Harian Umum
Mencerdaskan Kehidupan Masyarakat JUMAT,
30 DESEMBER 2016 / 1 Rabiul Akhir 1438 H / Edisi: 082, Tahun ke-69 / Harga Eceran Rp3.500/Eks (Luar kota tambah ongkos kirim)
Tapal Batas Sumbar-Riau Kurang Sosialisasi
BENDUNGAN KOTO PULAI — Sejumlah pengunjung tengah asik bermain air dan berfoto di kawasan Bendungan Koto Pulai, Padang, Kamis (29/12). Kendatipun telah ada larangan dari pemerintah agar tidak berwisata di kawasan tersebut karena di anggap berbahaya, namun masih saja banyak warga yang berdatangan. Karena bendungan itu ada yang roboh saat banjir bandang beberapa waktu lalu. HUDA PUTRA
PADANG, HALUAN — Pemprov Sumbar melalui Biro Pemerintahan Setdaprov Sumbar memastikan masalah tapal batas antara Sumbar dengan Riau hanya kurangnya sosialisasi. Mengingat tapal batas itu telah selesai pembahasannya dan sudah jelas tapal batasnya. Bahkan untuk ketetapan tapal batas ini telah tertuang dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2013 Tentang Batas Daerah Provinsi Riau Dengan Provinsi Sumatera Barat. Kepala Sub Bagian Ker-jasama dan Batas Daerah Biro Pemerintahan Provinsi Sumbar, Zaki Fahminanda, mengatakan, permasalahan yang terjadi di tapal batas itu hanya karena kurangnya sosialisasi kepada masyarakat. Memngingat tapal batas Sumbar dan Riau
>> TAPAL hal 07
GERGAJI GEMBOK SEL DAN RUSAK KAWAT BERDURI
Tiga Napi Lapas Solok Kabur Lemahnya pengawasan seringkali menjadi penyebab kaburnya penghuni lapas. Tak hanya pengawasan terhadap warga binaan itu sendiri, namun juga pada pengunjung. Karena, bisa saja lewat peralatan makan atau dengan alat tertentu yang diselipkan saat berkunjung, sehingga memudahkan napi untuk kabur. Itulah orang-orang yang membeli kehidupan dunia dengan (kehidupan) akhirat, maka tidak akan diringankan siksa mereka dan mereka tidak akan ditolong. (QS Al Baqarah ayat 86)
SOLOK, HALUAN — Tiga narapidana Lembaga Permasyarakatan (Lapas) Kelas II B Laing Kota Solok kabur dari tahanan. Ketiga napi yang masing-masing tersangkut kasus pembunuhan, perampokan dan penggelapan ini baru diketahui, Rabu (28/12) sore sekitar pukul 18:25 WIB. Mereka kabur melalui tembok belakang lapas dengan cara
menggergaji gembok sel dan memotong kawat berduri pagar tembok. Informasi yang dirangkum Haluan menyebutkan ketiga napi tersebut melarikan diri dengan cara mengelabui petugas lapas, dengan tidak melaksanakan Salat Magrib berjemaah. Ketika situasi para penghuni lapas sedang salat berjemaah, ketiga
Napi tersebut melarikan diri dengan menggergaji gembok sel dan kemudian memanjat melalui menara pos 2. Lalu mereka memotong kawat berduri sebelum melompati dinding pembatas lapas dan melarikan diri. Kepala Lapas Kelas II B Laing, Yandi Suyandi membenarkan adanya narapidana yang kabur tersebut. Terhadap kasus ini, pihak lapas kini menyerahkan seluruh kasus warga binaan yang kabur tersebut ke pihak Kepolisian Polres Solok Kota. “Memang benar, ada warga binaan saya yang melarikan diri. Kini kasus itu telah dilimpahkan sepenuhnya
>> TIGA NAPI hal 07
SENTIMEN ISU ANTI CHINA DIANGGAP TAK LAMA
Kemenkum HAM Deportasi 7.887 TKA KAPOLDA METRO JAYA IRJEN POL M IRIAWAN
Kapolsek Pamulang Tertangkap Pungli JAKARTA, HALUAN — Tim Saber Pungli Propam Polda Metro Jaya menangkap Kapolsek Pamulang Kompol RS dan dua anak buahnya atas dugaan pungli terhadap tersangka kasus narkotika. Kompol RS dipastikan akan dicopot dari jabatannya atas kasus tersebut. “Diproses dan sebentar lagi akan dilaku-
>> KAPOLSEK hal 07
JAKARTA, HALUAN — Kementrian Hukum dan Hak Azazi manusia (Kemenkum HAM) mencatat, sepanjang 2016 sedikitnya ada 7.887 Tenaga Kerja Asing (TKA) yang telah dideportasi ke negara asalnya karena menyalahi aturan. Khusus TKA asal China, ada sekitar 21 ribu orang yang kini bekerja di Indonesia. Sementara 31 ribu lainnya ada di Indonesia dengan Kitas (kartu izin tinggal terbatas). Hal tersebut disampaikan Menkum HAM Yasonna Laoly saat menggelar jumpa pers di kantor Kemenkum HAM, Jl HR Rasuna Said, Jakarta Selatan, Kamis (29/ 12/2016). Yasonna juga menanggapi soal isu 10 juta TKA yang masuk Indonesia.
“Kemenkominfo katakan bahwa sudah ketahuan siapa yang mem-blow up. Itu semua hoax. Jadi sekarang, kalau ada data, tunjukin ke kita, karena kita sudah ada 7.887 yang kita tindak, dideportasi karena tidak jelas,” ujar Yasonna. Terkait dengan perbedaan data Kemennaker dan kemenkum HAM, Yasoon mengaku bahwa hal itu disebbakan banyaknya TKA yang keluar masuk Indonesia. “Kenapa
Oleh: ATVIARNI SESEORANG yang pernah menjadi korban atau mengalami peristiwa sodomi punya kecenderungan untuk menjadi penderita homoseksual. Begitu juga dengan kehidupan masa www.harianhaluan.com
kecil seseorang. Biasanya, sejak kecil kecenderungan seseorang untuk menjadi penderita kelainan aktivitas seksual ini sudah terlihat. Dan berikutnya, dalam proses pendewasaannya lah yang akhirnya akan membuat mereka menjadi berbeda tersebut,” kata Yuni dalam satu perbincangan
PADANG, HALUAN — Pengamat Hukum Pidana Universitas Bung Hatta (UBH), Refki Saputra menilai kasus dugaan penganiayaan yang dilakukan oknum sipir di Lapas Muaro Padang terhadap napi merupakan pelanggaran HAM. “Kasus ini bukan penganiayaan, ini penyiksaan namaREFKI SAPUTRA nya karena dilakukan oleh oknum yang memiliki kewenangan, disini yang jadi oknumnya adalah sipir di Lapas itu,” katanya seperti dilansir klikpositif.com, Kamis (29/12).
>> INI PELANGGARAN hal 07
Saya Pastikan Sipir Tak Terlibat
kepada Haluan. Kaum LGBT lanjut Yuni, sangat menjaga komunitas mereka. Mereka bisa melihat siapa yang punya kecenderungan seperti mereka. Namun butuh waktu berbulan-bulan bagi mereka untuk bisa menjadi dekat dengan seseorang. Mereka sangat setia dengan pasangannya. Karena itulah, jika pasangannya berkhianat dengan yang lain, mereka bisa menjadi sangat marah. Rasa cemburu mereka juga sangat
PADANG, HALUAN — Kepala Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Muaro Padang, Sri Yuwono meradang terkait penganiayaan seorang narapidana yang diduga dilakukan oleh sipir penjara tersebut. Yuwono berjanji akan menindak tegas jika memang ada sipir yang terlibat dalam kasus tersebut. Namun Kakanwil kemenkum HAM Sumbar mambantah adanya keterlibatan sipir dalam kasus penganiayaan tersebut. “Jika benar yang melakukan penganiayaan tersebut adalah sipir, kami akan tindak tegas,” ujar Sri Yuwono kepada Haluan, Kamis (29/12). Yuwono mengatakan, jika sipir tersebut benar-benar terbukti melakukan penganiayaan, ia akan menindak dengan mengajukan pemecatan. “Bentuk tindakan yang akan kami lakukan itu tentu sesuai dengan aturan yang berlaku,” ujarnya. Yuwono berjanji a kan mencari tahu tentang kebenaran keterlibatan sipir tersebut dalam kasus dugaan penganiayaan itu. Apakah memang dia yang melakukan penganiayaan atau tidak. “Kami akan cari tahu dulu kebenarannya, masalahnya ini baru hari kedua saya bertugas di Lapas Muaro Padang,” sambungnya. Jika memang benar oknum sipir tersebut melakukan penganiayaan terhadap narapidana, ia akan menyerahkan proses tersebut sepenuhnya kepada pihak kepolisian. “Jika sudah diketahui siapa oknum yang melakukan penganiayaan tersebut, pihak kepolisian silahkan melakukan prosesnya dan tindak sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku,” sambungnya. Sementara itu Muhammad Ridwan, narapidana korban penganiayaan terlihat berjalan lunglai saat melakukan visum di Rumah Sakit Bhayangkara Polda Sumbar, Kamis (29/12) pagi. Visum dilakukan untuk memastikan bahwa korban memang dianiaya yang diduga dilakukan oleh sipir Lapas Muaro Padang. Dari pengamatan sepintas terhadap korban, keadaannya cukup memprihatinkan karena keadaan
>> GAYA HIDUP hal 07
>> SAYA PASTIKAN hal 07
>> KEMENKUM hal 07
YASONNA LAOLY
Gaya Hidup yang Berisiko Tinggi Terhadap Penularan HIV/AIDS
(Wartawan Madya)
Ini Pelanggaran HAM
KANWIL KEMENKUM HAM SUMBAR
FENOMENA LGBT DI SUMBAR (BAGIAN KETIGA)
Meningkatnya jumlah kaum LGBT saat ini, dalam pengamatan Yuni Ushi Johan, S.Psi Psikolog, sangat dipengaruhi oleh gaya hidup saat ini. Kemudian, yang juga sangat berpengaruh adalah bagaimana kehidupan di masa kecil/remaja seseorang.
PENGAMAT HUKUM PIDANA
Redaktur: ALMUDAZIR
Layouter: IRVAND