6 minute read

Wakil Ketua DPRD Kabupaten Situbondo Bangun MCK

Situbondo, Bhirawa

Pembangunan fasilitas MCK oleh Wakil DPRD Kabupaten Situbondo, Jainur Ridho dari Fraksi Partai Gerindra mendapatkan apresiasi positif dari warga RT 01/02, Dusun Langai, Desa Sumberkolak, Kecamatan Panarukan Kabupaten Situbondo.

Advertisement

Pasalnya, dengan berdirinya fasilitas umum Mandi Cuci Kakus (MCK) warga merasa terbantu serta tidak BABS di sungai setempat lagi. MCK tersebut berdiri di atas tanah seluas 20 meter persegi hasil hibah.

Menurut Abdul Hamid, warga setempat pembangunan bersama pembiayaan listrik maupun air PDAM setiap bulan ditanggung oleh Wakil Ketua DPRD asal Partai Gerindra, Jainur Ridho.

“Kami bersama warga yang lain sangat berterima kasih kepada bapak Jainur Ridho yang telah menyediakan sarana MCK ini. Saat ini warga merasa terbantu dengan fasilitas tersebut,” tutur Abdul Hamid.

Masih kata Abdul Hamid, beberapa warga sekitar juga terbantu dengan fasilitas tersebut karena tidak dibebani pembayaran air bersih dan listrik setiap bulannya.

Artinya, aku Abdul Hamid, warga mendapatkan layanan fasilitas umum secara gratis.

“Kami patut bersyukur dengan adanya pembangunan MCK ini. Karena manfaatnya banyak se- kali,” ujar Abdul Hamid. Abdul Hamid menimpali, MCK dan pemberian biaya gratis listrik maupun air PDAM sangat bermanfaat terutama jika sungai mulai kering.

Dengan adanya MCK ini, terang dia, warga sekitar tidak lagi mencuci, mandi, dan buang air besar di

Gedung Baru Disnak Jatim, Semangat Menjadikan Jatim Gudang Ternak Nasional

Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak Mewakili Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, meresmikan gedung baru milik

Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur (Disnak Prov Jatim), yang berada di Jalan Ahmad Yani, Surabaya, Kamis (16/3).

Wakil Gubernur Jatim, Emil Elestianto Dardak mengatakan, dengan berdirinya gedung baru Disnak Prov Jatim maka semakin berproduktif dalam menjadikan Jawa Timur sebagai gudang ternak Nasional.

Wagub Emil juga menyampaikan, peternakan ternak sapi potong di Jatim sebesar 4,9 juta ekor. “Jadi 27% populasi sapi potong itu ya dari Jatim, dan nomor satu nasional,” ujarnya.

Untuk sapi perah, lanjut Wagub, lebih ekstrim lagi kontribusi Jatim yaitu lebih dari separuh populasi sapi perah dari Jatim, dengan kontribusi susu segarnya hampir 60% dari Jatim.

Untuk ayam petelur ada 119 juta ekor. “119 juta ayam petelur ber- kontribusinya sepertiga dari populasi ayam petelur di seluruh Indonesia, sepertiga telur datangnya dari Jawa Timur. Kalau untuk ayam pedaging ini 780 juta ekor populasinya, berkontribusi seperempat terhadap populasi ayam pedaging nasional, “ katanya. Sementara Kepala Disnak Prov Jatim, Indyah Aryani mengatakan, gedung baru Disnak Prov Jatim ini dibangun di atas lahan seluas 1.250 meter persegi tempat di sebelah utara gedung peternakan yang lama. Gedung baru memiliki total luasan lantai bangunan 3.024 meter persegi.

Bangunan itu terdiri dari empat lantai di mana fungsi di dalamnya terdiri dari Area Lobby, Ruang Pelayanan Masyarakat, Ruang Galeri, Ruang KerjaUntuk Empat Bidang dan Sekretariat, Serta Ruang Kepala Dinas. Kemudian Aula Peternakan, Ruang Server Accessment Center, Kantin serta dilengkapi dengan lift dan tangga. Disnak Prov Jatim, lanjut Indy, sapaan akrab Kadisnak Prov Jatim, merencanakan dan memanfaatkan gedung lama untuk peningkatan fungsi pelayanan rumah sakit hewan, laboratorium serta laboratorium kesehatan masyarakat veteriner, yang saat ini sudah berjalan untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat dan sudah menjadi sumber pendapatan asli daerah. [rac*]

Sejumlah sungai yang memiliki multi fungsi bagi masyarakat dan keindahan lingkungan. [ awi.dre]

Transparansi Penggunaan Dana Kampanye

Parpol Jadi Satu Aspek Penting

Jombang, Bhirawa

Pengurus Partai Nasional Demokrat (NasDem) Jawa Timur (Jatim) menilai, pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada), penggunaan dana kampanye Partai Politik (Parpol) menjadi salah aspek yang sangat penting karena hal tersebut sebagai bentuk akuntabilitas peserta Pemilihan Umum (Pemilu) kepada publik terhadap dana publik atau sumbangan dana kampanye dari pihak ketiga karena partai politik menerima dana dari publik atau dari negara.

“Maka mereka seharusnya melaporkan dan mempertanggungjawabkan dana yang digunakan,” kata Wakil Ketua DPD Partai Nasdem Jatim Bidang Media dan Komunikasi Publik, Vinsensius Awey, Kamis (16/03).

Menurut Vinsensius Awey, pentingnya peraturan tersebut diterapkan adalah setidaknya menjamin adanya transparansi dana kampanye tersebut dengan tujuan untuk menjamin persaingan yang setara antar peserta Pilkada dan sebagai bentuk pencegahan terjadinya praktik politik uang.

“Selain itu juga aturan yang ada terkait dana sumbangan kampanye bisa dijadikan sebagai alat pengawasan terhadap potensi kolusi yang tidak sehat bagi para pemangku kepentingan seperti halnya kepentingan antara penyumbang dan peserta Pilkada,” ujarnya.

“Bisa juga sebagai alat pengawasan terhadap potensi dana yang bersumber dari tindak pencucian uang dan korupsi,,” tandas dia. Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Jombang dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Kartiyono, mengatakan, terkait Undang-Undang Pilkada, pembatasan besaran sumbangan memang harus diatur.

Sebab jika tidak diatur kata dia, akan sulit bagi penyelenggara dan pengawas Pemilu untuk melakukan kontrol. “Namun demikian aplikasi pelaksanaan di lapangan juga harus benar-benar dilakukan audit yang benar, jangan hanya formalitas. Jika hanya formalitas, maka pembatasan itu sama sekali tidak akan berarti apa-apa,” ujar dia.

Aktivis Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), Syarif Abdurrahman melihat, UU Pilkada.bagus dikonsep, namun sulit untuk diaplikasikan.

“Faktanya, konsep yang diatur UU (Pilkada)tidak berjalan lancar. Banyak perusahaan ‘nyumbang’ lebih dari itu. Bawaslu diam saja.

Bawaslu kurang tegas, karena banyak yang menyumbang lebih dari ketentuan UU,” kata Anggota Lembaga Pers Mahasiswa Islam HMI tersebut.

“Peran dan ketegasan Bawaslu, Panwascam harus ditingkatkan. Secara sistem sudah lumayan bagus. Masalahnya, Bawaslu tidak tegas, mungkin ada kedekatan dengan politikus,” tukasnya.

Sementara itu, tokoh masyarakat Jombang, Shidiq Purnama mengungkapkan, adanya mahar politik justru akan menyuburkan perilakuperilaku koruptif di kalangan para pejabat negara. “Logika berfikirnya begini, mereka pasti akan membutuhkan pengembalian modal yang telah terpakai. Di sisi lain dampaknya malah membuat demokrasi tidak sehat. Mengapa, karena jika ada tokoh yang mampu menjadi pemimpin, cerdas dan pintar akan sulit terpilih ketika berhadapan dengan seorang kapital, pemodal besar namun tidak punya kapasitas dan ‘skill’ yang memadai untuk mempimpin,’ ulas Shidiq Purnama.

“Ini bagi demokrasi tidak sehat. Maka hilangkan mahar politik tersebut. Jika itu terus dimunculkan, maka akan muncul perilaku koruptif dari para pejabat yang terpilih,” tutupnya. [rif.dre]

Stadion Gelora Bung Tomo Surabaya Dinilai Terbaik di Indonesia oleh FIFA dan PSSI

Sejak beberapa bulan terakhir ini, Pemerintah Kota (Pemkot)

Surabaya bersama jajaran

Kementerian PUPR all out membenahi berbagai fasilitas dan infrastruktur di Stadion

Gelora Bung Tomo (GBT)

Surabaya. Pasalnya, stadion kebanggaan arek-arek

Suroboyo ini akan menjadi venue gelaran Piala Dunia U20 2023 di Indonesia ini.

Federation Internationale de Football Association (FIFA) juga sudah beberapa berkunjung ke Surabaya untuk mengecek langsung Stadion GBT beserta lapangan latihan lainnya, seperti Stadion Gelora 10 November, Lapangan Thor, dan lapangan latihan

A dan C. Mereka mengecek secara keseluruhan berbagai fasilitas dan infrastruktur di semua lapangan itu.

Hasil pengecekan itu, FIFA memberikan penilaian tertinggi kepada Stadion GBT dibanding dengan seluruh stadion di Indonesia, termasuk lima stadion yang akan menjadi venue perhelatan Piala Dunia U-20 2023, yaitu Stadion Utama

Gelora Bung Karno (Jakarta), Stadion

Si Jalak Harupat (Bandung), Stadion Gelora Sriwijaya (Palembang), Stadion Manahan (Solo), dan Stadion Kapten I Wayan Dipta (Bali). “Setelah dicek oleh FIFA, kita (Stadion GBT) mendapatkan nilai yang paling tinggi dibanding stadion lainnya di Indonesia,” kata Wali Kota Eri di ruang kerjanya beberapa waktu lalu. Meski mendapatkan nilai tertinggi dari FIFA, namun Wali Kota Eri enggan jumawa. Sebab, Pemkot Surabaya terus berupaya membenahi berbagai fasilitas dan infrastruktur di semua lapangan itu. Bahkan, Kementerian PUPR juga ikut ambil bagian dalam pembenahan itu, sehingga ke depan Stadion GBT sudah standart FIFA, apalagi yang dibenahi selama ini berbagai catatan perbaikan fasilitas dan infrastruktur yang diminta oleh FIFA.

“Jadi, apapun keputusannya ke depan, yang paling penting kita sudah membuat GBT sesuai standart FIFA, karena memang standart FIFA itu sangat tinggi, makanya kita berusaha maksimal untuk mewujudkan standart FIFA itu,” tegasnya. Di samping itu, Ketua Umum (Ketum) Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Erick Thohir juga menilai Stadion GBT Surabaya merupakan salah satu stadion yang terbaik di In- donesia. Penilaian itu disampaikannya setelah dia bersama jajaran PSSI lainnya mengecek langsung stadion megah itu. Kala itu, ia melihat langsung satu persatu fasilitas yang ada di Stadion GBT itu, mulai dari ruang VVIP, tribun penonton, kesiapan ruang ganti ofisial, ruang pers, hingga ke bagian lapangan utama Stadion GBT. Setelah melihat langsung berbagai fasilitas di Stadion GBT, Erick Thohir merasa puas dan bahkan mengapresiasi sinergitas yang luar biasa antara Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya dengan pemerintah pusat atau Kementerian PUPR.

“Hari ini saya terus terang terharu, karena dilaporkan Pemerintah Daerah dan Pusat, dua bulan terakhir melakukan misi yang tidak mudah. Mempersiapkan secara serius Piala Dunia U-20. Dengan kondisi yang ada saat ini bisa dibilang GBT salah satu yang terbaik di Indonesia. Renovasi lapangan sepak bolanya maksimal, begitupula infrastruktur pendukungnya.

Fasilitasnya ini bentuk keseriusan luar biasa. Terimakasih Pak Wali Kota (Wali Kota Eri Cahyadi),” kata Erick Thohir seusai melihat Stadion GBT secara keseluruhan.

Ia juga takjub dengan Stadion GBT yang saat ini sudah memiliki fasilitas pendukung yang maksimal. Dengan adanya Stadion GBT ini, Erick yakin, sepak bola ke depannya tidak hanya terpusat di Jakarta, akan tetapi juga di Jawa Timur. “Tentu harus kita maksimalkan lagi fasilitas pendukungnya. Tapi ini salah satu yang terbaik ya, dan kalau saya lihat, lapangan sepak bolanya ini benar-benar sangat maksimal,” ujar Erick.

Ketua Panitia Lokal (LOC) Piala Dunia U-20 2023 itu juga mengapresiasi kerja keras Wali Kota Eri bersama seluruh stakeholder yang terus berupaya menjadikan Stadion GBT ini sebagai salah satu venue Piala Dunia U-20 2023. Artinya, lanjut dia, kalau Jawa Timur atau Surabaya bisa menjadikan Stadion GBT sebagai venue Piala Dunia U-20, maka stadion di tempat lain juga harus bisa.

“Sebagai tuan rumah, harus bisa memberikan yang terbaik dan perbaikannya harus dikerjakan secara serius. Saya melihat fasilitas di GBT ini sangat luar biasa dan kita lihat ada keseriusan yang luar biasa dari pemerintah daerahnya. Sekali lagi terimakasih Pak Wali Kota, luar biasa,” tegas Erick Thohir. Stadion GBT Surabaya menjadi kebanggaan masyarakat Kota Pahlawan dan juga Jawa Timur. Stadion ini memiliki kapasitas 45 ribu penonton, terbesar di Provinsi Jawa Timur. Stadion megah ini didirikan mulai 1 Januari 2008 dan dibuka pada 6 Agustus 2010. Selain rutin menghelat laga-laga kompetisi domestik yang melibatkan Persebaya Surabaya, stadion ini juga kerap dipakai pertandingan Timnas Indonesia dari berbagai level, terutama saat bertanding di luar Jakarta. Terakhir, Timnas Indonesia U-20 menjalani Kualifikasi Piala Asia U-20 2023 di stadion ini. [Adv]

This article is from: