3 minute read
Kapolres Jalin Silaturahmi ke Rumah Ketua MUI
from binder24feb23
Situbondo, Bhirawa Dalam rangka untu mempererat sinergitas antara Polri dengan kalangan tokoh agama (toga) serta untuk memelihara kamtibmas yang kondusif, Kapolres Situbondo AKBP Dwi Sumrahadi Rakhmanto bersama jajaran Pejabat Utama bersilaturahmi ke beberapa tokoh agama di Kabupaten Situbondo. Salah satunya, Kapolres AKBP Dwi Sumrahadi mengunjungi kediaman Habib Muhammad Bin Abubakar Al Muhdar, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Situbondo, Kamis (23/2).
Kapolres Situbondo AKBP Dwi Sumrahadi mengatakan, silaturahmi dilaksanakan dalam rangka untu memperkenalkan diri sekaligus meminta doa, dukungan dan nasehat kepada para tokoh gama sehingga kedepan komunikasi dan kolaborasi kedua belah pihak terjalin dengan baik. “Ya kami ini berkenalan dengan Ketua MUI Situbondo sekaligus menjalin silaturahmi,” aku Kapolres Dwi.
Advertisement
Lintas Pelayanan
Kecamatan Dawarblandong Simpan 130 ODGJ yang Tersebar di 18 Desa
Mojokerto, Bhirawa
Kecamatan Dawarnlandong Kabupaten Mojokerto, ternyata menyimpan permasalahan sosial yang cukup pelik. Lantaran jumlah orang yang mengidap gangguan jiwa atau yang lebih dikenal dengan ODGJ sebanyak 130 orang yang tersebar di 18 Desa.
Dari jumlah tersebut urutan pertama berada di Desa Suru Kecamatan Dawarblandong. Kabupaten Mojokerto, untuk itulah Puskesmas setempat membentuk tim reaksi cepat ( TRC )untuk menangani ODGJ yang kadang kala mengamuk sembari membawa senjata tajam dan mengacung acungkan kepada tetangga dan warga yang kebetulan dijumpainya.
Kepala UPT Puskesmas Dawarblandong dr. Deny Setiyawan membenarkan jika diwilayah Kecamatan Dawarblandong terdapat 130 orang ODGJ. “Dan, yang hingga kini masih berobat di puskesmas ya sejumlah itu. Namun dari jumlah itu belum termasuk yang berada dari luar daerah, kadang kadang namanya berada di daerah perbatasan Mojokerto, Gresik dan Lamongan. Maka ODGJ dari daerah sekitar juga berobat ke sini,” kata Dr. Deny, Rabu (22/2) siang.
Lebih lanjut ditambahkan dr. Deny, orang yang mengalami gangguan jiwa karena faktor genetik. Pemicunya bisa karena interaksi intens dengan keluarga yang sudah berstatus ODGJ, bisa juga karena tekanan sosial dan ekonomi. “Kami tidak bisa menurunkan jumlah ODGJ, kami hanya bisa mengontrol mereka,” terang dr Deny.
Untuk mengontrol para ODGJ di wilayahnya, lanjut dr Deny, kami menjalankan program posyandu jiwa. Sebagai tahap awal, program tersebut diterapkan di Desa Suru karena kasus ODGJ-nya tertinggi dibandingkan 17 desa lainnya. “Posyandu jiwa itu petugas kami mengunjungi pasien ODGJ yang tidak mau berobat ke rumahnya masing-masing agar mereka mau berobat rutin,” ujar dia.[min.ca]
50 Lembaga Pendidikan Turut Dalam Sosialisasi Pelatihan Kerja
Pemprov, Bhirawa
Sekitar 50 lembaga pendidikan baik SMA, SMK atau SLB turut dalam sosialisasi pelatihan kerja di Balai Latihan Kerja Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Timur., Kamis (23/2). Kegiatan terdapat penandatangan kesepakatan bersama.
Plt Kepala BLK Surabaya, Sunarya mengatakam, dari sosialisasi tersebut diketahui banyak dunia pendidikan seperti sekolah baik SMA, SMK maupun SLB mengetahui adanya pelatihan kerja yang bisa dimanfaatkan oleh anak didiknya.
“Kami menawarkan jika ada anak didikmya mau memgikuti pelatihan kerja baik upskilling maupun reskilling untuk bisa masuk ke dunia kerja,. Dan kami juga menyampaikan pentingnya sertifikasi kompetensi untuk bisa masuk ke dunia kerja,” kata Sunarya.
Seperti penyandang disabilitas, lanjut Sunarya, mereka bisa mengikuti pelatihan kerja tetapi sesuai kejuruan yang telah disiapkan oleh BLK Surabaya dengan kriteria disabilitas yang ditentukan. “Jadi nantinya tujuan dari pelatihan kerja juga adalah penempatan. Tidak hanya pelatihan pelatihan saja, namun setelah pelatihan bisa menerapkan kerjanya di tempat kerja. Sehingga perlu ada kolaborasi dengan dunia kerja dan industri, karena yang tahu kebutuhan adalah dunia kerja atau dumia industri, “ katanya.[rac.ca]
Kapolres Dwi melanjutkan, kegiatan tersebut sangat menunjang tugas-tugas Kepolisian agar dapat berjalan dengan lebih baik. Ini karena, aku Kapolres Dwi, para tokoh agama memiliki peran dan andil yang besar dalam menjaga kamtibmas yang aman dan kondusif di Kota Santri Situbondo. “Tanpa adanya dukungan para ulama, kiai dan tokoh pemuda tidak mungkin kamtibmas akan berjalan dengan aman dan kondusif. Untuk itu kami akan selalu bersinergi dalam setiap pelaksanaan tugas untuk memberikan manfaat bagi masyarakat Sitbondo,” jelas Kapolres Dwi.
Sementara itu, Habib Muhammad Bin Abubakar Al Muhdar sangat mengapresiasi langkah Kapolres yang bersilaturahmi ke tokoh-tokoh agama, membangun komunikasi, kekompakan dan memudahkan koordinasi untuk bersama-sama menjaga keamanan masyarakat di Kabupaten Situbondo. “Niatkan tugas mulia dan berat ini semata mata untuk ibadah kepada-Nya. Semoga Allah SWT selalu melancarkan tugas sebagai Kapolres dalam memimpin Kepolisian di Kota Santri Pancasila Situbondo,” pungkas Habib Muhammad Abu Bakar Al Muhdar.[awi.ca]
Beri Pelayanan kepada Masyarakat Kapolres Ajak Personel Polisi Tingkatkan Imtaq
Kota Madiun, Bhirawa Tak perlu menunggu waktu lama bagi Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kota Madiun untuk memulai pekerjaan di awal tahun anggaran 2023. Salah satu pekerjaan yang menjadi fokus perhatian saat ini adalah penambalan aspal jalan. Setidaknya, ada 120 lubang di sepanjang jalan protokol yang telah ditandai dan mulai ditambal saat ini.
Hal ini diungkapkan oleh Kabid Bina Marga DPUPR Kota Madiun, Thariq Megah, Rabu (22/2). Terdapat 120 titik lubang itu antara lain berada di Jalan Mastrip, Abdurrahman Saleh, dan Jalan Gajah Mada. Sebelum melakukan penambalan, petugas telah melaksanakan identifikasi. Kemudian, menandai lokasi dengan tinta putih.”Intinya untuk kenyamanan masyarakat. Jangan sampai ada pengendara yang jatuh karena jalan ber- lubang,” ujarnya. Penambalan jalan, menurut Thariq, masuk dalam proyek pemeliharaan rutin jalan. Total anggaran yang disediakan mencapai Rp 70 juta dari APBD 2023.”Targetnya sebelum Lebaran semua jalan berlubang sudah ditambal,” imbuhnya.
Saat ini, DPUPR memiliki 22 petugas yang masuk dalam tim pemeliharaan jalan. Mereka terbagi dalam beberapa tugas. Di antaranya, me- lakukan inspeksi dan survei jalan maupun pemeliharaan lain seperti pembersihan bahu jalan. Lebih lanjut, Thariq pun mengimbau kepada masyarakat agar tak segan melaporkan jika menemukan jalan berlubang di wilayah Kota Madiun. “Saat ini fokusnya di jalan protokol dulu. Nanti akan masuk ke lingkungan warga juga. Kita upayakan semaksimal mungkin untuk pelayanan masyarakat,” katanya.[dar.gat.ca]