Sabtu, 22 agustus 2015 by Harian Umum KORAN BERITA

Harga Eceran

Rp. 3.000,-

Langganan Rp. 70.000,-/bulan

SABTU, 22 AGUSTUS 2015

redaksi@koranberita.co

Antara Ciampel, Tempuran dan Pakisjaya

0267 845 0909

koranberitakarawang

HU_KoranBerita

Pakisjaya

Sekda: Lokasi Pembangunan Bandara Masih Dilematis

Tempuran

“Seperti saran yang dilakukan oleh konsultan asal Jepang yakni Japan International Coorporation Agency (JICA) yang menyebutkan di Kecamatan Ciampel. Sementara ada juga yang menyarankan di daerah Pakisjaya dan Tempuran. Dengan pertimbangan dekat laut,” Teddy Rusfendi Sutisna Sekretaris Daerah Kabupaten Karawang

KARAWANG, KORAN BERITARencana pembangunan bandara internasional di Karawang masih dilematis. Karena lokasinya belum tertuang dalam Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) nasional. “Belum ada lokasinya sejauh ini, kalau daerah masih hanya menerima dari pusat lokasinya nanti. Ini yang menjadi dilema tis,” kata Sekretaris Daerah (Sekda) Kabu paten Karawang, Teddy Rusfendi Sutisna. Namun demikian, kata dia, pemerintah telah menerima saran dari konsultan me ngenai penentuan lokasi bandara tersebut. “Seperti saran yang dilakukan oleh kon sultan asal Jepang yakni Japan Interna tional Coorporation Agency (JICA) yang menyebutkan di Kecamatan Ciampel. Sementara ada juga yang menyarankan di daerah Pakisjaya dan Tempuran. Dengan

pertimbangan dekat laut,” terangnya. Sejauh ini, pihaknya masih belum melakukan maping lokasi. “Dari Dishub pun masih belum melakukan pengecekan lokasi dimana pun. Sifatnya masih mener ima dari rencana tata ruang wilayah nasi onal terlebih dahulu,”tambahnya. Hal senada diungkapkan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Karawang, Eka Sanata. “Gak

Ciampel

Halaman 7

4 Mobil Tabrakan Beruntun di Interchange LOKASI BANDARA Sekda masih bingung soal lokasi pembangunan bandara internasional di Karawang.

APIH KOBER: Komo uink...??!!

Scan QRcode di atas untuk mendapatkan akses ke E-Paper Harian Umum KORAN BERITA di smartphone anda

MIHARJA ZAKI/KORAN BERITA

RINGSEK. Truk Fuso pengangkut beton yang menabrak 3 kendaraan di depannya di Jalan Interchange Karawang Barat

KARAWANG, KORAN BERITAKecelakaan beruntun kembali terjadi di Jalan Interchange Karawang Barat, Jumat (21/8) sekitar pukul 09.00 WIB. Kali ini terjadi di depan RM LSI dan melibatkan 4 kendaraan sekaligus. Saat kejadian, truk Fuso pengang kut beton bernopol T-8739-EL yang berlawanan arah menabrak secara be runtun mobil Toyota Fortuner bernopol B-1035-KJC, Etios bernopol B-1615FKW, dan mobil Terios bernopol B-1656-EKN. Meski tidak ada korban jiwa, namun arus lalulintas sempat mengalami ke macetan panjang. Diduga kecelakaan diakibatkan oleh salah satu kendaraan yang mengalami rem blong hingga sang sopir tak bisa mengendalikan kenda raannya. Khoirul, salah seorang saksi mata di lokasi kejadian mengatakan, kecelakaan Halaman 7

Setelah Ada K orban, PT KPSS Ngaku Tak Memakai SOP Keselamatan Kerja KARAWANG, KORAN BERITAPaska ledakan tungku pelebur baja yang menewaskan salah seorang karyawan, PT Karawang Prima Sejahtera Still (KPSS) Pang kalan mengakui para pekerjanya tidak dileng kapi dengan Standar Operasinal Kerja (SOP). Asep Kusmayadi, HRD PT KPSS men jelaskan, sesudah kejadian perusahannya langsung diperiksa Disnakertrans dan Polres Karawang. Saat itu perusahaan ditegur lan taran tidak memfasilitasi para karyawan de ngan pakaian anti api. “Setelah kejadian itu, kami langsung didatangi Disnakertrans dan polisi yang melakukan pemeriksaan langsung ke tempat. Halaman 7

BERITA KARAWANG

SABTU, 22 Agustus 2015

Limbah PT Jui Shin

SOROT

Warga Tuntut Kompensasi Tanah TELUKJAMBE BARAT, KORAN BERITA Dalam pertemuan yang digelar di kantor desa, Warga Desa Wanakerta, Kecamatan Telukjambe Barat, mendesak PT Canggih Bersaudara Mulia Jaya, PT SERES dan PT Batuah Bauntung Karawang (BBK), untuk mengganti tanah pemakaman umum seluas 3500 m2 yang dipakai ketiga perusahaan tersebut dengan tanah seluas 1 hektare. Salah satu anggota BPD Desa Wanakerta Nurdiansyah mengatakan, tuntutan itu bukan bersifat ruislag atau tukar guling, melainkan suatu ajuan atau permintaan warga yang tanahnya berdekatan dengan lokasi ketiga perusahaan tersebut. “Tapi dari tiga perusahaan, hanya PT Canggih Bersaudara Mulia Jaya saja yang berkenan memberikan ganti rugi. Itu juga hanya bersedia menggati dengan tanah seluas 5000 m2, berikut biaya pemindahan makam. Untuk kedua perusahaan lainnya saya harap juga mau mengganti,” katanya. Nurdiansyah menyesalkan atas ketidakhadiran PT SERES dan PT Batuah Bauntung Karawang (BBK) dalam forum tersebut. Hal itulah yang menyebabkan kesepakatan yang terjalin antara warga dan perusahaan belum fix. “Nanti akan ada pertemuan selanjutnya. Dan saya harap kedua perusahaan yang belum bisa hadir di pertemuan ini, mau hadir di pertemuan selanjutnya. Karena masih ada tanah 5000 m2 lagi, sesuai dengan tuntutan kami,” ujarnya. Sementara itu, perwakilan PT Canggih Bersaudara Mulia Jaya H.Saefudin mengatakan, pihak perusahaan bersedia mengabulkan setengah dari permintaan warga. Dan untuk setengahnya lagi, dirinya mengembalikan lagi kepada warga. Tanah pemakamannya sendiri berada di Kampung Cikameri, yang d ulunya bernama Kampung Poloy. (gus/muh)

KRIMINAL

Karawang Marak Kekerasan Seksual Anak KARAWANG, KORAN BERITADinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Karawang mencatat sepanjang Januari hingga Agustus 2015 terjadi 90 kasus kekerasan terhadap anak. Kepala Dinsos Kabupaten Karawang Rokhuyun mengatakan, berdasarkan data tersebut lebih dari 50 persen kasus adalah kejahatan seksual pada anak. Sedangkan selebihnya, kasus penjualan anak, penelantaran, perebutan anak, dan lain-lain. “Tindakan kekerasan terhadap anak di Karawang nampaknya semakin menggeliat. Kasus penelantaran saat ini menjadi trending topic. Karena memang sekarang orangtua lepas tanggung jawab dalam merawat anaknya. Tetapi, ada juga yang jadi korban perilaku menyimpang seks, pornografi, dan narkoba,dan semua itu memiliki alasan karena masalah ekonomi “ujar Rokhuyun. Rokhuyun mengungkapkan, dengan kondisi Karawang yang darurat saat ini diperkuat dengan fakta dan data pengaduan kekerasan terhadap anak yang diterima menunjukkan jumlah pengaduan pelanggaran hak anak terus meluas dan meningkat di setiap bulannya. Dia mengatakan, untuk mensikapi Karawang darurat kejahatan seksual terhadap anak dan gerakan nasional menentang kejahatan seksual terhadap anak yang dicanangkan Presiden RI melalui Inpres Nomor 5 Tahun 2014 dan RUU revisi Undang-undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak. “Dinsos mengajak peran, keterlibatan masyarakat Karawang untuk menggalang aksi koalisi masyarakat menentang segala bentuk eksploitasi, penelantaran, penganiayaan, kekerasan terhadap anak,”tukasnya. Sementara itu, Ketua Komisi D DPRD Karawang Pendi Anwar mengatakan, dirinya sangat prihatin melihat fenomena tingginya kekerasan seks terhadap anak. Kata dia, kondisi ini tentunya bukan hanya tanggung jawab pemerintah tapi seluruh orang tua. Selain itu, kata politisi Demokrat ini, peran Kominfo agar lebih intens melakukan pengawasan terhadap situs-situs porno ataupun media sosial. Dan juga, sekolah memberlakukan kebijakan adanya ekstrakulikuler tentang keagamaan, sebagai benteng keimanan. (ian/muh)

Kali Cibeet Tercemar, Warga Terjangkit Penyakit Kulit

TELUKJAMBE BARAT, KORAN BERITADi musim kemarau ini, seharusnya air di Kali Cibeet sangat berguna bagi warga Desa Wanajaya, Kecamatan Telukjambe Barat. Namun nahas, masyarakat malah terkena musibah setelah menggunakan air kali tersebut. Hal itu dikarenakan Kali Cibeet sudah terkontiminasi oleh limbah dari PT Jui Shin.

arga pun mulai terjangkit berbagai penyakit kulit setelah menggunakan air Kali Cibeet. Tidak hanya itu, irigasi Kaligandu yang bersumber dari Kali Cibeet pun menimbulkan efek yang sama. Warga yang bergantung pada irigasi tersebut pun mengeluhkan kondisi yang ada. Wasta, warga Kampung Kali Gandu, Desa Wanajaya, mengatakan kalau di musim kemarau ini warga sangat tergantung pada Kali Cibeet. Akan tetapi, karena airnya sudah tercemar limbah, maka warga pun mulai berpikir dua kali saat

hendak menggunakan airnya. “Apalagi sekarang sumursumur sudah pada kering. Kali Cibeet dan irigasinya sebenarnya bisa sangat membantu. Tapi kondisinya yang sudah tercemar membuat kami berpikir dua kali (untuk menggunakannya),” katanya kepada KORAN BERITA, Jumat (21/8). Sementara itu, Nasam, salah seorang anggota dari ormas Pepeling mengatakan, saat ini air Kali Cibeet yang mengalir ke irigasi Kaligandu sudah tidak bisa dipakai masyarakat untuk keperluan sehari-hari. Hal itu dikarenakan kandungan limbah di

AGUS/KORAN BERITA

MIRIS. Irigasi Kaligandu yang bersumber dari Kali Cibeet ikut terkontaminasi limbah dari PT Jui Shin.

airnya sudah sangat banyak. “Kalau dipakai pasti warga terkena penyakit yang bisa membahayakan. Ini harus segera diatasi,” ujarnya.

Dirinya pun mengetahui kalau PT Jui Shin sengaja membuang limbah di hulu. Itu tentunya berakibat pada kondisi air di Kali Cibeet. “Kami tidak akan tinggal

diam. Persoalan inipun akan terus diusut dan dilaporkan ke pihak yang berwajib bahkan sampai ke Kementrian terkait,” pungkasnya. (gus/muh)

Sambut Hut Polwan Ke-60 Puluhan Polwan Polres Karawang Lakukan Donor Darah KARAWANG, KORAN BERITA -

Dalam rangka menyambut HUT Polisi Wanita (Polwan) ke-67, yang akan berlangsung pada tanggal 1 September 2015, puluhan polwan dari jajaran Polres Karawang, Jumat (21/8) siang merayakannya dengan sejumlah kegiatan. Diantaranya, dengan melakukan donor darah di kantor Palang Merah Indoneasia (PMI) Karawang. Kanit Regiden Polres Karawang IPTU IIS Puspita mengatakan, dalam menyambut HUT Polwan yang ke-67, jajaran Polwan Polres Karawang sendiri mempunyai tema “Polwan Siap Sebagai Pelopor Revolusi Mental dalam Rangka Menetapkan Solidaritas dan Profesionalisme Polri’. Kemudian untuk rangkaian kegiatannya sendiri, yang pertama melakukan donor darah di kantor PMI Karawang. “Tentunya ini suatu bentuk bahwa kita peduli. Karena, walaupun hanya setetes darah yang kami donorkan tentunya bisa lebih bermanfaat untuk masyarakat yang membutuhkannya,” kata Iis kepada wartawan, usai kegiatan donor darah di kantor PMI Karawang, Jumat (21/8). Dikatakan IPTU Iis, selain melakukan rangkaian kegiatan door darah, akan dilakukan juga dengan sejumlah kegiatan lainnya. Diantaranya, akan melakukan olahraga bersama, bersih-bersih masjid bersama, membersihkan mako Polres Karawang, dan membersihkan jalan raya. “Saat ini jumlah Polwan di Polres Karawang sendiri ada sebanyak 80 personil, dan pastinya akan melakukan donor darah. Namun belum kita ketahui jumlahnya apakah semua

MIHARJA/KORAN BERITA

PEDULI. Sejumlah Polwan Polres Karawang mendonorkan darah dalam rangka menyambut HUT Polwan ke-76 di Kantor PMI Karawang.

harus mengikuti atau tidak, karena harus mengikuti cek medis terlebih dahulu. Kalau memang diperbolehkan, mungkin bisa semuanya melakukan donor darah,” ungkapnya.

Dijelaskan Iis, untu rangkaian kegiatan HUT Polwan sendiri akan dilakukan selama satu minggu ke depan. Kemudian untuk acara puncaknya sendiri nantinya akan dirayakan oleh

seluruh Polwan se-Indonesia di wilayah Bukit Tinggi, Sumatera Barat. Selain itu, ia berharap, ke depan Polwan diharapkan agar lebih exsis lagi, karena saat ini Polwan sudah bersamaan gender.

“ Yang pasti saya harap nanti jabatan Polwan juga bisa sesuai dengan polisi laki-laki (polki), karena saat ini Polwan sudah bersamaan gender,” harapnya. (jha/muh)

Masuki Era MEA, Siswa Dituntut Miliki Kreatifitas KARAWANG, KORAN BERITA-

Memasuki era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA), siswa tidak hanya dituntut memiliki integritas yang tinggi, tapi juga dituntut memiliki kreatifitas yang mumpuni. Hal itu dikatakan oleh Plt Bupati Karawang Cellica Nurrachadiana, di sela-sela diskusi panel MKKS. “Siswa-siswa di Karawang, khususnya siswa SMK dituntut memiliki kreatifitas yang tinggi. Itu karena pintar saja belum cukup di era MEA ini,” katanya. Dirinya pun berharap, pelajar Karawang bisa berkontribusi pada pembangunan di Kabupaten Karawang. “Soalnya saya amat yakin,

HUBUNGI: BAPAK ANDI EFENDI

082311107187 085719409033 ALAMAT: Tunggak Jati, 1KM dari Terminal Tanjungpura

Harian Umum

KORAN BERITA Memberi Nilai Lebih

pelajar Karawang itu memiliki kompetensi yang baik untuk membangun Karawang. Pokoknya saya tunggu kontribusinya,” ujarnya. Demi mewujudkan itu semua, Cellica berjanji akan membenahi segala kekurangan yang ada di dunia pendidikan Karawang. Mutu sekolahsekolah yang ada di Karawang akan ditingkatkan lagi oleh Pemkab Karawang. “Pemkab akan menjamin keberadaan sekolah, khususnya sekolah SMK untuk diyakinkan keberadaannya dan akan terus maju dan diperhatikan oleh Pemkab. Karena lulusan SMK ialah aset generasi bangsa,” ujarnya. Dirinya pun berharap se-

tiap perusahaan yang berada di kawasan di Karawang menyediakan Balai Latihan Kerja (BLK). Hal itu karen BLK yang disediakan Disnakertrans belum berjalan optimal. “BLK yang ada di masingmasing kawasan industri menyokong yang ada di Disnakertrans. Dengan begitu tidak ada ala san perusahaan tidak merekrut masyarakat asli penduduk Karawang.” Pungkas Plt Bupati pengganti Ade Swara tersebut. (muh)

PEMIMPIN UMUM : Ridwan Alamsyah | PEMIMPIN REDAKSI/PENANGGUNG JAWAB : Suhlan Pribadi | REDAKTUR PELAKSANA : Egy Rihanto | REDAKTUR : Dian Suryana, Usep Saepulloh | SEKRETARIS REDAKSI : Linda Jean | PRACETAK : Galang Sinu Susilo (Koordinator), Kiki Nugraha, Angga Wijaya, Podil | SIRKULASI : Wasta (Koordinator), Nurani | IKLAN : Jeni Siswo | STAFF REDAKSI : Farida, Miharja, Bambang Utomo, Nurjaya Bachtiar, Agus Bisri, Novian Sofiandi, Riston Rewendi Pangaribuan, Gus Muhammad AR, Dea Wahyudi | BIRO SUBANG : Ade Mahmudin, Ahya Nurdin & Latif Kusnandar |BIRO PURWAKARTA : Asep Firdaos, Adi Kurniawan Tarigan & Dayat

BAGIAN KEUANGAN : Tika Wildaniati | ADM IKLAN : Sinah Rahayu | LEGAL : Yono Kurniawan & Partner ALAMAT REDAKSI/IKLAN : Graha Berita Media Group, Jalan Ahmad Yani No.19 Karawang 41315, Telp: 0267 845 0909, SMS Center: 0813 1447 0500, Email: redaksi@koranberita.co Website : www.koranberita.co | REKENING : PT. JEMBATAN MEDIATAMA, 1093022835 - BCA Karawang. PENERBIT : PT. Jembatan Mediatama | KOMISARIS : H. Ishaq Robin, Asep Saepullah (Alvino) | DIREKTUR UTAMA : Ridwan Alamsyah | PERCETAKAN : Temprina Media Grafika

BERITA KLARI

SABTU, 22 Agustus 2015

PERTANIAN

Jelang Musim Tanam BP3K Getol Sosialisasi PURWASARI, KORAN BERITAMenjelang musim tanam padi, Balai Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan (BP3K) Kecamatan Purwasari getol melakukan penyuluhan kepada para petani. Pasalnya, pihak BP3K tidak lagi ingin mendapati para petani yang berada di wilayah tersebut gagal panen. Dalam setiap sosialisasinya, BP3K memberikan penyuluhan dari mulai tata cara penanaman padi sampai penangulangan hama serta penggunaan obat-obatan untuk menyuburkan tanaman padi. “Pada masa musim tanam sekarang ini, kami pihak BP3K akan terus melakukan berbagai macam penyuluhan untuk para petani di wilayah Purwasari, seperti saat ini. Karena kami mengharapkan agar panen kedepan tidak ada lagi petani yang di wilayah Purwasari ini mendapatkan masalah gagal panen lagi,”ungkap Nana selaku Kepala BP3K Purwasari kepada KORAN BERITA di kantornya, Jumat(21/8). Selain itu, kata dia, berbagai macam penyuluhan diberikan kepada para petani di wilayah Kecamatan Purwasari. Mulai dari tatacara penyemaian yang baik,agar supaya tidak diserang hama tanaman, sampai dengan memberikan pemahaman pemberian obat insektisida yang bagus bagi ketahanan tanaman. “Kita sudah berkeliling dengan berbagai penyuluhan ke seluruh desa se-Kecamatan Purwasari. Ini dilakukan untuk meminimalisir kerusakan sawah akibat serangan hama,”tegasnya. Dikatakannya, pihak BP3K menyarankan lewat penyuluh an-penyuluhan kepada para petani agar melakukan penanaman padi secara bersamaan dan serempak, karena dengan melakukan penanaman secara serempak niscaya akan mengurangi hama yang menyerang. “Kami menyarankan kepada para petani agar pada musim tanam kedepan supaya menanam padi jenis ciherang, gonggo dan jenis cisadane. Karena varietas tersebut dinilai akan sangat cocok dalam masa tanam sekarang ini. Selain kualitas yang dihasilkanya bagus dan penghasilanya tinggi, penyakit yang akan menyerang tanaman tersebut relatif kecil,”Pungkasnya. (ris/ads)

RISTON/KORAN BERITA

KERJAKAN PROYEK. Salah seorang pekerja bangunan proyek susah bekerja kembali setelah sebelumnya terhenti karena adanya oknum LSM dan Karang Taruna minta japrem.

Pemborong Dijaprem Oknum LSM - Karang Taruna Pembangunan Puskesmas Terhenti Akibat Banyak ‘Koordinasi’

PURWASARI, KORAN BERITAProyek pembangunan kantor Puskesmas Purwasari, belakangan kerap dijadikan target pemerasan oknum anggota LSM dan karang taruna. Kondisi ini membuat gerah warga maupun petugas puskesmas. Pasalnya, mereka khawatir lantaran banyaknya japrem kualitas pembangunan menjadi jelek. RISTON/KORAN BERITA

PENYULUHAN. Para petani diberikan pengetahuan soal penanaman padi oleh BP3K Purwasari.

epala UPTD Puskesmas Purwasari,dr Iin Indriyati me ngaku gerah melihat oknum LSM dan Karang Taruna yang selalu meminta uang koordinasi setiap ada kegiatan pembangunan di Purwasari. Bahkan hingga merambah pada pembangunan kantor Puskesmas Purwasari. Ia mengaku risau dengan tongkrongan oknum LSM yang menunggui uang koordinasi baik lewat pemborong maupun mandor. “Inikan pembangunan untuk ma syarakat. Nantinya puskesmas ini digunakan untuk kepentingan masayarakat. Jangan karena adanya oknum LSM minta japrem, hasil pembangunan nantinya kurang bagus,”ujarnya kepada KORAN BERITA,Jumat(21/8). Lebih lanjut Iin menambahkan, jika terus dibiarkan, khawatir penegakan hak di Karawang tidak berjalan dengan baik. Bahkan sekelas Camat maupun aparat kepolisian sekalipun nampak takut dan mau diatur oleh oknum-oknum LSM. Karenanya ia meminta agar para ketua LSM bisa menertibkan perilaku-

perilaku seperti itu, serta harus ditanamkan pendidikan dan latihan agar bawahannya tahu fungsi dari LSM itu apa, bukan seperti preman meminta jatah kepada orang yang membangun di sebuah wilayah yang butuh pembangunan. “Pembangunan sempat terhenti ha nya karena tak ada koordinasi antar lembaga. Meskipun pembangunan dilanjutkan setelah adanya penyelesaian antara pihak desa dan lembaga-lembaga yang ada di Purwasari ini,”katanya. Hal senada disampaikan konsultan proyek yang tak mau disebutkan nama nya. Ia membenarkan adanya uang koordinasi antar lembaga-lembaga untuk pembangunan kantor puskesmas. Bahkan ia mengaku,pihak pemborong sempat tidak memberikan uang kepada sejumlah lembaga-lembaga,yang akhirnya pembanguan sempat terhenti beberapa saat. “Bukan oknum LSM aja kang tapi Karang Taruna juga meminta jatah. Makanya kami sempat menghentikan pengerjaan pembangunan untuk sementara. Meskipun pihak desa dan Muspika Purwasari sudah melakukan

mediasi antara lembaga-lembaga di Purwasari,”paparnya. Ia meminta ada tindakan tegas, untuk memberikan efek jera kepada oknum tersebut. “Harus ada tindakan tegas untuk menyikapi permasalahan ini,”tegasnya. Ditempat terpisah, Kepala Desa Purwasari Asep Saefullah mengakui bahwa saat pembongkaran kantor Puskesmas Purwasari untuk dilakukan perbaikan, dirinya mendapat kabar ada sejumlah oknum LSM dan Karang Taruna yang mendatangi pemborong. Namun diri nya menilai,tindakan yang dilakukan mengatasnamakan lembaga-lembaga tersebut dianggap wajar tanpa ada ke-

salahan. “Wajarlah mereka melakukannya. Sekalian bagi-bagi rezeki sama mereka. Apalagi para pemborongnya jarang-jarang melakukan koordinasi kepada yang punya wilayah,”cetusnya. Ia juga meminta kepada sejumlah pihak agar tetap mementingkan kepenting an masyarakat,karena bagaimana pun pembangunan puskesmas sendiri menjadi milik bersama. ”Memang sempat terhenti, tapi sudah dilanjutkan kembali. Karena sebelumnya pihak desa sudah melakukan mediasi kepada kedua belah pihak untuk mencari jalan terbaik,”Pungkasnya. (ris/ads)

• Cegah Aksi Pencurian dan Pembegalan

Pemerintah Desa Gintungkerta Giatkan Ronda Malam “Bila kesadaran sudah tumbuh, maka keamanan lingkungan akan menjadi tanggungjawab bersama,” Asep

Bendahara Desa Gintungkerta

KLARI,KORAN BERITAMaraknya aksi begal yang kerap terjadi dan membuat resah masyarakat, membuat Peme rintah Desa Gintungkerta, Kecamatan Klari melalui para kepala dusun meningkatkan keamanan lingkungan dengan ronda malam. Selain sosialisasi dalam rangka himbauan kepada warga untuk tetap siaga,juga diwajibkan untuk ronda malam keliling seperti biasa. “Keamanan lingkungan sekarang ini harus lebih ditingkatkan. Masyarakat diminta untuk lebih peduli terkait ronda malam. Teknisnya dilakukan secara bergantian dan diatur jadwalnya oleh masing-masing ketua Rt,”Kata Kaur Trantib Desa Gintungkerta, Nanang kepada KORAN BERITA,Jumat(21/8). Nanang menegaskan,menjaga dan menciptakan lingkungan tetap aman merupakan tanggungjawab bersama. Mengingat sekarang ini sering terjadi pembegalan maupun pencurian sepeda motor, khususnya di jalan yang sepi yang dianggap sebagai lokasi rawan. Sehingga pihak desa terus melakukan sosia lisasi dan memberikan pengertian bahwa rasa aman dan nyaman itu begitu penting. Maka dibutuhkan kerjasama antara pemerintah desa

dengan masyarakatnya. “Program ronda malam ini untuk me nyadarkan masyarakat betapa pentingnya lingkungan tetap terjaga. Mengingat penjahat sekarang ini nekad-nekad sampai melukai korbannya,”ucapnya. Hal senada diungkapkan Asep, Bendahara Desa Gintungkerta. Menurutnya, masyarakat saat ini harus sadar akan keamanan lingkung annya. Minimal untuk masing-masing rumah, keluarga dan dirinya serta lingkungan tempat tinggalnya. “Bila kesadaran sudah tumbuh, maka ke amanan lingkungan akan menjadi tanggungjawab bersama,” Paparnya. Diharapkannya, kegiatan ronda malam ini bisa dilakukan secara berkala, bukan hanya pada saat sedang rawan terjadinya aksi kejahatan dan kriminalitas saja. Akan tetapi bisa dilakukan setiap malam dan terus menerus. Bahkan dirinya berharap kegiatan ronda malam tersebut bisa dimasukan kedalam ang garan daerah. “Saya sangat mengapresiasi kegiatan ini. Mudah-mudahan bisa berkelanjutan,”Pungkasnya. (ris/ads)

ILUSTRASI

BERITA CIKAMPEK

SABTU, 22 Agustus 2015

Masyarakat Kecewa kepada DBMP

PILKADA

Laporkan, Guru Berpolitik Praktis JATISARI, KORAN BERITAPara guru PNS di lingkungan Kecamatan Jatisari diminta untuk tidak terjebak ke dalam politik praktis. Hal tersebut disampaikan kepala sekolah SDN Barugbug II, H. Rasiman SPd. Menurutnya tugas pengajar atau pendidik itu memberikan mata pelajaran di sekolah, jangan mau ikut-ikutan berpolitik apalagi mendukung salah satu kandidat di Pilkada Karawang. “Saya akan tolak dengan tegas kalau ada rekanrekan mencoba mempengaruhi guru untuk mendukung salah satu kandidat di Pilkada Karawang. Guru itu tugasnya mengajar dan memberikan pendidikan di sekolah. Jangan ikut berpolitik karena bukan ranahnya. Apalagi menjadi tim sukses salah satu kandidat,” ujarnya kepada KORAN BERITA, Jumat (21/8). Dikatakan, tidak menutup kemungkinan ada saja yang ingin mengajak para guru PNS untuk dukung mendukung salah satu calon bupati dan wakil bupati Karawang. Sebab, suara guru cukup potensial dalam memenangkan salah satu pasangan calon. Bahkan berapa tenaga pengajar di setiap sekolah bisa berperan sekali dalam mendulang suara dalam Pilkada Karawang. “Biarkan saja dunia politik ada yang mengurusnya. Bukan berarti para guru tidak boleh tahu politik dan mengikuti perkembangan politik di Karawang. Yang tidak boleh itu, mendukung salah satu figur kemudian jadi tim sukses. Karena pasti akan terjadi konflik di kalangan pendidik jika sudah berpolitik praktis dan menyatakan sikap politik,” timpalnya. Hal senada juga disampaikan H. Tatang Muhtar S.Pd, pengawas sekolah di UPTD Pendidikan PAUD/SD Jatisari. Dirinya menghimbau kepada para guru di lingkungan pendidikan di Kecamatan Jatisari jangan terjebak permainan politik Pilkada Karawang yang sudah memanas. “Saya himbau rekan-rekan guru di Kecamtan Jatisari agar konsentrasi pada bidangnya yaitu mengajar dan mendidik. Sebab, tugas pokok guru itu memberikan pendidikan di sekolah dan memberikan pelajaran," ucapnya. (dej/egy)

Pembangunan Jalan Poros Desa Belum Terealisasi

BANYUSARI, KORAN BERITASejumlah warga Dusun Dadut RT 02/07, Desa Cicinde Utara, mengaku kecewa kepada pihak Dinas Bina Marga dan Pengairan (DBMP) Kabupaten Karawang. Pasalnya, jalan poros desa di dusun tersebut hingga saat ini tidak kunjung di cor secara permanen.

adahal, jalan tersebut sudah beberapa kali diukur oleh pihak DBMP Karawang. Namun, tindak lanjut peningkatan kualitas jalan tersebut hingga kini tidak ada realisasinya. Menurut tokoh masyarakat Dusun Dadut, Pupung (48), warga kesal karena jalan di dusunnya tidak kunjung diperbaiki. Sehingga jalan tersebut ketika musim hujan sangat becek dan berlumpur, sedangkan pada musim kemarau berdebu. “Sudah beberapa kali jalan ini diukur dan difoto pegawai yang mengaku dari pihak BMP Karawang. Namun sampai sekarang

jalan poros desa ini tidak tersentuh pembangunan. Padahal ruas jalan tidak terlalu panjang, hanya sekitar 300 meter saja,” ujarnya kepada KORAN BERITA, Jum’at ( 21/8) Dikatakan, sebaiknya dinas terkait harus konsisten ketika sudah turun ke lapangan. Apalagi pembangunan infrastsruktur tersebut sangat dibutuhkan masyarakat. DBMP sudah saatnya segera merealisasikan pengecoran jalan poros desa yang fungsinya sangat vital dalam menunjang perekonomian warga. “Bagi masyarakat yang terpenting semua infrastruktur dalam kondisi bagus. Kami tidak meminta apa-apa kepada pemer-

intah. Tapi kenapa sepertinya dinas tersebut tidak serius untuk merealisasikan kepentingan masyarakat Desa Cicinde Utara,” timpalnya. Hal senada disampaikan tokoh pemuda Banyusari, Sukanta. Menurutnya, Pemkab Karawang harus konsentrasi terhadap pelayanan dan pembangunan kepentingan publik. Sebab, peningkatan kualitas infrastruktur jalan di pedesaan itu sangat dibutuhkan sekali. “Harus konsentrasi dan terencana kalau mau membangun Karawang. Sekarang kita lihat saja, pengecoran jalan poros desa tak kunjung dilakukan. Sepertinya Pemkab ragu dalam melaksanakan pembangunan fisik. Seharusnya, canangkan saja per desa dapat bantuan peningkatan jalan sepanjang 1 km. Jadi pembangunan fisik tidak terkesan dilaksanakan secara asal-asalan,” ujarnya. Selain itu, dirinya sangat ber-

DEDE/KORAN BERITA

JALAN RUSAK. Warga menunjukkan kondisi jalan poros desa yang rusak berat. Mereka berharap agar DBMP meningkatkan kualitas jalan tersebut.

harap kepada pemerintahan yang akan datang di Karawang. Pempinan derah harus memprioritaskan infrastuktur pedesaan. Pembangunan jalan yang dicor atau dihotmix jangan hanya terkonsentrasi di perkotaan saja melain harus merata sampai pedesaan.

“Harus ada keseimbangan penerapan pembangunan infrastruktur. Karena APBD Karawang ini sangat tinggi sekitar Rp 3,9 triliun. Uang sebanyak itu harus menyentuh pembangunan infrastruktur pedesaan,” pungkasnya. (dej/egy)

SOROT

Pendidikan Berbasis Agama Harus Diperbanyak BANYUSARI, KORAN BERITAKalangan tokoh Nahdatul Ulama (NU) di Kecamatan Banyusari siap memenangkan pasangan calon (paslon) Cellica Nurrahadiana- Ahmad Zamakhsyari. Menurut Ustad Mansur Ibrahim (51), pasangan tersebut sangat diterima masyarakat. Apalagi sosok Ahmad Zamakhsyari mewakili merupakan tokoh muda NU di Karawang. Yang bersangkutan sudah popular dikalangan masyarakat Kecamatan Banyusari. “Saya kira pendapat pribadi saya, Jimmy lebih dikenal sebagai kader NU muda ketimbang yang lainnya,” ujarnya kepada KORAN BERITA. Dikatakan, calon bupati terpilih nanti harus mampu memperjuangkan pendidikan keagamaan di setiap desa. Pendidikan keagamaan seperti DTA dan Madrasyah Tsyanawiah harus tersebar di tiap kecamatan. “Siapa pun nanti yang ditakdirkan Allah SWT jadi pemimpin di Karawang, pendidikan keagamaan harus menjadi skala prioritas di Kota Pangkal Perjuangan. Sebab, pendidikan berbasis keagamaan itu harus menjadi kekuatan moral di tengah masyarakat,” timpal pengajar DTA Miftahusa’adah Gempol. Hal senada juga disampaikan Ustadz Wawan Ridwan (39). Menurutnya basis pendidikan keagamaan itu akan menciptakan ahlakul karimah para calon pemimpin masa depan. Sebab, jika pemimpin kekeringan nilai-nilai agama, mau dibawa ke arah mana Karawang ini ke depannya. “Di karawang harus diperbanyak pendidikan berbasis keagamaan. Sebab, dengan berbekal nilai-nilai keagamaan yang kuat, sedikitnya akan mengikis perilaku yang kurang baik dalam mengeluarkan kebijkan," ucapnya. Hal serupa disebutkan pula tokoh NU lainnya di kecamatan Banyusari,Toha (54). Dirinya merasa miris mendengar kabar pendidikan berbasis keagamaan akan dikurangi. Bahkan, hal itu kini menjadi isu nasional. “Para calon bupati dan wakil bupati Karawang wajib menggelorakan pendidikan berbasis keagamaan tetap dipertahankan, jangan sampai dikurangi," ucapnya. (dej/egy)

DEDE/KORAN BERITA

KKN. Sejumlah mahasiswa Unsika peserta KKN berpose di depan kantor Kecamatan Jatisari.

Mahasiswa Unsika Ubah Botol Menjadi Tas JATISARI, KORAN BERITAMahasiswa Universita Negeri Singaperbangsa Karawang (Unsika) yang sedang melakukan kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Kecamatan Jatisari disambut baik oleh masyarakat setempat. Sebab, kehadiran para mahasiswa KKN ini memberikan nuansa pendidikan di tengah masyarakat. Kepedulian mereka kepada lingkungan cukup tinggi. Seperti halnya memperhatikan kesehatan lingkungan. Mereka juga sangat peka sekali terha-

dap pencegahan penyakit yang ditimbulkan dari sampah. Menurut Oo Surahman, tokoh masyarakat Desa Mekarsari, kehadiran para mahasiswa KKN dari Unsika sangat bermanfaat. Apalagi mereka sangat peka terhadap lingkungan sosial. Kepeduliannya kepada kehidupan warga setempat pun cukup tinggi. Mereka mengubah sampah plastik untuk didaur ulang menjadi kantong belanja yang bermanfaat bagi kebutuhan ibu-ibu. “Mereka sangat peka terha-

dap lingkungan sekitar kita. Selain memperhatikan kesehatan lingkungan, mereka juga mengajarkan tentang budaya sunda kepada anak-anak sekolah,” ujarnya kepada KORAN BERITA, Jumat (21/8). Dikatakan, program KKN itu memang sangat bagus. Sebagai calon sarjana para mahasiswa harus dekat dengan masyarakat. Sebab, kampus yang lebih besar adalah lingkungan masyarakat yang dapat menjadi sumber ilmu pengetahuan yang tidak terhingga. Para mahasiswa dapat mem-

pelajari berbagai macam karakter sosial masyarakat. “Kampus yang lebih besar itu adalah masyarakat. Kegiatan mahasiswa KKN itu harus terus ada setiap tahun akademik. Sebab mahasiswa merupakan agen perubahan sosial,“ timpalnya. Salah satu mahasiswa Unsika yang sedang KKN di Kecamatan Jatisari, Dindin mahasiswa jurusan Teknik Informatika Fakultas Ilmu Komputer semester VII mengatakan, dirinya bersama rekan-rekann-

ya sangat senang sekali dapat mengaplikasikan keilmuan yang didapat dibangku kuliah kepada masyarakat jatisari. Dengan berbagai disiplin ilmu yang mereka tima di kampus diharapkan dapat berguna dalamk kegiatan KKN tersebut. “Kami bangga dekat dengan masyarakat karena kami juga berasal dari masyarakat. Apalagi ini tugas dari kampus untuk mengaplikasikan keilmuan yang kami dapat dari ruang belajar ke pada warga,” ucapnya. (dej/egy)

HUBUNGI:

Jeni Siswo

PT. RADIO DEWI SRI PIRANTI CARITA

Gedung Dewi Sri Lt. 5, Jl.Arief Rachman Hakim No. 1A Karawang 41312 Contact : Tlp : 0267 - 416621 PIN BB : 7F878AC9 Email : marketingberadio@ymail.com

0858-8115-5119 223C6987 Bagja Ashari

0857-1528-6999 KORAN BERITA Memberi nilai lebih

BERITA RENGASDENGKLOK SOROT

SDN Rengasdengklok Utara III Minta Maaf ke Orangtua Siswa RENGASDENGKLOK, KORAN BERITAKeluarga Riyadi, siswa korban pemukulan kelas II SDN Rengasdengklok Utara III kedatangan rombongan guru-guru sekolah. Kedatangan pihak SDN Rengasdengklok Utara III tiada lain untuk mengklarifikasi dan meminta maaf atas kejadian pemukulan yang terjadi pada Rabu (19/8). Orangtua Riyadi, Nana Permana mengatakan, kejadian kepada Riyadi harus jadi bahan evaluasi agar kedepannya SDN Rengasdengklok Utara III menjadi lebih baik. Selain itu, pengawasan kegiatan belajar dan mengajar terhadap siswa anak sekolah lebih ditingkatkan. Nana mengaku, usai kejadian itu anaknya awalnya ingin pindah. Namun dengan berbagai pertimbangan, salah satunya sekolah masih berkeingin menjaga anaknya dan faktor kedekatan rumah ke sekolah, hingga akhirnya Riyadi tetap disekolah di SDN Rengasdengklok Utara III. "Saya masih percaya. Makanya akan tetap disekolah di SDN Rengasdengklok Utara III,"katanya. Sementara itu, Kepala Sekolah SDN Rengasdengklok Utara III, Carlia S.Pd mengatakan, kejadian yang menimpa Riyadi akan menjadi evaluasi agar kedepan pihaknya bersama guru yang lainnya bisa meningkatkan lagi kinerjanya. Baik dispilin maupun pengawasannya, agar kejadian tersebut tidak akan terulang kembali. "Atas nama kepala sekolah, saya meminta maaf kepada orang tua murid serta masyarakat. Saya berharap dukungan orangtua murid agar kami bisa menjaga dan mengawasi anak murid dengan sebaik-baiknya,"Pungkasnya. Sebelumnya, Riyadi, seorang siswa kelas II SDN Rengasdengklok Selatan Utara III menderita luka memar setelah berkelahi dengan teman sekelasnya. Tidak terima anaknya babak belur, orangtua Riyadi, Nana Permana mengontrog sekolah untuk meminta pertanggung jawaban. "Kedatangan saya ke SDN Rengasdengklok Utara III bukan mempersoalkan Riyadi yang telah dilukai teman sekelasnya, Evan Dwi Cahyanto. Namun kedatangan kedatangan saya ingin mempertanyakan, bagaimana kinerja dan pengawasan guru kepada seluruh siswa yang berada di lingkungan sekolah, sehingga sampai anak murid terluka dianiaya teman sekelasnya sendiri,"tutur Nana kepada KORAN BERITA, Rabu (19/8). Selain itu, ia meminta pihak kepala sekolah dan guru SDN Rengasdengklok Utara III ekstra keras dalam memberikan pelajaran serta pengawasan kepada siswa didiknya. Karena kalau didiamkan dan terus kurang pengawasan, maka akan terus terjadi hal-hal seperti ini di sekolah. (jay/ads)

SABTU, 22 Agustus 2015

Kepsek SMPN II Jayakerta Bakal Dipanggil Disdikpora Gara-gara Dugaan Pungutan Liar

JAYAKERTA,KORAN BERITAKepala Sekolah SMPN II Jayakerta, H. Cucu Saefudin dalam waktu dekat akan dipanggil Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga. H. Cucu dipanggil lantaran diduga melakukan pungutan liar (pungli) kepada orangtua siswa. \Dipanggilnya H. Cucu oleh pihak Disdikpora Karawang karena menurut informasinya pungutan liar tidak dilakukan kali ini saja. Sehingga akhirnya ketika ada pungutan liar lagi, pihak orangtua siswa resah. Parahnya lagi, setiap pungutan yang dilakukan, kepsek mengklaim sudah mendapat persetujuan dari komite sekolah. “Saya secepatnya akan memanggil Kepsek SMPN II Jayakerta, kaitan dengan dugaan pungutan liar. Sehubungan saya lagi rakor di Bandung, nanti dikabari lagi,”ungkap Kepala Bidang Pendidikan Dasar dan Menengah (Disdakmen) Disdikpora Karawang, H. Cecep ketika dihubungi KORAN BERITA melalui telepon gemgamnya.

Informasi yang dihimpun KORAN BERITA dari orangtua siswa, pungutan yang dilakukan Kepsek Cucu berjumlah Rp403 ribu. Dalihnya untuk penambahan pembangunan ruang kelas baru (RKB). Rinciannya, Rp 400 ribu untuk pemembelian seragam sekolah sedangkan Rp3 ribu untuk bantuan penambahan dana pembangunan RKB dua lokal. Padahal RKB sudah jelas bantuan dari dana APBN DAK tahun 2015, berbentuk swakelola oleh kepala sekolah. Marni, salah seorang orangtua siswa merasa aneh lantaran program pemerintah menggratiskan sekolah. Namun kenyataannya, pungutan dan pembayaran kebutuhan sekolah banyak. “Katanya sekolah itu gratis,

IST/NET

tapi kenapa sekolah masih banyak bayaran dengan berbagai alasan. Katanya buat beli pakaian batik, baju koko, seragam sekolah serta baju olahraga yang jumlahnya mencapai Rp400 ribu. Ditambah Rp3 ribu untuk bantuan dana penambahan pembangun dua lokal RKB,”ungkap warga Desa Dewi-

sari Kecamatan Kengasdengklok. Namun saat dikonfirmasi KORAN BERITA, Kepala Sekolah SMPN II Jayakerta, H. Cucu Saefudin mennjelaskan bahwa pungutan uang tersebut atas dasar hasil musyarawah komite dan orangtua murid. “Kalau tidak percaya panggil orangtua murid

dan komite nya,”ujarnya dengan nada keras. Namun ketika ditanya soal jumlah pungutan sebesar Rp403 ribu, Kepsek Cucu tak bisa menjelaskan. Malah dia keluar meninggalkan wartawan yang pada saat itu berkumpul meminta konfirmasi. (jay/ads)

PROGRAM

Distribusi Dana Desa Bakal Diawasi Polisi BARESKRIM Polri turut mengawasi distribusi dana untuk desa yang sudah dimulai tahun 2015 ini. Pengawasan akan dilakukan bersama lembaga pengawas lainnya. "Kita sudah mulai membicarakannya dengan BPK dan BPKP, gimana mekanismenya dan lain-lain," ujar Kepala Bareskrim Polri Komjen Budi Waseso di Mabes Polri, Jumat (21/8/2015). Budi menegaskan, fungsi pengawasan tersebut bukanlah penindakan hukum, melainkan pencegahan. Bareskrim sendiri telah memetakan distribusi dana desa tersebut mulai dari kementerian hingga ke penerima. "Per bagian kita awasi. Jadi bekerja itu dari hulu sampai hilir. Di hulu siapa yang tanggung jawab hingga ke hilir siapa, begitu," ujar Budi. Budi mengatakan, semua titik pendistribusian rentan terjadi tindak pidana. Oleh sebab itu, Bareskrim tidak akan fokus ke satu titik saja. Hingga 30 Juni 2015 lalu, ada 420 kabupaten/kota atau 99,77 persen yang sudah menerima transfer dana desa tahap I. Sisanya, ada 14 kabupaten/kota yang belum mendapatkannya. Untuk tahun ini, dana desa dialokasikan Rp 20,7 triliun untuk 74,093 desa. Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Marwan Jafar menegaskan, dana desa harus dipergunakan sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam Permendesa Nomor 5 Tahun 2015 tentang Penetapan Prioritas Pengunaan Dana Desa Tahun 2015. (kb*)

IST/NET

Bosan dengan Janji-janji Kampanye

Korban Abrasi Pisangan Ancam Golput di Pilkada CIBUAYA,KORAN BERITAKorban abrasi di Dusun Pisangan, Desa Cemarajaya, Kecamatan Cibuaya mengancam golput pada Pilkada Karawang. Pasalnya mereka telah jenuh dengan janji calon pemimpin Karawang yang kerap bicara akan membangun tanggul penahan abrasi semasa mereka berkampanye. Namun kenyataanya sampai saat ini, tanggul penahan abrasi belum juga di-

laksanakan pembangunanya. Salah seorang warga Dusun Pisangan, Suherman (34) mengaku bosan dengan omongan serta bualan calon pemimpin yang sering berjanji akan merubah kehidupan masyarakat Pisangan. Berbeda dengan ketika meminta dukungan kepada warga pada saat kampanye. “Hampir semua calon selalu bicara akan membangun serta

membenahi tanggul penahan abrasi kalau mereka terpilih, tapi kenyataanya tanggul tersebut juga belum ada tanda-tanda diperbaiki. Padahal kondisinya semakin memperihatinkan,”ujarnya kepada KORAN BERITA, Jum’at (21/8). Agar ada kepedulian, Suherman berharap pemerintah daerah datang ke Dusun Pisangan yang terkena abrasi, agar tau kondisi sesungguhnya.

“Kondisinya seperti yang dilihat, parah. Padahal untuk pendataan rumah yang rusak sudah dikirimkan tetapi sampai sekarang realisasinya tidak ada. Sementara di sisi lain warga selalu mengharapkan kedatangan serta sumbangan dari Pemkab daerah Karawang,”jelasnya. Sementara itu, salah seorang warga lainnya, Rangga (45) mengatakan, warga Pi-

sangan akan Golput pada Pilkada Karawang merupakan hal yang wajar. Karena merasa tidak diperhatikan oleh pemerintah. Padahal menurutnya, warga Pisangan sangat menentukan masa kemengangan calon bupati yang akan datang. “Banyaknya janji yang sering dikeluarkan tapi tidak ada realisasinya membuat kepercayaan masyarakat pudar,”ujarnya. (jay/ads)

Dipermudah, Nelayan Bisa Urus Izin Online DALAM waktu dekat para nelayan di Jawa Barat akan dimudahkan Internet dalam mengurus perizinan. Hal itu dimungkinkan karena Pemerintah Provinsi Jawa Barat akan meluncurkan perizinan kapal dan perahu secara daring (online) guna memberikan akses kepada nelayan yang jauh dari pusat kota. Wakil Gubernur Jabar Deddy Mizwar mengatakan perizinan secara daring kapal dan perahu tersebut disediakan untuk memangkas birokrasi yang selama ini sulit diakses nelayan. Menurutnya, banyak nelayan yang tidak bisa mendaftarkan perahunya akibat akses yang sulit atau letaknya yang terlalu jauh dengan ibu kota provinsi

yang berlokasi di Bandung. “Di Jabar ada 18.187 unit perahu, besar, dan kecil. Tapi baru 56,6% yang memiliki izin,” katanya. Oleh karena itu, pihaknya segera menata perizinan dengan sistem daring dan mobile, mengingat besarnya jumlah perahu yang belum terdaftar di Provinsi Jabar. “Ini memang harus ditata, mengingat ada 18.000 lebih kapal. Begitu pula nelayannya kurang lebih mencapai 105.000 orang,” ujarnya. Deddy menjelaskan penataan perizinan tersebut juga terkait dengan program rencana induk pelabuhan perikanan nasional. Hingga saat ini baru ada 16

lokasi yang memenuhi kriteria rencana induk tersebut, dari total 84 pelabuhan yang direncanakan. “Kami juga berharap dukungan dari pemerintah pusat untuk membangun infrastruktur,” tambahnya. Sementara itu, kalangan nelayan di Jabar mengaku masih banyak yang kesulitan dalam mengurus perizinan untuk melaut. Presidium Serikat Nelayan Indonesia (SNI) Jabar Budi Laksana meminta realisasi perizinan daring bagi perahu nelayan tidak menimbulkan masalah di lapangan. Menurut dia, perizinan daring bagi kapal dan perahu perlu keseriusan dari pemerintah.

Soalnya, birokrasi yang berbelit dan minimnya pengetahuan nelayan tradisional tentang birokrasi membuat nelayan enggan mengurusnya. Hal tersebut secara langsung berdampak bagi kesejahteraan nelayan tradisional karena tidak bisa mendapatkan izin dari pemerintah untuk melaut. “Perlu keseriusan dari pemerintah untuk menyiapkan berbagai sarana dan prasarananya agar tidak ada hambatan teknis di lapangan,” tegasnya. Pemerintah juga perlu menyosialisasikan terhadap nelayan agar mereka melek teknologi dan mampu mengurus perizinan secara daring tanpa menemui hambatan. (kb*)

BERITA CILAMAYA

SABTU, 22 Agustus 2015

• SOSOK

Wanita Karawang Diabaikan Pemerintah TEMPURAN, KORAN BERITABanyaknya industri di Kabupaten Karawang ternyata belum bisa mengakomodir warga Kara wang untuk bekerja di sektor tersebut. Berdasarkan data dari Disnaker setempat, hampir sebagian besar karyawan yang bekerja pada sektor indistri di Karawang didominasi warga luar daerah. Hal ini tentunya membuat kecemburuan warga setempat. Sebab, ketika di tanah kelahirannya banyak tempat usaha, tetapi warga Karawang malah mencari nafkah ke luar negeri. Janji para pejabat saat kampanye pemilihan umum legislatif hingga pemilihan kepala daerah, dinilai tidak ada buktinya. Sebab, setelah mererka terpilih bak kacang lupa kulitnya. Jangankan menepati janjinya datang menemui kostituenpun sangat jarang dilakukan. Demikian dikatakan salah seorang warga Karawang, Melly Puspitasari (27), yang kini tinggal di Dusun Bengle RT 01/01, Desa Pancakarya, Kecamatan Tempuran. Dia mengatakan pula, Pemerintah Kabupaten Karawang kurang peduli terhadap nasib rakyatnya, terutama kaum wanita. Indikasi ke arah itu terlihat dari angkat pengagguran yang masih terbilang tinggi, padahal industri tumbuh bak jamur di musim hujan. “Para pejabat hanya dekat dengan masyarakat saat membutuhkan dukungan saja. Setelah terpilih mereka menyibukkan diri hingga lupa akan janjinya. Pengangguran yang katanya akan dibantu, ternyata omong kosong. Kalaupun ada lowongan, orang luar daerah lebih diutamakan diterima bekerja ketimbang pribumi,” ujarnya kepada KORAN BERITA, Jumat (21/8). Seharusnya, lanjut dia, Pemerintah Kabupaten Karawang malu karena sebagian besar warganya, terutama kaum wanita malah bekerja di luar negeri yang hanya menjadi pembantu rumah tangga. “Kita berharap ke depan pemimpin yang terpilih menjadi kepala daerah harus benar-benar memikirkan nasib masyarakatnya. Bukan mereka yang hanya bisa berjanji tanpa bukti,” Kata Melly. (bbu/egy)

BAMBANG UTOMO/KORAN BERITA

TAGIH JANJI.Jembatan Tempuran sebelum diperbaiki oleh salah satu kontraktor Karawang. Saat ini warga sekitar jembatan menagih janji pemborong terkait kesempatan kerja pada proyek perbaikan jembatan tersebut.

Warga Tagih Janji Pemborong Merasa Terganggu Proses Perbaikan Jembatan Tempuran

TEMPURAN,KORAN BERITASejumlah Warga Desa Sumurgede, Kecamatan Cilamaya Kulon dan warga Kecamatan Tempuran yang lahannya dijadikan jalan alternatif atas pembangunan jembatan Tempuran menagih janji pemborong. Pasalnya, pihak kontraktor sempat berjanji akan mempekerjakan warga setempat.

amun pada kenyataannya, belum ada satu pun warga yang ditarik bekerja dalam proyek perbaikan jembatan tersebut. Demikian pula bantuan yang dijanjikan akan diberikan kepada warga sekitar yang dilalui kendaraan, hingga sekarang tidak terealisasi.

Menrut warga, sebelum dilakukan pekerjaan, pihak pemborong berjanji akan memfasilitasi pekerjaan dan memberi dana bagi warga yang rumahnya terlewati kendaraan pada jalan alternatif. Tetapi janji itu sampai kini tidak satupun yang menjadi kenyataan. Bahkan, beberapa hari lalu terjadi keributan

di sekitar jembatan alternatif karena pengguna jalan ingin saling mendahukui menyebrangi jembatan darurat. Akibat hal itu, ketentraman warga menjadi terganggu. Selain oleh suara bising kendaraan, teriakan pengendarapun membuat warga setempat menjadi tak nyaman. Salah seorang, tokoh masyarakat Tempuran, Rasub Subarjo (50) mengatakan, pemborong pernah berjanji akan membantu warga yang nganggur ikut bekerja di proyek jembatan tersebut. Namun hal itu hanya janji belaka, sedangkan kenyataannya hingga kini belum satupun warga yang dkaryakan. Begitu juga tentang jalan alternatif, belum

ada warga yang menerima dana kompensasi dari pemborong. “Kami sebenarnya sangat senang dengan adanya perbaikan jembatan Tempuran ini. Namun jangan sampai masyarakat sekitar dirugikan. Bayangkan saja, sejak ada jalan alternatif, sejumlah rumah kotor oleh debu. Selian itu, bising oleh ke luar masuk kendaraan yang berlangsung sejak pagi hingga malam. Tetapi pemborong tidak mengerti kalau warga telah dirugikan,” ujarnya kepada KORAN BERITA, Jumat (21/8). Seharusnya, lanjut dia, pemborong sebelum membongkar jembatan, terlebih dulu memikirkan jalan alternatif. Sehingga para

pelintas, baik pejalan kaki maupun pengendara tidak kesulitan saat menyebrangi Sungai Tempuran. Jikapun ada jembatan darurat, harus diusahakan tidak merugikan warga. Sebab, debu dan suara bisaing berlangsung setiap hari. Sementaar warga telah berbaik hati, memberikan lahannya untuk dijadikan jalan alternatif. Ketika hal itu akan dikonfirmasikan, pemborong maupun intansi terkait hingga berita ini disusun belum bisa dimintai keterangan terkait keluhan masyarakat itu. Padahal, masyarakat telah menagih janji pemborong yang sempat dilontarkan sebelum perbaikkan dilakukan. (bbu/egy)

Dana Desa Dikucurkan dari APBN KARAWANG, KORAN BERITASumber pendapatan desa salah satunya adalah berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Dana tewrsebut digulirkan untuk mengefektifkan program yang berbasis desa secara merata dan berkeadilan. Konsideran penyaluran dana tersebut adalah Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal Dan Transmigrasi Nomor 5 tahun 2015, tentang Penetapan Prioritas Dana Desa Tahun 2015. Kemudian, Peraturan Daerah (Perda) Kabupaten Karawang Nomor 14 Tahun 2014 Tentang Desa dan Peraturan Bupati (Perbup) Karawang Nomor 46 Tahun 2015 ten-

KULINER RAJA SAPI. Komplek Galuh Mas, Ruko Pasar Bersih Blok E5 (Terima Pesanan) Hubungi : 0822 2627 5444, 0857 7978 7576

SALON BELA SALON, Pangkalan Ojek Rengas Bandung, Desa Waringin Jaya, Kecamatan Kedung Waringin. Menerima : Gunting Rambut / Smoothing / Creambath / Facial / Seterika Wajah, Menyediakan Catering Baso Geledeg. Hub : 0857 7047 1679

KOMPUTER DIVA KOMPUTER. Service Networking and Engineering Hubungi : Rudi Haryadi (0857 7935 8088-0812 9350 8611)

tang Tata Cara Pembagian Dan Penetapan Rincian Dana Desa Setiap Desa Di Kabupaten Karawang Tahun Anggaran 2015. Hal tersebut terungkap dalam kegiatan Sosialisasi Dana Desa dari APBN yang diselenggarakan di Aula Husni hamid, Pemkab Karawang, Kamis (20/8). Acara tersebut dihadiri Plt. Bupati dr. Cellica Nurrachadiana, Perwakilan BPMPD Karawang, Perwakilan BAPPEDA, Inspektorat Kab. Karawang, dan peserta sosialisasi sebanyak 624 orang yang terdiri dari Camat se-Kabupaten Karawang, Ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD) di setiap desa dari 30 Kecamatan, dan para Ketua Lem-

KEHILANGAN TELAH HILANG STNK No.Pol B 3138 NXM a/n. Kurniasih Azizah Rawani, hilang sekitar KarawangRengasdengklok. Hubungi Kurnia : 085770553433 TELAH HILANG BPKB Motor alamat Kp. Suka Ati Barat Rt 018/004 Kel. Desa Jomin Timur Kec. Kota Baru Karawang No.Pol T 5361 KZ a/n Dedi Mulyadi.

DIJUAL

OLAHRAGA

DIJUAL TANAH SAWAH. Luas 8.317m2 (3 SHM). LOKASI : Desa Margakarya (blkg RM. Lebak sari indah), Kec. Teluk jambe barat. HUB : 0812 9909 221, 0852 2326 5111 (TANPA PERANTARA)

ZOOM FITNES (Pria dan Wanita). ALAMAT : Jln. Raya Syech Quro No. 53 Pundong, Lamaran Karawang. HUBUNGI : 0857 1932 0361

DIJUAL 3 KIOS SAMPING PS. RE NGASDENGKLOK, LEGALITAS SHM LT = 124 M2 LB = 115 M2. HUBUNGI BPK IRWAN (0856 185 7879)

baga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) di 30 kecamatan. Dalam sambutannya Plt. Bupati Karawang menekankan, bahwa anggaran Rp 89 milyar yang disalurkan ke desa merupakan langkah sinergisitas Pemda Karawang dengan Pemerintah pusat. Diharapkan bantuan itu tidak akan tumpang tindih dengan kebijakan Pemda Karawang yang pelaksanaannya dilakukan sampai tingkat Desa. Menurut Cellica, maksud dan tujuan dari Sosialisasi Dana Desa dari APBN terhadap BPD dan LPM seKabupaten Karawang adalah untuk memberikan wawasan dan pengetahuan tentang teknis pelaksanaan Alokasi Dana Desa (ADD)

LAIN-LAIN CV SAMUDERA GLASS Kontraktor And Arsitektural Melayani Pembuatan dan Pemasangan Segala Jenis Kaca dan Ukuran untuk Berbagai Gedung. Pemasangan Hanya 1 Minggu. Hub Kurnia : 085770553433, Pin BB : 7e6ab87d

yang akan dilaksanakan pada tanggal 24 Agustus 2015. “Dana sudah bisa dicairkan 40% dari Rp 89 milyar yang diarahkan untuk pembangunan infrastruktur dan ekonomi kerakyatan,” ujar Cellica. Sementara itu, perwakilan BPMPD dan BAPPEDA yang sekaligus menjadi narasumber dalam sosialisasi tersebut menyampaikan tentang teknis pelaksanaan ADD tahun 2015. Termasuk bagaimana penghitungan anggaran ADD yang juga menjelaskan pembagian belanja, serta perlu adanya kesiapan dari seluruh perangkat desa yang melibatkan pihak kecamatan selaku pengawas dalam pelaksanaan ADD tahun 2015 itu. (hms/egy)

DIJUAL RUMAH DAN PABRIK BERAS. SHM No. 05352 LT=1.271 M2 LB=500 M2 Alamat Ds. Sukaratu Kec. Cilebar Kab. Karawang (Pinggir Jalan) Hub : Bp Irwan Aria Sandi (0856 185 7897)

OTOMOTIF PD LIMA MOTOR SUZUKI SUBANG. Proses mudah dan cepat. Cukup DP 11 juta, sudah bisa bawa pulang mobil Suzuki Hubungi : Asep Setiabudi 081322722123 PT. RESTU MAHKOTA K ARYA. Dengan DP 10 juta bias bawa pulang Suzuki future pick up, d engan cicilan 2,6 juta/bulan Alamat : Jln. Basuki Rahmat 168, Sindang Kasih Purwakarta Hubungi Marketing kami (0264) 8226 162-66

TLP: 0812-1373-7847

BAMBANG UTOMO/KORAN BERITA

SOSIALISASI.Pelaksana tugas Bupati Karawang, Cellica Nurrachadiana menyalami peserta Sosialisasi Penggunaan Dana Desa yang digelar di Aula Husni Hamid, Pemkab.

JUAL TANAH LOKASI : JALAN CIBUNGUR INDAH RT02 RW14. KEL KARAWANG WETAN. KEC KA RAWANG TIMUR. LUAS : 315M2 ( SHM ) HUB: 085693526361 (TEGUH) / 081219718123 (ADE)

SAMBUNGAN

Indonesia Sarang Mafia Besar Pelaku Penipuan Online, Beberapa WNA Ditangkap

JAKARTA, KORAN BERITATertangkapnya beberapa Warga Negara Asing (WNA) pelaku penipuan berbasis online, menun jukkan kalau Indonesia merupakan basis kejahat an. Hal ini dikatakan oleh Direktur Reserse Krimi nal Umum, Kombes Pol Krishna Murti.

rishna mengatakan, posisi Indonesia di mata pelaku kejahatan online saat ini sudah menjadi basis operasi. “Ini merupakan peringatan bagi kita, karena Indonesia bukan

lagi sebagai korban. Saat ini Indonesia malah dijadikan basis kejahatan mafia besar,” ujar Krishna di Polda Metro Jaya, Jumat (21/8/2015). Para WNA pelaku kejahatan online, kata Krishna, sudah men-

jadikan Indonesia sebagai markas operasi. Ini merupakan salah satu cara agar aksi mereka tak mudah terendus oleh kepolisian Taiwan. Lebih lanjut Krishna mengatakan, jaringan Yakuza ini bukan hanya melibatkan orang Taiwan dan Jepang sebagai basis organisasi mafia terbesar di Asia, tetapi juga warga negara Indonesia. “Beberapa warga negara Indonesia terlibat juga dalam jaringan penipuan ini. Jadi jaringan Yakuza ini memang sudah menjalar ke mana-mana,” ujarnya. Di tempat yang sama Deputy

Commander Anti-Terrorist Crime Departemen, Taiwan Policy Chen Jui Chin mengatakan pengungkapan kasus mafia penipuan ini harus terus dilakukan. Chen berharap Indonesia bisa terus bekerja sama dengan Taiwan untuk mengungkap kasus ini. “Kerjasama kali ini dengan Indonesia membuahkan hasil yang luar biasa. 96 orang pelaku penipuan berhasil diamankan. Sebelumnya, polisi Taiwan sendiri sudah melakukan penangkapan terhadap tujuh orang otak pelaku penipuan ini,” ucapnya. (KB*)

Kivlan Zen Tantang Berantem Keluarga PKI JAKARTA, KORAN BERITADiskusi menjelang Halaqah Terbuka Pra Munas IX Majelis Ulama Indonesia sempat memanas. Hal tersebut dikarenakan terdapat satu peserta mengaku bahwa dia keluarga Partai Komunis Indonesia. Setelah bertanya, peserta itu ingin keluar dari ruang diskusi Aula Buya Hamka, lantai 4 Kantor MUI Jalan Proklamasi No 51 Menteng Jakarta Pusat. Namun, peserta itu dicegah oleh Kivlan Zen dan memintanya untuk duduk kembali. “Duduk, kalau saya bilang duduk anda harus duduk!” teriak Kivlan, Jakarta, Jumat (21/8). Namun orang tersebut justru menolak perintah Kivlan. “Saya tetap berdiri, saya bukan pasukan anda. Terserah saya dong, saya enggak mau diperintah-perintah. Saya harus dengan kesadaran

saya sendiri dong, kok diperintah-perintah,” tegas peserta yang mengaku bernama Inas dari Lesbumi. Meski begitu belum diketahui apakah Inas memang kader Lesbumi. Sontak suasana forum mendadak gaduh. Beberapa peserta forum mencoba mendamaikan dan meminta Inas menuruti kemauan Kivlan. Forum tersebut memang sempat ada penolakan tegas pada keinginan Presiden Jokowi untuk merekonsiliasi dan meminta maaf pada korban kejahatan HAM masa lalu. “Tujuan anda mau ngapain? Kalau tujuannya baik silakan duduk. Saya minta silakan duduk. Kok kayak anak kecil? Ini kelemahan umat Islam di Indonesia. Harusnya mau diberi pencerahan,” teriak Kivlan dari meja pembicara. Selanjutnya suasana hampir

Ada Patung Jenderal Soedirman di Kantor Kemhan Jepang MASYARAKAT Jepang ternyata sangat menghormati Jenderal Soedirman. Sampai ada patung sang jenderal dibangun di depan Kementerian Pertahanan Tokyo. Patung Jenderal Sudirman yang terbuat dari perunggu setinggi sekitar empat meter di halaman Kementerian Pertahanan Jepang merupakan satu-satunya patung pahlawan asing yang ada dan dipajang di Jepang. Ini merupakan fenomena yang unik dan sekaligus pula merupakan keistimewaan bagi Indonesia. Pada tanggal 17 Agustus lalu ada upacara kecil di sana. Kelompok Masyarakat Jepang Pencinta Indonesia melakukan upacara peletakkan karangan bunga di depan Patung Jenderal Sudirman. Fujii Gemki, Ketua Panitia Pelaksana upacara ini, menyebut-

kan bahwa Jenderal Sudirman merupakan figur penting dalam sejarah Indonesia dan sekaligus juga dalam sejarah Indonesia-Jepang. Melalui Tentara PETA yang dibentuk Jepang pada Masa Pendudukan, kontak antara bala tentara Jepang dengan Jenderal Sudirman terjadi. Jenderal Sudirman menjadi salah satu simbol penting dalam hubungan kedua negara, ujar Fujii. “Oleh karena itu, melalui upacara peletakan karangan bunga di depan Patung Jenderal Sudirman yang pertama kalinya dilakukan hari ini (sejak patung dipajang dua atau tiga tahun yang lalu), saya berharap ritual ini akan terus berlanjut dan semakin meriah pada masa-masa mendatang, lanjut Fujii seperti dikutip dari KBRI Tokyo. (KB*)

mereda. Kivlan masih tegas menganggap Inas sebagai simpatisan PKI. Kivlan mengaku bahwa seringkali di beberapa forum ada orang semacam Inas yang dianggap menyusup dan membela PKI. “Ini terjadi di mana-mana. Setiap ada forum selalu ada seperti ini,” kata Kivlan meneruskan. “Bapak tahu kenapa saya keluar, saya Salat Ashar,” kata Inas sembari meninggikan volume suaranya. Hal tersebut justru membuat Kivlan semakin geram. Teriakannya lebih keras menghardik Inas. “Saya enggak nanya. Saya bilang anda duduk. Anda tidak tahu seperti apa dulu saya berjuang untuk Republik Indonesia? Kalau anda mau main fisik ayok sama saya,” teriak Kivlan sembari memandangi Inas yang berada di barisan peserta paling belakang. Lantas dengan respons cepat

satu panitia acara dan satu peserta mendatangi Kivlan. Dua orang tersebut memegang Kivlan dan berupaya mendinginkan suasana. Hingga akhirnya Kivlan mau duduk kembali di kursi pembicara. “Saya sudah menggagalkan dua acara saya yang lain. Saya datang ke sini. Karena saya tahu ini MUI,” kata Kivlan. Forum tersebut dihadiri beberapa tokoh Islam. Beberapa di antaranya Ketua Majelis Pemuda Islam Indonesia, Ishfah abidal Aziz, Perwakilan Taruna Muslim Alfian Tandjung, Wakil Sekjen MUI Nasir Zubaidi, dan Sastrawan Taufiq Ismail. Semua pembicara sempat menyampaikan materinya. Masing-masing dari mereka sepakat jika Presiden Jokowi harus digagalkan dalam meminta maaf pada korban tindak pelanggaran HAM masa lalu. (KB*)

SABTU, 22 Agustus 2015

Sambungan hal 1

Antara Ciampel ..... ada lokasi dimana pun. Ini masih belum jelas lokasinya dimana,” ujarnnya singkat. Sementara Eka pun enggan untuk menyebutkan rencana saran dari daerah untuk pengembangan bandara. Dirinya mengungkapkan daerah pun belum mengetahui pasti. “Daerah juga belum tahu mengenai lokasinya. Jadi belum ada di daerah,” katanya. Diketahui, isu yang beredar di masyarakat, pembangunan bandara di Karawang sudah muncul sejak tahun 1990an. Dimana bandara yang akan dibangun ini berkelas internasional dengan 4 lines landasan pacu pesawat. Disebutkan juga,bandara itu akan dibangun di atas lahan seluas 4000 hektare yang memanjang dari Kecamatan Ciampel sampai Pangkalan. Sementara itu, beberapa elemen masyarakat Karawang menanti kepastian jadi tidaknya proyek bandara, setelah dibatalkannya pembangunan pelabuhan Cilamaya. Saat pemerintahan SBY, dua proyek besar memang sempat direncanakan akan dibangun di Kabupaten Karawang, yakni Pelabuhan Cilamaya dan Bandara Karawang. Saat itu, dua proyek ini sudah masuk dalam rancangan tata ruang wilayah (RTRW), baik provinsi maupun kabupaten. Setelah sekian lama menggantung, akhirnya pemerintahan Jokowi –JK membatalkan pembangunan pelabuhan Cilamaya, dan akan menggesernya lebih ke timur.bandara karawang Alasan pembatalan yang disampaikan Wapres JK adalah pembangunan pelabuhan akan lebih merugikan negara jika lokasinya tetap di Cilamaya. “Pembangunan pelabuhan di Cilamaya bisa mengganggu produksi minyak dan gas Pertamina yang berada di lokasi tersebut. Bahkan keberadaan pipa-pipa pengeboran minyak dan gas nantinya dikhawatirkan membahayakan lalu lintas kapal,” ujar Wapres JK saat itu. Pembatalan ini menuai pro dan kontra. Pihak Pertamina menyambut baik keputusan pemerintah, karena pembangunan infrastruktur jangan sampai mengganggu pasokan migas. Demikian juga bagi para nelayan, yang selama ini menolak keras proyek tersebut karena dianggap akan menggerus area tangkapan nelayan. Di sisi lain, sebelumnya rencana pembangunan pelabuhan dan bandara di Karawang, menjadikan wilayah ini bidikan para investor properti maupun industri. Bahkan sudah banyak spikulan yang membeli tanah berhektar-hektar, yang nantinya akan dijual kembali dengan harga tinggi. Para spikulan ini akhirnya gigit jari setelah mendengar pembatalan proyek pelabuhan Cilamaya. Keinginan untuk meraih untung besar pupus sudah, dan hanya berharap bisa balik modal. Kini tinggal menunggu kepastian pembangunan Bandara Karawang. Apakah proyek yang sangat ditunggu kehadirannya oleh kalangan pengusaha di Karawang dan Cikarang ini bernasib

sama seperti pelabuhan Cilamaya. Keberadaan pelabuhan dan bandara bagi dunia investasi di koridor Cikampek memang sangat penting. Bayangkan selama ini untuk mobilitas logistik hanya mengandalkan pelabuhan Tanjung Priok yang sudah over load. Bahkan pengusaha harus merugi karena mobilitas logistik sering terganggu kemacetan di jalan tol, sementara harapan adanya akses kereta api langsung ke pelabuhan masih menunggu. Keberadaan bandara juga sama pentingnya. Sebagai kawasan industri yang dihuni oleh ratusan perusahaan multinasional, tentunya banyak investor asing yang memiliki pabrik di koridor Cikampek. Mobilitas mereka selama ini hanya mengandalkan bandara Soekarno Hatta di Cengkareng-Tangerang, yang lalu lintas penerbangannya sangat padat, juga sering menghadapi kendala macet di jalan tol. Harapan akses kereta api dari Cikarang yang langsung ke Cengkareng juga sangat ditunggu. Kawasan industri di koridor Cikampek telah menyumbang ratusan triliun pendapatan dari pajak. Juga telah membuka ribuan lapangan kerja dan peluang usaha yang ujungnya menggerakkan perekonomian masyarakat. Jika pelabuhan Cilamaya dipindahkan, harapannya proyek bandara tetap diteruskan. Bandara Karawang direncanakan memiliki kapasitas tampung mencapai 90 – 100 juta penumpang setiap tahun. Jauh lebih besar dari Bandara Soekarno-Hatta sebanyak 22 juta penumpang setiap tahun. Sementara itu, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, juga sempat bersikukuh bakal berinvestasi untuk membangun bandar udara di Kabupaten Karawang. Menurutnya, pembangunan bandara di Karawang sebagai alternatif pengganti Bandara Ali Sadikin di Marunda yang sempat diwacanakan sebelumnya. Penambahan bandara di wilayah Marunda, Jakarta Utara, lanjut Basuki, belum mampu mengatasi kepadatan arus lalu lintas udara di Ibu Kota. “Terserah saja orang mau ngomong apa. Kalau kami (DKI) ada duit, kenapa enggak investasi kemana-mana, termasuk pembangunan bandara,” kata Ahok saat itu. Dijelaskan Ahok, investasi Pemprov DKI di Bandara Karawang dilakukan melalui perusahaan pelat merah Ibu Kota alias badan usaha milik daerah (BUMD). BUMD yang dipilihnya ialah PT Pembangunan Jaya dan PT Jakarta Propertindo serta melalui skema business to business. Kendati demikian, Basuki mengatakan, Bandara Karawang ini masih wacana. Sebab, lahan yang bakal dipergunakan untuk pembangunan bandara ini merupakan lahan PT Perhutani. “DKI punya bandara dan pelabuhan laut boleh kan? Kalau kami dapat tanahnya Perhutani, ya kami kerjakan (pembangunan), duit DKI mah gampang. Nanti koordinasi ke Kabupaten Karawangnya lewat Forum Mitra Praja Utama (MPU) saja,” ujarnya saat itu. (far/spd)

Sambungan hal 1

4 Mobil Tabrakan ...... diduga terjadi akibat truk bermuatan beton mengalami rem blong hingga langsung menabrak kendaraan yang berada di depannya yang berlawanan arah. “Yang pertama nabrak itu truk beton karena poisisinya saat itu ada paling belakang. Yang jelas pas saya lihat sudah ada empat mobil yang mengalami tabrakan beruntun,” kata Khoirul, kepada KORAN BERITA, Jumat (21/8/2015). Dikatakan, tak lama setelah kecelakaan tabrakan, polisi tiba di lokasi dan menge-

vakuasi kendaraan yang terlibat tabrakan beruntun itu. Sementara di lokasi kecelakaan kemacetan panjang karena tidak bisa dihindari, karena badan jalan terhalangi kendaraan yang terlibat tabrakan. Kanit Lakalantas Polres Karawang, IPTU Heri Nur Cahyo mengatakan, diduga penyebab kecelakaan akibat tidak berfungsinya rem truk hingga tak bisa menguasai laju kendaraan. “Kini kasus kecelakaan sudah ditangani Unit Lakalantas Polres Karawang,” jelasnya. (jha/spd)

Sambungan hal 1

Setelah Ada ...... Memang seharusnya para pekerja menggunakan pakaian anti api. Tapi untuk sekarang ini, kami sudah menimalisir supaya tidak terjadi kembali peristiwa tersebut,” kata Asep kepada wartawan, Jumat (21/8/2015). Sementara itu, ketika disinggung mengenai tidak adanya rekayasa industri modern dalam produksinya, pihaknya sendiri mengakui hal tersebut merupakan kelalaian pihak perusahaan. Untuk itu tolak ukur atas minimnya standar keamanan yang diberikan oleh Kadisnaker akan dijadikan catatan bagi perusahaannya untuk membenahi sistem kerja bagi para buruh. “Untuk langkah ke depannya, kami akan melakukan perbaikan dan perubahan tentang standar operasional kerja. Hal itu dengan melengkapi alat keselamatan kerja. Dan saat ini para pekerja sudah menggunakan seragam anti api,” ungkapnya. Dalam pantauan KORAN BERITA, setelah peristiwa meledaknya tungku peleburan besi, Jumat kemarin, pabrik baja PT KPSS sudah berproduksi kembali. Sementara itu, para korban yang luka-luka

masih menjalani perawatan medis. “Keseluruhan pembiayaan pengobatan hingga kembali sembuh langsung ditanggung pihak perusahaan,” terangnya. Sebelumnya, Kasat Reskrim Polres Karawang, AKP Doni Satria Wicaksono mengatakan, sejauh ini pihaknya sudah melakukan pemeriksaan terhadap HRD, seorang karyawan, serta saksi lain terkait ledakan maut tersebut. “Ternyata standar keselamatan kerjanya jauh dari SOP,” ujar Kasat. Dari hasil pemeriksaan itu, menurut Doni, diketahui bahwa helm yang digunakan pekerja bukan merupakan helm standar pekerja pabrik peleburan baja. “Sarung tangan dan pakaian pekerjanya pun tidak aman. Bahkan banyak ditemukan mesin atau alat pabrik yang bisa dikatakan tidak layak pakai. Yang jelas kami nyatakan bahwa perusahaan tersebut jauh sekali dari SOP. Bahkan untuk keselamatan pekerjanya pun tidak diperhatikan oleh perusahaan. Tungku yang meledak pun sementara diduga adanya sumbatan hingga akhirnya meledak,” pungkasnya. (jha/spd)

ONLINEWWW.KORANBERITA.CO : WWW.TVBERITA.COM

SABTU, 22 AGUSTUS 2015 redaksi@koranberita.co

0267 845 0909

koranberitakarawang

HU_KoranBerita

SOROT

Tak Ada "Supermen" di Pilkada KARAWANG, KORAN BERITA-Pasangan calon bupati dan wakil bupati Akmad Marjuki (HAM)-Dedy S. Gumelar atau Mi’ing mulai aktif melakukan konsolidasi relawan pemenangan wilayah kecamatan dengan pembekalan bimbingan teknis dan pengetahuan terkait regulasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada). “Bimtek ini kami lakukan sebagai bentuk penguatan wawasan pengetahuan agar diantara anggota tim tidak melakukan pelanggaran pemilu. Jadi kami bukan hanya sekedar berpikir tentang kemenangan, tetapi lebih dari itu kami ingin menciptakan situasi pilkada Karawang yang kondusif. Ini semua atas saran masukan pasangan calon kami,” ungkap Sekretaris Tim Relawan Marjuki-Miing, Emay Ahmad Maehi, di aula PT Putra Kemuning, Jumat, (21/8). Ditambahkan Emay, kegiatan ini akan dilanjutkan ke seluruh Tim Relawan sampai tingkatan desa atau kelurahan. Sehingga, pesan moral dan esKalau soal strateesni demokrasi yang santun, gi menggaet dan elegan dan transparan bisa bemencari simpati nar-benar menyentuh sampai badukungan, itu pasti. sis masyarakat. Karena memang “Kalau soal strategi menggaet menjadi bagian dari dan mencari simpati dukungan, itu pasti. Karena memang menjastartegi pemenandi bagian dari startegi pemenangan. Yang sangat gan. Yang sangat penting, pilkada penting, pilkada harus terbingkai dalam nuansa harus terbingkai persaudaraan yang inklusif, toleran dan egaliter,” imbuh mantan dalam nuansa persaudaraan yang Ketua KPU Karawang ini. “Selain pemaparan materi, inklusif, toleran dan kami juga memberi bahan baegaliter.. caan yang dapat dipelajarinya. Inilah yang menjadi pembeda bagi relawan kami dengan yang lainnya,” jelasnya. Sementara itu, dalam kesempatan yang sama Ketua DPC PDI Perjuangan, Karda Wiranata mengharapkan agar terjadi sinergi antara tim relawan dengan tim pemenangan dari partai politik pengusung. Dirinya berharap, komunikasi yang intensif dapat segera dilakukan demi satu tujuan memenangkan Marjuki-Miing. “Saat ini tidak ada lagi supermen. Supermen itu hanya tokoh fiksi. Saatnya kita bahu-membahu dan berkerja sama. Tim parpol dan relawan harus saling bersinergi,” ungkapnya. Karda menjelaskan, paslon Marjuki-Miing yang diusung PDI Perjuangan, Partai Hanura dan PBB harus mampu menunjukkan soliditasnya di kalangan masyarakat. Jangan sampai, apabila terdapat perbedaan sudut pandang lantas membuat friksi perpecahan diantara mereka. “Kalau memang ada hal-hal yang belum sejalan, tolong sampaikan kepada saya. Saya sebagai Ketua Tim internal PDIP dan Tim partai koalisi akan menjembatani agar dapat berjalan bersama-sama dengan baik. Tak ada kemenangan tanpa kerjasama dan tak ada kerjasama tanpa saling pengertian. Ini tentu harus kita lakukan,” pesannya kepada ratusan tim relawan. (far/egy)

Panwaslu Sulit Kendalikan Politik Uang Masuk Pidana Umum, Bukan Pidana Pemilu

KARAWANG, KORAN BERITAPanitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Kabupaten Karawang mengaku kesulitan mengawasi politik uang atau yang dikenal dengan sebutan money politik. Pasalnya, kewenangan Panwaslu dibatasi Undang-undang. “Kami kesulitan mengontrol money politic. Karena berdasarkan UU yang ada, politik uang tidak termasuk dalam pidana pemilu, melainkan pidana umum,” kata Ketua Panwaslu Karawang, Syarif Hidayat, Jumat (21/08), saat menerima kunjungan kerja Anggota Komisi II DPR RI, Dadang S. Muchtar tentang Pemantapan Pilkada ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) setempat. Hal tersebut, kata dia,

sudah didiskusikan dengan Sentra Penegakan Hukum Terpadu (Gakumdu), yang di antaranya terdiri dari Kepolisian dan Kejaksaan Negeri (Kejari). “Kami sudah bicarakan di Gakumdu. Dan memang politik uang tidak masuk dalam pidana pemilu,” tegasnya. Oleh karenanya, pihaknya meminta DPR RI dan Pemerintah Pusat lebih jeli dalam membuat regulasi tentang pilkada. “Kami harap kedepan soal regulasi pilkada

diperjelas lagi. Agar kami tidak kebingungan. Kalau dulu kan politik uang masuk dalam pidana pemilu. Tetapi sekarang malah tidak dimasukkan,” sarannya kepada DSM, sapaan akrab Dadang S. Muchtar. Hal senada diungkapkan Kepala Bagian Operasi Reskrim Polres Karawang, Ipda

Bayu Surya. Menurutnya, ke depan regulasi mohon diperjelas agar pihaknya tidak kesulitan dalam menangani kasus pilkada, terutama saat pembuktian parkatik politik uang itu. Menanggapi hal tersebut, DSM menerima masukan bagi pihaknya untuk lebih jeli dalam

membuat regulasi. Namun demikian, politisi asal Partai Golongan Karya (Golkar) itu tetap meminta Panwaslu dan Gakumdu mengawasi dan mengontrol adanya politik uang. “Minimal kan jika ada tangkap tangan jadi mengurangi potensi yang ada. Terlepas nanti pembuktiannya susah apa tidak, yang penting yang bersangkutan dipanggil dulu,” jelasnya. Pasalnya, sambung DSM, politik uang akan menciptakan bibit korupsi, kolusi, dan nepotisme. “kalau dibiarkan terus menerus lama-lama semakin rusak ini negara. Karena politik uang akan memunculkan budaya korupsi,” katanya. (far/egy)

JL. RAYA PERUMNAS BLOK H NO. 19-20 TELUKJAMBE BARAT, KARAWANG TELP/FAX. (0267) 8456876 E-mail : bnnkkarawang@yahoo.co.id - twitter : @bnnk_karawang www.bnnk-karawang.com

PENYALAH GUNA LEBIH BAIK DI REHABILITASI DARIPADA DIPENJARA. BNN KAB. KARAWANG

MENERIMA REHABILITASI 500 PENYALAH GUNA NARKOTIKA UNTUK WILAYAH KARAWANG, SUBANG DAN PURWAKARTA.

BERBINCANG. Anggota Komisi II DPR RI Dadang S Muchtar berbincang dengan komisioner KPU Karawang pada saat kunjungan kerja.

FARIDA/KORAN BERITA

DSM Curigai Dukungan Calon Independen

CALL CENTER REHABILITASI : 0856.9169.8967

TEMPAT REHABILITASI DI KARAWANG : *RS ISLAM KARAWANG Jl. PANGKAL PERJUANGAN BY PASS KM.2, TANJUNG PURA No Telp: 0267-414520

KARAWANG, KORAN BERITAAnggota Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, Dadang S. Muchtar, meragukan tidak ada dukungan calon independent atau perseorangan yang ganda (dobel). Bahkan, politisi asal Partai Golongan Karya itu mengatakan adanya 3 calon independent dalam pemilihan kepala daerah (pilkada) Karawang menjadi perbincangan di Senayan. “Di kalangan atas ini menjadi

perbincangan. Karena di daerah lain paling hanya ada 1 independen. Dan sangat tidak mukin jika tidak ada dukungan yang dobel,” ujar pria yang akrab disapa DSM, dalam kunjungan kerja pemantapan pilkada ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) Karawang, Jumat (21/08). Oleh karenanya, pihaknya meminta Tim verifikasi dukungan baik di tingkat Panitia Pemungutan Suara (PPS), Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK), maupun di KPU bertanggu-

PPK dan tim verifikasi harus bertanggungjawab jika suatu saat ada temuan... ng jawab atas hasil kerjanya. “PPK dan tim verifikasi harus bertanggungjawab jika suatu saat ada temuan,” katanya. Pasalnya, kata dia, sangat sulit mendapat dukungan 6,5 persen dari jumlah pemilih yang

ada. “Untuk suara 6,5 persen saja sudah susah. Apalagi ada tiga calon. Makanya saya minta harus benar-benar jeli dalam melakukan verifikasi,” ucapnya. Bahkan, mantan Bupati Karawang yang sempat menjabat dua periode itu membeberkan ada hal yang tidak rasional terjadi. “Contohnya, di Desa Mekar Mulya, Kecamatan Batujaya, Karawang. Jumlah pemilihnya ada 3000, sementara sebanyak 2700 tercantat mendukung salah satu pasangan calon in-

dependen. Saya rasa itu tidak masuk akal,” ungkapnya. Namun demikian, DSM menegaskan apa yang diungkapkannnya bukan karena dirinya berasal dari partai politik. “Saya ngmong begitu bukan karena saya orang partai. Secara internal kami (Partai Golkar-red) berharap semua calon lolos. Dengan demikian, peluang bagi pasangan calon yang kami usung semakin besar, jika calon yang dipilih semakin banyak,”terangnya. (far/egy)

Harga Eceran

Rp. 3.000,-

Langganan Rp. 70.000,-/bulan 16 Halaman

SABTU, 22 AGUSTUS 2015

redaksi@koranberita.co

0267 845 0909

Karawang Rawan Kehilangan Identitas

Mengisi Kejenuhan Pasar Mobil Baru

Wajah Muda “Nyonya Tua”

Karawang rawan kehilangan identitas diri akibat industrialisasi. Sektor industri yang berbuntut pada urbanisasi bisa makin mempercepat Karawang kehilangan kulturnya sendiri.

Untuk menggairahkan kembali konsumen otomotif yang sedang lesu akibat kondisi ekonomi negeri ini yang belum membaik, kalangan produsen mobil secara serempak menyegarkan beberapa line up produksinya

Mempertahankan lebih sulit daripada meraih. Ungkapan tersebut tampaknya tak terlalu berlaku bagi Juventus di Serie A dalam empat musim terakhir.

Halaman 11

. KEKERINGAN .

IST-ANT/KORAN BERITA

Ribuan Hektare Sawah di Subang Puso SUBANG, KORAN BERITAKabid Sumber Daya Dinas Pertanian dan Ta naman Pangan Kabupaten Subang, Hendrawan mengatakan, areal pertanian yang dilanda puso di wilayah kerjanya telah mencapai 1.500 hektare. Lahan yang puso itu, sebut dia, diprediksi akan terus bertambah. “Lahan sawah yang masuk zona merah dan terancam dilanda puso, ada sekitar 1.364 hektare lagi. Kondisi ini akibat kekeringan. Kami akan mengupayakan, supaya areal yang terancam puso ini bisa diselamatkan. Caranya, dengan membuat sumur pantek,” ujar Hendrawan, Jumat (21/8).

Halaman 16

koranberitakarawang

HU_KoranBerita

Halaman 12

Beredar Miras Beraroma Buah Dijual Eceren Rp 30 Ribu/Kemasan

Halaman 15

• Wiwi Karlina

Calon Guru yang Enerjik “Jika ingin dihargai, maka buatlah dirimu berharga”. Sepenggal kalimat itulah menjadi pedoman penting bagi seorang gadis energik, Wiwi Karlina. Halaman 15

ADI KURNIAWAN TARIGAN/KORAN BERITA

WASPADA. Kapolsek Purwakarta, Kompol Agus Suryana (kanan) menunjuk an kemasan miras beraroma buah yang dijual pengedarnya di wilayah Ci seureuh. Kapolsek meminta aparat desa dan masyarakat waspada terhadap peredaran barang haram tersebut.

PURWAKARTA, KORAN BERITAMapolsek Purwakarta, Jumat (21/8), berhasil menyita ratusan botol miras oplosan siap edar di wilayah Kelurahan Ciseureuh Purwakarta. Dari penangkapan tersebut polisi mengamankan miras yang dikemas dalam botol dan plastik.

etugas pun meringkus BY, pemilik gudang miras oplosan yang seka ligus rumah tersangka pengoplosan. Tersangka berikut barang bukti langsung diamankan ke Mapolsek Purwakarta. Kapolsek Purwakarta, Kompol Agus Suryana mengatakan, miras oplosan ini berbeda dengan miras oplosan lainya. Sebab, miras yang berhasil disita tidak beraroma se perti miras oplosan pada umum nya. “Ini temuan terbaru, miras yang kami sita beraoma buahbuahan,” kata Kapolsek. Dikatakan juga, pengungkapan

kasus itu berawal dari penangkap an satu warga dalam keadaan ma buk. Saat diinterogasi oleh petu gas, tersangka menyebut nama bandar miras sekaligus tempat transaksi barang haram tersebut. “Miras ini dijual tersangka Rp 30 ribu per satu plastik ukuran 1 liter,” ujarnya. Dikatakan juga, pihaknya telah menyita barang bukti dan mengamankan pemilik gudang berinisial BY. Terangka menga ku telah berjulan barang haram itu sejak dua bulan terakhir. Para Halaman 15

Nanas Bercabang 20 Jadi Tontonan Warga

ADE MAHMUDIN/KORAN BERITA

BERCABANG 20. Darma (42), warga Kampung/Desa Wanakerta, Kecamatan Purwadadi, sedang menjaga pohon nenas miliknya yang dinilai memiliki keanehan karena mampu bercabang hingga 20 batang.

SUBANG, KORAN BERITASuasana di Kampung/Desa Wa nakerta RT 20/ RW 10, Kecamatan Purwadadi, Kabupaten Subang ti dak seperti biasanya. Selepas shalat Jum’at (21/8), para jama’ah seba gian berduyun-duyun mendatangi salah satu pekarangan milik Darma (42) untuk menyaksikan pohon na nas yang jarang ditemukan di mana pun. Betapa tidak, pohon nanas milik Darma itu kini menjadi pembicaraan hangat sebagian kalangan karena memiliki 20 cabang. Ini tentu men jadi keanehan tersendiri karena buah nanas itu biasanya berbuah hanya satu. Kalaupun lebih juga memiliki dua buah. Untuk mencegah tangan jahil, pemilik pohon akhirnya me magarinya dengan bambu.

Menurut salah seorang warag yang tinggal di Purwadadi, Hendar (29) mengaku, pemandangan tak lazim ini menjadi perhatian warga lainnya karena penasaran untuk me lihat pohon nanas langka tersebut. “Ini baru pertama kali saya lihat, karena biasanya satu pohon nanas berbuah satu buah, ini bisa lebih banyak gitu,” ujar Hendar. Namun, seiring dengan kebang gannya terhadap buah nanas yang menjadi ikon Kabupaten Subang itu, Hendar memiliki harapan kepa da pemerintah. Ia ingin dinas terkait meneliti pohon nanas miliknya kare na memang wajar dan buahnya pun tak ada masalah untuk dikonsumsi. “Mungkin saja suatu saat bisa Halaman 15

BERITA KITA

SABTU, 22 Agustus 2015 OPINI DAN SURAT P EMBACA KORAN BERITA Bagi masyarakat yang mau menulis berita, opini dan surat p embaca di KORAN BERITA silahkan kirim ke email kami dengan panjangnya artikel yang cukup 5.300 karakter atau 700 kata saja dalam Bahasa Indonesia. Biar lebih cepat sampai, tulisan dikirim ke alamat: redaksi@koranberita.co Naskah yang lolos pemeriksaan akan dimuat secepatnya.

LENSA KITA ANDA juga dapat berpartisipasi dengan mengirimkan karya foto anda ke redaksikoranberita@gmail.com dengan sisi terpanjang 1500 pixel beserta deskripsi foto maksimal 200 kata, disimpan dalam format JPG skala 6.

NOMOR TELEPON PENTING KEPOLISIAN NO NAMA

TELP

Polres Karawang

0267- 402240

Polsek Kota

0267-402516

Polsek Klari

0267-431032

Polsek Telukjambe

0267-642222

Polsek Pangkalan

0267-4675445

Polsek Cikampek

0264-316110

Polsek Kotabaru

0264-8386699

Polsek Jatisari

0264-360110

Polsek Cilamaya

0264-340988

10 Polsek Telagasari

0267-510110

11 Polsek Rawamerta

0267-7002110

12 Polsek Rengasdengklok

0267-482110

13 Polsek Pedes

0267-7006579

14 Polsek Batujaya

0267-470220

15 Polsek Pakisjaya

0267-7002024

16 Polsek Tirtajaya

0267-4639044

17 Polsek Tempuran

0267-7004504

18 Polsek Majalaya

0267-8616946

19 Polsek Ciampel

0267-8617856

20 Polsek Cibuaya

0267-5165251

DARURAT NO NAMA

TELP

PMI

0267-042255

PEMADAM KEBAKARAN

0267-402117

PERUSAHAAN GAS NEGARA

0267-402117

NAMA

TELP

APJ Karawang

0267-411132

APJ Karawang Kota

0267-412676

UPJ Kosambi

0267-433872

UPJ Cikampek

0264-316468

UPJ Rengasdengklok

0267-480426

UPJ Prima Karawang

0267-402122

PLN

LIMBAH TIMAH. Kondisi jalan di Desa Kutapohaci Kecamatan Ciampel Kabupaten Karawang sudah mengalami kerusakan yang sangat parah.

FOTO : RISTON REWENDI LOKASI: KARAWANG

Modifikasi Dana Aspirasi Penulis: Luky Djani Peneliti Institute for Strategic Initiatives

RUMAH SAKIT NO

NAMA

TELP

RSUD KARAWANG

0267-640444

RUMAH SAKIT ISLAM KARAWANG

0267-414520

RUMAH SAKIT BAYUKARTA

0267-401817

RUMAH SAKIT DEWI SRI

0267-402855

RUMAH SAKIT CITO

0267-414245

SMS PEMBACA INGIN menyampaikan kritik dan saran tentang lingkungan sekitar anda? Kirimkan SMS dengan format SMS#NamaAnda#IsiPesan, kemudian kirim ke 0813-1447-0500.

ALOKASI DANA DESA. BELUM CAIR. APARAT DESA MERADANG, PUSING BUKAN KEPALANG, CARI DANA TALANG, CUMA ISAPAN, PERHATIKAN DONG INTANSI YG BERWENANG, ADMINISTRASI BRANTAKAN, OOOH KARAWANG, HIDUP BPD PANGULAH ETAN EEH SALAH SELATAN. NN (0812887****) ASS... KPD BPK SAAN MUSTOFA MAJU TERUS SBG CABUP KARAWANG, KRN ANDA YG PLG PANTAS, PUTRA ASLI KARAWANG, MEMILIKI JEJAK POLITIK YG BAGUS SERTA RUMAHTANGGA YG SAKINAH, MAWADDAH, WAROHMAH. SUKSES BUAT ANDA. AMIN2 YRA... (RUDI ZIRALUO -08126311****) YTH BPK KAPOLRES KRW KENAPA DIBIARKAN ADA PA OGAH DI DEPAN BANK MANDIRI DAN DEPAN KANTOR SAMSAT PADAHAL DISANA PAS DIDEPAN POSKO POLISI (ASEP SAEPUDIN -085771111****) KPD. YTH PLT BUPATI KRW. BU KAPAN PERBUP PRANGKAT DESA DI TERBITKAN KAMI2 SLALU MENUNGGU DAN MENUNGGU. (DEDI JUNAEDI -08569291****) ASS,YTH IBU PLT BUPATI KRW, BU, KAPAN HONOR PERANGKAT APARAT DESA DAN BPD DI KEALISASIKANNYA, MOHON DI SEGERAKAN, KRNA PRANGKAT DESA DAN BPD SGT MEMBUTUHKANNYA MKSH WSSLM. PA DV BPD DS CIPTA MARGA. (08581444****) KPD BPK KEPALA KEMENAG SUBANG SAYA MAU TANYA KAPAN TUNJANGAN SERTIVIKASI DI CAIRKAN UNTUK GURU GURU HONOR..TERIMAKASIH MHN D JAWAB. (AHMAD-08134562****)

SEMUA WARTAWAN KORAN BERITA SELALU DIBEKALI TANDA PENGENAL KHUSUS ATAU SURAT TUGAS DAN TIDAK DIPERKENANKAN MENERIMA/MEMINTA IMBALAN APAPUN DARI NARASUMBER.

Dana aspirasi kembali hangat dibahas belakangan ini. Dana aspirasi dengan nama generik Dana Usulan Program Pemba ngunan Daerah Pemilihan (UP2DP) sebenarnya telah berulang kali dilontarkan selama hampir satu dekade terakhir.

ada 2010 lalu, adalah Partai Golkar yang mengusung proposal dana aspirasi di mana saat itu disinyalir sebagai dana pork-barrel dan mendapatkan penolakan luas tidak hanya dari publik melainkan juga dari partai lain. Melihat gejala demikian, Partai Golkar kemudian mengusulkan skema lain yang disebut Dana Bantuan Desa sebesar Rp 1 miliar per desa yang kemudian diadopsi pada Undang-Undang tentang Desa. Dana aspirasi sendiri baru disetujui pada sidang paripurna DPR periode 2014-2019. Di luar hiruk-pikuk perdebatan tentang dana aspirasi, sebenarnya ada sinyalemen yang luput dari diskursus publik tentang dana aspirasi. Perdebatan terhadap keinginan wakil rakyat menggulirkan dana aspirasi menunjukkan keterikatan legislator terhadap konstituennya untuk memperkuat tali-mandat (representasi) yang selama ini dipandang telah terputus pascaterpilihnya caleg. Hal kedua adalah adanya ketergantungan wakil rakyat terhadap dana publik atau anggaran negara untuk membiayai aktivitas politik mereka membuka peluang untuk mendorong keterbukaan dan pertanggungjawaban legislator terhadap pengunaan dana publik. Poin ketiga dana aspirasi ini berpotensi memfasilitasi kepentingan kolektif warga dalam kemasan kebijakan programatic daripada sekadar prok-barrel yang bersifat patronase. Penulis berpandangan terdapat peluang untuk modifikasi dana aspirasi agar demokratisasi dapat memperkuat representasi legislator, penguatan konstituen, dan juga memperkuat partai politik. Penggunaan dana publik untuk kepentingan politik (juga pribadi) di Indonesia telah berlangsung lama. Masa rezim Orde Baru dikenal istilah Banpres (Bantuan Presiden), yakni program “percepatan” pembangunan atas inisiatif presiden, seperti pembangunan/renovasi gedung sekolah, pembagian sapi atau traktor, hingga beasiswa. Selain itu, ada dana nonbujeter sering digunakan untuk keperluan “taktis” sehingga penggunaannya sangat fleksibel dan pengelolaannya di luar mekanisme pengelolaan dan pertanggungjawaban keuangan formal. Saat ini, dana publik dikemas dan dikenal dengan nama dana bantuan sosial (bansos), dana hibah, dan dana bantuan keuangan.

Alokasi dana-dana ini cenderung meningkat mendekati waktu pemilihan dan dikamuflase menjadi program populis dengan kedok pengentasan kemiskinan, perbaikan layanan publik, pembangunan infrastruktur perdesaan, pemberian beasiswa atau bantuan pupuk atau bibit, hingga pembagian hewan ternak. Praktik serupa juga dilakoni di negara lain, seperti Meksiko, ada program Pronasol untuk memobilisasi dukungan suara pada distrik/daerah pemilihan di mana kompetisi antarkandidat dari partai berkuasa dan oposisi berlangsung ketat (Magaloni, 2006). Di Brasil, para anggota legislatif (deputies) giat mendistribusikan pork barrel-nya sebagai instrumen memberikan proyek pada pengusaha kroni (Samuels 2002). Di Filipina, pemanfaatan dana infrasturktur daerah (setara dana UP2DP) ditujukan untuk meraup dukungan suara konstituen (credit claiming). Terkait pemanfaatan dana ini, sebagian pendapat memprediksi kandidat petahanalah yang akan diuntungkan. Kenyataannya, politikus umumnya pusing memastikan “ketaatan” pemilih walau telah diberikan beragam bantuan. Bagaimana pandangan pemilih dalam mengartikan “pemberian” dari politikus? Beberapa penelitian mengilustrasikan pandangan pemilih terhadap pemberian. Pertama, kesempatan “mengambil kembali” (reparation) dana/anggaran yang dikorupsi politikus (Banegas, 1998: 78-79) atau untuk mendapatkan sesuatu dari pejabat (Kerkvliet, 1991: 231). Kedua, momen transaksi adalah kesempatan bagi pemilih (warga biasa) untuk mentransformasi relasi hierarkis hegemonik menjadi suatu hubungan yang relatif setara. Ketiga, sebagian pemilih merasa pemberian itu tak dapat ditolak (karena diberikan oleh tokoh masyarakat) atau pemberian dilakukan dengan intimidasi. Keempat, sebagai sinyal “kedermawanan” atau “kekuatan” finansial seorang kandidat. Kelima, pemilih lain merasa pemberian adalah penghinaan atau merendahkan martabat pemilih (Schafer dan Schedler, 2007). Belum lagi sikap oportunis dari perantara (broker) politik yang sulit dipegang ‘ekornya’ (Aspinall, 2014). Umumnya, politikus atau tim pemenangan sulit memprediksi perilaku pemilih akibat tingginya kompetisi disertai minimnya instrumen monitoring (pilihan pemilih) kontrol. Jika pun dana aspirasi digelontorkan, sulit me-

mastikan pemilih menaati ‘kesepakatan’ sehingga tiada jaminan dukungan suara diberikan. Di tengah kualitas demokrasi yang memburuk, relasi principal-agent (antarpemilih dan politikus) umumnya dianggap semu, abstrak, bahkan tidak sejalan dengan demokrasi (Soeseno, 2013). Para wakil rakyat acap diyakini menjalankan kepentingan kelompoknya sendiri dan karenanya terputusnya tali-mandat. Berkaca dari Pileg 2014, baik jenjang DPR hingga DPRD, tingkat turn-out (pergantian) anggota legislatif ternyata cukup tinggi berkisar 50 persen. Ini artinya satu dari dua anggota legislatif periode 20092014 kehilangan kursinya. Ini menandakan dinamika relasi antara politikus dan konstituen (termasuk perantara) yang kompleks. Berbeda dengan pandangan yang melihat representasi sebagai sesuatu yang abstrak, penulis berpandangan representasi adalah sesuatu yang riil dan politikus tidak selalu dalam posisi superior dibandingkan pemilih seperti pandangan kebanyakan pengamat. Wakil rakyat menjadi terikat dengan konstituen dan kerap dihinggapi kekhawatiran kehilangan dukungan dari konstituennya sehingga gigih memperjuangkan dana aspirasi sebagai upaya ‘membawa sesuatu’ ke dapil agar tidak ditinggalkan pemilih pada pemilu mendatang. Depedensi pada negara Pengucuran dana sebesar Rp 20 miliar per dapil per tahun bagi sebagian kalangan adalah pemborosan atau mendistorsi alokasi sumber daya anggaran negara yang terbatas untuk sesuatu yang belum jelas efektivitasnya. Jika kita melihatnya dari sudut pandang lain, fenomena ini sejatinya menunjukkan ketergantungan politikus pada sumber daya negara untuk mempertahankan jabatan politik mereka. Posisi para politikus tidaklah otonom dan berjarak dari negara karena bisa dikatakan keberlangsungan karier politik mereka juga ditentukan oleh (anggaran) negara, terlepas dari segelintir politikus kaya yang mungkin terlalu perhitungan dalam menggunakan dana dari koceknya sendiri. Dibandingkan dengan para politikus dari negara demokrasi mapan, politikus kita belumlah mandiri (sama seperti pengusaha yang kerap menganggap dirinya sebagai infant industrialist) dari ketergantungan pada negara. Hal ini disebabkan, di antaranya oleh keterbatasan pendanaan politik yang berasal dari iuran anggota parpol. Pun, jika dibandingkan dengan para politikus negeri tetangga, Filipina, yang relatif mapan dengan penguasaan properti dan industri sehingga mereka lebih lelua-

sa bermanuver tanpa ketergantungan akut pada negara. Aspek positif dari ketergantungan ini adalah para politikus di Tanah Air memiliki keterbatasan dalam mendikte negara, seperti pandangan Hellman (2000) dengan kerangka state capture-nya. Ketergantungan akan dana negara membuka kesempatan lebih luas untuk mengontrol aktivitas politikus. Karena sumber dana berasal dari anggaran negara, perangkat monitoring dan audit anggaran dapat diterapkan untuk menghindari praktik mark-up, proyek siluman, penggelapan, hingga penyunatan anggaran yang kerap terjadi pada penggunaan dana bansos atau dana hibah. Alokasi dari dana aspirasi dapat diverifikasi dan ditinjau peruntukannya apakah memang untuk kepentingan kelompok warga secara luas di dapil atau digelontorkan pada kelompok tertentu sehingga penggunaan dana menjadi targetted dan diskriminatif. Karenanya, penggunaan dana aspirasi dapat diukur efektivitas dan apakah menjadi instrumen pemerataan seperti yang diklaim. Realitas di atas perlu menjadi pertimbangan untuk memodifikasi dana aspirasi guna penguatan partai politik dan relasi politikus-konstituen ketimbang hanya untuk kepentingan segelintir politikus berkuasa (petahana). Usulan modifikasi adalah dengan menglokasikan dana aspirasi (dari anggota DPR hingga DPRD kabupaten/kota) dikelola oleh pengurus parpol di tingkat kabupaten/kota. Dengan demikian, struktur partai hingga unit terendah dapat menjalankan roda aktivitas dan dana ini tidak akan menimbulkan kecemburuan di antara sesama kader partai sehingga dapat meningkatkan soliditas partai. Partai, mulai dari pengurus tingkat pusat hingga setidaknya pengurus tingkat kabupaten/kota, dapat mengintegrasikan dan menyinergikan kebijakan dan program. Hal ini bisa memperkuat link antara partai dan konstituen, serta menegaskan party identification pemilih. Harapannya terjadi pergeseran representasi politik dari relasi patronase menjadi hubungan berlandaskan programatik (kebijakan) antara partai/politikus dan konstituen. Pengalaman manipulasi dana hibah maupun dana bansos dapat diminimalkan dengan model dana konstituen yang dikelola parpol. Dengan demikian, penanggung jawab pengelolaan dana menjadi jelas sehingga audit dan pengukuran efektivitas penyaluran pun dapat dilakukan. Modifikasi ini menjadi alternatif yang layak dipertimbangkan. Jangan sampai penyimpangan penggunaan dana bansos/hibah berulang dan berujung “senjata makan tuan”. (*)

BERITA BUDAYA

SABTU, 22 Agustus 2015

PENDIDIKAN

Angklung akan Masuk Mulok SIAPA yang tidak kenal dengan alat musik tradisional angklung. Ya, alat musik tradisional dengan bahan dasar bambu ini merupakan salah satu alat musik kebanggaan masyarakat Provinsi Jawa Barat. Sebagian besar setiap sekolah di Kota Bekasi memiliki alat musik angklung. Pemerintah Kota Bekasi berencana akan memasukan alat musik tradisional angklung ke dalam muatan lokal (mulok) Demikian yang disampaikan Wakil Wali Kota Bekasi Ahmad Syaikhu. Menurutnya, angklung sebagai alat musik khas tataran Sunda harus menjadi kebanggaan seluruh warga Jawa Barat tak terkecuali Kota Bekasi. Angklung juga, lanjutnya sudah sering dimainkan di tingkat Nasional bahkan Internasional. Sehingga, lanjut Syaikhu, sudah seharusnya para generasi muda melestarikan alat musik yang satu ini. “Angklung yang berasal dari bambu memiliki kesamaan simbol Kota Bekasi yaitu bambu, dan bambu melambangkan patriotisme. Jadi saya berharap, alat musik angklung bisa masuk dalam mulok di sekolah yang ada di Kota Bekasi,” ujarnya. Lebih jauh Syaikhu menambahkan, seni angklung harus dilestarikan karena merupakan budaya Jawa Barat. Di Kota Bekasi, beberapa sekolah juga sudah memasukan angklung menjadi kegiatan estrakurikuler di sekolah. Maka dari itu angklung bisa masuk dalam mulok sekolah. (bb*)

BERLATIH. Sejumlah anggota komunitas Kreative Culture Karawang berlatih di Gedung Juang Disbudpar Karawang.

MUH/KORAN BERITA

Industrialisasi, Karawang Rawan Kehilangan Identitas Industri dan Seni Tradisi Bisa Beriringan

IST/NET

INOVASI

Destinasi Wisata Berbasis Budaya Lokal MENJAGA warisan budaya tradisional bukan hanya mencakup perlindungan tetapi juga pengembangannya dan pemanfaatan sehingga tercipta nilai tambah. Pengembangan dan pemanfaatan budaya tradisional dalam bidang pariwisata mengalami perkembagan pesat dan menjadi tuntutan. Pemerintah provinsi Jawa Barat menurut Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jawa Barat, Nunung Sobari, saat ini menjadi salah satu daerah tujuan wisatawan lokal maupun mancanegara. “Hal yang cukup menggembirakan dari perkembangan yang terjadi disektor pariwisata Jawa Barat tersebut adalah ketertarikan wisatawan terhadap wisata berbasis budaya tradisional, yang selama ini di dominasi Bali dan Jogyakarta,” ujar Nunung Sobari. Selain kuliner berbasis tradisi, menurut Nunung, lokasi wisata dengan kebudayaan lokal yang masih asli juga menjadi tujuan wisatawan. Ketertarikan wisatawan tersebut bahkan sudah disikapi oleh para pengusaha jasa wisata dengan menciptakan objek wisata, penginapan hingga tempat makan dengan konsep budaya tradisional. Menyikapi perkembangan tersebut, bersama Disparbud Jabar melalui Balai Pengembangan Kemitraan, Sumber Daya Manusia Kepariwisataan dan Kebudayaan, terus melakukan kegiatan pelatihan. “Mereka yang terlibat dalam kegiatan dari unsur pelaku seni anak muda, seperti yang tengah berlangsung di Bakorwil Purwakarta selama satu minggu ini,” ujar Nunung. Dalam kegitan pelatihan tersebut menurut Nunung, setidaknya ada tiga target utama yang hendak dicapai. Target pertama penyelamatan atau pewarisan seni budaya tradisional melalui sektor pariwisata, menumbuhkan semangat usaha dikalangan seniman muda dan membangun destinasi pariwisata berbasis budaya tradisional. (kb*)

KARAWANG rawan kehilangan identitas diri akibat industrialisasi. Sektor industri yang berbuntut pada urbanisasi bisa makin mempercepat Karawang kehilangan kulturnya sendiri. Pasalnya, urbanisasi itu bukan hanya berdampak pada demografi saja, tapi berdampak juga pada bahasa, kesenian, dan budaya lokal Karawang.

leh karenanya, Komunitas Kreative Culture Karawang berupaya agar generasi muda Karawang, khususnya mahasiswa, tetap memegang teguh budaya dan keseniannya sendiri lewat pembinaan dan pelatihan kesenian asli Karawang. “Kondisi generasi muda Karawang sebagian besar telah melupakan budaya lokal yang mereka miliki di masa lalu. Kenyataan itu sangat menyakitkan, karena jika suatu masyarakat tidak lagi mengenal budayanya, maka ia pun akan kehilangan jati dirinya. Itulah alasan komunitas ini dibentuk. Visi dari komunitas ini adalah mewujudkan generasi muda yang berbudaya, mandiri, kreatif, inovatif dan

memiliki skill di bidang seni,”Ungkap Pemrakarsa Komunitas Kreative Culture Karawang, Debby Awalia Thamrin kepada KORAN BERITA. Selain itu, tambah Debby, Komunitas Kreative Culture Karawang juga memiliki misi menciptakan sebuah pusat kegiatan mahasiswa/i dalam rangka meningkatkan skill melalui berbagai kegiatan di lingkungan kampus. “Dan misi lainnya adalah menumbuhkembangkan jiwa entrepreneurship pada mahasiswa/i untuk melestarikan seni tradisi,” ujarnya lagi. Debby yakin kalau kesenian tradisi dan indrutri dapat berjalan beriringan. Pandangan yang mengkontradiktifkan kedua unsur itu justru akan membuat salah satu dari ke-

duanya tidak bisa berkembang maju. Tersebab itu, Debby bersama komunitasnya ingin menjadikan generasi muda pandai

berkesenian tapi berjiwa entrepreneurship. “Orang yang pandai kesenian tradisi itu biasanya berwatak kolot. Nah kami ingin

menciptakan generasi muda yang pandai kesenian tradisi, tapi juga memiliki jiwa entrepreneurship,” ujarnya. Sejauh ini, Komunitas Kreative Culture Karawang rutin melakukan pelatihan di Kampung Budaya, yang berlokasi di Desa Wadas, Kecamatan Telukjambe Timur. Pelatihan itu mencakup pelatihan tari tradisi dan pelatihan make up atau beauty class. “Selain di Kampung Budaya, kami juga mengadakan pelatihan di Gedug Juang ’45 yang ada di kantor Dinas Budaya dan Pariwisata (Disbudpar) Karawang. Anggota kami umum, dari mulai anak-anak sampai orang dewasa semuanya ada,” katanya. Untuk saat ini, komunitas yang ada dibawah naungan Disbudpar Karawang dan Dewan Kesenian Karawang (DKK) itu memiliki anggota dari sanggar-sanggar tari yang ada di Karawang, seperti Sanggar Puspa Wangi, Surya Medal, Sekar Taji, Rigas, Dewi Kaniadan Mojang Sundapura. (muh/ads)

Soal Nama Provinsi Jabar Jadi Pasundan

Menteri Yudhi : Kajiannya Jangan Hanya di Tingkat Elit MENTERI Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Yuddy Chrisnandi mengatakan, pengkajian penggantian nama Provinsi Jawa Barat, yang diusulkan menjadi Provinsi Pasundan, perlu diperluas dan tidak hanya dijadikan perbincangan di tingkat elit semata. “Saya kira pembicaraan perubahan nama tersebut masih kurang `gaungnya`, masih terbatas di tingkat elit. Perlu upaya untuk membicarakan hal ini hingga di

tingkat akar rumput di seluruh wilayah di Jawa Barat,” ujar Yuddy ketika menerima kedatangan Tim Pengkaji Perubahan Nama Jawa Barat beberapa hari lalu. Menurut Yuddy, penggantian nama ini harus menjadi kepentingan semua pihak di Jawa Barat. Sebagai contoh, lanjut dia, di wilayah seperti Cirebon, Bogor, juga harus membahas permasalahan yang sama. “Jadi tidak seperti terbatas di tingkat elit di Bandung semata,” katanya. Selain itu, lanjut Yuddy, kajian akademis tentang usulan nama Pasundan yang diusulkan tim tersebut juga harus diperluas dan diperdalam, dengan melibatkan ahli-ahli sejarah kesundaan. Meski begitu, menteri yang juga Guru Besar Universitas Nasional di Jakarta ini berjanji akan menindaklajuti keinginan tim pengkaji yang akan mengganti nama Jawa Barat. Sementara, seniman sekaligus Koordinator Tim Pengkaji Perubahan Nama Jawa Barat Aji Esa Putra, mengatakan, perubahan nama Provinsi Jawa Barat menjadi Pasundan diperlukan untuk mengembalikan jati diri

masyarakat setempat. “Prestasi provinsi selama menyandang nama Jawa Barat terus menurun, seperti persentase lulusan SMP sederajat hanya peringkat 24 nasional, lulusan SMA sederajat dan sarjana peringkat 27 serta tingkat kemiskinan di peringkat 15 nasional, terus menurun sejak 2012. Hal ini menurut kami terjadi karena Jawa Barat kehilangan jati diri, oleh karena itu harus diperkuat,” ujar Aji. Aji menuturkan, dalam sejarahnya wilayah Jawa Barat pernah menjadi bagian Negara Pasundan, negara bagian Republik Indonesia Serikat (RIS). Saat itu, menurut Aji, negara Pasundan adalah wilayah yang kuat, tidak

ekspansif dan terbuka terhadap budaya lain. “Namun kami tidak pernah ada keinginan untuk membentuk Negara Pasundan, tidak benar pula jika perubahan nama Pasundan akan membentuk hegemoni Suku Sunda terhadap suku-suku lain. Juga jika ada anggapan bahwa Cirebon akan memisahkan diri jika Jawa Barat diganti dengan Pasundan, itu tidak benar,” katanya. Tim Pengkaji sendiri sudah berusaha menemui beberapa tokoh nasional terkait hal ini dan mereka mengklaim sudah mendapatkan dukungan. Tetapi, menurut mereka, Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan belum menanggapi se-

rius permintaan mereka. Menpan-RB pun berjanji akan menugaskan Deputi SDM Aparatur Kemenpan-RB Setiawan Wangsaatmadja menemui Gubernur Jawa Barat untuk memberikan kesempatan bagi tim pengkaji mengutarakan pendapatnya di hadapan orang nomor satu Jawa Barat tersebut. Ada pun pemerintah membuka peluang untuk mengganti nama wilayah atau kota di Indonesia melalui Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 30 Tahun 2012 tentang Pedoman Pemberian Nama Daerah, Pemberian Nama Ibu Kota, Perubahan Nama Daerah, Perubahan Nama Ibu Kota, dan Pemindahan Ibu Kota. (kb*)

BERITA BOLA

SABTU, 22 Agustus 2015

Kompetisi : Serie A Hari, Tanggal : Minggu, 23 Agustus 2015

VS Juventus

Udinese

Kick Off : 23.00 WIB Stadion : Juventus Arena

Rudi Garcia, Pelatih AS Roma

Duo Milan kandidat kuat peraih scudetto

Home

Sejarah Hari Ini

Update

koranberita.co

SEJARAH HARI INI

Duka Inggris di Wembley

ERSIS hari ini enam tahun silam, Jerman memberikan kekalahan perdana buat Inggris di New Wembley dengan mempecundangi sang tuan rumah 2-1 dalam partai uji coba. Hasil tersebut seolah menjadi pelengkap duka pasukan St. George’s Cross dari negara yang mereka anggap sebagai rival utama di lapangan hijau. Sebelumnya Jerman juga memaksa Inggris tunduk 1-0 dalam laga pamungkas di Wembley lama, Oktober 2000. Saat itu gol tunggal Dietmar Hamann menjadi kado perpisahan pahit untuk Tim Tiga Singa. Adapun dalam pertarungan di New Wembley yang terisi penuh, publik tuan rumah sejatinya sempat bersuka ria merayakan keunggulan dini. Tak sampai sepuluh menit usai sepak mula, Micah Richards, kala itu baru berumur 19 tahun dan melakoni start kelimanya bersama Inggris, menunjukkan aksi prima untuk mengecoh Christian Pander dan memberikan sodoran matang yang disambut tembakan kencang Frank Lampard. Sayang, sebuah kesalahan fatal kiper Paul Robinson di menit ke-26 membuat keunggulan skuat Steve McClaren sirna. Mengantisipasi umpan silang Bernd Schneider, tinjuan sang penjaga gawang terlalu pelan dan bola malah jatuh ke kaki Kevin Kuranyi, yang dengan gampangnya menyontek gol penyeimbang buat Der Panzer. Lima menit sebelum jeda, justru Die Nationalelf pimpinan Joachim Low yang berbalik unggul. Pander, yang terlampau mudah dilewati Richards dalam proses gol pembuka, menebus kesalahannya dengan melepas tendangan kaki kiri superkencang yang mustahil dibendung Robinson. Aksi tersebut sekaligus menandai debut internasional nan manis untuk pemain yang sekarang membela Hannover 96 tersebut. Inggris tak mampu bangkit di babak kedua dan gol Pander menjadi penentu kedigdayaan Jerman di New Wembley. ***

TRANSFER

Chelsea Siapkan £120 Juta Untuk John Stones & Pogba WALAU awalnya terlihat paling kalem, kini Chelsea siap mengikuti jejak klub-klub pesaing untuk jorjoran pada pasar transfer musim panas ini. Tak lama usai merampungkan pembelian Baba Rahman (£20 juta) dari FC Augsburg dan Pedro Rodriguez (£21,2 juta) dari Barcelona, The Blues akan segera bergerak untuk mengangkut dua pe main lagi dengan bujet megah: £120 juta. Dana £40 juta itu bakal dilayangkan Chelsea kepada Everton sebagai tawaran ketiga untuk bek tengah John Stones, setelah dua proposal terdahulu ditolak. Klub juga siap berpisah dengan dana £80 juta demi mendaratkan bintang muda Juventus yang jadi buruan banyak tim, Paul Pogba. Tak ketinggalan, Juan Cuadrado pun siap disisipkan untuk melicinkan kemungkinan transfer ini. Manajer Jose Mourinho mulai getol bermanuver di bursa menyusul start buruk Chelsea awal musim ini. Tim masih tanpa kemenangan dalam tiga partai resmi pertama (satu di Community Shield dan dua di Liga Primer Inggris), menelan sepasang kekalahan dan satu seri. (net/muh)

FIGUR

Suharno Wafat, A remania Kehilangan Sosok Ramah WAFATNYA Suharno tak hanya memukul tim dan manajemen Arema Cronus. Aremania mengaku wafatnya Pelatih Arema Cronus ini membuat mereka kehilangan sosok ramah dan bersahaja. “Di mata saya, meski tegas, almarhum merupakan sosok ramah dan dekat dengan suporter,” ujar Amin, koordinator Aremania Korwil Jalur Gazza Sukorejo. “Beberapa bulan lalu, kala Arema menggelar TC di Kebun Raya Purwodadi, Suharno sangat ramah menemui kami. Padahal beliau sibuk memimpin TC,” sambungnya. Sebelumnya, Suharno wafat pada Rabu (19/08) pukul 19.40 malam di Puskesmas Pakisaji Kabupaten Malang. Penyakit jantung disebut menjadi penyebab wafatnya pelatih asal Klaten ini. Suharno sendiri wafat usai memimpin latihan anak asuhnya di Stadion Kanjuruhan dan melakukan meeting dengan manajemen Arema Cronus. Pada perjalanan pulang ke Malang, Suharno mengaku mual dan sempat muntah. Ia segera dilarikan ke Puskesmas Pakisaji. Namun, usai sepuluh menit dalam penanganan darurat tim medis, pelatih yang karib disapa Coach Once ini dinyatakan wafat. Jenazah Suharno sejak pukul 22.00 tadi malam sudah diberangkatkan ke Blitar, tempat beliau akan dimakamkan siang nanti. Menurut rencana, Suharno bakal dikebumikan di Pemakaman Desa Jabung, Selopuro Kabupaten Blitar, pukul 10.00 WIB hari ini. Sementara itu, Amin juga menyoroti loyalitas Suharno yang luar biasa pada Arema. Menurutnya, saking loyalnya Suharno, ia tak merasakan sakit demi bisa berada di tengah-tengah tim.(net/muh)

22 Agustus 2015 PUKUL

PERTANDINGAN

STADION