1 minute read

Berkonsep City Car, Ubaya Luncurkan Mobil Kistrik CEVI C1

Kendaraan berbahan listrik menjadi tren untuk dikembangkan. Banyak yang tertarik dalam membuat inovasi ini. Salah satunya, Universitas Surabaya (Ubaya), yang barubaru ini meluncurkan mobil listrik CEVI C1.

Oleh: Diana Rahmatus Sholichah, Kota Surabaya

Advertisement

Karya ini dibuat Program Studi Teknik Mesin dan Manufaktur Fakultas Teknik Ubaya sebagai kado dalam peringatan hari jadi Universitas Surabaya (Ubaya) yang ke-55 tahun.

Penanggung Jawab CEVI, Dr. Ir. Susila Candra, M.T., mengatakan CEVI C1 merupakan mobil listrik rancangan Centre for Electric Vehicles Innovation (CEVI) Ubaya yang terdiri dari dosen, mahasiswa, dan laboran berkolaborasi dengan PT. Great Asia Link. Mobil tersebut, lanjut dia, memil- iki kapasitas baterai 60 volt 200 ampere. "Sehingga sapat digunakan untuk menempuh jarak 200 kilometer dengan kecepatan rata-rata 60 kilometer per jam dalam sekali charging. Kecepatan maksimumnya mencapai 70 kilometer per jam," ujar dia, Sabtu (11/3).

Ia melanjutkan, bentuknya yang streamline membuat CEVI C1 menjadi mobil listrik yang hemat energi. Lebih lagi, CEVI C1 dirancang sebagai mobil listrik berkonsep city car. Tujuan utamanya, agar bisa digunakan masyarakat perkotaan dalam proses perekonomian.

"Dalam waktu dekat, mobil ini akan diproduksi dalam jumlah banyak dan dikomersialisasikan," tambah dia.

Selain mobil, Ubaya juga telah melaunching motor listrik CEVI M1+. Motor listrik ini pengembangan dari motor listrik CEVI M1 yang diluncurkan tahun 2022 lalu. Perbedaannya ada pada penambahan empat sel baterai yang memungkinkan motor listrik menempuh jarak lebih jauh.

"Dulu kecepatannya sekitar

72 kilometer per jam untuk jarak tempuh 200 kilometer. Karena ada penambahan baterai, kecepatan maksimalnya bertambah jadi 90 kilometer per jam untuk jarak tempuh

250 hingga 300 kilometer," jelas Susila. Selain itu, motor listrik ini sudah memiliki sistem charging dan pembaruan bodi motor.

CEVI C1 dan CEVI M1+ dilaunching bertepatan dengan perayaan Dies Natalis Ubaya ke-55. Tahun ini, Dies Natalis mengusung tema "Managing Rejuvenation in the Double Disruption Era: Transforming Research Into Impactful Innovation". Tema ini dikatakan Rektor Ubaya, Dr. Ir. Benny Lianto, M.M.B.A.T., memiliki makna bahwa Ubaya akan terus bergerak dan bertranformasi menjadi research dan entrepeneurial university. "Ubaya terus mendorong dan mengoptimalkan tumbuhnya inovasi berbasis riset di kampus," imbuhnya. [why]

This article is from: