5 minute read
Antisipasi Kecelakaan, DPUPR Tutup Jalan Berlubang
from binder27feb23
Tak perlu menunggu waktu lama bagi Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kota Madiun untuk memulai pekerjaan di awal tahun anggaran 2023. Salah satu pekerjaan yang menjadi fokus perhatian saat ini adalah penambalan aspal jalan. Setidaknya, ada 120 lubang di sepanjang jalan protokol yang telah ditandai dan mulai ditambal saat ini.
Hal ini diungkapkan oleh Kabid
Advertisement
Bina Marga DPUPR Kota Madiun, Thariq Megah, Rabu (22/2). Terdapat 120 titik lubang itu antara lain berada di Jalan Mastrip, Abdurrahman Saleh, dan Jalan Gajah Mada.
Sebelum melakukan penambalan, petugas telah melaksanakan identifikasi. Kemudian, menandai lokasi dengan tinta putih.”Intinya untuk kenyamanan masyarakat. Jangan sampai ada pengendara yang jatuh karena jalan berlubang,” ujarnya. Penambalan jalan, menurut Thariq, masuk dalam proyek pemeliharaan rutin jalan. Total anggaran yang disediakan mencapai Rp 70 juta dari APBD 2023.”Targetnya sebelum Lebaran semua jalan berlubang sudah ditambal,” imbuhnya. Saat ini, DPUPR memiliki 22 petugas yang masuk dalam tim pemeliharaan jalan. Mereka terbagi dalam beberapa tugas. Di antaranya, me- ban juga disinergikan dengan pihak desa, dengan harapan semakin merata. “Kami berkolaborasi dengan desa untuk membangun bersama demi mewujudkan kesejahteraan masyarakat.” Tegas Lindra.
Sementara itu Zaenal Arifin, Kaur lakukan inspeksi dan survei jalan maupun pemeliharaan lain seperti pembersihan bahu jalan.
Lebih lanjut, Thariq pun mengimbau kepada masyarakat agar tak segan melaporkan jika menemukan jalan berlubang di wilayah Kota Madiun. “Saat ini fokusnya di jalan protokol dulu. Nanti akan masuk ke lingkungan warga juga. Kita upayakan semaksimal mungkin untuk pelayanan masyarakat,” katanya.[dar.gat.ca]
Perencanaan Desa Wangklu Wetan menjelaskan bahwa Jembatan Warna-warni merupakan akses vital masyarakat, mulai petani, pedagang dan lainnya, sehingga butuh penanganan cepat, seperti halnya jembatan Dam Seng. Adapun penyebab kerusakan jembatan yang terjadi tahun lalu adalah karena faktor alam, adanya banjir yang menggerus bagian bawah jembatan sehingga ambles. “Alhamdulillah dengan kunjungan bupati ada harapan akan segera dibangun, untuk itu kami ucapkan terima Kasih kepada Pemkab Tuban yang akan segera merealisasikan pembangunan jembatan di desa kami ini.” Ujar Zaenal Arifin Selain penanganan jembatan, Bupati dalam kunjungannya juga melihat kondisi jalan lingkungan, drainase dan sekolah dibeberapa desa seperti Sendang, Jatisari, Sidoharjo, Rayung, Wonosari dan Banyuurip. Sementara untuk Kecamatan Bangilan peninjauan dilaksanakan di Desa Ngrojo, Bate, Klakeh, Sidotentrem, Kablukan dan Bangilan. [hud.ca]
Siswa MAN Temukan Alat Deteksi Diabet Melalui Iris Mata
Sidoarjo, Bhirawa
Siswa Madrasah Aliyah Negeri (MAN)
Sidoarjo berhasil menciptakan alat SCAMPI (Smart Medical Camera sebagai Pendeteksi Diabetes Mellitus menggunakan
Analyzer Iridiolgy Camera).
Alat tersebut diciptakan oleh tiga siswa MAN, Shevalina Ramadhani
Putri Setiono siswi kelas 11 IPA 6, Shofiyah Fithrotin kelas 11 IPA 7 dan
Rizqi Aqilah Cahayani kelas 11 IPA 7.
Ditemui di sekolahnya, Jumat (24/2) pagi, Shevalina Ramadhani menjelaskan kalau alat tersebut diciptakan ber- dasarkan riset, bahwa dalam kondisi zaman modern ini banyak sekali masyarakat yang menderita penyakit diabetes. Namun proses pendeteksiannya yang masih invasif menggunakan jarum suntik. Sedangkan banyak warga Indonesia yang takut akan jarum suntik. "Berdasarkan riset tersebut akhirnya kami bertiga berinovasi menemukan ide membuat alat SCAMPI ini," jelas Shevalina.
Ia katakan, bagaimana caranya membantu masyarakat untuk mende- teksi penyakit tanpa melalui kontak fisik. Kebetulan waktu itu masih dalam kondisi pandemi Covid 19. "Jadi kita waktu itu juga khawatir kalau bersentuhan bakal tertular Covid apa tidak, akhirnya menemukan ide membuat alat SCAMPI ini," ungkapnya. Sementara menurut Shofiyah, alat ini cara kerjanya tinggal mendekatkan matanya di camera, dideteksi langsung oleh lensa camera yang terkoneksi dengan aplikasi. Di aplikasi tersebut yang bertugas mendata iris matanya, dan munculkan kualifikasinya diabet atau normal. "Kalau datanya menunjukkan angka 0,50 ke bawah berarti masih normal. Kalau sudah mencapai 0,70 berarti masuk kategori diabetes tinggi," katanya. Ia katakan lagi, untuk hasil keakuratannya sudah diujikan, dan tervalidasi 90 persen, yang dibuktikan kemitraan dengan Dinas Kesehatan, Dinas PMD dan juga kemitraan dengan RS Mata. "Jadi sudah benar-bernar terferifikasi 90 persen layak pakai. SCAMPI ini juga sudah Juara I LKTTG (Lomba Karya
Siswa MAN saat sedang mempraktikan alat temuannya.
Tulis Tepat Guna) Kabupaten Sidoarjo," kata Shofi sapaan akrabnya. Shevalina juga menambahkan, alat juga masih dalam proses penyempurnaan, yaitu mendambah data-data di- abetes Indonesia agar keakurasiannya labih meningkat lagi. "Walaupun SCAMPI sudah pernah kami ujikan terhadap 30 guru-guru di sekolah," tambah Shevalina. [ach.why]
Anak Muda di Sidoarjo Harus Tahu Bahaya Narkoba
Sidoarjo, Bhirawa
Kepala Badan Narkotika Nasional
Kabupaten (BNNK) Sidoarjo, Kombes Pol R.M.Tohir Herdiansyah SIK, mengatakan semua anak muda di Sidoarjo harus tahu bahaya penggunaan Narkoba. Karena sekali memakai, akan merasa terus ketagihan. Dalam aktivitasnya sehari-hari, akan merasa ada halusinasi tidak percaya diri kalau tidak mengkonsumsi Narkoba. Yang parah, kalau memakainya berlebihan maka mereka akan bisa sakau. "Kalau sudah memakai Narkoba, masa depan bisa suram dan hancur.
Saat senang, juga akan ketagihan, saat susah apalagi, sebab dianggap sebagai obat penghilang susah. Pesan saya, jangan sekali-sekali mendekati apalagi mengkonsumsinya," kata Tohir, Jum at (24/2) akhir pekan lalu. Maka itu pihaknya ada agenda rutin melakukan sosialiasi pencegahan bahaya Narkoba ke tempat-tempat anak muda. Diantaranya sekolahan dan perguruan tinggi di Sidoarjo. Anak muda menjadi salah satu sasaran pencegahan pemakaian Narkoba, menurut Tohir, karena mereka adalah generasi penerus bang- sa dan negara. "Namanya anak muda, biasanya berawal dari mencobacoba. Mulai dari merokok, minum kemudian obat-obatan," katanya. BNNK Sidoarjo, kata Tohir, akan berupaya mencegah dan meminimalisir penyalahgunaan Narkoba. Kalau diminta menghilangkan sampai 100% tidak akan bisa. Sebab obat-obatan terlarang itu sudah ada sejak zaman nabi dan masih berlanjut hingga saat ini. Kalau yang terlibat dalam P4GN atau pencegahan pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran gelap
Narkoba, hanya BNNK saja, menurut Tohir tidak akan bisa mampu. Maka semua komponen di masyarakat juga harus ikut terlibat. Misal dari Pemkab, DPRD, tokoh masyarakat, tokoh agama dan seterusnya. Belum lama ini, BNNK Sidoarjo, kata Tohir, baru saja mengundang OPD yang ada di Pemkab Sidoarjo untuk mengikuti sosialisasi pencegahan bahaya Narkoba. Acara tersebut, selain bermanfaat bagi ASN yang bersangkutan, juga ASN akan bisa meneruskan kepada keluarganya masing-masing. [kus.why]
Mahasiswa UB Bertekat Majukan 1.000 Desa di Jatim
Kota Malang, Bhirawa Program Mahasiswa Membangun Desa (MMD), salah satu matakuliyah wajib bagi mahasiswa angkatan 2019, 2020, 2021, dan 2022, 14000 mahasiswa akan disebara ke 1000 desa untuk mendorong kemajuan desa di wilayah Jawa Timur, Wakil Ketua Program MMD Yusron Sugiarto, S.T.P., M.P., M.Sc., Ph.D, mengemukakan, MMD dibuat untuk mensinergikan antarfakultas dalam melakukan kegiatan pengabdian masyarakat.
"Dulu ada program pengabdian masyarakat, seperti KKN kebangsaan dan KKN Tematik. Pada saat di lapangan ternyata lokasi kegiatan-kegiatan KKN banyak yang tidak sinergi. Akhirnya mahasiswa rebutan program yang mereka laksanakan bersama-sama,'tuturnya.
SMAN 4 Sidoarjo Jalin Kerja Sama dengan BLK Surabaya
Sidoarjo, Bhirawa
SMA Negeri 4 Sidoarjo menjalin kerja sama dengan UTP BLK (Balai Latihan Kerja) Surabaya. Kerjasama tersebut diperkuat dengan teken MoU (Memorandum of Understanding) oleh kedua belah pihak. Proses kerja sama pihak pertama ditandatangani langsung oleh Kepala Plt. UPT BLK Surabaya Sunarya SE, MM dan pihak kedua ditandatangani oleh Kepala SMA Negeri 4 Sidoarjo Dr. Imam Jawahir, M.Pd Kamis (24/2) di Kantor UPT BLK Surabaya, Jl. Dukuh Menanggal III/29 Surabaya.
Usai teken MoU, Kepala SMA Negeri 4 Sidoarjo Imam Jawahir menuturkan, kalau kerjama ini dilakukan dalam rangka meningkatkan kualitas SDM, atau meningkatkan kompetensi para siswa-siswi kami. Tapi, bukan hanya siswa, bisa juga para guru dan para alumni-alumni. Ia katakan, peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia dilaksanakan secara normatif, melalui Sistem Pelatihan yang berbasis kompetensi dan penertiban Sertifikat Kompetensi yang diregistrasi melalui Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP). "Juga dalam rangka peningkatan produktivitas kerja serta perlindungan SDM Indonesia. Jadi, intinya untuk mempermudah pemagangan dan pelatihan berbasis kompetensi," katanya.
Sunarya juga menegaskan kalau pihaknya siap menyelenggarakan pelatihan dan Uji Sertifikasi yang sesuai dengan ketentuan dan perundangan yang berlaku.
"Kami siap menerima para siswa, alumni dan guru untuk menjadi calon pemagangan dan pelatihan melalui proses standar seleksi yang telah ditentukan," katanya. [ach.why]