C M Y K
SENIN, 27 DESEMBER 2010 M 21 MUHARRAM 1432 H
PARIWARA
12
email: redaksi_haluan@yahoo.com EDISI : 346 TAHUN LXII
Senin
HARI INI TERBIT 24 HALAMAN HARGA ECERAN
27 DESEMBER 2010 M / 21 MUHARRAM1432 H
Rp2500
C M Y K
SEJARAH MENCATAT, HALUAN TERBIT SEJAK 1948 DAN MENJADI TUAN RUMAH DI NEGERI SENDIRI Dan apa yang menimpa kamu pada hari bertemunya dua pasukan, maka (kekalahan) itu adalah dengan izin (takdir) Allah, dan agar Allah mengetahui siapa orang-orang yang beriman. (QS Ali Imran Ayat 166)
SUBUH ZUHUR ASHAR MAGHRIB ISYA
04.52 12.18 15.44 18.20 19.35
WIB WIB WIB WIB WIB
Sumber: www.pkpu.or.id
PASCAGEMPA SUMBAR 2009
Jembatan Selat Malaka
Dana RR Perumahan Terserap 100 Persen
Oleh:
ERSI RUSLI PEMBANGUNAN jembatan selat Malaka yang digagas pemprov Riau disamping akan memacu perkembangan provinsi Riau juga berdampak positif bagi Sumatera Barat. Wacana pembangunan jembatan antara Dumai ke Malaka di semenanjung Malaysia sudah tercetus sejak puluhan tahun yang lalu. Isu jembatan itu sudah ada sejak memorandum kesepakatan dalam wadah IMTGT (Indonesia-Malaysia-Thailand Growth Triangle) Namun beberapa waktu berlalu isu tersebut mengendap, terutama menyangkut pendanaan yang cukup besar. Disampung adanya krisis moneter yang terjadi pada tahun 1997/1998.
SENYUM kebahagiaan terpancar di wajah masyarakat korban gempa 30 September 2009. Mereka telah lama menantikan hari bahagia ini. Akhirnya bantuan pemerintah untuk perbaikan rumah mereka yang rusak akibat gempa, cair juga. Rumah rusak berat mendapatkan bantuan Rp15 juta dan rumah rusak sedang mendapatkan Rp10 juta.
GUBERNUR Irwan Prayitno berdialog dengan masyarakat. Ia memberi keterangan tentang batuan gempa sumbar.
MASYARAKAT sedang membangun di Kelurahan Lambung Bukit Kecamatan Pauh, Padang.
Yang Tercecer Dibantu Tahun 2011
C M Y K
DIANTARA mereka yang gembira menerima bantuan dana gempa, terselip kelompok masyarakat yang sedih hatinya. Rumah mereka juga rusak akibat gempa 2009, namun nama mereka tidak terdaftar dalam daftar nama penerima bantuan. Dengan bercucuran air mata sambil menggendong anaknya, seorang ibu mendatangi fasilitator yang tengah melakukan validasi data. Ibu ini mengadukan nasibnya dan berharap dapat pula menerima bantuan gempa itu. Setelah disarankan melapor ke wali korong setempat dan selanjutnya ke Wali Nagari, wajah ibu itu langsung berseri. Sesaat kemudian, dia datang lagi menemui fasilitator. Sambil menyeka air matanya, dia mengucapkan terima kasih karena namanya telah didaftar di Kenagarian untuk menerima bantuan pada tahap berikutnya. Warga masyarakat yang tidak terdata ini ternyata cukup banyak jumlahnya. “Kita banyak menerima keluhan masyarakat yang menyebutkan rumahnya belum terdata. Mereka sangat berharap bisa terdapat sebagai penerima bantuan. Kita sarankan supaya segera melapor ke lurah atau wali nagarinya, karena mereka memang berhak mendapatkan bantuan itu,” terang salah seorang fasilitator teknik, Asman Efendi,ST. Korban gempa bumi yang tidak terdata pada data base Pemprov Sumbar, masih berkesempatan memperoleh bantuan pada tahap berikutnya. Jumlah rumah yang menjadi korban gempa bumi 2009 berjumlah 181.995 unit baik rusak berat maupun rusak sedang. Sedangkan rumah yang rusak ringan sebanyak 67.838 unit menjadi tanggung jawab pemerintah kabupaten/kota masing-masing. Dari jumlah tersebut, sekitar 51.408 unit akan dibiayai pada tahun 2011. Mereka tersebar di Kabupaten Padang Pariaman sebanyak 16.880 unit, di Kota Padang sebanyak 30.318 unit dan di Kota Pariaman 4.210 unit. Jumlah ini diperkirakan masih akan bertambah karena masih banyak data yang belum masuk. “Masyarakat yang belum terdata ini akan kita akomodir, dan dimasukkan sebagai penerima bantuan pada tahun 2011. Meski demikian, proses validasi di lapangan nantinya akan tetap dilakukan fasilitator untuk menentukan kriteria kerusakan rumahnya,” jelas PjOK Sumbar Ir.Zulfiatno. Bantuan Uang Lauk Pauk Setelah menerima bantuan gempa, masyarakat kembali akan menerima bantuan dari Pemprov Sumbar berupa Uang Lauk Pauk. Bantuan ini dimaksudkan untuk mengurangi beban kepala keluarga dalam membiayai keluarganya. Sebab pasca gempa, terang Zulfiatno, para kepala keluarga ini tidak dapat sepenuhnya bekerja mencari nafkah. Banyak diantara mereka yang kehilangan pekerjannya. Untuk menghidupi keluarga kadangkala mereka kerja serabutan, dan tentunya penghasilan mereka tidak mencukupi. Disamping itu, para kepala keluarga tersebut juga ikut terlibat dalam kegiatan rehabilitasi dan rekonstruksi perumahan ini. Mereka ikut membantu tukang memperbaiki rumahnya. Pada tahap II ini, telah dialokasikan dana sebesar Rp110 miliuar untuk uang lauk pauk. Setiap orang menerima Rp3.000,- selama 60 hari. Dalam sebuah keluarga maksimal 5 anggota keluarga yang dapat dicantumkan sebagai penerima uang lauk pauk. “Bantuan uang lauk pauk ini kita harapkan dapat mengurangi beban ekonomi keluarga mereka. Jumlahnya memang tidak banyak, setiap keluarga maksimal 5 orang yang didaftar sebagai penerima bantuan,” katanya. Proses pendataan jumlah anggota keluarga korban gempa yang berhak menerima uang lauk pauk telah dilakukan para fasilitator. Diupayakan dananya segera pula disalurkan ke rekening pokmas. ***
Meski uang itu tak dapat menyelesaikan pembangunan rumah, namun mereka tetap bersyukur karena ternyata pemerintah sangat memperhatikan nasib mereka. Awalnya mereka sempat putus asa, tak percaya dana bantuan itu akan sampai ke tangan mereka. Pendataan rumah sudah beberapa kali dilakukan, tapi dananya tak kunjung diterima. “Kami hampir putus asa, orang mendata rumah sudah beberapa kali datang, tapi dananya belum juga turun. Fasilitator ini juga sudah lama mendata rumah kami, tapi baru sekarang dana bantuan kami terima. Tapi kami tetap bersyukur,” ujar Juriah, salah satu korban gempa bumi 2009 di Nagari Balah Aie, Kecamatan VII Koto Sungai Sarik, Kabupaten Padang Pariaman. Kini Juriah dan keluarganya tidak lagi kedinginan di malam hari dan kepanasan di siang hari. Rumah mereka tengah diperbaiki, dibangun dengan bantuan pemerintah. Sebelum bantuan ini cair, sebagian korban gempa masih tidur di tenda, menghuni rumah sementara (huntara), atau menum-
