4 minute read
Tertinggi Nasional, Delapan Desa Wisata di Jawa Timur Raih ADWI 2023
from binder24mar23
Pemprov, Bhirawa
Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2023 telah mencapai tahap akhir pengumuman 75 Desa Wisata Terbaik. Pengumuman disampaikan langsung oleh Menparekraf RI, Sandiaga Salahudin Uno secara online melalui Instagram @kemenparekraf.ri pada hari Selasa (21/3) malam.
Advertisement
Dari pengumuman tersebut diketahui bahwa Provinsi Jawa Timur berada di urutan pertama menyumbangkan delapan Desa Wisata Terbaik.
Jumlah itu menjadi yang tertinggi nasional dibandingkan provinsi lain, yakni Sulawesi Selatan dan Jawa Barat masing-masing ada tujuh Desa Wisata Terbaik, serta Jawa Tengah dan Sumatera Barat dengan masing-masing lima Desa Wisata Terbaik.
Usai pengumuman final peraih ADWI 2023, selanjutnya akan dilakukan peninjauan dan penilaian secara langsung ke 75 Desa Wisata Terbaik oleh Menparekraf RI bersama para dewan juri.
“Jadikan capaian ini sebagai moti- vasi untuk terus mengembangkan Desa Wisata yang berkualitas dan berkelas dunia,” pesan Sandiaga Uno. Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa mengapresiasi hasil pengumuman ADWI 2023. “Alhamdulillah, delapan Desa Wisata di Jawa Timur telah terpilih sebagai Desa Wisata Terbaik. Dari total 75 Desa Wisata Terbaik di Indonesia, Jawa Timur berhasil menyumbangkan jumlah tertinggi, delapan Desa Wisata. Semoga bisa membantu percepatan pemulihan ekonomi dari sektor pariwisata dan mendukung tercapainya target kunjungan wisata ke Jawa Timur mencapai 238 juta wisatawan di 2023,” kata Khofifah, Rabu (22/3).
Adapun delapan Desa Wisata Terbaik di Jawa Timur Peraih ADWI 2023 di antaranya Desa Wisata Kampung Heritage Kajoetangan (Kota Malang), Desa Wisata Edelweiss Wonokitri (Kab Pasuruan), Desa Wisata Kebangsaan Wonorejo (Situbondo), dan Desa Wisata Duren Sari Sawahan (Trenggalek).
Selain itu ada pula Desa Wisata Ketapanrame (Kab Mojokerto), Desa Wisata Bira Tengah (Sampang), Desa Wisata Sendang (Pacitan) dan Desa Wisata Bowele (Kab Malang).
Kadisbudpar Jawa Timur, Hudiyono menjelaskan, proses kurasi telah dilakukan secara cermat oleh dewan juri dari Kemenparekraf RI. Setelah diumumkan hari Sabtu 18 Maret 2023 total ada 49 Desa Wisata di Jawa Timur yang lolos masuk 500 besar nasional. Selanjutnya pada hari Minggu 19 Maret 2023 proses seleksi berlanjut ke tahap 300 besar. Tercatat ada 29 Desa Wisata di Jawa Timur yang lolos pada tahap tersebut. Hingga akhirnya terpi- lih delapan Desa Wisata Terbaik dari Jawa Timur yang meraih ADWI 2023. Ia menjelaskan, capaian ADWI 2023 ini menjadi yang tertinggi dibanding tahun sebelumnya. Pada tahun 2022 total hanya empat Desa Wisata Terbaik meraih ADWI, yakni Desa Wisata Pandean di Kabupaten Trenggalek, Desa Wisata Semen di Kabupaten Blitar, Desa Wisata Keris di Kabupaten Sumenep, dan terakhir di Desa Wisata Tirta Agung di Kabupaten Bondowoso. Sebelumnya di tahun 2021 Jawa Timur menyumbang enam Desa Wisata Terbaik, yakni Desa Wisata Tamansari di Banyuwangi, Desa Wisata Ranupani di Lumajang, Desa Wisata Serang di Kab Blitar, Desa Wisata Kampung Majapahit Bejijong di Kab Mojokerto, Desa Wisata Sanankerto di Kab Malang dan Desa Wisata Kampung Blekok di Situbondo. Satu Desa Wisata yakni Pujon Kidul di Kab Malang mendapatkan penghargaan khusus Mandiri Inspiratif. [rac,gat]
Peringati Hari TBC Se-dunia, Yabhysa Bersama Dinkes Kampanye di Tengah Jalan Protokol
Situbondo, Bhirawa
Guna ikut memeriahkan peringatan hari TBC se dunia yang jatuh pada tanggal 24 Maret 2023, Yayasan Bhanu Yasa Sejahtera (Yabhysa) bersama Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Situbondo menggelar kampanye kepada pengendara motor di jalan protokol Situbondo.
Diantaranya di perempatan AlunAlun dan simpang empat Sarworini, Selasa (21/3) kemarin. Ini dilakukan untuk menekan kasus penularan TBC di Kota Santri Pancasila Situbondo. Ketua Yayasan Bhanu Yasa Sejahtera, Altur Rosyidah mengatakan, acara tersebut digelar dengan orasi dan pemberian brosur pada pengendara motor dengan melibatkan 80 orang. Diantaranya, ada 50 orang kader yang berasal dari Yabhysa dan 30 orang tenaga kesehatan dari seluruh Puskesmas serta pegawai Dinas Kesehatan Kabupaten Situbondo. “Yayasan Bhanu Yasa Sejahtera
Dorong Percepatan Digitalisasi Daerah, Tandatangani Komitmen Bersama TP2DD
Probolinggo, Bhirawa Sekda Kota Probolinggo drg. Ninik Ira Wibawati menghadiri giat Forum Group Discussion (FGD) dan Capacity Building dalam rangka Penguatan Kelembagaan, dan Meningkatkan Kepatuhan Laporan Elektronifikasi, Transaksi Pemerintah Daerah (Pemda) melalui SIP2DD se-Wilayah Kerja KPw BI Malang 2023, di Westin Room Meetings The Westin Surabaya.
merupakan bagian mitra kerja Dinas Kesehatan Situbondo dalam rangka mensukseskan program penanggulangan TBC. Kali ini turun bersamasama ke masyarakat untuk menyampaikan informasi dan pencegahan penularan penyakit TBC. Kami ingin mengedukasi masyarakat terkait tata cara mengobati penyakit tersebut. Itu karena TBC dapat disembuhkan dengan melakukan tata laksana pengobatan TBC,” ungkap Altur. Lebih lanjut, Altur menandaskan, dengan kegiatan kampanye serentak diharapkan bisa mengajak masyarakat untuk lebih waspada terhadap penyakit tersebut. Tujuannya untuk menekan munculnya kasus TBC dan dapat segera menemukan kasus baru TBC agar segera di obati. [awi.gat]
Kepala Perwakilan BI Malang Samsun Hadi dalam sambutannya menyampaikan, BI berperan memberikan pendampingan bagi pemda dalam mengimplementasikan elektronifikasi transaksi keuangan sebagaimana Surat Edaran 17 April 2017 serta Peraturan Presiden No. 54 Tahun 2018.
“Kita melakukan pendampingan untuk bagaimana terus mengapdet keakurasian data ETPD. Kami juga mendapat amanah terkait bagaimana memfasilitasi dan mengawal ini dengan baik,” ujarnya.
Ia menambahkan, Elektronifikasi Transaksi Pemerintah Daerah (ETPD) bisa menjadi salah satu jalan untuk membantu pemda dalam mengoptimalkan penerimaan pajak dan retribusi. Sehingga fiskal daerah dapat lebih mandiri. Hal itu sesuai dengan Keputusan Presiden (Kepres) Nomor 3 Tahun 2021 tentang Satuan Tugas Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah. Dimana dalam kepres tersebut menyebutkan setiap pemerintah daerah diwajibkan melakukan pembentukan Tim TP2DD. Sedangkan penerapan ETPD, lanjutnya, diharapkan akan memperbaiki pengelolaan keuangan Pemerintah Daerah menjadi lebih efisien, transparan, serta akuntabel, dan pada akhirnya dapat meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD). [wap.gat]
Festival Mojotirto Embrio Pariwisata Bahari Mojopahit Kembali Digelar Pemkot Mojokerto
Komitmen Wali kota Mojokerto, Ika Puspitasari untuk mewujudkan Kota Mojokerto menjadi Kota pariwisata, berbasis sejarah dan budaya Majapahit tergolong cukup lancar perjalananya, setahap demi setahap mulai tampak hasilnya.
Salah satunya gelaran Mojotirto Festival yang yang ditelorkan 3,5 tahun lalu, yang digadang sebagai embrio pembangunan wisata bhahari Mojopahit Kota Mojokerto, mulai terwujud bentuknya.
Satu sisi pembangunan wisata bhahari ini telah didukung pemerintah pusat dan pembangunanyapun telah dimulai tahun 2023 ini. Sementara disisi lain, Mojo Tirto festival yang dijadikan agenda tahunan ini, set- iap gelarannya yang dibareng dengan peringatan hari air sedunia ini, berhasil menyedot pengunjung yang cukup membludak.
Sebagaimana disampaikan Wali kota Mojokerto Ika Puspitasari, saat membuka Mojotirto festival di bantaran sungai Ngotok Jembatan Rejoto, Senin (21/3) siang, Mojotirto Festival berbasis seni dan budaya dengan mengusung spirit of Mojopahit ini kian semarak sambutan pengunjung yang pingin melihat prosesi budaya ini. Sementara terkait star pembangunan wisata Bhahari Majapahit
Menurut Ning Ita sapaan akrab Walikota Mojokerto, proyek pariwisata bhahari ini akan dimulai tahun ini, namun masih menunggu salah satu pekerjaan fisik berupa wista agro petik jeruh.
“Kawasan wisata Bhahari Mojopahit dengan grand design ala mojopahitan, ada Taman budaya, Museum Mojopahit, tempat jamuan di pinggir sungai dan kapal Mojopahit didalamnya ada kuliner serta Camping ground perkemahan berskala regional yang dapat digunakan untuk out bond seluas 1 ha” katanya. Sementara itu, Kepala Disporapar Pemkot Mojokerto, Novi Raharjo selaku panitia penyelenggara menyampaikan bahwa, ada 3 rangkaian kegitan Mojo Tirto festival diantaranya larung air oleh Ning Ita yang diambil dari 9 sumber mata air. Larung air ini dikandung maksud sebagai perwujudan rasa syukur karena Kota Mojokerto telah berlimpah air dalam arti positif, sementara di daerah lain dilanda kekeringan. Kemudian prosesi Mojotirto ini dilanjutkan dengan menabur benih ikan dan menaman pohon jeruk.jelas Novi. [min.gat]