1 minute read

Gandeng Bioskop Online, FISIP Unair Gelar Edukasi Perfilman

Departemen Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial Ilmu Politik Universitas Airlangga (FISIP Unair) jalin kerjasama dengan Bioskop Online melalui edukasi perfilman bertajuk "Antar Kota Antar Sinema". Kegiatan yang digelar, Sabtu (25/2), dihadiri 300 peserta dari berbagai kalangan yang terbagi menjadi dua sesi.

Oleh:

Advertisement

Diana Rahmatus Sholichah, Kota Surabaya

Pada sesi pertama kegiatan diisi dengan workshop dari sutradara sekaligus Founder dan CEO Visinema Group, Angga Dwimas Sasongko. Dalam kesempatan ini, Angga membahas soal tema "Film Personal Juga Bisa Populer". Menurut Angga, istilah film personal sering digunakan untuk menyebut film yang isinya didominasi oleh preferensi personal dari si pembuat film.

Ia mengatakan bahwa film personal bisa diolah dengan pende- katan cerita yang universal sehingga mungkin untuk menemui peminatnya dan menjadi popular di tengah masyarakat. Pembuat film Mencuri Raden Saleh ini juga menekankan kepada penggiat film untuk melakukan sesuatu yang diyakini daripada apa yang orang lain inginkan. "Dalam membuat film, do something you believe in. Rather than what other people want," katanya menegaskan. Angga juga meyakinkan pada seluruh peserta membangun story dalam film lebih penting daripada memikirkan tools yang sering menjadi penghambat mereka membuat film personal itu sendiri. "Mindset yang pertama kali harus dibangun saat kita membuat film bukanlah hal-hal teknis seperti kameranya apa, lensanya apa. Hal-hal seperti itu hanya tools yang mendukung. Yang paling penting adalah the story itself, to become a great storyteller," lanjut dia. Dilanjut sesi kedua yang diisi President of Digital Business Visinema Group, Ajeng Parameswari. Pada sesi ini, Ajeng membahas salah satu permasalahan yang ditemui dalam pembuatan film yaitu distribusi. Para pembuat film sering menemui kesulitan untuk men- yalurkan atau mendistribusikan karya mereka kepada khalayak yang lebih luas. Ajeng memperkenalkan Bioskop Online sebagai salah satu pilihan yang tepat untuk menayangkan film berbasis digital-internet yang bermanfaat tidak hanya bagi pembuat karya tetapi juga kita sebagai penikmatnya. "Potensi industri film Indonesia akan cerah sekali melihat Indonesia memiliki kurang lebih 200 juta penduduk, sedangkan jumlah layar yang tersedia masih sebanyak 2000. Jadi, jalan distribusi semakin banyak, semakin macam-macam. Apalagi karena pandemi kemarin layanan OTT (Over-The-Top) mulai masuk ke Indonesia karena marketnya yang sangat luas," jelasnya. [why]

This article is from: