado nan manangih, ado nan marabo. Muih Tenjak mulai kailangan aka. Untuanglah ado Cicunguk, paja paniang nan andia ko. Urang nan tagiah gilo pado kayo. Disuruah jadi Mak Nejeh,
ma SMS. Kapatangko lah sampat singgah ka kantua. Babalian lotek jo martabak. Ka pulang, Samsibar baanta jo oto. Di tangah jalan, bacilok an marameh tangan Samsibar…tantu sajo nyo baleh. Cicunguk manggganggam, Samsibar marameh…Luko tangan Cicunguk dek kuku, indak taraso padiahnyo. Ujuang kaji, Samsibar mintak dibalian galang jo cincin. Kalau dibalian, itu
aratinyo bisa rujuak dari carai. Sakadar galang jo cincin, tantu sajo murah dek manejer. Hari ko dimintak, isuak dibalian. Indak sakadar cincin jo galang sajo doh, kasua taba jo tampek tidua baru lansuang dipasan. Awak baru kababaliak, tantu bantuak penanten baru. Babuko puaso lah bataunlah kanamonyo….Kasua harus taba, tampek tidua harus tagok… Dek awak Manjer atau Mak Nejeh namonyo, dibuek juo alek ketek ketek. “Kembalinya Burung yang Terbang”—tu namo pestanyo. Samsibar disuruah mamakai suntiang randah. Nan Cicunguk mamakai Jas. Urang kampuang baundang juo gak saratuih urang. Kambiang badabiah saikua. Orgen tunggal baseo pulo untuak badendang dendang. Alek datang basasak. Agak heran juo Cicunguk. Kok sampai labiah dari nan dikiro. Ado nan pakai baju dineh bagai? Baru sajo doa dibaco. Urang mulai basalam. Tadanga suaro induak induak mamakiak. “Baliak an pitih kamiiii…Ma rumah nan kami bali tu…? Panipuuu… Baliak an pitih deeeen…! Bantuaknyo sarupo urang basalam. Tangan Cicunguk taulua…dijawek dek urang nan babaju dineh jo balanggu… “Klik. Pulisi nan dibao dek urang urang nan takicuah mambali rumah indak amuah batulak ansua. Indak nyo tunggu Cicunguk bamalam penganten gak samalam doh… Lansuang luruih…ka kandang situmbin.
22
Kampus
MINGGU, 27 FEBRUARI 2011 M / 24 RABIUL AWAL 1432 H
Kaum Muda yang Berpotensi Masriadi, Mahasiswa Ilmu Komputer UPI “YPTK” PADANG DENGAN adanya pergantian oleh kaum muda akan membuat perubahan pada pemerintahan, sebab kaum muda terbebas dari pengaruh politik buruk yang selama ini ada. Kaum muda juga banyak memiliki ide-ide baru serta punya kreativitas yang tinggi. Diharapkan kaum muda yang kreatif dan intelektual dapat menjadi pengganti kaum tua yang menjabat sekarang. Baik dari instansi pemerintahan maupun lembaga lainya.
Rosa, Mahasiswa Sistem Informasi UPI “YPTK” PADANG Sangat setuju jika kaum muda yang memimpin. Asalkan kaum muda itu memiliki potensi dan memenuhi syarat serta layak menjadi pemimpin. Kaum muda lebih banyak memiliki ide-ide baru dan pemikiran yang segar. Namun kaum muda juga membutuhkan kaum tua sebagi penasehat, maka alangkah baikya jika kaum muda digabung dengan kaum tua.
Rahmat Eka Putra, Mahasiswa Manajemen Internasional UNAND TIDAK setuju kalau kaum muda mengambil alih pimpinan baik di lembaga pemerintahan ataupn lembaga lainya, karena kaum muda hanya memiliki sedikit pengalaman serta emosi yang masih labil dengan demikian akan sulit baginya dalam mengambil kebijakan menyangkut khalayak ramai. Kebanyakan kaum muda masih berfikir tentang materi untuk masa depan, hal ini ditakutkan akan terjadi korupsi. Sedangkan kaum tua sudah banyak pengalaman serta memiliki pemikiran yang matang dengan itu kebijakan yang diambil akan efektif dan efesien
WANDA PATRIA, Mahasiswa Ekonomi UNAND SETUJU kalau kaum muda memimpin. Asalkan memiliki jiwa kepemimpinan dan memenuhi syarat menjadi seorang pemimpin. Saya yakin jika kaum muda memimpin akan menghasilkan ide baru dan dapat memajukan pemerintahan. Sebab pemuda sekarang memiliki kemampuan besar dan memiliki kemaun yang tinggi untuk perubahan kearah yang lebih baik, serta cepat dalam mengambil keputusan.
SINEMANIAK When In Rome
PACAR terakhir Beth memutuskannya karena menganggap Beth terlalu workaholic. Hal itu tidak salah sama sekali, karena memang Beth sangat2 cinta pekerjaannya dibandingkan hal lain didunia ini. Ia bahkan rela bolak balik dari New York ke Roma hanya untuk bisa menghadiri pernikahan sang adik dan juga even yang sedang ia tangani. ketika di Roma, ia bertemu dengan pendamping mempelai pria dan jatuh cinta padanya begitu saja. Hanya saja Beth kemudian melihat Nick - nama pendamping pria itu- berciuman dengan wanita berbaju merah. Kecewa, akhirnya beth mengeluarkan emosinya dengan mengambil koin dari FOuntain of Love, dan tanpa rasa bersalah, pulang ke amerika :D Yang Beth tidak ketahui adalah , aksinya tersebut akan mengakibatkan pemilik koin mengejar beth demi mendapatkan cintanya. Memang benar, ketika ia sampai , ada setidaknya 5 Pria yang mengejar-ngejar Beth. Nick juga termasuk... Sekarang beth dilema, apa benar Nick mengejarnya karena memang naksir , atau janganjangan hanya karena koin yang diambil salah satunya adalah punya Nick.
Saatnya Pemuda Jadi Pemimpin
ADA begitu banyak permasalahan di negeri ini yang belum teratasi. Sebagian di antaranya malah belum terlihat bentuk konkret cara penyelesaiannya. Efeknya masyarakat menjadi jenuh dan terjadi krisis kepercayaan terhadap pemimpinnya. Melihat semua itu, tentunya kita akan bertanya ada apa dengan para pemimpin negeri ini. Bila dilihat dari usia, umumnya mereka sudah cukup tua atau senior. Pengalaman memimpin sudah cukup banyak. Bila dibilang mereka naik ke tampuk kepemimpinan tanpa melalui berbagai proses, tidak juga. Kita tahu, seorang pemimpin bukan sekedar koordinator, pengarah, pembimbing melainkan menjadi pelaksana langsung (implementor).
Bila berbicara tentang perubahan, maka kita juga bicara tentang pemuda. Sebenarnya untuk merealisasikan sebuah perubahan, bisa dilakukan dari berbagai pihak, baik itu dari pemerintah, ilmuwan, akademisi maupun masyarakat sipil dimana pemuda termasuk di dalamnya. Namun, bila mengacu pada sejarah, kita melihat, bahwa perubahan umumnya dimulai oleh pemuda. Sejarah pernah mencatat, bahwa di negeri ini peran pemuda sangat penting dan diperhitungkan. Mereka bergerak untuk merubah negeri ini. Diawali gerakan Boedi Oetomo (1908), Sumpah Pemuda (1928), Kemerdekaan Indonesia, pemuda angkatan (65/ 66), peristiwa Malari (1974) dan Reformasi (1998). Semua peristiwa itu secara nyata memiliki
tongkat kepemimpinannya ke kaum muda. Bahkan, mereka terlalu yakin serta optimis bisa mengatasi seluruh permasalahan yang ada. Bila saja mereka berani merangkul kaum muda, pasti akan positif sekali dampaknya. Tentang pemuda, ada satu hal yang menjadi bahan pertanyaan, yakni pemuda seperti apa yang mampu menjadi pemimpin di negeri ini. Untuk menjawab hal itu, tentunya dibutuhkan seorang pemuda yang memiliki jiwa revolusioner, memiliki sensivitas yang tinggi, serta mempunyai solusi yang jelas untuk memecahkan masalah bangsa. Sebelum terjun langsung, hal yang paling mendasar yang harus diupayakan seorang pemuda adalah melatih, menanamkan karakter kepemimpinan mulai
dari sekarang. Mesti banyak belajar untuk meningkatkan kualitas dirinya. Jika semua itu telah dimiliki seorang pemuda, maka, jangankan mengatasi permasalahan yang ada di dalam negeri, membuat negeri ini mampu bersaing dengan negara lain, pun bisa. Baik dalam hal perkembangan ekonomi, politik dan militer yang kita lihat sangat kompetitif, Hal ini sangat dibutuhkan demi mewujudkan masyarakat Indonesia yang sejahtera. Ini merupakan cita-cita besar. Hal tersebut dapat kita capai jika generasi bangsa hari ini menyadari sepenuhnya bahwa ditangannyalah perubahan itu akan terwujud. (Ariya Ghuna Saputra, Mahasiswa Jurusan Jinayah Siyasah Fakultas Syari’ah dan Pemimpin Umum LPM Suara Kampus IAIN IB Padang”)
DEBAT
Menyoal Kematangan Usia Pemimpin Oleh Faraldi Al Mathori DI INDONESIA, sejak beberapa waktu lalu, pemilihan pemimpin dilaksanakan dengan cara langsung. Sebab, Indonesia menganut sistem demokrasi. Jadi pemilihan pemimpin pun dilakukan secara demokrasi. Pemilihan sistem demokrasi di Indonesia diimplementasikan dengan cara pemungutan suara. Sistem seperti ini tak hanya dianut ketika pesta nasional saat memilih presiden saja. Bahkan, telah menjalar ke sistem yang lebih kecil, dari Pemilihan kepala daerah hingga yang lebih kecil pemilihan ketua kelas di sekolah-sekolah. Tapi yang menjadi tidak adil dengan sistem ini adalah, calon pemimpin yang mempunyai dana kampanye yang banyak berkesempatan menjadi pemimpin. Walapun secara kualitas ia jauh dibawah rata-rata. Itu terjadi pada pemilihan legislatif, maupun pemilihan kepala daerah. Mengapa Indonesia tak mengadopsi sistem pemilihan yang dilakukan di daerah-daerah di Indonesia? Misalkan
dengan daerah kita, Minangkabau. Orang Minang sangat menjunjung tinggi musyawarah. Bahkan, ini dituangkan dalam petuah adat yang berbunyi. Baiyo mangko bakato, batolan mangko bajalan. Musyawarah dan mufakat akan lebih efektif digunakan untuk merumuskan sesuatu. Termasuk merumuskan pemimpin. Sebab memilih pemimpin bukanlah perkara yang mudah. Bukan sekedar comot-comot saja siapa yang mau. Tapi memilih siapa yang benar-benar berkualitas untuk dijadikan haluan. Sedangkan memilih sistem pemungutan suara, siapa saja memang bisa menjadi pemimpin, asal memenuhi syarat menurut undangundang. Tapi pertanyaannya, apakah mereka betul-betul bisa memimpin? Musyawarah dan mufakat akan menyelesaikan hal ini. Siapa yang pantas menjadi pemimpin akan dimusyawarahkan. Nantinya, pemimpin yang dihasilkan adalah yang benarbenar pantas. Namun, apakah negara kita ini mau (kembali) memakai adat musyawarah mufakat ini?
Oleh Yosefintia Sinta Mungkin salah satu faktor tertinggalnya kita adalah, masih hidup dalam tradisi (lama) sementara dunia kian menggila. Tak ada keberanian untuk mendobrak tradisi, membuat kita lamban berpikir, bertindak dan akhirnya bersikap. Jika kita masih berpikir yang “layak” memimpin hanya mereka yang matang secara usia, dalam artian yang tua/senior, kita masih hidup dalam tradisi lama yang sudah harus didobrak. Sering muncul pandangan, yang muda biasanya akan menemui banyak kendala karena kurang memiliki kematangan dan pengalaman sebagai pemimpin. Mereka juga dianggap belum layak dijadikan teladan. Usia bukan satu – satunya indikator keberhasilan dalam memimpin. Tua dan muda, memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Usia tua sering diasosiasikan dengan kematangan, kebijaksanaan dalam berpikir dan memutuskan. Mereka yang muda identik dengan semangat yang tinggi, cakrawala berpikir yang lebih terbuka. Bukan berarti yang muda juga tak bisa bijak
dalam berpikir dan bertindak. Kuncinya bukan tua atau muda, tapi integritas. Jika yang muda punya integritas, kenapa tidak yang muda yang memimpin ? Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), integritas adalah mutu, sifat, atau keadaan yg menunjukkan kesatuan yg utuh sehingga memiliki potensi dan kemampuan yg memancarkan kewibawaan; kejujuran. Ia mampu bersikap tepat, mengambil keputusan yang benar. Jika yang muda sudah punya integritas, maka ia juga mampu memimpin, bukankah kematangan akan pengalaman jadi proses pembelajaran bersama. Memang integritas juga sulit diukur, namun juga tak ada ukuran pasti untuk kematangan pengalaman, bukan?
REHAL : Sumatera Tempo Doeloe: dari Marco Polo sampai Tan Malaka Penulis : Anthony Reid Penerjemah : Tim Komunitas Bambu Penerbit : Komunitas Bambu Cetakan : Pertama, November 2010 Halaman : xxiv+424 hlm; 15,5 x 24 cm Peresensi : Arif Rizki Judul
Megamind 3D Aneh bukan? Megamind dan Metroman sudah menjadi musuh bebuyutan semenjak mereka bayi . segala usaha dilakukan agar metroman Kalah. Dan ketika Megamind berhasil mengalahkannya , ia merasa sangat kesepian.. Logh? Setidaknya itu yang Tom McGarth ingin coba sampaikan dalam film ini. Megamind memang berhasil mengalahkan muisuh bebuyutannya. Tapi setelah itu ia seperti kehilangan arah hidup,. jika sebelumnya Megamind mengacaukan sesuatu , Metroman akan datang untuk membetulkan keadaan.Setelah Metroman Meninggal , Megamind kebingungan sendiri. Sampai akhirnya megamind memiliki ide untuk menciptakan sosok pahlawan baru pengganti Metroman. Secara tidak sengaja, alat yang mentransfer kekuatan metroman ditembakkan ke orang yg salah. Pada awalnya Megamind tidak perduli, yang dia inginkan hanyalah sesosok pahlawan baru untuk melawannya di pertarungan Good Vs Evil Seperti yang ia selalu idam-idamkan. Megamind melatih Titan - nama pahlawan hasil rekayasanya - untuk menjelma seperti Metroman. ia berhasil , tapi tidak untuk waktu yg lama, karena Titan , berubah menjadi sosok yang lebih kejam darinya. Megamind bingung , sekarang siapa yang seharusnya jadi penjahat ketika sosok pahlawan yang ia buat justru menjadi lebih parah darinya.
dampak besar terhadap republik ini. Mempengaruhi hidup masyarakat secara luas. Dari peristiwa-peristiwa ini pula lahir tokoh-tokoh panutan, meskipun tidak banyak dari mereka yang mampu masuk ke dalam lingkaran pemerintahan. Sudah saatnya pemuda mengambil tongkat kepemimpinan di negeri ini dengan bisa menyaingi kalangan tua. Perannya sangat diharapkan agar mampu dan benar-benar membawa perubahan yang normatif kearah yang lebih baik serta berperan aktif sebagai kekuatan moral, kontrol sosial maupun penentu perubahan. Kesemuanya itu tentunya berawal dari berbagai ide, pemikiran dan diikuti tindakan yang brilian. Tapi, kenapa masih banyak kita temukan kalangan kaum tua tidak mau menyerahkan
Sejarah Sumatera dari Perspektif Orang-orang Bermata Biru Ada yang menarik ketika sejarah negeri sendiri ditulis oleh para pendatang. Mereka, para pendatang itu, selalu tampil dalam subjektifitas mereka ketika memahami the others, atau orang yang sama sekali berbeda dengan mereka. Kita melihat bagaimana subjektifitas Barat dalam memahami orang-orang timur serta budaya yang melingkupi mereka, selalu menstereotipkan bahwa timur identik dengan eksotisme, barbar, primitif dan terbelakang secara kebudayaan. Semua hal inilah yang kemudian di akhir abad 20 ditolak keras oleh Edward Said dengan menerbitkan Orientalisme. Barangkali jika kita membaca Orientalisme yang ditulis oleh Edward Said, kita hanya memahami bagaimana seharusnya cara pandang Barat itu diresistensi, akan tetapi kali ini Anthony Reid, salah satu sejarawan paling berpengaruh di dunia mengumpulkan
berbagai macam data yang membuat kita memahami mengapa Edward Said sangat merasa perlu untuk menulis Orietalisme tersebut. Anthony Reid menerbitkan sebuah buku berjudul SUMATERA TEMPO DOELOE: dari Marco Polo sampai Tan Malaka. Dari judulnya, dapat dipahami dengan mudah bahwa buku ini merupakan catatan perjalanan dari era Marco Polo hingga Tan Malaka tentang Sumatera. Dan memang, buku ini memuat berbagai macam catatan perjalanan dari abad ke-9 hingga berakhir di abad ke20. Dimulai dengan kedatangan pelautpelaut besar Eropa di kerajaan Sriwijaya hingga jatuhnya penjajahan dan pemberontakan. Keseluruhan catatan perjalanan ini memaparkan bagaimana Sumatera menyimpan begitu banyak kisah tentang penaklukan, pertikaian internal anatara raja-raja, pemberontakan, raja yang rakus, perdagangan rempah dan komodifikasi sumber daya alam. Kisahkisah ini dipaparkan secara wellfragmented oleh para pelaut Eropa yang bersentuhan langsung dengan tanah Sumatera. Akan tetapi, karena yang menulis kisah ini adalah orang-orang Barat, tentu saja mereka melihat kondisi Sumatera dengan cara pandang yang positivisme. Akibatnya, yang nampak ke permukaan adalah betapa sejarah Sumatera dipenuhi oleh orang-orang Batak yang kanibal, Raja yang pemalas, orang Minangkabau yang penipu dan kaum perempuan yang suka bertelanjang dada setelah mereka menikah. Di samping mendapatkan informasi dan data yang luas tentang Sumatera, pembaca juga bisa menemukan foto-foto historis yang memudahkan kita untuk memahami bagaimana Sumatera dibangun oleh
konflik antara orang-orang Sumatera di masa lalu dan penjajah. Pemahaman orang-orang Eropa terhadap maksyarakat Sumatera tempo dulu ini akhirnya menimbulkan kesan yang unik. Lihat bagaimana Marco Polo mengambarkan unicorn yang di imaji Barat adalah hewan menyerupai kuda putih, bersayap dan memiliki tanduk yang panjang di pangkal hidung. Akan tetapi unicorn yang dipaparkan oleh Marco Polo adalah hewan yang berbulu serupa kerbau, berkaki seperti kaki gajah dan bertanduk satu di pangkal hidung. Tentu saja ini akan menimbulkan kesan bahwa yang dipaparkan oleh Marco Polo adalah badak, bukan unicorn yang sesuai dengan versi dongeng-dongeng Barat. Paparan yang unik juga dituliskan oleh John Davis tentang kunjungan pertama Belanda ke kesultanan Aceh. Davis ternyata baru menyadari ternyata Aceh sangat kaya akan sumber daya lama, termasuk opium dan ganja. Davis mengungkapkan bahwa di negeri ini orang-orang menanam sesuatu yang jika dikonsumsi akan membuat kita tampak bodoh. Dan jika dikonsumsi secara berlebihan bisa mematikan. Deskripsi Davis ini memberi pemahaman kepada pembaca bahwa ternyata Aceh sudah menanam ganja semenjak dulu. Hingga pembaca bisa memaklumi mengapa sampai sekarang Aceh sangat identik dengan tanaman ini. Ada juga catatan sejarah yang lucu misalnya konflik antara Friedrich Schnitger dengan raja lokal karena ia kesal profesinya sebagai antropolog dicemooh sebagai dokter batu. Bagi orang timur, pekerjaan sebagai antropolog ternyata sama sekali tidak prestisius, tapi justru terkesan mainmain. Ketika menelusuri buku ini,
Halaman terselenggara atas kerja sama Harian Haluan dengan Komunitas Jurnalistik IAIN Imam Bonjol Padang. Penanggung Jawab: Maya Lestari Gf. Grup facebook: Haluan Kampus
memang akan menimbulkan perbedaan pemahaman antara data yang ditulis dengan pembaca sebagai penduduk asli Sumatera yang menjalankan tradisi dan kebudayaannya. Inilah akibat jika sejarah negeri sendiri ditulis oleh orang lain. Miskonsepsi tidak bisa ditampik dalam hal ini. Bukankah sejarah selalu menimbulkan miskonsepsi? Apalagi ketika ditulis oleh orang-orang yang tidak bersentuhan secara intens. Akan tetapi kekayaan data yang detail—meskipun berpeluang untuk tetap diperdebatan, memotivasi pembaca untuk mere-evaluasi pemahaman tentang sejarah Sumatera ini. Kesaksian Anthony Reid dalam buku ini tidak hanya bertujuan untuk memudahkan pembaca untuk memhami konteks zamannya masing-masing, tetapi misi buku ini lebih jauh adalah untuk mengkritisi kembali bagaimana sejarah Sumatera dimulai dari kecurangankecurangan perdagangan, pertikaian suku dan kelompok serta pergolakan terhadap sistem pusat. Kekurangan buku ini adalah adanya beberapa data yang sulit dipahami. Hal ini bisa dimaklumi mengingat buku ini sampai ke Indonesia setelah melalui proses alih bahasa yang berlipat-lipat. Catatan-catatan perjalanan dalam buku ini awalnya ditulis dalam bahasa Belanda, Portugis, Jerman, Prancis dan Persia. Belum lagi bahwa buku ini adalah fragmen sejarah yang ditulis tidak sepenuhnya oleh akademisi. Kebanyakan catatan dalam buku ini ditulis secara tidak resmi dan barangkali mengabaikan kaidah penulisan sejarah yang baik. Namun di luar semua itu, Anthoni Reid berhasil memukau pembaca Indonesia bahwa sejarah Sumatera tempo dulu menyimpan kisah-kisah yang heroik, dramatis dan informatif. (Peresensi Arif Rizki)
Pokok & Tokoh
MINGGU, 27 FEBRUARI 2011 M / 24 RABIUL AWAL 1432 H
23
LINDA AMALIA SARI GUMELAR
Kesetaraan Gender, tak Gampang Diperjuangkan
S
ETIAP kali melakukan kunjungan kerja ke Sumatera Barat, dia selalu menyempatkan diri untuk singgah dan menemui Alfatira. Gadis belia berusia 11 tahun ini, adalah satu diantara anak-anak yang menjadi korban gempa 2009. Hari itu Rabu (23/2), untuk ketiga kalinya dia bertemu Alfatira dan mengajaknya makan siang bersama. Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Linda Amalia Sari Gumelar, hadir di Padang dalam serangkaian kegiatannya yang lumayan padat, diantaranya penyerahan bantuan bagi korban gempa dan tsunami Mentawai, silaturahmi dengan P2TP2A dan Kepala Badan Pemberdayaan Perempuan dan KB kabupaten/kota seSumbar dan pembukaan Musyawarah Daerah VIII BKOW Sumbar. Dalam agendanya juga termasuk silaturahmi dan makan siang bersama Alfatira dan keluarga. Meski begitu, Haluan mendapat kesempatan berbincang dan mengikuti kegiatannya hingga keberangkatannya kembali ke ibukota. Alfatira telah menggugah sisi lain dari sudut hati seorang Linda Amalia Sari Gumelar. Naluri keibuan wanita berdarah Minang ini terusik, saat melihat Alfatira melangkah. Matanya tertuju pada kaki sebelah kanan siswa Kelas VI SD Kartika IXI itu. Ya, Alfatira telah kehilangan sebelah kakinya. Gempa bumi dahsyat 30 September 2009 itu telah merubah jalan hidup gadis belia ini. Untuk tetap bisa berjalan, gadis manis
ini menggunakan kaki palsu. Saat bertemu, sorot mata Linda sangat bahagia karena gadis belia itu datang dengan wajah riang kanak-kanaknya. Harapannya tiada lain, semoga Tira menyongsong masa depannya dengan sikap optimis dan membuang jauh-jauh sisi gelap yang pernah singgah menyelimuti hatinya. “Kita berharap, Alfatira tetap semangat, tetap sekolah seperti anak-anak lainnya dan yang pasti selalu optimis dan percaya bahwa Tuhan itu Maha Pengasih dan Maha Penyayang,” ujar Linda usai menyerahkan bingkisan peralatan sekolah untuk Alfatira dan adiknya. Pendapat Keliru tentang Gender Linda bercerita banyak tentang rutinitas pekerjaannya di bidang pemberdayaan kaum perempuan dan perlindungan anak. Ternyata, tidak gampang memperjuangkan kesetaraan gender itu. Sebab sebagian orang baik kaum perempuan maupun kaum laki-laki memberikan penafsiran yang keliru. Bahkan wanita kelahiran Bandung, 15 November 1951 ini cukup kaget dengan adanya pendapat miring yang berkembang di tengah kaum maskulin, yang mengatakan bahwa kesetaraan gender itu adalah ancaman bagi mereka. Ini adalah pendapat yang keliru. Dia yakin, mereka berpendapat seperti ini belum mendapat penjelasan dan pemahaman yang benar tentang kesetaraan gender. Meski demikian, istri Agum Gumelar ini tak menyalahkan mereka. Justru sebaliknya, hal
itu adalah tantangan yang harus dihadapi, dengan memperluas jaringan sosialisasi program kementrian yang dipimpinnya. Dan merubah pola pikir yang seperti itu memang tidak mudah. Apalagi prinsip itu dianut hampir semua kalangan kaum maskulin. Kesetaraan gender itu tak hanya milik kaum perempuan, tetapi juga melibatkan laki-laki. Yang dituntut bukan porsi lebih banyak dari laki-laki tetapi kesempatan yang sama. Misalnya saja di panggung politik, keberadaan perempuan itu mestinya tak sebatas mengurus masalah konsumsi dalam setiap kegiatan melainkan juga ambil bagian dalam penentuan kebijakan. Dari data yang ada, ditilik dari sudut pendidikannya untuk tingkat SLTP dan SLTA, perempuan sudah melek semua. Tetapi dari jangkauan kesehatan, ketenagakerjaan, pemberdayaan ekonomi dan ranah politik, keberadaan perempuan masih jauh dari harapan. Wanita murah senyum ini menyadari tenaga ahli di bidang gender ini sangat terbatas. Karena itu dalam setiap kegiatan baik seminar, pelatihan dan workshop membahas gender hendaknya tidak hanya dihadiri kaum perempuan saja tetapi juga melibatkan kaum laki-laki agar mereka memiliki pemahaman yang sama. “Kami minta pada Pimpinan Parpol untuk memberikan kesempatan pada perempuan yang memiliki kualitas untuk bertarung pada pemilihan umum yang akan datang, sehingga keberadaan mereka itu tak sekedar mengurus
konsumsi saja,” kata mantan Anggota DPR RI dua periode ini (1992-1997 dan 1998). Diakuinya, sampai saat ini beberapa tantangan berat masih harus dihadapi untuk mencapai tujuan tersebut. Di samping pemahaman orang yang masih rendah terhadap kesetaraan gender juga disebabkan terbatasnya data tentang gender, banyaknya peraturan daerah yang bias gender, masih tingginya angka kematian ibu, masih tingginya angka kemiskinan serta masalah kerusakan lingkungan yang dapat menghambat target yang hendak dicapai melalui Millenium Development Goals (MDGs) dan bahkan kemungkinan tidak akan tercapai pada 2015. “MDGs adalah delapan tujuan yang dideklarasikan untuk dicapai pada tahun 2015 danmenjaid tantangan utama dalam pembangunan tak hanya diIndonesia tetapi juga di seluruh dunia,” kata Linda yang pernah menjabat Ketua Yayasan Kesejahteraan Anak dan Remaja Kowani. Sasaran yang hendak dicapai itu diantaranya (i) mengurangi lebih dari separoh orang yang menderita akibat kelaparan, (ii) menjamin semua anak dapat menyelesaikan pendidikan dasarnya, (iii) mengentaskan kesenjangan gender, (iv) mengurangi kematian anak dan balita, (v) menurunkan angka kematian ibu hingga dua pertiganya, (vi) memberantas HIV/AIDS dan penyakit menular lainnya, (vii) mengurangi hingga separuh jumlah orang yang tidak memiliki akses air bersih serta (viii) membangun kemitraan global. Untuk menerabas tantangan
dideritanya. Namun cara paling tepat untuk memberikan perlindungan optimal bagi cikal bakal penerus bangsa itu adalah pemberian Air Susu Ibu (ASI) secara penuh selama 2 tahun, atau paling tidak pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan. “Untuk melindungi anak kita dari dugaan tercemarnya susu formula adalah pemberian ASI selama 2 tahun. Tingkat kekebalan tubuh anak yang perlu diragukan lagi. Atau paling tidak berikanlah ASI eksklusif selama 6 bulan,” pintanya. Perempuan dan Anak korban Bencana Para wanita dan anak-anak yang menjadi korban gempa mesti mendapatkan perhatian. Jangan biarkan mereka larut dalam beban hidup yang kian berat pasca gempa. B a g i anak-anak korban gempa di M e n tawai, segera pulihkan keadaan mereka d a n kembalikan keceriaan layaknya kanak-kanaknya.
Begitu pula dengan kelanjutan pendidikan mereka harus menjadi perhatian semua pihak. Mereka harus tetap bersekolah. Anak-anak ini juga mesti dihibur agar peristiwa yang terjadi itu tak menjadi trauma sepanjang hidupnya. Libatkan mereka dalam serangkaian kegiatan yang membangkitkan semangat dan keceriaan mereka. Bagi kaum perempuan atau orang tua mereka, harus pula diberdayakan. Sebenarnya melalui kerjasama beberapa kementrian yang terkait telah disusun program pemberdayaan masyarakat korban gempa ini, misalnya saja kegiatan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) dan ada pula Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan pembentukan koperasi. Bahkan sekarang ini kementrian yang dipimpinnya tengah menyusun pedoman peningkatan ekonomi keluarga kerjasama dengan Kementrian Koperasi. (vie)
NY. LINDA AGUM GUMELAR
BERSAMA ALFATIRA – Ny. Linda Agum Gumelar bersama Alfatira dan Ny. Nevi Irwan Prayitno
tersebut dan mencapai target yang ditetapkan maka menjadi tugas bersama untuk menyadarkan seluruh komponen bangsa bahwa pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak harus menjadi kepedulian bersama, demi terwujudnya kesetaraan gender dan terpenuhinya hak-hak anak di berbagai bidang pembangunan. Hal ini penting dilakukan mengingat permalasahan perempuan dan anak selama ini belum menjadi program utama sehingga masalah perempuan dan anak tetap tak teratasi, padahal peningkatakan kesejahteraan mereka pada berbagai sektor pembangunan menjadi indikator keberhasilan pembangunan suatu daerah. Kementrian Keuangan sudah memulainya dan menerapkan pemahaman tentang gender ini, dengan penerapan sisten penganggaran yang responsif gender di seluruh sektor pengguna anggaran. Diharapkan di tingkat propinsi sampai ke kabupaten/kota dapat pula diterapkan penyusunan anggaran yang responsif gender ini. Bila dilihat dari jumlahnya, potensi perempuan dan anak itu cukup besar mencapai 70 persen dari total jumlah penduduk. Mereka adalah bagian dari kekuatan yang diam, belum digerakkan dan belum diberdayakan dengan optimal. Isu susu berbakteri Berbicang dengan wanita yang satu ini memang menyenangkan karena dia memiliki wawasan yang luas. Tak terkecuali ketika banyak orang mempertanyakan nasib putra putri mereka yang mengkonsumsi susu formula. Dengan tegas, Linda mengatakan agar para orang tua tak perlu khawatir dengan kabar tersebut. Balai Pemeriksaan Obat dan Makanan (BPOM) RI sudah pernah melakukan penelitan terhadap susu formula yang beredar di pasar sepanjang kurun waktu 2008-2010. Hasilnya tidak ada susu yang tercemar. Sementara hasil penelitian para akademisi di IPB dilakukan pada kurun waktu 2003-2006. Dari hasil tersebut, masyarakat tak usah cemas. Menteri Kesehatan RI sudah menyampaikan bila memang ada masalah dengan susu formula dalam kurun waktu itu, dapat saja dilaporkan. Tetapi tentunya para ibu dapat melihat dan memantau pertumbuhan dan perkembangan anaknya, adakah gangguan yang
TJIPTONO DARMADJI
Program
Dari Hobi ke Bisnis Sepeda
HOBI bersepeda ternyata mendatangkan ide lain bagi Tjiptono Darmadji, Komisaris PT ACE Hardware Indonesia Tbk. Peluang bisnis yang keuntungannya sudah di depan mata, segera ditangkapnya. “Jika ada waktu luang, kadang saya manfaatkan untuk bersepeda. Olahraga yang ringan, santai, namun bermanfaat besar bagi kesehatan kita,” kata Tjiptono. Menurut dia, kendati jalur khusus sepeda masih sangat minim di tanah air, namun kegiatan menggoes sudah menjadi bagian gaya hidup atau lifestyle bagi warga kota-kota besar. “Sebagai wujud dukungan bagi green movement dan gaya hidup sehat bersepeda yang tengah marak belakangan ini, Store ACE Hardwere Alam Sutera yang kini terbesar dan terlengkap di dunia pun, membersembahkan Bike Colony – pusat penyedia sepeda berkualitas. Berbagai merek sepeda Gunung maupun jenis Fixie yang tengah digandrungi masyarakat ada di sini,” papar Tjiptono, selepas meresmikan Ace Home Center terbesar
di dunia di Alam Sutera – Tangerang. Store ACE ini, merupakan Store Hardware penyedia perlengkapan improvement dan Lifestyle terbesar dan terlengkap di Indonesia maupun dunia. Di lokasi lahan seluas 15.000 meter persegi, di pusat keramaian baru di pinggiran Barat Jakarta, store ini akan membuat keberadaan ACE makin dekat dengan masyarakat. ACE Alam Sutera menghadirkan konsep lifestyle, dilengkapi koleksi lebih dari 75.000 produk berkualitas dari berbagai kategori, yang dipajang secara lebih menarik, dengan jarak antar rak yang lebar dan lega. “Dengan investasi gerai baru sekitar Rp100 miliar, kami harapkan penjualannya juga minimal sebesar itu, agar dapat cepat kembali, jangan merugi. Karena semua counter ACE selalu untung,” ujar Tjiptono yang didampingi Presdir ACE Hardware Indonesia, Tbk, Prabowo Widya Krisnadi dan Letjen (Purn) Tarub selaku Independent Commisioner.
Menurutnya, pihaknya optimistis keuntungan gerai baru minimal mencapai Rp 200 miliar. “Ace di Artha Gading saja bisa mendapat penjualan Rp10 miliar per bulan. Jadi, di sini minimal Rp200 miliar,” ulasnya. PT Ace Hardware Indonesia, Tbk, mayoritas sahamnya
dimiliki oleh PT Kawan Lama Sejahtera, menargetkan pembukaan enam gerai baru sepanjang 2011 dengan total luasan 29.000 m2, di Jakarta, Surabaya, Solo, Manado dan Makassar.( Keenam toko tersebut salah satunya adalah gerai Ace Hardware terbesar di dunia ini. (h/atv/*)
UNIVERSITAS BUNG HATTA
PASCASARJANA
PENERIMAAN MAHASISWA BARU TA 2011/2012 PROGRAM STUDI 1. Pengelolaan Sumberdaya Perairan Pesisir dan Kelautan ( M.Si) (Terakreditasi) *Teknologi Penangkapan * Budidaya Perairan * Pengelolaan Hasil Perikanan * Sosial Ekonomi Perikanan
2. MAGISTER MANAJEMEN SAINS (M.Si)
(Terakreditasi) * Manajemen Sumberdaya Manusia * Manajemen keuangan * Manajemen Pemasarann * Hospitality Manajemen
3. MAGISTER TEKNIK SIPIL ( MT) (Terakreditasi) 4. MAGISTER ILMU HUKM (MH) *Teknik Manajemen Konstruksi (dalam proses terakreditasi) * Teknik Manajemen Proyek * Hukum Bisnis * Hukum Tata Negara 5. MAGISTER ARSITEKTUR (M.Si) * Hukum Sistim Perdana * Hukum Keperdataan (dalam proses terakreditasi) * Teknologi Bangunan Pendaftaran sampai dengan : 25 April 2011 * Teori dan Perancangan Arsitektur Tes Potensi Akademik dan Tofl : 29 April 2011 * Perancangan Kota dan Daerah Pengumuman hasil : 4 Mei 2011 * Arsitektur Vernakular Kuliah Perdana : 7 Mei 2011
SEPEDA – Prabowo WK dan Tjiptono Darmadji, Komisaris PT. ACE Hardware Indonesia Tbk., mencoba salah satu dari sekian banyak sepeda berkualitas di ACE Home Center Alam Sutera.
INFORMASI DAN PENDAFTARAN Jl.Khatib Sulaiman 86 Padang Telp.(0751)7058641 E-mail: sekre_pascaubh@yahoo.com
24
MINGGU, 27 FEBRUARI 2011 M / 17 RABIUL AWAL 1432 H
SATU per satu nelayan mulai mendayung biduknya ke tengah danau, sesaat setelah subuh di Danau Singkarak. Sarfini, 47 tahun, telah siap dengan jala lemparnya di pinggiran danau. Serombongan ikan bilih (Mystacoleuseus Padangensis) terperangkap di dalam jalanya. “Bilih bisa dijual Rp10 ribu sampai Rp15 ribu per kilo” ucapnya. Menurut Sarfini, nelayan tepi di Singkarak menangkap bilih selain untuk dikonsumsi sendiri juga untuk dijual. Pedagang pengumpul akan datang menjelang siang atau sore hari, lalu mereka membawa bilih hasil tangkapan nelayan ke Pasar Ombilin atau tempat penyalaian (pengasapan). Namun sekarang hasil tangkapan nelayan sudah mulai berkurang. Sepuluh sampai tujuh tahun lalu, nelayan tepi masih bisa menjaring 8 hingga 14 kilogram bilih setiap hari. Sekarang mencapai lima kilogram saja sudah sulit. Populasi bilih di Singkarak sudah mulai menyusut saat ini. Kondisi ini dipicu akibat endemiknya spesies ini dan kurangnya perhatian dari masyarakat dan pemerintah. Dikhawatirkan dalam sepuluh tahun ke depan, bilih akan punah. Menurut Sarfini, kondisi ini merupakan akibat bertambahnya jumlah populasi penduduk yang memberikan tekanan besar atas ekosistem danau. Selain itu, penggunaan alat tangkap yang tidak ramah lingkungan juga memberikan andil besar. “Kami sudah bersepakat untuk tidak menggunakan alat tangkap yang tidak ramah lingkungan” kata Sarfini. Di Jorong Suduik Nagari Sumpur di Kecamatan Batipuh Selatan Kabupaten Tanah Datar masyarakat memang telah lama membuat kesepakatan untuk tidak menggunakan jaring dengan mata jaring sangat kecil, strum (aliran listrik), tubo (racun), potassium dan bahkan bahan peledak.
Narasi dan Foto Syafrizaldi
PENGANTAR Peristiwa unik dan lucu memang momen penting dalam perjalanan hidup manusia. Dan tentu sering juga luput dari perhatian kita. Foto-foto ini merupakan koleksi foto-foto lucu, unik, langka dan menarik yang terjadi di sekeliling kita tanpa rekayasa digital. Kami menerima foto-foto kiriman dari pembaca dan menyuka fotografi. Foto yang dikirim tentu harus karya asli, karya sendiri dan waktu pemotretan tidak lebih dari 3 tahun. Foto dikirim dengan format jpg dilengkapi nama, alamat, nomor telepon/hp, waktu dan lokasi pemotretan serta keterangan foto. Foto yang memenuhi kriteria akan dimuat di Resolusi yang hadir setiap Minggu. Tiga foto terbaik akan dipilih dan diberi hadiah menarik tiap bulannya. KIRIMKAN HASIL BIDIKAN LENSA ANDA EMAIL HALUAN_UNIK@YAHOO.COM ATAU DIKIRIM MELALUI PESAN DI FACEBOOK HALUAN UNIK.