email: redaksi_haluan@yahoo.com web: www.harianhaluan.com
EDISI : 361 TAHUN LXII
Rabu
HARI INI TERBIT 24 HALAMAN HARGA ECERAN
12 JANUARI 2011 M / 7 SHAFAR 1432 H
Rp2500
SEJARAH MENCATAT, HALUAN TERBIT SEJAK 1948 DAN MENJADI TUAN RUMAH DI NEGERI SENDIRI Inilah ciptaan Allah, maka perlihatkanlah olehmu kepadaku apa yang telah diciptakan oleh sembahan-sembahan(mu) selain Allah. Sebenarnya orang-orang yang zalim itu berada di dalam kesesatan yang nyata. (QS Luqman ayat 11)
SUBUH ZUHUR ASHAR MAGHRIB ISYA
05.00 WIB 12.25 WIB 15.50 WIB 18.28 WIB 19.42 WIB Sumber: www.pkpu.or.id
Minyak Tanah Sumbar Mengalir ke Riau
MINYAK tanah yang dialokasikan untuk Sumbar banyak diselundupkan pedagang ke Riau dan Sumut. Akibatnya, di Sumbar terjadi kelangkaan bahan bakar itu. Pada beberapa daerah, masyarakat mulai mengganti minyak tanah dengan kayu untuk memasak.
Berjiwa Besar OLEH: DARMAN MOENIR BERJIWA besar, demikian antara lain guru pernah mengajarkan kepada sejumlah murid yang sekarang sudah berumur di atas lima puluhan tahun, adalah sikap yang perlu diteguhi, diimplementasikan dalam kehidupan bernegara dan berbangsa. Pada masa itu, barangkali hanya seorangdua murid yang benar-benar paham makna berjiwa besar. Biar nyaris semua tak mengerti tetapi tak seorang pun yang mengajukan pertanyaan makna berjiwa besar dan kehidupan bernegara dan berbangsa itu.
PADANG, HALUAN—Kelangkaan minyak tanah di Sumbar diduga karena perilaku pedagang yang menyimpang. Alokasi minyak tanah untuk daerah ini dibawa ke daerah yang sudah konversi seperti Riau dan Sumatera Utara. Demikian dikemukakan General Manager Fuel Retail Marketing Region 1 Pertamina Gandhi Sriwidodo, usai peresmian SPBU Coco 11.251.502 di Jl. S Parman Padang, Selasa (11/1). Menurutnya, karena Riau dan Sumut sudah dilakukan konversi minyak tanah ke gas, jadi tidak disubsidi lagi. Karena
bersambung ke Halaman 02
bersambung ke Halaman 11 ANTRE MINYAK TANAH—Minyak tanah Sumbar banyak mengalir ke Riau. Akibatnya, warga Sumbar sendiri kesulitan mendapatkan bahan bakar itu. Mareka rela antre di pangkalan minyak tanah seperti yang terjadi di Tunggul Hitam, Padang ini.
Patricia Hentikan Penembak Stress WASHINGTON, HALUAN — Pemerintah Amerika Serikat pekan lalu , memuji sebagai pahlawan seorang perempuan yang menghentikan aksi penembakan membabi-buta oleh seorang pria terhadap 20 orang, termasuk seorang perempuan anggota kongres, karena menghadapi penembak itu saat ia berusaha mengisi kembali senjata genggamnya. Pria bersenjata tersebut sudah menembakkan sebanyak 31 peluru dari pistol Glock 9mm ke arah sekumpulan orang yang telah berkumpul di tempat parkir satu pertokoan untuk bertemu dengan Wakil Rakyat Gabrielle Giffords.
Pemko Segera Hentikan Pembangunan Grand Aston
BUKITTINGGI, HALUAN — Pemda Bukittinggi segera mengambil sikap tegas untuk menghentikan pembangunan hotel Grand Aston di kawasan Benteng Bukittinggi, karena pihak investor melanggar IMB. Sesuai IMB, bangunan hotel tersebut hanya untuk enam lantai, namun sekarang dilanjutkan untuk sembilan lantai.
Sikap tegas itu dinyatakan pemko setelah pihak DPRD mempertanyatakan mengapa pemko tidak punya keberanian menindak tegas pihak pemilik hotel Grand Aston yang telah melanggar perda IMB. Pertanyaan itu dilontarkan dalam rapat kerja
bersambung ke Halaman 11
BERUSAHA KABUR
Dua Penjambret Ditembak
KASUS KORUPSI PDAM
Azhar Latif akan Datangkan Ahli
bersambung ke Halaman 11
Foto di paspor Gayus dan foto ketika Gayus berada di Bali.
