5 minute read

Unusa Lantik 201 PPG Jadi Guru

Surabaya, Bhirawa

Sebanyak 201 Guru Profesional program Pendidikan Profesi Guru (PPG) Dalam Jabatan dilantik Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa), Dr. Muhammad Thamrin Hidayat, M. Si. Mereka berasal dari 29 Kabupaten Jawa Timur, 3 Kabupaten di Sumatera Selatan, dan 2 Kabupaten Jawa Tengah.

Advertisement

Sebelumnya, mereka telah dinyatakan lulus Ujian Nasional yang dilaksanakan Direktorat Jenderal (Dirjen) PPG, Kemendikbudristekdikti.

"Saat ini tugas kita sebagai guru sangat berat di tengah perubahan dan krisis etis yang terjadi di masyarakat. Sebagai guru professional kita harus memberi bekal kepada peserta didik agar hal yang kini telah terjadi tidak dilakukan oleh peserta didik," pesan Rektor Unusa Prof. Dr. Ir. Achmad Jazidie, M.Eng, Rabu (15/3).

Ia mengingatkan ada tiga budaya yang harus disampaikan kepada peserta didik agar krisis etik tidak terjadi. Pertama menyampaikan tentang budaya bersalah, kedua budaya malu dan ketiga budaya takut.

"Tugas kita sebagai pendidik ditingkat paling dasar sungguh amat berat dan tidak ringan. Di pundak para gurulah masa depan negeri ini, karena kita menyiapkan generasi mendatang," katanya. Diungkapkannya, guru sebagai bagian dari tenaga kependidikan memiliki kedudukan yang sangat penting dalam pencapaian tujuan pendidikan di sekolah. Tujuan lembaga sekolah dapat dicapai secara maksimal apabila tenaga guru me-

BANGKU POJOK

Tak Hanya Dipertahankan, Cagar Budaya Harus Dilestarikan

Pemprov, Bhirawa

Pemerintah Provinsi Jawa Timur melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa Timur melangsungkan kegiatan

Kajian Peninggalan Klasik Jawa Timur dengan tema "Pengembangan dan Pemanfaatan Stupa Sumberawan" dengan melibatkan beberapa narasumber yang digelar secara online .

Keberadaan cagar budaya di provinsi Jawa Timur, merupakan kekayaan kultural yang mengandung nilai-nilai kearifan budaya lokal yang penting sebagai dasar pembangunan kepribadian, pembentukan jati diri, serta memperkuat ketahanan sosial budaya masyarakat Jawa Timur. Sehingga, upaya untuk menjaga kelestariannya menjadi tanggung jawab bersama baik pemerintah maupun masyarakat/setiap orang.

"Diharapkan kita turut berperan dalam pengembangan sumber daya budaya di Jawa Timur. Ke depan, kita harus mampu mengelola sumber daya budaya yang ada di Jawa Timurr untuk kepentingan kepariwisataan berbasis budaya yang akan memberikan dampak bagi masyarakat dan pemerintah," kata Kepala Disbudpar Prov Jatim, Hudiyono saat melangsungkan pertemuan secara virtual, Rabu (15/3).

Ia mengatakan, sebagai sebuah sumber daya yang tidak dapat diperbaharui, kata Hudiyono, maka upaya untuk melindungi objek warisan budaya bendawi dari masa lalu adalah hal yang mutlak dan harus diutamakan. "Sebuah kesalahan dalam pengelolaan dapat berakibat pada rusak atau musnahnya sebuah cagar budaya, " tandasnya.

Namun, kata Hudiyono, paradigma pelestarian sebagaimana amanat undang-undang nomor 11 tahun 2010 tentang cagar budaya tidak hanya sekedar untuk mempertahankan serta menjaga fisiknya saja agar tetap utuh. Akan tetapi pelestarian dalam arti yang luas adalah upaya dinamis untuk melindungi fisiknya, mengembangkan nilai-nilai atau informasi yang terkandung didalamnya, dan memanfaatkan sebuah sumber daya tinggalan budaya materi dari masa lalu tersebut dengan mengutamakan prinsip-prinsip pelestarian.

Cagar budaya dapat dimanfaatkan untuk berbagai kepentingan seperti agama, sosial, pendidikan, ilmu pengetahuan, teknologi, kebudayaan, pariwisata, dan lain sebagainya. [rac.ina] miliki profesionalisme yang telah ditetapkan, meliputi profesionalisme pedagogik, sosial, profesional dan profesionalisme kepribadian.

"Guru yang profesional akan tercermin dalam pelaksanaan pengabdian tugas-tugas yang ditandai dengan keahlian baik dalam materi maupun metode. Selain itu juga ditunjukkan melalui tanggung jawabnya dalam melaksanakan seluruh pengabdiaannya. Guru profesional mempunyai tanggung jawab pribadi, sosial, intelektual, moral dan spiritual," ungkapnya. Sementara itu, Dekan FKIP Un- usa, Dr Muhammad Thamrin Hidayat meminta para guru profesional agar meningkatkan kemampuan literasi dasar yakni literasi membaca, mentulis dan berhitung, menjadi kemampuan berpikir kritis, kreatif, menemukan stock learning, inkuiri, memecahkan masalah, mengatasi perbedaan, dan mengatasi berbagai perbedaan gagasan, hingga menggunakan metodologi pembelajaran yang beragam.

"Ini semua adalah karena tuntutan revolusi industri 4.0 saat ini. Karena itu, para guru harus selalu belajar. Sebab, belajar harus di-

Wabup Lakukan Pembinaan Kepala SMP Negeri se-Kabupaten Gresik

Gresik, Bhirawa Peningkatan layanan pendidikan menjadi salah satu prioritas Kabupaten Gresik saat ini. Mengingat, pelayanan pendidikan dirasa kurang maksimal diterapkan oleh sekolah negeri. Untuk itu, Wakil Bupati (Wabup) Gresik Aminatun Habibah, melakukan pembinaan kepada para Kepala Sekolah SMP Negeri se Kabupaten Gresik, Rabu (15/3).

