3 minute read
PELAYANAN PUBLIK Kemendagri Apresiasi Capaian Pelayanan IGA Situbondo
from binder13mar23
Situbondo, Bhirawa
Kepemimpinan Kabupaten Situbondo di bawah kendali Bupati Karna Suswandi mendapatkan apresiasi tersendiri dari Kemendagri RI. Hal ini disampaikan langsung oleh pejabat Kemendagri RI, Isman, saat menjadi pembicara dalam kegiatan sosialisasi dan bimtek IGA (Innovative Government Award) tahun 2023 di lantai II Pemkab Situbondo,Jumat kemarin (10/3). Hadir diantaranya Kepala Bappeda Sugiyono serta Kabid Litbang Kantor Bappeda Kabupaten Situbondo, Hari Wahyudi.
Advertisement
Menurut Kepala Bappeda Kabupaten Situbondo, Sugiyono, tujuan kegiatan ini untuk memberikan kesempatan kepada ASN atau OPD/ UPT/Lembaga Pendidikan untuk membuat sebuah inovasi layanan serta untuk memberikan ruang kepada daerah untuk berkompetisi dan berinovasi. “Adapun peserta pada kegiatan kali ini diikuti sebanyak
150 dari kalangan perwakilan Kecamatan, OPD, UPT serta lembaga pendidikan yang ada di Kabupaten Situbondo ,” beber mantan Kadisparpora Kabupaten Situbondo itu. Sementara itu Isman membeber- kan, Kabupaten Situbondo selama tiga tahun masuk dalam lima besar capaian penghargaan IGA Se-Indonesia. Bahkan pernah meraih juara pertama pada lomba IGA tahun 2020 dan menjadi dua terbaik IGA Se Provinsi Jatim setelah kabupaten tetangga yakni Kabupaten Banyuwangi. “Untuk itu saya sangat mengapresiasi capaian penghargaan IGA yang di raih Kabupaten Situbondo selama ini. Ini sangat bagus dan luar biasa,” aku Isman, dihadapan ratusan peserta sosialisasi dan bimtek IGA tahun 2023, Jumat kemarin (10/3). Masih kata Isman, sebagai ASN
Lintas Pelayanan
Berobat ke Rumah Sakit Daerah
Sumenep Tak Perlu Bawa KTP
Sumenep, Bhirawa
Masyarakat Kabupaten Sumenep tidak perlu membawa kartu tanda penduduk (KTP) hanya untuk berobat ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. H. Moh. Anwar setempat. Mereka cukup menghapal nomor induk kependudukan (NIK) untuk ditunjukkan ke petugas di rumah sakit plat merah tersebut.
Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. H. Moh. Anwar Sumenep, dr Erliyati mengatakan, pihaknya memimpikan pelayanan praktis di rumah sakit yang ia pimpinnya. Salah satu programnya adalah UHC (Universal Health Coverage). Dalam program tersebut pasien tidak direpotkan dengan persoalan administrasi, melainkan cukup menunjukkan NIK kepada petugas. “Dengan adanya program UHC ini, lebih mudah dan seharusnya dimanfaatkan oleh seluruh masyarakat Sumenep, karena cukup bermodal NIK atau hafal NIK pasti kami layani,” kata dr. Erlyati, Minggu (12/03).
Menurutnya, masyarakat Kota Keris ini tidak boleh beralasan tidak mempunyai biaya untuk mendapatkan pengobatan di tempat kesehatan, baik puskesmas maupun rumah sakit daerah. Karena, komitmen rumah sakit dalam mewujudkan bismillah melayani benar-benar diterapkan dengan tepat, melalui program UHC (Universal Health Coverage) tersebut. “Jangan sampai masyarakat Sumenep tidak bisa mengakses layanan kesehatan dengan alasan tidak punya biaya. Jika tidak tahu, cukup tanyakan kepada layanan kesehatan terdekat,” terangnya.
