SETELAH terbitnya Peraturan Menteri 51 tahun 2019 tentang organisasi dan tata kerja, maka otomatis Akademi Teknik dan Keselamatan Penerbangan (ATKP) Medan, berubah menjadi Politeknik Penerbangan (Poltekbang) Medan. Dengan begitu, Poltekbang Medan mempunyai tugas menyelenggarakan program pendidikan vokasi, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat di bidang penerbangan. Poltekbang Medan pun mulai berbenah untuk menjadi lebih baik setelah perubahan organisasi ini. Untuk mewujudkan visi misi Poltekbang Medan yang menghasilkan lulusan terbaik yang memiliki daya saing tinggi di dunia penerbangan baik nasional maupun internasional. Dengan Sumber Daya Manusia yang terpilih dan memiliki team work yang solid, target menjadikan Poltekbang Medan menjadi unggul dan terdepan, bukan hal yang mustahil. Karena dengan berubahnya tatanan organisasi, maka Poltekbang Medan diberikan kebebasan untuk membuka program pendidikan hingga S-3. Laporan mengenai transformasi menjadi Poltekbang Medan ini, disajikan di Laporan Utama untuk edisi perdana majalah Runway 0523 ini. Ya!!, sama halnya dengan Poltekbang Medan yang bertransformasi, maka kami pun bertransformasi. Jika sebelumnya, Anda membaca hasil laporan kegiatan di Buletin ATKP Medan, maka saat ini, kami berubah nama dengan nama Runway 0523. Penyajian kepada pembaca akan menjadi lebih umum, tidak hanya sekedar mempublikasikan kegiatan Poltekbang Medan. Namun, juga laporan mengenai dunia penerbangan dan pariwisata di Sumatera Utara khususnya dan di Indonesia pada umumnya. Apa sebab? Karena menurut kami, pariwisata erat hubungannya dengan dunia transportasi baik itu darat, laut maupun udara. Sehingga, tak salah jika kami ingin menyajikan tulisan dari sudut pandang kami sebagai institusi pendidikan di bidang penerbangan. Seperti yang kami sajikan di edisi pertama ini, yaitu Bandara Internasional Sisingamangaraja XII (dulunya Bandara Silangit) yang mendukung akan kemajuan pariwisata Danau Toba. Tak lupa, kami juga melaporkan pesona Danau Toba yang tidak perlu lagi diragukan. Tidak hanya Danau Toba, sejumlah wisata yang berada di sekeliling Danau Toba tidak luput dari laporan kami. Semoga ini bisa menjadi patokan bagi pembaca dan memasukkan dalam daftar agenda ketika akan berkunjung ke Danau Toba. Tidak hanya itu, kami pun mengulik mengenai hotel di Bandara Internasional Kualanamu, Deli Serdang. Dalam laporan itu kami mengulas, langkah-langkah apa yang dilakukan manajemen untuk menarik pengunjung. Kami berharap dengan hadirnya majalah Poltekbang dengan wajah baru ini, pembaca bisa lebih memahami dunia penerbangan dan pariwisata yang erat kaitannya. Selamat Membaca !!
laporan utama
engan terbitnya surat ini dan adanya pengukuhan, maka sudah resmi ATKP Medan berubah menjadi Poltebang Medan,"ujar Direktur Poltekbang Medan, M. Andra Adityawarman S.T, M.T. Perubahan ini setelah Kementerian Perhubungan mendapatkan ijin dari Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Aparatur dan Reformasi Birokrasi dengan Nomor B/584/M.KT.01/ 2019 tanggal 9 Juli 2019 dan persetujuan dari Menteri Riset teknologi dan Pendidikan Tinggi dalam surat No. B/61/ M/KB 03.00/2019 yang dikeluarkan pada 18 Februari 2019 tentang perubahan bentuk ATKP Medan menjadi Politeknik Penerbangan Medan. Maka, berdasarkan surat ini, Poltekbang Medan mempunyai tugas menyelenggarakan program pendidikan
“D
1
vokasi, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat di bidang penerbangan. Menjadi Poltekbang Medan, sambung Andra, maka terjadi perubahan tata kelola organisasi dengan sebelumnya. Poltekbang Medan tetap dikepalai oleh Direktur yang bertanggung jawab kepada Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan. Kemudian, juga ada dua kepala bagian yaitu kepala bagian keuangan, umum dan kerjasama dan kepala bagian administrasi akademik dan ketarunaan. Kemudian ada empat kepala sub bagian yaitu, kepala sub bagian umum dan kerjasama, kepala sub bagian keuangan, kepala sub bagian administrasi dan kepala sub bagian ketarunaan. Untuk program pendidikan, masih belum ada yang berubah dari sebelumnya.
Volume 01.2020
Masih ada 4 program pendidikan yaitu program Diploma III, Pemandu Lalu Lintas Udara (PLLU), program Diploma III Teknik Navigasi Udara (TNU), program Diploma III Teknil Listrik Bandara (TLB) dan program Diploma III Teknik Pemeliharaan Pesawat Udara. Kemudian juga ada diklat non Diploma, Teknik Pesawat Udara (Avionic). Untuk mendukung program-program studi tersebut, Poltekbang Medan memiliki laboratorium alat latih yang tercanggih. Salah satu contoh laboratorium avionic yang memiliki laboratorium terlengkap dan terbaik di seluruh sekolah penerbangan di Indonesia. Sarana prasarana ini berbanding lurus dengan visi misi dari Poltekbang Medan yang ingin menghasilkan lulusan yang unggul dan berkompeten serta memiliki daya saing tinggi sesuai standar
Volume 01.2020 penerbangan dan internasional. "Selain itu, Poltekbang Medan juga sudah memiliki SDM yang terplih, SDM yang berkompetensi. Organisasi bisa berjalan dengan baik, karena memiliki team works yang solid. Team work ini lah yang dimiliki Poltekbang Medan untuk unggul dan terdepan," kata Andra yang sebelumnya menjabat sebagai Direktur Poltekbang Palembang. Sementara itu, Wakil Direktur I Bidang Pendidikan, Liber Tommy Hutabarat, S.T. M.T mengatakan, dengan sudah beralihnya kelembagaan ke Poltekbang, maka Poltekbang Medan diberikan kebebasan untuk membuka program pendidikan hingga program doktoral. "Untuk tahap awal ini, kita setidaknya bisa memiliki daya saing dengan perguruan tinggi penerbangan baik nasional dan internasional serta mengembangkan program studi baru hingga memiliki standar penjaminan mutu yang terakreditasi nasional dan internasional," kata Liber Tommy yang juga menjadi salah satu penyusun dokumen pengajuan perubahan ATKP Medan menjadi Poltekbang Medan. Jalan Panjang Menuju Politeknik Penerbangan Undang-undang mengamanatkan pendidikan vokasi diselenggarakan oleh Perguruan Tinggi yang berbentuk Politeknik, maka Akademi Teknik dan Keselamatan Penerbangan (ATKP) Medan harus bertransformasi menjadi Politeknik. Untuk itulah, ATKP Medan sejak 2018 mulai berproses untuk merubah dirinya menjadi Politeknik Penerbangan Medan. Dokumen-dokumen pendukung segera disusun. Pembahasanpembahasan panjang dilakukan
laporan utama
sepanjang tahun 2018 hingga 2019. Sampai akhirnya Tim Kementerian Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi yang didampingi oleh tim Sekretariat Jenderal Kemenhub melakukan visitasi ke Akademi Teknik dan Keselamatan Penerbangan (ATKP) Medan. Kunjungan ini sebagai tindak lanjut dari usulan penataan organisasi ATKP Medan menjadi Politeknik Penerbangan (Poltekbang) Medan. Asisten Deputy Bidang Kelembagaan Kemenpan dan RB, Hastory, MAFIS mengatakan, kunjungan tersebut, merupakan salah satu tahapan untuk melaksanakan evaluasi kelayakan pengajuan perubahan struktur organisasi. "Pembahasan perubahan struktur organisasi akan dilakukan dan ditetapkan di pusat. Kami akan menyandingkan usulan tersebut dengan struktur organisasi lain yang sejenis untuk menghasilkan keputusan yang paling ideal dan efisien,"ujar Hastory pada saat itu. Turut hadir dalam rapat tersebut, Kepala Biro Kepegawaian Kementerian Perhubungan, Harry Kriswanto, SH, DES
dan Kepala Bagian Kepegawaian BPSDM Perhubungan, Emmy Suhartie, SH MSi. Hastory mengakui, pihaknya akan melakukan tahapan ini dengan fair, dengan melihat perbandingan struktur organisasi di tempat lainnya. Pihaknya akan menganalisis, kemudian akan mengkordinasikannya dengan biro kepagawaian Kementerian Perhubungan. Dalam kesempatan itu juga, Harry Kriswanto menambahkan, dengan adanya perubahan menjadi Politeknik Penerbangan, berharap agar dapat lebih kreatif memanfaatkan aset yang dimiliki untuk memenuhi target pendapatan yang telah ditentukan. "Asal jangan keluar dari core bisnis yang berada di wilayah pendidikan. Maka silahkan berkreasi untuk mencari pendapatan," tuturnya. Hingga tahun 2019, Poltekbang Medan sudah menghasilkan lulusan sejumlah 800 orang, yang tersebar bekerja pada beberapa stakeholder di bidang penerbangan dan Dinas Perhubungan di berbagai kabupaten dan kota. Sebelumnya, Poltekbang Medan, merupakan Balai Diklat Penerbangan Medan yang mendidik aparatur perhubungan pada tahun 1989. Kemudian pada tahun 2002 berubah menjadi Akademi Teknik dan Keselamatan Penerbangan (ATKP) Medan dan mulai menerima taruna pada tahun 2005. Lalu pada tahun 2016, menerima sertifikasi Akreditasi program studi BAN PT. Kemudian bertransformasi menjadi Badan Layanan Umum di tahun 2015 dengan keputusan Menteri Keuangan Nomoe 1330/KMK.05/2015. n Yenni Lubis
2
K
abar ALUMNI V o l u m e
01.2020
Rizni Restiana Siska
Pekerjaan dan Keluarga Sama Pentingnya
MEMBAGI waktu antara pekerjaan dan rumah tangga, diakui perempuan dua anak ini, bukan hal yang mudah. Sadar bahwa bekerja dan mengurus keluarga, bukan dua hal yang bisa dipilih olehnya, Rizni Restiana Siska, 30, memilih untuk menjalaninya secara beriringan. Dengan konsekuensi, lelah, tetapi Rizni yakin apa yang dijalaninya akan menjadi berkah bagi dirinya dan keluarga.
R
izni, perempuan semampai yang akrab dipanggil Siska ini, merupakan salah satu dari sekian instruktur perempuan untuk program diploma Pemandu Lalu Lintas Udara (PLLU) di Politeknik Penerbangan (Poltekbang) Medan. Bersama instruktur perempuan lainnya, Rizni aktif memberikan dan berbagi ilmu pendidikan, meski harus berbagi peran untuk mengurus keluarga. "Rasa iri terkadang muncul melihat teman-teman seangkatan yg bekerja menjadi Air Traffic Control (ATC) tidak lebih dari enam jam, yang sudah pasti punya banyak waktu lebih banyak untuk keluarga terutama anak-anak. Tetapi itulah hidup, membagi peran dan waktu tentunya salah satu hal penting yang harus diatur," ujar ibu dua anak ini. Membagi waktu dengan teratur diakui Rizni, tidak begitu sulit dilakukannya. Dirinya yang lahir dari pasangan Suratno, 66 dan Rosmalina, 65 ini, mengaku, hasil tem-
3
paan orang tua dan pendidikan ketika menjadi taruna di Prodi PLLU, membuatnya bisa mengatur waktu dengan rapi serta mengambil keputusan dengan cepat. "Salah satu tujuan ATS adalah Expedite and Maintain and Orderly Flow of Air Traffic, yang sekarang ini menjadi bekal saya dalam menjalani banyak peran di kehidupan saya," ujar Rizni yang lulusan PLLU ATKP Medan pada 2012 ini. Keputusan yang cepat juga dilakukan Rizni ketika memutuskan untuk meninggalkan S-1 Teknik Kimia, Universitas Riau di tahun 2007 karena ingin mencari kuliah dengan biaya gratis. Rizni memilih untuk mengambil diploma II PLLU di ATKP Medan pada tahun 2008, kemudian melanjutkannya ke diploma III PLLU ATKP Medan dan lulus di 2012. "Ketika masih kuliah di UNRI, orang tua akan pensiun di tahun 2008, saya mulai berpikir untuk mencari kuliah gratis agar tidak memberatkan orang tua. Selanjutnya
saya mengambil cuti kuliah selama dua tahun di UNRI untuk mulai mencari peluang kuliah gratis. Awalnya ketemu STPI, tapi karena keterbatasan biaya tidak mungkin melanjutkan sekolah ke pulau Jawa, saya nyari yang di pulau Sumatera saja," ujar Rizni yang saat ini sedang mengandung anak ketiga. Kemudian, tak sengaja Rizni menemukan situs ATKP Medan, dan mencoba untuk mendaftar dan akhirnya lulus. Pada saat itu, tambah Rizni, peminat program PLLU lebih sedikit karena sistem pendidikan yang setiap semester bisa dikeluarkan jika tidak mencapai target sesuai dengan yang silabus pendidikan. Namun, karena sikap keras kepala dan menyukai tantangan membuat Rizni memilih untuk tidak bermain aman dan memilih PLLU sebagai program diklatnya. Ada kepuasan lebih saat telah selesai pendidikan dan mampu mendapatkan nilai yang bagus. Momen ketika orang tua memeluk saya erat, merupakan hal yang sangat berbekas bagi saya," ujar Rizni yang pada saat itu menjadi lulusan terbaik kedua. Dilema mulai dirasakan, ketika mulai masuk ke dunia kerja. Ada tiga peluang kerja yang pada saat itu terbuka yaitu Angkasa Pura I (AP I), Angkasa Pura II (AP II)dan menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS). Rizni yang memiliki mimpi untuk
K
abar ALUMNI
Volume 01.2020
menjadi ATC di Bali, awalnya berkeinginan untuk mendaftar sebagai karyawan di AP I. Namun, ketika menjelang wisuda, Rizni beserta satu rekannya yang lainnya, dipanggil oleh Kepala Urusan Akademik ATKP Medan, yang pada saat itu dijabat oleh Tri Agung Widyat, yang meminta Rizni untuk menjadi instruktur dengan cara mendaftar sebagai PNS dengan penempatan ATKP medan. "Awalnya, saya tidak tertarik sama sekali. Namun, terbersit dalam hati saya dan membayangkan saya bisa mendidik putra/putri terbaik bangsa yang setidaknya minimal sama bahkan lebih baik dari saya, yang membuat saya akhirnya memilih daftar menjadi PNS di Kementerian Perhubungan,"katanya. Pilihannya menjadi PNS, ternyata tak salah, banyak pengalaman dan keuntungan lainnya yang diperoleh. Rizni bisa meningkatkan pengetahuan dari segi keilmuan dengan kembali sekolah dan dibiayain oleh pemerintah. Meski awalnya, pilihan menjadi PNS banyak mengundang komentar miring dari beberapa rekan seangkatannya, namun Rizni tidak mengambil pusing. Baginya bukan harta dan uang yang bisa membuat kaya dan bahagia, namun hati. "Ketika itu, teman-teman yang memilih bekerja di BUMN, sudah punya motor di
enam bulan pertama bekerja. Saya tidak punya apa-apa. Bahkan sempat terlontar perkataan dari mereka, makanya tidak perlu pintar, sampai kerja sehari lebih dari delapan jam. Sebuah candaan yg mungkin ada benarnya. Tetapi sekali lagi, bukan harta yang buat saya merasa kaya, tetapi hati," tandasnya. Saat ini, tambah Rizni, dirinya hanya ingin memberikan yang terbaik bagi taruna/taruni Poltekbang Medan dan mendidik serta membesarkan dua anak-anaknya bersama pasanganya Ahniz
Zulkarnain, yaitu Nafeeza Humaira Zulkarnain, 5 dan Linh Fatinah Zulkarnain, 3.
Salah satu trik Rizni untuk dekat dengan anak didiknya yaitu dengan cara selalu mengajak diskusi taruna/ taruni tiap selesai pembelajaran, agar lebih termotivasi untuk menjalani pendidikan dan ketarunaan. "Karena memang tidak mudah diumur yang masih suka ngopi dan nonton bareng harus berkutat dengan segala peraturan terkait disiplin di bidang pendidikan dan ketarunaan. Motivasi minimal untuk menghidupi diri sendiri dimasa yang akan datang," ujarnya. Terakhir Rizni menaruh harapan kepada anak didiknya, khususnya taruna taruni ATC agar lebih baik dari dirinya dalam segala bidang penerbangan, baik pengetahuan maupun praktek. "Tidak perlu ngoyo, ingat orang tua yang telah bersusah payah membiayai pendidikan, cukup kasihani diri sendiri saja jika nantinya tidak serius menjalani pendidikan, kemudian gagal, dan kembali memberatkan orangtua,"tutupnya. n yenni
4
INFO POLTEKBANG
Volume 01.2020
Sertijab Tampuk Pimpinan
THANKS SIR!! PERTENGAHAN Desember 2019 lalu, Akademi Teknik dan Keselamatan Penerbangan (ATKP) seraca resmi berubah menjadi Politeknik Penerbangan Medan.
Bersamaan dengan itu, juga terjadi pergantian tampuk pimpinan di sekolah kedinasan yang berada di bawah Kementerian Perhubungan (Kemenhub) ini. Jika sebelumnya tongkat estafet kepemimpinan dipegang oleh Suyatmo ST SPd MT, maka sejak 13 Desember 2019 lalu, berpindah ke M Andra Adityawarman, ST MT. Sementara Suyatmo menduduki jabatan baru di Kepala Bidang Kelaikan Udara, Otoritas Bandara Kuala Namu. Penandatanganan berita acara serah terima jabatan dilakukan di Medan, Kamis, (19/12/2019), yang disaksikan oleh seluruh jajaran manajemen dan dosen Politeknik Penerbangan Medan. Dalam kata sambutannya, Suyatmo mengatakan, dirinya berterima kasih dengan dukungan yang telah diberikan kepada dirinya selama menjabat sebagai direktur Akademi Teknik dan Keselamatan Penerbangan (ATKP) Medan. "Terima kasih kami ucapkan kepada seluruh jajaran manajemen, dosen dan seluruh civitas ATKP Medan yang sudah memberikan dukungan dan kepercayaan
5
kepada saya selama memimpin ATKP Medan selama lebih kurang 11 bulan ini," ujar Suyatmo. Suyatmo menambahkan dirinya juga meminta maaf jika ada kesalahan yang diperbuatnya tanpa sengaja ketika dirinya memimpin ATKP Medan. Dalam paparannya juga, Suyatmo menyebutkan sejumlah kinerja yang sudah berhasil dilaksanakannya selama memegang tampuk kepemimpinan. Dan asset SDM serta jumlah taruna dan alumni yang dimiliki ATKP Medan dalam setahun terakhir. Kemudian, Suyatmo juga berharap,
untuk selanjutnya, setelah resmi berubah nama menjadi Poltekbang Medan agar bisa lebih maju dan terdepan di dunia pendidikan vokasi penerbangan agar visi misi bisa tercapai. Untuk itu, dirinya, juga berharap, seluruh civitas Poltekbang Medan memberikan dukungan penuhnya kepada pimpinan selanjutnya. Sementara itu, Direktur Poltekbang Medan, M Andra Adityawarman, ST MT mengatakan, apa yang sudah disampaikan dapat ditindaklanjuti sebaik baiknya. Disampaikan juga berterima kasih atas apa yang sudah dilakukan dalam meningkatkan kapabilitas dalam pengembangan Poltekbang Medan. "Apa yang baik akan kami teruskan dan dikembangkan dengan dukungan seluruh civitas Poltekbang Medan. Selain itu, SDM yang ada merupakan SDM yang punya kompetensi. Organisasi bisa berjalan dengan baik, jika memiliki team work yang solid untuk memajukan Poltekbang Medan," katanya. Andra juga menambahkan, dengan semangat baru dan dengan tim yang ada, sudah sebaiknya dapat mengejar ketertinggalan yang ada. Untuk selanjutnya menjadikan Poltekbang Medan yang mampu bersaing dan menjadi kebanggaan di Sumatera Utara. ***
6
Volume 01.2020
SENYUMAN ramah petugas menyapa setiap calon penumpang ketika memasuki ruang tunggu Stasiun Kereta Bandara milik PT Railink di Jalan Stasiun, Kesawan, Medan. Tiba di dalam calon penumpang disajikan ruang tunggu yang nyaman dan bersih.