pang di rumah sanak saudara. Rumah itu dibangun kembali dengan konsep membangun rumah aman gempa. Bagi mereka yang mampu atau telah menabung sebelumnya, mereka menggunakan biaya sendiri untuk penyelesaian pembangunan rumah. Pada umumnya, masyarakat memang telah berniat untuk memperbaiki rumahnya. Sedikit demi sedikit berbagai jenis bahan bangunan telah dibeli, seperti pasir, koral dan batubata dan ditumpuk disamping rumah. Dan ketika bantuan pemerintah cair, mereka dapat menuntaskan pembangunan rumahnya. Namun belum semua korban gempa itu dapat membangun rumahnya. Sebagian mereka yang masuk tahap II B tengah dalam proses pencairan dana ke rekening kelompok masyarakat. Karena memang, ujar Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Rehabilitasi dan Rekonstruksi Perumahan Ir.Dody Ruswandi, proses penyaluran dana bantuan gempa ini dilakukan secara bertahap. Tahap I Pilot Project dilak-
GUBERNUR menerima penganduan masyarakat yang belum menerima bantuan
UPIN-IPIN MENANG 3-0
Jiran Tuntaskan Dendam
bersambung ke Halaman 11
Durian Kubang Durian tanpa Biji GUBERNUR menerima penganduan masyarakat yang belum menerima bantuan gempa sanakan pada 6 kabupaten/kota dengan 6.983 unit rumah yang diperbaiki. BNPB menyalurkan dana sebesar Rp114,5 miliar ke 300 rekening pokmas. Tahap II yang dibagi menjadi tahap II A dan tahap II B telah pula dilaksanakan. BNPB mengalokasikan dana pada tahap II sebesar Rp350 miliar untuk 22.138 unit rumah rusak berat dan rusak sedang (Tahap II A). Lalu sebesar Rp1,65 triliun lagi untuk 100.588 unit rumah rusak berat dan rusak sedang (Tahap II B). Sementara pokmas yang dibentuk sebanyak 5.659 pokmas. Pembangunan rumah tahap II B dilaksanakan pada 10
kabupaten/kota yang terkena bencana, masing-masing Kota Padang, Kabupaten Padang Pariaman, Kota Pariaman, Kabupaten Agam dan Kabupaten Pesisir Selatan. Selanjutnya Kabupaten Solok, Kabupaten Tanah Datar, Kota Padang Panjang, Kabupaten Pasaman dan Kabupaten Pasaman Barat. “Dana bantuan gempa dari pusat sudah kita serap semuanya. Untuk tahap I dan tahap II A telah dimanfaatkan masyarakat untuk membangun rumah. Sedangkan tahap II B masih dalam proses penyaluran ke rekening pokmas,” jelas Dody. Menurut Penanggungjawab
Operasional Kegiatan (PjOK) Sumbar Ir.Zulfiatno, MSc, proses penyerapan dana telah selesai dilakukan. Dari total dana Rp2 triliun, sebanyak Rp1,79 triliun untuk pembangunan rumah dan sisanya digunakan untuk dana pendampingan. Saat ini BNPB tengah mengajukan proses penyaluran dana pokmas ke KPPN. Diupayakan, menjelang akhir tahun 2010 ini dana tersebut sudah tersalur ke rekening masing-masing pokmas. “Dana bantuan tahap II B tengah diproses di KPPN. Kita harapkan akhir Desember ini telah masuk ke rekening Pokmas,” jelas Zulfiatno. ***
Kendala Pelaksanaan RR Perumahan
GUBERNUR Irwan Prayitno gendong seorang anak pemilik rumah yang dibantu akibat gempa sumbar.
ANTARA
INDONESIA KALAH — Christian Gonzales (kanan) berebut bola dengan Mohamad Fadhli (kiri) pada pertandingan final leg pertama AFF Suzuki Cup di stadion nasional Bukit Jalil, Selangor, Malaysia, Minggu (26/12). Indonesia takluk dari tuan rumah Malaysia dengan skor 3-0.
PROSES pelaksanaan Rehabilitasi dan Rekonstruksi Perumahan pasca gempa ini, memang tidak semulus yang dibayangkan. Banyak kendala yang ditemui di lapangan. Misalnya saja, nama korban gempa di KTP berbeda dengan yang tertulis di data base, orangnya sudah pindah ikut kerabatnya dan adanya persamaan nama tetapi tingkat kerusakan rumah berbeda. Ada pula korban gempa yang tidak terima tingkat kerusakan rumahnya diturunkan saat dilakukan validasi oleh fasilitator. Mereka marahmarah dan menilai fasilitator tidak professional. Tetapi bila tingkat kerusakannya dinaikkan dari sedang menjadi berat, mereka sangat setuju. “Itu sebagian dari suka dukanya menjadi fasilitator. Pada prinsipnya diselesaikan dengan menjalin komunikasi yang baik dengan segenap elemen masyarakat setempat. Kita bekerja kan tidak sendiri, ada Tim Pendamping Masyarakat (TPM) yang terdiri dari unsur camat, polsek dan wali nagari yang mendampingi.Lalu ada pula wali korong/RT serta walinagari/lurah sebagai pimpinan terendah di daerah itu,” jelas fasilitator teknik Asman Efendi yang bertugas di Padang Pariaman ini. Kendala lainnya adalah keterbatasan jumlah fasilitator teknik. Satu orang fasilitator teknik terpaksa mendampingi dua orang sampai tiga orang fasilitator pemberdayaan. Arti-
nya, 1 orang fassilitator teknik akan menangani 200 KK hingga 300 KK korban gempa. Padahal idealnya, 1 orang fasilitator teknik mendampingi 1 orang fasilitator pemberdayaan menangani 100 KK korban gempa (4 pokmas). “Kita terpaksa mengoptimalkan kerja fasilitator yang ada, terutama fasilitator teknik. Untuk mempercepat proses penyerapan dana, setiap fasilitator diberi kesempatan lembur dengan menambah jumlah pokmas yang ditangani. Dan akhirnya pada detik-detik terakhir menjelang akhir tahun anggaran 2010, dana itu terserap seluruhnya,” kata Pe-
nanggungjawab Operasional Kegiatan (PjOK) Kabupaten Padang Pariaman, Oyer Putra,ST,MT. Korban gempa 2009 memang paling banyak di Kabupaten Padang Pariaman. Karena itu pula fasilitator paling banyak dikerahkan di daerah ini. Pada tahap II A, jumlah rumah yang diperbaiki sebanyak 10.497 rumah rusak berat dan rusak sedang dengan 445 pokmas. Dana yang diserap Rp143,5 miliar. Lalu tahap II B, rumah yang diperbaiki sebanyak 43.127 rumah rusak berat dan rusak sedang dengan 1.787 pokmas. Dana yang diserap Rp585,9 miliar. ***
SAWAHLUNTO, HALUAN — Rasa durian Gunungrajo Tanah Datar boleh saja bakatilin, namun jika kita mencicipi durian Kubang Sawahlunto yang identik dengan rasa mamaik-nya, tentu akan memberikan fantasi lain bagi penikmatnya. Betapa tidak, durian kubang khususnya dari jenis durian tinggi itu tidak memiliki biji. Kita akan diberikan keleluasaan dalam menggigit daging buah yang begitu tebal dan legit itu hingga seluruh bagiannya masuk kerongkongan menuju perut, tanpa sisa. Khusus untuk jenis durian tinggi memang tidak ditemukan sedikitpun biji. Jadi cukup dengan membelah kulit durian yang berduri dengan hati-hati, selanjutnya anda akan dibiarkan semaunya memakan isi daging buah dengan gaya apa pun.
ENTAH KARENA laser, tak berbaju merah atau memang nahas yang terang tim nasional Upin-Ipin itu akhirnya membalaskan dendamnya. Tiga gol disarangkan ke gawang Indonesia di Bukit Jalil, semalam. KUALALUMPUR, HALUAN — Pelatih Malaysia Rajagobal R Krishnasamy membuktikan jan-
jinya untuk membalas kekalahan di Jakarta dengan permainan apiknya. Dalam laga yang ber-
langsung di Stadion Bukit Jalil, Kuala Lumpur, Minggu, Garuda mengalami kekalahan 0-3 melawan tuan rumah Harimau Malaya, di partai final pertama AFF Suzuki Cup 2010 Dengan hasil ini, berat langkah Indonesia merebut gelar juara musim ini. bersambung ke Halaman 11
bersambung ke Halaman 11
8 Pelajar Terseret Ombak
