3 minute read
Pemkab Madiun Beri Bantuan 60 Warga Terdampak Bencana Angin Putting Beliung
from binder24feb23
Kabupaten Madiun, Bhirawa Bupati Madiun H. Ahmad Dawami mengimbau masyarakat agar senantiasa waspada dan melakukan pencegahan terjadinya bencana alam yang tak terduga. Hal tersebut disampaikan saat Penyerahan Bantuan Sosial Rumah Terdampak Bencana Angin Kencang di Kantor Desa Sidomulyo, Kecamatan Wonoasri. Rabu (22/2).
“Kalau musim angin seperti ini, genteng yang rusak segera di benahi, juga kalau ada pohon yang tinggi di sekitar rumah ditebang,” ucap Bupati
Advertisement
Madiun dalam kesempatan tersebut. Kaji Mbing sapaan lekat orang nomor satu di Kabupaten Madiun itu turut bersimpati atas musibah angin kencang atau puting beliung yang terjadi di beberapa tempat akhir-akhir ini. Dirinya mengatakan apa yang diberikan oleh Pemerintah Kabupaten Madiun ini hanyalah wujud kepedulian atau tanda kasih sayang. Ia menyadari apa yang diberikan oleh pemerintah hanyalah meringankan masyarakat terdampak. “Niki mboten sah dianggap nopo- nopo, namung tanda tresno mawon. Mugi-mugia musibah mboten balik malih, Sedaya masyarakat sehat sedanten. (Ini (pemberian bantuan) tidak perlu dianggap apa-apa, hanya sekedar tanda kasih sayang. Semoga musibah tidak kembali lagi. Seluruh masyarakat sehat semuanya),”kata Kaji Mbing. Sementara itu, Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Hari Pitojo menambahkan jika pemberian bantuan diberikan kepada 4 desa yang terdampak dengan total 60 orang penerima bantuan. Adapun rincian penerima bantuan tersebut adalah 41 orang penerima di Desa Sidomulyo, Kecamatan Wonoasri; 1 orang penerima di Desa Duren, Kecamatan Pilangkenceng; 9 orang penerima di Desa Kebonagung, Kecamatan Balerejo; dan 9 orang penerima di Desa Tulungrejo, Kecamatan Madiun.
“Untuk bantuannya berupa uang dengan nilai masing-masing beragam sesuai tingkat kerusakannya. Yang diberikan pada hari ini adalah senilai Rp 79,3 juta,” pungkasnya.[dar.gat]
Delapan Kecamatan Rawan Longsor di Kabupaten Probolinggo
Probolinggo, Bhirawa
Badan Penanggulangan Bencana
Daerah (BPBD) Kabupaten Probolinggo mencatat delapan kecamatan rawan longsor. Karena hal itu, masyarakat diminta untuk tetap waspada apalagi seperti musim hujan saat ini.
Berdasarkan pemetaan BPBD
Kabupaten Probolinggo ada 70an desa di delapan kecamatan yang masuk peta rawan bencana longsor. Ke delapan kecamatan itu adalah Kecamatan Krucil, Tiris, Pakuniran, Gad- ing, Kuripan, Sumber, Sukapura dan Lumbang, ungkapnya. “Oleh karena itu, kami meminta masyarakat di daerah tersebut agar meningkatkan kewaspadaan. Terutama pada saat terjadi hujan dengan intensitas tinggi,” ujar Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Probolinggo Rahmad Waluyo melalui Kabid Kedaruratan Bencana, Sugeng S Yoga kemarin. Sugeng menjelaskam bahwa desa dan kecamatan yang rawan longsor berada di sisi selatan Kabupaten
Probolinggo. Kondisi geografisnya berupa daerah pegunungan. “Seluruhnya adalah kecamatan yang berada di daerah lereng dan kaki Gunung Argopuro dan Gunung Bromo. Jadi, wajib terus kita pantau setiap perkembangannya melalui tim relawan kami di sana,” jelasnya.
Tak hanya itu, berdasar peta rawan bencana terbaru, sejumlah wilayah di Kabupaten Probolinggo juga rawan bencana lainnya. Seperti bencana letusan gunung api, banjir dan abrasi. Tercatat ada 4 titik daerah rawan letusan gunung api, yakni di kecamatan Tiris, Sumber, Sukapura dan Lumbang. Bencana banjir berpotensi terjadi di empat kecamatan, yakni Dringu, Sumberasih, dan tongas serta pakunira . Sedangkan kerawanan bencana abrasi ada di 5 kecamatan, yaitu Kraksaan, Paiton, Pajarakan, Sumberasih, dan Tongas.
“Ancaman bencana di wilayah Kabupaten Probolinggo ini dapat terjadi sewaktu-waktu. Oleh karena itu, kami selalu menyiagakan personel
Tagana selama 24 jam. Itu agar bencana yang terjadi dapat cepat direspon dan ditangani,” ujarnya. Curah hujan yang mengguyur Kabupaten Probolinggo, hingga kini masih cukup tinggi. Sepekan belakangan kejadian tanah longsor terjadi. Dua wilayah kejadian terus dipantau, tambahnya. Sementara Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Probolinggo mendistribusikan bantuan logistik berupa 100 lembar sandbag dan 2 paket makanan siap saji untuk Ali Muddin RT 02 RW 06 yang rumahnya mengalami kerusakan akibat tanah longsor di Kelurahan Kraksaan Wetan Kecamatan Kraksaan, Selain itu melalui TRC Penanggulangan Bencana menyerahkan bantuan logistik bagi korban tanah longsor yang ada di Kecamatan Pakuniran dan Kotaanyar, Kamis (23/2). Rumah milik Ali Muddin rusak terkena longsor pada Sabtu (18/2). Kemudian pada Senin (20/2), TRC PB pada BPBD telah melaksanakan assessment dan identifikasi di lokasi kejadian. [wap.gat]
Bersama BPBD dan TNI, Sahabat Nurul Hayat Serahkan Bantuan untuk Korban Banjir Kali Lamong
Gresik,Bhirawa
Peduli terhadap musibah banjir yang terjadi di Kabupaten Gresik, tim siaga bencana sahabat Nurul Hayat (NH) bersama TNI dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pemkab Gresik terjun ke lokasi banjir dan memberikan bantuan untuk kebutuhan dapur umum bagi warga.
Banjir di wilayah Gresik Selatan akibat luapan dari Kali Lamong sejak tiga hari lalu hingga sekarang masih meluas di beberapa desa. Diantaranya, Dusun Taman Gading, Desa Taman Gading, Kecamatan Menganti sampai saat ini air masih tinggi. Setidaknya ada 240 KK masih terdampak. Banjir di desa itu kali ini lebih tinggi dibanding banjir - banjir sebelumnya meski tiap tahun terjadi banjir selalu terjadi akibat luapan dari Kali Lamong.
“Selama saya tinggal di sini, ini banjir terparah dan mengulang 25 tahun silam. Sebagian warga mengungsi ke Surabaya. Cuaca ekstrim salah satu penyebab terjadinya banjir saat ini,” tutur Budi Mulyono, selaku LKD Dusun Taman Gading. Oleh sebab itu, merasa terpanggil atas musibah banjir itu tim siaga bencana Nurul Hayat bersama anggota TNI dan BPBD terjun ke lokasi memberikan respon cepat dan bantuan berupa bahan kebutuhan untuk dapur umum yang dibuat secara mandiri oleh warga. Warga berharap agar banjir ini segera surut dan pemerintah bisa menyelesaikan proyek normalisasi Kali Lamong, sehingga dapat mengurangi banjir ke depan.
“Terima kasih Sahabat Sejuk Nurul Hayat, semoga bantuan ini dapat memberikan manfaat bagi masyarakat yang terdampak banjir,” ucap Kepala Cabang Nurul Hayat (NH) Gresik - Lamongan, Sholikhul Amin.
Senada dengan warga, Sholikhul berharap banjir cepat surut dan warga bisa beraktifitas normal kembali. Sebab, akibat banjir itu membuat warga terkurung tidak bisa kemana -mana. [Eri.gat]