Paspor Gayus Rp900 Juta
PADANG, HALUAN — Direktur Utama (Dirut) Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Padang Azhar Latif akan mendatangkan tiga saksi ahli, yakni Kepala Pusat Penerangan Reydonnyzar Moenek, serta 2 akademisi Ismansyah AZHAR LATIF dan Suharizal dari Unand Padang. Hal itu disampaikan Penasehat hukum Azhar Latif, Ibrani, SH, kepada wartawan di Kejaksaan Tinggi (Kejati) Sumbar, Selasa (11/1).
HALUAN, JAKARTA — Gayus HP Tambunan memberikan uang senilai 100.000 dolar Amerika Serikat (AS) atau sekitar Rp900 juta kepada yang diduga sindikat pembuatan paspor atas nama Sony Laksono. Sebanyak 2.500 dolar AS dari uang tersebut diterima oleh tersangka berinisal A (37) yang saat ini ditahan pihak kepolisian. Hal tersebut disampaikan Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol Anton
bersambung ke Halaman 11
bersambung ke Halaman 11
PADANG, HALUAN — Dua tersangka jambret yang berusaha kabur dari kepungan aparat kepolisian Polsek Padang Timur di dua lokasi kejadian Kota Padang, Selasa (11/1), terpaksa dilumpuhkan dengan timah panas. Kedua tersangka itu, Nofriadi panggilan AD, 25, warga Batung Taba, Belakang Pabrik Karet Lubuk Kilangan dan Syahrial panggilan Pendek, 26, warga Simpang Haru, Kecamatan Padang Timur. Polisi menyita barang bukti berupa sepeda motor merek Suzuki Spin warna merah hitam dengan nomor polisi BA 4697 AK dari tangan kedua tersangka. Kapolsek Padang Timur Kompol Erman mengatakan,
awalnya petugas mendapat laporan dari korban Ressa Ambrita 19 November 2010. Dia dijambret kedua pelaku tak dikenal di Jalan Sawahan. Pelaku menggunakan motor Spin dan berhasil mengambil paksa satu unit telepon genggam merk Vinerra milik korban. Kemudian pelaku lari ke arah Simpang Haru, tapi tiba di sana pelaku terjatuh dari motornya dan tetap berusaha melarikan diri, sementara motornya ditingalkan. Kemudian petugas melakukan pengecekan terhadap motor pelaku. Ternyata di dalam jok motor ditemukan STNK atas nama Deyas Putra bersambung ke Halaman 11
PENYALURAN BANTUAN GEMPA
Camat Koto Tangah Berani ‘Marabo’
PADANG, HALUAN — Akhirnya ada juga Camat yang berani ‘marabo’ kalau data penerima dana bantuan gempa amburadul. Camat Koto Tangah Padang, Amasrul kemarin memerintahkan agar dana yang sudah tersalurkan kepada penerima ditarik kembali ke kas pemerintah. Menurut Camat, ia menysinyalir ada enam kelompok di kelurahan Tunggul Hitam yang dicatat sebagai penerima bantuan padahal tidak berhak menerimanya karena rumahnya memang tidak apaapa. “Saya minta bantuan yang sudah diserahkan kepada yang tidak berhak menerima itu untuk dikembalikan dulu ke kas pemerintah supaya hanya mereka yang layak dapat dapat bantuan saja yang menerimanya,” kata Camat itu dalam rapat koordinasi di Kelurahan Tunggul Hitam yang berlangsung panas kemarin. “Berapa jumlah bantuan dan jumlah KK yang mendapat bantuan dalam satu kelompok tersebut tidak jelas karena memang tidak pernah dilaporkan kepada saya. Namun berdasarkan informasi yang didapat berdasarkan penelusurannya dapat diperkirakan jumlah dana gempa yang dihabiskan sekitar Rp165 Juta,” katanya. Ia mengintruksikan kepada fasilitator pendataan korban gempa yang telah menerima bantuan itu diulang kembali. “Lakukan lagi validasi data rumah korban gempa. Masalah empat dari enam kelompok yang telah mendapatkan bantuan gempa itu adalah tanpa sepengetahuan saya dan pengucurannya tidak sah,” tegasnya. Lucunya lagi, fasilitator yang melakukan pendataan untuk enam kelompok itu tidak dilakukan oleh fasilitator yang ditunjuk untuk bertugas di kelurahan itu. Namun fasilitatornya didatangkan dari kelurahan lain. Apakah fasilitator itu memiliki SK juga tidak pasti. Akibat dari itu, korban gempa lain yang ada di kelurahan Tunggul Hitam yang belum terdata bersambung ke Halaman 11