B
erbagai papan petunjuk arah terpampang jelas, begitu juga dengan petunjuk jadwal keberangkatan yang banyak terpampang di beberapa titik. Sejumlah petugas Railink pun tersebar di ruang tunggu hingga ke dalam kereta, mereka siap memberikan penjelasan kepada calon penumpang. Untuk pembelian tiket, jangan takut antri karena Railink menyediakan empat buah mesin penjual tiket di setiap Stasiun KA Bandara, namun perlu diingat pembelian tiket tidak dapat menggunakan uang tunai melainkan harus menggunakan ATM, kartu kredit atau uang elektronik. Selain pembelian secara offline, PT Railink juga menyediakan pembelian secara online dengan mengakses situs https:// reservation.railink.co.id/ atau https:// railink.co.id/ ataupun melalui mobil app Railink. Untuk pembelian secara online biasanya akan memperoleh potongan harga
7
khusus misalnya mendapat diskon 50% dari harga tiket biasa yg dibeli secara offline. Untuk sekali perjalanan harga tiket hanya Rp 100.000,- sebuah harga memadai dengan berbagai fasilitas dan kemudahan yang akan di peroleh calon penumpang. Manager Cabang PT Railink, Arliandy Margolang didampingi Senior Supervisor pada PT Railink Medan, Heny Muliana S.Kom, mengatakan kereta api bandara yang diresmikan pada 25 juli 2013 lalu, merupakan kereta api bandara pertama di Indonesia. "Perpindahan bandara Polonia
ke Kualanamu memerlukan berbagai fasilitas pendukung, jalur antar moda juga harus terhubung maka dipilihlah Bandara Kualanamu sebagai jalur pertama yang menggunakan jasa PT Railink" katanya. Saat ini menurutnya, rangkaian kereta bandara yang dimiliki oleh PT Railink ada 4 unit yang merupakan produksi kereta
Volume 01.2020 berasal dari Woojin Industries asal Korea selatan. Dengan kapasitas 172 kursi. PT Railink juga sudah mengoperasikan 2 peron pada lantai 3 yang merupakan Jalur Layang ,dan kali ini Medan juga menjadi kota pertama yang memiliki jalur layang Kereta Api (KA) Bandara dan pengoperasian jalang layang kereta api ini tentu akan membuat alternative jam keberangkatan penumpang menjadi semakin banyak dikarenakan Frekuensi KA bandara bisa lebih ditingkatkan untuk jadwal keberangkatan dari 42 KA per hari menjadi 50 KA per hari dengan waktu tempuh hanya 28 Menit dan berlaku sejak 1 Desember 2019. Kereta api bandara ini mulai melayani penumpang sejak pukul 04.00
WIB hingga pukul 20.15 WIB untuk tujuan Medan - Bandara Kualanamu, sedangkan dari Bandara Kualanamu menuju Medan mulai pukul 06.00 WIB hingga pukul 22.45 WIB. Arliandy Margolang mengingatkan seluruh calon penumpang harus wajib memastikan untuk jadwal jam penerbangan. "Minimum dua jam sebelum jadwal keberangkatan domestik dan tiga jam untuk keberangkatan internasional," tuturnya. Tingginya harga tiket pesawat di sepanjang tahun 2019 menurut Arliandy, sedikit mempengaruhi jumlah penumpang kereta api bandara. "Namun kami akan tetap berinovasi dengan melakukan sejumlah promo
untuk meningkatkan jumlah penumpang" katanya. Salah seorang penumpang kereta bandara asal Pekanbaru mengaku sudah tiga tahun terakhir menggunakan jasa kereta api bandara, karena lebih nyaman dan efisein dalam waktu. "Lebih nyaman penggunaan jasa kereta bandara lebih nyaman karena efisiensi waktu, terhindar dari macet, suasana aman dan nyaman. Harga juga menarik banyak promo-promo yang di up oleh PT Railink, ujar Novita, penumpang asal Pekanbaru.
n yenni
8
check in Volume 01.2020
BERBAGAI ornamen khas Sumatera Utara, akan menyambut saat memasuki lobi Hotel Horison Sky Kualanamu, yang berada di Bandara Internasional Kualanamu. Senyum ramah petugas di meja resepsionis, akan memastikan kenyamanan anda.
B
erada di lantai dua Bandara Internasional Kualanamu, hotel berbintang 3 ini menjanjikan sensasi berbeda. Jika biasanya tamu hotel akan disuguhi dengan pemandangan, di Hotel Horison Sky Kualanamu pengunjung akan di suguhi pemandangan aktivitas di sepanjang runway. Hotel ini sendiri memiliki 100 kamar, yang semuanya berada satu lantai. Kamarkamar tersebut berada di dua lorong yang terdapat di kanan kiri dari pintu masuk. Pengunjung juga bisa memilih apakah menginginkan tempat tidur Single atau Double Bed. Tidak hanya itu, sebuah meja kerja juga tersedia bagi pengunjung. Tidak hanya itu sebuah televisi ukuran besar yang tersambung dengan jaringan tv kabel akan semakin memanjakan anda. Setiap kamar juga diberi fasilitas WIFI gratis, sehingga tak jarang pengunjung menyebut hotel ini sebagai bintangnya di Kualanamu. Jika ingin mengisi perut, pengunjung tinggal menuju lobi. Sebuah restoran
9
dengan aneka menu makanan akan memanjakan lidah anda. Dari restoran ini anda bisa melihat ruang tunggu kedatangan domestik dan internasional yang berada satu lantai dibawah. Bagi pengunjung yang kelelahan akibat delay atau menunggu transit penerbangan selanjutnya, Hotel Horison Sky Kualanamu juga menyediakan SPA dengan terapis-terapis berpengalaman.
Asyiknya di Hotel Horison Sky Kualanamu, ada harga khusus bagi penumpang yang mengalami keterlambatan jadwal penerbangan atau penumpang yang transit. "Rate khusus hanya 4 jam, ini ternyata mendapatkan respon yang positif, banyak penumpang yang delay yang memilih menginap di hotel kami. Itu sempat melonjak ketika banyaknya penerbangan
check in Volume 01.2020 yang terlambat berangkat akibat asap kebakaran hutan beberapa waktu lalu," tutur Corporate General Manager Operation Horison Hotel, Wisnu Aditya kepada tim Runway. Hotel Horison Sky Kualanamu merupakan hotel bandara pertama yang ada di Bandara Kualanamu yang resmi beroperasi pada Oktober 2018. Dan juga hotel bandara pertama yang dikelola oleh jaringan Horison Hotel Grup yang bekerjasama dengan Angkasa Pura II. Jika dari terminal kedatangan, maka pengunjung harus naik satu lantai lagi dengan menggunakan tangga berjalan untuk bisa tiba di Hotel Horison Sky Kualanamu. Sedangkan dari terminal keberangkatan, anda harus turun satu lantai untuk menuju ke hotel. Wisnu Aditya mengatakan saat ini Average Room Rate Hotel Horison Sky Kuala Namu rata-rata berada di harga Rp 540.000 per malam. Tingkat hunian pada 2019 berada di 61 persen. "Ini merupakan airport bandara pertama yang kami manage yang bekerjasama dengan Angkasa Pura II. Kami punya 100 kamar dan empat ruang pertemuan. Dan kami optimis selalu terisi," ujar Wisnu. Hotel ini baru berumur satu tahun, namun Wisnu yakin, tingkat okupasi hotel akan terus meningkat untuk tahun-tahun berikutnya. Untuk 2020, Wisnu menargetkan tingkat hunian hotel akan berada di angka 70 persen. Sejumlah langkah marketing sudah dilakukan untuk mencapai target. Mulai dari mengundang pesohor negeri yaitu Didi
Kempot hingga personel Slank untuk menginap, hingga melakukan corporate gathering. Horison Sky Kualanamu juga menyiapkan rate khusus bagi para krukru airlines ataupun bandara yang terpaksa harus bermalam di bandara karena masih harus menyelesaikan pekerjaan. Dan juga untuk kru kabin yang melakukan penerbangan malam sehingga pesawat harus bermalam di bandara terlebih dahulu. Untuk saat ini, pihaknya telah bekerjasama dengan sejumlah travel perjalanan umroh. Ternyata, banyak peminat
dari rombongan umroh yang memilih menginap di hotel bandara sebelum melakukan perjalanan ke Arab Saudi. "Kami pernah melayani 350 tamu yang berasal dari rombongan umroh, dan mereka puas akan pelayanan yang kami berikan. Ternyata, tingkat hunian dari rombongan umroh ini juga menjanjikan untuk meningkatkan okupasi kami," ujarnya. Jika ingin menikmati hotel bandara dengan hospitality hotel berbintang, dengan pemandangan bandara yang ciamik, silahkan datang dan menginap di Hotel Horison Sky Kualanamu. n yenni/yuni
10
boarding Volume 01.2020
11
12
boarding Volume 01.2020
Udara sejuk khas pegunungan langsung menerpa saat menuruni tangga pesawat, setibanya di Bandara Sisingamangaraja XII (dulunya Bandara Silangit), yang berada di Siborong-borong, Kabupaten Tapanuli Utara, Sumatera Utara. Sejumlah ornamen khas batak, langsung menyambut pengunjung sesaat setelah memasuki terminal kedatangan. Selain sebagai tanda telah tiba di tanah batak, berbagai ornamen khas batak merupakan cara lain untuk menyambut kedatangan tamu. Selain itu sejumlah petunjuk destinasi wisata banyak terdapat disekitar terminal, sehingga sangat membantu bagi wisatawan yang baru tiba di Siborongborong, Kabupaten Tapanuli Utara, Sumatera Utara untuk menentukan destinasi wisatanya. Bandara Sisingamangaraja XII sendiri merupakan salah satu pintu masuk menuju kawasan Danau Toba yang merupakan salah satu destinasi wisata nasional yang telah ditetapkan pemerintah. Tak heran sejumlah maskapai penerbangan nasional mulai membuka jalur penerbangan ke Bandara Sisingamangaraja XII. Saat ini Bandara Sisingamangaraja XII, melayani penerbangan dari Jakarta, Medan, Batam dan Kuala Lumpur. Tidak tanggung-tanggung, sejumlah pesawat berbadan besar seperti B737800 NG, B737-900 ER, dan Airbus A320 mendarat di bandara yang memiliki landasan pacu atau runway sepanjang 3.800 meter. Jumlah penumpang juga terus
13
mengalami kenaikan yang cukup signifikan, untuk tahun 2016, mencapai 155.214 orang, lalu naik 82% menjadi 282.586 orang di tahun 2017. Di tahun 2018, jumlah penumpang mencapai 425.476 orang. "Namun di tahun 2019 sedikit mengalami penurunan, besar kemungkinan disebabkan tingginya harga tiket disepanjang tahun 2019," kata Plt Manager of Airport, Services dan Maintenance, Servis Sitorus. Penumpang di Bandara Sisingamangaraja XII sendiri di dominasi oleh wisatawan baik itu wisatawan domestik dan wisatawan mancanegara yang ingin mengunjungi Danau Toba. Tak heran pihak Angkasa Pura II terus berinovasi untuk meningkatkan jumlah penumpang. Di tahun 2020, Angkasa Pura II berencana akan memperluas terminal kedatangan dan keberangkatan penumpang dari 2.500 meter persegi menjadi 10.499 meter persegi. "Dengan perluasan ini, Bandara Silangit bisa mengakomodir pergerakan hingga 1 juta penumpang per tahun, saat ini hanya mampu menampung 500.000 penumpang," tegasnya. Selain itu pihak Angkasa Pura II juga berencana melakukan pengembangan landasan pacu atau runway dari 2.400 x 30 m menjadi 2.650 m x 45 m. Pengembangan landasan pacu ini agar Bandara Sisingamangajara XII mampu didarati pesawat sekelas Boeing 737-800 NG dengan kapasitas 189 seat. Guna mendukung operasional bandara, Angkasa Pura II juga akan
memperluas area parkir kendaraan bermotor menjadi 8.231 meter persegi dan membangun gudang kargo seluas 2.250 meter persegi. Khusus pergerakan kargo, sepanjang tahun 2016, Bandara Sisingamangraja XII melayani 12.258 ton, lalu meningkat menjadi 121.487 ton ditahun 2017 dan mencapai 440.329 ton di tahun 2018. "Saat ini bandara Sisingamangaraja XII juga sudah memiliki kargo jenazah," terangnya. Sejak Masa Penjajahan Jepang Bandara yang terletak di kota Siborong-borong, Kabupaten Tapanuli Utara ini sebenarnya sudah berdiri sejak masa penjajahan Jepang. Pada tahun 1995, pembangunan dilanjutkan melalui penambahan landas pacu dari 900 meter menjadi 1.400 meter. Selanjutnya di era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, bandara ini ditambah lagi panjang runway menjadi 2.400 m x 30 m. Hingga pada akhirnya pada 24 November 2017 lalu, di bawah APII infrastruktur, sesuai perintah Presiden Jokowi, fasilitas Bandara ini pun ditingkatkan dan pembangunannya diperluas menjadi Bandara Internasional untuk melayani wisatawan dari mancanegara dan menjadikan bandara ini sebagai pintu gerbang pariwisata menuju kawasan Danau Toba. Untuk itu, Bandara Internasional yang sebelumnya memiliki landas pacu (runway) sepanjang 2.650 meter di perpanjang menjadi sekitar 3.200 meter persegi dengan lebar 45 meter. n Yuni/Dwi
boarding Volume 01.2020
14
boarding Volume 01.2020
M
enara Tele, memang menjadi salah satu lokasi yang terbaik untuk menikmati eksostisme danau kaldera terbesar di dunia. Lokasi ini bisa ditempuh melalui jalur darat dari Medan sebelum tiba di Pulau Samosir, dengan jarak tempuh lebih
15
kurang lima jam. Sedangkan dari Bandara Internasional Sisimangaraja XII (Sebelumnya bernama Bandara Silangit-red), dapat di tempuh dalam dua jam perjalanan. Di sekitar bandara akan banyak ditemui transportasi yang bisa mengantar wisatawan ke
Menara Tele. Tidak hanya menikmati keindahan Danau Toba dari sisi yang lain, wisatawan juga dapat melihat keindahan Gunung Pusuk Buhit yang diyakini oleh masyarakat Batak merupakan asal muasal orang Batak yang tinggal di Samosir. Untuk masuk ke lokasi ini, pengunjung hanya perlu membayar tiket Rp 7000/ orang. Menara Tele yang diresmikan oleh Bupati Tapanuli Utara Drs G Sinaga pada 22 April 1988, memiliki beberapa tingkat, ditiap tingkatkan pengunjung bisa menikmati pemandangan indah Danau Toba, jajaran penggunungan serta hamparan sawah dan perumahan pedesaaan. Namun lantai paling atas merupakan lokasi favorit bagi para pengunjung. Pasalnya di lokasi ini terdapat balkon sangat luas, yang bisa dijadikan tempat swafoto bagi pengunjung dengan berlatarkan pemandangan Danau Toba dan pengunungan. Bagi pencinta fotografi, lokasi ini menjadi andalan mereka untuk mendapatkan angle terbaik dari sisi lain Danau Toba.
boarding Volume 01.2020 Dhika, salah satu pengunjung asal Pematang Siantar mengakui, pemandangan dari Menara Tele sangat indah. “Saya sengaja datang ke sini untuk membuktikan bahwa dari Menara Tele merupakan lokasi bagus untuk mendapatkan pemandangan Danau Toba,” ujarnya. Jika saja, sambung Dhika, bangunan ini lebih tinggi atau ditambah tingkatnya, maka pemandangan yang bisa di dapat akan semakin indah. “Semoga saja pemerintah memperbagus bangunan menara ini,” ujarnya. Tidak jauh dari Menara Tele terdapat bangunan cantik yang modern yang terdiri dari dua lantai. Gedung berstandar internasional dan ramah lingkungan yang dibangun oleh Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) merupakan salah satu tempat beristirahat atau Rest Area. Di lantai dua bangunan, terdapat areal seluas 214 meter persegi yang sekeliling dindungnya terbuat dari kaca. Ruangan tersebut berfungsi sebagai restaurant dengan pemadangan yang pastinya akan memanjakan mata. Wisata Sekitar Bandara Internasional Silangit Tak hanya Menara Tele yang menjadi destinasi favorit yang berada di sekitar bandara Sisimangaraja XII (sebelumnya bernama bandara Silangit-red). Banyak lagi destinasi lainnya, yang menjadi tujuan wisawatan
lokal dan mancanegara. Berikut adalah rekomendasi wisata sekitar bandara Sisimangaraja XII: 1. Museum T. B. Silalahi Center. Di museum yang berada di daerah Balige ini anda akan mendapat sejumlah informasi seputar koleksi-koleksi pribadi T. B. Silalahi. Jarak yang ditempuh dari bandara Sisimangaraja XII hanya sekitar kurang lebih 1 jam 30 menit. 2. Huta Ginjang dan Geosite Sipinsur, di kedua area tersebut, wisatawan dapat menikmati pemandangan Danau Toba dari atas bukit. Tak jauh dari bandara Sisimangaraja XII dengan jarak tempuh kurang dari satu jam, wisatawan bisa menuju perbukitan yang dapat melihat langsung panorama alam dan keindahan Danau Toba. Dari bandara Sisimangaraja XII anda dapat menaiki bus yang tersedia di parkiran bandara Sisimangaraja XII langsung menuju perbukitan. 3. Pulau Samosir yang jaraknya diperkirakan 2 jam lebih dari bandara Sisimangaraja XII. Untuk mencapai pulau Samosir anda dapat menyebrangi Danau Toba dengan mengunakan kapal feri untuk melihat batu gantung dan berbagai objek wisata lainnya. 4. Pemandian Air Sipoholon Ditempat ini adalah lokasi yang paling kerap dikunjungi wisatawan untuk memanjakan tubuh. Banyak tempat singgah sembari menyuguhkan pemandian air panas tempat melepaskan kepenatan keseharian. Oh ya hampir kelupaan, lokasinya ada di daerah Tapanuli Utara mendekati kota Tarutung. 5. Air Soda Parbubu Tempat ini adalah objek wisata paling pavorit di Tarutung, Tapanuli Utara. Terkenal sebagai sumber air pemandian air soda terbesar se Asia Tenggara. 6. Pulau Sibandang Lokasi ini diperkirakan menempuh perjalanan 40 menit dari bandara Sisimangaraja XII. Tempat ini menyuguhkan pemandangan yang eksotik di kawasan Danau Toba. Pulau Sibandang juga terkenal sebagai penghasil buah mangga lokal bercita-rasa internasional. Jika musim mangga tiba Anda akan merasakan surga buah di pulau ini.
7. Pantai pasir putih Samosir Batu Hoda atau dikenal dengan nama Batu Hoda Beach akan menjadi destinasi pantai pilihan di Danau Toba. Selain pemandangan alam yang ciamik, destinasi Pantai Batu Hoda Samosir ini pun tak lepas dari pengaruh trend wisata kekinian. Pantai di pinggiran Danau Toba ini dilengkapi dengan berbagai spot foto artsy. Salah satunya, rumah berbentuk rumah burung hantu atau pun rumah kayu yang ada di pinggir pantai, seperti di Pantai Brighton di Melbourne, Australia. 8.Bukit Holbung Di Desa Holbung Kabupaten Samosir wisatawan datang ke sini untuk menikmati pemandangan menakjubkan dari atas. Selain itu, pengunjung juga bisa menikmati potensi alam dan kehidupan masyarakat setempat. Desa ini cukup tenang dan nyaman sehingga cocok untuk bersantai saat liburan tiba. 9.Air Terjun Efrata Samosir Air Terjun Efrata terletak di Desa Sosor Dolok, Kecamatan Harian, Samosir. Jaraknya sekitar 20 km dari Ibukota Kabupaten Samosir, Air Terjun Efrata terletak di dekat Danau Toba. Dari Samosir, yang bisa langsung mengunjungi Kecamatan Harian. Selanjutnya, wisawatan bisa mengunjungi Desa Sosor Dolok. Dari sini, perlu menghabiskan sekitar 10 menit berjalan. ***
16
Volume 01.2020
The Influence of Parenting Pattern on Cadet Prosocial Behavior Oleh: Susi Diriyanti, Rossi Pieter, Mahadi
S
chwab dalam bukunya yang berjudul "The Fourth Industrial Revolution" Tahun 2016 menjelaskan bahwa kemampuan untuk mengelola emosi menjadi salah satu kompetensi yang dibutuhkan dalam menghadapi revolusi industri 4.0. Dalam era revolusi industri 4.0 sentuhan emosi akan menjadi "barang" yang semakin langka. Sikap yang tulus, pemahaman akan kebutuhan manusia, rasa empati merupakan hal-hal yang tidak bisa digantikan oleh robot dan teknologi yang paling canggih sekalipun. Semua hal tersebut hanya bisa dilakukan oleh manusia yang memiliki kemampuan untuk mengelola emosi. Kemampuan mengelola emosimerupakan atribut yang semakin penting dalam revolusi industri keempat. Melalui pengelolaan emosi yang baik maka akan memungkinkan setiap individu untuk menjadi lebih inovatif dan memungkinkan mereka untuk menjadi agen perubahan. Melalui pengelolaan emosi ini maka seorang individu menjadi terampil dan kreatif dalam mengembangkan prilaku positif seperti saling berbagi, menolong (helping), berderma (donating), bekerja
17
sama (cooperating), dan Jujur (honesty). Bentuk-bentuk perilaku positif tersebut oleh mussen disebut sebagai perilaku prososial. Semakin maraknya kasus kekerasan antar peserta didik yang terjadi dalam dunia pendidikan mendorong semakin perlu untuk mengembangkan perilaku prososial. Di Indonesia, kejadian kekerasan seperti perundungan cukup marak terjadi, Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) memberikan data bahwa semenjak 2011 hingga 2017 terdapat lebih dari 26.000 kasus kekerasan yang telah dilaporkan. 34% diantaranya merupakan kasus anak berhadapan dengan hukum yang banyak dikarenakan terjadinya perundungan (Indrawan, 2017). Kasus kekerasan dalam dunia pendidikan ini juga terjadi dalam sekolah kedinasan dibawah Kementerian Perhubungan, dikutip dari situs Kementerian Perhubungan, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menginstruksikan agar setiap taruna yang menempuh pendidikan di sekolah-sekolah perhubungan untuk meninggalkan budaya kekerasan. Menurutnya, kedepan budaya yang harus ditanamkan adalah
Volume 01.2020 tingkah sosial yang bertanggungjawab, belajar berpartisipasi sebagai individu yang bertanggung jawab dalam kehidupan bermasayarakat serta menunjung tinggi nilai-nilai masyarakat dalam bertingkah laku. Dalam upaya meraih prestasi sumber daya manusia penerbangan yang maksimal maka dibutuhkan proses pembinaan yang maksimal pula guna menghadapi perkembangan di era revolusi industri ini. Terkait dengan hal tersebut, maka proses pembinaan yang maksimal melalui pola asuh yang baik kepada peserta didik. Melalui pola asuh yang positif maka taruna akan mampu memotivasi diri sendiri, mengatasi frustasi, mengontrol desakan hati, mengatur suasana hati (mood), berempati serta kemampuan bekerja sama. Pola asuh adalah tindakan interaksi untuk memberi bimbingan, didikan dalam kehidupan seorang individu dengan harapan menjadikannya sukses dalam menjalani kehidupan. Euis (2004) berpendapat bahwa pola asuh merupakan rangkaian interaksi intensif antara orangtua dan anak agar anak tersebut memiliki kecakapan hidup. Sedangkan (Maccoby dalam Yanti, 2005). Menurut Pedoman pengasuhan Taruna kementerian Perhubungan Nomor PK.2/BPSDMP-2018, menjelaskan bahwa terdapat metode atau pola pengasuhan yang dapat diberikan kepada taruna yaitu : instruktif, edukatif, sugestif, persuasif, pemberian kepercayaan, pemberian sanksi, pembiasaan, diskusi kelompok dan kegiatan organisasi. Melalui Berbagai metode ini pengasuhan ini maka dapat dikembangkan perilaku prososial taruna sehingga membantu taruna untuk dapat mengendalikan diri agar sesuai dengan nilai masyarakat dalam membantu dan peduli terhadap sesasama. Prosocial Behavior
budaya kekeluargaan, kebersamaan yang penuh kasih sayang antara siswa senior dan juniornya. Berdasarkan fenomena ini maka semakin menunjukkan bahwa perlu sekali untuk meningkatkan perilaku prososial pada pribadi peserta didik dalam dunia pendidikan. maka dapat menekan perilaku kekerasan yang terjadi dalam lingkungan pendidikan. Melalui perilaku prososial maka peserta didik dapat mencapai
Batson (dalam Taylor, 2009) mendefisinisikan bahwa perilaku prososial memiliki kategori yang sangat luas, mencakup setiap tindakan yang membantu atau dirancang untuk membantu orang lain, Dividio et al. (dalam Franzoi, 2009) juga menilai bahwa perilaku prososial adalah perilaku yang dengan sukarela bertujuan untuk menolong orang lain. Dengan demikian perilaku prososial akan dapat mencegah tindakan perundungan yang terjadi dalam dunia pendidikan. Sejalan dengan ungkapan ini, Caprara Et Al (2014) mengungkapkan bahwa cara untuk menekan perilaku perundungan adalah dengan meningkatkan perilaku prososial, dengan meningkatkan frekuensi perilaku prososial maka dapat menekan perilaku kekerasan yang terjadi dalam lingkungan pendidikan. Parenting Pattern of Cadet Supervisor and Prosocial Behavior Politeknik Penerbangan Medan merupakan salah satu lembaga pendidikan dan pelatihan yang berada di kota Medan untuk mendidik dan melatih para peserta didik yang disebut dengan istilah taruna untuk memperoleh bidang keahlian teknik dan keselamatan penerbangan. Dalam kesehariannya di asrama, taruna dibina oleh pengawas taruna. Dalam penelitian ini akan disoroti mengenai metode pengasuhan yang
18
Volume 01.2020 diberikan oleh pengawas taruna dan efeknya terhadap perilaku prososial. Pola asuh merupakan tindakan interaksi untuk memberi bimbingan, didikan dalam kehidupan seorang individu dengan harapan menjadikannya sukses dalam menjalani kehidupan. Euis (2004) menilai bahwa pola asuh merupakan rangkaian interaksi intensif antara orangtua dan anak agar anak tersebut memiliki kecakapan hidup. Sedangkan (Maccoby dalam Yanti, 2005). Berkaitan dengan defenisi pola asuh tersebut maka diharapkan pola asuh yang diberikan oleh pengawas dapat meningkatkan kepedulian, sikap saling mendukung, kerjasama antar taruna. Keseluruhan tindakan tersebut disebut juga dengan perilaku prososial yang hingga akhirnya diharapkan dapat menekan tindakan perundungan yang terjadi antar taruna. Partisipan Penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah seluruh taruna Politeknik Penerbangan Medan. Sampel akan diambil adalah bagian dari populasi yang akan diteliti secara mendalam. Sampel diambil sebanyak 50% dari total taruna. Total taruna saat ini adalah 400 orang sehingga jumlah sampel yang diambil adalah 200 taruna. Berhubung taruna terdiri dari tiga tingkatan yaitu tingkat I, II, dan III maka Metode Pengambilan sampel yang diterapkan adalah stratified random sampling, yaitu menentukan sampel secara acak untuk masing masing tingkat I, II dan III. Kesimpulan Secara umum perilaku prososial taruna sudah berada pada kategori tinggi dan sangat tinggi, yang berarti sebagian besar taruna politeknik Penerbangan Medan sudah mampu melakukan tindakan
19
sukarela untuk membantu individu atau kelompok individu lain. Secara umum pola asuh yang diberikan sudah berada pada kategori tinggi dan sangat tinggi, yang berarti pengasuh sudah memberikan instruksi yang mendidik taruna untuk menjadi pribadi yang bertanggungjawab melalui bimbingan dan pembiasaan. Berdasarkan aspek pola asuh, aspek dengan persentase kategori sangat tinggi atau tinggi yang berada diatas 50% adalah aspek pemberian kepercayaan, akan tetapi masih ada kategori sedang 22,5% dan rendah 3,5%. Hal ini berarti bahwa sebahagian besar pengasuh sudah mampu memberikan kepercayaan secara bertahap kepada taruna untuk bertanggungjawab akan tetapi masih terdapat beberapa yang memerlukan pengembangan leboh lanjut dalam mengembangkan kepercayaan terhadap taruna. Terdapat pengaruh positif pola asuh terhadap perilaku prososial taruna Politeknik Penerbangan Medan. Rekomendasi Penelitian ini dilakukan hanya melibatkan taruna yang berada di Politeknik Penerbangan Medan, oleh karena itu penelitian ini dapat melibatkan taruna yang berada diluar Medan, hingga melibatkan taruna perhubungan darat maupun laut. Perlu dilakukan pemetaan perilaku prososial antara taruna perhubungan darat, laut dan udara, sehingga dapat menjadi dasar melakukan pembinaan aspek perilaku prososial guna mencegah dan menekan tindakan perundungan antar taruna selama berada di asrama maupun di luar asrama. Kepada pihak dosen/tenaga pengajar, dapat memberikan tugastugas kelompok dimana dalam tugas kelompok tidak hanya melibatkan taruna satu jurusan atau satu tingkat, namun juga melibatkan tingkat lain. Dalam pemberian tugas tersebut harus diberikan pada berbagai tingkat agar tidak terjadi dominasi pada tingkatan tertentu, hingga tercipta nuansa saling membutuhkan antar tingkat dan jurusan. Kepada pihak jurusan/program studi, dalam periode tertentu seperti semesteran atau tahunan, diberikan kegiatan simulasi terkait bidang jurusan, dimana kegiatan ini akan dibuat laporannya dan tim taruna terdiri dari berbagai angkatan. Kepada pengasuhan taruna, pihak pengasuhan taruna dapat merancang kegiatan rutin yang bersifat periodik untuk melakukan tindakan prososial, dapat juga disebut dengan "Prosocial Project" dalam penentuan kegiatannya atau tema kegiatannya dapat dilakukan dalam suasana diskusi dan peran pengasuh sebagai fasilitator, bukan pengambil keputusan. Kepada Subjek Penelitian, melakukan perilaku prososial sangat mempengaruhi kesejahteraan psikologis seorang individu, sedangkan tindakan perundungan justru membuat seorang individu semakin stress, sehingga dengan melakukan tindakan prososial sederhana setiap harinya dapat membantu untuk meningkatkan kesehatan mental. penulis merupakan Dosen di Poltekbang Medan
21
22
PROFIL TARUNA
Volume 01.2020
BERMODAL kepercayaan diri yang tinggi, taruna Thirty Meydian Nainggolan, 21, asal Kota Sibolga, Sumatera Utara (Sumut) ini mendaftar di sekolah kedinasan Kementerian Perhubungan, Politeknik Penerbangan (Poltekbang) Medan pada 2017 lalu.
Niat dan tekad yang kuat membuatnya lulus diterima di sekolah kedinasan yang sebelumnya bernama Akademi Teknik Keselamatan Penerbangan (ATKP) Medan ini. Padahal sebelumnya, Thirty harus menelan kepahitan tidak lulus ketika dia mencoba peruntungan di akademi kepolisian untuk mengikuti jejak ayahnya. Pria tampan berdarah batak anak pertama dari pasangan Aiptu Awaluddin Nainggolan dan Pitri Hayleani ini memilih mengambil Program Diploma Pemandu Lalu Lintas Udara (PLLU) jurusan Keselamatan Penerbangan di Poltekbang Medan. Memiliki tinggi badan 175 cm dengan berat badan 69 kilogram, Thirty memiliki hobi olahraga sepakbola dan voli, ia pernah meraih juara 3 bersama timnya dalam kejuaraan voli se-kabupaten/kota Sibolga. Postur tubuh yang atletis membuat dirinya terpilih untuk menjadi salah satu mayoret marching band Gita Madayasa Politeknik Penerbangan Medan. "Untuk menjadi seorang mayoret membutuhkan bakat tersendiri. Itu adalah seni yang unik. Tubuh prima dan sehat sangat dibutuhkan dalam hal ini," ujar Thirty. Diakuinya, hingga saat ini masih ban-
23
yak teknik bermain mayoret, yang belum dipahaminya. "Hingga kini masih terus belajar dan berlatih dengan pelatih yang berpengalaman dan senior yang pernah menjadi mayoret," katanya. Dibawah kepeminpinan Thirty marching band Poltekbang Medan berhasil meraih juara di sejumlah kompetisi marching band. Meski jadwal latihan yang padat, namun tak menghambat Thirty untuk tetap fokus dan bertanggung jawab pada tujuan utamanya yaitu belajar sesuai dengan jurusan yang dipilihnya. "Pencapaian saya untuk meraih ini membutuhkan perjuangan yang keras, dimana saya harus membagi waktu saya dalam pendidikan dengan marching band. Ini juga salah satu bentuk tanggung jawab saya sebagai taruna Poltekbang Medan dan kepada orang tua saya," tegas Thirty yang saat ini merupakan taruna tingkat akhir. Thirty mengakui, jurusan yang dipilihnya membutuhkan pemikiran yang serba cepat dan tepat. Dan ini sebanding dengan tugasnya sebagai mayoret di Gita Madayasa yang juga membutuhkan ketepatan. "Di PLLU dibutuhkan ketelitian dan kecermatan dalam memahami apa yang disampaikan dosen dan instruktur. Saya
berusaha terus untuk bisa memahami dengan cepat. Hal yang sama juga saya rasakan di marching band, banyak teknik dan kerumitan yang membutuhkan waktu yang tidak cepat untuk mempelajarinya, tetapi karena keyakinan dan tekad itu semua pasti tercapai," tutur Thirty yang pernah sempat masuk 10 besar ajang pemilihan duta wisata Kota Sibolga semasa sekolah. Menjadi mayoret, juga merupakan tantangan tersendiri, karena memiliki tanggung jawab yang paling berat karena harus memimpin, karena jika mayoret salah maka semua akan salah. Thirty yang dikenal murah senyum ini memiliki motto 'stay awesome' ini menambahkan tekadnya yang kuat terinspirasi dari kata-kata oleh 'Conrad Hilton' yang mengatakan 'Succes seems to be connected with action. Succesful men keep moving. They make mistakes, but they don't quit.' "Dimana sukses itu selalu bersumber dari perbuatan. Karena orang sukses terus berusaha. Mereka mungkin membuat kesalahan, tetapi mereka tidak menyerah. Berusaha adalah kunci untuk mencapai kemenangan dan kesuksesan anda tidak bisa menyewa orang untuk bekerja dan mendapatkan kesuksesan bagi anda, karena hidup adalah perjuangan
PROFIL TARUNA V o l u m e
01.2020
sekaligus persaingan. Yang berhasil melawan ketakutannya untuk gagal dan terus berusaha dan mencoba meski gagal dan terus berusaha dan mencoba meski memang telah gagal adalah mereka yang berhak mendapatkan kesuksesan. Ini saya terapkan dalam melakukan kegiatan yang sedang dihadapi, karena jika sesuatu kamu inginkan belum tercapai, raih lah, karena
belum ada kata terlambat sebelum kamu mencoba," imbuhnya. Thirty juga berharap mampu menyelesaikan pendidikannya di Politeknik Penerbangan Medan dengan mampu menyelesaikan segala tugas dan tanggung jawab serta mendapatkan penempatan kerja yang juga diharapkan. "Saya berharap cita citanya menjadi the
real air traffic controller dapat terwujud," katanya. Ia juga berharap dapat menyelesaikan segala tugas tanggung jawab dengan baik dan dapat berbagi ilmu juga kejunior yang akan menggantikannya sebagai mayoret di marching band Politeknik Penerbangan Medan. n Yuni
24
GATE WAY
Volume 01.2020
KONEKTIVITAS menjadi hal penting dalam pemerataan ekonomi, terlebih bagi negara kepulauan seperti Indonesia. Angkutan udara perintis, misalnya, merupakan salah satu wujud nyata hadirnya negara dalam meningkatkan konektivitas sehingga kesejahteraan dapat dinikmati masyarakat luas.
H
al tersebut dikatakan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Polana B Pramesti pada acara Penandatanganan dan Penyerahan Kontrak Angkutan Udara Perintis Penumpang, Perintis Kargo, dan Subsidi Angkutan Udara Kargo Tahun Anggaran 2020, di Jakarta, (9/1/2020). “Angkutan perintis merupakan wujud hadirnya negara di negeri ini dalam melayani atau meningkatkan konektivitas di semua wilayah di Indonesia, terutama di daerah terpencil, tertinggal, dan terluar. Dalam pelaksanaan angkutan udara perintis tahun 2020 ini saya berharap, baik koordinator wilayah maupun operator pelaksana dapat konsisten dan bertanggung jawab pada perjanjian yang telah disetujui kedua belah pihak karena hal ini sangat berharga bagi kepentingan masyarakat,” ujar Polana. Rute yang akan dilayani pada penerbangan udara perintis kali ini sebanyak 188 rute angkutan udara perintis penumpang, 27 rute penerbangan perintis kargo, dan 1 rute subsidi angkutan udara kargo (Timika–Wamena). Per 9 Januari 2020, sudah 82 persen kontrak yang telah diselesaikan. Sisanya diharapkan dapat rampung pada minggu kedua bulan ini. Polana menegaskan, angkutan udara perintis merupakan program prioritas Direktorat Jenderal Perhubungan Udara dalam mendukung program pemerintah, yakni menjamin penggunaan anggaran pendapatan dan belanja daerah yang fokus dan tepat sasaran. Selain membuka akses bagi daerahdaerah terpencil, tertinggal, dan terluar, angkutan udara perintis dapat membantu terciptanya pemerataan pembangunan yang pada akhirnya dapat membuka potensi ekonomi pariwisata dan investasi. Program angkutan udara perintis yang telah berlangsung sejak 2017 juga merupakan salah satu upaya pemerintah dalam rangka memenuhi kebutuhan dan keberlangsungan logistik, utamanya di daerah-daerah terpencil, tertinggal, dan terluar. Pada 2019, program ini mampu memangkas harga bahan pokok hingga
25
mencapai 40 persen di daerah terpencil, seperti di wilayah Papua. Sinkronisasi Kegiatan Jembatan Udara yang digagas oleh Dirjen Perhubungan Udara juga diharapkan dapat tersinkronisasi dengan program-program lainnya seperti tol laut, yang dikoordinasikan oleh Dirjen Kementerian Laut, Kementerian Perdagangan, dan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi. Untuk mewujudkan angkutan udara perintis ini, tahun ini, pemerintah menggelontorkan dana Rp 500 miliar sebagai subsidi bagi angkutan udara perintis penumpang, angkutan udara perintis kargo, dan angkutan udara kargo. Agar pengelolaan subsidi pada angkutan udara perintis ini dapat dirasakan masyarakat secara optimal, Dirjen Perhubungan Udara melakukan berbagai upaya, di antaranya menciptakan hadirnya koordinasi antarwilayah dengan otoritas bandar udara dalam melakukan evaluasi, baik pelayanan, sarana, maupun prasarana. Para koordinator wilayah juga diharapkan dapat tegas dan konsisten melakukan peng-awasan kepada operator agar dapat senantiasa patuh sesuai dengan perjanjian yang disepakati. Komitmen bersama antara korwil dengan operator angkutan udara perintis juga diharapkan dapat menjadi bekal agar konektivitas berjalan mulus. Pengawasan yang dilakukan oleh koordinator wilayah terhadap Direktorat Jenderal Perhubungan Udara selama 1 bulan sekali, baik secara manual maupun melalui situs web juga diharapkan dapat memberi andil besar agar hasil yang didapat semakin maksimal. Evaluasi terhadap penyelenggara angkutan udara perintis, termasuk masalah teknis, diharapkan dapat terus dilakukan agar tidak terjadi kekosongan pelayanan. Subsidi Perluas Jangkauan Hingga (9/1/2020), terdapat 14 korwil yang telah menandatangani kontrak dan kerja sama, di antaranya korwil Tarakan, Gunung Sitoli, Dabo Singkep, Dekai, Timika, Manokwari, Kuala Pembuang, Samarinda, Sorong, Langgur, Masamba,
Tanah Merah, Ternate, dan Merauke. Empat korwil lainnya (Sinabang, Masamba, Waingapu, Elelim) akan menandatangani kontrak antara 10 hingga 16 Januari 2020. Polana menyebutkan, operator yang akan mengoperasikan penerbangan udara perintis ini di antaranya PT ASI Pujiastuti Aviation (Susi Air), PT Marta Buana Abadi (Dimonim Air), PT Asian One Air (Asian One Air), dan PT Smart Cakrawala Aviation (Smart Aviation).
GATE WAY
Volume 01.2020
Presiden Direktur Smart Aviation Pongky Majaya mengatakan, subsidi yang diberikan pemerintah dapat membantu maskapai memperluas jangkauan, terutama ke daerah-daerah terpencil, termasuk Papua yang menjadi fokus rute penerbangannya. “Dengan adanya subsidi pemerintah, kami akhirnya dapat menambah frekuensi penerbangan ke Papua.” Pongky menambahkan,
wilayah-wilayah terpencil seperti Papua memiliki potensi pasar yang amat besar, terlebih pemerintah sedang giat membangun kawasan tersebut. Ia juga berharap agar pemerintah dapat terus mendorong terciptanya sarana dan prasarana pendukung bandara, mulai dari peningkatan landasan hingga navigasi. Dengan penandatanganan kontrak dan kerja sama antara Dirjen
Perhubungan Udara Kemenhub dan pihak-pihak terkait, masyarakat dapat menikmati beragam keuntungan. “Saya berharap dengan sangat, acara ini tak sekadar seremonial, tapi juga menjadi titik awal keberhasilan angkutan udara perintis. Ini adalah kegiatan mulia karena menghubungkan wilayah-wilayah terpencil sehingga masyarakat luas dapat merasakan manfaatnya,” pungkas Polana. n int
26
Volume 01.2020
JURNAL
P
eserta yang berasal dari SMK se-kota Medan ini, sangat antusias mendengarkan paparan narasumber yaitu Buchari ST M.Kes, dosen yang juga Sekretaris Departemen Teknik Industri USU, kemudian praktisi K3, Ahmadi Sapta Yudha ST, yang juga Direktur GA, SHE & Legal PT Sumatera Deli Lestari. Seminar dibuka oleh Wakil Direktur I Politekbang Medan, Liber Tommy Hutabarat, ST MPd, yang mengatakan, kebijakan pemerintah pada tahun 2019 memprioritaskan pengembangan sumber daya manusia untuk menunjang program pembangunan di segala bidang yang harus didukung dengan penerapan K3 untuk menghindari terjadinya kecelakaan kerja. “Politeknik Penerbangan Medan sebagai salah satu unit pelaksana teknis BPSDM Perhubungan diberikan tugas dan tanggung jawab untuk menyelenggarakan seminar sesuai dengan kebutuhan lapangan pekerjaan sehingga masyarakat dapat memperoleh pengetahuan dalam bidang K3,” tuturnya. Sementara itu, pemateri dari USU, Buchari ST MKes dalam paparannya mengatakan tujuan adanya K3 ini adalah, untuk melindungi para pekerja dan orang lain di tempat kerja, lalu
27
menjamin sumber produksi dapat terpakai secara aman dan efisien, kemudian juga menjamin proses edukasi berjalan lancar. “K3 ini dibuat bukan setelah ada kejadian baru panik, tetapi untuk menghindari kasus-kasus kecelakaan yang terjadi tempat kerja,” ujarnya. Disela-sela paparannya, Buchari menyampaikan rasa kagumnya dengan jumlah peserta yang membludak. “Biasanya seminar yang saya hadiri sebagai pemateri berjumlah 200 orang, namun ini peserta mencapai 500-an lebih. Luar biasa,” ujarnya. Di sisi lain, pemateri dari praktisi, Ahmadi Sapta Yudha menyampaikan bagaimana langkah-langkah dalam mempersiapkan berbagai alat dan cara penggunaannya untuk mencegah terjadinya kecelakaan di tempat kerja. Seminar K3 ini berlangsung dengan peserta yang sangat antusias, ini ditunjukkan dengan banyaknya pertanyaan yang diajukan oleh siswasiswa SMK. Randy, siswa SMK Penerbangan Pulo Brayan Darat, mengakui dirinya lebih memahami pentingnya K3 dalam dunia kerja. “Apa yang kami dapatkan di seminarnya ini bisa menambah pengetahuan kami, apalagi di sekolah, ada mata pelajaran mengenai keselamatan,” tandasnya. n yenni
SEBANYAK 550 peserta mengikuti seminar Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) yang diselenggarakan oleh Politeknik Penerbangan Medan, (27/8/2019), di gedung Auditorium Poltekbang Medan.
Volume 01.2020
JURNAL
Kemenhub Gelar Perhubungan Mengajar di Medan
DALAM rangka memperingati Hari Perhubungan Nasional (Harhubnas), Kementerian Perhubungan melalui Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Perhubungan, menggelar program 'Perhubungan Mengajar'. Kegiatan tersebut dilaksanakan di 34 provinsi mulai 3-9 September 2019. Di Sumatera Utara, Kemenhub menunjuk Politeknik Penerbangan Medan sebagai koordinator pelaksana program, yang diberi tema #PerhubunganAGILE. Kegiatan itu diikuti 1500 peserta terdiri dari masyarakat, taruna/taruni Politeknik Penerbangan Medan, siswasiswi SMA di Kota Medan, Binjai serta Deliserdang dan digelar di Medan International Convention Center (MICC). Staf Ahli Menteri Perhubungan, Dr Umar Aris, mengatakan program ini untuk memberikan informasi kepada
masyarakat tentang segala aktivitas perhubungan dan mensosialisasikan tugas pokok serta fungsinya yakni memberi keselamatan (safety), keamanan (security) dan jasa (services). "Di Indonesia sebagai negara kepulauan, ada kewajiban kita untuk melakukan konektivitas supaya antara kepulauan satu dan kepualaun lainnya dapat disatukan. Perhubungan yang membuat itu melalui angkutan udara, laut dan darat," katanya. Dijelaskannya, Kemenhub saat ini terus menyiapkan kualitas-kualitas sumber daya manusia (SDM) terutama generasi muda agar mengikuti perkembangan teknologi dan digital untuk menuju industri 4.0. "Dibutuhkan SDM yang kompeten dalam bidang transportasi," ujar Umar. Direktur Politeknik Medan, Suyatmo, ST SPd MT menambahkan program perhubungan mengajar ini memiliki misi untuk memberikan pengajaran kepada masyarakat umum dan khususnya generasi milenial tentang pentingnya keselamatan dalam transportasi. "Sekaligus juga memberikan teladan yang baik dalam bertransportasi, serta
meningkatkan awareness generasi milenial akan perilaku aman dan nyaman serta paham dan taat dalam bertransportasi," ujar Suyatmo. Dengan begitu, lanjutnya, diharapkan para generasi milenial bisa mengambil nilai yang baik untuk menjadi teladan bagi orang lain dalam bertransportasi yang baik. "Kemudian bisa menjadi pionir SDM unggul yang memahami akan pentingnya keselamatan bertransportasi dan juga bisa menjadi penyampai pesan dengan mengedukasi masyarakat. Ini sesuai dengan tema Perhubungan Mengajar yaitu AGILE," tutur Suyatmo. Kegiatan itu juga diisi dua narasumber lainnya yakni Nelson Barus selaku Pusat Pengelolaan Transportasi Berkelanjutan dan Senior Manager of Operation & Service KNIA, Muhammad Suwito. Dalam acara tersebut, juga dimeriahkan oleh penampilan band taruna/taruni, vocal grup taruna/taruni, vocal grup dari SMA Harapan yang mengiringin penampilan, Nashwa, finalis Indonesia Idol Junior, serta tak kalah meriahnya penampilan Alex Rudiat, finalis X Factor. n Yenni
28
Volume 01.2020
JURNAL
SEBANYAK 1200 peserta marching band mengikuti kompetisi Medan Marching Day (MMD) 2019, yang digelar di Politeknik Penerbangan Medan Jalan Penerbangan Medan, Jumat hingga Minggu (27- 29 September 2019).
D
irektur Poltekbang Medan, Suyatmo ST, mengatakan MMD 2019 merupakan kegiatan tahunan yang diikuti marching band Provinsi Aceh, Sumut, Sumatera Barat dan Riau. Poltekbang Medan sebagai anggota Persatuan Dram Band Indonesia (PDBI) ikut berkontribusi di tahun ini sebagai tempat penyelenggaraan. Dikatakannya, kegiatan ini juga bertujuan untuk meningkatkan soft skill peserta dalam menjalin keakraban dan kebersamaan, sehingga saling mengisi untuk meningkatkan kualitas peserta drumband masing-masing. "Selain itu, tentunya sebagai warga Medan ingin memperkenalkan ke masyarakat bahwa ada perguruan tinggi di bawah naungan Kementerian Perhubungan bergerak di bidang penerbangan. Poltekbang Medan satusatunya di Sumut, ikut berkontribusi meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang ada di PDBI," katanya, akhir September, kemarin. Suyatmo menambahkan Poltekbang Medan juga terus mengarahkan kreatifitas taruna-taruninya sesuai dengan bidangnya. Sehingga, nantinya ketika mereka terjun ke dunia penerbangan, mereka bisa menyesuaikan dirinya.
29
Selain memberikan pendidikan kepada taruna/taruni, Poltekbang Medan juga memberikan pelayanan Pendidikan kepada pihak luar, yaitu Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) pemberdayaan masyarakat. "Ada 400 siswa SMK yang dilatih di sini. Belum lagi untuk masyarakat Medan dan Sumut," ujarnya. Ketua Panitia MMD 2019, M Hanafi Chair,menjelaskan jumlah peserta kegiatan ini sebanyak 1.272 yang berasal dari Provinsi Aceh, Sumut, Sumatera Barat dan Riau. Dalam kesempatan itu, ia mengajak para peserta yang merupakan
generasi muda untuk menjadi tangguh berbudaya, jauh dari narkotika dan taat kepada Allah SWT. "Kita panitia juga berterima kasih kepada Poltekbang Medan yang memberikan fasilitas tempat dalam kompetisi marching band ini. Tidak banyak institusi yang mau memberikan fasilitasnya," jelasnya. Sementara itu, Plt Ketua Umum Pengurus Daerah (Pengda) Provinsi Sumatera Utara PDBI, Apri Sugiarto, menyatakan tahun depan dalam kegiatan ini, mereka menargetkan 1.500 peserta yang upayanya menempatkan kegiatan di Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Sumut. "Tahun lalu event ini diikuti 1000 peserta, tahun ini 1200-an peserta. Jadi 2020 kita targetkan minimal 1.500 peserta dengan fasilitas Dispora," ungkapnya. PDBI juga mengapresiasi atas terselengaranya kegiatan ini. Sebab, PDBI sangat terbantu dalam mengembangkan kreatifitas peserta dalam marching band. "Semoga event ini tidak hanya setahun sekali tetapi dua kali. Agar transformasi ilmu terus berkembang mengikuti perkembngan yang terjadi. Kerja sama sangat penting. Kita tidak butuh orang hebat sendiri tapi butuh orang yang bisa bekerja sama, saling mendengar dan memotivasi," harapnya. n Yenni Lubis
Volume 01.2020
JURNAL
7 PT Ikuti Sosialisasi Perubahan Instrumen IAPT 3.0 TUJUH Perguruan Tinggi penerbangan dibawah Badan Pemberdayaan SDM Kementerian Perhubungan mengikuti sosialisasi Perubahan Instrumen IAPT 3.0, di Hotel Cambridge, Medan. Acara ini merupakan kerjasama antara Politeknik Penerbangan (Poltekbang) Medan dengan Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BANPT). Sosialisasi dibuka oleh Kepala Bidang Pendidikan Pusat Pemberdayaan SDM Perhubungan Udara, Sukarwoto, mewakili Kepala Pusat PPSDM PU. Sosialisasi ini berlangsung selama tiga hari, mulai Rabu (26/11/2019) hingga Jumat (28/09/2019). Dalam kata sambutannya, Sukarwoto mengatakan, saat ini perguruan tinggi penerbangan dibawah Kementerian Perhubungan sedang menyempurnakan Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) “Ada dua hal yang menjadi rujukan standarisasi dalam pendidikan di perguruan tinggi penerbangan yang berada di bawah Kemenhub yaitu ICAO standar, CASR dan peraturan Kemenhub, kemudian yang satu lagi yaitu Kemendikti serta BANPT,” ujarnya. Diharapkan dengan adanya sosialisasi ini, maka pada semester pertama di tahun 2020, SPMI sudah lengkap secara keseluruhan. “Setiap UPT harus siap menghadapi
tantangan ke depan, mahasiswa juga harus bertransformasi untuk menyesuaikan dengan kondisi yang ada saat ini,” imbuhnya. Disisi lain, Wakil Direktur II Poltekbang Medan, Sunardi mengatakan, pelaksanaan Instrument APT 3.0 ini merupakan amanat dari pemerintah di bidang pendidikan, maka harus dilaksanakan. “Akan ada perubahan-perubahan nomenklatur, dimana perubahann ini merupakan amanat dari UU Penddikan, yang sudah pasti harus kita taati dan ikuti,” tutur Sunardi. Sementara itu, Suharyadi Pancono, Dipl.Ing, MT yang merupakan tim Instrumen BAN-PT yang juga dosen dari Politeknik Manufaktur Bandung dalam paparannya mengatakan sesuai dengan Permen-Ristekdikti No 32 tahun 2016 menyebutkan BAN-PT bertugas dan berwenang dalam menyusun dan menetapkan instrumen akreditasi Perguruan Tinggi berdasarkan Standar Pendidikan Tinggi. Dalam penerapan IAPT 3.0, ada perbedaan dengan instrumen sebelumnya, jika sebelumnya, terdapat tujuh kriteria, yaitu: 1. Visi, misi, tujuan dan sasaran; 2. Tata pamong, kepemimpinan, sistem pengelolaan dan penjaminan mutu; 3. mahasiswa dan lulusan; 4. Sumber Daya Manusia; 5. Kurikulum, pembelajaran, atmosfer, akademik; 6. Pembinaan, prasarana, sarana sistem informasi; 7. Penelitian pengabdian masyarakat dan kerjasama. Maka instrumen saat ini, terdapat 9 kriteria yaitu: 1. Visi, misi, tujuan dan
sasaran; 2. Tata pamong, manajemen dan kerjasama; 3. Mahasiswa; 4. Sumber Daya Manusia; 5. Pengajaran dan Pembelajaran; 6. Keuangan, Aset dan Fasilitas; 7. Penelitian; 8. Pelayanan Umum; 9. Luaran dan Capaian. “Penilaian dan instrumen akreditasi harus dapat mengukur dimensi, mutu kepemimpinan dan kinerja tata kelola yang meliputi integritas visi dan misi, kepemimpinan (leadership), tata pamong, sistem manajemen sumberdaya, kemitraan strategis (strategic partnership), dan sistem penjaminan mutu internal,” jelasnya. Kemudian, mutu dan produktivitas luaran (outputs) dan capaian (outcomes), berupa kualitas lulusan, produk ilmiah dan inovasi, serta kemanfaatan bagi masyarakat. Juga mutu proses mencakup proses pembelajaran, penelitian, pengabdian kepada masyarakat, dan suasana akademik. “Ada juga mutu input yang meliputi sumber daya manusia (dosen dan tenaga kependidikan), mahasiwa, kurikulum, sarana prasarana, keuangan (pembiayaan dan pendanaan),” imbuhnya. Tujuan utama dari pengembangan IAPT 3.0 ini untuk upaya membangun budaya mutu di Perguruan Tinggi sehingga bisa menyesuaikan dengan keadaan kondisi saat ini. Sementara itu, sosialisasi ini diikuti oleh peserta yang berasal dari Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia (STPI) Curuq, Poltekbang Medan, Poltekbang Palembang, Poltekbang Surabaya, Poltekbang Makkasar, Poltekbang Jayapura dan API Banyuwangi. n Yuni
30