SENIN
10
AGUSTUS 2015 Terbit Sejak 9 Sept ember 2002 Harga Medan IDR 3.000,- mandiri .red @gmail.com September mandiri.red .red@gmail.com
3
Calon Wali Kota Medan Dapat Pengamanan dari Polisi
5
Masyarakat Hati-Hati Memilih PTS
11
Perawan Dihargai Rp 20 Juta
2 Tahun Proyek Jembatan Adam Malik Tak Selesai
Dewan Minta Usut Korupsi Dinas PU
Dirut PTPN II Diminta Selamatkan Aset Kebun Limau Mungkur
MEDAN | MANDIRI Bau korupsi di Dinas Pekerjaan Umum (PU) Bina Marga Kota Medan senilai Rp 2 miliar dengan proyek pelebaran Jalan Adam Malik Kelurahan Silalas, Kecamatan Medan Barat, Kota Medan, mendapat tanggapan dari Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD Medan, Hasyim SE.
M
elalui via seluler saat dikonfirmasi Mandiri, Minggu (9/8), politisi Banteng Moncong Putih ini mengatakan, jika benar anggaran pelebaran jalan jembatan itu sebesar Rp 2 miliar belum juga
diselesaikan, maka perlu dilakukan investigasi oleh media, agar krosceknya benar. "Jika memang ditemukan indikasi ataupun dugaan korupsi APBD Kota tahun 2013, diharapkan aparat penegak hukum, juga segera mengusut
Membantu Meskipun Kecil Oleh: Robie Fanreza MENJADI jiwa yang berlimpah dalam memberikan kebahagian dan berbagi kepada sesama muslim merupakan kebahagian tersendiri untuk seorang muslim. Tetapi harus diawali dengan niat dan keikhlasan hanya kepada Allah. Dan kebahagian itu akan juga turut dirasakan oleh orang lain. Pasti yang memberi akan bahagia dan orang yang menerima akan selalu mendoakan kita untuk mendapatkan kebaikkan Allah. Dan sesungguhnya membuat serta pemenuhan kawasan batin yang selama ini dicari-cari dan dibutuhkan oleh manusia adalah kembalinya manusia kepada Tuhan cara yang baik.
Lanjut kkee Hal 111 1 KKol ol 1
Bah!!! Bakal ado yang ketangkap ni. Kito lihat sajo...
Mencium pisang atau apel hijau dapat membantu Anda menurunkan berat badan
tuntas dugaan korupsi tersebut," pintanya. Adanya dugaaan korupsi dana APBD tahun 2013 pada Dinas PU Bina Marga Kota Medan terkait pelebaran jembatan Jalan Adam Malik yang dikabarkan sampai saat ini be-
lum juga selesai dikerjakan Kadis Bina Marga c/q rekanan menjadi tanda tanya besar oleh Hasyim SE. Menurutnya, sekarang ini masalah korupsi sedang hangat-hangatnya. "Untuk itu, diharapkan Kadis Bina Marga
Medan, Khairul Syahnan lebih transparan memberikan informasi kepada semua elemen. Jika semuanya dijelaskan dengan benar dan semua pekerjaan dilakukan dengan jelas,
Lanjut kkee Hal 111 1 KKol ol 3
STM HILIR | MANDIRI Kasus dugaan pencurian Tandan Buah Segar (TBS) milik PTPN II Kebun Limau Mungkur yang diperkirakan mencapai puluhan ton, terjadi pada (14/7) lalu, diduga melibatkan orang dalam, seperti Kepala Security (Danton), Ramin dan sejumlah orang dalam PTPN II Kebun Limau Mungkur, yang hingga saat ini belum terungkap. Menurut salah seorang karyawan PTPN II Kebun Limau Mungkur berinisial Y kepada wartawan, kalaulah Ir WA Tambunan (foto) sebagai orang nomor satu di Kebun Limau Mungkur ini, mempunyai nyali untuk mengungkap kasus ini yang melibatkan orang dalam PTPN II itu sendiri. "Jika Manager Kebun Limau Mungkur WA Tambunan mempunyai nyali dan konsistensi untuk menjaga asset PTPN II, sudah pasti kasus tersebut akan terungkap," ucap sumber, kemarin. Dalam hal itu, sudah sangat jelas siapa pelakunya. Secara logika kalau mafia TBS itu tidak melibatkan orang dalam PTPN II Kebun Limau Mungkur, sudah dapat mafia sawit itu tidak berani melakukan pencurian Buah sawit di siang hari. "Apalagi proses pengambilan sawit tersebut memakan waktu yang lama," ujarnya. Anehnya lagi, Ir WA Tambunan selaku Manager PTPN II Kebun Limau Mungkur terkesan membacking aksi pencurian tersebut, tidak ada melayangkan surat peringatan (SP) terhadap pihak security yang jaga pada saat kejadian. "Padahal, menurut biasanya bila ada sawit yang hilang walau sedikit security tersebut sudah pasti mendapatkan surat peringatan," ucapnya. Dikhawatirkan, nantinya para mafia TBS tidak akan segansegan lagi untuk melakukan aksi penjarahan TBS di Kebun Limau Mungkur, karena terkesan Manager-nya tidak pro aktif melindungi aset milik PTPN II. Ironisnya lagi, walaupun di Kebun Limau Mungkur ini marak dugaan penjarahan TBS serta merebaknya aksi penyerobotan lahan HGU dan perusakan pohon sawit bahkan terjadinya pengalihan produksi secara terang-terangan, namun nampaknya Dirut PTPN II terkesan tutup mata. Bahkan, Dirut PTPN II tidak mengambil sikap atas persoalan ini demi melindungi aset devisa negara tersebut. Atau diduga Dirut PTPN II juga membacking Manager Kebun Limau Mungkur, yang kabarnya tercap menejer yang paling bobrok di tahun ini. "Dirut PTPN II hingga saat ini belum juga mencopot jabatan Manager Kebun Limau Mungkur, padahal kalau dilihat hancurnya Kebun Limau Mungkur ini, sudah sepatutnya pimpinan Kebun Limau Mungkur diganti," paparnya. Contohnya saja, seperti afdeling satu saat ini, walaupun pihak PTPN II mengeluarkan anggaran yang berjumlah miliaran rupiah guna melakukan Tanam Ulang (TU), namun setelah ditanam, sawit yang masih berumur 5 bulan tersebut sudah dirusak yang diduga dilakukan oleh penggarap di daerah itu. �Nah, dalam hal ini dapat kita lihat kalau Ir WA Tambunan tidak piawai untuk menjaga apa yang menjadi milik PTPN II itu sendiri," pungkasnya. Sementara itu, Ir WA Tambunan MP selaku Manager Kebun Limau Mungkur ketika dikonfirmasi wartawan via sms, terkait masalah tersebut, tidak merespon konfirmasi tersebut. ksc
Dugaan Pemalsuan Tandatangan Proyek RSU Haji Medan akan Dilaporkan Dugaan pemalsuan tandatangan Kuasa/Direktur CV Dwi Tunggal bernama Salamuddin Nasution dalam surat dokumen permohonan pembayaran kwitansi pada pekerjaan proyek 'Renovasi Ruang Maternity/Neonatologi' pada RS Haji Medan tahun 2014, akan dibawa ke jalur hukum untuk dilaporkan menjadi perkara pidana. MEDAN | MANDIRI leh Ucok Kalimatua Siregar SH MH sebagai penasehat hukum Salamuddin Nasution dalam waktu dekat ini akan melaporkannya ke pihak berwajib. "Sebelum melaporkannya, kita sedang melengkapi alat bukti yang lain sebagai bukti fakta dalam pengaduan ke pihak berwajib," kata Ucok Kalimatua Siregar SH MH via seluler yang dikonfirmasi wartawan, Minggu (9/8), di Medan. Menurut mantan Ketua Bako HMI era 90an, dugaan pemalsuan tanda tangan Salamuddin Nasution ini merupakan pelanggaran hukum pidana. "Nah, ini masih dugaan. Akan tetapi, yang berhak menyatakan itu palsu ada ditangan aparat hukum. Biar lah hukum yang membuktikannya nanti," cetus Ucok Kalimatua. Sebelumnya diberitakan, temuan dugaan pemalsuan dokumen terungkap setelah kuasa Direktur CV Dwi Tunggal bernama Salamuddin Nasution setelah menandatangani surat pernyataan bermaterai 6000, yang menyatakan' tidak mengetahui dan tidak pernah menandatangani dokumen permohonan pembayaran kwitansi pada pekerjaan 'Renovasi Ruang Maternity/Neonatologi' pada RS Haji Medan tahun 2014. Surat pernyataan itu dibuatnya dalam secarik kertas pada 3 Agustus 2015 di Medan,
O
ditandatangani dengan sadar dan tidak dipaksa, usai memperoleh informasi bahwa pengerjaan proyek yang ditanganinya telah dicairkan Pemprov Sumut pada akhir tahun 2014 lalu. Informasinya, kuasa Direktur CV Dwi Tunggal bernama Salamuddin Nasution tidak dilibatkan dalam pencairan dengan membubuhkan tandatangannya didalam kwitansi. Data yang diperoleh, Kwitansi yang dikeluarkan berlogo CV Dwi Tunggal bernilai Rp 247.351.500, untuk pembayaran uang muka kerja sebesar 30% dari nilai kontrak atas pekerjaan renovasi ruang maternity/neonatologi pada RSU Haji Medan sesuai dengan Surat Perjanjian Kerja No 509/SPK/PPK/ RSUHM/VIII/2014 tanggal 25 Agustus 2014 tercantum tandatangan atasnama Salamuddin Nasution tertanggal 28 Agustus 2014. Dalam dokumen itu juga tertera tandatangan Hj Dinar Pasaribu selaku Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan, Bendahara Pengeluaran RSU Haji Medan Siti Rahmah Harahap dan diketahui Kuasa Pengguna Anggaran dr Jamaluddin MARS. Jika dilihat dari surat pernyataan yang dibuat Salamuddin Nasution dengan dokumen proyek yang diterima, ditemukan keganjilan tandatangannya. Tidak persis sama
Lanjut kkee Hal 111 1 KKol ol 1
Huuu... Petugas BNNP Disoraki Warga Saat Razia Diskotik LG MEDAN, MANDIRI Untuk mengantisipasi maraknya peredaran dan penyalahgunaan Narkotika serta obat-obatan terlarang (Narkoba), Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Sumatera
Utara (Sumut) mengintensifkan razia pada sejumlah tempat hiburan malam, di Medan. Misalnya, dalam razia di Diskotik Lee Garden (LG)
Lanjut kkee Hal 111 1 KKol ol 1
JR Saragih Bakal Nyangkut MEDAN | MANDIRI Penyidik Subdit II/Harda Bangtah Ditreskrimum Polda Sumut tetap memiliki 'trik' untuk menjerat Bupati Simalungun, JR Saragih, terkait kasus penipuan proyek Rumah Sakit Etaham Simalungun senilai Rp 4 Miliar yang dilaporkan Elias Purwaja Purba. Kali ini, Subdit II/Harda Bangtah
Ditreskrimum telah menahan Silverius Bangun yang diketahui 'tangan kanan' sang Bupati. Diharapkan Silverius Bangun merasa terzolimi dengan berada di balik jeruji besi dan dapat membeberkan 'otak' pelaku di balik kasus penipuan ini. Kompol Sonari selaku Kanit 1
Lanjut kkee Hal 111 1 KKol ol 3