Dijelaskan, dengan NIK ini petugas dapat melakukan pengecekan lebih lanjut tentang keikutsertaan masyarakat pada layanan kesehatan yang diberikan oleh pemerintah. “Kalau NIK pasien itu tidak terdata di penerima Bantuan Iuran Nasional (PBIN) atau Penerima Bantuan Iuran Daerah, maka akan kami arahkan melalui UHC. Sebelum 1 kali 24 jam pasti selesai. Pokoknya masyarakat harus dilayani dulu,” tegasnya. [Sul]
Hadiri Gowes Perumda Air Minum, Bupati Ajak Tingkatkan Pelayanan Ketersediaan Air
Bojonegoro, Bhirawa
Perusahaan Umum Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Buana
Kabupaten Bojoengoro menggelar kegiatan Gowes Bersama
Tukang Ledheng, kemarin (12/3). Kegiatan ini dalam rangka
Hari Ulang Tahun Perumda Air Minum Tirta Buana Kabupaten Bojonegoro yang ke-33.
Hadir dalam kegiatan gowes ini, Bupati Bojonegoro Anna Mu’awanah beserta suami, Direktur Perumda Tirta Buana Bojonegoro, Direksi Perumda PDAM se-Jawa Timur, jajaran Forkopimda, Asisten dan Staf Ahli, Kepala OPD, Camat dan tamu undangan.
Gowes Bersama Tukang Ledheng diikuti sekitar 2.000 orang yang terdiri dari tukang ledheng, warga Bojonegoro, serta sebagian juga warga dari luar Bojonegoro seperti Tuban, Kediri, Probolinggo, Grobogan hingga Boyolali. Kemeriahan acara makin lengkap dengan hadiah doorprize yang disiapkan, yakni 5 unit sepeda motor, 3 unit sepeda dan beberapa hadiah menarik lain seperti kulkas, kipas angin dan magic com.
Bupati Bojonegoro Anna Mu’awanah mengungkapkan, kehadiran Direktur Utama beserta jajaran Perumda ingin berkolaborasi antara Perumda dengan Pemda. Menurut Bupati Anna, bukan hanya kegiatan gowes saja, tetapi juga kolaborasi dalam Bidang pelayanan dan ketersediaan air.[bas.ca] jangan kaku jika melihat aturan sehingga membuat inovasi yang mati. Dalam pandangan Isman, ASN boleh membenci sebuah aturan namun di- larang menabrak sebuah aturan. Jika inovasi menabrak aturan, ulas dia, itu bukan sebuah inovasi. Saat ini, lanjut Isman, banyak ASN yang pu- nya ekspektasi yang tinggi tetapi tidak melakukan langkah apa apa, dan karakter seperti bisa masuk katagori stres. “Kalau ingin berubah secara ekstrim ya rubahlah proses nya. Kalau ingin hasil yang luar biasa ya jangan proses nya biasa biasa tetapi harus juga luar biasa. Ini yang ngomong bukan saya tetapi kakek saya yang bernama Albeit Enstein,” ujar Isman yang disambut meriah peserta. Dalam pandangan Isman, kabupaten Situbondo termasuk legenda. Karena pernah menjadi raja inovasi di Tanah Air. Dan kini lebih bangga kembali karena Situbondo bisa kembali ke jalur treknya. Tahun
2019 Kabupaten Situbondo juara 3
IGA Indonesia, tahun 2020 juara 1 Se Indonesia untuk kluster Kabupaten. Nah pada tahun 2021 Kabupaten Situbondo terlempar dari event nasional karena hanya masuk di nomor 16. Baru, lanjutnya, pada tahun 2022 Kabupaten Situbondo bisa juara 5 nasional dan Bupati sempat hadir menerima penghargaan.
“Kalau ingin meraih penghargaan IGA yang nomor satu lagi, peserta ini harus belajar menginput data yang benar. Nanti kita belajar bersama. Kenapa kita ini berinovasi karena sesuai anjuran presiden setiap forkopimda harus memperhatikan empat hal. Pertama, stunting, inflasi, kemiskinan ekstrim dan kemudahan investasi,” kupas Isman. Adapun Hari Wahyudi, Kabid Litbang Kantor Bappeda Kabupaten Situbondo menimpali, ada 10 Peraih Penghargaan IGA di lingkungan Pemkab Situbondo. Setiap peserta yang ikut, harus menampilkan inovasi yang berbeda. Misalnya, SMPN 2 Asembagus menampilkan inovasi Sekolah Agro; Puskesmas Kendit dengan inovasi Pelayanan Klinis; SMPN 2 Panarukan dengan inovasi Sempol Plus; SMPN 3 Banyuputih dengan inovasi Spentrabas Hajadosis. ‘Terakhir, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dispendikbud) Kabupaten Situbondo dengan inovasi Simpadi,” pungkas Hari Wahyudi.[awi.ca]
HUT IKAHI ke-70