Bertempat di UPT SMP Negeri 11 Gresik, Kecamatan Dukun, agenda tersebut dihadiri oleh Kepala Dinas Pendidikan Gresik S. Haryanto, Sekretaris Dinas Pendidikan Gresik Herawan Eka Kusuma, dan Ketua Musyawarah Kelompok Kerja Kepala Sekolah (MKKKS) SMPN se Kabupaten Gresik Muhammad Nur.

Dalam agenda tersebut, wabup menekankan, pendidikan adalah hal yang sering menjadi sorotan masyarakat.

Maka, peningkatan kualitas pelayanan pendidikan dapat menjadi kunci dalam membangun hubungan baik dengan masyarakat. Khususnya dalam meningkatkan mutu pendidikan di lingkungan sekolah negeri. "Pendidikan ini yang paling sering menjadi sorotan masyarakat, karena merekalah yang sering terlibat. Maka ini menjadi PR kita bersama. Terkait peningkatan sarpras juga penting, karena kita merupakan ujung tombak dalam pelayanan kepada para siswa," ucap mantan kepala sekolah SMK Assa'adah itu.

Sebelumnya, wabup telah berupaya untuk segera berkoordinasi dengan para kepala sekolah. Hanya saja seringkali terhalang oleh pandemi.

Lebih lanjut, wabup yang akrab disapa Bu Min itu, merasa, saat ini infras- truktur dalam bidang pendidikan masih kurang dimaksimalkan. Ini berakibat dalam kualitas pelayanan yang kurang maksimal kepada siswa dan masyarakat. "Oleh karena itu, pelayanan ini ayo kita tingkatkan bersama-sama. Terutama dokumen-dokumen pendukung juga wajib lengkap, sehingga penilaian kedepan dapat memberikan hasil yang lebih maksimal. Ketika alur kita sesuai SOP, maka masyarakat akan merasa terlayani dengan baik," ucap Bu Min. Disamping itu, Bu Min juga mengapresiasi kinerja para kepala sekolah yang telah mengawal program pencegahan stunting di sekolah masing-masing. Dengan usaha tersebut, saat ini Gresik telah menduduki urutan ke 6 sebagai kabupaten/kota dengan tingkat stunting terkecil di Jawa Timur. Dalam agenda yang sama, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Gresik, S. Haryanto berharap, pembinaan kali ini dapat membuka inovasi baru bagi para kepala sekolah. Terutama dalam bekerjasama untuk meningkatkan sarana prasarana di masing-masing sekolah. "Saya harapkan, sekolah yang sudah bagus, dapat menularkan ilmunya untuk saling bertukar informasi dalam memajukan sarana prasarana di sekolahsekolah yang lain. Terlebih dapat memberikan bantuan dalam mensejahterakan para siswanya." ujarnya. Kadispendik Haryanto juga mengatakan, Dispendik siap membantu apapun keperluan sekolah. Terutama yang menyangkut kepentingan siswa dan masyarakat. Ini disebabkan masih ada sekolah negeri yang belum terfasilitasi dengan baik, terutama tingkat SD. [eri.ina] lakukan sepanjang hayat. Dosen dan guru harus melakukan riset tentang produk-produk yang mendukung profesinya," terang dia. Abad 21 ini, kata Thamrin, per- lu menyiapkan diri agar mampu menghadapi tantangan yang semakin kompleks. "Pembelajaran dapat dilihat, diamati, diungkapkan, dirancang, dilaksanakan, di-

Miliki Pelatih Berlisensi Internasional,

Kota Batu, Bhirawa Ikatan Pencak Silat Seluruh Indonesia (IPSI) Kota Batu kini sudah memiliki seorang pelatih berlisensi Internasional. Dia adalah Edi Suhartono, pelatih asal Kelurahan Dadaprejo, Kecamatan Junrejo, Kota Batu yang telah mengantongi lisensi setelah mengikuti Sertifikasi Pelatih Internasional di Jakarta. Kini

IPSI Kota Batu siap memperbaiki prestasi atlet cabor Pencak Silat, baik di ajang nasional maupun internasional.

Diketahui, sertifikasi Pelatih Internasional ini dilaksanakan di Padepokan Pencak Silat Indonesia, TMII Jakarta pada 9 - 13 Maret 2023 lalu.

Pelatih Tim Pencak Silat Jawa Timur dalam PON Papua ini merupakan salah satu dari tiga pelatih silat nasional yang direkomendasi oleh IPSI Provinsi Jawa Timur untuk mengikuti sertifikasi ini.

"Alhamdulillah kita sudah mengantongi sertifikat pelatih Internasional ini, tentu kami pergunakan sebaikbaiknya untuk menggali banyak ilmu, agar bisa lebih meningkatkan prestasi pencak silat di Jawa Timur sampai ke dunia Internasional," ujar Edi, Rabu (15/3).

Selain dirinya, rekomendasi juga diberikan kepada dua pelatih silat lainnya. Yaitu, M Yusuf dan Karyono dimana keduanya berasal dari Surabaya. Rekomendasi ini diberikan kepada ketiga pelatih inu karena telah memenuhi beberapa kriteria yang ditetapkan. Antara lain, sudah memiliki sertifikat pelatih nasional lebih dari dua tahun.

Selain itu, ybs juga pernah melatih tim negara (nasional), serta berusia di bawah 60 tahun, dan ditunjuk oleh federasinya.

Adapun sertifikat atau lisen-

This article is from: