8 minute read
“Kawanku”, Solusi Selamatkan Angkot dan Pencaharian Para Sopir Angkutan Umum Kota Batu
from binder17mar23
Kota Batu,Bhirawa
Pemerintah Kota (Pemkot) Batu berupaya menjaga eksistensi angkutan umum di kota ini agar tetap beroperasi. Hal ini sekaligus membantu para sopir angkutan umum agar tak kehilangan mata pencahariannya. Karena itu Pemkot melalui Dinas Perhubungan (Dishub) membuat ‘Kawanku’, yaitu sebuah program moda transportasi khusus pariwisata
Advertisement
Kabid Angkutan Umum Dishub
Kota Batu, Chilman Suaidi mengatakan bahwa moda transportasi pariwisata ini dibuat memodifikasi mobil angkutan kota (angkot) sehingga mirip seperti kendaraan suttle.
“Rencananya mobil suttle Kawanku ini akan mengangkut atau mengantarkan wisatawan menuju desa-desa wisata yang di Kota Batu,” ujar Chilman, Kamis (16/3). Selain memberi peluang kepada para sopir angkot agar tetap bisa bekerja, keberadaan kawanku untuk mendorong pariwisata Kota Batu khususnya desa wisata agar bisa semakin maju. Karena mobil Kawanku ini merupakan kendaraan yang dise-
Wali Kota Amanatkan Bantu
Masjid yang Belum Diwakafkan
Kota Madiun, Bhirawa
Badan Wakaf Indonesia (BWI) Perwakilan Kota Madiun resmi memiliki pengurus baru. Prosesi pengukuhan berlangsung khidmat di Ayam Goreng Pemuda dan juga dihadiri Wali Kota Madiun, Maidi. Orang nomor satu di Kota Pendekar tersebut berharap kepengurusan BWI perwakilan Kota Madiun untuk periode 2023-2026 tersebut semakin memberikan kemanfaatan bagi masyarakat.
‘’Masih banyak masjid yang belum diwakafkan. Saya berharap BWI segera, bantu takmir masjid untuk mengurus wakaf. Soal biaya sudah ada anggarannya,’’ kata Wali Kota Maidi saat pengukuhan, Kamis (16/3).
Wali Kota Maidi tidak ingin tempat ibadah tersebut menjadi objek sengketa suatu saat nanti. Khususnya urusan kepemilikan tanahnya. Tempat ibadah memang harusnya terdaftar sebagai tanah wakaf. Nah, namun tidak menutup kemungkinan masih ada belum yang belum terdata. Artinya, tempat ibadah masih tercatat di atas tanah pribadi seseorang.
Sebab lanjut Wali Kota, tanah yang diwakafkan tersebut baru sebatas lisan. Hal itu baiknya segera dilakukan kepengurusan untuk menghindari permasalahan ke depannya.
“Masyarakat kadang masih bingung. BWI harus hadir membantu. Kalau perlu didampingi sampai selesai,’’ jelasnya.
Wali Kota memang tengah konsen dalam urusan sarana ibadah. Bahkan, dalam giat salat berjamaah, Wali Kota meminta untuk berlokasi di masjid atau musala yang kondisinya cukup memprihatinkan. Berbagai bantuan memang telah disiapkan. Total bantuan tempat ibadah mencapai puluhan miliar.[dar.gat]
Ratusan Warga Jombang Antusias
Ikuti Baksos P3AI
Jombang, Bhirawa
Ratusan warga Desa Banjardowo, Kecamatan Jombang, Kabupaten Jombang dan sekitarnya antusias mengikuti kegiatan Bakti Sosial (Baksos) pengobatan gratis yang digelar oleh Perkumpulan Pellaku Pemerhati Akupuntur Indonesia (P3AI) di desa setempat, Kamis (16/03).
Kegiatan Baksos yang dilaksanakan di Dusun Gempolpait, Desa Banjardowo, Kecamatan Jombang, Kabupaten Jombang ini juga dihadiri oleh petugas dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Jombang. Sebanyak kurang lebih 150 warga cukup antusias mengikuti sesi pengobatan akupresur di Griya Sehat Herba Nung di desa setempat.
Ketua P3AI Jombang, Subani yang juga merupakan terapis asal Desa Sambong Dukuh, Kecamatan Jombang, Kabupaten Jombang mengatakan, kegiatan Baksos serupa sudah dilakukan di kecamatan lainya di Kabupaten Jombang dengan tujuan untuk memperkenalkan lebih dekat kepada masyarakat terkait pengobatan akupresur.
“P3AI sendiri berdiri tahun 2009 beranggotakan 120 orang yang tersebar di Kabupaten Jombang. Tujuan utama P3AI adalah mewujudkan terapis professional, handal dan bermartabat,” kata Subani.
“Sedangkan manfaat dari akupresur bagi kesehatan tubuh adalah meningkatkan daya imunitas tubuh, rileksasi tubuh, mencegah berbagai macam penyakit, serta dapat mengobati dan percepatan penyembuhan berbagai penyakit,” jelas Subani.
Subani sendiri mengaku mengenal dunia pijat tradisional akupresur dari tahun 2012 yang lalu diawali ketika sang ibu sakit kemudian berobat di kediri dan banyak pasien yang tertolong.
“Kemudian saya lantas bertanya ke petugas terapisnya, apakah boleh saya ikut belajar, ternyata diperkenankan dan selama 3 bulan saya belajar dan saya terapkan dari rumah ke rumah (home care). Dan saya bergabung di P3AI di tahun 2015 menjadi wakil ketua dan tahun 2019 barulah saya diberi amanah menjadi ketua di P3AI sampai sekarang,” beber Subani. [rif.gat]
Mojokerto, Bhirawa diakan khusus untuk berkeliling ke destinasi- destinasi wisata termasuk desa wisata di Kota Batu.
“Untuk rutenya kami berencana menuju desa-desa wisata. Karena itu, kami berharap desa-desa wisata bisa bersolek semakin bagus. Agar peminatnya semakin tinggi,” tambah Chilman.
Diketahui keberadaan angkot di Kota Batu semakin hari penumpangnya semakin menurun. Dan di awal program ini sudah dipersiapkan saat ini sudah ada 12 unit Mobik Kawanku plus dua unit cadangan yang siap beroperasi. Dan saat ini dishunlb tengah menunggu izin dari Kementerian Perhubungan. Dikatakan Chilman, saat ini progres Kawanku dalam tahap kepengurusan izinnya sudah masuk ke Dirjen Perhubungan Darat Kement- erian Perhubungan. Termasuk perbaikan surat keterangan dari Polres Batu terkait surat kendaraan angkot yang dimodifikasi menjadi suttel tersebut.
“Berkas-berkasnya sudah selesai dan lolos verifikasi. Saat ini kami tinggal menunggu informasi lebih lanjut dari pihak kementerian,” harap Chilman. Program Kawanku merupakan salah satu program non APBD. Pihak penyelenggaraannya adalah Koperasi Sumber Rejeki, dimana operasi itu merupakan koperasi milik Organda Kota Batu.
“Jadi Dishub hanya memfasilitasi saja. Kawanku nanti dijalankan secara kolaborasi. Didalamnya ada Organda, APMPU (Aliansi pengemudi mobil penumpang umum) dan paguyuban roda wisata bersatu (Odong-odong.red) dibawah naungan koperasi tersebut,” jelas Chilman. Berdasarkan hasil diskusi awal. Untuk pull atau titik penjemputan utama berada di kawasan Alun-alun Kota Batu. Dia menjelaskan, untuk pullnya tidak harus di terminal. Sebab kendaraan tersebut masuk dalam kategori kendaraan angkutan umum orang tidak dalam trayek. Akhirnya, konsep Kawanku ini dinamakan trans wisata yang merupakan gabungan dari transportasi dan wisata.(nas.gat)
Disparta Gandeng Masyarakat Ekplorasikan Wisata Tersembunyi Kota Batu
Kota Batu,Bhirawa
Pemerintah Kota (Pemkot) Batu menggandeng masyarakat untuk ikut mempromosikan pariwisata di kotanya. Hal ini direalisasikan dengan menggelar ‘Batu Tourism Photography Competition 2023’ yang berfokus pada lokasi wisata tersembunyi yang belum dikembangkan.
Penjabat (Pj) Wali Kota Batu, Aries Agung Paewai memberikan apresiasi dengan langkah ini dengan memberikan hadiah kepada para pemenang pada puncak acara yang digelar di Graha Pancasila Balai Kota
Among Tani, Kamis (16/3).
Aries berharap dengan bermula dari kegiatan ini akan akan ditiru oleh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) lain. Akan semakin banyak OPD yang mengadakan berbagai kompetisi untuk melihat berbagai potensi yang ada di masyarakat. “Saya senang dengan adanya kompetisi ini. Lomba seperti bisa menghidupkan motivasi masyarakat untuk maju dan melakukan yang terbaik, selain itu juga menjadi sarana promosi untuk Kota Batu,” kata Aries, Kamis (16/3).
Kompetisi fotografi tahun ini dimenangkan oleh FX Retno Wijayantono, yang menyabet juara 1 dengan judul karya ‘Eksotika Lembah Mawarasa Kungkuk’. Juara 2 diraih Dominikus Dimi Dasilva dengan karya ‘Dusun Rejoso Kampung Kerajinan Kota Batu’, dan Juara 3 diraih M Joko Apriyo dengan karya berjudul ‘Bliss Jengkoang Hills’.
Kepala Disparta Kota Batu, Arief
As Siddiq, mengatakan kompetisi ini digelar sebagai upaya untuk mempromosikan Pariwisata Kota Batu kepada masyarakat luas. Selain itu juga ditujukan untuk masyarakat dan pelaku ekonomi kreatif yang berkecimpung di dunia fotografi untuk dapat bereksplorasi menangkap potensi keunikan di setiap sudut Kota Batu.
Diketahui, ada sebanyak 82 peserta dari Wilayah Bakorwil III Malang (Surabaya, Sidoarjo, Pasuruan, Malang, Batu, Blitar) telah mengumpulkan karya-karya terbaik. Merekapun telah melewati tahap penjurian hingga terpilih 15 karya yang masuk nominasi.
Para peserta menampilkan karya terbaik sesuai tema yang ditetapkan panitia yakni, “Shining Power – Hidden Gem Destination”. Melalui tema ini Disparta ingin mengangkat destinasi wisata tersembunyi di Kota Batu yang belum terekspose dan belum banyak diketahui khalayak umum. Melalui kompetisi ini, Disparta Kota Batu membuktikan komitmennya untuk mengenalkan dan mempromosikan destinasi wisata di Kota Batu debgan tanpa henti. Dalam kesempatan ini sekaligus dilaunching Tourism Photo and Video Contest Kalender Wisata Kota Batu 2023 Shining Power.
“Kami juga ingin memberikan sarana bagi para penggiat ekraf fotografi itu untuk berani mengeksplore kemampuan mereka kepada masyarakat luas,” tandas Arief.(nas.gat)
Bupati Resmikan Gedung Bumdesma “Pilangkenceng Sukses Makmur”
Kabupaten Madiun, Bhirawa
Bupati Madiun H. Ahmad Dawami, meresmikan Gedung Bumdesma “Pilangkenceng Sukses Makmur” di Desa Kenongorejo, Kecamatan Pilangkenceng, Kamis (16/3). Gedung Bumdesma dalam rangka mendukung transformasi kelembagaan eks PNPM Mandiri Perdesaan (PNPM-MPd), Kaji Mbing sapaan akrab Bupati Madiun, menuturkan jika Bumdesma menjadi perwujudan dalam mendukung transformasi eks PNPM-MPd sesuai amanah Peraturan Pemerintah
Nomor 11 tahun 2021.
Transformasi ini, lanjut Kaji Mbing, merupakan upaya penting yang bertujuan untuk melindungi dan melestarikan dana bergulir masyarakat hasil kegiatan ini. Dirinya berpesan, meskipun kini bertransformasi menjadi Bumdesma prinsip-prinsip pengelolaan keuangan harus terus dilaksanakan.
“Meskipun kini sudah berganti nama menjadi Bumdesma yang dulunya adalah eks PNPM Mandiri Perdesaan karena ini berbasis anggaran negara, maka prinsip-prinsip pengelolaan keuangan negaranya harus juga harus dipakai,” tutur Bupati Madiun. Dikatakan oleh Bupati, agar nantinya kehadiran Bumdesma Pilangkenceng Sukses Makmur (PSM) ini mampu memberikan pemanfaatan bagi masyarakat sekitar. Bupati juga menegaskan agar nantinya Bumdesma tidak hanya berorientasi pada “profit oriented” saja, tetapi juga harus bisa memberdayakan masyarakat.
Menurutnya, perkembangan ekonomi tidak hanya seputar investasi, pertumbuhan perdagangan, industri, dan pen- golahan pertanian saja. Tetapi juga dari pemberdayaan masyarakat di desa. “Secara pemanfaatan, harapannya setelah jadi BumdesMa jangan hanya profit oriented saja tetapi BUMDesma juga harus ikut dalam skema pemberdayaan,” pungkasnya. Turut hadir dalam kesempatan tersebut Kepala Dinas PMD Joko Lelono, Camat Pilangkenceng Basudewo Aji Pamungkas, Direktur Bumdesma PSM Joko Riyadi, Muspika Kecamatan Pilangkenceng, Kepala Desa se-Kecamatan Pilangkenceng, serta masyarakat penerima manfaat.[dar.gat]
Bupati Ikfina Gelar Musrenbang, Hadirkan 47 Anak-anak
Bak peribahasa, Sekali Dayung 2, 3 pulau bisa terlewati. Mungkin itulah strategi yang dilakukan oleh Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati dalam mengatasi masalah stunting dan menyerap masukan anak untuk pembangunan Kabupaten Mojokerto tahun 2024.
Hal ini terlihat dari langkah yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Mojokerto dalam Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) tahun 2023 untuk perencanaan pembangunan daerah Kabupaten Mojokerto tahun 2024 yang lebih berkualitas.
Salah satunya menggelar Musrembang tahun 2023 dengan Tematik
Anak yang dilaksanakan di smart room Satya Bina Karya Pemkab Mojokerto pada Rabu (15/3) siang.
Pada Musrenbang anak ini, Pemkab Mojokerto selain mendatangkan 47 anak perwakilan dari 18 Kecamatan yang ada di wilayah Kabupaten Mojokerto, untuk dimintai aspirasinya untuk masukan rencana pembangunan Kabupaten Mojokerto tahun 2024 nanti. Anak - anak ini juga diberikan pembekalan yang kuat atau diwanti-wanti oleh Bupati Mojokerto Ikfina untuk tidak menikah pada usia dini.
Karena dampaknya selain secara mental anak ini belum siap menjalani rumah tangga juga alat reproduksinya juga belum sempurna. Sehingga jika terjadi hamil pada usia terlalu mudah maka banyak hal yang bakal dialami oleh sang ibu muda ini. Sebagaimana disampaikan oleh Bupati Mojokerto saat musrenbang anak Rabu kemarin Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati mengungkapkan, Musrenbang tematik anak merupakan bentuk dari penyerapan aspirasi anak-anak dalam pembangunan daerah Kabupaten Mojokerto. “Jadi di sini kami mendorong partisipasi anak dalam proses penyusunan dokumen RKPD Kabupaten Mojok- erto. Saya ingin mengetahui apa saja usulan dan kebutuhan dari anak- anak semua dengan sudut pandang kalian sebagai anak-anak untuk mewujudkan Visi Misi dan lebih memajukan Kabupaten Mojokerto,” ungkapnya.
Selain itu, terkait masalah stunting saya juga minta, bantuan kepada para peserta Musrenbang Tematik Anak untuk memerangi perkawinan anak pada anak usia dini. Hal tersebut perlu dilakukan, Karena dengan pernikahan anak usia dini dapat menyebabkan Ibu yang melahirkan bayi stunting dan ketika dewasa, kecerdasannya 20 persen dibawah rata-rata.
“Jadi Kabupaten Mojokerto sudah MoU dengan pengadilan agama terkait dispensasi nikah, untuk tahun 2021 tercatat Pengadilan Agama menerbitkan dispensasi nikah sekitar 550 dan setelah MoU terdapat 450 dispensasi nikah yang diterbitkan. Hampir 100 persen disetujui karena hamil duluan,” ungkapnya. Selain itu, Bupati Ikfina juga memaparkan, bahwa dalam proses rancangan awal penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD)
Kabupaten Mojokerto tahun 2024, tidak lepas dari target Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD), isu strategis dari pemerintah pusat maupun pemerintah Provinsi Jawa Timur serta berbagai program Mandatory Spending yang sudah ditetapkan pemerintah.
Untuk mendukung hal tersebut, Bupati Ikfina juga menjelaskan beberapa isu strategis daerah Kabupaten Mojokerto pada tahun 2024. Seperti, penghapusan kemiskinan ekstrim dan penguatan perlindungan sosial, Reformasi Birokrasi dan digitalisasi daerah, percepatan penurunan stunting, pengendalian inflasi daerah dan pemulihan ekonomi, Pilkada Serentak, dan Inovasi Daerah.
Terdapat pula peningkatan kualitas dan daya saing SDM, serta pembangunan infrastruktur dan pengurangan resiko bencana.
“Negara kita punya kebijakan dan UU perlindungan anak, dimana anakanak harus terpenuhi haknya agar tumbuh dan berkembang dengan baik. Kita memberikan ruang, ingin anakanak kita mengetahui bagaimana kita membuat rancangan pembangunan di Kabupaten Mojokerto. Dimulai sedini mungkin, sehingga anak-anak mempunyai pemahaman di sini. Dilibatkan secara langsung, agar kita tahu, kepentingan anak itu apa saja,” ujarnya.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Mojokerto, Bambang Eko Wahyudi berharap, hasil Musrenbang Tematik Anak Kabupaten Mojokerto 2023 ini dapat meningkatkan kualitas dokumen perencanaan daerah yang akan diterapkan pada 2024 mendatang “Kegiatan ini bertujuan, agar isu strategis dan permasalahan pembangunan, khususnya yang berkaitan dengan pemenuhan hak anak dalam merumuskan dan dituangkan di dalam dokumen perencanaan pembangunan daerah, agar dokumen yang disusun lebih berkualitas,” pungkasnya. ( min .gat)