Harian MANDIRI

Page 1

SELASA, 26 MEI 2015 Terbit Sejak 9 September 2002 Harga Medan IDR 3.000,- mandiri.red@gmail.com

US dan UGMM Edarkan Ratusan Ijazah Palsu

MEDAN, MANDIRI Gawat, ternyata ratusan ijazah palsu alias bodong disinyalir juga “diproduksi” dua universitas abal-abal di Medan, yakni Universitas Sumatera dan Universitas Generasi Muda Medan. Para pemilik ijazah palsu itu selain warga Sumut juga diberikan kepada warga Bengkulu, Riau dan beberapa daerah lainnya. Hal itu diungkapkan Koordinator Kopertis Wilayah I Sumut Prof Dian Armanto MPd MA MSc,Phd, Senin (25/ 5) menyahuti gebrakan yang dilakukan Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Prof M Nasir terhadap keberadaan perguruan tinggi swasta yang mengeluarkan

ijazah palsu. Menurut Dian, kedua perguruan tinggi illegal itu selain memberikan ijazah sarjana (S1) juga magister (S2) kepada lulusannya tanpa mengikuti proses perkuliahan seperti pada umumnya. Keberadaan PTS illegal itupun telah dilaporkan

Lanjut kkee Hal 111 1 KKol ol 1

DPRD-SU: Berantas Universitas “Bodong” MEDAN, MANDIRI Ketua Komisi A DPRD Sumut Efendi Panjaitan, SE MSP mendesak Kopertis Wilayah I Sumut – Aceh bekerja sama dengan Poldasu untuk memberantas kampus-kampus atau universitas yang mengeluarkan ijazah bodong atau kampus-kampus yang tidak memiliki izin operasional di Sumut, guna membersihkan universitas liar yang semakin “marak” di daerah ini. “Kita sangat mengapresiasi gebrakan Menristekdikti (Ke

KAPOLDASU Didamping Kasat Reskrim Polresta Medan Serta Tim Dokter RS. Sari Mutiara Dan Pihak Bulog Serta Kadis Perindag Sumut Saat Menggelar Konfrensi Pers Di Mapolresta Medan, Senin (25/5) Petang.

Lanjut kkee Hal 111 1 KKol ol 5

Yorrys Pertanyakan Kapoldasu: Sumut Aman Dari Beras Sintetis Aburizal Tiba-tiba Kepala BKP Imbau Jangan Termakan Isu Beras Sintetis Ajak Islah JAKAR TA, MANDIRI JAKART Wakil Ketua Umum Partai Golkar hasil Munas Jakarta, Yorrys Raweyai, mempertanyakan sikap Aburizal Bakrie yang tiba-tiba mengajak kubunya untuk islah. Sebab, kata dia, sejak awal Aburizal yang enggan menempuh perdamaian dan terus melakukan berbagai upaya hukum. "Ini bukan hal baru. Januari kemarin, beliau yang enggak mau, katanya tempuh jalur hukum saja. Tiba-tiba bilang islah," kata Yorrys saat dihubungi, Kamis (23/5/2015). Yorrys menilai, Aburizal

baru berani mengajukan islah setelah adanya putusan Pengadilan Tata Usaha Negara. Dengan begitu, islah akan dilakukan dengan menggunakan kepengurusannya. "Ini muncul tiba-tiba dari ARB setelah PTUN," ucap Yorrys. Yorrys mengapresiasi jika ajakan islah Aburizal ini terkait pelaksanaan pilkada serentak. Namun, dia mengingatkan, pendaftaran pilkada serentak nantinya harus tetap menggunakan SK Menteri Hukum dan HAM yang mengesahkan

MEDAN, MANDIRI Kapolda Sumatara Utara, Irjend Pol Eko Hadi Sutedjo, mengaku Sumatera Utara, khususnya Kota Medan masih aman dari peredaran beras sintetis. "Saya menegaskan Kota Medan masih bebas dari beras sintetis.Hasil laboratrium forensik Polri dan BPOM mengenai adanya temuan beras sintetis memang menunjukan perbedaan, namun hasilnya beras tersebut asli," tegasnya,

Senin (25/5). Eko mengaku, Bunga Sinta (11) siswi SD yang dirawat di Rumah Sakit Sari Mutiara karena diduga memakan beras sintentis tidaklah benar."Setelah dilakukan pemeriksaan oleh tim medis, ternyata bocah itu mengalami sakit typus,"ucapnya. Diungkapkannya, beredarnya beras sintesis ditengahtengah masyarakat, Eko menjelaskan, pihaknya telah melakukan operasi pasar

dengan membentuk Tim Khusus Polda (Timsus) dengan bekerja sama dengan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sumut (Diperindag). "Untuk mengantisipasi peredaran beras sintesis itu, Polda Sumut dengan Disperindag Sumut akan bekerjasama dengan membentuk Tim Khusus (Timsus). Sehingga nantinya masyarakat tidak merasa waswas tentang beras sintetis tersebut,"ungkapnya. Dirinya juga menyarankan

BNN G agalkan 750 gr SSabu abu dan Gagalkan Ribuan Ekstasi Dalam Bika Ambon Anggota Dewan Diduga Lanjut kkee Hal 111 1 KKol ol 3

Cabuli Gadis 17 Tahun SUL TRA, MANDIRI SULTRA, Seorang oknum Anggota DPRD Kota Kendari berinisial LWM dilaporkan ke Kepolisian Daerah Sulawesi Tenggara (Sultra), Senin (25/5/2015), karena diduga mencabuli seorang remaja inisial, AY (17). Di hadapan penyidik Direktorat Reserse dan Kriminal Umum Polda Sultra, korban menuturkan bahwa kejadiannya itu berawal sekitar April 2015. Saat itu, AY sedang sakit perut dan oknum anggota dewan menawarkan diri untuk mengobati dengan dengan alasan memiliki kemampuan

untuk menyembuhkan penyakit. Dalam proses pengobatan itulah, korban merasa dirinya dicabuli karena pelaku berusaha menyentuh bagian sensitifnya. “Saat saya tanyakan, dia bilang itu bagian dari proses pengobatan. Selesai mengobati dia malah mencoba menciumi saya,” tutur AY di Polda Sultra. Korban mengenal pelaku lantaran orangtuanya berteman dengan wakil rakyat tersebut. Penasehat hukum, Andre

K e Hal 111 1 KKol ol 1

Jangan mudah terpancing dengan berita yang belum jelas...

Minuman soda bisa membuat anak-anak lebih dekat dengan kekerasan dan lebih cenderung berperilaku agresif

MEDAN, MANDIRI Petugas Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Sumatera Utara menggagalkan pengiriman narkoba jenis sabu dan ekstasi yang dikemas dalam kotak kue bika ambon di Tol Belmera Medan Amplas, Kamis (21/5) lalu. Dalam peristiwa itu, satu orang diamankan petugas dengan barang bukti 750 gram sabu dan pil ekstasi sebanyak 32 ribu butir. Informasi dihimpun wartawan, Senin (25/5) siang, terbongkarnya kasus

pengiriman narkoba dengan modus digabungkan dengan paket kue yang akan dikirim melalui Bandara KNIA menuju Jakarta, bermula dari laporan masyarakat. Mendapat laporan itu petugas kemudian melakukan penyelidikan. Setelah menyelidiki hingga mendalam, polisi lalu melakukan manuver dengan menghentikan laju kendaraan mobil Ford Double Cubin BM 8393 SA atas pemilik PT Supraco Indonesia di Tol Belmera Medan Amplas.

Dari dalam mobil petugas BNN mengamankan seorang pria atas nama Joni Agani beserta barang bukti 750 gram sabu dan pil ekstasi 32 ribu butir. Untuk pemeriksaan lebih lanjut, tersangka beserta barang bukti dibawa ke kantor BNN Sumut Jalan Williem Iskandar. “Narkobanya disimpan di dalam bika ambon, untuk mengelabui petugas saat akan dikirim melalui udara,” kata salah seorang petugas BNN

Lanjut kkee Hal 111 1 KKol ol 1

kepada masyarakat apabila menemukan adanya kecurigaan terhadap beras sintetis tersebut untuk segera dilaporkan kepada pihak yang berwajib. " Jika ada temuan, laporkan kepada kita," pungkasnya. Jangan Ter makan IIsu su ermakan Maraknya perderan beras berbahan sintetis seperti yang diberitakan media TV, cetak maupun elektronik. Akibatnya, warga menjadi resah karena pemberitaan tersebut, ditambah lagi beras merupakan makanan pokok masyarakat Indonesia. Sehubungan itu, Kepala Badan Ketahanan Pangan (BKP) Medan Emilia Lubis

menghimbau warga Medan agar tidak termakan isu tersebut. Dirinya bahkan menepis kekhawatiran warga dengan menganjurkan memakan nasi. "Tidak usah sanksi memakan nasi. Karena selama ini kita belum menemukan beras plastik. Tidak usah khawatir," imbaunya. Sambungnya, dalam sweeping yang dilakukan BKP Medan beberapa waktu lalu, bahwa tidak ditemukan peredaran beras berbahan sintetis. Dirinya bahkan menjamin bahwa beras berbahan sintetis belum beredar di sekitar Medan. "Saat ini, masih aman. Kita

Lanjut kkee Hal 111 1 KKol ol 1

Pengurus SP/SB di Sumut melakukan peninjauan pengelolaan limbah PT Toba Pulp Lestari - Porsea.

Buruh Tolak Penutupan Imigran Rohingnya Tak Diberi Obat dan Perusahaan di Seputaran Danau Toba Makanan di Medan MEDAN, MANDIRI Sebanyak 99 imigran asal Bangladesh dan Myanmar yang terdampar di Langkat dikirim ke Medan. Pemindahan mereka dilakukan Imigrasi dan International Organization for Migration (IOM). Ke 99 Imigran diduga diterlantarkan oleh Imigrasi Kelas I Khusus Medan, karena mereka tidak diberikan makanan dan pemeriksaan kesehatan dari medis. Beberapa dari imigran Rohingnya, Myanmar hanya diberikan layaknya tempat tinggal dan tidak diberikan makanan ataupun obat – obatan dari medis. Salah satu warga Bangladesh ketika ditanya oleh wartawan melalui team penerjemah men-

Siapa Bertanggungjawab Nasib Buruh?

gatakan, sudah seminggu kami tidak diberikan makanan dan berupa kesehatan oleh Imigrasi Kelas I Khusus Medan. "Hanya saja kami diberikan tempat tinggal saja dan itupun yang memberi kami makanan dari Imigrasi Belawan. Layaknya kami di sini seperti pemulung bukan diberikan Suaka dari Imigrasi Medan," ujar salah seorang pengungsi. Dilan Bagian Perindakan Keimigrasian Kelas I Khusus Medan tidak memberikan komentar kepada wartawan ketika diwawancarai dan dirinya tidak mengetahui apakah ke 99 Rohingnya tidak diberikan makanan dan obat – obatan. Hanya saja dia mengata

SIMALUNGUN, MANDIRI Serikat Pekerja / Serikat Buruh meminta pihak eksekutif dan legislatif di Provinsi Sumatera Utara (Sumut) untuk proaktif menanggapi isu-isu terkait tuntutan penutupan sejumlah perusahaan di sekitar Danau Toba, yang digembar-gemborkan oleh sekelompok orang tak bertanggungjawab atau ditunggangi pihak asing sebagai upaya black campain, yang berimbas pada ketidaknyamanan investor dalam berusaha. Hal itu diucapkan Wakil Ketua Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI) Sumut, Nelson Manalu, Ketua Serikat Pekerja Nasional Sumut (SPN Sumut), Anggiat Pasaribu dan Ketua Serikat Buruh Seluruh Indonesia (SBSI) 1992 Sumut, Bam

Lanjut kkee Hal 111 1 KKol ol 3

Lanjut kkee Hal 111 1 KKol ol 3


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.