2 ORANG MASIH DICARI PADANG, HALUAN — Sebanyak delapan pelajar asal Padang dan Pekanbaru terseret ombak pantai Samudera Indonesia di dua tempat berbeda Minggu(26/12) sore. Dari delapan korban yang mandi-mandi di Pantai Purus dan Pantai Pasir Jambak itu, enam pelajar berhasil diselamatkan dan dua lainnya masih dicari warga dan tim SAR. Dari Pantai Pasir Jambak Haluan memperoleh kabar lima pelajar asal Pekan bersambung ke Halaman 11
NASRIZAL
MENTAWAI — Menteri Pertahanan Indonesia Purnomo Yusgianto bersama rombongannya mendengarkan kelurahan warga pengungsian di kilometer 37, Kecamatan Pagai Selatan, Kepulauan Mentawai, Sabtu lalu. (Berita baca halaman 2)
Sesjamintel - Direktur PDAM Hanya Pertemuan Kebetulan
PADANG, HALUAN — Kasi Humas dan Pengkum Kejaksaan Tinggi (Kejati) Sumbar Koswara, menbantah, adanya pertemuan jajaran kejaksaan dengan Direktur
PDAM yang diberitakan Haluan Lobby Lounge Hotel Pangeran’s edisi Jumat (24/12). Beach untuk menemani Sekretaris Dia menjelaskan, kehadirannya Jaksa Agung Muda (SesJAM) Intel beserta Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Padang Said Ahmad, di bersambung ke Halaman 11
Nofrizal Chai Pimpin PKP Indonesia Sumbar
PADANG, HALUAN — Secara musyawarah dan mufakat, Nofrizal Chai terpilih sebagai Ketua Dewan Pimpinan Provinsi Sumbar Ketua Partai Keadilan dan Persatuan (PKP) Indonesia periode 2010-2015 kemarin. Ia terpilih setelah melalui acara konsolidasi organisasi partai, di edoTel Bundo Kandung No 18 Padang. Nofrizal Chai yang sebelumnya Ketua PKP Indonesia Kota Padang akan menggantikan Plt Ketua sebelumnya, Ananta Tria Yunus. bersambung ke Halaman 11
ICW Curiga ada Potensi Korupsi di SBI
JAKARTA, HALUAN — Sekolah bertaraf internasional (SBI) maupun yang rintisannya ditenggarai berpotensi besar menjadi sumber korupsi karena segi transparansi anggarannya tidak terlihat. Bahkan menurut Indonesia Corruption Watch, perlu rasanya didesak Badan Pemeriksa Keuangan agar melakukan audit investigatif dana pendidikan yang dikelola 1.100 sekolah berstatus RSBI (rintisan sekolah bertaraf internasional) dan SBI. “BPK harus audit dana pemerintah pusat, provinsi, kabupaten/ kota, dan masyarakat yang dikelola oleh
sekolah berstatus RSBI/SBI,” kata peneliti senior ICW, Febri Hendri, dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Minggu. Menurut Febri, sekolah berstatus RSBI/SBI mengelola dana yang sangat besar baik bersambung ke Halaman 11
PERAMPOK ATM BANK NAGARI
Iwan Dijemput ke Pekanbaru
MASYARAKAT mampu melanjutkan pembangunan rumah dengan dana sendiri di Kelurahan Purus Kecamatan Padang Barat
PADANG, HALUAN — Polresta Padang masih berkoordinasi dengan Polresta Pekan Baru guna menjemput Iwan (30) otak perampokan mesin ATM di Komplek Bung Hatta, Padang, yang di tangkap oleh Jajaran Polresta Pekan Baru di Jakarta bulan lalu. Kapolresta Padang AKBP Muhammad Seno Putra kemarin mengatakan, pihaknya masih menunggu hasil dari Polresta Pekan Baru, karena mereka sampai saat ini masih mendalami kasus perampokan yang dilakukan Iwan di Pekan Baru. “Namun kami tetap ber-
koordinasi dengan Polresta Pekan Baru, rencananya setelah selesai operasi lilin
kita akan ke Pekan Baru untuk menjemput Iwan,” ujar Seno. Dijelaskan Seno, dalam hal
ini pihaknya melihat situasi dan kondisinya, karena Polresta Pekan Baru masih melakukan pengembangan dan penyelidikian atas kasus perampokan, yang jelas pihaknya pasti akan menjemputnya di Pekan Baru, apabila penyelidikan disana sudah selesai. Sebelumnya, iwan dan tujuh rekannya berhasil merampok uang di dua mesin ATM Bank Nagari dan Bank BNI di Komplek Bung Hatta, Padang, Sabtu (25/9) lalu. Kemudian mereka melarikan diri ke daerah Padang Pariaman dengan membawa uang sekitar Rp372 juta. bersambung ke Halaman 11
C M Y K