6 minute read
Dindik Jatim Segera Bentuk R Justice Tingkat SMA/SMK d
from binder2feb23
Dindik Jatim, Bhirawa
Advertisement
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jatim melalui Dinas Pendidikan (Dindik) Jawa Timur akan membentuk restorative justice (RJ) ditingkat SMA/ SMK dan PKPLK di Jawa Timur. Kebijakan ini dikeluarkan menanggapi aturan Permendikbud No 75 tahun 2016.
Plt Kepala Dindik Jatim, Wahid Wahyudi mengungkapkan di Jatim dibentuknya RJ ditingkat SMA/ SMK dan SLB di Jawa Timur diharapkan dapat menangani persoalan-persoalan ringan karena miss informasi dan miss pemahaman. Nantinya, di masing-masing kab/ kota akan dibentuk RJ sekolah.
Sebagai informasi restorative justice merupakan alternatif penyelesaian perkara dengan mekanisme yang berfokus pada pemidanaan yang diubah menjadi proses dialog dan mediasi yang melibatkan semua pihak terkait.
"Dalam waktu dekat, Gubernur
Khofifah Indar Parawansa bersama
Kepala Kejaksaan Tinggi Jatim Mia
Amiati akan meluncurkan Restorative Justice (RJ)," ujar Wahid dalam pengarahan Rapat Koordinasi SMAN se Jatim, beberapa waktu lalu.
Adanya RJ, lanjut Wahid juga sebagai wadah untuk mengkoordinasikan persoalan-persoalan yang sering dialami sekolah. Utamanya terkait laporan sumbangan yang berkaitan dalam Permendikbud No 75 tahun 2016. Perlu diketahui, dalam Permendikbud tersebut pasal 10 ayat (1) dijelaskan bahwa Komite Sekolah melakukan penggalangan dana dan sumber daya pendidikan lainnya untuk melaksanakan fungsinya dalam memberikan dukungan tenaga, sarana dan prasarana, serta pengawasan pendidikan. Kemudian pada pasal 10 ayat (2) disebutkan bahwa penggalangan dana dan sumber daya pendidikan lainnya sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berbentuk bantuan dan/atau sumbangan, bukan pungutan.
"Diantara (laporan) yang paling banyak diterima adalah soal pungutan. Banyak laporan disitu. Tapi memang diamanatkan komite sekolah diperkenankan menerima sumbangan wali murid. Definisi sumbangan ini, pemberian wali
BANGKU POJOK
Hoaks Penculikan Anak, Pakar Nilai Tindakan Amoral Siber
Surabaya, Bhirawa
Akhir-akhir ini masyarakat dibuat resah karena berita penculikan yang dilakukan sekelompok orang. Menanggapi itu, Pakar Media Universitas Muhammadiyah (UM) Surabaya, Radius Setiyawan menyebut hoaks penculikan anak yang akhirakhir ini ramai di Jawa Timur merupakan tindakan amoral di wilayah siber. "Hoaks hadir dari sikap mental yang mengesampingkan integritas," kata pria yang juga dosen Desain Komunikasi Visual (DKV) UM Surabaya, Rabu (1/2).
Radius mengatakan, penyebaran informasi hoax terkait kasus penculikan anak menimbulkan keresahan bagi masyarakat, sehingga masyarakat perlu diingatkan agar tidak mudah panik. Namun tetap waspada.
"Agar tidak mudah terprovokasi kabar yang beredar di media, cari lebih dulu kebenarannya. Masyarakat penting melakukan saring dulu sebelum sharing," ujar Radius. Radius yang juga dosen pengampu mata kuliah kajian media itu menegaskan pemerintah melalui aparat perlu memberikan jaminan akurasi informasi yang dibarengi jaminan rasa aman.
"Pemerintah melalui aparat harus memberi jaminan keamanan. Memberi informasi yang akurat ke masyarakat. Informasi tersebut harus dibarengi dengan jaminan rasa aman," ujarnya. Lebih lanjut, Radius mengatakan, kemajuan teknologi yang mendengungkan kecepatan dan akselerasi seolah tidak memberikan pilihan ruang dan semua hal dipaksa mengikuti arus yang serba cepat dan efeknya dari itu semua adalah kepanikan. "Masyarakat seolah terseret ke dalam sebuah ruang yang memaksa mereka terperdaya oleh disinformasi dan misinformasi. [ina] murid yang besaran dan waktunya tidak mengikat. Oleh karenanya peran komite dalam merangkul dan memahamkan wali murid sangat menentukan," jelas Wahid.
Sekolah, lanjut Wahid tidak perlu khawatir lagi. Sebab, adanya persoalan tersebut akan dihadapkan pada RJ agar dikoordinasikan di tingkat kab/kota.
"RJ juga akan membuat sekolah lebih nyaman, kepala sekolah juga bisa tdur nyenyak dan bertugas dengan baik," tambah dia.
Wahid juga menyoroti adanya penahanan ijazah yang dikaitkan dengan sumbangan wali murid. Menurutnya hal itu tidak bisa dijadikan patokan. Pasalnya sumbangan didefinisikan sebagai pemberian, baik berupa uang, barang atau jasa dari orang tua siswa yang tidak boleh ditentukan besaran dan waktunya. Sementara ijazah merupakan hak siswa. Soal pembiayaan dan sebagainya urusan orangtua dan wali kelas.
"Jangan ada lagi penahanan ijazah di SMAN di Jatim karena alasan (tidak bisa membayar) sumbangan. Ini dua hal yang berbeda," tegas Wahid. Pembentukan RJ pun disambut positif Ketua MKKS
SMAN Jatim, Panoyo. Menurut dia, adanya restorative justice akan membantu sekolah untuk bermusyawarah jika ada masalah.
"Jika memang sejak awal sudah asa kesepakatan (menyoal sumbangan sekolah), tidak mesti harus proses hukum. Paling tidak ada musyawarah," ujar dia. Lebih lagi, ada Inspektorat yang melakukan pengawasan terhadap pengelolaan sekolah. Jika inspektorat menyatakan salah, maka akan dievakuasi dan dipertimbangkan.
"Apa yang disampaikan pak kadis (kepala dinas Wahid Wahyudi) adalah hal positif agar teman-teman kepala sekolah dan pengelola pendidikan di wilayah masing-masing bisa konsultasi dengan kejaksaan dan kepolisian yang ada di tempat masing-masing," jelas dia. Untuk realisasi program itu, Panoyo mengatakan jika kepala cabang Dindik Jatim wilayah Surabaya - Sidoarjo telah melakukan penjajakan dengan kejaksaan. Kendati begitu, pihaknya juga telah melakukan pertemuan internal sekolah untuk sosialisasi Permendikbud No 75 tahun 2016 yang dihadiri Komnasdik, Dewan Pendidikan Jatim dan Polres setempat. [ina]
Pj Walikota Batu Targetkan SMPN 7 Buka PPDB Tahun ini
Kota Batu, Bhirawa Penjabat (Pj) Wali Kota Batu, Aries Agung Paewai tegaskan SMPN 7 Kota Batu yang telah diresmikan di akhir tahun lalu harus bisa mulai dioperasikan tahun ini. Artinya, pada Mei 2023 nanti SMP Negeri yang berada di Jl Dr Soetomo Kelurahan Dadaprejo Kecamatan Junrejo ini harus siap menerima siswa baru tahun ini.
Pj walikota juga memerintahkan untuk segera melakukan koordinasi terutama dalam mempercepat proses lelang dan pengisian peralatan dan perlengkapan gedung sekolah SMPN 7 ini.
"Kita ingin bahwa segala sesuatu yang terkait dengan pembangunan bisa diselesaikan secara tuntas, baik itu pekerjaan yang menjadi tanggungan pelaksana dan juga yang harus kita siapkan," ujar Aries, Selasa (31/1). Dalam upaya pengadaan sarana dan prasarana di dalam lingkungan SMPN 7, Aries menegaskan untuk segera melakukan pembelian melalui e-katalog. Proses pengadaan secara elektronik itu akan sangat membantu dalam pengadaan sarana dan prasarana sekolah sehingga benar-benar siap pada waktu yang ditentukan.
Selanjutnya, Pj walikota juga menegas- kan kepada Dinas Pendidikan agar mempersiapkan sumber daya manusia (SDM) yang dibutuhkan. Hal ini mulai dari tenaga pendidik, baik kepala sekolah, guru, dan sumber daya manusia lainnya, sehingga pada saat penerimaan siswa baru semua sudah benar-benar siap.
"Selain sarana dan prasarana, kesiapan tenaga pendidik juga penting. baik gurunya, kepala sekolah dan sumber daya manusia lainnya, sehingga pada Mei saat penerimaan siswa baru semua sudah siap, dan penerimaan siswa baru berjalan dengan baik," jelas Aries. Sesuai dengan kapasitas saat ini, SMPN 7 pada tahun 2023, rencananya akan menerima sekitar 64 siswa baru. Hal ini akan memberikan kesempatan bagi masyarakat wilayah Kecamatan Junrejo untuk menempuh pendidikan setingkat SMP di sekolah negeri seperti di kecamatan lainnya. Dengan kesempatan baru ini, maka akan terwujud pemerataan dalam memperoleh pendidikan bagi masyarakat, khususnya di wilayah Kecamatan Junrejo. Aries juga mengharapkan apa yang sudah dibangun ini dapat dijaga dan dirawat agar memberi nilai manfaat bagi masyarakat. [nas.ina]
Gelar Bazar SMPN 3 Be
Sidoarjo, Bhirawa
SMP Negeri 3 Sidoarjo (Spentigda) telah menggelar Pentas Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5), bertemakan Kearifan Lokal dengan menyajikan stan dan makanan bernuansa Tempoe Doeloe. Selain mengadakan pentas seni, dalam kegiatan tersebut juga digelar bazar produk empon-empon, termasuk ada talkshow bahasa Inggris. Acara untuk umum itu dihadiri banyak kalangan, termasuk para wali siswa dan alumni.
Sejak masuk pintu gerbang,
Penyaluran bakat seni, serta untuk meningkatkan kreativitas juga memupuk kebersamaan, SMAN 1
Wonoayu (SMANIWA) Sidoarjo menggelar Pensi (Pentas Seni) Budaya, Selasa (31/1) sore.
Oleh: Ahmad Suprayogi, Kabupaten Sidoarjo
Selain memeriahkan Milad ke-20 Smaniwa, Pensi Budaya ini juga untuk memperingati Hari Jadi Kabupaten Sidoarjo ke 164, yang juga jatuh pada tanggal 31 Januari 2023. Antusiasme warga pun terlihat dari 1.095 siswa yang bergerak mensukseskan acara tersebut. Kepala Smaniwa, Drs. FA Nurseno, M.Pd berpesan kepada seluruh siswanya yang akan menampilkan karya seni. Bahwa karya seni dang sebelah mata saja, tidak hanya diacuhkan saja. Tetapi sebuah karya seni yang akan selalu berada di dalam kehidupan kita. Begitu juga, semua siswa pintar saja tidak cukup, kalau tidak mempunyai seni.
“Oleh karena itu tetaplah berkarya seni. Kami para bapak/ibu guru dan komite sekolah sangat mendukung sekali kegiatan-kegiatan seni,” pesan Nurseno. Ia katakan, dengan banyaknya kegiatan seni di pengunjung disambut dengan pagar bambu beratap ilalang. Di lapangan, tampak sejumlah stan dengan bangunan mirip angkringan. Ada sepuluh stan mengelilingi lapangan. Stanstan tersebut digunakan untuk pameran bazar. Para siswa kelas VII memajang produk olahan hasil empon-empon.
Ketua Panitia Verry Kunchoro ST MM menyampaikan, tempoe doeloe memang dipilih dalam kegiatan dengan sub tema Eksplorasi empon-empon tersebut. “Pemilihan tema pada acara tersebut
SMAN 1 Wonoayu, siswa tidak hanya mengembangkan akademiknya saja. Tetapi juga non akademik karyakarya seni yang monumental akan selalu menghiasi sekolah Adiwiyata kita.
“Apalagi tema yang diambil sangat menginspiratif sekali, yakni bagaimana SMAN 1 Wonoayu dapat bercahaya, dapat bersinar menjadi trend center sekolahsekolah yang lain,” tutur Abah Seno sapaan akrabnya. Sementara itu, Ketua Komite Smaniwa Abdul Mudjib, S.Pd.I M.Ag mengaku sangat mendukung adanya Pensi Budaya di sekolah. Karena dengan adanya Pensi para siswa bisa menjadi orang-orang yang lembut dan luwes. Juga yang mempunyai akhlaqul kari- merupakan has seluruh bapak ni menyesuaika tang kearifan lo ya, pada (1/2) Sebelumnya, iatan rencan a pada sore hing “Saat H-7, musyawarah la tuskan untuk di hari. Karena kit ya cuaca yang malam hujan,” Pentas Proj e juga menjadi p tama bagi para s mah, dan sopan-santun. "Karena dengan seni tersebut kita bisa mempunyai harapan berakhlak yang baik, karena seni merupakan keindahan yang diciptakan Yang Maha Kuasa,” ungkap Abdul Mudjib sebagai bentuk dukungannya. Waka Humas Smaniwa, Waluyo menambahkan kalau semangat siswanya sangat luar biasa. Proses persiapan-persiapan Pensi dalam Milad ke 20 ini, gladi kotor dan gladi bersihnya sudah dimulai sejak tanggal 24 Januari. Rangkaiannya, termasuk pada tanggal 30 Januari juga diadakan lomba-lomba bagi siswa, diantaranya lomba memasak dan bazar yang juga dinilai. Sebagai puncak acara Milad ke 20 Pensi juga diisi dengan berbagai kesenian. [ina]