3 minute read

Kadin Indonesia Siap bawa ASEAN Jadi Episentrum Global

Surabaya, Bhirawa

Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia bertekad membangun fondasi konektivitas regional di Kawasan ASEAN yang dilandasi pada lima prinsip utama (5P), yakni perdamaian (Peace), kesejahteraan (Prosperity), mengutamakan kepentingan masyarakat (People), pelestarian bumi (Planet) dan kolaborasi (Partnership).

Advertisement

Dengan landasan tersebut, Kawasan ASEAN diyakini dapat menjadi episentrum pertumbuhan ekonomi global yang memberi manfaat bagi semua negara anggota.

Penegasan tersebut disampaikan oleh Ketua Umum KADIN Indonesia, Arsjad Rasjid setelah menerima tampuk pimpinan Keketuaan

ASEAN BAC (Business Advisory Council) 2023 dari Keketuaan

ASEAN BAC sebelumnya Kith Meng, yang juga sekaligus Ketua Umum KADIN Kamboja, pada malam seremoni serah terima di Jakarta.

Usai acara seremoni tersebut, KADIN Indonesia langsung menggelar pertemuan pertama ASEAN BAC, yang dihadiri juga oleh Menteri Perdagangan Indonesia, Zulkifli Hasan, Wakil Menteri Koperasi dan UKM,

Siti Azizah, Direktur Jenderal ASEAN Kementerian Luar Negeri, Sidharto Suryodipuro, anggota ASEAN-BAC, dewan bisnis dan para champion sektoral dari seluruh dunia, serta jajaran pengurus KADIN Indonesia. Arsjad mengungkapkan, ASEAN bukan lagi menjadi pinggiran karena dapat memainkan peran yang strategis dalam peta pertumbuhan ekonomi global saat ini. PDB negara-negara ASEAN telah menjadi lima terbesar di dunia atau sekitar US$3,36 triliun sejak 2021. Salah satu indikasi terbesar adalah kerja sama dagang yang gencar dilakukan bersama Tiongkok yang mencapai nilai sekitar US$1 triliun, juga negara-negara lain dengan nilai yang hampir sama seperti Indo Pasifik. Di pihak lain, dengan posisinya

Bursa Ekonomi

Wali Kota Berharap Kehadiran APMMJ Bisa Jadi

Penopang Pertumbuhan Ekonomi Kota Mojokerto

Kota Mojokerto, Bhirawa

Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari, mengatakan, selama empat tahun Pemerintah Kota Mojokerto fokus menciptakan rantai produksi pariwisata dan ekonomi kreatif, dan kedua rantai ini menjadi bagian penting dalam mendukung salah satu prioritas menjadikan Kota Mojokerto sebagai Kota wisata dan budaya.

Untuk itu saya berharap para pelaku industri makanan dan minuman terus tumbuh semakin kuat sehingga nantinya akan menguatkan perekonomian di Kota Mojokerto. Demikian antara lain disampaikan Wali Kota saat menghadiri pengukuhan dan pelantikan pengurus Akselerasi Produsen Makanan dan Minuman Jawa Timur (APMMJ) Korwil Mojokerto 2023-2028 di Pendopo Sabha Kridatama Rumah Rakyat pada Selasa, (31/1/2023).

Lebih lanjut ditambahkan Wali Kota yang biasa disapa Ning Ita tersebut bahwa pariwisata tidak lepas dari UMKM serta ekonomi kreatif. Dan hampir semuanya telah ada di Kota Mojokerto. Yakni UMKM di bidang makanan dan minuman merupakan penyumbang PDRB lima besar di Kota Mojokerto. Dan, sejatinya anda semua yang menjadi penopang kekuatan, ketahanan dan pertumbuhan ekonomi di kota Mojokerto, Untuk itu kepada para pengurus APMMJ, saya berharap akan terus bertambah baik secara kualitas maupun kuantitas. Sehingga terus menjadi penopang ekonomi Kota Mojokerto. [min.bb]

KEHILANGAN

TULUNGAGUNG

HILANG BPKB, Yamaha, Th. 2007, Hitam, AG 6541 ST, a.n. Suci Lestari, Ds. Jeli, Karangrejo – T.Agung 1133/IMB/BI-VI/2023

HILANG BPKB, Honda NF125R, Th. 2013, Hitam, AG 2302 RCD, a/n. Suprayitno, Dsn, Sumberejo RT/RW : 002/001 Ds. Pelem, Campurdarat – T.Agung 1134/IMB/BI-VI/2023

HILANG STNK, Spd Motor Yamaha NMax, Th. 2018. Abu=abu, AG 4250 RCB, a/ n. Rikki Wahyudi, Dsn. Tanggulangin, RT 5/1 Tanjungsari, Boyolangu – T.Agung 1135/IMB/BI-VI/2023

TUBAN

HILANG STNK, S-2249-II. An.Vida Novita Sari, sidomilyo RT 003/001, Kel Sidomulyo ,Kec Tuban, Kab Tuban 1136/IMB/BI-VI/2023

HILANG STNK, S-4336-FG. An.Moh Ridwan, Montongsekar RT 003/001, Ds montongsekar, Kec Montong, Kab Tuban 1137/IMB/BI-VI/2023

SURABAYA

HILANG STNK Kend: Yamaha, Th: 2016, warna: Putih, noka: MH3SG3120EK20EK201160, nosin: G3E4E0296857, nopol: L 6384 AAA, an. Lily Angling Kesuma – Bhaskara 3/32 RT/RW. 03/02, Kec. Karangpilang, Surabaya. 1138/IMB/BI-VI/2023 yang non blok, ASEAN mempertegas posisi sebagai poros global, yang menyeimbangkan tarik menarik kekuatan ekonomi dan politik global di kawasan Indo Pasifik.

Hal ini diperkuat dengan mayoritas pertumbuhan ekonomi setiap negara yang tetap positif di masa sulit.

ASEAN menjadi pasar produksi dan konsumsi global, serta magnet investasi yang menjanjikan bagi investor global ke depan.

“Melalui Keketuaan ASEAN BAC, kami ingin mempertegas posisi ASEAN sebagai episentrum pertumbuhan sosial dan ekonomi global dengan sejumlah inovasi sebagai kendaraan, dan inklusivitas yang tidak dapat dinegosiasikan kembali. Pertumbuhan ekonomi harus dapat memberikan manfaat bagi semua negara anggota maupun secara global,” terangnya, Selasa (31/1).

Arsjad menegaskan, negara-negara ASEAN harus tampil solid sebagai kekuatan yang tidak saja menyeimbangkan kekuatan yang saling bertentangan, tetapi juga memberi pengaruh pada transformasi global dalam mencapai tujuan keberlanjutan. Hal ini tidak mungkin berjalan tanpa peran aktif negara-negara ASEAN untuk memperkenalkan, sekaligus menggiring masyarakat global untuk mengadopsi prinsip-prinsip 5P.

“Tentu saja kita menginginkan pertumbuhan ekonomi yang signifikan untuk setiap negara anggota. Tetapi, kesakitan dunia saat ini tidak mungkin akan berhenti tanpa pengaruh yang kuat kekuatan kawasan seperti ASEAN. Perdamaian dan kesejahteraan menjadi hal yang fundamental, tetapi juga adalah hasil akhir dari cara kita merespon masyarakat, melestarikan bumi, dan membangun kemitraan yang inklusif.

Ini yang akan kami dorong terjadi di ASEAN BAC 2023,” jelasnya.

Arsjad menambahkan, untuk mencapai tujuan tersebut, ada empat prioritas yang bakal dikedepankan di forum ASEAN BAC 2023. Keempat prioritas tersebut, antara lain transformasi digital untuk meningkatkan efisiensi dan pemerataan di kawasan ASEAN, pembangunan berkelanjutan dalam rangka merawat bumi, ketaha- nan pangan dan kesehatan sebagai mitigasi atas krisis dan keberpihakan pada kepentingan masyarakat, serta fasilitas perdagangan untuk menjamin pertumbuhan ekonomi. “Dengan konektivitas yang kuat di antara negara-negara anggota, kita dapat mempengaruhi dunia. Komitmen negara-negara ASEAN terhadap keberlanjutan dapat mempercepat transisi global menuju ekonomi yang berbasis Net Zero Emission. Ini memang bergantung dari besarnya perdagangan, investasi, dan rantai pasokan kita di tingkat global. Saya ingin mengajak semua pihak untuk bergabung dalam membawa ASEAN sebagai episentrum pertumbuhan global,” katanya. Seperti diketahui, setelah menjadi tuan rumah KTT G20 2022, Indonesia mendapat giliran untuk memim pin keketuaan KTT ASEAN. “ASEAN Matters: Epicentrum of Growth” menjadi tema yang diangkat di konferensi tingkat tinggi tersebut. Sejalan dengan tema besar KTT ASEAN 2023, “ASEAN Centrality: Innovating towards greater inclusivity” menjadi tema yang dipilih dalam ASEAN BAC 2023. [riq.bb]

This article is from: