Haluan 29 Agustus 2011

Page 1

EDISI : 115 TAHUN LXIII

SENIN 29 AGUSTUS 2011 M / 29 RAMADAN 1432 H

HARGA ECERAN

Rp2500

SEJARAH MENCATAT, HALUAN TERBIT SEJAK 1948 DAN MENJADI TUAN RUMAH DI NEGERI SENDIRI

04:51 05:01 12:22 15:38 18:27 19:36

EDISI LEBARAN

IdulFitri:Mudikke'Hulu'

Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para malaikat: "Sujudlah36 kamu kepada Adam," maka sujudlah mereka kecuali Iblis; ia enggan dan takabur dan adalah ia termasuk golongan orang-orang yang kafir. (QS Al Baqarah:2-34)

Imsak Subuh Zuhur Ashar Maghrib (Berbuka) Isya

HARI INI TERBIT 28 HALAMAN

Oleh AZYUMARDI AZRA Guru Besar Sejarah dan Direktur Sekolah Pascasarjana UIN Jakarta

WIB WIB WIB WIB WIB WIB

IDUL FITRI. Lebaran. Mudik. Ketiga istilah ini berkaitan satu sama lain. Istilah pertama—Idul Fitri— terkait langsung dengan kewajiban

MUI Sumbar

keagamaan bagi umat berimanberislam untuk mengakhiri ibadah puasanya, karena 1 Syawal sudah datang, dan haram berpuasa pada tanggal ini. Idul Fitri menjadi titik kulminasi ibadah puasa yang mengantarkan ash-sha’imin dan ashsha’imat ke dalam fitrah— kesuciannya seperti ketika pertama kali

diciptakan Allah SWT. Lebaran dan mudik adalah pengejawantahan dimensi sosial, kultural, dan ekonomi ibadah puasa. ‘Lebaran’ berarti membuka diri selebar-lebarnya untuk memperbaharui hubungan antar manusia (hablum-min an-nas) yang dalam perjalanan waktu menjadi ‘sempit’ Bersambung ke Halaman 11

TRANSISI DI LIBYA

Idul Fitri Bukan Perayaan Simbolik OLEH IRWAN PRAYITNO Gubernur Sumbar BANYAK orang, beragam pula cara mereka memaknai hari raya Idul Fitri. Ada yang memaknai Idul Fitri sebagai ajang untuk berkumpul bersama keluarga dan kerabat. Hari itu digunakan untuk mengencangkan tali silaturrahmi, saling memaafkan, membangun suasana baru dalam keluarga serta kaum kerabat dan lingkungan sosial. Sebagian muslim lainnya beranggapan Idul Fitri perlu disambut gembira karena telah mampu menundukkan hawa nafsu duniawi selama bulan Ramadhan, mengoptimalkan dan mengisi Ramadhan dengan beragam ibadah dengan penuh keikhlasan.

Bersambung ke Halaman 11

Idul Fitri dan Tradisi Minang OLEH: MOCHTAR NAIM SosiologdanmeraihgelarPhDdiUniversityofSingapore MENGINGAT kembali tradisi Idul Fitri yang khas Minang untuk diceritakan secara hangat dan menarik di ruang ini, terasa tak lagi segampang seperti membalikkan telapak tangan. Mungkin keningnya harus dikerutkan dulu, dan telunjuknya harus dilekatkan ke kepala, mengingatingat masa lalu di mana tradisi itu masih kental Minangnya yang semua kita mengikuti dan menikmatinya, dan hanya kita. Soalnya orang Minang yang hidup sekarang seperti saya juga dan semua kita bukan lagi hanya orang Minang saja lagi, tetapi dia dan kita adalah juga orang Indonesia dan bahkan orang modern mancanegara yang sudah kejipratan oleh sekian banyak pengaruhpengaruh luar lainnya dari manapun datangnya. Apalagi melalui bacaan dan media massa elektronik yang begitu beragam kita setiap hari disodorkan dan bahkan dicecar dengan bermacam informasi apapun yang sendirinya akan membawa pengaruh yang sangat besar terhadap cara hidup dan cara bersikap kita.

Bersambung ke Halaman 11

Khadafi Main Racun

SETELAH MENGHILANG sejak Tripoli dikuasai oposisi, Khadafi melakukan manuver dengan menebar racun di sumber-sumber air minum warga Tripoli. Pasukan oposisi melarang siapun meminum air Tripoli sebelum dinyatakan bersih.

TRIPOLI, HALUAN –– Proses transisi kepemimpinan di Libya agaknya tidak segampang yang dikira para oposisi. Setelah Khadafi lenyap, dan pasukan oposisi memasuki ibu kota Tripoli, semua kebutuhan dasar terutama air menjadi sangat ditakuti warga. Para intel pasukan oposisi mensinyalir seluruh sumber air bersih di Tripoli sudah diracuni oleh pasukan Khadafi. Karena itu tidak ada yang berani meminum air tersebut. Dan warga kota kini dalam kondisi krisis kebutuhan dasar. Selain air, maka bahan bakar, pasokan gas dan sembako juga langka di dalam kota. Pasukan oposisi berusaha keras menyalurkan kebutuhan dasar itu dari luar kota dari wilayah yang sudah dikuasai mereka. Bersambung ke Halaman 11

ANTARA

PEMUDIK MOTOR — Sejumlah pemudik motor melintas di Jl. Wates Km. 14, Yogyakarta, Minggu (28/8). Pemudik motor pada lebaran tahun ini meningkat sekitar 3 hingga 4 persen bila dibandingkan tahun lalu karena penjualan kendaraan roda dua di Indonesia yang semakin menggeliat.

Pesta Dzeko di London

LONDON, HALUAN — Manchester City menunjukan dominasinya pada laga ketiga Liga Primer Inggris ketika membungkam Tottenham Hotspurs 5-1, Minggu (28/8). Edin Dzeko dan Nasri menjadi bintang lapangan. Pada partai yang digelar di White Hart Lane, kedua tim bermain terbuka dan membuat sejumlah peluang, tapi City yang bermain pendek kaki ke kaki lebih menguasai bola. Tuan rumah membuat peluang lebih dulu lewat tendangan bebas Rafael Van der Vaart

pada menit-20, sayang bola masih bisa ditepis Joe Hart. Faktor David Silva dan 'dinamo' baru, Samir Nasri, gelombang serangan tim tamu membuat pertahanan Spurs kewalahan. Sampai akhrinya harus kebobolan pada menit-34. Nasri memberikan kontribusi pertamanya dengan sebuah assist cantik yang diselesaikan oleh Edin Dzeko. Menit-41, Citizens sukses menggandakan keunggulan lagi-lagi lewat kerjasama Nasri dan Dzeko. Bersambung ke Halaman 11

Lebaran dengan Linang Air Mata Laporan Laporan:: ANDIKA D KHAGEN

L

EBARAN TERNYATA bukan milik semua orang. Lebaran yang selalu dimaknai secara masif dengan kegembiraan, toh tak sedikit saudara kita menitikkan air mata saat takbir menggema sahut menyahut dari masjid ke masjid, dari musala ke musala, dan di jalanan. Nyaris 500 ribu jiwa jumlahnya di Sumatera Barat yang digolongkan miskin oleh BPS. Karena miskin itu pula, mereka tak purna menikmati hari kemenangan bagi umat Islam ini.

Masni, 47 tahun, tak menyangka musibah datang saat jelang keluarganya menyiapkan Lebaran: rumahnya hancur diterjang abrasi. Ia, bersama keluarganya, akan menghabiskan hari kemenangan itu ditenda yang dipasang di depan rumahnya. Sementara, tampak mencolok. Nun di kompleks-kompleks perumahan elite, tawa dan ceria, serta kue-kue mewah berserakan di atas meja tamu bersama anggur dan soft drink. Tawa pun pecah. Masni memecah air mata di saat debur ombak bergemuruh menerjang tempat tinggalnya. Bersambung ke Halaman 11

AP

EDIN DZEKO dan Samir Nasri menjadi bintang kemenangan Manchester City 51 atas Tottenham Hotspur dalam lanjutan Liga Inggris di White Hart Lane, London, Minggu (28/8).

GUBERNUR DAN WAKIL OPEN HOUSE

Salat Ied Tanpa Gubernur

Laporan Laporan:: DEVI DIANI

MASNI

JATUHNYA 1 Syawal yang diperkirakan akan bertikai pada tahun ini, sedikit mengurangi ketidaknyamanan merayakan berlebaran. Pemerintah secara resmi memang belum menetapkan jatuhnya 1 Syawal. Kendati demikian, pelaksanaan salat Ied (Idul Fitri) di lingkungan Pemerintah Provinsi Sumatera Barat direncanakan akan digelar di halaman Kantor Gubernur Sumatera Barat. Namun Gubernur Sumbar Irwan Prayitno dipastikan tidak dapat hadir, karena diminta menjadi Khatib Salat Ied di lingkungan Pemkab Pesisir Selatan. Karena itu, sambutan saat salat Ied akan disampaikan Wakil Gubernur Sumbar Muslim Kasim. Khatib Salat Ied di Kantor Gubernur dipercayakan pada Prof Dr Syamsul Bahri Khatib, dan imamnya Drs Gazali. Bila cuaca mendung atau hujan, maka Salat Ied dipindahkan ke Masjid Nurul Iman Padang. Sebab Masjid Raya yang selalu dinantikan operasionalnya itu,

masih belum dapat difungsikan. Pembangunannya masih berlanjut. Kepala Biro Bina Sosial Setdaprov Sumbar, Abdul Gafar kepada Haluan, di Padang mengatakan, tidak banyak berubah dalam pelaksanaan Salat Ied ini. Persiapannya sudah matang. Bila halaman Kantor Gubernur tidak mencukupi untuk menampung jemaah, dapat dimanfaatkan jalan raya hingga ke halaman kediaman resmi gubernur. “Lokasi pelaksanaan Salat Ied serta khatibnya sudah kita persiapkan. Bila cuaca tidak bersahabat, pelaksanaan salat terpaksa kita pindahkan ke Masjid Nurul Iman Padang yang mampu menampung sekitar 4.000 jemaah. Sekarang kita tinggal menunggu pengumuman pemerintah tentang 1 Syawal saja,” terang Abdul Gafar. Dikatakan, Masjid Raya hingga saat ini masih belum dapat dipergunakan, termasuk untuk Salat Ied. Bersambung ke Halaman 11

TIDAK TERBIT Sehubungan dengan Hari Raya Idul Fitri 1432 Hijriah dan Cuti Bersama, maka Harian Haluan, Selasa-Minggu (30 Agustus – 4 September 2011) tidak terbit. Haluan terbit seperti biasa kembali, 5 September 20011. Para pelanggan dan relasi agar maklum. PENERBIT


2

Edisi Lebaran

SENIN, 29 AGUSTUS 2011 M 29 RAMADAN 1432 H

GAMAWAN FAUZI

Jika Program E-KTP Gagal, Saya Siap Mundur

Laporan :

Syaf Al MENTERI Dalam Negeri, H. Gamawan Fauzi, mengatakan dirinya siap mengundurkan diri bila pelaksanaan program E-KTP (KTP Elektronik) berbasis Nomor Induk Kependudukan (NIK) di Indonesia yang dimulai sejak 1 Agustus 2011 dan berakhir Desember 2012 mendatang mengalami kegagalan. “Terus tersang, bila program ini gagal, saya siap meletakkan jabatan sebagai bentuk pertanggungjawaban saya kepada bangsa ini,” kata Gamawan dalam keterangannya kepada wartawan saat buka puasa bersama wartawan kelompok kerja Kementerian Dalam Negeri, di Jakarta, pekan lalu. Dalam beberapa waktu terakhir ini, Gamawan mengaku sering terganggu oleh berbagai pernyataan sejumlah kalangan tentang pelaksanaan — termasuk masalah tender— e-KTP oleh kementeriannya. Padahal, kata dia, pihaknya sudah berupaya melakukan proses program ini sebaik mungkin dengan melakukan berbagai antisipasi terhadap berbagai kecurangan yang selalu dikuatirkan banyak orang. “Mungkin sayalah menteri pertama dalam kabinet ini yang mengajak KPK mengawasi tender proyek. Saya pulalah yang meminta BPK dan BPKP melakukan audit terhadap pemenang tender. Kalau masih ada orang menilai proses tender ini curang, tak sesuai prosedur, menyalahi aturan, mahal dan sebagainya, mungkin saya sudah patut belajar kepada mereka tentang bagaimana prosedur yang benar itu,” kata Mendagri dengan nada bergetar. Didampingi Kapuspen Kemendagri, Roydonnizar Moenek, Mendagri menjelaskan, dirinya juga bisa memahami mengapa masih ada pihak-pihak yang menyalahkan dan mengatakan seolah-olah e-KTP ini sudah gagal. Sebab, nilai proyek ini Rp5,8 triliun. “Tentu banyak yang ngiler dan tergiur dengan proyek ini, sehingga kemudian berusaha mencari-cari kesalahan,” ujarnya. Gamawan menyontohkan, program E-KTP dibilang penuh korupsi. Tetapi tidak dijelaskan di mana korupsinya? Apakah sudah ada pihak penegak hokum yang mengusut dan mengatakan ada korupsinya. “Dibayar saja belum, di mana letak korupsinya?” kata Mendagri balik bertanya. Ia menambahkan, ada LSM Gowa yang bilang bahwa untuk kertas blanko e-KTP di luar negeri harganya Cuma Rp10.000, sedang di Indonesia Rp16.000,- dengan HPS yang ditetapkan pemerintah Rp18. 000.- “Apakah ongkos angkut tidak dihitung, tukang yang bekerja tak dinilai, mesin yang mencetak tak dibayar? Semuanya kan ada ongkosnya? Jadi, janganlah asal bicara. Belum tahu masalah sudah ngomong. Jangan karena dibayar, lalu dengan enaknya menyalahkan orang lain,” tutur Menteri. Gamawan menceritakan nilai penawaran yang masuk untuk blanko dan chip e-KTP. PT Pura Barutama menawar Rp21.000,- PT Swadarma sebesar Rp45.000, dan pemenang tender PNRI menawar sebesar Rp16.000,Harga ini lebih rendah ketimbang HPS yang ditetapkan. Mendagri juga menyebutkan perbandingan nilai yang disampaikan perusahaan luar negeri, yaitu SAGEM (Perancis) dengan nilai perhitungan Rp9,42 Triliun, Oberthur (Perancis) Rp8,96 Triliun dan Neurotechnology (Lithuania) dengan perhitungan Rp6,8 Triliun. Ketika konsorsium PNRI menawar dengan nilai terendah, kata dia, dirinya tidak langsung menandatangani persetujuan. “Saya panggil dulu tim panitia lelang yang tidak boleh diintervensi itu dengan didampingi LKPP dan BPKP. Pakai rekaman video agar tidak menjadi fitnah dikemudian hari. Setelah mereka menjelaskan, saya minta BPKP mengauditnya lebih dulu dan juga meminta saran KPK. Pertemuan saya dengan Tim Lelang ini itulah untuk pertama kalinya,” cerita Gamawan. Lebih lanjut Mendagri menjelaskan, dalam pelaksanaan program e-KTP yang berbasis NIK ini, tidak semata dikerjakan oleh Kementerian Dalam Negeri, tetapi melibatkan 15 kementerian dan lembaga. “Kalau konsorsium berbohong, berarti kelima belas kementerian dan lembaga itu bisa dibohongi mereka. Apa itu mungkin?” tanyanya. Terus Berjalan Meski ada pihak-pihak yang berusaha mengganggu, Mendagri menegaskan proyek e_KTP terus berjalan. Akhir Agustus ini, diharapkan semua peralatan di 197 kabupaten di Indonesia sudah sampai. “Jangan karena ada satu peralatan yang belum tiba, lalu dibilang gagal. Kan tidak semua perasalan didatangan dari suatu Negara. Computernya dari Amerika, Camrea dari Jepang dan ada lagi yang dari negara lainnya,” ujar mantan Gubernur Sumatra Barat ini. Dikatakan, untuk menuntaskan pelaksanaan E-KTP akhir 2012 yang sudah dirancang sejak 2003 lalu, waktunya cuma tinggal 16 bulan. Namun Mendagri tetap yakin program ini akan bisa dijalankan, meskti Jerman saja yang jumlah penduduknya jauh di bawah Indonesia, butuh waktu selama enam tahun. “Saya berani bertaruh bahwa kita bisa melakukannya. Kalau nanti gagal, dalam arti di suatu daerah ada jaringan yang tak jalan, ada mesin yang tak sampai, sehingga proyek ini bisa dikategorikan gagal, maka dengan ikhlas saya akan mengundurkan diri dari jabatan Menteri Dalam Negeri,” tegasnya.

KASRA SCORPI

Dua jemaah sedang melakukan salat Tarawih di Masjid Raya Bingkudu Nagari Canduang Koto Laweh, Agam.

TERDESAK KEBUTUHAN LEBARAN

Petani Jual Murah Hasil Bumi

TERDESAK kebutuhan Lebaran, petani di Pesisir Haridman Selatan menjual murah hasil bumi. Bahkan dengan alasan gudang sudah tutup di Padang, petani harus rela menjual hasil buminya dengan harga rendah. Hasil bumi yang di jual murah tersebut adalah kulit manis, pinang, pala dan sebagainya. Di Pasar Surantih Minggu (29/8), pedagang pengumpul hanya membeli pinang seharga Rp6.000 per kilogram, sementara kulit manis seharga Rp5.500, begitu pula pala yang juga dibeli murah pedagang pengumpul. “Gudang dipadang semenjak Rabu kemarin telah tutup, maka harga sejumlah komoditi terpaksa turun dari sebelumnya. Jika tidak tentu kami akan mengalami kerugian,” kata Anto pedagang pengumpul di Pasar Surantiah. Disebutkannya, setelah dibeli dari petani, barang hasil bumi tersebut disimpan dulu di gudang miliknya. “Maka selama penyimpanan barang perlu di rawat dan diperlakukan sedemikian rupa, untuk itu butuh biaya,” ujar Anto. Sebelumnyadi Pasar Kambang (27/8), harag sejumlah komoditi juga di patok pedagang dibawah harga sebelumnya. Khusus untuk komoditi pinang, kulit manis, kopra dan pala dibeli pedagang dengan harga turun 25 hingg 40 persen dari harga semula. Pinang pada minggu ke tiga ramadan masih bertahan pada harga Rp10.000 per kilogram oleh pedagang hanya dibeli dengan harga Rp6.500, selanjutnya kulit manis Rp5.500. Rosma (55), petani di Surantiah menyebutkan, meski harga rendah ia tetap menjual pinangnya. Soalnya kebutuhan selama Lebaran sangat tinggi, dan dengan menjual pinang bisa meringankan atau menambah biaya untuk kebutuhan Lebaran. “Memang sebelumnya saya menjual pinang seharga Rp10.000, namun kini harganya anjlok harus saya terima dari pada keuangan menipis saat Lebaran,” kata Rosma. Disebutkannya, harga komoditi ditingkat pedagang yang tidak menguntungkan itu diharapakan tidak berlangsung lama. Setelah Lebaran berakhir harga komoditi membaik kembali. Harga Cabai Merah Turun Sementara harga cabai di Pasar Surantih dan sehari sebelumnya di Pasar Kambang mengalami penurunan. Terpantau Haluan, harga cabai dijual pedagang dengan harga Rp18.000 perkilo gramnya. Minggu sebelumnya harga cabai menembus level Rp25.000, hal ini dipacu oleh sedikitnya pasokan dari luar daerah, sementara kebutuhan besar. “Sementara minggu sekarang pasokan dari Kerinci dan Sunagai penuh lancar dan cukup banyak, sehingga harga turun. Belum lagi produksi cabai lokal juga banyak,” ujar If pedagang cabai di Kambang. (har) Laporan:

Dua Jemaah dalam Satu Masjid Laporan:

Kasra Scorpi DALAM melaksanakan salat Tarawih ada jemaah muslim yang melakukannya 23 rakaat dan ada yang 11 rakaat tambah salat Witir. Namun uniknya di Masjid Raya Bingkudu dan Masjid Nurul Yaqin Labuang, Nagari Canduang Koto Laweh Kecamatan Canduang dua jemaah yang berbeda cara itu melakukan salat Tarawih secara bersamaan di masjid yang sama. Pada setiap malam Ramadan di masjid itu kedua jemaah sama-sama melaksanakan shalat Isya dengan

imam yang sama kemudian samasama mendengarkan taushiyah penceramah, setelah itu beberapa orang memisahkan diri membentuk jamah baru, maka adalah jamah yang melaksanakan shalat tarwih 11 rakaat dan jemaah yang shalat tarwih 23 rakaat dalam satu atap. Menurut wali nagari Canduang Koto Laweh Thamrin Datuak Pangeran kebiasaan salat Tarawih dengan beda rakaat di masjid tersebut sudah berlangsung lama dan berjalan secara damai, para jemaah tidak mempermasalahkannya. Hal itu berdasarkan keyakinan masingmasing.

Juga dikatakan wali nagari masjid Bingkudu merupakan masjid tertua di Canduang bahkan di Agam, berusia lebih seratus tahun. Sampai kini bangunannya masih belum banyak mengalami perombakan, bentuknya masih asli dengan atap ijuk bertingkat tiga. Bangunannya tidak satupun menggunakan paku, semuanya dengan pasak. Kini masjid tersebut dijadikan cagar budaya oleh dinas pariwisata Agam. Pada setiap bulan Ramadan masjid Raya Bingkudu menjadi pusat peribadatan masyarakat setempat walau mereka berbeda tata cara pelaksanaan salat Tarawih (h/ks)

Kecelakaan Mobil di Lubuak Buayo

DUA unit mobil mengalami kecelakaan lalu lintas di kawasan Jalan Adinegoro, Lubuak Buayo, Kecamatan Koto Tangah, Kota Padang, Minggu (28/8) sekitar pukul 13.30 WIB. Akibat peristiwa ini sedikitnya empat orang mengalami luka-luka, yakni tiga penumpang mobil Avanza dengan nomor polisi B 7068 UJ mengalami luka ringan, satu lagi mengalami luka berat. Kemudian korban dilarikan di Rumah Sakit Siti Rahmah, Padang.

Kanit Laka Lantas Polresta Padang Iptu Satrio mengatakan, kejadian ini ketika mobil Avanza datang dari arah Pasar Lubuk Buaya menuju Tabing. Kemudian setiba di lokasi kejadian Nasrun (69) yang mengendarai Avanza itu, terkejut ketika sepeda motor BA 4333 MM keluar dari warnet. Kemudian Nasrun membanting stir, sehingga menabrak mobil kijang BE 2072 BA yang sedang parkir. Kata Satrio, mobil Avanza tersebut remuk dibagian depan, sementara

mobil kijang remuk di bagian belakang. “Akibat peristiwa ini satu orang penumpang yaitu Miswarni (61) mengalami luka berat di bagian tubuhnya dan kini masih di rumah sakit untuk mendapatkan perawatan,” kata Satrio. Ditambahkan Satrio, sopir Avanza ini sedang diperiksa oleh petugas untuk dimintai keterangannya. Hingga kini kasus tersebut masih dalam penyelidikan dan pengembangan lebih lanjut oleh Lantas Polresta Padang. (h/nas)

Samsat Hanya Tutup Saat Lebaran

KABAG Humas Polda Sumatera Barat AKBP Kawedar, di Padang, Minggu, menyatakan kantor Sistem Administrasi Manunggal Satu Atap (Samsat) di wilayah hukum provinsi itu hanya akan tutup pada saat Lebaran, selama dua hari. “Kantor Samsat hanya akan tutup selama dua hari, yaitu pada saat libur Lebaran Idul Fitri 1432 Hijriah,” kata Kawedar kepada wartawan. Dia menjelaskan, kantor Samsat hanya tutup selama dua hari untuk pelayanan bagi masyarakat dari pihak kepolisian, dan sebagai bentuk komitmen pihak kepolisian dalam menjalankan tugas sebagai pelayanan masyarakat. Tetap dibukanya kantor Samsat

setelah libur dua hari Lebaran Idul Fitri 1432 Hijriah, supaya dapat melayani masyarakat pengurusan pajak kendaraan bermotor (PKB). Sehubungan dengan itu, kecuali kantor Samsat, personel kepolisian di jajaran Polda Sumbar, malah tidak mendapat libur sama sekali, mereka tetap bekerja pada hari Lebaran Idul Fitri 1432 Hijriah. “Bagi personel kepolisian lainnya, tidak ada libur, malah kita pada saat libur Lebaran Idul Fitri 1432 Hijriah tetap bekerja seperti biasa,” kata Kawedar. Dia menjelaskan, tidak adanya libur bagi anggota kepolisian saat Lebaran Idul Fitri 1432 Hijriah itu, untuk tugas pengaman masyarakat, dari tindak kejahatan, dan lancarnya

kegiatan masyarakat saat itu. Petugas kepolisian yang tidak mendapat libur pada Lebaran, bertugas seperti pada pos penjagaan yang sudah disiapkan untuk arus mudik dan balik, serta juga pelayanan di kantor-kantor kepolisian. Saat ini khusus untuk Lebaran Idul Fitri 1432 Hijriah sebanyak 2.748 Personel kepolisian diterjunkan, dan ditempatkan di 77 pos pengamanan arus lebaran, dalam Operasi ketupat 2011. Pos itu terdiri dari 48 posko pengamanan, 12 posko pemantauan dan 17 pos simpatik, seluruh posko tersebut ditempatkan di kawasan titik rawan kemacetan, rawan kecelakaan dan rawan kejahatan atau tindak kriminalitas. (ant)


Edisi Lebaran 3

SENIN, 29 AGUSTUS 2011 M 29 RAMADAN 1432 H

PEMDA TUNGGU PEMERINTAH

INSERT

Jemaah Tarekat Naqsabandiyah Hari Ini Merayakan Lebaran Tetapi di Sumatera Barat hari ini, Senin (29/8) jemaah Tarekat Naqsabandiyah Sumbar sudah barirayo. Pasalnya, para jamaah bersama guru besar tarekat telah melakukan perhitungan dengan cara melihat “hilal” (rembulan) dengan mata telanjang dan rukyat untuk menandai awal bulan. “Melihat hilal dilakukan pada malam ke-15 Ramadan (15 Agustus 2011) pada pukul 18.30 WIB dan pukul 24.00,” kata Zalar. Salah seorang jamaah Naqsabandiyah di Surau Baru, Kelurahan Pasar Baru, Kecamatan Pauh, Kota Padang menyatakan, arena bulan telah tampak, mereka tinggal menambahkan 15 hari, sehingga diperoleh perhitungan 30 hari Ramadan dan ditetapkan Lebaran jatuh pada 29 Agustus 2011 karena awal puasa jatuh pada 30 Juli. Menurut dia, saat ritual melihat bulan tersebut, bulan penuh jelas terlihat dan sangat terang. Jika bulan tidak terlihat, karena langit mendung atau tertutup kabut, maka penglihatan bulan akan kembali dilakukan pada 22 Ramadan (22 Agustus 2011). Dikatakannya, salat Idul Fitri juga akan dilakukan di setiap surau. Terdapat sekitar 10 surau Naqsabandiyah di Kota Padang, antara lain Surau Baru, Surau Baitul Makmur, Kecamatan Pauh, dan surau lain yang terletak di Kecamatan Lubuk Begalung dan Lubuk Kilangan. Jamaah Naqsabandiyah Sumbar tersebar antara lain di Kota Padang, Solok Selatan, Kabupaten Pesisir Selatan, dan Kabupaten Solok. “Kami tidak bisa memastikan jumlah pasti jamaahnya, tapi sudah lebih dari lima ribuan,” kata Zalar. Kendati sesama tarekat. Lain lagi jamaah tarekat Syattariyah di Sumatera Barat. Jamaah yang berpusat di Ulakan, Kabupaten Padang Pariaman ini malah belum memastikan kapan jatuhnya 1 Syawal 1432 H. “Kita akan menentukan Idul Fitri dengan melihat bulan (hilal) pada Selasa, 30 Agustus 2011,” kata Qhadi (imam) Syattariyah Ulakan Tuanku Ali Imran. Menurut Qhadi Syattariyah ini, bila bulan terlihat pada Selasa tersebut, Idul Fitri berarti pada hari Rabu, 31 Agustus. Bila bulan tidak terlihat juga? “Penetapan 1 Syawal akan ditentukan melalui sidang isbath serta berkoordinasi dengan imam lain karena bisa saja bulan terlihat dari daerah lain di Sumbar.” Menurut Tuanku Ali Imran, kegiatan melihat bulan dilakukan dengan mata telanjang sesuai tradisi turun-temurun yang dilakukan menggunakan hitungan bilangan takwim qamsyiah, yakni hitungan berdasarkan tahunan. Sebelum melakukan kegiatan mancaliak bula, jelas Ali Imran, jamaah Syattariyah terlebih dahulu melakukan zikir di Surau Syekh Burhanuddin. Lalu, rombongan pergi menuju Pantai Ulakan untuk melihat bulan sebagai pedoman untuk menentukan kapan jatuhnya 1 Syawal. Jamaah Syattariyah di Sumbar melihat bulan pada tiga titik, yakni di Koto Tuo Agam, Pesisir Selatan, dan di Sijunjung. “Kita terlambat satu hari saat memulai Ramadan dari waktu yang ditetapkan pemerintah, karena memang tradisinya seperti itu, harus pasti bulan sudah terlihat,” katanya. (h/dn/nir/ant)

Berbeda Lebaran Tetap Ceria

LAPORAN DODI NURJA, SUTAN JUNIR

HAMPIR dapat dipastikan penetapan 1 Syawal akan berbeda kali ini. Namun suasana Lebaran tetap ceria. Bukankah dalam kebajikan, perbedaan adalah rahmat. Menurut Sekretaris Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Sumbar, Husni Kamil Manik SP, sejak zaman Nabi Muhammad SAW telah dikenal 2 metode untuk menentukan awal bulan Ramadan dan bulan Syawal. Metode itu adalah hisab dan rukyat. Pendekatan ini pula yang digunakan oleh pemerintah, ulama maupun umat Islam. Dengan telah digunakannya sejak zaman Nabi, maka kedua metode ini telah dapat dinyatakan teruji kehandalannya. “Hanya saja sebagian umat Islam hari ini memilih untuk mengutamakan menggunakan satu metode saja, tanpa mau memperhatikan hasil dari metode yang

lain. Jika itu pun dilakukan, maka yang sepaham, dengan satu metode saja harus menghormati umat Islam yang hanya menggunakan metode yang berbeda, atau yang menggunakan kombinasi kedua metode tersebut secara bersamaan. Bukankah semua itu bertujuan baik pada satu hal yang sama, yaitu untuk memulai atau mengakhiri ibadah puasa,” ujar Husni Kamil Malik, kepada Haluan. Ketika banyak pihak menilai pemerintah seharusnya menjadi kata kunci agar tidak ada perbedaan penetapan 1 Syawal sekeligus perbedaan Lebaran di dalam negeri, seperti dibeberapa negera Timur Tengah, Husni

menilai, sebaiknya pemerintah tetap berada ‘di tengah’. Menurut Husni, pemerintah harus selalu dalam posisi fasilitator, bukan legalisator dalam urusan peribadatan umat pemerintah diharapkan dapat memfasilitasi bagaimana penggunaan kedua metode ini dapat optimal. Misalnya, kata Husni, bagi mereka yang menggunakan metode rukyat, maka dibutuhkan alat bantu teknologi yang mampu melihat keberadaan bulan dalam berbagai kondisi cuaca. Sehingga tidak ada lagi alasan tidak terlihat akibat keterbatasan daya lihat mata, akibat cuaca. Bagi mereka yang menggunakan metode hisab, maka pemerintah perlu memfasilitasi adanya sistensi terhadap deviasi yang mungkin terjadi di dalam menggunakan rumus yang telah ada. “Khusus untuk pengambilan keputusan bersama yang difasilitasi pemerintah, maka sejak tanggal 29 Syakban penyebaran informasi telah

Biasanya, menjelang salat Ied di Lapangan Kantin Bukittinggi, bocah-bocah miskin berharap recehan dari jamaah.

terpublikasi secara terbuka. Karena sesuai dengan Hadits Nabi SAW apabila pada hari itu tidak kelihatan posisi bulan, maka bulan Syakban harus disempurnakan hingga 30 hari, “ jelasnya. Sementara itu, Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sumatera Barat menghasilkan ketetapan 1 Syawal 1432 H jatuh pada 30 Agustus mendatang. “Muhammadiyah menggunakan perhitungan dengan cara hisab hakiki, sementara perhitungan lainnya menggunakan Rukiyat,” terang Syahruji Tanjung, Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sumbar. Dengan adanya perbedaan cara penentuan 1 Syawal ini, berarti tidak menutup kemungkinan akan ada dua penetapan 1 Syawal 1432 H. Meski demikian, ia tidak mau memaksakan pemahaman orang lain untuk mengikuti penetapan 1 Syawal dengan cara rukiyat. “Ya tidak apa-apa, saya minta warga tetap toleransi saja, penentuan ini bebas, ya monggo saja, tidak usah merasa paling benar sendiri,” katanya.

Dok

Tunggu Pemerintah Tentang penetapan 1 Syawal, pada umumnya pemerintah daerah di Sumbar sepakat menunggu kepetusan pemerintah pusat. Seperti di Kabupaten Pasaman Barat dan Kabupaten Solok. Pemda setempat menegaskan sama-sama menunggu keputusan pemerintah terkait penetapan 1 Syawal. Bupati Pasaman Barat Baharuddin R didampingi Kabag Kesra Getri Ardanis, Jumat (26/ 8) menyebutkan, penetapan 1 Syawal menunggu keputusan pemerintah pusat. Pada malam takbiran rencana diiringi dengan arak-arakan ratusan kendaraan dinas maupun pribadi sebagai mensyiarkan agama Islam. “Kita akan kerahkan ribuan majelis taklim, kita akan jadikan malam takbiran semeriah mungkin,” kata Baharuddin R. “Tapi kita tetap menunggu keputusan pemerintah untuk penetapan 1 Syawal,” tambahnya. Himbauan menunggu keputusan pemerintah juga disampaikan Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Solok, Syahrul Wirda. “Tunggu pengumuman resmi dari pemerintah waktu jatuhnya 1 Sawal 1432 H,” ujarnya di Koto Baru. Pada tahun-tahun sebelumnya, ada perbedaan hari perayaan Idul Fitri, itu tidak ada persoalan, selama saling menghormati. Namun akan lebih baik jika semua pihak menunggu pengumuman pemerintah, sehingga tidak terjadi perbedaan dalam merayakan Idul Fitri tahun ini. Pada Idul Fitri di Kabupaten Solok kali ini, Baharudin Jamil dari Padang akan bertindak sebagai Khatib di GOR Batubatupang dan Dasril dipercaya sebagai imam. Sedangkan di Pasaman Barat, Salat Idul Fitri direncanakan akan dilaksanakan di lapangan bola Pasaman Baru, yang akan bertindak sebagai khatib dan Imam Shalat Idul Fitri adalah Prof Dr H Salmadanis, MAg dari IAIN Imam Bonjol Padang. Sementara di kota Bukittinggi bisanya Salat Ied dipusatkan di Lapangan Kantin.


4 OPINI

SABTU, 27 AGUSTUS 2011 M 27 RAMADAN 1432 H

Haluan Kita Perbedaan Hari Lebaran Ujud Persaudaraan Islam KEMUNGKINAN terjadi perbedaan penetapan hari Idul Fitri di Indonesia sangat besar. Ini terutama direfleksikan dari cara yang ditempuh dua ormas Islam, Muhammadiyah dan Nahdhatul Ulama. Muhammadiyah sudah memastikan Idulfitri jatuh pada tanggal 30 Agustus 2011, tetapi NU kemungkinan setelah itu. Ada yang menarik pernyataan dua Ormas itu, Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) dan Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) di Jawa Timur misalnya menyatakan siap berbeda dalam Idul Fitri, namun perbedaan itu tidak boleh memutuskan silaturrahmi warga NU-Muhammadiyah. Kalau Idul Fitri memang berbeda, ya tidak mungkin dipaksakan untuk sama, karena ada argumentasi dan ijtihad masing-masing. Kalau dipaksakan menjadi satu justru tidak wajar. Masyarakat awam terlihat lebih siap dengan perbedaan itu dibandingkan kaum politisi, terbukti cara masyarakat awam menyikapi perbedaan awal Ramadhan dan Idul Fitri yang berjalan normal, dan hal itu tidak sampai memutuskan tali silaturrahmi antarmasyarakat. Perbedaan awal Idul Fitri tidak harus membuat masyarakat enggan bersilaturrahmi dengan tetangganya saat Idul Fitri datang, karena mereka merasa percaya dengan argumentasi masing-masing. Bahkan, masyarakat sudah menyadari bahwa awal Ramadhan dan Idul Fitri itu tidak mungkin dipaksakan untuk sama atau disatukan, kecuali hasil ijtihad dari para tokoh agama yang dianutnya memang sama. Kalau ada masyarakat awam yang tidak siap itu biasanya karena mereka dimanfaatkan oleh kaum elite untuk kepentingan politis dan masyarakat awam hanya menjadi korban. Jadi, masyarakat awam elite lebih siap daripada politisi dalam berbeda Idul Fitri. Kalangan NU menyatakan awal Syawal 1432 Hijriah mungkin tidak akan bersamaan waktunya, karena ketinggian hilal di bawah dua derajat. Menurut NU kalau awal Ramadhan 1432 Hijriah bisa bersamaan, tapi awal Syawal 1432 H ada kemungkinan tidak bisa bersamaan karena ketinggian hilal di bawah dua derajat, yakni ijtimak untuk awal Syawal 1432 H terjadi pada 29 Agustus 2011 pukul 10.05 WIB dengan tinggi hilal hakiki 1 derajat 57 menit 45,08 detik. Namun, NU akan tetap melakukan “rukyatul hilal” (melihat hilal secara kasat mata) untuk menentukan awal Syawal, apakah 30 Agustus atau 31 Agustus. Menurut kita masyarakat tidak akan terlalu kaget dengan perbedaan Idul Fitri, karena perbedaan serupa sudah beberapa kali terjadi dan masyarakat terbukti dapat menerima perbedaan itu. Bagi kalangan NU, awal Ramadhan dan Idul Fitri adalah ‘shuumu li rukyati’, karena itu mereka mengutamakan rukyatul hilal daripada hisab, tapi perbedaan Idul Fitri juga jangan dibesar-besarkan, sebab hal itu sebaiknya diserahkan kepada ahli falaqiyah, bukan dipolitisasi. Sedang Ketetapan Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah mengenai Idul Fitri tanggal 1 Syawal 1423 Hijriah jatuh pada hari Selasa 30 Agustus 2011 juga diterima secara normal, tidak direaksi oleh pihak-pihak yang kemungkinan berbeda seperti pada masa lalu. Dahulu, penetapan yang berbeda antara Muhammadiyah dan Departemen Agama, atau Nahdlatul Ulama dengan Depag selalu memunculkan ketegangan-ketegangan. Tarik-menarik di tingkat elite itu kerap memantul hingga ke lapis masyarakat bawah. Perbedaan penetapan jatuhnya 1 Ramadan dan 1 Syawal tidak terlalu sering terjadi, tetapi juga tidak dapat dihindarkan sebagai konsekuensi pilihan teknologi ijtihad yang sama kuatnya di dalam Islam. Ketetapan PP Muhammadiyah didasarkan pada hasil hisab yang dilakukan oleh Majelis Tarjih dan Pengembangan Pemikiran Islam. Kita mengharapkan pemerintah dan masyarakat agar memberikan toleransi dan memfasilitasi seluas-luasnya umat Islam yang melaksanakan Idul Fitri pada 30 Agustus maupun yang 31 Agustus. Perbedaan tidak perlu dipertentangkan satu sama lain, membuat retaknya ukhuwah dan silaturahmi di kalangan umat Islam, sehingga tidak justru merusak nilai dan semangat beribadah. Karena perbedaan yang muncul hanyalah konsekuensi teknis-metodologis, yakni hisab dan rukyat, yang pada tahun-tahun tertentu bukan tidak mungkin membuahkan penetapan yang sama.***

Muhammadiyah, besok berlebaran, NU lusa Untuk keduanya, kita ucapkan Minal Aidin Wal Faizin Hotel di Bukittinggi sudah penuh sebelum lebaran Nah, itu bukti agar beda tanggal tidak jadi masalah

Haluan Aspirasi

082170625544/ 08163253248

Travel Liar TRAVEL liar…bukanlah suatau faktor meredupnya penghasilan AKDP…malahmerupakan usaha yang telah banyak membantu pengangguran pribumi untuk menjadikan mereka punya usaha untuk membantu perekonomian mereka… +6282173030***

Petugas Duduk Saja Menurut berita koran banyak petugas kepolisian bergabung dengan instansi lain yang sampai ratusan bahkan ada yang ribuan namun pungutan liar petugas parker KB di Pasar Raya melonjak sampai 400% tidak tersentuh aparat (Haluan Tanggal 25/08/2011 Halaman 13). Jadi yang ratusan bahkan ribuan kemana saja bertugas. Och rupanya nongkrong-nongkrong di Pos masing-masingdengan kebiasaan nunggu laporan sambil maota-ota artinya bertugas pasif. Inilah cara khas bertugas di NKRI bila di bandingkan dengan negara lain yang suka patrol. +6281266844***

Terbit Sejak 1948 Pendiri H. Kasoema

Penerbit: PT Haluan Sumbar Mandiri (Haluan Media Group). SIUPP No 014.SK.Menpen.SIUPP A.7 1985 tanggal 19 November 1985.

Renungan Seorang Muslim Awam tentang Idul Fitri OLEH: SAAFROEDIN BAHAR

S

Ketua Dewan Penasihat Gebu Minang

YUKUR Alhamdulillah, kita semua mendapat rahmat Ilahi untuk kembali dapat merayakan Hari Raya Idul Fitri, momen ilahiah di mana kita dinyatakan bagaikan kembali sebagai manusia yang terbebas dari kesalahan dan dosa. Penyucian dosa ini baru diberikan setelah kita melaksanakan ibadah puasa sebulan penuh, dan saling memaafkan satu sama lain. Dengan kata lain, dalam bulan puasa ini kita diwajibkan untuk mengendalikan hawa nafsu (das Id) dan menyegarkan kembali kualitas yang baik dan luhur dalam diri kita (Ego, Superego). Bukan main. Dalam kehidupan yang penuh dengan perjuangan ini, kita memang menghadapi demikian banyak godaan hawa nafsu dalam menyelesaikan masalah. Dengan perkataan lain, kita selalu berada dalam situasi etis untuk melakukan pilihan antara yang baik dan yang buruk. Kita harus memilih yang secara moral dan etis adalah baik, dan menolak pilihan yang secara moral dan etik adalah buruk. Pilihan terhadap alternatif keputusan yang akan diambil jelas bukan hanya dipengaruhi oleh akal sehat dan kiat profesionalisme, tetapi juga oleh dan moral, yang sampai taraf tertentu dipengaruhi oleh adat istiadat dan ajaran agama yang dianut. Ajaran moral dan etika dari adat istiadat dan agama itu sendiri harus berjuang dengan hawa nafsu, yang memang ada dalam diri kita sendiri. Dalam perjuangan ini, kaidah etika dan moral itu bisa menang dan juga bisa kalah dengan hawa nafsu yang tidak jarang sangat mempengaruhi cara kita memandang dan menyelesaikan masalah-masalah. Adat Minangkabau dan Islam mengajar kita

untuk selalu memenangkan etika dan moral. Konsekuensinya adalah bahwa walaupun suatu alternatif keputusan sudah sesuai dengan akal sehat dan kiat profesionalisme, namun jika bertentangan dengan etika dan moral, seyogyanya kita menolak dengan tegas pilihan tersebut. Saya bersyukur dan merasa bangga, bahwa tokoh-tokoh Minangkabau masa lampau memegang teguh prinsip ini, sehingga tidak satupun mereka yang melakukan perbuatan tercela dalam segi moral dan etika. Para tokoh-tokoh Minangkabau masa kini perlu mengikuti jejak beliau-beliau tersebut agar juga tidak sampai melakukan perbuatan tercela. Dalam mengambil keputusan ini, di dalam Al Quranulkarim Islam membekali kita dengan ukuran yang baik dan ukuran yang buruk. Alangkah bahagianya jika kita bukan saja tahu tentang ukuran ilahiah itu, tetapi juga dapat melaksanakannya secara konsisten dan konsekuen dalam hidup kita (istiqomah). Tidaklah mudah bagi seorang muslim awam untuk mengetahui secara tuntas apakah ajaran Islam itu secara

meyeluruh. Sebabnya adalah oleh karena ajaran Islam yang terdapat dalam Al Quranulkarim tersebut telah dijabarkan lebih lanjut dalam demikian banyak hadits, ijmak dan qiyas para alim ulama. Saya beruntung telah menemukan sebuah buku kecil yang ditulis oleh Buya Fachruddin HS almarhum. Dalam buku kecil yang berjudul ‘Petunjuk al Quran dalam Berbagai Persoalan disusun Menurut Alfabet’ ini diterbitkan sekitar tahun 1969. Buku yang kelihatannya disiapkan untuk kaum muslim dan muslimat awam ini demikian praktis, sehingga saya dengan mudah mengetahui apa sesungguhnya esensi ajaran Al Quranulkarim tentang berbagai masalah, serta dimana terdapat ayat-ayatnya. Saya demikian terpikat dengan buku kecil ini, sehingga saya berusaha menghubungi ahli waris beliau, yang atas bantuan sobat saya Muchlis Karanin saya dapat menghubungi Dr Irfan Fachruddin– yang bermukim di Bandung— untuk meminta izin cetak ulang buku tersebut. Syukur Alhamdulullah, dengan izin beliau saya membuat edisi cetak ulang buku tersebut, sebanyak 2.000 buah, yang saya wakafkan kepada Gebu Minang, yang kemudian memditribusikannya kepada seluruh peserta Seminar Kebudayaan Minangkabau Gebu Minang, Desember 2010 yang lalu. Saya berharap buku kecl tersebut dapat membantu sesama kaum muslim awam di manapun berada. Dalam hubungan ini saya ingin menggarisbawahi secara khusus ajaran Islam tentang sentralnya akhlak, dan bahwa Islam merupakan rahmat bagi seluruh alam. Dalam hubungan ini nurani saya selalu merasa resah mendengar atau membaca ajaran para da’i dan ustad atau muslimin awam yang menganut faham yang sama, yang dalam kehidupan beragama lebih banyak mengan-

jurkan kekerasan dan kebencian, dibandingkan dengan ajaran Islam tentang silaturahim. Sebagai contoh, saya menunjuk Ustad Abubakar Baasyir serta Amrozi dan Imam Samudera, serta para simpatisannya. Mereka ini tidak membantu terpeliharanya citra Islam sebagai agama yang damai. Dalam penglihatan saya, mereka malah memperalat Islam untuk mencapai tujuan politik pribadinya. Seharusnya mereka mencari jalan yang lebih baik. Mengenai hal ini saya teringat pada fatwa Tuanku Imam Bonjol–murid Tuanku nan Renceh yang memulai kekerasan kaum Paderi di Minangkabau– yang pada tahun 1832 bukan saja mengakhiri era kekerasan kaum Paderi, tetapi juga memberikan fakwa islah antara kaum adat dan para alim ulama. Secara pribadi saya percaya bahwa fatwa tahun 1832 itulah yang merupakan awal lahirnya ajaran adat basandi syarak, syarak basandi Kitabulllah (ABS-SBK), yang kemudian dikukuhkan dalam Piagam Bukit Marapalam tahun 1837. Saya yakin, dengan fatwa tersebut, Tuanku Imam Bonjol telah meletakkan dasar-dasar tatanan sosial Minangkabau yang lebih bersatu. Kewajiban kita adalah menjabarkan dan mengamalkan apa termasuk dalam ABS SBK tersebut. Mungkin ada manfaatnya untuk mengulas sekedarnya peran kaum Paderi di Minangkabau. Bagaimanapun wujud kekerasan yang dilakukan kaum Paderi–yang di Mandahiling diingat sebagai tingki ni pidari – saya bersyukur dengan adanya kaum Paderi ini. Bukan saja oleh karena mereka telah membanteras kemaksiatan yang marak dalam masyarakat, tetapi juga oleh karena mereka dengan sadar mengakhiri ajaran dan praktek kekerasan tersebut. Tidak terbayangkan oleh saya bagaimana format kehidupan kita orang Minangkabau

dewasa ini tanpa adanya kekerasan kaum Paderi tersebut, yang saya pandang senagai suatu shock therapy. Kaum Paderi yang telah bosan dengan demikian banyaknya kemaksiatan yang berlangsung dalam masyarakat, mengambil jalan pintas. Namun, seperti dapat diduga, jalan pintas ini tidak begitu berhasil, oleh karena malah menghasilkan masuknya pemerintah kolonial Belanda ke dataran tinggi Minangkabau. Kita harus mencari jalan yang lebih arif, yang bukan saja mampu mengakomodasi ajaran-ajaran terbaik dari adat Minangkabau, tetapi juga meletakkan landasan yang lebih melembaga untuk melaksanakan akidah Islam di dalam masyarakat Minangkabau. Tugas ini merupakan tugas kita semua. Saya berusaha mengikuti dengan cermat berbagai berita dan tulisan tentang Minangkabau masa kini, baik dalam surat kabar, maupun melalui media elektronik. Saya berkesimpulan bahwa terhadap masyarakat Minangkabau masa kini terdapat lebih banyak ulasan yang berisi keluhan, bahkan kekesalan, dibanding dengan pujian dan rasa syukur. Hal itu jelas tidak baik, dan harus dibenahi secara mendasar. Pembenahan ini merupakan tugas besar , yang harus diemban oleh para tokoh masyarakat Minangkabau di Ranah. Tidak ada jalan masuk bagi para perantau untuk ikut berkiprah dalam hal ini. Dengan demikian, saya berdoa semoga para tokoh masyarakat di Ranah–baik para ninik mamak, alim ulama, dan cadiak pandai – bukan saja memahami tanggung jawab moralnya ini, tetapi juga mampu dan berani mencari jalan terobosan dan memimpin pelaksanannya dalam masyarakat.

bertemu lagi dengan Ramadan tahun berikutnya. Karennya pula umat Islam yang benar itu, sedih meninggalkan Ramadan yang penuh berkah dan kesempatan beribadah, dan gembira mengahadapi Lebaran. Persiapan Lebaran yang tak boleh tinggal itu adalah membayar zakat fitrah, sebagai tu’mah lil masakin (makanan bagi orang miskin) di hari Lebaran. Cara pemberiaannya juga punya tradisi. Tradisi yang baik adalah memberikannya kepada yang berhak langsung atau lewat amil, jangan disebutsebut atau waswas apakah sampai lewat amil itu atau tidak, ikhlaskan saja niat, kalau disebut dan menyakitkan hati, mengancam kegagalan pahala zakatnya. Pada tradisi yang amat kuat gembira menyambut Lebaran, sering dimunculkan pada budaya persiapan makanan kue Lebaran, pakaian, dan kediaman yang nyaman. Semua itu adalah baik. Karena semua itu disiapkan dan diabadikan untuk memuliakan tamu/orang yang datang ke rumah kita atau membawa kue itu seperti tradisi Minang “kamanakan manjalang mamak”. Tapi menjadi tidak baik kalau untuk maksud kemegahan dan gengsian. Justru ini akan mentelantarkan umat sampai ke liang lahat. Ciri yang tidak baik itu adalah, kemegahan dengan kebiasaan menyiapkannya dengan memaksakan serba baru, menyerbu pusat

perbelanjaan meraut semua yang diamui serba baru itu lalu kemudian memberatkan kehidupan. Padahal Islam hanya menyuruh “fasiyabaka fathahhir” (pakaianmu bersihkan). Yang ditegaskan hanya bersih bukan serba baru apa lagi dipaksakan serba baru. Tradisi yang sakral memasuki Lebaran termasuk doa. Ditradisikan di Indonesia memasuki Lebaran dari satu teman ke temannya yang lain saling memberikan doa, dulu lewat kartu Lebaran sekarang sudah dengan SMS phone-sel. Kalimatnya bermacam ragam kata mutiara yang indah, penuh mau’izhah dan hikmah. Di antaranya: “Jika hati sejernih air, jangan biarkan dia keruh, jika hati seputih awan, jangan biarkan dia mendung, jika hati seindah pemandangan alam, maka hiasilah ia dengan iman, bulan ramdhan hampir meninggalkan kita, khilaf dan salah mohon dimaafkan, selamat hari raya ‘Aid al-Fitri, maaf lahir batin”. Ada yang tradisi kalimat lama: “min al-‘aidin wa l-Fai’izin, kullu ‘amin wa antum bikhairin” (Semoga kita semua termasuk orang yang kembali bersih ke fitrah dan termasuk orang yang sukses, setiap tahun berada dalam kebaikan). Setidaknya doa yang disuruh saja yakni: “Taqabbalallah minna wa minkum, taqabbal ya kariim” (Semoga Allah menerima semua amal ibadah

dan kesalehan kami dan Anda semua, terimalah ya Kariim). Semuanya itu baik. Tapi bisa menjadi tidak baik dalam cara memberikannya, cara yang baik, dimulai diberikan kepada orang yang paling dekat/ disayangi/ yang paling dimuliakan yakni mulai dari orang tua baru menyusul yang lain. Malam Lebaran dan paginya (30 Agustus 2011) disunnahkan mengumandangkan takbir, tahmid, tasbih dan tahlil sampai sorenya. Amal yang baik bisa dirusak tradisi yang kurang baik. Mereka yang mentradisikan Lebaran dengan baik, membuat Lebarannya menjadi sempurna sebagai hari faizin (kemenangan). Min al-‘aidin (semoga menjadi orang yang sukses dapat kembabli ke fitrah). Artinya tradisi yang disukai itu adalah tradisi yang selalu menjaga fitri. Fitri (fitrah) artinya awal kejadian manusia yang suci (disertai naluri beragama tauhid). Karenanya tradisi yang fitri itu adalah tradisi yang kuat berbasis akidah, tidak jahiliyah modern, tergoda baiknya dari luar, nilai agama dan adapt ditinggalkan. Tradisi yang tidak melanggar akidah itu boleh dimasukan kepada kelompok fitri yang al-fa’izin (orang yang sukses - menang). Kemenangan yang diraih itu merupakan buah dari iman kuat mereka dan sebelumnya mereka mampu puasa (menahan) dengan baik dan sabar (QS 23:111).

Jakarta, 27 Agustus 2011

Hindari Tradisi yang Tidak BERBASIS AKIDAH

Oleh: Yulizal Yunus Datuak Rajo Bagindo Pengajar IAIN Imam Bonjol Padang

P

ERAYAAN ‘Aid al-Fitri disunnahkan Rasulullah SAW pada prinsip sejarahnya adalah meninggalkan tradisi jahiliyah dan kembali kepada tradisi yang berbasis akidah (fitri) dan disukai Islam. Starting point tradisi Islami ini justru yang paling mendasar yang patut dibudayakan umat Islam. Setiap kegiatan perayaan ‘Aid, pikirkan sebelum melakukannya, apakah sudah sesuai dengan perinsip Islam atau termasuk tradisi jahiliyah modern yang menabrak akidah. Tradisi yang dibudayakan umat Islam dalam perayaan ‘Aid al-Fitri, cukup banyak yang baik tetapi tak kurang pula yang kurang baik dan tak disukai karena melawan prinsip Islam. Mulai dari tradisi mempersiapkannya sampai kepada perayaan dan mengakhiri perayaan ‘Aid al-Fitri sebagai hari kemenangan dan kebahagiaan itu. Mempersiapkan hari raya, disuruh, karena bagian dari kebahagiaan. Islam menyuruh menyambut ‘Aid al-Fitri dengan perasaan bahagia, tapi kegembiraan itu jangan sampai melenyapkan rasa sedih meninggalkan Ramadan. Gejala tradisi yang menandai tak sedih

meninggalkan Ramadan di antaranya, karena sibuk menyiapkan kebutuhan Lebaran, berakibat kendurnya ibadah di malam/ siang Ramadan, semula masjid ramai, ke ujung semakin menciut. Patut kita menangis, semua yang kita amalkan belum tentu menjadi jaminan sorga, kita masih banyak salah, Nabi Allah “Adam AS” saja, hanya sekali, dikeluargkan dari sorga. Semoga Allah memberi maaf dan meredhai kita, dan tetap memberi kesempatan beribadah. Sebenarnya sikap sedih meninggalkan Ramadan amat bermakna spiritual dan penyadaran kehidupan. Justru tak ada seorangpun yang punya jaminan kontrak umur utuk

Pemimpin Umum: H. Basrizal Koto, Konsultan Pengembangan Media: H. Hasril Chaniago, Pemimpin Redaksi: Zul Effendi, Pemimpin Perusahaan: Irfan Jasri, Wakil Pemimpin Redaksi: Eko Yanche Edrie, Redaktur Pelaksana: Ismet Fanany MD, Nasrul Azwar, Sekretaris Redaksi: Silvia Oktarice, Koordinator Liputan: Aci Indrawadi, Koordinator Liputan Daerah: Syamsu Rizal, Asisten Koordinator Liputan: Rudi Antono, Redaktur: Afrianita, Atviarni, Dodi Nurja, Nova Anggraini, Perdana Putra, Rahmatul Akbar, Reporter Padang: Gusni Yenti Putri, David Ramadian, Gustedria, Haswandi, Andika Destika Khagen, Ade Budi Kurniati, Suswinda Ningsih, Mice Angelasari, Devi Diani, Defil, Nasrizal Koresponden: Syamsuardi S, Jon Indra, Ridwan (Bukittinggi), Dedi Salim, Trisnaldi (Pariaman/Padang Pariaman), Ilham Yusardi, Zulkifli, Syafril Nita, Sri Mulyati, M Siebert (Payakumbuh/Limapuluh Kota), Atos Indria, Ahdi Susanto, Welina (Pasaman), Miazuddin, Kasra Scorpi (Agam), Iwan DN, Darwin Danin, Maison (Padang Panjang), Yuldaveri, Emrizal, Aldoys (Tanah Datar), M. Junir, Gusmizar (Pasaman Barat), Sabrul Bayang, M. Joni, Haridman (Pesisir Selatan), Syamsuardi Hasan, Riswan Jaya, Alfian, Almito, Marnus Chaniago (Kabupaten Solok/Kota Solok), Icol Dianto (Solok Selatan), Alamsyah Halim, Fadilla Jusman (Sawahlunto), Azneldi (Sijunjung), Ferry Maulana (Dharmasraya), Biro Jakarta: Syafruddin Al (Koordinator), Syafril Amir, Jamalis Jamin, Surya, Biro Riau: M. Moralis Biro Kepri: Yon Erizon Tim Kerja Usaha: Isbadri Bakri (Koordinator Sirkulasi), Nofriza Zaniyar, Alfarino Ikhsan (Koordinator Promosi), koordinator Iklan : Yunasbi, Tata Letak/Desain: Andri Idra (Koordinator), Syafrizal, Nurfandri, Rahmad Doni, Rahmi, David Fernanda, HRD : Desmasari, Umum : Nurmi Jamal, Keuangan : Bedhendri, Kasir : Desy, TI : Teguh, Pra Cetak : Sawal Marjuni, Mai Hendri, Syamsul Hidayat, Cetak : Mardianto (Koordinator), Elvin Devino, Afandi, Rudi Kurniawan, Prasetyo, Jecky Jekcson. Alamat Redaksi/Bisnis: Komplek Bandara Tabing, Jl Hamka Padang. Telp. (0751)4488700, 4488701, 4488702, 4488703, Fax (0751) 4488704 Email: redaksi_haluan@yahoo.com, website: http/harianhaluan.com, Kantor Jakarta: Graha Basko, Jln. Kebun Kacang XXIX No.2A Jakarta Pusat 10240. Telp. (021) 3161472, 3161056 Fax. (021) 3915790, Harga Langganan/iklan: Harga langganan bulanan dalam kota Padang Rp57.000, Harga eceran Rp2.500,- Tarif iklan: FC: Rp25.000/mm kolom, Produk BW: Rp 10.000/mmkolom, Spot Colour: Rp20.000/mmkolom, Display: Rp 10.000/mmkolom, Sosial BW: Rp 8.000/mmkolom, Sosial FC: Rp 15.000/mmkolom, Iklan Mini(Max 1kolom X50mm) Rp 100.000/1 kali muat, Iklan Baris: Rp 10.000/baris Bank: BRI Cabang Padang Rek No: 0058-01-001430-30-8, Bank Nagari Cabang Utama Padang Rek No: 1008.0103.00009.1 PT Haluan Sumbar Mandiri Dicetak oleh Unit Percetakan PT Haluan Sumbar Mandiri Padang. Klik http://www.harianhaluan.com


OLAHRAGA 5

SENIN, 29 AGUSTUS 2011 M 29 RAMADAN 1432 H

Indonesia Kalah Tipis dari Yordania

AMMAN, HALUAN — Indonesia menelan kekalahan di laga ujicoba terakhir melawan Yordania, Minggu (28/8). Tuan rumah berhasil menundukan Bambang Pamungkas dkk dengan skor tipis 1-0. Komposisi Indonesia tidak berbeda jauh dengan saat melawan Palestina, pekan lalu. Hanya saja, kali ini pelatih Wim Rijsbergen tidak menurunkan M Nasuha, Irfan Bachdim sejak menit pertama. Posisi mereka diganti Benny Wahyudi dan M Ilham. Di babak pertama, Indonesia tidak kalah agresif di banding Yordania. Meski mengandalkan strategi bertahan, berkali-kali serangan dari sayap

kanan yang digalang M Ridhwan merepotkan barisan belakang lawan. Demikian, Indonesia kecolongan melalui gol Abdullah Deeb yang dilesakkan langsung dari sepak pojok di menit 48. Kiper Markus Haris Maulana tidak siap mengantisipasi bola yang melengkung ke dalam mulut gawang itu, sehingga bola membentur tiang dan masuk ke dalam jala. Sebelumnya, mistar gawang Merah-Putih dikawal oleh Ferry Rotinsulu, namun kiper Sriwijaya FC ini harus ditarik keluar lapangan karena kakinya salah mendarat ketika memotong bola umpan silang Yordania. Sebelumnya Ferry juga

menahan kesakitan di bagian tangannya saat berjibaku mengamankan bola dari kaki pemain Yordania. Di babak kedua Bambang Pamungkas juga harus diganti karena cedera.Selain itu Cristian Gonzales dan M Ilham, M Ridwan ditarik keluar. Pemain yang masuk di babak kedua di antaranya Irfan Bachdim, Oktomaniani, dan Ferdinan Sinaga. Namun dengan pergantian ini Indonesia justru semakin lemah dalam membangun serangan. Irfan Bachdim yang digeser ketengah, tidak bisa berbuat banyak karena jarang mendapat bola. Sementara gempuran dari sayap oleh Okto

Maniani kerap kandas di tengah jalan. Pelatih kepala timnas Indonesia Wim Rijsbergen berharap pasukannya dapat memetik pelajaran berharga dari kekalahan menghadapi timnas Yordania. Dalam wawancara setelah pertandingan, Wim mengakui bahwa masih banyak kelemahan yang bisa dijum-pai di timnya. Untuk itu sang pelatih berkebangsaan Belanda itu mengharapkan timnya memetik banyak pelajaran dari laga ini. "Di babak pertama kami punya banyak peluang, sayang gagal dan di babak kedua kita tidak terorganisasi," ujar Ri-

jsbergen dalam siaran pers Media Officer Timnas dari Amman. "Saya berharap pemain dapat belajar banyak dari pertandingan ini, dan membuat perbedaan ke depannya. Kita terlalu banyak kehilangan bola mudah tanpa tekanan. Namun, ini bukan pertandingan sebenarnya. Kita masih bisa memulai lagi di Iran," tandasnya. Setelah laga ini Indonesia akan bertolak ke Teheran untuk menghadapi Iran pada 2 September 2011. Setelah itu Merah Putih kembali ke tanah air untuk menjamu Bahrain pada 6 September. (h/okz/inl)


6

Edisi Lebaran

SENIN, 29 AGUSTUS 2011 M 29 RAMADAN 1432 H

Lebaran, ke Gondoriah Naik Kereta Api Oleh Oleh:: ANDIKA D. KHAGEN

NAIK KERETA api terasa asing di Sumatra Barat. Ia tak banyak lagi diminati orang. Bus, travel, dan angkutan lainnya menjadi angkutan alternatif karena lebih cepat. Di Sumbar, bila ada orang yang menaiki kereta api, itu hanya pada saat-saat tertentu saja, liburan misalnya.

DENI PRIMA

MENUNGGU — Penumbang kereta api sedang menunggu si "Mak Itam" berhenti. Kereta api di Sumbar telah menjadi sarana transportasi wisata yang ramai dikunjungi ketika liburan. diresmikan kereta api Binuang, tujuan Padang-Pariaman (PP). Berangkat dari Padang jam 07.00, kembali ke Padang dari Pariaman pukul 17.00. Ini bukan lagi kereta api untuk mengangkut tambang batu bara. Binuang dikhususkan untuk membawa penumpang, tepatnya kereta api wisata. Ini awal dari sebuah cerita tentang 'proyek' baru kereta api. Gubernur menyebutnya dengan mambangkik batang tarandam. Kereta wisata ini dimanfaatkan masyarakat ketika liburan tiba, salah satunya saat lebaran. Dari data tahun lalu, setiap hari ratusan masyarakat yang memanfaatkannya untuk pergi berlibur ke Pantai Gondoriah. Dari Kota Padang, pantai Gondoriah berjarak 65 kilometer. Ia terletak 100m dari Kota Pariaman. Di pantai ini, setiap tahunnya digelar upacara pembuangan tabuik, setiap tanggal 10 Muharram. Dan setiap 1 Syawal diadakan Pesta Pantai. Ada dua kereta wisata yang bisa anda tumpangi yaitu KA Dan Tuanku serta KA Si Binuang. Keduanya berangkat pada pukul 08.00 dari Stasiun Simpang Haru, sedangkan dari Stasiun Tabing, kereta bertolak ke Pariaman pukul 10.15. Jika melakukan perjalanan dengan kereta api, kita akan disuguhi dengan pemandangan petak-petak sawah, aliran sungai, deretan-deretan rumah

di kabupaten Pariaman termasuk beberapa pasar tradisional, gedung walikota , dan beberapa sekolah di Kabupaten Padang Pariaman. Jika dengan kereta api, maka kita akan langsung turun dan tiba di gerbang pantai Gondoriah. Kereta api melewati 5 stasiun sebelum sampai di Pariaman: Duku, Pasar usang, Lubuk Alung, Pauah Kamba, dan Kurai Taji. Dari dalam kereta api, pemandangan alam tersaji bebas. Sawah yang menguning, pohon-pohon yang menghijau, jelas terlihat. Kereta api hanya melaju dengan kecepatan 40 km/jam. Pantai berpasir putih itu akan menyambut kita dengan angin sepoi-sepoi. Diiringi dengan lambaian pohon-pohon pinus yang berjejer di sepanjang pantai. Bunyi ombak pun turut memperindah suasana pantai. Belum lagi hamparan lautan samudra Hindia dengan pandangan satu pulau menawan di seberang, pulau Angsa Dua. Wisata alam pantai, budaya dan kuliner berpadu di Pariaman. Anda yang hendak menikmati liburan atau akhir pekan di tempat ini bakal mendapat momen tak terlupakan. Karena semuanya berpadu untuk merelaksasi sejenak dari rutinitas seharihari. Berwisata tentu belum seru jika tak menyicipi kulinernya. Pantai Gondoriah terkenal dengan makanan khasnya, yaitu nasi "sek". Disebut nasi "sek"

karena dahulunya nasi ini hanya seharga seratus rupiah saja. Nasi tersebut dibungkus dengan daun pisang sebesar kepalan tangan dan dijual seharga Rp 100. Seiring dengan bertumbuhnya waktu, nasi sek berkembang menjadi "seribu kenyang" dan sekarang menjadi "sepuluh ribu kenyang". Harga Rp 10.000 tersebut ternyata bervariasi tergantung sambal yang kita makan, ada yang menjual Rp 9.000, Rp 10.000, dan juga Rp 11.000. Dan yang tak terlupa dari Pariaman adalah sala lauak. Makanan khas Pariaman ini berbentuk seperti sebuah bola tepung sebesar pingpong. Makanan ini tersebut merupakan campuran dari tepung beras,

kunyit, cabe, bawang merah dan putih, garam serta ikan asin (Lauak). Semua campuran tersebut menjadi adonan yang nantinya dibentuk sebesar bola pingpong kemudian digoreng dengan minyak kelapa. Ada pula sala cumi; makanan yang terbuat dari campuran tepung dan cumicumi dengan ukuran lebih besar dari sala lauak dengan bentuk bervariasi, dan sala udang; udang yang digoreng dengan tepung kemudian ditusuk dengan lidi seperti sate. Masih ada, untuk teman makan nasi, juga disediakan kapalo ikan capa yang menggugah selera.Untuk tempat bersantai, disediakan pondokpondok yang cukup untuk 10-15 orang. Ada juga pondok kecil

yang hanya bisa ditempat oleh 25 orang. Tak hanya pondok, kita juga bisa menyewa tikar yang disediakan penduduk setempat atau membawa tikar sendiri. Pada hari lebaran, menurut Humas KA Romeo, KA ditambah dua buah dari yang biasa dioperasionalkan menjadi tiga. Perjalanannya dimulai dari pukul 06.00-15.00 WIB dari Padang dan 08.00-19.00 WIB dari Pariaman. Menurut Romeo, tiketnya naik dari yang biasa Rp5 ribu menjadi Rp15 ribu untuk kelas ekonomi dan Rp20 ribu untuk kelas eksekutif. Jadilah, pilihan naik KA sembari menikmati indahnya pantai Gondoriah menjadi alternative seru setelah lebaran!. (*)

PENUMPANG naik kereta api untuk berwisata. Dengan dipandu oleh pemandu penumpang yang ramah, kereta api diharapkan menjadi sarana transportasi wisata yang ramai. DENI PRIMA

Dia tumbuh di Lubang dubur, bisa didalam atau luarnya. Orang yang mengalami penyakit ini sangat susah serta serba salah dan mengeluh tiada henti. Apabila sewaktu duduk dan ketika buang air besar. Sakit dan sangat menderita, karena tinja yang keras menyebabkan dubur sakit bukan main dan ada bahagian dubur tersebut menyembul tertolak keluar. Penderita bisa memekik kepedihan dan cemas. Sedangkan yang tidak keluar duburnya, pada pinggiran lubang akan terasa sangat mengganggu. Tanda - tanda Wasir : • Buang air besar kadang-kadang 2 atau 3 hari sekali. Perut kembung seperti masuk angin, muka pucat bagai kurang darah. Diwaktu buang air besar, kadang-kadang keluar lendir seperti ingus, gatal-gatal, sakit dan nyeri. • Penyakit ini bisa menimbulkan bermacam penyakit lainnya, seperti : Sakit Kepala, Berak Darah, Sakit Dalam Tulang, dsb, Jika tidak cepat disembuhkan bisa membahayakan jiwa.

0296

I

ni semacam nostalgia, atau barangkali karena rasa ingin tahu saja. Keduanya bisa benar. Nostalgia, karena di Indonesia, kereta api hanya ada di Pulau Jawa dan Sumatera. Di Sumatera pun, kereta api hanya ada di propinsi Sumbar, Sumut, Sumsel, dan Lampung. Di Sumbar, jalan kereta api dibangun sejak ditemukannya tambang batu bara ombilin pada abad ke-19. Belanda membangun jalur kereta api dari Pelabuhan Emma Haven (sekarang Pelabuhan Teluk Bayur ) dari Padang ke Sawahlunto, sepanjang 155,5 Km. Jalur kereta api yang dibangun Belanda bukan cuma di Sawahlunto. Melainkan pula di berbagai kota di Sumatra Barat sebagai transportasi umum. Contohnya jalur kereta api dari Lubuk Alung ke Pariaman (20,9 Km), Padang Padangpanjang (68,3 Km), dan Bukitttinggi - Payahkumbuh (33 Km). Bahkan jalur kereta sampai ke Muara Padang. Totalnya jalur kereta api di Sumatera Barat sepanjang 240 km. Namun, ketika tambang batu bara Ombilin sudah berkurang berproduksinya, praktis, kereta api di Sumbar 'mati suri'. Kereta api di Sumbar memang diprioritaskan untuk mengangkut tambang batu bara dari Ombilin. Pada 15 Februari 2007, oleh Gubernur Sumbar ketika itu,

Dari pukul 08.00 s/d 11.00 WIB (Siang), pukul 15.00 s/d 18.00 (Sore) Koresponden melalui Surat, Lampirkan Perangko Rp. 5000,- untuk balasan


Edisi Lebaran 7

SABTU, 27 AGUSTUS 2011 M 27 RAMADAN 1432 H

Varian Lebaran di Mancanegara

“Kullu sannah wa antum thayyibin”. Semoga setiap tahunnya, Anda dalam keadaan sejahtera. Inilah ucapan selamat yang sering diucapkan orang Mesir saat menyambut datangnya hari Lebaran dan saat Lebaran tiba. Di Mesir, tidak ada acara khusus menyambut datangnya hari Lebaran. Pada malam Lebaran tiba tidak berbeda dengan malam-malam biasanya pada malam bulan Ramadan. Yang membedakan hanyalah lantunan takbir mendayu-mendayu di beberapa masjid sehabis salat Magrib, Isya dan Subuh. Berbeda dengan di Indonesia, di Kota Kairo umumnya, tak ada konvoi di jalan-jalan raya. Saat Lebaran, di Mesir memang ada tradisi silaturrahim dan kumpul-kumpul keluarga. Bagi sebagian masyarakat yang tidak memiliki ruang tamu untuk menampung para kerabat yang datang, mereka biasa memilih bersilaturahim dan ngobrol-ngobrol santai sembari menikmati hidangan makanan ringan di taman. Dalam pada itu di China, negara yang menganut sistem politik komunis, perayaan Idul Fitri tetaplah meriah, meskipun terbatas sesuai jumlah muslim di China yang tidak banyak. Di Xinjiang, misalnya pagi di hari Idul Fitri, sekitar 1000 muslim akan melakukan salat Id. Ciri khasnya di sini para pria mengenakan jas dan peci putih, serta para wanita mengenakan baju hangat dan kerudung setengah tutup. Pesta makan diisi dengan masak besar untuk seluruh jamaah yang hadir diikuti dengan makan bersama. Acara diisi dengan bersih-bersih makam dan pembacaan doa di makam kerabat. Hal yang menjadi ciri khas Lebaran di sana adalah upacara mengenang pembantaian umat muslim oleh Dinasti Qing dan juga selama revolusi kebudayaan. Perayaan Lebaran di Amerika Serikat tidak semeriah di tanah air. Di sini Idul Fitri tidak ditetapkan sebagai hari libur nasional. Warga muslim di Amerika mengetahui waktu jatuh Lebaran melalui e-mail, telepon atau melalui pengumuman website yang dikirim melalui komunitas muslim setempat. Kebiasaan yang dilakukan muslim Amerika adalah bangun pagi, sarapan lalu berangkat ke masjid, ballroom hotel, untuk melakukan salat Id. Pakaian yang dikenakan sangat beragam, bergantung asal negara pemakainya karena mayoritas muslim di sana adalah imigrasi. Seusai salat, mereka saling mengucapkan “Happy Eid” atau “Eid Mubarak” antar jamaah. (dn/berbagai sumber)

Bosscha: Lebaran pada 31 Agustus 2011 PENELITI senior di Observatorium Bosscha - Bandung, Jawa Barat, Deva Octavian, menegaskan Idul Fitri 2011 atau 1 Syawal 1432 Hijriah akan terjadi pada 31 Agustus 2011. Penentuan itu berdasar hasil dari pengamatan dan penerapan analisis ilmu astronomi. Oleh karena itu, ijtimak akhir Ramadan 1432 Hijriah akan dilakukan pada pukul 10.04 WIB Senin, 29 Agustus. “Tinggi bulan saat matahari terbenam 29 Agustus di seluruh wilayah Indonesia kurang dari dua derajat. Dari data tersebut, hilal tidak mungkin dilihat di wilayah Indonesia. Dengan begitu, 1 Syawal 1432 Hijriah terjadi pada 30 Agustus setelah maghrib. Jadi, masih ada Salat Tarawih pada 29 Agustus dan tidak ada tarawih pada 30 Agustus,” ujarnya. Dengan demikian puasa pada 1432 Hijriah kali ini berjumlah 30 hari. Meski begitu, rencananya sidang itsbat penentuan 1 Syawal 1432 Hijriah akan dilakukan pada 29 Agustus. “Makanya, tidak salah kalau yang menggunakan metode hisab dan rukyatul hilal dalam penentuan awal syawal akan berbeda. Sebab, 29 Agustus, hilal belum terlihat oleh mata karena dekat dengan matahari,” katanya. Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Abdul F Wibisono, mengatakan, Muhammadiyah sudah menentukan Idul Fitri 1432 Hijriah pada Selasa (30/8). Keputusan itu merupakan hasil perhitungan hisab tim Muhammadiyah. Saat matahari terbenam pada hari ke-29 Ramadan, posisi hilal ada di atas ufuk dengan ketinggian 1 derajat 55 menit. (ANT)

1 SYAWAL SERENTAK

Mekkah Tak Seheboh Payakumbuh

Untuk menetapkan awal Ramadan atau Syawal, Kerajaan Arab Saudi menggunakan metode rukyat. Berbeda dengan Indonesia, di Arab Saudi, tak pernah terjadi perbedaan terkait penentuan awal Ramadan atau 1 Syawal. Keseragaman dimungkinkan oleh keberadaan lembaga yang otoritatif. Laporan :

Dodi Nurja

P

EMEGANG otoritas utama penentuan awal bulan Hijriah dipegang penuh oleh sebuah lembaga pengadilan tertinggi yang disebut Al-Mahkamah Al-Ulya. Ini adalah lembaga pengadilan tertinggi yang memiliki garis koordinasi langsung dengan pemimpin tertinggi negara, Raja Arab Saudi, Abdullah bin Abdul Aziz. Kendati melibatkan sejumlah instansi dan pakar astronomi, lembaga ini menyeru masyarakat untuk turut terlibat melakukan rukyat. Jika pada 29 Ramadan atau 29 Agustus ada warga yang melihat bulan baru baik dengan mata telanjang atau dengan

bantuan teleskop, diminta melaporkan hal tersebut kepada pengadilan terdekat. “Pengadilan akan mengarahkan orang yang telah melihat bulan tersebut untuk bergabung dengan komite pemantau bulan yang ada di setiap wilayah.” Demikian dikutip dari Arabnews, Sabtu (27/8). Dalam pada itu Ketua Masyarakat Astronomi, Majed Abu Zahra, menyebut pada hari Senin (29/8), sebelum Matahari terbenam tidak ada yang akan mampu melihat bulan sabit. Dia menjelaskan, pada hari itu bulan akan mengalami gerhana selama tiga hingga enam menit. Sehingga di semua bagian Kerajaan kemungkinan tidak mungkin bisa melihat bulan sabit. Sedangkan pada Selasa malam (30/8), bulan akan jelas terlihat tanpa bantuan teleskop. Dengan begitu, maka Idul Fitri akan jatuh

pada Rabu (31/8). Karena itu ada dua pilihan yang bisa diambil otoritas Saudi, yakni pertama, menetapkan Selasa 30 Agustus sebagai hari pertama Idul Fitri, sehingga puasa berlangsung selama 29 hari. Pilihan kedua, menetapkan Idul Fitri pertama jatuh pada Rabu 31 Agustus, sebagaimana bulan akan terlihat jelas oleh mata telanjang pada Selasa malam. Jadi, sama saja dengan di Kota Padang dan Payakumbuh, di Kota Suci Mekkah kapan 1 Syawal secara resmi belum diumumkan pemerintah Kerajaan Arab Saudi sebeluam ada yang melihat hilal. Kendati antara Kota Padang dan Mekkah terdapat jarak perbedaan waktu berkisar 3,5-4,5 jam, tapi soal kapan 1 Syawal, menunggu hasil dari melihat hilal yang disempurnakan dengan sidang AlMahkamah Al-Ulya, kemudian diputuskan oleh Raja. Dengan demikian tak ada perbedaan berLebaran di Arab Saudi. Tak Seheboh di Payakumbuh Kendati berada di kota suci umat muslim sedunia, mereka yang pernah merayakan Idul Fitri di Kota Mekkah, tidak melihat adanya pawai takbiran dengan puluhan bus, truk terbuka dan

sepeda motor di sepanjang jalan Kota Mekkah. Namun tetap ada yang unik di sini. Saat menjelang Idul Fitri ada tradisi bersih-bersih, hampir semua mobil di Arab Saudi di cuci bersih. Keunikan lainnya, pada hari Lebaran, setiap keluarga memotong kambing bersama, minimal memotong 3 ekor kambing. Keluaga juga mendirikan kemahkemah di depan atau samping atau belakang rumah. Biasanya Kota Suci Mekkah dipadati jutaan kaum muslim sejak pukul 03.00 dini hari waktu setempat. Seluruh sudut Masjidil Haram sudah dipenuhi oleh mayoritas jamaah yang berasal dari kalangan penduduk Kota Makkah. “Meskipun sebagian besar jamaah umrah dan iktikaf dari berbagai negara sudah meninggalkan Masjidil Haram sejak kemarin, salat Ied berlangsung sangat khidmat,” tutur Imam Nur Azis, warga Indonesia yang pernah merayakan Idul Fitri di Mekkah. Namun memang tak seramai di Indonesia. Tidak pula seperti di Payakumbuh adan Kota Padang, di Kota Suci Mekkah, jelas Nur Azis, takbir hanya dibaca

berjamaah di Masjidil Haram seusai salat Subuh pukul 05.30 hingga pukul 06.30, sesaat sebelum berlangsung salat Ied. “Tak ada yang berpawai keliling kota,” jelasnya. Idul Fitri di Arab Saudi lebih dimanfaatkan sebagai hari untuk syiar. Banyak jamaah berkeluarga membawa anak-anak mereka ikut ke Masjidil Haram. Usai salat Ied, umumnya keluarga di Arab Saudi saling berkunjung di antara kabilah mereka sembari minum qohwah (kopi khas Arab), ditemani asidah, semacam makanan dodol terbuat dari tepung beras yang dimakan dengan minyak zaitun dan madu. “Aroma rasa khasnya seperti kapulaga,” tuturnya. Nur Iman menceritakan, makan, minum dan menerima tamu kabilah umumnya dilakukan di atas karpet yang digelar di atas lantai dengan sofa tempat duduk khas yang disebut majelis al Arabi. “Dengan makin membanjirnya alat komunikasi handphone, sambil bercengkrama sesama tamu, anggota keluarga juga saling menelepon keluarga yang tidak dapat berkumpul pagi setelah salat Ied,” bebernya. (dn/berbagai sumber)

Lebaran, Uang Kiriman TKI Capai Rp800 Miliar

K

ANTARA

SEORANG Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang bekerja di Singapura disambut oleh keluarganya saat tiba di Bandara Adisucipto, Yogyakarta, Rabu (24/8). Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang bekerja di luar negeri dan sudah mendapatkan libur mulai berdatangan ke tanah air untuk merayakan lebaran di kampung halaman bersama keluarganya.

EPALA Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) Moh. Jumhur Hidayat mengungkapkan, uang kiriman atau remitansi TKI pada Idul Fitri tahun ini mencapai lebih dari Rp800 miliar. “Data BNP2TKI menyebutkan, TKI dari luar negeri yang mudik tahun ini berkisar antara 80 ribu sampai 100 ribu orang, dengan jumlah uang kiriman TKI mencapai Rp800 miliar lebih,” Jumhur menerangkan dalam rilisnya, Minggu, (28/8).. “Ada yang mengirim uang ke keluarganya lewat perbankan, membawa sendiri, menitipkan kepada temannya, atau melalui jasa kurir perorangan,”

imbuh Kepala Pusat Penelitian dan Informasi BNP2TKI Benyamin Suprayogo. BNP2TKI mencatat, remitansi atau angka pengiriman uang para TKI dari luar negeri per semester I tahun 2011 hingga Juni lalu sebesar US$3. 340.908.140,22 miliar, atau setara dengan Rp28,5 triliun (dengan kurs 1 dolar AS = Rp8.500). Data itu, menurut Benyamin, bersumber dari catatan Bank Indonesia. “Di luar catatan Bank Indonesia, tentu angkanya jauh lebih banyak, karena tak sedikit TKI yang mengirim uang ke kampung halaman mereka lewat perantara di luar jasa perbankan,” ujar Jumhur. Total remitansi TKI yang masuk ke Indonesia dalam setahun, ujar Jumhur, mencapai lebih dari

Rp100 triliun. Jumhur menambahkan, di luar musim lebaran, jumlah TKI yang pulang ke tanah air tiap bulannya rata-rata mencapai 60 ribu orang. “Namun khusus selama momentum Lebaran, terjadi peningkatan dua kali lipat kedatangan TKI,” kata Jumhur. Arus mudik TKI dihitung sejak 10 hari menjelang lebaran hingga 10 hari sesudah lebaran. “Umumnya, TKI pulang ke tanah air sebanyak 2 ribu orang per hari. Saat lebaran ini, jumlahnya menjadi 4 ribu orang per hari,” jelas Jumhur. Untuk menyambut kedatangan para TKI itu, seluruh petugas di Gedung Pendataan Kepulangan TKI di Selapajang, Tangerang, Banten, diinstruksikan untuk tidak mengambil cuti

selama Hari Raya Idul Fitri. BNP2TKI pun telah menyiapkan 9 kantor pelayanan pendataan kedatangan TKI di berbagai debarkasi, yaitu di Nunukan (Kalimantan Timur), Tanjungpinang (Kepulauan Riau), Entikong (Kalimantan Barat), Selapajang (Tangerang, Banten), Bandara Adi Soemarmo (Solo, Jateng), Bandara Husein Sastranegara (Bandung, Jabar), Bandara Adi Sutjipto (Yogyakarta), Bandara Juanda (Surabaya), dan Bandara Selaparang (Mataram, NTB). Pelayanan juga disiapkan di Pelabuhan Dumai (Riau), Pelabuhan Tanjung Balai Karimun (Kepulauan Riau), Pelabuhan Belawan (Sumatera Utara). (ant)


8 Edisi Lebaran

SENIN, 29 AGUSTUS 2011 M 29 RAMADAN 1432 H

TAK PERLU CEMAS KEHABISAN DUIT TUNAI

Perbankan Sumbar Optimalkan ATM

Laporan Laporan:: SUSWINDA NINGSIH, AFRIANITA, ATVIARNI

LIBUR PANJANG selama lebaran, membuat perbankan Sumbar ekstra hati-hati dalam mensiasatinya. Hal yang paling utama diperhatikan adalah kesiapan jaringan anjungan tunai mandiri (ATM) agar nasabah yang hendak melakukan transaksi tidak terganggu. Di Bank Nagari, menurut Direktur Utama Bank Nagari Suryadi Asmi, pihaknya akan mengoptimalkan fungsi ATM selama libur bersama sembilan hari tersebut. “ATM kita saat ini berjumlah 98 unit sedangkan ATM bersama kita ada sekitar 16 ribu unit,” ujar Suryadi Asmi. Lebih jauh Direktur Pemasaran Bank Nagari Indra Wedhiana menyebutkan, selama libur tersebut, akan ada petugas piket nantinya yang secara bergantian akan memantau keadaan ATM. Dipastikan ATM akan selalu dalam keadaan berisi dan tak akan dibiarkan dalam kondisi kosong. “Petugas kita akan mengontrol, mana ATM yang tinggal sedikit, atau mana yang sudah kosong untuk kemudian bisa diambil tindakan secepatnya,” terang Direktur Syariah tersebut lebih jauh. Dikatakannya, biasanya untuk ATM di lokasi-lokasi strategis akan habis satu kali pengisian dalam sehari . Dengan nominalnya untuk peca-

han Rp50 ribu sekali isi totalnya adalah Rp200 juta sedangkan untuk pecahan Rp100 ribu totalnya Rp400 juta. “Kalau hari normal, ATM di lokasi strategis, sehari diisi sehari habis. Kemungkinan saat libur lebaran, transaksi akan lebih besar lagi sehingga bisa jadi dalam sehari bisa lebih dari sekali pengisian. Intinya akan kita upayakan agar ATM tak pernah kosong selama libur lebaran, dengan demikian nasabah kita yang memerlukan uang tunai bisa terlayani dengan baik. Pada 5 September kita mulai operasional kembali seperti biasa,” kata dia lagi. Di Bank Mandiri, pelayanannya memang sedikit berbeda. Menurut kepala Cabang Bank Mandiri Solok Haromain, selain pengoptimalan fungsi ATM dan CDM (mesin untuk menyetor uang – red), mereka juga membuka beberapa cabang pada tanggal 29/ 8, 31/8 dan 2/9 khusus untuk SPBU. “ATM berjumlahs ekitar 75

unit yang tersebar di berbagai lokasi. Ditambah ATM bersama, rasanya sangat memudahkan bagi nasabah pada lebaran ini,” kata Haromain. Sementara Bank Danamon memprediksi menjelang Lebaran volume transaksi melalui ATM atau Danamon online akan meningkat. Karena jelang Lebaran banyak transaksi bank baik yang memalui on line mau[un yang manual. Namun saat lebaran transaksi online dan ATM akan semekin tinggi karena di hari libur transaksi manual libur Lebaran. Hal ini dijelaskan oleh Branch Managrer Danamon retail Banking Padang Sudirman Refita Asly atau yang lebih dikenal dengan pangilan Bunda Fifi pada Haluan kamis (25/8) “Karena kan pada jelang lebaran semakin banyak nasabah yang melakukan tgransaksi keuangan. Beberapa ATM Danamon telah kita siapkan untuk melayani nasabah selama libur lebaran, begitu juga denmgan layanan online,” jelas Fifi Lebih jauh Fifi menjelaskan selama liburan lebaran Nasabah bisa bertransaksi online melalui www.danamononline.com. Nasabah yang ingin menggunakan fasilitas online ini bisa mendaftarkannya melalui ATM Danamon untuk mendapatkan user ID atau registrasi langsung lewat situs tersebut. Danamon Online Banking juga menyediakan internet

DOK

ANTRE — Dalam dua minggu pertama Ramadan, Bank Indonesia (BI) mencatat daya serap masyarakat terhadap uang tunai mencapai Rp21 triliun, atau sebesar 32,8% dari total dana yang disediakan bank sentral sebesar Rp61,36 triliun.

banking dengan SMS Token. Jadi selain token fisik, nasabah kini dapat menggunakan handphone untuk menerima kode verifikasi melalui SMS. Untuk menjamin transaksi nasabah secara online berlangsung aman, Bank Danamon mengaku menggunakan sertifikasi keamanan tertinggi EVSSL dari VeriSign. “Proses registrasi yang mudah dan sangat cepat, cukup 3 menit,” ujar tambah Fifi lagi. Nasabah Danamon memiliki akses ke berbagai fasilitas transaksi ATM Danamon non tunai, hanya dalam 3 klik, yaitu Informasi rekening (saldo, laporan keuangan, tagihan

Kartu Kredit Danamon) Transfer Dana (transfer sesama rekening Danamon atau Bank lain) Membayar Tagihan (kartu kredit, telepon, selular, pinjaman atau lainnya) Pembelian (isi ulang pulsa). “Untuk setiap transaksi, nasabah mendapatkan notifikasi SMS dan email, di luar keamanan dua lapis melalui password dan SMS Token. Sangat simple “ jelasnya. Lebih detail Fifi menjelaskan selain itu dengan menggunakan Danamon Online Banking dibuat dengan mengutamakan keamanan dan kenyamanan informasi pribadi dan keuangan Nasa-

bah. Danamon Online Banking menggunakan halaman Web yang dilindungi dengan Extended Validation (EV) SSL 3.0 dengan enskripsi 128-bit, standard tertinggi dari industri keamanan internet untuk otentikasi identitas suatu situs web, sehingga informasi pribadi dan keuangan Nasabah tidak dapat terbaca oleh pihak yang tidak berkepentingan ketika melalui jaringan internet. Selain itu, nasabah juga akan diberikan User ID & Password yang unik, sehingga tidak ada duplikasi dan hanya Nasabah yang mengetahuinya. Setiap kali login, nasabah hanya diperkenan-

kan mengulang password yang salah sebanyak tiga kali sebelum akses tersebut diblokir untuk mencegah penyalahgunaan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab. Setiap transaksi finansial harus menggunakan alat pengaman tambahan yang disebut token dan setiap transaksi yang diinstruksikan tidak akan diproses tanpa konfirmasi dan persetujuan Nasabah. Jika tidak terdapat aktivitas selama sepuluh menit, sistem secara otomatis akan mengakhiri (logout) akses Nasabah untuk mencegah penyalahgunaan oleh pihak yang tidak berwenang.


Edisi Lebaran 9

SENIN, 29 AGUSTUS 2011 M 29 RAMADAN 1432 H

Mari Nikmati Perbedaan 1 Syawal

Laporan Rudi Antono

SOFWAN KARIM

HARI Raya Idul Fitri merupakan hari yang amat ditunggu umat Islam, setelah melaksanakan puasa selama satu bulan di bulan Ramadan. Saling maaf memaafkan sebagai tanda kembali ke dasar atau fitrah kembali. Membuka lembaran baru, dengan harapan segala dosa dapat diampuni oleh Allah SWT dan segala amal diterima di sisi Sang Maha Pencipta. Menariknya, setiap tahun melaksanakan bulan Ramadan setiap tahun juga terjadi perbedaan waktu penyelenggaraan. Perbedaan waktunya ada yang dua hari, ada juga satu hari. Realitas religius tersebut, dari satu sisi mengambarkan begitu demokratisnya umat, dalam mengikuti keyakinannya. Dari sisi lain, perbedaan itu tidak dapat dipungkiri memang sulit untuk disatukan. Kondisi itu pula yang terjadi saat

ini, yakni berbedanya pelaksanaan hari Raya Idul Fitri 1432 H. Jika dilihat secara riil, maka akan tampak dua kekuatan organisasi keislaman, dan di tengah-tengahnya ada pemerintah. Organisasi itu adalah Muhammadiyah dan Nahdatul Ulama (NU). Biasanya dalam pelaksanaan shalat Ied, Muhammadiyah selalu duluan dari NU. Namun NU sendiri juga punya perbedaan dalam pelaksanaan salat Ied,terutama antara jemaah Tarekat Syathariah dan jamaah Tarekat Naqsyabandiah. Kaum Naqsyabandiah biasanya lebih duluan dua hari, ketika melaksanakan puasa atau salat Ied. Setelah itu baru pengikut Muhammadiyah, satu hari lagi baru jamaah Syathariah. Misalnya tahun ini, pelaksanaan puasa jamaah Naqsyabandiah dimulai tanggal 29

Juli, Muhammadiyah kemudian tanggal 1 Agustus dan kemudian disusul jamaah Syathariah tanggal 2 Agustus. Pemerintah secara resmi juga memulai puasa pada tanggal 1 Agustus atau bersamaan dengan Muhammadiyah. Untuk pelaksanaan salat Idul fitrinya kemungkinan besar juga berbeda, Naqsyabandiah melaksanakan salat Ied itu tanggal 28 Agustus. Muhammdiyah melaksanakan tanggal 30 Agustus, sedangkan jamaah Syathariah pada 31 Agustus nanti. Sementara pemerintah besar kemungkinan, resmi menetapkan hari Raya Idul Ftri pada 1 Juli, atau menggenapkan puasa menjadi 30 hari. Perbedaan dalam menentukan 1 Syawal diyakni, tidak akan membuat perpecahan di tengah umat. “Tiap tahun masalah klasik ini

selalu terjadi, jadi bukan masalah baru. Hal itu dikarenakan cara pandang atau metodelogi yang dipakai, dalam melihat hilal,” kata Rektor Universitas Muhammadiyah Sumbar Shofwan Karim. Perbedaan metedologi dalam melihat hilal, katanya punya dasar hukum yang sama-sama kuat. “Bagi pemerintah itu kan hilal harus di atas 2 derajat, beda dengan Muhammadiyah. Kalau sudah tampak hilal, berarti sudah harus laksanakan shalat id. Disamping itu ada juga perhitungan dengan ilmu falaknya. Kalau perhitungan itu, 100 tahun lagi sudah diketahui kapan puasa dan lebaran,” ujarnya. Sementara Sekretaris PWNU Sumbar Husni Kamil Manik melihat, perbedaan metodologi tersebut memang cenderung membuat pe-

SENSASI RAMADAN CLASS MILD

SISI LAIN “IDUL FITRI”

Mudik Aman untuk Semua

Membersihkan yang Kotor

DIK Z sedang mengikuti salat Subuh dua hari sebelum Lebaran tiba. Dik Z tampak terkantuk-kantuk. Maklum semalam tadi bergadang melihat pertandingan bola. Selesai salat Subuh, Pak Ustaz memberikan ceramahnya. “Dua hari lagi, kita akan melaksanakan Idul Fitri”. Sama seperti puasa, Idul Fitri itu pembersihan diri dari segala hal yang kotor agar kita kembali fitrah lagi,” Pak Ustaz menutup ceramahnya. Dik Z hanya mengangguk-angguk. Dua hari kemudian, Idul Fitri pun tiba. Pada pagi buta itu, di rumah Dik Z terjadi sedikit ketegangan. Penyebabnya, Dik Z terlalu lama di kamar mandi. Setelah hampir satu jam berada di kamar mandi, Dik Z keluar. Oleh sang Ayah, Dik Z ditanya, “Kenapa lama sekali di kamar mandi?” Dik Z menjawabnya dengan santai, “Kata Pak Ustaz, Idul Fitri itu pembersihan diri dari segala hal yang kotor. Jadi aku tadi membersihkan semua kotoran yang di badan dengan sabun agar kembali fitrah.” Sang Ayah hanya bisa melongo.

PADANG, HALUAN—Class mild dalam acara sensasi ramadhan class mild 2011 adakan diskusi dengan tema ‘mudik aman pilihan semua’, Sabtu (27/8). Acara yang diadakan di restoran Sederhana ini turut mengundang komunitas Kawasaki Ninja 250R, Unit Kegiatan Komunikasi dan Penyiaran Kampus (UKKPK) Universitas Negeri Padang (UNP) dan unit kegiatan kesenian UNP. “Masyarakat yang pulang kampung atau mudik jelang lebaran harus tetap waspada agar tak memakan korban jiwa seperti tahun-tahun sebelumnya,” terang salah satu narasumber dari Satlantas Polresta Padang, Alkadri, Sabtu (27/ 8). Lebih lanjut, tradisi mudik dari tahun ke tahun ini memang kerap memakan korban karena kelalaian si pengendara sendiri. Ada yang tidak mengindahkan aturan untuk memakai helm, melewati kecepatan normal, atau menelepon saat berkendara. Hal-hal inilah yang nantinya menjadi pemicu terjadinya kecelakaan di jalan raya. “Niat berkumpul dengan keluarga bisa berujung naas kalau tidak hati-hati,” katanya lagi. selain itu, acara ini juga dihadiri oleh Kepala

Gubernur Sambut Ribuan Perantau

Profesi Pelawak Dua orang sahabat lama bertemu tidak sengaja selesai salat Idul Fitri. Sebut saja namanya Z dan Q. Kedua sahabat lama ini lantas asyik berbincang-bincang. Kebetulan Z ini berprofesi sebagai guru. Sementara Q profesinya komedian atau pelawak. Rupanya Z ingin mengetes seberapa hebat kepAndaian Q dalam melucu. Lalu diberilah Q sebuah tebakan oleh Z. “Kartu apa yang ada cuma setahun sekali?” tanya Z. Dasar si Q memang pelawak jempolan, dia langsung tahu jawabannya. “Kartu Lebaran,” jawab Q kalem. Z hanya tersenyum. “Sekarang giliranku.” “Kartu apa yang bisa dimakan?” tanya Q santai. Z kebingungan, tidak tahu jawabannya. Akhirnya Z menyerah. “Jawabannya kartu…pat.” “Maksudnya ketupat,” jawab Q slengekan. Z pun lagi-lagi tersenyum sembari mengakui Q memang pelawak jempolan.

Tak Ada yang Lucu A, B dan C adalah ketiga sahabat akrab sejak di SMU. Kini setelah berpisah selama lebih dari sepuluh tahun, ketiganya dipertemukan lagi dalam sebuah acara reuni SMU sekaligus syawalan di sekolahnya. Hampir semua yang datang saling membanggakan kekayaannya dan memamerkan hartanya. Si A datang ke reuni dengan menggunakan pakaian dan mobil paling baru. Begitu pula dengan si B. Hanya si C yang datang dengan pakaian seadanya, memakai sepatu sAndal dan naik angkutan umum. “Aku kini sudah kaya, punya sepuluh mobil ferrari yang baru”, pamer si A. Semua yang hadir berdecak kagum. “Itu sih tidak seberapa, aku punya duapuluh mobil BMW keluaran baru”, pamer si B tidak mau kalah. Kembali, semua yang hadir berdecak kagum. Si C yang sedari tadi hanya diam akhirnya angkat bicara. Rupanya si C tidak tahan melihat kelakuan kedua sahabatnya yang kini jadi sombong setelah jadi kaya, sekalian ingin memberi pelajaran. “Kalau aku punya banyak nisan baik lama maupun baru”, kata si C. Semua yang hadir lagi-lagi berdecak kagum. “Wah hebat kamu kini.” “Jadi pemilik show room ya?” tanya si A. “Bukan,” jawab si C singkat. “Kalau begitu, pasti pengkoleksi mobil,” sahut si B. “Itu juga bukan,” jawab si C singkat. “Pemilik show room bukan, pengkoleksi mobil juga bukan.” “Lha, terus apa pekerjaanmu?” tanya si A. “Iya, apa sih pekerjaanmu?” tambah si B. “Juru kunci makam (penjaga makam)” jawab si C sambil tersenyum. Semua orang yang hadir termasuk kedua sahabatnya, si A dan si B hanya bisa melongo. Mohom maaf kalau tidak ada yang lucu. Terima kasih. Semoga menghibur. (inilahdot.com)

Dinas Perhubungan Kota Padang, Firdaus Ilyas yang sekaligus menjadi narasumber. Menurutnya ada beberapa tips aman yang perlu diikuti untuk mudik lebaran nanti. Diantaranya siapkan fisik yang sehat dan prima sebelum mudik, periksa kelayakan kendaraan,jangan lebihi muatan, bawalah barang seperlunya dan sesuai dengan kapasitas kendaraan, untuk menghindari kelelahan istirahatlah yang cukup, jangan memaksakan diri bila lelah atau mengantuk, disiplin dalam mengemudi dan patuhilah rambu-rambu lalu lintas, manfaatkan posko kesehatan yang tersedia. Lebih lanjut, agar mudik lebaran nanti aman dan terkendali, dibutuhkan kerjasama antara aparat keamanan dan pemudik itu sendiri. “Jika semua mengikuti aturan, Insya Allah bisa berjalan lancar,” katanya. usai diskusi, acara juga diisi dengan tausiah yang dibawakan oleh ustad Irman. Kemudian acara dilanjutkan dengan berbuka bersama. (h/sya)

GUBERNUR Sumbar Irwan Prayitno menyambut kedatangan ribuan perantau Minang yang mudik bersama menggunakan KRI Tanjung Nusanive dengan nomor lambung 937 yang tiba di Pelabuhan Teluk Bayur Padang sekitar pukul 18.00 WIB. Di dermaga IV Pelabuhan Teluk Bayur, suasana haru terlihat ketika perantau Minang turun dari atas kapal disambut keluarganya berada di Padang, Minggu, (28/8). Turut hadir dalam penyambutan pulang basamo perantau Ranah Minang yakni Komandan Lantamal II Teluk Bayur Padang, Laksamana Pertama TNI-AL Aswad, dan Walikota Padang, Fuazi Bahar. “Pulang basamo perantau Ranah Minang ini ada tiga jalur yakni udara, darat serta laut,” kata Sekretaris Panitia Pulang Basamo, M.Yunus. Menurutnya, khusus pulang basamo melalui jalur laut, perantau Ranah Minang memakai KRI Tanjung Nusanive berangkat dari Pelabuhan Tanjung Periok sekitar pukul 15.00 WIB. Pulang mudik basamo yang menggunakan KRI Tanjung Nusanive ini, diprakarsai oleh Ikatan Keluarga Canduang Koto laweh (IKCK) Kabupaten Agam yang diketuai oleh Kolonel.Laut Muhamad Ibrahim. “Salah satu wujud kerjasama TNI AL dengan Dinas Perhubungan Laut atas dasar adanya permintaan dari salah satu organisasi/paguyuban masyarakat Padang yang tergabung dalam Ikatan Keluarga Candung Koto Laweh (IKCK) Kabupaten Agam untuk membantu angkutan mudik lebaran ke kampung halaman,” jelas M Yunus. Dia menambahkan, semua penumpang KRI Tanjung Nusanive diberangkatkan dari Pelabuhan Tanjung Priok dalam keadaan aman serta selamat. Selama dalam perjalanan, tidak terjadi badai yang menghadang kapal sehingga aman sampai ke Pelabuhan Teluk Bayur Padang. Sementara itu Gubernur Sumbar Irwan

Jamu

Prayitno mengatakan, kapal salah satu alternatif bagi pemudik pulang basamo bagi para perantau. “Suatu perhatian pemerintah terhadap para perantau Minang yang mau pulang ke kampung halaman untuk merayakan Idul Fitri,” katanya. Dia menambahkan, jika perantau pulang dengan menggunakan pesawat, harga tiket saat ini sudah mencapai Rp1 juta lebih. “Sementara perantau pulang dengan KRI Nusanive tiket untuk kelas ekonomi sekitar Rp200.000,” katanya. (ant)

Lebaran Khusus Untuk APV

* syarat & ketentuan berlaku

RS M Djamil Tetap Jalan Selama Lebaran Laporan Andika Destika Khagen DIREKTUR Utama RS M Djamil Padang Aumas Pabuti menyebutkan, pelayanan rumah sakit selama Lebaran tetap berjalan seperti biasa, meski pada saat yang sama juga ditetapkan libur bersama. Namun, dikatakan Aumas, hal tersebut terkecuali untuk poliklinik yang tutup selama Lebaran. Namun, pasien yang kekurangan obat akan mendapatkan pelayanan dari Instalasi Gawat Darurat (IGD). Pengalihan poliklinik ke IGD terhitung 29 Agustus hingga 2 September 2011. Untuk pengurusan administrasi, pasien dengan jaminan (Jamkesda, Jamkesmas dan lainnya), pelayanan dilakukan di IGD. Untuk pengambilan obat rawat inap pada pagi 29 Agustus dan 1 September, akan dilayani di Depo Farmasi rawat inap. Sedangkan untuk sore dan malam hari, bisa diambil di Depo Farmasi IGD. Untuk kasus-kasus yang memerlukan operasi mendadak, tetap dilakukan di OK (Operation Khamer) IGD lantai satu. Pelayanan di IGD 24 jam dan dilengkapi dokter jaga dan dokter spesialis yang siap dipanggil kapan saja. Direktur Pelayanan Medis dan Perawatan Yusirwan Yusuf menyebutkan, untuk mendukung program tersebut, dipersiapkan 35 orang dokter stand by, 6-7 orang dokter jaga, dan 6 orang dokter PAC (pemilahan pasien)

1

Bunga Special Bunga Ntuk Mulai

Menyambut

netapan 1 Syawal berbeda. “Karena rukyat dilakukan dengan memakai mata terbuka. Ketika hilal tidak juga tampak, sementara berdasarkan hitungan sudah masuk. Maka puasa digenapkan menjadi 30 hari,” katanya. Ia juga mengatakan, kalau perbedaan itu bukan sekadar dicari-cari. Agar tampak berbeda dengan yang lain, seperti Muhammadiyah ataupun dengan pemerintah. Cuma dalam melihat hilal, lebih didahulukan rukhyat. Jika rukhyat tidak juga menghasilkan putusan, baru didasarkan pada perhitungan ilmu falak. “Semuanya punya dasar yang kuat dan dilatari oleh keyakinan. Jadi tidak akan merusak atau menganggu ketentraman dalam melaksanakan ibadah. Untuk itu harus dipahami sebagai perbedaan, yang harus disyukuri ,” ujarnya.

%

PT. ELANG PERKASA MOTOR : Jl. Khatib Sulaiman No.87 Padang Telp. (0751) 7051422, 7051423, Kantor Cabang : = BUKITTINGGI : Jl. Raya BukittinggiPadang KM5 Padang Luar (0752) 7839213 = PAYAKUMBUH : Jl. St. Usman No.14, Kampung Cina Telp. (0752) 91795 = DHARMASRAYA : Jl. Lintas Sumatera Koto Baru KM.218 Dharmasraya Telp. (0754) 71245 HARI MINGGU / LIBUR SHOWROOM TETAP BUKA

Bersihkan Hati, Raih Keberkahan untuk Kemenangan

MOCHINTA

Obat Herbal Alam dari Sumatera Barat

Mengatasi Penyakit Maag Akut & Tukak Lambung untuk Konsultasi Hub :

0852 6577 5536 Mochinta sekarang sudah tersedia di Apotik/T.O terkemuka di kota anda atau ingin tahu lebih jauh, untuk konsultasi hubungi kami di No. Telp. : 0852 7577 5536 atau DAPATKAN DI APOTEK DAN TOKO OBAT DI KOTA ANDA : Padang : Apotik Arga (Terandam), Apotik Mega Utama (Terandam), Apotek Dira (Simp. Jondul) Rawang, TO. Mega Utama (Padang Sarai), Apotek Diana (Tabing), TO. Nafa (Siteba), Apotek Syuhada (Alai), TK. Adi (Dpn SMA 10 Padang), APT. Simp. Haru (Jl. Dr. Sutomo No.49), APT. Kita (Depan Diklat BRI)Limau Manis, APTK. Media Medika Psr. Baru Limau Manis, APT. Iliran Farma Gadut (Depan RSJ), TO. Ikhlas (Indarung), TO. Jamu Jago Jl. Niaga 204 Pdg, APTK. Cahaya Bunda Siteba, APT. Asri Baru Jl. Imam Bonjol (Komp. Atom), APT. Patimura, APT. Raisa Jl. St. Syahrir no.62, APT. Glory Jl. Niaga Pondok, APT. Eres Farma Jati, APT. Isty Farma Jati, APT. Aroma Jati, APT. Farmasia I Imam Bonjol, APT. Arafah Ganting, APT. Naufal Andaleh, APT. Cahaya Bantuan Balai. Baru, APT. Vibra Belimbing, APT. Mitra Farma Simp. Gaduik, APT. Bio Farma Bandar Buat = Pariaman : Aptk. Zelia (Psr.Lbk Alung), TO. Budi (Psr. Sicincin), Klinik Permata Bunda Kayu Tanam, TO. Bunda Farma (Pauh Kamba), Aptk. Nuri (Jl. Tugu Perjuangan depan Stasiun KA)= Solok : Apotik Pribadi, Apotik Rakyat Romeo, TO. Kurnia (Psr. Sumani), Aptk. Gretta Solok, Aptk. Mitra Patimura Solok, TO. Risda Farma Alahan Panjang, TO. Pelangi M. Paneh, APT. Tujuh (Depan RSUD Solok) = Sawahlunto : Apotik Prima = Sijunjung : Tb. Mitra, Apotik Samudra = Bukittinggi : Apotik Saiyo, Apotek Mecca, Apotek Asrama Murni = Payakumbuh : Apotik Roste, Apotik Medika Farma, = Batusangkar : TO. Paten , APT. Sari Bulan, APT. Reno Sari, Apotek Budi Agung = Padang Panjang : TO. Rahmat Arafah = Pasaman : Apotek Satria (Psr. Inpres) Padang Baru Lubuk Basung, Apotek Saiyo Lubuk Sikaping, Apotek Sejati Prima Simp. Empat Pasaman, TO. Rahmat Psr. Panti Pasaman = Dharmasraya : Apotek Berkah Bunda (S.Rumbai), TO. Berkah Jaya (Koto Baru), Apotek Aisyah (P.Punjung), APT. Sumber Sehat, APT. Alam Sari Padang Aro, TO. Singgalang M. Labuh = Pesisir Selatan : Apotek Riski Farma, Apotek Hikmah (Kota Painan), TO. Mali (Tarusan), TO. Sehat (Psr. Baru)

H

PROARG 35. MOSA 000 I ,-/b tl

Rp.

Isi : 30 Kapsul POM TR. 103 317 601


10

Edisi Lebaran

SENIN, 29 AGUSTUS 2011 M 29 RAMADAN 1432 H


11

SENIN, 29 AGUSTUS 2011 M 29 RAMADAN 1432 H

Idul Fitri dan ...............................Sambungan dari Hal.1 Khadafi Main .............................Sambungan dari Hal.1 Cobalah kita tanya dan cek sendiri, apa yang khas Minang yang masih lekat di badan kita sekarang ini, walau kita secara sadar mengatakan bahwa kita adalah orang Minang? Kita barangkali akan heran sendiri bahwa apapun yang kita pakai dan lekatkan ke badan diri sendiri, baik berupa pakaian, perhiasan, dandanan, dan sebagainya, dari kepala sampai ke kaki, maupun dan apa lagi yang masuk ke kepala yang lalu membentuk kebiasaan dan tradisi dari cara hidup dan cara berpikir kita, kayaknya nyaris tak ada yang khas dan tipikal Minang lagi. Memang kita adalah orang Minang, tetapi kita adalah juga orang Indonesia dan orang dunia, yang kebetulan juga orang Islam. Makanya di saat Hari Raya Idul Fitri seperti sekarang ini, kita keluar rumah dengan berpakaian bagus, dan baru, dengan harum-haruman, dan hiasan yang kentara, berbedakah kita dengan orang bukan Minang, baik di Minang di Sumatera Barat sendiri ataupun di rantau di manapun? Rasanya tidak. Kita adalah seperti kebanyakan yang lain-lainnya. Palingpaling, kalau salat ke masjid, kita pakai sarung dan kupiah, berjas atau berbaju koko, lalu berjilbab bermukena bagi yang perempuan, yang semua itu adalah barang jahitan bikinan perusahaan-perusahaan jahitan Sukabumi dan Cianjur, yang dijual di pasar Tanah Abang, yang pasarannya tersebar ke seluruh pasar di Indonesia ini. Hasilnya? Semua kita menjadi sama dan seragam atau beragam dalam keseragaman. Kalaupun akan makan dan menyantap apapun yang dimasak dan disediakan, semua sekarang telah menjadi sama, karena masakan khas Minang dengan rendangnya, dendeng baladonya, gulai tunjang, gulai paku kacang balimbiangnya, dan sebagainya, semua telah menjadi makanan dan masakan bersama orang Indonesia, bahkan mendunia. Dan makanan orang telah menjadi makanan kita pula. Lalu sekali lagi, mana lagi yang khas tradisi Minang di hari suci bulan suci 1 Syawal 1432 H untuk kita kenang-kenang ini? Lagi-lagi kita mengangkatkan bahu, tanda tak tahu lagi mana yang khas Minang itu. Artinya, sejauh yang bisa dipandang mata, yang lekat di badan dan dibawa ke mana-mana. Kita lambat-lambat, barangkali, baru bisa mulai merasakan kekhasan Minangnya itu kalau kita menyelinap masuk ke ruang dalam yang tak segera terlihat dari luar. Ruang dalam

itulah yang masih berhubungan dengan ruang dalam masa lalu yang samar-samar memperlihatkan benang merah yang menyambung dan menghubungkan masa lalu dan masa sekarang yang merupakan satu jalinan keberlanjutan tradisi masa lalu dan masa sekarang. Apa itu? Hal-hal yang lebih bersifat spiritual, filosofis dan kultural. Satu, sama dengan kita-kita yang dari dunia Melayu lainnya, kita relatif masih kental Islamnya. Kalaupun ada satu-dua karena Trisna, jatuh hati kepada lawan jenis dari suku lain yang beragama lain, lalu kawin atau dikawini dan pindah agama. Dan terjadinya di rantau tidak di kampung halaman sendiri di Sumatera Barat, di Minangkabau. Tapi berapa betul yang sudah kepencut atau kesengsem seperti itu, yang karena pujuk rayu, jatuh hati, atau apapun, lalu berpindah agama. Kalaupun ada, masih bisa dihitung dengan jari. Keistimewaan orang Minang adalah ketaatan dan ketahanannya dalam bertahan pada agamanya, Islam. Dan ini terefleksi setiap kali kita berhari raya ber-Idul Fitri di hari seperti sekarang ini. Di kampung di ranah sendiri, dan pun di rantau sekalipun. Dua, dalam ber-Idul Fitri seperti sekarang ini, kita masih saja menginginkan, dan mendambakan, orang Minang akan bangkit kembali untuk memimpin negeri dan negara ini untuk menjadi negara baldatun thayyibah wa rabbun ghafur, luardalam, lahir-batin, dan menyatu dalam kesatuan spiritual di bawah naungan Islam. Setiap muslim Minang memimpikan ini dan membersit setiap kali dalam mereka merayakan hari kemenangan Idul Fitri seperti sekarang ini. Yang terbayang oleh mereka adalah bangkitnya kembali tamaddun dunia Islam seperti di zaman keemasannya dulu, Makkah dan Madinah sebelumnya, Baghdad dan Kordoba, Kairo dan Istanbul sesudahnya. Dan sekarang mereka mulai melihat fajar kembalinya tamaddun dunia Islam Gelombang Ketiga yang bukan lagi fajar kadzib, tapi fajar shiddiq sudah. Mereka lihat itu. Misalnya, siapa mengira dan menyana kalau sistem ekonomi dan perbankan syariah berbagi hasil secara adil tanpa riba dan bunga sekarang telah mulai memasyarakat dan muncul di seluruh dunia, menyaingi dan mengenyampingkan sistem ekonomi liberal-kapitalistikpasar bebas yang menciptakan Dunia Ketiga yang tertindas dan diperas, dan Dunia Pertama mereka sendiri yang maju serba melimpah dan

berkelebihan tetapi sekarang sudah mulai memudar dan menuju titik baliknya. Tak ada yang menduga bahwa sistem pendidikan Tarbiyah yang integral dan terpadu yang diangkatkan dari ajaran Alquran juga mulai tersebar di Dunia Islam bahkan ke Amerika sekalipun di bawah arahan da’i bule muallaf Dawud at Tauhidi dari Philadelphia (meninggal karena kanker tahun 2010 lalu). Sistem pendidikan integral terpadu ajaran Natsir yang dikembangkannya pertama kali di Bandung tahun 1930 dengan Sekolah Pendis (Pendidikan Islam) yang didirikannya. Sekarang ingin kita kembangkan di tanah kelahirannya di ranah Minang Sumatera Barat dengan memulai membangun Universitas Mohammad Natsir yang berwawasan global secara terpadu bernapaskan ajaran tauhid sebagai think tanknya, untuk kemudian diterapkan dan disebarluaskan ke seluruh Indonesia, Dunia Melayu dan Dunia Islam. Tiga, generasi baru Minang mulai sadar dan menyadari bahwa masa sekarang dan ke depan, sedikitnya untuk tujuh abad ke depan dalam konteks Tamaddun Gelombang Ketiga Dunia Islam, adalah era mereka untuk kembali menjadikan Islam sebagai pegangan hidup dalam semua sisi kehidupan. Dan mereka menginginkan dari masyarakat Minang di ranah dan di rantau akan muncul tokoh-tokoh pemimpin baru menggantikan yang korup yang menyalahgunakan wewenang dan kekuasaannya sekarang ini. Tradisi Minang dalam berhari raya Idul Fitri seperti sekarang ini kelihatannya telah berubah menjadi upaya kontemplasi memikirkan masa depan yang lebih baik bukan hanya untuk Minang dan Sumatera Baratnya tetapi untuk Indonesia dan Dunia Melayu serta Dunia Islamnya. Dan tradisi berpikir ke masa depan ini dimulai oleh generasi muda Minang yang menyiapkan diri untuk menjadi pemimpin umat dan bangsa ke masa depan. Dalam upaya berkontemplasi ke masa depan ini pada tempatnya kalau sayapun ikut menyampaikan “Selamat Hari Raya Idul Fithri, 1 Syawal 1432 H, serta mohon maaf lahir dan batin.” Disertai dengan iringan doa semoga generasi muda Minang siap menyiapkan diri untuk menjadi calon-calon pemimpin umat dan bangsa ke masa depan dalam menuju Tamaddun Islam era Gelombang Ketiga sekurangnya untuk masa tujuh abad ke depan. Amin!

Salat Ied......................................Sambungan dari Hal.1 Sampai hari ini, para pekerja pembangunan masjid masih bekerja. Peralatan mereka berserakan di lokasi masjid, seperti scaffolding atau yang dikenal masyarakat steleng masih terpasang yang dikhawatirkan dapat membahayakan jemaah. “Sampai hari ini pekerjaan pembangunan masjid masih berlangsung. Peralatan mereka bertebaran. Karena itu Masjid Raya belum kita fungsikan untuk Salt Id,” katanya. Open House Kepala Biro Humas dan Protokoler Setdaprov Sumbar, Surya Budhi menjelaskan, usai menjadi Khatib Salat Ied di Pessel, Gubernur Sumbar langsung menggelar open house, menerima tamu di kediamannya. Hal yang sama juga digelar di

kediaman Wakil Gubernur Sumbar Muslim Kasim. Hari pertama Lebaran, digelar open house pukul 10.00 WIB sampai 11.30 WIB, kemudian dilanjutkan pukul 14.00 WIB sampai 15.30 WIB, Gubernur Sumbar, Wakil Gubernur Sumbar serta Sekdaprov Sumbar akan menerima kunjungan keluarga, SKPD Sumbar, karyawan/karyawati di lingkungan Pemprov Sumbar, BUMN, BUMD, para rektor, instansi vertikal, tokoh masyarakat dan handai taulan. Pada hari kedua Lebaran, Gubernur, Wakil Gubernur, Sekdaprov dan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopinda) beserta istri berkenan menggelar open house secara bersama di

auditorium gubernuran Sumbar. Kegiatan ini dimulai pukul 10.00 WIB sampai 13.00 WIB dan dilanjutkan pukul 14.00 WIB sampai selesai yang dihadiri seluruh bupati/walikota dan Forkopinda kabupaten/kota. “Open house pukul 10.00-13.00 WIB akan dihadiri bupati/walikota serta Forkopinda Kota Padang, Kota Padang Panjang, Kota Pariaman, Kota Bukittinggi, Kota Payakumbuh, Kota Solok, Kota Sawahlunto, Kabupaten Limapuluh Kota, Kabupaten Pesisir Selatan, Kabupaten Padang Pariaman serta Kabupaten Solok. Untuk open house pukul 14.00 WIB sampai selesai akan dihadiri kabupaten/kota yang lainnya,” terang Budhi.

Idul Fitri: Mudik .........................Sambungan dari Hal.1 dan kotor karena berbagai masalah yang bisa muncul dalam kehidupan sehari-hari. ‘Melebarkan diri’; berlebaran terutama dapat dilakukan dengan saling mengunjungi dan sama-sama memaafkan. Tanpa pemaafan di antara sesama, manusia tidak dapat mencapai hubungan terbaik dengan Allah SWT (hablum min-Allah). Hanya orang yang selalu terbuka hatinya untuk melakukan pemaafan dapat mencapai tingkatan rohani (maqam) yang tinggi. Setelah mendapat pemafaan dari manusia lain, seseorang dapat meraih kedekatan dengan Allah (taqarrub ila Allah). Dosa Publik Jika pemaafan begitu esensial’ apakah ia tanpa batas? Bisakah pemaafan dilakukan pula terhadap seseorang yang melakukan kesalahan dan keniayaan personal kepada orang lain—apakah sengaja atau tidak. Kesalahan personal lebih terbatas sifatnya; hanya antar orang perorang—atau paling banter melibatkan sejumlah orang. Sebaliknya ada kesalahan dan keaniayaan yang dilakukan seseorang terhadap orang-orang dalam cakupan sangat luas. Contoh paling aktual dari keaniayaan dan kedosaan yang bersifat publik ini adalah korupsi, yang berarti mencuri hak milik publik yang merupakan aset negara. Dosa publik ini terlihat kian merajalela, menimbulkan berbagai kerusakan dalam penyelenggaran peme-

rintahan; mengakibatkan tidak tegaknya keadilan; menyebabkan kian jauhnya rakyat dari kesejahteraan. Apakah dosa publik seperti korupsi juga perlu dimaafkan pada kesempatan Idul Fitri? Jawabannya sudah pasti bisa diduga; tidak sama sekali. Pemaafan sama sekali tidak bisa diberikan kepada koruptor, apalagi pengampunan. Jika para koruptor ingin mendapatkan ‘pemaafan’ pertama-tama mereka harus mengembalikan seluruh kekayaan dan aset publik yang mereka curi dengan berbagai tipu daya dan skema persekongkolan. Meski sudah mengembalikan aset-aset publik yang mereka curi, mereka tidak berhak dan tidak boleh mendapat pengampunan hukum; sebaliknya mereka harus dijatuhi hukuman seberat-beratnya agar dapat menimbulkan dampak jera bagi mereka yang pernah dan/atau orangorang yang sedang mencari jalan untuk korupsi. Mudik ke Hulu Dengan demikian, tidak ada jalan ‘mudik’ bagi para koruptor, paling tidak selama mereka belum benarbenar tobat dan menjalani hukuman atas perbuatan nista tersebut. Karena ‘mudik’ adalah kenaikan—ke hulu tempat asal air mengalir, sumber kehidupan. Karena itu, mudik bukan sekadar perjalanan yang heboh pulang kampung bertemu dengan sanak saudara dan karib kerabat, tetapi lebih daripada itu kembali ke asal,

yang merupakan fitrah kemanusiaan. Tidak ada orang yang tidak punya hulu; dia tidak bisa tiba-tiba saja berada di ‘hilir’—dalam perantauan dan diaspora yang penuh gejolak. Pulang mudik merupakan bagian eksistensial perjalanan hidup manusia. Manusia sepanjang hidupnya berada dalam ‘perantauan’ atau tepatnya ‘diaspora’. Kehidupan dalam ‘diaspora’ ini hanyalah sementara yang merupakan tahapan niscaya sembari terus menuju kepulangan—mudik ke hulu, asal dan sumber kehidupan. Mudik ke hulu mestinya dengan penuh kesederhanaan, karena perjalanan ke asal seyogyanya tidak diganduli berbagai beban material seperti mobil berplat B, F, BK, dan seterusnya. Pulang mudik bukanlah pameran keberhasilan dan kekayaan yang diperoleh dalam diaspora. Jika ini yang terjadi, pulang mudik bukan menghasilkan kesucian, tetapi sebaliknya bisa berujung pada hasad, yang terlarang dalam Islam. Karena itu, pulang mudik semestinya membawa keprihatinan baik pada diri sendiri maupun manusiamanusia lain. Karena keprihatinan dan kepedulian itu menjadi salah satu nilai pokok ibadah puasa. Pulang mudik mesti selalu terkait dengan berbagai nilai positif yang terkandung di seputar ibadah puasa dan makna yang terkandung dalam Idul Fitri. Jika tidak, kita gagal dalam ‘perjalanan mudik’ yang sesungguhnya.

Kelompok oposisi yang kini menguasai hampir seluruh kota di Libya, meyakini Khadafi masih bersembunyi di Tripoli. Kemarin ada sebuah pesan dikirimkan Khadafi bahwa pihaknya mau melaksanakan dialog dengan kaum oposisi untuk melaksanakan pemindahan kekuasaan. Dan disebutkan bahwa dialog itu pihak Khadafi akan diwakili oleh anaknya Saadi Khadafi. Tetapi seperti disiarkan BBC, tawaran dialog itu dianggap oleh para oposisi yang kini di atas angin sebagai halusinasi Khadafi saja untuk meyakinkan para pendukungnya bahwa dia masih memiliki kekuatan untuk memerintah. “Dari ketidakbisaan mereka menyediakan kebutuhan dasar rakyat ibu kota saja sudah menunjukkan Khadafi berada pada posisi yang sangat lemah,” ujar seorang pemimpin opisisi. Karena itu para pemimpin oposisi menyatakan bantuan darurat akan segera didatangkan. persediaan bahan bakar dan air akan segera tiba di Tripoli. Persediaan air dibutuhkan karena timbul kekhawatiran persediaan air di Tripoli telah diracuni pasukan Khadafi. Oposisi Libya mengumumkan langkah-langkah mengatasi kekurangan kebutuhan dasar di Tripoli

dan menurut PBB, kondisi di ibu kota Libya itu mengancam nyawa penduduk. Seorang juru bicara Dewan Transisi Nasional oposisi Libya Mahmoud Shammam mengatakan bensin sudah disalurkan hari Sabtu (27/8) dan solar kemarin, semua itu untuk menghidupkan listrik dan menyediakan air bagi warga. “Kita mempunyai 30.000 metrik ton bensin, kami akan menyalurkan bensin kepada publik mulai hari ini. Kita mempunyai bahan bakar solar yang akan datang besok untuk mendukung pembangkit listrik yang diperlukan warga kota dan juga untuk mendukung penyaluran air,” katanya. Selain itu, kelompok oposisi juga akan mendatangkan gas untuk keperluan masak di Tripoli. Setelah pertempuran selama berhari-hari sebagian besar wilayah ibu kota mengalami kelangkaan air dan makanan. Suasana di Tripolisi seperti dilaporkan BBC cukup memprihatinkan. Setelah pasokan air ke ibu kota terhenti. Toko-toko buka tetapi tidak ada persediaan baru dan barang-barang yang tersisa cepat terjual. Jalan-jalan dipenuhi sampah dan hingga kini belum ada pembersihan.

Shammam mengatakan bahwa Dewan Transisi Nasional mencemaskan perlakuan buruk Khadafi pada rakyatnya sendiri. Bukti lain terkait adanya pembunuhan massal di Libya juga kini semakin mengemuka. Laporan terbaru menyebutkan lebih dari 50 mayat ditemukan dalam keadaan terbakar di sebuah gudang dekat pangkalan militer di kawasan selatan ibukota Tripoli. Pertempuran Pertempuran di Tripoli sejauh ini telah berkurang tetapi tembakmenembak masih terjadi di bagian timur. Oposisi mengatakan mereka sekarang menguasai hampir seluruh wilayah Tripoli dan tinggal ada beberapa titik perlawanan yang dilakukan pasukan Kolonel Muammar Khadafi. NATO menyatakan melancarkan serangan udara terhadap pasukan yang setia kepada Khadafi di Tripoli, Sabtu (27/08) malam dengan sasaran sejumlah fasilitas militer, kendaraan militer dan peluncur rudal darat. Di luar wilayah Tripoli, oposisi menghadapi perlawanan di dekat pelabuhan minyak Ras Lanuf ketika bersiap-siap menyerang Sirte, kota kelahariran Khadafi dan kota yang dianggap sebagai benteng terakhir pemimpin Libya itu. (eko/bbc/afp)

Pesta Dzeko ................................Sambungan dari Hal.1 Penyerang Bosnia itu lagi-lagi mencatatkan namanya dipapan skor lewat sundulan kepalanya. Satu menit jelang waktu normal habis, Dzeko hampir membuat hattrick. Beruntung Brad Friedel masih sigap dibawah mistar Spurs. Sampai babak pertama usai, skor tetap 20 untuk City. Memasuki babak kedua, Spurs mencoba meningkatkan tempo serangan. Namun, mereka justru dikejutkan oleh gol ketiga yang berhasil dicetak oleh tim tamu melalui Edin Dzeko. Pemai Bosnia itu berhasil mencetak hattrick di menit ke-54 usai menerima umpan silang mendatar dari Yaya Toure. Tidak berhenti disitu, Man City kembali sukses mencetak gol keempat. Kali ini giliran Sergio Aguero yang mencatatkan namanya di papan skor. Menerima umpan Nasri di sisi kanan pertahanan Spurs, mantan

pemain Atletico Madrid itu mampu mengelabui satu bek Spurs sebelum melepaskan tembakan kaki kiri menghujam kanan gawang Friedel. Skor kini berubah menjadi 40 untuk Man City. Tottenham hanya mampu membalas dengan satu gol berkat tandukan Kaboul di menit ke-67 melalui sebuah sepakan pojok yang diambil oleh Van der Vaart. Belum puas, Dzeko kembali mencetak gol indah di menit ke92 setelah sepakan kaki kirinya dari luar kotak penalti gagal dihadang Friedel. Skor 5-1 bertahan hingga wasit meniup peluit panjang. Pesta Gol MU Sementara itu pesta gol juga berlangsung di Old Trafford. Manchester United tampil superior atas Arsenal di pekan ketiga Liga Inggris. Bermain di Old Trafford, ‘Setan Merah’ menang besar 8-2 di mana Wayne Rooney mencetak tiga gol.

Laga dihelat Minggu (28/8/2011) MU dominan sejak awal laga dan di paruh pertama saja mereka sudah unggul 3-1. Tiga gol dilesakkan Danny Welbeck, Ashley Yound dan Rooney. Arsenal membalas lewat Theo Walcott Di babak kedua MU menambah empat lewat Rooney (dua), Nani, Park Ji Sung, serta gol kedua Young. Robin van Persie jadi pencetak gol kedua Arsenal. The Gunners harus mengakhiri laga dengan 10 pemain setelah Carl Jenkinson dikartumerah. Dengan hasil ini The Red Devils s e m e n t a r a memimpin klasemen dengan nilai sempurna dari tiga laga, unggul selisih gol atas Manchester City yang punya poin sama. Sementara Arsenal dengan kekalahan keduanya musim ini, terpuruk di urutan ke-17 dengan satu poin.(h/inl/pp)

Lebaran dengan .........................Sambungan dari Hal.1 Akibat abrasi yang terjadi pada Sabtu (27/8) itu, tiga ruang di rumahnya tak bisa lagi dipergunakan. Dapur, ruang tidur, dan kamar mandi, tidak hanya dindingnya yang hancur, tapi juga pondasinya turut lebur bersama asinnya air laut. Masni dan suaminya Alexander langsung menyelamatkan barangbarang miliknya dari amukan gelombang laut di Pasie Nan Tigo, Koto Tangah Padang. Meski barangbarangnya selamat, tapi mereka mengaku tak punya apa-apa lagi menghadapi Lebaran. Sang suami Alexander, saban hari bekerja bengkel. Anak-anaknya belum bekerja, masih butuh dinafkahi. Ia sendiri juga tak dapat mencari penghasilan tambahan. Penghasilan dari bengkel, selain untuk kebutuhan rumah tangga, juga untuk menyekolahkan empat orang anak-anaknya. “Makanya, pas Lebaran, kami tidak terlalu memikirkan baju, makanan, dan segalanya itu,” katanya sembari menangis. Ironinya, pada Lebaran sekarang, ia harus menerima kenyataan pahit karena rumahnya yang hancur. Muslim (58) punya kisah yang lain. Di usianya yang kepala lima, ia hidup sendiri, tak ada anak-anak juga istri. Warga Gunung Pangilun, Padang Utara, ini sehari-hari ia bekerja menggarap padi yang ditanam di samping rumah papannya.

“Saya sudah lama hidup seperti ini,” katanya. Menurut Muslim, istrinya telah lama meninggal sebelum ia mampu memberikan ia keturunan. Sejak kematian istrinya itu, ia hidup sendiri, kira-kira sudah 20 tahun lebih. Meski demikian, karena masih ada sawah satu petak yang ia garap, lambat laun ia mampu melupakannya. Lagi pula, saat itu temannya masih banyak yang mampu menghiburnya. Lambat laun, tempat ia tinggal dibangun perumahan. Sawah-sawah yang menguning yang berada di pondoknya, dalam ‘sekejap’ berubah menjadi perumahan. Sayangnya, rumah itu bukan miliknya, tapi milik dokter, dosen, anggota DPRD, yang kemudian menjadi tetangganya. Tapi, sawah satu petaknya tak diganggu berikut pondoknya. Muslim tak kenal lagi dengan orang-orang di sekitar. Saat Lebaran ini, sebenarnya ia ingin bersilaturahim ke rumah tetangganya, tapi hingga sekarang belum ada keberaniannya. Tetangganya pun tak ada yang mau bersilaturrahim ke gubuk reotnya. “Kalau Lebaran, semuanya pada pulang, tinggallah saya di sini sendiri,” katanya sedih. Rutinitasnya, biasanya, pulang salat Id, ia langsung ke rumah. Bila sedang merindukan istrinya karena kesendirian, ia akan mengambil

cangkul dan masuk ke sawah, meski di masjid masih terdengar suara takbiran. Kisah sedih di jelang hari Lebaran juga terlihat dari keluarga Syahrul, warga Pasie Nan Tigo juga. Tanda “Rumah Tangga Miskin” yang ditempel di pintu rumahnya tak perlu lagi menjelaskan siapa ia. Di rumahnya, ia tinggal bersama istri dan lima orang anaknya yang masih kecil-kecil. Saban hari, ia adalah pelaut. Syahrul sebenarnya bukan warga asli Sumbar, ia berasal dari Jawa Barat. Tapi ia lupa persisnya kapan pertama kali merantau ke Padang. Tujuannya merantau ke Padang ketika itu adalah menjadi tukang bangunan. Sejak pertama kali merantau, ia mengaku baru empat kali pulang kampung. Penghasilan menjadi nelayan, tak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan keluarganya. Istrinya juga membantu menjadi menjual ikan. Pengakuannya, di hari Lebaran nanti, ia tidak mempersiapkan apa pun untuk keluarganya. Tidak ada baju baru ataupun kue-kue lebaran. “Lebaran itu seperti hari biasa saja,” katanya. Biasanya, karena pada hari lebaran ia akan tetap juga pergi melaut. Menurutnya, tidak ada yang istimewa dan tidak ada pula yang berbeda. Ternyata, Lebarang bukan milik semua orang.

Idul Fitri Bukan ..........................Sambungan dari Hal.1 Maka Idul Fitri adalah hari kemenangan sejati, hari yang selalu dinanti-nanti oleh siapapun, termasuk para nabi dan orang-orang shaleh. Mereka berharap ridha dan magfirahNya, sebagai ganjaran atas amal yang telah dilakukan Apakah puasa dan segala ibadah kita selama bulan Ramadhan diterima Allah Swt, sehingga patut dirayakan? Atau yang kita lakukan ini hanya ritual-simbolik, sebatas menahan lapar dan haus, seperti disinyalir Nabi Muhamad Saw? Menurut para ulama, ada beberapa indikasi, seseorang dianggap berhasil menjalankan ibadah puasa. Indikator tersebut adalah; ketika kualitas kesalehan individu dan sosialnya meningkat, ketika jiwanya makin dipenuhi hawa keimanan, ketika hatinya sanggup berempati dan peka atas penderitaan dan musibah saudaranya di ujung sana. Penghayatan dan pengamalan yang

baik terhadap bulan ini akan mendorong kita untuk kembali kepada fitrah sejati sebagai makhluk sosial, yang selain punya hak, juga punya kewajiban, individu dan sosial. Sudahkan kita merasakannya? Itulah rahasia kenapa selamat hari raya Idul Fitri seringkali diakhiri dengan ucapan Minal ‘Âidîn wal Faizîn (Semoga kita termasuk orangorang yang kembali pada fitrah sejati manusia dan mendapatkan kebahagian dunia dan akhirat). Selain sebagai doa dan harapan, ucapan ini juga bak pengingat, bahwa puncak prestasi tertinggi bagi mereka yang menjalankan ibadah puasa paripurna, lahir dan bathin, adalah kembali kepada fitrahnya (suci tanpa dosa). Namun yang pasti Islam tak menghendaki perayaan simbolik, bermewah-mewah. Apalagi sambil memaksakan diri. Islam menganjurkan perayaan ini dengan kontemplasi dan tafakur tentang sikap

dan perbuatan kita selama ini. Syeikh Abdul Qadir al-Jailany berpendapat, merayakan Idul Fitri tidak harus dengan baju baru, tapi jadikanlah Idul fitri sebagai ajang tasyakur, refleksi diri untuk kembali mendekatkan diri pada Alah Swt, momen mengasah kepekaan sosial. Islam tidak menginginkan ada pemandangan paradoks, betapa disaat kita berbahagia dan bergembira, apalagi berpesta pora, sementara saudara-saudara kita di tempat-tempat lain masih banyak menangis menahan lapar atau tersiksa dalam keadaan nestapa. Sungguh maha besar dan maha pengasih Allah Swt. Allahu akbar... Allahu akbar walilla ilhamd. Selamat merayakan hari raya idul fitri 1432H. Minal ‘Âidîn wal Faizîn. Hanya Allah yang maha sempurna, tak ada manusia yang terlepas dari khilaf dan salah, mohon maaf lahir dan bathin.


12

Edisi Lebaran

SENIN, 29 AGUSTUS 2011 M 29 RAMADAN 1432 H


Edisi Lebaran 13

SENIN, 29 AGUSTUS 2011 M 29 RAMADAN 1432 H

Berharap Jalanan Lancar untuk Bersilaturahim

HASWANDI

BERDESAK-DESAKAN — Pulang kampung jelang Idul Fitri tradisi yang nyaris tak terelakkan. Walaubagaimana pun, dan dengan kondisi apa pun, perantau ini siap menghadapi berbagai kemungkinan, termasuk berdesak-desak mendapatkan tempat duduk .

Hari kemenangan sudah di depan. Pulang kampung dan berkumpul bersama keluarga menjadi tradisi pelengkap untuk merayakan kemenangan itu. Ribuan perantau Minang yang tersebar di banyak tempat akan berkumpul di titik dan waktu yang nyaris sama, Berlebaran di Kampung, Sumatera Barat.

Lonjakan “tamu” yang hadir dalam waktu dan tempat yang nyaris bersamaan itu tentu membutuhkan sarana pendukung terkait mobilitas mereka bersilaturahmi. Kebutuhan akan kendaraan, makanan, bahan bakar dan lainnya, ikut melonjak berbanding lurus dengan lonjakan tamu yang sebenarnya kita-kita juga. Terkait dengan kebutuhan bahan bakar minyak (BBM) untuk kendaraan, Pertamina merilis menambah tambahan suplai premium hingga 2000 kiloliter perhari selama Agustus, yang dikait-kaitkan dengan kebutuhan Idul Fitri ini saja. Sementara Bulog (Badan Urusan Logistik) melansir telah stok beras mereka cukup hingga enam bulan ke depan. Selain itu, sejumlah lembaga terkait kelancaran lalulintas yang mengantarkan perantau pulang ke kampungnya, Polisi, Dinas Perhubungan, Dinas PU dan lainnya harus memastikan, jalanan lancar. “Jangan ada macet, waspada tindak kriminal serta, pasokan BBM dan Sembako lancar, antisipasi bencana cepat,”harapan yang mungkin tidak terlalu muluk-muluk untuk kelancaran silaturahmi itu. (tim)


14

Edisi Lebaran

SENIN, 29 AGUSTUS 2011 M 29 RAMADAN 1432 H

Buka Tutup Jalur Tergantung Kondisi

PETA KOTA PADANG SIAPKAN SPBU KANTONG UNTUK 96 SPBU DI SUMBAR

Antisipasi Stok di Tiga Wilayah

PERTAMINA punya cara sendiri mendistribusikan BBM, terutama premium dan solar ke wilayah kerjanya di Sumbar. Kendati sudah menyiapkan tambahan pasokan hingga 2000 kiloliter per hari, Pertamina juga menyiapkan tiga wilayah induk distribusi atau yang dikenal dengan SPBU kantong. SPBU yang bertugas menstok BBM agar dapat cepat didistribusikan ke seluruh jaringan kerja Pertamina, terutama yang berada di jalur yang dipadati pemudik dan kawasan wisata. Daerah yang diprioritaskan dalam pengiriman Bahan Bakar Mesin (BBM) yakni Kabupaten Dhamasraya, Sijunjung dan Kota Bukittinggi. Sebagai suplai di luar reguler, suplai ini hanya berupa persiapan beberapa mobil tangki yang berisikan bensin. Tanki-tanki BBM itu akan di-standby-kan sejak H10 hingga H+10. Sedangkan jumlah armada yang akan dioperasikan untuk mendistribusikannya masih dalam tahap pembahasan, dari 150 unit tanki yang tersedia. “Jumlahnya masih kami bahas karena tidak seluruh armada kami yang akan distandbykan. Kami memiliki 150 unit tanki BBM yang dioperasikan operator yang telah kami tunjuk,” kata Sales Representative Wilayah VIII PT Pertamina Sumbar, I Ketut Permadi Aryakumara pada Haluan pekan lalu. Ia juga mengatakan, jika tidak dipersiapkan dari dini, akan terjadi kekosongan berkepanjangan dan lama, sehingga akan berdampak buruk pada pengendara nantinya. Jadi, ketika ada pengelolah SPBU meminta pengiriman bensin, pihak Pertamina cukup menghubungi penanggungjawab SPBU kantong terdekat atau supir mobil tangki untuk dipasok ke SPBU bersangkutan.

Jika tidak segera diberlakukan, wajar saja per-sediaan bensin di SPBU-SPBU tersebut kosong, selain tingkat volume penggunaan yang tinggi, jauhnya lokasi depot bensin di Teluk Kabung juga dipermasalahkan. “Bahkan, jauhnya pengantaran bensin ke lokasi tujuan, juga terkendala pada masalah waktu sam-painya bensin, karena ter-halang dengan arus mudik yang macet,” tambahnya. Lanjutnya, selama musim mudik nanti, pihak Pertamina telah menganjurkan adanya penambahan pasokan ke beberapa manajeman SPBU. “Jauhjauh hari kita telah mengimbau pihak-pihak SPBU agar mengambil bensin dalam volume besar, dengan tujuan agar stok di tabung SPBU tersedia lama, hanya saja sampai sekarang mereka masih menolak dengan alasan cukup persedian,” ulasnya. Daerah-daerah yang menolak penambahan SPBU untuk sementara waktu ini diantaranya, Bukittinggi dan Pariaman. Ia berharap, selama bulan puasa dan lebaran nanti, jumlah pasokan bensin naik 10 persen dari hari biasa. “Biasanya kita memasok sekitar 1.900 kilo liter per harinya untuk kebutuhan Sumbar, namun saat ini kita targetkan sekitar 2.100 kilo liter per harinya,” paparnya lagi. Sepuluh Persen PT Pertamina, kata Ketut menambah pasokan 10 persen untuk mengantisipasi lonjakan permintaan bahan bakar minyak (BBM). "Memasuki bulan Agustus 2011, dimana permintaan akan BBM terutama premium meningkat, kita ikut meningkatkan distribusi dari Depot Pertamina di Bungus Teluk Kabung ke SPBU," katanya. Jumlah tersebut meningkat dibanding pada bulan Juli 2011, dimana kuota dan pengiriman premium dari Depot

Pertamina di Bungus Teluk Kabung hanya sekitar 1.800 hingga 1.900 kiloliter setiap harinya. “Artinya peningkatan kuota premium bagi SPBU di Sumbar mencapai 10 persen dari kebutuhan normal pada bulan-bulan lain,” katanya. Untuk BBM jenis solar hingga kini tidak ada penambahan kuota, karena kebutuhan solar menjelang Idul Fitri 1432 Hijriah justru diprediksi menurun. "Untuk solar tidak ada penambahan kuota, karena diprediksi malah akan terjadi penurunan permintaan menjelang Lebaran," jelas Ketut. Ia menambahkan, untuk solar Pertamina saat ini masih menyalurkan 1.000 hingga 1.100 kiloliter ke SPBU setiap harinya. Menjelang Lebaran pihak Pertamina kemungkinan justru akan mengurangi pasokan solar menjadi 800 hingga 900 kiloliter setiap harinya. Pihak pertamina dalam menyambut Lebaran juga memastikan kebutuhan masyarakat dapat terpenuhi dengan peningkatan pasokan premium ke SPBU. "Kita menjamin kebutuhan masyarakat dapat terpenuhi, karena sudah ada penambahan kuota ke SPBU setiap harinya," tegas Ketut Pembatasan Eceran Selain menambah pasokan, meng-create SPBU kantong, Pertamina juga mengawasi pembelian eceran yang menggunakan jeriken, didukung pihak kepolisian. Pihaknya khawatir pembelian BBM dengan cara ini akan menyebabkan distribusi tak terkendali dan karenanya pola seperti ini akan dibatasi. “Sebelum dan setelah Idul Fitri pembatasan ini akan diberlakukan, terutama untuk pembelian jeriken,” tambahnya. *

Tambahan Pasokan BBM oleh Pertamina belum menjamin dapat memenuhi kebutuhan Idul Fitri seperti yang terjadi pada momen sebelumnya yang diwarnai antrean di SPBU

LAPORAN:

TIM KERJA HALUAN LONJAKAN kendaraan Non BA mulai menyemut di Sumbar beberapa hari sebelum Idul Fitri. Tak sekadar memenuhi hasrat silaturahim dalam tradisi pulang kampuang, juga terselip keinginan berwisata para perantau dan keluarganya yang hendak melihat eloknya ranah bundo yang lama mereka tinggalkan. Jalur lalu lintas yang tadinya masih mampu menampung 170 ribu unit kendaraan yang beredar di jalanan Sumbar tibatiba mandeq atas serbuan kendaraan Non BA tersebut dalam waktu yang tidak terlalu lama. Tahun lalu, seorang perantau asal Jakarta dan Lampung harus gigit jari karena tak bisa memarkirkan kendaraannya di Bukittinggi. Martini, PNS di Bandarlampung bersama keluarganya harus rela tak mengabadikan diri di Jam Gadang, land mark-nya Bukittinggi. Saat memasuki kota Bukittinggi dan mendekati kawasan Jam Gadang, bersama rombongan ia harus mening-

galkan kota wisata ini melewati jalan di bawah Ngarai Sianok. “Kami tak tahu harus parkir dimana karena areal parkir sudah penuh,” katanya. Kendati demikian, keinginan berwisata mereka masih terobati karena masih bisa menikmati indahnya Danau Maninjau. Di sinilah, bersama keluarga mereka santap siang dan bercanda riang bersama keluarganya yang lain. Apa yang menimpa Martini bersama keluarga, bisa jadi dialami banyak perantau. Direktur Lalu Lintas Polda Sumbar Kombes Pol Drs Ibnu Isticha SH, M.Hum mengakui lonjakan kendaraan memasuki Sumbar puncaknya terjadi Minggu (28/8). Pada jalur-jalur yang diyakini padat, jajarannya di wilayah sudah menyiapkan petunjuk jalur-jalur alternatif untuk mengurai arus kendaraan, seperti kendaraan yang akan memasuki kota Bukittinggi. “Beberapa jalur sudah kita siapkan didukung petunjuk yang ada dan anggota di lapa-

ngan. Ada 2.748 personil yang terlibat dalam operasi ketupat kali ini. Mereka tersebar pada 44 Pos Pengamanan, 12 Pos Pantau, dan 17 pos simpatik, termasuk mako masing-masing satuan wilayah,”kata Ibnu menjelaskan. Ditanya soal buka tutup arus, Ibnu menyebutkan hal tergantung pada kondisi di lapangan. Setiap jalur jika sudah diperkirakan makin padat, akan diambil kebijakan untuk membuka dan menutup arus. Biasanya ini terjadi di pusat-pusat keramaian, seperti tempat wisata. Seperti yang dialami Martini, kota Bukittinggi adalah wilayah yang kerap jadi sasaran kebijakan buka tutup arus lalu lintas. Ibnu juga mengurai beberapa titik-titik macet, kecelakaan dan bencana. Kawasan yang rawan macet penguraiannya butuh waktu hingga 1 jam lebih adalah di Air Mancur, KM 65 Padang-Padang Panjang, Pasar Koto Baru KM 82 Padang-Padangpanjang, serta di Bukittinggi, tepatnya di kawasan Padang Luar KM 86. Khusus untuk kawasan rawan bencana, Ibnu mengajak para pemudik untuk tetap waspada di wilayah hukum Polres Padang Panjang, tepatnya

kawasan di Air Mancur dan Silaiang. Selain itu, yang patut diwaspadai adalah ruas jalan Padang-Solok, tepatnya di Panorama KM 28. Dalam analisa jajarannya, longsor karena tanah tebing yang labil adalah ancaman yang dapat datang setiap saat, terutama saat curah hujan tinggi. “Kami juga berkoordinasi dengan pihak terkait, seperti Dinas Prasarana Jalan untuk mengantisipasi kemungkinan bencana sehingga jalur bisa dibuka kembali dalam waktu yang tidak lama,”ujar Pamen Polri kelahiran Bojonegoro, Jawa Timur ini. Dinas Prasarana Jalan danTata Ruang Pemukiman Provinsi Sumbar dalam paparannya yang diterima Haluan menyiapkan posko pengaduan di nomor telepon 0751-7051700. Ada 48 unit alat berat, seperti Exavator, W.Loader yang disebar di delapan titik jalur mudik utama di Sumbar, yakni Pasaman-Pasaman Barat, Agam, Tanah Datar, Solok, Sijunjung, Padangpariaman, Pesisir Selatan dan Limapuluh Kota. “Alat berat itu berasal dari Dinas Prasarana Jalan, Balai Besar II, serta sejumlah rekanan Dinas Prasarana Jalan,” kata Kepala dinas Suprapto.(*)

Siapkan Ribuan Angkutan Darat

PEMPROV Sumbar telah menyiapkan AKDP sebanyak 1.897 unit dengan kapasitas angkut 1.927.352 penumpang dan angkutan AKAP 632 unit dengan kapasitas angkut 170.640 penumpang untuk angkutan lebaran tahun 2011. Pemerintah mengajak pemudik untuk menghindari menggunakan jasa travel liar karena, Jasa Raharja tidak akan membayarkan santunan bila terjadi kecelakaan atau kejadian yang tidak diharapkan. Sementara itu, terhitung H-7 hingga H+7, kendaraan truk pengangkut bahan bangunan, batubara, CPO dan kendaraan truk bersumbu lebih dari 2, truk tempelan, truk gandengan dan container, dilarang beroperasi. Jembatan Timbang oto (JTO) juga ditutup pada selama waktu itu, dan dijadikan sebagai tempat istirahat bagi pengguna jalan. Demikian antara lain disimpulkan

dalam Rapat Terpadu Persiapan Penyelenggaraan Angkutan Lebaran 2011 Rabu (10/8), di Kantor Dinas Perhubungan Sumbar, yang dipimpin langsung Kepala Dinas Perhubungan dan Kominfo Sumbar, Akmal,SH dan dihadiri seluruh stake holder yang terkait dengan penyelenggaraan angkutan lebaran, seperti PT. Angkasa Pura II, Adpel Teluk Bayur, PT.ASDP, Jasa Raharja, Basarnas, DPD Organda Sumbar Garuda Indonesia, Sriwijaya Air dan lainnya. “ Tahun ini, tidak ada kenaikan tarif angkutan lebaran. Ketentuan tarif batas atas dan batas berlaku baik untuk angkutan darat maupun angkutan udara. Sedangkan penerbangan perintis tetap menggunakan pola tarif yang disubsidi pemerintah serta tidak ada tambahan penerbangan,” terang Akmal. Jumlah armada AKDP dan AKAP

yang dioperasikan sebagai angkutan lebaran itu, diperkirakan sudah mencukupi untuk melayani penumpang. Karena berdasarkan data lebaran tahun 2010 lalu, tingkat penggunaan angkutan umum yang dipantau di terminal-terminal utama di Sumbar hanya 55 persen hingga 60 persen dari kapasitas yang tersedia. Sedangkan soal tarif, untuk AKDP kelas ekonomi sesuai dengan Pergub No.1 tahun 2009, batas atasnya Rp147,64,/penumpang/km dan batas bawahnya Rp113,57,-/penumpang/km. Sedangkan tarif AKAP kelas ekonomi berdasarkan Permenhub No.KM.1 tahun 2009, tariff batas atas Rp139,-/penumpang/km dan tariff batas bawah Rp86,-/penumpang/ km. Sedangkan tarif kendaraan non ekonomi ditetapkan oleh masing-masing operator angkutan umum, tergantung dari layanan tambahan yang diberikan. (*)

Bulog Sumbar Jamin Pasokan

KEPALA Divisi Regional Bulog Padang, Rizal Efendi menjamin ketersediaan bahan pangan beras selama perayaan Hari Raya Idul Fitri 1432 H. Selain itu Perum Bulog Sumbar juga siap melaksanakan operasi pasar jika terjadi lonjakan harga beras. “Saat ini kita memiliki stok sebanyak 24.500 ton. Jumlah ini cukup untuk persediaan pangan masyarakat Sumbar hingga enam setengah bulan kedepan, termasuk untuk lebaran. Hari ini kita juga sedang bongkar muatan sekitar 5 ribu ton di Teluk Bayur, “ujar Rizal kepada Haluan, Sabtu (27/8).

Selain itu, ditambahkan Rizal, penyediaan persiapan pangan menjelang dan pasca lebaran juga didukung dengan penyaluran beras miskin (raskin) yang dipercepat dan raskin ke 13. “Penyaluran raskin untuk September sebanyak 4 ribu ton juga kita percepat agar bisa digunakan untuk lebaran,” tambahnya. Terkait lonjakan harga menjelang lebaran yang sudah menjadi tradisi masyarakat, Rizal menyatakan Perum Bulog siap melakukan operasi pasar jika ada lonjakan harga beras di pasaran. “Memang ada kemungkinan lonjakan harga menjelang

TIM KERJA: Rakhmatul Akbar, Devie Diani, Miche Angela, Maidella Syahni

lebaran. Seperti tahun lalu pada bulan Desember 2010 kami melakukan operasi pasar sampai dengan tiga bulan. Tapi, sejauh ini dalam pantauan kami harga masih stabil. Namun jika terjadi lonjakan harga kami akan siap bekerja sama dengan pihak terkait lain untuk melakukan operasi pasar,”tandasnya. Oleh karena itu, Rizal memesankan kepada masyarakat agar tak perlu khawatir dengan pasokan beras selama lebaran, terutama karena adanya penyaluran raskin tiga belas dan raskin yang dipercepat. “Kebetulan saat ini juga sedang jalan panen. Dengan raskin yang terealisasi lebih cepat

diprediksi harga tidak akan melonjak begitu tinggi. Selain itu juga akan ada raskin ke 13 yang akan direalisasikan pada akhir bulan November atau awal Desember,”jelasnya lagi. Disamping itu, sesuai catatan Perum Bulog realisasi beras terbanyak tahun ini disalurkan di Kab. Pesisir Selatan, yaitu mencapai 49,5 ton. “Untuk Kota/Kab lain masih biasa, hanya saja Kab. Mentawai agak tersendat realisasinya karena masih ada tunggakan. Namun jika Pemkab nya berani menjamin pembayaran maka kami akan tetap menyuplai kebutuhan beras mereka,”kata Rizal. (*)


Edisi Lebaran 15

SENIN, 29 AGUSTUS 2011 M 29 RAMADAN 1432 H

INFLASI MASIH TERKENDALI

Positif untuk Perekonomian Nagari-nagari Laporan MEIDELLA SYAHNI DAN AFRIANITA

B

ANYAKNYA uang yang beredar menjelang Lebaran ditenggarai dapat menimbulkan inflasi tinggi terutama di beberapa daerah yang menjadi destinasi Lebaran. Beberapa pakar ekonomi Sumbar melihat hal ini sebagai hal yang wajar selama stok kebutuhan masyarakat tersedia. Hal ini juga akan berdampak baik pada perekonomian di nagari. “Dibandingkan bulan lalu memang terjadi peningkatan peredaran jumlah uang. Hingga tanggal (26/8) saja masih terjadi transaksi sampai dengan Rp1,4 miliar. Peredaran uang yang cukup besar ini tentu saja akan menimbulkan inflasi,” ujar Kasir Muda Senior Bank Indonesia Padang, Pinto Satiyono kepada Haluan, Sabtu (27/8). Sebelumnya seperti diberitakan Haluan, mulai dari awal Ramadan telah terjadi transaksi penukaran uang hingga ratusan miliar rupiah. Bahkan dalam satu hari tertentu, puncak transaksi bisa mencapai Rp400 miliar sehari. Namun, ditambahkan Pinto inflasi yang terjadi menjelang Lebaran tahun ini masih terkendali, selagi stok barang kebutuhan masyarakat masih mencukupi. “Namun, kalau stok barang kurang itu baru berbahaya,” tambahnya. Gairah bagi Ekonomi Nagari Hal yang sama diungkapkan pakar ekonomi UNP, Agus Irianto. Menurut guru besar UNP ini, inflasi yang siginifikan pada Lebaran ini hanya akan terjadi di beberapa daerah yang menjadi tujuan berlebaran di Sumbar, seperti Kota Bukittinggi, karena adanya peningkatan kebutuhan sementara. Di satu sisi, menurut Agus peningkatan jumlah uang beredar menjelang dan saat Lebaran ini memang tidak baik mengingat tingkat konsumsi

masyarakat yang cenderung naik. Namun, di sisi lain hal ini akan membawa pengaruh positif bagi pemerataan kegiatan ekonomi hingga ke nagarinagari di kota/kabupaten. “Beberapa tradisi saat Lebaran akan berpengaruh positif. Tradisi pulang basamo bagi perantau akan membawa dampak positif bagi perekonomian nagari, saat uang yang mereka dapatkan di rantau mereka gunakan dan salurkan di nagari melalui pembelanjaan di kampung masing-masing,” papar Agus Irianto. Dengan demikian ekonomi nagari akan bergerak walaupun tidak begitu menonjol. “Selain itu juga akan ada penyaluran uang dari yang berpunya ke orang yang tidak mampu. Istilahnya sawah diateh basah, sawah di bawah lambok,” ungkapnya. Hal senada juga diungkapkan pakar ekonomi Unand, Elfindri. Saat dihubungi terpisah, Elfindri mengatakan bahwa banyaknya transaksi uang yang terjadi menjelang dan pasca-Lebaran merupakan hal yang wajar dan baik untuk perekonomian nagari. “Inflasinya saya lihat masih wajar, hanya saja perlu diperhatikan antara pemasukan dan pengeluaran yang terjadi. Jangan sampai pengeluaran lebih banyak daripada pemasukan,” katanya. Perekonomian nagari terkait hal ini, menurut Elfindri tergantung pada pola pengeluaran yang dilakukan masyarakat perantau. Jika perantau yang datang membawa uang dari rantau, membelanjakan uangnya di nagari, maka akan berdampak pada pembangunan perekonomian nagari. Namun jika uang yang disalurkan ke nagari dibawa kembali keluar nagari, misalnya dibelanjakan di kota atau dibawa untuk membiayai sekolah ke Pulau Jawa, maka

OPERATOR SELULAR PANEN RAYA

2 Miliar SMS “Bersileweran”

T

EKNOLOGI sungguh-sungguh memanjakan umat manusia. Bayangkan, nyaris semua urusan berada di ujung jemari Anda, termasuk menyampaikan ucapan Hari Raya Idul Fitri dengan menggunakan pesan singkat (Sort Message Service) lewat perangkat handphone. Penggunaan SMS tampaknya masih favorit dan dinilai praktis. Prediksi yang dirilis Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menyebutkan, peredaran SMS di hari Lebaran akan mencapai angka 2 miliar. “Dalam suasana Lebaran tahun 2011 ini diperkirakan akan terjadi lonjakan trafik telekomunikasi yang cukup signifikan,” kata Gatot S Dewa Broto, Kepala Humas dan Pusat Informasi Kominfo, seperti dikutip pada laman kominfo, Minggu (28/8). Lonjakan yang diprediksi yakni akan terkirim minimal 2 miliar SMS di H-1 hingga H+1 Lebaran. Sementara untuk percakapan minimal 2,5 miliar menit. Itu belum termasuk lonjakan trafik data yang diperkirakan akan digunakan sebanyak 250 terabyte untuk layanan data (khususnya internet). Jika dilihat per wilayah, peningkatan trafik telekomunikasi akan dimulai dari Sumatera bagian Selatan hingga ke Sumatera bagian Tengah. Untuk Kalimantan akan terjadi penurunan trafik dibanding hari biasa mengingat banyak pemudik yang meninggalkan Kalimantan. “Peningkatan trafik juga akan terjadi di Bandara. Trafik diperkirakan tidak akan banyak mengalami peningkatan maupun penurunan tapi jaringan akses dan tulang punggung siap menghadapi kemungkinan peningkatan trafik,” pungkas Gatot. Sementara itu, menurut GM Corporate Communications Telkomsel Ricardo Indra, sebagai Service Leader, penyiapan berbagai elemen jaringan untuk memberikan kenyamanan berkomunikasi bagi seluruh pelanggan merupakan hal yang utama bagi Telkomsel, khususnya dalam mengantisipasi lonjakan trafik pada saat musim mudik dan Lebaran. Kapasitas jaringan data juga telah ditingkatkan sehingga kami sanggup melayani trafik hingga 88 terabyte. “Di sepanjang jalur mudik Sumatera-Jawa-Bali ketersediaan sinyal sangat memadai berkat dukungan jaringan Telkomsel yang menjangkau seluruh kecamatan hingga pedesaaan, bahkan di jalur laut, melalui penggelaran BTS Pico via satelit VSAT IP di 15 kapal Pelni,” kata Ricardo. Untuk kapasitas layanan Blackberry juga telah ditingkatkan menjadi 2.8 Gbps (Giga bit per second), yang merupakan jaringan BlackBerry berkapasitas terbesar di Indonesia (tahun 2010 hanya berkapasitas 400 Mbps). Besarnya kapasitas layanan BlackBerry Telkomsel sejalan dengan meningkatnya jumlah pelanggan BlackBerry Telkomsel, yang saat ini telah mencapai lebih dari 2 juta. Kapasitas SMS menjadi 83.750 SMS per detik (dari 80.000 SMS per detik di tahun 2010). Semua elemen jaringan yang telah dipersiapkan tersebut telah diperhitungkan secara matang berdasarkan sejumlah data tren yang terjadi di tahun 2010 lalu. Pergerakan jumlah pelanggan dan perubahan trafik komunikasi yang terjadi di berbagai kawasan jalur mudik serta kenaikan trafik pada saat Lebaran, merupakan parameter estimasi trafik lebaran tahun ini. (h/aci/rel)

DENI PRIMA

DIPERKIRAKAN tingkat konsumsi masyarakat selama Lebaran cukup tinggi dan sedikit banyak memicu inflasi, tapi hanya sementara. Lebaran dan tradisi pulang basamo diprediksi menggairahkan ekonomi nagari-nagari di Sumatera Barat.

kembali akan terjadi keseimbangan peredaran uang seperti sebelum Lebaran. Namun, hal ini menurut Elfindri, tak perlu begitu dikhawatirkan, karena peningkatan inflasi ini hanya terjadi sementara. “Paling lama dua minggu setelah Lebaran keadaan akan kembali normal,” tandasnya. Disarankan Elfindri, menghindari inflasi yang tidak wajar di Sumbar, sebaiknya masyarakat mengontrol tingkat konsumsinya selama Lebaran dan melebihkan empati kepada orang yang tidak mampu. “Untuk menghindari inflasi yang berlebihan sebaiknya masyarakat jangan mengkonsumsi sesuatu yang berlebihan. Selain itu bagi masyarakat yang memiliki kelebihan sebaiknya lebih berempati tinggi kepada orang miskin,” jelasnya. Sementara itu dari kalangan dunia usaha, Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Sumatera Barat H Asnawi

Bahar mengatakan, meskipun tak signifikan dan hanya sementara, namun demikian, momen Lebaran mampu memberi dampak positif bagi perekonomian. Akan ada peningkatan permintaan dan peningkatan daya beli masyarakat yang membuat ekonomi riil bergerak meskipun pada kenyataannya hal itu lebih dipicu karena tingginya tingkat konsumerisme masyarakat. “Jumlah uang beredar di masyarakat juga akan meningkat dengan banyaknya pendatang baik itu yang pulang mudik atau pun untuk berwisata. “Permintaan akan makanan, penginapan, kebutuhan hiburan dan lainnya akan meningkat sehingga mampu menggerakkan perekonomian pada waktu itu,” terangnya. Belum lagi adanya kiriman dari rantau ke kampung halaman yang akan membuat pergerakan ekonomi di nagari-nagari semakin menggeliat.

Dikatakan Asnawi, sayangnya pertumbuhan ekonomi sebagai dampak dari Lebaran tersebut pada kenyataannya memang lebih dipicu karena meningkatnya konsumsi, bukan investasi seperti yang diharapkan. “Tapi tetap positif dampaknya bagi ekonomi. Asal saja inflasi juga tidak naik terlalu tinggi, karena bisa berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi yang diciptakan,” kata dia lagi. Yang lebih penting menurut Asnawi lagi, adalah setelah Lebaran usai. Situasi akan kembali normal, sehingga pengusaha harus kembali memutar otak untuk mampu mempertahankan dan mengembangkan usahanya. “Kalau sekarang, iya banyak usaha yang panen karena permintaan masyarakat tinggi. Namun setelahnya juga harus dipikirkan, jangan terlena dengan yang sebulan, namun melupakan 11 bulan lainnya,” katanya lagi.

BERYL COPY CENTRE Grosir & Retail Sales, Service, Spare Part & Rental Mesin dari USA Menyediakan Mesin Foto Copy Bermacam Tipe : CANON NP 6050 CANON IR 5000 CANON IR 6000 CANON IR 5020 CANON IR 6020 CANON IR 8500 CANON IR 6570 CANON IR 2200 CANON IR 3300 CANON IR 8500 = Rp.

28 juta BERYL COPY CENTRE

Hubungi : Jl. Veteran No. 50 Padang Telp. (0751) 32666 Jl. Nangka No. 40 Pekanbaru Telp. (0761) 61360 Jl. Sutan Agung No.07 Jambi Telp. (0741) 32495

Smart

Iklan Baris Rp. 20.000,- / terbit

= PROPERTI

= KOMPUTER

= OTOMOTIF

= ELEKTRONIK

= ALAT KOMUNIKASI

Pasang Iklan Anda disini ...

= FASHION

KOMPLEK BANDARA TABING, JL. HAMKA PADANG Telp. (0751) 4488700 - 703, Fax. (0751) 4488704 Email Divisi Iklan : iklan_haluan@yahoo.com

= BIRO JASA = RUPA RUPA = INFO BISNIS

KEHILANGAN BPKB BA.3000.AJ An. Eriati. Hilang sekitar Padang Baru - Gunung Panggilun, Padang. Bagi yang menemukan harap lapor pos polisi terdekat.

DIJUAL RUMAH

1 unti Rumah di Perum Pondok Indah Blok G-5, Parak Gadang Ganting, Padang. Minimalis, Asri, Aman & Cluster, LT121 m2, LB 70 m2, 2 KT, 1 KM, 1300 watt, PAM, SHM, IMB, Pny Taman Depan, Car Port, Halaman Belakang, & Tangki Air. Peminat Hub : 08126633438, a/n. Hengki Kho

KEHILANGAN

DIJUAL CEPAT

KEHILANGAN

STNK BA.4894 TS An. Hendrik Citra. Hilang di Sate Daril Jl. Gereja Kec. Padang Barat, Padang. Bagi yang menemukan harap lapor ke pos polisi terdekat.

Sepeda Motor Merk Bajaj Pulsar 180cc, Th.11, W. Hitam, BA Padang, Mesin Bagus, Terawat. Hub : 081374096100

BPKB BA.1281 HL An. Nila Ratna Dewi. Hilang sekitar Tikalak - Pasar Raya Solok. Bagi yang menemukan harap lapor ke pos polisi terdekat.

DIJUAL Ruko, LT. 620M2, LB. 240M2 x 3 Lantai. Jual Jantan Dogo Argentino, 1.5 Th - 15 jt. Jl. Kampung Batu No.43A Padang. Hub : 081993634254

NUSANTARA AC Jl. Gajah Mada (Simp Tinju) Padang Telp. (0751) 7711802 Mengerjakan / Menjual : - Isi Freon AC Mobil - Spare Part - Service Perbaikan - Pemasangan Bekas / Baru

ADEK : 08126752801

DIJUAL MURAH HP Baru & Asli, Ipad (3.7), BB Torch 9600 (2.8), Nokia E7 (3 Jt) Nokia N900 (2.5) BB Onyx2 9780 (1.8) Laptop (2.5) Peminat Hub : 081287665263

PUSAT GISUM Produksi, Distributor, Papan Gipsum

DAIHATSU

Rangka Metal, Aksesoris, Lis Profil Gipsum Melayani Siap Pasang dalam dan luar kota

Hub. Gipsum Jl. Andalas No.7 Simp.Haru Padang Telp. 38555, 38573 Jl. By Pass Baru KM 11 No.2 Padang Telp. 495411, 495412, 499282

Hub :

081266115060

MUKHLIS 0751 - 8200228

KEHILANGAN

DIJUAL MOBIL

BPKB BA.2946 WL An. Kartini, BPKB BA.5716 WF An. Sri Emilda Subur. BPKB BA. 2429 TW An. Agustina, 2 lembar Sertifikat Tanah An. Slamet.A. 1 lembar Surat Pagang Gadai Sawah An. Kartini. 1 lembar Surat Jual Beli Tanah An. Kartini. 1 lembar SK Pensiun An.Askar.

Suzuki APV Type L Silver ‘06. Kond. Mulus, Terawat, Orisinil Cat, Pakai Pribadi (Bukan Ex. Travel), BU. Rp.98jt. Hub : 081266269700


16

PA D A N G PA N J A N G Serambi Mekah LINGKAR

Program Gemar Membaca dan Menulis Segera Diluncurkan PADANG PANJANG, HALUAN — Dinas Pendidikan Padang Panjang mulai semester genap tahun ajaran 2011 ini melancarkan program Gerakan Gemar Membaca dan Menulis bagi pelajar dari seluruh tingkatan. Gerakan ini bertujuan mendorong pelajar agar rajin membaca dan menulis. Para pelajar yang menunjukkan aktivitas dan prestasi terbaik dalam kegiatan ini akan mendapatkan penghargaan serta hadiah insentif. Sekretaris Dinas Pendidikan Padang Panjang, Ridwan Idma kepada Haluan, Jumat (26/8), mengatakan, sosialisasi program Gemar Membaca dan Menulis ini tengah dilakukan ke sekolah-sekolah berikut penyebaran buku panduan program. Dalam program ini setiap anak didorong agar rajin membaca, dilanjutkan dengan membuat ringkasan bacaan, presentasi bacaan atau mendiskusikan buku bacaan bersama. Setiap macam aktivitas akan mendapatkan nilai atau angka kredit dan bila telah terkumpul hingga batas dan tingkatan tertentu, mereka akan mendapatkan penghargaan serta hadiah insentif. Dijelaskan oleh Ridwan, program ini merupakan tindak lanjut sejumlah studi banding pendidikan yang pernah dilakukan jajaran Dinas Pendidikaan Padang Panjang ke negeri jiran Malaysia dan Singapura beberapa waktu lalu. Dari studi banding itu diketahui, salahsatu pendorong tingkat kualitas pendidikan di Malaysia adalah gencarnya pembinaan dan dorongan membaca serta menulis di kalangan pelajar Malaysia. (h/dds)

SENIN, 29 AGUSTUS 2011 M 29 RAMADAN 1432 H

Amankan Arus Lalu Lintas, Polisi tak Cuti Lebaran

PADANG PANJANG, HALUAN — Polres Padang Panjang sudah menyusun strategi untuk mengurai kemacetan arus lalu lintas yang bakal terjadi saat musim mudik, mengingat banyak perantau yang berlebaran di kampung halaman. Semua petugas kepolisian dikerahkan, tak ada yang cuti atau libur lebaran.

IWAN DN

BUKA PUASA — Kapolres Padang Panjang Sofyan Hidayat memberikan sambutan usai buka puasa bersama dengan tokoh adat serta lembaga unsur Nagari Batipuh Baruah, Jumat lalu.

Idul Fitri, Merdeka dari Penjajahan Rokok Oleh : DARWIN DANIN DT SATI (*) PERKAWINAN Ramadan 1432 H dengan Agustus 2011 M tahun ini sangat sempurna. Bahkan 1 Syawal pun bersentuhan dengan akhir Agustus. Setidaknya pertemuan langka ketiga bulan istimewa ini, Agustus, Ramadan dan Syawal ditangkap dengan bijak untuk meraup kemenangan yang multi dimensi. Agustus sebagai ,”bulan kemerdekaan” membawa bangsa Indonesia bebas dari penjajahan pemerintahan asing. Namun berbagai bentuk penjajahan lain tak kunjung selesai diperjuangkan untuk membebaskan diri dari cengkeramannya. Satu di antaranya adalah penjajahan oleh rokok yang nota bene semakin parah

membelit bangsa ini. Berbagai penelitian menunjukkan angka pencandu rokok di Indonesia semakin meningkat. Di antaranya laporan WHO menyatakan sejak tahun 2004 sampai tahun 2008 saja jumlah perokok meningkat rata-rata 4,6 % pertahun. Padahal sebelum itu pertumbuhannya masih di bawah 2 %. Bandingkan dengan Amerika Serikat yang sejak tahun 1965 melancarkan program antirokok berhasil menurunkan angka perokok dari 42 % menjadi 19 % tahun 2008. Sekitar 65 juta penduduk Indonesia atau sekitar 27,6 % adalah perokok. Itu artinya dari empat orang

Indonesia, satu di antaranya perokok. Data lain menyebutkan, satu dari tiga orang ayah Indonesia adalah perokok. Bila disimak pula laporan Komnas Perlindungan Anak Februari 2011 lalu, mereka mengeluhkan angka perokok remaja kini semakin meningkat, mencapai 45 %. Ini menunjukkan betapa kalangan remaja dan anak-anak menjadi sasaran utama dan sasaran empuk kampanye atau iklan rokok. Hari ini, diakhir Ramadan adalah saat yang tepat untuk merenung, betapa bangsa ini kian terpuruk dalam penjajahan candu rokok dan satu di antaranya mungkin diri anda. Padang Panjang terpilih sebagai ketua

asosiasi itu dan tiga kota lainnya di Sumatera Barat, yaitu Payakumbuh, Bukittinggi dan Padang ikut sebagai anggota. Bila rahmat Ramahan berhasil anda raih, anda menyadari betapa rokok telah menguras kesehatan, keuangan dan menghambat peningkatan kualitas hidup serta kesejahteraan keluarga anda dan dengan gagah berani anda memerdekakan diri. Insya Allah, esok di hari Idul Fitri, anda kembali kepada fitrah yang suci menjadikan diri anda bersih dari kecanduan rokok. ( * ) Wartawan peduli bahaya rokok/Anggota Forum Penanggulangan Penyakit Tidak Menular Kota Padang

“Seluruh jajaran Polres yang berjumlah 280 orang akan diturunkan semuanya ke lapangan. Jadi tak ada istilah cuti atau libur mulai H-2 sampai H+5,” sebut Kapolres Padang Panjang AKBP Sofyan Hidayat menjawab Haluan usai berbuka bersama di Kantor Wali Nagari Batipuh Baruh, Jumat (26/8). Menurut Sofyan, selain mendirikan pos-pos pengamanan gabungan di 5 titik rawan macet dan 7 pos pemantau di wilayah kerjanya, juga dipersiapkan jalur alternatif untuk dilalui kendaraan dari seluruh titik simpul yang diprediksi mengalami kemacetan. Pengalaman setiap lebaran, kata Sofyan, kemacetan lazim terjadi di ruas jalan utama Padang PanjangBukittinggi antara kawasan Lembah Anai sampai ke Koto Baru Kecamatan X Koto, termasuk di objek wisata Mina ng Fa nta si (Mifa n) Water Park Silaing Bawah dan kawasan wisata Tanjung Mutiara Batu Tebal Batipuh Untuk pengamanan tersebut, kata Sofyan Hidayat, Polres Kota Padang Panjang menurunkan 336 personel gabungan yang terdiri dari seluruh personel Polres, Dinas Perhubungan, TNI, Brimob, SAR dan Dinas Kesehatan. Semua bergabung di pos-pos pengamanan itu. Pos pengamanan gabungan ditempatkan di Air Mancur, rumah makan Pak Datuk Silaing, simpang bak air, Puskesmas Koto Baru, dan

Tanjung Mutiara. Sedangkan pos pemantau di tempatkan pada 7 titik rawan masing-masing kawasan air terjun, Lembah Anai, simpang Mifan, di dalam objek wisata Mifan Silaing Bawah, Koto Baru, Simpang Batu Palano, Kubu Karambia dan Tanjung Mutiara. Menyinggung upaya mengurai kemacetan di wilayah kerja Polres Padang Panjang, Sofyan Hidayat yang didampingi Kasat Reserse dan Kriminal AKP Abdul Rohkman dan Kapolsek Batipuh AKP Mulyadi M Nur menyebutkan, kendaraan yang masuk ke kawasan Minang Fantasi akan dialihkan menempuh jalur arternatif melalui Kebun Sikolos, terus ke depan Polres dan keluar ke Balai Balai. Sedangkan arus dari arah Padang menuju Bukittingi serta Solok dialihkan melewati Simpang Lubuk Mata Kucing. Untuk menuju Solok masuk ke jalur fly over. Untuk menuju Bukittinggi melewati simpang MTsN. Sebaliknya, bila terjadi kemacetan dari arah Bukittinggi, maka kendaraan akan diarahkan melewati jalur alternatif Paninjauan dan keluar di Simpang Bak Air. Kepada pengemudi, Kapolres Padang Panjang menghimbau untuk selalu berhati-hati dalam perjalanan. Pastikan kendaraan dan pengemudi dalam kondisi fit. “Kita tidak mengharapkan terjadi isak tangis di tengah suasana gembira lebaran,” ujar Sofyan Hidayat. (h/one)


SENIN, 29 AGUSTUS 2011 M 29 RAMADAN 1432 H

Edisi Lebaran 17


18 Edisi Lebaran

SENIN, 29 AGUSTUS 2011 M 29 RAMADAN 1432 H

KORBAN GEMPA DAN GALODO SUNGAI BATANG

Pahitnya Lebaran di Pengungsian Laporan MIAZUDDIN ST MARAJO

IDUP di tempat pengungsian, ba ga i m a na pu n enaknya, tetap tidak senyaman mendiami rumah sendiri. Banyak masalah di kompleks penampungan, dan banyak pula kendala yang dihadapi. Begitu juga di tempat penampungan pengungsi korban bencana gempa dan galodo di shelter Jorong Kubu, Nagari Sungai Batang, Kecamatan Tanjung Raya, Kabupaten Agam. Kini penghuni shelter dimaksud tinggal sekitar 115 keluarga. Mereka yang bertahan tinggal di shelter memang tidak mampu tinggal di luar. Ketidakmampuan itu beragam. Ada yang disebabkan ketidakmampuan secara ekonomi, dan ada pula memang tidak ada tempat menumpang di luar shelter. Mereka yang tinggal di luar shelter ada yang menyewa rumah tempat tinggal, dan ada pula yang menumpang di rumah kerabat dekat mereka. Di sisi lain, shelter dengan ukuran petak sekitar 4 x 3,8 meter itu tidak mampu menampung keluarga dengan banyak anak. “Kami yang tinggal di shelter ini memang sudah tidak punya tempat lain lagi,Pak,” ujar Muslim Dt. Pangulu Basa (60), di dampingi istrinya, Martini (55). Kehidupan penghuni shelter, setelah nyaris dua tahun berada di sana, bukannya semakin membaik. Semakin hari kondisi penghuni tempat pengungsian itu semakin susah. Persoalan ekonomi menjadi penyebab utama. Mereka tidak memiliki mata pencaharian tetap. Ada yang mencoba mencari rinuak dan pensi di Danau Maninjau, dan ada pula yang menjadi tukang bangunan. Sayangnya, tidak selalu ada job untuk mereka. “Kami bagaikan makan buah simalakama...,” ujar Dt. Pangulu Basa pula. Akan kembali ke kampung halaman, Jorong Galapung, Nagari TanjungSani, tidak ada lagi rumah tempat tinggal, karena

H

MIAZUDDIN

MENDUNG — Penghuni di shelter Jorong Kubu, Nagari Sungai Batang, Kecamatan Tanjung Raya, pada berwajah mendung menjelang lebaran tahun ini. tumah kediamannya sudah hancur. Juga tidak ada lagi kebun dan tempat usaha lainnya, karena kebun dan kedai miliknya sudah ikut hancur kala bencana melanda nagari itu dua tahun lalu. Hendak bertahan di shelter,kehidupan makin susah. Hal yang sama disampaikan Endi St. Naik (30). Menurut bapak 1 anak itu, semakin hari kondisi ekonomi keluarganya semakin payah. Ia telah mencoba bekerja apa saja yang bis. Sejak mencari ikan di Danau Maninjau, sampai menjadi tukang bangunan. Namun semua itu tidak mampu memenuhi kebutuhan keluarga. Walaupun didera berbagai kesulitan hidup, namun sampai kini penghuni shelter masih mampu bertahan hidup di jalan yang diredhai Allah SWT. Belum ada yang memilih jalan

pintas untuk memenuhi kebutuhan mereka. Itulah yang sangast disyukuri pengurus shelter, seperti disampaikan Ketua I, Syahrial St. Batuah. Menurutnya, sampai saat ini pada pengurus, yang dipimpin Ketua Umum Z. Dt. Rajo Mantari terus berusaha menjaga agar segenap penghuni shelter jangan sampai memilih “jalan sesat.” Menjelang lebaran tahun ini, ada duka mendalam di lubuk hati pra penghuni shelter. Mereka seakan kelompok warga terpencil,yang jauh dari dunia ramai. Perasaan itu mereka raakan begitu dalam. Betapa tidak, lebaran sudah di ambang pintu. Sementara jangankan untuk pembeli makanan yang mewah, untuk membeli pakaian baru untuk anak balita mereka, belum ada uang. Biasanya, sebelum bencana

30 September 2009, lebaran merupakan hari bahagia bagi mereka. Mereka mampu membelikan baju baru untuk putraputri mereka. Karena pada waktu itu hasil panen keramba jala apung masih bagus. Hasil kebun pala dan kulit manis masih bisa diharapkan. Tetapi kini, semuanya musnah sudah. Untungnya, perantau Bengkulu belum lama ini menyerahkan bantuan uang Rp6 juta. Menurut rencana, bantuan tersebut akan dibelikan seekor sapi. Sapi itu akan dipotong untuk keperluan lebaran. Sayangnya, uang sejumlah itu belum bisa membeli seekor sapi untuk dipotong lebaran. Seekor sapi yang layak dipotong harganya Rp10 juta. “Itulah,kemana kami akan mencari tambahannya,” ujar St. Batuah, dengan wajah sendu.

Sementara Bupati Agam H. Inda Catri Dt. Malako Nan Putiah,ketika dihubungi melalui ponselnya, mengatakan akan membantu kesulitan warga korban bencana itu sekuat tenaga. Untuk memindahkan mereka ke tempat yanglayak, melalui program transmigrasi, memang harus bersabar menunggu. Karena saat ini pemerintah sedang melakukan land clearing di lokasi transmigrasi Kabupaten Limo Puluh Kota. Sedangkan Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Agam, Drs. Isfaemal, didampingi Kasi Kedaruratan Jatirman, S.ST, mengatakan semampunya pihaknya telah dan akan membantu para korban bencana tersebut. Kini sedang dibangun sumur bor, guna memenuhi kebutuhan air bersih penghuni shelter.

Menunggu Baju dan Kue Lebaran dalam LP Laporan ILHAM YUSARDI

K

ETIKA anak-anak lain kini bergembira ria main kembang api dalam hiruk-pikuk gema takbir malam Lebaran, dan besok pagi sibuk dengan baju baru, makanan lezat, dan hamburan uang, sementara di tempat lain ada yang mungkin tak segembira kita. Mereka, anakanak itu, di tempat yang terkurung mungkin mempunyai hak sama tentang merayakan Idul Fitri, tetapi nasib mereka membuat mereka merayakan idul fitri dengan cara yang berbeda. Itulah mereka, anak-anak yang menghuni Lembaga Pemasyarakatan Anak dan Wanita di Tanjung Pati, Kabupaten Limapuluh Kota. Di tempat ini setiap tahunnya, karena jalan hidup yang berbeda terpaksa menikmati indah Idul fitri di dalam lembaga ‘normalisasi perilaku’ itu. Idul Fitri 1432 H ini ada 30 orang anak yang berlebaran di Lapas tersebut. Selain itu ada 51 orang wanita yang juga menghuni Lapas tersebut. Jadi saat ini terdapat 81 orang narapidana anak dan wanita yang berlebaran di dalam Lapas ini. “Untuk anak-anak banyak yang terjerat kasus pencurian dan pencabulan. Seratus persen anak-anak yang menjadi tahanan di sini adalah anak laki-laki. Sedangkan untuk wanita banyak terjerat kasus narkoba dan pembunuhan,” papar Kepala Lapas Sjachrial melalui Kasi Pendidikan dan Pembinaan, Herman dan Kasi Administrasi Keamanan dan Tata Tertib LP Tanjungpati, Misno. Untuk menggembleng rohani dan spiritual anak-anak, selama bulan Ramadan mereka mendapat siraman rohani dari ustad dan shalat tarawih.”Kita sediakan makan berbuka bagi anak-naka yang berpuasa. Kemudian malamnya ada shalat tarawih bersama,” papar Herman. Sedangkan menyambut lebaran, anak-anak tahan Lapas Tanjung Pati seperti biasanya melakukan Salat Idul Fitri bersama warga binaan. Setelah selepas shalat Id, mereka menunggu pembacaan remisi dari Kalapas. “Lebaran nanti ada 31 orang anak yang mendapat remisi. Sdangkan untuk wanita ada 9 orang napi wanita yang mendapat remisi. Namun, tidak ada yang bebas langsung dari pemberian remisi kali ini. Ini sesuai SK Menteri Hukum dan HAM,” sambung Herman. Herman memaparkan, biasanya setiaphari lebaran anakanak yang mempunyai keluarga akan kedatangan kunjungan dari keluarganya. Pembina Lapas tentu dengan terbuka melayani kunjungan keluarga dari anak-anak. “Kita ikuti jadwal kunjungi yang ada. Hanya saja pada hari lebaran tentu kita kan beri toleransi durasi waktu kunjungan. Kita ingin anak-nak tetap mendapat kasih sayang dari orang tuanya,” terang Herman. Herman menyebutkan, biasanya keluarga memberikan baju baru, makanan , kue dan uang kepada anak-anak atau keluarganya yang menghuni lapas. Pemberian tersebut tentu mengobati sedih mereka yang berlebran di dalam Lapas. Di Lapas ini terdapat tahanan yang kini berstatus anak negara. Anak negara, sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 32 tahun 1999 yang sudah direvisi menjadi Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2006, adalah anak yang harus dibina dan didik di dalam LP Anak, sampai berusia 18 tahun. ”Saat ini ada 5 orang anak yang berstatus anak negara, mereka adalah Syafrianto (16). Nofri (16), Afratul (14), Feri (16) dan Adri (10). Anak-anak ini menjadi tanggungan negara hingga dibebaskan disaat usia mereka18 tahun nantinya,” papar Kepada Lapas Anak dan Wanita Tanjung Pati, Sjachrial.


Edisi Lebaran 19

SENIN, 29 AGUSTUS 2011 M 29 RAMADAN 1432 H

SUNYI SAAT LEBARAN Laporan ANDIKA D. KHAGEN

P

ADA lebaran 1432 H, Afnita (22) berkumpul bersama keluarganya. Bedanya, ia ‘merayakan’ hari kemenangan tersebut di rumah sakit, di ruangan bangsal jantung. Tubuh Ita (begitu ia disapa—red) kini turun lagi 2 kilogram. Tangannya terlihat semakin mengecil, tubuh semakin kurus. “Saya kira berat badan saya tak sampai lagi 45 kilogram,” katanya. Tapi ia masih sering mengumbar senyum kepada abang dan ibunya, yang berada di sampingnya. Ita adalah mahasiswa Bimbingan Konseling (BK) STKIP PGRI Sumbar tahun masuk 2009. Sebelum ujian semester bulan lalu, tiba-tiba badannya terasa lelah. Kepalanya turut pula terasa sakit. Namun, ia bersikeras melanjutkan ujian. Ia pulang ke Kambang, Pesisir Selatan, kampung halamannya. Menurut Syamsibarni, ibunya, Ita menderita penyakit jatung bocor sejak kecil. Tapi anaknya tersebut sering tak menyadari bahwa penyakitnya sangat berbahaya. Maka, pada Minggu (21/

8), ia dibawa ke RS M. Djamil Padang untuk mendapatkan perawatan. Haluan mengunjungi lima hari setelah ia dirawat. Ita sendiri sedang menunggu jadwal untuk dilakukan operasi tehadap penyakitnya. Meski penyakitnya bawaan dari lahir, Ita tetap merasakan sesuatu yang lain, terutama mengingat tak akan berlebaran bersama teman-teman, di kampung atau di kampus. “Sedih, perasaan saya sedih sekali,” katanya. Gadis murah senyum ini menyebutkan, biasanya, selesai salat Id teman-temannya akan datang ke rumah, bercerita apa saja. Cara seperti itu sungguh sangat menyenangi hatinya. Tahun ini, awalnya ia tak merasa kuat untuk berlebaran di rumah sakit, yang baru pertama kali ia jalani. Tapi, tidak ada pilihan lain. “Saya berharap, teman-teman nanti datang ke sini,” katanya. Di bangsal jantung, menurut Humas RS M. Djamil Padang Gustafianof, ada 10 orang lagi pasien penyakit jantung yang akan menghabiskan lebaran di rumah sakit. Ada yang sedang menunggu

Bertarung dengan Penyakit

operasi atau masa penyembuhan, sehingga belum diperbolehkan pulang. Perasaan yang sama barangkali juga dirasakan Irfan (14). Siswa SMP di Pulau Punjung Dhamasraya ini mesti menghabiskan keceriaannya di rumah sakit sebab kakinya belum bisa dilangkahkan akibat tabrakan yang menimpanya. Saat tabrakan, sebenarnya ia membonceng. Diceritakan ibunya Jawar (45), tabrakan terjadi sesama motor. “Mungkin dipacu dengan kecepatan kencang,” katanya. Ia tidak mengetahui persis peristiwa kejadian, tapi menurutnya, teman anaknya yang membawa motor meninggal dunia akibat tabrakan tersebut. Irfan sendiri mengalami patah di beberapa bagian kaki kanannya hingga ke pinggang. Menurut Jawar, tindakan pertama telah dilakukan memasang grib. Namun, Irfan terlihat masih trauma atas kejadian yang tak disangka-sangka tersebut. Saat Haluan mencoba mengajaknya berbicara, ia hanya terlihat terpana tanpa mengeluarkan sepatah kata

pun. Kata Jawar, kematian temannya yang membawa motor juga belum diketahuinya. “Takutnya ia trauma. Kita tunggu dulu saat yang pas untuk memberitahukannya,” katanya. Yang jelas, kata Jawar, saat ini ia dan anak keduanya itu tak mungkin berlebaran di Dharmasraya. Irfan masih memerlukan perawatan hingga benar-benar sembuh. Untuk meringankan tekanan psikologis anaknya, Jawar berencana akan membawa keluarganya dari Dharmasraya untuk berlebaran di rumah sakit. Meski tak bisa membuatkan daging ayam kesukaan anaknya, tapi di hari itu ia yakin tetap berbahagia. “Setidaknya, kebahagiaan terbesar saya adalah karena anak saya selamat,” tuturnya. Irfan dan Afnita merupakan satu contoh bahwa, meski di rumah sakit juga terdapat kebahagiaan. Menurut Gustafianof, pada saat lebaran tersebut, ada 400 orang pasien yang masih dirawat, yang tentunya juga akan merayakan lebaran meski berteman dengan obat-obatan dan jarum suntik. (andika d khagen)

ANDIKA

AFNITA merayakan hari kemenangan di bangsal jantung, Rumah Sakit Dr M Djamil Padang

IKHLAS BERTUGAS BADRI ERMAN

Petugas Stasiun Transmisi Bukit Gompong dengan anggota keluarganya. Tak seperti rekan-rekanya yang lain yang sama-sama bertugas disejumlah Stasiun Transmisi TVRI di berbagai pelosok tanah air yang harus rela merayakan Lebaran seorang diri jauh dari anak dan isteri. Walau dirinya dan rekanya Dasril harus rela begantian berbagai waktu jaga, untuk bisa menemui isteri dan anak-anak mereka meryakan hari Lebaran bersama-sama. (riswan jaya) BAGI seorang Badri Erman (49), cuaca dingin yang menusuk hinga ke tulang sumsum dan kabut tebal yang memayungi komplek Stasiun Transmisi TVRI Saluran 8 di Bukit Gompong, kawasan Labuah Saiyo Sukarami, Kecamatan Gunung Talang, Kabupaten Solok adalah santapanya seharihari. Resiko serangan binatang buas seperti harimau dan babi hutan di kawasan Kompleks Stasiun Transmisi Bukit Gompong yang terletak di ketinggian 1700 Mdpl, dan tak jauh dari puncak Gunung Talang itu, setiap saat bisa saja mengancam keselamatan jiwanya. Namun demi tugas dan kewajibanya sebagai seorang petugas di ruang pemancar Stasiun Transimisi TVRI Bukit Gompong bersama rekanya Dasril (34), dia tetap menjalankan tugas keseharianya dengan enjoi tanpa beban. Badri yang sudah bertugas sejak tahun 1985 itu mengaku semua kelancaran tugas operasional peralatan ruang kendali di Stasiun Transmisi Bukit Gompong yang peralatanya sudah tua-tua, dan tak lagi punya suku cadang pengganti itu memang berada di pundaknya dan rekannya Dasril. Beberapa tahun silam kata Badri yang bertugas di Stasiun Transmisi TVRI Bukit Gompong itu sebanyak 6 orang. Namun katanya 4 oang rekannya yang berasal dari Kota Padang dan Medan, sudah pindah tugas ke Stasiun TVRI Sumbar di Padang. Kini tinggalah dia berdua dengan rekanya Dasril yang berasal dari Kecamatan Gunung Talang, dan sama sama beristerikan warga kawasan Sukarami yang berhawa sejuk tersebut yang bertugas di Bukit Gompong itu. Masih untung kata pria berpenampilan tenang berwibawa itu, dia dan rekanya Dasril masih bisa merayakan Hari Raya idul Fitri atau Lebaran

NUSYIRWAN

Petugas Pemadam Kebakaran Tanah Datar

SUARA takbiran berkuman dang. Lebaran Idul Fitri telah tiba, kaum muslimin dengan penuh suka cita bersilaturrahmi bertatap muka, bersalaman dengan orang tua, sanak famili, mitra kerja serta teman sejawat dalam pergaulan keseharian. Lain halnya b a g i mereka

yang tengah menyandang tugas profesi tertentu, dengan penuh suka dan dukanya tidak berke sempatan untuk bersilaturrahmi secara langsung dengan orangorang yang dia cintai. Salah satu diantara mereka adalah Nusyirwan yang bertugas sebagai Kepala Unit Pema dam Kebakaran (Damkar) Badan Penanggulangan Benca na Daerah ( BPBD ) Kabu paten Tanah Datar. Suara takbiran yang ber gema di masjid-masjid dan serta iringiringan kendaraan, hanya saja dapat didengar dari ke jauhan, meja tugas sudah tentu tak mungkin ditinggalkan, meskipun beberapa saat saja, karena musibah

JUNAIDI RISMON

Sopir Gubernur Sumbar

kebakaran yang menjadi tugas utamanya dalam pemadaman kobaran api, datangnyapun tak dapat diduga sama sekali. Sehingga demi kelancaran tugas keseharian yang menyang kut hayat hidup orang banyak ini, Nusyirwan dengan rela berhari raya di tempat tugasnya sembari menunggu telepon berdering. “Sebetulnya istri dan anakanak sudah memaklumi, bertugas di barisan pemadam kebakaran, memang tidak boleh sejengkalpun mening galkan armada, mengingat beban tugas yang diemban sangat tergantung dari ke sigapan dalam menangani pemadaman saat terjadi kebakaran”, tuturnya.(emrizal)

JATIRMAN

Petugas BPBD Agam

IA SUDAH cukup banyak makan asam garamnya jadi sopir bupati Agam. Ia menjadi sopir Bupati Agam sejak daerah itu dipimpin Gustiar Agus, tahun 1990-1995. Kemudian tahun 1995 sampai 2000,ketika Agam dipimpin Bupati Ismu Nazif, ia masih bertahan sebagai sopir bupati. Bahkan ketika Aristo Munandar dilantik sebagai Bupati Agam, tahun 2000, ia masih dipercaya sebagai sopir mobil dinas bupati, sampai tahun 2002. Akibatnya, dalam rentang waktu demikian ia selalu

berlebaran di rumah bupati. Ada rasa sedih meninggalkan keluarga di saat orang lain berkumpul dengan istri dan anak-anak mereka. Namun karena panggilan tugas, ia bersabar. Sang istri, Asmarida, yang juga PNS di Pemkab Agam, bisa mengerti. Ia merelakan sang suami tidak berkumpul dengannya dan anakanak, demi tugas. Tahun 2002 Jatirman mendapat kesempatan tugas belajar ke UNPAS, Bandung. Setamat pendidikan, hanya sebentar ia bisa lepas dari tugas yang menuntut harus meninggalkan keluarga di hari lebaran. Kini

Jatirman, dipercaya menjabat Kasi Kedaruratan di Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Agam. Walau sudah menjabat Kasi, ia juga masih sering jadi sopir mobil unit pemadam kebakaran, bila keadaan mendesak. Ia pun harus rela tidak berkumpul bersama keluarga pada lebaran tahun ini. Pasalnya, ia mendapat tugas piket 24 jam, pada saat orang lain bersukaria menikmati hari kemenangan, Idul Fitri 1432 H. “Kini tidak begitu sedih lagi jauh dari keluarga saat lebaran. Sudah biasa sejak dulu,” ujarnya. (miazuddin)

KARENA tugas dan tanggung jawab pekerjaan, mereka rela mengubur impian kumpul dengan keluarga. Itu pula yang dirasakan Junaidi Rismon. Pekerjaannya sebagai sopir Gubernur Sumbar Irwan Prayitno, mengharuskannya selalu siaga mendampingi orang nomor satu di Ranah Minang itu. Tetapi sopir gubernur bukan dia sendiri, Raymon berdua dengan rekannya Uun. Mereka berbagi tugas dengan bergiliran, 2 hari bekerja dan 2 hari libur, ketika Raymon bekerja maka Uun libur, begitu sebaliknya. Orang sekampung gubernur ini dapat tugas sehari menjelang lebaran dan hari pertama lebaran. Sedangkan pada hari kedua dan ketiga lebaran, dia libur. Inilah kesempatan emas dia berkumpul dengan keluarga besarnya. Untuk keperluan lebaran istri dan anak-anaknya sudah dipenuhinya ketika dia libur. Dan biasanya, waktu libur ini benar-benar digunakannya untuk kumpul dengan keluarga dan memanjakan anaknya yang masih kecil-kecil. “Saya dapat tugas pada hari pertama lebaran, otomatis saya tak bisa kumpul dengan keluarga. Saya dapat libur hari kedua lebaran, inilah kesempatan saya berkumpul dengan keluarga,” kata pria yang akrab disapa Raymon ini. (devi diani)


20

Edisi Lebaran

SENIN, 29 AGUSTUS 2011 M 29 RAMADAN 1432 H

WALIKOTA DAN WAWAKO PADANG

Open House pada Lebaran Pertama Laporan Teddi Caniago/Allia Sepvonni RANG nomor satu dan nomor dua di Kota Padang, pada Lebaran 1 Syawal 1432 H tahun ini, sebagaimana sebelumnya akan kembali menggelar open house di kediaman resmi masingmasing. Kegiatan itu sendiri akan berlangsung selama dua hari yaitu Lebaran hari pertama dan kedua.“Open house adalah kegiatan rutin yang dilakukan setiap tahun. Kegiatan itu dilakukan sebagai bentuk apresiasi Walikota dan Wakil Walikota atas dukungan masyarakat selama ini,” kata Wawako, Mahyeldi Ansharullah pada Haluan. Selain sebagai ajang si-

O

laturahim, dengan open house warga juga bisa menyampaikan harapan dan keinginan kepada pemerintah daerah. Dan yang jelas, kegiatan itu terbuka untuk umum tak hanya bagi jajaran aparatur di Pemko Padang. Sementara itu di tempat terpisah, Walikota Padang Fauzi Bahar menambahkan, dengan open house maka kedekatan antara pemerintah dan jajaran dengan masyarakat akan terbina dengan baik. “Open house tak hanya bagi masyarakat yang beragama Islam, namun masyarakat yang beragama nonmuslim pun dipersilakan datang berkunjung,” ucapnya. Kegiatan open house kata Fauzi Bahar merupakan bentuk apresiasi dan perhatian yang besar dari pemerintah pada

warga masyarakat. Karenanya, seluruh warga diharapkan bisa menghadirinya. Kegiatan itu sendiri kata Walikota dimulai dari pagi hingga malam hari. “Silakan semua komponen masyarakat datang. Open house dilaksanakan dari penerintah untuk seluruh warga masyarakat tanpa kecuali,” katanya memastikan. Siap Menerima Tamu Terkait dengan kesiapan Kota Padang dalam menerima limpahan waisatawan yang akan berlibur, Edi Hasymi, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Padang, mengatakan Pemko Padang sudah siap menyambut lonjakan pengunjung libur Lebaran. “Kepada masyarakat, melalui surat edaran yang saya layangkan, menghimbau supaya pedagang menjaga kebersihan. Sampah-sampah yang ada, tolong dibersihkan dan dibuang

FAUZI BAHAR

ke tong sampah yang disediakan,” tuturnya. Selain itu, kenyamanan terhadap para pengunjung yang

datang ke Pasir Jambak, Pantai Padang, Pantai Air Manis, Gunung Padang, Bungus dan Caroline, harap diberikan

MAHYELDI ANSHARULLAH

servis yang mantap. Agar para pengunjung merasa terkesan terhadap kenyamanan yang kita berikan sebagai warga

Kota Padang. Pungli (pungutan liar), harap diberantas, seperti pengamen dan pungutan liar lainnya. (h/ted/vino)


SABTU, 27 AGUSTUS 2011 M 27 RAMADAN 1432 H

LINGKAR

Sarantau Sasurambi

Pemerintahan Lubuk Malako Dirikan MAS SOLSEL, HALUAN — Nagari Lubuk Malako mengutamakan pembangunan Madrasah Aliyah Swasta (MAS) guna meningkatkan sarana pendidikan sebagai upaya mencerdaskan kehidupan masyarakat nagari. Hal itu disampaikan Rustam Sangir, Wali Nagari Lubuk Malako kepada Haluan, Rabu (24/8), bahwa pembangunan sarana pendidikan tersebut merupakan dana PAD Nagari Lubuk Malako dari hasil perkebunan sawit milik nagari (Plasma Nagari Lubuk Malako). “Pembangunan sekolah ini merupakan harga mati yang tidak bisa ditawar, karenanya MAS merupakan harga diri Nagari Lubuk Malako yang harus dituntaskan pembangunannya,” ujar Rustam. Diharapkan, ke depan dengan adanya pembangunan MAS tersebut, warga Nagari Lubuk Malako tidak lagi putus sekolah, cerdas dan berpendidikan. “Pendidikan tingkat aliyah sudah cukup tinggi, namun bagi yang bertekad untuk melanjutkan ke jenjang perkuliahan, nagari juga menyediakan peluang bagi putra daerah, tentunya diutamakan bagi yang tidak mampu tapi berprestasi,” terangnya. Dari pantauan Haluan , pembangunan MAS pada lokasi seluas 1,5 hektare itu masih dalam tahap pembangunan dinding sekolah sebanyak tiga lokal Rencananya, sekolah tersebut tuntas tahun 2013 sebanyak tujuh lokal belajar, dilengkapi perkantoran, musala, labor dan koperasi. Dikatakan Rustam Sangir, pembangunan MAS itu merupakan pembangunan jangka panjang nagari dengan alokasi dana sebesar Rp1 miliar. Untuk pembangunan awal, dikucurkan dana dari nagari sebesar Rp150 juta yang diharap pembangunan akan selesai untuk tiga lokal. “Tiga lokal permulaan ditarget bisa digunakan pada semester baru besok,” jelasnya. (h/col)

DPD Partai Golkar Buka Puasa Bersama SOLSEL, HALUAN — Dewan Pimpinan Daerah Partai Golkar (DPD PG) mengadakan kegiatan buka puasa bersama guna mempererat silaturahim antara pengurus DPD, DPC, kader dan simpatisan partai, di Hotel Pesona Alam Sangir Timbulun, Sabtu (27/8). Kegiatan yang didahului dengan siraman agama itu diikuti oleh Ketua DPD PG Khairunnas, Sekretaris DPD PG Mus Yanuar Musa, pengurus harian DPD PG, pengurus DPC, kader partai, simpatisan partai dan tokoh masyarakat. Rentetan acara yang dimulai pukul 18.00 wib itu bermula dari pembagian paket lebaran berupa sarung, ceramah agama menjelang berbuka, buka bersama, salat Magrib dan makan bareng. “Kegiatan ini bertujuan untuk mempererat jalinan silaturahim, di samping pemotivasian peningkatan kinerja partai,” kata Khairunnas. Dalam kesempatan itu, Khairunnas menyampaikan beberapa perkembangan roda pemerintah dan peran partai Golkar. “Kabupaten Solok Selatan baru berkembang, banyak yang perlu diperbaharui termasuk sistem penggunaan anggaran dan transparansi birokrasi,” ujarnya. Partai Golkar harus peka terhadap pembangunan yang memihak masyarakat. Dijelaskannya, bahwa partai politik berlambang padi dan kapas itu sebagai pengontrol jalannya roda pemerintahan yang menguras kerja aktif dari seluruh pengurus, kader dan simpatisan. “Partai Golkar terus berupaya memperjuangkan hak-hak masyarakat dan mengadakan pengawasan terhadap pembangunan yang saat ini baru jalan sekitar 60 persen hingga bulan Agustus 2011,” tuturnya. Diharapkan kesatuan visi dan misi pengurus, kader dan simpatisan partai agar komitmen dan konsisten untuk membangunan Kabupaten Solok Selatan dengan memperjuangkan kesejahteraan masyarakat, sehingga kemiskinan dapat dientaskan. (h/col)

21

Jelang Lebaran, 1.250 Guru MDA/ TPA dan Garin Terima Honor

SOLSEL, HALUAN — Sebanyak 1.250 guru TPA/ MDA dan garin terlibat antre berjam-jam, guna mengambil honor di Bank Nagari yang terletak di kantor bupati, Kamis dan Jumat (25-26/8). Pedagang kue lebaran di Padang Aro dikerumuni konsumen yang hendak membeli kue untuk persiapan hari raya, Selasa (24/8).

SOLOK SELATAN

Sebelumnya diberitakan hanya 1.170 honorer yang menerima honor, namun terjadi penambahan penerima menjadi 1.250 orang. Hal itu dibenarkan Kasubag Agama, Pendidikan dan Kebudayaan, Abul Abas saat ditemui Haluan di ruang kerjanya, Jumat (26/8). Banyaknya penerima insentif tersebut, sehingga mereka harus

antre berjam-jam. Kamis (25/8), pihak bank melayani sampai jam 20.00 wib, sementara hari Jumat (26/8) hanya sampai sore sesuai jam kerja. Wakil Bupati Solok Selatan Abdul Rahman memberikan apresiasi atas pengabdian guru MDA/TPA dan garin yang telah berjuang di bidang agama. “Salah satu visi dan misi

pemerintah yaitu meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan pemahaman agama dan sumber daya manusia, tentunya tidak terlepas dari peran guru MDA/TPA yang telah mengajarkan ilmu agama kepada generasi penerus,” ujarnya. Pembayaran honor tersebut sebagai upaya memotivasi dan membantu meringankan beban belanja lebaran guru MDA/TPA dan garin. Kata Abdul Rahman, bulan puasa jangan sampai mengendurkan semangat untuk menyebarkan agama, hendaknya terus

bersemangat lahir dan batin. “Tetaplah semangat mengajarkan agama, karena pemerintah juga telah berusaha meningkatkan anggaran dana insentif. Mari kita bersama-sama memajukan kehidupan beragama masyarakat,” jelasnya. Pemerintah Daerah Kabupaten Solok Selatan menganggarkan dana sebesar Rp1,5 miliar tahun 2011, meningkat dari jumlah sebelumnya yang hanya sebesar Rp1,4 miliar. Hal ini karena penerima juga naik sebanyak 75 orang dari sebelumnya. Pemda berencana, para penge-

lola kegiatan masjid, seperti guru TPA/MDA dan garin, akan mendapatkan gaji pokok, agar honorer masjid itu lebih bergairah lagi mengemban tugasnya. Terkait program Gerakan Magrib Mengaji, kata Abdul Rahman, yang kurang berjalan, hal itu karena masyarakat banyak yang tidak pandai baca Alquran, sehingga pemahaman agama pun mengalami pendangkalan. “Bagaimana masyarakat mampu mengembangkan agama, sementara sumber agama sendiri tidak tahu, bahkan tidak mengenalinya,” tutur Abdul. (h/col)

Ketua DPRD Apresiasi Positif Bupati

ICOL

ANTRE — Guru MDA, TPA dan garin di Solok Selatan terlihat antre berjam-jam saat mengambil honor di Kantor Bank Nagari, yang berada di kantor bupati, Jumat (26/8).

9 Mobil Angkutan Barang Dishub Inforkom Terlantar SOLSEL, HALUAN — Sebanyak 9 unit mobil angkutan barang Dinas Perhubungan, Informasi dan Komunikasi (Dishub Inforkom) Kabupaten Solok Selatan DAK-SPP-2009, terlantar di gudang uji remisi gas. Mobil angkutan tersebut merupakan sarana dan prasarana pedesaan Kabupaten Solok Selatan yang tidak digunakan karena kurangnya perencanaan dinas terkait. “Kalau penyebab mobil tidak digunakan, saya tidak tahu persis, karena pengadaannya bukan pada masa jabatan saya,” ujar Zulfajriadi, Kepala Dinas Perhubungan Solok Selatan. Mobil Colt Diesel Turbo Intercooler buatan Mitsubishi itu telah parkir selama dua tahun lebih. Akibatnya, satu persatu peralatan mobil telah raib. Penjaga gedung, Gus SF (33) menjelaskan, dua dari tiga kunci gudang tidak diketahui keberadaannya, sehingga sulit mengetahui siapa saja yang masuk ke gudang dan mengobok-obok peralatan mobil. “Banyak yang hilang peralatan mobil, seperti aki (accu), ban serap, terpal dan gardan mobil. Padahal gedung terkunci bila ditinggal,” jelasnya. Kadishubinforkom Zulfajriadi mengakui telah melaporkan kasus tersebut ke pihak kepolisian, namun kasus ini belum juga terungkap hingga saat ini. “Pihak kami sudah melaporkan

kejadian hilangnya peralatan mobil ke polisi, tapi belum juga terungkap pelakunya,” ucapnya. Dari pantauan Haluan di lokasi penyimpanan, hanya beberapa mobil yang memungkinkan dapat digunakan, sementara yang lainnya harus dilengkapi dulu. Namun sayangnya, mobil yang ada tidak bisa digunakan sebagian, melainkan harus satu paket. “Mobil itu, kan satu paket. Belum dibolehkan mengoperasikan kalau tidak lengkap kesembilan unitnya,” kata Zulfajriadi. Tidak difungsikannya mobil tersebut mengakibatkan penggunaan anggaran tidak tepat guna. Direncanakan, mobil tersebut segera difungsikan akhir Desember tahun ini. “Kita sudah masukkan pengajuan dana operasional sembilan unit mobil tersebut dalam anggaran perubahan, bupati juga merespon positif,” lanjutnya. Rencana Dishub, mobil tersebut diserahkan pengelolaannya kepada kelompok masyarakat daerah terisolir berdasarkan surat keputusan bupati, sementara pihaknya tetap meninjau kecocokan penggunaan. “Kalau mobil itu sudah bisa difungsikan, maka silakan kelompok masyarakat yang mengelolanya. Jika terjadi penyimpangan, kemungkinan pihak Dishub menarik dan menyerahkan pada kolompok lain,” terangnya. (h/col)

SOLSEL, HALUAN — Satu tahun kepemimpinan pasangan Bupati dan Wakil Bupati Solok Selatan Muzni-Rahman mendapatkan apresiasi positif dari Khairunnas, Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Solok Selatan. Dikatakan Khairunnas, Kabupaten Solok Selatan yang baru berumur tujuh tahun, tentu memiliki banyak ketertinggalan dari daerah lain yang sudah puluhan tahun dibentuk. Menjemput ketertinggalan tersebut merupakan tugas pemerintah daerah untuk mengembangkan berbagai program agar nagari Sarantau Sasurambi ini setara dengan daerah lainnya. Di bidang transparansi birokrasi pemerintahan, dijelaskannya, sudah ada peningkatan dari kepemimpinan sebelumnya, sesuai dengan umur kepemimpinannya yang baru satu tahun.

“Memang sulit mengubah mind set seseorang dalam hal kebiasaan. Namun saat kini sudah ada perubahan, walau belum sempurna seperti yang diharapkan banyak orang,” ujarnya. Dilanjutkan Khairunnas, di bidang pendidikan, pembangunan sarana pendidikan sudah 90 persen. “Hal ini sudah bisa dikatakan tuntas, namun perlu peningkatan mutu dan kualitas pendidikan sesuai standar provinsi dan nasional,” katanya. Muzni-Rahman, lanjut Khairunnas, juga cukup sukses di bidang kesejahteraan rakyat. Program pertanian yang lebih mengutamakan rakyat telah jalan sesuai kemampuan APBD Pemda. “Pertanian cukup sukses, banyak program yang telah menuai hasilnya, seperti jagung dan tanam padi sebatang,” katanya. (h/col)

Razia Gabungan Jaring Kendaraan Dinas SOLSEL, HALUAN — Dalam rangka menyambut hari raya Aidil Fitri, Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Solok Selatan menggelar razia gabungan, guna memberantas penyakit masyarakat (Pekat), Kamis (25/8). Dalam aksi itu terjaring kendaraan dinas yang disalahgunakan. Dari hasil razia, Pol PP berhasil menyita barang bukti berupa enam bungkus mercon merk Happy Flower T (W.3013T), 20 buah mercon terbang merk Whistling Roket, pistol mainan peluru bermerk Air SHR Gun. “Kita terus memberikan pengertian kepada pihak terkait agar mendukung program Pol PP demi menciptakan keamanan dan kenyamanan masyarakat,” ungkap Kasat Pol PP Basrinal. Razia kali ini dilakukan pada beberapa titik di Kecamatan Sangir, Kecamatan Pauh Duo dan Kecamatan Sungai Pagu. “Kita mengadakan razia di Johni Toys, Pasar Muara Labuh, Café Zacky, warkel di jalan Pekonina, jalan raya Alam Pauh Duo dan jalan Ujung Tanah,” lanjutnya. Dijelaskan Basrinal, razia di toko Johni Toys didapati mercon merk Happy Flower T (W.3013T) sebanyak 17 bungkus, Ground Blooming Flower lima pak dan sebuah pistol mainan. Di Pasar Muara Labuh ditemukan sebuah pistol laras panjang dan peluru mainan sebanyak 21 bungkus. Razia di Café Zacky diamankan kopi ginseng 4 sachet, Cappuccino 5 bungkus, teh celup Sosro satu kotak dan Coffe Mix 8 sachet. Di warkel di Jalan Pekonina, disita 10 bungkus Indomie, di jalan raya Alam Pauh Duo diamankan batu domino satu sheet dan

satu sepeda motor plat merah. Sementara di jalan Ujung Tanah diamankan 3 buah gelas, tiga piring kecil dan dua buah sendok. Dalam razia tersebut terjaring kendaraan dinas wali nagari yang dikendarai familinya. Kendaraan tersebut parkir di depan kantin yang di dalamnya didapati pengunjung telah melanggar aturan sehingga untuk barang bukti kendaraan tersebut diamankan. Tidak hanya itu, pemilik mercon mahal yang terjaring saat razia itu juga sempat bersitegang dengan petugas. Dikatakan pedagang bahwa dagangannya itu hanya kembang api, namun setelah diteliti Pol PP ternyata mercon dengan kapasitas cukup menghebohkan suasana. “Pedagang berkilah, katanya hanya kembang api, tapi setelah dibakar, ternyata mercon,” jelas Kamaruzzaman, Kasi Pembinaan dan Penyuluhan Pol PP. Menurut Kasi Program dan Pengawasan Johan Agusta bahwa Pol PP membutuhkan tambahan personel sekitar 150 orang untuk tenaga harian lapangan, tentunya hal itu menambah beban anggaran. Tidak hanya itu, diteruskan Johan bahwa perlunya membentuk Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) guna peningkatan penyidikan tindak pidana ringan yang dilakukan pihak PNS. Diterangkan Yosefli, Kasi Operasional bahwa selama ini pihak Pol PP eksis mengadakan razia dan selalu saling mendukung internal pimpinan Pol PP, karenanya kebersamaan merupakan modal kesuksesan Pol PP dalam menjalankan tugas. “Selain akur secara internal, kita juga menjalin hubungan baik dengan kepolisian dan TNI,” jelasnya. (h/col)

Panitia RANHAM Solok Selatan Dibentuk

ICOL

BUPATI Solok Selatan Muzni Zakaria melantik Panitia RANHAM di Kantor Bupati Solok Selatan.

SOLSEL, HALUAN — Pemerintah Kabupaten Solok Selatan membentuk Panitia Rencana Aksi Nasional Hak Asasi Manusia tahun 2011-2014, guna meningkatkan penghormatan, perlindungan dan penegakan HAM, Senin (22/8) pekan lalu. Panitia RANHAM dibentuk sebagai tindak lanjut Peraturan Presiden Republik Indonesia nomor 23 tahun 2011 dan berdasarkan Keputusan Bupati Solok Selatan nomor: 180.189.211.-2011 tentang Rencana Aksi Nasional Hak Asasi Manusia Indonesia. Panitia RANHAM Kabupaten Solok Selatan berjumlah 15 orang, berasal dari beragam dinas dan instansi. Ketua RANHAM adalah

Wakil Bupati Abdul Rahman, sementara Amril Bakri, sebagai sekretarisnya. Bupati Solok Selatan Muzni Zakaria memberikan apresiasi dengan terbentuknya panitia RANHAM Solok Selatan. Dikatakannya, dengan kesiapan Solok Selatan membentuk panitia RANHAM merupakan keseriusan pemerintah menciptakan keadilan dan menegakan hak-hak asasi manusia. “Alhamdulillah kita telah membentuk RANHAM. Ini suatu bukti keseriusan kita bersama,” katanya. Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Sumatera Barat, diwakili Deswita, menyebutkan, untuk mewujudkan pemerintah yang

transparan, akuntabel dan partisipatif diperlukan kebijakan pemerintah yang pro rakyat dan pro keadilan. “Memperhatikan kondisi sosial masyarakat dan mengakomodir nilainilai HAM, maka RANHAM diperlukan sebagai pengontrolnya,” kata Deswita. Senada dengan itu, Muzni Zakaria, mengatakan, RANHAM Indonesia merupakan komitmen pemerintah dalam memperhatikan hak asasi dengan tujuan menjamin peningkatan penghormatan, pemujaan, pemenuhan dan perlindungan hak asasi manusia Indonesia dengan mempertimbangkan nilai-nilai agama, adat istiadat, budaya dan bangsa Indonesia. Tugas Pa nitia RANHAM

meliputi pembentukan dan penguatan institusi pelaksana RANHAM, harmonisasi rancangan dan evaluasi peraturan daerah, pendidikan HAM, penerapan norma dan standar HAM, pelayanan komunikasi masyarakat dan pemantauan, evaluasi dan pelaporan. Diharapkan, panitia terpilih dapat melaksanakan tugas yang diamanahkan demi kemajuan dan pembangunan daerah. Masyarakat Solok Selatan hendaknya memberikan dukungan positif. “Program prioritas HAM Kabupaten Solok Selatan harus sesuai dengan kondisi dan karakteristik daerah yang harus kita dukung bersama,” ucap Muzni. (h/col)


22

Edisi Lebaran

SENIN, 29 AGUSTUS 2011 M 29 RAMADAN 1432 H

Main Badia Batuang Wujud Kemandirian Kanak-kanak Laporan :

Eko Yanche Edrie

T

I IGA anak remaja tanggung bersitungkin menghembus lubang di pangkal betung (bambu) sebesar paha orang dewasa itu. Setelah itu mengorek-ngorek dengan sebilah bambu ke dalam lubang itu. Pada ujung bambu sepanjang dua meter itu asap mengepul. Damar atau lampu togok yang dibuat dari kaleng susu bersumbu kain bekas menyala di samping bambu itu. Tiba-tiba si peniup tadi menyalakan ujung bilah setelah dibubuhi minyak tanah ke lampu togok. Apinya dipantikkan ke dalam lubang meriam betung itu, duaaaaaaaarrrrrrrr…….. ledakan cukup dahsyat seperti tembakan meriam layaknya terdengar. Karena meriam itu dipasang di atas ketinggian dan di hadapkan ke perkampungan, maka keruan saja bunyinya bergema di seantero Kampung Aie Angek Kecamatan X Koto Tanah Datar. Tiga anak itu kemudian bergantian menyalakan meriam. Tak lama kemudian di wilayah lain terdengar suara tembakan balasan yang tak kalah dahsyatnya. Setelah itu di berbagai sudut kampung bersahut-sahutan suara meriam betung. Suara tembakan itu tak hentihentinya dari pagi sekitar pukul 10.00 WIB sampai menjelang petang selepas Ashar. Meriam bambu tak hanya di Aie Angek, tetapi juga hampir di seantero nusantara. Kanakkanak amat menyukainya. Dulu di kota-kota juga banyak dimainkan meriam bambu. Tapi belakangan

tradisi itu hanya tinggal di kampungkampung atau di perdesaan. “Saya kira daripada kerjaan yang bukan-bukan, lebih baik main badia batuang itu. Ada kreatifitas dan kebersamaan di situ sekalipun kadang membuat orang tua-tua jengkel karena sangat membikin berisik,” kenang Irwan Kamal (48) seorang karyawan BUMN di Medan. Kampungnya di Sungai Puar, Kabupaten Agam. 35 tahun lalu ia masih memainkan badia batuang itu. Tradisi lama itu agaknya terinspirasi dari meriam Belanda yang mulai diperkenalkan ketika Perang Paderi di Minangkabau. Kalau meriam Belanda dimuati mesiu dan peluru, maka meriam bambu hanya suaranya saja yang keras, tapi pelurunya tidak ada. Makin keras ledakannya makin hebat. Sejarawan, Suryadi Sunuri di Leiden Belanda menyebutkan bahwa seperti ditulis dalam buku Muhammad Saleh (1880-an) ketika Lebaran Idul Fitri, kapalnya sedang melewati pantai barat Aceh. “Pas saat 1 Syawal itu, kepal-kepal yang lewat menembakkan meriam bersahutsahutan,” kata Suryadi kepada Haluan. Mungkin itu yang menginspirasi anak-anak kenapa dekat ke Lebaran meriam bambu suaranya juga bersahut-sahutan. Tapi Suryadi meragukan kalau Belanda yang menginspirasi. Sebab dalam tradisi Arab lama, kalau lagi ada perayaan, bedil-bedil dan meriam diletuskan. “Memang ada kemungkinan ini dari tradisi Arab lama, bukan dari Belanda,” katanya. Setidaknya gambaran itu terlihat dalam Syair Mekah dan Madinah karangan Syekh Daud Sunur (1830an) yang akan terbit di Jakarta (oleh EFEO, editor: Suryadi Sunuri)

Teknologinya sederhana seperti meriam Belanda yang dari baja tuang itu. Di dalam rongga bambu itu itu asap dan udara panas terkumpul, lalu disulut dengan api, tentu saja terjadi ledakan dan suaranya keluar lewat laras meriam. Makin kering bambu untuk meriamnya makin keras suara letusannya. “Karena itu bambu untuk meriam itu biasanya dicari yang pilihan. Kemudian diawetkan terlebih dulu untuk beberapa bulan. Baru kemudian dijadikan meriam. Jika bulan puasa ini tidak pecah atau retak, maka bulan puasa tahun depan meriam itu akan lebih dahsyat suaranya karena kian kering,” kata Irwan mengenang. Menyulut meriam juga mesti hatihati. Salah-salah bisa habis bulu mata dibakar percikan api yang keluar dari lubang sulut. “Hati-hati bulu mata bisa habis karena meriam betung itu,” kenang Abdul Aziz, lelaki asal Padang Luar Banuhampu. Kata Aziz, keunikan meriam bambu itu tidak tergantikan oleh permainan anak-anak zaman sekarang. “Sekarang serba instan. Saya harus mencari bambu ke lereng Gunung Singgalang untuk membuat meriam bambu dan menyiapkannya jauh sebelum puasa tiba,” kenang pria yang kini menjadi Dirut PT Sepatim Batamtama (anak perusahaan PTSP). Tidak jelas siapa yang memulai, pernah era meriam bambu itu minyak tanah diganti dengan karbit (karbit atau kalsium karbida adalah senyawa kimia dengan rumus kimia CaC2) yang biasanya digunakan untuk keperluan las asitelin dan oleh petani digunakan juga buat memeram pisang. “Dengan karbit suara letusan meriam bambu menjadi lebih dahsyat. Untuk membelinya saya terpaksa

SYAMSU RIZAL

KEGIATAN manjalang mintuo lazim ditemui setiap Idul Fitri. Untuk membuka pintu atau pembicaraan, didahului dengan menyerahkan buah tangan yang disebut dengan baban, yakni dulang yang berisikan lamang, kue, paniaran, galamai dan lauk pauk lainnya. dan keluarga lainnya, untuk Laporan : pergi rumah istri. Satu maksud Rudi Antono yang tersirat, bahwasanya lelaki IKA Idul Fitri tiba, tadi sudah punya dua rumah sudah pasti setiap yang jadi tujuan. Dan rumah insan akan saling kun- itu harus diketahui oleh jung mengunjungi. pemuda dan sanak saudaranya. Kesempatan di hari nan fitri Biasanya pihak laki-laki pai tersebut biasanya digunakan barayo dengan rombongan untuk bersilaturahim dan besar. Bahkan di sejumlah saling maaf memaafkan. Hal kampung, tidak jarang untuk itu berlaku dan dilaksanakan kegiatan tersebut biasanya setiap umat muslim, dima- memakai kendaraan jenis truk. napun ia berada. Untuk Sehingga kegiatan pai barayo beberapa daerah, menjalin tersebut kelihatan ramai dan silaturahim di hari Lebaran terasa kemeriahannya. punya ciri dan kekhasan Rombongan pai barayo itu, tersendiri. Boleh dikatakan ketika datang biasanya disuhal itu merupakan bagian guhkan aneka ragam kue dari budaya daerah setempat. Lebaran. Termasuk memakan Di Pariaman misalnya, setiap makanan yang mengenyangkan, Lebaran atau hari raya, selalu seperti nasi sup dan nasi soto. ada aktifitas yang namanya Setelah selesai makan dan barayo ke rumah pihak ke- minum, teman dan keluarga luarga istri, manjalang mintu pihak laki-laki kembali pulang. dan juga pihak keluarga orang Kegiatan pai barayo, hanya tua laki-laki atau bako. dilakukan satu kali. Saat Pai barayo ka rumah istri, Lebaran akan datang, biasanya selalu dilakukan oleh setiap tidak lagi dilakukan. Sampai insan yang baru saja selesai saat ini, pai barayo masih menikah. Maksudnya, pasa- dilakukan oleh masyarakat ngan baru menikah tersebut, Pariaman. Terutama masuntuk pertama kalinya me- yarakat yang ada di nagarinempuh bulan suci Ramadan, nagari. Namun pelaksanaannya dan melaksanakan salat Idul tidak begitu semarak lagi. Fitri. Jadi siapapun yang Manjalang mintuo menikah setelah Lebaran, Selain pai barayo bagi maka Lebaran berikutnya pasangan baru menikah, saat akan ada kegiatan pai barayo. Lebaran juga dikenal aktifitas Pai barayo dilakukan oleh lain yang disebut dengan pihak laki-laki, dengan me- manjalang mintuo jo bako. ngajak teman sepermainan Manjalang mintuo jo bako itu atau pemuda, sanak kerabat hampir setiap tahun dilakukan

J

menjual pisang di kebun ibu saya terlebih dulu,” kenang Irwan soal bahan bakar untuk meriam bambunya itu. Pernah meriam bambunya justru pecah, belah dua setelah tak tertahankan oleh ledakan dahsyat yang keluar dari rongga bambu itu. Di belahan tempat yang lain kreatifitas anak-anak tiga puluh tahun silam adalah dengan memodifikasi bambu jadi kaleng. “Saya susun kaleng susu dan menyambungnyambungnya setelah dibolongkan. Lalu dibuat seperti meriam bambu. Maklum di kota agak sulit mencari bambu. Ternyata bunyinya juga dahsyat, lebih trible dibanding dengan bambu,” Kata Frans McDonald,

penyiar senior Radio Bahana Padang Panjang mengenang masa kecilnya bermain meriam bambu. Apapun, bermain meriam bambu adalah bagian kreatifitas anak kampung di masa lalu. Kanak-kanak yang merintang-rintang puasa dengan mememainkan berbagai permainan yang menuntut keberanian dan keuletan juga. Sebab untuk itu harus berjuang dulu menebang betung ke rumpun betungnya. Kemudian menebang dan memotongnya jadi dua sampai tiga meter. Dua puluh dan tiga puluh tahun silam itu, tak banyak mainan yang bersifat instan. Semua kanak-kanak membuat sendiri mainannya dan memainkan

secara bersama-sama sebagai ujud membangun masayarakat sosial. Di masa lalu, pada saat puasa dan menjelang Idul Fitri, makin banyak bentuk permainan anak kampung yang muncul. Meriam bambu hanya salah satu. Yang lain adalah bedil brandas, jari-jari sepeda sampai gasiang dan bedil-bedil. Yang terakhir ini juga dibuat dari bambu tapi tidak termasuk ‘senjata api’. Putik jambu dipompakan ke dalamnya lalu ditekan dengan satu hentakan. Sekarang? Adakah kanakkanak masih bisa membuat mainannya sendiri mengeluarkan segenap imajinasi dan daya ciptanya? Entahlah.

Maksimalkan Pelayanan Mudik, Posko, Kesehatan dan Rumah Sakit

Pai Barayo, Manjalang Mintuo jo Bako

oleh masyarakat Pariaman. Kegiatan ini biasanya dilakukan oleh pasangan baru menikah, anak mamak ke rumah bakonya. Biasanya ketika mau pergi ke rumah mintuo atau ke rumah bako, selalu ada yang dibawa sebagai buah tangan. Karena budaya itu dilakukan saat Lebaran, maka buah tangan itu kebanyakan berupa makanan beserta bermacam penganan ringan atau kue. Tidak jarang pula untuk pasangan baru menikah, mereka membawa juadah, ayam panggang nasi kuning dan aneka makanan lainnya. Makanan seperti itu menandakan menantu bersangkutan pandai memasak. Disamping itu, makanan dibawa tidak hanya untuk mintuo, tapi juga untuk keluarga mamak dari pihak laki-laki. Selepas mengantar kue dan makanan Lebaran itu, ketika sang menantu hendak pergi, pihak mintuo ataupun keluarga mamak laki-laki, biasanya akan selalu memberi sejumlah uang pada pihak yang mengantar makanan. Ibaratnya sebagai pengganti lelah, karena telah membuat makanan dan diantar ke rumah mereka. Uangnya memang tidak banyak. Bahkan tidak jarang jumlahnya justru lebih kecil dari biaya pembuat kue dan makanan yang diantar. Saat ini memang masih ada masyarakat Pariaman yang melakukan kebiasaan tersebut. Namun ada pula yang tidak lagi melakukannya. Terutama mereka yang merasa sudah tergolong maju. Bahkan ada pula buah tangan itu diganti dengan bentuk lain, seperti buahbuahan. Kalaupun ada kue atau makanan yang dibawa, kebanyakan makanan itu dibeli atau dibuat oleh penjual kue. Jadi bukan menantu bersangkutan lagi yang memasak secara khusus untuk mertuanya. Semua bentuk tradisi tersebut, pada hakekatnya bertujuan untuk menjaga hubungan silaturahim, antar sanak saudara dan keluarga jauh.

SERU — Makin keras dan makin dahsyat suara letusannya makin seru main meriam bambu ini. Tapi yang jelas seluruhnya dibuat oleh anak-anak tanpa buatan pabrik untuk membangun kemandirian dan daya cipta.

Oleh: dr. H. Jondri Akmal Mahasiswa Magister Administrasi Rumah Sakit Unand Padang

S

EBENTAR lagi Lebaran akan menjelang kita semua. Ritual akbar mudik atau pulang basamo makin terasa mendesak dan menyesakkan. Lihatlah bagaimana orang berdesakan membeli tiket moda angkutan untuk pulang kampung. Mereka antre membeli tiket pesawat, bis, kapal laut dan bahkan kereta api. Lihatlah betapa penuhnya bengkel-bengkel yang menerima servis mobil dan sepeda motor yang akan dipersiapkan untuk mudik. Lihatlah di dealer mobil, betapa banyak orang yang berduit membeli mobil atau sepeda motor baru untuk mudik. Lalu ketika mudik itu terjadi, maka jalanan penuh sesak dengan mobil dan motor yang membawa orang pulang kampung. Bandara penuh sesak,pelabuhan riuh rendah dengan lautan manusia yang pulang mudik, terminal penuh manusia berseleweran. Ketika mudik itu terjadi, maka orang bergerak secara bersamaan dari suatu tempat ketempat lain. Pergerakan manusia yang menggunakan moda angkutan darat atau laut dalam waktu bersamaan itu akan berpotensi menyebabkan kerawanan kecelakaan di tengah perjalanan. Apalagi kualitas jalan raya kita belum nomor wahid. Ranah kita banyak gunung dan tebing sehingga rawan longsor bila ditimpa hujan. Maka pemerintah kita dari pusat sampai daerah mencoba memberikan kenyaman dan juga keamanan dan fasilitas kesehatan terhadap para pemudik. Bahkan dari awal tahun 70-an pun sudah sering terdengar adanya posko Lebaran atau posko kesehatan yang berdiri di persimpangan jalan yang dilalui para pemudik. Lalu pertanyaannya apa pula yang namakan posko kesehatan itu? Bagaimana kontribusinya terhadap kesehatan para pemudik? Kemudian bagaimana hubungannya dengan kesiagaan

rumah sakit kita? Posko kesehatan Posko kesehatan adalah posko yang rutin disiagakan setahun sekali untuk memberikan layanan kesehatan kepada masyarakat yang Lebaran dengan menggunakan jasa angkutan umum di terminal dan stasiun. Posko kesehatan sering disiagakan mulai H-7 sampai dengan H+7. Ia didirikan di tempat-tempat seperti di stasiun kereta api, di terminal bus, di terminal bayangan, di dekat fly over, atau di tempat yang strategis atau potensi rawan di sepanjang jalur mudik. Di setiap posko kesehatan ini biasanya ditempatkan tiga personil di posko tersebut, yang terdiri dari satu orang dokter, satu tenaga medis dan satu pengemudi mobil ambulance. Personil kesehatan dan mobil ambulance yang disiagakan di posko tersebut sering berasal dari puskesmas terdekat dari lokasi posko tersebut. Mobil ambulance yang disiapkan dimaksudkan untuk mengangkut pasien yang kemungkinan harus dirujuk ke rumah sakit. Sebelumnya pemerintahan pusat melalui Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyiapkan minimal 700 posko kesehatan dan 250 rumah sakit rujukan untuk para pemudik Lebaran tahun 2011 ini. Tentu hal ini tak terkecuali di Sumatera Barat. Pemerintahan provinsi dan pemerintah kabupaten / kota bergerak cepat untuk menyiapkan posko-posko kesehatan yang ditempatkan di beberapa titik strategis demi melayani para pemudik. Ketika kita lebih jauh melihat bagaimana kontribusi posko kesehatan melayani para pemudik, setidaknya dibanyak tempat atau posko, jenis pelayanan yang diberikan berupa pengobatan penyakit ringan, yang paling sering menjadi keluhan pasien angkutan Lebaran. Antara lain mual-mual, pusing dan gatal-gatal. Kemudian tentu pelayanan utamanya adalah pelayanan pertolongan pertama pada kecelakaan. Dan kalau sangat urgen, segera merujuk ke rumah sakit terdekat.

Nah, untuk yang terakhir ini sangat dibutuhkan kompetensi khusus bagi petugas yang menangani kedaruratan. Artinya, bila terjadi kecelakaan di jalan raya yang menyebabkan korban yang sangat serius, misalnya cedera kepala berat, trauma tembus, patah tulang kaki atau tulang punggung dan lain-lain, maka petugas yang sangat kompeten menangani dan merujuk pesien seperti itu tentulah petugas yang sudah mendapat pelatihan ATLS bagi dokternya, BTLS bagi paramedisnya serta pelatihan khusus bagi sopir ambulancenya. Apalagi di dalam ambulancenya sudah tersedia fasilitas yang sangat lengkap dan canggih. Contoh, bila terjadi kasus kecelakaan yang menyebabkan seorang korban menderita multiple trauma, cedera kepala berat dengan trauma thorax, sakit pada tulang leher serta patah pada tulang tungkai. Dengan kasus berat seperti ini, tentu kita tidak hanya terfokus pada pemasangan oksigen dan cairan infuse saja, tetapi pemasangan penyangga leher dan penempatan tidur korban pada tempat yang datar dan keras juga suatu keharusan dan persiapan alat DC shock pun harus ada. Dengan begitu, menurut hemat, penulis apabila syarat itu sudah terpenuhi, maka upaya pelayanan di posko kesehatan akan menjadi maksimal. Lalu ketika rujukan pasien/korban terpaksa dilakukan ke rumah sakit seyogyanya ambulance harus mempunyai sistem komunikasi

yang baik, dan mesti menghubungi rumah sakit rujukan serta menceritakan cerita singkat keadaan pasien yang dikirim, sehingga dengan begitu kesiapan rumah sakit menerima rujukan pasien/korban betul-betul optimal. Artinya dengan begitu petugas rumah sakit tidak akan kehilangan waktu dalam menolong korban yang mengalami kecelakaan serius tersebut. Khusus tentang fasilitas RS kita, suatu saat di masa mendatang kita merindukan RS kita di Sumbar ini akan mempunyai helipad dan helikopternya. Ini perlu menjadi wacana dan pemikiran karena daerah kita adalah daerah yang penuh dengan bukit dan lurah yang dalam dan rawan bencana. Bagaimana kalau terjadi kasus bus masuk jurang yang dalam dan sebagian besar penumpangnya mengalami multiple trauma. Kemudian jalan darat macet total. Kalau seperti itu, jalan satu-satunya akses yang sangat cepat untuk menolong para korban adalah dengan menggunakan helikopter. Semoga. Selamat Lebaran, minalaizin walfaizin.


PAYAKUMBUH 23

SABTU, 27 AGUSTUS 2011 M 27 RAMADAN 1432 H

KAN 8 NAGARI SEPAKAT

Antar Josrizal ke Pentas Nasional

LINGKAR

Ikade Bantu Paket Lebaran Buat Keluarga Miskin PAYAKUMBUH, HALUAN — Ketua DPRD Payakumbuh Wilman Singkuan, bersama Ketua Ikakatan Keluarga Dewan (Ikade ) Ny. Surya Wilman, dalam acara di ruang sidang utama, Jum’at (26/8) menyerahkan paket Lebaran kepada ratusan keluarga miskin di Payakumbuh. Bantuan paket Lebaran itu berupa sirup, gula pasir, kacang tanah dan minyak goreng, masing-masing 1 Kg. Bingkisan Lebaran buat KK miskin, seperti disampaikan Sekretaris DPRD Payakumbuh, Atur Satria, Minggu (28/8), adalah wujud kepedulian keluarga besar DPRD terhadap keluarga miskin yang ada di kota ini. “Mereka perlu disantuni, agar saat menghadapi Lebaran, semuanya juga dapat menikmati suasana kegembiraan hari raya tersebut,” ucap Atur. Sementara itu, Ketua DPRD Payakumbuh Wilman Singkuan, dalam sambutannya, mengajak seluruh KK miskin, untuk terus bangkit meningkatkan pendapatan keluarga. Yaitu dengan memanfaatkan lahan produktif serta menggunakan waktu untuk terus berkarya. "Sesempit apapun lahan perumahan, tapi jika ditanami dengan tanaman produktif, akan dapat membantu beban keluarga," katanya. Diingatkannya, seluruh keluarga kurang mampu agar menghindar dari kehidupan yang mengarah kepada mubazir. Ia mencontohkan, kebiasaan merokok adalah sesuatu yang tak elok dan akan menguras ekonomi keluarga. Karena, menurut pantauan pimpinan DPRD, masih ada sebagian dari keluarga kurang mampu di kota ini yang merokok. Dari pada membeli rokok, akan lebih baik uangnya dimanfaatkan untuk kebutuhan keluarga, katanya.(h/zkf)

PAYAKUMBUH, HALUAN — Seluruh Ketua Kerapan Adat Nagari (KAN) dari 8 Nagari di Kota Payakumbuh, secara spontan sepakat untuk mengantarkan H. Josrizal Zain, Walikota Payakumbuh dua periode, menjadi pemimpin di tingkat nasional.

Para tokoh adat tersebut menginginkan, begitu menyelesaikan masa jabatannya sebagai kepala daerah di Kota Batiah, Josrizal masih tetap menjalankan amanah rakyat Luak Limopuluah, lewat jalur legislatif di DPR RI.“Bapak Jos jangan pernah meragukan kami (ketua KAN, red). Seluruh pengurus KAN akan merangkul anak nagari untuk mengantarkan bapak menjadi pimpinan di tingkat nasional. Kami akan berjuang dengan ikhlas dan sepenuh hati,” ujar Ketua KAN Koto nan Gadang, E.I. Dt. Rajo Mantiko Alam, SE yang diamini seluruh Ketua KAN lainnya, usai acara berbuka bersama di rumah dinas kediaman walikota di Jalan Rky. Rasuna Said Payakumbuh, Sabtu (27/8). Selain berbuka bersama dengan seluruh Ketua KAN, Walikota Josrizal, Sekdako H. Irwandi, Pimpinan Bank Nagari, pengurus PHBI beserta camat dari lima kecamatan, mengundang 400-an anak yatim beserta keluarganya, untuk buka puasa bersama, sekaligus menjalani sunah Rasulullah, menyerahkan

paket Lebaran buat anak yatim dan keluarga miskin. Pernyataan dukungan itu, lahir dari seluruh mulut Ketua KAN 8 Nagari, untuk kepentingan kemajuan daerah Luak nan Bungsu beserta kesejahteraan anak Nagari Payakumbuh dan Kabupaten Limopuluah Kota. Tanpa adanya perwakilan putera daerah di pusat, sulit bagi daerah ini untuk lebih cepat berkembang. Ketua KAN Limbukan F. Dt. Sinaro Dirajo, mengemukakan, Josrizal yang kini dipercaya sebagai Ketua DPD Partai Demokrat Provinsi Sumatera Barat, punya coki tigo nokang. Selain berpeluang duduk di Senayan Jakarta (DPR RI, red), juga punya kans menjadi orang nomor satu Sumatera Barat serta di lembaga legislatif provinsi. “Salah satu di antara kursi tersebut, harus kita perjuangkan merebutnya,” tambah Dt. Sinaro Dirajo. Sementara, Ketua KAN Payobasung, W. Dt. Paduko Basa Marajo, S.Sos, Ketua KAN Koto nan Ampek H. A. Dt. Paduko Marajo, Ketua KAN Aur Kuning YB. Dt. Parmato Alam, Ketua KAN Air Tabit P.M. Dt.

ZULKIFLI

NASIONAL — Dikenal dekat dengan rakyat, Ketua KerapanAdat Nagari (KAN) dari 8 Nagari di Kota Payakumbuh, sepakat mengantarkan Walikota Payakumbuh Josrizal Zain menjadi pemimpin di tingkat nasional. Tampak Josrizal dalam kunjungan Tim Safari Ramadan di Masjid Muslimin Labuah Baru, Kecamatan Payakumbuh Utara, baru-baru ini.

Bandaro nan Balidah, dan Ketua KAN Lampasi Sy. Dt. Damuanso mengemukakan, meski jalan menuju Senayan masih panjang, pihaknya bersama ninik mamak nagari, akan pro aktif mensosialisasikan ketokohan Josrizal kepada seluruh anak kemenakan. Terpisah, tokoh muda Luak Limopuluah, Yudilfan Habib, sangat mendukung dan akan ikut bersama ninik mamak dan elemen masyarakat lainnya, mengantarkan Josrizal sebagai wakil

rakyat Sumatera Barat di jajaran elit nasional. “Tidak salah. Josrizal Zain adalah aset Luak nan Bungsu yang harus diusung menjadi wakil rakyat Sumbar di percaturan nasional. Menempatkan putera daerah di pentas nasional, berarti telah membuka jalan bagi kemajuan kampung halaman Luak Limopuluah ini,” tegasnya. Mengomentari dukungan pimpinan kerapatan adat nagari dan tokoh pemuda Luak Limo-

Luhak nan Bungsu

Peternak Kecil Tulang Punggung Penyediaan Daging LIMAPULUH KOTA, HALUAN — Tulang punggung untuk menyediakan daging sapi di Limapuluh Kota, mayoritas berasal dari para peternak berskala kecil. Karena didaerah ini sedikit sekali peternak yang berskala menengah apalagi peternakan besar, kecuali di Balai Pembibitan Ternak Unggul Sapi Potong (BPTUSP) di Padang Mangateh. Peternakan rakyat yang berskala kecil umumnya usaha peternakan sambilan yang tersebar di setiap nagari, mengikuti penyebaran penduduk. Tak jarang di daerah ini peternak hanya bertindak sebagai pemelihara (seduaan) atau perawat sapi. Hampir tidak ada yang berperan sebagai produsen atau penghasil. Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Limapuluh Kota, Priyadi Budiman dalam percakapan dengan Haluan di Payakumbuh kemarin menuturkan, investasi yang dilakukan dalam pembangunan sarana prasarana agribisnis sapi potong hanya investasi pemerintah. Belum ada investasi swasta yang bergerak dalam agribisnis sapi potong, kecuali penggemukan sapi. Menurut Priyadi, dengan tidak adanya investasi swasta membuat kurangnya insentif ekonomi dalam usaha ternak sapi potong, khususnya kegiatan pembibitan ternak sapi. Sedangkan kegiatan agroindustri sapi potong berskala besar, semakin menjurus pada kegiatan hilir saja, yakni impor dan perdagangan dengan perputaran modal yang sangat cepat dengan resiko lebih kecil. Dikatakan, aktifitas agoindustri sapi potong saat ini belum terintegrasi dan bersinergi dengan kegiatan disektor hulu. Sementara sektor itu merupakan usaha pembibitan dan budidaya sapi oleh peternak dengan skala terbatas. “Kita turut mendorong karena mereka menghadapi persaingan yang kurang seimbang, termasuk serbuan daging murah yang sebagian penurunan kualitas,” ulas Priyadi Budiman. Bila kondisi yang demikian tidak diwaspadai, lanjutnya, dapat menyebabkan kemandirian dan kedaulatan pangan hewani, khususnya daging sapi, makin jauh dari harapan. (h/zkf)

14

LIMAPULUH KOTA

2014, Limapuluh Kota Swasembada Daging LIMAPULUH KOTA, HALUAN — Sapi potong dan kerbau merupakan salah satu komoditi peternakan yang sangat diminati masyarakat Kabupaten Limapuluh Kota, untuk dibudidayakan.

Saat ini jumlah populasi sapi potong tercatat sebanyak 65.577 ekor, meningkat rata rata 3,6 persen per tahun. Tahun 2005, populasi sapi potong tercatat 58.590 ekor. “Sedangkan populasi kerbau tahun 2010 mencapai 22.643 ekor. Pertumbuhan itu dipicu oleh program Sarjana Membangun Desa (SMD), Lembaga Mandiri Mengakar di Masyarakat (LM3) dan Kredit Usaha Pembibitan Sapi Potong (KUPS), yang dari tahun 2008 hingga 2011 menyediakan kredit untuk 651 ekor sapi. “Selain itu, dari tahun 2008 hingga 2010 ada kegiatan pada APBN dan APBD yang menghasilkan 132 ekor sapi. “Tahun 2011 ini ada program SMD untuk Limapuluh Kota, yang dialokasikan untuk sapi potong sebanyak 10 kelompok. Tahun 2014 mendatang, Limapuluh Kota diharapkan mampu swasembada daging. Hal itu diungkapkan Bupati Limapuluh Kota, Alis Marajo Dt. Sori Marajo dalam eksposnya di hadapan tim penilai pusat yang diketuai Ir. Nani Maharani dari Dirjen Peternakan yang menilai Kelompok Fadilla, Jorong Sipatai Taram, Kecamatan Harau, dalam Lomba Kelompok Agribisnis Peternakan tingkat Nasional, Jumat (26/8). Menurut Alis, jumlah kelompok yang berusaha disektor peternakan sebanyak 356 kelompok. Sebanyak 309 kelompok diantaranya bergerak di sektor sapi potong. Limapuluh Kota dikatakan sangat cocok untuk pengembangan ternak besar, karena

didukung oleh topografi dan iklim serta sosial budaya masyarakat yang sejak lama akrab dengan peternakan besar sapi potong dan kerbau. Selain itu juga ditunjang oleh Balai Pembibitan Ternak Unggul Sapi Potong (BPTU-SP) Padang Mangateh, Balai Penyidikan dan Pengujian Veteriner (BPPV) di Baso, sehingga sapi potong yang dihasilkan Limapuluh Kota, menjadi lebih unggul. Bupati dalam kesempatan itu meminta kepada kelompok Fadilla supaya meningkatkan nilai tambah produksi hasil peternakan dengan memproduksi dendeng, pupuk organik dan produk lainnya. Sehingga pendapatan anggota kelompok tani atau ternak di daerah ini akan semakin meningkat. Namun demikian, ulas bupati, terdapat kendala dalam pengembangan sapi potong, akibat kecenderungan sebagian petani menjual dan memotong sapi betina produktif pada hari-hari besar keagamaan serta untuk konsumsi setiap hari. Berdasarkan fakta, lanjutnya, hewan yang dipotong pada tahun 2010 mencapai 5.393 ekor. Mayoritas diantaranya adalah sapi betina sebanyak 4.467 ekor. Selebihnya sapi jantan. Dikatakan, penambahan populasi sapi di Limapuluh Kota masih memungkinkan untuk swasembada daging. Setiap tahun ada bantuan penguatan modal bagi kelompok tani atau ternak, baik dari APBN, APBD dan lembaga keuangan lainnya yang dapat memotivasi peternak untuk menambah populasi sapi potong. (h/zkf)

ZULKIFLI

LINGKAR

puluiah itu, Walikota Payakumbuh Josrizal Zain mengaku, makin tertantang untuk berbuat lebih optimal dalam menjalankan amanah ini. Pengakuan walikota, membangun Sumatera Barat dan Luak Limopuluah, harus dilakukan bersama-sama. Warna baju boleh berbeda, tapi dalam mencapai tujuan, warga Sumatera Barat harus menyatu, bahu membahu, untuk mendapatkan keinginan, kesejahteraan masyarakat, ulasnya. (h/zkf)

DIALOG — Bupati Alis Marajo sedang berdialog dengan jemaah Masjid Akhdar Situjuah Ladang Laweh, ketika memimpin Tim Safari Ramadan Khusus, Jumat malam lalu.

Jemaah Masjid Akhdar Sampaikan Aspirasi

LIMAPULUH KOTA, HALUAN — Jemaah Tarawih Masjid Akhdhar, Nagari Situjuah Ladang Laweh, Kecamatan Situjuah Limo Nagari, Kabupaten Limapuluh Kota, menyampaikan aspirasinya kepada Tim Safari Ramadan Khusus yang dipimpin Bupati Limapuluh Kota, Alis Marajo yang berkunjung ke masjid tersebut, Jumat (26/8). Harditos, salah seorang jemaah mengatakan, masyarakat berharap pembangunan jalan dari Situjuah Ladang Laweh menuju Koto Rajo yang panjangnya lebih kurang 2 kilometer (km). Masyarakat juga butuh pembangunan jalan lingkung dalam Kenagarian Ladang Laweh, pemeliharaan jalan dari Situjuah Banda Dalam menuju Ladang Laweh lebih kurang 4 km dan perbaikan jalan yang longsor akibat hujan lebat beberapa hari lalu di Jorong Ateh Ladang Laweh. Sementara itu, Saiful, jemaah lainnya menyampaikan keluhan petani soal

sulitnya mendapatkan pupuk. Menanggapi hal tersebut bupati menyatakan, seluruh aspirasi yang diterima dari jemaah Tarawih Masjid Akhdhar harus ditindak lanjuti. Pemerintah kabupaten akan tetap memperhatikan masyarakatnya. Semuanya menjadi catatan dan masukan bagi pemerintah daerah dalam menentukan arah kebijakan pembangunan di masa mendatang. Aspirasi yang masuk itu, sebagian diantaranya akan direalisasi dalam tahun anggaran berikutnya. Untuk mengantisipasi persoalan pupuk, bupati mengajak petani untuk bergabung dalam kelompok tani. Petani juga diingatkan untuk tidak selalu bergantung ke pupuk kimia. Petani diajak kembali memakai pupuk organik, dengan memanfaatkan jerami, daundaunan dan kotoran ternak serta bahanbahan lainnya yang banyak tersedia di sekitar lingkungan tempat tinggal petani. (h/zkf)

Tanah Asal

DI DALAM kalangan gadisgadis di Kampung Batipuh telah menjadi buah bibir, bahwa ada seorang anak muda “orang jauh”, orang Bugis dan Mengkasar, menumpang di rumah bakonya, Mande Jamilah. Anak muda itu baik budi pekertinya, rendah hati, terpuji dalam pergaulan, disayang orang. Sungguh belajar, karena dia berguru kepada seorang lebai yang ternama. Tetapi dia pemenung, pehiba hati, suka menyisihkan diri ke sawah yang luas, suka merenungi wajah Merapi yang diamm tetapi

berkata. Sayang dia orang jauh! Mula-mula Hayati berkenalan dengan dia, adalah seketika hari hujan lebat, sebab daerah Padang Panjang itu, lebih banyak hujan daripada panasnya. Mereka akan kembali ke Batipuh, tibatiba hujan lebat turun seketika mereka ada di Ekon Lubuk. Zainuddin ada membawa payung dan Hayati bersama seorang temannya yang kebetulan tidak berpayung. Hari hujan juga. Mulamula mereka sangka akan lekas redanya, rupanya hujan yang tak diikuti

angin yang kerap kali lama sekali. Sehingga bermenunglah anak muda itu di muka lepau orang, melihatkan titik-titik air dari atas ke tanah, menembusi pasir halaman yang terkumpul. Kebetulan bendi pun tidak ada yang lalu. Sehingga dari pukul 2 sudah hampir pukul 4 mereka berdiri. Herang dengan Zainuddin, mengapa dia tidak berangkat saja padahal dia ada berpayung? Dia tahu akan gadisgadis itu, orang sekampungnya sama-sama

orang Batipuh, dia tahu betul, meskipun mereka belum berkenalan. Tidak sampai hatinya hendak meninggalkan mereka. Anak-anak gadis itu pun kenal akan dia, meskipun belum bertegur sapa, tetapi tak berani membuka mulut. Hari sore juga, tiba-tiba timbulah keberanian Zainuddin, meskipun keringatnya terbit di waktu hujan, dia tampik ke muka, ditegutnya Hayati: “Encik...! Hayati menentang mukanya tenang-tenang dan tidak menjawab, hanya seakan-akan

menunggu apa yang akan dikatakannya. “Sukakah Encik saya tolong?” “Apakah gerangan pertolongan Tuan itu?” “Berangkatlah Encik lebih dulu pulang ke Batipuh, marah mamak dan ibu Encik kelak jika terlambat benar akan pulang, pakailah payung ini, berangkatlah sekarang juga.” “Terima kasih!,” jawab Hayati. “Janganlah ditolak pertolongan itu,” kata orang lepau dengan tibatiba. “Orang hendak

Ilustrasi Marwan

berbuat baik tidak boleh ditolak.” “Dan Tuan sendiri bagaimana?,” jawab Hayati pula, sedang temannya yang seorang lagi menekur-nekur saja kemalu-maluan.


24

Edisi Lebaran

SENIN, 29 AGUSTUS 2011 M 29 RAMADAN 1432 H


LIPUTAN KHUSUS 25

SENIN, 29 AGUSTUS 2011 M 29 RAMADAN 1432 H

CAPT. H. EPYARDI ASDA, M.MAR

Ketua PPP Sumbar Mendatang Harus Berwibawa P

artai Persatuan Pembangunan (PPP) Sumatera Barat saat ini tengah memilah-milah dan mencari tokoh sentral yang bakal menggantikan peran penting Capt. H. Epyardi Asda, M.Mar selaku Ketua Dewan Pimpinan Wilayah partai berlambang Kabah ini. Pasalnya anggota DPR RI putra asli Nagari Singkarak, Kabupaten Solok itu, bakal, melepaskan jabatanya selaku Ketua DPW PPP Sumbar setelah terpilih kembali pada Muswil PPP di Bukittinggi. Epiyardi segera menempati pos barunya yang cukup strategis menjadi salah seorang Ketua DPP PPP di

Jakarta di jajaran kepengurusan Ketua Umum Surya Dharma Ali yang terpilih kembali dalam Muktamar PPP di Bandung. “Ketua DPW PPP Sumbar mendatang haruslah tokoh yang berwibawa dan disegani kawan maupun lawan “ kata Epyardi Asda di hadapan dua ribuan kadernya pada di acara buka puasa bersama di rumah kediamannya di Singkarak, Jumat (26/08) lalu. Menurut dia, posisi Ketua DPW PPP Sumbar sepeninggal dirinya mendatang, haruslah figur yang mampu mengakomodir dan menyatukan seluruh elemen partai untuk kebesaran PPP ke depan di seantero ranah Minang. Apa lagi, kata Epyardi Asda, PPP, telah berkomitmen menjadi sebuah partai bermoto Rumah Besar Rumah Islam, yang berobsesi meningkatkan perolehan suara PPP secara

maksimal pada Pemilu Legislatif 2014 mendatang. Bahkan, kata Epyardi Asda, dia juga sangat berobsesi menjadikan PPP menjadi partai politik pememang Pemilu Legislatif di kampung kelahiranya Kabupaten Solok dengan meraup suara terbanyak di wilayah penghasil bareh tanamo itu. Dia, katanya bahkan akan mati-matian berjuang sekuat tenaga bagaiman caranya PPP yang merupakan partainya umat Islam itu, bisa menjadi partai pemenang pada Pemilu Legislatif di wilayah Solok. “Tak hanya menjadi pemenang di Kabupaten Solok akan tetapi juga disejumlah kota dan kabupaten di ranah Minang, berbekal semangat kebersamaan persatuan dan kesatuan,” paparnya. Kepada para wartawan media cetak dan elektronik Epyardi

Asda mengatakan, dirinya tak akan mengintervensi pemilihan calon Ketua DPW PPP Sumbar mendatang sebagai pengganti dirinya. Dia hanya berpesan agar seluruh kader partai, memilih dan memilah calon Ketua DPW PPP yang benar-benar mampu mendongkrak perolehan suara partai semaksimal mungkin. Acara buka bersama dengan seluruh kader partai berlambang Kabah ini di kediaman pribadi Epyardi Asda di Singkarak Jumat malam, dihadiri jajaran pengurus DPW PPP Sumbar, DPC PPP se-ranah Minang hingga para kader dari tingkat nagari. “Untuk mampu menggapai dan mewujudkan semua obsesi tersebut di atas, seluruh jajaran partai segera merapatkan barisan demi kebesaran PPP ke depan dengan semangat kebersamaan “ tuturnya. (h/ris/advertorial)


26 Edisi Lebaran

SENIN, 29 AGUSTUS 2011 M 29 RAMADAN 1432 H

Daihatsu dan Toyota Tetap Layani Konsumen

Laporan DAVID RAMADIAN

UNTUK menjaga kualitas pelayanan yang prima kepada konsumennya, PT Capella Medan sebagai dealer resmi Daihatsu dan Auto2000 sebagai dealer Toyota tetap membuka pelayanan service dan suku cadang saat Lebaran. Layanan service ini dibuka di masingmasing bengkel mereka, yakni Capella Daihatsu di Jalan Hamka Tabing Auto2000 di Jalan Khatib Sulaiman Padang. Layanan service tersebut tidak hanya diperuntukan bagi konsumen Daihatsu langganan di Padang, namun juga terbuka bagi konsumen Daihatsu dari berbagai daerah di luar Padang. Begitu juga halnya Auto2000 juga membuka

pelayanan kepada konsumennya yang datang dari berbagai daerah. “Ini salah satu bukti pelayanan kami kepada konsumen. Sebab, musim Lebaran ini banyak masyarakat pulang kampung, seperti di Padang banyak warganya di Jakarta. Perjalanan dari Jakarta ke Padang cukup jauh, sehingga mobilnya perlu dilakukan perawatan,” kata Kepala Cabang PT Capella Medan Padang, Ramlan Gazali kepada Haluan, kemarin. Sejak sepekan lalu, terjadi peningkatan sekitar 15 persen data kendaraan yang masuk ke bengkel Daihatsu Capellan ini. “Makanya, layanan service ini tetap kami buka, karena ini salah satu faktor vital yang sangat penting di musim Lebaran ini.

Sama halnya dengan rumah sakit, untuk merawat kesehtan masyarakat juga buka saat Lebaran ini,” katanya lagi. Sementara itu, Prima dari

Auto2000 Padang juga mengatakan, pihaknya membuka layanan servis saat Lebaran. “Khusus untuk layanan service dan suku cadang, kami tetap buka saat Lebaran.

Sebab, service dan suku cadang ini sangat penting untuk menyukseskan mudik dan balik masyarakat, terutama konsumen Toyota,” katanya.

ATAKA Express COURIER & CARGO SERVICE

Lebih Cepat Lebih Baik

Jl. Teknologi Raya No. 104, Siteba Padang, Telp. (0751) 7871716, HP. 081374001716, FAX. (0751) 7056964

PENGIRIMAN DOKUMEN, PAKET & CARGO (Melayani Lokal & Dpmestik ke Seluruh Wilayah Nusantara) Catt : Jemput Antar Alamat JASA PINDAH RUMAH/KOST, PINDAH KANTOR/TOKO/BARANG (Dalam / Luar Kota di Nusantara) EKSPEDISI (PENGANGKUTAN BARANG) Sumatera-Jawa/Nusantara PENGEPAKAN (PACKING) & PENYEDIA ARMADA ANGKUTAN (TRUCKING) AKTIS MURAH, PR CITY COURIER (Pengiriman Dalam Kota; Paket & Dokumen, Billing Statement, AHABAT Kartu Kredit, Brosur, Undangan, dll. DAN BERS Cabang/Outlet ZATAKA : PADANG, Cengkeh : (0751) 775824, Simp. Tinju Lapai : (0751) 7809336, HP. 081320551548 DUKU : (0751) 484169, HP 081374883322, BUKITTINGGI : (0752) 7001516, HP. 081363573535, SOLOK : (0755) 22050, HP. 085274022811, PAINAN : (0756) 22473, HP. 08126745508, MUARO Sjj : (0754) 20250, HP.081374632998, MUARA LABUH : (0755) 70592, HP. 081363814593, Simp. Empat Pasaman : HP. 085263008432, 081363321678, Pulau Punjung : (0754) 40042, HP. 081374044040, Jambi : (0741) 21545, HP. 081927513593, Sungai Penuh : (0748) 323725, JAKARTA : (021) 8608003, 93443910, HP. 0811868308, Pekanbaru : (0761) 5522788, 085271945100 dan Agen/Outlet kami di kota anda

. . AAM ALZUNAZ ANUGRAH MANDIRI

PT. ALZUNAZ ANUGRAH MANDIRI Jl. Veteran No. 98 Padang 25115 Telp. 0751 - 811 687 Fax. 0751 - 241 52 e-mail : alzunaz_anugrahmandiri@yahoo.co.id

E .W EAST WEST

COLLEGE

NGGAK LULUS UMPTN !? ANDA NGGAK PERLU PUTUS ASA.. SIAPAPUN ANDA... BELUM BEKERJA...

LET'S GO !!! BERGABUNG DENGAN EWC (East West College) Lembaga Pendidikan Perhotelan di Negeri 9 Malaysia LANGSUNG BEKERJA DI HOTEL BINTANG 5 MALAYSIA

PROGRAM SINGKAT 1-3 bulan tamat langsung bekerja di Hotel Bintang 5 di Malaysia dengan gaji standar Luar Negeri.

Uang kuliah bisa dicicil setelah bekerja. Tunggu apa lagi...

RA !!! DAFTAR SEGE

EAST WEST COLLEGE

Contact Person :

Pak Cik : 0812 675 9909 Pak Zul : 0813 7494 5555


Edisi Lebaran 27

SENIN, 29 AGUSTUS 2011 M 29 RAMADAN 1432 H

KEMANA ANDA SALAT IED 1432 H UNTUK KOTA PADANG LOKASI 1. Lapangan Kantor Gubernur Sumbar 2. Lapangan Imam Bonjol 3. Lapangan Parkir GOR H Agus Salim 4. Kampus UPI Lubeg 5. Masjid Nurul Hidayah, Bungus 6. Lapangan Dodik Simpang Haru 7. Masjid Raya Ganting 8. Lapangan Spg By Pass Koto Panjang 9. Masjid Raya Takrib, Padang Selatan 10. Lapangan Masjid Al Munawarah Siteba 11. Lapangan SMA 6 Padang 12. Lapangan UNP Air Tawar 13. Masjid Raya Koto Tangah

HM Rusydi Ali Khatib Ied di Plaza Semen Padang

KHATIB Prof Dr H Syamsul Bahri Khatib H Maigus Nasir SPd Al Amin, S Sos, MM Drs H Ahmad Tibri, MAg Afrizal, MHI H Mahyeldi Ansharullah ST Akmaluddin SAg M Haidar SAg Teuku M Arbi Manan Drs H Irham Idrus Drs H Bustanuddin Jamal Prof Dr H Ramayulis Drs Rusli Kunin

PT Semen Padang menghadirkan ustad kondang, HM Rusydi Ali dari Jakarta sebagai Khatib Salat Idul Fitri (Ied) yang dilaksanakan di Plaza Kantor Pusat Semen Padang, Selasa (30/8). Masyarakat diimbau dapat mengikuti salat Ied yang dilaksanakan mulai pukul 07.30 WIB itu. Laporan:

David Ramadian KETUA Panitia Tetap Syiar Agama Islam (PTSAI) Semen Padang, H. Sensurianus, Uztad HM Rusydi Ali yang merupakan Wakil Imam Besar Al-Fauz DKI Jakarta itu sudah menyatakan kesediaannya tampil sebagai khatib Id di Semen Padang. Pada Salat Ied di Semen Padang nantinya, HM Rusydi Ali akan menyampaikan ceramah berjudul: “Mempertahankan Keimanan di Hari Kemenangan”.

Net

PROSES pembuatan kue untuk menyambut Lebaran.

Tetap Sehat di Saat Lebaran Oleh Irsyalrusad Dokter Spesilalis Penyakit Dalam

LEBARAN selama ini di samping identik dengan pakaian baru, juga seolah-olah tidak lepas dari makanan. Selain ketupat, pasti ada kue Lebaran, minuman kaleng, syrup, atau paling tidak teh manis. Bila Anda berkunjung ke rumah tetangga, kerabat, suguhan itu akan menjadi hidangan utama tuan rumah, bahkan Anda juga akan ditawari makan, bisa makan siang, malam atau makan apa saja, semua tergantung kegigihan tuan rumah dan reaksi Anda. Kalau Anda mau, dalam satu hari di samping makan kue, minuman manis, Anda juga barangkali akan makan beberapa kali. Kemudian, “apakah Anda pernah mengamati kue Lebaran yang disajikan tuan rumah?”… Semua, atau hampir 100% adalah kue-kue yang manis, yang mengandung tepung, mentega, susu, coklat, dan gula. Kue-kue itu dihidangkan dalam bentuk, kemasan yang menarik, Anda yang sudah kenyang pun akan tergoda untuk mencicipinya. Kalau Anda sudah mulai mencobanya, satu-dua tidak cukup bagi Anda. Lalu, melihat kebiasaan seperti ini, tentu ada yang bertanya, apakah ada pengaruh buruknya terhadap kesehatan Anda?….Ya, pasti ada, pengalaman saya sebagai dokter dalam puluhan tahun, menunjukkan itu. Banyak penyakit yang berhubungan dengan kebiasaan makan waktu Lebaran ini, saya menyebutnya penyakit sindroma post-Lebaran. Diantara penyakit itu yang sering datang berkonsultasi ke tempat praktek saya adalah, heartburn, suatu perasaan panas, terbakar yang dirasakan persis di bawah tulang dada Anda. Disamping rasa panas, terbakar tadi, kadangkadang juga disertai dengan keluhan menyesak, mual, muntah. Karena gejala ini mirip dengan kelainan jantung, pasien jadi cemas, takut dan biasanya akan mengunjungi dokter. Heartburn ini terjadi akibat masuknya asam lambung dan cairan lambung lainnya ke dalam esofagus karena kelumpuhan sfingter esofagus yang dalam keadaan normal berfungsi menutup saluran esofagus setelah makanan masuk ke lambung. Tapi, dalam keadaan tekanan yang meningkat, seperti kekenyangan, kebanyakan mengonsumsi makanan-minuman yang iritatif, seperti makanan yang pedes, coklat, minuman kaleng, saos, kelumpuhan sfingter esofagus ini dapat terjadi. Komplikasi akut diabetes melitus terutama

hiperglikemi, kadar gula darah yang sangat tinggi juga sering saya lihat pada pasien-pasien diabetes melitus setelah merayakan Lebaran. Disamping kemungkinan makan lebih banyak, makan kue-kue Lebaran yang manis itu, dapat menjadi salah satu faktor pencetusnya. Hiperglikemi ini bila tidak tertangani segera, baik, apalagi kalau pasien tidak sadar, sangat berbahaya untuk kelangsungan hidupnya. Diare, mual, muntah, dan keluhan perut lainnya juga sering dialami pasien setelah Lebaran. Keluhan ini dapat akibat makan berlebihan, makanan yang tidak cocok, terlalu banyak makan coklat, minum susu, minuman yang terlalu, manis dan sebagainya. Serangan asthma, hipertensi akselerasi, tekanan darah yang naik, tinggi tiba-tiba, bahkan stroke, serangan jantung pernah dilaporkan, karena kebiasaan makan yang tidak terkendali pada saat Lebaran. Oleh karena itu, sesuai dengan tujuan kita berpuasa, agar kita menjadi orang yang bertaqwa yang juga berarti punya prinsip kehatihatian dalam hidup, maka pada saat Lebaran prinsip ini harus kita terapkan. Kita lebih berhati-hati dalam memilih makanan yang sehat, yang dapat menjaga kebugaran kita. Bercermin dari pengalaman saya sebagai dokter, yang cukup sering menangani pasien setelah usai Lebaran itu, menjadi tanda tanya bagi saya, “Apakah tidak sebaiknya kebiasaan seperti itu kita minimalisir?” “Kita tidak harus lagi menyajikan makanan, kue, minuman yang serba manis itu, bagaimana kalau diganti sebagian dengan yang lebih sehat?” “Kenapa kita tidak belajar dari orang tua kita dulu dalam merayakan Lebaran?” Mereka membuat kue sendiri, anekaragam kue tradisional yang lebih sehat. Saya ingat dulu Alm Ibu saya yang sibuk sebelum Lebaran membuat kue bawang, taku, loyang, keripik kacang, kedelai, dan lain-lain yang bahanbahannya tidak mengandung coklat, susu, mentega, gula yang berlebihan, dan yang lebih penting lagi buah-buahan seperti pisang, pepaya selalu disajikan beliau. Jadi, saya membayangkan suatu saat di atas meja Anda, makanan yang Anda sajikan adalah makanan, kue yang lebih sehat, yang tidak banyak mengandung gula, mentega, coklat, susu. Anekaragam kue tradisional yang lebih sehat, buah-buahan yang seger bahkan dapat, menjadi pilhan utama menu Lebaran Anda. Dan, Anda sebaiknya tidak menjadi orang yang lebih tamak di hari Lebaran…..Itu semua pasti lebih sehat bagi Anda…

“Salat Idul Fitri akan dilaksanakan di Plaza Kantor Pusat PT Semen Padang pada Selasa, 30 Agustus 2011 pukul 07.30. Sebagai imam pada salat tersebut adalah H. Iklan Nedi, S.Kom,” katanya. Panitia Salat Idul Fitri Semen Padang bersama Panitia Hari Besar Islam Kelurahan Indarung (PHBI) menyepakati, jika hari hujan, maka pelaksanaan Salat Idul Fitri dilaksanakan di Masjid Raya Jabal Ramah Semen Padang. Warga Indarung dan sekitarnya diharapkan bisa beramai-ramai bisa hadir salat Ied tersebut. HM Rusydi Ali merupakan da’i kelahiran Jakarta, 10 Oktober 1954, dan hingga saat ini aktif narasumber di Pusat Pembinaan Rohani di ibukota RI tersebut. Mantan Ketua Majelis Ulama Indonesia DPW Jakarta Selatan itu pernah menjadi Sekretaris DPD Gerakan Pemuda Islam (1975-1979), Dosen Lembaga Dakwa Retorika Ibnu Sina Jakarta (19821989), pengajar Ilmu Hadist Jakarta Islamic Centre (2004-2007), Dewan Penasehat Forum Ulama dan Habaib Betawi (FUHAB) periode 2004-2008, dan Ketua III DPP Forum Komunikasi Anak Betawi (FORKABI) periode 2004-

HM RUSYDI ALI

2010. Dia menyelesaikan pendidikan Jurusan Dakwah dan Retorika di Univeritas Ibnu Sina Jakarta (1974), Jurusan Perhotelan di Universitas Trisakti Jakarta (1896), dan Manajemen Dakwah di IAIN Jakarta (1980). (h/vid)


28

Edisi Lebaran

SENIN, 29 AGUSTUS 2011 M 29 RAMADAN 1432 H


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.